bidadari

1
Bidadari Tadi malam, aku didatangi tamu Seorang wanita berparas rupawan Kala ia membuka mulutnya Menyenandungkan kata demi kata Semakin bahagia pula hatiku Namun bidadari itu tak seperti bidadari lainnya Rambutnya pendek, seperti lelaki Matanya besar, seperti seekor rusa Kulitnya putih, seputih salju Urat-urat tangannya bermunculan Tahulah aku ia sudah bekerja keras Matanya merah, sembap Tahulah aku ia habis menangis Ia berkata padaku “Kata orang, mereka yang mencintai lebih selalu berakhir lebih sakit.” “Ya,” jawabku. “Aku habis mencintai seseorang, sehabis ia menyakitiku, aku menangis sebentar namun selalu berakhir menyayangi dia. Sering kali ia menolak pelukanku, namun aku tak benci padanya, aku berdoa untuknya.” Heranlah aku, “Siapakah orang jahat yang tega melakukan itu?” tanyaku. Sambil tersenyum, ia berkata, “Itu kau.” Tahulah aku Bahwa bidadari itu Ibuku

Upload: grace-priscilla-siahaan

Post on 26-Dec-2015

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

A personal poetry about my mother.

TRANSCRIPT

Page 1: Bidadari

Bidadari

Tadi malam, aku didatangi tamuSeorang wanita berparas rupawanKala ia membuka mulutnyaMenyenandungkan kata demi kataSemakin bahagia pula hatikuNamun bidadari itu tak seperti bidadari lainnyaRambutnya pendek, seperti lelakiMatanya besar, seperti seekor rusaKulitnya putih, seputih saljuUrat-urat tangannya bermunculanTahulah aku ia sudah bekerja keras Matanya merah, sembapTahulah aku ia habis menangisIa berkata padaku“Kata orang, mereka yang mencintai lebih selalu berakhir lebih sakit.”“Ya,” jawabku. “Aku habis mencintai seseorang,sehabis ia menyakitiku, aku menangis sebentarnamun selalu berakhir menyayangi dia.Sering kali ia menolak pelukanku,namun aku tak benci padanya, aku berdoa untuknya.” Heranlah aku, “Siapakah orang jahat yang tega melakukan itu?” tanyaku.Sambil tersenyum, ia berkata, “Itu kau.”

Tahulah akuBahwa bidadari ituIbuku