buku siswa seni budaya tunanetra kelas x
TRANSCRIPT
Buku Sisw
a Seni Budaya Tunanetra K
elas X
SEKOLAH MENENGAH ATAS
LUAR BIASA
Buku Siswa
Seni Budaya Tunanetra
KELAS X
KURIKULUM 2013
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
2016
ii
Buku Siswa
Seni Budaya
SMALB - Tunanetra
Hak Cipta pada kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang – Undang
MILIK NEGARA
TIDAK DIPERDAGANGKAN
Buku ini merupakan buku siswa yang
dipersiapkan Pemerintah dalam rangka
implementasi kurikulum 2013. Buku
siswa ini disusun dan ditelaah oleh
berbagai pihak di bawah koordinasi
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, dan dipergunakan dalam
tahap awal penerapan kurikulum 2013.
Buku ini merupakan “dokumen hidup”
yang senantiasa diperbaiki,
diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai
dengan dinamika kebutuhan dan
perubahan zaman. Masukan dari
berbagai kalangan diharapkan dapat
meningkatkan kualitas buku ini.
iii
Kontributor : Ukeu Sukmayanti
Ilustrasi : Syaiful Hakim Argadiredja
Penyunting materi : (tim pengarah)
Penyelia Penerbitan :
Kotak katalog dalam terbitan (KDT)
Cetakan ke-1, 2016
Disusundenganhuruf Bookman Oldstyle , 12pt
Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Seni Budaya SMALB/A ~Tunanetra : Buku Siswa/ Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. –Jakarta : Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2016.
xii, 103 hl. : ilus.; 25 cm.
Untuk SMALB Kelas X
ISBN 978-602-358-457-4 (jilid lengkap)
ISBN 978-602-358-458-1 (jilid I)
I. Bahasa Indonesia – Studi dan Pengajaran I. Judul
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
iv
v
KATA PENGANTAR
Buku teks pelajaran Seni Budaya ini akan
membimbingmu menjadi pribadi yang kreatif. Di dalamnya
berisi kegiatan-kegiatan yang tidak hanya bersifat teori saja,
akan tetapi berisi praktek-praktek yang harus kamu lakukan.
Sesuai dengan Kurikulum 2013 yang tidak hanya mencakup
ranah pengetahuan saja akan tetapi termasuk juga ranah
sikap dan keterampilan.
Sebagai generasi penerus bangsa bukan hanya dituntut
cerdas secara akademis saja akan tetapi harus memiliki
kreatifitas yang tinggi, dan kreatifitas itu harus dilatih dengan
banyak bekerja menggunakan otak kanan, karena otak kanan
mendorong orang untuk terampil, kreatif dan inovatif. Untuk
mengembangkan kreatifitas kamu perlu melatih otak
kananmu dengan belajar untuk memecahkan masalah dan itu
dapat dilakukan dengan menggunakan kegiatan-kegiatan
praktek secara langsung dengan menciptakan sebuah karya
dari yang sederhana sampai ke tingkat karya yag mempunyai
nilai seni yang tinggi. Tetapi selain cerdas akademis juga
kreatif kamu harus juga mengembangkan sikap yang
menghargai dan melestarikan budaya bangsa serta
mensyukuri karunia Tuhan YME.
Untuk itu gali dan kembangkanlah minat dan bakat
yang tersimpan dalam dirimu, berlatihlah dengan rajin,
bersungguh-sungguh dan pantang menyerah jika mengalami
kesulitan, karena setiap manusia selain memiliki kekurangan,
vi
Tuhan juga memberikan kelebihan pada setiap individu,
untuk itu semangatlah terus untuk menjadi pribadi yang
cerdas dan kreatif serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Selamat Belajar!
Jakarta, Mei 2016
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................... v
Daftar Isi ........................................................................ vii
SENI RUPA
BAB I KERAJINAN ANYAMAN 3
A. Jenis-Jenis Kerajinan............................ 5
B. Kerajinan Anyaman............................... 8
C. Proses Pembuatan Kerajinan Anyaman
dari Sedotan.......................................... 9
Rangkuman ………………………………………. 16
UjiKompetensi ………………………………….. 17
Refleksi …………………………………………….. 20
SENI MUSIK
BAB II LAGU-LAGU WAJIB 23
A. Mengenal Lagu Wajib............................ 25
B. Menyanyikan Lagu Wajib...................... 31
1. Organ Suara Manusia.................... 31
2. Pernafasan…………………………….. 32
3. Pembentukan Suara...................... 33
4. Frasering………………………………. 33
Rangkuman ………………………………………. 35
UjiKompetensi ………………………………….. 36
Refleksi …………………………………………….. 39
viii
SENI MUSIK
BAB III BERMAIN MUSIK ANSAMBEL 43
A. Musik Ansambel.................................... 45
B. Alat Musik Ritmis.................................. 48
C. Memainkan Alat Musik Ritmis............... 53
Rangkuman ………………………………………. 56
UjiKompetensi ………………………………….. 57
Refleksi …………………………………………….. 60
SENI TARI
BAB IV TARI KREASI MODERN 63
A. Ragam Gerak Dasar Tari Kreasi Modern 65
B. Memperagakan Gerak Dasar Tari Kreasi
Modern Sesuai Hitungan...................... 72
Rangkuman ………………………………………. 77
UjiKompetensi ………………………………….. 78
Refleksi …………………………………………….. 81
SENI TEATER
BAB V NASKAH DRAMA DALAM PERTUNJUKKAN
TEATER 85
A. Naskah Drama dalam Pertunjukkan
Teater.................................................... 87
B. Membuat Naskah Drama dalam
Pertunjukkan Teater.............................. 95
Rangkuman ………………………………………. 102
UjiKompetensi ………………………………….. 103
ix
Refleksi …………………………………………….. 106
Glosarium.................................................................. 107
Daftar Pustaka......................................................... 109
Daftar Gambar............................................................ 111
1 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
SSeennii RRuuppaa
2 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
3 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Bab I KERAJINAN ANYAMAN
Jenis-Jenis
Kerajinan
Kerajinan
Perpaduan Bahan
Sejenis
Kerajinan
Anyaman
Proses
Pembuatan Kerajinan
Anyaman
4 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
5 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
A. Jenis-Jenis Kerajinan
Di bawah ini adalah gambar kerajinan anyaman yang berbentuk
tas.
Sumber: dok pribadi [email protected] Gambar 1.1. Kerajinan dari bahan tikar daun pandan dan eceng gondok
Dimanakah kamu sekarang berada ? apakah di daerah pedesaan
atau di perkotaan? Dimanapun kamu berada pasti banyak sekali
benda kerajinan di sekitarmu, coba cari berbagai macam benda
kerajinan kemudian kamu raba dan amati bahan serta
bentuknya!
Jika kamu belum mengerti tentang kerajinan, tanyakan
kepada guru atau teman sekelasmu !
6 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Nama Siswa :..................................................
Hari/tanggal pengamatan :....................................................
No. Bahan Jenis Karya Kerajinan Anyaman
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kerajinan merupakan bagian dari seni rupa. Kerajinan disebut
juga seni kriya adalah karya seni yang dihasilkan oleh keterampilan
Carilah benda kerajinan anyaman yang ada di sekitarmu, baik
itu di sekolah atau di rumah, kemudian tuliskan pada kolom
dalam tabel di bawah ini!
Agar kamu lebih memahami tentang kerajinan dari perpaduan bahan sejenis, bacalah penjelasan singkat di bawah ini.
7 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
tangan. Kerajinan merupakan karya seni terapan selain bernilai seni
juga dapat berfungsi untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Kerajinan adalah seni yang hasil karyanya penuh kerapian dan
kegunaan yang berkaitan dengan industri kecil (rumah tangga).
Bentuk kerajinan dapat berupa benda-benda dari tanah liat, benda-
benda anyaman, kerajinan keramik, kerajinan motif hias, kerajinan
mebel dan banyak lagi yang lainnya dan tiap daerah mempunyai ciri
khasnya masing-masing.
1. Jenis-Jenis Kerajinan Berdasarkan Cara Pembuatan:
a. Kerajinan Tatah, Ukir.
b. Kerajinan Anyam, makrame.
c. Kerajinan Butsir
d. Kerajinan Tempa, Las, Patri
e. Kerajinan Cetak, Cor.
f. Kerajinan Tenun, Batik, Sulam, Jumputan dan lain
sebagainya.
2. Jenis-Jenis Kerajinan Berdasarkan Bahan Baku Utama:
a. Kerajinan Tanah, Batu, Semen, Kaca.
b. Kerajinan Logam, Emas, Perak, Perunggu, Besi.
c. Kerajinan Kain, Benang.
d. Kerajinan Rambut, Bulu, Tulang, Kulit.
e. Kerajinan Biji-Bijian, Daun, Bunga, Ranting, Pelepah dan
lain sebagainya.
Bersama guru dan teman-teman, berkunjunglah ke tempat
pengrajin terdekat. Di sana amati bentuk-bentuk kerajinan,
bahan serta tanyakan proses pembuatannya.
8 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
B. Kerajinan Anyaman
Sekarang kita akan mempelajari tentang kerajinan dari
perpaduan bahan sejenis yaitu kerajinan yang hanya
menggunakan satu bahan saja kemudian dipadukan sehingga
menghasilkan suatu benda kerajinan yang unik dan menarik.
Salah satunya adalah kerajinan anyaman menggunakan bahan
sedotan. Menganyam berarti mengatur bilah atau lembaran-
lembaran yang diatur tersebut dapat berupa bambu, daun
pandan, janur, kertas, rotan bahkan kita dapat membuat
kerajinan dari sedotan.
Masyarakat yang tinggal di pedesaan selain bertani banyak
pula yang melakukan pekerjaan menganyam. Mereka membuat
hiasan dinding, tikar, tas, dompet, peralatan rumah tangga untuk
dipakai sendiri atau untuk dijual. Kerajinan anyaman ini banyak
sekali bentuknya ada yang dua dimensi dan ada yang tiga
dimensi. Keindahan dari suatu kerajinan tergantung dari keahlian
dan tingkat kreatifitas pengrajinnya.
Bahan untuk pembuatannya disesuaikan dengan bahan
yang mudah didapatkan di daerah masing-masing, dan sekarang
kita akan mempelajari bagaimana proses pembuatan kerajinan
anyaman dari bahan sedotan, kenapa kita memilih bahan sedotan
karena bahan ini mudah dijumpai dimana saja. Dengan bahan
sedotan bekas yang dibersihkan terlebih dahulu, kita dapat
memanfaatkan barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai
sehingga dapat mengurangi sampah plastik di sekitar kita dan
menjadikannya benda yang bermanfaat bagi kehidupan kita.
Anyaman sedotan ini bisa kita bentuk menjadi tas, hiasan
dinding, dompet, tempat pinsil, tikar dan lain sebagainya.
Teknik dalam membuat kerajinan anyaman, yaitu :
9 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
1. Anyaman tunggal
Teknik dimana menganyam satu-satu (secara tunggal). Teknik
ini digunakan untuk membuat benda-benda seperti saringan,
tampan, cerangka dan lain-lain.
2. Anyaman bilik
Teknik dimana menganyam secara silang berurutan (dua-dua.
