book report bk

15
BOOK REPORT BIMBINGAN & KONSELING DI SEKOLAH Karya: Akhmad Muhaimin Azzet Diajukan untuk memenuhi tugas tengah semester mata kuliah Bimbingan dan Koseling Dosen : Dra.SW. Indrawati,M.Pd Oleh : Aisyah Nurjanah 1001231 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2012

Upload: siti-diani-nurdiana

Post on 22-Jul-2015

260 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

BOOK REPORT BIMBINGAN & KONSELING DI SEKOLAH Karya: Akhmad Muhaimin Azzet

Diajukan untuk memenuhi tugas tengah semester mata kuliah Bimbingan dan Koseling

Dosen : Dra.SW. Indrawati,M.Pd

Oleh : Aisyah Nurjanah 1001231

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2012

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Rabbi karena berkat rahmat dan hidayahnya lah akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad S.A.W , pada para sahabatnya dan pada umatnya hingga akhir zaman. Pada kesempatan kali ini penulis membuat makalah dengan judul Bimbingan & Konseling Di Sekolah karya Akhmad Muhaimin Azzet yang

diajukan untuk memenuhi tugas tengah semester mata kuliah Bimbingan dan konseling, dalam menyelesaikan book report ini penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak. Penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu terselesaikannya makalah ini. Tak ada gading yang tak retak begitupula dengan makalah ini, penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam makalah ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk perkembangan penulis dimasa yang akan datang.

Bandung, April 2012

Penulis

i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii BAB I KARAKTERISTIK ISI BUKU ............................................................................... 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 Judul Buku ............................................................................................................. 1 Penulis.................................................................................................................... 1 Penerbit .................................................................................................................. 1 Tahun Penerbitan ................................................................................................... 1 Alasan Pemilihan Buku.......................................................................................... 1

BAB II DEKSKRIPSI ISI BUKU ...................................................................................... 2 2.1. Memahami Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah ............................................... 2 2.1.1 Pengertian Bimbingan Dan Konseling...................................................... 2 2.1.2 Tujuan Bimbingan Dan Konseling ........................................................... 3 2.1.3 Tiga Kerangka Penting ............................................................................. 4 2.2. Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling ............................................................. 4 2.2.1 Melayani Semua Anak Didik .................................................................... 4 2.2.2 Memerhatikan Kondisi Psikologis dan Lingkungan Sosial ...................... 4 2.2.3 Secara Sistematis dan Terpogram ............................................................. 5 2.2.4 Mengontrol Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling ............................... 5 2.3. Bimbingan dan Koseling Dalam UU Sisdiknas ..................................................... 5 2.4. Mengatasi Masalah dan Mengembangkan Potensi ................................................ 5 2.4.1 Mengatasi Masalah yang Terjadi .............................................................. 6 2.4.2 Mengembangkan Potensi Anak Didik ...................................................... 6 2.5. Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah .......................................................... 6 2.5.1 Pentingnya Guru Bimbingan dan Konseling ............................................ 6 2.5.2 Bidang Layanan Guru Bimbingan dan Konseling .................................... 6 2.5.3 Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling ................................................. 7 2.6. Tahapan Bimbingan dan Konseling di Sekolah ..................................................... 7 2.6.1 Mengidentifikasi Masalah......................................................................... 7 2.6.2 Melakukan Diagnosis ............................................................................... 8 2.6.3 Menetapkan Prognosis .............................................................................. 8 2.6.4 Pemberian Bantuan ................................................................................... 8 2.6.5 Evaluasi dan Tindak Lanjut ...................................................................... 8 2.7. Mengurai Kesalahpahaman Bimbingan dan Konseling ......................................... 8 BAB III ............................................................................................................................. 10 1. Melayani Semua Anak Didik .................................................................. 10 2. Memerhatikan Kondisi Psikologis dan Lingkungan Sosial .................... 10 3. Secara Sistematis dan Terpogram ........................................................... 10 4. Mengontrol Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling ............................. 10 Lampiran ........................................................................................................................... 12

ii

BAB I KARAKTERISTIK ISI BUKU

1.1 Judul Buku Bimbingan & Konseling Di Sekolah 1.2 Penulis Akhmad Muhaimin Azzet 1.3 Penerbit Ar-ruzz Media 1.4 Tahun Penerbitan 2011 1.5 Alasan Pemilihan Buku Alasan penulis memilih buku ini untuk dijadikan laporan dikarenakan buku ini mengajak pembaca untuk memahami bagaimana pelaksanaan bimbingan dan konseling, prinsip-prinsip dan tahapan-tahapannya, bagaimana mengatasi masalah siswa dan mengembangkan potensinya, dan segenap ihwal bimbingan dan konseling yang dilaksanakan sekolah.

