blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/sitah/files/2014/03/potensi-kunyit-buah... · web viewsejalan dengan...

54
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pemanfaatan tanaman sebagai obat sudah seumur dengan peradaban manusia. Tumbuhan adalah gudang bahan kimia yang memiliki sejuta manfaat termasuk untuk obat berbagai penyakit. Kemampuan meracik tumbuhan berkhasiat obat dan jamu merupakan warisan turun temurun dan mengakar kuat di masyarakat. Tumbuhan yang merupakan bahan baku obat tradisonal tersebut tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Di hutan tropis Indonesia terdapat 30.000 spesies tumbuhan. Dari jumlah tersebut sekitar 9.600 spesies diketahui berkhasiat obat, tetapi baru 200 spesies yang telah dimanfaatkan sebagai bahan baku pada industri obat tradisional. Peluang pengembangan budidaya tanaman obatobatan masih sangat terbuka luas sejalan dengan semakin berkembangnya industri jamu, obat herbal, fitofarmaka dan kosmetika tradisional. Sejalan dengan perkembangan industri jamu, obat herbal, fitofarmaka dan kosmetika tradisional juga mendorong berkembangnya budidaya tanaman obat di Indonesia. Selama ini upaya penyediaan bahan baku untuk industri obat tradisional sebagian besar berasal dari tumbuhtumbuhan yang tumbuh di alam liar atau dibudidayakan dalam skala kecil di lingkungan sekitar rumah dengan kuantitas dan kualitas yang kurang memadai. Maka perlu dikembangkan aspek budidaya yang sesuai dengan standart bahan baku obat tradisional. 1

Upload: vanliem

Post on 30-Jun-2018

224 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pemanfaatan tanaman sebagai obat sudah seumur dengan peradaban

manusia. Tumbuhan adalah gudang bahan kimia yang memiliki sejuta manfaat

termasuk untuk obat berbagai penyakit. Kemampuan meracik tumbuhan berkhasiat

obat dan jamu merupakan warisan turun temurun dan mengakar kuat di masyarakat.

Tumbuhan yang merupakan bahan baku obat tradisonal tersebut tersebar hampir di

seluruh wilayah Indonesia. Di hutan tropis Indonesia terdapat 30.000 spesies

tumbuhan. Dari jumlah tersebut sekitar 9.600 spesies diketahui berkhasiat obat,

tetapi baru 200 spesies yang telah dimanfaatkan sebagai bahan baku pada industri

obat tradisional. Peluang pengembangan budidaya tanaman obatobatan masih sangat

terbuka luas sejalan dengan semakin berkembangnya industri jamu, obat herbal,

fitofarmaka dan kosmetika tradisional.

Sejalan dengan perkembangan industri jamu, obat herbal, fitofarmaka dan

kosmetika tradisional juga mendorong berkembangnya budidaya tanaman obat di

Indonesia. Selama ini upaya penyediaan bahan baku untuk industri obat tradisional

sebagian besar berasal dari tumbuhtumbuhan yang tumbuh di alam liar atau

dibudidayakan dalam skala kecil di lingkungan sekitar rumah dengan kuantitas dan

kualitas yang kurang memadai. Maka perlu dikembangkan aspek budidaya yang

sesuai dengan standart bahan baku obat tradisional.

Penggunaan bahan alam sebagai obat cenderung mengalami peningkatan

dengan adanya isu back to nature dan krisis berkepanjangan yang mengakibatkan

turunnya daya beli masyarakat terhadap obat-obat modern yang relatif lebih mahal

harganya. Obat bahan alam juga dianggap hampir tidak memiliki efek samping yang

membahayakan. Pendapat itu belum tentu benar karena untuk mengetahui manfaat

dan efek samping obat tersebut secara pasti perlu dilakukan penelitian dan uji

praklinis dan uji klinis. Upaya-upaya pengembangan obat tradisional dapat ditempuh

dengan berbagai cara dengan pendekatan-pendekatan tertentu, sehingga ditemukan

bentuk obat tradisional yang telah teruji khasiat dan keamanannya, bisa

dipertanggungjawabkan secara ilmiah serta memenuhi indikasi medis, yaitu

kelompok obat fitoterapi atau fitofarmaka. Untuk mendapatkan produk fitofarmaka

harus melalui beberapa tahap (uji farmakologi, toksisitas dan uji klinik) hingga bisa

menjawab dan mengatasi kelemahan tersebut.

1

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.2.1 Berapa luas areal dan dimana sentra produksi dari rempah-rempah

khususnya kunyit,temulawak , buah pala dan cengkeh ?

1.2.2 Bagaimana gambar rempah-rempah khususnya kunyit, temulawak , buah

pala dan cengkeh ?

1.2.3 Komposisi kimia dan zat aktif apa yang terkandung dalam rempah-rempah

khususnya kunyit, temulawak , buah pala dan cengkeh ?

1.2.4 Apa manfaat rempah-rempah bagi kesehatan khususnya kunyit, temulawak ,

buah pala dan cengkeh ?

1.2.5 Bagaimana cara megolah rempah-rempah khususnya kunyit, temulawak ,

buah pala dan cengkeh untuk menjadi sebuah produk?

1.3 TUJUAN

1.3.1 Mengetahui luas areal dan sentra produksi rempah-rempah khususnya kunyit,

temulawak , buah pala dan cengkeh di Indonesia.

1.3.2 Mengetahui gambar rempah-rempah khususnya kunyit, temulawak , buah pala

dan cengkeh beserta penjelasannya.

1.3.3 Mengetahui komposisi kimia dan zat aktif dari rempah-rempah khususnya

kunyit, temulawak , buah pala dan cengkeh.

1.3.4 Mengrtahui manfaat rempah-rempah khususnya kunyit, temulawak , buah pala

dan cengkeh bagi kesehatan tubuh.

1.3.5 Mengetahui cara pengolahan rempah-rempah khususnya kunyit, temulawak ,

buah pala dan cengkeh untuk menjadi sebuah produk.

2

BAB II

PEMBAHANSAN

2.1 KUNYIT

1. Luas dan Sentra Produksi

Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai keragaman

hayati, diantaranya adalah biofarmaka yang sangat bermanfaat dalam aspek

medis (kesehatan) baik langsung maupun tidak langsung. Saat ini masyarakat

semakin menyadari tentang makna kesehatan melalui perbaikan pola konsumsi,

akibat trend “back to nature” semakin meningkat, termasuk di Indonesia. Sejalan

dengan hal tersebut, perhatian dan upaya memanfaatkan obat alami semakin

meningkat dan kunyit merupakan salah satu komoditas yang sangat diandalkan.

Produksi kunyit Indonesia menurut catatan Ditjen Hortikultura

Kementan dan BPS, tahun 2011 sebesar 85.153 ton di lahan seluas 4.043 Hektar.

Wilayah sentra produksi kunyit tersebar hampir di seluruh provinsi, produksi

tertinggi berada di provinsi Jawa Timur 25.043 ton dengan luas panen 1,215

hektar disusul kemudian urutan kedua adalah provinsi Jawa Tengah sebesar

18.928 ton dengan luas panen 1.023 hektar. Sementara nilai produktivitas kunyit

dalam satuan kuintal per hektar di provinsi Jawa Timur dan Jawa tengah relatif

rendah dibanding provinsi NTB dan Sulawesi Utara.

Rincian table produksi komoditas pertanian dapat diamati di bawah ini:

Tabel produksi kunyit tahun 2011

Provinsi Luas Panen

(Ha)

Produksi

(Ton)

Produktivitas

(Kui/Ha)

Aceh 68 771 105

Sumatera Utara 148 4,485 296

Sumatera Barat 35 908 251

R i a u 27 471 148

Sumatera Selatan 35 938 168

Bengkulu 173 2,872 151

Lampung 102 2,001 180

Bangka Belitung 22 500 185

Jawa Barat 413 9,489 226

3

Jawa Tengah 1,023 18,928 180

DI Yogyakarta 186 4,220 226

Jawa Timur 1,215 25,043 202

Banten 66 814 202

B a l i 25 648 259

Nusa Tenggara Barat 41 1,928 447

Nusa Tenggara Timur 78 2,451 227

Kalimantan Barat 64 2,272 334

Kalimantan Selatan 150 1,618 99

Sulawesi Utara 22 922 413

Sulawesi Selatan 53 1,269 224

Indonesia 4,043 85,153 200

Sumber : BPS

2. Gambar komoditas kunyit

Kunyit adalah tanaman herbal yang sangat terkenal di Indonesia. Selain

sebagai bumbu dapur, kunyit di Indonesia telah digunakan sebagai obat. Kunyit

merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang

tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman ini menyerupai jahe, tetapi pahit,

kelat, dan sedikit pedas, tetapi tidak beracun. Tanaman ini banyak

dibudidayakan di Asia, khususnya di India, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia

(Jawa), dan Filipina. Di Indonesia kita mudah menjumpai kunyit yang biasa

tumbuh kebun atau hutan. Tanaman kunyit merupakan komoditas rimpang-

4

rimpangan yang kesediaannya melimpah dan mudah dijumpai di Indonesia.

