bilirubin

16
Blognya Anak Kedokteran yang mencintai bumi dan ingin menyelamatkan bumi dari Global Warming…Save Our Earth…Go Green Beranda Tentang Alfan Fungsi Hepar – Empedu dan Metabolisme Bilirubin April 9, 2010 tags: bilirubin , empedu , fungsi hepar , kandung empedu oleh panmedical Hati (Hepar) Hati merupakan organ terbesar, terletak di kuadran kanan atas rongga abdomen. Hati melakukan banyak fungsi penting dan berbeda- beda dan tergantung pada sistem darahnya yang unik dan sel-selnya yang sangat khusus. Hati tertutupi kapsul fibroelastik berupa kapsul glisson. Kapsul glisson berisi pembuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf. Hati terbagi menjadi lobus kanan dan lobus kiri. Tiap lobus tersusun atas unit-unit kecil yang disebut lobulus. Lobulus terdiri sel- sel hati, disebut hepatosit yang menyatu dalam lempeng. Hepatosit dan jaringan hati mudah mengalami regenerasi. Hati menerima darah dari 2 sumber, yaitu arteri hepatika (banyak mengandung oksigen) yang mengalirkan darah ±500 ml/mnt dan vena porta (kurang kandungan oksigen tapi kaya zat gizi, dan mungkin berisi zat toksik dan bakteri) yang menerima darah dari lambung, usus, pankreas dan limpa; mengalirkan darah ±1000 ml/mnt. Kedua sumber tersebut mengalir ke kapiler hati yang disebut sinusoid lalu diteruskan ke vena sentralis ditiap lobulus. Dan dari semua lobulus ke vena hepatika berlanjut ke vena kava inferior.

Upload: yunan-syahban-maskat

Post on 15-Apr-2016

232 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Definisi SpondilolistesisDalam istilah yang sederhana, spondilolistesis menggambarkan suatu pergeseran vertebra atau pergeseran kolumna vertebralis yang berhubungan dengan vertebra di bawahnya. Pertama sekali diperkenalkan pada tahun 1782 oleh ahli obstetric Belgia, Dr. Herbinaux.Dia melaporkan terdapatnya penonjolan bagian anterior tulang sacrum yang menyebabkan hambatan jalan lahir pada sebagian kecil pasien.Istilah“spondilolisthesis” pertama sekali diterima pada tahun 1854, berasal dari bahasa yunani “spondylo” untuk vertebra dan “olisthesis” untuk pergeseran. Pergeseran tersebut sering terjadi pada tulang vertebra lumbal.Spondilolistesis menunjukkan suatu pergeseran kedepan satu korpus vertebra bila dibandingkan dengan vertebra yang terletak dibawahnya. Umumnya terjadi pada pertemuan lumbosacral (lumbosacral joints) dimana L5 bergeser (slip) diatas S1, akan tetapi hal tersebut dapat terjadi pada tingkatan yang lebih tinggi.Umumnya diklasifikasikan ke dalam lima bentuk: kongenital atau displastik, isthmus, degeneratif, traumatik, dan patologis. Banyak kasus dapat diterapi secara konservatif.Meskipun demikian, pada individu dengan radikulopati, klaudikasio neurogenik, abnormalitas postural dan cara berjalan yang tidak behasil dengan penanganan non-operatif, dan terdapatnya pergeseran yang progresif, pembedahan dianjurkan. Tujuan pembedahan adalah untuk menstabilkan segmen spinal dan menekan elemen saraf jika dibutuhkan.Etiologi dan Klasifikasi SpondilolistesisEtiologi spondilolistesis adalah multifaktorial. Predisposisi kongenital tampak pada spondilolistesis tipe 1 dan tipe 2, dan postur, gravitasi, tekanan rotasional dan stres/tekanan kosentrasi tinggi pada sumbu tubuh berperan penting dalam terjadinya pergeseran tersebut.Terdapat lima tipe utama spondilolistesis:A. Tipe I disebut dengan spondilolistesis displastik dan terjadi sekunder akibat kelainan kongenital pada permukaan sacral superior dan permukaan L5 inferior atau keduanya dengan pergeseran vertebra L5.B. Tipe II, isthmic atau spondilolitik, dimana lesi terletak pada bagian isthmus atau pars interartikularis, mempunyai angka kepentingan klinis yang bermakna pada individu dibawah 50 tahun. Jika defeknya pada pars interartikularis tanpa adanya pergeserantulang, keadaan ini disebut dengan spondilolisis. Jika satu vertebra mengalami pergeseran kedepan dari vertebra yang lain, kelainan ini disebut dengan spondilolistesis.Definisi SpondilolistesisDalam istilah yang sederhana, spondilolistesis menggambarkan suatu pergeseran vertebra atau pergeseran kolumna vertebralis yang berhubungan dengan vertebra di bawahnya. Pertama sekali diperkenalkan pada tahun 1782 oleh ahli obstetric Belgia, Dr. Herbinaux.Dia melaporkan terdapatnya penonjolan bagian anterior tulang sacrum yang menyebabkan hambatan jalan lahir pada sebagian kecil pasien.Istilah“spondilolisthesis” pertama sekali diterima pada tahun 1854, berasal dari bahasa yunani “spondylo” untuk vertebra dan “olisthesis” untuk pergeseran. Pergeseran tersebut sering terjadi pada tulang vertebra lumbal.Spondilolistesis menunjukkan suatu pergeseran kedepan satu korpus vertebra bila dibandingkan dengan vertebra yang terletak dibawahnya. Umumnya terjadi pada pertemuan lumbosacral (lumbosacral joints) dimana L5 bergeser (slip) diatas S1, akan tetapi hal tersebut dapat terjadi pada tingkatan yang lebih tinggi.Umumnya diklasifikasikan ke dalam lima bentuk: kongenital atau displastik, isthmus, degeneratif, traumatik, dan patologis. Banyak kasus dapat diterapi secara konservatif.Meskipun demikian, pada individu dengan radikulopati, klaudikasio neurogenik, abnormalitas postural dan cara berjalan yang tidak behasil dengan penanganan non-operatif, dan terdapatnya pergeseran yang progresif, pembedahan dianjurkan. Tujuan pembedahan adalah untuk menstabilkan segmen spinal dan menekan elemen saraf jika dibutuhkan.Etiologi dan Klasifikasi SpondilolistesisEtiologi spondiloliste

