bidang ilmu: 803/ bimbingan dan konseling
TRANSCRIPT
i
LAPORAN TAHUN TERAKHIR
PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL INSTITUSI
LANJUTAN TAHUN KE DUA
PENGEMBANGAN MODUL KETERAMPILAN DASAR KONSELING
UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL KONSELOR
SEKOLAH
Tim Pengusul
Prof. Dr. H. Marzuki, M.S. NIDN. 0003055710
Dr. M. Ichsan Dacholfany, M.Ed. NIDN. 0229077501
Tri Anjar, M.Pd. Kons. NIDN. 0203046901
Hadi Pranoto, M.Pd. NIDN. 0219079101
Dibiayai oleh:
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat
Direktorat Jendral Penguatan Riset dan Pengembangan Kementrian
Riset,Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Program Penelitian
Nomor: 2108/SP2H/K2/KM/2018
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2018
Bidang Ilmu: 803/ Bimbingan dan Konseling Bidang Fokus: Sosial Humaniora- Seni Budaya-Pendidikan
ii
iii
RINGKASAN
Pengembangan sumber daya manusia Indonesia yang berkarakter salah
satunya dilakukan melalui proses pendidikan. Efektiftas pendidikan dalam
berkontribusi meningkatkan kualitas sumber daya bangsa Indonesia menjadi fokus
utama dan selalu dilakukan upaya-upaya yang bersifat strategis. Dalam penelitian
yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi pada
pendidik, khususnya adalah guru BK/Konselor agar mampu melakukan proses
pelayanan konseling individu yang memandirikan, sehingga menghasilkan peserta
didik yang mampu menjawab dari tujuan pendidikan nasional, dan menjadi
generasi yang berkarakter. Peningkatan keterampilan dari guru BK/Konselor
dilakukan melalui penyusunan modul keterampilan dasar konseling yang layak,
dari berbagai aspek; isi, lay out, bahasa dan juga subtansi isi/materi. Metode yang
digunakan untuk mengembangkan modul yang mampu meningkatkan kompetensi
guru BK/Konselor adaah melalui penelitian Research And Development (R&D).
Subjek penelitian yaitu guru BK/Konselor SMA Negeri se-kota Metro.
Pengumpulan data menggunakan angket dan pedoman wawancara, data dianalisis
secara deskriptif kuantitatif.Lokasi penelitian di SMA Negeri se-kota Metro.
Kegiatan penelitian dilakukan dengan cara melakukan uji coba modul
keterampilan dasar konseling kepada paktisi untuk memperoleh tingkat kelayakan
penggunaan modul. Penelitian yang dilakukan memiliki manfaat yang sangat
besar bagi dunia pendidikan, khususnya para guru BK/Konselor, LPTK Penghasil
calon guru BK, dan juga organisasi profesi guru BK yaitu sebagai bahan rujukan
dan juga pedoman yang dapat digunakan untuk mengembangkan kapasitas dan
keterampilan dasar konseling. Selain modul, luaran penelitian lain yaitu Teknologi
Tepat Guna (TTG) dan Buku Ajar, HKI dan luaran artikel ilmiah yang akan
dimuat pada Jurnal Internasional.
Kata Kunci: Modul Keterampilan dasar konseling, Kompetensi Profesional
Konselor
iv
PRAKATA
Dengan rahmat Allah SWT, penulis berhasil menyelesaikan laporan penelitian
“PENGEMBANGAN MODUL KETERAMPILAN DASAR KONSELING
UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL KONSELOR
SEKOLAH” dalam pelaksanaan kegiatan penelitian ini.
Dengan adaya momentum PSNI (Penelitian Strategis Nasional Institusi)
Lanjutan Tahun Ke-2 yang sebelumnya PPT (Penelitian Prodak Terapan) Tahun
Ke-1yang dibiayai oleh DRPM Kemristek Dikti maka peneliti mencoba untuk
berkompetisi dengan harapan dapat menambah pengembangan pengetahuan
dalam bidang bimbingan konseling dan pendidikan.
Dalam kesempatan ini penulis penulis mengucapkan terimakasih banyak
kepada:
1. DRPM Kemristek Dikti
2. Prof. Dr. H. Karwono, M.Pd, Rektor Universitas Muhammadiyah Metro yang
telah memberikan dukungan.
3. Drs. Partono, M.Pd, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhmmadiyah Metro.
Akhirnya saya mengucapkan terimakasih banyak yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan kegiatan penelitian ini
yang tidak dapat disebutkan seluruhnya. Semoga bantuan dari semua pihak di atas
mendapat balasan sebagai amal di sisi Allah SWT. Peneliti menyadari bahwa
laporan akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kritik dan saran dari
para pembaca sangat kami harapkan.
Metro, Oktober 2018
Tim Peneliti
v
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ........................................................ ................... ........ i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................. ................... .......ii
RINGKASAN ........................................................................ ................... ..... iii
PRAKATA............................................................................. ................... ...... iv
DAFTAR ISI ......................................................................... ................... ....... v
DAFTAR TABEL ................................................................. ................... ...... vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................ ................... .....vii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................ ................... ... viii
BAB I PENDAHULUAN..................................................... ................... ....... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................ ................... ....... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................. ................... ....... 2
1.3 Urgensi Penelitian ................................................... ................... ....... 3
1.4 Luaran yang Diharapkan ........................................ ................... ....... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................... ................... ....... 5
2.1 Profesionalitas Guru BK/Konselor Sekolah....................................5
2.2 Urgensi Modul Keterampilan Dasar Konseling..............................6
2.3 Peta rencana penelitian....................................................................8
BAB III TUJUAN DAN MANFAAT........................................................11
3.1 Tujuan Penelitian.................................................... ................... ..... 11
3.2 Manfaat Penelitian .................................................. ................... ..... 11
BAB IV. METODE PENELITIAN ................................... ................... ..... 13
4.1 Desain Penelitian .................................................... ................... ..... 13
4.2 Lokasi dan Subjek Penelitian ................................ ................... ..... 13
4.3 Rancangan Penelitian ............................................. ................... ..... 14
4.4 Metode Pengumpulan Data ................................... ................... ..... 15
4.4Analisis Data............................................................ ................... ..... 17
BAB V Hasil Penelitian dan Capaian Luaran ................ ................... ..... 18
5.1 Hasil Penelitian....................................................... ................... ..... 18
5.2 Capaian Luaran....................................................... ................... ..... 26
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN..................................................27
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Rencana Target Capaian Luaran Penelitian............................... 3
Tabel 3. Profil Guru BK/ Konselor SMA Negeri se-kota Metro Propinsi
Lampung.................................................................................. 18
Tabel 4. Rekapitulasi Skor Uji Kelayakan Layout/ Desain Modul Keterampilan
Dasar Konseling ...................................................................... 19
Tabel 5. Kriteria Kelayakan Layout/ Desain Modul Keterampilan
Dasar Konseling ...................................................................... 20
Tabel 6. Rekapitulasi Skor Uji Kelayakan Layout/ Desain Modul Keterampilan
Dasar Konseling ....................................................................... 21
