budidaya tanaman pangan
TRANSCRIPT
BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
PADI ORGANIK DAN PUPK ORGANIK
LAPORAN PRAKTIKUM
Oleh :
Nama : Asroni
NIM : 2012 0 122 030
PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN (INTAN) YOGYAKARTA
2014
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan
bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis. Tujuan utama
pertanian organik adalah menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan
pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak
merusak lingkungan. Gaya hidup sehat demikian telah melembaga secara
internasional yang mensyaratkan jaminan bahwa produk pertanian harus
beratribut aman dikonsumsi (food safety attributes), kandungan nutrisi tinggi
(nutritional attributes) dan ramah lingkungan (eco- labelling attributes). Preferensi
konsumen seperti ini menyebabkan permintaan produk pertanian organik dunia
meningkat pesat.
Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya hayati tropika yang unik,
kelimpahan sinar matahari, air dan tanah, serta budaya masyarakat yang
menghormati alam, potensi pertanian organik sangat besar. Pasar produk
pertanian organik dunia meningkat 20% per tahun, oleh karena itu pengembangan
budidaya pertanian organik perlu diprioritaskan pada tanaman bernilai ekonomis
tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.
a. Penyediaan pupuk organik
Permasalahan pertanian organik di Indonesia sejalan dengan
perkembangan pertanian organik itu sendiri. Pertanian organik mutlak
memerlukan pupuk organik sebagai sumber hara utama. Dalam sistem pertanian
organik, ketersediaan hara bagi tanaman harus berasal dari pupuk organik.
Padahal dalam pupuk organik tersebut kandungan hara per satuan berat kering
bahan jauh dibawah realis hara yang dihasilkan oleh pupuk anorganik, seperti
Urea, TSP dan KCl.
b. Teknologi pendukung
Setelah masalah penyediaan pupuk organik, masalah utama yang lain
adalah teknologi budidaya pertanian organik itu sendiri. Teknik bercocok tanam
yang benar seperti pemilihan rotasi tanaman dengan mempertimbangkan efek
allelopati dan pemutusan siklus hidup hama perlu diketahui. Pengetahuan akan
tanaman yang dapat menyumbangkan hara tanaman seperti legum sebagai
tanaman penyumbang Nitrogen dan unsur hara lainnya sangatlah membantu untuk
kelestarian lahan pertanian organik. Selain itu teknologi pencegahan hama dan
penyakit juga sangat diperlukan, terutama pada pembudidayaan pertanian organik
di musim hujan.
c. Pemasaran
Pemasaran produk organik didalam negeri sampai saat ini hanyalah
berdasarkan kepercayaan kedua belah pihak, konsumen dan produsen. Sedangkan
untuk pemasaran keluar negeri, produk organik Indonesia masih sulit menembus
pasar internasional meskipun sudah ada beberapa pengusaha yang pernah
menembus pasar international tersebut. Kendala utama adalah sertifikasi produk
oleh suatu badan sertifikasi yang sesuai standar suatu negara yang akan di tuju.
Akibat keterbatasan sarana dan prasarana terutama terkait dengan standar mutu
produk, sebagian besar produk pertanian organik tersebut berbalik memenuhi
pasar dalam negeri yang masih memiliki pangsa pasar cukup luas. Yang banyak
terjadi adalah masing-masing melabel produknya sebagai produk organik, namun
kenyataannya banyak yang masih mencampur pupuk organik dengan pupuk kimia
serta menggunakan sedikit pestisida (Suhardin, 2011)
Pupuk organik sudah lama dikenal para petani, jauh sebelum revolusi
Hijau berlangsung di Indonesia pada tahun 1960-an. Sedangkan pupuk hayati
dikenal para petani sejak proyek intensifikasi kedelai pada tahun 1980-an. Namun
sejak Revolusi Hijau petani mulai banyak menggunakan pupuk buatan karena
praktis penggunaannya dan sebagian besar varietas unggul memang
membutuhkan hara makro (NPK) yang tinggi dan harus cepat tersedia.
Bangkitnya kesadaran sebagian masyarakat akhir-akhir ini akan dampak
penggunaan pupuk buatan terhadap lingkungan dan terjadinya penurunan
kesuburan tanah mendorong dan mengharuskan penggunaan pupuk organic.
