betty eyin

78
BAB 1 LATAR BELAKANG Model sistem Neuman pertama kali dikembangkan pada tahun 1970 oleh DR. Betty Neuman, RN, MS, PhD. Model ini merupakan salah satu Grand Nursing Theory yang berisi kerangka kerja konseptual global yang memberikan suatu perspektif luas untuk praktek keperawatan berdasarkan cara pandang yang beragam terhadap fenomena keperawatan. Sebagai Grand Theory model ini memberikan suatu dasar yang komprehensif untuk praktek keilmuan, pendidikan, dan penelitian keperawatan yang telah banyak dikembangkan dan diterapkan di berbagai Negara. Model sistem Neuman memberikan wawasan baru tentang cara pandang terhadap manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara keseluruhan) meliputi aspek fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual, yang berhubungan secara dinamik dengan adanya respon-respon sistem terhadap 1

Upload: timothy-elliott

Post on 14-Sep-2015

261 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ghgb

TRANSCRIPT

BAB 1LATAR BELAKANG

Model sistem Neuman pertama kali dikembangkan pada tahun 1970 oleh DR. Betty Neuman, RN, MS, PhD. Model ini merupakan salah satu Grand Nursing Theory yang berisi kerangka kerja konseptual global yang memberikan suatu perspektif luas untuk praktek keperawatan berdasarkan cara pandang yang beragam terhadap fenomena keperawatan. Sebagai Grand Theory model ini memberikan suatu dasar yang komprehensif untuk praktek keilmuan, pendidikan, dan penelitian keperawatan yang telah banyak dikembangkan dan diterapkan di berbagai Negara. Model sistem Neuman memberikan wawasan baru tentang cara pandang terhadap manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara keseluruhan) meliputi aspek fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual, yang berhubungan secara dinamik dengan adanya respon-respon sistem terhadap stressor baik dari lingkungan internal maupun eksternal.Tujuan ideal dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara optimal. Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan sebagai sitem terbuka, maka klien selalu berupaya untuk memperoleh, meningkatkan. Dan mempertahankan keseimbangan diantara berbagai factor, baik didalam maupun diluar system yang berupaya untuk mengusahakannya. Neuman menyebut gangguan gangguan tersebut sebagai stressor yang memiliki dampak negative atau positif. Reaksi terhadap stressor bias potensial atau actual melalui respon dan gejala yang dapat diidentifikasi.Neuman menyajikan aspek-aspek model sistemnya dalam suatu diagram lingkaran, yang meliputi variable fisiologi, psikologis, sosio cultural, perkembangan dan spiritual, basic structure dan energy resources, line of resintance, normal line of defence, flexible line of defense, stressor, reaksi, pencegahan primer, pencegahan sekunder, pencegahan tersier, factor intra, inter dan ekstra personal serta rekonstitusi. Adapun factor lingkungan, kesehatan, keperawatan dan manusia merupakan bagian yang melekat pada model ini yang saling berhubungan dan mendukung kearah stabilitas system.

BAB 2TINJAUAN TEORI

2.1 Latar Belakang TeoriBetty Neuman lahir pada tahun 1924 disebuah pemukiman pertanian di Lowel, Ohio. Dia anak kedua dari 3 bersaudara dan merupakan anak perempuan satu-satunya. Ketika berumur 11 tahun bapaknya meninggal setelah 6 tahun dirawat karena CRF. Pujian bapaknya terhadap perawat mempengaruhi pandangan Neuman tentang perawat dan komitmennya menjadi perawat terbaik yang selalu dekat dengan pasien. Setelah lulus SMA Neuman tidak dapat melanjutkan pendidikan keperawatan. Dia bekerja sebagai teknisi pada perusahaan pesawat terbang dan sebagai juru masak di Ohio dalam rangka menabung untuk pendidikannya dan membantu ibu serta adiknya. Adanya program wajib militer di keperawatan mempercepat masuknya Neuman ke sekolah keperawatan. Neuman pertama kali memperoleh pendidikan pada People Hospital School of Nursing sekarang General Hospital Akron di Akron, Ohio tahun 1947. Neuman menerima gelar BS pada keperawatan Kesehatan Masyarakat tahun 1957 dan MS Kesehatan Masyarakat serta Konsultan Keperawatan Jiwa tahun 1966 dari Universitas California LA. Tahun 1985 Neuman menyelesaikan PHD dalam bidang Clinical Psychology dari Universitas Pasific Western (Tomey dan Alligood, 2002)Neuman mempraktekkan bed side nursing sebagai staf kepala dan Private Duty Nurse di berbagai RS. Pekerjaannya di komunitas termasuk di sekolah-sekolah, perawatan di perusahaan dan sebagai kepala perawatan di klinik obstetric suaminya dan konseling intervensi krisis di keperawatan jiwa di komunitas. Tahun 1967, 6 bulan setelah mendapat gelar MS dia menjadi kepala fakultas dari program dimana ia lulus (Universitas California LA) dan memulai kontribusinya sebagai dosen, penulis dan konsultan dalam berbagai disiplin ilmu kesehatan. Tahun 1973, Neuman dan keluarga kembali ke Ohio, sejak itu dia sebagai konsultan kesehatan jiwa, menyediakan program pendidikan berkelanjutan dan melanjutkan perkembangan dari modelnya, dia orang yang pertama mendapatkan California Licensed Clinical Fellows of the American Association of Marriage & Family Therapy dan tetap melakukan praktek konseling (Neuman, 1995).Model Sistem Neuman aslinya berkembang tahun 1970, ketika itu ada permintaan lulusan Universitas California LA untuk pembukaan kursus yang memberikan wawasan tentang aspek fisiologi, psikologi, sosiokultural dan aspek pengembangan dari kehidupan manusia (Neuman, 1995). Model pertama kali dipublikasikan tahun 1972 pada penelitian keperawatan A Model for Teaching Total Person Approach to Patient Problems. Model ini dikembangkan untuk menyediakan struktur yang terintegrasi dari aspek-aspek di atas secara holistik. Setelah 2 tahun dievaluasi model tersebut dipublikasikan dalam 3 edisi ( 1982,1989, 1995).Neuman. B. (1982) adalah The Neuman systems model: Application to nursing education and practice. Neuman, B. (1989) adalah The Neuman systems model (2nd ed.)Neuman, B. (1995) adalah The Neuman systems model (3rd ed.) (Tomey dan Alligood, 2002).Betty Neuman menemukan teori modelnya dari berbagai teori dan disiplin ilmu. Teori ini juga merupakan hasil dari pengamatan dan pengalaman selama ia bekerja di pusat kesehatan mental keperawatan.

2.2 Definisi dan Konsep Mayor Definisi dalam sebuah teori berhubungan dengan arti umum konsep. Definisi ini menggambarkan aktivitas penting untuk mengukur konsep, hubungan atau variabel dalam sebuah teori (Tomey dan Alligood, 2006 dalam Potter dan Perry, 2009). Model Sistem Neuman menggunakan sebuah sistem pendekatan untuk menggambarkan bagaimana klien mengatasi tekanan (stressor) dalam lingkungan internal atau eksternal mereka. Perawat yang menggunakan teori Neuman dalam praktek pelayanan mereka berfokus pada respons klien terhadap tekanan (Meleis, 2006 dalam Potter dan Perry, 2009).Model sistem Neuman menyoroti bahwa keadaan sehat dan sakit dari seseorang itu sebagai sistem yang holistik dan lingkungan mempengaruhi kesehatan. Klien dengan perawat membuat tujuan dan mengidentifikasi intervensi preventif yang sesuai. Individu, keluarga atau kelompok lain, komunitas ataujaringan sosial adalah sistem klien yang dilihat sebagai gabungan dari interaksi fisiologis, psikologis, sosial budaya, perkembangan, dan variabel spiritual (Tomey dan Alligood, 2002).Konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah konsep Health care System yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas. Betty Neuman mendifinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep holistik ( fisiologis, psikologis, social budaya, perkembangan dan variabel spiritual) dan pendekatan sistem terbuka. Sebagai sistem terbuka, manusia berinteraksi, beradaptasi dengan dan disesuaikan oleh lingkungan, yang digambarkan sebagai stressor (Chinn dan Jacobs, 1995 dalam Potter dan Perry, 2005). Konsep Mayor yang terdapat dalam model sistem Neuman adalah (Fitzpatrick & Whall, 1989):1. Tekanan/ Stressor2. Garis pertahanan dan perlawanan3. Tingkatan pencegahan4. Lima variabel sistem klien5. Struktur dasar6. Intervensi, dan 7. Rekonstruksi