1

BAB II DEKSKRIPSI ISI BUKU 2.1. Memahami Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Anak atau peserta didik adalah pribadi yang tumbuh dan berkembang menuju kedewasaan. Dalam proses menuju kedewasaan inilah dibutuhkan seorang guru yang dapat mendampingi anak atau peserta didik. Semua guru adalah pembimbing bagi anak didiknya dalam proses belajar mengajar. Seorang guru tidak hanya menyampaikan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya, tetapi juga mendampingi mereka dalam meraih keberhasilan pendidikan. Tugas guru juga adalah memberikan bimbingan kepada anak didiknya. Bagian pertama memahami bimbingan dan konseling ini memaparkan dasar dari bimbingan konseling yang mengcakup pengertian dan tujuan serta pondasi utama dari bimbingan dan konseling 2.1.1 Pengertian Bimbingan Dan Konseling Bimbingan dan konseling adalah petunjuk atau penjelasan yang diberikan oleh yang ahli kepada seseorag dengan metode psikologis sehingga seseorang semakin memahami dirinya agar dapat menghadapi suatu masalah dengan baik. Bimbingan dan konseling yang dijalankan di sekolah memiliki pengertian yang tidak jauh berbeda dengan pengertian di atas. Bimbingan dan konseling adalah upaya dalam memberikan pelayanan antuan kepada anak didik agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka membantu anak didik dalam mengembangkan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, emampuan belajar, dan

merencanakan kehidapan yang lebih baik di masa depan. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 28/1990 pasal 25 ayat 1, disebutkan, Bimbingan merupakan rangka upaya bantuan yang diberikan kepada siswa dalam pribadi, mengenali lingkungan, dan

menemukan

merencanakan masa depan.

2

2.1.2

Tujuan Bimbingan Dan Konseling Bimbingan konseling dilakukan dengan tujuan membantu anak didik dalam memahami diri sendiri, baik sebagai makhluk Tuhan maupun sebagai makhluk sosial. Apabila diuraikan secara lebih rinci, bimbingan dan konseling diberikan untuk membantu anak didik agar mendapatkan beberapa hal sebagai berikut. 2.1.2.1 Mendapatkan Kebahagiaan Hidup Sebagai makhluk Tuhan, kebahagiaan hidup adalah hak yang

dimiliki oleh setiap insan. Tetapi terkadang banyak yang ridak dapat merasakan kebahagiaan hidup dikarenakan tidak memahami bagaimana cara mendapattkan kebahagiaan hidup yang hakiki. Kebahagiaan hidup dapat dirasakan saat kita bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah. SWT. Dalam hal ini, terlihat pentingnya bagamana anak didik di bimbing agar dapat merasakan kebahagiaan hidup sebagai mahluk sosial. Seorang pendidik harus dapat memberitahu peserta didik tentang rasa keber-Tuhan-nya. yang dengan begitu akan membuat peserta didik memaknai rasa syukurnya dan berunjung pada kebahagiaan hidup. 2.1.2.2 Membangun Kehidupan Yang Bermanfaat Membangun kehidupan bermanfaat sesungguhnya adalah kunci bagi seseorang agar merasakan hidupnya bermakna. Bermanfaat yang dimaksud disini tentu bermanfaat bagi diri sendiri dan juga bagi orang lain. Disinilah seorang guru atau pembimbing perlu membantu anak didik agar bisa bermanfaat bagi orang lain. Kesadaran penting yang harus dibangun adalah kegembiraan untuk berbagi. Kegembiraan untuk berbagi ini bisa dilakukan dengan memberikan sesuatu yang kita miliki kepada sahabat atau orang lain, tenaga untuk membantu, atau ucapan yang baik, usulan mencari jalan keluar dari suatu masalah, dan bahkan sapaan yang ramah. 2.1.2.3 Kemampuan Hidup Bersama Dengan Individu Yang Lain Kemampuan hidup bersama dengan individu yang lain sangat penting dimiliki oleh anak didik. Sebab, sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup sendiri. Manusia pasti membutuhkan orang lain. Oleh karena itu, jika

