blok kedkel asuransi syariahmei 2013

75
ASURANSI SYARIAH BLOK KEDKEL MEI 2013 AMIR MAHMUD

Upload: abcdsh

Post on 08-Sep-2015

241 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Asuransi Syariah

TRANSCRIPT

  • ASURANSI SYARIAHBLOK KEDKELMEI 2013AMIR MAHMUD

  • Konsep-konsep :TAMIN/TAKAFUL/ASURANSI SYARIAHtakaful :kafala, yakfulu, takafala, yatakafulu, takaful : pertanggungan atau saling menanggung (QS. Thaha 20:40)

  • Konsep-konsep :TAMIN/TAKAFUL/ASURANSI SYARIAHAsuransi disebut At-tamin ( ) yang berasal dari kata ( ) yang memiliki arti memberi perlindungan, ketenangan, rasa aman dan bebas dari rasa takut, At-tamin, yaitu : Mentaminkan sesuatu, artinya seseorang membayar/ menyerahkan uang cicilan agar ia atau ahli warisnya mendapatkan sejumlah uang sebagaimana yang telah disepakati, atau untuk mendapatkan ganti terhadap hartanya yang hilang.

  • Konsep-konsep :TAMIN/TAKAFUL/ASURANSI SYARIAH Asuransi Syariah (Tamin, Takaful atau Tadhamun) adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong di antara sejumlah orang/ pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan/ atau tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.Akad yang sesuai dengan syariah adalah yang tidak mengandung gharar (penipuan), maysir (perjudian), riba, dzulm (penganiayaan), risywah (suap), barang haram dan maksiat.

  • Asal Mula Asuransi Syariah: Al-AqilaAl-Aqilah yaitu saling memikul atau bertanggung jawab untuk keluarganya. Jika salah seorang dari anggota suatu suku terbunuh oleh anggota satu suku yang lain, maka pewaris korban akan dibayar dengan uang darah (diyat) sebagai konpensasi oleh saudara terdekat dari pembunuh. Saudara terdekat dari pembunuh disebut aqilah. Lalu mereka mengumpulkan dana (al-kanzu) yang diperuntukkan membantu keluarga yang terlibat dalam pembunuhan tidak disengaja.Ibnu Hajar Al-Asqolani : sistem Aqilah ini diterima dan menjadi bagian dari hukum Islam. Hal ini terlihat dari hadits yang menceritakan pertengkaran antara dua wanita dari suku Huzail, dimana salah seorang dari mereka memukul yang lainnya dengan batu hingga mengakibatkan kematian wanita tersebut dan juga bayi yang sedang dikandungnya. Pewaris korban membawa permasalahan tersebut ke Pengadilan. Rasulullah memberikan keputusan bahwa konpensasi bagi pembunuh anak bayi adalah membebaskan budak, baik laki-laki maupun wanita. Sedangkan konpensasi atas membunuh wanita adalah uang darah (diyat) yang harus dibayar oleh Aqilah (saudara pihak ayah) dari yang tertuduh.

  • Asal Mula Asuransi Syariah: Al-AqilaAl-Aqila yaitu perjanjian jaminan, dimana seorang penjamin menjamin seseorang yang tidak memiliki waris dan tidak dikeketahui ahli warisnya. Penjamin setuju untuk menanggung bayaran dia, jika orang yang dijamin tersebut melakukan jinayah. Apabila orang yang dijamin meninggal, maka penjamin boleh mewarisi hartanya sepanjang tidak ada ahli warisnya.(Az Zarqa dalam Aqdud Tamin).

