bnpt dan fkpt gelar sosialisasi hasil penelitian tentang terorisme

2
BNPT dan FKPT Gelar Sosialisasi Hasil Penelitian Tentang Terorisme Banda Aceh—Badan Nasional Penanggulangan Terorisme bekerja sama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh menggelar sosialisasi hasil penelitian “Potensi dan Pencegahan Terorisme Daerah” di Hotel Rasamala Jl Teuku Umar no 257, Banda Aceh, Sabtu (30/11/2013). Dalam acara yang memarkan hasil penelitian yang sample-nya diambil dari seluruh daerah di Indonesia itu, hadir Peneliti UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dr Almakin, Rektor Universitas Malikul Saleh Lhokseumawe, Dr Apridar, dan Ketua MPU Aceh, Drs Tgk H Ghazali Mohd. Syam. Ketiga peneliti tersebut juga menjadi pemateri untuk acara yang berlansung sejak pukul 09.00 hingga 17.00 WIB. 150 peserta yang terdiri dari mahasiswa, Ormas, LSM, dan masyarakat umum hadir dalam acara tersebut. Koordinator FKPT Aceh, Prof Drs Yusni Saby MA Phd, kepada The Globe Journal mengatakan, sosialisasi hasil penelitian ini merupakan blue print tentang terorisme di Indonesia. “Kita punya blue print tentang terorisme di Indonesia yang nantinya menjadi tolak-ukur untuk menangkal jaringan terorisme yang sebenarnya masuk dari luar Indonesia,” kata dia. Nantinya, kata Yusni Saby, hasil penelitian tersebut juga akan di sosialisasikan di sejumlah daerah lainya di Aceh. “Mungkin kita akan kerja sama dengan beberapa universitas di kabupaten-kabupaten yang ada di Aceh,” katanya.

Upload: dauz-yusuf

Post on 28-Nov-2015

19 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Berita

TRANSCRIPT

Page 1: BNPT Dan FKPT Gelar Sosialisasi Hasil Penelitian Tentang Terorisme

BNPT dan FKPT Gelar Sosialisasi Hasil Penelitian Tentang Terorisme

Banda Aceh—Badan Nasional Penanggulangan Terorisme bekerja sama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh menggelar sosialisasi hasil penelitian “Potensi dan Pencegahan Terorisme Daerah” di Hotel Rasamala Jl Teuku Umar no 257, Banda Aceh, Sabtu (30/11/2013).

Dalam acara yang memarkan hasil penelitian yang sample-nya diambil dari seluruh daerah di Indonesia itu, hadir Peneliti UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dr Almakin, Rektor Universitas Malikul Saleh Lhokseumawe, Dr Apridar, dan Ketua MPU Aceh, Drs Tgk H Ghazali Mohd. Syam. Ketiga peneliti tersebut juga menjadi pemateri untuk acara yang berlansung sejak pukul 09.00 hingga 17.00 WIB. 150 peserta yang terdiri dari mahasiswa, Ormas, LSM, dan masyarakat umum hadir dalam acara tersebut.

Koordinator FKPT Aceh, Prof Drs Yusni Saby MA Phd, kepada The Globe Journal mengatakan, sosialisasi hasil penelitian ini merupakan blue print tentang terorisme di Indonesia.

“Kita punya blue print tentang terorisme di Indonesia yang nantinya menjadi tolak-ukur untuk menangkal jaringan terorisme yang sebenarnya masuk dari luar Indonesia,” kata dia.

Nantinya, kata Yusni Saby, hasil penelitian tersebut juga akan di sosialisasikan di sejumlah daerah lainya di Aceh. “Mungkin kita akan kerja sama dengan beberapa universitas di kabupaten-kabupaten yang ada di Aceh,” katanya.

Page 2: BNPT Dan FKPT Gelar Sosialisasi Hasil Penelitian Tentang Terorisme

FKPT: Masyarakat Aceh Anti Terhadap Terorisme

Banda Aceh—Berdasarkan hasil penelitian tim nasional dan daerah mengenai potensi terorisme di provinsi-provinsi di Indonesia, Aceh merupakan daerah di mana seluruh masyarakatnya menolak terorisme, radikalisme, dan fundamentalisme. Hal tersebut dikatakan oleh Koordinator FKPT Aceh, Prof Drs Yusni Saby MA Phd, di sela-sela acara “Sosialisasi Hasil Penelitian Potensi terorisme dan Pencegahan Terorisme di Daerah”, Sabtu (30/11/2013).

“Kalau di Aceh semua tolak terorisme,” katanya.

Sample yang diambil pada saat penelitian tersebut dilakukan adalah Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, dan Barat Selatan.

Menurutnya yang terjadi di Aceh hanyalah kesalahpahaman dalam memahami aspek-aspek agama, yang kemudian mengarah ke arah yang ekstrim karena kekecawaan pada kebijakan politik dan ekonomi.

“Tidak ada satu pun orang Aceh yang mendukung terorisme. Yang ada hanya yang kecewa karena kebijakan pemerintah, yang kemudian melakukan tindakan yang menjurus pada sesuatu yang ekstrim,” ujarnya.