buletin gema pembebasan

4
SOLUSI TUNTAS PERMASALAHAN GAZA!! Hilangnya Naftali Frenkel (16 thn), Gilad Shaar (16 thn), dan Eyal Yifrach (19 thn) pada 12 Juni 2014 lalu telah memicu percarian besar-besaran di area Tepi Barat, Palestina hingga pada akhirnya ditemukan dalam keadaan tewas. Mengakibatkan sebuah dampak yang merenggut nyawa, lebih dari 400 warga Palestina ditahan, 5 lainnya tewas di tangan tentara Israel. (www.news.liputan6.com ) Inilah “Rujukan” yang digunakan oleh Zionis Israel untuk melakukan “Pembalasan” kepada Palestina secara membabi buta, meskipun sempat terjadi Gencatan senjata selama kurang lebih 5 Jam oleh karena permintaan PBB untuk menghentikan sementara pertempuran agar bantuan kemanusiaan bisa masuk ke Gaza. Namun dibalik secuil alasan tak logis dan penuh rekayasa itu, apakah memang benar Pembantaian yang terjadi hingga hari sabtu lalu (19/07) telah memakan korban tewas sebanyak 317 orang dan 79 diantaranya adalah anak-anak (Metro TV ), yang oleh beberapa media asing banyak mengklaim bahwa korban tidak hanya jatuh dari kalangan muslim adalah sekedar peristiwa “Bencana Kemanusiaan” belaka?”, Benarkah ini adalah konflik yang timbul akibat balas dendam hingga “fair” untuk dikatakan sekedar serangan balasan?? Benarkah umat muslim tidak “Obyektif” menilai peristiwa sadis ini tanpa melihat siapa korban yang berjatuhan?? Berbicara tentang penilaian secara Obyektif maka tentulah kita harus melihat permasalahan konflik Palestina secara “Konperhensif”, artinya kita perlu melihat sejarah dan sepak terjang Penyerangan Israel di Tanah Wakaf Kaum Muslim itu secara utuh dan menyeluruh! Konflik antara Palestina dan Israel terjadi pada akhir abad 19 atau tahun 1920. Terdapat dua kegiatan yang melatarbelakangi konflik ini. Di antaranya pelaksanaan kongres zionis pertama tahun 1897 dan Deklarasi Balfour tahun 1917. Deklarasi Balfour (1917) ialah surat tertanggal 2 November 1917 dari Menteri Luar Negeri Britania Raya/Inggris; Arthur James Balfour, kepada Lord Rothschild (Walter Rothschild), pemimpin komunitas Yahudi Inggris, untuk dikirimkan kepada Federasi Zionis. Surat itu menyatakan posisi yang disetujui pada rapat Kabinet Inggris pada 31 Oktober 1917, bahwa pemerintah Inggris mendukung rencana-rencana Zionis buat ‘tanah air’ bagi Yahudi di Palestina, dengan syarat bahwa tak ada hal-hal yang boleh dilakukan yang mungkin merugikan hak-hak dari komunitas-komunitas yang ada di sana. Saat itu, sebagian besar wilayah Palestina berada di bawah kekuasaan Khilafah Turki Utsmani. Batas-batas yang akan menjadi Palestina telah dibuat sebagai bagian dari Persetujuan Sykes- Picot 16 Mei 1916 antara Inggris dan Prancis. Sebagai balasan untuk komitmen dalam deklarasi itu, komunitas Yahudi akan berusaha meyakinkan Amerika Serikat untuk ikut dalam Perang Dunia

Upload: zoelfyanmoslems

Post on 19-Jan-2016

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Solusi Tuntas Permasalahan Gaza

TRANSCRIPT

Page 1: Buletin Gema Pembebasan

SOLUSI TUNTAS PERMASALAHAN GAZA!!