  • Asal Mula Asuransi Syariah:at-TanahudTanahud merupakan ibarat dari makanan yang dikumpulkan dari para peserta safar yang dicampur menjadi satu. Kemudian makanan tersebut dibagikan pada saatnya kepada mereka, kendati mereka mendapatkan porsi yang berbeda-beda. sebuah riwayat, "Marga Asyari (Asyariyin) ketika keluarganya mengalami kekurangan makanan, maka mereka mengumpulkan apa yang mereka miliki dalam satu kumpulan. Kemudian dibagi diantara mereka secara merata. Mereka adalah bagian dari kami dan kami adalah bagian dari mereka." (HR. Bukhari)

  • Asal Mula Asuransi Syariah: Aqd Al-hirasahYaitu kontrak pengawal keselamatan. Di dunia Islam terjadi berbagai kontrak antar individu, misalnya ada individu yang ingin selamat lalu ia membuat kontrak dengan seseorang untuk menjaga keselamatannya, dimana ia membayar sejumlah uang kepada pengawal, dengan konpensasi kemanannya akan dijaga oleh pengawal

  • Asal Mula Asuransi Syariah: dhiman khatr thariqKontrak ini merupakan jaminan keselamatan lalu lintas. Para pedagang muslim pada masa lampau ingin mendapatkan perlindungan keslamatan, lalu ia membuat kontrak dengan orang-orang yang kuat dan berani di daerah rawan. Mereka membayar sejumlah uang, dan pihak lain menjaga keselamatan perjalanannya

  • Hukum dan landasan asuransiHukum asuransi :asuransi konvensional haram (unsure gharar, maisir, dan riba)boleh (kemaslahatan)

  • Hukum dan landasan asuransiLandasan hukum asuransi syariahhukum muamalah bersifat terbuka/ibahahal-Quran dan sunnah tidak menyebutkan secara nyata/eksplisit maupun implicithanya prinsip-prinsip umum sajadasar hukum asuransi :QS. Al-Maidah 2UU no.2 Tahun 1992Fatwa DSN-MUI No.21/DSN-MUI/X/2001 tentang pedoman umum asuransi syariah.

  • Kendala perkembangan asuransi syariah :Menurut jafril Khalil:umat Islam sendiri, apakah berani melakasanakan asuransi walaupun dengan belum ada regulasi tersendiri dari pemerintahbelum adanya peraturan pemerintah secara komprehensif tentang asuransi syariahkesiapan umat Islam untuk mendukung bisnis asuransi syariahmenurut Syakir sula :kurang sosialisasitenaga ahli asuransi syariahdukungan umatdukungan pemerintah

  • Prinsip-prinsip asuransi syariahsaling bertanggung jawabsaling bekerjasama atau saling membantusaling melindungi penderitaan satu sama lain.menghindari unsure gharar dan riba.

  • Prinsip saling bertanggung jawab :

    hadis: Kedudukan hubungan persaudaraan dan perasaan orang-orang beriman antara satu dengan lain seperti satu tubuh (jasad) apabila satu dari anggotanya tidak sehat, maka akan berpengaruh kepada seluruh tubuh (HR. Bukhari dan Muslim)hadis: Seorang mukmin dengan mukmin yang lain (dalam suatu masyarakat) seperti sebuah bangunan di mana tiap-tiap bagian dalam bangunan itu mengukuhkan bagian-bagian yang lain (HR. Bukhari dan Muslim)hadis : Setiap kamu adalah pemikul tanggung jawab dan setiap kamu bertanggung jawab terhadap orang-orang yang di bawah tanggung jawabmu (HR. Bukhari dan Muslim)hadis: Seseorang tidak dianggap beriman sehingga ia mengasihi saudaranya sebagaimana ia mengasihi dirinya sendiri (HR. Bukhari)hadis : Siapa saja tidak dianggap beriman sehingga ia mengasihi saudaranya sebagaimana ia mengasihi dirinya sendiri(HR. Bukhari)

  • Prinsip saling bekerjasama atau saling membantu QS. Al-Maidah 2 :bekerjasamalah kamu pada perkara-perkara kebaikan dan takwa, dan jangan bekerja sama dalam perkara-perkara dosa dan permusuhan.Hadis: Siapa yang memenuhi hajat saudaranya, Allah akan memenuhi hajatnya(HR. Bukhari, Muslim dan Abu Dawud)Hadis: Allah senatiasa menolong hamba selagi hamba itu menolong saudaranya(HR. Ahmad dan Abu Dawud)

  • Prinsip saling melindungi penderitaan satu sama lainQS. Al-Quraisy : 4QS. Al-Baqarah 126Hadis : Sesungguhnya seorang yang beriman ialah siapa yang boleh memberi keselamatan dan perlindungan terhadapharta dan jiwa raga manusia (HR. Ibnu Majah)Hadis: Demi diriku dalam kekuasaan Allah, bahwa siapapun tidak masuk surga kalau tidak memberi perlindungan tetangganya yang terhimpi(HR. Ahmad)Hadis: Tidak sah iman seseorang itu kalau ia tidur nyenyak dengan perut kenyang, sedangkan tetangganya kelaparan(HR. al-Bazzar)

  • ( ) "Dari Nu'man bin Basyir ra, Rasulullah SAW bersabda, Perumpamaan persaudaraan kaum muslimin dalam cinta dan kasih sayang diantara mereka adalah seumpama satu tubuh. Bilamana salah satu bagian tubuh merasakan sakit, maka akan dirasakan oleh bagian tubuh yang lainnya, seperti ketika tidak bisa tidur atau ketika demam." (HR. Muslim)

  • Bentuk-bentuk muamalah di atas (Al-Aqilah, Al-Muwalah, At-Tanahud, dsb) karena memiliki kemiripan dengan prinsip-prinsip asuransi Islam, oleh sebagian ulama dianggap sebagai embrio dan acuan operasional asuransi Islam yang dikelola secara profesional. Bedanya, sistem muamalah tersebut didasari atas amal tathawwu dan tabarru yang tidak berorientasi pada profit. 2) Kemudian secara syakliyah, bentuk-bentuk akad di atas memang memiliki kemiripan dengan asuransi, meskipun beberapa diantaranya dipertanyakan 'pengakuan' Islam terhadap akad tersebut. Seperti Al-Muwalat, yang sebenarnya merupakan satu sistem pewarisan dalam pola kehidupan jahiliyah, yang pada masa peralihan zaman permulaan Islam memang diakui. Namun kemudian Islam menetapkan sistim mawarisnya sendiri sehingga akad tersebut tidak mempunyai wujud lagi. 3) Lalu pada Aqilah, yang justru 'pembayar premi' tidak mendapatkan 'manfaat' dari preminya tersebut, karena diperuntukkan bagi orang lain. Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan syakliyah antara asuransi dengan Aqilah. Hal serupa juga terjadi pada akad Dhaman Khatr Tariq, dimana penjamin memberikan jaminannya secara sukarela, dan tidak berdasarkan 'premi' yang dibayar oleh terjamin.

  • Fatwa MUI ttg Asuransi Syariah : ketentuan umumAsuransi Syariah (Tamin, Takaful atau Tadhamun) adalah usaha saling melindungi dan tolong-menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan / atau tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah. Akad yang sesuai dengan syariah yang dimaksud pada point (1) adalah yang tidak mengandung gharar (penipuan), maysir (perjudian), riba, zhulm (penganiayaan), risywah (suap), barang haram dan maksiat. Akad tijarah adalah semua bentuk akad yang dilakukan untuk tujuan komersial. Akad tabarru adalah semua bentuk akad yang dilakukan dengan tujuan kebajikan dan tolong-menolong, bukan semata untuk tujuan komersial. Premi adalah kewajiban peserta Asuransi untuk memberikan sejumlah dana kepada perusahaan asuransi sesuai dengan kesepakatan dalam akad. Klaim adalah hak peserta Asuransi yang wajib diberikan oleh perusahaan asuransi sesuai dengan kesepakatan dalam akad.

  • Kedua: Akad dalam AsuransiAkad yang dilakukan antara peserta dengan perusahaan terdiri atas akad tijarah dan / atau akad tabarru'. Akad tijarah yang dimaksud dalam ayat (1) adalah mudharabah. Sedangkan akad tabarru adalah hibah. Dalam akad, sekurang-kurangnya harus disebutkan : hak & kewajiban peserta dan perusahaan; cara dan waktu pembayaran premi; jenis akad tijarah dan / atau akad tabarru serta syarat-syarat yang disepakati, sesuai dengan jenis asuransi yang diakadkan.