Kondisi ini membuat saya tertarik untuk meneliti tentang penggunaan
pupuk organik tanaman padi khususnya. Oleh karena itu saya akan membahas
masalah tentang penggunaan pupuk organic pada masyarakat
pedesaan.Penggunaan pupuk sangat penting untuk meningkatkan hasil panen.
Penggunaan pupuk yang tetap akan menghasilkan panen yang baik (Anonim,
2013).
B. Tujuan
Adapun tujuan laporan perktikum mata kuliah Budidaya Tanaman Pangan
ini dibuat, yaitu :
1. Untuk memenuhi tugas akhir semester ganjil
2. Untuk mengetahui system pertanian organik khususnya pertanian padi
organi.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Peranan bahan organik dalam memperbaiki produktifitas tanah sangat
tergantung pada tingkat dekomposisi dan jenis bahan organik. Kesesuaian antara
tingkat dekomposisi dengan kebutuhan tanaman perlu diperhatikan sehingga
efektifitas bahan organik lebih baik. Penambahan salah satu unsur hara dalam
tanah dapat menyebabkan unsur hara lain menjadi kekurangan, sedangkan
penanaman bibit unggul disertai pemupukan takaran tinggi menyebabkan unsur
hara mikro makin terkuras (Widiati, 1999).
Secara umum, penelitian, pengkajian dan pengembangan pertanian dapat
membantu dalam mewujudkan tujuan dasar pembangunan pertanian yaitu: (1)
meningkatkan standar hidup petani, (2) meningkatkan ketahanan pangan dan
stabilitas ekonomi, (3) mengurangi kemiskinan, menciptakan lapangan kerja baru
dan harga pangan lebih murah, dan (4) menjaga kelestarian sumberdaya
terutama air, tanah dan vegetasi.
Pertanian organik dapat didefinisikan sebagai suatu sistem produksi
pertanian yang menghindarkan atau mengesampingkan penggunaan senyawa
sintetik baik untuk pupuk, zat tumbuh, maupun pestisida. Dilarangnya
penggunaan bahan kimia sintetik dalam pertanian organik merupakan salah satu
penyebab rendahnya produksi.
Sertifikasi produk (istilah ini mencakup juga proses atau jasa) adalah suatu
cara untuk menjamin bahwa produk memenuhi standar yang ditetapkan serta
dokumen normatif lain. Beberapa sistem sertifikasi produk mencakup pengujian
awal produk dan asesmen sistem mutu pemasoknya, diikuti dengan pengawasan
terhadap sistem mutu pabrik dan pengujian sampel dari pabrik dan pasar. Sistem
lain hanya mengandalkan pengujian awal dan pengujian survailen, sedang sistem
lain lagi hanya terdiri dari pengujian tipe. Lembaga sertifikas digunakan untuk
setiap lembaga yang melaksanakan sistem sertifikasi produk berdasarkan SNI
(Pratama, 2012)
Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup,
seperti pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan dan manusia. Pupuk organik dapat
berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia,
dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada
kadar haranya. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk
kandang, sisa panen (jerami, brangksan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut
kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian,
dan limbah kota (sampah) (Anonim, Pupuk Organik).
Sejarah penggunaan pupuk pada dasarnya merupakan bagian daripada
sejarah pertanian itu sendiri. Penggunaan pupuk diperkirakan sudah mulai pada
permulaan dari manusia mengenal bercocok tanam lebih dari 5.000 tahun yang
lalu. Bentuk primitif dari pemupukan untuk memperbaiki kesuburan tanah
terdapat pada kebudayaan tua manusia di negeri-negeri yang terletak di daerah
aliran sungai-sungai Nil, Euphrat, Indus, di Cina, Amerika Latin, dan sebagainya.
Dalam buku yang diterbitkan oleh Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian Pupuk organik adalah nama kolektif
untuk semua jenis bahan organik asal tanaman dan hewan yang dapat dirombak
menjadi hara tersedia bagi tanaman.
Dalam permentan No.2/pert/hk.060/2/2006, tentang pupuk organik dan
pembenah tanah, dikemukakan bahwa produk organik adalah pupuk yang
sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari
tanaman atau hewan yang telah melalui preses rekayasa, dapat berbentuk padat
atau cair yang digunakan mensuplai bahan organic untuk memperbaiki sifat kimia
dan biologi tanah.
