budidaya-fitoplankton

71
 Ardiansyah Kurniawan, SPi, MP  Ardiansyah Kurniawan, SPi, MP  Ardiansyah Kurniawan, SPi, MP  Ardiansyah Kurniawan, SPi, MP . 2.   3.   4. 5. 6. 7.

Upload: kyojin-no-exodia

Post on 15-Oct-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ajhbajdabdjahah

TRANSCRIPT

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    1/71

    Ardiansyah Kurniawan, SPi, MPArdiansyah Kurniawan, SPi, MPArdiansyah Kurniawan, SPi, MPArdiansyah Kurniawan, SPi, MP

    .

    2.

    3.

    4. 5.

    6.

    7.

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    2/71

    ( )

    , , .

    . ( )

    / .

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    3/71

    Budidaya pakan alami didefinisikan sebagai suatukegiatan produksi, prosesing dan pemasaran organisme

    pakan hidup dari suatu sistem perairan yang dapat

    dimanfaatkan untuk pakan kultivan dalam kegiatanbudidaya perikanan.

    dipelajari didalam budidaya pakan alami ini adalah

    jenis-jenis dari golongan fitoplankton (mikroalgae) dan

    zooplankton (rotifer, artemia, daphnia dan Moina).

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    4/71

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    5/71

    SEJARAH PAKAN ALAMISEJARAH PAKAN ALAMISEJARAH PAKAN ALAMISEJARAH PAKAN ALAMI

    ,

    , .,

    (

    )

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    6/71

    Pada tahun 1940, Dr. Fujinaga / Dr. Hudinaga disebut

    sebagai pioner di Jepang dalam mengkultur diatom,Skeletonema costatum yang hasilnya digunakan untukmakanan Udang Jepang (Penaeus japonicus).

    Pada dekade 1950-an, Takesi Ito pertama kali

    mengkultur rotifer yang digunakan untuk pakan larvaikan Sidat (Anguilla japonica).

    Pada tahun 1965, rotifer digunakan sebagai pakanterbaik untuk Red Sea Bream Pa rus ma or .

    Pada dekade tahun 1970, Artemia Reference Center(ARC) yaitu suatu lembaga pada State University ofGhent (Belgium) beberapa penelitinya terutama Dr,Sorgeloos, Dr. Persoone, dan Dr. Dumont telah

    mengembangkan artemia sebagai pakan alami yangdigunakan untuk pakan Ikan dan udang budidaya padaair tawar, payau maupun air laut.

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    7/71

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    8/71

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    9/71

    :

    .

    .

    . , ,

    ..

    .

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    10/71

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    11/71

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    12/71

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    13/71

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    14/71

    SISTEM BUDIDAYA PAKANALAMI

    SKALA LABORATORIUMSKALA MASSAL

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    15/71

    PERALATAN BUDIDAYA

    Alat untuk pemurnian :alat pensteril, jarum ose, tabung reaksi,

    etridisk, i et, en tur suhu ruan an,

    sumber cahaya, bunsen dan plankton net.Alat budidaya masal :

    erlenmeyer, botol galon, bak 500 L, 1 tondan 10 ton, perlengkapan aerasi, planktonnet.

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    16/71

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    17/71

    Sterilisasi

    Sterilisasi basahSteriliasasi panas dan tekanan

    Sterilisasi ultraviolet

    Sterilisasi kimia

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    18/71

    Sterilisasi dalam persiapan budidayapakan alami sklala laboratorium

    1. Sterilisasi peralatan yang digunakan2. Sterilisasi media budidaya

    .

    4. Sterilisasi media tidak tahan panas

    5. Sterilisasi pada budidaya out door/masal

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    19/71

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    20/71

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    21/71

    Penyediaan Air

    Mutu air yang baik diperoleh melaluipengelolaan air dengan perlakuan berupa:

    Kimia

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    22/71

    Media Budidaya

    Fitoplankton membutuhkan nutrien untukmenunjang pertumbuhannya. Maka air perlu

    di erka a den an nutrien essensial a ar

    diperoleh kepadatan sel yang tinggi danberkualitas.

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    23/71

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    24/71

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    25/71

    Cahaya

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    26/71

    pH

    pH optimal pertumbuhan mikroalga adalah7 9

    dengan adanya aerasi

    Kepadatan yang tinggi dan penambahan

    karbon dioksida diikuti dengan peningkatanpH

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    27/71

    Aerasi

    Pengadukan untuk menekan pengendapanMemastikan seluruh alga mendapatkan

    Mengurangi terjadinya stratifikasi suhu

    Menambah pertukaran gas antara media dan

    udara

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    28/71

    Suhu

    Suhu optimal pertumbuhan fitoplanktonadalah 20-24 C.

    pertumbuhan.

    Suhu diatas 35 C telah mampu mematikan

    beberapa species.

