bentuk dan perkembangan kota venesia

35
Bentuk dan Perkembangan Kota Venesia Kota Neoklasik - Renaissance Disusun Oleh : Raditya Dwi Indrawan 3609 100 004 Alifiana Hafidian R. 3609 100 012 Sisca Henlita 3609 100 013 Hesti Martadwiprani 3609 100 014 Ainun Dita Febriyanti 3609 100 019 Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011

Upload: ainun-dita-febriyanti

Post on 05-Jul-2015

1.885 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bentuk dan Perkembangan Kota Venesia

Bentuk dan Perkembangan

Kota Venesia

Kota Neoklasik - Renaissance

Disusun Oleh :

Raditya Dwi Indrawan 3609 100 004

Alifiana Hafidian R. 3609 100 012

Sisca Henlita 3609 100 013

Hesti Martadwiprani 3609 100 014

Ainun Dita Febriyanti 3609 100 019

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2011

Page 2: Bentuk dan Perkembangan Kota Venesia

ii | B e n t u k d a n P e r k e m b a n g a n K o t a V e n e s i a

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan

rahmat-Nyalah, kami dapat menyelesaikan Tugas II Mata Kuliah Morphologi Kota

“Bentuk dan Perkembangan Kota Venesia” tepat pada waktunya.

Tugas ini berisi tentang berisi tentang perubahan struktur dan bentuk Kota

Venesia yang mengalami perkembangan dari masa ke masa.

Tidak lupa kami menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dr. Ir. Rimadewi

Suprihardjo, MIP, Ibu Rulli Pratiwi, ST, MSc dan Ir. Heru Purwadio, MSP selaku dosen

pengajar dan dosen pembimbing untuk mata kuliah Morphologi Kota, teman-teman yang

telah memberi masukan yang sangat berguna bagi proses penyusunan tugas ini, serta

semua pihak terkait yang telah banyak membantu sehingga tugas ini dapat terselesaikan.

Demi kesempurnaan penyusunan laporan tugas ini, kritik dan saran yang

membangun sangat kami harapkan. Semoga laporan tugas ini bermanfaat bagi kita

semua.

PENYUSUN

Page 3: Bentuk dan Perkembangan Kota Venesia

iii | B e n t u k d a n P e r k e m b a n g a n K o t a V e n e s i a

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

i

ii

DAFTAR ISI iii

DAFTAR TABEL iv

DAFTAR GAMBAR v

ABSTRAK 1

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Kota Venesia

2.2 Proses Perkembangan Kota Venesia

2.3 Ciri Fisik dan Non-Fisik Kota Venesia

2.3.1 Ciri Fisik

2.3.1.1 Konsep Gaya Sumbu

2.3.1.2 Pola Jalan

2.3.2 Ciri Non-Fisik

2.4 Aspek Dominan dalam Perkembangan Kota Venesia

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

2

3

5

14

16

21

13

28

29

Page 4: Bentuk dan Perkembangan Kota Venesia

iv | B e n t u k d a n P e r k e m b a n g a n K o t a V e n e s i a

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Aspek Dominan Kota Venesia dalam Periode 23

Page 5: Bentuk dan Perkembangan Kota Venesia

v | B e n t u k d a n P e r k e m b a n g a n K o t a V e n e s i a

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tempat Pelarian di Kota Venesia 4

Gambar 2.2 Wilayah Bagian Kota Venesia 5

Gambar 2.3 Kota Venesia pada Abad ke-5 7

Gambar 2.4 Kota Venesia pada Abad ke-8 7

Gambar 2.5 Kota Venesia pada Abad ke-15 9

Gambar 2.6 Kota Venesia pada Abad ke-18 10

Gambar 2.7 Peta Perkembangan Kota Venesia 11

Gambar 2.8 Kota Venesia pada Tahun 1993 13

Gambar 2.9 Konsep Gaya Sumbu 15

Gambar 2.10 Peta Piazza San Marco, Venesia, Italia 15

Gambar 2.11 Contoh Bentuk Kota Irregular 17

Gambar 2.12 Bentuk Kota Venesia yang Tidak Teratur Akibat Dilaluinya

Wilayah Daratan oleh Kanal-kanal Sungai 18

Gambar 2.13 Bentuk Kota Terbelah yang termasuk dalam Non Compact City 18

Gambar 2.14 Bentuk Pola Jalan Grid pada Pusat-pusat Kota Venesia 19

Gambar 2.15 Contoh Pola Jalan Grid 19

Gambar 2.16 Pemisahan Lokasi antara Bangunan Pemerintahan dengan Permukiman 20

Page 6: Bentuk dan Perkembangan Kota Venesia

1 | B e n t u k d a n P e r k e m b a n g a n K o t a V e n e s i a

ABSTRAK

Kota-kota besar di dunia terbentuk melalui perjalanan sejarah yang sangat

panjang dengan ditentukan oleh suatu lokasi geografis, topografis, dan ekosistem wilayah

dimana kota tersebut berada. Selain itu, faktor politik atau pemerintahan dan

penduduknya juga sangat menentukan perkembangannya. Begitu pula dengan Kota

Venesia. Venesia mulai dibangun sejak awal abad ke-5 dan ke-6, dimana awal mula

terbentuknya dari kota ini dikarenakan adanya pelarian dari orang-orang Roma yang

bermigrasi ke Venesia. Tujuan dari pembahasan kali ini adalah untuk mengetahui

perubahan struktur dan bentuk Kota Venesia yang mengalami perkembangan dari masa

ke masa.

Metode yang digunakan pada pembahasan ini adalah dengan melakukan studi

literatur dan searching di internet mengenai bentuk dan perkembangan Kota Venesia.

Dari hasil studi didapatkan bahwa perkembangan Kota Venesia dibagi menjadi lima

periode, yaitu abad ke-5 (421 M), abad ke-8 (568 M), abad ke-9 sampai abad ke-13

(Abad Pertengahan Awal-Abad Pertengahan Puncak), abad ke-15 (1423-1453), dan abad

ke-18 (1797).

Dari kajian yang kami lakukan ini kami menemukan bahwa Kota Venesia

merupakan perpaduan antara kota sungai dan kota pelabuhan, dengan pola jalan yang

berbentuk grid dan irregular.

KATA KUNCI : Venesia, Perubahan Bentuk, Kota Sungai.

