bone physiology
TRANSCRIPT
PENDAHULUAN
• Sistem skeletal 200-an tulang yang bersama-sama membentuk rangka tubuh yang kuat dan bisa digerakkan.
• Skeletal rangka pendukung tubuh yang terdiri dari 4 tipe tulang :1. Tulang panjang2. Tulang pendek3. Tulang pipih4. Tulang ireguler
• Skeletal 4 fungsi utama :1. Mendukung & melindungi jaringan lunak dan organ vital di sekitarnya2. Berperan dalam pergerakan tubuh tempat perlekatan otot3. Memproduksi sel-sel darah sumsum tulang merah. Gudang garam-garam mineral fosfor & kalsium4. Menyokong berat badan saat berdiri
• Skeletal bertumbuh hingga usia ± 25 tahun
Tulang Panjang
• Membentuk tinggi tubuh.• Bagian luar ditutupi oleh selapis jaringan
fibrosa kuat Periosteum.• Kaya pembuluh darah menembus tulang.
* Sejumlah arteri kecil tulang kompakta menyuplai kanal & sistem Havers* Arteri > besar tulang kompakta menyuplai tulang spongiosa & sumsum merah
• * Satu atau dua arteri besar menyuplai kanalis medullaris a. nutrien foramen nutrien
• Terdiri dari 2 jenis tulang :1. Tulang kompakta (cortical bone)2. Tulang spongiosa (trabecular/cancellous bone)
• Terdiri atas 3 bagian :* Epifisis proksimal* Diafisis* Epifisis distal
Cortical Bone
• Mengisi hampir 80% massa tulang.• Dikenal juga tulang kompakta melindungi
lapisan luar tulang.• Pada potongan melintang tampak Osteon/sistem
Havers (seperti mata sapi & berkelompok) berlapis-lapis mengelilingi pembuluh darah kanalis Havers.
• Kanalis Havers kapiler, arteriole, venule, nervus dan saluran limfe.
• Di antara setiap osteon lamella interstitial lapisan konsentris mineralisasi tulang
Trabecular/Cancellous Bone
• Mengisi hanya 20% massa tulang, tetapi terdapat pada 80% permukaan tulang.
• Densitasnya kurang, lebih elastis, dan lebih mudah rusak >< cortical bone.
• Terdapat pada daerah epifise & metafise tulang panjang serta interior tulang pendek.
• Kontribusi terbesar pada calvaria, costa & vertebra.
• Mengandung sumsum tulang merah & kuning serta sel-sel tulang.
Bone Remodelling
• Pembaharuan tulang kekuatan tulang sepanjang hidup.
• Penggantian sel tulang yang sudah tua resorbsi.
• Pembentukan sel tulang baru formasi.• Selama masa anak dewasa muda, tulang
akan bertambah besar, berat dan padat proses formasi > banyak berperan dibanding resorbsi.
• Massa tulang akan meningkat hingga usia 20 tahun.
• Mencapai puncak pada usia 25 tahun Peak Bone Mass (Maximum Bone Density and Strength).
• Peak Bone Mass yang tinggi mengurangi resiko terjadinya osteoporosis.
• Keseimbangan proses formasi & resorbsi terjadi dalam beberapa tahun ke depan hingga usia sekitar 45 tahun (pada wanita).
• Setelah itu densitas tulang akan terus menurun wanita di mulai saat menopause.
Bone Remodelling Cycle
• Pembaharuan tulang osteoblast & osteoclast.
• Osteoblast formasi tulang.• Osteoclast resorbsi tulang.• Terjadi 4 hal :
1. Activation : cytokine & growth factors preosteoclast osteoclast.2. Resorption : osteoclast mencerna matriks mineral dan sel tulang tua.
• 3. Reversal : End of Resorption.4. Formation : osteoblast sintesa matriks tulang (kolagen) & non-kolagen (ostocalcin
& osteonectin).• Osteoblast, osteosit, & osteoclast berperan
dalam siklus remodelling tulang.
Osteoblast
• Sintesa matriks tulang (kolagen).• Kolagen osteoid fiber spiral dari matriks
tulang.• Osteoblast osteoid + Kalsium + Posfor
mineralisasi jaringan tulang.• Estrogen ↑ osteoblast ↑ produksi
kolagen.
Osteosit
• Osteoblast berada di dalam osteoid membentuk osteoblast lainnya osteosit.
• Fungsi bones maintanance controlling extracellular calsium & phosfor concentration. Proses ini distimulasi calcitonin & dihambat Parathyroid Hormone (PTH).
Osteoclast
• Berasal dari sel mononuklear sumsum tulang.• Fungsi resorbsi tulang.• Osteoclast bone-reabsorbsing enzymes
mencerna matriks tulang.• Differentiation, recruitment & inhibition
sejumlah hormon & growth factors.• Estrogen menghambat recruitment.
Faktor-faktor Remodelling
• PTH ↑ recruitment & kavitas dari osteoblast & osteoclast ↑ PTH + vit. D deficiency ↑ kerusakan tulang.
• Deficiency (impaired mineralization) & kelebihan vit. D (↑ recruitment osteoclast) ↑ kehilangan massa tulang.
• Estrogen.• Calcitonin.• Glukokortikoid.• Androgen.
Risk Factors
• Study Caucasian & Asian Women > African Women.
• Riwayat keluarga (genetic fractures & vit. D defect).
• Wanita > pria, tua > muda.• Menopause & andropause.• Gizi buruk (↓ Ca & vit. D).• Alkoholisme.• Smoking.
• A lack of exercise, an inactive life style or an extended bed rest ↑ osteoporosis.
• Luar angkasa lose up 1% bone mass per month.
• Kedua keadaan di atas diakibatkan a lack of mechanical constraints.