bisa uar bab 2 dan 3

Upload: randa-dp

Post on 05-Jul-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/15/2019 Bisa Uar Bab 2 Dan 3

    1/9

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Racun adalah zat atau senyawa yang masuk ke dalam tubuh dengan berbagai cara

    yang menghambat respons pada sistem biologis dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan,

     penyakit, bahkan kematian. Keracunan sering dihubungkan dengan pangan atau bahan kimia.

    Pada kenyataannya bukan hanya pangan atau bahan kimia saja yang dapat menyebabkan

    keracunan. Di sekeliling kita ada racun alam yang terdapat pada beberapa tumbuhan dan

    hewan. Salah satunya adalah gigitan ular berbisa yang sering terjadi di daerah tropis dansubtropis. Mengingat masih sering terjadi keracunan akibat gigitan ular maka untuk dapat

    menambah pengetahuan masyarakat kami menyampaikan inormasi mengenai bahaya dan

     pertolongan terhadap gigitan ular berbisa. !lar merupakan jenis hewan melata yang banyak 

    terdapat di "ndonesia. Spesies ular dapat dibedakan atas ular berbisa dan ular tidak berbisa.

    !lar berbisa memiliki sepasang taring pada bagian rahang atas. Pada taring tersebut terdapat

    saluran bisa untuk menginjeksikan bisa ke dalam tubuh mangsanya. #isa adalah suatu zat

    atau substansi yang berungsi untuk melumpuhkan mangsa dan sekaligus juga berperan pada

    sistem pertahanan diri. #isa tersebut merupakan ludah yang termodiikasi, yang dihasilkan

    oleh kelenjar khusus. Kelenjar yang mengeluarkan bisa merupakan suatu kelenjar ludah parotid yang terletak di setiap bagian bawah sisi kepala di belakang mata. #isa ular tidak 

    hanya terdiri atas satu substansi tunggal, tetapi merupakan campuran kompleks, terutama

     protein, yang memiliki akti$itas enzimatik. Patoisologi atau proses bisa ular masuk ke dalam

    tubuh untuk setiap ular kurang lebih sama.

    #. R!M!S%& M%S%'%(

    ). #agaimana patoisiologi akibat gigitan ular berbisa*

    +. %pakah tandatanda gigitan ular berbisa*

    -. #agaimana cara pertolongan pertama dan perawatan lanjutan pada pasien dengan

    gigitan ular berbisa*

    . %pa saja komplikasi yang dapat dialami oleh penderita yang mendapatkan gigitan

    ular berbisa*

  • 8/15/2019 Bisa Uar Bab 2 Dan 3

    2/9

    /. 0!1!%&

    ). Mempelajari patoisiologi akibat gigitan ular berbisa

    +. Menjelaskan tandatanda gigitan ular berbisa

    -. Menguraikan cara pertolongan pertama dan perawatan lanjutan pada pasien dengan gigitan

    ular berbisa

    . Menjelaskan beberapa komplikasi yang dapat dialami oleh penderita yang mendapatkan

    gigitan ular berbisa

  • 8/15/2019 Bisa Uar Bab 2 Dan 3

    3/9

    BAB II

    PEMBAHASAN

    ". P%023"S"2'24" 4"4"0%& !'%R

    #isa ular diproduksi dan disimpan pada sepasang kelenjar di bawah mata. #isa ular 

    dikeluarkan dari lubang pada gigigigi taring yang terdapat di rahang atas. 4igi taring ular 

    dapat tumbuh hingga +5 mm pada rattlesnake 6ular derik7 yang besar. Dosis bisa setiap

    gigitan tergantung pada waktu yang berlalu sejak gigitan terakhir, derajat ancaman yang

    dirasakan ular, dan ukuran mangsa. 'ubang hidung ular merespon panas yang dikeluarkan

    mangsa, yang memungkinkan ular untuk mengubahubah jumlah bisa yang akan dikeluarkan.

    Semua metode injeksi $enom ke dalam korban 6en$enomasi7 adalah untuk mengimobilisasisecara cepat dan mulai mencernanya. Sebagian besar bisa terdiri dari air.

