building a great franchise

414
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report Building a GREAT Franchise

Upload: hoangcong

Post on 15-Jan-2017

228 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report

Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report

BFI Tower

Sunburst CBD Lot 1.2

Jl. Kapt. Soebijanto Djojohadikusumo

BSD City, Tangerang Selatan 15322, Indonesia

Tel. : +62 21 2965 0300, 2965 0500

Fax. : +62 21 2966 0757, 2966 0758

www.bfi.co.id

PT BFI FINANCE INDONESIA TbkP

T B

FI FINA

NC

E IN

DO

NE

SIA

Tb

kB

uild

ing

a GR

EAT Fran

chise

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

Laporan Tahunan 2013 Annual Report

Building a GREAT Franchise

Page 2: Building a GREAT Franchise

Nama Perusahaan: PT BFI Finance Indonesia Tbk disingkat BFI

Kedudukan: Tangerang Selatan, Indonesia

Pembentukan Perusahaan: 7 April 1982

Modal Dasar: Rp500 miliar

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Rp381,7 miliar

Kepemilikan (per 31 Desember 2013):Investor luar negeri 93,51%Investor dalam negeri 6,49%

Kegiatan Usaha: Pembiayaan Konsumen dan Sewa Pembiayaan

Hubungi Kami: PT BFI Finance Indonesia TbkBFI TowerSunburst CBD Lot 1.2Jl. Kapten Soebijanto DjojohadikusumoBSD City – Tangerang Selatan 15322IndonesiaTelepon : (62-21) 2965 0300, 2965 0500Faksimili : (62-21) 2966 0757, 2966 0758E-mail : [email protected]

Situs Web: www.bfi.co.id

Name of Company: PT BFI Finance Indonesia Tbk abbreviated BFI

Domicile: South Tangerang, Indonesia

Established: 7 April 1982

Authorised Capital: Rp500 billion

Issued and Fully Paid-Up Capital: Rp381.7 billion

Ownership (as of 31 December 2013):Foreign investors 93.51%Local investors 6.49%

Business Activities: Consumer Financing and Finance Lease

Contact Us: PT BFI Finance Indonesia TbkBFI TowerSunburst CBD Lot 1.2Jl. Kapten Soebijanto DjojohadikusumoBSD City – South Tangerang 15322IndonesiaTelephone : (62-21) 2965 0300, 2965 0500Facsimile : (62-21) 2966 0757, 2966 0758E-mail : [email protected]

Website:www.bfi.co.id

Identitas PerusahaanCompany Identity

Keterangan / Note:

Dalam hal terjadi perbedaan antara versi bahasa Indonesia dan Inggris, yang menjadi acuan adalah teks dalam bahasa Indonesia.

In the event of discrepancy between the Indonesian and English versions, the Indonesian language text shall prevail.

Page 3: Building a GREAT Franchise

Building a GREAT Franchise

Kami di BFI telah menjalani sebagian besar waktu dalam perjalanan bisnis kami dengan dedikasi untuk membangun reputasi bisnis yang terhormat. Kami telah berkembang selama bertahun-tahun untuk menjadi salah satu perusahaan pembiayaan terkemuka di Indonesia. Bisnis kami termasuk dalam Peringkat 10 Besar Perusahaan Pembiayaan Teratas dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus di Indonesia (menurut majalah Infobank). Kami memiliki jaringan 236 outlet dan lebih dari 6.000 karyawan yang tersebar di kepulauan Indonesia.

GREAT merupakan Nilai-Nilai Dasar terbaru Perusahaan kami yang diresmikan pada tahun 2013. Bertumbuh dan Giat Memperbaiki Diri Secara Berkesinambungan, dengan me-Realisasikan Saling Menghormati dan Peduli, untuk menyediakan Ekstra Layanan kepada Pelanggan Internal dan Eksternal, dengan Absolut dalam Integritas serta Tim Kerja yang Solid dan Saling Percaya. Semua hal tersebut di atas merupakan nilai-nilai yang selalu berusaha kami tanamkan kepada pihak manajemen dan karyawan Perusahaan kami. Nilai-nilai ini sangatlah penting bagi industri seperti yang dijalankan oleh Perusahaan kami. Kami percaya bahwa kami telah membangun budaya perusahaan yang kokoh di lingkungan mereka, dan tantangannya terletak pada bagaimana kami terus memelihara dan mengembangkan sumber daya manusia dengan nilai-nilai yang kuat, dan yang akan melanjutkan langkah untuk terus tumbuh bersama Perusahaan.

Saat kami membahas tentang membangun jaringan bisnis, kami membayangkan keberadaan jaringan dari outlet-outlet kami yang menganut Nilai-Nilai Dasar Perusahaan dengan baik. Mengembangkan jaringan saja tidak cukup, karena kompleksitas yang timbul dari keberadaan tenaga kerja dan basis pelanggan yang lebih beragam dari segi geografis adalah tantangan yang harus kami hadapi. Kami membangun jaringan bisnis yang seragam di seluruh Indonesia, organisasi yang menanamkan perilaku, profesionalisme dan proses yang dapat direplikasikan dari satu outlet ke outlet yang lain. Konsistensi dalam hal keunggulan proses dan operasional adalah hal yang sangat penting bagi kami, tetapi demikian pula dengan faktor keterampilan (baik soft skill maupun teknis) dan pelatihan bagi karyawan kami. Kami tidak hanya ingin membangun keberadaan Perusahaan, kami ingin membangun jaringan bisnis yang GREAT.

Meskipun kami merasa bangga dan bersyukur karena keberhasilan kami menjadi perusahaan seperti sekarang ini, kami tidak akan berpuas diri, tetapi terus berusaha dan membangun BFI menjadi lebih kuat, lebih besar dan lebih baik. Walaupun kami bercita-cita untuk tumbuh lebih cepat, kami juga menyadari bahwa pertumbuhan tersebut harus berkelanjutan. Kami percaya bahwa sebuah perusahaan dengan nilai-nilai dasar yang kuat akan mampu bertahan terhadap ujian waktu dan berbagai tantangan yang datang bersama hal tersebut.

We have spent the greater part of our years in business dedicated to building a respectable brand and business. We have evolved over the years to become one of the most reputable multifinance companies in Indonesia. Our business ranks amongst the Top 10 Multifinance Companies with Excellent Financial Performance in Indonesia (according to Infobank magazine). We have a network of 236 outlets and over 6,000 employees that covers the Indonesian archipelago.

GREAT is our newly unveiled Core Values for 2013. To Grow and Improve Continuously, with Respect and Care, to provide Excellent Service, with Absolute Integrity, as well as Trust and Team Spirit. This encompasses the values that we have always instilled in our management and employees. These values are especially critical in an industry such as ours. We believe that we have built a strong company culture around them, and the challenge lies in how we continue to nurture and develop human capital with strong values and who will continue to grow with the Company.

When we talk about building a franchise, we envision a network of outlets that embrace our Core Values. Growing a network itself is not sufficient, as the complexities that come with a more geographically-diverse workforce and customer base is a challenge that we must face. We are building a franchise that is uniform across Indonesia. We are replicating the attitude, professionalism and processes that can be replicated from one outlet to the other. Consistency of processes and operational excellence is of utmost importance to us, but so are the skills (both soft and technical) and training of our people. We do not just want to build a presence, we want to build a GREAT franchise.

Whilst we are proud of and grateful for the company that we have become, we will not rest on our laurels but continue to strive and build BFI to be stronger, bigger and better. Whilst we aspire to grow faster, we are also mindful that this growth has to be sustainable. We believe that a company with strong core values will be able to withstand time and the tribulations that come along with it.

Page 4: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk2

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Con

tent

s

4 40

Dafta

r Isi

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk2

Kinerja 20132013 Performance

Sekilas Perusahaan Company at a Glance

• IkhtisarKinerja2013 6

2013 Performance Highlights

• IkhtisarKeuangan 7

Financial Highlights

• IkhtisarSahamdanObligasi 9

Shares and Bonds Highlights

• SambutanPresidenKomisaris 16

Message from the President Commissioner

• SambutanPresidenDirektur 24

Message from the President Director

• PenghargaandanPencapaian 34

Awards and Achievements

• PeristiwaPenting2013 38

2013 Event Highlights

• SejarahPerusahaan 42

Company History

• KegiatanUsaha 44

Business Activities

• Visi,MisidanNilai-NilaiDasar 46

Vision, Mission and Core Values

Tata Kelola Korporasi yang Baik Good Corporate Governance

• PernyataanTataKelolaKorporasi

yang Baik 140

Good Corporate Governance Statement

• KebijakanPelapor(Whistleblower) 148

Whistleblower Policy

• SusunanTataKelolaKorporasi 149

Corporate Governance Structure

- RapatUmumPemegangSaham 149

General Meeting of Shareholders

- Dewan Komisaris 154

Board of Commissioners

- Komite-Komite di Bawah Dewan

Komisaris 164

CommitteesUndertheBoardof

Commissioners

- Audit Internal 187

Internal Audit

Laporan Keuangan 242

Financial Statements

- Sekretaris Perusahaan 194

Corporate Secretary

- Direksi 195

Board of Directors

• ManajemenRisiko 202

Risk Management

• KomitmenTerhadapPerlindungan

Pelanggan 213

Commitment to Customers’ Protection

• AspekHukum 214

Legal Aspects

• KegiatanKomunikasiKorporasi 221

Corporate Communication Activity

• TanggungJawabSosialPerusahaan 228

Corporate Social Responsibility

Page 5: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 3

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

7648

Tinjauan Bisnis Business Overview

Sumber Daya Manusia Human Capital

• Produk-ProdukKami 50

Our Products

• StrategiPemasaran 54

Marketing Strategies

• KinerjaOperasional 58

Operational Performance

• KualitasPelayanan 64

Service Quality

• TestimoniPelanggan 68

Customers’ Testimony

• TestimoniRekanan 72

Partners’ Testimony

• TinjauanSumberDayaManusia 78

Human Capital Overview

• KesejahteraanKaryawan 88

Employees’ Welfare

Pembahasan dan Analisa ManajemenManagement Discussion and Analysis

• TinjauanUmum 104

General Overview

• TinjauanOperasionaldan

Aspek Pemasaran per Segmen 106

Segmental Operational Overview and

Marketing Aspects

• TinjauanEkonomidanIndustri 107

Economy and Industry Overview

• TinjauanKinerjaKeuangan 111

Financial Performance Overview

• PandanganTerhadapTahun2014 136

Outlook for the Year 2014

Teknologi Informasi 92

Information Technology

Data dan Profil PerusahaanCompany Data and Profile

• AktaPendirianPerusahaandan

Perubahan Akta 360

Deed of Establishment and Deed

Changes

• StrukturOrganisasi 362

Organization Structure

• DewanKomisarisdanDireksi 364

Board of Commissioners and Board of

Directors

• ProfilDewanKomisaris 366

Profile of the Board of Commissioners

• ProfilDireksi 370

Profile of the Board of Directors

• ProfilKomite-Komite

Dewan Komisaris 372

Profile of the Board of Commissioners’

Committees

• ManajemenSenior 376

Senior Management

• Jaringan 386

Network

• LembagadanProfesiPenunjang

Pasar Modal 396

Capital Market Supporting Institutions

and Professionals

• SuratPernyataanAnggotaDewan

Komisaris dan Direksi Tentang

TanggungJawabAtasLaporan

Tahunan 2013 398

The Statement of Board of

Commissioners and Board of Directors

Concerning Responsibility for the 2013

Annual Report

Lampiran

Referensi Peraturan Bapepam-LK

No. X.K.6 399

References of Bapepam-LK Regulation

No. X.K.6

Page 6: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk4

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Kinerja 20132013 Performance

The Village at Badui Luar

Budianto Hendradjaja

JumlahAsetTotal Assets

Kantor Cabang BaruNew Branches

51

26,2%

Page 7: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 5

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Page 8: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk6

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Ikhtisar Kinerja 20132013 Performance Highlights

JumlahAsetPerusahaanpadatahun2013meningkat26,2%dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perusahaan juga mencatatpeningkatanJumlahPendapatansebesar19,5%,Laba Tahun Berjalan sebesar 3,7% dan Nilai Pembiayaan Baru sebesar 23,7% dibandingkan dengan tahun 2012 (lihat Tabel 1, 2 dan 10 pada bab Pembahasan dan Analisa Manajemen). Perluasan jaringan operasional Perusahaan dengan penambahan 51 kantor cabang di berbagai wilayah Indonesia dilakukan secara intensif. Data per 31 Desember 2013, jaringan operasional Perusahaan kini mencapai 177 kantor cabang dan 59 gerai di seluruh Indonesia sehingga jumlah keseluruhan mencapai 236 outlet.

During 2013, the Company’s Total Assets increased 26.2% compared to the previous year. The Company also recorded an increase of 19.5% for the Company’s Total Income, 3.7% for Profit for the Year and 23.7% for Value of New Bookings when compared to 2012 (see Table 1, 2 and 10 in the Management Discussion and Analysis chapter). The expansion of the Company’s operational network with the addition of 51 branches in various parts of Indonesia conducted intensively. As of 31 December 2013, the Company’s operational network throughout Indonesia totaled 177 branches and 59 kiosks for a total of 236 outlets.

Jumlah Aset (dalam miliar Rupiah)Total Assets (in billion Rupiah)

8.293

6.570

5.305

3.870

2.393

1312111009

Jumlah Pendapatan (dalam miliar Rupiah)Total Income (in billion Rupiah)

1.890

1.582

1.261

921910

1312111009

Laba Tahun Berjalan (dalam miliar Rupiah)Profit for the Year (in billion Rupiah)

509490

425

362

301

1312111009

Nilai Pembiayaan Baru (dalam miliar Rupiah)Value of New Bookings (in billion Rupiah)

8.652

6.993

5.742

4.155

1.972

1312111009

Page 9: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 7

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

Ringkasan Laporan Keuangan dan Rasio (Rp miliar)

Summary of Financial Statements and Ratios (Rp billion)

Keterangan 2009 2010 2011 2012 2013 Description

Laporan Laba Rugi Komprehensif Statements of Comprehensive Income

Pendapatan 910 921 1.261 1.582 1.890 Income

Laba Sebelum Pajak Penghasilan 392 463 529 614 667 Profit Before Income Tax

Laba Komprehensif Tahun Berjalan 301 362 425 490 509 Comprehensive Income for the Year

Laporan Posisi Keuangan Statements of Financial Position

Piutang Pembiayaan Konsumen 2.088 2.871 3.716 4.047 5.392 Consumer Financing Receivables

Investasi Neto Sewa Pembiayaan 208 521 1.095 1.967 1.953 Net Investment in Finance Lease

JumlahPiutang 2.296 3.391 4.811 6.014 7.345 Total Receivables

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (213) (73) (61) (74) (106) Allowance for Impairment Losses

Aset Pajak Tangguhan 27 6 4 5 12 Deferred Tax Assets

Aset Lain-Lain - Bersih 282 546 550 625 1.042 Other Assets - Net

Jumlah Aset 2.393 3.870 5.305 6.570 8.293 Total Assets

Pinjaman yang Diterima 657 1.593 2.316 2.406 3.173 Fund Borrowings

EfekUtangyangDiterbitkan-Bersih - 159 482 1.125 1.454 Debt Securities Issued - Net

UtangLain-Lain 202 178 141 178 270 Other Payables

Ekuitas 1.534 1.941 2.366 2.862 3.397 Equity

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 2.393 3.870 5.305 6.570 8.293 Total Liabilities and Equity

Data Saham Share Data

Saham Beredar (juta) 760 760 760 1.521 1.527 Share Outstanding (million)

Laba Bersih per Saham Dasar (Rp) 396 476 559 322 333 Basic Earnings per Share (Rp)

Dividen per Saham (Rp) 135,0 - - - - * Dividend per Share (Rp)

Rasio-Rasio Ratios

Pengembalian Terhadap Ekuitas** 20,8% 20,8% 19,8% 18,8% 16,3% Return On Equity (ROE)**

Pengembalian Terhadap Ekuitas - Disesuaikan***

21,3% 21,0% 19,8% 18,8% 16,3% Adjusted (ROE)***

Pengembalian Terhadap Aset^ 10,2% 11,6% 9,3% 8,3% 6,8% Return On Assets (ROA)^

Rasio Likuiditas**** 2,7 x 2,1 x 2,2 x 1,8 x 1,9 x Liquidity Ratio****

Total Liabilitas Terhadap Aset 0,4 x 0,5 x 0,6 x 0,6 x 0,6 x Debt to Assets

RasioUtangBersihTerhadapEkuitas^^ 0,3 x 0,7 x 1,1 x 1,2 x 1,3 x Net Debt-to-Equity Ratio^^

* MenunggukeputusanRapatUmumPemegangSaham(RUPS)tahun2014** Laba Komprehensif Tahun Berjalan / Rata-Rata Ekuitas *** Laba Komprehensif Tahun Berjalan / Rata-Rata (Ekuitas - Aset Pajak

Tangguhan) **** Aset Lancar / Liabilitas Lancar ^ Laba Komprehensif Tahun Berjalan / Rata-Rata Aset ^^ (Pinjaman - Kas) / Ekuitas, n.a. jika negatif

* Await for the resolution of the 2014 General Meeting of Shareholders (GMS) ** Comprehensive Income for the Year / Average Equity *** Comprehensive Income for the Year / Average (Equity - Deferred Tax Assets)

**** Current Assets / Current Liabilities ^ Comprehensive Income for the Year / Average Total Assets ^^ (Interest Bearing Debts - Cash) / Equity, n.a. if negative

Page 10: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk8

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

Statistik Statistics

Keterangan 2009 2010 2011 2012 2013 Description

Nilai Pembiayaan Baru (Rp miliar) Value of New Bookings (Rp billion)

Sewa Pembiayaan 94 570 1.087 1.803 1.342 Finance Lease

Pembiayaan Konsumen 1.878 3.584 4.655 5.190 7.311 Consumer Financing

Jumlah 1.972 4.155 5.742 6.993 8.652 Total

Jumlah Kontrak Baru yang Dibukukan Number of New Contracts Booked

Sewa Pembiayaan 105 401 5.450 8.384 4.480 Finance Lease

Pembiayaan Konsumen 84.362 122.186 171.762 168.730 197.682 Consumer Financing

Jumlah 84.467 122.587 177.212 177.114 202.162 Total

Rata-Rata Nilai Kontrak Baru (Rp juta) Average Value of New Bookings (Rp million)

Sewa Pembiayaan 894 1.422 199 215 299 Finance Lease

Pembiayaan Konsumen 22 29 27 31 37 Consumer Financing

Jumlah 23 34 32 39 43 Total

Nilai Total Piutang yang Dikelola (Rp miliar)*

Value of Total Receivables Managed (Rp billion)*

Sewa Pembiayaan 208 521 1.095 1.967 1.953 Finance Lease

Pembiayaan Konsumen 2.303 3.113 4.392 5.406 7.617 Consumer Financing

Jumlah 2.511 3.633 5.487 7.373 9.570 Total

Jumlah Kontrak yang Dikelola* Number of Contracts Managed*

Sewa Pembiayaan 570 607 5.559 11.528 11.347 Finance Lease

Pembiayaan Konsumen 109.989 134.929 185.315 198.886 234.155 Consumer Financing

Jumlah 110.559 135.536 190.874 210.414 245.502 Total

Rata-Rata Nilai Kontrak yang Dikelola (Rp juta)*

Average Value of Contracts Managed (Rp million)*

Sewa Pembiayaan 365 858 197 171 172 Finance Lease

Pembiayaan Konsumen 21 23 24 27 33 Consumer Financing

Jumlah 23 27 29 35 39 Total

Jumlah Outlet 76 121 169 185 236 Number of Outlets

Jumlah Karyawan Number of Employees

Karyawan Tetap 1.468 1.774 2.560 3.274 4.021 Permanent Employees

Karyawan Kontrak 887 1.880 2.075 2.122 2.495 Contract-Basis Employees

Jumlah 2.355 3.654 4.635 5.396 6.516 Total

* Termasuk piutang yang dikelola di luar neraca melalui Pembiayaan Bersama atau Channeling

* Including off-balance sheet receivables managed through JointFinancingorChanneling

Sejarah Pembayaran Dividen Selama Lima Tahun Terakhir

Dividend Payment History for the Last Five Years

Tahun Buku 2009 2010* 2011* 2012* 2013*** Fiscal Year

Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham / Rapat Direksi

11 Desember 2009 / 22 April 2010

15Juni2011 21Juni2012 16 Mei 2013 - Date of General Meeting of Shareholders / Board of Directors’

Meeting

Jumlah Dividen per Saham (dalam nilai penuh - mata uang Rupiah)

Dividend per Share (in full amount - Rupiah currency)

- Interim** 57,00 - - - - - Interim**

- Final 78,00 - - - - - Final

Jumlah 135,00 - - - - Total

Rasio Pembayaran 34% - - - - Pay Out Ratio

Tanggal Pembayaran - Date of Payment

- Interim 29Januari2010 - - - - - Interim

- Final 4Juni2010 - - - - - Final

Jumlah Dividen (Rp juta) 102.645 - - - - Total of Dividend (Rp million)

* Tidak ada pembayaran dividen untuk tahun buku 2010, 2011 dan 2012** Dividen tunai interim diputuskan oleh Rapat Direksi***MenunggukeputusanRapatUmumPemegangSaham(RUPS)tahun2014

* There are no dividend payments for fiscal year 2010, 2011 and 2012** Interim cash dividend declared by the Board of Directors’ Meeting*** Await for the resolution of the 2014 General Meeting of Shareholders (GMS)

Page 11: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 9

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Ikhtisar Saham dan ObligasiShares and Bonds Highlights

Kronologis Pencatatan Saham

Saham Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (dahulu disebutBursaEfekJakartadanBursaEfekSurabaya).

Kronologis pencatatan saham adalah sebagai berikut:

Chronology of Share Listing

The Company’s shares are listed on the Indonesia Stock Exchange(previouslyknownasJakartaStockExchangeandSurabaya Stock Exchange).

Chronology of share listing is as follows:

Sejarah Saham Capital History

PeristiwaPeriode Period

Saham Baru Diterbitkan (juta)

New Shares Issued (million)

Saham Ditempatkan (juta)

Shares Outstanding (million)

Event

IPO @Rp5.750,00 April / April 1990 2,1 10,5 IPO @Rp5,750

1 untuk 10 Saham Dividen Januari/January 1993 1,2 11,7 1-for-10 Stock Dividend

17 untuk 20 Saham Bonus Juli/July 1993 9,9 21,6 17-for-20 Stock Bonus

1 untuk 3 Saham Dividen Januari/January 1994 7,2 28,8 1-for-3 Stock Dividend

1untuk1PenawaranUmumTerbatas @Rp1.500,00

Mei / May 1994 28,9 57,7 1-for-1 Rights Issue @Rp1,500

2untuk1PenawaranUmumTerbatas @Rp1.000,00

Maret / March 1997 115,4 173,1 2-for-1 Rights Issue @Rp1,000

2 untuk 1 Pemecahan Nilai Nominal Saham

September / September 1997

173,1 346,2 2-for-1 Stock Split

Saham Baru dari Konversi Obligasi Wajib Konversi

Agustus / August 2002 - Mei / May 2006

414,2 760,4 New Shares From MCB

Conversion

2 untuk 1 Pemecahan Nilai Nominal Saham

Agustus / August 2012 760,3 1.520,7 2-for-1 Stock Split

MESOP Tahap I Mei / May 2013 5,9 1.526,6 MESOP Phase 1

Keterangan | Note: MCB = Mandatory Convertible Bonds (Obligasi Wajib Konversi)MESOP = Management & Employee Stock Option Programme (Program Kompensasi Manajemen dan Karyawan Berbasis Saham)

Sejarah Harga Saham (Rp) Share Price History (Rp)

Periode

TertinggiHighest

TerendahLowest

PenutupanClosing Period

2012* 2013 2012* 2013 2012* 2013

Triwulan 1 5.700 2.450 4.600 1.900 4.700 2.350 1st Quarter

Triwulan 2 5.500 2.700 4.000 2.025 4.500 2.325 2nd Quarter

Triwulan 3* 4.750 2.550 2.025 1.900 2.200 2.500 3rd Quarter*

Triwulan 4* 2.200 2.500 1.700 2.000 2.025 2.500 4th Quarter*

Keterangan | Note: * Pada bulan Agustus 2012, Perusahaan melakukan pemecahan nilai nominal saham dengan rasio 1:2, dari nominal awal sebesar Rp500,00 per saham menjadi Rp250,00 per

saham. Hal ini menyebabkan peningkatan jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi 1.520.678.562 saham dibandingkan sebelumnya sejumlah 760.339.281 saham.

In August 2012, the Company conducted a stock split with a ratio of 1:2, from an initial nominal of Rp500 per share to Rp250 per share. This resulted in an increase in the number of the Company’s issued and fully paid-up shares to 1,520,678,562 shares from 760,339,281 shares.

Page 12: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk10

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Ikhtisar Saham dan ObligasiShares and Bonds Highlights

Pergerakan Harga Saham 2013 (Rp) Share Price Movement for 2013 (Rp)

Terendah | Lowest Penutupan | ClosingTertinggi | Highest

Jan0

1.000

2.000

3.000

Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Volume Saham Shares Volume

BulanMonth

KursRate

Peredaran Saham di Pasar Reguler Shares Circulation in Regular Market

Tertinggi / Highest Terendah / Lowest Penutupan / Closing Volume / Volume Nilai / Value

(Rp) (Rp) (Rp) (Unit) (Rp)

2012 2013 2012 2013 2012 2013 2012 2013 2012 2013

JanuariJanuary

5.550 2.250 4.800 1.900 5.250 2.100 7.406.500 2.474.000 37.525.500.000 5.073.827.500

FebruariFebruary

5.600 2.200 5.000 2.000 5.550 2.025 6.432.500 17.527.000 33.423.750.000 35.657.600.000

MaretMarch

5.700 2.450 4.600 2.075 4.700 2.350 1.405.000 2.999.500 6.714.850.000 6.988.950.000

AprilApril

4.925 2.650 4.600 2.200 4.700 2.650 3.468.000 5.192.500 16.585.087.500 12.377.150.000

MeiMay

5.500 2.700 4.325 2.125 4.325 2.375 1.252.000 8.336.500 5.900.650.000 20.775.725.000

JuniJune

4.500 2.500 4.000 2.025 4.500 2.325 461.500 4.631.000 1.984.900.000 10.055.775.000

JuliJuly

4.750 2.500 3.825 2.000 4.200 2.500 206.000 2.046.500 926.525.000 4.342.350.000

AgustusAugust

4.575 2.500 2.075 1.900 2.200 1.960 1.267.500 616.500 2.928.450.000 1.319.747.500

SeptemberSeptember

2.300 2.550 2.025 2.000 2.200 2.500 208.500 2.081.500 457.562.500 4.988.275.000

Oktober October

2.200 2.500 1.900 2.400 2.000 2.500 9.485.000 4.666.000 18.950.185.000 11.663.000.000

NovemberNovember

2.000 2.500 1.790 2.100 1.800 2.100 8.952.500 4.003.000 16.961.520.000 9.132.337.500

DesemberDecember

2.025 2.500 1.700 2.000 2.025 2.500 9.216.500 4.142.000 16.741.750.000 9.385.825.000

Page 13: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 11

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Komposisi Pemegang Saham

Komposisi pemegang saham Perusahaan dengan kepemilikan sebesar 5% atau lebih pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

Shareholding Structure

The shareholding structure with 5% or more ownership per 31 December 2013 is as follows:

Keterangan

Nilai Nominal Rp250,00 per SahamPrice per Share Rp250

DescriptionJumlah Saham

Number of SharesNilai Nominal (Rp)

Amount (Rp)%

Modal Dasar 2.000.000.000 500.000.000.000 100,0 Authorised Capital

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.526.614.562 381.653.640.500 100,0 IssuedandFullyPaid-UpCapital

JumlahSahamdalamPortepel 473.385.438 118.346.359.500 Share Capital in Portepel

Pemegang Saham: Shareholders:

Trinugraha Capital Co & SCA 683.524.966 170.881.241.500 44,8 Trinugraha Capital Co & SCA

The NT TST CO S/A Equinox Partners, LP 140.366.396 35.091.599.000 9,2 The NT TST CO S/A Equinox Partners, LP

The NT TST CO S/A Kuroto Fund, LP 82.737.320 20.684.330.000 5,4 The NT TST CO S/A Kuroto Fund, LP

Lainnya (masing-masing di bawah 5%) 619.985.880 154.996.470.000 40,6 Others (each below 5%)

Jumlah 1.526.614.562 381.653.640.500 100,0 Total

Kepemilikan saham dari anggota-anggota Dewan Komisaris dan Direksi per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

Shares owned by members of the Board of Commissioners and the Board of Directors as of 31 December 2013 are as follows:

Keterangan

Nilai Nominal Rp250,00 per SahamPrice per Share Rp250

DescriptionJumlah Saham

Number of SharesNilai Nominal (Rp)

Amount (Rp)%

Francis Lay Sioe Ho (Presiden Direktur) 8.168.232 2.042.058.000 0,54 Francis Lay Sioe Ho (President Director)

Cornellius Henry Kho (Direktur) 2.461.998 615.499.500 0,16 Cornellius Henry Kho (Director)

Yan Peter Wangkar (Direktur) 2.317.000 534.250.000 0,14 Yan Peter Wangkar (Director)

JohanesSutrisno(Komisaris) 248 62.000 0,00 JohanesSutrisno(Commissioner)

Jumlah 12.767.478 3.191.869.500 0,84 Total

%Trinugraha Capital Co & SCA

The NT TST CO S/A Equinox Partners, LP

The NT TST CO S/A Kuroto Fund, LP

Lainnya (masing-masing di bawah 5%)Others (each below 5%)

9,2

44,8

5,4

40,6

Page 14: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk12

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Kronologis Pencatatan Obligasi Selama Lima Tahun TerakhirChronology of Bond Listing for the Last Five Years

Obligasi BFI Finance Indonesia II Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap dengan jumlah nominal sebesar Rp160 miliar tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Januari 2010. Obligasi tersebut mendapatkan peringkatidA-.PenawaranUmumatasObligasiBFIFinance Indonesia IITahun2009dengan Tingkat Bunga Tetap dibantu oleh lembaga dan profesional bidang pasar modal, sebagai berikut:

Penjamin Pelaksana Emisi ObligasiPT Danareksa SekuritasGedung Danareksa Lt. 1Jl.MedanMerdekaSelatanNo.14,Jakarta10110-IndonesiaTel. : (62-21) 350 9777, 350 9888Fax : (62-21) 350 0989, 350 1817

Wali AmanatPT Bank Mega Tbk.Menara Bank MegaJl.KaptenTendeanKav.12-14A,Jakarta12790-IndonesiaTel. : (62-21) 7917 5000 Fax : (62-21) 799 0720

Akuntan Publik Tanubrata Sutanto & RekanPrudential Tower Lt. 17Jl.Jend.SudirmanKav.79,Jakarta12910-IndonesiaTel. : (62-21) 5795 7300 Fax : (62-21) 5795 7301

Konsultan HukumJusufIndradewa&PartnersRukan Arjuna SquareJl.ArjunaUtaraNo.7D&7E,Jakarta11510-IndonesiaTel. : (62-21) 5694 3722Fax : (62-21) 5694 3701

NotarisFathiah Helmi, S.H.Graha Irama, Lt. 6, Suite 6 CJl.HRRasunaSaidBlokX-1Kav.1-2,JakartaSelatan12950-IndonesiaTel. : (62-21) 5290 7304 - 06Fax : (62-21) 526 1136

Pemeringkat EfekPT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO)Panin Tower Senayan City, Lt. 17Jl.AsiaAfrikaLot19,Jakarta10270-IndonesiaTel. : (62-21) 7278 2380Fax : (62-21) 7278 2370

Pada tanggal 15 Januari 2012, Perusahaan telah melunasi seluruh saldopokok Obligasi BFI Finance Indonesia II Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap.

Obligasi BFI Finance Indonesia II Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap, at a nominal value of Rp160 billion, was listed on Indonesia Stock Exchange on 8January2010.ThesebondswereratedidA-.ThePublicOfferingofObligasi BFI Finance Indonesia II Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap was supported by institutions and capital market professionals, the following:

UnderwriterPT Danareksa SekuritasGedung Danareksa, 1st FloorJl.MedanMerdekaSelatanNo.14,Jakarta10110-IndonesiaPhone : (62-21) 350 9777, 350 9888Fax : (62-21) 350 0989, 350 1817

TrusteePT Bank Mega Tbk.Menara Bank MegaJl.KaptenTendeanKav.12-14A,Jakarta12790-IndonesiaPhone : (62-21) 7917 5000 Fax : (62-21) 799 0720

Public AccountantTanubrata Sutanto & RekanPrudential Tower, 17th FloorJl.Jend.SudirmanKav.79,Jakarta12910-IndonesiaPhone : (62-21) 5795 7300 Fax : (62-21) 5795 7301

Law FirmJusufIndradewa&PartnersRukan Arjuna SquareJl.ArjunaUtaraNo.7D&7E,Jakarta11510-IndonesiaPhone : (62-21) 5694 3722Fax : (62-21) 5694 3701

NotaryFathiah Helmi, S.H.Graha Irama, 6th Floor, Suite 6 CJl.HRRasunaSaidBlokX-1Kav.1-2,JakartaSelatan12950-IndonesiaPhone : (62-21) 5290 7304 - 06Fax : (62-21) 526 1136

Bond Rating AgencyPT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO)Panin Tower Senayan City, 17th FloorJl.AsiaAfrikaLot19,Jakarta10270-IndonesiaPhone : (62-21) 7278 2380Fax : (62-21) 7278 2370

Asof15January2012,theCompanyhadfullyrepaidtheentireoutstandingprincipal of Obligasi BFI Finance Indonesia II Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap.

2009

Ikhtisar Saham dan ObligasiShares and Bonds Highlights

Page 15: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 13

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap dengan jumlah nominal sebesar Rp420 miliar tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 28 Juni 2011. Obligasi tersebut mendapatkan peringkatA(idn).PenawaranUmumatasObligasiBFIFinanceIndonesiaIIITahun2011dengan Tingkat Bunga Tetap dibantu oleh lembaga dan profesional bidang pasar modal, sebagai berikut:

Penjamin Pelaksana Emisi ObligasiPT Danareksa Sekuritas Gedung Danareksa Lt. 1Jl.MedanMerdekaSelatanNo.14,Jakarta10110-IndonesiaTel. : (62-21) 350 9777, 350 9888Fax : (62-21) 350 0989, 350 1817

PT Standard Chartered Securities IndonesiaMenara Standard CharteredJl.Prof.DR.SatrioNo.164,Jakarta12930-IndonesiaTel. : (62-21) 57 999 000Fax : (62-21) 572 1234 / 573 9631

Wali AmanatPT Bank Mega Tbk.Menara Bank MegaJl.KaptenTendeanKav.12-14A,Jakarta12790-IndonesiaTel. : (62-21) 7917 5000 Fax : (62-21) 799 0720

Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi & RekanPrudential Tower Lt. 17Jl.Jend.SudirmanKav.79,Jakarta12910-IndonesiaTel. : (62-21) 5795 7300 Fax : (62-21) 5795 7301

Konsultan HukumJusufIndradewa&PartnersRukan Arjuna SquareJl.ArjunaUtaraNo.7D&7E,Jakarta11510-IndonesiaTel. : (62-21) 5694 3722Fax : (62-21) 5694 3701

NotarisFathiah Helmi, S.H.Graha Irama, Lt. 6, Suite 6 CJl.HRRasunaSaidBlokX-1Kav.1-2,JakartaSelatan12950-IndonesiaTel. : (62-21) 5290 7304 - 06Fax : (62-21) 526 1136

Pemeringkat EfekPT Fitch Ratings IndonesiaPrudential Tower, Lt. 20Jl.Jend.SudirmanKav.79,JakartaSelatan12910-IndonesiaTel. : (62-21) 5795 7755Fax : (62-21) 5795 7750

Padatanggal12Juli2012,PerusahaantelahmelunasiseluruhsaldopokokObligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap Seri A.

Padatanggal8Juli2013,PerusahaantelahmelunasiseluruhsaldopokokObligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap Seri B.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pokok Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap yang terutang masing-masing sebesar Rp228 miliar dan Rp330 miliar.

Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap, at a nominal value of Rp420 billion, was listed on Indonesia Stock Exchange on28 June2011.Thesebondswere ratedA(idn). ThePublicOfferingofObligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap was supported by institutions and capital market professionals, the following:

UnderwriterPT Danareksa Sekuritas Gedung Danareksa, 1st FloorJl.MedanMerdekaSelatanNo.14,Jakarta10110-IndonesiaPhone : (62-21) 350 9777, 350 9888Fax : (62-21) 350 0989, 350 1817

PT Standard Chartered Securities IndonesiaMenara Standard CharteredJl.Prof.DR.SatrioNo.164, Jakarta12930–IndonesiaPhone : (62-21) 57 999 000Fax : (62-21) 572 1234 / 573 9631

TrusteePT Bank Mega Tbk.Menara Bank MegaJl.KaptenTendeanKav.12-14A,Jakarta12790-IndonesiaPhone : (62-21) 7917 5000 Fax : (62-21) 799 0720

Public AccountantTanubrata Sutanto Fahmi & RekanPrudential Tower, 17th FloorJl.Jend.SudirmanKav.79,Jakarta12910-IndonesiaPhone : (62-21) 5795 7300 Fax : (62-21) 5795 7301

Law FirmJusufIndradewa&PartnersRukan Arjuna SquareJl.ArjunaUtaraNo.7D&7E,Jakarta11510-IndonesiaPhone : (62-21) 5694 3722Fax : (62-21) 5694 3701

NotaryFathiah Helmi, S.H.Graha Irama, 6th Floor, Suite 6 CJl.HRRasunaSaidBlokX-1Kav.1-2,JakartaSelatan12950-IndonesiaPhone : (62-21) 5290 7304 - 06Fax : (62-21) 526 1136

Bond Rating AgencyPT Fitch Ratings IndonesiaPrudential Tower, 20th FloorJl.Jend.SudirmanKav.79,JakartaSelatan12910-IndonesiaPhone : (62-21) 5795 7755Fax : (62-21) 5795 7750

Asof12July2012, theCompanyhadfully repaid theentireoutstandingprincipal of Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap A Series.

As of 8 July 2013, theCompany had fully repaid the entire outstandingprincipal of Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap B Series.

As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding principal of Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap amounted to Rp228 billion and Rp330 billion respectively.

2011

Page 16: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk14

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap dengan nilai nominal sebesar Rp575 miliar tercatat di BursaEfekIndonesiapadatanggal13Juni2012.Obligasiinimendapatkanperingkat A(idn). Penawaran Umum Berkelanjutan atas ObligasiBerkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap dibantu oleh lembaga dan profesional bidang pasar modal, sebagai berikut:

Penjamin Pelaksana Emisi ObligasiPT Danareksa Sekuritas Gedung Danareksa Lt. 1Jl.MedanMerdekaSelatanNo.14,Jakarta10110-IndonesiaTel. : (62-21) 350 9777, 350 9888 | Fax : (62-21) 350 0989, 350 1817

PT Indo Premier SecuritiesWisma GKBI, Lt. 7, Suite 718 Jl.Jend.SudirmanNo.28,Jakarta10210-Indonesia Tel. : (+62 21) 5793 1168, 2806 1168 | Fax : (+62 21) 5793 2076

PT Kim Eng SecuritiesPlaza Bapindo - Citibank Tower, Lt. 17 Jl.Jend.SudirmanKav.54-55,Jakarta12190-IndonesiaTel. : (62-21) 526 3445 | Fax : (62-21) 526 3507, 526 3603

PT Kresna Graha Sekurindo Tbk.Kresna Tower, Lt. 6 Parc 18 Sudirman Central Business District (SCBD) Jl.Jend.SudirmanKav.52-53,Jakarta12190-IndonesiaTel. : (62-21) 2555 7000 | Fax : (62-21) 2939 1950, 2939 1951

Wali AmanatPT Bank Mega Tbk.Menara Bank MegaJl.KaptenTendeanKav.12-14A,Jakarta12790-IndonesiaTel. : (62-21) 7917 5000 | Fax : (62-21) 799 0720

Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi & RekanPrudential Tower Lt. 17Jl.Jend.SudirmanKav.79,Jakarta12910-IndonesiaTel. : (62-21) 5795 7300 | Fax : (62-21) 5795 7301

Konsultan HukumJusufIndradewa&PartnersRukan Arjuna SquareJl.ArjunaUtaraNo.7D&7E,Jakarta11510-IndonesiaTel. : (62-21) 5694 3722 | Fax : (62-21) 5694 3701

NotarisFathiah Helmi, S.H.Graha Irama, Lt. 6, Suite 6 CJl.HRRasunaSaidBlokX-1Kav.1-2,JakartaSelatan12950-IndonesiaTel. : (62-21) 5290 7304 - 06 | Fax : (62-21) 526 1136

Pemeringkat EfekPT Fitch Ratings IndonesiaPrudential Tower, Lt. 20Jl.Jend.SudirmanKav.79,JakartaSelatan12910-IndonesiaTel. : (62-21) 5795 7755 | Fax : (62-21) 5795 7750

Padatanggal17Juni2013,PerusahaantelahmelunasiseluruhsaldopokokObligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap Seri A.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pokok Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap yang terutang masing-masing sebesar Rp380 miliar dan Rp575 miliar.

Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap, at a nominal value of Rp575 billion, was listed on IndonesiaStockExchangeon13June2012.ThesebondswereratedA(idn).The Continuous Public Offering of Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap was supported by institutions and capital market professionals, the following:

UnderwriterPT Danareksa Sekuritas Gedung Danareksa, 1st FloorJl.MedanMerdekaSelatanNo.14,Jakarta10110-IndonesiaPhone : (62-21) 350 9777, 350 9888 | Fax : (62-21) 350 0989, 350 1817

PT Indo Premier SecuritiesWisma GKBI, 7th Floor, Suite 718 Jl.Jend.SudirmanNo.28,Jakarta10210-Indonesia Phone : (62-21) 5793 1168, 2806 1168 | Fax : (62-21) 5793 2076

PT Kim Eng SecuritiesPlaza Bapindo - Citibank Tower, 17th Floor Jl.Jend.SudirmanKav.54-55,Jakarta12190-IndonesiaPhone : (62-21) 526 3445 | Fax : (62-21) 526 3507, 526 3603

PT Kresna Graha Sekurindo Tbk.Kresna Tower, 6th FloorParc 18 Sudirman Central Business District (SCBD) Jl.Jend.SudirmanKav.52-53,Jakarta12190-IndonesiaPhone : (62-21) 2555 7000 | Fax : (62-21) 2939 1950, 2939 1951

TrusteePT Bank Mega Tbk.Menara Bank MegaJl.KaptenTendeanKav.12-14A,Jakarta12790-IndonesiaPhone : (62-21) 7917 5000 | Fax : (62-21) 799 0720 Public AccountantTanubrata Sutanto Fahmi & RekanPrudential Tower, 17th FloorJl.Jend.SudirmanKav.79,Jakarta12910-IndonesiaPhone : (62-21) 5795 7300 | Fax : (62-21) 5795 7301

Law FirmJusufIndradewa&PartnersRukan Arjuna SquareJl.ArjunaUtaraNo.7D&7E,Jakarta11510-IndonesiaPhone : (62-21) 5694 3722 | Fax : (62-21) 5694 3701

NotaryFathiah Helmi, S.H.Graha Irama, 6th Floor, Suite 6 CJl.HRRasunaSaidBlokX-1Kav.1-2,JakartaSelatan12950-IndonesiaPhone : (62-21) 5290 7304 - 06 | Fax : (62-21) 526 1136

Bond Rating AgencyPT Fitch Ratings IndonesiaPrudential Tower, 20th FloorJl.Jend.SudirmanKav.79,JakartaSelatan12910-IndonesiaPhone : (62-21) 5795 7755 | Fax : (62-21) 5795 7750

Asof17June2013,theCompanyhadfullyrepaidtheentireoutstandingprincipal of Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap A Series.

As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding principal of Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap amounted to Rp 380 billion and Rp 575 billion respectively.

2012

Kronologis Pencatatan Obligasi Selama Lima Tahun TerakhirChronology of Bond Listing for the Last Five Years

Ikhtisar Saham dan ObligasiShares and Bonds Highlights

Page 17: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 15

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap dengan nilai nominal sebesar Rp625 miliar tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 20 Februari 2013. Obligasi inimendapatkanperingkatA+(idn).PenawaranUmumBerkelanjutanatasObligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap dibantu oleh lembaga dan profesional bidang pasar modal, sebagai berikut:

Penjamin Pelaksana Emisi ObligasiPT Danareksa Sekuritas Gedung Danareksa Lt. 1Jl.MedanMerdekaSelatanNo.14,Jakarta10110-IndonesiaTel. : (62-21) 350 9777, 350 9888 | Fax : (62-21) 350 0989, 350 1817

PT Indo Premier SecuritiesWisma GKBI, Lt. 7, Suite 718 Jl.Jend.SudirmanNo.28,Jakarta10210-Indonesia Tel. : (+62 21) 5793 1168, 2806 1168 | Fax : (+62 21) 5793 2076

PT Kim Eng SecuritiesPlaza Bapindo - Citibank Tower, Lt. 17 Jl.Jend.SudirmanKav.54-55,Jakarta12190-IndonesiaTel. : (62-21) 526 3445 | Fax : (62-21) 526 3507, 526 3603

PT Kresna Graha Sekurindo Tbk.Kresna Tower, Lt. 6 Parc 18 Sudirman Central Business District (SCBD) Jl.Jend.SudirmanKav.52-53,Jakarta12190-IndonesiaTel. : (62-21) 2555 7000 | Fax : (62-21) 2939 1950, 2939 1951

Wali AmanatPT Bank Mega Tbk.Menara Bank MegaJl.KaptenTendeanKav.12-14A,Jakarta12790-IndonesiaTel. : (62-21) 7917 5000 | Fax : (62-21) 799 0720

Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi & RekanPrudential Tower Lt. 17Jl.Jend.SudirmanKav.79,Jakarta12910-IndonesiaTel. : (62-21) 5795 7300 | Fax : (62-21) 5795 7301

Konsultan HukumJusufIndradewa&PartnersRukan Arjuna SquareJl.ArjunaUtaraNo.7D&7E,Jakarta11510-IndonesiaTel. : (62-21) 5694 3722 | Fax : (62-21) 5694 3701

NotarisFathiah Helmi, S.H.Graha Irama, Lt. 6, Suite 6 CJl.HRRasunaSaidBlokX-1Kav.1-2,JakartaSelatan12950-IndonesiaTel. : (62-21) 5290 7304 - 06 | Fax : (62-21) 526 1136

Pemeringkat EfekPT Fitch Ratings IndonesiaPrudential Tower, Lt. 20Jl.Jend.SudirmanKav.79,JakartaSelatan12910-IndonesiaTel. : (62-21) 5795 7755 Fax : (62-21) 5795 7750

Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo pokok Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap yang terutang sebesar Rp625 miliar.

Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap, at a nominal value of Rp625 billion, was listed on Indonesia Stock Exchange on 20 February 2013. These bonds were rated A+(idn). The Continuous Public Offering of Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap was supported by institutions and capital market professionals, the following:

UnderwriterPT Danareksa Sekuritas Gedung Danareksa, 1st FloorJl.MedanMerdekaSelatanNo.14,Jakarta10110-IndonesiaPhone : (62-21) 350 9777, 350 9888 | Fax : (62-21) 350 0989, 350 1817

PT Indo Premier SecuritiesWisma GKBI, 7thFloor,Suite718,Jl.Jend.SudirmanNo.28 Jakarta10210-Indonesia Phone : (62-21) 5793 1168, 2806 1168 | Fax : (62-21) 5793 2076

PT Kim Eng SecuritiesPlaza Bapindo - Citibank Tower, 17th Floor Jl.Jend.SudirmanKav.54-55,Jakarta12190-IndonesiaPhone : (62-21) 526 3445 | Fax : (62-21) 526 3507, 526 3603

PT Kresna Graha Sekurindo Tbk.Kresna Tower, 6th FloorParc 18 Sudirman Central Business District (SCBD) Jl.Jend.SudirmanKav.52-53,Jakarta12190-IndonesiaPhone : (62-21) 2555 7000 | Fax : (62-21) 2939 1950, 2939 1951

TrusteePT Bank Mega Tbk.Menara Bank MegaJl.KaptenTendeanKav.12-14A,Jakarta12790-IndonesiaPhone : (62-21) 7917 5000 | Fax : (62-21) 799 0720 Public AccountantTanubrata Sutanto Fahmi & RekanPrudential Tower, 17th FloorJl.Jend.SudirmanKav.79,Jakarta12910-IndonesiaPhone : (62-21) 5795 7300 | Fax : (62-21) 5795 7301

Law FirmJusufIndradewa&PartnersRukan Arjuna SquareJl.ArjunaUtaraNo.7D&7E,Jakarta11510-IndonesiaPhone : (62-21) 5694 3722 | Fax : (62-21) 5694 3701

NotaryFathiah Helmi, S.H.Graha Irama, 6th Floor, Suite 6 CJl.HRRasunaSaidBlokX-1Kav.1-2,JakartaSelatan12950-IndonesiaPhone : (62-21) 5290 7304 - 06 Fax : (62-21) 526 1136

Bond Rating AgencyPT Fitch Ratings IndonesiaPrudential Tower, 20th FloorJl.Jend.SudirmanKav.79,JakartaSelatan12910-IndonesiaPhone : (62-21) 5795 7755 Fax : (62-21) 5795 7750

As of 31 December 2013, the outstanding principal of Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap amounted to Rp625 billion.

2013

Page 18: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk16

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,

Pengkajian Kinerja Direksi dalam Manajemen Perusahaan

Pada tahun 2013, Dewan Komisaris merampungkan pengkajian terhadap manajemen Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi dan merasa puas dengan hasil yang diperoleh. Direksi secara konsisten telah membuktikan kemampuan dan keahlian mereka dalam mengelola Perusahaan secara baik dan bijaksana, meskipun berada di tengah kondisi perlambatan ekonomi, mereka berkomitmen untuk mencapai pertumbuhan dan sekaligus kualitas aset yang baik. Direksi memimpin Perusahaan untuk meraih pertumbuhan Laba Sebelum Pajak Penghasilan yang sehat meskipun banyak tantangan yang dihadapi dalam sektor ekonomi dan industri sepanjang tahun berjalan dan tetap mampu menjaga kualitas aset yang sehat dengan NPL Piutang yang Dikelola sebesar 1,38%.

Dear Stakeholders,

Assessment of the Performance of the Board of Directors in the Management of the Company

In 2013, the Board of Commissioners completed the assessment of the Board of Directors’ management of the Company and was pleased with the results. The Board of Directors has consistently proven their capabilities and expertise in good and prudent management, even in times of economic slowdown, committed to both growth and good asset quality. The Board of Directors led the Company to achieve a healthy Profit Before Income Tax growth in spite of the challenges faced by the economy and industry during the year and yet maintained healthy quality of assets with Managed Receivables NPL of 1.38%.

Sambutan Presiden KomisarisMessage from the President Commissioner

Sehubungan dengan kondisi bisnis kami yang sebagian besar didorong oleh faktor-faktor domestik, kami terus melakukan penyeimbangan antara kebutuhan untuk berkembang dan pengelolaan portofolio kami untuk terus menghasilkan kualitas aset yang sehat.

As our business is driven largely by domestic factors, we continue to balance the need for growth and the management of our portfolio to continue delivering healthy asset quality rates.

Page 19: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 17

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Kusmayanto KadimanPresiden Komisaris

President Commissioner

Page 20: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk18

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Kiri ke kanan | Left to rightBerdiri | Standing

1. Richard Andrew Deitz Komisaris | Commissioner

2. Johanes Sutrisno Komisaris | Commissioner

3. Alfonso Napitupulu Komisaris | Commissioner

Kiri ke kanan | Left to rightDuduk | Sitting

4. Kusmayanto Kadiman Presiden Komisaris | President Commissioner

5. Emmy Yuhassarie Komisaris | Commissioner

Sambutan Presiden KomisarisMessage from the President Commissioner

Page 21: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 19

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Tata Kelola Korporasi yang Baik

BFI berkomitmen untuk memberikan kinerja terbaik dan, pada saat yang sama, mematuhi hukum dan peraturan perundang-undangan dengan profesionalisme yang tinggi dan integritas yang absolut. Selama tahun 2013, BFI melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan mekanisme pengawasan internal, manajemen risiko dan memperkuat implementasi dari tata kelola korporasi yang baik.

Saat ini BFI memiliki tiga komite di bawah Dewan Komisaris, yaitu Komite Manajemen Risiko, Komite Audit, dan Komite Nominasi dan Remunerasi. Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko mengadakan rapat berkala tiap triwulan dengan Departemen Audit Internal dan Divisi Risiko Perusahaan (Enterprise Risk). Komite Nominasi dan Remunerasi berperan untuk menilai calon-calon anggota Direksi, Dewan Komisaris dan Komite-Komite Dewan Komisaris, dan meninjau usulan gaji dan tunjangan lainnya dari anggota Direksi, Dewan Komisaris dan Komite-Komite Dewan Komisaris. Tiap Ketua dari masing-masing Komite Dewan Komisaris, yang juga merangkap sebagai anggota Dewan Komisaris, mengadakan pertemuan berkala untuk membahas isu-isu potensial dalam rapat-rapat bersama Direksi dan Dewan Komisaris. Pada tahun 2013, tidak ada perubahan dalam susunan Dewan Komisaris.

Selama tahun 2013, Komite Audit mengadakan tinjauan dan membahas konsep dari hasil audit laporan keuangan tahun 2012, laporan keuangan triwulan dan mekanisme pengawasan internal. Komite Manajemen Risiko mengadakan tinjauan dan pembahasan dengan Divisi Risiko Perusahaan mengenai implementasi sistem pemantauan dan laporan menyeluruh mengenai manajemen berkualitas dan jaminan terhadap portofolio kredit dengan kualitas yang baik. Evaluasi tersebut telah dibahas dalam rapat berkala Direksi dan Dewan Komisaris.

Good Corporate Governance

BFI is committed to deliver performance and at the same time comply with the law and regulations with the highest level of professionalism and absolute integrity. During the year 2013 BFI conducted initiatives for improving the internal control mechanism, risk management and strengthening the implementation of good corporate governance.

Presently BFI has three committees under the Board of Commissioners, namely the Risk Management Committee, the Audit Committee, and the Nomination and Remuneration Committee. The Audit and Risk Management Committees conduct quarterly meetings with the Internal Audit Department and the Enterprise Risk Division. The role of the Nomination and Remuneration Committee is to appraise candidates for members of the Board of Directors, the Board of Commissioners and the Committees, and review the salary proposal and other benefits of the members of the Board of Directors, the Board of Commissioners and the Committees. Each Committee Chairman, who is also the member of the Board of Commissioners, held periodic discussions to highlight potential issues at the meetings of the Board of Directors and the Board of Commissioners. In 2013, there was no change to the composition of the Board of Commissioners.

During the year 2013, the Audit Committee conducted reviewed and discussed the draft of 2012 audited financial report, quarterly financial statements and the internal control mechanism. The Risk Management Committee reviewed and discussed with the Enterprise Risk Division concerning implementation of a monitoring system and detail reports on quality management and assurance on good quality of credit portfolio.The reviews had been discussed in the regular meeting of the Board of Directors and the Board of Commissioners.

Page 22: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk20

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Dampak Pembangunan Ekonomi Saat Ini

Dari segi ekonomi makro, Indonesia terpukul oleh tingginya laju inflasi, semakin besarnya defisit anggaran dan depresiasi mata uang Rupiah. Inflasi mencapai 8,4% setelah kenaikan harga BBM yang disebabkan oleh pengurangan subsidi BBM dari pemerintah, dan pertumbuhan PDB menurun dari 6,2% menjadi 5,8%. Mata uang Rupiah melemah hingga mencapai Rp12.171 per Dollar AS pada akhir tahun 2013 dibandingkan dengan Rp9.793 pada akhir tahun 2012 sebagai akibat dari makin memburuknya defisit anggaran negara dan keprihatinan terhadap risiko dari arus modal yang keluar dari Indonesia karena dipicu oleh keputusan Bank Federal AS.

Tinjauan Kinerja Keuangan Tahun 2013

Dari segi bisnis, kami mengalami tahun yang menantang dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia karena penurunan ekspor dan harga komoditas; terutama produk batubara. Pembiayaan baru pada tahun 2013 mengalami penguatan, dengan mencapai Rp8.652 miliar, meningkat 23,7% dibandingkan dengan tahun 2012, dan kami meraih laba bersih sebesar Rp509 miliar atau tumbuh 3,7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jumlahpertumbuhanasetadalahsebesar26,2%,sehinggapada akhir tahun 2013 tercatat sebesar Rp8.293 miliar. Dari segi jaringan operasional, BFI menambah 51 kantor cabang baru sepanjang tahun 2013 dan fokus untuk mengembangkan kinerja operasional kantor cabang yang lebih efektif. Dalam rangka menjaga pertumbuhan bisnis jangka panjang dan mengelola kualitas aset, Perusahaan mengalihkan fokus bisnisnya ke industri non-pertambangan dan mengembangkan produk Pembiayaan Konsumen.

Sebelum tahun 2013, bisnis BFI menunjukkan pertumbuhan yang kuat untuk pembiayaan alat-alat berat dari dua pulau terbesar di Indonesia, yaitu Sumatera dan Kalimantan. Pada tahun 2013, kondisi menjadi berbeda sehubungan dengan permintaan akan pembiayaan alat-alat berat yang menurun drastis karena lambatnya pertumbuhan ekonomi. Kedua pulau di Indonesia yang memberikan kontribusi terbesar sebagai sumber bisnis bagi BFI sebelumnya, Sumatera

Impact of Current Economic Development

On the macro economic front, Indonesia was struck by accelerated inflation, a widened current account deficit and a fast depreciation of the Rupiah. Inflation was at 8.4% after a reduction in the government fuel subsidy, and GDP growth fell from 6.2% to 5.8%. The Indonesian Rupiah, as a result of the worsening in current account deficit and concerns over the risk of capital outflows triggered by the U.S. Fed tapering,weakened to Rp12,171 per USDollarat the end of 2013 compared to Rp9,793 at the end of 2012.

Review of Financial Performance in 2013

On the business front, we had a challenging year with the slow down in the Indonesian economic growth following the decline in exports and commodity price; most notably coal. New bookings for 2013 was strong, at Rp8,652 billion, a 23.7% increase from 2012, and we achieved a net profit of Rp509 billion or 3.7% growth from the previous year. Total asset growth was 26.2%, closing the year with Rp8,293 billion. From a network perspective, BFI added 51 new branches during the year and focused to develop more effective branch operational performance. In order to maintain long-term business growth and to manage asset quality, the Company shifted its focus to non-mining industries and expanded the Consumer Financing products.

Prior to 2013, BFI showed strong growth for heavy equipment financing in the two largest islands, Sumatera and Kalimantan. This year, things were slightly different as demand for equipment financing fell due to the slowing down of the economic growth. These two islands which contributed most of the business sources for BFI in the past, Sumatera as centre for production and processing of natural resources, and Kalimantan, rich in resources such

Sambutan Presiden KomisarisMessage from the President Commissioner

Page 23: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 21

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

sebagai pusat produksi dan pemrosesan sumber daya alam, dan Kalimantan, daerah yang kaya sumber daya seperti batu bara, minyak bumi, gas alam serta wilayah hutan yang luas, tidak mampu mempertahankan pertumbuhan mereka. Ekspor komoditas dari daerah-daerah ini menurun akibat tekanan di pasar yang menghendaki harga murah. Implementasi dari undang-undang yang melarang ekspor sumber daya mineral; seperti biji nikel, biji besi dan bauksit; akan menimbulkan kerugian potensial terhadap pendapatan daerah dan, oleh karena itu, akan berdampak negatif terhadap kontrak pembiayaan dan kualitas portofolio dari wilayah-wilayah di mana sumber utama pendapatannya berasal dari ekspor sumber daya mineral. Di daerah timur Indonesia, pendorong perekonomian bergantung pada beragam industri, seperti pembangunan infrastruktur (yang didanai oleh anggaran negara), pertanian dan perikanan beku. Pembelanjaan konsumen untuk pengadaan kendaraan sepeda motor dan roda empatakanterusberlangsung.Selainitu,PulauJawayangmerupakan wilayah dengan kepadatan penduduk tertinggi, menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam hal jumlah masyarakat berpendapatan menengah. BFI terus melakukan ekspansi jaringan dengan membuka kantor cabang baru di daerah-daerah pilihan di mana perekonomian regional akan memperoleh keuntungan dari faktor pendorong ini.

Peraturan dalam Industri Pembiayaan

Tingginya pertumbuhan industri pembiayaan dalam beberapa tahun terakhir yang didukung oleh pertumbuhan masyarakat kelas ekonomi menengah, urbanisasi, dan meningkatnya PDB per kapita memicu munculnya peraturan perundangan yang lebih ketat dengan peningkatan pengawasan oleh pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Implementasi kebijakan mengenaipembayaran uang muka minimum tidak memberikan dampak berarti bagi segmen pembiayaan kendaraan roda empat, tetapi memberikan pengaruh berarti terhadap

as coal, oil, natural gas as well as large forest areas, had been unable to maintain their growth. Export commodities from these regions declined due to market pressure for low price. The implementation of the law banning mineral exports; such as nickel ore, iron ore and bauxite; may cause potential losses of regional revenues and accordingly will negatively impact the loan booking and portfolio quality from the regions in which the majority sources of income come from mineral exports. In the eastern part of Indonesia, the drivers for the economy depend on various industries, such as, infrastructure development (funded by state budget), agriculture and frozen fish. Consumer spending for motorcycles and four-wheel vehicles will continue to exist.Inaddition,JavaIsland,withthehighestpopulationdensity, has significant growth in numbers of middle-income population. BFI continues to expand its network by opening new branches in selected areas where the regional economies will gain from these drivers.

Regulatory Landscape of the Multifinance Industry

High growth of the multifinance industry in recent years as supported by a growing middle class, urbanization, and rising GDP per capita has triggered a tighter regulatory environment with increased surveillance by the government through the Indonesia Financial Services Authority (Otoritas Jasa Keuangan or “OJK”). The implementationonpolicyof minimum down payment had limited impact for four-wheeler financing, but for the two-wheeler financing segment had been experiencing with declining booking amount compared to previous year. In the long run, the

Page 24: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk22

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

penurunan nilai kontrak yang dibukukan untuk pembiayaan kendaraan roda dua dibandingkan tahun sebelumnya. Kebijakan pembayaran uang muka minimum akan meningkatkan profil kualitas aset dari industri pembiayaan dalam jangka panjang, sehingga industri pembiayaan akan menjadi lebih sehat. Kemungkinan akan terdapat lebih banyakregulasidanpengawasandariOJKdaniklimbisnisakan menjadi lebih menantang, perusahaan-perusahaan pembiayaan akan dipaksa untuk menjadi lebih sadar akan risiko yang terkait dengan lingkungan bisnis yang lebih sulit dan kompetitif. BFI sangat memperhatikan hal ini dan telah meningkatkan kewaspadaan dalam melakukan pemantauan kepatuhan terhadap regulasi.

Pandangan Terhadap Tahun 2014

Kami menyambut tahun 2014 dengan bersikap waspada. Kami percaya bahwa mata uang Rupiah masih akan mengalami tekanan pada awal tahun, sehubungan dengan kondisi ketidakpastian mengenai hasil pemilihan umum dan berlanjutnya defisit anggaran negara. Meskipun demikian, kami mengharapkan adanya stabilitas pada semester kedua ketika pemilihan umum telah berakhir. Sehubungan dengan kondisi bisnis kami yang sebagian besar didorong oleh faktor-faktor domestik, kami terus melakukan penyeimbangan antara kebutuhan untuk berkembang dan pengelolaan portofolio kami untuk terus menghasilkan kualitas aset yang sehat.

Dengan adanya penambahan 51 kantor cabang baru, kegiatan bisnis kami saat ini disalurkan melalui 236 outlet dan kinerja dari 6.516 karyawan. Dalam rangka memastikan keberadaan sistem yang layak untuk mengelola jumlah kantor cabang yang terus bertambah dan meningkatnya portofolio piutang, Divisi Risiko Perusahaan telah mengimplementasikan Sistem Informasi Manajemen (MIS) yang kokoh untuk mengelola risiko korporasi. Tersedianya MIS yang lengkap akan meningkatkan asesmen terhadap kualitas manajemen dan kepastian terhadap portofolio kredit, meningkatkan strategi korporasi dalam memperluas penetrasi pasar, memastikan bahwa bisnis terus bertumbuh dan menciptakan keuntungan yang berkelanjutan, dan mempertahankan kualitas aset dalam tingkatan yang tinggi.

minimum down payment policy will improve the industry’s asset quality profile so that the multifinance industry will be more healthy. There could be more regulations and supervisoryfromOJKandthebusinessclimatewillbecomemore challenging, and companies will be forced to be more mindful of risks associated with a more difficult and competitive business environment. BFI is heedful of this and has stepped up on vigilance in monitoring its compliant to regulations.

Outlook for the Year 2014

We enter 2014 with some caution. We believe the Rupiah is likely to remain under pressure in the early part of the year, due to uncertainty over election results and continued current account deficit. However, we do expect more stability in the second half of the year, once elections are over. As our business is driven largely by domestic factors, we continue to balance the need for growth and the management of our portfolio to continue delivering healthy asset quality rates.

With the addition of 51 new branches, our business activites are distributed throughout 236 outlets and 6,516 employees. To ensure a proper system in managing the expansion in number of branches and increased portfolio receivables, the Enterprise Risk Division has implemented a robust Management Information System (“MIS”) tomanage corporate risks. The availability of detailed MIS will enhance the assessment on quality management and assurance of the credit portfolio, enhance the corporate strategy in expanding market penetration, ensure that the business continues to grow and generate sustainable profits, and preserve a high level of asset quality.

Sambutan Presiden KomisarisMessage from the President Commissioner

Page 25: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 23

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Dengan bangga kami persembahkan Laporan Tahunan PT BFI Finance Indonesia Tbk, termasuk laporan keuangan Perusahaan untuk tahun 2013. Laporan keuangan tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan sebagai afiliasi dari BDO International Limited.

Mewakili Dewan Komisaris, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemegang saham, kreditur, supplier, pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya atas dukungan mereka, serta Direksi, manajemen dan segenap karyawan BFI yang telah bekerja keras untuk mengimplementasikan perubahan dalam menjalankan berbagai aktivitas bisnis demi mendukung pertumbuhan bisnis di masa mendatang. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan berkah-Nya kepada kita semua.

We are pleased to present the Annual Report of PT BFI Finance Indonesia Tbk, including the Company’s financial report for the year 2013. The financial statements have been audited by the Public Accountant Firm Office Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan as an affiliation of BDO International Limited.

On behalf of the Board of Commissioners, we would like to express our gratitude towards the shareholders, creditors, suppliers, customers and other stakeholders for their supports, as well as the Board of Directors, the management and employees of BFI who have been working hard to implement changes in governing the business to support the future business growth. May the Almighty God always gives His blessing to us all.

Kusmayanto KadimanPresiden Komisaris

President Commissioner

Page 26: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk24

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Sambutan Presiden DirekturMessage from the President Director

Francis Lay Sioe HoPresiden Direktur

President Director

Page 27: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 25

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Pemangku Kepentingan yang Terhormat,

Tinjauan Tahun Buku 2013

Tahun dalam tinjauan kali ini dipenuhi berbagai tantangan. Terulangnya defisit pada anggaran negara, menurunnya nilai mata uang Rupiah sebesar 20% year-on-year, setidaknya didukung pula oleh subsidi BBM yang tidak menunjukkan pengurangan, peningkatan inflasi dan suku bunga. Indonesia, negara yang pernah menjadi unggulan di wilayah Asia Tenggara, terpaksa menurunkan prediksi pertumbuhan PDB-nya secara signifikan menjadi di bawah 6%, dan kita menyaksikan terpukulnya konsumsi domestik akibat melemahnya nilai Rupiah. Pelemahan komoditas di tahun-tahun sebelumnya menjadi semakin tajam yang terutama mempengaruhi wilayah-wilayah seperti Kalimantan dan Sumatera. Masalah-masalah ini sangat erat kaitannya dengan bisnis seperti yang dijalankan Perusahaan kami. Selama tahun berjalan, kita juga kembali menyaksikan kenaikan upah minimum antara 20-40% bergantung pada wilayahnya, yang mengakibatkan kenaikan biaya dalam berbisnis di Indonesia.

Dear Stakeholders,

Fiscal Year 2013 in Review

The year under review was rife with challenges. A recurring current account deficit, a currency that depreciated 20% year-on-year, not in the least helped by a non-reducing fuel subsidy, increasing inflation and interest rates. Indonesia, once the darling of South East Asia, had its GDP growth forecast reduced significantly to below 6%, and we saw domestic consumption hurt by higher prices due to the weakness of the Rupiah. The commodities supercycle in earlier years was tapering, affecting mainly regions such as Kalimantan and Sumatera. These are issues close to the core of businesses such as ours. During the year, we also saw yet another minimum wage increase ranging between 20-40% depending on region, thus increasing the cost of doing business in Indonesia.

Investasi Perusahaan kami untuk masa depan adalah dan akan selalu menjadi prioritas utama kami, dan kami sungguh percaya bahwa kemampuan kami untuk berkembang seperti yang ditunjukkan dalam hal ini juga didukung oleh posisi finansial yang kuat.

Investment for the future of our Company has and will always be a top priority for us, and we strongly believe that our ability to grow exhibited here is supported by our strong financial position.

Page 28: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk26

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Sambutan Presiden DirekturMessage from the President Director

Kiri ke kanan | Left to right

1. Yan Peter Wangkar Direktur | Director

2. Francis Lay Sioe Ho Presiden Direktur | President Director

3. Cornellius Henry Kho Direktur | Director

4. Harry Jesus Rodriguez Palmer Direktur | Director

Page 29: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 27

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Sasaran Strategis

Di luar dari semua hal yang telah disebutkan di atas, kami terus mengimplementasikan strategi pertumbuhan dan ekspansi jaringan kami di Indonesia. Hal ini termasuk ekspansi secara geografis di beberapa pasar dengan pertumbuhan inti di wilayahJawa,SumateradanKalimantan,danjugabeberapapasar yang belum berkembang dan kurang terjamah Perusahaan di wilayah Indonesia Timur. Kami menambah 51 kantor cabang yang merupakan pertumbuhan sebesar 27% dalam jalur distribusi, dan menutup tahun 2013 dengan 236 outlet sehingga makin memperluas cakupan bisnis kami di Indonesia, negara di mana masyarakat memiliki beragam warna dan budaya. “Ekspansi kami ke daerah Timur”menghasilkanpembukaan12kantorcabangbaru,di mana lokasi cabang yang terjauh berada di Merauke, Provinsi Papua. Dua belas cabang adalah jumlah yang besar mengingat sedikitnya populasi, medan yang sulit, dan infrastruktur serta perekonomian yang belum memadai di wilayah negeri ini. Hal ini sejalan dengan target yang kami tetapkan pada awal tahun buku 2013 dan juga menjadi bagian dari strategi Perusahaan secara keseluruhan untuk menangkap peluang mendapatkan pertumbuhan yang menguntungkan. Kami gembira dengan pencapaian ini walaupun terdapat banyak tantangan makroekonomi yang dihadapi sepanjang tahun. Bersamaan dengan langkah ekspansi ini, kami juga menambah 1.120 karyawan, di mana 23% di antaranya dikerahkan untuk membantu cabang-cabang baru kami. Investasi Perusahaan kami untuk masa depan adalah dan akan selalu menjadi prioritas utama kami, dan kami sungguh percaya bahwa kemampuan kami untuk berkembang seperti yang ditunjukkan dalam hal ini juga didukung oleh posisi finansial yang kuat.

Strategic Goals

In spite of all this, we continued to implement our growth strategy and expansion of our franchise in Indonesia. This included geographic expansion in key growth markets of Java, Sumatera and Kalimantan, as well as in severalunderdeveloped and underpenetrated markets in East Indonesia. We added 51 branches, a 27% growth in distribution footprint, and closed the year with 236 outlets thus increasing our breadth of coverage of Indonesia, a country where its people can be as distinct in colour as theycanbeinculture.Our“journeyEast”yielded12newbranches, with our farthest branch in Merauke, Papua Province. Twelve branches is a large number, given the sparse population, tough terrains and underdeveloped infrastructure and economy in this part of the country. This was in line with our target set in the beginning of fiscal year 2013 and also part of our overall strategy to capture opportunities for profitable growth. We are pleased to have achieved this despite the many macro-economic challenges faced throughout the year. In tandem with this expansion, we also added 1,120 employees, 23% of which have been deployed to our new branches. Investment for the future of our Company has and will always be a top priority for us, and we strongly believe that our ability to grow exhibited here is supported by our strong financial position.

+27%

Pertumbuhan dalam jaringan distribusiGrowth in distribution footprint

+19,5%

Pertumbuhan pendapatanGrowth in Income

Page 30: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk28

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Kinerja Keuangan

Pada tahun buku 2013, bisnis kami membuahkan hasil yang cukup baik walaupun terjadi sentimen negatif yang kuat pada industri pembiayaan dan perlambatan laju perekonomian di Indonesia. Jumlah Pendapatan Bungameningkat 19,9% menjadi Rp1.525 miliar, dan Pendapatan Non-Bunga tumbuh 17,8% menjadi Rp365 miliar. JumlahPendapatanberadapadakisaranyangtelahkamiperkirakan sebelumnya yang berasal dari kuatnya kontribusi Nilai Pembiayaan Baru yang Dibukukan sebesar Rp8.652 miliar, terjadi peningkatan sebesar 23,7% dibandingkan dengan tahun 2012, di mana hal ini menunjukkan terus menguatnya permintaan pasar terhadap layanan jasa kami, dan membuktikan adanya keuntungan yang kami raih dari strategi ekspansi Perusahaan kami. Laba Sebelum Pajak Penghasilan Sebelum Pos Luar Biasa (Program Kompensasi Manajemen dan Karyawan Berbasis Saham atau MESOP) mencapai Rp682 miliar, meningkat 10,2% dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp619 miliar. Kami sangat senang dengan pertumbuhan sebesar dua digit angka ini mengingat kondisi bisnis yang menantang yang kami hadapi sepanjang tahun 2013. Tidak membaiknya harga dan permintaan di sektor komoditas menyebabkan terjadinya perlambatan dalam bisnis Sewa Pembiayaan Alat Berat, sementara kami berusaha mempertahankan sektor bisnis yang beragam untuk produk-produk pembiayaan lainnya. Kami juga mengalami peningkatan kerugian kredit untuk produk Sewa Pembiayaan dan tim kami telah bekerja tak kenal lelah memantau portofolio yang ada untuk memastikan bahwa bisnis kami berada dalam batasan yang dapat dikelola. Sayangnya, Laba Tahun Berjalan berada pada angka di bawah harapan kami karena terbitnya peraturan perundang-undangan baru, yaitu Peraturan Pemerintah (PP) No. 77/2013 mengenai Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka yang diumumkan dan diberlakukan pada bulan November 2013 dengan masa berlaku surut mulai Januari 2013, yang mengakibatkanhilangnya insentif pajak Perusahaan sebesar 5%. Laba Tahun Berjalan kami adalah sebesar Rp509 miliar, terjadi peningkatan kecil sebesar 3,7% dibandingkan dengan Rp490 miliar pada tahun 2012.

Mengenai neraca, kami mampu mempertahankan posisi finansial yang solid dengan meraih Piutang yang Dikelola sebesar Rp9.570 miliar, tumbuh 29,8% dibandingkan dengantahun2012,danJumlahEkuitassebesarRp3.397miliar, tumbuh 18,7% dibandingkan dengan tahun 2012. Kami bangga akan peningkatan dan penegasan kembali atas peringkat A+ untuk Perusahaan kami dari Fitch Indonesia di tahun 2013, peringkat yang tinggi bagi sebuah perusahaan

Financial Performance

In fiscal year 2013, we delivered respectable results amidst much negative sentiment for the industry and slowing economic conditions in Indonesia. Total Interest Income increased by 19.9% to Rp1,525 billion, and Non-Interest Income grew by 17.8% to Rp365 billion. Total Income was within our expected range contributed by strong Bookings of Rp8,652 billion, a 23.7% increase from the year before, demonstrating continued strong demand for our services, and evidence that we have benefited from our expansion strategy. Our Profit Before Income Tax Before Extraordinary Item (Management and Employee Share Option Programme or “MESOP”)was Rp682 billion, up 10.2% from Rp619billion the previous year. We are encouraged by this double digit growth given the challenging business environment that we had to navigate during the year. Prices of and demand for commodities did not recover, resulting in us slowing down our Heavy-Equipment Finance Lease business whilst maintaining our business mix in other products. We also saw an increase in credit losses in Finance Lease and our team has been working tirelessly to monitor this portfolio to ensure that they stay within manageable levels. Our Profit For The Year was unfortunately below expectations, as we were hit by a surprise new regulation, Government Regulation (“PP”) No. 77/2013 regarding Reduction ofthe Rate of Income Tax on Resident Corporate Tax Payers in the Form of Publicly-listed Companies, announced and effected in November 2013 with retroactive effect starting January2013,whichresultedintheCompanylosingitstaxadvantage of 5%. Our Profit For The Year was thus Rp509 billion, a modest increase of 3.7% from Rp490 billion the previous year.

On the balance sheet, we maintained a solid financial position with Managed Receivables of Rp9,570 billion, 29.8% growth from the previous year, and Total Equity of Rp3,397 billion, 18.7% growth from the previous year. We are proud to have gotten an upgrade to and subsequent reaffirmation of our A+ rating with Fitch Indonesia this year, a considerably high rating for an independent finance company. We also completed a fund raising process which

Sambutan Presiden DirekturMessage from the President Director

Page 31: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 29

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

pembiayaan independen. Kami juga telah melakukan kegiatan pencarian dana dengan menerbitkan obligasi sebesar Rp625 miliar dengan kupon bunga berkisar 7,5-9,0% untuk tenor 1-3 tahun dan pinjaman sindikasi dari enam belas bank internasional sebesar AS$80 juta. Rasio UtangBersihTerhadapEkuitaskamisebesar1,3kalimasihberada dalam kisaran target kami untuk tahun 2013.

Perubahan-Perubahan dalam Komposisi Direksi dan Sumber Daya Manusia

Kami mengucapkan selamat datang kepada Direktur Risiko Perusahaan (Enterprise Risk), Mr. Harry Rodriguez, yang bergabung dengan Perusahaan kami pada tahun 2012 dan kemudian diangkat sebagai Direktur pada saat Rapat UmumPemegangSahamtanggal16Mei2013.Mr.HarryRodriguez telah melakukan langkah-langkah signifikan dalam meningkatkan budaya memperhatikan risiko dalam Perusahaan kami di mana kami kini telah memiliki struktur manajemen risiko yang lengkap serta infrastruktur pelaporan dan analisis yang kuat. Kemajuan yang terjadi di bidang ini dimaksudkan untuk mendukung volume bisnis Perusahaan yang semakin tumbuh di mana kami terus berkembang di masa depan. Langkah-langkah yang dilakukan selama tahun buku 2013, antara lain, mulai beroperasinya UnitRisiko Operasional secara khusus, sentralisasi dari fungsi-fungsi penagihan dan manajemen inventori, implementasi sistem pelaporan otomatis terintegrasi, peralatan data statistik dan pengembangan model-model penilaian kredit, serta tingkat profitabilitas kantor cabang dan model-model pengkajian risiko.

Kami juga bermaksud mengumumkan bahwa salah satu Direktur kami, Bapak Peter Wangkar, telah mengajukan pensiun dini efektif tanggal 1 Januari 2014. Bapak PeterWangkar telah mengabdi di Perusahaan selama 26 tahun dan bertugas sebagai Direktur selama 20 tahun. Kami mengucapkan terima kasih atas kontribusi signifikan beliau kepada Perusahaan selama 26 tahun tersebut dan mengharapkan yang terbaik atas usaha beliau selanjutnya. Selama masa transisi, portofolio dari Bapak Peter Wangkar akan diambil alih oleh para Kepala Divisi kami, yaitu Bapak Sutadi dan Bapak Susinto Tenggono.

included the issuance of a Rp625 billion bond at coupon rangeof 7.5-9.0% for tenors of 1-3 years and aUSD80million syndicated loan with participation from sixteen international banks. Our Net Debt-To-Equity Ratio of 1.3 times is also well within our target range for the year.

Changes in Composition of the Board of Directors and Human Capital

We want to sound out a warm welcome to our Enterprise Risk Director, Mr. Harry Rodriguez, who joined us in 2012 and was subsequently appointed as a Director after our Shareholders’ Meeting on 16 May 2013. Mr. Harry Rodriguez has made significant strides in enhancing the risk culture in our Company where we now have a full-fledged risk management structure as well as a more robust reporting and analytics infrastructure in place. Progress made in these areas are meant to support the growing business volume of the Company as we continue to expand in the future. Key initiatives in fiscal year 2013 include the roll outofadedicatedOperationalRiskUnit,thecentralisationof collections and inventory management functions, the implementation of a fully integrated automated reporting engine, statistical tools and the development of credit scoring models as well as branch level profitability and risk assessment models.

I would also like to announce that one of our Directors, Mr. Yan Peter Wangkar, has elected to take early retirement effective1January2014.Mr.PeterWangkarhasbeenwiththe Company for 26 years and served as Director for 20 of those years. We would like to thank him for 26 years of significant contribution to the Company and wish him well in his new endeavours. During this period of transition, Mr. Peter Wangkar’s portfolio will be taken over by our Division Heads, namely Mr. Sutadi and Mr. Susinto Tenggono.

Page 32: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk30

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Sambutan Presiden DirekturMessage from the President Director

Sebagai hasil dari ekspansi jaringan kami yang agresif pada tahun 2013, tenaga kerja kami melampaui jumlah 6.000 orang — per akhir tahun 2013 Perusahaan mempekerjakan 6.516 karyawan, sekitar 62% di antaranya adalah karyawan tetap. Mengembangkan jumlah tenaga kerja hingga lebih dari 20% dalam setahun bukanlah hal yang mudah, baik dari segi rekrutmen maupun pelatihan. Filosofi mendasar kami adalah memastikan bahwa seluruh karyawan kami memiliki keterampilan dan nilai-nilai yang diperlukan dan untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan kami. Pertama-tama, kami ingin memastikan bahwa karyawan kami memiliki kapabilitas untuk menghasilkan layanan berkualitas, tidak hanya untuk jangka pendek, tetapi juga untuk jangka panjang. Selama tahun 2013, kami memfokuskan perhatian pada penataan kembali sistem bimbingan (mentoring) dan coaching karyawan dalam rangka perencanaan suksesi, di mana kami mengidentifikasi karyawan-karyawan dengan kinerja terbaik di tingkat kantor cabang untuk pengembangan lebih lanjut dan mempersiapkan mereka untuk memasuki fase berikutnya dalam jenjang karir mereka. Selain memperkuat sumber daya manusia, kami juga berfokus pada pengukuran kinerja di mana Indikator Kinerja Inti (KPI) adalah faktor terpenting dalam menentukan kesuksesan Perusahaan. Penyelarasan KPI diperlukan untuk memastikan bahwa setiap lini dari manajemen Perusahaan dan setiap kegiatan berjalan efektif dan dapat berkontribusi secara optimal pada pencapaian tujuan organisasi. Kami juga mengembangkan pengukuran kinerja dan sistem penilaian selain juga menentukan batas tanggung jawab, sasaran dan standar kinerja yang lebih baik. Kami juga pindah ke lokasi kantor baru di mana kami berinvestasi dengan membangun pusat pelatihandanmesskaryawan“dibawahsatuatap”untukmemudahkan para trainee dan karyawan dari luar kota dan melakukan implementasi pembelajaran maya (virtual) di mana karyawan dapat mengakses portal lokal perusahaan khusus untuk pembelajaran, sebagai pengembangan dari sistem manajemen pengetahuan kami.

Tata Kelola Korporasi

Sama dengan tahun-tahun sebelumnya, Direksi, Dewan Komisaris dan Komite-Komite Komisaris bekerja sama dengan erat dalam mematuhi dan mengadopsi prinsip-prinsip tata kelola korporasi untuk mengakomodasi persyaratan regulasi dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Pasar Modal Indonesia danOtoritas Jasa Keuangan (OJK), danpersyaratan regulasi lainnya serta terus mengatur dan mengembangkan struktur tata kelola korporasi. Kami terus melakukan pengaturan manajemen internal dan operasional secara ketat sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan.

As a result of our aggressive network expansion in 2013, our workforce passed the 6,000 mark — ending the year with 6,516 people, approximately 62% of which are permanent employees. Growing the workforce by over 20% in a year is no easy feat, both from a recruiting and training standpoint. Our basic philosophy is to ensure that all of our people have the necessary skills and values to meet our customer’s needs. Firstly, we need to ensure that our employees have capabilities to produce quality service not only for short-term but for the long-term. In 2013, we focused largely on putting in place a mentoring and coaching system for succession planning, where we identified top performers at the branch level for further development and to prepare them for the next phase of their careers. Besides strengthening the people, we also focused on performance measurement where Key Performance Indicators(“KPI”)asacriticalfactortodefinethesuccessof the Company. Aligned KPI is required to make sure every line management and every initiative are effective and could optimally contribute to organisation’s goal. We also improved our performance measurement and scoring system as well as better outline areas of accountability, performance objectives and standards. We also moved to a new office premises where we invested in an ‘all under one roof’ training centre and dormitory to cater for trainees and out of town employees and implemented virtual learning where employees are able to access a learning portal Company-wide, as an enhancement to our knowledge management system.

Corporate Governance

As with previous years, the Board of Directors, Board of Commissioners and various Committees worked closely together to comply with and adopt corporate governance principles to accommodate the regulatory requirements of the Indonesia Stock Exchange (“BEI”), the Indonesia’sCapital Market and Financial Services Authority (“OJK”),and other regulatory requirements as well as continued to regulate and improve its corporate governance structure. We continue to regulate our internal management and operation in a strict manner in accordance to the Company’s Articles of Association.

Page 33: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 31

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Kami mengerti bahwa tata kelola korporasi adalah hal yang kritis untuk mencapai sasaran korporasi, menciptakan nilai jangka panjang bagi Perusahaan dan memaksimalkan jumlah pengembalian untuk para pemegang saham dengan menyediakan beragam layanan finansial kepada para pelanggan kami. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Kami selalu aktif dalam melayani masyarakat, karena kami percaya bahwa selain memiliki sasaran yang bernilai ekonomis, kami juga ingin memenuhi tujuan-tujuan di bidang sosial dan lingkungan. Pada tahun buku 2013, kami terus memperkuat kegiatan kemasyarakatan Perusahaan melalui berbagai inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan, berfokus pada bidang-bidang utama seperti pendidikan, kesehatan dan lingkungan; baik di kantor pusat maupun kantor cabang. Dalam bidang pendidikan, kami memberikan beasiswa kepada para mahasiswa yang tengah menjalani pendidikan S1 di berbagai universitas setempatdiPulauJawa.Kamijugamensponsorikaryawanlulusan diploma atau SMA untuk melanjutkan pendidikan mereka. Untuk bidang kesehatan, kami mensponsorikegiatan operasi bagi pasien cacat celah bibir dan celah langit-langit mulut yang berasal dari keluarga kurang mampu, bekerja sama dengan Yayasan Citra Baru, dan terakhir serta tak kalah pentingnya, program Adopsi Pohon dari para karyawan untuk mendukung kampanye “Kantor Hijau”dikompleksgedungbaruKantorPusatPerusahaandi BSD City, Tangerang Selatan.

Prospek 2014

Kami memperkirakan bahwa tahun mendatang akan kembali menjadi tahun yang menantang, dengan adanya pergantian pimpinan politik di negeri ini dan juga iklim likuiditas keuangan yang berpotensi mengalami pengetatan yang sebagian besar disebabkan oleh ketidakpastian makro eksternal yang mempengaruhi Indonesia. Keprihatinan utama kami di tahun mendatang dapat disimpulkan dengan naiknya biaya subsidi bahan bakar, mata uang dan suku bunga. Oleh karena itu, kami berharap untuk dapat melanjutkan rencana-rencana ekspansi walaupun berjalan lebih lambat yang disebabkan oleh kondisi perekonomian, dan terus membangun bisnis kami secara lebih beragam untuk berfokus pada produk-produk yang lebih membawa keuntungan.

We see effective corporate governance as critical to achieving corporate goals, create long-term value of the Company and maximize the total return to shareholders through providing broad scope of financial services to our customers.

Corporate Social Responsibility

We have always been active in serving our community, as we believe that in addition to our economic goals, we also pursue social and environmental objectives. In the year 2013 we continued to strengthen our corporate citizenship efforts through various Corporate Social Responsibility initiatives, focused on key areas like education, healthcare and environmental; both at the head office as well as the branch level. In terms of education, we gave out scholarships for students to pursue their bachelor degree with well known local universities in Java.We also sponsored ouremployees who have completed their diplomas or high school education to further their education. For healthcare, we sponsored surgeries for cleft lip and cleft palate patients coming from underprivileged families in collaboration with Citra Baru Foundation, and last but not least, a Tree Adoption programmewithemployeestosupportthe“GreenOffice”campaign at the Company’s new Head Office complex in BSD City, South Tangerang.

Prospects for 2014

We envision the coming year to be yet another challenging one, with the change in political leadership in our country as well as a potentially tightening liquidity climate due by large to external macro uncertainties affecting Indonesia. Our key concerns for the coming year are best summed up as the soaring cost of fuel subsidy, currency and interest rates. Having said that, we hope to continue our expansion plans, albeit at a slower pace given the economic landscape, and continue to build our business mix to focus on more profitable products.

Page 34: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk32

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Sebagai penutup, kinerja kami pada tahun buku 2013 adalah bukti ketangguhan kami menghadapi kondisi tidak bersahabat selama tahun tersebut, dan saya ingin berterima kasih kepada seluruh karyawan kami yang bekerja dengan penuh dedikasi di seluruh negeri ini atas kerja keras, kedisiplinan dan pengabdian mereka. Walaupun kondisi tahun 2013 begitu menantang, kami berhasil muncul menjadi perusahaan yang lebih tangguh. Dan, yang terpenting, saya percaya bahwa kami berada di posisi yang lebih baik untuk bertumbuh. Kami berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah membimbing dan melindungi bisnis kami selama tahun 2013 dan terus berdoa serta mohon bimbingan-Nya untuk tahun 2014.

In closing, our performance in the year 2013 is testament how resilient we are against the headwinds that came our way during the year, and I want to thank our dedicated staff around the country for their hard work, discipline and dedication. While this past year was challenging, we have emerged an even stronger company. And, most important, I believe we are better positioned for growth. We thank the Almighty God for guiding and protecting our business in 2013 and continue to pray and seek His guidance for 2014.

Francis Lay Sioe HoPresiden Direktur

President Director

Sambutan Presiden DirekturMessage from the President Director

Page 35: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 33

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Page 36: Building a GREAT Franchise

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

2013

Penghargaan dan PencapaianAwards and Achievements

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk34

Penghargaan Corporate Image Award 2013 dari majalah Bloomberg Businessweek dan Frontier Consulting Group untuk “The Best in Building and ManagingCorporateImage”kategoriHeavy Equipment Leasing (Sewa Pembiayaan Alat Berat), berdasarkan hasil survei Indonesia’s Most Admired Companies (IMAC) 2013

Awarded the Corporate Image Award 2013 by Bloomberg Businessweek magazine and Frontier Consulting Group for “The Best in Building and Managing CorporateImage”inHeavyEquipmentLeasing category, based on the Indonesia’s MostAdmiredCompanies(“IMAC”)2013survey results

Penghargaan Rekor Bisnis (ReBi) 2013 dari Tera Foundation, Harian Seputar Indonesia dan didukung oleh Frontier Consulting Group sebagai “Perusahaan Multifinance dengan Layanan ‘One Stop Service’ TelecenterTerlengkapdiIndonesia”

Awarded the 2013 Rekor Bisnis (Business Recordor“ReBi”)byTera Foundation, Seputar Indonesia Daily and supported by Frontier Consulting Group as “The Multifinance Company with the Most Comprehensive ‘One Stop Service’ of TelecentreServicesinIndonesia”

Penghargaan Tokoh Finansial Indonesia 2013 dari majalah Investor yang diberikan kepada Bapak Francis Lay Sioe Ho, Presiden Direktur BFI, yang mendapatkan nominasi sebagai “Top Executive of MultifinanceCompany”

Awarded the 2013 Tokoh Finansial Indonesia (Indonesia’s Financial Figure) by Investor magazine presented to Mr. Francis Lay Sioe Ho, Presiden Director of BFI, in which he was nominated as the “Top ExecutiveofMultifinanceCompany”

Perusahaan Multifinance dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus Tahun 2012 dan Peringkat Sepuluh Besar Perusahaan Multifinance Terbaik oleh majalah Infobank

Multifinance Company with Excellent Financial Performance in 2012 and ranked Top Ten of The Best Multifinance Company by Infobank magazine

Tropi Emas untuk Perusahaan Multifinance dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus Selama Lima Tahun Berturut-turut (2008-2012) oleh majalah Infobank

Golden Trophy for Multifinance Company with Excellent Financial Performance in Five Years Consecutively (2008-2012) by Infobank magazine

Page 37: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 35

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Peringkat Sepuluh Besar Perusahaan Multifinance Terbaik Tahun 2011 oleh majalah Investor

Ranked Top Ten of The 2011 Best Multifinance Company by Investor magazine

Penghargaan 2011 Indonesian Human Capital Study (IHCS) dari Dunamis Human Capital dan majalah Business Review dalam dua kategori: The Best for Human Capital Initiative Employee Self Service dan The Best for CEO Commitment

Awarded the 2011 Indonesian Human Capital Study (IHCS) from Dunamis Human Capital and Business Review magazine in two categories: The Best for Human Capital Initiative Employee Self Service and The Best for CEO Commitment

Perusahaan Multifinance dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus Tahun 2011 dan Perusahaan Multifinance Terbaik oleh majalah Infobank

Multifinance Company with Excellent Financial Performance in 2011 and The Best Multifinance Company by Infobank magazine

Peringkat Sepuluh Besar Perusahaan Multifinance Terbaik Tahun 2010 oleh majalah Investor

Ranked Top Ten of The 2010 Best Multifinance Company by Investor magazine

Tropi Emas untuk Perusahaan Multifinance dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus Selama Lima Tahun Berturut-turut (2007-2011) oleh majalah Infobank

Golden Trophy for Multifinance Company with Excellent Financial Performance in Five Years Consecutively (2007-2011) by Infobank magazine

Perusahaan Multifinance dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus Tahun 2010 dan Perusahaan Multifinance Terbaik oleh majalah InfoBank

Multifinance Company with Excellent Financial Performance in 2010 and The Best Multifinance Company by InfoBank magazine

Tropi Emas untuk Perusahaan Multifinance dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus Selama Lima Tahun Berturut-turut (2006-2010) oleh majalah Infobank

Golden Trophy for Multifinance Company with Excellent Financial Performance in Five Years Consecutively (2006-2010) by Infobank magazine

Perusahaan Pembiayaan Terbaik 2011 kategori aset di atas Rp500 miliar oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)

The 2011 Best Multifinance Company for the category of asset above IDR500 billion by the Indonesian Financial Services Association (APPI)

Peringkat Sepuluh Besar “Top 40 A-List PerusahaanTerbuka”danmeraihpenghargaan“BestoftheBestAwards2011”darimajalahForbes Indonesia

Ranked Top Ten of “Top 40 A-List Listed Companies”andawarded“BestoftheBestAwards2011”fromForbes Indonesia magazine

2012

2011

Page 38: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk36

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Peringkat Sepuluh Besar Perusahaan Multifinance Terbaik Tahun 2010 oleh majalah Investor (kategori aset di atas Rp2 triliun sampai 5 triliun)

Ranked Top Ten of The 2010 Best Multifinance Company by Investor magazine (the category of asset above IDR2 trillion until 5 trillion)

Perusahaan Multifinance dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus Tahun 2009 oleh majalah Infobank

Multifinance Company with Excellent Financial Performance in 2009 by Infobank magazine

Penerbit Obligasi Terbaik 2010 kategori Emiten Obligasi Keuangan Pendatang Baru, penerbit Obligasi BFI Finance Indonesia II Tahun 2009 Seri C, oleh majalah Investor

The 2010 Best Bonds Issuer for the category of Issuer of Financial Bonds Newcomer, the issuer of BFI Finance Indonesia II Year 2009 C Series’ Bonds, by Investor magazine

Tropi Emas untuk Perusahaan Multifinance dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus Selama Lima Tahun Berturut-turut (2005-2009) oleh majalah Infobank

Golden Trophy for Multifinance Company with Excellent Financial Performance in Five Years Consecutively (2005-2009) by Infobank magazine

Salah satu dari 50 Perusahaan Emiten Terbaik dalam Penerapan Tata Kelola Korporasi yang Baik (GCG) yang diselenggarakan oleh Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) bekerja sama dengan majalah Investor dalam The 2nd Annual IICD Corporate Governance Award

One of the Best 50 Corporate Issuers in the GCG Implementation based on the assessment conducted by Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) in collaboration with Investor magazine in The 2nd Annual IICD Corporate Governance Award

Perusahaan Pembiayaan Terbaik 2010 kategori aset di atas Rp500 miliar oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)

The 2010 Best Multifinance Company for the category of asset above IDR500 billion by the Indonesian Financial Services Association (APPI)

2010

Penghargaan dan PencapaianAwards and Achievements

Page 39: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 37

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Penghargaan “Anugerah Business Review 2009”darimajalahBusiness Review dalam empat kategori, yaitu: Peringkat Pertama untuk Tata Kelola Korporasi (Good Corporate Governance) Terbaik, Peringkat Ketiga untuk Pemasaran Terbaik, Peringkat Ketiga untuk CEO Terbaik 2009, dan Peringkat Keempat untuk Korporasi Terbaik 2009

Awarded the “2009 Anugerah Business Review” from Business Review magazine in four categories: First Rank for the Best Good Corporate Governance (GCG), Third Rank for the Best Marketing, Third Rank for The Best CEO 2009, and Fourth Rank for the Best Corporation 2009

Peringkat Sepuluh Besar Perusahaan Multifinance Terbaik Tahun 2008 oleh majalah Infobank

Ranked Top Ten of The 2008 Best Multifinance Company by Infobank magazine

2009

Page 40: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk38

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Peristiwa Penting 20132013 Event Highlights

Page 41: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 39

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

> 20 Februari | February

Pencatatan Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap di Bursa Efek Indonesia (BEI).

The registration of Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap at the Indonesia StockExchange(“BEI”).

> 16 Mei | May

PenyelenggaraanRapatUmumPemegangSaham(RUPS)TahunandanLuarBiasadiJakarta.

The Annual and Extraordinary General MeetingofShareholders(“GMS”)washeldinJakarta.

> 5 April | April

Acara penandatanganan pemberian Fasilitas Kredit Sindikasi antara empat Bank Pembangunan Daerah (BPD), yaitu Bank DKI, BankKaltim,BankKalbardanBankJambi,denganBFIdiJakarta.BankDKIbertindaksebagai Lead Arranger.

The signing ceremony of Syndicated Loan Facility agreement between four Regional Development Banks, namely Bank DKI, Bank Kaltim,BankKalbarandBankJambi,andBFIinJakarta.BankDKIactedastheLeadArranger.

> 30 Mei | May

Efektif sejak 30 Mei 2013, alamat domisili dan tempat kedudukan Kantor Pusat PT BFI Finance Indonesia Tbk pindah ke alamat baru di BFI Tower, Sunburst CBD Lot 1.2, Jl.Kapt.SoebijantoDjojohadikusumo, BSD City, Tangerang Selatan 15322.

Effective since 30 May 2013, the domicile and location of Head Office of PT BFI Finance Indonesia Tbk move to the new address at BFI Tower, Sunburst CBD Lot 1.2, Jl.Kapt.SoebijantoDjojohadikusumo, BSD City, South Tangerang 15322.

> 11 Juni | June

BFI menerima penghargaan Corporate Image Award 2013 dari majalah Bloomberg Businessweek dan Frontier Consulting Group untuk “The Best in Building and Managing CorporateImage”kategoriHeavy Equipment Leasing (Sewa Pembiayaan Alat Berat) di Jakarta,berdasarkanhasilsurveiIndonesia’s Most Admired Companies (IMAC) 2013.

BFI received the Corporate Image Award 2013 by Bloomberg Businessweek magazine and Frontier Consulting Group for “The Best in Building and Managing Corporate Image”inHeavyEquipmentLeasingcategoryinJakarta,basedontheIndonesia’sMostAdmiredCompanies(“IMAC”)2013surveyresults.

> 7 April | April

Perayaan ulang tahun BFI ke-31 tahun dan peluncuran Nilai-Nilai Dasar BFI yang baru yaitu GREAT.

The celebration of BFI’s 31st anniversary and launching of BFI’s new Core Values called GREAT.

> 25 Juni | June

Acara penandatanganan pemberian fasilitas pinjamanberjangkaantaraJAMitsuiLeasing,Ltd.dariJepangdenganBFIdiTangerangSelatan.

The signing ceremony of term loan facility agreementbetweenJAMitsuiLeasing,Ltd.fromJapanandBFIinSouthTangerang.

> 28 November | November

PenyelenggaraanPaparanPublikdiJakartauntuk menyampaikan hasil kinerja bisnis Perusahaan hingga triwulan ke-3 tahun 2013.

ThePublicExposewasheldinJakartatopresent the Company’s results of business performance until the 3rd quarter of 2013.

> 4 September | September

Partisipasi BFI dalam peringatan Hari Pelanggan Nasional 2013 bertema “Smile fromHEART”dikawasanBSDCity,Tangerang Selatan.

The participation of BFI to commemorate the 2013 National Customer Day with theme “SmilefromHEART”inBSDCityarea,SouthTangerang.

> 4 Desember | December

BFI menerima penghargaan Tokoh Finansial Indonesia 2013 dari majalah Investor yang diberikan kepada Bapak Francis Lay Sioe Ho,PresidenDirekturBFI,diJakarta.Beliaumendapatkan nominasi sebagai “Top ExecutiveofMultifinanceCompany.”

BFI received an award of the Tokoh Finansial Indonesia 2013 (Indonesia’s Financial Figure) by Investor magazine presented to Mr. Francis Lay Sioe Ho, Presiden Director of BFI, inJakarta.Hewasnominatedasthe“TopExecutiveofMultifinanceCompany.”

> 27 November | November

BFI menerima penghargaan Rekor Bisnis (ReBi) 2013 dari Tera Foundation, Harian Seputar Indonesia dan didukung oleh Frontier Consulting Group sebagai “Perusahaan Multifinance dengan Layanan ‘One Stop Service’TelecenterTerlengkapdiIndonesia”diJakarta.

BFI received an award of 2013 Rekor Bisnis(BusinessRecordor“ReBi”)byTera Foundation, Seputar Indonesia Daily and supported by Frontier Consulting Group as “The Multifinance Company with the Most Comprehensive ‘One Stop Service’ of TelecentreServicesinIndonesia”inJakarta.

> 30 Agustus | August

BFI menerima penghargaan dari majalah Infobank sebagai salah satu dari Sepuluh Besar Perusahaan Multifinance Terbaik di Indonesia dalam acara “Infobank MultifinanceAwards2013”diBatam,Provinsi Kepulauan Riau. Perusahaan juga menerima Tropi Emas untuk Perusahaan Multifinance dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus selama lima tahun berturut-turut (2008-2012).

BFI received an award from Infobank magazine as one the Top Ten of the Best Multifinance Companies in Indonesia at the event of “Infobank Multifinance Awards 2013”inBatam,RiauIslandsProvince.The Company also received the Golden Trophy for Multifinance Company with Excellent Financial Performance in five years consecutively (2008-2012).

Page 42: Building a GREAT Franchise

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk40

Sekilas PerusahaanCompany at a Glance

BFI memfokuskan kegiatan bisnisnya pada Pembiayaan Konsumen untuk kendaraan-kendaraan roda empat dan roda dua, serta membiayai alat-alat berat melalui Sewa Pembiayaan. BFI focuses its business in Consumer Financing of four- and two-wheeled vehicles, and also does Finance Lease of heavy equipment.

Memikul Rejeki

Rezky Parulian Sihombing

Page 43: Building a GREAT Franchise

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 41

Page 44: Building a GREAT Franchise

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk42

Sejarah PerusahaanCompany History

Page 45: Building a GREAT Franchise

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 43

Berdiri tahun 1982 sebagai perusahaan patungan dengan Manufacturer Hanover Leasing Corporation, Amerika Serikat, PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFI) merupakan salah satu perusahaan pembiayaan tertua di Indonesia. Pada tahun 1986, PT Bank Umum Nasional dan Essompark Ltd., Hong Kong, mengambil alih kepemilikan Manufacturer Hanover Leasing Corporation dalam Perusahaan. Pada tahun 1990, Perusahaan mengubah izin operasi untuk menjalankan usaha multifinance dan berganti nama menjadi PT Bunas Finance Indonesia. Pada tahun yang sama Perusahaan berganti status menjadi perusahaan publik setelah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta(BEJ)danBursaEfekSurabaya(BES).BFIadalahsalah satu perusahaan pembiayaan yang pertama kali menjadi perusahaan publik di tahun 1990.

Melewati krisis ekonomi di Asia, yang berawal di tahun 1997, BFI berhasil melakukan restrukturisasi hutang lebih cepat pada tahun 2001 dan tanpa melalui program bantuan pemerintah dan nama Perusahaan diubah menjadi PT BFI Finance Indonesia Tbk. Saat ini BFI menjadi perusahaan publik Indonesia yang secara mayoritas dimiliki oleh pihak asing, sebagian besar adalah lembaga keuangan terkemuka. BFI telah menjadi perusahaan penyedia jasa pembiayaan yang ternama, kokoh dari segi keuangan dan operasional.

BFI memfokuskan kegiatan bisnisnya pada Pembiayaan Konsumen untuk kendaraan-kendaraan roda empat dan dua, dengan target ke masyarakat golongan ekonomi menengah dan menengah ke bawah. Perusahaan juga membiayai alat berat dan non-alat berat melalui Sewa Pembiayaan. Secara geografis, bisnis Perusahaan tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dan menjadi salah satu dari perusahaan-perusahaan pembiayaan dengan bisnis paling beragam di negeri ini.

Founded in 1982 as a joint venture with Manufacturer HanoverLeasingCorporationoftheUSA,PTBFIFinanceIndonesiaTbk.(“BFI”)isoneoftheoldestmultifinancecompanies in Indonesia. In 1986, PT Bank UmumNasional and Essompark Ltd. of Hong Kong acquired Manufacturer Hanover Leasing Corporation’s stake in the Company. In 1990, the Company was given the operating license to run a multifinance company and was renamed PT Bunas Finance Indonesia. In the same yeartheCompanywentpublicandlistedontheJakartaand Surabaya Stock Exchanges. BFI became one of the first multifinance companies that went public in 1990.

Following the Asian financial crisis, which started in 1997, BFI successfully managed to restructure its debts in 2001 without the government’s bailout program and the Company’s name was changed to PT BFI Finance Indonesia Tbk. Today BFI is majority owned by foreign investors, many of which are leading financial institutions. BFI has become a reputable financial provider, strong both financially and operationally.

BFI focuses its business in the Consumer Financing of four- and two-wheeled vehicles, targeted at the middle and lower-middle segment of the economy. It also does Finance Lease of heavy equipment and non-heavy equipment. Geographically, its business spans all across Indonesia, and is one of the most diversified multifinance players in the country.

Page 46: Building a GREAT Franchise

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk44

Perusahaan menjalankan kegiatan pembiayaan dalam bentuk:• PembiayaanKonsumen• SewaPembiayaan

Pembiayaan Konsumen adalah kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan pembayaran secara angsuran.

Sewa Pembiayaan (Finance Lease) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal secara sewa guna usaha dengan hak opsi untuk digunakan olehPenyewaGunaUsaha (Lessee) selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara angsuran.

Kedua definisi tersebut di atas berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 84/PMK.012/2006.

The Company provides financing activities in the form of:

• ConsumerFinancing• FinanceLease

Consumer Financing is financing activities for the procurement of goods based on the needs of consumers with payments by installment basis.

Finance Lease is financing activities in the form of supply of capital goods in the way of lease with option rights to be used by a Lessee for a certain period of time based on payments by installment basis.

The two definitions mentioned above are based on the Minister of Finance Regulation No. 84/PMK.012/2006.

Kegiatan UsahaBusiness Activities

Page 47: Building a GREAT Franchise

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 45

Page 48: Building a GREAT Franchise

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk46

Menjadi mitra solusi keuangan yang terpercaya yang turut berkontribusi terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat

• Menyediakansolusikeuanganyangterpercaya dan efektif kepada pelanggan kami

• Mencapaitingkatpengembalianmodal yang superior dan menciptakan gambaran positif di pasar modal

• Menyediakantempatkerjayangkondusif, adil dan menantang yang akan mendorong potensi terbaik dari para karyawan

• Membangunhubungankemitraanjangka panjang dengan mitra bisnis kami berdasarkan saling percaya dan menguntungkan

• Memberikankontribusiyangpositifbagi masyarakat di mana kami beroperasi

Visi

Misi

To become a trusted partner in financial solutions that contributes for the enhancement of people’s standard of living

• Toprovidereliableandeffectivefinancial solutions to our customers

• Todeliversuperiorreturn-on-investment and to create a positive image in capital market

• Toprovideaconducive,fairandchallenging workplace to unleash the best potential of our employees

• Tobuildalong-termpartnershipwith our business partners based on mutual trust and benefit

• Tocontributepositivelytothesociety where we operate

Vision

Mission

Visi, Misi dan Nilai-Nilai DasarVision, Mission and Core Values

Page 49: Building a GREAT Franchise

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 47

Grow and Improve Continuously Giat Memperbaiki Diri Secara Berkesinambungan

Respect and Care Realisasikan Saling Menghormati dan Peduli

Excellent Service Ekstra Layanan kepada Pelanggan Internal dan Eksternal

Absolute IntegrityAbsolut dalam Integritas

Trust and Team Spirit Tim Kerja yang Solid dan Saling Percaya

G

R

E

A

T

Nilai-Nilai DasarCore Values

Page 50: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk48

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Tinjauan BisnisBusiness Overview

BFI adalah salah satu dari perusahaan pembiayaan paling beragam dalam hal penawaran produk, di mana hal ini penting bagi Perusahaan untuk bersaing di pasar yang dinamis

BFI is one of the most diversified multifinance companies in terms of product offerings, which is important for it to compete in an ever-changing market

Menyendiri di Pinggir Trikora, Pulau Bintan

Mutqinuddin

Page 51: Building a GREAT Franchise

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 49

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Page 52: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk50

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Produk-Produk KamiOur Products

Page 53: Building a GREAT Franchise

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 51

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Saat ini BFI menawarkan jasa Pembiayaan Konsumen untuk kendaraan roda empat baru maupun bekas dan kendaraan roda dua bekas melalui dealer dan non-dealer, serta Sewa Pembiayaan untuk alat berat dan non-alat berat.

PEMBIAYAAN KONSUMEN

Pembiayaan Konsumen dapat didefinisikan secara umum sebagai produk jasa pembiayaan kendaraan roda empat baru melalui dealer, kendaraan roda empat bekas melalui dealer dan non-dealer, serta kendaraan roda dua bekas non-dealer (definisi non-dealer mengacu pada bisnis langsung dari Perusahaan). Perusahaan juga memulai pembiayaan perumahan, namun masih dalam jumlah yang sangat kecil. Pada tahun 2013, Pembiayaan Konsumen memberikan kontribusi60,1%dariJumlahPendapatan(lihatTabel3 pada bab Pembahasan dan Analisa Manajemen).

Pembiayaan Kendaraan Roda Empat Baru dan Bekas (Berasal dari Dealer)

Pembiayaan kendaraan roda empat yang berasal dari rekanan dealer (disebut Kredit Cicilan Mobil atau KCM) telah menjadi bisnis inti di BFI selama lebih dari dua puluh tahun. Produk ini menyediakan pembiayaan untuk kendaraan roda empat baru dan bekas. Kami menyediakan pembiayaan bagi para pelanggan melalui rekanan dealer kendaraan roda empat dengan jangka waktu pembiayaan mulai 1 hingga 4 tahun dengan suku bunga tetap.

BFI currently offers Consumer Financing of new and used four-wheelers and used two-wheelers through dealers and non-dealers, as well as Finance Lease of heavy equipment and non-heavy equipment.

CONSUMER FINANCING

Consumer Financing can be broadly defined as financing of new four-wheelers through dealers, used four-wheelers through dealers and non-dealer, and used two-wheelers through non-dealer (non-dealer refers to direct business originated by the Company). The Company has also started mortgage financing, but this business is currently still very small. In 2013, Consumer Financing accounted for 60.1% of Total Income (see Table 3 in the Management Discussion and Analysis chapter).

New and Used Four-Wheeler Financing (Dealer Originated)

Four-wheeler financing through dealers (known as Kredit Cicilan Mobil or “KCM”) has been BFI’s core business for over twenty years. This includes both new and used four-wheelers. We provide financing to end users through four-wheeler dealerships for tenors ranging from 1 to 4 years at a fixed rate.

...jaringan distribusi Perusahaan yang luas, kecepatan proses aplikasi dan kedekatan dengan para pelanggan memberikan keunggulan tersendiri......the Company’s extensive distribution network, speedy processing and proximity to the customers have given us a competitive edge...

Page 54: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk52

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Penjualan kendaraan roda empat terus mengalami pertumbuhan di tahun 2013. Perusahaan-perusahaan pembiayaan lain dan bank-bank komersial masih menjadi salah satu dari kompetitor terkuat di sektor ini, di mana mereka menerapkan strategi penetapan harga yang kompetitif sebagai keunggulan mereka. Walaupun demikian, jaringan distribusi Perusahaan yang luas, kecepatan proses aplikasi dan kedekatan dengan para pelanggan memberikan keunggulan tersendiri saat harus bersaing dengan bank-bank dan perusahaan-perusahaan pembiayaan lain. KCM dipasarkan di 160 kantor cabang kami atau 67,8% dari jumlah outlet kami di seluruh Indonesia. Rendahnya tingkat penetrasi kendaraan roda empat dan kuatnya permintaan akan kendaraan roda empat yang masih berlanjut di Indonesia memberikan dampak yang bagus bagi bisnis kami, dan kami optimis bahwa bisnis ini akan terus menguat.

Pembiayaan Kendaraan Roda Empat Bekas dan Roda Dua Bekas (Non-Dealer)

Pembiayaan non-dealer diperkenalkan untuk melayani kebutuhan para pelanggan secara langsung (para pemilik kendaraan roda empat dan roda dua) yang memerlukan pembiayaan tanpa melalui perantaraan dealer otomotif. Hal ini termasuk para pelanggan yang sebelumnya sudah menjadi pelanggan BFI lebih dulu dengan melakukan transaksi repeat order, transaksi-transaksi baru yang bersumber dari referensi sesama pelanggan (program Customer-Get-Customer), atau melalui agen-agen penjualan lepas dan telesales call centre. BFI berkomitmen untuk terus mengembangkan bisnis non-dealer dalam rangka melakukan diversifikasi sumber bisnis Perusahaan. Target pemasaran untuk produk ini adalah kalangan masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. Berbagai paket pemasaran produk yang inovatif dan waktu proses yang cepat membantu BFI dalam bersaing di pasar dengan para kompetitor yang jumlahnya terus bertambah.

Four-wheeler sales saw growth in 2013. Other multifinance companies and commercial banks remain one of our largest competitors in this sector, using competitive pricing strategies to their advantage. Nonetheless, the Company’s extensive distribution network, speedy processing and proximity to the customers have given us a competitive edge when competing with banks and other multifinance companies. KCM is offered at our 160 branches or 67.8% of our total outlets nationwide. Low four-wheeler penetration rates and continued strong demand for four-wheelers in Indonesia augurs well for our business, and we are optimistic that this business will continue to grow from strength to strength.

Used Four-Wheeler and Used Two-Wheeler Financing (Non-Dealer)

Non-dealer originated financing was introduced to cater the needs of end customers (owners of four-wheelers and two-wheelers) that require financing without involving the automotive dealer as the middlemen. This includes customers who have been BFI’s existing customers by conducting repeat-order transactions, the new transactions sourced through customer referrals (Customer-Get-Customer program), or via the freelance sales agents and call centre telesales. BFI continues to be committed to the growth of non-dealer business to diversify the Company’s origination channels. The Company’s target market for this product is the middle-low income group. Innovative product packages and quick processing time help BFI to compete with the growing number of competitors in the market.

Produk-Produk KamiOur Products

Page 55: Building a GREAT Franchise

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 53

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

SEWA PEMBIAYAAN

Bisnis Sewa Pembiayaan Perusahaan meliputi jasa keuangan yang terutama ditujukan bagi pengguna alat-alat berat dan mesin-mesin. Pelanggan Sewa Pembiayaan BFI terutama berasal dari sektor pertambangan, konstruksi, perkebunan, perdagangan dan distribusi. Sewa Pembiayaan memberikan kontribusi 20,2% dari Jumlah Pendapatan pada tahun2013 (lihat Tabel 3 pada bab Pembahasan dan Analisa Manajemen). Sehubungan dengan adanya permasalahan di bidang komoditas selama tahun tersebut, Perusahaan telah melakukan diversifikasi pada eksposur produk Sewa Pembiayaan yang melibatkan sektor-sektor bisnis di luar pertambangan. Pada tahun 2013, jumlah eksposur portofolio Sewa Pembiayaan di bidang pertambangan adalah sebesar 25,5% dibandingkan 29,5% pada tahun 2012.

FINANCE LEASE

The Company’s Finance Lease business comprises financial leases written mainly to users of heavy equipment and machineries. BFI’s customers in Finance Lease mainly came from mining, construction, plantation, trade and distribution sectors. Finance Lease constituted 20.2% of Total Income in 2013 (see Table 3 in the Management Discussion and Analysis chapter). Due to the headwinds in the commodities sector during the year, the Company has diversified its Finance Lease exposure to include more non-mining sectors. In 2013, the total Finance Lease porftolio exposure to mining was 25.5%, compared to 29.5% in 2012.

Page 56: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk54

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Strategi PemasaranMarketing Strategies

Fokus bisnis BFI adalah pelanggan di sektor ritel dan korporasi. Bisnis Pembiayaan Konsumen memerlukan jalinan relasi yang kokoh dengan rekanan dealer, agen dan tenaga telesales yang efektif, di samping staf yang terlatih dengan baik dan jaringan kantor cabang yang luas. Bisnis Sewa Pembiayaan membutuhkan jalinan relasi korporasi yang kokoh dan pemahaman yang mendalam mengenai sektor-sektor tertentu. Dengan demikian, pemasaran dan distribusi merupakan faktor penentu dari kesuksesan Perusahaan. Fungsi Pemasaran dari Perusahaan memegang peran sangat penting dalam usaha untuk memperluas jangkauan, memasuki pasar baru, mengantisipasi persaingan dan perubahan dalam tren bisnis, dan tak kalah pentingnya, berinovasi dengan menawarkan produk-produk baru. BFI adalah salah satu dari perusahaan pembiayaan paling beragam dalam hal penawaran produk, di mana hal ini penting bagi Perusahaan untuk bersaing di pasar yang dinamis. Dengan demikian, Perusahaan memanfaatkan berbagai saluran pemasaran dan sumber untuk membangun bisnisnya. Beberapa perangkat pemasaran dan sumber bisnis utama dibahas di bagian ini.

PERLUASAN JARINGAN CABANG

Jangkauandistribusikiranyamerupakanfaktorpalingvitaldalam memperluas bisnis Perusahaan – hingga saat ini,Perusahaanmemiliki236outletdiseluruhIndonesia–177kantor cabang dan 59 gerai. Outlet-outlet ini tersebar di seluruh Indonesia–20,8%beradadikawasanSumatera,12,7%di Jabodetabek, 35,6%di Jawa dan Bali, 11,4%di Kalimantan dan 19,5% di Sulawesi serta Indonesia Timur. Perusahaan terus memfokuskan kegiatan-kegiatan pemasarannya di luar Jawa, dan keberadaan jaringanPerusahaan di wilayah Indonesia Timur meningkat lebih dari 35% sejak tahun 2012. BFI berkomitmen untuk melanjutkan ekspansi jaringannya dalam rangka menjangkau pasar-pasar di Indonesia yang belum banyak ditembus. RELASI DENGAN DEALER

Salah satu perangkat utama dalam bisnis Pembiayaan Konsumen di BFI adalah mengelola relasi dengan dealer. BFI telah melakukan bisnis dengan basis referensi dealer selama 20 tahun terakhir dan dari waktu ke waktu telah membangun hubungan yang kokoh dengan rekanan-rekanan dealer kendaraan roda empat baru dan bekas. Hingga saat ini, Perusahaan telah menjalin relasi dengan lebih dari 2.000 rekanan dealer dan penjual perorangan di seluruh Indonesia, dan Perusahaan terus berupaya menjaga relasi tersebut dengan menciptakan berbagai

BFI’s business focuses are on both retail and corporate customers. Its Consumer Financing business requires strong relationships with dealers, agents and an effective telesales force, in addition to well-trained staff and wide branch network. Its Finance Lease business requires strong corporate relationships and in-depth understanding of specific sectors. Marketing and distribution are therefore key factors of its success. The marketing function of the Company plays a critical role in its effort to expand its reach, tap into new markets, anticipate competition and changes in business trends and last but not least, innovate with new product offerings. BFI is one of the most diversified multifinance companies in terms of product offerings, which is important for it to compete in an ever-changing market. As such, the Company utilizes a variety of marketing and origination channels to build its business. Some of BFI’s key marketing and origination tools are discussed in this section.

BRANCH NETWORK EXPANSION

Distribution reach is probably the most vital factor in expandingthisbusiness–todate,theCompanyhas236outlets across Indonesia – 177 branches and 59 kiosks.These outlets are spread across Indonesia – 20.8% inSumatera, 12.7% inGreater Jakarta, 35.6% in Java andBali, 11.4% in Kalimantan and 19.5% in Sulawesi as well as East Indonesia. The Company continues to focus its marketing efforts outside Java, and its presence in EastIndonesia has increased by over 35% since 2012. BFI is committed to continue expanding its network to reach out to less penetrated markets within Indonesia.

DEALER RELATIONSHIPS

One of the key tools of BFI’s Consumer Financing business is managing dealer relationships. BFI has been doing dealer-referred business for the last 20 years and over time has built strong relationships with both new and used four-wheeler dealerships. To date, the Company has alliances with over 2,000 dealerships and individual sellers around Indonesia, and it continually strives to maintain these relationships by inventing various programs to incentivize its dealers and in the long run enrich these relationships. These programs include, amongst others, incentive reward tours overseas,

Page 57: Building a GREAT Franchise

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 55

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

various dealer rewards with gifts, and an ongoing reward point system program. BFI considers dealers as its partners and also provides dealer training programs to better equip dealers to market its products to potential customers.

DATABASE MANAGEMENT AND TELESALES

Another marketing tool utilized is telesales, where the Company employs a third party telesales to solicit prospective customers to buy its products and services by delivering a sales pitch through phone calls, short messaging service (SMS), as well as the 500018 hotline number. Prospective customers are identified through BFI’s existing customer database, and also through databases collected through our internal sales teams. This tool helps the Company reach out to a larger audience in different territories, in less time and without the need to deploy a larger sales force, hence playing a part in keeping overheads lower. It also enables the Company to quickly distinguish between sales prospects from non-prospects, hence improving the efficiency of its physical sales and survey force. In order to make telesales more successful, the Company also continually strives to improve its database management skills, where more effort is placed on rigorous manipulation and analysis of data to identify credit quality, trends and preferences of potential customers, so the Company can deploy more targeted marketing efforts for different buckets of potential customers.

AGENT RELATIONSHIPS

BFI also relies on agent referrals for its Consumer Financing business, especially related to used four- and two-wheeler financing. Agents are independent parties (usually small business owners) engaged by the Company to help market BFI products to their network of customers or friends and earn commissions and bonuses on successful referrals. To date, the Company has over 50,000 registered agents.

program untuk memberikan insentif bagi para rekanan dealer dan memperkaya hubungan yang telah terjalin dalam jangka panjang. Program-program tersebut meliputi, antara lain, insentif hadiah wisata ke luar negeri, berbagai penghargaan dealer berwujud hadiah barang, dan program penghargaan dengan sistem pengumpulan poin berhadiah. BFI menganggap para dealer sebagai mitra dan turut memberikan program-program pelatihan bagi dealer yang bertujuan untuk memberikan kelengkapan yang lebih baik bagi mereka dalam memasarkan produk-produknya ke pelanggan potensial.

MANAJEMEN DATABASE DAN TELESALES

Perangkat pemasaran lainnya yang dipergunakan adalah telesales, di mana Perusahaan mempekerjakan tenaga telesales dari pihak ketiga dalam menjaring calon pelanggan untuk membeli produk dan jasa dengan memberikan promosi penjualan melalui telepon, layanan pesan singkat (SMS), serta nomor hotline 500018. Calon pelanggan diidentifikasi melalui database pelanggan BFI yang telah ada sebelumnya, dan juga melalui database yang dikumpulkan oleh tim penjualan internal di Perusahaan. Perangkat ini membantu Perusahaan untuk menjangkau konsumen yang lebih luas di wilayah yang berbeda, menghemat waktu dan tanpa perlu mengerahkan tenaga penjualan yang lebih besar, sehingga berperan dalam menjaga biaya overhead lebih rendah. Hal ini juga memungkinkan Perusahaan untuk membedakan secara cepat antara prospek penjualan dengan non-prospek, sehingga meningkatkan efisiensi penjualan secara fisik dan armada survei. Dalam rangka lebih mensukseskan peran telesales, Perusahaan juga terus berupaya meningkatkan keterampilan manajemen database, di mana lebih banyak usaha ditempatkan dalam memperketat rekayasa dan analisa data untuk mengidentifikasi kualitas kredit, tren dan preferensi pelanggan potensial, sehingga Perusahaan dapat mengerahkan lebih banyak upaya pemasaran yang ditargetkan untuk berbagai klasifikasi yang berbeda dari para pelanggan potensial.

RELASI DENGAN AGEN

BFI juga bergantung pada referensi para agen untuk bisnis Pembiayaan Konsumen, khususnya berkaitan dengan pembiayaan kendaraan roda empat dan roda dua bekas. Agen tersebut adalah pihak independen (biasanya pemilik usaha kecil) yang dilibatkan oleh Perusahaan untuk membantu memasarkan produk BFI ke dalam jaringan pelanggan atau kenalan mereka dan mendapatkan komisi

Page 58: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk56

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

serta bonus atas referensi-referensi yang sukses. Hingga saat ini, Perusahaan memiliki lebih dari 50.000 agen yang terdaftar. Perangkat ini banyak digunakan untuk memasarkan pembiayaan kendaraan roda dua bekas, mengingat sifat pasar massal untuk produk ini dan oleh karena itu kebutuhan untuk memperluas jaringan di daerah pedesaan untuk meraih pangsa pasar yang lebih besar. Selain komisi dan bonus, program-program seperti Loyalty Program dengan Poin Reward, dan Program Star Club yang lebih eksklusif untuk agen-agen dengan pencapaian penjualan tertinggi diselenggarakan untuk memberikan insentif bagi para agen dan menanamkan loyalitas, serta meningkatkan produktivitas dan tingkat keberhasilan mereka. Perusahaan juga menyediakan program-program pelatihan untuk para agen, seperti sesi pelatihan untuk pengetahuan produk dan strategi pemasaran.

RELASI BISNIS KORPORASI

Sewa Pembiayaan adalah bisnis yang telah dijalankan BFI secara mendalam sejak Perusahaan didirikan. Strategi pemasaran yang digunakan untuk produk Sewa Pembiayaan sedikit berbeda dengan Pembiayaan Konsumen karena produk-produk Sewa Pembiayaan lebih bersifat korporasi. Dengan demikian, relasi dengan pihak pemasok dan pelanggan sangat penting dalam bisnis ini. Staf-staf pemasaran Perusahaan untuk Sewa Pembiayaan dan para pimpinan cabang terus berupaya untuk mempertahankan dan meningkatkan relasi mereka dengan para pemasok alat berat, armada truk dan kendaraan komersial lainnya untuk mengembangkan hubungan yang kokoh dan loyalitas di antara jaringan pemasok. Selain pelanggan tetap, pihak pemasok juga merupakan sumber utama pelanggan baru bagi Perusahaan. Adapun relasi terhadap pelanggan yang sudah ada sebelumnya, mereka juga dikelola secara baik oleh tenaga pemasaran dan pimpinan cabang di BFI. Transaksi repeat order yang tinggi dalam bisnis ini membuktikan adanya upaya-upaya pemasaran intensif yang dikerahkan ke database para pelanggan Perusahaan yang telah ada.

This tool is mostly used for used two-wheeler financing, considering the mass market nature of this product and therefore the need to cast wider nets in more rural areas to capture market share. Other than commissions and bonuses, programs such as Loyalty Programs with Reward Points, and a more exclusive Star Club Program for top achievers are conducted to incentivize agents to instill loyalty as well as improve productivity and success rates. The Company also provides training programs for agents, such as product knowledge and marketing strategy training sessions.

CORPORATE BUSINESS RELATIONSHIPS

Finance Lease is a business that BFI has been engaged in since the Company was founded. Marketing strategies employed for Finance Lease products are slightly different from Consumer Financing because Finance Lease products are more corporate in nature. Thus, supplier and existing customer relationships are very important in this business. The Company’s Finance Lease marketing officers and branch managers continually strive to maintain and improve their relationships with suppliers of heavy equipment, trucks and other commercial vehicles to develop stronger rapport and loyalty amongst its network of suppliers. Aside from repeat customers, suppliers are also a key source of new customers for the Company. As for existing customer relationships, they are also closely managed by BFI’s marketing force and branch managers. The high repeat-order transaction recorded for this business is testament to the intense marketing efforts deployed toward the Company’s existing customer database.

Strategi PemasaranMarketing Strategies

Page 59: Building a GREAT Franchise

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 57

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Page 60: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk58

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Kinerja OperasionalOperational Performance

Page 61: Building a GREAT Franchise

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 59

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Bagi BFI, fokus pada pengembangan operasional telah memberikan dampak langsung terhadap efisiensi kerja dan peningkatan produktivitas operasional.For BFI, the focus on operational development has given direct impact on work efficiency and increased operational productivity.

Untuk memastikan kinerja operasional Perusahaandapat tercapai dengan baik, maka Perusahaan menerapkan beberapa strategi operasional, sebagai berikut:• menjaga tata kelola korporasi yang baik serta

menyesuaikan nilai-nilai dasar Perusahaan dengan perkembangan bisnis saat ini;

• mengembangkankemampuanteknologiinformasiyang mendukung strategi bisnis Perusahaan; baik di bidang pemasaran, operasional maupun manajemen risiko; dan

• memberikan pelayanan pelanggan yang terbaikdan kemudahan akses pembayaran kepada para pelanggan.

Sebagai perusahaan yang berfokus di bidang jasa pembiayaan kendaraan bermotor, BFI sangat menyadari bahwa salah satu kunci sukses bisnis Perusahaan adalah kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, Perusahaan selalu berinisiatif mengembangkan kualitas layanan operasional yang dapat dirasakan langsung oleh para pelanggan, yaitu mendekatkan diri kepada pelanggan; baik secara fisik maupun virtual. Hal ini diimplementasikan dengan penambahan outlet usaha baru sebanyak 51 kantor cabang sepanjang tahun 2013, sehingga Perusahaan secara keseluruhan memiliki 177 kantor cabang dan 59 gerai di akhir tahun 2013.

To ensure that the operating performance of the Company is well achieved, the Company applied some operational strategies, as follows: • to keep good corporate governance and adjust

the Company’s Core Values with the present business development;

• todevelopthecapacityofinformationtechnologythat supports the Company’s business strategy; in marketing, operation as well as in risk management; and

• to provide the best service and easy paymentaccess to customers.

As a company focusing in motor vehicle leasing, BFI is much aware that one of the keys to successful business is customer satisfaction. Consequently, the Company always takes the initiative to develop the quality of operational service that is directly experienced by customers, that is by getting close to customer, either physicially or virtually. It is implemented by adding new business outlets up to 51 branches during the year 2013, so in total the Company has 177 branches and 59 kiosks by the end of 2013.

Page 62: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk60

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Kinerja OperasionalOperational Performance

Selaras dengan hal ini, Perusahaan juga telah mengembangkan unit khusus di kantor pusat yang berfungsi memantau dan melakukan supervisi terhadap kantor-kantor cabang yang baru dibuka, sehingga mereka dapat mencapai target bisnis dan operasional yang ditetapkan oleh kantor pusat. Selain itu juga telah dibentuk unit pengembangan operasi yang bertugas mengembangkan sistem pelayanan kepada pelanggan yang berbasis elektronik.

Beberapa layanan berbasis elektronik yang telah diimplementasikan Perusahaan meliputi:• Sistem Payment Point di mana pelanggan dapat

membayar angsuran bulanan melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM) atau teller bank serta jaringan lainnya, termasuk kantor pos dan waralaba ritel. Saat ini Perusahaan telah menjalin kerja sama dengan berbagai bank terkemuka di Indonesia maupun perusahaan ritel penyedia jasa Payment Point, seperti ATM BCA, ATM Bank Mandiri, Bank Permata, kantor pos, serta jaringan waralaba ritel Alfamart (termasuk di dalamnya jaringan ritel Alfa Midi, Lawson, Dan+Dan dan Alfa Express). Dengan adanya fasilitas Payment Point, pelanggan memiliki berbagai pilihan pembayaran dan tidak perlu datang langsung ke kantor cabang BFI hanya untuk melakukan pembayaran angsuran.

• Sistem penagihan pelanggan dengan menggunakanlayanan Electronic Data Capture (EDC), di mana pelanggan akan mendapatkan tanda terima langsung dari sistem EDC atas pembayaran yang dilakukan kepada staf kolektor BFI. Besarnya pembayaran yang telah diterima staf kolektor tersebut dapat dipantau langsung dari kantor pusat dan harus dipertanggungjawabkan secara harian.

• SMSperingatanyangterintegrasidenganCore System, di mana pelanggan yang pembayaran angsurannya akan jatuh tempo diingatkan secara otomatis agar dapat melakukan pembayaran secara tepat waktu.

• Teleoperationmelalui call centre; di mana Perusahaan telah mengembangkan sistem telecall untuk menghubungi pelanggan melalui telepon mengenai hal-hal sebagai berikut: - survei kepuasan pelanggan yang dikembangkan

untuk mengetahui kualitas pelayanan yang diberikan oleh BFI dan masukan-masukan lain dari pelanggan yang berkaitan dengan segala aspek pembiayaan yang dirasakan pelanggan (fungsi telesurvey);

In line with this condition, the Company has also developed a special unit at the head office for the function of monitoring and supervising the newly opened branches, so that they can achieve the business and operational targets established by the head office. In addition, the Company also established an operating development unit with the task to develop electronic-based services for customers.

Some electronic based services that have been implemented in the Company are as folows: • Payment Point system,where customers can pay the

monthly installment through Automated Teller Machine (ATM) or bank teller and other network, including post office and retail franchisee. Presently, the Company has established cooperation with various leading banks in Indonesia as well as retail companies providing Payment Points such as BCA ATM, Mandiri Bank ATM, Permata Bank, post office, and Alfamart retail franchisee network (inclusive retail network of Alfa Midi, Lawson, Dan+Dan and Alfa Express). With the existence of Payment Point facility, customers have various payment options and need not come directly to BFI branch just to make payment of installments.

• Customer’s collection systembyusingElectronicDataCapture (EDC), where customer will get direct receipt from EDC system for the payment made to the staff collector of BFI. The amount of payment received by the staff collector can be monitored directly from the head office and have to be accounted for on daily basis.

• WarningSMSwhichisintegratedwiththeCore System, where customer whose installment will soon be due is automatically reminded so that he/she can make payments in timely manner.

• Teleoperation through the call centre; where the Company has developed a telecall system to contact customers by phone regarding the following matters: - customer satisfaction survey that was developed

to know the quality of service rendered by BFI and other inputs from customers related to any financing aspects experienced by customers (telesurvey function);

Page 63: Building a GREAT Franchise

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 61

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

- cross checking data conformity in financing contracts recorded in the Company’s database and the field fact according to customers (teleaudit function) in order to update obsolete data and take preventive measures against potential fraud; and

- reminding customers that the maturity date of their installment has passed 1 to 3 days and following up to customers that have promised to pay but failed until the set deadline (telecollection function). Furthermore, the result of such follow up will be an input for the field collector staff to follow up further on the collection process.

- During 2013, based on the customers being contacted for reminder regarding their installments payment due date, 47,0% of them made payments after receiving the calls. There was an increase of 15.5% from 40.7% of response in 2012.

• Telesalesthroughcall centre; where the Company has its own operations, in the form of infrastructure of call centre as well as inbound and outbound system that can support any sales transaction. During the year 2013, telesales contributed new bookings of Rp1.31 trillion, up 17.3% from contribution in 2012 of Rp1.12 trilion.

For BFI, the implementation of operational development as mentioned above has given direct impact on work efficiency and increased operational productivity, amongst others, decreasing number of queue at the cashier in branches, decreasing risk of storing and remitting cash, decreasing risk of fraud, allocation of payment and reconciliation on electronic and online basis, decreasing rate of human error, decreasing customers’ complaints, and decreasing operational costs as the result of declining official travelling expenses for collection purposes to the customers.

- memeriksa kembali (cross check) kesesuaian data-data di kontrak pembiayaan yang tercatat pada database Perusahaan dengan kenyataan di lapangan menurut versi pelanggan (fungsi teleaudit) guna memperbarui data-data yang telah usang serta melakukan tindakan preventif terhadap potensi kecurangan (fraud); dan

- mengingatkan pelanggan yang jatuh tempo pembayaran angsurannya sudah melewati batas waktu antara 1 hingga 3 hari serta melakukan tindak lanjut kepada pelanggan yang telah memberikan janji pembayaran namun tidak dipenuhi setelah batas waktu yang ditetapkan (fungsi telecollection). Selanjutnya hasil tindak lanjut ini akan menjadi masukan bagi staf kolektor lapangan untuk menindaklanjuti proses penagihan selanjutnya.

- Dari pelanggan yang dapat dihubungi untuk diingatkan mengenai jatuh tempo pembayaran angsurannya selama tahun 2013, 47,0% melakukan pembayaran setelah dihubungi. Terdapat peningkatan sebesar 15,5% dibandingkan dengan 40,7% pada tahun 2012.

• Telesales melalui call centre; di mana Perusahaan sudah memiliki operasional sendiri, baik itu berupa infrastruktur call centre maupun sistem inbound dan outbound yang dapat menunjang transaksi penjualan. Selama tahun 2013, telesales memberikan kontribusi pembiayaan baru sebesar Rp1,31 triliun, meningkat 17,3% dari kontribusi tahun 2012 sebesar Rp1,12 triliun.

Bagi BFI, implementasi pengembangan operasi tersebut di atas telah memberikan dampak langsung terhadap efisiensi kerja dan peningkatan produktivitas operasional, antara lain berkurangnya jumlah antrian di bagian kasir kantor cabang, berkurangnya risiko penyimpanan dan pengiriman uang tunai, berkurangnya risiko kecurangan (fraud), alokasi pembayaran dan rekonsiliasi secara elektronik dan online, berkurangnya tingkat kesalahan manusia (human error), berkurangnya keluhan pelanggan, dan menurunnya biaya operasional sebagai akibat dari menurunnya juga biaya perjalanan dinas untuk keperluan penagihan piutang ke pelanggan.

Page 64: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk62

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Selain beberapa inisiatif di atas, guna mengantisipasi semakin banyaknya jumlah transaksi bisnis yang dikelola dan jumlah outlet yang dimiliki, Perusahaan juga telah melakukan pengembangan di bidang penyaluran pembiayaan (disbursement of funds) ke dealer dan pelanggan, serta penggunaan satu rekening tunggal yang dilengkapi dengan rekening virtual di masing-masing kantor cabang untuk menampung pembayaran angsuran dari pelanggan. Semua inisiatif tersebut bertujuan agar seluruh data dapat direkam dalam sistem yang terintegrasi dengan Core System Perusahaan, sehingga dengan demikian dapat mengurangi risiko operasional yang terjadi akibat kesalahan manusia maupun kecurangan, serta meningkatkan efektivitas kerja dan kontrol secara menyeluruh.

Inisiatif lainnya yang dikembangkan oleh Perusahaan berhubungan erat dengan aset jaminan dan dokumen karena kedua hal ini sangat penting dan merupakan tanggung jawab serta komitmen BFI terhadap para pelanggan untuk memastikan bahwa aset jaminan mereka tersimpan dengan aman. Oleh karena itu Perusahaan membentuk Pusat Kustodian (Custodian Centre) yang tujuannya adalah meningkatkan kontrol atas aset dokumen; baik dari segi keabsahan maupun penyimpanan; dengan membangun fasilitas dan sarana penyimpanan yang mengacu pada standar yang memadai, yaitu tempat penyimpanan yang tahan api, terhindar dari banjir, terjamin keamanannya dengan fasilitas CCTV 24 jam, akses yang dibatasi, dan prosedur logistik yang aman.

Untuktahapawalsudahterbentuk2(dua)PusatKustodian yang berlokasi sebagai berikut:• KustodianKantorPusat (BSDCity,TangerangSelatan)

yang melayani 19 cabang; dan • Kustodian Bandung (Jawa Barat) yang melayani 14

cabang.

Other than some of the above initiatives, in order to anticipate the increasing amount of business transactions managed and the number of outlets it has, the Company has also managed the development in the aspect of disbursement of funds to dealers and customers, and the use of a single account that is complemented with a virtual account at the respective branches to accommodate installment payments from the customers. All the initiatives were proposed that all data can be recorded in the system that is integrated with the Company’s Core system, thus to reduce any operational risk that may take place due to human error or fraud, as well as to enhance work and control effectiveness as a whole.

Other initiatives developed by the Company are closely related to collaterals and documents because both of these things are very important and becomes the responsibility as well as the commitment of BFI to its customers to ensure that their collateral assets are safely stored. Therefore, the Company formed a Custodian Centre whose goal is to improve control over the assets of documents, both in terms of validity and retention; by building storage facilities and means of referring to an adequate standard, namely fire-resistant storage area, protected from flood, secured with 24-hour CCTV facilities, limited access, and safe logistics procedures.

For the first stage, 2 (two) Custodian Centres have been established and located at, as follows: • Head Office Custodian (BSD City, South Tangerang)

serving 19 branches; and • BandungCustodian(WestJava)serving14branches.

Kinerja OperasionalOperational Performance

Page 65: Building a GREAT Franchise

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 63

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Untuk tahap berikutnya akan dibentuk beberapa PusatKustodian di kota-kota tertentu. Dengan adanya Pusat Kustodian ini diharapkan kegiatan operasional kantor cabang dapat lebih produktif dan fokus pada peningkatan pelayanan bagi para pelanggan.

Komitmen Perusahaan dalam hal pengembangan operasional sudah dibuktikan dengan diterimanya beberapa penghargaan, antara lain: • Indonesia’s Most Admired Company (IMAC) yang

merupakan pengakuan atas kinerja Perusahaan sebagai “The Best in Building and Managing Corporate Image”kategoriHeavy Equipment Leasing dari majalah Bloomberg Businessweek dan Frontier Consulting Group; dan

• pencatatan ReBi atau Rekor Bisnis sebagai“Perusahaan Multifinance dengan Layanan ‘One Stop Service’ Telecenter Terlengkap di Indonesia” yangdiselenggarakan oleh Tera Foundation dan Harian Seputar Indonesia.

For the following stage, some Custodian Centers will be established at particular cities. By the establishment of Custodian Centers, it is expected that operational activities in branches can be more productive and focus on improved service for customers.

The Company’s commitment in terms of operational development has been proved by the receipt of some awards, which are amongst others: • Indonesia’s Most Admired Company (IMAC) that

constituted the acknowledgement of the Company’s performance as “The Best in Building and Managing Corporate Image” for Heavy Equipment Leasingcategory from Bloomberg Businessweek and Frontier Consulting Group; and

• the registration of ReBi or Rekor Bisnis (Business Record) as “The Multifinance Company with the Most Comprehensive ‘One Stop Service’ of Telecentre Services inIndonesia”organisedbyTera Foundation and Seputar Indonesia Daily.

Page 66: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk64

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Kualitas PelayananQuality Services

KUALITAS PELAYANAN

BFI sebagai perusahaan penyedia jasa keuangan dengan salah satu nilai dasarnya, yaitu “Excellent Service” atau “Ekstra Layanan kepada Pelanggan Internal dan Eksternal”, berusaha maksimal dalam mempertahankan kepercayaan masyarakat dengan senantiasa meningkatkan pelayanan demi kepuasan para pelanggannya. Dalam rangka merespon perkembangan bisnis perusahaan pembiayaan selama tahun 2013, BFI memiliki strategi layanan yang bertema “Service From HEART”. KataHEART sendiri memiliki arti sebagai berikut: • Hati yang peduli kepada pelanggan• Ekspresikan dengan keramahan dan ketulusan• Andalkan kecepatan dan ketepatan• Responsif dan proaktif mengatasi kebutuhan

pelanggan• Tutur kata yang positif

LAYANAN PRIMA DAN INDEKS KEPUASAN PELANGGAN

Peningkatan bisnis jasa pembiayaan BFI dan bertambahnya jumlah pelanggan dari waktu ke waktu telah mendorong komitmen setiap karyawan untuk memberikan pelayanan terbaik sehingga BFI mampu menjaga tingkat kepuasan dan loyalitas para pelanggannya. Untukmenilai sejauhmanakualitas pelayanan yang telah diberikan, BFI secara konsisten menjalankan program Survei Kepuasan Pelanggan pada tengah dan akhir kontrak. Hasil survei ini sangat bermanfaat bagi Perusahaan untuk mengembangkan program-program pelayanan sesuai kebutuhan pelanggan. Sampai dengan akhir tahun 2013, hasil survei yang juga disebut Customer Satisfaction Index (CSI) selalu mengalami peningkatan skor sebagai bukti bahwa BFI mampu memberikan pelayanan yang terbaik secara signifikan.

