bph

44
Benign Prostatic Hyperplasia

Upload: wulandariiswara

Post on 04-Feb-2016

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

referat bph radilogi

TRANSCRIPT

Page 1: Bph

Benign Prostatic Hyperplasia

Page 2: Bph

BPHBenign Prostate Hyperplasia

BPHBenign Prostate Hyperplasia

Hiperplasia kelenjar periuretral prostat yang akan mendesak jaringan prostat yang asli ke

perifer dan menjadi simpai bedah

Hiperplasia kelenjar periuretral prostat yang akan mendesak jaringan prostat yang asli ke

perifer dan menjadi simpai bedah

Page 3: Bph
Page 4: Bph
Page 5: Bph

PROSTAT

Kelenjar : 50 – 70% Stroma & muskular : 30 – 50

%TestisTestis TestosteronTestosteron

DehidrotestosteronDehidrotestosteron

Sinus UGSinus UG ProstatProstat

5 reduktase5 reduktase

Page 6: Bph

ALIRAN DARAH PROSTAT• Percabangan dari arteri pudenda interna, arteri

vesikalis inferior dan arteri rektalis media.

• Pembuluh vena mengikuti jalannya arteri. Pleksus vena mencurahkan isinya ke vena iliaca interna.

• Pembuluh limfe mengikuti pembuluh darah dam mengikuti pembuluh darah. Limfe terutama dicurahkan ke nodus iliaka interna dan nodus sakralis.

Page 7: Bph

PERSARAFAN PROSTAT• Berasal dari pleksus hipogastrikus inferior dan

membentuk pleksus prostatikus. Prostat mendapat persarafan terutama dari serabut saraf tidak bermielin.

• Serabut motoris, mungkin terutama simpatis, tampak mempersarafi sel-sel otot polos di stroma dan kapsula sama seperti dinding pembuluh darah.

Page 8: Bph

FISIOLOGI PROSTAT• Menghasilkan cairan untuk semen, yang

mengandung ion sitrat, kalsium, ion fosfat, enzim pembeku dan profibrinolisin. Cairan ini dialirkan melalui duktus sekretorius dan bermuara di urethra posterior untuk kemudian dikeluarkan bersama cairan semen lain pada saat ejakulasi. Volume cairan prostat merupakan ± 25% dari seluruh volume ejakulat.

Page 9: Bph

ETIOLOGI BPH

• Teori Growth Factor• Teori Apoptosis• Teori Hormonal• Teori Stem Cell

Dihidrotestosteron

5 reduktase DHT + Androgen reseptor

Proliferasi sel prostat

Dihidrotestosteron

5 reduktase DHT + Androgen reseptor

Proliferasi sel prostat

Page 10: Bph

PATOFISIOLOGI BPH

Page 11: Bph

PATOFISIOLOGI BPH

Page 12: Bph

GAMBARAN KLINIS BPH

Page 13: Bph

Gejala pada saluran kemih bagian bawah

Gejala Obstruktif

Harus menunggu pada permulaan miksi (Hesistancy)

Pancaran miksi yang lemah (weak stream)

Miksi terputus (Intermittency)

Menetes pada akhir miksi (Terminal dribbling)

Rasa belum puas sehabis miksi (Sensation of incomplete bladder emptying)

Gejala Iritatif

Bertambahnya frekuensi miksi (Frequency)

Nokturia

Miksi sulit ditahan (Urgency)

Disuria (Nyeri pada waktu miksi)

Page 14: Bph

Pertanyaan Jawaban dan skor

Keluhan pada bulan terakhirTidak sekali

<20% <50% 50% >50%Hampir selalu

a. Adakah anda merasa buli-buli tidak kosong setelah berkemih

0 1 2 3 4 5

b. Berapa kali anda berkemih lagi dalam waktu 2 menit

0 1 2 3 4 5

c. Berapa kali terjadi arus urin berhenti sewaktu berkemih

0 1 2 3 4 5

d. Berapa kali anda tidak dapat menahan untuk berkemih

0 1 2 3 4 5

e. Beraapa kali terjadi arus lemah sewaktu memulai kencing

0 1 2 3 4 5

f. Berapa keli terjadi bangun tidur anda kesulitan memulai untuk berkemih

0 1 2 3 4 5

g. Berapa kali anda bangun untuk berkemih di malam hari

0 1 2 3 4 5

Page 15: Bph

• Jumlah nilai :• 0 = baik sekali 3 = kurang• 1 = baik 4 = buruk• 2 = kurang baik 5 = buruk sekali

• Ringan : skor 0-7• Sedang : skor 8-19• Berat : skor 20-35

Page 16: Bph

Gejala pada saluran kemih bagian atas

• Gejala obstruksi : 1. Nyeri pinggang2. Benjolan di pinggang (yang merupakan tanda

dari hidronefrosis)• Demam yang merupakan tanda dari infeksi atau

urosepsis.