TRANSCRIPT

Page 1: Bilirubin

Blognya Anak Kedokteran yang mencintai bumi dan ingin menyelamatkan bumi dari Global Warming…Save Our Earth…Go Green

Beranda Tentang   Alfan

Fungsi Hepar – Empedu dan Metabolisme BilirubinApril 9, 2010tags: bilirubin, empedu, fungsi hepar, kandung empeduoleh panmedical

Hati (Hepar)

Hati merupakan organ terbesar, terletak di kuadran kanan atas rongga abdomen. Hati melakukan banyak fungsi penting dan berbeda-beda dan tergantung pada sistem darahnya yang unik dan sel-selnya yang sangat khusus.

Hati tertutupi kapsul fibroelastik berupa kapsul glisson. Kapsul glisson berisi pembuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf. Hati terbagi menjadi lobus kanan dan lobus kiri. Tiap lobus tersusun atas unit-unit kecil yang disebut lobulus. Lobulus terdiri sel-sel hati, disebut hepatosit yang menyatu dalam lempeng. Hepatosit dan jaringan hati mudah mengalami regenerasi.

Hati menerima darah dari 2 sumber, yaitu arteri hepatika (banyak mengandung oksigen) yang mengalirkan darah ±500 ml/mnt dan vena porta (kurang kandungan oksigen tapi kaya zat gizi, dan mungkin berisi zat toksik dan bakteri) yang menerima darah dari lambung, usus, pankreas dan limpa; mengalirkan darah ±1000 ml/mnt. Kedua sumber tersebut mengalir ke kapiler hati yang disebut sinusoid lalu diteruskan ke vena sentralis ditiap lobulus. Dan dari semua lobulus ke vena hepatika berlanjut ke vena kava inferior.

Tekanan darah di sistem porta hepatika sangat rendah, ±3 mmHg dan di vena kava hampir 0 mmHg. Karena tidak ada resistensi aliran melalui vena porta dan vena kava sehingga darah mudah masuk dan keluar hati.Hati menjalankan berbagai macam fungsi terutama metabolisme, baik anabolisme atau katabolisme molekul-molekul makanan dasar (gula, asam lemak, asam amino) dilakukan oleh sel-sel hati.

Fungsi Hati1. Sel Hati (hepatosit) terdiri 60% massa hati, bertanggung jawab untuk konjugasi bilirubin dan ekskresi kedalam saluran empedu2. Hati merupakan tempat aktivitas metabolik bagi karbohidrat, protein, dan lipid

Page 2: Bilirubin

3. Hati mendetoksikasi banyak produk metabolik, obat, toksin sebelum diekskresikan ke dalam urin. Proses detoksikasi melibatkan perubahan kimia, dan atau konjugasi terutama dengan asam glukuronat, glisin, taurin atau sulfat.4. Hati menyimpan berbagai senyawa, termasuk besi, vitamin A, dan vitamin B₁₂.5. Sel-sel Kupffer mengambil bagian dalam semua aktivitas sistem retikulo endothelial (RES).

