bisnis plan depot air minum-rev
TRANSCRIPT
Project Proposal
DEPO AIR MINUM ISI ULANG
"PUJI ALAMI"
ANGGOTA:
ARDIAN MOHIB (L2H 005 569)
EKO ARDIYANTO (L2H 005 672)
KOHOR DIDIK P (L2H 005 693)
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2009
Page | 1
HALAMAN PENGESAHAN
Project Proposal (Bisnis Plan) Program Mahasiswa Wirausaha Universitas Diponegoro tahun
2009 telah diperiksa dan disahkan pada hari..........tanggal..........bulan Agustus tahun 2009
Ketua
Tim Depo Air Minum Puji Alami,
Ardian mohib
L2H 005 659
Dosen Pendampig,
Imam S.. S.Psi , MA.
NIP.132302429
Mengetahui,
Ketua Program Mahsiswa Wirausaha,
DR. FX. Djoko Priyono, SH., M. Hum
NIP.
Page | 2
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur alhamdulilah penulis panjatkan kepada allah swt, karena
dengan rahmat dan ridhonyalah maka Project Proposal (Bisnis Plan) Program Mahasiswa
Wirausaha 2009 atau lebih dikenal dengan sebutan PMW 2009 dapat diselesaikan dengan
baik. Rencana Bisnis ini merupakan laporan yang wajib dibuat oleh peserta program
mahasiswa wirausaha 2009n sebagai proposal pengajuan rancan usaha. Usaha yang sedang
dirintis yaitu Usaha pendirian Depo Air Minum Isi Ulang “Puji Alami”.
Sebelum melakukan praktek pendirian usaha kami terlebih dahulu melakukan magan
di depo air minum BAROKAH 99 selama kurang lebih tiga minggu. Hal ini bertujuan agar
kami bisa lebih mengetahui seluk beluk usaha yang nantinya akan kami jalankan. Banyak
sekali hambatan dan tantangan yang kami hadapi pada saat membuat Bisniss Plan dan pada
saat magang dan semua itu tidak mungkin kami selesaikan sendiri tanpa bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak sehingga kewajiban magang dan pembuatan laporan dapat
terselesaikan dengan lancar. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Diponegoro, Prof. Dr. dr. Susilo Wibowo, MS, MED, SP, sebagai
pelindung kegiatan PMW.
2. Panitia Program Mahasiswa Wirausaha yang telah memberikan kepercayaan kepada kami
untuk merealisasikan bisnis plan yang kami ajukan.
3. Bapak Budiyono, S.Kes, Mkes. dan Bapak Imam S., S.Psi, MA selaku dosen pembimbing
yang telah memberikan bimbingannya selama melakukan magang.
4. Bapak Agus Baedowi selaku pemilik dan pengusaha depo air minum BAROKAH 99 yang
telah mempersilahkan kami untuk melakukan magang ditempatnya.
5. Mas oki dan mas yang lain selaku karyawan yang telah memberikan pengarahan.
6. Teman-teman seperjuangan ardian, eko ardiyanto, kohor didik dan bayamer.
7. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Akhirnya kami berharap program yang kami laksanakan selama mengikuti kegiatan
magang ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak.
Semarang, Juli 2009
Penulis
Page | 3
DAFTAR ISI
1. Pendahuluan....................................................................................................................3
2. Aspek Pemasaran.............................................................................................................4
3. Aspek Produksi.................................................................................................................6
4. Aspek Manajemen........................................................................................................... 8
5. Aspek Keuangan...............................................................................................................8
6. Aspek Risiko..................................................................................................................... 9
7. Aspek Sosial Ekonomi.......................................................................................................10
8. Kesimpulan.......................................................................................................................10
LAMPIRAN
Page | 4
1. Pendahuluan
a. Latar Belakang
Air merupakan komponen yang sangat penting dalam kehidupan. Kebutuhan
manusia akan air dapat disetarakan dengan kebutuhan manusia akan makanan.
