buku saku paud
TRANSCRIPT
Buku Saku Penilik dan Pengawas
Bidang Pendidikan Anak Usia Dini
Masyarakat Bertanya Penilik & Pengawas Menjawab
PAUD Percontohan Nurul HidayahJl. Sumbawa Bima KM2 Sumbawa Besar-NTB
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
Direktorat Jendral Pendidikan Anak Usia Dini,Nonformal, dan informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Tahun 2013
“Anakmu Bukan Anakmu”
Anak adalah kehidupan,Mereka sekedar lahir melaluimu tetapi bukan berasal Darimu.
Walaupun bersamamu tetapi bukan milikmu,Curahkan kasih sayang tetapi bukan memaksakan Pikiranmu
karena mereka Dikaruniai pikiranya sendiri
Berikan rumah untuk raganya, tetapi tidak jiwanya,Karena jiwanya milik masa mendatang
Yang tak bisa kau datangiBahkan dalam mimpi sekalipun
Bisa saja mereka mirip dirimu, tetapi jangan pernahMenuntut mereka jadi seperti sepertimu.
Sebab kehidupan itu menuju kedepan, danTidak tengelam di masa lampau.
Kaulah busur,Dan anak – anakmulah anak panah yang meluncur.
Sang Pemanah Maha Tahu sasaran bidikan keabadian.Dia menantangmu dengan kekuasaan-Nya,
hingga anak panah itu meleset,jauh serta cepat.
Meliuklah dengan sukacitaDalam rentangan Sang Pemanah,sebab Dia
Mengasihi anak- anak panah yang meleset laksana kilat,Sebaimana pula dikasihiNya busur yang mantap”
Sumber: Kahlil Gibran
I. PENILIK / PENGAWAS PAUD
1. Siapakah yang dimaksud Penilik /Pengawas PAUD?
Penilik/Pengawas PAUD adalah tenaga kependidikan dengan tugas utama melakukan
kegiatan pengendalian mutu dan evaluasi dampak Program Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD).
2. Dimanakah Penilik / Pengawas PAUD berada?
Penilik /Pengawas PAUD berkedudukan di Dinas Kabupaten/Kota dengan wilayah kerja di
beberapa Desa/Kelurahan dan Kecamatan.
3. Apakah tugas Penilik/Pengawas PAUD?
Tugas pokok Penilik /Pengawas PAUD adalah melaksanakan kegiatan pengendalian mutu
dan evaluasi dampak Program PAUD.
4. Apa sajakah yang termasuk dalam kegiatan pengendalian mutu dan evaluasi dampak
program PAUD?
a. Kegiatan pengendalian mutu program PAUD, meliputi:
1) Perencanaan program pengendalian mutu PAUD;
2) Pelaksanaan pemantauan program PAUD;
3) Pelaksanaan penilaian program PAUD;
4) Pelaksanaan pembimbingan dan pembinaan kepada pendidik dan tenaga
kependidikan pada satuan PAUD; dan
5) Penyusunan laporan hasil pengendalian mutu PAUD.
b. Kegiatan evaluasi dampak program PAUD, meliputi
1) Penyusunan rancangan/desain evaluasi dampak program PAUD;
2) Penyusunan instrumen evaluasi dampak program PAUD;
3) Pelaksanaan dan penyusunan laporan hasil evaluasi dampak program PAUD;dan
4) Presentasi hasil evaluasi dampak Program PAUD.
II. PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)
5. Apakah yang dimaksud dengan PAUD?
PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
dengan usia enam tahun yang di lakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
6. Mengapa program PAUD itu penting?
Masa anak usia dini merupakan masa emas perkembangan, banyaknya pengalaman yang
diperoleh anak melalui panca indera akan membuat otaknya menjadi subur dan
berkembang. Kualitas otak anak dipengaruhi oleh faktor kesehatan, gisi, dan stimulasi/
rangsangan yang diterima anak setiap hari melalui panca inderanya. Rangsangan yang
diterima oleh program PAUD membuat anak siap mengikuti pendidikan selanjutnya.
