buku panduan penulisan proposal dan laporan · pdf filepenulisan proposal dan laporan...
TRANSCRIPT
1 | P a n d u a n P e n u l i s a n P r o p o s a l d a n L a p o r a n P T K , P r o d i P e n d i d i k a n B a h a s a I n g g r i s
BUKU PANDUAN
PENULISAN PROPOSAL DAN LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
I Made Sujana
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) BAHASA INGGRIS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PEDIDIKAN
UNIVERISTAS MATARAM
2016
2 | P a n d u a n P e n u l i s a n P r o p o s a l d a n L a p o r a n P T K , P r o d i P e n d i d i k a n B a h a s a I n g g r i s
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai calon guru profesional guru tidak hanya dituntut untuk mampu melakukan
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran, tetapi juga mampu melakukan
inovasi-inovasi pembelajaran. Salah satu bentuk pengembanagan inovasi pembelajaran di
sekolah adalah melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dengan kegiatan PTK,
mahasiswa sebagai masyarakat ilmiah akan terlatih untuk menggali informasi, gagasan,
kajian, dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi guru dan siswa dalam
pembelajaran dan selajutnya diselesaikan dengan tindakan-tindakan yang sesuai.
Sebagai sebuah kegiatan penelitian, PTK harus memenuhi sebuah prosedur ilmiah
yang diawali dengan dirasakannya ada masalah yang perlu diselesaikan, solusi yang tepat
untuk mengatasi masalah, prosedur ilmiah untuk memperoleh dan menganalisis data, dan
kajian kepustakaan untuk menunjang penelitian. Semua itu harus dikemas dalam bentuk
proposal PTK sebelum dilaksanakan dan bermuara pada laporan penelitian. Sebelum
dikumpulkan sebagai karya ilmiah, laporan penelitian perlu diujikan di depan sebuah tim
yang ditunjuk oleh program studi.
Buku Panduan Penyusunan Proposal dan Laporan PTK ini bertujuan untuk
memberikan arahan tatacara dan prosedur penulisan proposal dan laporan penelitian bagi
mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) FKIP Universitas Mataram.
1.2 Pengertian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat
reflektif dengan melakukan tindakan tertentu untuk memperbaiki dan/atau meningkatkan
praktek pembelajaran. Dari definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa kegitan ini
merupakan suatu bentuk penelitian, yang harus mengikuti prosedur ilmiah dalam
perencanaan, pelaksanaan dan analisisnya. Permasalahan yang dikaji adalah
permasalahan guru itu sendiri melalui hasil refleksi; dan tujuan akhir dari penelitian ini
adalah untuk memperbaiki praktek pembelajaran di kelas. Metodologi dalam PTK
bersifat (a) inovatif, yaitu penerapan dan/atau penemuanstrategi, teknik, sarana
pembelajaran, sistem asesmen yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah
pembelajaran; (b) kolaboratif, yaitu melibatkan teman sejawat atau dosen dari
perencanaan samapi penyusunan laporan; (c) reflektif, yaitu refleksi terhadap proses dan
hasil pembelajaran secara terus menerus; dan (d) siklusitis, yaitumengikuti daur yang
berulang sampai permasalahan pembelajaran teratasi.
1.3 Tujuan Penulisan PTK
Tujuan penulisan PTK bagi mahasiswa PPG adalah untuk:
1.3.1 menumbuhkan budaya menulis karya ilmiah mahasiswa calon guru.
1.3.2 melatih dan meningkatkan kemampuan nalar mahasiswa sebagai calon guru
profesional.
1.3.3 meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan problem-solving
terhadap masalah-masalah pembelajaran di kelas dan/atau sekolah.
1.4 Proses Penulisan Proposal
Pemrograman PTK dilaksanakan melalui proses berkesinambungan yang diawali dengan
workshop PTK pada semester pertama. Mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa
PPG wajib memprogramkan mata workshop Peneilitan Tindakan Kelas yang
diprogramkan pada semseter I. Workshop ini akan membimbing mahasiswa secara
bertahap sehingga produk dari kegiatan ini akan menghasilkan proposal. Diharapkan
3 | P a n d u a n P e n u l i s a n P r o p o s a l d a n L a p o r a n P T K , P r o d i P e n d i d i k a n B a h a s a I n g g r i s
proposal ini akan siap diimplementasikan setelah mendapat persetujuan dari dosen
pembimbing yang ditetapkan oleh Ketua Program Studi melalui rapat penetapan
pembimbingan. Kegiatan Pelaksanaan penelitian dilakukan besamaan dengan PPL di
sekolah.
4 | P a n d u a n P e n u l i s a n P r o p o s a l d a n L a p o r a n P T K , P r o d i P e n d i d i k a n B a h a s a I n g g r i s
BAB II
SYARAT, PENGGANTIAN DOSEN DAN PEMBIMBINGAN
2.1 Syarat Dosen Pembimbing PTK
Pembimbingan dimulai pada saat workshop PTK oleh dosen pengampu PTK. Mata
kuliah ini akan mengantarkan mahasiswa mengasilkan proposal. Menjelang memasuki
semester kedua, Program Studi menetapkan dosen pembimbing yang terdiri dari:
1. Dosen Pembimbing I
2. Dosen Pembimbing II
Kedua dosen pembimbing sebagai tim membimbing mahasiswa dalam revisi proposal
(jika diperlukan), melaksanakan penelitian dan menyusun laporan penelitian yang
diakhiri dengan ujian PTK. Buku adanya pembimbingan harus tertuang dalam Kartu
Kendali Bimbingan PTK
Syarat-syarat pembimbing PTK:
1. Menguasai penelitian jenis PTK.
2. Jabatan fungsional minimal Lektor.
3. Pendidikan minimal S2
4. Tidak sedang tugas belajar atau tugas lainnya yang jangka waktu panjang (3 bulan)
5. Menerima penugasan dari Dekan atau pejabat yang mewakili sebagai dosen
pembimbing PTK.
2.2 Penggantian Dosen Pembimbing Skripsi
Penggatian dosen pembimbing PTK dapat dilakukan apabila:
1. Dosen bersangkutan mendapat tugas belajar atau tugas lainnya minimal 3 bulan.
2. Dosen pembimbing kurang intensif melakukan pembimbingan sehingga menghambat
proses penulisan skripsi.
3. Adanya hal-hal lain yang dapat menghambat proses pembimbingan (sakit
berkepanjangan, meninggal, dll.)
Dalam hal penggantian dosen pembimbing, proses yang harus ditempuh sebagai berikut:
1. Mahasiswa mengajukan Surat Permohonan Penggatian Pembimbing kepada Ketua
Program Studi.
2. Ketua Program Studi mempertimbangkan permohonan mahasiswa.
3. Ketua Program Studi menunjuk dosen pembimbing pengganti dengan
mempertimbangkan persyaratan di atas.
4. Ketua Program Studi mengajukan pembimbing pengganti kepada Dekan untuk
diterbitkan SK pengangkatannya.