Menurut Meiyanto (2003), kunyit merupakan tanaman rimpang-rimpangan

sejenis jahe, bentuknya seperti tabung, berwarna putih hingga kuning dan

daunnya berwarna hijau. Berdasarkan warnanya, kunyit dibagi menjadi dua jenis

yaitu kunyit putih dan kunyit kuning.

3. Komposisi kimia dan zat aktif

Kandungan kimia kunyit terdiri atas karbohidrat (69,4%), protein

(6,3%), lemak (5,1%), mineral (3,5%), dan moisture (13,1%). Minyak esensial

(5,8%) dihasilkan dengan destilasi uap dari rimpang yaitu a-phellandrene (1%),

sabinene (0.6%), cineol (1%), borneol (0.5%), zingiberene (25%) and

sesquiterpines (53%). Kurkumin (diferuloylmethane) (3–4%) merupakan

komponen aktif dari kunyit yang berperan untuk warna kuning, dan terdiri dari

kurkumin I (94%), kurkumin II (6%) and kurkumin III (0.3%).

4. Manfaat bagi kesehatan

a. Mencegah kanker dan tumor

Kanker terbentuk akibat adanya sel yang bermutasi akibat radikal bebas

serta racun yang masuk kedalam tubuh dan tidak mampu di netralisir. Agar

radikal bebas dan racun bisa di netralisir maka bisa memanfaatkan kunyit yang

kaya akan kurkumin sebagai antioksidan. Antioksidan mampu mencegah dan

menghambat pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.

b. Mengurangi resiko dan Mengobati kanker

Kurkumin yang ada pada kunyit memiliki manfaat yang sangat penting

untuk mengatasi resistansi insulin pada tubuh. Ketika resistansi insulin teratasi

maka glukosa pada darah dapat terkontrol dengan baik. Sehingga resiko

terkena diabetes tipe 2 akan dapat dihindari. Caranya yaitu dengan

menyiapkan 3 rimpang kunyit serta 1/2 sendok teh garam. Rebus bahan tadi

pada 1 liter air hingga mendidih.Saring air rebusan kunyit tadi, minum 2 kali

seminggu, sekali minim sebanyak 1/2 gelas.

c. Mengurangi resiko Alzheimer

Alzheimer merupakan penyakit yang disebabkan karena adanya

peradangan pada otak. Menurut hasil penelitian, orang yang rajin

5

mengkonsumsi kunyit memiliki resiko lebih kecil terkena Alzheimer.  Hal

tersebut dikarenakan orang yang rajin mengkonsumsi kunyit otaknya lebih

terlindungi dari radang otak.

d. Mengobati tifus dan radang lambung

Kandungan kunyit yang kaya akan zat bermanfaat termasuk mengatasi

luka pada lambung serta mengobati penyakit tifus. Caranya yaitu dengan

menyiapkan 2 rimpang kunyit, 1 bonggol sere, 1 lembar daun sambiloto.

kemudian haluskan semua bahan dengan di tumbuk. Selanjutnya beri air

sebanyak 1 gelas air. Rebus hingga mendidih dan minum secara rutin setiap

hari sekali selama seminggu.

e. Mengatasi radang persendian

Ternyata kandungan kurkumin pada kunyit juga bermanfaat sebagai

Anti-inflamasi atau anti-radanf. Sehingga akan sangat bermanfaat sebagai obat

bagi mereka yang menderita penyakit radang sendi. Maka konsumsi kunyit

akan sangat membantu, bahkan saat ini mudah di jumpai obat radang sendi

berupa kapsul yang berbahan ekstrak dari kunyit.

f. Mengatasi kolestrol jahat (LDL) dalam tubuh

Kolestrol jahat atau LDL sangat berbahaya bgai tubuh. Kolsetrol yang

satu ini dapat memicu berbagai penyakit seperti radang pembuluh darah,

penyempitan pembuluh darah, jantung, dan penyakit kolestrol lainya.

Kandungan kunyit dipercaya mampu mengatasi kolestrol jahat yang masuk

kedalam tubuh sehingga mengurangi resiko terserang penyakit akibat

kolestrol.

g. Mengobati luka dan mencegah kanker

Kunyit juga kaya akan zat anti septik yang sangat bermanfaat untuk

mengobati luka dan mencegak infeksi pada luka. Sehingga mampu membunuh

bakteri pada luka dan membuat luka cepat kering.

h. Mencegah diabetes mellitus

6

Sebanyak 3 rimpang kunyit ditambah ½ sdt garam, kemudian direbus

dengan satu liter air hingga mendidih, lalu disaring. Setelah dingin dapat

diminum dengan intensitas 2 kali seminggu, masing-masing ½ gelas.

i. Mengobati usus buntu

Satu rimpang kunyit diparut dan dicampur dengan perasan satu buah

jeruk nipis. Kemudian campuran tersebut ditambah satu potong gula kelapa

(aren) dan garam secukupnya. Seduh dengan satu gelas air panas, lalu disaring

dan diminum setiap pagi setelah sarapan secara teratur.

j. Mempermudah proses persalinan

Satu rimpang kunyit diparut dan ditambahkan pada setengah gelas air

hangat, kemudian diperas dan disaring. Sebelum diminum, tambahkan 1 sdt

minyak kelapa buatan sendiri dan dilakukan sekali seminggu secara berturut-

turut selama 4 minggu setelah kandungan berumur 7 bulan.

k. Menyapih bayi

Satu rimpang kunyit dan kapur sirih ditumbuk halus, kemudian

dioleskan pada buah dada ibu, sedangkan bagian putingnya diolesi dengan

pipisan daun papaya.

l. Mengobati sariawan

Satu rimpang kunyit diparut dan diperas. Air perasan kunyit ditambah

dengan air perasan jeruk nipis, lalu dicampur dengan 1 butir telur ayam

kampong. Minuman dapat dikonsumsi setiap sore hari.

m. Menambah kadar darah merah

Satu rimpang kunyit diparut da diperas, lalu dicampur dengan 1 butir

telur ayam kampong dan 1 sdm madu. Campuran ini diaduk sampai rata,

kemudian ditambah ½ gelas air matang dan disaring. Diminum secara teratur 3

hari sekali.

n. Mengobati amandel

7

Satu hingga dua rimpang kunyit diparut, kemudian ditambah perasan

satu butir jeruk nipis. Campuran ini ditambah 2 sdm madu, kemudian diseduh

dengan ½ gelas air hangat, aduk sampai merata dan disaring. Minumlah secara

rutin 2 hari sekali.

o. Mengobati gatal-gatal

Parutan satu rimpang kunyit dicampur dengan 2 buah kemiri yang telah

ditumbuk halus, lalu dibungkus dengan daun pisang dan dibakar. Ramuan

dioleskan pada bagian kulit yang gatal.

p. Mengobati jerawat

Satu rimpang kunyit diparut dan dioleskan pada wajah secara merata

sebagai masker.

q. Menghilangkan bau badan tidak sedap

Satu rimpang kunyit diparut dan ditambah satu gelas air hangat, setelah

dingin disaring, kemudian diminum 1 kali sehari selama seminggu.

r. Manfaat lainnya :

- Menghindari resiko leukimia

- Memperlancar air asi

- Memperlancar menstruasi atau haid

- Mengobati mencret

- Mengobati disentri

- Cangkrang (Waterproken)

5. Cara pengolahan menjadi produk

a. Minuman sari kunyit asem

Kunyit dan asam jawa sering digunakan dalam berbagai obat-obatan

tradisional. Beberapa perusahaan telah menggunakan kunyit dan asam

8

sebagai bahan dasar pembuatan minuman fungsional. Bahan lain dasar lain

yang sering digunakan adalah gula jawa. Aktivitas antioksidan biasa

digunakan sebagai dasar pembuatan minuman atau makanan fungsional.

Bahan :

Kunyit 1 kg

Asam jawa ½ kg

Gula jawa 13%

Air bersih 2 L

Alat :

• Pisau

• Panci

• Saringan

• Wadah / cup gelas

• Baskom

• Sealer

Cara membuat :

1. Kunyit dicuci dengan air mengalir.

2. Kunyit dikupas dan diiris, siapkan asam jawa

3. Kunyit, asam jawa dan gula merah direbus dengan air

4. Kunyit dan asam jawa yang tersisa disaring hingga diperoleh filtrate

kunyit asam.