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    29/71

    Salinitas

    Umumnya alga mampu tumbuh optimalpada salinitas lebih rendah dari lingkungan

    aslin a

    Salinitas optimal antara 10 24 g/liter

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    30/71

    Kondisi kimia dan fisika airPARAMETER OPTIMAL

    Temperatur C 18 - 24

    -

    Intensitas cahaya (Lux) 2.500 50.000

    pH 7 - 9

    Periode sinar

    (terang:gelap)

    16:8 (minimum)

    24:0 (maksimum)

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    31/71

    Media Kultur

    Dalam budidaya fitoplankton, media kulturdigunakan sebagai tempat untuk bertumbuh

    dan berkemban biak.

    Media yang digunakan dalam budidayafitoplankton berbentuk cair yang

    didalamnya terkandung beberapa senyawa

    kimia yang merupakan sumber nutrien

    untuk keperluan hidup.

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    32/71

    Persyaratan media

    Memenuhi kebutuhan unsur hara bagimikroba

    ,

    permukaan dan pH yang sesuai denganmikroba

    Dalam keadaan steril (sebelum ditanamimikroba, tidak ditumbuhi mikroba lain)

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    33/71

    Makro nutrien

    Nitrogen (N)

    Komponen utama dari protein sel.

    Fosfor (P)Dibutuhkan dalam proses protoplasma daninti sel. Juga merupakan bahan dasar

    pembentuk asam nukleat, fosfolifida, enzimdan vitamin.

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    34/71

    Kalium (K)berperan dalam pembentukan protoplasma

    Magnesium (Mg)Sebagai bahan dasar klorofil.

    Sulfur (S)Eleman pembentukan protein.

    Kalsium (Ca)

    Pengatur aktifitas protoplasma dan kandungan pHdalam sel

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    35/71

    Mikro Nutrien

    Boron

    Seng

    Kobalt

    Tembaga

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    36/71

    Dinamika pertumbuhan

    Pertumbuhan mikroalga dapat dicirikandalam 5 fase

    .

    2. Fase eksponensial

    3. Fase penurunan laju pertumbuhan

    4. Fase stationer

    5. Fase kematian

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    37/71

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    38/71

    Sumber kontaminan

    Bakteri, protozoa merupakan kontaminandalam budidaya mikro alga monospesifik

    axenic

    Sumber kontaminan dapat dari media,udara,alat budidaya dan bibit budidaya

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    39/71

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    40/71

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    41/71

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    42/71

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    43/71

    Teknik Isolasi

    Di alam populasi mikroalga tidak terpisahsendiri menurut jenisnya, tetapi terdiri dari campuranberbagai macam sel. Di dalam laboratorium populasi

    yang terdiri dari satu jenis yang dapat dipelajarimorfologi, sifat dan kemampuan biokimiawinya.

    Untuk mendapatkan biakan murni jenis

    plankton tertentu, dapat dilakukan isolasi denganmetode sebagai berikut :

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    44/71

    Media isolasi mikroalga

    Air laut dan media + 1,5% bacto agarDituang dalam petridisk

    .

    Ambil koloni yang diinginkan untuk

    dibiakkan atau dimurnikan kembali.

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    45/71

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    46/71

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    47/71

    Isolasi dengan pengenceranbertingkat

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    48/71

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    49/71

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    50/71

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    51/71

    Penggoresan hasil pengenceran

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    52/71

    TEKNIK KULTUR MURNI

    1. PEMELIHARAAN STOCK MURNI : test tube

    2. ISOLASI : 3 metode (kait dan pemipetan, agar,dan subkultur berulang)

    Gambar skema metode kait dan pemipetan

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    53/71

    Gambar skema metode agar

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    54/71

    Gambar skema metode subkulturbertingkat

    Produksi stock murni : 100 ml, 250 ml, 500ml, 1 l, 2,5l, 20l

    I l d di / i

    TAHAPAN KULTUR

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    55/71

    Isolat pada media agar-agar/cair

    Kultur test tube 10 ml

    Kultur erlenmeyer 50-100 ml

    Kultur erlenme er 100-1000 m l

    Kultur erlenmeyer 50-100 ml

    Kultur erlenme er 100-1000 ml

    Kultur Laboratorium

    Pemeliharaan biakan murni

    Gallon/Stopl

    es vol 10 l

    Gallon/Stopl

    es vol 10 l

    Kultur vol

    100-1000 l

    Kultur vol

    100-1000 l

    Kultur massal > 1000 l

    Kultur intermediate

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    56/71

    Tahap 1 (kultur agar, testube, kuerlenmeyer 100-250 ml; 500 ml dan 1000 ml) :

    1.Media turbiditi sama dengan 0 atau sangat minimal dengan cartridge

    filter 5 dan purefilter UV 1 .2. Salinitas diturunkan (29-30 ppt) dengan penambahan 10% aquades

    3. Pupuk grade P.A (proanalyse)

    Management dan fasilitas kultur

    4. Autoclaving

    5. Inkubasi pada suhu 23 C, lampu TL 40 watt sebanyak 1-2 buah

    6. Pemberian stater 1-2 tetes, 1:5 atau 1:10

    7. Suplay CO2 dengan shaker.

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    57/71

    TahapII (kultur bottle 1000 ml) :

