bmf 20 cahaya pengharapan
TRANSCRIPT
MENTORING-20 (CAHAYA PENGHARAPAN)
BMF collections - 2015
i | P a g e
Table of Contents PENDAHULUAN ........................................................................................................ iii
Siapakah Raja Anda, Allah atau Iblis? ....................................................................... 1
Siapakah yang berdiam di dalam Anda? Allah atau Belial? .................................... 10
"Sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga" .............. 30
Syarat untuk Mengikut Yesus ................................................................................. 54
Tanda-tanda khusus kedatangan Tuhan ................................................................. 71
Tanda Seorang Kristen - Memberi Diri ................................................................... 97
Tanda-tanda Umum Kedatangan Kristus .............................................................. 116
Tiga Prinsip Damai Sejahtera ................................................................................ 140
Tuaian memang banyak tetapi pekerjanya sedikit ............................................... 158
Tujuan dari Anti Kristus: Menyesatkan gereja ...................................................... 171
Tujuh gejala kanker rohani - 1 .............................................................................. 198
Tujuh gejala kanker rohani - 2 .............................................................................. 225
Visi Kerajaan Allah 1 ............................................................................................. 249
Visi Kerajaan Allah 2 ............................................................................................. 271
Waspadalah Terhadap Nabi-Nabi Palsu ............................................................... 300
Apa yang dimaksudkan dengan "yang terdahulu akan menjadi yang terakhir"? . 319
Iman Perwira Romawi ........................................................................................... 339
IMAN SEORANG PERWIRA .................................................................................... 366
AYUB ..................................................................................................................... 368
KESALEHAN AYUB, KELUARGA YANG SANGAT DIBERKATI, & ANAK-
ANAK YANG BAIK ....................................................................................... 368
PENDERITAAN KITA TIDAK SEPERTI PENDERITAAN AYUB. ............................... 369
TUNDUK PADA KEHENDAK ALLAH .................................................................... 369
BETAPA PENTINGNYA HATI MANUSIA. ................................................................. 375
Damai dan Bahagia Sejati ..................................................................................... 383
Pilih dg tepat, kapan kita harus takut atau tidak. ................................................. 395
ii | P a g e
Kaleidoskop Kehidupan ......................................................................................... 396
Merasa diri bukan siapa-siapa............................................................................... 398
PEREMPUAN-PEREMPUAN YANG MENGIKUTI YESUS .......................................... 400
ANJING DI BAWAH MEJA MAKAN ......................................................................... 402
PENUTUP ............................................................................................................... 405
iii | P a g e
PENDAHULUAN
Visi dan Misi Cahaya Pengharapan Ministries:
Membangun tubuh Kristus, sampai kita semua
mencapai kesatuan iman dan pengetahuan
yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan
penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai
dengan kepenuhan Kristus
- Efesus 4:13
Siapakah Cahaya Pengharapan Ministries?
Cahaya Pengharapan Ministries adalah yayasan Kristen yang:
- Berorientasi menyediakan pelatihan-pelatihan pemuridan bagi anak-anak
Tuhan dan hamba-hamba Tuhan yang ingin mengalami dengan sepenuhnya
panggilan Tuhan untuk menjadi murid-Nya.
- Memberitakan Kabar Baik melalui media massa seperti radio, internet,
buku-buku dan majalah-majalah terbitan CPM.
- Bersifat non-profit dan sama sekali tidak melibatkan diri dalam kegiatan
politik.
- Bekerjasama dengan gereja, persekutuan Kristen dan lembaga lainnya
untuk meningkatkan kualitas kerohanian anak-anak Tuhan.
Bible Study (P.A) dan Tempat Pertemuan
Bagi anak-anak Tuhan yang ingin mengenal firman Tuhan dengan lebih dalam dan
praktis, kami mengadakan kelompok P.A. BERDIALOG di pelbagai kota di mana
kami mempunyai perwakilan. Bagi yang berminat silahkan menghubungi kami untuk
informasi lebih lanjut.
Bagi yang berminat silahkan menghubungi kami
di [email protected] atau 0813-8285-1058 untuk informasi lebih
lanjut.
iv | P a g e
Buletin Gratis!
Saudara yang ingin mendapatkan buletin
terbitan Cahaya Pengharapan Ministries secara
gratis, dipersilakan menghubungi kami dengan
menyertakan nama dan alamat surat-menyurat
yang lengkap.
Buletin yang berisi khotbah, kesaksian hidup dan
artikel yang dirancang demi pembangunan umat
Kristen. Jangan dilewatkan!
[Dapatkan Buletin Gratis di sini!]
http://www.cahayapengharapan.org
Tuhan Yesus memberkati.
BMF collections - 2015
1 | B I B L E S U R V E Y
Siapakah Raja Anda, Allah atau Iblis?
Matius 24
Khotbah oleh Pendeta Eric Chang
Anti Kristus akan datang dan Kristus juga akan kembali!
Ini adalah bagian terakhir dari pembahasan tentang Anti Kristus. Pada
pesan ini, kita akan merangkum apa yang sudah disampaikan. Banyak
orang Kristen yang menjalani hidupnya seolah-olah mereka akan
seperti itu terus selama-lamanya, seolah-olah Anti Kristus dan bahkan
Kristus sendiri tidak akan pernah datang. Tipuan ini membuat banyak
orang Kristen yang hidup secara sembrono dan tanpa tujuan, sesuatu
hal yang sangat berbahaya!
Menurut Alkitab, naga melambangkan Iblis, musuh Allah
Di dalam kalendar orang Tionghoa, terdapat tahun naga. Naga adalah
makhluk yang sangat mengesankan dan bagi orang Tionghoa, naga
adalah makhluk yang sangat hebat. Namun, sayangnya, pandangan
Alkitab tidak demikian. Para kaisar China lazimnya mengenakan jubah
dengan sulaman naga di bagian depannya, yang melambangkan bahwa
dia, cukup aneh, adalah keturunan surgawi. Di dalam budaya Tionghoa
naga adalah makhluk mistis yang dipandang sebagai makhluk ilahi.
Alkitab mencatat tentang naga hanya di dalam satu kitab di dalam
Perjanjian Baru, yaitu di kitab Wahyu di mana makhluk ini disebutkan
sebanyak 12 kali. Camkanlah ini, bagian lain di dalam Alkitab sama
sekali tidak menyebutkan tentang naga, namun ketika kita sampai
pada kitab yang terakhir, yang berbicara tenang peristiwa-peristiwa
akhir zaman, tiba-tiba saja disebutkan tentang naga. Dan
pengungkapan tersebut tidak hanya terdapat pada bagian awal dari
kitab Wahyu. Pengungkapan tentang naga itu mula-mula muncul di
kitab Wahyu pasal 12, dan dilanjutkan dengan pasal 13. Kebanyakan
dari rujukan tersebut, sekitar 10 dari 12 rujukan yang ada, terdapat di
kedua pasal tersebut, tepat di bagian tengah dari kitab Wahyu ini.
Kemudian di dalam pasal 20, mendekati bagian akhir dari kitab Wahyu
ini, disebutkan bahwa naga yang dahsyat ini ditangkap dan
2 | B I B L E S U R V E Y
dicampakkan ke dalam jurang maut karena makhluk ini merupakan
perlambangan dari Iblis, musuh Allah.
Peperangan bagi pemerintahan atas dunia ini sedang
berlangsung
Alkitab tidak meremehkan kekuatan dari naga ini. Alkitab
memperingatkan kita bahwa naga ini sangat kuat. Memang, lihat saja
Wahyu 12:3 dan Anda akan tahu bahwa naga ini memang makhluk
yang sangat dahsyat, memiliki 7 kepala dan 10 tanduk! Dan di setiap
kepalanya terdapat mahkota. Alkitab memberitahu kita bahwa naga itu
memiliki 7 mahkota. Dan kemudian pada pasal berikutnya, yakni pasal
13, disebutkan tentang mesias palsu yang tampilannya persis seperti
naga ini. Dia juga memiliki 7 kepala dan 10 tanduk. Bukan berarti
bahwa ia akan terlihat seaneh itu ketika tampil nanti. Ini adalah bahasa
simbolis tentunya. Dan semua lambang itu memiliki makna khusus.
Banyak yang membaca kitab Wahyu bertanya-tanya apa maksud
semua ini. Anda kesulitan untuk menduga ujung-pangkalnya - seperti
apa sebenarnya naga ini.
Saya akan memberi Anda sebuah petunjuk yang sangat sederhana.
Semua itu berkaitan dengan mahkota-mahkota tersebut. Naga itu
mengenakan beberapa mahkota. Mesias palsu, yakni Anti Kristus, juga
mengenakan mahkota. Sang Naga memiliki 7 kepala dan 7 mahkota,
namun dia memiliki juga 10 tanduk. Sedangkan si Anti Kristus juga
memiliki 7 kepala dan 10 tanduk, akan tetapi mahkota si Anti Kristus
ini terletak di tanduk-tanduknya, yang melambangkan kekuasaan
duniawinya.
Lalu siapa lagi yang memiliki mahkota di dalam kitab Wahyu? Pada
pasal 4, para tua-tua di surga juga mengenakan mahkota, namun
mereka melemparkan mahkota-mahkota itu. Mereka tidak ingin
mengenakan mahkota, mereka ingin mempersembahkan mahkota itu
kepada Allah saja. Lalu di dalam Wahyu 19:12, ada satu sosok luar
biasa yang dimahkotai, dan dia hanya memiliki satu kepala, bukannya
7 kepala. Namun di atas satu kepala itu, dia mengenakan banyak
mahkota. Bisakah Anda mencerna pesan yang disampaikan dalam kitab
Wahyu itu? Apakah Anda paham akan perlambangannya?
3 | B I B L E S U R V E Y
Ini adalah suatu gambaran tentang persaingan kedaulatan atas dunia
ini, dan kitab Wahyu menggambarkannya dalam bahasa simbolis serta
membuat perkiraan dalam bahasa nubuatan tentang bagaimana
peperangan perebutan kedaulatan atas dunia ini akan dijalankan dan
bagaimana hasil akhirnya nanti. Hasil akhirnya, tak diragukan lagi.
Naga ini memiliki 7 mahkota akan tetapi dia akan dicampakkan ke
dalam jurang maut, kemudian apa yang akan terjadi? Selanjutnya,
sosok yang mengenakan banyak mahkota itu, Raja atas segala raja dan
Tuan atas segala tuan, akan memerintah di atas bumi. Yesus akan
memerintah!
Sekarang ini, peperangan itu sedang berlangsung. Peperangan itu
berlangsung di bumi dan di surga. Peperangan yang berlangsung
antara Allah melawan Iblis ini dijalankan oleh perwakilan masing-
masing. Dan perwakilan yang tertinggi yang akan berhadap-hadapan
nanti adalah Kristus melawan Kristus palsu, yakni si Anti Kristus. Itulah
titik puncak peperangannya nanti.
Siapakah yang merupakan Raja atas hidup kita?
Sekarang ini, ada banyak anti kristus yang berkeliaran! Dan saat ini
juga, di dalam aula ini, ada sebagian yang memihak pada sisi yang
satu dan ada juga yang berpihak pada sisi yang lainnya. Kita semua,
pasti termasuk dalam salah satu pihak dalam peperangan tersebut! Di
mana Anda berpihak, seharusnya Anda tahu. Apakah Anda berpihak
kepada Allah sampai KerajaanNya nanti ditegakkan di atas bumi ini?
Apakah kalimat, "Bapa, datanglah KerajaanMu; Jadilah kehendakMu di
bumi dan juga di dalam hidupku," merupakan isi doa Anda? Apakah
Anda peduli siapa yang akan menjadi raja atau hal itu tidak penting
selama Anda bisa menjalani kehidupan yang enak selama mungkin.
Anda harus membuat keputusan!
Dunia sedang berada di bawah pemerintahan sang naga,
bukannya Allah
Menurut apa yang disampaikan oleh kitab Wahyu dan Perjanjian Baru,
sekarang ini, seluruh dunia berada di bawah pemerintahan sang naga,
bukan Allah. Benar, sekarang adalah masa berkuasanya sang naga itu,
ini adalah era sang naga! Sekarang ini kita hidup di era sang naga!
4 | B I B L E S U R V E Y
Cukup penting untuk diketahui, bahwa segenap isi dunia, yakni
segenap penduduk dunia sekarang ini, hidup di bawah kekuasaan sang
naga. Ini adalah masa pemerintahan sang naga. Isi kitab Wahyu
memberitahu kita bahwa sebagian besar raja-raja di bumi berpihak
pada sang naga.
Anda harus menyangkal pemerintahan Iblis, jika tidak mau
berada di bawah kekuasaannya
Selama Anda belum secara sadar dan sengaja menolak pemerintahan
sang naga, yakni Iblis, maka Anda masih tetap menjadi warga di dalam
kerajaannya, berada di bawah kekuasaannya. Anda tidak perlu
melakukan apa-apa untuk menjadi warga sang naga. Ingatlah hal ini:
Anda tidak perlu melakukan apa-apa untuk menjadi warga kerajaan
Iblis. Sama halnya jika Anda dilahirkan di sebuah negara, tak ada yang
perlu Anda lakukan untuk bisa menjadi warga negara itu. Anda tidak
perlu mengajukan lamaran ke imigrasi untuk bisa menjadi warga
negara itu. Dan jika Anda lahir di dunia ini, maka Anda secara langsung
menjadi warga negara kerajaan sang naga!
Sangat sukar untuk menjadi warga Kerajaan Allah
Namun untuk bisa menjadi warga Kerajaan Allah, maka Anda harus
mengajukan lamaran. Ini adalah bagian yang agak merepotkan. Dan
lamaran tersebut sangatlah sulit untuk disetujui. Anda mungkin berpikir
karena seluruh dunia ini sudah berada di bawah kekuasaan Iblis, maka
Allah tentunya sangat berhasrat untuk mendapatkan tambahan warga
bagi KerajaanNya yang kecil di bumi ini. Sangat sedikit warga yang Dia
miliki, tentunya Dia akan memasang poster besar bertuliskan, "Sialkan
mendaftar! Ada banyak keuntungan dengan memasuki Kerajaan Allah!"
Namun ketika Anda mengajukan lamaran, Dia memeriksa Anda dengan
teliti dan berkata, "Tidak, lamaran Anda ditolak." Lalu Anda berpikir,
"Aku sudah memberi muka, aku sudah mendaftar. Lalu mengapa Dia
menolakku?"
Jalan untuk masuk lewat gerbang Kerajaan Allah sangatlah
sempit
Namun tahukah Anda apa yang disampaikan oleh Yesus? Dia berkata,
"Kalau kamu tidak memikul salibmu, kamu tidak bisa mengikut aku."
Salib? Iblis tidak pernah meminta orang untuk memikul salib apapun.
5 | B I B L E S U R V E Y
Bukan saja dia tidak meminta Anda untuk memikul salib, dia bahkan
bersedia memberi Anda segala kerajaan di bumi ini jika Anda mau
mengikut dia lebih dekat lagi. Dia akan memberkati bisnis Anda jika
Anda mau membakar lebih banyak kemenyan di depan pintu Anda.
Anda akan heran melihat tambahan keuntungan nantinya! Dupa hanya
berharga beberapa sen saja, tetapi salib? Terlalu berlebihan!
Memang ada perbedaan. Kita semua dilahirkan di dalam kerajaan
setan. Namun untuk bisa masuk ke dalam Kerajaan
Allah, Yesus berkata bahwa Anda harus berjuang masuk lewat pintu
gerbang yang sempit itu. Dan ketika Anda telah berjuang dengan
segala usaha dan keringat untuk bisa masuk, lalu apa yang terjadi?
Anda akan dapati bahwa Anda, yang tadinya adalah majikan atas diri
Anda sendiri ketika Anda hidup di dalam kerajaan setan, sekarang Anda
tidak bisa menjadi bos atas hidup Anda di dalam Kerajaan Allah.
Iblis sangatlah baik, dia menyakini sistem kebebasan. Dia membiarkan
Anda menjalankan apa yang Anda mau. Saya pernah membaca sebuah
buku tentang bagaimana membuat orang mengerjakan hal yang Anda
inginkan. Anda membuat mereka mengerjakan apa yang Anda inginkan
tapi mereka mengira bahwa memang itulah hal yang mereka inginkan.
Hal ini disebut sebagai psikologi praktis. Jika Anda ingin menjadi
seorang administrator, maka Anda perlu belajar bagaimana membuat
orang lain mengerjakan hal yang Anda inginkan dan membiarkan
mereka berada dalam khayalan bahwa memang itulah hal yang ingin
mereka kerjakan. Sungguh hebat! Iblis adalah master di bidang
psikologi, akan tetapi Yesus bukanlah seorang psikologis. Yesus tidak
pernah memakai psikologi. Tidak ada pemakaian psikologi di dalam
Kerajaan Allah. Sama sekali tidak ada.
Iblis berkata, "Kamu ikut aku saja, dan kamu boleh mengerjakan apa
yang kamu suka. Aku akan menjadikanmu bos di dalam kerajaan
kecilmu dan kamu akan merasa senang. Kalau kamu tidak terlalu puas,
tidak masalah! Aku punya banyak solusi buatmu. Ada obat bius yang
bisa menambahkan kesenanganmu. Ada juga TV yang bisa
mengalihkan perhatianmu. Kami punya banyak solusi. Aku akan
membuatmu senang dan kamu bisa menjadi raja di dalam kerajaan
kecilmu."
6 | B I B L E S U R V E Y
Anda tidak akan menjadi anak Allah sebelum menjadi budak-
Nya terlebih dahulu
Namun jika Anda masuk ke dalam Kerajaan Allah, Anda adalah budak
Allah! Anda mungkin berkata, "Apa-apaan ini? Aku tidak pernah mau
menjadi budak!" Namun tanpa menjadi budak, maka Anda tidak bisa
menjadi warga negara, apa lagi menjadi anak Allah. Kadang kala, kita
gemar berbicara tentang hal menjadi anak Allah karena terdengar
sangat menyenangkan. Sayangnya, menurut Perjanjian Baru, Anda
tidak bisa menjadi anak tanpa terlebih dahulu menjadi budak. Dan
memang ada sebagian penginjil yang cenderung melupakan urusan
perbudakan ini dan langsung berbicara tentang hal menjadi anak. Ada
sebagian penginjil yang suka memberi Anda paspor ke dalam Kerajaan
Surga tanpa menyebutkan hal memikul salib. Apakah Anda ingin
menjadikan Allah sebagai Raja atas kehidupan Anda? Itulah
persoalannya.
Dan si Anti Kristus akan berkata, "Tidak! Jangan bodoh!" Iblis juga
akan berkata, "Jangan konyol! Coba lihat kerajaanku! Seluruh dunia
adalah milikku! Kalau kamu ikut aku, kamu dapatkan seluruh dunia ini.
Kalau kamu ikut Yesus, yang kamu dapatkan hanyalah Surga."
Menjadi seorang Kristen - memahkotakan Allah sebagai Raja
Kita akan membahas tentang tentang pemerintahan Allah di Matius
pasal 24. Pemerintahan Allah adalah pemerintahan yang indah, namun
itu melibatkan pengorbanan. Ini adalah mutiara yang paling berharga,
namun ia juga akan menuntut Anda untuk mengorbankan segala
sesuatunya untuk bisa mendapatkannya.
Kunci untuk memahami segenap isi Perjanjian Baru, bukan hanya kitab
Wahyu, adalah pertanyaan sentral ini: apakah Anda bersedia
menjadikan Allah sebagai raja atau akan tetap berada di bawah
pemerintahan Iblis. Sekarang Anda sedang berada di bawah
pemerintahan Iblis. Anda tidak perlu membuat pilihan. Tidak memilih
sudah merupakan satu pilihan. Tidak membuat keputusan adalah suatu
keputusan untuk berpihak pada Iblis. Jadi, Anda tidak perlu melakukan
apa-apa; jika Anda ingin tetap tinggal di dalam kerajaan Iblis, maka
Anda tidak perlu melakukan apa-apa hari ini. Yang perlu Anda lakukan
hanyalah mengabaikan khotbah hari ini dan dengan gembira
7 | B I B L E S U R V E Y
melanjutkan keberadaan Anda di dalam kerajaan Iblis. Namun jika
Anda ingin masuk ke dalam kerajaan Allah, maka Anda harus secara
sadar membuat pilihan dan ini membutuhkan pengorbanan besar.
Namun saat Anda menjadikan Allah raja atas hidup Anda, maka hal-hal
yang indah akan terjadi.
Terdapat satu urut-urutan di dalam pengajaran Yesus di Matius pasal
23, 24 dan 25. Ketiganya merupakan satu unit dalam ajaran Yesus. Di
bagian tengah dari pokok ajaran Yesus yang satu ini, terdapat Matius
pasal 24 yang berbicara tentang akhir zaman serta tentang mesias
palsu, Kristus palsu, si Anti Kristus. Matius 23 berbicara tentang orang-
orang yang mengaku menjadikan Allah sebagai Raja mereka akan
tetapi fakta dari kehidupan mereka menunjukkan bahwa Allah bukanlah
Raja mereka. Kunci yang menghubungkan semua ajaran Yesus di sini
adalah pokok tentang Pemerintahan Allah sebagai raja atas hidup Anda
(the Kingship of God).
Gereja dipenuhi oleh orang tidak menjadikan Allah sebagai Raja
dalam hidup mereka
Gereja dipenuhi oleh orang yang mengaku bahwa Allah adalah Raja
akan tetapi mereka ini sama munafiknya dengan orang-orang Farisi.
Jika Anda amati kehidupan mereka, cara mereka berbicara, cara
mereka berpikir, cara hidup mereka, perilaku mereka, maka Anda akan
tahu, bahkan orang non Kristen juga tahu, bahwa Allah bukanlah Raja
atas kehidupan mereka. Itulah hal yang disampaikan oleh Yesus
kepada orang-orang Farisi di bagian awal dari Matius pasal 23. Mereka
berbicara tentang Firman Allah, mereka berbicara tentang Hukum
Taurat Allah, tentang Allah sebagai Raja akan tetapi kehidupan mereka
menyangkal semua itu. Mereka seperti kuburan yang dilabur putih di
bagian luarnya dan terlihat sangat bagus, akan tetapi di dalamnya,
sesungguhnya mereka itu mati - penuh dengan tulang belulang orang
mati! Jadi saya mohon, jika Anda ingin menjadi seorang Kristen,
janganlah menjadi orang Kristen yang semacam ini. Sudah terlalu
banyak orang jenis ini di dunia sekarang, dan mereka itu justru
menjadi batu sandungan.
Tahukah Anda bahwa Iblis, si naga ini, sangat SENANG dengan orang-
orang semacam ini. Mereka adalah orang-orang kesukaan Iblis. Dia
sangat menyukai mereka! Itulah sebabnya Yesus tidak bisa mentolerir
8 | B I B L E S U R V E Y
orang-orang semacam ini; Allah tidak suka dengan orang-orang
semacam ini. Mengapa Anda tidak langsung saja menjadi orang yang
hidup sebagai salah satu warga negara Iblis, hidup langsung di dalam
pemerintahan Iblis daripada mengaku hidup di bawah Pemerintahan
Allah namun menyangkal Dia lewat cara hidup Anda di tempat kerja, di
sekolah atau di mana saja Anda berada? Janganlah menjadi orang yang
semacam ini. Itulah sebabnya mengapa Yesus membuka khotbahnya
tentang mesias palsu dan orang-orang Kristen palsu. Orang-orang
Farisi itu memegang doktrin yang benar. Masalah mereka bukan pada
kepercayaannya, yang jadi masalah adalah kehidupan mereka.
Di Matius pasal 24, pada bagian akhir pasal ini, hal yang sama juga
dibahas. Sebagian dari hamba Allah itu memukuli hamba-hamba yang
lainnya. Mereka egois, mementingkan dirinya sendiri. Dia merasa
karena dia adalah seorang hamba Allah, maka dia adalah orang
penting. Mungkin dia adalah seorang pendeta, atau seorang uskup,
atau apapun itu, lalu dia merasa bahwa dia adalah orang penting.
Kemudian dia berkata, "Tuanku tidak datang-datang," selanjutnya dia
mulai memperlakukan dengan buruk umat yang dipercayakan ke dalam
pengasuhannya. Para pemimpin Kristen juga sama buruknya dengan
orang-orang Farisi. Itulah yang Yesus katakan di dalam perumpamaan
tersebut.
Lalu di Matius pasal 25, Yesus berbicara tentang kumpulan orang
Kristen yang pada mulanya memang bersinar namun secara perlahan,
mereka kehabisan minyak, lalu mereka berhenti menyala. Mereka
menyatu dengan kegelapan. Anda mungkin bukan seorang pemimpin
gereja akan tetapi bisa saja Anda menjadi salah satu orang yang
pernah memancarkan sinar, namun ketika kegelapan terus mengepung
Anda, sinar Anda mulai redup; Anda kehabisan minyak; Anda tidak
sanggup bertahan. Itulah sebabnya mengapa Tuhan Yesus berkata,
"Sebelum kamu berpikir untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah,
sebelum kamu berpikir untuk menjadikan Allah Bapa sebagai Raja atas
kehidupanmu, hitung dahulu ongkosnya, hitung dahulu apakah kamu
sanggup bertahan sampai pada kesudahannya."
Di bagian akhir Matius pasal 25 disebutkan tentang takhta Raja Besar.
Sebenarnya di tiga pasal ini kita sedang berbicara tentang subyek
pemerintahan yang mencapai klimaksnya akhir Matius 25 yang
menyebut tentang Raja. Apakah yang sedang dibicarakan oleh Yesus di
9 | B I B L E S U R V E Y
sini? Dia membicarakan tentang orang-orang Kristen palsu yang tidak
menjadikan Allah maupun Yesus sebagai raja atas hidup mereka. Dia
sedang membicarakan tentang para kambing yang terlihat seperti
domba akan tetapi bukanlah domba. Apakah mereka percaya kepada
Yesus? Ya, mereka memanggilnya, "Tuhan, Tuhan, (Lord, lord),
kapankah kami tidak melakukan hal-hal ini?" DanYesus berkata,
"Jangan panggil Aku Tuhan (Lord), Aku tidak mengenal kamu.
Kehidupanmu adalah hal yang memalukan dan aku tidak tahu sudah
berapa banyak orang yang tersandung oleh kehidupanmu." Itulah
maksudnya. Menjadi seorang Kristen yang sejati itu sangatlah sukar.
Matius 24: Kedaulatan atau pemerintahan Allah dalam hidup
kita
Perang akan terus meningkat dan menjadi semakin ganas
Sekarang kita masuk ke dalam Matius pasal 24. Di sini, tertulis hal -hal
yang cukup menarik. Pada bagian awal Matius pasal 24, Yesus
menubuatkan bahwa akan terjadi banyak perang. Matius 24:6-7:
"Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang
perang." Memang ada banyak perang di sepanjang zaman. Namun
makna penting dari nubuatan Yesus ini adalah bahwa perang akan
menjadi semakin sering terjadi, menjadi semakin intens.
Hal-hal yang fana akan sangat menyita perhatian dan orang
akan lupa pada hal-hal yang kekal
Di akhir Matius 24, Yesus berbicara tentang hari-hari pada zaman Nuh,
yang merupakan hari-hari damai, hal ini tercatat dalam ayat 37 dan
seterusnya. Yesus berkata, "Sebab sebagaimana halnya pada zaman
Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia."
Apakah hal-hal yang orang perbuat pada zaman Nuh? Berperang?
Tidak. Apa yang mereka kerjakan? Mereka mengerjakan hal-hal yang
biasa saja seperti makan dan minum, seperti kita. Dan mereka juga
kawin dan dikawinkan. Lalu apa yang salah dengan semua itu? Tidak
ada. Kecuali fakta bahwa satu-satunya perkara yang menyita perhatian
generasi pada zaman Nuh adalah hal-hal yang duniawi, sama seperti
yang terjadi dengan kita. Tidak ada salahnya berminat mengejar
pendidikan yang lebih tinggi, menjalankan lebih banyak usaha dan
mendapatkan lebih banyak uang dan sebagainya. Tampaknya tidak
10 | B I B L E S U R V E Y
berbahaya. Masalahnya adalah bahwa perkara-perkara yang kekal
lantas dilupakan, dan hal-hal yang fana lalu menyita seluruh perhatian.
Setiap orang yang hidup seperti itu, berarti hidup di bawah
pemerintahan Iblis, karena Iblis hanya memiliki dunia dan dia mau
Anda hanya memikirkan tentang dunia ini. Iblis ingin kita memusatkan
perhatian hanya pada dunia ini. "Jangan memikirkan Kerajaan Allah
dan segala macam urusan khayalan lainnya," demikianlah menurutnya.
"Pikirkanlah apa yang memang ada di sini, apa yang nyata."
Kita hidup di masa perang sekaligus damai
Namun hal ini akan membangkitkan satu pertanyaan. Generasi Nuh,
tampaknya, bukanlah generasi yang dilanda peperangan, melainkan
generasi yang hidup damai. Lalu bagaimana kita bisa menyatukan
kedua hal ini? Perang dan kabar tentang perang, makan dan minum
serta kawin mawin? Perang dan damai dalam saat yang bersamaan?
Alkitab sungguh ajaib! Apakah kita sekarang berada di tengah
peperangan atau perdamaian? Matius 24 memberitahu kita bahwa
keduanya terjadi pada saat yang bersamaan!
Kiranya Allah memberi Anda keberanian untuk keluar dari kerajaan
sang naga, sebelum terlambat, dan mengalihkan kesetiaan dan
kewargaan Anda kepada Allah, KerajaanNya dan PemerintahanNya.
Siapakah yang berdiam di dalam Anda? Allah atau Belial?
Matius 12:43-45
Khotbah oleh Pastor Eric Chang
Matius 12:43-45
Kita melanjutkan pembahasan kita tentang pengajaran Yesus di Matius
pasal 12.
Di pesan yang lalu, kita bagian kedua dari Matius 12:30 yang
membahas tentang apa maksudnya ketika Yesus berkata bahwa
11 | B I B L E S U R V E Y
barangsiapa tidak mengumpulkan bersama dia, mencerai-beraikan. Di
dalam ajaran Yesus, kita semua sedang bekerja, entah untuk Kristus
atau melawan Kristus. Tidak ada tempat netral di dalam peperangan
rohani. Anda tidak bisa mengibarkan bendera putih atau bendera
netral. Di dalam kehidupan rohani, tidak ada yang namanya netralitas.
Dengan demikian, kita tahu apa artinya kita mengumpulkan bersama
dia atau mencerai-beraikan.
Kita juga sudah mempelajari ayat 31 dan 32, tentang apa arti hujat
terhadap Roh. Dan kita juga melanjutkan pembahasan ke ayat 33-35,
dan melihat bahwa dalam hubungan dengan hal ini, hanya ada yang
baik dan yang jahat. Pemisahan di antara keduanya sangat tegas:
Anda berada di pihak yang baik atau di pihak yang jahat. Apakah di
dalam diri Anda terdapat yang baik atau yang jahat. Tidak ada
netralitas. Di dalam semua ajaran Yesus, tidak ada basa-basi, tidak ada
yang kabur, tidak ada yang tidak jelas; selalu diberikan penegasan dan
kepastian.
Sedangkan ayat 36-37, saya tidak akan banyak membahasnya karena
ayat-ayat tersebut menguraikan tentang hal berbicara, tentang apa
yang Anda bicarakan. Yesus sudah menjelaskan sebagian besar hal
tersebut di dalam bagian kedua dari ayat 34, bahwa yang diucapkan
mulut meluap dari hati. Jika kita sudah memahami prinsip ini, akan
sangat mudah untuk memahami ayat 36-37. Karena di sana dikatakan
bahwa Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus
dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman (ayat 36).
Mengapa mereka harus mempertanggungjawabkan ucapannya? Karena
kata-kata yang terucap itu mengungkapkan isi hati Anda. Itu adalah
prinsip yang sudah dijelaskan kepada kita di dalam ayat 34. Ayat 37
berbunyi, Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan
menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum. Ucapan Anda akan
menunjukkan apakah yang terdapat di dalam hati Anda itu kelimpahan
dari yang baik atau dari yang jahat, seperti yang dinyatakan secara
gamblang di dalam ayat-ayat yang sebelumnya.
Kita juga sudah menguraikan tanda tentang nabi Yesus di ayat 38
sampai 42, jadi saya tidak akan membahas ulang bagian ini.
Hari ini, kita masuk ke Matius 12:43-45
12 | B I B L E S U R V E Y
Apabila roh jahat keluar dari manusia, iapun mengembara ke tempat-tempat yang
tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya. Lalu ia berkata: Aku akan
kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah
itu kosong, bersih tersapu dan rapih teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain
yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya
keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula. Demikian juga akan
berlaku atas angkatan yang jahat ini.
Ucapan Yesus ini sangatlah luar biasa! Apakah makna ayat-ayat ini?
Yesus di sini mengatakan tentang roh najis yang telah keluar dari
seseorang. Dan roh najis ini, yaitu roh jahat itu membawa kembali
tujuh roh yang lebih jahat daripada dia - roh yang satu ini saja sudah
jahat, dan dia membawa kembali tujuh roh yang lebih jahat dari pada
dia. Roh najis atau roh jahat itu artinya sama saja. Ketika dia terusir
dari diri seseorang, lalu dia mengembara di tempat-tempat tandus,
mencari tempat berteduh. Nabi Yesaya berkata, "Tuhan berfirman,
tidak ada kelegaan bagi orang jahat." Firman ini berlaku baik untuk
manusia dan juga roh. Roh jahat adalah roh yang selalu gelisah. Dia
tidak memiliki kelegaan. Dia tidak memiliki damai sejahtera, dan dia
mengembara di tempat-tempat tandus.
Kata tandus menegaskan makna tidak memiliki hidup, mati dan
jahat
Makna apakah yang ingin ditegaskan oleh kata tandus ini? Tidak
adanya kehidupan. Jika tidak ada air, maka tidak akan ada kehidupan.
Di mana ada kejahatan, maka tidak ada kehidupan. Hidup selalu
bersanding dengan kebenaran. Anda tidak akan pernah bisa
memisahkan hidup dari kebenaran. Satu-satunya tempat yang tandus,
yang tidak ada kehidupan, tidak ada sukacita dan selalu gelisah, adalah
tempat di mana kejahatan berdiam. Jika ada kebenaran, maka ada
damai sejahtera, ada hidup dan kelegaan. Bahkan roh jahat juga, sama
seperti orang berdosa, tidak suka kegelisahan. Roh jahat juga tidak
menyukai hal itu. Demikianlah, roh jahat ini, setelah mengembara
beberapa waktu, ia memutuskan untuk kembali ke tempat semula,
siapa tahu dia bisa berdiam dengan tenang lagi di sana.
Kuasa Roh Kudus bekerja melalui Yesus untuk menyelamatkan
kita dari kuasa Iblis
13 | B I B L E S U R V E Y
Mari kita renungkan beberapa pertanyaan. Jika roh jahat itu ingin
kembali ke tempatnya semula, lalu mengapa dia keluar dari sana?
Mengapa dia tidak berdiam saja di tempat tersebut. Tentunya, rumah
yang sudah bobrok sekalipun masih lebih bagus daripada padang
gurun, tempat yang tandus. Jawabannya sederhana, sangat jelas. Kitab
Suci tidak membiarkan kita dalam kebingungan. Prinsip pertama dalam
menelaah firman adalah melihat pada konteksnya. Apakah konteks
pembahasan di dalam Matius pasal 12 ini?
Roh Kudus bekerja melalui Yesus untuk mengusir roh jahat. Dan di
ayat 27, Yesus dituduh telah mengusir roh jahat dengan kuasa Iblis,
yang disebut dengan nama Beelzebul. Orang yang tadinya dirasuki roh
jahat, tapi roh jahat ini telah diusir keluar dengan kuasa Allah. Tidak
ada roh jahat yang mau keluar atas kehendaknya sendiri, dan tak
seorang pun yang bisa membebaskan dirinya sendiri dari kuasa roh
jahat. Jika kita bisa mengusir roh jahat dengan kekuatan kita sendiri,
maka kita tidak memerlukan kuasa Roh Kudus yang bekerja melalui
Yesus, untuk menyelamatkan kita dari kuasa roh jahat. Jadi,
jawabannya sangat jelas.
Akan menjadi Bait Allah atau menjadi rumah setan, roh jahat
Kata 'rumah' di dalam Alkitab adalah kata yang lazim digunakan untuk
menggambarkan manusia. Misalnya, saat Anda membangun hidup
Anda, Yesus menggambarkannya dengan ungkapan "membangun
rumah di atas batu." Anda membangun rumah Anda, hidup Anda,
berlandaskan ajaran Yesus. Pembangunan kehidupan Anda diibaratkan
seperti pembangunan rumah (Mat 7:24). Atau, misalnya, di Yohanes
14:23, Yesus berkata bahwa barangsiapa taat kepada Bapa, maka
Bapa dan Anak akan datang dan berdiam di dalam orang itu, yaitu
tinggal di dalam dirinya, hidup di dalam dia.
Demikianlah, Perjanjian Baru menyebut orang-orang Kristen sebagai
Bait Roh Kudus. Atau, di Wahyu 3:20, Yesus berkata, "Lihat, Aku
berdiri di muka pintu dan mengetok..." Dia berdiri di muka pintu
kehidupan Anda dan mengetok, supaya Anda membuka hidup Anda
bagi dia. Malahan, Paulus bahkan menyebut dirinya, di 2 Korintus 5:1,
sebagai tenda. "Sekalipun tenda ini dibongkar, tidak apa-apa karena
aku akan memiliki rumah yang baru untuk didiami. Allah akan
memberiku tubuh yang baru." Tubuh jasmani ini diibaratkan seperti
14 | B I B L E S U R V E Y
rumah. Seperti yang telah ditunjukkan oleh berbagai referensi itu,
Kitab Suci mengibaratkan tubuh manusia sebagai 'rumah'.
Prinsip kedua di dalam melakukan eksegese adalah: selalu membuat
perbandingan di dalam Kitab Suci itu sendiri. Jika Anda menemukan
gambaran tentang rumah atau apa pun itu, maka bandingkanlah
maknanya dengan gambaran yang sama di bagian lain di dalam Kitab
Suci. Alkitab menjelaskan dirinya sendiri dengan sangat gamblang.
Dan poin penting yang diajarkan oleh Yesus di sini adalah: Anda akan
menjadi rumah Allah, Bait Allah, atau akan menjadi rumah setan, roh
jahat. Ingatlah bahwa Matius 12 telah menegaskan kepada kita bahwa
tidak ada tempat netral di antara keduanya.
Dengan demikian, gambaran ini menjadi jelas bagi kita. Kita akan
menjadi Bait Allah atau akan menjadi rumah bagi satu atau banyak roh
jahat. Artinya, Anda akan hidup berlandaskan kuasa Allah atau kuasa
Iblis. Itulah artinya karena pribadi yang akan tinggal di dalam rumah
itulah yang akan mengendalikan rumah tersebut; pribadi yang memiliki
rumah itulah yang memegang kendali. Rumah tidak menyuruh kita
untuk melakukan ini atau itu. Pribadi yang tinggal di dalamnyalah yang
menentukan apa yang mau diperbuat dengan rumah itu. Dengan
demikian: siapakah yang tinggal di dalam Anda? Siapakah yang
mengendalikan hidup Anda? Siapakah yang menjadi majikan Anda?
Tak seorangpun yang merupakan tuan atau majikan atas dirinya
sendiri. Orang yang mengira bahwa dia adalah tuan atas dirinya sendiri
belum mengerti seperti apa keadaan dunia dan kehidupan di dalamnya.
Tak ada orang yang menjadi tuan atas dirinya sendiri. Ada kuasa-kuasa
yang jauh melampaui Anda dan saya di dalam dunia ini. Dan jika Anda
belum tahu batas kekuatan Anda, maka Anda akan masuk ke dalam
bencana yang satu ini. Anda harus tahu diri Anda, tahu batas
kemampuan Anda. Selanjutnya Anda akan tahu seberapa kuat musuh
Anda. Jika Anda tidak tahu tentang diri Anda dan Anda tidak tahu
kekuatan musuh Anda, maka Anda akan masuk ke dalam bencana
rohani. Hal ini berlaku baik di dalam bidang rohani maupun militer.
Konfusius pernah berkata, hargailah dan jagalah jarak dengan Iblis
dan roh jahat. Baiklah, nasehat ini terdengar sangat bagus. Masalahnya
adalah, bukan Anda yang menentukan jarak antara Anda dengan Iblis
15 | B I B L E S U R V E Y
serta roh jahat. Jika hal itu tergantung pada Anda untuk
menentukannya, maka urusannya menjadi sederhana, bukankah
begitu? Anda mungkin ingin menjauh dari mereka, tetapi mereka tidak
mau jauh-jauh dari Anda. Jika urusan menghormati dan menjaga jarak
dengan penjahat itu ditentukan oleh saya, perkaranya jadi gampang.
Namun para penjahat itu tidak mau menjauh dari saya, bukankah
begitu? Lalu, apa yang bisa saya lakukan? Bisakah saya berkata, "Saya
menghormati Anda. Maukah Anda menjauh dari saya?" Omongan
semacam ini tentu saja tidak berkesan bagi mereka. Yang mereka
inginkan adalah harta Anda, dan mereka akan merebutnya. Konfusius
sendiri dengan rendah hati menyatakan bahwa dia tidak sepenuhnya
memahami dunia roh dan kehidupan rohani, dan dia memang benar.
Dia adalah orang yang luar biasa di zamannya, akan tetapi membuat
pernyataan semacam ini dalam perkara rohani menunjukkan
kegagalannya dalam memahami kehidupan spiritual dan kuasa-kuasa
yang ada di sana. Bukan Anda yang menentukan jarak dengan roh
jahat. Roh jahat tidak akan bisa dicegah dengan pikiran semacam itu.
Jika kita mengerti tentang dunia roh, kita akan menyadari bahwa kuasa
mereka yang bertempur di dunia spiritual itu jauh melampaui batas
kekuatan kita. Kita berada di tengah medan perang itu. Kita akan
menjadi korban pertempuran, dan hal ini sudah kita lihat di Matius
12:29 - Atau bagaimanakah orang dapat memasuki rumah seorang
yang kuat dan merampas harta bendanya? Di ayat itu Iblis
digambarkan sebagai orang kuat yang sedang mengendalikan rumah
tersebut, dan Yesus datang untuk membebaskan kita. Dan dengan cara
bagaimanakah Yesus membebaskan kita dari kuasa IBlis? Dengan
cara diikatnya dahulu orang kuat itu Sesudah diikatnya barulah dapat
ia merampok rumah itu. Yesus datang untuk mengikat Iblis lewat Roh
Allah supaya kita bisa merdeka.
Peringatan: Anda bisa dibebaskan tetapi tidak ada jaminan
bahwa Anda akan tetap merdeka
Saat Yesus melanjutkan uraiannya tentang roh jahat, muncul
pertanyaan: setelah Yesus mengusir keluar roh jahat dengan kuasa
Roh Allah, ke manakah roh jahat itu pergi setelah terusir?
Inilah poin dari ayat-ayat ini: Fakta bahwa Anda telah dimerdekakan
tidak menjadi jaminan bahwa Anda akan terus merdeka. Tubuh Anda
16 | B I B L E S U R V E Y
mungkin tidak dikuasai lagi oleh roh jahat untuk sementara waktu,
namun hanya untuk sementara waktu saja, karena roh jahat itu akan
segera datang lagi. Sekalipun dia sudah diusir oleh kuasa Allah, dia
akan kembali lagi jika rumah itu kosong. Pahami pengajaran Yesus
yang satu ini baik-baik. Ini ajaran Yesus; bukan ajaran saya. Saya
harap Anda tahu persis akan hal ini. Saya ingin agar Anda periksa
semua poin eksegese ini supaya Anda bisa melihat bahwa Yesuslah
yang menyampaikan hal ini.
Pokok utama dari bagian bacaan ini adalah Yesus sedang memberi kita
peringatan: fakta bahwa Anda telah dimerdekakan bukanlah jaminan
bahwa Anda akan tetap merdeka, kecuali jika Anda melanjutkan
dengan langkah-langkah yang diperlukan untuk itu.
Apakah langkah-langkah yang diperlukan itu? Apakah Anda mengira
bahwa jika setan telah diusir dari kehidupan Anda maka dia akan tetap
tinggal di luar hidup Anda? Atau, apakah Anda berhak mengatakan
kepadanya, "Aku tidak mau bersamamu lagi"? Tidak, di dalam
kehidupan Kristen, persoalannya tidak sesederhana itu. Masih banyak
hal yang harus Anda lakukan untuk bisa menahan setan tetap di luar
garis. Lalu apa yang perlu kita lakukan? Mari kita lanjutkan dengan
mempelajari hal ini.
Roh jahat itu terusir dan dia mengembara ke sana-kemari, lalu dia
kembali ke tempat dia terusir. Saat dia melihat rumah itu, waah!
Pemandangan yang indah terhampar di hadapannya. Apakah
pemandangan yang menggiurkan itu? Pertama-tama, dan yang
terpenting, hal yang paling membangkitkan semangatnya adalah
bahwa rumah itu kosong. Terbuka untuk dikuasai, menunggu untuk
dikuasai lagi! Tak ada hal yang lebih disukai oleh pencuri selain rumah
yang kosong. Sungguh indah sekali! Para maling menyukainya!
Bukankah begitu? Anda tidak akan menghadapi perlawanan. Tak heran
jika polisi berkata, "Nyalakanlah lampu, atau gunakanlah alat pengatur
yang akan menyalakan lampu pada saat-saat tertentu, untuk memberi
kesan bahwa rumah Anda tidak kosong, sekalipun rumah itu memang
kosong." Tentu saja, Anda bisa menipu manusia dengan cara ini, tetapi
setan tidak akan tertipu oleh alat pengatur waktu model apapun.
Demikianlah, Anda hadir ke gereja pada hari Minggu dan Anda berkata
kepada setan, "Lihat, aku beribadah di gereja! Dan jika hal itu belum
17 | B I B L E S U R V E Y
cukup, aku akan beribadah dua kali seminggu. Aku akan hadir dalam
kelompok PA, dan aku akan menambahkannya lagi." Anda mau
memberi kesan bahwa rumah Anda tidak kosong dengan mengelabui
setan lewat aktivitas eksternal. Kita mencoba memainkan cara ini
terhadap setan, namun setan sama sekali tidak terkesan. Dia tahu
persis apakah rumah itu kosong atau berpenghuni. Lampu akan
menyala atau tidak bukanlah masalah, yang dia ingin tahu adalah
apakah rumah itu kosong atau tidak.
Saat melihat pemandangan yang menggiurkan ini, pada bagian akhir
ayat 44: roh jahat itu kembali dan mendapati bahwa rumah itu kosong.
Bukan saja kosong, ada orang lain yang telah membenahi rumah itu
karena disebutkan bahwa rumah itu telah bersih tersapu, artinya
rumah itu tidak pernah disapu sebelumnya. Sebelumnya rumah itu
jorok sekali. Tapi sekarang, sudah tersapu bersih, teratur rapi. Apa lagi
yang dia inginkan? Maksud saya, jika ada orang lain yang sudah
menyingkirkan sampah-sampah di rumah itu, membersihkan rumah
itu, sebenarnya ini sudah sangat ideal. Namun lebih lagi, dia mendapati
bahwa rumah itu rapih teratur.
Kata 'rapih teratur' berasal dari kata Yunani 'kosmeo', dan dari sinilah
kata 'kosmetik' bersumber. Kata ini pada dasarnya berarti 'dihias', dan
di sini, terjemahan RSV memakai istilah "put in order (terjemahan LAI
memakai istilah rapih teratur)," dengan mengikuti makna dasar kata
'kosmeo' atau 'cosmos (jagat)', yaitu tempat di mana segala
sesuatunya tersusun rapi. Jadi, kata ini bermakna dirapikan, dihias,
dan semacamnya. Jika Anda mengenakan kosmetik di wajah Anda,
tentunya Anda menambahkan bedak dan sebagainya itu untuk
mempercantik penampilan Anda. Mendadak pipi Anda berwarna
kemerahan dengan memakai bedak berwarna merah itu, lalu Anda
membuat mata Anda terlihat lebih besar dengan memakai teknik
merias yang tertentu. Sungguh bagus, sangat menarik.
Demikianlah, roh jahat itu kembali dan mendapati hal yang indah ini.
Ya, sudah bersih, tersapu, bahkan roh jahat juga menyukai hal-hal
yang bersih, bukankah begitu? Anda tahu, bahkan seseorang yang
wataknya tidak rapi, jorok, sangat menyukai hal yang bersih, selama
bukan dia yang harus membersihkan semua itu. Selama yang
membersihkan itu orang lain, dia menyukainya. Dia tidak keberatan
sama sekali. Demikianlah, roh jahat itu kembali dan mendapati
18 | B I B L E S U R V E Y
pemandangan yang menggiurkan ini. Rumah yang indah, sebagus
rumah baru! Dia meninggalkan rumah itu dalam keadaan rusak parah,
dan sekarang lihatlah! Sangat cantik! Dan rumah itu siap, menunggu
untuk dimiliki.
Lalu, apakah dia segera bergegas masuk ke rumah itu? Tidak. Mengapa
tidak? Mengapa dia tidak segera saja masuk dan menguasai kembali
rumah itu? Bagaimana menurut Anda? Ayat 45 memberitahu kita
bahwa dia tidak segera masuk ke rumah itu, tetapi dia pergi dan
membawa tujuh roh lain yang lebih jahat daripada dia!
Mungkin Anda berkata, roh jahat yang satu ini sangat murah hati. Dia
mau berbagi tempat tinggal dengan tujuh roh jahat yang lain. Maksud
saya, dia tidak serakah dan berpikir, "Aku akan menikmati sendiri
rumah yang indah ini." Dia sangat murah hati. Bagaimana mungkin
pribadi yang sangat jahat bisa bermurah hati? Mungkin hal ini
membingungkan Anda. Apakah Anda kira alasan dia mencari teman
adalah itu? Atau mungkin Anda pikir roh jahat yang satu ini merasa
agak kesepian sekarang. Dia sangat kesepian sehingga dia harus pergi
mencari teman. Dia bergegas pergi dan mendapatkan tujuh roh yang
lebih jahat dari dia. Mengapa dia harus mencari tujuh roh yang lebih
jahat dari pada dia? Apakah alasannya? Renungkanlah hal ini.
Jawabannya sederhana: sebelumnya, dia sudah dicampakkan keluar,
jadi dia ingin mengajak tujuh teman yang lebih kuat untuk memastikan
bahwa nantinya dia tidak akan mudah diusir keluar lagi. Mengusir satu
roh jahat keluar mungkin mudah, namun mengusir tujuh roh jahat
yang lebih kuat daripada yang satu itu bukanlah perkara mudah! Yang
tujuh itu lebih jahat lagi dari pada dia, secara rohani mereka lebih kuat.
Begitulah hal yang berlaku di dunia roh. Semakin besar tingkat
kebenaran yang dimiliki akan menunjukkan semakin besar kuasa
rohani yang dimiliki. Roh Kudus adalah Roh Allah, sempurna di dalam
kekudusan-Nya. Tak ada satu roh-pun yang kuasanya melebihi Roh
Kudus.
Dan Iblis, tentu saja, adalah yang paling jahat di tengah kalangannya.
Dan semakin tinggi kedudukan satu roh di dalam lingkungan roh jahat,
berarti semakin jahat pula roh tersebut. Sebagai contoh, syarat untuk
menjadi penguasa di dalam kerajaan Iblis tentunya adalah bahwa
semakin jahat akan semakin bagus. Iblis, sebagai yang paling jahat di
19 | B I B L E S U R V E Y
antara yang lainnya, tentu menyukai pribadi-pribadi yang semakin
serupa dengan dia, semakin jahat semakin bagus.
Perhatikan, roh jahat ini (roh jahat tidaklah bodoh. Saya harap Anda
sekarang menyadarinya) mengamati rumah yang bagus itu dan
berkata, "Baiklah, dulu aku terusir dari rumah itu, dan tentunya
mereka tidak akan bisa mengatasi aku lagi." Lalu dia pergi serta
mendapatkan tujuh pribadi yang lebih jahat daripadanya, untuk
memastikan bahwa kali ini, dia akan bisa bertahan dan tidak akan
mudah terusir lagi.
Seperti apa situasinya? Yesus berkata, "Maka akhirnya keadaan orang
itu lebih buruk dari pada keadaannya semula." Perhatikan kata-
katanya, istilah orang itumenunjukkan kepada kita tentang apa makna
kata rumah itu. Rumah itu adalah orang tersebut. Dinyatakan dengan
sangat jelas kepada kita, bahkan tidak perlu mencari referensi silang
seperti yang sudah saya berikan tadi. Maka akhirnya keadaan orang
itu, perhatikan konteks kalimat ini yang berbicara tentang satu orang.
Dia tidak sedang berbicara tentang sebuah organisasi, atau
masyarakat, atau bahkan organisasi Kristen, yang dibahas adalah
"orang itu". Keadaan akhir orang itu yang lebih buruk daripada
sebelumnya. Pada awalnya dia hanya dikuasai oleh satu roh jahat saja.
Tapi sekarang, berapa banyak roh jahat yang menguasainya? Dia
dikuasai oleh delapan roh jahat. Keadaannya sudah delapan kali lebih
buruk dari sebelumnya. Malah lebih dari delapan kali karena yang tujuh
itu jauh lebih jahat dari pada yang pernah menguasainya. "Maka
akhirnya keadaan orang itu," kata Yesus, "lebih buruk dari pada
keadaannya semula." Itulah hal yang diajarkan oleh Kitab Suci kepada
kita.
Apakah maknanya? Apakah maksud pernyataan ini bagi kita? Pokok
ajaran yang ini adalah pokok ajaran yang paling perlu kita pahami
karena sudah tidak dipahami lagi sekarang ini. Yesus sedang
memperingatkan kita: Fakta bahwa Anda sudah dibebaskan dari kuasa
Iblis bukanlah jaminan bahwa Anda akan tetap merdeka. Jadi, apa
yang harus Anda lakukan?
Apakah Anda ingin mau dibebaskan sekali saja?
20 | B I B L E S U R V E Y
Jika kita kilas balik sedikit, mari kita ajukan pertanyaan: bagaimana
orang ini bisa dibebaskan dari kuasa roh jahat tadinya? Kita tahu
bahwa dia dibebaskan oleh kuasa Allah. Tak seorang pun yang bisa
membebaskan dirinya sendiri. Tak ada orang lain yang bisa
membebaskan dia kecuali kuasa Roh Allah. Namun, orang seperti
apakah yang bisa dimerdekakan dari kuasa Iblis? Mengapa Allah tidak
membebaskan saja semua orang? Saya harap Anda cukup tahu dan
berkata, "Tentu saja, tidak bisa semua karena dibutuhkan iman." Ini
memang jawabannya. Bagaimana orang ini bisa dimerdekakan dulunya
kalau dia tidak percaya kepada Yesus, atau berseru kepada Yesus
untuk membebaskannya? Bagaimana dia bisa merdeka? Kita lihat
bahwa segenap pasal 12 dari Matius ini berbicara tentang kuasa Allah
yang sekarang ini sedang bekerja melalui Yesus untuk memerdekakan
manusia. Roh Allah bekerja melalui Yesus. Dan tidak ada nama lain di
dunia ini yang bisa menyelamatkan kita.
Jadi, lewat nama Yesus orang ini diselamatkan dari kuasa Iblis. Yesus
adalah satu-satunya nama di mana kita bisa diselamatkan. Karena kita
tahu bahwa hanya melalui iman kita kepada Kristus kita bisa
diselamatkan, ini berarti bahwa orang ini tadinya diselamatkan karena
dia percaya kepada Yesus, dia meminta Yesus untuk
memerdekakannya dari kuasa setan.
Lalu mengapa orang ini meminta Yesus untuk membebaskannya dari
kuasa setan dan dosa? Karena, seperti yang sudah saya sampaikan di
bagian awal tadi, bahkan seorang berdosa juga bisa letih karena
dosanya, bahkan orang berdosa juga bisa tertekan oleh dosanya. Ia
bisa merasa kering, tiada sukacita dan gelisah karena berada di bawah
kuasa dosa. Dia ingin bebas. Lalu, bagaimana agar bisa bebas? Anda
tinggal datang kepada Yesus, karena memang hanya dia yang bisa
memerdekakan Anda. Lalu Anda datang kepada Yesus dan berkata,
"Tuhan, bebaskanlah aku, karena aku tidak memiliki damai sejahtera,
aku tidak memiliki kelegaan." Mengapa mereka ingin bebas? Karena
mereka ingin damai sejahtera, sukacita dan kelegaan. Bukankah ini
caranya Injil dikabarkan sekarang ini?
Bagi saya, saya tidak mau memberitakan Injil dengan cara itu karena
saya tahu apa bahayanya. Apa yang akan terjadi pada seseorang jika
dia menjadi Kristen karena dia hanya mau menikmati sukacita dan
sebagainya? Apa yang akan terjadi saat dia sudah mendapatkan semua
21 | B I B L E S U R V E Y
itu? Dia menjadi Kristen karena dia menginginkan sesuatu buat dirinya
dan karena dia telah terlalu lelah ditekan oleh dosa.
Lalu apa yang terjadi? Lalu dia datang kepada Yesus, sama seperti
banyak orang yang mengacungkan tangannya pada KKR dan
mengambil keputusan untuk datang kepada Yesus. Para pembimbing
yang bijak akan mencari tahu apa motivasi orang-orang ini. Mengapa
mereka mengacungkan tangannya? Mengapa mereka ingin mengenal
Yesus? Tetapi hal itu tidak diselidiki, sekarang ini, orang-orang hanya
ingin mencari penganut Kristen: "Oh, apakah kamu ingin datang
kepada Yesus? Bagus, bagus. Silakan berlutut. Terimalah Kristus."
Kemudian, apa yang terjadi? Sebulan kemudian, orang yang
bersangkutan malah menjauh dan semakin jauh. Dalam setahun, Anda
bahkan tidak bertemu lagi dengannya di gereja. Kebanyakan orang,
Anda bahkan tidak perlu menunggu sampai setahun. Pembimbing
macam apakah yang kita miliki sekarang ini di Gereja? Penginjil macam
apa? Pengkhotbah macam apa? Apakah mereka begitu bodohnya
sehingga tidak bisa melihat apa yang tampak di hadapan mereka?
Orang-orang itu hanya ingin damai sejahtera, sukacita.
Jika Anda tawarkan hal itu kepada mereka Anda akan memperoleh
banyak pengikut karena semua orang haus akan kedamaian, semua
orang haus akan sukacita. Anda bisa mendapatkan mereka semua.
Saya tidak mau melakukan dengan cara ini. Untuk apa? Mendapatkan
mereka hanya untuk kehilangan mereka dalam gelombang yang
berikutnya? Jika mereka datang berduyun-duyun, mereka juga akan
pergi berduyun-duyun.
Ada jenis orang yang hanya mau memperalat Allah. Mereka ingin
memperalat Allah untuk membebaskan mereka dari belenggu yang
membuat kehidupan ini terasa berat bagi mereka. Benar, semua orang
ingin bebas dari perbudakan di Mesir. Namun apakah mereka juga ingin
masuk ke dalam kedaulatan Allah? Tidak. Lihat saja orang-orang Israel.
Benar, mereka ingin keluar dari Mesir, tetapi apakah mereka mau
tinggal di bawah pemerintahan Allah? Tidak. Mereka menggerutu
terhadap Allah! Dan akhirnya segenap angkatan itu binasa di padang
gurun.
22 | B I B L E S U R V E Y
Inilah poinnya, saudara-saudari: memang bagus jika Anda ingin bebas
dari dosa. Namun apakah itu karena Anda memang membenci dosa
atau sekadar membenci akibat dari dosa? Anda tidak begitu benci
terhadap dosa; Anda hanya tidak suka pada akibatnya. Hal ini terjadi
jika Anda belum mengerti bahwa Anda tidak akan bisa merdeka
dari akibat dosa jika Anda tidak merdeka dari dosa dan tetap
memelihara kemerdekaan itu. Seorang Kristen yang sejati adalah orang
yang menjadi Kristen karena kepeduliannya pada kebenaran, karena
dia telah belajar membenci kejahatan, karena dia telah belajar untuk
mengasihi kebenaran.
Banyak orang yang mengacungkan tangannya untuk percaya karena
mereka ingin membuat suatu keputusan yang religius dan mereka
menginginkan reformasi moral. Untuk sesaat, mereka menjalani
kehidupan yang lebih baik. Mereka telah 'bersih disapu." Beberapa dosa
lama telah disingkirkan. Ada semacam proses 'penambalan' yang
langsung jadi, untuk sesaat, dan orang ini memang terlihat lebih baik
daripada sebelumnya, bahkan perilakunya mengalami perubahan
sampai pada batas tertentu. Lagi pula, rumah yang lama itu memang
sudah dicat ulang; dihias ulang.
Apakah Anda ingat kata 'kosmeo' yang diterjemahkan dengan
ungkapan 'rapih teratur'? Setiap orang mengamati dan berkata, "Nah,
sekarang aku melihat kamu sudah lebih baik dari sebelumnya. Engkau
menjadi orang yang lebih ramah, lebih baik." Itu memang bagus! Itu
adalah hasil karya Allah! Tak perlu malu akan hal itu. Itu adalah hasil
karya Allah. Persoalannya adalah apakah hal itu bisa bertahan? Itulah
pokoknya. Ada satu perubahan yang nyata dan hanya bisa dilakukan
Allah. Memang ada perubahan yang nyata dan itu adalah hasil karya
Allah. Ada pembersihan, dan itu adalah karya Allah. Satu hal yang tidak
boleh Anda anggap pasti adalah bahwa pembersihan penataan itu akan
bertahan secara otomatis.
Doktrin 'sekali selamat tetap selamat' ini adalah ajaran paling
berbahaya yang masuk ke dalam Gereja di zaman sekarang, dan saya
katakan bahwa ajaran itu bersumber langsung dari neraka karena telah
merusak banyak sekali orang dan kerusakan yang ditimbulkannya jauh
melebihi apa yang berani saya bayangkan. Di dalam pelayanan saya
saja, saya telah melihat orang-orang yang secara rohani hancur
23 | B I B L E S U R V E Y
berkeping-keping, satu demi satu, karena mereka berpikir, "Nah, aku
sudah terjamin sekarang."
Tidak ada hal yang lebih berbahaya selain pikiran bahwa Anda sudah
terjamin sekarang. Pada saat Anda berpikir bahwa Anda sedang tegak
berdiri, saat itulah Anda sebenarnya sedang jatuh, begitulah kata rasul
Paulus (1 Korintus 10:12). Akan tetapi angkatan kita ini sudah tuli. Kita
punya mata tetapi tidak melihat; punya telinga tetapi tidak mendengar.
Perhatikan kata-kata Yesus yang membuat kita gentar di ayat 45, di
akhir dari bagian bacaan ini: "Demikian juga akan berlaku atas
angkatan yang jahat ini." Pada dasarnya dia sedang berkata: Inilah hal
yang akan terus terjadi di tengah angkatan yang jahat ini. Mereka ingin
'Kekristenan kosmetik." Mereka ingin percaya tanpa harus membayar
harganya. Mereka ingin keselamatan yang gratisan, tidak melibatkan
perubahan jangka panjang, atau setidaknya, perubahan yang terjadi itu
tidak melibatkan kedaulatan Kristus di dalam hidup mereka. Mereka
ingin memberitakan iman di dalam Yesus, namun iman yang tidak
melibatkan komitmen total pada pemerintahan dan kedaulatan Kristus
ke atas mereka. Dan orang di dalam bacaan ini pernah memiliki iman,
seperti yang kita lihat, jika tidak maka dia tidak akan bisa dibebaskan
dari kuasa Iblis. Beritakanlah Injil yang semacam itu, saudara-
saudariku, dan Anda akan menuai bencana.
Saya pernah juga memberitakan Injil yang semacam itu. Saya
mengakui kesalahan saya di hadapan Tuhan. Saya tidak tahu banyak
saat itu. Namun saya bertobat di hadapan Tuhan. Saya telah melihat
bencana yang timbul akibat pengajaran yang semacam ini. Kita harus
memberitakan Firman Allah.
Jika kita tidak punya telinga untuk mendengar apa yang disampaikan
oleh Yesus kepada kita, darah dari pelanggaran orang lain berada di
tangan kita. Jika Anda bersaksi kepada mereka dengan cara yang
seperti itu, atau, jika mereka yang sedang dalam pelatihan
mengkhotbahkan Injil secara dangkal macam ini, ingatlah bahwa Anda
akan menanggung darah dari kesalahan mereka. Yesus
memperingatkan kita, dan saya sampaikan kepada Anda, khususnya
mereka yang sedang dalam pelatihan: Ingatlah demikian juga akan
berlaku atas angkatan yang jahat ini. Angkatan ini tidak mau
mendengarkan apa yang ingin disampaikan oleh Yesus; mereka ingin
24 | B I B L E S U R V E Y
memperoleh Injil yang mengikuti kemauan mereka. Seperti yang sudah
diperingatkan oleh rasul Paulus kepada kita, pada hari-hari akhir nanti,
orang akan mencari pengajar hanya untuk memuaskan telinga mereka.
Telinga mereka tidak mau mendengarkan kebenaran. Mereka ingin
sekadar digelitik oleh kegenitan dan kepalsuan dalam ajaran-ajaran
tersebut, yang berasal dari eksposisi yang tidak benar atau malah
tanpa dasar eksposisi sama sekali (2 Tim 4:3). Malahan, di dalam
pemberitaan gereja-gereja sekarang ini, sebenarnya bisa dikatakan
sudah tidak ada lagi eksposisi. Tidak banyak pengkhotbah yang
melakukan eksposisi sekarang ini. Mereka hanya memberitakan hal-hal
yang umum saja.
Jadi, pikirkanlah sekali lagi: apakah Anda termasuk dalam angkatan
yang hanya ingin memperalat Allah untuk dibebaskan dari dosa sekali
saja? Jika memang demikian, maka itu adalah kebodohan karena Anda
dibebaskan dari sesuatu yang akan kembali dengan kekuatan yang
berlipat tujuh, sehingga keadaan akhir Anda akan lebih buruk dari
sebelumnya. Saya mohon Anda mau memahami hal ini.
Tidak ada janji Allah di dalam Alkitab yang tidak bersyarat
Dan saya juga mohon agar Anda mengerti bahwa tidak ada janji Allah
di dalam Alkitab yang tidak bersyarat. Jika Allah membuat janji kepada
Anda, dan Anda tidak memenuhi bagian persyaratannya, maka janji itu
akan musnah. Jika Anda coba mengklaim satu janji tanpa memenuhi
syaratnya, Anda tidak akan pernah mendapaktan janji itu. Dan
sekalipun janji itu diberikan secara khusus buat Anda, dan hanya Anda
saja, namun Anda tidak memenuhi syarat dari janji itu, maka janji itu
akan musnah.
Allah membatalkan janji-Nya imam Eli, yang tidak setia kepada-Nya
Saya beri Anda satu contoh dari fakta yang sangat penting ini (dan
sebenarnya ada banyak contoh di dalam Kitab Suci). Di sini, Firman
Allah ditujukan kepada seorang hamba Allah, seorang imam di Israel
yang bernama Eli. Perhatikan, saya secara khusus menyampaikan
bahwa sekalipun janji Allah itu disampaikan kepada hamba-Nya, jika
hamba Allah itu tidak memenuhi syarat yang ditetapkan, tidak setia
kepada Allah, maka janji itu akan batal. Tak ada pengecualian akan hal
itu. Dan perhatikan Firman Allah yang disampaikan secara langsung di
25 | B I B L E S U R V E Y
1 Samuel 2:30, Sebab itu demikianlah firman TUHAN (Ia berbicara
kepada Eli, imam Allah), Allah Israel sesungguhnya Aku telah berjanji:
Keluargamu dan kaummu akan hidup di hadapan-Ku selamanya. Yaitu,
Allah menyatakan, "Aku telah berjanji kepadamu dan kepada nenek
moyangmu bahwa kalian akan terus melayani-Ku selamanya," yaitu
menjadi imam di Ruang Kudus di Bait Allah. Di sini Allah menjanjikan,
"Jabatan imam untuk selama-lamanya."
Tetapi sekarang demikianlah firman TUHAN: Jauhlah hal itu dari pada-Ku! (Ia telah
membatalkan janji itu kepada Eli) Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati,
tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah. Dan Eli beserta keluarganya
bukan sekadar tidak dapat lagi melayani sebagai imam, sekalipun Allah sudah
menjanjikan hal itu, bahkan lebih buruk lagi, keadaanya setelah itu malah jauh lebih
parah daripada sebelumnya. Inilah maksudnya. Allah berkata kepada Eli bahwa Eli dan
seluruh keluarganya akan dibinasakan dalam penghakiman Allah; dia tidak akan punya
keturunan lagi.
Ayat 31: Sesungguhnya akan datang waktunya, bahwa Aku akan
mematahkan tangan kekuatanmu dan tangan kekuatan kaummu,
sehingga tidak ada seorang kakek dalam keluargamu. Maka engkau
akan memandang dengan mata bermusuhan kepada segala kebaikan
yang akan Kulakukan kepada Israel dan dalam keluargamu takkan ada
seorang kakek untuk selamanya. Perhatikan bahwa janji untuk
melayani Allah selama-lamanya berubah menjadi janji bahwa, untuk
selama-lamanya, tidak akan ada lagi kakek di tengah keluarganya.
Mereka semua akan dibinasakan oleh Allah.
Ayat 33: Tetapi seorang dari padamu yang tidak Kulenyapkan dari
lingkungan mezbah-Ku akan membuat matamu rusak dan jiwamu
merana; segala tambahan keluargamu akan mati oleh pedang lawan.
Dan masih berlanjut. Allah pada awalnya membuat janji kepada Eli,
dan kepada seluruh keluarganya, dan keluarga nenek moyangnya,
bahwa mereka akan menjadi imam untuk selamanya.
Namun semua janji itu berlaku dalam pemahaman bahwa Anda akan
tetap setia. Eli tidak setia kepada Allah sebagai seorang imam. Dia
bukan orang jahat. Dia hanya, secara umum, tidak setia. Dia
mengasuh anak-anaknya dengan buruk. Dia tidak menunjukkan
keimamannya, atau fungsinya di tengah masyarakat, dengan benar.
Dan dia membangkitkan amarah Allah sehingga seluruh keluarganya
26 | B I B L E S U R V E Y
dibinasakan. Saya telah sampaikan sebelumnya, "Yang menerima
banyak harus mempertanggungjawabkan lebih banyak" (Lukas 12:48).
Jika Allah memberi banyak kepada Anda, Dia akan menuntut banyak
juga dari Anda. Inilah yang dikatakan oleh Kitab Suci.
Saul tidak setia kepada Allah dan janji yang dimilikinya tidak bertahan
Allah memilih Saul di dalam Perjanjian Lama untuk menjadi raja atas
Israel, dan keluarganya akan menjadi penerusnya, angkatan demi
angkatan. Itulah janjinya. Namun karena Saul tidak setia kepada Allah,
janji kepadanya dibatalkan. Dan bukan hanya dibatalkan, dia berserta
keluarganya juga dibasmi. Kedengarannya keras, berat, namun Anda
harus tahu Firman Allah. Allah sungguh indah di dalam kasih kebaikan-
Nya. Namun jangan lupa bahwa Dia itu kudus.
Namun sekarang ini, gereja-gereja ingin menghapuskan kekudusan.
Kita hanya ingin berbicara tentang kasih. Kita tidak mau berbicara
tentang kekudusan. Kasih Allah adalah kasih yang kudus. Dia tidak
akan mau bersanding dengan kejahatan. Dia tidak akan mentolerir
dosa di tengah umat-Nya. Rasul Paulus memperingatkan jemaat di
Korintus berulang kali untuk 'membuang yang busuk dari tengah-
tengah kamu.' Buang itu, jika tidak, maka semua yang lain akan ikut
membusuk, dan semua harus dibuang sekalian. Sekarang ini, kita
melihat pemberitaan Injil yang sudah diencerkan. Lihatlah ajaran
Yesus. Saya tidak menyuruh Anda untuk menelannya bulat-bulat tanpa
tanya. Saya ingin Anda agar mempelajari Firman Allah dan
memutuskan sendiri: apakah ini Firman Allah atau bukan? Itu sebabnya
sebagian besar isi khotbah saya adalah referensi ayat-ayat, agar iman
Anda dilandaskan pada Firman Allah, dan bukan pada perkataan saya.
Dua langkah keselamatan yang penting:
(1) Dimerdekakan dari kuasa dosa dan Iblis,
(2) Dipenuhi oleh Roh Allah untuk menjadi Bait Allah
Kita akan merangkum sambil kita tutup. Segenap ajaran Kitab Suci
menegaskan hal ini secara jelas bagi kita: kita akan menjadi Bait Allah
atau menjadi rumah setan, dikuasai oleh satu atau banyak roh
jahatnya. Anda yang membuat pilihan itu, akan tetapi tidak ada tempat
27 | B I B L E S U R V E Y
netral di antara keduanya. Anda hanya bisa menjadi Bait Allah atau
menjadi rumah setan, satu dari dua itu.
Sekalipun Anda dikuasai oleh roh jahat, hal itu tidak berarti bahwa
Anda tidak bisa menginginkan kemerdekaan. Dia menguasai rumah,
diri Anda, tetapi dia tidak menguasai kehendak Anda. Anda bisa
berseru kepada Allah dan perantaraNya, Yesus untuk memerdekakan
Anda. Anda bisa berseru.
Namun izinkan saya memperingatkan Anda: saat Allah lewat Yesus
memerdekakan Anda, dan Anda membiarkan rumah Anda kosong,
maka setan akan kembali lagi, dan kali ini dia akan kembali dengan
kekuatan yang berkali-kali lipat. Inilah alasan mengapa mustahil
memulihkan keselamatan seseorang yang pernah mengenal Tuhan, dan
berpaling lagi dari Allah. Inilah peringatan yang diberikan dalam Ibrani
6:4-6, yang perlu Anda renungkan baik-baik. Injil tidak
memperkenankan kita untuk memperalatnya dengan cara ini.
Jadi, sebagai kesimpulannya, kita harus mencermati kebenaran yang
penting ini: ada 2 langkah penting di dalam keselamatan. Anda harus
menjalani keduanya jika Anda ingin tetap selamat. Saat seseorang
dimerdekakan dari kuasa Iblis, apakah Anda akan menyebutnya
diselamatkan atau tidak diselamatkan? Tentu saja, Anda akan
menyebutnya diselamatkan. Dia diselamatkan dari kuasa si Jahat.
Orang ini, yang roh jahat sudah terusir darinya, diselamatkan atau
tidak diselamatkan? Berdasarkan definisi kata 'diselamatkan', maka
Anda harus mengatakan, "Ya, dia diselamatkan; dia diselamatkan dari
kuasa Iblis; dia diselamatkan dari roh jahat."
Namun karena dia telah diselamatkan, apakah itu berarti bahwa dia
akan tetap selamat? Saat roh jahat ini kembali dengan membawa tujuh
roh yang lebih jahat dari dirinya, apakah dia masih selamat? Tidak, dia
masuk ke dalam belenggu lagi. Keadaannya sekarang lebih buruk
daripada sebelumnya. Menjadi Kristen, lalu murtad, berarti berakhir
dalam keadaan yang lebih buruk daripada tidak pernah menjadi Kristen
sama sekali.
Inilah alasan mengapa di dalam gereja ini kami sangat berhati-hati
dalam menerima baptisan. Demi kesejahteraan Anda yang sangat saya
pedulikan. Jika saya menolak untuk membaptis Anda, hal itu bukan
28 | B I B L E S U R V E Y
karena saya ingin mempersulit keadaan buat Anda. Ini karena kasih
kepada Anda, karena saya tahu jika saya menerima Anda untuk
dibaptis, dan Anda kemudian murtad, maka keadaan Anda selanjutnya
akan lebih buruk daripada sebelumnya. Itu sebabnya saya lebih suka
menolak Anda jika Anda memang belum siap di hadapan Allah. Ada
gereja-gereja yang begitu saja membaptis setiap orang yang ingin
dibaptis. Setiap orang yang ingin dibaptis langsung dibaptiskan. Kami
tidak akan melakukan hal itu karena kasih kami terhadap Anda. Jika
yang kami inginkan hanya jumlah jemaat yang besar, maka tidak akan
ada masalah. Namun kami menghendaki untuk membangun dengan
bahan emas, dan perak dan batu permata. Kami tidak ingin
membangun dengan kayu, rumput dan jerami.
Dua langkah menuju keselamatan - dibersihkan dan dipenuhi
Roh Allah
Langkah yang pertama adalah, dengan iman, dibebaskan dari dosa dan
dari kuasa dosa, dibersihkan, dijadikan baru lagi, dihias ulang,
dipulihkan kembali kepada keindahan rumah yang semula. Jika Anda
telah dibersihkan, dan kerusakan-kerusakan yang terjadi telah
dipulihkan, dibangun ulang, berarti ya, Anda telah diselamatkan.
Namun langkah yang berikutnya, dalam pengertian tertentu, malah
lebih penting daripada langkah yang sebelumnya. Apakah langkah yang
kedua itu? Apakah hal yang salah dengan rumah itu? Rumah itu
kosong. Jika Anda telah dimerdekakan dari Iblis, Anda tidak boleh
membiarkan diri Anda menjadi kosong. Anda harus mengizinkan Roh
Allah mengisi Anda, supaya Anda menjadi Bait Allah. Anda harus
mengijinkan Yesus masuk ke dalam hidup Anda dalam segenap
kepenuhannya. Ini bukanlah level tinggi di dalam kehidupan Kristen. Ini
adalah dasar bagi keselamatan.
Ini sebabnya mengapa, di dalam uraian saya tentang keselamatan,
saya menyampaikan dua khotbah tentang keselamatan. Saya
menyampaikan bahwa tanpa dipenuhi oleh Roh, Anda tidak akan bisa
bertahan. "Barangsiapa tidak memiliki Roh Allah di dalam dirinya, ia
bukan milik Kristus" (Rom 8:9). Dan untuk bisa memiliki Roh Allah,
Anda tidak bisa sekadar memiliki sedikit bagian saja dari Roh itu. Roh
itu akan masuk sepenuhnya atau tidak sama sekali.
29 | B I B L E S U R V E Y
Roh itu adalah Roh Allah; berbeda dengan air yang bisa Anda tuangkan
sedikit saja ke dalam cangkir. Anda tidak bisa memiliki separuh saja
dari Roh Allah di dalam hidup Anda. Anda akan memiliki Roh Allah
sepenuhnya atau tidak sama sekali. Sangat tegas. Entah Roh Allah
akan memenuhi diri Anda atau Anda kosong sama sekali. Sangat jelas
dan tegas. Jadi saya mohon agar Anda mengerti dengan jelas Firman
Allah. Anda perlu dipenuhi oleh Roh Allah, dan jika Anda telah dipenuhi
oleh Roh Allah, maka Allah melalui Yesus menjadi Majikan atas
kehidupan Anda.
Bukti dari pengisian yang penuh itu adalah bahwa Yesus menjadi
Penguasa atas hidup Anda. Dia memegang kendali Anda hidup Anda.
Ingatkah Anda akan pembahasan kita tentang hal dipenuhi oleh Roh,
yang kami jelaskan, bahwa di dalam Kitab Suci sering kali dibuat
perbandingan antara penuangan anggur dengan Roh? Sudahkah Anda
perhatikan bahwa jika Anda dipenuhi oleh anggur, maka anggur itu
akan berpengaruh nyata pada hidup Anda? Anda akan kehilangan
kendali. Saat Roh memenuhi Anda, Dia tidak merusak kepribadian
Anda. Dia akan menjadikan Anda pribadi sejati yang tidak pernah Anda
alami sebelumnya. Itulah sebabnya Kitab Suci berkata, "Janganlah
dipenuhi oleh anggur tetapi penuhlah oleh Roh" (Efesus 5:18)
Jadi, Anda telah percaya kepada Yesus. Baiklah, rumah Anda telah
disapu bersih. Anda telah dibersihkan dan dosa, dan puji Tuhan akan
hal itu! Baik, ada perubahan di dalam hidup Anda. Sebelumnya, Anda
hancur, rusak, jahat, tapi sekarang, ada kecantikan yang baru. Anda
telah dihias ulang. Tapi izinkan saya bertanya: Apakah Anda dipenuhi
oleh Roh Allah? Apakah Allah melalui Yesus adalah Tuan dan Penguasa
atas hidup Anda? Allah hanya memberikan Roh-Nya kepada mereka
yang taat kepada Dia, seperti yang kita baca di dalam Kisah 5:32. Jika
Anda menjadikan Yesus sebagai Penguasa atas hidup Anda, maka Anda
akan memiliki kepenuhan Roh. Jika Yesus bukan Penguasa atas hidup
Anda, maka Anda tidak akan memiliki kepenuhan Roh. Segamblang itu.
Namun jangan mengira bahwa hal dipenuhi oleh Roh ini, komitmen
total ini, adalah tingkatan tinggi di dalam kehidupan Kristen. Ini adalah
bagian dari proses. Ini adalah langkah penting yang kedua. Hari ini,
kita telah diajarkan bahwa ajaran ini hanya untuk orang Kristen jenis
unggul. Tidak ada kaitannya dengan keselamatan. Saya beritahu Anda,
pendapat semacam itu tidak alkitabiah sama sekali karena jika Anda
30 | B I B L E S U R V E Y
tidak dipenuhi oleh Roh (ingat bahwa ini adalah ajaran Yesus, bukan
ajaran saya), maka roh jahat akan kembali kepada Anda dengan tujuh
roh lain yang lebih jahat daripadanya. Dan selanjutnya, Anda akan
mengalami hal tersebut, hal yang disebutkan di dalam Ibrani 6:6, yang
akan menjadi nyata di dalam hidup Anda.
Memang mustahil memulihkan orang yang pernah merasakan hal yang
dari Kerajaan; yang pernah mengalami kuasa Roh, yaitu dibebaskan
dari kuasa setan. Di dalam pengertian itu, Anda akan mengalami
bahwa kuasa Allah bekerja di dalam hidup Anda, saat terusirnya roh
jahat dari hidup Anda.
Ayat 1 Yoh 3.24 24 memberitahu kita bahwa Yesus tinggal di dalam
kita lewat Roh yang telah diberikan kepada kita. Namun jika Yesus
tidak masuk ke dalam hidup Anda dan memenuhi hidup Anda dengan
Roh, maka Anda tidak akan pernah mendapat perlindungan terhadap
serangan dari si jahat, dan akan jatuh ke dalam tangan si jahat lagi.
Itu sebabnya, sambil merenungkan ajaran Yesus, tanyakanlah diri Anda
apakah Anda dipenuhi oleh Roh Allah? Dan apakah Anda akan terus
dipenuhi oleh Roh? Renungkanlah hal ini baik-baik.
(Copyright owned by Cahaya Pengharapan Ministries. May be used for
non-profit purposes but must be attributed to this website.)
Sumber: Cahaya Pengharapan Ministries www.cahayapengharapan.org
"Sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam
Kerajaan Sorga"
Markus 10:21-30 (Perikop parallel Matius 19:16-30)
Khotbah oleh Pendeta Eric Chang
Markus 10:21-31
31 | B I B L E S U R V E Y
Kita melanjutkan studi kita tentang perikop yang berkaitan dengan
orang muda yang kaya. Namun bagian yang akan kita baca berasal dari
Markus 10, bukannya Matius, karena catatan Markus sedikit lebih
lengkap daripada yang terdapat di dalam Matius dan Lukas untuk poin
ini. Saya akan bacakan Markus 10:21-31. Kita tentunya ingat bahwa
orang muda yang kaya ini berhasrat untuk memperoleh hidup yang
kekal. Akan tetapi, pokok persoalannya adalah, seberapa besar
hasratnya untuk melangkah ke arah hidup yang kekal itu.
Sejauh manakah ketaatan kita?
Kita mungkin saja berhasrat untuk melaksanakan kehendak Tuhan
akan tetapi sampai seberapa jauh? Kalau saya berkata bahwa saya
akan mentaati Anda, akan tetapi hanya sampai pada batas tertentu
saja, berarti saya adalah hakim atas apa yang akan saya taati dan apa
yang tidak akan saya taati. Apakah itu ketaatan? Atau, kalau ada orang
yang berkata kepada Anda tentang jalan menuju hidup kekal, akan
tetapi Anda berkata, "Aku akan melangkah di jalan ini kalau tidak
terlalu sukar. Namun kalau jalannya menjadi sukar, aku akan
berhenti." Lantas apa artinya komitmen yang dicanangkan?
Orang muda yang kaya ini memang benar-benar tulus menanyakan
jalan menuju hidup kekal. Kita diberitahu bahwa dia bahkan berlutut
(Markus 10:17) di hadapan Yesus, hal yang dilakukan oleh sebagian
besar saat berhadapan dengan Yesus. Sekalipun dia orang yang
berkedudukan tinggi dan juga berpengaruh, kaya dan termasuk dalam
kalangan pemimpin, namun dia merendahkan dirinya.
Dia merendahkan diri dan bertanya, "Guru yang baik. Apakah yang
harus kuperbuat untuk memperoleh hidup kekal?" Demikianlah, dia
tidak membesarkan diri di hadapan Yesus, dia tidak meremehkan Yesus
dengan berkata, "Kamu adalah seorang pengajar, mungkin kamu bisa
beritahu saya - kalau kamu memang tahu tentang hal itu - bagaimana
supaya aku bisa memperoleh hidup kekal?" Tidak demikian. Dia tidak
datang dengan cara seperti itu. Sebaliknya, tanpa mempedulikan
kedudukan dan kekayaannya - sangatlah sulit bagi seorang kaya untuk
berlutut di hadapan orang lain karena dia terbiasa memerintahkan para
pelayan untuk mengurusi kepentingannya, dan [biasanya] orang kaya
memang tidak mau berlutut di hadapan orang lain. Akan tetapi dia
berlutut di hadapan guru yang miskin ini, dan memohon dberitahu
32 | B I B L E S U R V E Y
jalan menuju hidup yang kekal. Persoalannya adalah, seberapa jauh
hasratnya untuk melangkah menuju hidup yang kekal itu?
Sebarapa jauh Anda bersedia melangkah menuju hidup yang
kekal?
Seberapa jauh kesediaan Anda untuk melangkah menuju hidup yang
kekal? Atau, saat Anda mendengarkan firman Tuhan, apakah yang
terlintas di benak Anda seperti ini, "Baiklah, aku hanya ingin tahu
seperti apa jalan menuju hidup kekal itu. Dan kalau cukup mudah
untuk dilalui, kalau persyaratannya bisa kuterima, maka aku akan
mempertimbangkan untuk menjalaninya. Namun kalau jalannya terlalu
sukar, maka aku tidak akan menjalaninya." Inilah tragedi pada
kebanyakan orang Kristen zaman sekarang.
Mereka menghadiri acara KKR, lalu si penginjil meberitahu mereka,
"Kalian bisa memperoleh hidup kekal." Lalu apa yang harus Anda
kerjakan? Tak ada! Tak ada yang perlu Anda kerjakan? Hidup kekal itu
menjad kado buat Anda yang hanya perlu Anda ambil. Sesederhana itu.
Dan mereka berpikir, "Kalau hidup kekal itu ternyata mudah diperoleh,
maka kita tidak perlu bersusah payah. Siapa yang tidak sanggup
menjulurkan tangannya? Apalagi dengan semua mata hadirin tertutup
dan semua kepala tertunduk, kalau kita mengangkat tangan, tak akan
ada orang yang melihat. Karena tak ada orang yang melihat, baiklah!
Aku angkat tanganku dan hidup kekal itu kuperoleh!" Tidak ada yang
lebih mudah dari ini.
Seperti yang telah kita lihat di pesan yang lalu, bagaimana Yesus
menjawab orang muda yang kaya itu, persoalannya tidak sesederhana
itu. Namun penginjil tidak memberitahu mereka semua hal-hal
mengenai kehidupan Kristen. Dan tentu saja, si penginjil [cenderung]
tidak mau memberitahu mereka akan hal itu karena mereka takut
nantinya tidak akan ada yang mau mengangkat tangannya. Akibatnya,
si penginjil mengencerkan segala sesuatunya, dan setelah Anda
menjadi orang Kristen, setelah Anda menandatangani formulir yang
diberikan oleh pembimbing Anda, Anda lalu mendapati, "Wah!
Kehidupannya terlihat sukar untuk dijalani! Kado ini ternyata sukar
untuk diterima. Kado ini tampaknya membawa berbagai macam
dampak. Saat menerima kado ini, kukira persoalannya sudah selesai,
mestinya tinggal menerima kado hidup kekal ini, membawanya ke bank
33 | B I B L E S U R V E Y
dan menyimpannya ke dalam safe deposit serta membiarkannya tetap
di sana. Dan ketika tiba saatnya untuk pergi ke surga, aku tinggal
mengambilnya lagi. Dan di sana, aku akan berkata kepada Santo
Petrus (demikianlah, kita diberitahu bahwa Santo Petrus akan berdiri di
pintu gerbang surga, seperti seorang penjaga karcis). Inilah bukti
bahwa aku telah menerima kado tersebut. Dan aku sudah
menyimpannya baik-baik di dalam safe deposit." Anda akan mendapati
bahwa kado itu tidak akan bisa dimasukkan ke dalam safe deposit.
Hidup Allah adalah anugerah
Apa dampak kado atau anugerah itu? Kado ini adalah suatu anugerah
yang berbentuk kehidupan! Anugerah kehidupann ini bukanlah sesuatu
yang bisa Anda simpan di dalam deposit box. Anugerah kehidupan
adalah sesuatu hal yang harus masuk ke dalam hidup Anda. Ia
merupakan hadiah. Memang benar itu adalah hadiah. Siapa bilang kita
sanggup meraihnya? Kehidupan selalu merupakan hadiah, disalurkan
kepada Anda melalui orang tua Anda. Anda bahkan tidak meminta
untuk memperolehnya. Kehidupan adalah hadiah yang diberikan begitu
saja kepada Anda, entah Anda menyukainya atau tidak. Jika Anda tidak
menyukainya, sayang sekali! Tetap saja Anda akan memilikinya. Anda
harus menjalaninya. Akan tetapi kehidupan bukanlah sesuatu yang bisa
Anda simpan. Ia merupakan anugerah. Namun apa yang akan
dilakukan oleh kehidupan bagi Anda? Sebaiknya Anda renungkan baik-
baik. Dan hal inilah yang seharusnya diberitahukan oleh para penginjil
itu kepada Anda.
Siapkah Anda mengizinkan Allah masuk ke hidup Anda?
Demikianlah, ketika hidup yang baru itu mulai masuk ke dalam diri
Anda, Anda akan mulai merasakan berbagai hal terjadi. Kesadaran
akan dosa, yang tidak pernah Anda rasakan sebelumnya - sama
rasanya seperti kesemutan yang Anda alami itu. Sebelumnya, Anda
berada di dalam dosa dan Anda tidak pernah peduli akan hal itu.
Namun sekarang, jika Anda berbuat dosa, Anda merasa sangat
tersiksa! Anda membatin, "Aneh, dulu aku melakukan hal yang sama
namun tidak pernah merasa terusik. Namun sekarang kalau aku
melakukan hal yang sama, akibatnya membuat aku merasa begitu
tertekan." Anda lihat, kehidupan ini telah mulai menjungkir-balikkan
diri Anda. Kado ini mulai melakukan berbagai macam hal.
34 | B I B L E S U R V E Y
Dan kemudian, Anda mulai mendapati kawan-kawan lama Anda
memandang Anda sebagai 'orang aneh'. Mereka berpikir, "Ah! Orang
aneh! Mendadak saja dia jadi religius! Dia jadi begitu peka!" Dan
selanjutnya mereka akan berpaling dari Anda. Lalu Anda membatin,
"Ada apa dengan kado ini? Hadiah ini mengganggu kehidupanku."
Anda merasa bahwa selera Anda telah berubah. Hal-hal yang tadinya
Anda sukai sekarang tidak Anda sukai lagi. Kesukaan Anda berubah.
Segala sesuatunya berubah.
Dan karena hal ini, Anda mungkin akan mendapati bahwa Anda sedang
memasuki ketegangan hubungan, bukan hanya dengan kawan-kawan
Anda saja akan tetapi juga dengan orang tua Anda. Orang tua Anda
mulai menentang Anda. "Ada apa denganmu? Kamu menjadi sangat
religius? Setiap hari mau ke gereja?" Demikianlah, konflik mulai
muncul. Hidup baru ini mulai menciptakan banyak hal di dalam diri
Anda. Kado yang berupa hidup baru itu akan mengerjakan banyak hal
di dalam diri Anda.
Dan saat membaca Alkitab, Anda bergumul, "Wah! Apakah aku harus
melakukannya? Mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri?" Hidup
baru ini harus dicerminkan di dalam setiap segi kehidupan Anda. Anda
akan berkata, "Ini terlalu berlebihan. Aku tidak minta hal-hal yang
semacam ini. Aku tidak mau melanjutkannya lagi. Aku mau keluar dari
hidup baru ini. Hidup kekal ini adalah hadiah, tapi aku tidak bisa
menerimanya. Terlalu berat kado ini, hidupku dijungkir-balikkan. Ia
merusak hubunganku dengan orang tua dan dengan teman-temanku
juga. Ia bahkan mengancam masa depan dan karirku. Tadinya aku
sangat berhasrat untuk menjadi orang yang sukses dan kaya di dunia
ini, namun sekarang aku mendapati semua hasratku melayang dan
berganti! Segenap masa depanku berubah! Padahal penginjil itu hanya
mengatakan hal-hal yang menyenangkan tentang anugerah hidup kekal
ini. Tinggal mengambil anugerah ini dan memasukkannya ke dalam
saku Anda. Silakan angkat tangan Anda dan urusannya akan beres.
Namun apa yang dibawa oleh hidup kekal itu ke dalam diriku?
Semuanya berubah!" Anda menilai bahwa konsekuensinya terlalu
berat. "Cukup sampai di sini saja, tidak perlu melangkah lebih jauh
lagi. Selesai sudah!"
35 | B I B L E S U R V E Y
Inilah pokok yang sedang disampaikan oleh perikop ini. Orang muda
yang kaya itu berhasrat untuk memperoleh hidup yang kekal, akan
tetapi seberapa jauh dia siap untuk melangkah? Anda juga, harus
menjawab pertanyaan ini, seberapa jauh Anda siap untuk melangkah?
Misalnya, kesiapan Anda adalah sebatas beribadah ke gereja dua kali
sebulan, atau bahkan setiap minggu. Anda siap menghadapi tidak
nyamannya berjalan jauh ke gereja. Beribadah di gereja juga menyita
waktu Anda. Anda bisa saja duduk di bioskop, akan tetapi Anda justru
duduk di gereja mendengarkan khotbah. Anda harus melakukan
beberapa pengorbanan. Anda mungkin saja menaruh uang sedolar ke
dalam kotak persembahan. Padahal Anda bisa saja membeli es krim
dengan uang itu. Tapi Anda justru memasukkannya ke dalam kotak ini,
dan Anda bahkan tidak tahu apa yang terjadi dengan uang sedolar itu.
Anda tidak tahu ke mana uang itu mengalir. Bisa saja uang itu justru
mendorong si juru khotbah untuk berkhotbah lebih lama lagi minggu
berikutnya. Demikianlah, Anda harus membuat beberapa pengorbanan
untuk menjadi seorang Kristen. Ditambah lagi, Anda harus bergaul
dengan orang-orang aneh di gereja, yang sebagian dari mereka
mungkin benar-benar tidak Anda sukai. Satu atau dua orang mungkin
bisa Anda tolerir, akan tetapi ada sebagian yang Anda harapkan untuk
tidak usah Anda temui kalau bisa. Jadi Anda sudah cukup banyak
berkorban untuk bisa memperoleh hidup yang kekal ini, untuk bisa
mewarisi Kerajaan Allah. Dan sekarang setelah Anda memperoleh
hidup yang kekal itu, hidup itu ternyata menuntut pengorbanan dari
Anda, cukup sudah! Datang ke gereja seminggu sekali masih bisa.
Anda mungkin bahkan mau datang dua kali seminggu. Kalau Anda bisa
bergaul dengan orang-orang di dalam PA, Anda bahkan bisa datang
dua kali seminggu. Namun harus ada garis batasnya.
Jika Anda menarik garis batas, maka Anda sama saja dengan
orang muda yang kaya ini
Justru itulah persoalan yang disorot dalam perikop ini, persoalan yang
melanda orang muda yang kaya itu. Pertanyaan yang dia ajukan
kepada Yesus adalah, "Bagaimana supaya aku bisa memperoleh hidup
yang kekal?" Dan Yesus menjawab, "Turutilah perintah-perintah Allah
sebagai langkah awalnya." "Oh, ini gampang. Aku sudah
menjalankannya selama ini. Tidak masalah buatku." Dia bahkan tidak
36 | B I B L E S U R V E Y
mengerti hal yang sedang dia setujui, mirip dengan kebanyakan orang
yang mengacungkan tangannya di dalam KKR.
Yesus, seperti yang saya uraikan di pesan yang lalu, berkata, "Kamu
tidak memahami jawabannya." Jadi Yesus melanjutkan dengan
memberitahu orang muda ini bahwa jalan menuju hidup kekal itu
adalah jalan pemuridan. Lalu orang muda ini bertanya, "Apa saja yang
tercakup dalam pemuridan itu?" Yesus menjawab, "Mari kita mulai
seperti ini. Pergi, singkirkan segala kekayaanmu dan ikutlah aku."
"Wah! Jangan main-main! Harus ada batasnya. Engkau menyuruhku
untuk menuruti sepuluh perintah Allah dan menurutku itu sudah
merupakan hal yang berat. Tapi sekarang aku diminta untuk
menyingkirkan semua kekayaanku?" Kalau urusannya menyinggung
kantong kita, kita akan menarik garis batas. "Jangan ganggu kantong
saya, maka saya akan datang beribadah. Kalau Anda ganggu kantong
saya, maka saya tidak akan datang beribadah lagi. Jangan ganggu
saya, bagaimana? Harus ada privasi, harus ada hal-hal yang masih di
bawah kendali saya sendiri. Saya akan melakukan kemauan Anda, asal
Anda tidak mengganggu kantong saya."
Uurusannya sekarang masuk ke dalam pengajaran Yesus mengenai
uang. Itulah sebabnya saya menegaskan sampai seberapa jauh kita
siap di dalam hal pemuridan ini? Saya tidak tahu apakah mungkin
memasuki jalur pemuridan ini tanpa mempengaruhi kekayaan kita. Dan
Yesus berbicara langsung menuju pokok persoalan. Dia tidak berbasa-
basi dengan orang muda yang kaya ini. Dia langsung menuju ke pokok
persoalannya, "Mari kita bicarakan kekayaanmu." Pada titik ini, orang
muda yang kaya itu menjadi sedih dan dia menilai bahwa harga dari
hidup yang kekal itu terlalu mahal. "Seandainya saja harga dari hidup
yang kekal itu bisa diturunkan sedikit lagi. Sekarang ini sedang musim
diskon hari Natal. Seandainya engkau mau menurunkan sedikit
harganya. Kalau aku diminta untuk meninggalkan separuh dari
kekayaanku, yah, itu memang berat. Tapi aku masih punya yang
separuh lagi. Tapi aku diminta untuk meninggalkan semuanya. Benar-
benar tidak kenal kompromi. Aku memang berhasrat pada hidup kekal
ini, tapi harganya terlalu mahal."
Pengajaran Yesus mengenai uang: "Berbahagialah orang yang
miskin"
37 | B I B L E S U R V E Y
Hari ini, kita akan meluangkan waktu kita untuk merenungkan
pengajaran Yesus yang berkenaan dengan uang. Ini adalah pokok yang
sangat penting. Dan saya ingin menunjukkan kepada Anda bahwa
kehidupan Kristen itu berdampak di dalam semua segi, bukan hanya
pada masa depan dan hubungan kita dengan orang lain, tetapi juga
dengan harta kekayaan kita. Di titik itulah rasa sakit mulai terasa.
Namun, jika Anda teliti ajaran Yesus, maka Anda akan mengerti bahwa
dia tidak membiarkan pokok ini luput dari pembahasan. "Berbahagialah
orang yang miskin di hadapan Allah karena merekalah yang empunya
Kerajaan Sorga." Kita mungkin tidak miskin. Dan kebanyakan dari kita,
yang pernah mengenyam pendidikan, memiliki kemampuan untuk
mencari uang dan memiliki penghidupan yang cukup baik. Dan ini
tentunya akan membawa kita pada keputusan yang tidak sekadar
berkaitan dengan kekayaan di masa sekarang, tetapi juga kekayaan di
masa depan. Ini akan menjadi pokok yang berkelanjutan; hidup baru
itu akan terus saja menyinggung kantong Anda sampai ke masa depan.
Dan hal ini sungguh terasa tidak enak. Tak heran jika sedikit saja
penginjil yang berbicara tentang hal ini, dan jika berkhotbah tentang
perikop ini, mereka akan berkata, "Hanya orang muda yang kaya itu
saja yang disuruh untuk meninggalkan kekayaannya. Orang lain tidak
perlu meninggalkan kekayaan mereka." Baiklah, kebanyakan dari kita
memang tidak punya banyak kekayaan untuk ditinggalkan, jadi apakah
itu berarti tak banyak yang bisa dibicarakan di sini?
Apakah menurut Anda kecintaan orang muda yang kaya itu terhadap
uang melebihi kita semua? Jelas tidak. Oleh karena itu, mengapa hanya
dia yang disuruh meninggalkan kekayaannya? Mungkin di tahap ini,
ada banyak dari antara Anda yang mulai merasa tidak nyaman.
"Kenapa aku harus datang ke gereja hari ini? Kalau aku tetap tinggal di
rumah, tentunya pikiranku akan tetap tenang. Dengan datang ke sini,
setelah berkorban menempuh perjalanan jauh, hanya untuk menemui
orang yang merusak kedamaian dan ketentraman hati." Para
pengkhotbah tampil tidak untuk menghibur jemaat. Kami berdiri di sini
untuk menyampaikan kebenaran. Dan tentu saja, Anda harus ingat,
kebenaran itu juga berlaku buat saya, bukan hanya bagi Anda saja.
Kehidupan Kristen itu jalan yang sempit karena kebanyakan
orang akan memilih mamon
38 | B I B L E S U R V E Y
Lalu apa pengajaran Yesus yang berkenaan dengan uang? Apakah
pengajarannya mengenai bahaya dari uang ini? Apakah pengajarannya
berkenaan dengan karakter uang ini? Dan kalau kita sudah tahu
tentang karakter dan bahaya dari uang ini, lalu bagaimana kita akan
menanganinya? Saya rasa, begitu Anda memahami apa yang sedang
kita bahas di sini, Anda akan memahami mengapa Yesus mengatakan
bahwa jalan menuju hidup kekal itu adalah jalan yang sempit dan
hanya sedikit orang yang bisa menemukannya. Setiap orang yang
menyangkal apa yang disampaikan oleh Yesus jelas tidak memahami
apa yang Yesus ajarkan mengenai hidup kekal. Sudah sering saya
menanyai orang Kristen, mengapa Yesus berkata bahwa jalan itu
sempit dan sedikit sekali yang sampai ke sana? Semakin kecil kuasa
Allah bekerja di dalam diri Anda, maka semakin rendah kesulitan yang
Anda hadapi dalam hidup ini. Semakin kuat kuasa Allah yang bekerja di
dalam diri Anda, maka akan semakin besar persoalan yang Anda
hadapi, terutama, jika Anda memiliki kecintaan terhadap kekayaan.
Saya rasa inilah sebabnya mengapa begitu banyak orang yang setelah
selesai kuliah dan bekerja di dunia akan gagal bertahan. Mereka segera
menyadari bahwa mereka tidak bisa melayani Allah dan mamon
sekaligus. Cepat atau lambat Anda harus membuat keputusan. Dan di
dalam kebanyakan kasus pilihan yang dibuat adalah mamon, yakni
uang.
Mari kita lihat pengajaran Yesus di Markus 10:21-31 ini:
Tetapi Yesus memandang dia (orang muda ini) dan menaruh kasih
kepadanya (Camkanlah hal ini. Dia tidak menyuruh orang muda ini
menjual kekayaannya untuk mempersulit keselamatan buatnya. Dia
mempersyaratkan hal itu bukan karena dia tidak menyukai orang muda
itu. Bukan dengan niat untuk menyingkirkannya supaya orang muda ini
menyerah saja. Tidak. Yesus mengasihi orang muda ini.), lalu berkata
kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu (Dan ingatlah bahwa kita
sedang membahas hal ini: satu hal yang sangat penting di dalam hidup
ini. Apa yang harus diperbuat terhadap masalah ini?): pergilah, juallah
apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin,
maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari
dan ikutlah Aku." Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa(siapa
yang tidak akan kecewa?), lalu pergi dengan sedih, sebab banyak
hartanya. Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya
39 | B I B L E S U R V E Y
dan berkata kepada mereka (Sekarang pesan tersebut disampaikan
kepada murid-murid, kepada kita sebagai murid-muridnya): "Alangkah
sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah." Murid-
murid-Nya tercengang mendengar perkataan-Nya itu (Karena di
kalangan Yahudi, mereka selalu berpikir bahwa kekayaan adalah berkat
dari Allah. Bahwa orang kaya adalah orang yang pertama masuk ke
surga karena mereka telah diberkati sedemikian berlimpah oleh Allah.
Orang-orang miskin berada dalam kutuk Allah menurut pandangan
keagamaan mereka yang sangat berat sebelah dan mengherankan ini.
Demikianlah, dalam pandangan mereka, jika yang kaya mustahil
diselamatkan lalu siapa yang bisa diselamatkan? Para murid itu
tercengang mendengar ucapan Yesus)
Tetapi Yesus menyambung lagi (diulangi lagi karena tentunya pesan
tersebut belum masuk ke dalam benak mereka): "Anak-anak-Ku,
alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah ("Bagi mereka yang
mengandalkan kekayaan untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah.").
Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang
kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." Mereka makin gempar dan
berkata seorang kepada yang lain: "Jika demikian, siapakah yang dapat
diselamatkan?" Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia
hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala
sesuatu adalah mungkin bagi Allah." (Secara alamiah, kita ini mencintai
uang. Jadi siapa yang bisa diselamatkan? Akan tetapi Allah bisa
mengubah hati kita. Allah bisa mengubah kita.)
Berkatalah Petrus kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala
sesuatu dan mengikut Engkau!" Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil
meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya
perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya,
orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus
kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan
ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman
yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal. Tetapi banyak
orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir
akan menjadi yang terdahulu."
Jadi, sekali lagi, karena sebagian besar ajaran Yesus terpusat pada
pokok tentang persoalan memasuki Kerajaan, tentang hal mewarisi
40 | B I B L E S U R V E Y
hidup yang kekal, maka ini bukanlah pokok yang bisa dengan begitu
saja boleh kita abaikan. Dan jika kita menutup mata terhadap
pengajaran Yesus di dalam pokok ini, kita sendiri yang akan
menanggung kerugiannya, yakni, kita telah menyangkal pewarisan
hidup yang kekal untuk diri kita sendiri.
Ajaran Yesus mengenai bahaya dan karakter dari kekayaan
Mari kita lihat ayat 23, "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk
ke dalam Kerajaan Allah Saya akan membahas dalam delapan poin
ringkas berkaitan dengan ajaran Yesus tentang bahaya dan karakter
dari kekayaan.
1. Ada pertentangan antara pemilikan kekayaan dan hal
memasuki Kerajaan Allah
Poin pertama yang segera terlihat di dalam ayat ini adalah adanya
ketidak-cocokan yang sangat nyata antara kekayaan dengan Kerajaan,
antara pemilikan harta benda dan jalan masuk ke dalam Kerajaan.
Bahkan di dalam pengamatan yang dangkal atas ayat ini, Anda bisa
segera melihatnya - Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke
dalam Kerajaan Allah. Jelaslah bahwa di dalam kasus ini memang
terdapat ketidak-cocokan yang sangat nyata. Jika Anda memiliki
kekayaan, maka Anda akan tahu betapa sukarnya masuk ke dalam
Kerajaan. Seberapa sukar? Di ayat 25 hal itu diberitahukan kepada
kita. Mustahil untuk masuk. Seperti itulah sukarnya. Mustahil masuk.
Malahan, di ayat 25 itu Yesus berkata, "Lebih mudah seekor unta
melewati lobang jarum!" Betapa sukarnya untuk masuk! Kalau mudah
bagi seekor unta untuk melewati lubang jarum, tentunya akan mudah
pula seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan. Kenyataannya, tak ada
unta yang bisa melewati lubang jarum! Ini sekadar pernyataan yang
bersifat hiperbolis, pemakaian perumpamaan untuk menyatakan
bahwa pemilikan harta benda akan mencegah seseorang masuk ke
dalam Kerajaan.
Tak peduli bagaimana cara Anda untuk memahaminya, ini adalah suatu
pernyataan yang bersifat umum. Pernyataan ini tidak sekadar berlaku
atas orang muda yang kaya itu. Pernyataan ini menunjukkan betapa
sukarnya orang yang memiliki kekayaan untuk masuk ke dalam
Kerajaan. Jadi, sangatlah bodoh jika pernyataan ini dibatasi
41 | B I B L E S U R V E Y
penerapannya hanya kepada satu orang saja, orang muda yang kaya
itu. Ini adalah pernyataan yang bersifat umum. Dan jika kita tidak
melihat apa maksud Yesus dari pernyataan ini, maka berarti kita telah
membutakan diri.
Jadi, poin pertama yang bisa kita lihat di sini adalah suatu ketidak-
cocokan yang nyata, atau lebih tepat lagi adanya pertentangan antara
kekayaan dengan Kerajaan Allah, antara pemilikan kekayaan dengan
jalan masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Mengapa bisa begitu? Mengapa demikian? Hal ini dijelaskan dalam
salah satu prinsip dasar dalam Kitab Suci. Prinsip bahwa daging dan
Roh selalu bertentangan. Paulus menyatakan hal ini dengan sangat
tegas di Galatia 5:17, bahwa daging dan Roh saling bertentangan;
mereka tidak akan bisa diselaraskan. Mereka mewakili dua hal yang
saling berlawanan. Mereka berada dalam dua macam kategori yang
akan selalu saling berlawanan. Daging, manusia duniawi dan karakter
duniawi kita akan selalu bertentangan dengan Roh Allah. Anda tidak
akan bisa memadukan keduanya. Anda tidak akan bisa menyelaraskan
keduanya. Dan kekayaan itu berada dalam wilayah daging, sedangkan
Kerajaan Allah itu berada di dalam wilayah Roh. Dengan demikian,
keduanya berada di dalam dua kelompok yang saling berlawanan. Ini
juga termasuk pertentangan lain lagi yang bisa kita temukan di dalam
Kitab Suci, yakni pertentangan antara masa kini dengan masa depan.
Kedua masa itu benar-benar memiliki karakter yang berbeda.
Keduanya tidak bisa dikompromikan. Mereka tidak bisa dihubungkan
satu sama lain. Anda harus memilih dunia yang sekarang atau yang
akan datang. Anda harus memilih masa kini atau yang akan datang.
Kerajaan Allah, sebagaimana yang dikatakan oleh Yesus kepada Pilatus
di Yohanes 18:36, "kerajaanKu tidak berasal dari dunia ini. Kerajaanmu
berasal dari dunia ini, KerajaanKu tidak berasal dari dunia ini." Kedua
kerajaan itu berbeda dan Anda harus memilih akan menjadi bagian dari
kerajaan yang mana. Anda akan hidup di bawah kewenangan Allah
atau akan hidup di bawah kewenangan daging. Dan kekayaan, tentu
saja, tidak akan bisa berada di dalam wilayah Roh, kekayaan tentunya
akan berada di dalam wilayah daging. Oleh karena itu, kita akan
dipaksa untuk memilih di antara keduanya. Kita tidak bisa memiliki
keduanya. Itu yang membuat hal ini begitu sulit.
42 | B I B L E S U R V E Y
2. Kekayaan bersaing melawan kerajaan Allah untuk
memperebutkan kasih di dalam hati kita
Hal ini membawa kita pada poin yang kedua. Poin yang kedua adalah
bahwa pertentangan di antara daging dan Roh; antara kekayaan
dengan Kerajaan Allah; dan pertentangan di antara keduanya itu
tampak dalam fakta bahwa kekayaan bersaing dengan Kerajaan Allah
untuk memperebutkan kasih kita.
Yesus mengaskan hal ini dengan sangat jelas di Matius 6:21 - "Karena
di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada." Hati Anda akan
berada di tempat harta Anda berada. Jika menurut Anda dunia ini
adalah harta Anda, jika kekayaan duniawi adalah hal yang
menggerakkan hati Anda, maka, "Di mana hartamu berada, di situ juga
hatimu berada."
Artinya, Anda boleh saja mengaku berbakti kepada Allah, tak akan ada
orang yang bisa mencegah Anda untuk mengaku berbakti kepada Allah,
akan tetapi hati Anda akan berada di mana harta Anda berada. Dan
jika kekayaan duniawi adalah harta Anda, harta Anda berada di dunia
ini, maka tentu saja harta Anda tidak akan berada di dalam Kerajaan
Allah. "Di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada." Hal ini
tak bisa dihindari. Ini adalah hal yang sangat wajar. Anda tidak perlu
membahas hal ini secara mendalam. Ini adalah pokok yang sangat
mudah untuk dipahami. Oleh karena itu, jika saya mengasihi harta
benda, maka itu berarti saya mencintai dunia. Jika saya mengasihi
dunia, maka itu berarti hati saya berada di dunia ini, apapun
pengakuan saya tentang kasih saya kepada Allah. Yesus berkata,
"Seperti itulah adanya. Pemilikan harta benda bersaing Allah di dalam
berebut kasih dan pengabdian kita."
3. "Anda tidak bisa melayani Allah dan mamon" karena
kemakmuran itu berusaha merebut kedudukan sebagai tuan di
dalam hidup kita
Uraian itu membawa kita pada poin yang ketiga. Dan poin yang ketiga
ini adalah: seperti yang dikatakan oleh Yesus beberapa ayat
seterusnya, di Matius 6:24, "Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah
dan kepada Mamon." Karena mamon, kekayaan atau kemakmuran
(mamon adalah bahasa Aram untuk kemakmuran), bukan sekadar
43 | B I B L E S U R V E Y
berusaha merebut kasih kita, lebih buruk lagi, mamon berusaha
merebut kedudukan sebagai tuan dan penguasa atas hidup kita, bukan
sekadar simpati kita. Ia akan memerintah di dalam hidup kita sehingga
kita tidak bisa melayani uang dan Allah secara bersamaan. Anda tidak
bisa menjadikan Allah dan uang sebagai tuan Anda di waktu yang
bersamaan.
Akan tetapi Kekristenan zaman sekarang justru mengajarkan bahwa
kita bisa melakukannya. Tentu saja Anda bisa melakukannya kalau
Anda siap untuk menjadi orang Kristen yang berlabelkan Kristen saja.
Tentu saja Anda bisa melakukannya. Tak ada orang yang bisa
mencegah Anda mengaku sebagai orang Kristen sementara hati Anda
berada di dunia ini. Akan tetapi yang sedang kita bicarakan di sini
adalah jalan menuju hidup kekal dan bukannya keagamaan yang
dangkal! Sekali lagi, persoalan ini sangatlah mudah untuk dipahami. Ini
sekadar masalah akal sehat saja. Kita tidak bisa melayani dua tuan.
Jika Anda ingin melayani uang, jika Anda ingin mengabdikan hidup
Anda untuk melayani uang, untuk mengejar, mencintai dan
menyembah uang, maka Anda tidak akan bisa menyembah Allah
dengan benar. Allah tidak mau menerima penyembahan setengah hati.
Dia bahkan tidak menerima penyembahan yang 3/4 hati. "Kasihilah
Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengansegenap jiwamu
dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu."
Tidak boleh kurang dari itu, saya harap Anda mau mengerti, Allah tidak
menerima yang kurang dari itu. Dia tidak menerima yang kurang dari
itu, tak peduli apa yang disampaikan oleh para penginjil kepada Anda.
Allah tidak menerima pengabdian yang tidak total.
Seberapa jauh Anda siap melangkah menuju hidup yang kekal?
Seberapa jauh Anda bersedia untuk melangkah? Anda lihat, bukan
sekadar orang muda yang kaya ini yang dihadapkan pada masalah
yang tidak enak ini, atau persyaratan yang menyesakkan ini. Anda dan
saya juga dihadapkan pada persyaratan ini.
4. Mamon dapat diartikan sebagai berhala karena Anda
menempatkan kepercayaan dan harapan Anda padanya
Dari sini, kita bisa meneruskan pada poin yang keempat. Karena
mamon bukan sekadar berusaha meraih kasih kita, tetapi juga ingin
menjadi majikan kita, maka ia lalu menjadi berhala. Pada
44 | B I B L E S U R V E Y
kenyataannya, mamon memang menjadi berhala di dalam hati kita.
Kita menempatkan kepercayaan kita pada kekayaan kita atau pada
Allah? Namun sangatlah bodoh jika ada orang yang ingin menaiki dua
kuda secara bersamaan, yang berkata, "Aku akan percaya kepada Allah
sampai batas tertentu dan akan mempercayai uang sampai batas
tertentu." Satu-satunya orang yang bisa Anda bohongi dengan
pernyataan semacam itu adalah diri Anda sendiri. Anda tidak akan bisa
membohongi Allah. Anda tidak akan bisa menaiki dua kuda, dan saya
juga demikian. Saya harus membuat keputusan, sekali untuk
selamanya, apakah saya akan menaruh keyakinan dan masa depan
saya pada uang, pada dunia ini, atau saya akan menaruh keyakinan
saya pada Allah.
Kata mammon ini sangatlah menarik. Kata ini adalah kata dari bahasa
Aram untuk kemakmuran, harta benda. Dan makna dasarnya, menurut
para ahli bahasa, adalah tempat kita menaruh keyakinan
kita. Mammon berarti obyek dari kepercayaan, keyakinan dan harapan
kita. Secara harfiah, ia merupakan berhala karena Anda menempatkan
keyakinan, kepercayaan dan harapan Anda padanya. Ini sungguh
menakutkan. Itulah sebabnya Yesus ingin agar orang muda yang kaya
ini mengerti, "kalau kamu ingin menjadi muridku, kalau kamu ingin
mengikut aku, kamu tidak akan bisa mengikut aku dengan pikiran yang
mendua, di satu sisi terus memikirkan tentang rekening bank dan di
sisi lain mengikut aku. Putuskanlah siapa yang akan kamu ikuti, siapa
yang akan kamu layani, dan kepada siapa kamu akan menaruh
kepercayaanmu?" Itu adalah keputusan yang harus diambil juga oleh
Anda dan saya. Mamon berarti obyek yang menerima kepercayaan kita.
Artinya, ia berusaha supaya kita menaruh kepercayaan kita kepadanya.
Secara harfiah, ia diartikan dengan sangat nyata sebagai, "ilah dunia
ini."
Apakah 'ilah dari dunia ini'? Hal apakah yang dijadikan berhala oleh
orang dunia? Pada kenyataannya, jika Anda tanya, maka kebanyakan
dari mereka akan menjawab, "Aku percaya kepada uang. Uang adalah
tuhanku. Aku melayani uang. Aku bekerja demi uang." Secara harfiah,
Anda bekerja demi uang, bukankah begitu? Anda bekerja untuk
mendapat uang. Tuhan bagi orang yang tidak percaya adalah uang.
Dan menurutnya, dia itu bijaksana. Dia mengira bahwa dia berpikiran
sehat. Kita akan lihat nanti apakah benar dia berpikiran sehat menurut
45 | B I B L E S U R V E Y
pengajaran Yesus. Dan silakan Anda nilai sendiri apakah pengajaran
Yesus ini benar atau salah.
"Ilah zaman ini," kata Paulus di 2 Korintus 4:4, "Telah membutakan
mereka." Apakah bahayanya menyembah ilah dunia atau mamon ini?
Secara rohani Anda akan menjadi buta. Dan banyak orang Kristen yang
secara rohani sangat buta. Alkitab memberitahu kita tentang banyak
penyebab yang membuat kita buta, namun salah satunya adalah
karena penyembahan anak lembu emas. Bukan hanya orang Israel saja
yang menyembah anak lembu emas, akan tetapi banyak orang Kristen
zaman sekarang yang juga menyembah anak lembu emas, bukan
hanya orang yang tidak percaya saja. Dan mereka menjadi buta! Ilah
dunia ini telah membutakan mata mereka. Saya tahu bahwa 2 Korintus
4:4 ini bisa saja merujuk kepada setan jika kata 'ilah' di sana mengacu
hanya pada makna 'penguasa' sebagaimana yang ada di Yohanes
12:31, penguasa dunia ini. Namun, tidak ada atau sedikit sekali orang
yang benar-benar menyembah setan sebagai tuhan mereka - kecuali
para satanis (para penyembah setan). Sangat sedikit orang yang
menjadi penyembah setan secara terbuka, akan tetapi sangat banyak
orang yang melayani dan menyembah uang.
Seberapa sering Anda melihat di dalam film adegan tentang orang yang
memegang dan mencium uang? Oh! Mereka sangat mencintai uang!
