budaya dalam perilaku bahasa
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Budaya dalam Perilaku Bahasa
1/13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Telah dikukuhkan oleh para ahli bahasa bahwa bahasa sebagai alat komunikasi secara genetis
hanya ada pada manusia. Implementasinya manusia mampu membentuk lambang atau
memberi nama guna menandai setiap kenyataan, sedangkan binatang tidak mampu melakukan
itu semua. Bahasa hidup di dalam masyarakat dan dipakai oleh warganya untuk
berkomunikasi.
Kelangsungan hidup sebuah bahasa sangat dipengaruhi oleh dinamika yang terjadi dalam dan
dialami penuturnya. Dengan kata lain, budaya yang ada di sekeliling bahasa tersebut akan ikut
menentukan wajah dari bahasa itu.
Bahasa merupakan suatu produk budaya suatu bangsa. Bahkan dengan bahasa kita bisa
mengetahui budaya orang lain. Lebih jauh lagi ada yang mengatakan suatu bangsa tercermin
dari budayanya. Cerminan bahasa dan budaya tidak hanya dalam kosa katakata, paragraph,
wacana atau retorika.
Konseling lintas budaya melibatkan konselor dan klien yang berasal dari latar belakang
budaya yang berbeda, konselor dituntut untuk memiliki kepekaan budaya dan melepaskan diri
dari biasbias budaya, mengerti dan dapat mengapresiasi di!ersitas budaya, dan memiliki
keterampilanketerampilan yang responsi" secara kultural, #roses konseling dipandang
sebagai $perjumpaan budaya% &cultural encounter' antara konselor dan konseli &Dedi
(upriadi, )**+-'.
1.2 Rumusan Masalah
a. pakah itu Bahasa /
b. pakah itu Budaya /
c. pa yang dimaksud dengan bahasa sebagai re"leksi diri/
d. Bagaimanakah hubungan antara bahasa dengan budaya /
e. Bagaimanakah pengaruh budaya pada perilaku/
". Bagaimanakah pengaruh budaya terhadap perubahan bahasa /
g. Bagaimana etika dalam berbahasa/
1
-
8/18/2019 Budaya dalam Perilaku Bahasa
2/13
1.3 Tujuan Penulisan
a. 0ntuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan bahasa.
b. 0ntuk mengetahui apa itu budaya.
c. 0ntuk mengetahui bahasa sebagai re"leksi diri.d. 0ntuk mengetahui hubungan antara bahasa dengan budaya.
e. 0ntuk mengetahui pengaruh budaya pada perilaku.
". 0ntuk mengetahui pengaruh antara bahasa dan budaya.
1.4 Manfaa Penulisan
1an"aat dari penulisan ini agar pembaca khususnya mahasiswa dapat mengetahui dan
memahami apa itu bahasa dan budaya, hubungan antara bahasa dan budaya dan pengaruh
budaya pada bahasa dan perilaku.
BAB II
PEMBAHA!AN
2
-
8/18/2019 Budaya dalam Perilaku Bahasa
3/13
2.1 Pen"e#ian Bahasa
Istilah bahasa dalam bahasa Indonesia, sama dengan $language% dalam bahasa Inggris,
$taal% dalam bahasa Belanda, $sprache% dalam bahasa 2erman, $lughatun% dalam bahasa rabdan $bahasa% dalam bahasa (ansekerta. Istilahistilah tersebut, masingmasing mempunyai
aspek tersendiri, sesuai dengan pemakainya, untuk menyebutkan suatu unsur kebudayaan
yang mempunyai aspek yang sangat luas, sehingga merupakan konsep yang tidak mudah
dide"inisikan.
(eperti yang diungkapkan oleh para ahli
a. 1enurut (turte!ent berpendapat bahwa bahasa adalah sistem lambang sewenang
wenang, berupa bunyi yang digunakan oleh anggotaanggota suatu kelompok sosisal
untuk kerjasama dan saling berhubungan.
b. 1enurut Chomsky language is a set o" sentences, each "inite length and contructed out
o" a "inite set o" elements.
c. 1enurut Kera", bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat, berupa
lambang bunyi suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
1asih banyak lagi de"inisi tentang bahasa yang dikemukakan oleh para ahli bahasa. (etiap
batasan yang dikemukakan tersebut, pada umumnya memiliki konsepkonsep yang sama,
meskipun terdapat perbedaaan dan penekanannya. Terlepas dari kemungkinan perbedaan
tersebut, dapat disimpulkan sebagaimana dinyatakan Linda Thomas dan (han 3areing dalam
bukunya $Bahasa, 1asyarakat dan Kekuasaan% bahwa salah satu cara dalam menelaah bahasa
adalah dengan memandangnya sebagai cara sistematis untuk menggabungkan unitunit kecil
menjadi unitunit yang lebih besar dengan tujuan komunikasi.