7. Mengapa sekarang banyak PAUD di berbagai Wilayah?
Bertumbuhnya PAUD dengan subur di Indonesia karena PAUD telah menjadi
Komitmen/kesepakatan nasional untuk memperbaiki kualitas kemampuan Indonesia agar
menjadi generasi yang berkualitas, setiap anak perlu mengikuti pendidikan sejak usia dini.
8. Sejak kapankah program PAUD di Indonesia dimulai dalam skala besar oleh
Pemerintah?
Sejak terbentuknya Direktorat PAUD (saat itu PADU) pada tahun 2001.
9. Apakah anak saya yang masih berusia satu tahun perlu di masukan ke Lembaga
PAUD?
Ya, agar mendapatkan layanan pendidikan dan pengasuhan sejak dini yang optimal. Anak-
anak usia 0-2 tahun dapat mengikuti layanan pengasuhan bersama di Pos PAUD seminggu
sekali bersama orang tuannya; pada usia 2-4 tahun dapat mengikuti layanan KB 2-3
kali/minggu; dan pada usia 4-6 tahun dapat mengikuti layanan TK/RA. Sebaiknya anak
dimasukan ke SD/MI setelah berusia 7 tahun atau sekurang-kurangnya setelah 6 tahun.
10. Bagaimana akibatnya kalau anak kurang memperoleh layanan PAUD pada masa usia
dini?
Perkembangan jaringan otaknya tidak optimal dan sebagian sel otaknya akan mati/musnah
sehingga mempengaruhi kecerdasan dan kecakapan psikis lainnya.
11. Apa sajakah bentuk layanan PAUD?
a. Taman Kanak-kanak atau TK, merupakan salah satu bentuk satuan PAUD bagi anak
usia 4-6 tahun.
b. Raudatul Athfal atau RA, merupakan salah satu bentuk satuan PAUD dengan kekhasan
agama Islam bagi anak usia 4-6 tahun.
c. Kelompok bermain atau KB, merupakan salah satu bentuk satuan PAUD bagi anak
usia 2-4 tahun dan dapat diperpanjang sampai usia 6 tahun dalam hal di lokasi tersebut
belum ada TK/RA.
d. Taman penitipan anak atau TPA merupakan salah satu bentuk satuan PAUD bagi anak
usia 0-6 tahun bagi keluarga yang berhalangan mengasuh anak karena bekerja atau
sebab lain.
e. Pos Pendidikan Anak Usia Dini atau Pos PAUD merupakan salah satu bentuk satuan
PAUD bagi anak usia 0-6 tahun yang penyelenggaraannya diintegrasikan dengan
layanan Posyandu dan Bina Keluarga Balita (BKB). Pos PAUD Dikategorikan sebagai
Satuan PAUD Sejenis. Selain itu masih ada bentuk-bentuk satuan PAUD sejenis
lainnya seperti PAUD berbasis Taman Pendidikan AL-Quran (PAUD-TPQ), PAUD
berbasis Pelayanan Anak Agama Kristen (PAUD-PAK), dan PAUD berbasis Bina
Iman Anak (BIA).
12. Apakah perbedaan antara TK dan PAUD?
PAUD merupakan jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang ditunjukan bagi
anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dapat diselenggarakan dalam bentuk
TK/RA, KB, TPA dan SPS. Dengan demikian, TK merupakan salah satu bentuk layanan
PAUD.
13. Mengapa beberapa layanan PAUD tersebut memiliki sasaran usia yang sama?
Berbagai bentuk satuan PAUD tersebut dimaksudkan sebagai alternatif untuk memberikan
pilihan kepada masyarakat bentuk layanan mana yang paling sesuai dengan kondisi dan
kemampuan yang ada.