Uang sungguh sangat indah! Saya ingat akan sebuah film ketika masih
kecil, adegan tragis yang konyol tentang orang yang mati di saat dia
menemukan guci besar berisi emas, harta yang sangat besar ini. Dan
bahkan di dalam kematiannya, dia masih saja memeluk guci tersebut,
dan Anda mungkin akan berpikir, "Sangatlah bodoh orang ini!" Dia
benar-benar mati demi uang. Ada berapa orang Kristen yang rela mati
demi Yesus? Padahal orang-orang itu secara harfiah benar-benar real
mati demi uang! Dan bahkan di saat-saat kematiannya, ia tidak
menunjukkan kebencian terhadap berhala yang telah mengakibatkan
kematiannya itu. Malahan, ia masih menggenggam koin emas itu di
dalam tangannya, dengan jari-jari yang sudah kaku. Mereka
menyembah berhala mereka sampai mati - setia sampai mati! Lebih
dari yang mampu diucapkan oleh orang Krsiten.
Ilah dunia ini - kita tidak perlu membuat pilihan karena setan bekerja
melalui uang sama seperti para bos kejahatan. Dengan cara apa Anda
bisa memancing orang untuk berbuat jahat? Tawarkan mereka uang.
46 | B I B L E S U R V E Y
Sungguh mudah, sama persis dengan yang bisa kita lihat di dalam film.
Uang bisa membuat orang melakukan segala-galanya. Uang adalah
berhala yang ajaib. Ia bisa memerintah hidup Anda. Orang mau
melakukan apa saja demi uang. Itulah sebabnya mengapa Paulus
menyuruh Timotius untuk memperingatkan orang-orang, terutama
mereka yang kaya, di dalam 1 Timotius 6:17, agar mereka tidak
menaruh keyakinan dan kepercayaan mereka pada kekayaan yang
tigak teguh. Di dalam ayat ini dikatakan, "Jangan berharap pada
sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan." Artinya, jangan
mempertaruhkan masa depan Anda, harapan Anda, pada kekayaan.
5. Bahaya kekayaan - menimbulkan kecanduan. Berhati-hatilah
terhadap keserakahan
Segera saja kita masuk ke dalam poin yang kelima di dalam
pengajaran Yesus yang berkenaan dengan bahaya dari kekayaan.
Pokok yang kelima, bagi saya, adalah salah satu ajaran yang paling
menyentak dari pengajaran Yesus. Di dalam Lukas 12:15, Yesus
berkata kepada orang banyak yang sedang mendengarkan khotbahnya,
"Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab
walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah
tergantung dari pada kekayaannya itu." Karena kita dibesarkan di dunia
ini dengan filosofi bahwa kehidupan ini bergantung pada berapa banyak
harta yang kita miliki. Pernahkah kita tidak iri pada kehidupan enak
yang dinikmati oleh orang lain? Kita merasa iri akan kehidupan mereka.
Kita merasa cemburu.
Demikianlah, seringkali saya menatap balik kehidupan saya dengan
rasa malu di saat saya merasa iri akan kekayaan orang Kristen lain.
Sekalipun saya tidak lagi, namun saya masih belum memiliki rumah
sampai pada kepindahan kami ke Kanada. Dan bahkan pada awal
kedatangan saya ke Kanada, saya tidak berminta membeli rumah.
Saya berminat untuk menyewa saja, akan tetapi orang-orang
memberitahu saya bahwa harga yang akan saya bayar kepada pemilik
rumah akan sama dengan harga cicilan rumah. Padahal, di sepanjang
hidup saya saat itu, saya tidak pernah memiliki rumah. Satu-satunya
mobil yang saya kemudikan adalah kendaraan yang berusia di atas
lima tahun. Dua mobil terakhir yang saya miliki di Inggris sama-sama
berusia lebih dari sepuluh tahun. Dan yang saya kemudikan belakangan
ini rata-rata berusia di atas lima tahun. Dengan demikian, akan sangat
47 | B I B L E S U R V E Y
mudah di dalam posisi seperti ini untuk menjadi iri terhadap kekayaan
orang lain. Dan jika saya merasakan iri hati itu muncul, saya bertanya
pada diri sendiri, "Apakah ini bukan karena keserakahan?" Seperti yang
dikatakan oleh Yesus di sini, "Waspadalah terhadap keserakahan." Saya
ingin memiliki apa yang dimiliki oleh orang lain. Jika saya tidak
memilikinya, sementara orang lain memilikinya, maka rasa iri, benci
dan serakah itu muncul melihat mereka memilikinya. Saya akui,
seringkali saya juga mengalami perasaan yang satu ini, keserakahan.
Sungguh berbahaya.
Mengapa bisa begitu? Anda tahu, kata 'serakah' yang diterjemahkan di
sini berasal dari kata Yunani pleonexia. Apakah arti dari pleonexia itu?
Makna harfiahnya adalah ingin lebih lagi. Inilah persisnya hal yang
diperingatkan oleh Yesus kepada kita. Ada satu kata dalam bahasa
Inggris, yakni 'morish'. Apakah arti dari kata 'morish' ini? Artinya
adalah ingin lebih lagi. Contoh pemakaian istilah ini seperti, "Kue ini
membuat saya ingin tambah lagi." Saya tidak pernah mendengarkan
kata 'morish' ini dipakai di Kanada atau di Amerika. Akan tetapi, di
Inggris, jika Anda berkata, "This cake is morish (kue ini membuat
ketagihan)," artinya adalah bahwa Anda tidak bisa berhenti
memakannya, Anda terus saja ingin tambah. Dengan kata lain, ia
menimbulkan kecanduan. Itulah bahaya dari kekayaan. Ia
menimbulkan ketagihan. Begitu ia masuk ke dalam hidup Anda, Anda
terus ingin menambah lagi. Keserakahan sesungguhnya adalah hasrat
untuk mendapatkan lebih lagi. Menjadi tak terpuaskan. Anda tidak bisa
dipuaskan lagi. Pada titik mana Anda ingin berhenti? Pada saat
rekening bank Anda mencapai $50? Tentu tidak. Mari kita naikan
menjadi $500. Pada saat Anda memiliki $500, bagaimana kalau
dijadikan $5000? Itulah yang disebut morish. Anda telah menikmati
manisnya uang. $5000? Mari tambah lagi. Anda menjadi ketagihan.
Uang itu menimbulkan ketagihan. Ia masuk ke dalam diri Anda. Jika
Anda sudah merasakan nikmatnya, hasilnya akan sama seperti kacang
goreng yang tak henti-hentinya Anda makan. Anda merasa harus
mengejar lebih lagi.
Baru-baru ini saya menonton siaran tentang program penanggulangan
obat bius. Masalah narkoba ini sudah menimbulkan kerugian sampai
milyaran dolar di Amerika. Jika Anda bukan pemakai narkoba, Anda
tidak akan bisa memahami keadaan ini. Siapa yang mau memakai
barang yang mengerikan ini? Tapi tunggu sampai Anda merasakannya.
48 | B I B L E S U R V E Y
Kata mereka, pengalaman pertama menikmati narkoba itu seperti apa?
Seseorang memberi Anda sedikit obat bius untuk dinikmati - "Silakan
dicoba sedikit saja." Dan begitu Anda menikmatinya, ooh! Obat bius itu
terasa begitu nikmat! Lalu Anda mencoba lagi lebih banyak, hanya
sedikit lebih banyak. Dan ooh! Anda merasa lebih enak lagi! Dan Anda
menambah lagi dan lagi. Dan akhirnya, obat bius dengan dosis rendah
sudah tidak berarti lagi bagi Anda. Bagaimana dengan yang dosis
keras? Anda benar-benar dibuai oleh obat bius ini. Dan Anda lalu
menambah lagi, sehingga Anda akhirnya ketagihan. Anda tidak bisa
berhenti lagi. Mereka sudah masuk ke dalam darah Anda. Hal semacam
itulah yang terjadi dengan keserakahan. Yesus berkata, "berhati-hatilah
terhadap keserakahan karena begitu kamu menikmati kekayaan, ia
akan memberi rasa enak! Dan kamu akan lupa apa yang seharusnya
kamu kerjakan."
Tak ada pecandu narkoba yang peduli apa yang akan terjadi pada diri
mereka selama mereka masih bisa menikmati obat bius itu. Lupakan
masa depan! Dan kita merasa diri kita bijaksana karena 'satu burung di
tangan lebih berharga daripada sepuluh burung di pohon.' Siapa peduli
dengan Kerajaan Allah yang adanya di masa depan itu? Mari kita
nikmati hari ini. Demikianlah, kepuasan sesaat telah menghancurkan
masa kekal Anda.
6. Uang membawa pada kejahatan
Kita masuk ke dalam poin yang keenam, dan hal itu ada di dalam ayat
di mana Yesus mengajarkan sesuatu hal tentang uang kepada kita, di
Lukas 16:9. Dan inilah apa yang tertulis di sana: melihat bahwa uang
itu begitu berbahaya, membuat ketagihan, sehingga Yesus
menyebutnya "mamon yang tidak jujur." "Dan Aku berkata kepadamu:
Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur,
supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di
dalam kemah abadi (yakni Kerajaan Allah)."
Di sini ada satu hal yang penting. Hal pertama yang perlu kita
perhatikan adalah bahwa di ayat ini, uang disebut sebagai 'mamon
yang tidak jujur'. Mengapa disebut sebagai mamon yang tidak jujur?
Hal pertama yang harus kita perhatikan adalah bahwa uang itu sendiri
tidak mungkin jahat. Ia hanyalah suatu benda. Hanya manusia yang
bisa jahat atau baik. Jadi apakah arti 'mamon yang tidak jujur' itu? Kita
49 | B I B L E S U R V E Y
tidak bisa membuat pernyataan 'mobil yang jahat' karena hal itu jelas
tidak masuk akal. Mobil tidak bisa menjadi jahat atau baik. Anda tidak
bisa menyebut suatu rumah itu baik atau jahat, dan uang juga tidak
bisa menjadi jahat atau baik karena ia hanyalah selembar kertas. Lalu
apa maksud Yesus ketika dia menyebut tentang 'mamon yang tidak
jujur'?
Di dalam bahasa Yunaninya, Anda temukan kata tersebut berupa kata
benda yang diikuti kata keterangan, dan terjemahan harfiahnya akan
menjadi 'mammon of unrighteousness (mamon kejahatan)'. Apakah
arti dari mamon kejahatan itu? Di dalam bahasa Yunani kata itu
dikaitkan dengan tatabahasa bersifat genitif. Maksudnya adalah bahwa
mamon itu bisa membawa pada kejahatan. Bukannya mamon itu yang
jahat, karena suatu benda mati tidak bisa bersikap jahat atau baik.
Uang tidak bisa menjadi baik atau jahat, akan tetapi ia bisa membawa
kita kepada kejahatan. Itulah pokok dari pernyataan tersebut.
Narkoba itu sendiri tidak bisa dikatakan baik atau jahat, akan tetapi
narkoba bisa membawa orang pada kejahatan. Itulah yang
dimaksudkan. Jika Anda sedang dalam pengaruh narkoba, Anda akan
terus ingin menambah takaran seiring dengan berlanjutnya ketagihan
Anda. Dan orang yang diwawancara - dalam siaran tersebut -
menyatakan bahwa dia perlu uang $400 per hari untuk memenuhi
kebutuhannya akan obat bius itu! $400 per hari! Berapa banyak yang
akan dia butuhkan dalam sebulan? Dia akan membutuhkan $12.000
sebulan! Pekerjaan macam apa yang akan bisa menghasilkan gaji
sebesar itu? Lalu wartawan itu bertanya, "Lalu bagaimana Anda
mendapatkan uang $400 setiap harinya?" Dia menjawab dengan jujur,
"Mencuri." Tak ada jalan lain baginya untuk bisa mendapatkan
penghasilan sebesar itu. Itulah sebabnya narkoba disebutkan bisa
membawa Anda pada kejahatan. Narkoba akan membawa Anda untuk
menjadi pelaku kejahatan karena hasrat untuk menikmati obat bius
tersebut. Dan masalah inilah yang sedang diutarakan oleh Yesus di
dalam ayat ini.
Uang itu sedemikian rupa sehingga cinta uang, sebagaimana yang
dikatakan oleh Paulus di dalam 1 Timotius 6:10, adalah akar dari
segala kejahatan. Ia merupakan akar dari segala kejahatan karena ia
akan memimpin kita pada kejahatan. Karena kita menginginkan uang
ini, maka kita, misalnya, bisa saja mulai menjatuhkan orang lain di
50 | B I B L E S U R V E Y
kantor karena jika kita bisa menjatuhkan orang itu maka kita bisa
mendapatkan jabatannya yang bergaji lebih tinggi daripada kita. Lalu
kita memulainya dengan jalan memfitnah orang tersebut, karena kalau
kita bisa menjatuhkan orang itu, maka kita bisa mendapatkan
jabatannya, dan kalau kita bisa mendapatkan jabatannya, maka kita
bisa mendapatkan gaji yang lebih tinggi. Cinta akan uang akan
membawa pada hal-hal semacam ini.
Atau, kita bisa saja mencintai uang karena uang bisa memberikan kita
kedudukan, bukan secara khusus mencintai uang tersebut, melainkan
mengincar hal yang bisa dilakukan dengan uang. Kalau kita punya
banyak uang, maka kita bisa bertamasya ke tempat-tempat yang
indah. Apa yang bisa dilakukan dengan uang memang sangat
menyenangkan. Demi uang, orang bersedia untuk menipu, berbuat
curang, mencuri, merampok dan membunuh. Sangat mudah membuat
orang terbunuh. Anda tinggal mencari seseorang dan berkata, "Aku
beri kamu $3000 dan kamu harus tabrak dia sampai mati." Atau
apapun cara yang Anda pilih. Sebagian orang malah mau
melakukannya demi uang yang lebih kecil dari $3000. Lagi pula,
ongkosnya mungkin hanya sebutir peluru yang harganya tidak
seberapa. Jika Anda beri dia beberapa ribu dolar, dia mungkin akan
bersedia melakukannya, apalagi seorang pecandu narkoba yang perlu
uang $400 sehari. Uang adalah akar dari segala kejahatan, mamon
yang tidak jujur.
7. Uang adalah tempat kita menaruh kepercayaan kita, akan
tetapi uang itu sendiri tidak setia, tidak layak dipercaya
Poin yang ketujuh ada di dalam perikop yang sama, di Lukas 16:11.
Yesus berkata, "Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang
tidak jujur (adikos dalam bahasa Yunani), siapakah yang akan
mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?" Jika Anda tidak
mengerti bahasa Yunani, Anda mungkin tidak akan menyadari bahwa
pernyataan tersebut agak berbeda dengan yang ada di dalam ayat 9.
Terjemahan RSV memakai kata yang sama untuk ke dua ayat itu, yakni
dengan kata 'unrighteous mammon (LAI juga memakai satu istilah
untuk kedua ayat tersebut yakni 'mamon yang tidak jujur')'.
Sebenarnya, istilah yang dipakai di dua ayat ini berbeda. Di dalam ayat
11, yang tertulis di situ adalah kata sifat, bukan kata benda. Dan sekali
lagi, kita telah mengetahui bahwa uang dan kekayaan itu sendiri tidak
51 | B I B L E S U R V E Y
bisa menjadi jahat atau baik, jadi apa maksud sebenarnya dari
ungkapan ini?
Ini adalah kata Yunani yang sama seperti yang ada di ayat 10 yang
dalam versi RSV diterjemahkan dengan kata 'dishonest (tidak jujur)'.
Di dalam ayat 10 disebutkan, "Barangsiapa setia dalam perkara-
perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan
barangsiapa tidak benar (adikos = dishonest = tidak jujur) dalam
perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara
besar." Bagaimana uang bisa menjadi tidak jujur? Bukan itu
maksudnya. Maksud ungkapan itu di dalam ayat 10 adalah
'unfaithful (tidak setia)'. "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara
kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak
setia dalam perkara-perkara kecil, ia tidak setia juga dalam perkara-
perkara besar." Maksudnya adalah mamon yang tidak setia.
Dengan kata lain, seseorang yang terbukti setia dalam perkara kecil,
akan terbukti setia pada perkara besar. Dengan kata lain lagi, jika
seseorang terbukti tidak setia untuk perkara sekecil apapun, maka
Anda tidak akan mempercayakan tugas selanjutnya kepada orang itu
lagi, karena jika ia telah terbukti tidak setia entah itu hanya sekali, dua
kali atau malah seringkali, maka dia pasti akan terbukti tidak setia lagi
nantinya. Inilah yang menjadi maksudnya. Jika Anda tidak setia pada
perkara kecil, bagaimana mungkin Anda akan setia pada perkara
besar? Siapa yang akan mempercayakan kepada Anda untuk
melakukan hal-hal yang besar?
Demikianlah, di sini kita temukan istilah 'mamon yang tidak jujur." Apa
arti dari 'mamon yang tidak jujur' itu? Artinya adalah tidak layak
dipercaya. Anda tidak bisa mempercayai pribadi yang semacam ini.
Anda sama sekali tidak boleh mempercayai uang. Uang tidak bisa
dipercaya. Artinya, jika Anda menaruh kepercayaan Anda pada uang,
maka Anda akan kecewa. Ia sama sekali tidak bisa diandalkan.
Sangatlah bodoh orang yang mempercayai uang. Uang menuntut
kepercayaan kita; ia berseru-seru meminta kepercayaan dari kita; ia
menjadi benda yang meminta kepercayaan kita. Kata 'mamon' itu
sendiri bermakna obyek yang menerima kepercayaan di dalam bahasa
Aramnya. Namun jika Anda menaruh kepercayaan Anda di dalamnya,
maka ia akan mengecewakan Anda. Ia akan mengkhianati Anda; ia
akan mengecewakan Anda.
52 | B I B L E S U R V E Y
Anda mungkin saja masih sangat muda dan belum berpengalaman di
dunia ini. Orang-orang yang telah lama berkutat dalam urusan ini
sangat paham betapa uang tidak bisa diandalkan. Anda menanam
modal dalam bentuk saham, surat-surat berharga, dan Anda taruh
investasi itu dalam saham-saham 'blue chip (paling bisa diandalkan
untuk menghasilkan uang)' - kemudian, pasar saham ambruk.
Tabungan Anda lenyap. Sungguh sangat tidak bisa diandalkan. Anda
tidak pernah tahu apa yang bisa terjadi padanya.
Misalkan, Anda menaruh keyakinan Anda pada rumah, lalu apa yang
terjadi? Pada masa perang, rumah menjadi tidak berarti. Sudah sering
terjadi di China. Orang kaya memborong rumah dan tanah. Rumah dan
tanah disebut sebagai investasi yang paling aman. Tahukah Anda apa
yang terjadi? Perang akan menyapu investasi Anda dalam semalam.
Tanah Anda mejadi tidak ada nilainya, tidak berharga sama sekali.
Orang lain menanamkan kekayaannya dalam bentuk perhiasan, intan
dan sebagainya. Dan sekali lagi, ketika krisis melanda, perang
melanda, semua bentuk perhiasan Anda itu menjadi tidak berharga.
Anda mungkin saja akan menukarkan cincin berlian Anda dengan
sepotong roti, namun tak ada yang menghendaki cincin berlian Anda.
Yang mereka inginkan adalah roti, bukan cincin berlian Anda. Apa yang
bisa mereka perbuat dengan cincin itu? Mereka tidak bisa makan cincin
berlian Anda. Pada masa-masa seperti itu makananlah yang penting.
Bagi sebagian dari kita yang pernah hidup di China, tentunya tahu akan
hal itu. Boleh saja Anda membawa pulang gaji satu koper penuh, lalu
apa yang bisa Anda perbuat dengan uang satu tas itu? Anda harus
buru-buru membeli sekantong beras karena jika Anda terlambat dan
baru bisa membelinya pada malam hari, Anda bahkan tidak akan bisa
membeli sekantong beras! Turunnya nilai uang begitu menggila
sehingga uang dalam jumlah satu koper juga tidak bisa dipakai untuk
membeli beras. Demikian tidak dapat diandalkannya uang itu. Sangat
tidak bisa dipercaya, tidak bisa diandalkan.
Dan sekarang ini pun kita bisa melihat hal yang sama. Uang dolar
Kanada menghadapi masalah penurunan nilai sekalipun berada di masa
damai. Bisakah Anda membayangkannya? Di masa damai. Kita bahkan
tidak sedang dalam masa perang. Yang terjadi di masa perang
sangatlah menegrikan. Dan bagi mereka yang pernah melalui masa
53 | B I B L E S U R V E Y
perang, tentunya akan tahu persis betapa tidak berharganya harta
benda di masa itu.
Sungguh terbalik, demikian kata Yesus - di dalam Lukas 16:11, yakni
ayat yang baru saja kita baca - uang bukanlah kekayaan yang
sesungguhnya. Di ayat 11 dikatakan, "Jadi, jikalau kamu tidak setia
dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan
mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?" Lalu apakah
harta yang sesungguhnya itu? Harta yang sesungguhnya adalah yang
kekal. Seperti yang dikatakan oleh Paulus, hal-hal yang rohani adalah
hal-hal yang kekal. Mereka tidak kehilangan nilainya. Mereka bersifat
permanen. Hal-hal rohani itu kekal. Sedangkan harta benda duniawi itu
tidak kekal.
8. Uang itu fana
Dan kita segera masuk ke dalam poin yang kedelapan dari ajaran
Yesus mengenai uang ini. Poin yang terakhir ini adalah: karena uang
itu tidak permanen, maka ia bukanlah harta yang sesungguhnya, uang
itu fana. Yesus memberitahu kita bahwa uang itu fana, ia tidak pernah
benar-benar menjadi milik Anda. Hal-hal yang fana akan berlalu begitu
saja dari tangan Anda. Saat Anda coba untuk mempertahankannya, ia
pergi begitu saja. Di zaman sekarang ini, Anda dapati bahwa setiap kali
Anda pergi ke bank, Anda mengambil $120, dan dalam beberapa hari
saja Anda sudah kebingungan, "Apa yang telah kulakukan dengan uang
itu? Ia berlalu begitu saja! Mengalir seperti air!" $120 adalah jumlah
yang banyak. Dari waktu ke waktu, saya biasanya mengambil uang
dalam jumlah tersebut untuk keperluan belanja dan sebagainya. Dan
beberapa hari berikutnya, ketika kami sedang bercakap-cakap, Helen
bertanya kepada saya, "Bukankah jumlah yang kita ambil itu $120?
Kemana perginya uang itu?" Lalu saya mencoba menghitung
pengeluaran saya dan mendapati bahwa uang di kantong saya hanya
tersisa beberapa dolar saja. Dia pun hanya memegang sisa beberapa
dolar saja di dalam tasnya. Uang itu mengalir begitu saja! Dan kita
tidak tahu bagaimana kejadiannya. Belanja beberapa barang keperluan
sehari-hari dan habis begitu saja. Sungguh fana. Menaruh kepercayaan
Anda pada hal-hal yang fana sangatlah bodoh. Anda sedang menaruh
kepercayaan Anda pada sesuatu yang keliru. Yesus memperingatkan
kita akan perkara yang satu ini.
54 | B I B L E S U R V E Y
Setelah mengetahui karakternya, sangatlah bodoh jika kita
mempercayai uang
Waktu kita sudah habis dan kita harus tutup pembahasan hari ini. Kita
akan melanjutkan nanti di pesan selanjutnya tentang bagaimana cara
menangani uang. Namun mari kita camkan serta renungkan hal ini
baik-baik. Di mana Anda akan menaruh kepercayaan Anda? Seberapa
jauh Anda rela untuk melangkah? Tentu saja, kita perlu untuk
menelaah tentang bagaimana cara menangani uang. Kita tidak boleh
menanganinya dengan bodoh dan sembrono. Kita harus pahami dengan
tepat apa yang Yesus sampaikan kepada kita, kita perlu berhenti
sejenak dan merenungkan tentang hakekat uang, tentang karakternya
dan tentang kebodohan di dalam hal menaruh kepercayaan padanya.
Syarat untuk Mengikut Yesus
Lukas 9:57-62 ( Matius 8:18-22)
Khotbah oleh Pastor Eric Chang
Kita melanjutkan pembahasan ajaran Yesus di Lukas 9:57-62. Ini
adalah bacaan yang sangat penting:
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan
mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: "Aku
akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi." Yesus
berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung
mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai
tempat untuk meletakkan kepala-Nya." Lalu Ia berkata kepada
seorang lain: "Ikutlah Aku!" Tetapi orang itu berkata:
"Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku." Tetapi
Yesus berkata kepadanya: "Biarlah orang mati menguburkan
orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan
Allah di mana-mana." Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan
mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu
55 | B I B L E S U R V E Y
dengan keluargaku." Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang
siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak
untuk Kerajaan Allah."
Perikop yang sejajar ada di Matius 8:19-22
Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya:
"Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi."
Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan
burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak
mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya." Seorang
lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya:
"Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku."
Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku dan biarlah
orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka."
Kita akan membahas dari perikop di Lukas karena bacaan di Lukas
lebih terperinci.
Apa sebenarnya yang sedang disampaikan oleh Yesus di sini?
Perhitungkan biaya sebelum menyerahkan diri kepadanya
Yesus sedang berjalan bersama murid-muridnya dan seseorang datang
dan berkata, "Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi."
Jelaslah bahwa orang ini sangat terkesan dengan kehidupan dan
pengajaran Yesus yang mendorongnya untuk mengungkapkan
komitmen yang luar biasa ini, "Aku akan mengikut Engkau, ke mana
saja Engkau pergi".
Seperti perwira yang di pesan yang lalu, orang ini telah mulai melihat
kemuliaan Kristus. Dia telah melihat banyaknya perkara ajaib yang
dikerjakan oleh Yesus, dan dia berkata, "Tuhan, kemanapun engkau
pergi, aku akan mengikut engkau." Tetapi jawaban Yesus tampaknya
seolah-olah disampaikan untuk mematahkan keinginannya yang
berapi-api itu.
Hari ini, jika ada seseorang yang berkata, "Aku akan mengikut Yesus,"
maka Anda akan bersorak, "Hore! Puji Tuhan! Halleluyah!" Khususnya
jika dia berkata, "Aku akan mengikut Tuhan ke mana saja." Akan tetapi
Yesus tampaknya malah mengguyurkan seember air dingin ke atas
56 | B I B L E S U R V E Y
kepalanya, seolah-olah berkata, "Tenang dulu." Mungkin Anda akan
berpikir, "Oh? Ini bukan psikologi yang bagus. Ada orang yang berkata,
'Aku mau ikut,' tetapi jawabannya malah, 'Tidak, dengarkan aku dulu.'"
Yesus berkata kepada ahli kitab itu, "Biar kuberitahu kamu sesuatu.
Serigala punya liang. Dan apakah kau melihat burung-burung di udara?
Mereka semua punya sarang. Tetapi aku, Anak Manusia, aku tidak
punya tempat bahkan untuk menaruh kepalaku." Dengan kata lain,
Yesus sedang menyatakan kepada orang ini, "Sebelum kamu berkata
mau ikut aku kemanapun Aku pergi, pertama-tama kamu harus
pertimbangkan dulu tentang apa saja yang berkaitan dengan hal
menjadi muridku."
Yesus tidak pernah memanfaatkan emosi seseorang. Dia tidak mencoba
untuk memacu emosi orang-orang dan dalam luapan emosi itu, mereka
lalu berkata, "Bagaimana kalau kita mengikut Yesus?" Lalu yang
lainnya terpancing dan berkata, "Ya! Kita akan mengikut Yesus!" Yesus
tidak pernah memompa semangat Anda lalu mengambil keuntungan
dari luapan semangat Anda. Anda tidak akan pernah menemukan Yesus
menginjil dengan cara ibadah massal diiringi paduan suara ribuan
orang untuk membakar semangat orang banyak. Tidak pernah!
Musik dan jumlah himpunan massa memiliki dampak yang luar biasa
pada manusia. Cara itulah yang dipakai secara efektif oleh Hitler. Jika
Anda menyaksikan film tentang Perang Dunia II, Anda akan melihat
betapa mengesankan cara Hitler berpidato diiringi dengan parade
bendera-bendera merah dengan lambang swastika dan iringan musik
militer yang sangat menaikkan semangat. Semuanya diatur dengan
tujuan untuk membangkit emosi orang banyak!
Namun perhatikan bahwa Yesus tidak pernah memakai cara-cara
seperti itu. Dia malah mengguyur orang itu dengan air dingin. Sering
kali, ketika orang-orang yang berkata bahwa mereka mau ikut Tuhan,
saya akan berkata, "Tahukah Anda tentang kesukaran yang terkait
dengan hal menjadi orang Kristen? Tahukah Anda ongkos untuk
menjadi orang Kristen?" Mengapa Yesus berlaku seperti ini? Karena dia
ingin agar setiap orang memperhitungkan dulu ongkosnya sebelum
membuat komitmen.
57 | B I B L E S U R V E Y
Di tahun 1952, ketika saya masih di China selama masa Perang Korea,
para perwira militer datang ke sekolah kami dalam rangka propaganda
perang untuk merekrut prajurit atau yang mereka sebut "sukarelawan".
Dan ada banyak anak yang menggunakan berbagai cara untuk
membangkitkan emosi sesamanya. Mereka berpidato sambil menangis-
nangis, "Negeri kita dalam bahaya! Bangkitlah, marilah kita
mempertahankan negara kita yang tercinta!" Dan ada satu orang di
kelas kami yang bernama Zhang yang terpancing emosinya sampai dia
menangis dan menjerit paling keras. Awalnya tak seorangpun yang
mau jadi sukarelawan di kelas kami, dan karena tak ada yang mau
mengajukan diri, tangisannya semakin menjadi-jadi. Setelah menangis,
akhirnya dia berkata, "Aku akan pergi ke Korea dan memerangi orang
Amerika." Setelah dia menyatakan hal tersebut, seorang kawan lain
bernama Sun, yang tidak tahan mendengar tangisannya, lalu
mengajukan diri sebagai sukarelawan. Namun ternyata pada hari
pendaftaran, Zhang tidak maju ke depan. Dia hanya duduk diam di
satu sudut. Jadi sekalipun begitu emosional pada awalnya, Zhang
ternyata tidak ikut pergi ke garis depan. Dia telah mengerjai kawan
yang malang ini dengan membangkitkan emosinya! Hal yang tak
pernah bisa saya lupakan adalah tatapan mata Sun yang malang ini.
Sebenarnya dia sama sekali tidak mau pergi tetapi dia memberi
tanggapan hanya karena emosinya tergugah.
Nah, saya ingin bertanya, apakah orang yang bergabung karena luapan
emosi sesaat itu akan menjadi tentara yang tangguh? Jika saya
menjadi komandan, saya akan memecat setiap orang yang tidak punya
niat untuk berangkat. Saya akan berkata, "Misi ini sangat berbahaya
dan sukar, orang yang tidak punya keberanian dan tidak
memperhitungkan pengorbanan yang dibutuhkan untuk berangkat,
lebih baik mundur sekarang juga." Hanya prajurit yang tetap mau ikut
berjuang sekalipun ia tahu jalannya sangat sukar yang akan bertahan.
Adalah suatu kesalahan yang sangat besar jika Anda menjangkau
orang-orang untuk masuk ke dalam Kerajaan dengan mempermainkan
emosi mereka. Hanya mereka yang telah memperhitungkan ongkosnya
dengan saksama yang akan menjadi prajurit yang paling tangguh.
Luapan emosi sesaat tidak akan memampukan Anda bertahan lama di
dalam peperangan rohani. Itu sebabnya mengapa ada begitu banyak
orang yang mengacungkan tangan di KKR untuk menjadi orang Kristen
tidak mampu bertahan lama. Itulah sebabnya mengapa Yesus
58 | B I B L E S U R V E Y
mengguyurkan air dingin di kepala orang itu, suatu tindakan yang
memang perlu dilakukan.
Apakah kelayakan untuk mengikut Yesus?
1. Bersikap tegas dalam hubungan dengan dunia
Apakah makna yang sesungguhnya dari ucapan Yesus itu? Dia berkata
kepada orang itu, "Aku tidak punya tempat untuk meletakkan kepala-
ku." Apa itu artinya? Anda tentu akan selalu bisa menemukan tempat
untuk meletakkan kepala, bahkan di taman-taman umum sekalipun.
Selalu ada tempat untuk meletakkan kepala, saya pernah mengalami
masa ketika saya harus tidur di bangku taman umum. Yesus bisa saja
pergi ke padang gurun dan berbaring di sembarang tempat. Bukan itu
maksudnya. Maksud dari perkataan Yesus adalah, "Jika kamu mau ikut
aku, maka dunia ini tidak bisa menjadi rumah-mu."
Inilah poin yang pertama: Jika Anda ingin menjadi murid yang sejati
Kristus, Anda harus jelas bagaimana Anda akan berhubungan dengan
dunia.
Banyak orang Kristen yang tidak memiliki sikap yang satu ini. Mereka
tidak menyadari bahwa mereka hanyalah orang yang lewat saja.
Mereka merasa bahwa dunia ini adalah rumah mereka. Jika demikian
halnya, maka Anda tidak akan dapat menjadi murid Kristus. Ibrani
pasal 11 berkata bahwa Abraham, bapa orang-orang beriman,
memandang dirinya hanya sebagai perantau yang sedang melintasi
negeri asing. Dan jika kita ingin menjadi murid yang baik, maka kita
harus menegaskan apa sikap kita terhadap dunia ini. Jika Anda
mengasihi dunia, maka Anda tidak akan dapat menjadi murid Yesus.
Pada saat berbicara tentang dunia, yang dimaksudkan bukanlah
gunung-gunung, hewan-hewan ataupun burung-burung. Kata 'dunia' di
dalam Alkitab mengacu pada sistem yang ada di dunia ini, sistem
buatan manusia yang tidak mematuhi Allah. Jadi kita harus jelas. Jika
kita mengasihi dunia, sebagaimana yang dikatakan di 1 Yohanes
2:15, Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada
di dalam orang itu. Anda tidak bisa melayani Allah dan uang di saat
yang bersamaan. Anda harus menegaskan sikap Anda. Dan karena
banyak orang Kristen yang tidak memastikan sikap mereka terhadap
dunia, maka mereka tidak bisa bertahan lama sebagai orang Kristen.
59 | B I B L E S U R V E Y
Mereka selalu menginginkan yang terbaik dari kedua sisi. Mereka ingin
memperoleh uang dari dunia sekaligus memperoleh Kerajaan Allah
juga. Memiliki uang bukanlah suatu dosa. Sikap Anda terhadap uang
itulah yang sangat menentukan. Cinta akan uang adalah hal yang akan
menghancurkan kita.
Bersiaplah untuk melewati kesukaran dan penderitaan
Tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala sebagaimana yang
diucapkan oleh Yesus juga berarti bahwa Anda harus menderita. Yesus
sedang berkata, "Kamu tidak akan dapat mengikut aku kalau kamu
tidak bersedia menanggung kesukaran." Menjadi orang Kristen bisa
berarti Anda akan menanggung banyak kesukaran. Anda harus siap.
Dan Yesus ingin agar Anda memahami hal ini dengan baik. Alkitab
berbicara banyak tentang kesukaran, dan ini bukan karena Tuhan mau
menyengsarakan Anda melainkan karena Anda memang akan
menderita di jalur pemuridan ini.
Di China dulu, kami tahu bahwa jika kami menjadi orang Kristen, maka
kami akan menanggung kesukaran. Kami tak perlu diceramahi tentang
hal itu. Jika saya tinggal di China, saya tak akan pernah memperoleh
pendidikan; saya tak akan bisa masuk universitas karena saya tak akan
diizinkan masuk universitas sebagai orang Kristen. Jadi, sebagai orang
Kristen di China, maka saya harus siap untuk menerima kesukaran -
yaitu kesukaran dalam bentuk selamanya menjadi buruh. Saya tak
akan bisa lebih dari itu. Maksudnya, bahkan sekalipun saya memiliki
ijazah sekolah menengah, mereka akan tetap memasukkan saya ke
pekerjaan sebagai buruh. Nah, menjadi buruh bukanlah hal yang
memalukan. Menjadi buruh juga bagus. Akan tetapi itu berarti bahwa
sumbangan saya akan dibatasi hanya dalam bidang itu saja. Saya tidak
akan diizinkan untuk mengerjakan hal yang lain. Akan tetapi itu baru
kesukaran kecil saja jika dibandingkan dengan kenyataan bahwa saya
akan berada di bawah pengawasan pemerintah di sepanjang hidup
saya. Saya akan selalu diinterogasi untuk setiap kegiatan saya, hal
yang sudah pernah saya alami. Jadi, sebagai orang Kristen, kita harus
siap menerima kesukaran.
Belajar disiplin diri
60 | B I B L E S U R V E Y
Akan tetapi di dunia yang serba makmur sekarang, saya mendapati
bahwa orang-orang Kristen menjadi lembek. Anda harus tetap tangguh.
Walaupun lingkungan kita sekarang ini sangat nyaman, tetapi kita perlu
belajar banyak tentang disiplin pribadi. Kita tidak perlu mengambil
pilihan yang gampang sekalipun pilihan itu tersedia. Sekiranya
mungkin, saya ingin agar setiap orang Kristen memiliki semacam
disiplin fisik, misalnya dengan berolah raga atau kegiatan lain yang
dapat menguatkan jasmani Anda. Displin fisik adalah hal yang bagus
untuk tubuh dan jiwa Anda.
Banyak sekali para pelayan dan hamba Tuhan yang terlalu tidak
mempunyai disiplin diri. Mereka membiarkan tubuh mereka menjadi
tidak sehat karena tidak ada penguasaan diri dalam hal makanan dan
olahraga. Hal ini sungguh bukan suatu kesaksian yang baik. Setiap
orang Kristen perlu untuk belajar mendisiplin diri sendiri.
Salah satu cara sederhana kita dapat mendisiplin diri kita adalah
dengan tidak selalu menikmati hidangan yang lezat. Lewat makanan,
kita dapat belajar tentang disiplin pribadi. Sekalipun kita mampu
membeli makanan mewah setiap harinya, kita bisa belajar untuk
makan hidangan yang lebih sederhana. Biarlah setiap orang Kristen
menjadi prajurit yang baik dan berdisiplin. Inilah hal yang dikatakan
oleh Paulus kepada Timotius di dalam 2 Tim 2:3. Dia berkata kepada
Timotius, "Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari
Kristus Yesus."
Begitu juga dengan para orang tua, Anda harus mengajarkan disiplin
kepada anak-anak Anda. Ajak mereka berlari atau berolah-raga.
Jadikan mereka anak-anak yang tangguh, bukannya anak-anak yang
lemah dan gendut. Lihatlah di sekeliling Anda, para murid yang sejati
adalah orang-orang yang tangguh dan berdisiplin. Mereka tahu apa arti
pengendalian diri. Orang yang manja hanya akan menjadi orang
Kristen yang manja. Beberapa orang telah membinasakan anak-anak
mereka karena terlalu memanjakan anak-anak mereka. Jadikanlah
anak-anak Anda pribadi yang tangguh. Kita harus mengasihi mereka
tetapi kita juga perlu bersikap tegas. Disiplin adalah hal yang baik.
Mereka akan lebih mengasihi Anda karena Anda cukup mengasihi
mereka hingga mau berusaha untuk mendisiplin mereka.
61 | B I B L E S U R V E Y
Saya berlatih lari selama kondisi tubuh saya memungkinkan. Dan saya
tahu bahwa Billy Graham dulu juga melakukan lari pagi setiap harinya.
Itulah tepatnya hal yang dikatakan oleh rasul Paulus mengenai apa
yang dia kerjakan buat dirinya di 1 Korintus 9:27, "Aku mendisiplin
diriku. Aku bahkan sampai mengendalikannya secara ketat." Itu adalah
ungkapan untuk menunjukkan bahwa dia mendisiplin dirinya sendiri.
Orang yang punya disiplin diri tahu bagaimana mengendalikan dirinya
dalam hubungannya dengan hal-hal keduniawian. Doa saya adalah
agar gereja-gereja kita nanti membangkitkan generasi Kristen yang
merupakan laskar Yesus Kristus sejati.
2. Bersikap tegas terhadap kewajiban-kewajiban duniawi
Hal kedua yang dikatakan oleh Yesus di Lukas 9:59-60 adalah hal yang
lebih sulit untuk dipahami. Lalu Ia berkata kepada seorang lain:
"Ikutlah Aku!" Tetapi orang itu berkata: "Izinkanlah aku pergi dahulu
menguburkan bapaku." Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Biarlah
orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan
beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana."
Pokok pertama tadi adalah tentang hubungan di antara diri kita dengan
dunia. Dalam pemuridan, Anda harus memiliki sikap yang tegas dalam
hubungan Anda dengan dunia. Akan tetapi ini bukanlah hal yang
mudah apalagi jika hal itu berkaitan dengan masalah kewajiban. Hal
inilah yang ditangani di sini.
Yesus berkata, "Ikutlah Aku." Tetapi orang itu menjawab, "Yah, tapi
izinkan aku menguburkan ayahku dulu. Aku punya kewajiban terhadap
ayahku. Ayahku sudah meninggal, dan aku harus menguburkannya."
(Orang Yahudi mempunyai kebiasaan mengadakan upacara
penguburan selama 7 hari. Dalam beberapa kasus, masa berkabung itu
bisa mencapai 70 hari.) Jawaban Yesus terhadap orang ini sungguh
mengejutkan, "Ikutlah Aku... Biarlah orang mati menguburkan orang
mati."
Tetapi bukankah kita harus menghormati orang tua kita? Ajaran Yesus
di bagian manapun juga menyuruh Anda untuk menghormati orang tua
Anda. Malahan di Markus 7:11-12, dia menegur keras orang-orang
Farisi karena tidak menghormati ayah dan ibu mereka. Namun di sini,
tanggapan Yesus sangat mengejutkan, "Biarlah orang mati
62 | B I B L E S U R V E Y
menguburkan orang mati." Sikapnya seolah-olah bertolak belakang
dengan apa yang pernah dia nyatakan kepada orang-orang Farisi
sebelumnya. Bagaimana cara kita untuk memahaminya?
Kita benar-benar terkejut melihat tanggapan semacam itu karena
perintah yang kelima menuntut kita untuk menghormati orang tua kita.
Dan Yesus memang sangat mendukung hal itu. Dia berkata, "Aku
datang untuk menggenapi Hukum Taurat, bukan untuk
meniadakannya." Jadi bagaimana kita bisa memahami jawabannya
yang mengejutkan di ayat 60 itu?
Kasihilah orang tuamu, tetapi kasihilah Tuhan lebih dari yang
lain
Untuk memahaminya, kita harus meninjau bagaimana kita menangani
kewajiban-kewajiban kita di dunia. Poinnya adalah: kita tentu saja
harus mengasihi ayah dan ibu kita, akan tetapi ada keadaan di mana
kita harus membuat pilihan, di mana kita tidak dapat melakukan
keduanya. Kita harus memilih satu atau yang lain. Dan itulah hal yang
terjadi di dalam bacaan ini.
Pada bagian yang lain, di Matius 10:37, Yesus berkata, "Barangsiapa
mengasihi ayah, ibu, istri, anak laki-laki atau anak perempuannya lebih
daripadaku, ia tidak layak bagiku." Bagaimana cara kita
menerapkannya? Tentu saja kita harus mengasihi ayah, ibu, istri dan
anak-anak kita, dan juga orang-orang yang dekat dengan kita. Akan
tetapi ketika kita dihadapkan dengan suatu pilihan, maka kita harus
mengasihi Tuhan lebih daripada semua yang lainnya. Inilah poin yang
sedang dinyatakan oleh Yesus.
Apa pilihan yang terlihat di sini? Setelah perikop ini, di awal Lukas
pasal 10, Yesus mengutus para murid untuk pergi memberitakan Injil
ke seluruh Israel. Mereka sedang bersiap untuk berangkat. Mereka tak
bisa menunggu sampai 7 hari. Mereka tak bisa menunggu satu orang
ini menyelesaikan 7 hari upacara penguburan. Pekerjaan Kerajaan
sangatlah penting. Hidup kekal bagi banyak orang tergantung padanya.
Para murid sedang bersiap untuk pergi memberitakan Injil. Ada berapa
banyak orang di Israel yang meninggal dalam seminggu? Jika tradisi ini
dipegang terus, maka mereka tidak akan pernah mendengar pesan dari
Kerajaan. Mereka tidak boleh menunda pekerjaan selama ada orang
63 | B I B L E S U R V E Y
yang mengadakan upacara penguburan. Jika Anda bersiap untuk pergi
memberitakan Injil dan ayah Anda yang terkasih meninggal, apakah
pilihan Anda? Menyelesaikan upacara penguburan atau berangkat
memberitakan Injil? Suatu pilihan yang sukar. Tentu saja kita sangat
mengasihi ayah kita. Akan tetapi kita mengemban tanggung jawab
untuk memberitakan Injil. Manakah yang akan Anda pilih? Para murid
harus memilih untuk memberitakan Injil.
Coba pikirkan persoalan orang ini. Dia bisa saja berkata, "Lihat, jika
aku tidak menguburkan ayahku, lalu bagaimana aku menunjukkan
hormatku kepadanya? Bagaimana kerabatku akan menilai aku sebagai
orang Kristen? Kalau aku harus memilih memberitakan Injil pada saat
ini karena misi ini lebih penting dan kemudian pergi menguburkan
ayahku, apa kata para kerabatku nanti?" Apa yang akan dilakukan oleh
kebanyakan orang Kristen di zaman ini. Mereka akan berkata, "Maafkan
saya, saya tidak bisa berangkat. Saya harus menguburkan ayah saya."
Bisa saya katakan bahwa bukan hanya 99% yang akan melakukan hal
itu, tetapi mungkin sampai 99,9% akan melakukan hal itu. Kebanyakan
orang Kristen akan berkata, "Jika aku tidak pergi menguburkan
ayahku, maka aku akan mempermalukan Tuhan." Itulah jawaban
berbau rohani yang akan mereka berikan. Setidaknya masih berupa
jawaban yang terdengar rohani. Akan tetapi apakah itu rohani?
Akan tetapi dengarkanlah ajaran Tuhan sekalipun hal itu membuat
Anda merasa tidak nyaman. Ajaran Yesus memang sangat menusuk.
Dia berkata, "Jika kamu berhadapan dengan pilihan ini, lalu apakah
pilihanmu? Pilihanmu adalah berangkat memberitakan Injil kalau kamu
mau menjadi muridku. Akan tetapi jika pilihanmu adalah menguburkan
ayahmu, maka kamu hanya mengerjakan sesuatu yang bisa dikerjakan
oleh orang mati. Kamu tidak membutuhkan hidup untuk mengerjakan
itu."
Ada satu prinsip rohani yang sangat penting yang muncul di sini: Anda
tidak perlu mengerjakan apa yang bisa dikerjakan oleh orang
yang mati secara rohani. Dengan kata lain, ayah Anda meninggal,
dan memang bagus kalau Anda mengasihinya. Akan tetapi jika Anda
memang mengasihinya, kasihilah dia selagi dia masih hidup. Jika
dia sudah meninggal, tak banyak lagi hal yang bisa Anda lakukan buat
dia.
64 | B I B L E S U R V E Y
Jika ayah atau ibu Anda masih hidup, kasihilah mereka sekarang juga.
Ingatlah, mereka tidak akan selalu ada bersama dengan Anda. Suatu
hari nanti, mereka akan pergi, sama halnya dengan orang tua saya
yang sudah meninggal. Saya juga sangat mengasihi mereka. Jika saya
tidak mengasihi mereka di saat mereka masih hidup, maka semuanya
akan terlambat kalau mereka sudah meninggal. Akan ada saatnya di
mana orang tua Anda akan meninggal. Kasihilah mereka sekarang.
Sekaranglah saatnya untuk mengasihi mereka. Sekaranglah saatnya
menunjukkan kepada mereka betapa besar kasih Allah kepada mereka
melalui Anda.
Akan tetapi ada juga orang yang sangat aneh. Di sepanjang hidup
mereka, mereka tidak begitu peduli pada orang tua mereka; mereka
tidak menyukai orang tua mereka. Dan ketika orang tua mereka
meninggal, mereka membeli peti mati yang terindah buat orang tua
mereka. Mereka memborong segunung kembang. Mereka mencari
tempat yang terbaik untuk penguburan. Tetapi bagi orang tua Anda,
apakah ada bedanya jika peti mati mereka terbuat dari perunggu atau
dari kayu? Tak ada manfaatnya buat mereka. Dan mereka juga tidak
bisa menikmati segunung kembang yang Anda borong. Alasan
mengapa mereka melakukan hal ini adalah karena hati nurani mereka
terusik. Mereka berpikir, "Di sepanjang hidupku, aku tidak mengasihi
orang tuaku. Sekaranglah saatnya untuk melunasi semua itu. Aku akan
membelikan peti mati yang bagus buat mereka." Jadi hal yang
diajarkan oleh Yesus adalah ini: Jika mereka sudah meninggal, tak
banyak lagi hal yang bisa Anda kerjakan buat mereka. Jika Anda bisa
hadir di saat penguburannya, baguslah. Silakan melakukan yang
terbaik bagi mereka."
Akan tetapi jika Anda dihadapkan dengan pilihan antara melakukan
penguburan atau pergi memberitakan Injil, maka setiap murid akan
berkata, "Aku harus pergi memberitakan Injil." Saya menemukan
bahwa ada begitu banyak hal yang sedang dikerjakan oleh orang-orang
Kristen yang seharusnya bisa mereka tinggalkan saja untuk dikerjakan
oleh mereka yang non-Kristen. Tetapi memberitakan Injil adalah
perkara yang tidak dapat dikerjakan oleh orang non-Kristen. Akan
tetapi orang non-Kristen bisa menguburkan orang mati. Anda tidak
perlu mengerjakan hal itu. Itu sebabnya, jika Anda harus memilih,
maka pilihlah perkara yang bisa Anda kerjakan tetapi tidak bisa mereka
65 | B I B L E S U R V E Y
kerjakan. Di dalam banyak bidang pekerjaan, hal yang sama berlaku
juga.
Jika Anda memiliki karunia dan panggilan untuk memberitakan Injil,
maka itu adalah sesuatu yang bisa Anda kerjakan tetapi tidak bisa
dilakukan oleh orang non-Kristen. Jadi pengajaran yang terdapat di sini
tepat sama dengan yang diajarkan oleh Yesus di Matius 10:37. Yaitu
bahwa, bagaimanapun juga Anda harus mengasihi ayah dan ibu Anda.
Akan tetapi jika Anda berhadapan dengan pilihan, maka Anda harus
mengasihi Yesus lebih dari mereka.
Sama halnya dengan itu, saya ingin agar istri saya mengasihi saya. Dia
harus mengasihi saya dan saya ingin agar dia mengasihi saya. Akan
tetapi saya ingin agar dia mengasihi Tuhan lebih daripada saya.
Sangatlah penting baginya untuk mengasihi Yesus lebih daripada saya
karena inilah hal yang dituntut oleh Yesus. Yesus jauh lebih besar
daripada saya, oleh karena itu sangatlah penting agar dia lebih dikasihi
daripada saya.
Sesuatu yang indah muncul dari sini. Saat seseorang mengasihi Yesus
lebih daripada Anda, maka kasihnya pada Anda tidak akan berkurang,
bahkan bertambah. Jadi bagi Anda yang akan menikah: pastikanlah
bahwa suami atau istri Anda mengasihi Tuhan lebih daripada Anda.
Semakin dia mengasihi Tuhan dia akan semakin mengasihi Anda juga.
Inilah hal yang ajaib. Akan tetapi, semakin Anda membawa dia untuk
lebih mengasihi diri Anda ketimbang Tuhan, maka kasih mereka
kepada Anda juga akan semakin berkurang seiring dengan waktu. Ini
adalah hal yang sangat mengejutkan. Saya sendiri masih belum bisa
menguraikannya. Akan tetapi ini adalah hal yang benar.
Jika Anda adalah orang tua, jangan pernah melakukan kesalahan
dengan berkata, "Kamu harus mengasihi ayah dan ibumu. Dan setelah
itu barulah kamu mengasihi Yesus." Pada akhirnya Anda akan
mendapati bahwa, mereka tidak mengasihi Yesus, dan terlebih lagi,
mereka sangat tidak mengasihi Anda. Akan tetapi jika Anda katakan
pada mereka, "Kasihilah Yesus lebih daripada ayah dan ibumu. Yesus
selalu yang pertama," maka akan terjadi perkara yang mengagetkan.
Mereka akan mengasihi Yesus dan juga semakin mengasihi Anda.
Mereka akan mengasihi Anda lebih dari yang biasanya. Ini adalah
perkara yang sangat ajaib.
66 | B I B L E S U R V E Y
Prinsip yang sama juga terjadi dalam hal mencari dahulu Kerajaan
Allah dan segala sesuatu akan ditambahkan pada Anda. Mungkin
rahasianya terletak pada saat mereka lebih mengasihi Allah, maka
Allah menaruh kasih di dalam hati mereka untuk mengasihi Anda. Jadi
semakin suami Anda mengasihi Tuhan, maka semakin dia mengasihi
Anda dengan kasih yang lebih murni dan kuat. Semakin istri Anda
mengasihi Tuhan, maka semakin dia mengasihi Anda dengan kasih
yang murni dan kuat. Jadi tidak ada yang perlu khawatir mengenai
ajaran Tuhan ini.
Sangatlah besar kasih Yesus pada ibunya! Dia selalu menempatkan
Kerajaan sebagai yang terutama, akan tetapi sangatlah besar kasihnya
kepada ibunya. Saya rasa tidak ada seorang anakpun yang mengasihi
ibunya lebih dari kasih Yesus. Sekalipun dia sedang tergantung di kayu
salib dalam kesakitan dan menjelang ajal, dia masih punya waktu
untuk ibunya. Dan di kayu salib itu dia menetapkan rencana buat
ibunya, Yesus mengatur agar muridnya yang terkasih akan merawat
ibunya. Dan kita juga bisa melihat bahwa ibunya tahu betapa besar
kasih Yesus padanya. Dia ikut kemanapun Yesus pergi. Ada berapa
banyak ibu yang mengikut anaknya sebagai seorang murid?
Sedemikian besar kasihnya kepada anaknya sehingga sampai di kayu
salib pun, dia ada di sana.
Jadi, yang Yesus ajarkan adalah di saat menghadapi pilihan, kasihilah
orang tua Anda, akan tetapi kasihilah Tuhan lebih dari yang lainnya.
Ketika ibu saya meninggal, saya sedang memberitakan Injil di Ontario.
Saat telegram yang memberitakan kematian ibu saya tiba, apakah
Anda pikir saya langsung menghentikan khotbah saya dan bergegas
menuju penguburan ibu saya? Saya sangat mengasihi ibu saya bahkan
sampai ke saat ini. Akan tetapi jika saya harus memilih antara
memberitakan Injil dan menguburkan ibu saya, saya pilih untuk tetap
di tempat dan memberitakan Injil sekalipun hal itu sangat menyedihkan
bagi saya. Inilah pilihan yang harus selalu dipegang oleh setiap murid.
Saat Anda harus memilih, selalu tempatkan Tuhan di pilihan pertama.
Jadi poin yang kedua ini berkaitan dengan kewajiban-kewajiban kita di
dunia ini.
3. Bersikap tegas dengan hal-hal yang telah kita tinggalkan
67 | B I B L E S U R V E Y
Dan poin yang ketiga sekaligus menjadi poin penutupnya. Di sini ada
orang yang mengatakan hal yang sama kepada Tuhan, "Aku akan
mengikut Engkau, Tuhan." Lalu dia melanjutkan, "Tetapi izinkanlah aku
pamitan dahulu dengan keluargaku. (But first, let me say farewell to
those at my home, KJV?)" Kelihatannya ini adalah hal yang sangat
masuk akal. Setidaknya saya boleh berpamitan. "Tentunya, engkau
akan mengizinkan untuk pulang berpamitan. Karena jika tidak, itu
berarti aku akan langsung menghilang dari mereka?" Tentu saja,
bagian ini tidak memberitahu kita di manakah rumah orang tersebut.
Dan mungkin saja rumahnya cukup jauh. Mungkin butuh waktu dua
hari perjalanan pulang-pergi.
Akan tetapi itu bukan hal yang dipersoalkan di sini. Yang menjadi
persoalan adalah : But first, let me say farewell (tetapi pertama-
tama, ijinkanlah aku pamitan. Katafirst/pertama-tama tidak terdapat
dalam terjemahan LAI tetapi ada di dalam naskah sumber, pent.).
"Pertama-tama" ada sesuatu hal yang akan kukerjakan dahulu sebelum
aku bisa memberitakan Injil. Yesus segera melihat ada sesuatu yang
salah dengan pemikiran orang ini. Di dalam Kerajaan Allah, tidak ada
hal yang diutamakan melebihi Tuhan. Kata "pertama-tama (first)"
adalah kata yang penting di sini. Jika dia berkata, "Izinkanlah aku
pulang berpamitan." Maka tidak akan timbul masalah. Akan tetapi kata
"first/pertama-tama" memiliki makna sangat penting. Jika Anda
perhatikan kalimatnya, sepertinya bisa diucapkan dengan kalimat,
"Izinkanlah aku pulang berpamitan." Dan kalimat yang ini tentu saja
tidak ada masalahnya. Itulah kalimat yang diucapkan oleh Elisa kepada
Elia: "Izinkanlah aku berpamitan dengan orang tuaku." Dan Elia
berkata, "Baik, pergilah." Akan tetapi di sini, ada kata penting
"first/pertama-tama".
Anda tidak boleh menaruh hal lain di tempat pertama melebihi Allah
Yahweh dan pekerjaan-Nya. Yesus segera melihat ke dalam hatinya
dan mengerti apa yang dipikirkannya. Kemudian keluarlah tanggapan
dari Yesus. Dia berkata, "Setiap orang yang siap untuk membajak
tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."
Jangan terus menerus menoleh ke belakang
Di sini, sangatlah penting untuk melihat dan memahami penekanan
dari bentuk kalimat present continuous tense (bentuk waktu sekarang
68 | B I B L E S U R V E Y
yang berkelanjutan) dalam tata bahasa Yunani, dan penekanan
tersebut tidak terungkapkan dengan baik di dalam terjemahan bahasa
Inggris (juga dalam bahasa Indonesia). Di dalam tata bahasa
Indonesia, kata "menoleh ke belakang" bisa berarti sekadar menoleh
satu kali. Akan tetapi di dalam tata bahasa Yunani, sebenarnya hal
tersebut harus diterjemahkan "terus menerus menoleh ke belakang".
Artinya, dia terus saja menoleh ke belakang. Coba bayangkan bahwa
Anda sedang membajak dengan kepala yang terus saja menoleh ke
belakang. Bagaimana Anda bisa membajak sawah?
Dengan kata lain, poin yang terakhir ini berkaitan dengan daya tarik
dunia, terhadap hal-hal yang terus saja membuat kita menoleh ke
belakang, ke arah dunia. Jika Anda ingin menjadi murid tetapi Anda
terus saja menoleh ke arah dunia, dan belum lepas dari ikatan Anda
dengan dunia, maka lupakan saja keinginan Anda untuk menjadi
murid! Anda tidak akan pernah menjadi murid. Hal ini terlihat di dalam
sikap banyak orang Kristen yang tidak mau mematahkan ikatan
mereka dengan dunia. Mereka terus saja menoleh ke belakang.
Sebagai contoh, misalnya saya telah meninggalkan pekerjaan saya
untuk melayani Tuhan tetapi saya terus saja menoleh ke belakang
sambil berkata, "Seandainya saja aku bisa kembali pada pekerjaanku."
Jika demikian halnya, mungkin lebih baik saya tidak pernah memulai
pelayanan sama sekali. Menjadi seorang Kristen adalah perkara
"menghancurkan periuk Anda", atau "menenggelamkan kapal Anda".
Tak ada jalan kembali. Ibarat "membakar jembatan pulang". Hanya
ada jalan maju, tidak ada jalan kembali. Pepatah ini berasal dari
peristiwa yang terkenal di masa lalu. Seorang jenderal membawa
pasukannya menyeberangi sungai dan kemudian ia memerintahkan
semua kapal-kapal ditenggelamkan. Dia berkata kepada pasukannya,
"Di belakangmu sekarang ini hanya ada sungai. Tidak ada kapal bagi
kalian untuk kembali. Kalian akan berperang di sini, dan pilihannya
adalah menang atau mati." Dan tidak sekadar menenggelamkan kapal,
dia juga menghancurkan periuk-periuk untuk masak. Dia berkata, "Jika
kalian tidak menang, maka kalian tidak bisa mendapatkan makanan
lagi."
Jadi, kita bisa melihat bahwa sikap inilah tepatnya yang diminta oleh
Yesus dari murid-muridnya. Majulah ke depan, jangan menoleh terus
ke belakang. Sebagaimana yang dikatakan oleh Paulus, "Melupakan
69 | B I B L E S U R V E Y
hal-hal yang ada di belakang, kita berlari terus ke depan menuju garis
akhir." Maksudnya adalah, "Bagiku, tak ada jalan mundur. Aku sudah
membuat keputusan. Aku akan maju terus ke depan mulai sekarang."
Jika Anda berniat untuk maju melayani Tuhan, janganlah selalu
berkata, "Aku akan membuka sedikit celah buatku untuk kembali jika
sewaktu-waktu situasi menjadi panas." Anda tidak akan pernah
menjadi murid.
Rangkuman
Apakah Anda bersedia menghadapi kesukaran untuk
memberitakan Injil?
Kita perlu merangkum ketiga poin tersebut. Menjadi seorang Kristen
berarti pertama-tama kita harus menegaskan sikap kita kepada dunia.
Kita harus bersedia menanggung kesukaran dan disiplin. Dan orang
yang tidak siap untuk menjalankan hal ini tak akan pernah melayani
Tuhan. Banyak orang yang berkata kepada saya, "Aku akan melayani
Tuhan dan juga menjalani pekerjaanku di saat yang sama." Tentu saja,
akan tetapi apakah yang menjadi alasan yang sebenarnya di balik itu?
Memang benar bahwa tidak semua orang mendapat panggilan untuk
memberitakan Injil. Akan tetapi ada beberapa orang yang dipanggil
untuk itu, dan mereka menolak karena mereka tak sanggup
menanggung kesukarannya. Jika Anda berpenghasilan Rp10 juta saat
ini, apakah Anda bersedia menerima Rp 1 juta untuk menjadi penginjil?
Bersediakah Anda menerima penghasilan yang tinggal 10 persen?
Bersediakah Anda menerima standar kehidupan yang terpotong
sedemikian rendah? Banyak orang menolak untuk memberitakan Injil
karena mereka tak dapat menghadapi kesukarannya. Jadi mereka lalu
membuat alasan dengan berkata, "Yah, saya masih bisa melayani
Tuhan di gereja." Tentu saja Anda bisa, tidak ada yang akan berkata
bahwa Anda tidak boleh. Akan tetapi apakah itu merupakan alasan
yang sebenarnya tentang mengapa Anda tidak melayani Tuhan secara
full time?
Di dalam aspek lain dari kehidupan Kristen, misalnya Anda ternyata
tidak memberi untuk pekerjaan Tuhan sebanyak yang seharusnya Anda
mampu berikan. Jika kita bersedia untuk sedikit mengambil bagian
dalam kesukaran, saya yakin bahwa hampir semua orang seharusnya
berperan lebih banyak lagi bagi pekerjaan Tuhan di gereja atau di
70 | B I B L E S U R V E Y
bidang yang lain dalam pekerjaan Tuhan. Dengan demikian, kita
mestinya bisa menimbun lebih banyak lagi harta di surga. Kita bisa
melakukan lebih banyak hal bagi Tuhan jika kita bersedia memberi
lebih banyak bagi Tuhan. Banyak orang berkata, "Bagaimana saya bisa
melayani Tuhan?" Nah, inilah bidang pelayanan yang bisa Anda
kerjakan - memberi bagi pekerjaan Tuhan. Inilah hal yang bisa
dilakukan oleh setiap orang Kristen, bahkan oleh mereka yang masih
bersekolah. Daripada membeli es krim lebih banyak, Anda bisa berikan
uang itu bagi pekerjaan Tuhan. Namun ketika kita harus memilih
antara coca cola atau air putih, kita cenderung memilih coca cola
dengan membayar sekian ribu rupiah untuk itu. Sebenarnya, harganya
cukup mahal dan berakibat buruk buat gigi Anda karena mengandung
terlalu banyak gula. Juga berakibat buruk bagi tubuh Anda. Hanya
sekadar terasa enak. Padahal, dokter sudah memberitahu Anda bahwa
kandungan gulanya buruk buat kesehatan Anda. Minuman ini juga
mengandung sakarin. Jika Anda seorang pria dan Anda mengkonsumsi
terlalu banyak sakarin, maka Anda menghadapi resiko terkena kanker
kandung kemih. Jadi, Anda bayar sekian ribu untuk merusak gigi Anda,
mendapatkan penyakit jantung, dan mengambil resiko kanker kandung
kemih, padahal uang tersebut bisa Anda gunakan untuk pekerjaan
Tuhan. Aneh, bukankah demikian? Cukup layak untuk dipikirkan.
Apakah saya harus keluar memberitakan Injil atau tinggal demi
orang-orang yang saya kasihi?
Lalu yang kedua, kita perlu menegaskan hubungan kita dengan
berbagai kewajiban kita di dunia ini, bahkan terhadap mereka yang
sangat kita kasihi. Di sanalah tepatnya persoalan kita berawal. Karena
kita sangat mengasihi mereka sehingga kasih itu menjadi penghambat.
Jika saya harus memberitakan Injil, kadang kala saya harus berada
jauh dari rumah untuk waktu sekitar seminggu atau lebih. Suatu hal
yang berat bagi orang-orang yang saya kasihi. Berat bagi istri dan anak
saya. Apakah saya harus berkata bahwa saya tidak akan pergi
memberitakan Injil karena istri saya akan kesepian, bahwa dia akan
kesulitan transportasi, dan dia akan menghadapi bahaya karena tinggal
sendirian, dan dengan demikian saya tidak akan pergi memberitakan
Injil? Saya mau tinggal di rumah saja! Tidak, kita harus menegaskan
hubungan kita dengan segala macam kewajiban itu, bahkan kewajiban
terhadap orang-orang yang kita kasihi.
71 | B I B L E S U R V E Y
Dan terakhir, setiap murid yang sejati bersikap tegas terhadap segala
minatnya pada dunia. Dia bersiap untuk membakar jembatan di
belakangnya, untuk melayani Tuhan tanpa menoleh terus menerus ke
arah belakang.
Di mana kedudukan Anda di dalam gambaran dari ajaran Tuhan ini?
Kita berkata bahwa kita mengasihi Yesus. Apakah pernyataan itu tahan
menghadapi ujian ini? Jika kita benar-benar mengasihi Yesus, apakah
kita memandang ajarannya sebagai hal yang sulit? Biarlah Firman
Tuhan menguji hati kita untuk melihat apakah kita ini benar-benar
murid yang sejati.
Tanda-tanda khusus kedatangan Tuhan
(Kekejian yang membinasakan)
Matius 24:15-24
Khotbah oleh Pendeta Eric Chang
Tanda-tanda umum berkaitan dengan tanda-tanda yang khusus
Di pesan yang lalu, kita telah mempelajari bagian pertama dari Matius
24, dengan meneliti tanda-tanda umum dari kedatangan Yesus yang
kedua. Kita menelaah ketujuh tanda umum itu. Tanda-tanda yang
umum itu berkaitan dengan tanda-tanda yang khusus. Namun tidak
berarti bahwa tanda-tanda umum itu berlangsung dulu sampai selesai
baru kemudian diikuti oleh tanda-tanda yang khusus. Bukan seperti itu,
justru peristiwa-peristiwa itu saling tumpang tindih. Tanda-tanda
umum itu sendiri akan tetap berlangsung sampai dengan hari yang
terakhir. Perhatikan bahwa di dalam sebagian dari tanda-tanda umum
itu, akan ada yang nantinya mengarah ke sifat yang lebih khusus
seiring dengan berjalannya waktu.
Sebagian dari tanda-tanda umum tersebut, misalnya tanda mengenai
penganiayaan luas, sebenarnya sudah mulai berlangsung sekarang ini;
dapat dikatakan tanda umum mengenai penganiayaan yang meluas ini
sudah mulai memiliki aspek-aspek khusus.
Demikian juga dalam hal kemurtadan yang meluas, akan semakin
banyak orang yang murtad. Seperti yang disampaikan di dalam
72 | B I B L E S U R V E Y
perumpamaan tentang seorang penabur benih, bahwa sebagian orang
akan murtad. Benih yang jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang
menunjukkan pertumbuhan yang cepat dan menerima Firman Allah
dengan gembira. Merekalah orang-orang yang gemar mendatangi KKR
yang besar dan mengacungkan tangan dan berkata, "Aku menerima
Yesus dan menyerahkan hidupku kepadanya," mereka menerima hal itu
dengan sukacita. Akan tetapi Yesus berkata, "Setelah beberapa waktu,
saat penganiayaan datang, mereka jatuh, mereka murtad."
Demikianlah, kemurtadan adalah tanda umum yang akan terus
menggejala di sepanjang zaman ini.
Kita melihat orang-orang berpaling dari Tuhan di sepanjang waktu.
Pendapat yang mengatakan bahwa orang tidak akan jatuh setelah
mempercayai Yesus adalah suatu omong kosong. Anda tidak perlu
lama-lama terlibat dalam pelayanan untuk bisa melihat kejadian ini.
Malahan, Anda tidak perlu lama-lama menjadi seorang Kristen untuk
melihat hal tersebut. Anda mungkin punya teman yang dulunya adalah
orang Kristen yang penuh semangat, namun sekarang malah sudah
menghilang. Benar-benar pergi! Mereka benar-benar telah murtad.
Banyak dari antara mereka yang seangkatan dengan saya adalah
orang-orang yang tadinya penuh semangat mengikuti Tuhan. Mengapa
mereka mundur, saya tidak tahu. Saya juga ingin mengetahui
penyebab tersebut suatu saat nanti. Cobaan seperti apa yang telah
menjatuhkan mereka? Aniaya semacam apa yang telah menyurutkan
semangat mereka? Saya tidak tahu. Jadi, kemurtadan adalah suatu
tanda yang umum, tanda umum bagi zaman ini.
Namun kita juga mendengar tentang kemurtadan yang khusus pada
akhir zaman yang yakni tentang manusia durhaka yang akan kita
bahas nanti. Akan terjadi kemurtadan besar-besaran pada akhir zaman
ini. Dan kemurtadan ini sudah dinubuatkan oleh Yesus secara khusus,
Matius 24:10 - "Dan banyak orang akan murtad dan mereka akan
saling menyerahkan dan saling membenci. Banyak nabi palsu akan
muncul dan menyesatkan banyak orang." Kemudian di ayat 12
diberitahukan bahwa, "Kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin."
Sebagian besar orang Kristen akan mendapati bahwa kasih mereka
kepada Allah dan kepada sesama manusia akan menjadi dingin. Saat
itu, terjadilah kemurtadan besar-besaran sebagaimana yang telah
dinubuatkan. Dan kemurtadan ini akan menunjukkan sifat yang
khusus. Misalnya, di 2 Tesalonika 2:3, di mana Paulus berkata bahwa
73 | B I B L E S U R V E Y
manusia durhaka itu tidak akan tampil sebelum terjadi kemurtadan
besar-besaran. Kemurtadan ini di dalam terjemahan versi RSV disebut
sebagai the great rebellion (pemberontakan besar).
Dengan demikian, tanda yang umum itu menjadi semakin khusus
menjelang datangnya hari akhir itu. Hal yang sama juga terjadi pada
tanda umum tentang pemberitaan Injil yang akan terus berlanjutan
walaupun menghadapi kemurtadan. Injil terus diberitakan sekalipun
mengalami penolakan. Namun menjelang akhir zaman ini, akan terjadi
pemberitaan Injil yang besar-besaran dan penuh kuasa sekalipun
dihadang oleh kemurtadan besar, sedikit orang yang masih setia itu
akan memberitakan Injil dengan kuasa yang menakjubkan, persis
seperti yang terjadi pada masa awal jemaat yang mendapat pekabaran
dari 12 rasul itu. Pada akhir zaman ini, Allah juga mengerjakan sesuatu
hal yang sangat membangkitkan semangat. Dia membangkitkan orang-
orang setia, yang akan siap untuk menuntaskan tugas memberitakan
Injil kepada segala bangsa di zaman ini.
Pada pesan ini, kita akan meneliti ayat 15-24. Berikut ini adalah hal
yang disampaikan oleh Yesus kepada para muridnya:
Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus,
menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel para pembaca
hendaklah memperhatikannya maka orang-orang yang di Yudea
haruslah melarikan diri ke pegunungan. Orang yang sedang di
peranginan di atas rumah janganlah ia turun untuk mengambil barang-
barang dari rumahnya, dan orang yang sedang di ladang janganlah ia
kembali untuk mengambil pakaiannya. Celakalah ibu-ibu yang sedang
hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu.
Berdoalah, supaya waktu kamu melarikan diri itu jangan jatuh pada
musim dingin dan jangan pada hari Sabat. Sebab pada masa itu akan
terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak
awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.
Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang
hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-
orang pilihan waktu itu akan dipersingkat.
Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di
sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya. Sebab Mesias-
74 | B I B L E S U R V E Y
mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan
mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga
sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.
1. Apakah arti dari pembinasa keji itu?
Ini adalah bagian bacaan yang sangat penting. Kita akan
mempelajarinya lewat serangkaian pertanyaan. Pertanyaan pertama
adalah: Apakah arti dari istilah pembinasa keji itu? Makna dari istilah
ini akan menjadi kunci untuk memahami keseluruhan perikopnya.
Istilah pembinasa keji bukanlah ungkapan yang diciptakan atau
dikarang oleh Yesus. Istilah ini sebenarnya sudah muncul di kitab
Daniel sebanyak 3 kali. Istilah 'pembinasa keji' ini muncul di Daniel
9:27, 11:31 dan 12:11.
Ungkapan ini juga muncul di dalam kitab Makabe, bagian dari apokrifa;
istilah ini ada di 1 Makabe 1:54. Kitab Makabe adalah bacaan yang
sangat berharga untuk dibaca sekalipun ia tidak termasuk ke dalam
kanon Kitab Suci. Di kalangan Katolik, kitab Makabe termasuk ke dalam
kumpulan Kitab Suci mereka. Kitab Makabe yang pertama merupakan
suatu catatan sejarah yang menceritakan hal-hal yang berlangsung di
zaman Makabe, atau di zaman peralihan antara Perjanjian Lama
dengan Perjanjian Baru. Isi kitab ini mengisi bagian sejarah yang, jika
kitab ini tidak ada, maka kita tidak tahu apa yang terjadi pada saat itu.
Demikianlah, pembinasa keji (atau kekejian yang membinasakan) di 1
Makabe 1:54 itu mengacu pada pencemaran Bait Allah di tahun 167
SM, sekitar 200 tahun sebelum zaman Yesus. Di tahun 167 SM, raja
Siria, Antiochus Epiphanes mengklaim dirinya sebagai 'Allah yang
mewujudkan diri'. Itulah arti dari namanya. Dia mengklaim bahwa
dirinya ilahi. Dia mengklaim dirinya sebagai 'Allah', hal yang juga
dilakukan oleh banyak raja di zaman kuno. Mereka membayangkan diri
mereka memiliki kemuliaan sebesar itu.
Antiochus Epiphanes adalah musuh besar bangsa Israel dan dia pernah
menyerang Israel serta menduduki Yerusalem, dan di dalam Bait Allah
di Yerusalem, dia melakukan pencemaran itu. Dia masuk ke dalam
ruang kudus di Bait Allah, hal yang sebenarnya tidak diperbolehkan
baginya, dan di ruang tesebut, di dekat mezbah Bait Allah dia
mendirikan patung dewa Zeus, salah satu dewa bangsa Yunani, dan dia
75 | B I B L E S U R V E Y
mencemari Bait Allah dengan membuat persembahan babi di atas
mezbah, tindakan yang secara sengaja ditujukan untuk menyinggung
dan menghina orang Yahudi, tindakan mendirikan patung berhala di
dalam Bait Allah dan mempersembahkan hewan najis di atas mezbah
itu - tindakan dari Antiochus Epiphanes, raja Siria ini - digambarkan
sebagai kekejian yang membinasakan. Dalam peristiwa itulah istilah
yang disebutkan di dalam Kitab Daniel itu benar-benar terjadi di dalam
sejarah di tahun 167 SM.
'Pembinasa keji' berarti sesuatu yang menjijikkan
yang bertujuan untuk membinasakan
Demikianlah, kata 'kekejian' atau 'kejijikan', pada dasarnya berarti
sesuatu hal yang sangat menjijikkan. Kata ini memiliki arti
memuakkan; sesuatu hal yang membuat Anda merasa mual. Sesuatu
hal yang jika Anda lihat akan membuat Anda merasa jijik. Itulah makna
dari kata 'kekejian'. Memuakkan, memualkan. Dan hal ini
mengakibatkan atau bertujuan untuk membinasakan.
Lalu apa arti kata 'membinasakan' atau 'kebinasaan'? Kebinasaan
berarti menghancurkan. Inilah makna dasar dari kata ini. Jadi, kekejian
yang membinasakan pada dasarnya bermakna sesuatu hal yang
menjijikkan yang berakibat pada kebinasaan, atau bertujuan
membinasakan Anda. Itulah hal yang menjadi tujuannya. Secara
sederhana, seperti itulah maknanya.
Homoseksualitas dipandang sebagai kejijikan, melawan kodrat
Kata 'kekejian' ini di Perjanjian Lama, dikaitkan dengan praktek
homoseksual di Imamat 18.22. Hal ini menurut Alkitab adalah hal yang
melawan kodrat, memualkan dan menjijikkan. Di zaman ini, para
homoseks mengklaim bahwa mereka memiliki hak yang sama dengan
yang lainnya. Dengan pola pikir itulah mereka dibesarkan atau seperti
itulah cara berpikir mereka, oleh karenanya mereka merasa bahwa hal
tersebut sama normalnya dengan aktivitas heteroseksual. Apapun
pendapat mereka, itu adalah urusan mereka. Yang disampaikan di
dalam Kitab Suci adalah bahwa aktivitas homoseksual adalah hal yang
menjijikkan.
Penyembahan berhala adalah kekejian, menjijikkan dan
memualkan
76 | B I B L E S U R V E Y
Kata 'kekejian' yang sama juga dipakai di Yehezkiel 7:20 terhadap
penyembahan berhala. Penyembahan berhala dipandang sebagai hal
yang menjijikkan, sebagian dari penyebabnya adalah karena
penyembahan berhala pada zaman itu berkaitan dengan aktivitas seks
yang tidak wajar. Sebagai contoh, hal ini berlangsung di kalangan
penduduk Kanaan. Banyak orang yang menganggap perintah Allah di
dalam Perjanjian Lama, yang memerintahkan pembasmian penduduk
Kanaan, sebagai terlalu kejam. Hal yang tidak mereka pahami adalah
mengenai perilaku dari penduduk Kanaan ini. Sebelum Anda menilai
apakah Allah itu terlalu kejam atau tidak, Anda perlu meneliti apa saja
yang telah dikerjakan oleh penduduk Kanaan ini.
Arkeologi telah mengungkapkan kepada kita sebagian dari aktivitas
penduduk Kanaan yang melawan kodrat termasuk: mempersembahkan
korban manusia, kegiatan seks beramai-ramai, homoseksualitas dan
berbagai bentuk ibadah pelacuran di kuil-kuil dalam rangka kegiatan
keagamaan. Mereka melakukan hal tersebut bukan sekadar demi uang,
namun sebagai bagian dari kegiatan agama mereka. Berhubungan
badan dengan pelacur dalam rangka ibadah? Inilah yang dilakukan oleh
penduduk Kanaan. Hal ini sebenarnya sudah berlangsung sejak zaman
kuno di wilayah Mesopotamia. Di Kanaan, hal ini berlangsung secara
gila-gilaan. Semuanya itu berlangsung sampai pada tingkat yang
sangat menjijikkan; melampaui takaran kejahatan dan oleh karenanya
Allah harus membasmi mereka agar bumi ini tidak terus dicemari oleh
kegiatan-kegiatan mereka.
Kota Sodom juga bersalah atas kegiatan yang hampir sama. Sekarang
sodomi atau kaum sodom adalah istilah lain untuk menyebut para
homoseks. Itulah yang dimaksudkan sebagai kekejian di mata Allah.
Allah tidak bisa menolerir hal-hal semacam ini.
Pembinasa keji akan berdiri di ruang kudus
Jadi, kita melihat apa itu kekejian yang berakibat pada kebinasaan. Jika
Anda kerjakan hal-hal begini, atau jika Anda berperilaku seperti ini,
maka Anda akan berakhir pada kebinasaan, yakni pada kehancuran.
Inilah pokok yang sedang disampaikan oleh ayat 15, pembinasa keji
akan berdiri, di dalam ruang kudus! Artinya, kejahatan akan mencapai
tahap di mana sudah tidak ada lagi hal yang dipandang suci. Bahkan
ruang kudus juga tidak dipandang sakral lagi. Kejahatan yang
77 | B I B L E S U R V E Y
kelewatan batas. Kejahatan siap mencemari segala sesuatu, termasuk
ruang kudus di Bait Allah. Hal itu akan terjadi saat kejahatan sudah
mencapai tahap di mana Allah tidak akan membiarkannya untuk
berlanjut. Jadi, situasi inilah yang sedang digambarkan: pembinasa keji
... berdiri di tempat kudus.
2. Siapa atau apakah pembinasa keji itu?
Hal ini membawa kita pada pertanyaan yang kedua. Pertanyaan yang
pertama adalah apa arti istilah tersebut? Sedangkan pertanyaan yang
kedua, apa pembinasa keji itu? Siapa atau apa pembinasa keji itu?
Apakah ia merupakan suatu benda? Apakah dia manusia? Apa
pembinasa keji itu? Jika kita pelajari menurut tata bahasanya, istilah ini
sangatlah menarik karena di Matius 24, kata 'berdiri' (di tempat kudus)
berbentuk neuter participle (kata kerja yang tidak menentukan jenis
kelamin atau netral), dan ini bisa berarti suatu benda. Kesimpulan dari
satu kata ini saja tentunya tidak memadai karena kata
'abomination (keji)' di dalam bahasa Yunani juga berbentuk netral, dan
kata kerja berbentuk netral yang dipadu dengan kata benda yang
berbentuk netral juga adalah hal yang lazim di dalam tata bahasa
[Yunani].
Pembinasa keji pada dasarnya adalah seorang manusia
Akan tetapi, di Markus 13:14: "Apabila kamu melihat Pembinasa keji
berdiri tempat yang tidak sepatutnya para pembaca hendaklah
memperhatikannya maka orang-orang yang di Yudea haruslah
melarikan diri ke pegunungan."
"Apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat yang tidak
sepatutnya." Kata 'berdiri' ini, bentuk yang dipakai adalah
bentuk masculine (kata kerja yang menentukan jenis kelamin, yang
dalam hal ini adalah maskulin); kata kerja yang
berbentuk masculine yang dipadukan dengan kata benda yang bersifat
netral adalah suatu hal yang tidak lazim.
Maksud dari uraian tersebut adalah, dengan memakai
bentuk maskulin ini, Markus sedang memberitahu kita
bahwa pembinasa keji itu menunjuk kepada seorang manusia. Dengan
demikian, pembinasa keji yang sedang dibahas ini adalah [tokoh] yang
78 | B I B L E S U R V E Y
sama yang dibahas di dalam 2 Tesalonika 2:8 yang menunjuk kepada
si pendurhaka, manusia durhaka.
Mari kita beralih ke 2 Tesalonika 2:8 - pada waktu itulah si
pendurhaka (yang bisa juga diterjemahkan sebagai manusia
durhaka) baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan
membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya,
kalau Ia datang kembali.
Jadi si pendurhaka ini akan dibasmi pada saat kedatangan
Yesus Kristus. Akan tetapi si pendurhaka ini sebenarnya sudah
disebutkan di ayat 3-4: Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan
orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari
itu (hari kedatangan Yesus) haruslah datang dahulu murtad dan
haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka (si pendurhaka), yang
harus binasa, yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang
disebut atau yang disembah sebagai Allah (perhatikan juga uraian ini,
karena berkaitan dengan perikop yang sedang kita
bahas). Bahkan (apa yang dia perbuat?) ia duduk di Bait Allah (di
ruang kudus, kata yang diterjemahkan dengan 'Bait Allah' ini harusnya
dibaca sebagai 'ruang kudus', karena berasal dari kata
Yunani naos) dan mau menyatakan diri sebagai Allah.
Jadi, apa yang kita lihat di Matius 24:15 ini dijelaskan dengan sangat
gamblang oleh Paulus di dalam 2 Tesalonika 2:3-4, yakni bahwa
pembinasa keji itu adalah manusia durhaka yang di dalam istilah
Kristen modern disebut sebagai 'Anti Kristus', suatu istilah yang tidak
sepenuhnya tepat. Yesus tidak pernah memakai istilah 'Anti Kristus' di
dalam perikop ini. Secara khusus, dia disebut sebagai 'si pendurhaka'
atau 'manusia durhaka'. Dia adalah perwujudan seutuhnya dari segala
hal yang bertentangan dengan Allah, terhadap hukum dan
kebenaranNya, bertentangan sepenuhnya dengan kebaikan sehingga
dia disebut sebagai 'manusia durhaka'. Segenap diri dan
kepribadiannya dicirikan oleh kejahatan, oleh dosa, oleh pelanggaran,
oleh ketiadaan hukum. Dan dia berdiri di dalam Bait Allah.
'Binatang' meninggikan dirinya sebagai 'Allah' dan menegakkan
patungnya di dalam Bait Allah
79 | B I B L E S U R V E Y
Akan tetapi, kata benda yang berbentuk netral ini juga tidak
sepenuhnya salah, jika kita mengenal isi kitab Wahyu. Di dalam kitab
Wahyu, manusia durhaka ini disebut sebagai 'binatang', bukan disebut
sebagai 'Anti Kristus'. Binatang yang disebutkan di kitab Wahyu 13 itu
bukan hanya meninggikan dirinya sebagai 'Allah', dia bahkan
mendirikan gambarannya di dalam Bait Allah. Jadi, kedua ayat tersebut
benar. Pembinasa keji atau kekejian yang membinasakan itu tidak saja
menunjuk kepada si manusia durhaka akan tetapi juga pada 'gambar'
yang dia dirikan di dalam Bait Allah. Dia telah menjadi sangat lupa diri
akan khayalannya mengenai keilahiannya, atau mengenai kebesaran
dirinya, sehingga dia sampai mendirikan gambaran dirinya di dalam
Bait Allah untuk disembah oleh semua orang.
Nabi palsu juga akan membuat patung tersebut berbicara,
untuk terlihat hidup!
Di kitab Wahyu dikatakan juga bahwa si nabi palsu juga akan membuat
patung itu berbicara, untuk tampak hidup! Di Matius 24:24, dicatat
bahwa berbagai mukjizat akan dilakukan untuk menyesatkan,
sekiranya mungkin, orang-orang terpilih juga! "Sebab Mesias-mesias
palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akanmengadakan
tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga
sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga."
Ini jelas suatu pertunjukan yang sangat hebat, dia bukan sekadar bisa
mendirikan patungnya di dalam Bait Allah, tetapi dengan semacam
sihir, dengan semacam kekuatan setan, dia bisa membuat patung itu
berbicara! Patung itu bisa bertindak sebagaimana halnya makhluk
hidup! Ini adalah keajaiban yang cukup hebat. Sulap yang sangat
canggih. Anda bisa saja mengklaim diri Anda sebagai Pencipta jika
Anda bisa membuat sesuatu yang tampak hidup, hal yang mati tetapi
terlihat hidup.
Kita semua berada di zaman yang sangat menakutkan, zaman yang
kengeriannya tak bisa terbayangkan oleh kita! Seperti apa 'mukjizat'
serta tipuan yang menanti kita? Dia disebut 'Anti Kristus', padahal
sebutan ini agak kurang tepat, 'Anti Kristus' adalah sebutan umum
yang dipakai di dalam 1 Yohanes untuk menyebutkan semua orang
yang mengaku sebagai Kristus akan tetapi memiliki roh yang
bertentangan dengan Kristus. Istilah ini adalah suatu sebutan umum.
80 | B I B L E S U R V E Y
Akan tetapi, kali ini, yang sedang kita bahas adalah tokoh yang khusus,
bukan sembarang Anti Kristus melainkan si Manusia Durhaka, yang
akan mendirikan patungnya, sebagaimana yang pernah dilakukan oleh
Antiochus Epiphanes, dia akan mendirikan patungnya di dalam bait
Allah. Semua ini bisa Anda baca di Wahyu pasal 13 dan seterusnya,
dan dia bahkan membuat patung itu bisa berbicara. Hari-hari itu akan
menjadi hari-hari yang mengerikan.
Jadi, dalam rangka menjawab pertanyaan yang kedua, mengenai siapa
atau apa pembinasa keji itu? Jawabannya cukup mudah, dia adalah
manusia durhaka yang akan mendirikan patungnya untuk disembah.
Jadi, jika Anda menyembah patungnya, maka Anda menyembah
manusia durhaka ini.
3. Kapankah manusia durhaka ini tampil?
Mari kita masuk ke dalam pertanyaan yang ketiga. Pertanyaan yang
ketiga adalah: kapan hal ini akan terjadi? Kapan peristiwa ini akan
berlangsung? Kapankah manusia durhaka itu akan tampil? Apakah
nubuatan ini sudah digenapi, walau untuk sebagian, misalnya, di tahun
70? Apakah nubuatan ini berkenaan dengan peristiwa penghancuran
bait Allah di tahun 70? Jika tidak, apakah nubuatan ini mengacu pada
peristiwa di masa depan?
Matius 24:15 tidak mengacu pada peristiwa di tahun 70
Pertama, di ayat 15 dan selanjutnya itu, malahan di seluruh isi pasal
ini, sama sekali tidak ada rujukan terhadap peristiwa kehancuran
Yerusalem di tahun 70. Ini adalah pokok yang penting untuk dipahami.
Setiap ekseget yang cermat akan segera melihat hal ini. Jadi, setiap
orang yang mencoba mengaitkan pasal ini dengan peristiwa
penyerangan pasukan Roma ke Yerusalem dan kehancuran Yerusalem
di tahun 70 berarti dia belum membaca isinya dengan cermat. Isi pasal
ini memang tidak berbicara apa-apa tentang kehancuran Yerusalem.
Tak ada satu ayatpun yang berbicara tentang kehancuran Yerusalem.
Kedua, di tahun 70, tidak ada kekejian yang membinasakan yang
didirikan di Yerusalem, entah di dalam Bait Allah atau di bagian kota
Yerusalem yang lainnya. Hal itu tidak pernah terjadi di tahun 70.
81 | B I B L E S U R V E Y
Alasan ketiga, Yesus mengatakan bahwa masa kesusahan itu belum
pernah terjadi sebelumnya dan tidak akan terjadi lagi, hal ini
disampaikan di Matius 24:21 - "Sebab pada masa itu akan terjadi
siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal
dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi."
Penghancuran Yerusalem memang merupakan peristiwa yang
mengerikan, akan tetapi tidak bisa dikatakan bahwa hal ini belum
pernah terjadi. Sudah ada banyak kota yang mengalami kehancuran
seperti Yerusalem, biasanya melalui pengepungan yang berlangsung
cukup lama sehingga terjadi kelaparan hebat di dalam kota tersebut
dan ada saja ibu yang tega memakan bayinya karena kelaparan, dan
hal-hal mengerikan lainnya bisa saja terjadi selama pengepungan itu.
Akan tetapi Yesusmengatakan bahwa pada masa kekejian yang
membinasakan itu, penderitaan yang ditimbulkan tidak bisa
dibandingkan dengan zaman manapun! Anda tidak bisa
membayangkannya. Penderitaan itu belum pernah terjadi sebelumnya
di dalam sejarah umat manusia. Dan tidak akan terjadi lagi. Terlalu
mengerikan untuk dibiarkan terjadi lagi. Oleh karenanya, nubuatan ini
tidak bisa dikaitkan dengan peristiwa di tahun 70.
Lukas 21:20-24 adalah perikop yang mencatat hal yang
dilewatkan oleh Matius pasal 24
Namun bukankah di ayat 2, dalam uraian tentang kehancuran Bait
Allah, dikatakan bahwa tidak ada satu batu pun yang akan dibiarkan
berada di atas batu lainnya? Memang demikian. Dan hal tersebut
memang benar-benar terjadi, yang tertulis di Lukas 21:20-24, yakni
perikop yang sejajar dengan Matius 24 ini.
Mari kita beralih ke Lukas 21:20, karena isi perikop di Lukas ini
memiliki perbedaan dengan yang di Matius 24. Perikop di Lukas ini
memang mengacu pada kehancuran Yerusalem. Itulah sebabnya
mengapa Injil-Injil yang parallel menjadi penting. Matius telah
melewatkan bagian yang ini. Lukas memasukkannya, dan jika Lukas
tidak memasukkannya, maka tentunya tidak ada ajaran Yesus yang
mengacu pada peristiwa kehancuran Yerusalem. Yesus memang telah
berbicara tentang kehancuran Yerusalem di Lukas 21:20-24.
Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara,
ketahuilah, bahwa keruntuhannya sudah dekat (dalam kalimat ini,
82 | B I B L E S U R V E Y
kata desolation/kebinasaan diartikan dengan keruntuhan, jadi
keruntuhan atau kehancuran Yerusalem sudah dekat jika mereka
melihat kota itu dikepung oleh tentara-tentara. Perhatikan bahwa isi
ayat ini berbeda sepenuhnya dengan yang ada di Matius. Namun, ayat-
ayat yang selanjutnya memiliki kemiripan dengan yang di dalam
Matius).
Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri
ke pegunungan, dan orang-orang yang berada di dalam kota harus
mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk
lagi ke dalam kota, sebab itulah masa pembalasan di mana akan genap
semua yang ada tertulis.
Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada
masa itu! Sebab akan datang kesesakan yang dahsyat atas seluruh
negeri dan murka atas bangsa ini (perhatikan bahwa bagian ini tidak
menyebutkan 'belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang
dan yang tidak akan terjadi lagi'. Namun memang akan terjadi masa
kesesakan yang dahsyat), dan mereka (orang-orang Yahudi) akan
tewas oleh mata pedang dan dibawa sebagai tawanan ke segala
bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang
tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu.
Perhatikan bahwa kedua perikop itu berbeda, walaupun memiliki
beberapa kemiripan. Kesamaan-kesamaan yang ada berkaitan dengan
rujukan pada masa-masa menjelang kedatangan yang kedua kali.
Artinya, pada zaman pembinasa keji, akan terjadi hal-hal yang akan
mengingatkan orang-orang Yahudi teringat pada peristiwa di tahun 70.
Masa itu memang sengaja dibuat untuk mengingatkan mereka pada
apa yang pernah terjadi di tahun 70, memang dirancang untuk
membawa mereka pada pertobatan. Mereka tidak bertobat di tahun 70.
Kali ini, urusannya akan menjadi jauh lebih parah daripada di tahun 70.
Banyak kejadian yang akan menimbulkan kenangan mereka akan masa
lalu itu. Mereka akan melarikan diri lagi seperti pada zaman dulu. Dan
celakalah mereka yang anaknya masih kecil atau yang sedang
menyusui. Peristiwa nanti akan membangkitkan kenangan akan
peristiwa di tahun 70 bagi mereka, walaupun yang nanti akan terjadi
adalah peristiwa yang berbeda.
83 | B I B L E S U R V E Y
Mari kita rangkum uraian ini sehubungan dengan upaya kita menjawab
pertanyaan yang ketiga tentang acuan terhadap peristiwa yang mana.
Apakah nubuatan itu mengacu pada peristiwa di tahun 70? Atau pada
peristiwa di masa depan? Jawabannya adalah bahwa Matius 24:15
mengacu pada peristiwa di masa depan, sedangkan Lukas 21:20, dan
ayat-ayat selanjutnya, mengacu pada peristiwa di tahun 70.
Tidak ada tanggal yang pasti bagi kemunculan manusia durhaka
Lalu kapankah hal itu akan berlangsung? Kita tidak bisa memberikan
tanggal yang pasti. Dan kita memang tidak boleh mematok tanggal
tersebut atau kita akan jatuh pada kesalahan yang selama ini sudah
sering terjadi: "Dunia akan berakhir pada tanggal sekian dan tahun
sekian," dan hal-hal yang semacam itu. Cukup aneh, orang tidak
pernah belajar dari kesalahan masa lalu. Yesus telah memperingatkan
kita untuk tidak melakukannya, akan tetapi masih saja ada orang yang
melakukannya. Malahan, beberapa minggu yang lalu, dalam sebuah
siaran radio, ada seorang pendeta - dari sebuah tempat di Amerika
Serikat - yang memberitahu jemaatnya bahwa kiamat akan datang
pada tanggal dan tahun tertentu. Akibatnya, seluruh jemaatnya
menjual semua harta milik mereka dan berdiam di gereja menantikan
datangnyaYesus pada hari itu. Tentu saja Yesus tidak datang pada hari
itu. Mengapa? Karena pendeta mereka tidak tahu isi Alkitab dan telah
menyesatkan jemaatnya sampai melakukan hal-hal yang bodoh.
Bacalah isi Kitab Suci. Pahami secara jelas dan mendalam apa yang
disampaikan oleh Yesus agar kita tidak menipu diri sendiri dan
membuat Injil diolok-olok oleh dunia. Peristiwa patung itu ditegakkan di
dalam ruang kudus menunjuk kepada suatu waktu di masa depan,
setelah tampilnya Anti Kristus, si manusia durhaka. Tidak ada tanggal
pasti yang bisa diberikan.
4. Di manakah hal itu terjadi?
Patung dari binatang itu akan ditegakkan di dalam ruang kudus
Pertanyaan keempat yang perlu kita ajukan adalah: Di mana hal itu
akan berlangsung? Di manakah pembinasa keji ini akan berdiri? Dari
bacaan yang terdapat di Matius 24:15 kita diberitahu bahwa kekejian
yang membinasakan itu akan didirikan di dalam ruang kudus.
Sangatlah penting untuk memahami apa itu ruang kudus.
84 | B I B L E S U R V E Y
Ibrani 9:2-3 akan memberi kita gambaran tentang hal ini. Sebab ada
dipersiapkan suatu kemah, yaitu bagian yang paling depan dan di situ
terdapat kaki dian dan meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut
tempat yang kudus. Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah
lagi yang disebut tempat yang maha kudus.
Ayat-ayat ini menjelaskan dengan sangat gamblang. Ruang kudus
mengacu pada bagian yang berada di luar ruang maha kudus. Ruang
kudus adalah tempat yang harus Anda lewati untuk bisa masuk ke
dalam ruang maha kudus. Ruang kudus dimasuki oleh imam agung
hanya sekali dalam setahun. Orang lain tidak boleh masuk ke dalam
ruang kudus. Ini adalah tempat suci. Tak ada orang yang boleh masuk
ke dalam sana. Di sana ada mezbah kemenyan tempat kemenyan di
bakar, perlambang dari doa orang-orang kudus. Mezbah kemenyan ini
berdiri di hadapan tabut perjanjian yang terdapat di dalam ruang maha
kudus.
Jadi, di manakah Anti Kristus ini akan mendirikan patungnya? Dari apa
yang disampaikan di dalam ayat-ayat ini, kita diberitahu bahwa dia
akan mendirikan patung dirinya di dalam ruang kudus, di tempat di
mana hanya imam agung saja yang bisa masuk. Imam biasa tidak
boleh masuk ke sana. Hanya imam agung saja yang boleh masuk ke
sana, dan itu juga hanya sekali dalam setahun pada Hari Raya
Pendamaian.
Bagaimana mungkin ada ruang kudus jika tidak ada Bait Allah?
Ini berarti bahwa dengan melakukan hal tersebut, manusia durhaka ini
telah mencemari ruang kudus. Pertanyaan selanjutnya adalah,
bagaimana mungkin ada ruang kudus jika tidak ada Bait Allah? Dan
sekarang ini Bait Allah itu tidak ada. Tidak ada lagi ruang kudus karena
Bait Allah itu sudah dihancurkan. Bait Allah untuk sementara ini masih
belum berdiri. Dan itulah sebabnya mengapa banyak orang
memperkirakan bahwa orang Yahudi akan membangun Bait Allah, dan
memang mereka berniat untuk membangunnya. Karena, jika orang
Yahudi tidak membangun Bait Allah, tentunya tidak akan ada ruang
kudus yang akan dimanfaatkan oleh si Anti Kristus ini, atau lebih
tepatnya si manusia durhaka ini, untuk berdiri.
a. 'Ruang kudus' itu maknanya bersifat harfiah
85 | B I B L E S U R V E Y
Satu-satunya alternatif arti lainnya adalah dengan cara menerapkan
makna rohani bagi ruang kudus ini, jadi bukan ruang kudus secara
harfiah melainkan secara rohani. Cara pemahaman ini tidak
memberikan pengertian apa-apa. Sama sekali tidak bisa dilakukan
karena kita tidak bisa mendapatkan satu pun rujukan rohaniah akan
hal ini. Dan segala bentuk pengertian rohani yang akan ditarik dari sini
tentunya akan sangat menyimpang, menjadi eksegesis yang sangat
dipaksakan. Kita bisa saja berkata bahwa ruang kudus itu mungkin
gereja. Si Anti Kristus ini mungkin akan mengambil tempat di dalam
gereja. Akan tetapi gereja sendiri mencakup wilayah geografi yang
sangat luas, mencakup seluruh dunia! Jadi, makna ruang kudus itu
mestinya bersifat harfiah, suatu tempat di dalam bait Allah.
b. Ayat 16 akan kehilangan maknanya jika 'ruang kudus' dan
'Yudea' diartikan secara rohani
Alasan kedua untuk mengartikan ruang kudus tersebut sebagai sesuatu
yang harfiah adalah dengan mengamati isi ayat 16. Apa yang terdapat
di ayat 16? Ayat ini secara khusus mengacu pada Yudea. Situasi
historis dan geografis digambarkan kepada kita di dalam ayat ini: maka
orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan.
Pernyataan ini akan menjadi tidak bermakna jika Bait Allah tidak
diartikan secara harfiah, karena kita tentunya harus mengartikan Yudea
secara rohani juga.
c. Hari Sabat tidak akan mempengaruhi siapapun kecuali di
Israel
Alasan ketiga mengenai mengapa letak geografis ditunjukkan kepada
kita terdapat di ayat 20. Ayat itu menyebutkan: Berdoalah, supaya
waktu kamu melarikan diri itu jangan jatuh pada musim dingin dan
jangan pada hari Sabat. Hari Sabat tidak akan mempengaruhi siapapun
kecuali jika Anda berada di Israel. Jadi sekali lagi, rujukan pada letak
geografis di sini sangatlah nyata. Hari itu akan mempengaruhi Anda
jika Anda berada di Israel karena hari Sabat di Israel berlaku seperti
hari Minggu di negara-negara barat. Dan pada hari Sabat itu, tidak
seperti yang terjadi di negara-negara barat, segala kegiatan
dihentikan. Toko-toko tutup. Transportasi tidak tersedia di sebagian
besar tempat. Anda tidak dapat melarikan diri pada hari di mana
sebagian besar alat transportasi tidak bekerja, Anda tidak dapat
86 | B I B L E S U R V E Y
menyewa bis dan tidak bisa membeli bahan bakar atau makanan jika
Anda ingin melarikan diri pada hari itu. Anda tidak punya perbekalan.
Anda tidak bisa berbuat apa-apa. Segala kegiatan dihentikan. Jadi,
memang akan sangat buruk jika hal tersebut terjadi pada hari Sabat.
Ada kecenderungan untuk terlalu merohanikan segala makna,
menguraikan segala sesuatu dengan makna yang dirohanikan. Memang
sangat menarik, namun juga sangat keliru karena jika Anda perhatikan
perikop ini, tidak diragukan lagi bahwa letak geografislah yang sedang
dinyatakan oleh ayat ini, bahkan ada rujukan untuk lari ke
pegunungan. Ke mana kita akan melarikan diri di Montreal ini? Mungkin
ke daerah Laurentian. Jika Anda tinggal di Winnipeg, tidak terdapat
banyak pegunungan untuk melarikan diri. Terlalu jauh untuk bisa
menuju pegunungan Rocky. Winnipeg adalah suatu dataran luas.
Seluruh tempat itu datar; tidak ada pegunungan di sana.
Rujukan bagi pegunungan terasa akrab bagi orang yang pernah ke
Israel karena Yerusalem dikelilingi oleh pegunungan. Segenap daerah
Yudea adalah wilayah pegunungan. "Larilah ke pegunungan untuk
menyelamatkan diri." Sekarang kita bisa melihat bahwa perinciannya
sama sekali tidak kabur. Nubuat-nubuat dari Yesussama sekali tidak
kabur; semuanya mengacu pada hal-hal yang khusus. Manusia durhaka
akan tampil di Yerusalem dan dia akan mengambil kedudukan di dalam
Bait Allah, hal yang juga diberitahukan oleh Paulus kepada kita. Dan
perhatikan bahwa Paulus juga membuat rujukan kepada Bait Allah:
Manusia durhaka itu akan menegakkan dirinya di dalam Bait Allah dan
mengambil kemuliaan yang seharusnya milik Allah. Dia ingin disembah
oleh manusia.
5. Apa yang harus kita lakukan jika hal ini terjadi?
Pokok tersebut membawa kita pada pertanyaan yang kelima: Apa yang
harus dilakukan oleh para murid jika kejadian ini berlangsung? Di
sini, Yesus memberikan jawabannya: "Orang Kristen harus lari dari
si jahat ini." Artinya mengambil jarak sejauh mungkin dari si jahat ini,
baik dari kejahatan itu maupun dari pribadinya.Adalah suatu prinsip
yang penting bahwa di mana ada kejahatan, jauhilah kejahatan itu.
Menjauhlah. Ambil jarak sejauh mungkin antara Anda dengan
kejahatan.
87 | B I B L E S U R V E Y
Itulah sebabnya mengapa di 2 Timotius 2:22, misalnya, Paulus
memberitahu Timotius, "Jauhilah nafsu anak muda." Jangan berpikir,
"Aku sanggup menahannya. Aku akan menghadapi godaan ini." Jangan
bodoh. Siapa yang sanggup menahan agar tidak jatuh dari godaan?
Larilah!
Selalu lari dari dosa
Jika Anda menghadapi godaan dosa, ambillah jarak sejauh mungkin
antara Anda dengan dosa tersebut. Inilah hal yang telah dilakukan oleh
Yusuf, jika Anda ingat betapa istri Potifar berusaha merayunya, dia
melarikan diri. Dia tidak berpikir, "Tak masalah, aku kuat. Aku sanggup
menahannya. Kalau kamu mencoba merayuku, maka mungkin sama
saja dengan berusaha merayu tiang bangunan di sini. Aku tidak bisa
dirayu." Omong kosong! Kitab Suci berkata, "Larilah!" Ambil jubah
Anda dan larilah. Dan jika Anda tidak sempat mengambil jubah Anda,
tinggalkan saja, larilah. Prinsip di dalam Kitab Suci: jangan melangkah
ke arah pencobaan. Dan jika Anda terlanjur berada di dalamnya,
larilah. Jangan tempatkan diri Anda dalam keadaan di mana Anda bisa
terkena masalah.
Itulah sebabnya mengapa saya sering berkata kepada anak-anak
muda. Terutama jika Anda sedang menghadapi 'masalah hati', dengan
gadis atau jejaka, maka apapun yang akan Anda perbuat, jangan
pernah berada dalam satu kamar berdua saja dengannya karena
dengan cara itu Anda hanya akan mencari masalah. Dan jika Anda
mengundang masalah, saya berani pastikan bahwa Anda akan
mendapatkannya.
Salah satu hal yang paling membahayakan di zaman sekarang ini
adalah betapa mudahnya bagi pelajar dan mahasiswa, jika Anda
memiliki kamar atau apartemen sendiri, untuk mengajak kekasih Anda
berduaan di dalam kamar atau apartemen Anda. Dan dengan demikian
Anda sedang membuka kesempatan bagi pencobaan atas diri Anda
sendiri. Anda mungkin saja tidak berniat untuk melakukan dosa, akan
tetapi Anda tidak akan cukup kuat untuk menahannya. Tak ada orang
yang cukup kuat untuk menahannya. Jadi janganlah tempatkan diri
Anda ke dalam posisi seperti itu. Jika Anda ingin bersama-sama dengan
kekasih Anda, pergilah ke tempat-tempat umum. Jangan mencari
masalah dan selanjutnya menghabiskan sisa hidup Anda di dalam
88 | B I B L E S U R V E Y
penyesalan. Tidak ada gunanya melakukan kebodohan semacam ini.
Jadi, prinsip yang terdapat di dalam Kitab Suci adalah lari menjauh!
Selalu lari dari aniaya
Hal yang sama juga terjadi pada penganiayaan. Kita tidak takut pada
kematian akan tetapi kita tidak boleh mengundang masalah. Kita tidak
boleh mencari masalah. Dan jika penganiayan
datang, Yesus memberitahu murid-muridnya di Matius 10, kalau
mereka menganiaya kamu di satu kota, larilah ke kota lainnya.
Mengapa? Karena tugas Anda adalah memberitakan Injil. Lanjutkanlah
pemberitaan Injil. Bukan karena kita ingin menyelamatkan nyawa kita;
kita ingin agar tugas ini terlaksana.
Namun jika Anda tertangkap, maka janganlah takut kepada mereka
yang hanya bisa membunuh tubuh, demikian kata Yesus. Biarlah
mereka membunuh Anda, tidak jadi masalah. Akan tetapi janganlah
serahkan diri Anda. Ini bukanlah tindak kepahlawanan. Itu adalah
kebodohan. Hanya jika kita tetap teguh, tidak goyah menghadapi
maut, dengan tugas yang sudah terlaksana, sudah terselesaikan,
barulah kita mati tanpa penyesalan dan tanpa rasa takut.
Itulah prinsip dari Kitab Suci. Jika terjadi kejahatan, jika manusia
durhaka itu tampil, menjauhlah darinya. Ambil jarak sejauh yang bisa
Anda capai. Jangan diam saja dan berkata, "Aku tidak takut padanya."
Jangan bodoh. Menyingkirlah ke pegunungan. Larilah!
Itulah hal yang terjadi pada masa awal gereja. Pemimpin jemaat di
Smirna, Polykarpus, seorang martir terkenal pada masa awal gereja,
ketika aniaya itu tiba, dia juga melarikan diri. Namun dia dikhianati dan
tertangkap. Ketika dia tertangkap, penyiksanya berusaha agar dia
menyangkal Kristus. Pertama dengan rayuan, yang ditolak tegas, lalu
dengan ancaman, hal yang juga tidak membuatnya terpengaruh.
Akhirnya dia dibakar hidup-hidup, namun tetap teguh sampai mati.
Akan tetapi dia menjalankan prinsip Kitab Suci. Saat penganiayaan
datang, dia lari. Saat dia tertangkap, dia menghadapi maut tanpa
goyah dan rasa takut. Di sanalah letak keseimbangan hikmat.
Ada banyak orang Kristen, sebagaimana yang pernah beberapa kali
saya sampaikan, yang ketika penganiayaan datang justru berkata, "Ini
89 | B I B L E S U R V E Y
aku orang Kristen, silakan dibunuh!" Ini bukanlah kepahlawanan. Hal
ini tidak menjalankan ajaran Kitab Suci. Ini adalah kebodohan.
Bergegaslah lari secepatnya!
Demikianlah, ayat 16 ini menyuruh kita untuk lari ke gunung-gunung.
Dan kemudian di dalam ayat 17, kita disuruh untuk bergegas lari,
secepat mungkin, karena pokok yang harus dipahami di sini adalah jika
si Anti Kristus itu mulai memegang kekuasaan, maka dia akan bergerak
cepat! Itulah hal yang sedang disampaikan oleh Yesuskepada kita.
Manusia durhaka ini akan bergerak sangat cepat. Peristiwa-peristiwa
menjelang akhir zaman ini akan berlangsung semakin cepat. Jika Anda
teliti sejarah umat manusia, Anda akan melihat bahwa pola ini memang
sudah terjadi. Ada satu pola gerakan bola salju di dalam sejarah umat
manusia, kecenderungan sesuatu hal untuk bergerak semakin cepat
dan semakin besar. Permulaannya memang lambat, namun ketika hal
tersebut sudah mulai bergerak, maka momentum pergerakan itu akan
berlangsung semakin cepat. Sebagaimana halnya dengan bola salju,
bola itu akan meluncur turun semakin cepat dan ukurannya juga
menjadi semakin besar sampai akhirnya ia sampai di dasar. Daya
luncurnya akan terus meningkat. Dan sejarah umat manusia juga
berjalan seperti itu, akan bergerak semakin cepat.
Mari kita lihat sejarah umat manusia. Pada beberapa ribu tahun
pertama, perkembangan pengetahuan umat manusia bergerak agak
lambat. Di zaman ini perkembangan pengetahuan umat manusia
bergerak semakin cepat, laju perkembangannya menjadi sangat luar
biasa. Pertumbuhan pengetahuan itu cenderung mengalami
penggandaan dalam jangka waktu yang semakin singkat saja.
Kemajuan ilmu pengetahuan selama lima tahun terakhir ini saja
mungkin sudah melebihi kumpulan segenap pengetahuan selama 1900
tahun sebelumnya. Dan pekembangan pengetahuan ini akan terus
melaju dengan kecepatan yang semakin tinggi. Inilah yang terjadi di
dalam sejarah umat manusia dan dalam hal perkembangan ilmu
pengetahuan. Demikian juga di dalam segenap aspek kehidupan.
Saat kita semakin mendekati hari-hari terakhir zaman ini, Anda akan
mendapati bahwa kejahatan juga mendapatkan momentumnya. Pada
awalnya, kejahatan bertumbuh agak lambat, namun selanjutnya akan
menjadi semakin kuat dan semakin ganas. Ia akan menambahkan
90 | B I B L E S U R V E Y
momentum saat ia meluncur seperti bola salju yang semakin melaju
dan membesar menuju pada kehancuran. Dengan demikian, keadaan
yang akan dihadapi nanti memang keadaan yang darurat.
Itulah hal yang disampaikan di ayat 17. "Orang yang sedang di
peranginan di atas rumah janganlah ia turun untuk mengambil barang-
barang dari rumahnya." Tidak akan ada cukup waktu. Anda mungkin
berkata, "Saya hanya perlu waktu sekitar lima menit. Saya akan
bergegas mengambil barang-barang saya." Lima menit tersebut
mungkin merupakan lima menit yang akan membawa Anda pada
malapetaka. Anda tidak punya waktu yang lima menit itu. Itulah
maksud ayat ini. Jika Anda sedang berada di peranginan di atas rumah,
turun dan langsung lari saja! Dan jangan menatap ke arah rumah Anda
dan berkata, "Oh, souvenir koin pemberian ibuku, kalung yang ibu
harapkan untuk kupakai! Oh, aku lupa dengan cincin pertunanganku!"
Anda akan terpaksa harus kehilangan nyawa jika Anda tidak tinggalkan
semua itu dan melarikan diri!
Anda harus memahami seperti apa konstruksi bangunan rumah orang
Yahudi. Di rumah-rumah kita di barat, tangga ke atas rumah terletak di
dalam. Jadi Anda harus melewati bagian dalam rumah untuk bisa
mencapai teras. Di rumah-rumah orang Yahudi, tangga tersebut
terletak di luar rumah. Jadi Anda tidak perlu masuk ke dalam rumah
untuk pergi dari rumah. Anda tinggal menuruni tangga itu dan Anda
bisa memilih untuk masuk ke dalam atau langsung pergi saja.
Dan Yesus berkata, "Saat kamu menuruni tangga itu, janganlah masuk
ke dalam rumah karena jika kamu masuk, mungkin kamu tidak akan
bisa keluar lagi. Kamu tidak akan punya cukup waktu. Pada saat kamu
keluar dari rumah, polisi rahasia dari si manusia durhaka itu mungkin
sudah ada di depan pintu dan berkata, 'Akan pergi kemana? Apakah
Anda sedang terburu-buru? Kami akan menyediakan kendaraan buat
Anda.'" Dan Anda akan dibawa ke tempat yang tidak ingin Anda pergi.
Di ayat 18: "... dan orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali
untuk mengambil pakaiannya." Anda bahkan harus melupakan jubah
Anda! Sekalipun Anda mungkin akan kedinginan di malam hari, lebih
baik menghadapi hawa dingin. Lari saja! Jubah adalah salah satu
pakaian penting bagi orang Yahudi. Sangat penting. Anda tidak boleh
meminta jubah sebagai jaminan bagi hutang seseorang karena dia
sangat membutuhkannya. Jubah adalah selimut di malam hari dan
91 | B I B L E S U R V E Y
perlindungan dari terik matahari di siang hari, terutama pada musim
dingin. Akan tetapi Yesus berkata bahwa kita harus bergegas pergi
sehingga jika Anda merasa bahwa jubah Anda tertinggal di ladang
Anda, biarkan saja! Lari terus! Sedemikian daruratnya keadaan itu.
Begitu manusia durhaka ini tampil, segala sesuatunya akan
berlangsung dengan sangat cepat.
Lalu ayat 19 mengatakan, "Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau
yang menyusukan bayi pada masa itu." Wanita hamil tidak bisa
bergerak dengan leluasa, dan tentu saja sangat lambat. Anda akan
sangat terganjal sehingga Anda mungkin akan menjadi yang paling
awal terkena masalah, dan keluarga Anda juga akan ikut terkena
masalah itu karena mereka tidak akan mau meninggalkan Anda. Dan
tentu saja, bagi bayi-bayi, mengikuti pelarian semacam itu tentunya
sangat tidak nyaman bagi mereka. Jadi, pada masa itu nanti, Anda
harus ingat akan semua hal ini, berwaspadalah karena keselamatan
rohani Anda bergantung akan hal ini, bukan sekadar keselamatan
jasmani Anda yang sedang dipertaruhkan.
Kemudian ayat 20 berkata, "Berdoalah, supaya waktu kamu melarikan
diri itu jangan jatuh pada musim dingin dan jangan pada hari Sabat."
Mungkin Anda berkata, "Musim dingin di wilayah Palestina tidak begitu
buruk, mengapa harus kuatir akan hal itu?" Musim dingin di Kanada
mungkin bisa jadi sumber bencana. Melakukan perjalanan pada suhu di
bawah 20 deajat Celsius tentunya sangat buruk. Akan tetapi di
Palestina, cuacanya tidak begitu dingin." Pokok yang harus dipahami di
sini adalah bahwa musim dingin di wilayah Palestina berarti musim
hujan. Dan curah hujan akan menjadi sangat tinggi khususnya di
antara bulan November sampai dengan akhir Januari yang merupakan
periode musim dingin itu. Hujan lebat akan turun terus menerus, kilat
dan guruh akan terus menerus menyambar, dan melakukan perjalanan
pada musim seperti itu bukanlah hal yang mudah. Malahan sangat
sulit. Selanjutnya, ayat 21 mengatakan, "Sebab pada masa itu akan
terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak
awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi."
6. Seperti apa kira-kira masa kekuasaan manusia durhaka itu?
Dan hal ini membawa kita pada pertanyaan yang keenam: seperti apa
gambaran masa itu? Bagaimana keadaan di masa kekuasaan manusia
92 | B I B L E S U R V E Y
durhaka itu nantinya? Dan jawabannya adalah jauh melampaui apa
yang bisa Anda bayangkan karena hal itu belum pernah terjadi dan
tidak akan pernah terjadi lagi. Ini adalah keadaan yang tidak akan
terulang lagi. Terlalu mengerikan untuk sampai terjadi lagi. Peristiwa
tersebut tentunya akan sangat mencengangkan.
Kita sudah pernah menyaksikan hal-hal yang sangat mengerikan di
sepanjang masa kita ini. Dan sebagian dari Anda yang masih ingat
akan hal yang terjadi pada masa Perang Dunia II tentunya tidak akan
pernah melupakan tentang kamar-kamar gas yang dipakai untuk
membunuh jutaan orang. Bagaimana menggambarkan hal yang tidak
pernah terjadi sebelumnya? Hal semacam apa yang akan terjadi nanti?
Bagaimana dengan bom atom? Bahkan hal tersebut sudah terjadi.
Segenap isi kota Nagasaki dan Hiroshima luluh lantak oleh bom atom.
Mereka yang langsung mati nasibnya tidak seburuk mereka yang masih
hidup setelah bom itu jatuh. Mereka terbakar dari kepala sampai kaki.
Mereka tidak akan pernah punya kulit yang utuh lagi, dan mereka juga
terkena penyakit kanker darah serta berbagai macam kanker lainnya,
dan juga rasa sakit yang luar biasa dalam masa hidup mereka
selanjutnya yang berjalan amat singkat itu. Kemampuan manusia
untuk menciptakan kejahatan sangat luar biasa! Akan seperti apa nanti
jadinya? Yesus hanya berkata, "Kamu tidak akan bisa membayangkan
akan seperti apa jadinya nanti! Berdoa sajalah, agar dengan kasih
karunia Allah, kamu bisa bertahan melaluinya."
Malahan, di dalam ayat ini Yesus melanjutkan dengan mengatakan
bahwa tak ada satu orang pun yang bisa luput pada masa itu. Di ayat
22 disebutkan, "Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari
segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh
karena orang-orang pilihan waktu itu akan dipersingkat."Jika Anda
mengira bahwa Anda sudah pernah melihat hal yang paling mengerikan
di dunia ini, maka ,itu semua belum apa-apa. Hari-hari yang
mengerikan menanti di depan kita!
Sebagian dari kita pernah pernah melalui masa-masa perang. Saya
sendiri menjadi saksi mata atas dua perang: Perang Jepang-China, dan
saya menyaksikan apa yang diperbuat oleh para serdadu Jepang itu di
China, dan serbuan kaum komunis di mana saya juga menjadi saksi
mata akan peristiwa tersebut. Akan tetapi Kitab Suci berkata, "Itu
semua belum apa-apa." Sedemikian dahsyatnya kengerian di hari-hari
93 | B I B L E S U R V E Y
yang akan datang nanti. Dan Yesus sudah memberitahukan kita agar
pikiran kita siap untuk itu. Allah tidak menjanjikan bahwa langit akan
selalu cerah. Tidak. Dia tidak menjanjikan hal itu. Yang Dia janjikan
adalah kekuatan untuk melewati hari-hari itu.