Penjelasan dari konsep mayor model sistem Neuman adalah sebagai berikut:1. StressorStressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi stressor sebagai berikut (Potter dan Perry, 2005):a. Stressor intrapersonalStressor intrapersonal terjadi dalam diri individu dan berasal dari dalam diri klien, serta berhubungan dengan lingkungan internal. Misalnya : respons autoimmunb. Stressor interpersonalLingkungan eksternal, segala sesuatu pengaruh yang berasal di luar diri klien. Stessor ini terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih yang memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi peranc. Stressor ekstrapersonal Stressor yang juga terjadi diluar lingkup sistem atau individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor interpersonal. Misalnya : sosial politik.2. Garis pertahanan dan perlawananGaris pertahanan menurut Neuman terdiri dari:a) garis pertahanan normal (normal line of defense)Garis pertahanan normal adalah lingkaran tebal diluar model. Garis ini memperlihatkan sebuah stabilitas dari individu/sistem. Hal tersebut dijaga sepanjang waktu dan diberikan sebagai standar untuk menaksir dari kesejahteraan, wellness klien. Hal itu termasuk sistem variabel dan tingkah laku seperti pola koping, pola hidup, dan tingkat perkembangan. Perluasan dari garis pertahanan normal memperlihatkan peningkatan tahap kesehatan/kesejahteraanb) garis pertahanan fleksibel (flexible line of defense)Garis pertahanan fleksibel adalah lingkaran putus di luar model. Garis pertahanan fleksibel berperan memberikan respon awal atau perlindungan pada sistem dari stressor. Garis ini bisa menjauh atau mendekat pada garis pertahanan normal. Bila jarak antara garis pertahanan meningkat maka tingkat proteksipun meningkat. Oleh sebab itu untuk mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien, maka perlu melindungi garis pertahanan normal dan bertindak sebagai buffer. Kondisi ini bersifat dinamis dan dapat berubah dalam waktu relatif singkat. Disamping itu hubungan dari berbagai variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat penggunaan garis pertahanan diri fleksibel terhadap berbagai reaksi terhadap stressorSedangakan untuk garis perlawanan hanya ada satu yaitu garis pertahanan Resisten (lines of resistance)Rangkaian lingkaran putus2 mengelilingi struktur utama dasar disebut garis resisten. Lingkaran itu memperlihatkan faktor sumber yang menolong klien melawan serangan atau stressor. Sebagai contoh adalah sistem respon imun/pertahanan tubuh. Ketika garis resisten itu efektif, sistem klien dapat tersusun kembali, tetapi jika tidak efektif maka kematian dapat terjadi atau dengan kata lain jika lines of resistance efektif dalam merespon stressor tersebut, maka sistem depan berkonstitusi, jika tidak efektif maka energi berkurang dan bisa timbul kematian. Jumlah resisten terhadap sebuah stressor ditentukan oleh hubungan antar 5 variabel dalam sistem klien.Untuk lebih jelasnya tentang garis pertahanan ini, dapat dilihat dari gambar 2.1. Gambar 2.1. Garis Pertahanan dan Perlawanan dalam Model Sistem Neuman (Stepans & Knight. 2002)

3. Tingkatan pencegahanTingkatan pencegahan ini membantu memelihara keseimbangan yang terdiri dari: a) pencegahan primer, b) sekunder, dan c) tersier (Neuman, 1982 dalam Potter dan Perry, 2005)a. Pencegahan primerPencegahan primer berfokus pada peningkatan pertahanan tubuh melalui identifikasi faktor-faktor resiko yang potensial dan aktual terjadi akibat stressor tertentu. Atau pencegahan ini terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor, meliputi : promosi kesehatan dan mempertahankan kesehatan. Pencegahan primer mengutamakan pada penguatan flexible lines of defense dengan cara mencegah stress dan mengurangi faktor-faktor resiko. Intervensi dilakukan jika resiko atau masalah sudah diidentifikasi tapi sebelum reaksi terjadi. Strateginya mencakup : immunisasi, pendidikan kesehatan, olah raga dan perubahan gaya hidup.b. Pencegahan sekunder. Pencegahan sekunder berfokus pada penguatan pertahanan dan sumber internal melalui penetapan prioritas dan rencana pengobatan pada gejala-gejala yang tampak. Pencegahan ini meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah ada gejala dari stressor. Pencegahan sekunder mengutamakan pada penguatan internal lines of resistance, mengurangi reaksi dan meningkatkan faktor-faktor resisten sehingga melindungi struktur dasar melalui tindakan-tindakan yang tepat sesuai gejala. Tujuannya adalah untuk memperoleh kestabilan sistem secara optimal dan memelihara energi. Jika pencegahan sekunder tidak berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi maka struktur dasar tidak dapat mendukung sistem dan intervensi-intervensinya sehingga bisa menyebabkan kematian.c. Pencegahan TersierPencegahan tersier berfokus pada proses adaptasi kembali. Prinsip dari pencegahan tersier adalah untuk memberikan penguatan pertahanan tubuh terhadap stressor, dilakukan setelah sistem ditangani dengan strategi-strategi pencegahan sekunder. Pencegahan tersier difokuskan pada perbaikan kembali ke arah stabilitas sistem klien secara optimal. Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat resistansi terhadap stressor untuk mencegah reaksi timbul kembali atau regresi, sehingga dapat mempertahankan energi. Pencegahan tersier cenderung untuk kembali pada pencegahan primer. 4. Sistem klienModel Sistem Neuman merupakan suatu pendekatan sistem yang terbuka dan dinamis terhadap klien yang dikembangkan untuk memberikan suatu kesatuan fokus definisi masalah keperawatan dan pemahaman terbaik dari interaksi klien dengan lingkungannya. Elemen-elemen yang ada dalam sistem terbuka mengalami pertukaran energi informasi dalam organisasi kompleksnya. Stress dan reaksi terhadap stres merupakan komponen dasar dari sistem terbuka. Klien sebagai sistem bisa individu, keluarga, kelompok, komunitas atau jaringan sosial (Tomey & Alligood, 2002). Klien sebagai suatu sistem memberikan arti bahwa adanya keterkaitan antar aspek yang terdapat dalam sistem tersebut. Kesehatan klien akan dipengaruhi oleh keluarganya, kelompoknya, komunitasnya, bahkan lingkungan sosialnya.Neuman meyakini bahwa klien adalah sebagai suatu sistem, memiliki lima variabel yang membentuk sistem klien yaitu fisik, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual. Selanjutnya juga dijelaskan oleh Neuman bahwa klien merupakan cerminan secara wholistik dan multidimensional (Fawcett, 2005). Dimana secara wholistik klien dipandang sebagai keseluruhan yang bagian-bagiannya berada dalam suatu interaksi dinamis. Pernyataan tersebut membuktikan bahwa setiap orang itu akan memiliki keunikan masing-masing dalam mempersepsikan dan menanggapi suatu peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari. Neuman mengubah ejaan atau istilah dari Holistik menjadi Wholistik dalam edisi keduanya untuk meningkatkan pengertian atau pemahaman terhadap orang secara keseluruhan.Disamping itu klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik, sehingga sakit atau kematiantan atau stabilitasasi sistem. perubahan dapat mempertahankan kesehatan secara adekuat. Keseimbangan fungsional atau harmonis menjaga keutuhan integritas sistem. Apabila bagian-bagian dari klien berinteraksi secara harmonis, maka akan terwujud jika kebutuhan-kebutuhan sistem telah terpenuhi. Namun apabila terjadi ketidakharmonisan di antara bagian-bagian dari sistem, hal ini disebabkan karena adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi.5. Struktur dasar (Core)Struktur dasar berisi seluruh variabel untuk mempertahankan hidup dasar yang biasa terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang unik. Variabel-variabel tersebut yaitu variabel sistem, genetik, dan kekuatan/kelemahan bagian-bagian sistem.6. IntervensiIntervensi merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk memperoleh, meningkatkan dan memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tertier.7. RekonstitusiNeuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi yang terjadi berkaitan dengan tingkat reaksi terhadap stressor. Rekonstitusi dapat dimulai menyertai tindakan terhadap invasi stressor..Rekonstitusi adalah suatu adaptasi terhadap stressor dalam lingkungan internal dan eksternal. Rekonstitusi bisa memperluas normal line defense ke tingkat sebelumnya, menstabilkan sistem pada tingkat yang lebih rendah, dan mengembalikannya pada tingkat semula sebelum sakit. Yang termasuk rekonstitusi adalah faktor-faktor interpersonal, intrapersonal, ekstrapersonal dan lingkungan yang berkaitan dengan variabel fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual2.3 Penjelasan model konsep Betty Neuman

Gambar 2.2. Model system Neuman (Tomey and Alligood (2002))Konsep utama yang terdapat pada model Neuman, meliputi: stresor, garis pertahanan dan perlawanan, tingkatan pencegahan, lima variabel sistem klien, struktur dasar, intervensi dan rekonstitusi (Fitzpatrick & Whall, 1989).