Page 7: Bentuk dan Perkembangan Kota Venesia

2 | B e n t u k d a n P e r k e m b a n g a n K o t a V e n e s i a

BAB I

PENDAHULUAN

Renaissance merupakan suatu periode yang mencapai titik puncaknya kurang

lebih pada abad ke-15. Kata Renaissance berasal dari Bahasa Perancis yang artinya

adalah "lahir kembali" atau "kelahiran kembali" yang berarti kelahiran kembali budaya

klasik terutama budaya Yunani kuno dan budaya Romawi kuno. Masa “kelahiran kembali”

ini ditandai dengan kehidupan yang cemerlang di bidang seni, pemikiran maupun

kesusastraan yang mengeluarkan Eropa dari kegelapan intelektual abad pertengahan.

Masa Renaissance bukan suatu perpanjangan yang berkembang secara alami dari abad

pertengahan, melainkan sebuah revolusi budaya, suatu reaksi terhadap kakunya

pemikiran serta tradisi abad pertengahan.

Renaissance pertama kali diperkenalkan di Eropa Barat, di kawasan Italia.

Renaissance muncul dari timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan

mengubah perasaan pesimistis (zaman abad pertengahan) menjadi optimistis. Hal ini

menyebabkan dihapuskannya sistem stratifikasi sosial masyarakat agraris yang feodalistik.

Sejarah Renaissance muncul karena berbagai faktor antara lain adalah sebagai

gerakan kultural, pada awalnya merupakan pembaharuan di bidang kejiwaan,

kemasyarakatan, dan kegerejaan di Italia pada pertengahan abad XIV. Pengaruhnya pada

perencanaan kota yang bersifat artistik. Bentuk dan pola dasar kota masih tetap sama

tetapi keindahan dalam kota mendapat perhatian yang sangat besar. Pada masa ini para

arsitek dan perencana diberi kebebasan berkreasi oleh para pedagang, paus dan raja

yang mempekerjakan mereka. Pada masa Renaissance muncul beberapa konsep dalam

perencanaan kota. Salah satu yang paling menonjol adalah konsep gaya sumbu dalam

disain kota. Kota harus memiliki garis tengah sebagai pengatur. Penggunaan lapangan

umum dan dan alun-alun sangat dianjurkan oleh para perencana, contohnya, adalah

Piazza San Marco di Venice (salah satu Piazza terbaik) dan Lapangan St. Peter‟s di Roma.

Salah satu kota Neoklasik – Renaissance adalah kota pelabuhan laut di Venice (Venesia).

Kota Venesia secara geografis dipisahkan oleh sungai yang berguna sebagai jalur

transportasi. Sungai tersebut dimanfaatkan sebagai jalur sirkulasi sebagaimana pada awal

pertumbuhan kota ini.

Page 8: Bentuk dan Perkembangan Kota Venesia

3 | B e n t u k d a n P e r k e m b a n g a n K o t a V e n e s i a

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Kota Venesia

Sejarah Kota Venesia bermula pada abad ke-5 dan ke-6 dimana pada abad ini

pertama kalinya Venesia dijadikan sebagai tempat para pelarian dari beberapa kota di

bawah pendudukan Roma yang menghindari serangan dari suku Germania dan suku

Han dari daratan Cina. Selain itu, di Venesia terdapat sebuah gereja yang pertama

dibangun pada tahun 421 Masehi. Gereja tersebut merupakan bangunan pertama

yang menandakan „pengesahan‟ berdirinya kota Venesia. Karena posisinya ini, Venesia

mulai menjadi sebuah kota yang menjadi pusat perdagangan antara Eropa Barat dan

Timur.

Kota Venesia merupakan penghubung perdagangan antara Eropa Barat dengan

kekaisaran Bizantin dan dunia Islam pada sekitar abad ke-11. Pada akhir abad ke-13,

Venesia menjadi kota paling makmur di seluruh Eropa dimana terdapat 36.000 pelayar

yang menjalankan sekitar 3.300 kapal dan mendominasi kawasan perdagangan di

Mediterania. Pada saat inilah beberapa keluarga-keluarga terkaya di Venesia mulai

membangun istana-istana besar dan megah dengan desain dari beberapa artis

terkenal di zamannya. Selain itu adanya pengembangan industri di Venesia,

pertumbuhan pariwisata melalui kanal-kanal tersebut semakin mebuat Venesia

semakin maju. Namun semenjak awal abad ke-15, dimulailah masa menurunnya

kejayaan Venesia. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, seperti serangan yang gagal

terhadap kekaisaran Ottoman. Venesia sendiri terdiri dari 6 wilayah besar (sestiere),

yaitu Cannaregio, Dorsoduro, Castello, San Marco, San Pollo, dan Santa Groce.

Keenam wilayah besar inilah yang berperan penting dalam perkembangan Kota

Venesia.

Adanya perang berkepanjangan yang mencapai sekitar 30 tahun di Venesia

menyebabkan Venesia kehabisan uang untuk membiayai perang. Pada saat yang

hampir bersamaan, Christopher Columbus juga menemukan Dunia Baru. Saat itulah

Portugal berhasil membuka jalur perdagangan baru menuju India yang diikuti oleh

Perancis, Inggris dan Belanda. Seperti jalur puncak yang kalah populer dengan tol

langsung Bandung-Jakarta, terhempas pulalah posisi Venesia sebagai pusat

perdagangan dunia kala itu. Para pedagang dan penjelajah laut saat itu memilih jalur

laut melewati India yang lebih efisien dan menguntungkan. Salah satu faktor yang

semakin membuat posisi Venesia semakin terpuruk adalah adanya wabah penyakit

Page 9: Bentuk dan Perkembangan Kota Venesia

4 | B e n t u k d a n P e r k e m b a n g a n K o t a V e n e s i a

yang disebut sebagai „Black Death‟ pada tahun 1575-1577. Sekitar 50.000 orang

meninggal saat itu. Belum pulih betul dari kondisi ini, pada tahun 1630 terjadi lagi

sebuah wabah yang menghapus nyawa sekitar 150.000 penduduk Venesia. Tetapi

setelah itu, Venesia bangkit menjadi salah satu kota paling elegan di seluruh Eropa,

dengan kekuatan kesenian, arsitektur dan literatur.