Penyelanggaraan PAUD jalur pendidikan Formal berbentuk Taman Kanak-Kanak
(TK)/Raudhatul Aftal (RA) dan bentuk lain yang sederajat, menggunakan program untuk
anak usia 4 - ≤6 tahun. Sedangkan penyelenggaraan PAUD Jalur pendidikan non formal
berbentuk Taman Penitipan Anak (TPA) dan bentuk lain yang sederajat, menggunakan
program untuk anak usia 0 - <2 tahun, 2 - <4 tahun, 4 - ≤6 tahun dan program untuk anak
usia 0 - ≤6 tahun; Kelompok Bermain (KB) dan bentuk lain yang sederajat, menggunakan
program untuk anak usia 2 - <4 dan usia 4 - ≤6 tahun.
14. Apa yang perlu diperhatikan oleh Orangtua dalam memilih PAUD bagi pendidikan
anaknya?
Pilihlah lembaga yang pembelajarannya melalui bermain dan dan memberikan stimulasi/
rangsangan pendidikan kepada anak sesuai dengan tahap perkembangannya karena anak
belajar melalui apa yang didengar, dilihat, dicium, diraba/sentuh, dan dirasakannya. Jangan
paksa anak untuk menguasai materi pelajaran sekolah dasar seperti membaca, menulis dan
berhitung karena belum saatnya.
III. PENDIRIAN DAN PENYELENGGARA PAUD
15. Bagaiman cara mendirikan lembaga PAUD
Setiap jenis layanan PAUD memiliki persyaratan tersendiri yang telah diatur dalam buku
petunjuk teknis penyelenggaraan, namun secara umum syarat pendiriannya terkait dengan
ketersediaan tempat, pendidik, dan peserta didik.
16. Siapa yang bolah mendirikan Lembaga PAUD
Khusus TK swasta dan KB harus dalam bentuk yayasan atau badan yang bersifat sosial dan
akte dan struktur organisasi yayasan atau badan hukum lainnya. Sedangkan untuk TPA dan
SPS dapat diselenggarakan oleh organisasi kemasyarakatan, kelompok atau perorangan
yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam petujuk teknis.
17. Apa sajakah syarat pendirian TK Negeri dan TK Swasta
Pendirian TK oleh pemerintah harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Memilih kepala TK yang kaulifikasi dan kompetensinya didasarkan pada peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kepala Sekolah/Madrasah.
b. Memiliki tenaga pendidik dan Kependidikan yang memenuhi kualifikasi dan
kompetensi dasar.
c. Melaksanakan program kegiatan belajar TK yang diatur oleh Pemerintah.
d. Memiliki buku yang diperlukan untuk pelaksanaan program kegiatan belajar mengajar
yang terdiri dari buku pedoman guru dan buku perpustakaan baik untuk guru maupun
untuk peserta didik.
e. Mampu menyediakan:
1) Bangunan atau gedung tersendiri untuk kegiatan belajar dan bermain yang
memenuhi standar.
2) Kantor dan ruang guru beserta perlengkapannya.
3) Kamar mandi, kamar kecil dan air bersih
4) Halaman dengan alat bermain yang memadai.
5) Letak/lokasi tidak terlalu dekat dengan tempat ramai/kotor/sungai/yang tidak
berpagar/daerah listrik dengan tegangan tinggi/jalur terlarang.
f. Memiliki perabot, alat peraga dan atau alat permainan edukatif di dalam dan di luar
kelas ruangan.
g. Memiliki sumber dana yang tetap.
h. Memiliki kurikulum dan program pembelajaran Taman Kanak-kanak.
i. Memiliki minimal 1 (satu) kelompok usia (usia 4 tahun-5tahun atau t tahun- 6) tahun
dengan sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) orang anak didik.
j. Memiliki seorang guru untuk setiap kelompok usia belajar (kelas) yang sesuai dengan
standar kompetensi.
k. Membuat pernyataan tertulis mentaati ketentuan/peraturan yang berlaku tentang lokasi
pendirian dengan memperhatikan persyaratan lingkungan, yaitu faktor keamanan,
kebersihan, ketenangan, dekat dengan pemukiman pendudukan serta kemudahan
transportasi dan jarak.
l. Memiliki rekening Bank atas nama lembaga PAUD.
m. Memiliki NPWP atas nama Lembaga PAUD.
n. Memiliki Surat Bukti kepemilikan gedung/lahan berupa akte/sertifikat atau bukti lain
yang dapat dipertanggungjawabkan.