3

anak didik tidak memiliki kemampuan untuk hidup bersama dengan individu yang lain, tentu ia harus ditangani dengan baik. Kemampuan hidup bersama individu yang lain memang harus dilatih sejak dini. Ketika masih kecil memang harus dilatih sejak dini. Ketika masih kecil memang menjadi tanggung jawab orang tua untuk melatihkannya. Namun, bila seorang anak telah memasuki usia sekolah, seorang guru atau pembimbing juga harus membantu melatihnya agar bisa hidup bersama dengan individu yang lain. Baik itu kepada teman-teman sekolah, para guru, atau siapa saja yang terlibat i teraksi dalam kegiata belajar mengajar di sekolah. 2.1.3 Tiga Kerangka Penting Secara garis besar,bimbingan dan konseling diberikan kepada anak didik agar dapat menyelesaikan tiga hal penting dalam kehidupannya, yaitu menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depannya. 2.2. Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling Bimbingan dan koseling di sekolah perlu dilakukan dengan memerhatikan beberapa prinsip agar dapat terlaksana dengan baik dan mencapai hasil yang diharapkan. 2.2.1 Melayani Semua Anak Didik Bimbingan dan koseling yang dilaksanakan di sekolah harus melayani semua anak didik. Dalam pelayanan ini tidak memandang umur, jenis kelamin, agama, suku, dan status sosial maupun ekonomi dari pribadi anak didiknya. Sesorang guru atau konselor tidak bisa menyamakan begitu saja metode yang digunakan untuk mengatasi persoalan yang dihadapi oleh anak didik meskipun barangkali permasalahannya sama. 2.2.2 Memerhatikan Kondisi Psikologis dan Lingkungan Sosial Pelayanan bimbingan dan konseling di sekoalh harus memerhatikan kondisi psikologis dan lingkungan sosial anak didik. Hal ini penting karena bmbingan dan konseling berurusan dengan hal-hal yang berkaitan dengan kondisi psikologis anak didik terhadap penyesuaian dirinya dengan

4

lingkungan sosial. Kemampuan anak didik untuk menyesuaikan dengan lingkungan sosial, baik itu penyesuaian diri ketika di rumah, di sekolah, atau di lingkungan tempat tinggal dalam bermasyarakat sangat terkait erat dengan keberhasilan anak didik dalam proses belajar mengajar. 2.2.3 Secara Sistematis dan Terpogram Program pelayanan bimbingan ini memang bagian integral dari upaya perbaikan kualitas pendidikan dan pengembangan pribadi para anak didik yang belajar di sekolah. dengan demikian, program bimbingan dan konseling harus berjalan selaras dan terpadu dengan program pendidikan secara umum di sekolah dalam rangka pengembangan anak didik menuju pribadi yang berkualitas dan sejalan dengan tujuan pembelajaran yang dilakukan. 2.2.4 Mengontrol Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling Pelayanan pelaksanaan bimbingan dan konseling kepada anak didik di sekolah harus senantiasa dikontrol agar program yang telah disusun dapat berjalan dengan baik. Hal penting yang harus dikontrol adalah bagaimana bimbigan konseling itu mengarahkan anak didik untuk bisa menghadapi permasalahannya sendiri. 2.3. Bimbingan dan Koseling Dalam UU Sisdiknas Dalam pasal 1, Ayat 1, yakni Pendidikan adalah usaha sadar utuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Dengan demikian, dilihat dari uu sisdiknas tersebut, memberikan pelayanan bimbingan dan koseling terhadap anak didik merupakan bagian yang pokok dalam pendidikan. 2.4. Mengatasi Masalah dan Mengembangkan Potensi Bimbingan dan konseling diadakan di sekolah agar dapat memberikan bantuan kepada anak didik dalam mengatasi masalah. Bimbingan dan konseling ini juga diberikan agar anak didik dapat mengembangkan potensi yang dimiliki.

5

2.4.1

Mengatasi Masalah yang Terjadi Di antara masalah-masalah yang dihadapi anak didik yang harus dibantu dalam kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah adalah sebagai berikut: 1. Kesulitan dalam Memahami Diri Sendiri 2. Kesulitan dalam Memahami Lingkungan 3. Kesulitan dalam Menyalurkan Bakat dan Minat 4. Kesulitan dalam Memecahkan Masalah

2.4.2

Mengembangkan Potensi Anak Didik Potensi kecerdasan anak didik harus dikembangkan oleh anak didik sebagaimana tersebut harus dikembangkan oleh sekolah sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan bagi para muridnya. Lebih khusus lagi, jika terjadi permasalahan pada diri anak didik terkait dengan mengembangkan potensi ini maka bimbingan dan konseling harus dilakukan kepadanya.