SERVICE QUALITY

PT BFI Finance Indonesia Tbk. as a company providing financial services with one of its core values of “Excellent Service”, tries to the maximum in maintaining public trust by always improving the service for customer satisfaction. In order to respond the business development of financing companies in 2013, BFI has the service strategy with the theme of “Service From HEART”. The word HEART itself has the following meaning: • H-Heart caring to customers• E-Expressed with cordiality and sincerity• A-Relying on speed and accuracy• R-Responsive and proactive to meet customer’s needs• T-Speaking positively

PRIME SERVICES AND CUSTOMER SATISFACTION INDEX

Business improvement of BFI financing services and the increasing total customers from time-to-time have encouraged the commitment of each employee to give the best service so that BFI is able to maintain the level of satisfaction and loyalty of its customers. To evaluate how far the quality of service is provided, BFI consistently carries out the Customer Satisfaction Survey in the middle and at the end of contract. The result of survey is much beneficial to the Company to develop service programs according tocustomer’sneeds.Until theendof2013, the resultofsurvey which is also referred to as Customer Satisfaction Index (“CSI”), was always increasing in score which proves that BFI was able to give the best service significantly.

Page 67: Building a GREAT Franchise

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 65

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Berikut adalah grafik Indeks Kepuasan Pelanggan dari BFI:

2011

Tahun / Year

2012 2013

3,6

3,4

3,8

4

4,2

4,4

Niia

li C

SI /

CSI

Sco

re

3,82

4,194,28

Peningkatan Nilai CSI / CSI Score Growth

SISTEM PENANGANAN UMPAN BALIK PELANGGAN

BFI menyadari betapa pentingnya mendengarkan umpan balik dari para pelanggan; baik berupa keluhan, saran maupun kritik. Wujud komitmen BFI untuk berfokus pada pelayanan mendorong Perusahaan untuk membentuk layanan Customer Care di bawah supervisi tim UnitService Quality pada tahun 2010 agar setiap umpan balik pelanggan dapat ditangani dengan baik. Dengan adanya layanan Customer Care, umpan balik pelanggan tidak hanya ditangani oleh staf Customer Service BFI di seluruh kantor cabang, tetapi juga dapat berintegrasi dengan kantor pusat agar setiap keluhan yang masuk dapat ditangani dengan cepat, tepat dan tuntas sesuai dengan Standar Service Recovery dari BFI.

Seiring dengan berjalannya waktu, layanan Customer Care BFI pada tahun 2013 semakin berkembang dan melengkapi dirinya dengan sistem penanganan umpan balik pelanggan yang menghubungkan secara langsung kantor pusat dan kantor cabang. Berbagai bentuk sarana dan kemudahan akses juga dipersembahkan BFI kepada konsumen untuk menjawab segala kebutuhan pelanggan seputar pembiayaan konsumen, yaitu:• HotlineCustomerCare: 500018• E-mailCustomerCare:[email protected]• SMSCustomerCare: 08158767234

Layanan Customer Care BFI berkomitmen untuk menyelesaikan setiap permasalahan pelanggan dengan cepat, tepat dan tuntas.

The following is the chart of Customer Satisfaction Index of BFI:

HANDLING SYSTEM OF CUSTOMER FEEDBACK

BFI is aware of how important it is to listen to the feedback from customers; eithter in the form of complaints, suggestion or critics. The realisation of BFI commitment to focus on the service has encouraged the Company to establish the service of Customer Care under the supervision of Service Quality Unitteamin2010,sothateachcustomer’sfeedbackcanbe well handled. With this Customer Care service, feedback to customer is not only handled by Customer Care staff of BFI in all branches, but can also be integrated with the head office so that each incoming complaint can be handled quickly, accurately and completely pursuant to the Standard of Service Recovery of BFI.

Over time, the service of BFI Customer Care in 2013 was more developed and complemented iself with the system of handling customer’s feedback directly related to the head office and branches. Various means and access have also been provided by BFI to customers in response to their needs concerning consumer financing, which are: • HotlineCustomerCare:500018• E-mailCustomerCare:[email protected]• SMSCustomerCare:08158767234

The service of BFI Customer Care has the commitment to settle each customers’ problem in a quick, accurate and complete manner.

Page 68: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk66

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Perkembangan yang terjadi dalam bisnis Perusahaan mengakibatkan meningkatnya pula jumlah umpan balik dan keluhan dari pelanggan. Meskipun semua saran dan umpan balik dari pelanggan berhasil diselesaikan secara keseluruhan, selama periode pada Januari hingga April2013 masih ada yang diselesaikan tidak tepat waktu atau tidak sesuai dengan standar Service Level Agreement (SLA). Peningkatan pelayanan pelanggan dilakukan dengan berfokus pada waktu penyelesaian masalah atau keluhan agar sesuai dengan SLA, dan terlihat adanya peningkatan secara bertahap sehingga pada bulan Mei 2013 dapat menjadi 100% sesuai dengan SLA.

Berikut adalah data saran dan umpan balik pelanggan BFI selama tahun 2013:

BulanMonth

Jumlah Saran dan Umpan BalikNumber of Suggestions and

Feedback

Penanganan Saran dan Umpan Balik PelangganHandling of Customers’ Suggestions and Feedback

DiselesaikanSolved

Selesai Sesuai SLASolved Based on SLA

Januari|January 353 353 67%

Februari | February 365 365 71%

Maret | March 355 355 84%

April | April 472 472 96%

Mei | May 496 496 100%

Juni|June 384 384 100%

Juli|July 621 621 100%

Agustus | August 545 545 100%

September | September 490 490 100%

Oktober | October 517 517 100%

November | November 498 498 100%

Desember | December 557 557 100%

PROGRAM PELAYANAN

Meningkatkan fungsi pelayanan dan menjadikannya standar bagi Perusahaan bukan hanya tugas para staf yang bertugas di barisan garda depan (frontliners), tetapi memerlukan kerja sama setiap karyawan dari level atas hingga bawah. Demi terciptanya mutu pelayanan yang standar, BFI melalui tim Service Quality Wilayah melakukan berbagai kegiatan, antara lain:1. Frontliners’ Sharing Session: program pelatihan

yang dilengkapi dengan berbagi pengalaman (sharing) mengenai kendala dan target untuk para frontliners BFI yang terdiri dari staf customer service, kasir, pemasaran (marketing), dan penagihan (collection).

The growth in the Company’s business also resulted in the increase of customer feedback and complaints. Eventhough all feedback and complaints from customers were solved thoroughly,duringtheperiodof JanuaryuntilApril2013there were some being solved not in a timely manner or not according to the standard of Service Level Agreement (“SLA”).Improvementsincustomerservicewereachievedby focusing on turnaround time so that it is in line with the SLA, and we saw a gradual improvement so that on May 2013 we reached 100% in accordance with SLA.

The following is the data on suggestion and feedback of BFI customers in 2013:

SERVICE PROGRAMMES

Increasing the function of service and making it standard for the Company is not only the duty of staff in charge of the front line (frontliners) but also needs the cooperation of each employee from top level to the bottom. For establishing standard quality service, BFI through its Service Quality Regional Team conducts various activities, amongst others: 1. Frontliners’ Sharing Session: a training program

equipped with sharing on the constraints and targets for BFI frontliners, consisting of customer service, cashier, marketing and colletion staff.

Kualitas PelayananQuality Services

Page 69: Building a GREAT Franchise

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 67

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2. Service Training: a training program concerning the procedure for providing good services to all employees of BFI.

3. Employee of the Month in Service: a competition amongst the employees in order to provide the best services to customers or consumers, both internal and external.

4. Service Star: a coordination between Service Quality UnitandBranchOperationalandServicesHead(BOSH)in branches to control and monitor the consistency in the implementation of service standard at the branches.

As the realisation of appreciation to customers, on the National Customer Day celebrated on 4 September 2013, BFI arranged for service activities, amongst others: 1. “Care to Customer” competition and shared the

souvenirs of National Customer Day in various branches of BFI; and

2. the distribution programme of National Customer Day’s souvenirs surround the BFI Head Office in BSD City, South Tangerang.

These kind of service programmes are expected to cultivate the culture and restrengthen the commitment of BFI employees in realising the customer satisfaction.

2. Service Training: program pelatihan seputar tata cara dalam memberikan pelayanan yang baik bagi seluruh karyawan BFI.

3. Employee of the Month in Service: kompetisi antarkaryawan dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggan atau konsumen; baik internal maupun eksternal.

4. Service Star: koordinasi antara Unit Service Quality dengan Kepala Operasional dan Pelayanan Cabang (Branch Operational & Service Head atau BOSH) di kantor cabang dalam melakukan kontrol dan pemantauan konsistensi dalam implementasi standar pelayanan di kantor-kantor cabang.

Sebagai wujud penghargaan kepada pelanggan, tepat pada Hari Pelanggan Nasional yang diperingati pada tanggal 4 September 2013, BFI mengadakan kegiatan pelayanan, antara lain:1. kompetisi“CaretoCustomer”danpembagiansuvenir

Hari Pelanggan Nasional di berbagai kantor cabang BFI; dan

2. program bagi-bagi suvenir Hari Pelanggan Nasional di sekitar Kantor Pusat BFI di BSD City, Tangerang Selatan.

Program-program pelayanan ini diharapkan dapat menumbuhkan budaya pelayanan dan memperkuat kembali komitmen karyawan BFI dalam mewujudkan kepuasan pelanggan.

Page 70: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk68

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Pertama kali saya mengenal BFI sekitar tiga tahun yang lalu. Pelayanan BFI simple, tidak berbelit-belit dan proses aplikasinya cepat. Saya mengambil pembiayaan dari BFI untuk menunjang usaha saya berjualan plastik. Respon yang cepat dan komitmen BFI untuk memberikan pelayanan yang baik membuat saya nyaman. Sudah lebih dari lima kali saya mengambil pembiayaan di BFI. Terima kasih banyak, BFI.

The first time I knew BFI was about three years ago. The service of BFI is simple, uncomplicated and the application process is fast. I applied for BFI financing to support my business in selling plastic material. The quick response and commitment from BFI to provide a good service made me feel comfortable. I have utilised BFI financing services more than five times. Thank you very much, BFI.

Dengan pelayanan yang baik dan respon yang cepat dalam hal proses aplikasi pembiayaan menjadikan BFI pilihan saya untuk mengembangkan bisnis transportasi bis pariwisata yang saya jalankan. Bunganya kompetitif. Sejak tahun 1998, sudah lebih dari dua puluh kali saya mengambil pembiayaan di BFI. Terima kasih BFI atas kerja samanya selama ini.

With the good service and quick response in terms of the process of financing application has made BFI my choice to develop the tourist bus transportation business that I run. The interest rate is competitive. I have utilised the financing service from BFI for more than twenty times since 1998. Thank you BFI for its cooperation over the years.

Bapak Harry Wijaya | Mr. Harry Wijaya

Pemilik Toko Plastik di Malang,JawaTimurPelanggan Pembiayaan Konsumen untuk Kendaraan Roda Empat

Owner of Plastic Shop in Malang,EastJavaCustomer of Consumer Financing for Four-Wheeler

Bapak Mohammad Ansori | Mr. Mohammad Ansori

PemilikUsahaBisPariwisata di Malang, JawaTimurPelanggan Pembiayaan Konsumen untuk Kendaraan Roda Empat

Owner of Tourist Bus Business in Malang, EastJavaCustomer of Consumer Financing for Four-Wheeler

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 69Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk68

Testimoni PelangganCustomers’ Testimony

Page 71: Building a GREAT Franchise

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 69

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Bapak Heru Suwardi | Mr. Heru Suwardi

Pemilik Toko Makanan KecildiMalang,JawaTimurPelanggan Pembiayaan Konsumen untuk Kendaraan Roda Dua

Owner of Snack Shop in Malang,EastJavaCustomer of Consumer Financing for Two-Wheeler

Sejak mengenal BFI dari seorang Business Agent sekitar tiga tahun yang lalu hingga saat ini, sudah sekitar enam kali saya mengambil pembiayaan di BFI. Dengan proses yang cepat dan tidak rumit, fasilitas pembiayaan dari BFI sangat membantu kebutuhan keluarga saya. Terima kasih untuk BFI.

Ever since I knew BFI from a Business Agent about three years ago up until now, it has been approximately six times I took the financing services from BFI. With fast and uncomplicated process, the financing facility from BFI helped my family needs a great deal. Thank you to BFI.

Ibu Maratik | Mrs. Maratik

PemilikUsahaKeripikTempe di Malang, JawaTimurCustomer of Pembiayaan Konsumen untuk Kendaraan Roda Dua

Owner of Soybean Chips Business in Malang, EastJavaCustomer of Consumer Financing for Two-Wheeler

Saya mengenal BFI pertama kali dari seorang Business Agent. Bunga yang kompetitif, proses cepat, persyaratan mudah, pembayaran angsuran dapat dilakukan di manapun; termasuk di mini market Alfamart; membuat saya memilih untuk mengambil pembiayaan di BFI. Terima kasih untuk BFI yang telah membantu kelancaran usaha saya.

The first time I knew BFI was from a Business Agent. The competitive interest rate, fast process, easy requirements, installment payments that can be done anywhere; including at the Alfamart mini market; made me choose the financing facility from BFI. Thank you to BFI for its support to keep my business going.

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 69Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk68

Page 72: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk70

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Dengan pelayanan yang sangat memuaskan dan pencairan dana yang cepat, segala sesuatu berjalan sesuai jadwal serta tepat waktu, saya memilih BFI sejak awal tahun 2013. Keramahan staf marketing BFI dan syarat-syarat yang tidak membingungkan membuat saya menjatuhkan pilihan ke BFI untuk mengembangkan bisnis penginapan saya.

With the highly satisfying service and fast funds disbursement, things were set right on schedule as well as punctual, I have been choosing BFI since the early 2013. The hospitality of BFI’s marketing staff and the simple requirements made me choose BFI to develop my lodging business.

Saya mengenal BFI sejak tahun 2008. BFI sudah sangat membantu usaha saya dalam memproduksi timbangan elektronik dan mekanik.UsahasayaberkembangberkatdukunganpelayananBFIyang cepat dan tidak rumit. Staf BFI juga terkenal ramah. Terima kasih kepada BFI yang telah membantu mengembangkan usaha saya.

I have known BFI since 2008. BFI has been truly helping my business in producing electronic and mechanic scales. My business now has grown due to the fast and simple services from BFI. BFI staff is also known as friendly. Thank you to BFI for helping me developing my business.

Bapak Basuki Suranto | Mr. Basuki Suranto

PemilikUsahaHoteldiYogyakarta Pelanggan Pembiayaan Konsumen untuk Kendaraan Roda Empat

Owner of Hotel Business in Yogyakarta Customer of Consumer Financing for Four-Wheeler

Ibu Jusuf Suyuti | Mrs. Jusuf Suyuti

PemilikUsahaTimbanganElektronik dan Mekanik, Semarang,JawaTengahPelanggan Pembiayaan Konsumen untuk Kendaraan Roda Empat

Owner of Electronic and Mechanic Scale Business, Semarang,CentralJavaCustomer of Consumer Financing for Four-Wheeler

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 71Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk70

Testimoni PelangganCustomers’ Testimony

Page 73: Building a GREAT Franchise

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 71

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Bapak Jana | Mr. Jana

PemilikUsahaRotiBakarBandung, Yogyakarta Pelanggan Pembiayaan Konsumen untuk Kendaraan Roda Empat

Owner of Bandung Toast Business, Yogyakarta Customer of Consumer Financing for Four-Wheeler

Awalnya saya mengenal BFI ketika saya masih tinggal di Tasikmalaya,JawaBarat.KinisetelahpindahkeYogyakarta,sayatetap menjadi pelanggan BFI. Pembiayaan dari BFI saya gunakan untuk mendukung pengembangan usaha saya sebagai pemasok Roti Bakar Bandung. Saya puas dengan pelayanan BFI yang cepat dan persyaratan aplikasi yang tidak rumit. Staf marketing BFI dapat saya hubungi kapan saja sehingga menghemat waktu dan tenaga.

At the beginning I knew BFI when I still lived in Tasikmalaya, West Java.EversinceImovedtoYogyakarta,Istillbecomethecustomerof BFI. The financing from BFI is used to support the development of my business as a supplier of Bandung Toast. I feel satisfied with the fast service of BFI and simple application requirements. I can contact the marketing staff of BFI anytime so it saves my time and energy.

Bapak Margoyitno | Mr. Margoyitno

PemilikUsahaGentengKaca, Semarang, JawaTengahPelanggan Pembiayaan Konsumen untuk Kendaraan Roda Empat.

Owner of Glass Tile Business, Semarang, CentralJavaCustomer of Consumer Financing for Four-Wheeler.

Saya telah tujuh kali mengambil fasilitas pembiayaan di BFI terhitung sejak tahun 2012. Saya menyukai pelayanan dari BFI karena proses aplikasinya cepat, tidak berbelit-belit. Saya mengetahui BFI dari iklan di surat kabar. Pembiayaan dari BFI sangat membantu mendukung peningkatan usaha saya di bidang produksi genteng kaca yang sudah saya tekuni sejak tahun 1991.

I have utilised the financing facility from BFI seven times since 2012. I am happy with the service from BFI due to its fast and uncomplicated application process. I knew BFI from an advertisement in a newspaper. The financing service of BFI truly helps me in supporting the enhancement of my glass tile production business that I run since 1991.

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 71Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk70

Page 74: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk72

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Tahun 2005 adalah awal pertemuan saya dengan salah satu staf

Marketing Remedial Executive dari BFI. Keramahan yang diberikan

oleh para staf marketing BFI dan proses persetujuan aplikasi yang

sangat cepat membuat saya sangat terkesan dengan pelayanan

BFI. Tanpa mempermasalahkan bunga lagi, saya menjadikan BFI

sebagai mitra prioritas dalam menjalankan bisnis saya. Terima kasih

untuk BFI.

The year 2005 was the beginning of my acquaintance with one

of the Marketing Remedial Executive staff of BFI. The hospitality

shown by the BFI’s marketing staff and fast process for application

approval have made me very impressed with the service of BFI.

Without questioning the interest rates, I have made BFI as the

priority partner in running my business. Thank you to BFI.

Kami mengenal BFI sejak tahun 1999. Keramahan tim kerja dari BFI

dan bersikap tidak pernah membeda-bedakan konsumen membuat

kami sangat terkesan dan selalu yakin untuk terus kembali

berbisnis dengan BFI. Kami berharap BFI mampu mempertahankan

SDM yang kualitasnya sudah bagus agar hubungan kerja dengan

mitra bisnis juga dapat selalu terjaga dengan baik. BFI akan selalu

menjadi mitra prioritas dari bisnis showroom kami.

We knew BFI since 1999. The hospitality shown by the crew of BFI

and the attitude of never discriminating its consumer has made

us very impressed and convinced us to always come back to BFI

for more business. We hope BFI will be able to maintain its good

quality human resources so that the working relationships with its

business partners can always be well maintained. BFI will always

become the priority partner of our showroom business.

Bapak Anton Adam | Mr. Anton Adam

Pemilik Showroom di

Bandung,JawaBarat

Showroom Owner in

Bandung,WestJava

Bapak Haji A’am dan Bapak Hasan | Mr. Haji A’am and Mr. Hasan

Pemilik dan Kepala

Penjualan Showroom di

Bandung,JawaBarat

Showroom Owner

and Head of Sales in

Bandung,WestJava

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 73Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk72

Testimoni RekananPartners’ Testimony

Page 75: Building a GREAT Franchise

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 73

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Bapak Hantoro | Mr. Hantoro

Bapak Lie Santoso | Mr. Lie Santoso

Pemilik Showroom di

Semarang,JawaTengah

Showroom Owner in

Semarang,CentralJava

Pelayanan yang baik, kecepatan proses yang memuaskan dan

kecepatan merespon dari karyawan BFI dalam hal pengurusan

aplikasi pelanggan di showroom milik saya membuat saya tidak

ragu untuk terus bekerja sama dengan BFI. Saya tidak pernah ada

keluhan mengenai pelayanan BFI karena memang sudah sangat

bagus selama ini.

The good service, satisfying speed of process and the speed of

response from BFI staff in handling the customers’ application

coming from my showroom has made me continue the collaboration

with BFI without any doubt. I never have any complaints on the

service of BFI because it has been really good all this time.

Pemilik Showroom di

Semarang,JawaTengah

Showroom Owner in

Semarang,CentralJava

Kemudahan yang fleksibel menjadi acuan BFI untuk terus

memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggan dan

rekanan bisnisnya. Hal ini dirasakan oleh bisnis showroom saya

sejak tahun 2009 hingga sekarang. Staf marketing BFI mudah

untuk dihubungi. Hal ini sangat penting bagi kelancaran bisnis

saya. Kecepatan respon merupakan salah satu dasar kelangsungan

bisnis showroom saya. Menjadikan BFI sebagai rekanan dalam

mengembangkan usaha showroom saya adalah keputusan yang

tepat.

The flexible simplicity has become the benchmark of BFI to keep

delivering the best services for its customers and business partners.

These are what my showroom business have been experienced

since 2009 until present. The BFI’s marketing staff is so easy to

reach. This factor is very crucial for the smoothness of my business.

The speed of response is one of the basics for my showroom

business continuity. Making BFI as the partner to develop my

showroom business is the right decision.

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 73Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk72

Page 76: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk74

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Showroom mobil saya telah menggalang kerja sama dengan

BFI sejak tahun 2011. Kesan yang saya dapatkan selama ini,

pelayanan BFI sudah sangat bagus. Staf marketing BFI selalu siap

saya hubungi kapan saja, bahkan di hari Minggu sekalipun. Saya

senang berbisnis dengan BFI dan berharap di masa mendatang

kerja sama dengan BFI akan lebih solid dan terus menguntungkan

bagi kedua belah pihak.

My car showroom has been working together with BFI since 2011.

The impression that I gather all this time is that the service from

BFI is excellent. The marketing staff of BFI is always standby for

my calls anytime, even during Sundays. I am happy doing business

with BFI and I hope the cooperation with BFI will become more

solid and keep bringing mutual benefit for both parties.

Bapak Deny | Mr. Deny

Pemilik Showroom di

Yogyakarta

Showroom Owner in

Yogyakarta

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 75Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk74

Testimoni RekananPartners’ Testimony

Page 77: Building a GREAT Franchise

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 75

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Kerja sama bisnis antara saya dan BFI sudah sejak tahun 1997.

Hingga saat ini hubungan bisnis kami terus terjalin karena saya

merasa puas dengan pelayanan BFI. Proses aplikasinya cepat, staf

marketing BFI selalu tepat waktu untuk melakukan survei dan rajin

berkomunikasi dengan showroom. Pelayanan BFI sudah sangat

bagus dan saya berharap agar dapat terus ditingkatkan di masa

mendatang.

IhavebeenhavingbusinesspartnershipwithBFIsince1997.Up

until present, our business relationship is still well maintained simply

because I feel satisfied with the service of BFI. The application

process is fast, the marketing staff of BFI is always on time to do

the survey and diligently communicate with the showroom. The

service of BFI is already excellent and I hope BFI can keep it up in

the future.

Bapak Karunia Nugraha | Mr. Karunia Nugraha

Pemilik Showroom di

Yogyakarta

Showroom Owner in

Yogyakarta

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 75Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk74

Page 78: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk76

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Tahun 2013 merupakan tahun yang ditandai dengan beragam inisiatif dalam rangka penyelarasan dan pemantapan infrastruktur.

The year 2013 was a year marked by various initiatives in order to create alignment and stabilisation of human capital infrastructure.

Sumber Daya ManusiaHuman Capital

Bali Dancer

Kwan Sun An Antony

Page 79: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 77

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Page 80: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk78

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Tinjauan Sumber Daya ManusiaHuman Capital Overview

Page 81: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 79

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Tahun 2013 merupakan tahun yang ditandai dengan beragam inisiatif dalam rangka penyelarasan dan pemantapan infrastruktur, program dan kualitas sumber daya manusia dengan organisasi yang terus berkembang. Pesatnya perkembangan organisasi ditambah faktor eksternal yang dinamis menyebabkan Departemen Sumber Daya Manusia perlu banyak melakukan penyelarasan di beberapa aspek demi tercapainya tujuan Perusahaan.

Di tengah-tengah persaingan bisnis, kami menyadari bahwa keunggulan Perusahaan terletak pada kualitas setiap sumber daya manusia yang berkontribusi langsung terhadap pencapaian target-target kerja; baik target unit masing-masing maupun Perusahaan secara tidak langsung. Menjalankan bisnis yang penuh tantangan di tahun 2013 tidaklah mudah; perlu semangat, kreativitas dan kualitas untuk dapat unggul dan meraih target Perusahaan di mana Departemen Sumber Daya Manusia merupakan salah satu penggerak terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif.

The year 2013 was a year marked by various initiatives in order to create alignment and stabilisation of human capital infrastructure, programme and quality with the organization that continues to grow. The rapid development of the organization coupled with dynamic external factors led to the numerous efforts conducted by the Human Capital Department in terms of alignment in several aspects to achieve the Company’s objectives.

In the midst of business competition, we realize that the Company’s strength lies in the quality of its human capital contributing directly to the attainment of working targets; whether they are targets concerning each unit directly or the overall Company indirectly. Running a business in a challenging 2013 was not easy; it required spirit, creativity and quality to excel and achieve the Company’s targets where the Human Capital Department was one of the drivers creating qualified and productive human capital.

... keunggulan Perusahaan terletak pada kualitas setiap sumber daya manusia...

... the Company’s strength lies in the quality of its human capital...

Page 82: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk80

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Beberapa fokus dan strategi telah dilakukan oleh Departemen Sumber Daya Manusia untuk mendukung tercapainya tujuan Perusahaan di mana pemenuhan sumber daya manusia tetap menjadi fokus penting. Pemenuhan sumber daya manusia ini diikuti dengan strategi pengembangannya di mana kami berfokus pada beberapa posisi kunci yang dinilai strategis dalam menjalankan roda bisnis Perusahaan. Proses dan implementasi kaderisasi dilakukan sejalan dengan perkembangan Perusahaan untuk mencetak pemimpin-pemimpin kompeten yang memiliki nilai-nilai Perusahaan dalam menjalankan fungsinya sebagai pemimpin; baik di kantor cabang maupun pusat. Pemenuhan, Pengembangan dan Kaderisasi menjadi fokus kerja utama dari Departemen Sumber Daya Manusia. Ketiga fokus di atas diturunkan ke dalam beberapa strategi penting yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 2013.

MEMPERLUAS JARINGAN UNTUK PEMENUHAN SDM BERKUALITAS

Perusahaan telah melakukan berbagai inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah dan kualitas SDM dengan berbagai cara, antara lain: online sourcing, bursa kerja, program Employee-Get-Employee, hingga BFI Goes to Campus. Acara BFI Goes to Campus dikemas dengan berbagai kegiatan, mulai dari Company Awareness hingga Campus Hiring. Perusahaan telah menjalin kerja sama dengan 120 kampus yang berpotensi untuk merekrut karyawan tingkat officer dan staf. Kerja sama dengan

The Human Capital Department focused it efforts and strategy to support the achievements of the Company’s goal in which the fulfillment of human capital remained a crucial focus. This fulfillment of human capital was followed by its development strategy in which we focused on several key positions which are considered as strategic in running the Company’s business. The regeneration process and implementation were conducted in line with the Company’s growth to score competent leaders whom possess the Company’s values in performing their functions as superintendent; both at the branches or the head office. Fulfillment, Development and Regeneration are the main work focuses of the Human Capital Department. The above three focuses were passed down into several crucial strategies that have been implemented during the year 2013.

LEVERAGING SOURCING NETWORK

The Company has implemented various initiatives aimed to increase the number and quality of human capital with a number of ways, amongst others, online sourcing, job fairs, Employee-Get-Employee, and BFI Goes to Campus programme. The latter programme was packed with various activities, started from Company Awareness to Campus Hiring. The Company has collaborated with 120 campuses that have potentials to recruit employees in officer and staff level. The collaboration with well-known

Tinjauan Sumber Daya ManusiaHuman Capital Overview

Page 83: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 81

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

universitas-universitas ternama di Indonesia semakin diperkuat seiring dengan kebutuhan Perusahaan untuk memiliki SDM yang berkualitas dan kebutuhan untuk menambah jumlah SDM di tingkat officer yang dipersiapkan untuk menjadi calon-calon pemimpin Perusahaan di masa depan. BFI menyadari bahwa proses pembentukan dan pembelajaran menjadi pemimpin yang berkualitas perlu dilakukan dan dipersiapkan jauh-jauh hari agar terjadi proses pematangan yang akan berdampak pada budaya dan bisnis fundamental Perusahaan.

Pada akhir tahun 2013, tercatat penambahan karyawan sebanyak 1.120 orang menjadi 6.516 orang, di mana terjadi peningkatan 20,8% dibandingkan dengan tahun 2012. Komposisi terbanyak adalah pada tingkat staf sebanyak 4.243 orang (meningkat 5,6% dibandingkan tahun 2012) dan karyawan tingkat officer sebanyak 1.721 orang (meningkat 50,3% dibandingkan tahun 2012). Kedua tingkatan di atas adalah posisi gugus depan dan posisi pendukung lainnya; terutama dalam hal mendukung bisnis yang berkelanjutan pada struktur kantor cabang.

KOMPOSISI KARYAWAN

universities in Indonesia was further strengthened in line with the Company’s necessity to earn qualified human capital and the needs to add the number of human capital in officer level with whom they will be prepared to become the candidates of the Company’s future leaders. BFI realised that the moulding and learning process to become qualified leaders needs to be conducted and prepared well in advance so that the ripening process will eventually occur which could have impacts on the Company’s culture and fundamental business.

There were additional 1,120 employees recorded to make the total of 6,516 employees by the end of 2013, in which there was an increase of 20.8% compared to 2012. The largest composition was 4,243 employees in the staff level (increased by 5.6% compared to 2012) and 1,721 employees in officer level (increased by 50.3% compared to 2012). These two levels are within the front-group position and other back-up position; especially in terms of supporting sustainable business within branches structure.

EMPLOYEES’ COMPOSITION

Jumlah Karyawan Total Number of Employees

2009 2010 2011 2012 2013

2.355 3.654 4.635 5.396 6.516

Jumlah KaryawanTotal Number of Employees

6.516

5.396

4.635

3.654

2.355

1312111009

Menurut Jenis Kelamin By Gender

2012 % 2013 %

Perempuan / Female 1.442 26,7 1.653 25,4

Laki-Laki / Male 3.954 73,3 4.863 74,6

Jumlah / Total 5.396 100,0 6.516 100,0

Menurut Jenjang Pendidikan By Level of Education

Keterangan 2009 2010 2011 2012 2013 Description

S2 25 28 34 39 35 Master Degree

S1 1.641 2.303 2.667 3.143 3.712 Bachelor Degree

Diploma 288 551 695 766 905 Diploma

SMA 382 750 1.215 1.421 1.838 Senior High School

SMP dan SD 19 22 24 27 26 JuniorHighandPrimarySchool

Jumlah 2.355 3.654 4.635 5.396 6.516 Total

Page 84: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk82

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Tinjauan Sumber Daya ManusiaHuman Capital Overview

Analisa Karyawan Employee Analysis

Tingkat 2012 2013Perubahan

ChangeDegree

Universitas(S1danS2) 59,0% 57,0% -2,0% University(S1andS2)

Diploma 14,2% 14,0% -0,2% Diploma College

SD hingga SMA 26,8% 29,0% 2,2% Primary to High School

Jumlah 100,0% 100,0% Total

Menurut Jenjang Manajemen By Managerial Level

Keterangan 2009 2010 2011 2012 2013 Description

Dewan Komisaris 4 4 5 5 5 Board of Commissioners

Direksi 3 3 3 3 4 Board of Directors

Manajer Senior 31 37 47 59 92 Senior Manager

Manajer Yunior 124 123 131 128 293 JuniorManager

Officer 356 566 742 1.145 1.879 Officer

Staf 1.837 2.921 3.707 4.056 4.243 Staff

Jumlah 2.355 3.654 4.635 5.396 6.516 Total

Menurut Jenjang PendidikanBy Level of Education

%

57,0

0,5

13,9

28,20,4

S2 | Master Degree

S1 | Bachelor Degree

Diploma | Diploma

SMA | Senior High School

SMP dan SD | JuniorHighandPrimarySchool

Menurut Jenjang ManajemenBy Managerial Level

%

28,8

1,4 4,5

0,1

65,1

0,1

Dewan Komisaris | Board of Commissioners

Direksi | Board of Directors

Manajer Senior | Senior Manager

Manajer Yunior | JuniorManager

Officer | Officer

Staf | Staff

Page 85: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 83

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Menurut Usia (tahun) By Age (year)

Keterangan / Description

2009 2010 2011 2012 2013

< 25 495 1.08 1.312 859 979

25–30 1.082 1.566 2.278 2.854 3.447

31–35 455 650 692 1.150 1.433

36–40 200 207 204 303 391

41–45 92 109 105 160 177

46–50 17 28 26 50 62

> 50 14 14 18 20 27

Jumlah / Total 2.355 3.654 4.635 5.396 6.516

Menurut Masa Kerja (tahun) By Period of Service (year)

Keterangan / Description

2010 2011 2012 2013

< 3 2.615 3.373 3.437 4.288

3–5 449 556 1.165 1.368

6–10 385 504 568 601

11–20 198 193 216 246

> 20 7 9 10 13

Jumlah / Total 3.654 4.635 5.396 6.516

Tingkat pergantian karyawan (turnover) terbanyak terjadi pada level staf lapangan dan karyawan kontrak yang bekerja kurang dari tiga tahun masa kerja karena terkait perihal kinerja. Hal ini menunjukkan komitmen Perusahaan terhadap produktivitas dan kualitas kerja karyawan.

The largest turnover of employees’ is seen in the level of field staff and contract employees who worked less than three years due to performance issue. This indicates the Company’s commitment towards employees’ productivity and work quality.

%

65,8

0,2

9,2

3,8

21,0< 3

3–5

6–10

11–20

> 20

%

15,0

0,4

52,9

6,02,7

1,0

22,0< 25

25–30

31–35

36–40

41–45

46–50

> 50

Page 86: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk84

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Tinjauan Sumber Daya ManusiaHuman Capital Overview

Pergantian KaryawanMenurut Jenjang Manajemen

Turnoverby Managerial Level

KeteranganDescription

2012 2013

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

0 0

DireksiBoard of Directors

0 0

Manajer SeniorSenior Manager

2 0

Manajer YuniorJuniorManager

11 21

OfficerOfficer

99 321

StafStaff

1.762 1.744

Jumlah / Total 1.874 2.086

Pergantian Karyawan Menurut Masa Kerja (tahun)

Turnover by Period of Service (year)

Keterangan / Description 2012 2013

< 3 1.758 1.895

3–5 77 140

6–10 31 44

11–20 8 7

> 20 0 0

Jumlah / Total 1.874 2.086

Produktivitas Karyawan Employee Productivity

Keterangan 2012 2013 Perubahan / Change Description

Karyawan 5.396 6.516 20,8% Employee

Jaringan 185 236 27,6% Network

Karyawan/Jaringan 29,2 27,6 -5,3% Employee / Network

Nilai Pembiayaan Baru / Rata-Rata Karyawan (Rp miliar)

1,4 1,5 4,2% Value of New Booking / Average Employee (Rp billion)

Kontrak Baru / Rata-Rata Karyawan 35,3 33,9 -3,9% New Contract / Average Employee

MEMPERKUAT KEMAMPUAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN KEPEMIMPINAN MELALUI PROGRAM BERBASIS KOMPETENSI

Perusahaan menyelenggarakan beberapa program kepemimpinan bagi para calon pemimpin dan pemimpin yang sedang menjabat. Beberapa program kepemimpinan yang telah dijalankan adalah:

%

0,3

6,7

2,1

90,9

< 3

3–5

6–10

11–20

> 20

%

15,4

1,0

83,6

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

DireksiBoard of Directors

Manajer SeniorSenior Manager

Manajer YuniorJuniorManager

OfficerOfficer

StafStaff

STRENGTHENING PEOPLE AND LEADERSHIP CAPABILITY THROUGH COMPETENCY-BASED PROGRAMME

The Company held several leadership programmes for the candidates of and existing leaders. Several of those programmes that have been implemented are as follows:

Page 87: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 85

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

1. Management Trainee Programme (MTP) Program ini dirancang untuk menciptakan pemimpin

masa depan dengan memberikan peran dan tanggung jawab sebagai pemimpin tim di kantor cabang dan kantor pusat. Lulusan MTP dapat menjabat sebagai Branch (Unit) Supervisor di kantor cabang, Credit Analyst, Regional Human Capital ataupun posisi lainnya di kantor pusat. Pada tahun 2013 Perusahaan merencanakan penyelenggaraan 12 kelas MTP namun, kelas MTP dan, karena rencana ekspansi pembukaan cabang yang cukup besar, maka Departemen SDM menambah jumlah kelas menjadi 19 kelas dan melatih sebanyak 829 karyawan. Jika dibandingkan dengantahun 2012, maka jumlah karyawan yang mengikuti MTP naik 114%, yaitu sebanyak 387 karyawan. Peningkatan kuantitas ini diikuti dengan penguatan kualitas dalam hal kurikulum dan metode belajar yang lebih komprehensif agar lulusan MTP lebih siap dalam bekerja.

2. Leadership Development Programme (LDP) Program ini dikhususkan bagi calon pemimpin; baik di

kantor cabang maupun kantor pusat; sebagai Pimpinan Cabang, Wakil Pimpinan Cabang atau tingkat Unit Head di kantor pusat. Program ini dilakukan sebanyak 4 kali pada tahun 2013 dengan peserta pelatihan sebanyak 58 orang.

3. Branch Managers Development Programme (BMDP)

Program ini dikhususkan bagi para Branch Manager atau Pimpinan Cabang Senior yang memegang fungsi dan tanggung jawab terhadap beberapa cabang di mana mereka dituntut memiliki kemampuan memimpin yang lebih kuat dan melakukan kegiatan monitoring yang tepat dan efektif. Pada tahun 2013 Perusahaan menyelenggarakan 2 kelas BMDP yang ditujukan untuk 38 orang Pimpinan Cabang Senior.

4. Leader As Coach (LAC) Program ini dirancang untuk memperkuat kompetensi

kepemimpinan bagi para pemimpin senior di tingkat regional cabang dan kantor pusat dalam rangka memperkenalkan budaya coaching sebagai salah satu strategi pengembangan karyawan yang diyakini mampu mengeluarkan potensi terbaik karyawan, selain melakukan penerapan pelatihan di kelas yang sudah dilakukan secara konsisten.

Perusahaan juga menyelenggarakan program teknis yang bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan kemampuan teknis karyawan dalam melakukan

1. Management Trainee Programme (MTP) This programme was designed to create future leaders

by assigning roles and responsibilities as team leaders at the branches and head office. The graduates of MTP are capable to hold positions as Branch (Unit)Supervisor at the branches, Credit Analyst, Regional Human Capital or other positions at the head office. In 2013, the Company organized 12 MTP classes and, due to the sizeable expansion plan of branch opening, the Human Capital Department added more sessions into 19 classes and managed to train 829 employees. Compared to 2012, the number of employees attended the MTP increased by 114% and made the total of 387 employees. The quantity increase was followed by the strengthening the quality of the curriculum and more comprehensive learning methods so that the MTP graduates will be better prepared for work.

2. Leadership Development Programme (LDP) This programme was specialised for the candidates

of leader; both at the branches or head office; as the BranchManager,DeputyBranchManagerorUnitHeadlevel at the head office. This programme was conducted 4 times in 2013 with the number of participants reached 58 personnels.

3. Branch Managers Development Programme (BMDP)

This programme was reserved to the Senior Branch Managers that hold functions and responsibilities towards several branches in which they are required to have a stronger capability to lead and perform proper as well as effective monitoring activities. In 2013 the Company held 2 BMDP classes aimed to train 38 Senior Branch Managers.

4. Leader As Coach (LAC) This program was designed to strengthen the leadership

competency for senior leaders at the level of branch regional and head office in order to introduce the coaching culture as one of the strategies of employees’ development which is believed to be capable of getting the most out of the employees, in addition to conducting the application of classroom trainings that have been carried out consistently.

The Company also organised technical programmes with the purpose to maintain and develop employees’ technical capabilities in performing their tasks. In 2013

Page 88: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk86

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Tinjauan Sumber Daya ManusiaHuman Capital Overview

pekerjaannya. Pada tahun 2013 telah dilakukan beberapa program pelatihan yang diberikan kepada 1.168 karyawan dari berbagai tingkatan dan unit kerja. Program pelatihan teknis tersebut di antaranya adalah:• Emerging Leader Development Programme

(EDP) untuk Branch (Unit) Manager sebanyak tiga kelas

• Emerging Leader Development Programme(EDP) untuk Kepala Kios sebanyak dua kelas

• BFI Sales & Marketing Academy (BISMA)Programme ditujukan bagi karyawan sales dan pemasaran (marketing) sebanyak delapan kelas

• BFI Collection Remedial & Recovery Academy(BICCORRA)Programme ditujukan bagi karyawan bagian penagihan (collection) sebanyak enam kelas

• BFIOperationAcademy (BIONCY)Programme ditujukan bagi karyawan operasional sebanyak 3 tiga kelas

Secara keseluruhan, program-program pelatihan in-house dengan tujuan mempersiapkan calon pemimpin Perusahaan telah dilakukan kepada 940 karyawan melalui programMTP,LDP,BMDPdanLAC.Jumlahinimeningkatsebanyak 88% dibandingkan tahun 2012. Hal ini menunjukkan komitmen dan keseriusan Perusahaan dalam mempersiapkan pemimpin pada masa kini dan mendatang dengan kualitas terbaik.

IMPLEMENTASI MANAJEMEN TALENTA DAN KADERISASI

Sepanjang tahun 2013, BFI melakukan pembinaan dan kaderisasi secara simultan untuk posisi Pimpinan Cabang, Branch Unit Manager dan Branch Unit Head di cabang-cabang sebanyak kurang lebih 500 karyawan yang mendapatkan perhatian khusus. Sebanyak kurang lebih 130 orang di antaranya menempati posisi yang baru yang diciptakan demi memperkuat struktur Cabang Utama(Main Branch) melalui posisi Branch Unit Manager.

Kaderisasi melibatkan posisi-posisi kunci di tingkat regional dan kantor pusat untuk mengidentifikasi, memantau dan membina agar calon kader dapat lebih dipersiapkan ke jenjang berikutnya.

Kriteria penetapan seorang kader adalah berdasarkan kinerja selama beberapa periode, kompetensi berdasarkan hasil asesmen dan juga evaluasi kepemimpinan di lapangan dalam hal mengelola dan memimpin tim kerja.

the Company conducted several training programs given to 1,168 employees from various levels and units of work. The technical training programs are as follows:• Emerging Leader Development Programme

(EDP)forBranch(Unit)Managers;asmanyasthreeclasses

• Emerging Leader Development Programme(EDP) for Kiosk Heads; as many as two classes

• BFI Sales & Marketing Academy (BISMA)Programme for sales and marketing staff; as many as eight classes

• BFI Collection Remedial & Recovery Academy(BICCORRA) Programme for collection staff; as many as six classes

• BFIOperationAcademy (BIONCY)Programme for operational staff; as many as three classes

On the whole, the in-house training programs with the purpose to prepare the candidates of Company’s leaders have been conducted to 940 employees through the programs of MTP, LDP, BMDP and LAC. This number increased by 88% compared to 2012. Such fact shows the Company’s commitment and seriousness in preparing the present and future leaders with the best quality.

TALENT MANAGEMENT AND SUCCESSION PLANNING IMPLEMENTATION

During 2013, BFI conducted development and regeneration simultaneously for the positions of Branch Manager, Branch UnitManager and BranchUnit Head at the branches asmany as approximately 500 employees who earned the special attention. A total of approximately 130 people of whom occupied a new position created to strengthen the structure of Main Branch through the position of Branch UnitManager.

The regeneration involved key positions at the regional and head office level to identify, monitor and foster so that the prospective cadres can be prepared for the next level.

The criteria for determining a cadre was based on the performance for several periods, competency based on assessment results as well as leadership evaluation in the field in terms of managing and leading the work team.

Page 89: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 87

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Jabatan 2012 2013 Job Title

Pimpinan Cabang dan Wakil Pimpinan Cabang 154 219 Branch Manager and Deputy Branch Manager

PimpinanUnitCabang 0 143 BranchUnitManager

MENUMBUHKAN BUDAYA BELAJAR DAN MANAJEMEN PENGETAHUAN

Dengan beroperasinya Kantor Pusat BFI di lokasi baru, yaitu BSD City, Kabupaten Tangerang Selatan, maka beberapa infrastruktur yang terkait dengan pelatihan dan peningkatan pengetahuan karyawan juga mengalami penguatan.

Penyediaan perpustakaan dengan ruangan yang lebih besar dan infrastruktur lebih baik diciptakan demi membangkitkan semangat karyawan untuk dapat mengoptimalkan sarana ini demi peningkatan budaya belajar. Hal ini juga ditambah dengan sarana dan fasilitas yang lengkap dalam bentuk ruang training yang sangat berguna untuk menunjang proses peningkatan kompetensi karyawan. Sarana pelatihan dilengkapi infrastruktur dan fasilitas yang memadai yang disediakan pada 7 ruang training, 2 ruang komputer dan 1 ruang auditorium. Penyediaan fasilitas lengkap ini adalah wujud komitmen Perusahaan untuk mengembangkan karyawan dari seluruh jajaran secara berkesinambungan.

Sarana pendukung juga dibangun melalui sistem belajar maya (virtual learning), yaitu Knowledge Management di mana sepanjang tahun 2013 telah meluncurkan beberapa inisiatif yang mendukung program-program pelatihan dan berbagi pengetahuan (knowledge sharing) yang semuanya tersedia dan dapat diakses karyawan pada portal khusus.

MENYELARASKAN INDIKATOR KINERJA KUNCI (KPI) DI ANTARA DEPARTEMEN

Ketepatan dan keselarasan Indikator Kinerja Kunci (Key Performance Indicator atau KPI) karyawan dengan tujuan organisasi sangat berpengaruh pada kesuksesan Perusahaan dalam mencapai target. Indikator Kinerja Kunci yang tepat akan menghasilkan perilaku karyawan yang efektif dan produktif sesuai dengan strategi Perusahaan.

Perusahaan berkomitmen untuk menciptakan Indikator Kinerja Kunci yang selaras dan terintegrasi antardivisi agar dapat tercipta sinergi yang lebih efektif pada tahun 2014 dan selanjutnya dalam menghadapi tantangan internal maupun eksternal.

NURTURING LEARNING CULTURE AND KNOWLEDGE MANAGEMENT

With the operation of BFI Head Office in the new location in BSD City, South Tangerang Regency, several infrastructures related to employees’ training and knowledge-development also experienced strengthening.

Providing a library with a much larger room and better infrastructure was created for the purpose of encouraging the employees’ to optimise such facility in order to improve the learning culture. This also added by the complete equipment and facilities in the form of training room which is very useful in supporting the upgrading process of employees’ competency. The training equipment comes with adequate infrastructure and facilities provided in 7 training rooms, 2 computer rooms and 1 auditorium. The provision of these complete facilities are part of the Company’s commitment to develop the employees of all levels continuously.

The supporting equipment was also built through the virtual learning system, namely Knowledge Management where during 2013 it launched several initiatives to support the training and knowledge-sharing programmes in which they were all available dan accessible to employees at a special portal.

ALIGNMENT OF KEY PERFORMANCE INDICATOR (”KPI”) ACROSS DEPARTMENT

The accuracy and alignment of employees’ Key Perfomance Indicator or KPI with the goals of the organization were very influential towards the Company’s success in achieving the targets. Proper KPI will generate effective and productive employees’ behaviour in accordance with the Company’s strategy.

The Company committed to create the aligned and integrated KPI between work-divisions in order to create a more effective sinergy in the year 2014 and thereafter in facing internal and external challenges.

Page 90: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk88

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Kesejahteraan KaryawanEmployees’ Welfare

IMBALAN KERJA KARYAWAN

Loyalitas dan produktivitas karyawan adalah aset utama BFI untuk mencapai target yang lebih baik di masa mendatang. Oleh karena itulah Perusahaan secara berkala mengevaluasi kompensasi dan imbalan kerja untuk memastikan kesejahteraan karyawan terjaga dengan baik.

Perusahaan menyediakan program kesejahteraan karyawan yang kompetitif, antara lain:

1. Gaji dan Bonus Kinerja Struktur gaji dan bonus kinerja bagi karyawan

didasarkan atas tingkat atau pangkat masing-masing karyawan ditambah dengan prestasi yang telah dicapai dan kontribusi yang diberikan kepada Perusahaan. Pencapaian prestasi dilihat dari beberapa faktor yaitu (i) individu; (ii) grup atau tim; (iii) Perusahaan. Perusahaan juga memandang pentingnya penyesuaian gaji terhadap keadaan perekonomian sehingga standar kehidupan yang layak bagi karyawan bisa terpenuhi. Perusahaan juga selalu memperhatikan standar penetapan upah minimum yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

2. Fasilitas dan Tunjangan Di samping gaji pokok dan tunjangan transportasi,

Perusahaan juga memberikan fasilitas-fasilitas dan tunjangan-tunjangan lainnya, antara lain: • Program kepemilikan kendaraan roda dua

(Motorcycle Ownership Program atau MOP) dan kepemilikan kendaraan roda empat (Car Ownership Program atau COP)

• Program kepemilikan fasilitas penunjang kerjaberupa kamera digital, komputer laptop, kalkulator finansial dan smartphone

• Asuransi JaminanSosial TenagaKerja (Jamsostek),terdiridariJaminanKecelakaanKerja,JaminanHariTua dan Tunjangan Kematian

• Asuransi karyawan yang mencakup AsuransiKecelakaanDiridanAsuransiJiwa

• Tunjangan untuk perumahan, pulang ke kotadomisili dan penempatan bagi karyawan yang ditempatkan di kota lain di luar domisili

• Tunjangan kesusahan (hardship allowance) yang diberikan kepada karyawan pendatang yang ditempatkan di kota-kota yang dikategorikan sulit dan terletak jauh dari perkotaan

• TunjanganHariRaya(THR)yangdiberikansetahunsekali

• Penggantian biaya pengobatan rawat jalan danrawat inap di rumah sakit untuk karyawan dan anggota keluarganya

EMPLOYEES’ BENEFIT

Employee’s loyalty and productivity are the main assets of BFI to help the Company achieve its future targets. That is why the Company evaluates its compensation and benefit policies periodically to make sure that the employee’s welfare is well maintained.

The Company provides competitive welfare program to its employees, such as:

1. Salary and Performance Bonus Salary and performance bonus structure is based on

corporate rank, achievement and contribution to the Company. Accomplishment is measured at these levels: (i) individual; (ii) team; (iii) Company. It also takes into account the importance of salary adjustment that is in line with economic condition sufficient to meet an acceptable standard of living. The Company also always complies with the minimum wage requirements set by the government.

2. Facility and Allowance Besides basic salary and transportation allowance, the

Company also provides other facilities and allowances, as follows:• Motorcycle Ownership Program (MOP) and Car

Ownership Program (COP)• Work-supportfacilitiesownershipprogramconsists

of digital camera, laptop computer, financial calculator and smartphone

• InsurancecoveragefromEmployee’sSocialSecurity(Jamsostek)consistsofJobSafetySecurity,Pensionand Bereavement Allowance

• Employees’ insurance coverage that includesPersonal Accident and Life Insurance

• Allowancesforhousing,hometown-returntripandassignment for employees assigned in places other than their domicile towns/cities

• Hardship allowance granted to the employeesimmigrant whom were stationed in the cities which categorised as difficult and located far from urban surroundings

• Annual religious holiday allowance (known asTunjangan Hari Raya or THR)

• Out-of-patient medical bills and hospitalizationreimbursement for employees and their family members

Page 91: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 89

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Risiko dalam melakukan pekerjaan di perusahaan jasa pembiayaan seperti BFI umumnya terjadi di kalangan karyawan lapangan yang dalam keseharian lebih sering melaksanakan tugas-tugas mereka di luar kantor. Karyawan lapangan yang dimaksud adalah karyawan bidang pemasaran, penagihan dan unit tertentu di bagian operasional.

Jumlahkecelakaanlalulintasdanlainnyayangterjadisaatkaryawan menjalankan tugas maupun di luar tugas selama tahun2013tercatatadaenambelaskasus.Jumlahkasustercatat sama dengan tahun 2012.

PemasaranMarketing

PenagihanCollection

OperasionalOperation

JumlahKasusTahun2013Number of Case in 2013

5 4 7

EVALUASI KINERJA, ASESMEN, REMUNERASI DAN SANKSI

Perusahaan secara konsisten melakukan evaluasi kinerja kepada seluruh karyawan sebanyak dua kali dalam setahun dan karyawan diberikan waktu untuk dapat melakukan diskusi secara formal dengan pemimpinnya dalam rangka mengevaluasi kinerja dan mendiskusikan pengembangan kompetensi untuk periode berikutnya.

Peningkatan kompetensi karyawan dilakukan secara menyeluruh; baik melalui jalur pelatihan, bimbingan langsung dari para pimpinan, maupun praktik lapangan. Kompetensi karyawan diukur secara berkala dan dilakukan kepada karyawan kunci, terutama karyawan senior dan calon Pimpinan Cabang (Branch Manager) melalui Leadership Development Programme (LDP).

Selain proses asesmen, Perusahaan juga melakukan pemetaan profil karyawan (profiling) kepada para pimpinan tim; baik di kantor cabang maupun kantor pusat; untuk memastikan kesesuaian kompetensi dan profil karyawan dengan pekerjaan dan posisi masing-masing. Jumlahkaryawan yang mengikuti asesmen dan pemetaan profil pada tahun 2013 sebanyak 200 orang.

JOB SAFETY AND HEALTH

The risks of performing duties in a finance company such as BFI are mostly experienced by field staff considering their daily duties require them to be outside the office. These field staff are those in the marketing, collection and certain unit of the operational section.

The total number of traffic and other accidents occurred during on-field duty and off were sixteen cases throughout 2013. This is the same number of cases happened in 2012.

PERFORMANCE REVIEW, ASSESSMENT, REWARD AND SANCTION

The Company consistently conducted performance reviews on all its employees for twice a year and the employees were given certain time to formally have discussions with their supervisors in order to evaluate their performance and to discuss their competency development for the next period.

Employees’ competency improvement was conducted thoroughly; both through training, direct guidance from supervisors, and field practices. The employees’ competency was regularly measured and carried out towards key personnels, especially the senior staff and candidates of Branch Manager through Leadership Development Programme (LDP).

Other than the assessment process, the Company also conducted the mapping of employees’ profile (profiling) towards the team leaders; both at the branches and head office; to ensure the compatibility between the employees’ competency and profile with their respective job and position. The total number of employees who joined the assessment and profiling in 2013 was as many as 200 people.

Page 92: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk90

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Kesejahteraan KaryawanEmployees’ Welfare

Untukmemberikan penghargaan kerjamaka Perusahaanmenerapkan sistem insentif dan performance bonus kepada karyawan yang telah berprestasi dan memberikan nilai tambah bagi Perusahaan.

Perusahaan memberikan sanksi kepada karyawan dengan tujuan memberikan pembinaan dan peringatan agar kinerja karyawan meningkat dan sesuai dengan nilai-nilai Perusahaan. Berikut adalah data jumlah sanksi yang diberikan kepada karyawan sepanjang tahun 2013 dan perbandingannya dengan tahun 2012:

Tindakan Sanksi 2012 2013 Disciplinary Action

Demosi 6 31 Demotion

Surat Peringatan 196 217 Warning Letter

Jumlah 202 248 Total

NILAI-NILAI PERUSAHAAN YANG BARU

Tahun 2013 adalah momentum yang bersejarah bagi organisasi karena telah terjadi dua peristiwa penting, yaitu: kepindahan Kantor Pusat BFI dari Jakarta ke BSDCity di Tangerang Selatan, dan diluncurkannya Nilai-Nilai Perusahaan yang baru. Peluncuran nilai-nilai Perusahaan yang baru tersebut dilakukan pada tanggal 7 April 2013 bertempat di BFI Tower, BSD City, dan bertepatan dengan perayaan hari jadi BFI ke-31 tahun.

Nilai-nilai Perusahaan yang baru ini merupakan pengayaan dari budaya Perusahaan yang diyakini kebenarannya sebagai dasar fundamental demi keberlangsungan dan kesuksesan Perusahaan di masa kini dan mendatang. Nilai-nilai ini merupakan pengembangan dari nilai-nilai terdahulu yang tetap sejalan dengan visi dan misi organisasi.

Nilai-nilai Perusahaan yang baru ini disingkat sebagai GREAT yang merupakan kepanjangan dari:• GrowandImproveContinuously: Giat memperbaiki

diri secara berkesinambungan• Respect and Care: Realisasikan saling menghormati

dan peduli • Excellent Service: Ekstra layanan kepada pelanggan

internal dan eksternal• AbsoluteIntegrity: Absolut dalam integritas• TrustandTeamSpirit: Tim kerja yang solid dan saling

percaya

The Company implemented the incentive system and performance bonus in order to grant work rewards to employees with good accomplishment and provided added value to the Company.

The Company imposed sanctions to employees with the purpose of providing guidance and warnings so that they were able to improve employees’ performance in accordance with the Company’s values. Here are data of the number of sanctions given to employees during 2013 and its comparison with 2012:

COMPANY’S NEW CORE VALUES

The year 2013 was momentous for the organization largely due to two crucial events, those are: the moving of BFI HeadOfficefromJakartatoBSDCityinSouthTangerang,and the launching of the Company’s new Core Values. The launching of the Company’s new core values was conducted on 7 April 2013 which took place at BFI Tower, BSD City, and coincided with the celebration of BFI’s 31st anniversary.

The Company’s new core values is an enrichment of the Company’s culture which is believed to be the truth as the fundamental basis for the purpose of Company’s continuation and success in the present time and the future. These values are further improvement of the previous values in which they are still in line with organization’s vision and mission.

These Company’s new Core Values is abbreviated as GREAT which stands for:• Grow and Improve Continuously: Keen to self-

improve continually• Respect and Care: Realise the value of respect and

care towards each other• Excellent Service: Extra service to both internal and

external customers • AbsoluteIntegrity: Absolute in keeping integrity• TrustandTeamSpirit: Solid teamwork and trust each

other

Page 93: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 91

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

PROGRAM-PROGRAM DAN AKTIVITAS-AKTIVITAS KARYAWAN

Perusahaan memperhatikan budaya dan iklim kerja yang diyakini dapat memberikan kenyamanan bekerja bagi para karyawan. Beberapa aktivitas Perusahaan yang telah dilakukan sepanjang tahun 2013 dalam rangka meningkatkan kedekatan hubungan sesama karyawan dan sekaligus menciptakan iklim kerja yang positif, antara lain:1. Program Kesehatan dan Kebugaran, seperti: • Seminarkolesteroldandiabetes• Aerobik• Futsal• Tenismeja• Bersepedabersama (gowes) yang diprakarsai oleh

BFI Bike Community, dan lain sebagainya2. Kegiatan Kebersamaan Karyawan (Outing); baik

karyawan kantor cabang maupun kantor pusat; dan3. Buka Puasa Bersama dalam rangka bulan suci

Ramadhan.

EMPLOYEE PROGRAMME AND ENGAGEMENT ACTIVITIES

The Company paid attention to the culture and working atmosphere which were believed to be able to provide working comfort for the employees. Several Company’s activities conducted during 2013 in order to improve the relationship proximity between employees as well as to create a positive working atmosphere are as follows:1. Health and Wellness Programme, such as: • Seminaroncholesterolanddiabetes• Aerobics• Futsal(indoorsoccer)• Tabletennis• Cycling along (gowes) initiated by BFI Bike

Community, and others2. Employees Outing; both at the branches and head

office; and3. JointFastingBreaktocommemoratetheholymonthof

Ramadhan.

Page 94: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk92

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

BFI terus berupaya mengembangkan dan meningkatkan Teknologi Informasi sebagai salah satu keunggulan kompetitif Perusahaan dan faktor pendukung untuk pertumbuhan bisnis.

BFI continues to develop and enhance its Information Technology as one of the Company’s competitive advantages and supporting factor for business growth.

Teknologi InformasiInformation Technology

Situ Gunung

Nunu Rizani

Page 95: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 93

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Page 96: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk94

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Teknologi InformasiInformation Technology

Page 97: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 95

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

BFI terus berupaya mengembangkan dan meningkatkan Teknologi Informasi (TI) sebagai salah satu keunggulan kompetitif Perusahaan dan faktor pendukung untuk pertumbuhan bisnis serta menjadi sarana untuk sistem pengendalian manajemen yang efektif.

Hal ini dimulai dengan implementasi Core System Perusahaan yang telah selesai dilakukan pada triwulan ketiga tahun 2010. Aplikasi inti ini dibangun berbasis web dan bersifat real-time online dengan ketersediaan data yang terpusat (centralised data). Adanya Core System yang terpusat dan terintegrasi ini memungkinkan manajemen Perusahaan untuk membuat keputusan strategis; khususnya di bidang penetapan harga (pricing); dan struktur pembiayaan yang tersegmentasi berdasarkan wilayah geografis dan produk, keputusan terkait pendelegasian wewenang kredit, pengembangan alternatif metode pembayaran angsuran serta kebijakan lainnya. Di sisi lain, seluruh aktivitas bisnis serta pengukuran kinerja yang terjadi di kantor cabang dapat dikontrol dan dipantau dengan baik oleh kantor pusat, sehingga jika terdapat tindakan perbaikan yang diperlukan; seperti perubahan kebijakan; dapat segera terimplementasi ke sistem.

Seiring dengan pengembangan Core System tersebut, Perusahaan juga melakukan pengembangan di sisi infrastruktur jaringan komunikasi data. Sejak tahun 2011, seluruh jaringan Perusahaan telah terhubung ke kantor pusat secara real-time online.Upayayangdilakukan antara lain, melakukan pengembangan (upgrade) perangkat jaringan dan server, penerapan redundant system pada perangkat server dan jaringan komunikasi, penerapan sistem high-availability pada Core System, pengawasan berbagai perangkat untuk pemantauan jaringan dan perangkat infrastruktur, serta pembangunan Data Center (Pusat Data) yang baru. Dengan adanya sistem aplikasi dan infrastruktur jaringan yang bersifat online ini memudahkan pengembangan sistem dan aplikasi untuk mendukung kebutuhan bisnis Perusahaan.

BFI continues to develop and enhance its Information Technology(“IT”)asoneoftheCompany’scompetitiveadvantages and supporting factor for business growth as well as tools for effective management control system.

It started with the implementation of the Company’s Core System that has been completed in the third quarter of 2010. This core application was built on web-based and real-time online with the availability of centralised data. The existence of the integrated and centralised Core System enables the Company’s management to make strategic decisions; particularly in pricing; and the structure of financing segmented by geographical areas and products, decisions related to to the delegation of credit authority, development of alternative methods of installment payments and other policies. On the other hand, all business activities as well as performance measurements that occurred in branches can be well controlled and monitored by the head office, so if there are any necessary corrective actions, such as policy amendments; they can be implemented into the system.

Along with the development of the Core System, the Company also performed a development in the infrastructure of data communications network. Since 2011, the entire Company’s network has been connected to the headquarters in real-time online. Efforts made were , amongst others, upgraded the network devices and server, application of redundant system on the server device and communication network, application of the high-availability system in the Core System, supervision of various devices for network monitoring and infrastructure devices, as well as the development of the new Data Centre. The presence of the online application system and network infrastructure made it easy for the development of systems and applications to support the Company’s business needs.

Page 98: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk96

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

PUSAT DATA BARU

Pada tahun 2013, bertepatan dengan pindahnya kantor pusat operasional BFI ke lokasi baru di BSD City, Tangerang Selatan, Perusahaan membangun Pusat Data baru sebagai pusat operasional TI yang telah memenuhi kriteria standar Tier-2. Dengan mengaplikasikan standar tersebut berarti BFI telah mengimplementasikan sistem redundant infrastructure data centre; seperti redundant PAC (dual precision air conditioning), redundant power source (PLN dan genset) serta redundant network (dual core switch) sehingga Pusat Data ini mendukung konsep operasional pusat data non-stop dan sistem High Availability.

HigH AvAilAbility

Dari segi perangkat keras, BFI secara terus-menerus melakukan pengembangan dan peningkatan kapasitas server core system dan perangkat pendukungnya. Salah satu pengembangan yang dilakukan adalah penerapan sistem High Availability pada aplikasi Core System di kantor pusat. Hal ini dilakukan karena tingginya ketergantungan operasional kantor cabang terhadap aplikasi Core System. Sistem yang handal diperlukan untuk menjamin ketersediaan sistem kerja bagi para pengguna di seluruh nusantara pada setiap jam operasi Perusahaan; termasuk dalam kondisi gangguan sistem yang berpotensi mengganggu operasional Pusat Data Perusahaan; seperti kerusakan perangkat keras, pemadaman listrik, gangguan komunikasi data, bencana alam atau huru-hara. Sistem High Availabiltity menjamin terjadinya proses failover ke sistem backup secara cepat dan seketika pada saat terjadinya gangguan sehingga sistem operasional tidak terganggu.

Sistem High Availability diimplementasikan dengan cara mengembangkan infrastruktur virtualisasi, khususnya bagi aplikasi Core System di kantor pusat.

Perusahaan mengimplementasikan Disaster Recovery Plan (DRP) dengan cara menjalankan mekanisme backup data; baik secara online maupun offline. Online backup dijalankan dengan mekanisme proses replikasi data secara terus-menerus (real-time mirroring) ke server yang sudah disiapkan pada situs Disaster Recovery Centre (DRC) yang berlokasi terpisah dari Pusat Data BFI. Situs DRC dikelola secara profesional oleh vendor independen yang merupakan salah satu penyedia pusat data terbesar di Indonesia dan telah memenuhi standarisasi DRC Tier-3 yang mencakup, antara

NEW DATA CENTRE

The year 2013 which coincided with the moving of the operational head office of BFI to the new location in BSD City, South Tangerang, the Company built the new Data Centre as the IT operation centre that has met the Tier-2 standard of criteria. By applying such standard, it means that BFI has implemented the redundant infrastructure data centre system; such as redundant PAC (dual precision air conditioning), redundant power source (PLN electricity and generator set) as well as redundant network (dual core switch), so that this Data Centre supports the concept of non-stop data centre operation and High Availability system.

HIGH AVAILABILITY

On the hardware side, BFI continuously conducted some improvement and upgrade on the core-system server and its supporting device. One development undertaken was the implementation of High Availability system on the Core System application at the head office. Such action was taken due to the high dependence of branches’ operations to the Core application. A reliable system is required to ensure the availability of system for users nationwide at any time during the Company’s operational hours; including the time when a system disorder occurred that potentially disturb the Company’s Data Centre operation; such as hardware damages, power outage, interruption of data communication, force majeur or commotion. High Availability system ensures the rapid and instant failover process to the backup system by the time a disruption occurred so that the operational system is not compromised.

High Availability system was implemented by developing a virtualised infrastructure, particularly on the Core System application at the head office.

The Company implemented the Disaster Recovery Plan (“DRP”) by running a backup data mechanism; bothonline and offline. Online backup was done through the mechanism of data replication process continually (real-time mirroring) to standby servers on the Disaster Recovery Centre (“DRC”) sitewhich is locatedoffsiteofBFI’sDataCentre. The DRC site was managed professionally by an independent vendor which is one of the largest data centre providers in Indonesia and has met the standards of DRC Tier-3 which includes, amongst others, redundant

Teknologi InformasiInformation Technology

Page 99: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 97

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

lain, redundant infrastructure capacity, dual power source dan concurrently maintainable site. Replikasi data secara terus-menerus (real-time mirroring) menjamin tersedianya cadangan (backup) data terkini di mana setiap perubahan atau update yang terjadi pada basis data (database) induk secara otomatis akan melakukan update basis data pada situs DRC secara real time. Sementara itu, proses offline backup dijalankan dengan mekanisme backup ke CD dan tape secara berkala dan disimpan di luar kantor.

Dalam kondisi darurat; seperti terjadinya kerusakan pada infrastruktur Pusat Data; maka sistem High Availability yang diterapkan memungkinkan untuk melakukan proses switching atau pengalihan operasional Core System secara instan ke situs DRC tanpa terjadi kehilangan data yang berarti. Dengan demikian potensi gangguan operasional dan kehilangan data dapat diminimalisir, dan kegiatan operasional; baik di kantor cabang maupun kantor pusat; tetap berjalan normal.

Tim TI di BFI telah melakukan serangkaian uji coba dan simulasi guna memastikan bahwa mekanisme DRP yang telah diterapkan berjalan sesuai dengan ekspektasi Perusahaan.

INFRASTRUKTUR JARINGAN TI

Dari segi infrastruktur jaringan TI, untuk mendukung transaksi online dari seluruh kantor cabang, BFI telah mengaplikasikan jaringan secara online di seluruh kantor cabang dan gerai yang tersebar di seluruh Indonesia. Teknologi jaringan yang dipakai untuk mendukung transaksi online tersebut mulai dari MPLS, VPN, Metrolink, Radio Link hingga VSAT. Pengembangan jaringan dilakukan secara berkesinambungan untuk mencari solusi alternatif jaringan yang efisien, efektif, dapat diandalkan dan aman dengan memanfaatkan perkembangan teknologi terkini. Hal ini dilakukan guna mendukung pertumbuhan bisnis Perusahaan yang berkembang pesat dan semakin kompetitif.

Di samping itu, pengembangan infrastruktur TI dilakukan dengan melakukan upgrade atas infrastruktur core switch pada jaringan kantor pusat sehingga memiliki tingkat pengelolaan yang tinggi. Dengan core switch yang baru ini, proses pemantauan dan implementasi keamanan infrastruktur jaringan TI Perusahaan menjadi lebih mudah dan pemecahan masalah (troubleshooting) menjadi lebih mudah dan cepat.

infrastructure capacity, dual power source and concurrently maintainable site. Continuous data replication (real-time mirroring) ensures the availability of recent data backup in which every modification or update that occurred on the main database will automatically perform a real-time database update on the DRC site. Aside from that, offline backup process was executed with backup mechanism to CDs and tapes on a regular basis and stored in offsite location.

Under an emergency situation; such as a damage thatoccurred on the Data Centre infrastructure; the High Availability system applied allows to perform a failover or diversion of the Core System operation instantly to the DRC site without having to suffer meaningful data losses. Therefore, the potential operation disruption and data loss can be minimised, and the operational activities continue to run normally; both at the branches and the head office.

BFI’s IT team has conducted series of tests and simulations to make sure that the DRP mechanism has run accordingly to the Company’s expectations.

IT NETWORK INFRASTRUCTURE

On the IT network infrastructure side, in order to support online transactions from all branches, BFI has applied an online network at all branches and kiosks throughout Indonesia. The network technology utilised to support the online transactions ranged from MPLS, VPN, Metrolink, Radio Link to VSAT. Network enhancements were carried out continually to find alternative solutions for the efficient, effective, reliable and safe network by utilising latest technological developments. This was done to support the Company’s business growth that increases rapidly and become more competitive.

Additionally, the IT infrastructure developments were conducted by upgrading the core switch infrastructure on the head office’s network so that it has a high manageability. With this new core switch, the monitoring process and security implementation of the Company’s IT network infrastructure become easier and troubleshooting process becomes more easy and faster.

Page 100: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk98

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Teknologi InformasiInformation Technology

KEAMANAN TEKNOLOGI INFORMASI

Dari segi keamanan atau security, Perusahaan telah melakukan pengkajian (asesmen) terhadap implementasi keamanan data yang tengah berlangsung pada infrastruktur saat ini. Pengkajian ini merupakan kepedulian Perusahaan terhadap keamanan data serta informasi yang dimiliki Perusahaan. Berdasarkan hasil pengkajian tersebut, Perusahaan telah menentukan arah serta prioritas pengembangan keamanan jaringan Perusahaan.

SISTEM DAN APLIKASI PENDUKUNG LAINNYA

Dari segi sistem dan aplikasi pendukung lainnya, Perusahaan telah mengembangkan berbagai solusi yang terintegrasi dengan aplikasi Core System tersebut. Beberapa di antaranya adalah:

1. Pengembangan Data Warehouse dan Business Intelligence

Perusahaan telah melakukan pengembangan Data Warehouse dan Business Intelligence secara berkesinambungan. Pengembangan Data Warehouse dan Business Intelligence ini meliputi modul Penjualan dan Kontrak Pembiayaan, Penagihan dan Keuangan, serta modul Operasional. Pengembangan ini mendapat sambutan yang sangat antusias dari para pemimpin bisnis dan pengambil keputusan; baik di kantor pusat maupun kantor cabang. Jika sebelumnyapengguna atau user harus mengandalkan laporan statis dan bantuan dari personel TI dan Management Information System (MIS) untuk menyiapkan informasi yang dibutuhkan, saat ini pengguna dapat langsung mengakses data sesuai dengan otoritas yang telah diberikan, dan melakukan pengambilan keputusan berbasis data secara cepat dan akurat. Data Warehouse juga telah ditingkatkan dari waktu ke waktu, mengikuti perkembangan dinamika bisnis Perusahaan. Saat ini, Perusahaan telah mengganti sistem pelaporan yang ada dengan sistem baru yang lebih mudah digunakan atau user-friendly dan mutakhir, yang memungkinkan pengguna untuk mengakses data dari aplikasi mobile.

2. Sistem Teleoperation dan Telesales Sebagai salah satu strategi pemasaran dan untuk

menunjang efisiensi dan efektivitas operasional Perusahaan, BFI telah mengembangkan sistem Teleoperation dan Telesales. Kedua sistem ini

INFORMATION TECHNOLOGY SECURITY

On the security side, the Company has conducted an assessment of the ongoing data security in current infrastructure. This assessment was the Company’s concern toward data security as well as information owned by the Company. Based on the assessment result, the Company had determined the direction and priorities for the enhancement of the Company’s network security.

OTHER SYSTEM AND SUPPORTIVE APPLICATIONS

On the system and other supportive applications side, the Company has developed a variety of solutions integrated with the application of the Core System. Some of which are as follows:

1. Development of Data Warehouse and Business Intelligence

The Company has developed the Data Warehouse and Business Intelligence continuously. The development of Data Warehouse and Business Intelligence include the modules for Sales and Financing Contract, Collection and Finance, and Operation. These development received a very enthusiastic responses from the business leaders and decision makers; both at the head office and branches. If in the past, users had to rely on static reports and assistance from the IT and Management Information System (“MIS”) personnel to prepare theinformation needed, now users can access the data directly in accordance with the given authority, and make a data-driven decision more quickly and accurately. The Data Warehouse has also been enhanced from time to time, keeping abreast of the Company’s business dynamics. Currently, the Company’s management has replaced the existing reporting system with the new one that is more user-friendly and sophisticated, which will allow users to access data from mobile application.

2. Teleoperation and Telesales System As one of the marketing strategies and to support the

Company’s operational effectiveness and efficiency, BFI has developed the Teleoperation and Telesales system. These two systems were developed separately,

Page 101: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 99

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

dikembangkan secara terpisah, namun tetap terintegrasi dengan aplikasi Core System dari Perusahaan, sehingga terdapat integritas data dan proses pemantauan aktivitas yang baik, seperti aktivitas penjualan dan pemasaran, proses booking dan penagihan. Sistem Teleoperation dan Telesales yang tersedia saat ini meliputi sebagai berikut:• TeleoperationCollection Reminder-Friendly Call untuk para pelanggan yang

mengalami keterlambatan pembayaran angsuran antara 1 sampai dengan 3 hari, serta tindak lanjut atas para pelanggan yang memberikan janji pembayaran dalam tempo 7 hari sejak tanggal jatuh tempo awal.

• TeleoperationSurvey Bagian dari program Customer Relationship

Management (CRM) yang dikembangkan untuk melakukan survei kepuasan pelanggan berkaitan dengan pelayanan yang diberikan BFI dan survei untuk mendapatkan masukan dari para pelanggan mengenai pelayanan yang diberikan oleh kantor cabang BFI yang tersebar di seluruh Indonesia.

• TeleoperationAudit Salah satu bagian proses audit yang dilakukan

melalui telepon terhadap para pelanggan BFI. Hal ini bertujuan untuk memperbarui status data para pelanggan dan juga fungsi pemeriksaan terhadap validitas data para pelanggan.

• Telesales Fungsi yang mendukung kecepatan dalam hal

proses penjualan dan proses persetujuan atau approval yang melayani seluruh penjuru nusantara dengan efektivitas kerja yang dapat terukur dan terpantau dengan baik.

3. Saluran Pembayaran Pelanggan (Payment Point) Fasilitas saluran pembayaran secara online melalui

sarana-sarana seperti ATM BCA, ATM Bank Mandiri, Bank Permata, Kantor Pos Indonesia dan jaringan toko ritel Alfamart; termasuk di dalamnya jaringan Alfa Midi, Lawson dan Alfa Express.

4. Implementasi Teknologi Electronic Data Capture (EDC)

Sarana elektronik untuk meningkatkan keamanan dan efektivitas proses penagihan ke para pelanggan yang digunakan oleh para staf bagian penagihan di lapangan (collection staff) di seluruh outlet BFI secara nasional.

but still integrated within the Company’s Core System application, so that data integrity is achieved and allows a fine activities monitoring; such as sales and marketing activities, booking process and collection. The Teleoperation and Telesales system available at this point include the following:

• TeleoperationCollection A Reminder-Friendly Call for customers who

experience pastdue of payments between 1 to 3 days, and a follow-up to those customers who had promised payment within 7 days from the initial due date.

• TeleoperationSurvey The part of Customer Relationship Management (“CRM”)programmeinwhichitwasdevelopedtoperform customer satisfaction surveys relating to the service given by BFI and surveys to obtain input from customers regarding services provided by the branches of BFI that spread across Indonesia.

• TeleoperationAudit One part of the auditing process conducted by

phone towards BFI customers. The purpose is to update the status of customers’ data and also functioned as the checking tool to the validity of customers’ data.

• Telesales A function that supports speed in terms of sales

process and approval process that serves throughout the country with the working effectiveness that can be measured and monitored well.

3. Customer’s Payment Channel (Payment Point) Online payment facilities through facilities such as BCA

ATM, Bank Mandiri ATM, Permata Bank, the Indonesian Post Office, and the chain of Alfamart retail stores; including the store chains of Alfa Midi, Lawson and Alfa Express.

4. Implementation of Electronic Data Capture (EDC) Technology

An electronic facility to increase the security and effectiveness of collection process to the customers, utilized by the collection staff in the field at all BFI outlets nationwide.

Page 102: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk100

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Teknologi InformasiInformation Technology

5. FixedAssetsManagement (FAM) Dengan semakin bertumbuhnya Perusahaan, jumlah

aset yang dimiliki tentu bertambah besar pula. Tanpa adanya solusi untuk menangani jumlah aset yang semakin besar, maka aset yang dimiliki akan sulit dikontrol dan dipantau. Pada tahun 2012, Perusahaan mulai mengimplementasikan sistem Fixed Assets Management (FAM). FAM didesain agar dapat berintegrasi dengan modul pembukuan Perusahaan.

6. Aplikasi MobileSurvey&Approval Sistem Mobile Survey & Approval juga telah

diimplementasikan secara nasional oleh Perusahaan dalam upaya meningkatkan efektivitas proses survei di lapangan oleh para staf surveyor BFI. Keberadaan aplikasi Mobile Survey & Approval ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas kerja staf surveyor di lapangan. Sebelumnya, seorang surveyor harus kembali ke kantor untuk melakukan penginputan data aplikasi konsumen di sistem komputer. Dengan menggunakan Mobile Survey & Approval, seorang surveyor tidak perlu lagi kembali ke kantor untuk melakukan penginputan data dan dapat melakukannya langsung di lapangan melalui sarana telepon seluler atau smartphone, sehingga meningkatkan mobilitas surveyor dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. Aplikasi Mobile Survey & Approval ini sudah langsung terintegrasi dengan Core System, sehingga proses aplikasi selanjutnya dapat langsung terhubung secara otomatis dan meningkatkan produktivitas.

7. Pengembangan Human Resources InformationSystem(HRIS)

Aplikasi HRIS merupakan aplikasi berbasis web dan dapat diakses langsung secara online dari seluruh outlet Perusahaan di seluruh Indonesia. Aplikasi HRIS juga dilengkapi dengan fitur-fitur yang bersifat employee self-service, seperti pemutakhiran data pribadi karyawan, input pengajuan klaim biaya berobat rawat inap dan rawat jalan, serta pengajuan izin dan cuti karyawan. Proses evaluasi hasil kerja tengah tahun dan akhir tahun (job performance review) juga sudah dapat dilakukan secara online dari seluruh outlet di Indonesia.

5. Fixed Assets Management (FAM) Along with the Company’s growth, the amount of assets

would grow significantly as well. Without a solution to handle the increasingly large number of assets, the assets will be difficult to be controlled and monitored. In 2012, the Company began to implement Fixed Assets Management (FAM) system. FAM was designed to be integrated with the Company’s accounting module.

6. MobileSurvey&ApprovalApplications The Mobile Survey & Approval system has also been

implemented nationally by the Company in an effort to improve the effectiveness of the survey in the field by BFI’s surveyor staff. The existence of Mobile Survey & Approval application was intended to increase the productivity of surveyor staff in the field. In earlier days, a surveyor had to return to the office to do customers’ applications data input in a computer system. By utilizing the Mobile Survey & Approval, a surveyor is no longer required to return to the office to do the inputting of data and can be done directly in the field by means of a mobile phone or a smartphone, so that it increases surveyors’ mobility in carrying out their day-to-day duties. Applications of Mobile Survey & Approval have been integrated with the Core System directly, so that the next application process can be directly connected automatically and increase productivity.

7. Enhancement of Human Resources Information System (HRIS)

HRIS application is a web-based application and can be accessed directly online from all of the Company’s outlets throughout Indonesia. HRIS application also comes with features that are employee self-service, such as updating personal employee data, inputting the claims of medical’s inpatient and outpatient care expenses, as well as applying for employee’s permit and leave. The mid-year and end-of-year work results’ evaluation process (job performance reviews) can also be conducted online from all outlets in Indonesia.

Page 103: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 101

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

8. Loan Management System Sistem ini merupakan sistem yang terintegrasi dan

berperan sebagai jembatan antara pihak bank selaku penyedia fasilitas dengan BFI. Dengan keberadaan sistem ini, pencatatan atau pembukuan transaksi Loan Chanelling maupun Fund Borrowings dapat dilakukan secara lebih terintegrasi dengan aplikasi Core System; baik transaksi yang berasal dari fasilitas Pembiayaan Bersama (Joint Financing), Asset Purchase, Channeling maupun Pinjaman Berjangka (Term Loan) dari pihak bank. Sistem ini dapat melakukan pemantauan terhadap transaksi pencairan, pembayaran angsuran serta pelunasan dipercepat secara harian, serta pemantauan arus kas harian. Sistem ini juga menghasilkan berbagai laporan secara komprehensif yang akan digunakan untuk keperluan analisa dan pengambilan keputusan.

9. Kerja Sama “B2B” dengan Pihak Asuransi Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses

penutupan asuransi untuk aset yang dibiayai Perusahaan, saat ini telah dilakukan kerja sama secara back-to-back (B2B) dengan beberapa perusahaan asuransi. Kerja sama ini juga bertujuan untuk mengurangi risiko tidak tertutupnya asuransi atas aset yang dibiayai. Proses B2B ini dilakukan secara terintegrasi dengan Core System yang ada.

8. Loan Management System This system is an integrated system and it acts as the

bridge between banks as facilities provider and BFI. With the presence of this system, the recording or bookkeeping of transactions such as Loan Channeling and Fund Borrowings can be performed in a more integrated way with the Core System application; whether for transactions derived from the JointFinancing facility, Asset Purchase, Channeling and Term Loans from the banks. This system can perform monitoring toward fund disbursements, installment payments, as well as prepayments in a daily manner, as well as conducting monitoring of daily cash flows. This system also generates various reports comprehensively in which they will be used for analysis and decision-making purposes.

9. The “B2B” Collaboration with Insurance Parties In order to escalate the effectiveness and efficiency of

insurance coverage process for assets financed by the Company, a back-to-back (“B2B”) collaboration withseveral insurance companies has taken place recently. This collaboration also aimed to reduce the failing risks of insurance coverage process on the financed assets. The B2B process was carried out in an integrated manner with the existing Core System.

Page 104: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk102

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Pembahasan dan Analisa ManajemenManagement Discussion and Analysis

Lomba Pacu Kerbau

Hongky Zein

Laba Sebelum Pajak PenghasilanProfit Before Income Tax

Laba Tahun BerjalanProfit for the Year

8,7%

3,7%

Page 105: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 103

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Page 106: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk104

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Tinjauan UmumGeneral Overview

Page 107: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 105

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama adalah menjalankan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan pembiayaan atau barang modal meliputi bidang sebagai berikut:a. Sewa Pembiayaan b. Pembiayaan Konsumen c. Anjak Piutang d. Kartu Kredit

Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1982. Saat ini, Perusahaan menjalankan kegiatan pembiayaan dalam bentuk Sewa Pembiayaan dan Pembiayaan Konsumen. Perusahaan mempunyai 177 kantor cabang dan 59 gerai pada tanggal 31 Desember 2013, dan 124 kantor cabang dan 61 gerai pada tanggal 31 Desember 2012.

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SECARA UMUM

Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian LaporanKeuangan” yang terdapat dalamLampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan perubahannya, Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal25Juni2012.

According to Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of activities of the Company is mainly engaged in financing activities through the provision of financing or capital goods comprising the followings: a. Finance Lease b. Consumer Financing c. Factoring of Accounts Receivable d. Credit Card

The Company started its commercial operations in 1982. Currently, the Company mainly engages in Finance Lease and Consumer Financing activities. The Company has 177 branches and 59 kiosks as of 31 December 2013, and 124 branches and 61 kiosks as of 31 December 2012.

PRESENTATION OF FINANCIAL STATEMENTS IN GENERAL

The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards as issued by the Indonesian Institute of Accountants(“IAI”)andtheBapepam-LKRegulationNo. VIII.G.7 regarding “Financial Statements PresentationGuidelines”asincludedintheAppendixof the Decision Decree of the Chairman of Bapepam No. KEP-06/PM/ 2000 dated 13 March 2000 and its amendment, the Decision Decree of the Chairman ofBapepam-LKNo.KEP-347/BL/2012dated25June2012.

Pada tahun 2013, BFI mencatat pertumbuhan yang sehat dalam pembiayaan baru yang dibukukan, pendapatan dan profitabilitas - bukti atas kemampuan pendanaan Perusahaan.In 2013, BFI recorded healthy growth in bookings, income and profitability - testament to its funding capabilities.

Page 108: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk106

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Tinjauan Operasional dan Aspek Pemasaran per Segmen Segmental Operational Overview and Marketing Aspects

Perusahaan menjalankan bisnis Pembiayaan Konsumen yang terdiri dari pembiayaan kendaraan bermotor roda empat baru dan bekas serta kendaraan bermotor roda dua bekas melalui dealer dan non-dealer, dan Sewa Pembiayaan, yang terdiri dari pembiayaan untuk alat berat, truk, mesin-mesin dan kendaraaan komersial ringan dalam bentuk pembiayaan langsung maupun sale and leaseback. Pendapatan dari Pembiayaan Konsumen pada tahun 2013 adalah sebesar Rp1.136 miliar, sementara Pendapatan dari Sewa Pembiayaan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp381 miliar. Informasi rincian dari Pendapatan Perusahaan berdasarkan segmen dibahas dalam bagian ANALISA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF pada bab ini, khusus mengenai Pendapatan Pembiayaan Konsumen (halaman 115) dan Pendapatan Sewa Pembiayaan (halaman 116). Selama tahun 2013, Perusahaan tidak menjalankan bisnis produk anjak piutang atau kartu kredit.

Distribusi merupakan faktor kesuksesan terpenting untuk bisnis jasa pembiayaan, dan Perusahaan bergantung pada saluran pemasaran yang beragam untuk menghasilkan bisnisdimasing-masingsegmenproduk.UntukPembiayaanKonsumen yang lebih berbasis ritel, saluran utama untuk menghasilkan bisnis dan distribusi adalah melalui kantor cabang dan gerai, jaringan dealer, jaringan non-dealer yang terdiri dari tenaga penjualan dan pemasaran internal BFI yang khusus menangani tiap segmen produk, telesales serta para agen pihak ketiga yang ditunjuk. Sewa Pembiayaan, di lain pihak, lebih berbasis korporasi dan menggunakan jaringan kantor cabang serta tenaga penjualan dan pemasaran internal dari Perusahaan yang khusus menangani produk Sewa Pembiayaan. Penjelasan rinci mengenai strategi pemasaran Perusahaan diungkapkan dalam bab TINJAUAN BISNIS dari Laporan Tahunan ini, halaman 54.

Perusahaan mencatat Laba Sebelum Pajak Penghasilan sebesar Rp667 miliar pada tahun 2013, terjadi peningkatan sebesar 8,7% dari Rp614 miliar pada tahun 2012, sementara itu Laba Tahun Berjalan tahun 2013 tercatat sebesar Rp509 miliar, meningkat 3,7% atau Rp19 miliar dibandingkan dengan Rp490 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 2). Penjelasan rinci mengenai profitabilitas Perusahaan diungkapkan dalam bagian ANALISA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF pada bab ini, halaman 121.

Kapasitas Perusahaan untuk mengembangkan portofolionya juga bergantung pada kemampuan Perusahaan dalam memperoleh pendanaan. Hingga saat ini, Perusahaan memperoleh sebagian pendanaannya melalui pinjaman-pinjaman bank dan penerbitan obligasi yang nilainya terus bertambah. Penjelasan rinci mengenai kemampuan pendanaan Perusahaan diungkapkan dalam bagian ANALISA LAPORAN POSISI KEUANGAN pada bab ini, khusus mengenai Liabilitas – Efek Utang yang Diterbitkan (halaman 125) dan Liabilitas – Pinjaman yang Diterima (halaman 125).

The Company engages in Consumer Financing, which comprises of the financing of new and used four-wheelers, as well as used two-wheelers vehicle through both dealers and non-dealers, and Finance Lease, which comprises of financial leases for heavy equipment, trucks, machineries and light commercial vehicles in the form of direct financing as well as sale and leaseback. Income from Consumer Financing in 2013 was Rp1,136 billion whilst Income from Finance Lease in 2013 was Rp381 billion. Details on the breakdown of the Company’s Income by segment are discussed in the ANALYSIS OF STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME section of this chapter, under Consumer Financing Income (page 115) and Finance Lease Income (page 116). During 2013, the Company did not engage in any factoring or credit card products.

Distribution is a critical success factor for this business, and the Company relies on diversified marketing channels to originate its business in each of these segments. For Consumer Financing, which is more retail-based, the main channels of origination and distribution are through branches and kiosks, dealer network, non-dealer network that comprises BFI internal sales and marketing force specializing in each product segment, telesales as well as appointed third-party agents. Finance Lease, on the other hand, is more corporate-based and utilizes both the Company’s branch network as well as an internal sales and marketing force that specializes in leasing products. Details on the Company’s marketing strategy are discussed in the BUSINESS OVERVIEW chapter of this Annual Report, page 54.

The Company recorded Profit Before Income Tax of Rp667 billion in 2013, a 8.7% increase from Rp614 billion in 2012, while Profit For The Year of Rp509 billion were booked in 2013, a 3.7% or Rp19 billion increase from Rp490 billion in 2012 (see Table 2). Details on the Company’s profitability are discussed in the ANALYSIS OF STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME section of this chapter, page 121.

The capacity for the Company to grow its portfolio is also reliant on its ability to obtain funds. To date, the Company obtains its funding through bank borrowings and increasingly more are from bond issuances. Details on the Company’s funding capabilities are discussed in the ANALYSIS OF STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION section of this chapter, under Liabilities – Debt Securities Issued (page 125) and Liabilities – Fund Borrowings (page 125).

Page 109: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 107

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Tinjauan Ekonomi dan IndustriEconomy and Industry Overview

TINJAUAN PEREKONOMIAN INDONESIA

Grafik 1Fluktuasi Rupiah Terhadap Dollar AS

Chart 1Rupiah Fluctuation Against the US Dollar

Jan‘127.500

8.500

9.500

10.500

11.500

12.500

Mar ‘12 Mei ‘12 Jun‘12 Sep ‘12 Nov ‘12 Jan‘13 Mar ‘13 Mei ‘13 Jun‘13 Sep ‘13 Nov ‘13

Sumber: Bank Indonesia Source: Bank Indonesia

Grafik 2Suku Bunga BI Tahun 2012-2013

Chart 22012-2013 BI Rate

Jan‘123,0%

4,0%

5,0%

6,0%

7,0%

8,0%

Mar ‘12 Mei ‘12 Jun‘12 Sep ‘12 Nov ‘12 Jan‘13 Mar ‘13 Mei ‘13 Jun‘13 Sep ‘13 Nov ‘13

Sumber: Bank Indonesia Source: Bank Indonesia

INDONESIAN ECONOMY OVERVIEW

2013 was a tough year for both the Company and the economy.GrossDomesticProduct(“GDP”)expanded5.8%in 2013, a year where we faced plenty of macro economic challenges. Current account deficit was a big concern for Indonesia, reaching record high of 4.4% of GDP in the second quarter. Some recovery was seen in the fourth quarter where we saw a surplus for three consecutive months, but we still closed the year with an overall deficit. Indonesia is highly dependent on foreign capital and the deficit has worsened as China’s growth slows, damping demand for Indonesia’s commodity exports. The Rupiah was the worst hit regional currency, having lost 26% during the year (see Chart 1). Aggressive measures to manage these were taken bytheCentralBank(“BI”)startingthesecondhalfoftheyear, and we saw the benchmark BI rate increase 175 basis

Tahun 2013 adalah tahun yang sulit bagi Perusahaan dan perekonomian pada umumnya. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh hanya 5,8% pada tahun 2013, tahun di mana kita menghadapi banyak tantangan ekonomi makro. Defisit anggaran negara menjadi keprihatinan utama bagi Indonesia, di mana mencapai rekor tertinggi sebesar 4,4% dari PDB di triwulan kedua. Beberapa perbaikan terlihat di triwulan keempat di mana kita melihat adanya surplus selama tiga bulan berturut-turut, tetapi pada akhirnya kita menutup tahun dengan kondisi defisit secara keseluruhan. Indonesia sangat bergantung pada modal luar negeri dan defisit negara menjadi semakin buruk seiring dengan perlambatan laju ekonomi di Cina, mengakibatkan menurunnya minat terhadap ekspor komoditas dari Indonesia. Rupiah menjadi mata uang di

Page 110: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk108

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

regional Asia yang mengalami pukulan terparah, terjadi penurunan nilai sebesar 26% sepanjang tahun (lihat Grafik 1). Langkah-langkah agresif untuk mengatasi hal ini telah diambil oleh Bank Sentral (BI) sejak semester kedua tahun 2013, dan kita melihat adanya kenaikan patokan suku bunga BI sebesar 175 basis poin dari 5,75% pada awal tahun 2013 menjadi 7,50% pada bulan Desember 2013 (lihat Grafik 2).

Dalam semester kedua tahun berjalan, harga bahan bakar meningkat44%padabulanJuni2013ketikapemerintahpada akhirnya mengurangi subsidi BBM setelah menunda hal tersebut beberapa kali. Langkah ini sangat diperlukan untuk mengurangi defisit anggaran negara, tetapi dampak haltersebutlangsungdirasakanolehmasyarakat–terutamaberpengaruh pada pengeluaran rumah tangga dan daya beli dari masyarakat kelompok ekonomi menengah ke bawah. Langkah ini mengakibatkan melonjaknya tingkat inflasi menjadi 8,4% pada akhir tahun, hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2012. Hal ini juga menambah tantangan yang dihadapi Perusahaan dalam semester kedua tahun berjalan yang mengakibatkan terjadinya perlambatan bisnis selama periode tersebut.

TINJAUAN INDUSTRI MULTIFINANCE

Grafik 3Pertumbuhan Industri Pembiayaan Year-on-Year

Chart 3Multifinance Industry Year-on-Year Growth

0%

10,0%

20,0%

30,0%

40,0%

Sumber: Bank Indonesia Source: Bank Indonesia

Jan‘12

Feb

‘12

Mar

‘12

Apr

‘12

Mei

‘12

Jun‘12

Jul‘12

Ags

‘12

Sep

‘12

Okt

‘12

Nov

‘12

Des

‘12

Jan‘13

Feb

‘13

Mar

‘13

Apr

‘13

Mei

‘13

Jun‘13

Jul‘13

Ags

‘13

Sep

‘13

Okt

‘13

Nov

‘13

Des

‘13

points from 5.75% in the beginning of the year to 7.50% in December 2013 (see Chart 2).

In the second half of the year, fuel prices increased 44% in June 2013when the government finally reduced fuelsubsidies after being postponed for several times. It was a much needed stance to help the country’s current account deficit but its impact was immediately felt by the masses –affectinghouseholdexpenditureandpurchasingpowerof the low to middle class group especially. This move also resulted in inflation climbing to 8.4% at the end of the year, nearly double that of 2012. This also added to the challenges faced by the Company in the second half of the year resulting in a slowdown in business during this period.

MULTIFINANCE INDUSTRY OVERVIEW

Tinjauan Ekonomi dan IndustriEconomy and Industry Overview

Page 111: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 109

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Sumber: Broker Reports / Source: Broker Reports

Grafik 4 - Angka Penjualan Kendaraan Bermotor Roda Empat Tahun 2012-2013Chart 4 - Sales Figures for Four-Wheeled Vehicles in 2012-2013

DesNovOktSepAgsJulJunMeiAprMarFebJan

2013

2012

Januari / January Februari / February Maret / March April / April Mei / May Juni / June

2012 76.365 86.407 87.761 87.060 95.499 101.743

2013 96.704 103.284 95.936 102.199 99.568 104.265

Juli / July Agustus / August September/ September Oktober / October November / November Desember / December

2012 102.512 76.373 102.111 106.807 103.699 89.456

2013 112.184 77.961 117.100 111.808 111.741 97.694

Sumber: Broker Reports / Source: Broker Reports

Grafik 5 - Angka Penjualan Kendaraan Bermotor Roda Dua Tahun 2012-2013Chart 5 - Sales Figures for Two-Wheeled Vehicles in 2012-2013

DesNovOktSepAgsJulJunMeiAprMarFebJan

2013

2012

Januari / January Februari / February Maret / March April / April Mei / May Juni / June

2012 645.863 666.136 619.678 622.929 611.251 541.918

2013 646.082 649.434 665.334 658.673 644.668 659.504

Juli / July Agustus / August September/ September Oktober / October November / November Desember / December

2012 579.077 429.236 620.499 626.901 621.224 485.166

2013 702.423 488.983 678.139 717.272 687.329 551.283

Dengan melambatnya perkembangan perekonomian di Indonesia yang hanya 5,8% dan juga masih lemahnya permintaan pasar dan harga-harga komoditas, industri pembiayaan juga mengalami perlambatan dengan pertumbuhan rata-rata tahun-ke-tahun hanya 14,2% dibandingkan dengan tahun 2012 yang mencatat pertumbuhan rata-rata sebesar 32,0% (lihat Grafik 3).

Ketidakstabilan yang terjadi di pasar komoditas internasional seiring dengan berkurangnya permintaan batu bara dari Cina mengakibatkan merosotnya ekspor dan penurunan

With the Indonesian economy growing slower at 5.8% as well as continued weak demand and prices for commodities, the multifinance industry also grew slower, with an average year-on-year growth of only 14.2% compared to 2012 where average growth was 32.0% (see Chart 3).

The volatility in the international commodities markets as we saw a slowdown in China demand for coal, resulting in a slump in exports and a decline in coal prices. This led

Page 112: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk110

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

harga batu bara. Hal ini menyebabkan pihak produsen di Indonesia mengurangi produksi dan pengeluaran biaya, dan perusahaan-perusahaan yang lebih kecil melakukan penutupan sementara kegiatan operasionalnya. Dampak langsung dan tidak langsung dari hal tersebut di atas memprihatinkan bagi industri jasa pembiayaan, di mana ketidakpastian memuncak tentang bagaimana hal ini akan berdampak pada penjualan alat berat, dan secara tidak langsung, bagaimana hal ini akan berdampak pada kesejahteraan perekonomian Indonesia pada umumnya, saat ekonomi masyarakat dan regional yang memiliki ketergantungan tinggi pada komoditas menghadapi potensi penurunan dalam hal lapangan kerja dan pendapatan. Untukmenanggapikondisi ini,Perusahaanmeningkatkankewaspadaan dengan memantau kontrak-kontrak berjalan untuk mengelola kualitas aset, terutama kontrak-kontrak pembiayaan yang terkait dengan bisnis pertambangan, dan mengurangi eksposur terhadap industri yang bersangkutan dengan melakukan diversifikasi kontrak-kontrak pembiayaan baru ke sektor lain untuk mengelola risiko portofolio.

Meskipun terjadi perlambatan dalam bisnis komoditas yang berdampak terutama pada produk Sewa Pembiayaan, industri jasa pembiayaan didukung oleh pertumbuhan penjualan otomotif yang cukup baik. Penjualan kendaraan roda empat baru mencatat pertumbuhan sebesar 10%, lebih kecil dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 25%, dengan angka penjualan mencapai 1.230.444 unit, dibandingkan dengan 1.115.793 unit pada tahun 2012 (lihat Grafik 4). Penjualan kendaraan roda dua baru mencatat pertumbuhan yang sama sebesar 10%, lebih baik dibandingkan pertumbuhan sebesar 12% saat segmen ini mengalami perlambatan pada tahun 2012 karena adanya dampak dari peraturan perundang-undangan baru mengenai pembayaran uang muka untuk pembelian kendaraan bermotor. Penjualan kendaraan roda dua pada tahun 2013 mencatat angka 7.749.124 unit dibandingkan dengan 7.069.878 unit pada tahun 2012 (lihat Grafik 5).

ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Pembahasan mengenai kinerja operasi Perusahaan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 sebaiknya dibaca bersama dengan laporan keuangan yang telah diaudit, termasuk catatan-catatan tambahan, yang ditetapkan dalam Laporan Tahunan ini.

Pembahasan berikut ini adalah berdasarkan laporan keuangan Perusahaan yang telah disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan, untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

some producers in Indonesia to cut back on output and costs, with the temporary closure of operations by smaller companies. The direct and indirect implications of this were of utmost concern to our industry, as uncertainties loomed on how this would impact the heavy equipment sales, and indirectly, how it would impact the general well-being of the Indonesian economy as communities and regional economies with heavy reliance on commodities faced potential decline in employment and income. In response to this, the Company increased vigilance in monitoring of accounts to manage asset quality, especially those related to mining, and reduced its exposure to the affected industry by diversified new bookings to other sectors to manage portfolio risk.

Despite the slowdown in commodities which impacted mainly the Finance Lease product, the industry was supported by modest automotive sales growth. We saw new four-wheeler sales record a 10% growth, slower than 25% growth in the previous year, with 1,230,444 units sold, compared to 1,115,793 units sold in 2012 (see Chart 4). New two-wheeler sales recorded a similar 10% growth, better than the 12% slowdown the segment experienced in 2012 due to the impact from new regulations regarding down payment of vehicle purchases. Two-wheelers sales in 2013 was 7,749,124 units compared to 7,069,878 units in 2012 (see Chart 5).

FINANCIAL REPORT ANALYSIS

The discussion of the Company’s operating performance for the periods ended 31 December 2013 and 2012 should be read in conjunction with its audited financial statements, including the notes thereto, which are set out in this Annual Report.

The following discussion is based upon the Company’s financial statements, which have been prepared in accordance to Statements of Finance Accounting Standards (“SFAS”) and audited by the Public Accountant FirmTanubrata Sutanto Fahmi & Rekan, for the year ended 31 December 2013 and 2012.

Tinjauan Ekonomi dan IndustriEconomy and Industry Overview

Page 113: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 111

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Tinjauan Kinerja KeuanganFinancial Performance Overview

Pembiayaan Baru meningkat 23,7% atau Rp1.660 miliar menjadi Rp8.652 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp6.993 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 1). Dalam hal jumlah kontrak baru, Perusahaan mengalami peningkatan sebesar 14,1% menjadi 202.162 kontrak baru pada tahun 2013 dibandingkan dengan 177.114 kontrak baru pada tahun 2012 (lihat Tabel 1), dan peningkatan rata-rata nilai kontrak baru sebesar 8,4% karena bisnis produk skala besar tumbuh lebih cepat (yaitu pembiayaan mobil) dibandingkan dengan bisnis produk skala kecil (yaitu pembiayaan motor). (Penjelasan rinci terdapat pada bagian ANALISA PEMBIAYAAN BARU dalam bab ini, halaman 112).

JumlahAsetper31Desember2013adalahRp8.293miliar,terjadi peningkatan sebesar 26,2% atau Rp1.723 miliar dibandingkan dengan Rp6.570 miliar pada tahun 2012 (lihatTabel10).PertumbuhanJumlahAsetsebagianbesarterjadi karena peningkatan Piutang Bersih sebesar 21,9% atau Rp1.299 miliar menjadi Rp7.239 miliar atau 87,3% dariJumlahAsetpadatahun2013,dibandingkandenganRp5.940miliaratau90,4%dari JumlahAsetpada tahun2012.JumlahPiutangBersihtersebutterdiridariRp1.929miliar Investasi Neto Sewa Pembiayaan, penurunan sebesar 0,6% atau Rp11,9 miliar dibandingkan dengan Rp1.941 miliar pada tahun 2012, dan Rp5.310 miliar dari Piutang Pembiayaan Konsumen - Neto, peningkatan sebesar 32,8% atau Rp1.311 miliar dari Rp3.999 miliar pada tahun 2012. Pada tahun 2013, Piutang Pembiayaan Konsumen - Neto berkontribusi sebesar 73,4% dari jumlah Piutang Bersih, sedangkan Investasi Neto Sewa Pembiayaan memberikan kontribusi selebihnya sebesar 26,6%. Dibandingkan dengan tahun 2012, Piutang Pembiayaan Konsumen - Neto berkontribusi sebesar 67,3%, dan Investasi Neto Sewa Pembiayaan memberikan kontribusi selebihnya sebesar 32,7% (lihat Tabel 10). (Penjelasan rinci terdapat pada bagian ANALISA LAPORAN POSISI KEUANGAN dalam bab ini, halaman 122).

Jumlah Pendapatanmeningkat19,5%atauRp309miliarmenjadi Rp1.890 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp1.582 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 3). Pertumbuhan ini didukung oleh meningkatnya JumlahPiutang Bersih sebesar 21,9% (lihat Tabel 10), meskipun industri jasa pembiayaan menghadapi tantangan dari segi perekonomian dan regulasi selama tahun 2013. Pertumbuhan ini merupakan bukti atas kemampuan pendanaan Perusahaan, berhasilnya program-program pemasaran dan ekspansi jaringan Perusahaan yang agresif.

Laba Tahun Berjalan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp509 miliar, terjadi peningkatan sebesar

New Bookings increased 23.7% or Rp1,660 billion to Rp8,652 billion in 2013 from Rp6,993 billion in 2012 (see Table 1). In terms of number of new contracts, the Company saw a 14.1% increase to 202,162 new contracts in 2013 from 177,114 new contracts in 2012 (see Table 1) and a 8.4% increase in average size of new bookings, as the bigger ticket product grows faster (i.e. car financing) than the small ticket item (i.e. motorcycle financing). (Detailed discussion in ANALYSIS OF NEW BOOKINGS section of this chapter, page 112).

Total Assets as of 31 December 2013 was Rp8,293 billion, a 26.2% or Rp1,723 billion increase from Rp6,570 billion in 2012 (see Table 10). The growth in Total Assets was due largely to a 21.9% or Rp1,299 billion increase in Net Receivables to Rp7,239 billion or 87.3% of total assets in 2013, from Rp5,940 billion or 90.4% of total assets in 2012. Total Net Receivables comprises Rp1,929 billion of Net Investments in Finance Lease, an decrease of 0.6% or Rp11.9 billion from Rp1,941 billion in 2012, and Rp5,310 billion of Net Consumer Financing Receivables, an increase of 32.8% or Rp1,311 billion from Rp3,999 billion in 2012. In 2013, Net Consumer Financing Receivables accounted for 73.4% of total Net Receivables, whilst Net Investments in Finance Lease accounted for the remaining 26.6% Compared to 2012, Net Consumer Financing Receivables accounted for 67.3%, and Net Investments in Finance Lease accounted for the remaining 32.7% (see Table 10). (Detailed discussion in the ANALYSIS OF STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION section of this chapter, page 122).

Total Income increased 19.5% or Rp309 billion to Rp1,890 billion in 2013 from Rp1,582 billion in 2012 (see Table 3). The growth was underpinned by a 21.9% increase in Total Net Receivables (see Table 10), despite the economic and regulatory challenges that were faced by the industry during the year 2013. This growth is also testament to the Company’s funding capabilities, successful marketing initiatives and aggressive network expansion.

Total Profit for the Year as of 31 December 2013 was Rp509 billion, a 3.7% or Rp18 billion increase from Rp490 billion

Page 114: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk112

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

in 2012 (see Table 2). (Detailed discussion in the ANALYSIS OF STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME section of this chapter, page 114)

ANALYSIS OF NEW BOOKINGSNew Bookings increased 23.7% or Rp1,660 billion to Rp8,652 billion in 2013 from Rp6,993 billion in 2012 (see Table 1). In terms of number of new contracts, the Company saw a 14.1% increase to 202,162 new contracts in 2013 from 177,114 new contracts in 2012 (see Table 1) and a 8.4% increase in average size of new bookings, as the Company continued to focus on bigger ticket items to capitalise on its strong funding.

The growth in New Bookings was driven by a 40.9% or Rp2,121 billion increase in Consumer Financing bookings, to Rp7,311 billion or 84.5% of New Bookings in 2013, from Rp5,190 billion or 74.2% of New Bookings in 2012 (see Table 1). The increase in contribution of Consumer Financing bookings in 2013 was due to the Company moving its focus away from Finance Lease product in order to better manage its risk related to the continued slowdown in commodities. Consumer Financing bookings comprises of 16.9% new four-wheelers, 72.2% used four-wheelers and 10.7% used two-wheelers in 2013, compared to 21.4% new four-wheelers, 65.9% used four-wheelers and 12.7% used two-wheelers in 2012. Finance Lease bookings, on the other hand, slowed down by 25.6% or Rp461 billion decrease to Rp1,342 billion or 15.5% of New Bookings in 2013, from Rp1,803 billion or 25.8% of New Bookings in 2012 (see Table 1). Due to the increased risks in the mining sectors driven by the slowdown in coal exports and commodities prices, the Company was more selective about Finance Lease bookings, increased vigilance in monitoring asset quality and also diversified exposure away from mining to other sectors. As of 31 December 2013, the Company’s exposure to mining sectors was 5.7% of all New Bookings, a decline from 7.8% in 2012.

3,7% atau Rp18 miliar dibandingkan dengan Rp490 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 2). (Penjelasan rinci terdapat pada bagian ANALISA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF dalam bab ini, halaman 114)

ANALISA PEMBIAYAAN BARUPembiayaan Baru meningkat 23,7% atau Rp1.660 miliar ke angka Rp8.652 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp6.993 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 1). Dalam hal jumlah kontrak baru, Perusahaan mencatat peningkatan sebesar 14,1% menjadi 202.162 kontrak baru pada tahun 2013 dibandingkan dengan 177.114 kontrak baru pada tahun 2012 (lihat Tabel 1), dan terjadi peningkatan sebesar 8,4% untuk rata-rata nilai pembiayaan baru, di mana Perusahaan terus berfokus pada bisnis produk berskala lebih besar untuk memanfaatkan kekuatan pendanaan Perusahaan.

Pertumbuhan Pembiayaan Baru didorong oleh adanya peningkatan sebesar 40,9% atau Rp2.121 miliar untuk pembiayaan baru dari Pembiayaan Konsumen, menjadi Rp7.311 miliar atau 84,5% dari Pembiayaan Baru pada tahun 2013, dibandingkan dengan Rp5.190 miliar atau 74,2% dari Pembiayaan Baru pada tahun 2012 (lihat Tabel 1). Meningkatnya kontribusi pembiayaan baru dari produk Pembiayaan Konsumen pada tahun 2013 ini terjadi karena Perusahaan mengalihkan fokusnya dari produk Sewa Pembiayaan dalam rangka pengelolaan risiko yang lebih baik sehubungan dengan berlanjutnya perlambatan di bidang bisnis komoditas. Nilai pembiayaan baru dari Pembiayaan Konsumen pada tahun 2013 terdiri dari 16,9% kendaraan roda empat baru, 72,2% kendaraan roda empat bekas dan 10,7% kendaraan roda dua bekas, dibandingkan dengan 21,4% kendaraan roda empat baru, 65,9% kendaraan roda empat bekas dan 12,7% kendaraan roda dua bekas pada tahun 2012. Di lain pihak, untuk pembiayaan baru dari Sewa Pembiayaan mengalami perlambatan 25,6% atau menurun sebesar Rp461 miliar menjadi Rp1.342 miliar atau 15,5% dari Pembiayaan Baru pada tahun 2013, dibandingkan dengan Rp1.803 miliar atau 25,8% dari Pembiayaan Baru pada tahun 2012 (lihat Tabel 1). Sehubungan dengan meningkatnya risiko di sektor pertambangan yang didorong oleh penurunan ekspor batu bara dan harga komoditas, Perusahaan lebih selektif dalam menangani kontrak Sewa Pembiayaan, meningkatkan kewaspadaan dalam memantau kualitas aset dan juga melakukan diversifikasi eksposur dari pertambangan ke sektor bisnis lainnya. Per 31 Desember 2013, eksposur Perusahaan di sektor pertambangan adalah sebesar 5,7% dari seluruh Pembiayaan Baru, terjadi penurunan dibandingkan dengan 7,8% pada tahun 2012.

Tinjauan Kinerja KeuanganFinancial Performance Overview

Page 115: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 113

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Tabel 1Pembiayaan Baru

Table 1New Bookings

Keterangan 2012 2013 Perubahan

ChangeDescription

Nilai Pembiayaan Baru (Rp miliar) Value of New Bookings (Rp billion)

Pembiayaan Konsumen : Consumer Financing :

Kendaraan Roda Empat Baru 1.110 1.238 11,5% New Four-Wheeler

Kendaraan Roda Empat Bekas 3.421 5.276 54,2% UsedFour-Wheeler

Kendaraan Roda Dua Bekas 658 781 18,7% UsedTwo-Wheeler

Lain-lain 1 15 1.676,8% Others

Jumlah Pembiayaan Konsumen 5.190 7.311 40,9% Total Consumer Financing

Sewa Pembiayaan : Finance Lease :

Alat Berat 1.027 876 -14,7% Heavy Equipment

Non-Alat Berat 776 466 -40,0% Non-Heavy Equipment

Jumlah Sewa Pembiayaan 1.803 1.342 -25,6% Total Finance Lease

Jumlah Pembiayaan Baru 6.993 8.652 23,7% Total New Bookings

Jumlah Kontrak Baru (Unit) Total New Contracts (Unit)

Pembiayaan Konsumen : Consumer Financing :

Kendaraan Roda Empat Baru 7.261 7.603 4,7% New Four-Wheeler

Kendaraan Roda Empat Bekas 42.722 61.227 43,3% UsedFour-Wheeler

Kendaraan Roda Dua Bekas 118.744 128.813 8,5% UsedTwo-Wheeler

Lain-lain 3 39 1.200,0% Others

Jumlah Pembiayaan Konsumen 168.730 197.682 17,2% Total Consumer Financing

Sewa Pembiayaan : Finance Lease :

Alat Berat 633 722 14,1% Heavy Equipment

Non-Alat Berat 7.751 3.758 -51,5% Non-Heavy Equipment

Jumlah Sewa Pembiayaan 8.384 4.480 -46,6% Total Finance Lease

Jumlah Kontrak Baru 177.114 202.162 14,1% Total New Contracts

Rata-Rata Besaran Kontrak Baru (Rp juta) Average Size of New Bookings (Rp million)

Pembiayaan Konsumen : Consumer Financing :

Kendaraan Roda Empat Baru 152,9 162,8 6,5% New Four-Wheeler

Kendaraan Roda Empat Bekas 80,1 86,2 7,6% UsedFour-Wheeler

Kendaraan Roda Dua Bekas 5,5 6,1 9,4% UsedTwo-Wheeler

Lain-Lain 289,0 394,9 36,7% Others

Jumlah Pembiayaan Konsumen 30,8 37,0 20,2% Total Consumer Financing

Sewa Pembiayaan : Finance Lease :

Alat Berat 1.622,0 1.212,9 -25,2% Heavy Equipment

Non-Alat Berat 100,1 124,0 23,8% Non-Heavy Equipment

Jumlah Sewa Pembiayaan 215,0 299,5 39,3% Total Finance Lease

Jumlah Pembiayaan Baru 39,5 42,8 8,4% Total New Bookings

Page 116: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk114

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

ANALYSIS OF STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME

The Company recorded Profit for the Year of Rp509 billion in 2013, a 3,7% or Rp19 billion increase from Rp490 billion in 2012.

Income

Total Income increased 19.5% or Rp309 billion to Rp1,890 billion in 2013 from Rp1,582 billion in 2012 (see Table 3). The growth was underpinned by a 21.9% increase in Total Net Receivables (see Table 10), despite the economic and regulatory challenges that were faced by the industry during the year 2013. This growth is also testament to the Company’s funding capabilities and successful marketing initiatives and aggressive network expansion.

Consumer Financing Income

ANALISA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

Perusahaan mencatat Laba Tahun Berjalan sebesar Rp509 miliar atau meningkat 3,7% atau Rp19 miliar dibandingkan dengan Rp490 miliar pada tahun 2012.

Tabel 2Laporan Laba Rugi Komprehensif (Rp juta)

Table 2Statements of Comprehensive Income (Rp million)

Keterangan 2012 2013Perubahan

ChangeDescription

JumlahPendapatan 1.581.648 1.890.484 19,5% Total Income

JumlahBeban 967.773 1.223.258 26,4% Total Expenses

Laba Sebelum Pajak Penghasilan 613.875 667.226 8,7% Profit Before Income Tax

Pajak Penghasilan 123.603 158.607 28,3% Income Tax - Net

Laba Tahun Berjalan 490.272 508.619 3,7% Profit for the Year

Laba Komprehensif Lain - - n.a. Other Comprehensive Income

Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan 490.272 508.619 3,7% Total Comprehensive Income for the Year

Pendapatan

Jumlah Pendapatanmeningkat19,5%atauRp309miliarmenjadi Rp1.890 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp1.582 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 3). Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan sebesar 21,9% untuk Jumlah Piutang Bersih (lihat Tabel 10),meskipun adanya tantangan dari segi ekonomi dan regulasi yang dihadapi industri jasa pembiayaan selama tahun 2013. Pertumbuhan ini juga merupakan bukti atas kemampuan pendanaan Perusahaan dan program-program pemasaran, serta ekspansi jaringan yang sukses dari Perusahaan.

Tabel 3Pendapatan (Rp juta)

Table 3Income (Rp million)

Keterangan 2012 2013Perubahan

ChangeDescription

Pendapatan Income

Pembiayaan Konsumen 961.068 1.135.818 18,2% Consumer Financing

Sewa Pembiayaan 305.785 381.365 24,7% Finance Lease

Keuangan 4.782 8.080 69,0% Finance

Lain-Lain 310.013 365.221 17,8% Others

Jumlah Pendapatan 1.581.648 1.890.484 19,5% Total Income

Persentase dari Total Percentage of Total

Pembiayaan Konsumen 60,8% 60,1% -0,7% Consumer Financing

Sewa Pembiayaan 19,3% 20,2% 0,8% Finance Lease

Keuangan 0,3% 0,4% 0,1% Finance

Lain-Lain 19,6% 19,3% -0,3% Others

Jumlah Pendapatan 100,0% 100,0% Total Income

Tinjauan Kinerja KeuanganFinancial Performance Overview

Page 117: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 115

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Pendapatan Pembiayaan KonsumenBisnis Pembiayaan Konsumen dari Perusahaan berfokus pada pembiayaan kendaraan roda empat baru dan bekas, juga kendaraan roda dua bekas melalui dealer dan non-dealer. Pendapatan dari Pembiayaan Konsumen pada tahun 2013 adalah sebesar Rp1.136 miliar atau 60,1% dari jumlah pendapatan tahun 2013, tumbuh sebesar 18,2% atau Rp175 miliar dibandingkan dengan Rp961 miliar pada tahun 2012 atau 60,8% dari jumlah pendapatan tahun 2012 (lihat Tabel 3). Peningkatan dari Pendapatan Pembiayaan Konsumen ini terjadi karena adanya peningkatan sebesar 32,8% untuk Piutang Pembiayaan Konsumen-Neto (lihat Tabel 10).

Pendapatan Pembiayaan Konsumen pada tahun 2013 terdiri dari 21,9% pembiayaan kendaraan roda empat baru, 59,8% kendaraan roda empat bekas dan 18,3% kendaraan roda dua bekas. Komposisi ini tidak mengalami banyak perubahan dibandingkan tahun 2012 di mana Pendapatan Pembiayaan Konsumen juga terdiri dari 21,9% pembiayaan kendaraan roda empat baru, 57,6% kendaraan roda empat bekas dan 20,5% kendaraan roda dua bekas (lihat Tabel 4).

Tabel 4Pendapatan Pembiayaan Konsumen (Rp juta)

Table 4Consumer Financing Income (Rp million)

Keterangan 2012 2013Perubahan

ChangeDescription

Pendapatan Pembiayaan Konsumen Consumer Financing Income

Kendaraan Roda Empat Baru 210.510 248.446 18,0% New Four-Wheeler

Kendaraan Roda Empat Bekas 553.206 679.107 22,8% UsedFour-Wheeler

Kendaraan Roda Dua Bekas 197.320 207.424 5,1% UsedTwo-Wheeler

Lain-Lain 32 841 2.528,1% Others

Jumlah Pendapatan Pembiayaan Konsumen 961.068 1.135.818 18,2% Total Consumer Financing Income

Persentase dari Total Percentage of Total

Kendaraan Roda Empat Baru 21,9% 21,9% 0,0% New Four-Wheeler

Kendaraan Roda Empat Bekas 57,6% 59,8% 2,2% UsedFour-Wheeler

Kendaraan Roda Dua Bekas 20,5% 18,3% -2,3% UsedTwo-Wheeler

Lain-Lain 0,0% 0,0% 0,0% Others

Jumlah Pendapatan Pembiayaan Konsumen 100,0% 100,0% Total Consumer Financing Income

Consumer Financing IncomeThe Company’s Consumer Financing business focuses on the financing of new and used four-wheelers, as well as used two-wheelers through both dealers and non-dealers. Consumer Financing Income in 2013 was Rp1,136 billion or 60.1% of total 2013 revenue, a 18.2% or Rp175 billion growth from Rp961 billion in 2012 or 60.8% of total 2012 revenue (see Table 3). This increase in Consumer Financing Income was due to the 32.8% increase in Net Consumer Financing Receivables (see Table 10).

Consumer Financing Income in 2013 comprises of 21.9% new four-wheelers, 59.8% used four-wheelers and 18.3% used two-wheelers. This composition did not change much from 2012 where Consumer Financing Income also comprised of 21.9% new four-wheelers, 57.6% used four-wheelers and 20.5% used two-wheelers (see Table 4).

Page 118: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk116

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Pendapatan Sewa Pembiayaan Bisnis Perusahaan dalam Sewa Pembiayaan berfokus pada pembiayaan alat berat dan non-alat berat di mana porsi terbesar berasal dari industri pertambangan dan perkebunan kelapa sawit di samping juga kontraktor umum. Pendapatan Sewa Pembiayaan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp381 miliar atau 20,2% dari jumlah pendapatan tahun 2013, meningkat 24,7% atau Rp75 miliar dibandingkan dengan Rp306 miliar pada tahun 2012 atau 19,3% dari jumlah pendapatan tahun 2012 (lihat Tabel 3). Peningkatan Pendapatan Sewa Pembiayaan ini terjadi meskipun adanya pertumbuhan yang lambat dari segi kontrak pembiayaan produk tersebut. Hal ini terutama disebabkan oleh tingginya nilai Piutang Bersih Rata-Rata pada tahun 2013 meskipun saldo akhir piutang bersih tersebut berjumlah lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Mengingat ketidakstabilan yang terjadi di sektor komoditas selama tahun 2013, penting untuk dicatat bahwa eksposur Sewa Pembiayaan Perusahaan di sektor pertambangan menurun dari 29,5% pada tahun 2012 menjadi 25,5% pada tahun 2013. Perusahaan bersikap waspada terhadap meningkatnya risiko atas produk ini dan meningkatkan kewaspadaan dalam memantau rekening konsumen yang terkait langsung dengan sektor-sektor bisnis berisiko tinggi tersebut.

Pendapatan Keuangan Pendapatan Keuangan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp8 miliar atau 0,4% dari jumlah pendapatan tahun 2013, terjadi peningkatan sebesar 69,0% atau Rp3 miliar dari Rp5 miliar pada tahun 2012 atau 0,3% dari jumlah pendapatan tahun 2012 (lihat Tabel 3). Hal ini terutama berasal dari pendapatan bunga deposito berjangka Perusahaan di bank untuk dana cadangan.

Pendapatan Lain-Lain Pendapatan Lain-Lain pada tahun 2013 mencapai Rp365 miliar atau 19,3% dari jumlah pendapatan tahun 2013, tumbuh 17,8% atau Rp55 miliar dibandingkan dengan Rp310 miliar pada tahun 2012 atau 19,6% dari jumlah pendapatan tahun 2012 (lihat Tabel 3). Pertumbuhan dari Pendapatan Lain-Lain ini disebabkan oleh peningkatan sebesar 31,5% atau Rp28 miliar dari Denda Keterlambatan menjadi Rp118 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp90 miliar pada tahun 2012, dan pertumbuhan sebesar 19,3% atau Rp25 miliar untuk Pendapatan Administrasi menjadi Rp155 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp130 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 5).

Tinjauan Kinerja KeuanganFinancial Performance Overview

Finance Lease Income The Company’s Finance Lease business focuses on financial leases for heavy equipment and non-heavy equipment with a large portion of the business coming from mining and oil palm plantation industries as well as general contracting. Finance Lease Income in 2013 was Rp381 billion or 20.2% of total 2013 revenue, a 24.7% or Rp75 billion increase from Rp306 billion in 2012 or 19.3% of total 2012 revenue (see Table 3). This growth in Finance Lease Income was in spite of slower growth in bookings. This is primarily attributable to higher Average Net Receivables in 2013 although the ending net receivables balance was lower than the preceeding year. In light of the volatility in the commodities sector during the year, it is worthy to note that the Company’s Finance Lease exposure to mining has declined from 29.5% in 2012 to 25.5% in 2013. The Company is mindful of the increased risk in of this product and has increased vigilance in the monitoring of accounts exposed to higher risk sectors.

Finance Income Finance Income in 2013 was Rp8 billion or 0.4% of total 2013 revenue, a 69.0% or Rp3 billion increase from Rp5 billion in 2012 or 0.3% of total 2012 revenue (see Table 3). This was mainly contributed from the interest income of the Company’s time deposit in banks for excess fund.

Other IncomeOther Income in 2013 was Rp365 billion or 19.3% of total 2013 revenue, a 17.8% or Rp55 billion increase from Rp310 billion in 2012 or 19.6% of total 2012 revenue (see Table 3). This growth in Other Income was primarily due to the 31.5% or Rp28 billion growth in Late Charges to Rp118 billion in 2013 from Rp90 billion in 2012, and 19.3% or Rp25 billion growth in Administrative Income to Rp155 billion in 2013 from Rp130 billion in 2012 (see Table 5).

Page 119: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 117

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Tabel 5Pendapatan Lain-Lain (Rp juta)

Table 5Other Income (Rp million)

Keterangan 2012 2013Perubahan

ChangeDescription

Pendapatan Lain-Lain Other Income

Administrasi 130.184 155.272 19,3% Administration

Denda Keterlambatan 89.948 118.326 31,5% Late Charges

Terminasi 56.958 61.467 7,9% Termination

Pemulihan dari Piutang yang Dihapusbukukan 21.686 23.963 10,5% Recovery on Written-off Receivables

Keuntungan Bersih atas Penjualan Aset Tetap 1.917 1.624 -15,3% Gain on Disposal of Equipment - Net

Lain-Lain 9.320 4.569 -51,0% Others

Jumlah Pendapatan Lain-Lain 310.013 365.221 17,8% Total Other Income

Persentase dari Total Percentage of Total

Administrasi 42,0% 42,5% 0,5% Administration

Denda Keterlambatan 29,0% 32,4% 3,4% Late Charges

Terminasi 18,4% 16,8% -1,5% Termination

Pemulihan dari Piutang yang Dihapusbukukan 7,0% 6,6% -0,4% Recovery on Written-off Receivables

Keuntungan Bersih atas Penjualan Aset Tetap 0,6% 0,4% -0,2% Gain on Disposal of Equipment - Net

Lain-Lain 3,0% 1,3% -1,8% Others

Jumlah Pendapatan Lain-Lain 100,0% 100,0% Total Other Income

Pendapatan Lain-Lain pada tahun 2013 terdiri dari 42,5% Pendapatan Administrasi, 32,4% Denda Keterlambatan, 16,8% Pendapatan Terminasi, 6,6% Pemulihan dari Piutang yang Dihapusbukukan, 0,4% Keuntungan Bersih atas Penjualan Aset Tetap, dan 1,3% Rupa-Rupa (lihat Tabel 5). Komposisi ini tidak mengalami banyak perubahan dibandingkan dengan tahun 2012 di mana Pendapatan Lain-Lain terdiri dari 42,0% Pendapatan Administrasi, 29,0% Denda Keterlambatan, 18,4% Pendapatan Terminasi, 7,0% Pemulihan dari Piutang yang Dihapusbukukan, 0,6% Keuntungan Bersih atas Penjualan Aset Tetap, dan 3,0% Lain-Lain.

Beban

JumlahBebanmeningkat26,4%atauRp255miliarmenjadiRp1.223 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp968 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 6). Peningkatan ini sebagian besar disebabkan oleh (i) peningkatan Beban UmumdanAdministrasisebesar28,9%atauRp143miliarmenjadi Rp640 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp497 miliar pada tahun 2012, (ii) peningkatan Beban Keuangan sebesar 17,5% atau Rp63 miliar menjadi Rp423 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp360 miliar pada tahun 2012, dan (iii) peningkatan sebesar 90,5% atau Rp45 miliar dalam Kerugian Penurunan Nilai untuk Pembiayaan Konsumen menjadi Rp94 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp49 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 6).

Other Income in 2013 comprises 42.5% Administration Income, 32.4% Late Charges, 16.8% Termination Income, 6.6% Recovery on Written-Off Receivables, 0.4% Net Gain on Sale of Equipment, and 1.3% Miscellaneous (see Table 5). This composition did not change much from 2012 where Other Income comprised of 42.0% Administration Income, 29.0% Late Charges, 18.4% Termination Income, 7.0% Recovery on Written-Off Receivables, 0.6% Net Gain on Sale of Equipment, and 3.0% Others.

Expenses

Total Expenses increased 26.4% or Rp255 billion to Rp1,223 billion in 2013 from Rp968 billion in 2012 (see Table 6). The increase was largely due to (i) a 28.9% or Rp143 billion increase in General and Administrative Expenses to Rp640 billion in 2013 from Rp497 billion in 2012, (ii) a 17.5% or Rp63 billion increase in Finance Cost to Rp423 billion in 2013 from Rp360 billion in 2012, and (iii) a 90.5% or Rp45 billion increase in Impairment Losses for Consumer Financing to Rp94 billion in 2013 from Rp49 billion in 2012 (see Table 6).

Page 120: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk118

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

General and Administrative ExpensesGeneral and Administrative Expenses in 2013 was Rp640 billion or 52.3% of total 2013 expenses, a 28.9% or Rp143 billion increase from Rp497 billion in 2012 or 51.3% of total 2012 expenses (see Table 6). This increase in General and Administrative Expenses was due largely to the 25.9% or Rp82 billion increase in Salaries and Employee Benefits to Rp398 billion in 2013 from Rp316 billion in 2012 (see Table 7).

The reasons for this increase was the 20.8% or 1,120 increase in number of employees to 6,516 in 2013 from 5,396 in 2012 to support the expansion of the business and addition of 51 new branches, along with the promotions of non-permanent employees to permanent status, minimum wages adjustment as well as the regular salary increments. Other items to note are the 52.4% or Rp14 billion increase in Depreciation of Property and Equipment to Rp42 billion in 2013 from Rp28 billion in 2012, a 47.7% or Rp13 billion increase in Repairs and Maintenance to Rp39 billion in 2013 from Rp26 billion in 2012, as well as 169.5% or

Tabel 6Beban

Table 6Expenses

Keterangan 2012 2013Perubahan

ChangeDescription

Beban (Rp juta) Expenses (Rp million)

UmumdanAdministrasi 496.529 639.990 28,9% General and Administrative

Keuangan 360.186 423.182 17,5% Finance Cost

Pemasaran 19.066 22.013 15,5% Marketing

Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai atas: Provision for Impairment Losses of:

Piutang Pembiayaan Konsumen 49.313 93.951 90,5% Consumer Financing Receivables

Piutang Sewa Pembiayaan 23.747 13.500 -43,2% Finance Lease Receivables

Lain-Lain 18.932 30.622 61,7% Others

Jumlah Beban 967.773 1.223.258 26,4% Total Expenses

Persentase dari Total Percentage of Total

UmumdanAdministrasi 51,3% 52,3% 1,0% General and Administrative

Keuangan 37,2% 34,6% -2,6% Finance Cost

Pemasaran 2,0% 1,8% -0,2% Marketing

Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai atas: Provision for Impairment Losses of:

Piutang Pembiayaan Konsumen 5,1% 7,7% 2,6% Consumer Financing Receivables

Piutang Sewa Pembiayaan 2,5% 1,1% -1,4% Finance Lease Receivables

Lain-Lain 2,0% 2,5% 0,5% Others

Jumlah Beban 100,0% 100,0% Total Expenses

Beban Umum dan Administrasi BebanUmumdanAdministrasi pada tahun 2013 adalahsebesar Rp640 miliar atau 52,3% dari jumlah beban tahun 2013, terjadi peningkatan sebesar 28,9% atau Rp143 miliar dibandingkan dengan Rp497 miliar pada tahun 2012 atau 51,3% dari jumlah beban tahun 2012 (lihat Tabel 6).PeningkatandalamBebanUmumdanAdministrasi inisebagian besar disebabkan oleh kenaikan Gaji dan Imbalan Kerja sebesar 25,9% atau Rp82 miliar menjadi Rp398 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp316 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 7).

Penyebab peningkatan ini adalah kenaikan sebesar 20,8% atau 1.120 orang karyawan menjadi 6.516 orang pada tahun 2013 dibandingkan 5.396 orang pada tahun 2012 untuk mendukung ekspansi bisnis dan penambahan 51 kantor cabang, pemberian promosi bagi para karyawan non-permanen menjadi berstatus tetap, penyesuaian upah minimum serta kenaikan gaji reguler. Hal-hal lainnya yang perlu dicatat adalah peningkatan sebesar 52,4% atau Rp14 miliar untuk Penyusutan Aset Tetap menjadi Rp42 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp28 miliar pada tahun 2012, peningkatan sebesar 47,7% atau Rp13 miliar untuk Perbaikan dan Pemeliharaan menjadi Rp39 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp26 miliar

Tinjauan Kinerja KeuanganFinancial Performance Overview

Page 121: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 119

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

pada tahun 2012, serta peningkatan sebesar 169,5% atau Rp9,1 miliar untuk biaya Cadangan Opsi Saham menjadi Rp14 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp5,4 miliar pada tahun 2012 (lihat bagian PENGUNGKAPAN INFORMASI LAINNYA pada bab ini, halaman 129).

Tabel 7Beban Umum dan Administrasi

Table 7General and Administrative Expenses

Keterangan 2012 2013Perubahan

ChangeDescription

Beban Umum dan Administrasi (Rp juta) General and Administrative Expenses (Rp million)

Gaji dan Imbalan Kerja 316.435 398.351 25,9% Salaries and Employee Benefits

Cadangan Opsi Saham 5.350 14.418 169,5% Share Options Reserve

Imbalan Pasca-Kerja 10.096 11.013 9,1% Post-Employment Benefits

Program Pensiun 6.473 4.014 -38,0% Pension Plan

Jumlah Beban Karyawan 338.354 427.796 26,4% Total Employee Cost

Penyusutan Aset Tetap 27.621 42.083 52,4% Depreciation of Property and Equipment

Perbaikan dan Pemeliharaan 26.378 38.961 47,7% Repairs and Maintenance

Asuransi 17.415 22.945 31,8% Insurance

Komunikasi 13.097 16.628 27,0% Communications

Perjalanan Dinas dan Transportasi 12.247 14.964 22,2% Travel and Transportation

Pengiriman, Perangko dan Materai 5.989 12.250 104,5% Courier, Post Stamp and Stamp Duty

Perlengkapan Kantor 7.837 11.472 46,4% Office Supplies

Sewa Kantor dan Gudang 9.199 10.269 11,6% Office and Warehouse Rental

Pendidikan dan Pelatihan 11.275 8.699 -22,8% Training and Education

Honorarium Tenaga Ahli 3.773 2.909 -22,9% Professional Fees

Lain-Lain 23.344 31.014 32,9% Others

Jumlah Beban Umum dan Administrasi 496.529 639.990 28,9%Total General and Administrative

Expenses

Persentase dari Jumlah Percentage of Total

Gaji dan Imbalan Kerja 63,7% 62,2% -1,5% Salaries and Employee Benefits

Cadangan Opsi Saham 1,1% 2,3% 1,2% Share Options Reserve

Imbalan Pasca-Kerja 2,0% 1,7% -0,3% Post-Employment Benefits

Program Pensiun 1,3% 0,6% -0,7% Pension Plan

Jumlah Beban Karyawan 68,1% 66,8% -1,3% Total Employee Cost

Penyusutan Aset Tetap 5,6% 6,6% 1,0% Depreciation of Property and Equipment

Perbaikan dan Pemeliharaan 5,3% 6,1% 0,8% Repairs and Maintenance

Asuransi 3,5% 3,6% 0,1% Insurance

Komunikasi 2,6% 2,6% 0,0% Communications

Perjalanan Dinas dan Transportasi 2,5% 2,3% -0,1% Travel and Transportation

Pengiriman, Perangko dan Materai 1,2% 1,9% 0,7% Courier, Post Stamp and Stamp Duty

Perlengkapan Kantor 1,6% 1,8% 0,2% Office Supplies

Sewa Kantor dan Gudang 1,9% 1,6% -0,2% Office and Warehouse Rental

Pendidikan dan Pelatihan 2,3% 1,4% -0,9% Training and Education

Honorarium Tenaga Ahli 0,8% 0,5% -0,3% Professional Fees

Lain-Lain 4,7% 4,8% 0,1% Others

Jumlah Beban Umum dan Administrasi 100,0% 100,0%Total General and Administrative

Expenses

Rp9.1 billion increase in Share Options Reserve expenses to Rp14 billion in 2013 from Rp5.4 billion in 2012 (see OTHER DISCLOSURES section of this chapter, page 129).

Page 122: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk120

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Beban KeuanganBeban Keuangan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp423 miliar atau 34,6% dari jumlah beban tahun 2013, terjadi peningkatan sebesar 17,5% atau Rp63 miliar dibandingkan Rp360 miliar pada tahun 2012 atau 37,2% dari jumlah beban tahun 2012 (lihat Tabel 6). Peningkatan Beban Keuangan ini sebagian besar disebabkan oleh kenaikan Bunga atas Efek Utang yang Diterbitkan sebesar 57,9% atau Rp52miliar menjadi Rp143 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp90 miliar pada tahun 2012, sebagai akibat dari meningkatnyaEfekUtangyangDiterbitkan–UtangObligasidari Rp900 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp1.229 miliar pada tahun 2013, terdapat peningkatan sebesar 36,5%. Selain itu juga terdapat peningkatan sebesar 3,8% atau Rp8,7 miliar untuk Bunga Pinjaman menjadi Rp237 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp229 miliar pada tahun 2012, sebagai akibat dari meningkatnya Pinjaman yang Diterima sebesar 31,9% atau Rp766 miliar menjadi Rp3.173 miliar dibandingkan Rp2.406 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 8 dan 13).

Biaya dana rata-rata berkurang 60 basis poin dari 11,3% pada tahun 2012 menjadi 10,7% pada tahun 2013, sebuah bukti atas meningkatnya kemampuan pendanaan Perusahaan.

Tabel 8Beban Keuangan

Table 8Finance Cost

Keterangan 2012 2013Perubahan

ChangeDescription

Beban Keuangan (Rp juta) Finance Cost (Rp million)

Beban Bunga Pinjaman 228.552 237.237 3,8% Interest on Borrowings

BungaatasEfekUtangyangDiterbitkan 90.423 142.741 57,9% Interest on Debt Securities Issued

Rugi atas Perubahan Nilai Wajar atas Aset Loss on Changes in Fair Value of Derivative

Keuangan Derivatif 39.329 41.303 5,0% Financial Assets

Beban Administrasi Bank 1.882 1.901 1,0% Bank Administration Charges

Jumlah Beban Keuangan 360.186 423.182 17,5% Total Finance Cost

Kerugian Penurunan NilaiPenyisihan Kerugian Penurunan Nilai (terdiri dari Piutang Pembiayaan Konsumen dan Piutang Sewa Pembiayaan) pada akhir tahun 2013 adalah sebesar Rp107 miliar atau 8,8% dari jumlah beban tahun 2013, terjadi peningkatan sebesar 47,1% atau Rp34 miliar dibandingkan dengan Rp73 miliar atau 7,5% dari jumlah beban pada tahun 2012 (lihat Tabel 6 dan 9). Peningkatan ini terjadi karena kenaikan sebesar 21,9% untuk piutang bersih serta dampak dari perlambatan ekonomi di beberapa daerah yang biasanya menjadi pusat bisnis komoditas seperti Kalimantan dan Sumatera sehubungan dengan melemahnya permintaan dan tekanan terhadap harga, dan sebagian besar dirasakan oleh bisnis Sewa Pembiayaan kami.

Finance CostFinance Cost in 2013 was Rp423 billion or 34.6% of total 2013 expenses, a 17.5% or Rp63 billion increase from Rp360 billion in 2012 or 37.2% of total 2012 expenses (see Table 6). This increase in Finance Cost was due largely to the 57.9%, or Rp52 billion increase in Interest on Debt Securities Issued to Rp143 billion in 2013 from Rp90 billion in 2012, resulting from the increase in Debt Securities Issued – Bond Payable from Rp900 billion in 2012 to Rp1,229billion in 2013, an increase of 36.5%. There was also a 3.8% or Rp8.7 billion increase in Interest on Borrowings to Rp237 billion in 2013 from Rp229 billion in 2012, resulting from 31.9% or Rp766 billion increase of Fund Borrowings to Rp3,173 billion from Rp2,406 billion in 2012 (see Table 8 and 13).

Average cost of funds declined 60 basis points from 11.3% in 2012 to 10.7% in 2013, testament to the Company’s improved funding capabilities as the Company continued to diversify its sources of funding.

Impairment LossesThe Provision for Impairment Losses (comprising of Consumer Financing Receivables and Finance Lease Receivables) as of year end 2013 was Rp107 billion or 8.8% of total 2013 expenses, a 47.1% or Rp34 billion increase from Rp73 billion or 7.5% of total expenses in 2012 (see Table 6 and 9). This increase was due to 21.9% increase in net receivables and well as the impact of the economic slowdown in certain commodity centric regions such as Kalimantan and Sumatera due to weak demand and price pressure, and mostly felt in our Finance Lease business.

Tinjauan Kinerja KeuanganFinancial Performance Overview

Page 123: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 121

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Tabel 9Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (Rp juta)

Table 9Allowance for Impairment Losses (Rp million)

Keterangan 2012 2013 Description

Piutang Sewa Pembiayaan Finance Lease Receivables

Beban Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai 23.747 13.500 Provision for Impairment Losses

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai 25.903 23.790 Allowance for Impairment Losses

JumlahPiutangPembiayaan 1.966.869 1.952.851 Total Financing Receivables

%CadanganKerugianPenurunanNilai/JumlahPiutangPembiayaan

1,3% 1,2%% Allowance for Impairment Losses / Total Financing

Receivables

Piutang Pembiayaan Konsumen Consumer Financing Receivables

Beban Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai 49.313 93.951 Provision for Impairment Losses

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai 47.830 81.852 Allowance for Impairment Losses

JumlahPiutangPembiayaan 4.047.048 5.392.277 Total Financing Receivables

%CadanganKerugianPenurunanNilai/JumlahPiutangPembiayaan

1,2% 1,5%% Allowance for Impairment Losses / Total Financing

Receivables

Laba Sebelum Pajak Penghasilan

Laba Sebelum Pajak Penghasilan pada tahun 2013 sebesar Rp667 miliar, terjadi peningkatan sebesar 8,7% atau Rp53 miliar dibandingkan Rp614 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 2).

Laba Tahun Berjalan

Laba Tahun Berjalan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp509 miliar, meningkat 3,7% atau Rp18 miliar dibandingkan Rp490 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 2). Pertumbuhan marjinal ini disebabkan oleh tingginya tarif pajak yang diberlakukan pada tahun 2013 (yang semula 20% menjadi 25%) sehubungan dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 77/2013 mengenai Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka yang merupakan penyempurnaan kriteria keringanan pajak pada saham publik yang mulai berlaku pada tanggal 21 November 2013 (denganmasaberlaku surut sejak1 Januari 2013),yang mengubah sumber pencatatan saham dalam rangka memenuhi syarat pengurangan pajak untuk tahun buku 2013 yang seharusnya berasal dari bentuk non-warkat dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Sebelum munculnya regulasi ini, baik saham berbentuk non-warkat yang dicatatkan di KSEI maupun saham warkat yang disimpan di biro administrasi saham sudah memenuhi syarat untuk mendapatkan pengurangan pajak, selama saham-saham tersebut memenuhi kriteria untuk perusahaan yang

Profit Before Income Tax

Profit Before Income Tax in 2013 was Rp667 billion, a 8.7% or Rp53 billion increase from Rp614 billion in 2012 (see Table 2).