Pendirian TK oleh masyarakat, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Diselenggarakan oleh yayasan atau badan yang bersifat sosial dan memiliki akte dan
struktur organisasi yayasan atau badan hukum lainya.
b. Penyelenggara harus mempunyai kurikulum dan program pembelajaran.
c. Memiliki kepala TK yang kualifikasi dan kompetensinya didasrkan pada Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kepala Sekolah/Madrasah.
d. Memiliki minimal 1 (satu) kelompok usia (usia 4-5 tahun atau 5-6 tahun) dengan
sekurang – kurangnya 20 (duapuluh) orang anak didik.
e. Memiliki seorang guru untuk setiap kelompok usia belajar (kelas) yang sesuai dengan
standar kompetensi.
f. Melaksanakan program kegiatan belajar TK yang diatur oleh pemerintah.
g. Memiliki buku yang diperlukan untuk pelaksanaan program kegiatan belajar mengajar
yang terdiri dari buku pedoman guru dan buku perpustakaan baik untuk guru maupun
untuk peserta didik.
h. Lokasi pendirian hendaknya memperhatikan aspek keamanan, kenyamanan,
kebersihan, kesehatan, keterjangkauan, dan dekat dengan pemukiman penduduk yang
relatif banyak anak usia Taman Kanak-Kanak.
i. Memiliki sarana dan prasarana sesuai standar.
j. Memiliki sumber dana yang tetap.
k. Memiliki Rekening Bank atas nam lembaga PAUD Taman Kanak-Kanak.
l. Memiliki NPWP atas nama Lembaga PAUD Taman Kanak-Kanak.
m. Memiliki surat bukti kepemilikan gedung/lahan berupa akte/sertifikat atau bukti lain
yang dapat dipertanggungjawabkan.
18. Apakah lembaga PAUD yang telah menyelenggarakan salah satu bentuk satuan PAUD
(TK,KB,TPA,SPS) mengembangkan satuan PAUD lainnya, misalnya KB dengan TPA?
Lembaga PAUD yang menyelenggarakan, mengelolah dan membina lebih dari satu satuan
PAUD secara terpadu dan terkoordinasi disebut sebagai PAUD terpadu jika lembaga
tersebut dapat memenuhi persyaratan pendirian dan penyelenggaraan program PAUD
terpadu mencakup aspek administrasi, lokasi/lingkungan, pendidik dan tenaga
kependidikan serta aspek sarana dan prasarana, sebaiamana yang diatur dalam pedoman
penyelengaraan PAUD terpadu.
19. Apakah pembinaan penyelenggaraan PAUD dilakukan secara Berkala?
Ya, pembinaan peneyelenggaraan PAUD dilakukan secara berkala dan berjenjang mulai
tingkat pusat hingga tingkat kecamatan.
20. Apakah Lembaga PAUD juga dapat mengikuti akreditasi seperti satuan pendidikan
Formal?
Ya, UU RI No 20/2003 Pasal 60 ayat 1 menyatakan bahwa untuk menentukan kelayakan
program dan satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan non formal dilakukan
akreditasi. Sejalan dengan itu, Pasal 87 PP RI No. 19/2005 menyatakan bahwa
implementasi akreditasi pada PNF dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Nasional
Pendidikan Non Formal (BAN PNF).
21. Apa sajakah persyaratan untuk mengikuti akreditasi?
Setiap program dalam satuan PNF yang ingin diakreditasi harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
a. Telah memiliki izin penyelengaraan program PNF dari KEMENDIKBUD, sesuai
domisili.
b. Telah melakukan kegiatan PNF minimal 1 tahun setelah mendapat izin
KEMENDIKBUD.
c. Mengajukan permohonan untuk diakreditasi kepada BAN PNF.