Berikut ini akan diuraikan tentang masing-masing variable:1. StressorStressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi stressor sebagai berikut :a. Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan berhubungan dengan lingkungan internal. Misalnya : respons autoimmunb. Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih yang memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi peranc. Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor interpersonal. Misalnya : sosial politik.2. Garis pertahanan dan perlawananGaris pertahanan menurut Neumans terdiri dari garis pertahanan normal dan garis pertahanan fleksibel. Garis pertahanan normal merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil untuk individu, sistem atau kondisi yang menyertai pengaturan karena adanya stressor yang disebut wellness normal dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan wellness untuk sistem klien. Selain itu ada berbagai stressor yang dapat menginvasi garis pertahanan normal jika garis pertahanan fleksibelnya tidak dapat melindungi secara adekuat. Jika itu terjadi. maka sistem klien akan bereaksi dengan menampakan adanya gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi kemampuan sistem untuk mengatasi stressor tambahan. Garis pertahanan normal ini terbentuk dari beberapa variabel dan perilaku seperti pola koping individu, gaya hidup dan tahap perkembangan. Garis pertahanan normal ini merupakan bagian dari garis pertahanan fleksibel.Garis pertahanan fleksibel berperan memberikan respon awal atau perlindungan pada sistem dari stressor. Garis ini bisa menjauh atau mendekat pada garis pertahanan normal. Bila jarak antara garis pertahanan meningkat maka tingkat proteksipun meningkat. Oleh sebab itu untuk mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien, maka perlu melindungi garis pertahanan normal dan bertindak sebagai buffer. Kondisi ini bersifat dinamis dan dapat berubah dalam waktu relatif singkat. Disamping itu hubungan dari berbagai variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat penggunaan garis pertahanan diri fleksibel terhadap berbagai reaksi terhadap stressor. Sedangkan garis perlawanan menurut Neumans merupakan serangkaian lingkaran putus-putus yang mengelilingi struktur dasar. Artinya garis resisten ini melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi jika ada invasi dari stressor lingkungan melalui garis normal pertahanan (normal line of defense). Misalnya mekanisme sistem immun tubuh. Jika lines of resistance efektif dalam merespon stressor tersebut, maka sistem depan berkonstitusi, jika tidak efektif maka energi berkurang dan bisa timbul kematian.3. Tingkatan pencegahanTingkatan pencegahan ini membantu memelihara keseimbangan yang terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tersier.a. Pencegahan primer : terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor, meliputi : promosi kesehatan dan mempertahankan kesehatan. Pencegahan primer mengutamakan pada penguatan flexible lines of defense dengan cara mencegah stress dan mengurangi faktor-faktor resiko. Intervensi dilakukan jika resiko atau masalah sudah diidentifikasi tapi sebelum reaksi terjadi. Strateginya mencakup : immunisasi, pendidikan kesehatan, olah raga dan perubahan gaya hidup.b. Pencegahan sekunder. Meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah ada gejala dari stressor. Pencegahan sekunder mengutamakan pada penguatan internal lines of resistance, mengurangi reaksi dan meningkatkan faktor-faktor resisten sehingga melindungi struktur dasar melalui tindakan-tindakan yang tepat sesuai gejala. Tujuannya adalah untuk memperoleh kestabilan sistem secara optimal dan memelihara energi. Jika pencegahan sekunder tidak berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi maka struktur dasar tidak dapat mendukung sistem dan intervensi-intervensinya sehingga bisa menyebabkan kematian.c. Pencegahan TersierPencegahan ini dilakukan setelah sistem ditangani dengan strategi-strategi pencegahan sekunder. Pencegahan tersier difokuskan pada perbaikan kembali ke arah stabilitas sistem klien secara optimal. Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat resistansi terhadap stressor untuk mencegah reaksi timbul kembali atau regresi, sehingga dapat mempertahankan energi. Pencegahan tersier cenderung untuk kembali pada pencegahan primer. 4. Sistem klienModel Sistem Neuman merupakan suatu pendekatan sistem yang terbuka dan dinamis terhadap klien yang dikembangkan untuk memberikan suatu kesatuan fokus definisi masalah keperawatan dan pemahaman terbaik dari interaksi klien dengan lingkungannya. Elemen-elemen yang ada dalam sistem terbuka mengalami pertukaran energi informasi dalam organisasi kompleksnya. Stress dan reaksi terhadap stres merupakan komponen dasar dari sistem terbuka. Klien sebagai sistem bisa individu, keluarga, kelompok, komunitas atau sosial issue (Tomey & Alligood, 1998). Klien sebagai suatu sistem memberikan arti bahwa adanya keterkaitan antar aspek yang terdapat dalam sistem tersebut. Kesehatan klien akan dipengaruhi oleh keluarganya, kelompoknya, komunitasnya, bahkan lingkungan sosialnya.Neuman meyakini bahwa klien adalah sebagai suatu sistem, memiliki lima variabel yang membentuk sistem klien yaitu fisik, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual. Selanjutnya juga dijelaskan oleh Neuman bahwa klien merupakan cerminan secara wholistik dan multidimensional (Fawcett, 2005). Dimana secara wholistik klien dipandang sebagai keseluruhan yang bagian-bagiannya berada dalam suatu interaksi dinamis. Pernyataan tersebut membuktikan bahwa setiap orang itu akan memiliki keunikan masing-masing dalam mempersepsikan dan menanggapi suatu peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari. Perubahan istilah dari Holistik menjadi Wholistik untuk meningkatkan pemahaman terhadap orang secara keseluruhan.Disamping itu klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik, sehingga sakit atau kematian.tan atau stabilitasasi system. perubazhan dapat mempertahankan kesehatan secara adekuat. Keseimbangan fungsional atau harmonis menjaga keutuhan integritas sistem. Apabila bagian-bagian dari klien berinteraksi secara harmonis, maka akan terwujud jika kebutuhan-kebutuhan sistem telah terpenuhi. Namun apabila terjadi ketidakharmonisan diantara bagian-bagian dari system, hal ini disebabkan karena adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi.5. Struktur dasarStruktur dasar berisi seluruh variable untuk mempertahankan hidup dasar yang biasa terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang unik. Variabel-variabel tersebut yaitu variabel sistem, genetik, dan kekuatan/kelemahan bagian-bagian sistem.6. IntervensiIntervensi merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk memperoleh, meningkatkan dan memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tertier.7. RekonstitusiNeuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi yang terjadi berkaitan dengan tingkat reaksi terhadap stressor. Rekonstitusi dapat dimulai menyertai tindakan terhadap invasi stressor..Rekonstitusi adalah suatu adaptasi terhadap stressor dalam lingkungan internal dan eksternal. Rekonstitusi bisa memperluas normal line defense ke tingkat sebelumnya, menstabilkan sistem pada tingkat yang lebih rendah, dan mengembalikannya pada tingkat semula sebelum sakit. Yang termasuk rekonstitusi adalah faktor-faktor interpersonal, intrapersonal, ekstrapersonal dan lingkungan yang berkaitan dengan variabel fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.Model Sistem Neuman ini sangat sesuai untuk diterapkan pada pengkajian di masyarakat, karena pendekatan yang dipergunakan adalah pada komunitas sebagai sistem klien.