2.5.Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah, sudah barang tentu membutuhkan seorang konselor pendidikan yang bertugas dan bertanggung jawab dalam memberkan pelayan. 2.5.1 Pentingnya Guru Bimbingan dan Konseling Kehadiran guru bimbingan dan konseling dipandang penting karena adanya fakta yang tidak bisa dihindari, yakni perbedaan individual. Setiap anak didik sudah barang tentu mempunyai kepribadian dan cara berpikir yang berbeda antara satu dengan yang lain. Di sinilah sesungguhnya pentingnya guru bimbingan dan konseling berperan dalam memberikan bantuan kepada anak didik yang mempunyai perbedaan tersebut. 2.5.2 Bidang Layanan Guru Bimbingan dan Konseling Ada tiga bidang layanan guru bimbingan dan konseling terhadap anak didik di sekolah. Pertama, memberikan bimbingan dan konseling kepada anak didik agar bisa memahami dirinya secara pribadi maupun sebagai

6

makhluk sosial. Kedua, memberikan bimbingan kepada anak didik agar senantiasa bisa belajar. Ketiga, memberikan bimbingan kepada anak didik untuk menempuh karier atau menata kehidupan di masa depan yang lebih baik. 2.5.3 Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling Ada beberapa jenis layanan yang diberikan kepada anak didik di sekolah. layanan yang pertama adalahlayanan perkenalan atau biasa disebut layanan orientasi. Layanan ini adalah memperkenalkan anak didik dengan lingkungan yang baru dimasukinya. Tindak lanjut dari layanan orientasi adlh layanan informasi. Layanan ini untuk memberikan pemahaman kepada setiap anak didik tentang berbagi hal yang diperlukan dalam rangka proses belajar. Jenis layanan selanjutnya yang dapat diberikan kepada anak didik di sekolah adalah layanan penempatan dan penyaluran. Layanan ini diberikan kepada anak diidk agar dapatmenempati lingkungan yang sesuai agar potensi yang dimilikinya dapat berkembang secara optimal.

2.6. Tahapan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Memberikan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah hendaknya dilakukan dengan langkah-langkah yang tepat. Hal ini pnting agar efektivitas pelayanan bimbingan dan konseling dapat mencapai keberhasilan, terutama membantu anak didik dalam proses belajar mengajar.

2.6.1

Mengidentifikasi Masalah Pada langkah ini, hal yang harus diperhatikan oleh seorang guru atau konselor adalah mengenal gejala-gejala awal dari suatu masalah yang sedang dihadapi oleh anak didik. Gejala-gejala awal ini biasanya dapat

7

diketahui dari tingkah laku yang berbeda atau menyimpang dari kebiasaan sebelumnya dilakukan oleh anak didik. 2.6.2 Melakukan Diagnosis Setelah masalah dapat didentifikasi, pada langkah diagnosis ini adalah menetapkan masalah tersebut berdasarkan analisi latar belakang yang menjadi penyebab timbulnya masalah pada diri anak didik. Hal yang paling penting dari tahapan diagnosis ini adalah kegiatan pengumpulan data mengenai berbagai hal yang melatarbelakangi atau menyebabkan gejala yang terjadi 2.6.3 Menetapkan Prognosis Dalam tahap prognosis ini, seorang guru bimbingan dan konseling menetapkan alternatif tindakan bantuan yang akan diberikan kepada anak didik. Prognosis ini diterapkan beragkat dari diagnosis atas masalah yang sedang dihadapi anak didik. 2.6.4 Pemberian Bantuan Langkah penting dalam pelayanan bimbingan dan konseling kepada anak didik setelah menetapkan pronogsis adalah menganalisiskan langkahlangkah alternatif bentuk bantuan berdasarkan masalah dan latar belakang yang menjadi penyebabnya. 2.6.5 Evaluasi dan Tindak Lanjut Evaluasi ini dilakukan setelah guru bimbingan dan konseling dan anak didik melakukan beberapa kali pertemuan. Evaluasi dapat dilakukan selama proses bimbingan dan konseling berlangsung sampai pada akhir pemberian bantuan. 2.7. Mengurai Kesalahpahaman Bimbingan dan Konseling Menuurut prayitno, dalam buku Wawasan dan Landasan BK, setidaknya ada lima belas kesalahpahaman orang terhadap bimbingan konseling. Kelima belas kesalahpahaman tersebut adalah sebagai berikut: 1. Menyamakan atau bahkan memisahkan sama sekali bimbingan dan konseling dari pendidikan