Tabel 7. Kriteria Kelayakan Isi atau Modul Keterampilan
Dasar Konseling.......................................................................... 21
Tabel 8. Rekapitulasi Skor Uji Kelayakan Bahasa Modul Keterampilan
Dasar Konseling........................................................................... 22
Tabel 9. Kriteria Kelayakan Bahasa Modul Keterampilan
Dasar Konseling........................................................................... 23
Tabel 10. Rekapitulasi Skor Keterampilan Dasar Konseling Guru BK SMA
Negeri Se-Kota Meto.................................................................. 24
Tabel 11. Rangkuman Perhitungan Uji Efektivitas Keterampilan Dasar
Konseling Guru BK SMA Negeri Se-Kota Meto........................ 26
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Peta Rencana Penelitian........................................................ 9
Gambar 2. Langkah Penelitian................................................................. 15
Gambar 3. Diagram Perbandingan Pretes Postes Keterampilan Dasar Konseling
Guru BK/ Konselor SMA Negeri se-kota Metro ................... 22
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Abstrak Proceding Internasional dan
Artikel Proseding Internasional
Lampiran 2. Sertifikat Speaker Seminar Internasional
Lampiran 3. Teknologi Tepat Guna Perlu Revisi
Lampiran 4. Modul Keterampilan Dasar Usai Uji Coba
Lampiran 5. Kerangka Bahan Ajar Fiks Proses ISBN
Lampiran 6. Jurnal Akreditasi Nasional Proses Submited
Lampiran 7. Proses HKI
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Masalah
Penelitian yang akan dilakukan merupakan tindaklanjut dari masalah-
masalah yang ditemukan pada praktik pelayanan konseling oleh guru
BK/Konselor di sekolah-sekolah. Masalah yang ditemukan merupakan hasil
penelitian yang sudah dilakukan pada tahun I, yaitu mengidentifikasi masalah
yang muncul dalam pelaksanaan pelayanan konseling oleh guru BK/Konselor
SMA Negeri se-kota Metro pada tahun 2017. Permasalahan yang muncul
meliputi: 1) guru BK/Konselor SMA Negeri yang merupakan contoh bagi guru
BK SMA swasta dan juga guru-guru BK/Konselor SMP keterampilan dalam
konseling belumlah cukup tinggi, secara umum keterampilan dasar konseling
yang dimiliki masih berada pada tingkat yang sedang, dan dibandingkan dengan
masa kerja, dan status sekolah tempat guru BK/Konselor bekerja hal tersebut
dapat disimpulkan masih rendah. Dimana rata-rata guru BK terebut memiliki
masa kerja yang cukup lama yaitu 10-20 tahun, dan bekerja di SMA negeri yang
menjadi rujukan sekolah-sekolah swasta, 2) ditemukan bahwa kendala belum
maksimalnya guru BK/konselor dalam mengembangkan keterampilan konseling
adalah kesulitan dalam menggunakan modul konseling yang dimiliki. Dan juga
sussan mencari referensi modul yang sesuai dengan kebutuhan dan mudah
dipraktikan dalam latihan pelaksanan konseling. Berangkat dari permasalahan
yang ditemukan tersebut, maka pada tahap penelitian tahun kedua, penelitian ini
diarahkan pada pengembangan.implementasi, dan evaluasi modul keterampilan
dasar konseling. Dengan tahapan yang akan dilakukan pada penelitian tahun
kedua, diharapkan pada akhir penelitian, dapat menghasilkan modul yang dapat
digunakan dan menjadi rujukan oleh guru BK/Konselor, lembaga pendidikan
penghasi guru BK/Konselor, dan organisasi profesi guru BK/Konselor dalam
meningkatkan kompetensi dan keterampilan guru BK/Konselor dalam
melaksanakan pelayanan konseling individu.
Selain itu, penelitian yang dilaksanakan pada tahun penelitian kedua juga
memiliki sasaran atau target luaran lain yang tujuannya adalah meningkatkan
2
kualitas penelitian dan kebermanfaat dari penelitian yang dilakukan. Target capai
penelitian tahun kedua yaitu disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 1. Rencana Target Capaian Luaran Penelitian
No
Jenis Luaran Indikator Capaian Katrgori Sub Kategori Wajib Tambahan TS 1 TS +1 TS +2
1. Artikel ilmiah dimuat di Jurnal
Internasional bereputasi
Ada
Tidak ada Draft
Submitted
Nasional Terakreditasi
Ada Tidak Ada
Submitted
Publish
2. Artikel Ilmiah dimuat diprosiding
Internasional Terindeks
Ada Tidak Ada
Draf
Terlaksana
Nasional Ada Tidak Ada Terlaksana 3. Invited speaker dalam
temu ilmiah Internasional Ada Tidak Ada Belum Terlaksana
Nasional Tidak Ada terlaksana
4.
Visiting Lecturer
Internasional Tidak Ada Belum
5. Hak Kekayaan Intelektual
Paten Tidak Ada Belum
Paten sederhana Tidak Ada Belum Hak Cipta Ada Tidak Ada Belum Terdaftar
Merek Dagang Tidak
Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Rahasia Dagang Tidak
Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Desain Produk Industri
Tidak
Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Indikasi Geografis Tidak
Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Perlindungan Varietas Tanaman
Tidak
Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Perlindungan Topografi Sirkuit Terpadu
Tidak
Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
6. Teknologi Tepat Guna Ada Draf Terlaksana
7. Model /Purwarupa/Desain/Karya Seni/Rekayasa Sosial
Ada Draf Terlaksana
8. Bahan Ajar Ada Draf Terlaksana
9. Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) 5 7
1.2 Perumusan masalah
Rumusan masalah dalam penelitian yang dilakukan pada tahun kedua
adalah:
1. Apakah modul keterampilan dasar konseling memiliki kelayakan untuk
digunakan oleh guru BK/Konselor a satuan pendidikan sekolah menengah
atas (SMA)?
3
2. Apakah modul dan keterampilan dasar konseling dapat meningkat
kompetensi profesional guru BK/Konselor dalam melaksanakan pelayanan
konseling Individu?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian pada tahun kedua secara spesifik adalah untuk:
1. Menghasilkan modul keterampilan dasar konseling memiliki kelayakan
untuk digunakan oleh guru BK/Konselor pada satuan pendidikan sekolah
menengah atas (SMA)
2. Menghasilkan modul yang dapat meningkat kompetensi profesionel guru
BK/Konselor dalam melaksanakan pelayanan konseling Individu melalui
penggunaan modul keterampilan dasar konseling.
1.3 Urgensi Penelitian
Penelitian ini sangat penting untuk dilakukan, mengingat perkembangan era
global (MEA), dimana tuntutan keprofesionalan pekerjaan seseorang dalam hal ini
Konselor sekolah sangat diperlukan dan suatu keharusan. Sebagai konsekwensi
logis konselor sekolah harus mampu menyelenggarakan pelayanan konseling yang
betul-betul dapat memandirikan peserta didik/konseli, berdasarkan acuan yang
jelas yang telah disusun dalam modul keterampilan dasar konseling. Dengan
demikian hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai panduan praktis yang mudah
dipahami, jelas dan terarah sekaligus menyamakan persepsi dan langkah-langkah
bagi semua guru BK khusunya dalam pelayanan konseling individu yang
bermartabat dan menghindari malapraktik konseling yang dapat merugikan
konseli, profesi dan guru BK/konselor itu sendiri.
1.4 Luaran yang diharapkan
Hasil yang diharapkan melalui penelitian ini HKI dan produk pendidikan
berupa modul tentang keterampilan dasar konseling individu yang layak
digunakan. Selain itu dapat menghasilkan Buku Bahan Ajar dan Teknologi Tepat
4
Guna Selain itu, luaran penelitian ini akan dimasukkan ke dalam Jurnal Ilmu
Pendidikan (JIP) Jurnal Ilmiah Nasional dan Internasional bereputasi.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profesionalitas Guru BK/Konselor Sekolah
Konseling merupakan salah satu bentuk hubungan yang sifatnya membantu,
yaitu konselor membantu mengupayakan orang lain/konseli agar mampu
mengembangkan potensi dan memandirikan konseli dalam pengambilan
keputusan dan pilihan untuk mewujudkan kehidupan yang efektifdalam
kesehariannya, produktif, dan bahagia. Oleh karenanya pelayanan konseling
diarahkan untuk membantu pengembangan individu dalam setting sekolah dan
masyarakat luas, maka harus diselenggarakan oleh tenaga ahli yang profesional
(Depdiknas, 2004).