  • Kedudukan Para Pihak dalam Akad Tijarah & Tabarru

    Dalam akad tijarah (mudharabah), perusahaan bertindak sebagai mudharib (pengelola) dan peserta bertindak sebagai shahibul mal (pemegang polis); Dalam akad tabarru (hibah), peserta memberikan hibah yang akan digunakan untuk menolong peserta lain yang terkena musibah. Sedangkan perusahaan bertindak sebagai pengelola dana hibah.

  • Keempat : Ketentuan dalam Akad Tijarah & TabarruJenis akad tijarah dapat diubah menjadi jenis akad tabarru' bila pihak yang tertahan haknya, dengan rela melepaskan haknya sehingga menggugurkan kewajiban pihak yang belum menunaikan kewajibannya. Jenis akad tabarru' tidak dapat diubah menjadi jenis akad tijarah.

  • Jenis Asuransi dan AkadnyaDipandang dari segi jenisnya : asuransi itu terdiri atas asuransi kerugian dan asuransi jiwa. Sedangkan akad bagi kedua jenis asuransi tersebut adalah mudharabah dan hibah.

    .

  • Keenam : Premi

    Pembayaran premi didasarkan atas jenis akad tijarah dan jenis akad tabarru'. Untuk menentukan besarnya premi perusahaan asuransi syariah dapat menggunakan rujukan, misalnya tabel mortalita untuk asuransi jiwa dan tabel morbidita untuk asuransi kesehatan, dengan syarat tidak memasukkan unsur riba dalam penghitungannya. Premi yang berasal dari jenis akad mudharabah dapat diinvestasikan dan hasil investasinya dibagi-hasilkan kepada peserta. Premi yang berasal dari jenis akad tabarru' dapat diinvestasikan

  • KlaimKlaim dibayarkan berdasarkan akad yang disepakati pada awal perjanjian. Klaim dapat berbeda dalam jumlah, sesuai dengan premi yang dibayarkan. Klaim atas akad tijarah sepenuhnya merupakan hak peserta, dan merupakan kewajiban perusahaan untuk memenuhinya. Klaim atas akad tabarru', merupakan hak peserta dan merupakan kewajiban perusahaan, sebatas yang disepakati dalam akad.

  • Kedelapan : InvestasiPerusahaan selaku pemegang amanah wajib melakukan investasi dari dana yang terkumpul. Investasi wajib dilakukan sesuai dengan syariah.

  • Reasuransi dan PengelolaanKesembilan : Reasuransi Asuransi syariah hanya dapat melakukan reasuransi kepada perusahaan reasuransi yang berlandaskan prinsip syari'ah. Kesepuluh : Pengelolaan Pengelolaan asuransi syariah hanya boleh dilakukan oleh suatu lembaga yang berfungsi sebagai pemegang amanah. Perusahaan Asuransi Syariah memperoleh bagi hasil dari pengelolaan dana yang terkumpul atas dasar akad tijarah (mudharabah). Perusahaan Asuransi Syariah memperoleh ujrah (fee) dari pengelolaan dana akad tabarru (hibah).

  • Kesebelas : Ketentuan TambahanImplementasi dari fatwa ini harus selalu dikonsultasikan dan diawasi oleh DPS. Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika terjadi perselisihan di antara para pihak, maka penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrasi Syariah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya.

