budaya dalam perilaku bahasa

Upload: bellamuliawaty

Post on 07-Jul-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Budaya dalam Perilaku Bahasa

    1/13

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Pendahuluan

    Telah dikukuhkan oleh para ahli bahasa bahwa bahasa sebagai alat komunikasi secara genetis

    hanya ada pada manusia. Implementasinya manusia mampu membentuk lambang atau

    memberi nama guna menandai setiap kenyataan, sedangkan binatang tidak mampu melakukan

    itu semua. Bahasa hidup di dalam masyarakat dan dipakai oleh warganya untuk 

     berkomunikasi.

    Kelangsungan hidup sebuah bahasa sangat dipengaruhi oleh dinamika yang terjadi dalam dan

    dialami penuturnya. Dengan kata lain, budaya yang ada di sekeliling bahasa tersebut akan ikut

    menentukan wajah dari bahasa itu.

    Bahasa merupakan suatu produk budaya suatu bangsa. Bahkan dengan bahasa kita bisa

    mengetahui budaya orang lain. Lebih jauh lagi ada yang mengatakan suatu bangsa tercermin

    dari budayanya. Cerminan bahasa dan budaya tidak hanya dalam kosa katakata, paragraph,

    wacana atau retorika.

    Konseling lintas budaya melibatkan konselor dan klien yang berasal dari latar belakang

     budaya yang berbeda, konselor dituntut untuk memiliki kepekaan budaya dan melepaskan diri

    dari biasbias budaya, mengerti dan dapat mengapresiasi di!ersitas budaya, dan memiliki

    keterampilanketerampilan yang responsi" secara kultural, #roses konseling dipandang

    sebagai $perjumpaan budaya% &cultural encounter' antara konselor dan konseli &Dedi

    (upriadi, )**+-'.

    1.2 Rumusan Masalah

    a. pakah itu Bahasa /

     b. pakah itu Budaya /

    c. pa yang dimaksud dengan bahasa sebagai re"leksi diri/

    d. Bagaimanakah hubungan antara bahasa dengan budaya /

    e. Bagaimanakah pengaruh budaya pada perilaku/

    ". Bagaimanakah pengaruh budaya terhadap perubahan bahasa /

    g. Bagaimana etika dalam berbahasa/

    1

  • 8/18/2019 Budaya dalam Perilaku Bahasa

    2/13

    1.3 Tujuan Penulisan

    a. 0ntuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan bahasa.

     b. 0ntuk mengetahui apa itu budaya.

    c. 0ntuk mengetahui bahasa sebagai re"leksi diri.d. 0ntuk mengetahui hubungan antara bahasa dengan budaya.

    e. 0ntuk mengetahui pengaruh budaya pada perilaku.

    ". 0ntuk mengetahui pengaruh antara bahasa dan budaya.

    1.4 Manfaa Penulisan

    1an"aat dari penulisan ini agar pembaca khususnya mahasiswa dapat mengetahui dan

    memahami apa itu bahasa dan budaya, hubungan antara bahasa dan budaya dan pengaruh

     budaya pada bahasa dan perilaku.

    BAB II

    PEMBAHA!AN

    2

  • 8/18/2019 Budaya dalam Perilaku Bahasa

    3/13

    2.1 Pen"e#ian Bahasa

    Istilah bahasa dalam bahasa Indonesia, sama dengan $language% dalam bahasa Inggris,

    $taal% dalam bahasa Belanda, $sprache% dalam bahasa 2erman, $lughatun% dalam bahasa rabdan $bahasa% dalam bahasa (ansekerta. Istilahistilah tersebut, masingmasing mempunyai

    aspek tersendiri, sesuai dengan pemakainya, untuk menyebutkan suatu unsur kebudayaan

    yang mempunyai aspek yang sangat luas, sehingga merupakan konsep yang tidak mudah

    dide"inisikan.

    (eperti yang diungkapkan oleh para ahli

    a. 1enurut (turte!ent berpendapat bahwa bahasa adalah sistem lambang sewenang

    wenang, berupa bunyi yang digunakan oleh anggotaanggota suatu kelompok sosisal

    untuk kerjasama dan saling berhubungan.

     b. 1enurut Chomsky language is a set o" sentences, each "inite length and contructed out

    o" a "inite set o" elements.

    c. 1enurut Kera", bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat, berupa

    lambang bunyi suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.