IV. PENGELOLAH PAUD
22. Siapakah pengelolah/kepala lembaga PAUD?
Pihak yang bertanggung jawab atas penyelengaraan PAUD yang antara lain terkait dengan
pengelolaan lembaga, peserta didik, pendidik & tenaga kependidikan.
23. Apakah pendidik dan tenaga kependidikan PAUD harus memiliki standar kompetensi
tertentu?
Ya, semua diatur di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 58 Tahun 2009
tentang Standar PAUD. Jika belum terpenuhi, semua pendidik dan tenaga kependidikan
mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan program pengembangan diri melalui
berbagai sumber dan jalur pengembangan seperti dengan mengikuti program pelatihan
berkelanjutan, kursus, atau melanjutkan ke perguruan tinggi.
V. TENAGA KEPENDIDIKAN DAN PENDIDIK PAUD
24. Siapakah yang dimaksud tenaga kependidikan PAUD?
Tenaga kependidikan PAUD adalah orang yang bertugas melaksanakan administrasi,
pengelolaan, pengembangan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan
pada lembaga PAUD, yang terdiri dari penilik/pengawas, pengelola, petugas administrasi,
serta petugas kebrsihan.
25. Siapakah yang dimaksud Pendidik PAUD?
Pendidik PAUD adalah orang yang bertugas mendidik, membimbing, mengasuh, menilai
dan mengevaluasi perkembangan anak di satuan PAUD. Mereka ada yang disebut sebagai
guru, guru pendamping, atau pengasuh. Guru adalah pendidik dengan kualifikasi S1/D4.
Guru pendamping adalah pendidik dengan kualifikasi
D-3 PGTK atau memiliki ijazah minimal SMA/ sederajat dan memiliki sertifikat
pelatiahan/kursus PAUD yang terakreditasi. Pengasuh adalah pendidik dengan kualifikasi
akademik minimum SMA.
26. Apakah ada ketentuan rasio pendidik dengan peserta didik?
Dalam PERMENDIKNAS No.58 tahun 2009 tentang Standar PAUD, disebutkan bahwa
untuk:
a. Kelompok usia 0 - <1 tahun 1 : 4 anak;
b. Kelompok usia1 - <2 tahun 1 : 6 anak;
c. Kelompok usia 2 - <3 tahun 1 : 8anak;
d. Kelompok usia 3 - <4 tahun 1 : 10 anak;
e. Kelompok usia 4 - <5 tahun 1 : 12 anak;
f. Kelompok usia 5 - <6 tahun 1 : 15 anak;
VI. PESERTA DIDIK PAUD
27. Siapa sajakah yang boleh mengikuti pendidikan di lembaga PAUD?
Seluruh anak yang berusia 0 sampai 6 tahun. Orangtua bisa memilih layanan PAUD
yang sesuai dengan usia anak dan kebutuhannya.
28. Bagaimana cara anak usia dini belajar?
Dunia anak adalah dunia bermain. Anak belajar melalui bermain lewat bermain anak
belajar tentang dirinya, teman benda-benda, dan orang dewasa yang ada disekitarnya.
Anak belajar saat melihat, mendengar,merasakan, menyentuh, dan membau. Melalui
belajar, semua aspek perkembangan anak akan terstimulasi yaitu:
a. Nilai agama dan moral: berdoa, mengucap salam, dll.
b. Fisik yang terdiri dari motorik kasar (berjalan, berlari, melompat, jongkok, dsb)
dan motorik halus (memegang, menjepit, meremas, mencoret,dsb) .
c. Bahasa: berbicara, mendengar, dsb.
d. Sosial emosional: pengenalan diri, kemandirian, berinteraksi, dll.
e. Kognitif: daya pikir, hubungan sebab akibat, kreativitas, dll.