Manusia dapat hidup beberapa minggu tanpa makan, namun manusia akan
meninggal dalam beberapa hari jika kebutuhan cairan tubuhnya tidak segera
dipenuhi. Bahkan tubuh manusia 60%-nya terdiri dari cairan tubuh. Setiap harinya
manusia dianjurkan untuk mengkonsumsi 8 gelas air (atau setara dengan 1,6 L)
sebagai pengganti cairan tubuh yang hilang akibat aktivitas hariannya.
Seiring dengan kemajuan zaman, masyarakat menginginkan kepraktisan dalam
berbagai hal, termasuk penyediaan air minum untuk kebutuhan sehari-hari.
Masyarakat menginginkan tersedianya air minum yang dapat langsung digunakan,
tanpa harus dimasak terlebih dahulu mengingat mahalnya harga bahan bakar minyak
dalam waktu ini, namun tetap memenuhi standar kesehatan dan tentunya dengan
harga yang terjangkau bagi masyarakat. Melihat peluang tersebut, maka penyusun
berinisiatif untuk mendirikan sebuah depo air minum dengan nama CV. Puji Alami
yang mampu menyediakan air minum isi ulang yang higienis, praktis dan ekonomis.
b. Tujuan
Tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada investor dalam hal ini
DIKTI yang sangat diharapkan dapat membantu pengembangan usaha ini dengan
memberikan modal usaha serta memberikan kontrol terhadap kemajuan usaha ini.
Dengan adanya bantuan modal usaha diharapkan usaha ini bisa dilaksanakan dan
selalu mengalami peningkatan disetiap tahunya sehingga akan menyediakan
kesempatan khususnya bagi mahasiswa untuk berwirausaha sebagaimana yang
dicanangkan DIKTI dalam Program Mahasiswa Wirausaha serta diharapkan nantinya
akan menciptakan lapangan kerja baru.
Beberapa faktor yang meliputi pengadaan bahan baku, teknologi pemrosesan air,
kemungkinan pemasaran dan potensi pasar juga tak kalah penting aspek keuangan
serta aspek-aspek lainya juga dibahas dalam tulisan ini sehingga dapat dimanfaatkan
untuk bahan kajian lebih lanjut.
Page | 5
2. Aspek Pemasaran
a. Analisa Permintaan dan Penawaran
Peluang pengembangan usaha depo air minum tidak lepas dari analisa permintaan
dan penawaran produk tersebut. Bangsa Indonesia sejak dekade 1970-an telah
berubah secara perlahan tapi pasti menuju pertumbuhan ekonomi dari predikat
Negara miskin menjadi Negara berkembang. Perubahan ini secara pasti juga
merubah perilaku kerja sebagian masyarakat perkotaan yang merembet pada
masyarakat pedesaan. Perilaku/pola kerja tersebut sangat berpengaruh terhadap
pola makan dan minum masyarakat Indonesia yaitu kebutuhan air minum yang
semakin banyak diakibatkan beban kerja yang semakin berat.
Karakteristik masyarakat Indonesia dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu
masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan. Pemenuhan kebutuhan air minum
masyarakat perkotaan sebagian besar dipenuhi oleh perusahaan-perushaan air
minum seperti aqua, aquades, vit, total dan beberapa kompetitor yang lain tetapi
tetap masih tidak dapat terpenuhi karena kebutuhan air minum jauh lebih banyak
dibanding dengan pemenuhannya. Pemenuhan kebutuhan akan air minum
masyarakat pedesaan sebagian besar dipenuhi sendiri dengan memasak air yang
berasal dari air tanah dan memanfaatkan kayu bakar dan minyak tanah sebagai
bahan bakarnya, namun demikian lambat laun masyarakat semakin kesulitan dalam
menemukan kayu bakar maupun minyak tanah kerena semakin langka dipasaran
disamping kondisi air tanah yang semakin tidak layak untuk dikonsumsi misalnya
karena berkapur atau keruh. Kondisi yang demikian memunculkan suatu jenis usaha
depo air minum yang muncul pada awal tahun 2000an. Usaha air minum
menghasilkan produk air yang siap minum dengan harga yang jauh lebih murah
dibanding kompetitor yang lain seperti aqua, total namun memberikan kualitas air
yang tidak jauh berbeda.
b. Saluran Pemasaran
Produk air minum ini akan dipasarkan langsung kepada konsumen. Konsumen bisa
datang sendiri ke tempat isi ulang atau bisa membeliya melalui toko atau warung
yang sudah bekerjasama dengan perusahaan kami. Sehingga jalur distribusi dari
Page | 6
produsen ke konsumen tidak panjang. Kondisi ini akan mampu memberikan
kelonggaran bagi perusahaan dalam menetapkan harga jual produk.
Kepada toko dan warung, perusahaan biasanya memberikan komisi sekitar 5 -10
persen dari harga jual produk. Kondisi semacam itu masih tetap di pertahankan
dalam rencana pengembangan ini. Salah satu kendala yang bisa timbul dari sistem
jalur distribusi tersebut adalah mempertahankan loyalitas pelanggan dan
mendapatkan pelanggan baru. Karena bisa jadi, ada perusahaan sejenis yang ingin
bersaing. Untuk mengatasi terjadinya hal tersebut, maka perlu strategi khusus
mempertahankan loyalitas pelanggan.
Selain itu kendala lain yang bisa timbul dari sistem jalur distribusi tersebut adalah
rendahnya loyalitas para pemilik (toko atau warung) tersebut. Seringkali, karena tidak
adanya ikatan yang jelas antara produsen dengan para wira niaga, misalnya
perjanjian mengenai harga maksimal penjualan produk. Untuk mengatasi terjadinya
hal seperti tersebut, maka perlu di buatkan perjanjian tertulis antara produsen dan
wiraniaga tentang hak dan kewajiban masing-masing.
c. Harga dan Cara Pembayaran
Kebijakan harga yang ditempuh perusahaan yaitu dengan menambahkan imbuhan
harga atas harga pokok biasanya sekitar 30% - 60%. Harga jual yang ditetapkan
kepada konsumen langsung maupun toko/warung berbeda. Kepada Toko/warung,
perusahaan memberikan patokan harga eceran tertinggi. Sehingga mereka tidak
boleh menjual produk melebihi harga eceran tertinggi tersebut diberikan kepada
toko/warung. Adapun cara pembayaran yang selalu dilakukan oleh para konsumen
langsung adalah tunai. Jika dari toko/warung dengan cara konsinyasi yakni
pembayaran di lakukan kalau barang terjual. Harga produk yang ditawarkan
perusahaan berkisar Rp 3500 - Rp 4000/galon.
d. Promosi
Kegiatan promosi digunakan untuk menunjang keberhasilan penjualan produk.
Berbagai cara digunakan untuk kegiatan promosi ini;
1. Promosi dilakukan dalam bentuk kemasan, yaitu segel untuk tutup kepala gallon.
Hal ini dilakukan agar gaom tampak bersih, rapi dan higenis. Dengan adanya
perbaikan kemasan ini produk di harapkan semakin menarik minat calon pembeli.
Page | 7
2. Promosi dapat dilakukan dengan memberikan contoh-contoh kepada calon
konsumen seperti, rumah makan, perkantoran dan sebagainya.
3. Dengan menyebarkan brosur kepada calon pembeli
4. Memberikan diskon harga kepada pembeli yang loyal
5. Sistem Antar Jemput Pelanggan (SJP)
3. Aspek Produksi
a. Bahan Baku
Bahan utama yang digunakan yaitu Air. Agar kualitas tetap terjaga, air yang
digunakan juga harus air asli dari pegunungan. Untuk usaha ini bahan baku air akan
didatangkan langsung dari sumber mata air pegunungan Ungaran.
b. Sarana dan Fasilitas Usaha
Lokasi usaha bertempat di Ds. Guci, Kec. Godong, Kab, Grobogan. Sebagai alternatif,
lokasi bisa juga ditempatkan di daerah Ngaliyan Semarang.