Profit for the Year

Profit for the Year in 2013 was Rp509 billion, a 3.7% or Rp18 billion increase from Rp490 billion in 2012 (see Table 2). This marginal growth was a result of a higher tax rate applied in 2013 (25% instead of 20%) due to Government Regulation (“PP”)No.77/2013onReductionof theRateof Income Tax on Resident Corporate Tax Payers in the Form of Publicly-listed Companies which is a refinement to the tax break criteria on public float that took effect on 21November2013(withretroactiveeffectfrom1January2013), stating that shares eligible for tax reduction for fiscal year 2013 should come from PT Kustodian Sentral Efek Indonesia(“KSEI”)scriplessrecord.Priortothisregulation,both the scripless shares recorded in KSEI and the script shares booked in share administrative bureau qualified for tax reduction, as long as they fulfill the criteria for companies whose shares are listed in the Indonesia Stock Exchange, whose shares owned by the public is 40% or more of the total paid shares and such shares are owned by at least 300 parties, each party owning less than 5% of the total paid up shares. These requirements should be fulfilled by the publicly-listed companies for a period of

Page 124: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk122

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia, di mana 40% atau lebih dimiliki oleh publik dari jumlah keseluruhan saham dan saham sejumlah tersebut dimiliki oleh setidaknya 300 (tiga ratus) pemegang saham, dan tiap pemegang saham memiliki kurang dari 5% dari jumlah keseluruhan saham. Persyaratan-persyaratan ini wajib dipenuhi oleh perusahaan terbuka untuk jangka waktu 6 bulan dalam 1 tahun pajak dalam rangka memenuhi syarat untuk mendapatkan fasilitas pengurangan tarif pajak perusahaan dari 25% menjadi 20% yang dinikmati oleh Perusahaan pada tahun-tahun sebelumnya.

ANALISA LAPORAN POSISI KEUANGAN

Aset

Jumlah Aset per 31 Desember 2013 adalah sebesarRp8.293 miliar, meningkat sebesar 26,2% atau Rp1.723 miliar dibandingkan Rp6.570 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 10).

Tabel 10Aset (Rp juta)

Tabel 10Assets (Rp million)

Keterangan 2012 2013Perubahan

ChangeDescription

Aset Assets

Kas dan Setara Kas 168.897 224.762 33,1% Cash and Cash Equivalents

Investasi Neto Sewa Pembiayaan 1.940.966 1.929.061 -0,6% Net Investments in Finance Lease

Piutang Pembiayaan Konsumen-Neto 3.999.218 5.310.425 32,8% Net-Consumer Financing Receivables

Jumlah Piutang Bersih 5.940.184 7.239.486 21,9% Total Net Receivables

Piutang Lain-Lain - Bersih 57.393 79.571 38,6% Other Receivables - Net

Aset Tetap - Nilai Buku 304.985 413.959 35,7% Property and Equipment - Book Value

Aset Keuangan Derivatif - Bersih 68.722 283.975 313,2% Derivative Financial Assets - Net

Aset Pajak Tangguhan 5.489 12.018 118,9% Deferred Tax Assets

Aset Lain-Lain 24.826 39.553 59,3% Other Assets

Jumlah Aset 6.570.496 8.293.324 26,2% Total Assets

Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas meningkat 33,1% atau sebesar Rp56 miliar menjadi Rp225 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp169 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 10). Peningkatan ini terutama disebabkan oleh pembayaran dana yang lebih tinggi dari pelanggan dibandingkan dengan pencairan dana untuk Transaksi Pembiayaan Baru. Saldo kas yang lebih tinggi juga disebabkan oleh adanya antisipasi terhadap potensi pengetatan likuiditas di pasar pada akhir tahun.

6 months in 1 tax year in order to qualify for corporate tax rate reduction from 25% to 20% which the Company enjoyed in previous years.

ANALYSIS OF STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

Assets

Total Assets as of 31 December 2013 was Rp8,293 billion, a 26.2% or Rp1,723 billion increase from Rp6,570 billion in 2012 (see Table 10).

Cash and Cash Equivalents Cash and Cash Equivalents increased 33.1% or Rp56 billion to Rp225 billion in 2013 from Rp169 billion in 2012 (see Table 10). This increase is mainly due to higher cash repayments from customers compared to the fund disbursement for New Financing Transactions. Also, the higher cash balance was due to the anticipation of potential liquidity tightening in the market in the later part of the year.

Tinjauan Kinerja KeuanganFinancial Performance Overview

Page 125: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 123

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Piutang Bersih (Dalam Neraca)Pertumbuhan dalam Jumlah Aset sebagian besardisebabkan oleh peningkatan Piutang Bersih sebesar 21,9% atau Rp1.299 miliar, menjadi Rp7.239 miliar atau 87,3% dari jumlah aset pada tahun 2013, dibandingkan dengan Rp5.940 miliar atau 90,4% dari jumlah aset pada tahun2012.JumlahPiutangBersihiniterdiridariRp1.929miliar Investasi Neto Sewa Pembiayaan, terjadi penurunan sebesar 0,6% atau Rp11,9 miliar dibandingkan dengan Rp1.941 miliar pada tahun 2012, dan Rp5.310 miliar Piutang Pembiayaan Konsumen - Neto, terjadi peningkatan sebesar 32,8% atau Rp1.311 miliar dibandingkan pada tahun 2012 sebesar Rp3.999 miliar. Piutang Pembiayaan Konsumen - Neto memberikan kontribusi terbesar pada tahun 2013, atau 73,4% dari jumlah Piutang Bersih, sementara Investasi Neto Sewa Pembiayaan memberikan 26,6% sisanya, dibandingkan dengan tahun 2012 di mana Piutang Pembiayaan Konsumen - Neto berkontribusi sebesar 67,3%, dan Investasi Neto Sewa Pembiayaan berkontribusi sebesar sisa 32,7% (lihat Tabel 10).

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai meningkat 43,3% atau Rp32 miliar menjadi Rp106 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp74 miliar pada tahun 2012, didorong oleh peningkatan sebesar 71,1% atau Rp34 miliar untuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Pembiayaan Konsumen dari Rp48 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp82 miliar pada tahun 2013 (lihat Tabel 9). Peningkatan dalam Cadangan ini disebabkan oleh pertumbuhan jumlah aset dan antisipasi terhadap kemungkinan menurunnya kualitas aset sehubungan dengan faktor-faktor ekonomi makro seperti melemahnya permintaan dan harga-harga komoditas, kenaikan tajam harga bahan bakar dan meningkatnya suku bunga di semester kedua tahun 2013. Di samping itu, Perusahaan memiliki kebijakan untuk menetapkan penyangga minimum cadangan kerugian penurunan nilai sebesar tidak kurang dari 1% dari jumlah aset yang dikelola. Manajemen Perusahaan percaya bahwa cadangan tersebut, yang dihitung menggunakan Model Probabilitas Wanprestasi (Probability of Default atau PD) berdasarkan sejarah pelanggaran dan pengalaman merugikan yang dialami Perusahaan, cukup untuk menutup potensi kerugian yang mungkin timbul dari piutang-piutang tidak tertagih. Perihal Cadangan ini ditinjau secara bulanan.

Piutang yang Dikelola (Termasuk di Luar Neraca)JumlahPiutangyangDikelolamengacupadapiutangyangdikelola dalam neraca serta piutang yang dikelola di luar neraca melalui Pembiayaan Bersama atau Channeling. Jumlah Piutang yang Dikelola tumbuh 29,8% atau

Net Receivables (On-Balance Sheet)The growth in Total Assets was due largely to a 21.9% or Rp1,299 billion increase in Net Receivables, to Rp7,239 billion or 87.3% of total assets in 2013, from Rp5,940 billion or 90.4% of total assets in 2012. Total Net Receivables comprises Rp1,929 billion of Net Investments in Finance Lease, a decrease of 0.6% or Rp11.9 billion from Rp1,941 billion in 2012, and Rp5,310 billion of Net Consumer Financing Receivables, an increase of 32.8% or Rp1,311 billion from Rp3,999 billion in 2012. In 2013, Net Consumer Financing Receivables accounted for the bulk, or 73.4% of total Net Receivables, whilst Net Investments in Finance Lease accounted for the remaining 26.6%, compared to 2012, where Net Consumer Financing Receivables accounted for 67.3%, and Net Investments in Finance Lease accounted for the remaining 32.7% (see Table 10).

The Allowance for Impairment Losses increased 43.3% or Rp32 billion to Rp106 billion in 2013 from Rp74 billion in 2012, driven by a 71.1% or Rp34 billion increase in Allowance for Impairment Losses of Consumer Financing Receivables from Rp48 billion in 2012 to Rp82 billion in 2013 (see Table 9). This increase in the Allowance is attributed to the growth in total assets and anticipation of the possible asset quality decline due to the macro economic factors such as weak demand and prices for commodities, the hike in fuel price and increased interest rate environment in the second half of 2013. In addition, the Company has a policy to set minimum buffer of allowance for impairment losses to not less than 1% of the total assets managed. Management continues to believe that the allowance, computed utilising Probability of Default (“PD”) Modelsbased on the Company’s historical delinquency and loss experience, is sufficient to cover potential losses that might arise from uncollectible receivables. The Allowance is reviewed on a monthly basis.

Managed Receivables (Includes Off-Balance Sheet)Total Managed Receivables refers to receivables managed on-balance sheet as well as off-balance sheet receivables managed through Joint Financing or Channelling. TotalManaged Receivables grew 29.8% or Rp2,196 billion to

Page 126: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk124

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Rp2.196 miliar menjadi Rp9.570 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp7.373 miliar pada tahun 2012. Piutang di Luar Neraca adalah sebesar Rp2.224 miliar atau 23,2% dari Jumlah Piutang yang Dikelola pada tahun2013, meningkat sebesar Rp865 miliar dibandingkan dengan Rp1.359miliar atau 18,4% dari Jumlah Piutangyang Dikelola pada tahun 2012 (lihat Tabel 11).

Tabel 11Piutang yang Dikelola (Rp juta)

Tabel 11Managed Receivables (Rp million)

Keterangan 2012 2013Perubahan

ChangeDescription

Piutang yang Dikelola: Managed Receivables:

Piutang yang Dikelola Dalam Neraca (Di Luar Pembiayaan Bersama / Channeling)

6.013.917 7.345.129 22,1%On-Balance Sheet Receivables

(Non-JointFinancing/Channeling)

Piutang yang Dikelola di Luar Neraca (Pembiayaan Bersama / Channeling)

1.359.399 2.224.434 63,6%Off-Balance Sheet Receivables

(Non-JointFinancing/Channeling)

Jumlah Piutang yang Dikelola 7.373.316 9.569.563 29,8% Total Managed Receivables

Komposisi: Composition:

Piutang yang Dikelola Dalam Neraca (Di Luar Pembiayaan Bersama / Channeling)

81,6% 76,8% -4,8%On-Balance Sheet Receivables

(Non-JointFinancing/Channeling)

Piutang yang Dikelola di Luar Neraca (Pembiayaan Bersama / Channeling)

18,4% 23,2% 4,8%Off-Balance Sheet Receivables

(Non-JointFinancing/Channeling)

% Jumlah Piutang 100,0% 100,0% % Total Receivables

Aset TetapAset Tetap meningkat sebesar 35,7% atau Rp109 miliar menjadi Rp414 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp305 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 10). Peningkatan Aset Tetap ini terutama disebabkan oleh kantor Perusahaan baru yang berlokasi di Tangerang Selatan yang difungsikan sebagai kantor pusat baru dari Perusahaan sejak triwulan pertama tahun 2013.

Liabilitas

Jumlah Liabilitas per 31 Desember 2013 adalah sebesarRp4.896 miliar, tumbuh 32,0% atau Rp1.187 miliar dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp3.709 miliar (lihat Tabel 12).

Rp9,570 billion in 2013 from Rp7,373 billion in 2012. Off-Balance Sheet Receivables was Rp2,224 billion or 23.2% of Total Managed Receivables in 2013, a Rp865 billion increase from Rp1,359 billion or 18.4% of Total Managed Receivables in 2012 (see Table 11).

Property and EquipmentProperty and Equipment increased 35.7% or Rp109 billion to Rp414 billion in 2013 from Rp305 billion in 2012 (see Table 10). This increase in Property and Equipment was caused mainly by the Company’s new office premises in South Tangerang which used as the new headquarter of the Company since the first quarter of 2013.

Liabilities

Total Liabilities as of 31 December 2013 was Rp4,896 billion, a 32.0% or Rp1,187 billion growth from Rp3,709 billion in 2012 (see Table 12).

Tinjauan Kinerja KeuanganFinancial Performance Overview

Page 127: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 125

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Tabel 12Liabilitas (Rp juta)

Tabel 12Liabilities (Rp million)

Keterangan 2012 2013Perubahan

ChangeDescription

Liabilitas Liabilities

Pinjaman yang Diterima 2.406.204 3.172.611 31,9% Fund Borrowings

EfekUtangyangDiterbitkan-Bersih 1.124.537 1.453.708 29,3% Debt Securities Issued - Net

UtangPajak 31.142 59.621 91,4% Taxes Payable

Beban Yang Masih Harus Diterima 70.228 80.263 14,3% Accrued Expenses

Imbalan Pasca-Kerja 14.626 20.538 40,4% Post-Employment Benefits

UtangLain-Lain 61.905 109.227 76,4% Other Payables

Jumlah Liabilitas 3.708.642 4.895.968 32,0% Total Liabilities

Persentase dari Total Percentage of Total

Pinjaman yang Diterima 64,9% 64,8% -0,1% Fund Borrowings

EfekUtangyangDiterbitkan-Bersih 30,3% 29,7% -0,6% Debt Securities Issued - Net

UtangPajak 0,8% 1,2% 0,4% Taxes Payable

Beban Yang Masih Harus Diterima 1,9% 1,6% -0,3% Accrued Expenses

Imbalan Pasca-Kerja 0,4% 0,4% 0,0% Post-Employment Benefits

UtangLain-Lain 1,7% 2,2% 0,6% Other Payables

Jumlah Liabilitas 100,0% 100,0% Total Liabilities

Efek Utang yang DiterbitkanPertumbuhan jumlah liabilitas sebagian besar disebabkan oleh adanya peningkatan sebesar 29,3% atau Rp329 miliaruntukEfekUtangyangDiterbitkanmenjadiRp1.454miliar atau 29,7% dari jumlah liabilitas di tahun 2013, dibandingkan dengan Rp1.125 miliar pada tahun 2012 atau 30,3% dari jumlah liabilitas tahun 2012 (lihat Tabel 12). EfekUtangyangDiterbitkanpadatahun2013mencakuppenerbitan Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap sebesar Rp625 miliar yang memiliki kupon suku bunga antara 7,5-9,0% untuk tenor 1-3 tahun. Obligasi tersebut telah didaftarkan di Bursa Efek Indonesia.

Pinjaman yang DiterimaPinjaman yang Diterima meningkat sebesar 31,9% atau Rp766 miliar menjadi Rp3.173 miliar atau 64,8% dari jumlah liabilitas tahun 2013 dibandingkan dengan Rp2.406 miliar pada tahun 2012 atau 64,9% dari jumlah liabilitas tahun 2012 (lihat Tabel 12). Dari jumlah Pinjaman yang Diterima pada tahun 2013, Rp1.798 miliar atau 56,3% di antaranya dalam mata uang Rupiah dan Rp1.397 miliar atau 43,7% berupa pinjaman berjangka dalam mata uang asing yang diperoleh dari bank-bank lokal dan luar negeri (lihat Tabel 13). Dibandingkan dengan tahun 2012, Rp1.819 miliar atau 75,0% dalam mata uang Rupiah dan Rp605 miliar atau 25,0% dalam mata uang asing yang diperoleh dari bank-bank lokal dan luar negeri (lihat Tabel 13). Peningkatan

Debt Securities IssuedThe growth in total liabilities was largely due to a 29.3% or Rp329 billion increase in Debt Securities Issued to Rp1,454 billion or 29.7% of total liabilities in 2013 from Rp1,125 billion in 2012 or 30.3% of total liabilities in 2012 (see Table 12). Debt Securities Issued in 2013 include the issuance of Rp625 billion Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap bearing coupon rates of between 7.5-9.0% for 1-3 years tenor. The bonds have been listed in the Indonesian Stock Exchange.

Fund BorrowingsFund Borrowings increased 31.9% or Rp766 billion to Rp3,173 billion or 64.8% of total liabilities in 2013 from Rp2,406 billion in 2012 or 64.9% of total liabilities in 2012 (see Table 12). Of total Fund Borrowings in 2013, Rp1,790 billion or 56.3% were Rupiah denominated and Rp1,397 billion or 43.7% were foreign-currency term loans secured from local and foreign banks (see Table 13). Comparatively, in 2012, Rp1,819 billion or 75.0% were Rupiah denominated and Rp605 billion or 25.0% were foreign-currency term loans secured from local and foreign banks (see Table 13). The growth in foreign currency borrowings is in line with the Company’s aim to diversify its funding sources and to not be overly reliant on only onshore funding. Most of our

Page 128: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk126

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

pinjaman dalam mata uang asing sejalan dengan tujuan Perusahaan untuk mendiversifikasi sumber pendanaannya dan tidak terlalu bergantung pada pendanaan dari dalam negeri. Sebagian besar pinjaman-pinjaman bank tersebut menggunakan suku bunga tetap untuk meminimalisir risiko fluktuasi suku bunga. Pada hakikatnya, seluruh pinjaman mata uang asing Perusahaan telah memiliki lindung nilai untuk meminimalisir risiko devisa.

Tabel 13Sumber Dana (Rp miliar)

Table 13Source of Funds (Rp billion)

Keterangan 2012 2013Perubahan

ChangeDescription

EfekUtangyangDiterbitkan-Bersih 1.125 1.454 29,3% Debt Securities Issued - Net

Pinjaman Bank (Valuta Asing) 596 1.383 132,2% Bank Borrowings (Foreign Currency)

Pinjaman Bank (Rupiah) 1.808 1.789 -1,1% Bank Borrowings (Rupiah)

Pinjaman Lainnya 2 0 -92,0% Other Borrowings

Jumlah Pinjaman 3.530 4.626 31,0% Total Borrowings

UtangLain-Lain 178 270 51,6% Other Payables

Ekuitas 2.862 3.397 18,7% Equity

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 6.570 8.293 26,2% Total Liabilities and Equity

Ekuitas

Jumlah Ekuitas per 31 Desember 2013 adalah sebesarRp3.397 miliar, terjadi peningkatan sebesar 18,7% atau Rp536 miliar dibandingkan dengan Rp2.862 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 14) karena adanya peningkatan sebesar 24,0% atau Rp506 miliar untuk Saldo Laba yang Belum Ditentukan Penggunaannya menjadi sebesar Rp2.615 miliar dibandingkan dengan Rp2.109 miliar pada tahun2012.JumlahLabaKomprehensifTahunBerjalanyangdihasilkan selama tahun 2013 adalah sebesar Rp509 miliar. Besarnya pertumbuhan Saldo Laba tersebut disebabkan oleh keputusan Rapat Umum Pemegang Saham untuktidak melakukan pembayaran dividen sejak tahun 2011. Kami juga melihat penurunan Pengembalian Terhadap Ekuitas (ROE) sebesar 250 basis poin menjadi 16,3% pada tahun 2013 dibandingkan 18,8% pada tahun 2012 (lihat Tabel Ringkasan Laporan Keuangan dan Rasio pada bagian Ikhtisar Keuangan) akibat dari lambatnya pertumbuhan JumlahLabaKomprehensifTahunBerjalan(lihatTabel2)danbasis ekuitas yang meningkat yang berasal dari besarnya jumlah Saldo Laba karena tidak adanya pembayaran dividen dalam tiga tahun buku terakhir.

bank loans carry fixed interest rates to minimize interest rate risk. Virtually all of our foreign currency loans have been hedged with cross-currency swaps to minimize foreign-exchange risks.

Equity

Total Equity as of 31 December 2013 was Rp3,397 billion, a 18.7% or Rp536 billion increase from Rp2,862 billion in 2012 (see Table 14) due to a 24.0% or Rp506 billion increase in Unappropriated Retained Earnings to Rp2,615 billionfrom Rp2,109 billion in 2012. Total Comprehensive Income for the Year generated in 2013 was Rp509 billion. The large growth in Retained Earnings is due to the General Meeting of Shareholders’ resolution of not paying dividends since 2011.WehavealsoseenReturnonEquity(“ROE”)declineby 250 basis points to 16.3% in 2013 from 18.8% in 2012 (see Table of Summary of Financial Statements and Ratio in the Financial Highlights section) due to the slow growth in Total Comprehensive Income for the Year (see Table 2) and a growing equity base from large Retained Earnings which was due to the absence of dividend payments over the last three financial years.

Tinjauan Kinerja KeuanganFinancial Performance Overview

Page 129: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 127

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Tabel 14Ekuitas (Rp juta)

Tabel 14Equity (Rp million)

Keterangan 2012 2013Perubahan

ChangeDescription

Ekuitas Equity

Modal Saham 380.170 381.654 0,4% Share Capital

Tambahan Modal Disetor - Bersih 357.906 374.108 4,5% Additional Paid-In Capital - Net

Cadangan Saham Program Kompensasi Management and Employee Stock Option

Manajemen dan Karyawan Berbasis Saham 5.350 14.547 171,9% Program Share Reserve

Saldo Laba: Retained Earnings:

Telah Ditentukan Penggunaannya 9.000 12.000 33,3% Appropriated

Belum Ditentukan Penggunaannya 2.109.428 2.615.047 24,0% Unappropriated

Jumlah Ekuitas 2.861.854 3.397.356 18,7% Total Equity

ANALISA LAPORAN ARUS KAS

Pada tanggal 31 Desember 2013, Kas dan Setara Kas tercatat sebesar Rp225 miliar, terjadi peningkatan marjinal sebesar 33,1% atau Rp56 miliar dibandingkan dengan Rp169 miliar pada tanggal 31 Desember 2012.

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Arus Kas dari Aktivitas Operasi menggambarkan pergerakan kas untuk membiayai kegiatan-kegiatan Perusahaan. Pada tahun 2013, kas bersih yang digunakan untuk aktivitas-aktivitas operasi adalah sebesar Rp1.324 miliar, meningkat 9,9% atau Rp119 miliar dibandingkan dengan Rp1.205 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 15). Hal ini disebabkan oleh peningkatan yang lebih besar pada pembayaran dana angsuran dan pelunasan dipercepat dari pelanggan dibandingkan dengan pencairan dana yang diperoleh untuk Transaksi Pembiayaan Baru. Penerimaan dari Transaksi Pembiayaan meningkat 26,4% atau Rp1.700 miliar menjadi Rp8.144 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp6.444 miliar pada tahun 2012, sementara Pembayaran untuk Transaksi Pembiayaan Baru meningkat sebesar 23,7% atau Rp1.660 miliar menjadi Rp8.652 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp6.993 miliar pada tahun 2012. Terjadi pula peningkatan pada Penerimaan Bersih dari Aktivitas Operasi Lainnya sebesar 27,8% atau Rp83 miliar menjadi Rp379 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp297 miliar pada tahun 2012.

Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Arus Kas dari Aktivitas Investasi menjelaskan keuntungan dan kerugian yang diperoleh Perusahaan dari investasi-investasi yang dilakukan dan pengeluaran atas modal aset. Pada tahun 2013, kas bersih yang dimanfaatkan untuk aktivitas investasi sebesar Rp149 miliar, meningkat

ANALYSIS OF STATEMENTS OF CASH FLOW

As of 31 December 2013, Cash and Cash Equivalents was recorded at Rp225 billion, an increase of 33.1% or Rp56 billion compared to Rp169 billion as of 31 December 2012.

Cash Flows from Operating Activities

Cash Flow from Operating Activities describes the movement of cash to fund the Company’s business concern. In 2013, the net cash utilised for operating activities was Rp1,324 billion, a 9.9% or Rp119 billion increase from Rp1,205 billion in 2012 (see Table 15). This is due to a much larger increase in cash repayments and early terminations from customers compared to the disbursement raised for New Financing Transactions. Proceeds from Financing Transactions increased by 26.4% or Rp1,700 billion to Rp8,144 billion in 2013 compared to Rp6,444 billion in 2012, whilst Payment of New Financing Transactions increased by 23.7% or Rp1,660 billion to Rp8,652 billion in 2013 from Rp6,993 billion in 2012. There was also an increase in Net Proceeds from Other Operating Activities of 27.8% or Rp83 billion to Rp379 billion in 2013 compared to Rp297 billion in 2012.

Cash Flows from Investing Activities

Cash Flow from Investing Activities describes the gains or losses incurred by the Company from investments and expenditure on capital assets. In 2013, the net cash utilised for investing activities was Rp149 billion, a 139.1% or Rp87 billion increase from 2012 utilisation of Rp62 billion (see

Page 130: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk128

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

sebesar 139,1% atau Rp87 miliar dibandingkan dengan pemanfaatan pada tahun 2012 sebesar Rp62 miliar (lihat Tabel 15). Peningkatan besar dalam pemanfaatan kas bersih selama tahun 2013 ini disebabkan oleh pencairan Deposito Berjangka pada tahun 2012 sejumlah Rp64 miliar yang mengimbangi peningkatan dalam Perolehan Aset Tetap selama tahun tersebut. Perolehan Aset Tetap meningkat 15,9% atau sebesar Rp21 miliar menjadi Rp153 miliar untuk tahun 2013 dibandingkan Rp132 miliar pada tahun 2012, yang sebagian besar disebabkan oleh peningkatan belanja modal untuk pembangunan dan renovasi kantor-kantor baru milik Perusahaan.

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan merupakan gambaran dari pergerakan kas yang diperoleh dari pinjaman-pinjaman, serta pembayaran bunga kepada sumber-sumber pendanaan tersebut. Pada tahun 2013, kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp1.529 miliar, meningkat 20,4% atau sebesar Rp259 miliar dibandingkan dengan Rp1.270 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 15). Hal ini sebagian besar disebabkan oleh peningkatan pencairan dana atas Pinjaman yang Diterima sebesar 93,3% atau Rp1.486 miliar menjadi sebesar Rp3.077 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp1.591 miliar pada tahun 2012. Di lain pihak, pembayaran kembali atas Pinjaman yang Diterima pada tahun 2013 juga meningkat 63,7% atau Rp982 miliar dibandingkan dengan tahun 2012.

Peningkatan pada arus kas dari aktivitas pendanaan diimbangi dengan peningkatan bersih antara pencairan dana tambahan dan pelunasan dari pembiayaan bersama, channeling dan penjualan piutang serta efek utang yang diterbitkansepanjangtahuntersebut.Jumlahpembayarankembali dari aktivitas ini secara keseluruhan mengurangi kas bersih dari aktivitas pendanaan sebesar Rp257 miliar.

Selain itu, kas tambahan dari aktivitas pendanaan dikontribusikan dari opsi saham yang dieksekusi pada tahun 2013 senilai Rp12 miliar.

Tabel 15Arus Kas (Rp juta)

Table 15Cash Flow (Rp million)

Keterangan 2012 2013 Description

Arus Kas Bersih untuk Aktivitas Operasi (1.204.854) (1.323.548) Net Cash Flows for Operating Activities

Arus Kas Bersih untuk Aktivitas Investasi (62.493) (149.433) Net Cash Flows for Investing Activities

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan 1.269.548 1.528.846 Net Cash Flows from Financing Activities

Table 15). The large increase in utilisation in 2013 was due to a redemption of Time Deposit in 2012 amounting to Rp64 billion that helped offset an increase in Acquisitions of Property and Equipment during that year. Acquisitions of Property and Equipment increased by 15.9% or Rp21 billion to Rp153 billion in 2013 compared to Rp132 billion in 2012, largely due to an increase in capital expenditure for the building and renovation of the Company’s new office premises.

Cash Flows from Financing Activities

Cash Flow from Financing Activities describes the movement of cash raised from borrowings, and the payment of interest on these funding sources. In 2013, the net cash obtained from financing activities was Rp1,529 billion, a 20.4% or Rp259 billion increase from Rp1,270 billion in 2012 (see Table 15). This is largely due to a 93.3% or Rp1,486 billion increase in Fund Borrowings disbursement to Rp3,077 billion in 2013 compared to Rp1,591 billion in 2012. On the other hand, the repayment of Fund Borrowings in 2013 also 63.7% or Rp982 billion higher than 2012.

The increase in cash flow from financing activities was offset by the net increase between additional fund disbursement and repayment from joint financing, channeling and sale of receivables as well as debt securities issued during the year. The total net repayment from these activities all together reduced the net cash from financing activities by Rp257 billion.

Additionally, the additional cash from financing activities are contributed by stock options exercised in 2013 amounting to Rp12 billion.

Tinjauan Kinerja KeuanganFinancial Performance Overview

Page 131: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 129

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

PengungkaPan InformasI LaInnya

Kolektibilitas Piutang / Kualitas Aset

Rasio Piutang Macet (NPL) Piutang yang Dikelola, yang dihitung berdasarkan Lewat Jatuh Tempo Lebih dari 90 Hari dibagi dengan Jumlah Piutang yang Dikelola, meningkat 33 basis poin menjadi 1,38% pada tahun 2013 dibandingkan dengan 1,05% pada tahun 2012 (lihat Tabel 16) sehubungan dengan lebih tingginya tingkat pelanggaran dalam segmen produk Pembiayaan Konsumen dan Sewa Pembiayaan. NPL Sewa Pembiayaan lebih tinggi meskipun piutang yang lebih rendah terjadi karena penurunan sektor komoditas, dan lebih tingginya NPL Pembiayaan Konsumen terjadi karena peningkatan volume bisnis, serta lingkungan makro ekonomi dari meningkatnya harga bahan bakar dan suku bunga. Sepanjang tahun, Perusahaan melakukan pembenahan tim penagihannya, meningkatkan pengawasan kredit dan memperkenalkan metode-metode manajemen risiko yang lebih ketat untuk membantu proses pengambilan keputusan.

Rasio NPL Dalam Neraca, yang dihitung berdasarkan Lewat Jatuh Tempo Lebih dari 90 Hari dibagi dengan Piutang Bersih, meningkat 42 basis poin menjadi 1,72% pada tahun 2013 dibandingkan dengan 1,29% pada tahun 2012 (lihat Tabel 16).

Silakan mengacu ke Tabel 17 untuk penjelasan masing-masing dari Rasio Penghapusan Piutang Bersih.

Tabel 16Piutang Macet

Table 16Non-Performing Loan (NPL)

Keterangan 2012 2013Perubahan

ChangeDescription

Piutang yang DikelolaPiutang Macet Absolut (Rp miliar)

Managed ReceivablesAbsolute NPL (Rp billion)

Sewa Pembiayaan 31,8 43,9 38,2% Finance Lease

Pembiayaan Konsumen 46,0 87,9 91,1% Consumer Financing

Jumlah Piutang Macet 77,8 131,8 69,5% Total NPL

Rasio Piutang Macet NPL Ratio

Sewa Pembiayaan 1,62% 2,25% 0,63% Finance Lease

Pembiayaan Konsumen 0,85% 1,15% 0,30% Consumer Financing

Jumlah Piutang Macet 1,05% 1,38% 0,32% Total NPL

Piutang yang Dikelola dalam Neraca Piutang Macet Absolut (Rp miliar)

On-Balance SheetAbsolute NPL (Rp billion)

Sewa Pembiayaan 31,8 43,9 38,2% Finance Lease

Pembiayaan Konsumen 46,0 82,2 78,6% Consumer Financing

Jumlah Piutang Macet 77,8 126,1 62,1% Total NPL

Rasio Piutang Macet NPL Ratio

Sewa Pembiayaan 1,62% 2,25% 0,63% Finance Lease

Pembiayaan Konsumen 1,14% 1,52% 0,39% Consumer Financing

Jumlah Piutang Macet 1,29% 1,72% 0,42% Total NPL

other DIscLosures

Receivables Collectibility / Asset Quality

Managed Receivables Non-Performing Loan (“NPL”) Ratio, which is computed using Over 90 Days Past Due divided by Total Managed Receivables, increased 33 basis points to 1.38% in 2013 from 1.05% in 2012 (see Table 16) due to higher delinquencies in both product segments. Higher Finance Lease NPLs despite lower receivables is due to the downturn of the commodities sector, and the higher Consumer Financing NPLs were due to an increase in business volume, as well as the macro economic environment of rising fuel prices and interest rates. Over the year, the Company realigned its collection teams, enhanced credit control and introduced more rigorous risk management methods to aid decision-making.

On-Balance Sheet NPL Ratio, which is computed using Over 90 Days Past Due divided by Net Receivables, increased 42 basis points to 1.72% in 2013 from 1.29% in 2012 (see Table 16).

Refer to Table 17 for respective Net Write-Off Ratios.

Page 132: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk130

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Tabel 17Penghapusan Piutang - Bersih (Rp juta)

Table 17Net Write-Off (Rp million)

Keterangan 2012 2013 Description

Penghapusan Piutang yang Dikelola Managed Receivables Write-Off

Penghapusan Piutang - Kotor 60.122 85.489 Gross Write-Off

Pemulihan dari Piutang yang Dihapusbukukan (21.413) (24.215) Recovery on Written-Off Receivables

Penghapusan Piutang - Bersih 38.709 61.274 Net Write-Off

% Penghapusan Piutang - Bersih % Net Write-Off

Penghapusan Piutang - Kotor 0,8% 0,9% Gross Write-Off

Pemulihan dari Piutang yang Dihapusbukukan -0,3% -0,3% Recovery on Written-Off Receivables

Penghapusan Piutang - Bersih 0,5% 0,6% Net Write-Off

Penghapusan Piutang Dalam Neraca On-Balance Sheet Receivables Write-Off

Penghapusan Piutang - Kotor 60.122 75.542 Gross Write-Off

Pemulihan dari Piutang yang Dihapusbukukan (21.686) (23.963) Recovery on Written-Off Receivables

Penghapusan Piutang - Bersih 38.436 51.579 Net Write-Off

% Penghapusan Piutang - Bersih % Net Write-Off

Penghapusan Piutang - Kotor 1,0% 1,0% Gross Write-Off

Pemulihan dari Piutang yang Dihapusbukukan -0,4% -0,3% Recovery on Written-Off Receivables

Penghapusan Piutang - Bersih 0,6% 0,7% Net Write-Off

Struktur Permodalan dan Kebijakan Struktur Permodalan

Anggaran Dasar Perusahaan menetapkan bahwa modal dasar Perusahaan senilai Rp500 miliar terdiri dari 2.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp250,00 per saham. Modal ditempatkan dan disetor penuh adalah 1.526.614.562 saham pada tahun 2013, atau Rp382 miliar, yang memenuhi persyaratan modal minimum untuk perusahaan pembiayaan seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 84/PMK.012/2006. Hal ini termasuk tambahan saham yang diterbitkan pada tanggal 31 Mei 2013 untuk implementasi Program Kompensasi Manajemen dan Karyawan Berbasis Saham (MESOP), sejumlah 5.936.000 saham untuk implementasi fase 1 dari opsi-opsi yang telah dijalankan.

Sejumlah Rp3 miliar ditambahkan sebagai penggunaan Saldo Laba untuk Cadangan Umum pada tahun 2013sehingga nilainya menjadi Rp12 miliar pada akhir tahun 2013.

TingkatRasioUtangTerhadapEkuitas(gearing) Perusahaan berada pada kondisi sehat, yaitu 1,3 kali pada tahun 2013, dibandingkan dengan 1,2 kali pada tahun 2012 (lihat

Capital Structure and Capital Structure Policies

The Company’s Articles of Association stipulates that the Company’s authorised capital amounts to Rp500 billion comprising of 2,000,000,000 shares with a nominal value of Rp250 per share. The issued and fully paid-up capital is 1,526,614,562 shares in 2013, or Rp382 billion, which complies to the minimum capital requirement for finance companies as defined in the Minister of Finance Regulation No. 84/PMK.012/2006. This includes additional shares issued on 31 May 2013 for the implementation of the Management & Employee Stock Option Program (“MESOP”), totaling5,936,000 shares for the implementation of Phase 1 for options that have been exercised.

The amount of Rp3 billion was added as appropriation of Retained Earnings for General Reserves in 2013 making the amount Rp12 billion as at year end 2013.

Net Debt-to-Equity Ratio (gearing) level of the Company is healthy, at 1.3 times in 2013, compared to 1.2 times in 2012 (see Table 18). The increase in gearing is part of

Tinjauan Kinerja KeuanganFinancial Performance Overview

Page 133: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 131

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Tabel 18). Peningkatan pada gearing merupakan bagian dari strategi Perusahaan untuk mendorong ekspansi dan pertumbuhan. Tingkat gearing masih termasuk dalam kebijakan konservatif dari Perusahaan dan masih jauh dari batas sepuluh kali yang ditentukan oleh pihak pembuat peraturan.

Tabel 18Analisa Rasio Utang Terhadap Ekuitas

Table 18Analysis of Debt-to-Equity Ratio

Keterangan 2012 2013Perubahan

ChangeDescription

UtangBersihTerhadapEkuitas 1,2 x 1,3 x 0,1 Net Debt-to-Equity

Perusahaan berusaha untuk menggabungkan pendanaan dari kas internal dengan pendanaan dari pihak ketiga dengan harga kompetitif dan adanya ketentuan-ketentuan menguntungkan yang memberikan manfaat bersama bagi semua pihak. Dengan demikian, sejalan dengan strategi Perusahaan untuk terus melakukan diversifikasi sumber-sumber pendanaan, hal ini meningkatkan pendanaan dari efek utang pada tahun 2013, di mana terjadi peningkatan EfekUtang yangDiterbitkan sebesar 29,3% atau Rp329miliar menjadi Rp1.454 miliar atau 29,7% dari jumlah liabilitas pada tahun 2013, dibandingkan dengan Rp1.125 miliar atau 30,3% dari jumlah liabilitas pada tahun 2012 (lihat Tabel 13).

Dividen

Tidak ada dividen yang dibayarkan pada tahun buku 2012 di mana Rapat Umum Pemegang Saham memutuskanbahwa Perusahaan menginvestasikan kembali seluruh laba untuk mendanai pertumbuhan usaha di masa mendatang. Demikian pula pada tahun buku 2011 dan 2010, Perusahaan memutuskan untuk tidak membayar dividen (lihat Tabel Sejarah Pembayaran Dividen Selama Lima Tahun Terakhir pada bab Kinerja 2013, bagian Ikhtisar Keuangan dari Laporan Tahunan ini).

Rasio Solvabilitas dan Likuiditas

Rasio Solvabilitas mengukur kemampuan Perusahaan dalam membayar utang-utang yang berasal dari aset atau ekuitas yang dimiliki. Solvabilitas Aset ditentukan dengan membandingkan jumlah aset dengan jumlah liabilitas. Solvabilitas Ekuitas ditentukan dengan membandingkan jumlah ekuitas dengan jumlah liabilitas.

Rasio likuiditas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan Perusahaan untuk memenuhi liabilitas jangka pendek dengan menggunakan aset lancar. Aset tersebut termasuk kas dan setara kas dan piutang pembiayaan, biaya

the Company’s strategy to drive expansion and growth. The gearing level is still within the Company’s conservative policy and far from the limit of ten times set by the regulator.

The Company strives to combine funding from internal capital with funding from the market with competitive rates and favourable terms that is mutually beneficial to all parties. Thus, in line with the Company’s strategy to continually diversify its funding sources, it increased funding from debt securities in 2013, with a 29.3% or Rp329 billion increase in Debt Securities Issued to Rp1,454 billion or 29.7% of total liabilities in 2013 from Rp1,125 billion or 30.3% of total liabilities in 2012 (see Table 13).

Dividends

No dividend was declared in financial year 2012 as the General Meeting of Shareholders resolved that the Company reinvested all earnings to fund future growth. Similarly, the Company did not declare dividends for the financial year 2011 and 2010 (see Table of Dividend Payment History for the Last Five Years on 2013 Performance chapter, Financial Highlights section of this Annual Report).

Solvency and Liquidity Ratios

Solvency ratios measure the ability of the Company to pay the debt held by the assets or its equity. Asset solvability is determined by comparing total assets to total liabilities. Equity solvability is determined by comparing total equity to total liabilities.

Liquidity ratio measures the ability of the Company in meet-ing the current liabilities using current assets. The current assets includes cash and cash equivalents and financing receivables, prepaid expenses, other receivables-net and

Page 134: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk132

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

dibayar di muka, piutang lain-lain bersih dan aset lainnya, sementara liabilitas jangka pendek termasuk pinjaman yang diterima,efekutangyangditerbitkan–bersih,bebanyangmasih harus dibayar, utang pajak dan utang lain-lain.

Perhitungan solvabilitas aset, solvabilitas ekuitas dan rasio likuiditas Perusahaan untuk tahun 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

Tabel 19SolvabilitasAset&RasioLikuiditas(Rpjuta,kecualiSolvabilitasAset&RasioLikuiditas)

Table 19AssetSolvability&LiquidityRatio

(Rpmillion,excepttheAssetSolvability&LiquidityRatio)

Keterangan 2012 2013 Description

Aset Lancar 3.548.763 4.303.534 Current Assets

Jumlah Aset 6.570.496 8.293.324 Total Assets

Pinjaman yang Diterima 1.460.650 1.553.859 Fund Borrowings

EfekUtangyangDiterbitkan-Bersih 297.000 463.000 Debt Securities Issued - Net

Beban yang Masih Harus Dibayar 70.228 80.263 Accrued Expenses

UtangPajak 31.142 59.621 Taxes Payable

UtangLain-Lain 61.905 109.226 Other Payables

Liabilitas Jangka Pendek 1.920.925 2.265.969 Current Liabilities

Jumlah Liabilitas 3.708.642 4.895.968 Total Liabilities

Jumlah Ekuitas 2.861.854 3.397.356 Total Equity

Solvabilitas Aset (x) 1,8 1,7 Asset Solvability (x)

Solvabilitas Ekuitas (x) 0,8 0,7 Equity Solvability (x)

Rasio Utang Bersih Terhadap Ekuitas (x) 1,2 1,3 Net Debt-to-Equity Ratio (x)

Rasio Likuiditas (x) 1,8 1,9 Liquidity Ratio (x)

Rasio-rasio di atas menunjukkan bahwa Perusahaan dikelola secara baik dan bijaksana serta memiliki cadangan yang cukup untuk memenuhi berbagai kewajiban Perusahaan.

Belanja Barang Modal

Pada tahun 2013, belanja barang modal Perusahaan adalah sebesar Rp153 miliar, meningkat 15,9% atau Rp21 miliar dibandingkan dengan Rp132 miliar pada tahun 2012. Belanja barang modal sebagian besar berasal dari peningkatan pengeluaran untuk pembangunan dan renovasi gedung baru kantor pusat Perusahaan di Tangerang Selatan.

Tidak seperti perusahaan di industri lain yang membutuhkan banyak investasi barang modal, barang modal yang dimiliki Perusahaan hanya meliputi aset tetap dengan nilai bersih sebesar Rp414 miliar, yang merupakan 5,0% dari total aset yang dimiliki. Perusahaan tidak memiliki ikatan material

other assets, while short-term liabilities are fund borrow-ings,debtsecuritiesissued–net,accruedexpenses,taxespayable and other payables.

Calculation of the assets solvability, equity solvability and liquidity ratios of the Company for 2013 and 2012 are as follows:

The above ratios show the Company is managed in a good and prudent manner and has sufficient reserves to meet its obligations.

Capital Expenditure

In 2013, the Company’s capital expenditure was Rp153 billion, an increase of 15.9% or Rp21 billion from Rp132 billion in 2012. The capital expenditure was largely contributed to the increase in expenditure for the building and renovation of the Company’s new head office premises in South Tangerang.

Unlike other capital intensive industries, the Company’scapital goods only includes fixed assets with a net value of Rp414 billion, which is 5.0% of the total assets owned. The Company has no material ties for the investment of capital goods. The investment is made solely to support the

Tinjauan Kinerja KeuanganFinancial Performance Overview

Page 135: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 133

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

atas investasi barang modal. Investasi yang dilakukan semata-mata untuk menunjang aktivitas bisnis Perusahaan, terutama berupa tanah dan bangunan di beberapa lokasi yang strategis untuk kantor pusat dan kantor cabang, peralatan kantor, kendaraan dinas. Sebanyak 60% dari barang modal diinvestasikan untuk pembelian tanah dan bangunan, termasuk Kantor Pusat Perusahaan saat ini yang berlokasi di BSD, Serpong, Tangerang Selatan. Sementara itu, kantor cabang lainnya menggunakan sistem sewa dalam jangka waktu tertentu.

Kejadian Bersifat Luar Biasa dan Jarang Terjadi

Pada tahun 2013, tidak ada kejadian bersifat luar biasa atau jarang terjadi dengan dampak keuangan bagi Perusahaan.

Informasi Material mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi, Restrukturisasi Utang (Modal)

Pada tahun 2013, Perusahaan tidak melakukan aktivitas-aktivitas tambahan terkait investasi, divestasi, akuisisi atau restrukturisasi utang. Namun Perusahaan tetap melanjutkan ekspansi jaringan kantor cabangnya menjadi 177 kantor cabang dan 59 gerai, dari 124 kantor cabang dan 61 gerai pada tahun 2012 (lihat Tabel Statistik pada bab Kinerja 2013, bagian Ikhtisar Keuangan dari Laporan Tahunan ini).

Program Kompensasi Manajemen dan Karyawan Berbasis Saham (MESOP)

Pada tanggal 21 Juni 2012, Perusahaan memperolehpersetujuan dari para pemegang saham untuk mengimplementasikan Program Kompensasi Manajemen dan Karyawan Berbasis Saham (MESOP) untuk menerbitkan maksimum 5% ekuivalen saham baru dari jumlah saham Perusahaan, atau 76.033.000 saham (setelah pemecahan nilai nominal saham). Rapat Umum Pemegang SahamLuar Biasa juga telah menyetujui penerbitan saham untuk implementasi tahap satu dengan maksimum 80% dari MESOP yang disetujui atau setara dengan maksimum 60.826.400 saham. Saham-saham ini dapat dieksekusi hinggabulanJuni2014.

Harga eksekusi untuk MESOP tahap satu adalah Rp2.100,00 per saham. MESOP tahap satu terbagi dalam dua jendela eksekusi; jendela eksekusi pertama dibuka pada bulan Mei 2013 untuk maksimum 30% dari nilai MESOP sebenarnya atau setara dengan 22.809.900 saham. Tambahan 50% dari MESOP atau 38.016.500 saham ditambah saham yang tidak dieksekusi dalam jendela tahap pertama dapat diakumulasikan ke jendela eksekusi kedua yang akan dibuka pada bulan Mei 2014.

business activities of the Company, primarily in the form of land and buildings in several strategic locations for the head office and branch offices, office equipment, service vehicles. A total of 60% of the capital invested to purchase the land and building, including the Company’s head office currently located in BSD, Serpong, South Tangerang, whilst some branches are rented for a specified period.

Extraordinary and Rare Events

In 2013, there were no extraordinary or rare events with financial impact to the Company.

Material Information on Investment, Expansion, Divestment, Acquisition, Debt (Capital) Restructuring

In 2013, the Company did not have additional activities on investment, divestment, acquisition or debt restructuring. The Company did, however, continue to expand its branch network, to 177 branches and 59 kiosks, from 124 branches and 61 kiosks in 2012 (see Table of Statistics on 2013 Performance chapter, Financial Highlights section of this Annual Report).

Management and Employee Stock Options Program (“MESOP”)

On 21 June 2012, the Company obtained shareholders’approval through the Company’s EGM to implement a Management and Employee Stock Options Program (“MESOP”) to issue a maximum of 5% equivalent newshares from the total shares in the Company, or 76,033,000 shares (after stock split). The Extraordinary General Meeting of Shareholders had also approved the issuance of shares for the implementation of the phase one for maximum 80% of the approved MESOP or equivalent to maximum 60,826,400 shares. These shares can be exercised up to June2014.

The exercise price for the phase one MESOP is Rp2,100 per share. The phase one MESOP was divided into two exercise windows; the first exercise window opened in May 2013 for the maximum 30% of original MESOP amount or equivalent to 22,809,900 shares. Additional 50% of MESOP or 38,016,500 shares plus the un-exercised shares in first exercise window can be accumulated to the second exercise window which will be opened in May 2014.

Page 136: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk134

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Saham-saham yang beredar setelah program kadalurwarsa pada bulan Juni 2014 dapat diperpanjang hingga duatahun, yang wajib mendapatkan persetujuan baru dari para pemegang saham dan penentuan harga eksekusi yang baru.

Pada tanggal 31 Mei 2013, Perusahaan menerbitkan tambahan 5.936.000 saham untuk implementasi MESOP tahap satu untuk opsi-opsi yang telah dieksekusi, sehingga mengakibatkan jumlah saham Perusahaan yang beredar per tanggal 31 Desember 2013 sebanyak 1.526.614.562 saham (lihat bagian Struktur Permodalan dan Kebijakan Struktur Permodalan pada bab ini).

Perubahan dalam Perundang-Undangan

Peraturan perundang-undangan baru yang memberikan dampak keuangan bagi Perusahaan, Peraturan Pemerintah (PP) No. 77/2013 mengenai Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka, diumumkan dan berlaku pada bulan November 2013 dengan masa berlaku surut mulai bulan Januari 2013 yang mengakibatkanPerusahaan kehilangan insentif pajak sebesar 5%, sehingga menyebabkan Laba Tahun Berjalan menjadi lebih rendah sebesar Rp509 miliar, terjadi peningkatan kecil sebesar 3,7% dibandingkan dengan Rp490 miliar pada tahun sebelumnya. Selain hal tersebut di atas, tidak ada perubahan lain dalam peraturan perundang-undangan yang memberikan dampak signifikan terhadap operasional Perusahaan pada tahun 2013.

Perubahan dalam Kebijakan Akuntansi

Tidak ada dampak akuntansi Perusahaan yang material dari perubahan-perubahan Kebijakan Akuntansi sepanjang tahun 2013. Daftar lengkap perubahan Kebijakan Akuntansi dapat disimak pada Ekshibit E/8 dari Laporan Keuangan yang telah diaudit dalam Laporan Tahunan ini.

Transaksi dengan Konflik Kepentingan dan Transaksi dengan Pihak Terkait

Sepanjang tahun 2013, Perusahaan tidak melakukan transaksi apapun yang mengandung konflik kepentingan atau dengan pihak-pihak terkait konflik kepentingan tersebut. Penjelasan mengenai hal ini dan dampaknya terhadap Perusahaan dibahas dalam bab TATA KELOLA KORPORASI YANG BAIK dari Laporan Tahunan ini, halaman 138.

Any shares outstanding after the expiration of the program in June 2014 can be extended for another two years,subject to new shareholders’ approval and new exercise price determination.

On 31 May 2013, the Company has issued the additional 5,936,000 shares for the implementation of the MESOP for phase one for options already exercised, thus resulting in a total outstanding number of the Company’s shares of 1,526,614,562 shares as of 31 December 2013 (see Capital Structure and Capital Structure Policies section of this chapter).

Changes in Legislation

A new regulation with financial impact to the Company, Government Regulation (“PP”) No. 77/2013 regardingReduction of the Rate of Income Tax on Resident Corporate Tax Payers in the Form of Publicly-listed Companies, announced and effected in November 2013 with retroactive effectstartingJanuary2013resultedintheCompanylosingits tax advantage of 5%, resulting in lower Profit For The Year of Rp509 billion, a modest increase of 3.7% from Rp490 billion the previous year. Other than that, there were no changes in regulation which have significant impact on the operations of the Company in 2013.

Changes in Accounting Policy

There was no material accounting impact from changes in Accounting Policy during 2013. A complete list of changes in Accounting Policy can be found on Exhibit E/8 of the audited Financial Statements within this Annual Report.

Transactions with Conflict of Interest and Transactions with Related Parties

During the year 2013, the Company did not have any transaction which contains conflict of interest or with related parties. The explanation regarding this and its impact to the Company is discussed in the GOOD CORPORATE GOVERNANCE chapter of this Annual Report, page 138.

Tinjauan Kinerja KeuanganFinancial Performance Overview

Page 137: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 135

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan

Pada tanggal 28 Februari 2014, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif (lisensi publikasi) dari Otoritas JasaKeuangan(OJK)melaluisuratNo.S-121/D.04/2014untukmelaksanakan Penawaran Umum Berkelanjutan ObligasiBerkelanjutan II BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2014 dengan penawaran maksimum sebesar Rp500 miliar yang merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan II BFI Finance Indonesia dengan nilai nominal Rp2.500 miliar.

Peristiwa yang Terjadi Setelah Tanggal Neraca

Berdasarkan surat pengungkapan Perusahaan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No.Corp/CH/L/I/14-0001tanggal2Januari2014,Perusahaanmenerimapengundurandiri Bapak Yan Peter Wangkar sebagai Direktur Perusahaan per tanggal 28 Oktober 2013. Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, pengunduran diri Bapak Yan Peter Wangkar mulai berlaku 60 hari setelah tanggal surat yang bersangkutan,tanpapersetujuandariRUPS.

Realisasi Penerimaan Hasil dari Penawaran Umum Obligasi

EfekUtang yangDiterbitkan pada tahun 2013 termasukpenerbitan Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013 senilai Rp625 miliar dengan suku bunga kupon antara 7,5-9,0% untuk tenor 1-3 tahun. Obligasi tersebut telah didaftarkan pada Bursa Efek Indonesia.

Penggunaan penerimaan hasil dari obligasi tersebut adalah: 60% dari penerimaan hasil untuk mendanai bisnis Pembiayaan Konsumen Perusahaan dan 40% dari penerimaan hasil untuk mendanai bisnis Sewa Pembiayaan Perusahaan.

Material Information and Fact Occurred After the Date of Accountant Report

On 28 February 2014, the Company obtained statements of effective (publication license) from the Otoritas Jasa Keuangan(“OJK”)throughitsletterNo.S-121/D.04/2014to conduct the Continuous Public Offering of Obligasi Berkelanjutan II BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2014 with maximum offering of Rp500 billion which is part of Obligasi Berkelanjutan II BFI Finance Indonesia with a nominal value of Rp2,500 billion.

Subsequent Event After the Balance Sheet Date

Based on the Company’s disclosure letter to Otoritas Jasa Keuangan(“OJK”)No.Corp/CH/L/I/14-0001dated2January2014, the Company received Mr. Yan Peter Wangkar’s resignation as the Company’s Director, as at 28 October 2013. Under the Company’s Articles of Association, Mr.Yan Peter Wangkar’s resignation will become valid after 60 days from the date of the letter, without GMS consent.

Realisation of Proceeds from Public Offering of Bonds

Debt Securities Issued in 2013 include the issuance of Rp625 billion Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013 bearing coupon rates of between 7.5-9.0% for 1-3 years tenor. The bonds have been listed in the Indonesian Stock Exchange.

Use of proceeds for the bondswas as such: 60%ofproceeds to fund the Company’s Consumer Financing business and 40% of proceeds to fund the Company’s Finance Lease business.

Page 138: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk136

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Pandangan Terhadap Tahun 2014 Outlook for the Year 2014

Indonesia telah mengalami tahun yang penuh tantangan. Inflasi yang meningkat, pengurangan subsidi bahan bakar, harga-harga komoditas yang semakin tertekan, defisit tertinggi anggaran negara, mata uang yang melemah secara signifikan, dan pertumbuhan ekonomi yang melambat telah mendominasi berita-berita utama sepanjang tahun 2013. Investor asing menarik diri dari pasar. Kami memprediksikan bahwa para investor akan terus menunggu melihat situasi dan kondisi yang disebabkan oleh ketidakpastian politik di Indonesia, sehubungan dengan akan diselenggarakannya pemilihan umum oleh negara demokrasi terbesar ketiga di dunia dalam bulan-bulan mendatang.

Tahun 2014 terlihat menjadi tahun yang menjanjikan –rekening anggaran negara pada bulan Desember 2013 menunjukkan tanda-tanda membaik, dan mata uang Rupiah yang melemah sebesar 26% sepanjang tahun mengalami perbaikan sebesar 5% sejak bulan Januari 2014. Hal inimerupakan pertanda baik bagi negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, tetapi apakah hal ini mampu bertahan?

Kondisi tingginya suku bunga, subsidi bahan bakar dan harga komoditas yang rendah akan berlanjut di Indonesia sepanjang tahun 2014. Sehubungan dengan tahun diselenggarakannya pemilihan umum, kami berharap para pembuat kebijakan tidak menyampaikan masalah-masalah tersebut karena hal tersebut memerlukan perubahan kebijakan yang tidak populer untuk mengatasi inflasi. Sebaliknya, pembelanjaan negara yang lebih besar dengan adanya pemilihan umum akan membawa keuntungan bagi masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah. Kami memperkirakan Bank Indonesia akan meneruskan kebijakan yang agresif mengenai suku bunga.

Krisis di dunia pertambangan; topik yang menjadi isu besar dari perekonomian Indonesia sejak dua tahun terakhir yang disebabkan oleh menurunnya permintaan dunia internasional dan harga komoditas; diperkirakan akan berlanjut hingga tahun 2014. Undang-undangpertambangan yang baru, yang akan berlaku efektif pada awal tahun 2014 dan melarang ekspor mineral mentah, akan berakibat adanya kerugian pendapatan bagi perusahaan-perusahaan pertambangan di Indonesia. Industri tambang batu bara dikecualikan dari undang-undang baru ini, sehingga kami memperkirakan dampak yang terbatas pada kinerja ekspor.

Indonesia has had a challenging year. Higher inflation, the reduction of fuel subsidies, depressed commodity prices, a record current account deficit, a significantly weakened currency, and slower economic growth have dominated headlines for most of the past year. Foreign investors have pulled out of emerging markets. We foresee investors continue to remain on the sidelines due to political uncertainty, as the world’s third largest democracy goes into the election cycle in the coming months.

2014dataseemspromising–thecurrentaccountbalanceinDecember 2013 shows signs of recovery, and at press time, the currency that dropped 26% over the year has gained some5%sinceJanuary2014.This isawelcomesignforSouth East Asia’s biggest economy, but is this sustainable?

High interest rates, fuel subsidies and low commodity prices will continue to cast a shadow over Indonesia during 2014. As this is an election year, we expect policy-makers not to address these issues, as these require un-popular policy changes to bring inflation under control. On the flipside however, greater spending expected from elections will be most beneficial to the growing low-middle income group. WeexpectBankIndonesiatocontinuewithits“hawkish”stance regarding interest rates.

The mining crisis, which has been a big issue for our economy over the past two years due to the drop in global demand and commodity prices, is expected to continue into 2014. The new mining law, which took effect earlier this year and bans the export of raw mineral exports, may result in losses in income for mining companies in Indonesia. Coal is excluded from this new law, so we expect the impact on exports to be limited.

Page 139: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 137

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Dari sisi pembuat regulasi, tahun 2014 menjadi tahun pertama terbentuknya lembaga OJK (Otoritas JasaKeuangan), dengan pengawasan komprehensif bagi sektor bisnis perbankan, pembiayaan, asuransi dan jasa keuangan lainnya. Kami berharap hal ini akan memberikan dampak positif bagi industri dalam jangka panjang.

Bagaimana hal ini berdampak pada bisnis kami? Secara keseluruhan, kami memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2014 akan setara atau sedikit lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2013. Kami tetap bersikap prihatin terhadap masalah ekspor, defisit anggaran negara, dan perubahan yang terjadi baru-baru ini terkait regulasi di bidang pertambangan. Selanjutnya, kami juga prihatin bahwa Bank Indonesia akan terus menaikkan patokan suku bunga sehubungan dengan tujuan mengendalikan laju inflasi dan defisit anggaran negara. Sepanjang tahun 2013, Bank Indonesia menaikkan suku bunga 175 basis poin, di mana hal ini membawa pengaruh pada permintaan domestik, dan jumlah piutang macet. Suku bunga yang lebih tinggi ditambah dengan melemahnya Rupiah dapat berdampak negatif pada penjualan otomotif. Meskipun kami memperkirakan tingginya permintaan akan mobil-mobil berukuran kecil, efisien bahan bakar, dan murah pada tahun ini, industri secarakeseluruhanmasihbersikapwaspada–pertumbuhanbisnis di masa mendatang kemungkinan tidak akan sekuat seperti yang kami alami sebelum tahun 2013.

Meskipun adanya tantangan-tantangan yang telah diungkapkan, di mana kami perkirakan akan bertahan untuk jangka menengah, masyarakat golongan ekonomi menengah di Indonesia yang terus berkembang tetap menjadi kekuatan yang signifikan bagi perekonomian. Kami terus bergairah melihat kesempatan bisnis di segmen masyarakat yang mengalami pertumbuhan luas ini. Strategi kami telah dan akan terus berfokus pada pengembangan (ekspansi) jaringan distribusi kami, dengan fokus pada wilayah-wilayah yang padat populasi tetapi belum terjamah, untuk melayani para pelanggan di kawasan tersebut. Kami terus menggali kesempatan di pasar-pasar baru serta mengembangkan jangkauan di wilayah-wilayah yangmenjadipenopangbisniskami. Jaringanbisnisyangkami bangun saat ini akan siap untuk mengeksploitasi kesempatan-kesempatan bisnis baru.

On the regulatory side, 2014 marks the first year of a fully integratedOJK(FinancialServicesAuthority),withcompleteoversight over banking, multifinance, insurance and other financial services. We expect this to be very positive for the industry on the long term.

How does this impact our business? All in all, we expect 2014 Indonesian economic growth to be similar or slightly lower than 2013. We remain concerned about exports, the current account deficit, and the recent changes to the mining regulation. Furthermore, we are concerned that Bank Indonesia may continue to raise benchmark rates as it tries to reign in on inflation and the current account deficit. During 2013 Bank Indonesia raised rates by 175 basis points, which are already impacting domestic demand, and non-performing loans. Higher interest rates coupled with a weak Rupiah could negatively impact automotive sales. Whilst we expect higher demand for smaller, fuel efficient, and cheaper cars this year, the overall industry outlook is cautious–growthmaynotbeasstrongaswhatweenjoyedprior to 2013.

Despite these challenges, which we expect to stay for the medium term, the growing Indonesian middle class remains a significant force in the economy. We continue to be excited about the ample growth opportunities in this segment. Our strategy has and will be to continue expanding our distribution network, with focus on dense and under-penetrated areas, to serve these customers. We continue to seek out opportunities in new markets as well as expanding reach in areas of our stronghold. The franchise that we are building today will be ready to exploit new opportunities.

Page 140: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk138

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

BFI berkomitmen terhadap standar yang tinggi dari prinsip-prinsip Tata Kelola Korporasi yang Baik untuk memastikan adanya kepercayaan dan keberlangsungan hubungan dari para pemangku kepentingan.

BFI is committed to high standards of Good Corporate Governance principals to ensure trust and continuity from stakeholders.

Tata Kelola Korporasi yang BaikGood Corporate Governance

Hongky Zein

Parade Pesta Kesenian Bali

Page 141: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 139

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Page 142: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk140

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Pernyataan Tata Kelola Korporasi yang BaikGood Corporate Governance Statement

Page 143: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 141

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Untukmeyakinkankepercayaandariparapemangkukepentingan dan kelanjutan usaha Perusahaan, manajemen berkomitmen untuk terus meningkatkan dan menjaga pelaksanaan prinsip-prinsip Tata Kelola Korporasi yang Baik dengan standar yang tinggi. Praktik Tata Kelola Korporasi yang Baik merupakan bagian pelengkap dari peran Direksi dalam melaksanakan strategi dan bagi Dewan Komisaris dalam meninjau tindakan-tindakan korporasi secara luas. Perilaku ini sesuai dengan tujuan Perusahaan untuk meningkatkan kinerja, menciptakan nilai tambah bagi Perusahaan dan mampu mempertahankan daya tahan bisnis Perusahaan. Selanjutnya, berpegang pada filosofi Tata Kelola Korporasi yang Baik, Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab kepada para pemegang saham Perusahaan, mematuhi kode etik bisnis, hukum perusahaan dan peraturan serta perundang-undangan yang berlaku.

Direksi memimpin penilaian risiko Perusahaan, pengelolaan sumber daya, perencanaan strategis serta pengelolaan keuangan dan operasional untuk memastikan agar kewajiban kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya dipahami dan dipenuhi. Dewan Komisaris, yang terdiri atas para profesional dari berbagai bisnis dan latar belakang, memantau kinerja pengurus untuk memastikan kejujuran dan keandalan informasi, kontrol dan pengelolaan risiko keuangan. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Dewan Komisaris menerima informasi yang teratur dan tepat waktu mengenai Perusahaan sebelum mengadakan rapat dewan. Dewan Komisaris juga mempunyai akses pada Sekretaris Perusahaan untuk memperoleh informasi selanjutnya yang mungkin diperlukan.

To ensure continued trust from stakeholders and the continuity of the Company, management is committed to continually improve and maintain high standards of Good Corporate Governance. The practices of Good Corporate Governance are an integral to the role of the Board of Directors in executing strategy and for the Board of Commissioners in overviewing the corporate actions. These conducts are inline with the Company’s objection to increase performance, creates value added for the Company and be able to retain the sustainability of the Company’s business. Further, adhere to the philosophy for Good Corporate Governance, the Board of Commissioners and the Board of Directors are accountable to the Company’s shareholders, comply to the code of business conduct, corporate law and applicable rules and regulations.

The Board of Directors presides over the Company’s risk assessment, resource management, strategic planning and financial and operational management to ensure that obligations to shareholders and other stakeholders are understood and met. The Board of Commissioners, which comprising of professionals from a range of businesses and backgrounds, monitors the performance of management to ensure the integrity and reliability of financial information, controls and risk management. In performing their duties, the Board of Commissioners receive regular and timely information about the Company prior to any board meetings. They also have access to the Corporate Secretary for any further information they may require.

Page 144: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk142

Pernyataan Tata Kelola Korporasi yang BaikGood Corporate Governance Statement

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Perusahaan juga telah membuat pelaksanaan Prinsip Tata Kelola Korporasi yang Baik serta Tata Tertib sebagai indikator kinerja kunci bagi Direksi dan Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas-tugas mereka.

ATURAN PRINSIP TATA KELOLA KORPORASI YANG BAIK

Agar mampu melaksanakan prinsip Tata Kelola Korporasi yang Baik, Perusahaan menyediakan pedoman tata kelola korporasi yang berlaku bagi seluruh pemangku kepentingan dari Perusahaan dan terus menerus mengevaluasinya agar sesuai dengan perkembangan terkini dan praktik terbaik dari Tata Kelola Korporasi yang Baik.

TATA TERTIB

PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI) adalah suatu perusahaan pembiayaan, yang memberikan berbagai layanan keuangan dalam bentuk Sewa Pembiayaan dan Pembiayaan Konsumen hampir di seluruh propinsi di Indonesia. Guna memenuhi peran tersebut, BFI menjunjung tinggi kepercayaan yang diberikan oleh para pemegang saham, karyawan, pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya dengan melaksanakan bisnisnya secara profesional dengan hati-hati dan berintegritas.

Dalam rangka mencapai keberhasilan, perilaku tertentu yang dapat diterima harus dibentuk. Prinsip bisnis yang terkandung berikut ini menetapkan perilaku yang dapat diterima tersebut itu. Prinsip Tata Tertib ini berlaku bagi semua kegiatan BFI; dari kantor pusat sampai kantor cabang, dan bagi seluruh karyawan. Semua unsur yang berwenang di BFI bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Prinsip ini sepenuhnya disampaikan kepada para karyawan agar dipatuhi dengan seksama.

Secara konsisten Perusahaan telah mematuhi dan menyetujui prinsip tata kelola korporasi guna mengakomodasi keperluan pengaturan dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Otoritas JasaKeuangan (OJK)dankeperluanpengaturan lainnya, sertaditeruskan untuk mengatur dan meningkatkan susunan tata kelola korporasinya sendiri secara internal. Dalam hal ini, Perusahaan melihat pentingnya pedoman tata kelola yang berlaku bagi para karyawan dan pemangku kepentingan seperti yang ditetapkan berdasarkan prinsip tata kelola korporasi. Maka dari itu, Perusahaan telah mengatur manajemen dan operasi internalnya secara ketat sesuai dengan prinsip tata kelola korporasi, anggaran dasar dan pemahaman pada nilai-nilai dasar Perusahaan.

The Company has also made the implementation of Good Corporate Governance Principles and Codes of Conducts as the key performance indicators for the Board of Directors and Board of Commissioners in delivering their duties.

CODE OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE PRINCIPLES

In order to be able to implement the principles of Good Corporate Governance, the Company provides guidelines of the applicable corporate governance to all stakeholders of the Company and continuously being evaluated to adjust with the updated development and best practices of Good Corporate Governance.

CODES OF CONDUCT

PTBFIFinanceIndonesiaTbk(“BFI”)isafinancecompany,providing various financial services in the form of Finance Lease and Consumer Financing throughout most provinces in Indonesia. To fulfill that role, BFI upholds the trust given by shareholders, employees, customers and other stakeholders by conducting its business professionally with caution and integrity.

To achieve success, a certain set of acceptable behaviours must be established. Business principles contained hereunder define the aforementioned acceptable behaviours. This Code of Conduct Principles applies to all BFI’s activities; from headquarters to branches, and to all employees. All authorised elements within BFI are responsible to ensure that these Principles are wholly conveyed towards employees to be followed strictly.

The Company has consistently complied with and adopted corporate governance principles to accommodate the regulatory requirements of the Indonesia Stock Exchange (“BEI”),theFinancialServicesAuthority(“OJK”)andotherregulatory requirements as well as continued to internally regulate and improve its corporate governance structure. In this respect, the Company sees the importance of guidelines of the applicable corporate governance to the employees and stakeholders as stipulated under the corporate governance principles. Hence, the Company has been regulating its internal management and operation in a strict manner in accordance to the corporate governance principles, articles of association and comprehension to the Company’s core values.

Page 145: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 143

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

PEDOMAN PRINSIP-PRINSIP BERUSAHA

Pendahuluan

Pedoman Prinsip-Prinsip Berusaha berlaku bagi seluruh kegiatan BFI, baik di kantor pusat maupun kantor cabang, serta bagi setiap karyawannya. Semua pihak yang berwenang di dalam BFI mempunyai kewajiban untuk memastikan bahwa Prinsip-Prinsip ini dikomunikasikan secara lengkap kepada karyawannya untuk ditaati dengan sungguh-sungguh.

BFI Finance melaksanakan kegiatan usahanya dengan kejujuran, integritas, dan keterbukaan, serta menghormati kepentingan pemegang saham, karyawan dan para pemangku kepentingan lainnya.

Tanggung Jawab Korporasi

BFI Finance mengakui adanya 5 (lima) bidang tanggung jawab korporasi:

a. Kepada Pemegang Saham Kami akan menjalankan usaha Perusahaan untuk

meningkatkan nilai pemegang saham berdasarkan prinsip-prinsip Tata Kelola Korporasi yang Baik. BFI bermaksud untuk memberikan hasil usaha yang optimal dengan senantiasa memelihara pembayaran dividen kepada para pemegang saham, sementara itu juga mempertahankan kecukupan dana untuk menggerakkan pertumbuhan Perusahaan. BFI sangat menghargai hubungan dengan para pemegang saham dan akan memberikan informasi tepat waktu, teratur dan dapat dipercaya mengenai kegiatan, kondisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan.

b. Kepada Pelanggan Kami memiliki komitmen untuk meraih dan

mempertahankan para pelanggan dengan menyediakan produk jasa pembiayaan yang memberikan nilai tambah bagi para pelanggan dari segi manfaat dan biayanya.

c. Kepada Karyawan Kami menghargai para karyawan sebagai sumber

daya yang sangat penting dan akan merekrut, mempekerjakan, memberikan pelatihan dan mempromosikan karyawan berdasarkan kualifikasi dan kemampuan yang dimiliki. Selanjutnya, kami bertanggung jawab untuk menciptakan kondisi kerja yang sehat dan menjamin keselamatan para karyawan.

CODE OF CONDUCT PRINCIPLES

Exordium

The Code of Conduct Principles applies to all BFI’s activities; from headquarters to branches, and to all employees. All authorized elements within BFI are responsible to ensure that these Principles are wholly conveyed towards employees to be followed strictly.

BFI Finance conducts its business with honesty, integrity, and transparency, and with respect towards shareholders’, employees’, and stakeholders’ interest.

Corporate Responsibilities

BFI Finance acknowledges the following 5 (five) scopes of its responsibilities:

a. Towards Shareholders We conduct business to improve shareholders’ values

based on the principles of Good Corporate Governance. BFI intends to provide optimal results by providing dividends for shareholders and retain enough funds to maintain the Company’s growth. BFI values its good relationship with shareholders and will provide detailed, accurate, punctual and trustworthy information regarding its business, financial condition and business results.

b. Towards Customers We are committed to obtain and maintain customers

with financial services that provide added values for customers in terms of benefits and costs.

c. Towards Employees We value employees as an important resource and will

recruit, employ, provide trainings and promote them based on qualifications and capabilities. Furthermore, we are responsible for creating a conducive workplace and ensure employees’ safety.

Page 146: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk144

Pernyataan Tata Kelola Korporasi yang BaikGood Corporate Governance Statement

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

d. Kepada Pihak dengan Siapa Berbisnis Kami senantiasa memelihara hubungan yang saling

menguntungkan dengan para kreditur, mitra usaha dan pihak lainnya dengan siapa Perusahaan melakukan bisnis, serta mendorong penerapan prinsip-prinsip ini dalam pelaksanaannya.

e. Kepada Masyarakat Sebagai anggota masyarakat, kami akan senantiasa

menjalankan bisnis Perusahaan yang bertanggung jawab dengan menghormati undang-undang dan peraturan yang berlaku di tempat Perusahaan melakukan usaha dan berupaya untuk memastikan bahwa kegiatan-kegiatan Perusahaan tidak melanggar hak-hak asasi manusia.

Sumbangan dari Perusahaan dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas hidup bagi lingkungan sekitarnya dan memberikan manfaat langsung bagi seluruh penerimanya.

Integritas Usaha

BFI beserta seluruh kantor cabangnya dituntut untuk mengutamakan kejujuran, integritas dan kewajaran di semua aspek usaha Perusahaan dan mengharapkan hal yang sama dalam hubungan dengan semua pihak dengan siapa BFI berbisnis. Seluruh transaksi bisnis atas nama Perusahaan harus dicatat secara akurat sesuai dengan prosedur operasional standar dan tunduk pada audit. Para karyawan harus mengesampingkan kepentingan pribadi mereka ketika menjalankan bisnis Perusahaan.

Komitmen Kegiatan Operasional

a. Pemakaian dan Perlindungan Aset Perusahaan BFI akan memastikan bahwa setiap karyawan

bertanggung jawab atas pemakaian yang wajar, perlindungan dan pelestarian aset dan sumber daya Perusahaan. Aset dan sumber daya Perusahaan, maupun kesempatan-kesempatan apapun yang timbul berdasarkan kedudukan seseorang, harus digunakan semata-mata untuk kepentingan pencapaian tujuan korporasi dan bukan untuk kepentingan pribadi.

Karyawan BFI dilarang mencari keuntungan untuk diri mereka sendiri atau orang lain melalui penyalahgunaan jabatan.

d. Towards Stakeholders We always maintain mutually beneficial relationships

with creditors, business partners, and other stakeholders and enforce these principles to realisation.

e. Towards Community As a member of the society, we will always conduct

business in a responsible manner by abiding by rules and regulations in locations where we operate and ensuring that the Company’s activities do not violate the human rights.

The Company’s contributions are intended to improve the quality of life in its surrounding vicinities and to provide direct benefits to all recipients.

Business Integrity

BFI and all of its branches uphold honesty, integrity and fairness throughout all the Company’s business aspects and expect the same thing from all stakeholders. All business transactions on the Company’s behalf must be recorded accurately in line with standard operating procedures and subject to audit. All employees must put aside their personal interest when conducting the Company’s business.

Operational Business Commitment

a. Company’s Assets Utilisation and Protection BFI will ensure that every employee is responsible for

proper use, protection and preservation of assets and Company resources. Companies’ assets and resouces as well as any opportunities that arise on the basis of one’s position, must be used solely for the interests of corporate objectives and not for personal gain.

BFI’s employees must not misuse their positions to gain profit for their or other’s personal gain.

Page 147: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 145

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

b. Pengungkapan Informasi BFI menganggap informasi di bidang strategi bisnis

merupakan aset Perusahaan yang harus dilindungi terhadap kehilangan, pelanggaran serta pemakaian dan pengungkapan yang tidak selayaknya.

c. Perdagangan Orang Dalam (InsiderTrading) BFI akan senantiasa memastikan bahwa semua

karyawan harus mentaati aturan-aturan perdagangan orang dalam. Ini berarti bahwa adanya informasi bukan untuk umum yang dapat mempengaruhi harga saham BFI harus dirahasiakan dengan baik sampai diumumkan oleh manajemen yang berwenang. Lebih lanjut, karyawan yang mempunyai informasi sensitif yang mungkin dapat mempengaruhi harga saham BFI dan hak-hak terkait, tidak boleh melakukan transaksi langsung maupun tidak langsung atas saham BFI dan hak-hak terkait tersebut.

NILAI-NILAI DASAR PERUSAHAAN

Dalam pelaksanaannya, Perusahaan telah memberitahu Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan, tanpa melihat posisinya, bahwa mereka harus mematuhi dengan martabat etika pada tingkat tertinggi yang ditanamkan dalam Nilai-Nilai Dasar Perusahaan. Manajemen dan karyawan Perusahaan dianjurkan untuk memahami dan mematuhi nilai-nilai dasar, yang sangat penting dalam menjaga pertumbuhan Perusahaan yang berkesinambungan. Nilai-nilai dasar Perusahaan yang disingkat menjadi GREAT, berarti, Giat Memperbaiki Diri Secara Berkesinambungan, Realisasikan Saling Menghormati dan Peduli, Ekstra Layanan kepada Pelanggan Internal dan Eksternal, Absolut dalam Integritas, dan Tim Kerja yang Solid dan Saling Percaya. Nilai-nilai dasar berikut ini menetapkan prinsip bisnis sebagai pedoman perilaku bagi para karyawan dalam ruang lingkup kerja mereka baik internal maupun eksternal.

Giat Memperbaiki Diri Secara Berkesinambungan Nilai ini merupakan komitmen dari Perusahaan untuk selalu berkembang, baik dalam sisi kualitas maupun kuantitas, dalam hal perkembangan bisnis maupun kekuatan sumber daya manusia, dalam hal pemikiran maupun tindakan yang lebih efektif dan produktif, dalam hal proses maupun hasil kerja yang nyata di dalam mendukung pertumbuhan organisasi. Komitmen pengembangan ini juga diikuti dengan perbaikan secara konsisten dan terus-menerus dalam segala aspek, yaitu dalam pengembangan organisasi, bisnis, produk, proses kerja dan kualitas sumber daya manusia.

b. Information Disclosure BFI views information regarding business strategy

is a crucial asset that must be protected from theft, violation, misuse and inappropriate exposure.

c. Insider Trading BFI enforces insider trading regulations to all its

employees. This means that insider information that could affect BFI’s share price must be kept confidential until authorized disclosure. Furthermore, employees with access to sensitive information that could affect the BFI’s share price and related rights must not be involved with direct or indirect transaction of BFI’s shares and other related rights.

COMPANY’S CORE VALUES

In its implementation, the Company has advised the Board of Commissioners, Board of Directors and all employees, regardless of their position, that they must comply with the highest level of ethical standards embedded in Core Values of the Company. Management and employees of the Company are encouraged to understand and obey to the core values, which is very important in keeping the sustainable growth of the Company. The Company’s core values which is abbreviated by GREAT, stand for, Grow and Improve Continuesly, Respect and Care, Excellent Service, Absolute Integrity, and Trust and Team Spirit. The following core values define the business principles as behavioral guidelines for employees within the scope of their job internally and externally.

Grow and Improve Continuously This value constitutes the Company’s commitment to grow all the time; both from quality and quantity sides; in terms of business development and human capital power, more effective and productive thinking and act, as well as process and factual work result in supporting the growth of the organization. Commitment for this development is also followed with consistent and sustainable improvement in all aspects, which are in the development of organization, business, product, work processes and quality of human capital.

Page 148: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk146

Pernyataan Tata Kelola Korporasi yang BaikGood Corporate Governance Statement

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Realisasikan Saling Menghormati dan PeduliMenghormati dan menunjukkan kepedulian merupakan budaya Perusahaan yang dilakukan secara konsisten, tidak hanya terbatas kepada sesama karyawan tetapi juga kepada keseluruhan organisasi. Menghormati sesama karyawan dengan cara menghargai perbedaan yang ada, baik dalam hal pemikiran maupun tindakan, serta mencari persamaan untuk membentuk Perusahaan yang lebih kokoh. Peduli pada kondisi dan situasi Perusahaan, dan turut serta dalam mendukung pencapaian Perusahaan dalam situasi apapun.

Ekstra Layanan kepada Pelanggan Internal dan EksternalNilai ini diartikan sebagai tuntutan yang terus-menerus untuk menciptakan kepuasan dalam pelayanan pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal. Pemikiran ini sangat penting sebagai pedoman Perusahaan dalam hal penyusunan prinsip kebijakan dan strategi, aktivitas bisnis, dan proses pengambilan keputusan serta dalam pemberian layanan.

Absolut dalam IntegritasIntegritas mencakup keutuhan dan keseimbangan antara pemikiran (perspektif), perkataan dan tindakan terhadap kondisi dan situasi yang ada, dan termasuk di dalamnya adalah kejujuran, ketulusan dan komitmen terhadap suatu keadaan. Integritas juga tercermin dalam kesesuaian dan konsistensi perkataan dan perilaku yang ditunjukkan oleh karyawan (walk the talk) dalam melakukan peraturan Perusahaan demi kemajuan organisasi. Integritas dapat terlihat dalam melakukan hal yang benar dan berani mengakui kesalahan demi terciptanya budaya yang transparan dan positif.

Tim Kerja yang Solid dan Saling PercayaKerja sama yang utuh dan optimal dapat diperoleh melalui kepercayaan yang dibangun melalui berbagai kondisi yang ada. Saling percaya merupakan modal utama organisasi untuk mengikat dan mempererat hubungan antara sesama karyawan, antara karyawan dan Perusahaan dan sebaliknya. Adanya saling percaya terhadap itikad dan semangat positif demi kemajuan organisasi adalah menjadi dasar terciptanya hubungan dan kerja sama untuk jangka waktu yang panjang.

Nilai-Nilai Dasar Perusahaan adalah dasar bagi seluruh anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan karyawan untuk menjalankan bisnis sesuai dengan nilai-nilai dasar Perusahaan.

Respect and CareGiving respect and showing care represent the Company’s culture that is carried out consistently, not only limited among fellow employees but also across the organization. Giving respect to fellow employees by appreciating any existing differences; both in terms of thinking and act; and finding uniformity to build the Company even stronger. Care about the condition and situation of the Company, and join in to support the Company’s accomplishment in any situation.

Excellent Service

This value is defined as continuous demand to create satisfaction in rendering service to customers; both internal and external customers. This thinking is essential as the Company’s guidance in preparing the principles of policy and strategy, business activities, decision-making process, and service provision.

Absolute IntegrityIntegrity covers totality and balance between the perspective, words and acts against the existing situation and condition, and inclusive honesty, sincerety, and commitment to a condition. Integrity is also reflected in conformity and consistency between words and conduct as indicated by employee (walk the talk) in performing the Company’s regulation for the advancement of the organization. Integrity is visible when doing right and having the courage to admit one’s mistake in order to create a transparent and positive culture.

Trust and Team SpiritIntact and optimal cooperation is obtainable from the trust that is built through various condition. Mutual trust constitute the primary capital of the organization to bind and tighten the relationship among fellow employees, between employees and the Company and the reverse. Mutual trust to good faith and positive spirit for the advancement of the organization becomes the groundwork for the establishment of long term relationship and cooperation.

The Company’s Core Values are the base for all the members of the Board of Commissioners, Board of Directors and employees to conduct the business in accordance to the Company’s core values.

Page 149: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 147

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

DireksiBoard of Directors

Francis Lay Sioe Ho Presiden DirekturPresident Director

Yan Peter WangkarDirekturDirector

Cornellius Henry KhoDirekturDirector

Harry Jesus Rodriguez Palmer DirekturDirector

Kusmayanto Kadiman Presiden Komisaris

President Commissioner

Johanes SutrisnoKomisaris

Commissioner

Alfonso NapitupuluKomisaris

Commissioner

Emmy YuhassarieKomisaris

Commissioner

Richard Andrew DeitzKomisaris

Commissioner

Page 150: Building a GREAT Franchise

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk148

Perusahaan telah membentuk Sistem Pelapor (Whistleblower) yang dibuat berdasarkan Peraturan Perusahaan No. SOP/031 tanggal 22 Maret 2013. Siapa saja boleh mengajukan keluhan dan/atau laporan tentang penipuan dan/atau pelanggaran atas tata tertib Perusahaan, prinsip Tata Kelola Korporasi dan mengirimkan surat elektronik (e-mail) ke: [email protected] atau melalui sarana komunikasi lainnya seperti SMS, BBM atau surat. Seluruh keluhan dan/atau laporan yang masuk akan dianalisa dan tindak lanjut yang diperlukan akan dibuat dengan melibatkan Departemen Audit Internal dan Manajemen Risiko. Keamanan dan kerahasiaan orang-orang yang mengirimkan keluhan dan laporan akan dilindungi.

Pada tahun 2013, jumlah laporan masuk dari Sistem Whistleblower dan proses tindak lanjutnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

No. Jenis Laporan/KeluhanDalam ProsesOnProgress

SelesaiResolved

JumlahTotal

Type of Report/Complaint

1. Dugaan penipuan 0 0 0 Alleged fraud

2. Kelakuan tidak senonoh 5 4 9 Misconduct

3. Lain-lain 5 0 5 Others

Jumlah Laporan yang Masuk 10 4 14 Total Incoming Reports

The Company has set up a Whistleblower System established under the Company’s Regulation No. SOP/031, dated 22 March 2013. Anyone may submit their complaint and/or report about fraud and/or violation of the Company’s codes of conduct, Corporate Governance principles and send it to e-mail: [email protected] or by any other means of communication such as SMS, BB Messenger or letter. The entire incoming complaints and/or report will be analyzed and necessary follow up will be made involving the Internal Audit and Risk Management Departments. The complainants and reporters are protected of their security and confidentiality.

In the year 2013, the total incoming reports from Whistleblower System and the process of follow up can be seen in the following table:

Kebijakan Pelapor (Whistleblower)Whistleblower Policy

Page 151: Building a GREAT Franchise

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 149

Konsep Tata Kelola Korporasi menekankan pada dua hal penting. Pertama, hak pemegang saham untuk mendapatkan informasi yang benar dan tepat waktu, dan kedua, kewajiban Perusahaan untuk mengungkapkan secara akurat, tepat waktu dan terbuka, semua informasi mengenai kinerja Perusahaan, pemegang saham dan pemangku kepentingan. Implementasi tata kelola korporasi di BFI dijalankan dengan kebulatan tekad untuk menjadi yang terbaik dengan mengambil kalangan profesional untuk mengungkapkan hal-hal yang material perihal perusahaan untuk memastikan bahwa semua investor mendapat akses pada informasi yang jelas dan nyata.

Sesuai dengan Undang-Undang No. 40/2007 mengenaiPerseroanTerbatas(UUPT)danAnggaranDasarPerusahaan,susunan Tata Kelola Korporasi terdiri atas:

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah posisitertinggi dari Perusahaan yang berwenang untuk menyetujui hal-hal penting termasuk pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris, persetujuan atas perubahan Anggaran Dasar, persetujuan atas laporan tahunan, mengangkat auditor eksternal, menentukan penggunaan laba Perusahaan dan remunerasi para anggota Direksi dan Dewan Komisaris, serta lainnya, sesuai dengan ketentuan peraturan dan Anggaran Dasar Perusahaan. Para pemegang saham dianjurkan untuk hadir dalamRUPS Tahunan.Hasil keputusan yangdibuatdalam rapat diumumkan pada surat kabar dan dipasang pada situs Perusahaan setelah rapat selesai.

Investasi keuangan yang dibuat oleh para pemegang saham dalam Perusahaan memberikan mereka yang memiliki saham hak pilih dengan wewenang untuk memberikan persetujuan dalam RUPS. Direksi dan Dewan KomisarismengakuibahwauntukmengeluarkansuaradalamRUPSsecara informatif, para pemegang saham harus menerima informasi yang relevan. Direksi dan Dewan Komisaris berkomitmen untuk mengenali dan mendistribusikan informasi tersebut secara tepat waktu kepada seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya, demikian pula untuk memastikan kepatuhan pada kewajiban pengungkapan yang diwajibkan menurut hukum.

Corporate Governance concept emphasizes on two important things. Firstly, the right of shareholder to be provided with correct and timely information, and secondly, the obligation of the Company to disclose accurately, in a timely manner and transparently all information regarding the Company’s performance, shareholders and stakeholders. Corporate governance implementation at BFI is fueled by the determination to become the very best by employing professional to provide disclosure of material matters concerning the corporation to ensure that all investors have access to clear, factual information.

In accordance to the Corporate Law No. 40/2007 concerning theLimitedLiabilityCompany(“UUPT”)andtheCompany’sArticles of Association, the Corporate Governance structure comprising of the following:

GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS

GeneralMeetingof Shareholders (“GMS”) is thehighestposition of the Company that has authority to approve on important matters including the appointment of the Board of Directors and Board of Commissioners, approval of the change in Articles of Association, approval of the annual report, to appoint the external auditor, to determine the usage of Company’s profit and the remuneration of the members of the Board of Directors and Board of Commissioners, and others, in accordance with the provision of the legislations and the Articles of Association of the Company. Shareholders are encouraged to attend the Annual GMS. The outcome of the decisions made during the meeting are announced in the newspapers and posted on the Company’s website following the meeting. The financial investment made by shareholders in the Company entitles those with voting shares approval authorities during the GMS. The Board of Directors and Board of Commissioners recognize that to vote during GMS in an informed manner, shareholders must receive relevant information. It is the commitment of the Board of Directors and Board of Commissioners to identify and distribute the information in a timely way to all shareholders and the other stakeholders, as well as to ensure compliance for delivering disclosure obligations imposed by law.

Susunan Tata Kelola KorporasiCorporate Governance Structure

Page 152: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk150

Susunan Tata Kelola KorporasiCorporate Governance Structure

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Untukkomunikasiyanglebihbaikdenganparapemegangsaham dan pemangku kepentingan Perusahaan di seluruh dunia dan pengkinian informasi tentang perkembangan Perusahaan, BFI menerbitkan informasi bisnis, laporan tahunan dan informasi relevan lainnya pada situs Perusahaan di http://www.bfi.co.id yang dapat diakses oleh pemegang saham dan pihak-pihak terdaftar yang berminat pada Perusahaan. Selain itu, BFI juga membuat buletin triwulan, sebagian besar untuk keperluan internal, yang didistribusikan ke seluruh cabang Perusahaan.

Padatahun2013,Perusahaanmenyelenggarakan1RUPSTahunandan1RUPSLuarBiasapadatanggal16Mei2013.KeduaRUPSinitelahdilaksanakansesuaidenganperaturanyangberlakutermasukUUPT,PeraturanBadanPengawasPasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. IX.1.mengenaiRencanadanPelaksanaanRUPS(peraturanBapepam-LK) dan Anggaran Dasar.

RUPSTahunandanRUPSLuarBiasayangdiselenggarakanpada tanggal 16 Mei 2013 bertempat di Hotel Borobudur Jakarta,Jl.LapanganBantengSelatan,JakartaPusat,telahdilaksanakan sesuai dengan UUPT, Peraturan Bapepam-LK mengenai implementasi RUPS, serta Anggaran DasarPerusahaan.

RUPS Tahunan dihadiri oleh 86,20% Pemegang Saham.Berikut adalah langkah-langkah rinci implementasi dari peraturan-peraturan tersebut:

ProsedurRUPS

ProceduresofGMS

ImplementasiImplementation

Diwajibkan oleh UUPT, AD dan Peraturan Bapepam-LK

RequiredbyUUPT,AOAandRegulationsofBapepam-LK

CatatanRemarks

Pemberitahuan Rencana RUPSkepadaBapepam-LK

Notification of GMS Plan to the Bapepam-LK

Tanggal 4 April 2013 atau 7 (tujuh) hari kalendarsebelumPemberitahuanRUPSdiiklankan oleh Perusahaan

On 4 April 2013 or 7 (seven) calendar days prior the GMS Notification that was advertised by the Company

Peraturan Bapepam-LK mewajibkan agenda RUPSdilaporkankepadaBapepam-LKpalinglambat 7 (tujuh) hari kalendar sebelum PemberitahuanRencanaRUPSdiiklankanolehPerusahaan.

Regulations of Bapepam-LK require the GMS agenda to be reported to the Bapepam-LK latest 7 (seven) calendar days prior the Notification of GMS plan was being advertised by the Company.

Memenuhi peraturan Bapepam-LK

Comply with the regulations of Bapepam-LK

Pemberitahuan Rencana RUPS

Notification of GMS Plan

Tanggal 11 April 2013, atau 14 (empat belas) hari kalendar sebelum tanggal iklan Pemanggilan RUPS, dipasangpemberitahuanrencanaRUPSdiHarianBisnis Indonesia dan Investor Daily.

On 11 April 2013, or 14 (fourteen) calendar days prior the date of the GMS Summoning advertisement, put the notification of GMS Plan in the Bisnis Indonesia and Investor Daily Newpapers.

UUPT dan Anggaran Dasar Perusahaanmewajibkan pengumuman rencana RUPSharus sudah selesai 14 (empat belas) hari sebelumtanggaliklanPemanggilanRUPS.

UUPT and theArticles ofAssociation of theCompany require the announcement of GMS plan has to be done 14 (fourteen) days before the date of GMS Summoning advertisement.

Memenuhi ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan

Comply with the provisions of the Articles of Association of the Company

For better communication with its shareholders and stakeholders around the world and to update the information on the Company’s developments, BFI publishes business information, the annual report and other relevant information on the Company’s website at http://www.bfi.co.id that can be accessed by the shareholders and registered parties who have interest in the Company. In addition, BFI also produces quarterly bulletins, mostly for internal purposes, distributed to all the Company’s branches.

In 2013, the Company held 1 of Annual GMS and 1 Extraordinary GMS on 16 May 2013. These GMS have been conducted in accordance with the applicable legislation includingtheUUPT,RegulationsoftheIndonesianCapitalMarketandFinancialSupervisoryAgency(“Bapepam-LK”)No. IX.1. concerning the Plan and the Implementation of the GMS (Bapepam-LK regulations) and the Articles of Association.

The Annual GMS and Extraordinary GMS which were both held on 16 May 2013 taken place at the Borobudur Hotel Jakarta,Jl.LapanganBantengSelatan,CentralJakarta,hadbeenconductedinaccordancewiththeUUPT,Regulationof Bapepam-LK concerning implementation of the GMS, as well as the Company’s Articles of Association.

The Annual GMS attended by 86.20% Shareholders. The following is the detailed steps in implementation of the regulations:

Page 153: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 151

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

ProsedurRUPS

ProceduresofGMS

ImplementasiImplementation

Diwajibkan oleh UUPT, AD dan Peraturan Bapepam-LK

RequiredbyUUPT,AOAandRegulationsofBapepam-LK

CatatanRemarks

PemanggilanRUPS

GMS Summoning

Tanggal 30 April 2013, atau 14 (empat belas) hari kalendar sebelum tanggal RUPS, memasang iklan pada HarianBisnis Indonesia dan Investor Daily.

On 30 April 2013, or 14 (fourteen) calendar days prior to the date of GMS, put the advertisement in the Bisnis Indonesia and Investor Daily Newspapers.

PemanggilanRUPSdilaksanakanpalinglambat14 (empat belas) hari sebelum pelaksanaan RUPS.

GMS Summoning is conducted not later than 14 (fourteen) days prior the implementation of GMS.

Memenuhi UUPT danketentuan Anggaran Dasar Perusahaan

ComplytotheUUPTandtheprovision of the Articles of Association

PelaksanaanRUPS

Implementation of GMS

RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasadiselenggarakan pada tanggal 16 Mei2013diHotelBorobudur, JakartaPusat.

The Annual GMS and Extraordinary GMS were held on 16 May 2013 at BorobudurHotel,CentralJakarta.

UUPT dan Anggaran Dasar PerusahaanmewajibkanRUPSdiselenggarakandikantorPerusahaan atau di tempat kegiatan bisnis utamanya atau di mana sahamnya tercatat.

UUPT and theArticles ofAssociation of theCompany require the GMS to be held at the Company’s office or where its main business activities are located or where its shares are listed.

Memenuhi UUPT danketentuan Anggaran Dasar Perusahaan

ComplytotheUUPTandtheprovisions of the Articles of Association

PemberitahuanHasilRUPS

Notification of GMS Result

Tanggal 20 Mei 2013, atau 2 (dua) hari kerja setelah pelaksanaan RUPS, hasilRUPStelahdilaporkankeBapepam-LK(OJK)dandiiklankanpadaHarianBisnisIndonesia dan Investor Daily, keduanya harian berbahasa Indonesia dengan sirkulasi nasional.

On 20 May 2013, or 2 (two) business days after the GMS implementation, GMS results have been reported to Bapepam-LK (OJK) and advertised inBisnis Indonesia and Investor Daily Newspapers, both were Indonesian language and circulated nationally.

Perusahaan wajib melaporkan hasil RUPSpaling lambat 2 (dua) hari kerja setelah pelaksanaan RUPS ke Bapepam danmengumumkannya kepada publik sedikitnya dalam 2 (dua) harian berbahasa Indonesia, satu di antaranya dengan sirkulasi nasional.

The Company requires to report the GMS results no later than 2 (two) business days after the implementation of GMS to the Bapepam-LK(OJK)andannounceittopublicatleastin2 (two) Indonesian language newpapers, one of them is nationally circulated.

Memenuhi peraturan Bapepam-LK

Comply with the Bapepam-LK regulations

Hasil RUPS Tahunan Tanggal 16 Mei 2013

Agenda Rapat Pertama memutuskan: 1. Menerima dan menyetujui Laporan Tahunan Perusahaan

untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2012, termasuk Laporan Pertanggungjawaban Direksi dan Laporan Pengawasan dari Dewan Komisaris Perusahaan. Mengesahkan laporan keuangan Perusahaan untuk tahun buku 2012 yang telah diaudit oleh Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan (anggota BDO International Limited);

2. Menerima baik dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan sesuai Laporannya Nomor: 107/3-B008/FP-3/12.12 tanggal 20 Februari 2013 dengan pendapat “Wajar Tanpa Pengecualian”, dengan demikian memberikanpembebasan sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Dewan Komisaris dan Direksi dari tanggung jawab atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah

Annual GMS Results on 16 May 2013

The First Meeting Agenda decided: 1. To accept and approve the Company’s Annual Report

for the financial year ended 31 December 2012, including the Accountability Report from the Board of Directors and the Supervisory Report from the Board of Commissioners of the Company. Authorised the financial statement of the Company for the fiscal year 2012 which has been audited by the Public Accountant of Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan (a member of BDO International Limited);

2. To accept and ratify the Financial Statements of the Company for the financial year ended 31 December 2012 as audited by the Public Accountant of Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan whose Report Number: 107/3-B008/FP-3/12.12 dated 20 February 2013 expressed “Unqualified”opiniononthesaidfinancialstatements,thus granting release and discharge (acquit et de charge) to the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company in relation to their duties of

Page 154: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk152

Susunan Tata Kelola KorporasiCorporate Governance Structure

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

mereka jalankan selama tahun buku 2012, sepanjang tindakan-tindakan mereka tercantum dalam Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2012.

Agenda Rapat Kedua memutuskan: Menyetujui penggunaan laba bersih yang diperoleh Perseroan dalam tahun buku 2012 sebesar Rp490.271.836.477,00 (empat ratus sembilan puluh miliar dua ratus tujuh puluh satu juta delapan ratus tiga puluh enam ribu empat ratus tujuh puluh tujuh Rupiah), sebagai berikut: 1. Tidak membagikan dividen untuk tahun buku yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2012; 2. Sebesar Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar Rupiah) dari

laba bersih tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, disisihkan sebagai cadangan wajib sebagaimanadimaksuddalamPasal70Undang-UndangNo. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;

3. Sisa dari laba bersih tersebut sebesar Rp487.271.836.477,00 (empat ratus delapan puluh tujuh miliar dua ratus tujuh puluh satu juta delapan ratus tiga puluh enam ribu empat ratus tujuh puluh tujuh Rupiah) akan dimasukkan sebagai laba yang ditahan.

Agenda Rapat Ketiga memutuskan: Menyetujui pemberian wewenang kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di OJKyang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium dan persyaratan lain penunjukannya.

Agenda Rapat Keempat memutuskan: Menyetujui pemberian kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris menentukan pembagian tugas dan wewenang kepada masing-masing Direksi serta menentukan remunerasi bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris.

Hasil RUPS Luar Biasa Tanggal 16 Mei 2013

RUPSLuarBiasadihadirioleh85,28%pemegangsaham,dengan rincian agenda dan keputusan yang diambil dalam rapat, sebagai berikut:

Agenda Rapat Pertama memutuskan:1. Menyetujui mengalihkan kekayaan Perseroan dan/atau

menjadikan jaminan utang kekayaan Perseroan yang

management and supervision conducted during the financial year 2012, provided that such actions are reflected in the Financial Statements of the Company for the financial year 2012.

The Second Meeting Agenda decided:To approve the appropriation of net profit of the Company for the financial year 2012, amounting to Rp490,271,836,477 (four hundred and ninety billion two hundred and seventy-one million eight hundred and thirty-six thousand four hundred and seventy-seven Rupiah), as follows:

1. Not to distribute cash dividend for the financial year ended 31 December 2012;

2. The amount of Rp3,000,000,000 (three billion Rupiah) of net profit for the financial year ended 31 December 2012 to be set aside as mandatory reserves, pursuant to Article 70 of Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company;

3. The balance of net profit amounting to Rp487,271,836,477 (four hundred and eighty-seven billion two hundred and seventy-one million eight hundred and thirty-six thousand four hundred and seventy-seven Rupiah) to be booked as retained earnings.

The Third Meeting Agenda decided:To authorize the Board of Directors of the Company, with the approval of the Board of Commissioners, to appoint a PublicAccountantregisteredwithOJKtoaudittheFinancialStatements of the Company for the financial year ended 31 December 2013 and to authorize the Board of Directors of the Company to determine the amount of honorarium and other requirements relating to the appointment of the Public Accountant.

The Fourth Meeting Agenda decided:To approve the provision of power and authority to the Board of Commissioners in determining the division of duties and authority of the Board of Directors as well as to determine the remuneration for members of the Boards of Directors and Commissioners.

The Extraordinary GMS Dated 16 May 2013

The Extraordinary Meeting was attended by 85.28% shareholders, with the following detailed agenda and decisions made in the meeting:

The First Meeting Agenda decided:1. Approval to transfer and/or pledge more than 50% of

the Company’s assets, in one or more transaction(s),

Page 155: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 153

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

merupakan lebih dari 50% jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam satu transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak termasuk dalam rangka menerbitkan obligasi, melakukan kerjasama pembiayaan dengan Bank, sekuritisasi dan mendapatkan pinjaman dari berbagai sumber pendanaan dalam kegiatan usaha normal Perseroan di mana transaksi tersebut merupakan transaksi yang dikecualikan dalam peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.2.;

2. Menyetujui memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melakukan tindakan tersebut di atas termasuk dalam rangka menerbitkan obligasi, melakukan kerjasama pembiayaan dengan Bank, sekuritisasi dan mendapatkan pinjaman dari berbagai sumber pendanaan dalam kegiatan usaha normal Perseroan.

Agenda Rapat Kedua memutuskan:1. Menyetujui mengubah kedudukan Perseroan dari JakartaPusatmenjadiTangerangSelatansehinggaPasal1 Anggaran Dasar Perseroan menjadi berbunyi sebagai berikut:• Pasal1:Namadantempatkedudukan Perseroan Terbatas bernama PT BFI Finance

Indonesia Tbk. (selanjutnya cukup disingkat dengan “Perseroan”)berkedudukandanberkantorpusatdiTangerang Selatan.

2. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk menyatakan perubahan dan/atau penyesuaian Anggaran Dasar tersebut dalam Akta Notaris, mengajukan persetujuan dan/atau pelaporan kepada instansi yang berwenang, serta mengadakan perubahan atau penambahan atas perubahan anggaran dasar ini apabila instansi yang berwenang mensyaratkannya dan melakukan segala tindakan yang diperlukan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Agenda Rapat Ketiga memutuskan:1. Menyetujui pengangkatan Mr. Harry Jesus Rodriguez

Palmer sebagai anggota Direksi Perseroan dengan masa jabatan efektif terhitung sejak tanggal kelulusan penilaian kemampuan dan kepatutan sebagai anggota DireksiPerseroandariOJK sampaidenganditutupnyaRapatUmumPemegangSahamTahunantahun2018.Sehingga susunan anggota Direksi Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ke-5sejak pengangkatannya masing-masing adalah sebagai berikut:

whether in relation to one another or separate, for the issuance of bonds, banking facilities, securitization or other form of debts needed for the normal course of business activities, where such transaction is exempt from the regulations of Bapepam-LK No. IX.E.2;

2. Approval to grant power and authority to the Board of Directors of the Company to perform the above actions, including the issuance of bonds, banking facilities, securitization as well as other form of debts needed for the normal course of business activities of the Company.

The Second Meeting Agenda decided:1. Approval to change the Company’s domicile from CentralJakartatoSouthTangerangsuchthatArticle1of the Articles of Association will read as follows :• Article1:Nameanddomicile Limited Liability Company named PT BFI Finance

Indonesia Tbk. (hereinafter simply abbreviated the “Company”) is domiciled and headquartered inSouth Tangerang.

2. Giving power and authority to the Board of Directors with the right of substitution to express the changes and/or adjustments to the Articles of Association in Notarial Deed, file a notice and/or report to relevant authorities, as well as make changes or additions to the above amendments should the relevant authorities require it to, and execute all necessary actions based on the legislation in force.

The Third Meeting Agenda decided:1. ApprovetheappointmentofMr.HarryJesusRodriguez

Palmer as a member of the Board of Directors with a term of office effective starting from the date of approval offitandpropertestforBoardofDirectorsfromOJKuntil the closure of the Annual General Meeting of Shareholders in 2018. So that the composition of the Board of Directors of the Company as of the closure of this Meeting until the closure of the 5th Annual General Meeting of Shareholders consisting of the following:

Page 156: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk154

Susunan Tata Kelola KorporasiCorporate Governance Structure

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Direksi Presiden Direktur : Bpk. Francis Lay Sioe Ho Direktur : Bpk. Yan Peter Wangkar Direktur : Bpk. Cornellius Henry Kho Direktur :Bpk.HarryJesusRodriguezPalmer*

* Efektif sejak tanggal lulus dari penilaian kemampuan dan kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)sesuai Salinan Keputusan Dewan Komisioner OJKNomor:KEP-384/NB.1/2013tanggal9Juli2013.

2. Setuju untuk memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk menyatakan perubahan anggota Direksi Perseroan dalam suatu akta tersendiri di hadapan Notaris dan mengurus pemberitahuan serta pendaftaran kepada instansi yang berwenang, serta melakukan segala tindakan yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku sehubungan dengan keputusan agenda Rapat.

Hak Pemegang Saham

Pemegang saham berhak untuk mengajukan agenda dalamsetiapRUPSTahunanyangakandilaksanakanolehPerusahaan, mengajukan pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi Perusahaan, terutama untuk tindakan-tindakan yang memerlukan persetujuan di muka dari Pemegang Saham sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku dan mempersiapkan pemberitahuan dan panggilanuntukpelaksanaanRUPS,termasukagendayangakandibicarakandalamRUPS.

DEWAN KOMISARIS

Tugas Dewan Komisaris sesuai dengan Anggaran Dasar dan Pedoman Tata Kelola Korporasi terdiri dari pengawasan kegiatan operasional Perusahaan yang dilaksanakan oleh Direksi dan memberi nasihat pada Direksi jika diperlukan. Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite-Komite; misalnya Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, dan Komite Manajemen Risiko. Dewan Komisaris menjalankan kegiatan mereka untuk kepentingan Perusahaan dan bertanggung jawab pada RUPS.

Sesuai dengan UUPT dan Anggaran Dasar Perusahaan,Dewan Komisaris dan Direksi secara bersama-sama bertanggung jawab atas keberhasilan Perusahaan dan

Board of Directors President Director : Mr. Francis Lay Sioe Ho Director : Mr. Yan Peter Wangkar Director : Mr. Cornellius Henry Kho Director :Mr.HarryJesusRodriguezPalmer*

* Effective as of the date of passing the fit and proper test from Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”)according to the Duplicate of Decision of the BoardofCommissionersofOJKNumber:KEP-384/NB.1/2013dated9July2013.

2. Agree to grant power and authority to the Board of Directors of the Company with the right of substitution to declare the change of member of the Board of Directors in a separate deed before a Notary and manage the notification and registration to the competent authorities, as well as perform all necessary actions in accordance with the legislation in force in relation to the decision of the Meeting agenda.

Shareholders’ Rights

The shareholders have the right to propose agenda in every Annual GMS which will be conducted by the Company, propose the appointment members of the Board of Commissioners and/or the Board of Directors of the Company in a General Meeting of Shareholders, obtained related information from the Company, especially for actions that require advance approval from the Shareholders in accordance with the provisions of legislation in force and to get notifications and summons for the implementation of the GMS, including the agenda to be discussed at the GMS.

BOARD OF COMMISSIONERS

The duties of the Board of Commissioners in accordance with the Articles of Association and the Corporate Governance Manual consist of the supervision of the Company’s operation conducted by the Board of Directors and provide advice to the Board of Directors when required. In performing these duties, the Board of Commissioners is supported by the Committees; such as the Audit Committee, Nomination and Remuneration Committee, and Risk Management Committee. The Board of Commissioners conducts their activities for the interest of the Company and responsible to the GMS.

InaccordancewiththeUUPTandtheCompany’sArticlesof Association, the Board of Commissioners and Board of Directors are collectively responsible for the success of

Page 157: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 155

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

the Company and accountable to the shareholders for delivering business performance.

Pursuant to the Company’s Articles of Association, the Board of Commissioners consists of a minimum of 3 and maximum of 5 members. One of them is appointed as President Commissioner. Of the existing 5 members of the Board of Commissioners, 3 are Independent Commissioners.

Appointment and Dismissal of the Board of Commissioners

All the members of the Board of Commissioners are appointed by the shareholders at the GMS for a five-year term commencing from the date of appointment, without alleviating the right of the GMS to terminate members of the Board of Commissioner at any time before the end of his / her respective term of service. To be appointed as a member of the Board of Commissioners, candidates must meet the requirements set by Bapepam-LK about ability and proper assessment for the members of the Board of Directors and the Board of Commissioners of Finance Companies. Candidates must pass the fit and proper assessment by the Examiners and Assessment Team appointed by the Chairman of Bapepam-LK, but if the prospective member of the Board of Commissioners had passed the fit and proper assessment of other financial institution, then such assessment is not necessary, unless Bapepam-LK deemed the candidates fail to meet or allegedly fail to meet the fit and/or proper requirements.

Member of the Board of Commissioners of the Company shall comply with all requirements of the fit and proper, in accordance with Bapepam-LK Regulation No. PER-03/BL/2008dated30June2008.Therewasnofitandpropertest for the Board of Commissioners as no new member was appointed.

All members of the Board of Commissioners is currently in compliance with the provisions of existing regulations. When the tenure of the member of the Board of Commissioners is over, the re-election of the member of the Board of Commissioners is subject to performance appraisals overseen by the Nomination and Remuneration Committee. Following the appraisal, the Nomination and Remuneration Committee will recommend if it will endorse a retiring member of the Board of Commissioners for re-election. Based on the recommendation from the Nomination and Remuneration Committee, the Board of Commissioners will advise shareholders in the notice of GMS whether or

bertanggung jawab pada pemegang saham untuk menghasilkan kinerja bisnis.

Menurut Anggaran Dasar Perusahaan, Dewan Komisaris terdiri atas sedikitnya 3 dan paling banyak 5 anggota. Satu di antaranya diangkat sebagai Presiden Komisaris. Dari 5 anggota Dewan Komisaris yang ada, 3 adalah Komisaris Independen.

Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Komisaris

Semua anggota Dewan Komisaris diangkat oleh para pemegangsahamdalamRUPSuntukmasajabatanselamalima tahun dimulai sejak tanggal pengangkatan, tanpa mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan anggotaDewan Komisaris pada setiap saat sebelum masa jabatannya masing-masing berakhir. Untuk dapat diangkat sebagaianggota Dewan Komisaris, kandidat harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Bapepam-LK tentang penilaian kemampuan dan kepatutan bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris dari Perusahaan Pembiayaan. Kandidat harus lulus penilaian kemampuan dan kepatutan oleh Tim Penguji dan Penilai yang diangkat oleh Ketua Bapepam-LK, tetapi jika calon anggota Dewan Komisaris telah lulus penilaian kemampuan dan kepatutan dari institusi keuangan lain, maka penilaian itu tidak diperlukan, kecuali kalau Bapepam-LK menganggap kandidat itu gagal untuk memenuhi atau diduga gagal memenuhi persyaratan kemampuan dan/atau kepatutan.

Anggota Dewan Komisaris Perusahaan harus memenuhi semua persyaratan kemampuan dan kepatutan, sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. PER-03/BL/2008 tanggal30Juni2008.Tidakadapenilaiankemampuandankepatutan bagi Dewan Komisaris Perusahaan karena tidak ada anggota baru yang diangkat.

Seluruh anggota Dewan Komisaris saat ini telah memenuhi ketentuan peraturan yang berlaku. Jika masa jabatananggota Dewan Komisaris telah lewat, pengangkatan kembali anggota Dewan Komisaris tergantung pada penilaian kinerja yang diawasi oleh Komite Nominasi dan Remunerasi. Setelah penilaian, Komite Nominasi dan Remunerasi akan membuat rekomendasi jika Komite akan mengesahkan anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri untuk diangkat kembali. Berdasarkan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi, Dewan Komisaris akan memberitahu pemegang saham dalam pemberitahuanRUPSapakahpengangkatankembaliharus

Page 158: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk156

Susunan Tata Kelola KorporasiCorporate Governance Structure

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

disetujui oleh rapat. Dewan Komisaris, sesuai keperluan, atas biaya Perusahaan boleh mendapatkan nasihat dari ahli independen tentang masalah yang berkaitan dengan pembebasan tanggung jawab mereka.

Pada umumnya, tanggung jawab Dewan Komisaris meliputi hal-hal berikut ini: 1. mengevaluasi dan memberi persetujuan atas strategi

bisnis secara keseluruhan, anggaran tahunan, kebijakan manajemen risiko, dan mekanisme kontrol internal seperti yang telah dikembangkan dan direkomendasikan oleh manajemen;

2. memastikan bahwa keputusan tentang ketidakberesan dan pengeluaran modal mempertimbangkan sasaran strategis jangka panjang Perusahaan;

3. dalam menjalankan tugas-tugasnya, Dewan Komisaris dilarang ikut terlibat dalam proses pembuatan keputusan operasional, dengan pengecualian pada persetujuan atas usulan kredit di mana eksposur melampaui wewenang persetujuan kredit dari Direksi;

4. memastikan bahwa Perusahaan menjaga integritas finansial dan sesuai dengan rencana bisnis yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan keputusan yang diambildalamRUPS;dan

5. memastikan pelaksanaan Tata Kelola Korporasi yang Baik sesuai dengan pedoman dan kode etik dalam segala aspek kegiatan Perusahaan, ikatan bisnis dan di semua tingkat hirarki Perusahaan.

Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris

Berdasarkan UUPT Pasal 113 dan Pasal 17 ayat (10)Anggaran Dasar Perusahaan, ketentuan tentang jumlah gaji atau honorarium dan tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris ditentukan oleh RUPS.Namundemikian, RUPSdapat memberikan kuasa pada Rapat Dewan Komisaris untuk menetapkan dan menyetujui jumlah remunerasi yang diusulkan. Oleh karena itu, menurut keputusan yang diambil dalamRUPStanggal16Mei2013,dansesuaidenganUUPTPasal 96 ayat (1), (2) dan (3), jumlah dan jenis pendapatan bagi masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan ditentukan oleh Rapat Dewan Komisaris.

Remunerasi bagi Dewan Komisaris Perusahaan sesuai dengan Anggaran Dasar, terdiri atas: • Honorarium• Tunjangan• Tantiem

not re-election is to be approved by the meeting. The Board of Commissioners, as required, at the Company’s expense may seek advice from independent experts on any matter connected with the discharge of their responsibilities.

Broadly, the responsibility of the Board of Commissioners include of the followings:1. evaluating and giving approval on overall business

strategy, annual budget, risk management policy, and internal control mechanism as developed and recommended by management;

2. ensuring that decision on irregularities and capital expenditures take into consideration the long-term strategic goal of the Company;

3. in performing their duties, the Board of Commissioners is prohibited from getting involved in the process of making operational decisions, with the exception of approving credit proposals where the exposure exceeds the credit approval authority of the Board of Directors;

4. ensuring that the Company preserves in financial integrity and in accordance with business plan approved by the Board of Commissioners and the decision made in the GMS; and

5. ensuring the implementation of Good Corporate Governance in accordance with the manual and code of ethic in all aspects of Company’s activities, business engagement and across all levels of the Company’s hierarchy.

Remuneration Policy of the Board of Commissioners

BasedontheUUPTArticle113andArticle17subsection(10) of the Company’s Articles of Association, the provisions of the amount of salary or honorarium and allowances for members of the Board of Commissioners is determined by the GMS. However, the GMS may authorize the Meeting of the Board of Commissioners to determine and approve the proposed amount of remuneration. Therefore, based on the decision made during the GMS dated 16 May 2013, andinaccordancetotheUUPTArticle96subsection(1),(2)and (3), the amount and types of income of each member of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors was determined by the Meeting of the Board of Commissioners.

Remuneration for the Board of Commissioners of the Company is in accordance with the Articles of Association, consisting of:• Honorarium• Allowances• Tantieme

Page 159: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 157

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Mekanisme remunerasi Dewan Komisaris ditetapkan sebagai berikut: • Direksi,denganmempertimbangkankondisikeuangan

Perusahaan, mengajukan usulan untuk jumlah remunerasi bagi Dewan Komisaris kepada Komite Nominasi dan Remunerasi.

• KomiteNominasidanRemunerasimemeriksaremunerasiyang diusulkan oleh Direksi dengan kondisi pasar untuk industri yang relevan dengan ukuran dan bisnis yang sebanding.

• DenganmempertimbangkankinerjabisnisPerusahaandan kontribusi individual, Komite Nominasi dan Remunerasi menyampaikan rekomendasi pada Rapat Dewan Komisaris untuk mendapatkan persetujuan.

• Rapat Dewan Komisaris, sesuai dengan wewenangyangdiberikanolehRUPSTahunan,menyetujuijumlahremunerasi, dan menentukan distribusi remunerasi itu di antara anggota Dewan Komisaris sendiri. Jumlahremunerasi Dewan Komisaris dilaporkan kepada Pemegang Saham dalam laporan tahunan.

Remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp31.756 juta dan Rp28.795 juta.

Susunan, Komposisi dan Independensi Dewan Komisaris

Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, Dewan Komisaris terdiri atas sedikitnya tiga orang anggota dengan komposisi sebagai berikut: - satu Presiden Komisaris; dan - dua atau lebih Komisaris dapat merangkap jabatan

sebagai Komisaris Independen yang tidak terafiliasi dengan pemegang saham utama, anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya.

BerdasarkankeputusanRUPSTahunan,yangdimuatdalamakta No. 80, juncto Akta Keputusan Rapat no. 82, tanggal 15Juni2011yangdibuatolehAuliaTaufani,S.H.,NotarispenggantiSutjipto,S.H.,NotarisdiJakarta,danberdasarkankeputusanRUPSTahunan,yangdimuatdalamaktaNo.40,tanggal 16 Mei 2013 juncto Akta Keputusan Rapat No. 44 tanggal22Juli2013yangdibuatolehFathiahHelmi,S.H.,NotarisdiJakarta,komposisiDewanKomisarisdanDireksiPerusahaan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

The remuneration mechanism of the Board of Commissioners is determined as follows:• The Board of Directors, taking consideration of the

financial standing of the Company, submit the proposal for the total amount of remuneration for the Board of Commissioners to the Nomination and Remuneration Committee.

• The Nomination and Remuneration Committeeexamines the proposed remuneration from the Board of Directors to the market for relevant industry with the comparable size and business.

• By considering the Company’s business performanceand individual contribution, the Nomination and Remuneration Committee submit recommendation to the Meeting of the Board of Commissioners for approval.

• TheMeetingoftheBoardofCommissioners,pursuantto the authorization given by the Annual GMS, approves the amount of remuneration, and determine the distribution of the remuneration to the individual members of the Board of Commissioners. The amount of remuneration to the Board of Commissioners is reported to the Shareholders in the annual report.

Remuneration for the members of the Board of Commissioners and Directors for the year 2013 and 2012 was respectively at Rp31,756 million and Rp28,795 million.

Structure, Composition and Independence of the Board of Commissioners

In accordance with the Company’s Articles of Association, the Board of Commissioners consisting of at least three members with the following composition:- one President Commissioner; and- two or more Commissioners can concurrently serve as

Independent Commissioner(s) who are not affiliated with any major shareholder(s), member of the Board of Directors and other members of the Board of Commissioners.

Based on the resolution of the Annual GMS, as covered by the deed No. 80, in conjunction with the Deed of ResolutionNo.82,dated15 June2011ofAuliaTaufani,S.H.,asubstituteofSutjipto,S.H.,NotaryinJakarta,andbased on the resolution of the Annual GMS, as covered by the deed No. 40, dated 16 May 2013 in conjunction withthedeedofResolutionNo.44,dated22July2013,ofFathiahHelmi,S.H.,NotaryinJakarta,thecompositionofthe Board of Commissioners and Directors of the Company as of 31 December 2013 was as follows:

Page 160: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk158

Susunan Tata Kelola KorporasiCorporate Governance Structure

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Dewan Komisaris:Presiden Komisaris: Kusmayanto KadimanKomisaris: JohanesSutrisno(Independen) Alfonso Napitupulu (Independen) Emmy Yuhasserie (Independen) Richard Andrew Deitz

Direksi:Presiden Direktur: Francis Lay Sioe HoDirektur: Yan Peter Wangkar Cornellius Henry Kho HarryJesusRodriguezPalmer

SemuaanggotaDireksi(kecualiMr.HarryJesusRodriguezPalmer) diangkat berdasarkan Akta Berita Acara RUPSTahunan No. 80 tanggal 15 Juni 2011, yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti dari Sutjipto, S.H., NotarisdiJakarta.

Berikut adalah informasi mengenai anggota Dewan Komisaris:

NamaName

Akhir Masa JabatanCompletion of Term

Jabatan di Luar PerusahaanPositionOutsidetheCompany

Kusmayanto Kadiman RUPSTahunan2016Annual GMS 2016

- Presiden Komisaris PT Bhimasena Power Indonesia President Commissioner of PT Bhimasena Power Indonesia- Presiden Komisaris PT Tamaris Hydro Lestari President Commissioner of PT Tamaris Hydro Lestari- Komisaris PT Adaro Power Commissioner of PT Adaro Power

JohanesSutrisnoRUPSTahunan2016Annual GMS 2016

- Komite Audit PT Bentoel Internasional Investama Tbk. Audit Committee of PT Bentoel Internasional Investama Tbk.

Alfonso NapitupuluRUPSTahunan2016Annual GMS 2016

- Managing Partner Kantor Hukum Alfonso Napitupulu, S.H. & Associates Managing Partner at Law Office of Alfonso Napitupulu & Associates- Presiden Direktur PT Nanamandiri Dwikarya President Director of PT Nanamandiri Dwikarya

Emmy YuhassarieRUPSTahunan2016Annual GMS 2016

- Presiden Komisaris PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) President Commissioner of PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)- Komisaris PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Investment Management Commissioner of PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Investment

Management- Komite Manajemen Risiko Nobu Bank Risk Management Committee of Nobu Bank

Richard Andrew DeitzRUPSTahunan2014Annual GMS 2014

Presiden Direktur VR Capital Group Ltd.President Director of VR Capital Group Ltd.

Berikut adalah informasi mengenai anggota Direksi:

NamaName

Akhir Masa JabatanCompletion of Term

Jabatan di Luar PerusahaanPositionOutsidetheCompany

Francis Lay Sioe HoRUPSTahunan2016Annual GMS 2016

Tidak AdaNone

Yan Peter WangkarRUPSTahunan2016Annual GMS 2016

Tidak AdaNone

Cornellius Henry KhoRUPSTahunan2016Annual GMS 2016

Tidak AdaNone

HarryJesusRodriguezPalmerRUPSTahunan2018Annual GMS 2018

Tidak AdaNone

Board of Commissioners:President Commissioner: Kusmayanto KadimanCommissioners: JohanesSutrisno(Independent) Alfonso Napitupulu (Independent) Emmy Yuhassarie (Independent) Richard Andrew Deitz

Board of Directors:President Director: Francis Lay Sioe HoDirectors: Yan Peter Wangkar Cornellius Henry Kho HarryJesusRodriguezPalmer

All the members of the Board of Directors (except Mr. Harry Jesus Rodriguez Palmer) were appointed based on theAnnualGMSDeedNo.80dated15June2011,verifiedbyAulia Taufani, S.H., the substitute of Sutjipto, S.H., a Notary inJakarta.

The following is the information of the members of the Board of Commissioners:

The following is the information of the members of the Board of Directors:

Page 161: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 159

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Hubungan Keluarga dan Keuangan Dewan Komisaris

Hubungan keluarga dan keuangan Dewan Komisaris dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi serta pemegang saham pada tanggal Laporan Tahunan ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

KeteranganDescription

Hubungan Keluarga denganFamily Relationship with

Hubungan Keuangan denganFinancial Relationship with

DewanKomisarisBoard of

Commissioners

DireksiBoard of Directors

Pemegang Saham Lain

OtherShareholder

DewanKomisarisBoard of

Commissioners

DireksiBoard of Directors

Pemegang Saham

PengendaliControlling Shareholder

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

Kusmayanto Kadiman - √ - √ - √ - √ - √ √ -

JohanesSutrisno - √ - √ - √ - √ - √ - √

Alfonso Napitupulu - √ - √ - √ - √ - √ - √

Emmy Yuhassarie - √ - √ - √ - √ - √ - √

Richard Andrew Deitz - √ - √ - √ - √ - √ √ -

Kepemilikan Dewan Komisaris pada Perusahaan Pembiayaan Lain

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/PMK.012/2006 tanggal 29 September 2006 mengenai Perusahaan Pembiayaan, Pasal 20, para anggota Dewan Komisaris dari suatu perusahaan pembiayaan dilarang menjadi anggota Dewan Komisaris pada lebih dari dua perusahaan pembiayaan lain atau menjadi anggota Direksi pada lebih dari satu perusahaan pembiayaan lain.

Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa: • Keseluruhan lima anggota Dewan Komisaris telah

mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan dan memenuhi kewajiban dalam peraturan mengenai perusahaan pembiayaan.

• Setiap anggota Dewan Komisaris tidak memilikihubungan keluarga dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi.

• Terdapat dua anggota Dewan Komisaris Perusahaan,yaitu Kusmayanto Kadiman dan Richard Andrew Deitz yang memiliki hubungan keuangan dengan pemegang saham.

• TerdapattigaanggotaDewanKomisaris,yaituJohanesSutrisno, Alfonso Napitupulu dan Emmy Yuhassarie yang tidak memiliki hubungan keuangan dan manajemen dengan pemegang saham pengendali, oleh karena itu mereka telah memenuhi persyaratan untuk menjadi komisaris independen.

Family and Financial Relations of the Board of CommissionersThe family and financial relationship of the Board of Commissioners with fellow members of the Company’s Board of Commissioners and/or the Board of Directors as well as shareholders on the date of this Annual Report is published are as follows:

Ownership on Other Finance Company by the Board of Commissioners

In accordance with the Regulation of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 84/PMK.012/2006 dated 29 September 2006 regarding Finance Companies, Article 20, members of the Board of Commissioners of a finance company are prohibited from becoming member of the Board of Commissioners in more than two other finance companies or becoming a member of the Board of Directors in more than one other finance company.

Based on the detail mentioned above, it can be concluded as follows: • All the fivemembers of the Board ofCommissioners

have comply with the requirements as established in the Company’s Articles of Association and fulfill the requirements of finance companies regulations.

• EachmemberoftheBoardofCommissionersdoesnothave any family relationship with fellow members of the Board of Commissioners and/or Board of Directors.

• TherearetwomembersoftheBoardofCommissionersof the Company, who are Kusmayanto Kadiman and Richard Andrew Deitz have financial relationship with the controlling shareholders.

• TherearethreemembersoftheBoardofCommissioners,whoareJohanesSutrisno,AlfonsoNapitupuluandEmmyYuhassarie do not have any financial and management relationship with the controlling shareholders, hence they have fulfilled the requirements to become independent commissioners.

Page 162: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk160

Susunan Tata Kelola KorporasiCorporate Governance Structure

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

• Komposisikomisarisindependenadalah60%,dimanaPerusahaan telah memenuhi persyaratan minimum dalam peraturan Bapepam-LK, yaitu 30% dari jumlah anggota Dewan Komisaris.

Tugas dan Tanggung Jawab Setiap Anggota Dewan Komisaris

1. Kusmayanto Kadiman, Presiden Komisaris, tugas dan tanggung jawab beliau dalam bidang berikut ini: • meninjau secara luas dan menyeluruh atas

pelaksanaan Tata Kelola Korporasi yang Baik; • meninjau ulang masalah ekonomi makro dan

keuangan; • berkomunikasi dengan pemegang saham

pengendali sehubungan dengan hal-hal yang melibatkan pemegang saham; dan

• memimpin rapat Dewan Komisaris dan rapatgabungan dengan Direksi.

2. Johanes Sutrisno, Komisaris Independen, peran dantanggung jawab beliau berhubungan dengan hal-hal berikut ini: • mengawasi dan memberikan nasihat atas

pelaksanaan Tata Kelola Korporasi yang Baik;• KetuaKomiteAudit;dan• meninjau ulang dan menyampaikan rekomendasi

tentang setiap usulan dari Direksi yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.

3. Alfonso Napitupulu, Komisaris Independen, peran dan tanggung jawab beliau berhubungan dengan hal-hal berikut ini: • memberikannasihatdalammasalahhukum;• memberikannasihatdanmasukanataspelaksanaan

peraturan-peraturan dan analisa dampak terhadap operasional Perusahaan; dan

• KetuaKomiteNominasidanRemunerasi.

4. Emmy Yuhassarie, Komisaris Independen, peran dan tanggung jawabnya berhubungan dengan hal-hal berikut ini:• memberikannasihatdalammasalahhukum;• memberikannasihatdalampelaksanaanperaturan

dan perundang-undangan; dan• KetuaKomiteManajemenRisiko.

5. Richard Andrew Deitz, Komisaris, peran dan tanggung jawab beliau berhubungan dengan:• memberikan masukan terkait masalah bisnis dan

operasional Perusahaan; dan

• The composition of independent commissioners is60%, in which the Company have complied with minimum requirements in the Bapepam-LK regulation which is 30% of the total members of the Board of Commissioners.

Duties and Responsibilities of Each Member of the Board of Commissioners

1. Kusmayanto Kadiman, President Commissioner, his duties and responsibilities are in the following aspects: • toconductoveralloverviewon implementationof

Good Corporate Governance;• toreviewonmacro-economyandfinancialissues;• to communicate with controlling shareholders

related to issues involving shareholders; and• tochairthemeetingsoftheBoardofCommissioners

and joint meetings with the Board of Directors.

2. JohanesSutrisno,IndependentCommissioner,hisrolesand reponsibilities related to the following:• tosuperviseandprovideadviceonimplementation

of Good Corporate Governance;• ChairmanoftheAuditCommittee;and• to review and submit recommendation on any

proposal from the Board of Directors which require approval from the Board of Commissioners.

3. Alfonso Napitupulu, Independent Commissioner, his roles and responsibilities related to the following:• toprovideadviceonlegalissues;• to provide advice and input regarding the

implementation of regulations and the analysis of the impact toward the Company’s operations; and

• Chairman of the Nomination and RemunerationCommittee.

4. Emmy Yuhassarie, Independent Commissioner, her roles and responsibilities related to the following:• toprovidesadviceonlegalissues;• toprovidesadviceonimplementationof lawsand

regulations; and• ChairwomanoftheRiskManagementCommittee.

5. Richard Andrew Deitz, Non-Independent Commissioner, his roles and responsibilities related to:• toprovideinputrelatedtotheCompany’sbusiness

and operational issues; and

Page 163: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 161

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

• berkomunikasi dengan pemegang sahampengendali sehubungan dengan hal-hal yang melibatkan pemegang saham.

Rapat Dewan Komisaris

Dewan Komisaris mengadakan rapat gabungan secara teratur dengan Direksi dan jika diperlukan Rapat Dewan Komisaris diadakan setelah rapat gabungan, kecuali kalau hal itu dianggap perlu oleh satu anggota Dewan Komisaris, atau sesuai permintaan tertulis dari 1 atau lebih anggota Direksi atau jika diminta oleh 1 atau lebih pemegang saham yang bersama-sama memiliki 1/10 (sepersepuluh) dari seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perusahaan dengan hak suara yang sah. Keputusan Rapat Dewan Komisaris harus dibuat berdasarkan keputusan bersama, dalam hal keputusan tidak mencapai mufakat, maka keputusan akan dibuat dengan cara pemungutan suara dengan lebih dari ½ (setengah) dari jumlah anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam rapat. Setiap anggota Dewan Komisaris yang mempunyai benturan pada keputusan yang dibuat tidak boleh memberikan suara atas keputusan yang akan dibuat itu.

Dewan Komisaris juga dapat membuat keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan Rapat Dewan Komisaris resmi, dengan syarat bahwa semua anggota Dewan Komisaris telah memberikan persetujuan tertulis atas usulan tersebut dan menandatangani dokumen yang bersangkutan. Keputusan yang dibuat dengan cara demikian memiliki kekuatan yang sama dengan keputusan yang dibuat secara sah dalam Rapat Dewan Komisaris resmi.

Selama tahun 2013, telah diadakan 3 Rapat Dewan Komisaris dan 12 Rapat Gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi. Tanggal rapat dan peserta yang hadir adalah sebagai berikut:

No.Tanggal

DateKK JS AN EY RD

120 Maret 201320 March 2013

√ √ √ √ -

227 Mei 201327 May 2013

√ √ √ √ -

324Juni201324June2013

√ √ √ √ -

Ringkasan / Legend:KK : Kusmayanto KadimanJS :JohanesSutrisnoAN : Alfonso NapitupuluEY : Emmy YuhassarieRD : Richard Andrew Deitz

• to communicate with controlling shareholdersrelated to issues involving shareholders.

Meeting of the Board of Commissioners

The Board of Commissioners helds regular monthly joint meeting with the Board of Directors and if it is required the Board of Commissioners Meeting is conducted following the joint meeting, unless when it is regarded as necessary by 1 member of the Board of Commissioners, or as per written request from 1 or more member of the Board of Directors or as requested by one or more shareholders who jointly own 1/10 (one tenth) of the entire shares issued by the Company with valid voting right. The decision of the Board of Commissioners Meeting should be made on a consensus, in the case where the decision does not reach a consensus, then a decision will be made by voting with more than ½ (one half) of the total number of the Board of Commissioners attending the meeting. Any member of the Board of Commissioners who may have conflict on the decision to be made should not vote on the decision to be made.

The Board of Commissioners can also make valid and binding decisions without holding a formal Board of Commissioners Meeting, under the condition that all members of the Board of Commissioners have given written approval on the proposal and sign the document The decision made through this manner has the same power as the decision validly made in the formal Board of Commissioners Meeting.

During the year 2013, there were 3 Meetings of the Board ofCommissionersand12JointMeetingsoftheBoardofCommissioners and the Board of Directors. Dates of the meeting and the attendants were as follows:

Page 164: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk162

Susunan Tata Kelola KorporasiCorporate Governance Structure

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Keputusan yang Dihasilkan dalam Rapat Dewan Komisaris

Rapat Tanggal 20 Maret 2013Sesuai dengan wewenang yang diberikan dalam RUPSTahunan tanggal 21 Juni 2012, Rapat Dewan Komisarisberhak untuk menetapkan gaji dan remunerasi bagi anggota Direksi dan Dewan Komisairs untuk tahun 2013. Keputusan yang dibuat oleh Rapat Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: a. Menyetujui kenaikan gaji bagi anggota Direksi untuk

tahun 2013 sebesar 5%, dan memutuskan tidak ada kenaikan jumlah gaji untuk Dewan Komisaris. Keputusan ini didasarkan pada rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi dalam suratnya tanggal 14 Maret 2013.

b. Menyetujui alokasi pembagian keuntungan sebesar 8,0% dari laba sebelum pajak yang telah disesuaikan, untuk Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan.

c. Menyetujui alokasi insentif untuk anggota Dewan Komisaris dan pembagian di antara anggota Dewan Komisaris.

Rapat Tanggal 27 Mei 2013Sesuai dengan rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi, Rapat Dewan Komisaris menyetujui perubahan anggota Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko, dan mulai tanggal 27 Mei 2013 susunan komite-komite itu adalah sebagai berikut:

Komite Audit Ketua :JohanesSutrisnoAnggota : Kusmayanto Kadiman Rudy Capelle Stefanus Ginting Dominic Picone Ariani Vidya Sofjan

Komite Manajemen Risiko Ketua : Rudy CapelleAnggota:JohanesSutrisno Emmy Yuhassarie Dominic Picone HarryJesusRodriguezPalmer Sunata Tjiterosampurno

RapatTanggal24Juni2013Agar lebih efektif dalam menjalankan tugas para komite dan sesuai dengan rekomendasi Komite Nominasi dan

Decisions Made in the Meeting of the Board of Commissioners

Meeting Dated 20 March 2013Pursuant to the authorization given in the Annual GMS on 21June2012,theMeetingoftheBoardofCommissionersis authorised to determined the salary and remuneration for the Members of the Board of Directors and Board of Commissioners for the year 2013. The decision made by the Meeting of the Board of Commissioners is follow:a. Approved the increase of salary for members of the

Board of Directors for the year 2013 by 5%, and declared that there was no salary increment for the Board of Commissioners. This decision was based on the recommendation from the Nomination and Remuneration Committee in its letter dated 14 March 2013.

b. Approved the allocation of profit sharing which was represented 8.0% of the adjusted pre-tax profit to the Board of Commissioners, the Board of Directors and employees.

c. Approved the allocation of incentive for the members of the Board of Commissioners and the distribution amongst the members of the Board of Commissioners.

Meeting Dated 27 May 2013Pursuant to the recommendation from the Committee Nomination and Remuneration, the Meeting of the Board of Commissioners approved the changes of the members of the Audit Committee and Risk Management Committee, and commencing 27 May 2013 the structure of the committees is as follows:

Audit CommitteeChairman :JohanesSutrisnoMembers : Kusmayanto Kadiman Rudy Capelle Stefanus Ginting Dominic Picone Ariani Vidya Sofjan

Risk of Management CommitteeChairman : Rudy CapelleMembers :JohanesSutrisno Emmy Yuhassarie Dominic Picone HarryJesusRodriguezPalmer Sunata Tjiterosampurno

MeetingDated24June2013For better effectiveness in performing the duties of the committees and pursuant to the recommendation from the

Page 165: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 163

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Remunerasi, Rapat Dewan Komisaris menyetujui usulan perubahan anggota Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko, danmulai tanggal 24 Juni 2013 susunan komite-komite itu adalah sebagai berikut:

Komite AuditKetua : JohanesSutrisnoAnggota : Rudy Capelle Stefanus Ginting Dominic Picone Ariani Vidya Sofjan

Komite Manajemen RisikoKetua : Emmy YuhassarieAnggota : JohanesSutrisno Dominic Picone Sunata Tjiterosampurno

Rincian Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:

No Tanggal / Date KK JS AN EY RD FL PW CH HR

17Januari20137January2013

√ √ √ √ - √ √ √ √

27 Februari 20137 February 2013

√ √ √ √ - √ √ √ √

34 Maret 20134 March 2013

√ - √ - - √ √ √ -

48 April 20138 April 2013

√ √ √ √ - √ - √ √

529 April 201329 April 2013

√ √ √ √ - √ - √ √

627 Mei 201327 May 2013

√ √ √ √ - √ √ √ √

724Juni201324June2013

- √ √ √ - √ √ √ √

822Juli201322July2013

√ √ √ √ - √ √ √ √

926 Agustus 201326 August 2013

√ √ √ √ - √ √ √ √

1023 September 201323 September 2013

√ √ √ √ - √ √ √ √

1129 Oktober 201329 October 2013

√ √ √ - - √ √ √ √

1228 November 201328 November 2013

√ √ √ √ - √ √ √ √

Ringkasan / Legend:KK : Kusmayanto Kadiman FL : Francis Lay Sioe Ho √ : Hadir dalam rapat / Attended the meetingJS : JohanesSutrisno PW : Yan Peter Wangkar - : Tidak hadir dalam rapat / Did not attend the meetingAN : Alfonso Napitupulu CH : Cornellius Henry KhoEY : Emmy Yuhassarie HR : HarryJesusRodriguezPalmerRD : Richard Andrew Deitz

Nomination and Remuneration Committee, the Meeting of the Board of Commissioners approved the proposed change for members of the Audit Committee and Risk ManagementCommittee,andcommencing24June2013the structure of the committees is as follows: Audit CommitteeChairman :JohanesSutrisnoMembers : Rudy Capelle Stefanus Ginting Dominic Picone Ariani Vidya Sofjan

Risk Management CommitteeChairwoman : Emmy YuhassarieMembers :JohanesSutrisno Dominic Picone Sunata Tjiterosampurno

ThedetailoftheJointMeetingoftheBoardofCommissionersand Board of Directors is as follows:

Page 166: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk164

Susunan Tata Kelola KorporasiCorporate Governance Structure

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Pembicaraan dalam rapat gabungan rutin antara Direksi dan Dewan Komisaris, antara lain: a. kinerja keuangan setiap bulan dan membandingkannya

dengan posisi bulan lalu dan anggaran tahun 2013; b. memperbarui tinjauan ulang manajemen risiko dan

rencana mitigasi atas risiko yang diidentifikasi lebih tinggi daripada risiko Perusahaan yang diinginkan;

c. usulan anggaran untuk tahun yang akan datang sebelum disampaikan pada perhatian pemangku kepentingan;

d. membicarakan laporan dari Komite Audit, Komite Manajemen Risiko, dan Komite Nominasi dan Remunerasi; dan

e. hal-hal lain yang perlu dibicarakan antara Direksi dan Dewan Komisaris, termasuk namun tidak terbatas pada masalah hukum, pelaksanaan tata kelola korporasi yang baik dan masalah operasional Perusahaan.

KOMITE-KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris membawahi tiga komite, yaitu: Komite Audit, Komite Manajemen Risiko, dan Komite Nominasi dan Remunerasi. Setiap komite bertemu secara teratur atau jika diperlukan. Setiap komite terdiri atas Ketua Komite yang merupakan Komisaris Independen dan anggota komite lainnya yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Pekerjaan yang dilakukan oleh ketiga komite itu dijelaskan dalam piagam mereka masing-masing dan mereka melapor pada Dewan Komisaris. Atas biaya Perusahaan, setiap komite berhak untuk meminta nasihat dari pihak eksternal jika diperlukan.

Susunan dan komposisi dari komite-komite tersebut adalah:

Komite AuditKetua: JohanesSutrisno(KomisarisIndependen)Anggota : Rudy Capelle (Independen Eksternal) Stefanus Ginting (Independen Eksternal) Dominic Picone (Eksternal) Ariani Vidya Sofjan (Eksternal)

Komite Manajemen RisikoKetua : Emmy Yuhassarie (Komisaris Independen)Anggota: JohanesSutrisno(KomisarisIndependen) Dominic Picone (Eksternal) Sunata Tjiterosampurno (Eksternal)

Komite Nominasi dan RemunerasiKetua : Alfonso Napitupulu (Komisaris Independen)Anggota : Ariani Vidya Sofjan (Eksternal) Dominic Picone (Eksternal)

The discussion during the regular joint meeting between the Board of Directors and Board of Commissioners are, amongst others: a. monthly financial performance and comparing to

previous month and the budget for the year 2013;b. updating the risk management review and mitigation

plan on the risk identified to be higher than Company’s risk appetied;

c. budget proposal for the coming year prior to be submitted to any stakeholders concern;

d. discussion on reports from the Committees of Audit, Risk Management, and Nomination and Remuneration; and

e. other matters that need to be discussed among the Board of Directors and Board of Commissioners, including but not limited to legal issues, implementation good corporate governance and Company’s operational issues.

COMMITTEES UNDER THE BOARD OF COMMISSIONERS

The Board of Commissioners has three committees: Audit Committee, Risk Management Committee, and Nomination and Remuneration Committee. Each committee meets regularly or as required. Every committee consists of a Committee Chairman who is an Independent Commissioner and other members of the committees as appointed by the Board of Commissioners. The work carried out by each of the three committees is described in their respective charter and they report to the Board of Commissioners. At the Company’s expenses, every committee has authority to take external advice as required.

The structure and composition of the committees are:

Audit CommitteeChairman:JohanesSutrisno(IndependentCommissioner)Members : Rudy Capelle (External Independent) Stefanus Ginting (External Independent) Dominic Picone (External) Ariani Vidya Sofjan (External)

Risk Management CommitteeChairwoman : Emmy Yuhassarie (Independent Commissioner)Members: JohanesSutrisno(IndependentCommissioner) Dominic Picone (External) Sunata Tjiterosampurno (External) Nomination and Remuneration CommitteeChairman : Alfonso Napitupulu (Independent Commissioner)Members : Ariani Vidya Sofjan (External) Dominic Picone (External)

Page 167: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 165

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Laporan Komite-Komite

Mengikuti kerangka kerja komite-komite untuk menjalankan fungsi mereka membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan mereka terhadap kinerja Perusahaan, kegiatan dari masing-masing komite dilaporkan secara teratur oleh Ketua Komite-Komite kepada Dewan Komisaris dalam Rapat Dewan dan laporan-laporan itu dinyatakan dalam Risalah Rapat.