29. Kalau anak belajar melalui bermain, apakah anak akan siap melanjutkan ke
jenjang pendidikan selanjutnya?
Ya, dengan bermain akan menstimulasi perkebnagan anak, sehingga semua aspek
perkembangannya optimal. Dengan demikian akan menjadi siap untuk memasuki
jenjang pendidikan selanjutnya.
30. Apakah setelah mengikuti program PAUD anak-anak langsung dapat diterima di
SD/MI?
Tujuan PAUD bukan sekedar untuk menyiapkan anak mengikuti jenjang pendidikan
selanjutnuya, melainkan untuk mengembangkan seluruh potensi anak pada masa emas
perkembanganya. Sesuai dengan Peratuatan Pemerintah No. 17 tahun 2010 tentang
Pengeloaan dan Penyelengaraan Pendidikan, penerimaan calon peserta didik kelas I
SD/MI didasarkan oleh usia anak , yaitu 6 tahun boleh dan 7 tahun wajib. Dalam pasal
69 ayat 5 secara tegas dikatakan bahwa penerimaan peserta didik kelas 1 (satu) SD/MI
atau bentuk lain yang sederajat tidak didasarkan pada hasil tes kemapuan membaca,
menulis, dan berhitung atau bentuk tes lain.
31. Apakah peserta didik di lembaga PAUD boleh mengikuti perlombaan-perlombaan?
Perlombaan sebaiknya tidak diakukan pada anak usia dini, karena pada usia tersebut,
anak belum siap kalah secara mental dan belum memahami makna kemengan. Jika
ingin mengadakan kegiatan untuk anak usia dini berupa kegiatan yang menyengkan,
seperti ajang kreativitas anak, festival anak, pentas seni, pesta anak, dan sejenisnya.
32. Apakah peserta didik yang mengikuti layanan PAUD bisa mendapatkan bantuan
biaya pendidikan?
Peserta didik bisa mendapatkan bantuan operasional pendidikan (BOP) yang setiap
tahunnya dapat diajukanoleh lembaga penyelengara PAUD ke Dinas Pendidikan
tingkat Propinsi/Kabupaten/Kota.
VII. KURIKULUM PAUD
33. Apakah di PAUD petlu menggunakan kurikulum?
Kurikulum pada hakikatnya merupakan seperangkat rencana yang akan dilakukan
selama proses pembelajaran, sehingga mutlak diperlukan oleh setiap satuan
pendidikan. Kurikulum PAUD disiapkan oleh satuan PAUD yang bersangkutan sesuai
dengan kebutuhan anak dengan mengacu pada dalam Peremendiknas No. 58 Tahun
2009 tentang Standar PAUD. Setiap anak diberi kesempatan untuk mengembangkan
diri sesuai potensi masing-masing. Pendidik bertugas membantu, jika anak
membutuhkan.
34. Seperti apa kurikulum di lembaga PAUD?
Kurikulum tersebut terdiri dari seperangkat bahan pembelajaran yang mencakup
lingkup perkembangan, yaitu perkembangan moral & agama, fisik-motorik,kognitif,
bahasa, dan sosial emosional.
Setiap Lembaga PAUD dapat mengembangkan kurikulum sendiri-sendiri sesuai
dengan ciri lembaga masing-masing dengan memenuhi prinsip dan capain
perkembangan minimal yang tertera dalam Permendiknas No. 58 Tahun 2009 tentang
Standar PAUD, sebagai acuan. Kemampuan anak yang tercantum dalam
Permendiknas tersebut adalah kemampuan anak pada umumnya, sehingga pada
kenyataannya capaian anak-anak dapat melampaui atau dibawah usianya. Hal ini
harus dianggap wajar.
VIII. EVALUASI
35. Bagaimana cara mengetahui perkembangan anak di lembaga PAUD?
Untuk mengetahui tingkat pencapaian perkembangan anak, pendidik dapat melakukan
asesmen atau penilaian atau penilaian perkembangan anak melalui pengamatan
selama proses pembelajaran, hasil karya anak,atau cara lain.