Rencana Layout Usaha Depo Air
Gambar 1.1 Layout Perusahaan
Peralatan yang dibutuhkan antara lain :
1. Mesin penyaring (filter) kotoran air
2. Mesin pencuci galon
3. Mesin pengisian ulang
4. Kain lap
Page | 8
5. Galon
Fasilitas usaha yang sudah dimiliki: Mobil Bak dan Tempat yang akan digunakan
untuk usaha.
c. Proses Produksi
Proses produksi dalam melakukan pengisian air dapat digambarkan dalam diagram
berikut:
Gambar alur proses produksi gallon
Keterangan:
1. Bahan baku yang didatangkan langsung dari sumber mata air pegunungan
disimpan di dalam tandon atau bak penampungan air.
2. Setelah proses no satu proses selanjutnya adalah pengendapan/bak kedua atau
ketiga, dilanjutkan dengan filtrasi (2-3 filter) sampai sterilisasi/desinfeksi (baik
pakai uv atau ozon), kemudian siap untuk dikemas kedalam galon.
3. Pencucian galon serta sterilisasi galon.
Page | 9
4. Galon yang sudah bersih dan steril diletakkan di depo instalation untuk
selanjutnya dilakukan pengisian air minum dengan menggunakan sinar UV dan
ozonisasi.
5. Setelah penuh galon dikeluarkan dari Depo Instalation.
6. Pengemasan yaitu dengan menyegel kepala galon disertai dengan bottle cleanser.
d. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang dibutuhkan pada perusahaan air minum ini tidak banyak. Cukup 2
orang. Satu orang melayani di tempat sekaligus bertindak sebagai kasir, yang lain
sebagai tenaga antar jemput pelanggan.
4. Aspek manajemen
a. Tim Manajemen
Secara struktural, jabatan yang terdapat di dalam perusahaan ini adalah ;
Gambar 1.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Jabatan dalam CV. Puji Alami
Direktur Utama : Ardian Mohib
Manajer Logistik dan Keuangan : Kohor Didik P
Manajer Pemasaran dan Penjualan: Eko Ardiyanto
b. Struktur Legal : Kepemilikan, Perjanjian tenaga kerja dsb
Usaha depo air minum isi ulang merupakan usaha mahasiswa yang dibiayai oleh
DIKTI sebagai perwujudan Program Mahasiswa Wirausaha. Usaha ini dimiliki oleh tiga
orang mahasiswa antara lain Ardian Mohib, Kohor Didik P. dan Eko Ardiyanto. Tenaga
Page | 10
kerja untuk operasional akan diambil dari warga yang bermukim disekitar lokasi depo
air minum akan didirikan sehingga nantinya akan mempermudah proses kerja dan
pengawasan.
5. Aspek Keuangan
a. Biaya dan Sumber Dana
Biaya dan sumber dana berasal dari DIKTI. Perhitungan biaya adalah sebagai berikut :
1). Modal tetap, meliputi: a. Instalasi Depot Air Minum & Pencuci Galon : Rp. 19.500.000,00b. Galon kosong 150 unit @Rp.30.000,00 : Rp. 4.500.000,00c. Lokasi ukuran 5m * 5m : sudah tersediad. Kendaraan roda 4 model Pick Up : sudah tersediae. Kendaraan roda 2 model Bebek : sudah tersediaf. Pemesanan baliho 1m * 4m : Rp. 160.000,00g. Hair drier (untuk pemasangan segel) : Rp. 200.000,00h. Persiapan tempat : Rp. 500.000,00
Jumlah : Rp24.860.000,002). Modal tidak tetap, meliputi:
a. Pemesanan Air Gunung 5000L : Rp. 275.000,00b. Pemesanan nota pembelian berlogo : Rp. 20.000,00c. Pembelian tisue 1000 buah @ 75 : Rp. 75.000,00d. Pembelian tutup galon 1000 buah @ 105 : Rp. 105.000,00e. Pembelian segel 1000 buah @ 45 : Rp. 45.000,00f. Biaya promosi meliputi penyebaran pamplet : Rp. 50.000,00g. listrik Rp650/ kWh (sumber:pln.go.id)Perkiraan pemakaian 192 kWh/bln : Rp. 150.000,00h. Biaya mode transportasi : Rp. 200.000,00i. Pembayaran gaji karyawan : Rp. 400.000,00J. Lain-lain. : Rp. 220.000,00
Jumlah : Rp1.540.000,00Modal Total : Rp26.400.000,00
Modal untuk memulai usaha di berikan oleh DIKTI sebesar Rp. 19.950.000,00
(sembilan juta sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) sehingga kekurangan sebesar
Rp. 6.450.000,00 (enam juta empat ratus lima puluh ribu rupiah) diperoleh dengan
cara mencari investor.