Laporan Komite Audit

Pembentukan Komite Audit

Komite Audit pertama kali dibentuk pada tahun 2000 berdasarkan praktik Tata Kelola Korporasi yang Baik dan PeraturanBursaEfekJakartaNo.1-AmengenaipersyaratanumumuntukpencatatansahamRef.No.315/BEJ/06/2000tanggal 30 Juni 2000 dan Keputusan Ketua Bursa EfekJakarta No. Kep-305/BEJ/07/2004 tanggal 19 Juli 2004mengenai Komite Audit. Peran dan tanggung jawab Komite Audit adalah untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugasnya dalam fungsi pengawasan atas kinerja Perusahaan, termasuk evaluasi manajemen risiko Perusahaan. Peran dan tanggung jawab ini disesuaikan gunamemenuhiKeputusanKetuaBursaEfekJakartaNo.Kep-305/BEJ/07/2004tanggal19Juli2004danPeraturanBadan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. IX.I.15, Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004. Agar lebih fokus dalam menjalankan tugas-tugas Komite Audit, tanggung jawab dalam manajemen risiko dibebaskan dari Komite Audit dan Dewan Komisaris membentuk Komite Manajemen Risiko secara terpisah pada tahun 2003.

Sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. IX.1.5, Kep-643/PM/2012 tanggal 7 Desember 2012 mengenai Pembentukan dan Pedoman Kerja Komite Audit, susunan, masa jabatan, tugas dan tanggung jawab Komite Audit diubah beberapa kali dan perubahan terakhir pada susunan KomiteAuditefektifmulaitanggal24Juni2013,sebagaiberikut:

Ketua: JohanesSutrisno,Komisaris Independen,denganlatar belakang keuangan dan akuntansi

Committees’ Reports

Pursuant to the framework of the committees to perform the function which assist the Board of Commissioners in performing their supervisory function on the Company’s performance, the activities of each committee are reported regularly by Chairman of the Committees to the Board of Commissioners in the Boards’ Meeting and the reports are stated in the Minutes of Meeting.

Report of the Audit Committee

Establishment of the Audit Committee

The Audit Committee was firstly established in 2000 based on to the best practices in Good Corporate Governance and the Jakarta Stock Exchange Regulation No. 1-Aregarding general requirement for equity registration Ref. No 315/BEJ/06/2000 dated 30 June 2000 and Decisionof theChairmanof theJakartaStockExchangeNo.Kep-305/BEJ/07/2004dated19July2004regardingtheAuditCommittee. The roles and responsibilities of the Audit Committee is to assist the Board of Commissioners in performing the duties for supervisory function to the Company’s performance, including evaluation of the Company’s risk management. These roles and responsibilities were adjusted further in accordance with the Decision of the Chairman of Jakarta Stock Exchange No.Kep-305/BEJ/07/2004 dated 19 July 2004 and Regulations of theIndonesian Capital Market and Financial Supervisory Agency (Bapepam-LK) No. IX.I.15, Decision of the Chairman of Bapepam-LK No. Kep-29/PM/2004 dated 24 September 2004. In order to be more focus on the delivering the duties of Audit Committee, the responsibility in risk management was released from the Audit Committee and the Board of Commissioners formed a separate Risk Management Committee in 2003.

In accordance with the Decision of the Chairman of Bapepam-LK No IX.1.5, Kep-643/PM/2012 dated 7 December 2012 regarding the Establishment and Work Guidelines of the Audit Committee, the structure, term of service, duties and responsibilities of the Audit Committee were changed several times and the latest change on structureoftheAuditCommitteeeffectiveasfrom24June2013 is as follows:

Chairman: JohanesSutrisno, IndependentCommissioner,with finance and accounting background

Page 168: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk166

Susunan Tata Kelola KorporasiCorporate Governance Structure

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Anggota: • RudyCapelle,PihakEksternal,memiliki latarbelakang

perbankan dan lembaga keuangan • Stefanus Ginting, Pihak Eksternal, memiliki latar

belakang dalam Tata Kelola Korporasi dan Teknologi Informasi (TI)

• DominicPicone,PihakEksternal,memilikijaringankerjainternasional dalam lembaga keuangan

• Ariani Vidya Sofjan, Pihak Eksternal, memilikipengalaman dalam manajemen keuangan

Penjelasan tentang pengalaman dan riwayat pendidikan dari setiap anggota Komite Audit dapat dilihat pada bab DATA DAN PROFIL PERUSAHAAN, bagian Profil Komite Audit, halaman 372.

Masa Jabatan Komite Audit

Sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 (Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan) No. Kep-643/PM/2012 tanggal 7 Desember 2012, masa jabatan anggota komite tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris dan dapat dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan berikutnya.

Berikut ini adalah tabel ringkasan masa jabatan Komite Audit saat ini:

NamaName

Tanggal PengangkatanDate of Appointment

Selesai Masa JabatanCompletion of Term

JohanesSutrisno 4Juli2011|4July2011 2016

Rudy Capelle 4Juli2011|4July2011 2016

Stefanus Ginting 4Juli2011|4July2011 2016

Dominic Picone 4Juli2011|4July2011 2016

Ariani Vidya Sofjan 24Juni2013|24June2013 2016

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Komite Audit adalah komite operasional dari Dewan Komisaris yang dipercaya dengan tugas mengawasi pelaporan keuangan dan pengungkapannya, memantau kepatuhan pada peraturan dan perundang-undangan, serta keefektifan kontrol internal. Hal-hal ini meliputi: 1. meninjau ulang prinsip dan praktik akuntansi yang

dipakai dalam mempersiapkan informasi keuangan untuk publik;

2. meninjau ulang tingkat kecukupan dan keefektifan mekanisme kontrol internal BFI;

Members: • RudyCapelle,ExternalParty,hasbackground inbank

and financial institution • Stefanus Ginting, External Party, has background in

Corporate Governance and Information Technology (“IT”)

• Dominic Picone, External Party, has internationalnetwork in financial institution

• Ariani Vidya Sofjan, External Party, has experience infinancial management

The explanation of their experience and educational history of each member of the Audit Committee can be viewed on the COMPANY DATA AND PROFILE chapter, the Profile of Audit Committee section, page 372.

Term of Service of the Audit Committee

In accordance with the Bapepam-LK Regulation No IX.I.5 (Decision of the Chairman of Indonesian Market and Financial Supervisory Agency) No. Kep-643/PM/2012 dated 7 December 2012, the term of service of the members of the Audit Committee should not be longer than the tenure of the Board of Commissioners and it can be re-elected only for one subsequent tenure.

The following is the table summary of term of service of the existing Audit Committee:

Duties and Responsibilities of the Audit Committee

The Audit Committee is an operating committee of the Board of Commissioners entrusted with the oversight of financial reporting and its disclosure, monitoring of compliance with rules and regulations, as well as the effectiveness of internal controls. These include of the following:1. to review of accounting principles and practices adopted

in the preparation of public financial information;2. to review the level of adequacy and effectiveness of

BFI’s internal control mechanism;

Page 169: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 167

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

3. meninjau ulang kualitas fungsi audit internal melalui peninjauan ulang prosedur audit internal, keefektifan peningkatannya pada tindak lanjut atas temuan audit. Setiap tahun, Komite Audit menyetujui rencana audit berbasis risiko, yang memberikan kepastian atas proses-proses kunci bisnis dan komersial serta risiko finansial yang dihadapi Perusahaan;

4. sehubungan dengan auditor eksternal, meninjau ulang ruang lingkup audit dan menilai kualitas kinerja auditor eksternal serta memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan auditor eksternal; dan

5. meninjau ulang pelaksanaan praktik-praktik Tata Kelola Korporasi yang Baik.

Kriteria Anggota Komite Audit • Integritas tinggi dan mampu menjadi independen

dalam manajemen Perusahaan. • SalahsatuanggotaKomiteAuditharusmemiliki latar

belakang akuntansi dan keuangan. • Memahamibisnis,produkdanlayanannya.• Memiliki pengetahuan cukup tentang hukum dan

peraturan pasar modal dan peraturan terkait lainnya.• Tidak memiliki hubungan keluarga dengan anggota

Dewan Komisaris dan Direksi. • Ketua Komite Audit harus merupakan anggota yang

independen dari Dewan Komisaris.

Pemilihan dan Pengangkatan Komite Audit

• Direksi atau Ketua Komite Audit dapatmengusulkancalon dari luar Dewan Komisaris Perusahaan untuk dinominasikan sebagai anggota Komite Audit.

• Komite Nominasi dan Remunerasi akanmengadakanwawancara dan memeriksa kualifikasi serta kompetensi calon. Setelah selesai melakukan evaluasi, Komite Nominasi dan Remunerasi akan mengajukan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk pengangkatan sebagai anggota Komite Audit.

• JikarekomendasidariKomiteNominasidanRemunerasidisetujui, Dewan Komisaris akan memberitahu Direksi untuk menerbitkan Surat Pengangkatan bagi calon yang telah disetujui.

3. to review the quality of internal audit functions through reviewing the internal audit procedure, the effectiveness of the improvement as follow up of the audit findings. On yearly basis, the Audit Committee approves a risk-based audit plan, which provides assurance over key business processes and commercial and financial risks facing the Company;

4. in relation to external auditors, to review the scope of audit and assess the quality of the external auditor’s performance and provide recommendations to the Board of Commissioners concerning the appointment of an external auditor; and

5. to review the implementation of Good Corporate Governance practices.

Criteria for Members of the Audit Committee

• HighintegrityandcapableofbeingindependentoftheCompany’s management.

• OneoftheAuditCommitteemembersshouldhaveanaccounting and financial background.

• Understanding of the business, its products andservices.

• Haveadequateknowledgeof lawsand regulations inthe capital market and other related regulations.

• Doesnothavefamilyrelationshipwiththemembersofthe Board Commissioners and Board of Directors.

• The Chairman of the Audit Committee must be anindependent member of the Board of Commissioners.

Selection and Appointment of the Audit Committee

• TheBoardofDirectors or theChairmanof theAuditCommittee may propose candidates from outside of the Company’s Board of Commissioners to be nominated as the member of Audit Committee.

• The Nomination and Remuneration Committee willconduct interview and examine the qualification and its competency of the candidate. After completion of the evaluation, the Nomination and Remuneration Committee will submit recommendation to the Board of Commissioners for appointment to be the member of Audit Committee.

• If the recommendation from the Nomination andRemuneration Committee is approved, the Board of Commissioners will inform to the Board of Director to issue Appointment Letter to the approved candidate.

Page 170: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk168

Susunan Tata Kelola KorporasiCorporate Governance Structure

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Kebijakan Remunerasi untuk Komite Audit • Komite Nominasi dan Remunerasi akan membuat

rekomendasi pada Dewan Komisaris mengenai remunerasi untuk anggota Komite Audit, berdasarkan kebijakan Perusahaan dan mempertimbangkan peninjauan pasar atas remunerasi Komite Audit. Remunerasi Komite Audit terdiri atas honorarium saja.

• Anggota Komite Audit yang merangkap jabatansebagai anggota Dewan Komisaris Perusahaan atau anggota manajemen senior dari pemegang saham pengendali tidak berhak atas remunerasi tambahan sebagai anggota Komite Audit.

• Berdasarkan rekomendasi Komite Nominasi danRemunerasi dan disetujui oleh Dewan Komisaris, jumlah honorarium untuk tahun 2013 bagi anggota Komite Audit yang tidak merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris dan/atau manajemen senior dari pemegang saham pengendali adalah sebesar Rp321,4 juta.

Independensi Anggota Komite Audit

Kedua anggota Komite Audit memiliki hubungan keuangan dengan Pemegang Saham Pengendali, dan tiga anggota lainnya adalah orang-orang independen seperti dijelaskan berikut ini:

KeteranganDescription

Hubungan Keluarga denganFamily Relationship with

Hubungan Keuangan denganFinancial Relationship with

DewanKomisarisBoard of

Commissioners

DireksiBoard of Directors

Pemegang Saham Lain

OtherShareholder

DewanKomisarisBoard of

Commissioners

DireksiBoard of Directors

Pemegang Saham

PengendaliControlling Shareholder

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

JohanesSutrisno - √ - √ - √ - √ - √ - √

Rudy Capelle - √ - √ - √ - √ - √ - √

Stefanus Ginting - √ - √ - √ - √ - √ - √

Dominic Picone - √ - √ - √ - √ - √ √ -

Ariani Vidya Sofjan - √ - √ - √ - √ - √ √ -

Rapat Komite Audit

Rapat Komite Audit dijadwalkan setiap triwulan dan lebih sering lagi jika diperlukan untuk penyesuaian lebih lanjut, meliputi pembicaraan mengenai temuan-temuan audit internal dan eksternal, keefektifan kontrol internal, ruang lingkup audit yang akan dilaksanakan oleh auditor eksternal dan pembicaraan tentang laporan keuangan yang telah

Remuneration Policy for the Audit Committee • The Nomination and Remuneration Committee will

make recommendation to the Board of Commissioners concerning the remuneration to the member of the Audit Committee, based on the Company’s policy and considering the market review on Audit Committee remuneration. The remuneration of the Audit Committee consisting of honorarium only.

• ThememberoftheAuditCommitteewhoisconcurrentlyalso the member of the Board of Commissioners of the Company or the members of senior management of the controlling shareholders are not entitle for the additional remuneration as member of the Audit Committee

• Based on recommendation from theNomination andRemuneration Committee and was approved by the Board of Commissioners, the total of honorarium for the year 2013 for members of Audit Committee who are not concurrently the members of the Board of Commissioners and/or senior management of the controlling shareholders was Rp321.4 million.

Independence of the Audit Committee Members

The two members of the Audit Committee have financial relationship with Controlling Shareholders, and the other three members are independence person as detailed below:

Audit Committee Meeting

The Audit Committee meeting is scheduled quarterly and more often if necessary for further adjustment, covers discussions on internal and external audit findings, the effectiveness of internal control, scope of audit to be performed by the external auditor and the discussion on audited financial reports and evaluation on compliance

Page 171: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 169

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

diaudit dan evaluasi atas kepatuhan pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku yang ditentukan bagi Perusahaan. Agenda rapat merupakan komitmen bersama antara Direksi, Dewan Komisaris, Manajemen Senior, dan Auditor Internal serta Auditor Eksternal. Sesuai dengan Piagam Komite Audit, Komite mempunyai perspektif sendiri tentang masalah-masalah kunci apa yang harus dihadapi dan hal ini tercermin dalam agenda rapat. Ketentuan mengenai Rapat Komite Audit:• KomiteAuditdiwajibkanmengadakanrapattriwulanan

selama bulan-bulan menyusul penutupan laporan keuangan triwulanan dan rapat lainnya sesuai keperluan.

• Rapat Komite Audit hanya dapat dilakukan dengansedikitnya 51% anggota hadir dalam rapat.

• Keputusan Rapat Komite Audit diambil berdasarkanmufakat, dalam hal tidak tercapai mufakat, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.

• Rapat Komite Audit dipimpin oleh Ketua, jika Ketuaberhalangan, maka salah satu anggota Komite Audit, ditunjuk untuk memimpin rapat.

• Pada tahun 2013, Komite Audit telah mengadakanempat kali rapat sebagai pelaksanaan tugasnya. Hal-hal yang dibicarakan dalam rapat meliputi hal-hal berikut ini: - mengevaluasi keefektifan mekanisme kontrol

internal melalui peninjauan ulang ruang lingkup program audit internal, menilai pelaksanaan program audit dan mengevaluasi laporan kegiatan audit internal termasuk keefektifan tindak lanjut atas temuan-temuan audit;

- meninjau ulang informasi keuangan triwulanan sebelum disampaikan kepada Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia, untuk memastikan kelengkapan dan keakuratan laporan itu. Semua laporan telah memenuhi persyaratan pelaporan standar;

- mengadakan rapat dengan Akuntan Publik untuk keperluan peninjauan ulang independensi dan obyektivitas Kantor Akuntan Publik dan kecukupan ruang lingkup audit eksternal; dan

- membicarakan dengan Akuntan Publik mengenai rekomendasi atas temuan-temuan audit sebelumnya dan surat manajemen selanjutnya, serta meninjau ulang laporan keuangan yang telah diaudit untuk tahun buku 2012. Tidak ada penundaan pada hal-hal yang direkomendasikan yang tidak ditindaklanjuti dan laporan keuangan sudah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.

• HasilrapatdilaporkanolehKetuaKomiteAuditkepadaDewan Komisaris dan dinyatakan dalam Risalah Rapat Dewan Komisaris.

with the prevailing rules and regulations prescribed for the Company. The meeting agenda is a joint commitment between the Board of Directors, Board of Commissioners, Senior Management, and both the Internal and External Auditors. Pursuant to the Charter of Audit Committee, the Committee has its own perspective on what key issues should be addressed and this is reflected in the meeting agenda.

Provision regarding the Audit Committee Meetings:• TheAuditCommitteeismandatorytoholdaquarterly

meeting during the months following the quarterly financial closing and another meeting as needed.

• AuditCommitteeMeetingcanonlybeachievedwithatleast 51% of the members presents to the meeting.

• The decision of the Audit Committee Meeting istaken based on consensus, in the event consensus not occured, the decision is made based on majority vote.

• TheAuditCommitteeMeetingisledbytheChairman,if the Chairman is absent, one of the member of the Audit Committee be appointed to lead the meeting.

• In2013,theAuditCommitteeconductedfourmeetingsin carried out their duties. The contents discussed in the meeting including of the followings:- to evaluate the effectiveness of internal control

mechanisms through reviewing the scope of the internal audit program, assessed the implementation of audit program and evaluated reports of internal audit activities including the effectiveness of the follow up on audit findings;

- to review the quarterly financial information prior to submission to Bapepam-LK and the Indonesia Stock Exchange, to ensure the completeness and accuracy of the report. All the reports met the standard reporting requirements;

- to conduct meetings with the Public Accountant for the purpose of reviewing the independence and the objectivity of the Public Accountant Firm and the adequacy of the scope of external audit; and

- to discuss with the Public Accountant regarding recommendations on previous audit findings and subsequent management letter, and reviewed the audited financial statement for the fiscal year 2012. There were no pending recommended issues which were not followed up and the financial reports complied with the prevailing accounting standard.

• TheresultofthemeetingisreportedbytheChairmanof the Audit Committee to the Board of Commissioners and stated in the Minutes of the Meeting of the Board of Commissioners.

Page 172: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk170

Susunan Tata Kelola KorporasiCorporate Governance Structure

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Berikut ini adalah daftar hadir Rapat Komite Audit selama tahun 2013:

NamaName

Tanggal Rapat dalam Tahun 2013Date of Meetings in 2013

7 Februari7 February

29 April29 April

22 Juli22 July

29 Oktober29October

JohanesSutrisno √ √ √ √

Kusmayanto Kadiman* √ - - -

Rudy Capelle √ √ √ √

Stefanus Ginting √ - - -

Dominic Picone √ √ - √

Ariani Vidya Sofjan** - - √ √

Catatan / Note:* KusmayantoKadimanberhentisebagaianggotaKomiteAuditpadatanggal24Juni2013. KusmayantoKadimanceasedasthememberofAuditCommitteeon24June2013.** ArianiVidyaSofjanbergabungsebagaianggotaKomiteAuditpadatanggal24Juni2013. ArianiVidyaSofjanjoinedasAuditCommitteememberon24June2013.

Empat Rapat Komite Audit diadakan pada tahun 2013, hasil rapat telah dilaporkan kepada Dewan Komisaris selama rapat dewan. Laporan ringkasnya sebagai berikut:

• RapatTanggal7Februari2013 Ada dua agenda Rapat Komite Audit, yaitu diskusi

dengan auditor eksternal dan meninjau ulang kegiatan Departemen Audit Internal.

Rapat bersama BDO Tanubrata Susanto Fahmi & Rekan, auditor eksternal, membicarakan konsep laporan keuangan dan temuan auditor. Mengenai konsep laporan keuangan yang telah diaudit per tanggal 31 Desember 2012, mengingat prinsip materialitas atas penyesuaian audit, Komite Audit setuju dengan rekomendasi untuk mengabaikan penyesuaian pada temuan audit. Konsep laporan keuangan yang telah diaudit telah diterima oleh Komite Audit dan mengusulkan untuk dilanjutkan dengan laporan keuangan audit yang resmi.

Tinjauan Ulang Kegiatan Audit Internal Komite Audit mengadakan rapat dengan Audit Internal

untuk membicarakan hasil kegiatan audit selama tahun 2012. Dari pelaksanaan audit ke 113 cabang, ada 16 cabang yang diidentifikasi memerlukan perbaikan dan 2 cabang sangat kurang. Pada cabang-cabang dengan hasil audit kurang, manajer cabang telah dipindahkan dari cabang itu sebagai sanksi atas kinerjanya.

The following is the list of attendants for the Audit Committee Meeting during the year 2013:

Four Audit Committee Meetings were conducted in 2013, the meeting results had been reported to the Board of Commissioners during their meeting. The brief report is as follows:

• MeetingDated7February2013 There were two agenda of the Audit Committee

Meeting, those were discussion with the external auditor and review activities of the Internal Audit Department.

Meeting with BDO Tanubrata Susanto Fahmi & Rekan, the external auditor, discussing the draft financial reports and auditor’s finding. Regarding the draft audited financial statement as of 31 December 2012, taking consideration of the principle of materiality on the audit adjustment, the Audit Committee agreed with the recommendation to ignore the adjustment on audit finding. The draft audited financial statement was accepted by the Audit Committee and proposed to proceed with the formal audited financial statements.

Review of Internal Audit Activities The Audit Committee had a meeting with the Internal

Audit for discussing the result of audit activities during the year 2012. From the audit to 113 branches, there were 16 branches were identified as need improvement and 2 branches were poor. On the branch with poor audit result, the branch manager had been transferred from the branch as the sanction to his/her performance.

Page 173: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 171

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

• MeetingDated29April2013 There were two agenda for the meeting, covering

review the financial statement as of 31 March 2013 and the activities of the Internal Audit.

Review of the Draft of Financial Statement as of 31 March 2013

The Audit Committee reviewed the draft financial report for the first quarter period ended 31 March 2013. Overall result, the financial reports as of 31 March 2013 have been properly presented in accordance with generally accepted accounting standard and the existing regulations. The Audit Committee approved for submission of the financial reports to Bapepam-LK (“OJK”).

Review of Internal Audit Activities The Audit Committee discussed with the Internal Audit

Department concerning their activities during the first quarter 2013. Their audit covered 152 locations, consisting of 25 General Audit, 116 Field Audit and 11 Head Office Audit. Despite that internal control had been in place, there were still finding on repetitive non-compliance issues and employees committed in fraud. Warning letters and sanction had been charged to them accordingly.

Whistleblower policy has been implemented and indicated positive approach to improve the internal control awareness. Information from the whistleblower, if it is proven or indicated that it is reasonable, were followed up with special audit.

In conclusion, the Internal Audit Department provides assurance that the internal control has been in place properly and continuously improved from time to time.

• MeetingDated29October2013 There were three agenda of the Audit Committee

Meeting, those were discussion with the external auditor, review of financial report as of 30 September 2013 and review of Internal Audit activities.

• RapatTanggal29April2013 Ada dua agenda rapat, meliputi tinjauan ulang konsep

laporan keuangan per tanggal 31 Maret 2013 dan kegiatan Audit Internal.

Tinjauan Ulang Konsep Laporan Keuangan per Tanggal 31 Maret 2013

Komite Audit meninjau ulang konsep laporan keuangan untuk periode triwulan pertama yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2013. Hasil keseluruhan, laporan keuangan per tanggal 31 Maret 2013 telah disajikan dengan wajar sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum dan peraturan undang-undang yang ada. Komite Audit menyetujui penyampaian laporan keuanganitukeBapepam-LK(OJK).

Tinjauan Ulang Kegiatan Audit Internal Komite Audit berdiskusi dengan Departemen Audit

Internal mengenai kegiatan mereka selama triwulan pertama 2013. Kegiatan audit meliputi 152 lokasi, yang terdiriatas25AuditUmum,116AuditLapangandan11 Audit Kantor Pusat. Meskipun kontrol internal telah ada, masih ditemukan masalah ketidakpatuhan dan karyawan yang melakukan penipuan. Surat peringatan dan sanksi telah diberikan pada mereka dengan semestinya.

Kebijakan Whistleblower telah diimplementasikan dan menunjukkan pendekatan positif yang meningkatkan kewaspadaan kontrol internal. Informasi dari whistleblower, jika terbukti atau terindikasi kebenarannya, akan ditindaklanjuti dengan audit khusus.

Kesimpulannya, Departemen Audit Internal memberikan kepastian bahwa kontrol internal telah berada pada tempatnya dan terus ditingkatkan dari waktu ke waktu.

• RapatTanggal29Oktober2013 Ada tiga agenda Rapat Komite Audit, yaitu diskusi

dengan auditor eksternal, tinjauan ulang laporan keuangan per tanggal 30 September 2013 dan tinjauan ulang kegiatan Audit Internal.

Page 174: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk172

Susunan Tata Kelola KorporasiCorporate Governance Structure

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Rapat dengan BDO Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan, Auditor Eksternal

Konsep laporan keuangan telah di-email dan diedarkan pada anggota komite sebelum rapat dimulai. Setelah meninjau ulang presentasi itu, Komite Audit menyimpulkan bahwa laporan keuangan per tanggal 30 September 2013 telah disajikan dengan wajar sesuai dengan peraturan yang ada dan, oleh karena itu, komite menyetujui laporan keuangan itu untuk disampaikan ke OJK.

Tinjauan Ulang Laporan Keuangan per tanggal 30 September 2013

Komite Audit menerima konsep laporan keuangan per tanggal 30 September 2013 sebelum rapat dimulai. Setelah meninjau ulang, Komite Audit menyetujui laporan keuangan dan laporan itu dapat disampaikan keOJK.

Meeting with BDO Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan, the External Auditor

Draft of the financial report was emailed and circulated to the members of the committee prior to this meeting. After review the presentation, the Audit Committee concluded that the financial report as of 30 September 2013 have been properly presented in accordance to the existing regulations and, therefore, the committee approved the financial statements to be submitted to OJKaspresented.

Review of Financial Report as of 30 September 2013

The Audit Committee was provided with the draft of financial report as of 30 September 2013 prior to the meeting. After the review, the Audit Committee approved the financial report and the report may be submittedtoOJK.

Page 175: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 173

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Piagam Komite Audit

PT BFI FINANCE INDONESIA TbkPiagam Komite Audit

KETENTUAN UMUM

PT BFI Finance Indonesia Tbk, selanjutnya disebut Perusahaan, untuk memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan BAPEPAM-LK Nomor: Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 Tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, maka perlu dilakukan perubahan atas Piagam Komite Audit yang sebelumnya telah ditetapkan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris Nomor: BOC/VIII/2011-15 tanggal 15 September 2011. Piagam Komite Audit (selanjutnya disebut sebagai Piagam) ini disusun sebagai pedoman agar Komite Audit dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara konsisten, transparan dan independen serta sesuai dengan ketentuanyangberlakuberdasarkanketetapanBAPEPAM–LK tersebut di atas.

Piagam ini terdiri atas beberapa bagian dengan penjelasannya sebagai berikut:

1. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat

dan membantu Dewan Komisaris mengindentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris, atau yang dibutuhkan oleh Dewan Komisaris.

Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:a. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan

yang akan dikeluarkan Perusahaan kepada publik dan atau pihak otoritas lainnya; antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perusahaan.

b. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan, khususnya yang menyangkut bidang akuntansi dan keuangan.

Audit Committee Charter

PT BFI FINANCE INDONESIA TbkAudit Committee Charter

GENERAL PROVISIONS

PT BFI Finance Indonesia Tbk, hereinafter referred to as “the Company,”inordertofulfilltherequirementssetforthinthe Decree of BAPEPAM-LK Number: Kep-643/BL/2012 dated 7 December 2012 with regard the Establishment and Implementation Guidelines for the Audit Committee, hereby amends the Audit Committee Charter which had been previously determined by the decision of the Board of Commissioners Number: BOC/VIII/2011-15 dated 15 September 2011.

This Audit Committee Charter (hereinafter referred to as “the Charter”)iscompiledasaguidelineinorderthattheAuditCommittee is able to perform its duties and responsibilities consistently, transparently and independently as well as in accordance to the regulations in force based on the Decree ofBAPEPAM–LKmentionedabove.

The Charter consists of several sections with the following explanations:

1. Duties and Responsibilities of the Audit Committee The Audit Committee has a duty to provide opinions

and assist the Board of Commissioners in identifying the matters that require the attention of the Board of Commissioners, and to perform other duties related to the duties of the Board of Commissioners, or as required by the Board of Commissioners.

In performing its functions, the Audit Committee has duties and responsibilities as follows:a. To conduct a review on financial information which

will be issued by the Company to the public and/or the other authorities, amongst others, the financial statements, the projections, and other reports related to the financial information of the Company.

b. To conduct a review on the Company’s compliance with the laws and regulations related to the corporate activities, especially concerning the accounting and finance.

Page 176: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk174

Susunan Tata Kelola KorporasiCorporate Governance Structure

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

c. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan Publik atas jasa yang diberikannya.

d. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan Publik yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan dan fee.

e. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Auditor Internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan Auditor Internal.

f. Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, dengan bekerja sama dengan Komite Manajemen Risiko dari Perusahaan.

g. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perusahaan.

h. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Perusahaan.

i. Menjaga kerahasiaan dokumen data dan informasi Perusahaan.

2. Wewenang Komite Audit Dalam melaksanakan tugasnya Komite Audit

mempunyai wewenang sebagai berikut:a. Mengakses dokumen, data dan informasi

Perusahaan tentang karyawan, dana, aset, dan sumber daya Perusahaan yang diperlukan.

b. Berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi audit internal, Komite Manajemen Risiko dan Akuntan Publik terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit.

c. Melibatkan pihak independen di luar anggota Komite Audit yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugas yang diperlukan.

d. Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.

3. Komposisi, Struktur, dan Persyaratan Keanggotaana) Komposisi, Struktur dan Keanggotaan Komite

Audit1. Komite Audit paling kurang terdiri dari 3 (tiga)

orang anggota yang berasal dari Komisaris Independen dan pihak luar Perusahaan.

2. Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen, dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.

c. To provide independent opinions in case of discrepancy of opinions that might occur between the management and the Public Accountant on the services that it provides.

d. To give recommendations to the Board of Commissioners concerning the appointment of the Public Accountant based on its independency, scope of assignments and fees.

e. To conduct a review on the implementation of inspection by the Internal Auditor and to supervise the follow-ups by the Board of Directors based on the Internal Auditor’s findings.

f. To conduct a review on the activities of risk management implementation undertaken by the Board of Directors, by collaborating with the Company’s Risk Management Committee.

g. To review the complaints related to the accountancy process and Company’s financial reporting.

h. To review and provide suggestions to the Board of Commissioners related to the potential conflict of interest of the Company.

i. To keep the confidentiality of the Company’s data documents and information.

2. Authorities of the Audit Committee In performing its duties, the Audit Committee has the

following authorities:a. To access the documents, data and information of

the Company with regard the employees, funds, assets, and necessary Company sources.

b. To communicate directly with the employees, including the Board of Directors and executor of the internal audit function, Risk Management Committee and Public Accountant related to the duties and responsibilities of the Audit Committee.

c. To involve the independent parties outside the members of the Audit Committee that is required to assist the implementation of necessary tasks.

d. To perform other authorities granted by the Board of Commissioners.

3. Composition, Structure, and Requirements of Membershipa) Composition, Structure and Memberships of the

Audit Committee1. The Audit Committee consists of the minimum

of 3 (three) members coming from Independent Commissioners and Parties outside the Company.

2. The Audit Committee is chaired by an Independent Commissioner, and held responsible to the Board of Commissioners.

Page 177: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 175

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

3. Komisaris Independen wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:i. Bukan merupakan orang yang bekerja atau

mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Perusahaan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir.

ii. Tidak mempunyai saham, baik langsung maupun tidak langsung, pada Perusahaan.

iii. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perusahaan, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau pemegang saham utama Perusahaan.

iv. Tidak mempunyai hubungan langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan.

b) Keanggotaan Komite Audit 1. Wajib memiliki integritas yang tinggi,

kemampuan, pengetahuan, pengalaman sesuai dengan bidang pekerjaannya, serta mampu berkomunikasi dengan baik.

2. Wajib memahami laporan keuangan, bisnis Perusahaan khususnya yang terkait dengan layanan jasa atau kegiatan usaha Perusahaan, proses audit, manajemen risiko, dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal serta peraturan perundang-undangan terkait lainnya.

3. Wajib memenuhi kode etik Komite Audit yang ditetapkan oleh Perusahaan.

4. Bersedia meningkatkan kompetensi secara terus-menerus melalui pendidikan dan pelatihan.

5. Wajib memiliki paling kurang 1 (satu) anggota yang berlatar belakang pendidikan dan keahlian di bidang akuntansi dan/atau keuangan.

6. Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, Kantor JasaPenilai Publik atau pihak lain yang memberi jasa assurance, jasa non-assurance, jasa penilai dan/atau jasa konsultasi lain kepada Perusahaan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir.

7. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan atau mengawasi kegiatan Perusahaan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir, kecuali Komisaris Independen.

8. Tidak mempunyai saham, baik langsung maupun tidak langsung, pada Perusahaan.

3. The Independent Commissioner is obliged to meet the following requirements:i. He/she is not a person who works or has

authorities and responsibilities for planning, directing, controlling, or supervising the activities of the Company within the last 6 (six) months.

ii. Does not own the Company’s shares, both directly and indirectly.

iii. Does not have any affiliation with the Company, members of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors, or the Company’s primary shareholders.

iv. Does not have any direct or indirect relationship related to the Company’s business activities.

b) Memberships of the Audit Committee 1. Must possess high integrity, capability,

knowledge, experience in accordance with the field work, as well as capable to communicate well.

2. Must comprehend the financial statements, the Company’s business particularly with regard to the services or the Company’s business activities, the auditing process, risk management, and the legislations of the Capital Market as well as other related legislations.

3. Must comply with the code of ethics of the Audit Committee as established by the Company.

4. Willing to increase the competence continuously through education and training.

5. Must have at least 1 (one) member with the background of education and expertise in accounting and/or finance.

6. He/she is not a person who works for a Public Accountant Firm, Legal Consultant Office, Office of Public Appraisal Services or other parties that provide assurance services, non-assurance services, appraisal services and/or other consultant services to the Company within the last 6 (six) months.

7. He/she is not a person who works or possess authorities and responsibilities for planning, directing, controlling or supervising the activities of the Company within the last 6 (six) months, except for the Independent Commissioner.

8. Does not own the Company’s shares, both directly and indirectly.

Page 178: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk176

Susunan Tata Kelola KorporasiCorporate Governance Structure

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

9. Dalam hal anggota Komite Audit memperoleh saham Perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung, akibat suatu peristiwa hukum, maka saham tersebut wajib dialihkan kepada pihak lain dalam jangka waktu 6 (enam) bulan setelah diperolehnya saham tersebut.

10. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau pemegang saham utama Perusahaan.

11. Tidak mempunyai hubungan usaha, baik langsung maupun tidak langsung, yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan.

4. Tata Cara dan Prosedur Kerja UntukpelaksanaantugasKomiteAudit,ditetapkantata

cara dan prosedur kerja sebagai berikut:a. Dalam hubungannya dengan sistem kontrol internal

Perusahaan, Komite Audit melakukan pertemuan berkala untuk membahas perencanaan kegiatan dan cakupan audit internal untuk periode yang yang akan datang, serta melakukan evaluasi atas hasil audit yang telah dilakukan.

b. Dalam hubungannya dengan penelaahan atas risiko yang terkait dengan risiko usaha Perusahaan, Komite Audit melakukan pembahasan dengan Komite Manajemen Risiko atas pengelolaan risiko yang telah dilakukan manajemen risiko Perusahaan.

c. Komite Audit memberikan pertanggungjawaban tahunan kepada Dewan Komisaris atas kinerjanya menjelang Laporan Dewan Komisaris atas tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris yang akan dimuat dalam Laporan Tahunan Perusahaan, sejalan dengan itu Komite Audit akan dievaluasi oleh Dewan Komisaris setiap tahunnya.

d. Komite Audit bekerja sama dengan Sekretaris Perusahaan untuk pelaksanaan administrasi dokumentasi Komite Audit serta penyelenggaraan rapat-rapat Komite Audit.

5. Kebijakan Penyelenggaraan Rapat Komite Audit

a. Komite Audit mengadakan rapat secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan.

b. Rapat Komite Audit hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh lebih dari ½ (satu per dua) jumlah anggota.

c. Keputusan rapat Komite Audit diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.

9. In the case of a member of the Audit Committee owns the Company’s shares both directly or indirectly resulting from a legal event, then those shares must be transferred to the other parties within a period of 6 (six) months after obtaining the shares.

10. Does not have any affiliation with the members of the Board of Commissioners, the members of the Board of Directors, or the primary shareholders of the Company.

11. Does not have any business relationships associated with the Company’s business activities, both directly or indirectly.

4. Work Processes and Procedures For the performance of duties of the Audit Committee, the

work processes and procedures are determined as follows:a. In relation to the internal control system of the Company,

the Audit Committee conducts regular meetings to discuss the planning of activities and the scope of internal audit for the future period, as well as to evaluate the results of the audit that has been carried out.

b. In relation to the review of risks associated with the Company’s business risks, the Audit Committee conducts discussions with the Risk Management Committee on the management of risk which has been carried out by the Company’s risk management.

c. The Audit Committee provides the annual accountability of its performances to the Board of Commissioners in preparation of the Report of the Board of Commissioners on its duties and responsibilities that will be published in the Company’s Annual Report, so in line with that, the Audit Committee will be evaluated annually by the Board of Commissioners.

d. The Audit Committee collaborates with the Corporate Secretary to conduct the documentation of administration of the Audit Committee as well as the execution of the meetings of the Audit Committee.

5. Execution Policies of the Meeting of the Audit Committeea. The Audit Committee manages the meetings

regularly for at least once in 3 (three) months.b. The meetings of the Audit Committee can only be

held if attended by more than ½ (one half) of the number of members.

c. The decisions of the meeting of the Audit Committee are taken based on deliberations to reach the consensus.

Page 179: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 177

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

d. Setiap rapat Komite Audit dituangkan dalam risalah rapat, termasuk apabila ada perbedaan pendapat (dissenting opinions), yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite Audit yang hadir dan disampaikan kepada Dewan Komisaris.

6. Sistem Pelaporan Kegiatana. Komite Audit wajib membuat laporan berkala

kepada Dewan Komisaris dan/atau atas setiap penugasan yang diberikan.

b. Komite Audit wajib membuat laporan tahunan pelaksanaan kegiatan Komite Audit yang diungkapkan dalam Laporan Tahunan Perusahaan.

7. Ketentuan Mengenai Penanganan Pengaduan atau Pelaporan Sehubungan Dugaan Pelanggaran Terkait Pelaporan Keuangan1. Berdasarkan Surat Penugasan Dewan Komisaris,

Komite Audit dapat melakukan penelaahan dan pemeriksaan atas adanya tindakan yang merugikan Perusahaan, termasuk dugaan pelanggaran terkait Pelaporan Keuangan, serta tugas lainnya sesuai dengan kebutuhan Dewan Komisaris.

2. Atas persetujuan Dewan Komisaris, untuk pelaksanaan tugas investigasi tersebut, Komite Audit dapat menunjuk pihak ketiga dalam pelaksanaan pencarian fakta penelaahan dan pemeriksaan. Semua biaya yang dikeluarkan atas penunjukan pihak ketiga tersebut ditanggung oleh Perusahaan.

8. Masa Tugas Komite Audit Masa tugas anggota Komite Audit tidak boleh lebih

lama dari jabatan Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) periode berikutnya.

PIAGAM KOMITE AUDIT Disahkandi :JakartaTanggal : 7 Februari 2013Nomor : BOC/II/2013-01

DEWAN KOMISARISPT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

d. Each meeting of the Audit Committee is outlined in the minutes of meeting, including any disagreement (dissenting opinions), which is signed by all members of the Audit Committee present and submitted to the Board of Commissioners.

6. Activities Reporting Systema. The Audit Committee is obliged to make periodic

reports to the Board of Commissioners and/or for any given assignment.

b. The Audit Committee is obliged to make an annual report on the implementation of activities of the Audit Committee which is disclosed in the Company’s Annual Report.

7. Provisions on the Complaint Handling or Reporting in Conjunction with the Alleged Violations Related to the Financial Reporting 1. Based on the Board of Commissioners’ Letter of

Assignment, the Audit Committee may conduct reviews and inspections toward any action detrimental to the Company, including the alleged violations related to the Financial Reporting, as well as other tasks according to the needs of the Board of Commissioners.

2. In order to conduct the investigative tasks, the Audit Committee may appoint a third party in the execution of fact-finding review and inspection, based on the approval of the Board of Commissioners. All expenses incurred for the appointment of the third party shall be borne by the Company.

8. Work Period of the Audit Committee The work period of the members of the Audit

Committee shall not be longer than the position of the Board of Commissioners as stipulated in the Articles of Association and can be re-elected only for the next 1 (one) period.

AUDIT COMMITTEE CHARTER Validatedin :JakartaDate : 7 February 2013 Number : BOC/II/2013-01

THE BOARD OF COMMISSIONERSPT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

Page 180: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk178

Susunan Tata Kelola KorporasiCorporate Governance Structure

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Berdasarkan Peraturan Nomor IX.I.5 Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor: Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) telah dimuat dalam laman situs web Emiten atau Perusahaan Publik.

Laporan Komite Manajemen Risiko

Pembentukan Komite Manajemen Risiko

Berdasarkan Rapat Dewan Komisaris, fungsi manajemen risiko yang digabungkan dengan Komite Audit telah dipisahkan dan membentuk Komite Manajemen Risiko yang pertama kali dibentuk di tahun 2003 berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No. Com/JS/SK/III/2003-04 tanggal 18Maret 2003. Sesuai dengan piagam pembentukan, Komite Manajemen Risiko wajib membantu Dewan Komisaris dalam memenuhi tanggung jawabnya terhadap pemegang saham. Selanjutnya, komite ini bertanggung jawab untuk meninjau ulang risiko utama Perusahaan yang terkandung dalam register risiko korporasi dan memastikan bahwa semua risiko baik yang baru maupun yang timbul dievaluasi sewajarnya dan tindakan lebih lanjut diidentifikasi.

Keanggotaan Komite Manajemen Risiko

Pada saat pembentukan, anggota Komite Manajemen Risiko terdiri atas 2 anggota Dewan Komisaris, 1 Direktur dan 1 Manajemen Senior. Dengan perkembangan Perusahaan dan besarnya tantangan yang dihadapi Perusahaan, keanggotaan komite telah berubah beberapa kali untuk meningkatkan kompetensi dalam menjalankan tugas-tugasnya. Pada tahun 2013, sesuai dengan Keputusan DewanKomisaristanggal24Juni2013,komposisianggotaKomite Manajemen Risiko adalah sebagai berikut:

Ketua: Emmy Yuhassarie, Komisaris Independen dengan latar belakang hukumAnggota: • Johanes Sutrisno, Komisaris Independen dengan latar

belakang keuangan • Dominic Picone, memiliki jaringan kerja internasional

dalam lembaga keuangan • Sunata Tjiterosampurno, memiliki pengalaman dalam

manajemen keuangan

Penjelasan mengenai pengalaman dan riwayat pendidikan dari setiap anggota Komite Manajemen Risiko dapat dilihat pada bab Data dan Profil Perusahaan, bagian Profil Komite Manajemen Risiko, halaman 374.

Based on the Decree of BAPEPAM-LK Number: Kep-643/BL/2012 dated 7 December 2012 with regard the Establishment and Implementation Guidelines for the Audit Committee, the Audit Committee Charter has been published on the Listed Company’s website.

Report of the Risk Management Committee

Establishment of the Risk Management Committee

Based on the meeting of the Board of Commissioners, the risk management function which was incorporated under the Audit Committee was separated and formed the Risk Management Committee which was firstly established in 2003 based on the Board of Commissioners Resolution No.Com/JS/SK/III/2003-04dated18March2003.Pursuantto the charter of establishment, the Risk Management Committee is obliged to provide assistance to the Board of Commissioners in fulfilling its responsibilities toward the shareholders. Futhermore, the committee is responsible for reviewing Company’s key risks contained in the corporate risk register and ensures that all new and emerging risks are appropriately evaluated and any further actions identified.

Membership of the Risk Management Committee

At the time of establishment, the members of the Risk Management Committee consisted of 2 members of the Board of Commissioners, 1 Director and 1 Senior Management. With the development of the Company and magnitude of challenges that faced by the Company, the membership of the committee had changes several time to improve the competencies in delivering their duties. In 2013, in accordance to the Board of Commissioners Resolution dated24June2013,thecompositionofthemembersofthe Risk Management Committee is as follows:

Chairwoman: Emmy Yuhassarie, Independent Commissioner with legal backgroundMembers: • Johanes Sutrisno, Independent Commissioner with

finance background• DominicPicone,hasinternationalnetworkinfinancial

institution• Sunata Tjiterosampurno, has experience in financial

management

The explanation of their experience and educational history of each member of the Risk Management Committee can be viewed on the Company Data and Profile chapter, the Profile of Risk Management Committee section, page 374.

Page 181: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 179

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Masa Jabatan Komite Manajemen Risiko

Karena tidak ada peraturan tentang pembentukan Komite Manajemen Risiko, Perusahaan merujuk pada praktik keanggotaan dalam komite yang menentukan masa jabatan anggota komite tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris dan dapat dipilih kembali hanya untuk satu kali masa jabatan selanjutnya.

Berikut adalah tabel ringkasan masa jabatan Komite Manajemen Risiko saat ini:

NamaName

Tanggal PengangkatanDate of Appointment

Selesai Masa JabatanCompletion of Term

Emmy Yuhassarie 24Juni2013|24June2013 RUPSTahunan2016

JohanesSutrisno 24Juni2013|24June2013 RUPSTahunan2016

Dominic Picone 24Juni2013|24June2013 RUPSTahunan2016

Sunata Tjiterosampurno 24Juni2013|24June2013 RUPSTahunan2016

Tugas dan Tanggung Jawab Komite ManajemenRisiko

Komite Manajemen Risiko ditempatkan oleh Dewan Komisaris untuk memantau dan mengevaluasi rencana dan pelaksanaan Manajemen Risiko Perusahaan dan mengidentifikasi hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian Dewan Komisaris. Hal-hal ini meliputi: 1. mengevaluasi kebijakan dan praktik manajemen

risiko yang digunakan dalam mengelola risiko, yang berhubungan dengan perubahan lingkungan bisnis dan parameter risiko;

2. meninjau ulang identifikasi profil risiko oleh Komite Manajemen Risiko dan peninjauan kriteria batas risiko maksimum yang dapat ditoleransi di pasar, kredit, treasury dan operasional;

3. memastikan kegiatan bisnis ada dalam parameter risiko yang dapat diterima; dan

4. meninjau ulang analisis yang dilakukan oleh Komite Manajemen Risiko mengenai faktor-faktor eksternal dan internal yang mempunyai potensi risiko bagi Perusahaan dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditentukan.

Kriteria Anggota Komite Manajemen Risiko

• Integritas tinggi dan mampu menjadi independendalam manajemen Perusahaan.

• Memahamibisinis,produkdanlayanannya.• Memilikipengetahuancukuptentangekonomimakro

dan dampaknya terhadap industri.

Term of Service of Risk Management Committee

As there is no regulation concerning the establishment of the Risk Management Committee, the Company refers to the best practice of membership in the committee which is set the tenure of the member of the committee should no be longer than the tenure of the Board of Commissioners and can be re-elected only for one subsequent tenure.

The following is the summary table of term of service of the existing Risk Management Committee:

Duties and Responsibilities of the Risk ManagementCommittee

The Risk Management Committee is assigned by the Board of Commissioners to monitor and evaluate the planning and implementation of the Company’s Risk Management and to identify matters that need the attention of the Board of Commissioners. These include of the following:1. to evaluate the risk management policies and practices

adopted in managing the risk, in conjunction with changes in business environment and risk parameters;

2. to review identification of risk profile by Risk Management and preview the criteria of the maximum tolerable limit of risk in market, credit, treasury and operation;

3. to ensure the business activities are within the accepted risk parameters; and

4. to review analysis conducted by the Risk Management Committee concerning the external and internal factors which have potential risk for the Company in achieving the goal and objectives that have been set.

Criteria for Members of the Risk ManagementCommittee• Highintegrityandcapableofbeingindependentofthe

Company’s management.• Understanding of the business, its products and

services.• Have adequate knowledge on macro-economy and

impact to the industry.

Page 182: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk180

Susunan Tata Kelola KorporasiCorporate Governance Structure

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

• TidakmempunyaihubungankeluargadengananggotaDewan Komisaris dan Direksi.

• Ketua Komite Manajemen Risiko harus merupakananggota independen dari Dewan Komisaris.

Pemilihan dan Pengangkatan Komite ManajemenRisiko

• Direksi atau Ketua Komite Manajemen Risiko dapatmengusulkan kandidat dari luar Dewan Komisaris Perusahaan untuk dinominasikan sebagai anggota Komite Manajemen Risiko.

• Komite Nominasi dan Remunerasi akanmengadakanwawancara dan memeriksa kualifikasi serta kompetensi calon. Setelah selesai mengevaluasi, Komite Nominasi dan Remunerasi akan mengajukan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk pengangkatan sebagai anggota Komite Manajemen Risiko.

• JikarekomendasidariKomiteNominasidanRemunerasidisetujui, Dewan Komisaris akan memberitahukan Direksi untuk menerbitkan Surat Pengangkatan bagi calon yang telah disetujui.

Kebijakan Remunerasi untuk Komite ManajemenRisiko

• Komite Nominasi dan Remunerasi akan membuatrekomendasi pada Dewan Komisaris mengenai remunerasi untuk anggota Komite Manajemen Risiko berdasarkan kebijakan Perusahaan dan mempertimbangkan peninjauan pasar atas remunerasi Komite Manajemen Risiko. Remunerasi komite terdiri atas honorarium saja.

• Anggota KomiteManajemen Risiko yangmerangkapjabatan sebagai anggota Dewan Komisaris Perusahaan atau anggota manajemen senior dari pemegang saham pengendali tidak berhak atas remunerasi tambahan sebagai anggota Komite Manajemen Risiko.

• MengingatbahwasemuaanggotaKomiteManajemenRisiko merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota manajemen senior dari pemegang saham pengendali, maka tidak ada remunerasi yang dibayarkan oleh Perusahaan kepada Komite Manajemen Risiko.

• Doesnothavefamilyrelationshipwiththemembersofthe Board of Commissioners and Board of Directors.

• Chairman of the Risk Management Committeemust be an independent member of the Board of Commissioners.

Selection and Appointment of the Risk ManagementCommittee

• The Board of Directors or the Chairman of the RiskManagement Committee may propose candidates from outside of the Company’s Board of Commissioners to be nominated as a member of the Risk Management Committee.

• The Nomination and Remuneration Committee willconduct interview and examine the qualification and its competency of the candidate. After completion of the evaluation, the Nomination and Remuneration Committee will submit recommendation to the Board of Commissioners for appointment to be the member of the Risk Management Committee.

• If the recommendation from the Nomination andRemuneration Committee is approved, the Board of Commissioners will inform to the Board of Directors to issue an Appoinment Letter to the approved candidate.

Remuneration Policy for the Risk ManagementCommittee

• The Nomination and Remuneration Committee willmake recommendation to the Board of Commissioners concerning the remuneration to the member of the Risk Management Committee, based on the Company’s policy and considering the market review on the remuneration of the Risk Management Committee. The remuneration of the committee consisting of honorarium only.

• The member of the Risk Management Committeewho is concurrently also the member of the Board of Commissioners of the Company or the members of senior management of the controlling shareholders are not entitled for the additional remuneration as the member of the Risk Management Committee.

• Considering that all the members of the RiskManagement Committee are concurrently the members of the Board of Commissioners and/or the member of senior management of the controlling shareholders, therefore no remuneration has been paid by the Company to the Risk Management Committee.

Page 183: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 181

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Independensi Anggota Komite Manajemen Risiko

Kedua anggota Komite Manajemen Risiko adalah Komisaris Independen, sementara dua anggota lainnya dianggap mempunyai hubungan finansial dengan Pemegang Saham Pengendali.

KeteranganDescription

Hubungan Keluarga denganFamily Relationship with

Hubungan Keuangan denganFinancial Relationship with

DewanKomisarisBoard of

Commissioners

DireksiBoard of Directors

Pemegang Saham Lain

OtherShareholder

DewanKomisarisBoard of

Commissioners

DireksiBoard of Directors

Pemegang Saham

PengendaliControlling Shareholder

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

Emmy Yuhassarie - √ - √ - √ - √ - √ - √

JohanesSutrisno - √ - √ - √ - √ - √ - √

Dominic Picone - √ - √ - √ - √ - √ √ -

Sunata Tjiterosampurno - √ - √ - √ - √ - √ √ -

Rapat Komite Manajemen Risiko

Empat rapat dilakukan oleh Komite Manajemen Risiko pada tahun 2013, hasil rapat telah dilaporkan kepada Dewan Komisaris pada waktu rapatnya. Ringkasan laporannya adalah sebagai berikut:

• RapatTanggal7Februari2013 Direktur Manajemen Risiko menjelaskan isi Papan

Pedoman Manajemen Risiko sejak bulan Desember 2012, yang menerangkan tentang status piutang macet (NPL). Pada umumnya, portofolio pada sektor pertambangan batu bara dan khususnya transaksi sewa pembiayaan menambah porsi terbesar untuk kenaikan NPL dan pembayaran melampaui batas waktu. Rencana mitigasi untuk mencegah NPL yang semakin besar, antara lain, dengan mengalihkan sasaran pasar dari pertambangan ke manufaktur.

Untuk meningkatkan layanan pelanggan melaluipenyelarasan proses persetujuan sambil menjaga kualitas portofolio, kebijakan-kebijakan kredit baru telah diimplementasikan melalui alokasi wewenang kredit yang lebih tinggi kepada kantor regional dan jabatan-jabatan di bawah direktur.

Komite Manajemen Risiko menyarankan perlunya analisis tingkat risiko korporasi, termasuk risiko dalam operasional, pendanaan dan kebijakan manajemen serta berfokus pada risiko dengan dampak bencana besar bagi kinerja Perusahaan.

Independence of the Risk Management CommitteeMembersThe two members of the Risk Management Committee are Independent Commissioners, while the other two members are considered to have financial relationship with the Controling Shareholders.

Risk Management Committee Meeting

Four meetings were conducted by the Risk Management Committee in 2013, the results of meeting had been reported to the Board of Commissioners during their meeting. The brief report is as follows:

• MeetingDated 7 February 2013 The Risk Management Director explained the content of

the Risk Management Dashboard as of December 2012, described the statusof baddebt (“NPL”). Ingeneral,portfolio to the coal mining sector and in particular the leasing transactions contributed the biggest portion of the increasing NPL and overdue payments. Mitigation plan for preventing from the bigger NPL is, amongst others, switching the target market from mining to manufacturing.

To improve the customer services through alignment of the approval process, whilst maintaining the portfolio quality, new credit policies has been implemented through allocation of higher credit authority to the regional offices and levels below the directors.

The Risk Management Committee advised the need of analysis to corporate risk level, included the risks in operation, funding and management policies and focusing on those risk with potential catastrophic impact to the performance of the Company.

Page 184: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk182

Susunan Tata Kelola KorporasiCorporate Governance Structure

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

• RapatTanggal29April 2013 Komite Manajemen Risiko telah berdiskusi dengan

Direktur Manajemen Risiko mengenai dashboard template untuk pemantauan dan analisa risiko. Beberapa catatan penting ditujukan untuk menjadi perhatian manajemen risiko tentang perlunya fokus pada risiko yang meningkat berdasarkan portofolio kredit di wilayah tertentu, dan masalah kepatuhan pada pembukaan kantor-kantor cabang baru.

Sehubungan dengan peraturan tentang pendaftaran perjanjian fidusia, masih ada masalah potensi risiko karena pemerintah setempat tidak siap untuk melayani keperluan pendaftaran. Penundaan pendaftaran dapat meningkatkan risiko hukum yang lebih tinggi dalam hal wanprestasi. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mendaftarkan perjanjian-perjanjian tersebut di wilayah provinsi.

Merosotnya kualitas portofolio di wilayah tertentu karena tekanan harga yang terus-menerus pada industri di mana Perusahaan relatif memiliki portofolio besar telah dijaga melalui pemantauan ketat terhadap pembayaran angsuran yang melewati batas waktu dan mengalihkan target kontrak pembiayaan ke wilayah lain dengan pertumbuhan industri yang lebih tinggi dan/atau perusahaan-perusahaan dengan posisi keuangan yang lebih kuat.

Mengenai risiko pada Keamanan Teknologi Informasi, manajemen telah mengimplementasikan prosedur untuk mengurangi risiko dan mengamankan ketergantungan pada sistem untuk mengakomodasi kegiatan bisnis dan menjaga database Perusahaan.

• RapatTanggal22Juli 2013 Manajemen memberi perhatian pada tindak lanjut atas

perubahan cepat dalam kualitas portofolio dengan memasang Risk Management Dashboard dan tersedia pada sistem LAN. Manajemen Senior ditugaskan untuk melakukan pemantauan harian pada gerakan risiko terkini, terutama mengenai kualitas portofolio, pencapaian target kontrak pembiayaan dan informasi kunci lainnya, yang memungkinkan mereka berputar haluan secara cepat dalam membuat keputusan.

Mengenai pemantauan Risiko Korporasi, penilaian risiko dikategorikan dalam tiga tingkat kuadran risiko, yaitu: • Kuadran Hijau, risiko rendah, Perusahaan

mengetahui aspek risiko yang ada dan dipantau secara berkala.

• MeetingDated 29 April 2013 The Risk Management Committee had discussed with

the Enterprise Risk Director concerning the dashboard template for the risk monitoring and analysis. Several notes were addressed to the risk management concerning the need to focus on increasing risk under credit portfolio in certain regions, and compliance issues in opening new branches.

In conjunction with the regulation on registration of the fiduciary agreement, there are still potential risk issues as the local government is not ready to serve the requirement for registration. The delay in registration could raise a higher legal risk in the event of default. Efforts have been done to register the agreements in the province.

Deterioration of portfolio quality in certain area due to continue price pressure on the industry where the Company has relatively big portfolio has been taken care through close monitoring on the overdue payment and switching the target booking to other region with higher growth industry and/or to companies with stronger financial standing.

With regard to the risk on IT Security, the management had implement best practices procedure to reduce the risk and securing the reliability of the system to accomodate the business activities and saving the database.

• MeetingDated 22 July 2013 Management pay attention to the quick follow up on

the rapid change in portfolio quality by installing Risk Management Dashboard and available in LAN system. Senior Management is provided with daily monitoring on the updated risk movements, especially with regard to the portfolio quality, booking achievement and other key information, enable them for making fast turnaround for decision.

With regard to the monitoring of the Corporate Risks, the risk assessment is categorised in three degrees of risk quadrant, those are:• GreenQuadrant,lowrisks,theCompanyawareof

risk aspects and monitor frequently.

Page 185: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 183

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

• Kuadran Kuning, risiko menengah, merupakanancaman potensial terhadap kinerja Perusahaan.

• Kuadran Merah, risiko tinggi, memiliki dampakpotensial yang membahayakan terhadap kinerja Perusahaan.

Untukmitigasirisikodalamkuadrankuning,manajemenmelakukan usaha preventif untuk memastikan bahwa risiko itu tidak merusak lebih lanjut. Pemahaman mengenai penyebab risiko yang dikategorikan dalam kuadran merah adalah penting sebagai dasar untuk meminimalisir dampak risiko. Prosedur mitigasi risiko, rencana tindakan dan pemantauan implementasi rencana telah dijalankan untuk mengurangi dampak pada aspek risiko yang telah diidentifikasi.

Sehubungan dengan struktur organisasi, ruang lingkup tanggung jawab Direktur Risiko berada di tiga area, yaitu: Inisiasi Kredit (Credit Initiation), Manajemen dan Analisa Portofolio (Portfolio Management and Analysis), dan Penagihan (Collections). Penekanan pada penetapan kebijakan dan implementasi telah dijadikan prioritas menurut Inisiasi Kredit. Berdasarkan Manajemen dan Analisa Portofolio, berfokus pada pengelolaan risiko operasional adalah penting karena penyimpangan terhadap prosedur standar operasional dianggap berisiko tinggi. Penagihan akan menjadi masalah yang genting, identifikasi potensi wanprestasi sedini mungkin akan merupakan salah satu kunci untuk mencegah kerugian kredit yang lebih besar.

• RapatTanggal29Oktober2013 Perubahan kebijakan dalam manajemen risiko adalah

suatu gerakan positif untuk menemukan dampak pada kualitas. Penilaian dan identifikasi status risiko baru-baru ini mengindikasikan kenaikan trend risiko pada aspek-aspek tertentu, yaitu kredit, hukum dan operasional. Risiko Kredit di wilayah Kalimantan dan Sumatera diidentifikasi sebagai berisiko tinggi dalam sewa pembiayaan sebagai bukti dengan meningkatnya NPL di wilayah-wilayah tersebut. Aspek Hukum dan Operasional diidentifikasi mempunyai risiko menengah yang stabil. Risiko pendanaan dipertahankan pada risiko rendah karena sumber-sumber pendanaan telah memenuhi semua persyaratan hingga akhir tahun.

Berkenaan dengan masalah penghapusan piutang (write-off), di mana praktik perusahaan pembiayaan memerlukan waktu 270 hari untuk hal tersebut dibandingkan dengan peraturan Bank Indonesia untuk melakukan penghapusan piutang dalam jangka waktu 180 hari, Komite Manajemen Risiko setuju bahwa

• Yellow Quadrant, medium risks, have potentialthreat to the Company’s performance.

• Red Quadrant, high risks, potentially hazardousimpact to the Company’s performance.

For mitigating risk under the yellow quadrant, management put preventive efforts to ensure that the riskisnotfurtherdeteriorating.Understandingthecauseof risk categorized under the red quadrant is important as basis for minimizing the risk impact. Procedure for mitigating the risk, action plans and monitoring the implementation of the plan have been performed to reduce impact on identified risk aspects.

Pursuant to the organization structure, the scope of responsibility of the Risk Director are in three areas, those are Credit Initiation, Portfolio Management and Analysis, and Collections. Emphasizing on policy set up and implementation have been put as priority under theCreditInitiation.UnderthePortfolioManagementand Analysis, focus in managing the operational risk is essential as deviations against standard operating procedure are considered at high risk. Collections would be the most critical issue, identifying the potential default at earlierst possible would be one of the key to prevent bigger credit losses.

• MeetingDated 29 October 2013 The policy changes in risk management is a positive

move to track down the impact to quality. The recent assessment and identification of the risk status indicated of the increasing trend of risk in particular aspects, those are credit, legal and operational. Credit Risk in Kalimantan and Sumatera regions is identified as high risk in leasing as evident by increasing NPL in that regions. Legal and and Operational aspects are identified as stable medium risk. Meanwhile, funding risk has been kept at low risk as the fundings sources met all requirement until the year end.

Concerning the issue on write-off, which the practices from finance companies adopt 270 days for write-off as compared to the Bank Indonesia regulation for write-off at 180, the Risk Management Committee agree that the recommendation for write-off for 180 days to be evaluated prior to implementation, taking

Page 186: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk184

Susunan Tata Kelola KorporasiCorporate Governance Structure

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

rekomendasi penghapusan piutang dalam waktu 180 hari akan dievaluasi sebelum implementasi, dengan pertimbangan bahwa sebagian besar portofolio perusahaan pembiayaan diamankan oleh aset berwujud dengan pasar sekunder yang relatif lebih baik.

Laporan Komite Nominasi dan Remunerasi

Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi

Komite Nominasi dan Remunerasi pertama kali dibentuk berdasarkanKeputusanDewanKomisarisNo.Com/JS/SK/XII/2005-007 tanggal 29 December 2005 dengan tujuan untuk mendukung Dewan Komisaris sesuai dengan Praktik Tata Kelola Korporasi. Fungsi utama dari komite ini adalah untuk memastikan adanya proses yang jelas dan layak untuk mengatur pengangkatan anggota baru Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Komite-Komite, dan untuk evaluasi kinerja anggota Direksi dan Dewan Komisaris, dan membuat rekomendasi bagi Dewan Komisaris dalam hal-hal yang berhubungan dengan fungsi nominasi dan remunerasi.

Berkenaan dengan evaluasi kinerja Direksi, komite melakukan tinjauan setiap tahun. Evaluasi kinerja dinilai terhadap empat hal utama: pencapaian bidang keuangan, keefektifan implementasi tata kelola korporasi yang baik, implementasi manajemen risiko dan pencapaian sasaran yang telah ditentukan, visi dan misi Perusahaan. Bagi Dewan Komisaris, penilaian kinerja mereka terkait pada implementasi dari tugas-tugas yang telah dikuasakan oleh pemegang saham untuk mengawasi tindakan-tindakan Perusahaan, dan memastikan keefektifan dari komite-komite dan kepatuhan pada peraturan dan etika bisnis.

Terdapat 3 anggota Komite Nominasi dan Remunerasi yang terdiri dari 1 orang komisaris independen dan 2 orang lainnya dari luar Perusahaan namun mereka terkait dengan pemegang saham utama. Terdapat perubahan-perubahan pada komposisi komite dan perubahan terakhir didasarkan pada keputusanDewanKomisaris tanggal 24 Juni 2013,sehingga keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi adalah sebagai berikut:

Ketua : Alfonso Napitupulu Anggota : Dominic Picone Ariani Vidya Sofjan

consideration that most of the portfolio in finance companies are secured by tangible asset with relatively better secondary market.

Report of the Nomination and Remuneration Committee

Establishment of the Nomination and RemunerationCommitteeThe Nomination and Remuneration Committee was firstly established by the Board of Commissioners Resolution No. Com/JS/SK/XII/2005-007 dated 29 December 2005with the objective to support the Board of Commissioners in accordance to the Corporate Governance Practices. The primary function of the committee is to ensure that there is a clear and appropriate process in place for the appointment of new members of the Board of Directors, Board of Commissioners and/or the Committees, and for the performance evaluation of members of the Board of Directors and Board of Commissioners, and to make recommendations to the Board of Commissioners for matters related to the function of the nomination and remuneration.

With regard to the performance evaluation of the Board of Directors, the committee conducts a yearly review. The performance evaluation is assessed against four major issues: financial achievement, the effectiveness of implementation of good corporate governance, risk management implementation and achievement of the Company’s set goals, vision and mission. For the Board of Commissioners, assessment to their performance is related to the implementation of their fiduciary duties from the shareholders to oversee the Company’s actions, and to ensure the effectiveness of the committees and compliance to the regulations and business ethics.

There are 3 members of the Nomination and Remuneration committee consists of 1 independent commissioner and 2 others from out the Company but they are related to the majority shareholders. There were changes in the composition of the committee and the latest change was based on the Board of Commissioners resolution dated 24 June2013,sothatthemembershipoftheNominationandRemuneration Committee are as follows:

Chairman : Alfonso NapitupuluMembers : Dominic Picone Ariani Vidya Sofjan

Page 187: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 185

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Nominasi danRemunerasi

Tugas-tugas terkait masalah nominasi meliputi: 1. memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris

mengenai kriteria yang berkembang untuk pemilihan, penentuan sistem dan prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite-Komite;

2. menilai kompetensi yang perlu dan diinginkan dan memberikan Dewan Komisaris rekomendasi tentang nominasi anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Komite-KomiteyangakandiusulkanpadaRapatUmumPemegang Saham; dan

3. memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai pihak-pihak independen yang akan dinominasikan sebagai anggota Komite.

Tugas dan tanggung jawab terkait masalah remunerasi meliputi: 1. memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris

mengenai kebijakan remunerasi yang berlaku pada Dewan Komisaris dan Direksi. Kebijakan remunerasi tersebut berkaitan dengan evaluasi kinerja; dan

2. meninjau ulang paket remunerasi dan insentif bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang akan diusulkan untuk disetujui dalam RUPS atau RapatDewanKomisarisdalamhalRUPStelahmendelegasikanRapat Dewan Komisaris untuk menentukan remunerasi dan insentif tersebut.

Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi

Empat rapat diadakan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi pada tahun 2013, meliputi Surat Edaran dari Komite Nominasi dan Remunerasi yang ditandatangani oleh semua anggota komite. Hasil rapat telah dilaporkan kepada Dewan Komisaris dalam rapat dengan Dewan Komisaris. Laporan ringkasnya sebagai berikut:

• RapatTanggal3April2013 Rapat ini meninjau ulang surat mandat dari Sunata

Tjiterosampurno dan Ariani Vidya Sofjan untuk dinominasikan sebagai anggota Komite Manajemen Risiko dan Komite Audit. Komite memutuskan bahwa para calon telah memenuhi persyaratan sebagai anggota komite.

Duties and Responsibilities of the Nomination andRemuneration Committee

Duties in relation to the nomination matters include:1. to provide recommendation to the Board of

Commissioners on developing criteria for the selection, defining system and procedure for selecting and/or replacing the members of the Board of Commissioners, Board of Directors, and the Committees;

2. to assess necessary and desirable competencies and provides the Board of Commissioners with recommendations on the nomination of the members of the Board of Commissioners, Board of Directors, and the Committees to be proposed to the General Meeting of Shareholders; and

3. to provide recommendations for the Board of Commissioners on independent parties to be nominated as the Committee members.

Duties and responsibilities in relation to remuneration matters include:1. to provide recommendation to the Board of

Commissioners for the remuneration policies applicable to the Board of Commissioners and the Board of Directors. The remuneration policy is linked to performance evaluation; and

2. to review the remuneration and incentive package for the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors to be proposed for approval in the GMS or to the Meeting of the Board of Commissioners in the event that the GMS has delegated the Meeting of the Board of Commissioners to determine such remuneration and incentives.

Nomination and Remuneration Committee Meeting

Four meetings were conducted by the Nomination and Remuneration Committee in 2013, these including the Circulation of the Nomination and Remuneration Committee signed by all members of the committee. The results of meeting had been reported to the Board of Commissioners during their meeting with the Board of Commissioners. The brief report is as follows:

• MeetingDated 3 April 2013 This meeting was reviewing the credential of Sunata

Tjiterosampurno and Ariani Vidya Sofjan to be nominated as members of the Risk Management Committee and Audit Committee. The committee concluded that the candidates meet the requirement as member of the committees.

Page 188: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk186

Susunan Tata Kelola KorporasiCorporate Governance Structure

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

• RapatTanggal1Mei2013 Agenda rapat ini adalah menentukan kriteria untuk

Direktur Manajemen Risiko dan mengevaluasi surat mandat dari kandidat untuk anggota baru Direksi yang akan bertanggung jawab dalam hal manajemen risiko. Rekomendasi telah disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk ditinjau dan disetujui.

• RapatTanggal27Mei 2013 Agenda rapat ini adalah mengevaluasi keanggotaan

Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko karena adanya usulan untuk anggota tambahan untuk kedua komite tersebut. Anggota-anggota komite yang direkomendasikan tersebut telah disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk mendapatkan persetujuan.

• RapatTanggal3Juni2013 Rapat komite ini untuk mengevaluasi para anggota

yang ada pada ketiga komite, yaitu Komite Audit, Komite Manajemen Risiko, dan Komite Nominasi dan Remunerasi. Keputusannya adalah mengajukan perubahan kepada Dewan Komisaris untuk komposisi anggota komite-komite sesuai dengan kompetensi mereka, dan perubahan yang diusulkan untuk anggota komite adalah sebagai berikut:

Komite Audit Ketua : JohanesSutrisno Anggota : - Rudy Capelle - Stefanus Ginting - Dominic Picone - Ariani Vidya Sofjan

Komite Manajemen Risiko Ketua : Emmy Yuhassarie Anggota: -JohanesSutrisno - Dominic Picone - Sunata Tjiterosampurno

Komite Nominasi dan Remunerasi Ketua : Alfonso Napitupulu Anggota : - Ariani Vidya Sofjan - Dominic Picone

• MeetingDated1May2013 The agenda for this meeting was defining the criteria

for the Enterprise Risk Director and to evaluate the credential of the candidate for the new member of the Board of Directors who will in charged in risk management. The recommendation was submitted to the Board of Commissioners for review and approval.

• MeetingDated 27 May 2013 The agenda of this meeting was evaluation on

the membership of the Audit Committee and Risk Management Committee due to the proposal for additional members for the two committees. The recommended committees’ members were submitted to the Board of Commissioners for approval.

• MeetingDated3June2013 This committee meeting is to evaluate the existing

members of the three committees, those are Audit Committee, Risk Management Committee, and Nomination and Remuneration Committee. The decision was proposing changes to the Board of Commissioners for the composition of the committees’ members in accordance to their competencies, and the proposed changes of the committees members as follows:

Audit Committee Chairman : JohanesSutrisno Members : - Rudy Capelle - Stefanus Ginting - Dominic Picone - Ariani Vidya Sofjan

Risk Management Committee Chairwoman : Emmy Yuhassarie Members : -JohanesSutrisno - Dominic Picone - Sunata Tjiterosampurno

Nomination and Remuneration Committee Chairman : Alfonso Napitupulu Members : - Ariani Vidya Sofjan - Dominic Picone

Page 189: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 187

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

INTERNAL AUDIT

Based on the regulation issued by Bapepam-LK, No. IX.I.7 concerning the Forming and Charter’s Compilation Guidance of Internal Audit Unit, the Company hadestablished an Internal Audit Charter dated 1 March 2009 and formed the Internal Audit Department since 31 March 2010, based on the Letter of Assignment of the Company’s Internal Audit Members. The current Head of Internal Audit is Mr. Perri Gustovandani.

By providing assurance on the risk management, control, and governance process within an organization, Internal Audit is one of the key cornerstones of effective organizational governance. Internal Audit is an independence body, addressing its assurance and advisory role to add value and improve the Company’s operation. It helps accomplish its objectives by bringing systematic, disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management and control.

In consideration of the objectives of the Internal Audit, the major roles and responsibilities of Internal Audit function include of the following:1. to evaluate and provide reasonable assurance that

internal control and governing systems are functioning as intended and will enable the Company’s objectives and goals to be met;

2. to report internal control deficiencies identified directly to the top management and the Audit Committee, and provides recommendations for improving the effective performance of the Company’s operation; and

3. to evaluate regulatory compliance with consultation from legal counsel if required.

During the year 2013, the Internal Audit Department conducted 166 field-audit works covered for 158 branches, 5 special audits and 3 audits in the head office. Management has been consistently responded to the audit fundings and in the case of committed into fraud, the penalty ranges from refund of Company’s losses until termination of employment. Company’s losses in 2013 was Rp2,056 million or 0.14% of the Company’s revenues, as compared to 0.07% during the previous year.

In regard to whistleblower, BFI had implement the policy to open communication link for any one to report any potential fraud or misconduct through dedicated email address at [email protected] or sending text to cellular

AUDIT INTERNAL

Berdasarkan peraturan yang dikeluarkan oleh Bapepam-LK, No. IX.I.7 mengenai Pembentukan dan Pedoman Kompilasi Piagam Satuan Kerja Audit Internal, Perusahaan telah membentuk Piagam Audit Internal tanggal 1 Maret 2009 dan membentuk Departemen Audit Internal sejak tanggal 31 Maret 2010, berdasarkan Surat Pengangkatan Anggota Audit Internal Perusahaan. Kepala Audit Internal saat ini adalah Bapak Perri Gustovandani.

Dengan memberi keyakinan pada manajemen risiko, kontrol dan proses tata kelola dalam suatu organisasi, Audit Internal adalah salah satu pondasi penting untuk tata kelola organisasi yang efektif. Audit Internal adalah badan independen, mengajukan keyakinan dan peran sebagai penasihat untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasional Perusahaan. Audit Internal membantu mencapai tujuannya dengan pendekatan yang sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan keefektifan manajemen risiko dan kontrol.

Dengan mempertimbangkan tujuan dari Audit Internal, peran dan tanggung jawab utama dari fungsi Audit Internal meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. mengevaluasi dan memberi keyakinan sewajarnya bahwa

kontrol internal dan sistem pengaturannya berfungsi seperti yang diinginkan dan akan memungkinkan Perusahaan mencapai tujuan dan sasarannya;

2. melaporkan kekurangan kontrol internal yang diidentifikasi secara langsung kepada manajemen puncak dan Komite Audit, serta memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kinerja efektif dari kegiatan operasional Perusahaan; dan

3. mengevaluasi kepatuhan pada peraturan dengan konsultasi penasihat hukum jika diperlukan.

Selama tahun 2013, Departemen Audit Internal melaksanakan 166 pekerjaan audit di 158 cabang, 5 audit khusus dan 3 audit di kantor pusat. Manajemen secara konsisten menanggapi temuan-temuan audit dan dalam hal terjadi penipuan, penalti yang dilakukan berurutan mulai dari penggantian atas kerugian Perusahaan hingga pemutusan hubungan kerja. Kerugian Perusahaan selama tahun 2013 adalah sebesar Rp2.056 juta atau 0,14% dari pendapatan Perusahaan, dibandingkan dengan 0,07% pada tahun sebelumnya.

Berkenaan dengan whistleblower, BFI telah mengimplementasikan kebijakan untuk membuka rantai komunikasi bagi siapa saja untuk melaporkan potensi penipuan atau kelakuan tidak senonoh melalui alamat email

Page 190: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk188

Susunan Tata Kelola KorporasiCorporate Governance Structure

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

khusus: [email protected] atau mengirimkan SMS melalui telepon selular ke nomor: 081212135755. Dari 14 laporan whistleblower, 64% adalah laporan dugaan penipuan yang akurat dan telah ditindaklanjuti, sisanya masih dalam proses tindak lanjut.

Dalam memenuhi peran dan tanggung jawab di atas, Departemen Audit Internal BFI secara independen telah menjalankan kegiatan audit di seluruh kantor cabang, demikian pula di kantor pusat. Selain audit atas aspek keuangan, departemen ini memantau kepatuhan pada kebijakan dan prosedur standar operasional (SOP) Perusahaan dan terus mengevaluasi keefektifan sistem kontrol internal Perusahaan. Proses audit mengadaptasi konsep Audit Berbasis Risiko, yang difokuskan pada bidang-bidang dengan risiko terbesar seperti yang ditetapkan oleh Komite Manajemen Risiko dan sesuai nasihat Komite Audit. Setiap temuan dari semua kejadian yang merugikan dilaporkan kepada Komite Manajemen Risiko dan Komite Audit.

Kualifikasi Audit Internal

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Audit Internal secara umum, kualifikasi yang diperlukan adalah sebagai berikut: 1. Memiliki integritas dan perilaku yang profesional,

independen, jujur dan obyektif dalam pelaksanaan tugasnya;

2. Memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknis audit dan disiplin ilmu lain yang relevan dengan bidang tugasnya;

3. Memiliki pengetahuan tentang peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya;

4. Memiliki kecakapan untuk berinteraksi dan berkomunikasi baik lisan maupun tertulis secara efektif;

5. Wajib mematuhi standar profesi yang dikeluarkan oleh Asosiasi Audit Internal;

6. Wajib mematuhi Kode Etik Audit Internal;7. Wajib menjaga kerahasiaan informasi dan/atau data

Perusahaan terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Audit Internal, kecuali diwajibkan berdasarkan peraturan perundang-undangan atau penetapan/putusan pengadilan;

8. Memahami prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik dan manajemen risiko; dan

9. Bersedia meningkatkan pengetahuan, keahlian dan kemampuan profesionalismenya secara terus-menerus.

phone number: 081212135755. Out of 14 whistleblower reports, 64% was an accurate fraud and followed up, the rest is still on progress.

In fulfilling the above roles and responsibilities, the Internal Audit Department of BFI has been independently conducting audit activities throughout the branches, as well in the head office. In addition to the audit on financial aspect, this department monitors compliance with the Company’s policies and standard operating procedures (“SOP”) andcontinuously evaluating the effectiveness of the Company’s internal control system. The auditing process is adapting the Risk-Based Audit concept, which focuses on the areas of greatest risk as determined by the Risk Management Committee and as per the advice of the Audit Committee. Any findings of all adverse events are reported to the Risk Management Committee and the Audit Committee.

Qualifications of Internal Audit

In performing in duties and responsibilities as the Internal Audit in general, the necessary qualifications are as follows:1. To have the integrity as well as professional, independent,

honest and objective manners in conducting their jobs;

2. To have the knowledge and experience regarding audit techniques and other academic discipline relevant to their function;

3. To have the knowledge regarding laws and regulations in capital market and other related laws and regulations;

4. To have the competence to interact and communicate both verbally and in writing effectively;

5. Must comply with the profession standards issued by Internal Audit Association;

6. Must comply with the Code of Ethics of Internal Audit; 7. Must keep the confidentiality of information and/or data

of the Company related to the implementation of tasks and responsibilities of Internal Audit, unless required under the laws and regulations or court judgement/verdict;

8. To understand the principles of good corporate governance and risk management; and

9. To be prepared to improve its knowledge, skills and professional capability on continuous basis.

Page 191: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 189

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

The qualifications required for the position of the Head of Internal Audit Department are determined as follows:• thecapabilitytoconducttheplanningandmonitoring

towards the productivity of Internal Audit Department;• thecapabilitytoanalyseinconductingevaluationand

to ensure the availability of quality audit reports to be accounted to the Audit Committee and President Director; and

• the capability in providing recommendations towardsthe results of audit findings.

Organization Structure

The Internal Audit Department is an independent department under the direct supervision of the Board of Directors of the Company, and in conducting its duties and responsibilities, it collaborates and coordinates with the Audit Committee under the Board of Commissioners of the Company. The Head of Internal Audit Department is directly responsible to the President Director. The Internal Audit Department has three work units consisting of:• AuditSystem• GeneralAudit• FieldAudit

Khusus bagi jabatan Kepala Departemen Audit Internal, kualifikasi yang diperlukan adalah:• kemampuanmelakukanperencanaandanpemantauan

terhadap produktivitas Departemen Audit Internal;• kemampuan analisa dalam melakukan evaluasi dan

memastikan tersedianya laporan audit yang berkualitas untuk dipertanggungjawabkan kepada Komite Audit dan Presiden Direktur; dan

• kemampuandalammemberikanrekomendasiperbaikanterhadap hasil temuan audit.

Struktur Organisasi

Departemen Audit Internal adalah departemen independen yang berada langsung di bawah pengawasan Direksi Perusahaan, dan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, bekerja sama dan berkoordinasi dengan Komite Audit di bawah Dewan Komisaris Perusahaan. Kepala Departemen Audit Internal bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur. Departemen Audit Internal memiliki tiga unit kerja yang terdiri dari: • SistemAudit• AuditUmum• AuditLapangan

Komite AuditAudit Committee

Kepala DepartemenDepartment Head

DireksiBoard of Directors

Kepala Unit Sistem Audit

Unit HeadAudit System

Kepala Unit Audit Umum

Unit HeadGeneralAudit

Kepala Unit Audit Lapangan

Unit HeadField Audit

AdministrasiAdministration

KoordinatorCoordinator

KoordinatorCoordinator

Pimpinan TimTeam Leader

Pimpinan TimTeam Leader

Pimpinan TimTeam Leader

Staf KepatuhanCompliance

StaffAuditor

Auditor Lapangan Kantor Pusat

Head Office Field Auditor

Auditor Lapangan Kantor Cabang

Branch Field Auditor

Page 192: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk190

Susunan Tata Kelola KorporasiCorporate Governance Structure

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Piagam Audit Internal

PT BFI Finance Indonesia Tbk

PIAGAM AUDIT INTERNAL

I. UMUM

Piagam ini disusun sebagai pedoman kerja bagi Audit Internal dalam melaksanakan tugas dan amanat yang diberikan oleh Dewan Direksi Perseroan, guna memberikan keyakinan (assurance) dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif kepada organisasi internal PT BFI Finance Indonesia Tbk (Perseroan atau Perusahaan), dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional Perusahaan, melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola korporasi.

II. STRUKTUR DAN KEDUDUKAN DEPARTEMEN INTERNAL AUDIT

1. Departemen Audit Internal merupakan suatu Departemen yang bersifat independen dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur.

2. Anggota Audit Internal merupakan karyawan PT BFI Finance Indonesia Tbk, yang oleh karenanya tunduk kepada Peraturan Perusahaan yang berlaku, termasuk prosedur pengangkatan dan pemberhentian serta penilaian kinerja anggota Audit Internal.

3. Dalam menjalankan kegiatannya, Departemen Audit Internal wajib berkoordinasi dan bekerja sama dengan Komite Audit Perseroan yang secara struktural bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris (Board of Commissioners).

4. Departemen Audit Internal dipimpin oleh seorang Kepala Departemen dan sekurang-kurangnya terdiri dari 1 Kepala Departemen, dan 10 anggota yang seluruhnya berasal dari pihak internal Perseroan.

5. Auditor yang duduk dalam Departemen Audit Internal bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala Departemen Audit Internal.

Internal Audit Charter

PT BFI Finance Indonesia Tbk

INTERNAL AUDIT CHARTER

I. GENERAL The Charter is prepared as the guidelines for Internal

Audit in performing the task and instruction given by the Board of Directors of the Company, in order to provide assurance as well as independent and objective consultation to the internal organization of PT BFI Finance Indonesia Tbk (“the Company”), with the purposeto increase the value and improve the Company’s operations, through systmatic approach of evaluating and enhancing the effectivity of risk management, control and process of corporate governance.

II. STRUCTURE AND POSITION OF INTERNAL AUDIT DEPARTMENT

1. Internal Audit Department is an independent Department and directly responsible to the President Director.

2. Members of Internal Audit are employees of PT BFI Finance Indonesia Tbk, who are thus subject to the effective Company Regulation, including the procedures of appointment, termination and performance appraisal of Internal Audit members.

3. In its activities, Internal Audit Department is required to coordinate and cooperate with the Audit Committee that structurally is responsible to the Board of Commissioners.

4. Internal Audit Department is led by a Department Head and consists of at least 1 Department Head and 10 members who are all originated from the internal party of the Company.

5. Auditor included in Internal Audit Department is directly responsible to the Head of Internal Audit Department.

Page 193: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 191

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

6. Kepala Departemen Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Direktur, setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris, jika Kepala Departemen Audit Internal tidak memenuhi persyaratan sebagai auditor Departemen Audit Internal sebagaimana diatur dalam peraturan ini dan atau gagal atau tidak cakap menjalankan.

III. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

1. Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan;

2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perusahaan;

3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya;

4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen;

5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris;

6. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan;

7. Bekerja sama dengan Komite Audit;8. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu

kegiatan Audit Internal yang dilakukannya;9. Melakukan pemeriksaan/audit khusus apabila

diperlukan; dan10. Menyusun peringkat/skoring hasil audit per

kantor cabang untuk menilai tingkat kepatuhan masing-masing kantor cabang terhadap peraturan, kebijakan dan ketentuan lainnya yang berlaku.

IV. WEWENANG DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

1. Mengakses seluruh informasi yang relevan tentang Perusahaan terkait dengan tugas dan fungsinya;

2. Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit serta anggota dari Direksi, Komisaris, dan/atau Komite Audit;

3. Mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit; dan

4. Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan auditor eksternal.

6. Head of Internal Audit Department is appointed and terminated by the President Director, upon the approval of the Board of Commissioners, if the Head of Internal Audit Department is not qualified as auditor of Internal Audit Department as stipulated herein and or fails or incompetent.

III. TASKS AND RESPONSIBILITIES OF INTERNAL AUDIT DEPARTMENT

1. To prepare and implement the annual Internal Audit plan;

2. To examine and evaluate the implementation of internal control and risk management system in accordance with the Company’s;

3. To examine and evaluate the efficiency and effectiveness of finance, accounting, operations, human resources, marketing, information technology and other activities;

4. To provide suggestion of remedy and objective information regarding audited activity at all management levels;

5. To prepare report of audit results and submit the report to President Director and the Board of Commissioners;

6. To monitor, analyse and report the implementation of the suggested follow up remedy;

7. To work jointly with Audit Committee; 8. To prepare the program to evaluate the quality of

Internal Audit activities; 9. To conduct special audit if required; and 10. To prepare scoring of audit result for each branch

office in order to evaluate the level of compliance of each branch with the regulations, policies and other prevailing provisions.

IV. AUTHORITY OF INTERNAL AUDIT DEPARTMENT

1. To access all relevant information on the Company in relation to its task and function;

2. To have direct communication with the Board of Directors, Board of Commissioners and/or Audit Committee as well as members of the Board of Directors and Board of Commissioners, and/or Audit Committee;

3. To hold periodic and incidental meeting with the Board of Directors, Board of Commissioners, and/or Audit Committee; and

4. To coordinate its activity and the activity of external auditor.

Page 194: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk192

Susunan Tata Kelola KorporasiCorporate Governance Structure

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

V. KODE ETIK DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

1. Integritas Integritas Auditor Internal menciptakan kepercayaan

sehingga melahirkan keyakinan atas kesimpulan yang diambilnya.

2. Obyektivitas Auditor Internal menunjukkan tingkat obyektivitas

dan profesionalisme yang tertinggi dalam pengambilan, evaluasi dan penyebaran informasi mengenai aktivitas atau proses yang sedang diperiksa. Auditor Internal melakukan asesmen yang berimbang atas seluruh kondisi yang relevan dan tidak terpengaruh oleh kepentingan pribadi atau kepentingan pihak lain dalam membuat suatu kesimpulan.

3. Kerahasiaan Auditor Internal menghargai nilai dan kepemilikan

atas informasi dan data-data yang diterima dan tidak menyebarkan informasi dan data tersebut tanpa persetujuan dari pihak yang memiliki otoritas.

4. Kompetensi Auditor Internal memiliki pengetahuan, keahlian dan

pengalaman yang diperlukan dalam menjalankan fungsinya.

VI. PERSYARATAN DAN KUALIFIKASI AUDITOR INTERNAL

1. Memiliki integritas dan perilaku yang profesional, independen, jujur dan obyektif dalam pelaksanaan tugasnya;

2. Memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknis audit dan disiplin ilmu lain yang relevan dengan bidang tugasnya;

3. Memiliki pengetahuan tentang peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya;

4. Memiliki kecakapan untuk berinteraksi dan berkomunikasi baik lisan maupun tertulis secara efektif;

5. Wajib mematuhi standar profesi yang dikeluarkan oleh Asosiasi Audit Internal;

6. Wajib mematuhi Kode Etik Audit Internal;7. Wajib menjaga kerahasiaan informasi dan/atau data

Perusahaan terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Audit Internal, kecuali diwajibkan berdasarkan peraturan perundang-undangan atau penetapan/putusan pengadilan;

8. Memahami prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik dan manajemen risiko; dan

9. Bersedia meningkatkan pengetahuan, keahlian dan kemampuan profesionalismenya secara terus-menerus.

V. CODE OF ETHICS OF INTERNAL AUDIT DEPARTMENT

1. Integrity The integrity of internal auditors establishes trust

and thus provides the basis for reliance on their judgment.

2. Objectivity Internal auditors exhibit the highest level of

professional objectivity in gathering, evaluating, and communicating information about the activity or process being examined. Internal auditors make a balanced assessment of all the relevant circumstances and are not unduly influenced by their own interests or by others in forming judgments.

3. Confidentiality Internal auditors respect the value and ownership

of information and data they receive and do not disclose such information and data without approval from the party with appropriate authority.

4. Competency Internal auditors apply the knowledge, skills, and

experience needed in the performance of internal auditing services.

VI. REQUIREMENTS AND QUALIFICATIONS OF INTERNAL AUDITOR

1. To have the integrity as well as professional, independent, honest and objective manners in conducting their jobs;

2. To have the knowledge and experience regarding audit techniques and other academic discipline relevant to their function;

3. To have the knowledge regarding laws and regulations in capital market and other related laws and regulations;

4. To have the competence to interact and communicate both verbally and in writing effectively;

5. Must comply with the profession standards issued by Internal Audit Association;

6. Must comply with the Code of Ethics of Internal Audit;

7. Must keep the confidentiality of information and/or data of the Company related to the implementation of tasks and responsibilities of Internal Audit, unless required under the laws and regulations or court judgement/verdict;

8. To understand the principles of good corporate governance and risk management; and

9. To be prepared to improve its knowledge, skills and professional capability on continuous basis.

Page 195: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 193

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

VII. PERANGKAPAN JABATAN

Auditor Internal tidak diperkenankan untuk melakukan perangkapan tugas sebagai pelaksana kegiatan operasional di Perseroan, kecuali dengan adanya persetujuan tertulis dari Presiden Direktur dan Presiden Komisaris dengan tidak mengurangi fungsi Kontrol Internal Perseroan. Dalam hal terdapat perangkapan tugas, apabila departemen/unit kerja di mana pihak yang merangkap jabatan tersebut sedang diaudit, maka yang bersangkutan tidak boleh terlibat dalam pelaksanaan proses audit tersebut.

DitetapkandiJakarta,1Maret2009PT BFI Finance Indonesia Tbk

VII. SERVING CONCURRENT POSITION Internal Auditor is not allowed to serve concurrent

position as the executor of operational activities in the Company, unless approved in writing by President Director and President Commissioner without prejudice to the Company’s Internal Control function. In the event of serving concurrent position, when the department/work unit where the person serving concurrent position is being audited, then such person may not be involved in the audit process.

StipulatedinJakarta,1March2009PT BFI Finance Indonesia Tbk

Page 196: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk194

Susunan Tata Kelola KorporasiCorporate Governance Structure

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

SEKRETARIS PERUSAHAAN

Tanggung jawab utama dari Sekretaris Perusahaan untuk memastikan bahwa Direksi melaksanakan tugas yang telah dikuasakan serta menjalankan kegiatan korporasi berdasarkan ketentuan peraturan organisasi yang berlaku dan memastikan adanya kepatuhan Perusahaan terhadap ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku serta Anggaran Dasar Perusahaan. Sebagaimana ditentukan dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.4 mengenai Pembentukan Sekretaris Perusahaan, BFI telah menunjuk seorang Sekretaris Perusahaan dan saat ini dirangkap oleh salah satu anggota Direksi, Cornellius Henry Kho. Penunjukan beliau sebagai Sekretaris Perusahaan adalah berdasarkan Surat Keputusan Direksi PerusahaanNo.Corp/CH/L/VII/07-0115tanggal9Juli2007.

Profil dari Sekretaris Perusahaan dapat dilihat pada bab Data dan Profil Perusahaan di halaman 371.

Fungsi utama dari Sekretaris Perusahaan terdiri atas hal-hal berikut: • Mengetahuiinformasimengenaiperkembanganpasar

modal, terutama tentang Peraturan Pasar Modal; • Menyediakan kepada publik semua informasi yang

diperlukan oleh pihak investor mengenai kondisi Emiten atau Perusahaan Publik;

• MembuatrekomendasikepadaDireksidariEmitenatauPerusahaan Publik sehubungan dengan kepatuhan terhadapUndang-undangNo.8Tahun1995mengenaiPasar Modal dan peraturan pelaksanaannya;

• Bertindak sebagai penghubung dari Emiten atauPerusahaan Publik dengan Bapepam-LK (OJK) danpublik; dan

• Fungsi Sekretaris Perusahaan dapat dirangkap olehdirektur dari Emiten atau Perusahaan Publik.

Kegiatan yang dilakukan Sekretaris Perusahaan selama tahun 2013, antara lain:1. memberikan pelayanan informasi kepada para

pemegang saham dan masyarakat berkaitan dengan kegiatan-kegiatan Perusahaan, seperti permintaan Laporan Tahunan 2012, penerbitan obligasi, dan pelaksanaanRUPSTahunandanLuarBiasa;

2. mengikuti perkembangan setiap peraturan pasar modal baru yang diterbitkan selama tahun 2013 dan menginformasikannya kepada Dewan Komisaris, Direksi, dan departemen serta unit kerja terkait mengenai keberadaan peraturan baru tersebut;

CORPORATE SECRETARY

Key responsibility of the Corporate Secretary is to ensure that the Board of Directors discharges its fiduciary duty and performs corporate conduct within an organization’s regulatory environment and to ensure that the Company complies with relevant rules and regulation and also the Company’s Articles of Association.

As stipulated by Bapepam-LK Regulation No. IX.I.4 concerning Formation of the Corporate Secretary, BFI has appointed a Corporate Secretary and now is being held by one of the members of the Board of Directors, Cornellius Henry Kho. His appointment as the Corporate Secretary was based on the virtue of the Board of Directors of the CompanyNo.Corp/CH/L/VII/07-0115dated9July2007.

The profile of the Corporate Secretary can be seen on the chapter of Company Data and Profile page 371.

The main functions of the Corporate Secretary comprise of the following:• Keep informed with respect to capital market

developments, especially the Capital Market Regulations;

• Provide the public with all information needed byinvestors regarding the conditions of the Issuer or Public Company;

• Make recommendations to the Issuer or PublicCompany’s Board of Directors with respect to compliance with Law No. 8, 1995 concerning the Capital Market and its implementing regulations;

• ActastheIssuer’sorPublicCompany’scontactpersonwithBapepam-LK(“OJK”)andthepublic,and

• The functions of the Corporate Secretary may beconcurrently performed by a director of the Issuer or Public Company.

The activities undertaken by the Corporate Secretary in 2013, amongst others:1. provided the information service to the shareholders

and public in relation to the Company’s activities, such as request for the 2012 Annual Report, the bonds issuance, and the Annual and Extraordinary GMS;

2. monitored the development of every new regulation from the capital market issued in 2013 and to be informed to the Board of Commissioners, Board of Directors and all related departments and business units regarding the existence of such new regulation;

Page 197: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 195

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

3. memberikan laporan-laporan berkala dan laporan-laporan insidentil kepada Bapepam-LK dan BEI, termasuk laporan rencana dan hasil pelaksanaan aktivitas-aktivitas Perusahaan, seperti RUPS Tahunandan Luar Biasa, penerbitan obligasi;

4. melakukan berbagai publikasi aktivitas-aktivitas Perusahaan melalui media massa sebagai perwujudan keterbukaan informasi kepada para pemegang saham dan masyarakat;

5. menyiapkan daftar khusus saham, yaitu daftar kepemilikan saham Dewan Komisaris dan Direksi beserta keluarganya berdasarkan periode triwulan;

6. mempersiapkan dan menghadiri setiap pelaksanaan rapat dari Dewan Komisaris dan rapat Direksi, membuat risalah hasil dari rapat-rapat tersebut, dan

7. menyelenggarakan RUPS Tahunan dan Luar Biasamasing-masing sebanyak satu kali dan Paparan Publik sehubungan dengan penerbitan obligasi Perusahaan dan informasi material lainnya yang diungkapkan kepada para pemegang saham dan untuk kepentingan pihak ketiga lainnya. Selama tahun 2013, Sekretaris Perusahaan mengadakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:• RUPSTahunandanLuarBiasapadatanggal16Mei

2013; dan• Paparan Publik tahunan untuk kinerja keuangan

Perusahaan hingga triwulan ketiga tahun 2013 sebanyak satu kali yang diselenggarakan pada tanggal 28 November 2013.

DIREKSI

Sesuai dengan Anggaran Dasar, Direksi berhak untuk hadir dan bertindak atas nama dan kepentingan Perusahaan, dan untuk mengadakan semua tindakan yang diperlukan, kecuali jika ditentukan berbeda berdasarkan Anggaran Dasar, dan bertanggung jawab pada Rapat UmumPemegang Saham. Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RapatUmumPemegangSaham.

Direksi terdiri dari profesional yang bekerja penuh, berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta bertindak atas nama dan kepentingan Perusahaan dalam semua masalah eksternal untuk mencapai maksud dan tujuan Perusahaan. Direksi bertanggung jawab untuk mewujudkan visi dan misi Perusahaan melalui pembentukan tujuan strategis dan kebijakan-kebijakan. Direksi memantau implementasi strategi dan kebijakan melalui pendekatan terstruktur pada pelaporan Indikator Kinerja Kunci (KPI) yang telah

3. submitted the regular reports and supplementary reports to Bapepam-LK and BEI, including report on plans and results on the implementation of Company’s activities, such as the Annual and Extraordinary GMS, the issuance of bonds;

4. produced various publications on the Company’s through the mass media as the implementation of information disclosure to the shareholders and public;

5. prepared the share register, which provides data of ownership of shares by members of the Board of Commissioners and the Board of Directors as well as their family members based on quarter period;

6. organized and attended every meeting held by the Board of Commissioners and Board of Directors, made the minutes of both meetings, and

7. organized the Annual and Extraordinary GMS one time for each event and the Public Expose in relation with the Company’s bonds issuance and other material information to be disclosed to the shareholders and other third party interests. During the year 2013, the Corporate Secretary managed the following events:• The Annual and Extraordinary GMS on 16 May

2013; and• TheyearlyPublicExposefortheCompany’sfinancial

performance up to the third quarter of 2013 for one time which was held on 28 November 2013.

BOARD OF DIRECTORS

Pursuant to the Articles of Association, the Directors have the right and to present and act on behalf and for the interets of the Company, and to conduct all actions necessary unless is determined differently under the Articles of Association, and is responsible to the General Meeting of Shareholders. The Directors are appointed and dismissed by the General Meeting of Shareholders.

The Board of Directors consists of full-time professionals, who based on the Company’s Articles of Association and prevailing rules and regulations act on behalf and the interest of the Company in all external affairs to achieve its purpose and objectives. The Board of Directors is responsible for realizing the vision and mission of the Company through the establishment of strategic objectives and policies. It monitors the implementation of strategies and policies through a structured approach to reporting of defined

Page 198: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk196

Susunan Tata Kelola KorporasiCorporate Governance Structure

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

ditentukan. Semua Direktur membawa keahlian mereka masing-masing dan dalam komunitas, mempunyai kemampuan dan kompetensi untuk memastikan keefektifan Direksi. Hal ini termasuk pengetahuan dan pengalaman manajemen yang mendalam, pemahaman tentang industri dan profil pelanggan, mengetahui peraturan dan pengetahuan dalam manajemen risiko.

Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, Direksi terdiri dari sedikitnya 3 orang dan paling banyak 5 orang anggota, 1 di antara mereka diangkat sebagai Presiden Direktur. Semua anggota Direksi diangkat oleh pemegang saham dalamRUPSuntukmasajabatanselamalimatahundimulaisejak tanggal pengangkatan.

Untuk dapat memenuhi syarat sebagai anggota Direksi,kandidat harus memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan tentang kemampuan dan kesopanan yang ditentukan oleh Bapepam-LK (OJK) tentang PenilaianKemampuan dan Kepatutan bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris dari Perusahaan Pembiayaan. Kandidat harus lulus penilaian kemampuan dan kepatutan oleh Tim PengujidanPenilaiyangdiangkatolehKetuaOJK,namunjika calon anggota Direksi telah lulus penilaian kemampuan dan kepatutan dari lembaga keuangan lain, maka penilaian tersebut tidakdiperlukankecualikalauOJKmenganggapkandidat itu gagal memenuhi atau diduga gagal memenuhi persyaratan kemampuan dan/atau kepatutan. Semua anggota Direksi telah memenuhi ketentuan peraturan saat ini. Jika masa jabatan anggota Direksiberakhir, pemilihan kembali anggota Direksi itu tergantung pada penilaian kinerja yang diawasi oleh Komite Nominasi dan Remunerasi. Setelah penilaian, Komite Nominasi dan Remunerasi membuat rekomendasi untuk menentukan apakah setuju atau tidak untuk memilih kembali anggota Direksi yang telah mengundurkan diri. Berdasarkan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi, Dewan Komisaris akan memberitahu para pemegang saham dalam pemberitahuan RUPS apakah pemilihan kembali akandisetujui atau tidak oleh rapat.

Tanggung jawab utama Direksi adalah untuk menjaga aset Perusahaan dan memberikan keuntungan yang pantas atas investasi para pemegang saham, juga sambil mempertimbangkan kepentingan pemangku kepentingan lainnya. Tanggung jawab ini meliputi hal-hal berikut ini:1. untuk mengembangkan visi, misi dan nilai-nilai dasar

Perusahaan serta rencana strategis Perusahaan yang dikonsolidasikan dalam anggaran bisnis;

Key Performance Indicators (“KPI”). All the Directorsbring their respective expertise and in collegial, have the ability and competence to ensure the effectiveness of the Board of Directors. This includes in-depth management knowledge and experience, understanding of the industries and customers profile, familiar with the regulation and knowledge in risk management.

Pursuant to the Company’s Articles of Association, the Board of Directors consists of a minimum of 3 and a maximum of 5 members, 1 of them is appointed as President Director. All the members of the Board of Directors are appointed by the shareholders at the GMS for five-year terms of service commencing from the date of appointment.

To qualify as a member of the Board of Directors, candidates must meet the requirements according to ability anddecency regulations set by the Bapepam-LK (“OJK”)about the Fit and Proper Assessment for the members of the Board of Directors and Board of Commissioners of Finance Companies. Candidates must pass on skills and proper assessment by the Examiners and Assessment Team appointedbytheChairmanofOJK,butiftheprospectivemember of the Board of Directors had passed the fit and proper assessment of other financial institution, then such assesment is not necessary unlessOJK deemed thecandidates fail to meet or allegedly fail to meet the fit and/or proper requirements.

All members of the Board of Directors is currently in compliance with the provisions of existing regulations. When the tenure of the member of the Board of Directors is over, the re-election of the member of the Board of Directors is subject to performance appraisals overseen by the Nomination and Remuneration Committee. Following the appraisal, the Nomination and Remuneration Committee make recommendations to determine as to whether it will endorse a retiring member of the Board of Directors for re-election. Based on the recommendation from the Nomination and Remuneration Committee, the Board of Commissioners will advise shareholders in the notice of GMS whether or not re-election is to be approved by the meeting.

The primary responsibility of the Board of Directors is to protect the Company’s assets and providing decent return on investment to the shareholders, whilst also considering the interest of other stakeholders. These responsibilities include the following:1. to develop the Company’s vision, mission and core

values as well as the Company’s strategic plan to be consolidated into the business budget;

Page 199: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 197

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2. untuk membangun struktur organisasi dan dengan jelas menentukan fungsi-fungsi dari setiap divisi dan mengelola sumber daya manusia secara efektif;

3. untuk membentuk suatu sistem bagi mekanisme kontrol internal dan manajemen risiko, yang memastikan implementasi fungsi audit internal di seluruh jajaran manajemen, yang konsisten dengan kebijakan dan prosedur yang telah disetujui; dan

4. untuk mengelola kepentingan para pemangku kepentingan Perusahaan.

Rapat Direksi

Direksi sering mengadakan rapat di antara para anggota Direksi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan strategi bisnis dan aspek operasional disamping rapat gabungan secara rutin setiap bulan bersama dengan Dewan Komisaris.

Rapat Gabungan Direksi dan Dewan Komisaris

Direksi dan Dewan Komisaris mengadakan rapat rutin bulanan untuk membicarakan implementasi keputusan yang dibuat dalam rapat sebelumnya, manajemen risiko, kinerja keuangan dan hal-hal lain yang mungkin berdampak pada kinerja keuangan dan kegiatan operasional Perusahaan. Selama tahun 2013, Direksi mengadakan dua belas rapat gabungan dengan Dewan Komisaris. Rincian rapat gabungan Dewan selama tahun 2013 dijabarkan pada bagian Dewan Komisaris.

Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan, yang dituangkandalam Akta No. 80, juncto Akta Keputusan Rapat No. 82 tanggal15Juni2011yangdibuatolehAuliaTaufani,S.H.,pengganti Notaris Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta danberdasarkan keputusan RUPS Tahunan, yang dituangkandalam Akta No. 40 tanggal 16 Mei 2013 juncto Akta KeputusanRapatNo.44tanggal22Juli2013,yangdibuatoleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, komposisiDireksi Perusahaan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

Presiden Direktur : Francis Lay Sioe HoDirektur : Yan Peter WangkarDirektur : Cornellius Henry KhoDirektur :HarryJesusRodriguezPalmer

Kualifikasi bagi Anggota Direksi

Francis Lay Sioe Ho, Presiden DirekturSebagai Presiden Direktur, beliau memiliki wewenang pengambil keputusan yang paling tinggi dalam organisasi

2. to build an organization structure and define clear functions of each division and manage the human capital in an effective manner;

3. to establish a system for internal control mechanism and risk management, ensuring the implementation of internal audit function across all management level, consistent with the approved policies and procedures; and

4. to manage the interest of the Company’s stakeholders.

Board of Directors’ Meeting

The Board of Directors conducts frequent meetings amongst the members of the Board of Directors on matters that are related to the business strategy and operational aspects in addition to the regular monthly joint meetings with the Board of Commissioners.

Joint Meeting of the Board of Directors and the Boardof CommissionersThe Board of Directors and the Board of Commissioners conduct monthly regular meeting to discuss concerning implementation of decision made in the previous meetings, risk management, financial performance and other issues which may have impact to the financial performance and operation of the Company. During the year 2013, the Board of Directors have twelve joint meetings with the Board of Commissioners. Detail of joint meetings of the Boards during the year 2013 is outlined in the Board of Commissioners section.

Based on the resolution of the Annual GMS, as covered by the Deed No. 80, in conjunction with the Deed of ResolutionNo.82,dated15 June2011ofAuliaTaufani,S.H.,asubstituteofSutjipto,S.H.,NotaryinJakarta,andbased on the resolution of the Annual GMS, as covered by the Deed No. 40 dated 16 Mei 2013 in conjunction with the Deed of Resolution No. 44, dated 22 July 2013, ofFathiahHelmi,S.H.,NotaryinJakarta,thecompositionofthe Board of Directors of the Company as of 31 December 2013 were as follows:

President Director : Francis Lay Sioe HoDirector : Yan Peter WangkarDirector : Cornellius Henry KhoDirector :HarryJesusRodriguezPalmer

Qualification for Members of the Board of Directors

Francis Lay Sioe Ho, President DirectorAs the President Director, he has the highest decision-making authority in the Organization and is responsible for

Page 200: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk198

Susunan Tata Kelola KorporasiCorporate Governance Structure

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

ini dan bertanggung jawab atas pencapaian sasaran dan target bisnis. Bersama dengan anggota Direksi lainnya, beliau memimpin formulasi dan implementasi tujuan strategis dan rencana bisnis BFI. Beliau juga menerima laporan langsung dari Kepala Divisi Keuangan & Teknologi Informasi dan Kepala Departemen Sumber Daya Manusia.

Yan Peter Wangkar, Direktur Bisnis Sebagai Direktur Bisnis, tanggung jawab utamanya adalah untuk menjalankan produk dan layanan BFI secara konsisten dan efisien melalui jaringan kerja kami yang luas; serta untuk memperluas dan meningkatkan penetrasi pasar dari jaringan kerja BFI. Beliau bertanggung jawab atas semua aspek bisnis produk pembiayaan roda empat, pembiayaan roda dua, pembiayaan korporasi, serta penjualan langsung, perwakilan dan perkembangan saluran baru. Beliau menerima laporan langsung dari para Kepala Divisi Bisnis.

Cornellius Henry Kho, Direktur Operasional Sebagai Direktur Operasional, tanggung jawab utama beliau adalah untuk memastikan penyelarasan fungsi pendukung dan operasional Perusahaan, serta memastikan bahwa semua kegiatan BFI mematuhi kebijakan internal dan peraturan eksternal. Tanggung jawab beliau yang kedua adalah mengoptimalkan pemakaian sumber daya Perusahaan untuk tujuan memaksimalkan efisiensi dan kinerja keuangan. Beliau menerima laporan langsung dari Wakil Kepala Divisi Operasional dan Kontrol, dan Kepala Departemen Manajemen dan Pengembangan Hubungan Pelanggan.

Harry Jesus Rodriguez Palmer, Direktur Risiko Perusahaan Sebagai Direktur Risiko Perusahaan, beliau bertanggung jawab atas pengawasan manajemen risiko di seluruh Perusahaan, yang meliputi risiko-risiko dari sisi Kredit, Operasional, Pasar dan Likuiditas, Bisnis, dan Hukum/Kepatuhan. Tugas-tugas utamanya adalah meninjau ulang dan menyetujui risiko bisnis yang diajukan, implementasi dan pemantauan kebijakan dan prosedur manajemen risiko, manajemen operasional kredit untuk mendukung tujuan bisnis, dan menjaga Sistem Manajemen Informasi (MIS) yang komprehensif dan prasarana analitis. Beliau bekerja sama dengan unit-unit bisnis dan operasional untuk memastikan bahwa risiko-risiko yang dihadapi Perusahaan dapat diidentifikasi, diukur dan dikelola dalam batas-batas yang telah ditetapkan. Unit-unit di bawahpengawasannya termasuk Inisiasi Kredit, Pengelolaan Penagihan dan Perbaikan, Kebijakan dan Prosedur Operasional, Manajemen Portofolio dan Analisa Risiko, Risiko Operasional, dan Manajemen Agunan yang Diambil Alih. Beliau telah dinyatakan lulus Penilaian Kemampuan

achievement of business’ goals and targets. Together with the other members of the Board of Directors, he leads the formulation and implementation of BFI’s strategic objectives and business plans. He also has direct reports from Finance & Information Technology Division Head and Human Capital Department Head.

Yan Peter Wangkar, Business DirectorAs the Director of Business, his primary responsibility is to deliver BFI’s products and services in a consistent and efficient manner through our extensive distribution network; as well as to expand and improve market penetration of BFI’s network. He is responsible for all business of four-wheeler financing product, two-wheeler financing, corporate financing, as well as direct sales, agency and new channel development. He has direct reports from Business Division Heads.

Cornellius Henry Kho, Operation DirectorAs the Director of Operation, his primary responsibility is to ensure the alignment of the Company’s support and operational functions, and ensure that all of BFI’s activities are in compliance to internal policies and external regulation. His second responsibility is to optimize the utilization of the Company’s resources for the purpose of maximizing efficiency and financial performance. He has direct reports from the Associate Division Head of Operation and Control, and Head of Customer Relations Management & Development Department.

Harry Jesus Rodriguez Palmer, Enterprise Risk DirectorAs the Enterprise Risk Director, he is responsible for Company-wide risk management oversight, which covers Credit, Operational, Market and Liquidity, Business, and Legal/Compliance risks. Among his key duties are the review and approval of the business’ risk appetite, implementation and monitoring of risk management policies and procedures, management of credit operations to support business objectives, and maintaining a comprehensive Management Information System (“MIS”) and analyticsinfrastructure. He works closely with the business and operations units to ensure that the risks undertaken by the Company are identified, measured and managed within the establishedboundaries.UnitsunderhissupervisionincludeCredit Initiation, Collections and Remedial Management, Operational Policies and Procedures, Portfolio Management and Risk Analytics, Operational Risk, and Repossessed Assets Management. He has been declared to pass the Fit

Page 201: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 199

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

dan Kepatutan berdasarkan Salinan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: KEP-384/NB.1/2013tanggal9Juli2013.

Selain peran dan tanggung jawab yang dimuat dalam Anggaran Dasar dan Pedoman Tata Kelola Korporasi, Perusahaan mempunyai Piagam Direksi sebagai pedoman dalam menjalankan tugas-tugasnya. Isi piagam tercermin dalam keterangan di bawah ini.

Setiap anggota Direksi sepenuhnya berkewajiban; dengan niat baik dan tanggung jawab penuh; dalam menjalankan tugas-tugas mereka dengan mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku serta Anggaran Dasar Perusahaan.- Tugas dan tanggung jawab anggota Direksi - Pengangkatan dan pemberhentian Direksi Anggota Direksi berkewajiban untuk memenuhi

persyaratan sebagai berikut: • memiliki pengetahuan yang cukup dan relevan

mengenai jabatannya; • memiliki pemahaman atas hukum dan peraturan

mengenai perusahaan pembiayaan serta hukum dan peraturan lain yang berhubungan dengan perusahaan pembiayaan;

• memiliki pengalaman bekerja di perusahaanpembiayaan dan bidang lain yang relevan dengan posisinya; dan

• memiliki kemampuan untuk membuatkeputusan manajemen yang strategis agar dapat mengembangkan lembaga keuangan yang sehat.

- Kewajiban pelaporan oleh Direksi- Struktur, komposisi dan independensi Direksi

Pelatihan untuk Meningkatkan Kompetensi Direksi

Perusahaan menyediakan anggaran bagi anggota Direksi untuk mengikuti program pelatihan melalui berbagai seminar dan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan anggota Direksi dengan tujuan akhir untuk meningkatkan efektivitas kinerja Perusahaan.

Bapak Francis Lay Sioe Ho, Presiden Direktur, menghadiri lokakarya (workshop) berjudul “Managing Talent” padatanggal 6 September 2013. Lokakarya ini dibawakan oleh Mr. Claudio Fernandez Araoz. Beliau adalah Penasihat Senior untuk Firma Executive Search, Egon Zehnder International, kontributor untuk Harvard Business Review, sekaligus pengarang buku Great People Decisions. Lokakarya ini membahas mengenai: • pentingnyamemilihtalent yang tepat sejak awal;• carayangtepatuntukmenyeleksitalent; dan• mempertimbangkanfaktor-faktoryangmampu

meningkatkan potensi kesuksesan dari awal proses.

and Proper Test a based on the Duplicate of the Board of CommissionersofOJKNumber:KEP-384/NB.1/2013dated9July2013.

In addition to roles and responsibilities as contain in Articles of Association and Corporate Governance Manual, the Company has the Board of Directors Charter as the guideline to the Directors when conducting their duties. The contents of the charter reflected in the description below.

Every member of the Board of Directors is fully obligated; with good intention and full responsibility; in performing their duties by complying the prevailing laws and regulations as well as the Company’s Articles of Association.- Duties and responsibility of the members of the Board

of Directors- Appointment and dismissal of the Board of Directors Members of the Board of Directors are obligated to

fulfill the requirements as follows:• possess adequate and relevant knowledge of his/

her position;• possessunderstandingofthelawsandregulations

in finance company area as well as other laws and regulation related to finance company;

• possess experience in finance company andotherarea relevant to his/her position; and

• possesscapabilityofmakingstrategicmanagementdecision in order to develop a healthy finance company.

- Reporting obligation of the Board of Directors - Structure, composition and independency of the Board

of Directors

Training for Improving the Competency of the Board of DirectorsThe Company provided budget for the members of the Board of Directors to participate in selected seminars and workshops, aimed at enhancing knowledge of the board member with the ultimate goal for improving the effectiveness of the Company’s performance.

Mr. Francis Lay Sioe Ho, President Director, attended a workshoptitled“ManagingTalent”on6September2013.This workshop was presented by Mr. Claudio Fernandez Araoz. He is a Senior Advisor for the Executive Search Firm, Egon Zehnder International, a contributor for Harvard Business Review, as well as the book author of Great People Decisions. It discussed the following matters:• the importanceof choosing the right talent from the

beginning; • therightwaysofselectingtherighttalent;and• to consider the factors that can elevate the potential

success from the start of the process.

Page 202: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk200

Susunan Tata Kelola KorporasiCorporate Governance Structure

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Dalam Perang Talent (Talent War) yang sedang berlangsung sekarang ini, tantangan utama bagi sebuah perusahaan adalah bagaimana mengelola SDM dengan potensi tinggi untuk memberikan kontribusi optimal bagi Perusahaan tersebut.

KeteranganDescription

Hubungan Keluarga denganFamily Relationship with

Hubungan Keuangan denganFinancial Relationship with

DewanKomisarisBoard of

Commissioners

DireksiBoard of Directors

Pemegang Saham Lain

OtherShareholder

DewanKomisarisBoard of

Commissioners

DireksiBoard of Directors

Pemegang Saham

PengendaliControlling Shareholder

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

Francis Lay Sioe Ho - √ - √ - √ - √ - √ - √

Yan Peter Wangkar - √ - √ - √ - √ - √ - √

Cornellius Henry Kho - √ - √ - √ - √ - √ - √

HarryJesusRodriguezPalmer - √ - √ - √ - √ - √ - √

Kebijakan Remunerasi Direksi

Sesuai dengan Anggaran Dasar, remunerasi bagi Direksi Perusahaan terdiri dari: • Honorarium• Tunjangan• Tantiem

Menurut Anggaran Dasar Perusahaan, remunerasi bagi anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS. Namun sesuaidengan UUPT Pasal 96 ayat (1), (2) dan (3) serta Pasal14 ayat (7)AnggaranDasar, RUPSdapatmemberi kuasakepada Rapat Dewan Komisaris untuk menentukan dan menyetujui usulan jumlah remunerasi.

Mekanisme remunerasi Direksi ditetapkan sebagai berikut: • Direksi dengan mempertimbangkan posisi keuangan

Perusahaan, mengajukan usulan jumlah remunerasi bagi Direksi kepada Komite Nominasi dan Remunerasi.

• KomiteNominasidanRemunerasimempelajariusulanremunerasi bagi Direksi berdasarkan tugas dan tanggung jawab masing-masing, kondisi keuangan Perusahaan dan perbandingan dengan industri yang relevan dengan ukuran dan bisnis yang sebanding.

• Selanjutnya Komite Nominasi dan Remunerasimenyampaikan rekomendasi kepada Rapat Dewan Komisaris untuk mendapatkan persetujuan.

Currently, in the era of ongoing Talent War, the ultimate challenge of a company is how to manage its human capital with high potentials to give optimum contribution to the Company.

Remuneration Policy of the Board of Directors

In accordance with the Articles of Association, remuneration for the Company’s Board of Directors consisting of:• Honorarium• Allowances• Tantieme

Pursuant to the Company’s Articles of Association, the remuneration for the members of the Board of Directors is determined by the GMS. However, in accordance to the UUPTArticle96subsection(1), (2)and(3)andArticle14subsection (7) of the Articles of Association, GMS may authorize the Meeting of the Board of Commissioners to determine and approve the proposed amount of remuneration.

The remuneration mechanism of the Board of Directors is determined as follows:• The Board of Directors, taking consideration of the

financial standing of the Company, submit the proposal for the total amount of remuneration for the Board of Directors to the Nomination and Remuneration Committee.

• TheNominationandRemunerationCommitteeexaminesthe proposed remuneration for the Board of Directors based on the duties and responsibilities of each, the Company’s financial condition and comparison with relevant industry with comparable size and business.

• TheNominationandRemunerationCommitteesubmitrecommendation to the Meeting of the Board of Commissioners for approval.

Page 203: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 201

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

• RapatDewanKomisaris,sesuaidenganwewenangyangdiberikan oleh RUPS Tahunan, membahas, mengkajidan memberikan persetujuan final jumlah remunerasi Direksi. Jumlah remunerasi untuk Direksi dilaporkandalam laporan tahunan.

Penilaian Kinerja untuk Anggota Direksi

Dewan Komisaris melakukan penilaian terhadap Direksi secara kumulatif, sesuai dengan indikator-indikator kinerja yang telah ditentukan. Dalam ruang lingkup internal Direksi, Presiden Direktur melakukan penilaian terhadap para direktur secara individual berdasarkan indikator kinerja mereka masing-masing sesuai dengan tugas dan tanggung jawab dari tiap direktur. Proses penilaian akan diselenggarakan pada bulan Februari 2014 setelah selesainya laporan keuangan tahunan dari Perusahaan.

Indikator-indikator dari kinerja Direksi terdiri dari hal-hal berikut:• pencapaian secara finansial dibandingkan dengan

target anggaran; • keefektifan implementasi dari Tata Kelola Korporasi

yang Baik; • keefektifanimplementasidariManajemenRisiko;dan• pencapaiandarisasaran,visidanmisiPerusahaan.

Kepemilikan Saham dari Dewan Komisaris dan Direksi

Kepemilikan saham dari anggota Dewan Komisaris dan Direksi per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

Nama Name

Jabatan Position

Nilai Nominal Rp250,00 per SahamPrice per Share Rp250

%Jumlah Saham

Number of SharesNilai Nominal (Rp)

Amount (Rp)

Francis Lay Sioe Ho Presiden Direktur / President Director 8.168.232 2.042.058.000 0,54

Cornellius Henry Kho Direktur / Director 2.461.998 615.499.500 0,16

Yan Peter Wangkar Direktur / Director 2.137.000 534.250.000 0,14

JohanesSutrisno Komisaris / Commissioner 248 62.000 0,00

Jumlah / Total 12.767.478 3.191.869.500 0,84

• TheMeetingoftheBoardofCommissioners,pursuantto the authorization given by the Annual GMS, discusses, analyses and gives final approval for the amount of the remuneration of the Board of Directors. Total remuneration for the Board of Directors reported in the annual report.

Performance Appraisal of Members of the Board of DirectorsThe Board of Commissioners conducts appraisal to the Board of Directors cumulatively, in accordance to the determined performance indicators. Internally within the Board of Directors, the President Director conducts the appraisal to the individual director based on their respective performance indicators in accordance with each duties and responsibilities of the director. The appraisal process is to be carried out in February 2014 upon completion of the Company’s annual financial reports.

Indicators of the performance of the Board of Directors consist of the followings:• financialachievementscomparedtothebudget;• effectivenessoftheimplementationofGoodCorporate

Governance;• effectiveness of the implementation of Risk

Management; and• achievements of the Company’s goals, vision and

mission.

The Shareholding of the Board of Commissioners and the Board of Directors

The shareholding of members of the Board of Commissioners and the Board of Directors as of 31 December 2013 is as follows:

Page 204: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk202

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Manajemen RisikoRisk Management

Selama tahun 2013, kemampuan Manajemen Risiko dari BFI berkembang secara signifikan untuk mengimbangi laju ekonomi, kondisi pasar dan peraturan perundang-undangan.

TINJAUAN

Praktik-praktik Manajemen Risiko di BFI berpedoman pada pendekatan Tiga Garis Pertahanan yang terdiri dari pengawasan, pengendalian dan manajemen risiko.

Garis Pertahanan Pertama – Unit-unit bisnis danoperasional bertindak sebagai lini pertahanan pertama dan bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, menilai, mengawasi dan mengurangi risiko. Tanggung jawab utama adalah untuk mengelola eksposur risiko secara harian, sesuai dengan target pasar, kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan.

Garis Pertahanan Kedua – Divisi Manajemen RisikoPerusahaan, Unit Kontrol Keuangan, dan DepartemenHukum dan Peraturan adalah unit-unit utama dalam garis pertahanan kedua melalui fungsi pengawasan independen. Divisi Manajemen Risiko Perusahaan bertanggung jawab untuk melakukan kajian dan persetujuan atas batasan risiko, dan bekerja sama dengan unit-unit bisnis dan operasional untuk memastikan bahwa risiko yang dihadapi Perusahaan dapat diidentifikasi, diukur dan dikelola dalam batasan-batasan yang telah ditetapkan. Departemen Hukum dan Peraturan mengelola risiko kepatuhan secara hukum dan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa peraturan-peraturan yang berlaku telah disosialisasikan dan dipatuhi oleh seluruh unit terkait.

GarisPertahananKetiga–DivisiAuditInternalmelakukanpengujian dan audit secara independen terhadap manfaat dan kekuatan proses-proses yang dijalankan oleh unit-unit bisnis dan operasional untuk memastikan bahwa mereka melakukan perannya dan tanggung jawab mereka sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan.

During 2013, BFI’s Risk Management capabilities have significantly evolved to keep up with rapidly changing economic, market, and regulatory environment.

OVERVIEW

BFI’s Risk Management practices follow along the lines of the Three Lines of Defense approach to oversight, control and management of risk.

First Line of Defense - The business and operational units act as the first line of defense and are accountable for identifying, assessing, controlling and mitigating risks. The primary responsibility is for the day-to-day management of risk exposures, in accordance to the approved target market, policies and procedures.

Second Line of Defense - The Enterprise Risk Management Division,FinancialControlUnit,andLegalandRegulatoryDepartment are key units in providing the second line of defense through an independent oversight function. The Enterprise Risk Management Division is responsible for the review and approval of the risk boundaries, and works closely with the business and operations units to ensure that the risk undertaken by the Company are identified, measured and managed within the established boundaries. The Legal and Regulatory Department manages compliance risk and is responsible to ensure that all applicable regulations are socialized and followed by all relevant units.

Third Line of Defense – The Internal Audit Departmentindependently tests and audits the efficacy and robustness of the processes of the business and operational units to ensure they are performing their roles and their responsibilities are in compliance with established policies and procedures.

Fungsi Risiko dan PengawasanRisk and Control Functions

Audit InternalInternal Audit

Operasional BisnisBusinessOperations

• GarisPertahananPertama:

Manajemen risiko oleh operasional bisnis

First Line of Defense: Risk management by

business operations

• GarisPertahanan Kedua:

Pengawasan risiko independen dan kepatuhan

Second Line of Defense: Independent risk control

and compliance

• GarisPertahanan Ketiga:

Pengujian independen oleh Audit Internal

Third Line of Defense: Independent testing by

Internal Audit

Page 205: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 203

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

RISK MANAGEMENT STRUCTURE

The Risk Management Committee of the Board of Commissioners is the highest-level risk committee. The key responsibilities include the approval of the risk management framework and policies as well as monitoring their implementation throughout the organization. This Committee authorizes the Board of Directors, including the Enterprise Risk Director, to perform their respective risk management functions and responsibilities. The Committee meets on a quarterly basis to analyze the performance of all credit portfolios and discuss all risk related matters, its mitigating controls, as well as any potential loss as deemed necessary.

In line with industry’s best practices, BFI has an integrated Enterprise Risk function, headed by a senior risk management professional with substantial international experiences in banking and multifinance industries.

The Enterprise Risk Directorate is separate and independent from the Sales and Product Management organizations. Its responsibilities include the approval of the risk management policies and limits, risk management reporting, analytics, credit operations (loan approval, collections, asset management), and operational and financial risk management. The Directorate also maintains and updates all umbrella policies and procedures; and is also responsible for the development of BFI’s risk management strategy, which includes Company-wide policies, risk appetite, procedures and controls. The Group socializes the risk strategies and policies to all related business and operational units, and ensures a strong risk management and risk-awareness culture.

STRUKTUR MANAJEMEN RISIKO

Komite Manajemen Risiko dari Dewan Komisaris adalah komite risiko di tingkat tertinggi. Tanggung jawab utamanya meliputi pemberian persetujuan mengenai kerangka kerja dan kebijakan-kebijakan dari manajemen risiko, serta implementasinya di seluruh organisasi. Komite memberikan kewenangan kepada Direksi, termasuk Direktur Risiko Perusahaan, untuk melakukan fungsi-fungsi dan tanggung jawab manajemen risiko masing-masing. Komite mengadakan pertemuan setiap triwulan untuk menganalisa kinerja seluruh portofolio kredit dan membahas seluruh risiko terkait, pengawasan mitigasi, serta setiap potensi kerugian yang dianggap perlu.

Sejalan dengan praktik-praktik terbaik dari industri jasa pembiayaan, BFI memiliki fungsi Risiko Perusahaan (Enterprise Risk) yang terintegrasi, dipimpin oleh seorang profesional senior di bidang manajemen risiko dengan memiliki banyak pengalaman internasional dalam industri perbankan dan pembiayaan (multifinance). Direktur Risiko Perusahaan adalah posisi terpisah dan independen dari organisasi Manajemen Penjualan dan Produk. Tanggung jawab utamanya meliputi pemberian persetujuan untuk kebijakan dan batasan dari manajemen risiko, pelaporan manajemen risiko, analisa, operasional kredit (persetujuan pinjaman, penagihan, manajemen aset), manajemen risiko operasional dan keuangan. Direktur tersebut juga menjaga dan melakukan pembaruan terhadap seluruh kebijakan dan prosedur, dan bertanggung jawab pada pengembangan dari strategi manajemen risiko BFI, yang meliputi kebijakan seluruh Perusahaan, kecenderungan risiko, prosedur dan pengawasan. Grup Manajemen Risiko melakukan sosialisasi terhadap strategi dan kebijakan tentang penanganan risiko ke seluruh unit bisnis dan operasional, dan memastikan risiko manajemen yang kuat dan budaya untuk waspada terhadap risiko.

Page 206: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk204

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Manajemen RisikoRisk Management

Rapat Umum Pemegang SahamGeneralMeetingofShareholders

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Presiden DirekturPresident Director

Direktur BisnisBusiness Director

Direktur OperasionalOperationsDirector

Direktur Risiko PerusahaanEnterprise Risk Director

Komite Nominasi dan RemunerasiNomination and Remuneration

Committee

Komite Manajemen RisikoRisk Management Committee

Komite AuditAudit Committee

Beberapa kinerja inti yang diimplementasikan selama tahun 2013 termasuk hal-hal berikut:1. Pembentukan unit Risiko Operasional yang berdedikasi;2. Sentralisasi dari fungsi-fungsi Penagihan dan

Manajemen Inventaris;3. Implementasi perangkat pelaporan otomatis yang

terintegrasi penuh, yang memungkinkan pelaporan MIS pada tingkatan kantor cabang;

4. Implementasi perangkat statistik dan pengembangan model penilaian kredit (credit scoring); dan

5. Profitabilitas tingkatan kantor cabang dan model-model pengkajian (asesmen) risiko.

Di saat kita menuju tahun 2014, beberapa peningkatan tambahan terhadap pengukuran risiko operasional dan pelaporan, strategi penagihan, dan kebijakan serta prosedur dari akuisisi pinjaman akan diimplementasikan. Sebagai tambahan, kami sedang melakukan peningkatan rencana penanganan hal darurat dan pernyataan kecenderungan risiko.

Perusahaan beroperasi dalam lingkungan yang sangat dinamis, di mana hal tersebut ditandai dengan kompetisi yang ketat, demografis pelanggan yang terus berkembang, kondisi peraturan perundang-undangan yang berubah dan iklim makroekonomi yang terus berkembang. Hal ini merupakan tugas dari manajemen Perusahaan untuk

Some key initiatives implemented in 2013 include:1. Roll-out of dedicated Operational Risk unit;2. Centralization of Collections and Inventory Management

functions;3. Implementation of fully integrated automated reporting

engine, enabling MIS reporting at the branch level;4. Implementation of statistical tools and development of

credit scoring models; and5. Branch-level profitability and risk assessment models.

As we progress into 2014, additional enhancements to operational risk measurement and reporting, collections strategies, and loan acquisition policies and procedures will be implemented. In addition, we are working to enhance our contingency plans and risk appetite statement.

The Company operates in a very dynamic environment, which is characterized by intense competition, an evolving customer demographic, changing regulatory climate and an evolving macro-economic climate. As a result, it is the duty of management to adequately manage such risks. Every employee is expected to understand the Risk Management

Page 207: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 205

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

mengelola risiko-risiko yang ada secara memadai. Setiap karyawan diharapkan untuk dapat memahami fungsi Manajemen Risiko dan bagaimana hal tersebut diterapkan dalam pemenuhan tugas dan tanggung jawab karyawan. Perusahaan melakukan pengkajian berkelanjutan dari situasi pasar dan memastikan bahwa kebijakan, sistem dan proses yang ada diselaraskan dengan praktik-praktik terbaik serta mematuhi peraturan perundang-undangan yang baru atau perubahannya. Ringkasan dari risiko-risiko inti yang dihadapi oleh Perusahaan beserta tindakan-tindakan penanggulangan yang sesuai digambarkan di bawah ini:

Risiko Utama | Key Risks Faktor Mitigasi Mitigating Factors

• Inflasiyangmeningkat Increasing inflation

- Strategi penagihan berfokus pada tunggakan awal

- Meningkatnya kapasitas staf penagihan

- Front-end focused collection strategies- Additional collector capacity

• Tekananpadahargakomoditas Depressed commodity prices

- Diversifikasi portofolio dan geografis- Perubahan sasaran pasar ke sektor sewa

pembiayaan alat berat

- Diversified portfolio and geographies- Changes to heavy equipment leasing target

market

• Semakinmeningkatnyasukubunga Additional interest rate increases

- Modal dasar yang kuat- Aset dan liabilitas yang seimbang

- Strong capital base- Matching of assets and liabilities

• Kompetisiyangsemakinmeningkat Increased competition

- Fokuspada“niche”,segmenbisnisyangmenguntungkan

- Melanjutkan ekspansi jaringan

- Focuson“niche”,profitablesegments- Continued network expansion

• MeningkatnyacakupanpengawasanOJKterhadap perusahaan perbankan dan pembiayaan

IncreasedOJKcoverageofbanksandmultifinance companies

- Cadangan Perusahaan yang kuat - Modal dasar yang kuat - Kepatuhan terhadap PSAK 55 dan IFRS 39

- Strong level of reserves- Strong capital base- PSAK 55 and IFRS 39 compliant

RISIKO KREDIT

Risiko kredit didefinisikan sebagai risiko kerugian terhadap imbalan keuangan yang merupakan akibat dari kegagalan peminjam untuk membayar kembali pinjamannya atau memenuhi kewajiban dari kontrak pembiayaan. Risiko kredit timbul setiap kali seorang peminjam mengharapkan untuk menggunakan arus kas di masa depan untuk membayar utangnya saat ini. Pihak investor dikompensasi untuk mengasumsikan risiko kredit tersebut dengan cara pembayaran bunga dari peminjam atau penerbit kewajiban utang.

Risiko kredit dikelola melalui kebijakan dan proses yang sudah ada yang meliputi kriteria penerimaan kredit, asal dan persetujuan kredit, penetapan harga, pemantauan eksposur, pengenalan masalah dan manajemen pemulihan kredit, dan manajemen portofolio.

Anggota Komite Kredit yang berwenang; yang telah dipilih berdasarkan kualifikasi pribadi dan profesional, pengalaman, penilaian dan kemampuan; melakukan persetujuan terhadap setiap keputusan pemberian kredit. Komite Kredit bertanggung jawab untuk memberikan

function and how it applies in the fulfillment of his/her responsibilities. The Company conducts a continuous assessment of market conditions and ensures that its policies, systems and processes are aligned to best practices as well as adhere to new or modified regulations. Below is a summary of key risks faced by the Company, with its corresponding mitigating actions:

CREDIT RISK

Credit risk is defined as the risk of loss of a financial reward as a result of a borrower’s failure to repay a loan or otherwise meet a contractual obligation. Credit risk arises whenever a borrower is expecting to use future cash flows to pay a current debt. Investors are compensated for assuming credit risk by way of interest payments from the borrower or issuer of a debt obligation.

Credit risk is managed through established policies and processes covering credit acceptance criteria, origination and approval, pricing, exposure monitoring, problem recognition and remedial management, and portfolio management.

Authorized Credit Committee members; who have been selected based on their personal and professional qualifications, experience, judgment, and ability; approve every credit decision. The Credit Committee is responsible for providing review, recommendation and approval to

Page 208: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk206

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

tinjauan, rekomendasi dan persetujuan terhadap seluruh pengajuan kredit. Eksposur yang melebihi wewenang Direksi diserahkan kepada Dewan Komisaris untuk dilakukan evaluasi dan diberikan rekomendasi.

Sistem Informasi Manajemen (MIS) telah berada pada tempatnya dan mencakup, pada tingkatan rincian yang memadai, perilaku dan kinerja portofolio. Hal ini memungkinkan pendeteksian terhadap perkembangan hal-hal yang merugikan pada tahap awal, memungkinkan adanya implementasi pengukuran korektif secara tepat waktu yang bertujuan untuk meminimalisir kerugian dalam kredit.

Eksposur dan Konsentrasi

Eksposur kredit Perusahaan didiversifikasikan secara baik dari segi geografis, segmen pelanggan, jenis dan merek alat. a) Diversifikasi Geografis Portofolio Perusahaan tersebar merata di seluruh

wilayah Indonesia. Sekitar 36,4% dari piutang terpusat di wilayah Pulau Jawa dan Bali, termasuk daerahmetropolitandiJakarta.Diversifikasisecarageografisinidiperkirakan akan tetap bertahan di mana Perusahaan terus meningkatkan ekspansinya di seluruh negeri.

Diversifikasi Portofolio Berdasarkan Geografis Portfolio Diversification by Geography

Keterangan 2012 2013Perubahan

ChangeDescription

Sumatera 24,3% 22,0% -2,2% Sumatera

Kalimantan 23,4% 19,8% -3,6% Kalimantan

Sulawesi dan Indonesia Timur 21,4% 21,3% -0,2% Sulawesi and East Indonesia

Di Luar Jawa dan Bali 69,1% 63,1% -5,9% Outside Java and Bali

Jabodetabek 9,9% 13,6% 3,7% GreaterJakarta

JawadanBali 21,1% 23,3% 2,2% JavaandBali

Jumlah Jawa dan Bali 30,9% 36,9% 5,9% Total Java and Bali

Jumlah 100,0% 100,0% Total

all credit proposals. Exposures exceeding the authority of the Board of Directors are presented to the Board of Commissioners for their evaluation and recommendation.

ManagementInformationSystems(“MIS”)areinplaceandcovers, to a sufficient level of detail, portfolio behaviour and performance. This enables the detection of any adverse development at an early stage, allowing for timely implementation of corrective measures aimed at minimizing credit loses.

Exposures and Concentrations

The Company’s credit exposures are well diversified in terms of geography, customer segment, equipment type and brand.

a) Geographic Diversification The portfolio well spread out across Indonesia. About 36.4%ofthereceivablesareconcentratedintheJavaandBaliregion,whichincludestheJakartametropolitanarea. This geographical diversification is expected to remain as the Company continues to increase its distribution footprint throughout the country.

Manajemen RisikoRisk Management

Page 209: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 207

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Diversifikasi Portofolio Berdasarkan Geografis (2013)Portfolio Diversification by Geography (2013)

%

21,3

19,8

22,0

13,6

23,3

Sumatera | Sumatera

Kalimantan | Kalimantan

Sulawesi dan Indonesia Timur | Sulawesi and East Indonesia

Jabodetabek|GreaterJakarta

JawadanBali|JavaandBali

b) Diversifikasi Produk Pada akhir tahun 2013, pembiayaan melalui dealer

(Kendaraan Roda Empat Baru dan Bekas) berkontribusi hampir 73,9% dari keseluruhan portofolio. Piutang Sewa Pembiayaan memberikan kontribusi 20,4% dari jumlah portofolio BFI, menurun dari 26,7% pada tahun sebelumnya.

Diversifikasi Portofolio Mobil Berdasarkan Merek Auto Portfolio Diversification by Brand

Keterangan 2012 2013Perubahan

ChangeDescription

Toyota 32,1% 34,2% 2,1% Toyota

Mitsubishi 22,4% 20,3% -2,1% Mitsubishi

Suzuki 13,8% 12,6% -1,2% Suzuki

Daihatsu 9,2% 10,5% 1,3% Daihatsu

Honda 7,2% 8,2% 1,0% Honda

Isuzu 2,9% 2,5% -0,4% Isuzu

Jumlah Merek Jepang 87,6% 88,3% 0,7% Total Japanese Brand

Lain-Lain 12,4% 11,7% -0,7% Others

Jumlah 100,0% 100,0% Total

b) Product Diversification Asofyear-end2013,dealerfinancing(NewandUsed

Four-Wheelers) accounts for almost 73.9% of the portfolio. Finance Lease Receivables represent 20.4% of the total BFI portfolio, a decrease from 26.7% in the prior year.

Page 210: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk208

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Manajemen RisikoRisk Management

Diversifikasi Portofolio Mobil Berdasarkan Tipe Auto Portfolio Diversification by Type

Keterangan 2012 2013Perubahan

ChangeDescription

Minibus (termasuk Angkot) 42,6% 44,7% 2,1% Minibus (including City Transport)

Truk 19,4% 19,0% -0,4% Truck

Pick-Up 19,3% 19,1% -0,2% Pick-Up

Jeep 14,1% 12,3% -1,8% Jeep

Bis 0,4% 0,4% 0,0% Bus

Jumlah Mobil Niaga 95,8% 95,5% -0,3% Total Commercial Car

Sedan 4,2% 4,5% 0,3% Passenger Car

Jumlah 100,0% 100,0% Total

Diversifikasi Portofolio Mobil Berdasarkan Merek (2013)Auto Portfolio Diversification by Brand (2013)

%

12,6

10,5

11,7

8,2

2,5

20,3

34,2

Suzuki | Suzuki

Mitsubishi | Mitsubishi

Toyota | Toyota

Daihatsu | Daihatsu

Honda | Honda

Isuzu | Isuzu

Lain-Lain | Others

Diversifikasi Portofolio Mobil Berdasarkan Tipe (2013)Auto Portfolio Diversification by Type (2013)

%

4,5

44,7

19,0

0,4

12,3

19,1 Pick-Up|Pick-Up

Truk | Truck

Minibus (termasuk Angkot) | Minibus (including City Transport)

Jeep|Jeep

Bis | Bus

Sedan | Passenger Car

Page 211: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 209

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Portofolio Sewa Pembiayaan Berdasarkan Jenis Alat Finance Lease Portfolio Breakdown by Type of Equipment

Keterangan 2012 2013Perubahan

ChangeDescription

Excavator 27,3% 24,3% -3,0% Excavator

Bulldozer 8,7% 6,7% -2,0% Bulldozer

Alat Berat Lainnya 5,2% 19,3% 14,1% Other Heavy Equipment

Jumlah Alat Berat 41,2% 50,3% 9,1% Total Heavy Equipment

Transportasi dan Alat Maritim 1,3% 1,4% 0,2% Marine Transport and Equipment

Jumlah Aset Serba Guna 42,5% 51,8% 9,3% Total General Purpose Assets

Kendaraan 53,1% 41,1% -12,0% Vehicle

Lain-Lain 4,4% 7,1% 2,7% Others

Jumlah Alat Lainnya 57,5% 48,2% -9,3% Total Other Equipment

Jumlah 100,0% 100,0% Total

c) Diversifikasi Industri dalam Sewa Pembiayaan Portofolio Perusahaan untuk Sewa Pembiayaan

mengalami diversifikasi di seluruh sektor utama, mulai dari kontraktor umum, pertambangan batu bara dan logam, transportasi, sektor kehutanan (penebangan kayu), pertanian (tanaman pangan) dan lain-lain. Selama tahun 2013, Perusahaan telah mampu mengurangi ketergantungan pada sektor pertambangan batu bara dengan meningkatkan kontrak-kontrak pembiayaan dari segmen Konstruksi, Perdagangan dan Distribusi, Jasa,danPerhutanan.

c) Industry Diversification in Finance Lease The Company’s Finance Lease portfolio is diversified

across major sectors ranging from general contractor, coal and metal mining, transportation, forestry (logging), agriculture (crops) and others. During 2013, the Company has managed to reduce dependency on the coal mining sector by increasing bookings in the Construction, Industrial and Manufacturing, Services, and Forestry segments.