Jadi secara umum pupuk organik adalah suatu bahan yang digunakan
untuk memperbaiki kesuburan tanah dengan cara menambah bahan itu ke dalam
tanah agar menjadi subur (Anonim, 2013).
III. PEMBAHASAN
A. Padi Organik
1. Pemilihan Benih
Pemilihan benih padi yang dilakukan oleh paguyuban tani organic
Sari Pratiwi adalah dengan langsung mengambil dan menyeleksi biji padi
masih beada di sawah, sebagai berikut :
Ambil padi di lahan yang letaknya di tengah atau 1 meter dari pematang
(untuk menghindari padi yg kawin silang dengan lahan padi sebelahnya).
Memerikasa pematang-pematang sawah supaya aman dari kebocoran
lahan sebalah yang non organic, supaya pupuk kimia dari tetangga sebelah
tidakmengalir ke sawah kita.
Pilih petak yang pengairannya terjamin, tingginya rata, warna ketuaan
seragam.
Tidak pernah kena hama.
2. Pengolahan Lahan
Pengolahan lahan pada system pertanian organic sebenarnya sama
saja dengan system petanian anorganik. Pengolahan lahan yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
Lahan sawah dibajak atau digemburkan dengan menggunakan taktor atau
dipacul.
Lahan ditaburi kotoran kandang, daun-daunan atau juga pupuk kompos
yang sudah jadi.
Kocor atau di semprot dengan rumen (MOL/EM4)
Biarkan 7 – 10 hari
3. Pemupukan
Pemupukan yang dilakukan oleh paguyuban tani organic Sari
Pratiwi yaitu dilakukan 2 kali pemupukan yaitu pada usia tanaman padi
berumur 20 hst dan 40 hst dengan menggunakan pupuk organic (kompos)
olahan sendiri. Selain menggunakan pupuk padat paguyuban tani organic
Sari Pratiwijuga menggunakan pupuk organic cair yang disemprotkan pada
tanaman padi yang berumur 15 hst, 30 hst, 40 hst, dan merkatak. Selain itu
paguyuban tani organic Sari Pratiwi juga memupuk tanman padi dengan
kencing lembu pada padi yang berumur 10 hst, 25 hst, 40 hst dan padi saat
merkatak dengan cara mengocorkan.
4. Pengobatan (pengendalian hama dan penyakit)
Pengendalian hama dan penyakit atau pengobatan dilakkan
dengan obat-obat atau pestisida yang dibuat sendiri dan tentunya bahan-
bahan yang digunakan harus berbahan dasar organic.
Contoh pengobatan :
Untuk pengendalian haman walang sangit yaiu :
Bahan-bahan yang digunakan adalah :
¼ kg tembakau
injet 2 sendok
air 2 liter
sabun colek 2 sendok
cara pembuatannya yaitu :
Tembakau, injet, dan air dicampur, kemudian direbus. Setelah mendidih
sabun colek dimasukkan. Setelah dingin, ramuan disaring. Cairan
disimpan dalam botol atau tempat lain yang aman.
Cara pemakaian.
Jika terlihat ada indikasi walangsangit, semprotkan larutan tersebut pada
lahan dengan dicampur air bersih 1 liter – 14 liter (1 tangki sprayer).
Untuk lahan 2000 m2 biasanya memerlukan 3 tangki..
Untuk hama paska tanam (walang, kupu-kupu, ulat, dll), ditambah
dengan daun mindi, ditumbuk, diberi air satu gelas. Hasilnya disaring lalu
hasilnya dicampurkan dengan bahan diatas. Aplikasi sama dengan atas.
5. Pemanenan
Padi siap dipanen pada umur 90 hari tergantung pada varietas
masing-masing, padi dapat dipanen ketika padi sudah remegak (2 bulir
terakhir masih agak hijau).
Potong padi dengan mengunakan arit atau alat sejenisnya.
Masukan wadah karung goni atau bias langsung ditreser (pelepasan biji
padi dari tangkainya)
Padi dijemur selama 4 jam sehari jika panas penuh, diatas lantai jemur
atau di jemur selama 6 jam sehari jika diatas tikar/kepang.
Padi dijemur selama paling tidak 3 hari agar bulir beras tidak mudah
pecah karena pengeringan berproses dan pengeringannya harus
bertahap.