Page | 11
b. Harga Pokok Penjualan
Harga yang akan ditawarkan kepada konsumen adalah sebesar Rp. 3.500,00 (tiga ribu
lima ratus rupiah) hal ini dikarenakan pasaran harga air minum isi ulang sejenis
adalah sebesar harga tersebut sehingga sehingga tidak mungkin untuk menjual
dengan harga yang lebih tinggi atau lebih rendah.
c. Cash Flow
Rencana Anggaran Dana Usaha
Rencana anggaran dana untuk usaha depo air minum akan ditampilkan dalam
cash flow dan analisis ekonomi sebagai berikut:
1. Cash Flow Usaha
Dalam perhitungan cash flow dilakukan perhitungan selama satu tahun dengan
satuan bulan sehingga terdapat 12 bulan perhitungan.
Dalam melakukan perhitungan cash flow maka sebelumnya kami melakukan target
penjualan selama 12 bulan kedepan yang dapat dilihat dala tabel sebagai berikut:
Page | 12
Tabel Target Penjualan air minum selama 1 tahun (satuan galon)
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Target 750 1000 1250 1500 1750 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000
Pada bulan pertama kami menargetkan penjualan galon sebanyak 750 galon atau sebanyak ± 25 galon perhari kemudian
meningkat sebanyak 250 pada bulan kedua sampai bulan ke 6 dan akhirnya stabil pada bulan ke 7 sampai bulan ke 12.
Tabel 2. Cash Flow Usaha
Bulan 1 2 3 4 5 6 7
Target Penjualan 750 1.000 1.250 1.500 1.750 2.000 2.000
1). Modal tetap ( alat, galon dll) Rp24.860.000,00 - - - - - -
2). Modal tidak tetap (Operasional) meliputi: a) Pemesanan Air Gunung * Rp825.000,00 Rp1.100.000,00 Rp1.375.000,00 Rp1.650.000,00 Rp1.925.000,00 Rp2.200.000,00 Rp2.200.000,00 b) Pemesanan nota berlogo Rp20.000,00 Rp0,00 Rp0,00 Rp20.000,00 Rp0,00 Rp0,00 Rp20.000,00 c) Pembelian tisue @ 75 Rp56.250,00 Rp75.000,00 Rp93.750,00 Rp112.500,00 Rp131.250,00 Rp150.000,00 Rp150.000,00 d) Pembelian tutup galon @ 105 Rp78.750,00 Rp105.000,00 Rp131.250,00 Rp157.500,00 Rp183.750,00 Rp210.000,00 Rp210.000,00 e) Pembelian segel @25 Rp33.750,00 Rp45.000,00 Rp56.250,00 Rp67.500,00 Rp78.750,00 Rp90.000,00 Rp90.000,00 f) Biaya promosi
Rp50.000,00 Rp50.000,00 Rp0,00 Rp0,00 Rp50.000,00 Rp0,00 Rp0,00 g) Biaya listrik Rp650/ kWh pemakaian 150
kWh/ bln Rp150.000,00 Rp150.000,00 Rp150.000,00 Rp150.000,00 Rp150.000,00 Rp150.000,00 Rp150.000,00 h) Biaya mode transportasi Rp200.000,00 Rp200.000,00 Rp150.000,00 Rp150.000,00 Rp100.000,00 Rp100.000,00 Rp100.000,00 i) Pembayaran gaji karyawan Rp400.000,00 Rp400.000,00 Rp400.000,00 Rp400.000,00 Rp400.000,00 Rp400.000,00 Rp400.000,00 j) Lain-lain Rp220.000,00 k) nilai penjualan bulan Ke_ Rp2.625.000,00 Rp3.500.000,00 Rp4.375.000,00 Rp5.250.000,00 Rp6.125.000,00 Rp7.000.000,00 Rp7.000.000,00 l) biaya kembali modal Rp2.033.750,00 Rp2.125.000,00 Rp2.356.250,00 Rp2.707.500,00 Rp3.018.750,00 Rp3.300.000,00 Rp3.320.000,00