2.3 Pembimbingan
2.3.1 Tugas Pembimbing
Tugas pokok dari pembimbing PTK meliputi:
1. Membimbing mahasiswa untuk melakukan revisi proposal jiga diperlukan dan
menyetujui proposal yang ditandai dengan ditandatanganinya lembar
pengesahan proposal oleh kedua pembimbing.
2. Kedua pembimbing melakukan bimbingan secara kolaboratif yang meliputi
pembimbingan atas isi, bahasa dan tata tulis.
3. Memantau kegiatan penelitian.
5 | P a n d u a n P e n u l i s a n P r o p o s a l d a n L a p o r a n P T K , P r o d i P e n d i d i k a n B a h a s a I n g g r i s
4. Mengarahkan mahasiswa dalam menyusun laporan PTK sesuai dengan
panduan.
2.3.2 Frekuensi Pembimbingan
Frekuensi pembimbingan dosen kepada mahasiswa hendaknya mengacu pada
ketuntasan bimbingan, baik pembimbingan proposal maupun laporan penelitian.
Dosen Pembimbing harus menyediakan waktu sekurang-kurangnya 3 kali untuk
pembimbingan proposal dan sekurang-kurangnya 6 kali untuk pembimbingan
laporan PTK.
6 | P a n d u a n P e n u l i s a n P r o p o s a l d a n L a p o r a n P T K , P r o d i P e n d i d i k a n B a h a s a I n g g r i s
BAB III
PROSEDUR, JADWAL UJIAN, DOSEN DAN PENILAIAN PTK
3.1 Syarat dan Prosedur Ujian PTK
Syarat dan prosedur ujian PTK sebagai berikut:
3.1.1 Ada persetujuan dari kedua pembimbing yang ditandai dengan penandatanganan
oleh kedua pembimbing tersebut.
3.1.2 Mahasiswa mengajukan permohonan untuk mengikuti ujian dengan melampirkan
3 (tiga) eksamplar skripsi yang lengkap kepada Ketua Program Studi
3.1.3 Ketua Program Studi mengajukan permohonan kepada Dekan untuk menerbitkan
Surat Tugas Melaksanakan Ujian Skripsi.
3.1.4 Ujian dilaksanakan apabila ada Surat Tugas Penguji dari Dekan atau pejabat yang
mewakili di tingkat Fakultas.
3.2 Jadwal Ujian
Jadwal ujian diatur oleh Ketua Program Studi dengan mempertimbangkan Surat Edaran
Wisuda dari Fakultas.
3.3 Dosen Penguji
Dosen Penguji terdiri dari 3 orang, 1 (satu) orang Ketua dan 2 (dua) orang Anggota).
Ketua Penguji adalah Dosen Pembimbing I yang bertugas sebagai moderator dan penguji
dan Anggota terdiri atas Dosen Pembimbing II dan 1 Penguji Netral, yang keduanya
bertugas sebagai penguji.
3.4 Penilaian
3.4.1 Aspek yang Dinilai
I Komponen Aktivitas dan Kinerja
a. Pemilihan Masalah’ Solusi, Tujuan dan Manfaat
b. Kajian Teori dan Hipotesa Tindakan
c. Metode Penelitian
d. Pelaksanaan Penelitian
II Pertanggungjawaban Hasil Penelitian
a. Sistematika Laporan
b. Penggunaan Bahasa
c. Penguasaan Materi
d. Penguasaan Analisis
e. Penguasaan Hasil Penelitian
f. Kemampuan menyampaikan dan mempertahankan gagasan
3.4.2 Skala Nilai
Nilai ujian PTK merupakan nilai seluruh dosen penguji dan dosen pembimbing
skripsi. Nilai dinyatakan dalam skala huruf A, B, C, D, dan E dengan ekuivalen
konversi sebagai berikut:
7 | P a n d u a n P e n u l i s a n P r o p o s a l d a n L a p o r a n P T K , P r o d i P e n d i d i k a n B a h a s a I n g g r i s
Skala Konversi
80 - 100 A
72 - 79 B+
66 - 71 B
60 - 65 C+
56 - 59 C
50 - 55 D+
40 - 49 D
0 - 39 E
3.5 Pengumuman Hasil Ujian
Mahasiswa dinyatakan lulus ujian skripsi dengan atau tanpa perbaikan apabila
memperoleh nilai rata-rata minimal 56 (C). Nilai diumumkan apabila mahasiswa telah
menyelesaikan semua perbaikan yang disarankan oleh dosen pembimbing dan penguji
yang dinyatakan dengan penandatangan oleh semua tim penguji dan laporan telah dijilid.
8 | P a n d u a n P e n u l i s a n P r o p o s a l d a n L a p o r a n P T K , P r o d i P e n d i d i k a n B a h a s a I n g g r i s
BAB IV
SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL
Sistematika proposal PTK untuk mahasiswa Program PPG FKIP UNRAM adalah sebagai
berikut:
HALAMAN SAMPUL USULAN PENELITIAN
HALAMAN PENGESAHAN (ditandatangani oleh Peneliti, Kepala Sekolah, dan/atau
Pejabat lainnya yang diperlukan)
A. JUDUL PENELITIAN
Tuliskan judul penelitian Saudara. Judul PTK harus dirumuskan secara singkat, jelas,
tetapi mampu menggambarkan masalah yang diteliti (variabel harapan), tindakan
perbaikan yang dipilih (varibel tindakan), dan setting penelitian. Judul berkisar antara 15 -
20 kata.
B. BIDANG ILMU
Cantumkan bidang ilmu yang diteliti (Pembelajaran Bahasa Inggris, Pemeblajaran Bahasa
Indonesia, dll.).
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Unsur-unsur pokok dalam latar belakang antara lain:
penjelasan tentang apa yang seharusnya dicapai dan/atau dilakukan oleh siswa
dan/atau guru dalam pembelajaran (tujuan ideal).
apa yang dicapai atau dilakukan saat ini (kondisi saat ini) disertai dengan data-
data pendukung.
identifikasi kemungkinan-kemungkinan penyebab permasalahan (dari siswa, guru,
media, fasilitas, sekolah, orang tua, dan sebagainya)
dari identifikasi masalah, ambil salah satu atau lebih permasalahan yang urgen
untuk diatasi.
penegasan pentingnya tindakan ini dilakukan (dan akibatnya kalau tidak segera
diatasi).