Teknik ini digunakan untuk membuat benda-benda seperti
bilik/gedeg, nyiru/tampah dan lain-lain.
3. Anyaman Teratai
Teknik dimana membuat kerajinan anyaman yang dibuat
untuk mendapatkan hasil akhir yang artistik dan indah.
4. Anyaman bunga cengkih
Teknik anyaman ini dapat dijumpai pada benda-benda seperti
kipas, sangku dan lain-lain.
C. Proses Pembuatan Kerajinan Anyaman dari Sedotan
Pembuatan kerajinan ini hanya sebagai contoh saja, kamu
bisa membuat benda yang lainnya dari bahan lain, seperti
bungkus kopi, bungkus deterjen, bungkus makanan ringan, tetapi
untuk permulaan kamu membuat dulu yang paling mudah yaitu
dari bahan sedotan.
Pelajarilah teknik-teknik menganyam tersebut dengan
bimbingan guru, orang tuamu atau pengrajin anyaman di
sekitarmu!
10 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Sumber: dok pribadi [email protected]
1.2 Foto kerajinan keranjang tempat pensil
Membuat Keranjang Tempat Pensil
1. Alat, Bahan dan Proses Pembuatan
a. Alat dan Bahan :
1) Gunting
2) Sedotan
2. Proses Pembuatan :
1) Pipihkan kedua batang sedotan dengan menekannya dengan
menggunakan ibu jari dan telunjuk.
2) Gunting sedotan menjadi dua bagian sama panjang.
3) Sedotan yang sudah digunting sama panjang lipat menjadi
dua bagian.
Sekarang kita akan mencoba untuk membuat kerajinan dari
bahan sedotan.
11 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
4) Setelah sedotan siap, kini saatnya menganyam. Buatlah
anyaman saling menyilang dan tumpang tindih antara sedotan
satu dengan yang lainnya.
5) Satukan sedotan yang sudah dilipat dengan cara memasukkan
kedalam lipatan sedotan satunya tahan dengan jari tanganmu.
6) Selanjutnya, ambil sedotan ketiga masukkan kedalam sedotan
sebelumnya.
7) Kemudian ambil sedotan ke empat masukkan kedalam lipatan
sedotan ke tiga dan kaitkan ke sedotan pertama untuk
menguncinyaa supaya terkunci dengan kuat sebagai dasar
untuk anyaman membuat keranjang.
8) Selanjutnya anyam semua sedotan dengan cara yang sama
dan teliti, untuk menguncinya masukkan salah satu sedotan
kedalam lipatan untuk diselipkan ke anyaman supaya rapi .
9) Rapatkan anyaman dengan hati-hati dan perlahan dengan
menarik ujung-ujung sedotan secara bergantian agar bentuk
dasar kubus terbentuk.
10) Runcingkan ujung-ujung sedotan. Kita akan
menyelipkannya di antara anyaman. Ujung yang runcing akan
mempermudah pekerjaan anda.
11) Lanjutkan menyelipkan ujung-ujung sedotan hingga selesai.
Lakukan secara bergantian agar terbentuk anyaman keranjang
yang rapi dan rapat. Gunting sisa ujung-ujung sedotan agar
tampak rapi dan terkunci dengan rapat.
12) Bentuk keranjang dari sedotan kita sudah selesai.
Keranjang dari sedotan ini dapat digunakan untuk berbagai
tempat baik tempat pencil atau tempat apapun.
12 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
13 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
9. 10.
11. 12.
13. 14.
Foto di atas hanya sebagai alat bantu untuk orangtuamu
ketika belajar di rumah dan kamu juga dapat membuat
kerajinan anyaman dengan bentuk dan bahan lain sesuai
dengan keinginanmu
14 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Setelah kamu mendapatkan pemahaman tentang membuat
kerajinan anyaman, coba berlatih merancang satu karya
kerajinan anyaman dan tuliskan alat, bahan dan bentuk
yang akan dibuat pada kotak di bawah ini !
1. Rancangan Pembuatan Kerajinan
a. Jenis Kerajinan
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
b. Alat
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
.
c. Bahan
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
.........................................................................
15 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Ceritakan kepada guru dan teman sekelasmu, bahan dan
proses pembuatan kerajinan rancanganmu, lalu tanyakan
pendapat mereka tentang rancangan yang telah kamu buat,
dan berikan kesempatan pada temanmu untuk memberi
saran ataupun kritik!
2. Proses Pembuatan
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
16 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Kerajinan adalah sebutan bagi suatu benda hasil karya
seni manusia. Kerajinan dihasilkan oleh keterampilan
tangan. Kerajinan disebut juga seni kriya.
Jenis-Jenis Kerajinan dapat digolongkan berdasarkan
teknik pembuatan dan bahan baku utama.
Bahan untuk pembuatan kerajinan banyak sekali
macamnya, ada yang hanya menggunakan satu bahan
saja ada juga yang memadukan berbagai bahan
sehingga menjadi suatu kerajinan yang unik dan
menarik.
Kerajinan terapan yaitu benda kerajinan yang bukan
sebagai benda hias saja tetapi sekaligus sebagai benda
pakai.
Rangkuman
Buatlah kerajinan anyaman dari bahan sedotan dengan
teman sekelompokmu!
17 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Kompetensi Pengetahuan
Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat dengan
memilih a, b, c, d !
1. Manakah jenis kerajinan yang termasuk kerajinan berdasarkan
cara pembuatan...
a. Kerajinan Tatah
b. Kerajinan Logam
c. Kerajinan Kain
d. Kerajinan Bulu
2. Manakah jenis kerajinan yang termasuk berdasarkan bahan baku
utama...
a. Kerajinan Butsir
b. Kerajinan Tempa
c. Kerajinan Benang
d. Kerajinan Cetak
3. Kerajinan Biji-Bijian termasuk pada jenis kerajinan berdasarkan...
a. Bahan baku utama
b. Cara pembuatan
c. Ciri khas daerah
d. Teknik cetak
4. Kerajinan termasuk ke dalam seni...
a. Seni Musik
b. Seni Rupa
Uji Kompetensi
18 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
c. Seni Tari
d. Seni Teater
5. Salah satu teknik yang bukan termasuk ke dalam membuat
kerajinan anyaman...
a. Anyaman tunggal
b. Anyaman bilik
c. Anyaman teratai
d. Anyaman bertumpuk
6. Teknik dimana membuat kerajinan anyaman yang dibuat untuk
mendapatkan hasil akhir yang artistik dan indah adalah teknik...
a. Anyaman Tunggal
b. Anyaman bilik
c. Anyaman teratai
d. Anyaman bunga cengkih
7. Untuk membuat anyaman benda kipas, sangku membutuhkan
teknik anyaman...
a. Anyaman teratai
b. Anyaman bunga cengkih
c. Anyaman tunggal
d. Anyaman bilik
8. Untuk membuat anyaman bilik atau nyiru dibutuhkan teknik...
a. Anyaman bilik
b. Anyaman teratai
c. Anyaman tunggal
d. Anyaman bunga cengkih
9. Keindahan kerajinan anyaman tergantung pada...
a. Bahan
b. Alat
c. Kreatifitas pengrajin
19 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
d. Daerah pembuat
10. Orang yang membuat kerajinan disebut...
a. Aktor
b. Penyanyi
c. Pengrajin
d. Nelayan
Kompetensi Keterampilan
Buatlah satu buah kerajinan anyaman sesuai
dengan hasil rancanganmu !
20 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
17
Orang yang berhasil adalah orang yang cerdik dan
kreatif dalam memanfaatkan apa yang ada di
sekitarnya. Tuhan mencintai orang yang selalu mau
berusaha dan berkarya, diantaranya orang yang
dapat menciptakan suatu kerajinan apalagi dapat
menjadikan kerajinan itu sebagai mata
pencahariannya. Merupakan wujud dari orang-
orang yang mempunyai kreatifitas yang dapat
membuat kerajinan. Kita harus bersyukur kepada
Tuhan, karena nusantara kita banyak memiliki
bahan yang dapat kita jadikan menjadi suatu karya
seni yang indah dan bermanfaat bagi kehidupan
sehari-hari.
Refleksi
21 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
SSeennii MMuussiikk
22 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
23 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Bab II LAGU-LAGU WAJIB
Mengenal Lagu Wajib maksimal 8 ruas birama
Lagu-Lagu
Wajib
Menyanyikan Lagu Wajib
maksimal 8 ruas
birama
24 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
25 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
A. Mengenal Lagu Wajib
Amatilah salah satu lagu wajib yang dinyanyikan gurumu !
Teks lagu di atas merupakan salah satu contoh dari lagu-lagu
wajib. Apakah kamu pernah mendengar lagu tersebut
sebelumnya? Apakah kamu bisa menyanyikannya!
Coba dengarkan dan amati lagu wajib yang dinyanyikan gurumu!
Sekarang kamu dengarkan dan amati lagu-lagu wajib dari
kaset rekaman dan tebaklah apa judul lagu wajib
tersebut!
26 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Format Hasil Pengamatan Lagu-Lagu Wajib
Nama Siswa :
Hari/tanggal pengamatan :
No. Judul Lagu
Wajib
Pencipta Teks Lagu
1.
2.
Agar kamu lebih memahami tentang lagu wajib, bacalah
penjelasan singkat di bawah ini !
27 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Lagu wajib merupakan lagu yang harus diketahui oleh
seluruh masyarakat di Indonesia. Pada syair lagu wajib
mengandung makna yang membangun rasa nasionalisme pada
orang yang menyanyikannya. Karena hal itu sebagai pelajar kamu
harus mengenal lagu-lagu wajib tersebut. Di dalam lagu wajib
banyak terdapat syair yang menggambarkan semangat para
pahlawan kita, sehingga dengan mengenal lagu wajib diharapkan
kita dapat mencintai bangsa dan negara juga menghargai jasa
para pahlawan kita.
Lagu wajib nasional di Indonesia diciptakan oleh komponis-
komponis Indonesia yang hidup pada masa sebelum Indonesia
merdeka dan pada masa perang kemerdekaan. Nama-nama
komponis Indonesia pencipta lagu wajib nasional diantaranya
adalah: Ismail Marzuki, WR. Supratman, Kusbini, L. Manik, dan
C. Simanjutak. Selain nama-nama tersebut masih banyak
komponis lain yang lagunya sering dinyanyikan sampai sekarang.
Ciri-ciri lagu wajib antara lain sebagai berikut:
1. Lirik lagu wajib bertujuan untuk menanamkan sikap cinta tanah
air dan bangsa, heroisme, patriotisme, dan nasionalisme serta rela
mengorbankan jiwa dan raga demi kelangsungan hidup bangsa.
2. Lagu wajib biasanya menggunakan irama yang penuh semangat
atau berbentuk hymne.
3. Lagu-lagu wajib diajarkan, dipelajari dan dihayati sesuai dengan
maksud dan tujuan yang terkandung di dalamnya.
Teknik membawakan lagu wajib harus memperhatikan gaya
lagu, ketepatan menggunakan ketukan tiap nilai nada, serta
ketepatan menggunakan nada dasar dan tempo.