    1asih banyak lagi de"inisi tentang bahasa yang dikemukakan oleh para ahli bahasa. (etiap

     batasan yang dikemukakan tersebut, pada umumnya memiliki konsepkonsep yang sama,

    meskipun terdapat perbedaaan dan penekanannya. Terlepas dari kemungkinan perbedaan

    tersebut, dapat disimpulkan sebagaimana dinyatakan Linda Thomas dan (han 3areing dalam

     bukunya $Bahasa, 1asyarakat dan Kekuasaan% bahwa salah satu cara dalam menelaah bahasa

    adalah dengan memandangnya sebagai cara sistematis untuk menggabungkan unitunit kecil

    menjadi unitunit yang lebih besar dengan tujuan komunikasi.

    (ebagai contoh, kita menggabungkan bunyibunyi bahasa &"onem' menjadi kata &butir 

    leksikal' sesuai dengan aturan dari bahasa yang kita gunakan. Butirbutir leksikal ini

    kemudian digabungkan lagi untuk membuat struktur tata bahasa, sesuai dengan aturanaturan

    sintaksis dalam bahasa.

    Dengan demikian bahasa merupakan ujaran yang diucapkan secara lisan, !erbal secara

    arbitrer. Lambang, simbol, dan tandatanda yang digunakan dalam bahasa mengandung

    makna yang berkaitan dengan situasi hidup dan pengalaman nyata manusia.

    2.2 Pen"e#ian Buda$a

    3

  • 8/18/2019 Budaya dalam Perilaku Bahasa

    4/13

    Kebudayaan menurut Cli""ord 4eert5 sebagaimana disebutkan oleh 6edyani (yai"uddin

    dalam bukunya ntropologi Kontemporer yaitu sistem simbol yang terdiri dari simbolsimbol

    dan maknamakna yang dimiliki bersama, yang dapat diindenti"ikasi, dan bersi"at publik.

    (enada dengan pendapat di atas Claud Le!i(trauss memandang kebudayaan sebagai sistem

    struktur dari simbolsimbol dan maknamakna yang dimiliki bersama, yang dapat

    diindenti"ikasi, dan bersi"at publik.

    dapun menurut 4ooddenough sebagaimana disebutkan 1udjia 7ahardjo dalam bukunya

    $7elungrelung Bahasa% mengatakan bahwa budaya suatu masyarakat adalah apa saja yang

    harus diketahui dan dipercayai seseorang sehingga dia bisa bertindak sesuai dengan norma

    dan nilai yang berlaku di dalam masyarakat, bahwa pengetahuan itu merupakan sesuatu yang

    harus dicari dan perilaku harus dipelajari dari orang lain bukan karena keturunan. Karena itu

     budaya merupakan $cara% yang harus dimiliki seseorang untuk melaksanakan kegiatan sehari

    hari dalam hidupnya.

    Dalam konsep ini kebudayaan dapat dimaknai sebagai "enomena material, sehingga

     pemaknaan kebudayaan lebih banyak dicermati sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan

    dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan bermasyarakat. Karenanya tingkah laku

    manusia sebagai anggota masyarakat akan terikat oleh kebudayaan yang terlihat wujudnya

    dalam berbagai pranata yang ber"ungsi sebagai mekanisme kontrol bagi tingkah laku manusia.

    dapun menurut Canadian Commision "or 089(C: seperti yang dikutip oleh 8ur (yam

    mengatakan kebudayaan adalah sebuah sistem nilai yang dinamik dari elemenelemen

     pembelajaran yang berisi asumsi, kesepakatan, keyakinan dan atauranatauran yang

    memperbolehkan anggota kelompok untuk berhubungan dengan yang lain serta mengadakan

    komunikasi dan membangun potensi kreati" mereka.

    De"iniside"inisi di atas dan pendapat para ahli lainnya dapat dikelompokkan menjadi -

    golongan menurut bdul Chaer yaitu

    a. De"inisi deskripti" yakni de"inisi yang menerangkan pada unsurunsur kebudayaan.

     b. De"inisi historis yakni de"inisi yang menekankan bahwa kebudayaan itu diwarisi

    secara kemasyarakatan.

    c. De"inisi normati" yakni de"inisi yang menekankan hakekat kebuadayaan sebagai

    aturan hidup dan tingkah laku.

    4

  • 8/18/2019 Budaya dalam Perilaku Bahasa

    5/13

    d. De"inisi psikologis yakni de"inisi yang menekankan pada kegunaan kebudayaan dalam

    menyesuaikan diri kepada lingkungan, pemecahan persoalan dan belajar hidup.

    e. De"inisi sturktural yakni de"inisi yang menekankan si"at kebudayaan sebagai suatu

    sistem yang berpola teratur.". De"inisi genetik yang menekankan pada terjadinya kebudayaan sebagai hasil karya

    manusia.

