buletin international relations digital 39

Upload: komahiumy

Post on 13-Oct-2015

38 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Buletin International Relations Digital 39

TRANSCRIPT

  • 5/23/2018 Buletin International Relations Digital 39

    1/15

  • 5/23/2018 Buletin International Relations Digital 39

    2/15

    BERANDA REDAKSIAlhamdulillah,ucapan dan puji syukur tentu se-

    layaknya selalu kita panjatkan kepada Allah

    SWT yang tiada henti memberikan nikmat sehat

    jasmani dan rohani serta memberikan ridha atas

    segala perbuatan baik kita. Begitu juga salawat

    beserta salam yang tak henti kita sanjungkan

    kepada nabi Muhammad SAW .

    Berbicara tentang ridha, maka terbitnya bulletin

    edisi 39, merupakan salah satu ridha yang Allah

    berikan dengan melancarkan segala prosesnya.

    Buletin ini mengangkat tema Diplomasi Ke-

    budayaan, buletin edisi 39 di ini terinspirasi

    dari isu-isu yang sedang hangat yang kita hada-

    pi sekarang ini. Tema tersebut dianggap sebagai

    penggambaran situasi Nasional dan Internasion-

    al yang terjadi sekarang.

    Kami berharap buletin yang kami buat ini bisa

    memberikan gambaran umum mengenai diplo-

    masi kebudayaan yang saat ini marak diperb-

    incangkan. Sehingga, dengan bekal pengetahuan

    yang cukup, pembaca bisa lebih siap untuk

    menghadapi arus globalisasi.

    Terima kasih untuk seluruh pihak yang telah

    memberikan kontribusi sehingga buletin edisi

    39 ini bisa tersaji. Semoga bermanfaat.

    Alamat Redaksi:Sekretariat KOMAHI UMY Gedung Ki Bagus Hadikusumo Lt. 2 UMY

    Ringroad Barat, Tamanrto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, 55183

    Penasehat :Dr.Nur Azizah, M.Si.

    Penanggung Jawab Umum :Awwab Hadz A.

    Pimpinan Umum :

    Muhammad Nizar Shohyb

    Pimpinan Redaksi :Mira Dewi

    Reporter :Deansa Sonia Hefranesa ; Muzakir Haitami ;

    Elitasari Apriyani ; Indra Jaya Wiranata ;

    Anang Wahid Efendi ; Ajoe Lara Putra ;

    M. Faldi Baskoro H. ; Zahra Ayu Novian ;

    Diah Sulung Syatri ; Anif Kusuma Ningrum ;

    Zuha Desa Anmonita ; Anggita Setyowa ;

    Richo Bimapaksi

    Editor :

    Julia Rizky

    Layout :

    Sarah Nur Ramadhani ; Itsnaini Permata Ha

    Sirkulasi dan Iklan :

    Nanang Khoirino ; M. Satria Alamsyah ;

    Ragil Risky Rachman

    Buletin IRN Digital ini diterbitkan oleh :Divisi Pers Mahasiswa

    Korps Mahasiswa Hubungan InternasionalUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta

  • 5/23/2018 Buletin International Relations Digital 39

    3/15

    DAFTAR ISI

    iiDaftarIsi

    iBerandaRedaksi

    1Fokus 1 :Diplomasi Kebudayaan

    3

    Fokus 2 :Efektivitas Diplomasi KebudayaanDi Era Globalisasi

    5 Wawancara

    7Analisa:Diplomasi Kebudayaan sebagai Strategi Efektif Negara

    8 Jurusan HI

    12K Gallery

    Kolom :Diplomasi KebudayaanIndonesia6

    9 Resensi

  • 5/23/2018 Buletin International Relations Digital 39

    4/15

    FOKUS 1

    DIPLOMASI KEBUDAYAAN

    Diplomasi kebudayaan menunjuk pada kegiatan-kegiatan di bidang budaya

    yang diintegrasikan ke dalam kebijakan politik luar negeri suatu negara dan

    pelaksanaannya dikoordinasikan sepenuhnya oleh Departemen Luar Negeri (Deplu).