Page 17: Bph

Gejala di luar saluran kemih• Hernia inguinalis atau hemoroid sering

mengejan pada saat miksi mengakibatkan peningkatan tekanan intraabdominal.

Page 18: Bph

DIAGNOSIS BPH

Page 19: Bph

• gejala obstruktif dan gejala iritatif

Anamnesis

Page 20: Bph

Pemeriksaan Fisik• Pemeriksaan colok dubur mengevaluasi : 1. Tonus spingter ani2. Reflek bulbo cavernosus3. Mukosa rektum4. Benjolan di dalam rektum dan tentu saja teraba prostat.

Pada perabaan prostat harus diperhatikan :Konsistensi prostat (pada hiperplasia prostat

konsistensinya kenyal)Adakah asimetrisAdakah nodul pada prostateApakah batas atas dapat dirabaSulcus medianus prostateAdakah krepitasi

Page 21: Bph

• Pada pemeriksaan abdomen ditemukan kandung kencing yang terisi penuh dan teraba masa kistus di daerah supra simfisis akibat retensio urin dan kadang terdapat nyeri tekan supra simfisis.

Page 22: Bph

Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan laboratorium berperan dalam menentukan ada tidaknya komplikasi.1. Darah :

- Ureum dan Kreatinin- Elektrolit- Blood urea nitrogen- Prostate Specific Antigen (PSA)- Gula darah

2. Urin :- Kultur urin + sensitifitas test- Urinalisis dan pemeriksaan mikroskopik- Sedimen

Page 23: Bph

Pemeriksaan Radiologi

1. Foto polos abdomen (BNO / Buik Nier Overzich)BNO mencari : batu opak di saluran kemihbatu/kalkulosa prostat Terkadang ditemukan bayangan vesica urinaria

yang penuh terisi urin, yang merupakan tanda dari suatu retensi urine

Page 24: Bph

2. Pielografi Intravena (IVP)

 •  •  •  •  •  •  

Page 25: Bph
Page 26: Bph

Pemeriksaan IVP dapat menerangkan kemungkinan adanya:• Kelainan pada ginjal maupun ureter berupa

hidroureter atau hidronefrosis• Memperkirakan besarnya kelenjar prostat yang

ditunjukkan oleh adanya indentasi prostat (pendesakan vesica urinaria oleh kelenjar prostat) atau ureter di sebelah distal yang berbentuk seperti mata kail atau hooked fish

• Penyulit yang terjadi pada vesica urinaria yaitu adanya trabekulasi, divertikel, atau sakulasi vesica urinaria

• Foto setelah miksi dapat dilihat adanya residu urin

Page 27: Bph

USG

Trans abdominal ultrasound (TAUS) • melekatkan transdusen di permukaan abdomen di

atas buli-buli dan prostat. TAUS dapat memperlihatkan adanya pembesaran intravesika akibat pembesaran lobus medial prostat.

Page 28: Bph

TAUS

• (A) Longitudinal (B) transversal.

Page 29: Bph

Transrectal ultrasound (TRUS)• TRUS dilakukan dengan memasukkan transduser kedalam

rektum pasien. Transduser tersebut mengirim dan menerima gelombang suara melalui dinding rektum sampai ke prostat yang terletak tepat didepan rektum.

TRUS setelah berkemih dapat menggambarkan:• Besar volume residu urine (303 cc) (lebih dari 40 cc adalah

abnormal).• Pembesaran prostat yang terutama melibatkan zona

transisional.• Pembesaran intravesika yang melibatkan lobus median.• Kista kecil pada inner gland.• Zona perifer yang terdesak oleh pembesaran zona transisional

Page 30: Bph

TRUS• transrectal ultrasound prostat bidang axial, pada

pasien berumur 64 thn. Pada kelenjar sentral, nampak dua nodul besar hyperplasia prostat (panah putih).

Page 31: Bph

Pemeriksaan Sistografi• Dilakukan apabila pada anamnesis ditemukan

hematuria atau pada pemeriksaan urine ditemukan mikrohematuria.

