bidang ilmu: 803/ bimbingan dan konseling

64
LAPORAN TAHUN TERAKHIR PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL INSTITUSI LANJUTAN TAHUN KE DUA PENGEMBANGAN MODUL KETERAMPILAN DASAR KONSELING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL KONSELOR SEKOLAH Tim Pengusul Prof. Dr. H. Marzuki, M.S. NIDN. 0003055710 Dr. M. Ichsan Dacholfany, M.Ed. NIDN. 0229077501 Tri Anjar, M.Pd. Kons. NIDN. 0203046901 Hadi Pranoto, M.Pd. NIDN. 0219079101 Dibiayai oleh: Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jendral Penguatan Riset dan Pengembangan Kementrian Riset,Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Program Penelitian Nomor: 2108/SP2H/K2/KM/2018 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO 2018 Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling Bidang Fokus: Sosial Humaniora- Seni Budaya-Pendidikan

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

i

LAPORAN TAHUN TERAKHIR

PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL INSTITUSI

LANJUTAN TAHUN KE DUA

PENGEMBANGAN MODUL KETERAMPILAN DASAR KONSELING

UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL KONSELOR

SEKOLAH

Tim Pengusul

Prof. Dr. H. Marzuki, M.S. NIDN. 0003055710

Dr. M. Ichsan Dacholfany, M.Ed. NIDN. 0229077501

Tri Anjar, M.Pd. Kons. NIDN. 0203046901

Hadi Pranoto, M.Pd. NIDN. 0219079101

Dibiayai oleh:

Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat

Direktorat Jendral Penguatan Riset dan Pengembangan Kementrian

Riset,Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Program Penelitian

Nomor: 2108/SP2H/K2/KM/2018

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

2018

Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling Bidang Fokus: Sosial Humaniora- Seni Budaya-Pendidikan

Page 2: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

ii

Page 3: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

iii

RINGKASAN

Pengembangan sumber daya manusia Indonesia yang berkarakter salah

satunya dilakukan melalui proses pendidikan. Efektiftas pendidikan dalam

berkontribusi meningkatkan kualitas sumber daya bangsa Indonesia menjadi fokus

utama dan selalu dilakukan upaya-upaya yang bersifat strategis. Dalam penelitian

yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi pada

pendidik, khususnya adalah guru BK/Konselor agar mampu melakukan proses

pelayanan konseling individu yang memandirikan, sehingga menghasilkan peserta

didik yang mampu menjawab dari tujuan pendidikan nasional, dan menjadi

generasi yang berkarakter. Peningkatan keterampilan dari guru BK/Konselor

dilakukan melalui penyusunan modul keterampilan dasar konseling yang layak,

dari berbagai aspek; isi, lay out, bahasa dan juga subtansi isi/materi. Metode yang

digunakan untuk mengembangkan modul yang mampu meningkatkan kompetensi

guru BK/Konselor adaah melalui penelitian Research And Development (R&D).

Subjek penelitian yaitu guru BK/Konselor SMA Negeri se-kota Metro.

Pengumpulan data menggunakan angket dan pedoman wawancara, data dianalisis

secara deskriptif kuantitatif.Lokasi penelitian di SMA Negeri se-kota Metro.

Kegiatan penelitian dilakukan dengan cara melakukan uji coba modul

keterampilan dasar konseling kepada paktisi untuk memperoleh tingkat kelayakan

penggunaan modul. Penelitian yang dilakukan memiliki manfaat yang sangat

besar bagi dunia pendidikan, khususnya para guru BK/Konselor, LPTK Penghasil

calon guru BK, dan juga organisasi profesi guru BK yaitu sebagai bahan rujukan

dan juga pedoman yang dapat digunakan untuk mengembangkan kapasitas dan

keterampilan dasar konseling. Selain modul, luaran penelitian lain yaitu Teknologi

Tepat Guna (TTG) dan Buku Ajar, HKI dan luaran artikel ilmiah yang akan

dimuat pada Jurnal Internasional.

Kata Kunci: Modul Keterampilan dasar konseling, Kompetensi Profesional

Konselor

Page 4: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

iv

PRAKATA

Dengan rahmat Allah SWT, penulis berhasil menyelesaikan laporan penelitian

“PENGEMBANGAN MODUL KETERAMPILAN DASAR KONSELING

UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL KONSELOR

SEKOLAH” dalam pelaksanaan kegiatan penelitian ini.

Dengan adaya momentum PSNI (Penelitian Strategis Nasional Institusi)

Lanjutan Tahun Ke-2 yang sebelumnya PPT (Penelitian Prodak Terapan) Tahun

Ke-1yang dibiayai oleh DRPM Kemristek Dikti maka peneliti mencoba untuk

berkompetisi dengan harapan dapat menambah pengembangan pengetahuan

dalam bidang bimbingan konseling dan pendidikan.

Dalam kesempatan ini penulis penulis mengucapkan terimakasih banyak

kepada:

1. DRPM Kemristek Dikti

2. Prof. Dr. H. Karwono, M.Pd, Rektor Universitas Muhammadiyah Metro yang

telah memberikan dukungan.

3. Drs. Partono, M.Pd, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhmmadiyah Metro.

Akhirnya saya mengucapkan terimakasih banyak yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan kegiatan penelitian ini

yang tidak dapat disebutkan seluruhnya. Semoga bantuan dari semua pihak di atas

mendapat balasan sebagai amal di sisi Allah SWT. Peneliti menyadari bahwa

laporan akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kritik dan saran dari

para pembaca sangat kami harapkan.

Metro, Oktober 2018

Tim Peneliti

Page 5: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

v

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................ ................... ........ i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................. ................... .......ii

RINGKASAN ........................................................................ ................... ..... iii

PRAKATA............................................................................. ................... ...... iv

DAFTAR ISI ......................................................................... ................... ....... v

DAFTAR TABEL ................................................................. ................... ...... vi

DAFTAR GAMBAR ............................................................ ................... .....vii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................ ................... ... viii

BAB I PENDAHULUAN..................................................... ................... ....... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................ ................... ....... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................. ................... ....... 2

1.3 Urgensi Penelitian ................................................... ................... ....... 3

1.4 Luaran yang Diharapkan ........................................ ................... ....... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................... ................... ....... 5

2.1 Profesionalitas Guru BK/Konselor Sekolah....................................5

2.2 Urgensi Modul Keterampilan Dasar Konseling..............................6

2.3 Peta rencana penelitian....................................................................8

BAB III TUJUAN DAN MANFAAT........................................................11

3.1 Tujuan Penelitian.................................................... ................... ..... 11

3.2 Manfaat Penelitian .................................................. ................... ..... 11

BAB IV. METODE PENELITIAN ................................... ................... ..... 13

4.1 Desain Penelitian .................................................... ................... ..... 13

4.2 Lokasi dan Subjek Penelitian ................................ ................... ..... 13

4.3 Rancangan Penelitian ............................................. ................... ..... 14

4.4 Metode Pengumpulan Data ................................... ................... ..... 15

4.4Analisis Data............................................................ ................... ..... 17

BAB V Hasil Penelitian dan Capaian Luaran ................ ................... ..... 18

5.1 Hasil Penelitian....................................................... ................... ..... 18

5.2 Capaian Luaran....................................................... ................... ..... 26

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN..................................................27

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 6: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rencana Target Capaian Luaran Penelitian............................... 3

Tabel 3. Profil Guru BK/ Konselor SMA Negeri se-kota Metro Propinsi

Lampung.................................................................................. 18

Tabel 4. Rekapitulasi Skor Uji Kelayakan Layout/ Desain Modul Keterampilan

Dasar Konseling ...................................................................... 19

Tabel 5. Kriteria Kelayakan Layout/ Desain Modul Keterampilan

Dasar Konseling ...................................................................... 20

Tabel 6. Rekapitulasi Skor Uji Kelayakan Layout/ Desain Modul Keterampilan

Dasar Konseling ....................................................................... 21

Tabel 7. Kriteria Kelayakan Isi atau Modul Keterampilan

Dasar Konseling.......................................................................... 21