    Diplomasi kebudayaan juga harus didukung dengan kekuatan dan kewi-bawaan

    ekonomi, politik, dan militer. Oleh karena itu, diplomasi kebudayaan pada umumnya

    efektif dijalankan oleh negara-negara maju

    Akan tetapi pada dasarnya ada dua hal penting dalam diplomasi

    kebudayaan.Pertama, bahwa diplomasi kebudayaan hanya menyangkut pemanfaatan

    kebudayaan untuk mendukung pelaksanaan politik luar negeri. Dalam garis itu

    diplomasi kebudayaan harus dibedakan dari pemanfaatan kebudayaan di luar

    kerangka politik luar negeri, misalnya untuk kepentingan pariwisata. Kedua, pada saat

    ia mengatakan bahwa diplomasi kebudayaan harus melibatkan kekuatan dan

    kewibawaan politik, ekonomi, dan militer, dan semua itu dimiliki oleh negara maju,

    maka efektivitas diplomasi kebudayaan dipengaruhi oleh ketidaksetaraan hubungan di

    antara negara-negara yang terlibat dalam diplomasi kebudayaan itu. Dengan kata lain,

    diplomasi kebudayaan dapat mencapai hasil seperti yang diharapkan jika berlangsung

    dalam pola hubungan dominatif-subordinatif, dan insiatif untuk menjalankan

    diplomasi itu diambil oleh negara maju dalam hubungannya dengan negara

    berkembang, dan bukan sebaliknya.

    Diplomasi Kebudayaan dilakukan sebagai upaya untuk mencapai kepentingan

    bangsa dalam memahami, menginformasikan dan mempengaruhi (membangun citra)

    bangsa lain lewat kebudayaan. Sebenarnya tindakan yang paling efektif untuk meru-

    bah citra adalah dengan merubah realitas, namun diplomasi kebudayaan juga menjadi

    salah satu sarana yang efektif untuk mencapai kepentingan bangsa, agar bangsa lain

    dapat memahami, mendapat informasi dan dapat dipengaruhi untuk kepentingan-

    kepentingan berbagai hal dari bangsa kita. Dengan dilakukannya diplomasi ke-

    budayaan, dapat meningkatkan apresiasi dan pemahaman untuk peningkatan citra

    positif, membangun saling pengertian dan memperbaiki citra bangsa.

  • 5/23/2018 Buletin International Relations Digital 39

    5/15

    Diplomasi kebudayaan tidak hanya berurusan dengan perkara politik, khu-

    susnya politik luar negeri, tetapi juga berkaitan dengan bidang lain seperti pariwisata

    dan perdagangan ekspor. Oleh karena itu, ukuran-ukuran untuk menilai keberhasilan

    diplomasi ini juga menca-kup lebih banyak variabel. Perkembangan jumlah

    wisatawan yang datang ke Indonesia dan angka ekspor produk non-migas dari Indo-

    nesia ke Luar Negeri hanyalah dua contoh dari sejumlah kriteria yang diperlukan un-

    tuk menilai efektivitas diplomasi kebudayaan.

    Dalam mencapai hasil yang optimal di dalam melakukan diplomasi budaya,

    untuk itu mutlak dibutuhkan kerja sama yang sinergis antara Departemen Budpar, De-

    plu, Departemen Perdagangan dengan melibatkan kantor kedutaan besar serta

    didukung oleh propinsi-propinsi melalui kegiatan pameran kebudayaan, misi kese-

    nian, workshop dan dialog budaya pemutaran film dan publikasi.

    Sarana yang dapat digunakan untuk melakukan diplomasi kebudayaan yaitu

    dengan peningkatan peran kedutaan-kedutaan besar Indonesia di negara-negara sa-

    habat, peningkatan diplomasi kebudayaan melalui kesenian dan bahasa, perlunya

    membangun Pusat-Pusat Kebudayaan Indonesia di luar negeri, penignkatan peran in-

    dividual dalam diplomasi public dan Pusat kebudayaan Indonesia yang ada di Jepang.