      Protein enzimatik pada bisa menginormasikan kekuatan destruktinya. #isa ular 

    terdiri dari bermacam polipeptida yaitu osolipase %, hialuronidase, %0Pase, 8 nukleotidase,

    kolin esterase, protease, osomonoesterase, R&%ase, D&%ase. Mangsa gigitan ular jenis

    9lapidae, biasanya akan mengalami pendarahan kesan daripada luka yang berlaku pada

    saluran darah dan pencairan darah merah yang mana darah sukar untuk membeku.

    Pendarahan akan merebak sertamerta dan biasanya akan berterusan selama beberapa hari.

    Pendarahan pada gusi, muntah darah, ludah atau batuk berdarah dan air kencing berdarah

    adalah kesan nyata bagi keracunan bisa ular jenis 9lapidae. :alaupun tragedi kematianadalah jarang, kehilangan darah yang banyak akan mengancam nyawa mangsa. #ila tidak 

    mendapat anti $enom akan terjadi kelemahan anggota tubuh dan paralisis pernaasan.

    #iasanya ull paralysis akan memakan waktu lebih kurang )+ jam, pada beberapa kasus

     biasanya menjadi lebih cepat, - jam setelah gigitan. #eberapa Spesies ular dapat

    menyebabkan terjadinya koagulopathy.

    0andatanda klinis yang dapat ditemui adalah keluarnya darah terus menerus dari

    tempat gigitan, $enipunctur dari gusi, dan bila berkembang akan menimbulkan hematuria,

    haematomisis, melena dan batuk darah. 0idak ada cara sederhana untuk mengidentiikasi ular 

     berbisa. #eberapa spesies ular tidak berbisa dapat tampak menyerupai ular berbisa. &amun,

     beberapa ular berbisa dapat dikenali melalui ukuran, bentuk, warna, kebiasaan dan suara yang

    dikeluarkan saat merasa terancam. #eberapa ciri ular berbisa adalah bentuk kepala segitiga,

    ukuran gigi taring kecil, dan pada luka bekas gigitan terdapat bekas taring.

      /iriciri ular tidak berbisa

     ). #entuk kepala segiempat panjang

    +. 4igi taring kecil

     -. #ekas gigitan luka halus berbentuk lengkungan

  • 8/15/2019 Bisa Uar Bab 2 Dan 3

    4/9

     /iriciri ular berbisa;

     ). #entuk kepala segitiga

    +. Dua gigi taring besar di rahang atas

    -. #ekas gigitan dua luka gigitan utama akibat gigi taring

    19&"S19&"S R%/!& !'%R 

     #isa ular mengandung toksin dan enzim yang berasal dari air liur. #isa tersebut

     bersiat; &eurotoksin; berakibat pada sara perier atau sentral. #erakibat atal karena

     paralise otototot lurik. Maniestasi klinis; kelumpuhan otot pernaasan, kardio$askuler yang

    terganggu, derajat kesadaran menurun sampai dengan koma. (aemotoksin; bersiat

    hemolitik dengan zat antara osolipase dan enzim lainnya atau menyebabkan koagulasi

    dengan mengaktikan protrombin. Perdarahan itu sendiri sebagai akibat lisisnya sel darah

    merah karena toksin. Maniestasi klinis; luka bekas gigitan yang terus berdarah, haematom

     pada tiap suntikan "M, hematuria, hemoptisis, hematemesis, gagal ginjal. Myotoksin;

    mengakibatkan rhabdomiolisis yang sering berhubungan dengan mhaemotoksin.

    Myoglobulinuria yang menyebabkan kerusakan ginjal dan hiperkalemia akibat kerusakan sel

    sel otot. Kardiotoksin; merusak seratserat otot jantung yang menimbulkan kerusakan otot jantung. /ytotoksin; dengan melepaskan histamin dan zat $asoaktiamin lainnya berakibat

    terganggunya kardio$askuler. /ytolitik; zat ini yang akti menyebabkan peradangan dan

    nekrose di jaringan pada tempat patukan 9nzimenzim; termasuk hyaluronidase sebagai zat

    akti pada penyebaran bisa. 0idak semua ular berbisa pada waktu menggigit menginjeksikan

     bisa pada korbannya. 2rang yang digigit ular, meskipun tidak ada bisa yang diinjeksikan

    ketubuhnya dapat menjadi panik, naas menjadi cepat, tangan dan kaki menjadi kaku, dan

    kepala menjadi pening. 4ejala dan tandatanda gigitan ular akan ber$ariasi sesuai spesies ular 