Tabel 8. Rekapitulasi Skor Uji Kelayakan Bahasa Modul Keterampilan

Dasar Konseling........................................................................... 22

Tabel 9. Kriteria Kelayakan Bahasa Modul Keterampilan

Dasar Konseling........................................................................... 23

Tabel 10. Rekapitulasi Skor Keterampilan Dasar Konseling Guru BK SMA

Negeri Se-Kota Meto.................................................................. 24

Tabel 11. Rangkuman Perhitungan Uji Efektivitas Keterampilan Dasar

Konseling Guru BK SMA Negeri Se-Kota Meto........................ 26

Page 7: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Rencana Penelitian........................................................ 9

Gambar 2. Langkah Penelitian................................................................. 15

Gambar 3. Diagram Perbandingan Pretes Postes Keterampilan Dasar Konseling

Guru BK/ Konselor SMA Negeri se-kota Metro ................... 22

Page 8: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Abstrak Proceding Internasional dan

Artikel Proseding Internasional

Lampiran 2. Sertifikat Speaker Seminar Internasional

Lampiran 3. Teknologi Tepat Guna Perlu Revisi

Lampiran 4. Modul Keterampilan Dasar Usai Uji Coba

Lampiran 5. Kerangka Bahan Ajar Fiks Proses ISBN

Lampiran 6. Jurnal Akreditasi Nasional Proses Submited

Lampiran 7. Proses HKI

Page 9: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Penelitian yang akan dilakukan merupakan tindaklanjut dari masalah-

masalah yang ditemukan pada praktik pelayanan konseling oleh guru

BK/Konselor di sekolah-sekolah. Masalah yang ditemukan merupakan hasil

penelitian yang sudah dilakukan pada tahun I, yaitu mengidentifikasi masalah

yang muncul dalam pelaksanaan pelayanan konseling oleh guru BK/Konselor

SMA Negeri se-kota Metro pada tahun 2017. Permasalahan yang muncul

meliputi: 1) guru BK/Konselor SMA Negeri yang merupakan contoh bagi guru

BK SMA swasta dan juga guru-guru BK/Konselor SMP keterampilan dalam

konseling belumlah cukup tinggi, secara umum keterampilan dasar konseling

yang dimiliki masih berada pada tingkat yang sedang, dan dibandingkan dengan

masa kerja, dan status sekolah tempat guru BK/Konselor bekerja hal tersebut

dapat disimpulkan masih rendah. Dimana rata-rata guru BK terebut memiliki

masa kerja yang cukup lama yaitu 10-20 tahun, dan bekerja di SMA negeri yang

menjadi rujukan sekolah-sekolah swasta, 2) ditemukan bahwa kendala belum

maksimalnya guru BK/konselor dalam mengembangkan keterampilan konseling

adalah kesulitan dalam menggunakan modul konseling yang dimiliki. Dan juga

sussan mencari referensi modul yang sesuai dengan kebutuhan dan mudah

dipraktikan dalam latihan pelaksanan konseling. Berangkat dari permasalahan

yang ditemukan tersebut, maka pada tahap penelitian tahun kedua, penelitian ini

diarahkan pada pengembangan.implementasi, dan evaluasi modul keterampilan

dasar konseling. Dengan tahapan yang akan dilakukan pada penelitian tahun

kedua, diharapkan pada akhir penelitian, dapat menghasilkan modul yang dapat

digunakan dan menjadi rujukan oleh guru BK/Konselor, lembaga pendidikan

penghasi guru BK/Konselor, dan organisasi profesi guru BK/Konselor dalam

meningkatkan kompetensi dan keterampilan guru BK/Konselor dalam

melaksanakan pelayanan konseling individu.

Selain itu, penelitian yang dilaksanakan pada tahun penelitian kedua juga

memiliki sasaran atau target luaran lain yang tujuannya adalah meningkatkan

Page 10: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

2

kualitas penelitian dan kebermanfaat dari penelitian yang dilakukan. Target capai

penelitian tahun kedua yaitu disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 1. Rencana Target Capaian Luaran Penelitian

No

Jenis Luaran Indikator Capaian Katrgori Sub Kategori Wajib Tambahan TS 1 TS +1 TS +2

1. Artikel ilmiah dimuat di Jurnal

Internasional bereputasi

Ada

Tidak ada Draft

Submitted

Nasional Terakreditasi

Ada Tidak Ada

Submitted

Publish

2. Artikel Ilmiah dimuat diprosiding

Internasional Terindeks

Ada Tidak Ada

Draf

Terlaksana

Nasional Ada Tidak Ada Terlaksana 3. Invited speaker dalam

temu ilmiah Internasional Ada Tidak Ada Belum Terlaksana

Nasional Tidak Ada terlaksana

4.

Visiting Lecturer

Internasional Tidak Ada Belum

5. Hak Kekayaan Intelektual

Paten Tidak Ada Belum

Paten sederhana Tidak Ada Belum Hak Cipta Ada Tidak Ada Belum Terdaftar

Merek Dagang Tidak

Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada

Rahasia Dagang Tidak

Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada

Desain Produk Industri

Tidak

Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada

Indikasi Geografis Tidak

Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada

Perlindungan Varietas Tanaman

Tidak

Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada

Perlindungan Topografi Sirkuit Terpadu

Tidak

Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada

6. Teknologi Tepat Guna Ada Draf Terlaksana

7. Model /Purwarupa/Desain/Karya Seni/Rekayasa Sosial

Ada Draf Terlaksana

8. Bahan Ajar Ada Draf Terlaksana

9. Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) 5 7

1.2 Perumusan masalah

Rumusan masalah dalam penelitian yang dilakukan pada tahun kedua

adalah:

1. Apakah modul keterampilan dasar konseling memiliki kelayakan untuk

digunakan oleh guru BK/Konselor a satuan pendidikan sekolah menengah

atas (SMA)?

Page 11: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

3

2. Apakah modul dan keterampilan dasar konseling dapat meningkat

kompetensi profesional guru BK/Konselor dalam melaksanakan pelayanan

konseling Individu?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian pada tahun kedua secara spesifik adalah untuk:

1. Menghasilkan modul keterampilan dasar konseling memiliki kelayakan

untuk digunakan oleh guru BK/Konselor pada satuan pendidikan sekolah

menengah atas (SMA)

2. Menghasilkan modul yang dapat meningkat kompetensi profesionel guru

BK/Konselor dalam melaksanakan pelayanan konseling Individu melalui

penggunaan modul keterampilan dasar konseling.

1.3 Urgensi Penelitian

Penelitian ini sangat penting untuk dilakukan, mengingat perkembangan era

global (MEA), dimana tuntutan keprofesionalan pekerjaan seseorang dalam hal ini

Konselor sekolah sangat diperlukan dan suatu keharusan. Sebagai konsekwensi

logis konselor sekolah harus mampu menyelenggarakan pelayanan konseling yang

betul-betul dapat memandirikan peserta didik/konseli, berdasarkan acuan yang

jelas yang telah disusun dalam modul keterampilan dasar konseling. Dengan

demikian hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai panduan praktis yang mudah

dipahami, jelas dan terarah sekaligus menyamakan persepsi dan langkah-langkah

bagi semua guru BK khusunya dalam pelayanan konseling individu yang

bermartabat dan menghindari malapraktik konseling yang dapat merugikan

konseli, profesi dan guru BK/konselor itu sendiri.

1.4 Luaran yang diharapkan

Hasil yang diharapkan melalui penelitian ini HKI dan produk pendidikan

berupa modul tentang keterampilan dasar konseling individu yang layak

digunakan. Selain itu dapat menghasilkan Buku Bahan Ajar dan Teknologi Tepat

Page 12: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

4

Guna Selain itu, luaran penelitian ini akan dimasukkan ke dalam Jurnal Ilmu

Pendidikan (JIP) Jurnal Ilmiah Nasional dan Internasional bereputasi.

