blok 19 siti azliyana azura
DESCRIPTION
19TRANSCRIPT
Deep Vein Thrombosis Pasca Operasi Ortopedi
Siti Azliyana Azura binti Adzhar
102013513Kelompok F1
Skenario 8Seorang laki-laki berusia
65 tahun yang sedang dirawat di ruang rawat inap dikonsulkan dengan keluhan betis kirinya sakit disertai bengkak dan kemerahan sejak 4 jam yang lalu. Pasien tersebut sudah 2 hari dirawat setelah menjalani operasi penggantian sendi panggul kiri 2 hari yang lalu
Langkah 1: Istilah yang tidak di ketahui
TIADA
Langkah 2: Rumusan Masalah
Seorang laki-laki berusia 65 tahun mengeluh betis kirinya sakit disertai bengkak dan kemerahan sejak 4 jam yang lalu dan sudah 2 hari dirawat setelah menjalani operasi penggantian sendi panggul kiri 2 hari yang lalu.
LANGKAH 3: ANALISIS MASALAH
RM
Langkah 4: HipotesisSeorang laki-laki
berusia 65 tahun menderita thrombosis vena dalam.
Langkah 5: Menentukan sasaran pembelajaran
1.Anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang untuk DVT2.Diagnosis (Working diagnosis/ Diagnosis differensial) 3.Etiologi, epidemiologi, pathogenesis dan manifestasi klinis DVT4.Komplikasi, pengobatan, pencegahan dan prognosis DVT
ANAMNESIS• Identitas pasien: Laki-laki berusia
65 tahun• Keluhan utama: OS mengeluh
betis kiri sakit disertai bengkak dan kemerahan sejak 4 jam yang lalu • Keluhan lain: tidak ada • Riwayat pengobatan: OS 2 hari
yang lalu menjalani operasi pergantian sendi panggul dimana operasi ini merupakan operasi bedah yang cukup besar.
PEMERIKSAAN FISIKPada DVT akan ditemukan tanda-tanda klinis
yang klasis:• Edema tungkai yang unilateral• Eritema• Hangat• Nyeri• Dapat diraba pembuluh darah superficial.
Hasil pemeriksaan: Pada pasien tersebut ditemukan inflasi dan eritema pada betis kirinya (unilateral).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
ULTRASONOGRAFI VENA D-DIMER VENOGRAFI
WORKING DIAGNOSISDEEP VEIN THROMBOSIS
DIAGNOSIS DIFFERENSIAL1.Superficial thrombophlebitis
• kondisi peradangan pembuluh darah akibat bekuan darah tepat di bawah permukaan kulit
DIAGNOSIS DIFFERENSIAL2. LYMPHEDEMA• pengumpulan abnormal
cairan protein tinggi tepat di bawah kulit• biasanya terjadi ketika
pembuluh getah bening yang rusak atau kelenjar getah bening diangkat, tetapi juga dapat hadir ketika pembuluh limfatik yang hilang atau terganggu karena penyakit keturunan
DIAGNOSIS DIFFERENSIAL3. Peripheral arterial
occlusive disease• penyakit di mana
terbentuknya plak dalam arteri yang membawa darah ke kepala, organ, dan anggota badan• Penyebab paling umum
dari peripheral arterial disease ini adalah aterosklerosis
ETIOLOGI1.Berkurangnya
aliran darah dari peningkatan kekentalan darah atau tekanan vena sentral2.Cedera mekanik terhadap vena 3.Faktor genetik
EPIDEMIOLOGI
PATOFISIOLOGI• 3 faktor yang
penting dalam pengembangan trombosis vena:• stasis vena• aktivasi
pembekuan darah• kerusakan
vena.
MANIFESTASI KLINISKeluhan dan gejala
trombosis vena dalam dapat berupa :1.Nyeri2.Pembengkakan3.Perubahan warna dan suhu kulit
KOMPLIKASI 1. Embolisasi
pulmonalis2. Sindroma
pascaphlebitis• Nyeri• pembengkakan dan
penumpukan cairan, yang disebut edema
• warna kulit gelap, yang disebut hiperpigmentasi
• ulkus kulit, bengkak• kadang-kadang memutar
atau biru pembuluh darah, yang disebut varises
• penyumbatan pembuluh darah berulang atau emboli paru
PENATALAKSANAAN MEDIKAMENTOSAAntikoagulasi terdiri dari dua langkah.
• Warfarin (Coumadin) adalah obat pilihan untuk antikoagulasi.Namun mungkin memerlukan waktu satu minggu atau lebih untuk darahnya mengencer secara tepat.• Heparin berat molekul rendah
Enoxaparin. Enoxaparin biasanya dianggap sebagai obat sementara untuk digunakan untuk mengencerkan darah sementara warfarin mulai berlaku
PENATALAKSANAAN NON MEDIKAMENTOSA
• tirah baring 5 – 7 hari setelah terjadi thrombus vena dalam• peninggian ekstremitas yang
terkena• stoking elastik
PENCEGAHAN• Menekuk dan meregangkan
pergelangan kakinya sebanyak 10 kali setiap 30 menit.• Terus menerus menggunakan stoking
elastis• Pemberian obat antikoagulan
sebelum, selama dan kadang setelah pembedahan.
PROGNOSISSemua pasien dengan trombosis
vena dalam pada masa yang lama mempunyai resiko terjadinya insufisiensi vena kronik. Kira-kira 20% pasien dengan DVT yang tidak ditangani dapat berkembang menjadi emboli paru, dan 10-20% dapat menyebabkan kematian. Dengan antikoagulan terapi angka kematian dapat menurun hingga 5 sampai 10 kali
KESIMPULANDalam kasus ini, didapatkan pasien menderita
deep vein thrombosis didukung dari anamnesis, keluhan utama, riwayat operasi dan pemeriksaan fisik. Pasien ini diketahui bahwa 2 hari yang lalu menjalani operasi pergantian sendi panggul dimana operasi ini merupakan operasi bedah yang cukup besar, lalu 4 jam yang lalu didapati bahwa betis pasien mengalami pembengkakan. Trombosis vena cukup sering ditemukan pada penderita yang di rawat di rumah sakit, terutama terjadi pada immobilisasi yang lama dan post operatif ortopedi