bor

3
BOR (Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur) BOR menurut Huffman (1994) adalah “the ratio of patient service days to inpatient bed count days in a period under consideration”. Sedangkan menurut Depkes RI (2005), BOR adalah presentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI, 2005). Rumus : BOR= ( Jumlah hariperawatan rumah sakit) ( Jumlah tempat tidur x Jumlah hari dalam satu periode) x 100 % Apabila rata-rata tingkat penggunaan tempat tidur di bawah 60 % berarti tempat tidur yang tersedia di rumah sakit belum dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya dan apabila lebih dari 85 % kemungkinan terjadinya infeksi nosokomial akan meningkat dan juga akan mengurangi cadangan tempat tidur bila terjadi KLB. Hasil kerja evaluasi pelayanan medis melalui indikator Bed Occupancy Rate (BOR) di RSUD Sawerigading Palopo Kabupaten Luwu Periode Maret – 23 April 2015.

Upload: muh-irfandy

Post on 16-Jan-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Materi Bor RSUD Sawerigading Kota Palopo

TRANSCRIPT

Page 1: Bor

BOR (Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur)

BOR menurut Huffman (1994) adalah “the ratio of patient service days to inpatient bed

count days in a period under consideration”. Sedangkan menurut Depkes RI (2005), BOR

adalah presentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan

gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR

yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI, 2005). Rumus :

BOR=(Jumlah hariperawatan rumah sakit )(Jumlah tempat tidur x Jumlah hari dalam satu periode )

x 100 %

Apabila rata-rata tingkat penggunaan tempat tidur di bawah 60 % berarti tempat tidur

yang tersedia di rumah sakit belum dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya dan apabila lebih

dari 85 % kemungkinan terjadinya infeksi nosokomial akan meningkat dan juga akan

mengurangi cadangan tempat tidur bila terjadi KLB.

Hasil kerja evaluasi pelayanan medis melalui indikator Bed Occupancy Rate (BOR)

di RSUD Sawerigading Palopo Kabupaten Luwu Periode Maret – 23 April 2015.

Total kapasitas tempat tidur di Ruangan Bogenvile sebanyak 32 unit. Perhitumgan

BOR RSUD Sawerigading Palopo menggunakan Kriteria Departemen Kesehatan (Depkes RI).

Dari hasil pengumpulan data di RSUD Sawerigading Palopo pada tanggal 23 April 2015 didapat

data sebagai berikut :

1. Untuk Bulan Maret 2015:

Jumlah hari perawatan : 404 hari

Jumlah tempat tidur : 32 Unit

Periode : 30 hari

Page 2: Bor

Rumus :

BOR=(Jumlah hariperawatan rumah sakit )(Jumlah tempat tidur x Jumlah hari dalam satu periode )

x 100 %

=44032 x 31

x 100 %

=440992

x 100%

=41 %

Jadi, untuk bulan Maret tempat tidur yang tersedia di rumah sakit RSUD Sawerigading Palopo

belum dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

2. Untuk 01 – 23 April 2015

Jumlah hari perawatan : 326 hari

Jumlah tempat tidur : 32 Unit

Periode : 23 hari Rumus :

BOR=(Jumlah hariperawatan rumah sakit )(Jumlah tempat tidur x Jumlah hari dalam satu periode )

x 100 %

=32632 x 23

x 100 %

=326736

x 100 %

=44 ,29%

Jadi, untuk bulan 01 – 23 April 2015 tempat tidur yang tersedia di rumah sakit RSUD

Sawerigading Palopo belum dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya.