bisa uar bab 2 dan 3
TRANSCRIPT
-
8/15/2019 Bisa Uar Bab 2 Dan 3
1/9
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Racun adalah zat atau senyawa yang masuk ke dalam tubuh dengan berbagai cara
yang menghambat respons pada sistem biologis dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan,
penyakit, bahkan kematian. Keracunan sering dihubungkan dengan pangan atau bahan kimia.
Pada kenyataannya bukan hanya pangan atau bahan kimia saja yang dapat menyebabkan
keracunan. Di sekeliling kita ada racun alam yang terdapat pada beberapa tumbuhan dan
hewan. Salah satunya adalah gigitan ular berbisa yang sering terjadi di daerah tropis dansubtropis. Mengingat masih sering terjadi keracunan akibat gigitan ular maka untuk dapat
menambah pengetahuan masyarakat kami menyampaikan inormasi mengenai bahaya dan
pertolongan terhadap gigitan ular berbisa. !lar merupakan jenis hewan melata yang banyak
terdapat di "ndonesia. Spesies ular dapat dibedakan atas ular berbisa dan ular tidak berbisa.
!lar berbisa memiliki sepasang taring pada bagian rahang atas. Pada taring tersebut terdapat
saluran bisa untuk menginjeksikan bisa ke dalam tubuh mangsanya. #isa adalah suatu zat
atau substansi yang berungsi untuk melumpuhkan mangsa dan sekaligus juga berperan pada
sistem pertahanan diri. #isa tersebut merupakan ludah yang termodiikasi, yang dihasilkan
oleh kelenjar khusus. Kelenjar yang mengeluarkan bisa merupakan suatu kelenjar ludah parotid yang terletak di setiap bagian bawah sisi kepala di belakang mata. #isa ular tidak
hanya terdiri atas satu substansi tunggal, tetapi merupakan campuran kompleks, terutama
protein, yang memiliki akti$itas enzimatik. Patoisologi atau proses bisa ular masuk ke dalam
tubuh untuk setiap ular kurang lebih sama.
#. R!M!S%& M%S%'%(
). #agaimana patoisiologi akibat gigitan ular berbisa*
+. %pakah tandatanda gigitan ular berbisa*
-. #agaimana cara pertolongan pertama dan perawatan lanjutan pada pasien dengan
gigitan ular berbisa*
. %pa saja komplikasi yang dapat dialami oleh penderita yang mendapatkan gigitan
ular berbisa*
-
8/15/2019 Bisa Uar Bab 2 Dan 3
2/9
/. 0!1!%&
). Mempelajari patoisiologi akibat gigitan ular berbisa
+. Menjelaskan tandatanda gigitan ular berbisa
-. Menguraikan cara pertolongan pertama dan perawatan lanjutan pada pasien dengan gigitan
ular berbisa
. Menjelaskan beberapa komplikasi yang dapat dialami oleh penderita yang mendapatkan
gigitan ular berbisa
-
8/15/2019 Bisa Uar Bab 2 Dan 3
3/9
BAB II
PEMBAHASAN
". P%023"S"2'24" 4"4"0%& !'%R
#isa ular diproduksi dan disimpan pada sepasang kelenjar di bawah mata. #isa ular
dikeluarkan dari lubang pada gigigigi taring yang terdapat di rahang atas. 4igi taring ular
dapat tumbuh hingga +5 mm pada rattlesnake 6ular derik7 yang besar. Dosis bisa setiap
gigitan tergantung pada waktu yang berlalu sejak gigitan terakhir, derajat ancaman yang
dirasakan ular, dan ukuran mangsa. 'ubang hidung ular merespon panas yang dikeluarkan
mangsa, yang memungkinkan ular untuk mengubahubah jumlah bisa yang akan dikeluarkan.
Semua metode injeksi $enom ke dalam korban 6en$enomasi7 adalah untuk mengimobilisasisecara cepat dan mulai mencernanya. Sebagian besar bisa terdiri dari air.