    Dengan demikian kebudayaan adalah segala sesuatu yang dipelajari dan dialami bersama

    secara sosial, oleh para anggota suatu masyarakat. (ehingga suatu kebudayaan bukanlah

    hanya akumulasi dari kebiasaan dan tata kelakuan tetapi suatu sistem perilaku yang

    terorganisasi. Dan kebudayaan melingkupi semua aspek dan segi kehidupan manusia, baik itu

     berupa produk material atau non material.

    Dalam konteks masyarakat Indonesia yang majemuk, yang terdiri dari berbagai budaya,

    menjadikan perbedaan antar kebudayaan, justru berman"aat dalam mempertahankan dasar 

    identitas diri dan integrasi sosial masyarakat tersebut. #luralisme masyarakat dalam tatanan

    sosial agama, dan suku bangsa telah ada sejak jaman nenek moyang, kebhinekaan budaya

    yang dapat hidup berdampingan secara damai merupakan kekayaan yang tak ternilai dalam

    khasanah budaya nasional.

    2.3 Bahasa se%a"ai Refle&si Di#i

    Le!i(trauss dalam (iberani &;;)' menyatakan bahwa bahasa adalah hasil kebudayaan.

    rtinya bahasa yang dipergunakan oleh masyarakat adalah suatu re"leksi atau cermin

    keseluruhan kebudayaan masyarakat tersebut.

    Contoh

    Bahasa (unda

    mis manis

    4edang papaya

    7aos enak 

    tos sudah

    Cokot ambil

    Bahasa 2awa

    mis amis

    5

  • 8/18/2019 Budaya dalam Perilaku Bahasa

    6/13

    4edhang pisang

    7aos rasa

    tos keras

    Cokot gigit

    6

  • 8/18/2019 Budaya dalam Perilaku Bahasa

    7/13

    Dari uraian diatas, jelas bahasa mempunyai latar makna dalam latar kebudayaan yang menjadi

    wadahnya. Bentuk bahasa yang sama mempunyai makna yang berbeda sesuai dengan

    kebudayaan yang menjadi wadahnya.

    2ika dikaitkan dengan budi bahasa Indonesia dapat diartikan dengan perilaku, karena dalam

     bahasa itu tercermin perilaku penuturnya. Keeratan ini mengakibatkan kesulitan penerjrmahan

    katakata atau ungkapan dari bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain karena yang

    diterjemahkan atau yang dialihkan bukan saja katakata atau ungkapanungkapan tersebut,

    melainkan juga konsep budaya yang mendasarinya.

    2.4 Hu%un"an ana#a Bahasa dan Buda$a

    da berbagai teori mengenai hubungan bahasa dan kebudayaan. da yang mengatakan

     bahasa itu merupakan bagian dari kebudayaan, tetapi ada pula yang mengatakan bahwa

     bahasa dan kebudayaan merupakan dua hal yang berbeda, namun mempunyai hubungan yang

    sangat erat, sehingga tidak dapat dipisahkan.

    da yang mengatakan bahwa bahasa sangat dipengaruhi kebudayaan, sehingga segala hal

    yang ada dalam kebudayaan akan tercermin di dalam bahasa. (ebaliknya, ada juga yang

    mengatakan bahwa bahasa sangat dipengaruhi kebudayaan dan cara berpikir manusia ataumasyarakat penuturnya.

    1enurut Koentjaraningrat sebagaimana dikutip bdul Chaer dan Leonie dalam bukunya

    (osiolinguistik bahwa bahasa bagian dari kebudayaan. 2adi, hubungan antara bahasa dan

    kebudayaan merupakan hubungan yang subordinati", di mana bahasa berada dibawah lingkup

    kebudayaan.

     8amun pendapat lain ada yang mengatakan bahwa bahasa dan kebudayaan mempunyai

    hubungan yang koordinati", yakni hubungan yang sederajat, yang kedudukannya sama tinggi.

    1asinambouw menyebutkan bahwa bahasa dan kebudayaan merupakan dua sistem yang

    melekat pada manusia. Kalau kebudayaan itu adalah sistem yang mengatur interaksi manusia

    di dalam masyarakat, maka kebahasaan adalah suatu sistem yang ber"ungsi sebagai sarana

     berlangsungnya interaksi itu.

  • 8/18/2019 Budaya dalam Perilaku Bahasa

    8/13

    Dengan demikian hubungan bahasa dan kebudayaan seperti anak kembar siam, dua buah

    "enomena yang sangat erat sekali bagaikan dua sisi mata uang, sisi yang satu sebagai sistem

    kebahasaan dan sisi yang lain sebagai sistem kebudayaan.