(ebagai contoh, kita menggabungkan bunyibunyi bahasa &"onem' menjadi kata &butir
leksikal' sesuai dengan aturan dari bahasa yang kita gunakan. Butirbutir leksikal ini
kemudian digabungkan lagi untuk membuat struktur tata bahasa, sesuai dengan aturanaturan
sintaksis dalam bahasa.
Dengan demikian bahasa merupakan ujaran yang diucapkan secara lisan, !erbal secara
arbitrer. Lambang, simbol, dan tandatanda yang digunakan dalam bahasa mengandung
makna yang berkaitan dengan situasi hidup dan pengalaman nyata manusia.
2.2 Pen"e#ian Buda$a
3
-
8/18/2019 Budaya dalam Perilaku Bahasa
4/13
Kebudayaan menurut Cli""ord 4eert5 sebagaimana disebutkan oleh 6edyani (yai"uddin
dalam bukunya ntropologi Kontemporer yaitu sistem simbol yang terdiri dari simbolsimbol
dan maknamakna yang dimiliki bersama, yang dapat diindenti"ikasi, dan bersi"at publik.
(enada dengan pendapat di atas Claud Le!i(trauss memandang kebudayaan sebagai sistem
struktur dari simbolsimbol dan maknamakna yang dimiliki bersama, yang dapat
diindenti"ikasi, dan bersi"at publik.
dapun menurut 4ooddenough sebagaimana disebutkan 1udjia 7ahardjo dalam bukunya
$7elungrelung Bahasa% mengatakan bahwa budaya suatu masyarakat adalah apa saja yang
harus diketahui dan dipercayai seseorang sehingga dia bisa bertindak sesuai dengan norma
dan nilai yang berlaku di dalam masyarakat, bahwa pengetahuan itu merupakan sesuatu yang
harus dicari dan perilaku harus dipelajari dari orang lain bukan karena keturunan. Karena itu
budaya merupakan $cara% yang harus dimiliki seseorang untuk melaksanakan kegiatan sehari
hari dalam hidupnya.
Dalam konsep ini kebudayaan dapat dimaknai sebagai "enomena material, sehingga
pemaknaan kebudayaan lebih banyak dicermati sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan
dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan bermasyarakat. Karenanya tingkah laku
manusia sebagai anggota masyarakat akan terikat oleh kebudayaan yang terlihat wujudnya
dalam berbagai pranata yang ber"ungsi sebagai mekanisme kontrol bagi tingkah laku manusia.
dapun menurut Canadian Commision "or 089(C: seperti yang dikutip oleh 8ur (yam
mengatakan kebudayaan adalah sebuah sistem nilai yang dinamik dari elemenelemen
pembelajaran yang berisi asumsi, kesepakatan, keyakinan dan atauranatauran yang
memperbolehkan anggota kelompok untuk berhubungan dengan yang lain serta mengadakan
komunikasi dan membangun potensi kreati" mereka.
De"iniside"inisi di atas dan pendapat para ahli lainnya dapat dikelompokkan menjadi -
golongan menurut bdul Chaer yaitu
a. De"inisi deskripti" yakni de"inisi yang menerangkan pada unsurunsur kebudayaan.
b. De"inisi historis yakni de"inisi yang menekankan bahwa kebudayaan itu diwarisi
secara kemasyarakatan.
c. De"inisi normati" yakni de"inisi yang menekankan hakekat kebuadayaan sebagai
aturan hidup dan tingkah laku.
4
-
8/18/2019 Budaya dalam Perilaku Bahasa
5/13
d. De"inisi psikologis yakni de"inisi yang menekankan pada kegunaan kebudayaan dalam
menyesuaikan diri kepada lingkungan, pemecahan persoalan dan belajar hidup.
e. De"inisi sturktural yakni de"inisi yang menekankan si"at kebudayaan sebagai suatu
sistem yang berpola teratur.". De"inisi genetik yang menekankan pada terjadinya kebudayaan sebagai hasil karya
manusia.