Ketika gabah masuk dalam karung dari jemuran, karung tidak langsung
ditutup/diikat agar panas gabah dalam karung mendingin terlebih dulu.
Sebelum diheler/digiling padi harus dilerem (istirahat) dalam karung
selama 4-5 hari, untuk menghindari bulir beras pecanh-pecanh.
B. Pupuk Organik
Pembuatan pupuk organik padat dan organik cair adalah sebagai berikut :
Pupuk Organik padat
Bahan untuk 100 kg
1. Kotoran ternak 70kg (kering)
2. Abu sekam 10 kg
3. Bekatul 5 kg
4. Hijau daun, pohon pisang, jerami, dll, 10 kg
5. Gamping kalsit 2 kg
6. Rumen/EM4
7. air
Cara memasak
1. Daun dicacah. Kotoran kandang diaduk agar mawur.
2. Daun, kotoran, bekatul, abu, gamping, dicampur merata, ditimbun setebal
15 cm.
3. Rumen dicampur dengan air lalu disiramkan ke bahan, pista, lembab.
Yang baik dispray.
4. Tutup dengan plastik/karung. Dibalik tiap 5-7 hari. Sudah masak setelah
21 Hari.
Pupuk organik cair
1. Jus buah ranum 3 liter
2. Tetes tebu 1.5 liter
3. Urin sapi,kambing 10 liter/kelinci 5 liter
4. Jus taoge 1 kg
5. Susu basi 1 liter
6. Air leri (cucian beras)
7. rumen
Cara memasak
1. Jus buah, taoge, susu, leri, disaring, Lalu dicampur.
2. Tambahkan tetes dan urin. Aduk sampai merata.
3. Rumen ditambah air dan disaring. Lalu dimasukkan.
4. Masukkan ke jerigen, tutup. 5 hari dibuka 1”. 3 minggu siap dipakai.
Pupuk pertumbuhan
Bahan
1. Akar alang-alang/bambu 1 kg
2. Gula pasir 2 sendok
3. Katul organik 4 gelas
4. Terasi 1 ruas jari
5. Injet 1 sendok teh
6. Air 10 litre
Cara memasak
Akar alang-alang dicuci bersih.
Rebus dengan 3 liter air, dinginkan, simpan 3 hari.
Gula pasir, katul, terasi, injet, direbus dengan air 10 liter hingga mendidih.
Setelah dingin, saring dengan kain. Biarkan mengendap.
Ambil air yang bening.
Campur dengan 0,5 ltr air akar.
Gunakan setelah 3 hari.
Penggunaan
Perendaman Benih
Satu gelas pupuk cair ini dengan 10 ltr air.
Rendam benih selama 6 – 10 jam.
Tiriskan. Bungkus benih rapat-rapat agar hangat dan cepat tumbuh.
Benih usia 10 hari, siram lagi dengan perbandingan 1 ltr air + 1 sendok
makan.
Pupuk Bunga/Gabah
Bahan
1. 7 butir kuning telur bebek
2. 5 liter air kelapa
3. 1 liter Susu sapi
4. 10 sendok makan madu
5. 5 sendok gula atau ¼ ltr tetes
6. 5 saset moto (micin)
Cara memasak
Rebus air kelapa dan dinginkan.
Gula, kuning telur, susu dicampur.
Setelah padu, masukkan air kelapa, madu, moto dan ciu. Aduk sampai
rata.
Masuk dirigen, tutup rapat. Simpan 21 hari.
Tanda sudah jadi,baunya harum.
Catatan : telur bebek bisa diganti telur keong ½ kg
Buah maja
1. 5 kg keong mas
2. 2 buah maja yang masak
3. 10 ltr air kelapa
Cara memasak
Keong mas ditumbuk halus, buah maja dihaluskan
Campurkan seluruhnya dengan airkelapa.
Pemupukan
Pemupukan dilakukan 2 kali pada usia 20 hst dan 40 hst. Menggunakan
kompos olahan.
Spray pupuk cair pada usia 15 hst, 30 hst, 40 hst, dan merkatak
Kocor urine lembu 10 hst, 25 hst, 40 hst, pada saat merkatak
Pengobatan
1 minggu setelah sebar bibit, spray dengan obat alami. ½ gelas air untuk
10 liter air.