Page 13: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profesionalitas Guru BK/Konselor Sekolah

Konseling merupakan salah satu bentuk hubungan yang sifatnya membantu,

yaitu konselor membantu mengupayakan orang lain/konseli agar mampu

mengembangkan potensi dan memandirikan konseli dalam pengambilan

keputusan dan pilihan untuk mewujudkan kehidupan yang efektifdalam

kesehariannya, produktif, dan bahagia. Oleh karenanya pelayanan konseling

diarahkan untuk membantu pengembangan individu dalam setting sekolah dan

masyarakat luas, maka harus diselenggarakan oleh tenaga ahli yang profesional

(Depdiknas, 2004).

Konseling adalah pekerjaan yang profesional, oleh sebab itu harus dilakukan

oleh orang yang memiliki keahlian dibidang konseling dan tidak boleh dilakukan

oleh sembarangan orang.Seorang pemegang suatu profesi diwajibkan menguasai

sepenuhnya secara terintegrasi komponen kompetensi sesuai profesinya.

Komponen kompetensi dalam profesi konseling meliputi; (a) Keintelektualan, (b)

Kompetensi yang dipelajari, (c) Objek praktis spesifik, (d) Motivasi altruistik

serta, (e) Komunikasi dan organisasi profesi (Prayitno, 2009). Rather than a set of

techniques, counseling is a relationship process(James, Stevic and Warner, 1977:

293).

Terkait dengan pendapat ahli di atas, berdasarkan hasil penelitian yang telah

dilakukan pada tahun pertama , memperoleh gambaran bahwa Guru BK/Konselor

baru menguasi keterampilan dasar konseling masuk kategori sedang. Hal itu

belumlah sebanding dengan masa kerja di sekolah yang menjadi rujukan sekolah-

sekolah swasta. Selain itu Guru BK juga mengalami kesulitan dalam

menggunakan modul konseling yang selama ini mereka gunakan, disebabkan

kesulitan memahami materi modul, pemahaman istilah, penguasaan petunjuk atau

instruksi pada modul, serta masih kurangnya contoh-contoh pada modul yang

digunakan, khususnya dalam penerapan teori dan teknik dalam proses

konselingkarena kompleksnya masalah yang dialami peserta didik. Dari hasil

Page 14: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

6

penelitian tersebut mengindikasikan bahwa kompetensi guru BK dalam melayani

obyek praktis spesifik yakni pelayanan konseling individual yang menjadi ruhnya

bimbingan dan konseling, belum maksimal dan belum mampu memandirikan

konseli peserta didik. Oleh karena itu, guru BK perlu meningkatkan

kemampuannya di bidang konseling agar dapat berperan lebih banyak terutama

dalam membantu mengentaskan masalah peserta didik.

Tujuan konseling bisa tercapai apabila konselor memiliki berbagai

kompetensi yang dibutuhkan untuk membantu konseli. Kompetensi (competence)

yang harus dimiliki konselor. Selain itu akup aspek fisik, intelektual, emosional,

sosial dan moral (M. Surya, 2009). Kompetensi ini sangat penting bagi seorang

konselor, karena konseli datang pada konselor adalah untuk belajar dan

mengembangkan kompetensi yang dibutuhkan untuk mencapai hidup yang lebih

efektif dan bahagia. Peran seorang konselor adalah mengajarkan kompetensi itu

kepada konseli, sehingga makin banyak kompetensi yang dimiliki konselor, maka

makin besar kemungkinan konselor dapat membantu konseli. Begitu juga guru

BK/Konselor sekolah yang bertugas memberikan pelayanan konseling di sekolah,

haruslah guru BK yang kompeten dan profesional dibidang konseling, sehingga

dapat membantu siswa dalam pengembangan diri secara optimal sesuai dengan

tugas perkembangannya.

2.2 Urgensi Modul Keterampilan Dasar Konseling

Layanan konseling individu adalah salah satu layanan bimbingan dan

konseling yang sudah sering dilakukan oleh guru BK dalam menangani masalah

peserta didik di sekolah. Akan tetapi pada kenyataannya dalam pelaksanaan

konseling tersebut banyak sekali yang tidak sesuai dengan standard operasional

prosedur (SOP), sehingga setelah konseling, perilaku peserta didik/konseli tidak

banyak mengalami perubahan ke arah lebih baik. Bahkan sering kali

menimbulkan masalah baru yang tidak jarang berakhir pada pengembalian siswa

kepada orang tua wali. Hal itu disebabkan beberapa faktor antara lain: (a) latar

belakang pendidikan, yaitu masih banyak terdapat guru petugas bimbingan dan

konseling bukan dari sarjana bimbingan konseling, (b) guru yang ditugaskan

Page 15: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

7

menjadi guru BK kurang mau untuk belajar lebih luas tentang ke-BK-an, (c)

belum memiliki standard kualifikasi akademik (pendidikan profesi), (d)

ketidaksesuaian cara dalam menangani masalah sesuai dengan tugas dan

bidangnya (bimbingan dan konseling).

Untuk menghindari malpraktik konselingdan meningkatkan kemampuan

dalam pelayanan konseling oleh guru BK/Konselor sekolah, maka penting sekali

guru BK mempunyai panduan yang dapat dipedomani dan memberikan petunjuk

secara teknis dan mudah dipahami dalam pelaksanaan konseling individual.

Dimana panduan tersebut dibuat berdasarkan teori-teori yang ada, dan berbagai

teknik konseling untuk mengungkap akar permasalahan konseli disertai contoh-

contoh masalah dan langkah penyelesaianya tanpa mengabaikan fenomena

perkembangan masalah dan karakterisatik peserta didik di sekolah. Dengan

demikian diharapkan guru BK akan lebih terbantu dalam praktik pelayanan

konseling untuk memandirikan dan mengentaskan masalah siswa yang menjadi

tanggungjawabnya. Modul yang dikembangkan sebagai upaya meningkatkan

keterampilan dasar konseling guru BK/Konselor berisi tentang teknik-teknik dasar

dalam melaksanakan konseling individu.

Sukardi (dalam Taufik: 2009) mengemukakan ada dua fase dalam konseling.

Fase pertama pembentukan, terdiri dari empat tahap dan fase kedua yang

merupakan fase memperlancar pengambilan keputusan positif terdiri dari empat

fase.

1. Tahap persiapan, yaitu tahap yang bertujuan untuk mempersiapkan

konseli memasuki wawancara konseling

2. Tahap klarifikasi, yaitu tahap menyatakan masalah dan alasan

permintaan dilakukan wawancara konseling

3. Tahap struktur wawancara, yaitu merumuskan kontrak dan struktur

wawancara

4. Tahap relasi, yaitu pembentukan hubungan baik dan siap untuk

memasuki fase kedua (tahap lima)

5. Tahap eksplorasi, yaitu tahap melakukan pengolahan masalah,

merumuskan tujuan, merencanakan strategi, mengumpulkan fakta-

Page 16: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

8

fakta, mengekspresikan perasaan secara mendalam, dan mempelajari

keterampilan baru

6. Tahap konsolidasi, yaitu tahapan pengolahan berbagai alternatif

tindakan yang dapat dipilih oleh klien

7. Tahap perencanaan, yaitu pengebangan suatu rencana melaksanakan

tindakan berdasarkan pemilihan terhadap alternatif –alternatif yang

tepat untuk memecahkan masalah

8. Tahap penutupan, yaitu tahap penilaian hasil dan penghentian

konseling atas kehendak sendiri.

Keterampilan-keterampilan dasar konseling tersebut di atas menurut Prayitno

(2005) terdapat dalam tahapan konseling menjadi lima tahapan, yang terdiri dari

tahap pengantaran (introduction), penjajakan (investigation), penafsiran

(interpretation), pembinaan (intervention), dan tahap penilaian (evaluation).

Berdasarkan pemaparan teoritis terkait dengan keterampilan dasar

konseling yang harus dikuasai oleh konselor, maka pengembangan modul yang

praktis, aplikatif, dan mudah dipahami sangatlah dibutuhkan oleh guru

BK/Konselor dalam meningkatkan kompetensi profesional guru BK/Konselor

sesuai dengan harapan permendibud No 27 tahun 2008.