Namun dia melanjutkan dengan berkata bahwa 'oleh karena orang-
orang pilihan waktu itu akan dipersingkat.' Dan istilah orang-orang
pilihan ini adalah suatu ungkapan umum yang di dalam Kitab Suci yang
mengacu kepada jemaat, hal ini bisa dilihat berulangkali di dalam
Perjanjian Baru. Sebagai contoh, bisa dilihat di dalam Roma 8:33,
16:13; Kolose 3:12; 1 Petrus 1:2, 2:9 dan masih banyak lagi. Kata
orang pilihan selalu mengacu kepada orang Kristen.
Apakah orang-orang Kristen akan diangkat sebelum masa
kesusahan?
Sambil melanjutkan pembahasan, saya perlu untuk menyampaikan
satu hal. Mungkin sebagian dari antara Anda pernah mendengar
tentang ajaran yang mengatakan bahwa orang-orang Kristen dan
gereja akan diangkat sebelum masa kesusahan itu. Izinkan saya
memberikan jawaban yang setegas mungkin akan hal ini. Orang-orang
pilihan justru akan berada di dalam masa kesusahan itu. Malahan,
masa kesusahan itu akan dipersingkat demi orang-orang pilihan ini.
Tidak ada gunanya berusaha mengatakan bahwa orang-orang pilihan
itu adalah umat Yahudi. Kata 'orang-orang pilihan' mengacu pada
gereja dan gereja akan berada di dalam masa kesusahan. Jangan
dengarkan orang yang mengatakan kepada Anda bahwa gereja akan
diangkat sebelum masa kesusahan itu. Tidak ada hal yang semacam
itu. Anda tidak akan temukan ajaran semacam itu [di dalam Kitab
Suci]. Anda dan saya, jika kita masih sama-sama hidup pada masa itu
nanti - akan masuk ke dalam masa kesusahan.
Sekarang perhatikan juga hubungan antara masa kesusahan yang
sangat mengerikan ini dengan penganiayaan yang meluas sebagaimana
yang menjadi salah satu tanda umum di ayat 9: "Pada waktu itu kamu
akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan
dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku." Suatu uraian yang sama
dengan yang ada di dalam ayat 21: "Sebab pada masa itu akan
94 | B I B L E S U R V E Y
terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak
awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi."
Tanyakanlah diri Anda pada hari ini, "Akankah aku bisa tetap teguh
sebagai seorang Kristen menghadapi siksaan tersebut? Apakah aku ini
hanya orang Kristen 'hari cerah'? Hari ini, cuaca cerah, itu sebabnya
kau pergi ke gereja. Kalau hujan, lebih baik aku tetap di rumah
menonton TV. Namun karena kebetulan cuaca cerah dan aku sedang
ingin berjalan-jalan, maka kau pergi ke gereja." Itulah yang disebut
sebagai orang Kristen 'hari cerah'. Mereka datang ke gereja kalau
cuaca sedang baik untuk bisa datang ke gereja. Bagaimana jadinya
dengan Anda jika nantinya mereka akan membunuh Anda dan
membawa Anda ke dalam siksaan? Bagaimana sikap Anda, saudara-
saudari? Saya tidak tahu. Akankah Anda bertahan sampai pada
kesudahannya? Inilah tujuan mengapa pengajaran ini disampaikan.
7. Apakah tujuan Iblis dalam semua ini?
Di masa penderitaan yang sangat berat, di mana kita sangat
merindukan kedatangan Kristus Yesus, Iblis ingin agar kita tersesat,
agar kita meninggalkan Allah, agar kita murtad
Mari kita masuk ke dalam pokok yang terakhir dan setelah itu kita
tutup pembahasan hari ini. Pertanyaan ketujuh yang perlu kita ajukan
adalah: Apakah tujuan Iblis atas semua ini? Apakah yang menjadi
tujuan akhir dari Iblis lewat semua kejadian ini? Tujuan tersebut
disampaikan dengan sangat jelas di ayat 24.
Di ayat 23, kita diberitahu bahwa siksaan dan penderitaan itu sangat
luar biasa sehingga Anda dan saya akan sangat merindukan, "Ya Yesus!
Datanglah sekarang, kumohon kepadamu!" Saat ini, Anda mungkin
tidak begitu mengharapkan kedatangan Yesus karena Anda masih ingin
menikmati mobil baru Anda, televisi baru Anda, apapun itu. Anda masih
ingin menikmati hidup Anda lebih lama lagi. Sungguh musim semi yang
indah! "Yesus, sabar dulu! Aku belum mendapatkan gelarku. Kalau
engkau datang sekarang, aku akan kehilangan gelarku. Tunggu sampai
tahun depan, saat aku sudah mendapatkan gelarku, setelah itu
datanglah." Namun ketika siksaan itu datang, penderitaannya sungguh
tak tertahankan sehingga Anda akan berkata, "Yesus, datanglah!
Datanglah! Selamatkanlah kami dari keadaan ini!"
95 | B I B L E S U R V E Y
Di ayat 23, Anda menemukan situasi yang menunjukkan betapa
bahayanya saat-saat ketika gereja merindukan kedatangan Yesus,
akan ada banyak mesias palsu yang akan mencoba mengisi harapan
Anda ini. Akan ada orang yang berkata, "Kristus ada di sini! Dia ada di
ladang sana!" "Kristus ada di gereja sana!" "Dia ada di dalam kamar
ini!" Saat kita mencari-cari Kristus, akan ada banyak Kristus palsu
berkeliaran. Mereka akan memanfaatkan kerinduan ini. Para penipu itu
akan selalu siap untuk memanfaatkan kebutuhan Anda. Para pengajar
sesat dan para mesias palsu, mereka akan selalu ada.
Baru-baru ini, saya membeli sebuah buku dalam sebuah obralan, dan
buku tersebut benar-benar menyesakkan hati saya. Buku yang saya
beli dengan harga 1/8 dari harga aslinya adalah sebuah buku yang
berjudul Give Me Prime time Religion (Berikan Aku Agama Jam Siaran
Utama). Saya tertarik dengan judulnya. "Agama Jam Siaran Utama"
tentunya mengacu pada jam siaran utama di TV. Dan Anda tentu tahu
bahwa gereja-gereja Kristen, atau lebih tepatnya, organisasi-organisasi
tertentu semakin banyak yang masuk ke dalam 'agama jam siaran
utama' ini. Mereka menyewa jam siaran utama dari stasiun televisi dan
Anda bisa menonton semua siaran upacara dan kampanye televisi
mereka.
Buku ini menceritakan tentang penginjil TV yang terkenal di Amerika.
Buku ini ditulis oleh salah satu anggota staff-nya yang mengetahui
seluk-beluk dirinya dari dekat, dan orang itu telah bekerja di dalam
organisasinya selama sekitar tiga setengah tahun. Pengungkapan
tentang isi organisasi tersebut melalui tulisan orang ini benar-benar
membuat saya tercengang! Pokok yang sedang dia sampaikan sama
persis dengan apa yang sedang Anda baca di dalam ayat ini. Karena
begitu mendesaknya kebutuhan manusia, begitu membutuhkan
penopang emosi dan rohani sehingga tampillah orang-orang semacam
ini yang akan memanfaatkan kebutuhan Anda itu, dan meraih
keuntungan yang sangat besar sehingga mencapai jutaan dolar. Jutaan
dolar diraih dari orang-orang yang sedang mengejar kebutuhannya itu.
Penulis buku itu menyebutkan bahwa penghasilan bersih organisasi
tersebut setiap tahunnya berada di kisaran puluhan juta dolar. Dia
menyebutkan bahwa penginjil ini tinggal di sebuah rumah berharga
jutaan juta dolar di California dan juga rumah lain yang tidak kalah
mahalnya. Dan dia mengendarai mobil mewah dan selalu berganti
mobil setiap enam bulan dan sebagainya.
96 | B I B L E S U R V E Y
Saya membaca buku ini dengan saksama, saya sadar bahwa kalau
semua yang dia sampaikan itu tidak benar, tentunya dia tidak akan
berani menerbitkan buku tersebut, kalau tidak, maka dia akan
menghadapi tuntutan hukum. Dia bisa saja dituntut oleh penginjil itu,
mungkin dengan nilai tuntutan jutaan dolar. Akan tetapi buku ini sudah
bertahun-tahun diterbitkan dan, sejauh yang saya ketahui, penginjil itu
tidak berbuat apa-apa. Sebenarnya, organisasi milik penginjil itu sudah
menawarkan bayaran kepadanya untuk tidak menerbitkan buku
tersebut, akan tetapi penulis buku ini menolaknya.
Saya tidak suka dengan cerita semacam ini. Sudah cukup banyak cerita
dan publikasi buruk yang menerpa gereja selama ini. Ketika saya
membaca buku tersebut beberapa waktu yang lalu, firman di Matius
pasal 24 ini terus menerus muncul di dalam benak saya. Di dalam
keputusasaan dan kebutuhan kita, akan ada banyak orang yang
berkata, "Lihat, Kristus ada di sini!" atau, "Lihat, dia ada di sana!" Dan
akan ada banyak orang yang berbondong-bondong mendatangi
tempat-tempat tersebut. Umat akan dikelabui oleh para mesias palsu
ini. Saya tidak tahu apakah penginjil itu seorang penipu atau bukan,
namun jika dia tinggal di rumah senilai jutaan dolar, tentu saja saya
hanya bisa menggaruk kepala dan bertanya-tanya, apa artinya ini?
Sebuah pesawat jet yang selalu siap untuk dia gunakan dan
mengenakan pakaian yang harganya ribuan dolar, ini pun bukan hal
yang bagus. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh penulis buku
tersebut, semua ini diperbuat oleh seseorang yang seharusnya
memberitakan tentang Kristus yang tidak punya tempat untuk
meletakkan kepalanya. Pengungkapan ini sangat mengusik hati saya.
Kita sedang berada di akhir zaman. Mesias palsu dan juga guru-guru
palsu berkeliaran di mana-mana. Dan mereka tampil sangat
meyakinkan. Mereka berbicara tentang Yesus; tentang Kristus. Namun
yang mereka inginkan sebenarnya adalah mengisi pundi-pundi uang
mereka sendiri.
Sekarang kita sampai pada ayat 24: "Sebab Mesias-mesias palsu dan
nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-
tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin,
mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga." Pertanyaan kita yang
terakhir adalah apa tujuan dari semua hal ini? Apa yang sebenarnya
sedang direncanakan oleh si manusia durhaka itu? Dia ingin
menyesatkan kita. Dia ingin agar kita meninggalkan Allah. Dia ingin
97 | B I B L E S U R V E Y
agar kita menjadi murtad. Itulah hal yang dia inginkan, yakni
menyesatkan kita.
Waktu kita sudah habis dan pokok ini akan menyita cukup banyak
waktu. Ada dua macam pertanyaan dari dalam ayat ini yang ingin saya
bahas. Pertanyaan pertama adalah, mungkinkah orang-orang terpilih
disesatkan? "Kata 'sekiranya mungkin', apakah istilah itu bermakna
mustahil atau bisa saja terjadi? Kita harus meneliti istilah ini dari segi
gramatika, linguistik dan alkitabiah. Pertanyaan tersebut adalah salah
satu pertanyaan yang cukup mendasar. Dan pertanyaan yang kedua
adalah, bagaimana agar kita tidak sampai tersesat? Dengan cara apa
kita bisa menjaga agar kita tidak disesatkan? Karena waktu kita sudah
habis, maka kedua pertanyaan tersebut pada kesempatan yang
selanjutnya.
Saat manusia durhaka ini tampil, maka dia akan dipuja oleh
seluruh bumi
Salah satu pokok yang perlu kita camkan adalah: jika dia nantinya
manusia durhaka itu tampil, maka dia akan dipuja oleh seluruh dunia.
Dunia akan mengagumi orang ini. Seluruh dunia akan memandang
bahwa dia ini orang yang fantastis, mirip dengan apa yang disebutkan
di dalam Lukas 16:15: "Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci
oleh Allah." Ayat tersebut menjelaskan keadaannya nanti. Dia akan
disambut dengan penuh kekaguman dan hormat oleh seluruh bumi,
dan secara perlahan-lahan, watak aslinya mulai nampak. Dan dia akan
mulai menginjak jemaat dengan niat untuk menghancurkan secara
total. Kiranya Allah menolong kita untuk bisa tetap teguh sampai pada
kesudahannya.
Tanda Seorang Kristen - Memberi Diri
Matius 11:28b
Khotbah oleh Pastor Eric Chang
98 | B I B L E S U R V E Y
Aku akan memberi kelegaan kepadamu
Hari ini, saya ingin melanjutkan dengan membahas sedikit lebih jauh
lagi beberapa poin penting yang belum kita singgung sehubungan
dengan Matius 11:28, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan
berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu." Hari ini saya
akan memusatkan perhatian pada makna penting dari kata 'memberi'
ini.
Perlu saya katakan dari awal bahwa karakteristik Allah yang
dicerminkan dengan sempurna oleh Yesus adalah sifat Allah yang
memberi. Ini adalah karena pada hakekatnya Allah adalah kasih. Kasih
tidak dapat dipisahkan dari pemberian. Saat Anda dalam kesulitan, ke
mana Anda akan minta pertolongan? Anda akan pergi kepada orang
yang mengasihi Anda. Mengapa Anda pergi kepada orang itu? Karena
Anda tahu bahwa dia mengasihi Anda, entah orang itu adalah ibu atau
ayah Anda, atau siapa pun dia, dia akan memberi apa yang Anda
butuhkan.
Yesus berkata di Yohanes 8:12, "Akulah terang dunia." Dia Matius 5:14
dia berkata, "Kamu juga adalah terang dunia." Apakah Anda
memperhatikan apa yang dikerjakan oleh cahaya? Cahaya bergerak ke
luar. Ia memberi dirinya di sepanjang waktu. Di sini Yesus memilih
gambaran dari sesuatu hal yang selalu memberi diri. Jika cahaya itu
berhenti memberi, maka tidak ada lagi cahaya. Cahaya adalah sesuatu
yang memancar, yang bergerak keluar dari sumbernya. Ini berarti
bahwa Yesus, sebagai Terang dunia akan selalu memberi: memberi
dirinya, atau terangnya. Dan itu juga berarti bahwa saat kita menjadi
muridnya, maka kita akan menjadi seperti dia, sama seperti dia adalah
99 | B I B L E S U R V E Y
seperti Bapa kita di surga. Kita akan menjadi terang yang terpancar dari
dalam diri kita. Apakah Gereja sekarang ini berfungsi sebagai terang?
Kita melihat bahwa Gereja tidak berfungsi sebagai terang. Apakah
alasannya? Karena Gereja telah menjadi organisasi yang setiap saat
mengambil saja, bukannya Gereja yang setiap saat memberi.
'Lubang Hitam' yang menyerap segala sesuatu di sekitarnya
Anda tahu, ada dua jenis benda penting di luar angkasa. Yang satu
adalah bintang-bintang; mereka memancarkan sinarnya di sepanjang
waktu. Bintang-bintang itu banyak yang lebih besar daripada matahari
di dalam tata surya kita. Ada yang puluhan ribu kali lebih besar daripada
matahari, tetapi mereka terlihat kecil karena jaraknya sangat jauh. Dan
Anda bisa baca dari koran dan majalah bahwa para ahli astronomi telah
menemukan benda lain yang disebut sebagai 'black hole (lubang hitam)'
di alam semesta ini.
Apakah lubang hitam itu? Lubang hitam itu dulunya adalah bintang-
bintang berukuran raksasa. Beberapa dari antara mereka mungkin
berukuran ribuan kali lebih besar daripada matahari yang kita miliki di
dalam tata surya kita ini. Kemudian secara perlahan-lahan, api di dalam
bintang tersebut mulai padam, bintang itu mulai menyusut, dan ketika
apinya benar-benar padam, tekanan di bagian permukaannya menjadi
terlalu berat untuk ditopang. Karena bagian dalamnya mulai menyusut
maka tekanan yang semakin besar dari bagian permukaan membuatnya
ambuk ke dalam.
Sekarang pikirkanlah jika sebuah bintang berukuran ribuan kali lebih
besar daripada matahari ambruk secara tiba-tiba, semua unsurnya jatuh
100 | B I B L E S U R V E Y
ke titik pusat. Dan berdasarkan ilmu fisika dasar, kecepatan akan
meningkat sesuai dengan perbandingan peningkatan dari jaraknya. Saat
bintang itu mulai tersedut ke dalam, gravitasinya meningkat karena
keruntuhan bagian permukaannya itu bergerak mengarah ke dalam, dan
keruntuhan itu akan berlangsung dengan kadar kecepatan yang semakin
meningkat. Hasilnya adalah bintang itu akan menghisap segala sesuatu
di sekitarnya. Malahan, daya hisapnya sedemikian kuat sehingga ia
bahkan mampu menarik dan membengkokkan partikel cahaya, dan
reruntuhan bintang itu menjadi benda yang luar biasa kepadatannya,
dengan gaya gravitasi yang tak terkirakan besarnya yang mampu
menarik segala sesuatu ke dalamnya. Bintang yang tadinya
memancarkan sinar ribuan kali lebih terang daripada sinar matahari,
sekarang berubah menarik segala sesuatu ke dalam dirinya, bahkan ia
juga menarik cahaya ke dalamnya, semua partikel ditariknya ke dalam.
Dan segala sesuatu yang masuk ke dalamnya akan lenyap ditelan oleh
apa yang oleh para ahli sebutkan sebagai lubang hitam (black hole). Ia
disebut sebagai lubang hitam karena ia bukan sekadar tidak
memancarkan cahaya, tapi ia justru menghisap segala sesuatu ke
dalamnya.
Apakah Anda ini termasuk bintang atau lubang hitam?
Saat saya membaca uraian tersebut, hal ini mengingatkan saya pada
dua macam orang Kristen. Jenis yang satu adalah yang memancarkan
kehangatan serta terang dan hidup kepada orang lain, seperti matahari,
di mana kita tidak bisa hidup tanpa sinarnya. Kita akan segera mati
tanpa adanya sinar matahari. Bukan saja kita akan mati kedinginan tapi
tidak ada satu makhluk pun yang bisa bertahan hidup tanpa sinar
matahari.
101 | B I B L E S U R V E Y
Namun jenis yang lainnya, yang juga menyebut dirinya sebagai 'orang
Kristen', tapi karena api dari Allah sudah padam di dalam dirinya -
mereka mengalami keruntuhan yang mengarah ke dalam seperti lubang
hitam dan menghisap segala sesuatu ke dalam dirinya. Mereka bahkan
sama seperti orang non-Kristen. Saat Allah menciptakan Adam, Adam
memiliki kemuliaan Allah di dalam gambar dan rupa Allah. Namun ketika
dia berdosa, terang itu hilang. Dan jika Anda mengamati dunia ini, yang
akan Anda lihat adalah orang-orang berdosa yang sama seperti lubang
hitam yang menghisap segala sesuatu ke dalam dirinya. Setiap orang
berdosa adalah lubang hitam, entah dia memakai label sebagai orang
Krsiten atau pun tidak. Jadi, ada dua macam orang di dunia ini: jenis
lubang hitam dan jenis bintang. Sungguh indah melihat bahwa di bagian
akhir dari kitab Daniel disebutkan tentang pengikut Allah yang sejati
digambarkan sebagai bintang-bintang. Mereka semua bersinar terang
seperti bintang-bintang selama-lamanya. Hari ini, yang menjadi
persoalan adalah apakah Anda termasuk jenis lubang hitam atau jenis
bintang?
Tanda dari seorang Kristen sejati adalah memberi
Gereja seharusnya menjadi jemaat yang secara kolektif bersinar sebagai
terang bagi dunia. Namun untuk bisa bersinar, Anda harus bisa
memberi, dan bersedia untuk selalu memberi, jadi pengertian seorang
Kristen sejati adalah orang yang selalu memberi. Saya bersyukur
kepada Allah karena banyak dari antara Anda yang sedang menjadi
murid yang sejati, membawa tanda murid yang sejati ini dengan belajar
untuk memberi setiap saat.
Saya lihat sekarang ini banyak yang mulai dengan belajar memberi
uang. Sebagai contoh, beberapa minggu yang lalu, seseorang memberi
beberapa ribu dolar untuk Dana Pelatihan. Hari Minggu yang lalu,
102 | B I B L E S U R V E Y
kembali lagi, ada orang yang memberi $2000, secara anonim, seribu
untuk Dana Pelatihan dan seribu lagi untuk gereja. Saya bertanya-
tanya, apakah ini merupakan total tabungan dari seseorang. Saya tidak
tahu apakah ada orang kaya di antara kita, atau, kalau pun ada,
mungkin jumlahnya hanya sedikit orang. Tidak ada pimpinan
perusahaan yang besar di sini. Bagi mereka, mungkin uang sebesar
$2000 tidak ada artinya, akan tetapi bagi kebanyakan dari antara kita,
nilai $2000 sangatlah besar. Dan banyak orang yang bahkan tidak
memiliki uang sebanyak ini yang ternyata telah memberi uang sejumlah
ratusan dolar juga. Kami bersyukur kepada Allah untuk hal ini, karena
kita tahu bahwa nilai ini sangatlah besar bagi si penyumbang. Dan
kebanyakan dari Anda memberikan uang tersebut karena kasih Anda
kepada Tuhan. Kita semua sedang belajar memberi.
Mereka yang masuk dalam pelatihan telah memberikan segala-galanya.
Mereka bukan saja telah mempersembahkan semua tabungan mereka
kepada Tuhan, tetapi juga segenap waktu dan hidup mereka. Mereka
telah belajar apa artinya mengikuti jejak langkah Kristus dalam
memberikan segala-galanya. Dengan demikian, kita mulai belajar untuk
bisa bersinar. Kita perlu melangkah lebih dari sekadar memberikan
uang, menuju ke arah memberikan tenaga, waktu, kasih dan perhatian
kita terhadap setiap orang. Sering saya khawatir kalau-kalau uang
dianggap sebagai pengganti bagi pemberian diri. Kita cukup
memberikan uang kita sehingga kita tidak usah lagi memberi diri kita.
Jika pemberian uang itu dipandang sebagai langkah awal dalam
memberi diri kita ini, maka saya bersyukur kepada Allah akan hal itu.
Dan dari titik itu, kita belajar untuk benar-benar peduli satu dengan
yang lain sampai diri kita ini benar-benar tahu apa artinya memberi
segenap waktu yang kita miliki dan tak pernah letih dalam memberi.
Karena jika kita sampai letih dalam memberi, maka terang kita itu akan
memudar. Kita akan mulai menjadi egois.
103 | B I B L E S U R V E Y
Saya perlu menyatakan hal ini, terutama kepada diri saya sendiri.
Kadang kala, saya merasa begitu lelah dan kehabisan energi, sampai-
sampai kepala saya terasa seperti dihantam oleh palu. Dan kadang-
kadang saya bertanya-tanya apakah saya bisa bertahan sampai akhir
tahun. Sering kali, bahkan seperti yang terjadi di pagi ini, paru-paru
saya terasa sangat berat, saya merasa seperti ada beban yang sangat
berat di dada saya. Lalu saya membatin, "Apa yang sedang kamu
kerjakan? Apakah kamu sedang membunuh dirimu sendiri? Apakah
kamu mau mati sebelum Tuhan datang?" Namun jika saya mulai
berpikir, "Tidak, aku harus menyelamatkan nyawaku. Ini sudah cukup,"
maka itu berarti saya sudah mulai menyerap dan bukannya memberi,
dan terang saya akan meredup. Seperti pepatah yang mengatakan,
"Lebih baik habis terbakar daripada habis dimakan karat," setidaknya
Anda bisa bersinar sampai titik penghabisan.
Demikianlah, tanda dari seorang murid yang sejati adalah memberi. Jika
Anda ingin tahu bagaimana Gereja bisa berfungsi sebagai terang dunia,
adalah dengan cara memberi. Itu sebabnya mengapa Gereja di zaman
awal bersinar sebagai terang dunia di tengah-tengah kegelapan.
Kemanapun mereka pergi, mereka memberi, entah kepada orang miskin
atau orang yang memerlukan pertolongan, atau memberikan
penghiburan. Mereka selalu memberi, dan mereka bersinar sebagai
terang di dalam kekaisaran Romawi. Saya beritahu Anda sesuatu: jika
Anda adalah seorang Krsiten yang sejati, maka Anda pasti selalu punya
sesuatu untuk diberikan. Jika Anda bukan seorang Kristen, maka Anda
tidak punya apa-apa untuk diberikan. Yesus berkata di dalam Yohanes
7:38-39 bahwa Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan
oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air
hidup. Saya sudah menyampaikan khotbah tentang hal itu di mana saya
berkata bahwa jika Anda adalah seorang Kristen yang sejati, maka Anda
pasti punya sesuatu untuk diberikan. Aliran-aliran air hidup akan
mengalir melalui Anda. Akan tetapi, jika Anda tidak memberikan
104 | B I B L E S U R V E Y
sesuatu apa pun, maka lebih besar kemungkinannya bahwa Anda ini
adalah lubang hitam ketimbang sebuah bintang.
Apakah Anda tidak bisa memberi dorongan semangat kepada orang
lain? Apakah mungkin Anda bahkan tidak punya senyum untuk diberikan
kepada orang lain? Tidak bisakah Anda memberi dorongan semangat
ataupun senyuman kepada orang lain jika Anda tidak punya uang untuk
diberikan? Selalu ada sesuatu yang bisa diberikan jika Anda mau
memberi. Anda tidak perlu menunggu sampai Anda memiliki sumber
mata air untuk bisa memberi. Anda bahkan bisa memulai dengan
secangkir air sejuk. Yang menjadi persoalan di sini adalah masalah sikap
hati. Orang yang bersedia memberi secangkir air akan segera
mendapati bahwa Tuhan akan memberinya seember air untuk
dibagikan. Dan jika Anda bagikan seember air dari Tuhan itu, Anda akan
mendapati bahwa Tuhan akan memberi Anda sekolam penuh air untuk
dibagikan. Dan jika Anda berikan juga yang itu, maka Anda akan
mendapati bahwa Dia akan memberi Anda sumber mata air untuk
dibagikan. Selanjutnya, Anda akan tahu apa artinya menjadi aliran air
hidup. Sangatlah indah bagi Anda untuk pergi ke kampus, kantor atau
ke rumah sakit tempat Anda bekerja, di mana pun itu, dan mulai
memberi di sana, memberi terang, pancaran kehangatan, kemanisan,
dan keharuman Kristus. Apakah Anda tidak punya sesuatu untuk
diberikan? Orang Kristen macam apakah Anda? Jadi, saya mohon Anda
mengingat ajaran yang alkitabiah bahwa tanda seorang Kristen yang
sejati adalah memberi, bukannya selalu menerima.
"Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."
Demikianlah, rasul Paulus mengutip kata-kata dari Yesus di Kisah 20:35
- "Dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah
mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima." Di
105 | B I B L E S U R V E Y
bagian manakah Yesus pernah mengucapkan kata-kata seperti itu? Di
bagian mana Yesus pernah secara khusus mengatakan bahwa memberi
itu lebih berbahagia daripada menerima? Kita tidak menemukan
pernyataan semacam itu di dalam Injil. Lalu kita berkata, "Paulus, dari
mana Anda mendapatkan pernyataan semacam itu?' Sudah lazim kita
temukan pernyataan-pernyataan di dalam Kitab Suci yang berbentuk
kutipan dari bagian lain dengan kalimat: "Seperti yang dikatakan oleh
nabi itu", namun Anda tidak mendapati bahwa nabi yang bersangkutan
pernah berkata seperti itu.
Kita salah jika kita berpikir bahwa pernyataan ini pastilah merupakan
suatu kutipan langsung dari bagian lain dalam Alkitab. Sebenarnya
Paulus sedang berkata, "Inilah inti dari apa yang diajarkan oleh Yesus."
Pernyataan itu bukanlah suatu kutipan langsung melainkan suatu
ungkapan tentang keseluruhan jiwa dari ajaran Yesus. Seperti suatu
rangkuman dari apa yang telah Anda dengar dari orang lain. Orang itu
telah menyampaikan banyak yang yang luar biasa, tetapi Anda
merangkumnya ke dalam satu kalimat dan berkata, "Dia berkata
begini." Kutipan Anda bukanlah suatu kutipan langsung melainkan suatu
rangkuman dari semua yang telah disampaikan dari orang itu. Sekarang
Anda bisa lihat betapa mantapnya pemahaman rohani dari Paulus.
Dengan jelas dia bisa melihat bahwa apa yang Yesus ajarkan tentang
hal menjadi seorang Kristen itu bisa dinyatakan dengan sempurna lewat
kata-kata tersebut.
Bagi Anda yang cenderung berpola pikir akademis, mungkin Anda akan
berkata, "Yah, mungkin ini adalah pernyataan yang dikutip dari Agrafa,
yaitu ucapan Yesus yang tidak tercatat di dalam Injil." Namun, sejauh
yang kami ketahui, tidak ada Agrapha yang menyebutkan tentang hal
ini. Ucapan Paulus ini lebih mengungkapkan tentang segenap jiwa dari
ajaran Yesus mengenai apa itu seorang murid yang sejati.
106 | B I B L E S U R V E Y
Jika kita telusuri pengajaran Yesus, Anda akan mendapati hal-hal
semacam itu, sebagaimana yang bisa kita lihat di Matius 10:38-39
misalnya, di mana dia berkata, "Barangsiapa mempertahankan
nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan
nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya." Apakah artinya
kehilangan nyawa Anda itu? Anda hanya bisa kehilangan nyawa Anda itu
dengan cara memberikannya. Tak seorang pun yang bisa mengambilnya
dari Anda. Andalah yang memberikannya. Andalah yang memilih untuk
kehilangan nyawa Anda, yaitu memilih untuk memberikan nyawa Anda.
Dan di saat Anda melakukan hal itu, berarti Anda menjadi seorang
murid. Dan di saat Anda menjadi seorang murid, Anda akan tahu apa
artinya menerima terang dari Tuhan.
Yang mencuri harus berkerja untuk dapat memberi
Pokok ini ada terus di dalam ajaran Yesus dan juga di dalam ajaran para
rasul. Misalnya di Efesus 4:28. Paulus mengungkapkan hal ini dengan
sangat sempurna tentang perubahan yang terjadi di saat orang yang
tidak percaya menjadi Kristen. Dia berkata, "Orang yang mencuri,
janganlah ia mencuri lagi." Iini adalah bagian di mana kebanyakan dari
kita akan mengatakan, "OK, kalau kamu menjadi Kristen, berhentilah
mencuri." Akan tetapi Paulus tidak berhenti sampai di sana. Dia berkata,
Tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik
dengan tangannya sendiri, Untuk apa? Supaya ia dapat membagikan
sesuatu kepada orang yang berkekurangan. Bukankah ini luar biasa?
Bekerja supaya Anda bisa memberi. Dia tidak sekadar berkata,
"Bekerjalah." Tetapi dia berkata, "Bekerjalah supaya kamu bisa
memberi." Tujuan utama dari bekerja adalah untuk memberi. Sekarang
Anda bisa lihat perbedaan antara ajaran Paulus dengan ajaran yang
sudah sering kita dengarkan. Kita berhenti di titik yang paling rendah.
107 | B I B L E S U R V E Y
Kita berkata, "Pencuri tidak boleh mencuri lagi. Itu saja. Jadi, saat Anda
menjadi seorang Kristen, Anda berhenti mencuri." Akan tetapi Paulus
berkata, "Tidak, tidak. Itu belum menjadi orantg Kristen sepenuhnya.
Menjadi seorang Kristen berarti kamu tidak sekadar berhenti mencuri,
tetapi kamu harus bekerja supaya bisa memberi."
Memberi bertolak belakang pola pikir manusia duniawi
Ajaran Yesus sangatlah bertentangan dengan jalan pikiran dunia,
bukankah begitu? Di Lukas 12:15, Yesus menyatakan hal ini: "Berjaga-
jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun
seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari
pada kekayaannya itu." Yesus sedang mengatakan, "Waspadalah
terhadap segala bentuk keserakahan; karena hidup seseorang tidak
bergantung pada kekayaannya." Apakah makna dari kata 'ketamakan'
atau 'keserakahan' ini? Kata ini di dalam bahasa aslinya berarti
menginginkan hal yang lebih lagi. Ada hasrat untuk mendapatkan hal
yang lebih lagi. Dan Yesus berkata kepada kita, "Waspadalah terhadap
keinginan untuk selalu mendapatkan hal yang lebih banyak lagi."
Namun sudah menjadi watak alami kita untuk ingin mendapatkan lebih
banyak lagi. Kita lihat ada orang lain yang memiliki sesuatu, dan kita
langsung ingin memilikinya juga. Anda lihat orang di sebelah Anda
memiliki jam tangan yang bagus, dengan berbagai tombol di
sekelilingnya, begitu penuh tombol sehingga terlihat seperti duri landak,
dan saat Anda menekan salah satu tombol, misalnya, maka akan ada
lampu yang menyala. Itu semua adalah hal yang memikat hati, lalu
dengan segera Anda berkata, "Aku mau punya jam tangan yang seperti
itu." Yesus berkata, "Waspadalah terhadap keinginan untuk
mendapatkan yang lebih banyak lagi." Anda melihat orang lain
membawa kamera yang bagus, barang yang mungil itu, lalu Anda
108 | B I B L E S U R V E Y
berkata, "Wah! Bagus sekali! Saya mau punya juga." Demikianlah, kita
selalu ingin mendapat hal yang lebih banyak lagi. Yesus berkata,
"Waspadalah terhadap hasrat semacam ini." Saat Anda melihat
seseorang menaiki mobil yang dilengkapi dengan peralatan canggih,
Anda berkata, "Bagus sekali!" Segera saja hati Anda menginginkannya.
Mata Anda mulai membuat Anda terhanyut, hasrat mata, hasrat
kedagingan. Watak alami manusia adalah selalu ingin memiliki. Watak
alami manusia itu seperti sebuah lubang hitam, menghisap dan
menyerap segala sesuatu ke dalam dirinya.
Ada berapa banyak remaja putra yang melihat seorang gadis cantik
yang berlalu dan bisa berkata, "Ah cantik, tapi tidak ada kaitannya
dengan saya"? Mereka akan cenderung berkata, "Ah! Seandainya saja
gadis itu bisa menjadi pacarku, atau malah mungkin jadi istriku." Kita
semua ingin memiliki hal-hal yang bagus, yang menyenangkan. Saat
melihat ada gadis cantik yang lewat, kita tidak bisa berkata, "Terpujilah
Engkau Tuhan, Engkau telah menciptakan sesuatu yang sangat indah!
Aku bersyukur melihatnya," lalu kita tidak menginginkan gadis itu.
Bisakah Anda berkata, "Tuhan, kiranya dia boleh melayani-Mu, kiranya
dia boleh bersinar buatMu"? Keserakahan adalah hal yang sangat
manusiawi. Kita ingin memiliki sendiri segala sesuatu.
Sungguh luar biasa melihat betapa semua anak kecil adalah seperti
lubang hitam! Mereka menghisap segala sesuatu ke dalam diri mereka,
terutama manisan. Tampaknya, satu-satunya kalimat yang dipahami
oleh seorang ank kecil adalah, "Aku mau." Selalu saja, "Aku mau."
Sedangkan untuk hal memberi, mereka tidak akan sudi berpisah dengan
mainan mereka, bahkan sekadar mengizinkan anak lain untuk bermain
dengan mainan itu selama tiga menit saja. Tidak akan! Mereka adalah
lubang-lubang hitam rohani, lubang hitam yang sangat manis, namun
tetap saja lubang hitam secara rohani. Jika Anda memiliki anak kecil
yang sangat murah hati, itu adalah hal yang sangat indah. Berarti di
109 | B I B L E S U R V E Y
punya potensi yang sangat besar. Saya masih belum pernah bertemu
dengan anak yang seperti itu. Namun tentunya ada satu atau dua anak
seperti itu di sini. Cara Anda mendidik anak tentulah sangat istimewa,
dan saya pikir seharusnya Anda memberi kita yang lain ini kesempatan
untuk bisa belajar dari Anda.
Watak manusia secara alami selalu ingin memiliki lebih. Dan Yesus
berkata di Lukas 12:15, hidup ini tidak bergantung kepada kekayaan
yang Anda miliki. Hal ini bertentangan dengan jalan pikiran manusia
karena segenap pandangan hidup manusia berdasarkan pada
pemahaman bahwa hidup ini bergantung kepada seberapa besar
kekayaan yang Anda miliki. Oleh karena itu, maka Anda harus bekerja
keras supaya Anda bisa memiliki hal-hal yang menyenangkan. Anda bisa
menikmati TV berwarna, bukan sekadar yang kecil, melainkan yang
berukuran besar, sebesar 26 inci. Anda bisa memiliki sebuah mobil yang
bagus, bahkan mungkin dua. Di zaman sekarang ini, saya lihat ada
beberapa rumah yang punya tiga garasi. Dua mobil saja tidak cukup,
Anda harus punya tiga mobil. Lalu Anda beralih dari rumah dengan satu
garasi ke rumah yang memiliki dua, kemudian tiga garasi. Dan
akhirnya, saat Anda memiliki semua itu, Anda kemudian memiliki
landasan untuk helikopter. Selanjutnya, Anda kemudian memiliki rumah
di tepi pantai atau danau, dan Anda memiliki kapal pesiar. Siapa bilang
hidup ini tidak bergantung pada kekayaan yang kita miliki? Dan setelah
Anda memiliki satu TV, Anda ingin memiliki dua supaya Anda bisa
menikmati dua acara secara bersamaan, supaya Anda tidak ketinggalan
acara. Inilah kehidupan dalam pola pikir ingin memilki supaya Anda bisa
pamer. Anda cuma punya satu TV? Lihat saya. Saya punya dua! Anda
memiliki mobil Toyota? Lihat saya, saya mengendarai Mercedes! Inilah
jalan pikiran kita.
Kita mendapati bahwa pengajaran Yesus itu bertentangan sepenuhnya
dengan pandangan manusia: jika Anda memberi lebih lagi, maka Anda
110 | B I B L E S U R V E Y
tidak bisa membeli Mercedes. Anda akan tergusur dari rumah yang
besar ke rumah yang kecil, dari rumah yang kecil ke rumah yang lebih
kecil lagi. Memberi bukanlah pandangan hidup dunia.
Anda harus diubahkan untuk bisa berpikir: "Adalah lebih berbahagia
memberi"
Berpikir seperti cara pikir Yesus bahwa, "Adalah lebih berbahagia
memberi dari pada menerima," hanya mungkin jika Anda sudah
diubahkan, jika cara berpikir Anda telah diperbaharui. Kehidupan orang
Kristen menuju ke arah yang berlawanan, jika dikaitkan dengan jalan
kehidupan orang dunia. Hal yang sangat menyolok adalah bahwa
seorang murid yang sejati merindukan satu hal: pada akhirnya nanti, ia
tidak sekadar kehilangan segala-galanya, tetapi dia juga menyerahkan
nyawanya demi Tuhan. Dia terus saja memberi, sampai dengan
nafasnya yang terakhir, dia terus memberi.
Seperti yang sudah saya sampaikan, ada beberapa murid sejati yang
luar biasa di tengah Gereja. Ada orang-orang yang saya kenal sebagai
orang yang telah menyerahkan warisan, dan segala-galanya, tahap
demi tahap sampai akhirnya mereka tidak punya apa-apa lagi selain
hidup mereka. Saya teringat pada seseorang yang saya kenal di sekolah
teologi, ia memperoleh penghargaan kelas satu di Cambridge dalam
bidang teknik, dan dia memiliki warisan yang sangat besar, akan tetapi
dia meninggalkan warisannya, dia meninggalkan pekerjaannya yang
bergaji besar, dia mengabaikan ijazah dengan penghargaan kelas
satunya dan pergi menginjil. Tuhan memakainya secara luar biasa di
Jepang.
111 | B I B L E S U R V E Y
Orang-orang ini meninggalkan segala-galanya mana kala orang lain
justru merindukan uang. Orang lain merindukan gelar, pekerjaan
berpenghasilan bagus, akan tetapi orang-orang ini justru meninggalkan
gelar dan pekerjaan bagus mereka. Tak heran jika mereka menjadi
orang-orang yang luar biasa di mata dunia. Orang-orang mengamati
mereka dan berkata, "Wah! Ini luar biasa!" Terang memancar dari
orang-orang semacam ini dan setiap orang memperhatikannya. Mereka
adalah para 'bintang' bagi Yesus, berlian di mahkota yang memancarkan
terang Tuhan. Kita bersyukur kepada Allah akan adanya orang-orang
seperti itu. Jika bukan karena orang-orang tersebut, Gereja hanya akan
menjadi hal yang membuat malu saja di sepanjang waktu!
Pada waktu saya masih di sekolah teologi, ada tujuh orang dari
Cambridge University yang berpaling dari karir, dari pekerjaan mereka,
untuk pergi memberitakan Injil. Mereka adalah orang-orang yang
belajar untuk menjadi murid yang sejati. Mereka belajar apa artinya
memberi dan memberi. Dunia tidak bisa memahami orang-orang seperti
mereka, akan tetapi dunia memperhatikan mereka, dan kesaksian dari
orang-orang ini melanda dengan kuasa yang luar biasa. Orang-orang
semacam inilah yang menjadi tulang punggung Gereja karena mereka
belajar tentang hal yang justru sedang kita bahas hari ini, yaitu bahwa
watak dari seorang murid yang sejati adalah memberi. Dan di dalam
memberi itulah mereka menjadi serupa dengan Kristus.
Bagaimana memberikan kelegaan?
Seperti apakah Yesus itu? Betapa mudahnya kita membaca kata-kata di
Matius 11:28, "...Aku akan memberi kelegaan kepadamu." Tahukah
Anda berapa besar pengorbanan yang harus dia lakukan untuk bisa
memberi kita kelegaan? Tahukah Anda bagaimana arahnya memberi
kelegaan bagi jiwa? "Aku akan memberi kelegaan kepadamu,'
112 | B I B L E S U R V E Y
kedengarannya mudah, bukankah begitu? Seolah-olah Anda cukup
datang kepada Yesus dan dia akan memberi Anda sesuatu hal yang
bernama 'kelegaan,' Anda tidak bisa memperoleh kelegaan dengan cara
itu.
Tahukah Anda dengan cara apa Yesus memberi Anda kelegaan? Dengan
memberikan dirinya kepada kita. Tidak mungkin Anda bisa membagikan
kelegaan darinya kepada orang lain tanpa memberikan diri Anda.
Malahan, tak ada satu hal pun yang bisa Anda berikan tanpa memberi
diri Anda. Dalam setiap tindakan memberi, Anda telah memberikan
sesuatu yang berasal dari diri Anda.
Jadi, dalam kesimpulannya, saya ingin menyampaikan secara singkat
tentang tujuh hal yang telah Yesus berikan kepada kita dalam rangka
memberi kita kelegaan. Dan ketujuh hal yang dia berikan ini semuanya
diambil dari Injil Yohanes. Dalam rangka memberi kita kelegaan, Yesus
telah memberikan kepada kita:
Dagingnya, tubuhnya. Kita lihat hal itu di dalam Yohanes 6:51. "Akulah
roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti
ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah
daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia." Aku akan
memberimu makan dengan dagingku, tubuhku sendiri. Anda tidak akan
bisa beristirahat dengan tenang jika perut Anda kosong, demikian pula,
Anda juga tidak bisa memperoleh kelegaan jika perut rohani Anda
kosong. Silakan Anda coba sendiri bagaimana rasanya beristirahat
dengan perut kosong. Tak ada yang namanya kelegaan jika Anda
kelaparan. Namun Yesus memberi kita makan dengan tubuhnya sendiri,
dengan dagingnya sendiri. Tubuhnya dipecahkan di kayu salib supaya
kita memperoleh hidup.
113 | B I B L E S U R V E Y
Di Yohanes 10:11, kita melihat hal kedua yang Yesus berikan, yaitu
nyawanya. "Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan
nyawanya bagi domba-dombanya." Anda tidak akan bisa memperoleh
kelegaan selama Anda masih berada dalam belenggu dosa, dan di dalam
rangka memberi kita kelegaan itu, untuk melindungi kita, untuk
membebaskan kita dari belenggu dosa, Yesus telah memberikan
nyawanya kepada kita, Ia kehilangan nyawanya bagi kita.
Ketiga, dalam rangka memberi kita kelegaannya, Yesus telah memberi
kita contoh teladannya. Untuk bisa mendapat kelegaan, kita harus
belajar hidup sebagaimana hidup yang telah dia jalani. Alasan mengapa
kita tidak memperoleh kelegaan adalah karena kita menjalani hidup ini
di jalur yang salah, kita mengerjakan berbagai hal dengan cara yang
salah. Kita harus belajar hidup seperti dia. "Belajarlah pada-Ku, karena
Aku lemah lembut dan rendah hati" (Mat 11:29). Dan Yesus memberi
kita teladannya, teladan dalam hal memberi kepada orang lain, yang
bisa kita lihat di Yohanes 13:15 - "Sebab Aku telah memberikan suatu
teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang
telah Kuperbuat kepadamu."
Yang keempat, Allah memberi kita Penghibur, yaitu Roh Kudus. Hal ini
terlihat di Yoh 14:16 - "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan
memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia
menyertai kamu selama-lamanya" supaya kita memperoleh pertolongan
terus menerus selama mengikuti teladan itu; supaya kita tidak harus
memperjuangkan hal itu dengan kekuatan kita sendiri, hal yang akan
membuat kita letih dan tidak akan mendapatkan kelegaan yang kita
perlukan. Sang Penghibur akan memampukan kita untuk bisa tetap
berada dalam kelegaan rohani, kelegaan di dalam batin kita.
Selanjutnya, kita sampai pada hal yang kelima yang Yesus berikan
kepada kita: yaitu damai sejahteranya. Tanpa damai sejahtera itu, Anda
tidak akan bisa mendapat kelegaan. Coba saja beristirahat di saat anak-
anak Anda sedang berlari-larian sambil berteriak-teriak di sekitar Anda.
Tidaklah mudah mendapatkan kelegaan tanpa damai sejahtera. Allah
114 | B I B L E S U R V E Y
memberi kita damai sejahtera melalui perdamaian, dan dengan damai
sejahtera itu kita memperoleh kelegaan. Di Yoh 14:27 - "Damai
sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan
kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh
dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu."
Selanjutnya, hal keenam yang Yesus berikan kepada kita adalah firman
hidup, pengajaran, kabar keselamatan, sebagaimana yang tertulis di
Yoh 17:8 dan 14, di mana Yesus berkata, "Sebab segala firman yang
Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka dan
mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku
datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah
mengutus Aku." Dan, "Kamu memang sudah bersih karena firman yang
telah Kukatakan kepadamu," sabdanya di Yoh 15:3, jadi, kita
dimerdekakan dan memperoleh kelegaan dari dosa.
Dan terakhir, hal yang ketujuh adalah bahwa Yesus telah memberi kita
kemuliaannya. Hal yang sangat indah. Di Yoh 17:22 - "Dan Aku telah
memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-
Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu." Dia
telah memberikan kita segala-galanya, termasuk kemuliaannya, supaya
kita bersinar sebagai terang. Jika Anda telah menerima kemuliaannya,
bukankah jelas bahwa Anda pasti akan bersinar? Bahwa Anda pasti bisa
memberi?
Demikianlah, Yesus telah memberi kita tujuh hal, yang merupakan
pemberian segala-galanya yang dia miliki. Indah sekali! Selanjutnya
Yesus berkata, "Datang dan ikutlah Aku"; dan lakukanlah hal yang
sama.
Hidup bergantung pada berapa banyak yang kita berikan, bukan yang
kita dapatkan
115 | B I B L E S U R V E Y
Allah menolong kita untuk tidak menjadi lubang hitam tetapi untuk bisa
menjadi bintang yang bersinar di tengah angkatan ini, dan supaya kita
bisa memiliki pikiran Kristus di dalam diri kita. Dalam kehidupan Yesus,
dia tidak bertanya, "Apa yang bisa kudapatkan?" Tetapi dia datang
untuk memberi dan untuk memberikan segalanya. Itulah sebabnya dia
menjadi terang dunia. Dan Yesus ingin kita melakukan hal yang sama,
supaya kita menjadi terang dunia. Allah menolong kita untuk bisa
berubah sepenuhnya di dalam cara berpikir kita, yaitu bahwa hidup ini
bergantung pada berapa banyak yang bisa kita berikan. Dengan
demikian, maka kita akan menjadi terang bagi dunia ini. Mari kita
berdoa.
Doa penutup
Ya Allah dan Bapa kami, dalam kesempatan kami untuk berkumpul
mempelajari Firman-Mu, kami sekali lagi mempersembahkan terima
kasih dan pujian kami atas kesempatan yang sangat istimewa ini. Bapa,
kami memahami bahwa kami ini berada di zaman yang terakhir, kiranya
setiap orang dari kami diperlengkapi dengan Firman-Mu, dan dengan
kasih karunia-Mu, agar kami bisa menjalani peperangan di akhir zaman
ini.
Bapa, kami juga berterima kasih karena Engkau telah memberi kami
hidup-Mu, khususnya kelegaan rohani ini. Ajarlah kami untuk bisa
memancarkan kemuliaan-Mu dan untuk bisa terus bersinar, dan
menjalani firman-Mu: "Lebih berbahagia memberi daripada menerima."
Kiranya kami bisa menjaga dan menghargai firman tersebut selama-
lamanya di dalam hati kami. Kiranya aliran air hidup-Mu mengalir di
dalam hati kami supaya kami bisa terus menjalankan kasih-Mu, dan
kiranya kami boleh selalu mendapatkan damai sejahtera dari-Mu,
kelegaan yang sejati bagi jiwa kami. Tuhan, kami bersyukur atas
116 | B I B L E S U R V E Y
Firman-Mu yang telah membersihkan hati dan pikiran kami. Kiranya
kami boleh mempercayai-Mu dan menyerahkan hidup kami kepada-Mu
karena kami tahu bahwa setiap orang dari kami berharga bagi-Mu.
Engkau telah membeli kami dengan harga yang sangat mahal bagi-Mu.
Allah Bapa, teruslah memberkati kami, untuk bisa datang dan menerima
kelegaan yang hanya bisa diberikan Engkau. Teruslah menolong kami
untuk bisa memancarkan kemuliaan-Mu, untuk menjadi pancaran sinar-
Mu. Bangkitkanlah Gereja-Mu supaya dari Gereja bisa tampil lagi Wang
Ming Dao mau pun John Sung yang baru. Ya Bapa, sudah cukup lama
waktu berlalu sejak Engkau membangkitkan orang-orang sehebat
mereka. Ya Tuhan, Engkau tetap sama, kemarin, hari ini dan selama-
lamanya. Engkau mampu untuk membangkitkan hamba-hamba di
zaman sekarang ini, sama seperti yang telah Engkau lakukan di zaman
dulu. Kami percayakan semua jemaat ke dalam tangan-Mu untuk Kau
bentuk dan Kau pimpin. Sekali lagi, kami bersyukur kepada-Mu karena
Engkau telah memberikan Firman dan kelegaan-Mu bagi jiwa kami.
Dengarlah doa kami ini karena kami memohon di demi kemuliaan
namaMu, Amen.
(Copyright owned by Cahaya Pengharapan Ministries. May be used for
non-profit purposes but must be attributed to this website.)
Tanda-tanda Umum Kedatangan Kristus
Matius 24:3-14
Khotbah oleh Pendeta Eric Chang
Kita melanjutkan studi kita ke Matius pasal 24. Catatan di Matius lebih
lengkap dan terperinci dibandingkan degan kedua Injil sinoptik lainnya,
yakni di Markus dan Lukas. Kita akan membaca Matius 24:1-14.
117 | B I B L E S U R V E Y
Matius 24:1-14
Sesudah itu Yesus keluar dari Bait Allah, lalu pergi. Maka datanglah
murid-murid-Nya dan menunjuk kepada bangunan-bangunan Bait
Allah. Ia berkata kepada mereka: "Kamu melihat semuanya itu? Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batupun di sini akan
dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan."
Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya
kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka:
"Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah
tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"
Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang
yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan
memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan
menyesatkan banyak orang. Kamu akan mendengar deru perang atau
kabar-kabar tentang perang.
Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu
harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Sebab bangsa akan
bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada
kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. Akan tetapi semuanya
itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.
Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan
dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku, dan
banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan
saling membenci. Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan
banyak orang. Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka
kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi
kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.
Yesus menubuatkan 3 hal yang akan mendahului peristiwa-
peristiwa di pasal 24
Kita sedang berhadapan dengan pokok yang penting dan menentukan.
Sebagaimana halnya nubuat tentang kedatangan Yesus yang pertama
118 | B I B L E S U R V E Y
sudah tergenapi, demikian pula nubuat tentang kedatangannya kembali
yang kedua kali pasti akan digenapi. Hari kedatangan itu sudah
semakin dekat, dan sangatlah penting bagi kita agar tidak disesatkan
dan bisa memahami dengan jelas apa tanda-tanda kedatangannya
yang kedua.
Matius 23:39 berkata, "Dan Aku berkata kepadamu: Mulai sekarang
kamu tidak akan melihat Aku lagi, hingga kamu berkata: Diberkatilah
Dia yang datang dalam nama Tuhan!" Ayat ini memberikan kerangka
umum tentang eskatologi - yaitu pengajaran tentang akhir zaman.
Dalam bahasa Yunani, 'eskatos' berarti terakhir, dan 'ology' berarti
pengetahuan atau doktrin atau ilmu pengetahuan mengenai sesuatu
hal. Jadi, eskatologi adalah doktrin tentang peristiwa-peristiwa hari
akhir.
1. Yesus akan datang kembali
Hal pertama yang bisa kita lihat di sini adalah bahwa
mereka akan melihatnya lagi.
2. Orang-orang Yahudi akan berubah dan tidak lagi menolak
Yesus
Hal kedua yang ditunjukkan oleh ayat ini adalah pada suatu titik
tertentu sebelum kedatangan Yesus kembali, orang-orang Yahudi akan
mengalami perubahan di dalam hati mereka yang membuat mereka
menerima dia. Kedua pokok ini bisa langsung disimpulkan dari ayat
tersebut. Ayat ini berkata bahwa mereka akan melihat Yesus lagi pada
saat hati mereka yang selalu menolak keras itu mengalami perubahan.
Selanjutnya mereka akan mengatakan, "Diberkatilah Dia yang datang
dalam nama Tuhan." Kalimat itu bermakna, "Aku menyambut engkau
di dalam nama Tuhan."
3. Perubahan dramatis akan terjadi di dalam hati orang Yahudi
karena:
Pokok yang ketiga yang akan membawa kita masuk ke dalam Matius
24, adalah hal yang menjadi penyebab berubahnya hati orang Yahudi.
Tentunya ada sesuatu hal yang menyebabkan perubahan secara
dramatis di dalam hati mereka pada hari-hari menjelang kedatangan
Yesus. Dan jawabannya terdapat di Matius pasal 24, yang akan saya
119 | B I B L E S U R V E Y
uraikan nanti dan untuk sekarang cukup saya rangkum sebagai
berikut:
(a) "Pembinasa keji (the abomination of desolation)' akan
berdiri atau ditegakkan di Yerusalem
Alasan pertama yang menyebabkan terjadinya perubahan hati yang
dramatis di kalangan umat Yahudi pada akhir zaman disebutkan di ayat
15, yakni tentang pembinasa keji. Makna dari pembinasa keji akan
saya bahas nanti. Tapi justru karena pembinasa keji ini ditegakkan
atau berdiri di Yerusalem maka terjadilah krisis di Israel. Hal ini
memang pernah terjadi, yaitu ketika Antiochus Epiphanes
melakukannya di tahun 187 SM. Saat dia menegakkan pembinasa keji,
terjadilah krisis di Israel yang memicu pada perubahan di Israel. Sejak
saat itu, Israel berubah total. Sebagaimana yang Anda ketahui,
peristiwa ini juga memicu pemberontakan Makabe, atau revolusi
Makabe.
(b) Tanda-tanda tentang Anak Manusia muncul di langit
Alasan kedua kita temukan di ayat 30. Pada waktu itu akan tampak
tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap.
Tanda Anak manusia akan menimbulkan rasa kesedihan yang sangat
mendalam di dalam hati manusia. Apa yang disebut sebagai tanda
Anak Manusia itu akan kita bahas nanti.
Untuk sekarang ini, sudah cukup memadai kalau kita buat 3
kesimpulan dari ayat ini. Pertama, mereka akan melihat Yesus lagi.
Kedua, akan terjadi perubahan di dalam hati umat Yahudi yang telah
menolak sang Mesias sampai dengan sekarang ini, dan sebagai suatu
bangsa mereka memang masih menolak sampai sekarang. Memang
ada umat Kristen Yahudi, namun sebagai suatu bangsa, mereka tetap
menolak Yesus. Nanti akan terjadi perubahan hati di satu titik
menjelang kedatangannya, atau tidak lama sebelum kedatangannya.
Dan ketiga, alasan dari perubahan hati adalah karena terjadinya dua
hal yang luar biasa: pertama, berdirinya atau ditegakkannyapembinasa
keji di Yerusalem, dan yang kedua, adanya tanda Anak Manusia di
langit.
Apakah tanda-tanda menjelang kehancuran Bait Allah dan berakhirnya
zaman ini?
120 | B I B L E S U R V E Y
Setelah memahami kerangka umum ini, mari kita masuk ke dalam
Matius 24. Di sini, kita melihat bahwa Yesus sedang meninggalkan
bangunan Bait Allah, dan para murid mengagumi kemegahan bangunan
tersebut. Sekarang ini, seringkali, Anda juga mungkin akan terpesona
jika masuk ke dalam katedral-katedral besar. Atap yang menjulang
tinggi, jendela kaca berhias, dan pilar-pilar marmer membuat Anda
kagum dan terpukau, bangunan yang sangat megah. Tentu saja, pada
saat itu Anda lebih terpukau pada hasil buatan manusia ketimbang
hadirat Allah, akan tetapi, kadang-kadang sebagian orang tidak bisa
membedakan keduanya. Demikianlah, Bait Allah saat itu memang
menimbulkan kekaguman. Hiasan emas, marmer dan batu-batu besar.
Semua itu membangkitkan kekaguman yang sangat besar. Tapi
kemudian, Yesus mengejutkan mereka saat dia berkata, "Kamu lihat
semua batu-batu itu? Kamu lihat keindahan bangunan yang
membutuhkan waktu setengah abad untuk membangunnya? Aku
beritahukan kepada kalian. Tak ada satu batu pun dari bangunan itu
yang akan dibiarkan bertumpuk. Sedemikian kerasnya penghakiman
Allah terhadap Yerusalem nanti."
Kita sudah tahu apa penyebab turunnya penghakiman ini, yakni adanya
suatu takaran kejahatan di mana Allah tidak bisa lagi menolerirnya.
Entah terhadap dosa individu, bangsa atau pun segenap umat manusia,
jika Anda mencoba melangkah melewati batas kejahatan yang telah
Allah patok, maka Anda akan masuk ke dalam penghakiman yang
keras dari Allah. Yerusalem dihancurkan, dan peristiwa itu terjadi
hanya dalam 40 tahun setelah Yesus menyampaikan hal tersebut, dan
hasilnya persis sebagaimana yang telah diucapkan. Hal itu memang
benar-benar terjadi. Bait Allah benar-benar diratakan dengan tanah,
dan jika Anda berada di sana pada saat itu dan mendengarkan
nubuatan tersebut, tampaknya sangat sulit untuk digenapi. Burung-
burung bernyanyi, matahari bersinar cerah. Bait Allah berdiri dengan
segala kemegahannya. Ada perdamaian yang berhasil ditegakkan oleh
Roma, 'Pax Romana', perdamaian Roma - yang ditopang oleh angkatan
perangnya yang sangat perkasa - yang sedang memerintah dunia pada
saat itu. Bagaimana mungkin akan ada perang? Siapa yang akan
melakukan hal itu? Empat puluh tahun kemudian, firman Yesus
digenapi, dan oleh karenanya kita harus sungguh-sungguh menyimak
firman yang disampaikan Yesus. Di Matius 23:35, Yesus berkata,
121 | B I B L E S U R V E Y
"Langit dan bumi akan berlalu namun firmanku kekal." Bodoh sekali
jika ada orang yang meremehkan firman yang sudah Yesus sampaikan.
Selanjutnya, di Matius 24:3, para murid bertanya kepadanya. Setelah
mengetahui bahwa nanti akan ada suatu akhir - penghancuran Bait
Allah dan datangnya akhir bagi zaman ini, lalu apakah tanda-tanda
yang mendahuluinya? Apakah tanda-tanda yang terjadi menjelang hari
akhir ini?
Mari kita baca lagi pertanyaan para murid itu di dalam ayat 3: Ketika
Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-
Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka:
"Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah
tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"
Ada tiga hal penting yang bisa kita simpulkan dari pertanyaan ini:
1. Peristiwa-peristiwa penting akan terjadi di Yerusalem pada
hari-hari akhir
Pokok yang pertama adalah bahwa peristiwa-peristiwa penting akan
terjadi di Yerusalem pada akhir zaman. Saya pernah menyebutkan
bahwa Yerusalem itu ibarat semacam termometer rohani. Sebuah
rumah bisa saja berukuran besar namun termometer kecil itu
memperlihatkan seberapa temperatur di rumah tersebut. Israel
memang sangat kecil akan tetapi ia berfungsi sebagai termometer bagi
peristiwa-peristiwa yang merupakan rencana Allah bagi dunia ini.
Dengan mengamati hal-hal yang terjadi di Israel, mengamati
barometer atau termometer itu naik dan turun, maka kita bisa
mendapatkan gambaran tentang apa yang sedang terjadi menurut
rencana Allah bagi dunia ini. Ini bukan karena Israel atau Yerusalem
lebih penting daripada tempat lainnya di dunia ini, melainkan karena ia
memiliki peran khusus untuk dijalankan. Sama seperti termometer
yang mungkin sangat murah harganya di toko-toko, namun menjadi
sangat penting jika Anda ingin mengetahui suhu di dalam rumah. Dan
sebagian termometer memiliki peran yang sangat penting karena ia
mengatur dan terkait dengan peralatan lainnya di dalam rumah.
Jadi, pokok pertama yang bisa disimpulkan dari pertanyaan mengenai
hal-hal yang akan terjadi dengan Bait Allah adalah bahwa masalah
stabilitas akan ditentukan dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di
122 | B I B L E S U R V E Y
Yerusalem pada hari-hari akhir. Dengan mengamati termometer
tersebut, kita mendapatkan gambaran yang bagus tentang seberapa
dekat kita dengan hari akhir itu.
2. Kedatangan kembali Yesus akan menutup zaman ini
Hal kedua yang bisa kita simpulkan dari pertanyaan ini adalah bahwa
kedatangan kembali Kristus akan menutup zaman ini. Perhatikan dua
hal yang terkait di sini, "Apakah tanda kedatanganmu dan akhir dari
zaman itu?" Kedua hal itu membentuk suatu gabungan peristiwa -
kedatangan Yesus dan berakhirnya suatu zaman, kedatangan Yesus
yang kedua akan menutup zaman ini.
Saya ulangi lagi bahwa kita tidak sedang membahas tentang akhir
dunia. Dunia masih akan terus berlangsung, yang akan diakhiri
hanyalah periode zaman ini. Ada sebagian orang yang tidak paham
akan hal ini yang berkeliling membawa spanduk bertuliskan,
"Bertobatlah, karena dunia ini akan berakhir!" Berakhirnya dunia ini
masih lama sekali. Saat kedatangan kembali Yesus masih belum
merupakan akhir dari dunia ini. Dunia masih akan berlanjut, langit dan
bumi ini masih akan tetap ada, yang akan berakhir adalah suatu
zaman. Zaman adalah periode waktu dalam sejarah umat manusia
yang suatu saat bisa berakhir. Sebagai contoh, zaman Perjanjian Lama
berakhir dengan kedatangan Kristus yang pertama. Dia mengakhiri
zaman tersebut. Air bah juga menutup zaman kehidupan manusia
sebelumnya, jadi masa sejarah sekitar 2000 tahun pertama diakhiri
dengan datangnya air bah, dan setelah itu lahirlah zaman yang baru.
Zaman yang sesudah itu juga berlangsung sekitar 2000 tahun dan
berakhir dengan kedatangan Kristus yang pertama kali, zaman
Perjanjian Lama sudah berakhir. Sesudah kedatangan Kristus yang
pertama kali, lahirlah zaman Perjanjian Baru, zaman di mana kita hidup
sekarang ini, dan zaman ini akan berakhir dengan kedatangan Kristus
yang kedua kali. Selanjutnya, kita nanti akan masuk ke dalam masa
kerajaan seribu tahun, dan baru pada akhir dari seribu tahun itulah
langit dan bumi akan berakhir. Demikianlah, ada hal-hal mendasar
yang disalah-pahami oleh banyak orang.
Kedatangan kembali Kristus akan mengakhiri zaman [Perjanjian Baru]
ini. Dan selanjutnya akan lahir zaman baru, zaman baru di mana
Kristus akan memerintah atas bumi ini, bukannya pemerintahan PBB,
123 | B I B L E S U R V E Y
melainkan pemerintahan Kristus dan orang-orang kudusnya. Jadi inilah
pokok yang kedua, bahwa kedatangannya akan mengakhiri zaman
[Perjanjian Baru] ini.
3. Akan ada tanda-tanda yang mengacu pada kedatangannya
nanti
Hal ketiga yang terlihat adalah bahwa akan ada tanda-tanda yang
mengacu pada kedatangannya nanti. Akan ada tanda-tanda.
Pertanyaannya adalah, "Apakah tanda-tanda bagi kedatanganmu?"
Para murid Kristus tahu bahwa kedatangannya bukan tanpa peringatan.
Tanda-tanda itu akan memberi kita peringatan. Tanda-tanda itu akan
memberi kita peringatan bahwa kedatangannya sudah dekat, dan
semakin dekat saja. Oleh karena itu mereka segera membicarakan dan
menanyakan tentang tanda-tanda kedatangannya.
Pokok tentang tanda-tanda ini sangatlah penting karena ketidak-tahuan
akan perkara-perkara akhir zaman membuat gereja benar-benar tidak
siap untuk kedatangannya. Gereja-gereja tidak paham akan hal yang
seringkali diajarkan oleh Yesus akan hal ini. Saya tidak bermaksud
menyatakan bahwa semua orang tidak tahu, melainkan bahwa rata-
rata orang Kristen tidak tahu akan hal ini.
"Kristus bisa datang kapan saja?"
Sebagai contoh, ada satu pandangan di dalam gereja-gereja yang tidak
jarang bahkan dikhotbahkan dari atas mimbar, bahwa Kristus bisa
datang kapan saja. Kedengarannya Alkitabiah, namun sesungguhnya
tidak, maafkan saya jika saya menyatakannya seperti ini. Jika Yesus
bisa datang setiap saat, tentunya tidak akan ada tanda-tanda yang
perlu diamati. Tidak ada gunanya bertanya, "Apakah tanda bagi
kedatanganmu?" Jika Yesus bisa datang setiap saat maka tidak ada
tanda yang perlu diamati. Pertanyaan tentang tanda akan menjadi
tidak bermakna. Yesus bisa saja berkata, "Jangan ajukan pertanyaan
bodoh semacam itu. Tidak tahukah kamu bahwa aku bisa datang setiap
saat? Oleh karenanya kamu tidak perlu mencari tahu tanda-tandanya.
Urusan tanda tidak relevan. Kamu tidak perlu tahu tanda apapun."
Tidak ada bagian Kitab suci yang menyebutkan bahwa Kristus bisa saja
datang setiap saat. Akan tetapi, jika Anda amati buku lagu pujian,
Anda akan heran melihat pengaruh dari pandangan ini, pandangan
124 | B I B L E S U R V E Y
bahwa kedatangan Yesus bisa terjadi setiap saat. Saya sendiri
dibesarkan dalam tradisi seperti ini, bahwa Kristus bisa saja datang
setiap saat, sampai saya mulai meneliti isi Kitab Suci dan mendapati
fakta bahwa kesalahan yang sama telah dilakukan oleh jemaat di
Tesalonika.
Mari sejenak kita beralih ke 2 Tesalonika 2. Jemaat di Tesalonika
memiliki pandangan seperti ini juga, yakni bahwa Kristus bisa datang
setiap saat, oleh karenanya tidak perlu menjalankan apa-apa
pekerjaan. Mungkin lebih baik kita jual saja semua harta kita,
meninggalkan pekerjaan kita dan duduk menunggu kedatangan Yesus
karena dia bisa saja datang esok hari. Itulah hal yang dilakukan oleh
jemaat di Tesalonika. Inilah sebabnya mengapa Paulus menulis surat
kepada jemaat di Tesalonika, untuk menyuruh mereka kembali bekerja
dan berhenti bermalas-malasan. "Jangan jadikan kedatangan Yesus
yang kedua sebagai alasan untuk bermalas-malasan. Kembali bekerja!"
Itulah hal yang dia sampaikan di 2 Tesalonika 3:10, Jika seorang tidak
mau bekerja, janganlah ia makan. Dari ayat inilah peribahasa yang
terkenal itu berasal. Memang enak mendapatkan liburan yang
diperpanjang dengan alasan bahwa Yesus bisa saja datang besok!
Sejujurnya, saya sendiri tertarik dengan ide tersebut, sayangnya ide ini
tidak alkitabiah!
Apa yang dikatakan oleh Paulus di 2 Tesalonika 2:1-3? Tentang
kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan terhimpunnya kita dengan
Dia kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu jangan
lekas bingung dan gelisah, baik oleh ilham roh, maupun oleh
pemberitaan atau surat yang dikatakan dari kami, seolah-olah hari
Tuhan telah tiba. Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang
dengan cara yang bagaimanapun juga (perhatikan kalimat
tersebut)! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad (kata
ini di dalam bahasa Yunaninya adalah 'apostasia') dan haruslah
dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa.
Hari itu tidak akan tiba sebelum semua yang disebutkan itu terjadi.
Paulus berkata kepada jemaat di Tesalonika, "Kembali bekerja! Apakah
kamu sudah melihat Anti Kristus datang? Apakah kamu sudah melihat
kedurhakaan yang meluas? Belum, jadi kembalilah bekerja!" Jadi Anda
bisa lihat bahwa di sana ada tanda-tandanya dan hal yang disebutkan
125 | B I B L E S U R V E Y
oleh Paulus ini sama persis dengan apa yang dinubuatkan di dalam
Matius 24 ini.
Hari itu belum akan tiba sebelum semuanya terjadi. Paulus memakai
ungkapan yang hampir sama di dalam Matius 24:6 - "Kamu akan
mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun
berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus
terjadi, tetapi itu belum kesudahannya," kesudahannya masih belum
tiba karena masih ada hal-hal lain yang harus berlangsung.
Itulah ketiga pokok yang terdapat di dalam pertanyaan para murid ini.
Pertama, hal-hal penting akan berlangsung di Yerusalem menjelang
akhir zaman. Kedua, kedatangan Yesus akan mengakhiri zaman
[Perjanjian Baru] ini. Dan ketiga, akan ada tanda-tanda yang menunjuk
pada saat kedatangan Yesus. Ketiga pokok itu sangatlah penting.
Apakah tanda-tanda yang menunjuk kepada kedatangan Yesus
yang kedua?
Apakah tanda-tandanya? Tanda-tanda yang diberikan di Matius 24
terdiri dari dua jenis. Bagian yang pertama menguraikan tentang
tanda-tanda umum, terdapat di ayat 6-14. Tanda umum berarti tanda-
tanda yang sifatnya umum, yang menunjukkan kecenderungan umum
hal-hal yang ada. Selanjutnya, mulai ayat 15 dan seterusnya, kita
menemukan tanda-tanda khusus. Tanda khusus berarti peristiwa-
peristiwa khusus yang akan terjadi.
Tanda-tanda ini diberikan agar kita bisa bertahan dan tidak
tertipu
Mari kita masuk ke ayat 4, disana tertulis: Jawab Yesus kepada
mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan
kamu!" Apakah tujuan dari mempelajari ajaran Yesus mengenai
perkara akhir zaman? Apakah supaya kita bisa mengisi benak kita
dengan pengetahuan tentang teologi dan eskatologi? Agar kita bisa
merasa superior dibandingkan orang lain karena kita mengetahui
tanda-tandanya sedangkan orang-orang yang bebal itu tidak tahu apa-
apa mengenai tanda-tandanya? Bukan sama sekali. Tanda-tanda
tersebut diberikan agar kita bisa bertahan. Inilah tujuannya.
Keselamatan rohani kita itulah yang sedang dipikirkan oleh Yesus.
126 | B I B L E S U R V E Y
Karena jika kita tidak tahu tanda-tanda tersebut, maka kita akan
ditipu.
Itulah sebabnya mengapa Yesus segera menjawab pertanyaan para
murid itu dengan ucapan, "Waspadalah supaya jangan ada orang yang
menyesatkan kamu!" Firman tersebut secara harfiah berarti,
"Waspadalah supaya jangan ada orang yang membawa kamu pada
kesesatan, supaya jangan ada orang yang menipumu."
Menjelang akhir zaman, kekacauan dan ketidak-pastian akan
semakin menjadi-jadi di dunia ini
Yesus sangat peduli agar kita tidak disesatkan. Mengapa? Karena jika
Anda telusuri terus pasal ini, maka kita akan melihat bahwa para
penyesat akan berdatangan silih berganti di akhir zaman ini. Mengapa
para penyesat itu muncul? Para penyesat itu ibarat ikan hiu. Mereka
memangsa umat. Mereka menipu dengan memanfaatkan kelemahan,
kebutuhan dan kebingungan umat. Karena dengan semakin dekatnya
akhir zaman ini, akan terjadi peningkatan tekanan emosi, peningkatan
kerusuhan dan kekacauan di dunia ini yang menimbulkan kebingungan
dan ketidak-pastian.
Anda bisa melihat betapa ketidak-pastian itu bisa membuat bursa
saham bergejolak. Apapun yang terjadi di Timur Tengah membuat
harga saham bergerak liar, nilai dolar menjadi tidak pasti, dan segala
sesuatu bisa terjadi secara mendadak. Saat pihak Arab berkata, "Kami
akan menaikkan harga minyak," segera saja inflasi meroket dan tak
seorangpun yang bisa memperkirakan apa yang akan terjadi dengan
uang tabungan mereka. Pihak bank tidak sanggup mengimbangi
gejolak inflasi, dan Anda mulai kuatir, "Bagaimana dengan nasib
tabunganku? Kalau aku pensiun nanti, aku tidak punya apa-apa."
Mungkin Anda berpikir, "Aku akan menaruh uangku di bursa saham,"
dan kemudian bursa saham mengalami krisis dan akhirnya Anda tidak
punya apa-apa juga. Ini semua menciptakan kebingungan dan ketidak-
pastian. Orang bertanya-tanya, "Ada apa dengan dunia ini?" Dan jika
ketidak-pastian merajalela, maka tampillah para penyesat.
Ada yang berkata, "Nah, aku tahu jawabannya. Ikut aku saja." Lalu
Anda mengamati orang itu, tampaknya dia orang baik-baik, terlihat
cukup berpendidikan, memakai sepasang kaca mata yang bagus, dan
127 | B I B L E S U R V E Y
dia berkata, "Mari, akan kutunjukkan kepadamu. Aku tahu
jawabannya."
Di bidang rohani, muncul juga ketidak-pastian, kebingungan
dan nabi-nabi palsu
Banyak hal yang akan terjadi juga di bidang rohani. Di bidang
kerohanian juga ada ketidak-pastian, kebingungan, dan bersamaan
dengan itu muncul pula para nabi palsu yang berkata, "Dengarkan aku.
Aku telah menghabiskan banyak waktu di dalam hadirat Allah. Aku
tahu isi pikiranNya, hal yang tidak diketahui oleh orang lain. Ikut aku
saja. Aku tahu jalannya." Lalu dia pergi ke padang gurun, dan Anda
mengikuti dia ke padang gurun, dan semua binasa di sana. Seperti
itulah kejadiannya karena para penyesat meraih keuntungan dari
keadaan yang tidak stabil. Mereka meraih keuntungan dari orang-orang
yang goyah, yang lemah, kalut, dan mudah ditipu. Orang-orang
semacam itulah yang diincar oleh para penyesat seperti ikan hiu yang
sedang mencari mangsa.
Itulah hal yang menjadi keprihatinan, yakni, seiring dengan semakin
dekatnya akhir zaman, situasi akan menimbulkan tekanan berat para
orang banyak, dan kebanyakan umat manusia menjadi seperti domba
tanpa gembala, hal yang juga diucapkan sendiri oleh Yesus. Dan ketika
ada gembala yang tampil, orang lalu berpikir, "orang ini cukup
berkarisma. Kurasa, aku akan mengikuti orang ini saja."
Yesus telah memperingatkan kita untuk berjaga-jaga terhadap para
nabi dan guru-guru palsu yang ingin menyesatkan kita. Hal ini sudah
dia peringatkan sampaikan pada kita.
Bertahan sampai pada kesudahannya untuk bisa selamat
Ketika penganiayaan datang, Anda bertanya-tanya, "Hei, ada apa ini?"
Padahal Yesus sudah memperingatkan bahwa hal ini akan terjadi. Jadi
itulah dua alasan penting mengapa Yesus memberitahu kita tentang
tanda-tanda ini, pertama agar kita tidak disesatkan, kedua agar kita
bisa bertahan.
Hal ini ditunjukkan di Matius 24:13, "Tetapi orang yang bertahan
sampai pada kesudahannya akan selamat." Bukan mereka yang pada
awalnya diselamatkan yang akan selamat, melainkan mereka yang
128 | B I B L E S U R V E Y
bertahan sampai pada kesudahannyalah yang akan selamat. Itulah
pengajaran Yesus. Jadi perhatikan, waspadai para penyesat yang
berkata bahwa sekali selamat tetap selamat, tidak peduli apakah Anda
akan bertahan atau tidak. Ini bukanlah ajaran dari Yesus. Akan tetapi
banyak orang yang terbuai oleh para nabi palsu ini dan ajaran sesat ini.
Hanya mereka yang bertahan sampai pada akhirnya, dan itu juga
alasan mengapa kita sekarang ini membahas tentang hari akhir. Anda
harus bertahan sampai pada kesudahannya, setelah itu barulah Anda
diselamatkan. Dikatakan di Matius 10:22: "Tetapi orang yang bertahan
sampai pada kesudahannya akan selamat."
Tanda-tanda umum
Mari kita mulai mengamati tanda-tandanya. Pada pesan ini kita akan
mendalami tentang tanda-tanda umumnya, dan pada kesempatan
berikutnya nanti, jika Tuhan berkenan, kita akan meneliti tanda-tanda
khususnya. Apakah tanda-tanda umumnya?
1. Akan ada banyak penyesat yang mengaku sebagai 'Kristus'
Tanda umum yang pertama ada di ayat 5, yakni tentang akan
munculnya banyak orang yang mengaku sebagai Juruselamat di zaman
yang menyesakkan ini.
Bar Kochba, orang yang mengaku sebagai Mesias di tahun 125
Saat saya membaca ayat tersebut, saya teringat akan hal yang pernah
terjadi 1900 tahun yang lalu, tidak berapa lama setelah Yesus
menyampaikan peringatan tersebut. Pada masa itu, ada seseorang
yang bernama Bar Kochba yang mengaku sebagai Kristus. Dia berkata,
"Akulah Kristus," dan tahukah Anda apa yang terjadi selanjutnya?
Orang-orang Yahudi melakukan hal yang persis seperti yang dikatakan
oleh Yesus. Di Yohanes 8:42, 49, dia berkata, "Kalau ada orang yang
datang dalam namanya sendiri, janganlah mempercayai dia, karena
Aku datang tidak di dalam namaKu sendiri, melainkan di dalam nama
BapaKu, tetapi kamu tidak percaya kepadaKu. Namun terhadap orang
yang datang di dalam namanya sendiri, kamu malah menyambutnya."
Memang hal itu yang mereka perbuat. Bar Kochba tampil dan berkata,
"Akulah Mesias. Akulah Juruselamatmu. Ikutlah aku." Lalu bangsa
Yahudi mengikuti dia, bahkan salah seorang rabi besar pada zaman itu
129 | B I B L E S U R V E Y
- yang seharusnya lebih memahami persoalan - memberikan
dukungannya kepada Bar Kochba, dan mengakibatkan bangsa ini
mengalami kehancuran. Hal ini terjadi di tahun 135, tahun ketika Bar
Kochba - orang yang mengaku sebagai mesias itu - mengibarkan
bendera pemberontakan terhadap Roma.
Anda mungkin pernah dengar tentang sebuah tempat yang bernama
Masada. Peristiwa di Masada adalah bagian dari pemberontakan yang
dipimpin oleh Bar Kochba. Benteng Masada adalah kubu pertahanan
terakhir para pembontak di bawah pimpinan Bar Kochba. Setelah
dikepung, akhirnya ratusan pemberontak melakukan bunuh diri massal.
Bar Kochba mengaku sebagai mesias. Akibatnya, bala tentara Roma
datang menyerbu ke Israel dan ke Yerusalem, dan akhirnya bangsa
Israel dihancurkan. Israel tidak lagi menjadi suatu bangsa. Jauh
sebelum pemberontakan itu terjadi, mereka sendiri sebenarnya sudah
tidak memiliki kerajaan, akan tetapi mereka masih bertahan sebagai
suatu bangsa [jajahan]. Mereka masih berdiam di sana. Namun setelah
tahun 135, keberadaan mereka sebagai suatu bangsa dihapuskan
sampai tahun-tahun belakangan ini.
Selepas masa itu, dari waktu ke waktu, muncul berbagai orang yang
mengaku sebagai mesias. Malahan, dalam 40 tahun belakangan ini,
Anda mungkin akan terkejut jika menghitung ada berapa jumlah orang
di Amerika saja yang mengaku sebagai mesias, beberapa dari mereka
bahkan mengaku sebagai inkarnasi Allah. Anda akan menjumpai hal ini
semakin sering terjadi. Sebagian dari mereka tampil tidak meyakinkan.
Penampilan mereka sangat meragukan. Namun saat kita semakin dekat
dengan hari akhir, penampilan para penyesat ini akan menjadi semakin
meyakinkan. Dan ketika Anti Kristus yang terakhir tampil, maka dia
akan menjadi pribadi yang sangat sangat meyakinkan dan
mengesankan. Dia bahkan akan menyesatkan mereka yang terpilih,
jika mungkin.
2. Meningkatnya intensitas peperangan
Tanda umum yang kedua dapat dibaca di ayat 6-7a. Mari kita baca dari
ayat 6 sampai dengan bagian pertama dari ayat 7. "Kamu akan
mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun
berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus
terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Sebab bangsa akan bangkit
130 | B I B L E S U R V E Y
melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan." Tanda umum yang
kedua adalah meningkatnya peperangan. Perang sendiri sudah ada
sejak awal sejarah umat manusia. Jika Anda tempatkan dua orang di
satu tempat, maka Anda akan melihat mereka berkelahi. Jika Anda
tempatkan dua bangsa berdampingan, maka Anda akan melihat
peperangan. Manusia memang seperti itu. Akan tetapi bukan makna
tersebut yang sedang dibahas oleh ayat ini. Yang sedang dimaksudkan
adalah bahwa situasinya akan terus semakin memanas, menjadi
semakin parah saja. Perang dan kabar tentang perang akan semakin
meningkat seiring dengan semakin dekatnya hari akhir itu.
Pada perang dunia kedua, diperkirakan sekitar 55 juta orang mati
sebagai akibat langsung dari peperangan ini. Berapa banyak yang mati
sebagai akibat tidak langsung dari peperangan ini? Tak ada yang tahu,
namun dari dampak langsungnya saja, diperkirakan sekitar 55 juta
orang yang mati di Perang Dunia II. Di dalam sejarah masa lalu,
jumlah orang yang mati akibat perang tidak pernah sebanyak dari
Perang Dunia II. Di dalam Perang Dunia I, ketika jumlah orang yang
mati hanya beberapa juta orang saja, hal tersebut sudah dipandang
sangat mengerikan. Akan tetapi Perang Dunia II membuat jumlah
korban dari perang sebelumnya terlihat sangat kecil.
Dan semua orang tahu bahwa jika terjadi Perang Dunia III, maka
jumlah 55 juta orang itu tidak akan dipandang besar. Satu bom atom
saja sudah mampu menyapu sebuah kota besar seperti New York yang
berpenduduk puluhan juta orang dalam sekejap. Peperangan yang
akan terjadi nanti akan menjadi semakin besar, semakin berbahaya;
intensitas perang akan terus meningkat.
Yesus berkata, "Kamu akan mendengar kabar tentang perang dan
perang itu sendiri akan menjadi semakin besar dan parah serta lebih
mengerikan seiring dengan berjalannya waktu." Inilah hal yang
dimaksudkan oleh tanda yang kedua itu.
Pada awal abad ini, saat ilmu pengetahuan masih dalam tahap awal
perkembangannya, orang-orang pada masa itu berpikiran bahwa
segala sesuatunya akan menjadi semakin membaik karena keajaiban
yang kita sebut sebagai 'ilmu pengetahuan' ini; ilmu pengetahuan akan
menciptakan surga di bumi. Pandangan tersebut jelas tertuang dalam
sebuah buku yang ditulis oleh seorang penulis yang juga seorang filsuf
131 | B I B L E S U R V E Y
pada zaman itu - sebuah pandangan yang sangat optimistik. Nanti
akan terbentuk suatu Brave New World, sebuah judul yang sangat
terkenal, bukankah demikian? Akan tercipta surga yang baru di bumi
yang diciptakan oleh ilmu pengetahuan, suatu keajaiban yang baru.
Jadi, pandangan yang berkembang pada saat itu adalah bahwa Yesus
keliru. Segala sesuatunya tidak akan menjadi semakin buruk,
melainkan menjadi semakin baik karena kita punya 'ilmu pengetahuan'!
Tinggal sedikit sekali orang yang masih berpandangan seperti itu
sekarang ini. Orang-orang optimis semacam itu sekarang ini sudah
tidak ada. Anda sudah melihat bahwa segala sesuatunya memang
berkembang menjadi semakin buruk. Setelah Perang Dunia I, orang-
orang yang berbicara tentang hal menciptakan surga di bumi dengan
ilmu pengetahuan sudah mulai lenyap. Pandangan umum mulai
berubah.
Salah satu dari keajaiban ilmu pengetahuan dari Perang Dunia I adalah
pesawat terbang, yang tadinya diharapkan menjadi pembuka cakrawala
baru dalam komunikasi dan perjalanan, berubah menjadi monster yang
mematikan. Untuk pertama kalinya, pesawat terbang digunakan dalam
perang. Untuk pertama kalinya, bom dijatuhkan dari langit. Ini
merupakan pengalaman baru bagi semua orang.
Di Perang Dunia II, monster tersebut menjadi semakin besar dan kuat,
menjatuhkan berton-ton bom ke atas kota, membunuh perempuan dan
rakyat sipil yang tidak bersenjata. Pada akhir Perang Dunia II, daya
ledak bom yang dijatuhkan tidak sekadar berukuran ribuan ton,
melainkan jutaan ton, mereka memakai bom atom. Di mana keajaiban
pesawat terbang itu? Lihat apa yang terjadi! Mereka mulai menyadari
bahwa manusia bisa mengubah apa yang baik menjadi sangat jahat.
Segala sesuatunya menjadi jahat. Inilah bencana buatan umat
manusia.
Manusia cerdas, tapi tanpa hikmat
Saya akan bacakan bagi Anda sebuah uraian dari jendral Omar Bradley,
seorang jendral dari Amerika yang sangat memahami situasi yang ada
dan merangkum semua itu dengan sangat baik. Dia berkata, "Kita
meraih misteri atom dan menolak Khotbah di Bukit. Dunia telah
mencapai kecerdasan tanpa hikmat, kekuatan tanpa hati nurani. Dunia
132 | B I B L E S U R V E Y
kita dipenuhi oleh para raksasa nuklir dan bayi moral. Kita lebih paham
tentang perang daripada perdamaian. Lebih paham tentang hal
membunuh daripada menjalani kehidupan."
Uraian ini benar-benar merangkum apa yang telah disampaikan oleh
Yesus. Kita lebih paham tentang cara membunuh, tentang cara
menempuh jalan lebar menuju kebinasaan daripada cara menjalani
kehidupan. Kita tidak tahu jalan sempit menuju hidup kekal.
Kita adalah raksasa-raksasa nuklir, kita bisa membuat bom
berkekuatan megaton, akan tetapi secara moral kita adalah bayi-bayi
yang tidak punya hati nurani untuk mengetahui bagaimana cara
menangani bom tersebut. Inilah persoalannya. Seperti yang
disampaikan tadi, "Kita memiliki ilmu pengetahuan tanpa hikmat, tanpa
pemahaman yang utuh; memiliki kekuatan tanpa hati nurani." Manusia
secara rohani terlalu kerdil untuk bisa menangani kecerdasannya.
Manusia secara rohani terlalu kerdil sehingga dia tidak akan bisa tetap
berada dalam keseimbangan. Oleh karenanya, kekacauan akan terus
terjadi dan menjadi semakin buruk saat kita mendekati hari akhir.
Manusia juga memahami hal itu akan tetapi dia tidak tahu bagaimana
mengatasinya. Manusia tahu bagaimana cara membuat pesawat ruang
angkasa. Dia akan berperang di luar angkasa juga. Karena itulah
muncul film 'Star Wars', sebuah film yang kita semua menyukainya.
Manusia tidak hanya ingin berperang di bumi, mereka juga mau
berperang di luar angkasa, berperang di antara bintang-bintang,
mereka ingin berperang di mana pun mereka berada. Seperti yang
disampaikan oleh sang jendral, kita memiliki kekuatan tanpa hati
nurani. Kita lebih paham tentang hal membunuh daripada menjalani
hidup. Kita tidak tahu bagaimana cara menjalani hidup, tapi kita tahu
cara membunuh. Hal inilah persisnya yang sedang disampaikan oleh
Yesus.
Itulah sebabnya mengapa kita akan tiba pada hari akhir. Manusia tidak
bisa tetap berada dalam keseimbangan. Dia bisa saja memiliki akal
yang cemerlang, namun rohaninya sangat tumpul. Dia bisa saja
menciptakan kewajiban dengan elektronika, namun rohaninya tetap
saja bayi, dia hanya bayi rohani, bayi yang tidak pernah menjadi
dewasa. Dan saya menyaksikan hal ini setiap saat. Saya yakin bahwa
Anda bisa melihat hal ini di tengah masyarakat. Kita tinggal di tengah
133 | B I B L E S U R V E Y
masyarakat yang sangat makmur, sangat kaya, masyarakat yang
disebut 'maju', namun sebagai manusia, kita ternyata hanya bayi-bayi
rohani.
Anda bisa menyaksikan hal ini di dalam kejadian sehari-hari. Lihat saja
di dalam perkara-perkara yang sepele. Beberapa hari yang lalu saya
sedang menyetir mobil di tempat parkir di sebuah bank, tempat parkir
itu sangat sempit dan berbentuk melingkar. Di sisi setiap barisan parkir
terdapat sebuah jalur untuk melintas, dan Anda perlu melewati jalur itu
untuk mencari tempat parkir yang kosong. Saya sedang menelusuri
jalur tersebut ketika sebuah mobil mendadak muncul dari arah lain
dengan kecepatan yang cukup tinggi, pengemudinya menginjak rem
dan berhenti tepat di depan mobil saya, membuat jalan saya terhalang
sehingga saya tidak bisa maju melanjutkan pencarian tempat parkir.
Lalu pengemudi mobil itu tidak mengalihkan mobilnya. Sebenarnya, dia
tidak sedang mencari parkir. Dia hanya ingin melewati tempat itu.
Masih ada dua jalur, dia bisa memakai jalur yang manapun untuk
melintas. Tetapi namun dia tidak mau beralih dan berkeras memakai
jalur tengah sehingga saya tidak bisa menuju ke tempat parkir. Orang
bisa saja memilih untuk keluar dari mobil dan bertengkar dengan orang
semacam ini, dan kadang kala, tindakan ini bisa berujung pada
perkelahian karena tidak ada yang mau mengalah. Saya tidak mau
terganggu oleh urusan semacam ini. Saya mundurkan saja mobil saya
dan membiarkan dia lewat. Dia justru terkejut melihat saya
memundurkan mobil, dan dia merasa agak malu akan hal ini. Orang-
orang tentunya tidak mengharapkan hal demikian terjadi. Mereka
berpikir bahwa mereka harus menjadi yang lebih kuat.
Orang-orang bisa saja memiliki mobil besar dan rumah mewah, akan
tetapi secara rohani mereka adalah bayi, berperilaku seperti bayi,
sangat kekanak-kanakan. Tidak ada gunanya bertengkar dengan orang
yang bermentalitas semacam itu. Biarkan saja mereka berbuat
sesukanya. Anda tentunya tidak mau direpotkan oleh urusan semacam
ini. Sangat tidak membuahkan apa-apa. Kalau Anda layani, berarti
Anda juga bayi rohani yang sama dengan dia. Manusia berwatak
pemberontak, dan oleh karenanya hidupnya hanya akan menjadi lebih
buruk. Di sini Anda menghadapi situasi perang - ada dua bumper mobil
yang sedang berhadapan - suatu keadaan yang berimbang, siapa yang
akan menyingkir? Jika tidak ada yang bersedia mundur, akan terjadi
134 | B I B L E S U R V E Y
perkelahian, terjadi perang. Inilah tanda kedua yang ditunjukkan oleh
ayat 6-7: perang akan menjadi semakin buruk.
3. Kelaparan dan gempa bumi akan semakin parah
Tanda yang ketiga terdapat di dalam bagian kedua dari ayat 7: "Akan
ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. Akan tetapi
semuanya itu barulah permulaan(ini semua bukanlah akhirnya, baru
merupakan suatu awal) penderitaan menjelang zaman baru."
Kelaparan dan gempa bumi bukanlah hal yang baru bagi umat
manusia. Dunia sudah sering mengalami kelaparan dan gempa bumi.
Namun sekali lagi, ide yang disampaikan di sini adalah bahwa
intensitas terjadinya kedua hal itu akan semakin meningkat. Gempa
bumi akan menjadi semakin sering terjadi, semakin dahsyat dan kuat.
Kelaparan akan menjadi semakin luas dan semakin parah. Ekonomi
akan ambruk jika panen rusak akibat polusi, hama, perang ataupun
penyebab lainnya. Semua hal itu akan menunjukkan gejala
peningkatan.
Agak aneh, kemarin saat kami sedang duduk di dalam rumah, tiba-tiba
saja rumah kami bergoyang, tampaknya telah terjadi suatu gempa
kecil di kota kami. Saya sekarang ini menunggu apakah berita tentang
gempa itu akan muncul nanti. Seluruh rumah bergoyang, dan istri saya
sempat menjerit kecil akibat kejadian ini. Bahkan anjing milik tetangga
sempat menyalak ribut akibat kejutan ini. Namun semua itu baru
merupakan permulaannya, baru awalnya saja. Hal-hal yang lebih besar
masih akan terjadi nanti.
4. Akan terjadi penganiayaan terhadap orang-orang Kristen di
seluruh dunia
Mari kita masuk ke dalam tanda keempat di dalam ayat 9, "Pada waktu
itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan
akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku." Akan terjadi
penganiayaan yang mendunia terhadap orang Kristen, orang Kristen
akan "dibenci semua bangsa". Sekarang ini kita masih belum sampai di
sana. Memang benar bahwa di sebagian belahan bumi, orang-orang
Kristen telah dianiaya namun masih belum di seluruh bagian bumi ini.
Dengan demikian, tanda yang satu ini masih belum terjadi sepenuhnya.
Kita sedang bergerak ke arah sana, namun masih belum sampai. Akan
135 | B I B L E S U R V E Y
tiba masanya, dan inilah sebabnya mengapa Anda harus ingat bahwa
"orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat".
Akan tiba masanya ketika keberadaan sebagai seorang Kristen tidak
memberikan kenyamanan seperti sekarang ini. Anda nantinya tidak
akan menikmati kemerdekaan sebagaimana yang ada sekarang ini.
Jangan berpikir bahwa kenyamanan sekarang ini akan berlangsung
selamanya. Inilah hal yang disampaikan oleh Yesus kepada para
muridnya. Dan hal ini pasti akan terjadi.
Akan tiba masanya ketika urusan menjadi seorang Kristen ini, bagi
Anda dan saya, bukan sekadar menimbulkan masalah penolakan dari
keluarga, melainkan dari seluruh dunia. "Kamu akan dibunuh dan akan
dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku." Sebagian dari kita yang
menjadi Kristen di negara Komunis sudah mencicipi bagaimana rasa
dari penolakan tersebut, akan tetapi hal yang lebih dari itu masih akan
datang. Saya pernah mengalami masa tiga tahun seperti itu dan saya
tahu seperti apa rasanya mengalami penganiayaan. Akan tetapi yang
lebih buruk masih akan datang. Akan tiba masanya ketika kita semua
harus menghadapi penganiayaan; penganiayaan yang sangat berat.
Dan akan banyak yang tidak teguh bertahan. Banyak yang akan jatuh.
5. Kasih akan menjadi dingin, banyak yang akan murtad dan
saling mengkhianati
Hal ini membawa kita pada tanda yang kelima di ayat 10-12. "Dan
karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan
orang akan menjadi dingin." Ini adalah pokok penting yang harus
dipahami. Kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin dan banyak
yang akan murtad. Ini adalah pokok yang harus kita camkan.
Mari kita lihat ayat 10: "Dan banyak orang akan murtad dan mereka
akan saling menyerahkan dan saling membenci." Tidak cukupkah
dengan sekadar murtad? Tidak cukup. Akan ada sebagian orang yang,
demi menyelamatkan nyawanya sendiri, tega mengorbankan nyawa
orang lain. Mereka akan saling mengkhianati demi keselamatan pribadi.
Mereka akan saling mengkhianati dan saling membenci.
"Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang."
Kembali lagi, di tengah kebingungan ini, para nabi palsu akan
menangguk untung lagi. Bahkan di tengah-tengah penganiayaan itu,
136 | B I B L E S U R V E Y
para nabi palsu justru menjadi semakin giat. "Dan karena makin
bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan
menjadi dingin." Perhatikan kata "kebanyakan". Kebanyakan orang
akan beranggapan bahwa tekanan yang dihadapi sudah berlebihan.
Saya harap agar Anda dan saya, dengan kasih karunia Allah, mampu
bertahan.
Saya sudah menyaksikan hal yang semacam ini. Ketika kaum komunis
berkuasa dan mulai menekan, kasih kebanyakan orang akan menjadi
dingin. Mereka tidak sanggup menanggung tekanan tersebut. Ada yang
malah mulai saling mengkhianati demi keselamatan pribadi. Ada lagi
yang akhirnya saling membalas. Jika mereka tidak suka dengan
seseorang di dalam gereja, karena mereka sudah saling membenci,
maka inilah saat yang baik untuk menuntaskan persoalan - dengan
cara melaporkan orang tersebut kepada penguasa. Anda bisa
melakukan hal ini baik secara langsung ataupun secara tersembunyi,
keduanya sama-sama efektif.
Saya tidak tahu apakah Anda dan saya siap untuk menghadapi hal ini
jika saatnya tiba nanti. Jangan terlalu cepat berkata, "Hal itu tidak akan
terjadi padaku." Justru orang-orang yang berkata, "Hal itu tidak akan
pernah terjadi padaku," adalah orang-orang yang tidak akan mampu
bertahan. Mereka tidak siap ketika saatnya tiba. Sama halnya dengan
orang yang berkata, "Rumah orang lain boleh saja terbakar akan tetapi
rumahku tidak akan terbakar." Dan ketika kebakaran itu terjadi,
mereka tidak siap. Persiapkanlah diri Anda. Persiapan adalah hal yang
sangat penting. Ketahuilah cara untuk menghadapi suatu keadaan.
Tanyakanlah diri Anda, "Bagaimana caraku untuk menghadapinya jika
hal itu terjadi?"
6. Injil Kerajaan akan diberitakan kepada semua bangsa di
dunia
Lalu tanda yang keenam, dan tanda ini sangat membangkitkan
semangat. Di ayat 14, kita diberitahu, "Dan Injil Kerajaan ini akan
diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa,
sesudah itu barulah tiba kesudahannya."
Ini adalah hal yang luar biasa! Jika kasih kebanyakan orang akan
menjadi dingin, lalu siapa yang akan memberitakan Injil Kerajaan ke
137 | B I B L E S U R V E Y
seluruh dunia? Sudah tentu, mereka adalah minoritas yang sanggup
bertahan. Minoritas yang telah dimurnikan dan bertahan menghadapi
penganiayaan. Merekalah yang akan memastikan bahwa Injil Kerajaan
ini diberitakan.
Saya sampaikan sekali lagi tentang hal yang telah seringkali saya
ucapkan sebelumnya: kemenangan di dalam kehidupan rohani tidak
dicapai melalui kemenangan jumlah. Bukan dengan berapa banyak
orang yang Anda punya melainkan seperti apa jenis orang yang Anda
miliki, itulah hal yang akan menentukan. Bukan pada berapa banyak
orang ataupun misionaris yang Anda utus, melainkan seperti apa jenis
misionaris yang Anda utus itu. Anda bisa saja mengutus ribuan orang
misionaris tanpa memberikan hasil apa-apa. Atau Anda hanya
mengutus sepuluh orang manusia Allah, dan mereka akan menjungkir-
balikkan dunia. Itulah prinsip di dalam Kitab Suci. Oleh karena itu,
menetapkan kesuksesan misi-misi penginjilan di dunia dengan
memakai ukuran jumlah, sebagaimana yang sering saya dengar dari
kalangan gereja-gereja, adalah omong kosong belaka. Di dalam tanda
keenam ini, Yesus memberitahu kita satu pokok penting, bahwa kasih
kebanyakan orang akan menjadi dingin, akan tetapi tugas
memberitakan Injil ke seluruh bangsa akan diberikan kepada minoritas
yang masih setia. Mereka itulah yang akan menyelesaikan tugas ini.
Persoalannya adalah, apakah Anda termasuk di dalam yang minoritas
itu? Apakah saya termasuk di dalamnya? Apakah kita ini termasuk jenis
orang yang bisa dipakai oleh Allah? Jangan pernah lupa, Yesus
mengutus dua belas orang, dan dengan jumlah 12 orang itu, dunia ini
dijungkir-balikkan. Sekarang ini, kita punya ribuan penginjil; ribuan,
bukan hanya dua belas melainkan ribuan, akan tetapi kita tidak
mencapai hasil apa-apa. Tidak menjangkau apapun. Malahan, jika Anda
baca catatan statistik di mana-mana, misi penginjilan tidak
membuahkan hasil yang diharapkan. Bahkan tingkat angka kelahiran
masih mengalahkan tingkat pertobatan. Kualitas dari orang yang diutus
itulah yang menentukan. Saya harap Anda bisa mencamkan hal ini.
Bukan kuantitas. Kuantitas tidak pernah mencapai suatu prestasi
apapun di dalam kehidupan rohani. Pokok yang sama juga sedang
disampaikan di sini lewat uraian bahwa kaum minoritaslah yang akan
memberitakan Injil ke seluruh dunia.
138 | B I B L E S U R V E Y
Jangkaulah segenap bangsa dengan Injil untuk mempercepat
kedatangannya kembali
Perhatikan juga pokok lain yang disampaikan oleh ayat ini. "Sesudah
itu barulah tiba kesudahannya." Kesudahannya baru akan tiba setelah
Injil menjangkau segenap bangsa. Dengan begitu, ada satu cara bagi
Anda untuk mempercepat kedatangan kembali Yesus, sebagaimana
yang disampaikan oleh Petrus di dalam 2 Petrus 3:12, "Kamu yang
menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah." Bagaimana cara
kita untuk mempercepatnya? Selama Injil ini masih belum menjangkau
semua bangsa, maka kesudahan itu belum akan tiba, seperti itulah hal
yang disampaikan oleh Yesus di sini. Oleh karenanya, cara untuk
mempercepat kedatangannya adalah dengan menjangkau semua
bangsa. Inilah hal yang ingin kami kerjakan. Inilah hal yang saya
niatkan, dan saya percaya bahwa Anda sebagai jemaat, juga berniat
serupa.
Namun sebelum itu, kita harus menjadi orang-orang yang setia untuk
bisa menjalankan tugas ini. Inilah sebabnya mengapa kami
menyelenggarakan latihan pemuridan; latihan pemuridan bagi jemaat
awam, agar setiap orang tidak sekadar memiliki pengetahuan saja,
melainkan juga memiliki kualitas, menjadi seseorang yang bisa dipakai
oleh Allah. Kemanapun Anda pergi, Anda bisa membangun kelompok
murid yang nantinya, pada gilirannya, mereka juga akan membangun
kelompok murid lagi. Anda yang memahami hitungan penggandaan
secara geometris tentunya tahu bahwa ini adalah jalan penyebaran Injil
yang jauh lebih cepat daripada segala macam kampanye penginjilan
bentuk lainnya.
Pola pemuridan, pada titik awalnya akan terlihat sangat lambat, namun
ia akan bergerak sangat cepat begitu pergerakan itu terjadi. Memang
dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk membangun dasar yang
teguh dan kuat.
7. Saat Israel dipulihkan sebagai suatu bangsa dan negara
Mari kita masuk pada pokok yang terakhir. Saya harus melompat ke
Matius 24:32 untuk pokok yang terakhir ini, dan saya tidak akan
menghabiskan banyak waktu untuk pokok ini sekarang. Anda boleh
sebut tanda ini sebagai suatu tanda yang bersifat umum dan juga
139 | B I B L E S U R V E Y
sekaligus bersifat khusus. Ayat 32 berbunyi: "Tariklah pelajaran dari
perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya
melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah
dekat."
Apa artinya? Jika pohon ara mulai bertunas, berarti musim panas sudah
dekat. Jika bunganya, atau bakal buahnya, mulai muncul, Anda tahu
bahwa musim semi sudah dekat. Hal ini mudah untuk dipahami. Lalu
apa makna rohani dari pohon ara yang menunjukkan bahwa musim
panas, atau musim panen, itu sudah dekat?
Pohon ara itu tentu saja adalah negara Israel. Seperti yang Anda
ketahui, dari Lukas 13:6-9, dan di dalam banyak bagian di dalam
Perjanjian Lama, pohon ara itu melambangkan Israel. Di sini Yesus
berkata, "kalau kamu melihat bahwa pohon ara itu mulai menunjukkan
kehidupan lagi setelah melewati musim dingin, maka kamu tahu bahwa
musim panas rohani sudah dekat.
Kalau kamu melihat bahwa Israel, yang telah mati selama 1900 tahun,
dalam musim dingin yang sangat lama, mulai menunjukkan tanda
kehidupan lagi, maka kamu tahu bahwa apa yang aku sampaikan ini
memang benar."
Anda dan saya hidup di tengah generasi yang menyaksikan bukti ini.
Sebenarnya, kita hidup di akhir zaman. Inilah mukjizat yang
dinubuatkan oleh Yesus. Ingatlah, Israel, pohon ara yang tidak berbuah
ini, telah ditebang. Namun dari pokok yang tertinggal itu, tumbuh
tunas yang baru. Israel, berbeda dengan bangsa-bangsa lain di dunia,
telah musnah selama sekitar 1900 tahun. Sungguh ajaib! Bukannya 9
atau 900 tahun, melainkan 1900 tahun, bangsa ini tidak berbentuk
suatu bangsa lagi. Selanjutnya di tahun 1948 terjadi suatu keajaiban.
Pohon ara itu muai bertunas. Israel berdiri sebagai negara, di tengah
penolakan keras dari negara-negara Arab. Bahkan pihak Inggris
menolak untuk menolongnya. Ketika pasukan-pasukan Arab bergerak
maju, Inggris menarik diri, membiarkan pasukan Israel yang kecil itu
menghadapi tank-tank modern dari pasukan Arab, akan tetapi mereka
berhasil bertahan. Tak seorangpun yang tahu persis apa sebabnya,
yang jelas mereka berhasil bertahan dari pembantaian yang datang
dari berbagai arah karena memang sudah menjadi kehendak Allah
bahwa Israel akan berdiri. Ini adalah suatu hal yang ajaib.
140 | B I B L E S U R V E Y
Pada tahun 1948, bisa Anda katakan bahwa ayat 32 ini telah digenapi.
Negara Israel mulai berdiri. Ia bangkit kembali setelah melewati musim
dingin yang sangat lama, ia hidup kembali. Tuhan berkata, "Kalau
kamu mulai melihat pohon ara bertunas, kamu tahu bahwa hal-hal
yang Aku sampaikan ini sudah dekat, sudah sangat dekat."
Tiga Prinsip Damai Sejahtera
"Damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan
kepada-Nya"
Lukas 2:14 (Matius 2:1-12) - Khotbah oleh Pastor Eric Chang
Hari ini, dengan kasih karunia Tuhan, saya akan menguraikan pesan
yang dibawakan oleh para malaikat di Lukas 2:14. Perikop ini tentang
para gembala yang sedang menjaga domba-domba mereka di malam
hari. Tiba-tiba para malaikat muncul di hadapan mereka. Munculnya
para malaikat bukanlah suatu hal yang aneh jika memang ada pesan
penting yang harus disampaikan. Kata 'malaikat' ini di dalam bahasa
Yunaninya, 'anggelos' memang berarti 'utusan'. Sebagai contoh,
Yohanes Pembaptis, di Matius 11:10, juga disebut sebagai anggelos.
Di ayat 10 malaikat itu berkata: "Jangan takut, sebab sesungguhnya
aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:
Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus Tuhan, di kota
Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang
bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."
Sangat sedikit bayi yang bisa ditemukan berada dalam palungan. Jadi
ini akan menjadi tanda yang aman karena sangat diragukan akan ada
bayi lain yang lahir dan dibaringkan dalam palungan. Palungan adalah
tempat bagi makanan ternak di kandang. "Dan tiba-tiba tampaklah
bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara surga
yang memuji Allah, katanya: 'Kemuliaan bagi Allah di tempat yang
141 | B I B L E S U R V E Y
mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang
berkenan kepada-Nya.'"
Tiga Prinsip Damai Sejahtera
Dalam menguraikan tentang damai sejahtera, saya akan memberikan
tiga hukum atau prinsip rohani yang ditemukan di dalam Kitab Suci. Di
sekolah kita belajar mengenai hukum tentang materi, yang disebut
ilmu fisika. Namun yang ingin saya sampaikan adalah hukum spiritual,
hukum tentang kehidupan rohani. Kita belajar fisika untuk memahami
segala sesuatu tentang sesuatu zat atau benda supaya kita dapat
gunakan dan manfaatkannya dengan lebih baik. Dengan cara yang
sama kita harus mengetahui hukum spiritual jika kita ingin
mendayagunakan kekuatan rohani dan juga agar kita tidak melakukan
kesalahan rohani.
Hukum pertama: Di mana ada Kekudusan di situ ada Damai
Sejahtera
Prinsip rohani yang pertama adalah bahwa damai sejahtera tidak dapat
dipisahkan dari kebenaran atau kekudusan. Damai sejahtera dan
kebenaran selalu berjalan beriringan. Itu berarti jika tidak ada
kebenaran, maka tidak ada damai sejahtera. Hanya jika ada kebenaran
atau kekudusan maka ada damai sejahtera. Allah tidak berkenan
kepada dosa dan kepada mereka yang gemar berbuat dosa. Allah tidak
berkenan kepada mereka yang jahat atau yang berkubang dalam
kejahatan.
Damai sejahtera dan Kekudusan Tak terpisahkan
Apakah Anda mempunyai damai sejahtera? Damai sejahtera rohani
yang mendalam. Anda tidak akan dapat mengalami damai sejahtera
dan tidak akan mengerti arti damai sejahtera sepenuhnya sebelum
Anda belajar untuk hidup berkenan kepada Allah. Damai sejahtera
hanya akan Anda alami setelah Anda menyerahkan segenap hidup
kepada-Nya dan hidup di jalan-Nya. Ada orang Kristen yang berkata,
"Kau tahu, aku adalah orang Kristen, tetapi aku tidak punya damai
sejahtera." Mengapa sampai Anda menjadi Kristen tanpa memiliki
damai sejahtera?
142 | B I B L E S U R V E Y
Damai sejahtera bukanlah hal yang tanpa syarat, buka sekadar urusan
dibaptis lalu Anda menerima damai sejahtera. Baptisan itu dapat
diibaratkan seperti mengambil satu langkah untuk memasuki kerajaan
Allah, namun masih ada satu perjalanan panjang yang harus Anda
tempuh. Ada kehidupan yang harus Anda jalani sebagai warga kerajaan
Allah, atau sebagai anggota keluarga Allah. Jika Anda bercita-cita untuk
menjalani hidup yang selalu berkenan kepada-Nya dan berkata, "Aku
gemar mengerjakan kehendak-Mu, ya Allah," seperti yang Yesus
katakan di Ibrani 10:7, maka orang semacam itu akan dipenuhi oleh
damai sejahtera. Di mana ada kekudusan di situ ada damai sejahtera.
Jika Anda tidak menikmati damai sejahtera, maka itu berarti Anda
masih menyimpan dosa di dalam hati Anda.
Dosa adalah unsur yang sangat mengganggu. Sisi negatif dari hukum
rohani adalah di mana ada dosa, pasti akan ada keresahan dan
kegelisahan. Walaupun Anda seorang yang kaya raya, Anda tidak akan
dapat membeli damai sejahtera. Tak ada cara lain bagi Anda untuk
memiliki damai sejahtera tanpa memiliki kekudusan. Tidak akan ada
damai sejahtera jika ada ketidak-benaran di dalam hati Anda.
Pesan yang dibawa oleh para malaikat ini adalah bahwa damai
sejahtera itu ditujukan bagi mereka yang berkenan kepada Allah. Tak
ada jalan lain. Anda bisa saja membeli obat penenang. Jika Anda punya
uang, Anda bisa menikmati obat bius dan menelan obat tidur sampai
Anda tidak mampu berpikir lagi. Atau Anda bisa minum minuman keras
dan dimabukkan oleh alkohol. Pagi berikutnya, Anda terbangun dengan
rasa sakit yang luar biasa di kepala Anda, damai sejahteranya hilang
lagi, sampai Anda menenggak botol alkohol yang berikutnya. Anda
tidak akan mendapatkan damai sejahtera dengan bahan-bahan kimia.
Damai sejahtera tidak dapat dibeli. Anda tidak akan bisa mendapatkan
damai sejahtera tanpa kekudusan. Inilah hukum rohani yang anehnya
jarang dibahas di gereja sekarang.
Bukti-bukti Alkitab
Di dalam Alkitab, entah di dalam Perjanjian Lama atau Perjanjian Baru,
Anda akan menemukan bahwa damai sejahtera dan kekudusan selalu
beriringan. Banyak referensi Alkitab yang menegaskan hal ini. Sebagai
contoh, di Ibrani 12:14, Berusahalah hidup damai dengan semua orang
dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun
143 | B I B L E S U R V E Y
akan melihat Tuhan. Tanpa kekudusan, tidak ada yang akan melihat
Allah, dan tanpa damai sejahtera, maka Anda tidak akan melihat Allah.
Damai sejahtera dan kekudusan selalu berkaitan.
Sebagai orang Kristen tentunya Anda sudah sangat memahami bahwa
setiap kali Anda berbuat dosa, maka damai sejahtera Anda hilang.
Pernahkah Anda mengalami itu? Tiba-tiba saja damai sejahtera Anda
menghilang. Anda menjadi gelisah dan mudah tersinggung. Anda
menjadi gugup dan tegang. Anda menjadi murung dan sedih. Malahan,
kejiwaan Anda terganggu di saat Anda meninggalkan kekudusan dan
kebenaran. Setelah Anda mengembalikan kekudusan dan kebenaran ke
dalam hidup Anda, dengan segera damai sejahtera Allah membanjiri
hati Anda. Anda tidak memerlukan obat penenang, alkohol atau segala
macam tongkat penopang. Ungkapan yang sangat indah di Filipi 4:7
berkata, "damai sejahtera Allah akan menjaga hati Anda di dalam
Kristus Yesus".
Terdapat juga beberapa ayat seperti 2 Timotius 2:22. Yang ini khusus
ditujukan kepada orang-orang muda. Karena adanya beberapa
dorongan alamiah, mereka bertindak ceroboh dan akibatnya mereka
kehilangan damai sejahtera mereka. Sebagai contoh, di pasal 2,
"Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan(kebenaran
atau righteousness), kesetiaan, kasih dan damai." Perhatikan sekali
lagi, di sini ada kesatuan antara kebenaran yang berada di awal daftar
dan damai yang berada di akhir daftar dari empat kebajikan itu. Anda
lihat bagaimana keduanya selalu berkaitan: kebenaran dan damai
sejahtera. Ayat itu dilanjutkan dengan "bersama-sama dengan mereka
yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni".
Jika kita tidak mengerti apa itu kebenaran, maka Paulus
menjelaskannya bagi kita sebagai hati yang murni. Ini sudah cukup
gamblang. Kebenaran yang Paulus sampaikan di sini adalah kebenaran
dari hati yang murni. Berbahagialah mereka yang berhati suci karena
mereka akan melihat Allah. Tanpa kekudusan, tak seorang pun bisa
melihat Allah. Orang yang berhati sucilah yang akan melihat Allah.
Satu lagi contoh di 2 Petrus 3:14 yang juga berbicara tentang damai
sejahtera. "Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil
menantikan semuanya ini (yaitu langit dan bumi yang baru), kamu
harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda
144 | B I B L E S U R V E Y
di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia. Saat Anda tanpa cacat
dan noda, berhati murni, mengasihi kebenaran, maka Anda akan
mendapatkan damai sejahtera. Anda akan melihat bahwa di sepanjang
Kitab Suci, 'damai sejahtera' tidak dapat dipisahkan dari 'kebenaran'.
Paulus menggunakan kata-kata seperti 'murni hatinya', atau 'tanpa
cacat dan noda', semua itu adalah suatu ungkapan dari kebenaran dan
kekudusan. Dia memakai ungkapan-ungkapan yang berbeda itu supaya
kita tidak berusaha untuk memakai penjelasan-penjelasan teologis
untuk mengaburkan makna kebenaran ini. Tidak! Paulus sedang
berbicara tentang kekudusan yang praktis, kemurnian di dalam hati,
keadaan tanpa cacat dan tanpa noda.
Lalu bagaimana caranya mencapai kekudusan ini? Mari kita lihat 1
Tesalonika 5:23, "Semoga Allah damai sejahtera (Allah adalah Allah
damai sejahtera, mengapa? Karena Dia adalah Allah yang
kudus) menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan
tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat (perhatikan sekali
lagi, sempurna dengan tak bercacat, kembali ke masalah
kekudusan) pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. Allah adalah
Allah damai sejahtera karena Dia adalah Allah yang kudus, yang adil
dan Dia menjadikan kita kudus.
Akan tetapi ingatlah juga, bahwa, sekalipun Anda adalah seorang
Kristen dan umat pilihan, Allah bisa saja tidak berkenan kepada Anda.
Dia tidak akan berkenan kepada Anda jika Anda menginginkan hal yang
jahat dan mengasihi dosa. Inilah peringatan Paulus di 1 Korintus 10:5,
sehubungan dengan kebinasaan umat Israel di padang gurun, "Tetapi
sungguh pun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang
terbesar dari mereka (siapakah mereka ini? Mereka adalah para leluhur
bangsa Israel.) Di dalam ayat 1, ia berkata, "Aku mau, supaya kamu
mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua
berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah
melintasi laut." (Dan di dalam ayat 5 dikatakan, bahwa sekalipun
mereka telah diselamatkan dari Mesir.) Allah tidak berkenan kepada
bagian yang terbesar dari mereka." Kata berkenan ini adalah kata yang
persis sama dengan yang ada di dalam Lukas 2:14 - "damai sejahtera
di bumi di antara manusia yangberkenan kepada-Nya".
Namun apa yang terjadi pada leluhur mereka, umat pilihan yang nyata-
nyata sudah diselamatkan secara ajaib dari Mesir? Ternyata Allah tidak
145 | B I B L E S U R V E Y
berkenan dengan mereka! Ini yang saya khawatirkan, bahwa Allah
tidak akan berkenan dengan sebagian besar dari orang Kristen di
zaman ini. Dan Paulus saat itu sedang berbicara kepada orang-orang
Kristen. Itulah sebabnya dia berkata di ayat 6: Semuanya ini telah
terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya
jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka
perbuat. Peringatan bagi kita yang telah diselamatkan adalah agar kita
tidak menginginkan hal-hal yang jahat seperti mereka. Camkanlah hal
tersebut dengan baik.
Hanya dengan pemahaman itu baru Anda bisa mengerti tentang makna
dari pesan para malaikat. Mengapa mereka tidak berkata, "Damai
sejahtera di bumi"? Tidak. Tak akan ada damai sejahtera di bumi.
Tetapi "damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berhati benar"
atau yang "berkenan kepada-Nya" atau yang "menyenangkan hati
Allah". Mengapa? Karena mereka mengasihi kebenaran. Tetapi,
sekalipun sekarang ini Anda benar, tetapi jika Anda berpaling dari
kebenaran dan hidup tanpa kemurnian di hati, maka Allah tidak akan
berkenan dengan Anda.
