blok 17
DESCRIPTION
serosis hepatisTRANSCRIPT
Acites, Sirosis Hepatis ec Hepatitis B Kronik
Evenjelina
1020212206
Identifikasi Istilah yang Tidak Diketahui: -
Rumusan Masalah:
Laki-laki, 45 tahun mengeluh perut membesar
disertai sesak 1 minggu smsrs. Riwayat hepaitis B 3
th yl.
Mind Mapping
Laki-laki, 45 tahun mengeluh perut
membesar disertai sesak 1 minggu smsrs. Riwayat
hepaitis B 3 th yl.
Pemeriksaan penunjang
Diagnosis
Etiologi
EpidemiologiPatofisiologi
Penatalaksanaan
Prognosis
Pemeriksaan fisik
Anamnesis
Hipotesis Laki-laki tersebut diduga menderita sirosis
hepatitis karena hepatitis B kronik
Anamnesis 1) Identitas2) Keluhan utama3) Riwayat penyakit sekarang4) Keluhan penyerta5) Riwayat penyakit dahulu6) Riwayat penyakit keluarga7) Riwayat sosial8) Riwayat obat
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum, kesadaran, TTV
Inspeksi: Asites; perut buncit, umbilikus
bergerak seolah ke kaudal symphisis os
pubis.
Sirosis hepatis: spider talengiektasis, eritema
palmaris, ikterus
Palpasi: Asites; undulasi/shifting dullness(+)
Sirosis hepatis: hepatomegali, splenomegali
Perkusi: pekak
Pemeriksaan Penunjang
Serum acites albumin gradient (SAAG)
Tes Fungsi hati;
Aminotransferase (AST & ALT ⬆),
Alkali fosfatase ⬆ >2-3 kali,
Gama glutamil transpeptidase,
Bilirubin,
Albumin
Waktu protombin
USG
Diagnosa Kerja
Asites, sirosis hepatis
ec hepatitis B
Penyakit hati
menahun yang difus
ditandai dengan
adanya
pembentukan
jaringan ikat nodul
Patofisiologi
Hepatitis virus serang hepatositsistem kekebalan
tubuh melawanradang
hatifibrosismengahalangi aliran darah N.
Rusak beratbendungan limpa & kerongkongan
distal krn tek. di organ yg tinggi=hipertensi portal
(-) produksi cairan empedu, (-) kemampuan hati
menyimpan nutrisi, (-) kemampuan menyaring
racun dr aliran darah.
Gejala Klinik
Kompensata: mudah lelah & lemas, selera makan
berkurang, perasaan perut kembung, mual, BB ⬇,
pada laki-laki dapat timbul impotensi, testis
mengecil, buah dada membesar, hilangnya
dorongan seksual.
Dekompensata : hilangnya rambut badan,
gangguan tidur, dan demam tak begitu tinggi. Ggg
pembekuan darah, epistaksis, ggg siklus haid,
ikterus, hematemesis melena, perubahan mental.
Diagnosis Banding
1. Asites ec sindroma nefrotik
Gejala proteinuria masif, hipoalbuminemia <2,5
gr/dl, udem, dpat disertai hiperkolestrolemia.
SN primer; idiopatik, diidap 90% anak dgn SN.
Diduga ada hubungan dgn faktor genetik,
alergi, imunologi.
SN sekunder, berasal dari luar ginjal. Umumnya
pada orang dewasa, dpt diakibatkan oleh
penyakit2 tertentu.
2. Asites ec jantung kongestif
3. Asites ec tuberkulosis peritoneal Fungsi jantung sbg pompa
tidak memadai utk
memenuhi kebutuhan.
D/ cairan asites karena
asites ec jantung kongestif
mendapat hasil yg sama
pada asites akibat serosis,
dg nilai SAAG ⩾1,1 g/dl
Bentuk eksudatif dr
tuberkulosis
peritoneal adl
bentuk asites yg
banyak.
Dr pemerikasaan
cairan asites :
eksudat dg protein
> 3 g/dl.
4. Karsinoma Hati
Asimtomatik-gejala yg jelas disertai gagal hati
Temuan fisik pada Ca hati: hepatomegali,
splenomegali, asites, ikterus, demam, atrofi
otot.
Etiologi
Penyakit Infeksi
Penyakit Keturunan & Metabolik
Obat & Toksin
Penyebab Lain/Tidak Terbukti
Bruselosis Ekinokokus
Skistosomiasis Hepatitis virus
(HAV, HBV, HCV, HDV,
sitomegalovirus)
Defisiensi α1- antitripsin Sindrom Fanconi
Galaktosemia Penyakit Gaucher
Hemokromatosi
s Intoleransi
fluktosa herediter
Tirosinemia herediter
Penyakit Wilson
Alkohol Amiodaron
Obstruksi bilier Penyakit
perlemakan hati non-alkoholik Sirosis bilier
primer Kolangitis
sklerosis primer
Penyakit usus inflamasi kronik
Pintas jejunoileal
Sarkoidosis
Epidemiologi
40% asimtomatik
Amerika diperkirakan 360 per 100.000 penduduk.
Di RS Dr. Sardjito Yogyakarta pasien sirosis hati
berkisar 4,1% dari pasien yang dirawat di Bagian
Penyakit Dalam, dlm kurun waktu 1 tahun (2004)
Di Medan dlm kurun waktu 4 tahun di jumpai
pasien sirosis hati sebanyak 819 (4%) pasien dari
seluruh pasien di Bagian Penyakit Dalam.
Penatalaksanaan
HBV: interferon alfa(suntikan subkutan 3 MIU,
3x seminggu, 4-6 bulan) &
lamivudin(100mg/oral setiap hari, 1 tahun)
HCV kronik: kombinasi interferon( suntikan
subkutan 5 MIU, 3x seminggu)+ribavirin(800-
1000mg/hari, 6 bulan)
Fibrosis hati: kolkisin, metotreksat, vit. A.
Obat2 herbal.
Pencegahan Vaksinasi HBV : Recombivax HB dan Energix-B
3x suntikan slma 6 bulan. ES: sakit didaerah suntikan & gejala milirip flu.
HCV: (-) risiko tersentuh oleh darah orang lain. Hentikan penggunaan narkoba sutikan/tidak memulai.
(-) konsumsi alkohol/tidak sama sekali. Asetaminofen; baca etiket dengan seksama Diet seimbang. (-) garam, gula/lemak ⬆,
minum banyak air.
Komplikasi
Hepatoma
Koma hepatikum
Prognosis
Klasifikasi prognosis berdasarkan Child Pugh.
Terdiri dari kelas A(skor 5-6), B (skor7-9), C
(skor 10-15). Angka kelangsungan hidup slma
1 th pasien dgn kelas A,B, & C berturut-turut
adalah 100,80, & 45%.
Derajat kerusakan Minimal Sedang Berat
Bil. Serum (mu.mol/dl)
Alb. Serum (gr/dl)
Asites
PSE/ensefalopati
Nutrisi
<35
>35
Nihil
Nihil
Sempurna
35-50
30-35
Mudah dikontrol
Minimal
Baik
>50
<30
Sukar
Berat/koma
Kurang/kurus
Pasien tersebut benar menderita
asites, sirosis hepatis ec hepatitis B
kronik. Hipotesis diterima.
Kesimpulan
TERIMA KASIH