    2.' Pen"a#uh Buda$a (ada Pe#ila&u

    Ketika berinteraksi dengan orang dari budaya lain diseluruh dunia, baik saat kita

     berpergian atau sebaliknya, kita menghadapi berbagai cara budaya mewujudkan dirinya

    melalui perilaku. Dengan meningkatnya pemahaman kita tentang perwujudanprwujudan ini,

    kita akan semakin menghargai pentingnya peran budaya, tidak hanya memberi kita rambu

    rambu dalam hidup, tapi juga membantu kita menemukan jalan untuk bertahan hidup.

    Kenyataannya, budaya menyediakan bagi kita aturanaturan yang memastikan

     berlangsungnya hidup, dengan asumsi bahwa sumber daya hidup masih tersedia.

    lasan lain mengapa kita perlu belajar tentang budaya adalah bahwa budaya terus berubah.

    Budaya bukanlah entitas yang statis dan tetap. Dengan de"inisi "ungsional kita tentang

     budaya, kita tahu bahwa budaya bisa berubah seiring waktu. (aat inipun kita sedang

    menyaksikan perubahanperubahan dalam budaya dan orangoorang 9ropa, sia dan merika

    (erikat. #erubahanperubahan ini memastikan bahwa kita takkan kekurangan bahan untuk 

    dipelajari berkaitan dengan pengaruh budaya pada perilaku manusia. Tapi kita perlu

    menumbuhkan keinginan untuk memperlajarinya.

    2.) Pen"a#uh Buda$a e#hada( Pe#u%ahan Bahasa

    #engaruh budaya terhadap bahasa dewasa ini banyak kita saksikan. Banyak kata atau

    istilah baru yang dibentuk untuk menggantikan kata atau istilah lama yang sudah ada.

  • 8/18/2019 Budaya dalam Perilaku Bahasa

    9/13

    Begitu juga dengan kata penjara diganti dengan lembaga pemasyarakatan, kenaikan harga

    diganti dengan penyesuaian harga, gelandangan menjadi tuna wisma, pelacur menjadi tuna

    susila adalah karena katakata tersebut dianggap halus = kurang sopan menurut pandangan

    norma sosial. #roses penggantian nama atau penyebutan baru masih terus akan berlangsung

    sesuai dengan perkembangan pandangan dan norma budaya di dalam masyarakat.

    Begitu juga bahasa yang diplesetkan yang tidak lepas dari perkembangan pengetahuan,

     pertukaran budaya, dan kemajuan in"ormasi sekarang ini. (ebagaimana 1ansoer #ateda

    mengatakan bahwa bahasa yang diplesetkan sangat berhubungan erat dengan perkembangan

     pemakai bahasa untuk menyampaikan pikiran, perasaan, dan kemauannya.

    1isalnya kata kepala diplesetkan menjadi kelapa, tolong diplesetkan menjadi lontong,

    re"ormasi diplesetkan menjadi repot nasi, partisipasi diplesetkan menjadi partisisapi. Begitu

     juga dalam kalimat misalnya I am going to school menjadi ayam goreng to school.

    2.* Ei&a Be#%ahasa

    Telah dijelaskan bahwa hubungan antara bahasa dan kebudayaan itu bersi"at koordinai" 

    atau subordinati" yang keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat dan saling

    memengaruhi. 1enurut 1asinambouw &dalam Crista, )*+))', yang mengatakan bahasasistem bahasa mempunyai "ungsi sebagai sarana berlangsungnya interaksi manusia didalam

    masyarakat, sehingga di dalam tindak laku berbahasa haruslah disertai normanorma yang

     berlaku didalam budaya itu. (istem tindak laku berbahasa menurut normanorma budaya

    disebut sebagai etika berbahasa atau tata cara berbahasa &Inggris linguistic eti>uette, 4eert5

    +;?@'.

    9tika berbahasa erat berkaitan dengan pemilihan kode bahasa, normanorma sosial, dan sitem

     budaya yang berlaku dalam satu masyarakat. (eseorang baru dapat dikatakan pandai

     berbahasa apabila dia menguasai tata cara atau etika berbahasa itu. Kajian mengenai etika

     berbahasa ini la5im disebut etnogra"i berbahasa.

    spek sosial budaya yang harus dipertimbangkan untuk menggunakan kata sapaan itu adalah

    yang disapa itu lebih tua, sederajat, lebih muda, atau kanakkanak= status sosial lebih tinggi,

    sama, atau lebih rendah= situasinya "ormal atau tidak "ormal, akrab atau tidak akrab, wanita

    atau pria= sudah dikenal atau belum dikenal, dan sebagainya. (etiap budaya mempunyai

  • 8/18/2019 Budaya dalam Perilaku Bahasa

    10/13

    aturan yang berbeda dalam mengatur !olume dan nada suara. #ara penutur dari (umatra 0tara

    dalam berbahasa Batak menggunakan !olume suara yang lebih tinggi disbanding dengan para

     penutur bahasa (unda dan 2awa. (elain itu, untuk tujuan tujuan tertentu !olume dan nada

    suara ini juga biasanya berbeda.