Dengan demikian kebudayaan adalah segala sesuatu yang dipelajari dan dialami bersama
secara sosial, oleh para anggota suatu masyarakat. (ehingga suatu kebudayaan bukanlah
hanya akumulasi dari kebiasaan dan tata kelakuan tetapi suatu sistem perilaku yang
terorganisasi. Dan kebudayaan melingkupi semua aspek dan segi kehidupan manusia, baik itu
berupa produk material atau non material.
Dalam konteks masyarakat Indonesia yang majemuk, yang terdiri dari berbagai budaya,
menjadikan perbedaan antar kebudayaan, justru berman"aat dalam mempertahankan dasar
identitas diri dan integrasi sosial masyarakat tersebut. #luralisme masyarakat dalam tatanan
sosial agama, dan suku bangsa telah ada sejak jaman nenek moyang, kebhinekaan budaya
yang dapat hidup berdampingan secara damai merupakan kekayaan yang tak ternilai dalam
khasanah budaya nasional.
2.3 Bahasa se%a"ai Refle&si Di#i
Le!i(trauss dalam (iberani &;;)' menyatakan bahwa bahasa adalah hasil kebudayaan.
rtinya bahasa yang dipergunakan oleh masyarakat adalah suatu re"leksi atau cermin
keseluruhan kebudayaan masyarakat tersebut.
Contoh
Bahasa (unda
mis manis
4edang papaya
7aos enak
tos sudah
Cokot ambil
Bahasa 2awa
mis amis
5
-
8/18/2019 Budaya dalam Perilaku Bahasa
6/13
4edhang pisang
7aos rasa
tos keras
Cokot gigit
6
-
8/18/2019 Budaya dalam Perilaku Bahasa
7/13
Dari uraian diatas, jelas bahasa mempunyai latar makna dalam latar kebudayaan yang menjadi
wadahnya. Bentuk bahasa yang sama mempunyai makna yang berbeda sesuai dengan
kebudayaan yang menjadi wadahnya.
2ika dikaitkan dengan budi bahasa Indonesia dapat diartikan dengan perilaku, karena dalam
bahasa itu tercermin perilaku penuturnya. Keeratan ini mengakibatkan kesulitan penerjrmahan
katakata atau ungkapan dari bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain karena yang
diterjemahkan atau yang dialihkan bukan saja katakata atau ungkapanungkapan tersebut,
melainkan juga konsep budaya yang mendasarinya.
2.4 Hu%un"an ana#a Bahasa dan Buda$a
da berbagai teori mengenai hubungan bahasa dan kebudayaan. da yang mengatakan
bahasa itu merupakan bagian dari kebudayaan, tetapi ada pula yang mengatakan bahwa
bahasa dan kebudayaan merupakan dua hal yang berbeda, namun mempunyai hubungan yang
sangat erat, sehingga tidak dapat dipisahkan.
da yang mengatakan bahwa bahasa sangat dipengaruhi kebudayaan, sehingga segala hal
yang ada dalam kebudayaan akan tercermin di dalam bahasa. (ebaliknya, ada juga yang
mengatakan bahwa bahasa sangat dipengaruhi kebudayaan dan cara berpikir manusia ataumasyarakat penuturnya.
1enurut Koentjaraningrat sebagaimana dikutip bdul Chaer dan Leonie dalam bukunya
(osiolinguistik bahwa bahasa bagian dari kebudayaan. 2adi, hubungan antara bahasa dan
kebudayaan merupakan hubungan yang subordinati", di mana bahasa berada dibawah lingkup
kebudayaan.
8amun pendapat lain ada yang mengatakan bahwa bahasa dan kebudayaan mempunyai
hubungan yang koordinati", yakni hubungan yang sederajat, yang kedudukannya sama tinggi.
1asinambouw menyebutkan bahwa bahasa dan kebudayaan merupakan dua sistem yang
melekat pada manusia. Kalau kebudayaan itu adalah sistem yang mengatur interaksi manusia
di dalam masyarakat, maka kebahasaan adalah suatu sistem yang ber"ungsi sebagai sarana
berlangsungnya interaksi itu.
-
8/18/2019 Budaya dalam Perilaku Bahasa
8/13
Dengan demikian hubungan bahasa dan kebudayaan seperti anak kembar siam, dua buah
"enomena yang sangat erat sekali bagaikan dua sisi mata uang, sisi yang satu sebagai sistem
kebahasaan dan sisi yang lain sebagai sistem kebudayaan.