Portofolio Sewa Pembiayaan Berdasarkan Jenis Alat (2013)Finance Lease Portfolio Breakdown by Type of Equipment (2013)

%

1,4

19,3

24,3

6,7

41,1

7,1

Alat Berat Lainnya | Other Heavy Equipment

Bulldozer | Bulldozer

Excavator | Excavator

Transportasi dan Alat Maritim | Marine Transport and Equipment

Kendaraan | Vehicle

Lain-Lain | Others

Page 212: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk210

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Manajemen RisikoRisk Management

Portofolio Sewa Pembiayaan Berdasarkan Industri Finance Lease Portfolio Breakdown by Industry

Keterangan 2012 2013 Description

Pertambangan 29,5% 25,5% Mining

Lain-Lain 28,6% 18,7% Others

Konstruksi 15,8% 17,5% Construction

Perkebunan 9,5% 9,9% Plantation

Perdagangan dan Distribusi 6,0% 8,9% Trade and Distribution

Jasa 4,6% 7,1% Service

Industri dan Manufaktur 1,3% 6,9% Industrial and Manufacturing

Perhutanan 4,7% 5,6% Forestry

Jumlah 100,0% 100,0% Total

Loan Loss Provisions

The Company calculates Loan Loss Provisions (“LLP”) inaccordance to Indonesian Accounting Guidelines (PSAK 55). TheCompanyutilisesProbabilityofDefault(“PD”)Modelsbased on Net Flow (Roll Rates) methodology adjusted to account for the estimated value of the collateral. Loans are classified as “Non-Performing” after 90 days pastdue, with all uncollected interest and fees reversed. Loss is automatically recognised once a loan reaches 270 days past due.

FUNDING AND LIQUIDITY RISK

Liquidity risk stems from the inability of the Company to meets its obligation associated with financial liabilities at due date. The growth of the Company heavily depends on the

Cadangan Kerugian Pinjaman

Perusahaan memperhitungkan Cadangan Kerugian Pinjaman (Loan Loss Provisions atau LLP) sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Indonesia (PSAK 55). Perusahaan menggunakan Model Probabilitas Wanprestasi (Probability of Default atau PD) berdasarkan metodologi Net Flow (Roll Rates), yang disesuaikan untuk memperhitungkan perkiraan nilai agunan. Pinjaman diklasifikasikan sebagai “Macet” setelah lewat jatuh tempo 90 hari, termasukseluruh bunga tertagih dan biaya-biaya. Pinjaman yang lewat jatuh temponya mencapai 270 hari secara otomatis diakui sebagai kerugian.

RISIKO PENDANAAN DAN LIKUIDITAS

Risiko likuiditas berasal dari ketidakmampuan Perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan liabilitas keuangan pada tanggal jatuh tempo. Pertumbuhan

Portofolio Sewa Pembiayaan Berdasarkan Industri (2013)Finance Lease Portfolio Breakdown by Industry (2013)

%

8,9

7,1

9,9

6,9

17,5

18,7

5,6

25,5

Konstruksi | Construction

Industri dan Manufaktur | Industrial and Manufacturing

Pertambangan | Mining

Perkebunan | Plantation

Perdagangan dan Distribusi | Trade and Distribution

Jasa|Service

Perhutanan | Forestry

Lain-Lain | Others

Page 213: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 211

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Perusahaan sepenuhnya bergantung pada tersedianya fasilitas dari bank dan sumber-sumber keuangan lainnya untuk menyediakan pendanaan bagi pembiayaan baru. Perusahaan menggunakan berbagai sumber pendanaan termasuk pinjaman berjangka dalam mata uang lokal dan Dollar AS, obligasi dalam mata uang lokal, pengaturan pembiayaan bersama atau channeling, dan ekuitas.

Risiko likuiditas diukur dan dipantau secara harian. Analisa kesenjangan likuiditas memberikan wawasan mengenai ketidaksesuaian antara aliran kas masuk yang diharapkan dengan aliran kas keluar pada setiap harinya. Hal ini dikelola secara sentral oleh bagian Bendahara Perusahaan (Treasury) yang memiliki akses langsung dan berwenang ke pihak bank dan pasar profesional. Risiko pada nilai tukar mata uang semata-mata berasal dari paparan Perusahaan mengenai pinjaman mata uang asing, yang dibatasi oleh kontrak swap dengan perusahaan keuangan terkemuka.

Per bulan Desember 2013, seluruh piutang dari portofolio pinjaman kami adalah dalam suku bunga tetap Rupiah, sementara itu kurang dari 10% dari jumlah utang kami adalah dalam suku bunga mengambang (floating rate). Selanjutnya, seluruh pinjaman dalam mata uang asing (mewakili 30% dari jumlah pinjaman) mendapatkan lindung nilai tanpa adanya ketidaksesuaian pada tenor, mata uang dan risiko suku bunga.

RISIKO OPERASIONAL

Risiko operasional didefinisikan sebagai risiko atas kerugian yang disebabkan oleh tidak memadainya atau gagalnya proses, SDM dan sistem internal atau dari kejadian-kejadian eksternal, yang berdampak pada operasi Perusahaan.

Jenis risiko ini menjadi bagian dari setiap produk yangditawarkan, proses bisnis, kegiatan operasional, dan infrastruktur sistem kami. Kegagalan dalam mengelola risiko operasional secara memadai dapat membawa akibat kerugian keuangan, masalah regulasi dan mempengaruhi reputasi Perusahaan.

Sepanjang tahun 2013, Perusahaan menciptakan unit kerja terpisah untuk Manajemen Risiko Operasional (ORM). Tujuan utama dari keberadaan unit ini adalah bertindak sebagai fasilitator dari praktik-praktik manajemen risiko operasional. Unit ini bertanggung jawab ataspengembangan dan pemeliharaan dari kebijakan-kebijakan Manajemen Risiko Operasional, memantau implementasi dari kebijakan-kebijakan Manajemen Risiko Operasional di seluruh unit kerja yang ada, dan memastikan pengawasan yang memadai terhadap kebijakan dan prosedur. Tanggung

availability of bank facilities and other sources of financing to provide funding for new bookings. The Company utilises various sources of funding including term loans in localcurrencyandUSDollars,bondsdenominatedinlocalamount, joint financing or channeling arrangements, and equity.

Liquidity risk is measured and monitored a daily basis. Liquidity gap analysis provides insight as to the mismatch of expected cash inflows vis-à-vis outflows on any given day. This is centrally managed within the Company’s Treasury, which has direct and authorized access to banks and professional markets. The risk on currency exchange is solely derived from the Company’s exposure to the foreign currency loans, which were hedged by swap contract with reputable financial companies.

As of December 2013, our entire loan portfolio receivables are in fixed rate Rupiah, while less than 10% of our total debt is in floating interest rate. Furthermore, all foreign currency borrowings (representing 30% of total borrowings) are fully hedged with no mismatch on tenor, currency and interest risk.

OPERATIONAL RISK

Operational risk is defined as the risk of loss resulting from inadequate or failed internal processes, people, and system or from external events, which impact to the operations of the Company.

This type of risk is inherent in every product offered, business processes, operational activities, and our systems infrastructure. Failure to properly manage operational risks could lead to financial losses, regulatory issues and affect the reputation of the Company.

During 2013 the Company established a separate Operational Risk Management (“ORM”) function. Theprimary goal of this unit is to act as a facilitator of operational risk management practices. This unit is responsible for the development and maintenance of Operational Risk Management policies, monitor the implementation of the Operational Risk Management policies across working units, and ensure the adequate control over policies and procedures. Additional responsibilities include monitoring and measurement of operational risk indicators, branch

Page 214: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk212

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Manajemen RisikoRisk Management

jawab lainnya meliputi pemantauan dan pengukuran dari indikator risiko operasional, hasil audit internal terhadap kinerja kantor cabang dan tindakan perbaikannya, serta identifikasi dan penyelesaian masalah inti.

Perusahaan terus melakukan pembaruan (update) dan sosialisasi mengenai Prosedur Operasi Standar (SOP) untuk memastikan akuntabilitas dan tanggung jawab yang jelas dari setiap fungsi dalam organisasi. Seluruh SOP ditinjau secara independen dan diterbitkan oleh unit ORM.

Memasuki tahun 2014 dan sebagai bagian dari upaya Perusahaan untuk meningkatkan pemantauan risiko operasional, langkah-langkah pengembangan terhadap kerangka kerja ORM akan diimplementasikan sebagai berikut:• perluasan ruang lingkupdaripencatatan,analisisdan

pelaporan kejadian yang mengandung risiko; • pengembangan database Manajemen Risiko

Operasional untuk meningkatkan pengawasan yang efektif; dan

• mengidentifikasirisiko-risikooperasiyangadadenganmengembangkan Tabel Kejadian Risiko, Pengawasan Risiko dengan Penilaian Sendiri, dan meningkatkan Indikator-Indikator Risiko Inti yang telah ada, yang dipakai untuk mengidentifikasi risiko-risiko potensial dalam rangka mengambil tindakan preventif secara cepat dan/atau tindakan-tindakan koreksi.

Perusahaan telah memiliki Disaster Recovery Plan yang melindungi dan mencegah terjadinya gangguan operasional dan memastikan berlanjutnya kegiatan operasional jika pada suatu saat terjadi hal-hal yang merugikan. Rencana ini diuji secara periodik untuk memastikan kesiapannya. Data cadangan, server dan infrastruktur telekomunikasi berada pada lokasi terpisah di luar Perusahaan.

Perusahaan memiliki program audit kantor cabang yang kokoh, di mana seluruh outlet dipantau secara terus-menerus (di lapangan atau melalui metode jarak jauh) demi tujuan kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur Perusahaan. Grup ini bersifat independen terhadap unit-unit kerja yang mengambil risiko dan menjadi bagian dari organisasi Audit Internal.

Hasil-hasil dari tinjauan ini dan rencana-rencana tindakan perbaikan yang berhubungan dilaporkan kepada Direksi segera setelah hasil audit selesai, dan kepada Komite Audit dari Dewan Komisaris secara triwulan.

internal audit results and corrective action, and key issue identification and resolution.

The Company continuously updates and socializes its Standard Operating Procedures (“SOP”) to ensure clearaccountability and responsibility of every function within the organization. All SOPs are independently reviewed and issued by the ORM unit.

Going into 2014 and as part of the Company’s effort to improve operational risk monitoring, the following enhancements to our ORM framework will be implemented:• expansion of the scope of recording, analysis and

reporting of risk events;• developmentOperational RiskManagement database

to improve control effectiveness; and• identify inherent operational risks by developing a

Risk-Event Table, Risk Control Self-Assessments, and improving existing Key Risk Indicators, which are used to identify potential risks in order to take prompt preventive and/or corrective actions.

The Company has a Disaster Recovery Plan in place that protects and prevents operational disruptions and ensures a continuation of operations should any adverse event happens. This plan is tested on a periodic basis to ensure its readiness. Back-up data, servers and telecommunications infrastructure are located on a separate off-site location.

The Company has a robust branch audit program, in which all outlets are continually monitored (in the field or through remote methods) for compliance with Company-wide policies and procedures. This group is independent to the risk-taking units and is part of the Internal Audit organization.

The results of these reviews and their corresponding corrective action plans are reported to the Board of Directors as soon as audits are completed, and to the Audit Committee of the Board of Commissioners on a quarterly basis.

Page 215: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 213

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Sebagai badan usaha yang bergerak di bidang jasa pembiayaan, kemampuan Perusahaan dalam memberikan perlindungan kepada para pelanggan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kinerja dan kesuksesan bisnis Perusahaan. Memberikan pelayanan terbaik demi tercapainya kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama dari manajemen Perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis dan operasionalnya sehari-hari karena kepuasan pelanggan merupakan salah satu indikator terpenting dalam menilai tingkat keberhasilan suatu perusahaan. Meraih kepercayaan pelanggan adalah modal utama bagi tiap perusahaan untuk terus melangkah maju, tantangan untuk terus berkembang mengikuti dinamika bisnis dan perubahan zaman, dan faktor utama dalam meraih sukses yang berkelanjutan.

Penjelasan lebih lanjut mengenai topik ini dibahas dalam bab TINJAUAN BISNIS pada bagian Kualitas Pelayanan, halaman 64.

As a business entity focusing on financing services sector, the Company’s capability in providing protection toward its customers is an integral part of the Company’s performance and business success. Providing the best service to achieve customers’ satisfaction is the major concern for the Company’s management in running its routine business and operational activities due to the fact that customers’ satisfaction is one of the most important indicators in evaluating a success level of a company. Gaining customers’ trust is the main capital for each company to keep stepping up, a challenge to continue to grow and follow the business dynamics and changing era, and the main factor in obtaining sustainable success.

Further description on this topic is discussed in the BUSINESS OVERVIEW chapter on the Service Quality section, page 64.

Komitmen Terhadap Perlindungan PelangganCommitment to Customers’ Protection

Page 216: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk214

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

REGULASI

Pada tahun 2013, Pemerintah Republik Indonesia telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang mengatur tentang pelaksanaan kegiatan usaha dan operasional perusahaan pembiayaan, yaitu:1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/POJK.07/2013tentangPerlindunganKonsumenSektorJasaKeuangan;

2. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. SE.04/MEN/VIII/2013 tanggal 26 Agustus 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2012 tentang Syarat-syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain;

3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 3/POJK.05/2013tentangLaporanBulananLembagaJasaKeuangan Non-Bank; dan

4. SuratOtoritasJasaKeuanganNomorS-360/NB.2/2013tanggal 12 Desember 2013 tentang Pelaksanaan Prinsip MengenalNasabahBagiLembagaJasaKeuanganNon-Bank.

DAFTAR PERKARA PERDATA

Berikut ini adalah daftar perkara perdata yang sedang dihadapi oleh Perusahaan:

No.Nomor PerkaraCase Number

Subyek HukumLegal Subject

StatusStatus

1. - Perkara nomor 392PK/Pdt/2012 dalam tingkat Peninjauan Kembali di Mahkamah Agung Republik Indonesia,

- Perkara nomor 1180K/Pdt/2011 dalam tingkat Kasasi di Mahkamah Agung Republik Indonesia,

- Perkara nomor 43/Pdt/2009/PT.Ptk di Pengadilan Tinggi Pontianak,

- Perkara nomor 36/Pdt.G/2009/PN.Ptk di Pengadilan Negeri Pontianak.

- Case no. 392PK/Pdt/2012 at the level of JudicialReviewattheSupremeCourtofthe Republic of Indonesia,

- Case no. 1180K/Pdt/2011 at the level of Cassation at the Supreme Court of the Republic of Indonesia,

- Case no. 43/Pdt/2009/PT.Ptk at the High Court of Pontianak,

- Case no. 36/Pdt.G/2009/PN.Ptk at the High Court of Pontianak.

Prof. Dr. Franky, S.M., JO. selaku PemohonPeninjauan Kembali/ Pemohon Kasasi/ Terbanding/ Penggugat melawan:- PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku

Termohon Peninjauan Kembali/ Termohon Kasasi/ Pembanding/ Tergugat II,

- Larce Moningka selaku Turut Termohon Peninjauan Kembali/ Turut Termohon Kasasi/ Turut Terbanding/ Tergugat I.

Prof. Dr. Franky, S.M., JO. as the Petitioner inJudicial Review / the Petitioner in Cassation/Appellee/ Plaintiff against:- PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Respondent in Judicial Review/ Respondentin Cassation/ Appellant/ Defendant II,

- LarceMoningkaasCo-RespondentinJudicialReview/ Co-Respondent in Cassation/ Co- Appellant/ Defendant I.

UpayahukumPeninjauanKembali yangdiajukanoleh Prof. Dr. Franky, S.M., JO. sedang dalamproses pemeriksaan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia.

Legal effort for Judicial Review filed by Prof. Dr.Franky,S.M.,JO.isbeingexaminedbytheSupremeCourt of the Republic of Indonesia.

Aspek HukumLegal Aspects

REGULATIONS

In 2013, the Government of the Republic of Indonesia issued some policies governing the implementation of business and operational activities of finance companies, which are: 1. Regulation of Authority of Financial Services No. 1/POJK.07/2013regardingConsumer’sProtection intheSector of Financial Service;

2. Circular of Minister of Manpower and Transmigration of the Republic of Indonesia No. SE.04/MEN/VIII/2013 dated 26 August 2013 regarding Guidelines for the Implementation of Regulation of Minister of Manpower and Transmigration of the Republic of Indonesia No. 19 of 2012 regarding Conditions for Delivering Partial Work Implementation to Other Company;

3. Regulation of Authority of Financial Services No. 3/POJK.05/2013regardingMonthlyReportofNon-BankFinancial Service Institution; and

4. Letter of Authority of Financial Services No. S-360/NB.2/2013 dated 12 December 2013 regarding Implementation of Know Your Customer Principles for Non-Bank Financial Services Institutions.

LIST OF CIVIL CASE

The following is the list of civil case that are being faced by the Company:

Page 217: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 215

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

No.Nomor PerkaraCase Number

Subyek HukumLegal Subject

StatusStatus

2. - Perkara nomor 226PK/Pdt/2010 dalam tingkat Peninjauan Kembali di Mahkamah Agung Republik Indonesia,

- Perkara nomor 613K/Pdt/2008 dalam tingkat Kasasi di Mahkamah Agung Republik Indonesia,

- Perkara nomor 143/Pdt/2007/PT.Mdn di Pengadilan Tinggi Medan,

- Perkara nomor 383/Pdt.G/2005/PN.Medan di Pengadilan Negeri Medan.

- Case no. 226PK/Pdt/2010 at the level of JudicialReviewattheSupremeCourtofthe Republic of Indonesia,

- Case no. 613K/Pdt/2008 at Cassation level at the Supreme Court of the Republic of Indonesia,

- Case no. 143/Pdt/2007/PT.Mdn at the High Court of Medan,

- Case no. 383/Pdt.G/2005/PN. Medan at the District Court of Medan.

- Hendy Ong selaku Pemohon Peninjauan Kembali I/ Pemohon Kasasi I/ Pembanding I/ Tergugat I,

- JenniferselakuPemohonPeninjauanKembaliII/ Pemohon Kasasi II/ Pembanding II/ Tergugat II,

melawan:

PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Termohon Peninjauan Kembali/ Termohon Kasasi/ Terbanding/ Penggugat.

- Hendy Ong as the Petitioner for JudicialReview I/ the Petitioner in Cassation I/Appellant I/ Defendant I,

- JenniferasthePetitionerforJudicialReviewII/ the Petitioner in Cassation II/ Appellant II/Defendant II,

against:

PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Respondent forJudicialReview/theRespondentinCassation/Appellee/ Plaintiff.

- Berdasarkan website Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia, permohonan Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Hendy Ong dan Jennifer telah diputus ditolak olehMahkamah Agung Republik Indonesia,

- PT BFI Finance Indonesia Tbk. belum menerima Surat Pemberitahuan (Relaas) Isi Putusan Peninjauan Kembali dari Mahkamah Agung Republik Indonesia.

- Based on the website of the Court Clerk of the Supreme Court of the Republic of Indonesia, thepetition for JudicialReviewfiledbyHendyOngandJenniferhasbeenadjudgedto rejectby the Supreme Court of the Republic of Indonesia,

- PT BFI Finance Indonesia Tbk. has not received the report/written notice on the Judgment ofJudicialReviewfromtheSupremeCourtoftheRepublic of Indonesia.

3. - Perkara nomor 1923K/Pdt/2012 dalam tingkat Kasasi di Mahkamah Agung Republik Indonesia,

- Perkara nomor 434/Pdt/2011/PT.DKI di Pengadilan Tinggi Daerah Khusus Ibukota(DKI)Jakarta,

- Perkara nomor 382/Pdt.G/2010/PN.Jkt.PstdiPengadilanNegeriJakartaPusat.

- Case no. 1923K/Pdt/2012 at Cassation level at the Supreme Court of the Republic of Indonesia,

- Case no. 434/Pdt/2011/PT.DKI at the High Court of Special Capital District (DKI)Jakarta,

- Case no. 382/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Pst attheDistrictCourtofCentralJakarta.

- PT. Abdi Sarana Nusa selaku Pemohon Kasasi I/ Pembanding I/ Tergugat I,

- Agus Himawan selaku Pemohon Kasasi II/ Pembanding II/ Tergugat II,

- Purnawati Samsurya selaku Pemohon Kasasi III/ Pembanding III/ Tergugat III,

melawan:

PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Termohon Kasasi/ Terbanding/ Penggugat.

- PT. Abdi Sarana Nusa as the Petitioner in Cassation I/ Appellant I/ Defendant I,

- Agus Himawan as the Petitioner in Cassation II/ Appellant II/ Defendant II,

- Purnawati Samsurya as the Petitioner in Cassation III/ Appellant III/ Defendant III,

against:

PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Respondent in Cassation/ Appellee/ Plaintiff.

- Salinan Putusan Kasasi telah diserahkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kepada ParaPihak,

- Berdasarkan informasi, PT. Abdi Sarana Nusa, Agus Himawan, dan Purnawati Samsurya telah mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia melaluiPengadilanNegeriJakartaPusat,

- Pengadilan Negeri Jakarta Pusat belummenyampaikan pemberitahuan kepada PT BFI Finance Indonesia Tbk. mengenai adanya permohonan upaya hukum Peninjauan Kembali yang diajukan oleh PT. Abdi Sarana Nusa, Agus Himawan, dan Purnawati Samsurya.

- Copy of Judgment on Cassation has beendeliveredbytheDistrictCourtofCentralJakartato the Parties,

- Based on the information, PT. Abdi Sarana Nusa, Agus Himawan and Purnawati Samsurya havefiledlegaleffortofJudicialReviewtotheSupreme Court of the Republic of Indonesia, throughtheDistrictCourtofCentralJakarta,

- The District Court of Central Jakarta has notdelivered notice to PT BFI Finance Indonesia Tbk. regarding the petition of legal effort of Judicial Review submitted by PT. Abdi SaranaNusa, Agus Himawan and Purnawati Samsurya.

Page 218: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk216

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

No.Nomor PerkaraCase Number

Subyek HukumLegal Subject

StatusStatus

4. - Perkara nomor 2246K/Pdt/2010 dalam tingkat Kasasi di Mahkamah Agung Republik Indonesia,

- Perkara nomor 28/Pdt/2009/PT. Sultra di Pengadilan Tinggi Sulawesi Tenggara,

- Perkara nomor 53/Pdt.G/2008/PN.Kdi di Pengadilan Negeri Kendari.

- Case no. 2246K/Pdt/2010 at Cassation level at the Supreme Court of the Republic of Indonesia,

- Case no. 28/Pdt/2009/PT. Sultra at the High Court of Southeast Sulawesi,

- Case no. 53/Pdt.G/2008/PN.Kdi at the District Court of Kendari.

- PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Pemohon Kasasi/ Terbanding I/ Tergugat I, dan

- PT. Asuransi Wahana Tata selaku Pemohon Kasasi/ Terbanding II/ Tergugat II,

melawan:

Rahmat Buyung selaku Termohon Kasasi/ Pembanding/ Penggugat.

- PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Petitioner in Cassation/ Appellee I/ Defendant I, and

- PT. Asuransi Wahana Tata as the Petitioner in Cassation/ Appellee II/ Defendant II,

against:

Rahmat Buyung as the Respondent in Cassation/Appellant/ Plaintiff.

- PT BFI Finance Indonesia Tbk. dan PT. Asuransi Wahana Tata mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui Pengadilan Negeri Kendari,

- Berkas pengajuan upaya hukum Peninjauan Kembali belum diserahkan oleh Pengadilan Negeri Kendari kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia.

- PT BFI Finance Indonesia Tbk. and PT. Asuransi Wahana Tata submit legal effort of JudicialReview to the Supreme Court of the Republic of Indonesia through the District Court of Kendari,

- The dossier for legal effort of Judicial Reviewhas not been delivered by the District Court of Kendari to the Supreme Court of the Republic of Indonesia.

5. Perkara nomor 45/Pdt.G/2004/PN.Bpp di Pengadilan Negeri Balikpapan.

Case no. 45/Pdt.G/2004/PN.Bpp at the District Court of Balikpapan.

Drs. B. Maruli Situmorang selaku Penggugat melawan PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Tergugat.

Drs. B. Maruli Situmorang as the Plaintiff against PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Defendant.

- PT BFI Finance Indonesia Tbk. mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui Pengadilan Negeri Balikpapan,

- Berkas pengajuan upaya hukum Peninjauan Kembali belum diserahkan oleh Pengadilan Negeri Balikpapan kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia.

- PT BFI Finance Indonesia Tbk. submits legal effortofJudicialReviewtotheSupremeCourtof the Republic of Indonesia through the District Court of Balikpapan,

- The dossier for legal effort of Judicial Reviewhas not been delivered by the District Court of Balikpapan to the Supreme Court of the Republic of Indonesia.

6. - Perkara nomor 1721K/Pdt/2013 dalam tingkat Kasasi di Mahkamah Agung Republik Indonesia,

- Perkara nomor 299/Pdt/2012/PT.Mks di Pengadilan Tinggi Makassar,

- Perkara nomor 238/Pdt.G/2011/PN.Mks di Pengadilan Negeri Makassar.

- Case no. 1721K/Pdt/2013 at Cassation level at the Supreme Court of the Republic of Indonesia,

- Case no. 299/Pdt/2012/PT.Mks at the High Court of Makassar,

- Case no. 238/Pdt.G/2011/PN.Mks at the District Court of Makassar.

Christina Iwan, S.E. selaku Pemohon Kasasi/ Pembanding/ Penggugat melawan PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Termohon Kasasi/ Terbanding/ Tergugat.

Christina Iwan, S.E. as the Petitioner in Cassation/ Appellant/ Plaintiff against PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Respondent in Cassation/ Appellee/ Defendant.

UpayahukumKasasiyangdiajukanolehChristinaIwan, S.E. sedang dalam proses pemeriksaan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia.

Legal effort of Cassation filed by Christina Iwan, S.E. is in the examination process by the Supreme Court of the Republic of Indonesia.

7. - Perkara nomor 1085K/Pdt/2012 dalam tingkat Kasasi di Mahkamah Agung Republik Indonesia,

- Perkara nomor 369/Pdt/2011/PT.Smg di Pengadilan Tinggi Semarang,

- Perkara nomor 18/Pdt.G/2011/PN.Ska di Pengadilan Negeri Surakarta.

- Case no. 1085K/Pdt/2012 at Cassation level at the Supreme Court of the Republic of Indonesia,

- Case no. 369/Pdt/2011/PT.Smg at the High Court of Semarang,

- Case no. 18/Pdt.G/2011/PN.Ska at the District Court of Surakarta.

Djoko Tri Warno selaku Pemohon Kasasi/ Pembanding/ Penggugat melawan PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Termohon Kasasi/ Terbanding/ Tergugat.

Djoko Tri Warno as the Petitioner in Cassation/Appellant/ Plaintiff against PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Respondent in Cassation/Appellee/ Defendant.

Upaya hukum Kasasi yang diajukan oleh DjokoTri Warno sedang dalam proses pemeriksaan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia.

Legal effort of Cassation filed by Djoko Tri Warno is in the examination process by the Supreme Court of the Republic of Indonesia.

Aspek HukumLegal Aspects

Page 219: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 217

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

No.Nomor PerkaraCase Number

Subyek HukumLegal Subject

StatusStatus

8. - Perkara nomor 214/Pdt/2013/PT.Bdg di Pengadilan Tinggi Bandung,

- Perkara nomor 46/Pdt.G/2012/PN.Sbr di Pengadilan Negeri Sumber.

- Case no. 214/Pdt/2013/PT.Bdg at the High Court of Bandung,

- Case no. 46/Pdt.G/2012/PN.Sbr at the District Court of Sumber.

Hj. Enok Rubiah selaku Pembanding/ Penggugat melawan PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Terbanding/ Tergugat.

Hj. Enok Rubiah as the Appellant/ Plaintiff against PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Appellee/ Defendant.

- Hj. Enok Rubiah mengajukan upaya hukum Kasasi kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui Pengadilan Negeri Sumber,

- Berkas pengajuan upaya hukum Kasasi belum diserahkan oleh Pengadilan Negeri Sumber kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia.

- Hj. Enok Rubiah files legal effort of Cassation to the Suupreme Court of the Republic of Indonesia through the District Court of Sumber,

- The dossier for legal effort of Cassation has not been delivered by the District Court of Sumber to the Supreme Court of the Republic of Indonesia.

9. - Perkara nomor 28/Pdt/2013/PT.Kt.Smda di Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur,

- Perkara nomor 18/Pdt.G/2012/PN.Btg di Pengadilan Negeri Bontang.

- Case no. 28/Pdt/2013/PT.Kt.Smda at the High Court of East Kalimantan,

- Case no. 18/Pdt.G/2012/PN.Btg at the District Court of Bontang.

PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Pembanding/ Tergugat melawan:- Supian Daelani selaku Terbanding/

Penggugat,- Warman Asil selaku Turut Terbanding/ Turut

Tergugat.

PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Appellant/ Defendant against:- Supian Daelani as the Appellee/ Plaintiff,- Warman Asil as the Co-Appellee/ Co-

Defendant.

- PT BFI Finance Indonesia Tbk. mengajukan upaya hukum Kasasi kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui Pengadilan Negeri Bontang,

- Berkas pengajuan upaya hukum Kasasi belum diserahkan oleh Pengadilan Negeri Bontang kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia.

- PT BFI Finance Indonesia Tbk. files legal effort of Cassation to the Supreme Court of the Republic of Indonesia through the District Court of Bontang,

- The dossier for legal effort of Cassation has not been delivered by the District Court of Bontang to the Supreme Court of the Republic of Indonesia.

10. - Perkara nomor 17/Pdt/2013/PT.Jbi diPengadilanTinggiJambi,

- Perkara nomor 13/Pdt.Plw/2012/PN.Mab di Pengadilan Negeri Muara Bungo.

- Caseno.17/Pdt/2013/PT.JbiattheHighCourtofJambi,

- Case no. 13/Pdt.Plw/2012/PN.Mab at the District Court of Muara Bungo.

PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Pembanding/ Pelawan melawan:- PT. Karya Bungo Pantai Ceria Group selaku

Terbanding/ Terlawan,- Gusnawati Ayank selaku Turut Terbanding I/

Turut Terlawan I,- Jhonny(JoniAmeng)selakuTurutTerbanding

II/ Turut Terlawan II.

PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Appellant/Opponent against:- PT. Karya Bungo Pantai Ceria Group as the

Appellee/ Opposed,- Gusnawati Ayank as the Co-Appellee I/ Co-

Opposed I,- Jhonny (JoniAmeng)as theCo-Appellee II/

Co-Opposed II.

- PT BFI Finance Indonesia Tbk. mengajukan upaya hukum Kasasi kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui Pengadilan Negeri Muara Bungo,

- Berkas pengajuan upaya hukum Kasasi belum diserahkan oleh Pengadilan Negeri Muara Bungo kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia.

- PT BFI Finance Indonesia Tbk. files legal effort of Cassation to the Supreme Court of the Republic of Indonesia through the District Court of Muara Bungo,

- The dossier for legal effort of Cassation has not been delivered by the District Court of Muara Bungo to the Supreme Court of the Republic of Indonesia.

11. - Perkara nomor 415/Pdt/2012/PT.Sby di Pengadilan Tinggi Surabaya,

- Perkara nomor 35/Pdt.G/2011/PN.Mkt di Pengadilan Negeri Mojokerto.

- Case no. 415/Pdt/2012/PT.Sby at the High Court of Surabaya,

- Case no. 35/Pdt.G/2011/PN.Mkt at the District Court of Mojokerto.

Edy Setiawan selaku Pembanding/ Penggugat melawan PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Terbanding/ Tergugat.

Edy Setiawan as the Appellant/ Plaintiff against PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Appellee/Defendant.

- Edy Setiawan mengajukan upaya hukum Kasasi kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui Pengadilan Negeri Mojokerto,

- PT BFI Finance Indonesia Tbk. belum menerima Surat Pemberitahuan (Relaas) dan Penyerahan Memori Kasasi dari Pengadilan Negeri Mojokerto.

- Edy Setiawan files legal effort of Cassation to the Supreme Court of the Republic of Indonesia through the District Court of Mojokerto,

- PT BFI Finance Indonesia Tbk. has not received the Report of Notice and Delivery of Cassation Brief from the District Court of Mojokerto.

Page 220: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk218

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

No.Nomor PerkaraCase Number

Subyek HukumLegal Subject

StatusStatus

12. - Perkara nomor 18/Pdt/2010/PT.TK di Pengadilan Tinggi Tanjung Karang,

- Perkara nomor 45/Pdt.G/2009/PN.Tk di Pengadilan Negeri Tanjung Karang.

- Case no. 18/Pdt/2010/PT.TK at the High Court of Tanjung Karang,

- Case no. 45/Pdt.G/2009/PN.Tk at the District Court of Tanjung Karang.

- Rasprin Radjab selaku Pembanding I/ Tergugat I,

- Revi Nurhayati R. selaku Pembanding II/ Tergugat II,

melawan:

PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Terbanding/ Penggugat.

- Rasprin Radjab as the Appellant I/ Defendant I,

- Revi Nurhayati R. as the Appellant II/ Defendant II,

against:

PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Appellee/Plaintiff.

- Rasprin Radjab dan Revi Nurhayati R. mengajukan upaya hukum Kasasi kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui Pengadilan Negeri Tanjung Karang,

- Mengingat Rasprin Radjab dan Revi Nurhayati R. tidak menyerahkan Memori Kasasi sampai dengan batas waktu yang telah ditetapkan, maka Pengadilan Negeri Tanjung Karang mengeluarkan Surat Keterangan Tidak Memenuhi Persyaratan Formil Kasasi.

- Rasprin Radjab and Revi Nurhayati R. file legal effort of Cassation to the Supreme Court of the Republic of Indonesia through the District Court of Tanjung Karang,

- Considering Rasprin Radjab and Revi Nurhayati R. do not deliver Cassation Brief until the set deadline, the District Court of Tanjung Karang issues Statement of Not Compliance with Cassation Formal Requirement.

13. Perkara nomor 32/Pdt.G/2013/PN.Gtlo di Pengadilan Negeri Gorontalo.

Case no. 32/Pdt.G/2013/PN.Gtlo at the District Court of Gorontalo.

Yessy Usira diwakili oleh Yayasan LembagaKonsumen Indonesia (YLKI) Gorontalo selaku Penggugat melawan:- PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Tergugat I,- PT. Asuransi Wahana Tata selaku Tergugat II.

YessyUsiraisrepresentedbyYayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Gorontalo as the Plaintiff against:

- PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Defendant I,

- PT. Asuransi Wahana Tata as the Defendant II.

- Perkara telah diputus oleh Pengadilan Negeri Gorontalo,

- Berdasarkaninformasi,YessyUsiradiwakiliolehYayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Gorontalo telah mengajukan upaya hukum Banding kepada Pengadilan Tinggi Gorontalo melalui Pengadilan Negeri Gorontalo,

- Pengadilan Negeri Gorontalo belum menyampaikan pemberitahuan kepada PT BFI Finance Indonesia Tbk. mengenai adanya permohonan upaya hukum Banding yang diajukanolehYessyUsira.

- The case has been adjudged by the District Court of Gorontalo,

- Based on the information, Yessy Usirarepresented by Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Gorontalo has filed legal effort of Appeal to the High Court of Gorontalo through the District Court of Gorontalo,

- The District Court of Gorontalo has not delivered the notice to PT BFI Finance Indonesia Tbk. regarding the petition of legal effort of Appeal filedbyYessyUsira.

14. Perkara nomor 374/Pdt.G/2012/PN.Jkt.PstdiPengadilanNegeriJakartaPusat.

Caseno.374/Pdt.G/2012/PN.Jkt.PstattheDistrict Court of Central.

PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Penggugat melawan:- Gusnawati Ayank selaku Tergugat,- PT. Karya Bungo Pantai Ceria Group selaku

Turut Tergugat.

PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Plaintiff against:- Gusnawati Ayank as the Defendant,- PT. Karya Bungo Pantai Ceria Group as the

Co-Defendant.

- Gusnawati Ayank mengajukan upaya hukum Banding kepada Pengadilan Tinggi Daerah KhususIbukota(DKI)JakartamelaluiPengadilanNegeriJakartaPusat,

- Berkas pengajuan upaya hukum Banding belum diserahkan oleh Pengadilan Negeri JakartaPusat kepada Pengadilan Tinggi Daerah Khusus Ibukota(DKI)Jakarta.

- Gusnawati Ayank files legal effort of Appeal to the High Court of Special Capital District (DKI) Jakarta through the District Court of CentralJakarta,

- The dossier for legal effort of Appeal has not been delivered by the District Court of Central Jakarta to the High Court of Special CapitalDistrict(DKI)Jakarta.

Aspek HukumLegal Aspects

Page 221: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 219

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

No.Nomor PerkaraCase Number

Subyek HukumLegal Subject

StatusStatus

15. Perkara nomor 304/Pdt.G/2012/PN.Jkt.PstdiPengadilanNegeriJakartaPusat.

Caseno.304/Pdt.G/2012/PN.Jkt.PstattheDistrictCourtofCentralJakarta.

PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Penggugat melawan:- Fransiskus Borgias selaku Tergugat I,- Novy Sumadi selaku Tergugat II.

PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Plaintiff against:- Fransiskus Borgias as the Defendant I,- Novy Sumadi as the Defendant II.

- Perkara telah diputus oleh Pengadilan Negeri JakartaPusat,

- Berdasarkan informasi, Fransiskus Borgias telah mengajukan upaya hukum Banding kepada Pengadilan Tinggi Daerah Khusus Ibukota (DKI)JakartamelaluiPengadilanNegeriJakartaPusat,

- Pengadilan Negeri Jakarta Pusat belummenyampaikan pemberitahuan kepada PT BFI Finance Indonesia Tbk. mengenai adanya permohonan upaya hukum Banding yang diajukan oleh Fransiskus Borgias.

- The case has been adjudged by the District CourtofCentralJakarta,

- Based on the information, Fransiskus Borgias has filed legal effort of Appeal to the High Court ofSpecialCapitalDistrict(DKI)JakartathroughtheDistrictCourtofCentralJakarta,

- The District Court of Central Jakarta has notdelivered notice to PT BFI Finance Indonesia Tbk. regarding the petition for legal effort of Appeal filed by Fransiskus Borgias.

16. Perkara nomor 398/Pdt.G/2011/PN.Jkt.SeldiPengadilanNegeriJakartaSelatan.

Caseno.398/Pdt.G/2011/PN.Jkt.SelattheDistrictCourtofSouthJakarta.

- Dr. Tommy Sihotang, S.H., LL.M selaku Penggugat I,

- Dr. Juniver Girsang, S.H., M.H., selakuPenggugat II,

melawan:

- PT. Salindo Perdana Finance (dalam likuidasi) selaku Tergugat I,

- PT. Koexim Mandiri Finance selaku Tergugat II,

- PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Tergugat III,

- PT. Equity Development Finance selaku Tergugat IV,

- PT. Clipan Finance Indonesia, Tbk selaku Tergugat V,

- PT. Capitalinc Finance selaku Tergugat VI,- PT. CIMB Niaga Auto Finance selaku Tergugat

VII,- Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku Turut

Tergugat I,- Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)

selaku Turut Tergugat II.

- Dr. Tommy Sihotang, S.H., LL.M as the Plaintiff I,- Dr.JuniverGirsang,SH.,M.H.,asthePlaintiffII,

against:

- PT Salindo Perdana Finance (in liquidity) as the Defendant I,

- PT Koexim Mandiri Finance as the Defendant II,- PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Defendant III,- PT Equity Development Finance as the

Defendant IV,- PT Clipan Finance Indonesia, Tbk as the

Defendant V,- PT Capitalinc Finance as the Defendant VI,- PT CIMB Niaga Auto Finance as the Defendant VII,- Bursa Efek Indonesia (BEI) as the Co-Defendant I,- Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) as

the Co-Defendant II.

- Tergugat I sampai dengan Tergugat V mengajukan upaya hukum Banding kepada Pengadilan Tinggi Daerah Khusus Ibukota (DKI)JakartamelaluiPengadilanNegeriJakartaPusat,

- Berkas pengajuan upaya hukum Banding belum diserahkan oleh Pengadilan Negeri JakartaPusat kepada Pengadilan Tinggi Daerah Khusus Ibukota(DKI)Jakarta.

- Defendant I to Defendant V file legal effort of Appeal to the High Court of Special Capital District(DKI)JakartathroughtheDistrictCourtofCentralJakarta,

- The dossier for legal effort of Appeal has not been delivered by the District Court of Central Jakarta to the High Court of Special CapitalDistrict(DKI)Jakarta.

Page 222: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk220

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

No.Nomor PerkaraCase Number

Subyek HukumLegal Subject

StatusStatus

17. Perkara nomor 509/Pdt.G/2009/PN.Jkt.PstdiPengadilanNegeriJakartaPusat.

Caseno.509/Pdt.G/2009/PN.Jkt.PstattheDistrictCourtofCentralJakarta.

PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Penggugat melawan:- Ahesa Panji Buana selaku selaku Tergugat,- Lalu Eka selaku Turut Tergugat.

PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Plaintiff against:- Ahesa Panji Buana as the Defendant,- Lalu Eka as the Co-Defendant.

- Lalu Eka mengajukan upaya hukum Banding kepada Pengadilan Tinggi Daerah Khusus Ibukota(DKI)JakartamelaluiPengadilanNegeriJakartaPusat,

- Berkas pengajuan upaya hukum Banding belum diserahkan oleh Pengadilan Negeri JakartaPusat kepada Pengadilan Tinggi Daerah Khusus Ibukota(DKI)Jakarta.

- Lalu Eka files legal effort of Appeal to the High Court of Special Capital District (DKI) JakartathroughtheDistrictCourtofCentralJakarta,

- The dossier for legal effort of Appeal has not been delivered by the District Court of Central Jakarta to the High Court of Special CapitalDistrict(DKI)Jakarta.

18. Perkara nomor 205/Pdt.G/2012/PN.Jkt.PstdiPengadilanNegeriJakartaPusat.

Caseno.205/Pdt.G/2012/PN.Jkt.PstattheDistrictCourtofCentralJakarta.

PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Penggugat melawan:- Hermanto selaku Tergugat I,- Artina Yuni Dhartuty selaku Tergugat II.

PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Plaintiff against:- Hermanto as the Defendant I,- Artina Yuni Dhartuty as the Defendant II.

- Putusan dibacakan tanpa kehadiran Tergugat I dan Tergugat II,

- PengadilanNegeriJakartaPusatakanmelakukanpemberitahuan isi Putusan kepada Tergugat I dan Tergugat II,

- Belum diperoleh informasi adanya pengajuan upaya hukum Banding oleh Tergugat I dan Tergugat II.

- The judgment was pronounced without the attendance of Defendant I and Defendant II,

- DistrictCourtofCentralJakartawillnotifythecontentof the Judgement toDefendant IandDefendant II,

- No information regarding the submission of legal effort of Appeal by Defendant I and Defendant II.

19. Perkara nomor 67/Pdt.G/2013/PN.Gs di Pengadilan Negeri Gresik.

Case no. 67/Pdt.G/2013/PN.Gs at the District Court of Gresik.

Adir selaku Penggugat melawan PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Tergugat.

Adir as the Plaintiff against PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Defendant.

Sedang dalam proses pemeriksaan perkara oleh Pengadilan Negeri Gresik.

In the examination process by the District Court of Gresik.

20. Perkara nomor 79/Pdt.G/2013/PN.Gs di Pengadilan Negeri Gresik.

Case no. 79/Pdt.G/2013/PN.Gs at the District Court of Gresik.

Debi Vita Christianto selaku Penggugat melawan PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Tergugat.

Debi Vita Christianto as the Plaintiff against PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Defendant.

Sedang dalam proses pemeriksaan perkara oleh Pengadilan Negeri Gresik.

In the examination process by the District Court of Gresik.

21. Pengaduan nomor 40/PK.004/BPSK/XI/2013 di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Tasikmalaya.

Complaint no. 40/PK.004/BPSK/XI/2013 at the Agency for Settlement of Consumer’s Conflict (BPSK) Tasikmalaya City.

Andri Rustiaji selaku Pelapor melawan PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Terlapor.

Andri Rustiaji as the Reporter against PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Reported.

Sedang dalam proses pemeriksaan perkara oleh Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Tasikmalaya.

In the examination process by the Agency for Settlement of Consumer’s Conflict (BPSK) Tasikmalaya City.

22. Pengaduan nomor 20/P3K/BPSK/XI/2013 di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Sukabumi.

Complaint no. 20/P3K/BPSK/XI/2013 at the Agency for Settlement of Consumer’s Conflict (BPSK) Sukabumi City.

Entin Sumartini selaku Pelapor melawan PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Terlapor.

Entin Sumartini as the Reporter against PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Reported.

Sedang dalam proses pemeriksaan perkara oleh Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Sukabumi.

In the examination process by the Agency for Settlement of Consumer’s Conflict (BPSK) Sukabumi City.

23. Pengaduan tanggal 7 Februari 2013 di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Karawang.

Complaint dated 7 February 2013 at the Agency for Settlement of Consumer’s Conflict (BPSK) Karawang Regency.

Ruhyat Supriatna selaku Pelapor melawan PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Terlapor.

Ruhyat Supriatna as the Reporter against PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Reported.

Sedang dalam proses pemeriksaan perkara oleh Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Karawang.

In the examination process by the Agency for Settlement of Consumer’s Conflict (BPSK) Karawang Regency.

Aspek HukumLegal Aspects

Page 223: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 221

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Semakin pentingnya peran komunikasi dan promosi Perusahaan dalam meningkatkan citra dan nama baik Perusahaan di kalangan para pemangku kepentingan dan masyarakat pada umumnya membuat Perusahaan meningkatkan intensitas dan melakukan diversifikasi dalam kegiatan-kegiatan penyampaian informasi selama tahun 2013. Selain menjadi sarana penghubung informasi antara Perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dan masyarakat umum, fungsi utama lainnya adalah sebagai sarana promosi produk-produk dari jasa pembiayaan Perusahaan dan berbagai fasilitas pendukungnya, serta menjembatani komunikasi internal antarkaryawan. Perusahaan percaya bahwa komunikasi yang dijalankan secara intensif dengan berbagai variasi kegiatan yang mengikuti perkembangan zaman akan mampu membangun citra Perusahaan yang baik dan dinamis secara berkelanjutan.

Kegiatan komunikasi Perusahaan dibagi dalam lima bidang utama, yaitu:1. Komunikasi Eksternal (non-investor)2. Komunikasi Internal 3. Corporate Branding dan Promosi Produk 4. Hubungan Investor5. TanggungJawabSosialPerusahaan

KOMUNIKASI EKSTERNAL (NON-INVESTOR)

Fungsi utama dari bidang Komunikasi Eksternal adalah sebagai sarana pengelola dan penyebar informasi Perusahaan ke media massa dan/atau pihak ketiga lainnya sebagai pemenuhan syarat keterbukaan informasi kepada para pemegang kepentingan dan kalangan masyarakat umum. Informasi yang disampaikan wajib tepat waktu dan akurat demi tujuan membentuk opini publik yang positif atas kondisi-kondisi yang terjadi dalam bisnis Perusahaan. Hal ini juga untuk memenuhi prinsip Tata Kelola Korporasi yang Baik (Good Corporate Governance) yang dianut secara taat oleh Perusahaan.

Tugas dan tanggung jawab bidang Komunikasi Eksternal antara lain:

• MenanganiSitusKorporasiwww.bfi.co.id Situs ini adalah fasilitas web eksternal yang menawarkan

kemudahan akses informasi terkini tentang Perusahaan dan senantiasa diperbarui sehingga memungkinkan pelanggan dan masyarakat mempelajari tentang program-program promosi terbaru, kesaksian pelanggan, dan jasa-jasa pembiayaan yang ditawarkan

The role of communication and promotion of the Company is getting more important to enhance its image and reputation among the stakeholders and public in general, has made the company increase the intensity and carry out diversification in the activities of delivering information during 2013. In addition to delivering information between the Company and interested parties and public in general, another main function is for promotion of the Company’s leasing products and a variety of its supporting facilities, including bridging internal communication among employees. The Company believes that communication carried out intensively with various activities in line with the development of time will be able to build a good and dynamic image of the Company on continuous basis.

The activity of Corporate Communication is divided into five main aspects, which are: 1. External Communication (non-investor)2. Internal Communication 3. Corporate Branding and Product Promotion 4. Investor Relations5. Corporate Social Responsibility

EXTERNAL COMMUNICATION (NON-INVESTOR)

The main function of External Communication is managing and disseminating information of the Company to mass media and/or to any other third party in fulfillment of the requirement for information transparency to the stakeholders and public in general. Information to be delivered must be timely and accurate for the purpose of forming public opinion that is positive against any conditions taking place in the Company’s business. This is also to comply with the principles of Good Corporate Governance that is faithfully adhered to by the Company.

Duty and responsibility of External Communication is amongst others:

• HandlingCorporateWebsitewww.bfi.co.id This site is the facility of external website offering easy

access to updated information on the company and always renewed to enable customer and public to learn the latest promotion programs, testimony of customer, and financing services offered by the Company. Visitors to the website may also communicate with the staff of

Kegiatan Komunikasi KorporasiCorporate Communication Activity

Page 224: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk222

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

oleh Perusahaan. Pengunjung situs web juga dapat berkomunikasi dengan staf Customer Service (CS) seputar produk-produk jasa pembiayaan, menyampaikan keluhan atau saran, hingga menanyakan tentang lowongan pekerjaan.

• MenanganiJejaringSosialPerusahaan Manajemen memiliki perhatian khusus terhadap

perkembangan dunia media sosial karena Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat pengguna internetdanjejaringsosialpalingpesatdidunia.Untuklebih memudahkan komunikasi interaktif dengan publik yang kini semakin banyak mengikuti tren jejaring-jejaring sosial, Perusahaan juga membuka saluran-saluran komunikasi online melalui sarana Facebook dan Twitter. Sejak tahun 2010, Perusahaan melakukan pemantauan terhadap media sosial yang bertujuan untuk mengetahui isu-isu seputar Perusahaan yang sedang dibicarakan di media sosial, sehingga dapat menyikapi masalah atau keluhan terhadap Perusahaan pada jejaring media sosial. Saat ini , Perusahaan telah menggunakan media sosial seperti Facebook dan Twitter dengan akun Let’s Grow dan @LetsGrowBFI untuk mengkomunikasikan produk-produk unggulan, informasi dan berita seputar Perusahaan, peristiwa-peristiwa, kuis berhadiah, dan lain-lain. Let’s Grow BFI meraih popularitas di ranah media sosial dengan memperoleh lebih dari 1.278 pengikut di Twitter dan 3.041 fans di halaman Facebook. Pada tahun 2014, Perusahaan akan mewujudkan rencana untuk mengadaptasi jejaring sosial sebagai media untuk berkomunikasi dengan para pelanggan dan publik. Beberapa kegiatan di jejaring sosial media Perusahaan, antara lain:- Kompetisi Angpau Imlek 2013 adalah lomba

internal khusus untuk karyawan kantor cabang dengan kategori cabang terkompak yang dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sebagai bagian dari rangkaian kegiatan menyambut perayaan Tahun Baru Imlek.

- Lomba Twitpic Obyek 31 adalah lomba yang memanfaatkan jejaring sosial Perusahaan berupa akun Twitter bernama @LetsGrowBFI yang memberikan kesempatan kepada masyarakat umum untuk ikut berpartisipasi melakukan Twitpic foto, di mana obyek foto wajib menampilkan unsur angka31,dalamrangka”Perayaan31TahunBFI”yang dirayakan pada tanggal 7 April 2013.

- Kejutan ”Smile from HEART” adalah ajang lomba yang diselenggarakan dalam rangka Hari Pelanggan Nasional untuk para pelanggan dan calon pelanggan. Mereka wajib mengunggah

Customer Service (CS) regarding products of financing service, posting complaint or suggestion, and even asking for job vacancy.

• HandlingtheCompany’sSocialNetwork The management pays special attention to the world

development of social media as Indonesia is one of the countries which level of internet and social network users is most rapid in the world. In order to accommodate interactive communication with the public that is now getting more following trend of the social networks, the company also opens online communication channels through Facebook and Twitter. Since 2010, the company has been monitoring the social media with the purpose of knowing issues on the Company that are being talked in the social media, in order to enable the Company to respond to issues or complaints against Perusahaan in the social media network. At present, the company uses the social media as Facebook and Twitter with accounts Let’s Grow and @LetsGrowBFI to communicate most favoured products of the Company, information and news on the Company, events, quiz with prizes, etc. Let’s Grow BFI has reached popularity in the social media by collecting more than 1,278 followers on Twitter and 3,041 fans on Facebook. In 2014, the Company will finalize the formulation of its plan to adapt social network to a media for communication with customers and public. Some activities in the social media network of the Company are, amongst others: - The 2013 Chinese New Year’s Red Envelope

Competition is an internal competition especially for branches’ employees with category of the most compact branch which was held in February 2013 as part of a series of activities to celebrate the Chinese New Year.

- Competition of Twitpic with Object 31 is a competition taking the benefit of the Company’s social network of Twitter account named @LetsGrowBFI giving the opportunity to the public to participate in taking a Twitpic photo, which object must display figure 31, in order to celebrate “The31stAnniversaryofBFI”on7April2013.

- ”Smile from HEART” Surprise is a competition held in line with the National Customer Day for the customers and prospective customers. They should upload photo with the theme of ”SmilefromHEART”totheCompany’sFacebook account.

Kegiatan Komunikasi KorporasiCorporate Communication Activity

Page 225: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 223

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

(upload)fotobertemakan“SmilefromHEART”keakun Facebook Perusahaan. HEART adalah jiwa pelayanan Perusahaan yang merupakan singkatan dari Hati yang peduli konsumen, Ekspresikan dengan keramahan dan ketulusan, Andalkan kecepatan dan ketepatan, Responsif dan proaktif mengatasi kebutuhan konsumen, dan Tutur kata yang positif.

- Lomba Foto Keceriaan Natal dan Tahun Baru adalah lomba yang ditujukan untuk umum dalam rangka menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru, di mana para peserta lomba mengabadikan foto bertema keceriaan menyambut hari raya Natal dan persiapan menyambut tahun baru 2014.

• Pembuatandanpenanganansiaranpersdalamberbagaiacara resmi Perusahaan.

• Penyelenggaraankonferensipersdanpeliputanmedia.• PublikasilaporankeuanganPerusahaandanberita-berita

lainnya yang berhubungan kinerja bisnis Perusahaan.

Selain itu, Perusahaan memiliki beberapa jalur komunikasi untuk memudahkan interaksi dengan para pelanggan maupun calon pelanggan, yaitu:• FasilitasSMSSuaraKonsumen:08158767234• Hotline Layanan Pelanggan dan Pembiayaan: 500018

Kegiatan Komunikasi Eksternal Perusahaan dilakukan oleh beberapa unit kerja dalam organisasi secara terpadu, yaitu Departemen Customer Engagement and Communications bersama Sekretaris Perusahaan.

KOMUNIKASI INTERNAL

Bidang Komunikasi Internal bertanggung jawab untuk memastikan ketersediaan dan sirkulasi informasi mengenai perkembangan terkini dari Perusahaan dan informasi-informasi umum lainnya yang relevan dengan berbagai aktivitas Perusahaan, dengan tujuan untuk menjalin kebersamaan, keterbukaan dan persamaan informasi, serta meningkatkan kualitas interaksi antara pihak manajemen Perusahaan dengan para pemangku kepentingan internal; khususnya para karyawan.

Bentuk-bentuk kegiatan Komunikasi Internal antara lain:

• Media Elektronik Portal web BFI Learning Center (disingkat BLC) adalah

pusat sarana informasi elektronik khusus bagi para karyawan yang memuat berbagai informasi terkini yang terkait aktivitas bisnis Perusahaan, aktivitas-aktivitas

HEART is the spirit of the Company’s service, the abreviation of Heart that cares for customer, Expressed with cordiality and sincerity, A-Relying on speed and precision, Responsive and proactive to meet consumer’s need, and T-Speaking positively.

- Photo Competition in Cheerful Celebration of Christmas and New Year is a competition for public to welcome Christmas and New Year, where participants take picture with the themes of cheerful celebration of Christmas and preparation to welcome the New Year of 2014.

• Preparation and handling of press release in variousofficial programs of the Company.

• Organizingpressconferenceandmediacoverage.• Publication of the Company’s financial statements

and other news in connection with its business performance.

In addition, the Company has communication lines to accommodate interaction with the customers as well as prospective customers, which are: • SMSFacilityofConsumer’sVoice:08158767234• Hotline for Customer and Financing Services: 500018

The activities of External Communication of the Company are carried out jointly by some work units in the organization, that are Customer Engagement and Communications Department and Corporate Secretary.

INTERNAL COMMUNICATION

Internal Communication is responsible to ensure the availability and circulation of information regarding the recent development of the Company and other general informations that are relevant to various activities of the Company, with the purpose of establishing the sense of togetherness, openness and equality of information, and improving the quality of interaction between the Company’s management and internal stakeholders; especially the employees.

Formats of Internal Communication activities are, amongst others: • Electronic Media Web Portal BFI Learning Center(abbreviatedas“BLC”)

is the center of electronic information especially for employees, containing various updated information in connection with the Company’s business activities,

Page 226: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk224

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

karyawan, sarana berbagi informasi dari karyawan untuk karyawan, informasi umum seputar tips-tips yang berguna bagi kehidupan sehari-hari, dan kampanye hidup sehat serta peduli lingkungan.

• Pertemuan Acara dialog dan sharing dari para Manajemen

Senior Perusahaan dan pembicara eksternal kepada para karyawan mengenai topik terkini, baik yang berhubungan dengan aktivitas Perusahaan maupun pengembangan kepribadian.

Sebagai perwujudan komitmen untuk turut melestarikan lingkungan, Perusahaan sudah tidak lagi membuat sarana komunikasi media cetak (seperti buletin) sebagai sarana komunikasi internal dan lebih memilih konsep bebas kertas (paperless). Hal ini dimaksudkan sebagai kampanye di kalangan internal Perusahaan untuk mendukung peningkatan kebersihan lingkungan kantor yang bebas dari sampah kertas, serta meningkatkan efisiensi biaya dengan memaksimalkan jalur komunikasi melalui sarana elektronik; seperti komunikasi intensif melalui surat elektronik (e-mail) dan informasi-informasi di situs web Perusahaan.

Bidang Komunikasi Internal diatur dan dikelola oleh beberapa unit kerja di Perusahaan yang membentuk tim khusus redaksi untuk mengorganisir kegiatan dalam bentuk media cetak dan media elektronik, yaitu Departemen Customer Engagement and Communications bersama Departemen Sumber Daya Manusia dan Sekretaris Perusahaan.

CORPORATEBRANDING DAN PROMOSI PRODUK

Perusahaan memahami pentingnya peran bagian Corporate Branding dalam mengkoordinasikan berbagai aktivitas yang dapat mencerminkan nama dan citra baik Perusahaan kepada publik; terutama para pemangku kepentingan eksternal; secara efektif dan efisien. Fungsi utama dari bagian Corporate Branding adalah membuat standarisasi dan batasan-batasan baku lainnya tentang segala hal yang terkait dengan identitas Perusahaan dan cara-cara yang efektif untuk mengkomunikasikannya kepada para pemangku kepentingan eksternal dan internal.

Berbagai aktivitas yang dilakukan bagian Corporate Branding pada tahun 2013, antara lain:• Memantau standarisasi berbagai atribut yang

berhubungan dengan identitas Perusahaan. • Memberikankonsultasidanbantuankeberbagaiunit

kerja di Perusahaan untuk mendukung berbagai aktivitas dan acara resmi dari Perusahaan atau melibatkan

employees’ activities, a place for sharing information from employee to employee, general information concerning useful tips for daily living, and campaign of healthy life and care for environment.

• Meeting Dialogue and sharing from the Company’s Senior

Management and external speaker to the employees concerning current topics, both related to the Company’s activities and development of personality.

In realisation of commitment to join in preserving the environment, the Company has no longer use printing media for internal communication (such as bulletin) and prefers more to paperless concept. It is proposed as a campaign in the Company’s internal environment to support improved cleanliness in the office complex that is free from paper waste, and increasing cost efficiency by maximizing electronic communications; such as intensive communication by electronic mail (e-mail) and informations in the Company’s website.

Internal Communication aspect is governed and managed by some work units in the Company to form a special editorial team to organize the activity of printing media and electronic media, i.e. Customer Engagement and Communications Department, Human Capital Department and Corporate Secretary.

CORPORATEBRANDING AND PRODUCT PROMOTION

The Company is aware of the important role of Corporate Branding to coordinate various activities capable to reflect the Company’s good name and image to the public; especially external stakeholders; effectively and efficiently. The main function of Corporate Branding Department is to make standardization and other basic definitions concerning anything related to the Company’s identity and effective ways to communicate it to the stakeholders both external and internal.

Various activities conducted by Corporate Branding in 2013 were, amongst others:• Monitoring the standardization of various attributes

related to the Company’s identity. • Providing consultationandassistance to variouswork

units in the Company to support various activities and official programs of the Company, or involving the

Kegiatan Komunikasi KorporasiCorporate Communication Activity

Page 227: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 225

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

participation of sponsors from the Company to make them in line with standard rules of the Company’s identity.

• Providing consultation and assistance to support thecampaign of financing product of the Company.

• MakingsurethatanyattributesusedandbearingtheCompany’s name, either for national or local activities in the branches, have conformed to the standardization of the Company’s identity.

The Product PromotionUnit gives priority to its activitiesin various types of promotion of the Company’s financing products, performed both in national and local scales by each branch. The main function of this unit is to coordinate the forms and types of promotion that is necessary for the Company to perform at national and local levels for each branch in order to support the sales target determined by each management of the products unit to the maximum.

Promotion programmes and attractive activities were organised with the support of various publication media in the effort of communicating the benefit and advantage of the Company’s financing services as the realisation of the appreciation to the customers and the public. The programmes and activities were, amongst others:• Dealer Gathering : Tangerang, Serpong, Cikupa

Branches and surrounding area This programme was aimed to improve the Company’s

collaboration with partners of showrooms in Tangerang and surrounding area to increase business of sales.

• BFIJingleCompetition The competition of composing the Company’s jingle was

arranged as a forum of creativity for technology-based community, both online and offline. The competition took the theme of “Closer to You”, i.e. the tagline or slogan having the meaning of emotional closeness and service network to support the living of employees as well as customers wherever they live.

• BFICorneronCarFreeDay InthisSundayactivityon16June2013,theCompany

participated in the car free day initiated by the City Government of South Tangerang. The Company disseminated flyers, promotion of the Company’s social network and alternated with music entertainment from employees.

• ”SmilefromHEART”Surprise National Customer Day celebrated on 4 September

2013 was made use by the Company to express their appreciation to the customers. The management in all branches gave surprises by directly welcoming and

partisipasi sponsor dari Perusahaan agar selaras dengan aturan-aturan standar identitas Perusahaan.

• Memberikankonsultasidanbantuanuntukmendukungkampanye produk pembiayaan dari Perusahaan.

• Memastikanbahwasegalaatributyangdipergunakandan membawa nama Perusahaan; baik untuk kegiatan tingkat nasional maupun lokal di kantor cabang; telah sesuai dengan standarisasi identitas Perusahaan.

UnitPromosiProdukmemprioritaskanaktivitas-aktivitasnyapada berbagai jenis kegiatan promosi dari produk-produk jasa pembiayaan Perusahaan, baik yang dilakukan dalam skala nasional maupun lokal oleh tiap kantor cabang. Fungsi utama unit ini adalah untuk mengkoordinasikan bentuk dan jenis promosi yang perlu dijalankan oleh Perusahaan dalam tingkat nasional maupun lokal per wilayah kantor Cabang agar dapat mendukung target penjualan yang ditetapkan oleh tiap unit manajemen produk secara maksimal.

Program promosi dan kegiatan menarik diselenggarakan dengan dukungan berbagai media publikasi sebagai upaya untuk mengkomunikasikan manfaat dan kelebihan dari jasa pembiayaan Perusahaan yang merupakan wujud apresiasi kepada para pelanggan dan masyarakat. Program-program dan kegiatan-kegiatan tersebut antara lain:• Dealer Gathering : Cabang Tangerang, Serpong,

Cikupa dan sekitarnya Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama

Perusahaan dengan rekanan showroom se-Tangerang dan sekitarnya demi peningkatan bisnis penjualan.

• BFI Jingle Competition Kompetisi pembuatan lagu jingle Perusahaan sebagai

wadah kreativitas komunitas berbasis teknologi, yang dilakukan secara online maupun offline. Kompetisi ini mengangkat tema “Lebih Dekat dengan Anda”, yaitu tagline atau slogan yang memiliki makna kedekatan emosional dan jaringan pelayanan untuk mendukung kehidupan karyawan maupun pelanggan di mana pun mereka berada.

• BFI Corner on Car Free Day Kegiatan yang dilakukan pada hari Minggu, 16 Juni

2013 merupakan partisipasi dalam kegiatan car free day yang diprakarsai oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Perusahaan melakukan pembagian selebaran, sosialisasi media jejaring sosial Perusahaan dan diselingi hiburan musik dari karyawan.

• Kejutan”SmilefromHEART” Momentum Hari Pelanggan Nasional yang diperingati

pada tanggal 4 September 2013 dimanfaatkan oleh Perusahaan untuk mengapresiasikan rasa terima kasih kepada para pelanggan. Manajemen di seluruh

Page 228: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk226

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

kantor cabang memberikan kejutan dengan langsung menyambut dan menyapa para pelanggan yang datang sambil memberikan suvenir menarik. Khusus di kantor pusat, dilakukan pembagian selebaran dan suvenir menarik.

• PartisipasiSponsorCanisius College Cup 2013 dan “Walk Together in Love”

Perusahaan menjadi sponsor dalam acara Canisius College Cup 2013 yang dilaksanakan pada tanggal 1-9 November 2013, yang merupakan kompetisi olahraga dan non-olahraga sekolah-sekolah se-Jabodetabek.Perusahaan membuka booth media sosial dan mengadakan undian berhadiah bagi para pengunjung acara. Perusahaan juga turut mensponsori kegiatan yang diadakan oleh Marriage Encounter dengan tema “WalkTogetherinLove”yangdihadirilebihdari1.790peserta, pada tanggal 5 November 2013 di Taman Budaya Sentul, Bogor.

• Program ”Maju Berkat Kredit” 2013 bersama BFIdan APPI

Perusahaan berpartisipasi dalam program Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) dalam acara Penghargaan Pelanggan “Maju Berkat Kredit” 2013sebagai bentuk apresiasi bagi pelanggan yang setia dan sukses setelah mendapatkan fasilitas pembiayaan dari Perusahaan.

Pada dasarnya setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh Perusahaan sedapat mungkin didasarkan pada empat aspek, yaitu: Branding, Penjualan, Hiburan dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility atau CSR). Kedua bagian yang disebut terakhir ditangani khusus dengan kerja sama yang erat antara Departemen Customer Engagement and Communications denganUnitCSR.

HUBUNGAN INVESTOR

Fungsi dari bagian Hubungan Investor adalah membangun hubungan komunikasi yang efektif dan saling menguntungkan secara konsisten antara Perusahaan dengan kalangan investor atau para pemegang saham serta lembaga-lembaga pemerintah yang terkait dengan dunia pasar modal dan investasi.

Tugas dan tanggung jawab dari bagian ini, antara lain:• menjembatani komunikasi antara Perusahaandengan

para pemangku kepentingan eksternal, terutama para pemegang saham dan lembaga-lembaga pemerintah yang terkait dalam hal pasar modal dan investasi;

• bertindak sebagai koordinator dalam pembuatanLaporan Tahunan Perusahaan dalam bentuk buku dan CD interaktif, serta menangani proses publikasi secara

greeting incoming customers and sharing attractive souvenirs. Particularly at the head office, distribution of flyers and sharing attractive souvenirs were conducted.

• ParticipatingSponsorofCanisiusCollegeCup2013and “Walk Together in Love”

The Company became the sponsor of Canisius College Cup 2013 programme, held on 1-9 November 2013, which was a sport and non-sport competition of schools in Jabodetabek area. The Company alsoopened a social media booth and organised a prize lottery for the visitors. The Company also co-sponsored the activity organised by Marriage Encounter with the themeof“WalkTogether inLove”attendedbymorethan 1,790 participants, held on 5 November 2013 in Sentul Cultural Park, Bogor.

• The Programme of “Move Forward Thanks toCredit” 2013 with BFI and APPI

The Company participated in the programme of the IndonesianFinancialServicesAssociation(“APPI”)intheCustomer’s Appreciation event “Move Forward Thanks toCredit”2013astheformofappreciationtoitsloyaland successful customers upon receiving the financing facility from the Company.

Basically each activity organized by the Company is as much as possible based on four aspects, which are: Branding, Sales, Entertainment and Corporate Social Responsibility (CSR). The two parts of the latter are specially handled with close cooperation between Customer Engagement and CommunicationsDepartmentandCSRUnit.

INVESTOR RELATIONS

The function of Investor Relations department is to build an effective and mutual gainful communication on consistent basis between the Company and investors or shareholders as well as government institutions related to capital market and investment.

Duties and responsibilities of this department are, amongst others: • to bridge the communicaton between the Company

and external stakeholders, especially the shareholders and government institutions related to capital market and investment;

• to act as a coordinator in preparing the Company’sAnnual Report in the form of book and interactive

Kegiatan Komunikasi KorporasiCorporate Communication Activity

Page 229: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 227

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

online di situs web Perusahaan (www.bfi.co.id), dan• bertindak sebagai penyelenggara, koordinator utama

dan pengawas dari berbagai kegiatan Perusahaan, seperti Rapat Umum Pemegang Saham dan PaparanPublik.

Sekretaris Perusahaan secara keseluruhan bertanggung jawabataspelaksanaan fungsi dan tugas-tugasdariUnitHubungan Investor.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CSR)

UraianlengkapmengenaikegiatanCSRPerusahaandapatdisimak lebih lanjut pada bagian Tanggung Jawab SosialPerusahaan dalam Laporan Tahunan ini (lihat halaman 228).

CD, and handle the online publication process on the Company’s website (www.bfi.co.id), and

• to act as the committee, main coordinator andsupervisor of various activities of the Company, such as General Meeting of Shareholders and Public Expose.

In overall, the Corporate Secretary is responsible for the implementation of the functions and duties of the Investor RelationsUnit.

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

Complete description on the Company’s CSR actvities can be studied further in the part of Corporate Social Responsibility in this Annual Report (see page 228).

Page 230: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk228

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Page 231: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 229

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

CSR SEBAGAI PENDUKUNG DARI BISNIS BERKELANJUTAN

Tahun 2013 merupakan tahun yang cukup sulit bagi Perusahaan karena kondisi perekonomian yang terjadi di Indonesia. Meskipun demikian, Perusahaan tetap berkomitmen untuk berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan para pemangku kepentingan (stakeholder) di sekitar Perusahaan. Berbagai program sosial kemasyarakatan Perusahaan tetap dijalankan dengan sasaran ke pihak internal dan eksternal; baik yang telah dijalankan sejak beberapa tahun sebelumnya dengan mengalami beberapa perubahan baru agar lebih berkualitas maupun beberapa program baru yang dibentuk pada tahun tersebut.

Perusahaan menyadari bahwa untuk dapat maju dan berkembang secara berkesinambungan, Perusahaan perlu memperhatikan keseimbangan antara faktor bisnis dan non-bisnis; baik di lingkungan internal yang melibatkan hubungan antara manajemen Perusahaan dengan karyawan maupun di lingkungan eksternal yang melibatkan hubungan Perusahaan dengan konsumen, pelanggan, rekanan bisnis dan pihak-pihak berkepentingan lainnya di kalangan masyarakat di mana BFI beroperasi.

CSR AS SUSTAINABLE BUSINESS SUPPORT

The year 2013 was quite a tough year for the Company due to the economic condition in Indonesia. Nonetheless the Company moves on with the commitment to contribute for improved interests of the stakeholders in the locality. Various social programs of the Company remain in progress with targets to internal and external parties; either those having been performed since the past few years with new changes in order to make them more of quality or some fresh programs just created for the year.

The Company is aware that in order to progress and develop on continuous basis, it is essential paying attention to the balance between business and non-business factors; both internal circle involving the relations between the management and employees and external circle involving the relations between the Company and consumers, customers, business partners and other parties of interests in the population where BFI is operating.

Perusahaan selalu aktif dalam melayani masyarakat,

karena kami percaya bahwa di samping tujuan ekonomis,

kami juga ingin mencapai tujuan sosial dan lingkungan.

The Company has always been active in serving our community, as we believe than in addition to our economic goals, we also pursue social and environmental objectives.

Page 232: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk230

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Sasaran utama melakukan CSR bagi Perusahaan tidak lagi sekedar mengemban kewajiban moral untuk “memberi kembali”kepadapihak-pihakterkaitdilingkunganinternaldan eksternal Perusahaan, tetapi lebih pada perwujudan kesadaran dan komitmen Perusahaan untuk berkontribusi pada pengembangan kesejahteraan demi menjamin kelangsungan bisnis di masa mendatang. Adanya pemahaman bahwa Perusahaan merupakan bagian dari lingkungan masyarakat dan tidak hanya sebagai lembaga bisnis yang berorientasi mengejar profit merupakan kunci utama dari pelaksanaan CSR yang berkelanjutan. CSR telah menjadi bagian erat dari kegiatan operasional dan diharapkan“budaya”iniakanteruslestarihinggadimasamendatang.

VISI DAN MISI CSR PERUSAHAAN

Visi

Menjadi mitra dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat secara signifikan dengan

menjaga keseimbangan dari 3P (Profit, People, Planet) dan membangun hubungan yang harmonis antara Pemerintah,

Perusahaan dan Masyarakat

Misi

• Memberantaskemiskinandanketerbelakangansosial-ekonomi sesuai dengan kapasitas dan kemampuan Perusahaan

• Berpartisipasidalammeningkatkankualitaspendidikandasar dan pendidikan tinggi

• Pemberdayaan keluarga-keluarga ekonomi bawahmelalui pembiayaan mikro

• Penyediaansalurandistribusiuntukusaha-usahakecil• Mengimplementasikan cara-cara konservasi energi

dalam rutinitas bisnis sehari-hari

PARTISIPASI ASPEK SOSIAL DAN MASYARAKAT

Partisipasi aktif Perusahaan dalam pengembangan aspek-aspek non-bisnis selama tahun 2013 dan akan terus dipertahankan di tahun-tahun mendatang adalah: • BidangPendidikan• BidangKesehatan• BidangInfrastruktur• BidangLingkungan• BidangSosialLainnya• KegiatanAmaldanBantuanBencana(DonasiUmum)

The prime target of CSR activities for the Company is not justcarryingoutamoralobligationinorderto“giveback”to related parties both in the internal and external circles of the Company, but more to the realization of awareness and commitment to contribute for developed prosperity to save sustainable business in the future. The understanding that the Company represents part of public circle and not only as a profit oriented business institution, constitutes the prime key of continued implementation of CSR. CSR has become close to operational activities and it is expected that this “culture”willbepreserveduntiltheyearstocome.

THE COMPANY’S CSR VISION AND MISSION

Vision

To become a partner in significantly enhancing the community’s life quality and welfare by maintaining

the balance of 3P (Profit, People, Planet) and to build harmonious relationship between the Government,

Corporation and Community

Mission

• Toeliminatepovertyandsocio-economicretardationinaccordance to the Company’s capacity and capability

• Toparticipateinupgradingthequalityofbasiceducationand higher learning

• To empower low income families in building basichomes and other infrastructure

• Toprovideadeliverychannelforsmallenterprises• To implement theways of conserving energy in daily

business routines

PARTICIPATION IN SOCIAL AND PUBLIC ASPECTS

Active participation of the Company in the development of non-business aspects in 2013 and to be maintained for the coming years is as follows: • EducationAspect• HealthAspect• InfrastructureAspect• EnvironmentalAspect• OtherSocialActivities• CharityandAids(GeneralDonation)

Page 233: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 231

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Pendidikan masih menjadi perhatian utama bagi Perusahaan dalam menyusun program tahunan kegiatan CSR. Program-program peningkatan kualitas pendidikan yang dijalankan Perusahaan selama tahun 2013 terdiri dari:• Beasiswa untuk anak-anak karyawan dengan prestasi

sekolah terbaik dari tingkat SD hingga SMA. • Beasiswa bagi karyawan berpendidikan akhir D3 dan

SMA untuk melanjutkan ke tingkat S1 (sarjana) di berbagai wilayah Indonesia.

• Beasiswa bagi anak-anak Business Agent (BA), Marketing Associate (MA) dan Sales Agent (SA) dengan prestasi terbaik dari tingkat SD hingga SMA, bekerja samadenganDepartemenPengembanganJaringandiDivisi Bisnis dari Perusahaan.

• Kemitraansecarakonsistendenganbeberapauniversitasterkemuka di wilayah Pulau Jawa untuk programBeasiswa S1 Perusahaan yang dianugerahkan bagi para mahasiswa berprestasi.

• KerjasamadenganUNICEF Indonesiamelalui fasilitasidana untuk mendukung program Pengembangan Anak UsiaDiniHolistik-Integratif(PAUD-HI)yangdicanangkanoleh Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia di daerah Kabupaten Polewali Mandar dan Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat sejak tahun 2011.

• Acara pembacaan dongeng untuk anak-anak tingkatPAUD hingga SD dan pemberian sharing mengenai ”CaraMendongengyangEfektif”kepadaparakaderPAUD-Holistik Integratif di kota Mamuju, ProvinsiSulawesi Barat, bekerja sama dengan Rumah Dongeng di Makassar, Sulawesi Selatan.

Education still becomes the main point of attention for the Company in preparing the annual program for CSR activity. Programs to improve the quality of education exercised by the Company in 2013 consist of: • Scholarshipforthechildrenofemployeeswiththebest

school performance, from primary school to senior high school.

• ScholarshipforemployeeswithrecenteducationofD3and Senior High School to continue to the level of S1 (bachelor) in various regions in Indonesia.

• Scholarship for the children of Business Agent (BA), Marketing Associate (MA) and Sales Agent (SA) with the best school performance from Primary School to Senior High School, in cooperation with Department of Network Development in Business Division of the Company.

• Consistent partnershipwith some leading universitiesin Java Island for the Company’s Bachelor-DegreeScholarships Programme to be awarded to students with good academic performance.

• Cooperation with UNICEF Indonesia through thefacility of funds to support the program of Hollistic-Integrative Early Aged Children Development (PAUD-HI), announced by the Ministry of National Education Republic of Indonesia in the Regency of Polewali Mandar and Regency of Mamuju, West Sulawesi since 2011.

• The programme of storytelling for children from thelevelofPAUDtoPrimarySchoolandsharingon”HowToDoStorytellingEffectively”to thecadresofPAUD-Hollistic Integrative in Mamuju, West Sulawesi Province, in cooperation with Rumah Dongeng in Makassar, South Sulawesi.

Education AspectBidang Pendidikan

Page 234: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk232

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

• Pemberian fasilitas dan peralatan pendukung sekolahseperti alat-alat tulis, seragam dan sepatu sekolah kepada sekolah-sekolah di wilayah masyarakat kurang mampu dan panti asuhan di berbagai wilayah Indonesia.

• Program relawan dalam Festival Gerakan IndonesiaMengajar (FGIM) di mana para karyawan yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan kepedulian pendidikan oleh Gerakan Indonesia Mengajar dengan membuat beberapa alat bantu pendidikan untuk didistribusikan ke sekolah-sekolah di daerah terpencil di berbagai wilayah Indonesia.

• Seminarkewirausahaandengantopik-topikyangtelahdisesuaikan dengan latar belakang ekonomi dan budaya masing-masing daerah.

Program Beasiswa untuk Mahasiswa S1 mengalami kemajuan dan beberapa perubahan yang positif untuk meningkatkan kualitas calon penerima beasiswa dari Perusahaan. Beberapa hal baru dan perubahan yang dilakukan adalah:1. Peluncuran Logo dan Semboyan untuk Program

Beasiswa S1 Pengembangan logo berasal dari semboyan atau

tagline dari program Beasiswa S1 Perusahaan yaitu “Satu Langkah Menuju Sukses.” Visualisasi logoberkonsentrasi pada semangat yang terkandung dalam semboyan tersebut. Dari beberapa image board yang dikumpulkan, dipilihlah satu gestur yang dirasa paling tepat untuk menggambarkan semangat ini, yaitu seorang pelari yang menginjak garis akhir (finish line). Kesuksesan bagi seorang pelari adalah ketika berhasil menginjak atau tiba di garis akhir dan melewati pita. Artinya, siapapun yang melewati pita tersebut maka semua orang tahu bahwa dialah yang menjadi juara. Seringkali kemenangan atau kekalahan hanya ditentukan dengan perbedaan satu langkah. Gestur ini dikembangkan menjadi sebuah bentuk logo yang merepresentasikan keberhasilan dan menyampaikan semangat dari semboyan Beasiswa S1 Perusahaan.

• Providingschoolsupportingfacilitiesandsuppliessuchas writing instruments, school uniform and shoes to schools in the area of underprivileged people and to orphanages in various regions of Indonesia.

• Volunteer program in the Festival of IndonesiaTeaching Movement (“FGIM”) where the employeesactively participating in the activity of education care by Indonesia Teaching Movement by making some educational auxiliary tools for distribution to schools in remote areas in various regions of Indonesia.

• Seminar on entrepreneurship with topics alreadyadjusted with the economic and cultural background of the respective region.

Scholarships Programme for Bachelor-Degree Students experienced progress and some positive changes to improve the quality of prospective recipients of the Company’s scholarships. Few new matters and changes made are as follows: 1. Launching of Logo and Slogan for Bachelor-Degree

Scholarships Programme The development of logo originates from the slogan

or tagline from the Company’s Bachelor-Degree Scholarships Programme, that is: “One Step Toward Success.” The visualisation of logo is concentratedon the spirit contained in the slogan. Out of few image boards collected, one gesture has been chosen, which seems to be the most accurate to describe the spirit, that is a runner who is stepping on the finish line. Success for a runner is when he manages to step or arrive at the finish line and pass the ribbon. It means that whoever passing the ribbon, people then know that he is the champion. Victory or defeat is frequently determined by the difference of just one step. The gesture is developed into a logo, representing the accomplishment and delivering the spirit from the slogan of the Company’s Bachelor-Degree Scholarships Programme.

Page 235: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 233

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2. Pengembangan Kategori untuk Program Beasiswa S1• BeasiswaDenganIkatanDinas:penerimabeasiswa

berhak menerima paket lengkap pembayaran biaya kuliah, uang saku dan tunjangan lainnya hingga akhir masa perkuliahan dan langsung bekerja di Perusahaan setelah menyelesaikan kuliah.

• Beasiswa Tanpa Ikatan Dinas: penerima beasiswaberhak menerima pembayaran biaya kuliah tiap semester dengan nilai tertentu tanpa jaminan bekerja di Perusahaan setelah menyelesaikan kuliah.

Kedua kategori program Beasiswa S1 tersebut di atas tetap menyediakan kesempatan magang di berbagai kantor cabang.

2. Category Development for the Bachelor-Degree Scholarships Programme

• Scholarship With Commitment to Work for theCompany: the scholarship recipient is entitled to get a complete package of tuition-fee payment, pocket money and other allowances until the end of the course of lecture and promptly work at the Company after graduation.

• Scholarship Without Commitment to Work for theCompany: the scholarship recipient is entitled to get a tuition-fee payment every semester with certain value without commitment to work at the Company after graduation.

The two categories of Bachelor-Degree Scholarships Programme as mentioned above keep on providing the opportunity for apprentice in various branches.

WilayahRegion

Nama UniversitasName of University

Jumlah Penerima BeasiswaNumber of Scholarship Recipients

DKIJakartaJakartaSpecialCapitalRegion

UniversitasIndonesiaUniversityofIndonesia 1

UniversitasTarumanagaraUniversityofTarumanagara 1

UniversitasKatolikIndonesiaAtmaJayaIndonesianCatholicUniversityofAtmaJaya 1

JawaBaratWestJava

UniversitasPadjadjaranUniversityofPadjadjaran 5

UniversitasKristenMaranathaChristianUniversityofMaranatha 3

JawaTengahCentralJava

UniversitasDiponegoroUniversityofDiponegoro 7

UniversitasKatolikSoegijapranataCatholicUniversityofSoegijapranata 4

DIY YogyakartaSpecial Region of Yogyakarta

UniversitasAtmaJayaYogyakarta(UAJY)UniversityofAtmaJayaYogyakarta(UAJY) 8

JawaTimurEastJava

UniversitasAirlanggaUniversityofAirlangga 5

UniversitasBrawijayaUniversityofBrawijaya 10

UniversitasNegeriMalangStateUniversityofMalang 1

BaliBali

UniversitasUdayanaUniversityofUdayana 1

Sumatera SelatanSouth Sumatera

UniversitasSriwijayaUniversityofSriwijaya 1

Jumlah / Total 48

Page 236: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk234

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Persentase Penerima Beasiswa S1 Berdasarkan WilayahPercentage of Bachelor-Degree Scholarship Recipients by Region

%

23,0

2,0

17,0

6,0

17,0

33,0 2,0

JawaTengah/CentralJava

JawaBarat/WestJava

DKIJakarta/JakartaSpecialCapitalRegion

DIY Yogyakarta / Special Region of Yogyakarta

JawaTimur/EastJava

Bali / Bali

Sumatera / Sumatera

Persentase Penerima Beasiswa S1 Berdasarkan KategoriPercentage of Bachelor-Degree Scholarship Recipients by Category

%

4,0

96,0

Tanpa Ikatan Dinas / Without Commitment to Work for the Company

Dengan Ikatan Dinas / With Commitment to Work for the Company

Persentase Program Beasiswa PerusahaanPercentage of the Company’s Scholarships Programme

%

49,0

12,0

21,018,0

Anak Karyawan / Employees’ Children

Karyawan / Employees

Mahasiswa S1 / Bachelor-Degree Students

Anak Agen Eksternal Perusahaan / Children of the Company’s External Agents

Page 237: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 235

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Perusahaan berpartisipasi dalam berbagai program yang bertujuan membantu pelayanan kesehatan bagi kalangan masyarakat kurang mampu maupun kepedulian kesehatan untuk internal dari Perusahaan itu sendiri. Adapun beberapa kegiatan yang diselenggarakan selama tahun 2013, antara lain: • KelanjutankerjasamadenganYayasanCitraBarudalam

program operasi gratis bagi para pasien penderita cacat wajah, celah bibir (bibir sumbing) dan celah langit-langit mulut dari keluarga kurang mampu di berbagai wilayah di Indonesia sejak tahun 2012.

• Periksa kesehatan gratis dan khitanan massal bagimasyarakat kurang mampu di berbagai wilayah Indonesia.

• Periksakesehatangratisbagikaryawan.• Seminar kesehatan bagi karyawan bertema “BahayaKolesterol bagi Kesehatan” yang merupakan hasilkerja sama dengan Rumah Sakit Eka Hospital, BSD City, Tangerang Selatan.

• Donor darah bekerja sama dengan Palang MerahIndonesia (PMI) di berbagai wilayah Indonesia.

• Pengasapandi lingkunganperumahan (fogging) yang bertujuan untuk mencegah penyakit demam berdarah, bekerja sama dengan dinas kesehatan pemerintah daerah setempat di berbagai wilayah Indonesia.

The Company participates in various programs with the aim at assisting health service for underprivileged people as well as health care for its own internal people. Some activities organised in 2013, were amongst others: • Following thecooperationwithYayasanCitraBaru in

the program of free surgery for the patients of face defects, harelip and open palate coming from less fortunate families in various regions of Indonesia since 2012.

• Free health checking and mass circumcision forunderprivileged people in various regions of Indonesia.

• Freehealthcheckingforemployees.• Health Seminar for employees with the theme of“TheDangerofCholesterolforHealth”resultingfromthe cooperation with Eka Hospital, BSD City, South Tangerang.

• Blood donor in cooperationwith the Indonesian RedCross(“PMI”)invariousregionsofIndonesia.

• Fogging in housing complex, with the purpose ofpreventing dengue fever, in cooperation with health agency of the local regional government in various regions of Indonesia.

Health AspectBidang Kesehatan

Page 238: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk236

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Perusahaan melakukan beberapa aktivitas perbaikan infrastruktur didasarkan pada fakta bahwa fasilitas infrastruktur yang layak bagi warga masyarakat ekonomi kurang mampu di Indonesia masih belum memadai. Program-program pengembangan infrastruktur yang dilakukan sepanjang tahun 2013, antara lain:• Renovasi rumah karyawan yang merupakan fasilitas

khusus bagi karyawan dengan jenjang dan masa kerja tertentu dalam rangka menciptakan kondisi rumah tinggal yang sehat bagi karyawan dan keluarganya.

• Partisipasi dalam berbagai proyek renovasi rumahibadah dan sekolah di beberapa wilayah Indonesia.

The Company conducts some activities of repairing infrastructure due to the fact that proper facility of infrastructure for underprivileged people in Indonesia is not adequate. Programs for infrastructure development performed along 2013 were as follows: • Renovationofemployee’shouse,whichisspecialfacility

for employee at certain level and with certain term of service, in order to build a dwelling house in healthy condition for employee and its family.

• Participationinvariousprojectsofrenovatinghouseofworship and school in some regions in Indonesia.

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Infrastructure AspectBidang Infrastruktur

Page 239: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 237

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Bidang Lingkungan merupakan langkah baru yang dilakukan Perusahaan pada tahun 2013 dan akan berjalan lebih intensif pada tahun 2014 dan seterusnya. Pada tahun-tahun sebelumnya, Perusahaan secara konsisten telah menerapkan kebijakan hemat energi sebagai salah satu upaya untuk menekan biaya operasional dan mendukung pemerintah dalam melestarikan sumber daya di Indonesia. Hal-hal yang dilakukan Perusahaan untuk mendukung gerakan hemat energi dan cinta lingkungan, antara lain:• Konsumsi energi listrik secara bijak dalam hal

penerangan dan penggunaan peralatan kerja kantor.• Pemilihan fasilitas-fasilitas penunjang aktivitas kerja

kantor yang hemat konsumsi listrik.• Pengurangankonsumsikertassecarasignifikandengan

mengoptimalkan pemanfaatan teknologi online sebagai substitusi utama dalam upaya mengurangi dokumen tertulis dan cara-cara kerja manual.

• Menganjurkan penerapan gaya hidup hijau ataugo green secara mudah dan praktis kepada seluruh karyawan.

• Program Adopsi Pohon sebagai langkah penghijauandi lingkungan kantor pusat dari Perusahaan dan dalam rangka partisipasi Hari Menanam Pohon pada tanggal 26 November 2013.

• Produksi beberapa barang suvenir promosi untukmenunjang gerakan ramah lingkungan seperti gelas tumbler dan tas belanja berbahan kain.

• Pengadaansumurresapanataubioporidikantorpusatdari Perusahaan.

Environmental Aspect is a new step taken by the Company in 2013 and will go more intensive in 2014 and so on. In the past years, the Company consistently applied the policy of save energy as one of the efforts to press down operating expense and support the government in preserving resources in Indonesia. These were exercised by the Company in order to support the movement of save energy and love environment, among others: • Wiseconsumptionofelectricityintermsoflightingand

utilization of office equipment. • Selecting the facilities for supporting office activities

and saving electricity consumption. • Reducingpaperconsumptionsignificantlybyoptimizing

the utilization of online technology as major substitute in the effort of reducing written documents and manual work.

• Suggestinggreen lifestyleorgo green in an easy and practical way to all employees.

• TreeAdoptionProgrammeasagreenmeasure in theCompany’s head office and in participation of the Planting Tree Day on 26 November 2013.

• Productionofsomearticlesforsouvenirandpromotionin order to support environmental friendly movement, such as tumbler and shopping bag made of fabric.

• Preparingabsorbingwellorbiopori in the head office of the Company.

Environmental AspectBidang Lingkungan

Page 240: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk238

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

• Kerja samadenganWWF-Indonesiapadaakhir tahun2013 untuk berpartisipasi sebagai salah satu sponsor Kampanye Earth Hour 2014 di mana hal ini merupakan langkah awal Perusahaan untuk mengubah perilaku dan kebiasaan seluruh lapisan internal Perusahaan untuk lebih peduli lingkungan dan menjadikannya budaya untuk masa mendatang.

Dalam rangka mendukung aktivitas kepedulian lingkungan, Perusahaan telah membentuk sarana komunikasi berupa artikel-artikel tentang fakta-fakta seputar lingkungan melalui situs web internal, BFI Learning Center (BLC), dan situs web eksternal, www.bfi.co.id. Perusahaan percaya bahwa untuk menciptakan budaya penghematan yang memberikan dampak maksimal bagi kelangsungan bisnis Perusahaan di masa mendatang diperlukan langkah-langkah kecil yang dilakukan secara rutin dan terus-menerus.

• CooperationwithWWF-Indonesiaattheendof2013toparticipate as one of the sponsors for Earth Hour 2014 Campaign, representing an initial step for the Company to change the behavior and habit of internal people in the Company to be more care for the environment and make it a culture for the future.

To support the activity of environmental care, the Company has established means of communication in form of articles regarding environmental facts through internal website, BFI Learning Center (BLC), and external website, www.bfi.co.id. The Company believes that for the Company’s continued business in the future, it requires small steps made on regular and continuous basis.

Page 241: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 239

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Perusahaan berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan lebih kepada para pelanggan yang telah menunjukkan loyalitas dan kepercayaan kepada Perusahaan. Oleh karena itu, Perusahaan menyelenggarakan beberapa kegiatan bersifat pemberian penghargaan kepada pelanggan setia, seperti:• ProgrammudikgratisdengantujuankotaYogyakarta,SolodiJawaTengahdanSurabayadiJawaTimur,denganmenggunakan sarana transportasi Kereta Api Eksekutif (AC) bagi para pelanggan loyal jasa pembiayaan untuk kendaraan bermotor roda dua dan calon konsumen di sekitar lokasi outlet.

• Penyemprotan asap di lingkungan perumahan untukmencegah penyakit demam berdarah, bekerja sama dengan dinas kesehatan setempat.

• Seminar dengan topik yang berhubungan dengankesehatan dan kesejahteraan keluarga.

The Company has the commitment to continue providing more service to customers who have shown their loyalty and trust to the Company. Therefore, the Company arranges some activities for appreciation to loyal customers, such as: • Free homecoming pilgrimage programme withdestination to Yogyakarta, Solo in Central Java andSurabayainEastJava,byExecutiveTrain(AC)forloyalcustomers of two-wheeled vehicles financing and prospective consumers around the outlets.

• Fogging in housing complex, with the purpose ofpreventing dengue fever, in cooperation with health agency of the local regional government in various regions of Indonesia.

• Seminar with the topic related to health and familywelfare.

Other Social ActivitiesBidang Sosial Lainnya

Page 242: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk240

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Perusahaan terus berusaha untuk cepat tanggap dalam menangani peristiwa bencana alam seperti banjir, tanah longsor, erupsi gunung berapi dan musibah besar lainnya yang terjadi di Indonesia untuk membantu meringankan beban warga masyarakat yang menjadi korban; termasuk bantuan untuk karyawan Perusahaan yang turut terkena dampak bencana. Kegiatan amal yang bersifat filantropi juga dilakukan dengan pertimbangan kemanusiaan secara selektif. Berbagai kegiatan amal dan bantuan bencana yang dilakukan Perusahaan selama tahun 2013, antara lain:• Penggalangan sumbangan berupa dana dan barang-

barang bantuan bagi para korban bencana; seperti banjir, tanah longsor dan kebakaran; termasuk bagi karyawan.

• Pemberianbantuanberupapaket-paketsembakodankeperluan sehari-hari bagi warga korban bencana kebakaran di beberapa wilayah Indonesia.

• Pemberianbantuanperlengkapanhidupsehari-haridanpaket sembako bagi beberapa panti asuhan anak-anak yatim piatu di berbagai wilayah Indonesia.

• Acara buka puasa bersama dengan anak-anak yatimpiatu di panti-panti asuhan untuk memperingati bulan suci Ramadhan.

• Berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan yangdiselenggarakan dalam rangka pembukaan jaringan Perusahaan di beberapa wilayah Indonesia.

The Company keeps on trying to give quick response in handling natural disasters such as flood, land slide, volcano eruption and other catastrophe happening in Indonesia to help alleviating the burden of the victims; including aids for employees of the Company who were hit by the disaster. This philanthropic charity activity is also performed in consideration of humanity on selective basis. Various charities and aids made by the Company in 2013 were among others: • Collecting funds and goods in aid for the victims of

natural disasters; such as flood, landslide and fire; including for the employees.

• Providingaidsinformofpackagesofbasicnecessitiesand daily needs for fire victims in some regions of Indonesia.

• Providingaidsfordailylivingnecessitiesandpackagesof basic necessities for some orphanages in various regions of Indonesia.

• BreakingtheFastProgramwithorphansinorphanagesto celebrate the holy month Ramathan.

• Various social activities organized during theinauguration of the Company’s network in some regions of Indonesia.

Activities for Charity and Aids (General Donation)

Kegiatan Amal dan Bantuan Bencana (Donasi Umum)

Page 243: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 241

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

KEBIJAKAN ANGGARAN TAHUNAN CSR

Perusahaan menerapkan kebijakan anggaran yang senantiasa mempertimbangkan faktor keseimbangan antara kegiatan CSR bagi konsumsi konsumen eksternal dan internal Perusahaan. Jumlah anggaran tahunan CSRpada tahun 2013 adalah sebesar Rp1.145.300.000,00 (satu miliar seratus empat puluh lima juta tiga ratus ribu Rupiah). Anggaran tersebut khusus untuk menunjang pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengembangan aspek-aspek sosial dan masyarakat; baik aktivitas yang dijalankan secara nasional maupun aktivitas lokal oleh kantor cabang BFI.

Jumlah penggunaan anggaran tahunan CSR pada tahun2013 sebesar Rp831.530.998,00 (delapan ratus tiga puluh satu juta lima ratus tiga puluh ribu sembilan ratus sembilan puluh delapan Rupiah). Alokasi terbesar pengunaan anggaran tahunan CSR adalah untuk mendukung kegiatan-kegiatan di bidang penghargaan pelanggan sebesar 44,2%, kemudian diikuti bidang pendidikan sebesar 23,0%, bidang lingkungan 13,2%, kegiatan amal dan bantuan bencana alam 10,8%, kesehatan 7,3% dan infrastruktur 1,5%.

POLICY OF CSR ANNUAL BUDGET

The Company applies the policy of budget that always considers the balance factor between CSR activity for the consumption of external consumers and internal Company. Total annual CSR budget in 2013 was Rp1,145,300,000.00 (one billion one hundred and forty-five million three hundred thousand Rupiah). The budget was especially prepared to support the development activities of social and public aspects; both national and local activities conducted by BFI branches.

The total amount of CSR annual budget usage in 2013 was Rp831,530,998 (eight hundred and thirty-one million five hundred and thirty thousand nine hundred and ninety-eight Rupiah). The biggest alocation of CSR annual budget in 2013 was to support the activities in customer’s appreciation aspect at 44.2%, then followed by education aspect at 23.0%, environmental aspect at 13.2%, activities for charity and aids 10.8%, health 7.3% and infrastructure 1.5%.

Alokasi Anggaran per BidangBudget Allocations per Aspect

Nilai (Rp)Amount (Rp)

PersentasePercentage

Bidang Sosial LainnyaOther Social Activities

367.974.988 44,2%

PendidikanEducation

190.880.850 23,0%

LingkunganEnvironmental

109.800.000 13,2%

KegiatanAmaldanBantuanBencana(DonasiUmum)Activities for Chairities and Aids (General Donation)

89.612.100 10,8%

KesehatanHealth

60.988.060 7,3%

InfrastrukturInfrastucture

12.275.000 1,5%

Jumlah/Total 831.530.998 100,0%

Page 244: Building a GREAT Franchise

Laporan KeuanganFinancial Statements

Dengan Laporan Auditor Independen Tahun-Tahun yang Berakhir pada

Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012(MataUangIndonesia)

With Independent Auditor’s ReportYears Ended 31 December 2013 and 2012

(Indonesian Currency)

Page 245: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 243

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS

PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012/ AS OF AND FOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2013 AND 2012

DAN/AND

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

Page 246: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk244

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2013 AND 2012

DAFTAR ISI CONTENTS

Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Laporan Posisi Keuangan Laporan Laba Rugi Komprehensif Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas Catatan atas Laporan Keuangan

Ekshibit/ Exhibit

A B

C

D E

Directors’ Statement

Independent Auditors’ Report

Financial Statements

Statements of Financial Position

Statements of Comprehensive Income

Statements of Changes in Equity

Statements of Cash Flows

Notes to Financial Statements

Page 247: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 245

Page 248: Building a GREAT Franchise
Page 249: Building a GREAT Franchise
Page 250: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk248

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit A Exhibit A

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Notes 2013 2012 ASET ASSETS KAS DAN SETARA KAS 2c,d,e,3,23a 224.762 168.897 CASH AND CASH EQUIVALENTS INVESTASI NETO SEWA PEMBIAYAAN 2e,f,4 NET INVESTMENTS IN FINANCE LEASE Piutang sewa pembiayaan – setelah dikurangi

cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Finance lease receivables – net of allowance Rp 23.790 dan Rp 25.903 pada tahun for impairment losses of Rp 23,790 and 2013 dan 2012 1.929.061 1.940.966 Rp 25,903 in 2013 and 2012

PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 2e,g,5 CONSUMER FINANCING RECEIVABLES Piutang pembiayaan konsumen - setelah

dikurangi cadangan kerugian penurunan Consumer financing receivables – net of penurunan nilai sebesar Rp 81.852 pada allowance for impairment losses of Rp 47.830 pada tahun 2013 dan 2012 Rp 81,852 and Rp 47,830 in 2013 and 2012 Pihak ketiga 5.310.425 3.999.218 Third parties

PIUTANG LAIN-LAIN 2d,e OTHER RECEIVABLES

- setelah dikurangi cadangan kerugian – net of allowance for impairment losses penurunan nilai sebesar Rp 19.052 dan of Rp 19,052 and Rp 8,992 Rp 8.992 pada tahun 2013 dan 2012 79.571 57.393 in 2013 and 2012

ASET TETAP 2i,6 PROPERTY AND EQUIPMENT

– setelah dikurangi akumulasi penyusutan - net of accumulated depreciation of sebesar Rp 131.509 dan Rp 91.605 pada Rp 131,509 and Rp 91,605 tahun 2013 dan 2012 413.959 304.985 in 2013 and 2012

ASET KEUANGAN DERIVATIF - Bersih 2e,n,o,7 283.975 68.722 DERIVATIVE FINANCIAL ASSETS – Net ASET PAJAK TANGGUHAN 2r,10c 12.018 5.489 DEFERRED TAX ASSETS ASET LAIN-LAIN 2e,h,o 39.553 24.826 OTHER ASSETS JUMLAH ASET 8.293.324 6.570.496 TOTAL ASSETS Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir

yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of

the Financial Statements taken as a whole

Page 251: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 249

These Financial Statements are Originally Issued

in Indonesian Language

Ekshibit A/2 Exhibit A/2

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan)

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued)

31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Notes 2013 2012 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITIES Pinjaman yang diterima 2e,j,o,8 3.172.611 2.406.204 Fund borrowings Utang pajak 2r,10a 59.621 31.142 Taxes payable Beban yang masih harus dibayar 2e,o,11 80.263 70.228 Accrued expenses Imbalan pasca-kerja 2l,22 20.538 14.626 Post-employment benefits Efek utang yang diterbitkan Debt securities issued

– setelah dikurangi biaya emisi efek utang - net of unamortized debt securities yang belum diamortisasi sebesar Rp 4.292 issuance cost of Rp 4,292 and Rp 5,463 dan Rp 5.463 pada tahun 2013 dan 2012 2e,k,9 1.453.708 1.124.537 in 2013 and 2012

Utang lain-lain 2e,o 109.227 61.905 Other payables

JUMLAH LIABILITAS 4.895.968 3.708.642 TOTAL LIABILITIES EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal Share capital – par value of

Rp 250 (nilai penuh) per saham Rp 250 (full amount) per share Modal dasar - 2.000.000.000 saham Authorized capital – 2,000,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid-up capital -

penuh – 1.526.614.562 saham dan 1,526,614,562 shares and 1.520.678.562 saham pada tahun 1,520,678,562 shares in 2013 dan 2012 12 381.654 380.170 2013 and 2012

Tambahan modal disetor - bersih 13 374.108 357.906 Additional paid-in capital - net Cadangan saham program kompensasi Management and employee stock

manajemen dan karyawan berbasis saham 2q,14 14.547 5.350 options program share reserve Saldo laba Retained earnings

Telah ditentukan penggunaannya 12.000 9.000 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya 2.615.047 2.109.428 Unappropriated

JUMLAH EKUITAS 3.397.356 2.861.854 TOTAL EQUITY JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 8.293.324 6.570.496 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir

yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of

the Financial Statements taken as a whole

Page 252: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk250

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit B Exhibit B

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Notes 2013 2012 PENDAPATAN INCOME 2d,e,g,m,15, Pembiayaan konsumen 23c 1.135.818 961.068 Consumer financing Sewa pembiayaan 2e,f,m,16 381.365 305.785 Finance lease Keuangan 2e,m 8.080 4.782 Finance Lain-lain 2e,i,m,19 365.221 310.013 Others Jumlah Pendapatan 1.890.484 1.581.648 Total Income BEBAN EXPENSES 2d,h,i,l,m, Umum dan administrasi 14,18,23d 639.990 496.529 General and administrative Keuangan 2e,j,k,m,17 423.182 360.186 Finance cost Pemasaran 2m 22.013 19.066 Marketing Penyisihan kerugian penurunan nilai atas: 2e,m,4,5 Provision for impairment losses of:

Piutang pembiayaan konsumen 93.951 49.313 Consumer financing receivables Piutang sewa pembiayaan 13.500 23.747 Finance lease receivables

Lain-lain 2e,m,n,o,20 30.622 18.932 Others Jumlah Beban 1.223.258 967.773 Total Expenses

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 667.226 613.875 PROFIT BEFORE INCOME TAX PAJAK PENGHASILAN 2r INCOME TAX Kini 10b 165.136 124.689 Current Tangguhan 10c ( 6.529 ) ( 1.086 ) Deferred Pajak Penghasilan - Bersih 158.607 123.603 Income Tax - Net LABA TAHUN BERJALAN 508.619 490.272 PROFIT FOR THE YEAR LABA KOMPREHENSIF LAIN - - OTHER COMPREHENSIVE INCOME

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR

BERJALAN 508.619 490.272 THE YEAR LABA PER SAHAM DASAR (nilai penuh) 2s,26 333 322 BASIC EARNINGS PER SHARE (full amount)

DILUTED EARNINGS PER SHARE LABA PER SAHAM DILUSIAN (nilai penuh) 2s,26 332 321 (full amount) Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir

yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of

the Financial Statements taken as a whole

Page 253: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 251

These Financial Statements are Originally Issued

in Indonesian Language

Ekshibit C Exhibit C

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Cadangan saham kompensasi manajemen Tambahan dan karyawan modal disetor berbasis saham/ Saldo laba/Retained earnings - bersih/ Management Telah Belum Jumlah Additional and employee stock ditentukan ditentukan ekuitas/ Catatan/ Modal saham/ paid-in options program penggunaannya/ penggunaannya/ Total Notes Share capital capital - net share reserve Appropriated Unappropriated equity Saldo pada tanggal Balance as of

31 Desember 2011 380.170 357.906 - 6.000 1.622.156 2.366.232 31 December 2011

Penambahan cadangan saham Addition in management and kompensasi manajemen dan employee stock options karyawan berbasis saham 14 - - 5.350 - - 5.350 share reserve

Penggunaan saldo laba Appropriation of retained

untuk cadangan umum 21 - - - 3.000 ( 3.000 ) - earning for general reserve

Jumlah laba komprehensif Total comprehensive income tahun berjalan - - - - 490.272 490.272 for the year

Saldo pada tanggal Balance as of 31 Desember 2012 380.170 357.906 5.350 9.000 2.109.428 2.861.854 31 December 2012

Penambahan cadangan saham Addition in management and kompensasi manajemen dan employee stock options karyawan berbasis saham 14 - - 14.418 - - 14.418 share reserve

Opsi saham manajemen dan karyawan berbasis saham Management and employee

yang di eksekusi 14 1.484 16.202 ( 5.221 ) - - 12.465 stock options exercised

Penggunaan saldo laba Appropriation of retained untuk cadangan umum 21 - - - 3.000 ( 3.000 ) - earning for general reserve

Jumlah laba komprehensif Total comprehensive income tahun berjalan - - - - 508.619 508.619 for the year

Saldo pada tanggal Balance as of 31 Desember 2013 381.654 374.108 14.547 12.000 2.615.047 3.397.356 31 December 2013 Catatan 12/ Note 12

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of

the Financial Statements taken as a whole

Page 254: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk252

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit D Exhibit D

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Notes 2013 2012 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Penerimaan dari transaksi pembiayaan 8.143.990 6.443.881 Proceeds from financing transactions Penerimaan dari pendapatan keuangan 8.072 5.763 Proceeds from finance income Penerimaan bersih dari aktivitas operasi lainnya 379.120 296.581 Net proceeds from other operating activities Pembayaran atas beban keuangan dan beban Payments of finance cost and bank

administrasi bank ( 414.180 ) ( 348.002 ) administration charges Payment of general and administrative Pembayaran beban umum dan administrasi ( 651.824 ) ( 493.662 ) expenses Pembayaran untuk transaksi pembiayaan baru ( 8.652.383 ) ( 6.992.682 ) Payment of new financing transactions

Arus kas untuk aktivitas operasi sebelum Cash flows for operating activities before

pembayaran pajak penghasilan ( 1.187.205 ) ( 1.088.121 ) payment of income tax Pembayaran pajak penghasilan ( 136.343 ) ( 116.733 ) Payment of income tax Arus kas bersih untuk aktivitas operasi ( 1.323.548 ) ( 1.204.854 ) Net cash flows for operating activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Pencairan deposito berjangka - 64.000 Withdrawal of time deposit Penerimaan dari penjualan aset tetap 6 3.157 5.161 Proceeds from sale of property and equipment Perolehan aset tetap 6 ( 152.590 ) ( 131.654 ) Acquisitions of property and equipment Arus kas bersih untuk aktivitas investasi ( 149.433 ) ( 62.493 ) Net cash flows for investing activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Penerimaan dari: Proceeds from:

Pinjaman yang diterima 8 3.077.374 1.591.789 Fund borrowings Pembiayaan bersama 25b 1.651.981 1.265.932 Joint financing Efek utang yang diterbitkan - bersih 9a,b 621.311 794.643 Debts securities issued Penerusan pinjaman (channelling) dan jual Channeling and receivables sales and

beli piutang 25a 599.330 55.321 purchase Opsi saham yang dieksekusi 14 12.465 - Stock options exercised

Pembayaran atas: Payments of: Pinjaman yang diterima 8 ( 2.521.692 ) ( 1.539.994 ) Fund borrowings Pembiayaan bersama 25b ( 1.349.969 ) ( 545.992 ) Joint financing Penerusan pinjaman (channelling) dan jual Channeling and receivables sales and

beli piutang 25a ( 264.954 ) ( 197.151 ) purchase Pelunasan pokok obligasi 9a ( 297.000 ) ( 155.000 ) Repayment of bonds principal

Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan 1.528.846 1.269.548 Net cash flows from financing activities

NET INCREASE IN CASH AND CASH KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 55.865 2.201 EQUIVALENTS

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING

KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 168.897 166.696 OF YEAR

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 224.762 168.897 OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS TERDIRI DARI: CASH AND CASH EQUIVALENTS CONSIST OF: Kas dan bank 3 94.633 136.887 Cash on hand and in banks Deposito berjangka 3 130.129 32.010 Time deposits 224.762 168.897 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir

yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of

the Financial Statements taken as a whole

Page 255: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 253

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E Exhibit E

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian Perusahaan a. Establishment of the Company

PT BFI Finance Indonesia Tbk (Perusahaan) didirikan dengan nama PT Manufacturers Hanover Leasing Indonesia pada tanggal 7 April 1982 berdasarkan Akta notaris No. 57 yang dibuat dihadapan Kartini Muljadi, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-2091-HT.01.01.TH.82 tanggal 28 Oktober 1982 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 102 tanggal 21 Desember 1982, Tambahan No. 1390. Berdasarkan Akta yang dibuat dihadapan Inge Hendarmin, S.H., Notaris di Jakarta tanggal 14 Agustus 1986, nama Perusahaan diubah dari PT Manufacturers Hanover Leasing Indonesia menjadi PT Bunas Finance Indonesia Tbk, perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-9677.HT.01.04.TH.86 tanggal 7 Oktober 1986 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 94 tanggal 25 Nopember 1986, Tambahan No. 1451. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, salah satunya berdasarkan Akta No. 116 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta tanggal 27 Juni 2001, sehubungan dengan perubahan nama Perusahaan dari PT Bunas Finance Indonesia Tbk menjadi PT BFI Finance Indonesia Tbk. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-03668.HT.01. 04.TH.2001 tanggal 24 Juli 2001 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 35 tanggal 30 April 2002, Tambahan No. 4195.

PT BFI Finance Indonesia Tbk (the Company) was established as PT Manufacturers Hanover Leasing Indonesia on 7 April 1982 based on Notarial deed No. 57 of Kartini Muljadi, S.H., Notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice (recently known as the Minister of Law and Human Rights) of the Republic of Indonesia by virtue of his decree No. C2-2091-HT.01.01.TH.82 dated 28 October 1982 and was published in the State Gazette No. 102, dated 21 December 1982, Supplement No. 1390. Based on Notarial deed of Inge Hendarmin, S.H., Notary in Jakarta dated 14 August 1986, the Company’s name change from PT Manufacturers Hanover Leasing Indonesia to become PT Bunas Finance Indonesia Tbk, This amendment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia by virtue of his decree No. C2-9677.HT.01.04.TH.86 dated 7 October 1986 and was published in the State Gazette No. 94 dated 25 November 1986, Supplement No. 1451. The Company’s Articles of Association had been amended several times, which one of the amendments was based on Notarial deed No. 116 dated 27 June 2001 of Aulia Taufani, S.H., a substitute of Sutjipto, S.H., Notary in Jakarta, concerning the change in the name of the Company from PT Bunas Finance Indonesia Tbk to become PT BFI Finance Indonesia Tbk. This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of his decree No. C-03668.HT.01.04.TH.2001 dated 24 July 2001 and was published in the State Gazette No. 35 dated 30 April 2002, Supplement No. 4195.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, salah satunya dilakukan dengan Akta No. 41 tanggal 16 Mei 2013, dari Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan kedudukan Perusahaan dari Jakarta Pusat menjadi Tangerang Selatan. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-28004.AH.01.02.TH.2013 tanggal 24 Mei 2013. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diselesaikan, perubahan ini belum diumumkan dalam Lembaran Berita Negara. Perubahan terakhir dilakukan dengan Akta No. 50 tanggal 23 Juli 2013 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., mengenai penerbitan saham hasil pelaksanaan program Management & Employee Stock Option Program (MESOP) untuk Tahap I untuk periode sampai dengan tanggal 20 Juni 2014. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-AH.01.10-34031 tanggal 21 Agustus 2013. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diselesaikan, perubahan ini belum diumumkan dalam Lembaran Berita Negara.

The Company’s Articles of Association had been amended several times, which one of the amendments was effected by Notarial deed No. 41 dated 16 May 2013 of Fathiah Helmi, S.H., Notary in Jakarta, regarding the change to Company’s registered office, formerly located at North Jakarta, become South Tangerang. The amendment was aproved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of his decree No. AHU-28004.AH.01.02.TH.2013 dated 24 May 2013. Up to the date the financial statements were completed, this amendment was not published in the State Gazette. The latest amendment was effected by Notarial deed No. 50 dated 23 July 2013 of Fathiah Helmi, S.H., Notary in Jakarta, regarding the issuance of shares for the implementation of the Phase I of the Management & Employee Stock Option Program (MESOP), up to 20 June 2014. The amendment was aproved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of his decree No. AHU-AH.01.10-34031 dated 21 August 2013. Up to the date the financial statements were completed, this amendment was not published in the State Gazette.

Perusahaan memperoleh izin usaha dalam bidang usaha lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-038/KM.11/1982 tanggal 12 Agustus 1982, yang telah diperbaharui berdasarkan Surat Keputusan No. 493/KMK.013/1990 tanggal 23 April 1990.

The Company obtained its license to operate as a financing company from the Minister of Finance by virtue of his decree No. KEP-038/KM.11/ 1982 dated 12 August 1982 as amended by Decree No. 493/KMK.013/ 1990 dated 23 April 1990.

Page 256: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk254

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/2 Exhibit E/2

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

a. Pendirian Perusahaan (Lanjutan) a. Establishment of the Company (Continued)

Pada tanggal 20 Februari 2006, Menteri Keuangan Republik Indonesia telah mengamandemen ijin usaha Perusahaan melalui Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-038/KM.5/2006. Melalui amandemen ini, ijin usaha yang sebelumnya diberikan kepada PT Bunas Finance Indonesia Tbk berlaku surut sejak adanya persetujuan perubahan nama Perusahaan dari PT Bunas Finance Indonesia Tbk menjadi PT BFI Finance Indonesia Tbk dari Instansi yang Berwenang melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-03668.HT.01.04.TH.2001 tanggal 24 Juli 2001.

On 20 February 2006, the Minister of Finance of the Republic of Indonesia amended the Company’s license by virtue of his Decree No. KEP-038/KM.5/2006. Through this amendment, the previous license granted to PT Bunas Finance Indonesia Tbk was applied for retroactively since the approval of the change in the name of the Company from PT Bunas Finance Indonesia Tbk to PT BFI Finance Indonesia Tbk from the Regulatory Authority by virtue of decree of Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. C-03668. HT.01.04.TH.2001 dated 24 July 2001.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama adalah menjalankan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal meliputi bidang sebagai berikut:

According to Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of activities of the Company is mainly enganged in financing activities through the provision of financing or capital goods comprising the followings:

a. Sewa pembiayaan b. Pembiayaan konsumen c. Anjak piutang d. Usaha kartu kredit

a. Finance lease b. Consumer financing c. Factoring of accounts receivable d. Credit card

Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1982. Saat ini, Perusahaan menjalankan kegiatan pembiayaan dalam bentuk sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen. Kantor pusat Perusahaan terletak di BFI Tower, Sunburst CBD Lot 1.2, Jl. Kapt. Soebijanto Djojohadikusumo, BSD City, Tangerang Selatan.

The Company started its commercial operations in 1982. Currently, the Company mainly engages in finance lease and consumer financing activities. The Company’s registered office is located at BFI Tower, Sunburst CBD Lot 1.2, Jl. Kapt. Soebijanto Djojohadikusumo, BSD City, South Tangerang.

Perusahaan mempunyai masing-masing 177 kantor cabang dan 59 gerai pada tanggal 31 Desember 2013, dan 124 kantor cabang dan 61 gerai pada tanggal 31 Desember 2012 yang berlokasi, antara lain, di Palembang, Banjarmasin, Surabaya, Samarinda, Bandung, Pekanbaru, Medan, Jambi, Makasar dan Tangerang.

The Company has 177 branches and 59 kiosks as of 31 December 2013, and 124 branches and 61 kiosks as of 31 December 2012, which are located in, among others, Palembang, Banjarmasin, Surabaya, Samarinda, Bandung, Pekanbaru, Medan, Jambi, Makasar and Tangerang.

b. Penawaran Umum dan Kebijakan Perusahaan yang Mempengaruhi Efek Perusahaan

b. Company’s Public Offerings and Corporate Actions Affecting Share Capital

Pada tahun 1990, Perusahaan melakukan penawaran umum perdana atas 2.125.000 sahamnya dengan nilai nominal Rp 1.000 (nilai penuh) per saham melalui bursa efek di Indonesia dengan harga penawaran sejumlah Rp 5.750 (nilai penuh) per saham. Pada tahun 1993, Perusahaan melakukan penawaran tambahan sebanyak 8.500.000 saham dengan nilai nominal per saham yang sama melalui bursa efek di Indonesia.

In 1990, the Company conducted an initial public offering of its 2,125,000 shares with a par value of Rp 1,000 (full amount) per share through the stock exchanges in Indonesia at an offering price of Rp 5,750 (full amount) per share. In 1993, the Company offered an additional of 8,500,000 shares at the same par value per share through a stock exchange in Indonesia.

Pada tanggal 8 April 1993, para pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk membagikan dividen saham dengan dasar 1 (satu) saham baru untuk 10 (sepuluh) saham yang dimiliki, sebanyak 1.062.500 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (nilai penuh) per saham. Pada tanggal yang sama, para pemegang saham Perusahaan juga menyetujui untuk menerbitkan saham bonus dengan dasar 17 (tujuh belas) saham baru untuk setiap 20 (dua puluh) saham yang dimiliki, sebanyak 9.934.668 saham dengan nilai nominal yang sama. Pada tanggal 22 Januari 1994, para pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk membagikan dividen saham dengan dasar 1 (satu) saham baru untuk 3 (tiga) saham yang dimiliki, sebanyak 7.207.390 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (nilai penuh) per saham.

On 8 April 1993, the shareholders of the Company approved to distribute share dividends on the basis of 1 (one) new share for every 10 (ten) shares held totaling 1,062,500 shares with a par value of Rp 1,000 (full amount) per share. On the same date, the shareholders of the Company also approved to issue bonus shares on the basis of 17 (seventeen) new shares for every 20 (twenty) shares held totaling 9,934,668 shares at the same par value. On 22 January 1994, the shareholders of the Company approved to distribute share dividends on the basis of 1 (one) new share for every 3 (three) shares held totaling 7,207,390 shares at a par value of Rp 1,000 (full amount) per share.

Page 257: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 255

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/3 Exhibit E/3

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

b. Penawaran Umum dan Kebijakan Perusahaan yang Mempengaruhi Efek Perusahaan (Lanjutan)

b. Company’s Public Offerings and Corporate Actions Affecting Share Capital (Continued)

Pada tanggal 18 April 1994, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (kemudian berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/ BAPEPAM-LK dan terakhir dikenal sebagai Otoritas Jasa Keuangan/ OJK) (BAPEPAM) melalui surat No. S-639/PM/1994 dalam rangka penawaran umum terbatas pertama (I) Perusahaan sebanyak 28.829.558 saham dengan harga penawaran sejumlah Rp 1.500 (nilai penuh) per saham dimana setiap 1 (satu) saham yang dimiliki berhak atas 1 (satu) saham baru. Selanjutnya, pada tanggal 17 Januari 1997, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK melalui surat No. S-71/PM/1997 dalam rangka penawaran umum terbatas kedua Perusahaan sebanyak 115.318.232 saham dengan harga penawaran Rp 1.000 (nilai penuh) per saham dimana setiap 1 (satu) saham yang dimiliki berhak atas 2 (dua) saham baru.

On 18 April 1994, the Company received effective statement from the Capital Market Supervisory Board (was then changed to Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency/ BAPEPAM-LK and recently known as the Financial Services Authority/ OJK) (BAPEPAM) through letter No. S-639/PM/1994 to conduct the first rights issue of the Company’s shares on a 1 (one) for 1 (one) basis totaling 28,829,558 shares at an offering price of Rp 1,500 (full amount) per share. Moreover, on 17 January 1997, the Company received effective statement from the BAPEPAM-LK through letter No. S-71/PM/1997 to conduct the second rights issue of the Company’s shares on the basis of 2 (two) new shares for every 1 (one) shares held totaling 115,318,232 shares at an offering price of Rp 1,000 (full amount) per share.

Pada tanggal 17 Juni 1997, para pemegang saham Perusahaan menyetujui pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 (nilai penuh) per saham menjadi Rp 500 (nilai penuh) per saham, sehingga mengakibatkan peningkatan jumlah saham beredar Perusahaan dari sebanyak 172.977.348 saham menjadi sebanyak 345.954.696 saham.

On 17 June 1997, the shareholders of the Company approved a stock split, resulting in a change in par value per share from Rp 1,000 (full amount) to Rp 500 (full amount), thus resulting in the increase in number of the Company’s shares outstanding from 172,977,348 shares to 345,954,696 shares.

Dalam rangka restrukturisasi utang, para pemegang saham Perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Para Pemegang Saham tanggal 27 Januari 2000 menyetujui penerbitan Mandatory Convertible Bonds atau Obligasi Wajib Konversi (MCB) yang wajib dikonversikan menjadi sebanyak 414.384.585 saham Perusahaan.

In respect with the debt restructuring, the Company’s shareholders through Extraordinary General Meeting of Shareholders convened on 27 January 2000 approved to issue the Mandatory Convertible Bonds (MCB) which should be converted into 414,384,585 shares of the Company.

Pada bulan Mei 2006, seluruh MCB telah dikonversi menjadi sebanyak 414.384.585 saham biasa sehingga jumlah saham beredar Perusahaan menjadi sebanyak 760.339.281 saham pada tanggal 31 Desember 2006.

In May 2006, all of the MCB had been converted into ordinary shares totaling 414,384,585 shares, thus resulting in a total outstanding number of the Company’s shares of 760,339,281 shares as of 31 December 2006.

Pada tanggal 7 Agustus 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK melalui surat No. S-3960/BL/2007 dalam rangka Penawaran Umum Obligasi BFI Finance Indonesia Tahun 2007 dengan Tingkat Bunga Tetap, dengan jumlah penawaran pokok sebesar Rp 200.000 dengan jangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan sejak tanggal emisi. Pada tanggal 20 Agustus 2007, Obligasi tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya (BES) (telah bergabung dengan Bursa Efek Jakarta dan saat ini dikenal sebagai Bursa Efek Indonesia dengan harga emisi final sebesar Rp 200.000. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sejak tanggal 16 Nopember 2007.

On 7 August 2007, the Company obtained effective statement from the BAPEPAM-LK through letter No. S-3960/BL/2007 to conduct the Public Offering of Obligasi BFI Finance Indonesia tahun 2007 dengan Tingkat Bunga Tetap, with a total principal offering of Rp 200,000 with a maturity of 24 (twenty-four) months from the date of issuance. On 20 August 2007, the bonds were listed on the Surabaya Stock Exchange (BES) (was merged with Jakarta Stock Exchange and is currently known as Indonesia Stock Exchange with a final issuance price of Rp 200,000. Interest on such bond was paid on a quarterly basis starting from 16 November 2007.

Pada tanggal 16 Agustus 2009, Perusahaan telah melunasi seluruh nilai pokok Obligasi BFI Finance Indonesia Tahun 2007 dengan Tingkat Bunga Tetap yang jatuh tempo pada tanggal tersebut.

On 16 August 2009, the Company had fully repaid the outstanding principal of Obligasi BFI Finance Indonesia Tahun 2007 dengan Tingkat Bunga Tetap which matured on the date.

Page 258: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk256

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/4 Exhibit E/4

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

b. Penawaran Umum dan Kebijakan Perusahaan yang Mempengaruhi Efek Perusahaan (Lanjutan)

b. Company’s Public Offerings and Corporate Actions Affecting Share Capital (Continued)

Pada tanggal 8 Januari 2010, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK melalui surat No. S-94/BL/2010 dalam rangka Penawaran Umum Obligasi BFI Finance Indonesia II Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap, dengan jumlah penawaran pokok sebesar Rp 200.000 dengan jangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan sejak tanggal emisi. Pada tanggal 18 Januari 2010, Obligasi tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan harga emisi final sebesar Rp 160.000. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sejak tanggal 15 April 2010.

On 8 January 2010, the Company obtained effective statement from the BAPEPAM-LK through letter No. S-94/BL/2010 to conduct the Public Offering of Obligasi BFI Finance Indonesia II Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap, with a total principal offering of Rp 200,000 with a maturity of 24 (twenty-four) months from the date of issuance. On 18 January 2010, the bonds were listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) with a final issuance price of Rp 160,000. Interest on such bond was paid on a quarterly basis starting from 15 April 2010.

Pada tanggal 15 Januari 2012, Perusahaan telah melunasi seluruh nilai pokok Obligasi BFI Finance Indonesia II Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap yang jatuh tempo pada tanggal tersebut.

On 15 January 2012, the Company had fully repaid the outstanding principal of Obligasi BFI Finance Indonesia II Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap which matured on the date.

Pada tanggal 28 Juni 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK melalui surat No. S-7248/BL/2011 dalam rangka Penawaran Umum Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap, dengan jumlah penawaran pokok sebesar Rp 450.000 dengan jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal emisi. Pada tanggal 11 Juli 2011, Obligasi tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia dengan harga emisi final sebesar Rp 420.000. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sejak tanggal 8 Oktober 2011 (Catatan 9a).

On 28 June 2011, the Company obtained effective statement from the BAPEPAM-LK through letter No. S-7248/BL/2011 to conduct the Public Offering of Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap, with a total principal offering of Rp 450,000 with a maturity of 36 (thirty-six) months from the date of issuance. On 11 July 2011, the bonds were listed on the Indonesia Stock Exchange with a final issuance price of Rp 420,000. Interest on such bond was paid on a quarterly basis starting from 8 October 2011 (Note 9a).

Pada tanggal 25 Januari 2012, Perusahaan menerbitkan Medium Term Notes BFI Finance Indonesia I Tahun 2012 (MTN I) yang terdiri dari MTN I Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp 25.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar Rp 9,50% per tahun dan MTN I Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp 200.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,50% per tahun (Catatan 9b).

On 25 January 2012, the Company issued BFI Finance Indonesia Medium Term Notes I of Year 2012 (MTN I) which consists of MTN I A Series with a nominal value of Rp 25,000 bearing fixed interest rate of 9.50% per annum and MTN I B Series with a nominal value of Rp 200,000 bearing fixed interest rate of 10.50% per annum (Note 9b).

Bunga MTN I dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) sesuai dengan tanggal pembayaran bunga MTN tersebut. Pembayaran Bunga MTN I terakhir yang sekaligus jatuh tempo dengan masing-masing pada tanggal 25 Januari 2014 untuk Seri A dan 25 Januari 2015 untuk Seri B.

Interests on the MTN I are paid on a quarterly basis according to the interest payment schedule of the MTN. The final interest payment on the MTN I as well as the principal will mature on 25 January 2014 for A Series and 25 January 2015 for B Series, respectively.

Pada tanggal 4 Juni 2012, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK melalui surat No. S-6878/BL/2012 dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012 (Obligasi Berkelanjutan I Tahap I) dengan jumlah nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 575.000. Obligasi Berkelanjutan I Tahap I ini terbagi menjadi tiga seri, yaitu Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp 195.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,00% per tahun, Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp 110.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,00% per tahun, dan Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp 270.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,50% per tahun. Pada tanggal 13 Juni 2012, Obligasi tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia dengan harga emisi final sebesar Rp 575.000. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sejak tanggal 12 September 2012 (Catatan 9a).

On 4 June 2012, the Company obtained effective statement from BAPEPAM-LK through letter No. S-6878/BL/2012 to conduct the Public Offering of Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012 (Obligasi Berkelanjutan I Tahap I) with a total principal offering of Rp 575,000. The Obligasi Berkelanjutan I Tahap I consist of three series, i.e. A Series with a nominal value of Rp 195,000 bearing fixed interest rate of 7.00% per annum, B Series with a nominal value of Rp 110,000 bearing fixed interest of 8.00% per annum, and C Series with a nominal value of Rp 270,000 bearing fixed interest rate of 8.50% per annum. On 13 June 2012, the bonds were listed on the Indonesia Stock Exchange with a final issuance price of Rp 575,000. Interest on such bond was paid on a quarterly basis starting from 12 September 2012 (Note 9a).

Page 259: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 257

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/5 Exhibit E/5

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

b. Penawaran Umum dan Kebijakan Perusahaan yang Mempengaruhi Efek Perusahaan (Lanjutan)

b. Company’s Public Offerings and Corporate Actions Affecting Share Capital (Continued)

Pada tanggal 20 Februari 2013, Perusahaan telah menerbitkan dan menawarkan Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013 (Obligasi Berkelanjutan I Tahap II) dengan jumlah nominal sebesar Rp 625.000, yang terdiri dari Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp 100.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,50% per tahun, Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp 370.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,50% per tahun, dan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp 155.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,00% per tahun. Bunga Obligasi tersebut dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) sejak tanggal 19 Mei 2013 (Catatan 9a).

On 20 February 2013, The Company issued and offered Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013 (Obligasi Berkelanjutan I Tahap II) at a nominal value of Rp 625,000, consisting of Obligasi Berkelanjutan I Tahap II A Series with a nominal value of Rp 100,000 bearing fixed interest rate of 7.50% per annum, Obligasi Berkelanjutan I Tahap II B Series with a nominal value of Rp 370,000 bearing fixed interest rate of 8.50% per annum, and Obligasi Berkelanjutan I Tahap II C Series with a nominal value of Rp 155,000 bearing fixed interest rate of 9.00% per annum. Interests on these Bonds are paid on a quarterly basis starting from 19 May 2013 (Note 9a).

Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perusahaan yang diaktakan dengan Akta notaris No. 65 tanggal 21 Juni 2012 dari Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui perubahan Pasal 4 ayat 1 dan 2 Anggaran Dasar Perusahaan mengenai perubahan nilai nominal saham Perusahaan (pemecahan saham) dari sebesar Rp 500 (nilai penuh) per saham menjadi sebesar Rp 250 (nilai penuh) per saham, sehingga mengakibatkan peningkatan jumlah saham beredar Perusahaan dari semula sebanyak 760.339.281 saham menjadi sebanyak 1.520.678.562 saham, dan menyetujui untuk mengubah Pasal 15 ayat 3b mengenai Tugas dan Wewenang Direksi. Pemecahan saham tersebut telah memperoleh persetujuan dari BEI melalui surat No. S-05439/BEI.PPJ/ 07-2012 tertanggal 31 Juli 2012.

Based on the resolution of the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGM) of the Company as covered by Notarial deed No. 65 dated 21 June 2012 of Fathiah Helmi, S.H., Notary in Jakarta, the shareholders approved the amendment to Paragraphs 1 and 2 of Article 4 of the Articles of Association concerning the changes in par value of the Company’s share (stock split) from Rp 500 (full amount) to Rp 250 (full amount), thus, resulting in the increase in number of the Company’s shares outstanding from 760,339,281 shares to 1,520,678,562 shares, and Paragraph 3b of Article 15, concerning the Duties and Authorities of the Directors. The stock split was approved by the BEI through letter No. S-05439/BEI.PPJ/07-2012 dated 31 July 2012.

RUPSLB tersebut juga telah menyetujui penerbitan saham untuk pelaksanaan program Management & Employee Stock Option Program (MESOP) untuk Tahap I sebanyak 60.826.400 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 250 per saham untuk periode sampai dengan tanggal 20 Juni 2014. BEI melalui suratnya No. S-04847/BEI.PPJ/07-2012 tertanggal 6 Juli 2012 telah menyetujui pencatatan saham Perusahaan hasil pelaksanaan Program MESOP untuk tahap I tersebut secara pra pencatatan di BEI (Catatan 14).

The EGM had also approved the issuance of shares for the implementation of the Phase 1 of the Management & Employee Stock Option Program (MESOP), totaling 60,826,400 shares with par value of Rp 250 per shares, up to 20 June 2014. BEI through its letter No. S-04847/BEI.PPJ/07-2012 dated 6 July 2012 had approved the Company’s pre-listing of its MESOP on the Stock Exchange for the implementation of phase I (Note 14).

Pada tanggal 31 Mei 2013, Perusahaan telah menerbitkan saham baru sebanyak 5.936.000 saham sebagai pelaksanaan program Management & Employee Stock Option Program (MESOP) untuk Tahap I yang telah dieksekusi sehingga jumlah saham beredar Perusahaan menjadi 1.526.614.562 saham pada tanggal 31 Desember 2013 (Catatan 14).

On 31 May 2013, the Company has issued the additional 5,936,000 shares for the implementation of the MESOP for phase I for options that has been exercised, thus resulting in a total outstanding number of the Company’s shares of 1,526,614,562 shares as of 31 December 2013 (Note 14).

Page 260: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk258

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/6 Exhibit E/6

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Internal Audit, Sekretaris Perusahaan dan Karyawan

c. Boards of Commissioners, Directors, Audit committee, Internal Audit, Corporate Secretary and Employees

Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perusahaan, yang diaktakan dengan akta No. 80 juncto Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 82 masing-masing tertanggal 15 Juni 2011 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, dan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perusahaan, yang diaktakan dengan akta No. 40 Tanggal 16 Mei 2013 juncto Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 44 tanggal 22 Juli 2013, yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

Based on the resolution of the Annual General Meeting of Shareholders (AGM), as covered by the deed No. 80, in conjunction with the Deed of Resolutions No. 82, dated 15 June 2011, of Aulia Taufani, S.H., a substitute of Sutjipto, S.H., Notary in Jakarta, and based on the resolution of the Annual General Meeting of Shareholders (AGM), as covered by the deed No. 40, dated 16 May 2013 in conjunction with the Deed of Resolutions No. 44, dated 22 July 2013, of Fathiah Helmi, S.H., Notary in Jakarta, the composition of the Board of Commissioners and Directors of the Company as of 31 December 2013 was as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris : Kusmayanto Kadiman : President Commissioner Komisaris (Independen) : Johanes Sutrisno : Commissioner (Independent) Komisaris (Independen) : Alfonso Napitupulu : Commissioner (Independent) Komisaris (Independen) : Emmy Yuhassarie : Commissioner (Independent) Komisaris : Richard Andrew Deitz : Commissioner Direksi Directors Presiden Direktur : Francis Lay Sioe Ho : President Director Direktur : Yan Peter Wangkar : Director Direktur : Cornellius Henry Kho : Director Direktur : Harry Jesus Rodriguez Palmer : Director

Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perusahaan, yang diaktakan dengan akta No. 80 Tanggal 15 Juni 2011 juncto Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 82 masing-masing tertanggal 15 Juni 2011 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:

Based on the resolution of the Annual General Meeting of Shareholders (AGM), as covered by the deed No. 80 dated 15 June 2011 in conjunction with the Deed of Resolutions No. 82, each dated 15 June 2011, of Aulia Taufani, S.H., a substitute of Sutjipto, S.H., Notary in Jakarta, the composition of the Board of Commissioners and Directors of the Company as of 31 December 2012 was as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris : Kusmayanto Kadiman : President Commissioner Komisaris (Independen) : Johanes Sutrisno : Commissioner (Independent) Komisaris (Independen) : Alfonso Napitupulu : Commissioner (Independent) Komisaris (Independen) : Emmy Yuhassarie : Commissioner (Independent) Komisaris : Richard Andrew Deitz : Commissioner Direksi Directors Presiden Direktur : Francis Lay Sioe Ho : President Director Direktur : Yan Peter Wangkar : Director Direktur : Cornellius Henry Kho : Director

Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

The composition of the Audit Committee of the Company as of 31 December 2013 and 2012, are as follows:

2013 2012 Komite Audit Audit Committee Ketua : Johanes Sutrisno Johanes Sutrisno : Chairman Anggota : Rudy Capelle Kusmayanto Kadiman : Members : Stefanus Ginting Dominic Picone : : Dominic Picone Fendi Santoso : : Ariani Vidya Sofjan Stefanus Ginting : Rudy Capelle :

Page 261: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 259

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/7 Exhibit E/7

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Internal Audit, Sekretaris Perusahaan dan Karyawan (Lanjutan)

c. Boards of Commissioners, Directors, Audit Committee, Internal Audit, Corporate Secretary and Employees (Continued)

Gaji dan tunjangan yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 31.756 dan Rp 28.795 (Catatan 23).

Salaries and benefits provided to the Board of Commissioners and the Directors for the years ended 31 December 2013 and 2012 amounted to Rp 31,756 and Rp 28,795 (Note 23).

Internal Audit Berdasarkan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.I.7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, Perusahaan telah menyusun Piagam Internal Audit sejak tanggal 1 Maret 2009 atau telah membentuk Divisi Internal Audit sejak tanggal 31 Maret 2010, berdasarkan Surat Penunjukkan Anggota Audit Internal Perusahaan. Kepala Unit Internal Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah Perri Gustovandani.

Internal Audit Based on the regulation issued by the BAPEPAM-LK No. IX.I.7 concerning the Forming and Charter’s Compilation Guidance of Internal Audit Unit, the Company had established an Internal Audit Charter since 1 March 2009 and had formed an Internal Audit Division since 31 March 2010, based on the Letter of Assignment of Internal Audit Members. The Head of Internal Audit Unit of the Company as of 31 December 2013 and 2012 is Perri Gustovandani.

Sekretaris Perusahaan Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perusahaan No. Corp/CH/L/VII/07-0115 tanggal 9 Juli 2007, Perusahaan menunjuk Cornellius Henry Kho sebagai Sekretaris Perusahaan.

Corporate Secretary Based on the virtue of the Board of Directors of the Company No. Corp/CH/L/VII/07-0115 dated 9 July 2007, the Company appointed Cornellius Henry Kho as its Corporate Secretary.

Berdasarkan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, Perusahaan diwajibkan untuk membentuk fungsi Sekretaris Perusahaan yang antara lain bertugas: (1) Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya

peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal;

(2) Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemberi modal yang berkaitan dengan kondisi Perusahaan;

(3) Memberikan masukan kepada Direksi Perusahaan untuk mematuhi ketentuan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya;

(4) Sebagai penghubung atau contact person antara Emiten atau Perusahaan Publik dengan BAPEPAM-LK dan masyarakat;

(5) Fungsi Sekretaris Perusahaan dapat dirangkap oleh Direktur Perusahaan.

Based on the regulation issued by the BAPEPAM-LK No. IX.I.4 concerning the Formation of the Corporate Secretary, the Company is required to establish a Corporate Secretary which functions comprise the followings: (1) Keep informed with respect to Capital Market

developments, especially Capital Market regulations;

(2) Provide the public with all information needed by investors regarding the condition of the Issuer or Public Company;

(3) Make recommendations to the Issuer or Public Company’s board of directors with respect to compliance with Law No. 8, 1995 concerning the Capital Market and its implementing regulations;

(4) Act as the Issuer’s or Public Company’s contact person with BAPEPAM-LK and the public; and

(5) The functions of Corporate Secretary may be

concurrently performed by a director of the Issuer or Public Company.

Karyawan Jumlah karyawan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut (tidak diaudit):

Employees The total number of the Company’s employees as of 31 December 2013 and 2012 was as follows (unaudited):

2013 2012

Karyawan tetap 4.021 3.274 Permanent employees Karyawan tidak tetap 2.495 2.122 Non-permanent employees 6.516 5.396

Page 262: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk260

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/8 Exhibit E/8

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Berikut ini merupakan Kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan. Kebijakan tersebut telah diterapkan secara konsisten untuk tahun-tahun yang disajikan, kecuali dinyatakan lain.

The significant accounting policies adopted in the preparation of the financial statements are set out below. The policies have been consistently applied to all the years presented, unless otherwise stated.

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan a. Basis of Preparation of Financial Statements

Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan perubahannya, Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.

The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards as issued by the Indonesian Institute of Accountants and the Bapepam-LK Regulation No. VIII.G.7 regarding “Financial Statements Presentation Guidelines” as included in the Appendix of the Decision Decree of the Chairman of Bapepam No. KEP-06/PM/ 2000 dated 13 March 2000 and its amendment, the Decision Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 dated 25 June 2012.

Laporan keuangan disusun berdasarkan atas akrual dan konsep nilai historis, kecuali untuk akun-akun tertentu yang disusun dengan menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi akun tersebut.

The financial statements were prepared on the accrual basis and historical costs concept, except for certain accounts that were prepared using measurements as described in their respective accounting policies.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dan menyajikan sumber dan penggunaan kas dan setara kas dengan mengelompokkan arus kas atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.

The statements of cash flows were prepared using the direct method and present the sources and uses of cash and cash equivalents according to operating, investing and financing activities.

Perubahan kebijakan akuntansi Changes in accounting policies

Standar akuntansi baru atau penyesuaian atas standar akuntansi yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2013, yang relevan terhadap Perusahaan adalah penyesuaian atas PSAK 60 (Revisi 2010) ”Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Perusahaan telah mengevaluasi dampak yang ditimbulkan dari penyesuaian PSAK 60 tersebut tidak material terhadap laporan keuangan.

New accounting standard or improvement on accounting standard which is relevant to the Company and mandatory for the first time for the financial period beginning 1 January 2013 is the improvement on PSAK 60 (Revised 2010) “Financial Instrument Disclosures”. The Company has evaluated the impact of the improvement on PSAK 60 to be immaterial to the consolidated financial statements.

Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interpretasi standar yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2013, namun tidak relevan atau tidak berdampak material terhadap Perusahaan:

The following new standards, amendments to standards and interpretations are mandatory for the first time for the financial year beginning 1 January 2013, but are not relevant or did not have material impact for the Company:

- PSAK No. 38 : Kombinasi Bisnis pada Entitas Sepengendali/ : SFAS No. 38 -

Business Combinations on Entities Under Common Control

b. Penyertaan Saham b. Investment in Associates

Investasi Perusahaan pada asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Asosiasi adalah suatu entitas di mana Perusahaan mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih, dan penerimaan dividen dari investee sejak tanggal perolehan.

The Company’s investment in its associates is accounted for using the equity method. An associate is an entity in which the Company has significant influence. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Company’s share in net earnings or losses of, and dividends received from the investee since the date of acquisition.

Page 263: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 261

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/9 Exhibit E/9

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

b. Penyertaan Saham (Lanjutan) b. Investment in Associates (Continued)

Laporan laba rugi komprehensif mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Perusahaan mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika dapat dipakai, dalam laporan perubahan ekuitas. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Perusahaan dengan entitas asosiasi dieliminasi dengan jumlah sesuai dengan kepentingan Perusahaan dalam entitas asosiasi.

The statements of comprehensive income reflects the share of the results of operations of the associate. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associate, the Company recognizes its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the statement of changes in equity. Unrealized gains and losses resulting from transactions between the Company and the associate are eliminated to the extent of the Company’s interest in the associate.

Perusahaan menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Perusahaan dalam entitas asosiasi. Perusahaan menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Perusahaan menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi.

The Company determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Company’s investment in its associate. The Company determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Company calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in associate and its carrying value, and recognizes the amount in the profit or loss.

Jika bagian investor atas kerugian perusahaan asosiasi sama atau melebihi nilai tercatat dari investasi, maka investasi dilaporkan nihil. Kerugian selanjutnya diakui oleh investor apabila telah timbul liabilitas atau investor melakukan pembayaran liabilitas perusahaan asosiasi yang dijaminnya. Jika perusahaan asosiasi selanjutnya memperoleh laba, investor akan mengakui penghasilan apabila setelah bagiannya atas laba menyamai bagiannya atas kerugian bersih yang belum diakui.