2.4 Asumsi Mayor (terkait dengan paradigm keperawatan)Paradigma keperawatan merupakan konsep sentral keperawatan yang menjelaskan tentang teori-teori model konseptual keperawatan. Paradigma menjelaskan 4 unsur utama yang mendasar yaitu manusia, lingkungan, kesehatan, keperawatan. Perawat harus mampu memahami model konseptual ini didalam memberikan asuhan keperawatan. Salah satu teori model konseptual keperawatan adalah System Model Neuman dimana beliau menyampaikan bahwa paradigma Keperawatan menurut model sistem Neuman adalah (Neuman, 1995)1. Manusia Neuman memandang manusia atau klien secara keseluruhan (holistik) yang terdiri dari 5 (lima) variabel faktor fisiologis, psikologis, sosial budaya, faktor perkembangan, dan faktor spiritual. 1). Faktor Fisiologis meliputi struktur dan fungsi tubuh 2) Faktor psikologis terdiri dari proses dan hubungan mental 3). Faktor sosial budaya meliputi fungsi sistem yang menghubungkan sosial dan ekspektasi kultural dan aktivasi. 4) Faktor perkembangan sepanjang hidup. 5) Faktor spiritual pengaruh kepercayaan spiritual. Faktor-faktor ini berhubungan secara dinamis dan tidak dapat dipisah-pisahkan.Klien juga dipandang mengalami kondisi yang bervariasi,sesuai stress yang dialami. Ketika stressor terjadi individu banyak membutuhkan informasi atau bantuan untuk mengatasi stressor. Pemberian motivasi dan atau berbagai jenis pencegahan (primer, sekunder dan tersier) merupakan rencana tindakan perawat untuk membantu klien.Sistem klien diartikan dalam struktur dasar dan lingkaran-lingkaran konsentrik yang saling berkaitan . Struktur dasar meliputi faktor dasar kelangsungan hidup yang lebih umum dari karakter sehat dan sakit yang merupakan gambaran yang unik dari sistem klien. Secara umum gambaran keunikan sistem klien dari Neuman adalah range normal, struktur genetik , pola respon, kekuatan dan kelemahan organ, struktr ego dan pengetahuan atau kebiasaan. Neuman selanjutnya menyatakan bahwa normal lines of defense adalah 1). Merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil untuk individu, sistem atau kondisi yang menyertai pengaturan karena adanya stressor yang disebut keadaan wellness normal dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan wellness untuk sistem klien.2) Berbagai stressor dapat menginvasi normal line of defense jika flexible lines of defense tidak dapat melindungi secara adekuat. Jika itu terjadi maka sistem klien akan bereaksi yang akan tampak pada adanya gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi kemampuan sistem untuk mengatasi stressor tambahan.3) Normal lines of defense terbentuk dari beberapa variabel dan perilaku seperti pola koping individu, gaya hidup dan tahap perkembangan.Garis pertahanan flexible/ Flexible Lines of Defense 1). Digambarkan sebagai lingkaran putus-putus paling luar yang berperan memberikan respon awal atau perlindungan pada sistem dari stressor. 2). Diibaratkan sebagai suatu accordion yang bisa menjauh atau mendekat pada normal line of defense. Bila jarak antara flexible lines of defense dan normal lines of defense meningkat maka tingkat proteksipun meningkat.3). Melindungi normal line of defense dan bertindak sebagai buffer untuk mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien. 4) Bersifat dinamis dan dapat berubah dalam waktu yang relatif singkat.Lines of Resistance Merupakan serangkaian lingkaran putus-putus yang mengelilingi struktur dasar. Artinya garis resisten ini melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi jika ada invasi dari stressor lingkungan melalui garis normal pertahanan (normal line of defense). Misalnya adalah mekanisme sistem immun tubuh.Jika lines of resistance efektif dalam merespon stressor tersebut, maka sistem depan berkonstitusi, jika tidak efektif maka energi berkurang dan bisa timbul kematian.Hubungan dari berbagai variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat penggunaan flexible lines of defense terhadap berbagai reaksi terhadap stressor.b. Lingkungan Menurut Neuman lingkungan adalah seluruh faktor-faktor internal dan eksternal yang berada di sekitar klien . Neuman mengatakan baik lingkungan internal maupun ekternal pada manusia memiliki hubungan yang harmonis dan keduanya mempunyai keseimbangan yang bervariasi, dimana keseimbangan atau keharmonisan antara lingkungan internal dan eksternal tersebut dipertahankan. Pengaruh lingkungan terhadap klien atau sebaliknya bias berdampak positif atau negatif. Stressor yang berasal dari lingkungan meliputi 3 hal yaitu intrapersonal, interpersonal dan extrapersonal. Neuman membagi lingkungan menjadi:1). Lingkungan internal yaitu lingkungan intrapersonal yang ada dalam system klien.2). Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada di luar system klien. Kekuatan-kekuatan dan pengaruh interaksi yang berada di luar sistem klien.3). Lingkungan yang diciptakan merupakan pertukaran energi dalam system terbuka dengan lingkungan internal dan eksternal yang bersifat dinamis. Lingkungan ini tujuannya adalah untuk memberikan stimulus positif ke arah kesehatan klien.Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi stressor sebagai berikut :1. Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan berhubungan dengan lingkungan internal. Misalnya : respon autoimmun. 2. Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih yang memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi peran. 3. Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor interpersonal. Misalnya : sosial politik. Stressor interpersonal dan extrapersonal berhubungan dengan lingkungan eksternal. Created environment mencakup ketiga jenis stressor ini.c. Sehat Sehat menurut Neuman, definisi sehat digambarkan dengan model komponen. Sehat adalah kondisi dimana bagian dan sub bagian keseluruhan manusia yang selalu harmoni. Kesehatan manusia dalam status baik atau sakit, selalu berubah dalam lima variable : fisiologi, psikologi, sosiobudaya, spiritual dan perkembangan. Sehat relatif dan dinamik dengan stabilitas yang bervariasi.Garis normal sebagai parameter status sehat. Sehat adalah individual kadang seimbang atau stabilitas klien atau berubah. Garis pertahanan manusia dapat permiabel, berbeda dengan individu lain dan menghasilkan status kesehatan yaitu garis pertahanan normal. Sehat untuk individu lain mungkin berarti retensi komponen yang tercontitusi, contoh penggunaan protesa setelah amputasi dapat menghasilkan garis normal. Sehat untuk individu adalah hubungan antara faktor genetik dan pengalaman.Tipe definisi sehat mengikuti individu ,tidak ada standart absolut. Status yang terbaik adalah status optimal untuk klien bervariasi dari beberapa poin dalam hubungannya dengan konsep dasard. Keperawatan Neuman menyatakan bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh dan keperawatan adalah sebuah profesi yang unik yang mempertahankan semua variabel yang mempengaruhi respon klien terhadap stressor. Keperawatan digambarkan sebagai profesi yang unik, keunikannya dihubungkan dengan sifat holistic manusia dan pengaruh dari variable yang berinteraksi dalam lingkungan internal maupun eksternal.Penggunaan model keperawatan dapat membantu individu, keluarga dan kelompok untuk mencapai dan mempertahankan level maksimum dari total wellness. Keunikan keperawatan adalah berhubungan dengan integrasi dari semua variabel yang mana mendapat perhatian dari keperawatan . Neuman (1981) menyatakan bahwa dia memandang model sebagai sesuatu yang berguna untuk semua profesi kesehatan dimana mereka dan keperawatan mungkin berbagi bahasa umum dari suatu pengertian. Neuman juga percaya bahwa keperawatan dengan perspektif yang luas dapat dan seharusnya mengkoordinasi pelayanan kesehatan untuk pasien supaya fragmentasi pelayanan dapat dicegah.e. Aktivitas Keperawatan.Perawat dalam model Neuman dipandang sebagai aktor atau pemberi intervensi yang mempunyai tujuan mengurangi pertemuan individu dengan stressor yang jelas atau meminimalkan efeknya. Perawat memberikan pelayanan sebagai peserta yang aktif dalam mendukung pertahanan klien dengan membantu klien berespon yang sesuai terhadap stressor yang datang. Partisipasi aktif dari klien membenarkan arti dari pengalamannya dengan perawat. Selanjutnya pembuatan tujuan kolaborasi dan kemajuannya adalah istilah yang digunakan Neuman untuk menjelaskan aktivitas antara perawat dan klien. Keputusan dibuat oleh proses kolaborasi antara perawat dan klien, klien terlibat dalam merundingkan tujuan kolaborasi yang sesuai. Perawat membantu klien berbeda tergantung pencegahan primer, sekunder atau tersier yang diperlukan. Dalam situasi perawatan tiap klien perawat mengkaji dan mengintervensi secara berbeda. Contoh jika stressor ada di lingkungan klien tapi tidak merusak garis pertahanan normal (tingkat pencegahan primer), perawat mungkin mengkaji faktor-faktor resiko dan mencari kemungkinan untuk mengajari atau membantu klien sesuai dengan kebutuhannya. Jika stressor telah menembus garis pertahanan normal (tingkat pencegahan sekunder perawat mungkin bertindak untuk menentukan sifat dari proses penyakit dan mulai berurusan dengan respon maladaptive. Jika stressor dihasilkan dalam gejala-gejala sisa (tingkat pencegahan tertier) perawat berusaha untuk membatasi atau mengurangi efek, barangkali dengan menggunakan sumber-sumber rehabilitasi. Perawat mengkaji semua faktor yang berpengaruh pada klien. Contoh Neuman