5. Filtrat kunyit asam dipanaskan hingga mendidih (kurang lebih 15-20

menit).

6. Setelah mendidih, segera dikemas ke dalam wadah bersih dan kering,

lalu siap dikemas.

7. Sari kunyit asam yang telah dikemas dimasukkan ke dalam baskom

berisi air dingin untuk mencegah kerusakan oleh mikroorganisme.

9

Diagram alir pembuatan Gambar hasil kunyit asem

b. Jelly drink kunyit asem

Jelly drink merupakan produk minuman yang menggunakan bahan

pengental. Menurut Raton and Smooley (1993), bahan pembentuk gel

(gelling agent) adalah bahan tambahan pangan yang digunakan untuk

mengentalkan dan menstabilkan berbagai macam makanan. Karagenan

merupakan salah satu bahan pembentuk gel yang paling banyak digunakan.

Karagenan diekstraksi dari lumut daerah Irlandia (Chondrus crispus), terdiri

dari garam atau ester sulfat terhadap satuan heksosa. Karagenan dibagi

menjadi 3 fraksi yaitu karagenan kappa, lamda dan iota.

Bahan :

Sari Kunyit Asam 1

Karagenan atau bubuk agar 0,4 % (b/v)

Gula pasir 10 % (b/v)

10

Alat :

Pisau

Panci

Saringan

Blender

Wadah / cup gelas

Baskom

Sealer

Cara pembuatan :

1. Siapkan 1 L sari kunyit asam

2. Sari kunyit asam ditambah dengan 0,4% (b/v) karagenan atau bubuk

agar-agar, dan ditambahkan gula sebanyak 10% (b/v).

3. Jika Perlu dapat pula ditambahkan aroma, pewarna.

4. Sari kunyit asam dan karagenan atau agar dipasteurisasi pada suhu

100oC selama 15-20 menit.

5. Setelah mendidih, jelly drink siap dikemas ke dalam cup.

Diagram alir pembuatan jelly drink kunyit asem

11

Gambar hasil jelly drink kunyit asem

c. Permen jelly kunyti asem

Permen jelly merupakan permen yang terbuat dari air atau sari buah dan

bahan pembentuk gel. Bahan pembentuk gel yang digunakan dapat berupa

gelatin, karaginan, dan agar. Produk ini mempunyai penampilan yang jernih

atau transparan dengan kekenyalan tertentu. Permen jelly termasuk ke dalam

pangan semi basah. Menurut Rosita (2005) permen jelly merupakan produk

yang banyak diminati karena teksturnya yang kenyal.

Bahan A :

Rumput laut 250 gram

Sari kunyit asam 500 gram

Gula pasir 250 gram

Obat pengering permen ½ sdt

Bahan B :

Bubuk jelly 20 gram

Sari kunyit asam 250 gram

Glukosa 350 gram

Alat :

Pisau

Panci

Saringan

12

Blender

Wadah / cup gelas

Baskom

Sealer

Cara membuat :

1. Bahan A: campur sari kunyit asam mendidih dengan gelatin hingga

gelatin larut, lalu masukkan pengering dan aduk kembali hingga

rata, sisihkan.

2. Bahan B: masak agar-agar dengan sari kunyit asam hingga agar-agar

larut, masukkan gula pasir aduk kembali sampai gula larut,

masukkan zitrunsuur aduk kembali hingga tercampur rata, lalu

masukkan glukosa, aduk kembali hingga tercampur.

3. Campur bahan A dan bahan B aduk hingga rata, lalu beri pewarna

sesuai selera.

4. Tuang diloyang / dicetak sesuai selera dan diamkan selama

semalam.

5. Potong sesuai selera lalu taburi dengan gula pasir dan angin-

anginkan hingga kering.

6.

Diagram alir pembuatan jelly kunyit asem

13

Gambar hasil jelly kunyit asem

2.2 TEMULAWAK

1. Luas area dan sentra produksi

Indonesia, merupakan salah satu negara beriklim tropis yang memiliki

banyak lahan pertanian yang cocok untuk dijadikan budidaya tanaman

biofarmaka. Salah satu wilayah di Indonesia yang merupakan penghasil

biofarmaka terbesar di Indonesia adalah Jawa Tengah yang telah menyuplai

kebutuhan nasional sebesar 50% (Gudegnet, 2011). Kabupaten Karanganyar

merupakan sentra produksi biofarmaka terbesar di Jawa Tengah dengan luas area

lahan 270 hektar dan jumlah produksi mencapai 1.390.700 kg (Balitpang

Provinsi Jawa Tengah, 2010). Demi membantu pengembangan biofarmaka

pemerintah Kabupaten Karanganyar membentuk lembaga Klaster Biofarmaka

yang beranggotakan 10 kelompok tani. Keberadaan Klaster Biofarmaka

diharapkan dapat meningkatkan daya saing petani biofarmaka.

Produk unggulan klaster yang banyak diminati oleh konsumen adalah

rimpang temulawak, simplisia temulawak, dan serbuk temulawak. Seiring

ketatnya persaingan pasar pada produk biofarmaka, maka pihak Klaster dituntut

untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan, dan cermat dalam

menetapkan harga jual produk agar produk yang dihasilkan memiliki daya tawar.

Peningkatan mutu pada produk yang dihasilkan oleh petani harus diikuti dengan

peningkatan harga beli yang dilakukan oleh klaster kepada petani.

14

2. Gambar komoditas temulawak

Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) adalah tanaman obat berupa

rumpun berbatang semu. Temulawak masih satu marga dengan tanaman obat

lain seperti kunyit, temu hitam dan temu giring, dan satu family dengan

lempuyang gajah, lempuyang wangi & jahe. Sejak dulu temulawak digunakan

oleh nenek moyang kita sebagai jamu untuk merangsang nafsu makan dan telah

dibuktikan oleh dunia kedokteran kandungan curcuminoid adalah senyawa yang

berperan sebagai penambah napsu makan. Cara kerjanya dengan memperlancar

sekresi cairan empedu dan pancreas, sehingga aktivitas pencernaan meningkat.

Minyak atsiri bekerja mempercepat pengosongan lambung sehingga cepat

menimbulkan rasa lapar.

3. Komposisi kimia dan zat aktif temulawak

Kandungan kimia pada temulawak meliputi kurkumin,

destoksikurkumin, glukosida, foluymetik, karbinol, fellandrean, termenol, serta

minyak atsiri yang terdiri dari atas kamfr, turmerol xanthorrihizol, myrcene dan

sseskuiterpen. Beberapa referensi lainnya menyebutkan bahwa rimpang

temulawak mengandung 48-59,64% zat tepung, 1,6 – 2,2% kurkumin dan 1,48 –

1,63 % minyak atsiri. KANDUNGAN KIMIA : Daging buah (rimpang)

temulawak mempunyai beberapa kandungan senyawa kimia antara lain berupa

fellandrean dan turmerol atau yang sering disebut minyak menguap. Kemudian

minyak atsiri, kamfer, glukosida, foluymetik karbinol. Dan kurkumin yang

terdapat pada rimpang tumbuhan ini bermanfaat sebagai acnevulgaris, disamping

15

sebagai anti inflamasi (anti radang) dan anti hepototoksik (anti keracunan

empedu).

4. Manfaat temulawak bagi kesehatan

a. Temulawak dipercaya dapat melancarkan ASI dengan cara 20 gram rimpang

temulawak dicuci kemudian diparut, hasil parutan diperas dan disaring

kemudian direbus sampai mendidih, setelah didinginkan, campurkan dengan

2 sendok makan madu kemudian diaduk rata lalu diminum pagi dan sore

hari.

b. Temulawak dipercaya sebagai antioksidan yang mampu memelihara

kesehatan tubuh serta mampu mengatasi radikal bebas yang menyerang

tubuh.

c. Temulawak dapat menurunkan lemak darah dengan adanya kandungan

kurkuminoid di dalam temulawak. Dan juga pada fraksi kurkuminoid

mampu menurunkan trigliserida, kadar kolesterol total serta mampu

meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).

d. Temulawak juga dapat merangsang nafsu makan disebabkan oleh adanya

efek dari minyak atsiri yang memiliki sifat karminativum.

e. Manfaat temulawak memiliki kemampuan menjaga kesehatan fungsi hati

dikarenakan dalam temulawak mengandung kalagoga yang berfungsi untuk

mengatur produksi cairan empedu dalam hati serta merangsang pengosongan

kandung empedu.

f. Temulawak juga dipercaya dapat menyembuhkan nyeri haid.

g. Temulawak memiliki kemampuan mengobati jerawat.

h. Manfaat temulawak dapat mencegah terjadinya penggumpalan darah karena

dalam temulawak mengandung kurkumin yang berfungsi menghambat

pembentukan tromboksan B-2 yang merupakan senyawa yang memiliki

fungsi sebagai penggumpal darah.