2.3 Peta rencana penelitian

Pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan pada dasarnya adalah sebagai

bagian dari implementasi pengembangan kontribusi bidang ilmu konseling

dalam mencapai tujuan pembangunan nasional, khususnya pada

pengembangan sumber daya manusia. Orientasi penelitian adalah

mengembangankan media yang dapat digunakan oleh praktisi konseling dalam

mengembankan amanat tugas profesi secara profesional, dan juga mendukung

ketercapaian dari tujuan pendidikan nasional. Orientasi dan arah penelitian

dapat dilihat dari peta rencana penelitian yang disusun, yaitu sebagai berikut:

Page 17: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

9

Gambar 2. Peta rencana penelitian

3 State Of Art Penelitian

Guru BK/konselor merupakan salah komponen dalam se sistem pendidikan

yang memiliki peran yang sangat besar dalam menunjang keberhasilan proses

pendidikan. Secara spesifik, guru BK/Konselor mengambil peran dalam psiko-

edukatif, yang orientasinya adalah pengembangan diri peserta didik pada aspek

psikologi dan perkembangan dalam mendukukung keberhasilan proses

pendidikan yang dilaksanakan oleh peserta didik. Untuk mencapai keberhasilan

peran tersebut, maka guru BK/konselor harus memiliki keterampilan dasar yang

dapat mendukung kesuksesan dari implementasi tuntutan peran yang diembannya,

yang salah satunya adalah keterampilan dalam melaksanakan proses konseling

profesional.

Saat ini, tantangan besar dalam pelaksanaan konseling disatuan pendidikan

adalah adanya persepsi yang masih cenderung negatif didapatkan oleh guru

BK/konselor dari beberapa pihak, bahkan peserta didik itu. Hal tersebut

Pengembangan kompetensi profesional konseling guru

BK/konselor berbasis modul

leterampilan dasar konseling

Identifikasi masalah keterampilan dasar konsseling guru BK/Konselor

2019 2017

Guru BK/Konselor profesional yang efektif dan memandirikan

Pengembanagn modul

keterampilan dasar konseling

yang layak digunakan

2020 2018

Peningkatan kompetensi dan keterampilan konseling guru BK/Konselor yang efektif dan memandirikan

Page 18: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

10

merupakan tantangan keprofesian guru BK, yaitu harus meningkatkan kompetensi

dan keterampilan, dalam rangka membangun kepercayaan publik pada profesi

konselor. Locke, Myers and Herr (2001: 294) menyebut tantangan konselor

sekolah yaitu:

School counselors are challeged to be prepared to respon to student clients

along to continuum of problems ranging from relatively minor to serious.

Depending on the circumstances, they might be able to refer clients for

more intensive help or might have to try to be of us much help as their

expertise and availability allow.

Dengan demikian, peningkatan keterampilan dasar konseling diharapkan

mampu menjawab semua tantangan keprofesioanlitasan guru BK. Pengembangan

modul keterampilan dasar konseling yang layak, aplikatif, dan mudah dipahami

merupakan salah satu bagian dalam meningkatkan kompetensi dan keterampilan

guru BK/Konselor pelayanan konseling, dan pada akhirnya memperoleh

kepercayaan mayarakat akan keprofesian guru BK/konselor adalah sangat

dibutuhkan dan tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang tanpa adanya

pendidikan dan pelatihan profesional.

Page 19: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

11

BAB III

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian pengembangan modul

keterampilan dasar konseling. Penelitian ini diarahkan pada terciptanya modul

yang bisa digunakan oleh guru BK/Konselor dan juga praktisi ataupun profesi

yang berkaitan dengan konseling dan pelayanan sosial lainnya. Pelaksanaan

penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengembangkan modul Keterampilan Dasar Konseling yang layak, dari

sisi tampilan, isi atau materi, dan bahasa sehingga dapat digunakan oleh

para konselor dan praktisi bidang ilmu sosial lainnya.

2. Menguji tingkat efektifitas modul keterampilan dasar konseling dalam

mengembangkan kemampuan dasar melaksanakan konseling bagi guru

Bimbingan dan Konseling /Konselor yang bertugas di sekolah setingkat

SMA sederajat.

3. Menghasilkan luaran berupa artikel ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal

nasional terakreditasi

4. Menghasilkan publikasi pada seminar internasional

5. Menghasilkan buku ajar yang ber-ISBN

6. Menghasilkan HKI

B. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang akan dilakukan dapat dirinci menjadi beberapa

manfaat, yaitu:

1. Manfaat buat guru BK atau Konselor

Manfaat untuk guru BK atau Konselor dari penelitian yang dilakukan

yaitu:

a) Menambah kemampuan para guru BK atau Konselor dalam melakukan

konseling

Page 20: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

12

b) Menambah referensi dan juga acuan bagi guru BK dalam melakukan

konseling

2. Manfaat buat ilmuan bimbingan dan konseling

a) Menambah wawasan dan juga pengetahuan bagi para ilmuan

bimbingan dan konseling

b) Menjadi referensi tambahan bagi para dosen dan instruktur konseling

dalam memberikan bekal keterampilan dan pelatihan bagi calon guru

BK atau konselor

c) Menjadi referensi dalam mengambil topik atau tema riset lanjut.

Page 21: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

13

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah research and development.

Menurut Borg & Gall dalam (Setiyosari, 2010:194) menjelaskan research and

development atau penelitian pengembangan dalam pendidikan, adalah suatu

proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk

pendidikan, termasuk prosedur dan proses, seperti metode pembelajaran atau

metode pengelolaan pembelajaran.

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memperoleh HKI dan produk

pengembangan pendidikan berupa modul, teknologi tepat guna dan buku ajar

keterampilan dasar konseling yang dapat dijadikan pedoman dalam praktik

layanan konseling individual. Penelitian pengembangan modul mengamati

kevalidan dan kepraktisan dari modul (Neiveen dalam Akker, 1999).

4.2 Lokasi dan Subyek Penelitian

Lokasi penelitian adalah di SMA Negeri se-kota Metro. Berdasarkan

tujuan yang ingin dicapai, membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat

kecil, maka dalam penelitian ini tidak dituliskan populasi dan sampel, melainkan

subyek penelitian dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Berbeda dengan

cara-cara penentuan sampel yang lain sampling jenuhyaitu teknik penentuan

sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2008).

Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh guru BK/Konselor sekolah

yang ada di SMA Negeri se-kota Metro.Penelitian ini akan mengumpulkan

sejumlah data untuk mengungkapkan: 1) kelayakan modul keterampilan dasar

konseling, dan 2) penilaian guru BK/konselor tentang kegunaan modul

keterampilan dasar konseling dalan meingkatkan kompetensi profesional guru

BK/konselor.

Page 22: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

14

4.3 Rancangan Penelitian

Langkah-langkah dalam penelitian pengembangan ini akan dilakukan

dengan cara sebagai berikut : reseach and information collection, planning,

develop preliminary product, preliminary field testing, main product revision,

main field testing, operational product revision, operational field testing, final

product revision, and dessimination and implementation. Dalam penelitianini

akan mengembangkan suatu modul keterampilan dasar konseling, dengan tahap

rancangan penelitian sebagai berikut:

a) Pengembangan (D)

1) Penyempurnaan draft Modul, TTG dan Bahan Ajar

KeterampilanDasarKonseling (KDK).

2) Uji ahli terhadap draft modul keterampilan dasar konseling dan TTG

yang dilakukan oleh tiga orangdosen ahli.

3) Revisi ke 1; modul keterampilan dasar konseling dan TTG, setelah uji

ahli

4) Uji praktisi 1 yakni uji keterbacaan oleh sepuluh orang guru bimbingan

dan konseling

5) Revisi ke 2 ; modul keterampilan dasar konseling dan TTG, setelah uji

praktisi 1

b) Implementasi (I) dan evaluasi (E)

1) Uji praktisi 2, yakni uji keterpakaian modul untuk praktik konseling

individual,yang dilakukan setelah praktik konseling. Uji ini menggunakan

angketyang diberikan kepada guru BK.