B. Perumusan dan Pemecahan Masalah
1. Perumusan Masalah
Rumusan masalah biasanya diformulasikan dalam bentuk kalimat tanya. Komponen
dari rumusan masalah anatara lain:
tindakan yang akan dilakukan
masalah yang akan diatasi atau tujuan
tempat penelitian
2. Pemecahan Masalah
Pemecahan Masalah berisi uraian tentang alternatif tindakan yang diambil untuk
memecahkan masalah. Pendekatan atau konsep yang dipilih harus sesuai dengan
permaslahan dan sumber masalahnya. Poin-poin yang perlu dibahas pada bagian ini
antara lain:
nama solusi dan definisinya
keunggulan dari solusi yang dipilih
langkah-langkah penerapannya
9 | P a n d u a n P e n u l i s a n P r o p o s a l d a n L a p o r a n P T K , P r o d i P e n d i d i k a n B a h a s a I n g g r i s
C. Tujuan Penelitian
Perlu dibedakan antara tujuan penelitian dan tujuan tindakan. Tujuan penelitian adalah
untuk mendeskripsikan proses dan hasil dari penelitian tersebut. Tujuan tindakan adalah
tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan tindakan yang diberikan. Solusinya perlu
disebutkan Tujuan Umum yang berisi tentang tujuan penelitian dan Tujuan Khusus yang
merupakan tujuan dari tindakan seperti meningkatkan kemampuan, meningkatkan
keaktivan, dll.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Uraikan dengan jelas manfaat hasul penelitian ini terhadap kualitas pembelajaran dan/atau
pendidikan. Jabarkan lebih rinci manfaat hasil penelitian untuk siswa, guru, sekolah, dan
kompenen lainnya yang terlibat dalam penelitian ini.
E. Pembatasan Masalah
Karena judul dibuat ringkas dan permasalah perlu dikontrol, maka variabel yang akan
dikaji perlu diberi batasan-batasan. Aspek yang perlu dijelaskan pada umumnya diambil
dari komponen judul.
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Penelitian yang lengkap berisikan komponen-komponen kajian pustaka sebagaiman tertera di
bawah ini. Tetapi dalam beberapa penelitian keempat komponen ini dibahas secara global
tanpa menyebutkan sub-judul.
A. Deskripsi/Kajian Teoritis
Pada bagian ini dicantumkan uraian kajian teori dan pustaka yang relevan dan
menumbuhkan gagasan yang mendasari usulan PTK. Kemukan teori, temuan dan hasil
penelitian lain yang mendukung pilihan tindakan untuk mengatasi masalah yang terjadi
pada pembelajaran di kelas. Dalam kajian teori, sedapat mungkin peneliti juga mengupas
tentang hasil-hasil penelitian yang relevan yang pernah dilakukan baik terkait dengan
PTK maupun penelitian pendidikan non-PTK. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat
landasan teori yang disusun dalam rangka memperkirakan hasil berpa formulasi hipotesis
tindakan.
B. Kerangka Berfikir
Bagian ini berisi penjelasan hubungan antara tindakan yang dipilih dengan variabel
harapan. Dengan kata lain, kerangka berfikir menjelaskan tentang mengapa tindakan
yang dipilih dapat meningkatkan/meminimalkan variable harapan. Pada bagian inilah,
peneliti menuangkan alur pikirnya.
C. Hipotesa Tindakan
Hipotesis merupakan dirumuskan dalam bentuk keyakinan guru bahwa tindakan yang
akan dilakukan dapat memperbaiki sistem, proses, atau hasil pembelajaran. Rumusan
hipotesis tindakan harus relevan dengan rumusan masalah.
BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN
Bab III dari sebuah proposal berisi tentang rencana/desain penelitian yang akan dilakukan.
Kemukakan subyek beserta karateristik dan setting penelitian, variable yang akan diteliti,
prosedur pelaksanaan tindakan, data dan cara pengumpulan data, analisis data, indikato
kinerja dan jadwal kegiatan. Secara rinci, aspek-aspek tersebut antara lain:
10 | P a n d u a n P e n u l i s a n P r o p o s a l d a n L a p o r a n P T K , P r o d i P e n d i d i k a n B a h a s a I n g g r i s
A. Desain Penelitian
B. Karakteristik Subyek dan Setting Penelitian
Sebutkan dimana penelitian ini dilakukan, kelas berapa (kalau ada kelas paralel di kelas
apa), karakteristik dari subyek tersebut (seperti berapa laki-laki dan berapa perempuan),
tingkat kemampuan siswa, dan informasi lain yang relevan dengan penelitian.
C. Variabel yang Diselidiki
Variabel dalam PTK berupa variabel harapan dan variabel tindakan. Sebutkan apa yang
diharapkan dalam penelitian ini (variabel harapan) dan dengan cara apa mencapai tujuan
tersebut (variabel tindakan).
D. Prosedur Tindakan
Pada bagian ini dicantumkan tahapan-tahapan pelaksanaan PTK yang meliputi 4 langkah
pokok yaitu: perencanaan, implementasi, observasi dan evaluasi, dan refleski dan analisis.
a. Perencanaan Tindakan
Sebutkan perencanaan yang dilakukan dalam mempersiapkan implementasi seperti
mempersiapkan RPP, menyusun intrumen penilaian, menyusun lembar observasi,
menyiapkan media, LKS dan lain-lain.
b. Pelaksanaan Tindakan
Deskripsikan tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan perencanaan.
c. Observasi dan Evaluasi
Uraikan tentang cara mengumpulkan data penelitian untuk menilai proses dan menilai
produk. Observasi dilakukan oleh kolaborator dengan menggunakan lembar observasi
yang telah dipersiapkan sebelumnya.
d. Refleksi dan Analisis
Uraikan tentang prosedur analisis terhadap hasil pengamatan dan refleski terhadap
proses, hasil dan dampak tindakan perbaikan.
E. Data dan Cara Pengumpulannya
a. Jenis Data
Sebutkan tentang jenis-jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini (misalnya
prestasi belajar, kegiatan PBM, skenarion pembelajaran, dll.)
b. Sumber Data
Sebutkan sumber-sumber dari mana data tersebut diperoleh (siswa, guru, dokumen,
dll.)
c. Cara Pengumpulan Data
sebutkan cara-cara apa yang akan digunakan untuk mengumpulkan data (misalnya tes,
observasi, dokumentasi, dll.)
d. Instrumen Pengumpulan Data
Sebutkan instrumen yang akan digunakan untuk mengumpulkan data tersebut (tes,
lembar observasi, dokumen, dll.)
F. Data Analisis
Sebutkan bagaimana cara pemaknaan data setelah dilakukan keseluruhan siklus (kualitatif
atau kuantitatif, atau keduanya).
G. Indikator Kinerja
11 | P a n d u a n P e n u l i s a n P r o p o s a l d a n L a p o r a n P T K , P r o d i P e n d i d i k a n B a h a s a I n g g r i s
Tentukan tolok ukur keberhasilan tindakan perbaikan. Gunakan analisis kriteria ketuntasan
minimal (KKM) untuk menentukan tingkat keberhasilan penelitian Saudara.
H. Jadwal Kegiatan
Tuliskan dalam bentuk matriks untuk menggambarkan jadwal kegiatan dari awal sampai
kegiatan akhir (penyusunan laporan).
I. Rencana Pembiayaan
Kalau penyusunan ini untuk mendapatkan hibah, maka perlu disusun rencana pembiayaan.