Apakah yang terjadi pada mereka yang berada di padang gurun, yang
tidak berkenan kepada Allah itu? Di 1 Korintus 10, mereka semua mati
di padang gurun. Mereka dibinasakan. Mereka diselamatkan keluar dari
Mesir akan tetapi mereka mati di padang gurun. Paulus berkata, "Saya
mau agar kalian mengingat hal tersebut. Semua itu tertulis sebagai
peringatan bagi kita." Di dalam Ibrani 10:38, penulis surat Ibrani
berkata, Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan
apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya.
Akhir hidup orang ini juga akan berujung pada kebinasaan. Biarlah
Ibrani 10:38 menjadi peringatan bagi kita.
Di 1 Tesalonika 4:3,7 dikatakan bahwa kita ini dipanggil untuk hidup
kudus. Dan Kolose 3:15 memberitahu kita bahwa kita dipanggil untuk
hidup di dalam damai sejahtera. Kita dipanggil untuk masuk ke dalam
damai sejahtera karena kita dipanggil untuk menjadi kudus.
Perjanjian Lama Menegakkan Hal yang sama
Kita menemukan prinsip yang persis sama di Perjanjian Lama. Sebagai
contoh di Yesaya 32:17 atau di Yesaya 59:7-8, semuanya menyatakan
146 | B I B L E S U R V E Y
prinsip ini secara jelas. Kebenaran atau keadilan ditemukan beriringan
dengan damai sejahtera. Itu sebabnya mengapa Yesaya 57:21
menyatakan Tuhan berfirman bahwa tak ada damai sejahtera bagi
mereka yang jahat. Bagi orang-orang yang jahat, tidak ada damai
sejahtera. Mereka tidak akan mendapatkan damai sejahtera baik di
langit, di bumi atau pun di bawah tanah. Tidak tersedia damai
sejahtera bagi mereka yang tidak mengasihi kebenaran.
Terdapat suatu ucapan yang indah di dalam Mazmur 85:11 - keadilan
dan damai sejahtera akan bercium-ciuman. Sungguh indah!
Kebenaran/keadilan dan damai sejahtera diibaratkan seperti sepasang
burung. Mereka berpadu secara indah di dalam Alkitab. Anda tidak bisa
memisahkan mereka. Itulah prinsip yang mendasar di dalam Kitab Suci
dan saya harap agar Anda memahaminya secara mendalam.
Hukum Kedua: Damai sejahtera hanya ada di dalam Kristus
Hukum rohani yang kedua adalah ini: Damai sejahtera hanya ada di
dalam Kristus. Prinsip pertama tadi juga terkandung di dalam prinsip
yang kedua ini. Kristus adalah damai sejahtera kita karena dialah
kebenaran kita. Sebagai contoh, di Efesus 2:14 disebutkan bahwa
Kristus adalah damai sejahtera kita. Namun di dalam 1 Korintus 1:30,
dikatakan bahwa Kristus adalah kebenaran dan kekudusan kita. Dia
adalah damai sejahtera kita karena dia adalah kebenaran dan
kekudusan kita. Bagaimana dia bisa menjadi damai sejahtera dan
kekudusan kita? Kita baca pernyataan yang indah itu di dalam Yesaya
53:5 yang di dalam Authorized Version tertulis the chastisement of our
peace was upon him (di dalam LAI, ganjaran yang
mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya).
Apakah artinya the chastisement of our peace (ganjaran yang
mendatangkan keselamatan bagi kita)? Artinya adalah bahwa dia
menanggung ganjaran itu untuk menjamin damai sejahtera kita. Dia
menderita dalam rangka menegakkan damai sejahtera bagi kita -
ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan
kepadanya. Dialah yang dapat membuat damai sejahtera itu menjadi
mungkin kita peroleh. Karena kita ini adalah orang berdosa, maka kita
berada dalam kutukan untuk tidak pernah memiliki damai sejahtera.
Tak ada harapan bagi kita untuk memperoleh damai sejahtera. Namun
di sinilah keindahannya, yaitu bahwa Yesus menegakkan damai
147 | B I B L E S U R V E Y
sejahtera bagi kita. Dia membuka peluang bagi orang berdosa untuk
menjadi orang benar dan, dengan demikian, memiliki damai sejahtera.
Tidak ada jalan pintas untuk damai sejahtera. Kebenaran tidak dapat
diabaikan. Anda harus memiliki kebenaran untuk memiliki damai
sejahtera. Hal ini menjelaskan mengapa Yesus harus mati. Jika dia
tidak mau menanggung hukuman atas dosa, maka tidak akan ada
damai sejahtera. Kita tidak akan memperoleh damai sejahtera. Kita
akan berada di bawah kutukan untuk selalu diliputi kegelisahan.
Di dalam Alkitab, damai sejahtera selalu dikaitkan dengan kehidupan.
Hidup dan damai sejahtera berjalan beriringan. (Sebagai contoh, Roma
8:6, atau Maleakhi 2:5.) Bagaimanakah cara Yesus mengamankan
damai sejahtera bagi kita ini? Ya, melalui salibnya. Itulah makna dari
ganjaran. Melalui salib, Yesus menegakkan damai sejahtera bagi kita.
Pokok ini dapat kita lihat di Roma 5:1, Kolose 1:20 dan sebagainya.
Diselamatkan berarti ditransformasi menjadi Manusia Baru
Yang kedua, Yesus tidak sekadar menjalankan hukuman legal di salib
yang membatalkan kuasa maut ke atas kita. Karena kalau sebatas itu
saja, maka kebenaran itu masih eksternal bagi kita. Jika kebenaran itu
hanya sebatas kulitnya saja, maka damai sejahteranya juga hanya
pada kulitnya saja. Artinya, jika secara hukum saya dinyatakan benar,
maka saya berada di dalam kedudukan hukum yang baru. Artinya, saya
ditunjuk atau ditetapkan menurut hukum sebagai benar, dan itu adalah
suatu kedudukan yang sangat luar biasa bagi seorang pelaku
kejahatan. Dia yang bersalah dinyatakan tidak bersalah. Itu bagus.
Tapi bagaimana dengan diri orang itu? Dia tetap saja pelaku kejahatan.
Dan dosa-dosa yang pernah dia lakukan sebelumnya, tetap saja masih
bisa dia lakukan lagi, dan dia akan kembali lagi ke meja pengadilan
dengan tuduhan yang baru. Ini bukanlah kedudukan yang membawa
kebahagiaan tentunya.
Sekarang ini, seringkali khotbah-khotbah yang disampaikan berpusat
pada keselamatan dan pengampunan saja. Pengampunan itu memang
indah akan tetapi masih belum cukup. Membebaskan seorang
pembunuh berdarah dingin dan berkata, "Baiklah, aku akan membayar
hukuman atas dosanya dan dia diampuni." Itu sangat bagus! Dengan
demikian si pembunuh itu diampuni. Beranikah Anda membiarkan
148 | B I B L E S U R V E Y
pembunuh ini keluyuran di jalanan lagi? Saya rasa orang yang
melepaskan pembunuh itu berkeliaran lagi di jalanan adalah orang
yang sangat tidak bertanggung jawab, karena pembunuh itu akan
melakukan lagi aksinya. Atau seorang yang mengidap kleptomania,
ketagihan mencuri, baiklah, dia telah mencuri sesuatu, dan Anda
mengampuni dia karena dia berkata, "Aku menyesal." Baik, Anda
mengampuni dia. Lalu apa yang akan terjadi? Anda bebaskan dia, dan
dia akan mencuri lagi. Keselamatan seperti itu bukanlah keselamatan
yang utuh.
Akan tetapi, itulah makna keselamatan yang sering dikhotbahkan
sekarang ini. Padahal makna keselamatan lebih dari itu. Alkitab
memberitahu kita bahwa diselamatkan berarti diubah menjadi manusia
baru. Ini adalah perkara perubahan. Barangsiapa berada di dalam
Kristus, maka dia adalah ciptaan yang baru. Itulah arti dilahirkan
kembali, yaitu ia telah diubah! Itulah indahnya keselamatan. Dengan
demikian, kita tidak sekadar dinyatakan benar secara hukum, tetapi
Allah juga membentuk kita menjadi benar. Dia memberi Anda hati yang
baru, begitulah kata-kata yang dipakai oleh Yehezkiel, Dia menaruh
hati yang baru di dalam kita. Dia akan menyingkirkan hati batu dan
menaruh hati daging, yaitu hati yang hidup di dalam kita. Yang mati
dikeluarkan dan yang hidup dimasukkan. Kita diubahkan sepenuhnya.
Kita dibuat menjadi benar. Itu sebabnya rasul Yohanes berkata di
dalam suratnya yang pertama bahwa barangsiapa dilahirkan dari Allah
tidak berbuat dosa. Watak yang baru di dalam diri Anda tidak berbuat
dosa. Anda telah diubah! Anda telah ditransformasi! Sungguh indah!
Transformasi adalah suatu proses
Namun transformasi itu sendiri adalah suatu proses. Kita tidak serta
merta menjadi baru dalam sehari. Sebagai orang Kristen, tentunya
Anda tahu, betapa berat pergumulan melawan dosa itu. Penulis surat
Ibrani berkata kepada orang-orang Ibrani, "dalam pergumulanmu
melawan dosa, kamu belum sampai mengucurkan darah, kamu masih
belum menuntaskan pergumulanmu". Kita setiap hari berperang
melawan dosa. Kita masih belum sempurna. Seperti kata Paulus di
dalam Filipi 3, bukannya karena aku sudah sempurna, namun aku terus
berlari ke depan. Artinya, kadang kala di dalam pergumulan kita
melawan dosa, Anda akan mendapati bahwa damai sejahtera
terganggu. Sebagai contoh, jika Anda membiarkan dosa meresap ke
149 | B I B L E S U R V E Y
dalam hidup Anda maka Anda akan kehilangan damai sejahtera itu.
Hubungan Anda dengan Allah masih bertahan. Damai sejahtera di
permukaan masih terlihat, akan tetapi damai sejahtera yang di dalam
hati hilang. Karena itu seorang Kristen yang belum membulatkan tekad
di dalam hatinya untuk melawan dosa maka hidupnya sangatlah
menderita.
Sebagai contoh, Anda mungkin sedang bermain-main dengan suatu
pikiran dosa dan untuk sesaat Anda menikmatinya. Tiba-tiba saja Anda
mendapati bahwa damai sejahtera Anda menghilang. Pernahkah Anda
mendapati hal semacam itu? Lalu muncullah pergolakan dan Anda tidak
lagi menikmati dosa yang tadinya sempat Anda nikmati. Malahan
sekarang dosa itu membuat Anda tidak tenang dan menderita karena
Anda telah membiarkan sesuatu yang najis ke dalam hidup Anda. Anda
kehilangan damai sejahtera yang seharusnya berhak Anda miliki di
dalam Kristus.
Itulah sebabnya mengapa kita harus senantiasa bergantung kepada
Roh Kudus untuk selalu membawa kembali kekudusan dan damai
sejahtera ke dalam hidup kita. Roh Kudus juga adalah Roh damai
sejahtera. Sebagai contoh, di Galatia 5:22 kita lihat bahwa buah Roh
adalah kasih, sukacita dan damai sejahtera. Ada ayat yang indah dari
Mazmur 119:165, Besarlah ketenteraman (bukan sekadar damai saja
melainkan damai yang besar) pada orang-orang yang mencintai
Taurat-Mu, tidak ada batu sandungan bagi mereka. Oh, sungguh indah
Taurat Allah! Apa itu Taurat Allah? Bacalah ayat yang sebelumnya,
yaitu ayat 164: Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau,
karena hukum-hukum-Mu yang adil. Orang yang mengasihi hukum
Allah adalah orang yang mengasihi keadilan/kebenaran. Itu sebabnya
mengapa dia memiliki damai sejahtera. Orang yang mengasihi
kebenaran dan membenci dosa adalah orang yang memiliki damai
sejahtera yang besar. Tetapkanlah hati Anda dengan kasih karunia dari
Allah untuk mengasihi kebenaran. Dan selanjutnya Anda akan
mendapati damai sejahtera dari Allah membanjiri hati Anda.
Tanpa Kekudusan tidak ada Damai Sejahtera
Namun seringkali keselamatan disampaikan tanpa mengaitkannya
dengan kekudusan. Sebagai contoh, ayat yang sering tidak dikutip
seluruhnya adalah Roma 6:23, "Sebab upah dosa ialah maut; tetapi
150 | B I B L E S U R V E Y
karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.."
Jadi, di satu sisi Anda melihat pasangan dosa dengan maut. Di sisi lain
Anda melihat di dalam Kristus Yesus ada hidup yang kekal. Saya yakin,
tentunya Anda telah sering mendengar ayat ini dikhotbahkan. Akan
tetapi satu unsur penting sering diabaikan. Apakah unsur yang sangat
penting itu? Sering diberitakan bahwa Allah memberi Anda hidup yang
kekal di dalam Kristus Yesus melalui iman tanpa peduli apakah Anda
benar atau tidak. Tidak ditekankan kasih akan kebenaran dan hidup
yang kudus. Kekudusan dibuang begitu saja karena kekudusan
disamakan dengan mengerjakan hukum Taurat. Ini adalah kesalahan
yang paling besar. Jika Anda melakukan kesalahan yang ini, maka
Anda akan menjadi bagian dari mereka yang tidak bahagia, yang
menyebut dirinya 'Kristen' tetapi tidak tahu apa-apa tentang damai
sejahtera.
Dalam mengutip ayat ini kepada orang lain, Anda wajib menjelaskan
juga ayat-ayat yang sebelum itu. Jangan pernah mengutip ayat keluar
dari konteksnya. Apakah yang disampaikan oleh konteks yang ada di
sini? Ayat yang berada persis sebelumnya, ayat 22 berbunyi, "Tetapi
sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu
menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu
kepada pengudusan (itulah kekudusan) dan sebagai kesudahannya
ialah hidup yang kekal. Anda tidak memiliki hidup yang kekal dan
damai sejahtera tanpa adanya pengudusan. Anda tidak akan
memperoleh damai sejahtera tanpa kekudusan. Anda tidak akan
mendapatkan hidup yang kekal tanpa kekudusan.
Inilah hukum pertama yang saya uraikan tadi ini. Jika di dalam bidang
teknik, maka ini bisa disamakan dengan prinsip pertama dari hukum
termo-dinamika. Inilah hukum rohani yang penting untuk Anda pahami.
Jika tidak, maka Anda akan membuat berbagai macam kesalahan yang
mendasar. Di zaman sekarang ini, banyak yang memberitakan Injil
tanpa memahami hukum rohani ini. Bayangkanlah seorang insinyur
yang bekerja tanpa memahami prinsip yang pertama dari hukum
termo-dinamika. Bencana macam apakah yang mungkin dia timbulkan?
Jangan pernah memberitakan keselamatan seolah-olah Allah sedang
membagikan hidup yang kekal sebagai hadiah gratis tanpa peduli
apakah Anda akan melanjutkan hidup di dalam dosa atau tidak.
Tidaklah benar bahwa selama Anda percaya kepada Dia, maka Anda
151 | B I B L E S U R V E Y
boleh berbuat dosa sebanyak yang Anda mau. Tak ada ajaran Alkitab
mengenai hal semacam itu.
Baca sekali lagi ayat 22. Dia berbicara kepada orang-orang Kristen, dia
tidak sedang berbicara kepada orang-orang non-Kristen. Dia berbicara
kepada Anda: Tetapi sekarang, setelah kamu (kalian orang-orang
Roma, kalian orang-orang Kristen) dimerdekakan dari dosa (lantas apa
yang terjadi?) dan setelah kamu menjadi hamba Allah. Dan apa artinya
menjadi hamba Allah? Apa hasil dari menjadi hamba
Allah? Hasilnya (hasil dari menjadi hamba Allah) adalah
pengudusan (kekudusan). Dia berbicara kepada orang-orang yang
merupakan hamba Allah, para budak Allah. Mari kita tegaskan satu hal.
Karunia hidup yang kekal ini diberikan kepada para budak Allah, yang
sudah dibebaskan dari dosa dengan kasih karunia Allah, dan pemberian
itu dilakukan di akhir pengudusan. Perhatikan baik-baik, apakah
kesudahannya? Kesudahan itu berkaitan dengan pengudusan. Dan
kesudahan dari pengudusan adalah hidup yang kekal. Di mana ada
damai sejahtera, di sana ada kehidupan, yaitu hidup yang kekal.
Di dalam hukum kedua disebutkan bahwa damai sejahtera hanya ada
di dalam Kristus. Ini berarti hidup yang kekal dan keselamatan itu
hanya ada di dalam Kristus. Ini juga berarti bahwa hanya saat Yesus
datang ke dalam hidup saya, membebaskan saya dari belenggu dosa
dan mengubah hidup sehingga saya menjadi budak Allah dan gemar
mengerjakan kehendak Bapa di surga, maka pada akhir dari proses ini,
datanglah hidup yang kekal. Karunia hidup yang kekal dari Allah
diberikan pada akhir dari proses pengudusan. Itulah yang dikatakan
oleh surat Roma. Bacalah ayat tersebut dengan teliti. Firman Allah
selalu konsisten. Ia tidak pernah bertentangan di dalam dirinya sendiri.
Seperti selarasnya ciptaan Allah yang di dunia, demikian pula
keselarasan hukum rohani-Nya. Dunia rohani berfungsi dengan aturan-
aturan dan ketepatan sebagaimana yang terlihat di dunia materi,
karena Allah-lah yang menciptakan keduanya, yang rohani dan yang
jasmani.
Hukum Ketiga: Yang Baik dan yang Jahat adalah Lawan yang
tak dapat disatukan
Hukum rohani yang ketiga dan yang terakhir adalah: Kebenaran pasti
ditentang oleh kejahatan. Atau dengan kata lain, hukum rohani ini
152 | B I B L E S U R V E Y
menyatakan bahwa yang baik dan yang jahat adalah lawan yang tidak
dapat disatukan. Mereka tidak akan pernah dapat disatukan. Anda
tidak akan pernah dapat mempersatukan yang baik dan yang jahat,
entah dalam diri satu orang atau pun di dalam dunia. Keduanya adalah
dua kuasa yang tidak mungkin berdiri berdampingan secara bersama-
sama. Mereka akan selalu berada dalam keadaan saling berlawanan
dan salah satunya akan dikalahkan. Itulah alasan mengapa Anda tidak
akan pernah dapat memiliki damai sejahtera jika Anda membiarkan
kebenaran dan kejahatan hadir bersama-sama di dalam diri Anda.
Itulah sebabnya Kitab Suci menuntut komitmen total dari kita.
Tak ada orang yang lebih sengsara daripada mereka yang tidak
berkomitmen secara penuh. Dia menyerahkan separuh hidupnya dan
yang separuh lagi tidak diserahkan. Yang separuh baik dan yang
separuh lagi jahat. Separuh terang, separuh gelap. Dia tidak di sini,
juga tidak di sana. Orang seperti itu akan hidup dalam kekacauan yang
paling parah! Sangatlah tidak adil jika kita berkata kepada orang
bahwa dia bisa menjadi Kristen tanpa memberitahu dia bahwa dia
harus menetapkan dengan tegas kemana dia berpihak. Sama seperti
kata Yosua kepada umat Israel, "Jika Allah itulah Tuhan, maka
sembahlah Dia. Tetapi jika berhala-berhala itulah tuhan, jika Baal
adalah tuhan, maka sembahlah mereka. Tetapi janganlah mencoba
untuk berdiri di tengah-tengah dan menyembah dua-duanya." Jika
uang adalah tuhan Anda, maka silakan Anda menyembah uang. Akan
tetapi jika Allah yang hidup adalah Tuhan Anda, maka sembahlah Allah
yang hidup. Jangan mencoba untuk menyembah keduanya. Jika Anda
mencoba untuk menyembah keduanya, maka Anda akan masuk ke
dalam kekacauan yang begitu hebat sehingga Anda mungkin berharap
untuk tidak dilahirkan sama sekali!
Jangan jadikan hidup Anda medan pertempuran
Inilah prinsipnya: yang baik dan yang jahat tidak akan pernah bersatu.
Mereka akan selalu berada dalam pertentangan satu dengan yang lain.
Jika Anda membiarkan keduanya ada di dalam diri Anda, maka hidup
Anda akan mereka jadikan medan perang.
Apakah Anda ingin hidup Anda dijadikan medan perang antara
kebaikan melawan kejahatan? Apakah Anda ingin Roh Kudus dan setan
berperang memperebutkan Anda di sepanjang hidup Anda? Tahukah
153 | B I B L E S U R V E Y
Anda apa yang terjadi dengan daerah-daerah yang menjadi medan
pertempuran? Bangunan-bangunan dijatuhi bom, ladang-ladang
dibakar, segala sesuatunya hancur berantakan. Dan saya lihat begitu
banyak orang Kristen yang hidup dalam keadaan yang berantakan
karena peperangan berkutat di dalam dirinya sendiri. Ini adalah suatu
bencana. Saya dibesarkan dalam suasana perang. Saya tahu apa akibat
perang terhadap suatu negara. Dengan mata saya sendiri, saya pernah
melihat peperangan. Mereka bertempur tepat di sekitar saya - senjata
mesin dan meriam dan tank, dan pertempuran berlangsung di mana-
mana! Orang-orang mati di jalanan. Apakah Anda ingin menjadikan
hidup Anda sebagai medan perang?
Jika tidak, maka berkomitmenlah sepenuhnya. Putuskan dengan tegas
kemana Anda akan berpihak, dan katakan, "Tuhan, dengan kasih
karunia-Mu, aku menetapkan untuk berpihak ke sini dan aku akan
bertahan di sini." Kata 'stand (berdiri, berpihak, bertahan)' adalah kata
yang digemari oleh Paulus. Berdirilah tegak, katanya, dalam segala
perlengkapan senjata Allah. Bertahanlah dan jangan pernah menyerah
kepada yang jahat. Ini adalah hukum yang fundamental.
Tak akan ada damai sejahtera di dunia
Di dunia ini tidak akan ada damai sejahtera. Saya adalah seorang yang
realis (memandang secara apa adanya). Seorang Kristen adalah
seorang yang realis. Di dunia ini, tidak akan ada damai sejahtera.
Mengapa? Jika Anda memahami hukum rohani yang satu ini, maka
Anda akan tahu mengapa. Karena di dunia ini ada pihak yang jahat.
Dan pihak yang jahat menentang pihak yang baik. Itulah sebabnya
akan selalu ada perang di dunia ini. Selagi kerajaan Allah belum
menegakkan kuasanya atas bumi dan menyapu kejahatan dari bumi,
kejahatan masih akan ada.
Setiap orang yang memberitakan injil sosial dan mengira bahwa ia
dapat menegakkan damai sejahtera di muka bumi ini adalah orang
yang belum mengerti persoalan yang ada. Karena kejahatan tidak
dapat dikalahkan dengan kekuatan senjata. Anda tidak akan dapat
menyingkirkan kejahatan dengan kekuatan senjata, sama dengan
kebaikan tidak dapat disingkirkan oleh kekuatan senjata. Tidak akan
berhasil. Anda tidak dapat memakai sarana fisik untuk menegakkan
damai sejahtera.
154 | B I B L E S U R V E Y
Saya telah memikirkan hal ini cukup lama karena saya sangat prihatin
dengan dunia tempat tinggal kita. Ambisi saya dahulu adalah menjadi
orang militer. Mudah-mudahan menjadi seorang jendral yang hebat,
mungkin menjadi panglima perang, atau menjadi panglima tertinggi,
supaya dengan kekuatan militer saya dapat menegakkan perdamaian.
Saat itu saya sangat bodoh, sama bodohnya seperti para politikus
zaman sekarang.
Damai sejahtera tidak dapat ditegakkan di bumi dengan kekuatan
manusia, kekuatan militer, atau kekuatan ekonomi. Lihatlah bagaimana
negara-negara dengan standar kehidupan yang tinggi diisi oleh
masyarakat dengan tensi darah dan tingkat bunuh diri yang tinggi. Tak
ada satupun negara miskin yang mampu menyaingi 'negera-negara
maju' itu dalam hal statistik bunuh diri. Sedemikian parahnya tingkat
gangguan mental yang dialami negara-negara yang berekonomi maju.
Manusia tidak punya sarana apapun untuk mengatasi kejahatan. Tidak
ada senjata yang dapat diandalkan untuk mengatasi kejahatan. Boleh
saja manusia mengembangkan bom hidrogen, bom kobalt, bom atom,
atau bom jenis apapun itu, akan tetapi tetap saja dia tidak dapat
mengembangkan senjata yang bisa mengalahkan kejahatan.
Hanya di dalam Kristus ada damai sejahtera. Hanya dia yang memiliki
kuasa untuk mengatasi kejahatan. Apakah Anda ingin berbuat sesuatu
bagi dunia ini? Kita harus memiliki keprihatinan pada dunia tempat
tinggal kita ini. Akan tetapi kita juga harus menjadi orang yang realis.
Tidak ada satupun cara bagi kita untuk menegakkan damai sejahtera di
dunia ini selama kejahatan masih ada. Demikianlah, entah di dalam
kehidupan pribadi Anda mau pun di dunia ini secara umum, hukum
yang mendasar ini selalu berlaku. Kita bisa saja menikmati suatu masa
tanpa ada peperangan, karena negara-negara yang bersaing itu tidak
cukup kuat untuk mengalahkan lawannya. Jadi, di permukaannya kita
menikmati gencatan senjata, akan tetapi kita tidak akan pernah
memiliki damai sejahtera dalam arti yang sesungguhnya.
Itu sebabnya di Matius 10:34 Yesus berkata, "Jangan kamu
menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi;
Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang."
Pernyataan ini, secara sekilas tampaknya bertolak belakang dengan
pesan yang disampaikan oleh para malaikat. Akan tetapi tidak
155 | B I B L E S U R V E Y
demikian. Pernyataan ini justru menguraikan tentang prinsip yang
ketiga bahwa Yesus tidak datang untuk membawa damai ke dunia ini.
Ingatlah bahwa pesan yang dibawakan oleh para malaikat itu berbunyi:
"Damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan
kepada-Nya", bukan sekadar damai sejahtera di atas bumi. Alkitab
tidak pernah menjanjikan damai sejahtera bagi bumi, melainkan damai
sejahtera bagi orang yang benar, bagi orang yang berkenan kepada
Allah dan yang mengasihi kebenaran. Kedatangan Yesus ke dunia ini
sebenarnya justru meningkatkan peperangan melawan kejahatan.
Itulah sebabnya dia tidak datang membawa damai melainkan pedang,
karena yang baik dan yang jahat tidak dapat disatukan.
Banyak orang yang bingung memahami Matius 10:34. Jika Anda
mengerti hukum rohani atau hukum kehidupan rohani yang ketiga ini,
maka Anda akan memahami dengan sempurna apa yang dikatakan
oleh Yesus. Setelah Yesus datang ke bumi, konflik antara yang baik dan
yang jahat malahan semakin meruncing karena kekuatan kebaikan
yang besar sedang hadir di bumi.
Alasan mengapa konflik itu semakin meruncing disampaikan oleh Yesus
di Yohanes 3:19, yaitu karena manusia lebih menyukai kegelapan dari
pada terang. Kecenderungan masyarakat adalah lebih memilih
kegelapan. Itulah sebabnya mengapa tidak akan ada damai sejahtera.
Selama manusia belum diubah, maka keadaan dunia ini tidak akan
dapat diubah. Percuma saja berusaha mengubah suatu negara tanpa
mengubah masyarakatnya. Anda bisa saja mengubah
perekonomiannya, angkatan perangnya, pendidikannya, akan tetapi
selama manusianya sendiri masih manusia berdosa maka tidak akan
ada damai. Manusia sekalipun dia adalah pendosa yang terdidik,
pendosa yang makmur, pendosa jenis apapun itu namun dia tetap
seorang yang berdosa. Tidak akan ada damai sejahtera di muka bumi
ini sebelum kerajaan Allah hadir. Itulah sebabnya mengapa kita
berdoa, "Datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu di bumi seperti di
surga." Saat datangnya kerajaan adalah saat berhentinya kejahatan
manusia yang lebih menyukai kegelapan daripada terang. Hanya
setelah kehendak Allah terlaksana maka akan ada damai sejahtera.
Orang Kristen pasti akan menderita di dunia ini
156 | B I B L E S U R V E Y
Lalu di mana posisi kita sebagai orang Kristen di dalam terang
pemahaman hukum yang ketiga ini? Posisi kita sederhana saja. Jika
kita orang benar maka kita pasti akan menderita di dunia ini. Semakin
benar Anda, semakin baik Anda, maka semakin keras penolakan dan
kepahitan dan aniaya yang akan Anda hadapi. Bersyukurlah kepada
Allah akan hal tersebut. Karena itu berarti bahwa Anda masuk ke dalam
golongan mereka yang baik karena Anda sudah menjadi target setan.
Setan sedang bangkit menyerang Anda. Itu sebabnya, setiap orang
Kristen yang memahami prinsip yang ketiga ini tidak akan bingung jika
segala sesuatunya mulai tidak beres.
Anda ingin berbuat sesuatu bagi Tuhan dan segala sesuatu mulai tidak
beres. Jika Anda memahami prinsip yang ketiga ini, maka Anda akan
mengerti bahwa hal tersebut pasti terjadi. Saya katakan ini kepada
setiap orang Kristen yang masih baru. Setiap orang Kristen, setiap
orang yang berpihak kepada Kristus, bersiaplah menghadapi masalah,
karena ada hukum yang menyatakan bahwa yang baik dan yang jahat
tidak bisa diperdamaikan. Semakin baik Anda, maka akan semakin
besar penolakannya. Contohnya Yesus, sedemikian keras penolakan
terhadap dia sehingga dia dibunuh. Tak seorang pun dari kita yang
sedemikian baik dan benar sehingga sampai menerima aniaya seburuk
itu.
Semakin Anda melangkah maju di dalam kehidupan rohani, semakin
benar dan kudus hidup Anda, maka akan semakin besar pula
perlawanan dan kebencian yang akan datang kepada Anda. Seperti
yang dikatakan oleh Yesus, "Karena dunia membenci Aku, maka dunia
juga akan membenci kamu." Jadi bersiaplah. Jangan kaget jika hal-hal
tersebut mulai berdatangan. Seperti yang dikatakan oleh rasul Petrus,
janganlah mengira bahwa sesuatu yang aneh sedang terjadi jika aniaya
mulai datang melanda kamu. Pahamilah hukum rohani bahwa yang
baik dan yang jahat selalu berada dalam konflik yang tak terdamaikan.
Damai sejahtera datang ke dunia ini hanya di dalam hati
Namun walaupun konflik yang terjadi itu sangatlah hebat, tetapi damai
sejahtera yang ada di dalam hati sangatlah indah. Itu sebabnya
mengapa Yesus berkata kepada murid-muridnya di Yohanes 16:33, "Di
dunia ini, kamu akan mengalami kesukaran, kamu akan menderita,
kamu akan dianiaya, tetapi di dalam Aku, kamu akan memiliki damai
157 | B I B L E S U R V E Y
sejahtera." Artinya, mereka akan menikmati damai sejahtera yang
sangat indah di dalam Kristus. Saya bersyukur kepada Allah akan
adanya damai sejahtera yang sangat indah di dalam hati ini. Di luar,
kita berhadapan dengan masalah, konflik, kesukaran, kepahitan dan
kecaman. Akan tetapi di dalam, ada damai sejahtera yang tak bisa
diambil oleh orang lain.
Itulah sebabnya mengapa ketika berada di penjara, rasul Paulus bisa
bersukacita. Saat kita mempelajari surat Filipi, kata kunci di surat itu
adalah sukacita. Mengapa seseorang dapat memberi ucapan syukur
saat berada di penjara? Karena adanya damai sejahtera yang luar biasa
di dalam hati ini. Di luarnya, dunia sedang bergejolak, akan tetapi di
dalam, hati Anda dijaga, dilindungi oleh damai sejahtera dari Allah.
Kata Paulus di dalam Filipi 4:7, damai sejahtera melindungi hati kita
seperti benteng.
Apakah Anda ingin menikmati damai sejahtera?
Inginkah Anda menikmati damai sejahtera hari ini? Dapatkah Anda
berkata dengan setulus hati bahwa Anda bersedia? Maka pahami dan
terapkanlah ketiga hukum rohani itu. Pahami bahwa tanpa kekudusan
maka tidak akan ada damai sejahtera. Jadi, bereskanlah hubungan
Anda dengan Allah. Bersihkanlah segala dosa. Akui segala dosa dan
katakan, "Tuhan, ubahlah sikap hati saya. Mengapa saya begitu
mencintai dosa? Jadikanlah saya mencintai apa yang baik, yang benar."
Dan yang kedua, pahami bahwa damai sejahtera itu hanya ada di
dalam Kristus. Mendekatlah kepadanya; berpeganglah padanya. Tanpa
dia, Anda tidak akan pernah memiliki damai sejahtera.
Dan yang ketiga, pahamilah bahwa damai sejahtera datang ke dunia ini
hanya di dalam hati Anda. Ini karena di luar ada kejahatan. Yang baik
dan yang jahat akan selalu bertentangan. Bersiaplah untuk masuk ke
dalam konflik. Bersukacitalah di dalam konflik itu karena dengan
demikian Anda tahu bahwa Anda berada di pihak yang baik dan
pemihakan Anda diperhitungkan oleh mereka yang jahat, dan itulah
sebabnya mereka yang jahat itu mulai menentang Anda.
Namun pastikanlah satu hal, dan saya mohon, jangan jadikan hidup
Anda sebagai medan perang. Biarlah konflik itu terjadi di luar sana.
Jangan biarkan konflik itu terjadi di dalam diri Anda'
158 | B I B L E S U R V E Y
Saya teringat ketika pertama kali saya bertemu dengan Kristus, saya
bertemu dengan kedamaian. Di lapangan penjara Komunis China di
Shenzhen, tak jauh dari perbatasan Hong Kong. Saya bertemu dengan
Allah untuk pertama kalinya. Saya sudah sering bersaksi tentang
kejadian pertama kali saya bertemu dengan Allah dan saat Dia
menjawab seruan saya. Pengalaman pertama yang saya alami adalah
damai sejahtera yang tak terlukiskan di dalam hati. Saya tidak
memahaminya saat itu. Saya tidak mengerti tentang hukum-hukum
rohani saat itu. Namun sekarang saya mengerti apa artinya semua itu,
saat pertama kali Anda bertemu dengan Allah, itulah saat pertama kali
Anda masuk ke dalam damai sejahtera.
Saya harap Anda akan sering merenungkan tentang ketiga hukum
rohani itu. Ketiga hukum itu bisa mengubah hidup Anda. Dan jika Anda
sudah memahami hal-hal tersebut, maka Anda tidak akan salah jalan di
dalam kehidupan rohani Anda. Maka pesan yang disampaikan oleh para
malaikat akan menjadi kenyataan di dalam hidup Anda. "Damai
sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya - yaitu
orang-orang yang benar."
Tuaian memang banyak tetapi pekerjanya sedikit
(Mintalah kepada Tuan yang Empunya Tuaian)
Matius 9:36-38
Khotbah oleh Pastor Eric Chang
Judul khotbah hari ini diambil dari naskah Alkitab. Namun karena
keterbatasan waktu, khotbah saya hari ini bukanlah khotbah
sebagaimana biasanya, yaitu bukan merupakan uraian rinci dari isi
Alkitab. Dengan waktu yang terbatas ini, saya hanya dapat sekadar
menyajikan beberapa kesaksian berdasarkan ayat-ayat ini.
Ada sangat banyak jiwa yang siap dituai
Kita akan membaca dua ayat di Matius 9:37-38
159 | B I B L E S U R V E Y
Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak,
tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya
tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."
Ini adalah suatu pernyataan yang sangat sederhana dan mudah untuk
diingat. Jika Anda meneruskan pembacaan ke Matius pasal 10, Anda
akan menemukan bahwa Yesus mengutus para rasulnya untuk
memberitakan Injil. Ayat-ayat yang sejajar ada di Lukas 10:2. Ayat-
ayat yang mirip dengan ini ada di Yohanes 4:35, di mana Yesus
memberitakan Injil kepada orang-orang Samaria.
Tuaian memang banyak. Suatu panenan yang sangat melimpah tetapi
sedikit sekali pekerjanya. Apakah arti tuaian? Tuaian adalah jiwa-jiwa.
Banyak sekali orang yang menunggu untuk dibawa masuk ke dalam
hidup yang kekal. Apa yang akan terjadi jika tuaian tidak dibawa
masuk? Tahukah Anda apa yang akan terjadi? Tuaian itu akan
membusuk. Tuaian tidak boleh dibiarkan begitu saja di masa panen
karena binatang-binatang akan merusaknya, burung-burung akan
memakannya dan hujan akan membuatnya membusuk.
Sudahkah Anda meminta pada Allah agar lebih banyak lagi
pekerja dikirim?
Jika tuaian sangat banyak dan pekerjanya sangat sedikit, apakah yang
akan terjadi? Apa yang akan terjadi dengan para pekerja? Mereka akan
bekerja siang dan malam. Mereka akan bekerja keras sampai kelelahan
akan tetapi tetap saja mereka tidak dapat membawa masuk tuaian itu.
Lalu bagaimana pekerjaan ini dapat diselesaikan? Yesus berkata,
"Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia
mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu." Mintalah kepada Allah,
tuan empunya tuain untuk mengirimkan lebih banyak pekerja.
Kepada siapakah Yesus berbicara? Yesus sedang berbicara kepada
murid-muridnya. Apakah Anda murid Yesus? Apakah Yesus berbicara
kepada Anda? Apakah Anda berdoa agar Allah Bapa mengirimkan
pekerja? Jika Anda prihatin agar ada yang mau memanen tuaian,
mungkin Anda perlu mempertimbangkan bahwa bisa jadi Andalah yang
seharusnya pergi. Bagi kami yang sedang bekerja di ladang, saya rasa
kami sudah jemu dengan alasan yang kedengarannya alim, "Kami
sedang menunggu; suatu hari ketika Tuhan menggerakkan kami."
160 | B I B L E S U R V E Y
Tentu saja kita memang perlu menunggu arahan Tuhan. Hal ini
memang harus. Akan tetapi Yesus sudah mengatakan satu hal:
Berdoalah agar lebih banyak lagi pekerja dikirim. Perlu diperhatikan
bahwa bukan kita yang mengirimkan pekerja. Tetapi kitalah yang
meminta agar Allah mengirimkan pekerja.
Apakah kita sudah siap untuk berangkat? Saya sering bertanya-tanya
apakah orang-orang yang hidup di negara yang nyaman seperti Kanada
dapat menjadi laskar Kristen yang tangguh. Jika Anda cukup lama
tinggal di negara-negara yang nyaman seperti Kanada dan Australia,
saya tidak tahu apakah Anda dapat bertahan saat harus bertarung di
medan. Jika hidup Anda cukup nyaman, apakah Anda bersedia untuk
bekerja sebagai penuai di ladang?
Tuaian ini tidak membuat kita kaya
Jika Anda seorang pengusaha, bagaimana Anda akan berpikir?
Tuaiannya banyak, dan pekerjanya sedikit, maka Anda tentu akan
berkata, "Hebat! Lebih baik pekerjanya sedikit karena nanti semua
hasil panen akan menjadi milikku. Kalau pekerjanya sedikit, maka kita
dapat menguasai semua hasil panen. Makin sedikit makin baik! Aku
menguasai hasil panen! Kalau terlalu banyak pekerja, akan ada banyak
persaingan. Karena tuaiannya sangat banyak dan pekerjanya sangat
sedikit, aku bisa memonopoli hasil panen."
Dalam hukum ekonomi, kalau pasarannya besar dan hasil yang dapat
dituai itu sangat besar, pasti banyak sekali orang yang akan bermain di
situ. Lalu mengapa ternyata pekerjanya sedikit? Apa masalahnya di
sini? Nah, yang jelas adalah hasil panen yang satu ini tidak akan
mendatangkan kekayaan yang besar. Jika tuaian ini memberi kekayaan
besar, Anda tidak perlu meminta Allah untuk mengirimkan pekerja.
Semua orang akan berebutan, seperti berlomba menggali tambang
emas di masa Gold Coast (pencarian tambang emas di pantai barat
Amerika). Jadi jelaslah bahwa tuaian ini bukan urusan yang dapat
menghasilkan uang.
Pekerjaan sangat besar dikerjakan oleh satuan kerja yang
sangat kecil
161 | B I B L E S U R V E Y
Ada juga faktor lain yang muncul dari ayat ini. Jika tuaian sangat
banyak dan pekerjanya sangat sedikit, maka situasi ini sama dengan
saat Daud melawan Goliat. Artinya kita tidak memiliki sumber daya
yang cukup untuk menangani tuaian. Ini berarti satuan kerja yang ada
ini sangat lemah dan sangat kecil. Ini juga berarti bahwa kita harus
mendapatkan kekuatan di dalam kedudukan yang sangat lemah. Jadi
pernyataan dari Yesus ini menyampaikan kepada kita bahwa tuaian
yang sangat banyak ini harus dibawa masuk oleh pekerja yang sangat
sedikit itu. Suatu tugas besar yang harus diselesaikan oleh satuan kerja
yang sangat sedikit.
Beberapa tahun yang lalu, saya mendapat penglihatan di saat
kebaktian hari Minggu seperti ini. (Saya sudah pernah mensharingkan
ini). Ketika seorang rekan kerja sedang berkhotbah, tiba-tiba muncul
penglihatan di depan saya. Dan penglihatan itu adalah tentang sebuah
negeri yang masih belum mengenal Tuhan. Saya melihat seluruh negeri
itu terbentang di hadapan saya. Dan saya menatap dari selatan ke
utara. Sepertinya saya sedang berada di selatan dan menatap ke arah
utara, ke segenap daratan negeri itu. Dan seluruh tempat itu seperti
dinaungi cahaya keemasan. Dan hati saya berseru dan berkata,
"Tuhan, di manakah rekan-rekan kerja yang akan membawa Injil ke
tempat ini?" Dan saya memohon kepada Tuhan untuk mendapatkan
pekerja untuk negeri ini, karena sebagian besar rekan kerja yang ada
mempunyai kendala bahasa. Saya merenungkan tentang apa arti
cahaya keemasan itu? Tampaknya seperti sebuah pesan, sekaranglah
kesempatannya untuk membawa terang keselamatan dari Allah. Allah
sudah menyatakan terang-Nya. Inilah zaman keselamatan buat negeri
ini.
Akan tetapi di manakah para pekerjanya? Ya, kita mungkin sudah
punya sedikit rekan kerja di sana. Akan tetapi jika kita tidak
mengerahkan segenap jemaat kita, lalu bagaimana tuaian sebesar ini
akan dibawa masuk jika kedatangan Tuhan sudah sedemikian
dekatnya? Bahkan dengan pengerahan penuh pun tampaknya jumlah
pekerja yang ada akan tetap sangat sedikit. Namun ketika saya
mengamati gereja-gereja kita, apakah yang terlihat oleh saya? Yang
saya lihat adalah orang-orang yang sangat terikat dengan
kepentingannya masing-masing, dengan kebutuhannya, persoalannya,
prospek, karir dan masa depannya. Ada beberapa yang masih
bergumul dengan masalah rohani yang telah berlangsung sejak lima
162 | B I B L E S U R V E Y
tahun yang lalu, dan mereka masih saja berputar-putar dalam jalur
melingkar di tengah padang gurun. Tak ada visi tentang tuaian yang
ada di depan kita.
Omong-omong, pengalaman mendapatkan penglihatan di tengah
kebaktian adalah sesuatu hal yang unik bagi saya. Saya belum pernah
mendapatkan pengalaman seperti itu sebelumnya. Bahkan, sebelum
itu, saya malah tidak mengetahui secara pasti apa itu penglihatan
menurut pengertiannya yang alkitabiah, sampai akhirnya hal itu terjadi
pada saya.
Mengapa ada orang yang mau masuk ke dalam pekerjaan semacam
ini? Tim pelatihan telah menjalani kerja praktek mereka di negeri itu.
Di dalam perjalanan menuju ke sini, saya mendengarkan laporan
tentang perjalanan mereka. Beberapa orang dari mereka berbicara
tentang bagaimana mereka harus tidur di kasur bersama kutu besar,
sampai mereka harus berdoa agar Tuhan melindungi mereka dari kutu-
kutu itu. Ada satu saudara yang bersaksi bahwa dia kesulitan tidur
karena kutu-kutu itu terus saja menggigitinya. Lalu dia berpikir, "Apa
yang harus kulakukan? Baiklah, aku akan meminta Tuhan untuk
mengusir kutu-kutu ini dari kasur." Masalahnya, di kamar itu ada tiga
rekannya yang sedang tidur juga. Lalu dia berpikir, "Kalau aku
meminta Tuhan untuk mengusir kutu-kutu ini dari kasurku, mungkin
mereka akan pergi ke kasur rekan-rekan yang lain dan mengigiti
mereka." Akhirnya dia berkata, "Tapi Tuhan, Engkau harus melakukan
sesuatu, kalau tidak, maka aku tidak akan dapat tidur di sepanjang
malam ini. Tuhan, Hentikanlah gigitan kutu-kutu ini. Mereka boleh
tinggal di kasur tetapi jangan biarkan mereka mengigitku." Ajaib, kutu-
kutu itu berhenti menggigitnya! Dia dapat tidur malam itu dan para
kutu tidak menggigitnya lagi. Jadi, dia mengalami Tuhan secara sangat
nyata. Nah, bersediakah Anda untuk membawa masuk tuaian dengan
resiko menjadi makanan kutu?
Satu saudara dari Kanada bersaksi bahwa dia sedang di kereta dalam
perjalanan misi menuju ke suatu kota. Dia tidak mendapat tempat
duduk karena tiket yang dibelinya adalah tiket berdiri. Gerbong itu
penuh sesak dan ia harus berdiri selama empat jam sepanjang
perjalanan itu. Akan tetapi berdiri bukanlah masalah besar. Dia berkata
bahwa lantai gerbong kereta itu sangat jorok sehingga terasa
memualkan. Berbagai macam sampah mengambang di genangan air.
163 | B I B L E S U R V E Y
Dan karena mereka bepergian dengan ransel punggung dengan tiket
berdiri, itu berarti bahwa mereka tidak bisa menaruh ransel mereka di
lantai kereta yang jorok itu. Jadi selama empat jam mereka harus
berdiri dengan ransel di punggung. Dapatkah Anda akan menjadi
prajurit yang baik bagi Tuhan? Sanggupkah Anda berangkat memanen
di tengah terpaan udara panas dan kesulitan?
Rekan kerja yang lain berkata bahwa mereka harus menginap di
sebuah penginapan kecil. Ketika mereka masuk ke kamar mandi,
mereka hampir terjatuh ke dalam kakus, karena kakus itu hanya
berupa sebuah lubang di lantai. Kamar mandinya sangat gelap
sehingga mereka tidak bisa melihat apa-apa. Dan mereka harus mandi
di tempat seperti itu. Pancurannya terbuat dari pipa yang
disambungkan dengan keran. Itu adalah suatu pengalaman yang
sangat bagus untuk melihat apakah tim ini akan menjadi penuai yang
baik untuk memanen tuian yang tersedia.
Kasih Yesuslah yang mendorong para pekerja untuk menuai
Lalu apa yang memotivasi mereka? Hal apakah yang memotivasi
rekan-rekan kerja kita yang sedang berada di ladang misi? Sebagai
contoh untuk tetap berada di negeri itu, banyak dari mereka yang
mengajar di sekolah tinggi atau universitas, dan gaji mereka sangat
tidak masuk di akal bagi standar Kanada! Mereka menerima sekitar 100
dolar Kanada. Tentunya tidak ada orang dengan latar belakang
pendidikan seperti mereka yang mau bekerja dengan gaji $100 di
Kanada. Anda bisa memperoleh lebih dari itu hanya dengan bekerja
selama beberapa hari di restoran cepat saji McDonald''.
Lalu apa yang membuat mereka bertahan di sana? Seperti yang
dikatakan oleh rasul Paulus, hanya ada satu hal yang bisa mendorong
kita untuk melakukan penuaian ini. Yaitu kasih Kristus. Seperti yang
dikatakan oleh Paulus di dalam 2 Korintus 5:14, Sebab kasih Kristus
yang menguasai kami.
Apakah Anda mengalami kasih Kristus ini?
Ketika saya sedang berada di Meksiko beberapa tahun yang lalu, saya
menyaksikan pekerjaan seorang pengrajin. Pekerjaannya adalah
menggarap batangan kaca, dan dia menggunakan penyembur api
bersuhu sangat tinggi agar bisa mencairkan dan membentuk batang-
164 | B I B L E S U R V E Y
batang kaca itu. Saya berdiri di sana menyaksikan pengrajin membuat
salib, dan di atas salib itu dia membentuk tubuh Yesus yang disalibkan.
Keterampilannya sangat luar biasa! Saya sangat terpesona sehingga
saya agak lama berdiri di sana. Dan patung Kristus tersebut sangatlah
menakjubkan walaupun ukurannya kecil, hanya setinggi sekitar satu
kaki! Dia membuat mahkota duri dengan sekali sentuhan! Dengan
bahan kaca, gerakannya harus tepat dan sempurna. Ia dapat dengan
mahir membentuk mata dan mulut yang mengungkapkan seluruh
ekspresi penderitaan - sungguh menakjubkan! Proporsi dari seluruh
tubuh juga sempurna! Tangan yang terentang di kayu salib. Setiap
jarinya sempurna dan ada paku di tengah-tengahnya. Terlihat bentuk
tulang rusuk di tubuh-Nya, rusuk demi rusuk, sampai dengan detail
paku di kakinya. Istri saya, Helen dan saya berdiri bersama, terpesona
oleh keahliannya. Dalam sekedip mata saya diperlihatkan dengan
Yesus yang baru disalibkan. Seluruh gambarannya menjadi sejelas
kristal di patung kaca itu. Dan saya teringat tentang ucapan Paulus
mengenai Yesus, Anak Allah yang mengasihiku dan memberi diri-Nya
untukku. Apakah kasih Kristus telah menjamah kita?
Bagaimana mengalami kasih Kristus dan realitas Allah?
(1) Melalui kasih saudara seiman
Saya akan menutup dengan berbagai kesaksian singkat tentang kuasa
kasih Kristus ini. Bagaimana kita dapat mengalaminya? Jika kita tidak
mengalaminya, lalu apa yang akan mendorong kita keluar menuai, siap
untuk digigit oleh kutu, dan hidup jauh dari kenyamanan yang biasa
kita alami? Tentu saja, salah satu jalan mengalami kasih Kristus adalah
melalui kasih yang ditunjukkan oleh para saudara seiman.
Ketika saya berada di Australia, saya sangat tersentuh oleh kasih para
saudara seiman di sana. Mereka adalah saluran kasih Allah kepada
saya. Sebagai contoh, pada suatu kebaktian, seorang saudara, yang
bekerja sebagai dokter, sangat prihatin dengan sakit punggung saya.
Tanpa sepengetahuan saya, dia mempelajari kondisi saya selama
kebaktian. Ia menemukan bahwa sepatu yang saya kenakan tidak
cocok untuk kondisi punggung saya. Lalu beberapa hari kemudian,
saya menerima sebuah kotak berisi sepasang sepatu. Tidak ada nama
pengirimnya. Si pengirim tidak ingin diketahui jati dirinya. Akan tetapi
seseorang yang kelepasan bicara tentang jati diri si pengirim membuat
165 | B I B L E S U R V E Y
saya tahu siapa pengirim sepatu ini. Dokter ini melihat bahwa saya
mengenakan sepatu kulit dengan hak kulit yang solnya tidak meredam
hentakan langkah dan itu tidak bagus bagi punggung. Jadi dia segera
pergi membeli sepatu dengan sol khusus yang cocok untuk keadaan
fisik saya. Sepatu ini buatan Itali yang harganya tidak murah. Hal ini
menyentuh hati saya bukan karena nilai barangnya tetapi kepedulian
dan kasihnya terhadap saya. Inilah satu contoh bagaimana Allah
memakai saudara seiman kita untuk menyalurkan kasihnya.
Ada keluarga lain yang memberikan saya sebotol obat Ginseng yang
telah mereka simpan selama lebih dari dua belas tahun. Ini adalah
barang yang sangat berharga bagi keluarga mereka dan mereka ingin
agar saya mengkonsumsinya. Mereka merawat saya seperti saya
anggota keluarga mereka sendiri. Saya yakin bahwa Anda juga telah
mengalami kasih dari saudara seiman mirip seperti yang telah saya
alami. Kasih semacam ini memberi kesegaran dan kekuatan.
Sebagai contoh, jika saya di Hong Kong, seorang tante selalu memasak
sup buat saya. Saya pastilah orang yang paling banyak disuguhi sup di
dunia ini. Ketika pertama kali saya mengalami sakit di punggung, ada
tante yang lain yang memasak sup ikan setiap hari buat saya! Selama
tiga minggu, setiap hari saya menikmati sup ikan yang lezat ini. Anda
bisa bayangkan betapa sangat terawatnya saya ketika itu. Dan
belakangan saya menyadari bahwa khasiatnya bukanlah isapan jempol
belaka. Tampaknya, ada semacam kandungan di dalam sup itu yang
benar-benar membantu memulihkan kondisi punggung saya. Mungkin
itu sebabnya mengapa saya bisa pulih kembali saat itu.
Dan sekarang ini, jika kami kembali ke sini, dan hal yang sama akan
terjadi. Setiap akhir pekan saya akan mendapatkan sup. Percuma kita
berkata kepada tante itu, "Tidak usah memasak sup atau sayuran lagi
buat saya." Tante itu akan terus mengungkapkan kasihnya dengan
melimpahi kami dengan makanan setiap minggu. Demikianlah kasih
Kristus disalurkan kepada kita melalui saudara-saudara seiman kita.
(2) Secara langsung oleh Tuhan sendiri
Tetapi kadang kala, Tuhan merawat kita di dalam kebutuhan kita
dengan cara yang langsung. Sebagai contoh, sebelum saya
meninggalkan Hong Kong, saya ingin memberikan satu lagi sesi
166 | B I B L E S U R V E Y
pelatihan kepada tim pelatihan. Saya sudah mengatur agar pelatihan
tetap berjalan tanpa kehadiran saya, setidaknya sampai bulan Januari
atau Februari, namun saya ingin memimpin satu sesi terakhir untuk
bersekutu bersama dengan tim. Akan tetapi saya sudah sangat
kelelahan. Allah tahu bahwa saya akan memaksa diri untuk tetap
mengajar sekalipun kondisi saya tidak memungkinkan. Demikianlah,
Tuhan tahu tentang diri kita, melebihi apa yang kita sendiri ketahui,
dan Dia menghentikan saya. Seperti yang kita baca di Kisah Para
Rasul, rasul Paulus ingin pergi ke satu jurusan dan Tuhan
menghentikannya. Ketika dia ingin pergi ke jurusan yang lain, Tuhan
kembali menghentikannya. Saya tidak tahu bagaimana Tuhan
menghentikan Paulus dalam dua kejadian itu. Kitab itu tidak
menjelaskannya.
Di hari Rabu itu, saya tidur awal untuk menyiapkan diri mengajar di
sesi yang saya rencanakan di hari berikutnya. Dan di saat saya tidur,
listrik padam. Padamnya listrik mungkin tidak menjadi masalah besar
di tempat yang dingin seperti di sini, akan tetapi di Hong Kong yang
temperaturnya sekitar 30 derajat Celsius, atau sekitar 90 derajat
Fahrenheit, adalah cerita yang jauh berbeda. Saya terbangun dalam
keadaan basah kuyup. Keringat membanjiri tubuh saya dan saya
berpikir, "Ada yang sedang terjadi?" Lalu saya menyadari bahwa
listriknya padam. Saya tidak lagi dapat tidur. Segera saja tempat tidur
saya basah oleh keringat. Saya sudah sangat kelelahan karena kurang
tidur dan saya membatin, "Bagaimana saya bisa mengajar nanti?"
Sebelumnya, listrik di daerah saya tidak pernah padam. Baru
belakangan saya mengetahui bahwa padamnya listrik itu terjadi karena
perusahaan yang sedang membangun bandara baru itu secara tidak
sengaja telah memotong kabel listrik. Akibatnya saya begitu kelelahan.
Tidak mungkin saya bisa mengajar pada keesokan harinya.
Segera saja saya telepon Pendeta Joe agar dia bisa mengisi sesi
pengajaran tersebut dan dia tidak keberatan. Jika Tuhan tidak
menghentikan saya pada hari itu, saya rasa saya bisa jatuh pingsan di
tempat itu karena pada keesokan harinya, kondisi saya malah semakin
memburuk. Jika Anda belum pernah mengalami kelelahan seperti ini,
memang sulit untuk menjelaskannya. Saya bekerja setiap hari selama
empat minggu tanpa ada hari istirahat. Setiap hari, berhubungan
dengan orang-orang dari pagi sampai malam - lewat telepon dan
sebagainya. Tanpa henti. Sekalipun Anda bertubuh kuat, tetap saja
167 | B I B L E S U R V E Y
mustahil untuk menjalani jadwal kerja yang sedemikian padat. Jadi, di
hari berikutnya, saya menjadi semakin lemah. Dan saya merasa sangat
tidak sehat.
Pada saat itu, Helen sedang berada di New Zealand menunggui ibunya,
jadi saya sendirian. Karena kelelahan saya juga tidak mempunyai nafsu
makan. Dan itu membuat saya menjadi semakin lemah. Helen dan saya
telah sepakat untuk bertelepon pada pukul 8 malam itu, dan di dalam
kelemahan saya, saya berseru kepada Tuhan, "Tuhan, saya harus
kembali ke Kanada tetapi saya tak punya kekuatan bahkan untuk naik
ke pesawat. Saya tidak tahu bagaimana akan menjalani beberapa hari
ke depan, apalagi untuk pulang ke Kanada." Tuaian sangat banyak,
tetapi pekerjanya sangat sedikit, dan sangat kelelahan.
Pada saat itu, saya membuka Mazmur 27 dan mulai membaca.
Sebenarnya, saya asal buka saja dan Alkitab pas terbuka di Mazmur
27. Di sana disebutkan, "TUHAN adalah terangku dan keselamatanku,
kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku"
(Benteng hidupku/my stronghold bisa bermakna kekuatanku/my
strength). Itulah kata-kata yang menghunjam hati saya: TUHAN adalah
benteng hidupku. Saya berlutut dan berdoa, berseru kepada Allah
Yahweh karena masih banyaknya pekerjaan dan saya tidak sanggup
melanjutkan.
Sekitar pukul delapan kurang seperempat, saya beranjak ke ruang
depan untuk menunggu telepon dari Helen. Dan saya berlutut lagi di
hadapan Tuhan dengan menghadap ke arah jendela dan berdoa
membaca mazmur yang berikutnya. Mazmur pasal 28 berkata,
"Dengarkanlah suara permohonanku, apabila aku berteriak kepada-Mu
minta tolong, dan mengangkat tanganku ke arah tempat-Mu yang
maha kudus." Saya berkata kepada Allah, "Jika Engkau tidak
menjawabku, aku akan sama dengan mereka yang jatuh ke dalam
lubang, aku bisa mati." Dan juga sempat terlintas dalam benak saya
bahwa akan sangat membantu jika Helen bisa kembali karena saya
tidak punya kekuatan lagi untuk merawat diri saya. Akan tetapi saya
tidak memberitahukan keadaan saya kepada satupun rekan kerja
karena takut bahwa mereka akan menjadi sangat khawatir.
Demikianlah saya berlutut dalam doa pada pukul delapan kurang
seperempat. Saya berdoa memohon agar Allah menjawab saya seseuai
dengan isi Mazmur pasal 28.
168 | B I B L E S U R V E Y
Dan tiba-tiba saja, angin bertiup dengan kencang. Hembusan angin itu
sangat kuat dan terjadi secara mendadak. Seperti dilanda topan yang
sangat mendadak, bukan hembusan angin yang lembut. Angin itu
bertiup masuk dan saya bisa mendengar suara hembusannya lewat
bawah pintu, lewat jendela dan dari setiap penjuru. Anda harus berada
di sana untuk mengetahui langsung keajaibannya. Lalu kata-kata di
dalam Kisah Para Rasul terngiang kembali di benak saya, "ketika Roh
Kudus turun, terdengarlah suara tiupan angin yang sangat kencang."
Seolah-oleh Allah sedang berkata, "Kau memanggil-Ku untuk
menjawab. Aku akan menjawabmu sekarang juga." Dan itu suatu
jawaban yang sangat hebat!
Ini bukanlah kali pertama saya mendengar suara tiupan angin yang
kencang. Bertahun-tahun yang lalu, ketika kami sedang memulai acara
penumpangan tangan untuk pada rekan kerja, hal itu juga terjadi. Pada
peristiwa itu, saya jelas mendengar suara tiupan angin dan saya
mencoba melihat ke arah luar melalui jendela untuk melihat apakah
ada badai di luar. Kejadiannya di Toronto. Gereja itu memakai jendela
kaca yang berhias sehingga saya tidak bisa melihat ke luar. Saya
bertanya pada jemaat di sana apakah mereka mendengar suara angin
itu. Ada yang mendengar tetapi ada juga yang tidak mendengarnya.
Suara tiupan angin pada acara tersebut sangatlah berarti bagi saya
karena Tuhan menegaskan bahwa Dia menyetujui penumpangan
tangan itu, bukan hanya kepada mereka yang menerima urapan itu
melainkan juga bagi pengurapan-pengurapan di masa mendatang. Jika
Tuhan tidak menyetujui apa yang kita kerjakan, maka semua itu akan
sia-sia saja. Akan tetapi pada kejadian di acara tersebut saya tidak
begitu yakin tentang apa yang sedang berlangsung, apakah angin
kencang memang bertiup di luar atau beberapa orang dari kami sedang
mendengar suara 'angin rohani'. Saya adalah orang yang sangat
realistis. Saya ingin memeriksa semua bukti.
Demikianlah, Allah menjawab doa saya selama sekitar dua atau tiga
menit saat saya berlutut. Hembusan angin itu datang dengan kekuatan
yang luar biasa. Pintu kamar mandi agak terbuka dan jendela juga
sedikit terbuka. Sedemikian hebatnya kekuatan angin tersebut
sehingga pintu kamar mandi terbanting keras dengan suara yang
membuat saya terlompat kaget. Saya menyadari bahwa ini benar-
benar angin yang sangat kencang. Ini bukan sekadar khayalan. Akan
tetapi ketika saya menatap ke arah luar jendela, saya tidak melihat
169 | B I B L E S U R V E Y
adanya tanda-tanda pergerakan di sana. Saya heran mengapa keadaan
di luar sangat tenang. Langit cerah. Tak ada awan badai. Tidak ada
hujan. Lalu mengapa ada angin kencang? Jika dinalar secara ilmiah
saya tidak mengerti mengapa ada tiupan angin kencang di dalam
ruangan. Saat itu saya bangkit untuk memeriksa apakah angin itu
nyata. Saya membuka jendela dan angin itu meniup langsung ke wajah
saya. "Wah! Ini betul-betul angin yang kencang!" Saya benar-benar
diyakinkan bahwa ini benar-benar perbuatan Tuhan. Saya kembali dan
berlutut di hadapan Tuhan untuk berterima kasih kepada-Nya. Sepuluh
menit kemudian, suasananya tenang sekali. Tak ada tiupan, tak ada
pergerakan, sangat-sangat hening. Seolah-olah Yahweh berkata,
"Engkau memanggil-Ku untuk menjawabmu. Inilah jawaban-Ku. Inilah
kuasa-Ku di dalam kelemahanmu." Kita mengalami kasih yang
langsung dari Allah kepada kita. Seperti yang sering dikatakan oleh
pemazmur, "Aku berseru kepada Yahweh, Dia mendengar seruanku
dan menjawabku." Saya lanjutkan menyembah di hadapan Allah,
memuji Dia dan berpikir, "Tuhan, aku begitu lemah tetapi Engkau
begitu kuat."
Lalu telepon berdering, Helen menelepon dari New Zealand, dari
kediaman ibunya. Rencana awalnya Helen setidaknya akan menemani
ibunya selama 3 minggu lagi. Lalu ketika saya mengangkat telepon, hal
pertama yang dia katakan kepada saya adalah, "Aku punya kejutan
buatmu!" Saya pikir, kejutan? Kejutan apa? Saya sendiri baru saja
menerima kejutan. Malahan, saya begitu terpesona pada
pengungkapan kuasa Tuhan yang baru terjadi sehingga saya tak dapat
berkata-kata. Setelah mengucapkan setakat, "Halo," saya tidak bisa
berkata-kata lagi. Lalu dia melanjutkan, "Aku akan kembali dalam dua
hari." "Mengapa?" Saya kaget karena saya tidak pernah
memberitahunya tentang kondisi saya.
Ternyata, dia telah berusaha untuk menghubungi saya sejak malam
sebelumnya, tetapi telepon saya selalu sibuk dari siang sampai malam
sehingga dia tidak bisa menghubungi saya. Akhirnya dia tidak
melanjutkan usahanya dan beralih menghubungi seorang rekan kerja.
Dan rekan kerja ini menyebutkan bahwa saya kelelahan sehingga tidak
bisa memimpin sesi pengajaran seperti yang telah dijadwalkan.
Tampaknya hanya itu informasi yang dia dapatkan. Dan itu adalah satu
sinyal yang kuat baginya, dan Tuhan tampaknya menggunakan
keterangan itu untuk berbicara kepadanya bahwa saya pasti dalam
170 | B I B L E S U R V E Y
keadaan yang agak serius. Karena dia tahu watak saya, sekalipun saya
kelelahan, dan sekalipun saya agak sakit, saya tetap akan memaksa
diri untuk mengajar. Karena tahu watak saya, maka dia segera tahu
bahwa ada yang tidak beres jika saya sampai tidak bisa mengisi sesi
pengajaran tersebut. Lalu ibunya dengan penuh belas kasih berkata,
"Sebaiknya kamu berangkat segera. Tampaknya dia tidak sehat."
Ajaibnya, dia berhasil memesan tempat di pesawat dan bisa kembali
dalam dua hari.
Saat saya menaruh telepon, saya benar-benar terharu pada kasih Allah
kepada saya sehingga saya menangis. Begitu cepatnya Allah menjawab
doa saya. Pertama, Dia menguatkan saya dengan berkata, "Jangan
khawatir. Engkau lemah, akan tetapi lihatlah kuat kuasaKu." Apa yang
Tuhan kerjakan melampaui apa yang saya harapkan. Dia mengatur
Helen akan kembali dalam dua hari karena Ia tahu kondisi saya sudah
agak parah. Sungguh ajaib! Kasih Allah terungkap lewat kepedulian-
Nya pada persoalan sehari-hari kita, khususnya jika Anda bertempur di
garis depan peperangan-Nya. Mereka yang tinggal di kenyamanan
rumahnya akan jarang mendapat kesempatan untuk mengalami apa
yang bisa Allah lakukan. Apakah Allah itu nyata bagi Anda?
Ini bukanlah akhir dari kisahnya. Dalam kesempatan lain, saya
bermaksud untuk membatalkan penerbangan saya ke Kanada karena
kondisi fisik saya tidak memungkinkan saya menempuh perjalanan
yang jauh itu, akan tetapi saya diberitahu bahwa hal itu tidak mungkin
dilakukan. Jika saya membatalkan penerbangannya, maka tidak akan
ada lagi tempat tersedia selama satu bulan ke depan. Saya harus
menunggu paling cepat dua bulan lagi. Walaupun saya tahu saya juga
harus pulang sebelum itu tetapi kondisi saya memang sudah begitu
terpuruk sehingga saya tidak mempunyai pilihan melainkan terpaksa
membatalkan penerbangan yang pertama. Saya diberitahu bahwa
tidaklah mungkin saya akan dapat mendapatkan satu tiket pun, apa
lagi dua tiket untuk saya dan Helen. Namun setelah kondisi saya sedikit
membaik, ternyata Tuhan membuka jalan dan kami berhasil
mendapatkan dua tempat duduk di waktu yang kami inginkan. Tuhan
menyediakan apa yang kami butuhkan. Kami terus mengalami kasih
kebaikan-Nya.
Demikianlah sedikit dari pengalaman saya bekerja di ladang Tuhan.
Kasih dan penyertaan Tuhan akan selalu bersama kita. Apakah Anda
171 | B I B L E S U R V E Y
siapa untuk berangkat untuk memanen tuaian? Apakah Anda
mengalami kasih Kristus? Apakah Allah itu nyata bagi Anda?
Tujuan dari Anti Kristus: Menyesatkan gereja
"Kristus palsu dan juga nabi palsu akan tampil untuk
menyesatkan bahkan orang-orang terpilih"
Matius 24:24-27
Khotbah oleh Pendeta Eric Chang
Tujuan dari
Anti Kristus
dan sekutu-
sekutunya
adalah
penyesatan.
Hari ini kita
akan
melanjutkan
eksposisi
mengenai
ajaran Yesus di
Matius 24:24-27.
Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan
mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-
mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-
orang pilihan juga.
Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu.
Jadi, apabila orang berkata kepadamu: Lihat, Ia ada di padang gurun,
janganlah kamu pergi ke situ; atau: Lihat, Ia ada di dalam bilik,
janganlah kamu percaya. Sebab sama seperti kilat memancar dari
172 | B I B L E S U R V E Y
sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian
pulalah kelak kedatangan Anak Manusia
Hal yang telah kita lihat dari ayat 24 adalah bahwa seluruh tujuan dan
sasaran utama Anti Kristus adalah penyesatan - menyesatkan orang-
orang pilihan. Itulah tujuannya. Di pesan hari ini, kita akan melihat
orang-orang seperti apa yang akan jatuh ke dalam metode
penyesatannya. Manusia durhaka ini tidak bekerja sendirian, dia akan
memiliki banyak sekutu. Para sekutunya adalah mesias-mesias serta
nabi-nabi palsu yang bekerja sama dalam berbagai bentuk. Akan tetapi
tujuan umum mereka itu sama, entah dari pihak Anti Kristus maupun
para mesias palsu itu, tujuannya adalah untuk menyesatkan orang-
orang pilihan.
Di Perjanjian Baru, kata 'orang-orang pilihan' mengacu kepada
jemaat
'Orang yang terpilih' adalah mereka yang telah memberi
tanggapan terhadap panggilan kasih karunia Allah
Siapakah orang-orang pilihan yang akan disesatkan itu? Kata 'orang-
orang pilihan' selalu mengacu pada jemaat, pada para murid.
Perlu dicatat bahwa kata 'orang-orang pilihan' berarti mereka yang
terpilih, namun bukan dalam pengertian predestinasi yang diartikan
oleh pengikut Calvin. Orang terpilih adalah orang yang telah memberi
tanggapan pada undangannya, hal yang bisa dilihat dari Matius 22:14.
"Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih." Di dalam
perumpamaan tersebut, Yesus menegaskan bahwa orang terpilih
adalah mereka yang telah memberi tanggapan kepada panggilan kasih
karunia.
Mereka terpilih bukan dalam pengertian predestinasi, di mana
keputusan atau kehendak manusia tidak diperhitungkan. Bukan bahwa
Anda sekadar diseret tanpa bisa menolak untuk masuk ke dalam
Kerajaan Allah, di mana Anda akan dipaksa karena Allah memutuskan
untuk memilih Anda. Itulah isi pandangan predestinasi dalam
bentuknya yang paling ekstrim, dan pandangan predestinasi ini tidak
memiliki dasar yang alkitabiah.
173 | B I B L E S U R V E Y
Menurut Kitab Suci, tanggung jawab manusia sejajar dengan panggilan
dan pilihan Allah. Dan Yesus menegaskan hal tersebut di dalam
pengajarannya di Matius 22:14, dan juga di perumpamaan yang
sebelumnya di mana mereka yang memberi tanggapan atas
undangannya adalah orang-orang terpilih. Tanggapan diberikan melalui
komitmen iman. Iman tidak boleh disingkirkan. Iman adalah sarana
bagi kita untuk menanggapi panggilan Allah. Lewat komitmen iman
yang muncul dalam menanggapi panggilan tersebut, dan melalui
pemberian tanggapan itu kita menjadi orang pilihan Allah. Hal yang
terkandung di Matius 24:31, "Mereka akan mengumpulkan orang-orang
pilihan-Nya" - kita menjadi orang pilihanNya ketika kita memberi
tanggapan iman terhadap panggilanNya.
Di Perjanjian Lama, orang-orang Yahudi memang disebut sebagai umat
pilihan. Sebagai contoh, di 1 Tawarikh 16:13, Mazmur 88:4, Mazmur
104:6, 43 dan sebagainya. Di dalam Perjanjian Lama, umat Israel
adalah umat pilihan.
Namun begitu kita masuk ke dalam Perjanjian Baru, kita menemukan
bahwa secara konsisten kata orang pilihan ini mengacu kepada jemaat
dan bukan kepada orang Israel. Bahkan di Roma pasal 11, pasal yang
membahas tentang umat Yahudi, di ayat 5 dan 7, mengatakan bahwa
tidak semua orang Israel merupakan orang pilihan, melainkan sisa-sisa
yang memberi tanggapan kepada kasih karunia Allah di dalam Kristus.
Sisa-sisa Israel, bukan seluruh umat Israel, melainkan sisa-sisanya,
mereka yang masih setia adalah orang-orang pilihan di Israel.
Di Perjanjian Baru, kata ini selalu mengacu pada jemaat. Misalnya, di
Kolose 3:12, 2 Timotius 2:10, 1 Petrus 1:2 dan sebagainya.
Apakah gereja diangkat sebelum tribulasi?
Ini adalah pokok yang sangat penting karena ada sebagian orang yang
mengajarkan bahwa gereja akan diangkat sebelum masa kesesakan
besar. Menurut ajaran ini, gereja akan dengan nyaman diangkat
sebelum datangnya masa kesusahan. Ajaran ini lebih menunjukkan
mentalitas orang Kristen zaman ini ketimbang menunjukkan kebenaran
Firman Allah. Mentalitas orang Kristen adalah selalu ingin melarikan diri
dari kesusahan dan menghindari penderitaan. Dan ketika penderitaan
itu menjadi berat, maka Allah akan mengangkat kita keluar dari
174 | B I B L E S U R V E Y
masalah. Ajaran ini lebih menjelaskan tentang mentalitas orang Kristen
zaman sekarang.
Dan pandangan tersebut populer karena generasi Kristen sekarang ini
secara rohani adalah 'ubur-ubur', bisa dikatakan secara rohani tidak
memiliki tulang punggung. Pikiran tentang sedikit penderitaan
saja sudah sangat menakutkan mereka dan hal yang ingin mereka
lakukan segera adalah lari! Meloloskan diri! Mentalitas ini lalu diberi
wadah dalam sebuah doktrin yang mengajarkan bahwa kita akan
diangkat keluar dari kesesakan ini. Sungguh pandangan yang
menyenangkan.
Apakah "orang-orang pilihan" itu merujuk pada orang Yahudi di
PB?
Dikatakan bahwa masa kesusahan atau tribulasi itu akan dipersingkat
demi orang-orang pilihan. Di ayat 22 tertulis: Dan sekiranya waktunya
tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang
selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan waktu itu akan
dipersingkat. Jika gereja memang akan diangkat keluar dari masa
tribulasi, lalu untuk apa waktunya dipersingkat? Tidak perlu untuk
mempersingkat waktu tersebut karena kita tidak akan berada di sini.
Jadi mengapa perlu memikirkan apakah waktunya akan dipersingkat
atau tidak.
Lalu siapa itu orang-orang pilihan yang demi mereka maka waktunya
akan dipersingkat? Untuk pertanyaan tersebut, para sobat kita
menyatakan bahwa mereka adalah orang-orang Yahudi. Namun di
Perjanjian Baru, makna orang-orang pilihan itu tidak pernah mengacu
kepada orang Yahudi. Orang pilihan menurut Perjanjian Baru adalah
gereja. Lantas, siapa yang akan disesatkan berdasarkan ayat 24 itu?
Tentunya jawaban mereka adalah orang Yahudi. Kalau demikian
berarti si Anti Kristus hanya tertarik untuk menyesatkan umat Yahudi
dan tidak benar-benar berminat untuk menyesatkan gereja. Atau,
sekalipun dia berminat untuk menyesatkan gereja, dia tidak bisa
melakukannya karena gereja sudah diangkat keluar dari arena.
Bukan begitu. Ajaran yang alkitabiah adalah bahwa orang-orang pilihan
menurut Perjanjian Baru itu - adalah gereja. Dan gereja akan berada di
dalam masa tribulasi. Itulah hal yang disampaikan di Matius pasal
175 | B I B L E S U R V E Y
24. Yesus memperingatkan murid-muridnya dan kepada gereja secara
umum bahwa, "Kamu akan dibenci karena namaku. Kamu, dan
bukannya orang lain; kamu, murid-muridku, akan dibenci oleh semua
orang dan oleh segala bangsa; kamu akan dianiaya; kamu akan
dibunuh." Peringatan ini ditujukan kepada gereja, bukan kepada suatu
generasi orang Yahudi, yang nantinya diperkirakan akan berhasil
melalui masa tribulasi itu. Segenap isi Matius pasal 24 itu ditujukan
kepada gereja dan murid-muridnya, bukan kepada bangsa Yahudi.
Sejak awal memang ditujukan kepada murid-muridnya. Ini adalah
jawaban bagi pertanyaan pada murid di bagian awal pasal ini. Sudah
saatnya kita menyikapi Firman Allah dengan jujur dan bukannya
menciptakan semacam teori yang menyenangkan hati namun tidak ada
landasan alkitabiahnya.
Apakah mungkin menyesatkan orang-orang pilihan?
Jadi tujuan dari si Anti Kristus ini adalah untuk menyesatkan orang-
orang pilihan. Di Matius 24:24, jika kita baca dengan cermat, tertulis,
"Sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang
pilihan juga." Ada satu pertanyaan yang segera muncul, apakah
mungkin menyesatkan orang-orang pilihan? Jika menyesatkan orang-
orang pilihan itu mustahil, maka tentulah si Anti Kristus, dan Iblis yang
menjadi penopangnya itu, telah menyia-nyiakan waktu mereka. Mereka
sedang mengejar tujuan yang sia-sia, tanpa harapan untuk berhasil,
karena orang-orang pilihan tidak bisa disesatkan. Kesimpulannya akan
seperti itu jika makna ungkapan 'sekiranya mungkin' berarti mustahil.
Kita tidak boleh mendasarkan eksposisi kita pada teori-teori
karangan kita sendiri
Apakah arti ungkapan sekiranya mungkin itu? Bisakah orang-orang
pilihan disesatkan? Apakah orang-orang pilihan itu mustahil untuk
disesatkan? Sekali lagi, kita tidak boleh mendasarkan eksposisi kita
pada teori-teori karangan kita sendiri. Seringkali dasar teori kita
adalah psikologi. Namun kita tidak boleh berpegang pada sebuah
doktrin hanya karena doktrin tersebut memenuhi kebutuhan psikologis
kita. Contoh kebutuhan psikologis adalah jaminan keamanan -
kebutuhan psikologis akan adanya suatu jaminan. Ini bukanlah cara
yang jujur dalam menyikapi Firman Allah. Kita harus menyimak apa
yang disampaikan oleh Firman Allah.
176 | B I B L E S U R V E Y
Lalu apa yang disampaikan oleh Firman Allah? Dalam hal ini, kita harus
menelaahnya di dua tingkatan. Kita perlu meneliti dari segi bahasa,
tata bahasanya, yakni secara ketat mendasarkannya pada bukti-bukti
bahasa. Dan kedua, kita harus menelaahnya berdasarkan isi Kitab Suci,
yakni meneliti apa yang disampaikan oleh ayat lain di dalam Kitab Suci,
dalam hal ini bagaimana ungkapan tersebut dipakai di bagian lain
dalam Kitab Suci. Jika kita ingin membuat sebuah penelitian yang
mendalam akan pokok ini, maka cakupan pembahasannya akan
menjadi sangat luas. Namun saya akan mempersempit ruang
lingkupnya agar tidak terlalu memakan banyak waktu dalam
membahas satu pokok saja.
Memahami persoalan berdasarkan bukti-bukti bahasa
Meneliti 8 kemunculan ungkapan 'sekiranya mungkin' di dalam
Perjanjian Baru
Pertama-tama, mari kita teliti bukti-bukti bahasa yang ruang lingkup
pembahasannya tidak terlalu luas. Kata sekiranya mungkin, dalam
bahasa Yunani berbunyi ei dunatov, muncul sebanyak 8 kali di
Perjanjian Baru, jadi cakupan penelitiannya dibatasi pada kedelapan
kemunculan ungkapan ini. Matius 24:24 adalah ayat bagiMarkus
13:22 di mana kata yang sama juga digunakan, jadi kita tidak perlu
meneliti ayat yang parallel tersebut. Keduanya menyatakan hal yang
kurang lebih sama saja.
Matius 26.39 Mungkinkah cawan kematian itu berlalu dari
Yesus?
Kata ini digunakan di Matius 26:39, dan kita akan melihat bagaimana
pemakaian ungkapan tersebut di ayat ini. Di Taman Getsemani, Yesus
berkata, Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya
Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-
Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang
Engkau kehendaki."
Mungkinkah cawan kematian itu dilewatkan oleh Yesus? Apakah dia
dipaksa untuk meminum cawan tersebut? Mustahilkah bagi dia untuk
menghindari cawan tersebut? Apakah Allah harus menyerahkan Yesus
kepada maut? Itulah permasalahannya. Jika mustahil, berarti tidak ada
peluang bagi Yesus untuk menghindari kematian itu.Entah bagaimana,
177 | B I B L E S U R V E Y
di dalam rencana mutlak dari Allah, Allah tidak memiliki pilihan yang
lainnya selain mengutus Yesus untuk mati. Allah berada dalam keadaan
terpaksa.Dan Allah bahkan memaksa bahwa Yesus harus mati. Kita
harus berhati-hati memikirkan hal ini. Apa yang dimaksudkan dengan
ungkapan Allah terpaksa? Apakah Dia tidak punya pilihan
lain? Apakah Yesus juga tidak punya pilihan lain kecuali mati? Apa
artinya semua ini?
Kita harus memisahkan dua macam pemikiran di sini. Berdasarkan
garis hukum, Allah sama sekali tidak memiliki kewajiban untuk
mengutus AnakNya untuk mati. Di dalam pengertian legal tersebut, Dia
tidak dalam keadaan terpaksa. Kita tidak bisa katakan Allah terpaksa
mengutus Yesus untuk mati. Seolah-olah terdapat semacam kewajiban
legal bahwa Allah harus menyelamatkan kita. Allah tidak berada dalam
kewajiban semacam ini. Jika Dia memang berada dalam kewajiban
yang semacam ini, maka hal ini akan membatalkan pilihan yang
lainnya. Ini akan berarti bahwa Yesus mati bukan karena dia mengasihi
kita; dia mati karena dia memang harus mati, karena dia tidak punya
pilihan lain. Jika pilihan lain tidak tersedia, maka kasih tidak masuk di
dalam hitungan.
Jika saya melakukan sesuatu hal yang secara hukum membuat saya
harus membayar, misalnya dalam hal pajak, maka tindakan saya
membayar pajak itu bukanlah karena saya mengasihi pemerintah
melainkan karena saya memang harus membayarnya. Hukum
menuntut saya untuk membayar pajak. Kasih tidak bisa diperhitungkan
di sini. Kalau saya punya pilihan untuk tidak membayar pajak dan
pemerintah berkata, "Anda punya pilihan tersebut. Jika Anda mencintai
negeri ini, maka Anda akan membayar pajak tersebut. Jika Anda tidak
mencintai negeri ini, Anda tidak perlu membayar pajak." Dalam hal ini
saya mempunyai pilihan. Kasih saya akan diuji dan saya bisa berkata,
"Aku cinta negeri ini, jadi aku akan membayar pajak. Atau, mungkin
aku akan membayar separuh saja."
Namun, jika ada kewajiban hukum, maka kasih tidak bisa
diperhitungkan di sini. Jika Allah secara hukum, entah hukum apa, tapi
terdapat semacam hukum yang memaksa Allah untuk menjalankan hal
ini, maka tentu saja Yesus harus mati. Yesus tidak punya pilihan lain.
Namun, jika memang demikian halnya, maka tidak ada gunanya
berbicara tentang betapa Yesus mengasihi kita, karena di dalam hal ini,
178 | B I B L E S U R V E Y
dia terpaksa harus menjalankannya, entah memang karena mengasihi
kita atau tidak.Persoalan kasih di sini menjadi tidak penting lagi. Dia
harus menjalankannya, berdasarkan suatu hukum yang sudah
memastikan tindakan apa yang harus dia ambil. Kita tahu dari Kitab
Suci, bahwa urusannya tidak seperti itu. Allah tidak wajib untuk
mengutus PutraNya, dalam arti bahwa Dia tidak berada dalam
kewajiban untuk menjalankan hal tersebut. Oleh karenanya, hanya
tersedia satu pilihan lain sebagai penjelasannya: Bahwa Dia harus
mengutus PutraNya berdasarkan alasan moral, bukan karena suatu
kewajiban - walaupun orang boleh saja menyatakan hal tersebut
sebagai suatu kewajiban - tapi yang lebih tepat adalah karena suatu
alasan moral, yakni kasihNya.
Ada seseorang yang sedang tenggelam di danau. Tidak ada tuntutan
hukum yang mengharuskan saya untuk melompat dan menyelamatkan
orang itu. Tidak ada aturan hukum yang diterbitkan pemerintah yang
mengatakan bahwa jika Anda melihat ada orang lain tenggelam, maka
- dengan taruhan nyawa - hukum menuntut Anda untuk melompat dan
menyelamatkan orang tersebut. Tidak, namun kasih yang mendorong
saya untuk melakukannya. Dorongan ini bukanlah dorongan eksternal
yang berupasuatu paksaan. Dorongan ini adalah dorongan dari dalam
niat hati. Ini adalah pokok yang penting untuk dibedakan.
Dengan demikian, dalam menjawab pertanyaan apakah cawan itu
memang mungkin dilewatkan? Jawabannya adalah, secara hukum,
Yesus bisa saja berkata, "Aku tidak mau mati bagi mereka. Aku tidak
wajib mati bagi mereka." Namun di sisi lain, ada dorongan kasih di
dalam batin: kasih kepada Bapa dan kepada kita. Kasih ini menciptakan
suatu dorongan, namun bukanlah suatu dorongan yang bisa diartikan
melalui istilah 'mungkin' atau 'mustahil'. Pilihan untuk tidak mati
memang tersedia. Berdasarkan hukum, dia bisa memilih untuk tidak
mati. Secara legal hal itu memang sangat mungkin, dan di dalam hal
kasih, hal ini juga dimungkinkan, yakni jika dia berkata, "Aku tidak
perlu melangkah sejauh itu. Aku memang mengasihi mereka akan
tetapi aku tidak harus mati bagi mereka." Jadi, kata sekiranya
mungkin ini tidak menyisihkan kemungkinan dia tidak perlu mati.
Melihat makna "sekiranya mungkin" di Lukas 14.32
179 | B I B L E S U R V E Y
Mari kita menelusuri lagi bagaimana kata sekiranya mungkin ini
dipakai. Ungkapan ini muncul lagi di Lukas 14:32. Apakah
kata sekiranya mungkin di ayat ini bermakna bisa terjadi atau
mustahil? Sepertinya agak konyol membahas kata sekiranya
mungkin ini dalam makna kemustahilan. Suatu makna yang bahkan
bertentangan dengan pemakaiannya di dalam bahasa. Akan tetapi kita
akan tetap menelitinya dari segi bahasa untuk
mendapatkan kesimpulan yang tidak memihak.
Di Lukas 14:31, Yesus berbicara tentang komitmen kita dan
membandingkan komitmen itu lewat beberapa contoh. Dan salah
satunya adalah tentang seorang raja yang harus menghadapi
lawannya. "Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang
melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan,
apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan
yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang?"
Di ayat ini, persoalannya adalah 'apakah sanggup menghadapi'. Kata
yang diterjemahkan dengan kata 'sanggup' ini di dalam bahasa
Yunaninya adalah kata yang bermakna sekiranya mungkin. Jika Anda
melakukan penelitian dengan memakai Alkitab terjemahan, Anda akan
selalu menghadapi persoalan semacam ini, yakni bahwa Anda tidak
menyadari kalau Anda sedang berhadapan dengan kata yang persis
sama di dalam bahasa Yunani. Di dalam bahasa Yunani, kalimat itu
berbunyi, "Apakahmungkin dia menghadapi lawan yang datang dengan
20.000 orang dengan 10.000 tentara miliknya." Mungkinkah
mengalahkan 20.000 pasukan yang mendatangi Anda dengan
mengandalkan 10.000 pasukan?
Setiap orang yang akrab dengan sejarah militer tahu bahwa hal
tersebut bukan saja mungkin, namun memang sudah dilakukan
berulang kali. Berkali-kali, tentara yang lebih kecil, lebih efisien dan
teratur, berhasil mengalahkan tentara yang lebih banyak. Pertempuran
antara pasukan Yunani melawan pasukan Persia, terutama perang di
sekitar Thermopylae yang terkenal itu, adalah contoh klasik di mana
pasukan Yunani yang lebih sedikit daripada tentara Persia itu
menghadapi perbandingan jumlah yang bukan sekadar 2 banding 1,
melainkan sekitar 7 banding 1, akan tetapi mereka tetap berhasil
memukul mundur pasukan Persia. Jadi, hal itu bukan sekadar mungkin,
melainkan sudah terjadi berulang kali. Dan malahan, sejarah militer
180 | B I B L E S U R V E Y
banyak diisi oleh catatan tentang kemenangan pasukan kecil melawan
pasukan besar. Aleksander Agung terkenal karena berkali-kali
mengalahkan bala tentara yang lebih besar dengan bala tentara
Yunaninya yang berjumlah sedikit itu.
Hannibal dari Kartago juga berhasil mencatatkan sejarah semacam ini.
Kartago adalah suatu kota di Afrika Utara, sekarang ini di sekitar
Tunisia. Hannibal, seorang jendral besar Kartago, berkali-kali
mengalahkan bala tentara Roma. Bala tentara Roma yang hebat itu
berkali-kali dikalahkan oleh Hanibal dengan pasukan yang lebih kecil
jumlahnya. Malahan, dia pernah melakukan satu hal yang sulit
dipercaya. Dalam sebuah pertempuran di pantai timur Italia, dia
mengepung pasukan Roma yang jumlahnya lebih besar itu dan
mengalahkan mereka. Ini adalah peristiwa yang belum pernah terjadi
karena biasanya, menurut prinsip militer, orang akan mengepung
pasukan musuhnya hanya jika pasukannya sendiri lebih besar daripada
pasukan yang dikepungnya, setidaknya dia harus memiliki
perbandingan jumlah 2 banding 1 untuk bisa melakukan pengepungan
itu, karena di sini yang dilakukan bukan sekadar perang berhadap-
hadapan melainkan mengurung lawan dan menjebaknya di tengah-
tengah. Dan tindakannya ini adalah tindakan yang belum pernah
dilakukan oleh orang lain, sejauh yang saya ketahui, dalam sejarah
militer. Akan tetapi, hal itulah yang diperbuat oleh Hannibal. Dan lebih
dari itu, dia melakukan hal ini dengan sangat berhasil. Dia berhasil
menghancurkan bala tentara Roma dalam pertempuran itu. Hannibal ini
begitu ditakuti di Italia sehingga dia bisa berkeliaran di wilayah Italia
tanpa menghadapi lawan. Tak ada pasukan Roma yang berani
menghadapi dia setelah peristiwa itu. Mereka semua bersembunyi di
balik benteng mereka, karena Hanibal tidak memiliki peralatan untuk
menjebol benteng kota, jadi mereka merasa aman bersembunyi di balik
benteng kota. Demikianlah dia bebas berkeliaran di wilayah Italia, dan
semua pasukan Roma akan bergegas masuk ke dalam benteng setiap
kali melihat dia muncul.
Saat Yesus memakai kata sekiranya mungkin - kata sekiranya
mungkin ini memang benar-benar bermakna bisa terjadi. Memang bisa
menghadapi bahkan mengalahkan pasukan yang datang sejumlah
20.000 dengan mengandalkan 10.000 tentara, jika Anda memiliki
kemampuan seperti Hannibal atau Aleksander Agung. Jadi,
katasekiranya mungkin ini, sebagaimana yang dipahami
181 | B I B L E S U R V E Y
oleh Yesus sendiri, memang benar-benar bermakna bisa terjadi.
Malahan, peristiwa-peristiwa kemenangan Hannibal di Roma terjadi
pada zaman sebelum Yesus, dan peristiwa-peristiwa ini menjadi buah
bibir masyarakat zaman kuno. Pertempuran-pertempuran yang dia
jalani berlangsung sekitar 200 tahun sebelum kedatangan Yesus. Jadi
hal tersebut bukanlah sesuatu yang baru. Aleksander Agung berikut
kemenangan-kemenangannya itu berlangsung sekitar 300 tahun
sebelum zaman Yesus. Aleksander ini, dengan pasukan kecilnya,
berhasil menaklukkan seluruh dunia yang mereka kenal pada saat itu.
Jadi, sekiranya mungkin? Tentu saja bermakna mungkin. Hal ini tidak
perlu diragukan lagi.
Kisah Para Rasul 20.16, "sekiranya mungkin" itu benar-benar
bermakna mungkin
Kita bisa melihat contoh pemakaian kalimat sekiranya mungkin di
Kisah Para Rasul 20:16. Di ayat ini, konteks dari kata sekiranya
mungkin itu berkenaan dengan niat Paulus untuk bisa sampai di
Yerusalem pada hari Pentakosta. Paulus telah memutuskan untuk tidak
singgah di Efesus, supaya jangan habis waktunya di Asia (dia ingin
langsung ke Asia tanpa harus mampir di Efesus). Sebab ia buru-buru,
agar jika mungkin, ia telah berada di Yerusalem pada hari raya
Pentakosta.
Tentunya, Paulus menganggap bahwa mencapai Yerusalem saat hari
raya Pentakosta itu bisa dilakukan. Dan oleh karenanya dia
memutuskan untuk tidak singgah di Efesus melainkan langsung menuju
ke Yerusalem. Jadi, kata sekiranya mungkin ini berarti memang sangat
mungkin. Kata sekiranya mungkin di sini memperkirakan kalau-kalau
ada masalah menghadang atau keberangkatan kapal sampai tertunda,
mungkin oleh badai dan sebagainya. Maksudnya adalah hal tersebut
memang tidak mudah akan tetapi berpeluang untuk terjadi.
Mungkin tidak mudah untuk menyesatkan orang-orang pilihan
akan tetapi itu bukan hal yang mustahil
Tidaklah mudah untuk menyesatkan orang-orang pilihan, atau semoga
saja tidak mudah, namun jelas bukan merupakan hal yang mustahil.
Ini bukan urusan sepele, Anda bisa katakan seperti itu. Anti Kristus
mungkin tidak akan begitu mudah untuk bisa menyesatkan orang-
182 | B I B L E S U R V E Y
orang pilihan, dia harus berjuang untuk bisa melakukan hal tersebut.
Orang-orang yang setia tentunya akan menunjukkan penolakan dan
perlawanan. Namun, dalam peperangan rohani, ini bukan hal yang
mustahil. Jika hal tersebut mustahil dilakukan, maka tentunya kasih
kebanyakan orang tidak akan menjadi dingin.
Kata 'sekiranya mungkin' itu bermakna sedapat-dapatnya dan
dengan segala cara
Mari kita lihat contoh lainnya lagi. Di Roma 12:18. Di sini kita
mendapati kalimat sekiranya mungkin, seperti yang terdapat di Matius
24:24. Saya membuat uraian ini dengan harapan agar tidak sekadar
bisa menjelaskan perikop tersebut, tetapi juga menunjukkan kepada
Anda tentang bagaimana cara Kitab Suci dipelajari, jika Anda ingin
melakukan metode linguistik [penelitian dari segi bahasa] secara
akurat dan tidak bias. Satu-satunya cara yang bisa Anda lakukan
adalah dengan meneliti bagaimana istilah tersebut dipakai. Ini adalah
prosedur linguistik yang lazim.
Jadi, di Roma 12:18 tertulis - Sedapat-dapatnya (if possible =
sekiranya mungkin), kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam
perdamaian dengan semua orang! Tak seorang pun akan menganggap
bahwa mustahil bagi seorang Kristen untuk bisa hidup dalam
perdamaian dengan orang lain. Di sini Paulus berkata, if
possible(sekiranya mungkin, sedapat-dapatnya), yakni jika keadaaan
masih memungkinkan - hiduplah dalam perdamaian dengan setiap
orang. Sebagai seorang Kristen, sedapat-dapatnya - yakni dengan
segala upaya - Anda harus hidup dalam perdamaian. Di ayat ini, makna
dari kata sekiranya mungkin itu mulai muncul. Istilah ini berarti
sedapat-dapatnya, dengan segala upaya, untuk hidup dalam
perdamaian dengan setiap orang.
Dengan segala upaya, Paulus ingin sampai di Yerusalem tepat pada
waktunya. Dan sang raja di dalam perumpamaan tersebut mempelajari
dengan segala upaya, bagaimana peluangnya, bagaimana strateginya,
agar dia bisa mengalahkan pasukan yang datang berkekuatan 20.000
tentara dengan pasukannya yang berkekuatan 10.000 itu. Jadi,
kata sekiranya mungkin ini bermakna sedapat-dapatnya atau dengan
segala upaya. Sekarang maknanya menjadi sangat jelas.
183 | B I B L E S U R V E Y
Kata 'sekiranya mungkin' itu menunjukkan, sekalipun tidak
mudah, akan tetapi bisa dilakukan
Di sini, kita telah mempelajari bagaimana kata sekiranya mungkin itu
dipakai. Secara linguistik, kita bisa melihat bahwa kata sekiranya
mungkin itu bermakna bahwa hal tersebut memang tidak mudah, akan
tetapi masih mungkin terjadi. Hal ini tidak perlu dipertanyakan lagi.
Dan saya rasa tidak akan ada pakar atau ahli bahasa - yang tidak
memihak - yang akan menolak kesimpulan ini. Kata sekiranya
mungkin itu menunjukkan adanya peluang [untuk terjadi], sekalipun
tidak mudah. Persoalan ini menjadi jelas dilihat dari penelaahan
mengenai pemakaian kata ini.
Penelitian berdasarkan bukti-bukti alkitabiah: bisakah orang-
orang pilihan disesatkan?
Setelah melihatnya dari segi linguistik, sekarang kita akan menelitinya
berdasarkan isi Kitab Suci. Apakah yang disampaikan oleh Kitab Suci?
Bisakah orang-orang pilihan disesatkan, atau apakah Kitab Suci
mengatakan bahwa orang-orang pilihan tidak bisa disesatkan? Jika
orang-orang pilihan tidak bisa disesatkan, maka peringatan ini menjadi
tidak berguna. Kita tidak perlu berwaspada. Kita tidak perlu berjaga-
jaga dan berdoa. Malahan, kita tidak perlu diperingatkan dan kita tidak
tahu mengapa Yesus berkata, "Camkanlah, Aku sudah mengatakannya
terlebih dahulu kepadamu." Apa gunanya Yesus memberitahu saya
sebelumnya? Yesus tidak perlu memberitahu saya sebelumnya karena
saya tidak bisa disesatkan; tak ada orang yang bisa disesatkan. Kita
adalah orang-orang pilihan! Kita tidak membutuhkan peringatan.
Dengan bersikap demikian, kita akhirnya membodohi diri sendiri. Dan
kita akan disesatkan oleh si Anti Kristus. Justru orang-orang yang
mengira bahwa dia akan teguh berdiri yang akan jatuh. Yang mengira
bahwa mereka tidak akan pernah jatuh, mereka itulah yang akan jatuh.
Hawa, orang pilihan di dalam rencana Allah dengan segera
disesatkan
Sekarang mari kita periksa bukti-bukti alkitabiah. Bisakah orang-orang
pilihan disesatkan? Di Kejadian 3:15, orang pilihan telah disesatkan
sejak awal. Jika orang pilihan memang ada, tentunya Adam dan Hawa
termasuk di dalamnya. Tak diragukan lagi, mereka memang termasuk
184 | B I B L E S U R V E Y
kelas orang pilihan di dalam rencana keselamatan Allah. Akan tetapi
orang pilihan ternyata sudah disesatkan sejak awal. Dari yang bisa kita
lihat di Kejadian 3:15, Hawa memang telah disesatkan.
Paulus memperingatkan jemaat di Korintus bahwa mereka
sangat mungkin disesatkan
Ayat itulah yang dipakai oleh Paulus kepada jemaat di Korintus di 2
Korintus 11:3. Dia memperingatkan jemaat di Korintus bahwa mereka
sangat mungkin disesatkan. Dan di ayat ini, kita temukan kata
'deceived (disesatkan, diperdayakan)' itu. Mari kita baca dari ayat 2:
Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku
telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa
kamu sebagai perawan suci kepada Kristus. Tetapi aku takut (Dia tidak
yakin), kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang
sejati kepada Kristus, sama seperti Hawadiperdayakan oleh ular itu
dengan kelicikannya.
Hawa jatuh. Dia gagal. Dan dia diusir keluar, bersama dengan
suaminya diusir keluar dari Taman Eden. Diusir keluar dari persekutuan
dengan Allah. Diusir keluar dari berkat yang [sebenarnya] ingin Allah
curahkan kepada mereka. Silakan Anda artikan sendiri apa arti kata
diusir keluar itu. Dan Paulus berkata kepada jemaat di Korintus, "Aku
takut kalau-kalau seperti Iblis telah memperdayakan Hawa, maka dia
juga akan menyesatkan kalian. Dan akibatnya kalian akan kehilangan
persatuan kalian dengan Allah, persekutuan dengan Allah yang
merupakan bagian orang-orang pilihan." Bisakah orang-orang pilihan
disesatkan? Bisakah gereja disesatkan? Tak ada rujukan dalam Kitab
Suci yang mengatakan bahwa gereja tidak bisa disesatkan.
Jemaat di Galatia yang membiarkan diri mereka dipesonakan;
bentuk terburuk dari penyesatan
Hal yang sama terjadi bukan hanya pada jemaat di Korintus, sekiranya
peringatan ini masih belum cukup, hal ini juga terjadi pada jemaat di
Galatia. Jemaat di Galatia juga disesatkan. Di Galatia 3:1, Paulus
mengeluarkan teguran keras kepada jemaat di Galatia karena
membiarkan diri mereka disesatkan.
185 | B I B L E S U R V E Y
Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang
telah mempesona kamu? (Dia memakai istilah yang lebih keras
daripada ungkapan 'diperdaya'. Mereka dipesonakan! Dihipnotis! Ini
adalah bentuk terburuk dari penyesatan. Mereka benar-benar
kehilangan kendali. Orang yang diperdaya, paling tidak, masih dalam
keadaan sadar. Akan tetapi orang yang kena dihipnotis, diguna-guna,
sama sekali tidak tahu apa yang sedang dia perbuat.) Bukankah Yesus
Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu?
Hanya ini yang hendak kuketahui dari pada kamu: Adakah kamu telah
menerima Roh karena melakukan hukum Taurat atau karena percaya
kepada pemberitaan Injil? Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai
dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?
Kemudian dia melanjutkan dengan berkata bahwa mereka sedang
berada dalam masalah besar; mereka telah jatuh dari kasih karunia.
Mereka terpisah dari Kristus. Ini adalah teguran yang sangat keras.
Sangat menakutkan. Hal ini bisa kita baca di Galatia 5:4, dia berkata
kepada jemaat di Galatia: Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu
mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih
karunia.
Tidak ada teguran yang lebih tegas dan keras dari itu. Mereka memang
telah sangat jauh diperdayakan, sangat dalam dijerat oleh ajaran sesat
sehingga mereka hidup di luar kasih karunia dan lepas dari Kristus.
Bukan segenap jemaat di sana yang hidup di luar kasih karunia,
melainkan mereka yang membiarkan diri mereka berharap pada amal
perbuatan.
Di kitab Wahyu, berapa banyak dari ketujuh jemaat yang menerima
surat itu yang telah jatuh? Mereka jatuh ke dalam ajaran Bileam
(Wahyu 2:14), dan dalam kasus lainnya, ada yang disesatkan oleh
seorang perempuan bernama Izebel (Wahyu 2:20). Mereka tertipu
dan diperdayakan.
Tujuan dari Anti Kristus adalah menyesatkan orang-orang
pilihan, sekalipun tidak mudah
Yesus memberitahu kita bahwa tujuan dari si Anti Kristus ini adalah
menyesatkan orang-orang pilihan. Sekalipun hal ini tidaklah mudah,
namun bukanlah hal yang mustahil, sebagaimana yang bisa kita lihat
186 | B I B L E S U R V E Y
telah terjadi pada jemaat di Korintus dan di Galatia. Jika kita sadar
bahwa penyesatan yang akan dilakukan oleh Anti Kristus ini jauh
melampaui semua yang telah dilakukan oleh para pengajar sesat, maka
kita akan sadar betapa beratnya keadaan tersebut nanti. Karena itu
sangatlah penting bagi kita untuk berdoa dan berjaga-jaga, agar kita
tidak jatuh ke dalam pencobaan.
Banyak orang Kristen yang telah disesatkan jauh sebelum akhir
zaman itu tiba!
Namun menurut ajaran yang kita dengar sekarang ini, Anda malah
tidak perlu berjaga-jaga karena Anda tidak akan jatuh ke dalam
pencobaan. Dan jika Anda memang jatuh ke dalam pencobaan, tidak
jadi masalah, karena tidak ada hal yang sedang dipertaruhkan di sini.
Bagaimanapun juga, Anda tidak akan binasa. Jadi, tidak ada hal yang
perlu dikuatirkan. Tak heran jika gereja tidak berjaga-jaga dan
berdoa tentang hal ini. Tak heran jika gereja tidak peduli dengan
urusan mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar. Siapa yang
perlu takut dan gentar? Takut dan gentar hanya merupakan
penyangkalan terhadap jaminan keselamatan, demikian mereka
memberitahu kita. Jadi, apakah Paulus tidak memiliki jaminan
keselamatan tersebut karena dia seringkali memakai ungkapan 'takut
dan gentar' ini?
Janganlah kita menjadi bodoh. Jangan sampai kita sudah tertipu dari
sekarang. Ada banyak penyesatan yang menanti kita di akhir zaman
yang sekarang ini sudah mulai bermunculan. Sayangnya, banyak orang
Kristen yang sudah tertipu jauh sebelum masuk ke akhir zaman. Inilah
peringatan yang sedang saya coba untuk sampaikan kepada gereja.
Tidak sedikit guru-guru palsu yang berkeliaran, bukan karena mereka
memang berniat untuk menyesatkan orang melainkan karena mereka
sendiri sudah disesatkan. Kita harus waspada, saudara-saudari yang
kekasih. Kita harus sangat waspada.
Bagaimana agar kita tidak sampai disesatkan?
(1) Matius 22:29 - Kita harus tahu Firman Allah
Lalu hal apa yang bisa kita perbuat supaya tidak ditipu? Bagaimana
agar kita tidak sampai disesatkan? Inilah pertanyaan kedua yang ingin
saya bahas sekarang. Bagaimana menghindari penyesatan? Puji syukur
187 | B I B L E S U R V E Y
kepada Allah, jawabannya sudah diberikan di Matius 22:29, di mana
kata Yunani yang sama, yang bermakna 'sesat' atau 'salah', dipakai.
Matius 22:29 berbunyi seperti ini: Yesus menjawab mereka: Kamu
sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah!
Kalimat 'Kamu sesat' di dalam ayat ini dan kalimat 'menyesatkan
orang-orang pilihan' di Matius 24:24 memakai kata yang sama di dalam
bahasa Yunaninya.
Ini berarti bahwa kita bisa menghindari penyesatan jika kita - pertama-
tama - mengerti Kitab Suci, dan yang kedua, jika kita tahu kuasa Allah.
Di dalam bahasa aslinya, ada berbagai kata yang bisa bermakna 'tahu
(mengerti, paham, kenal)'. Di dalam bahasa Inggris, hanya satu kata
yang dipakai, yakni kataknow. Kata ginosko, berarti mengerti
berdasarkan pengalaman. Sedangkan kata oida yang dipakai di dalam
ayat ini bermakna mengerti karena telah diarahkan atau pengetahuan
tentang sesuatu yang sudah disampaikan. Ini adalah pokok yang
penting.
'Mengerti' Kitab Suci adalah suatu anugerah, tapi Anda tetap
harus mengembangkannya
'Diberikan pengertian' tidak berarti bahwa hal tersebut tak ada
hubungannya dengan keterampilan. Malahan, di dalam Perjanjian
Lama, Daud dikatakan 'tahu' cara bermain kecapi. Dan kata 'tahu' ini
bukan memakai kata ginosko, yang bermakna mengerti berdasarkan
pengalaman memainkan kecapi, melainkan tahu karena sudah diberi
keterampilan atau bakat. Keterampilan memainkan kecapi yang dia
miliki itu merupakan pemberian dari Allah. Keterampilan itu merupakan
bakat atau karunia. Ini bukan berarti bahwa karunia itu tidak
memerlukan pelatihan atau bahwa karunia itu tidak bisa diwujudkan
atau ditingkatkan melalui pemanfaatannya.
Sebagai contoh, Anda mungkin memiliki karunia atau bakat untuk
berkhotbah, akan tetapi Anda tidak menyadarinya karena Anda tidak
pernah memanfaatkan bakat tersebut. Namun, pada suatu hari, ketika
Anda menjalankannya, tiba-tiba saja Anda menyadari bahwa orang lain
diberkati melalui karunia yang Anda miliki. Namun, walaupun Anda
memiliki karunia untuk berkhotbah hal itu tidak bisa diartikan bahwa
Anda tidak perlu mempersiapkan bahan-bahan yang akan disampaikan,
188 | B I B L E S U R V E Y
bukan berarti bahwa Anda tinggal membuka mulut dan menyampaikan
apa saja yang muncul di benak Anda, hal yang ternyata dilakukan oleh
banyak pengkhotbah. Bukan begitu, justru dengan karunia untuk
berkhotbah itu Anda akan menghabiskan banyak waktu, mungkin
berjam-jam untuk merenungkan Firman Allah. Anda menghabiskan
banyak waktu untuk mempersiapkan bahan-bahan dari Firman Allah,
dengan demikian, karunia dan kerja keras tak terpisahakan. Anda bisa
saja memiliki karunia tertentu, akan tetapi Anda tetap harus
melatihnya, Anda tetap harus mengerjakannya. Keselamatan adalah
suatu karunia atau anugerah, akan tetapi Anda tetap harus
mengerjakan keselamatan Anda itu. Di sini terlihat prinsip yang sama.
'Memahami' isi Kitab Suci juga merupakan karunia dari Allah buat
Anda. Pemahaman isi Firman Allah tersebut membutuhkan semacam
pencerahan. Pada diri banyak orang, jika Anda simak khotbah mereka,
akan menunjukkan bahwa mereka memiliki pemahaman spiritual. Hal
ini bukan hanya karena mereka telah mempelajari ayat-ayat yang akan
dikhotbahkan. Pengolahan saja tidak akan cukup. Banyak orang yang
telah melakukan pendalaman yang cukup lama akan isi Kitab Suci,
akan tetapi mereka tidak mampu menghasilkan apa-apa karena
mereka tidak memiliki persepsi atau pemahaman yang mendalam
tersebut.
Inilah pokok yang dimaksudkan dari ayat ini. "Kamu - orang-orang
Saduki - sesat, bukan karena kamu tidak membaca Alkitab. Aku yakin
bahwa kamu sudah menghabiskan banyak waktu untuk membaca
Alkitab akan tetapi kamu tidak mengerti Firman Allah karena kamu
belum menerima pencerahan atau karunia pemahaman itu dari Allah.
Dan kamu belum menerima karunia pemahaman itu karena kamu
berpikir bahwa kamu sudah mengerti isi Firman Allah. Oleh karenanya,
kamu tidak datang ke hadapan Tuhan dan berkata, 'Tuhan, bukalah
mataku supaya aku bisa melihat. Tuhan, berilah aku pemahaman akan
ayat ini.'" Tak ada orang yang bisa memberitakan Firman Allah tanpa
bergantung pada kasih karunia Allah untuk memahaminya. Kerja keras
memang sangat perlu, akan tetapi itu saja tidaklah memadai. Anda
memerlukan karunia dari Allah. Itulah makna kata oida. Anda mengerti
karena Allah memberi Anda pemahaman.
Seringkali, seorang pengkhotbah melihat kebenaran Allah secara
sekilas. Dia bisa melihatnya dengan jelas. Namun pada saat
189 | B I B L E S U R V E Y
menyampaikannya, dia harus menguraikan kilasan pemahaman itu, dia
harus membuktikan pemahaman rohani itu. Saya bisa saja berkata
kepada Anda, "Ungkapan sekiranya mungkin itu berarti bisa dilakukan
walaupun tidak mudah." Saya bisa saja berkata seperti itu dan
[menyuruh] Anda untuk menerimanya. Lalu Anda berkata, "Bagaimana
Anda bisa tahu?" Saya jawab, "Dari pemahaman rohani yang saya
dapat." Dan itu berarti Anda bergantung kepada pemahaman rohani
saya. Nah, hal itu bisa saja saya lakukan. Akan tetapi, tentunya hal ini
tidak bisa meyakinkan Anda. Anda perlu bertanya, "Bagaimana saya
bisa yakin bahwa pemahaman rohani Anda memang benar? Bisa saja
Anda memiliki pemahaman rohani dari Tuhan, namun bagaimana saya
bisa tahu bahwa hal tersebut benar?" Oleh karenanya, saya perlu
menelusuri kedelapan ayat tersebut dan menunjukkan kepada Anda,
"Ini buktinya. Telitilah ayat-ayat tersebut dengan cermat. Apakah Anda
bisa melihatnya?" Anda lalu berkata, "Benar. Saat saya cermati ayat-
ayat tersebut, secara linguistik memang benar. Pernyataan Anda
memang mempunyai dukungan yang kuat dari Alkitab." Kebenaran
tidak bergantung pada perundingan. Kebenaran bergantung pada
bukti-bukti yang diajukan untuk mendukungnya. Akan tetapi, Anda
tetap memerlukan pemahaman rohani sebagai titik awalnya.
Jadi, demikianlah adanya. Pertama-tama, jika kita tidak ingin
disesatkan oleh Anti Kristus, kita harus punya pengetahuan
untuk mengerti Firman Allah. Dan pengertian akan isi Firman Allah itu
diawali dengan pemahaman rohani yang merupakan karunia dari Allah,
yang didukung dengan pengolahan dari karunia itu dengan banyak
kerja keras.
Anda bisa melihat hal tersebut digambarkan dengan sangat indah
dalam diri Paulus. Tak ada orang yang begitu berkarunia seperti Paulus
- dikaruniakan bukan dalam arti memiliki bakat alami, melainkan dalam
pengertian yang rohani. Dia bisa berbicara dalam bahasa roh. Dia bisa
menyembuhkan orang sakit. Dia bisa menguraikan isi Firman Allah
dengan pengertian rohani, seperti yang pernah dia sampaikan, "Kamu
tahu pemahamanku akan isi Firman Allah." Apakah dia sedang
memegahkan diri? Tentu saja tidak. Karena pemahaman itu berasal
dari karunia. Tak ada karunia atau pemberian yang bisa dimegahkan.
Tak ada yang bisa dimegahkan dari hal tersebut. Oleh karenanya,
Paulus bisa berkata seperti ini di dalam suratnya, "Kamu tahu
pemahamanku akan rahasia Allah. Aku memperoleh pemahaman yang
190 | B I B L E S U R V E Y
besar. Aku memiliki pemahaman ini bukan karena aku
mengusahakannya; melainkan karena Allah yang memberikannya.
Kamu juga bisa memiliki pemahaman itu." Dan dia juga berkata kepada
pendengarnya, "Silakan, minta saja kepada Allah yang selalu memberi
tanpa menahan-nahan. Mintalah kepadaNya jika kamu tidak
memilikinya." Sangatlah penting bagi Anda untuk mengerti Firman
Allah jika Anda ingin bertahan di zaman Anti Kristus.
(2) Matius 22:29 - Kamu akan tahu kuasa Allah melalui
pengalaman setelah Dia menyatakannya kepadamu
Yang kedua adalah mengetahui kuasa Allah - mengetahui secara pasti,
dengan sepenuhnya, dengan sangat nyata, tentang kuasaNya. Dan
kembali, kuasaNya itu adalah hal yang terwujud karena diungkapkan
oleh Dia. Anda akan mengetahuinya berdasarkan pengalaman, hanya
jika Dia menyatakannya kepada Anda. Sudahkah Anda melangkah
bersama dengan Allah sedemikian akrabnya sehingga Dia bisa
menyatakan kuasaNya kepada Anda? Apakah Anda tahu kuasaNya?
Tanpa dilengkapi dengan hal ini, Anda tidak akan bisa melayani Allah.
Sebelum Allah bisa mengutus Musa untuk pergi ke Mesir, apa yang Dia
perbuat? Dia menyatakan diriNya dalam semak yang berapi. Allah
menyatakan diriNya sedemikain rupa sehingga Musa bisa berkata, "Aku
tahu siapa yang Aku percayai. Aku kenal Siapa yang sedang berbicara
denganku. Dia telah mengutusku untuk datang kepadamu. Aku Adalah
Aku, Dialah yang telah mengutusku." Musa mengenal Allah. Dia
mengenal Allah bukan karena dia telah berusaha mengenal Allah lewat
cara-cara mistis. Dia mengenal Allah karena dia berjalan bersama
dengan Allah. Hatinya terbuka buat Allah. Benaknya sangat taat
kepada Allah. Musa hidup penuh dengan komitmen kepada Allah
sehingga Allah bisa menyatakan kuasaNya kepada dia.
Dan Allah akan menyatakan kuasaNya kepada setiap orang Kristen
yang melangkah bersama dengan Dia Saya sampaikan hal ini dengan
penuh keyakinan, yakni bahwa ini adalah suatu kebenaran. Teruslah
melangkah bersama dengan Allah dan Dia akan menyatakan diriNya
kepada Anda. Pada awalnya, mungkin hanya sedikit sekali. Hal-hal
yang sedikit itu bukannya tidak penting. Kita memulai segala hal
melalui yang kecil-kecil. Kita mulai dengan belajar 'abc'. Sebelum kita
masuk ke pelajaran yang lebih sukar, kita harus mulai dari belajar
191 | B I B L E S U R V E Y
alfabet. Pada awalnya, Dia akan memperhatikan hal-hal yang remeh
pada diri Anda. Mungkin Dia akan melindungi Anda dalam kecelakaan.
Mungkin Dia menjagai Anda di saat Anda sakit. Semua itu merupakan
hal-hal yang remeh, dan secara berangsur-angsur, Dia akan membawa
Anda kepada perkara-perkara yang lebih besar jika Anda melangkah
bersama Dia. Jadi, jika kita mengalami semua hal itu, maka kita akan
memiliki keyakinan.
Sangatlah bodoh jika terpedaya oleh doktrin
Adalah bodoh orang yang mengira bahwa dia akan aman-aman saja di
zaman Anti Kristus, hanya karena menyakini beberapa doktrin yang
mengajarkan hal tersebut.Yesus berkata, "Kamu sesat. Kamu akan
diperdayakan. Kamu akan ditipu karena kamu tidak mengerti Firman
Allah dan kuasaNya." Oleh karenanya, kita harus terus maju ke dalam
pemahaman akan FirmanNya. Kita harus terus melangkah maju untuk
mengetahui kuasaNya. Tak ada ruang bagi rasa puas diri di dalam diri
orang Kristen yang hidup di dalam Tuhan. Dia tidak berkata, "Aku tidak
kuatir akan hal itu karena aku diberitahu bahwa tidak ada bahaya yang
mengancam. Aku tidak akan bisa disesatkan." Itu adalah kebodohan!
Sama seperti kepada jemaat di Galatia, Paulus akan berkata kepada
orang ini, "Hai orang bodoh! Siapakah yang telah mempesonamu
sehingga percaya akan omong kosong semacam itu?"
Teruslah mempelajari Firman Allah dan menjadi sahabat Allah
Setiap orang Kristen harus terus berusaha untuk mendalami Firman
Allah. Terus maju di dalam pengenalan akan Allah dengan lebih
mendalam. Hanya dengan landasan semacam itulah baru Anda bisa
membangun jaminan keselamatan. Anda memiliki jaminan tersebut
karena Roh Allah bersaksi dengan roh Anda bahwa Anda adalah anak
Allah. Itulah dasar alkitabiah bagi jaminan keselamatan, bukannya
mengandalkan doktrin yang sekadar menyenangkan hati, namun tidak
memiliki dasar yang alkitabiah. Jaminan kita terkandung di dalam
hubungan yang hidup dengan Allah. Hanya itulah dasar yang sejati bagi
jaminan keselamatan di dalam kehidupan Kristen. Dan jika Anda
membangun jaminan keselamatan Anda berdasarkan landasan yang
lainnya, maka landasan tersebut akan tersapu dan Anda juga akan ikut
hanyut. Bangunlah jaminan tersebut berdasarkan hubungan yang hidup
dengan Allah, di mana Roh akan bersaksi bersama dengan roh Anda
192 | B I B L E S U R V E Y
bahwa Anda adalah anak Allah. Bangunlah jaminan itu di dalam
pengenalan yang semakin mendalam, melalui pemahaman rohani akan
Firman Allah dan dalam hubungan yang hidup dengan Allah, di mana
Anda akan semakin mengerti tentang kuasaNya di dalam kehidupan
Anda sehari-hari. Inilah pengajaran yang alkitabiah.
