biltot pra.4.docx

7
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KLINIK PEMERIKSAAN KADAR BILLIRUBIN TOTAL 01. NO.PRAKTIKUM : 04 02. HARI/TANGGAL : SELASA 03. JUDUL : PEMERIKSAAN KADAR BILLIRUBIN TOTAL 04. TUJUAN : UNTUK MENGETAHUI KADAR BILLIRUBIN DALAM DARAH 05. PRINSIP : Billirubin bereaksi dengan diazotizat sulfanamic acid dan membentuk suatu zat warna yg berwarna merah dalam larutan netral dan biru dalam larutan alkaline. Billirubin glukonat yang larut dalam air bereaksi langsung (direk) , sedangkan billirubin yang bebas (indirek) hanya akan bereaksi bila ada akselerator. 06. DASAR TEORI : Bilirubin adalah pigmen kuning yang berasal dari perombakan heme dari hemoglobin dalam proses pemecahan eritrosit oleh sel retikuloendotel. Di samping itu sekitar 20% bilirubin berasal dari perombakan zat-zat lain. Sel retikuloendotel membuat bilirubin tidak larut dalam air; bilirubin yang disekresikan dalam darah harus diikatkan kepada albumin untuk diangkut dalam plasma menuju hati. Di dalam hati, hepatosit melepaskan ikatan

Upload: lhibie-ayupuspitasari

Post on 22-Oct-2015

19 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BILTOT pra.4.docx

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KLINIK

PEMERIKSAAN KADAR BILLIRUBIN TOTAL

01.NO.PRAKTIKUM : 04

02.HARI/TANGGAL : SELASA

03.JUDUL : PEMERIKSAAN KADAR BILLIRUBIN TOTAL

04.TUJUAN : UNTUK MENGETAHUI KADAR BILLIRUBIN DALAM DARAH

05.PRINSIP : Billirubin bereaksi dengan diazotizat sulfanamic acid dan membentuk suatu zat warna yg berwarna merah dalam larutan netral dan biru dalam larutan alkaline. Billirubin glukonat yang larut dalam air bereaksi langsung (direk) , sedangkan billirubin yang bebas (indirek) hanya akan bereaksi bila ada akselerator.

06.DASAR TEORI :

Bilirubin adalah pigmen kuning yang berasal dari perombakan heme dari hemoglobin dalam proses pemecahan eritrosit oleh sel retikuloendotel. Di samping itu sekitar 20% bilirubin berasal dari perombakan zat-zat lain. Sel retikuloendotel membuat bilirubin tidak larut dalam air; bilirubin yang disekresikan dalam darah harus diikatkan kepada albumin untuk diangkut dalam plasma menuju hati. Di dalam hati, hepatosit melepaskan ikatan itu dan mengkonjugasinya dengan asam glukoronat sehingga bersifat larut air. Proses konjugasi ini melibatkan enzim glukoroniltransferase.

Bilirubin terkonjugasi (bilirubin glukoronida atau hepatobilirubin) masuk ke saluran empedu dan diekskresikan ke usus. Selanjutnya flora usus akan mengubahnya menjadi urobilinogen dan dibuang melalui feses serta sebagian kecil melalui urin. Bilirubin terkonjugasi bereaksi cepat dengan asam sulfanilat yang terdiazotasi membentuk azobilirubin (reaksi van den Bergh), karena itu sering dinamakan bilirubin direk atau bilirubin langsung.Bilirubin tak terkonjugasi (hematobilirubin) yang merupakan bilirubin bebas yang terikat albumin harus lebih dulu dicampur dengan alkohol, kafein atau pelarut lain sebelum dapat bereaksi, karena itu dinamakan bilirubin indirek atau bilirubin tidak langsung.

Page 2: BILTOT pra.4.docx

Bilirubin terbentuk akibat penguraian hemoglobin oleh sistem retikuloendotelial dan dibawa di dalam plasma menuju hati untuk melakukan proses konjugasi (secara langsung), untuk membnetuk bilirubin diglukuronida dan diekresikan ke dalam empedu.

Bilirubin langsung atau terkonjugasi kerap muncul akibat ikterik obstruktif, baik yang bersifat ekstrahepatika (akibat pembentukan batu atau tumor) ataupun intrahepatika. Bilirubin terkonjugasi tidak dapat keluar dari empedu menuju usus sehingga akan masuk kembali dan tereabsorpsi dalam aliran darah.

Bilirubin berikatan dengan albumin sehingga zat ini dapat diangkut ke seluruh tubuh. Dalam bentuk ini, spesies molekular disebut bilirubin tak terkonjujgasi. Sewaktu zat ini beredar melalui hati, hepatosit melakukan fungsi sebagai berikut :

1. Penyerapan bilirubin dan sirkulasi2. Konjugasi enzimatik sebagai bilirubin glukuronida3. Pengangkutan dan ekskresi bilirubin terkonjugasi ke dalam empedu

untuk dikeluarkan dari tubuh.