2) Revisike 3 : modul keterampilan dasar konseling, setelah uji keterpakaian

oleh subyek penelitian.

c) Pelaporan

Page 23: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

15

Gambar. 2 Langkah Penelitian

Analisis

Mengidentifikasi/ menganalisi

permasalahan penguasaan keterampilan dasar konselig konselor SMA Negeri sekota metro

Mengidentifikasi

permasalahan penguasaan modul KDK

Kpengumpulan data

menggunakan angket dan wawancara

Design

Design merupakan tahapan merancang modul keterampilan dasar konseling, yang terdiri dari :

1. Konsep Konseling 2. Ketrampilan

attending 3. Ketrampilan

membina hubungan konseling

4. Ketrampilan eksplorasi masalah

5. Ketrampilan personalisasi

6. Ketrampilan mencari alternatif

7. Ketrampilan menutup dan menilai konseling

Dikembangkan

berdasarkan analisis

masalah dan

kebutuhan yang

ditemukan pada tahap

analisi

Development

Penyempurnaan modul ketrampilan

dasar konseling. TTG dan Buku Ajar

penyempurnaan

lay out,isi, dan

kebahasaan dari

modul, TTG dan

Buku bahan ajar

Implementasi

Uji coba dan

penerapan

modul dan TTG

Memperoleh

data terkait

dengan

kelayakan modul

dan TTG sebagai

dasar tahap

evaluasi

Evaluasi

Meningkatkan

efektifitas

modul , TTG

dan Buku Ajar

Meelakukan

Revisi

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 Tahap 5

Tahun 1 Tahun 2

Modul,ttg, dan

bahan ajar siap

diuji cobakan

Page 24: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

16

4.4 Metode Pengumpulan Data

Sesuai dengan langkah penelitian, maka matode pengumpulan data dalam

penelitian inimenggunakan :

1. Angket

Angket digunakan untuk mengukur keterpakaian modul dan TTG ditinjau

dari bahasa dan isi. Sebelum instrument diberikan guru BK, maka

dilakukan uji ahli,dilakukan oleh dosen-dosen ahli yang ditunjuk untuk

memvalidasikebahasaan dan isi konten dari produk penelitian. Kemudian

ujipraktisi1 dan 2 angket untuk uji kepraktisan dilakukan untuk melihat

keterbacaan angket yang akan diberikan kepada guru BK di luar sampel

untuk menguji seberapa baik keterpakaian modul dan TTG untuk guru

BK.

2. Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang

tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. (Sugiyono, 2011:

203). Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan

ingatan. Dalam penelitian ini maksud dilakukannya observasi adalah

untuk: (a) mengetahui cara penggunaan modul dan TTG keterampilan

dasar konselingoleh guru BK di SMA Negeri se-kota Metro., (b)

mengetahui efektifitas dan atau tingkat kesulitan memahami modul dan

TTG keterampilan dasar konseling selama memberi pelayanan.

Selanjutnya data akan diolah melalui prosedur statistik sederhana.

3. Wawancara

Selain data yang diperoleh dari angket dan observasi yang diberikan

kepada guru BK/Konselor sekolah, peneliti juga ingin menggali informasi

lebih banyak melalui wawancara terkait dengan penggunaan modul dan

TTG dilakukan guru BK/Konselor sekolah dan kendala yang menghambat

penggunaan modul dan TTG. Selanjutnya hasil analisis dari angket,

observasi dan wawancara akan dijadikan sebagai dasar acuan dalam

penyempurnaan dan finalisasi modul dan Teknologi Tepat Guna (TTG)

Page 25: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

17

4.5 Analisis Data

Analisis data dilakukan setelah memperoleh hasil pengujian: uji ahli, uji

praktisidan uji lapangan kepada guru BK. Analisis data hasil wawancara dan

observasi dilakukan dengan mendeskripsikan. Data hasil angket akan diolah

dengan statistik sederhana dengan menggunakan nilai mean dan standar deviasi.

Analsis data dalam penelitia ini terdiri dari:

1. Analisis kualitatif

Analisis data kualitatid untuk menganalisis data yang diperoleh dari

hasil wawancara dan observasi terkait dengan kelayakan dan kegunaan

modul katerampilan dasar konseling

2. Analisis kuantitatif

Analisis kuantitatif digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur

hasil penilaian pakar, dan praktisi terkait dengan penilaian atau uji

kelayakan dari produk atau modul keterampilan dasar konseling.

Page 26: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

18

BAB IV

HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

5.1 HASIL PENELITIAN

Setelah melakukan pengumpulan data dan juga analisis terhadap data penelitian,

maka selanjutnya akan disajikan data hasil penelitian. Hasil penelitian disajikan

pada bagian berikut, yang meliputi 1) Hasil kelayanan modul keterampilan dasar

konseling, dan 2) efektifitas keterampilan dasar konseling bagi konselor atau guru

BK SMA Negeri se-kota Metro.

1. Kelayakan Modul keterampilan Dasar Konseling

Uji kelayakan modul keterampilan dasar konseling dilakukan pada seluruh

guru BK atau konselor sekolah SMA Negeri sekota Metro dengan jumlah 21

konselor atau guru BK. Yang secara rinci seperti tersaji dibawah ini:

Tabel 3. Profil guru BK SMA Negeri se-kota Metro

No

Sekolah

Jumlah

guru BK

Status

PNS Masa

kerja

Honorer Masa

kerja

1 SMA N 1

Metro

6 5 10-25

tahun

1 2-5 tahun

2 SMA N 2

Metro

3 3 10-25

tahun

3 SMA N 3

Metro

3 3 10-25

tahun

4 SMA N 4

Metro

4 3 10-25

tahun

1 2-5 tahun

5 SMA N 5

Metro

3 3 10-25

tahun

6 SMA N 6

Metro

2 2 5-10

tahun

Total 21 19 2

Page 27: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

19

Data dari subjek penelitian tersebut, selanjutnya akan disajikan

perindikator yang menjadi fokus pengujian kelayakan modul keterampilan dasar

konseling.

a. Kelayakan Lay Out/ Desain Modul Keterampilan Dasar Konseling

Kelayakan lay out atau desain modul keterampilan dasar konseling

diujikan kepada 21 praktisi/guru BK SMA Negeri se-kota Metro. Hasil

dari uji praktisi kelayakan lay otu atau desain keterampilan dasar

konseling disajikan berikut ini:

Tabel 4. Rekapitulasi skor uji kelayakan lay out/ desain modul

keterampilan dasar konseling

sampel

No item Jumlah

1 2 3 4 5 6 7

1 5 5 5 4 5 4 4 32

2 3 3 4 4 5 4 4 27

3 5 4 4 5 5 4 4 31

4 4 4 5 4 5 4 4 30

5 5 4 4 5 5 4 4 31

6 4 5 4 5 4 4 4 30

7 3 5 3 5 3 3 4 26

8 4 4 4 4 5 4 4 29

9 4 4 4 4 3 4 5 28

10 3 4 4 4 5 4 5 29

11 4 4 5 4 4 5 4 30

12 5 4 4 5 4 3 4 29

13 3 3 4 5 5 5 4 29

14 4 3 5 5 5 4 4 30

15 4 5 4 5 4 3 4 29

16 3 3 4 3 3 3 5 24

17 5 5 4 4 4 5 4 31

18 5 3 3 3 3 3 3 23

19 3 4 5 4 3 3 3 25

20 4 4 5 4 5 4 4 30

21 5 4 4 5 5 4 4 31

Page 28: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

20

Berdasarkan tabel di atas, maka selanjutnya disusun rekapitulasi skor uji

kelayakan lay out atau desain modul keterampilan dasar konseling untuk membuat

kriteria dari kelayakan desain modul. Rekapitulasi disajikan berikut ini:

Tabel 5. kriteria kelayakan lay out atau desain modul keterampilan dasar

konseling

Interval skor Kriteria Frekuensi Persentase

1-7 Sangat tidak layak

8-14 tidak layak -

15-20 cukup layak -

21-27 Layak 5 23,80%

28-35 sangat layak 16 76,20%

Sajian dari rekapitulasi skor uji kelayakan di atas menggambarkan bahwa 23,80%

atau 5 guru BK menyatakan bahwa modul keterampilan dasar konseling yang

dikembangkan masuk dalam kriteria layak, dan 76,20% atau 16 guru BK

menyatakan bahwa modul keterampilan dasar konseling memiliki kriteria yang

sangat layak. Berdasarkan pada hasil uji kelayakan tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa modul keterampilan dasar konseling yang dikembangnya

memiliki komponen lay out atau desain yang sangat layak.

b. Kelayakan Materi Modul Keterampilan Dasar Konseling

Uji kelayakan isi merupakan bagian yang sangat penting pada modul. Isi adalah

bagian inti dari suatu modul. Rekapitulasi skor uji isi atau nateri modul disajikan

sebagai berikut:

Page 29: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

21

Tabel 6. Rekapitulasi skor uji kelayakan isi/desain modul keterampilan dasar

konseling

Sampel

No item

Jumlah 8 9 10 11 12 13 14 15

1 3 5 3 4 4 4 4 5 32

2 5 4 5 3 4 3 3 4 31

3 5 4 4 5 4 5 4 4 35

4 4 4 4 4 5 4 4 5 34

5 4 5 4 4 5 4 5 4 35

6 4 4 5 4 4 5 4 5 35

7 4 4 4 3 5 4 4 5 33

8 5 4 5 4 4 4 4 5 35

9 4 4 5 4 5 4 4 5 35

10 5 4 4 5 5 4 5 5 37

11 4 5 4 5 4 5 4 4 35

12 4 5 4 4 5 4 4 4 34

13 4 4 5 4 4 5 5 4 35

14 4 5 4 4 4 5 5 4 35

15 4 4 5 4 4 5 5 5 36

16 4 5 4 4 4 4 5 4 34

17 4 4 5 4 4 5 4 5 35

18 4 4 4 5 5 4 4 4 34

19 4 5 4 4 5 5 4 5 36

20 3 5 4 4 5 5 4 5 35

21 4 5 4 5 4 4 5 4 35

Selanjutnya, berdasarkan rekapitulasi skor diatas, maka akan dilanjutkan dengan

mencari kriteria kelayakan isi atau materi modul keterampilan dasar konseling.

Sajian perhitungan kriteria kelayakan isi atau materi modul keterampilan dasar

konseling disajikan berikut ini:

Tabel 7. kriteria kelayakan isi atau materi modul keterampilan dasar konseling

Interval skor Kriteria Frekuensi Persentase

1-8 Sangat tidak layak

9-16 tidak layak -

17-24 cukup layak -

25-32 Layak

2 9,52%

33-40 sangat layak

19 90,48%

Page 30: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

22

Tabel tersebut di atas menjelaskan bahwa setelah dilakukan uji kelayakan isi

terhadap sampel atau subjek penelitian yang berjumlah 21 orang konselor/guru

BK maka diperoleh data bahwa 9,52% atau sejumlah 2 orang konselor

menyatakan bahwa isi atau materi modul layak digunakan, dan 90,48% atau 19

konselor menyatakan bahwa modul keterampilan dasar konseling memiliki

kriteria sangat layak. Berdasarkan pada hasil penelitian di atas, maka disimpulkan

bahwa modul keterampilan dasar konseling memiliki kriteria sangat layak pada

bagian isi atau materi modul.

c. Kelayakan Bahasa Modul Keterampilan Dasar Konseling

Setelah melakukan uji kelayakan pada desain dan juga isi modul keterampilan

dasar konseling, selanjutnya akan disajikan rekapitulasi skor hasil uji kelayakan

bahasa yang digunakan oleh modul keterampilan dasar konseling.

Tabel 8. Rekapitulasi skor uji kelayakan bahasa modul keterampilan dasar

konseling

Sampel

No item

Jumlah 16 17 18 19 20

1 3 3 5 4 5 20

2 5 4 4 5 4 22

3 5 4 4 5 4 22

4 5 4 4 5 5 23

5 4 5 5 5 5 24

6 4 4 5 5 4 22

7 4 4 5 6 6 25

8 4 4 5 4 3 20

9 4 4 5 5 4 22

10 5 4 5 4 3 21

11 4 5 4 4 5 22

12 5 4 5 4 4 22

13 3 4 4 4 5 20

14 4 5 4 5 5 23

15 4 5 4 5 5 23

16 5 5 3 4 4 21

17 4 4 4 5 4 21

18 5 4 5 5 5 24

19 4 4 5 4 5 22

20 5 4 4 5 4 22

21 4 5 4 5 5 23

Page 31: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

23

Berdasarkan rekapitulasi skor uji kelayakan isi di atas, maka disusun

pengkategorian atau kriteria kelayakan bahasa modul keterampilan dasar

konseling sebagai berikut:

Tabel 9. kriteria kelayakan bahasa modul keterampilan dasar konseling

Interval skor Kriteria Frekuensi Persentase

1-5 Sangat tidak layak

6-10 tidak layak -

11-15 cukup layak -

16-20 Layak

3 14,29%

21-25 sangat layak

18 85,71%

Pada tabel di atas menjelaskan hasil perhitungan uji kelayakan bahasa dari modul

keterampilan dasar konseling. Hasil perhitungan menggambarkan bahwa 14,29%

guru BK/konselor menilai modul keterampilan dasar konseling memiliki bahasa

yang layak, dan 85,71% atau sejumlah 18 guru BK/Konselor memberikan

penilaian sangat layak pada komponen bahasa yang digunakan di modul

keterampilan dasar konseling. Dengan demikian , dapat disimpulkan bahwa dari

segi bahasa modul memiliki kelayakan yang sangat baik.

Berdasarkan uji kelayakan modul keterampilan dasar konseling yang telah

dilakukan pada setiap komponen, diketahui bahwa pada setiap komponen, yaitu

lay out/desain, isi atau materi, dan juga bahasa modul memiliki kriteria atau

kategori sangat layak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa modul

keterampilan dasar konseling memiliki kriteria yang sangat layak untuk

digunakan.

Page 32: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

24

2. Efektifitas Modul Dan Keterampilan Dasar Konseling Dalam Meningkat

Kompetensi Profesionel Guru BK/Konselor Dalam Melaksanakan

Pelayanan Konseling Individu.

Efektiftas modul merupakan indikasi dari nilai kegunaan modul dalam

meningkatkat kompetensi konselor dalam melaksanakan keterampilan dasar

konseling. Untuk menguji efektifitas modul keterampilan dasar konseling maka

analisis data dilakukan dengan membandingkan hasil pretest keterampilan dasar

konseling guru BK/konselor sebelum menggunakan modul yang dikembangkan

dengan keterampilan dasar konseling guru BK/konselor setelah mengunggunakan

modul keterampilan dasar konseling. Berikut disajikan perbandingan skor pretes

dan posttest keterampilan dasar konseling guru BK/Konselor SMA se-kota Metro.

Tabel 10. Rekapituasi Skor Keterampilan dasar konseling Guru BK SMA

Negeri se- Kota Metro

Sampel Pretes Posttest Gain

1 49 71

22

2 59 80

21

3 70 87

17

4 56 75

19

5 57 104

47

6 45 77

32

7 65 82

17

8 48 48

0

9 72 72

0

10 47 101

54

11 60 96

36

12 50 104

54

13 52 85

33

14 53 90

37

15 38 104

66

16 56 93

37

17 52 72

20

18 52 78

26

Page 33: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

25

19 54 96

42

20 44 83

39

21 53 85 32

Jumlah 1132 1783 651

Hasil perbandingan antara pretes dan postest keterampilan dasar konseling guru

BK/Konselor SMA Negeri se-kota Metro di atas disajikan dalam bentuk diagram

adalah sebagai berikut:

Gambar 3. Diagram perbandingan pretest postes keterampilan dasar konseling

guru BK SMA Negeri se-kota Metro

Berdasarkan diagram di atas terlihat bahwa pada keterampilan dasar konseling

guru BK sebelum menggunakan dan setelah menggunakan modul dasar konseling

yang dikembangkan mengalami peningkatan. Hal tersebut terlihat dari skor rata-

rata postest (84,90476 meningkat jika dibandingkan dengan skor rata-rata pretest

(53,90476).