Pada umumnya dana dialokasikan sebagai berikut:
a. Honorarium ketua dan anggota peneliti tidak boleh melebihi 30% dari pagu dana yang
diusulkan.
b. Biaya operasional kegiatan, ATK, dll. disesuaikan dengan kebutuhan.
c. Biaya perjalanan disesuaikan dengan kebutuhan riil di lapangan dan tidak lebih dari
15% dari total biaya yang diusulkan.
d. Biaya selesksi internal, seminar loka, publikasi, dan diseminasi hasil penelitian tidak
melebihi 10%.
e. Biaya lain-lain harus dirincikan sesuai dengan kebutuhan.
Ketentuan-ketentuan perencanaan anggaran biasanya dicantumkan sebagai bagian dari
buku panduan oleh penyandang dana (sponsor).
J. Personalia Penelitian
Tuliskan semua personalia penelitian. Uraikan peran dan waktu yang dialokasikan per
minggu. Informasi yang biasanya tercakup dalam personalia antara lain: nama peneliti
lengkap dengan gelar, NIP, golongan, pangkat, lembaga, lokasi penelitian, jumlah jam
dalam 1 minggu.
DAFTAR PUSTAKA
Tuliskan semua buku yang dirujuk dalam penelitian ini. Perlu diperhatikan konsitensi dalam
penulisan sesuai dengan aturan yang diikuti, misalnya dengan menerapkan APA (American
Psychology Association atau MLA (Modern Language Association), atau model lain yang
digunakan pada dunia akademik. Ketentuan secara umum sebagai berikut:
a. Daftar pustaka disusun secara alfabet.
b. Urutan informasi daftar pustaka yang digunakan sebagai berikut:
i. Untuk Buku Teks dan Editorial
Nama Blakang Penulis, Nama depan, Tahun Terbit. Judul Buku (cetak miring).
Kota Penerbit: Penerbit.
Kalau tidak ada nama, ditulis “Anonim”.
Kalau tidak ada tahun, ditulis (n.d.), artinya no date
Hendayana, Sumar, dkk., 2006. Lesson Study: Suatu Strategi untuk Meningkatkan
Keprofesionalan Pendidik (Pengalaman IMSTEP-JICA). Bandung: UPI Press.
Skehan, Peter, 1991. "Progress in Testing: the 1990s", in Alderson and North
(eds.). Language Testing in the 1990s. London: Modern English
Publication, pp. 4-21.
ii. Untuk Jurnal/majalah/seminar
12 | P a n d u a n P e n u l i s a n P r o p o s a l d a n L a p o r a n P T K , P r o d i P e n d i d i k a n B a h a s a I n g g r i s
Nama Belakang Penulis, Nama Depan, Tahun. Judul Tulisan, Nama Jurnal/
Majalah (cetak miring). No. Vol., Halaman.
Sujana, I M., 2000. Movement in Language Testing: From Grammar Based to
Communicative Language Testing, Jurnal Ilmu Pendidikan, No. 48
Tahun XIII September 2000, pp. 84 - 92
Sujana, I M., 2008. “Improving Beneficial Wasback of Assessment towards
Teaching and Learning”, a paper presented at ASIA TEFL International
Conference at Sanur Paradise Plaza Hotel, Bali, August 1-3, 2008.
iii. Hasil Penelitian
Nama Belakang Peneliti, Nama Depan Peneliti, Tahun. Judul Penelitian,
Laporan Penelitian (cetak miring). Sumber Dana/Sponsor. Kota: Lembaga
Sribagus dan Sujana, I Made, 2006. Memaksimalkan Proses dan Kualitas
Produk melalui Penerapan Model “Deconstruction-Construction” dalam
Mata Kuliah Writing III Mahasiswa PS Pendidikan Bahasa Inggris FKIP
UNRAM. Laporan Penelitian. Dibiayai oleh DIKTI DEPDIKNAS
Jakarta. Mataram: Lembaga Penelitian UNRAM
iv. Internet
Nama Belakang Penulis, Nama Depan, Tahun. Judul. diakses/diunduh dari
Nama website. diakses tanggal ...
Karet, N and Hubbel, ER., 2003. Authentic Assessment. accessed from
http://enets.iste.org on 10 September 2010.
Mueller, J., 2003. Authentic Assessment Toolbox, accessed from
http://jonathan.mueller.faculty.noctrl.edu/toolbox/whatisit.htm on 10 Sep.
2010
13 | P a n d u a n P e n u l i s a n P r o p o s a l d a n L a p o r a n P T K , P r o d i P e n d i d i k a n B a h a s a I n g g r i s
14 | P a n d u a n P e n u l i s a n P r o p o s a l d a n L a p o r a n P T K , P r o d i P e n d i d i k a n B a h a s a I n g g r i s
BAB VI SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN PTK
Secara garis besar laporan PTK (atau penelitian pada umumnya) terdiri atas 3 bagian yaitu
Bagian Awal, Bagian Inti dan Bagian Akhir. Bagian Awal terdiri dari Halaman Judul,
Halaman Pengesahan, Abstrak, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar-Daftar lainnya (kalau ada).
Bagian Inti adalah dari Bab Pendahuluan sampai Bab Simpulan dan Saran. Bagian Akhir
terdiri dari Daftar Pustaka dan Lampiran-lampiran.
Sistematika Laporan PTK sebagai berikut:
Halaman Judul (Sampul)
Lembar Pengesahan
Lembar Pernyataan (kalau ada)
Motto (kalau ada)
Kata Pengantar
Abstrak
Daftar Isi
Daftar Tabel (kalau ada)
Daftar Gambar (kalau ada)
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan dan Pemecahan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Hasil Penelitian
E. Pembatasan Masalah/Istilah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Kajian Teori
B. Kerangka Berfikir
C. Hipotesis Tindakan
BAB III RENCANA PENELITIAN
A. Desain Penelitian
B. Karakteristik Subyek dan Setting Penelitian
C. Variabel yang Diselidiki
D. Prosedur Penelitian
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Observasi dan Evaluasi
d. Analisis dan Refleksi
E. Data dan Cara Pengumpulan Data
a. Jenis Data
b. Sumber Data
c. Cara Pengumpulan Data
d. Instrumen Pengumpulan data
F. Analisis Data
G. Indikator Kinerja
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
15 | P a n d u a n P e n u l i s a n P r o p o s a l d a n L a p o r a n P T K , P r o d i P e n d i d i k a n B a h a s a I n g g r i s
A. Pemaparan Hasil
a. Siklus I
b. Siklus II
c. Siklus ...