Matius 24:24 - Bangunlah dasar di atas batu karang
Mari kita maju lebih jauh lagi. Di ayat 24, kita diberitahu mengapa kita
perlu membangun landasan jaminan keselamatan ini dengan sangat
kokoh, mengapa landasan itu harus berupa batu karang. Karena Anti
Kristus akan tampil sedemikian hebatnya sehingga hal yang seperti itu
belum pernah Anda lihat. Di dalam keahliannya, di dalam
kecerdikannya, tak ada yang seperti dia di dalam sejarah. Dan hal
inilah yang diperingatkan berulang kali oleh Kitab Suci. Matius
24:24 memberitahu kita akan hal ini: Dia akan muncul dan akan
mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat. Tanda-
tanda dan mukjizat-mukjizat! Bukan hanya pengajarannya saja yang
akan sangat hebat, akan tetapi dia juga akan mengadakan tanda-tanda
dan mukjizat-mukjizat unutk menopang pengajarannya. Dia akan
memberikan kehidupan bagi benda mati! Dia akan berusaha
menunjukkan bahwa dia adalah Sang Pencipta dan oleh karenanya, di
2 Tesalonika 2:9-12 disebutkan bahwa dia akan menegakkan dirinya di
dalam bait Allah dan mengaku sebagai Allah! Tanda-tanda dan
mukjizat-mukjizat! Mari kita baca 2 Tesalonika 2:9-12 sehubungan
dengan tampilnya Anti Kristus ini dan hal-hal yang akan dia kerjakan.
Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai
rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu,
dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus
binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang
dapat menyelamatkan mereka. Dan itulah sebabnya Allah
mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka
percaya akan dusta, supaya dihukum semua orang yang tidak percaya
akan kebenaran dan yang suka kejahatan.
Pengaruh dari Anti Kristus terhadap orang yang tidak percaya sudah
jelas. Memang sangat mengerikan! Dia akan mempesona orang-orang
yang tidak percaya seperti air bah dan bahkan landasan orang-orang
pilihan juga akan goyah oleh terjangan banjir tersebut. Sebagian akan
193 | B I B L E S U R V E Y
runtuh dan sebagian lagi akan bertahan, tergantung pada jenis
landasan yang mereka bangun. Sedangkan bagi orang yang tidak
percaya, mereka bahkan tidak memiliki landasan. Mereka akan hanyut
diperdaya oleh tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat serta pengajaran
yang sangat fasih.
Matius 24:25 - Apakah Anda siap pada hari kedatangan Yesus
yang kedua kali?
Kemudian kita beralih ke ayat berikutnya, yakni Matius 24:25. Di sini
Yesus berkata, "Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu
kepadamu," yakni tentang hal-hal yang akan terjadi nanti. Dan dalam
hubungannya dengan peringatan ini, saya ingin bacakan satu ayat
dari 1 Tesalonika 5:2-4 kepada Anda:
Karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tu(h)an datang
seperti pencuri pada malam. Apabila mereka mengatakan: Semuanya
damai dan aman (Sungguh ucapan yang sangat sering kita dengar di
zaman sekarang ini: doktrin tentang damai sejahtera. Demikianlah,
Iblis memang telah mempersiapkan gereja untuk masuk ke dalam
bencana.) maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti
seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin mereka
pasti tidak akan luput.
Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan,
sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri, karena
kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita
bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan
Seharusnya Anda tidak terkejut. Dunia memang akan terkejut oleh
kedatangan Yesus akan tetapi Anda tidak tinggal di dalam kegelapan;
Anda berada di dalam terang. Seharusnya Anda tidak terkejut oleh
kedatangan Yesus Kristus. Hari kedatangannya itu seharusnya tidak
mengejutkan Anda karena mestinya Anda telah siap untuk menyambut
hari itu. Apakah Anda telah siap? Silakan tanya diri Anda sendiri. Jika
Anda tidak siap, maka Anda sedang berada di dalam kegelapan, bukan
di dalam terang.
Matius 24:26-27 - kedatangan Anak Manusia akan begitu
mendadak seperti kilat
194 | B I B L E S U R V E Y
Berikutnya adalah Matius 24:26-27, dan kita akan masuk ke dalam
bagian kesimpulan dari perikop ini: "Jadi, apabila orang berkata
kepadamu: Lihat, Ia ada di padang gurun, janganlah kamu pergi ke
situ; atau: Lihat, Ia ada di dalam bilik, janganlah kamu percaya. Sebab
sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan
cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak
Manusia."
Penekanan dari ayat-ayat ini adalah bahwa kedatangan Anak Manusia
itu seperti kilat, hal yang terjadi mendadak, seperti pencuri di malam
hari, akan tetapi bukannya tidak bisa diperkirakan oleh mereka yang
telah siap, yang selalu berjaga-jaga dan berdoa. Mereka tidak
dikejutkan, mereka siap.
Anda tahu, kilat tidak muncul tanpa didahului dengan penumpukan
awan. Secara umum, kilat adalah lompatan listrik yang terjadi antara
bumi yang bermuatan listrik positif dengan awan yang bermuatan
listrik negatif. Jadi, tidak akan ada kilat tanpa didahului oleh
penumpukan awan. Itulah tanda-tanda peringatannya, dan itulah
tanda-tanda peringatan yang disampaikan oleh Yesus di Matius pasal
24 ini. Kita harus mengamati penumpukan awan itu. Jadi, pada saatnya
nanti maka kita akan siap, kita terus mengamati. Dan ketika kilat itu
menyambar, kita tidak sedang dalam keadaan tidak siap, kita tidak
dikejutkan.
Perumpamaan tentang kilat
Kilat sangat cocok dijadikan lambang bagi kedatangan Yesus. Saya
akan menarik tiga pokok tentang kilat ini sebelum kita tutup
pembahasan hari ini.
(1) Kedatangan Yesus akan menjadi peristiwa yang terbatas di
satu tempat saja, sama seperti kilat, akan tetapi dampaknya
memancar ke mana-mana.
Pokok pertama yang perlu kita pelajari dari perumpamaan tentang kilat
ini, sebagai perumpamaan tentang kedatangan kembali Yesus, adalah
walaupun kilat itu terjadi di satu tempat saja, namun efeknya terlihat di
mana-mana. Demikian pula halnya dengan kedatangan Yesus yang
kedua kalinya. Yesus akan datang di satu tempat. Dan hal ini bisa kita
ketahui dari Kisah 1:11-12, bahwa dia akan turun ke bukit Zaitun.
195 | B I B L E S U R V E Y
Kakinya akan menginjak Bukit Zaitun. Di sana, seperti kata malaikat
kepada para rasul, "Dia akan datang kembali dengan cara sama seperti
dia pergi, sebagaimana yang telah kamu lihat. Kamu telah melihat dia
pergi naik dari Bukit Zaitun, dan kakinya nanti akan menginjak Bukit
Zaitun lagi."
Jadi, kedatangannya akan menjadi peristiwa lokal, sama seperti kilat
yang menyambar, akan tetapi efeknya bersifat universal. Cahaya dari
kilat tidak bisa ditutup-tutupi. Cahaya kilat tersebut tidak sekadar
terlihat di satu wilayah saja. Langit menjadi terang oleh cahaya kilat;
seluruh langit menjadi terang. Jadi, saat kilat itu menyambar di timur,
perhatikan kata 'timur' yang diucapkan oleh Yesus di sini, "Sama
seperti kilat yang memancar dari sebelah timur dan melontarkan
cahayanya sampai ke barat." Dampaknya bersifat luas. Inilah pokok
yang pertama.
(2) Kedatangan Yesus itu seperti kilat yang menyambar, akan
disertai dengan kuasa
Pokok kedua dari kilat di dalam perumpamaan tentang
kedatangan Yesus yang kedua kalinya adalah kuasa di dalam
kedatangannya itu. Tahukah Anda bahwa rata-rata kilat memiliki
kekuatan 1 milyar watt? Saya tidak menyadari hal itu sampai saya
melakukan penelitian akan subyek ini. Rata-rata kilat - ini baru yang
jenis rata-rata saja - memiliki daya listrik sebesar 1 milyar, jumlah
angka nolnya ada 9 - satu milyar watt!
Ada lagi jenis yang disebut 'kilat super (super bolt)'. Sebuah 'kilat
super' bisa 100 kali lebih kuat daripada kilat rata-rata. Kilat super,
demikian dari bacaan yang saya telusuri, biasanya menyambar di
permukaan laut. Kilat yang rata-rata kekuatannya banyak terdapat di
daratan. Kilat super, turun, jika Anda ingin memakai istilah ini, ke
permukaan air. Dan kilat super memiliki daya listrik paling kecil 100
milyar watt! Bayangkanlah! Ini angka yang luar biasa. Dan daya listrik
kilat super bisa mencapai 10 trilyun watt! Wow! Bagi Anda yang
menekuni bidang kelistrikan, mungkin Anda bisa memahami angka ini
lebih baik daripada saya, karena bagi saya angka tersebut sudah terlalu
besar dan maknanya menjadi tidak jelas bagi saya. Kita tahu tentang
lampu berdaya listrik 100 watt! Kita bahkan mampu menangani lampu
berdaya listrik 1000 watt, namun jika kita berbicara tentang daya listrik
196 | B I B L E S U R V E Y
10 trilyun watt, ini memang 'kilat super'! Tenaganya sungguh hebat!
Dan artikel tersebut juga memberitahukan bahwa 'kilat super' ini kerap
terjadi di wilayah pantai di Jepang. Ia bisa muncul di lain tempat, akan
tetapi yang paling banyak adalah di Jepang.
Pada tahun 1978, di New Foundland, di teluk Conception di Pulau Bell
daerah New Newfoundland, sebuah sambaran petir telah menghantam
rumah-rumah sampai sejauh 8 mil (sekitar 13 km). Kira-kira seperti
itulah gambaran tentang tenaga dari kilat. Suatu tenaga yang sangat
luar biasa dari satu sambaran petir!
Dan juga, temperatur akan berada pada kisaran 17.000 sampai 28.000
derajat. Ini juga merupakan angka yang terlalu besar untuk kita
pahami. Kita sudah merasa agak panas jika suhu di luar rumah sekitar
21 derajat. Dan 28 derajat akan merupakan suhu yang membuat kita
kepanasan. Jika mencapai 35 derajat, kita sudah merasa akan meleleh
kepanasan. Jika kita berbicara tentang derajat Fahrenheit, maka 100
derajat Fahrenheit sudah membuat kita merasa terbakar. Akan tetapi,
dalam hal kilat, angkanya adalah di antara 17.000 sampai 28.000
derajat!
Tampaknya, hal yang mempengaruhi tingginya temperatur dalam satu
sambaran kilat adalah panjang dari kilat tersebut. Panjang sebuah kilat
bisa bervariasi antara satu perseribu detik sampai sepersepuluh detik.
Dan semakin lama kilat itu memancar, akan semakin panas suhunya.
Demikianlah, hal ini memberi kita gambaran tentang tenaga yang
terkandung dalam sebuah kilat. Dan jika angka 17.000 sampai 28.000
derajat itu tidak memberi gambaran apa-apa bagi Anda, mungkin akan
cukup membantu bagi Anda jika Anda tahu bahwa suhu tersebut sudah
sekitar 5 kali lebih panas daripada permukaan matahari.
Jadi, kedatangan Yesus akan disertai dengan kuasa; mengungkapkan
kuasa dan kemuliaannya.
(3) Kedatangan Yesus juga akan disertai dengan penghakiman
dan juga kesembuhan
Hal ketiga yang bisa kita lihat dari perumpamaan tentang kilat ini
adalah kilat bisa membinasakan dan, dalam beberapa kejadian yang
sangat langka, ia juga bisa menyembuhkan. Daya rusaknya tidak
197 | B I B L E S U R V E Y
memerlukan banyak penggambaran. Namun saya penasaran apakah
Anda tahu, bahwa di dalam waktu 24 jam itu, ada sekitar 81/2 juta volt
kilat yang menyambar bumi. Saya tadinya tidak tahu akan hal itu
karena saya sangat jarang melihat peristiwa sambaran kilat. Di dalam
sebuah badai yang berjalan singkat, Anda bisa melihat satu atau dua
kilat yang menyambar. Saya tadinya tidak tahu kalau setiap hari ada
8 1/2 volt kilat yang menyambar bumi.
Diperkirakan bahwa di Amerika Utara saja, sekitar 500 orang terbunuh
oleh sambaran petir atau kecelakaan yang berkaitan dengan sambaran
petir, misalnya kebakaran akibat sambaran petir. Sekitar 500 orang
terbunuh oleh petir di Amerika Utara setiap tahunnya! Jadi daya rusak
kilat jauh melampaui, misalnya, ikan hiu! Begitu banyak berita yang
terlalu dibesar-besarkan tentang ikan hiu, padahal di dunia ini mungkin
hanya kurang dari 50 orang mati oleh ikan hiu setiap tahunnya. Tetapi
jumlah yang mati oleh kilat mencapai sekitar 500 orang. Jadi kilat jelas
jauh lebih berbahaya daripada ikan hiu.
Dalam sebuah kecelakaan yang tercatat di Guinness Book of Records,
sebuah sambaran petir pada tahun 1975 di Zimbabwe, Rhodesia, ada
21 orang mati karenanya. Hal ini mengingatkan saya pada 2 Tesalonika
1:7, di sana dikatakan pada bahwa waktu Tu(h)an Yesus dari dalam
sorga menyatakan dirinya bersama-sama dengan malaikat-
malaikatnya, dalam kuasanya, di dalam api yang bernyala-nyala. Saat
Kristus datang, dia akan datang dengan kuasa dan kemuliaan dan
dengan api yang menyala-nyala! Api yang menyala-nyala, kilat super
yang datang dari Allah.
Namun kilat tidak sekadar membinasakan, kadang kala kilat juga
melakukan hal yang luar biasa. Di bulan Juni 1980, di Maine, AS,
sebuah daerah dekat Kanada, ada kota bernama Falmouth, di mana
seorang tua berusia 62 tahun yang sudah mengalami kebutaan selama
9 tahun dan mengalami gangguan pendengaran. Pria ini terkena
sambaran petir ketika sedang berteduh di bawah sebuah pohon saat
sedang ada badai petir. Pohon adalah tempat yang tidak boleh dipakai
untuk berteduh saat ada badai petir karena pohon adalah penyalur
listrik. Tampaknya, dia tidak tahu akan hal ini dan dia berteduh di
bawah sebuah pohon ketika terjadi badai petir, dan sebuah kilat
menyambar pohon tersebut dan dia ikut terkena dan jatuh pingsan
sekitar 20 menit. Kemudian, ketika dia sadar kembali dan beranjak
198 | B I B L E S U R V E Y
pulang, dia sadari bahwa dia sudah bisa melihat kembali. Kebutaannya
telah sembuh sepenuhnya. Bukan hanya itu saja, dia juga memperoleh
kembali pendengarannya, sehingga dia tidak lagi buta dan tuli. Jadi,
kilat, entah bagaimana, lewat hal-hal yang belum bisa dijelaskan,
belum bisa dipahami, telah menyembuhkan kebutaan dan gangguan
pendengaran orang ini. Luar biasa, bukankah begitu?
Demikian pula halnya dengan kedatangan kembali Yesus yang kedua
kalinya. Kedatangan Yesus akan disertai dengan penghakiman terhadap
mereka yang jahat dan yang fasik (2 Tes 1:8) namun juga disertai
kesembuhan bagi mereka yang menantikan kedatangannya dengan
sukacita dan penuh pengharapan.
Tujuh gejala kanker rohani - 1
Matius 23:13-26
Khotbah oleh Pendeta Eric Chang
Matius 23:13-26
Kita melanjutkan pembahasan ajaran Yesus di Matius pasal 23.
Kita telah mulai mempelajari gejala-gejala penyakit rohani di khotbah
yang lalu (Kemunafikan: Ragi orang Farisi).
Kita harus masuk ke Matius pasal 23 dengan sikap hati yang benar.
Sikap hati yang benar berarti kita tidak mengganggap bahwa pasal ini
berlaku pada orang lain dan bukannya pada kita. Kalau kita ingin agar
pasal ini menjadi berkat bagi kita, kita harus terbuka pada
kemungkinan bahwa setiap kata 'celaka' itu bisa saja berlaku bagi kita.
Dan malahan, jika kita merasa bahwa isi pasal ini tidak berlaku bagi
kita, maka isi pasal itu justru berlaku bagi kita!
Kita akan memulai dari Matius 23.13, dari kata 'celakalah' yang
pertama. Kita akan mempelajari ketujuh kata 'celakalah' ini, yang bisa
juga disebut sebagai "tujuh gejala kanker rohani". Jika ada salah satu
dari gejala ini yang terdapat di dalam kehidupan Anda, maka Anda tahu
bahwa Anda telah diserang oleh kanker rohani ini, dan sangatlah perlu
untuk langsung melakukan operasi untuk memotongnya.
199 | B I B L E S U R V E Y
1. Kesombongan muncul dari keyakinan akan keselamatan
Matius 23:13 - "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang
Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-
pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk
dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk."
Dari pesan yang lalu, kita tahu bahwa kata 'celakalah' ini adalah
ungkapan kegetiran, ungkapan kegelisahan dan peringatan, karena
semua itu saling berkaitan.
Ini adalah yang pertama dari 'ketujuh celaka' itu. Dan ungkapan celaka
disampaikan kepada orang-orang Farisi ini karena mereka telah
menutup pintu Kerajaan Allah bagi mereka yang mau masuk. Apa yang
termasuk di dalam tuduhan ini?
Seringkali kita bisa menutup pintu Kerajaan Allah terhadap orang lain
melalui perilaku kita. Kita bisa saja memandang bahwa diri kita ini
sangat religius, alim dan kudus, akan tetapi cara kita berperilaku bisa
sangat menghalangi orang lain. Cara kita berperilaku di kantor atau
kampus bisa menjadi penghalang bagi orang lain. Ini bukan karena kita
secara sengaja ingin menutup pintu itu melainkan karena perbuatan
kita atau mungkin kesombongan kita sebagaimana yang terjadi pada
orang-orang Farisi itu.
Seringkali orang Kristen juga seperti itu. Kita berperilaku seolah-olah
kita ini lebih unggul daripada orang lain. Kita memandang diri kita lebih
unggul daripada orang lain. Kita juga mengira bahwa kita ini umat
pilihan, kita adalah orang-orang terpilih, dan karena kita ini sedemikian
terpilihnya, lalu secara tidak sadar kita berperilaku dengan agak
sombong. Dan hal ini membuat orang lain menjadi terhalang. Ini
adalah salah satu bentuknya.
Hal lain yang mungkin kita lakukan adalah di saat kita tidak dapat
mencapai suatu standar yang tertentu, lalu kita mengkritik orang lain
yang telah mencapai, atau yang berusaha mengejar standar tersebut.
Hal ini juga sangatlah berbahaya.
Sebagai contoh, saya mendengar ada orang yang mengritik mereka
yang berpuasa. Mereka berkata, "Orang-orang itu mengira bahwa diri
mereka lebih baik, mereka bahkan berpuasa. Mereka terlalu fanatik."
200 | B I B L E S U R V E Y
Demikianlah, untuk hal yang tidak bisa kita raih, atau tidak mau kita
raih, kita letakkan halangan terhadap orang lain.
Kita mengritik bahwa mereka menetapkan standar yang terlalu tinggi.
Kita membenarkan kritikan kita dengan berkata, "Wah, ini benar-benar
tidak perlu. Mereka sedang menekankan pada perbuatan baik sebagai
alat menuju keselamatan. Keselamatan itu berdasarkan iman, buat apa
kita berpuasa?" Sungguh sangat saya sedih ketika saya mendengar
seorang jemaat mengritik orang yang berpuasa dengan mengatakan
bahwa mereka melakukan itu seolah-olah mau menunjukkan bahwa
mereka lebih kudus daripada yang lainnya.
Aneh! Hal yang tidak kita capai atau mungkin tidak kita kejar, atau
mungkin karena kita tidak pernah berpuasa dalam seharipun dalam
hidup kita dan oleh karena itu kita tidak mau kalau ada orang lain yang
berpuasa. Karena kita takut ketinggalan di belakang dan kita tidak suka
itu. Kita senang untuk merasa bahwa kita semua berada pada
tingkatan yang sama. Oleh karenanya, jika ada orang lain yang berada
di depan kita, kita mulai merasa tertekan oleh hal ini dan mulai
menekan mereka untuk mundur. Dan jalan untuk menekan mundur
mereka adalah dengan cara mengritik mereka yang mengambil langkah
maju.
Sungguh aneh! Saya benar-benar sedih oleh kejadian ini karena saya
lebih suka jika teguran itu ditujukan terhadap dosa. Demikianlah, kita
tidak mau melakukannya dan kita juga tidak membiarkan orang lain
melakukannya. Kita tidak bersukacita saat ada orang yang mendahului
kita. Kita tidak merasa senang karena mereka lebih baik daripada kita.
Kita merasa tertekan karena mereka telah melampaui kita. Ini adalah
mentalitas yang sangat lazim ditemui.
Seseorang pernah bertanya kepada saya, "Bagaimana jika mereka
yang ikut dalam tim pelatihan ini suatu hari nanti bisa berkhotbah lebih
baik daripada Anda. Bagaimana perasaan Anda akan hal itu?" Jawaban
saya adalah, "Saya akan sangat senang sekali! Saya akan sangat
gembira jika mereka bisa menjadi lebih baik daripada saya. Mengapa
harus merasa tertekan akan hal itu?" Tampaknya, mereka mengira jika
suatu hari nanti mereka yang saya latih menjadi lebih baik daripada
saya; menjadi lebih terkenal daripada saya; menempati kedudukan
yang jauh lebih tinggi di dalam kepemimpinan gereja dibandingkan
201 | B I B L E S U R V E Y
saya, lalu saya akan merasa tertinggal! Jika hal itu terjadi, saya justru
akan bersukacita. Saya bisa memastikan bahwa saya akan sangat
gembira. Tidak ada masalah. Tidak menjadi masalah buat saya.
Mengapa saya merasa harus menekan mundur seseorang yang sudah
melangkah di depan saya? Bukankah kita seharusnya ikut bersukacita?
Jadi di sini kita bisa melihat bagaimana kita bisa menutup pintu
Kerajaan bagi orang lain. Kita bisa menjegal mereka yang kelihatannya
akan melewati kita. Saat mereka akan melewati kita, seperti di dalam
pertandingan basket, secara 'tidak sengaja' Anda memajukan kaki
Anda tepat sebelum dia akan memasukkan bola ke dalam keranjang,
akhirnya dia terjerembab dan mudah-mudahan wasit tidak melihat hal
itu. Saya rasa sikap semacam ini sangatlah menjijikkan. Demikianlah,
ada banyak jalur di mana kita bisa menutup pintu Kerajaan bagi orang
lain.
Seringkali, misalnya, jika ada orang yang ingin melayani Tuhan secara
full-time, dan Anda berkata, "Sudahlah, jangan terlalu fanatik. Engkau
tidak harus melakukan hal itu. Ini benar-benar tidak perlu. Bukankah
kita semua memangnya sudah full time melayani Tuhan." Dan Anda
tahu mereka mau menjadi pelayan purna waktu. Namun Anda
melemahkan semangatnya. Demikianlah, lewat semua tindakan ini,
kita sedang menghalangi orang lain dengan berbagai macam cara,
mungkin pada saat itu kita bahkan tidak sadar akan apa yang sedang
kita perbuat.
Saya akui bahwa seringkali, jika ada orang yang ingin melayani Tuhan,
saya ingin menggali lebih dalam lagi motivasinya, dan saya memang
menghentikannya untuk sejenak. Saya mendalami motivasinya, apakah
memang sudah tepat? Mengapa Anda ingin melayani Tuhan? Apakah
alasan Anda yang sesungguhnya Anda ingin melayani Tuhan? Apakah
Anda tidak sekadar hanyut dalam kobaran semangat orang lain?
Adakah sesuatu yang mendorongnya dari dalam hatinya sendiri?
Dengan cara itulah saya mendalami dan mencari tahu apakah
motivasinya memang benar. Hal ini memang harus kita kerjakan.
Namun bukan dalam rangka menjatuhkan semangatnya untuk
meneruskan niat tersebut.
Apakah penilaian Allah terhadap saya?
202 | B I B L E S U R V E Y
Orang-orang Farisi itu tidak berpikir bahwa mereka menutup pintu
Kerajaan Allah terhadap orang lain, akan tetapi justru hal itulah yang
sedang mereka lakukan. Mereka juga mengira diri mereka pasti masuk
ke dalam Kerajaan. Namun dalam kehidupan rohani masalah siapa diri
kita ini tidak ditentukan oleh perkiraan kita sendiri, namun menurut
penilaian Allah.
Janganlah kita menilai diri kita sendiri. Seperti yang dikatakan oleh
Paulus, "Aku bahkan tidak menghakimi diriku sendiri. Tidak masalah
jika aku dihakimi oleh kalian karena aku sendiri bahkan tidak
menghakimi diriku." Di dalam pengertian ini, kita harus belajar untuk
tidak menilai diri kita secara memihak. Kita harus bersikap netral
terhadap diri sendiri dan belajar untuk melihat diri kita sendiri secara
lebih kritis.
Inilah yang dimaksudkan oleh Yesus. Jangan terlalu sibuk melihat balok
yang ada di mata orang lain, karena balok yang besar itu kemungkinan
ada di mata Anda sendiri. Jadi di sini kita perlu mengamati gejala
penyakit rohani jenis yang satu ini. Jika saya menjadi terlalu yakin
bahwa saya pasti diselamatkan, maka itu adalah hal yang sangat
berbahaya. Seperti yang telah kita lihat di pesan yang lalu, ini bukanlah
jaminan. Ini adalah penipuan diri sendiri yang berbahaya. Seringkali
mereka yang paling yakin bahwa dirinya akan masuk ke dalam
Kerajaan Allah, yang paling yakin bahwa mereka adalah orang-orang
yang akan diselamatkan, ternyata justru bukan orang-orang yang akan
diselamatkan.
Saya harus terus menerus mengevaluasi diri saya juga. Kalau saya
berpikir, "Aku adalah seorang pendeta, kalau ada orang yang akan
diselamatkan, maka tentunya para pendetalah yang harus
diselamatkan." Ini adalah tindakan menipu diri sendiri. Kita tidak
pernah boleh membayangkan bahwa "kedudukan kita di gereja
menjamin keselamatn kita." Ini adalah kebodohan. Saya harus terus
menerus mengevaluasi posisi saya di hadapan Tuhan. Saya harus
membiarkan Roh Kudus menunjukkannya kepada saya. Dan inilah yang
saya maksudkan dengan bersikap netral. Saya harus mengizinkan Roh
Kudus menunjukkannya kepada saya keadaan saya sebenarnya.
Kadang-kadang, mungkin, orang yang paling beruntung adalah orang-
orang yang justru sedang dijatuhkan tindakan disiplin. Justru mereka
203 | B I B L E S U R V E Y
yang sedang dihakimi dan juga menghakimi diri mereka sendiri, tidak
akan dihakimi oleh Allah nantinya. Kadang kala kita berpikir bahwa
mereka yang sedang dikenai disiplin adalah orang yang tidak
beruntung. Sebenarnya kita tidak terkena tindakan disiplin mungkin
lebih baik jika kita berada di bawah tindakan disiplin. Adalah lebih baik
bagi saya untuk terus menerapkan disiplin yang tegas pada diri saya
sendiri, atau secara terus menerus menguji hati saya sendiri.
Di sini Anda bisa melihat adanya dua aspek. Di satu sisi, kita tidak mau
berpihak pada diri kita dalam menilai diri ini. Di sisi lain, kita harus
seperti yang dikatakan oleh Paulus, "Dia yang menghakimi dirinya
sendiri tidak akan dihakimi." Itulah kedua aspek dari penghakiman,
yang tampaknya bertentangan namun sebenarnya saling melengkapi
satu dengan yang lainnya, karena aspek yang pertama menangani
sikap hati, dan aspek yang kedua berurusan dengan tindakan yang
Anda kenakan pada diri Anda sendiri. Ini sangatlah penting.
Bukalah diri sepenuhnya kepada Allah
Belajarlah untuk membiarkan Allah menghakimi kita. Itu hal yang
sangat penting - yakni belajar untuk membiarkan Allah berbicara
kepada hati kita secara terus menerus karena begitu kita
menghentikan pembicaraan Roh Kudus kepada kita, maka kita akan
terkena masalah. Jaminan keselamatan yang sejati bukanlah karena
saya meyakinkan diri saya sendiri bahwa saya ini selamat. Paulus
memberitahu kita di dalam Roma pasal 8 bahwa jaminan keselamatan
yang sejati hanya datang dari Allah.
Jika Anda berkata bahwa Anda selamat, lalu saya tanyakan mengapa
Anda begitu yakin, dan Anda menjawab, "Yah, karena saya telah
dibaptiskan," atau memberi jawab, "Firman Allah mengatakan bahwa
jika saya percaya maka saya diselamatkan," – itu merupakan
tindakan menipu diri sendiri. Karena apakah Anda tahu apa arti
'percaya' itu? Apakah definisi Anda tentang kata "percaya" itu? Kita
diselamatkan oleh iman namun apakah arti iman itu?
Roh dari Allah yang hiduplah yang memberikan jaminan itu
kepada Anda
Apakah definisi alkitabiah mengenai "percaya"? Hal ini sudah saya
bahas berulang-ulang. Kita mengira bahwa kita telah memenuhi
204 | B I B L E S U R V E Y
persyaratannya. Apakah begitu juga menurut Allah? Itulah
persoalannya. Karena Allah lewat Yesus-lah yang akan menghakimi
pada hari penghakiman itu, bukannya kita yang menghakimi diri kita
sendiri nanti. Kalau kita boleh mengisi sendiri buku rapor kita. Jika
boleh, pasti kita akan mengisinya dengan nilai-nilai yang sangat tinggi.
Bagaimana penilaian dari sang guru itu urusan lain. Jadi, persoalannya
adalah berapa nilai yang Tuhan berikan, bukan berapa nilai yang saya
berikan. Jadi, pokok pertama yang ingin saya tekankan lagi adalah
bahwa jaminan yang sejati itu dibangun berdasarkan fakta bahwa Roh
dari Allah yang hidup yang memberikan Anda jaminan itu. Apakah
Anda yakin bahwa Allah telah memberikan Anda jaminan itu? Jika Anda
bisa menjawab ya, terpujilah Tuhan.
Roh Kudus akan mengingatkan Anda akan dosa
Orang yang terbuka terhadap Roh Allah, adalah orang yang menerima
jaminan keselamatan ini dan ia juga adalah orang yang membuka
hatinya untuk diinsafkan oleh Roh Kudus. Roh Kudus akan
mengingatkan Anda akan dosa. Anda akan memiliki kepekaan terhadap
dosa, hal yang tadinya tidak Anda miliki. Anda harus membiarkan Roh
Allah terus menerus menjaga Anda sebagai anak-Nya dan membuat
kita peka terhadap dosa. Banyak orang yang tidak tahu bagaimana
untuk membuka diri terhadap Roh Allah. Sebagai akibatnya mereka
membangun keyakinan berdasarkan pengetahuan intelektual yang
mereka pikir lebih nyata ketimbang hubungan yang akrab dengan
Allah. Mereka menganggap bahwa hubungan dengan Allah ini terlalu
metafisikal, terlalu sulit untuk dijelaskan. Akan tetapi hanya itu satu-
satunya jaminan yang bisa kita dapatkan dari Allah. Hanya jaminan
semacam itu yang ada di dalam Kitab Suci. Jika Anda ingin
membangun keyakinan akan jaminan Anda berdasarkan hal yang
lainnya, maka Anda sedang membangun dasar yang berbahaya. Jadi,
poin yang pertama ini adalah poin yang penting dan fundamental,
itulah sebabnya mengapa saya luangkan waktu untuk membahasnya.
Orang-orang Farisi sangat merasa yakin bahwa mereka akan berada di
dalam Kerajaan Surga. Oh! Mereka yakin sepenuhnya akan hal
tersebut! Akan tetapi Yesus memberitahu mereka bahwa mereka tidak
akan memasukinya. Oh! Ada perbedaan yang sangat besar di sana, dan
apa yang disampaikan oleh Yesus itulah yang penting, bukannya apa
yang dikatakan oleh orang-orang Farisi itu. Jadi, marilah kita pahami
205 | B I B L E S U R V E Y
poin yang pertama ini: Bangunlah hubungan yang hidup dengan Allah
jika Anda tidak ingin terjatuh ke dalam penyakit rohani. Pekalah
kepada suaraNya, pada pengungkapanNya.
Dan lagi, di dalam hal dosa ini, kita mungkin saja berkata pada diri kita
sendiri, "Nah, yang ini tidak terlalu berdosa," hanya karena menurut
kita hal itu tidak terlalu berdosa. Saya mungkin sedikit curang dalam
pembayaran pajak, namun semua orang melakukannya juga. Jadi kita
tidak perlu terlalu sensitif akan hal itu. Bagaimanapun juga, apa yang
tidak saya serahkan ke kantor pajak itu saya serahkan kepada Tuhan,
dan mungkin itu salah satu cara untuk mengakalinya. Tuhan tidak
menghendaki uang itu. Dia tidak mau uang yang semacam ini. Tidak
perlu mencari alasan apapun. Demikianlah, ternyata kepekaan kita
terhadap dosa tidak sebagaimana mestinya. Kita harus terbuka kepada
Roh Allah agar Dia bisa berbicara kepada kita sekalipun kita merasa
bahwa apa yang kita perbuat itu tidak salah. Biarlah Allah
memberitahukan hal itu kepada kita.
Dan kadang kala kejadiannya bisa terbalik. Kita bisa saja memandang
sesuatu yang telah kita perbuat itu salah akan tetapi Tuhan tidak
menginsafkan kita. Dan kita terkejut. Bagaimana mungkin Dia tidak
menginsafkan kita? Apakah karena kerohanian kita telah menjadi
tumpul? Mungkin saja begitu. Namun jika kita benar-benar terbuka
kepada Allah, maka Dia pasti akan menginsafkan hati kita bahwa hal
itu berdosa.
Jadi mari kita ungkapkan dengan cara lain. Jawaban terhadap 'celaka'
yang pertama, adalah dengan benar-benar terbuka kepada Allah, peka
terhadap suaraNya. Dan jangan berpikir bahwa Allah akan
menghabiskan waktu hanya untuk menegur Anda. Karena ada yang
berpikir bahwa jika kita terbuka kepada Allah, maka di sepanjang hari
Dia akan memarahi kita, "Mengapa kamu lakukan itu?" "Mengapa tidak
kamu kerjakan hal yang lain saja?" Selanjutnya, kehidupan Kristen itu
menjadi sangat sulit. "Allah mengecamku dari pagi sampai malam. Dia
tak pernah mengatakan hal yang menyenangkan kepadaku. Aku sangat
lelah dicela terus sepanjang hari."
Allah tidak seperti itu. Jika Anda mengira bahwa Allah memang seperti
itu, maka itu berarti bahwa Anda belum melangkah bersama Allah. Dia
adalah Gembala kita. Dia adalah Bapa kita. Apakah Bapa
206 | B I B L E S U R V E Y
menghabiskan waktuNya seharian hanya untuk mengecam anakNya?
Tidak sepanjang hari, namun hanya jika Anda melakukan hal yang
salah. Di saat yang lain mungkin Dia akan bertanya, "Kamu mau es
krim?" Oh! Senang sekali! Dia juga kadang kala melakukan hal yang
menyenangkan bagi saya. Allah begitu baik kepada kita, sangat baik
kepada kita. Namun jika kita ingin mendapatkan kebaikanNya, maka
kita juga harus bersifat terbuka terhadap-Nya.
Marilah kita pahami pokok ini, yakni bagaimana mengatasi penyakit
rohani yang ini? Dengan keterbukaan kepada Allah. Dan Anda akan
dapati bahwa melangkah bersama Allah itu penuh dengan sukacita.
Sangat penuh sukacita. Namun kita harus belajar keterbukaan itu.
2. Semangat yang berapi-api pada kegiatan lahiriah
Mari kita melanjutkan pada celaka yang kedua di dalam perikop ini,
yakni di ayat 15: "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang
Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu mengarungi lautan
dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja menjadi
penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia
orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri." Kita
telah membahas sebagian dari hal ini di pesan yang lalu namun saya
menguraikannya dalam bentuk ringkas supaya kita bisa menangkap
pelajaran pentingnya.
"Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi," karena
apa? Karena mereka begitu bersemangat akan kegiatan lahiriah. Ada
kalanya untuk menutupi kekurangan dalam hal spiritual, kita bisa
mengakalinya dalam bentuk kegiatan ibadah. Kita mengira bahwa
menjadi religius itu sama artinya dengan menjadi rohani. Kedua hal ini,
sangatlah jauh perbedaannya. Malahan, keduanya sangat bertolak
belakang. Inilah hal yang disampaikan oleh Yesus kepada orang-orang
Farisi: "Kamu tidak tahu perbedaan antara menjadi rohani dengan
menjadi religius, dan kamu mengira bahwa karena kamu religius maka
hal itu berarti rohani. Keduanya jelas tidak sama."
Menjadi religius berarti kita dipengaruhi oleh hal-hal lahiriah
Menjadi religius bisa menimbulkan berbagai bentuk bahaya. Ia bisa
berupa perilaku yang bersifat khusus. Bahkan bisa mengambil bentuk
yang sangat lahiriah. Jika saya mengenakan kerah khas para pendeta,
207 | B I B L E S U R V E Y
tentu saya akan terlihat lebih religius bukan? Pendeta ini berkeliaran
dengan mengenakan dasi, bukannya kerah khusus para pendeta.
Begitu saya mengenakan kerah tersebut, tiba-tiba saja saya terlihat
sebagai orang yang religius, bukankah begitu? Jujur saja. Seperti itulah
perasaan Anda, bukankah demikian? Jika Anda melihat seorang
pendeta mengenakan pakaian hitam dengan kalung salib di lehernya,
tiba-tiba saja dia terlihat lebih religius. Dia memang terlihat lebih
religius. Hal ini terlihat sangat menyolok. Saya berdiri di sini dengan
mengenakan pakaian orang awam, tidak mengenakan pakaian khas
para pendeta atau hamba Tuhan. Saya bahkan tidak mengenakan
jubah hitam. Namun di saat Anda mengenakan jubah hitam tersebut,
kesan yang ditimbulkannya memang terasa, Anda langsung terlihat
religius, bukankah begitu?
Lihatlah bangunan ini. Tak ada kesan religius dari bangunan ini. Ada
beberapa pilar yang dipasang di tempat yang salah, jika Anda
kebetulan berada di belakang pilar tersebut, maka Anda tidak bisa
melihat pendeta di depan. Jadi tempat ini sama sekali tidak berkesan
religius. Tata letaknya tidak benar. Jika Anda pergi ke gereja tertentu,
hal pertama yang Anda rasakan adalah bau kemenyannya. Hm! Ini
religius. Terkesan bagus. Tiba-tiba Anda merasa lebih religius. Ada
jendela kaca yang diberi hiasan. Ada organ kuno yang berukuran besar,
seperti yang kita lihat di dalam kapel besar. Itu terlihat jauh lebih
menyerupai gereja. Gedung ini tidak terlihat seperti gereja. Gedung
apa ini? Kita begitu dipengaruhi oleh hal-hal lahiriah. Jujur saja! Hal-hal
lahiriah tersebut memang memberi pengaruh. Sebagai manusia kita
memang cenderung melihat pada segi lahiriah saja dan hal-hal lahiriah
tersebut cenderung mempengaruhi kita. Lalu kita campur adukkan hal
yang religius itu dengan kerohanian.
Melangkah bersama Allah tanpa mementingkan hal-hal yang
lahiriah
Menjadi rohani berarti Anda melangkah bersama Allah tanpa
mementingkan hal-hal yang lahiriah. Hal-hal jasmani tidak berarti bagi
Anda. Malahan, Anda merasa lebih dekat dengan Allah ketika Anda
berjalan di antara pepohonan di hutan, atau mungkin di gunung, di
padang rumput di mana bunga-bunga bermekaran dan burung-burung
bernyanyi. Ah! Itulah makna menjadi dekat dengan Allah. Namun
sebagian orang tak bisa merasa dekat dengan Allah jika tidak berada
208 | B I B L E S U R V E Y
dalam katedral. Di sana baru mereka bisa merasa dekat dengan Allah.
Bagaimanapun juga, jendela-jendela kaca yang berhias itu memberi
mereka dampak yang diharapkan. Aneh, bukankah begitu? Dari sini
Anda bisa menilai apakah Anda mengalami masalah dalam
membedakan hal yang religius dengan hal yang rohani. Apakah Anda
mengalami masalah ini? Sebelum Anda bersikap keras terhadap orang-
orang Farisi itu, sadarilah bahwa kita juga mengalami persoalan yang
sama. Kita dipengaruhi oleh hal-hal lahiriah. Apakah hal-hal yang
lahiriah itu tidak berarti apa-apa bagi kita. Apakah kita dapat dengan
jujur berkata bahwa Anda merasa lebih dekat dengan Allah di tengah
padang rumput atau di hutan daripada di dalam gereja?
Banyak orang yang mengira bahwa sibuk dalam banyak kegiatan
adalah tanda kerohanian. Mereka melakukan banyak hal di gereja.
Mereka bertanggung jawab atas berbagai macam hal. Dan mereka
mengira bahwa karena mereka begitu banyak terlibat dalam kegiatan
gereja, maka mereka itu rohani. Masalahnya sama sekali bukan begitu.
Seringkali justru orang-orang yang banyak terlibat berbagai macam
kegiatan itu adalah orang-orang yang tidak rohani. Seringkali fakta
yang terjadi adalah bahwa pendeta yang begitu sibuk dengan
pengelolaan gereja ternyata adalah orang yang paling tidak rohani di
tengah jemaat! Percayalah, saya tahu akan hal ini. Hal ini memang
benar-benar terjadi di banyak gereja, pendetanya ternyata orang yang
paling tidak rohani di tengah jemaat. Dia meluangkan waktu yang
paling sedikit di dalam doa dan paling sedikit di dalam pendalaman
Alkitab. Dia begitu sibuk menyelenggarakan ini dan mengelola itu, dia
tidak punya waktu untuk berdoa.
Jika Anda punya waktu, berbicaralah dengan seorang pendeta sebuah
gereja yang sibuk, tanyalah padanya secara pribadi, "Jujurlah kepada
saya. Tidak perlu menutup-nutupi. Berapa banyak waktu yang Anda
luangkan untuk berdoa hari ini? Berapa banyak waktu Anda untuk saat
teduh bersama Allah?" Jawabannya bisa sangat memalukan. Memang
sangat memalukan. Kebutuhan untuk terlibat dalam berbagai kegiatan
ibadah justru menjauhkannya dari kehidupan rohani. Orang-orang
Farisi itu begitu sibuk menyebarkan agama, mereka bepergian
kemana-mana, sibuk sekali, mengerjakan berbagai macam
hal untuk Allah tetapi tidak bersama Allah. Mereka tidak dalam
persekutuan dengan Allah. Mereka tidak berhubungan dengan Allah. Ini
adalah hal yang secara khusus harus diwaspadai oleh setiap pelayan
209 | B I B L E S U R V E Y
Kristen. Bagi saya, saya justru akan mengurangi kegiatan. Saya ingin
ada waktu untuk bisa bersama dengan Tuhan. Mungkin sekadar
berjalan-jalan untuk bisa berhubungan dengan Tuhan. Saya tidak suka
menjadi terlalu sibuk. Terlalu berbahaya bagi kehidupan rohani.
Jadi waspadailah hal-hal tersebut. Pertahankanlah waktu Anda bersama
Allah karena ketujuh gejala itu saling berkaitan. Semua itu bukan
gejala yang tidak saling berkaitan. Bagaimana Anda punya waktu itu
membuka diri kepada Allah jika Anda begitu sibuk dengan kegiatan
penginjilan dan kegiatan gereja? Bagaimana Anda bisa terbuka kepada
Allah? Anda tidak punya waktu untuk mendengarkan Allah. Anda tidak
punya waktu untuk menjadi peka kepadaNya. Anda tidak punya waktu
untuk bersekutu denganNya.
3. Kurangnya komtimen pada kebenaran
Mari kita melanjutkan pada poin yang ketiga.
Poin ini terdapat di dalam ayat 16: "Celakalah kamu, hai pemimpin-
pemimpin buta, yang berkata: Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu
tidak sah; tetapi bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu
mengikat.
Hai kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta, apakah yang lebih
penting, emas atau Bait Suci yang menguduskan emas itu? Bersumpah
demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi
persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat.
Hai kamu orang-orang buta, apakah yang lebih penting, persembahan
atau mezbah yang menguduskan persembahan itu?
Karena itu barangsiapa bersumpah demi mezbah, ia bersumpah demi
mezbah dan juga demi segala sesuatu yang terletak di atasnya. Dan
barangsiapa bersumpah demi Bait Suci, ia bersumpah demi Bait Suci
dan juga demi Dia, yang diam di situ. Dan barangsiapa bersumpah
demi sorga, ia bersumpah demi takhta Allah dan juga demi Dia, yang
bersemayam di atasnya"
Celaka yang ini adalah karena kurangnya komitmen pada kebenaran.
Di pesan yang lalu, kita telah melihat betapa orang-orang Farisi
memiliki cara yang aneh dalam mendefinisikan 'sumpah'. Dan di dalam
210 | B I B L E S U R V E Y
buku Mishnah, buku ajaran tradisi orang Yahudi itu, terdapat satu
bagian yang secara khusus membahas tentang sumpah. Jika Anda
membaca itu, Anda akan tahu apa yang dimaksudkan oleh Yesus.
Beberapa sumpah tidak mengikat, dan hanya sedikit jenis saja yang
mengikat.
Lalu apa gunanya mengucapkan sumpah? Apa gunanya mengucapkan
sumpah jika ada beberapa jenis sumpah yang tidak mengikat? Mereka
mengatakan bahwa beberapa jenis sumpah mengikat jika dinyatakan
dalam bentuk tertentu, bergantung dari bentuk sumpah itu dan dari isi
sumpah Anda. Jadi, jika Anda bersumpah demi mezbah, maka sumpah
itu tidak ada artinya. Jika Anda bersumpah demi persembahan di atas
mezbah itu, maka sumpah tersebut mengikat. Ini hanyalah semacam
akal-akalan saja. Sama sekali tidak masuk akal jika pelaksanaan
sumpah itu seperti ini. Inilah bahaya yang harus diwaspadai oleh
seseorang: bahaya tidak jujur sepenuhnya. Yesus berkata, "jika ya
katakanlah ya, jika tidak katakanlah tidak."
Kemunafikan: menutupi sesuatu hal yang egois dalam bentuk
yang terlihat rohani
Namun kita perlu meneliti lebih jauh lagi. Mengapa kurang kejujuran?
Perhatikanlah cara mereka menyatakan hal tersebut. Bukan Bait Allah
yang membuat sumpah itu mengikat, melainkan emas
persembahannya! Aneh! Kecintaan akan emas; kasih akan uang
muncul di sini. Ini berarti bahwa untuk bisa terhindar dari bencana
rohani, kita harus memeriksa motivasi kita. Ini adalah hal yang sangat
penting. Mengapa kita melakukan hal yang semacam ini? Mengapa kita
mengucapkan hal-hal semacam ini? Mengapa orang-orang Farisi
berkata jika Anda bersumpah demi mezbah, maka sumpah itu tidak
mengikat, namun jika Anda bersumpah demi persembahan di atas
mezbah itu, maka sumpah Anda mengikat? Mengapa persembahan
menjadi lebih penting daripada mezbahnya? Mengapa emas lebih
penting daripada Bait Allah?
Dalam penelusuran yang singkat ini, Anda bisa melihat adanya kasih
akan uang, alasan duniawi bekerja di balik tabir yang kelihatannya
rohani. Ini adalah salah satu definisi dasar dari kemunafikan.
Kemunafikan menurut definisi yang alkitabiah adalah bahwa Anda
menyajikan sesuatu yang duniawi di balik tabir kerohanian. Anda
211 | B I B L E S U R V E Y
menutupi sesuatu yang jelas-jelas egois dengan suatu tabir yang
kelihatan rohani. Ini sangatlah berbahaya! Dan kita sering melakukan
hal ini dalam berbagai bentuk. Ini adalah hal yang sangat menakutkan.
Selidikilah motivasi di dalam hati Anda
Selidikilah motivasi Anda sewaktu-waktu, jika Anda sedang melakukan
sesuatu hal dan Anda berkata, "Alasanku melakukan hal ini adalah
karena itu." Benarkah itu merupakan alasan yang sesungguhnya?
Apakah itu alasan yang sesungguhnya? Jika saya pergi ke sekolah
Alkitab dan menanyai setiap orang di sana, "Jujurlah sepenuhnya.
Mengapa Anda masuk ke Sekolah Alkitab? Mengapa Anda berada di
sini?" "Oh, aku ingin melayani Tuhan." Saya tidak menginginkan
jawaban semacam itu.Periksalah semua motivasi Anda. Adakah alasan
lain mengapa Anda masuk di sini? Apakah, misalnya, Anda lari dari hal
lain, dan Anda mendapati bahwa tempat terbaik untuk melarikan diri
adalah Sekolah Alkitab? Apakah Anda sedang melarikan diri dari
sesuatu, mungkin suatu tanggung jawab? Anda akan terkejut
mendapati betapa banyak, jika mereka benar-benar jujur, betapa
banyak yang akan mengakui bahwa mereka memang lari dari sesuatu
hal.
Atau, adakah alasan lainnya? Mungkin mereka senang dengan hal
administrasi. Mungkin mereka bercita-cita menjadi semacam pemimpin
dan satu-satunya jalan untuk mendapat posisi kepemimpinan adalah
dengan memasuki tempat training semacam ini. Apakah motivasi Anda
benar-benar murni atau Anda sebenarnya sedang mengejar sesuatu
yang lain dan menutupinya dengan bahasa yang terdengar rohani? Jika
Anda lakukan survei ini di Sekolah Alkitab, Anda akan terkejut
mendapati betapa banyak orang yang akan dikeluarkan dari sana.
Banyak yang akan dikeluarkan jika motivasi yang sebenarnya memang
diungkapkan. Motivasi kita seringkali bisa sangat menipu. Alkitab
memberitahu kita bahwa hati manusia itu adalah hal yang paling licik.
"Apakah Anda pernah melamar ke Universitas yang terkenal itu?" "Ya."
"Apakah Anda diterima?" "Tidak." "Apakah Anda melamar ke
Universitas yang itu juga?" "Ya." "Apakah Anda diterima?" "Tidak."
"Lalu Anda masuk ke sini?" Itukah alasan Anda memasuki Sekolah
Alkitab? Namun Anda punya cara untuk menjelaskan hal ini. "Oh, Allah
212 | B I B L E S U R V E Y
menutup pintu untuk masuk ke sana dan di tempat lain juga. Dan Allah
membuka pintu di sini."
Oh! Kita bisa menutupi segala sesuatu dengan bahasa yang rohani.
Apakah Anda melihat betapa liciknya otak kita? Kita menganggap
bahwa itu adalah petunjuk. Mungkin petunjuk lainnya adalah bahwa
kita harus mencoba lagi ke Universitas yang terkenal itu tahun depan,
untuk melihat apakah kita akan diterima di sana atau tidak. Jika Anda
diterima, namun Anda berkata, "Aku tidak akan ke sana, aku mau
sekolah "Alkitab." Kalau begini, ceritanya akan menjadi lain, bukankah
begitu? Namun jika Anda berkata, "Nah, mereka tidak menerimaku,
jadi satu-saunya pilihan dari Allah adalah masuk Sekolah Alkitab." Ini
bukanlah penjelasan yang bisa diterima. Jelas tidak bisa diterima. Itu
hanya berarti bahwa Anda sedang mencari jalan keluar yang lain,
pekerjaan yang lain. Jika tidak bisa mencari pekerjaan di lain tempat,
maka Anda mencarinya di sini. Itu tidak bisa diterima.
Bahkan sekalipun mereka masuk Sekolah Alkitab bukan karena mereka
ditolak di tempat lain, mungkin saja orang itu sudah diterima di
Universitas ternama namun dia tetap memilih Sekolah Alkitab, apakah
motivasinya benar-benar murni? Tidak selalu. Masih bisa ada alasan
lainnya. Mungkin karena kekasihnya masuk ke Sekolah Alkitab. Lagi
pula, dia mungkin tidak mau pergi ke tempat lain jika kekasihnya ada
di Sekolah Alkitab. Jika kekasihnya masuk Sekolah Alkitab, dan dia
tidak mau berpisah terlalu lama dari sang kekasih itu, maka sekolah
Alkitab juga tetap dia masuki. Oh! Ini sangat berbahaya bagi kehidupan
rohani. Ada banyak alasan duniawi tentang mengapa sesorang
melakukan sesuatu hal lalu dia menutup-nutupinya. Lalu apakah dia
berkata, "Aku masuk Sekolah alkitab karena kekasihku ada di sana"?
Tentu tidak. Dia akan berkata, "Tuhan telah menuntunku masuk ke
sini." Bagaimana cara Dia maenuntun? Tentunya dia dituntun masuk ke
dalam Sekolah Alkitab melaui kekasihnya. Bagi dia hal itu adalah
alasan yang cukup bagus. Apakah itu akan menjadi alasan yang cukup
bagus bagi Allah? Saya meragukannya.
Demikianlah, poin ketiga yang saya prihatinkan ini. Ini bukanlah
sekadar kurangnya komitmen kepada kebenaran, namun hal apakah
yang berada di balik kurangnya komitmen pada kebenaran ini? Cara
bagaimana kita menipu diri kita sendiri saat sedang melakukan hal-hal
yang dikuasai kedagingan namun kita mencari alasan yang terdengar
213 | B I B L E S U R V E Y
rohani untuk menjelaskannya. Ini adalah hal yang sangat berbahaya
untuk dikerjakan! Kehidupan rohani sebegaimana yang Yesus katakan,
adalah jalan yang sempit. Jalan ini ditandai oleh begitu banyak jebakan
dan kita bisa jatuh ke dalam salah satu atau beberapa jebakan itu
berulang kali, dan kadang kala dampaknya begitu menghancurkan.
Itulah sebabnya mengapa sangatlah penting untuk kita mengasihi
kebenaran.
4. Kita fokus pada hal-hal kecil dan mengabaikan hal-hal yang
besar
Mari kita masuk ke dalam 'celaka' yang keempat. Ayat 23-24:
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu
orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan
jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu
abaikan, yaitu: keadilan ( sebenarnya, kata Yunani yang dipakai di sini
bermakna 'righteousness [kebajikan, kebenaran]. Keadilan adalah
ungkapan dari kebenaran, namun harusnya kata penting kebenaran itu
harus disebut) dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus
dilakukan (Anda memang harus memberikan persembahan) dan yang
lain jangan diabaikan. Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk
kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya
kamu telan.
Persoalan apakah yang kita hadapi di sini? Apakah bahayanya? Sangat
mudah untuk dilihat. Kita memusatkan perhatian kita pada hal-hal kecil
sambil mengabaikan perkara yang besar. Kita memusatkan perhatian
kita pada perkara yang kecil, yang ringan, dan tidak melihat perkara
yang berat, perkara yang lebih berbobot. Prinsip substitusi kembali
terjadi di sini, kita mengira bahwa karena kita telah melakukan hal-hal
yang kecil itu, berarti kita telah menjalankan segala persyaratan. Dan
jika kita memusatkan perhatian serta ketekunan kita pada perkara-
perkara yang kurang penting itu, maka kita boleh mengabaikan
perkara-perkara yang lebih penting. Kita memusatkan perhatian kita
pada detail dan mengabaikan gambaran menyeluruhnya yang lebih
utama.
Munculnya denominasi di dalam gereja Kristen
214 | B I B L E S U R V E Y
Saya akan memberi Anda contoh akan hal ini, di mana orang Kristen
juga ternyata melakukan kesalahan yang sama. Ini adalah fakta
sejarah yang menyedihkan. Tidak perlu kita menyalahkan orang-orang
Farisi. Kita juga melakukan hal yang sama setiap saat. Anda mungkin
berkata, "Kita tidak mempersembahkan selasih, adas manis dan
jintan." Yang sedang kita bahas ini bukanlah perkara selasih, adas
manis dan jintan semata; yang kita bahas ini adalah prinsip yang
menyertainya.
Coba perhatikan orang-orang Kristen. Kadang kala mereka juga begitu
cerewet akan perkara-perkara kecil, dan saling mengucilkan hanya
untuk perkara remeh. Sebagai contoh hal tentang denominasi-
denominasi di gereja Kristen. Dari mana munculnya mereka? Inilah
salah satu kasus munculnya sebuah denominasi. Mengapa kaum Baptis
mendapat sebutan seperti itu? Saya berbicara sebagai salah satu
anggota Persekutuan Kaum Baptis di Kanada. Mengapa kita memakai
nama 'Baptis' untuk perhimpunan ini? Karena kaum Baptis memiliki
satu siri khas: menekankan baptisan pada orang dewasa. Memang
benar! Ini adalah reaksi terhadap baptisan bayi sehingga muncullah
penekanan pada baptisan orang dewasa, yakni Anda tidak bisa dibaptis
sebagai bayi, Anda harus dibaptis sebagai orang dewasa karena hanya
setelah dewasa Anda tahu apa yang sedang Anda perbuat itu. Hal ini
memang sangat baik. Tidak ada yang salah dengan perpuluhan berupa
selasih, adas manis dan jintan, dan tidak ada yang salah juga dengan
baptisan orang dewasa. Semuanya baik.
Namun jika kita memakai perincian kecil ini untuk memandang gereja
yang lain sebagai bukan 'Kristen' seperti kita; bahwa mereka adalah
kaum yang kualitasnya di bawah kita - saat kita melakukan ini berarti
kita telah melanggar prinsip ini. Kita telah mengutamakan detail dan
mengabaikan komitmen kita pada kebenaran dan kemurahan, yakni
untuk mengasihi dan mempercayai. Akibatnya kita bersikap kurang
murah hati dan kurang benar terhadap orang lain.
Ah! Menurut kita, "Anda tidak dibaptis sebagai orang dewasa, Anda
dibaptis sebagai bayi." Lalu semua jemaat denominasi ini disingkirkan.
Semua jemaat yang melakukan baptisan bayi itu adalah orang-orang
lebih rendah secara rohani, dan kita tidak sudi bersekutu dengan
orang-orang seperti mereka. Kita akan bertanya, "Apakah mereka tidak
pernah membaca Alkitab?" Jemaat itu juga membaca Alkitab mereka.
215 | B I B L E S U R V E Y
Memang benar bahwa tindakan mereka tidak memiliki dasar yang kuat.
Tetapi sekalipun kita memiliki perbedaan dalam hal ini, tidakkah kita
juga seharusnya tetap saling mengasihi? Apakah untuk hal ini kita
harus mengabaikan kemurahan, yakni kasih, iman dan kebenaran? Hal
mana yang lebih penting? Haruskah kita membangun suatu denominasi
oleh karena perbedaan cara pembaptisan? Cukup memalukan karena
kita harus mengakuinya, yakni bahwa kita memang membangun suatu
denominasi karena masalah baptisan.
Saya adalah orang yang memandang bahwa baptisan itu penting, akan
tetapi saya tidak memandang bahwa hal tersebut merupakan alasan
yang cukup kuat untuk mengucilkan saudara kita dari denominasi lain,
dari persekutuan iman. Anda lihat, kita ini munafik. Sungguh kita ini
memang munafik. Kita melakukan hal yang semacam itu lalu kita
menganggap bahwa hanya orang-orang Farisi itu yang munafik. Kita
mengurusi satu masalah kecil, lalu kita besarkan masalah itu sehingga
kita memisahkan diri. Sungguh memalukan. Dan kita terus saja
melakukan hal-hal semacam itu. Kita sebagai manusia, secara alami
kita ini sangat cerewet! Kita ini luar biasa cerewetnya!
Pernahkah Anda sadari, misalnya, jika Anda berbagi kamar dengan
seseorang, maka Anda akan membangun begitu banyak ketegangan
dengan orang tersebut hanya untuk masalah-masalah kecil. Dan
setelahnya, jika Anda renungkan kembali, Anda merasa sangat konyol!
Begitu ribut mempersoalkan masalah kecil dan membesarkannya
sampai kelewatan dan gagal melihat apa yang penting dan apa yang
tidak.
Antara suami dan istri, hal ini juga sering juga terjadi. Kadang kala
Anda menjadi begitu tersinggung terhadap suami atau istri Anda hanya
untuk masalah-masalah sepele. "Cangkir ini harus ditaruh di sini. Selalu
di sini! Tapi kamu taruh di sana. Tahukah kamu kalau cangkir ini harus
selalu ditaruh di sini? Sudah berapa tahun kita menikah dan kamu
tetap tidak tahu kalau cangkir ini harus ditaruh di sini?" Begitu
remehnya masalah itu sehingga Anda akan berkata, "Sungguh terlalu!
Aku begitu ribut hanya karena cangkirnya tidak ditaruh di tempat yang
seharusnya.
"Mengapa kamu pakai lap yang ini untuk mengeringkan tangan?
Tidakkah kamu tahu kalau lap untuk tangan itu, yang di sana itu? Yang
216 | B I B L E S U R V E Y
ini lap untuk mengeringkan cucian dan yang itulah yang dipakai untuk
mengeringkan tangan. Sudah 20 tahun kita menikah dan kamu masih
belum tahu juga lap mana yang harus dipakai?" Oh! Mendadak saja
persoalan lap ini menjadi sangat penting, masalah kasih dan keadilan,
semua itu lenyap. Semua urusan besar itu lenyap begitu saja. Jujur
saja. Bukankah kita melakukan hal semacam itu? Tentu saja kita
melakukannya. Kita ini munafik. Memang begitulah adanya kita.
Dan seberapa sering Anda merasa marah terhadap teman sekamar
Anda hanya karena beberapa tetes air yang di lantai. "Ha! Lihat air di
lantai ini! Sungguh orang yang jorok! Aku harus selalu bersabar
terhadap orang yang terus saja mengotori lantai ini." Saat kami
berbicara ulang tentang hal semacam ini, kedengarannya memang
lucu, akan tetapi di saat Anda berada dalam situasi tersebut, Anda juga
merasa jengkel, bukankah begitu? "Aku harus membersihkan lantai ini,
apa dia pikir aku ini pembantu? Apa yang pernah kamu perbuat untuk
aku?" Demikianlah, perkara kecil menjadi begitu besar, sangat besar!
Dan belakangan, saat Anda sudah jauh dan bisa merenungkannya,
Anda akan berkata pada diri Anda sendiri, "Betapa bodohnya aku ini!
Sungguh konyol."
Kita mengabaikan hal yang penting karena hal sepele. Dengan kata
lain, kita melihat nyamuk namun kita tidak melihat unta. Sungguh aneh
hal yang terjadi pada diri kita. Seolah-olah kita mengamati dunia ini
dengan mikroskop.
Begitulah keadaannya, bukankah demikian? Saudara kita mungkin
hanya punya satu kesalahan kecil, namun menurut kita sudah tamatlah
riwayat orang itu akibat satu kesalahannya itu. Dia memakai dasinya
dengan cara yang salah. Mengapa dia berjalan kesana kemari dengan
sepatu yang buruk itu. Sebetulnya aku mau saja menerima orang ini
kalau dia tidak memakai sepatu buruk itu. Demikialah, kita menilai
seseorang melalui hal-hal yang sangat remeh. Kita selalu saja
melakukan hal yang semacam ini. Jujur saja, bukankah begitu? Kita
selalu melakukan hal yang semacam ini. Begitu dangkal cara kita
menilai.
Jujur saja. Saat pertama kali Anda berjumpa dengan seseorang, hal
apakah yang Anda amati dari orang tersebut? Hubungan Anda nantinya
dengan orang ituberdasarkan pada hal-hal sepele. Anda berpikir,
217 | B I B L E S U R V E Y
"Potongan rambut macam apa ini? Aku tidak mau berbicara dengan
orang ini." Mungkin Anda beranggapan bahwa hal ini keterlaluan, akan
tetapi memang benar, bukankah begitu? Jujur sajalah. Anda memang
menilai seseorang seperti ini, "Aku tidak suka potongan rambutnya,
aku tidak mau berbicara dengannya." Atau, "Bajunya kotor. Aku tidak
suka orang semacam ini. Aku tidak mau berbicara dengannya." Anda
tidak tahu mungkin saja ada orang lain yang menumpahkan sesuatu ke
bajunya saat makan siang tadi; jadi bukan salahnya jika bajunya kotor.
Akan tetapi Anda tidak tahu perinciannya. Detail semacam ini tidak
penting bagi Anda.
Demikianlah, sama halnya dengan orang-orang Farisi ini, kita begitu
cerewet akan detail yang kecil akan tetapi kita abaikan perkara yang
besar - bagaimana Anda bisa tahu bahwa dia tidak baik hanya dari
potongan rambutnya? Dia bisa saja adalah manusia Allah yang
perkasa. Anda tidak tahu. Apakah Anda akan menilainya berdasarkan
potongan rambutnya? Jika Anda melihat foto John Sung, bagaimana
kesan pertama Anda? Saat pertama kali saya melihat foto John Sung,
saya terkejut! Saya bertanya, "Inikah John Sung" Sekilas pandang
akan membuat Anda berkata, "Itukah dia? Mengecewakan sekali! Kalau
saja aku tidak pernah melihat fotonya, aku akan mempunyai penilaian
yang lebih bagus tentang dia."
Mementingkan penampilan luar dan bukannya karakter
Di sisi lain, kita mungkin berjumpa dengan orang yang berpenampilan
bagus dan kita mengira bahwa dia orang penting! Namun bisa saja dia
itu bukan apa-apa sama sekali. Sama sekali bukan siapa-siapa! Namun
kita selalu menilai seseorang seperti itu. Apakah Anda juga menilai
dengan cara itu?
Mari kita tanya para pemuda dengan jujur. Saat pertama kali dia
melihat si gadis, hal apakah yang dia perhatikan? Ah! Mata yang indah.
Jadilah, dia akan menjadi istriku. Mengapa? Karena matanya indah.
Begitulah cara kita menilai seseorang. Kita menikahi seorang gadis
hanya karena matanya indah. Jujur saja. Bukankah hal ini benar? Kita
tidak mempersoalkan hal-hal yang berat. Seperti apa karakternya?
Siapa yang peduli dengan karakter? Yang penting matanya! Itulah yang
penting. Seperti itulah hal yang terjadi. Mereka membuat keputusan
besar di dalam hidup mereka berdasarkan hal-hal yang sangat tidak
218 | B I B L E S U R V E Y
berhubungan. Memang bagus memiliki mata yang indah, namun hal itu
tidak menjadi pokok yang penting dan menentukan. Sayang sekali, hal
yang tidak penting itulah yang menentukan segalanya.
Jadi Anda bisa lihat, kita mentertawai orang-orang Farisi, akan tetapi
kita juga sama saja; seperti itu jugalah cara kita mengambil
keputusan; cara kita berhubungan dengan orang lain; cara kita
bertindak.
Letakkan penekanan pada tempat yang benar
Lalu bagaimana kita mengatasi hal ini? Sudah tentu, satu-satunya jalan
untuk mengatasinya adalah dengan menaruh penekanan pada tempat
yang benar. Kita harus membuat keputusan bahwa "Aku tidak peduli
seperti apa potongan rambut orang ini, yang aku pentingkan adalah isi
hatinya. Bagaimana komitmennya kepada Tuhan? Bagaimana
kasihnya? Bagaimana pendiriannya tentang kebajikan? Kebenaran?
Keadilan? Itulah hal-hal yang akan kuperhatikan."
Namun kecenderungan kita adalah tidak melihat dengan cara seperti
itu. Jujur sajalah. Saat Anda memilih kekasih Anda, apakah Anda
menanyakan hal-hal tersebut? Saya meragukannya. Jika Anda
melakukannya, maka Anda berada di jalur yang benar. Jika Anda
berkata, "Aku tidak peduli bagaimana penampilannya. Aku ingin tahu
bagaimana kasihnya pada kebenaran? Apakah dia berkomitmen untuk
melayani Tuhan dan mengikut Dia? Apakah dia beriman?" Jika Anda
mencari kekasih, hal-hal semacam inikah yang Anda tanyakan?
5. Perhatian pada hal-hal yang fana, dan mengabaikan hal-hal
batiniah
Mari kita lanjutkan apda 'celaka' yang kelima. Ayat 25 dan 26:
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu
orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan
sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan
kerakusan. Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah
dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.
219 | B I B L E S U R V E Y
Celaka yang sebelumnya menunjukkan bahwa kita tidak tahu apa yang
penting dan apa yang tidak. Kita menekankan hal-hal yang tidak
penting dan mengabaikan persoalan-persoalan yang penting.
Celaka yang kelima ini berurusan dengan perkara lahiriah dan batiniah
- yakni tentang perlunya kita menjadikan hal-hal yang rohani itu
sepenuhnya sebagai bagian dari hidup kita (internalize the spiritual
things).
Di sini, yang menjadi pusat perhatiannya adalah perkara lahiriah.
Gambaran yang ada di sini adalah gambaran lucu tentang seseorang
yang sibuk membersihkan bagian luar dari cawan, menghabiskan
banyak waktu hanya untuk membersihkan bagian luarnya akan tetapi
bagian dalamnya tetap kotor. Namun dia tidak peduli apakah bagian
dalamnya tetap kotor; yang dia pedulikan hanya bagian luarnya saja.
Ini adalah situasi lain yang sangat mudah menjebak kita: yakni
kepedulian kita hanya pada sisi lahiriah, pada hal-hal yang fana dan
kita abaikan bagian yang penting, yakni bagian dalamnya. Yang terjadi
pada orang-orang Farisi: jika Anda mengamati seorang Farisi, maka
dari luar dia akan terlihat sangat baik. Dia terlihat begitu layak tampil,
sangat rohani. Dia mengenakan jubah yang indah dengan tali
sembahyang yang lebar. Dia memakai jumbai baju yang panjang. Dia
memasang kotak kecil yang diikatkan di bagian dahinya dan juga di
lengannya. Dan jumbai bajunya berayun-ayun di ujung bajunya. Dia
juga membawa-bawa buku doanya. Penampilannya cukup
mengesankan. Namun bagaimana dengan bagian dalamnya?
Kita sangat dipengaruhi oleh penampilan. Jika seorang melangkah
masuk, dengan segala kelengkapan kebesarannya, semua orang akan
menaruh hormat setinggi-tingginya kepada dia. Mengapa? Itu karena
pengaruh dari pakaiannya. Kita juga memperlakukan orang dengan
cara ini, bukankah begitu? Yakobus memperingatkan kita bahwa ini
bukanlah cara yang benar di dalam menilai seseorang. Jika ada orang
yang masuk ke gereja dengan pakaian yang sangat indah, dan kita
berkata, "Silakan duduk di kursi yang indah ini. Dari sini, Anda bisa
melihat pendeta dengan lebih baik." Kemudian ada orang yang masuk,
dan pakaiannya buruk sekali, lalu kita berkata, "Bagaimana kalau Anda
duduk agak di belakang? Atau bagaimana kalau Anda duduk di keset
saja?" Kita menilai seseorang dengan cara seperti ini. Jika Anda masuk
dengan pakaian yang buruk, hampir tidak akan ada orang yang akan
220 | B I B L E S U R V E Y
melihat Anda. Namun jika Anda melangkah masuk dengan baju
berkancing emas, beberapa gelang besar dari emas, dan memakai
berbagai perhiasan emas lainnya, Anda akan terkejut melihat
bagaimana para penyambut tamu memperlakukan Anda. Memang
benar, sangatlah penting untuk berpakaian yang sesuai dengan
tempatnya, terutama jika Anda ingin mendapatkan penghormatan dari
orang lain. Seperti inilah kecenderungan kita di dalam menilai orang
lain.
Keserakahan: Menginginkan sesuatu yang bukan hak Anda
Namun bagaimana di dalamnya? Perhatikanlah. Disebutkan bahwa di
dalamnya, Anda penuh dengan apa? "Sebelah dalamnya penuh
rampasan dan kerakusan." Secara sederhana,
artinya ―rampasan‖ adalah bahwa Anda menginginkan sesuatu yang
bukan hak Anda. Dan Anda akan mencari cara untuk membenarkan
tindakan Anda.
Ahab mengambil ladang anggur yang bukan haknya
Satu contoh kasus yang saya ingat dari Perjanjian Lama adalah Ahab.
Anda ingat bahwa Ahab ingin mendapatkan sebuah kebun anggur. Dia
melihat ada orang yang memiliki sebuah kebun anggur yang bagus dan
dia menginginkan kebun anggur itu, lalu dia berkata, "Aku akan
membelinya darimu." Akan tetapi orang itu menjawab, "Aku tidak akan
menjualnya, sekalipun kepada sang raja. Hal ini bertentangan dengan
hukum di Israel karena kebun ini adalah warisan dari leluruhku. Aku
tidak bisa menjual kebun anggur ini." Namun Ahab begitu
menginginkannya, sehingga apa yang selanjutnya dia perbuat? Dia
membuat siasat yang mengakibatkan orang tersebut dihukum mati dan
kemudian dia bisa memiliki kebun anggur itu.
Inilah hal yang dimaksudkan oleh kata 'rampasan' itu. Kata ini berarti
memperoleh sesuatu melalui kejahatan yang serius. Namun janganlah
mengira bahwa karena kita tidak melakukan hal yang separah Ahab
lalu perbuatan kita itu bukanlah dosa. Dosa adalah dosa entah itu
sangat besar atau sangat kecil. Hal itu tetaplah dosa. Suatu noda
tetaplah noda entah hanya setitik atau sebesar dinding kamar Anda!
Keduanya sama saja.
221 | B I B L E S U R V E Y
Orang muda ingin menikmati seks di saat belum berhak
melakukannya
Pernahkah terjadi Anda menginginkan sesuatu yang tidak seharusnya
Anda miliki atau belum saatnya Anda miliki? Anda menginginkannya,
lalu Anda berdaya upaya untuk mendapatkannya, bahkan dengan cara
curang sekalipun. Ini adalah area di mana kita harus sangat berhati-
hati karena Anda mungkin saja berkata, "Saya tidak melakukannya."
Mungkin Anda tidak melakukannya dalam hal keuangan, akan tetapi
bisa melakukannya dalam hal yang lain.
Terutama bagi orang-orang muda, godaan itu lebih berkenaan dengan
seks. Saya akan berterus terang dan jujur kepada Anda. Anda ingin
menikmati pengalaman berhubungan seksual dengan orang lain yang
bukan pasangan Anda atau belum saatnya Anda berhak melakukannya.
Lalu Anda melakukan hal itu sampai suatu tingkat tertentu, dan
mungkin Anda berkata, "Aku akan melangkah sejauh ini saja dan tidak
lebih jauh lagi." Namun Anda tidak akan bisa berhenti jika Anda telah
melangkah sejauh itu. Itulah artinya mengambil sesuatu hal yang
bukan hak Anda. Anda ingin merampas. Anda ingin mencurinya, ingin
memiliki barang curian. Ini salah. Jadi, di sini kita bisa lihat bahwa kita
juga melakukan hal yang sama [dengan orang-orang Farisi]. Kita
mengambil seusatu yang bukan milik kita. Dengan demikian, kita juga
melakukan kesalahan yang sama, yang di dalam ayat ini diterjemahkan
dengan kata 'rampasan'. Itulah keserakahan. Konsekuensi dari hal ini
menurut Kitab Suci sangatlah serius. Jatuh ke dalam 'celaka' yang satu
ini sangatlah fatal.
Kurangnya pengendalian diri secara batiniah
Sekarang perhatkan kata yang diterjemahkan dengan kata 'kerakusan'.
Apakah kerakusan itu? Kata ini secara harfiah di dalam bahasa
Yunaninya adalah kekurangan pengendalian diri. Itulah makna dasar
dari kata sumbernya. Makna kata ini adalah
menyenangkan/memanjakan diri dan dalam hal ini secara khusus
berkenaan dengan masalah seksual. Itulah sebabnya mengapa saya
memberikan ilustrasi tadi. Kata ini juga dipakai di dalam 1 Korintus 7:5
dan diterjemahkan dengan kata pengendalian diri namun di Matius,
kata yang sama diterjemahkan sebagai kerakusan. Seluruh isi 1
Korintus pasal 7 berkenaan dengan masalah hubungan seksual dan di
222 | B I B L E S U R V E Y
dalam ayat 5 itu disebutkan hal yang berkenaan dengan hubungan
suami istri: Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali dengan
persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya kamu mendapat
kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup
bersama-sama, supaya Iblis jangan menggodai kamu, karena
kamu tidak tahan bertarak (kurangnya pengendalian diri - lack of self-
control).
Kata yang diterjemahkan sebagai kerakusan di Matius, di 1 Korintus ini
diterjemahkan dengan 'tidak tahan bertarak'. Masalah yang tersangkut
dengan orang-orang Farisi dan juga kebanyakan orang Kristen adalah
kurangnya pengendalian diri yang bisa berakibat fatal. Karena
kurangnya pengendalian diri inilah maka orang menghendaki sesuatu
yang bukan merupakan haknya pada saat itu. Kita ini serakah; kita
bersiasat untuk mendapatkan sesuatu hal buat kita. Kita bisa
melakukannya dengan berbagai macam cara dan dalam berbagai
macam bidang. Saya telah menyebutkan salah satu contohnya, yakni di
bidang seksual, yang sebenarnya sangat cocok dengan ayat ini karena
adanya kata "tidak tahan bertarak atau kurangnya pengendalian diri"
ini.
Kita menginginkan reputasi yang tidak merupakan hak kita
Kita bisa melakukan hal ini dalam berbagai bidang. Sebagai contoh,
kita menginginkan reputasi melebihi dari yang pantas kita miliki. Ini
juga merupakan kemunafikan. Kita ingin agar orang lain menilai kita
lebih tinggi daripada keadaan yang sebenarnya. Kita ingin agar orang
lain mengagumi kita lalu kita membuat cerita tentang kehebatan yang
pernah kita lakukan.
Baru-baru ini, saya membaca sebuah buku yang dituliskan mungkin
dengan tujuan bercanda, yang ditulis oleh seorang Inggris, dia sendiri
adalah seorang gentleman, keturunan dari keluarga ningrat. Judul buku
itu adalah The English Gentleman. Buku ini begitu berterus terang akan
watak manusia, dia menjabarkan perilaku seoranggentleman, atau
sejujurnya, kemunafikan mereka. Malahan, dia menguraikan dengan
cara yang agak menyindir, "Nah, jika Anda ingin menjadi
seorang gentleman, maka Anda harus belajar cara untuk membual."
Misalnya, jika Anda mendapat undangan pesta dari Ratu Inggris, pesta
teh kerajaan, maka Anda perlu memamerkan surat undangan itu di
223 | B I B L E S U R V E Y
tempat yang menyolok mata. Dan jika ada orang bertanya, "Oh! Anda
mendapat undangan ke pesta teh kerajaan!" Maka Anda berkata, "Iya,
pesta yang membosankan. Saya sudah sering ke sana dan acaranya
sangat membosankan," walaupun sebenarnya Anda belum pernah
menghadirinya. Namun yang penting teruslah katakan, "Oh, ini bukan
apa-apa! Aku tidak yakin kalau aku bisa hadir karena aku sangat
sibuk." Dan orang akan berpikir, "Oh! Anda benar-benar istimewa!
Sang Ratu sering mengundang Anda ke pesta."
Kita semua juga sangat berpengalaman di bidang ini, saya yakin akan
hal itu. Anda tidak perlu belajar dari orang Inggris untuk urusan ini.
Kita juga memiliki keahlian terus membual di sepanjang hidup kita. Kita
terus menerus menunjukkan betapa sibuknya kita, betapa banyaknya
uang mengalir masuk akan tetapi kita tidak punya waktu untuk
menangani semuanya itu. Lalu orang akan berpikir, "Wah! Orang ini
memang hebat!"
Kita ingin agar orang lain menilai baik diri kita
Akan tetapi orang Kristen juga melakukan hal yang sama. Kita
melakukannya lewat cara yang lebih halus. Kita ingin agar orang lain
menilai baik diri kita, jadi kita beri mereka sedikit petunjuk tentang hal-
hal yang kita perbuat, bahwa kita telah menolong orang lain yang
sedang dalam kesulitan dan kita berkata, "Sungguh merupakan suatu
kesempatan yang istimewa bagiku untuk bisa membantu orang itu."
Kita menyampaikannya dengan cara yang halus. Oh! Kita sangat
munafik! Kita ingin mengambil sesuatu yang bukan hak kita. Kita ingin
agar orang lain menilai baik diri kita, melebihi apa yang layak bagi kita.
Anda bisa lihat betapa banyak hal yang bisa kita lakukan dntuk
mengakali Firman Allah.
Fokus pada hal yang batiniah dan kejarlah kemuliaan dari Allah
bukannya dari manusia
Waktu kita sudah habis, dan sejauh ini kita sudah mempelajari lima
prinsip dan juga cara bagaimana untuk mengatasinya. Lalu bagaimana
kita mengatasi yang hal yang kelima ini? Kita harus belajar untuk
menekankan pada yang batiniah dan bukan yang lahiriah; tidak
mengejar kemuliaan dari manusia. Inilah poin kunci di sini. Persoalan
yang menjebak orang-orang Farisi adalah karena mereka mengejar
224 | B I B L E S U R V E Y
kemuliaan dari manusia. Jujur sajalah. Apakah kemuliaan dari manusia
tidak berarti apa-apa bagi Anda? Anda bisa dengan mudah
memeriksanya. Bagaimana perasaan Anda ketika orang lain memuji
Anda? Oh! Anda tiba-tiba merasa sangat senang. Sungguh enak dipuji.
Periksalah reaksi Anda disaat Anda dipuji. Bagaimana perasaan Anda?
Orang memakai pujian untuk memperalat orang lain
Itulah sebabnya mengapa orang memakai pujian sebagai senjata.
Mereka memakai pujian terhadap orang lain karena mereka tahu
bahwa pujian itu sangat efektif. Tinggal mengucapkan hal-hal yang
menyenangkan tentang orang tersebut, sekalipun hal itu tidak benar,
maka dia akan segera melakukan segala-galanya buat Anda, ia akan
melakukan segala seusatu yang Anda inginkan. Sangatlah mudah
untuk memanipulasi dan mengendalikan orang lain dengan memakai
pujian.
Oleh karena itu belajarlah untuk mengejar kemuliaan dari Allah,
demikian kata Yesus di dalam Yohanes 5:41, dan janganlah mengejar
kemuliaan dari manusia jika Anda ingin menghindari bencana rohani.
Saya sampaikan hal ini secara khusus kepada kaum wanita. Bagi saya
tampaknya para saudari, walaupun hal ini juga berlaku bagi para
saudara, namun seringkali para saudari terjatuh oleh mulut yang licin,
dari orang yang datang dan menimbun puji-pujian, dan dengan mudah
dia jatuh. Penyerahan yang instan. Bagaimana? Cukup dengan terus
menerus memujinya.
"Oh, selera berpakaian Anda sangat bagus! Sungguh selera yang
sangat bagus! Saya belum pernah melihat orang yang punya selera
sebagus ini!" "Oh! Benarkah? Anda hanya bercanda, begitu kan?" "Oh!
Saya serius!" Dan, "Oh! Tata rambut Anda sangat indah! Di salon
manakah Anda menatanya?" "Oh! Aku menatanya sendiri." "Oh! Anda
sangat terampil menata rambut Anda. Anda sangat berbakat. Sungguh
luar biasa sekali!"
Dengan cara begitu banyak wanita yang terjatuh oleh para ahli
merayu. Mereka cukup berbicara saja. Dan Anda sudah hanyut sampai
jauh. Sungguh mematikan! Sungguh mengerikan!
Dan orang-orang Kristen juga kadang-kadang melakukannya tapi
dengan cara yang lebih halus. Anda bisa membuat semua orang
225 | B I B L E S U R V E Y
melakukan apa saja jika Anda memanipulasi mereka lewat pujian. Anda
mempermainkan kelemahannya. Siapakah yang tidak menjadi lemah
jika berhadapan dengan pujian? Saya sampaikan ini karena Iblis bisa
menghantam kita dengan cara ini dan hasilnya bisa sangat parah.
Saya kenal dengan seseorang yang sangat cerdas, orang yang sangat
berpendidikan, malah dia memiliki dua gelar Doktor, namun dia dengan
mudahnya masuk ke dalam sebuah sekte, meninggalkan gereja dan
masuk ke dalam sebuah sekte. Bagaimana bisa begitu? Karena orang
yang bertugas 'memenangkan jiwa' itu menimbun pujian kepadanya.
Lalu orang ini terhanyut. Dia tinggalkan gereja Allah dan bergabung
dengan suatu sekte. Mengapa? Karena orang-orang tersebut bisa dan
mau memakai cara tersebut untuk 'melicinkan' jalan mereka
mempengaruhi Anda dan menarik Anda, menjadikan Anda penganut
sekte mereka. Dalam cara kami memenangkan jiwa, kami tidak akan
memakai cara tersebut. Itu bukanlah cara untuk memenangkan jiwa
karena dengan demikian berarti Anda telah menipu orang lain,
memanfaatkan kelemahan mereka, memberi mereka kesenangan
dengan tujuan supaya mereka bersedia melakukan apa yang Anda
inginkan. Ini adalah tipuan yang paling gawat.
Dan dengan cara inilah Iblis membawa kita ke dalam dosa. Dia akan
menjatuhkan kita ke dalam dosa. Banyak saudari dan juga saudara
seiman yang dengan sukarela takluk di bawah dosa, seperti yang sudah
saya sebutkan sebelumnya, cukup melalui timbunan pujian. Tinggal
mengucapkan kata-kata yang menyenangkan hati mereka dan Anda
akan segera dapatkan hal yang seharusnya tidak berhak Anda
dapatkan. Banyak gadis yang dengan sukarela memberi jalan kepada
pemuda yang berbicara seperti ini kepadanya. Waspadailah hal ini.
Anda sedang berjuang bagi keberlangsungan kehidupan rohani Anda.
Bersiagalah. Jangan mencari kemuliaan dari manusia. Jangan mencari
pujian dari manusia jika Anda ingin bertahan.
Tujuh gejala kanker rohani - 2
"Di dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan"
Matius 23:27-33
Khotbah oleh Pendeta Eric Chang
Matius 23:27-33
226 | B I B L E S U R V E Y
Hari ini, kita melanjutkan pembahasan di Matius pasal 23. Kita telah
melihat bahwa di Matius 23, Yesus menjabarkan kepada kita gambaran
tentang gejala-gejala dari penyakit yang bisa berakibat fatal bagi
kehidupan Kristen. Kita juga telah melihat bahwa kita harus menelaah
pasal ini dengan sikap hati yang benar, jika tidak maka pasal ini tidak
akan bermanfaat bagi kita. Jika kita mengira bahwa kita bukanlah
orang-orang munafik, dan bahwa yang munafik itu adalah orang lain,
maka pasal ini menjadi tidak ada artinya bagi kita, sia-sia saja kita
mempelajari Firman ini.
Namun semakin kita mempelajari pasal ini, semakin kita sadari bahwa
kita sendiri adalah jenis orang yang sangat rawan terkena penyakit-
penyakit yang diuraikan di sini. Dan semakin kita melanjutkan,
semakin nyata bukti bahwa firman ini tidak hanya ditujukan kepada
orang-orang Farisi saja, yang hidup sekitar 2000 tahun yang lalu,
melainkan juga kepada kita. Pada pembahasan yang terakhir, kita telah
mempelajari lima macam dari penyakit rohani yang mengancam kita.
Yesus di pasal ini sedang membongkar akar dari permasalahan rohani
kita.
(Lima Gejala yang pertama bisa dilihat di Tujuh Gejala Kanker Rohani -
1)
6. Meremehkan Firman Allah dan bukannya mentaatinya
Hari ini, kita sampai pada Matius 23:27-28
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu
orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur
putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang
sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.
Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di
mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu
penuh kemunafikan dan kedurjanaan.
Perhatikan bahwa kemunafikan dan kedurjanaan di sini tampil
beriringan. Kemunafikan adalah kedurjanaan (hal ini akan kita bahas
nanti). Namun di dalam celaka yang satu ini, ada satu hal yang sangat
mematikan - dari luar kita terlihat benar di hadapan orang lain. Orang
bisa saja melihat ke arah kita dan berkata, "Oh, dia ini orang benar.
227 | B I B L E S U R V E Y
Dari caranya berbicara dan caranya berperilaku, dia terlihat baik."
Namun ternyata, di dalamnya, dia penuh dengan kemunafikan dan
kedurjanaan. Apa yang diperhatikan oleh manusia tidak sama dengan
apa yang diperhatikan oleh Allah. Ini adalah situasi yang sangat
menakutkan. Bagaimana mungkin seseorang bisa sampai pada
keadaan di mana dari luarnya dia terlihat sangat baik, dia membuat
dirinya telrihat sangat mempesona bagi manusia, akan tetapi di
dalamnya dia penuh dengan kebusukan?
Saya yakin bahwa Anda tahu betapa kita sering masuk ke dalam
pengalaman yang mengejutkan - seorang yang kelihatannya seorang
Kristen yang baik, tiba-tiba saja terungkap bahwa dia tidak sebaik apa
yang dia tampilkan. Hal ini bisa sangat menggoyahkan kita! Landasan
iman kita bisa goyah saat berhadapan degan kejadian semacam itu.
Saya tidak pernah melupakan pengalaman saya ketika masih baru
menjadi Kristen. Terdapat seorang penginjil yang telah membangun
suatu organisasi Kristen yang 'sangat sukses' - jika Anda ingin
memakai ungkapan tersebut - dan organisasi itu masih ada sampai
sekarang. Namun hal yang sangat mengejutkan saya adalah ketika
pada suatu hari saya mendapati bahwa dia sendiri hidup di dalam dosa.
Terbayang oleh saya betapa dia berkhotbah di dalam berbagai ibadah,
menguraikan isi Injil, berbicara dalam bahasa yang sangat alim, tampil
benar di hadapan orang-orang - namun saya mendapati bahwa orang
ini hidup di dalam dosa. Seperti inilah situasi yang menimpa orang-
orang Farisi. Hal yang sangat menakutkan.
Yesus berkata kepada orang-orang Farisi, "Kamu seperti kuburan yang
dilabur putih," yakni kuburan yang dicat dengan kapur putih. Mengapa
orang Yahudi melabur kuburan mereka? Bagi orang Yahudi, menyentuh
kuburan, bahkan secara tidak sengaja, akan membuat mereka najis.
Dan setahun sekali biasanya mereka mengecat putih kuburan-kuburan,
yakni di periode menjelang perayaan Paskah.
Menjelang Paskah, semua orang ingin ikut merayakannya. Namun jika
mereka tersentuh kuburan, hal itu akan membuat mereka terhalang
dalam mengikuti perayaan Paskah. Untuk menghindari bencana ini,
mereka melabur putih kuburan-kuburan.
228 | B I B L E S U R V E Y
Itulah gambaran yang dipakai oleh Yesus. "Kalian lihat kuburan-
kuburan yang dilabur putih di sana? Kuburan-kuburan itu ditandai
secara mencolok supaya orang tidak menginjak atau menyentuhnya.
Bahkan di dalam gelap sekalipun kalian tidak akan menginjaknya
karena cat putih itu tetap terlihat di kegelapan." Inilah yang
dimaksudkan oleh Yesus, "Kamu seperti kuburan yang dilabur putih.
Dari luar terlihat bersih dan bagus. Tetapi di dalamnya, berisi tulang
belulang orang mati."
Orang-orang Kristen juga banyak yang seperti ini, terlihat bagus di luar
namun jelek di dalam. Kita harus menghindari hal ini. Kita perlu
mencari tahu mengapa orang sampai menjadi seperti ini. Mengapa bisa
terjadi?
Tidaklah sulit untuk mengetahui bagaimana hal ini terjadi. Jika Anda
dan saya tidak berwaspada, kita juga akan menjadi seperti kuburan itu.
Apakah Anda kuburan yang dilabur putih? Adakah kematian di dalam
diri Anda? Apakah terdapat tulang belulang orang mati? Apakah hal ini
hanya terjadi pada diri orang-orang Farisi?
Mari kita membaca Wahyu pasal 3, di mana ada jemaat yang telah
menjadi kuburan seperti ini. Hal ini bisa kita baca dari Wahyu 3:1-6.
Yesus sendiri yang berbicara di sini, dan kali ini, dia berbicara sebagai
Kristus yang telah bangkit dari antara orang mati. Yesus menilai jemaat
di Sardis seperti kuburan. Sardis adalah salah satu dari tujuh jemaat di
Asia Minor (tempat yang disebut Turki sekarang)
Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia,
yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu
segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau
mati! (Dilabur pada bagian luarnya, tampil benar dan dikatakan hidup
padahal mati)
Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir
mati, sebab tidak satupun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di
hadapan Allah-Ku (Apakah pekerjaan-pekerjaan Anda sempurna di
mata Allah?).
Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan
mendengarnya (Ingatlah akan Firman Allah yang telah disampaikan
kepadamu dan peliharalah itu); turutilah itu dan bertobatlah! Karena
229 | B I B L E S U R V E Y
jikalau engkau tidak berjaga-jaga (perhatikan bahwa secara rohani
mereka telah tertidur), Aku akan datang seperti pencuri dan engkau
tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.
Tetapi di Sardis ada beberapa orang (Sungguh suatu tragedi. Suatu
jemaat yang hanya menyisakan beberapa orang saja yang setia di
Sardis) yang tidak mencemarkan pakaiannya (Yang tidak hidup di
dalam dosa); mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih,
karena mereka adalah layak untuk itu (Orang-orang yang tinggal
sedikit di dalam jemaat di Sardis itu, yang tidak membiarkan dosa
merusak kehidupan mereka, mereka akan berjalan bersamaku dalam
pakaian putih mereka).
Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian;
Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan ini berarti
bahwa mereka yang berpakaian putih, yang tidak mencemarkan
pakaian mereka, tidak akan dihapuskan namanya dari Kitab Kehidupan.
Akan tetapi mereka yang berjalan dengan pakaian yang tercemar,
mereka yang sedang sekarat atau yang memang sudah mati, tentu
saja tidak memiliki tempat lagi di dalam Kitab Kehidupan. Jika Anda
mati, maka Anda tidak akan masuk ke dalam Kitab Kehidupan.),
melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di
hadapan para malaikat-Nya. Siapa bertelinga, hendaklah ia
mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat. (Bukan
kepada orang yang tidak percaya. Di sini Allah berbicara kepada
jemaat-jemaat.).
"Engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!" Jemaat yang telah
mati yang hanya menyisakan beberapa orang yang masih hidup tanpa
tercemar.
Jadi janganlah mengira bahwa firman Yesus yang ditujukan kepada
orang-oang Farisi ini tidak berlaku bagi Anda. Anda justru akan
mendapati bahwa ketujuh celaka yang disampaikan oleh Yesus di
Matius pasal 23 ini mendapat kesejajaran yang luar biasa di dalam
ketujuh jemaat di dalam kitab Wahyu. Apa yang disampaikan oleh
Yesus kepada orang-orang Farisi ini bisa terjadi juga pada diri mereka.
"Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan
mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah!"
230 | B I B L E S U R V E Y
Hal apakah yang bisa mengakibatkan penurunan kualitas rohani? Di
sini kita diberitahu: penyebabnya adalah karena memandang
remeh Firman Allah, bukannya mentaati Firman Allah tetapi justru
meremehkannya. Urusan meremehkan Firman Allah ini adalah hal yang
sangat menakutkan. Sudah menjadi bagian dari watak manusia untuk
berperilaku seperti ini. Kita memiliki kecenderungan untuk
meremehkan segala sesuatu. Dan sikap meremehkan ini sangatlah
fatal.
Pernikahan berubah menjadi pahit karena suami dan istri mulai
saling meremehkan
Saya akan coba gambarkan hal ini dalam sebuah hubungan pribadi.
Ketika dua orang belum menikah, Anda akan melihat betapa hati-
hatinya mereka berperilaku antara satu dengan yang lainnya. Mereka
berhati-hati dalam berbicara agar tidak menyakiti perasaan satu sama
lain. Mereka berhati-hati dalam bertingkah laku, dalam tindakan
mereka. Mereka tidak berani untuk langsung saling meremehkan
karena pacaran adalah masa-masa yang penting. Pada saat-saat
seperti itu, si pasangan masih bisa berkata, "Cukup sudah, putus saja."
Jadi Anda harus berhati-hati. Sangatlah bodoh orang yang langsung
bersikap meremehkan di tahap awal seperti ini, karena hal itu akan
segera saja menghancurkan hubungan.
Namun begitu mereka sudah menikah, Anda akan bertanya-tanya,
mengapa hal yang sebelumnya sangat manis dengan cepat berubah
menjadi sangat pahit? Mengapa banyak pernikahan yang hancur hanya
dalam setahun atau dua tahun? Mengapa dua orang yang tampak
begitu hanyut dalam cinta kasih, hanya dalam setahun usia pernikahan
sudah bertengkar dan berkelahi dan berbicara tentang perceraian?
Mengapa? Itulah persoalannya. Karena kita mulai meremehkan. Kita
mulai merasa, "Sekarang dia sudah menjadi istriku (atau suamku), jadi
aku bisa bertindak sesuka hati. Aku bisa menyuruhnya membawa tas
belanjaan itu. Tidak soal karena dia sekarang suamiku dan
aku berhak untuk menyuruhnya melakukan ini dan itu." Si suami juga
memiliki perasaan yang sama, "Dia sekarang istriku dan
aku berhak untuk mengharapkan ini dan itu darinya dan dia akan
melakukan hal ini dan itu bagiku." Saat kita mulai bersikap
meremehkan seperti itu, maka hubungan Anda akan segera saja
menjadi pahit. Saya harap Anda mengerti akan hal ini.
231 | B I B L E S U R V E Y
Ada seorang bijak dari Tiongkok pada zaman dahulu yang berkata
bahwa untuk menjaga manisnya hubungan pernikahan antara suami
dan istri adalah dengan (相敬如賓 xiang4 jing4 ru3 bin1), yakni
memperlakukan pasangannya seperti tamu. Hal ini mungkin terlalu
berlebihan karena ini akan berarti bahwa kita akan selalu berada dalam
suasana formal. Hal ini akan membuat kehidupan keluarga menjadi
terlalu kaku. Akan tetapi kita bisa menarik ide yang disampaikan di
sini, yakni, jangan saling meremehkan, jangan saling memperlakukan
dengan sembarangan. Dan jangan berkata, "Untuk apa menjadi suami
kalau bukan untuk menungguiku?" Atau, "Apa artinya menjadi istri
kalau bukan untuk melakukan apa yang aku minta? Kalau tidak suka,
jangan menikah denganku." Nah, masalahnya adalah, "Sebelum
menikah, kamu tidak pernah memperlakukanku seperti ini." Jadi
sangatlah penting untuk memperhatikan keseluruhan masalah ini -
sikap meremehkan adalah awal dari kejatuhan.
Hubungan Anda dengan Allah akan mati jika Anda bersikap
meremehkan
Lalu apakah hubungannya dengan Firman? Sangatlah erat
hubungannya dengan Firman Allah. Saat kita mempelajari Firman Allah,
kita mempelajarinya dengan rasa hormat, dengan kerendahan hati.
Namun dengan mudahnya, seiring dengan waktu, kita mulai
meremehkan Firman Allah. Kita mulai berkata, "Aku tahu bahwa Firman
Allah mengatakan seperti ini akan tetapi kita tidak harus
menjalankannya seperti itu." Atau kita mulai memelintir Firman Allah
untuk mengikuti selera kita. Kita mulai berkata, "Mungkin kita bisa
mengartikannya seperti ini atau seperti itu." Kita mulai
meremehkannya.
Sangatlah berbahaya melakukan hal yang semacam ini. Kita tahu apa
yang disampaikan oleh Firman Allah, namun secara sengaja kita tidak
mengerjakannya seperti yang dimaksudkan. Atau kita hanya
melakukan sebagian daripadanya lalu mengabaikan bagian yang tidak
cocok dengan selera kita. Begitu kita mulai memperlakukan Firman
Allah seperti ini, berarti kita sedang masuk ke jalur bencana! Jangan
pernah berani bersikap seperti ini terhadap Firman Allah.
Ada pepatah Inggris yang berbunyi, "Keakraban melahirkan
penghinaan." (Familiarity breeds contempt) Ini adalah kalimat yang
232 | B I B L E S U R V E Y
mengerikan. Saat Anda mulai akrab dengan seseorang, Anda lalu mulai
memperlakukannya dengan tingkat 'penghinaan' tertentu. Artinya,
Anda mulai meremehkannya. Ini adalah ide yang sama namun
disampaikan dengan cara yang berbeda. Saat kita sudah sekitar lima
tahun mempelajari Alkitab, kita mengira bahwa kita sudah boleh
bersikap sembarangan terhadap Alkitab. Karena pengetahuan kita,
keakraban kita akan isinya, kita lalu merasa berhak untuk bersikap
meremehkan. Hal ini dilakukan sampai ke tingkat ekstrim oleh para
pakar liberal. Mereka mengira bahwa mereka berhak untuk memilih-
milih, memotong ayat ini, membuang ayat itu. Keberanian mereka
sungguh tak terbayangkan.
Jadi waspadailan hal ini, kita harus terus belajar untuk tidak
pernah meremehkan Firman Allah. Artinya, apapun yang disebutkan di
sini, saya akan melakukannya. Saya akan berusaha, dengan kasih
karunia Allah, untuk mengerjakannya. Jika Anda tidak memiliki sikap
hati semacam ini, maka dengan segera Anda akan menjadi orang
Kristen yang dari luarnya masih tampak benar, menyampaikan
perkataan yang benar, kalimat yang benar, namun secara perlahan
Anda mulai mati. Sama seperti matinya hubungan pernikahan, sama
seperti matinya hubungan persahabatan jika mereka mulai saling
meremehkan, demikian pula hubungan Anda dengan Allah akan mati
jika Anda mulai bersikap meremehkan Allah.
Saat Anda masih baru menjadi Kristen - saat di mana Anda masih
menikmati 'cinta pertama' - Anda begitu berhati-hati dalam berperilaku
di hadapan Allah. Anda begitu berhati-hati di dalam saat-saat teduh
Anda. Namun begitu Anda menginjak kedewasaan, saat teduh itu
hanya untuk orang Kristen baru, bagi orang yang belum kenal betul.
Bagi orang-orang Kristen baru, mereka memang harus bersikap seperti
itu. Namun aku telah melangkah bersama Tuhan selama bertahun-
tahun, dan aku boleh mulai bersikap sembarangan terhadap Allah.
Sungguh menakutkan!
Terlebih lagi, kita secara tidak sadar jatuh ke dalam masalah ini. Sama
halnya seperti pernikahan, sikap meremehkan ini bukanlah sikap yang
direncanakan dengan penuh perhitungan. Sikap ini muncul karena kita
tidak waspada. Kita mulai tergelincir ke dalam sikap yang saling
menghina ini. Kita mulai saling berbicara dalam bentuk-bentuk yang
tidak berani kita bayangkan sebelumnya, yakni di masa masih dalam
233 | B I B L E S U R V E Y
pertunangan. Dulu kita tidak akan berani berbicara seperti ini. Namun
sekarang kita berani karena secara perlahan-lahan kita membiarkan
diri kita tergelincir ke dalam kondisi yang semacam ini. Saya harap
Anda benar-benar berhati-hati dengan kehidupan Kristen Anda.
Kewaspadaan penuh selalu dibutuhkan untuk menjaga pertumbuhan
rohani, dan ini sangatlah penting, karena jika tidak, secara perlahan-
lahan, bagian dalamnya akan mulai mati.
Selanjutnya, dosa akan menggerogoti kehidupan rohani Anda
Ada sebagian orang yang mengalami kemajuan di dalam kehidupan
mereka, namun ada juga yang secara perlahan mengalami kematian
bahkan secara tidak mereka sadari. Sama seperti orang yang terkena
penyakit kanker yang mematikan di dalam tubuh mereka akan tetapi
mereka masih belum merasakannya. Kanker tersebut masih belum
mencapai tingkatan yang bisa Anda rasakan, akan tetapi kanker
tersebut secara perlahan tapi pasti akan menghancurkan Anda. Namun
buat sementara Anda belum menyadarinya. Anda masih merasa baik-
baik saja sebelum dokter memberi diagnosanya.
Demikian pula halnya dengan kematian rohani. Hal ini bisa berjalan
secara perlahan, pelan-pelan menggerogoti Anda seperti kanker. Satu
dosa mungkin sedang menggerogoti Anda, namun Anda tidak
menyadari dosa tersebut. Anda mungkin bahkan membenarkan dosa
tersebut. Anda bahkan mungkin berpikir bahwa hal itu tidak serius.
Namun waspadalah agar Anda tidak menampung dosa yang paling kecil
sekalipun di dalam hidup Anda, karena seperti kanker yang berawal
dari bentuk yang kecil, mungkin ia berawal dari satu benjolan daging
yang kecil saja, lalu ia bertumbuh, ia mulai memakan seluruh tubuh
Anda. Hal yang sama berlaku juga di dalam kehidupan rohani.
Demikianlah, secara perlahan, dari luarnya, Anda masih terlihat sehat,
di dalamnya, Anda adalah orang yang sakit parah. Itulah hal yang
terjadi di sini - kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya
memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh
tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran. Sudah tidak ada hidup.
Hidupnya sudah berakhir.
Dengan cara yang sama, Yesus berkata kepada jemaat di Sardis, "Yang
lain-lainnya sudah hampir mati, sebaiknya kamu menyelamatkan yang
234 | B I B L E S U R V E Y
tersisa secepatnya lewat pertobatan. Sebaiknya kamu perbaiki itu,
karena jika tidak, maka tidak akan ada lagi kehidupan padamu. Kamu
akan mati sepenuhnya, tak ada lagi tempat bagimu di dalam Kitab
Kehidupan. Aku akan menghapus namamu karena Kitab Kehidupan itu
hanya untuk mereka yang hidup saja, bukan untuk mereka yang mati.
Jika kamu mati, maka namamu tidak termasuk lagi di dalam Kitab
Kehidupan. Namamu akan dikeluarkan dari sana." Sungguh gamblang
pesan yang disampaikan di sini. Peringatan yang konstan dari Yesus.
Bagi Anda yang telah melayani Tuhan, tentunya telah melihat betapa
banyak orang yang mati secara rohani. Secara perlahan-lahan, mereka
terhanyut, digerogoti oleh semacam kanker di dalam batinnya. Dan
pada suatu hari, yang tersisa hanyalah kulitnya saja; isinya sudah
mati. Berhati-hatilah! Jangan bersikap sembarangan dengan Firman
Allah! Selidikilah isi hati Anda dan mintalah kepada Allah untuk
mengungkapkan apakah ada pertumbuhan dosa yang sekarang ini
sedang mencemarkan Anda.
Perhatikan sekali lagi pesan yang ditujukan kepada jemaat di Sardis.
Ada dua jenis umat di dalam jemaat tersebut: yang satu berpakaian
putih dan yang satunya lagi berpakaian tercemar. 'Tercemar' berarti
begitu Anda meremehkan Firman Allah, maka pakaian Anda tercemar.
Anda mulai mengizinkan dosa untuk masuk ke dalam hidup Anda.
Firman Allah adalah satu-satunya kubu pertahanan Anda terhadap
dosa. Firman Allah adalah satu-satunya cara bagi Anda untuk tetap
sehat secara rohani. Anda hanya akan tetap sehat dengan
"memakannya" atau menjalaninya dalam hidup Anda yakni
dengan mempraktekkannya. Begitu Anda tidak menjalankannya, sama
seperti halnya dengan kanker, secara perlahan-lahan, tanpa disadari,
Anda akan jatuh. Hal yang mengerikan dari penyakit rohani
berupa kemunafikan dan kedurjanaanyang akan menjangkiti dan jika
itu terjadi maka Anda sedang menuju pada kematian. "Kuatkanlah apa
yang masih tinggal," yakni hal-hal yang sudah hampir mati.
Jadi Anda bisa lihat, semua ini sama sekali bukan sekadar ditujukan
kepada orang-orang Farisi. Hal ini benar-benar terjadi pada orang
Kristen, seperti isi pesan yang ditujukan kepada jemaat di Sardis.
7. Hatinya menjauh dari Allah, hanya bibirnya saja yang memuliakan Allah
235 | B I B L E S U R V E Y
Mari kita lanjutkan pada poin yang ketujuh. Ayat 29:
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu
orang-orang munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan
memperindah tugu orang-orang saleh dan berkata:
Jika kami hidup di zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut
dengan mereka dalam pembunuhan nabi-nabi itu. Tetapi dengan
demikian kamu bersaksi terhadap diri kamu sendiri, bahwa kamu
adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu. Jadi, penuhilah juga takaran
nenek moyangmu!
Hai kamu ular-ular, hai kamu keturunan ular beludak! Bagaimanakah
mungkin kamu dapat meluputkan diri dari hukuman neraka?
Kata neraka ini adalah terjemahan dari kata gehenna, tempat api yang
kekal. Apakah akhir dari kemunafikan? Apakah akhir dari semua kisah
ini? Semuanya berakhir di neraka. Itu dia. Jika Anda hidup di dalam
kemunafikan, bagaimana mungkin Anda bisa lolos dari neraka?
Memang, kamu adalah umat Allah. Bukan saja kamu adalah umat
Allah, kamu bahkan termasuk kumpulan elit di dalam umat Allah, yakni
orang-orang Farisi, umat religius yang paling menonjol dari umat
religius Israel, namun jika kamu munafik bagaimana mungkin kamu
bisa lolos dari hukuman neraka? Itulah persoalannya.
Orang-orang Farisi merasa sangat aman, mereka merasa sangat
terjamin keselamatannya. Mereka adalah para pemimpin agama di
Israel. Mereka menetapkan standar kebenaran yang sangat tinggi di
Israel. Mereka menjalankan hukum Taurat sampai pada perinciannya.
Justru kepada orang-orang ini, bukan kepada orang-orang yang tidak
percaya, bukan kepada orang non-Kristen, melainkan kepada mereka
yang memiliki hubungan perjanjian dengan Allah, Yesus berkata,
"Bagaimana mungkin kamu dapat meluputkan diri dari hukuman
neraka?"
Anda tahu, tragedi yang terbesar di sini adalah bahwa orang-orang
Farisi sama sekali tidak menyangka bahwa ucapan Yesus ditujukan
kepada mereka, karena mereka, dibandingkan semua orang yang
lainnya, sangat yakin akan masuk ke surga. Orang banyak, yakni
orang-orang yang tidak mengerti hukum Taurat, mereka itu mungkin
saja akan dihukum di neraka, akan tetapi tidak demikian halnya
236 | B I B L E S U R V E Y
dengan orang-orang Farisi, para ahli teologi. Tentunya bukan kami!
Justru kepada merekalah Yesus berkata, "Bagaimana mungkin kalian
bisa luput dari hukuman neraka?" Apakah menurut Anda iman Anda
kepada Allah akan menyelamatkan Anda? Apakah menurut Anda
karena Anda berada dalam hubungan perjanjian dengan Allah di dalam
Perjanjian Lama, maka hal itu akan menyelamatkan Anda? Apakah
menurut Anda karena secara lahiriah Anda terlihat benar dan
menjalankan semua perincian hukum Taurat maka hal itu akan
menyelamatkan Anda? Dan jawaban mereka tentunya, "Ya, memang
begitu, kami pikir hal itu semua akan menyelamatkan kami." Akan
tetapi jawaban Yesus adalah, "Tidak, hal itu tidak akan
menyelamatkanmu." Mengapa? Karena apa yang ada di dalam batin
Anda itulah yang penting, yakni siapa diri Anda sebenarnya. Di sanalah
letak persoalan Anda.
Apakah yang mereka perbuat? Mereka membangun monumen-
monumen untuk orang-orang benar. Mereka membangun kuburan para
nabi. Dan mereka membedakan diri mereka dari para leluhur mereka
yang telah membunuh para nabi. Mereka berkata, "Namun kami tidak
akan melakukan hal itu. Dan bukti bahwa kami tidak akan melakukan
hal yang sama adalah bahwa kami membangun kuburan dari para nabi
itu sekarang. Kami menghormati para nabi itu."
Demikianlah, dari cara hidup mereka, terlihat jelas hal yang dinyatakan
oleh nabi Yesaya di dalam Yesaya 29:13, di mana Tuhan berkata,
"Bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku
dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku." "Orang-
orang ini menghormatiKu dengan mulut mereka namun saat Aku
memeriksa isi hati mereka, ternyata hati mereka menjauh dariKu."
Apakah Allah melihat bahwa hati Anda mendekat kepadaNya?
Saat Allah melihat ke dalam hati Anda, apakah yang Dia lihat? Apakah
Dia melihat bahwa hati Anda mendekat kepadaNya? Bersikap jujurlah
pada diri Anda sendiri. Jangan sampai kita menjadi munafik bahkan di
tingkatan ini. Mungkin ucapan Anda terdengar sangat baik. Mungkin
ucapan saya saat menyampaikan semua Firman Allah ini terdengar
sangat baik, namun persoalannya adalah apakah hati saya mendekat
kepada Allah? Itulah masalah yang penting sehubungan dengan
keselamatan. Fakta bahwa saya adalah seorang pendeta, saya adalah
237 | B I B L E S U R V E Y
seorang penginjil tidak menjamin apa-apa bagi saya di surga. Hal itu
tidak membuktikan apa-apa; bukan merupakan landasan bagi saya
untuk selamat. Bahwa saya bahkan berada di dalam hubungan
perjanjian dengan Allah juga bukan merupakan jaminan keselamatan
bagi saya.
Yang diperhatikan oleh Allah adalah isi hati; Dia melihat ke dalam hati
Anda dan melihat seperti apa diri Anda sebenarnya. Berdasarkan hal
itu, Dia akan menetapkan apakah Anda telah membuat komitmen
kepadaNya atau tidak, dan apakah saya telah membuat komitmen
kepadaNya atau tidak.
Kita bisa menipu manusia akan tetapi kita tidak bisa menipu Allah. Kita
bisa menipu manusia dengan membangun monumen-monumen bagi
orang-orang benar. Kita bisa menipu manusia dengan membangun
kuburan-kuburan para nabi. Namun kita tidak bisa menipu Allah
dengan semua hal itu. Kita bahkan bisa menipu diri kita sendiri dengan
berkata, "Aku tidak akan melakukan semua hal itu kalau aku ada di
sana pada zaman itu." Apakah Anda tidak akan melakukannya? Apakah
ada ujian untuk membuktikan bahwa Anda tidak akan melakukannya?
Satu-satunya jalan adalah dengan melihat ke dalam hati Anda. Allah
tahu apakah Anda akan melakukannya atau tidak. Namun tragedi yang
terjadi pada orang-orang Farisi ini adalah bahwa mereka mengira
mereka tidak akan melakukannya, bahwa mereka lebih benar daripada
leluhur mereka. Apakah kita benar-benar mengenal diri kita sendiri?
Atau apakah kita ini hanya mendekati Allah dengan bibir kita saja?
Perilaku kita menunjukkan isi hati kita
Apakah bukti bahwa bibir kita mendekat kepada Allah? Seringkali, yang
perlu Anda lakukan hanya melihat cara kita berpikir dan cara kita
berperilaku, itulah yang akan mengungkapkan isi hati kita. Sekarang
ini, begitu mudahnya kita menunjukkan semangat akan hal-hal yang
lahiriah dari keagamaan, dan ini sangat menakutkan saya - yakni kita
membangun kuburan-kuburan para nabi. Kita berbicara tentang hal
yang benar. Kita ahli dalam berbicara; kita bahkan suka akan teologi.
Kita gemar akan doktrin. Kita suka berdebat tentang doktrin.
Saya masih ingat di tahun pertama saya kuliah teologi, saya masuk ke
ruangan umum para mahasiswa dan mendengarkan mereka berdebat
238 | B I B L E S U R V E Y
tentang berbagai doktrin. Dalam hal ini, mereka berdebat tentang
masalah doktrin predestinasi. Saat saya mendengarkan perdebatan
mereka, hati saya sangat muak. Hati saya sangat muak, bukan pada isi
perdebatannya melainkan pada cara perdebatan itu dilakukan. Cara
mereka berbicara antara satu dengan yang lain, cara mereka saling
menjatuhkan, cara mereka saling menekan sangat membuat
saya ngeri. Sebenarnya, apakah yang sedang mereka biacarakan?
Mereka sedang membicarakan Firman Allah. Benar, akan tetapi mereka
mendiskusikan Firman Allah dengan cara yang akan membuat orang
bertanya-tanya apakah kita ini sedang berbicara sebagai orang Kristen
atau kita berbicara sebagai orang non-Kristen. Dan saya yakin,
seringkali Anda juga merasakan hal yang sama, saat Anda melihat
orang-orang Kristen berdebat tentang sesuatu hal, apakah mereka ini
orang Kristen?
Dulu, pada waktu saya masih kuliah di Cambridge, ada satu pertemuan
gereja-gereja, ada banyak pemimpin Kristen terkemuka dari gereja-
gereja di Inggris, nama-nama mereka bisa Anda lihat pada banyak
sampul buku yang sampai sekarang masih dijual di toko-toko buku.
Dan ketika para 'selebriti agama' ini berkumpul di Cambridge, di
tempat yang menjadi tempat tinggal saya dan sebagai seorang
mahasiswa baru, saya meminta izin untuk boleh ikut hadir di dalam
pertemuan mereka.
Mereka mengizinkan saya untuk ikut hadir mendengarkan diskusi itu.
Belakangan saya justru berharap bahwa saya seharusnya tidak ikut
menghadiri perbincangan itu karena ketika saya menyimak perilaku
para pemimpin gereja itu, perlu saya katakan - dengan beberapa
pengecualian - sebagian besar dari mereka bertengkar sedemikian
kerasnya sehingga membuat saya terkejut dan terheran-heran! Apakah
kita harus begitu ngotot membela doktrin kita sehingga kita merasa
harus berperilaku sangat agresif? Kita boleh saja berdebat akan tetapi
tidak dengan cara menjatuhkan orang lain secara langsung! Saya
sangat tercengang! Bingung! Saya memohon kepada Allah agar dengan
kemurahanNya, saya tidak akan berperilaku seperti itu lewat kasih
karuniaNya.
Secara aktual kita ini bisa saja terlibat di dalam pekerjaan Tuhan, dan
mengira bahwa karena kita ini terlibat dalam pekerjaan Allah,
mengerjakan sesuatu yang memuliakan Allah, membangun kuburan-
239 | B I B L E S U R V E Y
kuburan para nabi dan membuat tugu penghormatan bagi para nabi,
maka kita aman. Tapi penghormatan itu hanyalah di luarnya saja,
hanya di bibir. Bagaimana dengan hidup kita? Saat Allah menatap kita
pada Hari itu, saat Allah melihat isi hati para pemimpin gereja, dan itu
berarti termasuk diri saya - setelah sekian tahun ini, apakah yang Allah
lihat di dalam hati saya? Itulah yang akan menjadi persoalannya.
Apakah yang Allah lihat di dalam hati Anda? Dari luarnya kita terlihat
benar, tapi apakah di dalamnya penuh kemunafikan dan kedurjanaan?
Apakah yang dimaksudkan dengan kemunafikan?
Sebelum kita tutup pembahasannya, mari kita renungkan apa makna
kemunafikan ini, karena ada banyak kesalahpaman mengenai arti
kemunafikan ini. Dan kami sendiri sudah beberapa kali membahas
tentang hal ini sebelumnya, namun karena begitu berbahayanya
kemunafikan ini, sehingga bahkan rasulpun tidak kebal terhadap
kemunafikan, maka saya harap agar Anda benar-benar
mencamkannya.
Di dalam Galatia 2:13, rasul Petrus juga jatuh dalam kemunafikan. Dan
kita akan membaca dari ayat 11 untuk bisa mendapatkan konteksnya.
Tetapi waktu Kefas (nama Petrus dalam bahasa Aram) datang ke
Antiokhia, aku berterang-terang menentangnya, sebab ia salah. Karena
sebelum beberapa orang dari kalangan Yakobus (salah satu pemimpin
jemaat di Yerusalem) datang, ia makan sehidangan dengan saudara-
saudara yang tidak bersunat (di Antiokhia), tetapi setelah mereka
datang, ia mengundurkan diri dan menjauhi mereka karena takut akan
saudara-saudara yang bersunat (dia takut dikecam oleh pihak Yahudi).
Dan orang-orang Yahudi yang lainpun turut berlaku munafik dengan
dia, sehingga Barnabas sendiri turut terseret oleh kemunafikan mereka.
Rasul Petrus dan Barnabas, keduanya adalah rasul dan keduanya telah
berlaku munafik. Sungguh menakutkan! Jika seorang rasul bisa jatuh
ke dalam kemunafikan, bagaimana mungkin kita kebal akan
kemunafikan? Kemunafikan bukanlah ketidak-tulusan. Unsur berpura-
pura tidak masuk dalam makna kata munafik. Munafik bukanlah
kepura-puraan. Ini harus kita pahami.
Saat jemaat di Sardis dikatakan dari luarnya terlihat hidup namun di
dalamnya mati, ini bukanlah suatu tuduhan bahwa jemaat di Sardis
240 | B I B L E S U R V E Y
berlagak tampil hidup. Adalah suatu fakta bahwa mereka pernah
benar-benar hidup baik dari sisi luar maupun sisi dalamnya. Namun
seiring dengan waktu, hanya sisi luarnya saja yang tetap hidup
sedangkan sisi dalamnya secara perlahan mengalami
kematian. Sebagaimana yang telah kita lihat, tanpa disadari kehidupan
rohaninya telah digerogoti. Tidak ada kepura-puraan di sana; sungguh
merupakan tragedi di mana mereka sekarang telah mati akan tetapi
masih menunjukkan penampilan sebagai jemaat yang hidup. Dan kita
tidak perlu menambahkan tragedi ini dengan menuduh mereka
berpura-pura hidup. Tindakan berpura-pura secara sengaja bukanlah
bagian dari tuduhan ini. Hal ini penting untuk dipahami. Namun, di
zaman sekarang ini, kita telah membelokkan makna 'kemunafikan'
menjadi tindakan berpura-pura benar.