28 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Contoh lagu- lagu wajib, seperti :
a. Ibu Kita Kartini
b. Indonesia raya
c. Bagimu Negri
d. Satu Nusa Satu Bangsa
e. Garuda Pancasila
f. Dari Sabang sampai merauke
g. Halo-Halo Bandung
h. Bendera Merah Putih
i. Berkibarlah Benderaku
j. Hari Merdeka
k. Indonesia Tetap merdeka
l. Rayuan Pulau Kepala
m. Maju Tak Gentar
29 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
30 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
31 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
B. Menyanyikan Lagu Wajib
Menyanyikan lagu wajib harus bisa menghayati makna yang
terkandung di dalam setiap syair yang kita nyanyikan sehingga
meningkatkan jiwa nasionalisme dalam diri kita. Akan tetapi
dalam bernyanyi dibutuhkan tehnik vokal yang bagus dan agar
suaramu terdengar merdu pada saat bernyanyi, terlebih dahulu
kamu harus belajar teknik vokal.
Tehnik vokal merupakan cara memproduksi suara dengan
baik dan benar, sehingga suara yang keluar sesuai dengan tinggi
rendahnya nada. Beberapa hal yang perlu kamu kuasai antara
lain :
1. Organ Suara Manusia
Manusia memiliki beberapa organ suara, yaitu :
a. Pita Suara
Pita suara adalah sumber suara manusia
b. Ruang Resonansi
Ruang resonansi berfungsi sebagai resonantor. Pada tubuh
kita terdiri atas rongga tenggorokan, rongga mulut, rongga
hidung, dan rongga dada.
Resonansi rongga hidung, digunakan untuk suara tinggi,
sedangkan suara rendah rongga dada yang semuanya juga
memaksimalkan fungsi keempat resonantor. Mulut, pipi,
hidung, rongga hidung, tekak, dan rongga dada yang juga
mempengaruhi warna suara (timbre)
c. Alat Pernafasan
Manusia bernafas menggunakan paru-paru. Pada paru-paru
terdapat gelembung-gelembung penampung udara yang
disebut bronchi proses pernafasan melewati pangkal
tenggorokan tempat letak pita suara.
32 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
2. Pernafasan
Latihan pernafasan adalah hal pertama kali yang harus
dilakukan dalam bernyanyi. Pernafasan yang baik
menghasilkan panjang dan pendek nada, tinggi dan rendah
nada secara optimal. Ada dua hal yang perlu diperhatikan
dalam melakukan latihan pernafasan, yaitu ; (1) latihan
menarik nafas melalui hidung, (2) latihan melepaskan nafas
melalui mulut dan hidung secara perlahan-lahan.
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan
latihan pernafasan yaitu ; (1) mengisi paru-paru dengan
udara melalui hidung, (2) menahan nafas beberapa detik, (3)
mengeluarkan nafas perlahan-lahan melalui mulut.
Ada tiga jenis pernafasan yaitu;
a. Pernafasan dada
Pernafasan dada merupakan pernafasan yang kurang
baik untuk dilakukan pada saat menyanyi.
b. Pernafasan perut
pernapasan perut biasanya dilakukan pada saat kita
tidur. Pernafasan perut kurang baik digunakan
karena cepat lelah, nafas kurang panjang.
c. Pernafasan diafragma
Diafragma merupakan sekat rongga badan yang
membatasi rongga dada dengan rongga perut.
Pada saat istirahat difragma melengkung ke atas. Jika
kita tegak maka diafragma dapat menampung volume
udara lebih banyak sehingga pernafasan akan lebih
baik.
Pernafasan diafragma adalah pernafasan yang ideal
bagi seorang penyanyi.
33 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
3. Pembentukan suara
Pembentukan suara ini sangat penting karena
pembentukan suara akan mempengaruhi intonasi dan artikulasi,
untuk itu maka kejelasan ucapan perlu diperhatikan dalam
menyanyi.
Menyanyikan lagu wajib selain memperhatikan teknik vokal di
atas, kamu juga harus memperhatikan beberapa teknik vokal di
bawah ini, seperti :
4. Frasering
frasering adalah teknik pemenggalan kalimat lagu dan
pengucapan kata yang jelas. Frasering berhubungan erat dengan
teknik pernafasan. Pemenggalan kata yang tidak tepat akan
memiliki arti atu makna yang berbeda.
5. Ekspresi
Ekspresi disebut juga penjiwaan lagu. Hal ini lebih
ditekankan kepada kemampuan menyanyi menyesuaikan isi dan
jiwa lagu sesuai dengan kehendak pencipta. Berikut beberapa hal
yang harus diketahui oleh seorang penyanyi.
1) Menguasai materi lagu
2) Mengerti isi lagu
3) Menerapkan frasering dengan baik
4) Memahami tanda-tanda yang terdapat dalam lagu.
Contohnya tanda tempo, tanda dinamik, dan tanda
ekspresi.
Berikut beberapa tanda ekspresi lagu.
a. Gaya Marcato
Adalah sebuah gaya pengucapan kata-kata atau syair
lagu yang diberi tekanan, sehingga terasa semangat
34 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
dan berkobar dalam mengungkapkan pesan yang
ingin disampaikan. Contoh lagu wajib yang
menggunakan gaya ini yaitu “Indonesia Raya”,
“Garuda Pancasila” dan “Maju Tak Gentar”.
b. Legato
Adalah gaya untuk lagu atau musik lembut dan
mampu melukiskan suasana tenang. Hubungan kata-
kata yang satu dengan yang lain selalu
bersambungan. Contoh lagu yang dinyanyikan dengan
menggunakan gaya legato yaitu lagu “Syukur”
Diskusikan ajak temanmu untuk membuat satu kelompok
dan menyanyikan lagu wajib “Bagimu Negeri” secara
bersama-sama !
35 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Lagu wajib merupakan lagu yang harus diketahui oleh
seluruh masyarakat di Indonesia. Pada syair lagu wajib
mengandung makna yang membangun rasa
nasionalisme.
Tehnik vokal merupakan cara bernyanyi dengan baik dan
benar, sehingga suara yang keluar sesuai dengan tinggi
rendahnya nada.
Rangkuman
36 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Kompetensi Pengetahuan
Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat dengan
memilih a, b, c, d !
11. Manakah salah satu contoh judul lagu wajib...
e. Indonesia Jaya
f. Hari Kartini
g. Satu Nusa Satu Bahasa
h. Bagimu Negeri
12. Menyanyikan lagu wajib harus bisa.....lagu
e. Menghayati makna
f. Menggubah
g. Mengubah
h. mempermainkan
13. Teknik vokal berguna untuk...
e. Menciptakan lagu dengan baik dan benar
f. Mengarang lagu dengan baik dan benar
g. Memainkan musik dengan baik dan benar
h. Menyanyikan lagu dengan baik dan benar
14. Salah satu organ suara manusia adalah...
e. Pita Suara
f. Dada
g. Pundak
Uji Kompetensi
37 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
h. Tulang punggung
15. Manusia bernafas menggunakan...
e. Mulut
f. Perut
g. Jantung
h. Paru-paru
16. Pernafasan yang paling baik digunakan ketika bernyanyi
adalah...
e. Pernafasan dada
f. Pernafasan perut
g. Pernafasan diafragma
h. Pernafasan pundak
17. Pembentukan suara sangat penting karena akan
mempengaruhi...
e. Intonasi dan artikulasi
f. Akting dan peran
g. Ekspresi dan wajah
h. Kreatifitas dan keahlian
18. Teknik pemenggalan kalimat lagu dan pengucapan kata
yang jelas...
e. Imitating
f. Frasering
g. akting
h. Singing
19. Pengucapan kata-kata atau syair lagu dengan diberi
tekanan, disebut gaya...
e. Salto
f. Vario
g. Marcato
38 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
h. Legato
20. Contoh lagu wajib yang dinyanyikan dengan gaya legato...
e. Syukur
f. Hari Merdeka
g. Sumpah Pemuda
h. Maju Tak Gentar
Kompetensi Keterampilan
Nyanyikanlah lagu wajib “Bagimu Negeri”!
39 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Refleksi
Keberanian mengekspresikan kemampuan
diri merupakan jalan untuk menuju sukses,
maka dari itu gali dan kembangkan potensi
yang ada pada diri kita. Dengan rasa
nasionalisme yang tinggi, peliharalah budaya
yang sudah kita miliki, dengan mencintai
lagu wajib dan memeliharanya maka kita
termasuk pada generasi yang menghargai
karya bangsa.
40 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
41 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
SSeennii MMuussiikk
42 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
43 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Bab III Bermain Musik Ansambel Berbagai
Alat Musik Ritmis
Memahami permainan Alat
Musik Ritmis
Musik
Ansambel
Menampilkan permainan
musik ansambel berbagai alat musik ritmis
44 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
45 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
A. Musik Ansambel
Di bawah ini gambar tentang sekelompok orang yang sedang
memainkan ansambel musik.
Sumber : Dok. Usep Kustiawan 3.1 Gambar sekelompok orang sedang memainkan ansambel musik
Pernahkah kamu mendengar ansambel musik?
Tahukah kamu apa itu ansambel musik?
Jika kamu belum pernah mendengar, coba tanyakan pada guru
atau teman sekelasmu!
Sebelum kamu belajar ansambel musik ritmis, kenalilah terlebih
dahulu alat musiknya.
46 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Cobalah raba dan dengarkan bunyinya alat-alat musik ritmis yang
ada sekitarmu !
Isilah tabel di bawah ini.
NO. Nama Alat Musik ritmis Memainkannya
Bisa Tidak
1.
2.
3.
4.
5.
Diskusikanlah dengan teman-temanmu hasil pengamatan dari
alat musik ritmis yang sudah amati!
47 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Format Diskusi Hasil pengamatan Alat Musik Ritmis
Nama anggota :
Alat musik yang diamati :
Hari/tanggal pengamatan :
No Aspek yang Diamati Uraian Hasil Pengamatan
1 Nama alat musik
2 Bahan
3 Cara Memainkan
Istilah musik berasal dari bahasa Yunani. Kata ini diambil
dari nama salah satu dewa Yunani yang bernama Mousikos.
Mousikos dilambangkan sebagai dewa keindahan dan menguasai
bidang kesenian dan ilmu pengetahuan. Musik dapat diartikan
sebagai ungkapan perasaan yang dituangkan dalam bentuk
bunyi-bunyian. Musik pada dasarnya adalah bunyi yang
diungkapkan melalui pola ritme yang teratur dan melodi yang
indah. Musik tercipta menggunakan berbagai media seperti suara
manusia dan alat musik.
Bermain musik ansambel adalah permainan musik bersama
yang menggunakan alat musik ritmis, melodis, maupun
campuran antara ritmis dan melodis.
Agar kamu lebih memahami tentang musik, bacalah penjelasan
singkat di bawah ini
48 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
B. Alat Musik Ritmis
Alat musik jenis ritmis adalah alat musik yang tidak
mempunyai nada. Alat musik ritmis berfungsi sebagai pengiring,
pembentuk, dan pengatur irama sehingga karya musik yang
dimainkan dapat stabil. Alat musik ini dapat dikenali dari cara
memainkannya, yaitu dilakukan dengan cara di pukul.
Permainan alat musik ritmis mengutamakan adalah ketepatan
ritme dan tempo atau cepat lambatnya permainan.