i. Temulawak bermanfaat untuk mengurangi radang sendi serta nyeri, hal

tersebut dikarenakan adanya kandungan kurkumin sebagai antiradang yang

dapat mengurangi nyeri serta radang sendi.

j. Khasiat temulawak juga memiliki kemampuan mamperbaiki fungsi

pencernaan. Dengan adanya serbuk rimpang temulawak yang mampu

meningkatkan aktivitas cairan yang ada di dalam lambung yang dapat

16

membantu proses metabolisme pencernaan serta mengurangi kontraksi pada

usus halus.

k. Dapat membantu kontrol metabolisme lemak dalam tubuh dan kadar

kolesterol.

l. Memperbaiki metabolisme sistem pencernaan tubuh.

m. Meningkatkan vitalitas tubuh.

n. Khasiat temulawak lainnya adalah sebagai pengencer darah dapat membantu

mencegah serangan jantung atau stroke.

o. Kandungan xanthorrhizolnya dapat berfungsi sebagai anti kariogenik yaitu

pencegah berkembangnya bakteri perusak gigi.

p. Mengatasi maag, sakit kepala, masuk angin, sembelit juga jerawat di wajah.

q. Minyak atsirinya mampu meningkatkan produksi cairan empedu dan

menekan terjadinya pembengkakan dalam jaringan tubuh.

r. Dipercaya sebagai penambah nafsu makan untuk segala usia.

5. Cara pengolahan temulawak menjadi produk

a. Temulawak untuk Kecantikan

1) Anda bisa memilih temulawak yang sudah berumur tua

2) Temulawak yang sudah tua yang dipilih tersebut kemudian cuci dengan

air bersih sampai bersih, tentunya.

3) Iris tipis-tipis temulawaknya dan kemudian dijemur hingga kering

4) Temulawak yang telah kering dijemur kemudian direbus dengan air

hingga menjadi satu gelas saja

5) Minum air rebusan temulawan kering tersebut sesaat sebelum tidur

6) Agar mendapatkan hasil yang maksimal untuk kulit wajah maka ramuan

ini dapat diminum setiap hari secara rutin selama beberapa waktu yang

diinginkan.

b. Cookis temulawak

Pembuatan cookis temulawak dapat dilakukan dengan cara

mencampur margarine dan gula halus, ditambahkan kuning telor dan diaduk,

adonan ditambahkan tepung terigu, susu/tepung/ekstrak temulawak. Adonan

diuleni hingga kalis dan dicetak sesuai selera selanjutnya dipanggang dengan

oven dengan suhu 100-1500C selama 1-1,5 jam.

17

c. Temulawak instan

Bahan :

1. Umbi atau Rimpang Temulawak 5 Kg

Biasanya rimpang temulawak yang digunakan berasal dari

temulawak gajah atau temulawak emprit yang mempunyai kualitas

tinggi dan memenuhi persyaratan sebagai berikut : Penampilan bagus,

tidak busuk, tidak kisut, Segar/ belum terlalu lama disimpan, Cukup Tua

serta Bersih dari kotoran.

2. Gula Pasir 10 Kg

Gunakan Gula Pasir yang berwarna putih bersih dan bebas dari

segala kotoran.

3. Kayu Manis 0,25 Kg

Kayu manis yang akan digunakan dalam pembuatan temulawak

instan adalah kayu manis yang masih baru (belum terlalu lama

disimpan) serta masih memiliki bau/aroma yang segar dan tajam.

Sebelum digunakan, kayu manis tersebut harus dicuci terlebih dahulu

hingga bersih.

4. Jeruk Nipis 5 buah

Jeruk nipis yang akan digunakan harus dipilih dari jeruk nipis

yang segar, berkulit tipis, tua, serta tidak cacat ataupun busuk. Sebelum

digunakan jeruk nipis harus dicuci terlebih dahulu hingga bersih.

5. Cengkih 0,25 Kg

Cengkih yang digunakan untuk membuat temulawak intan

adalah cengkeh yang mempunyai bunga utuh, tidak keriput, dan

berukuran cukup besar. Sebelum digunakan cengkih tersebut harus

dicuci terlebih dahulu hingga bersih.

6. Vanili/Pandan 50 helai

18

Vanili yang akan digunakan sebagai campuran pembuatan

temulawak instan mesti dipilih dari pandan yang tua dan segar. Sebelum

digunakan daun pandan harus dicuci terlebih dahulu hingga bersih.

7. Garam

Garam yang dipakai dalam membuat temulawak instan mesti

dipilih dari garam yang beryodium, bersih dan terbebas dari kotoran

berwarna putih dan terbungkus rapat.

Peralatan :

Peralatan bisa disesuaikan dengan keperluannya, seperti parutan, wajan,

kompor, pengaduk, pisau, saringan, ayakan dan seterusnya.

Cara membuat temulawak instan

a. Proses Pemarutan

Rimpang temulawak dicuci bersih dan dikupas atau dikerok,

setelah itu diparut sampai lembut/halus.

Cuci kayu manis dan cengkih, setelah itu ditumbuk sampai halus.

Daun pandan dicuci bersih dan ditumbuk untuk diambil sarinya.

b. Proses Pemerasan

Rimpang temulawak yang sudah diparut kemudian diperas untuk

diambil sarinya.

Kayu manis dan cengkih yang sudah ditumbuk, ditambah dengan

sedikit air dan diperas.

Daun pandan yang sudah ditumbuk, ditambah dengan sedikit dan

diperas.

Jeruk nipis dibelah dan diperas pula.

Rimpang temulawak, kayu manis, cengkih, daun pandan, dan

jeruk nipis semuanya dicampur dan disaring kembali.

Tambahkan kedalam campuran sari hasil penyaringan gula pasir

( sebanyak setengah dari volume ) dan garam kemudian diaduk-

aduk sampai semua gula pasir dan garam yang dicampurkan bisa

terlarut sempurna.

c. Proses Pemasakan dan Pemanasan

19

Sesudah bahan tercampur rata, sari temulawak tersebut dimasak

dalam wajan dengan api sedang. Dalam pemasakan ini harus

diperhatikan agar wajan yang digunakan harus dalam kondisi yang

benar-benar bersih dan terbebas dari segala kotoran khususnya

minyak. Adanya minyak sisa gorengan akan menyebabkan

kegagalan proses pembuatan temulawak instan.

Selama pemasakan, pengadukan harus terus dilakukan untuk

menghindari penggumpalan atau penghangusan. Pemasakan terus

dilakukan hingga terbentuk adonan yang kental dan berkesan

berminyak

d. Penambahan Gula

Jika adonan sudah kental maka ditambahkan setengah

volume gula pasir yang masih tersisa dan terus dilakukan pengadukan.

Pemasakan dan pengadukan terus dilakukan hingga adonan mengental

dan terbentuk serbuk atau bubuk. Dalam keadaan masih panas, serbuk

yang terbentuk harus dihancurkan/dihaluskan menggunakan pengaduk

hingga menjadi serbuk yang lembut. Penghancuran yang dilakukan

dalam keadaan dingin, akan sulit dilakukan mengingat serbuk tersebut

telah mengeras. Selanjutnya diangkat dari wajan dan didinginkan.

2.3 BUAH PALA

1. Luas area dan sentra produksi

Usaha tani pala menjadi mata pencaharian pokok petani di 19 provinsi,

menyerap tenaga kerja 96.727 KK pada tahun 2006. Ini membuktikan bahwa

pengembangan tanaman pala ke depan, bukan saja dapat meningkatkan

pendapatan petani, daerah, dan negara, tetapi juga menyerap tenaga kerja di

pedesaan. Kabupaten Kepulauan Sitaro adalah salah satu sentra produksi pala di

Indonesia. Produksi dan mutu pala Sitaro tidak kalah dengan pala Maluku Utara

dan Banda. Sumbangan pala terhadap pendapatan dari sektor perkebunan

Kabupaten Kepulauan Sitaro cukup besar. Dari segi kesesuaian

agroekosistem dan wilayah, pala dapat tumbuh dengan subur di Sitaro. Pala dan

kelapa merupakan tanaman perkebunan utama di Kabupaten Kepulauan Sitaro

dengan areal 6.230,02 ha. Luas areal tanaman pala mencapai 3.321,15 ha,

dengan produksi 3.321,15 ton atau produktivitas 1.250 kg/ha. Produktivitas pala

20

perkebunan rakyat secara nasional pada tahun 2002 adalah 562 kg/ha (produksi

pala 23.112 ton), dan tahun 2006 hanya sekitar 242 kg/ha (produksi pala 8.849

ton). Provinsi Maluku Utara pada tahun 2008 memiliki area pengembangan pala

24.845 ha dengan produksi 5.339 ton dan produktivitas 492,83 kg/ha (biji dan

fuli). Dengan demikian, produktivitas pala Kepulauan Sitaro lebih tinggi

dibandingkan dengan produktivitas pala nasional maupun Maluku Utara.