If an investor’s share of losses in an associate equals or exceeds the carrying value of the investment, the investment shall be reported at zero value. Subsequent losses will be accrued by the investor if a liability has arisen or the investor pays the associate’s liabilities guaranteed by the investor. If the associate subsequently reports profit, the investor will recognize profit only after its share of the profit equals the share of net losses that had not been recognized.

Penyertaan saham merupakan investasi jangka panjang pada perusahaan non-publik.

Investment in associates represents a long-term investment in a non-public company.

Penyertaan saham merupakan penyertaan saham Perusahaan pada PT Bunas Multi Finance (BMF) dengan persentase kepemilikan sebesar 20%. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, yang diaktakan dengan akta notaris No. 115 tanggal 27 Juni 2001 dari Aulia Taufani, S.H., Notaris pengganti Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan telah memberikan persetujuan untuk melakukan divestasi penyertaan Perusahaan pada BMF. Namun demikian, divestasi belum dapat dilaksanakan karena belum memperoleh persetujuan dari pemegang saham mayoritas BMF.

Investment in shares represents the cost of the Company’s 20% - equity investment in PT Bunas Multi Finance (BMF). Based on the resolutions of the Extraordinary General Meeting of Shareholders as covered by Notarial deed No. 115 dated 27 June 2001 of Aulia Taufani, S.H., a substitute of Sutjipto, S.H., Notary in Jakarta, the shareholders resolved to approve the divestment of the Company’s investment in BMF. However, the divestment was not executable as it had not yet been approved by the majority shareholders of BMF.

Sejak tahun 1998, karena bagian Perusahaan atas rugi bersih BMF telah melebihi jumlah tercatat penyertaannya, oleh karenanya investasi diakui sebesar jumlah tercatat sebesar nihil dan sejak itu Perusahaan tidak lagi mengharapkan adanya pemulihan dari penyertaan tersebut.

Since 1998, the Company’s share in the net losses of BMF had exceeded its carrying value of the related investments, thus the investment was written down to nil, and since then, the Company does not expect any recoveries from the said investment.

Pada tanggal 15 Februari 2006, Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Pengumuman No. Peng-197/MK.5/2006 telah membekukan seluruh kegiatan operasional BMF. Namun demikian, Perusahaan tidak lagi mempunyai hubungan usaha maupun memberikan garansi apapun terhadap BMF.

On 15 February 2006, the Minister of Finance of Republic of Indonesia through announcement letter No. Peng-197/MK.5/2006, had suspended the entire operational activity of BMF. Nevertheless, the Company has no more business linkage nor made any guarantee for the suspended company.

Page 264: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk262

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/10 Exhibit E/10

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

c. Kas dan Setara Kas c. Cash and Cash Equivalents

Kas dan setara kas mencakup kas, kas pada bank dan deposito berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang, dan tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.

Cash and cash equivalents are cash on hand, cash in banks and time deposits with a maturity period of three months or less at the time of placement and which are not used as collateral or are not restricted.

d. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi d. Related Party Transactions

Dalam laporan keuangan, istilah pihak berelasi sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak Berelasi”. Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor:

In these financial statements, the term related parties are defined under Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 7 (Revised 2010): “Related Party Disclosures). Related party represents a person or an entity who is related to the reporting entity:

(1) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai

relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (a) memiliki pengendalian atau pengendalian

bersama atas entitas pelapor; (b) memiliki pengaruh signifikan atas entitas

pelapor; atau (c) personil manajemen kunci entitas pelapor atau

entitas induk entitas pelapor

(1) A person or a close member of the person’s family is related to a reporting entity if that person: (a) has control or joint control over the reporting

entity; (b) has significant influence over the reporting

entity; or (c) is a member of the key management personnel

of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.

(2) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika

memenuhi salah satu hal berikut: (a) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari

kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).

(b) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

(c) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

(d) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

(e) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

(f) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (1).

(g) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (1)(a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

(2) An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: (a) The entity and the reporting entity are

members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).

(b) One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).

(c) Both entities are joint ventures of the same third party.

(d) One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.

(e) The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.

(f) The entity is controlled or jointly controlled

by a person identified in (1).

(g) A person identified in (1)(a) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).

Jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan (Catatan 3, 14, 15, 23 dan 25).

The nature of transactions and balances of accounts with related parties are disclosed in the notes to the financial statements (Notes 3, 14, 15, 23 and 25).

Page 265: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 263

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/11 Exhibit E/11

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

e. Aset dan Liabilitas Keuangan e. Financial Assets and Liabilities

(i) Aset keuangan (i) Financial assets

Aset keuangan Perusahaan, terdiri dari kas dan setara kas, investasi neto sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, aset keuangan derivatif dan pinjaman kepada karyawan (dicatat sebagai bagian dari “aset lain-lain”).

The Company's financial assets, consist of cash and cash equivalents, net investments in finance lease, consumer financing receivables, derivative financial assets and loans to employees (recorded as part of “other assets”).

(1) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

(1) Financial assets at fair value through profit or loss

Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Perusahaan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

This category comprises two sub-categories: financial assets classified as held for trading, and financial assets designated by the Company as at fair value through profit and loss upon initial recognition.

Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit taking) yang terkini. Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok diperdagangkan, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

A financial asset is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit-taking. Derivatives are also categorized as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments.

Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi dan dicatat sebagai “Keuntungan/ (kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan derivatif”.

Financial instruments included in this category are recognized initially at fair value; transaction costs are taken directly to the profit or loss. Gains and losses arising from changes in fair value are included directly in the profit or loss and are reported respectively as “Gains/ (losses) from changes in fair value of derivative financial instruments”.

Kategori ini termasuk aset keuangan derivatif Perusahaan.

This category includes the Company’s derivative financial assets.

(2) Pinjaman yang diberikan dan piutang (2) Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: (a) yang dimaksudkan oleh Perusahaan untuk

dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;

(b) yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual;

(c) dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:

(a) those that the Company intends to sell

immediately or in the short term, which are classified as held for trading, and those that the entity upon initial recognition designates as at fair value through profit and loss;

(b) those that the Company upon initial recognition designates as available for sale; or

(c) those for which the holder may not recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration.

Page 266: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk264

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/12 Exhibit E/12

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) e. Financial Assets and Liabilities (Continued)

(i) Aset keuangan (Lanjutan) (i) Financial assets (Continued)

(2) Pinjaman yang diberikan dan piutang (Lanjutan)

(2) Loans and receivables (Continued)

Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah atau dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

At initial recognition, the Company’s loans and receivables are measured at fair values plus or minus directly attributable transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.

Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk pemberian suatu pinjaman maupun perolehan piutang dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila pinjaman maupun piutang tersebut tidak diperoleh. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang diakui dalam laporan laba rugi dan dicatat sebagai bagian dari ‘pendapatan pembiayaan konsumen’ atau ‘pendapatan sewa pembiayaan’. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi.

Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of loans or receivables and they are incremental costs that would not have been incurred if the loan or receivables had not been acquired or issued. Income on financial assets classified as loan and receivables is recognized in the profit or loss and recorded as part of ‘consumer financing income’ or ‘finance lease income’. Interest income on financial assets classified as loans and receivables is included in the profit or loss.

Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Cadangan Kerugian Penurunan Nilai”.

In the case of impairment, the impairment loss is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables recognized in the statement of comprehensive income as “Allowance for Impairment Losses”.

Kategori ini termasuk termasuk kas dan setara kas, investasi neto sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen dan pinjaman kepada karyawan (dicatat sebagai bagian dari “aset lain-lain”)

This category includes the Company’s cash and cash equivalents, net investments in finance lease, consumer financing receivables and loans to employees (recorded as part of “other assets”)

(ii) Liabilitas keuangan (ii) Financial liabilities

Liabilitas keuangan Perusahaan terdiri dari pinjaman yang diterima, beban yang masih harus dibayar, efek utang yang diterbitkan dan utang lain-lain.

The Company's financial liabilities consist of fund borrowings, accrued expenses, debt securities issued and other payables.

Perusahaan mengklasifikasikan liabilitas keuangan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

The Company classified its financial liabilities as financial liabilities measured at amortized cost.

Page 267: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 265

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/13 Exhibit E/13

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) e. Financial Assets and Liabilities (Continued)

(ii) Liabilitas keuangan (Lanjutan) (ii) Financial liabilities (Continued)

Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, Perusahaan mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk pengakuan suatu pinjaman yang diterima, dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila pinjaman yang diterima tidak diakui. Beban atas kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dibebankan dalam laporan laba rugi dan dicatat sebagai bagian dari ‘beban keuangan’.

Financial liabilities measured at amortized cost are initially recognized at fair value plus transaction costs. After initial recognition, the Company measures all financial liabilities at amortized cost using effective interest rates method. Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the recognition of loan received and they are incremental costs that would not have been incurred if the loan has not been recognized. Expenses on financial liabilities measured at amortized cost is charged in the profit or loss and recorded as part of ‘finance cost’.

(iii) Penentuan nilai wajar (iii) Fair value estimation

PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan tertentu yang mensyaratkan klasifikasi aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar dengan menggunakan hirarki nilai wajar yang mencerminkan signifikansi input yang digunakan di dalam melakukan pengukuran nilai wajar. Hirarki nilai wajar memiliki tingkatan sebagai berikut:

SFAS No. 60 requires certain disclosures which require the classification of financial and financial liabilities measured at fair value using a fair value hierarchy that reflects the significance of the inputs used in making the fair value measurement. The fair value hierarchy has the following levels:

a. harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar

aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1);

b. input selain harga kuotasi yang termasuk di dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik langsung (misalnya, harga) maupun tidak langsung (misalnya, derivasi dari harga) (tingkat 2); dan

c. input untuk aset dan liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3).

Tingkatan di dalam hirarki nilai wajar di mana aset keuangan atau liabilitas keuangan dikategorikan penetapnya pada basis tingkatan input paling rendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar. Aset keuangan dan liabilitas keuangan diklasifikasikan di dalam keseluruhan hanya ke dalam salah satu dari ketiga tingkatan tersebut.

a. quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (level 1);

b. inputs other than quoted prices included

within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices) (level 2); and

c. inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (level 3).

The level in the fair value hierarchy within which the financial asset or financial liability is categorised is determined on the basis of the lowest level input that is significant to the fair value measurement. Financial assets and financial liabilities are classified in their entirety into only one of the three levels.

Aset keuangan Perusahaan yang diukur dan diakui pada nilai wajar (tingkat 2) adalah aset keuangan derivatif.

The Company’s financial asset that are measured and recognised at fair value (level 2) are derivative financial assets.

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Perusahaan untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price). Instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 1.

The fair value of financial instruments traded in active markets is based on quoted market prices at the reporting date. The quoted market price used for financial assets held by the Company is the current bid price, while financial liabilities use ask price. These instruments are included in level 1.

Page 268: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk266

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/14 Exhibit E/14

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) e. Financial Assets and Liabilities (Continued)

(iii) Penentuan nilai wajar (Lanjutan) (iv) Fair value estimation (Continued)

Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 2.

The fair value of financial instruments that are not traded in an active market is determined using valuation techniques. These valuation techniques maximise the use of observable market data where it is available and rely as little as possible on estimates. If all significant inputs required to fair value an instrument are observable, the instrument is included in level 2.

Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut masuk ke dalam tingkat 3.

If one or more of the significant inputs is not based on observable market data, the instrument is included in level 3.

Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan mencakup:

penggunaan harga yang diperoleh dari bursa atau pedagang efek untuk instrumen sejenis dan;

teknik lain seperti analisis arus kas yang didiskonto digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan lainnya.

Specific valuation techniques used to value financial instruments include:

the use of quoted market prices or dealer quotes for similar instruments and;

other techniques, such as discounted cashflows analysis, are used to determine fair value for the remaining financial instruments.

(iv) Penghentian pengakuan (iv) Derecognition

Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluarsa, atau Perusahaan mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi di mana Perusahaan secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Perusahaan diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.

Financial assets are derecognized when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have ceased to exist, or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards have been transferred. Any rights or obligations on the transferred financial assets that arise or are still owned by the company are recognized as assets or liabilities separately.

Perusahaan menghentikan pengakuan piutang pembiayaan konsumen dan investasi neto sewa pembiayaan pada saat dilakukannya penarikan jaminan kendaraan. Selain itu, penghentian pengakuan liabilitas keuangan pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa.

The Company derecognize consumer financing receivables and net investments in finance lease at the time when the collateral vehicle has been taken out. In addition, derecognition of financial liabilities when they have been redeemed or otherwise extinguished.

Dalam transaksi di mana Perusahaan secara subtansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Perusahaan menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perusahaan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer di mana pengendalian atas aset masih dimiliki, Perusahaan tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan yang berkelanjutan, di mana tingkat keberlanjutan Perusahaan dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.

In a transaction where the Company has substantially no or did not transfer all the risks and rewards of ownership of financial assets, the Company terminate the recognition of such assets, if the company no longer has control over those assets. The rights and obligations arising or that still exists in the transfer are recognized separately as assets or liabilities. In transfers where control over the assets still owned, the Company continued to recognize the transferred assets in the amount of involvement that is sustainable, where the level of sustainability of the Company in the transferred assets amounted to changes in the value of the transferred assets.

Page 269: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 267

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/15 Exhibit E/15

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) e. Financial Assets and Liabilities (Continued)

(iv) Penghentian pengakuan (Lanjutan) (iv) Derecognition (Continued)

Perusahaan menghapusbukukan saldo piutang pembiayaan konsumen dan investasi neto sewa pembiayaan, dan cadangan kerugian penurunan nilai terkait, pada saat Perusahaan menentukan bahwa piutang pembiayaan konsumen dan investasi neto sewa pembiayaan tersebut tidak dapat ditagih. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan informasi seperti telah terjadinya perubahan signifikan pada kemampuan keuangan konsumen sehingga konsumen tidak lagi dapat melunasi liabilitasnya, atau konsumen atau unit yang dibiayai tidak dapat ditemukan atau dikuasai oleh pihak ketiga atau hasil penjualan agunan diperkirakan tidak akan cukup untuk melunasi seluruh ekposur piutang pembiayaan konsumen dan investasi neto sewa pembiayaan.

Companies write off any outstanding consumer financing receivables and net investments in finance lease, and reserves related to impairment losses, when the Company determines that the consumer financing receivables and net investments in finance lease cannot be collectible. This decision was taken after consideration of information such as the occurrence of significant changes to the financial ability of consumers so that consumers can no longer pay the loan, or consumer or units being financed cannot be found or is controlled by third party or the sale of collateral is not expected to be sufficient to pay the entire exposure for the consumer financing receivables and net investments in finance lease.

(v) Saling hapus (v) Offsetting

Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perusahaan memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan liabilitas secara simultan.

Financial assets and liabilities are offset and the net amount is presented in the statement of financial position when, and only when, the Company has the legal right to set off the amounts and intends either to settle on a net basis or realize the asset and settle the liabilities simultaneously.

Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar yang relevan.

Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by relevant standards.

(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan (vi) Impairment of financial assets

Pada setiap tanggal pelaporan Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

The Company assesses at each reporting date whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired.

Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi hanya jika terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a ‘loss event’) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.

Kriteria yang digunakan oleh Perusahaan untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut: (a) kesulitan keuangan signifikan yang dialami

konsumen; (b) pelanggaran kontrak, seperti terjadinya

wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga;

(c) Perusahaan, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami konsumen, memberikan keringanan (konsesi) pada konsumen yang tidak mungkin diberikan jika konsumen tidak memiliki kesulitan tersebut;

The criteria that the Company uses to determine that there is objective evidence of an impairment loss include: (a) significant financial difficulty of the

consumer; (b) a breach of contract, such as a default or

delinquency in interest or principal payments;

(c) the Company, for economic or legal reasons relating to the consumer’s financial difficulty, granting to the consumer a concession that the lender would not otherwise consider;

Page 270: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk268

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/16 Exhibit E/16

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) e. Financial Assets and Liabilities (Continued)

(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan (Lanjutan) (vi) Impairment of financial assets (Continued)

Kriteria yang digunakan oleh Perusahaan untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut: (Lanjutan) (d) terdapat kemungkinan bahwa konsumen akan

dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya;

(e) hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau

(f) data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk: (1) memburuknya status pembayaran

konsumen dalam kelompok tersebut; dan (2) kondisi ekonomi nasional atau lokal yang

berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.

The criteria that the Company uses to determine that there is objective evidence of an impairment loss include: (Continued) (d) it becomes probable that the consumer will

enter bankruptcy or other financial reorganization;

(e) the disappearance of an active market for that financial asset because of financial difficulties; or

(f) observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows from a portfolio of financial assets since the initial recognition of those assets, although the decrease cannot yet be identified with the individual financial assets in the portfolio, including:

(1) adverse changes in the payment status

of consumers in the portfolio; and (2) national or local economic conditions

that correlate with defaults on the assets in the portfolio.

Estimasi periode antara terjadinya peristiwa dan teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh manajemen untuk setiap portfolio yang diidentifikasi.

The estimated period between a loss occurring and its identification is determined by the management for each identified portfolio.

Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.

The Company firstly assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, and individually or collectively for financial assets that are not individually significant.

Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karekteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.

Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun cadangan kerugian penurunan nilai dan beban kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak.

The amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the statement of comprehensive income. If a loan or held-to-maturity investment has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract.

Page 271: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 269

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/17 Exhibit E/17

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) e. Financial Assets and Liabilities (Continued)

(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan (Lanjutan) (vi) Impairment of financial assets (Continued)

Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralized financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi beban-beban untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.

The calculation of the present value of the estimated future cash flows of a collateralized financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable.

Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur untuk membayar seluruh utang yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.

For the purposes of a collective evaluation of impairment, financial assets are grouped on the basis of similar credit risk characteristics. Those characteristics are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such assets which indicate the debtors’ ability to pay all amounts due according to the contractual terms of the assets being evaluated.

Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual atas aset-aset di dalam kelompok tersebut dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi pada saat ini.

Future cash flows in a group of financial assets that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of the contractual cash flows of the assets in the group and historical loss experience for assets with credit risk characteristics similar to those in the group. Historical loss experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of current conditions that did not affect the period on which the historical loss experience is based and to remove the effects of conditions in the historical period that do not currently exist.

Ketika piutang pembiayaan konsumen dan investasi neto sewa pembiayaan tidak tertagih, piutang tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Piutang tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Beban penurunan nilai yang terkait dengan piutang pembiayaan konsumen dan investasi neto sewa pembiayaan tidak tertagih diklasifikasikan ke dalam “Cadangan Kerugian Penurunan Nilai”.

When a consumer financing receivable or net investment in finance lease account is uncollectible, such receivable is written off against the related allowance for impairment losses. Such receivable is written off after all necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined. Impairment expense related to consumer financing receivables and net investments in finance lease are classified into "Allowance for Impairment Losses".

Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognized impairment loss is reversed by adjusting the allowance for impairment losses. The amount of the reversal is recognized in the statement of comprehensive income.

Penerimaan kemudian atas aset keuangan yang telah dihapus-bukukan sebelumnya, diakui sebagai pendapatan lain-lain.

Subsequent recoveries of financial assets written-off in the previous period are recognized as other income.

Page 272: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk270

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/18 Exhibit E/18

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

f. Sewa f. Leases

Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset hak untuk menggunakan aset tersebut. Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

The determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases. Moreover, leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases.

Investasi bersih dalam sewa pembiayaan pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dikurangi pendapatan administrasi dan ditambah biaya-biaya transaksi (jika ada) yang dapat diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif.

The net investments in finance lease are recognised initially at fair value, deducted by administration income and plus directly attributable transactions costs (if any) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method.

Pada saat pengakuan awal, nilai wajar investasi bersih dalam sewa pembiayaan merupakan jumlah piutang sewa pembiayaan ditambah nilai sisa yang akan diterima oleh perusahaan sewa pada akhir masa sewa pembiayaan dikurangi dengan pendapatan sewa pembiayaan yang ditangguhkan dan simpanan jaminan. Selisih antara nilai piutang bruto dan nilai kini piutang diakui sebagai pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui. Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui dialokasikan sebagai pendapatan tahun berjalan menggunakan metode tingkat suku bunga efektif. Investasi bersih dalam sewa pembiayaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.

At initial recognition, the fair value of net investments in finance lease represents lease financing receivables plus the residual value at the end of the lease period deducted by unearned lease income and security deposits. The difference between the gross lease receivables and the present value of the lease receivables is recognised as unearned lease income. Unearned lease income is allocated to the current year statement of income using the effective interest rate. Net investments in finance lease are classified as loans and receivables. See Note 2e for the accounting policy of loans and receivables.

g. Pembiayaan Konsumen g. Consumer Financing

Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian pembiayaan bersama di mana risiko kredit ditanggung pemberi pembiayaan bersama sesuai dengan porsinya (without recourse), pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai.

Consumer financing receivables are stated net of joint financing receivables where joint financing providers bear credit risk in accordance with its portion (without recourse), unearned consumer financing income and allowance for impairment losses.

Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan pada tanggal terjadinya transaksi.

Early termination of a contract is treated as a cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is credited or charged to the current year’s profit or loss at the date of transaction.

Page 273: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 271

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/19 Exhibit E/19

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

g. Pembiayaan Konsumen (Lanjutan) g. Consumer Financing (Continued)

Pembiayaan Bersama Joint Financing

Pembiayaan bersama terdiri atas pembiayaan konsumen tanpa jaminan (without recourse) dan pembiayaan bersama konsumen dengan jaminan (with recourse). Piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai bersama pihak-pihak lain di mana masing-masing pihak menanggung risiko kredit sesuai dengan porsinya (without recourse) disajikan di laporan posisi keuangan secara bersih. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban keuangan yang terkait dengan pembiayaan bersama (without recourse) disajikan secara bersih di laporan laba rugi. Piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai bersama pihak-pihak lain di mana Perusahaan menanggung risiko kredit (with recourse) disajikan di laporan posisi keuangan secara bruto, sedangkan kredit yang disalurkan oleh penyedia dana dicatat sebagai liabilitas (pendekatan bruto). Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban keuangan yang terkait dengan pembiayaan bersama with recourse tersebut disajikan secara bruto di laporan laba rugi.

Joint financing consist of with and without recourse joint financing to end-user consumers. The consumer financing receivables under joint financing where each party assumes the credit risk according to the risk portion (without recourse) are stated at net amount in the statement of financial position. Consumer financing income and finance cost related to without recourse joint financing are stated at net amount in the profit or loss. Consumer financing receivable under joint financing where the Company assume the credit risk (with recourse) are stated at gross amount in the statement of financial position, while the credit that are distributed by the fund provider are recorded as liability (gross approach). The consumer financing income and finance cost related to with recourse joint financing are stated at gross amount in the profit or loss.

Dalam pembiayaan bersama without recourse, Perusahaan berhak menentukan tingkat bunga yang lebih tinggi kepada pelanggan dari tingkat bunga yang ditetapkan dalam perjanjian dengan pemberi pembiayaan bersama. Selisihnya merupakan pendapatan dan disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Keuangan”.

For joint financing without recourse, the Company reserves the right to charge greater interest rates to customers than those stated in the joint financing agreements with joint financing providers. The difference is recognized as revenue and disclosed as “Finance Income”.

Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.

Consumer financing receivables are classified as loans and receivables. See Note 2e for the accounting policy of loans and receivables.

Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, yang merupakan selisih antara jumlah pembayaran angsuran yang akan diterima dari pelanggan dengan jumlah pokok pembiayaan, akan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu perjanjian pembiayaan konsumen pada tingkat pengembalian berkala yang tetap dari piutang pembiayaan konsumen.

Unearned income on consumer financing, which is the excess of aggregate installment payments collectible from the customers over the cost of the financed assets, is recognized as income over the terms of the respective agreements at a constant periodic rate of return on the consumer financing receivables.

Piutang pembiayaan konsumen yang menunggak dan terjadi wanprestasi, piutang pembiayaan konsumen dapat diselesaikan dengan menjual kendaraan yang dibiayai oleh Perusahaan.

Consumer financing receivables which installments are overdue and in the events of default, consumer financing receivables could be settled by selling their vehicle that finance by the Company.

Piutang pembiayaan konsumen akan dihapusbukukan setelah menunggak lebih dari 270 hari. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat diterima.

Consumer financing receivables will be written-off when they are overdue for more than 270 days. Recoveries from written-off receivables are recognized as other income upon receipt.

h. Beban Dibayar di Muka h. Prepaid Expenses

Beban dibayar di muka diamortisasi sesuai masa manfaat masing-masing beban yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over the beneficial periods using the straight-line method.

Page 274: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk272

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/20 Exhibit E/20

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

i. Aset Tetap i. Property and Equipment

Perusahaan menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.

The Company uses the cost model for its property and equipment measurement.

Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.

Property and equipment are stated at cost, less accumulated depreciation and any impairment value, if any.

Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.

The initial cost of property and equipment consists of its purchase price, including import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the property and equipment to its working condition and location for its intended use.

Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.

Expenditures incurred after the property and equipment have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged to operations in the year such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the property and equipment beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of property and equipment.

Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:

Depreciation is computed on a straight-line basis over the property and equipment’s useful lives as follows:

Masa manfaat/ Useful lives

Bangunan 20 tahun/years Building Peralatan kantor 5 Office equipment Kendaraan 5 Vehicles Perabot dan perlengkapan kantor 5 Furniture and fixtures Rehabilitasi gedung kantor 5 Leasehold improvements

Tanah dinyatakan pada harga perolehan dan tidak disusutkan. Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, biaya-biaya tersebut tidak didepresiasikan. Biaya terkait dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak.

Land is stated at cost and not depreciated. Initial legal costs incurred to obtain legal rights are recognised as part of the acquisition cost of the land, and these costs are not depreciated. Costs related to renewal of land rights are recognised as intangible assets and amortised during the period of the land rights.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laba rugi tahun berjalan pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.

An item of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. When assets are sold or retired, the cost and related accumulated depreciation and any impairment loss are removed from the accounts. Any gains or loss arising from derecognition of property and equipment (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the item) is included in the current year profit or loss in the year the item is derecognized.

Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.

The asset’s residual values, useful lives and depreciation method are reviewed and adjusted if appropriate, at each financial year end.

Page 275: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 273

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/21 Exhibit E/21

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

i. Aset Tetap (Lanjutan) i. Property and Equipment (Continued)

Aset dalam penyelesaian dan perangkat lunak dalam pengembangan dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.

Asset in progress and software under development are stated at cost and presented as part of the property and equipment. The accumulated cost will be reclassified to the appropriate property and equipment account when the installation is substantially completed and the asset is ready for its intended use.

Penurunan nilai aset non-keuangan Impairment of non-financial assets

PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan Perusahaan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan Perusahaan mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.

SFAS No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employed by the Company to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amount. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and this revised SFAS requires the Company to recognise an impairment loss. This revised SFAS also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures.

Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.

The Company assesses at each reporting date whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Company makes an estimation of the asset’s recoverable amount.

j. Pinjaman yang Diterima j. Fund Borrowings

Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dari berbagai bank dan institusi keuangan, termasuk fasilitas joint financing with recourse. Fasilitas joint financing with recourse disajikan secara gross, yaitu sebanyak pinjaman yang diberikan kepada konsumen dan pinjaman yang diterima dari bank dicatat dalam nilai penuh dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman.

Borrowings represent funds received from various banks and financial institutions, including with recourse joint financing facilities. With recourse joint financing facilities are presented gross, i.e loans granted to customers and borrowings received from banks are recorded at their full amount with repayment obligations in accordance with the terms of the agreement.

Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan pinjaman dikurangkan dari jumlah pinjaman yang diterima. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Borrowings are classified as financial liabilities measured at amortized cost. Additional costs that are directly attributable to the acquisition of loans are deducted from total borrowings. See Note 2e for the accounting policy on financial liabilities measured at amortized cost.

k. Efek Utang yang Diterbitkan k. Debt Securities Issued

Efek utang yang diterbitkan meliputi utang obligasi dan medium term notes.

Debt securities issued consist of bonds payable and medium term notes.

Efek utang yang diterbitkan dicatat sebesar nilai nominal dikurangi saldo diskonto yang belum diamortisasi. Beban emisi efek utang yang diterbitkan sehubungan dengan penerbitan efek utang yang diterbitkan diakui sebagai diskonto dan dikurangkan langsung dari hasil emisi efek utang yang diterbitkan untuk menentukan hasil emisi bersih efek utang yang diterbitkan tersebut.

Debt securities issued are presented at nominal value net of unamortized discounts. Debt securities issuance costs are recognized as discounts and directly deducted from the proceeds of debt securities issuance to determine the net proceeds of the debt securities issued.

Page 276: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk274

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/22 Exhibit E/22

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

k. Efek Utang yang Diterbitkan (Lanjutan) k. Debt Securities Issued (Continued)

Efek utang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif setelah pengakuan awalnya. Diskonto diamortisasi selama jangka waktu efek utang yang diterbitkan tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 2e).

Debt securities are measured at amortized cost using effective interest method after initial recognition. The discounts are amortized over the period of the debt securities using the effective interest method (Note 2e).

l. Imbalan Pasca-Kerja l. Post-Employment Benefits

Imbalan pasca-kerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (”UU No. 13/2003”).

Post-employment benefits such as retirement, severance and service payments are calculated based on Manpower Law No. 13/2003 (“Law No. 13/2003”).

Sesuai dengan UU No. 13/2003, Perusahaan berkewajiban menutupi kekurangan pembayaran pensiun bila program yang ada sekarang belum cukup untuk menutupi kewajiban sesuai UU No. 13/2003.

In accordance with Law No. 13/2003, the Company has further payment obligations if the benefits provided by the existing plan do not adequately cover the obligations under Law No. 13/2003.

Liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan sesuai dengan UU No. 13/2003 atau Peraturan Perusahaan (mana yang lebih tinggi), dikurangi dengan nilai wajar aset program pensiun Perusahaan dan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

The liabilities recognized in the statement of financial position are the present values of the defined benefit obligations as of the statement of financial position date in accordance with Law No. 13/2003 or the Company’s regulations (whichever is higher), less the fair value of Company pension plan assets, together with adjustments for unrecognized actuarial gains or losses and past service costs.

Liabilitas imbalan pasti dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Dalam menghitung imbalan pasca-kerja, aktuaris independen telah memperhitungkan juga kontribusi yang telah dilakukan oleh Perusahaan kepada PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia.

The defined benefit obligation is calculated by an independent actuary using the Projected Unit Credit method. In calculating post-employment benefits, the independent actuary has considered the contribution paid by the Company to PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia.

Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa depan dengan menggunakan tingkat bunga Obligasi Pemerintah (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk Obligasi korporasi berkualitas tinggi) dalam mata uang Rupiah, sama dengan mata uang di mana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang mendekati jangka waktu liabilitas imbalan pensiun yang bersangkutan.

The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using the interest rates of Government Bonds (considering currently there is no deep market for high-quality corporate Bonds) that are denominated in Rupiah, in which the benefits will be paid, and that have terms to maturity approximating to the terms of the related pension liability.

Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian, perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial dan perubahan dalam program pensiun yang jumlahnya melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini imbalan pasti, dibebankan atau dikreditkan ke laba rugi tahun berjalan selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari karyawan tersebut.

Actuarial gains and losses arising from experience adjustments, changes in actuarial assumptions and amendments to pension plans in excess of 10% of the fair value of plan assets or 10% of the present value of the defined benefit obligations are charged or credited to current year profit or loss over the employees’ expected average remaining service lives.

Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laba rugi tahun berjalan, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut mengharuskan karyawan tersebut tetap bekerja selama periode waktu tertentu untuk mendapatkan hak tersebut (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode vesting.

Past-service costs are recognized immediately in the current year profit or loss, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified time period (the vesting period). In this case, the past-service costs are amortised on a straight-line basis over the vesting period.

Page 277: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 275

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/23 Exhibit E/23

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

l. Imbalan Pasca-Kerja (Lanjutan) l. Post-Employment Benefits (Continued)

Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada tahun berjalan.

The current service cost is recognized as expense in the current year.

Lebih lanjut, biaya jasa lalu atas pengenalan program manfaat pasti atau perubahan utang imbalan dari program yang ada diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang periode sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested.

Moreover, past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized using the straight-line method over the period until the benefits concerned become vested.

Kurtailmen terjadi apabila salah satu dari kondisi berikut terpenuhi: (i) Menunjukkan komitmennya untuk mengurangi

secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program; atau,

(ii) Mengubah ketentuan dalam program imbalan pasti yang menyebabkan bagian yang material dari jasa masa depan pekerja tidak lagi memberikan imbalan atau memberikan imbalan yang lebih rendah.

A curtailment occurs when an entity either: (i) Is demonstrably committed to make a significant

reduction in the number of employees covered by a plan; or

(ii) Amends the terms of a defined benefit plan so that a significant element of future service by current employees will no longer qualify for benefits, or will qualify only for reduced benefits.

Penyelesaian program terjadi ketika melakukan transaksi yang menghapuskan semua kewajiban hukum atau konstruktif atas sebagian atau seluruh imbalan dalam program imbalan pasti.

A settlement occurs when the Company enters into a transaction that eliminates all further legal or constructive obligation for part or all of the benefits provided under a defined benefit plan.

m. Pengakuan Pendapatan dan Beban m. Revenue and Expenses Recognition

Pendapatan dari sewa pembiayaan (Catatan 2f) dan pembiayaan konsumen (Catatan 2g) diakui sesuai dengan jangka waktu kontrak berdasarkan metode suku bunga efektif.

Income from finance lease (Note 2f) and consumer financing (Note 2g) are recognised over the term of the contract based on the effective interest method.

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa mendatang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, entitas mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut (seperti pelunasan dipercepat, opsi beli (call option) dan opsi serupa lainnya), namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup seluruh biaya transaksi yang dibayarkan atau diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, dan seluruh premi atau diskon lainnya.

The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial asset or a financial liability and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Company estimates cash flow considering all contractual term of the financial instrument (for example, prepayment options, call option and other similar options) but does not consider future credit losses. The calculation includes all fees, commissions and other fees paid or received between parties to the contract that are an integral part of the effective interest rate, transaction costs and all other premiums discounts.

Biaya transaksi merupakan biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan, penerbitan atau pelepasan aset keuangan atau liabilitas keuangan.

Transaction costs are additional charges that are directly attributable to the acquisition, issuance or disposal of financial assets or financial liabilities.

Biaya tambahan merupakan biaya yang tidak akan terjadi apabila Perusahaan tidak memperoleh, menerbitkan atau melepaskan instrumen keuangan.

Additional costs are costs that would not occur if the Company does not obtain, publish or otherwise dispose of financial instruments.

Page 278: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk276

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/24 Exhibit E/24

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

m. Pengakuan Pendapatan dan Beban (Lanjutan) m. Revenue and Expenses Recognition (Continued)

Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai.

Once a financial asset or a group of similar financial assets has been written down as a result of an impairment loss, interest income is recognised using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss.

Pendapatan pembiayaan konsumen Perusahaan disajikan bersih setelah dikurangi dengan bagian pendapatan milik bank atau pihak lain sehubungan dengan transaksi-transaksi penerusan pinjaman, pembiayaan bersama, anjak piutang dan penunjukan selaku pengelola piutang.

The Company’s consumer financing income is presented net of with consumer financing income belongs to the bank in relation with channeling transactions, joint financing cooperations, factoring, and the appointment as manager of accounts receivable.

Pendapatan selisih premi asuransi dan selisih atas beban komisi dan subsidi dealer diakui sebagai penyesuaian atas suku bunga efektif atas pinjaman yang diberikan dan piutang (Catatan 2e).

Income from excess of insurance premiums and excess of commission expenses and subsidy to dealer are recognised as an adjustment to the effective interest rate of the loan and receivables (Note 2e).

Beban diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan dasar akrual.

Expenses are recognized as incurred on an accrual basis.

n. Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung

Nilai n. Accounting for Derivative Instruments and Hedging

Activities

Perusahaan melakukan transaksi/kontrak nilai tukar dan swap dalam mata uang asing untuk tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing yang berasal dari utang Perusahaan dalam mata uang asing.

The Company enters into and engages in currency swap and foreign exchange contracts/transactions for the purpose of managing its foreign exchange rate exposures resulting from the Company’s loans in foreign currencies.

Setiap instrumen derivatif (termasuk instrumen derivatif melekat), diakui sebagai aset atau liabilitas berdasarkan nilai wajar setiap kontrak. Berdasarkan kriteria khusus untuk akuntansi lindung nilai, semua instrumen derivatif yang ada pada Perusahaan tidak memenuhi persyaratan tersebut dan oleh karena itu tidak dikategorikan sebagai lindung nilai yang efektif untuk tujuan akuntansi. Aset keuangan tersebut dikategorikan kedalam nilai wajar melalui laporan laba rugi (Catatan 2e).

Each derivative instrument (including embedded derivatives) are recognized as either asset or liability based on the fair value of each contract. Based on the specific requirements for hedge accounting, the said instruments do not qualify and are not designated as hedge activities for accounting purposes. This financial assets is categorized under fair value through profit and loss (Note 2e).

o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing o. Foreign Currency Transactions and Balances

Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan mata uang penyajian Perusahaan. Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam rupiah berdasarkan kurs pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada periode yang bersangkutan. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.

The financial statements are presented in Rupiah, which is the Company’s functional currency and the Company’s presentation currency. Transactions involving foreign currencies are recorded in Rupiah at the middle rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At statement of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange quoted at the closing of the last banking day of the period. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.

Kurs yang digunakan untuk menjabarkan mata uang asing ke dalam Rupiah adalah sebagai berikut (Rupiah penuh):

The exchange rates used against the Rupiah are as follows (amounts in full Rupiah):

2013 2012

(nilai penuh)/ (nilai penuh)/ (full amount) (full amount)

Dolar Amerika Serikat (USD 1) 12.189 9.670 United States Dollar (1 USD) 1

Page 279: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 277

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/25 Exhibit E/25

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

p. Pelaporan Segmen p. Segment Reporting

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: (1) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana

memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

(2) hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

(3) tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

An operating segment is a component of entity which: (1) involves with business activities to generate

income and expenses (include income and expenses relating to the transactions with other components with the same entity);

(2) operations result is observed regularly by chief

decision maker to make decisions regarding the allocation of resources and to evaluate the works; and

(3) separate financial information is available.

Perusahaan menyajikan segmen operasi berdasarkan laporan internal Perusahaan yang disajikan kepada pengambil keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional Perusahaan adalah Direksi.

The Company presents operating segments based on the information that internally is provided to the chief operating decision maker. The Company’s chief operating decision-maker is Board of Directors.

Segmen operasi Perusahaan disajikan berdasarkan segmen primer dibagi ke dalam segmen-segmen usaha berikut: sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen, sedangkan segmen sekunder dibagi ke dalam segmen geografis berikut: Jawa, Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi (Catatan 24).

Operating segments presented by the primary segments are divided into the following business segments: finance leases and consumer financing, while the secondary segments are divided into the following geographic segments: Java, Kalimantan, Sumatera and Sulawesi (Note 24).

q. Program Kompensasi Manajemen dan Karyawan

Berbasis Saham q. Management and Employees Stock Option Program

Karyawan (termasuk eksekutif senior) Perusahaan menerima remunerasi dalam bentuk pembayaran berbasis saham, dimana karyawan memberikan jasa sebagai pertimbangan untuk instrumen ekuitas (‘equity-settled transactions’). Saat opsi di eksekusi, Perusahaan menerbitkan saham baru. Hasil bersih dari eksekusi berupa biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dikreditkan ke modal saham (nilai nominal) dan premi saham.

Employees (including senior executives) of the Company receive remuneration in the form of share-based payment transactions, whereby employees render services as consideration for equity instruments (‘equity-settled transactions’). When the options are exercised, the Company issues new shares. The proceeds received net of any directly attributable transaction costs are credited to share capital (nominal value) and share premium.

Dalam situasi di mana instrumen ekuitas yang diterbitkan dan beberapa atau seluruh barang atau jasa yang diterima oleh entitas sebagai pertimbangan tidak dapat diidentifikasi secara khusus, barang yang tidak dapat diidentifikasi atau jasa yang diterima (atau yang akan diterima) diukur sebagai selisih antara nilai wajar pembayaran berbasis saham dan nilai wajar dari barang atau jasa yang diidentifikasi pada tanggal pemberian hak. Hal ini kemudian dikapitalisasi atau dibebankan secara tepat.

In situations where equity instruments are issued and some or all of the goods or services received by the entity as consideration cannot be specifically identified, the unidentified goods or services received (or to be received) are measured as the difference between the fair value of the share-based payment transaction and the fair value of any identifiable goods or services received at the grant date. This is then capitalised or expensed as appropriate.

r. Pajak Penghasilan r. Income Tax

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak untuk periode yang bersangkutan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan.

Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the period. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.

Page 280: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk278

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/26 Exhibit E/26

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

r. Pajak Penghasilan (Lanjutan) r. Income Tax (Continued)

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada tahun ketika aset direalisasi atau liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to be applied to the year when the assets are realized or the liabilities are settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the statement of financial position date.

Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan atau dikreditkan pada operasi berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged or credited to current operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.

Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak (SKP) diakui sebagai pendapatan atau beban dalam operasi periode berjalan, kecuali jika diajukan upaya penyelesaian selanjutnya. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan dengan SKP ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset.

The amounts of additional tax and penalty imposed through a Tax Assessment Letter (SKP) are recognized as income or expense in current operations, unless further settlement is submitted. The amounts of tax and penalty imposed through an SKP are deferred as long as they meet the asset recognition criteria.

Pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan akumulasi rugi pajak, yang masing-masing dapat berupa aset atau liabilitas, disajikan dalam jumlah bersih oleh Perusahaan.

The tax effects of temporary differences and tax loss carryover, which individually are either assets or liabilities, are shown at the applicable net amounts by the Company.

s. Laba per Saham s. Earnings per Share

Laba per saham dasar dihitung dengan cara membagi laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang berjalan.

Earnings per share is calculated by dividing net profit available to shareholders by the weighted average common shares outstanding during current year.

Laba per saham dilusian dihitung dengan cara membagi laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.

Dilluted earning per share is calculated by dividing net profit available to shareholders by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effect of all dilutive potential ordinary shares.

Jika jumlah saham yang beredar meningkat akibat dari pemisahan saham (stock split), maka perhitungan laba per saham dasar untuk seluruh periode penyajian harus disesuaikan secara retrospektif.

If the outstanding number of shares increase as result of stock split, the computation of basic earnings per share for all presentation periods is adjusted retrospectively.

t. Pertimbangan Akuntansi yang Penting, Estimasi dan

Asumsi t. Significant Accounting Judgements, Estimates and

Assumptions

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia, mengharuskan manajemen membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi aset, liabilitas, komitmen dan kontinjensi yang dilaporkan. Karena adanya unsur ketidakpastian melekat dalam melakukan estimasi sehingga dapat menyebabkan jumlah sesungguhnya yang dilaporkan pada periode yang akan datang berbeda dengan jumlah yang diestimasikan.

The preparation of the Company’s financial statements, in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make judgements, estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets, liabilities, commitments and contingent liabilities which are reported. Due to inherent uncertainty in the estimates thus can lead to actual results reported in future periods differ from those estimates.

Page 281: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 279

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/27 Exhibit E/27

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

t. Pertimbangan Akuntansi yang Penting, Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)

t. Significant Accounting Judgements, Estimates and Assumptions (Continued)

I. Penggunaan Pertimbangan I. Use of Judgements

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:

The following judgments are made by management in the process of applying the Company’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements:

(i) Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan (i) Classification of financial assets and

financial liabilities

Perusahaan menetapkan kategori atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2e.

The Company determines the category of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in SFAS No. 55 (Revised 2006). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company’s accounting policies as disclosed in Note 2e.

(ii) Cadangan atas kerugian penurunan nilai aset

keuangan (ii) Allowance for Impairment of financial assets

Perusahaan mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada jangka waktu, hubungan dengan pelanggan dan status piutang dari pelanggan berdasarkan catatan piutang pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat cadangan spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan.

The Company evaluate specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company uses judgment, based on available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current receivables status based on any available third party receivables reports and known market factors, to record specific allowance for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Company expected to collect.

Cadangan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan kerugian penurunan nilai investasi neto pembiayaan dan cadangan piutang pembiayaan konsumen. Nilai tercatat dari investasi neto sewa pembiayaan sebelum cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 1.952.851 dan Rp 1.966.869. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 4. Nilai tercatat dari piutang pembiayaan konsumen Perusahaan sebelum cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 5.392.277 dan Rp 4.047.048. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 5.

These specific allowances are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of net investments in finance lease and consumer financing receivables. The carrying amount of the Company’s net investments in finance lease before allowance for impairment losses as of 31 December 2013 and 2012 were amounted to Rp 1,952,851 and Rp 1,966,869, respectively. Further details are shown in Note 4. The carrying amount of the Company’s consumer financing receivables before allowance for impairment losses as of 31 December 2013 and 2012 were amounting to Rp 5,392,277 and Rp 4,047,048, respectively. Further details are shown in Note 5.

Page 282: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk280

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/28 Exhibit E/28

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

t. Pertimbangan Akuntansi yang Penting, Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)

t. Significant Accounting Judgements, Estimates and Assumptions (Continued)

II. Estimasi dan Asumsi II. Estimates and Assumptions

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan dibawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year/period are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing assumptions and circumstances about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes reflected in the assumptions as they occur.

(i) Nilai wajar atas instrumen keuangan (i) Fair value of financial instruments

Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir tahun pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 28.

The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting year. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models. Further details are shown in Note 28.

(ii) Cadangan kerugian penurunan nilai aset

keuangan (ii) Allowance for impairment losses of financial

assets

Perusahaan telah menelaah pinjaman yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah penurunan nilai harus diakui dalam laporan laba rugi. Secara khusus, justifikasi oleh manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas ini, Perusahaan membuat justifikasi tentang situasi keuangan debitur dan nilai realisasi bersih agunan. Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual mungkin berbeda, yang tercermin dalam perubahan cadangan perubahan kerugian penurunan nilai tersebut di masa mendatang.

The Company has reviewed loans and receivables at each statements of financial positions date to assess whether impairment should be recognized in the profit or loss or not. In particular, justification by management is required to estimate the amount and timing of future cash flows when determining impairment. In the estimation of cash flows, the Company makes the justification of the financial condition of debtors and net realizable value of collateral. These estimates are based on assumptions about a number of factors and actual results may differ, as reflected in changes in reserves of changes in these impairment losses in the future.

Page 283: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 281

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/29 Exhibit E/29

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

t. Pertimbangan Akuntansi yang Penting, Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)

t. Significant Accounting Judgements, Estimates and Assumptions (Continued)

II. Estimasi dan Asumsi (Lanjutan) II. Estimates and Assumptions (Continued)

(ii) Cadangan kerugian penurunan nilai aset

keuangan (Lanjutan) (ii) Allowance for impairment losses of financial

assets (Continued)

Evaluasi cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif mencakup kerugian kredit yang melekat pada portofolio piutang pembiayaan dengan karakteristik risiko kredit yang sejenis ketika terdapat bukti obyektif bahwa telah terjadi penurunan nilai piutang dalam portofolio tersebut. Dalam menentukan perlunya untuk membentuk cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit dan faktor-faktor ekonomi. Dalam mengestimasi cadangan yang dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan keadaan ekonomi saat ini. Ketepatan dari cadangan ini bergantung pada asumsi model dan parameter yang digunakan dalam penentuan cadangan kolektif. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 4 dan 5.

Allowance for impairment losses that collectively assessed includes inherent credit losses in financing receivables portfolios with similar credit risk characteristics when objective evidence of impairment exist for those portfolios. In assessing the need for collective allowances for impairment losses, management considers factors such as credit quality, portfolio size, credit concentrations and economic factors. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on the model assumptions and parameters used in determining collective allowances. Further details are shown in Notes 4 and 5.

(iii) Estimasi umur manfaat aset tetap (iii) Useful life estimate for property and

equipment

Perusahaan melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas. Lihat Catatan 6 untuk jumlah tercatat aset tetap.

The Company reviews periodically the estimated useful lives of property and equipment based on factors such as technical specification and future technological developments. Future results of operations could be materially affected by changes in these estimates brought about by changes in the factors mentioned. See Note 6 for the carrying amount of property and equipment.

(iv) Imbalan pasca-kerja (iv) Post-employment benefits

Nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) pensiun neto mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca-kerja.

The present value of the post-employment benefits obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions used in determining the net cost (income) for pensions include the discount rate. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of post-employment benefits obligations.

Page 284: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk282

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/30 Exhibit E/30

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

t. Pertimbangan Akuntansi yang Penting, Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)

t. Significant Accounting Judgements, Estimates and Assumptions (Continued)

II. Estimasi dan Asumsi (Lanjutan) II. Estimates and Assumptions (Continued)

(iv) Imbalan pasca-kerja (Lanjutan) (iv) Post-employment benefits (Continued)

Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.

The Company determines the appropriate discount rate at the end of each reporting period. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the obligations. In determining the appropriate discount rate, the Company considers the interest rates of government bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid and that have terms to maturity approximating the terms of the related post-employment benefit obligation.

Asumsi kunci liabilitas imbalan pasca-kerja lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 22.

Other key assumptions for post-employment benefit obligations are based in part on current market conditions. Further details are shown in Note 22.

(v) Program kompensasi manajemen dan

karyawan berbasis saham (v) Management and employees stock option

program

Perusahaan mengukur biaya equity-settled transactions karyawan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen ekuitas pada tanggal diberikan. Estimasi nilai wajar untuk pembayaran berbasis saham untuk menentukan model penilaian yang paling sesuai, tergantung pada persyaratan dan kondisi pemberian. Estimasi ini juga mengharuskan menentukan input yang paling tepat untuk valuasi model termasuk masa manfaat yang diharapkan dari opsi saham, volatilitas dan dividend yield dan membuat asumsi yang digunakan. Asumsi dan model yang digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk pembayaran berbasis saham diungkapkan dalam Catatan 14.

The Company measures the cost of equity-settled transactions with employees by reference to the fair value of the equity instruments at the date at which they are granted. Estimating fair value for share-based payment transactions requires determining the most appropriate valuation model, which is dependent on the terms and conditions of the grant. This estimate also requires determining the most appropriate inputs to the valuation model including the expected life of the share option, volatility and dividend yield and making assumptions about them. The assumptions and models used for estimating fair value for share-based payment transactions are disclosed in Note 14.

(vi) Pajak penghasilan (vi) Income tax

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10b.

Significant judgement is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transaction and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. Further details are shown in Note 10b.

Page 285: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 283

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/31 Exhibit E/31

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

t. Pertimbangan Akuntansi yang Penting, Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)

t. Significant Accounting Judgements, Estimates and Assumptions (Continued)

II. Estimasi dan Asumsi (Lanjutan) II. Estimates and Assumptions (Continued)

(vii) Aset pajak tangguhan (vii) Deferred tax assets

Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10c.

Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences, to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary differences. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of the future taxable profits together with future tax planning strategies. Further details are shown in Note 10c.

u. Provisi u. Provisions

Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki kewajiban legal maupun konstruktif sebagai hasil peristiwa lalu, yaitu kemungkinan besar arus keluar sumber daya ekonomi diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dan suatu estimasi terhadap jumlah dapat dilakukan.

Provisions are recognized when the Company has a legal or constructive obligation as a result of past events, it is more likely than not that an outflow of resources will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount can be made.

Provisi ditelaah pada akhir tiap periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik. Apabila tidak ada lagi kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban, maka provisi tersebut dipulihkan.

Provisions are reviewed at the end of each reporting period and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of economic resources will be required to settle the obligation, the provision is reversed.

Apabila dampak nilai waktu uang adalah material, maka provisi didiskontokan dengan menggunakan tarif sebelum pajak, jika lebih tepat, untuk mencerminkan risiko spesifik liabilitas. Ketika pendiskontoan digunakan, kenaikan provisi terkait dengan berlalunya waktu diakui sebagai beban keuangan.

If the effect of the time value of money is material, provisions are discounted using a current pre tax rate that reflects, where appropriate, the risk specific to the liability. When discounting is used, the increase in the provision due to the passage of time is recognized as a finance cost.

v. Kontinjensi v. Contingencies

Liabilitas kontinjen tidak diakui di dalam laporan keuangan. Liabilitas kontinjensi diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan kecuali kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi adalah kecil.

Contingent liabilities are not recognized in the financial statements. They are disclosed in the notes to the financial statements unless the possibility of an outflow of resources embodying economic benefits is remote.

Aset kontinjen tidak diakui di dalam laporan keuangan, namun diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan jika terdapat kemungkinan suatu arus masuk manfaat ekonomis.

Contingent assets are not recognized in the financial statements but are disclosed in the notes to the financial statements when an inflow of economic benefits is probable.

w. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan w. Events After the Reporting Period

Peristiwa setelah periode pelaporan yang menyajikan bukti dari kondisi yang terjadi pada akhir periode pelaporan (peristiwa penyesuai) yang dicerminkan di dalam laporan keuangan. Peristiwa setelah periode pelaporan yang bukan merupakan peristiwa penyesuai, diungkapkan di dalam catatan laporan keuangan bila material.

Events after the reporting period that provide evidence of conditions that existed at the end of the reporting period (adjusting events) are reflected in the financial statements. Events after the reporting period that are not adjusting events are disclosed in the notes to the financial statements when material.

Page 286: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk284

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/32 Exhibit E/32

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 3. KAS DAN SETARA KAS 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS

Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of the followings:

2013 2012

Kas 24.268 29.718 Cash on hand

Bank Cash in banks Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah

PT Bank Central Asia Tbk 31.101 36.612 PT Bank Central Asia Tbk Standard Chartered Bank, Jakarta Branch 10.841 31.667 Standard Chartered Bank, Jakarta Branch PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 7.196 11.722 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 2.724 1.786 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 2.004 6.899 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk 1.728 4.798 PT Bank Permata Tbk Lain-lain (Saldo di bawah Rp 1.000) 4.318 13.241 Others (Balances below Rp 1,000)

59.912 106.725 Pihak berelasi Related party Rupiah Rupiah

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 10.453 444 PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk

Jumlah bank 70.365 107.169 Total cash in banks

Jumlah kas dan bank 94.633 136.887 Total cash on hand and in banks Setara kas Cash equivalents Deposito berjangka Time deposits

Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah

PT Bank Victoria International Tbk 40.000 12.010 PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 20.064 - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Jabar & Banten Syariah 15.000 - PT Bank Jabar & Banten Syariah PT Bank BRI Syariah 10.065 - PT Bank BRI Syariah PT Bank Mutiara Tbk - 15.000 PT Bank Mutiara Tbk PT Bank ICB Bumiputera Tbk - 5.000 PT Bank ICB Bumiputera Tbk

85.129 32.010 Pihak berelasi Related party Rupiah Rupiah

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 45.000 - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Jumlah setara kas 130.129 32.010 Total cash equivalents

Jumlah kas dan setara kas 224.762 168.897 Total cash and cash equivalents

Kisaran suku bunga dari deposito berjangka diatas adalah sebagai berikut:

The range of interests earned from the above time deposits is as follows:

2013 2012

Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Time deposit interest rate per annum Rupiah 5,00% - 12,00% 3,75% - 9,00% Rupiah

Page 287: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 285

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/33 Exhibit E/33

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 4. INVESTASI NETO SEWA PEMBIAYAAN 4. NET INVESTMENTS IN FINANCE LEASE

Rincian investasi neto sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:

The details of net investments in finance lease are as follows:

2013 2012

Piutang sewa pembiayaan 2.309.103 2.381.283 Finance lease contract receivables Nilai sisa yang terjamin 1.151.721 1.050.181 Guaranteed residual value Pendapatan sewa pembiayaan yang

belum diakui ( 345.446 ) ( 399.743 ) Unearned finance lease income Biaya transaksi yang belum diamortisasi ( 10.806 ) ( 14.671 ) Unamortized transaction costs Simpanan jaminan ( 1.151.721 ) ( 1.050.181 ) Security deposits Jumlah 1.952.851 1.966.869 Total Dikurangi cadangan kerugian

penurunan nilai ( 23.790 ) ( 25.903 ) Less allowance for impairment losses

Bersih 1.929.061 1.940.966 Net

Angsuran investasi neto sewa pembiayaan - bruto yang akan diterima dari konsumen sesuai dengan tanggal jatuh temponya adalah sebagai berikut:

The installments of net investments in finance lease - gross, which will be collected from consumers in accordance with the due dates are as follows:

2013 2012

Telah jatuh tempo 88.506 66.718 Past due 2013 - 1.224.526 2013 2014 1.236.610 789.241 2014 2015 720.948 300.798 2015 2016 dan sesudahnya 263.039 - 2016 and thereafter Jumlah 2.309.103 2.381.283 Total

Piutang sewa pembiayaan yang akan diterima berdasarkan sisa waktu dari tanggal laporan posisi keuangan sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:

The installment of financing lease receivables, based on remaining period from financial position date to maturity date are as follows:

2013 2012

Jangka waktu Terms of period 2 (dua) tahun 64.161 181.429 2 (two) years 3 (tiga) tahun 1.617.838 1.712.464 3 (three) years Lebih dari 3 (tiga) tahun 270.852 72.976 More than 3 (three) years Jumlah 1.952.851 1.966.869 Total

Jangka waktu kontrak sewa pembiayaan yang dibiayai oleh Perusahaan atas barang modal selama 2 (dua) tahun atau lebih.

The terms of finance lease contracts financed by the Company on capital goods are 2 (two) years or more.

Pengelompokan investasi neto sewa pembiayaan - bruto menurut jumlah hari tunggakan adalah sebagai berikut:

The classification of net investments in finance lease - gross based on days overdue is as follows:

2013 2012 2013 2012 Rp Rp % %

Belum jatuh tempo 2.220.597 2.314.565 96,17 97,20 Current Lewat jatuh tempo: Past due:

1-30 hari 24.094 24.804 1,04 1,04 1-30 days 31-60 hari 9.866 7.628 0,43 0,32 31-60 days 61-90 hari 3.177 2.516 0,14 0,11 61-90 days Macet 51.369 31.770 2,22 1,33 Non-performing

Jumlah 2.309.103 2.381.283 100,00 100,00 Total

Page 288: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk286

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/34 Exhibit E/34

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 4. INVESTASI NETO SEWA PEMBIAYAAN (Lanjutan) 4. NET INVESTMENTS IN FINANCE LEASE (Continued)

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai investasi neto sewa pembiayaan berdasarkan penilaian secara individual dan kolektif adalah sebagai berikut:

The movements in the allowance for impairment losses of net investments in finance lease based on individual and collective assessments are as follows:

2013 Individual/ Kolektif/ Jumlah/ Individual Collective Total

Investasi sewa pembiayaan - bruto 1.434.691 874.412 2.309.103 Investment in finance lease - gross Saldo awal 21.526 4.377 25.903 Beginning balance Penambahan cadangan selama Additions to allowance made during

tahun berjalan – bersih 3.721 9.779 13.500 the year- net Penghapusan ( 7.297 ) ( 8.316 ) ( 15.613 ) Write-off

Saldo akhir 17.950 5.840 23.790 Ending balance

2012 Individual/ Kolektif/ Jumlah/ Individual Collective Total

Investasi sewa pembiayaan - bruto 1.363.605 1.017.678 2.381.283 Investment in finance lease - gross Saldo awal 9.767 595 10.362 Beginning balance Penambahan cadangan selama Addition to allowance made during

tahun berjalan – bersih 17.320 6.427 23.747 the year - net Penghapusan ( 5.561 ) ( 2.645 ) ( 8.206 ) Write-off

Saldo akhir 21.526 4.377 25.903 Ending balance

Persentase cadangan kerugian penurunan nilai terhadap jumlah investasi neto sewa pembiayaan sebesar 1,22% dan 1,32% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

Percentage of the allowance for impairment losses to net investments in finance lease is 1.22% and 1.32% as of 31 December 2013 and 2012, respectively.

Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya investasi neto sewa pembiayaan tersebut.

The management believes that the allowance for impairment losses was sufficient to cover possible losses arising from uncollectible net investments in finance lease.

Seluruh transaksi sewa pembiayaan dilakukan dengan pihak ketiga.

All of the Company’s finance lease transactions were carried out with third parties.

Rincian bunga kontraktual setahun untuk investasi neto sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:

The detail of contractual interest rates per annum on net investments in finance lease is as follows:

2013 2012 % %

Suku bunga rata-rata 17,62 18,94 Average interest rates Suku bunga efektif (kisaran) 14,00 – 21,30 16,00 – 21,90 Effective interest rates (range)

Sebagai jaminan atas investasi neto sewa pembiayaan yang diberikan, Perusahaan menerima jaminan dari konsumen berupa Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dan faktur atas kendaraan bermotor dan alat berat yang dibiayai Perusahaan. Jumlah keseluruhan nilai wajar jaminan tersebut sebesar Rp 3.191.741 pada tanggal 31 Desember 2013.

As the collateral to the net investments in finance lease, the Company receives the Book of Vehicle Ownership (BPKB) and purchase invoices of the motor vehicles and heavy equipment financed by the Company. The fair value of the entire collateral amounted to Rp 3,191,741 as of 31 December 2013.

Page 289: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 287

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/35 Exhibit E/35

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 4. INVESTASI NETO SEWA PEMBIAYAAN (Lanjutan) 4. NET INVESTMENTS IN FINANCE LEASE (Continued)

Rincian investasi neto sewa pembiayaan yang digunakan sebagai jaminan atas efek utang yang diterbitkan dan pinjaman yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

Details of net investment in finance lease pledged as collateral for debt securities issued and fund borrowings as of 31 December 2013 and 2012 are as follows:

2013 2012

Mata uang asing Foreign currencies Term loan – dalam negeri 74.432 82.187 Term loan – domestic Term loan – luar negeri 225.721 52.655 Term loan – foreign

Rupiah Rupiah Term loan – dalam negeri 704.276 531.237 Term loan – domestic Term loan – luar negeri 223 1.381 Term loan – foreign

Pinjaman debt market 700.570 668.328 Loan of debt market Pinjaman money market - 14.963 Loan of money market

Jumlah 1.705.222 1.350.751 Total

5. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 5. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES

Akun ini merupakan piutang dalam Rupiah yang dikenakan bunga, yang timbul dari kegiatan pembiayaan dalam bentuk kendaraan kepada pemakai akhir dengan pembayaran angsuran secara berkala.

This account represents interest bearing receivables denominated in Rupiah arising from financing activities in the form of provision of vehicle to end users with periodic installment payment schedule.

2013 2012

Piutang pembiayaan konsumen – bruto: Consumer financing receivables – gross: Pembiayaan sendiri: Self–financing:

Pihak ketiga Third parties Kendaraan bermotor 6.595.637 4.837.275 Vehicles Perumahan (KPR) 30.147 1.457 Housing

Jumlah pembiayaan sendiri 6.625.784 4.838.732 Total self-financing

Pembiayaan yang dibiayai bersama

pihak-pihak lain (without recourse): Joint financing (without recourse): Pihak ketiga Third parties

Kendaraan bermotor 150.752 139.634 Vehicles

Jumlah piutang pembiayaan konsumen - bruto 6.776.536 4.978.366 Total consumer financing receivables – gross Pendapatan pembiayaan yang belum diakui: Unearned interest income:

Pembiayaan sendiri: Self–financing: Pihak ketiga Third parties

Kendaraan bermotor ( 1.324.116 ) ( 878.916 ) Vehicles Perumahan (KPR) ( 14.863 ) ( 619 ) Housing

Jumlah pembiayaan sendiri ( 1.338.979 ) ( 879.535 ) Total self-financing

Pembiayaan yang dibiayai bersama

pihak-pihak lain (without recourse): Joint financing (without recourse): Pihak ketiga Third parties

Kendaraan bermotor ( 21.268 ) ( 24.184 ) Vehicles

Jumlah pendapatan pembiayaan yang belum diakui ( 1.360.247 ) ( 903.719 ) Total unearned interest income Biaya transaksi yang belum diamortisasi ( 24.012 ) ( 27.599 ) Unamortized transaction cost

Jumlah 5.392.277 4.047.048 Total Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai ( 81.852 ) ( 47.830 ) Less allowance for impairment losses Bersih 5.310.425 3.999.218 Net

Page 290: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk288

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/36 Exhibit E/36

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 5. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (Lanjutan) 5. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES (Continued)

Angsuran piutang pembiayaan konsumen - bruto yang akan diterima dari konsumen sesuai dengan tanggal jatuh temponya adalah sebagai berikut:

The installments of consumer financing receivables - gross, which will be collected from customer in accordance with the due dates are as follows:

2013 2012

Telah jatuh tempo 136.159 86.975 Past due 2013 - 2.842.027 2013 2014 3.567.813 1.350.638 2014 2015 1.912.041 564.760 2015 2016 926.365 133.966 2016 2017 dan sesudahnya 234.158 - 2017 and thereafter Jumlah 6.776.536 4.978.366 Total

Pengelompokan piutang pembiayaan konsumen - bruto menurut jumlah hari tunggakan adalah sebagai berikut:

The classification of consumer financing receivables - gross based on days overdue is as follows:

2013 2012 2013 2012 Rp Rp % %

Belum jatuh tempo 6.640.377 4.891.391 97,99 98,25 Current Lewat jatuh tempo: Past due:

1-30 hari 43.973 32.941 0,65 0,66 1-30 days 31-60 hari 7.835 6.774 0,12 0,14 31-60 days 61-90 hari 2.183 1.704 0,03 0,03 61-90 days Macet 82.168 45.556 1,21 0,92 Non performing

Jumlah 6.776.536 4.978.366 100,00 100,00 Total

Jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen yang disalurkan oleh Perusahaan atas kendaraan bermotor berkisar antara 6 (enam) sampai dengan 48 (empat puluh delapan) bulan dan perumahan (KPR) berkisar 12 (dua belas) sampai dengan 180 (seratus delapan puluh) bulan.

The term of consumer financing contracts financed by the Company on vehicles range between 6 (six) to 48 (forty-eight) months and housing ranges between 12 (twelve) to 180 (one-hundred-eighty) months.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen berdasarkan penilaian secara kolektif adalah sebagai berikut:

The movements in the allowance for impairment losses of consumer financing receivables based on collective assessments are as follows:

2013 2012

Piutang pembiayaan konsumen - bruto 6.776.536 4.978.366 Consumer financing receivables – gross Saldo awal 47.830 50.432 Beginning balance Penambahan cadangan selama tahun Additions of allowance during the year

berjalan – bersih 93.951 49.313 - net Penghapusan ( 59.929 ) ( 51.915 ) Write-off

Saldo akhir 81.852 47.830 Ending balance

Persentase cadangan kerugian penurunan nilai terhadap jumlah piutang pembiayaan konsumen masing-masing sebesar 1,52% dan 1,18% pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

Percentage of the allowance for impairment losses to consumer financing receivables is 1.52% and 1.18% as of 31 December 2013 and 2012, respectively.

Page 291: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 289

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/37 Exhibit E/37

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 5. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (Lanjutan) 5. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES (Continued)

Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen tersebut.

The management believes that the allowance for impairment losses was sufficient to cover possible losses arising from uncollectible consumer financing receivables.

Suku bunga kontraktual setahun untuk pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:

The detail of contractual interest rates per annum on consumer financing is as follows:

2013 2012 % %

Kendaraan bermotor 15,00 – 24,70 15,00 – 24,80 Vehicles Perumahan (KPR) 13,00 – 15,20 13,00 Housing

Sebagai jaminan atas piutang pembiayaan konsumen yang diberikan, Perusahaan menerima jaminan dari konsumen berupa Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM) atas kendaraan bermotor dan rumah yang dibiayai Perusahaan. Jumlah keseluruhan nilai wajar jaminan tersebut sebesar Rp 11.852.784 pada tanggal 31 Desember 2013.

As the collateral to the consumer financing receivables, the Company receives the Book of Vehicle Ownership (BPKB) and Proprietary Certificate (SHM) of the vehicles and houses financed by the Company. The fair value of the entire collateral amounted to Rp 11,852,784 as of 31 December 2013.

Rincian piutang pembiayaan konsumen yang digunakan sebagai jaminan atas efek utang yang diterbitkan dan pinjaman yang diterima pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

Details of consumer financing receivables pledged as collateral for debt securities issued and fund borrowings as of 31 December 2013 and 2012 are as follows:

2013 2012

Mata uang asing Foreign currencies Term loan – dalam negeri 232.610 206.448 Term loan – domestic Term loan – luar negeri 621.583 244.048 Term loan – foreign

Rupiah Rupiah Term loan – dalam negeri 1.120.559 1.216.886 Term loan – domestic Term loan – luar negeri 4.809 23.768 Term loan – foreign

Pinjaman debt market 579.255 379.676 Loan of debt market Pinjaman money market - 15.037 Loan of money market

Jumlah 2.558.816 2.085.863 Total

Perusahaan bekerja sama dengan beberapa perusahaan asuransi dalam menutup asuransi kendaraan bermotor konsumen yang dibiayai Perusahaan, terutama dengan PT Asuransi Asoka Mas, PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk, PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Sinarmas dan PT Asuransi Wahana Tata. Seluruh perusahaan asuransi yang bekerja sama dengan Perusahaan tersebut adalah pihak ketiga.

The Company engages several insurance companies, in covering the insurance on the consumers vehicles that financed by the Company, mainly with PT Asuransi Asoka Mas, PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk, PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Sinarmas and PT Asuransi Wahana Tata. All insurance companies that the engaged by the Company are third parties.

Page 292: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk290

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/38 Exhibit E/38

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 6. ASET TETAP 6. PROPERTY AND EQUIPMENT

2013 Saldo awal/ A Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending balance Additions Deductions Reclassifications balance

Aset kepemilikan

langsung: Direct ownership assets: Harga perolehan Cost Tanah 98.413 - ( 495 ) 4.454 102.372 Land Bangunan 30.298 - ( 397 ) 130.411 160.312 Building Peralatan kantor 94.018 27.385 ( 588 ) 10.511 131.326 Office equipment Kendaraan 38.515 32.753 ( 2.184 ) - 69.084 Vehicles Perabot dan

perlengkapan kantor 4.161 1.656 ( 38 ) 6.227 12.006 Furniture and fixtures Rehabilitasi gedung

kantor 44.850 3.039 ( 10 ) 227 48.106 Leasehold improvements 310.255 64.833 ( 3.712 ) 151.830 523.206 Aset dalam penyelesaian 86.335 87.757 - ( 151.830 ) 22.262 Asset in progress Jumlah Biaya Perolehan 396.590 152.590 ( 3.712 ) - 545.468 Total Cost

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Bangunan 8.941 6.016 ( 152 ) 88 14.893 Building Peralatan kantor 49.118 17.186 ( 425 ) - 65.879 Office equipment Kendaraan 14.895 10.338 ( 1.574 ) - 23.659 Vehicles Perabot dan

perlengkapan kantor 2.677 1.590 ( 28 ) - 4.239 Furniture and fixtures Rehabilitasi gedung

kantor 15.974 6.953 - ( 88 ) 22.839 Leasehold improvements

Jumlah Akumulasi Total Accumulated Penyusutan 91.605 42.083 ( 2.179 ) - 131.509 Depreciation

Jumlah Tercatat 304.985 413.959 Carrying Amount

2012 Saldo awal/ A Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending balance Additions Deductions Reclassifications balance

Aset kepemilikan

langsung: Direct ownership assets: Harga perolehan Cost Tanah 77.896 1.910 - 18.607 98.413 Land Bangunan 26.725 1.282 ( 2.161 ) 4.452 30.298 Building Peralatan kantor 69.297 29.034 ( 5.457 ) 1.144 94.018 Office equipment Kendaraan 30.458 10.748 ( 3.179 ) 488 38.515 Vehicles Perabot dan

perlengkapan kantor 3.681 617 ( 137 ) - 4.161 Furniture and fixtures Rehabilitasi gedung

kantor 50.270 3.329 ( 15.707 ) 6.958 44.850 Leasehold improvements 258.327 46.920 ( 26.641 ) 31.649 310.255 Aset dalam penyelesaian 33.250 84.734 - ( 31.649 ) 86.335 Asset in progress Jumlah Biaya Perolehan 291.577 131.654 ( 26.641 ) - 396.590 Total Cost

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Bangunan 5.338 507 - 3.096 8.941 Building Peralatan kantor 41.632 12.751 ( 5.276 ) 11 49.118 Office equipment Kendaraan 10.944 6.280 ( 2.329 ) - 14.895 Vehicles Perabot dan

perlengkapan kantor 2.362 499 ( 126 ) ( 58 ) 2.677 Furniture and fixtures Rehabilitasi gedung

kantor 27.105 7.584 ( 15.666 ) ( 3.049 ) 15.974 Leasehold improvements

Jumlah Akumulasi Total Accumulated Penyusutan 87.381 27.621 ( 23.397 ) - 91.605 Depreciation

Jumlah Tercatat 204.196 304.985 Carrying Amount

Page 293: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 291

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/39 Exhibit E/39

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 6. ASET TETAP (Lanjutan) 6. PROPERTY AND EQUIPMENT (Continued)

Jumlah penyusutan yang dibebankan pada operasi adalah sejumlah Rp 42.083 dan Rp 27.621 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Catatan 18).

Depreciation charged to operations amounted to Rp 42,083 and Rp 27,621 for the years ended 31 December 2013 and 2012, respectively (Note 18).

Pengurangan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 terdiri dari penghabusbukuan peralatan kantor dan rehabilitiasi gedung kantor, serta penjualan aset tetap kendaraan dan peralatan kantor dengan rincian keuntungan bersih yang diperoleh sebagai berikut:

Deductions of property and equipment for the years ended 31 December 2013 and 2012 consisted of writen off office equipment and leasehold improvement, and sales of property and equipment - motor vehicles and office equipment with details of net gain on sales as follows:

2013 2012

Hasil penjualan 3.157 5.161 Proceeds Jumlah tercatat ( 1.533 ) ( 3.244 ) Carrying amount

Keuntungan atas penjualan aset tetap – bersih 1.624 1.917 Gain on disposal of equipment - net

Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah dengan status Hak Guna Bangunan (“HGB”) yang memiliki masa manfaat yang akan berakhir antara tahun 2014 sampai tahun 2043. Manajemen Perusahaan beryakinan bahwa tidak akan terdapat kesulitan dalam memperpanjang hak atas tanah karena tanah tersebut diperoleh secara sah dan dilengkapi dengan bukti kepemilikan yang sah.

The Company owns several plots of land with “Hak Guna Bangunan” titles (“Building-Use Titles” or “HGB”) with remaining useful lives that will expire in the various years between 2014 and 2043. The management of the Company believes that there will be no difficulty in extending the land rights as the land was acquired legally and this is supported by sufficient evidence of ownership.

Aset tetap berupa kendaraan operasional sebesar Rp 2.025 dan Rp 5.528 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dijadikan jaminan atas utang pembiayaan kendaraan yang diperoleh dari PT BCA Finance (Catatan 8c).

Operational property and equipment in the form of vehicles amounting to Rp 2,025 and Rp 5,528 as of 31 December 2013 and 2012, respectively, were pledged as collateral for the vehicles financed by PT BCA Finance (Note 8c).

Seluruh aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan kepada PT Asuransi Asoka Mas, pihak ketiga, terhadap risiko kerugian kebakaran, banjir dan risiko kerugian lainnya (all risks) dengan jumlah nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 372.648 dan Rp 121.373 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap terhadap risiko-risiko yang dipertanggungkan.

All property and equipment, except for land, are covered by insurance to PT Asuransi Asoka Mas, third party, against losses from fire, flood and other risks (all risks) with a total sum insured amounting to Rp 372,648 and Rp 121,373 as of 31 December 2013 and 2012, respectively. The management believes that the sum insured is sufficient to cover the possible losses that may arise from the said insured risks.

Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat kondisi atau peristiwa yang menimbulkan indikasi penurunan nilai atas jumlah tercatat aset tetap, sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai untuk aset tetap.

The Management of the Company believes that there were no conditions or event that indicate impairment in the carrying amount of its property and equipment, and therefore an allowance for impairment losses of property and equipment was not considered necessary.

Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak ada perbedaan secara signifikan antara nilai wajar aset tetap dengan jumlah tercatat.

The Management of the Company believes that there is no significant difference between the fair value and the carrying amount of property and equipment.

Page 294: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk292

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/40 Exhibit E/40

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 7. ASET KEUANGAN DERIVATIF 7. DERIVATIVE FINANCIAL ASSETS

Ikhtisar transaksi derivatif berdasarkan lawan transaksi, jenis dan underlying pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

A summary of derivative transactions by counterparty, type and underlying as of 31 December 2013 and 2012 are as follows:

2013 Nilai Aset Liabilitas

nosional keuangan keuangan (nilai derivatif/ derivatif/ penuh)/ Nilai Derivative Derivative

Notional wajar/ financial financial amount Fair assets liabilities

Lawan transaksi (full amount) values Rp Rp Counterparty

Standard Chartered Bank, Jakarta Standard Chartered Bank, Jakarta Branch Branch

Kontrak Valuta Berjangka pertukaran Foreign currency swap contract mata uang asing (Catatan 8a) (Note 8a) Dolar Amerika Serikat 90.800.000 211.221 1.106.761 895.540 United States Dollar

PT ANZ Panin Bank PT ANZ Panin Bank Kontrak Valuta Berjangka pertukaran Foreign currency swap contract

mata uang asing (Catatan 8a) (Note 8a) Dolar Amerika Serikat 10.800.000 39.301 131.641 92.340 United States Dollar

PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk Kontrak Valuta Berjangka pertukaran Foreign currency swap contract

mata uang asing (Catatan 8a) (Note 8a) Dolar Amerika Serikat 9.166.667 19.974 111.732 91.758 United States Dollar

PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk

Kontrak Valuta Berjangka pertukaran Foreign currency swap contract mata uang asing (Catatan 8a) (Note 8a) Dolar Amerika Serikat 3.819.445 13.479 46.555 33.076 United States Dollar

1.396.689 1.112.714

283.975

2012 Nilai Aset Liabilitas

nosional keuangan keuangan (nilai derivatif/ derivatif/ penuh)/ Nilai Derivative Derivative

Notional wajar/ financial financial amount Fair assets liabilities

Lawan transaksi (full amount) values Rp Rp Counterparty

Standard Chartered Bank, Jakarta Standard Chartered Bank, Jakarta Branch Branch

Kontrak Valuta Berjangka pertukaran Foreign currency swap contract mata uang asing (Catatan 8a) (Note 8a) Dolar Amerika Serikat 25.200.000 28.224 243.684 215.460 United States Dollar

PT ANZ Panin Bank PT ANZ Panin Bank Kontrak Valuta Berjangka pertukaran Foreign currency swap contract

mata uang asing (Catatan 8a) (Note 8a) Dolar Amerika Serikat 25.200.000 28.224 243.684 215.460 United States Dollar

PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk

Kontrak Valuta Berjangka pertukaran Foreign currency swap contract mata uang asing (Catatan 8a) (Note 8a) Dolar Amerika Serikat 12.152.778 12.274 117.517 105.243 United States Dollar

604.885 536.163

68.722

Page 295: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 293

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/41 Exhibit E/41

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 7. ASET KEUANGAN DERIVATIF (Lanjutan) 7. DERIVATIVE FINANCIAL ASSETS (Continued)

Standard Chartered Bank, Jakarta Branch Standard Chartered Bank, Jakarta Branch

Pada tanggal 27 Juli 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian kontrak valuta berjangka pertukaran mata uang asing (foreign currency swap transaction) dengan Standard Chartered Bank, Jakarta Branch, dengan ketentuan Perusahaan berkewajiban untuk membayar sebesar Rp 256.500 dan memiliki hak untuk menerima sebesar USD 30.000.000 (nilai penuh). Kontrak ini berlaku sejak tanggal 15 September 2011 sampai dengan 15 September 2014. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 nilai utang derivatif atas perjanjian tersebut masing-masing sebesar Rp 92.340 dan Rp 215.460, serta piutang derivatif masing-masing sebesar USD 10.800.000 (nilai penuh) atau setara dengan Rp 131.641 dan USD 25.200.000 (nilai penuh) atau setara dengan Rp 243.684.

On 27 July 2011, the Company entered into a foreign currency swap contract with Standard Chartered Bank, Jakarta Branch, whereby the Company is obliged to pay Rp 256,500 and had the right to receive USD 30,000,000 (full amount). This contract was valid since 15 September 2011 until 15 September 2014. As of 31 December 2013 and 2012, derivative payable arising from the contract amounted to Rp 92,340 and Rp 215,460, respectively, and derivative receivable arising from the contract amounted to USD 10,800,000 (full amount) or equivalent to Rp 131,641 and USD 25,200,000 (full amount) or equivalent to Rp 243,684, respectively.

Pada tanggal 21 Juni 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian kontrak valuta berjangka pertukaran mata uang asing (foreign currency swap transaction) dengan Standard Chartered Bank, Jakarta Branch, dengan ketentuan Perusahaan berkewajiban untuk membayar sebesar Rp 803.200 dan memiliki hak untuk menerima sebesar USD 80.000.000 (nilai penuh). Kontrak ini berlaku sejak tanggal 19 Juli 2013 sampai dengan 19 Juli 2016. Pada tanggal 31 Desember 2013 nilai utang derivatif atas perjanjian tersebut sebesar Rp 803.200, serta piutang derivatif sebesar USD 80.000.000 (nilai penuh) atau setara dengan Rp 975.120.

On 21 June 2013, the Company entered into a foreign currency swap contract with Standard Chartered Bank, Jakarta Branch, whereby the Company obliged to pay Rp 803,200 and had the right to receive USD 80,000,000 (full amount). This contract was valid since 19 July 2013 until 19 July 2016. As of 31 December 2013, derivative payable arising from the contract amounted to Rp 803,200, and derivative receivable arising from the contract amounted to USD 80,000,000 (full amount) or equivalent to Rp 975,120.

PT ANZ Panin Bank PT ANZ Panin Bank

Pada tanggal 2 Agustus 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian kontrak valuta berjangka pertukaran mata uang asing (foreign currency swap transaction) dengan PT ANZ Panin Bank, dengan ketentuan Perusahaan berkewajiban untuk membayar sebesar Rp 256.500 dan memiliki hak untuk menerima sebesar USD 30.000.000 (nilai penuh). Kontrak ini berlaku sejak tanggal 15 September 2011 sampai dengan 15 September 2014. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 nilai utang derivatif atas perjanjian tersebut masing-masing sebesar Rp 92.340 dan Rp 215.460, serta piutang derivatif masing-masing sebesar USD 10.800.000 (nilai penuh) atau setara dengan Rp 131.641 dan USD 25.200.000 (nilai penuh) atau setara dengan Rp 243.684.

On 2 August 2011, the Company entered into a foreign currency swap contract with PT ANZ Panin Bank, whereby the Company obliged to pay Rp 256,500 and had the right to receive USD 30,000,000 (full amount). This contract was valid since 15 September 2011 until 15 September 2014. As of 31 December 2013 and 2012, derivative payable arising from the contract amounted to Rp 92,340 and Rp 215,460, respectively, and derivative receivable arising from the contract amounted to USD 10,800,000 (full amount) or equivalent to Rp 131,641 and USD 25,200,000 (full amount) or equivalent to Rp 243,684, respectively.

PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk

Pada tanggal 4 Juli 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian kontrak valuta berjangka pertukaran mata uang asing (foreign currency swap transaction) dengan PT Bank Permata Tbk, dengan ketentuan Perusahaan berkewajiban untuk membayar sebesar Rp 100.100 dan memiliki hak untuk menerima sebesar USD 10.000.000 (nilai penuh). Kontrak ini berlaku sejak tanggal 10 Juli 2013 sampai dengan 10 Juli 2016. Pada tanggal 31 Desember 2013, nilai utang derivatif atas perjanjian tersebut sebesar Rp 91.758, serta piutang derivatif sebesar USD 9.166.667 (nilai penuh) atau setara dengan Rp 111.732.

On 4 July 2013, the Company entered into a foreign currency swap contract with PT Bank Permata Tbk, whereby the Company obliged to pay Rp 100,100 and had the right to receive USD 10,000,000 (full amount). This contract was valid since 10 July 2013 until 10 July 2016. As of 31 December 2013, derivative payable arising from the contract amounted to Rp 91,758, and derivative receivable arising from the contract amounted to USD 9,166,667 (full amount) or equivalent to Rp 111,732.

Page 296: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk294

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/42 Exhibit E/42

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 7. ASET KEUANGAN DERIVATIF (Lanjutan) 7. DERIVATIVE FINANCIAL ASSETS (Continued)

PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk

Pada tanggal 20 April 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian kontrak valuta berjangka pertukaran mata uang asing (foreign currency swap transaction) dengan PT Bank Internasional Indonesia Tbk, dengan ketentuan Perusahaan berkewajiban untuk membayar sebesar Rp 216.500 dan memiliki hak untuk menerima sebesar USD 25.000.000 (nilai penuh). Kontrak ini berlaku sejak tanggal 20 April 2011 sampai dengan 25 Mei dan 15 Juni 2014. Pada tanggal 31 Desember 2013 and 2012 nilai utang derivatif atas perjanjian tersebut masing-masing sebesar Rp 33.076 dan Rp 105.243, serta piutang derivatif masing-masing sebesar USD 3.819.445 (nilai penuh) atau setara dengan Rp 46.555 dan USD 12.152.778 (nilai penuh) atau setara dengan Rp 117.517.

On 20 April 2011, the Company entered into a foreign currency swap contract with PT Bank Internasional Indonesia Tbk, whereby the Company obliged to pay Rp 216,500 and had the right to receive USD 25,000,000 (full amount). This contract was valid since 20 April 2011 until 25 May and 15 June 2014. As of 31 December 2013 and 2012, derivative payable arising from the contract amounted to Rp 33,076 and Rp 105,243, respectively, and derivative receivable arising from the contract amounted to USD 3,819,445 (full amount) or equivalent to Rp 46,555 and USD 12,152,778 (full amount) or equivalent to Rp 117,517, respectively.

8. PINJAMAN YANG DITERIMA 8. FUND BORROWINGS

Pinjaman yang diterima terdiri dari: Fund borrowings consist of the followings:

2013 2012

Pinjaman bank (Mata uang asing) (a) Bank borrowings (Foreign currency) (a) Pihak ketiga Third parties

Standard Chartered Bank (Facility Agent) Standard Chartered Bank (Facility Agent) (2013: USD 80.000.000; 2012: nihil) (1) 975.120 - (2013: USD 80,000,000; 2012: nil) (1)

Standard Chartered Bank (Facility Agent) Standard Chartered Bank (Facility Agent) (2013: USD 21.600.000; (2013: USD 21,600,000; 2012: USD 50.400.000) (2) 263.282 487.368 2012: USD 50,400,000) (2)

JA Mitsui Leasing, Ltd. JA Mitsui Leasing, Ltd. (2013: USD 9.166.667; 2012: nihil) (3) 111.733 - (2013: USD 9,166,667; 2012: nil) (3)

PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank International Indonesia Tbk (2013: USD 3.819.445; (2013: USD 3,819,445; 2012: USD 12.152.778) (4) 46.555 117.517 2012: USD 12,152,778) (4)

Jumlah pinjaman bank (Mata uang asing) 1.396.690 604.885 Total bank borrowings (Foreign currency)

Pinjaman bank (Rupiah) (b) Bank borrowings (Rupiah) (b) Pihak ketiga Third parties

PT Bank DKI (1) 505.668 145.059 PT Bank DKI (1) Standard Chartered Bank, Jakarta Branch (2) 272.727 77.778 Standard Chartered Bank, Jakarta Branch (2) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat &

Banten Tbk (3) 226.905 94.286 Banten Tbk (3) PT Bank Pan Indonesia Tbk (4) 154.167 362.500 PT Bank Pan Indonesia Tbk (4) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (5) 151.666 193.787 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (5) PT Bank Permata Tbk (6) 138.786 244.634 PT Bank Permata Tbk (6) PT Bank Commonwealth (7) 131.944 170.278 PT Bank Commonwealth (7) PT Bank Hana (8) 88.358 80.286 PT Bank Hana (8) Bank of China Limited, Jakarta Branch (9) 52.500 82.500 Bank of China Limited, Jakarta Branch (9) PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan

Selatan (10) 50.000 83.333 Selatan (10) PT Bank Victoria International Tbk (11) 13.889 63.889 PT Bank Victoria International Tbk (11) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (12) 6.390 64.074 PT Bank Danamon Indonesia Tbk (12) LIM Asia Special Situations Master Fund LIM Asia Special Situations Master Fund

Limited (13) 4.546 22.727 Limited (13) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (14) - 80.040 PT Bank Internasional Indonesia Tbk (14) PT Bank Sinarmas Tbk (15) - 35.992 PT Bank Sinarmas Tbk (15) PT Bank Central Asia Tbk (16) - 8.333 PT Bank Central Asia Tbk (16) PT Bank CIMB Niaga Tbk (17) - 6.945 PT Bank CIMB Niaga Tbk (17)

Jumlah pinjaman bank (Rupiah) 1.797.546 1.816.441 Total bank borrowings (Rupiah) Jumlah pinjaman bank (dipindahkan) 3.194.236 2.421.326 Total bank borrowings (brought forward)

Page 297: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 295

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/43 Exhibit E/43

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 8. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) 8. FUND BORROWINGS (Continued)

2013 2012

Jumlah pinjaman bank (pindahan) 3.194.236 2.421.326 Total bank borrowings (carried forward)

Dikurangi: Less: Biaya transaksi yang belum diamortisasi ( 21.797 ) ( 17.270 ) Unamortized transaction costs

Pinjaman bank – bersih 3.172.439 2.404.056 Bank borrowings – net

Pinjaman lainnya (c) Other borrowings (c)

PT BCA Finance 172 2.148 PT BCA Finance

Jumlah 3.172.611 2.406.204 Total

2013 2012

Tingkat bunga tahunan (%) (%) Annual interest rate Mata uang Rupiah 7,50 – 12,75 7,00 - 12,75 Rupiah currency Mata uang asing 2,77 – 4,82 3,86 - 4,86 Foreign currency

Angsuran pinjaman yang diterima menurut jatuh temponya masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

Installments of loans received according to the due dates as of 31 December 2013 and 2012, respectively, are as follows:

2013 2012

< 1 tahun 1.553.859 1.460.650 < 1 years 1 – 3 tahun 1.640.549 962.271 1 – 3 years > 3 tahun - 553 > 3 years

Jumlah 3.194.408 2.423.474 Total

a. Pinjaman bank (Mata uang asing) a. Bank borrowings (Foreign currency)

Standard Chartered Bank, Jakarta Branch Standard Chartered Bank, Jakarta Branch

(1) Pada tanggal 1 Juli 2013, Perusahaan

menandatangani Perjanjian Fasilitas Sindikasi Pinjaman Berjangka (Term Loan) sebesar USD 80.000.000 (nilai penuh) dengan sejumlah bank, dimana Standard Chartered Bank, Jakarta Branch bertindak sebagai “Mandated Lead Arranger and Bookrunner”, Standard Chartered Bank (Hong Kong) Limited sebagai Agen Fasilitas (the “Facility Agent”), dan Standard Chartered Bank, Jakarta Branch sebagai Agen Jaminan (the “Security Agent”). Fasilitas pinjaman tersebut disediakan untuk keperluan modal kerja pembiayaan dengan pembayaran pokok akan diangsur secara bertahap dalam jangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan terhitung sejak tanggal 19 Juli 2014 sampai dengan tanggal 19 Juli 2016. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).

(1) On 1 July 2013, the Company entered into a Secured Syndicated Term Loan Facility Agreement amounting to USD 80,000,000 (full amount) with several banks, whereas Standard Chartered Bank, Jakarta Branch whose acting as the Mandated Lead Arranger and Bookrunner, Standard Chartered Bank (Hong Kong) Limited, whose acting as the Facility Agent, and Standard Chartered Bank, Jakarta Branch, whose acting as the Security Agent. The facility is provided to the Company for working capital purpose. The loan facility will be repaid quarterly within 24 (twenty-four) months commencing from 19 July 2014 to 19 July 2016. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).

Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo pinjaman tersebut sebesar USD 80.000.000 (nilai penuh) setara dengan Rp 975.120.

As of 31 December 2013, the outstanding loan amounted to USD 80,000,000 (full amount) or equivalent to Rp 975,120.

Sehubungan dengan Perjanjian Fasilitas Sindikasi Pinjaman Berjangka ini, Perusahaan melakukan transaksi Cross Currency Swap dengan Standard Chartered Bank, Jakarta Branch dengan tujuan melakukan lindung nilai atas risiko perubahan nilai tukar mata uang asing dan suku bunga (Catatan 2o,7).

In relation to this Syndicated Term Loan Facility Agreement, the Company have entered into a Cross Currency Swap transaction with Standard Chartered Bank, Jakarta Branch to hedge the risk of foreign exchange and interest rate volatility (Notes 2o,7).

Page 298: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk296

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/44 Exhibit E/44

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 8. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) 8. FUND BORROWINGS (Continued)

a. Pinjaman bank (Mata uang asing) (Lanjutan) a. Bank borrowings (Foreign currency) (Continued)

Standard Chartered Bank, Jakarta Branch (Lanjutan) Standard Chartered Bank, Jakarta Branch (Continued)

(2) Pada tanggal 3 Agustus 2011, Perusahaan

menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman Berjangka (Term Loan) sebesar USD 60.000.000 (nilai penuh) dengan sejumlah Bank, antara lain, Standard Chartered Bank, Jakarta Branch dan Deutsche Bank AG., Singapore Branch yang bertindak sebagai “Mandated Lead Arrangers”, Standard Chartered Bank (Hong Kong) Limited sebagai Agen Fasilitas (the “Facility Agent”) dan Standard Chartered Bank, Jakarta Branch sebagai Agen Jaminan (the “Security Agent”) untuk keperluan modal kerja pembiayaan. Fasilitas pinjaman tersebut akan diangsur secara bertahap dalam jangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan terhitung sejak tanggal 15 Agustus 2012 sampai dengan tanggal 15 September 2014. Pada tahun 2011, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar USD 60.000.000 (nilai penuh). Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).

(2) On 3 August 2011, the Company entered into a Term Loan Facility Agreement amounting to USD 60,000,000 (full amount) with several banks, which among others, Standard Chartered Bank, Jakarta Branch and Deutsche Bank AG., Singapore Branch, whose acting as the Mandated Lead Arrangers, Standard Chartered Bank (Hong Kong) Limited, whose acting as the Facility Agent and Standard Chartered Bank, Jakarta Branch whose acting as the Security Agent for financing working capital. The loan facility will be repaid in 24 (twenty-four) monthly installments commencing from 15 August 2012 to 15 September 2014. In 2011, the Company had drawndown the loan amounting to USD 60,000,000 (full amount). The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman tersebut masing-masing sebesar USD 21.600.000 (nilai penuh) dan USD 50.400.000 (nilai penuh) atau setara dengan Rp 263.282 dan Rp 487.368. Sehubungan dengan Perjanjian Fasilitas Pinjaman Berjangka diatas, Perusahaan melakukan perjanjian Cross Currency Swap dengan Standard Chartered Bank, Jakarta Branch dan PT ANZ Panin Bank dengan tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing dan suku bunga (Catatan 2o, 7).

As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding loan amounted to USD 21,600,000 (full amount) and USD 50,400,000 (full amount) or equivalent to Rp 263,282 and Rp 487,368, respectively. In respect with the above Loan Facility Agreement, the Company had entered into a Cross Currency Swap agreement with Standard Chartered Bank, Jakarta Branch and PT ANZ Panin Bank to cover risks of foreign exchange and interest rate volatility (Notes 2o, 7).

JA Mitsui Leasing, Ltd. JA Mitsui Leasing, Ltd.

(3) Pada tanggal 25 Juni 2013, Perusahaan

menandatangani Perjanjian Fasilitas dengan JA Mitsui Leasing, Ltd. dengan batas maksimum kredit sebesar USD 10.000.000 (nilai penuh). Jangka waktu pinjaman tersebut selama 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal pencairan kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).

(3) On 25 June 2013, the Company entered into a Secured Term Loan Facility Agreement with JA Mitsui Leasing, Ltd. with a maximum credit limit of USD 10,000,000 (full amount). The term of the loan was 36 (thirty-six) months from the withdrawal date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).

Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo pinjaman tersebut sebesar USD 9.166.667 (nilai penuh) setara dengan Rp 111.733.

As of 31 December 2013, the outstanding loan amounted to USD 9,166,667 (full amount) or equivalent to Rp 111,733.

Sehubungan dengan Perjanjian Fasilitas dimaksud, Perusahaan melakukan transaksi Cross Currency Swap dengan PT Bank Permata Tbk dengan tujuan melakukan lindung nilai atas risiko perubahan nilai tukar mata uang asing dan suku bunga (Catatan 2o, 7).

In relation to this Facility Agreement, the Company had entered into a Cross Currency Swap transaction with PT Bank Permata Tbk to hedge the risks of foreign exchange and interest rate volatility (Notes 2o, 7).

Page 299: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 297

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/45 Exhibit E/45

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 8. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) 8. FUND BORROWINGS (Continued)

a. Pinjaman bank (Mata uang asing) (Lanjutan) a. Bank borrowings (Foreign currency) (Continued)

PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk

(4) Pada tanggal 18 April 2011, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kredit Pinjaman Berjangka (Term Loan) dengan PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII), berupa tambahan fasilitas kredit dalam bentuk fasilitas Term Loan III dengan batas maksimum kredit sebesar USD 25.000.000 (nilai penuh) atau setara dengan Rp 216.500 dan bersifat “non-revolving”, untuk keperluan modal kerja pembiayaan. Jangka waktu pinjaman selama 43 (empat puluh tiga) bulan sejak tanggal perjanjian kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).

(4) On 18 April 2011, the Company entered into a Term Loan Credit Agreement with PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII), in the form of additional credit facility of term loan III with a maximum credit limit of USD 25,000,000 (full amount) or equivalent to Rp 216,500 and on a “non-revolving” basis, for financing working capital. The term of the loan was 43 (forty-three) months from the credit agreement date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).

Pada tahun 2011, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar USD 25.000.000 (nilai penuh).

In 2011, the Company had drawndown the loan amounting to USD 25,000,000 (full amount).

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman tersebut sebesar USD 3.819.445 dan USD 12.152.778 (nilai penuh) atau setara dengan Rp 46.555 dan Rp 117.517.

As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding loan amounted to USD 3,819,445 and USD 12,152,778 (full amount) or equivalent to Rp 46,555 and Rp 117,517, respectively.

Sehubungan dengan Perjanjian Pinjaman diatas, Perusahaan melakukan perjanjian Cross Currency Swap dengan BII dengan tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing dan suku bunga (Catatan 2o, 7).

In respect with the above Loan Agreement, the Company had entered into a Cross Currency Swap agreement with BII to cover the risks of foreign exchange and interest rate volatility (Notes 2o, 7).

b. Pinjaman bank (Rupiah) b. Bank borrowings (Rupiah)

PT Bank DKI PT Bank DKI

(1) Pada tanggal 19 Desember 2011, Perusahaan

menandatangani Perjanjian Kredit dengan PT Bank DKI dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 175.000 dan bersifat “non-revolving”, untuk keperluan modal kerja pembiayaan. Jangka waktu fasilitas tersebut selama 42 (empat puluh dua) bulan sejak tanggal perjanjian kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).

(1) On 19 December 2011, the Company entered into a Credit Agreement with PT Bank DKI with a maximum credit limit of Rp 175,000 and on a “non-revolving” basis, for financing working capital. The term of the facility was 42 (forty-two) months from the credit agreement date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).

Pada tahun 2011, Perusahaan belum melakukan pencairan fasilitas tersebut. Selama tahun 2012, Perusahaan telah melakukan pencairan fasilitas tersebut sebesar Rp 175.000.

In 2011, the Company had not yet utilized the facility. During 2012, the Company had drawndown the facility amounting to Rp 175,000.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman tersebut sebesar Rp 89.001 dan Rp 145.059.

As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding loan amounted to Rp 89,001 and Rp 145,059, respectively.

Page 300: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk298

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/46 Exhibit E/46

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 8. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) 8. FUND BORROWINGS (Continued)

b. Pinjaman bank (Rupiah) (Lanjutan) b. Bank borrowings (Rupiah) (Continued)

PT Bank DKI (Lanjutan) PT Bank DKI (Continued)

Pada tanggal 5 April 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kredit Sindikasi dengan 4 (empat) bank untuk pinjaman berjangka (term loan) dimana PT Bank DKI bertindak sebagai Agen Fasilitas dan Agen Jaminan. Batas maksimum kredit pinjaman berjangka ini ditetapkan sebesar Rp 500.000 dan bersifat “non-revolving”, dimana fasilitas disediakan untuk keperluan modal kerja pembiayaan Perusahaan. Jangka waktu fasilitas tersebut selama 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal maksimum plafon kredit telah digunakan seluruhnya. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).

On 5 April 2013, the Company entered into a Syndicated Facility Agreement with 4 (four) banks in relation to a term loan facility whereas PT Bank DKI acting as the Facility Agent and the Security Agent. This term loan have maximum credit limit of Rp 500,000 and on a “non-revolving” basis, and provided for financing working capital to the Company. The facility tenor was 36 (thirty-six) months from the final utilization date of the facility. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).

Pada tahun 2013, Perusahaan telah melakukan pencairan fasilitas tersebut sebesar Rp 500.000.

In 2013, the Company had withdrawed the facility amounting to Rp 500,000.

Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo pinjaman tersebut sebesar Rp 416.667.

As of 31 December 2013, the outstanding loan amounted to Rp 416,667.

Standard Chartered Bank, Jakarta Branch Standard Chartered Bank, Jakarta Branch

(2) Pada tanggal 30 Maret 2010, Perusahaan

menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman Berjangka (Term Loan) yang terdiri dari Tranche A sebesar Rp 200.000 dan Tranche B sebesar Rp 100.000 dengan Standard Chartered Bank, Jakarta Branch yang bertindak sebagai Kreditur Awal, Agen Fasilitas (the “Facility Agent”) dan juga sekaligus sebagai Agen Jaminan (“Security Agent”), untuk keperluan modal kerja pembiayaan. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal awal pencairan kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan objek jaminan fidusia atas piutang dan rekening giro yang ditempatkan pada Standard Chartered Bank, Jakarta Branch dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Pada tahun 2010, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar Rp 300.000.

(2) On 30 March 2010, the Company entered into a Term Loan Facility Agreement comprising Tranche A of Rp 200,000 and Tranche B of Rp 100,000 with Standard Chartered Bank, Jakarta Branch, whose acting as the Originator, the Facility Agent (the "Facility Agent") as well as the Collateral Agent (the "Security Agent"), for financing working capital. The loan will be due for repayment in 3 (three) years from the drawdown date. The loan is secured by fiduciary transfer of receivables and current account placed at Standard Chartered Bank, Jakarta Branch and PT Bank Central Asia Tbk (BCA). In 2010, the Company had drawndown the loan amounting to Rp 300,000.

Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp 77.778.

As of 31 December 2012, the outstanding loan amounted to Rp 77,778.

Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman tersebut.

As of 31 December 2013, the Company had fully repaid the entire outstanding loan.

Pada tanggal 26 Maret 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Fasilitas (Facility Agreement) untuk Pinjaman Berjangka (Term Loan) sebesar Rp 300.000 dengan Standard Chartered Bank, Jakarta Branch yang bertindak sebagai Kreditur Awal, Agen Fasilitas (the “Facility Agent”) dan juga sekaligus sebagai Agen Jaminan (the “Security Agent”). Pinjaman tersebut akan jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal awal pencairan kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan objek jaminan fidusia atas investasi neto sewa pembiayaan, dan masing-masing 1 (satu) rekening giro pada Standard Chartered Bank, Jakarta Branch dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

On 26 March 2013, the Company entered into a Facility Agreement in relation to a Term Loan Facility amounting Rp 300,000 with Standard Chartered Bank, Jakarta Branch, whose acting as the Originator, the Facility Agent (the "Facility Agent") as well as the Collateral Agent (the "Security Agent"). The loan will be due for repayment within 3 (three) years from the initial withdrawal date. The loan is secured by fiduciary transfer of net investments in finance lease, and current account each with Standard Chartered Bank, Jakarta Branch and PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

Page 301: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 299

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/47 Exhibit E/47

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 8. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) 8. FUND BORROWINGS (Continued)

b. Pinjaman bank (Rupiah) (Lanjutan) b. Bank borrowings (Rupiah) (Continued)

Standard Chartered Bank, Jakarta Branch (Lanjutan) Standard Chartered Bank, Jakarta Branch (Continued)

Pada tahun 2013, Perusahaan telah melakukan pencairan fasilitas tersebut sebesar Rp 300.000.

In 2013, the Company had withdrawed the facility amounting to Rp 300,000.

Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo pinjaman tersebut sebesar Rp 272.727.

As of 31 December 2013, the outstanding loan amounted to Rp 272,727.

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Tbk

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Tbk

(3) Pada tanggal 24 Februari 2011, Perusahaan

menandatangani Perjanjian Kredit Modal Kerja dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Tbk (BPD Jabar & Banten) dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 25.000 dan bersifat “non-revolving”, untuk keperluan modal kerja pembiayaan. Jangka waktu pinjaman tersebut selama 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal perjanjian kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).

(3) On 24 February 2011, the Company entered into a Working Capital Credit Agreement with PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Tbk (BPD Jabar & Banten) with a maximum credit limit of Rp 25,000 and on a “non-revolving” basis, for financing working capital. The term of the loan was 36 (thirty-six) months from the credit agreement date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).

Pada tahun 2011, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar Rp 25.000.

In 2011, the Company had drawndown the loan amounting to Rp 25,000.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp 1.429 dan Rp 10.000.

As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding loan amounted to Rp 1,429 and Rp 10,000, respectively.

Pada tanggal 27 Oktober 2011, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kredit dengan BPD Jabar & Banten dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 125.000 dan bersifat “non-revolving”, untuk keperluan modal kerja pembiayaan. Jangka waktu pinjaman tersebut selama 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal perjanjian pinjaman. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).

On 27 October 2011, the Company entered into a Credit Agreement with BPD Jabar & Banten with a maximum credit limit of Rp 125,000 and on a “non-revolving” basis, for financing working capital. The term of the loan was 36 (thirty-six) months from the loan agreement date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).

Pada tahun 2012, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar Rp 50.000.

In 2012, the Company had drawndown the loan amounting to Rp 50,000.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp 42.143 dan Rp 84.286.

As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding loan amounted to Rp 42,143 and Rp 84,286, respectively.

Pada tanggal 26 Agustus 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kredit dengan BPD Jabar & Banten dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 200.000 dan bersifat “non-revolving”, untuk keperluan modal kerja pembiayaan. Jangka waktu pinjaman tersebut selama 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal pencairan pinjaman. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).

On 26 August 2013, the Company entered into a Credit Agreement with BPD Jabar & Banten with a maximum credit limit of Rp 200,000 and on a “non-revolving” basis, for financing working capital. The term of the loan was 36 (thirty-six) months from the loan withdrawal date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).

Pada tahun 2013, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar Rp 200.000.

In 2013, the Company had withdrawed the loan amounting to Rp 200,000.

Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo pinjaman tersebut sebesar Rp 183.333.

As of 31 December 2013, the outstanding loan amounted to Rp 183,333.

Page 302: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk300

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/48 Exhibit E/48

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 8. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) 8. FUND BORROWINGS (Continued)

b. Pinjaman bank (Rupiah) (Lanjutan) b. Bank borrowings (Rupiah) (Continued)

PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk

(4) Pada tanggal 19 Agustus 2011, Perusahaan menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman Berjangka (Term Loan) dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin) dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 250.000 dan bersifat “non-revolving”, untuk keperluian modal kerja pembiayaan. Jangka waktu pinjaman selama 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal pencairan kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).

(4) On 19 August 2011, the Company entered into a Term Loan Facility Agreement (Term Loan) with PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin) with a maximum credit limit of Rp 250,000 and on a “non-revolving” basis, for financing working capital. The term of this facility was 36 (thirty-six) months from the drawdown date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).

Pada tahun 2011, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar Rp 250.000.

In 2011, the Company had drawndown the loan amounting to Rp 250,000.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp 65.278 dan Rp 148.611.

As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding loan amounted to Rp 65,278 and Rp 148,611, respectively.

Pada tanggal 31 Agustus 2012, Perusahaan menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman Tetap sublimit dengan pinjaman Money Market dengan Bank Panin dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 250.000 dan bersifat “non-revolving”, untuk keperluan modal kerja pembiayaan. Jangka waktu pinjaman selama 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal pencairan kredit. Sedangkan untuk pinjaman Money Market maksimal 3 (tiga) bulan sejak tanggal pencairan kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5). Sedangkan untuk pinjaman Money Market tidak dijamin oleh jaminan khusus.

On 31 August 2012, the Company entered into a Term Loan Facility Agreement (Term Loan) sublimit to Money Market Facility with Bank Panin with a maximum credit limit of Rp 250,000 and on a “non-revolving” basis, for financing working capital. The term of this facility was 36 (thirty-six) months from the drawdown date. While for Money Market facility maximum 3 (three) months from the drawdown date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5). While for Money Market facility is not secured by specific collateral.

Pada tahun 2012, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar Rp 225.000.

In 2012, the Company had drawndown the loan amounting to Rp 225,000.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp 88.889 dan Rp 213.889.

As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding loan amounted to Rp 88,889 and Rp 213,889, respectively.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

(5) Pada tanggal 22 Desember 2011, Perusahaan

menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit Modal Kerja dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 200.000 Jangka waktu pencairan pinjaman tersebut selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pencairan awal kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 5).

(5) On 22 December 2011, the Company entered into a Working Capital Credit Facility Agreement with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) with a maximum credit limit of Rp 200,000 The term of the loan was 12 (twelve) months from the initial drawdown date. The loan is secured by consumer financing receivables (Note 5).

Pada tanggal 18 Juni 2013, Perusahaan menandatangani Perubahan Perjanjian Fasilitas Kredit Modal Kerja dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dimana batas maksimum kredit ditingkatkan dari Rp 200.000 menjadi sebesar Rp 400.000. Jangka waktu pencairan fasilitas ditetapkan sampai dengan tanggal 21 Desember 2013. Pinjaman tersebut dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 5).

On 18 June 2013, the Company entered into an Amendment to the Working Capital Credit Facility Agreement with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) whereas the maximum credit limit was increased from Rp 200,000 to Rp 400,000. This facility is available for withdrawal until 21 December 2013. The loan is secured by consumer financing receivables (Note 5).

Page 303: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 301

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/49 Exhibit E/49

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 8. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) 8. FUND BORROWINGS (Continued)

b. Pinjaman bank (Rupiah) (Lanjutan) b. Bank borrowings (Rupiah) (Continued)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Lanjutan) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Continued)

Pada tahun 2013 dan 2012, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp 107.252 dan Rp 222.638.

In 2013 and 2012, the Company had drawndown the loan amounting to Rp 107,252 and Rp 222,638, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp 151.666 dan Rp 193.787.

As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding loan amounted to Rp 151,666 and Rp 193,787, respectively.

PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk

(6) Pada tanggal 15 Oktober 2010, Perusahaan dan

PT Bank Permata Tbk (Bank Permata) menandatangani Perubahan Perjanjian Kredit, berupa tambahan fasilitas kredit dalam bentuk fasilitas Term Loan II dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 100.000 dan bersifat “non-revolving”, untuk keperluan modal kerja pembiayaan. Jangka waktu pinjaman selama 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan fasilitas. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).

(6) On 15 October 2010, the Company and PT Bank Permata Tbk (Bank Permata) signed an Amendment to the Credit Agreement, in the form of additional credit facility of Term Loan facility II with a maximum credit limit of Rp 100,000 and on a “non-revolving” basis, for financing working capital. The term of the loan was 36 (thirty-six) months from the drawdown date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).

Pada tahun 2010, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar Rp 100.000.

In 2010, the Company had drawndown the loan amounting to Rp 100,000.

Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo pinjaman tersebut sebesar Rp 36.364.

As of 31 December 2012, the outstanding loan amounted to Rp 36,364.

Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman tersebut.

As of 31 December 2013, the Company had fully repaid the entire outstanding loan.

Pada tanggal 27 April 2011, Perusahaan dan Bank Permata menandatangani Perubahan Perjanjian Kredit, berupa tambahan fasilitas kredit dalam bentuk fasilitas Term Loan III dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 100.000 dan bersifat “non-revolving”, untuk keperluan modal kerja pembiayaan. Jangka waktu pinjaman tersebut selama 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal pencairan fasilitas. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).

On 27 April 2011, the Company and Bank Permata signed an Amendment to the Credit Agreement, in the form of additional credit facility of Term Loan facility III with a maximum credit limit of Rp 100,000 and on a “non-revolving” basis, for financing working capital. The term of the loan was 36 (thirty-six) months from the drawdown date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).

Pada tahun 2011, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar Rp 100.000.

In 2011, the Company had drawndown the loan amounting to Rp 100,000.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp 18.182 dan Rp 54.545.

As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding loan amounted to Rp 18,182 and Rp 54,545, respectively.

Pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pemberian Fasilitas Piutang Pembiayaan Kendaraan dengan Bank Permata dengan batas maksimum pembiayaan sebesar Rp 100.000 dan bersifat “revolving”, untuk keperluan modal kerja pembiayaan. Jangka waktu penarikan fasilitas tersebut berlaku sampai dengan tanggal 31 Maret 2012 dan jangka waktu pembayaran kembali maksimal 48 (empat puluh delapan) bulan sejak tanggal pencairan fasilitas. Fasilitas tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).

On 31 March 2010, the Company entered into a Vehicles Financing Receivables Facility Agreement with Bank Permata with a maximum financing limit of Rp 100,000 and on a “revolving” basis, for financing working capital. The drawdown period was valid until 31 March 2012, and will be due for repayment in 48 (forty-eight) months from the drawdown date. The facility is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).

Page 304: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk302

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/50 Exhibit E/50

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 8. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) 8. FUND BORROWINGS (Continued)

b. Pinjaman bank (Rupiah) (Lanjutan) b. Bank borrowings (Rupiah) (Continued)

PT Bank Permata Tbk (Lanjutan) PT Bank Permata Tbk (Continued)

Pada tanggal 12 Mei 2011, Perusahaan dan Bank Permata menandatangani Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Piutang Pembiayaan Kendaraan, dimana batas maksimum pembiayaan ditingkatkan menjadi sebesar Rp 150.000 dan bersifat “revolving”, untuk keperluan modal kerja pembiayaan. Jangka waktu pinjaman selama 48 (empat puluh delapan) sejak tanggal penarikan fasilitas. Fasilitas tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).

On 12 May 2011, the Company and Bank Permata signed an Amendment to the Vehicles Financing Receivables Facility Agreement, whereby the maximum financing limit was increased to Rp 150,000 and on a “revolving” basis, for financing working capital. The term of the facility was 48 (forty-eight) months from the drawdown date. The facility is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).

Pada tanggal 28 Maret 2012, Perusahaan dan Bank Permata menandatangani Perubahan II Perjanjian Pemberian Fasilitas pinjaman atas Piutang Pembiayaan Kendaraan, dimana batas maksimum pembiayaan ditingkatkan menjadi sebesar Rp 250.000. dan bersifat “revolving”, untuk keperluan modal kerja pembiayaan. Jangka waktu pinjaman selama 48 (empat puluh delapan) sejak tanggal penarikan fasilitas. Fasilitas tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).

On 28 March 2012, the Company and Bank Permata signed an Amendment II to the Vehicles Financing Receivables Facility Agreement, whereby the maximum financing limit was increased to Rp 250,000 and on a “revolving” basis, for financing working capital. The term of the facility was 48 (forty-eight) months from the drawdown date. The facility is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).

Pada tanggal 18 Juni 2013, Perusahaan dan Bank Permata kembali menandatangani Perubahan III Perjanjian Pemberian Fasilitas Pinjaman atas Piutang Pembiayaan Kendaraan, dimana jangka waktu penggunaan fasilitas diperpanjang sampai dengan tanggal 28 Maret 2014.

On 18 June 2013, the Company and Bank Permata signed an Amendment III to the Facility Agreement for Vehicles Financing Receivables, whereby the facility period is extended to 28 March 2014.

Pada tahun 2013 dan 2012, Perusahaan telah melakukan pencairan fasilitas tersebut masing-masing sebesar Rp 108.657 dan Rp 149.152.

In 2013 and 2012, the Company had drawndown the facility amounting to Rp 108,657 and Rp 149,152, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo fasilitas tersebut masing-masing sebesar Rp 120.604 dan Rp 153.725.

As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding facility was amounting to Rp 120,604 and Rp 153,725, respectively.

PT Bank Commonwealth PT Bank Commonwealth

(7) Pada tanggal 20 Maret 2012, Perusahaan

menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman Berjangka dengan PT Bank Commonwealth (Bank Commonwealth) dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 100.000. Jangka waktu pinjaman tersebut selama 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal pencairan kredit. Pinjaman tersebut dijamin piutang pembiayaan konsumen (Catatan 5).

(7) On 20 March 2012, the Company entered into a Term Loan Facility Agreement with PT Bank Commonwealth (Bank Commonwealth) with a maximum credit limit of Rp 100,000. The term of the loan was 36 (thirty-six) months from the loan drawdown date. The loan is secured by consumer financing receivables (Note 5).

Pada tahun 2012, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar Rp 100.000.

In 2012, the Company had drawndown the loan amounting to Rp 100,000.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 saldo pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp 49.444 dan Rp 82.778.

As of 31 December 2013 and 2012 the outstanding loan amounted to Rp 49,444 and Rp 82,778, respectively.

Page 305: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 303

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/51 Exhibit E/51

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 8. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) 8. FUND BORROWINGS (Continued)

b. Pinjaman bank (Rupiah) (Lanjutan) b. Bank borrowings (Rupiah) (Continued)

PT Bank Commonwealth (Lanjutan) PT Bank Commonwealth (Continued)

Pada tanggal 9 Nopember 2012, Perusahaan menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman Berjangka II (Term Loan II) dengan Bank Commonwealth dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 90.000. Jangka waktu pinjaman tersebut selama 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal pencairan kredit. Pinjaman tersebut dijamin investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).

On 9 November 2012, the Company entered into a Term Loan II Facility Agreement with Bank Commonwealth with a maximum credit limit of Rp 90,000. The term of the loan was 36 (thirty-six) months from the loan drawdown date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).

Pada tahun 2012, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar Rp 90.000.

In 2012, the Company had drawndown the loan amounting to Rp 90,000.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 saldo pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp 57.500 dan Rp 87.500.

As of 31 December 2013 and 2012 the outstanding loan amounted to Rp 57,500 and Rp 87,500, respectively.

Pada tanggal 9 Desember 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman Berjangka III (Term Loan III) dengan Bank Commonwealth dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 75.000. Jangka waktu pinjaman tersebut selama 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal pencairan kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).

On 9 December 2013, the Company entered into a Term Loan III Facility Agreement with Bank Commonwealth with a maximum credit limit of Rp 75,000. The term of the loan was 36 (thirty-six) months from the loan drawdown date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).

Pada tahun 2013, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar Rp 25.000.

In 2013, the Company had drawndown the loan amounting to Rp 25,000.

Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo pinjaman tersebut sebesar Rp 25.000.

As of 31 December 2013, the outstanding loan amounted to Rp 25,000.

PT Bank Hana PT Bank Hana

(8) Pada tanggal 30 Maret 2011, Perusahaan

menandatangani Perjanjian Pinjaman dengan Angsuran dengan PT Bank Hana (Bank Hana) dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 50.000. Jangka waktu pinjaman selama 2 (dua) tahun sejak tanggal pencairan kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).

(8) On 30 March 2011, the Company entered into an Installment Loan Agreement with PT Bank Hana (Bank Hana) with a maximum credit limit of Rp 50,000. The term of the loan was 2 (two) years from the drawdown date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).

Pada tahun 2011, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut Rp 50.000.

In 2011, the Company had drawndown the loan amounting to Rp 50,000.

Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo pinjaman tersebut sebesar Rp 8.009.

As of 31 December 2012, the outstanding loan amounted to Rp 8,009.

Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman tersebut.

As of 31 December 2013, the Company had fully repaid the entire outstanding loan.

Pada tanggal 9 Agustus 2012, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pinjaman dengan Angsuran dengan Bank Hana dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 50.000. Jangka waktu pinjaman selama 2 (dua) tahun sejak tanggal pencairan kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).

On 9 August 2012, the Company entered into an Installment Loan Agreement with Bank Hana with a maximum credit limit of Rp 50,000. The term of the loan was 2 (two) years from the withdrawal date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).

Page 306: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk304

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/52 Exhibit E/52

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 8. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) 8. FUND BORROWINGS (Continued)

b. Pinjaman bank (Rupiah) (Lanjutan) b. Bank borrowings (Rupiah) (Continued)

PT Bank Hana (Lanjutan) PT Bank Hana (Continued)

Pada tahun 2012, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar Rp 50.000.

In 2012, the Company had withdrawed the loan amounting to Rp 50,000.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp 17.708 dan Rp 42.277.

As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding loan amounted to Rp 17,708 and Rp 42,277, respectively.

Pada tanggal 8 Nopember 2012, Perusahaan menandatangani Perjanjian Fasilitas Money Market dengan Bank Hana dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 50.000. Jangka waktu pinjaman selama 3 (tiga) bulan sejak tanggal pencairan kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).

On 8 November 2012, the Company entered into a Money Market Facility Agreement with Bank Hana with a maximum credit limit of Rp 50,000. The term of the loan was 3 (three) months from the withdrawal date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).

Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo pinjaman tersebut sebesar Rp 30.000.

As of 31 December 2012, the outstanding loan amounted to Rp 30,000.

Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman tersebut.

As of 31 December 2013, the Company had fully repaid the entire outstanding loan.

Pada tanggal 22 April 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pinjaman dengan Angsuran dengan Bank Hana dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 100.000. Jangka waktu pinjaman selama 2 (dua) tahun sejak tanggal pencairan kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).

On 22 April 2013, the Company entered into an Installment Loan Agreement with Bank Hana with a maximum credit limit of Rp 100,000. The term of the loan was 2 (two) years from the withdrawal date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).

Pada tahun 2013, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar Rp 100.000.

In 2013, the Company had withdrawed the loan amounting to Rp 100,000.

Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo pinjaman tersebut sebesar Rp 70.650.

As of 31 December 2013, the outstanding loan amounted to Rp 70,650.

Bank of China Limited, Jakarta Branch Bank of China Limited, Jakarta Branch

(9) Pada tanggal 5 Juli 2012, Perusahaan

menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman Berjangka dengan Bank of China Limited, Jakarta Branch (Bank of China) dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 90.000. Jangka waktu pinjaman tersebut selama 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal pencairan kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).

(9) On 5 July 2012, the Company entered into a Term Loan Facility Agreement with Bank of China Limited, Jakarta Branch (Bank of China) with a maximum credit limit of Rp 90,000. The term of the loan was 36 (thirty-six) months from the loan drawdown date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).

Pada tahun 2012, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar Rp 90.000.

In 2012, the Company had drawndown the loan amounting to Rp 90,000.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 saldo pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp 52.500 dan Rp 82.500.

As of 31 December 2013 and 2012 the outstanding loan amounted to Rp 52,500 and Rp 82,500, respectively.

Page 307: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 305

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/53 Exhibit E/53

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 8. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) 8. FUND BORROWINGS (Continued)

b. Pinjaman bank (Rupiah) (Lanjutan) b. Bank borrowings (Rupiah) (Continued)

PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan

(10) Pada tanggal 14 Desember 2011, Perusahaan menandatangani Perjanjian Modal Kerja dengan PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan (BPD Kalsel) dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 100.000 dan bersifat “non-revolving”, untuk keperluan modal kerja pembiayaan. Jangka waktu pinjaman tersebut selama 42 (empat puluh dua) bulan sejak tanggal perjanjian kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).

(10) On 14 December 2011, the Company entered into a Working Capital Agreement with PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan (BPD Kalsel) with a maximum credit limit of Rp 100,000 and on a “non-revolving” basis, for financing working capital. The term of the loan was 42 (forty-two) months from the credit agreement date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).

Pada tahun 2012, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar Rp 100.000.

In 2012, the Company had drawndown the loan amounting to Rp 100,000.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp 50.000 dan Rp 83.333.

As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding loan amounted to Rp 50,000 and Rp 83,333, respectively.

PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Victoria International Tbk

(11) Pada tanggal 14 Maret 2011, Perusahaan

menandatangani Perjanjian Kredit Modal Kerja dengan PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria) dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 150.000 dan bersifat “non-revolving”, untuk keperluan modal kerja pembiayaan. Jangka waktu pinjaman tersebut selama 39 (tiga puluh sembilan) bulan. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).

(11) On 14 March 2011, the Company entered into a Working Capital Credit Agreement with PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria) with a maximum credit limit of Rp 150,000 and on a “non-revolving” basis, for financing working capital. The term of the loan was 39 (thirty-nine) months. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).

Pada tahun 2011, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut Rp 150.000.

In 2011, the Company had drawndown the loan amounting to Rp 150,000.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp 13.889 dan Rp 63.889.

As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding loan amounted to Rp 13,889 and Rp 63,889, respectively.

Pada tanggal 8 Februari 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kredit dengan PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria) berupa fasilitas Demand Loan (Money Market), dengan batas maksimum limit sebesar Rp 100.000 dan bersifat “revolving”. Jangka waktu pinjaman tersebut selama 12 (dua belas) bulan dari tanggal Perjanjian Kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).

On 8 February 2014, the Company entered into a Credit Agreement with PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria) in the form of Demand Loan (Money Market) facility, with a maximum limit of Rp 100.000 and on a “revolving” basis. The term of the loan was 12 (twelve) months from the Credit Agreement date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).

Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan belum menggunakan fasilitas ini.

As of 31 December 2013, the Company had not yet utilized the facility.

Page 308: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk306

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/54 Exhibit E/54

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 8. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) 8. FUND BORROWINGS (Continued)

b. Pinjaman bank (Rupiah) (Lanjutan) b. Bank borrowings (Rupiah) (Continued)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk

(12) Pada tanggal 18 Maret 2008, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kredit Angsuran Berjangka (KAB) dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) dengan batas maksimum kredit baru untuk Uncommitted Kredit Angsuran Berjangka (KAB) sebesar Rp 50.000 dan bersifat “revolving” dengan jangka waktu fasilitas maksimal 4 (empat) tahun sejak tanggal pencairan. Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 5).

(12) On 18 March 2008, the Company entered into a Term Installment Credit Agreement (KAB) with PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) with maximum credit limit of uncommitted Term Installment Credit (KAB) amounted to Rp 50,000 and on a “revolving” basis, The term of the facility was 4 (four) years from the drawdown date. This facility is secured by the consumer financing receivables (Note 5).

Perjanjian Kredit Angsuran Berjangka (KAB) tersebut telah diubah dan diperpanjang beberapa kali.

The Term Installment Credit Agreement (KAB) had been amended and extended several times.

Pada tanggal 28 Desember 2010, Perusahaan dan Bank Danamon menandatangani perubahan Perjanjian Kredit Angsuran Berjangka (KAB) dengan batas maksimum kredit Uncommitted Kredit Angsuran Berjangka (KAB) ditingkatkan menjadi sebesar Rp 200.000, dan jangka waktu penarikan pinjaman diperpanjang dan akan berakhir pada tanggal 19 Nopember 2013.

On 28 December 2010, the Company and Bank Danamon signed an amendment of the Term Installment Credit (KAB) Agreement with the maximum credit limit of the Uncommitted Term Installment Credit (KAB) facility was increased to Rp 200,000, and the loan drawdown period was extended and will expire on 19 November 2013.

Pada tahun 2011, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar Rp 108.221.

In 2011, the Company had drawndown the loan amounting to Rp 108,221.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp 6.390 dan Rp 58.477.

As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding loan amounted to Rp 6,390 and Rp 58,477, respectively.

Pada tanggal 10 Oktober 2006, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kredit dengan Bank Danamon berupa fasilitas Uncommitted Kredit Angsuran Berjangka (KAB) dengan batas maksimum sebesar Rp 200.000 dan bersifat “revolving”. Jangka waktu pinjaman tersebut selama 5 (lima) tahun. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan (Catatan 4).

On 10 October 2006, the Company entered into a Credit Agreement with Bank Danamon in the form of uncommitted Term Installment Credit (KAB) facility with a maximum credit limit of Rp 200,000 and on a “revolving” basis. The term of the loan was 5 (five) years. The loan is secured by net investments in finance lease (Note 4).

Pada tanggal 11 Nopember 2007, Perusahaan dan Bank Danamon menandatangani Perubahan Perjanjian Kredit tersebut, dimana batas maksimum kredit yang semula sebesar Rp 200.000 diturunkan menjadi sebesar Rp 113.660.

On 11 November 2007, the Company and Bank Danamon signed an amendment of the Credit Agreement, wherein the original maximum credit limit was decreased from Rp 200,000 to Rp 113,660.

Perjanjian Kredit tersebut telah diubah beberapa kali.

The Credit Agreement had been amended several times.

Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan Bank Danamon menandatangani perubahan Perjanjian Kredit dimaksud dimana batas maksimum kredit ditetapkan sebesar Rp 40.000, dan jangka waktu pinjaman diperpanjang sampai dengan tanggal 19 Nopember 2011.

On 31 December 2010, the Company and Bank Danamon signed an amendment of the Credit Agreement where maximum credit limit was set to Rp 40,000, and the term of the loan was extended and will expire on 19 November 2011.

Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo pinjaman tersebut sebesar Rp 5.597.

As of 31 December 2012, the outstanding loan amounted to Rp 5,597.

Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman tersebut.

As of 31 December 2013, the Company had fully repaid the entire outstanding loan.

Page 309: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 307

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/55 Exhibit E/55

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 8. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) 8. FUND BORROWINGS (Continued)

b. Pinjaman bank (Rupiah) (Lanjutan) b. Bank borrowings (Rupiah) (Continued)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Lanjutan) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Continued)

Pada tanggal 10 Mei 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kredit dengan Bank Danamon berupa fasilitas Kredit Modal Kerja dengan batas maksimum sebesar Rp 100.000 dan bersifat “revolving”. Jangka waktu pinjaman tersebut selama 12 (dua belas) bulan dari tanggal Perjanjian Kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).

On 10 May 2013, the Company entered into a Credit Agreement with Bank Danamon in the form of working capital facility with a maximum credit limit of Rp 100,000 and on a “revolving” basis. The term of the loan was 12 (twelve) months from the Credit Agreement date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).

Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman tersebut.

As of 31 December 2013, the Company had fully repaid the entire outstanding loan.

LIM Asia Special Situations Master Fund Limited LIM Asia Special Situations Master Fund Limited

(13) Pada tanggal 3 Maret 2011, Perusahaan

menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman Berjangka dengan Jaminan dengan LIM Asia Special Situations Master Fund Limited (LIM) dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 50.000. Jangka waktu pinjaman tersebut selama 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal pencairan awal kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).

(13) On 3 March 2011, the Company entered into a Secured Term Loan Facility Agreement with LIM Asia Special Situations Master Fund Limited (LIM) with a maximum credit limit of Rp 50,000. The term of the loan was 36 (thirty-six) months from the drawdown date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).

Pada tahun 2011, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar Rp 50.000.

In 2011, the Company had drawndown the loan amounting to Rp 50,000.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp 4.546 dan Rp 22.727.

As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding loan amounted to Rp 4,546 and Rp 22,727, respectively.

PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk

(14) Pada tanggal 2 September 2010, Perusahaan dan

PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) menandatangani Perjanjian Perubahan Akta Perjanjian Kredit Pinjaman Berjangka (Term Loan), berupa tambahan fasilitas kredit dalam bentuk fasilitas Term Loan II dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 250.000 dan bersifat “non-revolving”, untuk keperluan modal kerja pembiayaan. Jangka waktu pinjaman selama 43 (empat puluh tiga) bulan sejak tanggal perjanjian kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).

(14) On 2 September 2010, the Company and PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) signed an Amendment to the Term Loan Credit Agreement, in the form of additional credit facility of Term Loan II with a maximum credit limit of Rp 250,000 and on a “non-revolving” basis, for financing working capital. The term of the loan was 43 (forty-three) months from the credit agreement date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).

Pada tahun 2010, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar Rp 250.000.

In 2010, the Company had drawndown the loan amounting to Rp 250,000.

Pada tanggal 31 Desember 2012 saldo pinjaman tersebut sebesar Rp 73.611.

As of 31 December 2012 the outstanding loan amounted to Rp 73,611.

Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman tersebut.

As of 31 December 2013, the Company had fully repaid the entire outstanding loan.

Pada tanggal 18 Nopember 2011, BII telah mengambilalih pinjaman Perusahaan kepada PT Bank Maybank Indocorp (Maybank) sebesar Rp 16.428, dengan ketentuan dan persyaratan yang masih sama dengan yang dilakukan dengan Maybank sebelumnya.

On 18 November 2011, BII had taken over the outstanding loan of the Company to PT Bank Maybank Indocorp (Maybank) amounting to Rp 16,428, with similar terms and conditions as previously entered into with Maybank.

Page 310: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk308

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/56 Exhibit E/56

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 8. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) 8. FUND BORROWINGS (Continued)

b. Pinjaman bank (Rupiah) (Lanjutan) b. Bank borrowings (Rupiah) (Continued)

PT Bank Internasional Indonesia Tbk (Lanjutan) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (Continued)

Pada tanggal 31 Desember 2012 saldo pinjaman tersebut sebesar Rp 6.429.

As of 31 December 2012 the outstanding loan amounted to Rp 6,429.

Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman tersebut.

As of 31 December 2013, the Company had fully repaid the entire outstanding loan.

PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Sinarmas Tbk

(15) Pada tanggal 9 Juli 2010, Perusahaan

menandatangani Perjanjian Penambahan Fasilitas Kredit dengan PT Bank Sinarmas Tbk (Bank Sinarmas), berupa tambahan fasilitas Term Loan II dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 100.000 dan bersifat “non-revolving”, untuk keperluan modal kerja pembiayaan. Jangka waktu pinjaman tersebut selama 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal awal pencairan kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 5).

(15) On 9 July 2010, the Company entered into an Additional Credit Facility Agreement with PT Bank Sinarmas Tbk (Bank Sinarmas), in the form of an additional Term Loan facility II with a maximum credit limit of Rp 100,000 and on a “non-revolving” basis, for financing working capital. The term of the loan was 36 (thirty-six) months from the drawdown date. The loan is secured by consumer financing receivables (Note 5).

Pada tahun 2010, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar Rp 100.000.

In 2010, the Company had drawndown the loan amounting to Rp 100,000.

Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo pinjaman tersebut sebesar Rp 35.992.

As of 31 December 2012, the outstanding loan amounted to Rp 35,992.

Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman tersebut.

As of 31 December 2013, the Company had fully repaid the entire outstanding loan.

PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk

(16) Pada tanggal 10 Juni 2010, Perusahaan mengadakan

Perjanjian Pinjaman Kredit Angsuran (Installment Loan) dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 50.000. Jangka waktu pinjaman tersebut selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian tersebut dan akan berakhir pada tanggal 10 Juni 2013 dengan jangka waktu penarikan selama 6 (enam) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian tersebut. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).

(16) On 10 June 2010, the Company entered into an Installment Loan Agreement with PT Bank Central Asia Tbk (BCA) with a maximum credit limit of Rp 50,000. The term of the loan was 3 (three) years from the signing date of the agreement and will expire on 10 June 2013 with drawdown period of 6 (six) months from the signing date of the agreement. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).

Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo pinjaman tersebut sebesar Rp 8.333.

As of 31 December 2012, the outstanding loan amounted to Rp 8,333.

Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman tersebut.

As of 31 December 2013, the Company had fully repaid the entire outstanding loan.

Page 311: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 309

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/57 Exhibit E/57

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 8. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) 8. FUND BORROWINGS (Continued)

b. Pinjaman bank (Rupiah) (Lanjutan) b. Bank borrowings (Rupiah) (Continued)

PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk

(17) Pada tanggal 15 Maret 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pinjaman Transaksi Khusus IV dengan PT Bank CIMB Niaga (Bank CIMB Niaga) dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 50.000 dan bersifat on liquidity basis. Jangka waktu penarikan pinjaman tersebut selama 39 (tiga puluh sembilan) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian tersebut dan akan berakhir pada tanggal 17 Juni 2013. Seluruh jumlah fasilitas tersebut harus digunakan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal perjanjian. Pinjaman tersebut dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 5).

(17) On 15 March 2010, the Company entered into a Special Transaction Loan facility IV Agreement with PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB Niaga) with a maximum credit limit of Rp 50,000 and on a liquidity basis. The term of drawndown of the loan was 39 (thirty-nine) months from the signing date of the agreement and will expire on 17 June 2013. The entire facilities are required to be utilized within 3 (three) months from the agreement date. The loan is secured by consumer financing receivables (Note 5).

Pada tanggal 31 Desember 2012 saldo pinjaman tersebut sebesar Rp 6.945.

As of 31 December 2012, the outstanding loan amounted to Rp 6,945.

Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman tersebut.

As of 31 December 2013, the Company had fully repaid the entire outstanding loan.

c. Pinjaman lainnya c. Other borrowings

PT BCA Finance PT BCA Finance

Pada tanggal 25 Maret 2011, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pembiayaan Konsumen dengan BCA Finance, untuk tujuan pengadaan 24 (dua puluh empat) kendaraan untuk keperluan operasional Perusahaan senilai Rp 3.274. Jangka waktu pembayaran pembiayaan tersebut selama 3 (tiga) tahun. Fasilitas tersebut dijamin dengan kendaraan operasional Perusahaan.

On 25 March 2011, the Company entered into a Consumer Financing Agreement with BCA Finance, for the acquisition of 24 (twenty-four) operational vehicles totaling Rp 3,274. The term of the facility was 3 (three) years. The facility is secured by operational vehicles of the Company.

Pada tahun 2011, Perusahaan telah menggunakan seluruh fasilitas tersebut sebesar Rp 3.274.

In 2011, the Company had fully utilized the facility amounting to Rp 3,274.

Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo fasilitas tersebut sebesar Rp 1.328.

As of 31 December 2012, the outstanding balance of the facility amounted to Rp 1,328.

Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman tersebut.

As of 31 December 2013, the Company had fully repaid the entire outstanding loan.

Pada tanggal 25 April 2011, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pembiayaan Konsumen dengan PT BCA Finance. Perusahaan memperoleh pembiayaan tersebut untuk tujuan pengadaan 13 (tiga belas) kendaraan untuk keperluan operasional Perusahaan senilai Rp 1.823. Jangka waktu pembayaran pembiayaan ini adalah selama 3 (tiga) tahun. Fasilitas tersebut dijamin dengan kendaraan operasional Perusahaan.

On 25 April 2011, the Company entered into a Consumer Financing Agreement with PT BCA Finance, for the acquisition of 13 (thirteen) operational vehicles totaling Rp 1,823. The term of the facility was 3 (three) years. The facility is secured by operational vehicles of the Company.

Pada tahun 2011, Perusahaan telah menggunakan seluruh fasilitas tersebut sebesar Rp 1.823.

In 2011, the Company had fully utilized the facility amounting to Rp 1,823.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo fasilitas tersebut masing-masing sebesar Rp 172 dan Rp 820.

As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding balance of the facility amounted to Rp 172 and Rp 820, respectively.

Seluruh fasilitas pembiayaan tersebut dijamin dengan kendaraan yang dibiayai (Catatan 6).

All the above-mentioned facilities are secured by the vehicles financed (Note 6).

Page 312: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk310

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/58 Exhibit E/58

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 8. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) 8. FUND BORROWINGS (Continued)

Pembatasan dan Kewajiban Covenants

Atas pinjaman-pinjaman yang diterima Perusahaan, umumnya para kreditur mensyaratkan adanya pembatasan-pembatasan dan kewajiban tertentu yang harus dipenuhi oleh Perusahaan, yang pada umumnya meliputi: - Menjaga rasio jumlah pencadangan kerugian penurunan

sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, atau - Menyerahkan laporan keuangan tahunan yang telah

diaudit kepada Bank selambat-lambatnya 4 (empat) bulan sejak berakhirnya tahun buku yang bersangkutan dan laporan keuangan kuartalan paling lambat 60 hari sejak berakhirnya tiap kuartal, atau

- Menjaga rasio pembagian dividen maksimum 50% dari laba bersih, atau

- Menjaga rasio antara jaminan fasilitas kredit minimal 100%-110% dari outstanding pinjaman, atau

- Menjaga gearing ratio (rasio antara pinjaman dengan modal sendiri) tidak lebih besar dari 5 (lima) kali sampai dengan 10 (sepuluh) kali, atau

- Menjaga Non Performing Loan (NPL) tidak melebihi 5% dari piutang pembiayaan, atau

- Dampak mata uang yang tidak dilindungi secara keseluruhan maksimum 25% dari jumlah nilai aset bersih berwujud secara keseluruhan, atau

- Ekuitas diharuskan lebih besar dari Rp 1.000.000, atau melakukan pemberitahuan secara tertulis kepada Bank, salah satunya apabila terdapat perubahan komposisi pemegang saham mayoritas, perubahan susunan anggota komisaris dan direksi, perubahan bidang atau jenis kegiatan usaha Perusahaan, serta apabila Perusahaan melakukan pembubaran, penggabungan usaha dan atau peleburan dengan Perusahaan lain.

On loans received by the Company, the creditors generally entails restrictions and certain obligation that should be met by the Company, which generally include the followings: - Maintaining the ratio of total allowance for impairment

losses as required by the Accounting Standard, or - Submitting annual audited financial statements to the

Bank no later than 4 (four) months subsequent to the year end and quarterly financial statements no later than 60 (sixty) days subsequent to the quarterly period end, or

- Maintaining the maximum dividend payout ratio of 50% of net profit, or

- Maintaining the security margin of at least 100%-110% of the total outstanding loan, or

- Maintaining gearing ratio (debt to equity ratio) of not greater than 5 (five) to 10 (ten) times, or

- Maintaining Non Performing Loans (NPL) shall not exceed 5% of financing receivables, or

- The impact of currency risk exposure that are not being covered/hedged shall not exceed 25% of the total net tangible assets, or

- Total equity should be greater than Rp 1,000,000, or provide a written notice to the Bank, should any of the following condition are met: changes in the compostion of the majority shareholder, changes in the composition of the board of commissioners and directors, one of them if there are changes in the composition of major shareholders, changes in the composition of the Commissioners and Directors, alter the nature of business, change the field or type of business activities, and enter into consolidation, merger, acquisitions.

Pada tahun 2013, pinjaman-pinjaman dalam Rupiah tersebut di atas dikenakan tingkat suku bunga per tahun antara 7,50% - 12,75% (2012: 7,00% - 12,75%).

In 2013, the above loans in Rupiah in bear interest per annum at rates ranging from 7.50% - 12.75% per annum (2012: 7.00%- 12.75%).

Pada tahun 2013, pinjaman-pinjaman dalam mata uang asing tersebut di atas dikenakan tingkat suku bunga per tahun antara 2,77% - 4,82% (2012: 3,86% - 4,86%).

In 2013, the above loans in foreign currency in bear interest per annum at rates ranging from 2.77% - 4.82% per annum (2012: 3.86% - 4.86%).

Jumlah piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan atas fasilitas kredit di atas berkisar antara 100% sampai 110%, atau berkisar antara 100% sampai 110% dari jumlah outstanding pinjaman dan diikat secara fidusia.

Total consumer financing receivables pledged as collateral for the above-mentioned credit facilities was ranging from 100% to 110%, or ranging from 100% to 110% of total outstanding loans and fiduciary transferred.

Perusahaan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian pinjaman.

The Company has complied with covenants on loan agreement.

Tidak ada pembayaran pokok dan bunga pinjaman yang telah jatuh tempo namun belum dibayarkan.

There are no principal and interest of loans that have been due but not yet paid.

Page 313: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 311

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/59 Exhibit E/59

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 9. EFEK UTANG YANG DITERBITKAN 9. DEBT SECURITIES ISSUED

a. Utang Obligasi a. Bond Payable

Tingkat bunga Tanggal jatuh per tahun/ Nilai nominal/ tempo/ Annual interest rate Nominal value

Nama obligasi Maturity date 2013 2012 2013 2012 Name of bonds Obligasi BFI Finance Obligasi BFI Finance

Indonesia III Tahun Indonesia III Tahun 2011 terdiri dari: 2011 consist of: Seri A 12 Juli/ - - - - A Series July 2012 Seri B 8 Juli/ - 10,25% - 102.000 B Series July 2013 Seri C 8 Juli/ 11,00% 11,00% 228.000 228.000 C Series

July 2014 Obligasi Berkelanjutan I Obligasi Berkelanjutan I

BFI Finance Indonesia BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012 Tahap I Tahun 2012 terdiri dari: consist of: Seri A 17 Juni/ - 7,00% - 195.000 A Series June 2013 Seri B 12 Juni/ 8,00% 8,00% 110.000 110.000 B Series June 2014 Seri C 12 Juni/ 8,50% 8,50% 270.000 270.000 C Series

June 2015 Obligasi Berkelanjutan I Obligasi Berkelanjutan I

BFI Finance Indonesia BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013 Tahap II Tahun 2013 terdiri dari: consist of: Seri A 1 Maret/ 7,50% - 100.000 - A Series March 2014 Seri B 19 Februari/ 8,50% - 370.000 - B Series February 2015 Seri C 19 Februari/ 9,00% - 155.000 - C Series

February 2016 Jumlah nilai nominal 1.233.000 905.000 Total nominal value Dikurangi: Less: Biaya emisi obligasi yang Unamortized bond

belum diamortisasi ( 3.812 ) ( 4.514 ) issuance cost Bersih 1.229.188 900.486 Net

Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011

Pada tanggal 28 Juni 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK melalui surat No. S-7248/BL/2011 dalam rangka Penawaran Umum Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap dengan jumlah nominal sebesar Rp 450.000, yang ditawarkan pada nilai nominal (Catatan 1b). Obligasi tersebut merupakan obligasi berseri yang terdiri dari Obligasi Finance Indonesia III Tahun 2011 Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp 90.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,00% per tahun, Obligasi Finance Indonesia III Tahun 2011 Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp 102.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,25% per tahun, dan Obligasi Finance Indonesia III Tahun 2011 Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp 228.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,00% per tahun.

On 28 June 2011, the Company obtained an effective statement from Bapepam-LK through its letter No. S-7248/BL/2011 in respect with the Public Offering of Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap, at a nominal value of Rp 450,000, offered at par (Note 1b). These bonds are series bonds consisting of Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 A Series with a nominal value of Rp 90,000 bearing fixed interest rate of 9.00% per annum, Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 B Series with a nominal value of Rp 102,000 bearing fixed interest rate of 10.25% per annum, and Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 C Series with a nominal value of Rp 228,000 bearing fixed interest rate of 11.00% per annum.