  • 5/23/2018 Buletin International Relations Digital 39

    6/15

    FOKUS 2

    Efektivitas Diplomasi di Era Globalisasi

    kepada masyarakat di negara lain. Hal

    ini dapat dikatakan juga sebagai boom-

    erang effect. Ketika ada tuntutan dari

    masyarakat, maka pemerintah akan

    membuat kebijakan baru sesuai dengan

    tuntutan tersebut dimana tuntutan terse-but adalah hasil dari pengaruh ke-

    budayaan yang disebarkan oleh negara

    lain.

    Sebenarnya tindakan yang pal-

    ing efektif untuk merubah citra adalah

    dengan merubah realitas, namun diplo-

    masi kebudayaan juga menjadi salah

    satu sarana yang efektif untuk men-capai kepentingan bangsa, agar bangsa

    lain dapat memahami, mendapat infor-

    masi dan dapat dipengaruhi untuk

    kepentingan-kepentingan berbagai hal

    dari bangsa kita. Dengan dilakukannya

    diplomasi kebudayaan, sebuah bangsa

    dapat meningkatkan apresiasi dan pem-

    ahaman untuk peningkatan citra positif,membangun saling pengertian dan

    memperbaiki citra bangsa.

    Pamela H. Smith (2008) mendefinisikan

    diplomasi publik sebagai upaya mencapai

    kepentingan nasional suatu negara untuk me-

    mahami, menginformasikan, dan mempengaruhi

    masyarakat luar negeri dalam rangka mempro-

    mosikan kepentingan nasional dan memperluasdialog dengan relasi di luar negeri. Dan untuk

    melakukan diplomasi, ada berbagai media yang

    dapat digunakan. Salah satunya yang saat ini se-

    dang mem-booming adalah diplomasi ke-

    budayaan. Korea dan Jepang adalah salah satu

    negara yang berhasil menggunakan ke-

    budayaannya sebagai alat diplomasi.

    Diplomasi kebudayaan mulai digunakanoleh beberapa negara karena pemerintahnya

    menyadari bahwa mereka tidak dapat berjalan

    sendiri untuk mencapai kepentingan nasional dan

    permasalahan yang semakin kompleks, maka

    dibutuhkan elemen non-pemerintah yang mampu

    untuk mendukung serta membantu berjalannya

    pemerintahan tersebut.

    Menteri Luar Negeri RI, Hassan Wirraju-da pernah mengatakan bahwa diplomasi publik

    yang salah satunya adalah diplomasi kebudayaan

    bertujuan untuk mencari teman di kalangan

    masyarakat negara lain, yang dapat memberikan

  • 5/23/2018 Buletin International Relations Digital 39

    7/15

    Diplomasi kebudayaan merupakan salah satu

    strategi untuk mencapai tujuan nasional suatu

    negara. Diplomasi kebudayaan berhubungan erat

    dengan diplomasi politik, dan banyak bidang

    lainnya. Yang berarti bahwa diplomasi ke-

    budayaan telah memiliki kedudukan yang sama

    dengan diplomasi politik. Dan artinya keduanya

    memiliki hubungan timbal balik satu sama lain.

    Diplomasi kebudayaan kini banyak digunakan

    oleh negara-negara maju. Karena efektivitas dari

    diplomasi ini memiliki keunggulan tersendiri.

    Diplomasi kebudayaan merupakan bentuk dari

    soft diplomacy. Ketika seseorang mengagumi

    bahkan tergila-gila dengan suatu budaya, ia

    bukan hanya akan mencari tahu tentangnya, tapi

    bahkan akan menyebarluaskannya, sehingga

    dikenal menjadi mode tersendiri bagi mereka.