Gambaran ini memperlihatkan bahwa tanaman pala cocok untuk terus

dikembangkan di Siau.

2. Gambar komoditas pala

Tanaman pala (Myristica fragrans houtt) adalah tanaman asli Indonesia

yang berasal dari pulau Banda. Tanaman ini merupakan tanaman keras yang

dapat berumur panjang hingga lebih dari 100 tahun. Tanaman pala tumbuh

dengan baik di daerah tropis, selain di Indonesia terdapat pula di Amerika, Asia

dan Afrika. Pala termasuk famili Myristicaceae yang terdiri atas 15 genus

(marga) dan 250 species (jenis). Dari 15 marga tersebut 5 marga di antaranya

berada di daerah tropis Amerika, 6 marga di tropis Afrika dan 4 marga di tropis

Asia (Rismunandar 1990).

Tanaman pala merupakan tumbuhan berbatang sedang dengan tinggi

mencapai 18 m, memiliki daun berbentuk bulat telur atau lonjong yang selalu

hijau sepanjang tahun. Pohon pala dapat tumbuh di daerah tropis pada ketinggian

21

di bawah 700 m dari permukaan laut, beriklim lembab dan panas, curah hujan

2.000-3.500 mm tanpa mengalami periode musim kering secara nyata. Daerah

penghasil utama pala di Indonesia adalah Kepulauan Maluku, Sulawesi Utara,

Sumatra Barat, Nanggroe Aceh Darusalam, Jawa Barat dan Papua. Pala dikenal

sebagai tanaman rempah yang memiliki nilai ekonomis dan multiguna karena

setiap bagian tanaman dapat dimanfaatkan dalam berbagai industri. Biji, fuli dan

minyak pala merupakan komoditas ekspor dan digunakan dalam industri

makanan dan minuman. Minyak yang berasal dari biji, fuli dan daun banyak

digunakan untuk industry obat-obatan, parfum dan kosmetik. Buah pala

berbentuk bulat berkulit kuning jika sudah tua, berdaging putih. Bijinya berkulit

tipis agak berwarna hitam kecokelatan yang dibungkus fuli berwarna merah

padam. Isi bijinya putih, bila dikeringkan menjadi kecokelatan gelap dengan

aroma khas. Buah pala terdiri atas daging buah (77,8%), fuli (4 %), tempurung

(5,1%) dan biji (13,1%) (Rismunandar, 1990). Secara komersial biji pala dan fuli

(mace) merupakan bagian terpenting dari buah pala dan dapat dibuat menjadi

berbagai produk antara lain minyak atsiri dan oleoresin. Produk lain yang

mungkin dibuat dari biji pala adalah mentega pala yaitu trimiristin yang dapat

digunakan untuk minyak makan dan industri kosmetik (Somaatmaja, 1984).

Daging buah pala dapat dimanfaatkan untuk diolah menjadi manisan, asinan,

dodol, selai, anggur dan sari buah (sirup) pala.

3. Komposisi zat kimia dan zat aktif pada buah pala

Kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam buah pala diantaranya

adalah D-limonen, 1, 3, 8-mentatrien, safrol, myristicin, minyak atsiri, saponin,

miristisin, elemisi, enzim lipase, pektin dan asam oleanolat. Kandungan senyawa

kimia tersebut sangat bermanfaat bagi kesehatan seperti mengobati masuk angin,

memperlancar pencernaan dan buang angin, mengobati insomnia (susah tidur),

antiemetik (mengatasi rasa mual, muntah, nyeri datang bulan dan rematik).

Pada prinsipnya komponen dalam biji pala dan fuli terdiri dari minyak

atsiri, minyak lemak, protein, selulosa, pentosan, pati, resin dan mineral-mineral.

Persentase dari komponen-komponen bervariasi dipengaruhi oleh klon, mutu

dan lama penyimpanan serta tempat tumbuh. Kandungan minyak lemak dari biji

pala utuh bervariasi dari 25 sampai 40%, sedangkan pada fuli antara 20 sampai

30%. Biji pala yang dimakan ulat mempunyai presentase minyak atsiri lebih

tinggi daripada biji utuh karena pati dan minyak lemaknya sebagian dimakan

22

oleh serangga (Marcelle, 1975). Menurut Leung dalam Rismunandar (1990) biji

pala mengandung minyak atsiri sekitar 2-16% dengan rata-rata pada 10% dan

fixed oil (minyak lemak) sekitar 25-40%., karbohidrat sekitar 30% dan protein

sekitar 6%.

4. Manfaat pala untuk kesehatan

a. Pereda sakit perut

Buah pala ternyata sejak zaman dulu dikenal sebagai obat alami untuk

mengatasi gangguan pencernaan, diare, dan kembung. Minyak esensial dan

zat kimiawi alami lainnya yang ada di dalam buah pala membantu

kelancaran saluran pencernaan.Untuk membantu masalah pencernaan,

taburkan sedikit, tak lebih dari setengah sendok teh dalam semangkuk

oatmeal sarapan setiap hari selama 2 minggu.

b. Membantu tidur

Jika Anda memiliki masalah untuk tidur, tuangkan segelas susu hangat

dan sedikit buah palabubuk. Susu mengandung tryptophan, asam amino

yang berubah menjadi serotonin dalam tubuh, sementara buah pala

membantu serotonin bertahan lebih lama, begitu penjelasan dari Michael

Murray, ND, pengarang The Encyclopedia of Healing Foods.

c. Pereda sakit gigi

Bagi yang pernah merasakan sakit gigi, pasti pernah merasakan obat

yang dioleskan dokter pada gigi. Rasanya pedas seperti pala. Ya, karena

23

buah pala memang sudah sejak lama digunakan untuk meredakan sakit gigi

dan gusi meradang. “Coba pijatkan satu-dua tetesminyak pala pada gusi jika

terasa sakit atau meradang,” saran Sara Snow, pengarang Sara Snow’s Fresh

Living. Tambahannya, zat dalam minyak pala membantu memerangi bakteri

dalam mulut yang bisa menyebabkan gigi berlubang. Jangan terlalu banyak

menggunakan bubuk pala karena bisa menyebabkan pusing dan mual.

d. Meringankan penyakit maag

Siapkan 100 ml air hangat, Campur dengan 1 sdt pala halus dan 2 sdt

bubuk buah pisang batu. Minum beserta ampas selagi hangat. Sebaiknya

pengobatan diulang sampai sembuh.

e. Menyembuhkan suara parau

Campur 2 sdm pala jalus dengan 2 sdm jahe parut, 1 sdt cengkeh halus

dan 3 tetes minyak kayu putih. campur semua bahan sampai terbentuk

adonan menyerupai pasta. Oleskan pada leher seperti memakai masker,

biarkan meresap selama 3 jam. Ulangi pengobatan sampai sembuh

5. Cara memproduksi pala menjadi produk

a. Manisan pala

Bahan baku untuk pembuatan manisan pala adalah buah pala

yang segar, oleh karena itu buah pala yang hendak dipanen sebaiknya

berumur (6-7) bulan sejak berbunga. Buah pala untuk manisan pala kering

dipilih yang berukuran sedang sampai besar agar mudah dibentuk. Bahan

penolong yang digunakan antara lain gula pasir, garam, bahan pengawet

(Natrium bisulfit) dan bahan pewarna. Manisan pala dapat dibuat dalam

bentuk manisan pala kering dan manisan pala basah. Manisan pala kering

umumnya lebih tahan lama dibandingkan manisan pala basah. Umumnya

pengrajin pala lebih banyak membuat pala kering dan sebagian pengrajin

juga membuat pala basah dengan memanfaatkan sisa gula dari proses

pembuatan pala kering.

Buah pala yang hendak diolah dipilih yang masih segar dan

utuh. Lalu dilakukan pemilahan berdasarkan besar kecilnya buah pala. Buah

pala berukuran sedang sampai besar digunakan untuk pembuatan manisan

pala kering dan yang berukuran kecil untuk bahan baku pembuatan manisan

24

pala basah. Mula-mula pala direndam dalam larutan garam. Larutan garam

dibuat dalam sebuah drum plastik. Jumlah larutan separuh dari berat bahan

yang akan diolah, jadi apabila pala yang akan direndam sebanyak 300 kg

maka diperlukan larutan perendam sebanyak 150 liter dengan kandungan

garam 1,5%. Buah pala yang telah disortir dan dibersihkan selanjutnya

direndam larutan garam selama 1-2 malam. Perendaman pada suhu kamar

dilakukan selama 1-2 malam, selanjutnya disaring dan ditiriskan.