Page 314: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk312

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/60 Exhibit E/60

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 9. EFEK UTANG YANG DITERBITKAN (Lanjutan) 9. DEBT SECURITIES ISSUED (Continued)

a. Utang Obligasi (Lanjutan) a. Bond Payable (Continued)

Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 (Lanjutan)

Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 (Continued)

Bunga Obligasi tersebut dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) sejak tanggal emisi. Bunga Obligasi terakhir yang sekaligus jatuh tempo dengan masing-masing seri Obligasi dibayarkan pada tanggal 12 Juli 2012 untuk Seri A, 8 Juli 2013 untuk Seri B dan 8 Juli 2014 untuk Seri C.

Interests on these Bonds are paid on a quarterly basis starting from the issuance date. The final interest payment on the bonds as well as the principal of the bond will mature on 12 July 2012 for A Series, 8 July 2013 for B Series and 8 July 2014 for C Series, respectively.

Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang sesuai dengan Surat Fitch Ratings No. RC47/DIR/VI/2011 tanggal 22 Juni 2011 dari PT Fitch Ratings Indonesia (“Fitch”), Obligasi tersebut telah mendapat peringkat A(idn) yang berlaku sampai dengan 22 Juni 2012.

Based on the rating results on long-term debentures according to Letter No. RC47/DIR/VI/2011 dated 22 June 2011 of PT Fitch Ratings Indonesia (“Fitch”), these bonds were rated at A(idn) which valid until 22 June 2012.

Obligasi tersebut dijamin secara fidusia dengan piutang pembiayaan konsumen dan investasi neto sewa pembiayaan kepada pihak ketiga dengan kategori lancar yang nilai seluruhnya sebesar 110% (seratus sepuluh persen) dari nilai pokok Obligasi yang terutang (Catatan 4 dan 5).

These bonds were secured by the fiduciary transfers of the Company’s consumer financing receivables and net investments in finance lease to the third parties which categorized as current totalling 110% of the principal amount of the bonds payable (Notes 4 and 5).

Penerbitan Obligasi tersebut dilakukan berdasarkan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap, No. 1 tanggal 1 April 2011 beserta perubahan-perubahannya yang dibuat antara Perusahaan dengan PT Bank Mega Tbk, selaku Wali Amanat, terakhir dengan akta notaris No. 83 tanggal 23 Juni 2011 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta.

The issuance of these bonds is covered in the Deed of Trusteeship Agreement of Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga Tetap, No. 1 dated 1 April 2011 and its respective amendments thereof entered into by the Company and PT Bank Mega Tbk, as a Trustee, most recently by notarial deed No. 83 dated 23 June 2011, both of Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta.

Perusahaan dapat melakukan pembelian kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruh obligasi yang diterbitkan dengan ketentuan bahwa hal tersebut hanya dapat dilaksanakan setelah tahun pertama sejak tanggal emisi.

The Company reserves the rights to buy back a part of or the entire bonds issued provided that it carried out one year subsequent to the issuance date.

Pada tanggal 12 Juli 2012, Perusahaan telah melunasi seluruh saldo pokok Obligasi Finance Indonesia III Tahun 2011 Seri A tersebut.

As of 12 July 2012, the Company had fully repaid the entire outstanding Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 A Series.

Pada tanggal 8 Juli 2013, Perusahaan telah melunasi seluruh saldo pokok Obligasi Finance Indonesia III Tahun 2011 Seri B tersebut.

As of 8 July 2013, the Company had fully repaid the entire outstanding Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 B Series.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pokok Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap yang terutang masing-masing sebesar Rp 228.000 dan Rp 330.000.

As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding principal of Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap amounted to Rp 228,000 and Rp 330,000, respectively.

Page 315: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 313

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/61 Exhibit E/61

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 9. EFEK UTANG YANG DITERBITKAN (Lanjutan) 9. DEBT SECURITIES ISSUED (Continued)

a. Utang Obligasi (Lanjutan) a. Bond Payable (Continued)

Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012

Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012

Pada tanggal 4 Juni 2012, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK melalui surat No. S-6878/BL/2012 dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012 (Obligasi Berkelanjutan I Tahap I) dengan jumlah nominal sebesar Rp 575.000, yang ditawarkan pada nilai nominal (Catatan 1b). Obligasi tersebut merupakan obligasi berseri yang terdiri dari Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp 195.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,00% per tahun, Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp 110.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,00% per tahun, dan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp 270.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,50% per tahun.

On 4 June 2012, the Company obtained an effective statement from Bapepam-LK through its letter No. S-6878/BL/2012 in respect with the Public Offering of Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012 (Obligasi Berkelanjutan I Tahap I), at a nominal value of Rp 575,000, offered at par (Note 1b). These bonds are series bonds consisting of Obligasi Berkelanjutan I Tahap I A Series with a nominal value of Rp 195,000 bearing fixed interest rate of 7.00% per annum, Obligasi Berkelanjutan I Tahap I B Series with a nominal value of Rp 110,000 bearing fixed interest rate of 8.00% per annum, and Obligasi Berkelanjutan I Tahap I C Series with a nominal value of Rp 270,000 bearing fixed interest rate of 8.50% per annum.

Bunga Obligasi tersebut dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) sejak tanggal emisi. Bunga Obligasi terakhir yang sekaligus jatuh tempo dengan masing-masing seri Obligasi dibayarkan pada tanggal 17 Juni 2013 untuk Seri A, 12 Juni 2014 untuk Seri B dan 12 Juni 2015 untuk Seri C.

Interests on these Bonds are paid on a quarterly basis starting from the issuance date. The final interest payment on the bonds as well as the principal of the bond will mature on 17 June 2013 for A Series, 12 June 2014 for B Series and 12 June 2015 for C Series, respectively.

Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang sesuai dengan Surat Fitch Ratings No. RC 15/DIR/II/2012 tanggal 17 Februari 2012 dari PT Fitch Ratings Indonesia (“Fitch”), Obligasi tersebut telah mendapat peringkat A(idn) yang berlaku sampai dengan 17 Februari 2013.

Based on the rating results on long-term debentures according to Letter No. RC 15/DIR/II/2012 dated 17 February 2012 of PT Fitch Ratings Indonesia (“Fitch”), these bonds were rated at A(idn) which valid until 17 February 2013.

Obligasi tersebut dijamin secara fidusia dengan piutang pembiayaan konsumen dan investasi neto sewa pembiayaan kepada pihak ketiga dengan kategori lancar yang nilai seluruhnya sebesar 80% (delapan puluh persen) dari nilai pokok Obligasi yang terutang (Catatan 4 dan 5).

The bonds were secured by the fiduciary transfers of the Company’s consumer financing receivables and net investments in finance lease to the third parties which categorized as current totalling 80% of the principal amount of the bonds payable (Notes 4 and 5).

Penerbitan Obligasi tersebut dilakukan berdasarkan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012 No. 25 tanggal 14 Maret 2012 beserta perubahan-perubahannya yang dibuat antara Perusahaan dengan PT Bank Mega Tbk, selaku wali amanat, terakhir dengan Akta notaris No. 74 tanggal 25 Mei 2012 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta.

The issuance of these bonds is based on the Deed of Trusteeship Agreement of Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012 No. 25 dated 14 March 2012 and its respective amendments thereof entered into by the Company and PT Bank Mega Tbk, as a Trustee, most recently by Notarial deed No. 74 dated 25 May 2012, both of Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta.

Perusahaan dapat melakukan pembelian kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruh obligasi yang diterbitkan dengan ketentuan bahwa hal tersebut hanya dapat dilaksanakan setelah tahun pertama sejak tanggal emisi.

The Company reserves the rights to buy back a part of or the entire bonds issued provided that it carried out one year subsequent to the issuance date.

Pada tanggal 17 Juni 2013, Perusahaan telah melunasi seluruh saldo pokok Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri A tersebut.

As of 17 June 2013, the Company had fully repaid the entire outstanding Obligasi Berkelanjutan I Tahap I A Series.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pokok Obligasi Berkelanjutan I Tahap I yang terutang masing-masing sebesar Rp 380.000 dan Rp 575.000.

As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding principal of Obligasi Berkelanjutan I Tahap I amounted to Rp 380,000 and Rp 575,000, respectively.

Page 316: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk314

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/62 Exhibit E/62

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 9. EFEK UTANG YANG DITERBITKAN (Lanjutan) 9. DEBT SECURITIES ISSUED (Continued)

a. Utang Obligasi (Lanjutan) a. Bond Payable (Continued)

Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013

Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013

Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang sesuai dengan Surat No. RC01/DIR/I/2013 tanggal 10 Januari 2013 dari PT Fitch Ratings Indonesia (“Fitch”), Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012, Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 dan Medium Term-Notes (MTN) BFI Finance Indonesia I Tahun 2012 tersebut telah mendapat peringkat A+(idn) (sebelumnya peringkat A(idn)) yang berlaku sampai dengan tanggal 10 Januari 2014.

Based on the rating results on long-term debentures according to Letter No. RC01/DIR/I/2013 dated 10 January 2013 of PT Fitch Ratings Indonesia (“Fitch”), Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012, BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 and Medium Term-Notes (MTN) BFI Finance Indonesia I Tahun 2012 were rated at A+(idn) (formerly rated at A(idn)) which valid until 10 January 2014.

Perusahaan telah menerbitkan dan menawarkan Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013 (Obligasi Berkelanjutan I Tahap II) dengan jumlah nominal sebesar Rp 625.000, yang terdiri dari Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp 100.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,50% per tahun, Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp 370.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,50% per tahun, dan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp 155.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,00% per tahun. Bunga Obligasi tersebut dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) sejak tanggal emisi. Bunga Obligasi terakhir yang sekaligus jatuh tempo dengan masing-masing seri Obligasi dibayarkan pada tanggal 1 Maret 2014 untuk Seri A, 19 Februari 2015 untuk Seri B dan 19 Februari 2016 untuk Seri C. Obligasi tersebut akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 20 Februari 2013.

The Company issued and offered Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013 (Obligasi Berkelanjutan I Tahap II) at a nominal value of Rp 625,000, consisting of Obligasi Berkelanjutan I Tahap II A Series with a nominal value of Rp 100,000 bearing fixed interest rate of 7.50% per annum, Obligasi Berkelanjutan I Tahap II B Series with a nominal value of Rp 370,000 bearing fixed interest rate of 8.50% per annum, and Obligasi Berkelanjutan I Tahap II C Series with a nominal value of Rp 155,000 bearing fixed interest rate of 9.00% per annum. Interests on these Bonds are paid on a quarterly basis starting from the issuance date. The final interest payment on the Bonds as well as the principal of the Bond will mature on 1 March 2014 for A Series, 19 February 2015 for B Series and 19 February 2016 for C Series, respectively. These Bonds will be listed at the Indonesian Stock Exchange on 20 February 2013.

Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang sesuai dengan Surat No. RC02/DIR/I/2013 tanggal 10 Januari 2013 dari PT Fitch Ratings Indonesia (“Fitch”), Obligasi tersebut telah mendapat peringkat A+(idn) yang berlaku sampai dengan tanggal 10 Januari 2014.

Based on the rating results on long-term debentures according to Letter No. RC02/DIR/I/2013 dated 10 January 2013 of PT Fitch Ratings Indonesia (“Fitch”), these Bonds were rated at A+(idn) which valid until 10 January 2014.

Obligasi tersebut dijamin secara fidusia dengan piutang pembiayaan konsumen dan investasi neto sewa pembiayaan kepada pihak ketiga dengan kategori lancar yang nilai seluruhnya sebesar 80% (delapan puluh persen) dari nilai pokok Obligasi yang terutang yang harus tersedia 5 bulan setelah tanggal emisi (Catatan 4 dan 5).

The Bonds were secured by the fiduciary transfers of the Company’s consumer financing receivables and net investments in finance lease to the third parties which categorized as current totalling 80% (eighty percent) of the principal amount of the Bonds payable after 5 months from issuance date (Notes 4 and 5).

Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo pokok Obligasi Berkelanjutan I Tahap II yang terutang sebesar Rp 625.000.

As of 31 December 2013, the outstanding principal of Obligasi Berkelanjutan I Tahap II amounted to Rp 625,000.

Page 317: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 315

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/63 Exhibit E/63

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 9. EFEK UTANG YANG DITERBITKAN (Lanjutan) 9. DEBT SECURITIES ISSUED (Continued)

a. Utang Obligasi (Lanjutan) a. Bond Payable (Continued)

Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi mensyaratkan adanya pembatasan-pembatasan dan kewajiban tertentu yang harus dipenuhi oleh Perusahaan, antara lain memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp 1.054.818 dan Rp 823.003 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Catatan 4 dan 5). Selain itu, berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan tidak diperkenankan, antara lain:

The Bonds Trustee Agreements prescribe several negative covenants to the Company, entails restrictions and certain obligation that should be met by the Company, which among others collateral with fiduciary transfer of net investments in finance lease and consumer financing receivables amounting to Rp 1,054,818 and Rp 823,003 as of 31 December 2013 and 2012, respectively (Notes 4 and 5). Moreover, under the agreements, the Company is not allowed to, among others:

a. Melakukan pembayaran kecuali pembagian dividen

kepada pemegang saham pada tahun buku Perusahaan atau kepada kreditur lainnya yang utangnya tidak dijamin dengan jaminan khusus (Kreditur Preferen), selama Perusahaan lalai dalam melakukan pembayaran jumlah terutang atau Perusahaan tidak melakukan pembayaran jumlah terutang berdasarkan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan dan Pengakuan Utang.

b. Mengalihkan kekayaan atau menjadikan jaminan

utang harta kekayaan Perusahaan, yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perusahaan dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak, yang terjadi dalam jangka waktu 1 (satu) tahun buku, kecuali untuk keperluan dalam rangka pendanaan kegiatan usaha Perusahaan dan telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan.

c. Melakukan penggabungan, konsolidasi dan peleburan dengan perusahaan lain kecuali sepanjang dilakukan pada bidang usaha yang sama dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perusahaan serta tidak mempengaruhi kemampuan Perusahaan dalam melakukan Pembayaran pokok dan/atau bunga obligasi.

d. Melakukan kegiatan usaha selain yang disebutkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan.

e. Mengadakan perjanjian manajemen atau perjanjian serupa lainnya yang mengakibatkan kegiatan usaha Perusahaan dikendalikan oleh pihak lain yang dapat mengakibatkan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha Perusahaan.

a. Carries out a payment except of dividend payments to shareholders during the Company’s financial year or to any other creditors whose debt are not secured by specific collateral (preferred creditors), as long as the Company fails to make payment of the payable amount or the Company does not make payments of the payable amount based on a Trustee Agreement and Acknowledgement of Debt.

b. Transfer asset or pledge the assets as collateral on debts, which constitute of greater than 50% (fifty percent) of the Company’s net assets in 1 (one) transacation or more, whether its related to one another or not, that occur within 1 (one) financial year, except for the purposes of financing the Company’s operational activities and has obtained approval through the Company’s General Meeting of Shareholders

c. Carries out a business combination, consolidation and merger with another company unless provided that its carried out in a similar industry and have no negative impact to the course of the Company’s operational business and does not affect the Company’s ability to pay the principal and/or interes on the bonds.

d. Carries out business activities other than those set

forth in the Articles of Association of the Company.

e. Entered into a management agreement or other similar agreement that resulted in the Company operations being controlled by other parties that may result in a significant negative impact to the Company’s business operation.

Page 318: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk316

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/64 Exhibit E/64

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 9. EFEK UTANG YANG DITERBITKAN (Lanjutan) 9. DEBT SECURITIES ISSUED (Continued)

b. Medium Term Notes (MTN) b. Medium Term Notes (MTN)

Tingkat bunga Tanggal jatuh per tahun/ Nilai nominal/

Nama Medium Term tempo/ Annual interest rate Nominal value Name of Medium Term Notes Maturity date 2013 2012 2013 2012 Notes

Medium Term Notes Medium Term Notes BFI Finance Indonesia BFI Finance Indonesia I Tahun 2012 I Tahun 2012 terdiri dari: consist of: Seri A 25 Januari/ 9,50% 9,50% 25.000 25.000 A Series January 2014 Seri B 25 Januari/ 10,50% 10,50% 200.000 200.000 B Series January 2015

Jumlah nilai nominal 225.000 225.000 Total nominal value

Dikurangi: Less: Biaya emisi Medium Unamortized Medium

Term Notes yang Term Notes issuance belum diamortisasi ( 480 ) ( 949 ) cost

Bersih 224.520 224.051 Net

Medium Term Notes BFI Finance Indonesia I Tahun 2012

Medium Term Notes BFI Finance Indonesia I Tahun 2012

Pada tanggal 25 Januari 2012, Perusahaan menerbitkan Medium Term Notes BFI Finance Indonesia I Tahun 2012 (MTN I) yang terdiri dari MTN I Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp 25.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,50% per tahun dan MTN I Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp 200.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,50% per tahun.

On 25 January 2012, the Company issued a Medium Term Notes BFI Finance Indonesia I Tahun 2012 (MTN I) which consist of MTN I A Series with a nominal value of Rp 25,000 bearing fixed interest rate of 9.50% per annum and MTN I B Series with a nominal value of Rp 200,000 bearing fixed interest rate of 10.50% per annum.

Bunga MTN I dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) sesuai dengan tanggal pembayaran bunga MTN tersebut. Pembayaran Bunga MTN I terakhir yang sekaligus jatuh tempo dengan masing-masing pada tanggal 25 Januari 2014 untuk Seri A dan 25 Januari 2015 untuk Seri B.

Interests on the MTN I are paid on a quarterly basis according to the interest payment schedule of the MTN. The final interest payment on the MTN I as well as the principal will mature on 25 January 2014 for A Series and 25 January 2015 for B Series, respectively.

Biaya emisi MTN I yang belum di amortisasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 480 dan Rp 949.

Unamortized MTN I issuance cost on 31 December 2013 and 2012 amounted to Rp 480 and Rp 949, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pokok MTN I yang terutang sebesar Rp 225.000.

On 31 December2013 and 2012, the outstanding principal of MTN I amounted to Rp 225,000.

Perjanjian Perwaliamanatan MTN I mensyaratkan adanya pembatasan-pembatasan dan kewajiban tertentu yang harus dipenuhi oleh Perusahaan, antara lain memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp 225.008 dan Rp 225.001 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Catatan 4 dan 5). Selain itu, berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan tidak diperkenankan, antara lain:

The MTN I Trustee Agreement prescribes several negative covenants to the Company, entails restrictions and certain obligation that should be met by the Company, which among others, collateral with fiduciary transfer of net investments in finance lease and consumer financing receivables amounting to Rp 225,008 and Rp 225,001 as of 31 December 2013 and 2012 (Notes 4 and 5). Moreover, under the agreement, the Company is not allowed to, among others:

a. Melakukan pembayaran kecuali pembagian dividen kepada pemegang saham pada tahun buku Perusahaan atau kepada kreditur lainnya yang utangnya tidak dijamin dengan jaminan khusus (kreditur preferen), selama Perusahaan lalai dalam melakukan pembayaran jumlah terutang atau Perusahaan tidak melakukan pembayaran jumlah terutang berdasarkan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan dan Pengakuan Utang.

a. Carries out a payment except of dividend payments to shareholders during the Company’s financial year or to any other creditors whose debt are not secured by specific collateral (preferred creditors), as long as the Company fails to make payment of the payable amount or the Company does not make payments of the payable amount based on a Trustee Agreement and Acknowledgement of Debt.

Page 319: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 317

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/65 Exhibit E/65

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 9. EFEK UTANG YANG DITERBITKAN (Lanjutan) 9. DEBT SECURITIES ISSUED (Continued)

b. Medium Term Notes (MTN) (Lanjutan) b. Medium Term Notes (MTN) (Continued)

Selain itu, berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan tidak diperkenankan, antara lain: (Lanjutan)

Moreover, under the agreement, the Company is not allowed to, among others: (Continued)

b. Mengalihkan kekayaan atau menjadikan jaminan

utang harta kekayaan Perusahaan, yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perusahaan dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak, yang terjadi dalam jangka waktu 1 (satu) tahun buku, kecuali untuk keperluan dalam rangka pendanaan kegiatan usaha Perusahaan dan telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan.

c. Melakukan penggabungan, konsolidasi dan peleburan dengan perusahaan lain kecuali sepanjang dilakukan pada bidang usaha yang sama dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perusahaan serta tidak mempengaruhi kemampuan Perusahaan dalam melakukan pembayaran pokok dan/atau bunga MTN I.

d. Melakukan kegiatan usaha selain yang disebutkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan.

e. Mengadakan perjanjian manajemen atau perjanjian serupa lainnya yang mengakibatkan kegiatan usaha Perusahaan dikendalikan oleh pihak lain yang dapat mengakibatkan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha Perusahaan.

b. Transfer asset or pledge the assets as collateral on debts, which constitute of greater than 50% (fifty percent) of the Company’s net assets in 1 (one) transacation or more, whether its related to one another or not, that occur within 1 (one) financial year, except for the purposes of financing the Company’s operational activities and has obtained approval through the Company’s General Meeting of Shareholders

c. Carries out a business combination, consolidation and merger with another company unless provided that its carried out in a similar industry and have no negative impact to the course of the Company’s operational business and does not affect the Company’s ability to pay the principal and/or interest on the MTN I.

d. Carries out business activities other than those set forth in the Articles of Association of the Company.

e. Entered into a management agreement or other similar agreement that resulted in the Company operations being controlled by other parties that may result in a significant negative impact to the Company’s business operation.

10. PERPAJAKAN 10. TAXATION

a. Utang pajak a. Taxes payable

2013 2012

Pajak Penghasilan: Income Taxes: Pasal 21 12.531 12.783 Article 21 Pasal 23 418 335 Article 23 Pasal 25 11.271 11.375 Article 25 Pasal 26 301 288 Article 26 Pasal 4 (2) – Final 94 252 Article 4(2) – Final Taksiran pajak penghasilan badan terutang 35.006 6.109 Estimated income tax payable

Jumlah 59.621 31.142 Total

Page 320: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk318

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/66 Exhibit E/66

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 10. PERPAJAKAN (Lanjutan) 10. TAXATION (Continued)

b. Pajak penghasilan b. Income taxes

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, sebagaimana yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif, dengan taksiran laba kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

A reconciliation between profit before income tax, as presented in the statements of comprehensive income, and estimated taxable profit for the years ended 31 December 2013 and 2012 are as follows:

2013 2012

Laba sebelum pajak penghasilan 667.227 613.875 Profit before income tax

Beda tetap: Permanent differences: Beban sewa 1.452 912 Rent expenses Pendapatan keuangan yang pajaknya

bersifat final ( 8.080 ) ( 4.782 ) Finance income subjected to final tax Pendapatan imbalan dari pihak berelasi yang income from related parties subjected to income

dikenai PPh Pasal 23 ( 15.521 ) - tax article 23 Beban lain-lain 195 1.320 Other expenses Jumlah beda tetap ( 21.954 ) ( 2.550 ) Total permanent differences

Beda temporer: Temporary differences: Gaji dan imbalan pasca-kerja 22.742 10.427 Salaries and post-employment benefits Cadangan kerugian penurunan nilai investasi

neto sewa pembiayaan, piutang Allowance for impairment losses of net investments pembiayaan konsumen dan piutang in finance lease, consumer financing receivables lain-lain 73.651 50.583 and other receivables

Penghapusan piutang ( 59.319 ) ( 46.595 ) Receivables written-off Penyusutan aset tetap ( 10.787 ) ( 10.227 ) Depreciation of property and equipment Keuntungan bersih atas penjualan aset tetap ( 206 ) ( 108 ) Net gain on sale of equipment Amortisasi biaya emisi efek utang yang

diterbitkan 1.171 ( 2.094 ) Amortization of debt securities issued cost Biaya transaksi yang belum diamortisasi atas

pinjaman yang diterima ( 4.527 ) 9.596 Unamortized transaction cost on fund borrowings Biaya transaksi yang belum diamortisasi atas Unamortized transaction cost on consumer financing

piutang pembiayaan konsumen ( 7.453 ) 536 receivables

Jumlah beda temporer 15.272 12.118 Total temporary differences

Taksiran laba kena pajak 660.545 623.443 Estimated taxable income Beban pajak penghasilan Estimated income tax expense 2013 2013 25% x Rp 660.545 165.136 - 25% x Rp 660,545 2012 2012 20% x Rp 623.443 - 124.689 20% x Rp 623,443 Beban pajak penghasilan 165.136 124.689 Estimated income tax expense Dikurangi: kredit pajak penghasilan

pasal 25 130.130 118.580 Less: income tax credit article 25 Taksiran pajak penghasilan badan terutang 35.006 6.109 Estimated corporate income tax payable

Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun 2013 adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada saat Perusahaan menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh Badan.

The corporate income tax calculation for 2013 was a preliminary estimate made for accounting purposes and its subject to revision when the Company lodged its Annual Corporate Income Tax Return.

Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun 2012 sesuai dengan SPT Perusahaan.

The calculation of corporate income tax for 2012 conforms with the Company’s Annual Tax Returns.

Page 321: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 319

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/67 Exhibit E/67

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 10. PERPAJAKAN (Lanjutan) 10. TAXATION (Continued)

b. Pajak penghasilan (Lanjutan) b. Income taxes (Continued)

Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 5 (lima) tahun sejak saat terutangnya pajak. Koreksi terhadap kewajiban pajak Perusahaan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan Perusahaan tersebut telah ditetapkan.

Based on the Taxation Laws in Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self assessment. The Director General of Tax (DGT) may assess or amend taxes within 5 (five) years of the time the tax becomes due. Amendments to tax obligations of the Company are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the result of the appeal is determined.

c. Pajak tangguhan c. Deferred tax

Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer yang signifikan antara laporan komersial dan laporan fiskal terdiri dari:

The deferred tax effects of the significant temporary differences between commercial and fiscal reporting are as follows:

Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif/ Credited (charged) 31 Desember/ into statements of 31 Desember/ December comprehensive December 2012 income 2013

Aset (liabilitas) pajak tangguhan Deferred tax assets (liabilities) Cadangan kerugian penurunan

nilai 2.257 4.147 6.404 Allowance for impairment losses Imbalan pasca-kerja 2.925 2.209 5.134 Post-employment benefits Beban yang masih harus dibayar 1.309 930 2.239 Accrued expenses Cadangan saham kompensasi

manajemen dan karyawan Management and employee stock options berbasis saham - 4.942 4.942 program share reserve

Penyusutan aset tetap ( 4.909 ) ( 3.975 ) ( 8.884 ) Depreciation of property and equipment Biaya transaksi yang belum

diamortisasi atas investasi neto sewa pembiayaan dan Unamortized transaction cost on net piutang pembiayaan investments in finance lease and konsumen 8.454 251 8.705 consumer financing receivables

Biaya emisi efek utang yang diterbitkan belum Unamortizated debt securities issued diamortisasi ( 1.093 ) 20 ( 1.073 ) cost

Biaya transaksi yang belum diamortisasi atas pinjaman Unamortized transaction cost on fund yang diterima ( 3.454 ) ( 1.995 ) ( 5.449 ) borrowings

Aset pajak tangguhan - Bersih 5.489 6.529 12.018 Deferred tax assets – Net

Page 322: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk320

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/68 Exhibit E/68

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 10. PERPAJAKAN (Lanjutan) 10. TAXATION (Continued)

c. Pajak tangguhan (Lanjutan) c. Deferred tax (Continued)

Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer yang signifikan antara laporan komersial dan laporan fiskal terdiri dari: (Lanjutan)

The deferred tax effects of the significant temporary differences between commercial and fiscal reporting are as follows: (Continued)

Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif/ Credited (charged) 31 Desember/ into statements of 31 Desember/ December comprehensive December 2011 income 2012

Aset (liabilitas) pajak tangguhan Deferred tax assets (liabilities) Cadangan kerugian penurunan

nilai 1.459 798 2.257 Allowance for impairment losses Imbalan pasca-kerja 2.242 683 2.925 Post-employment benefits Beban yang masih harus dibayar 1.244 65 1.309 Accrued expenses Penyusutan aset tetap ( 2.842 ) ( 2.067 ) ( 4.909 ) Depreciation of property and equipment Biaya transaksi yang belum

diamortisasi atas investasi neto sewa pembiayaan dan Unamortized transaction cost on net piutang pembiayaan investments in finance lease and konsumen 8.347 107 8.454 consumer financing receivables

Biaya emisi efek utang yang diterbitkan belum Unamortizated debt securities issued diamortisasi ( 674 ) ( 419 ) ( 1.093 ) cost

Biaya transaksi yang belum diamortisasi atas pinjaman Unamortized transaction cost on fund yang diterima ( 5.373 ) 1.919 ( 3.454 ) borrowings

Aset pajak tangguhan - Bersih 4.403 1.086 5.489 Deferred tax assets – Net

Manajemen berkeyakinan bahwa laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasikan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan.

The management believes that future taxable profit will be sufficient to be compensated against the deductible of temporary differences.

d. Beban Pajak Penghasilan d. Income Tax Expense

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atas laba sebelum pajak penghasilan, dengan beban pajak penghasilan sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

A reconciliation between the income tax expense calculated by applying the applicable tax rates to the profit before income tax, and the income tax expense as presented in the statements of comprehensive income for the years ended 31 December 2013 and 2012 are as follows:

2013 2012

Laba sebelum pajak penghasilan sebagaimana disajikan dalam laporan Profit before income tax as presented in the laba rugi komprehensif 667.227 613.875 statements of comprehensive income

Beban pajak dengan tarif pajak tunggal yang

berlaku 166.807 122.775 Tax expense at the applicable tax rate

Pengaruh pajak penghasilan atas: Tax effects on: beda tetap pada tarif pajak tunggal permanent differences at the applicable single

yang berlaku ( 5.489 ) ( 510 ) tax rate beda temporer pada tarif pajak tunggal temporary differences at the applicable single

yang berlaku - 1.338 tax rate Penyesuaian ( 2.710 ) - Adjustment

Beban Pajak Penghasilan 158.608 123.603 Income Tax Expense

Page 323: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 321

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/69 Exhibit E/69

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 10. PERPAJAKAN (Lanjutan) 10. TAXATION (Continued)

e. Administrasi e. Administration

Pada tanggal 28 Desember 2007, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2007 (“PP No. 81/2007”) tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”.

On 28 December 2007, the President of the Republic Indonesia stipulated the Government Regulation No. 81 Year 2007 (“Gov. Reg. No. 81/2007”) on “Reduction of the Rate of Income Tax on Resident Corporate Tax Payers in the Forum of Publicly-listed Companies”.

PP No. 81/2007 ini mengatur perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif pajak penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi pajak penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan saham publiknya adalah 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu paling singkat enam bulan dalam jangka waktu satu tahun pajak.

This Gov. Reg. No. 81/2007 provides that resident publicly-listed companies in Indonesia can obtain the reduced income tax rate i.e., 5% lower than highest income tax rate Article 17 paragraph 1b of the Income Tax Law, provided they meet the prescribed criteria, i.e., companies whose shares or other equity instruments are listed in the Indonesia Stock Exchange, whose shares owned by the public is 40%, or more of the total paid shares and such shares are owned by at least 300 parties, each party owning less than 5% of the total paid up shares. These requirements should be fulfilled by the publicly-listed companies for a period of six months in one tax year.

Pada tahun 2012, Perusahaan telah memenuhi persyaratan diatas untuk mendapatkan penurunan tarif sebesar 5%.

On 2012, the Company has met the requirements to obtain the reduced income tax rate of 5%.

Pada tanggal 21 Nopember 2013, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 77 Tahun 2013 (“PP No. 77/2013”) tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”.

On 21 November 2013, the President of the Republic Indonesia stipulated the Government Regulation No. 77 Year 2013 (“Gov. Reg. No. 77/2013”) on “Reduction of the Rate of Income Tax on Resident Corporate Tax Payers in the Forum of Publicly-listed Companies”.

PP No. 77/2013 ini mengatur Wajib Pajak badan dalam negeri yang berbentuk Perseroan Terbuka dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif Pajak Penghasilan Wajib Pajak badan dalam negeri, dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut:

This Gov. Reg. No. 77/2013 provides that resident publicly-listed companies can obtain the reduced income tax rate i.e., 5% lower than income tax rate on resident corporate tax payers, by fulfilling the following requirements:

a. paling sedikit 40% (empat puluh persen) dari jumlah

keseluruhan saham yang disetor dicatat untuk diperdagangkan di bursa efek di Indonesia dan masuk dalam penitipan kolektif di lembaga penyimpanan dan penyelesaian;

b. saham sebagaimana dimaksud dalam huruf a harus dimiliki oleh paling sedikit 300 Pihak;

c. masing-masing Pihak sebagaimana dimaksud dalam huruf b hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% (lima persen) dari keseluruhan saham yang ditempatkan dan disetor penuh; dan

d. ketentuan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c harus dipenuhi dalam waktu paling singkat 183 (seratus delapan puluh tiga) hari kalender dalam jangka waktu 1 (satu) Tahun Pajak.

a. at least 40% (forty percent) of the total paid shares deposited for traded in stock exchange in Indonesia and entered in the collective deposit at the custodian and settlement institution.

b. such shares as reffered in point a should be owned by at least 300 parties.

c. each party as reffered in point b may only owning less than 5% (five percent) of the total issued and paid up shares.

d. These requirements as reffered in point a, point b and point c should be fulfilled for a period of 183 (one-hundred-eighty-three) days in 1 (one) tax year.

Pada tahun 2013, Perusahaan tidak memenuhi persyaratan di atas untuk mendapatkan penurunan tarif sebesar 5%.

On 2013, the Company has not met requirements to obtain the reduced income tax rate of 5%.

Page 324: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk322

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/70 Exhibit E/70

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 10. PERPAJAKAN (Lanjutan) 10. TAXATION (Continued)

f. Surat Ketetapan Pajak f. Tax Assessments

Selama tahun 2013, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) atas kurang bayar pajak penghasilan pasal 21 untuk tahun pajak 2011 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 32 dan Rp 1. Perusahaan telah membayar jumlah tersebut dan membebankan dalam laporan laba rugi komprehensif tahun 2013.

During 2013, the Company received tax assessments letters confirming under payment and tax invoices of income tax article 21 for 2011 and 2012 fiscal years amounted to Rp 32 and Rp 1, respectively. The Company had paid this amount and charged it to 2013 statements of comprehensive income.

11. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 11. ACCRUED EXPENSES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2013 2012

Bunga 35.500 26.559 Interest Bonus dan tunjangan 24.530 29.390 Bonus and allowance Jasa tenaga ahli 1.639 739 Professional fees Lainnya 18.594 13.540 Others Jumlah 80.263 70.228 Total

12. MODAL SAHAM 12. SHARE CAPITAL

Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 berdasarkan laporan daftar pemegang saham dari PT Sirca Datapro Perdana, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:

The composition of the shareholder of the Company based on the share register of PT Sirca Datapro Perdana, the share registrar, as of 31 December 2013 and 2012, are as follow:

2013 Jumlah saham/ Nilai

Number of nominal/ Pemegang saham Shares Amount % Shareholders Trinugraha Capital & CO SCA 683.524.966 170.881 44,77 Trinugraha Capital & CO SCA The NT TST CO S/A Equinox Partners, LP 140.366.396 35.092 9,19 The NT TST CO S/A Equinox Partners, LP The NT TST CO S/A Kuroto Fund, LP 82.737.320 20.684 5,42 The NT TST CO S/A Kuroto Fund, LP Lainnya (masing-masing di bawah 5%) 619.985.880 154.997 40,62 Others (each below 5%) Jumlah 1.526.614.562 381.654 100,00 Total

2012 Jumlah saham/ Nilai

Number of nominal/ Pemegang saham Shares Amount % Shareholders Trinugraha Capital & CO SCA 683.524.966 170.881 44,95 Trinugraha Capital & CO SCA The NT TST CO S/A Equinox Partners, LP 148.971.196 37.243 9,80 The NT TST CO S/A Equinox Partners, LP The NT TST CO S/A Kuroto Fund, LP 79.054.020 19.764 5,20 The NT TST CO S/A Kuroto Fund, LP Lainnya (masing-masing di bawah 5%) 609.128.380 152.282 40,05 Others (each below 5%) Jumlah 1.520.678.562 380.170 100,00 Total

Page 325: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 323

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/71 Exhibit E/71

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 12. MODAL SAHAM (Lanjutan) 12. SHARE CAPITAL (Continued)

Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perusahaan yang diaktakan dengan Akta notaris No. 65 tanggal 21 Juni 2012 dari Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui perubahan Pasal 4 ayat 1 dan 2 Anggaran Dasar Perusahaan mengenai perubahan nilai nominal saham Perusahaan (pemecahan saham) dari sebesar Rp 500 (nilai penuh) per saham menjadi sebesar Rp 250 (nilai penuh) per saham, sehingga mengakibatkan peningkatan jumlah saham beredar Perusahaan dari semula sebanyak 760.339.281 saham menjadi sebanyak 1.520.678.562 saham, dan menyetujui untuk mengubah Pasal 15 ayat 3b mengenai Tugas dan Wewenang Direksi. Pemecahan saham tersebut telah memperoleh persetujuan dari BEI melalui surat No. S-05439/ BEI.PPJ/07-2012 tertanggal 31 Juli 2012.

Based on the resolution of the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGM) of the Company as covered by Notarial deed No. 65 dated 21 June 2012 of Fathiah Helmi, S.H., Notary in Jakarta, the shareholders resolved to approve the amendment to Paragraphs 1 and 2 of Article 4 of the Articles of Association concerning the changes in par value of the Company’s share (stock split) from Rp 500 (full amount) to Rp 250 (full amount), thus resulting in the increase in number of the Company’s shares outstanding from 760,339,281 shares to 1,520,678,562 shares, and Paragraph 3b of Article 15, concerning the Duties and Authorities of the Directors. The stock split was approved by the BEI through letter No. S-05439/BEI.PPJ/07-2012 dated 31 July 2012.

Pada tanggal 31 Desember 2013, jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh bertambah sebanyak 5.936.000 saham sebagai hasil eksekusi opsi saham dari program MESOP oleh manajemen dan karyawan (Catatan 14).

As of 31 December 2013, the number of issued and fully paid-up shares increase of 5,936,000 shares as result of MESOP program exercised (Note 14).

Jumlah saham yang dimiliki anggota dewan komisaris dan direksi Perusahaan berdasarkan laporan daftar pemegang saham dari PT Sirca Datapro Perdana, biro administrasi efek, adalah sebanyak 12.767.478 dan 8.327.478 saham, yang merupakan kepemilikan sebesar 0,84% dan 0,55% dari jumlah saham Perusahaan yang beredar pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dengan rincian sebagai berikut:

The number of shares held by the member of the board of commissioners and directors of the Company based on the share register of PT Sirca Datapro Perdana, the share registrar, was 12,767,478 and 8,327,478 shares representing 0.84% and 0.55% of the total outstanding shares of the Company as of 31 December 2013 and 2012 with detail as follows:

Nama Anggota/ Jumlah Saham/Total Shares % Name of Members Jabatan/Positions 2013 2012 2013 2012

Francis Lay Sioe Ho Presiden Direktur/ President 8.168.232 5.648.232 0,54 0,37 Director Cornelius Henry Kho Direktur/ Director 2.461.998 2.461.998 0,16 0,16 Yan Peter Wangkar Direktur/ Director 2.137.000 217.000 0,14 0,02 Johanes Sutrisno Komisaris/ Commissioner 248 248 0,00 0,00

Jumlah/ Total 12.767.478 8.327.478 0,84 0,55

13. TAMBAHAN MODAL DISETOR 13. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

Sebelum Tahun 2013, saldo akun ini sejumlah Rp 357.906 merupakan selisih lebih antara hasil yang diterima dengan nilai nominal dari setoran modal, penawaran umum perdana dan konversi dari obligasi konversi termasuk penyesuaian saldo karena kuasi reorganisasi. Pada tahun 2013, tambahan sejumlah Rp 16.202 berasal dari pembayaran berbasis saham dari Program Kompensasi Manajemen dan Karyawan Berbasis Saham (MESOP) (Catatan 14).

Before 2013, balance of this account amounted to Rp 357,096 was the difference between amount received and par value from paid-in capital, initial public offering and conversion of convertible bonds including adjustments balance of quasi reorganization. On 2013, addition of Rp 16,202 derived from payments of Management and Employee Stock Options Program (MESOP) (Note 14).

14. PROGRAM KOMPENSASI MANAJEMEN DAN KARYAWAN

BERBASIS SAHAM (MESOP) 14. MANAGEMENT AND EMPLOYEE STOCK OPTIONS PROGRAM

(MESOP)

Program MESOP yang dilaksanakan oleh Perusahaan mengacu pada ketentuan Peraturan No. IX.D.4 Lampiran Keputusan Bapepam-LK No. 429/BL/2009 tanggal 9 Desember 2009 tentang “Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu” (“Peraturan No. IX.D.4”).

MESOP Program implemented by the Company refers to regulation No. IX.D.4 as included in the Appendix of the Decision Decree of Bapepam-LK No. 429/BL/2009 dated 9 December 2009 regarding “Increase in Capital Without Pre-Emptive Rights” (“Regulation No. IX.D.4”).

Page 326: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk324

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/72 Exhibit E/72

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 14. PROGRAM KOMPENSASI MANAJEMEN DAN KARYAWAN

BERBASIS SAHAM (MESOP) (Lanjutan) 14. MANAGEMENT AND EMPLOYEE STOCK OPTIONS PROGRAM

(MESOP) (Continued)

Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan (RUPSLB) pada tanggal 21 Juni 2012, pemegang saham telah menyetujui Pelaksanaan Program Kepemilikan Saham Manajemen dan Karyawan Perseroan melalui Program (MESOP) dengan menerbitkan Hak Opsi untuk membeli saham kepada Peserta Program MESOP sebanyak-banyaknya 5% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perusahaan, yakni sebanyak-banyaknya sejumlah 38.016.500 saham dengan nilai nominal Rp 500 (nilai penuh) per saham, atau 76.033.000 saham dengan nilai nominal Rp 250 (nilai penuh) per saham setelah pelaksanaan pemecahan nilai nominal saham Tanpa Hak memesan Efek Terlebih Dahulu.

Based on the resolution of the Extraordinary General meeting of Shareholders (EGM) of the Company dated 21 June 2012, the shareholders approved the implementation of Management and Employee stock options program (MESOP) with issuance of shares options to exercised by MESOP participants maximum 5% of issued and fully paid-up shares of the Company, which is maximum 38,016,500 shares with par value Rp 500 (full amount), or 76,033,000 shares with par value Rp 250 (full amount) after the implementation of the changes in par value of the Company’s share Without Pre-Emptive Rights.

Dalam RUPSLB juga telah disetujui penerbitan saham hasil pelaksanaan Program MESOP untuk Tahap I untuk periode sampai dengan tanggal 20 Juni 2014 dengan harga pelaksanaan yang mengacu kepada sebagaimana diatur dalam butir V.2 Peraturan Pencatatan No. I-A Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. 305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004. Sesuai dengan Keterbukaan Informasi yang disampaikan ke Bapepam-LK melalui surat No. Corp./CH/L/VI/12-0129 tanggal 5 Juni 2012, jumlah saham yang akan diterbitkan pada tahap I adalah maksimal 80% dari jumlah MESOP yang telah disetujui atau sebanyak-banyaknya 60.826.400 saham.

The EGM had also approved the issuance of shares for the implementation of the phase 1 up to 20 June 2014 with exercised price which reffered to point V.2 Listing Regulation No. I-A as included in the Appendix of the Decision Decree of virtue of the Directors of PT Bursa Efek Indonesia No. 305/BEJ/07-2004 dated 19 July 2004. Based on the Company’s disclosure letter No. Corp./CH/L/VI/12-0129 to Bapepam-LK dated 5 June 2012, the number of shares issued in phase I maximum 80% of the number approved or maximum 60,826,400 shares.

Selanjutnya BEI melalui suratnya No. S-04847/BEI.PPJ/07-2012 tertanggal 6 Juli 2012 telah menyetujui pencatatan saham Perusahaan hasil pelaksanaan Program MESOP untuk tahap I sebanyak-banyaknya 60.826.400 saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 2.100 (nilai penuh) per saham (sesudah pemecahan nominal saham) yang terdiri dari:

Moreover BEI through its letter No. S-04847/BEI.PPJ/07-2012 dated 6 July 2012 approved the registration of the Company’s shares the results of the MESOP program phase I maximum 60,826,400 shares with exercised price Rp 2,100 (full amount) (after the changes in par value) which consists of:

- Tahap 1: sebanyak-banyaknya 22.809.900 saham dengan

tanggal pelaksanaan 1 Mei 2013 sampai dengan 31 Mei 2013

- Tahap 2: sebanyak-banyaknya 38.016.500 saham dengan tanggal pelaksanaan 1 Mei 2014 sampai dengan 31 Mei 2014

- Grant 1: maximum 22,809,900 shares with grant date of 1 May 2013 up to 31 May 2013

- Grant 2: maximum 38,016,500 shares with grant date of 1 May 2014 up to 31 May 2014

Rincian dan mutasi MESOP untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

The details and movements of MESOP for the year ended 31 December 2013 are as follows:

Jumlah opsi Jumlah opsi

saham yang saham yang diberikan/ dieksekusi/ Harga eksekusi Nilai wajar Tanggal Number of Number of (nilai penuh)/ (nilai penuh)/ penerbitan/ share options share options Tahun eksekusi/ Exercise price Fair value Grant date granted exercised Exercise year (full amount) (full amount)

Tahap I/Grant I 7 Juli/ 22.809.900 ( 5.936.000 ) 2013 -2014 2.100 880 July 2012

Tahap II/Grant II 30 Juni/ 38.016.500 - 2014 2.100 880

June 2013 60.826.400 ( 5.936.000 )

Page 327: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 325

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/73 Exhibit E/73

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 14. PROGRAM KOMPENSASI MANAJEMEN DAN KARYAWAN

BERBASIS SAHAM (MESOP) (Lanjutan) 14. MANAGEMENT AND EMPLOYEE STOCK OPTIONS PROGRAM

(MESOP) (Continued)

Nilai wajar dari opsi yang diberikan oleh penilai independen menggunakan model penentuan harga opsi Black Scholes dengan asumsi utama yg digunakan dalam perhitungan nilai wajar opsi adalah sebagai berikut:

The fair value of the options granted is determined by an independent valuer using the Black Scholes option-pricing model with key assumptions used in calculating the fair value of the options are as follows:

Asumsi/ Assumption

Tingkat suku bunga bebas risiko 4,60% per tahun/per annum Free risk interest rate Periode opsi 2 tahun/years Option period Perkiraan ketidakstabilan harga saham 63,94% per tahun/per annum Expected volatility of the share price

“Beban Gaji dan imbalan kerja” yang diakui sehubungan dengan MESOP tersebut (Catatan 18) sebesar Rp 14.418 dan Rp 5.350 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

The amount recognized under “Salaries and employee benefits” (Note 18) amounted to Rp 14,418 and Rp 5,350 for the year ended 31 December 2013 and 2012.

15. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN 15. CONSUMER FINANCING INCOME

Rincian pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui adalah sebagai berikut:

Details of unearned consumer financing income were as follows:

2013 2012

Pendapatan pembiayaan konsumen Consumer financing income Pihak ketiga 1.362.987 1.060.244 Third parties Pihak berelasi (Catatan 23c) - 3.451 Related parties (Note 23c)

Dikurangi: Less: Bagian pendapatan yang dibiayai bank

sehubungan dengan kerjasama penerusan Portion of funds financed by banks in relation to pinjaman dan pembiayaan bersama channeling and joint financing cooperation (Catatan 25) ( 227.169 ) ( 102.627 ) (Note 25)

Pendapatan pembiayaan konsumen - bersih 1.135.818 961.068 Consumer financing income - net

Pada tahun 2013 dan 2012, pendapatan pembiayaan konsumen mencakup amortisasi biaya transaksi piutang pembiayaan konsumen masing-masing sebesar Rp 45.500 dan Rp 42.757.

In 2013 and 2012, consumer financing income includes amortization of transaction costs of consumer financing receivables amounting to Rp 45,500 and Rp 42,757, respectively.

Pada tahun 2013 dan 2012, tidak terdapat pendapatan pembiayaan konsumen yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan kepada satu konsumen saja.

In 2013 and 2012, the Company had no consumer financing income in excess of 10% of total revenues to a single customer.

16. PENDAPATAN SEWA PEMBIAYAAN 16. FINANCE LEASE INCOME

Pada tahun 2013 dan 2012, pendapatan sewa pembiayaan mencakup amortisasi biaya transaksi investasi neto sewa pembiayaan masing-masing sebesar Rp 18.521 dan Rp 15.010.

In 2013 and 2012, finance lease income includes amortization of transaction costs of net investments in finance lease amounting to Rp 18,521 and Rp 15,010, respectively.

17. BEBAN KEUANGAN 17. FINANCE COST

Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut: The details of financing cost are as follows:

2013 2012

Beban bunga pinjaman 237.237 228.552 Interest on borrowings Bunga atas efek utang yang diterbitkan

(Catatan 9) 142.741 90.423 Interest on debt securities issued (Note 9) Rugi atas perubahan nilai wajar atas aset Loss on changes in fair value of derivative financial

keuangan derivatif 41.303 39.329 assets Beban administrasi bank 1.901 1.882 Bank administration charges Jumlah 423.182 360.186 Total

Page 328: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk326

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/74 Exhibit E/74

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 17. BEBAN KEUANGAN (Lanjutan) 17. FINANCE COST (Continued)

Amortisasi biaya emisi obligasi untuk tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 4.355 dan Rp 2.876. Amortisasi biaya emisi Medium Term Notes untuk tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 469 dan Rp 391. Keduanya dicatat sebagai bagian dari beban keuangan atas efek utang yang diterbitkan.

The amortization of bonds issuance costs for the years 2013 and 2012 amounted to Rp 4,355 and Rp 2,876, respectively. The amortization of Medium Term Notes issuance costs for the years 2013 and 2012 amounted to Rp 469 and Rp 391, respectively. Both were recorded as part of finance cost on debt securities issued.

18. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 18. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:

The detail of general and administrative expenses is as follows:

2013 2012

Gaji dan imbalan kerja 398.351 316.435 Salaries and employee benefits Cadangan opsi saham (Catatan 14) 14.418 5.350 Share options reserve (Note 14) Imbalan pasca-kerja (Catatan 22) 11.013 10.096 Post-employment benefits (Note 22) Program pensiun 4.014 6.473 Pension plan Jumlah beban karyawan 427.796 338.354 Total employee cost Penyusutan aset tetap (Catatan 6) 42.083 27.621 Depreciation of property and equipment (Note 6) Perbaikan dan pemeliharaan 38.961 26.378 Repairs and maintenance Asuransi 22.945 17.415 Insurance Komunikasi 16.628 13.097 Communications Perjalanan dinas dan transportasi 14.964 12.247 Travel and transportation Pengiriman, perangko dan materai 12.250 5.989 Courier, poststamp and stamp duty Perlengkapan kantor 11.472 7.837 Office supplies Sewa kantor dan gudang 10.269 9.199 Office and warehouse rental Pendidikan dan pelatihan 8.699 11.275 Training and education Honorarium tenaga ahli 2.909 3.773 Professional fees Lain-lain 31.014 23.344 Others Jumlah 639.990 496.529 Total

19. PENDAPATAN LAIN-LAIN 19. OTHER INCOME

Rincian pendapatan lain-lain adalah sebagai berikut: The details of other income are as follows:

2013 2012 Pendapatan administrasi 155.272 130.184 Administration income Denda keterlambatan 118.326 89.948 Late charges Pendapatan terminasi 61.467 56.958 Termination income Pemulihan dari piutang yang dihapusbukukan 23.963 21.686 Recovery on written-off receivables Keuntungan bersih atas penjualan aset tetap

(Catatan 6) 1.624 1.917 Gain on disposal of equipment - net (Note 6) Lain-lain 4.569 9.320 Others Jumlah 365.221 310.013 Total

20. BEBAN LAIN-LAIN 20. OTHER EXPENSES

Rincian beban lain-lain adalah sebagai berikut: The details of other expenses are as follows:

2013 2012 Kerugian atas penghapusan piutang lain-lain 21.746 16.022 Loss from write-off of other receivables Penyisihan kerugian penurunan nilai atas

piutang lain-lain 10.061 2.996 Provision for impairment losses of other receivables Lain-lain ( 1.185 ) ( 86 ) Others Jumlah 30.622 18.932 Total

Page 329: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 327

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/75 Exhibit E/75

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 21. DIVIDEN KAS DAN SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN

PENGGUNAANNYA 21. CASH DIVIDENDS AND APPROPRIATION OF RETAINED

EARNINGS

Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa Perusahaan pada tanggal 16 Mei 2013, para pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk tidak membagikan dividen dan menyisihkan sebesar Rp 3.000 sebagai cadangan dan sisa laba bersih untuk tahun buku 2012 sebesar Rp 487.272 dibukukan sebagai Saldo Laba.

Based on the resolution of the Annual and Extraordinary General Meeting of shareholders dated 16 May 2013, the shareholders of the Company agreed there were no dividends declared and set aside Rp 3,000 for the reserve and remaining balance net profit of year 2012 amounted to Rp 487,272 was recorded as Retained Earnings.

22. IMBALAN PASCA-KERJA 22. POST-EMPLOYMENT BENEFITS

Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap yang memenuhi syarat yang dikelola dan diadministrasikan oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Seluruh iuran yang dibayarkan merupakan tanggungan dari Perusahaan, dan merupakan bagian dari program imbalan kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Besarnya iuran bulanan adalah sebesar 6% dari gaji pokok karyawan tetap setiap bulan atau maksimal iuran Rp 667.000 (nilai penuh) per bulan. Jenis investasi atas dana pensiun yang dibayarkan Perusahaan tersebut sepenuhnya ditetapkan oleh Perusahaan dan penghasilan atas hasil investasi yang diperoleh ditambahkan sebagai bagian dari cadangan imbalan pasca-kerja.

The Company has defined contribution retirement plan for its qualifying permanent employees that defined and administrated by PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. All of the contribution paid is borne by the Company and forms part of the employee benefit program in accordance with Manpower Law No. 13/2003. The monthly contribution paid was 6% of the employee’s basic salary or Rp 667,000 (full amount), whichever the greater. The contribution paid is placed as investment for which type is at the option of the Company and the income resulting from the investment will be added as part of allowance for post-employment benefits.

Imbalan pasca-kerja lainnya meliputi uang jasa, uang pisah, pesangon dan kompensasi lainnya dihitung oleh PT Prima Aktuaria, aktuaris independen, dalam laporannya bertanggal 5 Februari 2014 dan 21 Januari 2013 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh imbalan kerja tersebut untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing 3.997 dan 3.315 karyawan.

Other post-employment benefits include bonuses, cash severance, severance and other compensation is calculated by PT Prima Actuary, an independent actuary, in its report dated 5 February 2014 and 21 January 2013 for the years ended 31 December 2013 and 2012, by using the "Projected Unit Credit". Number of employees entitled for the employee benefits for the years ended 31 December 2013 and 2012 was 3,997 and 3,315 employees, respectively.

Rincian liabilitas atas imbalan pasca-kerja karyawan adalah sebagai berikut:

The details of the liability for post-employment benefits are as follows:

2013 2012

Nilai kini kewajiban imbalan pasti 86.199 43.152 Present value of defined benefit obligation Nilai wajar aset program ( 23.514 ) ( 17.414 ) Fair value of plan asset Kerugian aktuarial yang tidak diakui ( 42.147 ) ( 11.112 ) Unrecognized actuarial loss Biaya jasa lalu yang tidak diakui - - Unrecognized past service cost Imbalan pasca-kerja 20.538 14.626 Post-employment benefits

Page 330: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk328

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/76 Exhibit E/76

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 22. IMBALAN PASCA-KERJA (Lanjutan) 22. POST-EMPLOYMENT BENEFITS (Continued)

Mutasi nilai kini kewajiban imbalan pasti yang diakui pada laporan posisi keuangan sebagai berikut:

Movements in the present value of defined benefit obligation recognised in the statement of financial position are as follows:

2013 2012

Nilai kini kewajiban imbalan pasti 43.152 42.526 Present value of defined benefit obligation Biaya jasa kini 10.993 3.937 Current service cost Biaya bunga 2.913 2.870 Interest cost Pembayaran imbalan yang diharapkan ( 3.335 ) ( 2.600 ) Expected benefit payment Nilai kini kewajiban imbalan pasti Expected present value of defined benefit

yang diharapkan 53.723 46.733 obligation (Keuntungan) kerugian aktuarial: Actuarial (gain) loss due to:

- Deviasi antara yang diasumsikan dengan yang terjadi 33.635 ( 5.130 ) Deviation assumed with realized -

- Perubahan dari asumsi ( 1.159 ) 1.549 Changes in assumption -

Nilai kini kewajiban imbalan pasti 86.199 43.152 Present value of defined benefit obligation

Mutasi nilai wajar aset program yang diakui pada laporan posisi keuangan sebagai berikut:

Movements in the fair value of plan asset in the statement of financial position are as follows:

2013 2012

Nilai wajar aset program 17.414 14.414 Fair value of plan asset Pengembalian aset program yang diharapkan 4.334 973 Expected return on plan asset Kontribusi 1.766 3.000 Contribution Keuntungan aktuarial aset program - ( 973 ) Actuarial gain on plan asset Nilai wajar aset program aktual 23.514 17.414 Fair value of plan asset actual

Mutasi liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan sebagai berikut:

Movements in the liability recognised in the statement of financial position are as follows:

2013 2012

Saldo awal 1 Januari 14.626 11.208 Beginning balance as of 1 January Beban yang diakui pada tahun berjalan 11.013 9.018 Expense recognized in year Pembayaran imbalan ( 3.335 ) ( 2.600 ) Benefit payment Pembayaran aset program ( 1.766 ) ( 3.000 ) Contribution to the plan

Liabilitas yang diakui di laporan posisi Liability recognized in statements of financial

keuangan 20.538 14.626 position

Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut:

The amounts recognised in the statements of comprehensive income are as follows:

2013 2012

Biaya jasa kini 10.994 3.937 Current service cost Biaya bunga 2.913 2.870 Interest cost Pengembalian aset program yang diharapkan ( 4.334 ) ( 973 ) Expected return on plan asset Amortisasi atas: Amortization of:

- Kerugian (keuntungan) aktuarial 1.440 ( 361 ) Actuarial loss (gain) - - Biaya jasa lalu - 3.545 Past service cost -

Jumlah beban 11.013 9.018 Total expenses

Page 331: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 329

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/77 Exhibit E/77

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 22. IMBALAN PASCA-KERJA (Lanjutan) 22. POST-EMPLOYMENT BENEFITS (Continued)

Riwayat penyesuaian pengalaman adalah sebagai berikut: The history of experience adjustment are as follows:

31 Desember/ December 2013 2012 2011 2010 2009

Nilai kini kewajiban Present value of defined

imbalan pasti ( 86.199 ) ( 43.152 ) ( 42.526 ) ( 32.054 ) ( 16.551 ) obligation nilai wajar aset program 23.514 17.414 14.414 11.319 7.744 Fair value of plan assets

Defisit ( 62.685 ) ( 25.738 ) ( 28.112 ) ( 20.735 ) ( 8.807 ) Deficit Penyesuaian pengalaman Experience adjustment on

liabilitas program ( 32.475 ) 3.581 ( 5.499 ) ( 12.107 ) ( 5.509 ) plan liabilities Penyesuaian pengalaman Experience adjustment on

aset program - ( 973 ) ( 1.057 ) ( 929 ) ( 1.205 ) plan assets

Kategori utama aset program per 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai persentase dari total aset program adalah pasar uang 50%, pendapatan tetap 30% dan saham 20%.

The main categories of plan assets as of 31 December 2013 and 2012 as percentage of total plan assets was money market 50%, fixed income 30% and shares 20%.

Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan di atas:

Key assumptions used in the above calculation:

2013

Asumsi ekonomi: Economic assumptions:

- Tingkat diskonto per tahun 9,13% per tahun/9.13% per annum Annual discount rate - - Tingkat kenaikan penghasilan dasar per tahun 10% per tahun/10% per annum Annual salary incremental rate -

Asumsi lainnya: Other assumptions:

- Tingkatan kematian Tabel Mortalisasi Indonesia – 2011/Indonesian Mortality table - Mortality table – 2011 (TMI – 2011)

- Tingkat cacat 5% dari Tabel Mortalisasi/5% of Mortality Table Disability rate -

- Tingkat pengunduran diri peserta 10% per tahun sebelum usia 29 dan terus menurun Resignation rate - menjadi 0% pada usia 55/10% per annum before the age of 29 and linearly decreasing to 0% per annum at age of 55.

- Usia pensiun normal 55 tahun/55 years old Normal retirement age -

2012

Asumsi ekonomi: Economic assumptions:

- Tingkat diskonto per tahun 6,75% per tahun/6.75% per annum Annual discount rate - - Tingkat kenaikan penghasilan

dasar per tahun 10% per tahun/10% per annum Annual salary incremental rate -

Asumsi lainnya: Other assumptions: - Tingkatan kematian Tabel Mortalisasi Indonesia – 2011/Indonesian Mortality table - Mortality table – 2011 (TMI – 2011)

- Tingkat cacat 5% dari Tabel Mortalisasi/5% of Mortality Table Disability rate -

- Tingkat pengunduran diri peserta 10% per tahun sebelum usia 29 dan terus menurun Resignation rate - menjadi 0% pada usia 55/10% per annum before the age of 29 and linearly decreasing to 0% per annum at age of 55.

- Usia pensiun normal 55 tahun/55 years old Normal retirement age -

Page 332: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk330

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/78 Exhibit E/78

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 23. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI 23. RELATED PARTY TRANSACTIONS

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi-transaksi dengan pihak-pihak berelasi tertentu sebagai berikut:

In carrying out its business activities, the Company enters into transactions with certain related parties as the followings:

Sifat hubungan/ Pihak berelasi/Related parties Nature of relationship Transaksi/Transactions

Karyawan/Employee Personil manajemen kunci/ Pinjaman kepada karyawan/

Key management personnel Loans to employees Pendapatan pembiayaan konsumen/ Consumer financing income Program kompensasi manajemen dan karyawan berbasis saham/Management and employee stock options program

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Pemegang saham utama yang Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents sama/Same ultimate Penerusan pinjaman/Chanelling shareholder

Saldo dan transaksi–transaksi kepada/dari pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:

Balances and transactions to or from a related party are as follows:

a. Kas dan setara kas a. Cash and cash equivalents

2013 2012

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Bank 10.453 444 Cash in banks Setara kas 45.000 - Cash equivalents 55.453 444 Persentase terhadap jumlah aset 0,67% 0,01% Percentage to total assets

b. Pinjaman kepada karyawan b. Loans to employees

2013 2012

Personil manajemen kunci: Key management personnel: Pinjaman kepada karyawan - 2.360 Loans to employee Persentase terhadap jumlah aset - 0,04% Percentage to total assets

c. Pendapatan pembiayaan konsumen c. Consumer financing income

2013 2012

Personil manajemen kunci: Key management personnel: Pendapatan pembiayaan konsumen - 3.451 Consumer financing income Persentase terhadap total pendapatan - 0,22% Percentage to total income

d. Beban gaji dan imbalan kerja d. Salaries and employee benefits

2013 2012

Personil manajemen kunci: Key management personnel: Imbalan kerja jangka-pendek 27.341 26.928 Short-term employee’ benefits Program kompensasi manajemen dan

karyawan berbasis saham 4.399 1.843 Management and employee stock options program Imbalan pasca-kerja 16 24 Post-employment benefits 31.756 28.795 Persentase terhadap jumlah beban 2,60% 2,98% Percentage of total expenses

Page 333: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 331

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/79 Exhibit E/79

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 23. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan) 23. RELATED PARTY TRANSACTIONS (Continued)

Transaksi dengan pihak berelasi, kecuali pinjaman kepada karyawan dan beban gaji dan imbalan kerja kepada personil manajemen kunci, dilakukan dengan menggunakan persyaratan usaha normal.

Transaction with related parties, except loans to employees and salaries and employee benefits to key management personnel, conducted by normal operations requirements.

24. INFORMASI SEGMEN 24. SEGMENT INFORMATION

Segmen operasi Perusahaan dibagi berdasarkan produk: pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan. Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan laporan internal yang disiapkan untuk pengambil keputusan operasional yang bertanggungjawab untuk mengalokasikan sumber daya ke segmen tertentu dan melakukan penilaian atas performanya.

The Company’s operating segments are divided into products: consumer financing and finance leases. Operating segments are reported in accordance with the internal reporting provided to the chief operating decision maker, which is responsible for allocating resources to the reportable segments and assesses its performance.

Ringkasan berikut menjelaskan operasi masing-masing segmen dalam pelaporan segmen Perusahaan:

The following summary describes the operations in each of the Company's reportable segments.

- Pembiayaan konsumen Termasuk dalam pelaporan segmen pembiayaan konsumen adalah seluruh indikator penilaian segmen operasi yang secara nyata dapat diatributasikan sebagai bagian dari pembiayaan konsumen.

- Consumer financing Included in consumer financing reporting are operating segments assessment indicators that can actually be attributed as a part ofconsumer financing.

- Sewa pembiayaan Termasuk dalam pelaporan segmen sewa pembiayaan adalah seluruh indikator penilaian segmen operasi yang secara nyata dapat diatributasikan sebagai bagian dari sewa pembiayaan.

- Finance lease Included in the finance leases reporting are operating segments assessment indicators that can actually be attributed as a part of finance lease.

Informasi mengenai hasil dari masing-masing pelaporan segmen disajikan di bawah ini sebagaimana dilaporkan dalam laporan internal manajemen yang direview oleh Manajemen Perusahaan. Keuntungan segmen digunakan untuk mengukur kinerja dimana manajemen berkeyakinan bahwa informasi tersebut paling relevan dalam mengevaluasi hasil segmen tersebut relatif terhadap entitas lain yang beroperasi dalam industri tersebut.

Information regarding the results of each reportable segment is included below as included in the internal management reports that are reviewed by the Company's Management. Segment profit is used to measure performance of that business segment as management believes that such information is the most relevant in evaluating the results of those segments relative to other entities that operate within the industry.

2013 Sewa Pembiayaan

pembiayaan/ konsumen/ Finance Consumer A Lain-lain/ Jumlah/ lease financing Others Total

Jumlah pendapatan 431.973 1.449.589 8.922 1.890.484 Total income

Hasil Result Pendapatan segmen 431.973 1.449.589 8.922 1.890.484 Segment income Beban keuangan - - 423.182 423.182 Finance cost Beban umum dan administrasi General and administrative and

dan pemasaran 1.943 16.830 643.230 662.003 marketing Penyisihan kerugian

penurunan nilai 13.500 93.951 - 107.451 Provision for impairment losses Beban lain-lain ( 197 ) 21.943 8.875 30.621 Other expenses Laba sebelum pajak penghasilan - - - 667.227 Profit before income tax Beban pajak penghasilan - - 158.608 158.608 Income tax expense Laba tahun berjalan - - - 508.619 Profit for the year ended

Aset dan Liabilitas Assets and Liabilities Aset segmen 1.955.922 5.365.584 971.818 8.293.324 Segment assets Liabilitas segmen 10.557 51.256 4.834.155 4.895.968 Segment liabilities

Informasi Segmen Lainnya Other Segment Information Pengeluaran modal: Capital expenditure:

- Aset tetap berwujud - - 152.590 152.590 Tangible property and equipment - Depreciation of property and

Penyusutan aset tetap - - 42.083 42.083 equipment Beban non kas lainnya: Other non – cash expense:

- Imbalan pasca-kerja - - 9.247 9.247 Post-employment benefits -

Page 334: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk332

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/80 Exhibit E/80

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 24. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) 24. SEGMENT INFORMATION (Continued)

2012 Sewa Pembiayaan

pembiayaan/ konsumen/ Finance Consumer A Lain-lain/ Jumlah/ lease financing Others Total

Jumlah pendapatan 357.340 1.216.769 7.539 1.581.648 Total income

Hasil Result Pendapatan segmen 357.340 1.216.769 7.539 1.581.648 Segment income Beban keuangan - - 360.186 360.186 Finance cost Beban umum dan administrasi General and administrative and

dan pemasaran 1.437 11.657 502.501 515.595 marketing Penyisihan kerugian

penurunan nilai 23.747 49.313 - 73.060 Provision for impairment losses Beban lain-lain 587 15.435 2.910 18.932 Other expenses Laba sebelum pajak penghasilan - - - 613.875 Profit before income tax Beban pajak penghasilan - - 123.603 123.603 Income tax expense Laba tahun berjalan - - - 490.272 Profit for the year ended

Aset dan Liabilitas Assets and Liabilities Aset segmen 1.953.743 4.042.317 574.436 6.570.496 Segment assets Liabilitas segmen 6.805 31.970 3.669.867 3.708.642 Segment liabilities

Informasi Segmen Lainnya Other Segment Information Pengeluaran modal: Capital expenditure:

- Aset tetap berwujud - - 131.654 131.654 Tangible property and equipment - Depreciation of property and

Penyusutan aset tetap - - 27.621 27.621 equipment Beban non kas lainnya: Other non – cash expense:

- Imbalan pasca-kerja - - 7.096 7.096 Post-employment benefits -

Segmen Geografis Geographical Segments

2013 Jawa/ Kalimantan/ Sumatera/ Sulawesi/ Lain-lain/ Jumlah/ Java Borneo Sumatera Celebes Others Total

Jumlah Pendapatan 828.092 273.312 399.319 379.197 10.564 1.890.484 Total Revenues

Informasi Segmen Other Segment

Lainnya Information - Aset segmen 3.619.977 927.233 1.240.702 1.285.243 1.220.169 8.293.324 Segment assets -

Pengeluaran Modal Capital expenditure - Aset tetap Tangible property -

berwujud 61.939 15.682 36.941 38.028 - 152.590 and equipment

2012 Jawa/ Kalimantan/ Sumatera/ Sulawesi/ Lain-lain/ Jumlah/ Java Borneo Sumatera Celebes Others Total

Jumlah Pendapatan 528.986 338.021 374.137 333.708 6.796 1.581.648 Total Revenues

Informasi Segmen Other Segment

Lainnya Information - Aset segmen 3.079.319 715.853 1.132.988 1.078.904 563.432 6.570.496 Segment assets -

Pengeluaran Modal Capital expenditure - Aset tetap Tangible property -

berwujud 69.093 23.385 11.770 27.406 - 131.654 and equipment

Page 335: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 333

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/81 Exhibit E/81

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN 25. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENT

Dalam kaitan untuk mendukung kebutuhan pendanaan untuk pengembangan usaha, Perusahaan juga melakukan berbagai kerjasama dengan perbankan, antara lain dalam bentuk perjanjian pembiayaan bersama (joint financing), penerusan pinjaman (chanelling) dan perjanjian jual beli piutang yang dibukukan secara off balance sheet.

In order to support funding needs for business expansion, the Company has also initiated cooperation with banking institutions, in the form of joint financing, chanelling and receivables sales and purchase agreements which are accounted for as “off balance sheet” transactions.

2013 2012

Channeling and Receivables Sales and Penerusan Pinjaman dan Jual Beli Piutang (a) Purchase (a)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (1) 492.370 100.895 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (1) PT Bank Mutiara Tbk (2) 1.288 14.215 PT Bank Mutiara Tbk (2) PT Bank ICB Bumiputera Tbk (3) 689 13.783 PT Bank ICB Bumiputera Tbk (3) PT Bank Syariah Mandiri (4) - 265 PT Bank Syariah Mandiri (4)

Pembiayaan Bersama (b) Joint Financing (b)

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (1) 945.816 841.222 PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (1) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2) 670.401 355.640 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (3) 104.446 - PT Bank Internasional Indonesia Tbk (3) PT Bank DKI (4) 2.332 21.769 PT Bank DKI (4) PT Bank CIMB Niaga Tbk (5) 538 13.264 PT Bank CIMB Niaga Tbk (5)

Jumlah Perjanjian Penting dan Komitmen 2.217.880 1.361.053 Total Significant Agreements and Commitments Dikurangi: Less:

Biaya transaksi yang belum diamortisasi ( 4.053 ) ( 2.975 ) Unamortized transaction costs Perjanjian Penting dan Komitmen - Bersih 2.213.827 1.358.078 Significant Agreements and Commitment – Net

a. Penerusan Pinjaman dan Jual Beli Piutang a. Channeling and Receivables Sales and Purchase

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

(1) Pada tanggal 17 Februari 2010, Perusahaan

menandatangani Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Kendaraan Bermotor dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) dengan batas maksimum pembiayaan sebesar Rp 150.000 dan bersifat “non-revolving” dengan dasar “without recourse”.

(1) On 17 February 2010, the Company entered into a Motor Vehicles Financing Cooperation Agreement with PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) with a maximum financing limit of Rp 150,000 and on a “non-revolving” and “without recourse” basis.

Berdasarkan perjanjian tersebut, BRI setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan kredit kendaraan bermotor dengan porsi pembiayaan sampai dengan 100% dari keseluruhan pembiayaan. Perusahaan bertanggungjawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Perusahaan dapat menetapkan suku bunga tertentu kepada konsumen melebihi suku bunga yang dibayarkan Perusahaan kepada BRI. Jangka waktu perjanjian selama 24 (dua puluh empat) bulan.

Under the agreement, BRI agreed to provide motor vehicle financing facility with a financing portion of up to 100% of the total financing. The Company is responsible for, among others, collection, administration and custody of documents. The Company may apply interest rate to the costumer exceeding the interest rate paid by the Company to BRI. The term of the agreement was 24 (twenty-four) months.

Pada tanggal 13 Oktober 2010, Perusahaan dan BRI menandatangani Addendum Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Kendaraan Bermotor tersebut, dimana dilakukan perubahan dan penambahan beberapa ketentuan-ketentuan, salah satunya mengubah jangka waktu fasilitas pembiayaan kendaraan menjadi maksimal 4 (empat) tahun untuk mobil bekas jenis penumpang dan kendaraan niaga.

On 13 October 2010, the Company and BRI signed an Amendment to the Motor Vehicles Financing Cooperation Agreement to include several changes and addition of several provisions, which one of these is to change the term of the vehicles financing facility to a maximum of 4 (four) years for the used passenger cars and commercial vehicles.

Page 336: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk334

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/82 Exhibit E/82

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN (Lanjutan) 25. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENT (Continued)

a. Penerusan Pinjaman dan Jual Beli Piutang (Lanjutan) a. Channeling and Receivables Sales and Purchase (Continued)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Lanjutan) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Continued)

Pada tanggal 27 Mei 2011, Perusahaan dan BRI menandatangani Addendum Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Kendaraan Bermotor tersebut di atas, dimana batas maksimum pembiayaan ditingkatkan menjadi sebesar Rp 300.000 dan mengubah jangka waktu kerja sama menjadi maksimal 24 (dua puluh empat) bulan sejak tanggal 27 Mei 2011.

On 27 May 2011, the Company and BRI signed an Amendment to the Motor Vehicles Financing Cooperation Agreement, whereby the maximum financing limit was increased to Rp 300,000 and to change the term of the agreements to a maximum of 24 (twenty-four) months from 27 May 2011.

Jumlah piutang pembiayaan konsumen Perusahaan yang dialihkan kepada BRI sebesar nihil dan Rp 55.321 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

The total Company’s consumer financing receivables transfered to BRI amounted to nil and Rp 55,321 for the years ended 31 December 2013 and 2012, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah keseluruhan pokok yang dibiayai oleh BRI sehubungan dengan perjanjian kerja sama tersebut masing-masing sebesar Rp 33.350 dan Rp 100.895, sedangkan pendapatan pembiayaan konsumen yang merupakan bagian BRI adalah masing-masing sebesar Rp 7.627 dan Rp 13.814 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

As of 31 December 2013 and 2012, the total principal amount financed by BRI in respect with the cooperation agreement amounted to Rp 33,350 and Rp 100,895, respectively, while the total consumer financing income of BRI’s portion amounted to Rp 7,627 and Rp 13,814 for the years ended 31 December 2013 and 2012, respectively.

Pada tanggal 21 Mei 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Kendaraan Bermotor dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) dengan batas maksimum pembiayaan sebesar Rp 600.000 dan bersifat “non-revolving” dengan dasar “without recourse”.

On 21 May 2013, the Company entered into a Motor Vehicles Financing Cooperation Agreement with PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) with a maximum financing limit of Rp 600,000 and on a “non-revolving” and “without recourse” basis.

Berdasarkan perjanjian tersebut, BRI setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan kredit kendaraan bermotor dengan porsi pembiayaan sampai dengan 100% dari keseluruhan pembiayaan. Perusahaan bertanggungjawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Perusahaan dapat menetapkan suku bunga tertentu kepada konsumen melebihi suku bunga yang dibayarkan Perusahaan kepada BRI. Jangka waktu perjanjian selama 24 (dua puluh empat) bulan.

Under the agreement, BRI agreed to provide motor vehicle financing facility with a financing portion of up to 100% of the total financing. The Company is responsible for, among others, collection, administration and custody of documents. The Company may apply interest rate to the costumer exceeding the interest rate paid by the Company to BRI. The term of the agreement was 24 (twenty-four) months.

Jumlah piutang pembiayaan konsumen Perusahaan yang dialihkan kepada BRI sebesar Rp 599.330 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.

The total Company’s consumer financing receivables transferred to BRI amounted to Rp 599,330 for the year ended 31 December 2013.

Pada tanggal 31 Desember 2013, jumlah keseluruhan pokok yang dibiayai oleh BRI sehubungan dengan perjanjian kerja sama tersebut sebesar Rp 459.020, sedangkan pendapatan pembiayaan konsumen yang merupakan bagian BRI adalah sebesar Rp 22.224 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.

As of 31 December 2013, the total principal amount financed by BRI in respect with the cooperation agreement amounted to Rp 459,020, while the total consumer financing income of BRI’s portion amounted to Rp 22,224 for the year ended 31 December 2013.

Page 337: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 335

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/83 Exhibit E/83

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN (Lanjutan) 25. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENT (Continued)

a. Penerusan Pinjaman dan Jual Beli Piutang (Lanjutan) a. Channeling and Receivables Sales and Purchase (Continued)

PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Mutiara Tbk

(2) Pada tanggal 15 Maret 2010, Perusahaan

menandatangani Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Kendaraan Bermotor dengan PT Bank Mutiara Tbk (Bank Mutiara) dengan batas maksimum pembiayaan sebesar Rp 100.000 dan bersifat “non-revolving” dengan dasar “without-recourse”. Berdasarkan perjanjian tersebut, Bank Mutiara setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan kredit kendaraan bermotor dengan porsi pembiayaan sampai dengan 100% dari keseluruhan pembiayaan. Perusahaan bertanggungjawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen kredit yang dibiayai oleh Mutiara kepada nasabah. Jangka waktu perjanjian tersebut selama 36 (tiga puluh enam) bulan.

(2) On 15 March 2010, the Company entered into a Motor Vehicles Financing Cooperation Agreement with PT Bank Mutiara Tbk (Bank Mutiara) with a maximum financing limit of Rp 100,000 and on “non-revolving” and “without–recourse” basis. Under the Agreement, Bank Mutiara agreed to provide motor vehicle financing facility with a financing portion up to 100% of the total financing. The Company is responsible for, among others, collection, administration and custody of the credit documents financed by Mutiara to the customers. The term of the agreement was 36 (thirty-six) months.

Pada tahun 2012, Perusahaan tidak mengggunakan fasilitas pembiayaan bersama tersebut.

In 2012, the Company had not yet utilized the financing facility.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah keseluruhan pokok yang dibiayai oleh Bank Mutiara sehubungan dengan perjanjian kerja sama tersebut masing-masing sebesar Rp 1.288 dan Rp 14.215 dan pendapatan pembiayaan konsumen yang merupakan bagian Bank Mutiara adalah sebesar Rp 858 dan Rp 4.080 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

As of 31 December 2013 and 2012, the total principal amount financed by Bank Mutiara in respect with the cooperation agreement amounted to Rp 1,288 and Rp 14,215, respectively, while the total consumer financing income of Bank Mutiara’s portion amounted to Rp 858 and Rp 4,080 for the years ended 31 December 2013 and 2012.

PT Bank ICB Bumiputera Tbk PT Bank ICB Bumiputera Tbk

(3) Pada tanggal 10 Oktober 2003, Perusahaan

menandatangani Perjanjian Jual Beli Piutang dengan PT Bank ICB Bumiputera Tbk (Bank Bumiputera), di mana Perusahaan mengalihkan portofolio piutang pembiayaan konsumen milik Perusahaan kepada Bank Bumiputera dengan ketentuan jumlah baki debet piutang yang diambil alih oleh Bank Bumiputera seluruhnya maksimum sebesar Rp 510.000 dan bersifat “without-recourse” dengan dasar “non-revolving”.

(3) On 10 October 2003, the Company entered into a Receivables Sales and Purchase Agreement with PT Bank ICB Bumiputera Tbk (Bank Bumiputera), whereby the Company transferred its consumer financing receivables to Bank Bumiputera with a maximum financing limit of receivables transferred to Bank Bumiputera of Rp 510,000 and on a “without recourse” and “non-revolving” basis.

Pada tanggal 29 September 2006, Perusahaan menandatangani Perjanjian Jual Beli Piutang dengan Bank Bumiputera, di mana Perusahaan mengalihkan portofolio piutang pembiayaan konsumen milik Perusahaan kepada Bank Bumiputera dengan ketentuan jumlah baki debet piutang yang diambil alih oleh Bumiputera seluruhnya maksimum sebesar Rp 50.000 dan bersifat “revolving”.

On 29 September 2006, the Company entered into a Receivables Sales and Purchase Agreement with Bank Bumiputera, whereby the Company transferred its consumer financing receivables to Bank Bumiputera with a maximum financing limit of receivables transferred to Bank Bumiputera of Rp 50,000 and on a “revolving” basis.

Page 338: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk336

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/84 Exhibit E/84

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN (Lanjutan) 25. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENT (Continued)

a. Penerusan Pinjaman dan Jual Beli Piutang (Lanjutan) a. Channeling and Receivables Sales and Purchase (Continued)

PT Bank ICB Bumiputera Tbk (Lanjutan) PT Bank ICB Bumiputera Tbk (Continued)

Pada tanggal 11 Maret 2008, Perusahaan dan Bank Bumiputera menandatangani Perubahan Perjanjian Jual Beli Piutang dengan pokok perubahan sebagai berikut:

On 11 March 2008, the Company and Bank Bumiputera signed an Amendment to the Receivables Sales and Purchase Agreement which includes the following principal changes:

- Untuk Perjanjian Jual Beli Piutang yang bersifat

“non-revolving” tanggal 10 Oktober 2003, jumlah baki debet piutang Perusahaan yang diambil alih oleh Bank Bumiputera yang sebelumnya sebesar Rp 510.000 dialokasikan sebesar Rp 75.000 ke Perjanjian Jual Beli Piutang “revolving” sehingga jumlah baki debet tersebut diturunkan menjadi sebesar Rp 435.000.

- On the Sales and Purchase Receivables Agreement dated 10 October 2003 on a “non-revolving” basis. The previous maximum financing limit of receivables transferred to Bank Bumiputera of Rp 510,000 was allocated by Rp 75,000 to the Receivables Sales and Purchase Agreement on a “revolving” basis. Thus, the maximum financing limit was decreased to Rp 435,000.

- Untuk Perjanjian Jual Beli Piutang yang bersifat

“revolving” tanggal 29 September 2006, jumlah baki debet piutang Perusahaan yang diambil alih oleh Bank Bumiputera yang sebelumnya sebesar Rp 50.000 ditingkatkan menjadi sebesar Rp 125.000.

- On the Receivables Sales and Purchase Agreement dated 29 September 2006 on a “revolving” basis, the previous maximum financing limit of receivables transferred to Bank Bumiputera was increased from Rp 50,000 to Rp 125,000.

Perjanjian Jual Beli Piutang “non-revolving” dan “revolving” tersebut telah diubah beberapa kali, terakhir pada tanggal 21 Mei 2010, di mana jangka waktu perjanjian telah diperpanjang dan telah berakhir pada tanggal 21 Mei 2011.

The Receivables Sales and Purchase Agreements on both “non-revolving” and “revolving” basis had been amended several times, most recently on 21 May 2010, whereby the term of the agreements was extended and had expired on 21 May 2011.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah keseluruhan piutang yang dialihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan perjanjian kerja sama tersebut masing-masing sebesar Rp 689 dan Rp 13.783, sedangkan pendapatan pembiayaan konsumen yang merupakan bagian Bank Bumiputera sebesar Rp 747 dan Rp 4.237 masing-masing untuk tahun yang berakhir yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

As of 31 December 2013 and 2012, the total receivables transferred by the Company in respect with the Sale and Purchase Agreement amounted to Rp 689 and Rp 13,783, respectively, while the total consumer financing income of Bank Bumiputera’s portion amounted to Rp 747 and Rp 4,237 for the years ended 31 December 2013 and 2012, respectively.

PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Syariah Mandiri

(4) Pada tanggal 2 Oktober 2009, Perusahaan

menandatangani Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Secara Syariah (Chanelling) dengan PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dengan batas maksimum pembiayaan sebesar Rp 20.000 dan bersifat “non-revolving” dengan dasar “without recourse”. Berdasarkan perjanjian tersebut, BSM setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor dengan porsi pembiayaan sampai dengan 100% dari keseluruhan limit pembiayaan.

(4) On 2 October 2009, the Company entered into a Financing Cooperation Agreement Under Syariah Principles (Channeling) with PT Bank Syariah Mandiri (BSM) with a maximum financing limit of Rp 20,000 and on “non-revolving” and “without recourse” basis. Under the agreement, BSM agreed to provide motor vehicle financing facility with a financing portion up to 100% of the total financing limit.

Kerja sama pembiayaan tersebut dilakukan berdasarkan Prinsip Syariah dalam bentuk pembiayaan Murabahah, dimana BSM bertindak sebagai pemilik dana dan Perusahaan sepenuhnya bertindak sebagai wakil Bank untuk memasarkan, mengoperasikan dan menata-usahakan pembiayaan konsumen syariah yang disalurkan. Jangka waktu perjanjian selama 4 (empat) tahun dan akan berakhir pada tanggal 2 Oktober 2013.

The financing cooperation was based on the Syariah principles in the form of Murabahah financing, whereby BSM acts as the funder while the Company fully acts as a representative of the Bank to market, operate and to administrate the syariah consumer financing. The term of the agreement was 4 (four) years and will expire on 2 October 2013.

Page 339: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 337

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/85 Exhibit E/85

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN (Lanjutan) 25. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENT (Continued)

a. Penerusan Pinjaman dan Jual Beli Piutang (Lanjutan) a. Channeling and Receivables Sales and Purchase (Continued)

PT Bank Syariah Mandiri (Lanjutan) PT Bank Syariah Mandiri (Continued)

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah keseluruhan pokok yang dibiayai oleh BSM sehubungan dengan perjanjian kerja sama tersebut masing-masing sebesar nihil dan Rp 265, sedangkan pendapatan pembiayaan konsumen yang merupakan bagian BSM sebesar Rp 11 dan Rp 106 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

As of 31 December 2013 and 2012, the total principal amount financed by BSM in respect with the cooperation agreement was amounting to nil and Rp 265, respectively, while the consumer financing income of BSM’s portion amounted to Rp 11 and Rp 106 for the years ended 31 December 2013 and 2012, respectively.

b. Pembiayaan Bersama b. Joint Financing

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk

(1) Pada tanggal 25 Agustus 2011, Perusahaan

menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama yang diikuti dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pembiayaan dan Penunjukan Pengelola Fasilitas pada tanggal 8 Agustus 2012 dengan BTPN. Berdasarkan perjanjian tersebut, batasan maksimum pembiayaan adalah sebesar Rp 1.000.000, yang dapat digunakan untuk joint financing dan refinancing bersama-sama tidak melebihi Rp 1.000.000 dengan batasan maksimum refinancing tidak melebihi Rp 300.000. Jangka waktu fasilitas berlaku sampai dengan tanggal 25 Agustus 2014.

(1) On 25 August 2011, the Company entered into a Cooperation Agreement in respect with the provision of Joint Financing Facility and appointment of stewards Agreement on 8 August 2012 with BTPN. Under the agreement, maximum financing limit of Rp 1,000,000, for the purpose of joint financing and refinancing with a maximum limit of Rp 1,000,000 with maximum refinancing limit of Rp 300,000. The facility was valid until 25 August 2014.

Pada tanggal 21 Juni 2013, BTPN melalui suratnya No. S.157/RBFI/VI/2013, batas maksimum pembiayaan dinaikkan menjadi sebesar Rp 1.300.000 yang dapat digunakan untuk joint financing dan refinancing bersama-sama dengan ketentuan batasan pembiayaan refinancing tidak melebihi Rp 600.000. Jangka waktu fasilitas tersebut tetap berlaku sampai dengan tanggal 25 Agustus 2014.

On 21 June 2013, BTPN through its letter No. S.157/RBFI/VI/2013, maximum financing limit was increased to Rp 1.300.000 for the purpose of joint financing and refinancing with maximum refinancing limit of Rp 600,000. The facility was valid until 25 August 2014.

Jumlah piutang pembiayaan konsumen Perusahaan yang dialihkan kepada BTPN sebesar Rp 743.331 dan Rp 922.924 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

The total Company’s consumer financing receivables financed by BTPN amounted to Rp 743,331 and Rp 922,924 for the years ended 31 December 2013 and 2012.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah keseluruhan pokok yang dibiayai oleh BTPN sehubungan dengan perjanjian kerja sama tersebut masing-masing sebesar Rp 945.816 dan Rp 841.222 serta pendapatan pembiayaan konsumen yang merupakan bagian BTPN masing-masing sebesar Rp 137.275 dan Rp 58.348 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

As of 31 December 2013 and 2012, the total principal amount financed by BTPN in respect with the cooperation agreement amounted to Rp 945,816 and Rp 841,222, respectively, while the total consumer financing income of BTPN’s portion amounted to Rp 137,275 and Rp 58,348 for the years ended 31 December 2013 and 2012, respectively.

Page 340: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk338

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/86 Exhibit E/86

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN (Lanjutan) 25. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENT (Continued)

b. Pembiayaan Bersama (Lanjutan) b. Joint Financing (Continued)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

(2) Pada tanggal 10 Juni 2011, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) dengan batas maksimum pembiayaan sebesar Rp 125.000 dan bersifat “revolving” dengan dasar “without-recourse”. Berdasarkan perjanjian tersebut, Bank Mandiri setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan kredit dengan porsi pembiayaan setinggi-tingginya sebesar 95% dari jumlah keseluruhan pembiayaan kepada nasabah, dan sisanya sebesar 5% dibiayai oleh Perusahaan. Jangka waktu fasilitas tersebut berlaku selama 3 (tiga) tahun dengan jangka waktu penarikan selama 18 (delapan belas) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian.

(2) On 10 June 2011, the Company entered into a Cooperation Agreement in respect with the provision of Joint Financing Facility with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) with a maximum financing limit of Rp 125,000 and on “revolving” and “with-recourse” basis. Under the agreement, Bank Mandiri agreed to provide financing facility with a maximum financing portion of 95% of the total financing to the customers, and the remaining 5% will be financed by the Company. The facility is valid for 3 (three) years with the drawdown period of 18 (eighteen) months from the signing date of the agreement.

Pada tanggal 22 September 2011, Perusahaan dan Bank Mandiri menandatangani Addendum Perjanjian Perjanjian Kerjasama dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama tersebut, dimana batas maksimum pembiayaan ditingkatkan menjadi sebesar Rp 245.000.

On 22 September 2011, the Company and Bank Mandiri signed an Amendment to the Cooperation Agreement in respect with the provision of Joint Financing Facility, whereby the maximum financing limit was increased to Rp 245,000.

Pada tanggal 6 Desember 2012, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama dengan Bank Mandiri dengan batas maksimum pembiayaan sebesar Rp 250.000 dan bersifat “revolving” dengan dasar “without-recourse”. Berdasarkan perjanjian tersebut, Bank Mandiri setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan kredit dengan porsi pembiayaan setinggi-tingginya sebesar 95% dari jumlah keseluruhan pembiayaan kepada nasabah, dan sisanya sebesar 5% dibiayai oleh Perusahaan. Jangka waktu penarikan selama 18 (delapan belas) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian.

On 6 December 2012, the Company entered into a Cooperation Agreement in respect with the provision of Joint Financing Facility with Bank Mandiri with a maximum financing limit of Rp 250,000 and on “revolving” and “with-recourse” basis. Under the agreement, Bank Mandiri agreed to provide financing facility with a maximum financing portion of 95% of the total financing to the customers, and the remaining 5% will be financed by the Company. The drawdown of the facility is from 18 (eighteen) months from the signing date of the agreement.

Pada tanggal 7 Februari 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama dengan Bank Mandiri dengan batas maksimum pembiayaan sebesar Rp 250.000 dan bersifat “revolving” dengan dasar “without-recourse”. Berdasarkan perjanjian tersebut, Bank Mandiri setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan kredit dengan porsi pembiayaan setinggi-tingginya sebesar 95% dari jumlah keseluruhan pembiayaan kepada nasabah, dan sisanya sebesar 5% dibiayai oleh Perusahaan. Jangka waktu penarikan selama 16 (enam belas) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian.

On 7 February 2013, the Company entered into a Cooperation Agreement in respect with the provision of Joint Financing Facility with Bank Mandiri with a maximum financing limit of Rp 250,000 and on “revolving” and “without-recourse” basis. Under the agreement, Bank Mandiri agreed to provide financing facility with a maximum financing portion of 95% of the total financing to the customers, and the remaining 5% will be financed by the Company. The withdrawal of the facility is from 16 (sixteen) months from the agreement date.

Page 341: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 339

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/87 Exhibit E/87

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN (Lanjutan) 25. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENT (Continued)

b. Pembiayaan Bersama (Lanjutan) b. Joint Financing (Continued)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Continued)

Pada tanggal 23 Agustus 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama dengan Bank Mandiri dengan batas maksimum pembiayaan sebesar Rp 500.000 dan bersifat “revolving” dengan dasar “without-recourse”. Berdasarkan perjanjian tersebut, Bank Mandiri setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan kredit dengan porsi pembiayaan setinggi-tingginya sebesar 95% dari jumlah keseluruhan pembiayaan kepada nasabah, dan sisanya sebesar 5% dibiayai oleh Perusahaan. Jangka waktu penarikan selama 18 (delapan belas) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian.

On 23 August 2013, the Company entered into a Cooperation Agreement in respect with the provision of Joint Financing Facility with Bank Mandiri with a maximum financing limit of Rp 500,000 and on “revolving” and “without-recourse” basis. Under the agreement, Bank Mandiri agreed to provide financing facility with a maximum financing portion of 95% of the total financing to the customers, and the remaining 5% will be financed by the Company. The withdrawal of the facility is from 18 (eighteen) months from the agreement date.

Jumlah piutang pembiayaan konsumen Perusahaan yang dialihkan kepada Bank Mandiri masing-masing sebesar Rp 765.904 dan Rp 343.008 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

The total Company’s consumer financing receivables transferred to Bank Mandiri amounted to Rp 765,904 and Rp 343,008 for the years ended 31 December 2013 and 2012, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah keseluruhan pokok yang dibiayai oleh Bank Mandiri sehubungan dengan perjanjian kerja sama tersebut masing-masing sebesar Rp 670.401 dan Rp 355.640 serta pendapatan pembiayaan konsumen yang merupakan bagian Bank Mandiri adalah masing-masing sebesar Rp 55.801 dan Rp 22.014 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

As of 31 December 2013 and 2012, the total principal amount financed by Bank Mandiri in respect with the cooperation agreement amounted to Rp 670,401 and Rp 355,640, respectively, while the total consumer financing income of Bank Mandiri’s portion amounted to Rp 55,801 and Rp 22,014 for the years ended 31 December 2013 and 2012, respectively.

PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk

(3) Pada tanggal 21 Oktober 2013, Perusahaan

menandatangani Perjanjian Kerjasama dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama dengan PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) dengan batas maksimum pembiayaan sebesar Rp 150.000 dan bersifat “revolving” dengan dasar “without-recourse”. Berdasarkan perjanjian tersebut, BII setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan kredit dengan porsi pembiayaan setinggi-tingginya sebesar 95% dari jumlah keseluruhan pembiayaan kepada nasabah, dan sisanya sebesar 5% dibiayai oleh Perusahaan. Jangka waktu penarikan selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian.

(3) On 21 October 2013, the Company entered into a Cooperation Agreement in respect with the provision of Joint Financing Facility with PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) with a maximum limit of Rp 150,000 and on “revolving” and “without-recourse” basis. Under the agreement, BII agreed to provide financing facility with a maximum financing portion of 95% of the total joint financing facility to the costumers, and remaining 5% will be financed by the Company. The drawdown period of 12 (twelve) months from the signing date of the agreement.

Pada tanggal 31 Desember 2013, jumlah keseluruhan pokok yang dibiayai oleh BII sehubungan dengan perjanjian kerja sama tersebut sebesar Rp 104.446 serta pendapatan pembiayaan konsumen yang merupakan bagian BII adalah sebesar Rp 593 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.

As of 31 December 2013, the total principal amount financed by BII in respect with the cooperation agreement amounted to Rp 104,446, while the total consumer financing income of BII’s portion amounted to Rp 593 for the year ended 31 December 2013.

Page 342: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk340

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/88 Exhibit E/88

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN (Lanjutan) 25. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENT (Continued)

b. Pembiayaan Bersama (Lanjutan) b. Joint Financing (Continued)

PT Bank DKI PT Bank DKI

(4) Pada tanggal 4 April 2011, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama dengan PT Bank DKI (Bank DKI) dengan batas maksimum pembiayaan sebesar Rp 100.000 dan bersifat “non-revolving” dengan dasar “without-recourse”. Berdasarkan perjanjian tersebut, Bank DKI memberikan fasilitas pembiayaan kredit dengan porsi pembiayaan setinggi-tingginya sebesar 95% dari jumlah keseluruhan pembiayaan kepada nasabah, dan sisanya sebesar 5% dibiayai oleh Perusahaan. Jangka waktu fasilitas tersebut berlaku selama 3 (tiga) tahun dengan jangka waktu penarikan selama 6 (enam) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian.

(4) On 4 April 2011, the Company entered into a Cooperation Agreement in respect with the provision of Joint Financing Facility with PT Bank DKI (Bank DKI) with a maximum financing limit of Rp 100,000 and on “non-revolving” and “without-recourse” basis. Under the agreement, Bank DKI agreed to provide financing facility with a maximum financing portion of 95% of the total financing to the customers, and the remaining 5% will be financed by the Company. The facility is valid for 3 (three) years with the drawdown period of 6 (six) months from the signing date of the agreement.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah keseluruhan pokok yang dibiayai oleh Bank DKI sehubungan dengan perjanjian kerja sama tersebut masing-masing sebesar Rp 2.332 dan Rp 21.769 serta pendapatan pembiayaan konsumen yang merupakan bagian PT Bank DKI adalah sebesar Rp 1.289 dan Rp 5.438 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

As of 31 December 2013 and 2012, the total principal amount financed by Bank DKI in respect with the cooperation agreement amounted Rp 2,332 and to Rp 21,769, respectively, while the total consumer financing income of Bank DKI’s portion amounted to Rp 1,289 and Rp 5,438 for the years ended 31 December 2013 and 2012, respectively.

PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk

(5) Pada tanggal 30 September 2010, Perusahaan

menandatangani Perjanjian Kerjasama dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB Niaga) dengan batas maksimum pembiayaan sebesar Rp 50.000 dan bersifat “revolving” dengan dasar “without recourse”. Berdasarkan perjanjian tersebut, Bank CIMB Niaga setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan kredit dengan porsi pembiayaan setinggi-tingginya sebesar 90% dari jumlah keseluruhan pembiayaan kepada nasabah, dan sisanya sebesar 10% dibiayai oleh Perusahaan. Jangka waktu fasilitas tersebut berlaku selama 1 (satu) tahun dengan jangka waktu penarikan selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian.

(5) On 30 September 2010, the Company entered into a Cooperation Agreement in respect with the provision of Joint Financing Facility with PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB Niaga) with a maximum limit of Rp 50,000 and on “revolving” and “without recourse” basis. Under the agreement, Bank CIMB Niaga agreed to provide financing facility with a maximum financing portion of 90% of the total joint financing facility to the customers, and the remaining 10% will be financed by the Company. The term of the facility was valid for 1 (one) year with the drawdown period of 12 (twelve) months from the signing date of the agreement.

Pada 29 Nopember 2011, Perusahaan dan Bank CIMB Niaga menandatangani Addendum I Perjanjian Kerjasama dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama, berupa perubahan batas maksimum pembiayaan menjadi sebesar Rp 100.000 dan jangka waktu perjanjian telah diperpanjang dan akan berakhir pada tanggal 29 Nopember 2012.

On 29 November 2011, the Company and Bank CIMB Niaga signed an Amendment I to the Cooperation Agreement in respect with the provision of Joint Financing Facility, in the form of change in the maximum financing limit was increased to Rp 100,000 and the term of agreement was extended and will expire on 29 November 2012.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah keseluruhan pokok yang dibiayai oleh Bank CIMB Niaga sehubungan dengan perjanjian kerja sama tersebut masing-masing sebesar Rp 538 dan Rp 13.264 dan pendapatan pembiayaan konsumen yang merupakan bagian Bank CIMB Niaga masing-masing sebesar Rp 743 dan Rp 2.865 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

As of 31 December 2013 and 2012, the total principal amount financed by Bank CIMB Niaga in respect with the cooperation agreement amounted to Rp 538 and Rp 13,264, respectively, while the total consumer financing income of Bank CIMB Niaga’s portion amounted to Rp 743 and Rp 2,865 for the years ended 31 December 2013 and 2012, respectively.

Page 343: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 341

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/89 Exhibit E/89

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN (Lanjutan) 25. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENT (Continued)

Perusahaan mengadakan kerjasama dengan berbagai dealer (pedagang kendaraan bermotor) di seluruh Indonesia dalam membiayai kendaraan yang dijual oleh dealer tersebut kepada konsumen yang persyaratan kredit dan administratifnya memenuhi ketentuan Perusahaan. Sifat perjanjian tersebut tidak mengikat satu sama lain, di mana dealer tidak diwajibkan untuk memberikan seluruh dan atau sebagian penjualan kreditnya untuk dibiayai Perusahaan, atau sebaliknya Perusahaan juga tidak wajib untuk membiayai seluruh dan atau sebagian aplikasi kredit yang diajukan oleh dealer tersebut.

The Company entered into cooperation agreements with various dealerships (dealers of motor vehicles) throughout Indonesia in financing the vehicles sold by the dealers to costumers who meet the Company’s credit and administrative requirements. The agreements do not bind one another exclusively, whereby the dealers are not obliged to exclusively render the entire or part of the vehicles they sell to be financed by the Company, and vice versa, the Company is not obliged to exclusively finance all the credit application submitted by or through the dealers.

Perusahaan mengadakan kerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi seperti PT Asuransi Asoka Mas, PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk, PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Sinarmas dan PT Asuransi Wahana Tata untuk menutup risiko kerugian yang mungkin timbul atas hilangnya kendaraan yang dibiayai Perusahaan dan atau atas kerusakan kendaraan sesuai dengan pilihan polis konsumen. Dalam perjanjian tersebut, Perusahaan bertindak sebagai penerima ganti rugi yang utama (preferred loss payee).

The Company entered into partnership agreements with several insurance companies such as PT Asuransi Asoka Mas, PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk, PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Sinarmas dan PT Asuransi Wahana Tata to cover losses that may arise from the damage and/or the loss of vehicles financed by the Company according to type of policies selected by the costumers. Under these agreements, the Company acts as the preferred loss payee.

Perusahaan tidak mengadakan kerjasama dengan Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM).

The Company does not enter into any agreement with Sole Agents (ATPM).

Fasilitas-fasilitas pembiayaan tersebut dkenakan tingkat bunga per tahun yang berkisar antara 9,25% sampai 13,00% pada tahun 2013 dan 9,50% sampai 14,50% pada tahun 2012.

The above-mentioned financing facilities bear annual interest rates ranging from 9.25% to 13.00% in 2013 and 9.50% to 14.50% in 2012.

Pembatasan dan Kewajiban Covenants

Atas fasilitas-fasilitas yang diterima Perusahaan, umumnya para kreditur mensyaratkan adanya pembatasan-pembatasan dan kewajiban tertentu yang harus dipenuhi oleh Perusahaan, yang pada umumnya meliputi: - Menjaga Debt to Equity Ratio (DER) tidak melebihi atau

sama dengan 10 (sepuluh) kali, atau - Menjaga Current Ratio tidak boleh kurang atau sama

dengan 1 (satu) kali, atau - Menjaga persentase total pencadangan kerugian

penurunan tidak boleh kurang dari 0,50% dari jumlah piutang pembiayaan konsumen.

On facilities received by the Company, the creditors generally entails restrictions and certain obligation that should be met by the Company, which generally include the followings: - Maintaining a Debt to Equity Ratio (DER) shall not

exceed or equal to 10 (ten) times, or - Maintaining the Current Ratio should no less than or

equal to 1 (one), or - Maintaining percentage of total allowance for

impairment losses should no less than 0.50% of total consumer financing receivables.

26. LABA PER SAHAM 26. EARNINGS PER SHARE

Laba per saham dasar dihitung dengan cara membagi laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun berjalan.

Earnings per share is calculated by dividing net profit available to shareholders by the weighted average common shares outstanding during the year.

2013 2012

Laba bersih untuk perhitungan laba per Net profit for the computation of basic earning saham dasar 508.619 490.272 per shares

Jumlah rata-rata tertimbang saham 1.526.614.562 1.520.678.562 The weighted average of shares outstanding Laba bersih per saham dasar 333 322 Basic earnings per share The weighted average of dilluted shares Jumlah rata-rata tertimbang saham dilusian 1.531.141.296 1.526.260.003 outstanding Laba bersih per saham dilusian 332 321 Dilluted earnings per share

Page 344: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk342

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/90 Exhibit E/90

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 27. MANAJEMEN RISIKO 27. RISK MANAGEMENT

Pendahuluan dan gambaran umum Introduction and general description

Perkembangan dunia multifinance yang disertai dengan meningkatnya kompleksitas aktivitas pembiayaan semakin mempertegas pentingnya tata kelola perusahaan yang sehat (good corporate governance) dan manajemen risiko yang dapat diandalkan. Kedua hal tersebut merupakan faktor penting yang menjadi perhatian para investor dalam penilaian pilihan target investasinya. Penerapan manajemen risiko di Perusahaan pada dasarnya sudah dilakukan sejak perusahaan berdiri, meskipun dengan cara yang masih konvensional dan berkembang sesuai dengan perkembangan kondisi internal dan eksternal.

The development in multifinance industry followed with the improvement in complexity of financing activity has emphasized more on the importance of good corporate governance and a reliable risk management. Such both matters are important factors, which bring the investors’ attention in assessing their investment targeting. Basically, the implementation of risk management within the Company had been carried out since the establishment of the Company, eventhough the Company was still using a conventional manner and keep improving in accordance with the recent development of internal and external circumstances.

Kerangka manajemen risiko Framework of risk management

Perusahaan menyadari bahwa risiko merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari operasional Perusahaan dan dapat dikelola secara praktis dan efektif setiap hari, dengan empat tipe risiko utama: 1. Risiko kredit 2. Risiko pasar 3. Risiko pendanaan dan likuiditas 4. Risiko operasional

The Company realizes that risk is an integral part of its operational activity and can be managed practically and effectively day by day, with the following four particular risks: 1. Credit risk 2. Market risk 3. Funding and liquidity risk 4. Operational risk

Pengelolaan risiko di Perusahaan mencakup keseluruhan lingkup aktivitas usaha di Perusahaan, yang didasarkan pada kebutuhan akan keseimbangan antara fungsi operasional bisnis dengan pengelolaan risikonya. Dengan kebijakan dan manajemen risiko yang berfungsi baik, maka manajemen risiko akan menjadi strategic partner bagi bisnis dalam mendapatkan hasil optimal dari operasi Perusahaan.

Risk management within the Company includes overall scope of business activity within the Company, which based on the necessity of balance between business operational function and its risk management thereof. By means of proper risk management and policy, thus the risk management will become a strategic partner to the business in obtaining optimal outcome from the Company’s course of operation.

Dalam rangka pengembangan manajemen risiko yang sesuai, Perusahaan terus mengembangkan dan meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko dan struktur pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif, sehingga dapat memberikan informasi adanya potensi risiko secara lebih dini dan selanjutnya mengambil langkah-langkah yang memadai untuk meminimalkan dampak risiko. Kerangka manajemen risiko dituangkan dalam kebijakan, prosedur, batasan transaksi, kewenangan dan ketentuan lain serta berbagai perangkat manajemen risiko, yang berlaku di seluruh aktivitas lingkup usaha. Untuk memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tersebut sesuai dengan perkembangan bisnis yang ada, maka evaluasi selalu dilakukan berkala sesuai dengan perubahan parameter risikonya.

In the event of development of proper risk management, the Company keeps developing and improving the integrated and comprehensive framework of risk management system and internal control structure, in order that they are able to provide information as an early warning of any potential risk and accordingly, take appropriate actions to mitigate the risk. The framework of risk management is implemented under the form of policy, procedures, transactional limits, authorizations, and other rules as well as various risk management instruments applicable to entire business activity. In order to ensure that the policy and procedures is in line with the current business development, evaluation is frequently carried out in accordance with the change in its risk parameter.

Dalam penerapan manajemen risiko, Perusahaan menyadari pentingnya memiliki sebuah mekanisme yang memadai dalam mengakomodasi risiko-risiko yang dihadapi Perusahaan. Perusahaan bertumpu pada 4 (empat) pilar manajemen risiko sebagai berikut:

In the implementation of risk management, the Company realizes the importance of having an adequate mechanism to accommodate the risks faced by the Company. The Company has a mechanism that is based upon 4 (four) risk management pillars, in which could be described as follows:

1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi, yang mencakup: - Menyetujui dan melakukan evaluasi kebijakan

manajemen risiko secara berkala; - Menetapkan kebijakan dan strategi Manajemen

Risiko termasuk penetapan otoritas dalam pemberian batasan serta tinjauan atas kualitas portfolio secara berkala;

- Terdapatnya Komite Audit dan Manajemen Risiko dalam melakukan fungsi pengawasan.

1. Active supervision by the Board of Commissioners and Directors, which includes: - Approving and evaluating risk management policies

on a regular basis; - Establishing risk management policies and

strategies, which include determining the authorization in limits and reviewing the quality of portfolio on a regular basis;

- Presence of Audit Committee and Risk Management Committee in carrying out their supervisory functions.

Page 345: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 343

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/91 Exhibit E/91

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 27. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 27. RISK MANAGEMENT (Continued)

Kerangka manajemen risiko (Lanjutan) Framework of risk management (Continued)

Dalam penerapan manajemen risiko, Perusahaan menyadari pentingnya memiliki sebuah mekanisme yang memadai dalam mengakomodasi risiko-risiko yang dihadapi Perusahaan. Perusahaan bertumpu pada 4 (empat) pilar manajemen risiko sebagai berikut: (Lanjutan)

In the implementation of risk management, the Company realizes the importance of having an adequate mechanism to accommodate the risks faced by the Company. The Company has a mechanism that is based upon 4 (four) risk management pillars, in which could be described as follows: (Continued)

2. Kebijakan dan penerapan batasan

Perusahaan menyusun kebijakan-kebijakan manajemen risiko yang diperiksa secara berkala dan selalu disesuaikan dengan kondisi usaha terkini. Kebijakan tersebut diterjemahkan ke dalam Prosedur Operasi Standar, Ketentuan Umum dan Surat Keputusan Dewan Direksi, dan disosialisasikan kepada seluruh karyawan terkait. Perusahaan juga menerapkan batasan persetujuan atau otorisasi untuk transaksi kredit maupun yang bukan transaksi kredit.

2. Policy and implementation limits The Company develops policies related to risk management, which are assessed periodically and aligned constantly to fit the most recent business situation. The policy is translated into Standard Operating Procedures and Internal Memo, which are being socialized to all employees. The Company also has policies concerning the level of authority on approval or authorization for both credit and non-credit transactions.

3. Identifikasi, pengukuran, pengawasan dan sistem

informasi manajemen

Perusahaan memiliki perangkat untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengawasi risiko, terutama risiko kredit dan operasional melalui mekanisme pelaporan dan sistem informasi manajemen. Untuk menjamin ketersediaan data risiko yang terkini dan komprehensif, Perusahaan telah melakukan mengkonversi sistem operasi Perusahaan yang ada menjadi centralized system yang dikenal dengan CONFINS. Selain itu, Perusahaan juga melakukan implementasi sistem informasi business intelligence agar data atau informasi risiko dapat disediakan secara cepat dan akurat kepada pihak manajemen atau pihak ketiga lainnya.

3. Identification, measurement, monitoring, and management information system The Company has a set of tools to identify, measure, and monitor risks, particularly the credit risk and operational risk through the existing reporting and management information system mechanism. In order to ensure the availability of updated and comprehensive risk data, the Company had converted the existing operating system into a centralized system, which known as CONFINS. Moreover, the Company has also implemented business intelligence information system in order that data or risk information could be provided to the management or other third parties on a prompt and accurate manner.

4. Pengendalian internal

Perusahaan memiliki Departemen Audit Internal yang secara independen melaporkan hasil pemeriksaannya kepada Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. Tanggungjawab dari Departemen Audit Internal mencakup:

- Menyediakan penilaian atas kecukupan dan

efektifitas dari proses bisnis yang ada di dalam Perusahaan;

- Melakukan pemeriksaan atas kepatuhan terhadap kebijakan-kebijakan risiko Perusahaan;

- Melaporkan masalah-masalah penting yang terkait dengan proses pengendalian di dalam Perusahaan termasuk rekomendasi perbaikan yang potensial terhadap proses tersebut; dan

- Melakukan koordinasi strategis dengan fungsi pengendali dan pengawasan lainnya (manajemen risiko, hukum, sistem dan prosedur, dan audit eksternal).

4. Internal control The Company has the Internal Audit Division in place, which independently reports on process and results of assessment to the Board of Commissioners and Directors. The responsibility of the Internal Audit Division includes: - Providing assessment on the adequacy and

effectiveness of the entire existing business process within the Company;

- Conducting examination on compliance to the Company’s risk policies;

- Reporting on significant issues related to the control activities within the Company, including potential improvements to these processes; and

- Coordinating with other controlling and supervisory functions (risk management, compliance, legal, system and procedures, and external auditor)

Page 346: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk344

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/92 Exhibit E/92

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 27. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 27. RISK MANAGEMENT (Continued)

Proses dan penilaian risiko Process and risk assessments

Pada dasarnya proses manajemen risiko dilakukan oleh masing-masing unit mengingat risiko yang dihadapi merupakan risiko individual yang melekat pada produk, transaksi maupun proses pada unit yang bersangkutan. Tugas utama dari Departemen Manajemen Risiko adalah menetapkan kebijakan dan prosedur manajemen risiko serta melakukan serangkaian proses untuk mengumpulkan, melakukan pengukuran dan pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. Penetapan kebijakan manajemen risiko dilakukan melalui proses persetujuan Direksi.

Basically, risk management processes are carried out by each unit considering that the risk faced represents individual risks which are embedded into the products, transactions, as well as process in the related unit. The primary task of Risk Management Division is to determine policies and procedures as well as doing a series of processes of collecting, measuring, and reporting to the Board of Commissioners and Directors. The determination of risk management policies is carried out through approval process by the Board of Directors.

1. Risiko Kredit 1. Credit Risk

Risiko kredit adalah risiko utama perusahaan, yaitu risiko yang timbul apabila konsumen tidak dapat memenuhi kewajibannya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati antara konsumen dengan Perusahaan.

Credit risk is the main risk of the Company, that is the risk arising when the customer are unable to meet its obligation in accordance with the agreement as agreed upon between the customer and the Company.

Manajemen risiko yang telah diterapkan Perusahaan adalah sebagai berikut: Diversifikasi portofolio menurut wilayah, sektor

ekonomi dan industri, merk dan tipe barang. Risk Adjusted Pricing Method, yaitu penetapan

tingkat bunga pembiayaan berdasarkan risiko yang dihadapi, antara lain dinilai dari tingkat uang muka yang dibayar konsumen, usia kendaraan yang dibiayai, jenis penutupan asuransi yang dipilih dan lain sebagainya.

Adanya Key Performance Indicators (KPI) sebagai “early warning system” atas suatu masing-masing produk pembiayaan maupun kantor cabang.

Penanganan kontrak bermasalah yang dilakukan secara disiplin dan proaktif.

Analisa atas kualitas portofolio secara periodik dan tindakan preventif dan sanksi bagi cabang-cabang yang kualitas portofolionya tidak sesuai target.

Risk management that has been applied by the Company are as follows: Diversify the portfolio by region, economic sector

and industry, brand and type of goods. Risk Adjusted Pricing Method, namely setting the

interest rate of financing based on the risks faced by, among others, assessed based on the level of advances paid by consumers, age of vehicles financed, type of insurance coverage selected and so forth.

The Key Performance Indicators (KPI) as an “early warning system” of an individual loan products as well as branch offices.

Handling of problematic contracts in a discipline and proactive manner.

Analysis of portfolio quality through periodic and preventive actions and sanctions for branches whose quality of its portfolio is not on target.

Tabel berikut menjelaskan eksposur maksimum sesuai dengan konsentrasi risiko kredit:

The following table illustrates the Company’s maximum exposure based on credit risk concentration:

2013 Eksposur

maksimum/ Korporasi/ Ritel/ Lain-lain/ Maximum Corporate Retail Others exposure

Kas dan setara kas 224.762 - - 224.762 Cash and cash equivalents Investasi neto sewa Net investments in finance

pembiayaan 1.075.091 877.760 - 1.952.851 lease Piutang pembiayaan

konsumen 2.174 5.390.103 - 5.392.277 Consumer financing receivables Aset keuangan derivatif

- bersih 283.975 - - 283.975 Derivative financial assets - net Aset lain-lain - 18.263 - 18.263 Other assets

1.586.002 6.286.126 - 7.872.128

Page 347: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 345

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/93 Exhibit E/93

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 27. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 27. RISK MANAGEMENT (Continued)

Proses dan penilaian risiko (Lanjutan) Process and risk assessments (Continued)

1. Risiko Kredit (Lanjutan) 1. Credit Risk (Continued)

Tabel berikut menjelaskan eksposur maksimum sesuai dengan konsentrasi risiko kredit: (Lanjutan)

The following table illustrates the Company’s maximum exposure based on credit risk concentration: (Continued)

2012 Eksposur

maksimum/ Korporasi/ Ritel/ Lain-lain/ Maximum Corporate Retail Others exposure

Kas dan setara kas 168.897 - - 168.897 Cash and cash equivalents Investasi neto sewa Net investments in finance

pembiayaan 1.028.614 938.255 - 1.966.869 lease Piutang pembiayaan

konsumen 2.098 4.044.950 - 4.047.048 Consumer financing receivables Aset keuangan derivatif

- bersih 68.722 - - 68.722 Derivative financial assets - net Aset lain-lain - 17.183 - 17.183 Other assets

1.268.331 5.000.388 - 6.268.719

Tabel berikut menjelaskan rincian aset keuangan Perusahaan yang dibedakan antara yang mengalami penurunan nilai dan yang tidak:

The following table illustrates the detail of financial assets distinguished between those which impaired and not impaired:

2013 Tidak mengalami Mengalami penurunan penurunan nilai/ nilai/ Jumlah/ Not impaired Impaired Total

Kas dan setara kas 224.762 - 224.762 Cash and cash equivalents Investasi neto sewa

pembiayaan 1.952.851 - 1.952.851 Net investments in finance lease Piutang pembiayaan

konsumen 5.392.277 - 5.392.277 Consumer financing receivables Aset keuangan derivatif

- bersih 283.975 - 283.975 Derivative financial assets - net Aset lain-lain 18.263 - 18.263 Other assets 7.872.128 - 7.872.128 Dikurangi: Less: Cadangan kerugian

penurunan nilai ( 105.642 ) Allowance for impairment losses

7.766.486

Page 348: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk346

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/94 Exhibit E/94

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 27. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 27. RISK MANAGEMENT (Continued)

Proses dan penilaian risiko (Lanjutan) Process and risk assessments (Continued)

1. Risiko Kredit (Lanjutan) 1. Credit Risk (Continued)

Tabel berikut menjelaskan rincian aset keuangan Perusahaan yang dibedakan antara yang mengalami penurunan nilai dan yang tidak: (Lanjutan)

The following table illustrates the detail of financial assets distinguished between those which impaired and not impaired: (Continued)

2012 Tidak mengalami Mengalami penurunan penurunan nilai/ nilai/ Jumlah/ Not impaired Impaired Total

Kas dan setara kas 168.897 - 168.897 Cash and cash equivalents Investasi neto sewa

pembiayaan 1.966.869 - 1.966.869 Net investments in finance lease Piutang pembiayaan

konsumen 4.047.048 - 4.047.048 Consumer financing receivables Aset keuangan derivatif

- bersih 68.722 - 68.722 Derivative financial assets - net Aset lain-lain 17.183 - 17.183 Other assets 6.268.719 - 6.268.719 Dikurangi: Less: Cadangan kerugian

penurunan nilai ( 73.733 ) Allowance for impairment losses

6.194.986

Tabel berikut menjelaskan rincian aset keuangan Perusahaan yang penilaian penurunan nilainya dibedakan antara yang dinilai secara individual dan kolektif.

The following table illustrates the detail of financial assets distinguished between those assessed individually and collectively.

2013 Individual/ Kolektif/ Jumlah/ Individual Collective Total

Kas dan setara kas 224.762 - 224.762 Cash and cash equivalents Investasi neto sewa

pembiayaan 1.240.798 712.053 1.952.851 Net investments in finance lease Piutang pembiayaan

konsumen - 5.392.277 5.392.277 Consumer financing receivables Aset keuangan derivatif

- bersih 283.975 - 283.975 Derivative financial assets - net Aset lain-lain 18.263 - 18.263 Other assets 1.767.798 6.104.330 7.872.128 Dikurangi: Less: Cadangan kerugian

penurunan nilai ( 105.642 ) Allowance for impairment losses

7.766.486

Page 349: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 347

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/95 Exhibit E/95

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 27. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 27. RISK MANAGEMENT (Continued)

Proses dan penilaian risiko (Lanjutan) Process and risk assessments (Continued)

1. Risiko Kredit (Lanjutan) 1. Credit Risk (Continued)

Tabel berikut menjelaskan rincian aset keuangan Perusahaan yang penilaian penurunan nilainya dibedakan antara yang dinilai secara individual dan kolektif. (Lanjutan)

The following table illustrates the detail of financial assets distinguished between those assessed individually and collectively. (Continued)

2012 Individual/ Kolektif/ Jumlah/ Individual Collective Total

Kas dan setara kas 168.897 - 168.897 Cash and cash equivalents Investasi neto sewa

pembiayaan 1.165.691 801.178 1.966.869 Net investments in finance lease Piutang pembiayaan

konsumen - 4.047.048 4.047.048 Consumer financing receivables Aset keuangan derivatif

- bersih 68.722 - 68.722 Derivative financial assets - net Aset lain-lain 17.183 - 17.183 Other assets 1.420.493 4.848.226 6.268.719 Dikurangi: Less: Cadangan kerugian

penurunan nilai ( 73.733 ) Allowance for impairment losses

6.194.986

2. Risiko Pasar 2. Market Risk

Risiko pasar merupakan risiko yang terutama berkaitan dengan perubahan perubahan nilai suku bunga dan nilai tukar mata uang yang akan menyebabkan berkurangnya pendapatan, atau bertambahnya biaya modal Perusahaan.

Market risk is the risk primarily due to changes in interest rates and exchange rates which could resulting in decrease in revenue, or increase in cost of capital of the Company.

Dengan pola aktivitas usaha yang dijalankan Perusahaan saat ini, risiko pasar Perusahaan adalah minimal. Perusahaan tidak mempunyai kegiatan usaha pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan dalam bentuk maupun menggunakan mata uang asing, sementara seluruh utang Perusahaan dalam mata uang asing telah diproteksi dengan swap dalam jumlah dan tanggal jatuh tempo yang sama dengan utangnya. Dalam hal suku bunga, seluruh bunga yang dibebankan ke konsumen adalah suku bunga tetap (fixed interest rate), sementara utang yang diperoleh sebagian besar juga dalam suku bunga tetap dan hanya sebagian kecil utang dalam bentuk bunga mengambang (floating interest rate).

With the pattern of business activity currently operated by the Company, the market risk of the Company is mitigated to the minimum level. The Company has neither consumer financing nor finance lease business activity that denominated in foreign currencies, while all borrowings of the Company that denominated in foreign currencies have been protected by entering into swap transactions at amount and settlement date that similar to the borrowings thereof. In terms of interest rate, all interest rate charged to the customer is fixed interest rate, while most of the borrowings received bear fixed interest rate, and only a small portion the borrowings bear floating interest rate.

Manajemen risiko yang telah diterapkan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut: Kewajiban untuk mengelola risiko perubahan nilai

tukar mata uang asing. Melakukan penelaahan atas tingkat bunga

pembiayaan yang dikaitkan dengan tingkat suku bunga pinjaman.

Membatasi eksposur dalam investasi yang memiliki harga pasar yang fluktuatif.

Risk management that has been applied by the Company are as follows: The requirement to cover risks of foreign exchange.

Performing review over the interest rate on

financing associated with interest rate on borrowings.

Limiting exposure in the investment that has fluctuating market prices.

Page 350: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk348

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/96 Exhibit E/96

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 27. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 27. RISK MANAGEMENT (Continued)

Proses dan penilaian risiko (Lanjutan) Process and risk assessments (Continued)

2. Risiko Pasar (Lanjutan) 2. Market Risk (Continued)

Tabel berikut menjelaskan eksposur Perusahaan atas risiko nilai tukar mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2013. Termasuk didalamnya adalah instrumen keuangan Perusahaan pada nilai tercatat, dikategorikan berdasarkan jenis mata uang.

The following table illustrates the Company’s exposure to foreign currency exchange rate risk as of 31 December 2013. Included in the table are financial instruments of the Company at carrying amounts, categorised by currency.

2013 USD (Nilai penuh)/ Nilai (Rp)/ (Full amount) Equivalent (Rp)

Liabilitas Liabilities Pinjaman yang diterima 114.586.111 1.369.690 Fund borrowings Beban yang masih harus dibayar 492.943 6.009 Accrued expenses

Jumlah liabilitas 115.079.054 1.375.699 Total liabilities

Liabilitas bersih 115.079.054 1.375.699 Net liabilities Kontrak valuta berjangka Foreign currency swap transactions

pertukaran mata uang asing ( 115.079.054 ) ( 1.375.699 ) contract Eksposur bersih dalam mata uang

asing - - Net exposure in foreign currency

Manajemen risiko tingkat suku bunga terhadap limit perubahan tingkat suku bunga dilengkapi dengan pemantauan atas sensitivitas aset dan liabilitas keuangan Perusahaan terhadap beberapa skenario suku bunga baku maupun non-baku. Tabel berikut menjelaskan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap pendapatan pembiayaan konsumen bersih dan investasi neto sewa pembiayaan:

The management of interest rate risk against interest rate gap limits is supplemented by monitoring the sensitivity of the Company’s financial assets and liabilities to various standard and non-standard interest rate scenarios. The following table illustrates the sensitivity to a reasonably possible change in market interest rates, with all other variables held constant, of the net consumer financing income and net investments in finance lease:

2013 2012

Pendapatan pembiayaan konsumen: Consumer finance income: Kenaikan suku bunga 1% (100 basis poin) 51.452 43.545 Increase in interest rate by 1% (100 basis point) Penurunan suku bunga 1%

(100 basis point) ( 51.452 ) ( 43.545 ) Decrease in interest rate by 1% (100 basis point) Investasi neto sewa pembiayaan: Net investments in finance lease:

Kenaikan suku bunga 1% (100 basis poin) 20.407 15.229 Increase in interest rate by 1% (100 basis point) Penurunan suku bunga 1%

(100 basis point) ( 20.407 ) ( 15.229 ) Decrease in interest rate by 1% (100 basis point)

Page 351: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 349

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/97 Exhibit E/97

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 27. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 27. RISK MANAGEMENT (Continued)

Proses dan penilaian risiko (Lanjutan) Process and risk assessments (Continued)

2. Risiko Pasar (Lanjutan) 2. Market Risk (Continued)

Tabel berikut menjelaskan rincian aset dan liabilitas keuangan Perusahaan yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual untuk melihat dampak perubahan tingkat suku bunga:

The following table illustrates the Company’s financial assets and liabilities at carrying amounts, categorized by the earlier of contractual repricing of maturity dates to analyze the impact of changes in interest rate:

Tahun2013/ Year 2013 Tingkat bunga mengambang/ Floating rate Tingkat bunga tetap/ Fixed rate < 3 bulan/ 3-36 bulan/ > 3 bulan/ 3-12 bulan/ 1-2 tahun/ > 2 tahun/ Jumlah months months months months Years years Total Aset keuangan Financial assets

Cash and cash Kas dan setara kas 224.762 - - - - - 224.762 equivalents Investasi neto sewa Net investments in

pembiayaan - - 372.877 714.112 625.104 240.758 1.952.851 finance lease Piutang pembiayaan Consumer financing

konsumen - - 984.289 1.862.353 1.526.273 1.019.362 5.392.277 receivables Jumlah aset keuangan 224.762 - 1.357.166 2.576.465 2.151.377 1.260.120 7.569.890 Total financial assets Liabilitas keuangan Financial liabilities

Pinjaman yang diterima 72.372 425.609 325.044 935.447 909.573 504.566 3.172.611 Fund borrowings Efek utang yang Debt securities

diterbitkan - - 124.892 337.289 837.208 154.319 1.453.708 issued

Jumlah liabilitas Total financial keuangan 72.372 425.609 449.936 1.272.736 1.746.781 658.885 4.626.319 liabilities

Bersih 152.390 ( 425.609 ) 907.230 1.303.729 404.596 601.235 2.943.571 Net

Tahun2012/ Year 2012 Tingkat bunga mengambang/ Floating rate Tingkat bunga tetap/ Fixed rate < 3 bulan/ 3-36 bulan/ > 3 bulan/ 3-12 bulan/ 1-2 tahun/ > 2 tahun/ Jumlah months months months months Years years Total Aset keuangan Financial assets

Cash and cash Kas dan setara kas 168.897 - - - - - 168.897 equivalents Investasi neto sewa Net investments in

pembiayaan - - 321.633 696.453 672.086 276.697 1.966.869 finance lease Piutang pembiayaan Consumer financing

konsumen - - 793.862 1.520.905 1.108.428 623.853 4.047.048 receivables Jumlah aset keuangan 168.897 - 1.115.495 2.217.358 1.780.514 900.550 6.182.814 Total financial assets Liabilitas keuangan Financial liabilities

Pinjaman yang diterima 67.830 385.270 403.890 810.576 622.619 116.019 2.406.204 Fund borrowings Efek utang yang Debt securities

diterbitkan - - - 295.982 361.027 467.528 1.124.537 issued

Jumlah liabilitas Total financial keuangan 67.830 385.270 403.890 1.106.558 983.646 583.547 3.530.741 liabilities

Bersih 101.067 ( 385.270 ) 711.605 1.110.800 796.868 317.003 2.652.073 Net

Page 352: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk350

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/98 Exhibit E/98

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 27. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 27. RISK MANAGEMENT (Continued)

Proses dan penilaian risiko (Lanjutan) Process and risk assessments (Continued)

2. Risiko Pasar (Lanjutan) 2. Market Risk (Continued)

Tabel berikut menjelaskan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap setara kas dan pinjaman yang diterima:

The following tabel illustrates the sensitivity to a reasonably possible change in market interest rates, with all other variables held constant, of the cash equivalents and fund borrowings:

2013

Setara kas: Cash equivalents: Kenaikan suku bunga 1% (100 basis poin) 745 Increase in interest rate by 1% (100 basis point) Penurunan suku bunga 1% (100 basis poin) ( 745 ) Decrease in interest rate by 1% (100 basis point)

Pinjaman yang diterima: Fund borrowings:

Kenaikan suku bunga 1% (100 basis poin) 27.510 Increase in interest rate by 1% (100 basis point) Penurunan suku bunga 1% (100 basis poin) ( 27.510 ) Decrease in interest rate by 1% (100 basis point)

Rincian kisaran suku bunga efektif atas masing-masing instrumen keuangan adalah sebagai berikut:

The details of the range of the effective interest rate on each of the financial instruments are as follows:

2013 2012

Aset keuangan Financial assets Kas dan setara kas 5,00% - 12,00% 3,75%-9,00% Cash and cash equivalents Investasi neto sewa pembiayaan 14,00% - 21,30% 16,00%-21,90% Net investments in finance lease Piutang pembiayaan konsumen 15,00% - 24,70% 15,00%-24,80% Consumer financing receivables Liabilitas keuangan Financial liabilities Pinjaman yang diterima 7,50% - 13,00% 7,00%-14,50% Fund borrowings Efek utang yang diterbitkan 7,50% - 11,00% 7,00%-11,00% Debt securities issued

3. Risiko Likuiditas 3. Liquidity Risk

Risiko likuiditas merupakan risiko terkait dengan kemampuan sumber dana Perusahaan untuk memenuhi liabilitasnya pada jatuh tempo.

Liquidity risk is the risk associated with the ability of the Company to meet its obligations when they fall due.

Manajemen risiko yang diterapkan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut: Mendapatkan pinjaman dengan skedul pembayaran

kembali pokok dan bunga yang sesuai dengan periode jatuh tempo piutang, sehingga tidak terjadi mis-match.

Menjaga agar posisi kas dan Perusahaan selalu dalam posisi likuid untuk mendukung aktivitas pembiayaan selama minimal 7 hari.

Memonitor posisi kas dan bank Perusahaan secara periodik, baik tahunan, bulanan, mingguan maupun harian, guna memastikan agar selalu terdapat surplus kas yang memadai.

Menjaga agar jumlah piutang yang jatuh tempo pada periode tertentu lebih besar dibanding dengan utang yang jatuh tempo pada periode yang sama.

Risk management that has been applied by the Company are as follows: Obtaining borrowings with principal and interest

repayment schedule that aligns with the original maturities of receivables, in order to prevent mis-match.

Maintaining the cash and bank position of the Company to remain in a liquid position in supporting the financing activities for at least 7 days.

Monitoring the cash and bank position of the Company in a regular basis, whether annualy, monthly, weekly or daily, to ensure that there is always sufficient cash surplus.

Manage to maintain the number of receivables due in a certain period keeps greater than the debts maturing in the same period.

Page 353: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 351

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/99 Exhibit E/99

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 27. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 27. RISK MANAGEMENT (Continued)

Proses dan penilaian risiko (Lanjutan) Process and risk assessments (Continued)

3. Risiko Likuiditas (Lanjutan) 3. Liquidity Risk (Continued)

Tabel berikut menjelaskan profil perbedaan jatuh tempo atas aset dan liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:

The following table illustrates the maturity gap profile of the Company’s financial assets and liabilities as of 31 December 2013 and 2012:

2013 Tidak memiliki jatuh tempo/ Don’t have < 1 bulan/ 1-3 bulan/ >3-12 bulan/ 1-3 tahun/ >3 tahun/ Jumlah maturity month months months years years Total Aset keuangan Financial assets

Cash and cash Kas dan setara kas 224.762 - - - - - 224.762 equivalents Investasi neto sewa Net investment in

pembiayaan - 191.688 181.189 714.111 836.373 29.490 1.952.851 finance lease Piutang pembiayaan Consumer financing

konsumen - 469.423 514.865 1.862.354 2.334.150 211.485 5.392.277 receivables Aset keuangan derivatif Derivative financial

- bersih - 13.000 22.369 102.180 146.426 - 283.975 assets – net Aset lain-lain - 287 1.587 5.719 7.577 3.093 18.263 Other assets

Jumlah aset keuangan 224.762 674.398 720.010 2.684.364 3.324.526 244.068 7.872.128 Total financial assets Liabilitas keuangan Financial liabilities

Pinjaman yang diterima - 144.210 257.808 1.151.841 1.640.549 - 3.194.408 Fund borrowings Efek utang yang diterbitkan - 25.000 100.000 338.000 995.000 - 1.458.000 Debt securities issued Beban yang masih harus

dibayar - 35.500 - - - - 35.500 Accrued expenses Utang kepada dealer - 10.915 - - - - 10.915 Payable to dealers Insurance premium Utang premi asuransi - 10.691 834 - - - 11.525 payables

Jumlah liabilitas keuangan - 226.316 358.642 1.489.841 2.635.549 - 4.710.348 Total financial liabilities

Perbedaan jatuh tempo 224.762 448.082 361.368 1.194.523 688.977 244.068 3.161.780 Difference in maturity

2012 Tidak memiliki jatuh tempo/ Don’t have < 1 bulan/ 1-3 bulan/ >3-12 bulan/ 1-3 tahun/ >3 tahun/ Jumlah maturity month months months years years Total Aset keuangan Financial assets

Cash and cash Kas dan setara kas 168.897 - - - - - 168.897 equivalents Investasi neto sewa Net investment in

pembiayaan - 159.691 161.942 696.453 932.006 16.777 1.966.869 finance lease Piutang pembiayaan Consumer financing

konsumen - 358.759 435.103 1.520.906 1.607.202 125.078 4.047.048 receivables Aset keuangan derivatif Derivative financial

- bersih 3.389 6.779 30.504 28.050 - 68.722 assets – net Aset lain-lain - 232 1.538 4.571 8.445 2.397 17.183 Other assets

Jumlah aset keuangan 168.897 522.071 605.362 2.252.434 2.575.703 144.252 6.268.719 Total financial assets Liabilitas keuangan Financial liabilities

Pinjaman yang diterima - 204.047 271.952 984.651 962.271 553 2.423.474 Fund borrowings Efek utang yang diterbitkan - - - 297.000 833.000 - 1.130.000 Debt securities issued Beban yang masih harus

dibayar - 26.559 - - - - 26.559 Accrued expenses Utang kepada dealer - 9.854 - - - - 9.854 Payable to dealers Insurance premium Utang premi asuransi - 8.845 587 10 - - 9.442 payables

Jumlah liabilitas keuangan - 249.305 272.539 1.281.661 1.795.271 553 3.599.329 Total financial liabilities

Perbedaan jatuh tempo 168.897 272.766 332.823 970.773 780.432 143.699 2.669.390 Difference in maturity

Page 354: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk352

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/100 Exhibit E/100

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 27. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 27. RISK MANAGEMENT (Continued)

Proses dan penilaian risiko (Lanjutan) Process and risk assessments (Continued)

4. Risiko Operasional 4. Operational Risk

Risiko operasional adalah risiko yang berpotensi menyebabkan kerugian operasional karena kesalahan karyawan baik yang disengaja maupun tidak; kegagalan sistem dan proses operasional serta tidak berfungsinya sistem pengendalian internal dalam operasional Perusahaan sehari-hari.

Operational risk is the risk that could potentially cause an operating loss due to employee error whether intentional or not; system failures and operational processes as well as the malfunction of the internal control system in the day-to-day operations.

Manajemen risiko yang diterapkan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut: Menerapkan sistem yang tersentralisasi sehingga

proses bisnis dapat dan terkontrol secara sistem dan dimonitor dari waktu ke waktu.

Menyiapkan backup dan Disaster Recovery Plan yang memadai bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atas sistem aplikasi utama Perusahaan, baik dari sisi hardware dan software.

Menerapkan sistem audit kepatuhan yang berkelanjutan, baik di kantor cabang maupun kantor pusat.

Menerapkan aturan kerja yang jelas (SOP) dan sanksi yang tegas atas penyimpangan yang terjadi, sesuai dengan tingkat kesalahan yang ditemukan.

Adanya penanaman nilai-nilai dasar Perusahaan sejak dini kepada karyawan, sehingga dapat menghindarkan/ mengurangi potensi penyimpangan.

Adanya penilaian kinerja yang fair dan transparan serta adanya kesempatan untuk pengembangan karir.

Risk management that has been applied by the Company are as follows: Implementing a centralized system in order that

business processes can be controlled by the system and monitored from time to time.

Preparing backup and Disaster Recovery Plan that is sufficient whenever unexpected event or condition occur towards the Company’s major application systems, both in terms of hardware and software.

Implementing a sustainable compliance audit system, both in branch offices or headquarters.

Implementing a clear code of conduct (SOP) and strict sanctions for irregularities that occurred, according to level of error identified.

Promoting the Company's core values to employees since the early stage, in order to avoid/reduce the potential for irregularities.

Fair and transparent performance appraisal and opportunities for career development.

5. Risiko Permodalan 5. Capital Risk

Tujuan Perseroan dalam mengelola permodalannya adalah menjaga kelangsungan usaha Perseroan untuk dapat memberikan hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada pemangku kepentingan lainnya, dan memelihara optimalisasi struktur permodalan untuk mengurangi biaya modal (cost of capital).

The Company’s objectives when managing capital are to safeguard the Company’s ability to continue as a going concern in order to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital.

Dalam rangka memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Perseroan dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham, imbalan hasil modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru untuk mengurangi pinjaman.

In order to maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the amount of dividends paid to shareholders, return capital to shareholders or issue new shares to reduce debt.

Konsisten dengan pelaku industri lainnya, Perseroan memonitor permodalan berdasarkan gearing ratio. Rasio ini dihitung dari nilai bersih pinjaman (termasuk Obligasi dan Medium Term Notes) dibagi dengan jumlah modal. Jumlah modal diambil dari ekuitas yang tercantum dalam laporan posisi keuangan.

Consistent with others in the industry, the Company monitors capital on the basis of the gearing ratio. This ratio is calculated as net debt (including Bonds and Medium Term Notes) divided by total capital. Total capital is calculated as ‘equity’ as shown in the statements of financial position.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/PMK.012/2006 tanggal 26 September 2006 tentang Entitas Pembiayaan, jumlah maksimum gearing ratio adalah sebesar 10 kali dari total modal.

Based on Minister of Finance of the Republic of Indonesia Regulation No. 84/PMK.012/2006 dated 26 September 2006 concerning Multi Finance Company, the maximum gearing ratio is 10 times from total capital.

Page 355: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 353

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/101 Exhibit E/101

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 27. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 27. RISK MANAGEMENT (Continued)

Proses dan penilaian risiko (Lanjutan) Process and risk assessments (Continued)

5. Risiko Permodalan (Lanjutan) 5. Capital Risk (Continued)

2013 2012

Pinjaman: Debt: Pinjaman yang diterima – bersih 3.172.611 2.406.204 Fund borrowings – net Efek utang yang diterbitkan 1.453.708 1.124.537 Debt securities issued

Jumlah pinjaman 4.626.319 3.530.741 Total debt Jumlah ekuitas 3.397.356 2.861.854 Total equity Gearing ratio 1,4 1,2 Gearing ratio

28. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN 28. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan Fair value of financial assets and financial liabilities

Pada tabel berikut ini, instrumen keuangan telah dialokasikan berdasarkan klasifikasinya. Kebijakan akuntansi penting pada Catatan 2e menjelaskan bagaimana setiap kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan diukur dan bagaimana pendapatan dan beban, termasuk keuntungan dan kerugian (perubahan nilai wajar instrumen keuangan) atas nilai wajar diakui.

Significant accounting policies in Note 2e describes how each category of financial assets and financial liabilities are measured and how revenue and expenses, including gains and losses (changes in fair value of financial instruments) in the fair value is recognized.

Pengelompokan aset keuangan telah diklasifikasikan menjadi aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Demikian halnya dengan liabilitas keuangan telah diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

The classification of financial assets has been classified as financial assets measured at fair value through profit and loss, and loans and receivables. So with the financial liabilities has been classified as financial liabilities measured at amortized cost.

Tabel berikut merupakan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:

The following table are the carrying value and fair value of financial assets and financial liabilities as of 31 December 2013 and 2012:

2013 Nilai tercatat/ Carrying amount 2013 Liabilitas Diukur pada keuangan yang nilai wajar diukur pada melalui Pinjaman biaya perolehan laporan laba yang diamortisasi/ rugi/ Fair diberikan dan Financial Jumlah nilai value through piutang/ Loan liabilities tercatat/ Jumlah nilai profit and and measured at Carrying wajar/ Fair loss receivables amortized cost value amount value amount Aset keuangan Financial assets Kas dan setara kas - 224.762 - 224.762 224.762 Cash and cash equivalents Investasi neto sewa

pembiayaan - 1.929.061 - 1.929.061 1.929.061 Net investments in finance lease Piutang pembiayaan

konsumen - 5.310.425 - 5.310.425 5.310.425 Consumer financing receivables Aset keuangan derivatif

- bersih 283.975 - - 283.975 283.975 Derivative financial assets – net Aset lain-lain - 18.263 - 18.263 18.263 Other assets

Jumlah 283.975 7.482.511 - 7.766.486 7.766.486 Total Liabilitas keuangan Financial liabilities Pinjaman yang diterima - - 3.172.611 3.172.611 3.172.611 Fund borrowings Beban yang masih harus

dibayar - - 80.263 80.263 80.263 Accrued expenses Efek utang yang diterbitkan - - 1.453.708 1.453.708 1.453.708 Debt securities issued Utang lain-lain - - 109.227 109.227 109.227 Other payables

Jumlah - - 4.815.809 4.815.809 4.815.809 Total

Page 356: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk354

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/102 Exhibit E/102

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 28. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan) 28. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (Continued)

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan (Lanjutan)

Fair value of financial assets and financial liabilities (Continued)

Tabel berikut merupakan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012: (Lanjutan)

The following table are the carrying value and fair value of financial assets and financial liabilities as of 31 December 2013 and 2012: (Continued)

2012 Nilai tercatat/ Carrying amount 2012 Liabilitas Diukur pada keuangan yang nilai wajar diukur pada melalui Pinjaman biaya perolehan laporan laba yang diamortisasi/ rugi/ Fair diberikan dan Financial Jumlah nilai value through piutang/ Loan liabilities tercatat/ Jumlah nilai profit and and measured at Carrying wajar/ Fair loss receivables amortized cost value amount value amount Aset keuangan Financial assets Kas dan setara kas 168.897 - 168.897 168.897 Cash and cash equivalents Investasi neto sewa

pembiayaan - 1.940.966 - 1.940.966 1.940.966 Net investments in finance lease Piutang pembiayaan

konsumen - 3.999.218 - 3.999.218 3.999.218 Consumer financing receivables Aset keuangan derivatif

- bersih 68.722 - - 68.722 68.722 Derivative financial assets – net Aset lain-lain - 17.183 - 17.183 17.183 Other assets

Jumlah 68.722 6.126.264 - 6.194.986 6.194.986 Total Liabilitas keuangan Financial liabilities Pinjaman yang diterima - - 2.406.204 2.406.204 2.406.204 Fund borrowings Beban yang masih harus

dibayar - - 70.228 70.228 70.228 Accrued expenses Efek utang yang

diterbitkan - - 1.124.537 1.124.537 1.124.537 Debt securities issued Utang lain-lain - - 61.905 61.905 61.905 Other payables

Jumlah - - 3.662.874 3.662.874 3.662.874 Total

Metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar adalah sebagai berikut:

The following methods and assumptions are used to estimate the fair value:

Nilai wajar kas dan setara kas, deposito berjangka,

beban yang masih harus dibayar dan utang lain-lain mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.