    yang menggigit dan banyaknya bisa yang diinjeksikan pada korban. 4ejala dan tandatanda

    tersebut antara lain adalah tanda gigitan taring 6ang marks7, nyeri lokal, pendarahan lokal,memar, pembengkakan kelenjar getah bening, radang, melepuh, ineksi lokal, dan nekrosis

     jaringan 6terutama akibat gigitan ular dari amili

  • 8/15/2019 Bisa Uar Bab 2 Dan 3

    5/9

    +. 4ejala sistemik; hipotensi, otot melemah, berkeringat, menggigil, mual,

    hipersali$asi 6ludah bertambah banyak7, muntah, nyeri kepala, pandangan kabur Derajat

    4igitan !lar 6Parrish7¬  ). Derajat 5 0idak ada gejala sistemik setelah )+ jam

    Pembengkakan minimal, diameter ) cm +. Derajat " #ekas gigitan + taring #engkak 

    dengan diameter ) = 8 cm 0idak ada tandatanda sistemik sampai )+ jam -. Derajat "" Sama dengan derajat " Petechie, echimosis &yeri hebat dalam )+ jam . Derajat """ Sama

    dengan derajat " dan "" Syok dan distres naas > petechie, echimosis seluruh tubuh 8. Derajat

    "< Sangat cepat memburuk.

    """. P9R02'2&4%& P9R0%M% D%& P9R%:%0%& '%&1!0%&

    Pertolongan pertama, harus dilaksanakan secepatnya setelah terjadi gigitan ular 

    sebelum korban dibawa ke rumah sakit. (al ini dapat dilakukan oleh korban sendiri atau

    orang lain yang ada di tempat kejadian. 0ujuan pertolongan pertama adalah untuk 

    menghambat penyerapan bisa, mempertahankan hidup korban dan menghindari komplikasisebelum mendapatkan perawatan medis di rumah sakit serta mengawasi gejala dini yang

    membahayakan. Kemudian segera bawa korban ke tempat perawatan medis. Metode

     pertolongan yang dilakukan adalah menenangkan korban yang cemas? imobilisasi 6membuat

    tidak bergerak7 bagian tubuh yang tergigit dengan cara mengikat atau menyangga dengan

    kayu agar tidak terjadi kontraksi otot, karena pergerakan atau kontraksi otot dapat

    meningkatkan penyerapan bisa ke dalam aliran darah dan getah bening? pertimbangkan

     pressureimmobilisation pada gigitan 9lapidae? hindari gangguan terhadap luka gigitan

    karena dapat meningkatkan penyerapan bisa dan menimbulkan pendarahan lokal. Korban

    harus segera dibawa ke rumah sakit secepatnya, dengan cara yang aman dan senyaman

    mungkin. (indari pergerakan atau kontraksi otot untuk mencegah peningkatan penyerapan

     bisa.

    0erapi yang dianjurkan meliputi ;

    a7 #ersihkan bagian yang terluka dengan cairan aal atau air steril.

     b7 !ntuk eek lokal dianjurkan imobilisasi menggunakan perban katun elastis dengan

    lebar @ )5 cm, panjang 8 m, yang dibalutkan kuat di sekeliling bagian tubuh yang tergigit,

    mulai dari ujung jari kaki sampai bagian yang terdekat dengan gigitan. #ungkus rapat dengan

     perban seperti membungkus kaki yang terkilir, tetapi ikatan jangan terlalu kencang agar alirandarah tidak terganggu. Penggunaan torniket tidak dianjurkan karena dapat mengganggu aliran

    darah dan pelepasan torniket dapat menyebabkan eek sistemik yang lebih berat.

     c7 Pemberian tindakan pendukung berupa stabilisasi yang meliputi penatalaksanaan

     jalan naas? penatalaksanaan ungsi pernaasan? penatalaksanaan sirkulasi? penatalaksanaan

    resusitasi perlu dilaksanakan bila kondisi klinis korban berupa hipotensi berat dan shock,

    shock perdarahan, kelumpuhan sara pernaasan, kondisi yang tibatiba memburuk akibat

    terlepasnya penekanan perban, hiperkalaemia akibat rusaknya otot rangka, serta kerusakan

    ginjal dan komplikasi nekrosis lokal.