Konseling adalah pekerjaan yang profesional, oleh sebab itu harus dilakukan
oleh orang yang memiliki keahlian dibidang konseling dan tidak boleh dilakukan
oleh sembarangan orang.Seorang pemegang suatu profesi diwajibkan menguasai
sepenuhnya secara terintegrasi komponen kompetensi sesuai profesinya.
Komponen kompetensi dalam profesi konseling meliputi; (a) Keintelektualan, (b)
Kompetensi yang dipelajari, (c) Objek praktis spesifik, (d) Motivasi altruistik
serta, (e) Komunikasi dan organisasi profesi (Prayitno, 2009). Rather than a set of
techniques, counseling is a relationship process(James, Stevic and Warner, 1977:
293).
Terkait dengan pendapat ahli di atas, berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan pada tahun pertama , memperoleh gambaran bahwa Guru BK/Konselor
baru menguasi keterampilan dasar konseling masuk kategori sedang. Hal itu
belumlah sebanding dengan masa kerja di sekolah yang menjadi rujukan sekolah-
sekolah swasta. Selain itu Guru BK juga mengalami kesulitan dalam
menggunakan modul konseling yang selama ini mereka gunakan, disebabkan
kesulitan memahami materi modul, pemahaman istilah, penguasaan petunjuk atau
instruksi pada modul, serta masih kurangnya contoh-contoh pada modul yang
digunakan, khususnya dalam penerapan teori dan teknik dalam proses
konselingkarena kompleksnya masalah yang dialami peserta didik. Dari hasil
6
penelitian tersebut mengindikasikan bahwa kompetensi guru BK dalam melayani
obyek praktis spesifik yakni pelayanan konseling individual yang menjadi ruhnya
bimbingan dan konseling, belum maksimal dan belum mampu memandirikan
konseli peserta didik. Oleh karena itu, guru BK perlu meningkatkan
kemampuannya di bidang konseling agar dapat berperan lebih banyak terutama
dalam membantu mengentaskan masalah peserta didik.
Tujuan konseling bisa tercapai apabila konselor memiliki berbagai
kompetensi yang dibutuhkan untuk membantu konseli. Kompetensi (competence)
yang harus dimiliki konselor. Selain itu akup aspek fisik, intelektual, emosional,
sosial dan moral (M. Surya, 2009). Kompetensi ini sangat penting bagi seorang
konselor, karena konseli datang pada konselor adalah untuk belajar dan
mengembangkan kompetensi yang dibutuhkan untuk mencapai hidup yang lebih
efektif dan bahagia. Peran seorang konselor adalah mengajarkan kompetensi itu
kepada konseli, sehingga makin banyak kompetensi yang dimiliki konselor, maka
makin besar kemungkinan konselor dapat membantu konseli. Begitu juga guru
BK/Konselor sekolah yang bertugas memberikan pelayanan konseling di sekolah,
haruslah guru BK yang kompeten dan profesional dibidang konseling, sehingga
dapat membantu siswa dalam pengembangan diri secara optimal sesuai dengan
tugas perkembangannya.
2.2 Urgensi Modul Keterampilan Dasar Konseling
Layanan konseling individu adalah salah satu layanan bimbingan dan
konseling yang sudah sering dilakukan oleh guru BK dalam menangani masalah
peserta didik di sekolah. Akan tetapi pada kenyataannya dalam pelaksanaan
konseling tersebut banyak sekali yang tidak sesuai dengan standard operasional
prosedur (SOP), sehingga setelah konseling, perilaku peserta didik/konseli tidak
banyak mengalami perubahan ke arah lebih baik. Bahkan sering kali
menimbulkan masalah baru yang tidak jarang berakhir pada pengembalian siswa
kepada orang tua wali. Hal itu disebabkan beberapa faktor antara lain: (a) latar
belakang pendidikan, yaitu masih banyak terdapat guru petugas bimbingan dan
konseling bukan dari sarjana bimbingan konseling, (b) guru yang ditugaskan
7
menjadi guru BK kurang mau untuk belajar lebih luas tentang ke-BK-an, (c)
belum memiliki standard kualifikasi akademik (pendidikan profesi), (d)
ketidaksesuaian cara dalam menangani masalah sesuai dengan tugas dan
bidangnya (bimbingan dan konseling).
Untuk menghindari malpraktik konselingdan meningkatkan kemampuan
dalam pelayanan konseling oleh guru BK/Konselor sekolah, maka penting sekali
guru BK mempunyai panduan yang dapat dipedomani dan memberikan petunjuk
secara teknis dan mudah dipahami dalam pelaksanaan konseling individual.
Dimana panduan tersebut dibuat berdasarkan teori-teori yang ada, dan berbagai
teknik konseling untuk mengungkap akar permasalahan konseli disertai contoh-
contoh masalah dan langkah penyelesaianya tanpa mengabaikan fenomena
perkembangan masalah dan karakterisatik peserta didik di sekolah. Dengan
demikian diharapkan guru BK akan lebih terbantu dalam praktik pelayanan
konseling untuk memandirikan dan mengentaskan masalah siswa yang menjadi
tanggungjawabnya. Modul yang dikembangkan sebagai upaya meningkatkan
keterampilan dasar konseling guru BK/Konselor berisi tentang teknik-teknik dasar
dalam melaksanakan konseling individu.
Sukardi (dalam Taufik: 2009) mengemukakan ada dua fase dalam konseling.
Fase pertama pembentukan, terdiri dari empat tahap dan fase kedua yang
merupakan fase memperlancar pengambilan keputusan positif terdiri dari empat
fase.
1. Tahap persiapan, yaitu tahap yang bertujuan untuk mempersiapkan
konseli memasuki wawancara konseling
2. Tahap klarifikasi, yaitu tahap menyatakan masalah dan alasan
permintaan dilakukan wawancara konseling
3. Tahap struktur wawancara, yaitu merumuskan kontrak dan struktur
wawancara
4. Tahap relasi, yaitu pembentukan hubungan baik dan siap untuk
memasuki fase kedua (tahap lima)
5. Tahap eksplorasi, yaitu tahap melakukan pengolahan masalah,
merumuskan tujuan, merencanakan strategi, mengumpulkan fakta-
8
fakta, mengekspresikan perasaan secara mendalam, dan mempelajari
keterampilan baru
6. Tahap konsolidasi, yaitu tahapan pengolahan berbagai alternatif
tindakan yang dapat dipilih oleh klien
7. Tahap perencanaan, yaitu pengebangan suatu rencana melaksanakan
tindakan berdasarkan pemilihan terhadap alternatif –alternatif yang
tepat untuk memecahkan masalah
8. Tahap penutupan, yaitu tahap penilaian hasil dan penghentian
konseling atas kehendak sendiri.
Keterampilan-keterampilan dasar konseling tersebut di atas menurut Prayitno
(2005) terdapat dalam tahapan konseling menjadi lima tahapan, yang terdiri dari
tahap pengantaran (introduction), penjajakan (investigation), penafsiran
(interpretation), pembinaan (intervention), dan tahap penilaian (evaluation).
Berdasarkan pemaparan teoritis terkait dengan keterampilan dasar
konseling yang harus dikuasai oleh konselor, maka pengembangan modul yang
praktis, aplikatif, dan mudah dipahami sangatlah dibutuhkan oleh guru
BK/Konselor dalam meningkatkan kompetensi profesional guru BK/Konselor
sesuai dengan harapan permendibud No 27 tahun 2008.