Metabolisme pigmen empeduEritrosit pada akhir masa hidupnya (yang sudah terlalu rapuh dalam sirkulasi) membran selnya pecah dan hemoglobin yang lepas difagositosis oleh RES. Hemoglobin dipecah menjadi heme dan globin dan cincin heme dibuka untuk memberikan (1) besi bebas yang ditranspor ke dalam darah oleh transferin, dan (2) rantai lurus dari empat inti pirol, yaitu substrat yang akan dibentuk menjadi pigmen empedu. Pertama pembentukan biliverdin berantai lurus. Biliverdin di konversikan ke bilirubin dengan reduksi. Bilirubin (bebas) yang bersirkulasi dalam plasma terikat albumin (karena bilirubin ini larut lemak). Memasuki hati, albumin melepaskan ikatan dengan bilirubin, dan memasuki hepatosit. Sekitar 80% Bilirubin dikonjugasi oleh asam glukuronat melalui mekanisme yang melibatkan biilirubin-UDP glukuronosiltransferase menjadi bilirubin terkonjugasi (larut air), 10% dikonjugasi dengan sulfat membentuk bilirubin sulfat, dan 10% lainnya berikatan dengan zat lain.Hati orang dewasa mempunyai kapasitas cadangan untuk mengkonjugasi dan mengekskresi 5-10 kali biilrubin normal (500 µmol/24 jam). Pada neonatus, enzim ini belum aktif sepenuhnya, misal aktivitas glukuronosil transferase perlu waktu ±3 minggu untuk berkembang, sehingga hati neonatus hampir tak mempunyai kapasitas untuk mengekskresi beban bilirubin normalnya dan bisa meningkat saat terjadi pemecahan eritrosit berlebih. Ikterus sebelum usia 24 jam adalah abnormal, tapi hiperbilirubinemia moderat (80 µmol/L) dalam minggu pertama mungkin tak patologis (ikterus fisiologis)

Ikterus adalah pewarnaan jaringan tubuh menjadi kekuning-kuningan pada kulit dan jaringan dalam. Penyebab umumnya karena sejumlah besar bilirubin masuk dalam cairan ekstrasel, baik bilirubin bebas atau bilirubin terkonjugasi. Konsentrasi bilirubin normal (baik bilirubin bebas dan terkonjugasi) ±0.5 mg/dL plasma. Kulit mulai tampak kuning ketika konsentrasinya meningkat >3 kali dari normal (>1.5 mg/dL)

Ekskresi Pigmen Empedu Empedu yang dihasilkan oleh hepatosit mengalir ke kanalikuli biliaris dan masuk ke duktus biliaris hingga sampai ke usus. Dalam usus besar ia direduksi oleh kerja bakteri menjadi berbagai pigmen termasuk urobilinogen yang mudah larut dan akhirnya menjadi sterkobilinogen. Kemudian sterkobilinogen diekskresikan dalam feses dan mengalami oksidasi dengan udara menjadi sterkobilin.

Di usus besar, sebagian besar urobilinogen direabsorbsi mukosa usus kembali ke dalam darah. Sebagian lagi di ekskresikan oleh hati ke usus, tapi ±5% oleh ginjal lewat urin. Setelah terpapar udara, mengalami oksidasi menjadi urobilin.

Daftar PustakaBaron D. N, 1995. Kapita Selekta Patologi Klinik (A Short Text Book of Chemical Pathology) Edisi 4. Jakarta : EGC

Page 3: Bilirubin

Corwin J. E, 19.. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGCGuyton A. C., Hall J. E., 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta : EGCPrice S. A, Wilson L. M, 1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 4. Jakarta : EGC

METABOLISME HEME Dr. Suparyanto, M,Kes

APA ITU HEME

Heme adalah senyawa besi forfirin yang terdapat dalam Hemoglobin → eritrosit Eritrosit → 120 hari → mati → dikatabolisme dihati Eritrosit → Hemoglobin → Heme + Globin (protein, digunakan lagi oleh tubuh) Heme → Forfirin + Besi (digunakan lagi)

METABOLISME HEME

Metabolisme Heme dilaksanakan di sel retikuloendotel pada hati, limpa & sumsum tulang Katabolisme heme dilaksanakan oleh enzim komplek yang disebut Oksigenase heme Heme → Forfirin → biliverdin → bilirubin Bilirubin yang terbentuk dalam jaringan perifer akan diangkut kedalam hati oleh albumin plasma

TIGA PROSES METABOLISME HEME

1. Pengambilan bilirubin oleh sel perenkim hati2. Konjugasi bilirubin dalam retikulum endoplasma hati3. Ekskresi bilirubin terkonjugasi kedalam empedu