    Budaya yang masuk akan dengan mudah

    mempengaruhi orang yang terobsesi tersebut.

  • 5/23/2018 Buletin International Relations Digital 39

    8/15

    Meyda BestariMahasiswi HI 2011

    Menurut saya, pada era globalisasi, diplomasi kebudayaan sangatlah penting.

    Karena diplomasi menggunakan soft power merupakan diplomasi yang paling

    relevan saat ini. Dibandingkan dengan Diplomasi menggunakan hard power,seperti military dan pemaksaan, tidak akan mengoptimalkan pencapaian kepent-

    ingan nasional sebuah negara. Dengan kata lain, Melalui diplomasi kebudayaan,

    negara akan lebih mudah mencapai kepentingan nasionalnya. Hal itu di kare-

    nakan juga oleh peran soft power lainnya seperti media informasi yang dapat

    mengontrol penyebaran diplomasi ke-

    budayaan menjadi lebih luas. Kita bisa lihat

    bagaimana brberapa negara bisa maju sangat

    pesat karena diplomasi kebudayaan. Sebut

    saja korea yang mampu meroket di abad 21

    ini karena k-popnya dan peran medianya.

    WAWANCARA

  • 5/23/2018 Buletin International Relations Digital 39

    9/15

    KOLOM

    iplomasi Kebudayaan IndonesiaKorea dan Jepang adalah salah

    satu negara besar yang berhasil

    menggunakan kebudayaan se-

    bagai alat diplomasinya. Bisa

    dilihat bahwa hallyu dan anime

    telah menghipnotis masyarakat

    dunia dan membuat mereka

    semua tergila-gila. Hal ini me-

    nandakan bahwa diplomasi Ko-

    rea dan Jepang sangat berhasil.

    Tapi tahukah kalian bahwa In-

    donesia juga merupakan negara

    yang berhasil menggunakan di-

    plomasi kebudayaan?

    Indonesia sangat besar wila-

    yahnya, pulau dan lautan ter-

    bentang luas di dalamnya.

    Besarnya Indonesia menjadikan

    negara ini memiliki beragam

    kebudayaan. Bahasa, masyara-

    kat, musik, tarian, dan juga adat

    dari tiap-tiap daerah yang ber-

    beda-beda di Indonesia merupa-

    kan anugerah karena keragaman

    ini ternyata menjadi daya tarik

    yang luar biasa bagi negara luar.

    Bayangkan saja, banyaknya

    perbedaan di Indonesia tetapi

    kita tetap satu, Bhinneka Tung-

    gal Ika. Keragaman inilah yang

    kemudian dijadikan sebagai alat

    diplomasi bagi Indonesia untuk mencapai kepentingan-

    kepentingan nasionalnya.

    Batik, tari saman, dan angklung adalah beberapa ke-

    budayaan Indonesia yang sudah dikenal oleh mata dunia.

    Masih banyak objek lain yang dimiliki Indonesia sebagai

    alat diplomasinya. Diplomasi kebudayaan sendiri meru-

    pakan salah satu soft power yang sangat cocok dengan

    kepribadian Indonesia. Seperti yang disebutkan tadi bah-wa Indonesia memiliki beragam kebudayaan. Selain itu,

    karakter Indonesia yang ramah menjadi pendukung Indo-

    nesia dalam menggencarkan kebudayaannya ke seluruh

    penjuru dunia.

    Keunggulan ini selayaknya dipertahankan oleh para gen-

    erasi penerus bangsa. Tetapi globalisasi semakin

    menurunkan semangat pemuda-pemudi Indonesia dan

    mengurangipassion mereka untuk mempelajari dan me-

    lestarikan kebudayaan nasional. Kita, sebagai salah satu

    calon pembangun bangsa sudah seharusnya dan menjadi

    kewajiban untuk terus berusaha mempertahankan ke-

    budayaan ini sebagai media diplomasi dalam rangka

    membangun bangsa Indonesia.