Berikut ini adalah beberapa contoh alat musik ritmis:
a. a. Tamborin adalah alat musik jenis rebana, dengan atau
tanpa hiasan kerincing logam di sekitar bingkai atau
kerangkanya. Tamborin biasanya dipakai pada orkes melayu
atau dangdut.
Sumber: dok. Usep Kustiawan
3.2. Gambar Tamborine
Sekarang kamu dan teman sekelasmu duduk melingkar dan
rabalah alat musik ritmis yang ada di depanmu, dengarkan
suaranya, dan jika kamu belum mengenal alat musik ritmis
tersebut, bacalah penjelasan singkat di bawah ini!
49 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
b. Triangle adalah salah satu alat musik ritmis modern berbentuk
segitiga. Alat musik ini terbuat dari logam, baik baja maupun dari
bahan logam lainnya dan diberi gantungan
dari kawat atau nilon sebagai pegangan.
Triangle berkerja dengan cara menghasilkan
bunyi dari getaran seluruh badan
instrument (idiofoni). Cara memainkannya
yaitu dengan memukul sisi bagian dalam
maupun luar triangle sehingga
menghasilkan bunyi.
Sumber: http://www.wirausaha-mandiri.com/ 3.3. Gambar Triangle
c. Pernahkah kamu mendengar bunyi alat musik drum ? Alat
musik ritmis tersebut dapat digunakan untuk mengiringi
sebuah lagu disamping alat music harmonis seperti keyboard,
gitar, piano dan lain-lain.
Drum Set adalah satu jenis alat musik ritmis modern yang
merupakan hasil pengembangan dari alat musik pukul
tradisional. Alat ini diberi tampilan modern karena bahannya
bukan lagi dari kayu dan kulit, melainkan menggunakan
bahan dasar logam. Drum modern ini biasanya ditampil satu
set yang terdiri dari symbal, bass, snar, tamtam dan hyhat.
Musik-musik modern saat ini (rock atau pop) banyak
menggunakan alat musik ini. Cara memainkannya dengan
memukul menggunakan stick yang terbuat dari kayu atau
logam.
50 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Sumber : drummerterbaikindonesia.com 3.4. Gambar Bermain Alat Musik Drum
d. Simbal menghasilkan gema benturan saat dipukul dengan stik
dan dapat digunakan untuk menandai bagian klimaks musik.
Simbal ini dipasang pada penyangga di atas kedudukannya.
Sumber : http://vicfirth.com/
3.5. Gambar Simbal
51 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
e. Kastanyet adalah lonceng kayu yang dipegang dengan tangan.
Sumber: twitter.com/mustang88fm
Gambar 3.6. Kastayet
f. Kabassa adalah derik Amerika Selatan yang manik-manik
bajanya diuntai bagian luarnya
Sumber: http://www.keymusic.com/
3.7. Gambar Kabassa
52 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
g. Marakas adalah sepasang derik Amerika Selatan yang biasanya
dibuat dari labu berongga yang
berisi biji-bijian atau dari kayu
berisi manik- manik. Alat musik
ini biasanya digoyang dengan
kedua tangan.
Sumber: www.artikelsiana.com
3.8. Gambar Marakas
h. Pauken atau Timpani, yaitu alat musik perkusi, khususnya
jenis drum atau genderang. Alat musik ini biasanya digunakan
dalam musik orkestra, terletak di belakang alat-alat musik
lainnya. Selain badannya yang besar, alat musik timpani
merupakan alat musik ritmis yang bernada atau dapat distem
/ diatur tinggi rendahnya.
Sumber: www.youtube.com/watch?v=nH60eq_n0JY
3.9. Gambar Pauken atau Timpani
53 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
j. Tabla adalah alat musik India yang banyak dimainkan dalam
berbagai kegiatan, misalnya sebagai pengiring sitar. Alat musik
ini semacam gendang yang dimainkan berpegang dengan
ketinggian bunyi yang berbeda.
Sumber: www.youtube.com/watch?v=KfCYNFgZnVk 3.10. Gambar Tabla
C. Memainkan Alat Musik Ritmis
Permainan musik merupakan aktivitas musik yang
dilakukan manusia. Dalam prosesnya, permainan musik dapat
dilakukan secara perorangan ataupun kelompok. Sekarang,
mari kita coba melakukan praktik musik secara perorangan.
Pilihlah salah satu alat musik ritmis yang ada di sekolahmu jika
tidak ada alat musik ritmis kamu boleh menggunakan media
yang dapat dijadikan sebagai instrumen perkusif sederhana
yang ada di sekitar kamu, seperti botol dan sendok, tepukan
tangan maupun hentakan kaki. Perhatikan pola ritmik berikut
ini.
54 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Tanda = 1 kali pukulan
Tanda = 2 kali pukulan
Dengarkan pola ritmik 1 yang dibunyikan gurumu kemudian
tirulah.
Setelah kamu menguasai pola ritmik 1, kamu lanjutkan
dengan pola ritmik 2 dan 3 dengan mendengarkan contoh
yang diberikan guru
Ikuti pola ritmik 2 dan 3 tersebut sehingga menghasilkan
bunyi yang berbeda.
Amatilah pola ritmik yang dibunyikan oleh gurumu!
55 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Setelah kamu sudah menguasai ketiga
pola ritmik tersebut, marilah kita mainkan
seluruh pola ritmik itu secara berkelompok.
Masing-masing kelompok terdiri dari 3 orang
setiap orang memainkan satu pola ritmik.
Setelah kamu dapat memainkan ketiga
pola ritmik itu secara berkelompok dengan
benar.
56 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Alat musik ritmis merupakan alat musik yang tidak
mempunyai nada, tetapi hanya memiliki perbedaan tinggi
bunyi untuk mengeluarkan irama.
Permainan alat musik ritmis mengutamakan ketepatan
ritme atau keteraturan ketukan mengikuti irama suatu
lagu.
Rangkuman
57 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Kompetensi pengetahuan
Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat dengan
memilih a, b, c, d !
1. Istilah musik berasal dari bahasa...
a. Yunani
b. Romawi
c. Inggris
d. Pakistan
2. Musik dapat diartikan sebagai...
a. Ungkapan perasaan yang tidak dituangkan dalam bentuk
bunyi-bunyian
b. Ungkapan perasaan yang dituangkan dalam bentuk gerakan
c. Ungkapan perasaan yang dituangkan dalam bentuk gambar
d. Ungkapan perasaan yang dituangkan dalam bentuk bunyi-
bunyian.
3. Gerak teratur karena munculnya aksen secara tetap disebut......
a. Ritme/irama
b. Nada
c. Bunyi
d. Melodi
4. Di bawah ini yang bukan termasuk alat musik ritmis...
a. Triangle
b. Drum
Uji Kompetensi
58 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
c. Tamborin
d. Gitar
5. Triangle adalah salah satu alat musik ritmis modern berbentuk...
a. Segitiga
b. Segiempat
c. Lingkaran
d. Persegi panjang
6. Sistem penulisan lagu yang menggunakan simbol angka-angka...
a. Notasi Balok
b. Notasi Angka
c. Ritme
d. Irama
7. Alat musik perkusi berbentuk lengkung segi dan terbuat dari baja
adalah...
a. Tabla
b. Triangle
c. Drum
d. Tambori
e.
8. Ansambel adalah permainan music yang dilakukan secara…
a. Perorangan
b. Bersama-sama
c. Individu
d. single
9. Alat musik India yang banyak dimainkan dalam berbagai kegiatan
adalah…
a. Kastanyet
b. Kabassa
59 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
c. Marakas
d. Drum set
10. Bahan dasar pembuatan alat musik drum adalah…
a. Kulit
b. Bambu
c. Daun
d. Logam
Kompetensi Keterampilan
Buatlah satu kelompok dan mainkan musik ansambel!
60 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Refleksi
Dalam berlatih dibutuhkan ketekunan dan
kesabaran, teruslah belajar dan pantang
menyerah. Seni musik merupakan salah satu
media untuk mengekpresikan rasa yang
sedang terjadi di dalam hati kita, dengan seni
kita bisa menggali potensi yang ada pada diri
kita dan mengembangkannya. Keindahan
suara yang kamu miliki adalah anugerah
Tuhan karena itu kamu harus bersyukur dan
memelihara anugerah tersebut.
61 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
SSeennii TTaarrii
62 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
63 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Bab IV Tari Kreasi Modern
Ragam Gerak
dasar Tari Kreasi
Modern
Memperagakan Gerak Dasar Tari
Kreasi Modern
Sesuai Hitungan
Seni Tari
64 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
65 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
A. Ragam Gerak Dasar Tari Kreasi Modern
Gambar di bawah ini merupakan gambar yang sedang
mempertunjukkan tari modern.
Sumber : Dok. Kemendikbud
4.1. Gambar Tarian Kreasi Modern
Apakah kamu pernah menari? Apakah berjingkrak-jingkrak
termasuk menari? Apakah gerak jalan atau baris-berbaris dengan
diiringi musik juga termasuk tari? Apakah semua tari harus
diatur? Haruskah ada penciptanya? Apakah gerak tari harus
indah?
Jika kamu masih belum bisa menjawab pertanyaan di atas, coba
tanyakan kepada guru atau teman sekelasmu.
66 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Tari adalah jenis kesenian yang terkait langsung dengan gerak
tubuh manusia. Tubuh menjadi alat utama, dan gerak tubuh
merupakan media dasar untuk mengungkapkan ekspresi seni tari.
Dalam tari, alatnya adalah tubuh dan medianya gerak tubuh. Dengan
demikian, alat dan media dalam tari (tubuh dan gerak) merupakan
suatu kesatuan yang tidak terpisah. Akan tetapi, tidak semua gerak
tubuh dapat dikategorikan sebagai tari. Tentu ada beberapa hal yang
membedakan antara gerak tari dan gerak yang bukan tari. Ada dua
aspek pokok dalam tari, yakni gerak dan irama.
Untuk memahami apa itu tari, mari kita ketahui elemen-elemennya.
a. Ruang
Tari diwujudkan dengan gerak tubuh. Tubuh seperti halnya
semua benda, yang mengisi suatu volume di dalam suatu ruang.
Namun demikian, dalam tari tubuh bukan hanya mengisi ruang,
melainkan juga menciptakan ruang. Ketika seseorang
merentangkan tangan, misalnya, maka dengan sendirinya suatu
ruang akan tercipta.
b. Waktu
Suatu gerakan akan memakan waktu, berapapun singkatnya.
Untuk menggeliat, kalian butuh waktu sekitar 5 detik. Dalam
menari, aspek waktu ini amat penting, dan inilah pula yang
diatur. Suatu gerakan yang sama jika dilakukan dalam waktu
yang berbeda, akan berbeda pula efek dan rasanya, baik bagi
pelakunya, maupun bagi yang melihatnya. Walau tidak selalu,
aspek waktu dalam tari sering terkait dengan musik pengiringnya,
Agar kamu lebih memahami tarian kreasi modern, bacalah
penjelasan singkat di bawah ini.
67 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
yang memang secara bersama-sama menjalani waktu tersebut.