menyatakan bahwa lapang persepsi pemberi pelayanan professional dan klien harus dikaji karena persepsi klien dan caregiver mungkin bervariasi. Dengan demikian hal ini akan mempengaruhi tindakan caregiver. Pengkajian persepsi berarti bahwa perawat mengkaji prasangka, kebutuhan dan nilai-nilai yang dimiliki klien yang berhubungan dengan kondisi klien sebelum membuat keputusan. Hal ini penting bahwa pengkajian persepsi harus menjadi aspek yang dimuat karena ini akan sangat berguna pada format proses perawatan yang selanjutnya dibuat oleh Neuman (Neuman, 1995).2. Penerimaan oleh keperawatan (Tomey and Alligood (2002))a. Praktek Model sistem Neuman memiliki relevansi luas untuk praktek keperawatan. Penggunaan model ini oleh perawat dilengkapi fasilitas tujuan yang terarah, terpadu dengan pendekatan holistik untuk perawatan klien, namun juga cocok untuk digunakan multidisiplin dalam mencegah fragmentasi perawatan pada klien. Model delineates sistem klien dan klasifikasi stres yang dapat dimengerti dan digunakan oleh seluruh anggota tim perawatan kesehatan (Mirenda, 1986). Pedoman telah dipublikasikan untuk penggunaan model dalam praktek perawatan klinis dan untuk administrasi pelayanan kesehatan.Neuman telah mengembangkan beberapa instrumen untuk memfasilitasi penggunaan model. Instrumen tersebut meliputi alat penilaian dan intervensi untuk membantu perawat dalam mengumpulkan dan mensintesa data klien, sebuah format untuk pencegahan sebagai intervensi, dan sebuah format untuk aplikasi proses keperawatan dalam kerangka model sistem neuman. Format proses keperawatan Neuman terdiri dari 3 tahap berikut: (1) diagnosa keperawatan, (2) tujuan keperawatan dan (3) hasil keperawatan . Diagnosis keperawatan berdasarkan pengkajian awal yang komprehensif. Tujuan keperawatan tersebut kemudian ditetapkan bersama klien untuk perubahan preskriptif yang diinginkan guna memperbaiki kesehatan. Hasil keperawatan ditentukan oleh intervensi keperawatan yang diberikan. Evaluasi dilakukan untuk mengkonfirmasi tujuan hasil yang diinginkan atau untuk reformasi tujuan keperawatan.Fawcett (1995) telah memasukkan format proses keperawatan Neuman dan format pencegahan intervensi untuk menggambarkan langkah-langkah dari proses keperawatan berdasarkan model sistem Neuman. Russell (2002) memberikan tinjauan klinis menggunakan model untuk panduan praktek keperawatan pada individu, keluarga, komunitas danorganisasi.Luasnya model Neuman telah berpengaruh dalam aplikasi dan adaptasi berbagai setting praktek keperawatan pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Banyak contoh yang dikutip dalam buku-buku Neuman. Model ini telah digunakan dengan sukses pada klien dalam pengaturan pelayanan kesehatan, termasuk rumah sakit, panti jompo, pusat rehabilitasi, dan tempat penampungan anak. Model pendekatan holistik dibuat terutama berlaku bagi klien yang mengalami stres yang kompleks dan mempengaruhi variabel beberapa klien. Sebagai contoh, Hitam, Deeny dan McKenna (1997) dalam Tommey dan Alligood (2002) menggunakan model sebagai kerangka untuk membimbing perawat dalam mencegah dan mengurangi ketegangan pada pasien perawatan intensif.Model ini juga di gunakan untuk memandu praktek keperawatan di negara-negara di seluruh dunia. Sebagai contoh, model ini sedang digunakan di Belanda untuk memandu Emergis, sebuah program komprehensif kesehatan mental yang menyediakan perawatan psikiatris untuk anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua, perawatan kecanduan, dan pelayanan sosial. Model Neuman dipilih karena bersifat holistik, difokuskan pada keunikan klien dalam lingkungan nya, ditujukan terhadap pencegahan, dan dapat berkolaborasi dengan disiplin lain. Pendekatan berbasis penelitian terhadap pelaksanaan model untuk Emergis telah dilakukan, yang akan memungkinkan evaluasi tentang bagaimana penggunaan model ini akan mempengaruhi kualitas pelayanan, kepuasan karyawan dan kepuasan klien. Tujuan akhir untuk proyek ini adalah untuk mengintegrasikan taksonomi diagnosa keperawatan seperti yang dijelaskan oleh Zeigler (1982) Tommey dan Alligood (2002). Model Neuman's memberikan perspektif sistem yang memungkinkan perawat untuk menilai dan memelihara keutuhan keluarga sebagai klien. Issel (1995) Tommey dan Alligood (2002) menggunakan sebagai kerangka teoritis untuk program manajemen kasus yang komprehensif pada keluarga klien maternitas. Dalam konteks yang lebih luas dari unit pengasuh sebagai sebuah sistem, Jones (1996) mengidentifikasi stressor intrapersonal, interpersonal dan extrapersonal dari pengasuh utama orang dengan cedera kepala traumatis. Lin, Ku, Leu, Chen (1996) menggambarkan keterkaitan antara stres, perilaku coping dan status kesehatan pada pengasuh keluarga pasien dengan hepatoma. Sistem model Neuman digunakan dalam praktik berbasis masyarakat / kelompok dan perawatan kesehatan masyarakat. Anderson, McFarland dan Helton (1986) Tommey dan Alligood (2002) adalah orang-orang yang pertama beradaptasi terhadap model ini dalam mengembangkan penilaian kebutuhan kesehatan masyarakat di mana mereka mengidentifikasi kekerasan terhadap perempuan sebagai masalah kesehatan masyarakat utama. Dwyer, Walker, Suchman dan Coggiola (1995) Tommey dan Alligood (2002) menggunakan sebagai dasar bagi praktik-praktik kolaboratif oleh para praktisi perawat dan dokter di Pusat Perawatan Masyarakat University of Rochester. Hal ini digunakan untuk menggambarkan layanan dan efektivitas biaya di pusat kesehatan warga senior di Pennsylvania. Sistem model Neuman digunakan secara efektif untuk meningkatkan praktek perawatan lanjutan. Barker, Robinson dan Brautigan (1999) Tommey dan Alligood (2002) menggunakan model ini untuk mengevaluasi apakah kunjungan rumah perawat psikiatri bisa menurunkan tingkat kunjungan ulang pasien depresi di rumahsakit, dan mereka menemukan bahwa ada penurunan substansial dalam kunjungan ulang di RS pada kelompok yang menerima tindak lanjut kunjungan rumah perawat psikiatri. Hassel (1996) Tommey dan Alligood (2002) mengintegrasikan modelsistem Neuman dan perspektif medis untuk meningkatkan pengelolaan depresi oleh praktisi perawat. Martin (1996) Tommey dan Alligood (2002) menerapkan model untuk praktek anestesi perawat menggunakan contoh spesifik peran perawat anestesi.Model ini telah dipelajari dan diterapkan dalam disiplin lain seperti terapi fisik. Penelitian lebih lanjut terus memvalidasi aplikasinya di luar keperawatan.b. Pendidikan Model ini telah diterima di kalangan akademisi dan digunakan secara luas sebagai panduan kurikulum. Telah digunakan di semua tingkat pendidikan keperawatan di seluruh Amerika Serikat dan di negara lain, termasuk Australia, Kanada, Denmark, Inggris, Korea, Kuwait, Portugal, Taiwan, Belanda dan Jepang. Dalam tinjauan integratif penggunaan model dalam program pendidikan di semua tingkatan, Lowry (2002) melaporkan bahwa "meskipun trennya adalah menuju eklektisisme dalam pendidikan keperawatan saat ini, model sistem Neuman menjabat banyak program dengan baik ...." dan sering dipilih di negara lain untuk memfasilitasi belajar siswa. Pedoman ini telah dipublikasikan untuk penggunaan model dalam pendidikan profesi kesehatan. Model perspektif holistik menyediakan kerangka kerja afektif untuk pendidikan keperawatan pada semua tingkatan. Hal ini digunakan untuk program keperawatan praktis di Community College Baltimore County dan untuk tingkat pendidikan keperawatan asosiasi di Central Florida Community College. Lowry dan Newsome (1995) Tommey dan Alligood (2002) melaporkan terdapat 12 program gelar associate yang menggunakan model tersebut sebagai kerangka kerja konseptual untuk pengembangan kurikulum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lulusan paling sering menggunakan model ini dalam peran sebagai pendidik dan penyedia perawatan (caregiver) dan mereka cenderung untuk terus berlatih dari perspektif sistem model berbasis Neuman. Baru-baru ini telah diungkapkan mengenai modelini yang diterjemahan ke dalam bahasa Arab untuk digunakan dalam pendidikan keperawatan. Model Neuman telah dipilih untuk program sarjana muda berdasarkan perspektif teoretis dan komprehensif untuk kurikulum holistik, dan karena ber potensi untuk digunakan pada individu, keluarga, kelompok kecil, dan masyarakat. Divisi Perawatan Neuman College adalah sekolah pertama yang memilih model sistem Neuman sebagai dasar konseptual untuk kurikulum dan pendekatan untuk perawatan klien pada tahun 1976. fakultas ini telah mengembangkan alat penilaian dan intervensi berdasarkan kerangka Neuman dan telah mengembangkan alat evaluasi klinis berdasarkan model Neuman dan format evaluasi Bondy's. The University of Pittsburgh di Pennsylvania adalah salah satu program keperawatan Baccalaureat pertama yang mengimplementasikan model dalam kurikulum yang terintegrasi. Model ini telah digunakan di Lander University di Greenwood, South Carolina, sebagai kerangka untuk pendidikan sarjana muda keperawatan sejak tahun 1987. Model ini digunakan sebagai kerangka kerja yang komprehensif untuk mengatur data yang dikumpulkan dari pasien bersalin oleh mahasiswa sarjana keperawatan di University of South Florida. Di Universitas Texas di Tyler, tingkatan Neuman tentang pencegahan intervensi digunakan untuk materi dalam program kurikulum. Minnesota antar Konsorsium Keperawatan, terdiri dari tiga perguruan tinggi swasta yang berhubungan dengan gereja, telah