2.3 Peta rencana penelitian
Pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan pada dasarnya adalah sebagai
bagian dari implementasi pengembangan kontribusi bidang ilmu konseling
dalam mencapai tujuan pembangunan nasional, khususnya pada
pengembangan sumber daya manusia. Orientasi penelitian adalah
mengembangankan media yang dapat digunakan oleh praktisi konseling dalam
mengembankan amanat tugas profesi secara profesional, dan juga mendukung
ketercapaian dari tujuan pendidikan nasional. Orientasi dan arah penelitian
dapat dilihat dari peta rencana penelitian yang disusun, yaitu sebagai berikut:
9
Gambar 2. Peta rencana penelitian
3 State Of Art Penelitian
Guru BK/konselor merupakan salah komponen dalam se sistem pendidikan
yang memiliki peran yang sangat besar dalam menunjang keberhasilan proses
pendidikan. Secara spesifik, guru BK/Konselor mengambil peran dalam psiko-
edukatif, yang orientasinya adalah pengembangan diri peserta didik pada aspek
psikologi dan perkembangan dalam mendukukung keberhasilan proses
pendidikan yang dilaksanakan oleh peserta didik. Untuk mencapai keberhasilan
peran tersebut, maka guru BK/konselor harus memiliki keterampilan dasar yang
dapat mendukung kesuksesan dari implementasi tuntutan peran yang diembannya,
yang salah satunya adalah keterampilan dalam melaksanakan proses konseling
profesional.
Saat ini, tantangan besar dalam pelaksanaan konseling disatuan pendidikan
adalah adanya persepsi yang masih cenderung negatif didapatkan oleh guru
BK/konselor dari beberapa pihak, bahkan peserta didik itu. Hal tersebut
Pengembangan kompetensi profesional konseling guru
BK/konselor berbasis modul
leterampilan dasar konseling
Identifikasi masalah keterampilan dasar konsseling guru BK/Konselor
2019 2017
Guru BK/Konselor profesional yang efektif dan memandirikan
Pengembanagn modul
keterampilan dasar konseling
yang layak digunakan
2020 2018
Peningkatan kompetensi dan keterampilan konseling guru BK/Konselor yang efektif dan memandirikan
10
merupakan tantangan keprofesian guru BK, yaitu harus meningkatkan kompetensi
dan keterampilan, dalam rangka membangun kepercayaan publik pada profesi
konselor. Locke, Myers and Herr (2001: 294) menyebut tantangan konselor
sekolah yaitu:
School counselors are challeged to be prepared to respon to student clients
along to continuum of problems ranging from relatively minor to serious.
Depending on the circumstances, they might be able to refer clients for
more intensive help or might have to try to be of us much help as their
expertise and availability allow.
Dengan demikian, peningkatan keterampilan dasar konseling diharapkan
mampu menjawab semua tantangan keprofesioanlitasan guru BK. Pengembangan
modul keterampilan dasar konseling yang layak, aplikatif, dan mudah dipahami
merupakan salah satu bagian dalam meningkatkan kompetensi dan keterampilan
guru BK/Konselor pelayanan konseling, dan pada akhirnya memperoleh
kepercayaan mayarakat akan keprofesian guru BK/konselor adalah sangat
dibutuhkan dan tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang tanpa adanya
pendidikan dan pelatihan profesional.
11
BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian pengembangan modul
keterampilan dasar konseling. Penelitian ini diarahkan pada terciptanya modul
yang bisa digunakan oleh guru BK/Konselor dan juga praktisi ataupun profesi
yang berkaitan dengan konseling dan pelayanan sosial lainnya. Pelaksanaan
penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengembangkan modul Keterampilan Dasar Konseling yang layak, dari
sisi tampilan, isi atau materi, dan bahasa sehingga dapat digunakan oleh
para konselor dan praktisi bidang ilmu sosial lainnya.
2. Menguji tingkat efektifitas modul keterampilan dasar konseling dalam
mengembangkan kemampuan dasar melaksanakan konseling bagi guru
Bimbingan dan Konseling /Konselor yang bertugas di sekolah setingkat
SMA sederajat.
3. Menghasilkan luaran berupa artikel ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal
nasional terakreditasi
4. Menghasilkan publikasi pada seminar internasional
5. Menghasilkan buku ajar yang ber-ISBN
6. Menghasilkan HKI
B. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang akan dilakukan dapat dirinci menjadi beberapa
manfaat, yaitu:
1. Manfaat buat guru BK atau Konselor
Manfaat untuk guru BK atau Konselor dari penelitian yang dilakukan
yaitu:
a) Menambah kemampuan para guru BK atau Konselor dalam melakukan
konseling
12
b) Menambah referensi dan juga acuan bagi guru BK dalam melakukan
konseling
2. Manfaat buat ilmuan bimbingan dan konseling
a) Menambah wawasan dan juga pengetahuan bagi para ilmuan
bimbingan dan konseling
b) Menjadi referensi tambahan bagi para dosen dan instruktur konseling
dalam memberikan bekal keterampilan dan pelatihan bagi calon guru
BK atau konselor
c) Menjadi referensi dalam mengambil topik atau tema riset lanjut.
13
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah research and development.
Menurut Borg & Gall dalam (Setiyosari, 2010:194) menjelaskan research and
development atau penelitian pengembangan dalam pendidikan, adalah suatu
proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk
pendidikan, termasuk prosedur dan proses, seperti metode pembelajaran atau
metode pengelolaan pembelajaran.
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memperoleh HKI dan produk
pengembangan pendidikan berupa modul, teknologi tepat guna dan buku ajar
keterampilan dasar konseling yang dapat dijadikan pedoman dalam praktik
layanan konseling individual. Penelitian pengembangan modul mengamati
kevalidan dan kepraktisan dari modul (Neiveen dalam Akker, 1999).
4.2 Lokasi dan Subyek Penelitian
Lokasi penelitian adalah di SMA Negeri se-kota Metro. Berdasarkan
tujuan yang ingin dicapai, membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat
kecil, maka dalam penelitian ini tidak dituliskan populasi dan sampel, melainkan
subyek penelitian dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Berbeda dengan
cara-cara penentuan sampel yang lain sampling jenuhyaitu teknik penentuan
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2008).
Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh guru BK/Konselor sekolah
yang ada di SMA Negeri se-kota Metro.Penelitian ini akan mengumpulkan
sejumlah data untuk mengungkapkan: 1) kelayakan modul keterampilan dasar
konseling, dan 2) penilaian guru BK/konselor tentang kegunaan modul
keterampilan dasar konseling dalan meingkatkan kompetensi profesional guru
BK/konselor.
14
4.3 Rancangan Penelitian
Langkah-langkah dalam penelitian pengembangan ini akan dilakukan
dengan cara sebagai berikut : reseach and information collection, planning,
develop preliminary product, preliminary field testing, main product revision,
main field testing, operational product revision, operational field testing, final
product revision, and dessimination and implementation. Dalam penelitianini
akan mengembangkan suatu modul keterampilan dasar konseling, dengan tahap
rancangan penelitian sebagai berikut:
a) Pengembangan (D)
1) Penyempurnaan draft Modul, TTG dan Bahan Ajar
KeterampilanDasarKonseling (KDK).
2) Uji ahli terhadap draft modul keterampilan dasar konseling dan TTG
yang dilakukan oleh tiga orangdosen ahli.
3) Revisi ke 1; modul keterampilan dasar konseling dan TTG, setelah uji
ahli
4) Uji praktisi 1 yakni uji keterbacaan oleh sepuluh orang guru bimbingan
dan konseling
5) Revisi ke 2 ; modul keterampilan dasar konseling dan TTG, setelah uji
praktisi 1
b) Implementasi (I) dan evaluasi (E)
1) Uji praktisi 2, yakni uji keterpakaian modul untuk praktik konseling
individual,yang dilakukan setelah praktik konseling. Uji ini menggunakan
angketyang diberikan kepada guru BK.