PENGAMBILAN BILIRUBIN OLEH SEL HATI

Bilirubin hasil metabolisme eritrosit oleh hati, limpa & sumsum tulang disebut → Bilirubin Indirex

Sifat Bilirubin Indirex → tidak larut air → non polar Agar dapat larut air harus diolah di Hati → dikonjugasikan dengan asam glukoronat

KONJUGASI BILIRUBIN (DALAM HATI)

Bilirubin Indirex → dibuat larut air dan polar dengan cara direaksikan dengan asam glukoronat → dikonjugasikan

Tempat konjugasi di sel sinusoid hepar → Hasil Bilirubin Direx/ Konjugasi Bilirubin Direx → larut air dan bersifat polar

Page 4: Bilirubin

Diekskresikan → empedu

EKSKRESI BILIRUBIN (KE EMPEDU)

Bilirubin Direx masuk empedu → transport aktif Bilirubin Direx bersama getah empedu yang lain → masuk duodenum Di duodenum Bilirubin Direx direduksi bakteri usus → Urobilinogen (tidak berwarna) → di colon

dioksidasi oleh flora colon → Urobilin (kuning) → memberi warna Feses (sterkobilinogen)

PERJALANAN BILIRUBIN DALAM USUS HALUS

Sebagian Urobilin → diabsorbsi oleh usus halus → masuk darah → diekskresi lewat ginjal → memberi warna urine

IKTERUS

Kenaikan kadar bilirubin dalam darah (>1mg/dl) disebut hiperbilirubinemia Hiperbilirubinemia > (2 – 2,5 mg/dl) → akan berdifusi kedalam jaringan → kulit kuning, keadaan

ini disebut Jaundice / Ikterus

PENYEBAB IKTERUS

1. Prehepatik ( misal : anemia hemolitik )2. Hepatik ( misal : hepatitis )3. Post hepatik ( misal : obstruksi ductus koledukus )

IKTERUS FISIOLOGIK NEONATORUM

Terjadi akibat hemolisis yang lebih cepat serta pengambilan, konjugasi serta sekresi bilirubin yg belum sempurna (fungsi hati belum sempurna).

Terapi dengan penyinaran belum diketahui mekanismenya, tetapi dengan penyinaran bilirubin tak terkonjugasi berubah menjadi fragmen maleimida dan isomer geometrik yang diekskresikan kedalam empedu

ANEMIA HEMOLITIK

Eritrosit banyak rusak/lisis → Bilirubin Indirex meningkat di darah → Hiperbilirubinemia → Ikterus

Konjugasi di hepar normal → Bilirubin Direx normal

Page 5: Bilirubin

Hasil Laboratorium: Bilirubin Indirex darah meningkat, Bilirubin urine negative

HEPATITIS

Sel hati rusak → konjugasi terganggu → bilirubin direx menurun, bilirubin Indirex menumpuk didarah → ikterus

Sel hati rusak → Obstruksi ductus hepaticus → Bilirubin direx → Refluk kedarah → Ginjal → Urine

Hasil Laboratorium: Bilirubin Indirex darah meningkat, Bilirubin urine positif

OBSTRUKSI DUCTUS KOLEDUKUS

Obstruksi sal empedu → Bilirubun Direx tidak dapat masuk duodenum → reflux ke hati → ke darah → ginjal → Urine

Hasil laboratorium: Bilirubin Direx darah meningkat Bilirubine urine positif

BILIRUBIN

Eritrosit secara fisiologis dapat bertahan/ berumur sekitar 120 hari, eritrosit mengalami lisis 1-2×108 setiap jamnya pada seorang dewasa dengan berat badan 70 kg, dimana diperhitungkan hemoglobin yang turut lisis sekitar 6 gr per hari. Sel-sel eritrosit tua dikeluarkan dari sirkulasi dan dihancurkan oleh limpa. Apoprotein dari hemoglobin dihidrolisis menjadi komponen asam-asam aminonya.

Katabolisme heme dari semua hemeprotein terjadi dalam fraksi mikrosom sel retikuloendotel oleh sistem enzym yang kompleks yaitu heme oksigenase yang merupakan enzym dari keluarga besar sitokrom P450. Langkah awal pemecahan gugus heme ialah pemutusan jembatan α metena membentuk biliverdin, suatu tetrapirol linier. Besi mengalami beberapa kali reaksi reduksi dan oksidasi, reaksi-reaksi ini memerlukan oksigen dan NADPH. Pada akhir reaksi dibebaskan Fe3+ yang dapat digunakan kembali, karbon monoksida yang berasal dari atom karbon jembatan metena dan biliverdin. Biliverdin, suatu pigmen berwarna hijau akan direduksi oleh biliverdin reduktase yang menggunakan NADPH sehingga rantai metenil menjadi rantai metilen antara cincin pirol III – IV dan membentuk pigmen berwarna kuning yaitu bilirubin. Perubahan warna pada memar merupakan petunjuk reaksi degradasi ini.