Hilangnya Naftali Frenkel (16 thn), Gilad Shaar (16 thn), dan Eyal Yifrach (19 thn) pada 12 Juni 2014 lalu telah memicu percarian besar-besaran di area Tepi Barat, Palestina hingga pada akhirnya ditemukan dalam keadaan tewas. Mengakibatkan sebuah dampak yang merenggut nyawa, lebih dari 400 warga Palestina ditahan, 5 lainnya tewas di tangan tentara Israel.(www.news.liputan6.com)

Inilah “Rujukan” yang digunakan oleh Zionis Israel untuk melakukan “Pembalasan” kepada Palestina secara membabi buta, meskipun sempat terjadi Gencatan senjata selama kurang lebih 5 Jam oleh karena permintaan PBB untuk menghentikan sementara pertempuran agar bantuan kemanusiaan bisa masuk ke Gaza. Namun dibalik secuil alasan tak logis dan penuh rekayasa itu, apakah memang benar Pembantaian yang terjadi hingga hari sabtu lalu (19/07) telah memakan korban tewas sebanyak 317 orang dan 79 diantaranya adalah anak-anak (Metro TV), yang oleh beberapa media asing banyak mengklaim bahwa korban tidak hanya jatuh dari kalangan muslim adalah sekedar peristiwa “Bencana Kemanusiaan” belaka?”, Benarkah ini adalah konflik yang timbul akibat balas dendam hingga “fair” untuk dikatakan sekedar serangan balasan?? Benarkah umat muslim tidak “Obyektif” menilai peristiwa sadis ini tanpa melihat siapa korban yang berjatuhan??

Berbicara tentang penilaian secara Obyektif maka tentulah kita harus melihat permasalahan konflik Palestina secara “Konperhensif”, artinya kita perlu melihat sejarah dan sepak terjang Penyerangan Israel di Tanah Wakaf Kaum Muslim itu secara utuh dan menyeluruh! Konflik antara Palestina dan Israel terjadi pada akhir abad 19 atau tahun 1920. Terdapat dua kegiatan yang melatarbelakangi konflik ini. Di antaranya pelaksanaan kongres zionis pertama tahun 1897 dan Deklarasi Balfour tahun 1917.

Deklarasi Balfour (1917) ialah surat tertanggal 2 November 1917 dari Menteri Luar Negeri Britania Raya/Inggris; Arthur James Balfour, kepada Lord Rothschild (Walter Rothschild), pemimpin komunitas Yahudi Inggris, untuk dikirimkan kepada Federasi Zionis. Surat itu menyatakan posisi yang disetujui pada rapat Kabinet Inggris pada 31 Oktober 1917, bahwa pemerintah Inggris mendukung rencana-rencana Zionis buat ‘tanah air’ bagi Yahudi di Palestina, dengan syarat bahwa tak ada hal-hal yang boleh dilakukan yang mungkin merugikan hak-hak dari komunitas-komunitas yang ada di sana.

Saat itu, sebagian besar wilayah Palestina berada di bawah kekuasaan Khilafah Turki Utsmani. Batas-batas yang akan menjadi Palestina telah dibuat sebagai bagian dari Persetujuan Sykes-Picot 16 Mei 1916 antara Inggris dan Prancis. Sebagai balasan untuk komitmen dalam deklarasi itu, komunitas Yahudi akan berusaha meyakinkan Amerika Serikat untuk ikut dalam Perang Dunia I. Itu bukanlah alasan satu-satunya, karena sudah lama di Inggris telah ada dukungan bagi gagasan mengenai ‘tanah air’ Yahudi, dan waktunya tergantung pada kemungkinannya.

Maka dimulailah kisah kelam itu dengan dikeluarkannya Resulusi Majelis Umum Oleh PBB pada 29 November 1947 yang dimotori oleh Inggris tentang pembagian dua wilayah di Bumi Palestina antara Arab dan yahudi. Tercatat setelah pendirian Negara Israel tahun 14 Mei 1948 di tanah Palestina, sudah 31 tahun ketika pada tahun 1967 Israel menyerang Mesir, Yordania dan Syria dan berhasil merebut Sinai dan Jalur Gaza, dataran tinggi Golan (Syria), Tepi Barat dan Yerussalem (Yordania), sekalipun sempat tiba “masa tenang” 1993 tangal 13 bulan September melalui Persetujuan Oslo yg disepakati oleh Yitzhak Rabin dari pihak Israel dan Yasser Arafat dari Pihak Palestina namun tetap saja episode bertajuk Pembataian terus terjadi di Bumi Palestina dari peristiwa Navy Marmara sampai sekarang.