Bilirubin merupakan suatu senyawa tetrapirol yang dapat larut dalam lemak maupun air yang berasal dari pemecahan enzimatik gugus heme dari berbagai heme protein seluruh tubuh. Sebagian besar ( kira- kira 80 % ) terbentuk dari proses katabolik hemoglobin, dalam proses penghancuran eritrosit oleh RES di limpa, dan sumsum tulang. Disamping itu sekitar 20 % dari bilirubin berasal dari sumber lain yaitu non heme porfirin, prekusor pirol dan lisis eritrosit muda. Dalam keadaan fisiologis pada manusia dewasa, eritrosit dihancurkan setiap jam. Dengan demikian bila hemoglobin dihancurkan dalam tubuh, bagian protein globin dapat dipakai kembali baik sebagai protein globin maupun dalam bentuk asam- asam aminonya.

Dalam pemeriksaan bilirubin total metode yang dipakai antara lain:a. Metode Jendrasik- Grof

Prinsip : Bilirubin bereaksi dengan DSA ( diazotized sulphanilic acid) dan membentuk senyawa azo yang berwarna merah. Daya serap warna dari senyawa ini dapat langsung dilakukan terhadap sampel bilirubin pada panjang gelombang 546 nm. Bilirubin glukuronida yang larut dalam air dapat langsung bereaksi dengan DSA, namun bilirubin yang terdapat di albumin yaitu bilirubin terkonjugasi hanya dapat bereaksi jika ada akselerator. Total bilirubin bilirubin direk + bilirubin indirek.

Page 3: BILTOT pra.4.docx

b. Colorimetric Test - Dichloroaniline (DCA)Prinsip :Total bilirubin direaksikan dengan dichloroanilin terdiazotisasi

membentuk senyawa azo yang berwarna merah dalam larutan asam, campuran khusus (detergen enables ) sangat sesuai untuk menentukan bilirubin total. Reaksi : Bilirubin + ion diazonium membentuk Azobilirubin dalam suasana asam (Dialine Diagnostik ).

07.ALAT : Rak tabung + tabung Reaksi Mikropipet Yellow tip + Blue tip Spektrofotometer

08.BAHAN : Serum (kode 19)

09.REAGEN : Reagen Billirubin total

Komposisi : reagen 1 : Sulfanic acid 32,2 mmol/l

Ethylene acidDMFD

reagen 2 : Sodium Nitrate 109 mmol/l

10.PARAMETER UJI : Metode Pengukuran : Endpoint Panjang Gelombang : 546 nm Suhu : 30oC Linear : < 20 mg/dl Faktor : 11,3

11.Prosedur Kerja :

Pipet ke dalam tabung Samp. Blanko SampleReagen 1 1000 µL 1000 µLSample 100 µL 100 µLReagen 2 - 10 µLCampur, inkubasi selama ± 15 menit pada suhu 30oC. Baca pada panjang gelombang 546 nm

12.NILAI NORMAL : 0,2 – 1,0 mg/dl

Page 4: BILTOT pra.4.docx

13.HASIL : Kode sample 19 Abs. Sample : 0,017 Abs.samp. Blank : 0,065 Hasil : 0,54 mg/dl Faktor : 11,3

Perhitungan sample normal :Billirubin total = (Abs. Sample – Abs. Samp.Blank) x faktor

= (0,065-0,017) x 11,3 = 0,54 mg/dl

14.PEMBAHASAN :

Faktor yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium :

a. Sampel hemolisis,b. Pengaruh obat-obatan tertentu seperti antibiotic, obat antipiretik

seperti Paracetamol dan vitaminc. Sampel yang diperiksa terlalu lama dan tidak dibekukan.

Faktor yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium :

a. Makan malam yang mengandung tinggi lemak sebelum pemeriksaan dapat mempengaruhi kadar bilirubin.

b. Wortel dan ubi jalar dapat meningkatkan kadar bilirubin.c. Hemolisis pada sampel darah dapat mempengaruhi hasil

pemeriksaan.d. Sampel darah yang terpapar sinar matahari atau terang lampu,

kandungan pigmen empedunya akan menurun.e. Obat-obatan tertentu dapat meningkatkan atau menurunkan

kadar bilirubin.

Faktor-faktor kesalahan yang dapat terjadi pada saat praktikum

a. Terjadi lisis pada sampel dan Waktu inkubasi sampel tidak sesuai.

b. Volume sampel / reagen (buffer dan substrat) tidak sebanding.c. Cuvet yang digunakan terkontaminasi dengan zat lain sehingga

reaksi yang terjadi tidak sempurna.d. Sampel terkena cahaya, sehingga kadar bilirubinnya menurun.

Page 5: BILTOT pra.4.docx

15.KESIMPULAN :Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil dari kode

sample 19 adalah 0,54 mg/dl yang berarti dalam batas normal.

16.DAFTAR PUSTAKA

Baron . D. N .1981. kapita selekta patologi klinik . penerbit buku kedokteran (EGC) Jakarta

Sacher A. Ronald.2004. tinjauan klinis hasil pemeriksaan laboratorium. penerbit buku Kedokteran (EGC) .Jakarta.

Helvi Mardiani.2004. Metabolisme HEME.Digital Library.Universitas Sumatera Utara.Medan. pdF diakses tanggal 20 maret 2011