Istilah yang banyak dipakai yang berkaitan dengan waktu adalah
irama. Jadi, gerakan tari adalah gerakan yang berirama, yang
diatur waktunya. Irama pada dasarnya adalah suatu
pengorganisasian atau penyusunan waktu.
c. Energi
Ada satu aspek lagi yang penting di dalam tari, yakni energi atau
tenaga. Untuk bergerak perlu energi. Besar kecilnya energi yang
dikeluarkan akan tergantung dari kebutuhannya. Dalam taripun,
energi diatur, diorganisasi keras-lemahnya, besar-kecilnya, sesuai
dengan yang diperlukan.
d. Rasa dan makna gerak
Sebelumnya telah dijelaskan bahwa gerak adalah indikator yang
membedakan antara tari dan yang bukan tari. Berarti, gerak tari
memiliki makna atau arti yang khas.
Setelah kamu memahami apa itu tari, sekarang kamu
pahami apa itu tari kreasi.Kata “kreasi” itu sendiri artinya hasil
daya cipta, hasil daya khayal sebagai buah pikiran atau
kecerdasan akal manusia. Sedangkan kemampuan berkreasi dan
mencipta itu disebut kreativitas. Hal yang paling mendasar pada
tari jenis ini adalah konsep penyajiannya. Konsep dan penyajian
tari kreasi modern sesuai dengan ide dan gagasan koreografernya.
Tari kreasi dengan sistem modern pola dan konsepnya tidak
bermula dari nilai-nilai kultural yang ditumbuhkan lama dalam
masyarakat masing-masing.
Tari modern atauModern dance, adalah suatu bentuk tarian
yang terbentuk dan berkembang sejak dari awal abad 20. Di
beberapa tempat yang belum begitu mengenal tari modern seperti
di Indonesia, ballroom dance serta concert dance juga masih
68 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
dianggap sebagai bagian dari tari modern ini. Namun apabila
dilihat dari latar belakang sejarah, tari modern ini sebenarnya
dipelopori oleh penari-penari dari Amerika Serikat, serta penari-
penari di beberapa negara di Eropa Barat yang “memberontak”
terhadap ballet dance serta classical dance yang sedang booming
saat itu.Ciri Khas gerak tari modern adalah ragam gerak tari yang
didukung oleh para pekerja atau buruh biasanya berirama cepat,
dinamis, dan romatis karena dilakukan di tempat terbuka.
Tari Modern dapat dikategorikan menjadi beberapa macam, antara
lain:
1. Hip-Hop Dance
2. Concert Dance
3. Break Dance
4. R&B Dance
5. Freestyle Dance
6. Ballroom Dance
Carilah pengertian macam-macam tarian modern di
atas pada media internet, majalah, atau buku sumber
lainnya!
69 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Jadi, Tari kreasi Modern merupakan tari modern yang dikreasikan
dan gerakannya merupakan daya cipta dari kreativitas
penciptanya.
Di bawah ini beberapa gerak dasar tari modern :
1. Robot Dance/robottic
Sebuah gerakan khayalan yang
meniru gerakan robot atau manekin.
Sumber: Dok. Pribadi [email protected]
4.2. Gambar: Gerakan Tari Robot Dance
2. Blood-Elf Dance
Gerakan tarian fleksibel atau tarian
lentur
Sumber: Dok. Pribadi [email protected] 4.3. Gambar Gerakan Tari Blood-Elf Dance
70 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
3. Toprocks
Gerakan yang membutuhkan fleksibilitas, gaya, dan yang
paling penting irama. Biasanya gerakannya posisi tangan dan
kaki pada lantai.
Sumber: Dok Pribadi [email protected]
4.4. Gambar: Gerakan Tari Toprocks
4. Moonwalk Dance
Sebuah gerakan khayalan yang menghadirkan ilusi penari
ditarik ke belakang ketika mencoba untuk berjalan maju.
71 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Sumber: humanitiesmediaproject.org
4.5. Gambar Gerakan Tari Moonwalk Michael Jackson
Sumber: Dok Pribadi [email protected]
4.6. Gambar Gerakan Tari Moonwalk
Setelah kamu mengamati beberapa gerakan tari modern di atas,
coba berlatih untuk melakukan gerakan tersebut satu-persatu
dengan bimbingan gurumu!
72 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
B. Memperagakan Gerak dasar Tari Kreasi Modern
Sesuai Hitungan
Sekarang kita coba melakukan gerak tari modern berdasarkan
hitungan.
1) Gerakan 1
Hitungan satu dan tiga tangan kanan dan tangan kiri disilangkan di depan dada,
posisi badan duduk kaki kanan diangkat setengah.
Sumber: Dok Pribadi [email protected] 4.7. Gambar Gerakan 1 hitungan satu dan tiga
Hitungan dua dan empat tangan kanan diangkat
ke atas, tangan kiri diluruskan
ke bawah, posisi badan duduk
kaki kanan diangkat setengah.
Sumber: Dok Pribadi [email protected] Gambar 4.8. Gerakan 1 hitungan dua dan empat
73 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
2) Gerakan 2
Hitungan satu dan tiga badan berdiri posisi tegak, tangan kanan diangkat lurus ke
atas, tangan kiri mengepal diluruskan ke bawah.
Sumber: Dok Pribadi [email protected] Gambar 4.9. Gerakan 2 hitungan satu dan tiga
Hitungan dua dan empat badan berdiri posisi
tegak, tangan kiri diangkat lurus ke atas , tangan
kanan mengepal diluruskan ke bawah.
74 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
3) Gerakan 3
Hitungan satu dan tiga kedua tangan ditepukkan
di atas kepala, kaki
kanan diangkat ke
samping.
Sumber: Dok Pribadi [email protected] 4.10. Gambar Gerakan 3 hitungan satu dan tiga
Hitungan dua dan empat kedua tangan lurus ke
samping, kaki dibuka badan tegal lurus.
Sumber: Dok Pribadi [email protected]
Gambar 4.11. Gerakan 3 hitungan dua dan empat
75 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
4) Gerakan 4
Hitungan satu dan tiga gerakan blood elf dance,
badan digoyangkan ke kanan
lalu ke kiri
Sumber: Dok Pribadi [email protected]
4.12. Gambar Gerakan 4 hitungan satu dan tiga
Hitungan dua dan empat gerakan blood elf dance,
badan digoyangkan ke kiri lalu
ke kanan
Sumber: Dok Pribadi
[email protected] 4.13. Gambar Gerakan 4 hitungan dua dan empat
74
76 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
5) Gerakan 5
Hitungan satu dan tiga tangan kanan ditekuk
ditarik ke belakang tangan kiri
ditekuk ke depan, kaki kanan
melangkah ke depan
Sumber: Dok Pribadi [email protected] 4.14. Gambar Gerakan 5 hitungan satu dan tiga
Hitungan dua dan empat, tangan kiri ditekuk
ditarik ke belakang tangan kanan
ditekuk ke depan, kaki kiri
melangkah ke depan
Sumber: Dok Pribadi [email protected]
4.15. Gambar Gerakan 5 hitungan dua dan empat
6) Lakukan 4 x 8 hitungan
77 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Cobalah berlatih untuk melakukan gerakan-gerakan tari
kreasi modern di atas dan mintalah bantuan gurumu untuk
membimbing kamu melakukan gerakan tersebut.
.
Tari adalah jenis kesenian yang terkait langsung
dengan gerak tubuh manusia. Tubuh menjadi alat
utama, dan gerak tubuh merupakan media dasar untuk
mengungkapkan ekspresi seni tari.
Elemen-elemen tari adalah ruang, waktu, energi, rasa
dan makna gerak.
Tari Modern atau Modern Dance, adalah suatu bentuk
tarian yang terbentuk dan berkembang sejak dari awal
abad 20
Rangkuman
78 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
1. Kompetensi Pengetahuan
Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat dengan
memilih a, b, c, d !
1. Jenis kesenian yang terkait langsung dengan gerak tubuh
manusia adalah...
a. Tari
b. Musik
c. Lagu
d. Kerajinan
2. Media utama untuk mengungkapkan ekspresi seni tari adalah...
a. Alat musik
b. Bahan kerajinan
c. Naskah
d. Tubuh dan gerak
3. Aspek pokok dalam tari yaitu...
a. Ritme/irama
b. Gerak dan irama
c. Bunyi
d. Melodi
4. Di bawah ini adalah elemen-elemen pada tari, kecuali ...
a. Ruang
b. energi
c. waktu
d. bahan baku
5. Untuk gerak tari diperlukan ...
Uji Kompetensi
79 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
a. Penonton
b. Kostum
c. Tata Rias
d. Energi
6. Ciri dari tari kreasi, adalah...
a. Pola gerak yang lebih bebas
b. Terikat tradisi
c. Gerakan terbatas
d. Gerakan harus sesuai dengan tarian daerah masing-masing
7. Dalam tari kresi yang terpenting gerakan harus.....
a. Monoton
b. Tetap
c. Indah
d. Teratur dan sistematis sesuai aturan tradisi
8. Di bawah ini beberapa contoh gerakan tari, kecuali...
a. Gerakan kepala
b. Gerakan tangan
c. Gerakan kaki
d. Karate
9. Gerakan badan dicondongkan ke depan merupakan gerakan...
a. Kepala
b. Badan
c. Kaki
d. Tangan
10. Kreasi artinya...
a. Daya cipta
b. Gerakan kaki
c. Nuansa
d. Emosi jiwa
80 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
2. Kompetensi keterampilan
Lakukanlah gerakan tarian sesuai dengan instruksi
gurumu !
81 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
73
Refleksi
Menari dapat mengekspresikan jiwa
penarinya melalui gerak tari yang memiliki
nilai estetika yang tinggi. Melalui gerak tari
seorang penari dapat berkomunikasi
dengan penikmatnya, dan karena gerak
seseorang dapat berekspresi dengan terus
mengembangkan gerak tersebut menjadi
suatu gerak modern yang sesuai dengan
perkembangan jaman. Tuhan menciptakan
manusia dengan sempurna sehingga kita
mampu menghasilkan gerakan-gerakan
tarian yang indah dan kita patut
mensyukurinya.
82 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
83 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
SSeennii TTeeaatteerr
84 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
85 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Bab V NASKAH DRAMA DALAM
PERTUNJUKKAN TEATER
Memahami
Naskah Drama
Naskah Drama dalam
Teater
Mempraktekkan Naskah Drama
Dalam
Pertunjukkan Teater
Membuat Naskah Drama
dalam
Pertunjukkan Teater
86 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
87 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
A. Naskah Drama dalam Pertunjukkan Teater
Badai Sepanjang Malam
Karya Max Arifin
Para Pelaku:
1. Jamil, seorang guru SD di Klaulan, Lombok Selatan,
berumur 24 tahun
2. Saenah,istri Jamil berusia 23 tahun
3. Kepala Desa, suara pada flashback
Setting :
Ruangan depan sebuah rumah desa pada malam hari.Di dinding
ada lampu minyak menyala.Ada sebuah meja tulis tua. Diatasnya
ada beberapa buku besar. Kursi tamu dari rotan sudah agak tua.
Dekat dinding ada balai balai. Sebuah radio transistor juga nampak
di atas meja.
Suara :
Suara jangkerik, suara burung malam, gonggongan anjing
di kejauhan. Suara Adzan subuh.
Musik:
Sayup sayup terdengar lagu Asmaradahana, lewat suara
sendu seruling
Note:
Kedua suami istri memperlihatkan pola kehidupan kota. dengan kata
Amatilah cuplikan naskah drama yang dibacakan oleh
gurumu!