3 hari sebelum tanam diulang.
10 hari setelah tanam diulang. 1gelas obat untuk 1 tangki sprayer.
Jika ada tanda hama, diulang sesuai kebutuhan.
Pengobatan
1. Walangsangit
Bahan : (a)
¼ kg tembakau
injet 2 sendok
air 2 liter
sabun colek 2 sendok
Penggunaan
Tembakau, injet, dan air dicampur, lalu direbus. Setelah mendidih sabun
colek dimasukkan. Setelah dingin, ramuan disaring. Cairan disimpan
dalam botol atau tempat lain yang aman. Cara pemakaian.
Jika terlihat ada indikasi walangsangit, semprotkan bahan tersebut pada
lahan dengan dicampur air bersih 10 liter – 14 liter (1 tangki sprayer).
Untuk lahan 2000 m2 biasanya memerlukan 3 tangki..
Untuk hama paska tanam (walang, kupu-kupu, ulat, dll), ditambah
dengan daun mindi, ditumbuk, diberi air satu gelas. Hasilnya disaring lalu
hasilnya dicampurkan dengan bahan diatas. Aplikasi sama dengan atas.
Bahan : (b)
tembakau 1kg
daun sirsat 20 lb
Tembakau direbus dengan air 10 lt. setelah mendidih 5 menit, dinginkan.
Daun sirsat ditumbuk halus tambah air 1 lt. Air tembakau disaring. Air
sirsat disaring. Campurkan.
Satu tangki 14 lt diberi ramuan ini 2 gelas. Semprotkan sore setelah jam
15. Frekuensi penyemprotan tergantung kebutuhan.
Cara memperbanyak mikroorganisme lokal MORETAN (EM4) adalah
sebagai berikut :
Bahan
1. EM4 ½ lt
2. Tetes tebu ½ lt
3. Air leri 20 lt
Cara memasak
• Campur tetes tebu dengan air leri dalam ember . Aduk sampai merata.
• Masukkan EM4, dan simpan dalam jirigen.
• Selang 1 minggu, buka tutupnya 1 mnt untuk mengeluarkan gas. Jika
berbau seperti tape, bahan ini telah jadi dan sudah bisa dipakai untuk
membuat pupuk organik.
Pembibitan
Ambil padi bagian tengah lahan, 1 meter dari pematang ditinggal
Lihat apakah pematang milik tetangga yang non organic, bocor
Pengairan terjamin
Pengobatan bahan alami
Potong kelompokpadi yang terbaik, sama tinggi.
Dijemur sampai kering benar
rendam 24 jam, ditus, dimasukkan dalam karung dan tunggu sampai
gondkhok,24 jam
Agar tumbuhnya tunas baik, bisa di rendam dg pupukcair akar alang-alang.
Lebar bedeng 8 m2. agar mudah dicabut, bedeng ditaburi abu sekam.
Usia 15 – 18 hari, dipindahkan ke lahan.
Cara Tanam SRI
• Bibit direndam air anget semalam. Tiriskan pagi hari. Taruh di bakul
dengan alas daun pisang.
• Siran tiap 2 jam. Siapkan baki/besek, atau tempat lain. Beri alas plastik
lalu ditaburi tanah yang subur dan sehat setebal 3 cm. Taburi abu
sekam.Siram dengan air leri.
• Ketika bibit mulai berkecambah, taburkan ke media yang disiapkan tadi.
Atur jangan sampai ada yang bersentuhan jadi jarang-jarang saja.
• Siram dengan gembor secukupkan 2 atau 3 kali sehari.
• Penyiraman asal basah saja. Ketika usia bibit di besek 1 minggu – 10 hari
(setinggi jari), bibit siap ditanam di lahan yang sudah siap.
• Jarak tanam 25 – 35 cm Satu bibit satu ceblok.
• Lahan diupayakan rata benar. Ketika tanam lahan kondisi tak berair, atau
maks tebal air ½ cm. Bibit ditanam sedalam maks 1 cm, akar tidak perlu
semua terpendam. Bentuk L.
• Lahan di palir sedalam 5 – 10 cm dengan jarak palir 3 – 4 m termasuk tepi
keliling. Palir hanya membujur saja.