2.' Pen"a#uh Buda$a (ada Pe#ila&u
Ketika berinteraksi dengan orang dari budaya lain diseluruh dunia, baik saat kita
berpergian atau sebaliknya, kita menghadapi berbagai cara budaya mewujudkan dirinya
melalui perilaku. Dengan meningkatnya pemahaman kita tentang perwujudanprwujudan ini,
kita akan semakin menghargai pentingnya peran budaya, tidak hanya memberi kita rambu
rambu dalam hidup, tapi juga membantu kita menemukan jalan untuk bertahan hidup.
Kenyataannya, budaya menyediakan bagi kita aturanaturan yang memastikan
berlangsungnya hidup, dengan asumsi bahwa sumber daya hidup masih tersedia.
lasan lain mengapa kita perlu belajar tentang budaya adalah bahwa budaya terus berubah.
Budaya bukanlah entitas yang statis dan tetap. Dengan de"inisi "ungsional kita tentang
budaya, kita tahu bahwa budaya bisa berubah seiring waktu. (aat inipun kita sedang
menyaksikan perubahanperubahan dalam budaya dan orangoorang 9ropa, sia dan merika
(erikat. #erubahanperubahan ini memastikan bahwa kita takkan kekurangan bahan untuk
dipelajari berkaitan dengan pengaruh budaya pada perilaku manusia. Tapi kita perlu
menumbuhkan keinginan untuk memperlajarinya.
2.) Pen"a#uh Buda$a e#hada( Pe#u%ahan Bahasa
#engaruh budaya terhadap bahasa dewasa ini banyak kita saksikan. Banyak kata atau
istilah baru yang dibentuk untuk menggantikan kata atau istilah lama yang sudah ada.
-
8/18/2019 Budaya dalam Perilaku Bahasa
9/13
Begitu juga dengan kata penjara diganti dengan lembaga pemasyarakatan, kenaikan harga
diganti dengan penyesuaian harga, gelandangan menjadi tuna wisma, pelacur menjadi tuna
susila adalah karena katakata tersebut dianggap halus = kurang sopan menurut pandangan
norma sosial. #roses penggantian nama atau penyebutan baru masih terus akan berlangsung
sesuai dengan perkembangan pandangan dan norma budaya di dalam masyarakat.
Begitu juga bahasa yang diplesetkan yang tidak lepas dari perkembangan pengetahuan,
pertukaran budaya, dan kemajuan in"ormasi sekarang ini. (ebagaimana 1ansoer #ateda
mengatakan bahwa bahasa yang diplesetkan sangat berhubungan erat dengan perkembangan
pemakai bahasa untuk menyampaikan pikiran, perasaan, dan kemauannya.
1isalnya kata kepala diplesetkan menjadi kelapa, tolong diplesetkan menjadi lontong,
re"ormasi diplesetkan menjadi repot nasi, partisipasi diplesetkan menjadi partisisapi. Begitu
juga dalam kalimat misalnya I am going to school menjadi ayam goreng to school.
2.* Ei&a Be#%ahasa
Telah dijelaskan bahwa hubungan antara bahasa dan kebudayaan itu bersi"at koordinai"
atau subordinati" yang keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat dan saling
memengaruhi. 1enurut 1asinambouw &dalam Crista, )*+))', yang mengatakan bahasasistem bahasa mempunyai "ungsi sebagai sarana berlangsungnya interaksi manusia didalam
masyarakat, sehingga di dalam tindak laku berbahasa haruslah disertai normanorma yang
berlaku didalam budaya itu. (istem tindak laku berbahasa menurut normanorma budaya
disebut sebagai etika berbahasa atau tata cara berbahasa &Inggris linguistic eti>uette, 4eert5
+;?@'.
9tika berbahasa erat berkaitan dengan pemilihan kode bahasa, normanorma sosial, dan sitem
budaya yang berlaku dalam satu masyarakat. (eseorang baru dapat dikatakan pandai
berbahasa apabila dia menguasai tata cara atau etika berbahasa itu. Kajian mengenai etika
berbahasa ini la5im disebut etnogra"i berbahasa.
spek sosial budaya yang harus dipertimbangkan untuk menggunakan kata sapaan itu adalah
yang disapa itu lebih tua, sederajat, lebih muda, atau kanakkanak= status sosial lebih tinggi,
sama, atau lebih rendah= situasinya "ormal atau tidak "ormal, akrab atau tidak akrab, wanita
atau pria= sudah dikenal atau belum dikenal, dan sebagainya. (etiap budaya mempunyai
-
8/18/2019 Budaya dalam Perilaku Bahasa
10/13
aturan yang berbeda dalam mengatur !olume dan nada suara. #ara penutur dari (umatra 0tara
dalam berbahasa Batak menggunakan !olume suara yang lebih tinggi disbanding dengan para
penutur bahasa (unda dan 2awa. (elain itu, untuk tujuan tujuan tertentu !olume dan nada
suara ini juga biasanya berbeda.