2) Revisike 3 : modul keterampilan dasar konseling, setelah uji keterpakaian
oleh subyek penelitian.
c) Pelaporan
15
Gambar. 2 Langkah Penelitian
Analisis
Mengidentifikasi/ menganalisi
permasalahan penguasaan keterampilan dasar konselig konselor SMA Negeri sekota metro
Mengidentifikasi
permasalahan penguasaan modul KDK
Kpengumpulan data
menggunakan angket dan wawancara
Design
Design merupakan tahapan merancang modul keterampilan dasar konseling, yang terdiri dari :
1. Konsep Konseling 2. Ketrampilan
attending 3. Ketrampilan
membina hubungan konseling
4. Ketrampilan eksplorasi masalah
5. Ketrampilan personalisasi
6. Ketrampilan mencari alternatif
7. Ketrampilan menutup dan menilai konseling
Dikembangkan
berdasarkan analisis
masalah dan
kebutuhan yang
ditemukan pada tahap
analisi
Development
Penyempurnaan modul ketrampilan
dasar konseling. TTG dan Buku Ajar
penyempurnaan
lay out,isi, dan
kebahasaan dari
modul, TTG dan
Buku bahan ajar
Implementasi
Uji coba dan
penerapan
modul dan TTG
Memperoleh
data terkait
dengan
kelayakan modul
dan TTG sebagai
dasar tahap
evaluasi
Evaluasi
Meningkatkan
efektifitas
modul , TTG
dan Buku Ajar
Meelakukan
Revisi
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 Tahap 5
Tahun 1 Tahun 2
Modul,ttg, dan
bahan ajar siap
diuji cobakan
16
4.4 Metode Pengumpulan Data
Sesuai dengan langkah penelitian, maka matode pengumpulan data dalam
penelitian inimenggunakan :
1. Angket
Angket digunakan untuk mengukur keterpakaian modul dan TTG ditinjau
dari bahasa dan isi. Sebelum instrument diberikan guru BK, maka
dilakukan uji ahli,dilakukan oleh dosen-dosen ahli yang ditunjuk untuk
memvalidasikebahasaan dan isi konten dari produk penelitian. Kemudian
ujipraktisi1 dan 2 angket untuk uji kepraktisan dilakukan untuk melihat
keterbacaan angket yang akan diberikan kepada guru BK di luar sampel
untuk menguji seberapa baik keterpakaian modul dan TTG untuk guru
BK.
2. Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. (Sugiyono, 2011:
203). Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan
ingatan. Dalam penelitian ini maksud dilakukannya observasi adalah
untuk: (a) mengetahui cara penggunaan modul dan TTG keterampilan
dasar konselingoleh guru BK di SMA Negeri se-kota Metro., (b)
mengetahui efektifitas dan atau tingkat kesulitan memahami modul dan
TTG keterampilan dasar konseling selama memberi pelayanan.
Selanjutnya data akan diolah melalui prosedur statistik sederhana.
3. Wawancara
Selain data yang diperoleh dari angket dan observasi yang diberikan
kepada guru BK/Konselor sekolah, peneliti juga ingin menggali informasi
lebih banyak melalui wawancara terkait dengan penggunaan modul dan
TTG dilakukan guru BK/Konselor sekolah dan kendala yang menghambat
penggunaan modul dan TTG. Selanjutnya hasil analisis dari angket,
observasi dan wawancara akan dijadikan sebagai dasar acuan dalam
penyempurnaan dan finalisasi modul dan Teknologi Tepat Guna (TTG)
17
4.5 Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah memperoleh hasil pengujian: uji ahli, uji
praktisidan uji lapangan kepada guru BK. Analisis data hasil wawancara dan
observasi dilakukan dengan mendeskripsikan. Data hasil angket akan diolah
dengan statistik sederhana dengan menggunakan nilai mean dan standar deviasi.
Analsis data dalam penelitia ini terdiri dari:
1. Analisis kualitatif
Analisis data kualitatid untuk menganalisis data yang diperoleh dari
hasil wawancara dan observasi terkait dengan kelayakan dan kegunaan
modul katerampilan dasar konseling
2. Analisis kuantitatif
Analisis kuantitatif digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur
hasil penilaian pakar, dan praktisi terkait dengan penilaian atau uji
kelayakan dari produk atau modul keterampilan dasar konseling.
18
BAB IV
HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
5.1 HASIL PENELITIAN
Setelah melakukan pengumpulan data dan juga analisis terhadap data penelitian,
maka selanjutnya akan disajikan data hasil penelitian. Hasil penelitian disajikan
pada bagian berikut, yang meliputi 1) Hasil kelayanan modul keterampilan dasar
konseling, dan 2) efektifitas keterampilan dasar konseling bagi konselor atau guru
BK SMA Negeri se-kota Metro.
1. Kelayakan Modul keterampilan Dasar Konseling
Uji kelayakan modul keterampilan dasar konseling dilakukan pada seluruh
guru BK atau konselor sekolah SMA Negeri sekota Metro dengan jumlah 21
konselor atau guru BK. Yang secara rinci seperti tersaji dibawah ini:
Tabel 3. Profil guru BK SMA Negeri se-kota Metro
No
Sekolah
Jumlah
guru BK
Status
PNS Masa
kerja
Honorer Masa
kerja
1 SMA N 1
Metro
6 5 10-25
tahun
1 2-5 tahun
2 SMA N 2
Metro
3 3 10-25
tahun
3 SMA N 3
Metro
3 3 10-25
tahun
4 SMA N 4
Metro
4 3 10-25
tahun
1 2-5 tahun
5 SMA N 5
Metro
3 3 10-25
tahun
6 SMA N 6
Metro
2 2 5-10
tahun
Total 21 19 2
19
Data dari subjek penelitian tersebut, selanjutnya akan disajikan
perindikator yang menjadi fokus pengujian kelayakan modul keterampilan dasar
konseling.
a. Kelayakan Lay Out/ Desain Modul Keterampilan Dasar Konseling
Kelayakan lay out atau desain modul keterampilan dasar konseling
diujikan kepada 21 praktisi/guru BK SMA Negeri se-kota Metro. Hasil
dari uji praktisi kelayakan lay otu atau desain keterampilan dasar
konseling disajikan berikut ini:
Tabel 4. Rekapitulasi skor uji kelayakan lay out/ desain modul
keterampilan dasar konseling
sampel
No item Jumlah
1 2 3 4 5 6 7
1 5 5 5 4 5 4 4 32
2 3 3 4 4 5 4 4 27
3 5 4 4 5 5 4 4 31
4 4 4 5 4 5 4 4 30
5 5 4 4 5 5 4 4 31
6 4 5 4 5 4 4 4 30
7 3 5 3 5 3 3 4 26
8 4 4 4 4 5 4 4 29
9 4 4 4 4 3 4 5 28
10 3 4 4 4 5 4 5 29
11 4 4 5 4 4 5 4 30
12 5 4 4 5 4 3 4 29
13 3 3 4 5 5 5 4 29
14 4 3 5 5 5 4 4 30
15 4 5 4 5 4 3 4 29
16 3 3 4 3 3 3 5 24
17 5 5 4 4 4 5 4 31
18 5 3 3 3 3 3 3 23
19 3 4 5 4 3 3 3 25
20 4 4 5 4 5 4 4 30
21 5 4 4 5 5 4 4 31
20
Berdasarkan tabel di atas, maka selanjutnya disusun rekapitulasi skor uji
kelayakan lay out atau desain modul keterampilan dasar konseling untuk membuat
kriteria dari kelayakan desain modul. Rekapitulasi disajikan berikut ini:
Tabel 5. kriteria kelayakan lay out atau desain modul keterampilan dasar
konseling
Interval skor Kriteria Frekuensi Persentase
1-7 Sangat tidak layak
8-14 tidak layak -
15-20 cukup layak -
21-27 Layak 5 23,80%
28-35 sangat layak 16 76,20%
Sajian dari rekapitulasi skor uji kelayakan di atas menggambarkan bahwa 23,80%
atau 5 guru BK menyatakan bahwa modul keterampilan dasar konseling yang
dikembangkan masuk dalam kriteria layak, dan 76,20% atau 16 guru BK
menyatakan bahwa modul keterampilan dasar konseling memiliki kriteria yang
sangat layak. Berdasarkan pada hasil uji kelayakan tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa modul keterampilan dasar konseling yang dikembangnya
memiliki komponen lay out atau desain yang sangat layak.