Page 6: Bilirubin

Dalam setiap 1 gr hemoglobin yang lisis akan membentuk 35 mg bilirubin. Pada orang dewasa dibentuk sekitar 250–350 mg bilirubin per hari, yang dapat berasal dari pemecahan hemoglobin, proses erytropoetik yang tidak efekif dan pemecahan hemprotein lainnya. Bilirubin dari jaringan retikuloendotel adalah bentuk yang sedikit larut dalam plasma dan air. Bilirubin ini akan diikat nonkovalen dan diangkut oleh albumin ke hepar. Dalam 100 ml plasma hanya lebih kurang 25 mg bilirubin yang dapat diikat kuat pada albumin. Bilirubin yang melebihi jumlah ini hanya terikat longgar hingga mudah lepas dan berdiffusi ke jaringan.

Bilirubin I (indirek) bersifat lebih sukar larut dalam air dibandingkan dengan biliverdin. Pada reptil, amfibi dan unggas hasil akhir metabolisme heme ialah biliverdin dan bukan bilirubin seperti pada mamalia. Keuntungannya adalah ternyata bilirubin merupakan suatu anti oksidan yang sangat efektif, sedangkan biliverdin tidak. Efektivitas bilirubin yang terikat pada albumin kira-kira 1/10 kali dibandingkan asam askorbat dalam perlindungan terhadap peroksida yang larut dalam air. Lebih bermakna lagi, bilirubin merupakan anti oksidan yang kuat dalam membran, bersaing dengan vitamin E.

Di hati, bilirubin I (indirek) yang terikat pada albumin diambil pada permukaan sinusoid hepatosit oleh suatu protein pembawa yaitu ligandin. Sistem transport difasilitasi ini mempunyai kapasitas yang sangat besar tetapi penggambilan bilirubin akan tergantung pada kelancaran proses yang akan dilewati bilirubin berikutnya.

Bilirubin nonpolar (I / indirek) akan menetap dalam sel jika tidak diubah menjadi bentuk larut (II / direk). Hepatosit akan mengubah bilirubin menjadi bentuk larut (II / direk) yang dapat diekskresikan dengan mudah ke dalam kandung empedu. Proses perubahan tersebut melibatkan asam glukoronat yang dikonjugasikan dengan bilirubin, dikatalisis oleh enzym bilirubin glukoronosiltransferase. Hati mengandung sedikitnya dua isoform enzym glukoronosiltransferase yang terdapat terutama pada retikulum endoplasma. Reaksi konjugasi ini berlangsung dua tahap, memerlukan UDP asam glukoronat sebagai donor glukoronat. Tahap pertama akan membentuk bilirubin monoglukoronida sebagai senyawa antara yang kemudian dikonversi menjadi bilirubin diglukoronida yang larut pada tahap kedua.

Page 7: Bilirubin

Eksresi bilirubin larut ke dalam saluran dan kandung empedu berlangsung dengan mekanisme transport aktif yang melawan gradien konsentrasi. Dalam keadaan fisiologis, seluruh bilirubin yang diekskresikan ke kandung empedu berada dalam bentuk terkonjugasi (bilirubin II).

-

Pembentukan urobilin

Bilirubin terkonjugasi yang mencapai ileum terminal dan kolon dihidrolisa oleh enzym bakteri β glukoronidase dan pigmen yang bebas dari glukoronida direduksi oleh bakteri usus menjadi urobilinogen, suatu senyawa tetrapirol tak berwarna.

Sejumlah urobilinogen diabsorbsi kembali dari usus ke perdarahan portal dan dibawa ke ginjal kemudian dioksidasi menjadi urobilin yang memberi warna kuning pada urine. Sebagian besar urobilinogen berada pada feces akan dioksidasi oleh bakteri usus membentuk sterkobilin yang berwarna kuning kecoklatan.

-

HEPATITIS Istilah "Hepatitis" dipakai untuk semua jenis peradangan pada hati (liver). Penyebabnya dapat berbagai macam, mulai dari virus sampai dengan obat-obatan, termasuk obat tradisional. Virus hepatitis juga ada beberapa jenis, hepatitis A, hepatitis B, C, D, E, F dan G. Manifestasi penyakit hepatitis akibat virus bisa akut ( hepatitis A ) dapat pula hepatitis kronik ( hepatitis B,C ) dan adapula yang kemudian menjadi

Page 8: Bilirubin

kanker hati ( hepatitis B dan C ).