  • 5/23/2018 Buletin International Relations Digital 39

    10/15

    ANALISISDiplomasi Kebudayaan sebagai Strategi Efektif Negara

    Maraknya halyu atau Korean Wave

    yang menyebar ke berbagai negara di seluruh

    dunia pada abad ke 21 ini dianggap oleh pakar

    hubungan Internasional sebagai bentuk diplo-

    masi kebudayaan Korea. Konsep diplomasi

    kebudayaan dianggap sebagai sarana yang

    efektif bagi sebuah negara untuk mengenalkan

    kebudayaan negranya dalam sebuah event,acara ataupun melalui music, sehingga lebih

    dikenal luas oleh negara-negara internasional

    lainnya. Salah satu output yang diharapkan

    melalui diplomasi kebudayaan adalah

    menaiknya tingkat kunjungan wisatawan asing

    ke negara tersebut untuk menambah devisa

    negara.

    Korean Wavebukanlah satu-

    satunyacontoh bentuk dari diplomasi kebudayaan.

    Banyak negara-negara lain di dunia yang me-

    manfaatkan penyelenggaraan sebuah event

    atau agenda sebaagai sarana untuk memperke-

    nalkan negaranya atau untuk memperbaiki

    pencitraan sebuah negara dimata internasional.

    Sebagai contohnya adalah diselenggarakannya

    Asian games pada tahun 2006 di negara Qatar.

    Pada saat itu Qatar dianggap oleh dunia inter-

    nasional sebagai negara teroris dengan

    berkembangnya jaringan Al-Qaeda disana.

    Dengan diselenggarakannya Asian Games di

    Qatar, pemerintah negara tersebut berharap

    pandangan dunia mengenai negara teroris

    dapat hilang dan agar pariwisata Qatar dapat

    lebih dikenal negara dunia internasional.

    Dalam hubungan internasional, aktor

    yang dianggap dapat memiliki pengaruh lebih baik

    dalam hubungan sebuah negara dengan negara

    lainnya adalah people to people. Government to

    governmentdianggap sebagai hubungan yang san-

    gat resmi antar negara dan hubungannya hanya

    dalam kerjasama birokratik kedua negara. Dalam

    hal diplomasi kebudayaan, dominasi aktor adalahpeople to people dan hal tersebut yang dianggap

    efektif untuk mengenalkan kebudayaan sebuah

    negara maupun untuk membawa citra baik nama

    negara dimata internasional. Selain itu, diplomasi

    kebudayaan juga dianggap sebagai soft diplomacy

    yang menurut pakar hubungan internasional meru-

    pakan cara efektif sebuah negara dalam mem-

    peroleh kepentingan nasionalnya dari negara lain.

    Dengan maraknya persaingan negara-

    negara mengenalkan kebudayaannya kepada dunia

    internasional, Indonesia juga diharapkan untuk

    dapat lebih bersaing dalam pengenalan kebudayaan

    negaranya. Indonesia adalah negara dengan beribu

    budaya yang dimilikinya. Apabila masyarakat In-

    donesia dalam dengan bijak dan cerdik mengenal-

    kan kebudayaan Indonesia kepada dunia Inter-

    nasional, maka para wisatawan asing akan lebih

    tertarik mengunjungi Indonesia sehingga

    pemerintah kita terbantu dalam pemasukan

    negaranya. Oleh karenanya, kita sebagai pemuda-

    pemudi Indonesia, janganlah malu-malu untuk

    memperlajari dan bahkan mendalami kebudayaan

    negra kita yang beragam sebagai modal untuk

    memperkenalkannya ke ranah internasional, guna

    menarik simpati negara internasional ke negeri kitatercinta, Indonesia. (Deansa)

  • 5/23/2018 Buletin International Relations Digital 39

    11/15

    JURUSAN HIUMY First Pentingkah?