Gambar 2.1 Tempat Pelarian di Kota Venesia

Keterangan :

Merupakan tempat pelarian pertama kali di Venesia yang dilakukan oleh

penduduk Roma, dimana disana terdapat gereja San Giamono yang merupakan

gereja yang pertama kali dibangun.

Page 10: Bentuk dan Perkembangan Kota Venesia

5 | B e n t u k d a n P e r k e m b a n g a n K o t a V e n e s i a

Gambar 2.2 Wilayah Bagian Kota Venesia

Sejarah yang membuat Venesia akhirnya menjadi bagian dari Itali juga

merupakan sebuah perjalanan panjang. Pada tahun 1797 Republik Venesia dikuasai

oleh Napoleon Bonaparte dan berpindah menjadi bagian dari Austria ketika diadakan

perjanjian antara Napoleon dengan Austria. Barulah, setelah melewati berbagai

proses perpindahan tangan, pada tahun 1866, Venesia menjadi bagian dari kerajaan

Italia. Ketika perang dunia kedua berlangsung, kota Venesia aman dari serangan

manapun. Dan kekayaan Venesia dari masa lalu pun akhirnya sampai ke masa ketika

kini bisa kita nikmati setelah melewati sejarah panjangnya selama beratus-ratus

tahun.

2.2 Proses Perkembangan Kota Venesia

Pada pertengahan abad ke-5, orang-orang Venetos yang bermigrasi dari pantai

laut Adriatik mulai menempati Venesia. Awalnya daerah ini merupakan rawa

berlumpur namun kemudian berubah menjadi sebuah gerbang perdagangan penting.

Kota ini merupakan pelabuhan yang menjadi gerbang masuknya barang dari seluruh

penjuru dunia ke Eropa. Venesia sering kali mendapat julukan kota kanal karena kota

ini dibangun di atas ratusan pulau. Ratusan pulau tersebut dipisahkan oleh 118

kanal, salah satu yang terkenal adalah Grand Canal. “The Great Street of Venice”

membentang sepanjang sekitar 3.5 km dan dikelilingi oleh gedung kuno maupun

istana dari abad ke-13 hingga 18, dengan gabungan gaya Byzantine, Gothic,

Renaissance dan Baroque.

Keterangan :

Cannaregio

Castello

Dorsoduro

San Marco

San Polo

Santa Croce

Page 11: Bentuk dan Perkembangan Kota Venesia

6 | B e n t u k d a n P e r k e m b a n g a n K o t a V e n e s i a

Venesia termasuk dalam kota yang direncanakan. Menurut Pierre Lavedan,

created city atau ville cree merupakan kota yang didefinisikan kenurut cara pandang

penguasa sejak periode klasik hingga abad 19. Kota tersebut ditujukan untuk

kepentingan pertahanan, hegemoni kekuasaaan, kesenangan, dll, sesuai kebutuhan

penguasa.

Semenjak runtuhnya kekaisaran Romawi, seluruh kehidupan perkotaan pun

ikut hancur dan digantikan dengan kembalinya budaya pedesaan. Maka dari itu

hingga abad 11 perencanaan tidak dibutuhkan lagi. Di akhir abad 10, keadaan

pedesaan mulai tidak aman dan para budak menuntut para bangsawan untuk

melindungi mereka pada benteng-benteng pertahanan. Semenjak itu kegiatan

perekonomian bangkit kembali. Setiap kota menjadi pusat-pusat kegiatan ekonomi.

Para bangsawan dan pimpinan gereja melihat peluang dengan adanya pusat-pusat

kegiatan ekonomi tersebut. Sehingga di abad pertengahan (11,12,13) semua kota

dibangun dan berhubungan dengan kegiatan perdagangan, pemasaran, dan

pertahanan. Mulai dari abad 8 hingga 12, sebagian besar kota-kota berpusat pada

gereja. Di abad 15, terjadilah zaman Renaissance yang merupakan suatu zaman

kebangkitan kembali budaya klasik Yunani dan Romawi kuno. Perhatian akan seni

dan kemanusiaan sangat terlihat di zaman ini, yaitu melalui desain-desain arsitektur

bangunannya. Namun perencanaan kotanya hanya sebatas bersifat artistik saja.

Bentuk dan pola masih tetap sama, namun keindahan kotanya lah yang paling

ditonjolkan. Pada masa Renaissance muncul beberapa konsep perencanaan kota.

Salah satu yang paling mrnonjol adalah desain kota dengan konsep gaya sumbu.

Suatu kota harus memiliki garis tengah sebagai pengatur. Maka dari itu penggunaan

lapangan umum dan alun-alun sangat dianjurkan oleh para perencana. Salah satu

contohnya adalah Piazza San Marco di Venesia.

Pada umumnya tahapan periode perkembangan Kota Venesia terbagi dalam

beberapa tahapan, yaitu:

● Abad ke-5 (421 M)

Adanya orang-orang Roma yang melarikan diri ke Venesia, dimana mereka

tinggal di laguna. Orang-orang yang melarikan diri ini disebut incolae

lacunae (penghuni laguna). Pada abad ini ditandai dengan pendirian gereja

pertama, yaitu San Giacomo yang terletak di Rialto (Rivoalto, "High Shore").

Page 12: Bentuk dan Perkembangan Kota Venesia

7 | B e n t u k d a n P e r k e m b a n g a n K o t a V e n e s i a

● Abad ke-8 (568 M)

Terjadi perebutan kekuasaan antara Kekaisaran Frank dengan Kekaisaran

Bizantium. Pada abad ini terdapat 2 partai politik, yaitu pro Bizantium dengan pro

kaum Frank. Hampir semua wilayah di Venesia dikuasai oleh Bizantium kecuali

wilayah bagian utara.

Selain itu di periode ini terjadi perubahan dari wilayah nelayan kota ke

wilayah pelabuhan sebagai pusat perdagangan. Pembangunan kapal dan jalan

menuju Venesia sangat maju pada periode ini.

Awal mula Kota Venesia ditemukan

yaitu adanya orang-orang Roma

yang melarikan diri di Rialto.

Wilayah yang dikuasai oleh

kekaisaran Bizantium.

Wilayah sebelah utara yang

tidak dikuasai oleh

kekaisaran Bizantium.