• Ketika tanam selesai, sawah diairi setebal 1 cm. Setiap 3 – 4 hari 1X,
dibiarkan kering selama 1 hari. Lalu diairi lagi setebal 1 – 2 cm. Begitu
seterusnya. Itu dilakukan agar oksigin dalam lahan terjaga denganbaik.
Anakan padi cukup lebat jika air tidak menggenang
• Karena sering kering, maka perlu diperhatikan rumputnya.
Paska Panen.
Dipanen ketika remegak (2 bulir terakhir masih agak hijau)
Dijemur 4 jam sehari jika panas penuh, diatas lantai jemur. Dijemur 6 jam
sehari jika diatas tikar/kepang.
Dijemur selama paling tidak 3 hari agar bulir beras tidak mudah pecah
karena pengeringan berproses. Tidak kering mendadak.
Biarkan lerem dalam karung selama 4 – 5 hari, baru digiling, agar tidak
pecah.
Ketika gabah masuk dalam karung dari jemuran, karung tidak langsung
ditutup/diikat agar panas gabah dalam karung mendingin dulu.
C. Analisis Usaha Tani
Analisis usaha tani tanaman padi organic dengan luas lahan 2000 m2,
adalah sebagai berikut :
Pengeluaran :
1. Bibit 10.000 x 5 kg = 50.000
2. Membajak = 220.000
3. Mencangkul = 400.000
4. Tanam = 200.000
5. Pupuk dan obat = 300.000
6. Matun = 150.000
7. Ani-ani = 400.000
8. Angkut = 50.000
9. Rontog = 80.000
10. Jemur = 100.000
11. Slep = 250.000
12. Pengepakan = 100.000
Jumlah = 2.300.000,00
Pemasukan :
1. Beras 600 kg x 12.000 = 7.200.000
2. Katul 2.000 x 50 kg = 100.000
Jumlah = 7.300.000,00
Keuntungan = 7.300.000,00 – 2.300.000,00
= 5.000.000 (4 bulan)
= 1.250.000/bulan
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pertanian organik adalah sistem produksi pertanian yang holistik dan terpadu,
yang mengoptimalkan kesehatan dan produktivitas agro-ekosistem secara
alami, sehingga mampu menghasilkan pangan dan serat yang cukup,
berkualitas, dan berkelanjutan. Teknik budidaya organik merupakan teknik
budidaya yang aman, lestari dan mensejahterahkan petani dan konsumen.
2. Pertanian organik didasarkan pada sejumlah prinsip-prinsip, yaitu prinsip
kesehatan, prinsip ekologi, prinsip keadilan, dan prinsip perlindungan.
3. Keuntungan yang dapat diperoleh dari aktivitas pertanian organik meliputi:
a. Dihasilkannya makanan yang cukup aman dan bergizi sehingga
meningkatkan kesehatan masyarakat.
b. Terciptanya lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi petani.
c. Meningkat dan terjaganya produktivitas lahan pertanian dalam jangka
panjang.
d. Terpeliharanya kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan.
DAPTAR PUSTAKA
Anonim. (2013, januari). Penggunaan Pupuk organik . Retrieved Desember 23,
2014, from Kumpulan Tugas Sekolah:
http://catatantugassekolah.blogspot.com/2013/01/contoh-karya- ilmiah-
penggunaan-pupuk.html
Anonim. (n.d.). Pupuk Organik. Retrieved from Wikipedia:
http://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk_organik
Lupitasari, D. (2014, April 24). Pupuk Organik. Retrieved Desember 23, 2014,
from Seperti Pulpen Yang Menari Di Atas kertas:
http://dianilupitasari.blogspot.com/2014/04/makalah-pupuk-organik.html
Pratama, D. (2012, Februari 16). TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN SISTEM
ORGANIK (TANAMAN PADI, UBI KAYU). Retrieved Desembe 25, 2014,
from Dodik Agrotek 09 UNEJ:
http://dodikfaperta.blogspot.com/2012/02/makalah-teknologi-budidaya-
tanaman.html
Suhardin. (2011, Juni 19). Pertanian Organik. Retrieved Desember 23, 2014,
from Dhien Malangi: http://kalampa.blogspot.com/2011/06/makalah-
pertanian-organik.html
Widiati. (1999). Pengkajian SUP di Kabupaten Belu, NTT. Kupang: Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Kupang.