B. Pembahasan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Untuk memberikan gambaran secara lengkap, selanjutnya akan dibahas apa yang harus
diisi ata dibahas pada masing-masing bagian ini:
A. BAGIAN AWAL
a. Halaman Judul, pada umumnya berisi judul penelitian, logo lembaga, nama
peneliti, sumber dana (jika diperlukan), lembaga tempat peneliti bekerja, tahun
pembuatan laoran, dan hal-hal lain yang diperlukan.
b. Halaman Pengesahan, bagian ini merupakan lembar pengesahan oleh lembaga
yang ditanda tangani oleh Ketua Peneliti, Kepala Sekolah (untuk perguruan tinggi
oleh Dekan dan Ketua Lembaga Penelitian) atau sesuai dengan pedoman yang
diberikan penyandang dana. Lembar ini berisi antara lain judul PTK, bidang ilmu
(dan kategori penelitian), identitas peneliti, nama-nama anggota, lokasi penelitian,
biaya penelitian, sumber dana penelitian
c. Kata Pengantar, berisi ucapan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,
Pimpinan, Penyandang dana, Sejawat dan siapa saja yang membantu
penyelesaian penelitian ini. Biasanya juga permintaan saran peneliti kepada
pembaca.
d. Abstrak, merupakan saripati dari laporan ini yang bisanya memuat tujuan
penelitian, metodologi/prosedur penelitian dan hasil penelitian, berkisar antara
200-500 kata disertai kata-kata kunci tidak lebih dari 5 kata. Ditulis 1 spasi.
e. Daftar Isi, memuat bagian awal, bagian inti yang berisi bab dan sub-bab yang
ada dalam laporan, dan bagian akhir laporan lengkap dengan halamannya.
f. Daftar-Daftar (Gambar, Tabel, Lampiran), berisi nomor daftar, nama daftar dan
halaman.
B. BAGIAN INTI
Tiga Bab dari Bagian Inti Laporan PTK ini sebenarnya telah dibahas dalam
penyusunan proposal sehingga tidak akan dibahas lagi secara detail. Yang
membedakan biasanya adalah penggunaan kata yang menyangkut aspek waktu (akan,
sudah, dll). dalam proposal banyak menggunakan kata akan, maka dalam Laporan
kata tersebut dihilangkan atau diganti dengan kata “telah”.
a. Bab I Pendahuluan, menggambarkan latar belakang dilaksanakannya penelitian,
rumusan masalah dan solusi tindakan, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian,
pembatasan masalah (lingkup penelitian).
b. Bab II Tinjauan Pustaka dan Hipotesis Tindakan, berisi berbagai konsep/teori
atau hasil-hasil penelitian terkait yang pernah dilakukan yang merujuk pada
16 | P a n d u a n P e n u l i s a n P r o p o s a l d a n L a p o r a n P T K , P r o d i P e n d i d i k a n B a h a s a I n g g r i s
bagaimana masalah yang dihadai terpecahkan secara teoritis. Bagian ini juga
memuat kerangka berfikir tentang bagaimana tindakan yang dipilih akan mampu
menyelesaikan masalah yang dihadapi. Dari kerangka berfikir ini akan lahir
hipotesis tindakan.
c. Bab III Rencana Penelitian, desain penelitian, karakteristik subyek dan setting
penelitian, prosedur penelitian (perencanaan, tindakan, observasi dan evaluasi, dan
analisis dan refleksi), data dan cara pengumpulan data, cara analisis data, dan
indikator kinerja. Kalau dalam proposal ada jadwal rencana kegiatan dan
perkiraan pembiayaan, dalam laporan keduanya dihilangkan.
d. Bab IV Hasil dan Pembahasan Berbeda dengan penelitian eksperimental dimana hasil menjadi bagian utama
pembahasan, laporan PTK diawali pada masing-masing siklus dengan deskripsi
pelaksanaan tindakan, hasil observasi guru, siswa dan interaksi kelas, dan baru
disajikan hasil yang dicapai melalui evaluasi pembelajaran (tes dan non-tes) untuk
mendukung deskripsi dan analisis di atas.
Semua hasil tersebut dianalasis untuk melihat keefektifan tindakan yang dipilih
terhadap masalah yang dihadapi. Kemajuan-kemajuan apa yang telah dicapai
dengan pemberian tindakan-tindakan perbaikan tersebut dan apa yang belum
dicapai (kekurangan). Analisis dilakukan dengan mengkonfrontasi hasil yang
telah dicapai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Kendala-kendala
yang mengakibatkan belum tercapainya indikator kinerja disajikan pada akhir
sajian hasil pada siklus I untuk dijadikan landasan perbaikan pada siklus
berikutnya.
Sajian hasil pada siklus II diawali dengan penjabaran apa yang menjadi kendala
dari kekurangberhasilan pada siklus I. Sama seperti pada siklus I, laporan hasil
siklus II diawali dengan deskripsi kegiatan yang dilakukan guru dengan
menyajikan hasil pengamatan terhadap guru, siswa, interaksi pembelajaran, dan
diikuti sajian data evaluasi sebagai pendukung kegiatan observasi. Hasil kemajuan
dari Siklus I dan Silus II juga dibahas untuk melihat progres yang dicapai. Hasil
analisis dan refleksi disajikan dan dengan mengkonfrontasi lagi tindakan siklus II
dan harapan yang ingin dicapai dengan melihat indikator kinerja. Setiap akhir
refleksi siklus, selalu dicantumkan permasalahan yang tersisa yang menyebabkan
belum tercapainya indikator kinerja yang ditetapkan.
Demikian alur pelaporan setiap siklus, sampai tercapainya indikator kinerja.
Setelah selesai pelaksanaan siklus maka perlu diberikan pemaknaan terhadap
proses dan hasil yang dicapai secara keseluruhan dalam Pembahasan. Pembahasan
memual penjelasan tentang keberhasilan atau kegagalan tindakan yang telah
dilakukan. Dalam hal ini peneliti dapat melakukan pembahasan dengan “mengadu”
berbagai teori atau hasil penelitian yang relevan atau dapat pula mengacu pada
fakta-fakta objektif di lapangan selama menjadi guru di kelas (Muslich, 2009)
Dalam beberapa penilitian, peneliti juga menyebutkan keterbatasan-keterbatasan
penelitian yang dilakukannya apakah terkait dengan proses penelitian, intrumen,
metode, subyek penelitian , daya dukung dan lain-lain.
e. Bab V Simpulan dan Saran
17 | P a n d u a n P e n u l i s a n P r o p o s a l d a n L a p o r a n P T K , P r o d i P e n d i d i k a n B a h a s a I n g g r i s
Bab ini terdiri dari dua bagian yaitu simpulan dan saran-saran. Simpulan diuraikan
secara singkat, jelas, dan runtut dan harus menjawab secara langsung menjawab
permasalahan yang diteliti. Ketika menarik simpulan, peneliti harus kembali
melihat rumusan masalah dan mengecek apakah rumusan tersebut sudah terjawab
dengan simpulan. Dalam penarikan simpulan ada dua cara yang bisa diterapkan,
yaitu dengan sistem penomoran yang disesuaikan dengan permasalahan (problem
numbering) untuk memeudahkan pembaca mengikuti atau dengan cara
mendeskripsikan dalam rangkaian paragraf tanpa nomor mengalir sesuai dengan
urutan temuannya dalam pembahasan. Jangan denggunakan tabel, atau data
statistik lagi dalam simpulan atau menggunakan opini di luar hasil penelitian.