    Akreditasi, mendorong perguruan nggi di Indonesia berlomba-lomba untuk meningkatkan

    fasilitas kampus. Karena dak bisa dipungkiri, Akreditasi Universitas adalah hal yang esensial untuk

    meningkatkan minat pelajar terhadap instusi perguruan nggi tersebut. Bisa kita lihat, Universitas-

    Universitas terbaik di Indonesia, dak pernah sepi peminat karena Akrediatasi yang baik. Sarana

    dan Prasarana serta Sistem Informasi adalah dua dari beberapa hal utama yang menjadi kriteria

    Badan Akreditasi Nasional Pergutuan Tinggi.

    Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dak mau ikut kenggalan dari kompesi

    ini. Dalam satu tahun terakhir, UMY berhasil memperoleh akreditasi A sejajar dengan Universitas

    Universitas terkemuka di Indonesia. Hali ini dak bisa dilepaskan dari usaha Universitas dalam

    meningkatkna mutu pendidikan di Universitas ini.

    Permasalahan teknologi dan informasi menjadi hal yang penng, terlebih UMY memilika

    tagline Muda Mendunia.Sebagai calon lulusan, Mahasiswa UMY dituntut untuk bisa menjadi warga

    dunia baik di dunia nyata maupun dunia maya.

    Pada tahun 2008, UMY resmi meluncurkan UMYFirst yang merupakan akronim dari UMY

    Free Internet Hotspot, UMYFirst muncul sebagai sebuah jaringan Internet dengan jangkauan

    terbesar di Yogyakarta dengan jangkauan sejauh 27 hektare. UMYFirst diperuntukkan bagi semua

    Mahasiswa UMY. Seap mahasiswa bisa melakukan login dgn username masing-masing.

    Namun ternyata 6 tahun kehadiran UMY First dak memberikan dampak yang begitu sig-

    nikan bagi mahasiswa. Hadyan salah satunya, Mahasiswa ngkat akhir dak begitu sering

    menggunakan fasilitas ini. jarang sekali menggunakan UMY First mas, soalnya koneksi yang lambat

    serta memiliki batasan kuota . Beberapa mahasiswa juga mengeluhkan tentang signal wi - yang

    dak terjangkau di dalam ruangan kelas, padahal saat itu sedang membutuhkan materi -materi ser-

    ta referensi dari Internet.

    Maka muncul pertanyaan, Seberapa serius Universitas dalam pengadaan jaringan wi di

    kampus?

    Seap mahasiswa yang diwajibkan membayar Rp. 100.000/semester untuk UMYFirst, Na-

    mun dak mendapatkan hak yang sewajarnya. Jika dihitung, lebih baik membeli kuota internet dari

    sebuah provider telepon seluler yang dengan Rp. 50.000 bisa mendapatkan kuota internet 5GB

    yang jauh lebih cepat dan bisa digunakan di mana saja.

  • 5/23/2018 Buletin International Relations Digital 39

    12/15

    R S NSI FILM

    Judul : Blood DiamondAktor : Leonardo Dicaprio sebagai Danny Archer, Jennifer Connelly sebagai

    Maddy Bowen, Djimoun Honsou sebagai Solomon Vandy.Setting : Sierra Leone, AfrikaGenre : ActionSutradara : Edward ZwickProduser : Marshall Herskovitz, Graham King, Paula Weinstein, Edward Zwick

    Kisah film ini menceritakan keadaan konflik di Sierra Leone pada tahun 1999, Negara ter-

    sebut porak poranda akibat adanya pemberontakan RUF dan merajalelanya penye-

    lundupan berlian. Pada suatu ketika, pasukan pemberontak RUF menyerang sebuah desa

    suku Mende. Pemberontak tersebut menangkap Seorang nelayan bernama Solomon

    Vandy, sedangkan istri dan anaknya berhasil melarikan diri hanya saja salah satu anak

    lelakinya diperalat oleh pemberontak RUF menjadi tentara anak. Solomon dipekerjakan di

    sebuah pertambangan berlian di daerah Kono. Di saat bekerja, Ia menemukan sebuah

    berlian sebesar telur dan menyembunyikannya di suatu tempat, namun ia tertangkap

    basah ketika berusaha menyembunyikan berlian tersebut. Seperkian detik kemudian, ter-

    jadi penyerangan tentara pemerintah ke pertambangan tersebut, Solomon berhasil me-

    nyembunyikan berlian tersebut, akan tetapi ia ditangkap dan dipenjara oleh pemerintah.