Perendaman dengan larutan garam dimaksudkan agar buah pala tidak

mengalami pencoklatan saat dikupas.

Untuk membuang kulit luar sebaiknya menggunakan pisau yang

tahan karat dan tajam agar buah pala yang dihasilkan tidak rusak. Setelah

dikupas buah pala dibelah dan dibentuk seperti bunga. Biji yang masih

terbungkus fuli dan masih berada di dalam daging buah dikeluarkan dan

dikumpulkan. Daging buah pala yang telah dibuang kulitnya lalu dicuci

dengan air bersih, selanjutnya direndam dalam larutan pengawet

(Nametabisulfit) selama satu malam. Jumlah maksimum yan diperbolehkan

sebesar 2000 - 3000 ppm atau 0,2 - 0,3%. Selanjutnya daging buah pala

direndam dalam larutan gula encer dalam drum plastik selama satu malam.

Larutan gula yang digunakan dapat berasal dari gula hasil penirisan proses

pembuatan manisan pala sebelumnya yang ditambahkan air secukupnya

sampai seluruh daging buah terendam. Pala yang telah direndam satu malam

dalam larutan gula encer selanjutnya dicuci dan ditiriskan. Setelah ditiriskan

daging buah pala dimasukkan dalam nampan plastik dan ditaburi gula

sambil diaduk dengan merata. Pada tahapan ini untuk memperindah

penampakan buah pala dapat diberi warna. Selanjutnya buah pala didiamkan

beberapa saat agar gula menyerap kedalam daging buah. Daging pala yang

tela diaduk dengan larutan gula tersebut dipindahkan dalam anyaman

bamboo (tempayan) dan di bawahnya disiapkan ember plastik untuk

menampung air gula yang menetes. Daging pala yang sudah menyerap air

gula (daging buah sudah terlihat bening) selanjutnya ditaburi dengan gula

pasir sambil membuka bunga yang telah dibentuk. Manisan pala yang telah

ditaburi gula selanjutnya disusun di atas anyaman bamboo yang dilapisi

kertas semen untuk selanjutnya dikeringkan. Pengeringan dapat dilakukan

dengan sinar matahari pada siang hari, dan pada malam hari pengeringan

25

manisan pala dilakukan dengan pengering/oven sederhana yang dipanasi

dengan kompor.

Proses pengeringan sangat tergantung pada panasnya sinar

matahari. Biasanya pengeringan berlangsung selama 24-48 jam. Manisan

pala yang sudah kering (daging buah sudah terasa keras) selanjutnya

ditimbang dan dikemas ke dalam kantung-kantung plastik, kaleng dan drum.

Kemasan plastik dipakai untuk volume 0,25 kg, 1 kg dan 10 kg. Produk

manisan pala kering jika disimpan pada tempat yang baik mampu bertahan

sampai dengan 6 bulan, sedangkan produk manisan pala basah bertahan

selama 2 minggu tanpa mengalami perubahan rasa dan warna. Produk

manisan pala kering yang dihasilkan dalam satu periode produksi adalah

sebanyak 300 kg dan produk manisan pala basah sebanyak 150 kg. Produk

pala basah dihasilkan dari sisa buah pala yang tidak dapat dijadikan pala

kering bentuk bunga karena ukuran buah terlalu kecil. Buah pala yang

terlalu kecil sulit untuk dibentuk dan akan memerlukan gula lebih banyak.

Buah pala yang dijadikan manisan pala basah biasanya berkisar 25% dari

produksi manisan pala kering.

b. Sari buah pala

Aroma buah pala yang khas membuat daging buah pala sering

diolah menjadi sari buah. Namun rasa sepat dan getir yang disebabkan kadar

tannin yang terdapat pada daging buah mengurangi tingkat penerimaan

konsumen. Untuk mengurangi rasa sepat dapat dilakukan dengan

perendaman dalam larutan garam sebanyak 5% atau kapur 2% selama 12

jam (Djubaedah et al. 1995) . Selain itu bisa juga dilakukan penambahan

albumin telur (putih telur) sebanyak 1% (Hadad et al. 2005). Sirup yang

diperoleh dari daging buah pala dapat disimpan sampai 6 minggu tanpa

terjadi pertumbuhan kapang dan penurunan kadar gula.

Awal mulanya buah pala dikupas untuk dibuang kulitnya.

Selanjutnya direndam dengan larutan garam 5% selama 12 jam. Perendaman

berfungsi untuk mengurangi rasa getir dan kemudian dicuci dengan air

bersih hingga bersih. Buah pala bersih di potong kecil-kecil utuk kemudian

di hancurkan dan ditambhakan air dengan perbandingan 1: 4. Setelah hancur

dilakukan penyaringan untuk dibuang apasnya. Sari buah yang bersih

kemuadian ditambah gula 25% dan dimasak selama 15 menit untuk

26

menghilangkan bakteri. Dan sirup siap dikemas menggukan botol untuk di

pasarkan.

c. Minuman instan pala

Pertama-tama buah pala dikupas untuk dibuang kulitnya.

Daging buah ditambah air dengan perbandingan 1:2. Kemudian dihancurkan

menggukan blender beserta penambahan air lagi sebanyak perbandingan 1:4.

Setelah hancur dilakukan penyaringan untuk dibuang apasnya. Sari buah

dipanaskan pada suhu 80 c selama 60 menit untuk membunuh bakteri yang

ada.Bagian yang jernih kemudian ditambah gula 25% dan dimasak selama

15 menit untuk menghilangkan bakteri. Dan sirup siap dikemas menggukan

botol untuk di pasarkan.

d. Jeli pala

Jeli atau selai adalah produk olahan semi padat yang dibuat dari

sari buah-buahan. Bahan penting dalam pembuatan jeli adalah pektin, asam

dan gula dengan perbandingan yang tepat untuk menghasilkan jeli dengan

karakteristik yang baik. Buah pala mengandung pectin yang cukup tinggi

sehingga baik diolah menjadi jeli, terutama pada buah yang cukup tua tetapi

belum terlalu matang. Buah pala yang masih muda kurang bagus untuk

dipergunakan dalam pembuatan jeli karena Palamasih banyak mengandung

pati dan kadar pektinnya rendah. Ampas dari penyaringan sari pala dapat

diolah menjadi dodol atau wajik pala.

Pembuatan jeli pada diawali dengan sortasi buah pala sebanyak

3 lg, buah pala yang diguanakan yang memiliki ukuran yang besar karena

daging buah besar yang kemudian dicuci dan dikupas untuk dipisahkan

dengan kulitnya. Daging buah pala yang sudah bersih diiris-iris kecil-kecil.

Irisan daging buah pala dihancurkan dengan 3 liter air menggunakan

blender. Pasta dipanaskan selama 1 jam dan kemudian disaring untuk

dipisahkan dari ampasnya. Sari buah pala yang bersih ditambahkan gula

pasir sebanyak 2,5 kg dan 1 sendok the mentega. Kemudian panaskan lagi

sari buah pala untuk menghancurkan gula yang baru ditambahkan. Jelli pala

kemudian dikemas agar lebih menarik.

e. Dodol pala

27

Dodol merupakan makanan semi padat yang dibuat dari

campuran beras ketan. Dodol dapat dibuat dari bubur buah pala segar atau

dari ampas sisa penyaringan dalam pembuatan sirup atau jeli pala. Dalam

pembuatan dodol pala, selain daging buah pala, bahan baku yang penting

adalah santan kelapa dan beras ketan. Persiapan buah pala adalah sebagai

berikut : buah pala segar dengan tingkat kematangan optimum, yaitu umur

6-7 bulan dikupas, dibelah dan dicuci. Daging buah yang sudah dipisahkan

dari fuli dan biji, kemudian direndam dalam air kapur selama 10 jam.

Setelah perendaman dicuci dengan air bersih dan diblanching selama 10 – 15

menit, selanjutnya diblender dengan menambahkan air dengan perbandingan

1:1 sampai menjadi bubur buah.

Cara pembuatan dodol pala dari buah pala segar adalah sebegai

berikut: santan dimasak sampai mendidih kemudian ditambahkan gula pasir

dan gula merah masing-masing sebanyak 300 g sambil terus

diadukaduk .Setelah cukup kental selanjutnya dimasukkan bubur buah

sebanyak 500 g dan tepung ketan sebanyak 300 g sambil terus diaduk.

Sebagai penyedap bisa ditambahkan vanili. Dalam pembuatan dodol pala,

bisa juga ditambahkan susu yang dimasak bersama santan.