  • MERAWAT ORANG (TUA) SAKITBLOK KEDOKTERAN KELUARGA2013*

  • Bentuk-bentuk perhatian Islam thd orang sakitMemberikan keringanan (rukhsah) dlm menjalankan kewajiban agama, seperti : QS. Al-muzzammil :20, QS.al-baqarah :185 &190, QS.at-taubah:91Menjadikan mengunjungi orang sakit dan merawatnya sebagai hak dan kewajiban agamaMemberi perhatian thd berbagai kebutuhannya; kesehatan, kejiwaan dan sosialnya*

  • Hak orang sakit dan kewajiban negara thdnyaDasarnya: hadis: setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannyaDoa nabi buat pemimpin Bentuknya: membuat UU kesehatan dan memberikan pengobatan (SECARA GRATIS) dll.*

  • Hak orang sakit bagi paramedisDasarnya: teks-teks umum yg memerintahkan berbuat baik dan melarang berbuat kerusakan.Kewajiban profesi " " : " " . barang siapa bertindak sebagai dokter padahal selama ini tdk diketahui dari pendidikan kedokteran, maka ia menanggung (resiko)nya.Bentuknya : pemeriksan dan pengobatan yg baik

    *

  • Hak orang sakit bagi keluargaMengunjunginyaMerawatnyaMembangkitkan rasa optimis dan kesembuhanMenyabarkan dan mengigatkan hakikat hidupBerkata yang baik dan lemah lembutBila bertanya hanya secukupnyaMendoakannya

    *

  • PERSAUDARAAN MUSLIM-( ) 75dan orang-orang yang mempunyai kerabat itu sebagiannya lebih berhak thd sesamanya (daripada bukan kerabat)(QS. Al-anfal:75)- ( ) 10 Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara(qs. Al-hujurat :10)*

  • Dasarnya:- ( ) 8. Allah tiada melarang kamu utk berbuat baik dan berlaku adil thd orang-orang yg tiada memerangi kamu karena agama dan tidak pula mengusirmu dari negerimu. Sesungguhnya allah menyukai orang-orang yg berlaku adil (qs. Al-mumtahanah : 8)- : " "

    *

  • Hak muslim thd muslim lainnya : Hak muslim atas muslim lainnya ada enam, yaitu jika berjumpa ia memberi salam, jika bersin ia mendoakannya, jika sakit ia menjenguknya, jika meninggal ia mengikuti jenazahnya, jika bersumpah ia melaksanakannya. (HR. Imam Muslim).

    *

  • Kesatuan diri seorang muslim Perumpamaan orang-orang beriman dalam saling mencintai, menyayangi dan mengasihi adalah seperti satu tubuh, apabila salah satu anggota tubuh merasakan sakit, seluruh tubuh ikut merasakan demam dan tidak bisa tidur. (HR. Bukhari dan Muslim dari An Numan bin Basyir *

  • Kesatuan diri seorang muslim Seorang mukmin bagi mukmin lainnya adalah laksana bangunan yang kokok saling menguatkan satu dengan lainnya. Lalu beliau menjalin di antara jari-jemarinya.(HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Musa *

  • Persaudaraan muslim Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara. (QS: Al-Hujurat: 10).Rasul bersabda, Muslim adalah saudara muslim, ia tidak mendhaliminya dan tidak menghinanya tidak boleh seorang muslim bermusuhan dengan saudaranya lebih dari tiga hari, di mana yang satu berpaling dari yang lain, dan yang lain juga berpaling darinya. Maka yang terbaik dari mereka adalah yang memulai mengucapkan salam. (HR. Imam Muslim).*

  • TOLONG MENOLONG "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran(QS. Al-Maidah/ 5 : 2 )*

  • MEMBANTU ORANG KESUSAHAN ( )"Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa yang melapangkan kesempitan seorang mumin berupa kesempitan dalam kehidupan dunia, maka Allah akan melapangkannya pada kesempitan di hari kiamat. Dan barang siapa yang memudahkan kesulitan seorang mu'min, maka Allah akan melapangkan urusannya di dunia dan akhirat. Dan barang siapa yang menutupi aib saudaranya orang yang beriman, maka Allah pun akan menutupi aib dirinya di dunia dan di akhirat. Dan Allah akan selalu menolong hamba-Nya, jika hamba-Nya senantiasa menolong saudaranya." (HR. Bukhari)

    *

  • BIRRUL WALIDAINkewajiban seorang anak untuk berbakti kepada orang tua. *

  • Hak orang sakit thd dirinya sendiriMenjaga kesehatan dan berobat bila sakitMeminum obat sesuai anjuran dokterMenjauhi bunuh diri dasarnya::( ) [ :195]. ( . ) [:2930]. .