Saran dapat berupa penerapan hasil penelitian, replikasi penelitian, tindak lanjut
atau rekomendasi. Tuliskan saran sesuai dengan hasil penelitian dan ditujukan
kepada berbagai kalangan yang berkepentingan (teman sejawat, kepala sekolah,
dinas pendidikan, dll.)
Bagian Akhir
Bagian akhir dari penelitian adalah daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang
diperlukan.
a. Daftar Pustaka
Tuliskan semua buku yang dirujuk dalam penelitian ini. Perlu diperhatikan
konsitensi dalam penulisan sesuai dengan aturan yang diikuti, misalnya dengan
menerapkan APA (American Psychology Association atau MLA (Modern
Language Association), atau model lain yang digunakan pada dunia akademik.
Ketentuan secara umum sebagai berikut:
a. Daftar pustaka disusun secara alfabet.
b. Urutan informasi daftar pustaka yang digunakan sebagai berikut:
v. Untuk Buku Teks dan Editorial
Nama Belakang Penulis, Nama depan, Tahun Terbit. Judul Buku (cetak
miring). Kota Penerbit: Penerbit.
Kalau tidak ada nama, ditulis “Anonim”.
Kalau tidak ada tahun, ditulis (n.d.), artinya no date
Hendayana, Sumar, dkk., 2006. Lesson Study: Suatu Strategi untuk
Meningkatkan Keprofesionalan Pendidik (Pengalaman IMSTEP-JICA).
Bandung: UPI Press.
Skehan, Peter, 1991. "Progress in Testing: the 1990s", in Alderson and
North (eds.). Language Testing in the 1990s. London: Modern
English Publication, pp. 4-21.
vi. Untuk Jurnal/majalah/seminar
Nama Belakang Penulis, Nama Depan, Tahun. Judul Tulisan, Nama
Jurnal/ Majalah (cetak miring). No. Vol., Halaman.
Sujana, I M., 2000. Movement in Language Testing: From Grammar
Based to Communicative Language Testing, Jurnal Ilmu
Pendidikan, No. 48 Tahun XIII September 2000, pp. 84 - 92
18 | P a n d u a n P e n u l i s a n P r o p o s a l d a n L a p o r a n P T K , P r o d i P e n d i d i k a n B a h a s a I n g g r i s
Sujana, I M., 2008. “Improving Beneficial Wasback of Assessment
towards Teaching and Learning”, a paper presented at ASIA
TEFL International Conference at Sanur Paradise Plaza Hotel,
Bali, August 1-3, 2008.
vii. Hasil Penelitian
Nama Belakang Peneliti, Nama Depan Peneliti, Tahun. Judul Penelitian,
Laporan Penelitian (cetak miring). Sumber Dana/Sponsor. Kota:
Lembaga
Sribagus dan Sujana, I Made, 2006. Memaksimalkan Proses dan
Kualitas Produk melalui Penerapan Model “Deconstruction-
Construction” dalam Mata Kuliah Writing III Mahasiswa PS
Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UNRAM. Laporan Penelitian.
Dibiayai oleh DIKTI DEPDIKNAS Jakarta. Mataram: Lembaga
Penelitian UNRAM
viii. Internet
Nama Belakang Penulis, Nama Depan, Tahun. Judul. diakses/diunduh
dari Nama website. diakses tanggal ...
Karet, N and Hubbel, ER., 2003. Authentic Assessment. accessed from
http://enets.iste.org on 10 September 2010.
Mueller, J., 2003. Authentic Assessment Toolbox, accessed from
http://jonathan.mueller.faculty.noctrl.edu/toolbox/whatisit.htm on
10 Sep. 2010
b. Lampiran-Lampiran
Bagian ini berisi lampiran-lampiran yang diperlukan dan mendukung kegiatan
penelitian seperti:
i. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
ii. Instrumen Penelitian
iii. Data pendukung (hasil tabulasi data, foto, hasil karya siswa, dll.)
iv. Surat Ijin Penelitian (kalau ada)
v. CV ketua peneliti dan anggotanya
Sistematika di atas hanya sebagai rambu-rambu Laporan Penelitian Tindakan Kelas. Kalau
Anda melaksanakan penelitian dengan dana hibah atau sponsor, maka masing-masing
penyandang dana akan mengeluarkan pedoman. Anda harus mengikuti pedoman tersebut.
Tetapi pada prinsipnya komponen-komponen tetap sama, dengan susunan yang berbeda.
Selamat Mencoba Ber-PTK.
19 | P a n d u a n P e n u l i s a n P r o p o s a l d a n L a p o r a n P T K , P r o d i P e n d i d i k a n B a h a s a I n g g r i s
BAB VII
TATA CARA PENULISAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Laporan PTK merupakan bukti otentik bahwa guru dan sejawatnya telah melakukan PTK.
Tanpa laporan, sekeras apa pun guru bekerja dan sebagus apa pun hasil yang dicapai, belum
bisa dibuktikan secara formal. Maka salah satu yang tetap dikembangkan oleh guru adalah
kemampuan menulis (karya ilmiah). Ada kaidah-kaidah tertentu yang harus diikuti ketika
menghasilkan karya ilmiah seperti PTK, yang akan bisa dicapai oleh guru atau peneliti
dengan tetap harus mencoba dan berlatih dengan serius. Banyak permasalahan
pengembangan guru saat ini terhambat pada kemampuan mengekspresikan diri (menulis).
Bagian ini akan membahas bagaimana menyusun Laporan PTK dengan menjelaskan apa
yang harus dimasukkan pada masing-masing bagian. Namun sebelumnya kan disajikan dulu
tetang hakikat dan manfaat Laporan PTK dan Tata Tulis PTK.
7.1 Hakikat dan Manfaat Laporan PTK
Setelah melakukan serangkaian kegiatan PTK dari perencanaan, implementasi dan
pengumpulan data, refleksi dan analisis data, maka kegiatan selanjutnya dalam PTK
adalah penyusunan laporan PTK. Laporan PTK pada hakikatnya adalah dokumentasi dari
serangkaian kegiatan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti secara sistematis.
Sebaik apa pun peneliti melaksanakan kegiatan penelitian belum bisa diakui kalau belum
mewujudkan dalam bentuk laporan. Apalagi penelitian dilakukan atas dasar hibah atau
pesanan dari suatu lembaga, laporan ini merupakan sesuatu yang ditunggu-tunggu.
Laporan PTK pada dasarnya memuat sekurang-kurangnya tiga bagian penting yaitu
mengapa penelitian ini dilakukan, bagaimana melakukannya, dan apa hasilnya. Dengan
demikian, laporan PTK ini memuat banyak informasi yang saling berkait dari awal
perencanaan, pelaksanaan, dan sampai penarikan suatu simpulan. Tanpa adanya laporan
penelitian, orang lain tidak akan pernah tahu bagaimana seorang atau sekelompok peneliti
sampai pada simpulan tersebut. Laporan PTK merupakan mediator antara peneliti dengan
masyarakat luas (guru dan pembuat kebijakan pendidikan) dan merupakan media
diseminasi yang sangat penting dari peneliti kepada masyarakat, sehingga mereka
minimal mengetahui tentang adanya penelitian tersebut dan jika perlu menindaklanjuti
penelitian tersebut (Wardhani & Wihardit, 2007).