2.4 CENGKEH

1. Luas areal dan sentra produksi cengkeh

Menurut data statistik FAO, Indonesia memiliki luas areal tanaman

cengkeh terluas di dunia, yaitu sekitar 241.800 ha atau lebih dari 70% luas areal

tanaman cengkeh di dunia. Indonesia juga merupakan penghasil minyak cengkeh

terbesar di dunia. Industri minyak daun cengkeh tidak saja memproduksi minyak

daun cengkeh sebagai komoditas ekspor yang menghasilkan devisa, tetapi juga

menyerap tenaga kerja hal ini dikarenakan besarnya permintaan dari dalam

maupun luar negeri.

Sentra produksi minyak cengkeh terdapat di Jawa Tengah, Jawa Barat,

Jawa Timur, Sumatra Barat, Bali, dan Sulawesi Selatan. Produksi minyak

cengkeh Indonesia pada tahun 2007 sekitar 2.500 ton dengan perkiraan

pemakaian dunia sekitar 3.500 ton / tahun. Walaupun demikian volume ekspor

minyak cengkeh sangat kecil, karena sebagian besar minyak cengkeh sudah

28

diolah menjadi produk turunannya sehingga yang diekspor lebih banyak pada

produk turunannya, seperti eugenol, eugenol asetat, dan lain-lain.

2. Gambar komoditas cengkeh

Cengkeh (Syzygium aromaticum, syn. Eugenia aromaticum), adalah

tangkai bunga kering beraroma dari keluarga pohon Myrtaceae. Cengkeh adalah

tanaman asli Indonesia, banyak digunakan sebagai bumbu masakan pedas di

negara-negara Eropa, dan sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia.

Cengkeh ditanam terutama di Indonesia (Kepulauan Banda) dan Madagaskar,

juga tumbuh subur di Zanzibar, India, dan Sri Lanka. Pohon cengkeh merupakan

tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan tinggi 10-20 m, mempunyai daun

berbentuk lonjong yang berbunga pada pucuk-pucuknya. Tangkai buah pada

29

awalnya berwarna hijau, dan berwarna merah jika bunga sudah mekar. Cengkeh

akan dipanen jika sudah mencapai panjang 1,5-2 cm. Tumbuhan ini adalah flora

identitas Prov. Maluku Utara Cengkeh dapat digunakan sebagai bumbu, baik

dalam bentuknya yang utuh atau sebagai bubuk. Bumbu ini digunakan di Eropa

dan Asia. Terutama di Indonesia, cengkeh digunakan sebagai bahan rokok

kretek. Cengkeh juga digunakan sebagai bahan dupa di Republik Rakyat Cina

dan Jepang.

3. Komposisi kimia dan zat aktif pada cengkeh

Zat yang terkandung dalam minyak cengkeh, seperti minyak atsiri yang

terdiri dari komponen utamanya yaitu eugenol, eugenol acetat, Bheta

caryophillen. Selain itu kandungan lainnya dalam minyak cengkeh terdapat zat

samak tipe gallat, sianidin ramnoglukosida, kuersentin, kaemferol, mirisetin dan

isokuersentin.

Eugenol merupakan kandungan yang paling utama dalam minyak

cengkeh. Eugenol berupa zat cair berupa zat cairberbentuk minyak, tidak

berwarna atau sedikit kekuningan, menjadi coklat dalam udara, berbau dan

berasa rempah-rempah. Dapat larut dalam alkohol dan mudah menguap.

Kandungan senyawa aktif dalam tanaman cengkeh yang memiliki

manfaat kesehatan adalah minyak atsiri, eugenol, asam oleanolat, asam

galotanat, fenilin, karyofilin, resin, dan gom. Kandungan utama yang

memberikan manfaat kesehatan adalah minyak cengkeh dengan komposisi

utama antara lain eugenol, caryophyllene, eugenol acetate, dan alpha-humelene.

4. Manfaat cengkeh untuk kesehatan tubuh

a. Bernutrisi

Cengkeh adalah sumber nutrisi utama yang dibutuhkan tubuh karena

mengandung vitamin hingga nutrisi yang penting, seperti kalsium dan juga

magnesium. Cengkeh yang berukuran kecil ini memiliki manfaat yang besar

bagi tubuh karena memiliki kandungan energi yang besar dan juga

mengandung serat yang baik bagi pencernaan.

b. Antibakteri dan Jamur

Cengkeh dapat menjadi cara yang alami untuk melawan bakteri yang

membahayakan perut, dan melawan kuman pada mulut. Selain itu, eugenol

yang terdapat pada cengkeh telah terbukti memiliki kandungan anti jamur,

30

serta efektif dalam melawan penyakit kulit yang disebabkan oleh cacing

cincin.

c. Mengandung Analgesik

Minyak cengkeh sering digunakan untuk mengobati gigi dan juga

eksperimen yang baru-baru ini dilakukan membuktikan cengkeh memiliki

kandungan anelgesik. Jadi jika mengalami sakit pada gusi, tak perlu lagi

membeli obat di apotik, gunakan saja minyak cengkeh untuk meredakan rasa

sakit Anda.

d. Zat Perangsang

Cengkeh dipercaya memiliki kandungan zat perangsang tradiosional.

Meskipun belum ada klaim yang kuat mengenai hal tersebut, eksperimen

yang baru-baru ini dilakukan menunjukan bahwa cengkeh memang memiliki

kandungan zat perangsang. Selain itu cengkeh juga membantu kasus

ejakulasi dini.

e. Baik untuk Pencernaan

Cengkeh merupakan salah satu makanan yang baik untuk pencernaan.

Tidak hanya melawan kembung dan bisul, namun juga efektif meredakan

mual dan gangguan pencernaan.

f. Baik untuk Kesehatan Jantung

Eugenol yang terkandung pada cengkeh berfungsi untuk mencegah

pembekuan pada darah dan mencegah stroke. Hingga saat ini, para peneliti

masih melakukan riset untuk mengetahui manfaat lain dari tanaman cengkeh

bagi kesehatan jantung.

g. Melawan Kanker

Meskipun belum benar-benar dipastikan, namun studi menunjukkan

bahwa cengkeh dapat menangkal penyakit kanker, terutama kanker kulit,

paru-paru dan juga saluran pencernaan.

h. Anti Inflamasi

31

Flavonoid yang ditemukan dalam minyak cengkeh memiliki kandungan

anti inflamasi yang yang dapat membantu pasien yang menderita rematik.

Selain itu cengkeh juga dapat digunakan sebagai ekspektoran dalam

menyembuhkan gangguan saluran pernafasan.

i. Anti Nyamuk

Cengkeh memiliki kandungan yang tidak disukai nyamuk. Gunakan

cengkeh untuk mencegah Anda dari gigitan nyamuk yang menyebabkan

malaria, demam berdarah, dan juga penyakit-penyakit lain yang disebabkan

oleh gigitan nyamuk.

j. Meningkatkan Sistem Imun

Cengkeh dipercaya dapat meningkatkan sistem imun dan juga melawan

seluruh penyakit mulai dari ringan hingga penyakit yang mematikan.

k. Mengobati sakit gigi

Untuk mengobati sakit gigi, bagian yang digunakan adalah bunga

cengkeh. Adapun cara untuk membuat ramuan obat sakit gigi yaitu 5 sampai

10 butir bunga cengkih disangrai lalu ditumbuk hingga halus. Selanjutnya

menjadi bubuk cengkeh, Anda bisa taburkan pada bagian gigi yang terasa

sakit.

l. Mengobati batuk

Selain bisa menghilangkan bau mulut, mengunyah cengkeh juga bisa

menyembuhkan batuk. Mungkin rasanya sedikit getir dan ada pahitnya,

namun kandungan kimia yang ada dalam cengkeh merupakan ekspektoran

alami yang bisa mengencerkan dahak.

m. Menghilangkan rasa mual

Untuk mengobati mual, Anda bisa mengonsumsi segelas air rebusan

cengkeh. Jika tidak menyukai rasanya, Anda juga bisa menambahkan madu

n. Mencegah Inflamasi (Radang)

Minyak cengkeh mengandung flavanoid. Hal ini tentulah sangat baik

karena memiliki sifat anti inflamasi dan juga bisa bermanfaat untuk pasien

32

rematik. Selain itu, cengkeh juga bisa digunakan sebagai ekspektoran untuk

mengobati berbagai kondisi minor saluran pernapasan.