    *

  • Adab merawat orang sakitRidhataubatSabarTawakkalIkhlasRaja

    *

  • MENJENGUK ORANG SAKIT "Berilah makan orang yang lapar, jenguklah orang sakit, dan bebaskan tawanan (muslim)." (HR. Al-Bukhari Dari Abu Musa al-Asy'ari Ra)

    *

  • MENJENGUK ORANG SAKIT "Hak seorang muslim atas muslim lainnya ada lima: Menjawab salam, menjenguk yang sakit, mengantar jenazah, memenuhi undangan, dan mendoakan yang bersin. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)*

  • MENJENGUK ORANG SAKIT "Lima perkara yang wajib ditunaikan seorang muslim terhadap saudara (muslim)-nya: Menjawab salam, mendoakan yang bersin, memenuhi undangan, menjenguk orang sakit, dan mengantar jenazah." (HR. Muslim)*

  • Keutamaan Menjenguk Orang Sakit "Siapa yang menjenguk orang sakit, ia berada dalam kebun surga sehingga dia kembali." (HR. Muslim dan Ahmad. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Jami' no. 6389)

    *

  • MENJENGUK ORANG SAKIT "Tidaklah seorang muslim yang menjenguk muslim lainnya di pagi hari kecuali ada 70 ribu malaikat yang mendoakannya hingga sore hari. Dan jika menjenguknya di sore hari, ada 70 ribu malaikat yang mendoakannya hingga pagi, dan baginya satu kebun di surga." (HR. al-Tirmidzi dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih al-Tirmidzi)

    *

  • MENJENGUK ORANG SAKIT "Siapa yang menjenguk orang sakit, maka ada seorang yang berseru dari langit: kamu adalah orang baik, dan langkahmu juga baik dan engkau berhak menempati satu tempat di surga." (HR. Ibnu Majah, al-Tirmidzi, dan ahmad. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam al-Misykah no. 5015*

  • MENJENGUK ORANG SAKIT "Siapa yang mejenguk orang sakit, ia terus dalam naungan rahmat sehingga duduk. Maka apabila ia duduk, ia tenggelam ke dalamnya." (HR. Ahmad. Dishahihkan Al-Albani dalam al-Silsilah al-Shahihah, no. 2504)*

  • MENJENGUK ORANG SAKITDiriwayatkan dari Abu Hurairah , Rasulullah Saw bersabda, "Siapa di antara kalian yang berpuasa di pagi ini? Abu Bakar menjawab, "Saya. Beliau bertanya, "Siapa di antara kalian yang sudah menjenguk orang sakit hari ini? Abu Bakar menjawab, "Saya. Beliau bertanya lagi, "Siapa di antara kalian yang telah menghadiri jenazah di pagi ini? Abu Bakar menjawab, "Saya.Beliau bertanya lagi, "Siapa di antara kalian yang telah memberi makan orang miskin di pagi ini? Abu Bakar menjawab, "Saya.Kemudian Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Tidaklah semua ini terkumpul dalam diri seseorang ekcuali pasti ia masuk surga." (Dishahihkan oleh Al-Albani dalam al-Silsilah al-Shahihah, no. 88)

    *

  • Apa yang Harus Diucapkan Pada Orang Sakit Dianjurkan menanyakan tentang kondisinya seperti, Bagaimana keadaanmu? apa yang kamu rasakan?, dan semisalnya. Mendoakan kesembuhan untuknya sebanyak tiga kalimengusapkan telapak tangan kanannya atas orang sakit sambil beliau berdoa: , ,

    *

  • Apa yang Harus Diucapkan Pada Orang Sakit Diriwayatkan Imam Ahmad dan Abu Dawud, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Siapa yang menjenguk orang sakit yang belum sampai ajalnya, lalu dia mendoakannya sebanyak tujuh kali: "Saya memohon kepada Allah Yang Mahaagung, Rabb 'Arsy yang Agung, agar Dia menyembuhkannya." Pasti Allah akan menyembuhkannya. (Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Abi Dawud)