88 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
lain, mereka berdua memang berasal dari kota. Tampak pada cara
dan bahan pakaian yang mereka kenakan pada malam hari itu.
Mereka juga memperlihatkan sebagai orang yang baik-baik. Hanya
idelisme yang menyala nyala yang menyebabkan mereka berada di
desa terpencil.
01. Begitu layar tersingkap, nampak jamil sedang asyik membaca.
Kakinya ditelusurkan ke atas kursi di depannya. Sekali
sekali ia memijit mijit keningnya dan membaca lagi. Kemudian
ia mengangkat mukanya, memandang jauh ke depan,
merenung dan kembali lagi pada bacaannya. Di kejauhan
terdengar salak anjing melengking sedih. Jangkerik juga
menghiasi suasana malam itu. Di kejauhan terdengar
seruling pilu membawakan Asmaradhana.Jamil menyambar
rokok di atas meja dan menyulutnya. Asap berkepul ke atas.
Pada saat itu istrinya muncul dari balik pintu kamar.
02. Saenah :
Kau belum tidur juga? kukira sudah larut malam.
Beristirahatlah, besok kan hari kerja?
03. Jamil:
Sebentar, Saenah. Seluruh tubuhku memang sudah lelah, tetapi
pikiranku masih saja mengambang kesana kemari. Biasa kan,
aku begini malam-malam.
04.Saenah:
Baiklah.tapi apa boleh aku ketahui apa yang kaupikirkan malam
ini?
05. Jamil:
Semuanya, semua apa yang kupikirkan selama ini sudah
89 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
kurekam dalam buku harianku, Saenah. Perjalanan hidup
seorang guru muda yang ditempatkan di suatu desa terpencil
seperti Klulan ini kini merupakan lembaran-lembaran terbuka
bagi semua orang.
06.Saenah:
Kenapa kini baru kau beritahukan hal itu padaku? Kau seakan-akan
menyimpan suatu rahasia. Atau memang rahasia?
07.Jamil:
Sama sekali bukan rahasia, sayangku! Malam malam di
tempat terpencil seakan memanggil aku untuk diajak
merenungkan sesuatu, dan jika aku tak bisa memenuhi
ajakannya aku akan mengalami semacam frustasi. Memang
pernah sekali, suatu malam yang mencekam, ketika aku sudah
tidur dengan nyenyak, aku tiba pada suatu persimpangan jalan
di mana aku tidak boleh memilih. Pasrah saja. Apa yang bisa
kaulakukan di tempat yang sesunyi ini? (Dia menyambar buku
hariannya yang terletak di atas meja dan membalik
balikkannya). Coba kaubaca catatanku tertanggal… (sambil
masih membolak balik). ini tanggal 2 oktober 1977.
08.Saenah:
[Membaca] “Sudah setahun aku bertugas di Klaulan. Suatu
tempat yang terpacak tegak seperti karang di tengah lautan,
sejak desa ini tertera dalam peta bumi. Dari jauh dia angker,
tidak bersahabat: panas dan debu melecut tubuh. Ia kering
kerontang, gersang. Apakah aku akan menjadi bagian dari alam
yang tidak bersahabat ini? Menjadi penonton yang diombang
ambingkan oleh…barang tontonannya. Setahun telah lewat dan
selama itu manusia ditelan oleh alam”.[Pause dan Saenah
90 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
mengeluh; memandang sesaat pada Jamil sebelum membaca lagi].
”Aku belum menemukan kejantanan di sini. Orang orang seperti
sulit berbicara tentang hubungan dirinya dengan alam. Sampai di
mana kebisuan ini bisa diderita?, dan apakah akan diteruskan
oleh generasi generasi yang setiap pagi kuhadapi? Apakah di sini
tidak dapat dikatakan adanya kekejaman.”[Saenah berhenti
membaca dan langsung menatap pada Jamil]
Apa pendapatmu tentang naskah drama yang dibacakan
gurumu? Apa tema naskah drama tersebut? Dan siapa saja
tokoh-tokohnya? Bagaimana karakter mereka berdasarkan
aksen suara yang kamu dengar?
Apakah kamu pernah mendengar drama di radio atau media
lainnya?
Carilah tentang naskah drama dari berbagai sumber dan
tulislah pada kolom dalam tabel di bawah ini!
91 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Format Hasil Pengamatan Naskah Drama
Nama Siswa :
Hari/tanggal pengamatan :
No. Sumber Judul Naskah
Isi Cerita
Tokoh
Nama Buku
Alamat Web
Nama tokoh
Karakter
1.
2.
3.
92 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Teater berasal dari kata Yunani, “Theatron”, yang berarti
panggung tempat penonton. Yaitu sebuah bangunan yang
dibangun untuk menjadi tempat berlangsungnya sebuah peristiwa
tontonan, yang kemudian dinamakan teater. Kemudian setelah
lama teater lebih merujuk pada pertunjukan seni drama atau
kelompok drama. Drama juga berasal dari bahasa yunani, yang
berati dialog dalam bentuk puisi atau prosa dengan keterangan
laku. Di dalam pertunjukan drama, orang berlaku sesuai dengan
peran yang terdapat di dalam cerita, untuk menyampaikan cerita
atau maknanya. Teks tertulis yang berisi rancangan laku itu
disebut lakon.Kemudian, lebih dikenal dengan naskah.
Pada kata drama dalam bahasa Indonesia adalah
sandiwara. Sandi berarti “rahasia” dan wara berarti “kabar”, jadi
artinya kabar yang diarahasiakan. Dalam setiap lakon ada
sesuatu yang disembunyikan, sehingga membuat penonton
tertarik untuk menemukan atau menafsir maknanya. Semakin
tidak terduganya “rahasia” yang disembunyikan itu, semakin
tinggi daya tarik lakon sebagai tontonan.
Batasan tentang teater terus berkembang sesuai dengan
pemahaman dan arti teater itu sendiri dalam kehidupan. Pada
masyarakat kita, ada sebuah kata yang dipakai menjadi ciri dalam
teater atau seni pertunjukan, yaitu kata “tontonan”. Dengan
menggelar, mempertunjukkan sesuatu yang dapat menarik minat
orang untuk menonton, sudah dapat dikatakan sebagai teater.
Agar kamu lebih memahami naskah drama, bacalah penjelasan
singkat di bawah ini!
93 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Berdasarkan penyajian lakon, drama dapat dibedakan menjadi
delapan jenis, yaitu:
1. Tragedi: drama yang penuh dengan kesedihan.
2. Komedi: drama penggeli hati yang penuh dengan kelucuan.
3. Tragekomedi: perpaduan antara drama tragedi dan komedi.
4. Opera: drama yang dialognya dinyanyikan dengan diiringi musik.
5. Melodrama: drama yang dialognya diucapkan dengan diiringi
melodi/music.
6. Farce: drama yang menyerupai dagelan, tetapi tidak sepenuhnya
dagelan.
7. Tablo: Jenis drama yang mengutamakan gerak, para pemainnya
tidak mengucapkan dialog, tetapi hanya melakukan gerakan-
gerakan.
8. Sendratari: gabungan antara seni drama dan seni tari.
Naskah drama merupakan hasil karya seseorang yang berisi
dialog yang dipentaskan dalam bentuk aksi yang menggambarkan
watak seseorang dalam kehidupan.
Membaca naskah, suara merupakan faktor penting karena
sebagai penyampai pesan kepada penonton. Penguasaan intonasi,
diksi, artikulasi setiap kata yang diucapkan harus jelas dan wajar
sesuai dengan tuntutan karakter tokoh yang diperankan.
Seorang aktor perlu latihan olah suara dengan tahapan-tahapan
tertentu. Latihan olah suara dapat dilakukan dengan mengucapkan
kata vokal seperti a, i, u, e, o sesuai dengan bentuk mulut.
Sekarang coba berlatih bentuk mulut dalam
pengucapan huruf vokal a, i, u, e, o
94 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
a. Bentuk mulut waktu mengucapkan huruf “o”, misalnya
pada kata foto, bobo, lolo.
b. Bentuk mulut waktu mengucapkan huruf “a”, misalnya
pada kata mama, papa, mana, bata.
c. Bentuk mulut waktu mengucapkan huruf “I”, misalnya
pada kata bibi, gigi, sini.
d. Bentuk mulut waktu mengucapkan huruf “e”, misalnya
pada kata bebek, lele, nenek.
e. Bentuk mulut waktu mengucapkan huruf “U”, misalnya
pada kata, susu, duku, kuku.
Di dalam latihan olah suara, terutama yang berhubungan
dengan membaca naskah, perlu diperhatikan juga tekanan
kata, jiwa kalimat, tempo dan irama.
a. Tekanan kata: tekanan pada kata tertentu yang perlu
ditonjolkan dalam suatu kalimat untuk suatu kepentingan.
Contoh berikut yang dicetak miring adalah kata yang perlu
mendapatkan penekanan. Penekanan kata dari kalimat
untuk menonjolkan isi perasaan dan pikiran dari kalimat
itu.
Lima tahun yang lalu dia terbaring
Lima tahun yang lalu dia terbaring
Lima tahun yang lalu dia terbaring
Lima tahun yang lalu dia terbaring
Lima tahun yang lalu dia terbaring
Lima tahun yang lalu dia terbaring
b. Jiwa kalimat merupakan usaha atau teknik menghidupkan
kalimat dengan bantuan emosi suara.
95 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Latihkan kata “apa” dengan perasaan yang berbeda-beda.
(sedih) Apa?
(gembira) Apa?
(marah) Apa?
(benci) Apa?
(malas) Apa?
(gairah) Apa?
(mengharap) Apa?
Dan seterusnya.
c. Tempo dan Irama
tempo dan irama adalah pengolahan suara dengan
memperhatikan dinamika, artinya suara yang dihasilkan
tidak monoton tetapi bervariasi. Latihan mengucapkan
kata dan kalimat dengan berbagai irama yang berbeda,
cepat, lambat, tegas, mendayu-dayu, dan lain sebagainya.
B. Membuat Naskah Drama dalam Pertunjukkan Teater
DIAM
Judul asli : le Silence
Karya : Jean Murriat Saduran : Bakdi Soemanto
Para Pelaku :
1. Aleks 2. Irna
3. Dawud (Pentas menggambarkan sebuah ruangan kamar tamu. Ada beberapa meja dan kursi. Di atas meja ada beberapa buku. Saat itu sore hari, kira-kira pukul 18.00 lampu belum dinyalakan)
Aleks : (Masuk menjatuhkan buku-bukunya di meja, dan duduk dengan kesal). Bing, Bing. (Berhenti) Bing, Bing. (Berhenti) Bong.
Bong. (Berhenti) Bong, Booooooong. Huh, Bongkrek.
96 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Irna : He, sudah lama? Aleks : Baru saja. Kau? Irna : Lebih baru dari kau. Mana Bing?
Aleks : Tahu. Keluar’ kali. Irna : Jadi, nggak jadi? Aleks : Sejauh info samar-samar, tafsiran masih bebas, kau boleh
bilang jadi, boleh bilang tidak jadi. Boleh bilang ditunda, boleh bilang dimulai, tetapi terlambat, dan apa saja.