The fair values of cash and cash equivalents, time deposit, accrued expenses and other payables approximate their carrying amounts largerly due to short-term maturities of these instruments.

Estimasi nilai wajar terhadap pinjaman yang diterima

yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga hutang baru dengan sisa jatuh tempo yang serupa. Nilai wajar pinjaman yang diterima dengan tingkat suku bunga mengambang mendekati nilai tercatatnya karena tingkat suku bunganya sering ditinjau ulang.

The estimated fair value of fund borrowings not quoted in an active market is based on discounted cash flows using interest rates for new debts with similar remaining maturity. The fair value of floating rate fund borrowings approximate their carrying amounts because the interest rate is repriced frequently.

Investasi neto sewa pembiayaan, piutang pembiayaan

konsumen dan aset lain-lain dinyatakan berdasarkan jumlah nilai tercatat setelah dikurangi oleh beban penurunan nilai. Estimasi nilai wajar mencerminkan jumlah diskonto dari estimasi kini dari arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima. Arus kas yang diharapkan didiskontokan pada tingkat suku bunga pasar terkini untuk menentukan nilai wajar.

Net investments in finance lease, consumer financing receivables and other assets are recorded at carrying amount net of charges for impairment. The estimated fair value represents the discounted amount of estimated future cash flows expected to be received. Expected cash flows are discounted at current market rates to determine fair value.

Page 357: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 355

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/103 Exhibit E/103

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 28. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan) 28. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (Continued)

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan (Lanjutan)

Fair value of financial assets and financial liabilities (Continued)

Metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar adalah sebagai berikut: (Lanjutan)

The following methods and assumptions are used to estimate the fair value: (Continued)

Nilai wajar untuk aset keuangan derivatif ditetapkan

menggunakan harga pasar.

Nilai wajar agregat untuk efek utang yang diterbitkan dihitung berdasarkan harga pasar kuotasi. Jika informasi ini tidak tersedia, model diskonto arus kas digunakan berdasarkan kurva yield terkini yang sesuai dengan sisa periode jatuh temponya.

The fair value for derivative financial assets is based on market rates.

The aggregate fair values debt securities issued is calculated based on quoted market prices. For those notes where quoted market prices are not available, a discounted cash flow model is used based on a current yield curve appropriate for the remaining term o maturity.

PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut: (a) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif

untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1); (b) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam

tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (tingkat 2); dan

(c) input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3).

SFAS No. 60, “Financial Instruments: Disclosures” requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy: (a) quoted prices (unadjusted) in active markets for

identical assets or liabilities (level 1); (b) inputs other than quoted prices included within level

1 that are observable for the asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (derived from prices) (level 2); and

(c) inputs for the asset or liability that are not based on

observable market data (unobservable inputs) (level 3).

Aset keuangan Perusahaan yang diukur dan diakui pada nilai wajar (tingkat 2) adalah aset keuangan derivatif.

The Company’s financial asset that are measured and recognised at fair value (level 2) are derivative financial assets.

29. LITIGASI 29. LITIGATION

PT Aryaputra Teguharta (APT) mengajukan gugatan perdata kepada Perusahaan, Direksi Perusahaan dan beberapa perusahaan yang terlibat dalam restrukturisasi pinjaman Perusahaan yaitu The Law Debenture Trust Corporation p.l.c., The Chase Manhattan Bank, The Royal Bank of Scotland p.l.c., PT Ernst & Young dan Alwi Syahri selaku turut Tergugat ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan perkara No. 123/Pdt.G/2003/PN.JKT.PST tanggal 26 Maret 2003.

PT Aryaputra Teguharta (APT) filed a lawsuit against the Company, the Directors of the Company and other several companies involved in the debt restructuring of the Company i.e. The Law debenture Trust Corporation Plc, The Chase Manhattan Bank, The Royal Bank of Scotland Plc, PT Ernst & Young and Alwi Syahri as the Defendants to the Central Jakarta District Court which filed under case registration No. 123/Pdt.G/2003/PN.JKT.PST dated 26 March 2003.

PT Ongko Multicorpora (OM) mengajukan gugatan perdata kepada Perusahaan, The Law Debenture Trust Corporation p.l.c, Bapepam (sekarang Otoritas Jasa Keuangan atau OJK) dan APT selaku Turut Tergugat dalam registrasi perkara No. 517/Pdt.G/2003/PN.JKT.PST. tanggal 11 Desember 2003.

PT Ongko Multicorpora (OM) filed a lawsuit against the Company, The Law Debenture Trust Corporation p.l.c, Bapepam (recently known as Otoritas Jasa Keuangan or OJK) and APT as Co Defendant which filed under case registration No. 517/Pdt.G/2003/PN.JKT.PST. dated 11 December 2003.

Gugatan dan/atau tuntutan APT dan OM terhadap Perusahaan didasarkan pada alasan dan latar belakang yang sama yaitu eksekusi gadai saham-saham APT dan OM yang dilakukan oleh Perseroan, sesuai kesepakatan dan persetujuan dengan APT dan OM, berdasarkan: 1. Pledge of Shares Agreement (”Perjanjian Gadai Saham”). 2. Surat Persetujuan Mengalihkan (Consent to Transfer). 3. Surat Kuasa Menjual Yang Tidak Dapat Dibatalkan

(Irrevocable Power of Attorney to Sell Shares).

The lawsuit and/or the claim filed by APT and OM against the Company was based on the following reason and background, i.e. execution of APT and OM’s shares conducted by the Company, according to agreement and consent with APT and OM, based on:

1. Pledge of Shares Agreement. 2. Consent to Transfer. 3. Irrevocable Power of Attorney to Sell Shares.

Page 358: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk356

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/104 Exhibit E/104

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 29. LITIGASI (Lanjutan) 29. LITIGATION (Continued)

Gugatan dan/atau tuntutan APT dan OM terhadap Perusahaan didasarkan pada alasan dan latar belakang yang sama yaitu eksekusi gadai saham-saham APT dan OM yang dilakukan oleh Perseroan, sesuai kesepakatan dan persetujuan dengan APT dan OM, berdasarkan: (Lanjutan) 4. Persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

tanggal 27 Januari 2000 dan 22 Agustus 2000 yang dihadiri dan disetujui oleh pihak APT dan OM.

5. Perjanjian Perdamaian tanggal 7 Desember 2000 yang telah diratifikasi oleh Pengadilan Niaga Jakarta pada tanggal 19 Desember 2000 berdasarkan Keputusan Pengadilan Niaga No. 04/PKPU/2000/PN.Niaga.JKT.PST.

The lawsuit and/or the claim filed by APT and OM against the Company was based on the following reason and background, i.e. execution of APT and OM’s shares conducted by the Company, according to agreement and consent with APT and OM, based on: (Continued)

4. The Resolution of the Extraordinary General Meetings of

Shareholders dated 27 January 2000 and 22 August 2000, which was attended and approved by APT and OM.

5. The Settlement Agreement dated 7 December 2000 as ratified by the Jakarta Commercial Court on 19 December 2000, based on the Letter No. 04/PKPU/ 2000/PN.Niaga.JKT.PST.

Berdasarkan alasan-alasan tersebut, APT dan OM menuntut pengembalian masing-masing sebanyak 111.804.732 dan 98.388.180 lembar saham Perusahaan, menuntut pembagian dividen dan juga menuntut kerugian imaterial.

Based on these reasons, APT and the OM demanded the return of 111,804,732 and 98,388,180 shares of the Company, demanding payment of dividend and also demanded for immaterial compensation.

APT juga telah melaporkan Direksi Perusahaan kepada Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes POLRI) dengan tuduhan melakukan tindak pidana penggelapan saham dan tuduhan melakukan tindak pidana pemalsuan surat dan atau penggunaaan surat palsu, namun terhadap kedua laporan tersebut telah dilakukan penghentian penyidikan oleh pihak kepolisian.

APT also reported the Board of Directors of the Company to the Headquarter of Indonesian National Police (Mabes POLRI) on charges of committing a crime of embezzlement of shares and charges of committing a crime and falsification or fraudulent use of a letter, however the investigation for these two reports has been terminated by the police.

Perkembangan Kasus – APT dan OM melawan Perusahaan Case Progress – APT and OM against the Company

Gugatan APT dan OM terhadap Perusahaan sampai pada tingkat Peninjauan Kembali (PK) di Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA), masing-masing sebagai berikut: 1. Gugatan APT terhadap Perseroan berdasarkan Putusan

Nomor No. 240/PK/PDT/2006 tanggal 20 Februari 2007 dengan putusan pada intinya antara lain menyatakan Perusahaan dan Direksi Perusahaan dihukum untuk mengembalikan dan menyerahkan saham-saham APT kepada APT. Berdasarkan permohonan APT untuk eksekusi Putusan PK, Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengeluarkan Surat Ketetapan No. 079/2007/EKS tanggal 5 Oktober 2007 yang memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk melakukan Sita Eksekusi terhadap Saham-saham APT di tempat kedudukan Termohon Eksekusi yaitu Perusahaan dan Direksi Perusahaan. Sita Eksekusi telah dilaksanakan oleh Juru Sita Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan Juru Sita Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 10 Oktober 2007 mengeluarkan Penetapan Daft. No. 079/2007/EKS yang menyatakan bahwa pelaksanaan eksekusi perkara atas putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung-RI tanggal 20 Februari 2007 No. 240/PK/PDT/2006 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 079/2007/EKS, tidak dapat dilaksanakan (non-executable).

2. Gugatan OM terhadap Perseroan berdasarkan Putusan Nomor No. 115PK/PDT/2007 tanggal 19 Juli 2007 dengan putusan pada intinya antara lain menolak permohonan Peninjauan Kembali dari OM. Putusan ini bersifat final dan mengikat.

The lawsuit of APT and OM to the Company was to the level of Judicial Review against the Verdict of the Supreme Court of the Republic of Indonesia (MA), respectively as follows: 1. The lawsuit of APT to the Company was based on Verdict

No. 240/PK/PDT/2006 dated 20 February 2007, which basically stated that the Company and its Directors were sentenced to return and submit the APT’s shares to APT. Based on APT request to execute the verdict of the Judical Review, the Chief of the Central Jakarta District Court issued Declaration No. 079/2007/EKS dated 5 October 2007 which granted APT’s request and ordered the Registrar of the Central Jakarta District Court to take over the shares of APT at the domicile of the Company and its Board of Directors. The confiscation had been executed by the bailiff of the Central Jakarta District Court and the bailiff of the South Jakarta District Court, and the Chief of the Central Jakarta District Court on 10 October 2007 through Declaration Daft. No. 079/2007/EKS, stated among others: The re-appeal on the Verdict of MA No. 240PK/PDT/2006 dated on 20 February 2007 under registration No. 079/2007/EKS at South Jakarta Distric Court, was non-executable.

2. The lawsuit of OM to the Company was based on Verdict No. 115PK/PDT/2007 dated 19 July 2007, which basically stated the rejection of petition for Judicial Review requested by OM. This verdict was final and binding.

Page 359: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 357

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/105 Exhibit E/105

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 29. LITIGASI (Lanjutan) 29. LITIGATION (Continued)

Perkembangan Kasus – APT dan OM melawan Perusahaan (Lanjutan)

Case Progress – APT and OM against the Company (Continued)

Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diselesaikan, tidak ada perkembangan lebih lanjut atas kasus ini, dan manajemen berpendapat, perkara tersebut tidak akan mempengaruhi kegiatan operasional Perusahaan secara material.

Up to the date the financial statements were completed, there is no further progress on this case, as such, the management is of the opinion that the case will have no material impact on the Company’s operational activities.

30. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 30. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD

Pada tanggal 23 Januari 2014, Perusahaan memperoleh pernyataan pra efektif (izin publikasi) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui surat No. S-29/PM.2/2014 dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2014 sebanyak-banyaknya sebesar Rp 500.000 yang merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan II BFI Finance Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp 2.500.000.

On 23 January 2014, the Company obtained statements of pre effective (publication license) from the Financial Services Authority (OJK) through its letter No. S-29/PM.2/ 2014 to conduct the Public Offering of Obligasi Berkelanjutan II BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2014 maximum offering Rp 500,000 which is part of Obligasi Berkelanjutan II BFI Finance Indonesia with a nominal value of Rp 2,500,000.

Berdasarkan surat keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perusahaan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. Corp/CH/L/I/14-0001, tanggal 2 Januari 2014, bahwa pada tanggal 28 Oktober 2013, Perusahaan telah menerima surat pengunduran diri dari Yan Peter Wangkar selaku Direktur Perusahaan.

Based on the Company’s disclosure letter to Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No.Corp/CH/L/I/14-0001, dated 2 January 2014, the Company received Yan Peter Wangkar’s resignation letter as the Company’s Director, as at 28 October 2013.

Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan, dengan lampaunya kurun waktu 60 (enam puluh) hari setelah diterimanya surat pengunduran diri tersebut, pengunduran diri Yan Peter Wangkar selaku Direktur Perusahaan menjadi sah tanpa memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan.

Under the Company’s Articles of Association, with the passage of 60 (sixty) days after the letter of resignation, Yan Peter Wangkar’s resignation as the Company’s Director become valid without General Meeting of Shareholders’ approval.

Dengan demikian, susunan Direksi Perusahaan efektif per tanggal 1 Januari 2014 menjadi sebagai berikut:

Therefore, the composition of the Board of Directors of the Company as of 1 January 2014 was as follows:

Direksi Directors Presiden Direktur : Francis Lay Sioe Ho : President Director Direktur : Cornellius Henry Kho : Director Direktur : Harry Jesus Rodriguez Palmer : Director

31. REKLASIFIKASI 31. RECLASSIFICATIONS

Sebagian nilai dari akun aset lain-lain per 31 Desember 2012, telah direklasifikasikan dari akun aset lain-lain ke akun piutang lain-lain agar sesuai dengan penyajian laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2013.

Part of other assets as of 31 December 2012 has been reclassified from other assets to other receivables to conform the presentation of the statements of financial position 31 December 2013.

Akun pendapatan dari pembiayaan perumahan (KPR) per 31 Desember 2012, telah direklasifikasikan dari akun pendapatan sewa pembiayaan ke pendapatan pembiayaan konsumen agar sesuai dengan penyajian laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.

Income from housing financing (KPR) as of 31 December 2012 has been reclassified from finance lease income to consumer financing income to conform the presentation of the statements of comprehensive income for the year ended 31 December 2013.

Sebagian nilai dari akun pendapatan lain-lain per 31 Desember 2012, telah direklasifikasikan dari akun pendapatan lain-lain ke akun beban umum dan administrasi agar sesuai dengan penyajian laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.

Part of miscellaneous income as of 31 December 2012 has been reclassified from other income to general and administrative expenses to conform the presentation of the statements of comprehensive income for the year ended 31 December 2013.

Page 360: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk358

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/106 Exhibit E/106

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 31. REKLASIFIKASI (Lanjutan) 31. RECLASSIFICATIONS (Continued)

Akun beban pengurusan piutang lain-lain dan akun kerugian atas penghapusan piutang lain-lain per 31 Desember 2012, telah direklasifikasikan dari akun pendapatan lain-lain ke akun beban umum dan administrasi agar sesuai dengan penyajian laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.

Expense from arrangement of other receivables account and loss from write-off of other receivables account as of 31 December 2012 has been reclassified from other income to general and administrative expenses to conform the presentation of the statements of comprehensive income for the year ended 31 December 2013.

32. PENERBITAN LAPORAN KEUANGAN 32. ISSUANCE OF THE FINANCIAL STATEMENTS

Disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 21 Februari 2014.

Authorized for issuance by Directors on 21 February 2014.

Page 361: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 359

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Data dan Profil Perusahaan

Company Data and Profile

Page 362: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk360

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Akta Pendirian Perusahaan dan Perubahan AktaDeed of Establishment and Deed Changes

PT BFI Finance Indonesia Tbk (Perusahaan) didirikan dengan nama PT Manufacturers Hanover Leasing Indonesia pada tanggal 7 April 1982 berdasarkan Akta Notaris No. 57 yang dibuatdihadapanKartiniMuljadi,S.H.,NotarisdiJakarta.Akta pendirian tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-2091-HT.01.01.TH.82 tanggal 28 Oktober 1982 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 102 tanggal 21 Desember 1982, Tambahan No. 1390. Berdasarkan Akta yang dibuat di hadapan Inge Hendarmin, S.H., Notaris di Jakarta tanggal 14 Agustus 1986, namaPerusahaan diubah dari PT Manufacturers Hanover Leasing Indonesia menjadi PT Bunas Finance Indonesia Tbk, perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-9677.HT.01.04.TH.86 tanggal 7 Oktober 1986 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 94 tanggal 25 Nopember 1986, Tambahan No. 1451. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, salah satunya berdasarkan Akta No. 116 yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti dariSutjipto,S.H.,NotarisdiJakartatanggal27Juni2001,sehubungan dengan perubahan nama Perusahaan dari PT Bunas Finance Indonesia Tbk menjadi PT BFI Finance Indonesia Tbk. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-03668.HT.01.04.TH. 2001 tanggal 24 Juli 2001 dan telahdiumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 35 tanggal 30 April 2002, Tambahan No. 4195.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, salah satunya dilakukan dengan Akta No. 41 tanggal 16 Mei 2013, dari Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan kedudukan Perusahaandari JakartaPusatmenjadiTangerangSelatan.Perubahantersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-28004.AH.01.02.TH.2013 tanggal 24 Mei 2013. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diselesaikan, perubahan ini belum diumumkan dalam Lembaran Berita Negara. Perubahan

PT BFI Finance Indonesia Tbk (the Company) was established as PT Manufacturers Hanover Leasing Indonesia on 7 April 1982 based on Notarial deed No. 57 of Kartini Muljadi, S.H., NotaryinJakarta.ThedeedofestablishmentwasapprovedbytheMinisterofJustice(recentlyknownastheMinisterof Law and Human Rights) of the Republic of Indonesia by virtue of his decree No. C2-2091-HT.01.01.TH.82 dated 28 October 1982 and was published in the State Gazette No. 102, dated 21 December 1982, Supplement No. 1390. Based on Notarial deed of Inge Hendarmin, S.H., Notary in Jakartadated14August1986, theCompany’sname change from PT Manufacturers Hanover Leasing Indonesia to become PT Bunas Finance Indonesia Tbk. ThisamendmentwasapprovedbytheMinisterof Justiceof the Republic of Indonesia by virtue of his decree No. C2-9677.HT.01.04.TH.86 dated 7 October 1986 and was published in the State Gazette No. 94 dated 25 November 1986, Supplement No. 1451. The Company’s Articles of Association had been amended several times, which one of the amendments was based on Notarial deed No. 116 dated 27June2001ofAuliaTaufani,S.H.,asubstituteofSutjipto,S.H.,NotaryinJakarta,concerningthechangeinthenameof the Company from PT Bunas Finance Indonesia Tbk to become PT BFI Finance Indonesia Tbk. This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of his decree No. C-03668.HT.01.04.TH.2001 dated 24 July 2001 andwaspublished in the State Gazette No. 35 dated 30 April 2002, Supplement No. 4195.

The Company’s Articles of Association had been amended several times, which one of the amendments was effected by Notarial deed No. 41 dated 16 May 2013 of Fathiah Helmi, S.H., Notary in Jakarta, regarding the change toCompany’s registered office, formerly located at North Jakarta, become South Tangerang. The amendment wasaproved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of his decree No. AHU-28004.AH.01.02.TH.2013 dated 24 May 2013. Up tothe date the financial statements were completed, this

Page 363: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 361

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

terakhirdilakukandenganAktaNo.50tanggal23Juli2013yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., mengenai penerbitan saham hasil pelaksanaan program Management & Employee Stock Option Program (MESOP) untuk Tahap I untuk periode sampai dengan tanggal 20 Juni 2014.Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum danHakAsasiManusia Republik IndonesiaNomorAHU-AH.01.10-34031 tanggal 21 Agustus 2013. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diselesaikan, perubahan ini belum diumumkan dalam Lembaran Berita Negara.

Perusahaan memperoleh izin usaha dalam bidang usaha lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-038/KM.11/1982 tanggal 12 Agustus 1982, yang telah diperbarui berdasarkan Surat Keputusan No. 493/KMK.013/1990 tanggal 23 April 1990.

Pada tanggal 20 Februari 2006, Menteri Keuangan Republik Indonesia telah mengamandemen izin usaha Perusahaan melalui Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-038/KM.5/2006. Melalui amandemen ini, izin usaha yang sebelumnya diberikan kepada PT Bunas Finance Indonesia Tbk berlaku surut sejak adanya persetujuan perubahan nama Perusahaan dari PT Bunas Finance Indonesia Tbk menjadi PT BFI Finance Indonesia Tbk dari Instansi yang berwenang melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-03668.HT.01.04.TH.2001tanggal24Juli2001.

amendment was not published in the State Gazette. The latest amendment was effected by Notarial deed No. 50 dated23July2013ofFathiahHelmi,S.H.,NotaryinJakarta,regarding the issuance of shares for the implementation of the Phase I of the Management & Employee Stock Option Program (MESOP),up to20 June2014.Theamendmentwas aproved by the Minister of Law and Human Rights of theRepublicofIndonesiabyvirtueofhisdecreeNo.AHU-AH.01.10-34031dated21August 2013.Up to thedatethe financial statements were completed, this amendment was not published in the State Gazette.

The Company obtained its license to operate as a financing company from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia by virtue of his decree No. KEP-038/KM.11/1982 dated 12 August 1982 as amended by Decree No. 493/KMK.013/1990 dated 23 April 1990.

On 20 February 2006, the Minister of Finance of the Republic of Indonesia amended the Company’s license by virtue of his Decree No. KEP-038/KM.5/2006. Through this amendment, the previous license granted to PT Bunas Finance Indonesia Tbk. was applied for retroactively since the approval of the change in the name of the Company from PT Bunas Finance Indonesia Tbk. to PT BFI Finance Indonesia Tbk. from the Regulatory Authority by virtue of decree of Minister of Law and Human Rights of the Republic ofIndonesiaNo.C-03668.HT.01.04.TH.2001dated24July2001.

Page 364: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk362

2013 Performance Company at a Glance Business Overview2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Business Director

Business IIDivision

Business IDivision

Internal AuditDepartment Head

President Director

Board of Commissioners

General Meeting of Shareholders

Audit Committee

Legal & LitigationDepartment

Product Development

CorporateDepartment

Branch Development Department

Regional Managers

Branch Management Department

Direct Sales & Agency

Department

Retail Car Product Business

Department

Human Capital Department

Motorcycle Product

Development Department

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk 2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk362 363

Struktur OrganisasiOrganization Structure

Page 365: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 363

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Operation Director

Operational & ControlDivision

Finance & InformationTechnology

Division

Nomination and Remuneration

Committee

CorporateSecretary

Risk Management Committee

MortgageDepartment

Operation DevelopmentDepartment

Operation Department

Branch Facilities & Logistics

Department

General Affairs & Services

Department

Finance & Treasury Department

Financial Control Department

Information Technology Department

Customer Relationship ManagementDevelopment Department

Internal AuditDepartment

Enterprise RiskDirector

Collection & RecoveryDivision

CreditDepartment

Collection & Recovery

Department

Collection Strategy & Asset Management

Department

Portfolio Management &

Risk AnalyticDepartment

Corporate Collection &

AdministrationDepartment

RiskPolicy

Department

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk 2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk362 363

Page 366: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk364

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors

Page 367: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 365

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, para anggota Direksi dan Dewan Komisaris diangkat oleh para Pemegang SahamdalamRapatUmumPemegangSaham(RUPS)untukjangka waktu lima tahun.

Berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Tahunan No. 80tanggal15Juni2011,yangdibuatdihadapanAuliaTaufani,S.H.,penggantidariSutjipto,S.H,NotarisdiJakarta,masajabatan seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan adalah dari tahun 2011 hingga ditutupnya RUPS Tahunan tahun 2016; kecuali Mr. Richard AndrewDeitz yang diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris pada tahun 2009 dan akan berakhir pada penutupan RUPS tahun 2014 berdasarkan Akta Berita Acara RUPSTahunan No. 73 tanggal 15 Mei 2009, yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti dari Sutjipto, S.H, Notaris di Jakarta, danMr.Harry Jesus Rodriguez Palmeryang diangkat sebagai anggota Direksi pada tahun 2013 dan akan berakhir pada penutupan RUPS tahun 2018berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum PemegangSaham Luar Biasa No. 40 tanggal 16 Mei 2013, yang dibuat dihadapanFathiahHelmi,S.H,NotarisdiJakarta.

Pursuant to the Company’s Articles of Association, the members of the Board of Directors and the Board of Commissioners are appointed by the Shareholders at the GeneralMeetingofShareholders(“GMS”)foraperiodoffive years.

According to the Annual GMS Deed No. 80, dated 15 June 2011, verified byAulia Taufani, S.H., the substituteofSutjipto,S.H.,aNotaryinJakarta,thetermofofficeofall the members of the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners is from 2011 until the closing of the Annual GMS in 2016; except for Mr. Richard Andrew Deitz who was appointed as the member of the Board of Commissioners in 2009 and will be ended at the closing of the GMS in 2014 based on the Annual GMS Deed No. 73 dated 15 May 2009, verified by Aulia Taufani, S.H., the substitute of Sutjipto, S.H., a Notary in Jakarta, andMr.Harry JesusRodriguezPalmerwhowasappointedasthe member of the Board of Directors in 2013 and will be ended at the closing of the GMS in 2018 based on the Annual GMS Deed No. 40 dated 16 May 2013, verified by FathiahHelmi,S.H.,aNotaryinJakarta.

Page 368: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk366

2013 Performance Company at a Glance Business Overview2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Profil Dewan KomisarisProfile of the Board of Commissioners

• PresidenKomisaris,BFIFinance,sejakJuni2011• KomisarisdanPenasihatbeberapaperusahaanyang

bergerak dalam bidang sumber daya alam dan pembangkit listrik, sejak 2009

• MenteriNegaraRisetdanTeknologiRepublikIndonesia,2004-2009

• Ketua,Asian-EuropeUniversityNetwork(ASEA-UNINET),2002-2004

• RektorInstitutTeknologiBandung(ITB),2001-2004• KepalaPusatPengembanganTeknologi,InstitutTeknologi

Bandung (ITB), 1998-2001• KepalaLaboratoriumKontrol,InstitutTeknologiBandung

(ITB), 1995-1998• DirekturKelompokUsahadiJakarta,1993-1995• DirekturPusatKomputer,InstitutTeknologiBandung(ITB),

1990-1993• DoctorofPhilosophy,AustralianNationalUniversity,

Canberra, Australia, 1988• SarjanaTeknikFisika,InstitutTeknologiBandung(ITB),1977• WargaNegaraIndonesia,lahir1954

• PresidentCommissioner,BFIFinance,sinceJune2011• CommissionerandAdvisortoseveralcompaniesinthefield

of natural resources and power generation, since 2009 • StateMinisterofResearchandTechnologyoftheRepublicof

Indonesia, 2004-2009• Chairman,Asian-EuropeUniversityNetwork(ASEA-UNINET),

2002-2004• RectorofBandungInstituteofTechnology(ITB),2001-2004• HeadofTechnologyDevelopmentCentre,BandungInstitute

of Technology (ITB), 1998-2001• HeadofLaboratoryControl,BandungInstituteof

Technology (ITB), 1995-1998• DirectorofBusinessGroupinJakarta,1993-1995• DirectorofComputerCentre,BandungInstituteof

Technology (ITB), 1990-1993• DoctorofPhilosophy,AustralianNationalUniversity,

Canberra, Australia, 1988• BachelorofEngineeringPhysics,BandungInstituteof

Technology (ITB), 1977• Indonesiancitizen,born1954

Kusmayanto KadimanPresiden Komisaris

President Commissioner

Page 369: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 367

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Johanes SutrisnoKomisaris

Commissioner

• Komisaris,BFIFinance,sejakJuni2011• DirekturKeuangan,PTCarsurin,April2007-Juni2013• AnggotaKomiteAudit,PTBentoelInternasionalInvestama

Tbk., sejak Maret 2010• PresidenKomisaris,BFIFinance,2000-2011• Direktur,BFIFinance,1991-1999• CreditOfficer,BFIFinance,1982-1991• MutualInternationalFinanceCorporation,1980-1982• FinancialandAccountingOfficer,PTUnionCarbide

Indonesia, 1976-1980• Auditor,SGV,Utomo,Mulia&Co.,1973-1976• Drs.(Ekonomi),UniversitasIndonesia,Jakarta,1980• MasterofBusinessAdministration,UniversitasGadjahMada,

Jakarta, 2009• WargaNegaraIndonesia,lahir1951

• Commissioner,BFIFinance,sinceJune2011• FinanceDirector,PTCarsurin,April2007-June2013• MemberofAuditCommittee,PTBentoelInternasional

Investama Tbk., since March 2010• PresidentCommissioner,BFIFinance,2000-2011• Director,BFIFinance,1991-1999• CreditOfficer,BFIFinance,1982-1991• MutualInternationalFinanceCorporation,1980-1982• FinancialandAccountingOfficer,PTUnionCarbide

Indonesia, 1976-1980• Auditor,SGV,Utomo,Mulia&Co.,1973-1976• Drs.(Economics),UniversityofIndonesia,Jakarta,1980• MasterofBusinessAdministration,UniversityofGadjah

Mada, Jakarta, 2009• Indonesiancitizen,born1951

• Komisaris,BFIFinance,sejak2006• ManagingPartner,KantorPengacaraAlfonsoNapitupulu,

S.H. & Associates, Jakarta, sejak 1993• KantorPengacaraAlfonso,Giunseng&Kolopaking,Jakarta,

1988-1993• PraktisiInternationalLawyerdiLawOfficeofBronson,

Bronson & McKinnon, San Francisco, California, Amerika Serikat, 1984-1985

• KantorHukumGaniDjemat&Partners,1975-1988• Advokat,KonsultanHukumuntukPasarModaldanHak

Kepemilikan Intelektual, 1976• WargaNegaraIndonesia,lahir1950

• Commissioner,BFIFinance,since2006• ManagingPartner,LawOfficeofAlfonsoNapitupulu,S.H.&

Associates, Jakarta, since 1993 • LawOfficeofAlfonso,Giunseng&Kolopaking,Jakarta,

1988-1993• PractisingasanInternationalLawyerwithLawOfficeof

Bronson, Bronson & McKinnon, San Francisco, California, USA, 1984-1985

• LawOfficeofGaniDjemat&Partners,1975-1988• Advocate,LegalConsultantonCapitalMarketand

Intellectual Property Right, 1976• Indonesiancitizen,born1950

Alfonso NapitupuluKomisaris

Commissioner

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Page 370: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk368

2013 Performance Company at a Glance Business Overview2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Profil Dewan KomisarisProfile of the Board of Commissioners

Emmy YuhassarieKomisaris

Commissioner

• Komisaris,BFIFinance,sejakJuni2011• DewanKehormatan,AsosiasiHimpunanKonsultanHukum

Pasar Modal, sejak 2012• DewanPengawas,IndonesiaInstituteofCorporate

Directorship (IICD), sejak 2012• StafKhusus,KementerianNegaraBUMNRepublik

Indonesia, 2007 – 2012 • PresidenKomisaris,PTInalum,sejak2007• ABAAssociateMember,sejak2005• KonsultanDomestik,BankDuniadanIndonesiaNational

Committee of Good Governance, 2004 - 2005 • Ketua,PusatStudiHukum,sejak1997• MasterofLaw(LLM.),UniversityofCalifornia(UC)

Berkeley, Amerika Serikat, 1982• DosenHukumInternasional,FakultasHukumUniversitas

Indonesia, sejak 1981• SarjanaHukum,UniversitasAirlangga,Surabaya,1979• WargaNegaraIndonesia,lahir1950

• Commissioner,BFIFinance,sinceJune2011• HonoraryMember,CapitalMarketLegalConsultant

Association, since 2012• SupervisoryMember,IndonesiaInstituteofCorporate

Directorship (IICD), since 2012• SpecialStaff,StateMinistryofState-ownedEnterprisesof

the Republic of Indonesia, 2007- 2012• PresidentCommissioner,PTInalum,since2007• ABAAssociateMember,since2005• DomesticConsultant,WorldBankandIndonesiaNational

Committee of Good Governance, 2004 - 2005 • Chairman,CentreofLawStudies,since1997• MasterofLaw(LLM.),UniversityofCalifornia(UC)

Berkeley, USA, 1982• LecturerofInternationalLaw,LawFacultyoftheUniversity

of Indonesia, since 1981• BachelorofLaw,UniversityofAirlangga,Surabaya,1979• Indonesiancitizen,born1950

Page 371: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 369

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Richard Andrew DeitzKomisaris

Commissioner

• Komisaris,BFIFinance,sejak2009• Direktur,VRCapitalGroupLtd.,Moskow,Rusia,sejak

November 1998• ManagingDirectorandHeadofFixedIncomeTrading,

Renaissance Capital Group, Moskow, Rusia, April 1995-November 1998

• ManagingDirector,CreditSuisseFirstBoston,NewYork,Amerika Serikat dan Moskow, Rusia, 1991-April 1995

• SpesialisasibidangFixedIncomeDerivatives,CreditSuisseFirst Boston, New York, Amerika Serikat, 1987-1991

• BachelorofArtsbidangSejarahdanEkonomi,YaleUniversity, New Haven, Connecticut, Amerika Serikat, 1987

• WargaNegaraAmerikaSerikat,lahir1965

• Commissioner,BFIFinance,since2009• Director,VRCapitalGroupLtd.,Moscow,Russia,since

November 1998• ManagingDirectorandHeadofFixedIncomeTrading,

Renaissance Capital Group, Moscow, Russia, April 1995-November 1998

• ManagingDirector,CreditSuisseFirstBoston,NewYork,USA, and Moscow, Russia, 1991-April 1995

• SpecialisedinFixedIncomeDerivatives,CreditSuisseFirstBoston, New York, USA, 1987-1991

• BachelorofArtsinHistoryandEconomics,YaleUniversity,New Haven, Connecticut, USA, 1987

• USAcitizen,born1965

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Page 372: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk370

2013 Performance Company at a Glance Business Overview2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

• Direktur,BFIFinance,sejak1994• Berbagaiposisidibidangpemasaran,BFIFinance,1988-

1994• AccountOfficer,MarketingandCreditDepartment,

Bangkok Bank Ltd., Jakarta, 1988• MasterofBusinessAdministration,UniversityofMissouri,

Amerika Serikat, 1987 • BachelorofScience(ComputerScienceandEconomics),

Iowa State University, Amerika Serikat, 1985 • WargaNegaraIndonesia,lahir1961

• Director,BFIFinance,since1994• Variouspositionsinmarketing,BFIFinance,1988-1994• AccountOfficer,MarketingandCreditDepartment,

Bangkok Bank Ltd., Jakarta, 1988• MasterofBusinessAdministration,UniversityofMissouri,

USA, 1987 • BachelorofScience(ComputerScienceandEconomics),

Iowa State University, USA, 1985 • Indonesiancitizen,born1961

Yan Peter WangkarDirektur

Director

Francis Lay Sioe HoPresiden Direktur

President Director

Profil DireksiProfile of the Board of Directors

• PresidenDirektur,BFIFinance,sejak1986• Direktur,BFIFinance,1983-1986• DirekturPendiri,BFIFinance,1983• KepalaDepartemenKredit,PTIndovest,1980-1983• BerbagaiposisidiTreasuryandMarketing,PTIndovest,

1975-1980• ExecutiveOfficer,DepartemenKeuanganSingapura,

1972-1974• MasterofBusinessManagement,AsianInstituteof

Management, Filipina, 1975• BBA(BachelorofBusinessAdministration),Universityof

Singapore, 1972 • WargaNegaraIndonesia,lahir1948

• PresidentDirector,BFIFinance,since1986• Director,BFIFinance,1983-1986• FoundingDirector,BFIFinance,1983• HeadofCreditDepartment,PTIndovest,1980-1983• VariouspositionsinTreasuryandMarketing,PTIndovest,

1975-1980• ExecutiveOfficer,SingaporeMinistryofFinance,1972-

1974• MasterofBusinessManagement,AsianInstituteof

Management , Philippines, 1975• BBA(BachelorofBusinessAdministration),Universityof

Singapore, 1972 • Indonesiancitizen,born1948

Page 373: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 371

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Cornellius Henry KhoDirektur

Director

• Direktur,BFIFinance,sejak1997• KepalaDivisiPengawasKeuangandanTreasury,BFI

Finance, 1996-1997• PengawasKeuangan,BFIFinance,1992-1996• Auditor,Prasetio,UtomoandCo.,1989-1992.• Drs.(Ekonomi),UniversitasTrisakti,Jakarta,1990• WargaNegaraIndonesia,lahir1966

• Director,BFIFinance,since1997• DivisionHeadforFinancialControlandTreasury,BFI

Finance, 1996-1997• FinancialController,BFIFinance,1992-1996• Auditor,Prasetio,UtomoandCo.,1989-1992• Drs.(Economics),TrisaktiUniversity,Jakarta,1990• Indonesiancitizen,born1966

Harry Jesus Rodriguez PalmerDirektur

Director

• Direktur,BFIFinance,sejak2013• KepalaDivisiRisikoPerusahaan,BFIFinance,2012-2013• ExecutiveVicePresident,MassMarketPortfolioManagement

Head and Retail Risk Head (Acting), PT Bank Danamon Indonesia Tbk, 2009-2012

• TechnicalAdvisor,RetailBank,PTBankDanamonIndonesiaTbk,2008-2009.

• Direktur,RiskManagement,SantanderFinancialServices(PuertoRico, Amerika Serikat), 2006-2008.

• Direktur,RetailRiskManagement,BancoSantander(PuertoRico, Amerika Serikat), 2003-2006.

• BerbagaiposisibidangManajemenRisikodanAudit,Citibank,Amerika Serikat dan Amerika Latin, 1990-2003

• MasterofBusinessAdministration(MBA)bidangKeuangandanAkuntansi, University of Rochester (Simon School), New York, Amerika Serikat, 1990

• SarjanaTeknikMesin,RensselaerPolytechnicInstitute,NewYork, Amerika Serikat, 1985

• WargaNegaraAmerikaSerikat,lahir1963

• Director,BFIFinance,since2013• DivisionHeadofEnterpriseRisk,BFIFinance,2012-2013• ExecutiveVicePresident,MassMarketPortfolioManagementHead

and Retail Risk Head (Acting), PT Bank Danamon Indonesia Tbk, 2009-2012

• TechnicalAdvisor,RetailBank,PTBankDanamonIndonesiaTbk,2008-2009

• Director,RiskManagement,SantanderFinancialServices(PuertoRico, USA), 2006-2008.

• Director,RetailRiskManagement,BancoSantander(PuertoRico,USA), 2003-2006

• VariouspositionswithinRiskManagementandAudit,Citibank,USA and Latin America, 1990-2003

• MasterofBusinessAdministrationinFinanceandAccounting,University of Rochester (Simon School), New York, USA, 1990

• BachelorofScienceinMechanicalEngineering,RensselaerPolytechnic Institute, New York, USA, 1985

• USAcitizen,born1963

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Page 374: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk372

2013 Performance Company at a Glance Business Overview2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

1

Profil Komite-Komite Dewan Komisaris Komite AuditProfile of the Board of Commissioners’ Committees Audit Committee

Johanes SutrisnoKetua

Chairman

Complete profile is presented in the Profile of the Board of Commissioners section on page 367.

Profil lengkap dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris di halaman 367.

2 3Rudy CapelleAnggota

Member

Stefanus GintingAnggota

Member

Warga negara Indonesia, lahir tahun 1947, beliau menjabat sebagai anggota Komite Audit Perusahaan sejak tahun 2011. Sebelumnya beliau bekerja sebagai Assistant Vice President Corporate Banking Citibank, General Manager Marketing and Credit Bank Umum Nasional, Finance Director Kalbe Farma Group, Managing Director Dwi Satrya Utama Group, Asistant Chief Executive Officer Barito Pacific Timber, Executive Director Lippo Group, Komisaris PT Surya Citra Televisi (SCTV), Chief Executive Officer PT Info Finance Perkasa, Chief Executive Officer Bank Niaga, konsultan pribadi untuk beberapa perusahaan, Komisaris PT BFI Finance Indonesia Tbk., dan Komisaris PT British American Tobacco (BAT) Indonesia yang kini telah bergabung ke PT Bentoel Indonesia Investama Tbk..

Indonesian citizen, born 1947, he has served his position as a member of the Company’s Audit Committee since 2011. Previously, he worked as the Assistant Vice President Corporate Banking of Citibank, General Manager Marketing and Credit of Bank Umum Nasional, Finance Director of Kalbe Farma Group, Managing Director of Dwi Satrya Utama Group, Asistant CEO of Barito Pacific Timber, Executive Director of Lippo Group, Commissioner of PT Surya Citra Televisi (SCTV), Chief Executive Officer of PT Info Finance Perkasa, Chief Executive Officer Bank Niaga, private consultant for several companies, Commissioner of PT BFI Finance Indonesia Tbk., and Commissioner of PT British American Tobacco Indonesia which is now merged into PT Bentoel Indonesia Investama Tbk..

Warga negara Indonesia, lahir di Tilburg, Belanda, pada tanggal 31 Juli 1952, menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Beliau menjabat sebagai anggota Komite Audit Perusahaan sejak tahun 2006. Keahlian beliau di bidang keuangan dan perbankan diperoleh berkat pengalaman beliau bekerja di bidang perbankan dan pembiayaan selama 30 tahun. Di samping menjabat sebagai anggota Komite Audit Perusahaan, beliau juga menjabat sebagai kepala perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi dan direktur perusahaan di bidang infrastruktur.

Indonesian citizen, born in Tilburg, The Netherlands, on 31 July 1952, completed his education at the Faculty of Economics, University of Gadjah Mada, Yogyakarta. He has served the position as a member of the Company’s Audit Committee since 2006. His financial and banking expertise were attained whilst working in the banking and multifinance sector in the last 30 years. Besides being a member of the Company’s Audit Committee, he is also chairman of an information technology company and a director of an infrastructure company.

Page 375: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 373

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

4 5Dominic PiconeAnggota

Member

Ariani Vidya SofjanAnggota

Member

Warga negara Indonesia, lahir tahun 1970. Ibu Sofjan menjabat anggota Komite Audit sejak Mei 2013 dan anggota Komite Nominasi dan Remunerasi sejak Juli 2011. Beliau sekarang juga menjabat sebagai Direktur PT Delta Dunia Makmur Tbk. dan sekaligus Executive Director PT Northstar Pacific Capital. Beliau pernah bekerja sebagai Kepala Riset di Mandiri Sekuritas, kemudian sebagai Analis Senior di PT Bahana Securities. Memulai karir sebagai Analis Ekuitas di Deutsche Morgan Grenfell Asia di tahun 1994. Beliau bergelar Bachelor of Science bidang Keuangan dari Oklahoma State University, Amerika Serikat, tahun 1992.

Indonesian citizen, born 1970. Ms. Sofjan has served as a member of Audit Committee since May 2013, and a member of Remuneration and Nomination Committee since July 2011. She is currently the Director of PT Delta Dunia Makmur Tbk. as well as the Executive Director of PT Northstar Pacific Capital. She was previously the Head of Research at Mandiri Securities and a Senior Analyst at PT Bahana Securities. She began her career as an Equity Analyst with Deutsche Morgan Grenfell Asia in 1994. She holds a Bachelor of Science in Finance from Oklahoma State University, USA, in 1992.

Warga negara Australia dan Inggris (dwi-kewarganegaraan), lahir tahun 1978, beliau menjabat sebagai Komite Audit Perusahaan sejak tahun 2011. Saat ini beliau juga menduduki posisi sebagai Vice President TPG Capital di Singapura. Sebelumnya, beliau menjabat berbagai posisi di Divisi Consumer Finance ANZ Bank dan Divisi Investment Banking Credit Suisse. Beliau memiliki gelar sarjana di bidang Perniagaan atau Commerce (Honours) dan Hukum dari University of Melbourne.

Australian and British citizen (dual citizenship), born 1978, he has served as a member of the Company’s Audit Committee since 2011. He currently also holds the position of Vice President at TPG Capital in Singapore. Previously, he held various positions at the Consumer Finance Division of ANZ Bank and the Investment Banking Division of Credit Suisse. He has earned degrees in Commerce (Honours) and Law from the University of Melbourne.

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Page 376: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk374

2013 Performance Company at a Glance Business Overview2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Komite Manajemen RisikoRisk Management Committee

Profil Komite-Komite Dewan KomisarisProfile of the Board of Commissioners’ Committees

Emmy YuhassarieKetua

Chairwoman1

Indonesian citizen, born 1972. Mr. Sunata Tjiterosampurno has served as a member of Risk Management Committee since May 2013. He is currently the Managing Director of Northstar Advisors Pte Ltd. He served as a Director in the Investment Banking Division of PT Danareksa Sekuritas from 2004 to 2006, and as Consultant at Boston Consulting Group, Jakarta, from 1998 to 2004. He began his career as Assistant Vice-President for equity research of PT Lippo Securities – SBC Warburg (1995 – 1998). Mr. Tjiterosampurno holds a Bachelor of Business Administration (Distinction) from University of Wisconsin-Madison, and a Master of Finance (Merit) from London Business School. He is currently a Commissioner of PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk., Tugu Insurance Company Ltd., PT Delta Dunia Makmur Tbk., PT Trimegah Sekuritas and the President Commissioner of PT Bukit Makmur Mandiri Utama.

Profil lengkap dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris di halaman 368.

Complete profile is presented in the Profile of the Board of Commissioners section on page 368.

Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1972. Bapak Sunata Tjiterosampurno menjabat sebagai anggota Komite Manajemen Risiko sejak Mei 2013. Beliau juga menjabat sebagai Managing Director Northstar Advisors Pte Ltd. Sebelumnya beliau bekerja sebagai Direktur Divisi Investment Banking PT Danareksa Sekuritas dari tahun 2004 hingga 2006, dan sebagai Konsultan di Boston Consulting Group, Jakarta, dari tahun 1998 hingga 2004. Beliau memulai karir sebagai Assistant Vice President untuk Riset Ekuitas PT Lippo Securities – SBC Warburg (1995–1998). Bapak Tjiterosampurno bergelar Bachelor of Business Administration (Distinction) dari Wisconsin-University Madison, dan Master of Finance (Merit) dari London Business School. Beliau saat ini juga menjabat sebagai Komisaris PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk., Tugu Insurance Company Ltd., PT Delta Dunia Makmur Tbk., PT Trimegah Sekuritas dan sebagai Presiden Komisaris PT Bukit Makmur Mandiri Utama.

Sunata TjiterosampurnoAnggota

Member4

Johanes SutrisnoAnggota

Member2

Dominic Picone Anggota

Member3

Profil lengkap dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris di halaman 367.

Complete profile is presented in the Profile of the Board of Commissioners section on page 367.

Profil lengkap dapat dilihat pada bagian Profil Komite-Komite Dewan Komisaris (Komite Audit) di halaman 373.

Complete profile is presented in the Profile of the Board of Commissioners’ Committees section (Audit Committee) on page 373.

Page 377: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 375

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Komite Nominasi dan RemunerasiNomination and Remuneration Committee

Alfonso NapitupuluKetua

Chairman1

Profil lengkap dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris di halaman 367.

Complete profile is presented in the Profile of the Board of Commissioners section on page 367.

Dominic Picone Anggota

Member2

Profil lengkap dapat dilihat pada bagian Profil Komite-Komite Dewan Komisaris (Komite Audit) di halaman 373.

Complete profile is presented in the Profile of the Board of Commissioners’ Committees section (Audit Committee) on page 373.

Ariani Vidya SofjanAnggota

Member3

Profil lengkap dapat dilihat pada bagian Profil Komite-Komite Dewan Komisaris (Komite Audit) di halaman 373.

Complete profile is presented in the Profile of the Board of Commissioners’ Committees section (Audit Committee) on page 373.

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Page 378: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk376

2013 Performance Company at a Glance Business Overview2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Manajemen SeniorSenior Management

Personel Kantor PusatHead Office Personnel

Kepala DivisiDivision Heads

Kiri ke kanan | Left to right :

SutadiDonie PrayogoSudjonoSusinto Tenggono ThenAndrew Adiwijanto

Page 379: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 377

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

• WarganegaraIndonesia• Lahirtahun1974• MemulaikarirdiBFI

sebagai Management Trainee Marketing pada tahun 1997

• Indonesiancitizen• Born1974• BeganhiscareeratBFIas

a Management Trainee in Marketing in 1997

SutadiBusiness I Division

• WarganegaraIndonesia• Lahirtahun1970• MemulaikarirdiBFI

sebagai Account Officer pada tahun 1993

• Indonesiancitizen• Born1970• BeganhiscareeratBFIas

an Account Officer in 1993

• WarganegaraIndonesia• Lahirtahun1968• MemulaikarirdiBFI

sebagai Marketing Officer pada tahun 1993

• Indonesiancitizen• Born1968• BeganhiscareeratBFI

as a Marketing Officer in 1993

Andrew AdiwijantoOperation and Control Division

Donie PrayogoBusiness II Division

SudjonoFinance and Information Technology Division

Susinto Tenggono ThenCollection and RecoveryDivision

• WarganegaraIndonesia• Lahirtahun1964• MemulaikarirdiBFI

sebagai Marketing Officer pada tahun 1990

• Indonesiancitizen• Born1964• BeganhiscareeratBFI

as a Marketing Officer in 1990

• WarganegaraIndonesia• Lahirtahun1973• MemulaikarirdiBFI

sebagai Marketing Executive pada tahun 1994

• Indonesiancitizen• Born1973• BeganhiscareeratBFIas

a Marketing Executive in 1994

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Page 380: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk378

2013 Performance Company at a Glance Business Overview2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Manajemen SeniorSenior Management

Personel Kantor PusatHead Office Personnel

Kiri ke kanan | Left to right :

Tan Rudy Eddywidjaja •Goklas •JacksonLimIndra•Lusito Krisyati •Herman Handoko•Deni Nasri•Ary Suharso •Kurniawan Susanto •Yoga Aryanto •Angtawan Anggadiwirja•

Jabatan | Job title :

Department Head of Retail Car Product BusinessDepartment Head of Branch Development Department Head of Direct Sales and Agency Head of Legal and Litigation Head of Branch ManagementHead of Direct Sales and Agency DevelopmentDepartment Head of Motorcycle Product Development Head of Corporate Business DevelopmentDepartment Head of Corporate Product Development Department Head of Legal and Litigation

Divisi BisnisBusiness Division

Page 381: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 379

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Jabatan | Job title :

Department Head of Portfolio Management and Risk AnalystDepartment Head of Credit Department Head of Collection Strategy and Asset Management Head of Corporate Collection and Administration Department Head of Collection and Recovery

Kiri ke kanan | Left to right:

Djauw Vido Onadi •

Silvia Thamrin•Saidina Daud Bantayan•

Wulansari Soeprijatno•

Augusnen Silalahi•

Divisi RisikoPerusahaanEnterprise Risk Division

Page 382: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk380

2013 Performance Company at a Glance Business Overview2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Kiri ke kanan | Left to right :(berdiri | standing)• BudiDarwanMunthe

• DaniReinhardHutabarat• Masmudi• JefrySuryo

• IrwanTirta• PerriGustovandani

(duduk | sitting)• PramudiyoLinggar• IkaSanti• NgKoonPek• HarimanNugraha

DivisiOperasionalOperational Division

Jabatan | Job title :

Department Head of General Affairs and Services, Assistant to Corporate SecretaryHead of Telesales Department Head of Branch Facilities and Logistics Department Head of Customer Relationship Management Development Head of Mortgage Sales and DistributionDepartment Head of Internal Audit

Department Head of Operation Management Department Head of Operation DevelopmentInvestor Relations AdvisorHead of Customer Engagement and Communications

Manajemen SeniorSenior Management

Personel Kantor PusatHead Office Personnel

Page 383: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 381

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Kiri ke kanan | Left to right :

• TonnyWidjaja

• PriscillaAngeline• BudiantoHendradjaja

• MegaKhorniawan

• AllenHutama

Divisi Keuangan danTeknologi InformasiFinance and Information Technology Division

Jabatan | Job title :

Department Head of Finance and TreasuryHead of Finance and Treasury Head of Information Technology (Infrastructure) Department Head of Financial Control Department Head of Information Technology

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Page 384: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk382

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Kiri ke kanan | Left to right :

• DesiGunawan• ElisaTrisnawati

• UtamiMuliawaty

Divisi Sumber Daya ManusiaHuman Capital Division

Jabatan | Job title :

Department Head of Human CapitalHead of Human Capital (Performance and Career Management) Head of Human Capital (Operations)

Manajemen SeniorSenior Management

Personel Kantor PusatHead Office Personnel

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Page 385: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 383

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Page 386: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk384

2013 Performance Company at a Glance Business Overview2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Kiri ke kanan | Left to right :

• PetrusDenny• RonnyHarijanto• DjaniSetiadi• LukmanNelam• HernandiKusno• HerizalWelli• StanlyDarisang• HandokoKuarso• Iwan• Rachmadi

Pimpinan WilayahRegional Manager

Manajemen SeniorSenior Management

Personel Kantor CabangBranches Personnel

Jabatan | Job title :

Pimpinan Wilayah VIII / Region VIII ManagerPimpinan Wilayah VII / Region VII Manager Pimpinan Wilayah V / Region V ManagerPimpinan Wilayah I / Region I ManagerPimpinan Wilayah XI / Region XI ManagerPimpinan Wilayah XII / Region XII ManagerPimpinan Wilayah IX / Region IX ManagerPimpinan Wilayah VI / Region VI Manager Pimpinan Wilayah III / Region III ManagerPimpinan Wilayah X / Region X Manager

Page 387: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 385

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Kiri ke kanan | Left to right :

• MedyMirdianata• IKadekTirtayasa• StefanusWibowo• JohnPiterSinaga• LojiansyahHosensyah• TommyWijayaTjhang• RifkyKurniawan• TanEngHan• IdaBagusAryaTedja• KhenriekTjandra• Toni• SudiHartono

Pimpinan AreaArea Manager

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Jabatan | Job title :

AreaManager–RegionVIIAreaManager–RegionVIIAreaManager–RegionVAreaManager–RegionIAreaManager–RegionVIIIAreaManager–RegionIIIAreaManager–RegionVIIIAreaManager–RegionVIAreaManager–RegionVIIIAreaManager–RegionVIIIAreaManager–RegionIAreaManager–RegionI

Page 388: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk386

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

SULAWESIBARAT

3 Cabang / Branches

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

KALIMANTAN BARAT4 Cabang / Branches

KALIMANTAN TIMUR10 Cabang / Branches3 Gerai / KiosksKALIMANTAN TENGAH

3 Cabang / Branches

KALIMANTAN SELATAN4 Cabang / Branches3 Gerai / Kiosks

DKIJAKARTA 8 Cabang / Branches3 Gerai / Kiosks

BANTEN6 Cabang / Branches

4 Gerai / KiosksJAWABARAT

20 Cabang / Branches8 Gerai / Kiosks

JAWATENGAH16 Cabang / Branches6 Gerai / Kiosks

D.I YOGYAKARTA1 Cabang / Branch

1 Gerai / KioskJAWATIMUR

23 Cabang / Branches12 Gerai / Kiosks

BALI4 Cabang / Branches1 Gerai / Kiosk

NTB1 Cabang / Branch

SUMATERAUTARA6 Cabang / Branches2 Gerai / Kiosks

SUMATERASELATAN7 Cabang / Branches

2 Gerai / Kiosks

SUMATERABARAT3 Cabang / Branches

BENGKULU1 Cabang / Branch

RIAU6 Cabang / Branches2 Gerai / Kiosks

KEP.RIAU2 Cabang / Branches1 Gerai / Kiosk

JAMBI7 Cabang / Branches1 Gerai / Kiosk

KEP.BANGKA-BELITUNG3 Cabang / Branches

LAMPUNG5 Cabang / Branches

1 Gerai / Kiosk

177 59Kantor CabangBranches

GeraiKiosks

Per 31 Desember 2013, jaringan BFI meliputi:As of 31 December 2013, the network of BFI included:

JaringanNetworks

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 387Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk386

Page 389: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 387

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

SULAWESIUTARA7 Cabang / Branches2 Gerai / Kiosks

GORONTALO2 Cabang / Branches1 Gerai / Kiosk

SULAWESIBARAT

3 Cabang / Branches SULAWESITENGGARA

3 Cabang / Branches1 Gerai / Kiosk

MALUKU1 Cabang / Branch1 Gerai / Kiosk

MALUKUUTARA2 Cabang / Branches

PAPUABARAT2 Cabang / Branches1 Gerai / Kiosk

SULAWESISELATAN8 Cabang / Branches2 Gerai / Kiosks

PAPUA3 Cabang / Branches

SULAWESITENGAH

6 Cabang / Branches1 Gerai /

Kiosk

2013 Performance Company at a Glance Business Overview Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

NTB1 Cabang / Branch

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 387Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk386

Page 390: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk388

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Kantor PusatHead Office

BFI TowerSunburst CBD Lot 1.2Jl.Kapt.SoebijantoDjojohadikusumoBSD CityTangerang Selatan 15322 Tel. : (021) 2965 0300, 2965 0500Fax. : (021) 2966 0757, 2966 0758

Kantor CabangBranches

Kantor Cabang Jawa Branches in Java

DKI JAKARTAJAKARTA SPECIAL CAPITAL REGION

SunterRukan Puri Mutiara Blok A No. 80-81Jl.UtamaGriya,SunterJakartaUtara14350Tel. : (021) 6531 0319, 6531 0533, 6531 0534, 6531 8330Fax. : (021) 6531 0535

CakungRukan Grand Orchard Square Blok C/20Jl.TerusanKelapaHybrida,SukapuraJakartaUtara14140Tel. : (021) 2907 7350, 2907 7351, 2907 7352 Fax. : (021) 2907 7354

CawangJl.DewiSartikaNo.292FRT. 004/RW. 005Kel.Cawang,Kec.KramatJatiJakartaTimur13630Tel. : (021) 2937 4126, 800 9022Fax. : (021) 800 9025

Cengkareng City Resort ResidenceRuko Hawaii Blok A No. 110RT. 006/RW. 014, Kel. Cengkareng TimurKec. CengkarengJakartaBaratTel. : (021) 2902 0520, 2902 0550 Fax. : (021) 2902 0551

Duren SawitRuko Radin Inten Center No. B DJl.RadinInten,DurenSawitJakartaTimurTel. : (021) 862 1349, 862 3099, 2948 9400Fax. : (021) 2948 9401

MeruyaJl.LapanganBolaNo.1-1AMeruya,KebonJerukJakartaBaratTel. : (021) 5365 2460, 5365 2461Fax. : (021) 5365 2462

Pondok PinangJl.CiputatRayaNo.163BlokE-1RT. 002/RW. 008, Kel. Pondok Pinang Kec. Kebayoran LamaJakartaSelatanTel. : (021) 7591 0321 Fax. : (021) 7581 9400

Jakarta Corporate LeasingRuko Graha Atrium Senen Blok C No.4-5Jl.SenenRayaJakartaPusatTel. : (021) 385 6601 Fax. : (021) 385 6663

BANTENBANTEN

TangerangJl.M.T.HaryonoNo.9Sukasari15118Tel. : (021) 552 2287, 552 7041Fax. : (021) 552 6542

BintaroRuko Kebayoran Arcade 2 Blok B1 No. 09SektorVIIBintaroJayaKel.PondokJaya,Kec.PondokAren15224Tel. : (021) 2951 1836, 2951 1837Fax. : (021) 2951 1827

CikupaRuko Taman Raya Blok M19 No. 01ACitra Raya, Kel. Dukuh, Kec. Cikupa Kab. Tangerang 15710Tel. : (021) 5940 7877, 5940 9111, 5941 1207Fax. : (021) 5940 7876

PamulangJl.RayaSiliwangiNo.57GRT. 01/RW. 07, Kel. Pamulang Barat Kec. Pamulang, Kab. TangerangTel. : (021) 744 2528, 7470 4821, 7470 8424, 7470 8868Fax. : (021) 742 7955

SerangJl.RayaPandeglangLingk.KebonJaheRT. 04/RW. 014, Kel. Cipare, Kec. Serang42117 Tel. : (0254) 849 0548, 849 0549, 849 0550 Fax. : (0254) 849 0535

Serpong - BSDBFI Tower, Lobby FloorSunburst CBD Lot 1.2Jl.Kapt.SoebijantoDjojohadikusumoBSD CityTangerang 15322 Tel. : (021) 2966 7153, 2966 7155Fax. : (021) 2966 7157

JAWA BARATWEST JAVA

Bandung• Jl.SoekarnoHattaNo.472 Kel. Batu Nunggal, Kec. Bandung Kidul

40266 Tel. : (022) 8752 8000 Fax. : (022) 8752 8100

• Jl.LengkongKecilNo.12B 40261 Tel. : (022) 420 6829, 421 0031, 421 0034 Fax. : (022) 421 0032

Bekasi• KompleksRukoSuncitySquareBlokA No. 46-47 Jl.MayorHasibuan,Margajaya 17141 Tel. : (021) 8886 3611 Fax. : (021) 8886 3612

• Jl.BulevarHijauBlokC5No.32 Harapan Indah Tel. : (021) 2946 5551, 2946 5552 Fax. : (021) 2946 5553

BogorJl.RayaTajurNo.39D-ETel. : (0251) 833 7753Fax. : (0251) 833 7793

CianjurJl.K.H.AbdullahBinNuhRT. 04/RW. 14 Kel. Sawah Gede, Kec. CianjurKab. Cianjur Tel. : (0263) 226 0100, 226 0123Fax. : (0263) 226 0200

CikampekRuko Sudirman Center Blok A No. 6Jl.JenderalSudirmanNo.100Desa Pucung, Kec. KotabaruKab. Karawang 41374Tel. : (0264) 838 8032Fax. : (0264) 838 6310

CikarangRuko Golden Boulevard Blok CC-5 No. 3AJl.NiagaRaya,Jababeka2Kel. Pasir Sari, Kec. Cikarang Selatan Tel. : (021) 8984 1491Fax. : (021) 8984 2093

CimahiJl.RayaCimahiNo.644Kel. Cimahi, Kec. Cimahi TengahTel. : (022) 8777 4624Fax. : (022) 8777 4623

CirebonJl.TuparevNo.115ADesa Kertawinangun, Kec. KedawungKab. CirebonTel. : (0231) 234941, 246458, 246468Fax. : (0231) 246470

JaringanNetworks

Page 391: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 389

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

CiteureupJl.MayorOkingNo.5RT. 003/RW. 010, Kebun KopiKel. Puspanegara, Kec. CiteureupKab. Bogor 16810Tel. : (021) 8794 0055, 8794 0126Fax. : (021) 8790 8521

DepokRuko Margonda Residen No. 12A-14Jl.MargondaRayaKav.461Tel. : (021) 7888 1787Fax. : (021) 7888 1780

GarutRuko IBC Blok D8 Kel. PakuwonTel. : (0262) 234050Fax. : (0262) 237256

KarawangJl.Jend.A.YaniNo.73-ByPassRT. 04/RW. 12, Kel. Karang PawitanKec. Karawang BaratKab. Karawang 41351Tel. : (0267) 400870, 400872Fax. : (0267) 400925

MajalengkaJl.KHAbdulHalimNo.104Kel. Majalengka Kulon, Kec. MajalengkaTel. : (0233) 889 0100, 889 0044Fax. : (0233) 889 0043

PurwakartaJl.Veteran/TerusanIbrahimSingadilaga Ruko No. 5-6, Kel. Nagrikaler41118Tel. : (0264) 822 3010, 822 3044 Fax. : (0264) 822 2611

SubangJl.KaptenHanafiahRT.98/RW.97Blok B No.4, Rawa BadakKel.Karanganyar Tel. : (0260) 421313Fax. : (0260) 421515

SukabumiJl.K.H.SanusiNo.46CCiseureuhTel. : (0266) 210800 Fax. : (0266) 243365

SumedangJl.PrabuGajahAgungNo.52RT.02/RW.07Kel. Kotakulon, Kec. Sumedang SelatanTel. : (0261) 220 0124, 220 0125Fax. : (0261) 220 0126

TasikmalayaKompleks Pertokoan Plaza Asia Blok A No. 12AJl.H.Z.MustofaTel. : (0265) 235 2188 Fax. : (0265) 235 2199

JAWA TENGAHCENTRAL JAVA

Semarang• RukoMataramPlazaBlokDNo.03 Jl.M.T.Haryono Tel. : (024) 356 0073 Fax. : (024) 356 3742

• RukoPlazaSetiabudiNo.12B Jl.SetiabudiNo.121

BanjarnegaraJl.S.ParmanNo.43-45BlokDParakancanggah53412Tel. : (0286) 598 5975 Fax. : (0286) 598 6023

GroboganRuko The Grand City Blok EJl.LetjenR.SupraptoNo.61-63Purwodadi 58111Tel. : (0292) 424586 Fax. : (0292) 423642

JeparaJl.PemudaNo.1A,RT.03/RW.04Kel.Potroyudan,Kec.JeparaTel. : (0291) 429 9500 Fax. : (0291) 595538

KebumenJl.PemudaNo.138Kel. Panjer Tel. : (0287) 381857, 384748, 384761 Fax. : (0287) 384740

KudusKompleks Ruko A. Yani No. 1Jl.LetkolTitSudonoTel. : (0291) 330 8198, 438885 Fax. : (0291) 436262

MagelangRuko Metro Square F6Jl.Mayjen.BambangSoegengMertoyudan 56172Tel. : (0293) 325500 Fax. : (0293) 326125

PekalonganJl.Dr.CiptoNo.22DTel. : (0285) 412015Fax. : (0285) 412014

Purwokerto-BanyumasJl.GerliyaTimurNo.35,RukoNo.3Kel. Teluk, Kec. Purwokerto SelatanTel. : (0281) 628886, 643574Fax. : (0281) 638886

RembangJl.PemudaNo.3BTel. : (0295) 550 4679Fax. : (0295) 693111

SragenJl.SukowatiNo.170Tel. : (0271) 882 1176, 882 1177Fax. : (0271) 882 1175

Solo• Jl.GajahMadaNo.132E Tel. : (0271) 661655, 644566 Fax. : (0271) 663988

• Jl.RayaSoloPermaiHD03 Solo Baru, Sukoharjo Tel. : (0271) 620274, 626719, 626969 Fax. : (0271) 626223

SalatigaRuko Wijaya Square Blok A3Jl.Diponegoro,RT.02/RW.05Sidorejo LorTel. : (0298) 312507

TegalJl.KolonelSugionoNo.85Kel. Kemandungan, Kec. Tegal Barat52711Tel. : (0283) 321160, 321166, 325535 Fax. : (0283) 323121

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTASPECIAL REGION OF YOGYAKARTA

YogyakartaRuko Monjali Permai Kav. 2Jl.MonjaliSinduadiMlatiSleman 55284Tel. : (0274) 542467, 560980Fax. : (0274) 560956

JAWA TIMUREAST JAVA

Surabaya• Jl.NgagelJayaNo.39 Tel. : (031) 501 4119 Fax. : (031) 501 4456

• KompleksRukoSentraDarmoVilla Blok A No. 6 Jl.RayaDarmoPermaiSelatan Tel. : (031) 734 8281 Fax. : (031) 731 7815

• Jl.HMNoerNo.47E1 Kel. Kapas Madya baru, Kec. Tambaksari Tel. : (031) 376 1669 Fax. : (031) 376 1697

BabatJl.RayaPlaosan(depanPasarAgrobis)Tel. : (0322) 456524, 456525Fax. : (0322) 453191

BanyuwangiJl.S.ParmanNo.131DDesa Dadapan, Kec. Kabat Kab. Banyuwangi 68461Tel. : (0333) 415959 Fax. : (0333) 417434

BlitarJl.CemaraNo.36Tel. : (0342) 808112, 808345Fax. : (0342) 808212

Page 392: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk390

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

BojonegoroJl.M.H.ThamrinNo.103CKel. Kauman, Kec. BojonegoroKab. BojonegoroTel. : (0353) 888789 Fax. : (0353) 892491

GresikKompleks Ruko KIG (Kawasan Industri Gresik) A19 Jl.TridharmaNo.361121Tel. : (031) 397 7663 Fax. : (031) 398 9464

JemberKomplekPertokoanJBCBlokB2Jl.TrunojoyoKel. Kepatihan, Kec KaliwatesTel. : (0331) 410605, 410602Fax. : (0331) 411013

JombangKompleks Ruko Simpang 3 No. C1Jl.MerdekaTel. : (0321) 877804, 877805Fax. : (0321) 877811

KediriKompleks Pertokoan Hayam WurukTrade Center Blok C No. 8Jl.HayamWurukTel. : (0354) 696791, 699349, 699350Fax. : (0354) 699351

LamonganJl.SunanDrajatNo.60Kel. Sidoharjo Tel. : (0322) 324142, 324242Fax. : (0322) 324478

MadiunJl.SetiaBudiRuko41C63139Tel. : (0351) 467018

MalangJl.LetjenSutoyoNo.14865125Tel. : (0341) 475400, 475402 Fax. : (0341) 475403

MojokertoRuko Kranggan Permai Blok A05-06 Jl.Pahlawan61321 Tel. : (0321) 332376, 332377Fax. : (0321) 327066

PandaanKompleks Ruko Chandra Sukun No. 7Jl.Dr.SoetomoKel. Subergedang, Kec. PandaanKab. Pasuruan 67156Tel. : (0343) 635882, 635883Fax. : (0343) 635681

PasuruanJl.PanglimaSudirmanNo.40AKel. Purworejo, Kec. Purworejo67115Tel. : (0343) 416007, 417167, 418007Fax. : (0343) 420076

PonorogoJl.SoekarnoHattaNo.238Tel. : (0352) 486447Fax. : (0352) 485866

ProbolinggoJl.Dr.MochammadSalehNo.8EKel. Sukabumi67219Tel. : (0335) 431800, 424862Fax. : (0335) 424861

Sidoarjo • KompleksRukoGatewayNo.B/2 Jl.RayaWaru(Aloha) Tel. : (031) 853 9977 Fax. : (031) 853 4577

• Jl.MojopahitNo.32B 61216 Tel. : (031) 805 7102 Fax. : (031) 805 7103

TubanJl.BasukiRahmadNo.243Tel. : (0356) 324312, 326183, 333335Fax. : (0356) 322050

TulungagungJl.W.R.SupratmanNo.101Tel. : (0355) 337412, 337413 Fax. : (0355) 337411

Kantor Cabang Bali dan Nusa TenggaraBranches in Bali and Nusa Tenggara

BALIBALI

Denpasar• Jl.CokroaminotoNo.43 Tel. : (0361) 427676 Fax. : (0361) 430900

• KompleksSudirmanAgungBlokCNo.8 Jl.PB.Sudirman 80225 Tel. : (0361) 241388 Fax. : (0361) 241098

• KomplekImamBonjolSquare555A6 Jl.ImamBonjol Tel. : (0361) 487987, 483673, 480599 Fax. : (0361) 488058

GianyarJl.ByPassDharmaGiriNo.27Tel. : (0361) 948717, 895 8288, 895 8289Fax. : (0361) 895 8289

NUSA TENGGARA BARATWEST NUSA TENGGARA

MataramJl.AnakAgungGdeNgurahNo.104FLingk. Karang KelebutKel. Cakranegara SelatanTel. : (0370) 624777Fax. : (0370) 624422

Kantor Cabang SumateraBranches in Sumatera

SUMATERA UTARANORTH SUMATERA

Medan• Jl.Ir.H.JuandaNo.26 Tel. : (061) 451 4232 Fax. : (061) 453 0424

• Jl.BambuIINo.67B Kel. Durian, Kec. Medan Timur Tel. : (061) 663 1220, 664 5847 Fax. : (061) 664 5848

BinjaiKompleks Ruko Surya PermaiJl.T.AmirHamzahNo.1LTel. : (061) 882 0999Fax. : (061) 882 2378

PadangsidempuanJl.SudirmanNo.8FKel. Losung BatuKec.PadangsidimpuanUtaraTel. : (0634) 22271, 22274, 22278Fax. : (0634) 22275

PematangsiantarJl.KartiniNo.48EKel. Timbang Galung, Kec. Siantar BaratTel. : (0622) 26050Fax. : (0622) 26050

Rantau PrapatJl.AhmadYaniNo.104A-BLabuan Batu Tel. : (0624) 327986, 327987Fax. : (0624) 327988

SUMATERA BARATWEST SUMATERA

PadangJl.KhatibSulaimanNo.63D-ETel. : (0751) 705 4587, 705 6211 Fax. : (0751) 446438

BukittinggiJl.RayaKapasPanjiNo.49BJambuAir,NagariTaluakIVSukuKec. Banuhampu, Kab. AgamTel. : (0752) 33100, 643425 Fax. : (0752) 626200

JaringanNetworks

Page 393: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 391

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Pasaman BaratKompleks Gunung Tulas, Lintang SelatanJl.LintasSimpangEmpatManggopo2KMKec. Pasaman26566Tel. : (0753) 65678 Fax. : (0753) 65859

RIAU RIAU

Pekanbaru• Jl.SoekarnoHattaNo.88 Kel. Delima, Kec. Tampan 28292 Tel. : (0761) 562777 Fax. : (0761) 563373

• Jl.SetiabudiNo.89-89A Tel. : (0761) 33833, 44921, 44925 Fax. : (0761) 33828

Air Molek-Indragiri HuluJl.JendralSudirmanKel. Sekar Mawar, Kec. Pasir Penyu Kab. Indragiri HuluTel. : (0769) 442699, 442700, 442 0769Fax. : (0769) 442698

Bagan BatuJl.JendralSudirmanKab. Rokan HilirTel. : (0765) 551199, 551299Fax. : (0765) 551577

DumaiJl.KelakapTujuhKel. Ratusima, Kec. Dumai SelatanTel. : (0765) 440661, 440663Fax. : (0765) 440662

Ujung BatuJl.SudirmanNo.188UjungBatuTimurTel. : (0762) 736 3363, 736 3364Fax. : (0762) 736 3365

KEPULAUAN RIAURIAU ISLANDS

Tanjung PinangJl.D.I.PanjaitanKm.08Kel. Air Raja, Kec. Tanjung Pinang Timur Pulau Bintan 34574Tel. : (0771) 733 5968, 733 5999 Fax. : (0771) 733 5967

BatamKompleks Mahkota Raya Blok B No.11Kel. Teluk Tering, Kec. Batam Kota 29461Tel. : (0778) 466885, 466886 Fax. : (0778) 466186

JAMBIJAMBI

Jambi• Jl.HayamWurukNo.81 Jelutung Tel. : (0741) 755 2050, 755 5000 Fax. : (0741) 755 2048

• Jl.D.I.PanjaitanNo.50 RT.018,KebunHandil,Jelutung 36137 Tel. : (0741) 443966, 445982

Dharmasraya (Kotobaru)Jl.LintasSumatera,JorongPasarKotoBaruKab. Dharmasraya 27681Tel. : (0754) 71155Fax. : (0754) 71160

Muara BungoJl.SudirmanNo.48-49,RT.003/RW.001Kel. Pasir Putih, Kec. Rimbo TengahTel. : (0747) 321021, 321412 Fax. : (0747) 321411

Muaro JambiJalanDesaMekarSariMakmurJalur3BNo.104 RT.09Kel. Suka Makmur, Kec. Sungai BaharKab.MuaroJambiTel. : (0743) 724 0070

Rimbo BujangJl.PahlawanNo.3Kel. Wirotho Agung, Kec. Rimbo Bujang TeboTel. : (0747) 31080, 431921Fax. : (0747) 31067

SarolangunJl.LintasSumateraPasarSarolangunNo.17RT. 06, Kel. Sukasari, Kec. SarolangunKab. SarolangunTel. : (0745) 91875

BENGKULUBENGKULU

BengkuluJl.DanauNo.7-8Kel. Panorama, Kec. Singaran PatiTel. : (0736) 347820, 347821 Fax. : (0736) 347819

SUMATERA SELATANSOUTH SUMATERA

Palembang• KompleksRukoRajawaliNo.B3-B4 RT. 016/RW 012 Kel. 9 Ilir, Kec. Ilir Timur II 30113 Tel. : (0711) 370808, 377728 Fax. : (0711) 370909

• Jl.VeteranNo.433,20Ilir1 30126 Tel. : (0711) 372581, 372582 Fax. : (0711) 372580

BaturajaJl.Dr.Moh.HattaRT.04/RW.04Kel. Sukaraya, Kec. Baturaja TimurKab.OganKomeringUluTel. : (0735) 321660, 326200Fax. : (0735) 321880

LahatJl.LetnanMarzukiNo.88RT. 004/RW. 04 Kel.TalangJawaUtara,Kec.KotaLahatKab. Lahat 31416Tel. : (0731) 324454 Fax. : (0731) 324268

LubuklinggauJl.YosSudarsoNo.1C,RT.04Kel.BatuUripTaba,Kec. Lubuklinggau Timur 1Tel. : (0733) 454 0601, 454 0602Fax. : (0733) 454 0603

Pangkalan BalaiJl.MerdekaNo.9A-BKec. Banyuasin IIITel. : (0711) 891069Fax. : (0711) 891473

PrabumulihJl.Jend.SudirmanNo.352B31114Tel. : (0713) 323154, 700 0826Fax. : (0713) 323154

KEPULAUAN BANGKA - BELITUNGBANGKA - BELITUNG ISLANDS

Pangkal PinangKompleks Bangka Square, Ruko No. 2Jl.RayaKobaKm.5No.17Desa Dul, Kec. Pangkalan BaruKab. Bangka TengahPulau BangkaTel. : (0717) 426 1310, 426 1311Fax. : (0717) 426 1306

BelitungJl.Jend.SudirmanNo.26APangkallalangPulau Belitung Tel. : (0719) 21300, 24760Fax. : (0719) 23810

SungailiatJl.Jend.SudirmanNo.114DKel. Srimenanti, Kec. Sungailiat Kab. Bangka IndukPulau Bangka Tel. : (0717) 93330, 93992

Page 394: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk392

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

LAMPUNGLAMPUNG

Bandar LampungJl.GajahMadaNo.55Kotabaru, Tanjung Karang Timur35121Tel. : (0721) 259896, 266725 Fax. : (0721) 263902

Bandar JayaJl.ProklamatorRayaNo.28-29Kel.BandarJaya,Kec.TerbanggiBesarKab. Lampung Tengah Tel. : (0725) 26530, 26531, 527889 Fax. : (0725) 26271

MetroJl.Jend.SudirmanNo.282Kel. Metro, Kec. Metro Pusat34111Tel. : (0725) 785 1613, 785 1614, 785 1615 Fax. : (0725) 785 0289

PringsewuJl.A.Yani,RT.012/RW.01Kel.PringsewuUtaraKab. PringsewuTel. : (0729) 21671, 21678 Fax. : (0729) 21670

Tulang BawangJl.LintasTimurSumateraKel.DwiWargaTunggalJayaKec. Banjar Agung Kab. Tulang Bawang 34682Tel. : (0726) 750824, 750924, 750988Fax. : (0726) 750844

Kantor Cabang KalimantanBranches in Kalimantan

KALIMANTAN BARATWEST KALIMANTAN

Pontianak Jl.TeukuUmarKompleks Mall Pontianak Blok C5Darat Sekip, Pontianak KotaTel. : (0561) 585292, 585293Fax. : (0561) 747734

KetapangJl.D.I.PanjaitanNo.B16Kel. Sukaharja, Kec. Delta PawanKetapang KotaTel. : (0534) 34688, 34692, 34695Fax. : (0534) 34698

SanggauJl.Jend.SudirmanNo.23,RT.22/RW.08Kel. Beringin, Kec. KapuasKab. Sanggau 78512Tel. : (0564) 21620, 21326Fax. : (0564) 21341

SintangJl.M.T.HaryonoNo.43,RT.011/RW.002Kel. Kapuas Kanan Hulu, Kec. SintangKab. SintangTel. : (0565) 24588, 241 1343Fax. : (0565) 23711

KALIMANTAN TENGAHCENTRAL KALIMANTAN

PalangkarayaJl.CilikRiwutKm.2No.122Tel. : (0536) 323 5625Fax. : (0536) 322 6395

Pangkalan BunJl.Pasanah(Kawitan1)RT. 23, Sidorejo74112Tel. : (0532) 22444Fax. : (0532) 203 0610

SampitJl.JendralSudirmanKm.1,5No.19RT. 43/RW. 08 Kec. Mentawa Baru Ketapang Kel. Mentawa Baru HuluKotawaringin Timur74322Tel. : (0531) 32687, 32805Fax. : (0531) 34043

KALIMANTAN SELATANSOUTH KALIMANTAN

BanjarmasinJl.A.YaniKm.7,8No.30Kertak HanyarKab. Banjar 70654Tel. : (0511) 428 2647, 428 2657, 428 2667, 428 2687 Fax. : (0511) 428 2697

BanjarbaruJl.AhmadYaniKm.35No.48Tel. : (0511) 477 4578, 477 7122Fax. : (0511) 477 4388

Tanah Bumbu (Batu Licin)Jl.RayaBatulicinRT.3RW.1Ds. Sejahtera, Kampung Baru-Simpat EmpatTel. : (0518) 71881, 75320Fax. : (0518) 71980

TanjungJl.AhmadYaniRT.IIMabu’unMurung Pudak, Tabalong71571Tel. : (0526) 202 5141, 202 5142, 202 5143Fax. : (0526) 202 5140

KALIMANTAN TIMUREAST KALIMANTAN

Samarinda• Jl.D.I.Panjaitan,RukoNo.5-6 75117 Tel. : (0541) 777 8070, 777 8071 Fax. : (0541) 770621

• KompleksRukoSentra Samarinda Seberang Ruko No.15 Jl.BungTomo,SamarindaSeberang Tel. : (0541) 261775 Fax. : (0541) 261767

Balikpapan• KompleksPertokoanBalikpapanPermai Blok A1/1 No. 80-81 Jl.JenderalSudirman 76114 Tel. : (0542) 732323, 732333 Fax. : (0542) 424711

• Jl.SukarnoHattaKm.2,5No.71 Kel.BatuAmpar,Kec.BalikpapanUtara

76125 Tel. : (0542) 413732, 748738 Fax. : (0542) 748598

BerauJl.Durian1RukoNo.4RT.25Kel. Tanjung Redeb, Kec. Tanjung RedepKab. Berau 77311Tel. : (0554) 202 7898, 202 7896Fax. : (0554) 202 7897

BontangRuko PrimagamaJl.BhayangkaraKm.6No.16FTel. : (0548) 27821, 29957Fax. : (0548) 29946

Paser (Tanah Grogot)Jl.R.A.KartiniNo.21A,RT.13/RW.4Kel. Tanah Grogot, Kab. PaserTel. : (0543) 23584, 23921Fax. : (0543) 23745

SengataJl.YosSudarsoII,RT.22,BlokIKel.SengataUtara,Kec.SengataKab. Kutai Timur 75611Tel. : (0549) 21222 Fax. : (0549) 25354

TarakanJl.GajahMadaNo.75Kel. Karang Anyar PantaiTel. : (0551) 33370Fax. : (0551) 33326

TenggarongJl.PatinNo.99BKutai KertanegaraTel. : (0541) 666 6088Fax. : (0541) 666 6202

JaringanNetworks

Page 395: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 393

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Kantor Cabang SulawesiBranches in Sulawesi

SULAWESI UTARANORTH SULAWESI

ManadoJl.R.E.MartadinataNo.65Tel. : (0431) 850371, 850375, 860045Fax. : (0431) 850032

BitungJl.RayaMadidirKel. Paceda, Kec. MadidirKota BitungTel. : (0438) 38556, 38557

Bolaang Mongondow UtaraJl.TransSulawesiDesa Bolang Itang Induk No. 26Kec. Bolang Itang BaratKab.BolangMongondowUtaraTel. : 0821 87830666

KotamobaguJl.BrigjenKatamsoKel. Kotobangun95711Tel. : (0434) 25133Fax. : (0434) 23028

Minahasa SelatanLingkunganIV,Kel.UwuranIKec. AmurangKab. Minahasa SelatanTel. : (0430) 22232

TahunaJl.RaramenusaKel. Sawang Bendar, Lingkungan III Tel. : (0432) 21927, 21931, 22308

TomohonJl.TomohonRayaNo.55Kel. Walian, Kec. Tomohon SelatanTel. : (0431) 352507, 352782, 315 8989Fax. : (0431) 353179

GORONTALOGORONTALO

GorontaloJl.AgusSalimNo.290Kel. Wumialo, Kec. Kota TengahTel. : (0435) 828080 Fax. : (0435) 825853

MarisaJl.KompleksTokoArwanaKel. Buntulia, Kec. MarisaKab. PohuwatoTel. : (0443) 210210 Fax. : (0443) 210212

SULAWESI TENGAHCENTRAL SULAWESI

PaluJl.EmmySaelanNo.35BTel. : (0451) 422678Fax. : (0451) 426875

KotarayaJl.IGustiNgurahRaiDesa Kotaraya, Kec. Mepanga Kab. Parigi-Moutong Tel. : (0455) 314110, 314120, 314 333Fax. : (0455) 314112

Luwuk-BanggaiJl.YosSudarsoNo.15Kel. Karaton, Kec. Luwuk Kab. Banggai 94711Tel. : (0461) 23118Fax. : (0461) 23215

Parigi-MoutongJl.TransSulawesiKel. Bantaya, Kec. ParigiKab. ParigiTel. : (0450) 22466, 22467, 22567 Fax. : (0450) 22465

PosoJl.PulauSumbaNo.7Kel. Gebangrejo, Kec. Poso KotaTel. : (0452) 325456Fax. : (0452) 325396

Toli-ToliJl.MagamuNo.63Kel. Baru, Kec.BaolanTel. : (0453) 24444, 21678Fax. : (0453) 24442

SULAWESI BARATWEST SULAWESI

MamujuJl.PangeranDiponegoro,RukoNo.2Kel. Karema, Kec. Mamuju91512Tel. : (0426) 232 3710, 232 3711Fax. : (0426) 232 3712

Mamuju UtaraJl.Ir.SoekarnoKel. PasangkayuTel. : 0821 88188844

Polewali Mandar (Polman)Jl.H.AndiDepuRuko Taman Asri No. 1, TakkatidungTel. : (0428) 22297, 22298Fax. : (0428) 22296

SULAWESI SELATANSOUTH SULAWESI

Makassar• RukoCornelianNo.20-21 Jl.Pengayoman,PanakukangMas 90222 Tel. : (0411) 455528 Fax. : (0411) 452206

• Ruko237Motor Jl.PerintisKemerdekaanKm.18-19 Kel. Sudiang, Kec. Biringkanaya Tel. : (0411) 582929 Fax. : (0411) 589159

BulukumbaJl.SamratulangiDusun Lajae, Desa PolewaliKab. Bulukumba 92513Tel. : (0413) 83725Fax. : (0413) 83723

Luwu TimurJl.TransSulawesiDesaBeringinJaya,Kec.TomoniKab. Luwu Timur 92972Tel. : (0473) 25222, 25221Fax. : (0473) 25223

PalopoJl.DurianJalurIINo.45Tel. : (0471) 24820, 330 5050Fax. : (0471) 23841

ParepareRuko Pelangi No. 1Jl.SultanHasanuddinKel.UjungSabbang,Kec.Ujung91114Tel. : (0421) 23030 Fax. : (0421) 22003

Tana TorajaJl.PorosMakale-RantepaoNo.474AKel.Tambunan,Kec.MakaleUtaraKab. Tana TorajaTel. : (0423) 22278Fax. : (0423) 22856

WatamponeJl.PasarSentralPalakka,RukoNo.3Kel. Bulu Tempe, Kec. Tanete Riattang BaratKab. BoneTel. : (0481) 291 3588Fax. : (0481) 291 3633

SULAWESI TENGGARASOUTH EAST SULAWESI

KendariJl.A.YaniNo.3393117Tel. : (0401) 312 2858, 312 5815Fax. : (0401) 312 2340

Page 396: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk394

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

KolakaJl.Dr.SutomoNo.51Kel. Lamokato, Kec. KolakaKab. Kolaka 93514Tel. : (0405) 232 2521, 232 2524Fax. : (0405) 232 2490

KonaweJl.SapatiNo.15DKel.Tumpas,Kec.UnaahaKab. Konawe 93411Tel. : (0408) 242 1500

KantorCabangMaluku&PapuaBranchesinMollucas&Papua

MALUKUMOLLUCAS

AmbonJl.A.M.SangajiNo.89Tel. : (0911) 311301Fax. : (0911) 312700

MALUKU UTARANORTH MOLLUCAS

TernateJl.StadionNo.36,RT.01/RW.01Kel. Kampung PisangKec. Kota Ternate TengahTel. : (0921) 312 5288Fax. : (0921) 312 4791

TobeloJl.Kemakmuran,DesaRawajayaKec.Tobelo,Kab.HalmaheraUtaraTel. : (0924) 262 2190Fax. : (0924) 262 1375

PAPUA BARATWEST PAPUA

ManokwariJl.TrikoraWosiManokwariTel. : (0986) 213819, 214776Fax. : (0986) 213820

SorongJl.BasukiRahmatKm.9,5Kel. Remu SelatanTel. : (0951) 322155Fax. : (0951) 321459

PAPUA PAPUA

MeraukeJl.PendidikanNo.21,RT.010/RW.001Kel. Mandala, Kec. Merauke Kab. Merauke 99616Tel. : (0971) 321440, 321456Fax. : (0971) 321479

NabireJl.MerdekaNo.69Tel. : (0984) 25451, 25452, 25453Fax. : (0984) 25450

Biak-NumforJl.SelatSundaNo.07Fandoi BiakTel. : (0981) 26096Fax. : (0981) 26016

GeraiKiosks

Gerai Jawa Dan BaliKiosks in Java And Bali

DKI JAKARTAJAKARTA SPECIAL CAPITAL REGION

Jl.JelambarBaruBorobudurNo.45RT. 08/RW. 07Kel.Jelambar,Kec.GrogolPetamburanJakartaBaratTel. : (021) 3583 8333

Jl.Dr.SaharjoNo.112,TebetJakartaSelatanTel. : (021) 8378 7076

Jl.LapanganTembakPerumPTBBlok1/BNo.12, RT. 04/02Kel. Kelapa Dua Wetan, Kec. CiracasJakartaTimurTel. : (021) 2962 7684/ 359 9910

BANTEN BANTEN

TangerangJl.K.H.HasyimAshariNo.45,CipondohTel. : (021) 7346 0607

Jl.RayaCegerNo.12,RT.1/RW.2Kel.JurangManguBaratKec. Pondok Aren Tel. : (021) 7388 0238, 9384 0084

Ruko Amethys Blok DC 01 No.55Jl.PermataRayaRegencyIIKotabumi Tel. : (021) 9115 5006

Jl.MendutRayaBlokCCNo.19Taman Borobudur 2, Perumnas IITel. : (021) 5565 6827

JAWA BARATWEST JAVA

BandungJl.TerusanKopoKm.11No.46Cilampeni, Katapang Tel. : (022) 7222 5900

Jl.RayaCinunuk450Tel. : (022) 781 6320

Jl.SultanHasanudinNo.58Kab. BekasiTel. : (021) 8837 4219

Bogor Jl.RayaKretegPagelaranKp. Sukajaya, RT. 001/RW. 02. Kel. Pagelaran, Kec. Ciomas16360Tel. : (0251) 863 7237

Jl.PasarLamaBojongGede,RT.01/RW.06Tel. : (021) 8798 7145

CirebonJl.RayaBojongCilimusKel.Bojong, Kec.Cilimus, Kab. Kuningan Tel. : (0232) 613717 DepokJl.RayaBojongSariNo.87,RT.01RW.01Kel.Bojongsari Baru, Kec. Bojongsari Tel. : (0251) 861 1289

KarawangJl.Syechquro,DusunKrajanIRT.02/RW.01, Kec.Telagasari Kab. KarawangTel. : (0267) 862 1505

JAWA TENGAHCENTRAL JAVA

SemarangRuko A. Yani D1 No. 3Jl.A.Yani,Kec.UngaranTel. : (024) 7691 0846

Ruko MajapahitJl.BrigjenSudiartoNo.587BPedurungan KidulTel. : (024) 670 0114

JeparaJl.RayaMargoyosoNo.4,RT.02/RW.01Kec. Kalinyamatan Tel. : (0291) 755567

KendalJl.RayaSemarangKendalNo.220ADesa Krajankulon, Kec. Kaliwungu Tel. : (0294) 385049

SoloJl.AdiSumarmo17Ngabeyan, KartasuraTel. : (0271) 200 2626, 768 5337

SukoharjoJl.SlametRiyadiNo.22Tel. : (0271) 592297

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SPECIAL REGION OF YOGYAKARTA

YogyakartaJl.GodeanKm.8Kel. Sidokarto, Kec. Godean, Kab.Sleman Tel. : (0274) 797473

JAWA TIMUREAST JAVA

BojonegoroJl.DiponegoroNo.23Desa Kepoh, Kec. Kepohbaru Tel. : (0353) 773 4534

GresikJl.RayaBringkangRT.003RW.002Kec. Menganti, Kab. GresikTel. : (031) 791 1375

Jl.RayaDriyorejoNo.127Tel. : (031) 750 6064

JaringanNetworks

Page 397: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 395

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Jl.PemudaNo.78,SidayuTel. : (031) 394 3513

LamonganDesa Maduran RT. 02/RW. 01 Tel. : (0322) 338 2229

MalangPertokoan Possindo Kepanjen Jl.KawiNo.25,KepanjenTel. : (0341) 397439

Pertokoan Kusuma Masyur Blok BD Selatan Stasiun Kereta Api Jl.Thamrin34,RT.02/RW.01Tel. : (0341) 424909

Jl.DewiSartikaNo.1DBatuTel. : (0341) 512241

Mojokerto Jl.HayamWurukNo.70,MojosariTel. : (0321) 596002

SidoarjoJl.SepanjangTaniNo.8ATel. : (031) 788 2768

Pertokoan Katerungan No.4 Jl.EmbongSonoKel. Katerungan, Kec. Krian Tel. : (031) 897 3666

SurabayaJl.RayaRungkutKidulNo.44Tel. : (031) 841 9802

BALI BALI

Jl.AhmadYaniNo.25Abian Tuwung, KediriTabananTel. : (0361) 931 0094

Gerai SumateraKiosks in Sumatera

SUMATERA UTARANORTH SUMATERA

MedanJl.BesarTembungNo.26Percut Sei Tuan Tel. : (061) 738 1516

Rantau PrapatJl.AekNabaraDesa Perbaungan, Kec. Bilah HuluTel. : (0624) 29148

RIAURIAU

PekanbaruJl.SembilangNo.23Kel. Lembah Sari, Kec. Rumbai Pesisir Tel. : (0761) 52986

Jl.KaharuddinNasutionNo.166CKel. Maharatu, Kec. Marpoyan Damai Tel. : (0761) 73741

KEPULAUAN RIAURIAU ISLANDS

Pulau BintanJl.PerikananNo.42Kp. Kuala Lupur, Pasar Barek MotorKijangTel. : (0771) 462000

JAMBIJAMBI

DusunKusumaJayaRT.07/RW.03Desa Sebapo, Kec. Mestong Tel. : 0828 82030026

SUMATERA SELATANSOUTH SUMATERA

PalembangJl.Mgs.A.RachmanA-014RT. 018/RW. 007, Kel. Sako Tel. : (0711) 820746, 531 7070

Jl.Kol.H.BurlianKm.9No.2380RT. 23/RW. 04Kel. Kebun Bunga, Kec. Sukarami Tel. : (0711) 561 2800

LAMPUNGLAMPUNG

Desa Serdang RT. 04 Dusun 4B, Kec. Tanjung BintangKab. Lampung SelatanTel. : (0721) 735 2650, 802 0650

Gerai Kalimantan Kiosks in Kalimantan

KALIMANTAN SELATANSOUTH KALIMANTAN

BanjarmasinJl.TransKalimantanNo.73RT.006/RW.002,Berangas Timur Kec. Alalak, Kab. Barito Kuala Tel. : (0511) 330 6323

MartapuraJl.MartapuraLamaKm.7No.308RT. 005/RW. 001, Kel. Sungai LulutKec. Sungai Tabuk, Kab. Banjar Tel. : (0511) 325 2864

Jl.A.YaniKm.56,6,RT.01/RW.01Desa Bawahan Pasar, Kec. MataramanKab. BanjarTel. : (0511) 689007

KALIMANTAN TIMUREAST KALIMANTAN

BalikpapanJl.MulawarmanNo.37E,RT.7Kel. Manggar, Kec. Balikpapan Timur76125Tel. : (0542) 706 4838

SamarindaJl.CiptoMangunkusumoNo.41RT.5,LoaJananTel. : (0541) 262013

Jl.AmperaRT.13Kel. Rawa Makmur, Kec. PalaranTel. : (0541) 681517

Gerai Sulawesi Kiosks in Sulawesi

SULAWESI UTARANORTH SULAWESI

Jl.AKDTransSulawesiKel. Inabonto, Kec. BolaangKotamobaguTel. : (0434) 262 6512

Jl.H.V.WorangBayPasLingkunganVAirmadidi,Kab.MinahasaUtaraTel. : (0431) 891256

GORONTALOGORONTALO

Jl.Jend.SudirmanKel. Hepuhulawa, Kec. Limboto Tel. : (0435) 881891

SULAWESI TENGAHCENTRAL SULAWESI

Jl.LasosoNo.5BDesa Mpanau, Kec. Sigi BiromaruPaluTel. : (0451) 482213

SULAWESI SELATANSOUTH SULAWESI

Dusun Bolong Kec.WalendrangUtaraNo.1Km.27Kab. LuwuTel. : (0471) 331 5355

Jl.AndiPangerangPettaraniNo.56MarosTel. : (0411) 371270

SULAWESI TENGGARASOUTHEAST SULAWESI

Jl.SetiaBudiKel. Lapulu, Kec. AbeliKendariTel. : (0401) 300 8910

Gerai Maluku dan Papua Kiosks in Maluku and Papua

MALUKUMOLLUCAS

Jl.Sisingamangaraja,DesaPassoRT. 018/RW. 004, Kec. BagualaAmbonTel. : (0911) 361133

PAPUA BARATWEST PAPUA

Jl.NusaIndah(SP2)Kel. Mariayi, Aimas, Kab. SorongTel. : 0821-98218222, 0287-96057659

Page 398: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk396

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar ModalCapital Market Supporting Institutions and Professionals

Perusahaan PemeringkatRating Companies

PT Fitch Ratings IndonesiaPrudential Tower, 20th FloorJl.Jend.SudirmanKav.79JakartaSelatan12910-IndonesiaTel. : (+62 21) 5795 7755Fax : (+62 21) 5795 7750Website : www.fitchratings.com

NotarisNotary

Fathiah Helmi, S.H. Graha Irama, 6th Floor, Suite 6 CJl.HRRasunaSaidBlokX-1Kav.1-2Kuningan JakartaSelatan12950Tel. : (+62 21) 5290 7304 - 06Fax : (+62 21) 526 1136

Konsultan HukumLegal Consultant

JusufIndradewa&PartnersRukan Arjuna SquareJl.ArjunaUtaraNo.7D&7EKebonJerukJakarta11510Tel. : (+62 21) 5694 3722 (Hunting)Fax : (+62 21) 5694 3701Website : www.jusufind.com

Wali AmanatTrustee

PT Bank Mega Tbk.Menara Bank MegaJl.KaptenTendeanKav.12-14AJakarta12790Tel. : (+62 21) 7917 5000 ext. 16210 Fax : (+62 21) 799 0720 Website : www.bankmega.com

Akuntan PublikRegistered Public Accountant

TanubrataSutantoFahmi&RekanPrudential Tower, 17th FloorJl.Jend.SudirmanKav.79Jakarta12910-IndonesiaTel. : (+62 21) 5795 7300 Fax : (+62 21) 5795 7301 Website : www.bdo.co.id

Bursa Efek IndonesiaIndonesia Stock Exchange

PT Bursa Efek IndonesiaIndonesia Stock Exchange Building, 1st TowerJl.Jend.SudirmanKav.52-53Jakarta12190-IndonesiaTel. : (+62 21) 515 0515 Fax : (+62 21) 515 0330Toll Free: 0800 100 9000 (National)E-mail : [email protected] : www.idx.co.id

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)Indonesia Stock Exchange Building, 1st Tower, 5th FloorJl.Jend.SudirmanKav.52-53Jakarta12190-IndonesiaTel. : (+62 21) 515 2855 Fax : (+62 21) 5299 1199Toll Free : 0800 186 5734 (National)E-mail : [email protected] : www.ksei.co.id

Page 399: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 397

Human Capital InformationTechnology

ManagementDiscussion and Analysis

Good Corporate Governance

Company Data and Profile

Penjamin Pelaksana EmisiUnderwriter

PT Danareksa Sekuritas Gedung Danareksa, 1st FloorJl.MedanMerdekaSelatanNo.14Jakarta10110–IndonesiaTel. : (+62 21) 350 9777, 350 9888Fax : (+62 21) 350 0989, 350 1817Call Centre : (+62 21) 500 688, 351 9777 Website : www.danareksa.com

PT Indo Premier SecuritiesWisma GKBI, 7th Floor, Suite 718 Jl.Jend.SudirmanNo.28 Jakarta10210-Indonesia Tel. : (+62 21) 5793 1168, 2806 1168 Fax : (+62 21) 5793 2076, 5793 1220Call Centre : (+62 21) 5793 1200, 7090 1200 E-mail : [email protected] : www.ipotindonesia.com

PT Kim Eng SecuritiesPlaza Bapindo - Citibank Tower, 17th Floor Jl.Jend.SudirmanKav.54-55Jakarta12190-IndonesiaTel. : (+62 21) 526 3445 Fax : (+62 21) 526 3507, 526 3603Website : www.kimeng.co.id

PT Kresna Graha Sekurindo Tbk.Kresna Tower, 6th Floor Parc 18 Sudirman Central Business District (SCBD) Jl.Jend.SudirmanKav.52-53Jakarta12190–IndonesiaTel. : (+62 21) 2555 7000Fax : (+62 21) 2939 1950, 2939 1951E-mail : [email protected] Website : www.e-kgs.com

Biro Administrasi EfekRegistrar

PT Sirca Datapro PerdanaWisma Sirca Jl.JoharNo.18,MentengJakarta10340Tel. : (+62 21) 314 0032, 390 0645Fax : (+62 21) 314 0185, 390 0652, 390 0671Website : www.sircadp.com

Informasi lebih lanjut, silakan hubungi: Further information, please contact:

Corporate SecretaryPT BFI Finance Indonesia TbkBFI TowerSunburst CBD Lot 1.2Jl.Kapt.SoebijantoDjojohadikusumoBSD CityTangerang Selatan 15322 Tel. : (+62 21) 2965 0300, 2965 0500Fax. : (+62 21) 2966 0757, 2966 0758

Page 400: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk398

2013 Performance Company at a Glance Business Overview

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

DireksiBoard of Directors

Francis Lay Sioe Ho Presiden DirekturPresident Director

Yan Peter WangkarDirekturDirector

Cornellius Henry KhoDirekturDirector

Harry Jesus Rodriguez Palmer DirekturDirector

Kusmayanto Kadiman Presiden Komisaris

President Commissioner

Johanes SutrisnoKomisaris

Commissioner

Alfonso NapitupuluKomisaris

Commissioner

Emmy YuhassarieKomisaris

Commissioner

Richard Andrew DeitzKomisaris

Commissioner

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT BFI Finance Indonesia Tbk. tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan Perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Tangerang Selatan, 17 April 2014South Tangerang, 17 April 2014

We, the undersigned, hereby declare that all information in the 2013 Annual Report of PT BFI Finance Indonesia Tbk. have been complete and fully responsible for the accuracy of the contents of the Company’s annual report.

This statement is made in good faith.

SURATPERNYATAANANGGOTADEWANKOMISARISDANDIREKSITENTANG

TANGGUNGJAWABATASLAPORANTAHUNAN2013

THE STATEMENT OF BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORSCONCERNING

RESPONSIBILITY FOR THE 2013 ANNUAL REPORT

Page 401: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 399

Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6References of Bapepam-LK Regulation No. X.K.6

Kriteria dan Penjelasan Criteria and ExplanationHalaman

Page

I. Umum General

1. Laporan Tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris.

The Annual Report is presented in good and correct Indonesian, it is recommended to present the report also in English. √

2. Laporan Tahunan dicetak pada kertas yang berwarna terang agar mudah dibaca dan jelas.

The Annual Report is printed on light-colored paper so that the text is clear and easy to read. √

3. Laporan Tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas.

Nama perusahaan dan tahun Laporan Tahunan ditampilkan di:1. Sampul muka2. Samping 3. Sampul belakang4. Setiap halaman

The Annual Report should state clearly the identity of the company.

Name of company and year of the Annual Report is placed on:1. Front cover2. Sides3. Back cover4. Each page

√√√√

4. Laporan Tahunan ditampilkan di situs web perusahaan. The Annual Report is presented in the company’s website. √

II. Ikhtisar Data Keuangan Penting Summary of Key Financial Information

1. Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun.

Informasi memuat antara lain:1. Penjualan/pendapatan usaha2. Laba (rugi) kotor3. Laba (rugi) usaha4. Laba (rugi) bersih 5. Laba (rugi) bersih per saham

The company’s business results information in comparative form over a period of 5 (five) financial years or since the commencement of business if the company has been running its business activities for less than 5 (five) years.

The information contained includes:1. Sales/income from business 2. Gross profit (loss)3. Business profit (loss)4. Net profit (loss) 5. Net profit (loss) per share

6-86-86-86-86-8

2. Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun.

Informasi memuat antara lain:1. Modal kerja bersih2. Jumlahinvestasi3. Jumlahaset4. Jumlahkewajiban5. Jumlahekuitas

The company’s financial position information in comparative form over a period of 5 (five) financial years or since the commencement of business if the company has been running its business activities for less than 5 (five) years.

The information contained includes: 1. Net working capital 2. Total investment3. Total assets4. Total liabilities 5. Total equity

77777

3. Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun.

Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan.

Financial ratio in comparative form over a period of 5 (five) financial years or since the commencement of business if the company has been running its business activities for less than 5 (five) years.

The information contains 5 (five) general financial ratios and relevant to the industry. 7

4. Laporan Tahunan wajib memuat informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik. Informasi harga saham sebelum perubahan permodalan terakhir wajib disesuaikan dalam hal terjadi antara lain karena pemecahan saham, dividen saham, dan saham bonus.

Informasi dalam bentuk tabel dan grafik yang memuat:1. Harga saham tertinggi 2. Harga saham terendah3. Harga saham penutupan4. Volume saham yang diperdagangkanuntuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada).

The Annual Report must contain information regarding share price in the form of tables and graphs. The price of shares prior to the last revision in capital should be adjusted in the event, amongst others, that it was due to a splitting of shares, dividend on shares, and bonus shares.

The information in the form of tables and graphs contained includes:1. Highest share price 2. Lowest share price3. Closing share price4. Share volumefor each three-month period in the last 2 (two) financial years (if any).

9-109-109-109-10

Page 402: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk400

Kriteria dan Penjelasan Criteria and ExplanationHalaman

Page

5. Laporan Tahunan wajib memuat informasi jumlah obligasi atau obligasi konvertibel yang diterbitkan yang masih beredar, tingkat bunga dan tanggal jatuh tempo dalam 2 (dua) tahun buku terakhir.

Informasi memuat antara lain:1. Jumlahobligasi/sukuk/obligasikonversiyangberedar.2. Tingkat bunga/imbalan3. Tanggal jatuh tempo4. Peringkat obligasi/sukuk

The Annual Report must contain information regarding the number of bonds or convertible bonds issued which remain outstanding, the interest rate and date of maturity in the last 2 (two) financial years.

The information contained includes: 1. The number of outstanding bonds/convertible bonds 2. Interest rate3. Maturity date4. Rating of bonds

12-1512-1512-1512-15

III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners’ and Board of Directors’ Report

1. Laporan Dewan Komisaris.

Memuat hal-hal sebagai berikut:1. Penilaian kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan.2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun

oleh Direksi.3. Komite-komite yang berada di bawah pengawasan Dewan

Komisaris.4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada).

Board of Commissioners’ Report.

Contains the following items:1. Assessment on the performance of the Board of Directors

in managing the company.2. View on the prospects of the company’s business as

established by the Board of Directors.3. Committees under the Board of Commissioners.4. Changes in the composition of the Board of Commissioners

(if any).

16

2219

19

2. Laporan Direksi.

Memuat hal-hal sebagai berikut:1. Kinerja perusahaan mencakup antara lain kebijakan

strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan.

2. Prospek usaha3. Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik yang telah

dilaksanakan oleh perusahaan.4. Perubahan komposisi Direksi (jika ada).

Board of Directors’ Report.

Contains the following items:1. The company’s performance, encompassing amongst

others strategic policies, comparison between achievement of results and targets, and challenges faced by the company.

2. Business prospects3. Implementation of Good Corporate Governance by the

company.4. Changes in the compositition of the Board of Directors (if

any).

25,27-29

31

30-31

29

3. Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.

Memuat hal-hal sebagai berikut:1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri.2. Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris

bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan.

3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya.

4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani Laporan Tahunan, atau penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan.

Signature of members of the Board of Directors and Board of Commissioners.

Contains the following items:1. Signatures are set on separate page.2. Statement that the Board of Directors and the Board of

Commissioners are fully responsible for the accuracy of the Annual Report.

3. Signed by all members of the Board of Commissioners and Board of Directors, stating their names and titles/positions.

4. A written explanation in a separate letter from each member of the Board of Commissioners or Board of Directors who does not sign the Annual Report, or written explanation in a separate letter from the other members in the event that there is no written explanation provided by the said member.

398

398

398

n/a

IV. Profil Perusahaan Company Profile

1. Nama dan alamat perusahaan.

Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, nomor telepon dan/atau nomor faksimili, email, dan situs web.

Name and address of the company.

Includes information on name and address, zip code, telephone and/or facsimile, email, and website.

cover depan dalam inside

of front cover

2. Riwayat singkat perusahaan.

Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama perusahaan (jika ada).

Brief history of the company.

Includes amongst others: date/year of establishment, name and change in the company name (if any). 43

3. Bidang usaha.

Meliputi jenis produk dan/atau jasa yang dihasilkan.

Field of business.

Includes the types of products and/or services produced.44,

51-53

Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6References of Bapepam-LK Regulation No. X.K.6

Page 403: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 401

Kriteria dan Penjelasan Criteria and ExplanationHalaman

Page

4. Struktur organisasi.

Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan.

Organization structure.

In the form of a chart, giving the names and titles. 362-363

5. Visi dan misi perusahaan.

Mencakup penjelasan visi dan misi perusahaan.

Company’s vision and mission.

Includes the explanation on the company’s vision and mission. 46

6. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris.

Informasi memuat antara lain:1. Nama 2. Jabatan(termasukjabatanpadaperusahaanataulembaga

lain)3. Umur4. Pendidikan5. Pengalaman kerja

Identity and brief curriculum vitae of the members of the Board of Commissioners.

The information should contain:1. Name2. Title (including in other company or institution)3. Age4. Education5. Working experience

366-369366-369366-369366-369366-369

7. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi.

Informasi memuat antara lain:1. Nama 2. Jabatan(termasukjabatanpadaperusahaanataulembaga

lain)3. Umur4. Pendidikan5. Pengalaman kerja

Identity and brief curriculum vitae of the members of the Board of Directors.

The information should contain:1. Name2. Title (including in other company or institution)3. Age4. Education5. Working experience

370-371370-371370-371370-371370-371

8. Jumlahkaryawan(komparatifduatahun)dandeskripsipengembangan kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan).

Informasi memuat antara lain:1. Jumlahkaryawanuntukmasing-masinglevelorganisasi.2. Jumlahkaryawanuntukmasing-masingtingkatpendidikan.3. Pelatihan karyawan yang telah dilakukan dengan

mencerminkan adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan.

4. Biaya yang telah dikeluarkan.

Number of employees (comparative in two years) and description of competence building (for example: education and training of employees).

The information should contain:1. The number of employees for each level of the

organization.2. The number of employees for each level of education. 3. Training of employees that has been conducted which

reflects the availability of equal opportunity to all employees.

4. Expenses incurred.

8281-82

84-87n/a

9. Komposisi pemegang saham.

Mencakup antara lain:1. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih

saham.2. Direktur dan Komisaris yang memiliki saham.3. Pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham

masing-masing kurang dari 5%.

Composition of shareholders.

Should include:1. Names of shareholders having 5% or more shares.2. Directors and Commissioners who own shares.3. Public shareholders having respective share ownership of

less than 5%.

1111, 201

11

10. Daftar perusahaan anak dan/atau perusahaan asosiasi.

Informasi memuat antara lain:1. Nama perusahaan anak/perusahaan asosiasi2. Persentase kepemilikan saham3. Keterangan tentang bidang usaha perusahaan anak atau

perusahaan asosiasi.4. Keterangan status operasi perusahaan anak atau

perusahaan asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi).

List of subsidiaries and/or affiliated companies.

The information contains, amongst others:1. Name of subsidiaries/affiliated companies2. Percentage of share ownership3. Information on the field of business of the subsidiary or

affiliated company.4. Explanation regarding the operational status of the

subsidiary or affiliated company (already operating or not yet operating).

n/an/a

n/a

n/a

11. Kronologis pencatatan saham.

Mencakup antara lain:1. Kronologis pencatatan saham2. Jenistindakankorporasi(corporate action) yang

menyebabkan perubahan jumlah saham.3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai

dengan akhir tahun buku.4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan.

Chronology of shares listing.

Includes amongst others:1. Chronology of shares listing2. Types of corporate action that caused changes in the

number of shares.3. Changes in the number of shares from the beginning of

listing up to the end of the financial year.4. Name of stock exchange where the company shares are

listed.

9

9

9

9

Page 404: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk402

Kriteria dan Penjelasan Criteria and ExplanationHalaman

Page

12. Kronologi pencatatan efek lainnya.

Mencakup antara lain:1. Kronologis pencatatan efek lainnya2. Jenistindakankorporasi(corporate action) yang

menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya.3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan

sampai dengan akhir tahun buku.4. Nama bursa dimana efek lainnya perusahaan dicatatkan.5. Peringkat efek

Chronology of other securities listing.

Includes amongst others:1. Chronology of other securities listing2. Types of corporate action that caused changes in the

number of other securities.3. Changes in the number of other securities from the initial

listing up to the end of the financial year.4. Name of stock exchange where the company’s other

securities are listed.5. Rating of the securities

12-15

12-15

12-15

12-1512-15

13. Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal.

Informasi memuat antara lain:1. Nama dan alamat BAE2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek

Name and address of institution and/or profession supporting the capital market.

The information contains, amongst others:1. Name and address of the Share Registrar2. Name and address of the Public Accountants’ Office3. Name and address of the securities rating company

397396396

14. Akuntan perseroan.

Informasi memuat antara lain:1. Jumlahperiodeakuntantelahmelakukanauditlaporan

keuangan tahunan perusahaan.2. Jumlahperiodekantorakuntanpubliktelahmelakukan

audit laporan keuangan tahunan perusahaan.3. Besarnya fee audit4. Jasalainyangdiberikanakuntanselainjasaauditfinansial.

Company accountant.

The information contains, amongst others:1. How many audit periods has the accountant audited the

financial statements of the company. 2. How many audit periods has the public accountant firm

audited the financial statements of the company.3. The amount of audit fee4. Other service provided by the accountant in addition to

financial audit.

n/a

n/an/a

n/a

15. Penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan, baik yang berskala nasional maupun internasional.

Informasi memuat antara lain:1. Nama penghargaan dan/atau sertifikasi2. Tahun perolehan 3. Badan pemberi penghargaan dan/atau sertifikasi4. Masa berlaku (untuk sertifikasi)

Award and certification received by the company, both on a national scale and international scale.

Information should include:1. Name of the reward and/or certification2. Year of receiving the award3. Institution presenting the award and/or certification4. Period of validity (for certification)

34-3734-3734-3734-37

16. Nama dan alamat perusahaan anak dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada).

Name and address of subsidiary and/or branch office or representative office (if any). 386-395

V. Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan

Management Analysis and Discussion on Company Performance

1. Tinjauan operasi per segmen usaha.

Memuat uraian mengenai:1. Produksi/kegiatan usaha

2. Penjualan/pendapatan usaha

3. Profitabilitas4. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi untuk masing-

masing segmen usaha.

Operational review per business segment.

Contains description of:1. Production/business activity

2. Sales/income from business

3. Profitability4. Increase/decrease in production capacity in each business

segment.

106, 112-113

106, 114-117121-122

106

2. Uraianataskinerjakeuanganperusahaan.

Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai:1. Aset lancar, aset tidak lancar dan jumlah aset.2. Kewajiban lancar, kewajiban tidak lancar dan jumlah

kewajiban.3. Penjualan/pendapatan usaha4. Beban usaha5. Laba/rugi bersih

Description of company’s financial performance.

Financial performance analysis which includes a comparison between the financial performance of the current year and that of the previous year (in the form of narration and tables), amongst others concerning:1. Current assets, non-current assets, and total assets.2. Current liabilities, non-current liabilities and total liabilites.3. Sales/income from business4. Overhead cost5. Net profit/loss

122-124124-126114-117117-121121-122

Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6References of Bapepam-LK Regulation No. X.K.6

Page 405: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 403

Kriteria dan Penjelasan Criteria and ExplanationHalaman

Page

3. Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar hutang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan. Penjelasan tentang:1. Kemampuan membayar utang2. Tingkat kolektibilitas piutang

Discussion and analysis on the capacity to pay debts and the company’s collectable accounts receivable.

Explanation on:1. Capacity to pay debts2. Collectable accounts receivable

131-132129-130

4. Bahasan tentang struktur modal, kebijakan manajemen atas struktur modal dan tingkat solvabilitas perusahaan.

Penjelasan atas:1. Struktur modal 2. Kebijakan manajemen atas struktur modal 3. Tingkat solvabilitas perusahaan

Discussion on capital structure, management’s capital structure policies, and company’s solvability.

Explanation on: 1. Capital structure2. Management’s capital structure policies3. Company’s solvability

130-131130-131131-132

5. Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal.

Penjelasan tentang:1. Tujuan dari ikatan tersebut2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-

ikatan tersebut.3. Mata uang yang menjadi denominasi4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk

melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait.

Catatan: jika perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal, agar diungkapkan.

Discussion on material ties for the investment of capital goods.

Explanation on:1. The purpose of such ties2. Source of funds expected to fulfill the said ties.3. Currency of denomination4. Steps taken by the company to protect the position of

related foreign currency against risk.

Note: should be disclosed if the company has no material ties in investments in capital goods.

132-133132-133132-133

132-133

6. Bahasan dan analisis tentang informasi keuangan yang telah dilaporkan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi.

Penjelasan mengenai: 1. Kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi2. Dampaknya terhadap kondisi keuangan perusahaan

Catatan: jika tidak ada kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi, agar diungkapkan.

Discussion and analysis of financial information that was reported concerning extraordinary and rare events.

Explanation on:1. Extraordinary and rare events2. Impact to the financial condition of the company

Note: to be disclosed if there is no extraordinary and rare event.

133133

7. Uraiantentangkomponen-komponensubstansialdaripendapatan dan beban lainnya, untuk dapat mengetahui hasil usaha perusahaan.

Penjelasan mengenai:1. Komponen substansial dari pendapatan lainnya2. Komponen substansial dari beban lainnya

Information regarding substantial components of earnings and other costs, in order to calculate the company’s income.

Explanation on:1. Substantial component of other income2. Substantial component of other expenses

116-117117-121

8. Jikalaporankeuanganmengungkapkanpeningkatanataupenurunan yang material dari penjualan atau pendapatan bersih, maka wajib disertai dengan bahasan tentang sejauh mana perubahan tersebut dapat dikaitkan, antara lain, dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan/atau adanya produk atau jasa baru.

Penjelasan mengenai:1. Besaran peningkatan/penurunan penjualan atau

pendapatan bersih.2. Peningkatan/penurunan material dari penjualan atau

pendapatan bersih dikaitkan dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan/atau adanya produk atau jasa baru.

If the financial statement discloses a material increase or decrease in the sales or net income, then an explanation should be included concerning the extent that such changes can be linked to, amongst others, the amount of goods or services sold, and/or the existence of new products or services.

Explanation on:1. The increase/decrease in sales or net income.2. The increase/decrease in material from the sales or net

income related to the amount of goods or services sold, and/or any new products or services.

114-121

112-113,123-124

9. Bahasan tentang dampak perubahan harga terhadap penjualan dan pendapatan bersih perusahaan serta laba operasi perusahaan selama 2 (dua) tahun atau sejak perusahaan memulai usahanya, jika baru memulai usahanya kurang dari 2 (dua) tahun.

Ada atau tidak ada pengungkapan.

Discussion on the impact of price change to the company’s sales and net income and the operational profit of the company for the past 2 (two) years or since the company commenced its business, if the company has been operating less than 2 (two) years.

Is this disclosed or not.

n/a

Page 406: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk404

Kriteria dan Penjelasan Criteria and ExplanationHalaman

Page

10. Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.

Uraiankejadianpentingsetelahtanggallaporanakuntan,termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang.

Catatan: jika tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan.

Material information and acts that occurred after the date of the accountant’s report.

Description of important events after the date of the accountant’s report, including their impact on performance and business risks in the future.

Note: should be disclosed if there is no significant events after the date of the accountant’s report.

135

11. Uraiantentangprospekusahaperusahaan.

Uraianmengenaiprospekperusahaansehubungandenganindustri, ekonomi secara umum dan pasar internasional serta dapat disertai data pendukung kuantitatif jika ada sumber data yang layak dipercaya.

Description on the company’s business prospects.

Information on the company’s prospects in connection with industry, economy in general, and the international market, which can be accompanied with supporting quantitative data if there is a reliable data source. 136-137

12. Uraiantentangaspekpemasaran.

Uraiantentangpemasaranatasprodukdanjasaperusahaan,antara lain meliputi pangsa pasar.

Information on marketing aspects. Information regarding the marketing of the company’s products and services, amongst others concerning the market segment.

54-56,106

13. Pernyataan mengenai kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir.

Memuat uraian mengenai:1. Jumlahdividen2. Jumlahdividenpersaham3. Pay-out ratio untuk masing-masing tahun

Catatan: jika tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasan tidak membagikan dividen.

Statement regarding the dividend policy and the date and amount of cash dividend per share and amount of dividend per year as announced or paid during the past 2 (two) years.

Contains information on:1. Amount of dividend2. Dividend per share3. Pay-out ratio for each year

Note: if there is no dividend payment, disclose the reasons for not making a dividend payment.

131131131

14. Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana).

Memuat uraian mengenai:1. Total perolehan dana2. Rencana penggunaan dana3. Rincian penggunaan dana4. Saldo dana5. TanggalpersetujuanRUPSatasperubahanpenggunaan

dana (jika ada)

Realisation of uses of funds obtained from the public offering (in the case of companies still required to report the realisation of the use of funds).

Contains information on:1. Total funds obtained2. Budget plan3. Details of use of funds4. Balance of funds5. Date of GMS approval on the change in the budget plan

(if any)

135135135135135

15. Informasi material, antara lain, mengenai investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi, atau restrukturisasi hutang/modal.

Memuat uraian mengenai: 1. Tujuan dilakukannya transaksi2. Nilai transaksi atau jumlah yang direstrukturisasi3. Sumber dana

Catatan: jika tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan.

Material information, amongst others, concerning investment, expansion, divestment, acquisition, or debt/capital restructuring.

Contains information on:1. The purpose of the transaction2. The value of transactions or number of distinguished

restructured3. Source of funds

Note: should be disclosed if there is no such transaction.

133

133133

16. Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi.

Memuat uraian mengenai: 1. Nama pihak yang bertransaksi2. Sifat hubungan afiliasi3. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi4. Realisasi transaksi pada periode berjalan

Catatan: jika tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan.

Information on material transactions with conflict of interest and/or transactions with related parties.

Contains information on:1. Name of the transacting parties2. Nature of affiliation3. A description of the fairness of the transaction4. Realisation of transactions during the period

Note: should be disclosed if there is no such transaction.

134134134134

Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6References of Bapepam-LK Regulation No. X.K.6

Page 407: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 405

Kriteria dan Penjelasan Criteria and ExplanationHalaman

Page

17. Uraianmengenaiperubahanperaturanperundang-undanganyang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan.

Uraianmemuatantaralain:perubahanperaturanperundang-undangan dan dampaknya terhadap perusahaan.

Catatan: jika tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan.

Description on changes in regulation which have a significant effect on the company.

Description should contain amongst others: any changes in regulation and its impact on the company.

Note: should be disclosed if there is no change in regulation which have a significant effect.

134

18. Uraianmengenaiperubahankebijakanakuntansi.

Uraianmemuatantaralain:perubahankebijakanakuntansi,alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan.

Description of changes in the accounting policy.

Description should contain amongst others: any revision to accounting policies, rationale and impact on the financial statement. 134

VI. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

1. UraianDewanKomisaris.

Uraianmemuatantaralain:1. UraianpelaksanaantugasDewanKomisaris.2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi.3. Besarnya remunerasi untuk setiap anggota Dewan

Komisaris.4. Frekuensi pertemuan.5. Tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam pertemuan.

Information on the Board of Commissioners. The information should contain:1. Description of the tasks implemented by the Board of

Commissioners.2. Disclosing the procedure for determining remuneration.3. Remuneration amount for the members of the Board of

Commissioners.4. Frequency of meetings.5. Attendance of the Board of Commissioners in the

meetings.

160-161156-157

157161,163

161,163

2. UraianDireksi.

Uraianmemuatantaralain:1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-

masing anggota Direksi.2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi.3. Besarnya remunerasi untuk setiap anggota Direksi.4. Frekuensi pertemuan.5. Tingkat kehadiran anggota Direksi dalam pertemuan.6. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi

Direksi.

Information on the Board of Directors.

The information should include:1. Scope of work and responsibility of each member of the

Board of Directors.2. Disclosing the procedure for determining remuneration. 3. Remuneration amount for the members of the Board of

Directors.4. Frequency of meetings.5. Attendance of the Board of Directors in the meetings.6. Training programs for improving the competence of the

Board of Directors.

197-199200-201

157163163

199

3. Komite Audit.

Mencakup antara lain:1. Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat anggota Komite

Audit.2. Uraiantugasdantanggungjawab.

3. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Audit.4. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit.5. Independensi anggota Komite Audit.

Audit Committee.

Includes amongst others:1. Name, title, and brief curriculum vitae of the members of

the Audit Committee.2. Description of the tasks and responsibilities.

3. Frequency of meetings and the attendance of the Audit Committee.

4. Brief report on the activities carried out by the Audit Committee.

5. Independence of the members of the Audit Committee.

164, 372166-167, 173-174

170

169-172168

4. Komite Nominasi dan Remunerasi

Mencakup antara lain:1. Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat anggota Komite

Nominasi dan Remunerasi.2. Independensi anggota Komite Nominasi dan Remunerasi.3. Uraiantugasdantanggungjawab.4. UraianpelaksanaankegiatanKomiteNominasidan

Remunerasi.5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite

Nominasi dan Remunerasi.

Nomination and Remuneration Committee.

Includes amongst others:1. Name, title, and brief curriculum vitae of the members of

the Nomination and Remuneration Committee.2. Independence of the members of the Nomination and

Remuneration Committee. 3. Description of the tasks and responsibilities.4. Activities carried out by the Nomination and Remuneration

Committee.5. Frequency of meetings and the attendance of the

Nomination and Remuneration Committee.

375

168185

185-186

185-186

Page 408: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk406

Kriteria dan Penjelasan Criteria and ExplanationHalaman

Page

5. Komite Manajemen Risiko.

Mencakup antara lain:1. Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat anggota Komite

Manajemen Risiko.2. Independensi anggota Komite Manajemen Risiko.3. Uraiantugasdantanggungjawab.4. UraianpelaksanaankegiatanKomiteManajemenRisiko.5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite

Manajemen Risiko.

Risk Management Committee.

Includes amongst others:1. Name, title, and brief curriculum vitae of the members of

the Risk Management Committee.2. Independence of the members of the Risk Management

Committee. 3. Description of the tasks and responsibilities.4. Activities carried out by the Risk Management Committee.5. Frequency of meetings and the attendance of the Risk

Management Committee.

374

181179

181-184

181-184

6. Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan.

Mencakup antara lain:1. Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat anggota komite

lain.2. Independensi anggota komite lain.3. Uraiantugasdantanggungjawab.4. Uraianpelaksanaankegiatankomitelain.5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain.

Other committees under the Board of Commissioners in the company.

Includes amongst others:1. Name, title, and brief curriculum vitae of the members of

the other committees.2. Independence of the members of the other committees.3. Description of the tasks and responsibilities.4. Activities carried out by the other committees.5. Frequency of meetings and the attendance of the other

committees.

n/an/an/an/a

n/a

7. UraianmengenaikebijakanpenetapanremunerasibagiDireksiyang dikaitkan dengan kinerja perusahaan.

Mencakup antara lain:1. Prosedur penetapan remunerasi tertuang dalam SOP.2. Indikator kinerja untuk mengukur performa Direksi yang

dikaitkan dengan remunerasi.

Description of the remuneration policy for the Board of Directors related to the company’s performance.

Includes amongst others:1. Remuneration procedures stipulated in SOP.2. Performance indicators to measure the performance of the

Board of Directors related to the remuneration.

200-201

200-201

8. UraiantugasdanfungsiSekretarisPerusahaan.

Mencakup antara lain:1. Nama dan riwayat jabatan singkat Sekretaris Perusahaan.2. UraianpelaksanaantugasSekretarisPerusahaan.

Description of tasks and function of the Corporate Secretary.

Includes amongst others:1. Name and brief history of the position of Corporate

Secretary.2. Description of the tasks performed by the Corporate

Secretary.

194

194-195

9. UraiantentangUnitInternalAudit.

Mencakup antara lain:1. NamaketuaUnitAuditInternal.2. Kualifikasi/sertifikasi sebagai profesi Audit Internal.3. StrukturataukedudukanUnitAuditInternal.4. KeberadaanPiagamUnitAuditInternal.5. Uraianpelaksanaantugas.

Descriptionofthecompany’sInternalAuditUnit.

Includes amongst others: 1. NameoftheheadofInternalAuditUnit.2. Qualification/certification as an Internal Audit profession.3. StructureorpositionoftheInternalAuditUnit.4. The existence of an Internal Audit Charter.5. Description of duties.

187188-189

189190-193

191

10. Uraianmengenaimanajemenrisikoperusahaan.

Mencakup antara lain:1. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan

(misalnya risiko yang disebabkan oleh fluktuasi kurs atau suku bunga, persaingan usaha, pasokan bahan baku, ketentuan negara lain atau peraturan internasional, dan kebijakan pemerintah).

2. Upayauntukmengelolarisikotersebut.

Description on the company’s risk management. Includes amongst others:1. Description of the risks faced by the company (for

example: the risk caused by fluctuations in exchange rates or interest rates, competition, supply of raw materials, foreign or international regulations, and government policies).

2. Efforts to manage those risks.205-212205-212

11. Uraianmengenaikomitmenperusahaanterhadapperlindungankonsumen.

Mencakup antara lain informasi tentang:1. Keberadaan Pusat Pengaduan Konsumen.

2. Uraianmengenaitindaklanjutterhadappengaduan.3. Tingkat penyelesaian pengaduan yang diterima. 4. Program peningkatan layanan kepada konsumen.

Description of the company’s commitment to consumer protection.

Information includes amongst others:1. The existence of Consumer Complaint Center.

2. Description of follow-up on complaints.3. The level of completion of complaints received.4. Programme to improve service to consumers.

64-66, 2136666

66-67

Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6References of Bapepam-LK Regulation No. X.K.6

Page 409: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 407

Kriteria dan Penjelasan Criteria and ExplanationHalaman

Page

12. Uraianmengenaiaktivitasdanbiayayangdikeluarkanberkaitandengan tanggung jawab sosial perusahaan, terutama mengenai community development programme yang telah dilakukan.

Mencakup antara lain informasi tentang:1. Mitra usaha binaan perusahaan 2. Program pengembangan pendidikan/kesehatan/seni

budaya, dan lainnya3. Biaya yang telah dikeluarkan

Description on the activities and expenses incurred related to corporate social responsibility, particularly on community development programme which have been carried out.

Information includes amongst others:1. Supervised business partner2. Development program on education/health/culture, etc. 3. Expenses incurred

n/a230-240

241

13. Uraianmengenaiaktivitasdanbiayayangdikeluarkanberkaitandengan tanggung jawab sosial perusahaan, terutama aktivitas lingkungan.

Mencakup antara lain informasi tentang:1. Aktivitas pelestarian lingkungan2. Aktivitas pengelolaan lingkungan3. Sertifikasi atas pengelolaan lingkungan4. Biaya yang telah dikeluarkan

Description on the activities and expenses incurred related to corporate social responsibility, particularly on environmental activities.

Information includes amongst others:1. Environmental conservation activities2. Environmental management activities 3. Certification of environmental management4. Expenses incurred

237-238237-238

n/a241

14. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada periode laporan tahunan.

Mencakup antara lain informasi tentang:1. Pokok perkara/gugatan

2. Status penyelesaian perkara/gugatan

3. Pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan

Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan.

Important cases faced by the company, current members of the Board of Directors and Board of Commissioners during the period of the annual report.

Information includes amongst others: 1. Material of the case/claim

2. Status of settlement of case/claim

3. Potential impacts on the financial condition of the company

Note: in case not litigants, to be disclosed.

214-220, 355-357214-220, 355-357

n/a

15. Akses informasi dan data perusahaan.

Uraianmengenaitersedianyaaksesinformasidandataperusahaan kepada publik, misalnya melalui situs web, media massa, mailing list, buletin, dan sebagainya.

Access to corporate information and data.

Description on the availability of access to corporate information and data to the public, for example through website, mass media, mailing list, bulletin, etc. 221-227

16. Etika Perusahaan.

Memuat uraian antara lain:1. Keberadaan Code of Conduct2. Isi Code of Conduct 3. Penyebaran Code of Conduct kepada karyawan dan upaya

penegakannya.4. Pernyataan mengenai budaya korporasi (corporate culture)

yang dimiliki perusahaan.

Company Ethics.

Contains information on:1. The existence of the Code of Conduct2. Content of the Code of Conduct3. Distribution of the Code of Conduct to the employees and

efforts to uphold the Code.4. Statement concerning the corporate culture owned by the

company.

142142-145

142-14547,

145-146

17. Pengungkapan mengenai whistleblowing system.

Memuat uraian antara lain:1. Keberadaan whistleblowing system2. Mekanisme whistleblowing system3. Penggunaan dan output whistleblowing system

Disclosures of the whistleblowing system.

Contains information on: 1. The existence of whistleblowing system2. Mechanism of whistleblowing system3. Useandoutputofwhistleblowingsystem

148148148

VII. Informasi Keuangan Financial Information 245-348(Laporan

Keuangan/ Financial

Statements)

1. SuratPernyataanDireksitentangTanggungJawabDireksiatasLaporan Keuangan.

Kesesuaian dengan Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.11 tentangTanggungJawabDireksiatasLaporanKeuangan.

Statement by the Board of Directors concerning the Responsibility of the Board of Directors on the Financial Statement.

Compliance with Bapepam-LK Regulation No. VIII.G.11 on Responsibility of the Board of Directors on the Financial Statement.

2. Opini auditor independen atas laporan keuangan. Independent auditor’s opinion on the financial statement.

Page 410: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk408

Kriteria dan Penjelasan Criteria and ExplanationHalaman

Page

3. Deskripsi Auditor Independen di Opini.

Deskripsi memuat tentang:1. Nama dan tanda tangan2. Tanggal Laporan Audit3. Nomor izin KAP dan nomor izin Akuntan Publik

Description of the Independent Auditor in the Opinion.

The description contains:1. Name and signature2. Date of the Audit Report3. KAP license number and Public Accountant license number

4. Laporan keuangan yang lengkap.

Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan:1. Neraca2. Laporan laba rugi3. Laporan perubahan ekuitas4. Laporan arus kas5. Catatan atas laporan keuangan

Comprehensive financial statement.

Contains all elements of the financial statement:1. Balance sheet2. Profit loss statement3. Statement of changes in equity4. Cash flow report5. Notes to the financial statement

5. Perbandingan tingkat profitabilitas.

Perbandingan laba/rugi usaha tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.

Comparison of profitability.

Comparison of business profit/loss for the year by the previous year.

6. Penyajian Laporan Arus Kas.

Memenuhi ketentuan sebagai berikut:1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: aktivitas

operasi, investasi dan pendanaan. 2. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk

melaporkan arus kas dari aktivitas operasi.3. Pengungkapan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus

kas.4. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan/atau

pengeluaran kas kepada pelanggan, karyawan, pemasok, dan pembayaran pajak selama tahun berjalan pada aktivitas operasi.

5. Penyajian penambahan dan pembayaran hutang jangka panjang serta dividen pada aktivitas pendanaan.

Presentation of Cash Flow Report.

Meets the following provisions:1. Grouped into three categories of activity: operational

activity, investment, and funding.2. Useofadirectmethodtoreportcashflowsforoperational

activity.3. Disclosing activities that do not influence the cash flow.4. Separating the presentation between cash receipt and/or

cash expended to the customer, employee, supplier, and payment of taxes during the current year for operational activities.

5. Presenting the addition and payment of long-term debt as well as dividend in funding.

7. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi.

Meliputi sekurang-kurangnya:1. Konsep dasar penyajian laporan keuangan2. Pengakuan pendapatan dan beban3. Penilaian investasi (penyertaan pada entitas lain)4. Persediaan5. Sewa

Summary of Accounting Policy.

Includes at least:1. Basic concept in presenting a financial statement2. Recognition of income and expenses3. Assessment for investment (equity participation in other

entities)4. Supply5. Lease

8. Pengungkapan yang berhubungan dengan properti investasi.

Hal-hal yang harus diungkapkan antara lain:1. Uraianmengenaikebijakanakuntansiyangdipilihantara

model nilai wajar dan model biaya. 2. Metode dan asumsi signifikan yang diterapkan dalam

menentukan nilai wajar dari properti investasi.3. Penentuan nilai wajar properti investasi didasarkan atas

penilaianolehpenilaiindependen.Jikatidakadapenilaianseperti itu, hal tersebut harus diungkapkan.

4. Rekonsiliasi nilai tercatat properti investasi pada awal dan akhir periode.

5. Jumlahyangdiakuidalamlaporanlabarugiyangberasaldari properti investasi (penghasilan rental, beban operasi langsung, perubahan kumulatif dalam nilai wajar).

Disclosures relating to investment property.

Issues that should be disclosed are:1. Description of the selected accounting policies between the

fair value model and cost model.2. The methods and significant assumptions applied in

determining the fair value of investment properties.3. Determination of the fair value of investment property

based on valuation by independent valuers. If no such assessment, it should be disclosed.

4. Reconciliation of the carrying value of investment property at the beginning and end of period.

5. The amounts recognised in the consolidated income derived from investment property (rental income, direct operating expenses, the cummulative change in fair value).

Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6References of Bapepam-LK Regulation No. X.K.6

Page 411: Building a GREAT Franchise

2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk 409

Kriteria dan Penjelasan Criteria and ExplanationHalaman

Page

9. Pengungkapan yang berhubungan dengan perpajakan.

Hal-halyangharusdiungkapkanselainJenisdanJumlahHutangPajak:1. Rekonsiliasi antara beban (penghasilan) pajak dengan hasil

perkalian laba akuntansi dengan tarif yang berlaku dengan mengungkapkan dasar perhitungan tarif pajak yang berlaku.

2. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini.3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi

menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan.4. Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disajikan

pada neraca untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi jika jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau kewajiban pajak tangguhan yang diakui pada neraca.

5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak.

Disclosures related to taxation.

Issues that should be disclosed in addition to Type and Amount of Tax Debt:1. Reconciliation between tax charge (income) and the result

of multiplying the accounting profit with the current rate and disclosing the basis for calculating the tax rate.

2. Fiscal reconciliation and calculation of current tax.3. Statement that the amount of Taxable Profit as calculated

through reconciliation is in accordance with the Tax Return.4. Details of the deferred tax assets and liabilities presented

in the balance sheet in each period of presentation, and amount of charge (income) of deferred tax acknowledged in the profit loss statement if the said amount is not evident in the deferred tax asset or liability acknowledged in the balance sheet.

5. Disclosure of whether or not there is a tax dispute.

10. Pengungkapan yang berhubungan dengan aset tetap.

Hal-hal yang harus diungkapkan:1. Metode penyusutan yang digunakan.2. Uraianmengenaikebijakanakuntansiyangdipilihantara

model revaluasi dan model biaya. 3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam

mengestimasi nilai wajar aset tetap (model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (model biaya).

4. Jumlahtercatatbrutodanakumulasipenyusutanpadaawaldan akhir periode untuk tiap kelompok aset tetap.

5. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode untuk tiap kelompok aset, yang menunjukkan: penambahan, aset yang diklasifikasi sebagai tersedia untuk dijual/kelompok lepasan, penggabungan usaha, revaluasi, rugi penurunan nilai, penyusutan, selisih nilai tukar neto, atau perubahan lain.

Disclosures related to fixed assets.

Issues that should be disclosed:1. Depreciation method used.2. Description of the selected accounting policies between the

revaluation model and cost model. 3. The methods and significant assumptions used in

estimating the fair value of fixed assets (revaluation model) or disclosure of the fair value of fixed assets (cost model).

4. Gross amount and accumulated depreciation at the beginning and end of the period for each class of fixed assets.

5. Reconciliation amount at the beginning and end of the period for each group of assets, which shows: the addition, assets classified as available for sale/disposal groups, mergers, revaluation, impairment losses, depreciation, net foreign exchange, or other changes.

11. Perkembangan terakhir Standar Akuntansi Keuangan dan peraturan lainnya.

Hal-hal yang harus diungkapkan:1. Penjelasan mengenai Standar Akuntansi Keuangan dan

peraturan baru yang diterapkan dan mempengaruhi aktivitas perusahaan; dan

2. Dampak penerapan Standar Akuntansi Keuangan dan peraturan baru tersebut.

UpdatesonFinancialAccountingStandardsandotherregulations.

Issues that should be disclosed:1. Explanation of Financial Accounting Standards and new

regulations are implemented and affects the activity of the enterprise; and

2. Impact of implementation of Financial Accounting Standards and new regulations.

12. Pengungkapan yang berhubungan dengan instrumen keuangan.

Hal-hal yang harus diungkapkan:1. Persyaratan, kondisi dan kebijakan akuntansi untuk setiap

kelompok instrumen keuangan.2. Klasifikasi instrumen keuangan.3. Nilai wajar tiap kelompok instrumen keuangan.4. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan:

risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas.5. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangannya.

Disclosures relating to financial instruments.

Issues that should be disclosed:1. Terms, conditions and accounting policies for each class of

financial instruments. 2. Classification of financial instruments.3. The fair value of each group of financial instruments.4. Explanation of the risks associated with financial

instruments: market risk, credit risk and liquidity risk. 5. Objectives and financial risk management policy.

Page 412: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk410

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank

Page 413: Building a GREAT Franchise

Nama Perusahaan: PT BFI Finance Indonesia Tbk disingkat BFI

Kedudukan: Tangerang Selatan, Indonesia

Pembentukan Perusahaan: 7 April 1982

Modal Dasar: Rp500 miliar

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Rp381,7 miliar

Kepemilikan (per 31 Desember 2013):Investor luar negeri 93,51%Investor dalam negeri 6,49%

Kegiatan Usaha: Pembiayaan Konsumen dan Sewa Pembiayaan

Hubungi Kami: PT BFI Finance Indonesia TbkBFI TowerSunburst CBD Lot 1.2Jl. Kapten Soebijanto DjojohadikusumoBSD City – Tangerang Selatan 15322IndonesiaTelepon : (62-21) 2965 0300, 2965 0500Faksimili : (62-21) 2966 0757, 2966 0758E-mail : [email protected]

Situs Web: www.bfi.co.id

Name of Company: PT BFI Finance Indonesia Tbk abbreviated BFI

Domicile: South Tangerang, Indonesia

Established: 7 April 1982

Authorised Capital: Rp500 billion

Issued and Fully Paid-Up Capital: Rp381.7 billion

Ownership (as of 31 December 2013):Foreign investors 93.51%Local investors 6.49%

Business Activities: Consumer Financing and Finance Lease

Contact Us: PT BFI Finance Indonesia TbkBFI TowerSunburst CBD Lot 1.2Jl. Kapten Soebijanto DjojohadikusumoBSD City – South Tangerang 15322IndonesiaTelephone : (62-21) 2965 0300, 2965 0500Facsimile : (62-21) 2966 0757, 2966 0758E-mail : [email protected]

Website:www.bfi.co.id

Identitas PerusahaanCompany Identity

Keterangan / Note:

Dalam hal terjadi perbedaan antara versi bahasa Indonesia dan Inggris, yang menjadi acuan adalah teks dalam bahasa Indonesia.

In the event of discrepancy between the Indonesian and English versions, the Indonesian language text shall prevail.

Page 414: Building a GREAT Franchise

Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report

Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report

BFI Tower

Sunburst CBD Lot 1.2

Jl. Kapt. Soebijanto Djojohadikusumo

BSD City, Tangerang Selatan 15322, Indonesia

Tel. : +62 21 2965 0300, 2965 0500

Fax. : +62 21 2966 0757, 2966 0758

www.bfi.co.id

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

PT

BFI FIN

AN

CE

IND

ON

ES

IA T

bk

Bu

ildin

g a G

REA

T Franch

ise

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

Laporan Tahunan 2013 Annual Report

Building a GREAT Franchise