b. Kelayakan Materi Modul Keterampilan Dasar Konseling
Uji kelayakan isi merupakan bagian yang sangat penting pada modul. Isi adalah
bagian inti dari suatu modul. Rekapitulasi skor uji isi atau nateri modul disajikan
sebagai berikut:
21
Tabel 6. Rekapitulasi skor uji kelayakan isi/desain modul keterampilan dasar
konseling
Sampel
No item
Jumlah 8 9 10 11 12 13 14 15
1 3 5 3 4 4 4 4 5 32
2 5 4 5 3 4 3 3 4 31
3 5 4 4 5 4 5 4 4 35
4 4 4 4 4 5 4 4 5 34
5 4 5 4 4 5 4 5 4 35
6 4 4 5 4 4 5 4 5 35
7 4 4 4 3 5 4 4 5 33
8 5 4 5 4 4 4 4 5 35
9 4 4 5 4 5 4 4 5 35
10 5 4 4 5 5 4 5 5 37
11 4 5 4 5 4 5 4 4 35
12 4 5 4 4 5 4 4 4 34
13 4 4 5 4 4 5 5 4 35
14 4 5 4 4 4 5 5 4 35
15 4 4 5 4 4 5 5 5 36
16 4 5 4 4 4 4 5 4 34
17 4 4 5 4 4 5 4 5 35
18 4 4 4 5 5 4 4 4 34
19 4 5 4 4 5 5 4 5 36
20 3 5 4 4 5 5 4 5 35
21 4 5 4 5 4 4 5 4 35
Selanjutnya, berdasarkan rekapitulasi skor diatas, maka akan dilanjutkan dengan
mencari kriteria kelayakan isi atau materi modul keterampilan dasar konseling.
Sajian perhitungan kriteria kelayakan isi atau materi modul keterampilan dasar
konseling disajikan berikut ini:
Tabel 7. kriteria kelayakan isi atau materi modul keterampilan dasar konseling
Interval skor Kriteria Frekuensi Persentase
1-8 Sangat tidak layak
9-16 tidak layak -
17-24 cukup layak -
25-32 Layak
2 9,52%
33-40 sangat layak
19 90,48%
22
Tabel tersebut di atas menjelaskan bahwa setelah dilakukan uji kelayakan isi
terhadap sampel atau subjek penelitian yang berjumlah 21 orang konselor/guru
BK maka diperoleh data bahwa 9,52% atau sejumlah 2 orang konselor
menyatakan bahwa isi atau materi modul layak digunakan, dan 90,48% atau 19
konselor menyatakan bahwa modul keterampilan dasar konseling memiliki
kriteria sangat layak. Berdasarkan pada hasil penelitian di atas, maka disimpulkan
bahwa modul keterampilan dasar konseling memiliki kriteria sangat layak pada
bagian isi atau materi modul.
c. Kelayakan Bahasa Modul Keterampilan Dasar Konseling
Setelah melakukan uji kelayakan pada desain dan juga isi modul keterampilan
dasar konseling, selanjutnya akan disajikan rekapitulasi skor hasil uji kelayakan
bahasa yang digunakan oleh modul keterampilan dasar konseling.
Tabel 8. Rekapitulasi skor uji kelayakan bahasa modul keterampilan dasar
konseling
Sampel
No item
Jumlah 16 17 18 19 20
1 3 3 5 4 5 20
2 5 4 4 5 4 22
3 5 4 4 5 4 22
4 5 4 4 5 5 23
5 4 5 5 5 5 24
6 4 4 5 5 4 22
7 4 4 5 6 6 25
8 4 4 5 4 3 20
9 4 4 5 5 4 22
10 5 4 5 4 3 21
11 4 5 4 4 5 22
12 5 4 5 4 4 22
13 3 4 4 4 5 20
14 4 5 4 5 5 23
15 4 5 4 5 5 23
16 5 5 3 4 4 21
17 4 4 4 5 4 21
18 5 4 5 5 5 24
19 4 4 5 4 5 22
20 5 4 4 5 4 22
21 4 5 4 5 5 23
23
Berdasarkan rekapitulasi skor uji kelayakan isi di atas, maka disusun
pengkategorian atau kriteria kelayakan bahasa modul keterampilan dasar
konseling sebagai berikut:
Tabel 9. kriteria kelayakan bahasa modul keterampilan dasar konseling
Interval skor Kriteria Frekuensi Persentase
1-5 Sangat tidak layak
6-10 tidak layak -
11-15 cukup layak -
16-20 Layak
3 14,29%
21-25 sangat layak
18 85,71%
Pada tabel di atas menjelaskan hasil perhitungan uji kelayakan bahasa dari modul
keterampilan dasar konseling. Hasil perhitungan menggambarkan bahwa 14,29%
guru BK/konselor menilai modul keterampilan dasar konseling memiliki bahasa
yang layak, dan 85,71% atau sejumlah 18 guru BK/Konselor memberikan
penilaian sangat layak pada komponen bahasa yang digunakan di modul
keterampilan dasar konseling. Dengan demikian , dapat disimpulkan bahwa dari
segi bahasa modul memiliki kelayakan yang sangat baik.
Berdasarkan uji kelayakan modul keterampilan dasar konseling yang telah
dilakukan pada setiap komponen, diketahui bahwa pada setiap komponen, yaitu
lay out/desain, isi atau materi, dan juga bahasa modul memiliki kriteria atau
kategori sangat layak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa modul
keterampilan dasar konseling memiliki kriteria yang sangat layak untuk
digunakan.
24
2. Efektifitas Modul Dan Keterampilan Dasar Konseling Dalam Meningkat
Kompetensi Profesionel Guru BK/Konselor Dalam Melaksanakan
Pelayanan Konseling Individu.
Efektiftas modul merupakan indikasi dari nilai kegunaan modul dalam
meningkatkat kompetensi konselor dalam melaksanakan keterampilan dasar
konseling. Untuk menguji efektifitas modul keterampilan dasar konseling maka
analisis data dilakukan dengan membandingkan hasil pretest keterampilan dasar
konseling guru BK/konselor sebelum menggunakan modul yang dikembangkan
dengan keterampilan dasar konseling guru BK/konselor setelah mengunggunakan
modul keterampilan dasar konseling. Berikut disajikan perbandingan skor pretes
dan posttest keterampilan dasar konseling guru BK/Konselor SMA se-kota Metro.
Tabel 10. Rekapituasi Skor Keterampilan dasar konseling Guru BK SMA
Negeri se- Kota Metro
Sampel Pretes Posttest Gain
1 49 71
22
2 59 80
21
3 70 87
17
4 56 75
19
5 57 104
47
6 45 77
32
7 65 82
17
8 48 48
0
9 72 72
0
10 47 101
54
11 60 96
36
12 50 104
54
13 52 85
33
14 53 90
37
15 38 104
66
16 56 93
37
17 52 72
20
18 52 78
26
25
19 54 96
42
20 44 83
39
21 53 85 32
Jumlah 1132 1783 651
Hasil perbandingan antara pretes dan postest keterampilan dasar konseling guru
BK/Konselor SMA Negeri se-kota Metro di atas disajikan dalam bentuk diagram
adalah sebagai berikut:
Gambar 3. Diagram perbandingan pretest postes keterampilan dasar konseling
guru BK SMA Negeri se-kota Metro
Berdasarkan diagram di atas terlihat bahwa pada keterampilan dasar konseling
guru BK sebelum menggunakan dan setelah menggunakan modul dasar konseling
yang dikembangkan mengalami peningkatan. Hal tersebut terlihat dari skor rata-
rata postest (84,90476 meningkat jika dibandingkan dengan skor rata-rata pretest
(53,90476).