Selanjutnya untuk mengetahui efektiftas modul, maka dilakukan uji statistik

dengan analisis uji t. Berikut rangkungan perhitungan uji statistik kefektifan

modul dalam meningkatkan keterampilan dasar konseling guru BK/Konselor

SMA Negeri se-kota Metro:

0

20

40

60

80

100

120

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Pretes

Posttest

Page 34: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

26

Tabel.11 Rangkuman perhitungan uji efektifitas

Ketrampilan Dasar Konseling guru BK SMA Negeri se-kota Metro

Kelompo

k N Mean

Std.

Deviation

T Sig.

Skor Pretest 21 53.9048 8.23350 8.824 0.00

Postest 21 84.9048 13.83439

Berdasarkan perhitungan di atas, diketahui bahwa nilai thit adalah 8.824 lebih

besar dari ttab(20)(0,05) yaitu 1,725, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

penggunaan modul keterampilan dasar konseling secara signifikan efektif

meningkatkan kompetensi profesional guru BK/Konselor dalam melaksanakan

layanan konseling individu.

5.2 LUARAN YANG SUDAH DICAPAI

Hasil yang sudah dicapai selama kegiatan penelitian dilakukan yaitu:

1. Artikel yang disajikan dalam seminar internasional

2. Modul keterampilan dasar konseling

3. Artikel yang dipubilikasikan pada jurnal nasional terakreditasi

4. TTG

5. Buku ajar

Page 35: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

27

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat

dirumuskan kesimpulan penelitian, yaitu:

1. Modul keterampilan dasar konseling yang dikembangkan untuk guru

SMA Negeri se-kota Metro setelah dilakukan uji kelayakan oleh para

praktisi bimbingan dan konseling di SMA Negeri se-kota Metro dinilai

sangat layak untuk digunakan. Hal tersebut terlihat dari penilaian setiap

komponen modul, yaitu 1) aspek desain diberikan penilaian sangat

layak, 2) aspek isi atau materi diberikan penilaian sangat layak, dan 3)

aspek bahasa diberikan penilaian sangat layak.

2. Modul keterampilan dasar konseling yang dikembangkan dan

diujicobakan kepada guru BK/Konselor berhasil meningkatkan

kompetensi guru BK/Konselor dalam meningkatkan kompetensi

melaksanakan layanan konseling. Hal tersebut terlihat dari perbedaan

skor rata-rata keterampilan dasar konseling sebelum menggunakan

modul dan setelah menggunakan modul. Selain itu dari uji statistik,

diketahui bahwa nilai thit adalah 8.824 lebih besar dari ttab(20)(0,05)

yaitu 1,725 , yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara pretes

dan postest.

B. SARAN

1. Agar penggunaan modul keterampilan dasar konseling lebih efektif,

maka pihak sekolah secara organisasi lebih menjalin kerjasama dengan

UM Metro agar diberikan pelatihan-pelatihan kepada guru BK

2. Guru BK hendaknya meningkatkan kompetensi profesional dalam

meningkatkan kompetensi menyelenggarakan pelayanan konseling

dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan khusus melaksanakan

pelayanan konseling atau mengikuti pendidikan profesi guru BK atau

konselor.

Page 36: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

28

DAFTAR PUSTAKA

Ditjen Dikti. (2004). Dasar StandardisasiProfesi Konselor. Depdiknas.

James C. Hansen, Richard R. Stevic and Richard W. Warner, Jr. (1977).

Counseling

Theory and Process Secon Edition.Boston : Allyn and Bacon, Inc.

Locke, Don C., Myers, Jane E., and Herr, Edwin L.(2001). The Handbook of

Counseling. UK London: Sage Publications, Inc.

Mohamad Surya. (2009). Psikologi Konseling. Bandung : Maestro.

Namora Lumongga Lubis.(2011). Memahami Dasar-dasar Konseling Dalam

Teori

dan Praktik : Kencana

Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standarisasi Kualifikasi

Kompetensi

Akademik Konselor.

Prayitno. (2009). Wawasan Profesional Konseling. Padang: UNP Press.

--------- (2012). Jenis Layanan dan Kegiatan Pendudkung Konseling : FIP IKIP

Padang.

Prayitno, DKK (2015). Pembelajaran Melalui Pelayanan BK di Satuan

Pendidikan :

PARAMITRA

Samuel T. Gladding, (2012). Konseling Profesi yang Menyeluruh : PT. Indeks

Jakarta

Syamsu Yusuf, L.N., dan A. Juntika Nurihsan. (2012). Landasan Bimbingan dan

Konseling. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: ALFABETA.

Taufik. (2009). Model-model Konseling.jurusan Bimbingan dan Konseling.FIP :

UNP.

Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Profesional Konselor.

Page 37: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

29

LAMPIRAN

Page 38: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

30

Lampiran 1. Abstrak Proceding Internasional dan

Artikel Proseding Internasional

Page 39: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

31

Page 40: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

32

Page 41: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

33

Page 42: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

34

Page 43: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

35

Page 44: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

36

Page 45: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

37

Page 46: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

38

Artikel Proseding Internasional Tunggu Publish

Page 47: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

39

Lampiran 2. Sertifikat Spekears Seminar Internasional

Page 48: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

40

Lampiran 3. Teknologi Tepat Guna TTG

Page 49: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

41

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Penelitian : PENGEMBANGAN MODUL KETERAMPILAN DASAR

KONSELING UNTUK MENINGKATKAN

KOMPETENSI PROFESIONAL KONSELOR SEKOLAH. Bidang Fokus : Sosial Humaniora Kode/Rumpun : 803/ Bimbingan dan Konseling Luaran : Panduan Penyusunan Instrumen Keterampilan Dasar Konseling Ketua Peneliti : a. Nama Lengkap : Prof.Dr. Drs. Marzuki, M.S b. NIDN : 0003055710

c. Jabatan Fungsional : Guru Besar d. Program Studi : Manajemen Pendidikan

e. Nomor Hp/Surel : 081540884100/[email protected]

Anggota Peneliti (1) a. Nama Lengkap : Dr. M. Ichsan Dacholfany S.Pd. I b. NIDN : 0229077501

c. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Metro Anggota Peneliti (2) a. Nama Lengkap : Hadi Pranoto, S.Pd., M.Pd. b. NIDN : 0219079101 c. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Metro Anggota Peneliti (3) a. Nama Lengkap : Tri Anjar, M.Pd., Kons

b. NIDN : 0203046901 c. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Metro Lama Penelitian : 2 Tahun Usulan Penelitian Tahun : Ke-2 Biaya Penelitian Keseluruhan : Rp 62.500.000 Biaya Penelitian -diusulkan ke DRPM : Rp. 62.500.000,00 - dana internal PT : Rp. 0

- dana institusi lain : Rp. 0/in kind tuliskan

22-08-2018

Page 50: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

42

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur selalu dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas

karunianya sehingga kami tim peneliti dan penyusun panduan menyusun

instrumen penilaian hasil konseling dapat menyelesaikan dengan tepat waktu.

Tuntutan yang tinggi akan akuntabilitas konselor dalam menjalankan

profesinya hendaknya disikapi secara positif sebagai bentuk kepedulian

masyarakat terhadap profesi konselor atau guru Bimbingan dan Konseling. Oleh

karena itu, untuk mencapai akuntabilitas yang baik, konselor harus selalu

melakukan evaluasi dan penilaian hasil kerja yang telah dilakukan, yaitu

penilaian hasil konseling.

Panduan ini disusun sebagai salah satu media melatih diri para konselor

agar dapat menyusun instrumen penilaian hasil konseling. Panduan ini disusun

dengan ringkas dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami, sekaligus

disertai langkah-langkah dalam penyusunan instrumen.