36. Apakah di lembaga PAUD perlu dilakukan ujian seperti ujian akhir semester di
SD?
Tidak perlu. Penilaian perkembangan anak dilakukan oleh pendidik selama proses
pembelajaran berlangsung secara berkelanjutan dan berkesinambungan.
37. Apakah di lembaga PAUD perlu ada rapor?
Ya, rapor dalam bentuk Laporan Perkembangan Anak yang diperlukan sebagai bentuk
pertanggungjawaban pendidik agar orangtua mengetahui kemajuan yang dicapai anak.
Laporan disajikan dalam bentuk naratif atau butir-butir tentang perkembangan anak
selama periode tertentu (misal triwulan atau semester).
IX. DUKUNGAN ORANGTUA,MASYARAKAT, DAN PEMERINTAH TERHADAP
PROGRAM PAUD
38. Dukungan apa yang perlu diberikan orangtua kepada lembaga PAUD?
Sebagai pendidik yang utama dan pertama, orangtua perlu bekerjasama dalam:
a. Menyelaraskan pengasuhan anak di rumah dan di lembaga PAUD.
b. Mendukung kegiatn-kegiatan di lembaga PAUD.
c. Memperhatikan asupan gizi anak, kesehatan, dan memberikan
stimulasi/rangsangan di rumah.
d. Memberikan informasin dan menjalin komunikasi dengan pihak lembaga
misalnya tentang kesehatan, kebiasaan anak.
39. Bolehkah anak ebrkebutuhan khusus mengikuti pendidikan di lembaga PAUD?
Boleh, karena semua anak berhak mendapatkan layanan pendidikan tanpa
diskriminasi namun dalam pelayanannya membutuhkan pendampingan dari tenaga
ahli, misalnya psikolog, tenaga pendidik luar biasa.
40. Perlukah ada komite di PAUD?
Perlu, komite PAUD merupakan wadah yang anggotanya terdiri dari pendidik,
masyarakat, dan dunia usaha yang peduli terhadap PAUD untuk menyampaikan
inspirasi dan dukungan terhadap lembaga PAUD.
41. Dukungan apa yang perlu dibrikan komite kepada lembaga PAUD?
Bentuk-bentuk dukungan dapat berupa:
a. Beasiswa;
b. Saran dan prasarana;
c. Pembangunan dan renovasi gedung;
d. Insentif pendidik;dll
42. Dukungan apa saja yang perlu diberikan pemerintah kepada PAUD?
Dukungan pemerinta berupa:
a. Mengeluarkan kebijakan yang berpihak pada PAUD;
b. Memberi bantuan penyelenggara seperti BOP; Bantuan Pembanguna Unit
Gedung Baru (UGB), Bantuan Alat Permainan Edukatif (APE), Bantuan Rintisan
PAUD;
c. Meningkatkan kesejahteraan pendidik, misalnya kegiatan pelatihan, bantuan
insentif.
X. ORGANISASI MITRA PAUD
43. Apakah organisasi mitra itu?
Himpunan, asosiasi, ikatan atau badan lainnya yang terlibat dalam penyelengara
PAUD, seperti:
a. HIMPAUDI
b. IGTKI
c. GOPTKI
d. BPTKI
e. Forum PAUD
f. Asosiasi PG-PAUD
g. Muslimat
h. Kowani
i. Aisyiah, dll
44. Apa peranan organisasi mitra PAUD dan dimana saja organisasi mitra PAUD itu
berada?
Organisasi mitra berperan untuk membantu pemerintah dalam penyelengaraan
PAUD, mensosialisasikan program PAUD, mengintegrasikan kegiatan PAUD dengan
bidang-bidang lainya, misalnya kesehatan dan gizi, serta kegiatan lainya. Pada
umumnya organisasi mitra berada di berbagai tingkatan administratif, mulai dari
tingkat nasional sampai kecamatan.