  • 8/15/2019 Bisa Uar Bab 2 Dan 3

    6/9

    d7 Pemberian suntikan antitetanus, atau bila korban pernah mendapatkan toksoid

    maka diberikan satu dosis toksoid tetanus.

    e7 Pemberian suntikan penisilin kristal sebanyak + juta unit secara intramuskular.

    7 Pemberian sedasi atau analgesik untuk menghilangkan rasa takut cepat mati>panik.

    g7 Pemberian serum antibisa. Karena bisa ular sebagian besar terdiri atas protein,

    maka siatnya adalah antigenik sehingga dapat dibuat dari serum kuda. Di "ndonesia, antibisa

     bersiat poli$alen, yang mengandung antibodi terhadap beberapa bisa ular. Serum antibisa ini

    hanya diindikasikan bila terdapat kerusakan jaringan lokal yang luas.

      "ndikasi S%#! 6Serum %nti #isa !lar7 adalah adanya gejala $enerasi sistemik dan

    edema hebat pada bagian luka.

    Pedoman terapi S%#! mengacu pada Schwartz dan :ay 6Depkes, +55)7 ; Derajat 5

    dan " tidak diperlukan S%#!, dilakukan e$aluasi dalam )+ jam, jika derajat meningkat

    maka diberikan S%#! Derajat ""; - $ial S%#!  Derajat """; 8)8 $ial S%#!  Derajat

    "

  • 8/15/2019 Bisa Uar Bab 2 Dan 3

    7/9

    /%R% K9R1% 2#%0 "munisasi pasi, pada penyuntikan dimasuk kan zatzat %nti

    yang mampu menetralisir bisa ular yang beredar dalam darah penderita.

    P2S2'24" 1umlah dosis yang tepat tergantung tingkat keparahan penderita pada

    saat akan menerima antisera. Dosis pertama sebanyak + $ial H 8 m' yang bila ditambahkan

    ke dalam larutan isiologis menjadi larutan + $>$ dan diberikan sebagai cairan inus dengan

    kecepatan 5B5 tetes> menit, diulang A jam kemudian. %pabila diperlukan 6misalnya dalam

    keadaan gejalagejala tidak berkurang atau bertambah7 Serum %nti #isa !lar Poli$alen dapat

    terus diberikan setiap + jam sampai mak simum B5 = )55 m'. Serum %nti #isa !lar 

    Poli$alen yang tidak diencerkan dapat diberikan langsung sebagai suntikan intra$ena dengan

    sangat perlahanlahan. Dosis Serum %nti #isa !lar Poli$alen untuk anakanak sama dengan

    dosis untuk orang dewasa. 'akukan uji kepekaan terlebih dahulu, bila peka lakukan

    desensitisasi. Pemberian secara "ntra$ena ;  ). (asil uji kepekaan harus negati +.

    Penyuntikan harus dilakukan secara perlahan -. Penderita harus diamati paling sedikit selama

    ) 6satu7 jam

    "&09R%KS" 2#%0 #elum ada interaksi signiikan yang dilaporkan.

    P9&4%R!( %&%K   %nakanak mempunyai risiko yang lebih besar terhadap

    en$enoming yang parah karena massa tubuh yang lebih kecil dan kemungkinan akti$itas isik 

    yang lebih besar. ?%nakanak membutuhkan dosis yang sama dengan dewasa, dan tidak boleh

    diberikan dosis anak berdasarkan berat badan 6pediatric weightadjusted dose7? disebabkan

    hal ini dapat menimbulkan perkiraan dosis yang lebih rendah. 1umlah serum anti bisa ular 

    yang diperlukan tergantung dari jumlah bisa ular yang perlu dinetralisasi bukan berat badan

     pasien

    P9&4%R!( K9(%M"'%& 0idak ada data mengenai penggunaan anti bisa ular 

     pada kehamilan. Keuntungan penggunaan terhadap ibu dan bayi melebihi kemungkian risiko

     penggunaan serum anti bisa ular.

    P9&4%R!( M9&I!S!" 0idak ada data. Keuntungan pengunaan terhadap ibu

    melebihi kemungkinan risiko pada bayi.

    K2&0R%"&D"K%S" Penderita yang terbukti alergi terhadap antisera kuda.