    Di dalam penjara, Solomon bertemu dengan Danny Archer seorang tentara bayaran yang

    bertugas menjadi pencari berlian dan menjulanya pada sebuah perusahaan berlian milik

    Van de Kaap. Mendengar bahwa Solomon menyembunyikan sebuah berlian terbesar

    yang pernah ada, Archer memaksa Solomon bekerja sama agar saling menguntungkan.

    Solomon mendapatkan anak lelakinya kembali dan archer mendapatkan berlian tersebut.

    Untuk memuluskan rencana tersebut, Archer dan Solomon mendapatkan bantuan dari

    seorang jurnalis cantik bernama Maddy Bowen.

    Dalam perjalanan menuju pertambangan tempat Solomon menyembunyikan berlian,

    mereka melewati berbagai serangan dari pemberontak RUF. Sehingga menjelang akhir

    cerita, Maddy harus dievakuasi karena keadaan konflik semakin memanas, namun Archer

    dan Solomon tetap menjalankan rencana awal. Setelah mencapai pertambangan, Archer

    meminta bantuan kolonel Coetzee untuk membombardir kawasan tersebut.

  • 5/23/2018 Buletin International Relations Digital 39

    13/15

    Singkat cerita Solomon bertemu dengan Dia

    anak lelakinya, tetapi Dia telah berubah

    menjadi tentara anak yang benci terhadap

    siapa pun termasuk ayahnya sendiri.

    Dibawah pengawasan Kolonel Coetzee, Sol-

    omon dan archer berusaha mencari lokasi

    berlian tersebut. Tapi keadaan berubah keti-

    ka Archer berusaha melawan atasannya dan

    berhasil membunuh nya. Dalam pelariannya,Archer berhasil mendapatkan berlian terse-

    but dan Solomon berhasil mendapatkan

    anaknya kembali, sayangnya Archer ter-

    tembak dan tak bisa melanjutkan pelarian.

    Archer memberikan berlian tersebut kepada

    Solomon dan memerinthkannya membuka

    secara luas ke dunia internasional apa yang

    terjadi disana.

    Akhir cerita, Solomon dengan bantuan Mad-

    dy, menjual berlian dan mempublikasikan kepada dunia internasional apa yang terjadi di

    Sierra Leonne. pelarangan ekspor berlian dari daerah konflik menyebabkan perusahaan

    Van De Kaap disorot dan diprotes oleh dunia internasional. Solomon dan keluarganya

    hidup dengan damai di London.

    Dalam film ini, diulas berbagai isu dan kenyataan apa yang terjadi di Negara dunia ketiga

    yaitu Afrika. Istilah TIA {this is Africa} menjadi prinsip bertahan hidup masyarakat disana

    khususnya rakyat Sierra Leonne. Fakta yang sangat mencengangkan disajikan dalam film

    ini adalah keserakahan pihak-pihak tak bertanggung jawab yang hanya ingin mengeruk

    kekayaan alam Afrika, kemiskinan dan kemelaratan rakyat Sierra Leonne. Selain itu pula

    film ini juga membahas berbagai isu-isu sosial lainya seperti Apartheid, tentara anak, kon-

    flik internal negara, dan pemberontakan.

  • 5/23/2018 Buletin International Relations Digital 39

    14/15

    K-GALLERY

    HI FESTIVAL 2014

    Diplomatic Course

    UMY Scholarship Day

  • 5/23/2018 Buletin International Relations Digital 39

    15/15

    International Relations Debate Tournament 2 14

    International Relations Music Concert