mengembangkan kerjasama sebuah program sarjana muda keperawatan yang menggunakan Neuman System Model sebagai kerangka kurikulum pengorganisasian perusahaan (Glazebrook, 1995). Model ini menyediakan kerangka kerja untuk mengembangkan program sarjana muda keperawatan di Palm Beach Atlantic University, dengan kelulusan kelas pertama di 2007 (Alligood, 2004) Hal ini digunakan di Malone College di Ohio (Mallone College, nd), di Missouri Southern State University (MSSU, nd), dan di College Anslem Saint di New Hampshire (Saint Anselm College, nd) Efektivitas model ini telah dibuktikan dalam mendukung transisi konseptual antara tingkat pendidikan keperawatan. Hilton dan Grafton (1995) membahas aplikasinya sebagai kerangka kerja untuk transisi dari diploma pendidikan gelar associate di Los Angeles Country Medical Center Scholl of Nursing. Sipple dan Freese (1989) menggambarkan transisi dari rekan gelar sarjana muda pendidikan Neuman Systems Model berbasis di Lander College di Greenwood, South Carolina. Di universitas Tennese di Martin, model yang diberikan kerangka kurikulum untuk Bachelor of Science dalam program sarjana Perawatan dimulai pada tahun 1988; Strickland-Seng (1995) dijelaskan menggunakan sebagai dasar untuk evaluasi klinis siswa dalam Bachelor of Science dalam mereka Perawatan program sarjana.The Neuman System Model telah digunakan secara efektif dalam dasar akhir pendidikan keperawatan dan seterusnya. Bunn (1995) menggambarkan pengembangan dan pelaksanaan program keperawatan kesehatan jiwa komunitas berdasarkan prinsip-prinsip perawatan kesehatan di Kanada untuk perawat terdaftar dalam Bachelor of Science di dalam Keperawatan Program di Univensity Ottawa. Model ini memungkinkan siswa untuk mempelajari populasi klien yang dipilih, seperti Cina tua, sebagai keseluruhan berisiko tinggi dan budaya untuk merencanakan kegiatan pencegahan kesehatan yang relevan di tingkat primer, sekunder, dan tersier. Martin (1996) menyatakan bahwa transisi pendidikan perawat anestesi ke dalam program pascasarjana keperawatan akan membutuhkan penggabungan teori keperawatan maju dan menerapkan Neuman Systems Model praktek perawat anestesi.Kesimpulan model, baik terhadap persepsi klien dan persepsi perawat membuatnya sangat relevan Untuk mempelajari konsep kebudayaan dan mempelajari lintas budaya. Model ini digunakan di Universitas california, Fresno, untuk mempelajari perbedaan kebudayaan dan bagaimana kebudayaan dapat mempengaruhi masing-masing dari lima variabel dalam sistem klien.Bloch and Bloch (1995)mendeskripsikan sebuah format yang menggunakan model tsb untuk membantu mahasiswa mengkaji klien lintas budaya dan kemudian memberikan perawatan yang sesuai. Caper (1996)menyatakan bahwa model tsb dapat membantu perkembangan perawatan yang sesuai dengan budaya karena cara pandang wholistic/menyeluruh termasuk aspek budaya dalam system klien.Neuman (2001) mencatat bahwa beberapa ahli di fakultas memfasilitasi penggunaan model dalam bermacam-macam budaya dalam Negara Guatemala, Kuwait, Thailand dan Taiwan, yang digunakan untuk membantu kurikulum perawat di Jordan, Taiwan, Guam, dan Iceland.Multi disiplin menggunakan model ini secara berkelanjutan sampai dengan sekarang. Sebagai contoh model telah diimplementasikan di keperawatan di Negara Kuwait dan Jordania. Model berbasis menyeluruh , system, pencegahan, kesejahteraan yang dipercepat di Komisi Akreditasi dalam Pendidikan Terapi Fisik (CAPTE) yang mengadaptasi hal tsb menjadi bagian dari konsep criteria evaluasi CAPTE yang berasal dari organisasi dan sumber daya yang sesuai untuk program terapi fisik (Toot dan Schmull, 1995). Lowry dkk menjelaskan bahwa pengembangan dalam mata kuliah untuk melatih professional kesehatan berdasar pada pengalaman dengan tim beberapa matakuliah fakultas.Model system Neuman menggunakan pengembangan konseptual model kerangka kerja untuk tingkat berganda dari keperawatan dan kurikulum yang berhubungan dengan kesehatan didunia. Penerimaaan oleh pendidikan keperawatan komunitas adalah sebuah bukti yang jelas. c. Penelitian Penelitian sangat penting bagi keperawatan untuk maju sebagai suatu disiplin ilmu. Penelitian komponen model untuk penjelasan tambahan dan generasi teori keperawatan dapat diuji melalui penelitian adalah contoh kontribusi potensi Model Neuman untuk kegiatan penelitian dan pengetahuan keperawatan (Fawcett, 1990, 1995a; Mirenda, 1986; Ross & Bourbannais, 1985; J Russel, komunikasi pribadi, Jan.10, 1988). Aturan untuk penelitian keperawatan Neuman Sistem berbasis Model telah ditetapkan oleh Fawcett, seorang wali model Neuman, berdasarkan isi model dan literatur terkait (Fawcett & Gigliotti, 2001). Pedoman telah dipublikasikan untuk panduan penggunaan model untuk penelitian keperawatan (Louis et al, 2002) Neuman melaporkan bahwa dia adalah salah satu dari tiga model yang paling sering digunakan untuk penelitian keperawatan (B. Neuman, komunikasi pribadi, 18 Juli 1996). Penelitian yang dilaporkan oleh dukungan komunitas keperawatan meningkatkan penggunaan empiris dari model. Dalam edisi ketiga model Sistem Neuman, Louis (1995) dibahas penggunaannya dalam penelitian keperawatan dan diidentifikasi hampir 100 studi yang dilakukan antara tahun 1989 dan 1993, yang model menyediakan kerangka kerja. Edisi ketiga juga berisi bibliografi beranotasi penelitian terpilih dilakukan dari 1989 sampai 1993, dengan lampiran daftar studi penelitian yang diterbitkan dalam jurnal, disertasi, dan tesis master's. Dalam edisi fouth dari Neuman System Model, Fawcett dan Giangrande (2002) menyajikan kajian terpadu 200 laporan penelitian menggunakan model yang dipublikasikan melalui 1997. Sebuah daftar diperbarui dikompilasi oleh Fawcett penelitian diterbitkan dengan menggunakan odel terletak pada laporan Neuman Neuman bahwa dia adalah salah satu dari tiga model yang paling sering digunakan untuk penelitian keperawatan (B. Neuman, komunikasi pribadi, 18 Juli 1996). Penelitian yang dilaporkan oleh dukungan komunitas keperawatan meningkatkan penggunaan empiris dari model. Dalam edisi ketiga model Sistem Neuman, Louis (1995) dibahas penggunaannya dalam penelitian keperawatan dan diidentifikasi hampir 100 studi yang dilakukan antara tahun 1989 dan 1993, yang model menyediakan kerangka kerja. Edisi ketiga juga berisi bibliografi penelitian terpilih dilakukan dari 1989 sampai 1993, dengan lampiran daftar studi penelitian yang diterbitkan dalam jurnal, disertasi, dan tesis master's. Dalam edisi fouth dari Neuman System Model, Fawcett dan Giangrande (2002) menyajikan kajian terpadu 200 laporan penelitian menggunakan model yang dipublikasikan tahun 1997. Sebuah daftar diperbarui dikompilasi oleh Fawcett penelitian diterbitkan dengan menggunakan model terletak di website Model Sistem Neuman di http://www.neumansystemmodel.com Tinjauan penelitian saat ini menggunakan model Sistem Neuman menunjukkan bahwa sering dipilih sebagai kerangka kerja konseptual untuk praktisi penelitian dan mahasiswa pascasarjana. Contoh terbaru termasuk pengaruh spiritualitas, akal, dan arthritis sebuah persepsi kesehatan orang dewasa tua dengan rheumatoid arthritis (Potter & Zausniewski, 2000), dari pengasuhan dan membantu pencarian pada ibu-berat lahir rendah dan bayi normal (Mei , 2000), penyakit jantung sebagai masalah kesehatan (Wilson, 2000), dari kualitas hidup kesakitan seseorang dengan kanker kronis (Gerstle, 2001), asuhan keperawatan pasien mengalami detoksifikasi alkohol (Norrish, 2001), menciptakan lingkungan bagi para manajer (Skillen, 2001), dan ajaran efek praoperasi pada tingkat kecemasan untuk pasien menjalani operasi katarak (Morel, 2001). Model ini biasa dipakai oleh mahasiswa sebagai kerangka kerja konseptual untuk tesis dan disertasi. Contoh terbaru meliputi studi mahasiswa tentang penggunaan kondom dikalangan wanita kulit hitam, kebiasaan koping dan penggunaan narkoba di kalangan anak SMU, efek manajemen nyeri untuk tekanan darah, hubungan karakteristik lingkungan keluarga dengan resiko penyakit kardiovaskuler, penyedia layanan kesehatan militer kepatuhan terhadap pedoman pasien nasional untuk mengelola hipertensiModel ini dapat beradaptasi dengan baik untuk mempelajari bidang yang diminati di seluruh hambatan budaya. Contohnya termasuk studi menyusui di India, mengadaptasi model untuk keperawatan di Malaysia, aspek yang dipilih variabel spiritual perawat onkologi Israel, penilaian risiko berat lahir rendah pada ibu Thailand dan keyakinan tentang merokok di kalangan remajaThe Biennial simposium Model sistem Neuman menyediakan forum untuk presentasi penelitian. Pada simposium delapan (2001) dan sembilan (2003), perawat dari Amerika Serikat, Kanada, Belanda, dan Swedia melaporkan hasil dari berbagai penelitian dengan menggunakan model. Empat studi yang dilaporkan pada perempuan dan masalah kesehatan anak-anak. Tujuh studi yang dilaporkan pada masalah kesehatan orang dewasa. Dua penelitian ke masalah manajemen keperawatan dilaporkan. 4 penelitian dilaporkan pada aspek pendidikan keperawatan. 3 studi yang merefleksikan perkembangan lebih lanjut dari variabel spiritual dilaporkan dengan menggunakan model untuk penelitian lintas budaya. The neuman Sistem Model digunakan secara luas untuk menyediakan kerangka kerja konseptual untuk proyek-proyek penelitian di Amerika Serikat dan di negara lain. Penerimaan oleh komunitas riset keperawatan adalah bukti yang jelas.