Kesalahpahaman: kita baru menjadi munafik jika kita secara
sadar bersikap tidak tulus, atau berpura-pura
Alasan mengapa saya prihatin dan mengurusi kesalahpahaman ini
adalah karena kita bisa saja berbangga dan mengira diri kita ini tidak
munafik, karena kita tidak berpura-pura tampil benar. Lalu kita
mengira bahwa kita bukan orang munafik. Apakah menurut Anda rasul
Petrus itu secara sadar bersikap munafik? Apakah secara sadar dia
bersikap tidak tulus? Tentu saja tidak. Ketidak-tulusan ini tidak bisa
dituduhkan terhadap Petrus. Kemunafikan ini muncul ketika dia
menguatirkan kecaman dari pihak Yahudi yang datang dari Yerusalem
ke Antiokhia, oleh karena itu dia lalu mengambil jarak dari saudara-
saudara yang bukan Yahudi. Ini bukanlah suatu tindakan yang
disengaja untuk menipu siapapun. Ini adalah masalah kelalaian dalam
satu ketika, dan sebagai akibat dari kelalaian itu, dia menjadi tidak
konsisten; dia tergelincir ke dalam dosa tersebut. Dan itu memang
dosa. Kita tidak bisa meremehkannya. Ini adalah salah satu dosa yang
paling serius yang dilakukan oleh rasul Patrus.
Oleh karena itu, Anda harus buang jauh-jauh pikiran bahwa karena
Anda tidak berpura-pura, maka Anda tidak munafik. Ini adalah suatu
kesalah-pahaman yang besar dan kita bisa menipu diri sendiri dalam
hal ini. Kemunafikan sama sekali bukanlah kepura-puraan. Mereka
yang tahu siapa itu orang-orang Farisi tidak akan mau menuduh bahwa
orang Farisi tidak tulus. Orang-orang Farisi bukannya tidak tulus. Rasul
Paulus sendiri adalah orang Farisi, dan tak ada orang yang berani
241 | B I B L E S U R V E Y
menuduh dia tidak tulus. Ketidak-tulusan bukanlah masalah orang
Farisi. Yang terjadi pada mereka adalah bahwa kehidupan rohani di
dalam diri mereka telah mati dan hanya menyisakan ibadah luarnya
saja. Sungguh suatu tragedi. Yang terjadi pada diri mereka adalah,
mereka begitu mengasihi Firman Allah sehingga mereka selalu
membicarakan Firman Allah namun mereka lupa untuk melakukannya.
Mereka tidak menjalankan Firman Allah.
Kita, misalnya, bisa begitu terjerat dalam pembelaan dogma, seperti
para mahasiswa Sekolah Alkitab itu yang sudah saya sebutkan tadi,
yang begitu hanyut dalam pembelaan dogma sehingga mereka
berperilaku seperti orang tanpa nilai-nilai Kristiani. Apakah menurut
Anda mereka itu secara sengaja berperilaku demikian? Tentu saja
tidak. Atau seperti para pemimpin gereja yang juga telah saya
sebutkan itu, yang berkumpul di Cambridge, apakah menurut Anda
mereka secara sengaja ingin berperilaku seperti ini? Tidak, namun
mereka begitu larut dalam proyek tertentu yang ingin segera
dijalankan dan sangat kecewa pada orang-orang yang bersikap
menentang proyek tersebut, sehingga mereka agak lupa diri dan
menjadi sangat agresif. Sikap munafik ini tidak dilakukan secara
disengaja. Ketidak-tulusan bukanlah bagian dari makna kata ini. Anda
harus memahaminya dengan jelas. Kurangnya kesiagaan itulah yang
membuat kita tergelincir dalam kemunafikan. Inilah hal yang membuat
kemunafikan itu menakutkan. Hal inilah yang harus kita waspadai.
Hanya Yesus yang memakai kata 'munafik' ini di dalam
Perjanjian Baru
Selanjutnya kita akan membahas makna kata 'kemunafikan' ini. Kata
'munafik', sebagai contoh, dipakai sebanyak 17 kali di dalam Perjanjian
Baru. Dan kesemuanya itu muncul di dalam pengajaran Yesus. Ini
adalah kata yang dipakai oleh Yesus saja. "Hypocrite (munafik)" adalah
kata yang dipakai oleh Yesus saja sebanyak 17 kali. Kata
'hypocrisy (kemunafikan)' muncul sebanyak 6 kali di dalam Perjanjian
Baru, 3 di dalam Injil-injil sinoptik, 2 di dalam tulisan Paulus dan 1
dalam tulisan Petrus. Namun yang lebih penting bagi kita adalah
mempelajari bagaimana kata ini digunakan.
'Hypocrite (munafik)' adalah terjemahan dari kata Ibrani yang
berarti 'godless (tidak bertuhan)'
242 | B I B L E S U R V E Y
Sebagai contoh, di dalam Perjanjian Lama berbahasa Yunani,
Septuaginta, kata ini dipakai di dalam Ayub 34:30 dan 36:13. Dan di
sana, kita lihat, bahwa kata 'munafik' ini merupakan terjemahan dari
kata Ibrani yang berarti 'godless (tidak bertuhan)', bukan kata berpura-
pura tetapi kata tidak bertuhan. Anda bisa saja secara tulus tidak
bertuhan. Anda bisa bersikap tulus namun tetap munafik karena di
dalam diri Anda tidak ada kehidupan walaupun di luarnya terlihat
hidup.
Kata 'kemunafikan' sejajar dengan kata 'kejahatan', 'kelicikan'
Demikian pula halnya dengan Yesus yang memakai kata ini secara
tegas, jika kita buat perbandingan di dalam Injil sinoptik. Sebagai
contoh, di Markus 12:15, di sini Anda temukan kata
'hypocrisy (kemunafikan)'. Jika Anda bandingkan dengan ayat yang
sejajar di dalam Matius 22:18, Anda temukan kata
'wickedness (kejahatan)'. Dan jika Anda bandingkan lagi dengan
Lukas 20:23, yang Anda temukan adalah kata
'deceitfulness (kelicikan)'. Jadi di sini Anda bisa temukan kesejajaran
antara kemunafikan dengan kejahatan dalam berbagai bentuknya. Kata
ini tidak dimaksudkan untuk dimaknai sebagai sekadar ketidak-tulusan.
Kemunafikan adalah: dari luar terlihat alim, namun di dalamnya
tidak bertuhan
Bagi Anda yang ingin mempelajarinya lebih jauh, yang perlu Anda
lakukan adalah meneliti kamus teologi untuk melhat sendiri bagaimana
cara kata ini dipakai. Dan Anda akan mendapati bahwa kata ini dipakai
untuk menegaskan makna tidak bertuhan, terutama jika Anda pelajari
Perjanjian Lama berbahasa Yunani. Dari luarnya terlihat alim, namun di
dalamnya tidak bertuhan. Itulah sebabnya mengapa, bahkan di dalam
pasal ini, Anda bisa menemukan kata 'kedurjanaan' dan 'kemunafikan'
dipakai dalam arti yang sama.
Hal yang sama akan Anda temukan jika Anda periksa kita Perjanjian
Lama berbahasa Yunani lainnya. Terjemahan versi Aquila, Anda akan
dapati hal yang sama di dalam Ayub 15:34, 20:5 dan sebagainya, di
mana kata 'kemunafikan' dipakai untuk menerjemahkan kata 'tidak
bertuhan'. Hal yang sama terjadi dengan terjemahan versiSymmacus,
juga di dalam terjemahan Theodotian, semua terjemahan Perjanjian
243 | B I B L E S U R V E Y
Lama berbahasa Yunani itu memiliki kesamaan, yang menunjukkan
bahwa tidak hanya di dalam Septuaginta saja, melainkan di seluruh
terjemahan berbahasa Yunani untuk Perjanjian Lama, Anda akan
mendapati pemahaman yang sama bahwa kata'kemunafikan' itu
bermakna tidak bertuhan, kejahatan, kedurjanaan dan pada dasarnya
tidak berkaitan dengan ketidak-tulusan, walau ketidak-tulusan itu
merupakan salah satu bentuk dari perwujudannya akan tetapi bukan
merupakan makna dasarnya.
Bagaimana Yesus memaknai kata 'kemunafikan'?
a. Pikiran yang dikuasai kedagingan: penilaian orang lain
terhadap Anda jauh lebih penting daripada penilaian Allah
Terakhir, mari kita lihat bagaimana Yesus sendiri memaknai kata
'munafik' ini. Dia memakai kata 'munafik' ini di Matius 6: 2, 5 dan 16 di
mana dia berbicara tentang hal berpuasa dan bagaimana perbuatan
baik dan puasa yang kita jalankan itu kita lakukan hanya untuk dinilai
oleh orang lain. Hal ini bukan berarti ada ketidak-tulusan tapi
adanya kedagingan. Artinya benak Anda dikuasai oleh kedagingan.
Pikiran yang dikuasai kedagingan yakni, selalu lebih memperhatikan
orang lain daripada Allah.
Kita juga melakukan hal yang sama. Saya yakin bahwa Anda juga
melakukan hal itu dalam tingkatan tertentu. Dan saya sendiri juga
ternyata begitu. Seringkali, kita lebih kuatir pada penilaian orang lain
daripada penilaian Allah. Hal ini bukan berarti bahwa kita tidak tulus,
akan tetapi artinya adalah bahwa prioritas kita salah. Kita lebih peduli
pada penilaian manusia terhadap diri kita. Inilah hal yang terjadi pada
Petrus. Dia kuatir bagaimana penilaian pihak Yahudi nanti terhadapnya
ketika mereka melihat dia bergaul dengan orang asing. Dan pada
waktu itu, dia lebih peduli pada apa yang dipikirkan oleh rekan Kristen
yang lain tentang dia daripada apa yang dipikirkan oleh Allah tentang
dia, akibatnya dia jatuh ke dalam kemunafikan. Ini adalah hal yang
sangat mengejutkan kita.
Akar dari kemunafikan terletak pada fakta bahwa bagi kita, penilaian
orang lain terhadap diri kita lebih penting daripada penilaian Allah
terhadap diri kita. Kita lebih peduli pada apa sikap, ucapan dan reaksi
orang terhadap kita.
244 | B I B L E S U R V E Y
Apakah Anda merasa sangat tersinggung ketika orang lain
mengritik Anda?
Sebagai contoh, apakah Anda merasa sangat tersinggung jika ada
orang yang mengritik Anda? Anda hanya merasa sangat tersinggung
jika bagi Anda, pendapat orang itu lebih penting daripada pendapat
Allah tentang diri Anda. Jika pendapat Allah yang lebih penting bagi
Anda, apalah artinya pendapat orang lain tentang diri Anda? Namun
Anda bisa melihat betapa orang Kristen begitu sensitif, sangat mudah
tersinggung. Orang yang mudah tersinggung menunjukkan
bahwa mereka mempunyaiprioritas yang salah. Apakah Anda orang
Kristen yang mudah tersinggung? Apakah Anda begitu mudah sakit
hati? Kalau ya, berwaspadalah! Berwaspadalah karena Anda
adalah calon orang munafik. Orang yang lebih peduli pada pendapat
Allah dan bukannya pendapat manusia tidak akan mudah tersinggung
jika Anda mengritiknya. Sungguh ajaib, dengan ujian yang mudah dan
cepat ini Anda bisa melihat apakah Anda ini calon pengidap penyakit
rohani yang mematikan ini.
Jika Anda orang yang tidak keberatan pada kritik orang lain terhadap
Anda, malah Anda berterima kasih kepada mereka, "Saya benar-benar
menghargai pandangan Anda akan hal ini. Saya sangat terharu akan
hal ini, bahwa Anda sangat peduli terhadap saya sehingga
memberitahukan saya akan hal ini." Maka, mungkin dengan kasih
karunia Allah, itu merupakan pertanda bahwa Anda lebih
mengutamakan untuk menyenangkan hati Allah ketimbang manusia.
Maka peluang Anda terkena penyakit mematikan ini, kanker rohani
kemunafikan ini, lebih kecil.
b. Anda orang yang kritis
Hal kedua tentang kemunafikan adalah bahwa dia orang yang selalu
saja mengritik orang lain, dan bukannya dirinya sendiri. Hal ini bisa
Anda lihat di Matius 7:5 - "Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu
balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk
mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
Tanda orang munafik adalah dia selalu lebih kritis terhadap orang lain
daripada terhadap dirinya sendiri. Apakah Anda orang yang kritis dan
cerewet? Jika Anda adalah orang yang sangat cerewet, maka Anda
245 | B I B L E S U R V E Y
adalah kandidat orang munafik. Orang-orang cerewet. Selalu ada orang
semacam itu. Sebaiknya Anda lebih menguatirkan orang yang suka
mengkritik itu daripada orang-orang yang mereka kritik. Mereka selalu
sangat kritis. Yang ini salah yang itu salah. Jemaat punya kesalahan di
sini dan di sana, dan mereka selalu saja mengritik orang-orang di
gereja. Orang semacam itulah yang harus Anda kuatirkan. Dia sedang
berada di jalur yang merbahaya. Ini situasi yang sangat menakutkan.
Namun orang yang selalu mengritik dirinya sendiri, mengakui
kesalahannya di hadapan orang lain, orang itu berada di jalur menuju
hidup kekal. Pahami hal ini baik-baik.
c. Anda ceroboh dalam menjalankan perintah Allah namun
begitu cermat dalam menjalankan peraturan buatan manusia
Ciri ketiga dari kemunafikan terlihat di Matius 15:7, yaitu bahwa orang
tersebut begitu cermat menjalankan peraturan buatan manusia tetapi
ceroboh dalam menjalankan perintah Allah. Ini adalah tanda lain dari
kemunafikan. Dia sangat teliti dalam menjalankan perintah manusia.
Jika ada aturan buatan manusia, "Kamu tidak boleh melakukan ini,"
maka dia akan mentaatinya dengan sangat cermat. Demikianlah, jika
orang berkata bahwa Anda tidak boleh pergi ke bioskop, maka begitu
Anda berada di dalam bioskop, Anda akan merasa sangat bersalah. Jika
aturan manusia menyatakan bahwa Anda tidak boleh minum anggur,
maka begitu Anda minum segelas anggur, Anda lalu merasa, "Aku
sedang dalam perjalaan masuk neraka sekarang."
Namun jika berkenaan dengan hal menjalankan perintah Allah, orang
tersebut, anehnya, sangat ceroboh. Anda bisa melihat ketidak-
seimbangan ini. Orang yang sangat peduli pada kehendak Allah tidak
akan begitu peduli pada peraturan buatan manusia. Dia tidak tertarik
pada aturan buatan manusia.
Kami seringkali mengalami hambatan di masa-masa Helen, istri saya,
masih bekerja di rumah sakit. Kami sering diundang untuk bergaul
dengan para pekerja di rumah sakit, dengan para dokter dan
sebagainya, di mana mereka sering mengadakan pesta dan melibatkan
acara dansa. Dan kami sering merasa bahwa sebagai orang-orang
Kristen, kami tidak bisa menghadiri pesta tersebut karena ada sajian
minuman anggur dan acara dansa tersebut. Kami harus memisahkan
246 | B I B L E S U R V E Y
diri kami, kami harus menjaga jarak dari orang-orang duniawi ini. Jika
memang demikian halnya, lalu bagaimana kami akan memenangkan
mereka bagi Kristus? Bagaimana Anda akan memenangkan orang
berdosa bagi Kristus jika Anda tidak akan pernah bertemu dengan
mereka di tempat di mana dia biasanya berada?
Ada yang berkata, Anda bisa menemui mereka di tempat yang netral.
Di manakah tempat yang netral itu? Di terminal bis atau kereta? Dan
bagaimana cara Anda untuk menemui mereka di tempat umum
tersebut sehingga Anda bisa mengajaknya berbicara tentang injil? Jika
Anda tidak berbicara dengan mereka di tempat seperti pesta, lalu di
mana Anda bisa berbicara dengan mereka? Di mana Anda akan
menemui mereka? Karena di sanalah tempat Anda akan bertemu
dengan mereka.
Apakah aturan itu dibuat oleh Allah? Apakah Allah berkata bahwa Anda
tidak boleh minum segelas anggur? Jika memang demikian, tolong
tunjukkan kepada saya di bagian mana dari Kitab Suci, dan saya akan
menghindari anggur di kemudian hari. Ini adalah aturan buatan
manusia. Jika saya lebih peduli pada Allah dan pada pekerjaanNya,
maka saya tidak peduli pada aturan buatan manusia. Saya bisa saja
tidak minum anggur dan kemudian saya meminta segelas jus jeruk,
dan ini juga bagus. Namun saya tidak akan membiarkan aturan buatan
manusia melumpuhkan penjangkauan jiwa bagi Allah.
Namun sekali lagi, perhatikan baik-baik, manakah yang lebih penting
bagi Anda? Apakah Anda sangat terikat pada peraturan buatan
manusia? Atau, apakah terlaksananya kehendak Allah lebih penting
bagi Anda? Kehendak Allah nomor satu. Apapun hal yang akan
memuliakan namaNya harus diutamakan. Dan Anda ingin menjadikan
itu sebagai kebiasaan, yakni memeriksa setiap peraturan buatan
manusia, apakah hal itu alkitabiah. Apakah Anda menemukan dasarnya
di dalam Firman Allah? Inikah hal yang disampaikan oleh Allah?
Periksalah. Pertanyakan setiap peraturan buatan manusia yang Anda
terima. Anda akan menikmati kemerdekaan yang lebih luas jika
melakukan hal itu, kemerdekaan yang jauh lebih luas di dalam
kehidupan Kristen.
Kemerdekaan sangatlah penting di dalam kehidupan Kristen.
Keterikatan pada aturan-aturan itulah yang bisa menghancurkan Anda
247 | B I B L E S U R V E Y
secara rohani, menghancurkan hubungan Anda dengan Allah,
memasukkan Anda ke dalam belenggu. Jadikanlah pelaksanaan
kehendakNya, FirmanNya, sebagai pusat perhatian Anda. Praktekkan
hal itu, dan itu saja, dan jangan pernah peduli pada apa pendapat
orang lain pada diri Anda.
d. Anda bertindak jahat terhadap sesama hamba Tuhan
Dan terakhir, yang keempat yang disebutkan oleh Yesus di Matius
24:51. Hal ini berkenaan dengan hubungan kita dengan sesama orang
Kristen. Di bagian akhir dari perumpamaan ini, Yesus memperingatkan
para muridnya tentang apa yang akan terjadi ketika dia datang
kembali, dia berbicara tentang orang-orang yang bertindak sangat
jahat terhadap sesama hamba.
Ayat 48 berbunyi:
"Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya:
Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain,
dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk (dia mabuk dan
berperilaku tidak tertib), maka tuan hamba itu akan datang pada hari
yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya,
dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-
orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi."
Orang yang jahat dijadikan senasib dengan orang munafik. Perhatikan
di ayat 48, di mana hamba ini disebut sebagai hamba yang jahat, lalu
kemudian dia digabungkan dengan orang-orang munafik. Bagaimana
dengan nasib orang-orang munafik? "Di sanalah akan terdapat ratapan
dan kertakan gigi." Satu-satunya tempat perhentian bagi orang
munafik di dalam rencana Allah adalah di neraka. Oleh karena itu,
janganlah kita berani mengidap penyakit ini.
Bagaimana menghindari kemunafikan?
(1) Bersikap keras di dalam mengritik diri Anda sendiri; dan
lembut di dalam mengritik orang lain
Bagaimana mengatasi masalah ini? Bagaimana menghindari penyakit
ini? Pelajarilah satu hal: bersikap keraslah di dalam mengritik diri
sendiri; namun lembut di dalam mengritik orang lain. Orang yang
248 | B I B L E S U R V E Y
selalu menguji dan mengritik dirinya tidak akan menjadi calon orang
munafik.
(2) Jangan takut untuk menyampaikan kesalahan Anda di
hadapan orang lain
Kedua adalah: belajar untuk mengakui kesalahan Anda. Jangan takut
untuk menyatakan kesalahan Anda di hadapan orang lain. Sungguh
sangat memerdekakan jika mampu menjadikan diri Anda sasaran
kritik. Dan terlebih lagi, Anda bisa memulai satu kecenderungan yang
indah di mana setiap orang berhenti saling mengritik, dan mulai
mengritik diri sendiri saja.
Saya mendapati bahwa ini merupakan penyembuhan yang luar biasa
bagi hubungan antar pribadi. Saya pernah memiliki masalah hubungan
pribadi di Tiongkok dengan seseorang, dan saya memutuskan bahwa
saya tidak akan mengritik orang tersebut atas kesalahannya, saya
terus saja mengritik diri saya sendiri di hadapan orang itu dan sesuatu
yang ajaib terjadi. Sebagai hasilnya, orang itu mulai mengritik dirinya
sendiri juga. Dia adalah seorang ibu yang tinggal bersama dengan saya
dan yang berperan sebagai 'ibu' bagi saya karena anaknya seusia
dengan saya. Dan dia adalah orang yang sangat sulit dihadapi. Saya
mendapati adanya dua pilihan tindakan yang bisa saya ambil. Saya bisa
saja terus mengritik kesalahannya, padahal dia adalah seorang Kristen
yang lebih lama daripada saya, atau saya mengritik diri saya sendiri.
Lalu saya mencoba yang kedua. Hasilnya ajaib! Sungguh ajaib!
Demikianlah, bukannya memilih untuk mengritik dia, saya mulai
mengritik diri saya sendiri. Dan Anda tahu, Allah mulai mengubah
hidupnya sebagai hasil dari pilihan ini. Allah tidak sekadar mengubah
diri saya, akan tetapi dia juga. Sungguh ajaib hal yang bisa dikerjakan
oleh Allah jika kita bersedia merendahkan diri kita.
(3) Di dalam segala hal tanyakanlah: "Apakah ini berasal dari
Allah atau bukan?"
Dan yang terakhir, juga yang ketiga. Letakkan segala sesuatunya di
bawah pemeriksaan yang cermat dari Roh Allah. Belajar untuk
mengajukan pertanyaan: Apakah ini berasal dari Allah atau bukan?
Biarlah Roh Kudus memimpin Anda ke dalam kebenaran.
249 | B I B L E S U R V E Y
Visi Kerajaan Allah 1
- Apa pra-syarat dan hambatan-hambatan yang ada?
Matius 3:13- 4:17 - Khotbah oleh Pastor Eric Chang
"Menyalakan kembali Visi Kita"
Isi khotbah
Saya diminta panitia untuk mengkhotbahkan tema "Menyalakan
kembali Visi kita." Sangatlah sulit untuk membahas tentang visi secara
bermakna di belahan dunia barat ini karena pra- syarat yang
diperlukan ternyata tidak tampak. Tak terlihat adanya visi yang
dimaksudkan oleh Alkitab di sini. Kalau boleh, saya sebenarnya tidak
mau lagi berkhotbah di wilayah Amerika Utara, atau di negara- negara
barat. Khotbah saya memang sangat menyinggung perasaan orang.
Apakah Anda merasakannya?
Sangat sulit untuk menyampaikan tentang visi jika ternyata pra- syarat
bagi adanya visi itu masih belum terpenuhi. Apakah Anda memiliki
syarat yang dibutuhkan? Saya rasa tidak. Jika saya diundang untuk
memberitakan Firman Allah di Timur Jauh, di China, di Indonesia, di
Malaysia, saya bersedia, mengapa? Karena pra- syarat yang
dibutuhkan ada di situ.
Kita tinggal di wilayah Amerika Utara di dalam segala kenyamanan dan
kemewahan. Kita tinggal di tengah lingkungan yang begitu
memanjakan kita. Inilah surga dunia. Anda tidak merasa membutuhkan
surga yang di atas karena sudah mendapatkan surga yang di bumi ini.
Jika Anda sakit di Kanada, pemerintah mengurusi semuanya. Namun
jika Anda sakit di China, Anda tidak tahu harus pergi ke mana. Biaya
kesehatan bisa mencapai $20.000 padahal pendapatan Anda cuma
$400 sebulan. Anda tidak akan mendapatkan perawatan yang Anda
butuhkan. Anda bisa mati karena tidak bisa membayar ongkos
pengobatan. Di sini tidak ada masalah. Jika saya butuh pemeriksaan
mata, maka dokter saya akan membekali saya dengan selembar kertas
untuk bisa mendatangi dokter spesialis mata, dan dokter spesialis mata
250 | B I B L E S U R V E Y
yang terbaik akan memeriksa mata saya dan memberikan rawatan.
Saya bahkan tidak perlu membayar. Sungguh sesuatu yang luar biasa.
Jika Anda beranjak tua, Anda bisa menikmati jaminan hari tua.
Beberapa orang dari China, yang tidak pernah bekerja barang sehari
pun di Kanada, tak pernah membayar satu sen pun uang pajak, namun
bisa menikmati jaminan hari tua di sini. Negeri ini sungguh murah hati,
sungguh hebat! Tak heran jika banyak orang ingin pindah ke sini. Inilah
surga dunia! Anda tidak bisa mendapatkan yang lebih baik dari ini di
tempat lain. Apakah orang membutuhkan Allah jika negara telah
menyediakan segalanya? Anda tidak butuh Allah. Visi tentang Allah
yang seperti apa yang Anda butuhkan?
Tentu saja, Anda mungkin akan sedikit ketakutan jika suatu hari nanti
waktu Anda di surga dunia ini habis. Hal ini mungkin akan
menimbulkan sedikit kekhawatiran, dan karenanya, Anda perlu sedikit
agama, cukup sedikit saja. Jangan tergila- gila dengan agama, satu
dosis yang kecil sudah cukup. Setelah mendapatkan dosis kecil dari
agama, Anda berpikir bahwa Anda telah mendapatkan segalanya.
Dunia dan juga Allah telah Anda miliki. Siapa yang butuh visi?
Tema kita adalah "Menyalakan Kembali Visi". Visi tentang apa?
Kekristenan bagi kita adalah menjatuhkan satu atau dua dolar di kotak
persembahan. Jadi Anda telah memberi sesuatu kepada Allah dan pintu
surga sudah terbuka lebar. Dan jika hal itu masih kurang cukup,
lakukanlah sedikit aktivitas di gereja, mengunjungi beberapa orang,
atau mungkin ikut bergabung di paduan suara.
Saya tidak mau menyia- yiakan waktu memberitakan Injil yang seperti
ini. Saya tidak berurusan dengan Injil yang semacam ini. Jika memang
hanya itu yang perlu disampaikan, berarti saya telah menyia- yiakan
waktu saya. Dan begitu juga dengan ratusan rekan kerja kita lainnya,
yang telah meninggalkan dunia dalam profesi mereka demi
pemberitaan Injil, apakah mereka semua adalah idiot! Maaf jika saya
menggunakan bahasa yang terlalu langsung. Mereka sudah gila! Untuk
apa mereka mengerjakan ini semua? Mengapa mereka tidak langsung
membangun negara sosialis, surga dunia ke manapun mereka pergi?
Anda tidak butuh surga di atas; Anda sudah punya surga dunia.
Melakukan kehendak Allah bermula di baptisan
251 | B I B L E S U R V E Y
Khotbah hari ini berlandaskan pada bagian akhir dari Matius pasal 3.
Bagian ini diawali dengan baptisan Yesus. Segala yang berkaitan
dengan kehidupan rohani, diawali dengan baptisan. Baptisan adalah
langkah awal bagi setiap orang dan hal yang sama berlaku pada Yesus
juga.
Pada saat Yesus dibaptis, Yohanes Pembaptis berkata kepadanya,
"Seharusnya bukan Engkau yang datang kepada- ku untuk dibaptis,
melainkan akulah yang harus dibaptis oleh- Mu." Ucapan Yesus yang
pertama kali tercatat, saat dia memulai pelayanannya, adalah, "Biarlah
hal itu terjadi." Yaitu, "Baptislah aku. Agar semuanya tergenapi."
"Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita
menggenapkan seluruh kehendak Allah." Apa maksudnya -
menggenapkan kebenaran?
Dalam bahasa yang sederhana, Yesus sedang berkata kepada Yohanes
Pembaptis, "Persoalannya bukan apakah aku lebih superior daripada
kamu. Tetapi yang penting adalah ini merupakan kehendak Allah.
Marilah kita melakukan kehendak Allah, karena di dalam melakukan
kehendak Allahlah kita menggenapi segala kebenaran."
Inilah kunci dari khotbah saya selama dua hari ini. Khotbah yang
pertama ini harus dipahami untuk memahami khotbah kedua (Visi
Kerajaan Allah 2). Inti dari khotbah pertama adalah - kunci kepada
visi rohani adalah melakukan kehendak Allah. Melakukan
kehendak- Nya berarti kegenapan semua kebenaran. Tidak melakukan
kehendak- Nya berarti tidak menggenapkan kebenaran.
Setelah Anda menikmati kehidupan yang nyaman di bumi, apakah
selanjutnya Anda tinggal berangkat menuju surga? Anda keliru. Bukan
begitu jalurnya. Tak seorang pun bisa masuk ke surga kecuali telah
memenuhi syarat seperti yang telah digenapi oleh Yesus di dalam
baptisannya: "Aku akan menjalani baptisan karena itu adalah kehendak
Allah." Tak masalah apakah Anda mengerti kenapa dia harus dibaptis.
Namun itu adalah kehendak Allah. Dan jawaban itu sudah cukup bagi
kita.
Saya teringat pada salah satu rekan kuliah di Sekolah Alkitab. Suatu
hari, dia datang kepada saya dan berkata, "Eric, kau tahu, aku telah
menjadi Kristen cukup lama, akan tetapi aku belum dibaptis. Aku tidak
252 | B I B L E S U R V E Y
tahu untuk apa aku dibaptis." Saya katakan padanya, "Yah, saya tidak
akan menjelaskan makna baptisan kepadamu, tetapi saya mau
bertanya, "Apakah baptisan itu diperintahkan oleh Allah?" Dia
menjawab, "Ya." Dan saya bertanya lagi, "Apakah baptisan sejalan
dengan kehendak Allah?" Dia menjawab, "Ya." Lalu saya tanyakan,
"Alasan apa lagi yang kau butuhkan? Apakah engkau ingin melakukan
kehendak Allah?" Dia menjawab, "Ya, itulah sebabnya aku masuk ke
Sekolah Alkitab ini." Saya berkata, "Nah, engkau belum mengerjakan
hal yang paling awal. Engkau belum dibaptis. Engkau belum menaati
Allah di titik awal di mana kehidupan Kristen Anda seharusnya
bermula." Lalu dia berkata, "Baiklah, aku akan menjalani baptisan."
Lalu dia menjalani baptisan. Saudara ini tahu rahasianya: kehidupan
Kristen berarti dengan segenap hati, dengan penuh sukacita melakukan
kehendak Allah. Langkah seterusnya adalah mengetahui apa yang
menjadi kehendak- Nya. Anda tidak mungkin mengetahui semua
kehendak- Nya tetapi Anda tahu satu hal yang dikatakan- Nya, "Karena
itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid- Ku dan baptislah mereka
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus." Titik awalnya di sini.
Jadi, dengan cara itulah Yesus memulai: kegenapan akan kebenaran.
Apakah Anda ingin melakukannya? Jika Anda tidak ingin
menggenapkan kebenaran, lalu visi apa yang ingin Anda bicarakan?
Tidak ada. Jika pra- syaratnya belum dipenuhi, tidaklah ada gunanya
berbicara tentang visi. Dan pra- syarat yang pertama dan yang paling
utama adalah kesediaan untuk melakukan kehendak Allah seberat
apapun itu.
Coba perhatikan. Dia adalah siswa di Sekolah Alkitab. Dia telah menjadi
seorang Kristen untuk waktu yang cukup lama, lalu mendadak dia
berkata, "Aku ingin dibaptis." Dan semua orang akan berkata, "Kamu
sudah masuk Sekolah Alkitab tetapi baru mau dibaptis sekarang?
Bodoh sekali. Lebih baik kamu tidak usah bicara bahwa kamu belum
dibaptis. Apakah kamu tidak malu dibaptis bersama orang- orang yang
baru bertobat itu?"
Dia berkata, "Aku akan melakukannya. Tak masalah apakah itu
memalukan atau tidak, izinkan aku dibaptis." Itulah kehendak Allah.
Pencobaan
253 | B I B L E S U R V E Y
Hal kedua adalah pencobaan yang terlihat di bagian pertama pasal 4.
Di dalam naskah asli Alkitab, tidak ada pembagian pasal- pasal. Semua
ditulis sambung- menyambung. Pembagian pasal- pasal sangatlah
berguna namun seringkali, pembagian ini justru merusak keutuhan.
Jadi, sebenarnya, tidak ada pemisahan antara baptisan Yesus dengan
datangnya pencobaan; segera sesudah baptisannya datanglah cobaan.
(Pencobaan ini sangatlah penting maknanya, dan saya akan
membahasnya secara khusus nanti.)
Poin yang kedua adalah: ketika Anda ingin melakukan kehendak Allah,
seperti yang Yesus lakukan, cobaan akan segera datang untuk
menghentikan Anda di tengah jalan. Dan saya sudah sering melihat
bagaimana Iblis menghentikan langkah orang yang mau melakukan
kehendak Tuhan. Mereka dengan ragu- ragu berkata, "Ya, ku- rasa aku
bersedia melakukan kehendak Allah." Dan dalam sekejap Iblis
menyerang dan Anda mulai goyah, "Baiklah, aku menyerah. Itu tadi
hanya sekadar pikiran yang terlintas sesaat. Maaf, aku tadi agak
ceroboh. Itu terjadi karena ada orang lain yang mendorongku. Akhirnya
aku malah membuat repot diri sendiri." Lalu Iblis akan tersenyum puas.
Tetapi jika Anda berkeras berkata, "Aku akan melakukan kehendak
Allah,". Maka Iblis akan mengeluarkan jurusnya, mencobai Anda dan
berusaha menggeser arah tindakan Anda sedikit saja. Seperti pepatah
Tionghoa mengatakan, "Jika Anda bergeser satu derajat dari arah
tujuan Anda, maka Anda akan tiba di tempat yang berjarak
seribu li dari tempat tujuan Anda." Demikianlah, Iblis tidak perlu
mengubah arah tujuan Anda secara jauh- jauh, cukup sedikit saja dan
Anda sudah kehilangan sasaran. Sudah cukup sering saya melihat
cobaan seperti ini terjadi.
Dengan hati yang sedih saya mengingat seorang saudara yang saya
temui ketika berkhotbah dalam perjalanan misi di Wales. Saya bertemu
seorang anak muda Wales yang sangat baik. Ketika saya melihatnya,
sama seperti ketika Tuhan melihat orang muda yang kaya, saya
mengasihinya.
Anak muda ini berkata kepada saya, "Aku mau melayani Tuhan." Saya
menyahut, "Benarkah?" Hati saya sungguh senang! Dia bertanya, "Ke
mana aku harus pergi?" Saya katakan, "Nah, ada banyak Sekolah
Alkitab di negeri ini." Dan dia berkata, "Bagaimana dengan tempatmu
belajar sekarang?" Saya menjawab, "Bagus juga. Kamu bisa masuk ke
254 | B I B L E S U R V E Y
tempat saya belajar sekarang." Saat itu saya masih kuliah di Sekolah
Alkitab. Dan dia berkata akan mengajukan lamaran ke sekolah itu.
Dia mengambil formulir pendaftaran dan mengisinya. Dia sudah
memutuskan untuk melayani Tuhan, dan tahukah Anda apa yang
terjadi? Ketika dia sedang berjalan untuk memasukkan lamarannya ke
bus surat, siapa yang dia temui di jalan? Pendeta di gerejanya. Dengan
senang hati ia memberitahu pendetanya, "Saya mau memasukkan
surat lamaran saya ke Sekolah Alkitab." Pendetanya kaget, "Apa? Apa
kamu gila? Untuk apa kamu ke sekolah Alkitab."
Saudaraku, tidak semua pendeta merupakan hamba Allah. Dan orang
muda yang malang ini tidak tahu perbedaannya. Pendeta ini termasuk
dalam golongan "liberal" menurut istilah zaman itu, orang yang tidak
memiliki kepercayaan apapun. Dan menjadi pendeta baginya adalah
sebuah pekerjaan, sama seperti orang yang ingin menjadi pengacara,
menjadi insinyur, dan orang ini senang menjadi pendeta. Malahan,
beberapa teman sekelas saya di universitas saat ditanyai, "Mengapa
kamu belajar teologi?" Jawab mereka, "Karena kami suka pekerjaan
ini." Pekerjaan? Ini jawaban yang aneh. Mengapa ada orang yang
demikian? Karena pekerjaan sebagai vicar di gereja Inggris adalah
pekerjaan yang sangat terjamin. Dan sekalipun Anda tidak punya
jemaat untuk diurus, tidak menjadi masalah, bahkan lebih bagus lagi
karena Anda tidak perlu terlalu repot dan tetap mendapat bayaran.
Demikianlah, makin sedikit jemaat makin bagus.
Demikianlah, pendeta di Wales ini termasuk orang yang bisa disebut
sebagai 'pendeta profesional', dia menjadi pendeta bukan karena dia
peduli pada Anda atau jiwa Anda tetapi karena menjadi pendeta adalah
suatu mata pencaharian yang terjamin.
Si pendeta berkata kepadanya, "Jangan bodoh! Lanjutkan saja
hidupmu yang sekarang ini. Buat apa masuk ke Sekolah Alkitab?" Lalu
kawan ini membawa pulang lagi surat lamarannya dan tidak pernah
mendaftar lagi. Belakangan, beberapa orang yang mengenalnya
memberitahu saya bahwa kehidupannya selanjutnya sangatlah melarat.
Teman yang masih menjalin kontak dengannya memberitahu saya
bahwa kesehatannya sangat terpuruk, dia menghadapi gangguan
mental dan berbagai macam kesulitan lainnya.
255 | B I B L E S U R V E Y
Poin pentingnya adalah pencobaan. Saat Anda mau melakukan
kehendak Allah, Iblis akan datang untuk mencobai Anda. Apakah Anda
pikir bahwa Iblis itu tidak nyata? Selama Anda tidak melakukan
kehendak Allah, Iblis senang jika Anda tidak tahu tentang dia. Dia tidak
ada, benar? Dia senang jika Anda tidak percaya pada keberadaannya.
Akan tetapi pada saat Anda melakukan kehendak Allah, percayalah,
Anda akan tahu seberapa besar kekuatan dari cobaannya. Dia tidak
sekadar menakut- nakuti Anda; dia bisa menawarkan yang terbaik dari
dunia ini kepada Anda.
Pemberitaan tentang Kerajaan: Panggilan untuk bertobat
Hal ketiga. Inti dari khotbah Yesus di dalam Matius 4:17 adalah
"Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" 'Bertobat' adalah
kata yang sangat agamawi, dan saya tidak tertarik dengan segala
sesuatu yang berbau keagamaan. Orang selalu terkejut mendengar
saya tidak tertarik dengan hal agama padahal saya ini seorang
pendeta. Namun agama bukan bagian dari hidup saya. Saya tertarik
kepada Allah. Saya tertarik pada kebenaran. Agama penuh dengan
tradisi, ide dan ajaran- ajaran buatan manusia. Kita mengikut Yesus.
Kita percaya kepada Allah. Kita tidak berurusan dengan agama.
Apakah makna non- religius dari kata 'pertobatan'? Ada beberapa kata
yang telah diambil- alih oleh agama dan telah menjadi klise yang sering
kita dengar tetapi jarang kita ketahui apa artinya. Makna religiusnya
mungkin berkaitan dengan perasaan menyesal akan dosa. Akan tetapi
makna 'bertobat' lebih dari itu - maknanya adalah berbalik arah. Kata
Yunaninya adalah metanoia, perubahan cara berpikir. Cara berpikir
Anda mengalami perubahan yang revolusioner. Pertobatan
membalikkan cara berpikir Anda.
Tidak ada revolusi buatan manusia yang lebih radikal daripada ajaran
Yesus. Saya cukup lama menjalani hidup di bawah pemerintahan
Komunis. Komunisme sama sekali tidak revolusioner dan tidak heran
jika paham ini tidak dapat bertahan. Bagi seorang Kristen, paham ini
terlalu dangkal. Apakah Anda ingin mengubah manusia? Membutuhkan
jauh melebihi sekadar si siang gai zao atau "pola pikir revolusioner"
yang sering dibicarakan oleh kaum Komunis.
256 | B I B L E S U R V E Y
Ajaran Yesus adalah revolusi pola pikir di tingkat yang paling mendasar
- pembalikan sepenuhnya dari nilai- nilai manusia kepada nilai- nilai
Allah, suatu hal yang mustahil bagi manusia. Itu sebabnya ideologi-
ideologi Komunis ambruk. Komunisme ambruk dalam waktu yang
sangat singkat; hanya bisa bertahan sekitar 50- an tahun. Sedangkan
Injil terus berkembang sampai 2000 tahun sekalipun isinya benar-
benar ekstrim dan radikal.
Tidak ada revolusi ciptaan manusia yang bisa mendekati jenis yang
diajarkan oleh Yesus, akan tetapi karena terlalu radikal, maka ajaran
ini tidak menimbulkan rasa nyaman. Lalu gereja menghabiskan banyak
waktu dan tenaga untuk membuatnya semakin kurang radikal. Ajaran
Yesus sudah terlalu dijinakkan. Taringnya sudah dicabut. Pedangnya
sudah ditumpulkan. Dan saya tidak mau memberitakan kekristenan
semacam ini. Saya orang yang revolusioner karena Yesus adalah
pribadi yang revolusioner. Tak seorang pun yang telah mengalami
jamahan Yesus akan tetap seperti sedia kala. Dia akan menjadi orang
yang berbeda. Jamahan Yesus akan membuatnya berubah total.
Ada kesaksian dari ayah saya tentang perubahan yang terjadi pada
saya. Saya bukan seorang Kristen ketika kami berpisah, dan ketika dia
bertemu dengan saya lagi, saya sudah menjadi orang Kristen, dan dia
tidak mengerti apa yang telah terjadi. Revolusi terjadi di dalam diri dan
saya telah berubah tanpa saya sendiri menyadarinya. Saya
menghabiskan hanya beberapa hari dengannya dan dia segera
menyadari bahwa anaknya ini sudah bukan orang yang dulu lagi.
Mengapa Yesus memberitakan pertobatan? Mengapa jalan pikiran kita
perlu berubah sepenuhnya. Karena adanya Kerajaan Allah. Apakah
Kerajaan itu? Apakah yang hendak dicapainya? Apakah arah tujuan
Kerajaan Allah itu? Kerajaan adalah tema sentral dari Perjanjian Baru.
Jika Anda tidak memahami makna Kerajaan, maka Anda tidak akan
memahami arti kekristenan.
Panggilan bagi para murid
Setelah menyatakan Kerajaan, yaitu memberitakan kedaulatan Allah,
maka datanglah panggilan bagi para murid. Dengan kata lain, Allah
melibatkan kita di dalam proyek tersebut dan di sanalah titik masuknya
visi. Jika visi tersebut bisa diwariskan kepada kita, berarti kita telah
257 | B I B L E S U R V E Y
mengikut Tuhan. Jika visi itu tidak tersalur kepada kita, berarti kita
tetap di tempat kita semula. Ketika murid- murid generasi pertama
menangkap visi itu, dunia langsung dinyalakan oleh visi itu, dan 2000
tahun kemudian, Injil terus berkembang. Sekalipun ada bagian gereja
yang telah mati, tetapi masih ada bagian yang hidup dan berfungsi.
Karena itulah saya masih ada di dalam pekerjaan ini.
Kuasa Kerajaan
Yang berikutnya adalah, saat kuasa Kerajaan mulai bekerja di dunia,
murid- murid tinggal mengikuti. Bagaimana kita tahu Kekristenan
bukan sekadar sebuah ideologi? Bukan sekadar suatu mitos saja?
Kuasa Allah yang akan menunjukkan kepada Anda. Semua yang telah
berjalan di dalam kehendak Allah telah mengalami kuasa dari Kerajaan
Allah. Yang sakit disembuhkan, yang mati dibangkitkan dan setan-
setan diusir. Hal- hal yang dipandang tidak masuk akal bagi ilmu
pengetahuan modern. Tumor tidak lenyap ketika Anda berdoa, tetapi
hal itulah yang saya alami, setidaknya dalam dua kali kesempatan,
ketika saya berdoa - tumor tersebut lenyap begitu saja. Sinar X telah
memastikan bahwa tumor tersebut memang ada. Setelah didoakan,
rasa sakit yang mendera orang tersebut hilang, tumornya hilang Saya
sudah menyampaikan berulang- ulang, bahwa saya bukanlah
penyembuh. Akan tetapi jika Allah menghendaki saya untuk melakukan
sesuatu, maka saya akan melakukannya dan kuasa Allah tidak pernah
gagal.
Isi ajaran Kerajaan
Poin keenam yang akan saya sampaikan, dari pasal 5 sampai dengan
pasal 7 adalah ajaran tentang Kerajaan. Firman Allah menggambarkan
bagi kita orang- orang yang seperti apa yang berada di dalam Kerajaan
itu. Tiga pasal ini melukiskan bagi kita kualitas kehidupan yang Allah
kehendaki dari orang yang berkomitmen untuk menjalankan kehendak-
Nya.
Pewujudan Kerajaan
Kemudian dimulai dari Matius pasal 8 sampai dengan pasal 28,
diuraikan tentang perwujudan dari Kerajaan.
258 | B I B L E S U R V E Y
Demikianlah, pertama- tama kita melihat baptisan Yesus. Lalu, yang
kedua adalah datangnya pencobaan. Dan ketiga, kita menemukan
proklamasi, panggilan untuk bertobat. Keempat, panggilan kepada para
murid. Kelima, karya kuasa Kerajaan yang sungguh ajaib. Akan tetapi
jika yang ingin Anda lihat hanya tanda dan keajaiban, lupakan saja.
Allah hadir bukan untuk menjadi entertainer. Kemudian, yang keenam
adalah isi ajarannya, ajaran yang penuh kuasa dari Yesus. Jalanilah
hidup Anda sesuai dengan ajaran tersebut dan lihatlah apa yang akan
terjadi. Dan selanjutnya adalah pelaksanaan dari keenam hal itu,
dijabarkan di dalam Matius pasal 8 sampai bagian akhir Injil Matius,
yaitu pasal 28.
Demikianlah, Anda mendapatkan inti seluruh pelajaran dari dalam Injil
Matius.
Mengerjakan kehendak Allah adalah pra- syarat bagi visi
Kembali pada bagian pencobaan, perhatikan tiga hal dari pencobaan
Iblis terhadap Yesus. Ketiga hal ini menggambarkan bagaimana cara
Iblis menjalankan siasatnya melawan kita. Sudah begitu banyak orang
yang tumbang secara rohani karena mereka bukanlah tandingan bagi
keahlian dan kecerdikan Iblis, dan juga karena jauh di dalam hati
mereka, masih ada kesediaan untuk meresponi godaan setan.
Di pencobaan yang pertama Iblis mencobai Yesus dengan berkata,
"Engkau sudah kelaparan setelah berpuasa 40 hari, perutmu sudah
melilit. 40 hari! Ini tidak main- main." Kita tidak diberitahu apakah di
dalam berpuasa itu Yesus minum atau tidak, akan tetapi berpuasa
biasanya diartikan dengan tidak memakan makanan keras. Dan puasa
Yesus adalah 40 hari, dan dia sudah sangat lapar. Iblis melihat
kesempatan di sana. "Engkau punya kuasa. Engkau punya kuasa untuk
mendapatkan makanan karena engkau adalah Anak Allah, bukankah
begitu? Lihatlah batu- batu itu. Berfirmanlah kepada batu- batu itu dan
mengubahnya menjadi roti."
Yesus berkata, "Tidak, aku tidak akan melakukannya." Dan Dia
melanjutkan, "Manusia tidak hidup dari roti saja melainkan dari setiap
firman yang keluar dari mulut Allah." Apa maksudnya? Apa yang keluar
dari mulut Allah? Kehendak- Nya. Semuanya kembali kepada
259 | B I B L E S U R V E Y
kehendak- Nya. Firman- Nya mengungkapkan kehendak- Nya dan kita
hidup selalu didasari oleh kehendak- Nya.
Jika Allah berkata, "Ubahlah batu itu menjadi roti," maka Yesus akan
melakukannya, tetapi hanya sesudah kehendak itu dinyatakan. Dan
pada saat itu Allah tidak berkata kepada Yesus, "Engkau sekarang
boleh mengubah batu itu menjadi roti." Jadi, karena tidak ada Firman
yang datang untuk itu, maka batu tidak diubah menjadi roti.Kehendak
Allah selalu! Itulah pra- syarat utama untuk memiliki visi.
Komitmen Yesus bagi kehendak Bapa sedang diuji, dia sangat lapar,
akan tetapi dia tidak akan melakukan sesuatu bagi kepentingannya
sendiri. Dia bisa saja bertindak tanpa persetujuan dari Bapa akan tetapi
Yesus berkata, "Aku tidak akan pernah melakukan apa pun kecuali
yang Bapa ingin Aku lakukan." Begitulah cara hidupnya di sepanjang
pelayanannya di bumi.
Apakah kita hidup seperti itu? Tidak. Itu sebabnya Anda hidup tanpa
visi. Yang paling ideal bagi kita adalah memanfaatkan bakat dan kuasa
yang ada pada kita sesuka hati. Anda suka berdebat dan gemar
berpikir. Lalu apa yang Anda kerjakan? Anda memanfaatkan bakat itu
dan menjadi pengacara. Jika Anda gemar berhitung, Anda menjadi
seorang insinyur. Anda gemar mempelajari tentang kesehatan. Maka
Anda menjadi seorang dokter. Kita memakai bakat kita sesuka hati,
dan adakah yang bertanya kepada Tuhan, "Engkau telah memberiku
berbagai macam bakat, apakah Engkau ingin agar aku belajar tentang
bidang ini? Apakah Engkau ingin agar aku melakukan hal itu?" Tidak,
kita memutuskan sendiri apa yang akan kita kerjakan, bukankah
begitu? Apakah tidak ada hal yang dikatakan oleh Allah kepada Anda?
Mungkin Anda saja yang tidak mau mendengarkan. Saat saya
menyimak, saya memang mendengar. Akan tetapi saya tidak
mendengar jika saya tidak menyimak. Kita harus menyimak.
Hal- hal yang Menutupi Visi
Materialisme
Kebutuhan akan roti merupakan inti dari materialisme. Persoalan besar
yang menghadang negara- negara maju adalah bahwa kita ini
kelebihan roti, kita terlalu kenyang. Kita kenyang dengan materialisme.
Mengapa orang- orang berpindah dari China ke Kanada? Karena dalam
260 | B I B L E S U R V E Y
waktu singkat Anda bisa segera membeli rumah, mobil, dan segala
barang mewah. Bagi kebanyakan orang di China, dibutuhkan masa
kerja seumur hidup untuk bisa memperolehnya. Inilah surga materi.
Dan menurut survei PBB selama bertahun- tahun, Kanada berada di
tempat pertama negara kaya di dunia. Kita hidup di surga dunia. Dan
saya sekarang sedang mencoba untuk memberitakan Kerajaan Allah
kepada Anda? Tidakkah saya sedang membuang waktu? Iblis tidak
perlu bersusah- payah untuk menggoda orang.
Semakin Anda mengejar dunia, semakin dunia menguasai
Anda. Apakah Anda memahami prinsip itu? Ini bukanlah teori; ini
adalah fakta yang sangat sederhana. Semakin Anda memiliki dunia,
semakin besar kekayaan Anda - semakin dunia menguasai Anda. Dan
tidak ada orang yang terikat dengan dunia yang memiliki visi. Orang
yang terikat dengan dunia tidak ada urusan dengan visi. Membuang
waktu saja berbicara tentang visi. Sudah tahukah Anda mengapa saya
tidak berminat berkhotbah di negara- negara maju?
Karena materialisme. Apa itu dunia? Di dalam Alkitab, dunia
sebenarnya adalah sistem di mana Iblis memegang kendali
secara tersembunyi. Itulah rahasianya. Dengan kata lain, Iblis
mengendali Anda tanpa sepengetahuan Anda. Dia menggunakan
materialisme; dia memanfaatkan berbagai hal yang kita incar, dan
Anda bahkan tidak tahu bahwa Anda sedang berada di dalam
kendalinya. Ia berkerja tanpa sepengetahuan Anda. Sama seperti
kanker. Mungkin sedang ada sel kanker yang aktif di dalam tubuh Anda
tetapi Anda tidak mengetahuinya. Anda tidak punya petunjuk apa- apa.
Ketika kanker itu ditemukan, seringkali sudah terlambat karena kanker
bekerja secara tersembunyi.
Begitulah cara Iblis bekerja. Dia tidak mendatangi Anda secara terang-
terangan. Anda tidak melihatnya. Dia tidak ingin Anda mengetahui
keberadaannya. Dia bekerja secara diam- diam. Sangat mematikan,
bukankah demikian? Itulah sifat dunia. Dunia adalah sistem pemikiran,
sistem pemerintahan, sistem masyarakat di mana Iblis berusaha
membuat Anda percaya bahwa Anda sedang mengerjakan apa yang
memang Anda inginkan dan bahwa hal itu sangat bagus buat Anda.
Iblis adalah psikolog yang hebat. Setiap orang yang mempelajari
psikologi tahu akan pemikiran tersebut.
261 | B I B L E S U R V E Y
Cara untuk mendorong orang lain mengerjakan hal yang kita inginkan
adalah dengan memberitahu dia betapa bermanfaatnya tindakan itu
buat dia. Itu strategi yang dapat membawa Anda menjadi pucuk
pimpinan perusahaan. Ini manajemen yang paling efektif. Anda tidak
boleh berkata kepada anak buah Anda bahwa Anda ingin mereka
mengerjakan sesuatu hal, tetapi katakanlah bahwa pekerjaan itu
berkaitan dengan kepentingan utama mereka. Dan mereka akan
berjuang habis- habisan bagi Anda. Tentu saja, Anda tidak akan
berkata, "Itu demi saya," melainkan Anda akan berkata, "Itu demi
kepentinganmu sendiri. Demi kebaikanmu."
Perhatikan hidup Anda dan lihatlah seberapa besar materialisme
menjadi bagian dari hidup Anda. Berapa besar penghasilan Anda per
bulan? Tidak cukup. Lalu Anda mengejar kenaikan penghasilan. Masih
tidak cukup. Hal yang menarik dari materialisme adalah bahwa Anda
tidak akan pernah puas. Tidak ada batasnya. Jika Anda memiliki
$100.000 di bank, maka Anda ingin agar jumlahnya menjadi $500.000.
Jika yang Anda miliki adalah $500.000, maka Anda ingin
menjadikannya sejuta. Anda berkata, "Tidak, tidak. Saya akan puas
dengan $100.000." Itu karena Anda belum memiliki yang $100.000 itu.
Tunggu sampai Anda memiliki $100.000. Saat itu Anda akan berkata,
"Hanya $100.000? Hidupku masih sekitar 50 tahunan lagi!" Jadi, Anda
merasa butuh $500.000, dan Anda berkata, "Aku akan puas." Tetapi
Anda sedang menipu diri Anda sendiri. Tunggu sampai Anda punya
$500.000. Saya rasa Anda akan berkata, "Apa? Temanku sudah punya
penghasilan $2 juta. Aku akan puas kalau penghasilanku dua juta
juga." Sebenarnya Anda tidak akan pernah puas.
Begitulah cara kerja dunia - tersembunyi. Anda tidak sadar bahwa
Anda sedang didesak terus oleh kekuatan tersembunyi dari
keserakahan. Itulah yang terjadi. Tetapi Anda lebih suka memakai
istilah 'jaminan hidup'. Istilah 'jaminan hidup' terdengar lebih
menyenangkan daripada 'keserakahan'. Padahal yang terjadi adalah
keserakahan. "Aku serakah? Oh, tidak sama sekali! Tetapi aku butuh
jaminan hidup."
Agama
Hal kedua adalah dunia tidak menyingkirkan agama. Dunia
memanfaatkan agama. Dunia mengeksploitasi segala sesuatu,
262 | B I B L E S U R V E Y
termasuk agama. Agama punya kekuasaan yang luar biasa. Dan hal
yang telah kita lakukan adalah memanfaatkan agama untuk
kepentingan kita sendiri.
Para politikus di Amerika Utara semuanya adalah orang- orang Kristen.
Tuan Bush adalah seorang Kristen. Semua calon kepresidenan adalah
orang beragama. Jika Anda bukan orang Kristen sangat kecil
peluangnya untuk mendapatkan suara dari kalangan Kristen.
Kekristenan sebagai suatu sistem keagamaan, memiliki kekuasaan
yang sangat besar di Amerika Utara, dan khususnya di Amerika
Serikat. Kekristenan sebagai suatu sistem bisa menjatuhkan atau
menaikkan Anda. Tanpa suara dari mereka, Anda sama sekali tidak
berpeluang untuk menang pemilu.
Di Matius 4:5 Iblis membawa Yesus ke kota kudus, ke tempat tertinggi
dari Bait Allah dan mengatakan bahwa mungkin Yesus bisa melakukan
sesuatu yang spektakuler. Jika Yesus mengubah batu menjadi roti, tak
ada yang akan melihatnya. Tetapi jika Yesus pergi ke Bait Allah yang
dipenuhi oleh banyak orang dan jatuh dari tempat tertinggi, tentu
peristiwa ini akan menimbulkan kegemparan. Superman hanyalah fiksi
tetapi orang- orang buat pertama kali akan melihat manusia terbang.
Iblis memahami isi Alkitab jauh lebih baik ketimbang kebanyakan orang
Kristen, dia mengutip satu janji dari Alkitab, "Jika Engkau meloncat
turun dari pucuk Bait Allah, Allah telah berjanji bahwa Dia akan
memerintahkan para malaikat- Nya untuk melindungi Engkau sehingga
ketika Engkau turun ke tanah, bahkan kaki- Mu tidak akan terantuk
pada batu. Dengan demikian kemuliaan akan dinyatakan!"
Pernahkah Anda melihat buku- buku atau kartu- kartu yang
mengumbar janji- janji Allah? Hal ini benar- benar membuat saya
merasa ngeri. Mengingatkan saya pada janji- janji yang pernah dikutip
oleh Iblis. Janganlah membeli buku- buku atau kartu- kartu yang
berbicara tentang janji- janji tersebut, karena janji- janji tersebut
belum tentu untuk Anda. Jika Anda berkomitmen sepenuhnya untuk
melakukan kehendak Allah, maka setiap janji Allah itu buat Anda; kalau
tidak, maka janji- janji tersebut bukan buat Anda. Akan tetapi
sekalipun janji- janji tersebut memang tersedia buat Anda, bisa saja
janji tersebut tidak berlaku bagi Anda di saat itu.
263 | B I B L E S U R V E Y
Jika janji- janji itu berlaku bagi semua orang, tentunya juga akan
berlaku bagi Yesus. Dia adalah Pribadi yang memiliki komitmen untuk
melakukan semua kehendak Allah dan Iblis itu cerdik. Dia tahu bahwa
Yesus bisa memanfaatkan janji tersebut karena Yesus adalah Pribadi
yang taat sepenuhnya. Akan tetapi sebuah janji yang bersifat umum
tidak harus berlaku di dalam sebuah peristiwa khusus. Anda harus
mendapatkan persetujuan dari Tuhan. Karena sekalipun janji ini
memang bisa diterapkan pada situasi yang Anda hadapi tapi bisa jadi
itu bukan kehendak Tuhan bagi Anda pada waktu itu. Setiap orang
Kristen yang sejati harus selalu berhubungan dengan Allah.
Ini adalah bagian yang sangat sulit. Saya tahu apa yang Tuhan mau
saya kerjakan - apa yang boleh dan yang tidak boleh saya kerjakan
untuk tetap bisa berada di dalam kehendak- Nya. Sebab Allah itu
nyata, maka saya bisa tahu apa yang menjadi kehendak- Nya. Jika Dia
itu tidak nyata, maka tidak ada kehendak yang harus diketahui.
Apakah ini logis? Tentu saja. Apakah Anda ingin mengenal Allah.
Temuilah Dia. Jika Anda tidak mengenal Dia, jelas Anda tidak mau
menjalankan kehendak- Nya. Karena Anda tidak tahu pasti apa yang
menjadi kehendak- Nya.
Yang mana yang harus terjadi dahulu? Mengenal- Nya baru
menjalankan kehendak- Nya? Atau bersiap melakukan kehendak- Nya
dan berkata, "Jika Engkau memang nyata, aku akan melakukan
kehendak- Mu." Akan tetapi Anda tetap harus melakukan kehendak-
Nya karena Dia adalah Pencipta. Kita tidak berhak menetapkan
persyaratan buat Dia. Persyaratan yang telah Dia tetapkan itu berlaku
bagi semua ciptaan- Nya. Kita tidak perlu menunggu sampai dilahirkan
kembali atau setelah menjadi Kristen. Sebagai ciptaan- Nya, kita wajib
melakukan kehendak- Nya.
Diawali dengan kita yang melakukan kehendak- Nya dan setelah itu
baru Dia menyatakan diri- Nya kepada kita. "Setiap orang yang
kehendaknya adalah melakukan kehendak Allah, dia akan tahu apakah
pengajaran ini berasal dari Allah atau tidak." Begitulah cara kerjanya.
Jika Anda memenuhi pra- syarat yaitu melakukan kehendak- Nya,
maka Anda akan memiliki visi. Semakin Anda melakukan kehendak-
Nya, semakin Anda menyadari bahwa Dia itu nyata. Semakin Dia itu
nyata bagi Anda, semakin Anda berniat melaksanakan kehendak- Nya.
264 | B I B L E S U R V E Y
Demikianlah siklus itu berlangsung. Semakin Anda menjalankan
kehendak- Nya, semakin Anda mengalami realitas- Nya.
Hanya sebagian kecil saja dari kesaksian saya yang dimasukkan ke
dalam buku "Bagaimana Aku Mengenal Allah". Buku itu
menggambarkan komitmen saya yang konstan untuk melaksanakan
kehendak Allah. Semakin Anda menjalankan kehendak- Nya, semakin
Anda mengalami Dia. Semakin Anda mengalami Dia, semakin kuat
komitmen Anda untuk menjalankan kehendak- Nya dan hal itu berputar
terus dengan intensitas yang semakin tinggi. Visi itu menjadi semakin
tajam, jelas dan kuat. Akan tetapi pra- syaratnya, saya tekankan sekali
lagi, harus terpenuhi. Jika Anda berkata, "Aku siap, ya Allah, untuk
melakukan kehendak- Mu," seperti yang dikatakan oleh Yesus di dalam
Ibrani 10:7, "Aku datang untuk melakukan kehendakMu."
Begitulah, orang sekarang mencari keuntungan dari agama,
memanfaatkan janji- janji Allah, memanfaatkan janji- janji yang
bahkan tidak berlaku bagi orang tersebut. Akhirnya kita mendapatkan
kekristenan yang hanya menginginkan janji- janji tersebut tanpa
mengindahkan syarat- syaratnya. Kekristenan telah dikorup. Tentu saja
gereja tidak suka saya berkata seperti itu.
Demokrasi
Kita sudah melihat betapa materialisme telah menutupi visi. Kita telah
melihat betapa agama, yaitu kekristenan yang telah dikorup, menutupi
visi. Sekarang mari kita masuk pada poin ketiga mengenai hambatan
yang menutupi visi.
Apakah pencobaan ketiga yang dihadapi oleh Yesus? Di dalam Matius
4:8- 9 kita baca, "Dan Iblis membawa- Nya pula ke atas gunung yang
sangat tinggi dan memperlihatkan kepada- Nya semua kerajaan dunia
dengan kemegahannya, dan berkata kepada- Nya: 'Semua itu akan
kuberikan kepada- Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.'" Dengan
kata lain, Iblis berkata kepada Yesus, "Beri aku sedikit kehormatan,
beri aku muka, maka aku akan menyerahkan padamu semua kerajaan
ini." Apakah dia sedang membual? Tidak. Iblis adalah dasar dari semua
kekuasaan duniawi. Akan tetapi penguasa- penguasa duniawi tentu
saja tidak mengakui atau mempercayainya. Apa artinya? Jika kita tak
bisa sukses dengan memakai materialisme, dengan memanfaatkan
265 | B I B L E S U R V E Y
agama dan dengan usaha dan bakat kita sendiri, jika Anda sudah
cukup putus asa, cukup dengan memberi sedikit kehormatan kepada
Iblis, maka dia akan memberi apa yang Anda inginkan. Dan saya telah
menyaksikan hal- hal yang mengerikan seperti itu. Iblis tidak sedang
membual.
Namun ada kuasa yang jauh lebih besar daripada kuasa Iblis, yaitu
kuasa Allah sendiri. Bodoh sekali orang yang berpaling kepada Iblis. Di
Amerika Utara, Satanisme, di dalam bentuknya yang paling rahasia,
sedang menyebar luas. Ada spiritisme. Ada Gerakan New Age. Dan
banyak lagi yang lainnya. Iblis berkata, "Cukup beri aku sedikit
kehormatan dan aku akan memberimu segala yang kau mau. Aku
punya kuasa untuk melakukannya." Dan memang dia punya kuasa itu.
Memiliki kerajaan- kerajaan duniawi berarti memiliki kuasa; memiliki
kendali; memiliki kemampuan untuk melakukan apa yang Anda
kehendaki.
Saya ingin berkata sesuatu yang akan sangat menyinggung hati di
dunia Barat. Saya memang bukan pengkhotbah populer. Saya hanya
ingin menyatakan kebenaran dan Firman Allah.
Apa arti Kerajaan Allah? Kata 'Kerajaan' memang kata yang kuno.
Mestinya terjemahan yang bagus adalah kedaulatan Allah atau
pemerintahan Allah di atas umat manusia. Kata 'kedaulatan,' juga
merupakan kata kuno. Kedua kata ini memang jarang dipakai di zaman
modern ini. 'Kerajaan Allah' berarti kuasa Allah berdaulat di dunia dan
di dalam hidup Anda. Akan tetapi kata apa yang paling banyak
didengar di negara- negara maju sekarang ini? Kata 'demokrasi'. Kata
ini sudah menjadi slogan di mana- mana, "Kami ingin demokrasi."
Maafkan saya. Demokrasi tidak ada di dalam Alkitab. Apakah ini
menggoncang hati Anda? Demokrasi berasal dari kata Yunani. Bagian
yang pertama ,'demo', berarti rakyat atau orang banyak atau
kerumunan. Dan 'krasi' berarti kekuasaan - kratos, yaitu kata Yunani
untuk istilah kekuasaan. Sekarang ini, menyampaikan hal yang
menentang demokrasi bisa dipandang sama seperti orang sesat.
Sejauh itulah kekuasaan politik zaman sekarang.
Namun, di dalam Alkitab hanya ada Theokrasi. Yaitu kekuasaan Allah -
theos, kata Allah dalam bahasa Yunani, dan kratos - kekuasaan;
266 | B I B L E S U R V E Y
lengkapnya kekuasaan Allah. Alkitab hanya mengenal kekuasaan Allah.
Kekuasaan lain tidak dikenal. Saya berkhotbah di lingkungan yang
sangat menentang theokrasi - bukan dalam kata- kata melainkan
dalam tindakan. Semakin kita menekankan pada kekuasaan rakyat,
semakin kecil penekanan kita pada realitas theokrasi, Kerajaan Allah di
dunia. Anda punya pilihan apakah akan ikut mendukung kekuasaan
manusia sebagai kekuasaan tertinggi di bumi, hal yang sudah terjadi,
atau hidup di bawah kekuasaan Allah.
Di zaman dulu, ketika masih banyak raja- raja, mereka dengan rendah
hati berkata bahwa kekuasaan mereka berasal dari Tuhan. Dalam ilmu
politik dikenal dengan istilah "hak ilahi dari raja- raja." Artinya, mereka
mengaku sebagai anak Allah, atau mendapatkan kekuasaan itu dari
langit, dan mereka memanfaatkan agama sebagai alat untuk menekan
rakyatnya. Jadi di dalam pemerintahan para raja, kita juga tidak
mengalami kondisi yang lebih baik. Jika saya harus memilih di antara
berbagai sistem pemerintahan yang dikembangkan oleh manusia,
secara umum, saya akan memilih demokrasi sebagai suatu sistem yang
lebih berimbang dibandingkan dengan sistem pemerintahan para raja.
Di dalam sejarah China hanya ada beberapa kaisar yang
mengutamakan kepentingan rakyat. Sistem kekaisaran jelas bukanlah
sistem yang baik. Jadi manusia, karena telah menolak Allah sebagai
Raja mereka, berada dalam keadaan tanpa sarana pemerintahan.
Manusia harus memilih antara raja atau presiden atau perdana
menteri. Dan jika tidak memilih salah satunya, manusia mungkin akan
jatuh ke dalam penguasa totaliter seperti kaum komunis. Semuanya
jelas tidak bagus. Namun kita terpaku pada pilihan ini saja, mengapa?
Karena umat manusia secara umum tak pernah mau menerima Allah
sebagai Raja atas mereka. Kita tidak menghendaki Allah sebagai Raja
kita.
Pada mulanya, Israel adalah negara theokratis. Allah memerintah Israel
melalui wakil- Nya, Musa. Semua yang dikerjakan oleh Musa adalah
kehendak Allah. Jika Anda tidak punya orang semacam Musa ini, tentu
saja Anda tidak akan bisa menjalankan theokrasi. Bangsa Israel sendiri
akhirnya mau menyamakan diri dengan bangsa- bangsa lain. Bangsa-
bangsa lain memiliki raja dengan segenap kemegahannya, termasuk
kemegahan upacara dan pesta- pestanya. Sedangkan Musa, si hamba
Allah, selalu dalam keadaan rendah hari dan lemah lembut. Dia tidak
267 | B I B L E S U R V E Y
mengendarai kereta perang yang diiringi oleh segenap barisan tempur
dan sebagainya. Tidak ada hal- hal yang semacam itu. Mereka memiliki
manusia Allah, tetapi tanpa kemeriahan dan kemuliaan. Mereka
mendapatkan keadilan dan kebenaran, tetapi tanpa hiasan duniawi.
Sehingga pada akhirnya bangsa Israel tidak lagi menghendaki
theokrasi. Mereka ingin menyingkirkannya; mereka ingin punya raja
sama seperti bangsa- bangsa lain.
Itulah yang terjadi pada bangsa Israel. Pada akhirnya, mereka
mendapatkan apa yang mereka mau. Mereka memiliki raja yang
bertingkah seperti raja bangsa- bangsa lain. Akhirnya, Allah
disingkirkan, theokrasi digusur semakin jauh dan Israel musnah
sebagai bangsa. Lenyap! Habis! Dan jika Allah tidak bermurah hati
kepada mereka serta membangkitkan mereka dari kubur setelah lebih
dari 2000 tahun, tentu tidak akan ada negara Israel. Apakah mereka
sekarang menyembah Allah di Israel? Tidak. Apakah mereka sekarang
mengasihi Allah seperti pada zaman Musa? Tidak.
Mengapa kita menginginkan demokrasi? Karena demokrasi memberi
kita kuasa. Saya tidak bermaksud untuk menyerang demokrasi sebagai
sebuah sistem. Memang tidak ada sistem yang lebih baik dari
demokrasi setelah kita menolak theokrasi. Dan sekarang, demokrasi
sudah menjadi ideologi yang sering dipaksakan ke atas orang lain,
seperti Presiden Amerika memaksakan demokrasi ke semua negara di
dunia.
'Demokrasi' bukanlah barang baru; bukan suatu temuan baru. Setiap
orang yang tahu sedikit tentang sejarah akan tahu bahwa negara
Athena, misalnya, adalah salah satu negara demokratik yang pertama
di dunia. Athena adalah negara kota (city state), suatu negara yang
kecil dan demokrasi berfungsi dengan baik di negara yang kecil.
Semakin besar negara itu, semakin rumit mekanisme yang harus
dikembangkan untuk mendapatkan sistem yang bekerja dengan adil.
Omong- omong, demokrasi itu indah jika ekonomi negaranya makmur.
Sebagai contoh, saya cukup sering pergi ke Filipina. Filipina negara
demokrasi yang sangat miskin. Dan terus terang saja, apa gunanya
Anda memiliki kebebasan memilih jika Anda tidak punya cukup
makanan? Dan ketika Anda jatuh sakit tidak ada orang yang merawat
Anda? Anda tidak punya cukup uang untuk berobat ke rumah sakit.
268 | B I B L E S U R V E Y
Anda boleh memiliki demokrasi, tetapi apa yang bisa Anda kerjakan
dengan demokrasi itu jika Anda tidak punya uang untuk makan dan
membiayai kesehatan dan pendidikan?
Demokrasi memberi kuasa kepada rakyat
Demokrasi memberi rakyat kuasa. Mereka bisa menendang Anda dari
kursi jabatan jika Anda tidak mengerjakan apa yang mereka
kehendaki. Jika Anda orang Amerika, Anda tahu bahwa Anda bisa
menggusur Presiden dari jabatan dalam pemilu. Yah, Anda memang
cuma salah satu orang dari sekian banyak rakyat, akan tetapi suara
Anda mungkin bisa ikut menentukan.
Persoalannya adalah masalah psikologi, rasa hormat pada kekuasaan
menyusut. Kekuasaan tidak lagi dihormati. Pernahkah Anda mendengar
cara orang berbicara dengan para pemimpin di negara- negara
demokratis? Wah! Mereka bisa menggilas, menguji, menentang,
bahkan memotong pembicaraannya. Anda mungkin tidak pernah
bermimpi untuk memperlakukan orang tanpa hormat seperti itu. Hanya
anggota partai mereka sendiri yang menghormatinya. Anggota partai
lain akan menjulukinya dengan berbagai sebutan. Tak ada rasa hormat
pada kekuasaan. Itulah yang terjadi. Dengan demikian, secara
berangsur- angsur, kita tidak lagi menghormati segala bentuk
kekuasaan karena kekuasaan ada di tangan kita. Kita sebagai rakyat
pemegang kuasa. Tanpa disadari kita membawa mentalitas ini ke
dalam hubungan kita dengan Allah. Sungguh mengerikan!
Baru dua hari yang lalu, saya menonton program sejarah, kebetulan
saya mendengar satu komentar yang membuat saya tercekat. Orang
itu berkata bahwa Allah dan Musa sama- sama saling menghormati.
Apakah kalimat ini bermasalah bagi Anda? Mungkin tidak. "Allah dan
Musa saling menghormati"? Sedang bicara apa kita ini? Mengatakan
bahwa Allah dan Musa dalam pengertian umum saling menghormati?
Bagi yang sudah melayani Tuhan dan mengetahui kemuliaan Allah
tentu gemetar; kalimat tersebut membuat saya sangat mual! Siapa
yang sedang Anda bicarakan?
Saya pikir jika Musa mendengar kalimat tersebut, mungkin dia akan
jatuh tersungkur dan berkata, "Kiranya Tuhan mengampuni!" Dengan
mengatakan bahwa Allah dan Musa saling menghormati itu sama
269 | B I B L E S U R V E Y
artinya dengan membicarakan tentang kesejajaran! Alkitab berkata,
"Apakah manusia itu, sehingga Engkau memperhatikannya?" Apakah
manusia itu? Tampaknya kita sudah kehilangan pemahaman yang satu
ini.
Kita tumbuh di lingkungan demokrasi dan kita sudah terbiasa dengan
kekuasaan rakyat. Mungkin Anda sedang mengamati wakil dari daerah
Anda, dan jika Anda tidak suka apa yang dia kerjakan, maka Anda
akan mengirimnya surat yang mengecamnya habis- habisan. Dan jika
dia masih melanjutkan apa yang sedang dikerjakannya, maka dalam
pemilu berikutnya Anda tidak memilih dia lagi. Anda menjadi terbiasa
menjalankan kekuasaan. Inilah maksudnya. Anda mungkin juga
berpikir bahwa Anda punya hak suara yang akan menendang Allah
keluar dari kekuasaan- Nya jika Anda mau. Anda menjadi begitu
terbiasa dengan kekuasaan. Konsep tentang takut akan Allah adalah
sesuatu yang asing. Takut akan Allah sudah tidak terlihat lagi di gereja-
gereja di sini. Saya tidak melihat orang yang takut akan Allah.
"Beri tepuk tangan untuk Yesus!" Plok, plok, plok. Beri tepuk tangan
untuk Yesus? Siapa dia itu? Seorang aktor? Menurut kita, siapa dia itu?
Tetapi mereka tidak melihat ada yang salah dengan itu. Mungkin justru
saya yang salah. Saya satu- satunya orang gila di sini. Saya takut akan
Allah - takut dalam pengertian hormat karena saya tahu kuasa- Nya.
Saya tahu siapa Dia. Apakah orang- orang ini tahu siapa Dia? Beri
tepuk tangan untuk Yesus? Sedang bicara apa kita ini? Baiklah,
mungkin kita menempatkannya di tingkat yang sama seperti seorang
presiden. Saat presiden memasuki ruangan, kita beri dia tepuk tangan.
Pra- syarat bagi adanya visi yang berasal dari hormat dan takut akan
Allah sudah tidak ada. Entah Anda tidak percaya pada keberadaan
Allah, atau jika Anda percaya, mungkin Anda pikir Dia butuh suara
Anda sama seperti Presiden atau politikus yang lainnya. Maksud saya,
jika Anda tidak memberi Dia suara, maka Allah harus keluar dari
gelanggang. Dia membutuhkan Anda! Dia bisa bertahan dalam jabatan-
Nya, itu semua berkat Anda, bukankah begitu? Apakah saya salah?
Saya harap Anda sekarang bisa memahami mengapa kita tidak bisa
memiliki visi. Kita tidak bisa memiliki visi karena prasyarat yang
dibutuhkan tidak muncul. Dunia sudah mencengkeram kita dengan
sangat licik, sangat tersembunyi sehingga orang Kristen bahkan tidak
270 | B I B L E S U R V E Y
menyadarinya. Ideal- ideal yang membentuk pikiran kita sejak masa
muda kita. Ideal dari demokrasi yang memberi kita kuasa adalah ideal
dari materialisme yang menawarkan kenyamanan dan kemudahan.
Izinkan saya menutup dengan ini. Ketika saya keluar dari China yang
sedang mengalami penderitaan dan kelaparan, saya pergi ke Swiss.
Saya tinggal di Swiss buat beberapa waktu karena ibu saya menjalani
perawatan penyakit TBC di sanatorium di pergunungan. Satu paru-
parunya dibuang. Swiss adalah negara demokrasi yang bisa dikatakan
paling murni, jauh lebih murni daripada yang ada di Amerika Serikat.
Apa maksud saya? Tak ada keputusan penting di Swiss yang bisa
diambil tanpa melalui referendum, bukannya pemilu biasa.
Demokrasi yang sekarang ini bukanlah demokrasi yang sejati. Sebagai
contoh, jika Presiden Bush ingin berperang dengan Irak, tak ada hal
yang bisa dilakukan oleh rakyat Amerika untuk mencegahnya karena
dia adalah panglima tertinggi. Dia melibatkan bangsanya untuk
berperang bahkan sekalipun sebagian besar rakyat tidak setuju. Itulah
demokrasi sekarang ini. Dan di Spanyol, mayoritas menentang
keterlibatan Spanyol di dalam perang Irak, namun tak ada
pengaruhnya. Pemerintah yang terpilih secara demokratis, tetap saja
membawa bangsanya ke dalam perang. Tentu saja, pemerintahan yang
memutuskan untuk terlibat dalam perang ini kemudian kalah dalam
pemilu berikutnya. Sebuah negara demokratis secara terang- terangan
bertindak melawan kehendak rakyat karena konstitusi mengijinkan
mereka berbuat demikian. Hal yang sama juga terjadi di Itali, dan di
negara- negara Eropa lainnya. Rakyat tidak menginginkan perang,
akan tetapi pemerintah membawa mereka masuk ke dalam perang.
Itulah hal yang dikerjakan oleh pemerintah yang terpilih secara
demokratis.
Dan jangan pernah lupa bahwa tiran yang terburuk, diktator yang
paling kejam memperoleh jalan menuju kekuasaan melalui demokrasi.
Anda tahu siapa dia? Hitler. Hitler terpilih secara demokratis.
Demokrasilah yang membawa partai Nazi kepada kekuasaan, ini
menunjukkan betapa rawannya demokrasi. Demokrasi yang akhirnya
mengakibatkan kematian jutaan orang dalam perang besar. Rusia
kehilangan 20 jutaan rakyatnya dan di seluruh Eropa, sekitar 40 jutaan
jiwa melayang karena demokrasi telah memilih satu orang ini ke kursi
271 | B I B L E S U R V E Y
kekuasaan. Tak ada orang yang bisa membantah hal itu. Ini adalah
fakta sejarah. Itulah hal yang bisa dilakukan oleh demokrasi.
Namun ketika berada di Swiss, saya menyaksikan demokrasi yang
sejati. Swiss adalah negeri yang indah. Jika Anda ingin menyingkirkan
theokrasi dan memakai demokrasi, inilah contoh terbaik yang Anda
miliki. Anda tidak akan pernah harus menerima keputusan yang tidak
Anda kehendaki tetapi hendak dipaksakan oleh pemerintah yang telah
Anda pilih secara demokratis. Rakyatlah yang menentukan tindakan
apa yang perlu diambil secara politis. Swiss adalah salah satu surga
dunia.
Paman saya tinggal di Swiss. Saya melihat di dalam kehidupannya hal
yang terbaik yang bisa ditawarkan oleh dunia. Paman saya adalah
seorang manajer penjualan yang sukses dan di usianya yang ke- 50,
dia pensiun sebagai orang yang sangat kaya. Dia merasa sudah
saatnya pensiun. Katanya, "Baiklah, sudah cukup banyak uang yang
aku kumpulkan. Aku akan berhenti di titik di mana aku masih cukup
muda dan kuat untuk menikmati hidup ini." Dia sangat sehat dan kuat.
Sekarang usianya 90 tahun tetapi masih juga sangat sehat dan kuat.
Dia sudah menikmati hidup ini sampai sekitar 40 tahun. Tidakkah Anda
menginginkan hal itu? Anda sudah memiliki uang yang Anda inginkan.
Anda bisa membeli apapun yang Anda mau, pergi ke mana saja,
melakukan apa saja karena kesehatan Anda memungkinkan untuk itu
dan uang Anda juga memungkinkannya. Oh, sungguh hidup yang
indah! Namun paman saya yang terkasih itu tidak pernah punya selera
terhadap perkara rohani. Dia punya agama dan itu sudah cukup
buatnya. Dia ada kalanya akan ke misa. Ia memberi takaran
secukupnya buat agama. Kejarlah dunia dan hadirilah ibadah di gereja
dari waktu ke waktu. Begitulah caranya. Anda tidak butuh visi apapun.
Akan tetapi, tanpa visi umat mati. Secara rohani, Anda tidak punya
apa- apa!
Visi Kerajaan Allah 2
- Visi dan Melakukan Kehendak Allah
Matius 3:13 - 4:17 - Khotbah oleh Pastor Eric Chang
272 | B I B L E S U R V E Y
"Menyalakan kembali Visi Kita"
Tema kita adalah tentang visi. Visi rohani adalah pandangan tentang
perkara- perkara rohani. Ini berarti memandang pada hal- hal kekal
yang berbeda dari hal- hal yang fana, duniawi dan jasmani yang akan
segera berlalu dan hilang. Hidup berlalu dengan kecepatan yang
mengejutkan. Tanya saja orang- orang yang berusia di atas 60 tahun
dan mereka akan memberitahu Anda akan hal itu. Apakah Anda
sekarang baru berusia 30 atau 40 tahun? Anda mengira bahwa jalan
hidup Anda masih panjang. Tidak begitu sobat. Tahun ini usia saya
sudah mendekati 70 tahun. Dan masa muda saya terasa baru saja
berlalu. Hal- hal yang sudah saya kerjakan - rasanya belum lama
berlalu.
Apakah Anda Suka pada Tantangan?
Perjalanan melintas Pergunungan Alpen
Sekarang ini waktu saya kesulitan berjalan, hal yang saya ingat adalah
pengalaman saya berjalan- jalan di pegunungan Alpen Swiss di waktu
muda saya. Saya berangkat pagi hari dan berjalan sepanjang hari
tanpa makan atau pun minum. Itu adalah salah satu cara saya untuk
melatih disiplin diri. Swiss adalah negara kaya, nyaman dan makmur,
dan saya tidak mau menjadi salah satu dari orang yang disebut "couch
potato (orang yang bermalas- malasan)". Tidak, saya mau menjadi
prajurit Kristus yang disiplin dan karena itu saya menerapkan latihan
yang gila- gilaan. Orang zaman ini melakukan lintas alam dengan
memakai sepatu bot khusus. Pada zaman itu saya tidak mampu
membeli apa- apa, termasuk sepasang sepatu yang seperti itu. Saya
berjalan di atas pegunungan, dan seharusnya memang harus memakai
sepatu bot khusus untuk daerah pegunungan. Namun bukan berarti
lantaran saya tidak mampu membeli sepatu bot pegunungan maka
saya tidak bisa menikmati jalur lintasan yang indah di gunung- gunung
itu.
Saya berasal dari keluarga berada. Namun pada saat itu, ayah saya
sudah tidak mau mengenal saya lagi karena saya bertekad untuk
273 | B I B L E S U R V E Y
menjadi pengabar Injil. Sebagai putra satu- satunya, dia memang
sangat berharap agar saya menjadi orang besar dalam pengertian
duniawi. Dan ibu saya juga sama sekali tidak mendukung keinginan
saya untuk menjadi penginjil. Jadi pada dasarnya saya telah dibuang.
Jadi, entah keluarga saya kaya atau miskin, sudah tidak banyak
pengaruhnya pada saya. Namun kedatangan saya ke Swiss adalah
dalam rangka mengunjungi ibu saya yang sedang dirawat di sebuah
sanatorium di sana karena sakit paru- parunya.
Saya berjalan lintas alam di pegunungan itu hanya dengan
mengenakan pakaian biasa. Saya diberitahu bahwa ini adalah tindakan
yang gila karena cuaca berubah dengan sangat cepat di tempat yang
tinggi. Bisa sangat hangat di sore hari dengan matahari yang bersinar
cerah, dan dengan cepat cuaca bisa berubah menjadi sangat dingin di
malam hari. Dan perlengkapan tambahan yang saya kenakan hanyalah
jaket tipis. Saya memakai sepasang sepatu biasa yang tipis dengan
tapak yang halus. Saya teringat bagaimana para pendaki yang lain
memandang saya. Mereka akan melihat saya dari atas ke bawah sambil
bertanya- tanya, "Mengapa kamu mendaki dengan penampilan seperti
ini?" Pada waktu itu tidak ada hal yang dapat menghambat saya.
Saya mempelajari peta dan memutuskan untuk berangkat dari poin A
menuju poin B. Saya tahu bahwa perjalanan tersebut akan memakan
waktu sekitar 12 jam berjalan kaki. Saya berangkat di pagi hari dan
akan tiba di tempat tujuan pada malam hari. Dan saya melakukan
perjalanan panjang ini tanpa membawa air atau makanan. Dengan cara
inilah saya belajar berjalan bersama Allah. Tuhan memelihara saya.
Saya tidak merasa haus atau pun lapar selama perjalanan dan saya
menikmati persekutuan yang indah dengan Tuhan.
Yang ingin saya tekankan dari pengalaman ini adalah bahwa jika Anda
sudah dilembekkan oleh kehidupan yang biasa Anda jalani di belahan
dunia barat ini, maka Anda tidak akan menjadi seorang prajurit Kristus.
Setidaknya Anda tidak akan dapat bertahan lama. Apakah Anda
memahami poin ini? Berapa banyak dari Anda yang mendisiplin diri
sendiri? Saya selalu menghargai mereka yang melakukan kegiatan olah
raga berat dalam rangka mendisplinkan fisiknya.
Bersepeda melintasi Swiss
274 | B I B L E S U R V E Y
Saya juga pernah bersepeda jarak jauh untuk tujuan memperkuat fisik.
Ada teman yang memiliki sebuah sepeda tua di Swiss. Sepeda tua ini
tidak punya persneling dan terbuat dari besi yang berat. Saya
memutuskan untuk melakukan perjalanan empat hari berturut- turut.
Pada waktu itu saya sudah bertahun- tahun tidak bersepeda. Terakhir
kali saya bersepeda adalah di China. Di Shanghai, saya pergi ke mana-
mana dengan sepeda karena itulah cara yang termurah. Anda tidak
perlu membeli bensin atau membeli tiket bus. Dan saya memang
bersepeda dari ujung kota Shanghai menuju ke ujung yang lainnya
karena letak tempat tinggal saya dan gereja seperti itu. Shanghai
adalah kota yang sangat besar. Dan secara rutin saya bersepeda
melintasinya.
Akan tetapi setelah keluar dari China, saya tidak lagi bersepeda. Dan
saya tidak mau memanjakan tubuh saya. Jadi, karena saat itu tersedia
sebuah sepeda, saya memutuskan untuk menakluk pegunungan Alpen
dengan sepeda tanpa persneling itu. Nah, sekarang ini, di negara barat,
sulit untuk menemukan sepeda tanpa persneling karena memang
sudah tidak ada lagi. Semua sepeda sudah diperlengkapi dengan
persneling, entah dengan 3 roda gigi atau yang jumlah roda giginya
sampai 24. Kebanyakan sepeda sekarang memiliki persneling 21 dan
sepeda yang jumlah roda giginya kurang dari 21, sudah dianggap
sezaman dengan dinosaurus. Jika saya berkata, "Ayuh, kita melintasi
Swiss dengan sepeda." Saya pikir Anda akan mengamati sepeda itu
dan berkata, "Yeah, tapi tidak dengan sepeda yang satu ini."
Di hari pertama, saya berangkat dari Swiss bagian utara langsung
menuju Altdorf, yang terletak di pusat negara Swiss. Setelah
perjalanan sehari penuh yang sangat melelahkan, saya tiba di Altdorf
dan bermalam di situ. Di hari berikut, saya harus melintasi gunung
Alpen dan jalan yang harus saya tempuh itu berbentuk zig- zag dan
terus menanjak. Saya berusaha untuk tetap bersepeda, namun di
beberapa tempat, saya tak mampu untuk bertahan di atas sadel
sepeda. Akan tetapi saya tetap mencoba sebisanya. Dan sering kali,
saya harus menggendong sepeda yang berat itu di atas punggung
saya, dan langsung mendaki. Saya tidak mengikuti jalan yang
berbelok- belok itu, melainkan saya langsung memotong melewati
lereng gunung. Daerah bagian bawah masih terdiri dari daerah
rerumputan, akan tetapi daerah bagian atas sudah merupakan daerah
bebatuan, dan saya langsung saja menuju ke puncak. Di bagian yang
275 | B I B L E S U R V E Y
menurun dari jalanan yang berbelok- belok ini, saya membiarkan
sepeda tua itu meluncur dan kecepatannya ada kalanya mendahului
mobil. Tikungan demi tikungan, saya meluncur berkelok- kelok menuju
Lugano. Selanjutnya saya bersepeda ke barat menuju Geneva.
Saya senang dengan anak- anak muda yang gemar tantangan.
Berhadapan dengan tantangan yang berat, mereka akan berkata, "Aku
akan menjalaninya." Mengapa? Injil itu untuk mereka yang tidak
terbuai dengan kenyamanan dan kemudahan, melainkan mereka yang
mencari tantangan dan berkata, "Aku akan menakluknya." Itu
sebabnya kalangan muda sering kali lebih tanggap terhadap Injil.
Kalangan tua berkata, "Oh tidak, yang benar saja. Ini terlalu berat.
Terlalu sulit. Hari- hari mengejar tantangan sudah berakhir." Namun
bagi kalangan muda, setidaknya sebagian dari mereka akan memberi
tanggapan.
Bersepeda dari Shanghai ke Suzhou
Semasa saya di Shanghai, saya sudah mulai melakukan kegiatan untuk
mendisiplin dan melatih diri. Saya bersepeda dari Shanghai ke Suzhou.
Sekarang ini, kereta cepat dari Shanghai mungkin hanya butuh waktu
satu jam lebih untuk menuju Suzhou. Di zaman itu, belum ada jalan
tol. Jalan- jalan menuju daerah pendalaman adalah jalan yang becak
dan berlumpur. Anda harus berbelok- belok menghindari genangan
lumpur di sana- sini. Demikianlah, saya bersepeda dari Shanghai
menuju Suzhou bersama empat teman yang lain. Perjalanan itu
memakan waktu sekitar 24 jam. Kami bersepeda semalaman tanpa
tidur. Perjalanan yang membutuhkan perjuangan yang berat.
Jalan yang lebar dan jalan yang sempit
Apakah kehidupan Kristen itu berat buat Anda? Atau malah mungkin
terlalu berat bagi Anda. Saya mau katakan bahwa kehidupan Kristen
akan terlalu berat bagi mereka yang tidak punya nyali bagi hal- hal
yang berat. Tadi saya menggunakan gambaran dari pengalaman saya
tapi Tuhan menjelaskannya lewat cara yang berbeda. Tuhan
menggunakan gambaran jalan yang lebar dan sempit. Ada jalan yang
lebar, lapang dan mulus, dan banyak orang yang lewat jalan itu; dan
ada juga jalan yang sempit.
276 | B I B L E S U R V E Y
Jalan yang sempit adalah jalan- jalan pedesaan, jalan setapak di
pegunungan. Jalan ini tidak mulus tetapi kasar dan berbukit- bukit. Jika
Anda mendaki gunung, Anda tidak akan menemukan jalan besar yang
mulus. Bahkan jalan setapak pun tidak ada. Bagaimana cara kita
berjalan dari satu titik ke titik yang lainnya? Sangat sederhana. Ketika
Anda sampai di satu titik, Anda harus mencari satu tanda yang dapat
ditemukan setiap 10- 20m. Ketika Anda mencapai titik itu, Anda harus
menemukan petanda yang lain, demikianlah seterusnya. Begitulah cara
Anda menempuh perjalanan di gunung. Tak ada jalan setapak di sana,
jika ada sekalipun mungkin berbatu- batu dan sangat sempit.
Injil membagi orang menjadi dua jenis. Ada jenis yang memilih
kenyamanan dan kemudahan yang ditawarkan oleh jalan yang lebar
itu, di mana orang banyak akan melintasinya. Orang banyak tidak akan
memilih bersepeda dari Shanghai ke Suzhou. Tak ada yang mau kecuali
empat orang gila macam kami ini. Orang banyak tentu saja tidak akan
mau mendaki gunung yang terjal itu. Tempat- tempat semacam itu
adalah bagi orang- orang yang mencari tantangan. Berapa banyak dari
Anda yang mau bersepeda melintasi Swiss, bahkan dengan sepeda
yang memiliki persneling sekarang ini? Saya tantang Anda, pakailah
sepeda dengan persneling dan cobalah lakukan apa yang pernah saya
lakukan dengan sepeda tanpa persneling dulu, dan nantinya Anda akan
berkata, "Bagaimana cara orang gila ini dulu melakukannya?"
Rute itu adalah: Berangkat dari Swiss Utara, dekat Basle, turun menuju
pusat Swiss yaitu ke Altdorf, dari Altdorf ke Lugano, dari Lugano ke
Geneva dan dari Geneva kembali ke titik awal. Ratusan mil. Waktu
tempuhnya adalah empat hari. Sekarang ini saya hanya bisa
mengenangnya karena sudah tidak punya kemampuan untuk
mengulangi hal- hal tersebut. Namun yang ingin saya sampaikan
adalah - dibutuhkan jenis orang yang mendengarkan panggilan Allah
dan mau respon sekalipun jalan itu penuh kesukaran. Tuhan
memerlukan orang yang tidak takut menghadapi kesukaran-
kesukaran.
Saya sengaja memilih beberapa contoh yang, terlihat agak bodoh bagi
orang lain, agak berlebihan karena memang agak mirip dengan Injil.
Orang yang merelakan karirnya, seperti rasul Petrus, Andreas, Yakobus
dan Yohanes. Orang yang bersedia merelakan usaha penangkapan
ikannya untuk mengikuti seorang guru yang tidak terkenal, yang
277 | B I B L E S U R V E Y
bernama Yesus. Seorang tukang kayu yang baru saja tampil dan apa
yang diberitakannya? Tentang visi Kerajaan Allah.
Padahal sebelum itu tak seorangpun yang pernah mendengar khotbah
tentang hal ini. Namun ketika orang ini datang apakah Anda bersedia
meninggalkan segalanya dan mengikut dia? Padahal katanya, "Kalau
kamu mengikut aku, kamu akan disalib sama seperti aku disalibkan."
Belum apa- apa orang ini sudah berbicara tentang penyaliban dirinya.
Dibutuhkan orang macam apa yang mau mengikut dia? Ketika Yesus
memilih murid- muridnya, dia mencari orang- orang dari jenis tertentu.
Karena melalui orang- orang jenis inilah misi Tuhan dapat
dilaksanakan.
Hanya sedikit yang suka pada tantangan
Setelah mendengar khotbah yang pertama (Visi Kerjaaan Allah 1) istri
saya, Helen berkata kepada saya, "Mungkin hanya satu atau dua orang
yang mau menanggapi Kerajaan Allah. Khotbah itu pasti mematahkan
semangat pendengarnya." Saya menjawab, "Saya hanya
menyampaikan kebenaran. Saya tidak mengkhotbahkan khayalan
ngawur yang membuat orang- orang di sini berdiri dan berseru, "Hore!
Aku akan mengikut Allah!" Saya sudah berada di dalam pelayanan ini
cukup lama. Saya tahu orang macam apa yang mau ikut dan yang
tidak mau ikut. Saya mengamati seseorang dan saya tahu bahwa yang
ini berpotensi sedangkan yang itu tidak. Maafkan keterus- terangan
saya ini. Saya katakan kepada Helen bahwa memang inilah yang
disampaikan oleh Yesus dulu. Jalan yang menuju kepada kematian itu
lebar dan banyak orang yang akan masuk ke sana. Namun jalan yang
menuju kepada hidup sangatlah sempit dan hanya sedikit yang
menemukannya. Kata yang digunakan Yesus adalah "sedikit", ini bukan
karangan saya. Silakan mencari ayatnya. Apa arti 'sedikit'? Bisa hanya
satu, dua atau tiga, itulah yang dimaksudkan dengan sedikit. Jika
jumlahnya seratus, maka itu bukan sedikit, bukankah begitu? Kata
sedikit, jika dipahami dalam pengertian relatif mungkin berarti 1% atau
2%. Akan tetapi yang 1% atau 2% inilah yang akan menjungkir-
balikkan dunia. Sedangkan yang lainnya tidak menghasilkan apa- apa.
Dan Anda harus memutuskan untuk memilih jalur yang mana, jalan
yang lebar atau yang sempit? Yang banyak atau yang sedikit? Untuk
bergabung dengan yang sedikit, seperti yang sudah saya sampaikan,
278 | B I B L E S U R V E Y
butuh sikap hati yang tertentu. Dibutuhkan semacam visi yang bisa
membuat Anda mampu terus melanjutkan perjalanan yang tidak
singkat ini, sampai pada akhirnya. Kemana pun saya berkhotbah, saya
berkhotbah bagi orang- orang yang sedikit ini. Saya tahu itu. Yang
lainnya tidur, entah secara mental, fisik atau pun rohani. Mereka
tertidur. Mereka sama sekali tidak dapat ikut. Mereka bahkan tidak
mau ikut.
Anda tahu, saya merasa tidak cocok dengan kursi- kursi di tempat ini.
Tampaknya kursi- kursi ini dirancang untuk keperluan tidur. Mereka
tidak dirancang untuk keperluan mendengarkan Firman Allah. Adakah
yang melihat sofa- sofa di lantai atas? Pertama kali melihatnya, saya
membatin, "Tempat macam apa ini? Siapa yang merancang tempat
yang keterlaluan seperti ini?" Maaf kalau saya terlalu berterus terang.
Anda bisa lihat betapa kasarnya saya. Saya membuat banyak orang
memusuhi saya. Akan tetapi apakah ini sebuah gereja atau justru
penginapan tempat beristirahat? Saya duduk di salah satu kursi
raksasa itu dan berpikir, "Sekadar bangkit dari sini saja sudah susah."
Ketika Anda duduk, sofa itu begitu nyaman, dan mata Anda mulai
menjadi berat. Siapa yang akan menyalahkan Anda jika Anda tertidur
di kursi semacam itu? Apa yang telah mereka kerjakan? Mereka
menyingkirkan kursi keras yang membuat orang tetap terjaga dan
menaruh sofa di sana - nyaman dan nikmat. Itu sebabnya saya
meminta mereka untuk duduk di lantai bawah saja, setidaknya kursi di
lantai bawah tidak senyaman yang di lantai atas sana. Yang di lantai
bawah masih lebih sesuai walaupun masih terasa terlalu nyaman. Anda
tidak akan bisa menghasilkan prajurit dari lingkungan semacam ini.
Angkatan Darat Amerika perlu melatih tentaranya dengan cara latihan
yang nyaris kejam agar mereka siap untuk bertempur, karena para
rekrut berasal dari negara yang menyediakan segala kemudahan dan
kenyamanan. Ketika mereka berperang di Vietnam, yang mereka
hadapi di sana adalah para prajurit sejati, orang- orang yang mampu
bertahan menghadapi kesulitan yang terbesar sekalipun. Amerika sadar
bahwa jika mereka ingin menghadapi para prajurit sejati dari Vietnam
maka mereka harus menghasilkan tentara yang sanggup mengimbangi
mereka. Prajurit Vietnam sanggup menghadapi kehidupan yang sangat
sulit. Mereka berangkat berperang hanya dengan sesuap nasi dan maju
tanpa perbekalan makanan apapun dan bertahan hidup dengan
memakan dedaunan di hutan. Oleh karena itu Akademi Militer Amerika
279 | B I B L E S U R V E Y
membuat latihan mereka menjadi semakin berat, karena jika tidak,
maka mereka tidak akan dapat memenangkan satu pertempuran pun.
Angkatan Perang Swiss juga harus melakukan hal yang sama. Mereka
membuat latihan yang sangat berat untuk menghasilkan tentara yang
punya daya tahan. Mereka disuruh berenang menyeberangi sungai
dengan ransel penuh muatan seberat 80 pon (sekitar 40 kg). Dapatkah
Anda menyeberangi sungai dengan beban 80 pon di punggung Anda?
Anda sudah sangat senang jika mampu menyeret tubuh Anda ke
seberang. Dan sesungguhnya, di dalam latihan menyeberang itu ada
beberapa orang yang tewas tenggelam. Pada saat pertolongan datang,
sudah sangat terlambat. Ada di antara mereka yang tidak pernah
sampai di seberang sungai dengan membawa beban 80 pon di
punggung. Dan pihak ketentaraan tidak menyesali tenggelamnya
beberapa orang tentara itu. Anda ingin bergabung dengan ketentaraan
Swiss? Anda perlu mempertangguh diri Anda.
Punyakah kita laskar Kristus yang mampu menanggung kesukaran
melintasi jalan yang sempit? Sanggupkah Anda melintasinya? Saya
meragukan sebagian besar dari Anda. Anda bahkan tidak memiliki
kualitas mental yang memadai untuk itu. Sama halnya dengan
angkatan- angkatan perang tersebut, termasuk angkatan perang
Amerika, prajuritnya harus dilatih secara mental, untuk mengubah cara
berpikir mereka supaya mereka mampu bertahan. Mereka dibentak dan
dihina secara sengaja oleh para perwira, dengan tujuan untuk
merendahkan mereka sampai ke titik di mana mereka akan mematuhi
setiap perintah.
Sedikit Pandangan tentang Demokrasi
Demokrasi perlu ditopang lembaga yang tidak demokratis
Di khotbah sebelum ini (Visi Kerajaan Allah 1) saya menyinggung
tentang demokrasi sebagai kehendak dan kekuasaan rakyat. Tahukah
Anda bahwa demokrasi tidak akan dapat bertahan hidup bahkan sehari
pun tanpa adanya satu lembaga yang sama sekali tidak memiliki unsur
demokrasi. Kelangsungan hidup demokrasi sangat bergantung pada
lembaga yang tidak demokratis. Tahukah Anda lembaga apa yang saya
maksudkan? Tidak ada lembaga yang lebih bengis dan otokratis di
dunia ini dibandingkan dengan lembaga militer, termasuk lembaga
280 | B I B L E S U R V E Y
militer milik Amerika. Lembaga militer Jerman adalah salah satu mesin
perang yang terbaik yang berperang bagi orang semacam Hitler.
Mengapa angkatan perang Jerman dihormati? Karena ketaatan dan
kesetiaan mereka yang absolut. Jika mereka disuruh bertahan sampai
dengan orang terakhir, maka mereka akan bertahan sampai prajurit
yang terakhir. Pihak tentara sekutu memahami hal itu dan korban
mereka di dalam mengalahkan tentara Jerman sangatlah besar. Namun
di dalam angkatan perang sama sekali tidak ada demokrasi. Anda tidak
akan mengadakan pemungutan suara untuk memutuskan, "Apakah
saya akan menyerbu musuh dan menghantam tempat ini sekarang?"
Apakah seorang kapten akan berkata, "Bagaimana menurut kalian?
Apakah kita perlu menyerang di sini?" Tentu tidak demikian! Perintah
datang dari atasan, "Serang!" Dan Anda harus berangkat. Tak peduli
berapa jumlah korban, kerugian, urusan Anda hanya maju dan merebut
titik strategis tersebut. Demokrasi tidak dapat bertahan jika tidak
didukung oleh lembaga kuat yang tidak demokratis.
Perekonomian akan runtuh dengan demokrasi
Sebenarnya sangat sedikit lembaga yang benar- benar demokratis
karena jika mereka demokratis, maka seluruh bangsa akan runtuh. Apa
maksud saya? Mari kita ambil contoh sebuah perusahaan besar seperti
General Motors, perusahaan kendaraan terbesar di dunia. Bagaimana
cara perusahaan General Motors dijalankan? Apakah dengan
mengadakan pemungutan suara mengenai apakah Anda mau masuk
kerja hari ini? Berapa banyak mobil yang akan kita produksi hari ini?
Mari kita pungut suara, mari kita diskusikan. Hari ini, cuaca agak panas
jadi kita kurangi saja produksi menjadi 2000 mobil, besok, jika cuaca
agak membaik, mungkin 3000 mobil. Atau, hari ini, saya merasa
kurang enak - mari kita semua pergi berpiknik dan lupakan sejenak
tentang pekerjaan. Kalau demikian caranya, perusahaan tentu saja
akan jatuh bangkrut! Apakah ada perusahaan yang merupakan
lembaga yang demokratis? Dapatkah Anda berbuat sesuka hati?
Apakah mereka mengadakan pemungutan suara untuk
mempertimbangkan pendapat Anda? Anda pasti bercanda! Pimpinan
perusahaan memberi perintah - kita akan memproduksi dengan cara
ini dan pembagian pekerjaan akan dilakukan seperti ini.
Jika Anda ingin mogok kerja, dan jika alasan Anda masuk akal, silakan,
tetapi jika tidak masuk akal, Anda dipecat. Undang- undang yang
281 | B I B L E S U R V E Y
mengatur tentang pemogokan juga ada. Anda lihat, demokrasi tidak
berjalan di sini. Perekonomian bisa ambruk. Perusahaan besar tidak
akan dapat beroperasi. Ia harus memiliki disiplin militer, dalam kadar
tertentu, tidak sebesar yang ada di dalam tubuh militer, akan tetapi
harus ada disiplin jika suatu perusahaan ingin bertahan. Singkirkanlah
unsur- unsur yang tidak demokratis itu, maka demokrasi akan tamat
riwayatnya.
Apakah kita memiliki demokrasi yang sejati?
Suatu angkatan perang itu terdiri dari ratusan ribu orang, dan tidak
ada unsur demokrasi di dalamnya. Setiap orang akan mengerjakan
tugas sesuai dengan perintah. Seorang prajurit telah bersumpah untuk
setia dan taat sepenuhnya - dan hal itu terjadi di tengah negara yang
demokratis. Jika demokrasi memang cukup kuat di dalam dirinya
sendiri - Anda tidak akan membutuhkan angkatan perang,
kenyataannya demokrasi butuh angkatan perang untuk dapat bertahan
hidup.
Kerajaan Allah bertolak belakang dengan kerajaan duniawi karena
kerajaan duniawi berpusat pada manusia. Dan penempatan manusia
sebagai pusat perhatian bukanlah hal yang sesungguhnya demokratis
tetapi terkandung di dalamnya unsur otoriter karena kekuasaan berada
pada lembaga militer. Hal ini menjelaskan mengapa demokrasi begitu
sering diambil alih oleh pihak militer. Negara- negara di Amerika
Selatan sering mengalaminya - saat seseorang tampil ke kursi
kekuasaan dan tidak lama kemudian dia digulingkan oleh pihak militer.
Pihak angkatan perang mengambil alih kendali dan tak ada yang bisa
berbuat apa- apa karena sudah jelas Anda tidak bisa melawan
angkatan perang. Demikianlah, para jenderal dengan mudah
mengambil alih kekuasaan. Demokrasi tidak dapat bertahan tanpa
sokongan lembaga militer. Ini adalah suatu tragedi. Itu sebabnya,
sebenarnya, tidak ada demokrasi yang sejati. Kerajaan- kerajaan
duniawi mengklaim memilikinya dan namun dalam kenyataannya
bukan demikian.
Akan tetapi di dalam Kerajaan Allah, Allah memegang kendali. Dia
bukanlah diktator. Dia bukanlah tiran. Dia adalah Pribadi yang
mengangkat kepentingan terbaik kita layaknya seorang ayah. Itu
sebabnya kita, yang melangkah bersama dengan Allah, memanggil-
282 | B I B L E S U R V E Y
Nya 'Bapa'. Bapa adalah kepala rumah tangga. Seorang bapa yang baik
memegang kendali akan tetapi dia bukanlah tiran. Namun Dia
menghendaki kualitas- kualitas tertentu. Jika Anda memiliki anak, anak
macam apa yang Anda kehendaki? Apakah anak yang senang bermain-
main saja sepanjang hidupnya? Yang tidak punya disiplin pribadi? Yang
menghamburkan uang Anda? Yang terus saja bermasalah? Anak
macam apakah yang Anda inginkan? Dan anak- anak macam apakah
yang dikehendaki oleh Allah? Seharusnya ini adalah hal yang mudah
untuk dipahami.
2 Macam Manusia
Pada dasarnya, ada dua macam orang di dunia ini. Yesus di dalam
setiap perumpamaannya menegaskan hal itu. Yang satu, contohnya,
dapat disebut sebagai domba, dan yang satunya lagi kambing. Atau
bisa juga, gandum dan lalang. Perbandingan ini bisa dilihat di
sepanjang Kitab Suci. Dan di dalam ruangan ini juga terdapat dua
macam orang. Anda termasuk ke dalam salah satu dari dua kategori
itu. Termasuk apakah Anda ini? Jenis yang pertama adalah yang
mengerjakan kehendak Allah dan mereka tahu bahwa mereka
mengerjakan hal itu karena mereka berkomitmen untuk melakukannya.
Dan jenis yang lainnya adalah yang tidak mengerjakan kehendak Allah.
Banyak orang yang berada di tengah- tengah, yang tidak tahu apakah
mereka mau mengerjakan kehendak Allah atau tidak, dan mereka
menghabiskan seumur hidupnya hanya untuk memastikan hal itu. Dan
selama Anda belum memastikan hal itu, maka Anda boleh yakin bahwa
Anda tidak sedang melakukan kehendak Allah. Anda perlu membuat
suatu keputusan.
2 Macam Reaksi
Izinkan saya menguraikan lebih jauh lagi tentang hal hidup di dalam
Kerajaan. Saya sudah membahas sedikit tentang hidup di dunia. Saya
akan melanjutkan sedikit lagi sebelum membahas tentang sikap hati
yang dibutuhkan untuk mempelajari Injil. Bahkan di saat saya sedang
berkhotbah, Anda akan mendapati ada dua macam sentimen yang
tumbuh di dalam diri Anda. Saya bukanlah seorang pengkhotbah yang
populer karena saya menyampaikan Firman Allah, dan Firman Allah itu
akan menyinggung hati atau terdengar bodoh, bergantung pada sikap
hati Anda. Itulah yang dikatakan oleh rasul Paulus. Yang kita bicarakan
283 | B I B L E S U R V E Y
adalah kuasa Allah. Paulus menyampaikan hal ini di dalam 1 Korintus
1:17 bahwa kuasa tersebut adalah suatu kebodohan bagi sebagian
orang dan batu sandungan bagi yang lainnya. Apa pandangan Anda?
Suatu kebodohankah? Atau batu sandungan? Apakah Anda memiliki
syarat yang dibutuhkan untuk melihat visi itu? Dan itulah alasan
mengapa saya menguraikan poin yang satu ini karena tak ada gunanya
berbicara tentang visi yang tidak bisa Anda lihat.
Di Matius 7:6 Yesus berkata, "Jangan berikan barang yang kudus
kepada anjing dan jangan lemparkan mutiara kepada babi." Ketika
saya masih baru menjadi Kristen, saya merasa bahwa ayat ini
sangatlah menyinggung hati. Apakah ayat itu terasa menyinggung?
Setelah bertahun- tahun, saya baru menyadari betapa benarnya ayat
itu. Jika Anda melemparkan barang yang kudus kepada anjing, jika
Anda lemparkan mutiara kepada babi, tahukah Anda apa hasilnya?
Mereka akan menginjak- injak barang itu dan berbalik mengincar dan
meremukkan Anda. Itu adalah perkataan dari Yesus di dalam Matius
7:6 dan bukan perkataan saya - lalu ia berbalik mengoyak kamu.
Kebenaran akan membangkitkan kemarahan dan kebencian yang amat
sangat. Ketika rasul Paulus memberitakan keselamatan dari Allah
(ingatlah, yang dia khotbahkan adalah keselamatan bukan kutukan)
namun yang dia dapatkan adalah lemparan batu, dan ia bahkan pernah
dilempari dan ditinggalkan karena dikira sudah mati. Berapa kali dia
dipukul atau dicambuk? Berapa besar penderitaannya? Dia berkata
bahwa dia memiliki bekas luka di sekujur tubuhnya sebagai bukti
kesetiaannya kepada Kristus. Mengapa orang- orang melempari dia
dengan batu padahal dia tidak mengatakan hal- hal yang buruk pada
mereka, melainkan menyampaikan tentang keselamatan dari Allah dan
mengundang mereka untuk datang dan mengerjakan kehendak Allah?
Saya sudah berkali- kali diserang. Saya diserang bukan oleh batu tetapi
kata- kata yang dirancang untuk mencabik dan memfitnah saya dalam
segala hal. Dan itu justru dilakukan oleh mereka yang menyebut
dirinya "Kristen". Di sini, kita bisa melihat sesuatu yang jauh lebih
buruk ketimbang sekadar reaksi negatif, "Aku tidak suka dengan
khotbah ini. Aku tidak mau mendengarkannya." Ada orang yang akan
mengacuhkan Anda; itu adalah hal yang paling baik yang akan mereka
lakukan terhadap Anda. Yang lainnya akan mengoyak diri Anda.
Sanggupkah Anda menanggungnya? Tak usahlah berbicara tentang
284 | B I B L E S U R V E Y
bersepeda melintasi Swiss atau dari Shanghai ke Suzhou dan
petualangan sejenis itu. Sanggupkah Anda menerima kata- kata yang
kasar, kata- kata yang tidak adil, tidak benar dan tidak membalasnya?
Saya tidak pernah membalas atau memfitnah mereka yang memfitnah
saya. Tidak, saya tidak melakukan hal tersebut karena saya punya Dia
yang akan menangani semua perkara itu pada waktunya.
Tapi sekarang, jika Anda memiliki sikap hati yang berkata, "Apapun
kebenarannya, aku siap untuk menjalankannya tak peduli apapun yang
dipikirkan oleh orang lain." Anda tidak melakukan kebenaran bagi
kepentingan orang lain; Anda tidak bisa menyerahkan hidup Anda
kepada Allah karena tekanan keluarga atau karena hal apapun itu.
Anda harus melakukannya demi satu alasan saja: bahwa Anda
sendiri telah mulai melihat visi itu dan Anda mengambil langkah
ke depan. Saya tidak tahu apakah Anda dapat melakukan itu.
Mukjizat Terjadi bagi yang melakukan Kehendak- Nya
Selanjutnya terjadilah hal- hal yang ajaib. Mukjizat terjadi. Kadang
kala, saya malah tidak tahu bagaimana harus bersaksi pada orang-
orang tentang perjalanan luar biasa saat melangkah bersama dengan
Allah. Saya merasa bahwa mereka telah melewatkan begitu banyak hal
dan mendapatkan sangat sedikit. Mereka memiliki rumah yang besar,
mobil yang mewah, tetapi tidak ada artinya. Semua itu akan berlalu.
Mereka memiliki hal- hal yang tidak berharga untuk dimiliki. Jika saya
mengenang kembali tahun- tahun panjang langkah saya bersama Allah,
dan segala yang saya alami bersama- Nya, saya tidak akan bersedia
menukarkan satupun dari itu semua dengan mobil atau rumah atau
yang lainnya. Sungguh ajaib dapat mengenal Allah dan dapat
berkomunikasi dengan- Nya!
Mukjizat Israel
Mari kita kembali ke Kedaulatan Allah (Kingship of God). 'Raja (King)'
adalah kata yang kuno. Kita jarang memakai kata 'raja' sekarang ini.
Tidak masalah. Kata Kedaulatan Allah (Kingship of God) bisa kita ganti
dengan kata Kepemimpinan Allah (Headship of God), Pemerintahan
Allah (Rulership of God), Kepresidenan Allah (Presidency of God), dan
sebagainya, asalkan Dia berada di posisi itu bukan atas dasar
pemungutan suara. Israel adalah satu- satunya negara yang memulai
285 | B I B L E S U R V E Y
dengan theokrasi; satu- satunya negara yang diperintah oleh Allah.
Dan Allah memerintah Israel melalui seorang yang bernama Musa.
Allah menugaskan Musa, orang yang agak pemalu, pendiam, mirip
dengan Timotius di dalam Perjanjian Baru. Allah menugaskan Musa
untuk memimpin bangsa Israel menghadapi tantangan yang luar biasa,
yang membuat petualangan saya melintasi Swiss menjadi tidak berarti
karena Musa harus memimpin bangsa ini melintasi padang gurun
menuju ke Tanah Perjanjian. Dia harus memimpin perjalanan yang
melibatkan 2 juta orang.
Tantangan macam apa ini? Dua juta orang bergerak melintasi padang
gurun, di sepanjang lintasan itu jelas tidak ada toserba di mana Anda
dapat membeli minuman dingin sebagai penyegar, tak ada McDonald's
atau Kentucky Fried Chicken, bahkan tidak ada jalan raya! Dua juta
orang berjalan melintasi padang gurun yang gersang. Jika Anda sempat
membaca Kitab Keluaran lagi, Anda akan tahu bahwa ini adalah suatu
tantangan yang sangat besar! Tak mungkin bisa dikerjakan! Pikirkan
saja masalah logistiknya! Jika Anda perhitungkan baik- baik situasi
tersebut, berapa banyak air yang dibutuhkan oleh dua juta orang
dalam sehari? Padahal air adalah barang yang langka di padang gurun!
Saya pernah mengunjungi padang gurun tersebut dan saya berpikir,
dapatkah saya menghabiskan waktu 24 jam di padang gurun yang
gersang ini? Di dalam kedinginan di malam hari, dan kepanasan di
siang hari?" Akan sangat sulit untuk melintasi padang gurun tersebut,
apa lagi melintasinya dalam kumpulan dua juta orang berikut anak-
anak dan barang- barang.
Poin dari bagian ini adalah: Allah itu Raja. Allah yang memegang
kendali. Dan apa yang terjadi jika Anda melangkah, bukan dengan
kehendak Anda melainkan dengan kehendak Allah? Mukjizat akan
terjadi.
Ketika saya masih baru menjadi Kristen, itu semua menjadi pedoman
buat saya. Saya melangkah di berbagai padang gurun bersama Allah.
Saya pernah tidak memiliki penghasilan, tanpa makanan, dan
seringkali tanpa uang satu sen pun di kantong. Saya harus
memasrahkan diri kepada Allah bagi pemenuhan kebutuhan saya. Dan
Allah yang saya sembah itu nyata. Semakin Anda melakukan kehendak
Allah, semakin Anda mengalami kenyataan Allah. Dan semakin Anda
mengalami kenyataan Allah, maka semakin giat Anda melakukan
286 | B I B L E S U R V E Y
kehendak Allah. Terbentuk suatu lingkaran rohani yang bertumbuh
dengan intensitas yang semakin meningkat.
Apakah Allah itu nyata bagi Anda? Saya rasa sangat sedikit orang yang
mengenal Allah secara nyata. Dan karena Anda tidak mengenal Dia
secara nyata, maka Anda akan menganggap perjalanan ini adalah
tindakan gila. Bayangkan perjalanan bagi dua juta orang melintasi
padang gurun. Bahkan dalam kondisi di zaman sekarang ini saja sulit.
Jika Anda tidak percaya, cobalah berjalan di padang gurun Sinai cukup
dua hari saja dan lihat sendiri seberapa jauh jarak yang dapat Anda
tempuh. Tak ada air di sana. Anda boleh membawa air sebanyak yang
Anda mau. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk melintasi jalur
yang paling pendek di gurun Sinai tanpa memakai kenderaan? Silakan
mengambil jalur yang terpendek. Lakukan dengan berjalan kaki.