Lebih jauh Kunandar (2010) mengemukan bahwa laporan PTK akan bermanfaat (1)
sebagai bahan untuk kenaikan pangkat, (2) sebagai sumber inspirasi bagi peneliti atau
peneliti lain untuk melakukan replikasi dan penelitian lanjutan, (3) sebagai ajang untuk
memperoleh feedback dari pembaca, dan (4) sebagai acuan atau perbandingan bagi
peneliti atau orang lain untuk mengambil tindakan dalam rangka memecahkan masalah
yang serupa.
7.2 Tata Tulis (Laporan) PTK
1. Etika Penulisan Laporan Penelitian
Sebagai sebuah karya ilmiah, laporan PTK harus mengikuti etika penulisan yang
standar dan umum dipakai dalam tata tulis karya ilmiah. Dalam penulisan laporan
PTK sebagai karya ilmiah, sedikitnya ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu
kejujuran, objektivitas, dan pengutipan (Wardhani & Wihardit, 2007).
20 | P a n d u a n P e n u l i s a n P r o p o s a l d a n L a p o r a n P T K , P r o d i P e n d i d i k a n B a h a s a I n g g r i s
a. Kejujuran
Kejujuran bermakna bahwa informsi atau data yang disajikan dalam laporan PTK
haruslah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Tidak ada rekayasa atau
manipulasi data hanya untuk mencapai tujuan yang diinginkan atau memaksakan
bahwa penelitian harus berhasil. Sumber informasi dan sumber data juga harus
disampaikan dan dicantumkan dengan benar. Jika ini dilanggar, maka karya
penelitian ini bisa dianggap plagiat dan bisa berakibat fatal pada peneliti.
b. Objektivitas
Data dalam penelitian harus ditafsirkan secara objektif tanpa diganggu oleh
kekhawatiran akan gagalnya penelitian. Ada kalanya penelitian yang merupakan
penelitian “sponsor” yang mencoba untuk me-mark up hasil atau data penelitian
untuk tujuan tertentu. Objektivitas sangat berkaitan dengan kejujuran. Objektivitas
yang tinggi akan mencerminkan hasil penelitian yang sebenarnya.
c. Pengutipan
Salah satu indikasi kejujuran pada penelitian sebagai karya ilmiah terlihat dalam
cara membuat kutipan orang lain. Kutipan dibedakan dalam dua jenis, yaitu
kutipan langsung dan kitipan tidak langsung. Kutipan langsung adalah cara
pengutipan yang diambil secara langsung tanpa perubahan dari sumber yang dibaca.
Ada dua cara penulisan kutipan langsung, yaitu terpisah dan terintegrasi dengan
teks. Terpisah bermakna kitipan tersebut ditulis dalam paragraf tersendiri tanpa
digabung dengan paragraf lain. Jenis kutipan terpisah ini digunakan bila kutipan
melebihi 3 (tiga) baris dan ditandai dengan tanda kutip (“...... “). Kalau kutipan
terdiri dari hanya tiga baris atau kurang maka kutipan tersebut diintegrasikan dalam
teks atau paragraf dan ditandai dengan tanda kutip.
Kutipan tidak langsung bermakna kutipan yang dilakukan peneliti dengan hanya
mengambil ide pokok dari penulis dan masalah pembahasaan dibebaskan pada
peneliti dengan cara melakukan parafrase. Tatacara penulisan sumber informasi
akan dibahas dalam “Ketentuan Teknis” berikut.
2. Penggunaan Bahasa Tulis
Penggunaan bahasa yang tepat akan memudahkan peneliti mengkomunikasikan hasil
penelitiannya kepada pembaca. Karya tulis ilmiah menuntut penggunaan bahasa
formal, sesuai dengan kaidah bahasa yang baik dan benar. Kaidah-kaidah yang perlu
diperhatikan dalam penggunaan bahasa tulis dalam laporan antara lain: (a) diksi
(pilihan kata), (b) struktur kalimat, (c) pengembangan paragraf, (d) mekaniks (tanda
baca dan ejaan).
a. Diksi (Pilihan Kata)
Pengemasan kata yang tepat mencerminkan pikiran penulis dan akan memudahkan
penyampaian pesan pada pembaca. Kesalahan pemilihan kata sering menimbulkan
salah tafsir oleh pembaca. Dalam pemilihan kata, penulis perlu memperhatikan
kebakuan bentuk kata (apakah kata yang dipilih merupakan kata yang baku atau
tidak) dan ketepatan makna (apakah kata yang dipilih sesuai dengan ide yang ingin
disampaikan).
b. Struktur Kalimat
Pilihan kata yang tepat saja belum cukup untuk menyampaikan gagasan pada
pembaca. Kata selanjutnya dirangkai menjadi kalimat. Kesalahan susunan kalimat
21 | P a n d u a n P e n u l i s a n P r o p o s a l d a n L a p o r a n P T K , P r o d i P e n d i d i k a n B a h a s a I n g g r i s
akan menimbulkan salah tafsir dan menyulitkan pembaca mengikuti alur pikir
penulis. Sebaliknya, kalimat yang tertata dengan benar akan memudahkan pembaca
memahami ide yang disampaikan. Sebuah kalimat yang lengkap pada dasarnya
terdiri dari SUBYEK, PREDIKAT, OBYEK dan KETERANGAN. Komponen-
komponen inilah yang sering diabaikan oleh penulis. Contoh-contoh kesalahan
yang sering ditemui dalam karya ilmiah antara lain:
Pada Tabel 1 menggambarkan hubungan antara motivasi dan prestasi.
Pada proses pembelajaran di kelas diobservasi oleh teman sejawat.
Dari hasil analisis menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat motivasi
semakin tinggi prestasi belajar siswa.
Kalimat-kalimat di atas mengabaikan kaidah-kaidah penyusunan kalimat yang
baku. Variasi panjang pendeknya kalimat juga perlu diperhatikan.
c. Pengembangan Paragraf
Selanjutnya kumpulan kalimat-kalimat harus ditata untuk membentuk paragraf
yang padu. Paragraf merupakan satu kesatuan gagasan, ide atau pikiran yang padu.
Panjang pendeknya paragraf tergantung dari luas-sempitnya gagasan yang
disampaikan. Paragraf bukan kumpulan kalimat, tetapi susunan kalimat yang
memiliki satu kesatuan (padu). Setiap kalimat memiliki kontribusi dalam
pembentukan makna secara keseluruhan. Setiap paragraf memiliki ide pokok dan
ide pendukung yang bisa ditulis secara dedektif atau induktif.