3. Kelemahan TeoriKelemahan yang terdapat pada model system Neuman adalah:1). Model Sistem Neuman dapat digunakan oleh semua profesi kesehatan, sehingga untuk profesi keperawatan menjadi tidak spesifik2). Penjelasan tentang perbedaan stressor interpersonal dan ekstrapersonal masih dirasakan belum ada perbedaan yang jelas3). Model sistem Neuman tidak membahas secara detail tentang perawat klien, padahal hubungan perawat klien merupakan domain penting dalam Asuhan Keperawatan

BAB 3APLIKASI TEORI

3.1 Riwayat KlienMiss T berusia 22 tahun adalah seorang mahasiswa dan akan segera menikah, dia berencana untuk menyelesaikan sarjananya di pendidikan fisik. Dia menjadi mahasiswa kesehatan terbaik hingga saat ini. Dia masuk rumah sakit untuk ke tiga kalinya untuk melakukan pemeriksaan karena selama 5 bulan mengalami kelemahan dan mati rasa di kakinya. Selama masuk rumah sakit, dia melakukan pemeriksaan neurologi, dalam catatannya dia mengalami penurunan koordinasi pada sisi sebelah kanan, keseimbangan berkurang, kelemahan ringan pada kedua kakinya, dan nistagmus. Dia melaporkan penglihatan ganda, mati rasa dilengan kanannya, dan mengalami urgensi dan frekuensi urin. Dia menunjukkan tanda-tanda cemas ringan. Dia mengatakan bahwa dia telah periksa kedokter berkali-kali selama 2 tahun dengan keluhan pusing, kelelahan berlebih dan beberapa keluhan muskuloskeletal ringan. Enam bulan yang lalu dokternya mengatakan bahwa tidak ada kerusakan pada organ dan dia hanya terkena reaksi stres. Saat dia melakukan konseling, dokter telah memberikan nasehat tetapi dia tidak pernah mengikuti nasehat dokter.Saat memulai kasus ini, Miss T dirawat dirumah sakit selama 8 hari dan melakukan pemeriksaan darah, urin, tes cairan serebrospinal, X-rays tengkorak dan tulang belakang, MRI, electroencephlogram, visual, dan auditori. Semua pemeriksaan ini normal kecuali untuk tes cairan serebrospinal yang menunjukkan jumlah protein meningkat, gamma globulin meningkat. Pakar saraf menginformasikan bahwa dia berpotensi tinggi menderita multipel sclerosis.3.2 Alat PengkajianPengkajian dibawah ini digunakan untuk memperoleh data tentang nona T berdasarkan model Neuman. Ada dua area yang mengalami perubahan. Bagian A, ringkasan data masuk telah diperluas yaitu mencangkup data tentang diagnosis, masuk dan keluar rumah sakit, pengobatan, dan fakta lainnya. Bagian D1a, bagian psikologis diantaranya faktor intrapersonal juga telah diperluas yaitu yang mencangkup system review dan dua pokok tinjauan fungsi. Tambahan ini merupakan adaptasi minor instrumen Neuman dan tidak berefek pada aplikasi model itu sendiri. A. Ringkasan data1. Nama2. Umur3. Status pernikahan4. Diagnosa medis5. Tanggal masuk rumah sakit6. Tanggal keluar rumah sakit7. Tanggal pengkajian8. Fakta lainnya9. PengobatanB. Stressor (berdasarkan persepsi klien)1. Apa yang menjadi pertimbanganmu tentang masalah utamamu, area stress, atau yang menjadi perhatianmu?2. Bagaimana keadaanmu saat ini yang mengalami perubahan dan tidak seperti pola kehidupanmu biasanya?3. Apakah kamu memiliki pengalaman yang sama dengan keadaanmu saat ini? Jika iya, apa masalahnya dan bagaimana kamu menanganinya?apakah berhasil?4. Antisipasi apa yang kamu lakukan untuk masa depan sebagai akibat dari keadaanmu saat ini?5. Apa yang kamu lakukan dan apa yang bisa kamu lakukan untuk membantu dirimu sendiri?6. Apa yang kamu harapkan dari perawat, keluarga, teman atau lainnya untuk membantu dirimu? C. Stressor (berdasarkan persepsi perawat)Enam pertanyaan diatas harus dijawab, tapi dipandang dari sudut perawat dalam mengevaluasi klien, masalah utama klien, pola hidup saat ini, strategi koping masa lalu, dan harapan untuk masa depan dan yang lainnya D. Ringkasan Pengaruh1. Faktor intrapersonala. FisiologisSystem reviewNeurologiGatrointestinalPernapasanGenito-urinariMuskuloskeletalKardiovaskularEndokrin-reproduktifStatus fungsiAktivitas sehari-hariIstirahat dan tidurb. Psikologisc.Sosial budayad. Perkembangane. Spiritual2. Faktor interpersonalSumber-sumber, hubungan dengan keluarga, teman, perawat3. Faktor ekstrapersonalSumber-sumber, hubungan dengan kelompok, institusi, keuangan, pekerjaan3.3 Aplikasi Komponen Falsafah KeperawatanDari contoh kasus pada Nn. T (22 th), perawat melakukan tiap tahapan proses keperawatan dengan tetap berpijak pada aplikasi komponen falsafah keperawatan. Pada kasus Nn. T dengan Multiple Sclerosis, perawat memperlakukan Nn. T sebagai individu yang unik dengan segalah kelebihan dan kekurangannya, holistic human, dimana dalam aplikasinya perawat melihat Nn. T secara biologis, psikologis, sosiologis, cultural dan spiritual. Pada pendekatan biologis, perawat menggali dengan mengobservasi, mengkaji dan mengevaluasi Nn. T dengan pendekatan intrapersonal, interpersonal,dan ektrapersonal. Pendekatan perawat secara intrapersonal diantaranya pengkajian fisiologi, seperti melakukan system review, antara lain: neurologi, gastrointestinal, respiratory, genitor-urinary, musculoskeletal, cardiovascular, dermatological, endokrin, sistem reproduksi, sedangkan pada status fungsional Nn. T, perawat mengkaji kebutuhan dasar seperti aktivitas sehari-hari Nn. T (kebutuhan Activity Daily Life), kebutuhan istirahat dan tidur. Perawat juga mengkaji psikologis, sosio-kulutral, perkembangan dan spiritual.Pada kebutuhan interpersonal, perawat mengkaji tentang hubungan keluarga (tiap anggota keluarga terhadap Nn. T) hubungan pertemanan dengan teman2 yang ada di sekelilingnya, siapa saja yang dekat dengan Nn.T. Sedangkan pada pendekatan extrapersonal, hal-hal yang dilakukan perawat untuk mengkaji bagaimana hubungan Nn. T dengan kelompok-kelompok lain, institusi, pekerjaan, serta masalah keuangan.Dengan perawat melakukan 3 pendekatan tersebut, baik secara intrapersonal, interpersonal dan ekstrapersonal, maka perawat dapat mengetahui, mengkaji, menggali lebih dalam dan comprehensive (holistic) tentang permasalahan yang dialami oleh Nn. T dengan segala keunikan di dalam diri Nn. T.Dari data yang didapat (dikaji), perawat menggunakan segala ilmu pengetahuannya (knowledge) dalam menganalisis permasalahan Nn.T secara holistik, maka perawat menyimpulkan 4 masalah yang actual maupun potensial yang terjadi pada Nn. T dengan multiple sclerosis, antara lain:1. Gangguan konsep diri s/d penurunan kekuatan otot, koordinasi dan stamina tubuh (sehubungan dengan adanya diagnose medis MS)2. Potensial koping tidak efektif sehubungan dengan adanya diagnose MS dan perubahan fungsi tubuh (ketakutan hilangnya kemandirian, hilangnya otonomi diri, kurangnya kepuasan diri secara akademis/sosial, kurangnya penguatan hubungan emosional yang berasal dari tunangannya )3. Kurangnya pengetahuan sehubungan dengan kurangnya pengalaman dan fakta tentang MS, termasuk tanda dan gejala, prognosis, peran dan emosi, sumber dan managemen penanganannya.4. Perubahan dalam hal mobilisasi (mild), koordinasi dan stamina tubuh sehubungan dengan MS. Setelah dilakukan analisa dan penegakkan diagnose keperawatan, maka perawat melakukan tahapan proses keperawatan pada intervensi dengan menyiapkan berbagai macam rencana implementasi sesuai dengan pendekatan keunikan pada Nn.T.Pada tahap implementasi, perawat memberikan asuhan keperawatan kepada Nn.T secara holistic dengan memberikan penguatan fisiologi, psikologi, sosial, cultural dan spiritual yang dianut dan diyakini oleh Nn.T, dengan kata lain kegiatan keperawatan (implementasi keperawatan) dilakukan dengan pendekatan humanistik, dalam arti menghargai dan menghormati martabat manusia Nn.T, memberi perhatian kepada klien serta, menjunjung tinggi keadilan bagi sesama manusia. Dengan memberikan penguatan secara holistic pada Nn.T, maka diharapkan klien akan mendapatkan asuhan keperawatan secara paripurna biologis, psikologis, sosiologi, cultural dan spiritual.