    *

  • BIAYA BEROBAT*

  • BIAYA PENGOBATAN SI SAKITDitanggung oleh si sakit, laluDitanggung oleh ayahnya (anak/istri), lalu Ditanggung oleh keluarga dan kerabatnya ; Allah berfirman: "... Orang yang mampu menurut kemampuannya dan orang yang miskin menurut kemampuannya (pula) ..." (QS.al-Baqarah: 236) "... Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekadar) apa yang Allah berikan kepadanya ..." (QS.ath-Thalaq: 7)*

  • BIAYA BEROBATDitanggung oleh negara bila tidak yang menanggungnya, Dasarnya: hadis:setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai Pertanggungjawabannya*

  • BLOK KEDOKTERAN KELUARGAMEI 2013FUNGSI KELUARGA DALAM ISLAM

  • definisi keluarga ( Kamus Besar Bahasa Indonesia : 536 ) a) Keluarga terdiri dari ibu dan bapak beserta anak-anaknya, b) Orang yang seisi rumah yang menjadi tanggungan, c) Sanak saudara, d) Satuan kekerabatan yang sangat mendasar dalam kekerabatan.

  • DEFINISI KELUARGA(Hamzah Yaqub ( hal: 146 ) Keluarga adalah persekutuan hidup berdasarkan perkawinan yang sah dari suami dan istri yang juga selaku orang tua dari anak-anaknya yang dilahirkan

  • Terma keluarga Dalam Alquran 1./ Ahlun 2. / qurbaa 3. / Asyirah

  • 1./ Ahlun Al-Raghib ( hal : 37 ) ada dua Ahlun: Ahlu al-Rajul dan Ahlu al-Islam.Ahlu al-Rajul adalah keluarga yang senasab seketurunan, mereka berkumpul dalam satu tempat tinggal, ditunjukan dengan ayat qs attahrim :6; qu anfusakum wa ahlikum naran (jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka). Shawi ( 4 , hal : 290 ) menyebutkan Ahli tersebut adalah istri dan anak-anak serta yang dikaitkan dengan keduanya. Ahlu al-Islam adalah keluarga yang seagama , ditunjukan dengan ayat hud :40 dan 46. Shawi ( 2, hal : 268 ) menjelaskan keluarga yang dimaksud ialah seorang istrinya yang iman bernama Aminah dan anak anaknya yang iman, sementara seorang istrinya lagi yang kafir dan anaknya yang kafir yaitu Kanan tidak termasuk keluarga.

  • Ahlu al-Rajul :QS ATTAHRIM :6{ 6. Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan

  • Ahlu : seagama (Qs. Hud : 40)Hatta idza ja-a amrunah wafarat tannur qulnahmil fiha min kulli jauzainisnaini wa ahlaka illa man sabaqa alaihil qoulu waman aman, wama amana maahu illa qalil 40. hingga apabila perintah Kami datang dan bumi telah memancarkan air, Kami berfirman: "Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman." dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit.

  • Ahlu : seagama QS HUD : 46Qala ya nuhu innahu laysa min ahlika, innahu amalun ghoiru soleh, fala tas alni ma laysa laka bihi ilmu inni aidzuka an takuna minal jahilin 46. Allah berfirman: "Hai Nuh, Sesungguhnya Dia bukanlah Termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), Sesungguhnya (perbuatan)nya[722] perbuatan yang tidak baik. sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakekat)nya. Sesungguhnya aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan Termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan."