Hepatitis A Seringkali infeksi hepatitis A pada anak-anak tidak menimbulkan gejala, sedangkan pada orang dewasa menyebabkan gejala mirip flu, rasa lelah, demam, diare, mual, nyeri perut, mata kuning dan hilangnya nafsu makan. Gejala hilang sama sekali setelah 6-12 minggu. Orang yang terinfeksi hepatitis A akan kebal terhadap penyakit tersebut. Berbeda dengan hepatitis B dan C, infeksi hepatitis A tidak berlanjut ke hepatitis kronik. Masa inkubasi 30 hari.Penularan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feces pasien, misalnya makan buah-buahan, sayur yang tidak dimasak atau makan kerang yang setengah matang. Minum dengan es batu yang prosesnya terkontaminasi. Saat ini sudah ada vaksin hepatitis A, memberikan kekebalan selama 4 minggu setelah suntikan pertama, untuk kekebalan yang panjang diperlukan suntikan vaksin beberapa kali. Pecandu narkotika dan hubungan seks anal, termasuk homoseks merupakan risiko tinggi tertular hepatitis A.

Hepatitis B Gejala mirip hepatitis A, mirip flu, yaitu hilangnya nafsu makan, mual, muntah, rasa lelah, mata kuning dan muntah serta demam. Penularan dapat melalui jarum suntik atau pisau yang terkontaminasi, transfusi darah dan gigitan manusia. Pengobatan dengan interferon alfa-2b dan lamivudine, serta imunoglobulin yang mengandung antibodi terhadap hepatitis-B yang diberikan 14 hari setelah paparan. Vaksin hepatitis B yang aman dan efektif sudah tersedia sejak beberapa tahun yang lalu. Yang merupakan risiko tertular hepatitis B adalah pecandu narkotika, orang yang mempunyai banyak pasangan seksual. Mengenai hepatitis C akan kita bahas pada kesempatan lain.

Hepatitis D Hepatitis D Virus ( HDV ) atau virus delta adalah virus yang unik, yang tidak lengkap dan untuk replikasi memerlukan keberadaan virus hepatitis B. Penularan melalui hubungan seksual, jarum suntik dan transfusi darah. Gejala penyakit hepatitis D bervariasi, dapat muncul sebagai gejala yang ringan (ko-infeksi) atau amat progresif.

Hepatitis E Gejala mirip hepatitis A, demam pegel linu, lelah, hilang nafsu makan dan sakit perut. Penyakit yang akan sembuh sendiri ( self-limited ), keculai bila terjadi pada kehamilan, khususnya trimester ketiga, dapat mematikan. Penularan melalui air yang terkontaminasi feces.

Hepatitis F Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan. Saat ini para pakar belum sepakat hepatitis F merupakan penyakit hepatitis yang terpisah.

Hepatitis G

Page 9: Bilirubin

Gejala serupa hepatitis C, seringkali infeksi bersamaan dengan hepatitis B dan/atau C. Tidak menyebabkan hepatitis fulminan ataupun hepatitis kronik. Penularan melalui transfusi darah jarum suntik. Semoga pengetahuan ini bisa berguna bagi Anda dan dapat Anda teruskan kepada saudara ataupun teman Anda.