BAB 4PEMBAHASANFilosofi Betty Neuman tentang keperawatan (rekonstitusi) berusaha menggambarkan keperawatan sebagai suatu upaya pengembalian dan perbaikan stabilitas sistem yang selalu menyertai tindakan perawatan reaksi stress klien, dimana dapat menghasilkan tingkat kesehatan yang lebih tinggi atau lebih rendah daripada sebelumnya (Neuman, 1995). Sebelumnya Neuman (1989) mendefinisikan rekonstitusi sebagai suatu kondisi adaptasi terhadap stressor lingkungan internal maupun eksternal, dimana dapat dimulai dari derajat atau tingkat reaksi apapun. Rekonstitusi ditandai dengan beberapa tahapan aktivitas untuk menuju tujuan yang diinginkan.Perawat dalam model Neuman dipandang sebagai aktor atau pemberi intervensi yang mempunyai tujuan mengurangi pertemuan individu dengan stressor yang jelas atau meminimalkan efeknya. Perawat mungkin memilih untuk mengintervensi dengan cara menguatkan kemampuan klien untuk berespon terhadap stressor. Perawat memberikan pelayanan sebagai peserta yang aktif dalam mendukung pertahanan klien dengan membantu klien berespon yang sesuai terhadap stressor yang datang. Dalam Neuman stressor dapat bersifat intrapersonal, interpersonal dan ekstrapersonal. Variabel klien juga perlu dikaji yang terdiri dari 5 (lima) point yaitu: fisiologi, psikologi, sosiocultural, perkembangan dan spiritual.Partisipasi aktif dari klien membenarkan arti dari pengalamannya dengan perawat. Selanjutnya pembuatan tujuan kolaborasi dan kemajuannya adalah istilah yang digunakan Neuman untuk menjelaskan aktivitas antara perawat dan klien. Perawat mengkaji semua factor yang berpengaruh pada klien. Contoh Neuman menyatakan bahwa lapang persepsi pemberi pelayanan professional dan klien harus dikaji karena persepsi klien dan caregiver mungkin bervariasi. Dengan demikian hal ini akan mempengaruhi tindakan caregiver. Pengkajian persepsi berarti bahwa perawat mengkaji prasangka, kebutuhan dan nilai-nilai yang dimiliki klien yang berhubungan dengan kondisi klien sebelum membuat keputusan. Hal ini penting bahwa pengkajian persepsi harus menjadi aspek yang dimuat. Sehingga pada contoh aplikasi Tn S di atas dibuat dulu persepsi stresor dari sudut pandang klien dan dari sudut pandang care giver (perawat), karena hal karena ini akan sangat berguna pada format proses perawatan yang selanjutnya dibuat oleh Neuman. Keputusan dibuat oleh proses kolaborasi antara perawat dan klien, klien terlibat dalam merundingkan tujuan kolaborasi yang sesuai.Intervensi merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk memperoleh, meningkatkan dan memelihara sistem keseimbangan. Intervensi yang diberikan oleh perawat terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tertier (Nueman, 1995). Perawat membantu klien berbeda tergantung pencegahan primer, sekunder atau tersier yang diperlukan. Dalam situasi perawatan tiap klien perawat mengkaji dan mengintervensi secara berbeda. Contoh jika stressor ada di lingkungan klien tapi tidak merusak garis pertahanan normal (tingkat pencegahan primer), perawat mungkin mengkaji faktor-faktor resiko dan mencari kemungkinan untuk mengajari atau membantu klien sesuai dengan kebutuhannya. Jika stressor telah menembus garis pertahanan normal (tingkat pencegahan sekunder perawat mungkin bertindak untuk menentukan sifat dari proses penyakit dan mulai berurusan dengan respon maladaptive. Jika stressor dihasilkan dalam gejala-gejala sisa (tingkat pencegahan tertier) perawat berusaha untuk membatasi atau mengurangi efek, barangkali dengan menggunakan sumber-sumber rehabilitasi. Ringkasnya perawat atau profesi kesehatan lain menggunakan model Neuman adalah pengevaluasi aktif dan pemberi intervensi aktif. Klien dipandang sebagai aktif tetapi lebih rendah dibanding perawat berhubungan beberapa perubahan status kesehatan.

BAB 5KESIMPULAN DAN SARAN5.1 KesimpulanModel sistem Neuman dikembangkan berdasarkan pada teori umum dan memandang klien sebagai suatu sistem terbuka yang bereaksi terhadap tressor dan lingkungan. Variabel klien adalah fisiologis, psikologis, social budaya, perkembangan dan spiritual. Intervensi keperawatan terjadi melalui tiga cara pencegahan yaitu pencegahan primer, sekunder dan tertier. Model ini digunakan dalam pendidikan keperawatan, riset, administrasi dan langsung dipelayanan keperawatan.Model sistem Neuman ini jika diterapkan dalam praktek keperawatan akan membantu dalam mengidentifikasi stressor pribadi intrapersonal, interpersonal dan ekstrapersonal dari berbagai aspek. Hal ini membantu untuk menyediakan perawatan secara komprehensif. 5.2 SaranTeori model Neuman menggambarkan partisipasi aktif perawat terhadap klien dengan tingkatan yang menyangkut bermacam-macam pengaruh terhadap respon klien akibat tekanan atau stress dan lebih komprehensif. Sehingga jika ini diterapkan akan meningkatkan mutu asuhan keperawatan, memperbaiki image perawat di masyarakat dan membuat profesi keperawatan memiliki tempat khusus di mata para pengguna jasa pelayanan kesehatan, bukan hanya sebagai pelengkap. Teori model Neuman dapat menginspirasi para peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut, terutama pada bidang keperawatan komunitas atau keperawatan jiwa.

DAFTAR PUSTAKANeuman, B. (1989). The Neuman systems model (2nd ed.). Norwalk, CT: Appleton-Lange.Neuman, B. (1995). The Neuman systems model (3rd ed.). Norwalk, CT: Appleton-Lange.Potter dan Perry, (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktek Edisi 4. Jakarta: EGC

Potter dan Perry, (2009). Fundamental Keperawatan Buku 1 Edisi 7. Jakarta: Salemba MedikaTomey dan Alligood, (2002). Nursing Theory: Utilization &Application .3rd ed. Missouri: Elsevier Mosby PublicationsTomey dan Alligood, (2002). Nursing theorists and their work. (5th ed.). Mosby, Philadelphia

49