4erakgerik "isik dalam etika bertutur menyangkut dua hal yakni yang disebut kinesik dan
proksimik. Kinesik meliputi gerakan mata, perubahan ekspresi wajah, perubahan posisi kaki,
gerakan tangan bahu, kepala, dan sebagainya. 4erakan mata dan kepala sangat penting di
dalam etika berbahasa. 4erakan kepala juga mempunyai arti penting didalam etika berbahasa.
Bagi orang yunani kuno gerakan kepala ke bawah berarti $ya% dan gerakan kepala keats
berarti $tidak%.
-
8/18/2019 Budaya dalam Perilaku Bahasa
11/13
BAB III
PENUTUP
3.1 +esim(ulan
Di dunia terdapat berbagai kelompok manusia dengan budaya dan sub budaya yang berbeda,
tidak mengherankan bila terdapat katakata yang kebetulan sama atau hampir sama tetapi
dimaknai secara berbeda, atau katakata yang berbeda namun dimknai secara sama.
-
8/18/2019 Budaya dalam Perilaku Bahasa
12/13
Konsekuensinya, dua orang yang berasal dari budaya yang berbeda boleh jadi mengalami
kesalahpahaman ketika mereka menggunakan kata yang sama.
:leh karenanya suatu masyarakat bahasa, dituntut adanya kesamaan atau keseragaman bahasadi antara para anggotanya. Tanpa adanya keseragaman bahasa, hubungan sosial akan runtuh,
sebab di antara anggota masyarakat itu tidak akan terjadi saling mengerti dalam berkomunkasi
!erbal.
(eperti halnya 1asyarakat Indonesia yang majemuk yang sangat kaya dengan berbagai
macam bahasa daerah memiliki bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. 3alaupun demikian
disisi lain perbedaan ini justru ber"ungsi mempertahankan dasar identitas diri dan integrasi
sosial masyarakat tersebut.
#luralisme masyarakat, dalam tatanan sosial, agama dan suku bangsa, telah ada sejak nenek
moyang, kebhinekaan budaya yang dapat hidup berdampingan, merupakan kekayaan dalam
khasanah budaya 8asional, bila identitas budaya dapat bermakna dan dihormati, bukan untuk
kebanggaan dan si"at egoisme kelompok, apalagi diwarnai kepentingan politik.
#ermasalahan silang budaya dan bahasa dapat terjembatani dengan membangun kehidupan
multi kultural yang sehat yaitu dilakukan dengan meningkatkan toleransi dan apresiasiantarbudaya. Aang dapat diawali dengan pengenalan bahasa dan ciri khas budaya tertentu.
Dengan demikian sebagai orang terpelajar harus bisa memposisikan diri dengan
memperhatikan beberapa hal sebagaimana 1udjia 7ahardjo katakan bahwa penggunaan
bahasa akan terus berbeda tergantung pada situasi, yaitu apakah situasi itu publik atau pribadi,
"ormal atau in"ormal, dengan siapa kita bicara, dan siapa yang mungkin ikut mendengarkan
katakata itu. (atu hal yang tak terpisahkan dari pilihanpilihan yang kita buat dalam
penggunaan bahasa yaitu dimensi budaya.
3.2 !a#an
(emoga makalah ini dapat berman"aat bagi pembaca dan penulis pada khususnya. (emoga
kita sebagai calon konselor masa depan yang pro"esional dapat memahami berbagai macam
karakteristik kebudayaan yang dimiliki oleh klien kita nantinya. (emoga dengan membaca
makalah ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan yang baru bagi pembaca dan
penulis pada khususnya.
-
8/18/2019 Budaya dalam Perilaku Bahasa
13/13
DA,TAR PU!TA+A
1atsumoto, Da!id. )**. #engantar #sikologi Lintas Budaya. 2ogyakarta #ustaka #elajar
:""set.
8ababan, #32, +;;@. Sosiolinguistik Suatu Pengantar . 2akarta 4ramedia #ustaka 0tama
httppasca.undiksha.ac.idmedia+)@*.pd"