    P9R"&4%0%& J P9R(%0"%& Karena tidak ada reaksi netralisasi silang 6cross

    neutralization7 Serum %nti #isa !lar Poli$alen ini tidak berkhasiat terhadap gigitan ular yang

    terdapat di "ndonesia bagian 0imur 6misalnya ularular dari jenis %canthopis antarticus,

    yuranus scuttelatus, Pseudechis papuanus dan lainlain7 dan terhadap gigitan ular laut

    69nhydrina cystsa7. Dapat diberikan pada pasien dengan riwayat penyakit asma berat jika

    sudah menunjukkan tandatanda keracunan sistemik. #ukan untuk pemberian lokal pada

    tempat yang digigit. Perhatikan Petunjuk Pemakaian %nti sera.

    P9&I"MP%&%& Serum anti bisa ular harus disimpan pada suhu antara @+L/ s>d

    @BL/.

  • 8/15/2019 Bisa Uar Bab 2 Dan 3

    8/9

    1%&4%& D"#9K!K%&. Masa daluarsa + tahun.

      K9M%S%& Dus ; )5 memperlambat absorbsi bisa ular +. Menetralkan bisa ular yang

    sudah masuk kedalam sirkulasi darah -. Mengatasi eek local dan sistemik.

      S9#9'!M P9&D9R"0% D"#%:% K9 P!S%0 P9'%I%&%&

    K9S9(%0%&,%D% #9#9R%P% (%' I%&4 P9R'! D"P9R(%0"K%& ). 'uka dicuci

    dengan air bersih atau dengan larutan kalium permanganate untuk menghilangkan atau

    menetralisir bisa ular yang belum terabsorpsi. +. Penderita di istirahatkan dalam posisi

    horizontal terhadap luka gigitan. -. 1angan memanipulasi daerah gigitan . Penderita dilarang

     berjalan dan minum minuman yang ber alcohol. 8. %pabila gejala timbul secara

    cepat,sementara belum tersedia %nti #isa !lar,maka ikat daerah proksimal dan distal dari

    gigitan. 0indakan ini berguna jika dilakukan sekitar lebih dari -5 menit paska gigitan ular.0ujuannya adalah ; Menahan aliran lime , bukan menahan aliran $ena atau arteri. A. 'akukan

    kemudian imobilisasi anggota badan yang digigit dengan cara memasang bidai karena

    gerakan otot dapat mempercepat penyebaran racun. . #ila mungkin anggota badan yang

    digigit didinginkan dengan es batu

    S909'%( P9&D9R"0% 0"#% D" P!S%0 P9'%I%&%& K9S9(%0%&  ).

    Dibawa ke 9mergency Room, dan melakukan %#/ 6Penatalaksanaan %irway #reathing and

    /irculation7. +. Pada penatalaksanaan sirkulasi,berikan inuse 6/airan yang bersiat

    Kristaloid7 -. #eri pertolongan pertama pada gigitan 6perban ketat luka gigitan,imobilisasi

    dengan bidai bila perlu7. . Sampel darah untuk pemeriksaan ; 0rombosit, Kreatinin, !readan, elektrolit 8. Periksa waktu pembekuan darah,jika N)5 menit,maka menunjukan

    kemungkinan adanya koagulopati. A. #erikan S%#! 6Serum %nti #isa !lar,Serum kuda yang

    di kebalkan7Poli$alen ) ml.

  • 8/15/2019 Bisa Uar Bab 2 Dan 3

    9/9

    BAB III PENUTUP

    K9S"MP!'%&

    0idak semua ular berbisa pada waktu menggigit menginjeksikan bisa pada korbannya.

    2rang yang digigit ular, meskipun tidak ada bisa yang diinjeksikan ke tubuhnya dapat

    menjadi panik, naas menjadi cepat, tangan dan kaki menjadi kaku, dan kepala menjadi

     pening. 4ejala dan tandatanda gigitan ular akan ber$ariasi sesuai spesies ular yang

    menggigit dan banyaknya bisa yang diinjeksikan pada korban. Korban yang terkena gigitan

    ular harus segera diberi pertolongan pertama sebelum dibawa dan dirawat di rumah sakit.

    Pada umumnya terjadi salah pengertian mengenai pengelolaan gigitan ular. !ntuk mengobati

    korban gigitan ular dianjurkan menggunakan serum anti bisa ular.