  • 2. / qurbaa Shawi ( 1, hal : 65 ) menyebutkan bahwa qurbaa adalah keluarga yang ada hubungan kekerabatan baik yang termasuk ahli waris maupun yang tidak termasuk, yang tidak mendapat warits, tapi termasuk keluarga kekerabatan seperti pada ayat, an-Nisa: 7, waidza hadaral qismata ulul qurbaa dan keluarga kerabat yang bersipat umum, yang ada hubungan kerabat dengan ibu dan bapak, seperti pada ayat al-Baqarah: 8 wabil walidaini ihsanan wa dzil qurba

  • 3. / Asyirah Al-Raghib ( hal: 375 ) menyebutkan, Asyirah adalah keluarga seketurunan yang berjumlah banyak , hal itu berasal dari kata Asyirah dan kata itu menunjukan pada bilangan yang banyak, seperti pada ayat QS attaubah 24; wa azwajukum wa asyiratukum

  • Fungsi Keluarga dalam Islam 1.Mendirikan rumah tangga yang bahagia, menurut Islam 2.Mendidik anak dan memeliharanya dari neraka 3.Memenuhi hak berbakti pada ibu dan bapak 4.Menghubungi tali silaturahmi dan berlaku ihsan terhadap kerabat 5.Menyelesaikan hak orang yang dinafkahi

  • 1.Mendirikan rumah tangga yang bahagia, menurut Islam Arrijalu qawwamun alan nisa bima fadhdhalallahu badhohum ala badh wabima anfaquh min amwalihim fashsholihatu qanitatun hafizotun lil ghobi bima hafizollahu (Qs ann-nisa 34)Mas tafadal mukminu bada taqwallahi khoirun lahu min jauzatin solihatin (Tidak ada yang berfaidah bagi mumin setelah taqwa kepada Allah yang lebih baik baginya selain istri yang shalehah.) (Hadis ibn Majah)Kebahagiaan anak Adam ada tiga dan kesulitan anak adam ada tiga: Kesenangan anak Adam: Istri yang shalihah, tempat tinggal yang baik dan kendaraan yang baik, kesulitan anak Adam ada tiga: Istri yang buruk, tempat tinggal yang jelek dan kendaraan yang jelek (risalah nikah)

  • 2.Mendidik anak dan memelihara ahli dari neraka Qs attahrim : 6Qs Taha : 132 ; wamur ahlaka bissolati wastobir alaihaQs asysyuara : 4 ; wa andzir asyiratakal aqrabin Hadis : akrimu awladakum wa hassinu asma ahum /muliakanlah anak-anakmu dan berilah mereka nama-nama yang baik(HR. ibn Majah)

  • 3.Memenuhi hak berbakti pada ibu dan bapak Qs. Al-baqarah : 83 ; wabil walidaini ihsana wa dzil qurbaQs. Al-Isra : 23 ; wabil walidaini ihsananQs. Al-Isra : 25; waqul rabbir hamhuna kama rabbayani soghiron

  • 4.Menghubungi tali silaturrahmi dan berlaku ihsan terhadap kerabat Qs. Al-isra : 26; atidzal qurba haqqahu Qs ar-radu : 20; walladzina yasiluna ma amarallahu bihi ay yusolHadis : man kana yaminu billah wal yawmil akhir falyashil rahimahu (muttafaq alaihi)

  • 5.Menyelesaikan hak orang yang dinafkahi Qs. Attalaq : 7; liyunfiq dzu saatin min saatihi, waman qudira alaihi rizqahu falyunfiq mima atahullahu Qs albaqarah : 215; ma anfaqtum min khoirin falil walidaini wal aqrabin Hadis :Jika seorang muslim berinfaq dengan satu infaq dan ia mengharap (ridhanya ) itu merupakan shadaqah (HR. Bukhari)Pelayanmu saudaramu siapa yang punya saudara di bawah tangannya maka hendaklah ia memberi makan dari apa yang ia makan dan memberi pakaian dari apa yang ia pakai dan tidak boleh menuntut pekerjaan pada mereka yang memberatkan mereka dan jika kamu menuntut pada mereka pekerjaan maka hendaklah kamu bantu mereka. (R al-Bukhari).

  • 5 tugas kesehatan keluarga(Friedman)Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota keluargaMengambil keputusan utk tindakan kesehatan yg tepatMemberikan perawtan utk keluarga yg sakit krn cacat atau usia terlalu mudaMemodifikasi lingkugan kel utk menjamin kes kelMemanfaatkan fasilitas kes disekitar bagi kel