Irna : Kalau tahu begini, aku mestinya. . . . Aleks : Nggak kemari, dan ke Rahayu bersama Agus, nonton, dan
jajan, dan minum-minum, dan rileks, dan putar-putar kota,
dan cuci mata, dan . . . . Irna : Cukup. Kau tidak usah memperolok-olok Agus begitu.
Memang dia tak sehebat kau, tak sebrilyan kau, tak sepopuler kau, tak serajin kau, dan tak sekaya kau. . . .
Aleks : Cukup. Tak usah kau mengejek begitu. Berkata menyanjung-
nyanjung, tetapi menjatuhkan, menghina, meremehkan, memandang rendah, mereka. . . .
Irna : Cukup. Tak u . . . .
Aleks : Cukup. Kau. . . . Irna : Sudah.
Dawud : (Tiba-tiba masuk) Sudah. Setiap kali bertemu, begini. Di sekolah, di kantin, di sini, di rumah Amroq, di rumah Pak Juweh, di rumah . . . .
Irna : Sudah. Kau juga sama saja. Marah selalu. Disini, di sana, dan. . . . .
Aleks : Kau juga mulai lagi. Masalahnya itu apa? Dipecahkan. Tidak asal ngomong, asal . . . .
Dawu : Diam.
Semuanya diam sejenak dan beberapa jenak. Aleks : Ini jadi . . . . Irna : Diam, Dawud bilang apa? Masak nggak denger bahwa da. . .
Aleks : Diam, Irna, diaaaaam! Dawud : Kau juga diam dulu, jangan menyuruh melulu, nggak memberi
contoh . . . .
Irna : Kau sendiri mesti diam dulu, baru yang lain itu, Wud. Diam semua. Tiba-tiba meledak tawa mereka bersama-sama.
Sumber: Bakdi Sumanto, Majalah Dinding Kumpulan Drama, 2006 halaman 25-27
97 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
MAJALAH DINDING
Para Pelaku :
1. Anton 2. Kardi
3. Rini 4. Trisno 5. Wilar
Pentas menggambarkan sebuah ruangan kelas pada waktu
pagi hari. Tampak di sana beberapa meja kursi, kurang begitu teratur rapi. Beberapa papan majalah dinding tersandar di dinding dan meja.
Seorang pemuda pelajar sedang duduk di atas meja. Ia bersilang tangan. Pemuda itu Anton namanya. Ia adalah pemimpin redaksi majalah dinding itu. Sedangkan Rini, sekretaris redaksi duduk di kursi.
Waktu itu hari Minggu Anton tampak kusut. Wajahnya muram. Ia belum mandi, hanya mencuci muka dan menggosok gigi. Ia terburu-buru ke sekolah karena mendengar berita dari Wilar, wakil pemimpin redaksi, bahwa majalah dinding itu dibredel oleh kepala sekolah, gara-gara karikatur Trisno mengejek Pak Kusno, guru karate.
Seorang pelajar lainnya, Kardi, sedang menekuni buku. Ia adalah esais yang mulai dikenal tulisan-tulisannya lewat majalah dinding itu.
Anton : Kardi Kardi : Ya!
Anton : Kau ada waktu nanti sore? Kardi : Ada apa, sih?
Anton : Aku perlu bantuanmu. Menyusun surat protes itu. Rini : Kurasa tak ada gunanya, kita protes. Kita sudah
kalah. Bagi kita, Kepala Sekolah kita bukan guru lagi.
Bukan pendidik. Ia berlagak penguasa. Kardi : Itu tafsiranmu, Rin. Menurut dia, tindakannya
mendidik.
Anton : Mendidik, tetapi mendidik pemberontak. Bukan mendidik anak-anaknya sendiri.
Kardi : Masa begitu? Anton : Kalau mendidik anaknya sendiri, kan tidak begitu
caranya.
98 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Kardi : Tentu saja tidak. Ia bertindak, dengan caranya sendiri
Rini : Sudahlah. Kalau kalian menurut aku, sebaiknya kita
protes diam. Kita mogok. Nanti kalau sekolah kita tutup tahun, kita semua diam. Mau apa Pak Kepala Sekolah itu, kalau kita diam. Tenaga inti masuk staf
redaksi semua. Anton : Tapi masih ada satu bahaya.
Rini : Bahaya? Kardi : Nasib Trisno, karikaturis kita itu? Anton : Bisa jadi dia akan celaka.
Rini : Lalu? Anton : Kita harus selesaikan masalah ini.
Rini : Caranya? Anton : Kita harus buka front terbuka. Kardi : Itu tidak taktis, bung!
Anton : Habis kalau kita main gerilya kita kalah. Dia masih bisa main tangan besi lewat wali kelas.
Kardi : Baik. Tapi front terbuka juga berbahaya. Rini : Orang luar bisa tahu. Sekolah cemar. Kardi : Betul.
Anton : Apakah sudah tak ada jalan keluar lagi? Kita mati kutu?
Kardi : Ada. Tapi jangan grasa-grusu. Kita harus ingat, ini bukan perlawanan melawan musuh. Kita berhadapan dengan orang tua kita sendiri, di rumah sendiri. Jadi
jangan asal membakar rumah, kalau marah. Anton : Baik filsuf! Apa rencanamu.
Trisno masuk. Nafasnya terengah-engah peluhnya berleleran. Rini : Engkau dari mana, Tris? Anton : Dari rumah Pak Kepala Sekolah?
Kardi : Dari rumah Pak Kepala Sekolah dan kau dimarahi? Trisno : Huuuh. Disemprot ludah pagi hari, bacin.
Rini : Ngapain ke sana? Kan tak dipanggil? Anton : Kau aneh, Tris! Masa pagi-pagi ke sana. Kardi : Sebaiknya kau tidak ke sana sebelum berembug
dengan kita. Rini : Hah! Individualisme itu mbok dikurangi.
Anton : Kau selalu begitu setiap kali. Krisno : Terus disemprot apa?
(Cuplikan naskah drama, Sumber: Bakdi Sumanto, Majalah Dinding Kumpulan Drama, 2006 halaman 44-51)
99 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Naskah Drama dibuat untuk kemudian dipentaskan sebagai
pertunjukkan. Setiap lakon yang berisi cerita akan memiliki pesan
moral di dalamnya. Penulis lakon adalah orang yang mampu
mengangkat sudut-sudut dramatik dari sebuah ide. Sehingga
meskipun tidak enak ketika dibaca, tetapi setelah dipertunjukkan,
apa yang ditulisnya baru keluar daya tariknya. Artinya ia mampu
melihat apa yang bisa dipertunjukkan. Seorang penulis lakon harus
mampu melihat apa yang bisa dinikmati dari sebuah situasi, ia
harus dapat membuat situasi biasa menjadi menarik ketika
dipentaskan.
Untuk menyusun lakon diperlukan sebuah gagasan, gagasan
atau ide dalam menulis lakon, adalah hasil perenungan dan
pemikiran.
Langkah-langkah dalam menulis naskah drama antara lain:
1. Menentukan tema
Tema merupakan langkah awal di dalam penyusunan
naskah drama. Tema adalah ide dasar dari keseluruhan
naskah. Pesan dari pengarang yang ingin disampaikan,
akan diketahui melalui tema. Seorang pengarang dapat
menentukan berbagai macam tema, misalnya tentang
persahabatan, kepahlawanan, pengorbanan, ketulusan,
perjuangan dan lain sebagainya.
2. Menentukan Alur Cerita
Alur adalah jalan cerita dari tema yang sudah dipilih. Alur
merupakan rangkaian cerita yang disusun dari awal sampai
akhir sehingga terbentuk cerita yang jelas dan utuh. Pada
tahap penyusunan alur cerita akan terlihat masalah-
100 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
masalah yang terjadi, seperti tempat kejadian peristiwa,
tokoh-tokoh yang mengisi cerita. Baik tokoh utama maupun
tokoh-tokoh penentang juga tokoh-tokoh lain sebagai
pendukung cerita..
3. Menyusun Adegan
setelah rangkaian cerita didapat dengan utuh, dilanjutkan
dengan menyusun adegan-adegan yang akan ditampilkan
dalam setiap babak. Setiap adegan cerita, akan diketahui
urutan tokoh-tokoh yang akan tampil. Begitupun dalam
adegan dipilih peristiwa atau kejadian mulai tahap
pengenalan sampai kejadian paling menarik sebagai
puncak.
4. Membuat Dialog-Dialog Tokoh
Drama berbeda dengan karya sastra lain. Perbedaan yang
paling mencolok adalah dibangun berupa dialog-dialog antar
tokoh. Pada saat membuat dialog-dialog tokoh ini, kamu
harus menyesuaikan dengan karakteristik tokoh yang
dibuat, misalnya tokoh orangtua tentu tingkah lakunya
berbeda dengan anak sekolah. Dialog ini juga ditentukan
oleh latar belakang lingkungan masing-masing. Orang dari
daerah berbeda gaya bahasanya dengan orang dari
perkotaan dan lingkungan lain. Juga dialek atau gaya
bahasa tiap tokoh yang berasal dari tiap suku bnagsa akan
berbeda dan mempunyaikeunikan masing-masing. Hal yang
demikian sebaiknya dapat tergambar pada naskah secar
keseluruhan. Sehingga naskah drama menjadi unik dan
menarik untuk dimainkan dalam pertunjukan teater.
101 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
1. Ide Cerita/Gagasan :
2. Tema :
3. Karakter Tokoh : a.
b.
c.
Dst.
4. Sinopsis Cerita :
5. Skenario/Naskah :
Buatlah naskah drama yang menarik!
1) Tentukan tema drama yang akan ditulis!
2) Tentukan tokoh dan penokohannya!
3) Buatlah alur cerita, kemudian kembangkan dalam bentuk
dialog!
102 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Ceritakan kepada guru dan teman sekelasmu tentang
naskah lakon yang sudah kamu buat dan kemudian
tanyakan pendapat teman sekelas dan gurumu mengenai
naskah lakonmu itu!
Teater berasal dari kata Yunani, “Theatron”, yang
berarti panggung tempat penonton. Yaitu sebuah
bangunan yang dibangun untuk menjadi tempat
berlangsungnya sebuah peristiwa tontonan, yang
kemudian dinamakan teater
Naskah lakon memiliki memiliki beberapa unsur.
Unsur-unsur itu meliputi tema cerita, ide cerita, dan
alur cerita. Naskah lakon dibuat untuk kemudian
dipentaskan sebagai pertunjukkan.
Sebagai aktor di dalam drama teater dibutuhkan
kemampuan teknik dasar akting, yaitu (1) olah
tubuh; (2) olah suara; dan (3)olah rasa.
Rangkuman
103 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
I. Kompetensi pengetahuan
Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat dengan
memilih a, b, c, d !