Protein enzimatik pada bisa menginormasikan kekuatan destruktinya. #isa ular
terdiri dari bermacam polipeptida yaitu osolipase %, hialuronidase, %0Pase, 8 nukleotidase,
kolin esterase, protease, osomonoesterase, R&%ase, D&%ase. Mangsa gigitan ular jenis
9lapidae, biasanya akan mengalami pendarahan kesan daripada luka yang berlaku pada
saluran darah dan pencairan darah merah yang mana darah sukar untuk membeku.
Pendarahan akan merebak sertamerta dan biasanya akan berterusan selama beberapa hari.
Pendarahan pada gusi, muntah darah, ludah atau batuk berdarah dan air kencing berdarah
adalah kesan nyata bagi keracunan bisa ular jenis 9lapidae. :alaupun tragedi kematianadalah jarang, kehilangan darah yang banyak akan mengancam nyawa mangsa. #ila tidak
mendapat anti $enom akan terjadi kelemahan anggota tubuh dan paralisis pernaasan.
#iasanya ull paralysis akan memakan waktu lebih kurang )+ jam, pada beberapa kasus
biasanya menjadi lebih cepat, - jam setelah gigitan. #eberapa Spesies ular dapat
menyebabkan terjadinya koagulopathy.
0andatanda klinis yang dapat ditemui adalah keluarnya darah terus menerus dari
tempat gigitan, $enipunctur dari gusi, dan bila berkembang akan menimbulkan hematuria,
haematomisis, melena dan batuk darah. 0idak ada cara sederhana untuk mengidentiikasi ular
berbisa. #eberapa spesies ular tidak berbisa dapat tampak menyerupai ular berbisa. &amun,
beberapa ular berbisa dapat dikenali melalui ukuran, bentuk, warna, kebiasaan dan suara yang
dikeluarkan saat merasa terancam. #eberapa ciri ular berbisa adalah bentuk kepala segitiga,
ukuran gigi taring kecil, dan pada luka bekas gigitan terdapat bekas taring.
/iriciri ular tidak berbisa
). #entuk kepala segiempat panjang
+. 4igi taring kecil
-. #ekas gigitan luka halus berbentuk lengkungan
-
8/15/2019 Bisa Uar Bab 2 Dan 3
4/9
/iriciri ular berbisa;
). #entuk kepala segitiga
+. Dua gigi taring besar di rahang atas
-. #ekas gigitan dua luka gigitan utama akibat gigi taring
19&"S19&"S R%/!& !'%R
#isa ular mengandung toksin dan enzim yang berasal dari air liur. #isa tersebut
bersiat; &eurotoksin; berakibat pada sara perier atau sentral. #erakibat atal karena
paralise otototot lurik. Maniestasi klinis; kelumpuhan otot pernaasan, kardio$askuler yang
terganggu, derajat kesadaran menurun sampai dengan koma. (aemotoksin; bersiat
hemolitik dengan zat antara osolipase dan enzim lainnya atau menyebabkan koagulasi
dengan mengaktikan protrombin. Perdarahan itu sendiri sebagai akibat lisisnya sel darah
merah karena toksin. Maniestasi klinis; luka bekas gigitan yang terus berdarah, haematom
pada tiap suntikan "M, hematuria, hemoptisis, hematemesis, gagal ginjal. Myotoksin;
mengakibatkan rhabdomiolisis yang sering berhubungan dengan mhaemotoksin.