Gambar 2.3 Kota Venesia pada Abad ke-5

Gambar 2.4 Kota Venesia pada Abad ke-8

Page 13: Bentuk dan Perkembangan Kota Venesia

8 | B e n t u k d a n P e r k e m b a n g a n K o t a V e n e s i a

● Abad ke-9 sampai abad ke-13 (Abad Pertengahan Awal-Abad

Pertengahan Puncak)

Kota Venesia berkembang menjadi negara kota (Italia thalassocracy

atau Republica marinara). Letaknya yang strategis di Laut Adriatik membuat

kekuatan laut dan komersial Venesia hampir tak terkalahkan. Dengan

penghapusan bajak laut di sepanjang pantai Dalmatian, kota ini menjadi pusat

perdagangan berkembang antara Eropa Barat dan seluruh dunia

(khususnya Kekaisaran Bizantium dan dunia Islam). Pada abad ke-12 Venesia

membangun galangan kapal besar sebagai simbol kekuasaan dari Venesia yang

terkenal dengan Venesia Arsenal. Dengan adanya galangan kapal ini dapat

membantu Venesia dalam mengontrol wilayah Mediterania Timur. Selain itu,

Venesia juga mendapat hak istimewa untuk meluaskan perdaganganannya di

Kekaisaran Bizantium.

Melihat keadaan yang seperti ini membuat wilayah lain iri terhadap

Venesia. Pada tahun 1182 terjadi kerusuhan anti barat di Konstantinopel

(kekaisaran di timur), dimana Venesia menjadi target utamanya. Pada tahun 1204

terjadi perang salib antara Konstatinopel yang juga merupakan wilayah bagian

dari kekaisaran Bizantium dengan Venesia.

● Abad ke-15 (1423-1453)

Pada abad kelima belas Venesia berada di puncak kejayaan. Kekayaannya

sangat besar, dimana ia memiliki sebuah kerajaan memanjang di garis pantai yang

tidak terputus dari pulau-pulau di laguna ke Konstantinopel. Wilayah

kekuasaaannya juga semakin meluas. Namun tak lama kemudian, Venesia

mengalami kemunduran karena adanya wabah penyakit “Black Death”.

Selain adanya wabah “Black Death” juga terjadi konflik antara Venesia dan

Turki, dimana konflik ini merupakan lanjutan dari perang salib antara Venesia

dengan Konstatinopel dan serangan dari kekaisaran Ottoman. Ketika Turki

mengambil Konstantinopel pada tahun 1453, koloni Venesia hancur, dan banyak

penduduk Venesia dieksekusi, dipenjara, bahkan dijual sebagai budak. Ketika

pertempuran berlanjut, semakin banyak wilayah Venesia yang hilang.

Page 14: Bentuk dan Perkembangan Kota Venesia

9 | B e n t u k d a n P e r k e m b a n g a n K o t a V e n e s i a

● Abad ke-18 (1797)

Pada abad ini Venesia berhasil ditaklukan oleh Napoleon Bonaparte sebagai

kaisar Perancis pada 12 Mei 1797 saat koalisi pertama. Venesia menjadi wilayah

dari Austria ketika Napoleon menandatangani Perjanjian Campo Formio pada

tanggal 12 Oktober 1797. Austria menguasai kota itu pada tanggal 18 Januari

1798. Venesia diambil dari Austria oleh Perjanjian Pressburg pada tahun 1805.

Meskipun pada masa ini Venesia jatuh ke tangan Napoleon Bonaparte

namun sebenarnya Venesia merupakan kota terbesar kedua di Eropa setelah Paris

dan mungkin yang terkaya di dunia. Pada saat Venesia berjuang melawasn Turki,

ia berhasil untuk meluaskan wilayahnya menjadi 70.000 km2 (27.000 mil²) dengan

2,1 juta penduduk. Inilah salah satu alasan mengapa Venesia selalu menjadi

target utama dalam pertempuran antara wilayah-wilayah di Eropa.

Venesia diserang oleh

kekaisaran Ottoman dari

wilayah sebelah utara.

Merupakan wilayah teritorial

dari Venesia.

Keterangan :

Berdasarkan peta di atas dapat diketahui adanya konflik antara Venesia,

Genoa, Ottoman, dan kekaisaran Bizantium. Dimana wilayah yang

berwarna hijau merupakan daerah territorial dari Venesia. Adanya wabah

“Black Death” membuat Venesia terpuruk.

Gambar 2.5 Kota Venesia pada Abad ke-15

Page 15: Bentuk dan Perkembangan Kota Venesia

10 | B e n t u k d a n P e r k e m b a n g a n K o t a V e n e s i a

Keterangan :

Pada bagian yang berwarna merah gelap menunjukkan wilayah Republik Venesia yang

ditaklukan pada awal abad ke-15, warna merah terang menunjukkan wilayah Venesia pada awal

abad ke-16, dalam warna merah muda (pink) menujukkan wilayah yang ditaklukan Venesia

sementara. Garis yang berwarna oranye menunjukkan rute utama perluasan wilayah Venesia.

Dari sini terlihat jelas bahwa venesia merupakan kota yang memiliki tingkat kemajuan yang

cukup tinggi.

Gambar 2.6 Kota Venesia pada Abad ke-18

Page 16: Bentuk dan Perkembangan Kota Venesia

11 | B e n t u k d a n P e r k e m b a n g a n K o t a V e n e s i a

Kota Venesia sendiri berkembang dari tahun ke tahun. Perkembangan dari kota ini

dapat dilihat pada peta berikut:

Gambar 2.7 Peta Perkembangan Kota Venesia

Pada tahun 1350-1400 terjadi

perebutan kekuasaan antara Louis I

dari Hongaria dengan Fransesco da

Carara. Venesia mengalami kekalahan,

ia dipaksa untuk menyerahkan

wilayahnya yaitu Dalmatia dan kroasia

ke Hungaria.

Pada tahun 1470-1490 masih terjadi konflik

di Venesia. Kali ini kekaisaran Ottoman

mengadakan serangan gerilya besar-

besaran Ke Venesia sampai pada akhirnya

Venesia kehilangan benteng pertahanan

utamanya di laut. Venesia menggandeng

Persia dan wilayah Eropa lainnya namun

tetap saja ia mengalami kekalahan karena

hanya memperoleh dukungan sementara.