Berangkatlah dengan air dan makanan sebanyak yang mampu Anda
bawa dan coba lihat seberapa jauh Anda bisa berjalan. Tidak terlalu
jauh saya rasa. Kita membaca tentang semua hal ini tetapi kita tidak
memahami. Anda tidak akan dapat membawa persediaan kebutuhan
buat dua juta orang di sana untuk jangka waktu yang lama. Makanan
atau minuman itu akan segera habis. Allah ingin menunjukkan bahwa
jika Dia adalah Raja, karena itu Anda tidak akan kekurangan apa pun.
Selama Anda mengerjakan kehendak- Nya, maka Anda akan
mengetahui realitas Allah. Hal ini terlalu indah untuk diungkapkan
dengan kata- kata.
Mukjizat Stasiun radio
Saya sudah menanggapi sebuah tantangan. Tuhan memberi saya
tantangan dan Dia tak pernah gagal. Saya sudah pernah memberi
kesaksian mengenai mimpi saya agar China terbuka bagi Injil. Dan
bagaimana cara kami membawa Injil masuk ke China dalam waktu
yang paling singkat? Salah satu jalan yang terpikirkan oleh saya adalah
melalui siaran radio. Kami perlu memiliki sebuah stasiun radio. Saya
berkata, "Tuhan, apakah akan sesuai dengan kehendak- Mu jika kami
mencoba membawa Injil masuk ke dalam China melalui siaran radio?"
Saat saya di Montreal, saya sempat berbincang- bincang dengan
seseorang di gereja kami, seorang profesor di McGill jurusan teknik
elektronika, dan saya tanyakan mengenai siaran radio. Dia berkata,
"Saya bukan ahli di bidang itu." Tetapi dia berkata, "Saya kenal
seorang profesor yang ahli di bidang Transmisi radio." Lalu dia
287 | B I B L E S U R V E Y
memperkenalkan saya kepada profesor ini. Hal pertama yang
ditanyakan oleh profesor ini adalah, "Apakah Anda punya banyak
uang?" Saya menjawab, "Tidak. Saya tidak punya banyak uang." Dia
menyahut, "Nah, jika Anda berbicara tentang siaran radio, maka hal itu
melibatkan uang jutaan dolar. Anda tidak sedang berbicara tentang
uang receh di sini. Tanpa dana jutaan, maka Anda tidak bisa
membahas tentang penyiaran." Lalu dia memberi saran yang lebih
murah seperti menyewa jam siar di Radio CBC dan mengadakan siaran
dari Kanada, dan sebagainya. Dia tidak tahu pasti apakah CBC bersedia
menyewakan jam siarnya tetapi dia berkata akan mencari tahu tentang
hal itu.
Jadi saya harus menangguhkan rencana itu untuk sementara waktu
sampai suatu hari, seorang rekan sekerja berkata kepada saya, "Ada
sebuah stasiun radio Kristen yang menawarkan untuk menjual stasiun
siaran mereka yang menjangkau China." Saya menyahut, "Benarkah?"
Lalu saya teringat pada kata- kata si profesor itu, "Anda perlu dana
jutaan dolar." Berapa banyak uang yang dibicarakan dalam tawaran
itu? Wah! Sejuta dolar AS! Dari mana kami punya uang sejuta dolar?
Tak ada orang kaya di gereja kami. Bagaimana kami bisa menggali
dana sebanyak itu? Itu menjadi satu tantangan bagi kami. Apakah
Allah Anda nyata? Nah saya berpikir, "Jika ini memang kehendak- Mu,
Tuhan, apalah artinya sejuta dolar?" Bagi Allah, apakah itu masalah
besar? Tentu bukan.
Apakah uang USD 1 juta itu besar bagi Anda? Tentu saja. Terutama
jika dana Anda bahkan tidak mencapai sepersekian dari itu. Pemilik
stasiun itu sangat perlu untuk menjual stasiun radio itu karena mereka
terlilit hutang dan berniat menjual stasiun radio tersebut kepada orang-
orang yang mengasihi Tuhan. Stasiun itu adalah stasiun radio Kristen
dan mereka mengasihi Tuhan, dan mereka bersedia menjualnya
dengan harga yang sangat murah, karena sebagaimana yang telah
dikatakan oleh si profesor itu, membeli sebuah stasiun radio butuh
biaya jutaan dolar. Dan stasiun radio itu awalnya berharga USD 5 juta.
Akan tetapi mereka bersedia menjualnya dengan harga sejuta saja.
Lalu apa yang akan Anda lakukan? "Apakah tawaran itu diambil?"
Kemudian Anda memeriksa dompet Anda dan berkata, "Tak bisa
dilaksanakan." Akan tetapi saya sudah mengenal Allah saya selama
bertahun- tahun. Apakah Allah itu nyata? Cukup nyata untuk menaruh
288 | B I B L E S U R V E Y
uang sejuta dolar di atas meja? Apakah menurut Anda begitu? Apa
jawaban Anda jika Anda yang menerima tawaran itu? Saya sendiri
berkata, "Ya, kita ambil tawaran itu. Selanjutnya kita lihat saja apa
yang akan dilakukan oleh Tuhan." Nah, kejadiannya sungguh indah.
Mulai tahun 2000, stasiun radio itu telah mengadakan siaran ke China
selama 4 ½ jam sehari. Firman Allah menyebar dan mampu
menjangkau lebih banyak orang dalam 4 ½ jam dalam sehari, jauh
melampaui jumlah yang mungkin sanggup kita jangkau di sepanjang
hidup kita.
Dan di samping itu kami menghadapi lebih banyak tantangan lagi.
Pertama- tama, kami tidak punya teknisi radio yang menguasai seluk-
beluk pengoperasian sebuah stasiun radio, kami tak tahu apa- apa
tentang pengoperasian stasiun radio. Itu sebabnya mengapa saya
katakan bahwa jika Anda tidak mengenal Allah secara nyata, maka
kehidupan Kristen yang sejati itu menjadi mustahil dijalani.
Apakah Anda yang di gereja pernah melihat seseorang membawa
kantung sambil berkata, "Sumbangan buat pembangunan stasiun
radio"? Itu adalah cara yang lazim yang digunakan oleh gereja -
menggalang dana. Kami memiliki lebih dari 25 gereja untuk
mengedarkan kantung sumbangan tersebut akan tetapi kami tak
pernah melakukannya. Tak pernah ada orang yang didatangi dengan
kantung sumbangan tersebut. Saya percaya pada Allah yang hidup.
Saya tidak meminta pada seorang pun dalam menyediakan dana
sebesar HK$ 8 juta itu. Berapa banyak uang yang Anda sumbang?
Mungkin tak ada sama sekali, atau sedikit sekali. Dan dari manakah
uang HK$ 8 juta itu datang? Sungguh indah cara Allah bekerja.
Sekitar dua tahun sebelumnya, ada seorang saudara yang memiliki
tabungan senilai lebih dari HK$ 3 juta, dan dia mendatangi saya dan
berkata, "Aku ingin menjual apartemenku yang bernilai HK$ 3,5 juta.
Aku ingin memberi untuk pekerjaan Tuhan. Ke mana uang itu bisa ku-
salurkan?" Saya berkata, "Sekarang ini saya tidak punya saran untuk
pemakaian uang itu. Mengapa tidak kamu simpan saja sampai tiba
saatnya nanti di mana Tuhan akan memakai uang itu?" Dan di tahun
berikutnya, dia datang lagi kepada saya, "Aku sudah menunggu selama
setahun." Dia sangat berhasrat untuk menyumbangkan dana yang
sebesar HK$ 3,5 juta itu. Dan saya menjawab, "Maaf, masih belum
terlihat petunjuk tentang pemakaiannya, jadi mengapa tidak disimpan
289 | B I B L E S U R V E Y
saja uang itu sampai datangnya petunjuk nanti?" Lalu sekitar satu
setengah tahun kemudian dia mendatangi saya lagi, "Bagaimana nasib
uang yang HK$ 3,5 juta ini? Saya tidak mau dana ini menganggur." Di
Hong Kong, jika Anda menabung maka Anda akan menerima bunga
sekitar ½ persen jadi menabung di bank hampir tidak ada imbalannya.
Lalu, pada saat itu, saya berkata, "Ya, ada petunjuk sekarang. Maukah
Anda memakainya dalam pembelian stasiun radio?" Matanya berbinar,
"Akhirnya! Akhirnya!" demikian katanya.
Dan ajaibnya, kemudian datanglah orang- orang kepada saya dan
berkata, "Aku punya HK$1 juta, aku punya HK$2 juta." Kami harus
menyelesaikan pembayaran pembelian stasiun radio tersebut dalam
setahun. Kami membayar sebanyak tiga kali di luar pembayaran
pertama. Jika ada satu pembayaran saja yang gagal, maka pembelian
kami dibatalkan dan semua uang yang telah kami keluarkan itu akan
terbuang percuma. Dengan kata lain, jika kami sudah membayar
sebanyak tiga kali, dan pada pembayaran yang keempat kami tidak
mampu memenuhinya, maka semua uang yang telah dikeluarkan itu
akan hilang karena begitulah kontrak yang tertulis. Jadi kami harus
benar- benar mengandalkan Tuhan agar dana yang dibutuhkan dapat
tersedia tanpa publisitas. Tak ada orang yang pernah mendengar
pengumuman dari kami mengenai hal itu, kami sama sekali tidak
melakukan acara penggalangan dana, kami tidak melakukan acara apa
pun dengan tujuan mendapatkan dana. Sungguh indah cara Allah
bekerja. Saya menjadi saksi atas semua ini. Keajaiban dari kuasa Allah!
Tak ada cara manusiawi yang dipakai.
Seberapa nyata Allah Anda? Ketika Israel memiliki Allah sebagai Raja,
keajaiban- keajaiban terjadi. Keajaiban macam apa yang terjadi? Jika 2
juta orang membutuhkan air minum, dapatkah Anda bayangkan
seberapa banyak air yang dibutuhkan di padang gurun itu? Dan Anda
tentu tahu apa yang Musa kerjakan saat itu. Dia disuruh, "Pukullah
batu itu dan air akan memancar keluar." Dia lalu memukul batu itu dan
air memancar keluar. Air keluar dari batu? Berapa banyak air yang
Anda butuhkan untuk mengalirkan sungai? Kebutuhannya untuk 2 juta
orang dan itu bukan sekadar untuk minum saja melainkan juga untuk
mandi dan cuci. Sungguh ajaib! Bagaimana dengan kebutuhan
makanan? Diberikan dalam bentuk manna. Di pagi hari, manna
tersedia di atas tanah dan siap untuk dipunguti. Anda bisa membuat
roti atau serabi jika Anda suka, terserah Anda. Anda bisa makan
290 | B I B L E S U R V E Y
sebanyak yang Anda suka dan manna ini juga sangat bergizi. Makan
manna sangat menyehatkan tubuh Anda. Selama 40 tahun, Allah
menyediakan air dan makanan.
Apakah Anda pikir itu semua hanya dongeng? Apakah Anda pikir Allah
kita itu hanya tokoh dongeng saja? Jika memang demikian pikiran
Anda, maka khotbah ini bukan untuk Anda. Orang- orang bertanya,
"Nah, seberapa nyata Allah itu? Jika saya lapar, apakah Dia akan
memberi makan?" Tentu saja. Saya mengalami hal itu sampai sekitar
tiga tahun waktu saya di China. Saya berbicara sebagai orang yang
tahu akan hal ini. Anda yang menikmati segala kemudahan dan
kenyamanan hidup memang kurang beruntung. Segala kebutuhan
Anda sudah terpenuhi, karena itu Anda tidak pernah perlu
mengandalkan Allah untuk memenuhi kebutuhan Anda. Jika Anda sakit
dan tak punya uang dan tak punya Allah, maka Anda benar- benar
dalam masalah. Tapi jika Anda punya Allah, maka Anda tidak
kekurangan apa- apa, asalkan, Anda benar- benar selalu mengerjakan
kehendak- Nya.
Apakah Anda Mengenal Allah?
Mengerjakan kehendak- Nya, bukan berarti bahwa Anda melakukan
kehendak- Nya untuk sementara saja. Bukan juga sekadar memikirkan
bahwa Anda sedang mengerjakan kehendak- Nya. Kita sangat ahli
dalam menipu diri sendiri. Kita harus memeriksa diri kita setiap saat.
Apa maksudnya mengira bahwa Anda sedang mengerjakan kehendak-
Nya? Ada bedanya antara agama dengan kerohanian. Saya sampaikan
kemarin(Visi Kerajaan Allah 1) bahwa saya tidak punya hubungan apa-
apa dengan agama. Demikian pula seharusnya dengan Anda.
Tahukah Anda perbedaan antara agama dengan kerohanian? Yang
mana yang Anda miliki? Perbedaannya adalah seperti langit dan bumi.
Menjadi rohani berarti berhubungan dengan Allah dan mengenal
Dia, Allah yang sejati. Mengenal- Nya berarti memperoleh hidup yang
kekal (1 Yoh 5:20). Apakah Anda mengenal Dia? Jika Anda tidak
mengenal Dia, maka Anda tidak memiliki hidup yang kekal. Itulah kata-
kata yang tertuang dalam Alkitab. Diselamatkan, dalam bahasa yang
alkitabiah, berarti memiliki hubungan dengan Allah, berarti Anda harus
mengenal Dia.
291 | B I B L E S U R V E Y
Mengenal Allah vs. agama, ritual, teologi, penyembuhan iman
Anda tidak perlu mengenal agama. Jarang di antara orang- orang
dalam agama yang mengetahui sesuatu tentang Allah. Mereka
mengetahui tentang Allah lewat ilmu pengetahuan, akan tetapi mereka
tidak tahu sebenarnya siapa yang mereka bicarakan. Agama adalah
sistem buatan manusia, sebagian besar merupakan unsur kebudayaan.
Lihat saja gaya arsitektur bangunan gereja, apakah itu gaya arsitektur
dalam Alkitab? Tentu tidak. Itu gaya bangunan manusia. Jika Anda
berada di negara- negara barat, maka gaya bangunan gereja baratlah
yang Anda lihat, jika Anda berada di timur, maka gaya bangunan
timurlah yang Anda lihat. Tak ada hubungannya dengan Alkitab, tak
ada hubungannya dengan Allah. Itu gaya bangunan kita sendiri. Kita
gemar memakai gaya kita sendiri dalam membangun sesuatu. Anda
bisa saja membangun gereja dengan gaya apa pun, termasuk bentuk
yang sederhana sekalipun. Akan tetapi itu tidak ada hubungannya
dengan Allah.
Kemudian ada berbagai macam upacara dan ritual. Kita juga punya
berbagai macam upacara bukan? Kita memulai dengan sekitar 40 atau
10 menit bernyanyi. Saya pernah datang ke sebuah gereja yang
acaranya menyanyi dari awal hingga akhir dan Anda bertanya- tanya
apakah akan ada khotbah di gereja ini. Mereka terus saja menyanyikan
lagu demi lagu. Ada paduan suara yang menyanyi di sebuah panggung,
dan jemaat juga sesekali bernyanyi. Lalu para penyanyi di atas
panggung menyanyi kembali. Hal itu berlanjut terus. Lalu saya
membatin, "Sudah satu jam saya di sini. Apakah acara menyanyi ini
akan berakhir? Apakah pendetanya akan berkata, "Baiklah, kita akan
menyampaikan doa penutup dan mengakhiri ibadah hari ini"? Di ujung
acara, memang ada acara bersaksi, bukan khotbah melainkan acara
kesaksian. Saya tidak ingat kesaksian yang diberikan. Setiap gereja
mempunyai tradisinya sendiri- sendiri.
Kadang kala saya dengar di TV, isi khotbahnya mengenai bagaimana
agar Anda menjadi kaya. Ikuti prinsip ini, yaitu prinsip Abraham.
Abraham sangat kaya. Ini saya sebut sebagai, "Injil Abraham." Mereka
tidak memberitakan Injil Kristus, mereka memberitakan 'Injil Abraham'
karena Yesus miskin dan Abraham kaya. Siapa yang mau Injil Yesus?
Mereka menginginkan 'Injil Abraham'. Cara untuk menjadi kaya. Dia
memiliki kawanan ternak yang tak terhitung jumlahnya. Dan kita
292 | B I B L E S U R V E Y
menerjemahkan itu sebagai harta benda, mobil atau apa pun itu. Itulah
kekristenan sekarang ini. Itulah agama. Saya tidak mau menyebutkan
nama, namun jika Anda menyalakan TV, maka Anda akan tahu.
Atau, hal lainnya adalah kesembuhan. Si penyembuh iman berkata,
"Saat ini saya melihat ada yang sedang menderita kanker dan kanker
itu terdapat di sini dan di situ. Dan ada juga yang menderita sakit di
mata kanannya dan saya berdoa buat Anda. Saya berdoa bagi Anda
sekarang dan kanker serta penyakit mata itu sedang lenyap. Anda
harus mempercayai hal itu." Pasti akan ada orang yang menderita
kanker dan sakit di mata kanannya ketika Anda sedang berbicara di TV
atau radio. Saya jemu dengan segala macam trik agama atau omong
kosong seperti itu. Tentu saja, di ujung acara mereka berkata, "Dalam
rangka mempertahankan keberlangsungan acara ini, kami
membutuhkan sumbangan amal Anda. Ingatlah kami dan kami akan
memberikan Anda brosur gratis jika Anda mengirimkan sumbangan
kepada kami."
Kami tidak melakukan hal tersebut di stasiun radio kami. Sebaliknya,
kami justru berkata, "Jika Anda berminat pada isi khotbah ini, kami
akan mengirimnya dalam bentuk cetakan jika Anda mau, atau melalui
internet, atau dengan cara lain yang sesuai dengan keinginan Anda."
Kami tidak pernah meminta barang sesen pun dari setiap orang.
Bedanya seperti langit dan bumi. Agama butuh uang untuk bisa
berlanjut. Kerohanian tidak butuh itu; jika Anda butuh uang, Allah akan
memberinya; Anda tidak perlu meminta kepada orang lain untuk itu.
Perbedaan antara agama dan kerohanian adalah seperti perbedaan di
antara langit dan bumi.
Anda bisa saja menjadi seorang pendeta di sebuah gereja tanpa
mengenal Allah. Gereja sekarang ini penuh dengan pendeta yang tidak
mengenal Allah. Mereka adalah musuh terbesar saya karena saya
selalu mengungkapkan keberadaan mereka. Mereka tidak seharusnya
menjadi pendeta jika mereka tidak mengenal Allah. Jenis pendeta yang
saya akui sesuai dengan Alkitab adalah orang- orang yang melangkah
bersama Allah, yang mengenal Allah yang hidup. Jangan mengira
karena Anda adalah lulusan sekolah Alkitab, telah mendapatkan ijazah
atau yang sejenisnya, maka Anda layak menjadi pendeta. Ijazah tidak
membuat Anda layak untuk apapun. Anda harus mengenal Allah.
293 | B I B L E S U R V E Y
Saya pernah mendatangi sebuah gereja di Hong Kong dan yang saya
dapatkan adalah kuliah teologi alkitabiah. "Astaga!" saya membatin.
Saya menatap sekeliling dan bertanya- tanya, "Apakah orang- orang ini
tahu apa yang sedang dia bicarakan?" Nah, karena dia tidak mengenal
Allah, lantas apa yang akan dia khotbahkan? Dia harus
mengkhotbahkan sesuatu yang terdengar religius. Lalu dia membuka
buku teologi dan mengkhotbahkannya atau menceritakan sebuah kisah.
Saya mengunjungi gereja yang lain dan yang saya dengar adalah
cerita- cerita dari awal hingga akhir - sangat indah, menyenangkan,
cerita- cerita tentang moral. Pada akhir acara, saya membatin, "Itu
semua adalah kisah- kisah yang bagus akan tetapi apa poin utamanya?
Apa yang mau dia sampaikan?" Saya bertanya kepada Helen, "Apakah
kamu mendapatkan hikmah dari khotbah tadi?" Dia menjawab tidak.
Apa pesan dari kisah- kisah itu pada pendengarnya? Saya rasa
seharusnya ada satu benang merah yang menjalin semua kisah
tersebut. Jika memang ada, maka saya telah gagal menangkapnya.
Demikianlah, agama lalu menjadi semacam alat hiburan, berisi tentang
kisah- kisah moral.
Beberapa orang berkata, "Semua agama itu sama saja. Semuanya
mengajar kita untuk menjadi baik." Dalam kadar tertentu hal itu
memang benar. Semua agama pada tingkatan tersebut pada dasarnya
sama saja. Agama Buddha mengajar Anda untuk menjadi orang yang
baik. Islam mengajar Anda untuk menjadi orang yang baik. Agama apa
yang tidak mengajar Anda untuk menjadi orang yang baik? Adakah
agama yang menyuruh Anda menjadi orang jahat? Tentu tidak. Lalu
apa bedanya? Kekristenan juga sama saja. Dan tahukah Anda mengapa
kekristenan mengalami kehancuran? Ya, Anda tidak salah dengar,
kehancuran. Anda tahu mengapa? Karena sebagai agama, ia
bertumbuh menjadi besar dalam hal jumlah dan pengaruh akibat
struktur sosialnya. Padahal kekristenan di dalam Alkitab adalah perkara
mengenal Allah.
Saya membaca buku tulisan seorang dokter yang memberitahu tentang
cara untuk hidup yang lebih baik dan awet muda. Dan salah satu
sarannya adalah pergi ke gereja. Apa? Saya tidak salah dengar?
Sayangnya dia tidak menyuruh Anda pergi ke gereja untuk mengenal
Allah. Dia katakan pergi ke gereja dalam rangka kesehatan Anda. Anda
mungkin bertanya, "Apa maksudnya pergi ke gereja dan menjadi lebih
sehat?"
294 | B I B L E S U R V E Y
Ketika Anda pergi ke gereja, Anda mendapatkan kelompok masyarakat
yang saling peduli dan ramah, pada umumnya demikian walaupun tidak
selalu demikian. Demikianlah, ketika Anda masuk ke gereja di hari
Minggu, mereka akan menyapa, "Apa kabar? Sudah lama tidak
bertemu. Apakah kamu baik- baik saja?" Mereka menunjukkan
perhatian kepada Anda. Jika Anda tinggal di rumah, siapa yang peduli
kepada Anda? Keberadaan Anda tidak dipedulikan oleh siapapun.
Namun ketika Anda masuk ke gereja, setidaknya orang- orang di sana
akan meluangkan waktu sekitar 5 menit untuk beramah- tamah dengan
Anda. Tentu saja, banyak dari antara mereka yang terburu- buru
pulang untuk makan siang, makan malam, atau apapun itu. Dan
beberapa gereja memiliki kelompok- kelompok kecil yang berfungsi
sebagai suatu kelompok pendukung. Kelompok pendukung sangatlah
penting untuk dukungan moril dan emosional. Jadi, gereja bisa saja
bertumbuh tanpa ada isi rohaninya, sama seperti "Alcoholics
Anonymous (kelompok pendukung bagi mereka yang ingin lepas dari
kecanduan alkohol)".
Tanpa Pengenalan dengan Allah, Gereja Mati
Tetapi mengapa saya berkata bahwa gereja sedang sekarat? Karena
semakin sedikit orang yang mengenal Allah yang hidup. Ini suatu
tragedi. Saya tidak mau membangun gereja semacam ini. Saya lebih
suka gereja yang jemaatnya sedikit tetapi setiap anggota adalah
prajurit Kristus yang sejati. Semuanya benar- benar mengenal Allah,
semuanya berkomitmen untuk melakukan kehendak- Nya. Saya
menyampaikan khotbah khusus mengenai Komitmen Total karena
hanya ada satu jenis orang Kristen yang sesuai dengan Alkitab - yang
secara total berkomitmen kepada Allah. Dan khotbah- khotbah itu
diterima dengan baik di beberapa kalangan, tidak semuanya.
Buku ini, Totally Committed diajarkan ke sebuah gereja di Indonesia,
sebuah gereja yang sedang sekarat dan ketika materi tersebut
diajarkan di sana, api menyala kembali! Ia membawa pemulihan di
gereja tersebut. Rekan sekerja yang melayani di sana bukan salah satu
pengajar kita yang terbaik, tetapi dia berangkat ke sana dan mengajar
tentang komitmen total di gereja ini, dan gereja itu mengalami
kebangkitan dan pendetanya berubah, seluruh situasinya berubah. Hal
yang sama terjadi di sebuah gereja di China. Ketika seorang pemuda
295 | B I B L E S U R V E Y
membawa edisi berbahasa China pada pemimpin- pemimpin gereja di
sana, mereka membacanya dan segera visi mereka timbul.
Apa itu Kehidupan Kristen?
Inti dari keseluruhan Alkitab berpusat pada satu hal saja, dan itulah hal
yang perlu Anda ketahui. Anda tidak perlu menjadi seorang sarjana
Alkitab karena satu- satunya hal yang dibutuhkan adalah mengerjakan
kehendak Allah. Segala sesuatu bergantung pada perkara megerjakan
kehndak Allah. Hanya itu saja. Jika Anda tidak mengerjakan kehendak-
Nya, maka Anda berada di luar, dalam kaitannya dengan Kerajaan
Allah, karena Kerajaan adalah tempat di mana kehendak Allah
dilakukan.
Dan mengerjakan kehendak Allah bukan berarti mengerjakan apa
yang Anda kira sebagai sesuatu yang baik.
Apa maksudnya? Sebagai contoh, Anda mungkin berkata, "Baik, aku
tahu bahwa Allah ingin agar aku menolong orang yang miskin. Aku
akan menolong orang- orang miskin. Setiap bulan aku akan
menyumbangkan sejumlah uang kepada organisasi- organisasi Kristen,
Yayasan anak- anak Kristen atau yang semacam itu. Berarti aku sudah
mengerjakan kehendak Allah." Bukan begitu. Anda salah
memahaminya. Anda tidak punya hak untuk memutuskan apa yang
akan dilakukan dengan uang tersebut. Anda berkata, "Apa?"
Memang ini bukanlah hal yang mudah. Jika Anda hidup bersama Allah,
jika Anda menjadi milik- Nya, maka uang Anda itu bukan milik Anda.
Saya tidak punya uang satu sen pun di kantong saya. Memang tidak
ada. Ini bukan sekadar membesar- besarkan masalah karena memang
semua uang di kantong saya adalah milik Allah. Bukan saya yang
memutuskan dan berkata, "Aku ingin memberikan uang ini."
Jika saya dapat memutuskan apa yang akan saya kerjakan dengan
uang itu, berarti uang itu milik saya, bukan milik Allah. Jika uang itu
milik- Nya, maka saya tidak punya hak untuk memakainya sekehendak
hati saya. Sekalipun saya mengira bahwa tentunya Allah akan senang
kalau saya memberikan $10 kepada orang miskin di jalanan, saya
harus bertanya dulu kepada Allah, "Apakah saya perlu memberi uang
$10 ini kepadanya? Saya bersedia dan senang memberinya, jika ini
296 | B I B L E S U R V E Y
sesuai dengan kehendak- Mu." Anda mungkin berkata, "Allah pasti
akan berkata, 'Tentu saja.'"
Tidak mesti begitu. Jika Anda memberi orang itu $10, kemudian Anda
melanjutkan perjalanan dan bertemu dengan orang yang kondisinya
lebih buruk, dan Anda tidak punya uang lagi untuk diberikan karena
sudah Anda berikan kepada orang yang tadi. Hanya Dia yang tahu
siapa yang lebih membutuhkan. Jika Anda memberikan uang kepada
panti asuhan Kristen, bagaimana Anda tahu bahwa memang uang itu
yang Allah inginkan untuk diberikan ke panti tersebut? Ada banyak
yayasan. Mungkin saja Dia ingin agar Anda memberikan uang tersebut
ke tempat yang lain. Lalu Anda terlanjur memberikannya ke salah satu
yayasan, sehingga tak ada lagi yang bisa diberikan ke yayasan yang
lainnya. Anda lihat, kehidupan Kristen berarti selalu menjaga hubungan
dengan Allah supaya kita tahu kehendak- Nya setiap waktu.
Belajarlah untuk bertanya dan mendengarkan
Tapi kemudian Anda bertanya, "Saya tidak tahu bagaimana bersekutu
dengan Allah." Belajarlah. Jika Anda bersedia mengerjakan kehendak-
Nya, maka Anda perlu tahu apa kehendak- Nya. Jika Allah itu tidak
ada, maka tidak ada kehendak yang harus diketahui, bukankah begitu?
Anda tidak dapat berkomitmen pada sesuatu yang tidak ada. Apakah
Anda ingin melakukannya? Jika Anda ingin melakukannya, maka Anda
akan mendapati bahwa Anda akan tahu apa itu kehendak- Nya. Dan
Anda tidak akan mengetahuinya cukup dengan sekadar berpikir,
"Kurasa inilah yang Allah inginkan." Itu menurut Anda, bukan menurut
Dia. Anda tidak boleh mengambil peran Allah dan mencoba menebak
apa yang Dia kehendaki. Yang harus Anda lakukan adalah belajar untuk
menyimak. Itu adalah langkah lanjutan yang tidak dapat kita bahas
hari ini. Sekarang ini saya sekadar ingin menggaris- bawahi bahwa
kehendak Allah adalah unsur yang sentral.
Tak ada sesuatu pun di dalam Alkitab yang tidak berkenaan dengan
kehendak Allah. Apakah arti baptisan yang saya uraikan kemarin?
Makna dari baptisan - rangkaian khotbah mengenai makna baptisan
dapat Anda lihat di website gereja kami - bisa dirangkum ke dalam
satu hal yaitu mengerjakan kehendak Allah. Sederhana saja. Banyak
buku yang ditulis mengenai hal itu - mengenai pelaksanaannya, dan
297 | B I B L E S U R V E Y
juga mengenai perinciannya. Atau, bisa juga dirangkum ke dalam satu
pokok yaitu mengerjakan kehendak- Nya.
Kita tidak perlu menjadi seorang teolog jika ingin menjalani kehidupan
Kristen. Sebagai contoh, Anda bisa mengendarai mobil akan tetapi
apakah Anda mengetahui tentang mesin mobil itu? Mungkin tidak
banyak. Bisa jadi Anda justru tidak tahu apa- apa mengenai hal itu,
akan tetapi itu tidak membuat Anda jadi tidak mampu mengendarai
mobil. Anda duduk, menyalakan kontaknya dan selanjutnya Anda
tinggal menjalankannya. Itu saja yang perlu dikerjakan. Punyakah
Anda pengetahuan mengenai aerodinamika? Apakah Anda mengerti
tentang mesin jet? Mungkin tidak. Sama seperti saya, saya juga tidak
mengerti. Tetapi hal itu tidak menghalangi kita untuk naik pesawat
terbang dan melanglang buana.
Tahukah Anda dinamika kehidupan rohani? Kebanyakan orang tidak
tahu. Namun Anda tidak perlu mengerti semua itu untuk berkata, "Aku
datang, oh Allah, untuk melakukan kehendak- Mu. Dan aku akan
melakukannya. Beritahukan saja apa kehendakMu itu." Jika hidup saya
diibaratkan seperti mobil dan saya menyerahkannya kepada Allah dan
berkata, "Inilah kunci hidup saya. Engkaulah yang menjalankan hidup
saya." Jika Allah itu tidak nyata, maka tak ada yang akan menjalankan
hidup Anda. Tak terjadi apa- apa. Bukankah hal ini mudah untuk
dipahami? Itu sebabnya mengapa orang yang menyerahkan hidupnya
dan mendapati bahwa Allah memang mengarahkan hidupnya tahu
persis bahwa Allah itu nyata. Itulah langkah pertama di dalam
mengenal Dia, yaitu mulai mendengar suara- Nya.
Contoh Pimpinan Tuhan
Jika Dia menyuruh Anda berbelok ke kanan, maka Anda berbelok ke
kanan, jika perintah- Nya ke kiri, maka berbeloklah ke kiri. Saya
pernah melakukannya secara harfiah karena pada saat itu memang
harus begitu. Pada waktu itu saya akan bertemu sepupu saya dari
China, dan saya tidak punya petunjuk apa- apa mengenai
penampilannya. Sepupu saya yang di Hunan, menelepon saya dan
berkata, "Aku akan pergi ke Shenzen karena aku harus mengantar
seorang Profesor dari Amerika ke sana, dan selanjutnya dia akan pergi
ke Hong Kong. Maukah kamu menemuiku karena aku sudah akan tiba
di perbatasan?" Saat itu saya sedang di Hong Kong, saya menjawab,
298 | B I B L E S U R V E Y
"Baik George. Tapi kita sudah lama tidak bertemu, sejak kita masih
remaja. Aku tidak tahu bagaimana rupamu sekarang ini. Lalu
bagaimana cara kita bisa saling mengenali?" Dan dia menjawab, "Aku
punya akal. Bagaimana jika aku menunggumu di stasiun kereta api di
loket nomor satu? Tentunya hanya ada satu loket nomor satu di sana.
Aku akan menemuimu di loket nomor satu." Saya menyahut, "Baiklah,
usul yang bagus." Saya tidak pernah ke stasiun itu, jadi saya tidak tahu
apa- apa. Ternyata dia juga tidak pernah ke stasiun tersebut sehingga
dia tidak tahu di mana loket nomor satu, dia sekadar menebak saja.
Saya dan Helen sampai di sana dan kami mencari loket nomor satu,
dan saya mendapati bahwa mereka yang dari China daratan tidak
diperbolehkan masuk ke stasiun dan hanya yang dari arah Hong Kong
atau orang asing yang boleh masuk. Loket nomor satu tidak bisa
didatangi oleh penduduk China. Jadi dia tidak bisa menunggu di sana.
Dengan demikian, tidak ada gunanya berdiri di loket nomor satu. Jadi
kami beranjak ke luar stasiun dan di luar sana berkerumun banyak
sekali orang. Bagaimana cara untuk menemukan sepupu saya di sana?
Nah, saya persingkat ceritanya karena saya sudah pernah memberi
kesaksian akan hal ini.
Saat saya keluar dari stasiun, saya tahu bahwa tinggal satu cara yang
tersisa untuk bisa menemukannya di tengah kerumunan banyak orang
ini, yaitu mendengarkan petunjuk Tuhan. Saya menjadi semacam
peluru kendali dan Dia yang mengarahkan saya. Sungguh indah! Apa
kata Kitab Suci? Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak
Allah (Rom 8:14). Alkitab tidak berbicara secara hipotetis atau pun
abstrak. Kalau dikatakan dipimpin Roh Allah, maka itu benar- benar
berarti dipimpin Roh Allah. Saya menerapkannya secara harfiah. Saya
berkata, "Tuhan, tak ada cara lain untuk menemukan sepupu saya
sekarang. Pimpinlah saya. Saya akan mendengarkan."
Kemudian Dia memimpin saya, membawa saya berbelok ke sana dan
kemari, kemudian melangkah lurus, dan saya bertemu dengan sepupu
saya. Tentu saja, saat itu saya tidak tahu bahwa orang itu adalah dia,
tetapi saya perkirakan bahwa tentu inilah orangnya. Ketika Tuhan
berkata, "Berhenti di sini. Lihatlah ke atas. Sepupumu berdiri di sana."
Saya menatap orang yang sedang berdiri di atas sebuah gundukan
sambil menatap ke sana kemari, berusaha mencari saya di antara
kerumunan banyak orang. Dan perkiraannya tentang rupa saya sangat
299 | B I B L E S U R V E Y
jauh meleset. Jadi dia mencari- cari di arah yang berbeda, dan saya
sendiri tidak tahu persis bagaimana kira- kira rupanya. Saya menatap
ke atas dan berkata, "Apakah kamu George?" Dan dia menjawab,
"Benar, saya George." Lalu dia menatap ke bawah dan berkata,
"Tentunya kamu Eric." Dan saya menjawab, "Benar."
Lalu saya ceritakan padanya tentang apa yang saya alami dan sepupu
saya yang berprofesi sebagai seorang profesor sangat terkejut. Dia
berkata, "Di zaman sekarang ini, kamu bisa mendengar suara Allah?"
Tentu saja bisa. Tetapi apa rahasianya? Saya tidak punya rahasia apa-
apa selain apa yang sudah Anda ketahui. Saya berkomitmen untuk
mengerjakan segala kehendak- Nya. Ya, semuanya.
Saya memberi kesaksian di gereja di Hong Kong bahwa ketika saya
makan di restoran cepat saji, saya membaca menu dan bertanya,
"Tuhan, yang manakah yang harus kumakan?" Jemaat terperanjat!
Mereka bertanya, "Astaga! Maksud Anda, kita perlu bertanya kepada
Allah tentang apa yang mau kita makan?" Saya katakan, "Anda
mungkin tidak perlu. Anda orang bebas. Tetapi saya mau
mengetahuinya." Anda mungkin berkata, "Wah, apa pentingnya
menanyakan hal itu?" Nah, Anda tahu, kadang kala saya memesan satu
jenis masakan dan tidak terkena masalah kesehatan. Namun ketika
orang memesan masakan yang lain di tempat yang sama, dia terkena
diare semalaman. Apa itu penting? Ya, Allah yang saya sembah peduli
pada saya. Allah berkata, "Jangan pesan yang itu. Kamu pesan yang
ini." Saya menuruti dan tidak terkena masalah. Anda bisa mengikuti
kemauan Anda. Anda orang yang bebas. Dia tidak akan memasukkan
Anda ke neraka karena Anda lebih suka ayam ketimbang sapi. Bukan
begitu. Anda tahu bahwa Allah kita bukanlah tiran melainkan Dia
peduli. Itu sebabnya saya berkata, "Bapa, bolehkah aku memesan
masakan ini?" Jika saya tidak mendapatkan tanggapan negatif, saya
lanjutkan. Sungguh indah melangkah bersama Bapa!
Itu sebabnya mengapa saya menatap sekeliling dan berkata, "Sungguh
menyedihkan, orang- orang Kristen menjalani kehidupan rohani yang
melarat. Mereka hidup tanpa arah, tanpa makna, tanpa tujuan." Hidup
macam apa yang ingin Anda jalani? Dapatkah Anda menangkap
visinya? Kita sedang berbicara tentang visi, dan visi bergantung pada
hubungan yang hidup dengan Allah. Jika Anda memiliki hubungan
tersebut, maka Anda akan memiliki visi tersebut.
300 | B I B L E S U R V E Y
Waspadalah Terhadap Nabi-Nabi Palsu
Matius 7:15-20
Khotbah oleh Pastor Eric Chang
Kita akan lanjutkan pembahasan tentang ajaran Yesus di Matius 7:15-
20
Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang
kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi
sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari
buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah
orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah
ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang
baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang
tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak
mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang
tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu
menghasilkan buah yang baik. Dan setiap pohon yang
tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan
dibuang ke dalam api. Jadi dari buahnyalah kamu akan
mengenal mereka.
Perikop yang sejajar dengan ini ada di Lukas 6:43-45.
Nabi-nabi palsu ada di tengah jemaat
Yesus berkata kepada para muridnya, "Waspadalah terhadap nabi-nabi
palsu." Orang-orang itu akan masuk ke tengah jemaat dengan
memakai bulu domba. Namun di balik jubah domba itu, jauh di dalam
hati mereka, mereka itu ganas dan kejam. Mereka ganas, rakus dan
serakah sama seperti serigala.
Dari luarnya para nabi palsu itu akan terlihat persis seperti domba. Jika
Anda mengamati mereka di tengah kawanan domba, Anda tidak akan
301 | B I B L E S U R V E Y
dapat membedakan mana domba dan mana serigala. Inilah hal yang
menakutkan karena Anda tidak tahu bahwa di bawah jubah domba itu,
mereka sebenarnya adalah serigala yang ganas. Seperti contoh klasik
dari Yunani, mereka itu seperti kuda Troya yang berhasil menyusup ke
dalam kota musuh. Dari luar, yang terlihat adalah sebuah patung kuda
yang sangat besar dan tidak berbahaya. Penduduk kota menemukan
kuda ini di luar pintu gerbang kota lalu membawanya masuk tanpa
mengetahui bahwa di dalam patung itu bersembunyi pasukan musuh
yang bersenjata lengkap. Demikianlah kota Troya akhirnya jatuh ke
tangan musuh.
Yesus telah mengingatkan kita bahwa, "Tidak semua yang terlihat
seperti domba adalah domba." Alkitab menggambarkan orang Kristen
sebagai domba. Jadi, jika Yesus berkata bahwa mereka terlihat seperti
domba, itu berarti bahwa mereka terlihat benar-benar seperti orang
Kristen. Yang paling menyedihkan adalah bukan hanya orang non-
Kristen, tetapi orang Kristen sekalipun tidak dapat membedakan
mereka. Karena itu, ketika domba palsu ini mengeluarkan taring
serigala mereka dan mulai memangsa domba-domba yang lain, maka
orang non-Kristen akan berkata, "Lihat apa yang dilakukan oleh kalian
orang-orang Kristen." Bagaimana Anda dapat berkata kepada mereka,
"Yang ini bukan orang Kristen tapi serigala"?
Dari peringatan Yesus ini, kita dapat melihat bahwa musuh yang
berada di luar itu tidak seberapa berbahaya dibandingkan dengan
musuh yang berada di dalam jemaat. Terhadap serigala yang berada di
luar, si gembala bisa bersiaga dan melindungi kawanan dombanya.
Namun, biasanya, serigala yang berada di tengah kumpulan domba
baru ketahuan setelah terlambat. Pada saat ketahuan, mereka sudah
menelan beberapa domba.
Siapakah orang-orang Kristen palsu dan juga nabi-nabi palsu itu?
Bagaimana kita dapat mengenal mereka sebelum terlambat atau
sebelum terjadi kerusakan yang terlalu parah? Dan jika kita berhasil
menemukan mereka, apa yang dapat dilakukan? Setiap orang yang
terlibat di dalam pekerjaan Allah di dalam waktu yang cukup lama,
pasti akan tahu bahwa memang ada serigala di tengah gereja saat ini.
Jalan yang lebar vs jalan yang sempit
302 | B I B L E S U R V E Y
Namun, terlebih dahulu, kita perlu bertanya, "Apa hubungan antara
firman ini dengan pembahasan tentang dua macam jalan yang kita
bahas sebelum ini?"
Ada jalan yang sempit dan ada jalan yang lebar. Dan Yesus berkata,
"Jika kamu ingin masuk ke dalam hidup, maka jalan yang menuju
hidup itu adalah jalan yang sempit, akan tetapi, jalan yang menuju
pada kebinasaan itu adalah jalan yang lebar." Jalan yang sempit itu
adalah jalan menuju hidup yang kekal. Jalan yang sukar untuk dilalui.
Karena itu Yesus memperingatkan kita bahwa untuk menjadi orang
Kristen yang sejati bukanlah perkara yang mudah. Dia juga
memperingatkan kita bahwa jika Anda menjalani kehidupan Kristen
yang sangat mudah, itu menunjukkan bahwa Anda telah salah jalur.
Anda tidak sedang melangkah di jalan menuju hidup yang kekal. Jalan
yang lebar adalah jalan menuju kebinasaan, dan jalan menuju
kebinasaan itu sangatlah nyaman.
Itulah sebabnya, jika Anda menjalani kehidupan sebagai orang Kristen
di jalur yang sangat nyaman, waspadalah! Yesus telah
memperingatkan kita bahwa, kemungkinan besar, kita sedang salah
jalur. Jika Anda tidak menghadapi masalah yang harus digumuli di
dalam kehidupan rohani Anda, jika Anda merasa bahwa segala
sesuatunya itu mudah dan santai, waspadalah!
Menjadi seorang Kristen sama seperti menjadi seorang prajurit yang
dikirim menuju peperangan rohani. Kita diutus oleh Allah untuk masuk
ke medan di mana peperangan rohani yang sedang berlangsung. Kita
secara aktif terlibat dalam peperangan ini. Menjadi seorang Kristen
bukanlah jalan pelarian dari persoalan hidup. Menjadi orang Kristen
berarti menghadapi secara langsung persoalan-persoalan tersebut,
bertempur dan menang. Setiap orang yang berkata bahwa Injil itu
semacam candu bagi masyarakat adalah orang yang tidak tahu apa isi
Injil itu.
Namun sayangnya, Injil sering diberitakan dengan cara yang membuat
orang-orang membayangkan bahwa menjadi seorang Kristen itu berarti
memperoleh dukungan moral untuk melarikan diri dari persoalan hidup.
Jadi, kita tidak dapat menyalahkan orang non-Kristen jika dia salah
paham tentang isi Injil, atau ketika orang-orang Kristen itu sendiri
ternyata tidak mengerti juga. Seorang Kristen yang sejati adalah orang
303 | B I B L E S U R V E Y
yang tidak takut menghadapi persoalan. Dia bukan orang yang mundur
di saat keadaan menjadi berat. Dia adalah jenis orang yang mampu
berkata seperti Paulus, "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia
yang memberi kekuatan kepadaku." [Flp 4:13]. Orang Kristen sejati
tidak pernah dikalahkan karena dia adalah prajurit sejati. Itu sebabnya
dia tidak takut melewati jalan yang sempit dan mendaki menuju ke
kota Allah. Dia tahu bahwa kuasa Allah atau kasih karunia Allah,
tersedia baginya. Dan dia tahu bahwa Allah adalah Allah yang hidup.
Jadi, orang Kristen yang sejati adalah orang yang tak terkalahkan. Dia
tidak akan dapat ditaklukkan. Itu sebabnya Paulus berkata bahwa dia
dapat dijatuhkan, akan tetapi dia tidak dapat dikalahkan. Anda bisa
menjatuhkan dia, akan tetapi itu belum merupakan akhir dari
pertarungan. Dia masih akan bangkit. Dia dijatuhkan, akan tetapi dia
tidak dikalahkan. Dan setelah dia dijatuhkan, dia akan bangun untuk
memenangkan ronde terakhir.
Namun kebanyakan orang tidak mau menempuh jalan yang sukar ini.
Mereka gentar menghadapi tantangan dan kesukaran-kesukaran di
dalam kehidupan Kristen. Mereka ingin datang ke gereja untuk
mendengarkan kata-kata yang melegakan. Mereka datang untuk
ditepuk pundaknya. Itulah sebabnya Yesus melanjutkan dengan
berkata di dalam Matius 7:14, "Karena sesaklah pintu dan sempitlah
jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang
mendapatinya."
Dengan kata lain, orang-orang Kristen yang sejati akan menjadi
minoritas dan yang lainnya itu akan menjadi mayoritas. Mungkin Anda
akan berkata, "Wah, kalau begitu kita berada di pihak yang merugi.
Kita akan menjadi minoritas jika menjadi orang Kristen yang sejati."
Ketahuilah bahwa di dalam sejarah, prestasi besar selalu diraih oleh
minoritas. Penemuan-penemuan yang besar selalu dilakukan oleh
sedikit orang saja, bahkan oleh perorangan. Amatilah setiap situasi,
dan Anda akan tahu bahwa kaum minoritaslah yang selalu memimpin
dunia. Anda hanya perlu melihat pada sejarah untuk memahami hal ini.
Kaum minoritaslah yang menentukan arah sejarah
Bagi mereka yang berasal dari China tentunya tahu persis sejarah
modern di sana. Dari seluruh bangsa China, hanya ada sekitar 2 juta
304 | B I B L E S U R V E Y
anggota partai komunis. Dua juta orang inilah yang membawa China,
dengan penduduk 800 juta orang, di bawah kendali mereka. Mereka
yang 2 juta itulah yang memerintah mayoritas. Silakan Anda hitung
persentase 2 juta dari 800 juta orang, berapa angka persen yang Anda
dapatkan? Kurang dari 1 persen orang yang mengendalikan segenap
negeri. Dan yang 2 juta orang itu dikendalikan oleh beberapa orang
saja. Jadi, pada akhirnya yang ada adalah sekumpulan kecil orang yang
mengendalikan segenap negeri, menentukan nasib dan masa depan
dari segenap bangsa China buat jangka waktu yang agak lama. Akan
tetapi memang demikianlah kenyataan di sepanjang sejarah. Dan
tentunya dari sejarah kita menyadari bahwa seluruh gerakan ini pada
dasarnya hanya bergantung pada satu pribadi yaitu Ketua Mao.
Hal yang sama ditemukan juga di kekaisaran Roma, kerajaan yang
paling berkuasa di zaman itu. Tetapi bagaimana cara mereka
menangani orang-orang Kristen? Dengan memasukkan orang Kristen
ke penjara. Menjadikan mereka makanan bagi singa-singa. Orang-
orang Kristen, pada awalnya, adalah kemompok minoritas yang sangat
kecil. Namun jemaat kemudian semakin bertumbuh. Di dalam kurun
waktu 200 tahun, suatu masa yang singkat dalam sejarah dunia,
kerajaan Roma yang perkasa akhirnya berlutut di hadapan gereja.
Kekaisaran yang tidak terkalahkan oleh bangsa-bangsa lain itu,
menyerah kepada gereja. Tepat seperti yang dikatakan oleh Yesus,
"Dan alam maut tidak akan menguasainya." [Mat 16:18].
Hal yang sangat menyolok adalah bahwa gereja dapat memenangkan
setiap peperangan tanpa harus menghunus pedang dan bahkan dapat
menaklukkan bangsa-bangsa yang kuat secara militer, seperti Roma
yang merupakan pasukan yang terkuat pada zaman itu. Jadi, sekalipun
mereka yang menemukan jalan sempit itu sedikit saja jumlahnya,
tetapi mereka yang sedikit jumlahnya itulah yang menentukan arah
sejarah.
Itulah sebabnya Kitab Suci berkata, "Sebab bagi TUHAN[Yahweh] tidak
sukar untuk menolong, baik dengan banyak orang maupun dengan
sedikit orang." [1 Sam 14:6]. Dan kita akan diselamatkan cukup
dengan jumlah yang sedikit itu.
Itulah sebabnya mengapa di dalam peperangan dahsyat melawan
orang Midian, Allah berkata kepada Gideon, "Pasukanmu terlalu
305 | B I B L E S U R V E Y
banyak! Kamu hanya perlu 300 orang untuk berangkat menghadapi
ratusan ribu pasukan musuh itu." [Hakim-hakim pasal 7]. Dan ketiga
ratus orang itu bahkan tidak perlu menghunus pedang mereka. Ini
adalah sejarah militer yang sangat unik. Jadi, janganlah khawatir!
Banyak orang Kristen, saat mereka datang kepada Tuhan, menjadi
khawatir, "Jumlah kita sangat sedikit." Jangan khawatir, Anda tinggal
lihat nanti apa yang dapat Allah kerjakan dengan jumlah orang yang
sedikit itu. Sungguh luar biasa apa yang dapat Allah kerjakan. Melalui
satu orang, Martin Luther, Dia mengubah sejarah Eropa. Melalui
perubahan sejarah di Eropa, terjadi perubahan sejarah dunia.
Semuanya ini hanya melalui satu manusia Allah! Luar biasa, bukankah
demikian? Dan Martin Luther bahkan tidak pernah menghunus senjata!
Jadi, sekarang kita melihat adanya dua jalan di hadapan kita: jalan
yang lebar dan yang sempit. Jalan yang mana yang akan Anda
tempuh? Apakah Anda akan pergi bersama dengan orang banyak, atau
mengikuti yang sedikit itu menuju hidup yang kekal? Mentalitas kita
selalu mengikuti kerumunan orang banyak. Akan tetapi Yesus berkata,
"Mari, ikutlah aku." Namun pesan semacam itu tidak akan disampaikan
oleh nabi-nabi palsu. Di sinilah Anda dapat melihat hubungan antara
kedua perikop itu.
Pesan yang akan disampaikan oleh nabi-nabi pasu adalah: "Mari kita
masuk ke jalan yang lebar." Di sepanjang isi Kitab Suci, Anda akan
melihat bahwa inilah ciri dari nabi palsu. Mereka adalah penganjur
kesenangan dan merupakan penghibur bagi mayoritas orang. Mereka
adalah orang-orang yang hanya membuai kesenangan dan perasaan
Anda saja. Dengan kata lain, mereka tidak menyampaikan khotbah
yang berpusat kepada Allah. Namun mereka akan menyampaikan
khotbah yang sekadar menghibur telinga Anda saja. Mereka adalah
jenis orang yang akan mengatakan betapa baiknya Anda, betapa
hebatnya Anda.
Saya selalu khawatir pada pengkhotbah yang memulai dengan kata-
kata, "Kalian umat yang hebat!" Mereka adalah nabi-nabi palsu. Semua
orang senang mendengar ungkapan, "Aku hebat." Nabi-nabi palsu
pandai menggelitik telinga Anda. Mereka membuai Anda. Inilah ciri
nabi-nabi palsu di dalam Perjanjian Lama. Secara khusus saya akan
mengutipkan 1 Raja-raja pasal 22, yaitu tentang nabi Mikha, sebagai
contoh tentang nabi yang sejati dan nabi yang palsu.
306 | B I B L E S U R V E Y
Ujian bagi nabi sejati
Mari kita baca di 1 Raja-raja pasal 22. Catatan tentang hal ini
mencakup seluruh pasal tersebut. Kita akan masuk ke bagian yang
khusus ini, yang dicatat sampai dua kali di Perjanjian Lama. Catatan
yang kedua dapat dibaca di 2 Tawarikh pasal 18. Ini menunjukkan
pentingnya peringatan tentang siapa itu nabi palsu dan nabi yang
sejati. Di sepanjang sejarah, masyarakat sangat menghargai para nabi.
Namun sayangnya, nabi-nabi yang belakangan ketahuan palsu ini
memanfaatkan penghormatan yang diberikan oleh masyarakat kepada
mereka. Hal apakah yang dapat kita lihat di dalam catatan di pasal 22
ini?
Terdapat dua raja, yaitu raja dari kerajaan utara dan selatan, atau raja
Israel dan raja Yehuda. Raja selatan bernama Yosafat. Yosafat adalah
orang yang baik, namun bukan orang yang cukup kuat. Raja utara
adalah orang yang jahat dan bernama Ahab. Ahab ingin memerangi
orang Aram. Mereka lalu sepakat untuk maju berperang, lalu Yosafat,
berniat untuk bertanya kepada para nabi. Demikianlah, sekumpulan
besar nabi dipanggil untuk memberikan nasehat mereka.
Namun para nabi ini tahu apa yang ingin didengar oleh kedua raja itu.
Mereka tahu bahwa kedua raja itu ingin maju berperang, jadi mereka
menyampaikan hal-hal yang memang ingin didengarkan oleh kedua
raja itu. Mereka berkata kepada raja, "Majulah dan kamu akan
menang." "Majulah dan Allah akan menyertaimu." Dengan enteng
mereka memanfaatkan nama Allah. Akan tetapi, entah mengapa, raja
selatan tidak terkesan dengan ucapan nabi-nabi dari utara ini.
Tampaknya dia bisa membedakan bahwa mereka itu hanyalah 'orang-
orang yang mencari nafkah sebagai nabi [rice prophets]'. Mereka
adalah orang-orang yang mengikuti dorongan perutnya saja. Lalu ia
berkata kepada raja utara, "Tidak adakah nabi lain lagi di kerajaanmu?"
Raja utara berkata, "Ya ada, ada satu lagi nabi yang bernama Mikha,
tetapi nabi yang ini selalu menyampaikan hal yang tidak ingin
kudengarkan. Dia selalu mengecewakanku. Dia selalu saja menegurku.
Aku tidak mau dengar nabi yang ini." Namun raja selatan itu berkata,
"Bawalah dia kemari dan mari kita dengarkan apa yang akan dia
sampaikan."
307 | B I B L E S U R V E Y
Lalu dikirimlah seorang utusan kepada nabi ini. Utusan itu, jelas sudah
diperintahkan untuk berkata kepada sang nabi, "Nah, janganlah
mengucapkan hal-hal yang menjengkelkan raja. Kau tahu bahwa dia
ingin maju berperang." Mikha menjawab, "Aku akan mengatakan apa
yang disampaikan oleh Allah." Ini adalah hal yang berbahaya karena
ada juga nabi yang dipenggal kepalanya karena menyampaikan
kebenaran!
Lalu, sampailah nabi Mikha di hadapan kedua raja itu. Ahab, raja utara,
berkata, "Apa yang akan kau sampaikan? Haruskah kami maju
berperang?" Mikha berkata, "Majulah! Pergilah berperang!" Sang raja,
tentu saja, berkata, "Tidak! Aku mau mendengar hal yang
sesungguhnya dari kamu. Aku mau dengar kebenarannya." Orang ini
ingin mendengar kebenaran, akan tetapi tidak mau melakukannya.
Sama seperti begitu banyak orang Kristen! Bahkan orang non-Kristen
juga ingin mendengar kebenaran, asal mereka tidak harus
menjalankannya.
Lalu berkatalah Mikha, "Jika kamu maju berperang, maka Israel akan
kehilangan kepalanya," artinya, "kamu akan terbunuh." Ahab berkata,
"Lalu mengapa sekian banyak nabi ini berkata bahwa Allah akan
menyertaiku saat aku maju berperang nanti? Kamu hanya satu suara
sedangkan mereka banyak. Yang mayoritas selalu benar."
Banyak orang yang berkata, "Bagaimana mungkin kamu berkata
seperti itu? Aku belum pernah dengar ada orang lain yang berkata
seperti itu. Mana mungkin semua orang itu salah dan hanya kamu yang
benar?" Kita memiliki pemikiran bahwa suara mayoritas itu selalu
benar, bukankah begitu? Tampaknya sang raja berkata, "Mereka itu
juga nabi, bukankah begitu?" "Benar, mereka adalah nabi-nabi Allah."
Mikha tidak menyangkal hal tersebut. Lalu, bagaimana Mikha
membuktikan kebenaran kata-katanya? Dia tidak punya cara untuk
membuktikan bahwa dia benar, kecuali setelah peristiwa itu terjadi.
Dari buahnya kamu akan mengenal mereka
Lalu dia berkata kepada raja, "Dari takhta-Nya, Allah berkata,
'Siapakah yang akan membujuk Ahab untuk maju berperang?'"
Membujuk berarti membuat dia ingin maju berperang. "Lalu, tampillah
roh dusta, roh penipu yang masuk ke dalam mulut para nabi palsu."
308 | B I B L E S U R V E Y
Sampai dengan titik itu, orang-orang masih belum tahu bahwa mereka
itu palsu. "Dan mereka akan berkata kepada Ahab, 'Majulah berperang
dan kamu akan menang.' Dengan demikian, ia akan mendapatkan
keberanian, [karena] mereka semua berkata seperti itu."
Lalu, salah satu dari para nabi itu tampil mendatangi Mikha dan
menampar pipinya. Amatilah perilaku Mikha: dia tidak mengutuk; dia
tidak memukul balik; dia tidak berkata apa-apa. "Dari buahnya" - ini
berarti kita harus memerhatikan perilaku mereka yang memberitakan
Injil. Amati cara mereka berperilaku. Amati sikap mereka. Jika Ahab
memiliki mata untuk melihat, dia seharusnya mempertanyakan orang
yang maju menampar pipi Mikha ini, "Mungkinkah orang ini nabi
Allah?" Jadi, kita tidak dibiarkan berada dalam keadaan tanpa bukti.
Sebagaimana yang telah saya katakan, Mikha tidak membalas dengan
cara apapun. Kita harus mengamati kehidupan dan perilaku mereka
yang memberitakan Injil, untuk melihat adakah kebusukan yang
muncul.
Lalu Mikha berkata kepada raja, "Jika kamu kembali hidup-hidup hari
ini, maka aku bukanlah nabi Allah." Perhatikanlah: nabi yang sejati
mempertaruhkan hidup dan nama baiknya pada kata-katanya. Hal
yang sama kita temuakan di dalam diri Yesus, Dia tidak berkhotbah
secara kabur. Ucapannya dapat Anda uji. Jika Yesus berbicara, ucapan
yang disampaikan itu jelas, tepat dan dapat diuji. Kata-kata Mikha
dapat dibuktikan. Dia berkata bahwa raja akan mati jika dia berangkat
perang. Tentu saja, jika raja ternyata tidak mati, maka akan terbukti
bahwa Mikha salah dan nyawanya berada di tangan sang raja.
Demikianlah, sang raja lalu berangkat berperang, namun dia
memenjarakan dulu nabi Mikha. Dia telah salah memenjarakan orang.
Yang seharusnya dia penjarakan adalah kumpulan nabi palsu itu,
karena merekalah yang telah mengirim dia menjemput maut dengan
berkata, "Majulah dan Allah akan menyertaimu." Padahal,
kenyataannya, keberangkatannya itu berarti kebinasaannya.
Maka berangkatlah Ahab berperang. Dia mengira bahwa dia dapat
mengakali Allah. Dia menyuruh raja Yosafat memakai kereta perang
dan baju tempurnya, supaya pasukan musuh, saat melihat raja selatan
ini, mengira, "Orang ini sangat mirip Ahab, raja utara itu." Ahab
menempatkan raja selatan di dalam keadaan yang bahaya untuk
309 | B I B L E S U R V E Y
melindungi dirinya sendiri. Hal ini menunjukkan seorang yang egois
dan mementingkan diri sendiri. Ciri-ciri seorang yang buta secara
rohani. Dia mengira bahwa dia dapat mengakali Allah, sehingga para
pemanah musuh akan keliru menembak orang. Akan tetapi Anda tidak
dapat menipu Allah, dan Anda juga tidak dapat membuat agar firman-
Nya terbukti salah.
Lalu, apakah yang terjadi? Seperti yang diharapkan oleh Ahab,
pemanah musuh memang mengira bahwa Yosafat adalah Ahab, lalu
mereka mengarahkan semua tembakan mereka ke Yosafat yang
malang. Ajaibnya, sekalipun semua panah diarahkan kepada Yosafat,
tak satupun yang mengenai dia. Walau tak ada orang yang menembaki
Ahab, ada anak panah yang mengenai dan membunuhnya. Tepat
seperti yang dikatakan oleh nabi Allah, malam itu juga dia mati.
Jadi, dari keseluruhan gambaran ini, Anda dapat melihat perbedaan
antara nabi palsu dengan nabi sejati. Nabi palsu adalah mereka yang
selalu berkata, "Damai sejahtera, damai sejahtera," padahal tidak ada
damai sejahtera. Ini berarti, nabi palsu selalu mengabarkan hal-hal
yang membuai perasaan dan khotbah-khotbah yang membuat Anda
selalu merasa nyaman, yang sama sekali berbeda dengan jenis
khotbah yang saya sampaikan. Khtobah saya membuat orang merasa
tidak enak. Pernah ada orang yang berkata kepada saya, "Khotbah
Anda tadi membuat saya sangat tidak enak, jadi, sebaiknya lain kali
Anda menyampaikan khotbah yang menyenangkan untuk mengimbangi
yang tadi." Namun ini tidak berarti bahwa seseorang yang selalu
menyampaikan hal-hal yang tidak enak itu adalah nabi sejati. Tetapi
nabi sejati adalah orang yang tidak pernah menyampaikan kata-kata
hiburan jika tidak diperintahkan, apa lagi jika situasi menuntut mereka
untuk menyampaikan teguran. Gereja sekarang tidak membutuhkan
kata-kata hiburan; yang dibutuhkan adalah kata-kata peringatan.
Cara-cara membedakan nabi palsu
Selanjutnya, perhatikan juga hal berikut yang diajarkan oleh Kitab Suci
mengenai nabi-nabi palsu. Kata 'nabi palsu' dipakai sebanyak sebelas
kali di dalam Perjanjian Baru. Jadi, dengan menempatkan semua ayat
itu bersama-sama, kita memperoleh gambaran yang bagus tentang
pekerjaan para nabi palsu. Mari kita lihat satu bagian bacaan di 2 Pet
2:1-3
310 | B I B L E S U R V E Y
Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat
Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka
akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan,
bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus
mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan
atas diri mereka. Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka
yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan
dihujat. Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha
mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol
mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama
tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.
Dari ayat-ayat yang sangat penting ini, kita belajar tiga hal tentang
nabi-nabi palsu. Kita melihat bahwa ajaran mereka, pada intinya,
menyangkal Sang Penguasa, menyangkal Kristus. Itulah poin yang
pertama. Dan mereka memasukkan ajaran ini secara diam-diam. Apa
artinya? Artinya adalah bahwa ajaran itu dimasukkan oleh mereka
dengan cara yang sedemikian rupa sehingga sukar bagi Anda untuk
memastikan bahwa ajaran tersebut menyangkal Kristus. Dengan kata
lain, tidaklah mudah bagi Anda untuk mengetahui bahwa dia adalah
seorang nabi palsu. Tepat seperti yang dikatakan oleh Yesus, "Mereka
datang kepadamu dengan menyamar seperti domba." Mereka terlihat
sama seperti orang Kristen yang lain. Perhatikan bahwa mereka adalah
guru dan seorang nabi adalah seorang guru. Dan mereka
menyampaikan doktrin semacam ini sedemikian rupa sehingga Anda
akan mengira bahwa mereka menyampaikan kebenaran, padahal
mereka sedang menyampaikan dusta.
Bagaimana cara mereka melakukan ini? Dengan banyak cara! Pertama-
tama, dengan selalu mengutip Kitab Suci. Kitab Suci adalah 'bulu
domba' yang menyembunyikan ajaran sesat mereka. Segera setelah
Anda menyampaikan sesuatu dan mengutip referensi Alkitab,
kebanyakan orang akan berpikir, "Ah! Ada referensi ayat yang
mendukung ucapan itu. Baiklah. Tentunya ucapan itu benar." Jangan
tergesa-gesa! Periksalah dengan teliti referensi yang diajukan untuk
melihat apakah kutipan dari Kitab Suci ini memang benar-benar
bermakna seperti yang dimaksudkan oleh orang tersebut.
Saya sering berurusan dengan orang-orang dari berbagai sekte dan
Anda akan melihat bahwa mereka gemar mengutip ayat-ayat. Tentu
311 | B I B L E S U R V E Y
saja, itu berarti bahwa jika Anda tidak menguasai Kitab Suci, maka
Anda akan berada dalam kesulitan, karena Anda tidak tahu apakah
ayat-ayat tersebut memang bermakna seperti yang dia maksudkan.
Namun setidaknya, yang dapat Anda lakukan adalah untuk tidak
mudah terpesona pada orang yang menenteng Alkitab dan
mengutipkan berbagai ayat. Guru-guru palsu juga berkeliling dengan
menenteng Alkitab di tangannya. Dan apabila Anda melihat tulisan
'Alkitab' di sampulnya, akan muncul semacam rasa lega di hati Anda,
dan Anda berkata, "Ah! Ia pasti orang baik!" Setiap orang bisa saja
membeli Alkitab dan membawa Alkitab tidak membuktikan apa-apa
tentang seseorang. Dan kenyataan bahwa dia bisa mengutip beberapa
ayat juga tidak membuktikan apa-apa. Tehnik mereka adalah berusaha
membutakan Anda dengan pengetahuan.
Bagaimana mereka membutakan Anda dengan pengetahuan? Dengan
mengutipkan banyak referensi Alkitab! Dia berkata, "Matius 7:16,
Matius 8:16 ..." demikianlah seterusnya. Dan Anda akan berkata, "Aku
tidak bisa mengimbanginya. Dia sangat memahami isi Alkitab."
Sebenarnya, Anda akan mendapati bahwa kebanyakan guru palsu ini
tidak pernah menghapal seluruh ayat Alkitab. Kebanyakan hanya itu-itu
saja ayat yang mereka ketahui. Jika Anda ingin membuktikannya,
ambillah pena dan kertas, dan Anda catat ayat-ayat yang mereka
sampaikan. Saat ia memberikan Anda satu ayat referensi, katakanlah,
"Mari kita cari referensi berikutnya." Jika dia menyebutkan ayat lain
lagi, katakan, "Mari kita cari yang berikutnya lagi." Anda akan
mendapati bahwa begitu dia mencapai referensi yang kesepuluh, dia
sudah kehabisan bahan. Sebenarnya jika ia dapat memberi Anda
sepuluh ayat, itu sudah cukup baik.
Saya mendapati hal ini berdasarkan pengalaman langsung. Saya
pernah diajak untuk ikut serta dalam sebuah debat terbuka di
Skotlandia. Saya tidak menyukai debat terbuka. Namun karena hal itu
merupakan permintaan untuk mewakili orang-orang yang merasa
kebingungan dan mereka ingin mendengarkan pandangan dari sisi
yang lain [maka saya ikut serta dalam debat itu]. Lalu, orang ini mulai
melontarkan berbagai ayat Alkitab. Saya meminta dia untuk terus
mengajukan ayat-ayat rujukan berikutnya. Tidak butuh waktu lama
bagi dia untuk segera kehabisan bahan referensi, dan selanjutnya
adalah giliran saya untuk mengajukan ayat-ayat referensi.
Kelihatannya dia tidak tahu kalau ayat-ayat tersebut memang ada di
312 | B I B L E S U R V E Y
dalam Alkitab. Demikianlah, kita mendapati bahwa jika Anda berurusan
dengan nabi-nabi dan guru-guru palsu, saya katakan sekali lagi,
janganlah terpesona hanya karena dia memegang Alkitab dan karena
dia mengutipkan banyak ayat dari Alkitab. Bahkan setan juga mengutip
dari ayat Alkitab.
Suatu hal yang harus diperhatikan untuk tidak ditipu adalah pemakaian
kata-kata. Mereka mungkin akan memakai kata-kata dan istilah-istilah
yang sama dengan yang Anda gunakan, tetapi dengan makna yang
berbeda. Hal ini lazim ditemui jika Anda berurusan dengan para teolog,
terutama para teolog liberal. Para teolog liberal ini menggunakan
istilah-istilah yang sama persis dengan yang kita gunakan, akan tetapi
mereka mempunyai makna yang berbeda. Jadi, mereka bisa berbicara
sama seperti Anda mengenai kebangkitan Kristus, akan tetapi ayat-
ayat itu tidak mereka artikan bahwa Yesus hidup. Mereka tidak berkata
bahwa Yesus adalah Juruselamat yang hidup secara jasmani. Mereka
tidak bermaksud mengatakan bahwa Yesus, secara harfiah, telah
bangkit secara jasmani dari antara orang mati. Yang mereka
maksudkan saat mengkhotbahkan kebangkitan Kristus adalah bahwa
ajaran Yesus diteruskan sampai ke gereja zaman sekarang, dan karena
itu Yesus hidup di tengah jemaat sekarang ini. Itulah yang mereka
maksudkan dengan arti kebangkitan Kristus.
Akan tetapi jika Anda tidak tahu akan hal itu, Anda akan berkata, "Oh!
Dia berbicara tentang kebangkitan; itu sangat alkitabiah." Demikianlah,
sekarang Anda dapat lihat betapa berbahaya dan gawatnya situasi di
tengah gereja. Banyak dari antara mereka merupakan lulusan Sekolah
Theologia. Mereka memahami isi Alkitab lebih baik dari Anda. Itulah
sebabnya mereka disebut nabi dan guru palsu.
Mungkin saat Anda mendengarkan hal-hal yang membingungkan Anda,
Anda mulai membatin, "Apa yang harus saya lakukan? Bagaimana saya
bisa tahu bahwa dia sedang bermaksud mengatakan sesuatu yang
berbeda walaupun kata-kata yang digunakan itu sama? Bagaimana
saya bisa menanganinya jika pengetahuan Alkitabnya jauh melebihi
saya?" Tidak heran jika sebagian domba terjerat dalam ajaran palsu.
Benar-benar keadaan yang sangat berbahaya! Karena itulah Yesus
memperingatkan bahwa keselamatan kita terancam. Akan tetapi, kita
boleh bersyukur kepada Allah karena ada hal yang dapat kita lakukan.
313 | B I B L E S U R V E Y
Hal kedua untuk mendeteksi nabi-nabi palsu dapat ditemukan di 2
Petrus. Dikatakan di situ bahwa orang-orang itu cara hidupnya dikuasai
hawa nafsu. Hal ini dapat dilihat dari perilaku mereka. Kata 'dikuasai
hawa nafsu' ini pada dasarnya bermakna sensual (tertarik pada hal-hal
yang lahiriah, dalam pengertian yang buruk). Artinya, segala sesuatu
yang bersifat kedagingan akan sangat menarik minat orang ini. Kadang
kala Anda akan dapat melihat bahwa di dalam perilaku dan
kebiasaannya akan muncul sifat-sifat kedagingan. Sebagai contoh,
mereka cenderung bergaul sangat bebas dengan perempuan. Orang-
orang seperti ini harus kita waspadai. Kalimat 'dikuasai hawa nafsu' itu
di dalam bahasa aslinya menekankan pada masalah berahi. Jadi, guru-
guru palsu itu adalah orang-orang yang kelakuannya akan
membongkar kedok mereka sendiri. Akan tetapi pada awalnya, tentu
saja, mereka akan sangat berhati-hati dalam bertindak. Namun,
sejalan dengan waktu, perilaku mereka menunjukkan bahwa mereka
termasuk jenis orang yang oleh rasul Petrus disebut sebagai orang
yang membuat Jalan Kebenaran dihujat dan dipermalukan.
Hal ketiga yang kita lihat di dalam ayat-ayat tentang nabi palsu ini
adalah keserakahan dan kerakusan mereka. Mereka adalah orang-
orang yang ingin memanfaatkan Anda. Mereka adalah jenis orang yang
sangat berminat pada uang. Jika Anda bertemu dengan pendeta atau
pengkhotbah yang sangat berminat pada uang, waspadalah! Besar
kemungkinan bahwa dia itu nabi palsu. Tentu saja, setiap orang perlu
uang untuk hidup, akan tetapi yang sedang kita bahas di sini adalah
tentang sikap hati, tentang keterikatan dan kecintaan pada uang.
Oleh karena itu, waspadailah tanda-tanda yang menjadi ciri nabi palsu
tersebut. "Dari buahnya, kamu akan mengenali mereka." Akan tetapi
situasi yang kita hadapi tidak sesederhana itu, Anda akan mendapati
bahwa ini adalah hal yang sangat memusingkan jika Anda tidak
berpengalaman di dalam peperangan rohani. Poin yang perlu Anda
pahami di sini adalah: kuasa Iblis bekerja melalui nabi-nabi palsu ini,
sehingga mereka bisa mengerjakan berbagai mukjizat.
Jadi poin keempat yang bisa kita pelajari dari Kitab Suci mengenai
nabi-nabi palsu adalah ini: mereka (sebagian dari mereka, tidak
semuanya) akan memperlihatkan tanda-tanda dan mukjizat, dan ini
adalah perkara yang paling susah untuk ditangani. Kemampuan ini ada
314 | B I B L E S U R V E Y
pada mereka karena mereka bekerja dengan kuasa Iblis. Hal ini dapat
kita lihat dari ayat 24:24, atau di dalam Why 19:20.
Dengan kuasa iblis, mereka ini mampu melakukan hal-hal yang ajaib.
Mereka dapat mengerjakan mukjizat. Mereka bisa berbahasa roh.
Mereka bahkan dapat mengerjakan hal-hal yang tidak mampu
dilakukan oleh orang Kristen rata-rata. Jadi, kita perlu menambahkan
satu lagi peringatan atas peringatan yang sudah ada sebelumnya.
Bukan sekadar, "Jangan terpesona pada orang yang membawa-bawa
Alkitab sambil mengutipkan ayat buat Anda," akan tetapi ditambah
dengan, "Jangan terpesona pada orang yang bisa berbahasa roh."
Saya pernah kenal dengan orang jahat yang bisa berbahasa roh.
Jangan terpesona pada orang-orang yang dapat mengerjakan mukjizat!
Yesus sudah memperingatkan kita bahwa nabi-nabi palsu akan
mengerjakan mukjizat juga, dan mereka akan menyesatkan banyak
orang, seperti yang kita lihat di dalam 2 Petrus ini. Mereka bisa
menyesatkan Anda jika Anda tidak meneliti dan mempelajari prinsip-
prinsip penting yang sedang kita bahas hari ini.
Kesaksian seorang pengikut setan yang diselamatkan oleh
kuasa Allah
Banyak orang yang tidak mengerti bahwa Iblis juga punya kuasa
sampai pada tingkatan tertentu. Saya ingin mendorong Anda semua
untuk membaca buku berjudulFrom Witchcraft to Christ (Dari Sihir
ke Kristus). Buku ini ditulis oleh seseorang yang tadinya adalah
pengikut setan. Tahukah Anda bahwa di dunia ini ada pengikut setan,
yaitu para penyembah setan? Mereka melakukan hal ini, tentu saja,
untuk mendapatkan keuntungan duniawi. Mereka juga kadang-kadang,
seperti serigala, akan pergi ke gereja untuk menjalankan pekerjaan
maut mereka.
Nah, perempuan ini berbicara berdasarkan pengalaman pribadinya
tentang hal-hal yang bisa dilakukan oleh kuasa setan. Dia bahkan
terpilih sebagai ratu penyihir aliran hitam di Inggris, di Bournemouth.
Untuk bisa dipilih sebagai ratu sihir aliran hitam, dia harus
menunjukkan kekuatan yang dahsyat. Demikianlah, ratusan calon akan
berkumpul di bagian barat Inggris dan mereka akan berguguran satu
persatu, dan mereka yang memiliki kekuatan yang unggul akan
315 | B I B L E S U R V E Y
disaring lagi hingga tinggal beberapa peserta saja di babak final.
Beberapa perserta babak final ini harus berjalan melewati api. Kobaran
api itu tingginya mencapai dua meter lebih dan bisa terlihat dari jarak
yang sangat jauh. Setiap peserta babak final harus melangkah secara
perlahan melewati api yang tingginya lebih dari dua meter itu. Api itu
sungguh-sungguh besar. Ratu sihir hitam akan dipilih sendiri oleh
setan. Dia akan menyatakan pilihannya dengan cara muncul di dalam
kobaran api itu; dia akan tampil terlihat oleh ribuan penyihir yang hadir
di sana. Pada saat itu, perempuan inilah, yaitu Doreen Irvine, yang
terpilih menjadi ratu. Belakangan hari, oleh kuasa Allah, dia
diselamatkan dan diubahkan. Banyak setan yang diusir keluar dari
dirinya. Sekarang ini dia berkeliling memberi kesaksian tentang kuasa
Kristus. Dia mengalami perubahan dari ratu sihir hitam menjadi anak
Tuhan. Saat saya masih tinggal di Liverpool, dia pernah datang ke
Liverpool memberikan kesaksian.
Jadi, Iblis juga punya kuasa. Pernahkah Anda mendengar ada orang
yang berjalan menembus api setinggi dua meter lebih? Hal ini
mengingatkan kita dengan hal yang pernah terjadi pada tiga orang
yang dimasukkan ke dalam api oleh Nebukadnezar. Begitu juga dengan
apa yang terjadi di Mesir kuno, banyak dari mukjizat yang dikerjakan
oleh Musa bisa ditiru oleh para ahli sihir. Jadi, janganlah terpesona
pada mukjizat. Ingatlah selalu bahwa mukjizat bukanlah bukti keaslian
seorang manusia Allah. Namun, tentu saja, memang sangat mudah
untuk terpesona pada mukjizat dan melupakan apa yang telah Anda
pelajari hari ini. Perlu saya sampaikan juga bahwa setelah mereka
berjalan menembus api itu, para penyihir tersebut keluar tanpa adanya
bau terbakar di pakaian mereka, persis seperti yang terjadi di dalam
kitab Daniel.
Bagaimana menangani nabi-nabi dan guru-guru palsu
Saudara-saudari yang kekasih, sadarilah bahwa kita ini terjepit di
tengah-tengah peperangan rohani, dan pihak-pihak yang melawan kita
itu sangat besar kuasanya. Walaupun demikian, kita akan selalu
menang di dalam setiap pertempuran itu. Saya sendiri sering terlibat di
dalam konflik dengan kuasa jahat dan berhadapan langsung dengan
Iblis. Saya telah melihat kuasa yang dipercayakan kepada kita,
sekalipun kita ini tidak ada apa-apanya. Walaupun kuasa Iblis itu
sangat besar, kuasa di dalam diri kita jauh lebih besar daripada kuasa
316 | B I B L E S U R V E Y
Iblis, asal kita tahu bahwa kita memiliki kuasa itu. Tepat seperti yang
dikatakan oleh Yesus di Lukas pasal 10 [ayat 19], "Aku memberikan
kamu kuasa yang mengatasi kuasa musuh." Saya telah membuktikan
hal itu. Kita memiliki segala kuasa untuk mengatasi kuasa musuh.
Oleh karena itu, apakah posisi kita sekadar bertahan? Apakah posisi
kita sekadar bertahan karena serigala-serigala itu yang datang ke
tengah jemaat? Tidak sama sekali! Kita memiliki kuasa yang besar.
Masalahnya adalah kita harus temukan dulu mereka sebelum kita dapat
menangani mereka. Banyak guru palsu yang masuk ke gereja, dan saat
kedok mereka terungkap gereja sudah berada dalam keadaan yang
sangat parah. Saya sudah sering melihat serigala-serigala itu datang
dari waktu ke waktu ke tengah jemaat. Jadi, apa yang akan terjadi jika
guru-guru palsu itu datang ke gereja? Apa yang akan kita lakukan pada
mereka saat kita menemukan mereka?
Apa yang tertulis di sini? Dikatakan, akan dipotong setiap pohon yang
tidak menghasilkan buah yang baik. Pohon itu akan ditebang dan
dibuang ke dalam api. Yang menarik adalah bahwa kalimat ini ditulis
bukan dalam bentuk yang akan datang (future tense), melainkan
dalam bentuk sekarang (present tense). Kalimat ini menyatakan prinsip
tentang hukuman atas perbuatan. Kalimat ini mencerminkan apa yang
ada di kitab Ulangan di Perjanjian Lama, misalnya di Ulangan 13:1-5,
bahwa nabi palsu akan menerima hukuman mati. Ini bukan berarti
bahwa kita, sebagai jemaat, akan menendangnya keluar gereja dan
menempatkannya di depan regu tembak. Maksudnya adalah bahwa
kuasa Allah akan bekerja mengakibatkan kebinasaan pada dagingnya.
Sangatlah mengerikan jika jatuh ke tangan Allah yang hidup.
Ini berarti, jika kita menemukan nabi palsu di tengah gereja, kita harus
menyerahkannya pada kebinasan tubuh. Seperti yang dikatakan oleh
rasul Petrus di 2 Petrus di bagian yang sedang kita bahas ini,
"kebinasaan atas diri mereka segera datang." Ini adalah salah satu
aspek dari kuasa Allah di tengah jemaat yang sekarang ini jarang
dipahami oleh banyak orang Kristen. Namun saya percaya bahwa pada
waktunya nanti, Anda semua akan mengerti karena Allah melindungi
umat-Nya. Dia memelihara gereja-Nya. Allah adalah Allah yang hidup.
Jadi, peringatan ini diberikan bukan karena Allah tidak bisa melindungi
domba-domba-Nya tetapi Ia mau agar kita berwaspada. Jika tidak,
317 | B I B L E S U R V E Y
maka Anda akan pergi mengikuti nabi palsu atas kehendak Anda
sendiri. Jadi ingatlah, dari buahnya Anda akan mengenali mereka.
Penghakiman diadakan terhadap setiap pohon
Di [Mat 7] ayat 19, dikatakan bahwa setiap pohon yang tidak
menghasilkan buah yang baik akan ditebang. Dengan kata lain, Yesus
tidak membatasi hal penghakiman ini hanya pada nabi-nabi palsu saja.
Penghakiman akan datang kepada semua pohon, bukan hanya kepada
nabi-nabi palsu. Maksudnya adalah: Jangan menyibukkan diri mencari-
cari nabi palsu lantas lupa bahwa melalui buah Anda sendiri, Anda juga
akan dikenali oleh orang lain. Karena jika Anda tidak menghasilkan
buah yang baik, maka Anda juga akan ditebang. Janganlah berkata,
"Aku ini orang Kristen; aku percaya kepada Yesus dan aku sudah
dibaptis." Berapa banyak orang yang mengira bahwa dia orang Kristen
hanya karena alasan tersebut? Anda adalah seorang Kristen jika Anda
menghasilkan buah yang baik. Itulah hal yang disampaikan oleh Yesus
di sini. Pohon macam apakah yang tidak ditebang? Apakah pohon-
pohon yang berkata bahwa mereka telah dibaptis, atau yang berkata,
"Aku percaya kepada Yesus"? Bukan! Hanya pohon yang berbuah baik!
Apa artinya menghasilkan buah? Artinya adalah perilaku yang muncul
dari hidup Anda. Yaitu cara Anda berperilaku dan sikap Anda terhadap
orang lain. Itulah hal-hal yang Allah perhatikan. Sebagai seorang anak
Allah, kita harus tahu bahwa jika kita menghasilkan buah yang buruk,
maka itu berarti kita bukan Kristen sama sekali. Karena di Matius 7:18
dikatakan, "Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah
yang tidak baik," tepat seperti yang dikatakan oleh rasul Yohanes di 1
Yoh [5:18], "setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa,"
artinya, tidak terus menerus berbuat dosa. Jadi, janganlah berkata,
"Tak peduli bagaimanapun caraku menjalani kehidupan ini, yang
penting aku orang Kristen." Tak heran jika orang non-Kristen berkata,
"Aku tidak dapat melihat di mana letak perbedaan antara seorang
Kristen dengan yang non-Kristen." Seharusnya ada perbedaan yang
mencolok antara keduanya. Jika hidup Anda tidak berbeda dari hidup
orang non-kristen, maka besar kemungkinan Anda ini bukan orang
Kristen sama sekali. Harus ada perbedaan yang nyata antara buah
yang baik dengan buah yang tidak baik. Hal tentang arti buah itu
sendiri bisa kita lihat di dalam Galatia pasal 5. Di sana kita diberitahu
318 | B I B L E S U R V E Y
tentang buah dari daging, yang digambarkan sebagai perbuatan
daging.
Perbuatan dan buah adalah hal yang sama di dalam Kitab Suci. Banyak
ahli kitab, di dalam niat luhur mereka untuk memisahkan makna
keduanya, telah melangkah keluar dari jalur. Sebenarnya, jika Anda
periksa semua referensi yang ada, istilah buah dan perbuatan adalah
kata yang sinonim (punya arti yang sama). Dengan demikian, di dalam
kehidupan seorang Kristen yang sejati, Anda akan melihat adanya
kasih, sukacita yang tertib, damai sejahtera, kelemah lembutan,
kerendahan hati - semua yang diuraikan di Galatia 5. Hal-hal ini akan
membuat orang yang bersangkutan tampil berbeda dari yang lain. Bisa
terlihat dari semua hal-hal kecil yang dia lakukan. Sungguh indah jika
Anda melihat seorang Kristen yang sikapnya sangat menyenangkan!
Ada sebagian orang Kristen yang selalu berpikir untuk mengerjakan
sesuatu hal yang besar bagi Allah. Saya rasa kita bisa memulai dengan
menjadi orang yang lebih ramah dari biasanya. Jika kita dapat menjadi
orang yang sedikit lebih ceria, itu saja sudah luar biasa. Akan tetapi
mereka ingin melakukan perkara yang besar, padahal perkara yang
kecil saja belum mereka jalankan. Seharusnya mereka memulai dari
yang kecil-kecil dulu, umpamanya dengan bersikap lebih bertenggang
rasa.
Saya teringat seorang saudara seiman yang pernah tinggal bersama
kami di Inggris. Setiap kali mandi, dia mengubah lantai kamar mandi
kami menjadi kolam renang. Dia meninggalkan bak mandi dengan sisa
busa sabun di mana-mana. Inilah yang disebut dengan buah yang tidak
baik. Setelah mandi, dia langsung keluar, mungkin berharap agar ada
orang lain yang akan membuang limpahan air itu dan membersihkan
bak mandi. Menjadi seorang Kristen mencakup hal yang sangat praktis.
Artinya, bersihkanlah bak mandi dan buanglah limpahan air itu. Saya
mendapati bahwa sebagian orang Kristen yang ingin melakukan
pekerjaan yang besar bagi Allah seharusnya bisa memulai cukup
dengan membersihkan bak mandi. Biarlah terlihat bahwa di dalam
hidup ini kita menghasilkan jenis buah yang memuliakan Allah.
Marilah kita semua menguji buah kita sendiri dan mencari tahu apakah
kita sedang berada di jalan sempit yang menuju hidup kekal atau tidak.
319 | B I B L E S U R V E Y
Apa yang dimaksudkan dengan "yang terdahulu akan
menjadi yang terakhir"?
Matius 19:30 (Parallel dengan Markus 10:31)
Khotbah oleh Pendeta Eric Chang
Matius 19:16-30
Apa yang dimaksudkan dengan, "Tetapi banyak orang yang
terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan
menjadi yang terdahulu"?
Apakah arti dari ucapan ini? Bagaimana kita akan memaknainya?
Setelah bertahun-tahun mempelajari ajaran Yesus, saya tiba pada
kesimpulan bahwa tak pernah ada orang yang berbicara seperti Yesus
ini. Saya telah membaca ajaran Konfusius, Mencius dan ajaran-ajaran
filsafat dari Yunani, seperti ajaran Aristoteles dan Plato, dan juga
ajaran filsafat modern. Saya telah membaca ajaran-ajaran dari para
pemikir besar di dunia ini, dan saya harus menyimpulkan bahwa tak
seorangpun yang pernah berbicara seperti Yesus ini.
Inilah yang dirasakan oleh para pengawal bait Suci yang diperintahkan
untuk menangkap Yesus pada waktu itu. Ketika mereka sampai di
dekat Yesus, mereka begitu terpesona pada khotbah yang mereka
dengar sehingga mereka lupa bahwa mereka harus menangkap Yesus!
Dan ketika mereka kembali ke Bait Suci, para pemimpin di Bait Allah -
yakni, para pemimpin agama ini bertanya, "Mengapa kalian tidak
menangkapnya?" Mereka menjawab, "Tak seorangpun yang pernah
berbicara seperti dia." Memang sungguh luar biasa!
Dan inilah ucapan yang disampaikan oleh Yesus, "Tetapi banyak orang
yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan
menjadi yang terdahulu."
Apa yang Yesus maksudkan? Apakah Anda mengerti apa yang sedang
disampaikan? Menelaah firman Yesus itu seperti mendaki gunung yang
tinggi. Dan upaya ini membutuhkan perjuangan serta hikmat, karena
320 | B I B L E S U R V E Y
jika Anda mendaki sebuah gunung, maka Anda harus tahu bagaimana
cara mencapai puncaknya. Dibutuhkan keterampilan dan pelatihan
khusus. Dibutuhkan keterampilan, kesabaran, keteguhan dan tekad
untuk bisa sampai ke puncak. Dan Anda juga harus berhati-hati agar
tidak tergelincir karena jika tergelincir di tengah jalan bisa sangat
berbahaya. Namun jika Anda sampai di puncak, Anda akan bisa melihat
pemandangan yang sangat menakjubkan. Segala sesuatunya terlihat
jelas oleh Anda. Anda melihat semua sebagai panorama yang sangat
luas, suatu cakrawala yang terbentang di kejauhan, keindahannya akan
membuat Anda kagum. Bukan saja indah, akan tetapi yang satu ini
juga berkaitan dengan hidup, yakni hidup yang kekal. Visi dari Allah
yang disampaikan kepada kita lewat Firman mempunyai kuasa untuk
mengubah kita.
"Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan
yang terakhir akan menjadi yang terdahulu." Mari kita coba untuk
memahami apa makna pernyataan ini dalam waktu yang tersisa ini.
1. "Terdahulu" dan "terakhir" di dalam ajaran Yesus berkaitan
dengan keselamatan
Hal pertama yang tampak dari ayat ini adalah bahwa Yesus sedang
berbicara tentang keselamatan. Sangatlah penting untuk memahami
akan hal ini. Jadi, apapun makna dari kata 'terdahulu' dan kata
'terakhir', keduanya pasti berkaitan dengan keselamatan. Pokok ini
haruslah jelas. Ayat ini berkenaan dengan hal bagaimana memperoleh
keselamatan. Pernyataan ini juga muncul di dalam perikop parallel di
Matius 19:16-23 dan juga di Lukas 18:18-30. Dan ucapan yang sama
juga terdapat di Lukas 13:30.
Ayat ini juga ditemukan oleh para arkeolog yang sedang menggali di
sebuah tempat di Mesir yang disebut dengan Occirincus. Mereka
menemukan sekumpulan manuskrip kuno, yang sekarang dikenal
sebagai The Occirincus Papyrii (Papirus Occirincus). Di dalam Papirus
Occirincus nomor 654, (lembaran-lembaran papirus itu diberi nomor
karena tidak memiliki judul) logia nomor 3 tertulis hal berikut, "Akan
tetapi banyak yang terdahulu akan menjadi yang terakhir. Dan yang
terakhir menjadi yang terdahulu. Dan hanya sedikit yang
menemukannya." Di dalam tulisan tersebut ada kalimat ekstra, "Dan
hanya sedikit yang menemukannya." Menemukan apa? " "Banyak yang
321 | B I B L E S U R V E Y
terakhir menjadi yang terdahulu, dan yang terdahulu menjadi yang
terakhir. Dan hanya sedikit yang menemukannya."
Jika kita merenungkan kalimat, "Hanya sedikit yang menemukannya"
dan kita baca Lukas 13:23, kita akan ingat akan pertanyaan yang
diajukan kepada Yesus, "Tuhan, sedikit sajakah orang yang
diselamatkan?" Kemudian Yesus berbicara tentang hal keselamatan,
dan menyimpulkan di dalam ayat 30 dengan kalimat yang sama
dengan di dalam papirus itu, "Dan sesungguhnya ada orang yang
terakhir yang akan menjadi orang yang terdahulu dan ada orang yang
terdahulu yang akan menjadi orang yang terakhir." Lalu apa arti dari
kalimat 'sedikit yang menemukannya'? Hanya sedikit yang akan
menemukan jalan menuju keselamatan. Itulah yang dikatakan oleh
Yesus di sini karena jalan yang menuju hidup kekal itu sempit dan
hanya sedikit yang akan menemukannya. Hal ini meneguhkan sekali
lagi bahwa kata 'terdahulu' dan kata 'terakhir' di dalam pengajaran
Yesus ini berkenaan dengan keselamatan.
2. Kata 'terdahulu' dan 'terakhir' ini berkaitan dengan deskripsi
tentang karakter masyarakat kita yang penuh persaingan
Yang kedua, kita perlu cermati bahwa kata 'terdahulu' dan 'terakhir' ini
berkaitan dengan deskripsi dari karakter dan hakekat dunia ini. Apakah
Anda menyadarinya? Sistem di dunia ini berlandaskan kepada prinsip
terdahulu dan terakhir, yakni landasan persaingan. Seluruh masyarakat
di mana kita tinggal adalah masyarakat yang penuh persaingan. Kata
'terdahulu' dan 'terakhir' adalah istilah yang menunjukkan
perbandingan. Jika tidak ada yang terakhir, berarti tidak ada juga yang
terdahulu, dan jika tidak ada yang terdahulu, maka tidak ada juga yang
terakhir. Keduanya adalah istilah perbandingan. Anda menjadi yang
pertama dibandingkan dengan orang yang menjadi yang kedua, dan
orang yang kedua ini berada di depan orang yang ketiga. Masyarakat di
mana kita tinggal ini adalah masyarakat yang berisi persaingan. Hanya
di dalam sebuah persaingan tedapat pemenang dan pecundang, yang
tedahulu dan yang terakhir.
Dengan kata lain, di dalam kalimat yang sederhana Yesus mampu
untuk mengungkapkan suatu hal yang bagi kita dibutuhkan satu
khotbah penuh untuk menguraikannya. Ini adalah tanda dari
kedalaman hikmat Yesus. Jika Anda baca karya Aristoteles, dia adalah
322 | B I B L E S U R V E Y
orang yang sangat bertele-tele. Dia membutuhkan banyak kata untuk
menyampaikan berbagai hal. Confucius cukup berhasil menguraikan
banyak hal dalam kata-kata yang mungkin lebih sedikit daripada
Aristoteles, bahkan lebih sedikit daripada Plato. Akan tetapi untuk hal
kedalaman pemahaman, tak ada orang yang mampu menyamai Yesus.
Di dalam beberapa kata saja, dia telah menembus langsung ke dalam
inti persoalan, dan mengungkapkan watak asli masyarakat di mana kita
tinggal, dan juga watak asli dari dunia ini.
Dunia ini pada hakekatnya adalah suatu persaingan, bukankah begitu?
Anda tentu tahu akan hal itu. Saat Anda bersekolah, Anda juga akan
temukan hal itu. Ada penentuan rangking pertama, kedua, ketiga dan
seterusnya. Kata 'terdahulu' dan 'terakhir' ini berkenaan dengan watak
kompetitif.
Atau, mungkin Anda sedang dalam lomba lari. Di dalam lomba lari juga
berkenaan dengan hal yang terdahulu dan yang terakhir. Apa gunanya
berlari jika tidak ada yang pertama dan yang terakhir? Tentunya Anda
semua tidak akan berlari bersama-sama dan semua peserta lalu
mendapat medali emas semua. Ini tentunya konyol sekali.
Pengaturannya akan hancur. Dan jika Anda memberikan medali emas
dengan begitu saja, maka tidak ada gunanya lagi berusaha untuk
mendapatkan medali emas, karena selama masih bisa finish, setiap
peserta bisa mendapatkan medali emas. Tentunya tidak begitu. Anda
harus menjadi yang pertama, baru Anda bisa mendapatkan medali
emas. Yang kedua mendapatkan perak dan yang ketiga mendapatkan
perunggu. Yang keempat, tidak bisa dibayangkan, karena yang
keempat sudah berada di luar jajaran juara. Segenap sistem di dalam
kehidupan kita ini berkaitan dengan urtusan yang pertama dan yang
terakhir, yang terdahulu dan yang terakhir, segala sesuatunya berada
dalam persaingan.
Yesus dengan pedang firmannya langsung menembus tepat ke
persoalan yang ada di jantung masyarakat kita. Di mana kedudukan
Anda? Setiap orang berjuang untuk menjadi yang pertama. Jika Anda
tidak bisa menjadi yang pertama, mudah-mudahan bisa mencapai yang
kedua; jika tidak bisa juga, mungkin dapat yang ketiga; jika gagal
mengejar yang ketiga juga, berarti Anda termasuk kumpulan yang
terakhir. Anda bukan siapa-siapa di dunia ini. Segala sesuatunya, tak
peduli bidang apapun yang Anda amati di dunia ini, Anda tidak bisa
323 | B I B L E S U R V E Y
hindari pengelompokan ke dalam kumpulan yang pertama dan yang
terakhir.
Mari kita amati perusahaan tempat Anda bekerja. Siapa yang pertama?
Yang pertama tentunya adalah pimpinan perusahaan. Dialah yang
pertama. Lalu ada asisten pimpinan, ada asisten manajer, atau
siapapun itu yang berada di posisi kedua. Setiap orang berjuang untuk
mendaki tangga [karir] di perusahaan ini. Dan tidak soal apakah Anda
menginjak kepala orang lain dalam perjuangan ini. Anda menekannya
sedikit untuk bisa melangkah ke atas. Inilah prinsip survival of the
fittest (yang kuatlah yang bertahan hidup). Yang kuat adalah yang
pertama. Yang lain hanya bisa sekadar bertahan hidup; mereka
menjadi yang terakhir. Ini hal yang sangat menarik. Inilah struktur dari
dunia. Inilah masyarakat di mana kita tinggal.
Mentalitas 'Aku menang atau engkau kalah'
Di dalam masyarakat jenis seperti ini, terbentuklah satu macam sikap
mental. Dan sikap mental itu adalah pandangan 'menang atau kalah'.
Dan yang terjadi seharusnya adalah 'aku menang dan kamu kalah'
karena jika 'aku kalah dan kamu menang', maka tamatlah riwayatku.
Demikianlah, sedemikian sengit persaingan ini sehingga membangun
satu sikap mental.
Lihat saja jenis-jenis permainan yang kita mainkan. Umpamanya catur.
Catur tidak bisa menjadi permainan jika kedua pihak bisa sama-sama
menang. Harus ada yang 'menang' dan yang 'kalah'. Lalu setiap orang
mempelajari langkah-langkah dalam permainan ini, berpikir keras
tentang cara untuk mengalahkan orang lain. Sungguh masyarakat yang
penuh persaingan. Anda harus mengerahkan segenap daya Anda untuk
bisa menang dan tidak dikalahkan.
Kita juga bisa lihat persaingan dagang. Wah! Kalau toko sebelah
membuat diskon 25%, maka toko saingannya akan membuat diskon
30%. Dan jika sudah ada yang turun 30%, maka akan ada yang turun
sampai 35%. Suatu pertarungan, persaingan dan kompetisi yang
sengit!
Aspek buruk dari kompetisi: permusuhan, keangkuhan, lawan
dari kasih
324 | B I B L E S U R V E Y
Tentu saja ada beberapa aspek baik dari suatu kompetisi. Kompetisi
membangun perjuangan untuk mencapai standar kesempurnaan yang
lebih tinggi. Bisa saja, ada beberapa kualitas dan hal yang baik, yang
muncul dari kompetisi. Namun masalahnya adalah begitu banyak hal
buruk yang berkaitan dengan kompetisi. Dan salah satu hal buruk yang
muncul dari suatu kompetisi adalah sikap bermusuhan dalam
persaingan. Dan bagi mereka yang memenangkan persaingan,
misalnya di dalam sebuah lomba lari, ada berapa orang yang menerima
medali emas dari sekian banyak peserta? Hanya satu orang, hanya
orang yang finish di tempat pertama saja yang menerima medali emas.
Akibatnya, hal ini menimbulkan keangkuhan.
Persaingan ini menimbulkan kesombongan. Ada banyak hal buruk yang
muncul dari persaingan. Yang terburuk adalah bahwa ia menimbulkan
persaingan dalam suasana permusuhan. Menimbulkan sifat yang
agresif. Ia memunculkan sikap-sikap yang bertentangan dengan kasih
terhadap pihak lain. Ia merupakan lawan dari kasih. Itulah pokok
utamanya. Yesus, di sini, berkata kepada kita bahwa, pertama-tama,
Anda harus mengerti seperti apa masyarakat tempat Anda tinggal. Jika
Anda ingin masuk ke dalam Kerajaan Allah, ada hal yang harus diubah
karena sikap hati yang terbentuk dalam diri kita, oleh masyarakat
tempat kita tinggal, adalah sikap hati yang bertentangan dengan kasih.
Naluri membunuh
Saya pernah mengikuti berbagai macam olah raga yang bersifat
kompetitif. Saya tahu apa arti bersaing dan mengejar kemenangan.
Saya bermain dengan tujuan untuk menang; saya tidak bermain untuk
kalah. Siapa yang mau bermain untuk kalah? Demikianlah, sejak kecil,
kita membangun sikap hati yang penuh persaingan entah di dalam hal
bela diri ataupun permainan, dan juga di dalam hal pendidikan. Siapa
yang mau naik ring tinju hanya untuk memberikan dagunya dihantam
dan jatuh? Tentunya Anda ingin meng-KO lawan Anda. Anda tidak mau
menunggu sampai lawan meng-KO Anda. Pada waktu kami dulu terlibat
dalam olah raga tinju, apakah yang menjadi tujuan kami? Agar bisa
mendaratkan pukulan yang telak ke arah orang lain. Dan begitu besar
kepuasan yang kami rasakan ketika kami melihat lawan tergeletak di
atas ring. Menyenangkan! "Nomor satu. Akulah orangnya." Tahukah
Anda apa yang terjadi dengan pembentukan sikap seperti ini. Ia akan
membangun naluri membunuh (killer instinct). Itu juga yang terjadi di
325 | B I B L E S U R V E Y
dalam bisnis. Bisnis itu persaingan; ia berkenaan dengan naluri
membunuh. Anda atau pesaing Anda yang menang, jika dia yang
menang maka dia akan menyingkirkan Anda. Bisnis berurusan dengan
persaingan, dengan naluri membunuh.
Bagaimana kita bisa masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan membawa
naluri dan mentalitas yang begini? Dengan membawa mentalitas 'aku
akan menjatuhkanmu supaya aku bisa bertahan'? Hidup berjalan
seperti itu. Bahkan di dalam permainan kita juga melakukan hal
tersebut, namun di dalam kehidupan nyata kejadiannya berlangsung
dengan lebih pahit lagi. Tinggal Anda lihat hal-hal di dunia ini, silakan
Anda teliti bidang yang Anda minati. Persaingan meresap ke dalam
semua segi. Dua remaja berkelahi untuk memperebutkan seorang
gadis. Atau bahkan tida pemuda demi seorang gadis. Atau bahkan, tiga
orang gadis demi seorang pemuda. Semuanya berjalan dalam kerangka
persaingan ini - masyarakat yang gemar bersaing.
Masyarakat berbeda kelas
Dan tentu saja, ujung-ujungnya adalah pembagian kelas-kelas di
masyarakat. Para pemenang membentuk kelas tersendiri, kelas para
pemenang. Orang-orang kaya membangun kelas mereka sendiri. Dan
orang-orang miskin, entah mereka suka atau tidak, menjadi
kelompok terpinggirkan. Mereka adalah kelompok kelas yang lain lagi.
Kelas bawah, kelas atas, dan seluruh dunia ini terdiri dari masyarakat
yang terbagi menjadi berbagai kelas.
Kaum komunis tentu saja menyadari akan adanya persoalan ini.
Mereka sadar bahwa jika masyarakat terbagi menjadi berbagai kelas,
maka akan segera terjadi pertentangan kelas. Dan konflik antar kelas
akan muncul dalam berbagai macam persoalan. Oleh karena itu,
mereka bercita-cita untuk memiliki masyarakat yang tanpa kelas. Akan
tetapi kaum komunis tak pernah menghasilkan pemikir yang andal.
Bahkan di masa ketika saya masih tingal di Tiongkok, di mana saya
pernah hidup di bawah pemerintahan komunis selama tujuh tahun,
saya segera menyadari bahwa kaum komunis tidak memiliki pemikir
besar. Mereka tidak menyadari persoalan yang sebenarnya terjadi.
Tentu saja, kelas-kelas itu akan menimbulkan konflik antar kelas, akan
tetapi watak dunia ini, watak manusia itu sedemikian rupa sehingga
Anda tidak bisa menyingkirkan persoalan itu dengan sekadar
326 | B I B L E S U R V E Y
menghapuskan kelas-kelas di permukaannya saja. Anda tidak bisa
berkata bahwa kelas-kelas itu sekarang sudah dihapuskan dengan
semacam dekrit resmi, lalu selanjutnya akan muncul masyarakat tanpa
kelas. Itu adalah hal yang mustahil. Omong kosong! Anda tidak bisa
menghapuskan kelas-kelas dengan cara itu.
Anda tahu apa yang terjadi di Tiongkok dalam pemerintahan komunis?
Kami dapati hal yang sama terjadi lagi. Anda akan temukan bahwa
kelas-kelas itu muncul lagi. Para anggota partai Komunis itu sendiri
telah menjadi kelas elit. Masuk menjadi anggota partai berarti Anda
telah bergabung ke dalam kelas elit. Seorang anggota partai Komunis
di China anggota dari kelas atas di sana. Ia mendapatkan hak istimewa
yang bahkan sampai sekarang harus mereka akui. Mereka boleh
mengendarai mobil, sementara rakyat kebanyakan diharuskan
memakai sepeda. Entah Anda suka atau tidak, watak manusia itu
sedemikian kompetitifnya, ia memiliki naluri persaingan di dalam
dirinya. Segera saja Anda akan melihat bahwa di dalam ajaran
komunisme itu sendiri terbentuk berbagai macam kelas. Anda bisa
mengubah namanya, Anda tidak lagi memakai kata kelas, akan tetapi
Anda tetap saja secara nyata masih memiliki kelas-kelas tersebut.
Perubahan harus bermula dari hati manusia
Hal inilah yang sedang disampaikan oleh Yesus kepada kita. Anda tidak
bisa memakai kerangka berpikir yang dangkal dan mengira bahwa
Anda bisa menghapuskan kelas-kelas dan juga sistem masyarakat
hanya dengan cara mengubah sistem ekonominya. Ini adalah hal yang
sangat bodoh dan dangkal. Di titik itulah letak kesalahan mendasar
ajaran komunisme. Mereka tidak benar-benar sampai di jantung
permasalahan. Yesus tahu bahwa satu-satunya jalan untuk mengubah
keadaan ini adalah dengan mengubah manusia dari dalam hatinya.
Percuma saja mengubah hal-hal yang ada di luar diri manusia jika
hatinya tidak berubah. Anda bisa mengubah sistem ekonominya
menjadi sistem sosialis, akan tetapi hal itu tidak mengubah hati
mereka. Hati mereka masih sama saja. Inilah akar persoalan yang
sedang diungkapkan oleh Yesus di sini.
Kita memiliki masyarakat di mana yang 'pertama' dan yang 'terakhir'
dipilah dengan sangat tegas. Yang terdahulu harus menjadi yang
327 | B I B L E S U R V E Y
terakhir dan yang terakhir menjadi yang terdahulu. Apakah artinya itu?
Hal ini membawa kita pada poin yang ketiga.
Pertama-tama, kita telah mengetahui bahwa hal ini berkenaan dengan
keselamatan. Dan kedua, kita telah melihat bahwa kata-kata tersebut
menembus langsung ke inti dari watak masyarakat di dunia ini yang
dikuasai dosa.
Perubahan yang bagaimana?
Yang ketiga, lewat kata-kata tersebut Yesus sedang menyampaikan
suatu revolusi kepada kita. Yang terdahulu menjadi yang terakhir, yang
terakhir menjadi yang terdahulu adalah ungkapan yang mudah
dipahami. Anda tidak perlu menjadi seorang filsuf besar untuk bisa
melhat apa yang dimaksudkan oleh Yesus. Dia sedang mengatakan
bahwa harus ada suatu perubahan. Hal ini harus segera dibalik. Yesus
adalah pribadi yang revolusionis, jika ingin diartikan demikian, karena
revolusi berarti adanya pembalikan keadaan, suatu pemutaran. Hal
yang tadinya di bawah menjadi di atas, dan yang di atas menjadi yang
di bawah. Menjungkir-balikkan segala sesuatunya. Yang terakhir
menjadi yang terdahulu. Yang terdahulu menjadi yang terakhir, ini
adalah suatu revolusi.
Revolusi ini bukanlah revolusi eksternal sebagaimana revolusi yang kita
ketahui. Kita telah mengetahui bahwa persoalan manusia, problem
masyarakat berakar dari sikap hati manusia, dari cara berpikirnya, dari
naluri membunuhnya, naluri bersaing untuk mengangkat diri karena
segenap pandangan hidupnya berpusat pada 'aku' atau 'diriku'. Orang
lain ditempatkan di tempat kedua, ketiga, keempat dan kelima. 'Aku
adalah yang pertama' demikian menurut pepatah dari Inggris, si
'Nomor 1' ini adalah 'aku' di dalam bahasa Inggris. Pemahaman dari
istilah ini tidak membutuhkan penjelasan apapun.
Jadi, jika segenap jalan pikiran kita tidak berubah. Jika sikap 'Aku
adalah si nomor 1' ini tidak berubah, maka Anda tidak akan bisa
mengubah masyarakat. Mengubah masyarakat tidak bisa dilakukan
dengan cara mengubah sistem ekonomi, sistem pendidikan, ataupun
sistem ilmu pengetahuannya karena hal-hal tersebut tidak akan
mengubah hati manusia. Harus ada sesuatu yang terjadi di dalam diri
dan inilah hal yang dimaksudkan oleh Yesus dengan istilah yang
328 | B I B L E S U R V E Y
terdahulu menjadi yang terakhir. Hanya dengan cara demikian, maka
yang terakhir bisa menjadi yang terdahulu kembali. Dapatkah Anda
memahami revolusi ini?
Menjadi seorang Krsiten tidak ada artinya jika revolusi tersebut tidak
terjadi di dalam hatinya. Itulah makna kekristenan. Kekristenan adalah
penjungkir-balikkan di dalam diri manusia. Dan hanya dengan cara
inilah maka seluruh masyarakat bisa dijungkir-balikkan. Anda tidak bisa
mengubah dunia tanpa mengubah masyarakat yang merupakan isi dari
dunia ini.
Yesus masuk ke dalam akar permasalahan, bukannya ke segi ekonomi
ataupun pendidikannya, melainkan langsung ke dalam hati manusia, ke
dalam batin manusia. Hal yang lebih dalam dari ini tidak akan Anda
temukan. Di sanalah Anda bisa menyentuh akar permasalahannya.
Kalau manusianya tidak dijungkir-balikkan, kalau kita tidak berubah,
maka masyarakat yang tidak adil ini tidak akan bisa dijungkir-balikkan.
Itulah poin ketiga dari firman Yesus yang luar biasa ini: "Yang terakhir
menjadi yang terdahulu, yang terdahulu menjadi yang terakhir."
Bagaimana menjadi yang terakhir dan yang terakhir menjadi
yang terdahulu
Ada dua pokok bahasan kecil yang perlu saya uraikan kepada Anda.
Ada dua jalan di mana yang terdahulu bisa menjadi yang terakhir dan
yang terakhir bisa menjadi yang terdahulu. Apakah dua macam cara
itu? Yang satu adalah dari sisi manusia, dan yang satunya lagi adalah
dari sisi Allah. Entah Anda sendiri yang akan memilih untuk menjadi
yang terakhir, atau Allah yang akan menjadikan Anda sebagai yang
terakhir. Itulah cara yang kedua.
1. Melalui pertobatan: Anda mengizinkan Allah untuk
menjungkir-balikkan [hati Anda] dan mengubah Anda menjadi
yang terakhir
Cara yang pertama adalah dengan menjadi seorang Kristen, di mana
Anda menempatkan diri Anda di tangan Allah dan Anda merendahkan
diri Anda di hadapan Allah. Itulah yang disebut dengan pertobatan
menurut Alkitab. Pertobatan berarti perubahan sikap hati, kesediaan
untuk menempatkan diri sendiri sebagai yang terakhir walaupun
tadinya selalu menempatkan diri sebagai yang terdahulu. Itulah
329 | B I B L E S U R V E Y
perubahan fundamental saat menjadi seorang Kristen. Jika Anda
mengira bahwa menjadi seorang Kristen itu sekadar mengacungkan
tangan dalam sebuah KKR lalu dibaptiskan sebagai seorang Krsiten,
maka itu berarti Anda masih belum mengerti apa makna kekristenan.
Kekristenan itu berarti adanya revolusi fundamental di dalam batin.
Untuk itulah Yesus telah datang ke dunia ini, untuk membawa revolusi
ini ke dalam dunia. Ini adalah suatu revolusi di dalam batin manusia.
Dan revolusi ini adalah perubahan di dalam diri saya yang selalu
menempatkan diri sebagai yang pertama, kemudian berubah menjadi
bersedia menempatkan diri sebagai yang terakhir.
Saat Anda merendahkan diri Anda, Anda harus memiliki iman
untuk mempercayai Allah untuk menegakkan keadilan bagi
Anda, untuk mengurusi kepentingan Anda
Mungkin Anda bertanya bagaimana dengan kepentingan Anda?
Bagaimana dengan kesejahteraan Anda? Orang-orang tentunya akan
memperlakukan Anda seperti karpet, menginjak-injak Anda karena
Anda bersedia merendahkan diri Anda. Itulah yang dimaksudkan
sebagai iman di dalam Alkitab. Apakah makna iman itu? Iman berarti
Anda percaya bahwa Allah akan menegakkan keadilan bagi diri Anda.
Jika Anda tidak mempercayakan Allah untuk menegakkan keadilan bagi
Anda, sia-sia saja Anda berbicara tentang iman. Iman menurut Alkitab
adalah memiliki keyakinan di mana Anda merendahkan diri Anda,
merendahkan diri di dalam pertobatan di hadapan Allah atas dosa-dosa
Anda, dan Anda bersedia membiarkan Allah untuk mengurusi
kepentingan Anda. Itulah iman. Dan hal itu menuntut banyak
keyakinan.
Artinya, Anda bersedia untuk bersikap jujur sekalipun akan banyak
orang yang menjadi marah. Mungkin Anda akan berkata, "Wah, aku
memakai aturan main yang berbeda. Mereka bermain melawan aturan,
sedangkan aku bermain mengikuti aturan. Aku pasti akan kalah." Itu
adalah hal yang sangat mengusik banyak pengusaha. Para pengusaha
Kristen sangat kesulitan di titik ini. Sangatlah sulit menjadi seorang
pengusaha Kristen karena orang lain berbisnis tanpa mengikuti aturan
sementara Anda bermain mengikuti aturan. Tentu saja, jika mereka
bermain curang, tampaknya Anda akan kalah. Di sanalah iman Anda
ditantang, yakni saat iman itu sudah menyentuh dompet Anda.
330 | B I B L E S U R V E Y
Seperti orang muda yang kaya ini, ketika iman mulai menyentuh
uangnya, dia menjadi ketakutan. Selama Anda hanya diminta untuk
datang tiga kali seminggu, Anda tidak takut untuk melakukannya. Akan
tetapi jika urusan menjadi seorang Kristen sudah mulai melibatkan
pengorbanan uang akibat harus bermain mengikuti aturan, Anda lalu
mulai ketakutan. Di sini Anda perlu percaya bahwa Allah akan
memelihara Anda walaupun Anda bermain mengikuti aturan dan
mereka bermain curang. Hal itu memerlukan iman, bukankah
demikian? Harus Anda akui bahwa hal itu membutuhkan iman. Itulah
iman, iman kepada Allah. Jika tidak, jika Anda tidak memiliki iman
kepada Allah, maka Anda akan ikut bermain curang. Anda akan berkata
bahwa orang lain melakukan hal tersebut, jadi Anda akan melakukan
hal yang sama juga.
Di dalam segala bidang, Anda akan mendapati bahwa begitu Anda
merendahkan diri Anda, begitu Anda bersedia menjadi yang terakhir,
maka Anda akan bergantung kepada iman untuk bisa menjalankannya.
Tanpa iman, hal tersebut tak akan bisa terlaksana. Anda harus memiliki
keyakinan yang nyata pada Allah yang hidup. Jika Anda tidak memiliki
keyakinan yang nyata pada Allah yang hidup, maka Anda tidak akan
bisa menjalankannya. Dan jika Anda tidak bisa menjalankannya, maka
tepatlah hal yang dikatakan oleh Yesus, "Bagi manusia, hal itu
mustahil," manusia tidak akan bisa menjalankannya; hal ini
bertentangan dengan kodrat manusia.
Kita semua dibentuk untuk menjadi kompetitif, dan menjadi ahli untuk
mengerjakan apa yang kita lakukan. Saya menjadi ahli dalam segala
hal yang saya kerjakan pada masa muda saya. Dan saya saat itu
bangga akan prestasi saya. Dalam hal bela diri, saya bangga akan
pencapaian saya saat itu. Dalam hal permainan, saya juga ahli dalam
hal tersebut. Dalam bidang pendidikan, saya juga berusaha untuk
menjadi ahlinya. Kita semua dibesarkan dengan naluri mengejar
kemenangan, dengan mengejar kemenangan entah dengan cara yang
curang ataupun lewat jalan yang resmi. Seringkali, kita berharap untuk
bisa menang lewat jalur resmi, setidaknya hal itu bisa membuat kita
merasa bangga: Aku telah bermain dengan jujur dan aku menang.
Sikap hati orang Krsiten: saya menang jika saya bisa menolong
orang lain untuk menjadi lebih baik atau menjadi pemenang
331 | B I B L E S U R V E Y
Yesus berkata bahwa semua sikap hati yang semacam ini harus diubah
dalam arti bahwa saya tidak boleh berusaha untuk menjatuhkan orang
lain, melainkan saya akan menang jika saya menolong orang lain bisa
menang. Kita tidak bisa memahami hal itu. Apa? Saya menang jika
saya menolong orang lain untuk bisa menang? Saya tentunya akan
kalah kalau orang lain menang. Ini hal yang sulit untuk kita pikirkan,
bukankah begitu? Kita harus memiliki sikap hidup yang baru
sepenuhnya, suatu masyarakat yang baru yang dibangun berdasarkan
prinsip membantu orang lain untuk mengejar kesempurnaan. Dengan
jalan membantu orang lain maka kita bisa mengejar kesempurnaan
bersama-sama, bukannya mengejar kemenangan sendiri dan
mengalahkan semua yang lain. Kita harus melangkah maju bersama-
sama.
Saya sendiri sebagai contohnya. Lihatlah bidang pekerjaan yang saya
jalani. Saya bisa memilih berbagai cara untuk menjadi seorang
penginjil. Saya bisa mengejar keahlian dalam bidang eksegesis dan
eksposisi, dalam cara pemberitaan Injil yang tidak bisa dilampaui oleh
orang lain, entah di masa kini atau dalam peridode manapun. Saya bisa
saja merahasiakan pokok-pokok eksegesis ini. Saya akan menjadi
seorang penginjil dan ekseget yang terbaik sepanjang zaman. Jika saya
bertindak seperti ini, maka saya sedang berlaku di dalam naluri
'mengutamakan diri sendiri'. Saya tidak akan memberitahu Anda
bagaimana cara saya bisa sampai pada pemahaman semacam ini. Saya
hanya akan memberitahu Anda apa hasilnya akan tetapi tidak
memberitahu bagaimana cara supaya bisa sampai ke sana. Saya akan
mendaftarkan hak paten untuk penemuan-penemuan saya sehingga
orang lain tidak bisa mencuri hasil penemuan saya. Saya akan menjadi
yang terbesar, yang terbaik, dan tak ada orang yang bisa menyaingi
saya. Saya akan masuk ke dalam pemikiran yang duniawi jika saya
memakai cara berpikir seperti ini.
Lalu bagaimana dengan cara yang kedua? Cara yang lainnya adalah
sebagai berikut: Setelah sampai pada suatu standar, maka saya akan
berusaha membangun suatu angkatan yang bergerak menuju standar
tersebut, dan mungkin bisa melampaui standar tersebut. Saya akan
membangun satu generasi yang bisa menguraikan Firman Allah kepada
masyarakat di masa-masa mendatang. Menurut Anda, mana yang lebih
baik?