    4erakgerik "isik dalam etika bertutur menyangkut dua hal yakni yang disebut kinesik dan

     proksimik. Kinesik meliputi gerakan mata, perubahan ekspresi wajah, perubahan posisi kaki,

    gerakan tangan bahu, kepala, dan sebagainya. 4erakan mata dan kepala sangat penting di

    dalam etika berbahasa. 4erakan kepala juga mempunyai arti penting didalam etika berbahasa.

    Bagi orang yunani kuno gerakan kepala ke bawah berarti $ya% dan gerakan kepala keats

     berarti $tidak%.

  • 8/18/2019 Budaya dalam Perilaku Bahasa

    11/13

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 +esim(ulan

    Di dunia terdapat berbagai kelompok manusia dengan budaya dan sub budaya yang berbeda,

    tidak mengherankan bila terdapat katakata yang kebetulan sama atau hampir sama tetapi

    dimaknai secara berbeda, atau katakata yang berbeda namun dimknai secara sama.

  • 8/18/2019 Budaya dalam Perilaku Bahasa

    12/13

    Konsekuensinya, dua orang yang berasal dari budaya yang berbeda boleh jadi mengalami

    kesalahpahaman ketika mereka menggunakan kata yang sama.

    :leh karenanya suatu masyarakat bahasa, dituntut adanya kesamaan atau keseragaman bahasadi antara para anggotanya. Tanpa adanya keseragaman bahasa, hubungan sosial akan runtuh,

    sebab di antara anggota masyarakat itu tidak akan terjadi saling mengerti dalam berkomunkasi

    !erbal.

    (eperti halnya 1asyarakat Indonesia yang majemuk yang sangat kaya dengan berbagai

    macam bahasa daerah memiliki bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. 3alaupun demikian

    disisi lain perbedaan ini justru ber"ungsi mempertahankan dasar identitas diri dan integrasi

    sosial masyarakat tersebut.

    #luralisme masyarakat, dalam tatanan sosial, agama dan suku bangsa, telah ada sejak nenek 

    moyang, kebhinekaan budaya yang dapat hidup berdampingan, merupakan kekayaan dalam

    khasanah budaya 8asional, bila identitas budaya dapat bermakna dan dihormati, bukan untuk 

    kebanggaan dan si"at egoisme kelompok, apalagi diwarnai kepentingan politik.

    #ermasalahan silang budaya dan bahasa dapat terjembatani dengan membangun kehidupan

    multi kultural yang sehat yaitu dilakukan dengan meningkatkan toleransi dan apresiasiantarbudaya. Aang dapat diawali dengan pengenalan bahasa dan ciri khas budaya tertentu.

    Dengan demikian sebagai orang terpelajar harus bisa memposisikan diri dengan

    memperhatikan beberapa hal sebagaimana 1udjia 7ahardjo katakan bahwa penggunaan

     bahasa akan terus berbeda tergantung pada situasi, yaitu apakah situasi itu publik atau pribadi,

    "ormal atau in"ormal, dengan siapa kita bicara, dan siapa yang mungkin ikut mendengarkan

    katakata itu. (atu hal yang tak terpisahkan dari pilihanpilihan yang kita buat dalam

     penggunaan bahasa yaitu dimensi budaya.

    3.2 !a#an

    (emoga makalah ini dapat berman"aat bagi pembaca dan penulis pada khususnya. (emoga

    kita sebagai calon konselor masa depan yang pro"esional dapat memahami berbagai macam

    karakteristik kebudayaan yang dimiliki oleh klien kita nantinya. (emoga dengan membaca

    makalah ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan yang baru bagi pembaca dan

     penulis pada khususnya.

  • 8/18/2019 Budaya dalam Perilaku Bahasa

    13/13

    DA,TAR PU!TA+A

    1atsumoto, Da!id. )**. #engantar #sikologi Lintas Budaya. 2ogyakarta #ustaka #elajar 

    :""set.

     8ababan, #32, +;;@. Sosiolinguistik  Suatu  Pengantar . 2akarta 4ramedia #ustaka 0tama

    httppasca.undiksha.ac.idmedia+)@*.pd"