Selanjutnya untuk mengetahui efektiftas modul, maka dilakukan uji statistik
dengan analisis uji t. Berikut rangkungan perhitungan uji statistik kefektifan
modul dalam meningkatkan keterampilan dasar konseling guru BK/Konselor
SMA Negeri se-kota Metro:
0
20
40
60
80
100
120
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Pretes
Posttest
26
Tabel.11 Rangkuman perhitungan uji efektifitas
Ketrampilan Dasar Konseling guru BK SMA Negeri se-kota Metro
Kelompo
k N Mean
Std.
Deviation
T Sig.
Skor Pretest 21 53.9048 8.23350 8.824 0.00
Postest 21 84.9048 13.83439
Berdasarkan perhitungan di atas, diketahui bahwa nilai thit adalah 8.824 lebih
besar dari ttab(20)(0,05) yaitu 1,725, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
penggunaan modul keterampilan dasar konseling secara signifikan efektif
meningkatkan kompetensi profesional guru BK/Konselor dalam melaksanakan
layanan konseling individu.
5.2 LUARAN YANG SUDAH DICAPAI
Hasil yang sudah dicapai selama kegiatan penelitian dilakukan yaitu:
1. Artikel yang disajikan dalam seminar internasional
2. Modul keterampilan dasar konseling
3. Artikel yang dipubilikasikan pada jurnal nasional terakreditasi
4. TTG
5. Buku ajar
27
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat
dirumuskan kesimpulan penelitian, yaitu:
1. Modul keterampilan dasar konseling yang dikembangkan untuk guru
SMA Negeri se-kota Metro setelah dilakukan uji kelayakan oleh para
praktisi bimbingan dan konseling di SMA Negeri se-kota Metro dinilai
sangat layak untuk digunakan. Hal tersebut terlihat dari penilaian setiap
komponen modul, yaitu 1) aspek desain diberikan penilaian sangat
layak, 2) aspek isi atau materi diberikan penilaian sangat layak, dan 3)
aspek bahasa diberikan penilaian sangat layak.
2. Modul keterampilan dasar konseling yang dikembangkan dan
diujicobakan kepada guru BK/Konselor berhasil meningkatkan
kompetensi guru BK/Konselor dalam meningkatkan kompetensi
melaksanakan layanan konseling. Hal tersebut terlihat dari perbedaan
skor rata-rata keterampilan dasar konseling sebelum menggunakan
modul dan setelah menggunakan modul. Selain itu dari uji statistik,
diketahui bahwa nilai thit adalah 8.824 lebih besar dari ttab(20)(0,05)
yaitu 1,725 , yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara pretes
dan postest.
B. SARAN
1. Agar penggunaan modul keterampilan dasar konseling lebih efektif,
maka pihak sekolah secara organisasi lebih menjalin kerjasama dengan
UM Metro agar diberikan pelatihan-pelatihan kepada guru BK
2. Guru BK hendaknya meningkatkan kompetensi profesional dalam
meningkatkan kompetensi menyelenggarakan pelayanan konseling
dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan khusus melaksanakan
pelayanan konseling atau mengikuti pendidikan profesi guru BK atau
konselor.
28
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen Dikti. (2004). Dasar StandardisasiProfesi Konselor. Depdiknas.
James C. Hansen, Richard R. Stevic and Richard W. Warner, Jr. (1977).
Counseling
Theory and Process Secon Edition.Boston : Allyn and Bacon, Inc.
Locke, Don C., Myers, Jane E., and Herr, Edwin L.(2001). The Handbook of
Counseling. UK London: Sage Publications, Inc.
Mohamad Surya. (2009). Psikologi Konseling. Bandung : Maestro.
Namora Lumongga Lubis.(2011). Memahami Dasar-dasar Konseling Dalam
Teori
dan Praktik : Kencana
Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standarisasi Kualifikasi
Kompetensi
Akademik Konselor.
Prayitno. (2009). Wawasan Profesional Konseling. Padang: UNP Press.
--------- (2012). Jenis Layanan dan Kegiatan Pendudkung Konseling : FIP IKIP
Padang.
Prayitno, DKK (2015). Pembelajaran Melalui Pelayanan BK di Satuan
Pendidikan :
PARAMITRA
Samuel T. Gladding, (2012). Konseling Profesi yang Menyeluruh : PT. Indeks
Jakarta
Syamsu Yusuf, L.N., dan A. Juntika Nurihsan. (2012). Landasan Bimbingan dan
Konseling. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: ALFABETA.
Taufik. (2009). Model-model Konseling.jurusan Bimbingan dan Konseling.FIP :
UNP.
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Profesional Konselor.
29
LAMPIRAN
30
Lampiran 1. Abstrak Proceding Internasional dan
Artikel Proseding Internasional
31
32
33
34
35
36
37
38
Artikel Proseding Internasional Tunggu Publish
39
Lampiran 2. Sertifikat Spekears Seminar Internasional
40
Lampiran 3. Teknologi Tepat Guna TTG
41
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Penelitian : PENGEMBANGAN MODUL KETERAMPILAN DASAR
KONSELING UNTUK MENINGKATKAN
KOMPETENSI PROFESIONAL KONSELOR SEKOLAH. Bidang Fokus : Sosial Humaniora Kode/Rumpun : 803/ Bimbingan dan Konseling Luaran : Panduan Penyusunan Instrumen Keterampilan Dasar Konseling Ketua Peneliti : a. Nama Lengkap : Prof.Dr. Drs. Marzuki, M.S b. NIDN : 0003055710
c. Jabatan Fungsional : Guru Besar d. Program Studi : Manajemen Pendidikan
e. Nomor Hp/Surel : 081540884100/[email protected]
Anggota Peneliti (1) a. Nama Lengkap : Dr. M. Ichsan Dacholfany S.Pd. I b. NIDN : 0229077501
c. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Metro Anggota Peneliti (2) a. Nama Lengkap : Hadi Pranoto, S.Pd., M.Pd. b. NIDN : 0219079101 c. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Metro Anggota Peneliti (3) a. Nama Lengkap : Tri Anjar, M.Pd., Kons
b. NIDN : 0203046901 c. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Metro Lama Penelitian : 2 Tahun Usulan Penelitian Tahun : Ke-2 Biaya Penelitian Keseluruhan : Rp 62.500.000 Biaya Penelitian -diusulkan ke DRPM : Rp. 62.500.000,00 - dana internal PT : Rp. 0
- dana institusi lain : Rp. 0/in kind tuliskan
22-08-2018
42
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur selalu dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas
karunianya sehingga kami tim peneliti dan penyusun panduan menyusun
instrumen penilaian hasil konseling dapat menyelesaikan dengan tepat waktu.
Tuntutan yang tinggi akan akuntabilitas konselor dalam menjalankan
profesinya hendaknya disikapi secara positif sebagai bentuk kepedulian
masyarakat terhadap profesi konselor atau guru Bimbingan dan Konseling. Oleh
karena itu, untuk mencapai akuntabilitas yang baik, konselor harus selalu
melakukan evaluasi dan penilaian hasil kerja yang telah dilakukan, yaitu
penilaian hasil konseling.
Panduan ini disusun sebagai salah satu media melatih diri para konselor
agar dapat menyusun instrumen penilaian hasil konseling. Panduan ini disusun
dengan ringkas dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami, sekaligus
disertai langkah-langkah dalam penyusunan instrumen.