Pada periode ini Venesia dibagi menjadi 3

wilayah administratif yaitu Dogado (harfiah

wilayah bawah Doge), Stato da Mar

(Negara Laut) dan Stato di Terraferma

(Negara Daratan).

Page 17: Bentuk dan Perkembangan Kota Venesia

12 | B e n t u k d a n P e r k e m b a n g a n K o t a V e n e s i a

Pada tahun 1568-1648 perang dengan

Dinasti Utsmani. Pertempuran ini terjadi

di sekitar Laut Adriatik antara Venesia

dengan Spanyol dan Paus yang

bersekutu membentuk Liga Kudus,

dengan Austria dan Turki. Venesia

mengalami kekalahan mutlak

karena banyaknya penduduk yang

tewas dalam peperangan ini yaitu

dari 175.000 jiwa menjadi 124.000

jiwa.

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya,

konflik berkepanjangan yang terjadi di

Venesia menyebabkan kota ini jatuh.

Pada saat berperang melawan Perancis,

Venesia langsung jatuh ke tangan

Napoleon Bonaparte. Mereka tidak lagi

melakukan perlawanan. Jatuhnya

Venesia ke Bonaparte tersebut

ditandatangi pada perjanjian Campo

Formio.

Page 18: Bentuk dan Perkembangan Kota Venesia

13 | B e n t u k d a n P e r k e m b a n g a n K o t a V e n e s i a

Gambar 2.8 Kota Venesia pada Tahun 1993

Sumber: Baedeker's Northern Italy Handbook For Travellers by Karl Baedeker, Fourteenth Remodelled Edition 1913

● Pudarnya Periode Renaissance di Venesia dan Beralihnya ke Zaman

Baroque

Setelah tahun 1550, renaissance mulai memasuki tahap akhir. Penyebabnya

tidak dapat diketahui secara pasti. Kemungkinan yang paling kuat adalah mundurnya

tingkat perekonomian. Hal ini kelihatannya berkaitan dengan wilayah-wilayah di

benua Eropa. negara-negara di Eropa pada dasarnya sangat bergantung dengan

perdagangan mereka dengan wilayah-wilayah Timur dekat setelah kejatuhan

kerajaan Muslim dan Bizantium. Tetapi dengan ditemukannya „dunia baru‟ pada akhir

abad ke 14 telah menimbulkan perubahan yang cepat di pusat-pusat perdagangan

Mediterania.

Sebab lainnya adalah dengan terjadinya reformasi Katolik dan ketidakadilan

politk di gereja-gereja. Akibat pertama yang dirasakan adalah munculnya sikap

fanatik dan tidak toleran. Ketidak-stabilan politik telah menimbulkan individualisme

yang tidak terkendalikan dan kecemburuan di kalangan para penguasa. Dalam

Page 19: Bentuk dan Perkembangan Kota Venesia

14 | B e n t u k d a n P e r k e m b a n g a n K o t a V e n e s i a

mempertahankan kekuasaannya mereka tidak segan-segan menggunakan kelompok-

kelompok „gangster‟ dan pemerintahan yang diktator. Perkembangan pembangunan

renaissance di Venesia lambat laun pudar karena kekuasaan dan mempengaruhi

Venesia pada umumnya.

Dilihat dari sisi bangunan kotanya, prinsip penataan bangunan pada Zaman

Renaissance tetap dipakai hingga pada sekitar tahun 1600 atau di awal abad 17.

Terjadi perubahan pada ciri khas kekuatan desain bangunan pada saat itu., Setelah

melalui beberapa percobaan selama sekian ratus tahun, kekuatan desain justru

berbalik. Selama ini, lebih banyak fokus terhadap penataan interior dalam bangunan

barulah mengarah ke luar bangunan. Kemudian memasuki abad 17, pandangan para

desainer tak lagi fokus pada internal bangunan namun lebih memperhatikan ke

lingkungan luar bangunan.

2.3 Ciri Fisik dan Non-Fisik Kota Venesia

2.3.1 CIRI FISIK

2.3.1.1 Konsep Gaya Sumbu

Di Zaman Renaissance, konsep kota yang paling menonjol adalah konsep

gaya sumbu. Desain ini diciptakan oleh seorang bernama Paul Klee. Konsep

gaya sumbu ini memfokuskan bangunan pada suatu ikon tertentu. Karena pada

zaman ini bangunan gereja merupakan suatu bangunan ikonik bersejarah,

maka titik yang ikonik adalah bangunan gereja atau katedral. Salah satu contoh

lokasi diterpakannya konsep ini adalah pada Piazza San Marco yang merupakan

ruang publik utama di Kota Venesia. Bangunan ikonik pada Piazza ini adalah

Gereja San Marco Basillica.

Page 20: Bentuk dan Perkembangan Kota Venesia

15 | B e n t u k d a n P e r k e m b a n g a n K o t a V e n e s i a

Gambar 2.9 Konsep Gaya Sumbu

Venesia merupakan salah satu kota yang direncanakan pembangunannya.

Pertumbuhan kota Venesia dapat dilihat dari bangunan-bangunan bertingkat

Gambar 2.10

Peta Piazza San Marco, Venesia, Itali

(Gambar 2.5a) Ilustrasi objek sederhana yang

menunjukkan ruang

(Gambar 2.5b)

Tampak samping

Keterangan : Volume dalam pada gambar dua dimensi, merupakan

hubungan antar bingkai garis yang menunjukkan jarak dari jauh ke dekat atau

pangkal ke depan.

Page 21: Bentuk dan Perkembangan Kota Venesia

16 | B e n t u k d a n P e r k e m b a n g a n K o t a V e n e s i a

yang pembangunannya kearah vertical. Salah satu bangunan di Venesia yang

memiliki lantai banyak yaitu Campi, gereja dan Istana Doge yang terdapat pada

Piazza San Marco yang merupakan lapangan umum utama dan alun-alun

Venesia. Bentuk kota Venesia termasuk dalam bentuk kota yang dikelompokkan

dalam kategori bentuk organis, kota yang direncanakan. Pola yang terdapat

pada kota Venesia berupa grid atau pola terpusat berbentuk lingkaran atau

polygon dengan jalan-jalan radial yang memusat, atau disebut juga sebagai

pola kombinasi.