Mudah-mudahan panduan singkat ini dapat bermanfaat bagi kita semua,

khususnya para konselor dalam upaya meningkatkan kompetensi profesional

khususnya keterampilan melakukan evaluasi dan penilaian. Sekaligus, panduan

ini semoga mampu menjadi media bagi konselor atau guru bimbingan dan

konseling untuk menunjukkan akuntabilitas pelayanan yang dilakukan.

Tak lupa, penyusun mengharapkan saran dan masukan yang bergunan

dalam mengembangkan panduan ini dimasa depan

An. Tim Penyusun Prof. Dr. Marzuki, M.S

Page 51: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

43

DAFTAR ISI

JUDUL............................................................................................................................... I

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... .................. II

KATA PENGANTAR......................................................................................................... II

DAFTAR ISI....................................................................................................................... IV

A. Pengantar Modul............................................................................................................. 1

B. Sasaran...................................................................................... .......................................... 2

C. Konsep evaluasi.................................................... ............................................................ 2

D. Komponen Penilaian Hasil Konseling........................................................... .......... 3

E. Jenis Instrumen Penilaian Hasil Konseling Dan Cara Penyusunannya..... 4

F. Penutup...................................................................................... ......................................... 10

Daftar Pustaka...................................................................................... ............................................ 11

CATATAN: “ ISI LEBIH LENGKAP TERPISAH DAN SUDAH DI UPLOAD DAN CETAK

SECARA TERPISAH”

Page 52: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

44

Lampiran 4. Modul Keterampilan Dasar Usai Uji Coba

Page 53: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

45

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, segala puji syukur selalu dipanjatkan kepada Allah SWT yang

telah memberikan kekuatan Iman dan islam, sehingga para tim peneliti dapat

menyelesaikan penyusunan modul keterampilan dasar konseling sebagai tuntutan

luaran dari riset yang dikembangkan. Segenap tim peneliti merasa sangat

berbahagia atas terselesaikannya modul ini, mudah-mudahan apa yang menjadi

tujuan utama dari penelitian dan penyusunan modul ini, yaitu sebagai bagian dari

upaya meningkatkan kompetensi profesional guru Bimbingan dan Konseling atau

Konselor sekolah dapat tercapai.

Dalam hal ini, tak lupa kami seluruh Tim Peneliti mengucapkan banyak

terima kasih kepada pihak yang membantu terselesaikannya penyusunan modul

keterampilan dasar konseling, antara lain:

1. Prof. Dr. Juhri, AM., Selaku kepala LPPM UM Metro

2. Prof Dr. Karwono, M.Pd. Rektor UM Metro

3. Drs. Partono, M.Pd., dekan FKIP

4. Kepala SMA Negeri se-kota Metro

5. Dan semua pihak yang terlibat dalam penelitian dan penyelesaian

modul

Modul keterampilan dasar konseling disusun dengan mempertimbangkan

karaktersitik dan kebutuhan dan permasalahan-permasalahan yang dialami oleh

guru bimbingan dan Konseling atau konselor, semoga modul ini dapat digunakan

sebagai panduan dalam melatih keterampilan pelaksanaan konseling. Sekaligus,

dalam kesempatan ini tim penyusun sangat mengharapkan saran dan kritikan demi

kesempurnaan modul ini.

An. Tim Penyusun

Prof. Dr. Marzuki M.S

Page 54: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

46

DAFTAR ISI

SAMPUL ............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I. KONSELING SEBAGAI HELPING RELATIONSHIP ......................................... 1

A. Konsep Konseling .............................................................................................. 1

B. Konseling Sebagai Helping Relationship .......................................................... 4

BAB II. KONDISI YANG MENFASILITASI HUBUNGAN KONSELING ........................ 14

A. Kondisi yang Menfasilitasi Hubungan Konseling ............................................ 14

B. Tahapan Konseling ............................................................................................ 19

BAB III. KETRAMPILAN DASAR KONSELING ........................................................ 25

A. Memulai Hubungan Konseling ......................................................................... 25

B. Eksplorasi Masalah ............................................................................................ 33

C. Mengembangkan Inisiatif ................................................................................. 37

D. Mengakhiri dan Menilai Konseling .................................................................. 44

BAB IV. PENUTUP .............................................................................................. 48

DAFTAR PUSTAKA

CATATAN: “ ISI LEBIH LENGKAP TERPISAH DAN SUDAH DI UPLOAD DAN CETAK

SECARA TERPISAH”

Page 55: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

47

Lampiran 5. Kerangka Bahan Ajar sudah ber-ISBN

Page 56: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

48

Page 57: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

49

Page 58: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

50

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdullillah penulis panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha

Kuasa atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan buku

bahan ajar bimbingan dan konseling ini. Penulis berharap semoga bisa berguna

khususnya bagi mahasiswa dan guru bimbingan konseling untuk menambah

referensi pengetahuan guru BK dalam memberikan layanan bimbingan dan

konseling di sekolah, pada aspek pribadi, sosial, belajar maupun masalah yang

tekait dengan pilihan karir. Buku bahan ajar ini disusun berdasarkan hasil risert di

satuan pendidikan tingkat SMA Negeri se kota Metro Lampung, terhadap

kompetensi Guru BK/Konselor sekolah dalam membantu penanganan masalah

peserta didik, khususnya melalui layanan konseling individual atau konseling

perorangan. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang

telah banyak membantu sehingga bahan ajar ini dapat diselesaikan tepat pada

waktunya. Dengan disusunnya bahan ajar ini diharapkan dapat menjadi salah satu

referensi dalam merancang dan melaksanakan pelayanan konseling, khususnya

konseling perorangan dalam membantu pengentasan masalah peserta didik yang

dapat mengganggu pembelajaran di sekolah maupun perkembangan kehidupannya.

Selain itu, juga dapat menambah referensi bagi guru bimbingan dan konseling dalam

menggunakan teori maupun teknik-teknik pada proses pelayanan konseling kepada

peseta didik. Buku bahan ajar ini tentu saja masih jauh dari sempurna dan

memungkinkan untuk bisa di kembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi

perkembangan di lapangan dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip bimbingan

dan konseling yang ada. Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam

penyususnan modul ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih.

Page 59: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

51

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Konselor ......................................................................................... 2

B. Peran dan Fungsi Konselor ............................................................... 3

C. Klien ................................................................................................. 6

D. Membangun Hubungan Konselor-Klien yang Efektif ......................... 7

E. Tujuan Konseling............................................................................ 13

F. Ciri-Ciri Konseling ........................................................................ 18

BAB 2 KONSELING EFEKTIF .................................................................. 22

A. Konsep Konseling ........................................................................ 22

B. Indikator Konseling Efektif ............................................................... 24

C. Komunikasi Sebagai Dasar Pelaksanaan Konseling Efektif ............ 36

D. Komunikasi Sebagai Landasan Keterampilan Konseling................. 37

E. Upaya Mencapai Konseling Efektif ................................................. 40

BAB 3 KOPETENSI KONSELOR.............................................................. 50

A. Konsep Konselor ............................................................................ 51

B. Indikator Kompetensi Konselor ....................................................... 57

C. Kualitas Kepribadian Konselor Efektif ............................................. 64

D. Menjaga Efektivitas Sebagai Konselor............................................ 68

E. Pelayanan Konselor Efektif............................................................. 70

F. Spesialis Konseling ........................................................................ 84

BAB 4 PENILAIAN KONSELING ............................................................... 93

A. Komponen Penilaian Konseling .......................................................... 94

B. Teknik Penilaian Konseling ................................................................ 98

C. Fungsi Penilaian dalam Menunjang Efektivitas Konseling.................... 99

D. Tindak Lanjut................................................................................... 101

E. Kualitas Penilaian Konseling ............................................................ 102

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 106

LAMPIRAN RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ............................... 108

CATATAN: “ ISI LEBIH LENGKAP TERPISAH DAN SUDAH DI UPLOAD DAN CETAK

SECARA TERPISAH

Page 60: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

52

Lampiran 6. Jurnal Akreditasi Nasional Proses diterma di Psikopaedagogia

Page 61: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

53

Lampiran 7. HaKI Buku Ajar dan Modul

Page 62: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

54

Page 63: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

55

Page 64: Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling

56