Myoglobulinuria yang menyebabkan kerusakan ginjal dan hiperkalemia akibat kerusakan sel
sel otot. Kardiotoksin; merusak seratserat otot jantung yang menimbulkan kerusakan otot jantung. /ytotoksin; dengan melepaskan histamin dan zat $asoaktiamin lainnya berakibat
terganggunya kardio$askuler. /ytolitik; zat ini yang akti menyebabkan peradangan dan
nekrose di jaringan pada tempat patukan 9nzimenzim; termasuk hyaluronidase sebagai zat
akti pada penyebaran bisa. 0idak semua ular berbisa pada waktu menggigit menginjeksikan
bisa pada korbannya. 2rang yang digigit ular, meskipun tidak ada bisa yang diinjeksikan
ketubuhnya dapat menjadi panik, naas menjadi cepat, tangan dan kaki menjadi kaku, dan
kepala menjadi pening. 4ejala dan tandatanda gigitan ular akan ber$ariasi sesuai spesies ular
yang menggigit dan banyaknya bisa yang diinjeksikan pada korban. 4ejala dan tandatanda
tersebut antara lain adalah tanda gigitan taring 6ang marks7, nyeri lokal, pendarahan lokal,memar, pembengkakan kelenjar getah bening, radang, melepuh, ineksi lokal, dan nekrosis
jaringan 6terutama akibat gigitan ular dari amili
-
8/15/2019 Bisa Uar Bab 2 Dan 3
5/9
+. 4ejala sistemik; hipotensi, otot melemah, berkeringat, menggigil, mual,
hipersali$asi 6ludah bertambah banyak7, muntah, nyeri kepala, pandangan kabur Derajat
4igitan !lar 6Parrish7¬ ). Derajat 5 0idak ada gejala sistemik setelah )+ jam
Pembengkakan minimal, diameter ) cm +. Derajat " #ekas gigitan + taring #engkak
dengan diameter ) = 8 cm 0idak ada tandatanda sistemik sampai )+ jam -. Derajat "" Sama dengan derajat " Petechie, echimosis &yeri hebat dalam )+ jam . Derajat """ Sama
dengan derajat " dan "" Syok dan distres naas > petechie, echimosis seluruh tubuh 8. Derajat
"< Sangat cepat memburuk.
""". P9R02'2&4%& P9R0%M% D%& P9R%:%0%& '%&1!0%&
Pertolongan pertama, harus dilaksanakan secepatnya setelah terjadi gigitan ular
sebelum korban dibawa ke rumah sakit. (al ini dapat dilakukan oleh korban sendiri atau
orang lain yang ada di tempat kejadian. 0ujuan pertolongan pertama adalah untuk
menghambat penyerapan bisa, mempertahankan hidup korban dan menghindari komplikasisebelum mendapatkan perawatan medis di rumah sakit serta mengawasi gejala dini yang
membahayakan. Kemudian segera bawa korban ke tempat perawatan medis. Metode
pertolongan yang dilakukan adalah menenangkan korban yang cemas? imobilisasi 6membuat
tidak bergerak7 bagian tubuh yang tergigit dengan cara mengikat atau menyangga dengan
kayu agar tidak terjadi kontraksi otot, karena pergerakan atau kontraksi otot dapat
meningkatkan penyerapan bisa ke dalam aliran darah dan getah bening? pertimbangkan
pressureimmobilisation pada gigitan 9lapidae? hindari gangguan terhadap luka gigitan
karena dapat meningkatkan penyerapan bisa dan menimbulkan pendarahan lokal. Korban
harus segera dibawa ke rumah sakit secepatnya, dengan cara yang aman dan senyaman
mungkin. (indari pergerakan atau kontraksi otot untuk mencegah peningkatan penyerapan
bisa.
0erapi yang dianjurkan meliputi ;
a7 #ersihkan bagian yang terluka dengan cairan aal atau air steril.
b7 !ntuk eek lokal dianjurkan imobilisasi menggunakan perban katun elastis dengan
lebar @ )5 cm, panjang 8 m, yang dibalutkan kuat di sekeliling bagian tubuh yang tergigit,
mulai dari ujung jari kaki sampai bagian yang terdekat dengan gigitan. #ungkus rapat dengan
perban seperti membungkus kaki yang terkilir, tetapi ikatan jangan terlalu kencang agar alirandarah tidak terganggu. Penggunaan torniket tidak dianjurkan karena dapat mengganggu aliran
darah dan pelepasan torniket dapat menyebabkan eek sistemik yang lebih berat.
c7 Pemberian tindakan pendukung berupa stabilisasi yang meliputi penatalaksanaan
jalan naas? penatalaksanaan ungsi pernaasan? penatalaksanaan sirkulasi? penatalaksanaan
resusitasi perlu dilaksanakan bila kondisi klinis korban berupa hipotensi berat dan shock,
shock perdarahan, kelumpuhan sara pernaasan, kondisi yang tibatiba memburuk akibat
terlepasnya penekanan perban, hiperkalaemia akibat rusaknya otot rangka, serta kerusakan
ginjal dan komplikasi nekrosis lokal.