Piazza San Marco merupakan pusat kehidupan bagi Venesia. Pizza San

Marco berbentuk persegi yang didalamnya terdapat Campi. Campi ini adalah

bagian dari Piazza San Marco satu-satunya ruang publik yang menjadi pusat

dari beberapa kegiatan keagamaan dan politik serta pusat kehidupan sosial

Venesia. Campanile merupakan menara lonceng St.Marks Square yang

merupakan salah satu ciri kota yang paling dikenal, yang telah mendominasi

Piazza San Marco.

Pusat kegiatan merupakan bagian dari konsep struktur kota. Piazza San

Marco merupakan pusat kegiatan kota Venesia. Selain Campanile yang

mendominasi Piazza San Marco juga terdapat Istana Doge dan Gereja Emas.

Istana Doge memiliki struktur gothic indah, menghadap ke laguna Venesia

yang selesai dibangun pada awal abad ke-15. Pada tahun 1071 oleh Domenico

Contarini Doge, gereja San Geminiano ini dibangun dalam gaya Venesia-

Bizantium, campuran gaya barat dan timur . Dijuluki “Gereja Emas” karena

kemewahannya.

2.3.1.2 Pola Jalan

Pola jaringan jalan atau Lay Out of Streets, merupakan salah satu dari

komponen morfologi kota yang dapat secara kuat menentukan periodesasi

pembentukan suatu kota. Terdapat 3 tipe sistem pola jaringan jalan (Northam,

1975), yaitu:

1. Sistem pola jalan tidak teratur (irregular system)

2. Sistem pola jalan radial konsentris (radial concentric system)

3. Sistem pola jalan bersudut siku atau grid (rectangular or grid system)

Ditinjau dari segi geografi, khususnya pada pola jaringan jalan, Venesia

memiliki pola jaringan jalan irregular dan grid. Apabila dilihat melalui foto udara,

Venesia terlihat memiliki pola jalan yang irregular karena hampir 80% kegiatan

Page 22: Bentuk dan Perkembangan Kota Venesia

17 | B e n t u k d a n P e r k e m b a n g a n K o t a V e n e s i a

lalulintas di kota ini dilakukan di atas air. Namun setelah dilakukan perbesaran

terhadap peta bentuk kotanya, ternyata Venesia memiliki pola jalan grid.

Hampir semua kota di Eropa pada awal pertumbuhannya memiliki pola jalan

irregular. Ini disebabkan oleh kondisi topografi kota yang mengharuskan bentuk

kota menjadi tidak teratur. Ketidakberaturan ini terlihat dari pola jalan yang

bercabang-cabang mengikuti aliran sungai. Seperti halnya Venesia. Keberadaan

kanal-kanal sungai yang sangat mendominasi kota ini, membuat bentuk kota

mengikuti pola aliran sungai yang meliuk-liuk.

Venesia termasuk dalam non compact city. Bentuk kota ini adalah terbelah

karena dipisahkan oleh kanal-kanal sungai yang sangat mendominasi wilayah ini.

Sebenarnya kota ini adalah compact city, namun karena kondisi topografinya

(daerah bersungai) maka bentuk kota ini menjadi non compact city.

Gambar 2.11

Contoh Bentuk Kota Irregular

Page 23: Bentuk dan Perkembangan Kota Venesia

18 | B e n t u k d a n P e r k e m b a n g a n K o t a V e n e s i a

Dilihat dari kondisi fisiknya, Kota Venesia secara geografis dipisahkan oleh

sungai yang berguna sebagai jalur transportasi. Sungai tersebut dimanfaatkan

sebagai jalur sirkulasi sebagaimana pada awal pertumbuhan kota ini. Selanjutnya,

untuk menghubungkan bagian sebelah kanan dan kiri kota, dibangun sebuah

jembatan. Pada tahap perkembangan berikutnya, pada nantinya sungai-sungai ini

Gambar 2.12 Bentuk Kota Venesia yang Tidak Teratur Akibat Dilaluinya Wilayah Daratan oleh

Kanal-Kanal Sungai

Kanal delle Galcarre

Kanal Grande

Kanal di San Marco

Kanal della Giudecca

Kanal della Grazia

Kanal dei Lauranci

Kanal di Fusine

Gambar 2.13 Bentuk Kota Terbelah yang Termasuk

dalam Non Compact City

Page 24: Bentuk dan Perkembangan Kota Venesia

19 | B e n t u k d a n P e r k e m b a n g a n K o t a V e n e s i a

tidak hanya digunakan sebagai sarana transportasi, tetapi juga sebagai sarana

rekreasi.

Karena Venesia sempat berkembang pada Zaman Pertengahan, maka

Venesia juga memiliki tipe perkembangan kota abad pertengahan. Venesia masuk

ke dalam tipe kota-kota yang asli peninggalan Zaman Kekaisaran Roma. Kota jenis

ini biasanya mempertahankan sistem bersiku (rectangular system) pada daerah

pusatnya. Kota berkembang secara perlahan-lahan sebagai respon dari pada

kegiatan topografinya. Inilah yang membuat Venesia, pada akhirnya, menunjukkan

pola Grid. Semenjak Zaman Renaissance, Pemerintahan di Kota Venesia lebih

teratur, terlihat dari pemisahan lokasi antara gedung pemerintahan dengan

permukiman.

Gambar 2.14 Bentuk Pola Jalan Grid pada Pusat-Pusat Kota Venesia

Gambar 2.15 Contoh Pola Jalan Grid

Page 25: Bentuk dan Perkembangan Kota Venesia

20 | B e n t u k d a n P e r k e m b a n g a n K o t a V e n e s i a

Gambar 2.16 Pemisahan Lokasi antara Bangunan Pemerintahan dengan Permukiman

U

S Piazza San Marco

Bangunan Pemerintahan

Permukiman

Gereja San Marco

“Campanille” Berada di depan Gereja San Marco.