332 | B I B L E S U R V E Y
Jika Anda adalah seorang insinyur elektronika, atau mungkin seorang
penemu, mana yang akan Anda lakukan? Apakah Anda akan berusaha
menjadi penemu yang terbaik? Atau Anda akan mengajar orang lain
untuk bisa melakukan hal yang sama supaya seluruh dunia bisa
mendapatkan manfaat dari angkatan orang-orang yang memiliki
keahlian sama seperti Anda? Seperti itulah perbedaan sikap hatinya.
Akan tetapi, sebagaimana yang kita ketahui, di kalangan masyarakat
China, kita biasanya menjaga suatu rahasia hanya di dalam lingkaran
orang-orang tertentu saja. Seringkali, rahasia itu kemudian hilang
lenyap, entah itu rahasia teknik pembedahan, rahasia bidang
kedokteran, atau rahasia dalam berbagai bidang. China memiliki begitu
banyak rahasia yang hilang akibat watak kompetitif ini. Kita tidak mau
orang lain tahu sesuatu hal. Hanya saya dan kelompok saya saja yang
boleh tahu, lalu kita menjaga rapat-rapat rahasia itu.
Apakah Anda bersedia berkorban?
Demikianlah, menjadi seorang Kristen menurut poin yang ketiga ini
menuntut adanya perubahan sikap hati yang total dan sepenuhnya.
Kita harus membiarkan Allah mengubah sikap hati kita, sehingga bukan
sekadar 'aku yang utama' melainkan kiranya Allah berkenan
menjadikan orang lain sama baiknya dan mungkin juga menjadi lebih
baik daripada saya. Kiranya kita bisa membangun semua orang untuk
mencapai standar yang tinggi ini dan bukan sekdar memiliki satu orang
yang berada di standar yang tinggi itu!
Akan tetapi hal itu menuntut pengorbanan. Kesediaan untuk
mengizinkan orang lain mencapai standar Anda, dan bahkan mungkin
melampaui Anda. Bersedia membiarkan mereka menikmati apa yang
Anda miliki, bersedia membawa orang lain menuju standar
kesempurnaan. Apakah Anda bersedia melakukan hal itu? Itulah
persoalannya. Jika Anda berwatak kompetitif, maka Anda tidak akan
mau melakukannya. Anda tidak akan mau melakukannya karena hal itu
akan berarti bahwa posisi Anda akan semakin ke bawah. Akan tetapi
sikap hati semacam inilah yang harus kita kejar: diubahkan
sepenuhnya.
Yesus ingin mengubah sikap hati kita secara mendasar, oleh
karena itu 'yang terdahulu' menjadi 'yang terakhir'
333 | B I B L E S U R V E Y
Sekarang kita tahu bahwa 'yang terdahulu' itu berarti yang terbesar,
berarti yang terkuat, berarti yang paling berhasil. 'Yang terakhir' itu
berarti yang gagal, yang miskin, dan miskin ini dipandang sebagai
lambang kegagalan di dunia ini. Mereka adalah orang-orang yang
gagal. Ada orang yang kaya; mereka adalah orang-orang yang
mendapat kedudukan tinggi. Itulah sebabnya mengapa mereka
menjadi yang terdahulu. Orang-orang miskin adalah orang yang tidak
punya kedudukan. Mereka adalah orang-orang yang terakhir. Akan
tetapi Yesus ingin mengubah semua ini. Kita melihat bahwa harus ada
perubahan mendasar di dalam sikap hati kita.
2. Oleh penghakiman Allah - Allah menjungkir-balikkan hidup
Anda dan menjadikan Anda yang terakhir
Hal inilah yang dikatakan akan terjadi pada kita oleh Yesus: Kita akan
berubah melalui pertoabatan kita, atau - yang kedua - Allah akan
mengubah segala sesuatu melalui penghakiman-Nya. Dia akan
meluruskan segala sesuatunya. Allah adalah Allah yang menghakimi,
yang maha adil. Ada dua tempat di dalam Kitab Suci yang memberikan
gambaran ini.
Yang pertama terdapat di Kisah 17:6, di mana para rasul
disebut mengacaukan seluruh dunia. Sungguh revolusioner ajaran
tersebut, demikian drastis perubahan yang terjadi di dalam hidup Anda
ketika Yesus masuk ke dalam hidup Anda, tak ada revolusi yang
sebesar itu. Anda tahu bahwa segala sesuatunya telah berubah di
dalam hidup Anda. Apakah Anda bersedia membiarkan Yesus
mengubah hidup Anda?
Sia-sialah berharap akan hidup yang kekal jika Anda tidak
mengubah pikiran Anda: Anda menjadi yang terakhir, Allah
menjadi yang terdahulu di dalam hidup Anda.
Bersediakah Anda mengubah sikap hati terhadap orang lain dan
terhadap Allah; atau Anda tetap berpegang pada sikap hati 'si nomor
1', sikap hati yang berkata 'Aku yang pertama' sampai pada titik di
mana Allah menjadi yang nomor 2, atau mungkin nomor
3. Seperti manusia duniawi di zaman sekarang ini. Allah tidak
mempunya tempat di dalam hidupnya. Dirinya sendirilah yang menjadi
si nomor 1. Dan jikalau Allah diberi tempat di dalam hidupnya, itu
334 | B I B L E S U R V E Y
karena dia memandang Allah berguna buatnya. Dia bahkan mau
memanfaatkan Allah. Dan jika Allah tidak mengerjakan apa yang dia
inginkan, maka dia akan berkata, "Allah tidak berguna. Aku tidak mau
berurusan lagi dengan Allah karena aku sudah berdoa, tetapi Allah
tidak menjawab doaku." Dengan kata lain, "Kalau Allah melayaniku,
maka aku mau menaruh uang di kotak persembahan. Aku akan datang
ke gereja. Kalau Allah tidak melayaniku, maka aku tidak ada urusan
dengan Allah." Anda bisa lihat bahwa dengan sikap hati semacam ini,
yang berkata 'aku yang pertama', maka Anda tidak akan bisa menjadi
Kristen. Anda tidak mungkin bisa menjadi Kristen karena bahkan Allah
Anda jadikan nomor 2.
Perhatikan saja cara hidup Anda. Apakah Allah ada di dalam hidup
Anda? Sepertinya tidak. Ketika Anda sedang memikirkan tentang
rencana perkembangan karir Anda, apakah Allah memegang peranan di
sana? Tidak. Sebagai seorang non-Kristen, sebagai orang yang
mementingkan diri sendiri, satu-satunya peranan Allah di dalam hidup
Anda adalah seperti yang baru saja saya sampaikan, "kalau Allah
memberkatiku, dan Allah menolongku mencapai sukses, maka aku
akan mengingat Allah. Kalau Allah tidak memberiku sukses, maka aku
tidak ada waktu buat Allah."
Dengan pandangan hidup semacam ini, apakah Anda akan berpikir bisa
menjadi seorang Kristen? Allah tidak ada waktu buat Anda. Izinkan
saya menyampaikannya dengan ungkapan yang lugas seperti itu. Jika
Anda berpikir dalam kerangka seperti itu, jika Anda mengutamakan diri
sendiri dan tidak mau mengubah pikiran Anda supaya Anda menjadi
yang terakhir dan Allah menjadi yang terdahulu, maka Allah tidak ada
waktu buat Anda. Anda boleh saja berbicara tentang hidup yang kekal,
Anda boleh berharap memiliki hidup yang kekal akan tetapi hal itu akan
sia-sia saja.
Perubahan revolusioner yang bisa Anda buat adalah: Tempatkanlah diri
Anda sebagai yang terakhir, dan yang lebih penting lagi
adalah tempatkan Allah sebagai yang terdahulu. Dengan demikian
terjadi suatu perubahan di dalam diri Anda. Sebelumnya Anda menjadi
si nomor 1 dan orang lain menjadi yang terakhir, sekarang Anda
menjadi yang terakhir dan Allah menjadi yang pertama. Itulah makna
menjadi seorang Kristen. Itulah arti Kristen.
335 | B I B L E S U R V E Y
Akan tetapi jika Anda tidak melakukan hal ini, maka datanglah hal yang
kedua: Allah akan menjungkirbalikkan hidup Anda pada hari
Penghakiman. Dunia ini milik Allah. Entah Anda suka atau tidak, dunia
ini milik Allah. Allah tidak mau memiliki dunia yang dipenuhi oleh
orang-orang dengan naluri persaingan. Dia tidak mau memiliki dunia
yang semacam ini. Dia akan berkata, "Kamu akan berubah atau Aku
akan mengubahmu dan menjungkir-balikkan hidupmu pada hari
Penghakiman."
Ilustrasi yang kedua terdapat di 2 Raja-raja 21:13 di mana Allah akan
menjungkir-balikkan hidup Anda pada hari Penghakiman. Ini adalah
ayat yang sangat menarik di mana sang nabi berkata kepada
Yerusalem bahwa karena mereka mementingkan diri sendiri, dan
menempatkan Allah sebagai yang terakhir, maka Allah akan bertindak
terhadap Yerusalem, yakni orang-orang yang sangat religius di
Yerusalem. Yerusalem melambangkan orang-orang yang sangat
religius. Jangan berpikir bahwa karena Anda adalah orang yang religius
maka Anda akan selamat. Anda tidak akan selamat sebelum terjadi
revolusi di dalam diri Anda. Agama Anda tidak akan menyelamatkan
diri Anda. Pahami hal ini dengan baik. Allah tidak peduli dengan agama
Anda. Dia melihat langsung kepada sikap hati Anda. Dan apa yang
akan diperbuat oleh Allah, jika Anda adalah orang religius seperti
penduduk Yerusalem saat itu, maka Dia akan berkata kepada Anda,
"Aku akan menghapuskan Yerusalem seperti orang menghapus
pinggan, yakni habis dihapus, dibalikkan pula menungging." Itulah hal
yang akan Dia perbuat. Dia akan menghapuskan Anda.
Jadi akan ada dua jalan yang bisa Anda tempuh: entah Anda sendiri
yang merendahkan diri atau Allah yang akan merendahkan Anda pada
hari Penghakiman. Perbedaannya adalah, jika Anda sendiri yang
merendahkan diri, maka Anda akan diselamatkan. Jika hal itu terjadi
pada hari Penghakiman, maka Anda akan dihapuskan.
Apakah Anda akan merendahkan diri Anda dan memohon Allah
untuk menjadi yang utama di dalam hidup Anda?
Itulah pokok mendalam yang sedang disampaikan oleh Yesus kepada
kita. Saya harap Anda mengerti, ini adalah pokok yang paling penting.
Saya berusaha untuk mengambarkannya kepada Anda, yakni
kedalaman dan kuasa dari firman Tuhan. Di dalam firman tersebut,
336 | B I B L E S U R V E Y
Yesus bukan sekadar mengungkapkan apa yang menjadi penyakit
utama di tengah masyarakat tempat kita tinggal di dunia ini, tetapi dia
juga menunjukkan kepada kita tentang apa peran kita dalam
meluruskan persoalan ini, bahwa kita bisa berbuat sesuatu untuk itu.
Kita bisa mengambil langkah iman, merendahkan diri kita. Kita jungkir-
balikkan hidup kita, kalau kita bersedia melakukannya, maka Allah
akan melakukan yang selebihnya.
Allah akan mengubah kita jika kita berkata, "Tuhan, aku merendahkan
diriku di hadapan-Mu dan Engkau menjadi yang pertama di dalam
hidupku. Ampuni aku yang telah memperlakukan-Mu sebagai alat di
masa laluku. Ampuni aku yang dulu selalu berkata, 'Tuhan, aku akan
memberi persembahan kalau Engkau memberkatiku.' Ampuni aku yang
telah memperlakukan-Mu sebagai pelayan dan bukannya sebagai tuan.
Sekarang Engkau menjadi yang utama di dalam hidupku dan aku akan
menjadi hamba. Aku akan menjadi yang paling rendah." Dan disana
akan terjadi revolusi. Saat Anda mengucapkan hal tersebut, Kuasa
Allah masuk ke dalam diri Anda dan mengubah Anda. Itulah hal yang
disebut sebagai 'transformasi', itulah hal yang disebut 'lahir kembali',
atau 'lahir baru', terserah istilah mana yang Anda sukai. Jika Anda tidak
melakukan hal ini, maka Penghakiman Allah akan datang pada saatnya.
Dia akan membongkar semuanya. Dia akan menurunkan yang tinggi
dan mengangkat yang rendah. Akan turun keadilan atas dunia ini. Anda
harus yakin akan hal ini.
3. Yesus adalah yang utama akan tetapi dia [memilih] menjadi
yang terakhir
Selanjutnya, dan ini menjadi pokok yang indah tentang kedatangan
Yesus ke bumi. Yesus bukan sekadar menyampaikan hal ini sebagai
Pengajar terbesar sepanjang masa, akan tetapi dia juga
memperlihatkan hal itu di dalam kehidupannya. Kebanyakan dari kita
lebih pandai bicara daripada menjalankan, akan tetapi hal itu tidak
terjadi pada Yesus. Para ahli filsafat tahu apa yang harus dibicarakan,
akan tetapi apakah omongan mereka itu tercermin dalam kehidupan
mereka? Yesus bukan sekadar menyatakan kebenaran, Dia juga
menjalankan hal itu di dalam kehidupannya
Dan uraian ini membawa kita masuk ke dalam poin yang keempat yang
akan saya sampaikan mengenai istilah 'yang terdahulu' dan 'yang
337 | B I B L E S U R V E Y
terakhir'. Apa yang Yesus lakukan? Dia yang tertinggi, dia yang
pertama tapi menjadi yang terakhir. Itulah hal yang disampaikan di
dalam Filipi pasal 2, supaya kita yang terakhir ini ditinggikan ke dalam
hidup dalam dirinya. Kita bisa lihat di dalam Filipi pasal 2 bahwa Yesus
adalah Tuan dari segala Tuan yang meskipun dalam rupa Elohim, tidak
menganggap bahwa menjadi setara dengan Elohim adalah sesuatu
yang harus dirampas. Yesus merendahkan dirinya. Di sepanjang
hidupnya, dia tidak mengejar kemuliaan dan kesempurnaan sendiri.
Bahkan ketika orang banyak ingin menjadikan dia sebagai raja, dia
menolaknya. Dia tidak menghendaki kedudukan raja. Dia puas dengan
jalanyang menurun, yang menurun sampai bahkan ke kayu
salib dan menyerahkan nyawanya di sana. Lebih rendah dari itu tidak
akan bisa Anda lakukan. Lebih terakhir dari yang satu itu tidak akan
bisa Anda lakukan. Dari yang pertama menjadi yang terakhir, itulah
Yesus. Sehingga Allah sedemikian meninggikan Yesus, seperti yang
dikatakan oleh rasul Paulus, dari yang terakhir menjadi yang terdahulu.
"Allah memberi Dia nama di atas segala nama, supaya di dalam nama
Yesus, setiap lutut bertelut, setiap lidah mengaku" (Filipi 2:9-11)
4. Kuasa Allah terwujud di dalam hidup yang bersedia untuk
ditransformasi, beralih dari yang terdahulu menjadi yang
terakhir. Apakah Anda ingin mengalami kuasa yang luar biasa
itu?
Saya akan bacakan kepada Anda sebuah kartu yang saya terima, yang
mengungkapkan tentang hal ini: tentang bagaimana dia yang adalah
yang pertama menjadi yang terakhir. Dan kartu yang saya terima ini
berjudul "One Solitary Life (Hidup Yang Soliter)", dan bersamaan
dengan itu kita akan tutup pembahasan ini:
"Yesus dilahirkan di sebuah desa kecil, anak dari seorang perempuan
tani. Dia bertumbuh di desa kecil lainnya, di mana Yesus bekerja
sebagai seorang tukang kayu sampai dengan usia 30 tahun. Lalu,
selama 3 tahun dia menjadi seorang pengajar keliling. Dia tidak pernah
menulis buku. Dia tidak pernah memiliki kantor. Dia tidak berkeluarga.
Dia tidak mengikuti pendidikan tinggi. Dia tidak pernah mengunjungi
satupun kota besar di dunia. Dia tidak pernah bepergian lebih dari 200
mil dari tempat kelahirannya. Dia tidak mengerjakan hal-hal yang bisa
dipandang sebagai tindakan orang besar. Dia tidak punya latar
belakang hebat, tidak punya gelar, tidak punya ijazah."
338 | B I B L E S U R V E Y
"Dia baru berusia 33 tahun ketika arus pendapat umum menentangnya.
Teman-temannya melarikan diri. Dia diserahkan ke tangan musuh-
musuhnya dan menjalani pengadilan yang berisi penghinaan. Dia
dipaku ke kayu salib bersama dengan dua orang penjahat. Dalam saat-
saat menjelang kematiannya, para eksekutornya membuang undi
untuk mendapatkan jubahnya." (Satu-satunya harta yang dia miliki)
"Saat dia mati, dia dikuburkan di dalam kubur pinjaman atas belas
kasihan seorang teman." (Dia bahkan tidak memiliki tempat untuk
dikuburkan)
"Sembilan belas abad telah berlalu, dan sekarang ini, dia menjadi figur
pusat dari umat manusia dan pemimpin dari perkembangan umat
manusia."
"Semua bala tentara yang berbaris ke medan perang, semua kapal
yang berlayar, semua raja yang pernah memimpin, jika disatukan, tak
ada yang memiliki pengaruh sebesar pengaruh dari satu orang ini."
Inilah poin kelima yang ingin saya sampaikan kepada Anda. Terdapat
kuasa dari hidup yang beralih dari yang terdahulu menjadi yang
terakhir, yang bersedia untuk diubah. Tahukah Anda kuasa apa yang
ada di dalam hidup itu? Tak terbayangkan! Betapa nyata jika Anda lihat
di dalam sejarah - bahwa semua armada laut, termasuk kapal-kapal
perang dengan peralatan elektrnik yang hebat di zaman sekarang ini,
semua pesawat terbang berikut peralatan canggih mereka, semua
satelit yang ada di angkasa, semua raja dan penguasa besar yang
pernah hidup - semuanya itu hanya menjadi isi sejarah yang
pengaruhnya tidak sebesar satu pribadi yang tidak memiliki gelar, yang
tidak memiliki kedudukan resmi, yang tidak memiliki harta, yang tidak
memiliki apa-apa. Itulah keajaiban dari pribadi ini! Itu semua karena
dia tahu satu hal: hidupnya mengungkapkan kuasa Yahweh. Dan
kuasa Yahweh terwujudkan di dalam hidup yang bersedia untuk
dijungkir-balikkan, yang beralih dari yang terdahulu menjadi yang
terakhir.
Suatu saat, ketika Anda menjalaninya, Anda akan melihat kuasa yang
luar biasa dari hidup itu.
339 | B I B L E S U R V E Y
Iman Perwira Romawi
Matius 8:5-13
Khotbah oleh Pastor Eric Chang
Matius 8:5-13
Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira
mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya: "Tuan, hambaku
terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita."
Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya."
Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima
Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu
akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku
ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu:
Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia
datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia
mengerjakannya." Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan
berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada
seorangpun di antara orang Israel. Aku berkata kepadamu: Banyak
orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-
sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,
sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam
kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak
gigi." Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: "Pulanglah dan jadilah
kepadamu seperti yang engkau percaya." Maka pada saat itu juga
sembuhlah hambanya.
Ayat-ayat yang paralel dapat dibaca di Lukas 7:1-10
340 | B I B L E S U R V E Y
Setelah Yesus selesai berbicara di depan orang banyak, masuklah Ia ke
Kapernaum. Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang
hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan
hampir mati. Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh
beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia
datang dan menyembuhkan hambanya. Mereka datang kepada Yesus
dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: "Ia
layak Engkau tolong, sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang
menanggung pembangunan rumah ibadat kami." Lalu Yesus pergi
bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah
perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk
mengatakan kepada-Nya: "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku
tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku; sebab itu aku juga
menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan
saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri
seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata
kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada
seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku:
Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya." Setelah Yesus mendengar
perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang
banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman
sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!"
Dan setelah orang-orang yang disuruh itu kembali ke rumah,
didapatinyalah hamba itu telah sehat kembali.
Makna penting dari Iman Perwira Roma
Ayat-ayat ini berisi beberapa ajaran dari Yesus yang sangat penting
untuk mengungkapkan makna iman serta pribadi Yesus. Sangatlah
penting untuk kita memahami dengan tepat apa arti "iman", dan juga
341 | B I B L E S U R V E Y
memahami dengan lebih mendalam siapa itu Yesus di dalam kemuliaan
dan kuasanya. Ajaran tentang iman dan pribadi Yesus adalah ajaran
yang sama dan tunggal. Keduanya tidak dapat dipisahkan.
Hal yang dicatat di ayat-ayat ini terjadi di sebuah tempat di Israel yang
disebut Kapernaum, di bagian utara Danau Galilea. Kita diberitahu
tentang seorang perwira Roma yang memimpin 100 prajurit (centurion
yang berarti komandan 100 prajurit, pent.). Perwira atau centurion
adalah orang yang sangat penting di dalam angkatan perang Roma;
mereka adalah tulang punggung pasukan Roma. Dan kita menemukan
ada beberapa centurion yang tercatat di dalam Perjanjian Baru.
Hal yang menarik adalah semua, atau sekitar lima atau enam centurion
yang tercatat di Perjanjian Baru adalah orang-orang yang baik. Hal ini
menunjukkan bahwa kualitas angkatan perang Roma sebagian besar
dilandasi oleh kualitas para perwiranya. Mereka memiliki standar yang
sangat ketat bagi perwira atau centurion mereka. Semakin saya pelajari
centurion ini, semakin saya melihat bahwa dia adalah orang dengan
karakter yang sangat luar biasa. Dari dia, kita dapat belajar banyak
tentang bagaimana seharusnya menjadi seorang Kristen. Satu lagi
alasan mengapa dia unik adalah dia merupakan satu-satunya pria di
dalam Perjanjian Baru yang mendapat komentar, "Iman sebesar ini
tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel".
Jadi pertanyaannya adalah, ada apa dengan imannya sehingga Yesus
sampai mengeluarkan ucapan seperti itu? Dia memiliki iman untuk
percaya bahwa Yesus dapat menyembuhkan pelayannya. Nah, ada
banyak orang yang telah disembuhkan, jadi terdapat banyak orang yang
mempunyai iman semacam itu. Tampaknya, kepercayaannya bahwa
Yesus mampu menyembuhkan pelayannya bukanlah sesuatu yang luar
biasa. Banyak orang yang membawa orang sakit kepada Yesus. Tentu
342 | B I B L E S U R V E Y
saja mereka juga percaya bahwa Yesus mampu menyembuhkan si sakit.
Jadi apa yang istimewa dari imannya?
Perwira itu berkata, "Katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu
akan sembuh." Ya, memang ada ungkapan iman yang sangat nyata di
sini. Akan tetapi bukan dia saja yang percaya bahwa Yesus dapat
menyembuhkan dengan kata-kata. Lalu, mengapa sampai Yesus berkata
bahwa imannya tidak pernah ditemukannya, sekalipun di antara orang
Israel?
Mengapa Yesus berkata, "Sekalipun di antara orang Israel"? Orang
Israel diajarkan tentang firman Allah sejak masa kanak-kanak mereka,
dan ini sudah berlaku dari generasi ke generasi. Jika Anda ingin
menemukan iman, tentunya Anda berharap untuk menemukannya di
tengah bangsa Israel. Anda tidak berharap untuk menemukannya di
tengah bangsa asing yang tidak pernah diajarkan tentang Allah. Akan
tetapi, Yesus mendapati di dalam diri orang asing yang satu ini, jenis
iman yang tidak dia temui di tengah kalangan orang Israel. Jadi,
sangatlah penting bagi kita untuk mengetahui iman semacam apa yang
dimiliki orang ini. Ini akan membantu kita untuk melihat apakah kita
juga memiliki iman semacam ini. Apakah Yesus dapat berkata tentang
Anda, "Kamu punya iman yang sejati."
Kita akan melihat tiga hal: apakah obyek iman itu, apakah hakekat iman
itu dan apakah akibat dari memiliki dan tidak memiliki iman. Mari kita
mulai dengan melihat apakah obyek iman. Apa yang membuat imannya
luar biasa?
Perwira Roma itu sangat mengasihi hambanya
343 | B I B L E S U R V E Y
Pertama, perwira Roma ini adalah seorang asing, namun hal yang luar
biasa tentang dirinya adalah ia sangat peduli dengan hambanya. Budak
bukanlah orang yang istimewa di zaman itu. Jika Anda punya uang
maka Anda bisa membeli budak seperti membeli mobil. Tentu saja jika
Anda memiliki mobil yang bagus, maka Anda akan menyayanginya dan
setelah Anda memakainya selama beberapa tahun, bisa saja Anda
sangat menyukainya sehingga Anda sangat peduli padanya, akan tetapi
tetap saja Anda tidak akan sampai khawatir seperti perwira Roma ini.
Menurut keterangan dari peraturan-peraturan hukum Romawi, seorang
budak dipandang sama saja dengan barang kepunyaan, jika mereka
bagus, Anda boleh memeliharanya; jika tidak bagus, boleh Anda buang.
Sangat jarang ada orang yang sangat peduli pada budak. Orang
memelihara budak seperti memelihara barang saja, bukan sebagai
manusia. Anda merawatnya sama seperti Anda merawat benda-benda
yang lainnya, seperti mobil Anda. Ada beberapa orang yang bahkan
memukuli budaknya sampai mati. Perbudakan adalah sistem yang
sangat buruk di mana manusia tidak diperlakukan sebagai manusia
melainkan sebagai barang. Akan tetapi kembali kita melihat bahwa
perwira ini sangat menyayangi budaknya. Dari sini kita sudah melihat
ada sesuatu di dalam kepribadiannya. Dia adalah orang yang sangat
pengasih.
Mengasihi orang Yahudi yang sangat sulit untuk dikasihi
Kasihnya kepada orang Yahudi juga dapat dikatakan sebagai hal yang
tidak lazim. Sangat susah bagi Anda untuk menemukan di dalam
sejarah, orang Roma yang mengasihi orang Yahudi. Orang Yahudi selalu
saja menyusahkan orang Roma yang mereka anggap sebagai kaum
344 | B I B L E S U R V E Y
penjajah dan penindas. Di tahun 70 pecah pemberontakan yang
menimbulkan banyak korban jiwa bagi pihak Roma. Orang Roma pada
umumnya membenci, merendahkan dan muak terhadap orang Yahudi.
Kadang kala mereka bersikap ramah dan diplomatis, dalam rangka
memberikan toleransi pada orang Yahudi. Akan tetapi jelas tidak
terpikirkan oleh mereka untuk mengasihi.
Dan ternyata orang Yahudi juga bukanlah orang yang mudah untuk
dikasihi. Saya pernah belajar selama beberapa waktu di Israel, dan saya
berkesempatan untuk mengenal orang Yahudi secara langsung di negeri
mereka. Dan saya sering kali membatin, "Astaga! Mereka susah sekali
untuk dikasihi!" Mereka sepertinya dipenuhi oleh berbagai persoalan
batin yang rumit. Pada umumnya karakter mereka tergolong yang
sangat suka berbantahan. Sangatlah mudah untuk terjebak dalam debat
kusir dengan seorang Yahudi.
Suatu hari, saya berkunjung ke salah satu kawan Yahudi saya, seorang
dokter, dan kemudian datanglah teman dokter ini. Orang ini, seorang
insinyur, masuk ke rumah tidak sampai dua menit, dan mereka berdua
lalu berdebat. Mereka berdebat sampai sekitar satu jam dan
kelihatannya keduanya sudah mulai sama-sama panas padahal mereka
itu sahabat baik dan bukannya musuh. Mungkin karena pikiran mereka
sangat aktif, maka mereka sangat gemar berdebat.
Kejadian lain yang tidak mudah saya lupakan adalah ketika saya sedang
berjalan kaki di Yerusalem, dan ada sekelompok perempuan sedang
mengobrol di salah satu sisi jalan dan mereka memenuhi bagian trotoar
tersebut. Tidak terlintas di pikiran mereka untuk berdiri agak ke tepi
supaya tidak menutupi jalan bagi orang lain. Jadi mereka bergerombol
sampai menutupi jalan. Pilihan saya adalah tetap di jalur atau mengalah
turun ke jalan raya dan mengambil resiko ditabrak kendaraan oleh yang
345 | B I B L E S U R V E Y
lewat. Atau saya bisa juga memakai gaya Yahudi yaitu menyerobot
lewat tengah-tengah mereka sambil mendorong ke kiri dan ke kanan.
Karena saya baru tiba dari Inggris dan belum sempat belajar cara
'berenang di tengah kerumunan manusia ini', maka saya yang terbiasa
dengan sopan santun gaya Inggris berkata, "Permisi, boleh saya lewat?"
Pada saat itu, salah satu dari perempuan yang bertubuh gemuk,
melangkah mundur dan menginjak kaki saya. Biasanya, jika Anda
terinjak kaki seseorang, maka Anda akan berkata, "Oh! Maaf, saya tidak
sengaja." Akan tetapi perempuan ini, dengan tenangnya tetap
menginjak kaki saya. Sampai saya harus berkata, "Maaf! Maukah Anda
beranjak dari kaki saya?" Lalu dia berbalik dengan wajah keheranan,
seolah berkata, "Mengapa kamu menaruh kakimu di sana?" Jadi, kalau
kaki Anda sampai terinjak oleh orang lain, maka itu salah Anda sendiri,
bukan kesalahan dia.
Sama juga halnya, jika sedang naik bus umum, tidak ada antrian yang
rapi seperti yang dilakukan oleh orang Inggris. Jika Anda mengantri,
mungkin lebih baik Anda lupakan saja niat Anda untuk naik bus umum.
Saat bus datang, maka Anda harus berlomba naik ke dalamnya.
Aturannya adalah "kesempatan bagi yang terkuat." Dan jika Anda kira
bahwa yang terkuat pastilah kaum pria, maka Anda keliru. Yang paling
ganas saat berebut tempat di bus umum adalah para perempuannya!
Mereka menyerobot di antara orang-orang dan Anda akan terdorong ke
belakang. Dan saat itu, saya membatin, "Astaga! Bagaimana bisa
mengasihi orang-orang semacam ini? Mereka benar-benar keterlaluan!"
Akan tetapi, perwira Roma ini bisa mengasihi orang Yahudi. Nah, jika
Anda mengerti seperti apa itu orang Yahudi, maka perwira Roma ini
benar-benar luar biasa. Jika Anda pelajari sejarah orang Yahudi pada
zaman itu, Anda akan benar-benar kagum bagaimana ia bisa orang
mengasihi orang Yahudi. Pada saat pengepungan Yerusalem, orang
Yahudi tidak saja memerangi pasukan Roma. Di balik tembok kota
346 | B I B L E S U R V E Y
mereka juga sedang saling bunuh, hal ini bukanlah hal yang baru bagi
mereka. Itu sebabnya mengapa Paulus berkata, "Sebelum kita diubah,
kita penuh dengan kebencian dan saling membenci." Dulu saya bingung
dengan ucapan seperti ini. Saya tidak akan berpikir bahwa ada bangsa
lain yang seperti ini, yang penuh dengan kebencian dan saling
membenci sebelum mereka menjadi Kristen. Akan tetapi, jika Anda
mengenal orang Yahudi, maka Anda akan mengerti apa yang dikatakan
oleh rasul Paulus.
Perwira Roma ini mengasihi orang Yahudi tidak sekadar dalam artian,
"baiklah, kita akan mentoleransi mereka, dan bahkan berusaha untuk
menyukai mereka," akan tetapi dia bahkan membangun rumah ibadah
bagi mereka, yang tentunya berbiaya sangat mahal. Ini juga hal yang
luar biasa karena orang asing sering kali sangat membenci orang
Yahudi, karena orang Yahudi memandang diri mereka sebagai orang-
orang yang unggul dalam hal kerohanian dan keagamaan dibandingkan
dengan umat lain. Dengan kata lain, jauh lebih mudah mengasihi orang
Yahudi yang tidak religius ketimbang yang religius. Dalam pengalaman
saya, saya mendapati bahwa orang Yahudi yang tidak religius lebih
mudah untuk dikasihi. Mereka berpikiran 'liberal' dalam arti memiliki
pandangan yang terbuka luas dan sangat terpelajar; mereka tidak
memiliki 'pandangan religius yang picik'.
Hakekat Iman
Seringkali saya melihat hal yang sama juga berlaku pada orang Kristen
di zaman ini. Terdapat banyak orang Kristen yang berpandangan
sempit, picik, egois dan sombong, sehingga mengasihi orang Kristen
justru menjadi sulit. Orang-orang Kristen seringkali tidak menunjukkan
kebesaran kasih Allah.
347 | B I B L E S U R V E Y
Saya katakan kepada Anda, saudaraku, jika agama Anda membuat
Anda menjadi keras kepala, sombong, picik dan berpandangan sempit,
maka Anda tidak termasuk orang Kristen yang dikehendaki oleh Allah.
Banyak orang Kristen yang sangat ekslusif, karena mereka hanya mau
bergaul dengan sesama mereka sendiri. Hal yang sama terjadi di dalam
agama Yahudi.
Banyak orang Kristen yang berpandangan sempit karena mereka
merasa sangat tidak aman dan terancam. Mereka takut berbaur dengan
orang non-Kristen karena mereka takut kehilangan iman mungil yang
mereka miliki. Inilah hal yang mau saya bicarakan, yaitu tentang
hakekat iman. Jika iman Anda sangat lemah sehingga Anda merasa
tidak aman berada di tengah orang-orang non-Kristen, pasti ada yang
salah dengan iman Anda.
Ada banyak orang Kristen yang merasa tidak aman jika mereka masuk
ke tempat di mana terdapat banyak orang non-Kristen. Mendadak,
mereka merasa imannya terancam! "Aku tak bisa berada di sini, aku
bisa kehilangan imanku!" Pernahkah Anda merasa terancam seperti ini?
Sebagai contoh, perusahaan atau kampus Anda mengadakan pesta, dan
Anda mendapati bahwa mereka minum-minum dan berdansa, lalu
seseorang datang dan berkata, "Ayo bergabung! Minumlah sedikit."
Segera saja Anda merasa tidak aman, Anda ketakutan dan berpikir,
"Astaga! Baru melihat orang-orang berdansa saja imanku sudah mulai
goyah." Anda ingin melarikan diri. Saat Anda melihat gelas anggur lewat
di depan Anda, seolah-olah Anda sedang memandang pada cawan maut.
Banyak orang Kristen yang merasa sangat tidak nyaman di antara
orang-orang Kristen karena takut iman mereka terancam. Itulah
348 | B I B L E S U R V E Y
mentalitas yang melingkupi orang-orang Yahudi, rasa tidak aman
membuat mereka menjadi angkuh, agresif dan tidak tenang. Kombinasi
masalah yang sama ada di antara banyak orang Kristen. Arogansi
adalah mekanisme perlindungan. Anda akan berkata, "Aku orang
terpilih! Keselamatanku terjamin!" Sangatlah ironis jika Anda harus
bersikap angkuh untuk mempertahankan iman mungil Anda agar tidak
runtuh.
Anda bisa memiliki iman yang berakar pada Allah di mana orang non-
Kristen yang sedang berdansa dengan iringan musik keras yang
memekakkan telinga itu tidak akan mempengaruhi Anda. Anda tidak
perlu merasa tidak nyaman di tengah orang-orang berdosa. Jika Anda
merasa terganggu itu berarti bahwa Anda belum masuk pada kedalaman
dan kekuatan iman yang dimiliki oleh perwira itu. Dengan kasih karunia
Allah, saya tidak merasa terancam jika berada di tengah pesta dansa
ataupun minum. Saya tidak merasa terancam sama sekali. Saya bisa
berada di sana dan membawa terang Allah. Hal tersebut tidak
meresahkan saya.
Anda mungkin berkata, "Ya, saat Anda bukan orang Kristen, Anda
menikmati acara pesta dansa dan sebagainya, jadi Anda pasti terbiasa
bergaul dengan orang-orang semacam itu. Saya tidak terbiasa bergaul
dengan orang-orang itu. Saya dibesarkan di dalam keluarga Kristen."
Jadi, apakah karena Anda berasal dari keluarga Kristen maka iman Anda
sedemikian lemahnya sehingga Anda tidak berani berada di antara
orang-orang berdosa? Saya menekankan hal ini karena saya sering
menyaksikan betapa banyak orang Kristen yang gelisah saat berada di
tengah-tengah orang non-Kristen. Jika Anda memiliki iman seperti
perwira ini, maka Anda tidak akan merasa resah seperti itu.
349 | B I B L E S U R V E Y
Untuk bertahan saat berada di antara orang non-Kristen, banyak orang
Kristen yang seolah-olah berganti kulit. Saat berada di gereja, mereka
sangat alim; mereka hafal semua basa-basi orang Kristen. Ketika
berada di tengah-tengah orang non-Kristen, secara mendadak mereka
berubah menjadi salah satu dari orang non-Kristen itu. Mereka
menyimpan kekristenan mereka di kantong, untuk dikeluarkan lagi jika
sudah kembali ke gereja. Jadi mereka berganti warna kulit seperti
bunglon. Saat berada di kantor, kekristenan mereka tidak begitu
kelihatan. Mereka membaur sedemikian rupa agar mereka tidak terlihat
berbeda.
Ketika Anda bertemu dengan orang non-Kristen, dan tiba-tiba saja
mereka bertanya, "Apakah kamu orang Kristen?" Apakah Anda
termasuk orang yang berkata, "Yah, aku memang pergi ke gereja setiap
minggu. Tapi aku bukan orang Kristen yang fanatik. Sama sekali tidak!
Aku masih cukup waras, aku orang Kristen yang sangat seimbang." Dan
mendadak saja Anda mengubah bahan pembicaraan.
Apa obyek dari iman perwira itu?
Alasan mengapa Anda memiliki iman yang diliputi oleh ketakutan itu
adalah karena Anda belum melihat kemuliaan Kristus sebagaimana yang
telah dilihat oleh perwira itu. Tidak banyak orang Yahudi yang
mempercayai Yesus, akan tetapi orang asing ini tidak takut untuk
mengakui kepercayaannya pada Yesus di depan orang Yahudi. Dia
meminta teman-teman Yahudinya yang kebanyakannya mungkin tidak
percaya pada Yesus, dan berkata, "Tolong! Maukah kalian pergi kepada
Yesus mewakiliku, dan mengatakan padanya bahwa hambaku sedang
sakit? Aku percaya bahwa Yesus memiliki kuasa untuk menyembuhkan
hambaku." (Luk 7:3). Kira-kiranya berapa dari antara orang-orang
350 | B I B L E S U R V E Y
Yahudi itu yang menjadi percaya karena diminta perwira ini untuk pergi
berbicara dengan Yesus mewakili dia?
Mengapa perwira ini tidak datang sendiri? Dia berkata, "Aku tidak layak
untuk memanggilmu datang." Apa maksudnya tidak layak? Padahal dia
adalah seorang perwira yang kedudukannya cukup tinggi. Apa sebabnya
rumahnya tidak layak untuk didatangi oleh seorang Yahudi? Orang
Yahudi macam apa yang membuatnya merasa tidak layak untuk
dikunjungi? Setiap orang Yahudi adalah jajahan dari orang Roma. Dia
adalah orang Roma dan orang-orang Yahudi itu adalah bangsa jajahan.
Jadi, hal apakah yang dilihat oleh perwira ini di dalam diri Yesus
sehingga dia berkata, "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak
layak menerima Tuan di dalam rumahku"?
Lalu terjadilah percakapan yang luar biasa ini. Dia menjelaskan apa
yang telah disaksikannya di dalam diri Yesus. Dia berkata, "Sebab aku
sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku
berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan
kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada
hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya.." Perwira ini
adalah orang yang terbiasa berurusan dengan kewenangan dan sangat
terbiasa memberi perintah.
Di London, saya berkenalan dengan seorang yang pernah menjadi
seorang jendral pada masa pemerintahan kaum nasionalis di China.
Anda bisa lihat, bahwa sekalipun dia sudah tidak memiliki pasukan dan
kekuasaan lagi, tetapi karena dia sudah menjadi seorang jendral untuk
waktu yang lama maka dia masih berperilaku seperti seorang jendral.
Dia terbiasa duduk di dalam kendaraannya dalam keadaan seolah-olah
dia sedang duduk di dalam kendaraan komando militer. Dia duduk tegak
seolah-olah semua orang di sekitarnya adalah para perwiranya. Dia
351 | B I B L E S U R V E Y
sudah menjalani kehidupan semacam itu untuk waktu yang sangat lama
sehingga hal itu sudah menjadi pola perilakunya.
Demikianlah, saya mendapati bahwa ini justru luar biasa, ketika orang
yang sudah terbiasa memerintah pasukan di medan perang sampai
berkata kepada Yesus, "Aku tidak layak untuk menerima kunjunganmu."
Apa yang telah dilihatnya? Dia telah melihat kualitas seorang atasan di
dalam diri Yesus. Dia telah melihat bahwa sama halnya dengan cara
memerintah di dalam pasukan di mana para prajurit pasti akan taat
pada perintah, Yesus hanya perlu mengeluarkan perintah dan segala
sesuatu akan taat padanya.
Perhatikanlah hal ini. Ini jelas sesuatu yang butuh pemahaman
mendalam! Dia berkata, "Aku memberi perintah kepada bawahanku dan
mereka taat padaku. Engkau cukup memberi perintah dan segala
sesuatu, bahkan penyakit dan maut akan taat! Aku hanya memerintah
pasukan, sedangkan engkau memerintah seluruh alam semesta! Engkau
tinggal berkata dan perkataanmu akan terlaksana."
Dari manakah orang ini mendapat iman semacam itu? "Aku percaya
bahwa engkau bisa berkata kepada maut, 'Mundur! Bangkitlah dari
maut!' dan hal itu akan terlaksana." Adakah Yesus menemukan iman
semacam itu di tengah kalangan orang Israel?
Akankah Yesus menemukan iman semacam itu di tengah Gereja?
Apakah Anda memiliki iman semacam itu? Apakah Anda memiliki iman
yang memampukan Anda untuk berkata, "Hari ini, Yesus dapat
mengucapkan sesuatu dan kehendaknya pasti terlaksana"? Ketika maut
hampir merenggut nyawa hambanya, sang perwira itu berkata, "Yesus,
352 | B I B L E S U R V E Y
berikan saja perintah untuk mengusir dan maut akan pergi
meninggalkan korban ini!" Punyakah Anda iman semacam itu pada
Yesus?
Siapakah Yesus itu bagi Anda?
Yesus adalah obyek dari iman perwira ini. Tetapi perhatikan konsepnya
tentang Yesus. Banyak orang yang memiliki konsep tentang Yesus yang
berbeda dengan yang dimiliki oleh perwira ini. Pada masa awal abad 20,
Albert Schweitzer, seorang dokter yang menjadi misionaris di Afrika,
menulis sebuah buku yang mengungkapkan bagaimana orang banyak
memiliki pemahaman mereka sendiri-sendiri tentang Yesus. Dia berkata,
"Setiap orang membangun idenya sendiri tentang Yesus. Mereka
menulis buku tentang Yesus, dan mereka membayangkan Yesus yang
ideal sesuai dengan khayalan mereka sendiri." Pertanyaannya adalah
apakah kita memiliki iman yang berdasarkan khayalan kita atau yang
berdasarkan Yesus yang diungkapkan oleh Alkitab. Sang perwira
berhasil melihat siapa Yesus itu sebenarnya.
Tahukah Anda siapa Yesus itu? Apakah yang menjadi obyek iman Anda?
Apakah Yesus yang Anda bayangkan itu adalah Yesus yang mampu
menyelamatkan Anda? Atau dia sekadar Yesus yang telah Anda
rekayasa untuk memenuhi selera Anda? Jika demikian, ini berarti bahwa
iman Anda tidak lebih dari pemberhalaan.
Kalimat terakhir dari 1 Yohanes 5:21 adalah, "Anak-anakku, waspadalah
terhadap segala berhala." Rasul Yohanes saat itu sedang berbicara
kepada orang-orang Kristen. Mungkin Anda berkata, "Orang Kristen
tidak percaya pada berhala-berhala! Lalu apa gunanya dia menulis
353 | B I B L E S U R V E Y
kepada orang-orang Kristen, waspadalah terhadap segala berhala?" Hal
itu ditulis karena kita bisa menciptakan berhala lewat pemikiran kita,
sama seperti ketika Anda mengidolakan seseorang, bintang film
misalnya. Anda sangat sayang dan tergila-gila pada bintang film yang
Anda berhalakan di dalam pikiran Anda itu. Akan tetapi apa yang Anda
bayangkan itu tidak nyata. Karena orang yang Anda idolakan di dalam
benak Anda itu tidaklah sama dengan yang aslinya. Itulah yang disebut
dengan menyembah berhala, menyembah sesuatu yang tidak nyata.
Perhatikan apa yang dikatakan oleh perwira ini, "Aku memberi perintah
kepada prajuritku dan mereka taat pada perintahku, sekalipun itu
berarti kematian bagi mereka. Jika aku berkata, 'Serbu!' maka mereka
akan menyerbu, sekalipun itu berarti mereka harus mati." Nyawa semua
anak buahnya berada di tangannya. Dia berkuasa atas hidup dan mati
setiap prajuritnya; dia bisa memerintahkan orang untuk mati. Dapat
Anda katakan bahwa kekuasaan seorang perwira atas anak buahnya
dalam sebuah pertempuran adalah mutlak. Pada dasarnya dia berada
dalam posisi sebagai Tuan atas anak buahnya karena dia bisa mengirim
mereka pada kematian, dan mereka segera maju dan mati. Nah,
dapatkah Anda memahami perbandingan yang dibuat oleh perwira itu
terhadap Yesus? Dia berkata kepada Yesus, "Kewenanganmu di alam
semesta ini bersifat mutlak. Engkau tinggal mengucapkan perintah, dan
hal itu pasti terlaksana."
Perwira melihat bahwa Yesus memiliki kewenangan mutlak atas segala
sesuatu
Dikatakan bahwa di lingkungan bangsa Israel iman semacam itu tidak
ditemukan, dan saya kira bahkan di Gereja sekalipun sekarang, akan
sulit menemukan iman semacam itu. Anda mungkin akan berkata,
"Wah, itu tidak adil. Saya percaya bahwa Yesus memiliki kewenangan
354 | B I B L E S U R V E Y
mutlak." Memang, banyak orang Kristen mempercayai hal itu secara
nalar. Tetapi iman yang nyata, jelas sangat berbeda dengan iman yang
sekadar bersifat teori.
Perhatikan hakekat dari iman perwira itu. Imannya sangat nyata, dia
tidak sekadar percaya bahwa suatu hari nanti Yesus dapat
menyelamatkan jiwanya, tetapi ia percaya bahwa Yesus memiliki
kewenangan di sini dan sekarang, atas segala sesuatu di dunia nyata
dan dunia rohani. Dia begitu yakin hingga dapat berkata kepada Yesus,
"Yesus, engkau bahkan tidak perlu menyentuh orang itu, ucapkan saja
dan hal itu pasti terlaksana." Sama halnya dengan perwira itu, dia cukup
berkata, "Pergilah!" dan anak buahnya akan pergi.
Apakah Anda memiliki iman semacam ini?
Banyak orang berkata bahwa mereka ingin melayani Tuhan, akan tetapi
mereka tidak punya iman yang nyata untuk melakukannya. Secara
teori, ya, mereka percaya bahwa Yesus memegang segala kekuasaan di
bumi dan di surga. Lalu mengapa mereka tidak melayani Tuhan? Mereka
berkata, "Yah, aku masih harus mengurusi istriku, anak-anakku,
bagaimana aku bisa melayani Tuhan? Bagaimana aku bisa bertahan
hidup dan memberi makan anak-istriku dan juga diriku sendiri? Aku
tidak bisa. Penghasilanku sekarang ini 20 juta, tetapi kalau aku
memberitakan Injil, aku hanya mendapat 2 juta. Bagaimana aku bisa
melayani Tuhan?" Jadi dia khawatir. Dia khawatir dia tidak dapat
mempertahankan standar kehidupannya. Dia takut kalau-kalau anaknya
tak bisa bersekolah. Anda memiliki iman yang nyata, bukankah begitu?
Jika demikian, percayakah Anda bahwa Yesus dapat berkata, "Aku bisa
membiayai kuliah anakmu. Apakah menurutmu Aku tak mampu
melakukannya?"
355 | B I B L E S U R V E Y
Mungkin Anda berkata, "Iman adalah perkara rohani, tidak ada
kaitannya dengan uang. Sejak kapan Allah mengurusi uang sekolah
anak-anakku?" Itulah gejala paling jelas dari iman yang tidak nyata.
Iman Anda yang tidak nyata itu memandang bahwa Allah bisa
menyelamatkan jiwa, tetapi apakah Allah bisa menyelamatkan raga?
Jika Anda tidak percaya bahwa Yesus bisa menyelamatkan Anda secara
jasmani, bukti apa yang bisa Anda pegang bahwa dia mampu
menyelamatkan Anda secara rohani? Atau dengan kata lain, jika Yesus
tidak bisa menyelamatkan Anda di bumi ini, bagaimana dia bisa
menyelamatkan Anda di Surga nanti? Atau, apakah iman Anda itu
sekadar harapan kosong belaka? "Aku tidak percaya bahwa Yesus bisa
menyelamatkan-ku di bumi, tetapi mungkin dia punya peluang yang
lebih bagus di Surga." Jika demikian iman Anda sangatlah berbeda
dengan iman pewira ini.
Perhatikan betapa nyata iman perwira ini. "Memang benar bahwa
hambaku sekarang ini sedang sekarat, dia sudah menjelang ajal. Namun
aku percaya penuh pada engaku. Engkau cukup mengucapnya dan dia
akan bangkit."
Iman yang dimiliki oleh perwira ini sangatlah berbeda. Dia percaya
bahwa Yesus adalah Raja di sini dan sekarang juga! Hari ini juga! Dia
tidak sekadar percaya bahwa suatu hari nanti Yesus akan menjadi Raja
segala raja. Mungkin Anda berpikir, "Suatu hari nanti, ya, suatu hari
nanti Yesus akan menjadi Raja segala raja. Sekarang ini, dia tidak
memiliki banyak kewenangan, kecuali atas diriku." Akan tetapi perwira
itu percaya bahwa Yesus adalah Raja dan Penguasa pada hari ini! Yesus
356 | B I B L E S U R V E Y
dapat melakukan segala sesuatu sekarang juga! Dia dapat
menyelamatkan Anda secara jasmani dan rohani pada hari ini juga.
Bagi saya ini adalah satu-satunya jenis iman yang masuk akal karena
jika saya tidak bisa percaya bahwa Yesus dapat menyelamatkan saya
secara nyata di saat saya membutuhkannya, buat apa saya percaya
bahwa dia bisa menyelamatkan saya pada suatu hari nanti? Jika Yesus
tidak bisa menyelamatkan Anda dari kuasa maut sekarang ini, di mana
jaminan Anda bahwa dia memiliki kuasa untuk menyelamatkan Anda
dari maut di masa mendatang? Bukankah itu sesuatu hal yang logis?
Iman yang menyelamatkan adalah iman yang nyata
Saya tak pernah lupa pada kakek saya, seorang pendeta yang memiliki
iman yang nyata kepada Allah. Dia melayani di Fujian dan pada waktu
itu terdapat banyak harimau di wilayah pegunungan Fujian. Akan tetapi
dia melintasi sepanjang pegunungan dan memberitakan Injil kepada
penduduk pedesaan sendirian tanpa berbekal senjata apapun. Orang-
orang berkata padanya, "Belakangan ini harimau-harimau semakin
kelaparan dan sudah banyak orang yang dibunuh oleh mereka." Namun
dia tetap pergi melintasi pegunungan dengan sukacita dan sepenuh hati.
Dia tidak takut pada harimau.
Anda mungkin berkata, "Ha...ha...Dungu sekali! Sangat berbahaya. Jika
aku pergi, aku akan berangkat dengan senapan yang besar. Aku
memang percaya kepada Allah, tetapi aku juga percaya pada senapanku
- dan seringkali aku lebih percaya pada senapanku. Allah dapat
menyelamatkanku di surga, akan tetapi aku harus menyelamatkan
diriku sendiri di bumi ini."
357 | B I B L E S U R V E Y
Tak heran jika orang non-Kristen menatap ke arah orang Kristen dan
berkata, "Orang-orang bodoh!" Karena bagi mereka jika Allah tak
mampu menyelamatkan Anda di bumi ini, bagaimana mungkin Dia bisa
menyelamatkan Anda di surga nanti? Lagi pula, Dia bukan sekadar
menciptakan langit, tetapi juga menciptakan bumi, sebagaimana yang
tertulis di Alkitabmu." Jadi, akhirnya kita menipu diri sendiri, bukankah
begitu?
Saya merasa malu berhadapan dengan orang non-Kristen karena begitu
banyak orang Kristen yang terjebak dalam pandangan bodoh semacam
itu. Jadi, apakah Anda ingin berkata, "Allah menolong mereka yang
berjuang bagi dirinya sendiri"? Dengan kata lain, "Jika Anda membantu
diri Anda maka Allah akan menolong Anda"? Akan tetapi ada satu
pertanyaan yang tidak Anda perhatikan, "Buat apa Allah menolong saya
kalau saya sudah menolong diri saya sendiri?" Dengan kata lain, jika
saya pergi ke tengah hutan dengan senapan yang besar, jaket anti
peluru dan sepasukan tentara, apa perlu Allah menolong saya lagi?
Jadi kita bisa melihat betapa perlunya kita mengajukan pertanyaan,
"Apakah iman Anda nyata atau tidak?" Mungkin Anda akan berkata,
"Hati-hati! Anda sedang membesar-besarkan persoalan. Memiliki iman
itu bagus, akan tetapi bukan iman yang nyata dalam pengertian seperti
itu. Itu namanya mencobai Allah karena jika Anda bisa berangkat
dengan senapan besar, tetapi Anda tidak membawanya, berarti Anda
sedang mencobai.
Izinkan saya bertanya, "Apakah alasan Anda sesungguhnya? Apakah
karena Anda takut mencobai Allah atau justru karena Anda belum
memiliki iman yang membuat Anda percaya bahwa Allah mampu
358 | B I B L E S U R V E Y
menyelamatkan Anda? Saat Anda pergi melayani Allah, menjalankan
pekerjaan-Nya, beranikah Anda mempercayakan keselamatan Anda
pada-Nya? Punyakah Anda keyakinan bahwa jika Anda harus melintasi
hutan yang banyak harimau dan ularnya, maka hewan-hewan itu tak
akan menyentuh Anda di dalam perjalanan Anda memberitakan Injil?
Apakah Anda memiliki iman yang nyata atau tidak?" Inilah
persoalannya.
Kembali kepada kakek saya. Seringkali, dia melihat harimau, dan
kadang kala dalam jarak yang cukup dekat. Akan tetapi dia tak pernah
diserang oleh harimau. Lalu Anda mungkin bertanya, "Bagaimana
mungkin Allah menyelamatkan dia padahal dia sedang mencobai Allah?"
Allah melindunginya karena dia tidak pernah mencobai Allah; dia
melakukan apa yang memang seharusnya dia lakukan.
Dapatkah Anda membayangkan dia memberitakan Injil sambil
memanggul senapan besar di pundaknya? Saya tidak tahu apa yang
akan dipikirkan oleh orang-orang non-Kristen di sana jika dia datang
dengan senapan besarnya itu. Jika Anda mendengarkan Injil dan si
pengkhotbahnya berkata, "Yesus yang saya beritakan ini adalah Raja
semesta alam. Segala sesuatu tunduk padanya, kecuali para harimau."
Dengan kata lain, apa yang kita sampaikan pada mereka adalah,
"Allahku lewat Yesus sanggup menyelamatkan kamu dari dosa, tetapi
Dia tak dapat menyelamatkan kamu dari harimau." Dengan kata lain,
harimau lebih berbahaya daripada dosa. Jadi apa gunanya
mengkhawatirkan dosa kalau harimau lebih berbahaya daripada dosa?
Di dalam Alkitab, kita mendapatkan orang-orang yang berangkat
memberitakan Injil tanpa takut pada apapun, bahkan terhadap ular
berbisa. Saat Paulus dipagut ular berbisa, dia kibaskan saja ular itu.
Sekarang ini, kita benar-benar dicekam ketakutan dan sering berteriak,
359 | B I B L E S U R V E Y
"Tolong! Aku digigit ular! Mana serum anti racun?" Tentu saja, kita
harus membuat langkah persiapan yang normal dan masuk akal. Jika
Anda digigit ular, tak mungkin Anda sekadar melihatnya saja. Jelas
Anda perlu mengambil tindakan medis yang memadai. Paulus bahkan
tidak mengambil langkah yang biasa, yang terdengar normal dan
sederhana, misalnya berkonsultasi dengan Lukas si tabib yang saat itu
duduk bersamanya. Apakah itu berarti bahwa kita tidak boleh pergi ke
dokter? Bukan itu maksudnya.
Akan tetapi yang dimaksudkan adalah: perhatikanlah sikap mental dari
Paulus. Dia memang digigit oleh ular berbisa, dan tidak disebutkan
bahwa Lukas merawat luka gigitan ular itu. Lukas hanya diam dan
tenang saja. Racun itu akan menewaskan Paulus dalam waktu sekitar
satu menit. Tetapi tidak ada yang panik. Paulus tetap melanjutkan
kegiatannya.
Dapatkah Anda melihat apa itu iman yang nyata? Yang saya bahas
adalah iman yang nyata yang terdapat di dalam Alkitab. Inilah iman
yang menyelamatkan. Apakah Anda percaya bahwa Yesus adalah Raja
saat ini dan di sini juga? Apakah Anda yakin bahwa Yesus dapat
menyelamatkan Anda dari persoalan jasmani dan rohani?
Iman yang nyata berani mempertaruhkan hidup Anda pada Tuhan
Tentu saja, kita perlu memperhatikan satu atau dua catatan tentang
iman yang nyata ini. Karena kita memiliki iman yang nyata, tidak berarti
kita boleh bersikap ceroboh dan tidak bertanggung jawab. Hanya karena
saya telah mengenal Tuhan sebagai yang dapat melindungi saya secara
jasmani, bukan berarti saya boleh secara sembrono mencari penyakit.
360 | B I B L E S U R V E Y
Kita menerapkan iman yang nyata ini dalam rangka menjalankan tugas
kita, di dalam pelayanan kita kepada Tuhan, bukan sekadar untuk
melihat apakah Tuhan dapat melindungi kita atau tidak.
Sundar Singh memberitakan Injil di India, dan dia juga memberitakan
Injil di Tibet. Hampir seluruh hidupnya dihabiskan di wilayah hutan-
hutan India, yang tentunya dipenuhi oleh harimau, macan tutul dan
ular. Di India, ribuan orang mati digigit ular berbisa setiap tahunnya.
Dan ratusan orang mati digigit harimau serta macan tutul. Akan tetapi,
Sundar Singh selalu melintasi hutan-hutan tanpa membawa senjata dan
dia juga sering tidur di tengah hutan. Dia tidak pernah dilukai oleh
binatang liar. Apakah dia sedang mencobai Allah? Tentu saja tidak. Dia
memiliki iman yang nyata seperti iman perwira itu. Dia tahu bahwa saat
dia melayani Tuhan, saat dia hidup untuk Allah, tidak ada seekor
binatang, ular atau apapun yang dapat melukainya.
Apakah Anda memiliki iman yang nyata seperti ini? Apakah Anda
memiliki kepercayaan bahwa Tuhan juga berkuasa penuh atas
kebutuhan keuangan Anda? Saat Anda berani mempertaruhkan nyawa
Anda bagi Dia, itulah iman yang nyata. Itulah jenis iman yang
menyelamatkan.
Iman yang nyata adalah kesaksian yang penuh kuasa
Hanya jenis iman seperti ini yang merupakan iman yang akan
menimbulkan kesan bagi dunia di mana orang-orang non-Kristen akan
berkata, "Yah, jika imanmu seperti itu, aku tahu bahwa Allahmu itu
nyata."
361 | B I B L E S U R V E Y
Saudara-saudaraku, saya bisa saja berkhotbah pada ibu saya sampai
mulut saya kering, akan tetapi ibu saya tidak akan pernah mau percaya
kepada Allah. Dia adalah orang yang menolak Injil habis-habisan karena
dia adalah orang yang sangat skeptis. Jika Anda memiliki ibu atau ayah
atau anak yang tidak percaya kepada Injil, Anda bisa saja berkhotbah
sampai mulut Anda kering tetapi mereka tetap tidak mau percaya. Satu-
satunya hal yang bisa membuat ibu saya mau datang kepada Allah
adalah karena dia telah melihat apa yang Allah kerjakan di dalam hidup
saya. Dia melihat tahun demi tahun, dan memang membutuhkan waktu
beberapa tahun sampai dia berkata, "Wah! Allah yang kamu percayai ini
memang benar-benar sejati, aku bisa menyaksikan sendiri bahwa
Allahmu ini adalah Allah yang benar-benar ada." Kesaksian hidup
sayalah yang membawa dia kepada Allah.
Di sepanjang hidupnya, dia hanya mendengarkan saya memberitakan
Injil sekali saja. Dia tak pernah ikut duduk di antara jemaat untuk
mendengarkan khotbah saya. Dan sebelum dia menjadi Kristen, dia tak
pernah mendengarkan khotbah saya entah melalui kaset atau secara
langsung. Hal ini menunjukkan kepada Anda bahwa dia tidak menjadi
Kristen karena apa yang saya ucapkan. Ketika pertama kali saya
bersaksi padanya, dia sangat menentang Injil dan saya tidak
membicarakannya lagi. Saya tidak mau memaksakan Injil kepadanya.
Saya mengetahui titik balik di dalam hidupnya datang ketika dia
menyurati saya setelah saya lulus kuliah. Di surat itu dia berkata,
"Setelah mengamati selama sekian tahun, bukan tentang apa yang kau
ucapkan melainkan apa yang telah Allah kerjakan di dalam hidupmu,
dan itu tepat seperti apa yang Dia nyatakan akan dikerjakan-Nya, aku
bisa melihat bahwa Allahmu itu nyata."
Dia tahu persis kehidupan saya. Dia tahu bahwa saya tidak punya uang.
Bagaimana mungkin orang yang tidak punya uang bisa kuliah sampai
enam tahun? Dia tahu bahwa saya tidak punya ijin kerja di Inggris jadi
362 | B I B L E S U R V E Y
saya tidak bisa bekerja di sana. Dia tahu bahwa Inggris kelebihan
pendatang sehingga siapapun yang ingin mencari kerja di sana, akan
disuruh pergi. Setiap kali dia bertanya, "Bagaimana cara kamu hidup di
sana?" Saya menjawab, "Dialah yang memenuhi segala kebutuhanku.
Dia memeliharaku seperti anak-Nya." Tahun demi tahun, dia
menanyakan, "Bagaimana cara kamu hidup di sana?" Dan saya
menjawab, "Allahku, Dia yang menghidupiku." Dan dia melihat hasilnya
dan berkata, "Aku tak tahu bagaimana caranya, tetapi Allahmu itu
nyata! Dia benar-benar ada!" Selanjutnya, dia paham bahwa Allah yang
bisa menyelamatkan Anda secara jasmani, pasti bisa menyelamatkan
Anda secara rohani. Memang Allah bisa. Jadi secara perlahan, hatinya
berubah sampai pada suatu hari dia berlutut bersama saya, dan air
mata mengalir di wajahnya, dan dia menyerahkan hidupnya kepada
Tuhan.
Itulah iman yang nyata. Iman yang memiliki obyek yang jelas. Anda
kenal siapa Yesus itu. Anda tahu bahwa dia adalah Raja segala raja, dan
kepada dialah segala kuasa di langit dan di bumi telah Allah Bapa
serahkan. Apakah Anda percaya? Bukan hanya di surga, tetapi juga di
bumi ini. "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi"
demikian kata Yesus di dalam Matius 28:18. Saudara-saudara, tahukah
Anda bahwa Yesus memegang kendali atas hidup Anda setiap hari,
karena Yesus berkata, "Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam
nama-Ku, Aku akan melakukannya." (Yoh 14:14)? Seperti itukah iman
Anda?
Iman yang nyata akan mengubah Anda
Perhatikan juga kualitas dan hasil dari iman ini. Saya katakan sejak
awal bahwa perwira ini adalah orang yang mengasihi. Inilah hasil dari
363 | B I B L E S U R V E Y
iman yang nyata. Iman yang nyata adalah iman yang mengubah watak
Anda. Ia mengubah Anda.
Tidakkah Anda heran mengapa begitu banyak orang Kristen di gereja
yang tidak ada bedanya dengan ketika mereka masih non-Kristen?
Mereka yang sekarang ternyata sama saja dengan yang dulu. Satu-
satunya perbedaan adalah bahwa tadinya mereka tidak berlabel
"Kristen" tetapi sekarang mereka memiliki label itu. Hanya itu saja
bedanya. Jika Anda amati, hidup mereka sebelum dan sesudah menjadi
"Kristen" sama saja.
"Iman" yang semacam ini tidak ada kuasanya, tidak mengerjakan apa-
apa. Akan tetapi jika Anda memiliki iman yang nyata di dalam Yesus,
kuasanya sangat besar. Yesus and Bapa di surga akan datang ke dalam
hidup Anda jika Anda memiliki iman yang nyata dan Anda akan menjadi
orang yang berbeda. Itu sebabnya mengapa hanya iman yang nyata
yang merupakan iman yang menyelamatkan, yaitu yang membuat
seseorang menjadi ciptaan baru. Allah mengerjakan hal itu hanya
melalui iman jenis ini.
Jika Anda sekarang ini mengaku sebagai ciptaan baru di dalam Kristus,
tetapi ternyata hidup Anda tidak menunjukkan itu, lelucon macam
apakah itu? Benar-benar lelucon yang sangat buruk. Sebelum Anda
menjadi orang Kristen, Anda sering bertengkar dengan istri atau suami
Anda, setelah menjadi "Kristen", ternyata Anda masih sering bertengkar
juga. Lalu apa bedanya antara Anda yang "Kristen" dengan yang belum
Kristen? Orang Kristen macam apakah Anda jika perilaku dan watak
Anda belum berubah? Jika Anda memiliki iman yang nyata pada
Juruselamat Anda, akan ada banyak perubahan. Saya tidak bermaksud
menyatakan bahwa Anda akan menjadi sempurna dalam semalam, akan
tetapi Anda akan tahu bahwa perubahan sedang berlangsung, "Aku
364 | B I B L E S U R V E Y
sudah berbeda sekarang. Sesuatu telah terjadi dalam hidupku." Itulah
efek dari iman tersebut.
Iman yang tidak nyata akan menjerumuskan Anda ke neraka
Terakhir, apa yang akan terjadi jika Anda tidak memiliki iman yang
nyata ini? Jika Anda mengira, "Baiklah, aku bukan orang Kristen super.
Aku sudah cukup puas menjadi sekadar "Kristen" dari pada bukan
Kristen sama sekali." Anda keliru! Yesus berkata di Matius 8:12, "Kalau
kamu tidak memiliki iman yang nyata ini, harinya akan tiba ketika anak-
anak Kerajaan dicampakkan keluar pada kegelapan yang paling kelam.
Di sana akan ada ratap tangis dan kertakan gigi." Anak-anak akan
dicampakkan keluar!
Anda mungkin saja seorang anak. Anda mungkin "orang Kristen," akan
tetapi ada anak-anak yang akan dicampakkan keluar. Bukan saya yang
mengatakannya. Yesus yang mengatakan itu di ayat 12, "Sedangkan
anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang
paling gelap." Di dalam Alkitab, "kegelapan yang paling gelap" adalah
istilah lain untuk neraka. Demikianlah, saya tidak peduli doktrin apa
yang Anda pegang. Saya berdiri di sini bukan untuk mempertahankan
doktrin. Saya berada di sini untuk menguraikan Alkitab. Di sini, Alkitab
menulis dengan sangat gamblang dan saya minta Anda untuk
menentukan sendiri apakah ini memang benar-benar ajaran Tuhan.
Anak-anak Kerajaan Allah bisa tidak jadi menerima warisan karena
mereka harus terbukti layak untuk menjadi anak, jika dia ingin tetap
menjadi anak. Itulah aspek lain dari pengajaran Yesus yang akan kita
bahas berikutnya. Pada masa sekarang ini kita sedang berada di dalam
365 | B I B L E S U R V E Y
masa uji kelayakan untuk menjadi anak, kita masih belum menjadi anak
seutuhnya.
Rasul Paulus berkata di dalam Roma 8:23, "Segenap makhluk
menunggu saat pengangkatan kita sebagai anak." Jadi, kita memang
sudah disiapkan untuk menjadi anak-anak, dan kedudukan sebagai anak
itu nanti akan digenapkan. Matius 8:12 mungkin akan membuat Anda
merasa sangat tidak nyaman dan tidak aman, akan tetapi jika Anda
tidak memiliki iman yang nyata, tentunya Anda akan merasa tidak
aman. Lebih baik merasa tidak aman ketimbang menipu diri sendiri.
Punyakah Anda iman yang nyata itu?
Sebelum ditutup, saya ingin menanyakan sekali lagi, apakah obyek dari
iman Anda sudah benar? Yesus yang Anda percayai, apakah dia itu
Yesus yang adalah Penguasa atas langit dan bumi? Apakah iman Anda
berani mempercayakan kepada Yesus segala sesuatu di dalam
kehidupan Anda setiap harinya? Atau apakah Anda mulai khawatir jika
kesehatan Anda agak memburuk? Atau apakah Anda mulai khawatir jika
keuangan Anda memburuk? Jika Anda khawatir, hal itu menunjukkan
kepada Anda bahwa Anda tidak memiliki iman yang nyata. Apakah
watak Anda telah diubahkan sejak Anda menjadi Kristen? Apakah Anda
sudah semakin mengasihi? Bagaimana hubungan Anda dengan suami
atau istri dan anak-anak? Jika Anda tidak semakin mengasihi, jika Anda
belum diubah, maka iman Anda bukanlah iman yang nyata.
Dan terakhir, ingatlah hal ini, bahkan sekalipun Anda mengklaim
sebagai anak sekarang ini, pada Hari itu ketika Allah mendapati bahwa
Anda belum memiliki iman yang nyata, Matius 8:12 menyebutkan,
366 | B I B L E S U R V E Y
"Sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam
kegelapan yang paling gelap." Camkanlah hal ini baik-baik. Yesus
menyampaikan hal yang sejujurnya, tak peduli apakah hal itu
menyenangkan hati kita atau tidak. Dia menyampaikan kebenaran.
Namun jika Anda masih belum memiliki iman yang nyata, maka
berdoalah, "Tuhan, berilah aku iman yang menyelamatkan, yang sangat
kubutuhkan ini. Ubahlah iman dangkal yang kumiliki ini menjadi iman
yang sejati."
Copyright 2002-2014. Semua materi di situs ini adalah milik eksklusif
Cahaya Pengharapan Ministries.
http://www.cahayapengharapan.org/khotbah/matius/texts/iman_perwir
a_romawi.htm
IMAN SEORANG PERWIRA
Matius 8:5-8, 10
Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira
mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya:"Tuan, hambaku terbaring
di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita."Yesus berkata
kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya."Tetapi jawab
perwira itu kepada-Nya:"Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam
rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan
sembuh.Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata
kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya iman sebesarini tidak pernah Aku jumpai pada seorang
pun di antara orang Israel.
367 | B I B L E S U R V E Y
1. Sengaja datang pd Tuhan. Dg upaya dan perjalanan. Dg sebuah
permohonan.
2. Bukan permohonan bg dirinya sendiri atau anak & istrinya.
Permohonan bg hambanya. Perhatian yg besar.
3. Perwira itu yakin Tuhan bisa menyembuhkan jarak jauh. Tuhan tak
perlu datang.Katakan saja sepatah kata.
4. Datang dg kerendahan hati."Rumahku tidak layak menerima Tuan
(Guru Agung yg mulia)".
5. Doa bukanlah kalimat yg bertele2. Hanya sepatah kata dg iman, Allah
mendengar.
6. Tuhan tertarik dg imanmu!!
#Kata2 iman menarik mujizat Tuhan.
#Sikap iman mengundang mujizat Tuhan.
#Tindakan iman mendatangkan mujizat Tuhan.
BMF
368 | B I B L E S U R V E Y
AYUB
KESALEHAN AYUB, KELUARGA YANG SANGAT DIBERKATI, &
ANAK-ANAK YANG BAIK
Tidak mudah bagi seorang yang kaya menjadi rohani dan dekat dengan
Tuhan serta menjauhi kejahatan.
Orang yang kaya kadang merasa tidak memerlukan Tuhan dengan sungguh-
sungguh.
Orang yang kaya kadang berusaha mempertahankan, menjaga dan
meningkatkan kekayaannya dengan segala cara.
Tidak mudah bagi orang kaya untuk rendah hati dan beribadah pada Tuhan.
Tidak mudah bagi orang kaya mengalami penderitaan yang diizinkan
Tuhan.
1:1 Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan
jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.
1:2 Ia mendapat tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuan.
1:3 Ia memiliki tujuh ribu ekor kambing domba, tiga ribu ekor unta, lima
ratus pasang lembu, lima ratus keledai betina dan budak-budak dalam
jumlah yang sangat besar, sehingga orang itu adalah yang terkaya dari
semua orang di sebelah timur.
1:4 Anak-anaknya yang lelaki biasa mengadakan pesta di rumah mereka
masing-masing menurut giliran dan ketiga saudara perempuan mereka
diundang untuk makan dan minum bersama-sama mereka.
1:5 Setiap kali, apabila hari-hari pesta telah berlalu, Ayub memanggil
mereka, dan menguduskan mereka; keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah
Ayub, lalu mempersembahkan korban bakaran sebanyak jumlah mereka
sekalian, sebab pikirnya: "Mungkin anak-anakku sudah berbuat dosa dan
telah mengutuki Allah di dalam hati." Demikianlah dilakukan Ayub
senantiasa.
Ayub adalah imam bagi keluarganya.
369 | B I B L E S U R V E Y
PENDERITAAN KITA TIDAK SEPERTI PENDERITAAN AYUB.
Hal ini membuat kita berpikir. Maka janganlah mengeluh. Jadilah rendah
hati, tunduk pada Tuhan. Tuhan atur semuanya baik. Sekalipun ada hal-hal
yang tidak enak yang Tuhan izinkan, tunduklah. Terima proses dari Tuhan
sampai Anda keluar sebagai pemenang.
2:6 Maka firman TUHAN kepada Iblis: "Nah, ia dalam kuasamu; hanya
sayangkan nyawanya."
2:7 Kemudian Iblis pergi dari hadapan TUHAN, lalu ditimpanya Ayub
dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya.
2:8 Lalu Ayub mengambil sekeping beling untuk menggaruk-garuk
badannya, sambil duduk di tengah-tengah abu.
2:12 Ketika mereka memandang dari jauh, mereka tidak mengenalnya lagi.
Lalu menangislah mereka dengan suara nyaring. Mereka mengoyak
jubahnya, dan menaburkan debu di kepala terhadap langit.
2:13 Lalu mereka duduk bersama-sama dia di tanah selama tujuh hari tujuh
malam. Seorang pun tidak mengucapkan sepatah kata kepadanya, karena
mereka melihat, bahwa sangat berat penderitaannya.
TUNDUK PADA KEHENDAK ALLAH
2:10 Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan
gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau
menerima yang buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa
dengan bibirnya.
Ayat di atas jangan diartikan secara negatif bahwa Ayub berbicara ngawur
bahwa Allah memberikan yang buruk pada kita.
Allah bisa mengizinkan sesuatu yang buruk terjadi, namun Allah ada di
dalamnya menyertai kita.
Justru ayat ini mengungkapkan penyerahan Ayub yang luar biasa kepada
Tuhan, tunduk, respect, menerima semua dan apa yang Tuhan berikan.
Ayub tahu Allah bukan Allah yang sembarangan. Dan Allah juga tahu Ayub
bukan Ayub yang sembarangan.
370 | B I B L E S U R V E Y
Disebutkan Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.
1. Kita perlu memperhatikan dengan teliti:
a. Apakah mata kita tidak berdosa kepada Tuhan
b. Apakah tangan kita tidak berdosa di hadapan Tuhan
c. Apakah kaki kita tidak berdosa di mata Tuhan
d. Apakah bibir kita tidak berdosa
e. Dan sebagainya
2. Menjaga mulut bukanlah hal yang mudah. Manusia adalah makhluk
sosial yang berkomunikasi. Apa yang keluar dari mulut berasal dari
dalam hati seseorang.
3. Betapa pentingnya hidup tidak berdosa di hadapan Allah, sementara
orang-orang zaman sekarang sangat mudah berbuat dosa dan
menganggapnya biasa.
BELAJAR DARI AYUB 9
9:4 Allah itu bijak dan kuat, siapakah dapat berkeras melawan Dia, dan
tetap selamat?
9:5 Dialah yang memindahkan gunung-gunung dengan tidak diketahui
orang, yang membongkar-bangkirkannya dalam murka-Nya;
9:6 yang menggeserkan bumi dari tempatnya, sehingga tiangnya bergoyang-
goyang;
9:7 yang memberi perintah kepada matahari, sehingga tidak terbit, dan
mengurung bintang-bintang dengan meterai;
9:8 yang seorang diri membentangkan langit, dan melangkah di atas
gelombang-gelombang laut;
9:9 yang menjadikan bintang Biduk, bintang Belantik, bintang Kartika, dan
gugusan-gugusan bintang Ruang Selatan;
9:10 yang melakukan perbuatan-perbuatan besar yang tidak terduga, dan
keajaiban-keajaiban yang tidak terbilang banyaknya.
9:11 Apabila Ia melewati aku, aku tidak melihat-Nya, dan bila Ia lalu, aku
tidak mengetahui.
371 | B I B L E S U R V E Y
9:16 Bila aku berseru, Ia menjawab; aku tidak dapat percaya, bahwa Ia
sudi mendengarkan suaraku;
9:19 Jika mengenai kekuatan tenaga, Dialah yang mempunyai! Jika
mengenai keadilan, siapa dapat menggugat Dia?
9:32 Karena Dia bukan manusia seperti aku, sehingga aku dapat
menjawab-Nya: Mari bersama-sama menghadap pengadilan.
A. Allah itu Maha Besar, Maha Kuasa, Tak Terbatas, apapun bisa
dilakukanNya. Dia berkuasa atas semesta dan atas kehidupan
manusia.
B. Adalah baik rendah hati, merendahkan diri, tunduk pada Allah
C. Allah bukanlah manusia, Dia jauh melampaui kita. Tak dapat
dibandingkan.
D. Jika Allah mau mendengar suara/doa kita, itu adalah anugrahNya.
KEJADIAN MANUSIA
Ayub 10:8 Tangan-Mulah yang membentuk dan membuat aku, tetapi
kemudian Engkau berpaling dan hendak membinasakan aku?
10:9 Ingatlah, bahwa Engkau yang membuat aku dari tanah liat, tetapi
Engkau hendak menjadikan aku debu kembali?
10:10 Bukankah Engkau yang mencurahkan aku seperti air susu, dan
mengentalkan aku seperti keju?
10:11 Engkau mengenakan kulit dan daging kepadaku, serta menjalin aku
dengan tulang dan urat.
Bandingkan dengan Mazmur:
139:13 Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku
dalam kandungan ibuku.
139:14 Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan
ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.
139:15 Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di
tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang
paling bawah;
139:16 mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu
semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari
padanya.
372 | B I B L E S U R V E Y
139:17 Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar
jumlahnya!
139:18 Jika aku mau menghitungnya, itu lebih banyak dari pada pasir.
Apabila aku berhenti, masih saja aku bersama-sama Engkau.
HIDUP ADALAH KARUNIA TUHAN
10:12 Hidup dan kasih setia Kaukaruniakan kepadaku, dan pemeliharaan-
Mu menjaga nyawaku.
Pemeliharaan tuhanlah yang menjaga nyawa kita.
ALAM SEMESTA MENYATAKAN SIAPA TUHAN
Ayub 12:7 Tetapi bertanyalah kepada binatang, maka engkau akan
diberinya pengajaran, kepada burung di udara, maka engkau akan diberinya
keterangan.
12:8 Atau bertuturlah kepada bumi, maka engkau akan diberinya
pengajaran, bahkan ikan di laut akan bercerita kepadamu.
12:9 Siapa di antara semuanya itu yang tidak tahu, bahwa tangan Allah yang
melakukan itu;
12:10 bahwa di dalam tangan-Nya terletak nyawa segala yang hidup
dan nafas setiap manusia?
Kehidupan alam semesta dan manusia ada dalam kontrol Tuhan.
Tuhan mengendalikan semuanya. Tuhan tidak meninggalkan ciptaanNya
begitu saja.
BERLINDUNGLAH PADA ALLAH YANG DEMIKIAN.
Ayub 12:13 Tetapi pada Allahlah hikmat dan kekuatan, Dialah yang
mempunyai pertimbangan dan pengertian.
12:14 Bila Ia membongkar, tidak ada yang dapat membangun kembali; bila
Ia menangkap seseorang, tidak ada yang dapat melepaskannya.
12:15 Bila Ia membendung air, keringlah semuanya; bila Ia melepaskannya
mengalir, maka tanah dilandanya.
12:16 Pada Dialah kuasa dan kemenangan, Dialah yang menguasai baik
orang yang tersesat maupun orang yang menyesatkan.
373 | B I B L E S U R V E Y
Ayub memiliki Allah yang Perkasa & Maha Adil.
Tak perlu kuatir berada di tangan Allah yang sedemikian.
Inilah yang menjadikan iman Ayub kokoh.
BANDINGKANLAH DENGAN MAZMUR 136
“...bahwasanyauntukselama-lamanyakasihsetiaNya”
Ayat 1-9 Kasih setia Tuhan secara umum.
Ayat 10-22 Kasih setia Tuhan secara nyata bagi Israel.
Ayat 23-26 Kasih setia Tuhan bagi kita masa kini.
136:23 Dia yang mengingat kita dalam kerendahan kita; bahwasanya untuk
selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:24 Dan membebaskan kita dari pada para lawan kita; bahwasanya untuk
selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:25 Dia yang memberikan roti kepada segala makhluk; bahwasanya
untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:26 Bersyukurlah kepada Allah semesta langit! Bahwasanya untuk
selama-lamanya kasih setia-Nya.
BMF 5 Jan 2015
374 | B I B L E S U R V E Y
375 | B I B L E S U R V E Y
BETAPA PENTINGNYA HATI MANUSIA.
I Samuel 16
16:7 Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang
parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan
yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan
mata, tetapi TUHAN melihat hati."
Amsal 4
4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah
terpancar kehidupan.
=======================
Kel 31:6 Juga Aku telah menetapkan di sampingnya Aholiab bin Ahisamakh, dari
suku Dan; dalam hati setiap orang ahli telah Kuberikan keahlian. Haruslah mereka
membuat segala apa yang telah Kuperintahkan kepadamu:
Kel 35:34 Dan TUHAN menanam dalam hatinya, dan dalam hati Aholiab bin
Ahisamakh dari suku Dan, kepandaian untuk mengajar.
Ayb 1:5 Setiap kali, apabila hari-hari pesta telah berlalu, Ayub memanggil mereka,
dan menguduskan mereka; keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Ayub, lalu
mempersembahkan korban bakaran sebanyak jumlah mereka sekalian, sebab
pikirnya: "Mungkin anak-anakku sudah berbuat dosa dan telah mengutuki Allah di
dalam hati." Demikianlah dilakukan Ayub senantiasa.
Ayb 10:13 Tetapi inilah yang Kausembunyikan di dalam hati-Mu; aku tahu, bahwa
inilah maksud-Mu:
Mzm 78:18 Mereka mencobai Allah dalam hati mereka dengan meminta
makanan menuruti nafsu mereka.
Mzm 140:2 (140-3) yang merancang kejahatan di dalam hati, dan setiap hari
menghasut-hasut perang!
376 | B I B L E S U R V E Y
Ams 12:20 Tipu daya ada di dalam hati orang yang merencanakan kejahatan,
tetapi orang yang menasihatkan kesejahteraan mendapat sukacita.
Ams 12:25 Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang
baik menggembirakan dia.
Ams 14:33 Hikmat tinggal di dalam hati orang yang berpengertian, tetapi tidak
dikenal di dalam hati orang bebal.
Ams 16:1 Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati, tetapi jawaban lidah
berasal dari pada TUHAN.
Ams 20:5 Rancangan di dalam hati manusia itu seperti air yang dalam, tetapi
orang yang pandai tahu menimbanya.
Ams 22:18 Karena menyimpannya dalam hati akan menyenangkan bagimu, bila
semuanya itu tersedia pada bibirmu.
Ams 26:24 Si pembenci berpura-pura dengan bibirnya, tetapi dalam hati
dikandungnya tipu daya.
Pkh 1:16 Aku berkata dalam hati: "Lihatlah, aku telah memperbesar dan
menambah hikmat lebih dari pada semua orang yang memerintah atas Yerusalem
sebelum aku, dan hatiku telah memperoleh banyak hikmat dan pengetahuan."
Pkh 2:1 Aku berkata dalam hati: "Mari, aku hendak menguji kegirangan!
Nikmatilah kesenangan! Tetapi lihat, juga itupun sia-sia."
Pkh 2:15 Maka aku berkata dalam hati: "Nasib yang menimpa orang bodoh juga
akan menimpa aku. Untuk apa aku ini dulu begitu berhikmat?" Lalu aku berkata
dalam hati, bahwa inipun sia-sia.
Pkh 3:11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia
memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat
menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Pkh 3:17 Berkatalah aku dalam hati: "Allah akan mengadili baik orang yang benar
maupun yang tidak adil, karena untuk segala hal dan segala pekerjaan ada
waktunya."
377 | B I B L E S U R V E Y
Pkh 3:18 Tentang anak-anak manusia aku berkata dalam hati: "Allah hendak
menguji mereka dan memperlihatkan kepada mereka bahwa mereka hanyalah
binatang."
Pkh 7:9 Janganlah lekas-lekas marah dalam hati, karena amarah menetap dalam
dada orang bodoh.
Pkh 9:3 Inilah yang celaka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari;
nasib semua orang sama. Hati anak-anak manusiapun penuh dengan kejahatan,
dan kebebalan ada dalam hati mereka seumur hidup, dan kemudian mereka
menuju alam orang mati.
Yes 46:8 Ingatlah hal itu dan jadilah malu, pertimbangkanlah dalam hati, hai
orang-orang pemberontak!
Yes 59:13 kami telah memberontak dan mungkir terhadap TUHAN, dan berbalik
dari mengikuti Allah kami, kami merancangkan pemerasan dan penyelewengan,
mengandung dusta dalam hati dan melahirkannya dalam kata-kata.
Yes 63:11 Lalu teringatlah mereka kepada zaman dahulu kala, zaman Musa,
hamba-Nya itu: Di manakah Dia yang membawa mereka naik dari laut bersama-
sama dengan penggembala kambing domba-Nya? Di manakah Dia yang menaruh
Roh Kudus-Nya dalam hati mereka;
Yes 65:17 "Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi
yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi
dalam hati.
Yes 65:17 "Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi
yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi
dalam hati.
Yer 3:16 Apabila pada masa itu kamu bertambah banyak dan beranak cucu di
negeri ini, demikianlah firman TUHAN, maka orang tidak lagi akan berbicara
tentang tabut perjanjian TUHAN. Itu tidak lagi akan timbul dalam hati dan tidak
lagi akan diingat orang; orang tidak lagi akan mencarinya atau membuatnya
kembali.
378 | B I B L E S U R V E Y
Yer 7:31 Mereka telah mendirikan bukit pengorbanan yang bernama Tofet di
Lembah Ben-Hinom untuk membakar anak-anaknya lelaki dan perempuan, suatu
hal yang tidak pernah Kuperintahkan dan yang tidak pernah timbul dalam hati-Ku.
Yer 19:5 Mereka telah mendirikan bukit-bukit pengorbanan bagi Baal untuk
membakar anak-anak mereka sebagai korban bakaran kepada Baal, suatu hal yang
tidak pernah Kuperintahkan atau Kukatakan dan yang tidak pernah timbul dalam
hati-Ku.
Yer 23:20 Murka TUHAN tidak akan surut, sampai Ia telah melaksanakan dan
mewujudkan apa yang dirancang-Nya dalam hati-Nya; pada hari-hari yang
terakhir kamu akan benar-benar mengerti hal itu.
Yer 23:26 Sampai bilamana hal itu ada dalam hati para nabi yang bernubuat palsu
dan yang menubuatkan tipu rekaan hatinya sendiri,
Yer 30:24 Murka TUHAN yang menyala-nyala itu tidak akan surut sampai Ia telah
melaksanakan dan mewujudkan apa yang dirancang-Nya dalam hati-Nya; pada
hari-hari yang terakhir kamu akan mengerti hal itu.
Yer 31:33 Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah
waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin
mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah
mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
Yer 32:35 Mereka mendirikan bukit-bukit pengorbanan untuk Baal di Lembah
Ben-Hinom, untuk mempersembahkan anak-anak lelaki dan anak-anak
perempuan mereka kepada Molokh sebagai korban dalam api, sekalipun Aku
tidak pernah memerintahkannya kepada mereka dan sekalipun hal itu tidak
pernah timbul dalam hati-Ku, yakni hal melakukan kejijikan ini, sehingga Yehuda
tergelincir ke dalam dosa.
Yer 32:40 Aku akan mengikat perjanjian kekal dengan mereka, bahwa Aku tidak
akan membelakangi mereka, melainkan akan berbuat baik kepada mereka; Aku
akan menaruh takut kepada-Ku ke dalam hati mereka, supaya mereka jangan
menjauh dari pada-Ku.
379 | B I B L E S U R V E Y
Mat 5:23 Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas
mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu
terhadap engkau,
Mat 13:19 Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga,
tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan
dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan.
Mrk 2:8 Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir
demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu berpikir begitu dalam
hatimu?
Mrk 7:19 karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu
dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal.
Mrk 8:12 Maka mengeluhlah Ia dalam hati-Nya dan berkata: "Mengapa angkatan
ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan ini
sekali-kali tidak akan diberi tanda."
Luk 7:49 Dan mereka, yang duduk makan bersama Dia, berpikir dalam hati
mereka: "Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?"
Luk 8:12 Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya;
kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka,
supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.
Luk 8:15 Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar
firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam
ketekunan."
Luk 24:38 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu terkejut dan
apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu?
Yoh 2:25 dan karena tidak perlu seorangpun memberi kesaksian kepada-Nya
tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.
380 | B I B L E S U R V E Y
Yoh 6:61 Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-
sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu
menggoncangkan imanmu?
Yoh 13:2 Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana
dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.
Kis 7:39 Tetapi nenek moyang kita tidak mau taat kepadanya, malahan mereka
menolaknya. Dalam hati mereka ingin kembali ke tanah Mesir.
Rm 2:15 Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada
tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran
mereka saling menuduh atau saling membela.
Rm 2:16 Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil yang
kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati
manusia, oleh Kristus Yesus.
Rm 2:29 Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya
dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka
pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.
Rm 5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah
dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada
kita.
Rm 8:23 Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia
sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan
sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.
Rm 11:14 yaitu kalau-kalau aku dapat membangkitkan cemburu di dalam hati
kaum sebangsaku menurut daging dan dapat menyelamatkan beberapa orang
dari mereka.
1Kor 2:9 Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan
tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati
manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."
381 | B I B L E S U R V E Y
1Kor 4:5 Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum
Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan,
dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap
orang akan menerima pujian dari Allah.
1Kor 10:32 Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang
Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah.
2Kor 1:22 memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh
Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk
kita.
2Kor 3:2 Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang
dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang.
2Kor 3:3 Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis
oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah
yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di
dalam hati manusia.
2Kor 4:6 Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit
terang!," Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya
kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada
wajah Kristus.
2Kor 6:12 Dan bagi kamu ada tempat yang luas dalam hati kami, tetapi bagi kami
hanya tersedia tempat yang sempit di dalam hati kamu.
2Kor 7:2 Berilah tempat bagi kami di dalam hati kamu! Kami tidak pernah
berbuat salah terhadap seorangpun, tidak seorangpun yang kami rugikan, dan
tidak dari seorangpun kami cari untung.
2Kor 7:3 Aku berkata demikian, bukan untuk menjatuhkan hukuman atas kamu,
sebab tadi telah aku katakan, bahwa kamu telah beroleh tempat di dalam hati
kami, sehingga kita sehidup semati.
2Kor 8:16 Syukur kepada Allah, yang oleh karena kamu mengaruniakan
kesungguhan yang demikian juga dalam hati Titus untuk membantu kamu.
382 | B I B L E S U R V E Y
Gal 4:6 Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya
ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Ef 6:4 Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-
anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.
Kol 1:21 Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya
dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,
1Tim 3:9 melainkan orang yang memelihara rahasia iman dalam hati nurani yang
suci.
Ibr 8:10 "Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah
waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal
budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi
Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
Ibr 10:16 sebab setelah Ia berfirman: "Inilah perjanjian yang akan Kuadakan
dengan mereka sesudah waktu itu," Ia berfirman pula: "Aku akan menaruh
hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka.
BMF 5 Jan 2015
383 | B I B L E S U R V E Y
Damai dan Bahagia Sejati
Damai adalah ketenangan hidup. Keteduhan batin.
Bahagia adalah kepuasan hidup. Cukup.
Sukses adalah pencapaian hasil. Yang kemudian direvisi menjadi proses
atau perjalanan. Dan sukses harus dilihat multi dimensi.
- sukses materi
- sukses keluarga
- sukses pribadi
Orang kaya disebut sukses.
Orang punya kedudukan tinggi, jabatan disebut sukses.
Orang berhasil meraih suatu prestasi atau penemuan disebut sukses.
Sukses dlm penjualan. Sukses dalam menciptakan alat komunikasi,
benda penerang, alat transportasi, robot.
Lulus sekolah/ujian/wisuda disebut sukses.
Sukses duniawi biasanya berkaitan dg materi, uang yg banyak,
kepemilikan harta benda, jabatan/pangkat, nama baik, atau karya.
Sukses tidaklah sempurna tanpa kedamaian dan kebahagiaan.
384 | B I B L E S U R V E Y
Dalam kebahagiaan selalu ada damai. Bahagia selalu berkaitan dg
damai. Tdk mungkin org bahagia tanpa kedamaian.
Sementara itu org bisa hidup damai, tapi tidak bahagia. Yang lengkap:
Manusia membutuhkan keduanya.
Damai dan bahagia adalah penentu akhir kesuksesan.
Kedua hal itu adalah mengenai hal2 internal. Mengenai batin, tentang
jiwa & roh kita. Karena itu berkaitan dengan EQ dan SQ.
Contoh EQ:
Tidak mudah marah. Bisa mengendalikan emosi.
Tidak mudah tersinggung.
Tidak gegabah dlm mengambil keputusan.
Tenang dlm segala keadaan.
EQ bisa dibantu IQ:
Contoh pemikiran/pemahaman/pengertian bahwa hal2 kecil itu ternyata
berarti.
Suatu hal yang besar pasti di awali dari suatu hal yang kecil. Begitu pun
di dalam meraih kesuksesan hidup, tidak ada yang instan di dunia ini,
semua butuh proses dan perjuangan.
385 | B I B L E S U R V E Y
Bijaksana adalah gabungan EQ dan IQ yang dilingkupi oleh SQ.
Contoh SQ:
Memahami bahwa hidup ini milik Allah.
Memahami bahwa hidup ini dilindungi Allah. Diatur Alah. Dipimpin Allah
(bagi orang yang taqwa).
Allah menganugrahkan pahala.
Allah memberikan Alkitab sebagai petunjuk bagi manusia.
Apakah kunci kebahagiaan yang sesungguhnya?
Jika bahagia adalah suatu pujian, tatkala pujian sering terlontarkan
lama-lama juga akan menjadi biasa saja.
Jika bahagia adalah sebuah materi (uang), dari hasil suatu survey
kepada para profesional ternyata berapapun sallary/gaji yang diberi
masih saja terasa kurang serta tidak membuat oranh merasa bahagia,
dan banyak orang-orang yang berlimpah harta hidupnya tidak tenang
dan hampa.
Jika bahagia adalah suatu jabatan, tatkala telah mencapai titik puncak
pun masih terus terasa kurang.
386 | B I B L E S U R V E Y
Jika bahagia adalah memiliki kendaraan mewah, ternyata bahagia hanya
sebentar saja, setelah itu kembali merasa biasa.
Jika bahagia adalah pasangan yang selalu memperhatikan, ternyata
setelah terus diperhatikan ada saja kekurangan lain yang membuat kita
menjadi tidak bahagia.
dst. dst. dst..
Salah satu isi/bagian dari kebahagiaan adalah hidup yg bermakna.
Hidup yg berarti.
Hidup yg memberi kontribusi bagi org lain. Bagi dunia.
Seseorang tdk akan bahagia bila ia melakukan segala sesuatu untuk
dirinya saja. Ajaib bukan?
Org bahagia bila bisa menolong orang lain.
Seorg karyawan bahagia bisa membuat perusahaan sukses.
Seorg ayah bahagia bila istrinya berhasil.
Seorg ibu bahagia bila anaknya berhasil.
Bahagia selalu berkaitan dg orang lain.
387 | B I B L E S U R V E Y
Sementara itu, damai adalah kaitan kita dengan pribadi Yang maha
agung. Yang menciptakan kita. Yang berdaulat atas kita.
Damai adalah kedekatan kita dengan Tuhan.
Sukses bisa diraih dengan kerja keras.
Bahagia diraih bersama orang lain.
Damai bisa dimiliki hanya di dalam Tuhan.
Mazmur 62:1, 5
Mazmur Daud.
(62-2) Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah
keselamatanku.
(62-6) Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-
Nyalah harapanku.
Sebab damai sejahtera Tuhanlah yang dapat meneduhkan hati kita.
Seperti sungai jernih yang mengalir, yg menyejukkan dan menyegarkan
dahaga jiwaku.
Air hidup itu adalah tuhan sendiri.
Roti hidup itu adalah Tuhan sendiri.
388 | B I B L E S U R V E Y
Seseorang bahagia bila hidupnya maximal.
Puas dengan karyanya.
Puas dengan fungsi dan perannya.
Seseorang mengalami damai minimal dlm 2 dimensi:
#Damai lahiriah.
Lingkungan yang aman. Bersih. Tenang. Tdk ada perang.
Bayangkan tidur di jala yg terbentang antara 2 pohon di kebun yang
rindang. Dengan angin semilir.
Bayangkan berlibur dan duduk santai di tepi kolam renang yg rindang di
pinggir pantai.
#Damai batiniah.
Hanya ada pada orang yg mengenal Allah yang sejati.
Percaya kepada Allah memberikan kedamaian dan kebahagiaan
tersendiri.
Tidak ada damai batiniah bagi seorang yg tdk mengenal Tuhan. Tdk
menaklukkan diri pd Tuhan. Tdk taat. Tdk beribadah. Tdk punya kitab
suci. Tdk tahu penciptanya. Tdk tahu tujuan hidupnya yg sejati/yg
sesungguhnya/yg sebenarnya.
389 | B I B L E S U R V E Y
Ada juga orang yg beribadah pd Allah yg palsu: Patung. Batu. Arca.
Dewa-dewi. Atau pemikirannya sendiri.
Ada org yg menganggap uang adalah segalanya. Dengan demikian uang
telah menjadi tuhannya.
Kita perlu mengenal Allah yang benar.
Ada kedamaian dalam doa dan membaca kitab suci. Ada tuntunan.
Ada damai dalam jaminan Tuhan. Pemeliharaan Tuhan. Perlindungan
Tuhan. Masa depan di tangan Tuhan. Hidup dan mati kita di tangan
Tuhan.
SQ (Spiritual Quotient/Kecerdasan Spiritual) lah yang mampu
memberikan ketenangan tertinggi, bukan IQ ataupun EQ. Ketika
manusia pasrah secara spiritual, ketika merasa kemampuannya telah
habis, ketika manusia tidak berdaya dihadapan Sang Illahi, justru saat
itulah kecerdasan spiritual mengambil peranan penting.
SQ (roh) dengan leluasa memberikan ketenangan secara fantastis
sehingga fungsi IQ (otak/pemikiran) dan EQ (emosi/perasaan) kembali
stabil dan berfungsi normal.
Mungkin kita merasa apa yang kita lakukan sebagai suara hati, namun
sebenarnya itu karena dorongan emosi. Bayangkan jika seluruh aktivitas
atau perilaku kita terdorong dan termotivasi hanya karena emosi dan
persepsi, bukan karena suara hati, jika ini terjadi tentunya orang akan
390 | B I B L E S U R V E Y
lebih banyak mengikuti kepentingan dan prasangka/perkiraannya saja,
ketimbang mendengarkan & merasakan suara-suara kebaikan dari
dalam hati nurani. Kegagalan mengenali suara hati ini bisa berujung
pada ―ketidakseimbangan tatasurya jiwa‖ yang banyak terjadi saat ini
dalam dunia ini.
Agar mudah mengenali belenggu-belenggu yang terbentu oleh
persepsi/paradigma dan emosi yang mungkin ada dalam diri kita, ada 7
belenggu yaitu :
1.Prasangka Negatif
2.Pengaruh Prinsip Hidup yg salah (hal-hal yang diyakini secara pribadi
karena pengaruh latar belakang keluarga/trauma kehidupan).
3.Pengaruh Pengalaman2 negatif
4.Pengaruh Kepentingan2
5.Pengaruh Sudut Pandang (hanya melihat satu sudut pandang saja)
6.Pengaruh Pembanding (bandingkan diri sendiri dan orang lain)
7.Pengaruh Fanatisme
Pada prinsipnya/ simple-nya yaitu dimana keputusan Suara Hati adalah
keputusan yg sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh-Nya dan
menghindari apa yang dilarang-Nya. Dengan cara memposisikan diri kita
adalah 0, dan menomorsatukan Allah diatas segala-galanya. Jika kita
seperti ini maka setiap keputusan yang dibuat akan membuat selalu hati
menjadi tenang,damai, dan bahagia di jiwa.
Ditambah kercerdasan lainnya IQ (logika bekerja normal) dan EQ
(emosi terkendali) akan juga mengikutinya.
391 | B I B L E S U R V E Y
Contoh, apabila motivasi pengambilan keputusan didasarkan pada
―keadilan dan kejujuran‖ maka keputusan tersebut dinamakan
keputusan spiritual (suara hati).
Apabila keputusan diambil berdasarkan dorongan emosi, seperti
―kemarahan dan kekecewaan‖, hasilnya menjadi keputusan emosional.
Dan apabila motivasi didasarkan pada persepsi dan paradigma, seperti
―prasangka negatif, kepentingan kelompok tertentu, pengaruh
pengalaman‖ maka keputusan yang dihasilkan adalah keputusan
persepsi.
Kembali kepertanyaan tujuan hidup adalah memuliakan Tuhan, maka
kebahagiaan akan menjadi jelas disini hanya bisa tercapai di dalam
Tuhan. walau kebahagiaan adalah bagian dari perasaan yang naik –
turun namun dengan melandaskan pada prinsip menomorsatukan Allah
dalam segala bertindak, membuat kita menjadi kecil dan menyadari
bahwa hidup adalah milik Allah.
Yohanes 14:26-27 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus
oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala
sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang
telah Kukatakan kepadamu.
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan
kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh
dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
392 | B I B L E S U R V E Y
Penyebab munculnya emosi negatif berupa perasaan takut, marah ,
kecewa, khawatir dan sedih yang berlebihan, sesungguhnya bersumber
dari terlalu menghambanya seseorang pada yang tidak kekal (selain
Allah), seperti uang, atasan, anak, orang tua, teman,dsb.
Matius 6:25, 27-28, 32-34 "Karena itu Aku berkata kepadamu:
Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan
atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang
hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada
makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat
menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?
Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung
di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,
Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi
Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka
semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok
mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk
sehari."
Ketika emosi negatif seperti perasaan takut, kecewa, dan marah yang
berlebihan muncul, maka suara hati tidak dapat berfungsi. Ini berakibat
pada tidak bekerjanya kecerdasan spiritual. Tidak jernihnya seseorang.
Sebaliknya, ketika kita mengganti prinsip materi kita dengan yang Maha
kekal, maka yang terjadi adalah perubahan emosi yang tenang.
393 | B I B L E S U R V E Y
Keadaan yang tenang dan stabil ini, akan memberikan peluang bagi
suara hati spiritual untuk muncul, seperti sabar, percaya, berintegritas,
dapat dipercaya, dapat diandalkan, hidup terhormat.
Matius 10:28 Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat
membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah
terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun
tubuh di dalam neraka.
Lukas 12:4 Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah
kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan
kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi.
Matius 10:31 Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih
berharga dari pada banyak burung pipit.
Lukas 12:7 bahkan rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Karena
itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung
pipit.
Matius 14:27 Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah!
Aku ini, jangan takut!"
Kesimpulannya, prinsip menomorsatukan Tuhan akan mampu
menciptakan kestabilan emosi sehingga mampu mengeluarkan potensi
suara hati. Kebahagiaan yang hakiki adalah anugrah Allah semata.
394 | B I B L E S U R V E Y
Selama Allah memberi kasih karunia (saat kita berada di jalan-Nya)
itulah kebahagiaan sebenarnya.
Jelas bahwa kebahagiaan hidup bisa tercapai dengan kecerdasan
Spiritual yang terjaga.
Ketika kita mengetahui prinsip ini dimana kita tidak lagi mengharap
pada sesuatu yang fana (tidak kekal) seperti uang, jabatan, kedudukan,
sanjungan, kendaraan, rumah, gaji, dan lain-lain. Apa yang kita
lakukan semua tulus ikhlas rela sebagai bagian ibadah , dan ingatlah
Allah Maha Adil maka kebaikan2 sekecil apapun akan dibalas-Nya kelak
baik didunia ini dan di sorga.
Markus 5:36 Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan
berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!"
Lukas 8:50 Tetapi Yesus mendengarnya dan berkata kepada Yairus:
"Jangan takut, percaya saja, dan anakmu akan selamat."
BMF
Sebagian diambil dan diedit dari:
http://www.agungnugrohosusanto.com/2013/05/kunci-kebahagiaan-
yang-sesungguhnya.html?m=1
395 | B I B L E S U R V E Y
Pilih dg tepat, kapan kita harus takut atau tidak.
Kepada siapa kita harus takut atau tidak.
Takutlah akan Tuhan.
Roma 11:20 Baiklah! Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka, dan
kamu tegak tercacak karena iman. Janganlah kamu sombong, tetapi takutlah!
Dan jangan takut mghadapi apapun di dunia.
Yohanes 6:20 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Aku ini, jangan takut!"
Kisah Para Rasul 18:9 Pada suatu malam berfirmanlah Tuhan kepada Paulus di
dalam suatu penglihatan: "Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan
jangan diam!
Wahyu 1:17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama
seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu
berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,
1 Petrus 3:14 Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran,
kamu akan berbahagia. Sebab itu janganlah kamu takuti apa yang mereka takuti
dan janganlah gentar.
Wahyu 2:10 Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya
Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya
396 | B I B L E S U R V E Y
kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah
engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota
kehidupan.
BMF
Kaleidoskop Kehidupan
Pengkhotbah 3:1
Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada
waktunya.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 29; Filipi 1; Ayub 38-39
Media-media biasanya akan menampilkan kilas balik peristiwa atau
kaleidoskop di setiap penghujung tahun. Rangkuman berita itu
bertujuan sebagai ajakan bagi masyarakat merefleksi kembali peristiwa-
peristiwa historis yang terjadi sepanjang satu tahun, baik yang
menyenangkan maupun menyedihkan.
Berbicara soal kaleidoskop, tak hanya dalam media, perjalanan hidup
seseorang pun bisa dirangkum sebagai refleksi atas segala yeng terjadi
dan dialami sepanjang tahun; Apa yang sudah kita lakukan? Apa yang
397 | B I B L E S U R V E Y
sudah kita dapatkan? Di penghujung tahun ini, penting sekali
mengoreksi kembali perjalanan hidup kita untuk mengetahui dimana
posisi kita saat ini. Karena mungkin bagi sebagian kita, tahun ini adalah
tahun terakhirnya, tak ada yang tahu itu.
Mungkin ada yang masih belum melakukan apa-apa, ada yang
menghadapi kehidupan berat, atau ada pula yang mendapatkan berkat-
berkat luar biasa. Yang satu merasakan kehilangan dan yang lainnya
merasakan sukacita karena kehadiran. Pengkhotbah 3:1-2 menuliskan
bahwa, ‗Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah
langit ada waktunya‘. Hal itu mengingatkan kita bahwa waktu kita ada
dalam tangan Tuhan (Mazmur 31: 15). Mengenai masa hidup kita, Ayub
berkata kepada Tuhan, ‗Jikalau hari-harinya sudah pasti, dan jumlah
bulannya sudah tentu pada-Mu, dan batas-batasnya sudah Kautetapkan,
sehingga tidak dapat dilangkahinya‘.
Michael Josephson pernah menulis, ‗Siap atau tidak siap, suatu hari
nanti semuanya akan berakhir. Tak ada lagi matahari terbit, tak ada
menit, jam dan hari. Jadi apa yang akan terjadi? Bagaimana nilai dari
keseharian kita diukur? Menghidupi kehidupan demikian tidak terjadi
karena insiden. Bukan karena ruang tetapi karena pilihan‘.
Sebagian kita mungkin sudah benar-benar menjalani hari-harinya
dengan benar, begitu sebaliknya, ada banyak kejadian yang mungkin
saja terjadi di sepanjang tahun ini. Tetapi, ingatlah setiap orang punya
musimnya sendiri-sendiri. Sehingga ketika kita masih merasakan bahwa
tahun ini adalah tahun yang biasa-biasa saja atau tahun penuh dengan
tantangan, Tuhan masih memberi kesempatan besar ke depan untuk
bisa mengubahnya menjadi luar biasa. Kita hanya perlu memperbaiki
kesalahan, meningkatkan pencapaian dan memilih untuk hidup benar.
398 | B I B L E S U R V E Y
Sore hari Anda ditentukan oleh sikap Anda saat memulai pagi hari.
http://www.jawaban.com/read/article/id/2014/12/27/63/141216093337
/Kaleidoskop-Kehidupan
Merasa diri bukan siapa-siapa
Di dalam ilmu pengembangan diri sekuler, kita diajarkan untuk percaya
pada diri sendiri. Adalah baik untuk percaya diri (self-esteem), namun
jangan berlebihan. Adalah baik mengetahui Anda punya kemampuan,
Anda punya talenta, namun sadarilah semuanya itu dalam lingkup
anugrah Tuhan.
Seseorang yang tertlalu percaya diri akan bersikap sombong, tidak
mudah dibentuk, selalu ingin dipuji, kritis (suka mengkritik secara tajam
dan negatif), sulit tunduk pada otoritas. Sulit taat dan pada ujungnya
sulit rendah hati. Hal ini juga akan mempersulit dia mendengarkan
suara Tuhan.
Hal yang baik adalah:
1. Rendah hati
2. Taat.
3. Respect pada orang lain/semua orang
4. Merasa diri bukan siapa-siapa tanpa Tuhan.
5. Tidak perlu menonjolkan diri sendiri.
Ada beberapa hal yang perlu kita simpan dalam hati (perlakuan orang
lain yang tidak baik, pekerjaan Tuhan yang sulit dipahami, dll).
399 | B I B L E S U R V E Y
Ada beberapa hal yang hanya perlu kita doakan (orang yang tidak kita
sukai, misalnya).
Kerendahan hati akan membuka pada pintu pengetahuan.
Pintu pengetahuan akan mengantar kita pada hidup yang lebih baik.
Ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada dorongan, teguran penuh
kasih, dan Tuhan akan membawa segala kebaikan hidup pada kita.
Rendah hati juga mengantar kita pada pintu ketenangan, damai
sejahtera dan pintu sukacita, yang membawa kita pada hidup yang
penuh bahagia.
Merasa diri bukan siapa-siapa mendorong kita untuk rendah hati dan
hormat pada orang lain.
Merasa diri bukan siapa-siapa mendorong kita ingin terus dan selalu
belajar dari apapun, manapun, siapapun. Ini jauh lebih baik daripada
kesombongan yang tersembunyi.
Wujud dari respect adalah ketaatan.
Taat pada otoritas, walaupun ada beberapa hal yang kita tidak setuju.
Biarkan Tuhan yang menjalankan proses, kita hanya perlu melakukan
bagian kita.
Berdoalah.
BMF 5 Jan 2015
Ef 5:21 dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam
takut akan Kristus.
Yak 4:10 Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan
meninggikan kamu.
1Ptr 5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah
kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu
seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang
congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
400 | B I B L E S U R V E Y
1Ptr 5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang
kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Flp 2:4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan
kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
PEREMPUAN-PEREMPUAN YANG MENGIKUTI YESUS
PEREMPUAN-PEREMPUAN YANG SETIA
Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan
berkeliling dari kota ke kota dan dari
desa ke desa memberitakan Injil
Kerajaan Allah. Kedua belas murid-
Nya bersama-sama dengan Dia, dan
juga beberapa orang perempuan yang
telah disembuhkan dari roh-roh jahat
dan berbagai penyakit, yaitu Maria
yang disebut Magdalena, yang telah
dibebaskan dari tujuh roh jahat,
Yohana istri Khuza bendahara
Herodes, Susana dan banyak
perempuan lain. Perempuan-
perempuan ini melayani rombongan
itu dengan harta milik mereka. (Luk 8:1-3)
Kita lihat dalam Injil Lukas bahwa, tidak seperti para rabi di masa-Nya,
Yesus mempunyai perempuan-perempuan juga sebagai para murid-Nya.
Pada kenyataannya, perempuan-perempuan itu adalah para pengikut-Nya
yang paling setia dan penuh bakti kepada sang Guru. Lukas menceritakan
betapa setia perempuan-perempuan tersebut kepada Yesus. Mereka bahkan
melayani rombongan Yesus dengan harta milik mereka (Luk 8:3).
401 | B I B L E S U R V E Y
Para murid Yesus yang perempuan bersimpati dengan Yesus dan mengikuti-
Nya dengan setia. Mereka menangisi dan meratapi-Nya selagi Dia
memanggul salib-Nya menuju bukit Kalvari (Luk 23:27). Baik Lukas
maupun Yohanes menceritakan kepada kita tentang perempuan-perempuan
yang berdiri bersama Maria – ibu-Nya – di dekat salib Yesus dan menolong
pada saat penguburan-Nya.
Markus menyinggung hal ini juga dalam Injilnya. Keempat penginjil
menceritakan kepada kita bahwa perempuan-perempuan ini adalah orang-
orang pertama yang melihat Yesus yang sudah bangkit pada pagi hari
Paskah, kiranya ganjaran untuk devosi mereka kepada Yesus dengan penuh
ketekunan.
Kita menemukan penekanan istimewa atas kualitas-kualitas kesetiaan dari
perempuan-perempuan Kristiani dalam tulisan-tulisan Lukas – Injilnya dan
juga“KisahparaRasul”.Lukasmenggambarkandalamtulisan-tulisannya
apayangditulisPauluskepadajemaatdiGalatia(Gal3:28):“Dalamhalini
tiak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang
merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah
satudidalamKristusYesus”(Gal3:28).
Lukas senantiasa mensejajarkan cerita-cerita yang berkaitan dengan seorang
laki-laki dan yang berkaitan dengan seorang perempuan. Malaikat Gabriel
menampakkan diri kepada Zakharia (Luk 1:5 dsj.) dan kepada Maria (Luk
1:26 dsj.), dan Maria keluar sebagai juara tak terbantahkan dalam hal ini.
Elisabet juga memiliki iman yang kuat ketimbang suaminya Zakharia. Laki-
laki tua Simeon disejajarkan dengan Hana. Yesus menyembuhkan hamba
perwira Romawi yang sakit (Luk 7:1-11), tetapi Dia membangkitkan anak
tunggal dari janda dari Nain dari kematiannya (Luk 7:11-17).
Yesus memuji kasih yang dimiliki oleh orang Samaria yang murah hati
dalam perumpamaannya (Luk 10:25-37), tetapi Dia langsung memuji devosi
dari Maria, saudari dari Marta dan Lazarus (Luk 10:38-42). Lukas acapkali
mengingatkan kita bahwa laki-laki dan perempuan adalah sama, dan mereka
– tanpa pandang bulu – dianugerahi dengan berbagai karunia oleh Allah.
Perempuan-perempuan yang dimunculkan dalam bacaan Injil hari ini telah
disembuhkan dari pengaruh roh-roh jahat dan juga dari berbagai penyakit,
karena mereka memang ingin disembuhkan. Kita ikuti tanggapan mereka
402 | B I B L E S U R V E Y
terhadap Yesus dan kemajuan spiritual mereka dalam Injil. Dengan
membantu Yesus dan misi-Nya dengan harta milik mereka, sebenarnya
perempuan-perempuan itu ikut ambil bagian dalam penderitaan Yesus
sendiri, sehingga dengan demikian mereka juga ikut ambil bagian dalam
kebangkitan-Nya yang penuh kemuliaan. Mereka pun menjadi pewarta-
pewarta pertama dari Kabar Baik: Yesus telah bangkit! Ia telah
mengalahkan maut dan sekarang hidup dalam kemuliaan.
DOA: Tuhan Yesus, berilah kepadaku rahmat yang diperlukan agar aku
dapat menjadi murid-Mu yang sungguh setia. Tolonglah aku agar dapat
melihat kebutuhanku akan pengampunan dari-Mu seperti yang terjadi
dengan para perempuan yang mengikuti Engkau dengan setia. Amin.
https://sangsabda.wordpress.com/tag/perempuan-perempuan-yang-mengikuti-
yesus/
ANJING DI BAWAH MEJA MAKAN
Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di
bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."
Markus 7:28
Sewaktu mengunjungi sebuah sekolah tinggi di Jakarta, saya melihat
ada 3 ekor anjing yang datang pada waktu bel makan siang. Lucunya
anjing ini seolah-olah sudah tahu apa arti bel itu dan gembira
menantikannya. Sambil berdatangan ke ruang makan, anjing-anjing ini
mengibas-ngibaskan ekornya. Ia datang dan menantikan belas kasihan
jatuhnya makanan.
403 | B I B L E S U R V E Y
Perumpamaan mengenai anjing yang makan sisa di bawah meja diambil
contoh oleh seorang perempuan siro-fenisia ketika anaknya kerasukan
setan. Ibu ini sangat berharap pada Yesus. Setelah Yesus mendengar
ucapan permohonan ibu ini dengan iman dan kerendahan hati, maka
tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan dan menyembuhkan anak
yang dirasuk setan itu.
Ada dua hal setidaknya yang dapat kita pelajari dari seorang ibu siro
fenisia. Pertama adalah kerendahan hatinya. Adalah umum bagi orang
Yahudi untuk menganggap orang-orang di daerah Tirus untuk mendapat
anugerah ke dua. Ibu ini mengerti apa yang terjadi pada kebudayaan
waktu itu. Ia meminta dengan rendah hati.
Dalam perumpamaan itu, peminta berlaku sebagai binatang anjing yang
rendah dan mendapat bagian makanan sisa saja. Walau demikian
perumpamaan itu tidak membuat ibu ini tersinggung kemudian marah-
marah kepada Yesus. Ibu ini tahu diri dan meminta dengan rendah hati.
Ada banyak orang Kristen yang berdoa meminta pertolongan kepada
Tuhan dengan cara yang terbalik dari ibu ini. Mereka minta berkat dan
jalan keluar, tetapi begitu belum mendapat jawaban langsung marah,
menyalahkan dan meninggalkan Tuhan. Mereka tidak mau ke gereja
dan ‖ngambek‖.
Hal ke dua yang dapat kita pelajari dari ibu siro fenisia ini adalah iman
percayanya kepada Yesus. Ibu ini sadar bahwa dirinya dari Tirus yang
merupakan daerah second grace. Sekalipun bukan orang Yahudi dan
belum masuk jangkauan pelayanan Yesus, namun ibu ini memiliki iman
percaya yang kuat kepada Yesus sebagai Tuhan yang berkuasa.
404 | B I B L E S U R V E Y
Ibu siro fenisia percaya, meski hanya mendapat sedikit jamahan Yesus—
atau yang ia sebut sebagai remah-remah—anaknya yang dirasuk setan
dapat ditolong. Ternyata, Yesus sanggup mengusir setan bahkan tanpa
harus hadir dan bertatapan dengan anak itu.
Ada banyak orang mengaku Kristen pergi ke gereja bahkan aktif
pelayanan, namun tidak mempercayakan seluruh aspek hidupnya
kepada Kristus. Ada dosa-dosa tersembunyi yang belum dibereskan di
hadapan Tuhan. Ada hal-hal tertentu yang sulit diserahkan kepada
tangan Tuhan yang kuat itu. Marilah kita belajar dari ibu siro fenisia ini,
sekalipun bukan orang Yahudi tulen, tetapi ia jadi orang Israel tulen:
percaya kepada Kristus dan rendah hati. Amin.
http://jeffrysudirgo.blogspot.com/2011/11/anjing-di-bawah-meja-
makan.html?m=1
GLORIFY GOD BY PREACHING, TEACHING & WRITING.
405 | B I B L E S U R V E Y
PENUTUP
Pemahaman iman yang dalam membuka
pengertian dan pemahaman kita.
Mendorong kita melakukan Firman.
Membuat kita memiliki iman yang kokoh.
Menjadikan kita pelaku Firman yang
menyenangkan hati Tuhan.
Membuat hidup kita berkenan di hadapan
Tuhan.
Nantikan edisi-edisi berikutnya.
Tuhan Yesus memberkati.
BMF collections - 2015