-
8/15/2019 Bisa Uar Bab 2 Dan 3
6/9
d7 Pemberian suntikan antitetanus, atau bila korban pernah mendapatkan toksoid
maka diberikan satu dosis toksoid tetanus.
e7 Pemberian suntikan penisilin kristal sebanyak + juta unit secara intramuskular.
7 Pemberian sedasi atau analgesik untuk menghilangkan rasa takut cepat mati>panik.
g7 Pemberian serum antibisa. Karena bisa ular sebagian besar terdiri atas protein,
maka siatnya adalah antigenik sehingga dapat dibuat dari serum kuda. Di "ndonesia, antibisa
bersiat poli$alen, yang mengandung antibodi terhadap beberapa bisa ular. Serum antibisa ini
hanya diindikasikan bila terdapat kerusakan jaringan lokal yang luas.
"ndikasi S%#! 6Serum %nti #isa !lar7 adalah adanya gejala $enerasi sistemik dan
edema hebat pada bagian luka.
Pedoman terapi S%#! mengacu pada Schwartz dan :ay 6Depkes, +55)7 ; Derajat 5
dan " tidak diperlukan S%#!, dilakukan e$aluasi dalam )+ jam, jika derajat meningkat
maka diberikan S%#! Derajat ""; - $ial S%#! Derajat """; 8)8 $ial S%#! Derajat
"
-
8/15/2019 Bisa Uar Bab 2 Dan 3
7/9
/%R% K9R1% 2#%0 "munisasi pasi, pada penyuntikan dimasuk kan zatzat %nti
yang mampu menetralisir bisa ular yang beredar dalam darah penderita.
P2S2'24" 1umlah dosis yang tepat tergantung tingkat keparahan penderita pada
saat akan menerima antisera. Dosis pertama sebanyak + $ial H 8 m' yang bila ditambahkan
ke dalam larutan isiologis menjadi larutan + $>$ dan diberikan sebagai cairan inus dengan
kecepatan 5B5 tetes> menit, diulang A jam kemudian. %pabila diperlukan 6misalnya dalam
keadaan gejalagejala tidak berkurang atau bertambah7 Serum %nti #isa !lar Poli$alen dapat
terus diberikan setiap + jam sampai mak simum B5 = )55 m'. Serum %nti #isa !lar
Poli$alen yang tidak diencerkan dapat diberikan langsung sebagai suntikan intra$ena dengan
sangat perlahanlahan. Dosis Serum %nti #isa !lar Poli$alen untuk anakanak sama dengan
dosis untuk orang dewasa. 'akukan uji kepekaan terlebih dahulu, bila peka lakukan
desensitisasi. Pemberian secara "ntra$ena ; ). (asil uji kepekaan harus negati +.
Penyuntikan harus dilakukan secara perlahan -. Penderita harus diamati paling sedikit selama
) 6satu7 jam
"&09R%KS" 2#%0 #elum ada interaksi signiikan yang dilaporkan.
P9&4%R!( %&%K %nakanak mempunyai risiko yang lebih besar terhadap
en$enoming yang parah karena massa tubuh yang lebih kecil dan kemungkinan akti$itas isik
yang lebih besar. ?%nakanak membutuhkan dosis yang sama dengan dewasa, dan tidak boleh
diberikan dosis anak berdasarkan berat badan 6pediatric weightadjusted dose7? disebabkan
hal ini dapat menimbulkan perkiraan dosis yang lebih rendah. 1umlah serum anti bisa ular
yang diperlukan tergantung dari jumlah bisa ular yang perlu dinetralisasi bukan berat badan
pasien
P9&4%R!( K9(%M"'%& 0idak ada data mengenai penggunaan anti bisa ular
pada kehamilan. Keuntungan penggunaan terhadap ibu dan bayi melebihi kemungkian risiko
penggunaan serum anti bisa ular.
P9&4%R!( M9&I!S!" 0idak ada data. Keuntungan pengunaan terhadap ibu
melebihi kemungkinan risiko pada bayi.
K2&0R%"&D"K%S" Penderita yang terbukti alergi terhadap antisera kuda.