Mencegah Kanker HatiKANKER hati merupakan kanker yang sering dijumpai di Indonesia. Kanker ini dihubungkan dengan infeksi Hepatitis B atau Hepatitis C. Artinya pada umumnya penderita kanker hati pernah terinfeksi Hepatitis B atau C. Penyakit Hepatitis B dan Hepatitis C sering dialami penduduk Indonesia. Kedua penyakit ini ditularkan melalui cairan tubuh. Virus Hepatitis B dan Hepatitis C dapat ditularkan melalui hubungan seksual, jarum suntik, dan transfusi darah. Pada umumnya dewasa ini di negeri kita transfusi darah sudah aman, darah yang akan diberikan diskrining Hepatitis B, Hepatitis C, dan HIV. Dengan demikian kemungkinan penularan Hepatitis dan HIV melalui transfusi darah sudah menjadi kecil. Gejala penyakit Hepatitis, virus biasanya dimulai dengan demam, pegal otot, mual, mata menjadi kuning, dan air seni berwarna kemerahan seperti air teh. Namun, tidak semua orang mengalami gejala seperti itu. Gejala Hepatitis C biasanya lebih ringan dibandingkan dengan Hepatitis A atau B. Setelah terserang Hepatitis A pada umumnya penderita sembuh secara sempurna, tidak ada yang menjadi kronik. Hepatitis B juga sebagian besar akan sembuh dengan baik dan hanya sekitar 5-10 persen yang akan menjadi kronik. Bila hepatitis B menjadi kronik maka sebagian penderita hepatitis B kronik ini akan menjadi sirosis hati dan kanker hati. Pada Hepatitis C penderita yang menjadi kronik jauh lebih banyak. Sebagian penderita Hepatitis C kronik akan menjadi sirosis hati dan kanker hati. Hanya sebagian kecil saja penderita Hepatitis B yang berkembang menjadi kanker hati. Begitu pula pada penderita Hepatitis C hanya sebagian yang menjadi kanker hati. Biasanya diperlukan waktu 17 sampai dengan 20 tahun seorang yang menderita Hepatitis C untuk berkembang menjadi sirosis hati atau kanker hati. Sekarang memang ada obat baru untuk Hepatitis B yang disebut lamivudin. Obat ini berupa tablet yang dimakan sekali sehari. Sedangkan jika diperlukan pengobatan untuk Hepatitis C tersedia obat Interferon (suntikan) dan Ribavirin (kapsul). Namun penggunaan obat-obat tersebut memerlukan pengawasan dokter. Hasil pemeriksaan darah yang menunjukkan anti HBs positif berarti Anda pernah terinfeksi virus Hepatitis B, namun virus tersebut sudah tidak ada lagi dalam darah Anda (HbsAg negatif). Itu bahkan menunjukkan bahwa Anda sekarang sudah mempunyai kekebalan terhadap Hepatitis B (anti HBs positif). Karena itu selama kadar antibodi anti HBs Anda tinggi, maka Anda tak perlu lagi divaksinasi. Imunisasi Hepatitis B dapat dimulai sejak bayi. Anti HCV negatif artinya Anda belum pernah terinfeksi Hepatitis C. Sampai sekarang ini belum ada vaksin untuk Hepatitis C sehingga Anda dianjurkan agar berhati-hati sehingga tidak tertular Hepatitis C. Jadi hindari kontak dengan cairan tubuh orang lain. Salah satu cara yang efektif untuk menurunkan kekerapan kanker hati adalah dengan imunisasi Hepatitis B. Ini telah dibuktikan di banyak negara. Ternyata, negara-negara yang mempunyai program imunisasi Hepatitis B yang baik kekerapan kanker

Page 10: Bilirubin

hati menurun dengan nyata. Mudah-mudahan masyarakat kitapun peduli terhadap imunisasi Hepatitis B ini.

OMEGASQUAOmega-3 (500mg) Squalene(500mg) Vit E (3 IU)

Omega3 (DHA EPA) :

Diambil dari ekstrak minyak ikan Salmon yang hidup diperairan laut dalam Norwegia yang mengandung Omega-3 (EPA DHA) berkadar tinggi (500 mg). Omega-3 adalah asam lemak tak jenuh esensial yang dibutuhkan setiap tubuh manusia dan hanya didapat dari konsumsi beberapa jenis sayur-sayuran dan ikan, ikan laut maupun ikan air tawar. Ikan adalah sumber makanan yang paling tinggi kandungan omega-3 nya. Sangat baik untuk Nutirisi Otak dan Mata karena 20 % Otak manusia mengandung DHA dan 50 % pada mata, Setiap hari tubuh manusia minimal membutuhkan 650 mg Omega-3 (dewasa) dan 350 mg (anak-anak) 

Manfaat Omega-3 terhadap berbagai penyakit :

Membersihkan penyumbatan pembuluh darah, Menormalkan tekanan darah, kolesterol, Trigliserida, Hipertensi (tekanan darah tinggi), Jantung Koroner, Penyumbatan pembuluh darah otak, Stroke, Kesemutan, Kejang, Keram, Asam Urat, Rematik, Prostat, Pankreas, Kanker Payudara, Kanker Usus Besar, Kanker Rahim, Migrain, Telinga Berdengung, Gangguan Penglihatan, Katarak, Diabetes, Gangguan syaraf, Parkinson, Epilepsi, Autis, Asma, Batu Ginjal, Lemak Hati, Tumor Lemak, impotensi. Penyakit Kulit : Jerawat, Dermatitis, Kurap, Lupus, Varises. Peradangan yang disebabkan oleh virus dan bakteri : Radang Lambung, Radang Hidung, Radang Tenggorokan, Sinusitis, Sembelit, Radang Hati, Radang Ginjal, infeksi saluran kemih. Meningkatkan Daya Ingat, mencegah kepikunan, meningkatkan kecerdasan, Memperlancar sel otak, Mencegah penyusutan Otak, Meningkatkan Kemampuan Berpikir, Mengurangi Stress dan Depresi. Ibu Hamil dan menyusui sangat dianjurkan konsumsi omega-3 untuk perkembangan otak dan syaraf janin dan bayi. Squalene : 