8

2. Pekerjaan bimbingan dan konseling disamakan dengan pekerjaan dokter dan psikiater 3. Hanya masalah-masalah yang bersifat insidental yang ditangani oleh bimbingan dan konseling 4. Bimbingan dan konseling hanya menangani anak didik tertentu saja 5. Hanya anak didik yang kurang atau tidak normal yang mendapatkan pelayanan bimbingan dan konseling 6. Pelayanan bimbingan dan konseling berkutat pada gejala awal yang tampak 7. Bimbingan dan konseling hanya menangani masalah-masalah yang ringan 8. Guru atau petugas bimbingan dan konseling adalah polisi sekolah 9. Bimbingan dan konseling hanyalah sebuah proses dalam pemberian nasihat 10. Bimbingan dan konseling bekerja sendiri atau harus bekerja sama dengan pihak lain dalam menangani masalah 11. Guru bimbingan dan konseling harus aktif, sedangkan pihak lain harus pasif 12. Siapa saja dapat melakukan pekerjaan bimbingan dan konseling di sekolah 13. Menyamaratakan cara pemecahan masalah 14. Pelayanan bimbingan dan konseling tergantung pada alat atau kelengkapan instrumen 15. Hasil dari pekerjaan bimbingan dan konseling lansung dilihat.

9

BAB III KESIMPULAN Anak atau peserta didik adalah pribadi yang tumbuh dan berkembang menuju kedewasaan. Dalam proses menuju kedewasaan inilah dibutuhkan seorang guru yang dapat mendampingi anak atau peserta didik. Semua guru adalah pembimbing bagi anak didiknya dalam proses belajar mengajar. Seorang guru tidak hanya menyampaikan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya, tetapi juga mendampingi mereka dalam meraih keberhasilan pendidikan. Tugas guru juga adalah memberikan bimbingan kepada anak didiknya. Bimbingan dan konseling adalah upaya dalam memberikan pelayanan antuan kepada anak didik agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka membantu anak didik dalam

mengembangkan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, emampuan belajar, dan merencanakan kehidapan yang lebih baik di masa depan. Bimbingan konseling dilakukan dengan tujuan membantu anak didik dalam memahami diri sendiri, baik sebagai makhluk Tuhan maupun sebagai makhluk sosial. Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling diantaranya: 1. 2. 3. 4. Melayani Semua Anak Didik Memerhatikan Kondisi Psikologis dan Lingkungan Sosial Secara Sistematis dan Terpogram Mengontrol Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling

Di antara masalah-masalah yang dihadapi anak didik yang harus dibantu dalam kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah adalah sebagai berikut: 5. Kesulitan dalam Memahami Diri Sendiri 6. Kesulitan dalam Memahami Lingkungan 7. Kesulitan dalam Menyalurkan Bakat dan Minat 8. Kesulitan dalam Memecahkan Masalah Keberadaan guru bimbingan dan konseling sangatlah penting seiring dengan cara pandang pendidikan yang mulai berubah dar teacher centre menjadi student

10

centre dimana siswa menjadi lebih aktif. Dengan demikian dibutuhkan pemahaman yang mendalam mengenai karakter dan perkembangan siswa. Dan hal tersebut dapat dilakukan secara menyeluruh dan profesional oleh guru bimbingan dan konseling. Tahapan tahapan dalam melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling yaitu: 1. Mengidentifikasi masalah 2. Melakukan diagnosis 3. Menetapkan prognosis4. Pemberian bantuan

11

Lampiran BIODATA

Nama Lengkap Tempat Tanggal Lahir Agama Gol. Darah Alamat lengkap di Bandung

: Aisyah Nurjanah : Bandung, 8 September 1992 : Islam :B : Jl. CCI V No. 10 Margahayu Permai, Rt 01/15 Kopo Bandung 40218

Alamat e-mail Hp Hobi Tokoh Idola Moto hidup

: [email protected] : 0898-692-3998 : Membaca, Menulis dan Menonton : Nabi Muhammad S.A.W. : Ashita e no doa, hiraku kagi wa kitto te no naka

Riwayat Pendidikan SD Negeri Angkasa V (2004)

:

SMP Negeri 2 Margahayu (2007) SMA Plus Al-Ghifari Bandung (2010) Pendidikan Ekonomi UPI (2010- 2014)

Pengalaman Organisasi

: Al- Ghifari (2008-2009)

Sekretaris Bidang Pendidikan Osis SMA Plus Staff Pendidikan Mahapropesi UPI (2011-2012) Staff PSDO ASSALAM FPEB UPI (2011-2012)

Ketua Umum - Japanese Club SMA Plus Al-Ghifari (2008-2009)

Staff Bidang Media Program Tutorial PAI MKDU UPI (2011) Staff Departemen Kerohanian Mahapropesi UP (2012-2013) Kabiro Media ASSALAM FPEB UPI (2012 2013) Kabiro Syiar Program Tutorial PAI MKDU UPI (2012)

12