• Sistografi dapat memberikan gambaran kemungkinan tumor di dalam vesica urinaria atau sumber perdarahan dari atas bila darah datang dari muara ureter, atau batu radiolusen di dalam vesica. Selain itu juga memberi keterangan mengenai basar prostat dengan mengukur panjang uretra pars prostatika dan melihat penonjolan prostat ke dalam uretra.

Page 32: Bph

Pemeriksaan CT

Gambaran BPH pada CT yaitu;• Zona anatomi tidak nampak• Pembesaran keseluruhan kelenjar prostat• Lobus medial menonjol hingga ke dasar vesika

urinaria• Tidak dapat dibedakan dengan kanker prostat

Page 33: Bph
Page 34: Bph

Pemeriksaan MRI

Gambaran BPH pada MRI• Zona anatomi tergambar jelas pada gambar T2 • Pembesaran Zona Transisional terlihat jelas • Biasanya inhomogen dengan intensitas tinggi

serta rendah • Penampakan halus zona periferal

Page 35: Bph

Contoh MRI

Page 36: Bph

Pemeriksaan Lain

1. Pemeriksaan Uroflowmetri• Untuk mengukur laju pancaran urin miksi. Laju

pancaran urin ditentukan oleh :• Daya kontraksi otot detrusor• Tekanan intra vesica• Resistensi uretra

2. Pemeriksaan Tekanan Pancaran (Pressure Flow Studies)• Untuk membedakan penyebab (obstruksi atau

daya kontraksi otot detrusor yang melemah) dilakukan pemeriksaan tekanan pancaran dengan menggunakan Abrams-Griffiths Nomogram.

Page 37: Bph

• 3. Pemeriksaan Volume Residu Urin• Ditentukan dengan cara memasang kateter uretra dan

mengukur berapa volume urin yang masih tinggal atau ditentukan dengan pemeriksaan ultrasonografi setelah miksi, dapat pula dilakukan dengan membuat foto post voiding pada waktu membuat IVP

• Pada orang retensi urin total sisa urin dapat melebihi kapasitas normal vesika. Sisa urin lebih dari 100 cc biasanya dianggap sebagai batas indikasi untuk melakukan intervensi pada penderita prostat hipertrofi.

Page 38: Bph

Diagnosa Banding

• Kelemahan detrusor kandung kemih• Kelainan medula spinalis• Neuropatia diabetes mellitus• Pasca bedah radikal di pelvis• farmakologik

• Kandung kemih neuropati, disebabkan oleh:• Kelainan neurologik• Neuropati perifer• Diabetesm ellitus• Alkoholisme• Farmakologik (obat penenang, penghambat alfa dan

parasimpatolitik)

Page 39: Bph

Diagnosa Banding• Obstruksi fungsional:

• dis-sinergi detrusor-sfingter (terganggunya koordinasi antara kontraksi detrusor dengan relaksasi sfingter)

• Ketidakstabilan detrusor

• Kekakuan leher kandung kemih:• Fibrosis

• Resistensi uretra yang meningkat disebabkan oleh:• Hiperplasia prostat jinak atau ganas• Kelainan yang menyumbatkan uretra• uretralitiasis• Uretritis akut atau kronik• Striktur uretra

• Prostatitis akut atau kronis

Page 40: Bph

Derajat Pembesaran Prostat

Page 41: Bph

Derajat Pembesaran Prostat• Berdasarkan pembesaran kedua lobus lateralis

yang terlihat pada uretroskopi• derajat1:kissing1cm• derajat2:kissing2cm• derajat3:kissing3cm• derajat4:kissing>3cm6

Page 42: Bph

Cara Menghitung Volume Prostat

0.52 x D1 x D2 x D3 ml• D1 : Ø transversal• D2 : Ø longitudinal• D3 : Ø sagital

• Normal Volume 20-40 ml• Derajat 1 40 – 50 ml• Derajat 2 50 - 60 ml• Derajat 3 60 - 70 ml• Derajat 4 >70 ml

Page 43: Bph

Komplikasi• Inkontinensia Paradoks• Batu Kandung Kemih• Hematuria• Sistitis• Pielonefritis• Retensi Urin Akut Atau Kronik• Refluks Vesiko-Ureter• Hidroureter• Hidronefrosis• Gagal Ginjal

Page 44: Bph

• TERIMAKASIH………..