Di ambil dari ekstrak minyak hati ikan hiu Aizame atau Centrophorus artomarginatus yang hidup dikedalaman laut 600 sampai 1000 meter. Keunikan Squalene dengan Rumus Kimia C30H50 merupakan zat yang mudah menghasilkan oksigen jika berikatan dengan molekul air,

Page 11: Bilirubin

oleh karena itu squalene banyak diteliti sebagai pembawa oksigen yang sangat berguna bagi kesehatan manusia 

Manfaat Squalene :

Untuk kesehatan kulit : kelembaban, infeksi jamur dan bakteri, eksim, dermatitis, kulit pecah2 dll. Squalene mempunyai kemampuan untuk mengikat oksigen sendiri tanpa harus melalui bantuan hemoglobin sehingga squalene dapat membawa oksigen langsung ke sel sel tubuh manusia. Struktur molekul squalene yang unik memungkinkan squalene mengikat racun dan sudah terkenal sebagai Kelator (pengikat) yang efektif untuk pestisida dan logam berat (seperti mercuri). Sangat membantu bagi orang-orang yang mempunyai gangguan hati dimana daya detoksifikasinya sudah berkurang. Cara Pemakaian :1-2 softgel / hari untuk orang sehat sebagai nutrisi dan pencegahan.3 – 6 sofgel / hari untuk penyembuhan penyakit.

Petunjuk Pemakaian dan Lama penyembuhan

Kolesterol : 2 -4 butir / hari, penyembuhan 14-30 hari.Trigleserida : 2 -4 butir / hari, penyembuhan 14-30 hari.Katarak : 2 -4 butir / hari, penyembuhan 2-3 bulan.Hipertensi : 3 – 4 butir / hari, penyembuhan 2-4 minggu.Kesemutan : 2 butir / hari, membaik 14 hari, Sembuh total dalam waktu 3-6 bulan.Kram/kejang : 2 – 4 butir / hari, membaik 14 hari, Sembuh total dalam waktu 3-6 bulan.Stroke : 3 – 4 butir / hari, ada perbaikan 1 – 2 bulan.Jantung : 3 – 4 butir / hari, ada perubahan 1 – 2 bulan, Jika kondisi parah 3 – 6 bulan.Ambein, Varises : 2 – 4 butir / hari, ada perubahan 1 bulan, Sembuh total 3 – 6 bulan.Rematik : 2 – 4 butir / hari, ada perubahan 2 – 3 bulan bila parah 3 – 6 bulan.Tumor Lemak : 2 butir / hari, ada perubahan 2 – 4 bulan.Diabetes : 3 – 4 butir / hari, kadar gula menurun 3 – 4 bulan.Jerawat : 2 butir / hari, ada perubahan 1 – 2 minggu, Sembuh 1 – 2 bulan.Migrain : 2 – 4 butir / hari, dalam waktu 2 – 3 bulan gangguan berkurang 60 – 70 %.Eksim, Kurap : 4 butir / hari, 1 bulan apabila parah 2 – 3 bulan.Epilepsi : 4 butir / hari, ada perubahan 1 bulan.Kanker / Tumor : 4 – 6 butir / hari, perubahan drastis 2 – 4 bulan.Asam Urat : 2 – 4 butir / hari, perubahan 2 – 3 minggu.Batu Ginjal / Empedu : 4 – 6 butir / hari, hancur 1 – 2 bulan.Syaraf / Parkinson : 2 – 4 butir / hari, perubahan 1 –2 bulan.Kepikunan : 4 – butir / hari, perubahan 1 – 2 bulan.Impotensi : 4 butir / hari, perubahan 1 – 2 bulan.Asma : 2 – 4 butir / hari, perubahan 1 – 2 bulan.Prostat : 2 – 4 butir / hari, perubahan 1 – 2 bulan.Pankreas : 2 – 4 butir / hari, perubahan 1 –2 bulan.Pendengaran : 2 – 4 butir / hari, perubahan 1 – 2 bulan.

Page 12: Bilirubin

Gondok, Tyroid : 2 – 4 butir / hari, perubahan 2 – 4 bulan.Haid tidak teratur : 2 butir / hari, perubahan 1 – 2 bulan.Narkotik & Obat2an : 4 – 6 butir / hari, perubahan 2 – 4 minggu.Lemak Hati : 2 – 4 butir / hari, perubahan 1 – 2 bulan

Harga Rp.134.000 (belum termasuk ongkos kirim)