P9R"&4%0%& J P9R(%0"%& Karena tidak ada reaksi netralisasi silang 6cross
neutralization7 Serum %nti #isa !lar Poli$alen ini tidak berkhasiat terhadap gigitan ular yang
terdapat di "ndonesia bagian 0imur 6misalnya ularular dari jenis %canthopis antarticus,
yuranus scuttelatus, Pseudechis papuanus dan lainlain7 dan terhadap gigitan ular laut
69nhydrina cystsa7. Dapat diberikan pada pasien dengan riwayat penyakit asma berat jika
sudah menunjukkan tandatanda keracunan sistemik. #ukan untuk pemberian lokal pada
tempat yang digigit. Perhatikan Petunjuk Pemakaian %nti sera.
P9&I"MP%&%& Serum anti bisa ular harus disimpan pada suhu antara @+L/ s>d
@BL/.
-
8/15/2019 Bisa Uar Bab 2 Dan 3
8/9
1%&4%& D"#9K!K%&. Masa daluarsa + tahun.
K9M%S%& Dus ; )5 memperlambat absorbsi bisa ular +. Menetralkan bisa ular yang
sudah masuk kedalam sirkulasi darah -. Mengatasi eek local dan sistemik.
S9#9'!M P9&D9R"0% D"#%:% K9 P!S%0 P9'%I%&%&
K9S9(%0%&,%D% #9#9R%P% (%' I%&4 P9R'! D"P9R(%0"K%& ). 'uka dicuci
dengan air bersih atau dengan larutan kalium permanganate untuk menghilangkan atau
menetralisir bisa ular yang belum terabsorpsi. +. Penderita di istirahatkan dalam posisi
horizontal terhadap luka gigitan. -. 1angan memanipulasi daerah gigitan . Penderita dilarang
berjalan dan minum minuman yang ber alcohol. 8. %pabila gejala timbul secara
cepat,sementara belum tersedia %nti #isa !lar,maka ikat daerah proksimal dan distal dari
gigitan. 0indakan ini berguna jika dilakukan sekitar lebih dari -5 menit paska gigitan ular.0ujuannya adalah ; Menahan aliran lime , bukan menahan aliran $ena atau arteri. A. 'akukan
kemudian imobilisasi anggota badan yang digigit dengan cara memasang bidai karena
gerakan otot dapat mempercepat penyebaran racun. . #ila mungkin anggota badan yang
digigit didinginkan dengan es batu
S909'%( P9&D9R"0% 0"#% D" P!S%0 P9'%I%&%& K9S9(%0%& ).
Dibawa ke 9mergency Room, dan melakukan %#/ 6Penatalaksanaan %irway #reathing and
/irculation7. +. Pada penatalaksanaan sirkulasi,berikan inuse 6/airan yang bersiat
Kristaloid7 -. #eri pertolongan pertama pada gigitan 6perban ketat luka gigitan,imobilisasi
dengan bidai bila perlu7. . Sampel darah untuk pemeriksaan ; 0rombosit, Kreatinin, !readan, elektrolit 8. Periksa waktu pembekuan darah,jika N)5 menit,maka menunjukan
kemungkinan adanya koagulopati. A. #erikan S%#! 6Serum %nti #isa !lar,Serum kuda yang
di kebalkan7Poli$alen ) ml.
-
8/15/2019 Bisa Uar Bab 2 Dan 3
9/9
BAB III PENUTUP
K9S"MP!'%&
0idak semua ular berbisa pada waktu menggigit menginjeksikan bisa pada korbannya.
2rang yang digigit ular, meskipun tidak ada bisa yang diinjeksikan ke tubuhnya dapat
menjadi panik, naas menjadi cepat, tangan dan kaki menjadi kaku, dan kepala menjadi
pening. 4ejala dan tandatanda gigitan ular akan ber$ariasi sesuai spesies ular yang
menggigit dan banyaknya bisa yang diinjeksikan pada korban. Korban yang terkena gigitan
ular harus segera diberi pertolongan pertama sebelum dibawa dan dirawat di rumah sakit.
Pada umumnya terjadi salah pengertian mengenai pengelolaan gigitan ular. !ntuk mengobati
korban gigitan ular dianjurkan menggunakan serum anti bisa ular.