Selain keutuhan internal paragraf, penulis juga harus memperhatikan
kesinambungan antar paragraf sehingga laporan bisa mengalir dengan lancar dan
pembaca dapat mengikuti dengan mudah.
d. Mekaniks (tanda baca dan ejaan)
Yang tidak kalah pentingnya dalam penggunaan bahasa tulis adalah penggunaan
tanda baca dan ejaan yang tepat. Penggunaan tanda baca dan ejaan yang kurang
tepat akan menghambat penyampaian ide kepada pembaca dan dapat
mengakibatkan salah tafsir oleh pembaca. Dengan demikian, penulis karya ilmiah
wajib untuk menenggok kembali tata aturan penulisan tanda baca dan ejaan yang
telah dituangkan dalam EYD (Ejaan yang Disempurnakan) tiga puluh tahun lalu
dan terus disempurnakan.
3. Ketentuan Teknis
Ketentuan teknis yang dimaksudkan di sini antara lain sistematika penomoran, teknik
pengutipan, huruf, margin dan spasi. Penomoran yang baik akan memudahkan
pembaca untuk menemukan ide-ide paralel untuk menunjukan hubungan bagian-
bagian yang merupakan topik utama dan subtopik. Konsistensi penggunaan spasi,
huruf dan margin sesuai dengan kaidah akan mempercantik tampilan laporan. Tata
letak laporan yang baik akan menjadi kesan awal bagi pembaca.
Teknik pengutipan yang baik akan memberikan bobot keilmiahan laporan penelitian.
Setiap sumber yang diambil dari orang lain perlu dirujuk pada tulisan dan
dicantumkan secara lengkap dalam daftar pustaka (referensi). Sumber yang
dimasukkan dalam tulisan adalah buku atau sumber yang dibaca. Perhatikan contoh
berikut:
Hagan (1994) defines competency-based training as an approach to vocational
education and training which focuses on outcomes or what a learner can do at
22 | P a n d u a n P e n u l i s a n P r o p o s a l d a n L a p o r a n P T K , P r o d i P e n d i d i k a n B a h a s a I n g g r i s
the end of a course of study. This approach differs from previous approaches
which focused on time spent in training and teacher input.
Kutipan di atas bermakna bahwa penulis membaca tulisan Hagan yang diterbitkan
pada tahun 1994.
Menurut Chomsky (dalam Sutarsyah, 2004), setiap anak memiliki piranti
belajar bahasa yang disebut “Language Acquisition Device” (LAD). Piranti ini
memungkinkan setiap anak (sejak lahir sampai kira-kira usia 11 tahun)
menguasai bahasa apa saja. LAD ini memberikan anak sarana untuk mengolah
ungkapan yang didengar dalam lingkungannya sehingga mereka dapat
mengkonstruksi sistem yang mendasari ungkapan tersebut. Menurut teori ini
tidak ada perbedaan antara belajar bahasa pertama dan kedua.
Kutipan ini bermakna bahwa teori yang dikutip adalah milik Chomsky tetapi
penulis tidak membaca secara langsung buku Chomsky tetapi membaca dalam
tulisan Sutarsyah yang diterbitkan tahun 2004. Kesalahan yang sering ditulis
peneliti pemula terkait dengan permasalahan di atas.
Kompetensi Wacana ini akan dikuasai kalau siswa memiliki kompetensi
pendukung seperti Linguistic Competence (Kompetensi Linguistik), Actional
Competence (Kompetensi Tindak Tutur/Retorika), Sociocultural Competence
(Kompetensi Sosiokultural) dan Strategic Competence (Kompetensi Strategis).
Untuk mengaktifkan Kompetensi Wacana, siswa harus terlibat secara aktif
dalam Speaking, Reading, dan Writing. Keterlibatan ini akan memungkinkan
siswa menggunakan seperangkat strategi dan prosedur untuk merealisasikan
nilai-nilai yang terdapat dalam unsur-unsur bahasa, tata bahasa, isyarat-isyarat
pragmatiknya dalam menafsirkan dan mengungkapkan makna (McCarthy dan
Carter dalam Depdiknas, 2004).
Kutipan ini bermakna sama dengan yang kedua di atas, yaitu teori yang dikutip
milik McCarthy dan Carter tetapi yang dibaca penulis adalah buku terbitan
DEPDIKNAS yang diterbitkan tahun 2004.
Sistem penulisan sebagaimana tertera di atas adalah dengan menggunakan nama
akhir penulis atau lembaga penerbit kalau tidak ada nama penulis dan tahun terbit.
Untuk tulisan yang penulisnya tidak diketahui ditulis dengan “Anonim” dan untuk
tulis yang tidak dicantumkan tahun penerbitannya diberi tanda “n.d.” (no date).
7.3 Pengetikan dan Penjilidan
Pengetikan laporan PTK harus dengan komputer dengan ketentuan sebagai berikut:
7.3.1 Jenis huruf Times New Roman atau Calibri dengan ukuran font 12 (ukuran font
Judul Bab dan Sub-bab menyesuaikan dengan memperhatikan keindahan).
7.3.2 Jarak antar baris untuk teks 1 ½ spasi dan 1 spasi untuk abstrak, judul, daftar isi,
diagram dan gambar.
7.3.3 Tiap alenia menggunakan indent (masuk satu tab)
23 | P a n d u a n P e n u l i s a n P r o p o s a l d a n L a p o r a n P T K , P r o d i P e n d i d i k a n B a h a s a I n g g r i s
7.3.4 Dicetak di atas kertas HVS kwarto (A4) minimal 70 gram.
7.3.5 Dicetak dengan tinta hitam, kecuali gambar, diagram boleh menggunakan warna.
7.3.6 Dijilid “cover” tebal, berwarna putih.
24 | P a n d u a n P e n u l i s a n P r o p o s a l d a n L a p o r a n P T K , P r o d i P e n d i d i k a n B a h a s a I n g g r i s
DAFTAR PUSTAKA
Basrowi, M. dan Suwandi, 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Ditjen DIKTI, 2004. Pedoman Penyusunan Usulan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
Action Research) Tahun Anggran 2005. Jakarta: DEPDIKNAS.
Hopkins, D., 1993. A Teacher’s Guide to Classroom Research. Buckingham: Open
University Press.
Kemmis, S. dan McTaggart, R, 1992. The Action Reseach Planner. Victoria: Deakin
University.
Kunandar, 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi
Guru. Jakarta: Rajawali Press.
Muslich, M., 2009. Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas Itu Mudah. Jakarta: Bumi
Aksara.
Raka Joni, T., Kardiawarman, dan Hadisubroto, T., 1998. Penelitian Tindakan Kelas. Bagian
Pertama: Konsep Dasar. Jakarta: PGSM, Ditjen DIKTI.
Soedarsono, FX., 1997. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Bagian
Kedua: Rencana, Desain dan Implementasi. Jakarta: BP3GSD.
Sujana, I M. 2010. Workshop Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Mataram: Arga Puji Press
Tim Pelatih Proyek PGSM, 1999. Penelitian Tindakan Kelas: Bahan Pelatihan Dosen LPTK
dan Guru Sekolah Menengah. Jakarta Proyek PGSM, Ditjen DIKTI.
Wardhani, I GAK dan Wihardit, K., 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Penerbit
Universitas Terbuka.