Berfungsi sebagai lobi para tamu yang akan melakukan meeting di

gedung pemerintahan

Piazza San Marco,

Dlihat dari atas

Campanille

Page 26: Bentuk dan Perkembangan Kota Venesia

21 | B e n t u k d a n P e r k e m b a n g a n K o t a V e n e s i a

2.3.2 Ciri Non-Fisik

Aspek non fisik dari suatu kota dapat dilihat baik dari kondisi sosiol kultur

masyarakat, agama, maupun kebudayaannya. Sebagian besar, masyarakat yang

tinggal di kota Venesia bermata pencaharian sebagai pedagang. Adanya sungai-

sungai tersebut membantu masyarakat kota Venesia untuk melakukan kegiatan

perdagangan. Venesia sendiri merupakan pusat perdagangan paling makmur dan

kaya di peradaban, sehingga dapat dipastikan bahwa kegiatan perdagangan

sebagai sumber penyumbang perekonomian terbesar di kota ini.

Kebudayaan yang ada di Venesia salah satunya mencakup perkembangan

di bidang sastra dan seni yang berdasarkan sumber-sumber klasik. Selain itu,

adanya panutan paham yang menganggap segala sesuatunya anggun,

perkembangan gaya perspektif dalam seni lukis, dan kemajuan ilmu pengetahuan

semakin memperkuat dari perkembangan seni dan sastranya.

Banyaknya gereja katedral di kota ini menunjukkan bahwa mayoritas

penduduk Venesia beragama protestan maupun katolik. Banyaknya Bangunan

keagamaan dan Gereja-Gereja membuktikan pentingnya kehadiran dan praktik

keagamaan dan tindakan Dari ordo monastik di Venesia. Secara keseluruhan

mayoritas penduduk Venesia adalah Katolik Roma Ortodoks. Kota Venice adalah

ibukota provinsi Veneto, Italia. Hal ini diberi julukan dari “Ratu Adriatik”. Sembilan

puluh persen dari rakyat Venesia beragama Katolik Roma. Sisanya terdiri dari

orang Yahudi, Muslim, Ortodoks dan Katolik Ritus Timur. Keyakinan di Venesia

merupakan supranatural umum dari Gereja Katolik sebagai kepercayaan yang

lebih tua.

Pada akhir abad ke-19, kehidupan di Venesia sangat menarik, banyak

industri-industri yang berkembang, perluasan perdagangan melalui laut, jembatan

kereta api yang menghubungkan daratan, memperluas kanal-kanal sungai,

membangun jalan di pusat kota serta pertumbuhan pariwisata yang begitu pesat,

karena memang Venesia menjadi rujukan wisatawan setiap tahunnya. Namun hal

yang sangat disayangkan oleh penduduk setempat, adalah kebersihan kota

mereka yang semakin memburuk setiap tahunnya, banyak turis wisatawan asing

yang membuang sampah sisa hasil makanan dan minuman secara sembarangan

dan tidak pada tempatnya, sehingga menyebabkan penduduk setempat turun

tangan untuk membersihkan sampah mereka, itu sangat tidak sesuai dengan

banyaknya wisatawan yang masuk setiap tahunnya.

Piazza San Marco, Venesia

Page 27: Bentuk dan Perkembangan Kota Venesia

22 | B e n t u k d a n P e r k e m b a n g a n K o t a V e n e s i a

Pada abad ke-20, perindustrian lebih banyak difokuskan ke daerah

daratan. Setelah Perang Dunia ke-2, kilang minyak, material logam, plastik dan

pabrik kimia yang dibangun di daerah Marghera menciptakan ribuan lapangan

kerja bagi masyarakat Venesia. Banyak tenaga kerja yang terserap akibat dari

persebaran industri yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi Venesia

meningkat.

2.4 Aspek Dominan dalam Perkembangan Kota Venesia

Perkembangan morfologi Kota Venesia dapat dilihat dari beberapa aspek dominan

yang mempengaruhi perkembangan Kota Venesia itu sendiri. Aspek dominan dalam

perkembangan Kota Venesia dapat dilihat baik dari kondisi fisik maupun kondisi non

fisik yang ada di Kota Venesia. Kondisi fisik dan non fisik yang dominan di Kota Venesia

dapat dijelaskan dalam tabel berikut :

Page 28: Bentuk dan Perkembangan Kota Venesia

23 | B e n t u k d a n P e r k e m b a n g a n K o t a V e n e s i a

Tahun Periode

Peta Asli Peta Skematik Faktor Penentu Perubahan

Aspek Dominan

Abad ke-5 (421 M)

● Adanya orang-orang Roma/ Venetos yang melarikan diri ke Venesia dikarenakan adanya serangan suku germania dan suku han dari daratan Cina. Pelarian tersebut berawal di Rialto.

● Peperangan tersebut menimbulkan keinginan dari sebagian orang-orang Roma/Venetos untuk menguasai daerah Rialto, yaitu daerah awal mula adanya Kota Venesia.

● Peperangan

Tabel 2.1

Aspek Dominan Perkembangan Kota Venesia dalam Periode Waktu

Page 29: Bentuk dan Perkembangan Kota Venesia

24 | B e n t u k d a n P e r k e m b a n g a n K o t a V e n e s i a

Abad ke-8 (568 M)

● Terdapat 2 kubu yang ingin mengusai Venesia, yaitu kubu pro Bizantium dan kubu pro Frank.

● Terlihat adanya kecenderungan perkembangan yang cukup pesat pada wilayah Venesia yang dikusai oleh Bizantium.

● Wilayah Venesia yang dikuasai oleh Bizantium beralih dari kota nelayan ke kota pelabuhan sehingga menjadi pusat perdagangan. Hal ini dikarenakan akses menuju Venesia (kapal dan jalan) berkembang pesat.

● Politik ● Perdagangan

Venesia bagian utara

dikuasai oleh Frank.

Venesia bagian

selatan dikuasai oleh

Bizantium. Rialto sebagai pusat

perdagangan di Venesia

Page 30: Bentuk dan Perkembangan Kota Venesia

25 | B e n t u k d a n P e r k e m b a n g a n K o t a V e n e s i a

Abad ke-9 sampai Abad ke-13 (Abad Pertengahan Awal- Abad Pertengahan Puncak)

● Keberadaan kanal-kanal di Venesia menjadikan sungai sebagai media jalur transportasi utama.