1. Cerita dalam teater disebut...
a. Teks lagu
b. Puisi
c. Naskah
d. Sajak
2. Teater berasal dari bahasa...
a. Inggris
b. Amerika
c. Yunani
d. Pakistan
3. Theatron artinya...
a. Panggung tempat penonton
b. Tarian
c. Lagu
d. Musik
4. Percakapan dalam teater disebut...
a. Dialog
b. Puisi
c. Sajak
d. Karawitan
5. Olah tubuh dapat dilakukan dengan...
Uji Kompetensi
104 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
e. Berteriak
f. Mengucapkan huruf vokal
g. Bergerak
h. Mengucapkan kata-kata
6. Ketika seseorang melakukan tingkah laku yang berbeda dari
biasanya disebut...
e. Akting
f. Puisi
g. Naskah
h. Sajak
7. Dalam latihan olah suara terutama dalam membaca naskah perlu
diperhatikan...
a. Tekanan kata
b. Tekanan tubuh
c. Tekanan jiwa
d. Tekanan rasa
8. Di bawah ini merupakan unsur-unsur dari naskah, kecuali...
a. Tema cerita
b. Bahan baku
c. Ide cerita
d. Alur cerita
9. Selain enak dibaca naskah lakon harus...
a. Panjang cerita
b. Lucu
c. Berliku-liku
d. Mempunyai daya tarik bagi penonton
10. Usaha atau teknik menghidupkan kalimat dengan bantuan
emosi suara disebut...
a. Tema cerita
105 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
105
b. Jiwa kalimat
c. Ide cerita
d. Alur cerita
Kompetensi Keterampilan
Tes Praktek
Buatlah kelompok dan praktekan naskah drama yang sudah
disepakati bersama!
106 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Refleksi
Bermain teater tidak hanya
mengembangkan kemampuan dalam
berakting saja tetapi juga harus
dapat mengembangkan sikap
kerjasama yang baik, disiplin dalam
berlatih, menghargai orang lain dan
tekun dalam belajar.
107 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
GLOSARIUM
Khas : Khusus atau teristimewa
Perajin : Orang yang pekerjaannya (profesinya)
membuat barang kerajinan.
Irama : Gerak yang teratur mengalir karena
munculnya aksen secara tetap
Komponis : Orang yang telah membuktikan dirinya
mampu membuat komposisi yang
bermutu pada jenis musik yang
ditekuninya.
Artikulasi : Hubungan antara apa yang dikatakan
dan bagaimana mengatakannya, dan
dipengaruhi oleh penguasaan organ
produksi suara.
Improvisasi : Gerakan dan ucapan yang tidak
terencana untuk menghidupkan
permainan.
Intonasi : Nada suara, irama bicara, atau alunan
nada dalam melafalkan kata-kata
sehingga tidak datar atau tidak
monoton
Harmonisasi : Upaya mencari keselarasan
Imajinasi : Daya pikir untuk membayangkan
(angan-angan) atau menciptakan
108 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
gambar (lukisan, karangan, dsb)
kejadian berdasarkan kenyataan atau
pengalaman seseorang
Instrumen : Pembuatan (penyediaan) sesuatu
berdasarkan bahan yg ada (seadanya);
Kreasi : Ciptaan buah pikiran atau kecerdasan
akal manusia.
Musisi : Orang yg mencipta, memimpin, atau
menampilkan musik; pencipta atau
pemain musik.
Notasi : Seperangkat atau sistem lambang
(tanda) yg menggambarkan bilangan (tt
aljabar), nada (tt musik), dan ujaran (tt
fonetik).
Aktor : Orang berakting di atas panggung
Imajinasi : Proses pembentukan gambaran-
gambaran baru dalam pikiran, dimana
gambaran tersebut tidak pernah
dialami sebelumnya atau mungkin
hanya sedikit yang dialaminya
109 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
DAFTAR PUSTAKA Dahlan,Djazh.2001.Ragam Budaya Daerah.Jakarta: Bahtera Jaya
Juih, Julius, 2000. Kerajinan Tangan dan Kesenian Kelas VIII,
Yudhistira, Jakarta.
Purnomo, E dkk. 2013. Buku Siswa Seni Budaya SMP Kelas VIII.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
Purnomo, E dkk. 2013. Buku Siswa Seni Budaya SMP Kelas VII.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
Raharjo, Slamet.1990.Teori Seni Vokal.Semarang: Media Wiyata.
Surtini, Tini,.2014.Seni Budaya Kelas X Buku Siswa Tunanetra
Jakarta.Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Siti,Nenden, 2014. Seni Budaya Kelas X Buku Siswa untuk Tunadaksa
Ringan. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
Suharma,dkk.2010.Bahasa dan Sastra Indonesia.Jakarta.Penerbit:
Yudhistira.
Suanda, Endo.2005.TOPENG untuk Kelas X.Buku Pelajaran Kesenian
Nusantara, Jakarta.
Sumaryono, Suanda E.2006.Tari Tontonan untuk Kelas VIII.Buku
Pelajaran Kesenian Nusantara, Jakarta.
Santoso, Trisno.et all.2010. SENI TEATER Untuk SMP/MTs Kelas
VII,VIII,IX.Buku Sekolah BSE.Jakarta
Sumanto Bakdi,2006.Majalah Dinding kumpulan Drama. Jakarta
Wijaya, Putu.2007.TEATER Buku Pelajaran Seni Budaya untuk kelas
XII.Edisi Uji Coba PSN, Jakarta
Waluyo, Herman J. 2002. Drama, Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta:
Hanindita Widya Graha.
110 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan
Khusus.2015.Panduan Teknis Pengembangan Kurikulum
Pendidikan Khusus 2013.Jakarta.Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan
Khusus.2015.Panduan Teknis Penilaian dan Pengisian Rapor
Kurikulum Pendidikan Khusus 2013.Jakarta.Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan
Khusus.2015.Panduan Teknis Pembelajaran Remidial dan
Pengayaan Kurikulum Pendidikan Khusus
2013.Jakarta.Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan
Khusus.2015.Panduan Praktis Orang Tua dalam Mendampingi
Peserta Didik Kurikulum Pendidikan Khusus 2013.Jakarta.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
111 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1.1. Kerajinan dari bahan tikar daun pandan dan
eceng gondok, dok pribadi [email protected]
5
Gambar 1.2. Kerajinan keranjang tempat pensil,
dokpribadi [email protected]
10
Gambar 3.1. Sekelompok orang sedang memainkan ansambel music,
Dok. Usep Kustiawan
45
Gambar 3.2. Tamborine Dok. Usep Kustiawan
48
Gambar 3.3. Triangle http://www.wirausaha-mandiri.com/
49
Gambar 3.4. Bermain Alat Musik Drum http://drummerterbaikindonesia.com/drummer-indonesia/gilang-ramadhan/profil-gilang-
ramadhan/
50
Gambar 3.5. Simbal, http://vicfirth.com/
50
Gambar 3.6. Kastayet, twitter.com/mustang88fm 51
Gambar 3.7. Kabassa, http://www.keymusic.com/ 51
Gambar 3.8. Marakas, www.artikelsiana.com 52
Gambar 3.9. Pauken atau Timpani,
www.youtube.com/watch?v=nH60eq_n0JY
52
Gambar 3.10. Tabla,
www.youtube.com/watch?v=KfCYNFgZnVk
53
Gambar 4.1. Tarian Kreasi Modern, Dok. Kemendikbud
65
Gambar 4.2. Gerakan Tari Robot Dance, Dok. Pribadi [email protected]
69
112 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Gambar 4.3. Gerakan Tari Blood-Elf Dance, Dok. Pribadi [email protected]
69
Gambar 4.4. Gerakan Tari Toprocks, [email protected]
70
Gambar 4.5. Gerakan Tari Moonwalk Michael Jackson,
humanitiesmediaproject.org
71
Gambar 4.6. Gerakan Tari Moonwalk,
71
Gambar 4.7. Gerakan 1 hitungan satu dan tiga,
Dok Pribadi [email protected]
72
Gambar 4.8. Gerakan 1 hitungan dua dan empat
Dok Pribadi [email protected]
72
Gambar 4.9. Gerakan 2 hitungan satu dan tiga Dok Pribadi [email protected]
73
Gambar 4.10. Gerakan 3 hitungan satu dan tiga Dok Pribadi [email protected]
74
Gambar 4.11. Gerakan 3 hitungan dua dan empat Dok Pribadi [email protected]
74
Gambar 4.12 Gerakan 4 hitungan satu dan tiga Dok Pribadi [email protected]
75
Gambar 4.13. Gerakan 4 hitungan dua dan empat
Dok Pribadi [email protected]
75
Gambar 4.14. Gerakan 5 hitungan satu dan tiga Dok Pribadi [email protected]
76
Gambar 4.15. Gerakan 5 hitungan dua dan empat Dok Pribadi [email protected]
76
113 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Riwayat Penelaah
Drs. Usep Kustiawan, M.Sn. lahir di Bandung, 10 Mei
1962. Latar belakang pendidikan seni rupa diawali
dari Diploma II/DII Tahun 1984, Diploma III/DIII
Tahun 1985, dan Sarjana Pendidikan/S1 Tahun 1987
dari Jurusan Pendidikan Seni Rupa IKIP Bandung.
Sementara Magister Seni diraihnya dari Program Sudi
Seni Murni Institut Teknologi Bandung pada Tahun
1996. Mengajar Seni Rupa sejak tahun 2009 di Universitas Negeri
Malang hingga sekarang sebagai Dosen Seni Rupa di Jurusan PLB FIP
Universitas Negeri Malang. Buku-buku yang ditulisnya, antara lain:
Produksi Media Grafis (1990), Produksi Media Sederhana (1991),
Produksi Media Foto (1993), Proses Pembuatan Kain Ikat Tradisional
(1994), Media Pembelajaran (2006), KESENIAN Materi Bidang Bidang
Studi SLTP (2007), Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia Dini
(2011), Media Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus (2011), Sumber
dan Media Pembelajaran Anak Usia Dini (2013), Pengembangan
Pembelajaran Seni SD (2014), Media Pembelajaran Sekolah Inklusif
(2014), Pengembangan Materi Pembelajaran Seni Sekolah Dasar (2015),
Media Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus (2015), Media
Pembelajaran Sekolah Inklusif (2015), Seni Budaya PAUD Inklusif (2015),
Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia Dini (2016).
114 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
BIODATA PENULIS
1. Nama Lengkap : UKEU SUKMAYANTI, S.Pd.
2. Tempat, Tanggal Lahir : Subang, 29 Juni 1978
3. Pendidikan Terakhir : S I UPI Bandung
4. Unit Kerja : SLB Al-Ishlah Kabupaten Subang
5. Alamat Unit Kerja : Jl. Purwadadi No.196 Subang
6. Alamat Rumah
a. Jalan
:
Perumahan Kahuripan
Blok. C. no 10
b. Desa/ Kelurahan : Purwadadi Timur
c. Kecamatan : Purwadadi
d. Kabupaten : Subang
e. Provinsi : Jawa Barat
7. No Telp./ Hp. : 085794312589
8. Email : [email protected]
9. Buku yang pernah ditulis : 1. Buku BKPBI kelas I SDLB
Penerbit : Indesain, Jakarta
2. Buku BKPBI kelas II SDLB
Penerbit : Indesain, Jakarta
3. Buku BKPBI Kelas III SDLB
Penerbit : Indesain, Jakarta
115 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
4. Buku BKPBI kelas IV SDLB
Penerbit : Indesain, Jakarta
5. Buku BKPBI Kelas VI SDLB
Penerbit : Indesain, Jakarta
116 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Catatan
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
117 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
Catatan
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
118 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X
56
Buku Sisw
a Seni Budaya Tunanetra K
elas X