Melihat fakta ini maka tidaklah mengherankan jika Inggris dan khususnya Amerika Serikat hanya “duduk manis” menyaksikan Israel melakukan Pembantaian berkedok “Self defence” ini kepada Gaza-Palestina. Lantas masihkah hal ini dinamakan Bencana Kemanusiaan semata?? Masihkah pula umat muslim dikatakan Egois dengan menilai ini adalah Perang melawan yang Haq dan Batil sehingga di Cap tak Obyektif??

Page 2: Buletin Gema Pembebasan

Tanggung jawab siapa Gaza ini?

Namun, dibalik fakta sejarah tersebut Allah Swt telah memperingatkan kita 14 abad yang lalu melalui kalam_Nya Al-Qur’anul Karim :

“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik” ”.(Al-Maidah 82).

: “.. (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: “Tuhan kami hanyalah Allah.” (QS Haj 40)

Ketika Al-Quran 14 abad yang lalu telah jelas menyatakan fakta bahwa Yahudi menyimpan permusuhan yang amat keras terhadap umat Islam, maka hari ini kita menyaksikan dengan jelas gambaran permusuhan itu begitu nyata di depan mata kita. Tidak hanya itu, Israel juga telah berhasil mengoyak-ngoyak persatuan umat islam. Yang asalnya mereka adalah SATU satu kini terpisah-pisah.

Sudah menjadi tabiat Israel pula ketika melanggar perdamaian internasional (HAM dalam demokrasi), artinya ketidak patuhan mereka terhadap hukum manusia antar bangsa adalah sebuah “Prestasi”. Tetapi mengapa Amerika yang seharusnya selaku negara adidaya harus memberi hukuman keras dan mengecam bahwa tindakan israel sudah tidak sesuai dengan Demokrasi dan merekalah teroris sesungguhnya termasuk juga antek-anteknya itu, justru malah diam dan memberikan dukungannya dibelakang hari terhadap tindakan brutal ini. Semua itu adalah karena Amerika juga benci terhadap negara yang berpenduduk muslim. Lantas masihkah kepada mereka kita minta pertolongan??

Persoalan Gaza, bukanlah persoalan Palestina saja, Hamas, dan negara-negara tetangga Palestina. Tapi semua ini adalah tanggung jawab seluruh kaum muslimin. Tidakkah Rasulullah mengatakan bahwa “hancurnya kabbah disisi Allah lebih ringan di bandingkan matinya satu orang muslim”. Dan semua muslim bersaudara, kita semua bagaikan satu tubuh “bila ada salah satu tubuh kita ada yang sakit, maka tubuh yang lain ikut merasakan sakit”

Jihad dan khilafah!

Hari ini umat islam harus bangun dari pemikiran jumudnya apalagi para mahasiswa/i. membuang jauh-jauh pengotakan Nasionalisme. Mari kita bersatu, bergerak, kita suarakan kepada Bapak SBY agar segera mengirimkan para tentara-tentara indonesia. Untuk membantu saudara kita disana. Bantuan yang mereka butuhkan bukanlah logistik, obat-obatan saja. Tapi juga bantuan Fisik apalagi tentara-tentara muslim, mereka membantu dan berperang hingga mati dimedan pertempuran, sebagaimana Firman Allah :“Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu, “Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah” kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit” ( At-Taubah 38 )

Tentulah meraka mati dalam keadaan Syahid. InsyaAllah. Tiada lain Allah akan janjikan Syurga baginya. Inilah bagi kita orang yang yakin.

Ketiadaan Negara (khilafah islamiyah) dan Pemimpin (khalifah) sebagai pelindung umat muslim tentu akan memudahkan musuh-musuh Islam khususnya Israel untuk terus menancapkan mortir-mortir dan roket-roket mereka ke Bumi kaum Muslimin terlebih lagi pada Gaza – Palestina. Melihat hal ini maka sudah semestinya kita para mahasiswa/i sebagai generasi penerus Dien ini, memimpin umat untuk menyadarkan umat dan menyerukan Bahwa Saatnya

Page 3: Buletin Gema Pembebasan

umat menegakkan jihad dan Khilafah yang akan melindungi Gaza dan seluruh tanah kaum muslimin. Takbir.. Allahu Akbar!!!

Zulfyan Muslim Hukubun, ST (alumni USTJ tahun 2011 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, Mantan Wakil Presiden BEM USTJ Periode 2009-2010)