● Perdagangan di Venesia berada di titik kejayaan pada abad ini, penyebarannya baik melalui transportasi air (melewati kanal-kanal yang ada) maupun melalui transportasi darat (melewati jembatan yang menghubungkan antar daratan)

● Selain karena keberadaan kanal dan perdagangan, aspek keagamaan juga berpengaruh pada bentuk kota Venesia. Terdapat gereja-gereja yang tersebar di wilayah venesia,

● Transportasi ● Perdagangan ● Keagamaan

Keterangan :

= Lokasi gereja di Venesia

= Kanal-kanal di Venesia

Page 31: Bentuk dan Perkembangan Kota Venesia

26 | B e n t u k d a n P e r k e m b a n g a n K o t a V e n e s i a

dari situlah diketahui bahwa

kegiatan keagamaan telah membantu kegiatan perdagangan di Venesia dan juga memberikan pengaruh pada bentuk kotanya.

Permukiman, pusat perdagangan dan industri juga ikut berkembang di sekitar gereja-gereja yang ada (gereja San Giacometto merupakan gereja

pertama yang berada di Rialto).

Page 32: Bentuk dan Perkembangan Kota Venesia

27 | B e n t u k d a n P e r k e m b a n g a n K o t a V e n e s i a

Abad ke-15 (1423-1453) sampai sekarang

● Pemerintahan republik mulai runtuh akibat adanya pertentangan dari pihak oportunitis dan mengalami beberapa kali pergantian pemimpin.

● Pada kepemimpinan pemerintahan yang baru (setelah masuk Zaman Renaisans), bentuk kota menjadi lebih terpola. (adanya pemisahan antara daerah permukiman, bangunan pemerintahan,dan gereja).

● Pada Zaman Modern (tahun 1800), bagunan-bangunan gereja dijadikan objek wisata andalan Kota Venesia.

● Politik ● Pariwisata

Sumber : Hasil Analisa, 2011

Page 33: Bentuk dan Perkembangan Kota Venesia

28 | B e n t u k d a n P e r k e m b a n g a n K o t a V e n e s i a

Perkembangan bentuk Kota Venesia terbagi dalam empat periode waktu. Periode

pertama adalah masa dimana Venesia masih berada di dalam Zaman Klasik dan baru

pertama kali ditempati oleh para imigran yang mengungsi ke daerah Rialto, Venesia. Aspek

dominan yang muncul pada saat ini adalah peperangan. Setelah tiga abad kemudian,

Venesia mulai dikuasai oleh Bizantium dan mengalami pekembangan dalam infrastruktur

kotanya, yaitu pelabuhan-pelabuhan. Semenjak itu, Venesia memiliki pusat-pusat

perdagangan baru. Lalu di abad ke-9 (periode ketiga), kegiatan perdagangan semakin

terfasilitasi oleh keberadaan jembatan-jembatan yang menghubungkan antar daratan di

Venesia. Oleh karena itu, aspek dominan yang mempengaruhi pada periode ini adalah

transpotasi. Memasuki Zaman Renaisans (periode keempat), perkembangan kota didominasi

kembali oleh pengaruh politik sehingga membuat bentuk kota manjadi lebih terstruktur,

mengikuti gereja-gereja yang ada. Perkembangan selanjutnya, gereja-gereja tersebut

menjadi daya tarik wisata bagi para wisatawan.

Setelah meninjau dari keempat periode perkembangan Kota Venesia tersebut, dapat

diketahui bahwa secara garis besar aspek dominan yang menentukan perkembangan kota

ini adalah politik. Hal ini dikarenakan, pada setiap periode selalu ada unsur politik

kekuasaan yang memberi efek pada perluasan wilayah serta aktivitas masyarakat kotanya.

Hingga pada akhirnya, bentuk kota beralih berdasarkan pengaruh dari pemimpin kota pada

masa itu. Hal ini pula yang menyebabkan pola jalan di Venesia yang mulanya irregular

menjadi grid akibat semakin terpolanya bentuk kota setelah memasuki Zaman Renaisans.

Page 34: Bentuk dan Perkembangan Kota Venesia

29 | B e n t u k d a n P e r k e m b a n g a n K o t a V e n e s i a

BAB III

KESIMPULAN

Venesia termasuk dalam kota yang berkembang di Zaman Neo Klasik, Renaissance.

Kota ini berada di daratan Italia yang awal mula perkembangannya masih termasuk dalam

abad Klasik. Venesia berdiri pada tahun 421 Masehi dan pertama kali didududki oleh orang-

orang Roma yang mengungsi ke daerah Rialto.

Ciri-ciri fisik kota Venesia adalah memiliki konsep gaya sumbu, serta berpola jalan

irregular dan grid. Kemudian ciri non fisik kotanya adalah masyarakat kota tersebut bermata

pencaharian sebagai pedagang, serta kebudayaan yang berkembang adalah di bidang

sastra dan seni. Selain itu mayoritas penduduknya beragama Protestan dan Katolik.

Bentuk kota Venesia termasuk dalam non compact city. Bentuk kota ini terbelah

karena dipisahkan oleh kanal-kanal sungai yang sangat mendominasi wilayah ini, namun

sebenarnya kota ini adalah compact city, namun karena kondisi topografinya yang

merupakan daerah bersungai maka bentuk kota ini menjadi non compact city. Selama masa

perkembangannya, Venesia banyak didominasi oleh unsur-unsur politik. Aspek politik

memberi pengaruh mulai dari pola jalan, jalur transportasi hingga aktivitas perdagangan.

Keruntuhan kota ini akibat mundurnya tingkat perekonomian dan ketidak stabilan politik.

Page 35: Bentuk dan Perkembangan Kota Venesia

30 | B e n t u k d a n P e r k e m b a n g a n K o t a V e n e s i a

DAFTAR PUSTAKA

Francesca, Della Piero. 2007. Federigo da Montefeltro. Carrie Book. Diunduh dari

http://vlib.iue.it/ pada tanggal 9 Juni 2011.

Roberto, Cessi. 2011. Venice. Encyclopedia Britannica. Diunduh dari

http://www.britannica.com/ pada tanggal 9 Juni 2011.

St. Clair, Robert and Song, Wei. 2009. The Many Layers of Culture within each City: A

Theory of Cultural Geography. Edwin Mellen Press. Diunduh dari http://structural-

communication.com/ pada tanggal 9 Juni 2011.

WHKMLA. 2002. History of Venice. Diunduh dari http://www.zum.de/ pada tanggal 10 Juni

2011.

______________. 2011. Venice. Diunduh dari http://en.wikipedia.org/ pada tanggal 10 Juni

2011.