5. Cara pengolahan cengkeh menjadi produk

1. Minyak atsiri

a. Persiapan Ketel Suling

Sebelum ketel digunakan, sisa air bekas penyulingan

sebelumnya harusdibuang, karena air tersebut mengandung garam

dan komponen hasildegradasi yang dapat mencemari mutu minyak

yang dihasilkan

b. Pengisian Daun ke dalam Ketel Suling

Daun kering tidak perlu dirajang, dapat langsung dimasukkan ke

dalamketel suling. Pengisian dilakukan secara bertahap dan diinjak-

injak/ditekanuntuk meningkatkan kepadatan daun dalam

ketel.Kepadatan optimum dauncengkeh kering didalam ketel sekitar

70-80 gram/liter.

c. Proses Penyulingan

Lama penyulingan daun cengkeh basah sekitar 7-8 jam, dan

penyulingandaun kering sekitar 6-7 jam. Penggunaan tekanan

bertahap mulai dari 1bar sampai 2 bar, dapat mempersingkat lama

penyulingan menjadi 4-5 jam .Rendemen minyak daun cengkeh

yang dihasilkan sekitar 2,0-2,5%

Pendinginan (Kondensasi) UapPendinginan dilakukan dengan

unit pendingin (kondensor) berupa pipa pendingin model multi

tubular atau spiral yang dipasang dalam tabung ataudirendam dalam

bak air pendingin.Aliran air pendingin dibuat berlawananarah

( counter flow)dengan arah aliran uap di dalam pipa.Tujuannya

33

adalahagar distilat pada saat akan keluar dari pipa pendingin, telah

terkondensasisempurna.

d. Pemisahan minyak dari air destilat

Suhu destilat yang mengalir keluar tabung kondensor

diusahakansama/mendekati suhu air pendingin yang masuk (maks

30oC)Pemisahanminyak dilakukan pada prinsipnya berdasarkan

perbedaan BJ (Berat Jenis)antara air dengan minyak Jika BJ minyak

<1, maka minyak akan berada diatas permukaan air, sementara

untuk BJ>1, minyak akan mengendap di bagian bawah unit pemisah

minyak, dan air berada dia atasnya.

e. Penyaringan Minyak

Minyak yang dihasilkan masih terlihat keruh karena masih

mengandungsejumlah kecil air dan kotoran yang terdispersi dalam

minyak . Air tersebut perlu dipisahkan dengan menyaring minyak

menggunakan kain teflon/sablonatau dapat dilakukan dengan

menambahkan Natrium Sulfat Anhidrida(Na2SO4) sebagai pengikat

air sebanyak 1%, selanjutnya diaduk dan disaring.

f. Pemucatan Minyak Cengkeh

Jika minyak yang dihasilkan masih berwarna kuning

coklat/coklat gelap, biasanya mengandung logam besi yang berasal

dari ketel suling dan alat penampung minyak yang terbuat dari besi.

Jika diinginkan minyak cengkeh berwarna kuning pucat, dan

bebas dari logam besi, dapat dilakukan dengan 2cara pemucatan

yaitu :

Redestilasi minyak daun cengkeh pada kondisivakum;

pemucatan dengan penambahan chelating agent (bahan

pengkelat)seperti asam sitrat dan asam tartarat.

34

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pengertian singkat yang dijelaskan rempah-rempah memiliki

berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh. Baik mencegah penyakit, mengatasi penyakit

maupun menyembuhkan berbagai penyakit. Untuk mengatasi seseorang agar mau

mengkonsumsi rempah-rempah, rempah-rempah bisa digunakan untuk menjadi sebuah

produk sehingga orang tidak perlu ketakutan dalam mengkonsumsi rempah-rempah

dengan rasa yang ditimbulkannya. Dengan adanya produk dengan bahan rempah-rempah

maka anak-anak juga akan mudah untuk mengkonsumsinya. Oleh sebab itu

mengkonsumsi rempah-rempah tidak hanya perut kenyang tetapi juga menyehatkan.

3.2 Saran

Semua tumbuhan memiliki fungsi, manfaat dan khasiatnya sendiri. Jadi jangan

dianggap remeh dan tidak penting. Seperti tanaman rempah-rempah diatas yang dapat

digunakan untuk berbagai macam penyakit. Tanaman inipun lebih murah dan mudah

dibuat juga digunakan. Sebaiknya diadakan sosialisasi mengenai manfaat rempah-

rempah untuk menahan laju pertumbuhan penyakit karena masih sangat sedikit

masyarakat yang mengetahui hal ini.

35

REFERENSI

ATMAJA,DHANU ARI. 2008.Pengaruh Ekstrak Kunyit (Curcuma Domestica) Terhadap Gambaran Mikroskopik Mukosa Lambung Mencit Balb/C Yang Diberi Parasetamol. Artikel Karya Tulis Ilmiah.Semarang.http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCgQFjAA&url=http%3A%2F%2Feprints.undip.ac.id%2F24318%2F1%2FDhanu.pdf&ei=9DrTUrcBNHHrQf6goHABA&usg=AFQjCNE4_cHSsIneM4sBlZ4PiYfihjW3bw&bvm=bv.5902648,d.bmkhttp://www.likethisya.com/manfaat-dan-khasiat-kunyit.html. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 08.00.

https://www.facebook.com/permalink.php?id=202478649898538&story_fbid=216544635158606. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 08.05.

http://bkpp-kaltim.info/dinamic.php?act=I&id=106&kategori=0&cari=. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 08.10.

http://indragp2009.wordpress.com/2009/12/11/temulawak-sebagai-obat-tradisional/. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 08.10.

http://www.sehatraga.com/temulawak-rimpang-ajaib-penakluk-hepatitis/. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 08.13.

http://www.bundakonicare.com/post/from-nature-for-health/temulawak. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 08.17.

http://herbal.sariabdussalam.com/wp-content/uploads/2012/10/temulawak.jpg. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 08.15.

http://benefitsplants.blogspot.com/2013/07/manfaat-temulawak-dan-nutrisinya-untuk.html. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 08.20.

http://blog.pelapak.com/manfaat-temulawak.html#.UtNYSPtygVw. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 08.22.

http://www.ukmkecil.com/usaha-kecil/usaha-kecil-membuat-temulawak-instan. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 08.23.

http://rempahratuswannura.files.wordpress.com/2010/10/pala.jpg. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 08.35.

http://hansdw08.student.ipb.ac.id/files/2013/03/buah-pala.jpg. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 08.40.

http://tanamansehat.blogspot.com/2011/10/buah-pala-myristica-fragrans.html. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 08.40.

http://obat-net.blogspot.com/2012/10/manfaat-buah-pala-manfaat-pala-bagi.html. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 10.00.

http://manfaattumbuhanbuah.blogspot.com/2013/12/manfaat-dan-khasiat-buah-pala.html. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 1015.

http://wolipop.detik.com/read/2012/12/08/130614/2112952/1135/2/10-manfaat-cengkeh-bagi-kesehatan. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 10.30.

http://www.inicaraku.com/7-manfaat-cengkeh-untuk-kesehatan-yang-harus-anda-tahu.html. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 11.00.

36

http://mahmudaheka.blogspot.com/2013/02/minyak-atsiri-daun-cengkeh.html. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 11.05.

http://achormohammad.wordpress.com/2011/10/25/industri-minyak-cengkeh-di-indonesia/. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 11.15.

http://biogen.litbang.deptan.go.id/plasmanutfah/template.php?l=commodity_menu.php&m=commodity_home.php&commodity_id=03010&group_id=03&institution_shortname=BALITTRI&num_accession=48. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 11.30.

http://1.bp.blogspot.com/Yxw4hI2KYJ4/UAubIdYjdTI/AAAAAAAAABE/QSOnv7ZtNKc/s1600/2012-07-09%2B09.11.50.jpg. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 11.45.

http://nilamangraini.wordpress.com/2012/11/24/khasiat-minyak-cengkeh/. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 11.50.

http://www.google.com/imgres?client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen.US%3Aofficial&sout=0&tbm=isch&tbnid=pzyxua5RnKglfM%3A&imgrefurl=http%3A%2F%2Fwww.binagro.com%2Fminyak-cengkeh%2F&docid=l_hnAfMVf-B9DM&imgurl=http%3A%2F%2Fwww.binagro.com%2Fwp-content%2Fuploads%2F2012%2F08%2FCengkeh.jpg%253F4c9b33&w=300&h=300&ei=U3fTUvp3hYutB4negMAC&zoom=1&ved=0CF4QhBwwBA&iact=rc&dur=656&page=1&start=0&ndsp=15&biw=1252&bih=610. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 12.00.

Nur,Mokhamad. Teti Estiasih. Mochamad Nurcholis. Jaya Mahar Maligan.ANEKA PRODUK OLAHAN KUNYIT ASAM .Pengabdian Masyarakat Ponpes Nailul Falah.Malang.2010.http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=rja&ved=0CFYQFjAF&url=http%3A%2F%2Fmnurcholis.lecture.ub.ac.id%2Ffiles%2F2012%2F01%2FModul-Produk-Olahan-Kunyit-Asam1.pdf&ei=EEDTUvSQHs3MrQf_oIHQDw&usg=AFQjCNEd65pk5_wILuiY0H1A9aFMRM2jKw&bvm=bv.59026428,d.bmk. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 10.15.

37