Mudah-mudahan panduan singkat ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
khususnya para konselor dalam upaya meningkatkan kompetensi profesional
khususnya keterampilan melakukan evaluasi dan penilaian. Sekaligus, panduan
ini semoga mampu menjadi media bagi konselor atau guru bimbingan dan
konseling untuk menunjukkan akuntabilitas pelayanan yang dilakukan.
Tak lupa, penyusun mengharapkan saran dan masukan yang bergunan
dalam mengembangkan panduan ini dimasa depan
An. Tim Penyusun Prof. Dr. Marzuki, M.S
43
DAFTAR ISI
JUDUL............................................................................................................................... I
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... .................. II
KATA PENGANTAR......................................................................................................... II
DAFTAR ISI....................................................................................................................... IV
A. Pengantar Modul............................................................................................................. 1
B. Sasaran...................................................................................... .......................................... 2
C. Konsep evaluasi.................................................... ............................................................ 2
D. Komponen Penilaian Hasil Konseling........................................................... .......... 3
E. Jenis Instrumen Penilaian Hasil Konseling Dan Cara Penyusunannya..... 4
F. Penutup...................................................................................... ......................................... 10
Daftar Pustaka...................................................................................... ............................................ 11
CATATAN: “ ISI LEBIH LENGKAP TERPISAH DAN SUDAH DI UPLOAD DAN CETAK
SECARA TERPISAH”
44
Lampiran 4. Modul Keterampilan Dasar Usai Uji Coba
45
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, segala puji syukur selalu dipanjatkan kepada Allah SWT yang
telah memberikan kekuatan Iman dan islam, sehingga para tim peneliti dapat
menyelesaikan penyusunan modul keterampilan dasar konseling sebagai tuntutan
luaran dari riset yang dikembangkan. Segenap tim peneliti merasa sangat
berbahagia atas terselesaikannya modul ini, mudah-mudahan apa yang menjadi
tujuan utama dari penelitian dan penyusunan modul ini, yaitu sebagai bagian dari
upaya meningkatkan kompetensi profesional guru Bimbingan dan Konseling atau
Konselor sekolah dapat tercapai.
Dalam hal ini, tak lupa kami seluruh Tim Peneliti mengucapkan banyak
terima kasih kepada pihak yang membantu terselesaikannya penyusunan modul
keterampilan dasar konseling, antara lain:
1. Prof. Dr. Juhri, AM., Selaku kepala LPPM UM Metro
2. Prof Dr. Karwono, M.Pd. Rektor UM Metro
3. Drs. Partono, M.Pd., dekan FKIP
4. Kepala SMA Negeri se-kota Metro
5. Dan semua pihak yang terlibat dalam penelitian dan penyelesaian
modul
Modul keterampilan dasar konseling disusun dengan mempertimbangkan
karaktersitik dan kebutuhan dan permasalahan-permasalahan yang dialami oleh
guru bimbingan dan Konseling atau konselor, semoga modul ini dapat digunakan
sebagai panduan dalam melatih keterampilan pelaksanaan konseling. Sekaligus,
dalam kesempatan ini tim penyusun sangat mengharapkan saran dan kritikan demi
kesempurnaan modul ini.
An. Tim Penyusun
Prof. Dr. Marzuki M.S
46
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I. KONSELING SEBAGAI HELPING RELATIONSHIP ......................................... 1
A. Konsep Konseling .............................................................................................. 1
B. Konseling Sebagai Helping Relationship .......................................................... 4
BAB II. KONDISI YANG MENFASILITASI HUBUNGAN KONSELING ........................ 14
A. Kondisi yang Menfasilitasi Hubungan Konseling ............................................ 14
B. Tahapan Konseling ............................................................................................ 19
BAB III. KETRAMPILAN DASAR KONSELING ........................................................ 25
A. Memulai Hubungan Konseling ......................................................................... 25
B. Eksplorasi Masalah ............................................................................................ 33
C. Mengembangkan Inisiatif ................................................................................. 37
D. Mengakhiri dan Menilai Konseling .................................................................. 44
BAB IV. PENUTUP .............................................................................................. 48
DAFTAR PUSTAKA
CATATAN: “ ISI LEBIH LENGKAP TERPISAH DAN SUDAH DI UPLOAD DAN CETAK
SECARA TERPISAH”
47
Lampiran 5. Kerangka Bahan Ajar sudah ber-ISBN
48
49
50
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdullillah penulis panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha
Kuasa atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan buku
bahan ajar bimbingan dan konseling ini. Penulis berharap semoga bisa berguna
khususnya bagi mahasiswa dan guru bimbingan konseling untuk menambah
referensi pengetahuan guru BK dalam memberikan layanan bimbingan dan
konseling di sekolah, pada aspek pribadi, sosial, belajar maupun masalah yang
tekait dengan pilihan karir. Buku bahan ajar ini disusun berdasarkan hasil risert di
satuan pendidikan tingkat SMA Negeri se kota Metro Lampung, terhadap
kompetensi Guru BK/Konselor sekolah dalam membantu penanganan masalah
peserta didik, khususnya melalui layanan konseling individual atau konseling
perorangan. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah banyak membantu sehingga bahan ajar ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Dengan disusunnya bahan ajar ini diharapkan dapat menjadi salah satu
referensi dalam merancang dan melaksanakan pelayanan konseling, khususnya
konseling perorangan dalam membantu pengentasan masalah peserta didik yang
dapat mengganggu pembelajaran di sekolah maupun perkembangan kehidupannya.
Selain itu, juga dapat menambah referensi bagi guru bimbingan dan konseling dalam
menggunakan teori maupun teknik-teknik pada proses pelayanan konseling kepada
peseta didik. Buku bahan ajar ini tentu saja masih jauh dari sempurna dan
memungkinkan untuk bisa di kembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi
perkembangan di lapangan dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip bimbingan
dan konseling yang ada. Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
penyususnan modul ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih.
51
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Konselor ......................................................................................... 2
B. Peran dan Fungsi Konselor ............................................................... 3
C. Klien ................................................................................................. 6
D. Membangun Hubungan Konselor-Klien yang Efektif ......................... 7
E. Tujuan Konseling............................................................................ 13
F. Ciri-Ciri Konseling ........................................................................ 18
BAB 2 KONSELING EFEKTIF .................................................................. 22
A. Konsep Konseling ........................................................................ 22
B. Indikator Konseling Efektif ............................................................... 24
C. Komunikasi Sebagai Dasar Pelaksanaan Konseling Efektif ............ 36
D. Komunikasi Sebagai Landasan Keterampilan Konseling................. 37
E. Upaya Mencapai Konseling Efektif ................................................. 40
BAB 3 KOPETENSI KONSELOR.............................................................. 50
A. Konsep Konselor ............................................................................ 51
B. Indikator Kompetensi Konselor ....................................................... 57
C. Kualitas Kepribadian Konselor Efektif ............................................. 64
D. Menjaga Efektivitas Sebagai Konselor............................................ 68
E. Pelayanan Konselor Efektif............................................................. 70
F. Spesialis Konseling ........................................................................ 84
BAB 4 PENILAIAN KONSELING ............................................................... 93
A. Komponen Penilaian Konseling .......................................................... 94
B. Teknik Penilaian Konseling ................................................................ 98
C. Fungsi Penilaian dalam Menunjang Efektivitas Konseling.................... 99
D. Tindak Lanjut................................................................................... 101
E. Kualitas Penilaian Konseling ............................................................ 102
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 106
LAMPIRAN RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ............................... 108
CATATAN: “ ISI LEBIH LENGKAP TERPISAH DAN SUDAH DI UPLOAD DAN CETAK
SECARA TERPISAH
52
Lampiran 6. Jurnal Akreditasi Nasional Proses diterma di Psikopaedagogia
53
Lampiran 7. HaKI Buku Ajar dan Modul
54
55
56