m)keuntungan bulanan Rp591.250,00 Rp1.375.000,00 Rp2.018.750,00 Rp2.542.500,00 Rp3.106.250,00 Rp3.700.000,00 Rp3.680.000,00
n) Kumulatif keuntungan Rp591.250,00 Rp1.966.250,00 Rp3.985.000,00 Rp6.527.500,00 Rp9.633.750,00 Rp13.333.750,00 Rp17.013.750,00 * pemesanan air gunung 5000 lt @Rp. 275.000,000 disesuaikan dengan taget penjualan
Bulan 8 9 10 11 12 Jumlah
Page | 13
Target Penjualan 2000 2000 2000 2000 2000 20.250
1) Modal tetap ( alat, galon dll) - - - - -Rp22.855.000,0
0
2) Modal tidak tetap (Operasional) meliputi:
a) Pemesanan Air Gunung *Rp2.200.000,00 Rp2.200.000,00 Rp2.200.000,00 Rp2.200.000,00 Rp2.200.000,00
Rp22.275.000,00
b) Pemesanan nota berlogo Rp0 Rp0 Rp20.000,00 Rp0 Rp0 Rp80.000,00 c) Pembelian tisue @ 75 Rp150.000,00 Rp150.000,00 Rp150.000,00 Rp150.000,00 Rp150.000,00 Rp1.518.750,00 d) Pembelian tutup galon @ 105 Rp210.000,00 Rp210.000,00 Rp210.000,00 Rp210.000,00 Rp210.000,00 Rp2.126.250,00 e) Pembelian segel @25 Rp90.000,00 Rp90.000,00 Rp90.000,00 Rp90.000,00 Rp90.000,00 Rp911.250,00 f) Biaya promosi
Rp50.000,00 Rp0 Rp0 Rp50.000,00 Rp0 Rp250.000,00 g) Biaya listrik Rp650/ kWh pemakaian 150 kWh/
bln Rp150.000,00 Rp150.000,00 Rp150.000,00 Rp150.000,00 Rp150.000,00 Rp1.800.000,00 h) Biaya mode transportasi Rp100.000,00 Rp100.000,00 Rp100.000,00 Rp100.000,00 Rp100.000,00 Rp1.500.000,00 i) Pembayaran gaji karyawan Rp400.000,00 Rp400.000,00 Rp400.000,00 Rp400.000,00 Rp400.000,00 Rp4.800.000,00 j) Lain-lain Rp220.000,00 k) nilai penjualan bulan Ke_
Rp7.000.000,00 Rp7.000.000,00 Rp7.000.000,00 Rp7.000.000,00 Rp7.000.000,00 Rp70.875.000,0
0 l) biaya kembali modal
Rp3.350.000,00 Rp3.300.000,00 Rp3.320.000,00 Rp3.350.000,00 Rp3.300.000,00 Rp35.481.250,0
0
m)keuntungan bulanan Rp3.650.000,00 Rp3.700.000,00 Rp3.680.000,00 Rp3.650.000,00 Rp3.700.000,00 Rp35.393.750,0
0
n) Kumulatif keuntungan Rp20.663.750,00 Rp24.363.750,00 Rp28.043.750,00 Rp31.693.750,00 Rp35.393.750,00 * pemesanan air gunung @Rp. 275.000,000 disesuaikan dengan taget penjualan
Dari tabel cash flow diatas bahwa pada bulan ke 10 kumulatif keuntungan adalah sebesar Rp28.043.750,00 sehingga pada bulan ini dapat dkatakan bahwa modal usaha telah dapat dikembalikan (break event point). Pada bulan pertama perusahaan hanya mendapat untung Rp. 591.250,00 hal ini disebabkan tingkat penjualan yang masih rendah. Namun pada bulan berikutnya taget penjualan meningkat sehingga keuntungan penjulan juga meeningkat sebanding dengan peningkatan penjualan.