    1. Media turbiditi sama dengan 0 atau sangat minimal dengan cartridge filter5

    2. Salinitas 30-32 ppt

    3. Pupuk dengan grade P.A

    4. Sterilisasi dengan chlorinasi 10 ppm dan penetralan dengan 5 ppmthiosulfat.

    5. Inkubasi pada suhu 24 C dengan lampu TL 40 watt sebanyak 2 buah

    6. Pemberian stater dengan perbandingan 1:2 atau 1:5

    7. Suplay CO2 dengan airasi

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    58/71

    Tahap III (kultur carboy 20 liter) :

    1. Media bersalinitas 31-32 ppt

    2. Pupuk mix grade PA dan TG (technical growth)3. Sterilisasi chlorinasi 10 ppm, dan thiosulfat 5 ppm

    4. Pertahankan pada suhu 25 C, pada lampu TL 40 watt 2 buah

    5. Pemberian stater 1:7

    6. Suplay CO2 airasi

    7. Inkubasi 5-7 hari

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    59/71

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    60/71

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    61/71

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    62/71

    Penghitungan Mikroalga

    Terdapat beberapa cara untuk menghitung kepadatan

    mikro alga yaitu :

    1. Perhitun an metode late count

    2. Perhitungan secara keseluruhan

    Namun yang sering dan mudah dilakukan untuk

    menghitung mikro alga maupun plankton adalah

    metode perhitungan keseluruhan.

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    63/71

    Penghitungan secara langsung dapat dilakukan

    secara mikroskopis yaitu dengan menghitung jumlah

    bakteri dalam satuan isi yang sangat kecil.

    Metode perhitungan keseluruhan

    Alat yang digunakan adalah Petroff-Hauser

    ChamberatauHaemocytometer. Jumlah cairan yang

    terdapat antara coverglass dan alat ini mempunyai

    volume tertentu sehingga satuan isi yang terdapat

    dalam satu bujur sangkar juga tertentu.

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    64/71

    Ruang hitung terdiri dari 9 kotak besardengan luas 1 mm. Satu kotak besar ditengah, dibagi menjadi 25 kotak sedang

    dengan panjang 0,2 mm. Satu kotak sedangdibagi lagi menjadi 16 kotak kecil.

    engan em an satu ota esartersebut berisi 400 kotak kecil. Tebal dariruang hitung ini adalah 0,1 mm. Sel mikroalgayang tersuspensi akan memenuhi volume

    ruang hitung tersebut sehingga jumlah bakteriper satuan volume dapat diketahui.

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    65/71

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    66/71

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    67/71

    Cara kerja (digunakan kotak sedang) :

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    68/71

    j ( g g)

    1. Bersihkan Petroff-Hauser Counting Chamber

    atauHaemocytometer dengan alkohol 70 % lalu

    keringkan dengan tissue.

    2. Letakkan cover glass di atas alat hitung.

    3. Tambahkan 50 l sus ensi sel east kira-kira

    1 tetes) dengan cara meneteskan pada parit kacapada alat hitung. Suspensi sel akan menyebar

    karena daya kapilaritas.

    4. Biarkan sejenak sehingga sel diam di tempat(tidak terkena aliran air dari efek kapilaritas).

    5 Letakkan alat hitung pada meja benda kemudian cari

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    69/71

    5. Letakkan alat hitung pada meja benda kemudian cari

    fokusnya pada perbesaran 40x10.

    6. Lakukan perhitungan secara kasar apakah diperlukan

    pengenceran atau tidak. Jika dalam satu kotak sedang

    terdapat sel-sel yang banyak dan bertumpuk maka

    perhitungan akan tidak akurat dan diperlukan

    pengenceran dengan perbandingan 1:5 atau 1:10.

    7. Hitung sampel, paling tidak sebanyak 5 kotak sedang

    (lebih banyak lebih baik). Hasil perhitungan dirata-rata

    kemudian hasil rataan dimasukkan rumus untuk kotak

    sedang. Jika dilakukan pengenceran maka jumlah

    sel/ml dikalikan faktor pengenceran.

    Luas kotak sedang

    lDengan perhitungan yang sama

    k di l h t k

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    70/71

    = p x l

    = 0,2 x 0,2 = 0,04 mm2

    volume kotak sedang

    = 0,04 mm2 x 0,1 mm

    = 0,004 mm3

    Karena 1 ml = 1cm3= 0,004 mm3

    = 0,000004 cm3

    maka diperoleh rumus untuk

    kotak kecil :Jumlah sel/ml =

    jumlah sel x 4 x 106

    jadi misalnya diperoleh 20 seldalam satu kotak sedangmaka jumlah sel keseluruhan:

    = 20 x (1/4) x 106

    = -

    Sel/ml := jumlah sel/4x10-6 ml

    = (jumlah sel/4) x 106

    = jumlah sel x () x 106

    = jumlah sel x 2,5 x 105

    Kotak sedang :

    Jumlah sel/ml

    = jumlah sel x 2,5 x 105

    = 5 x 106 sel/ml

  • 5/26/2018 budidaya-fitoplankton

    71/71

    Terima kasih