Page | 14
2. Analisis Ekonomi Usaha
A. Biaya peralatan tidak habis pakai (FCI) = Rp24.860.000,00
B. Perhitungan Profit
1). Biaya produksi
a) Harga bahan baku habis pakai (FOB) = Rp27.161.250,00
b) Unit utilitas (air, listrik) = Rp1.800.000,00
c) Transportasi = Rp1.500.000,00
d) Gaji Karyawan = Rp4.800.000,00 +
Jumlah = Rp35.261.250,00
2). Sale
a) Harga pasar = Rp70.875.000,00
b) Profit (Penjualan – produksi) = Rp35.613.750,00
Analisis ekonomi benefit cost
Benefit (B) = Rp70.875.000,00
Cost (C) = Rp35.613.750,00
>1 maka usaha ini untung (visible)
Dari cash flow dan analisa di atas dapat disimpulkan bahwa break event point terjadi
pada bulan 10. Keuntungan yang diperoleh selama satu tahun adalah sebesar
Rp35.613.750,00. Usaha ini dapat dikatakan layak dengan memperhatikan nilai benefit
cost ratio yang diperoleh adalah 2,01 (lebih dari 1)
6. Aspek resiko
Page | 15
Aspek resiko dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Masalah-masalah Potensial
Beberapa masalah yang ditemui di lapangan adalah
Sebagian besar penduduk masih belum memiliki galon sendiri, disamping itu harga
galon relative cukup mahal,
Terdapat sebagian warga yang beranggapan bahwa air minum isi ulang kurang
higienis
b. Resiko dan Hambatan
Dari masalah-masalah potensial yang telah dipaparkan diatas maka resiko yang paling
besar untuk dihadapi adalah tidak bisa memperoleh atau menguasai pasar secara
maksimal. Sedangkan hambatan yang akan dihadapi adalah membutuhkan tenaga yang
cukup banyak dan waktu yang cukup lama untuk melakukan promosi guna meyakinkan
kepada warga yang beranggapan bahwa air minum isi ulang kurang higienis adalah tidak
benar dan bisa dibuktikan dari hasil uji tes laboratorium dari DINKES.
c. Tindakan Alternatif
Supaya pasar tetap bisa semaksimal mungkin untuk diperoleh maka perlu dilakukan
tindakan-tindakan alternative. Tindakan berani yang spektakuler adalah dengan
meminjamkan galon kepada warga yang dianggap dapat menjadi pelanggan tetap
dengan criteria yang nantinya akan ditentukan. Tindakan alternative lain adalah dengan
melakukan promosi yang dapat diwujudkan dengan melakukan penyebaran pamphlet
atau penawaran dari rumah kerumah.
7. Aspek Sosial Ekonomi dan dampak lingkungan
a. Aspek Sosial Ekonomi
Air minum merupakan kebutuhan vital bagi manusisa dan tidak bisa ditunda untuk
memenuhiya kerena berhubungan secara langsung degan kelangsungan hidup manusia
itu sendiri sehingga usaha depo air minum merupakan usaha yang potensial yang
memiliki dampak positif bagi pengusaha dan penduduk wilayah setempat. Bagi
pegusaha akan mendapatkan dampak ekonomis berupa peningkatan pendapatan Page | 16
sedangkan bagi penduduk setempat akan mudah untuk mendapatkan air minum yang
higienis dan sehat dengan harga terjangkau dibanding dengan Kompetitor yang lain
misalnya aqua, total dll.
b. Dampak Lingkungan
Aspek dampak lingkungan berkaitan dengan dampak limbah yang dihasilkan. Usaha ini
hampir tidak menghasilkan limbah sama sekali. Air yang telah keruh yang berada di
dalam instalasi akibat mengendap bisa langsung dibuang dan meresap kedalam tanah
sehingga langsung digantikan dengan air bersih yang baru. Air ini tidak mengandung
bahan-bahan kimia berbahaya sehingga tidak akan membahayakan kelangsungan hidup
organisme tanah dan tanaman. Sisa produksi yang lain adalah filter yag terbuat dari
selulose, filter ini secara periodik diganti karena mengalami kerusakan dan tidak
berbahaya karena juga tidak mengandung bahan kimia berbahaya.
Page | 17