bendungan

14
1. Bendungan Jatiluhur Bendungan Jatiluhur terletak di Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta. Bendungan Jatiluhur adalah bendungan terbesar di Indonesia. Bendungan itu dinamakan oleh pemerintah Ir. H. Juanda, dengan panorama danau yang luasnya 8.300 ha. Bendungan ini mulai dibangun sejak tahun 1957 oleh kontraktor asal Perancis, dengan potensi air yang tersedia sebesar 12,9 milyar m 3 / tahun dan merupakan waduk serbaguna pertama di Indonesia. Di dalam Waduk Jatiluhur, terpasang 6 unit turbin dengan daya terpasang 187 MW dengan produksi tenaga listrik rata-rata 1.000 juta kwh setiap tahun, dikelola oleh PT. PLN (Persero). Selain dari itu Bendungan Jatiluhur memiliki fungsi penyediaan air irigasi untuk 242.000 ha sawah (dua kali tanam setahun), air baku air minum, budi daya perikanan dan pengendali banjir yang dikelola oleh Perum Jasa Trita II. Selain berfungsi sebagai PLTA dengan sistem limpasan terbesar di dunia, kawasan Jatiluhur memiliki banyak fasilitas rekreasi yang memadai, seperi hotel dan bungalow, bar dan restaurant, lapangan tenis, bilyard, perkemahan, kolam renang dengan water slide, ruang pertemuan, sarana rekreasi dan olahraga air, playground dan fasilitas lainnya. Sarana olahraga dan rekreasi air misalnya mendayung, selancar angin, kapal pesiar, ski air, boating dan lainnya. Di perairan Danau Jatiluhur ini juga terdapat budidaya ikan keramba jaring apung, yang menjadi daya tarik tersendiri. Di waktu siang atau dalam keheningan malam kita dapat memancing penuh ketenangan sambil menikmati ikan bakar. Dikawasan ini pula kita dapat melihat Stasiun Satelit Bumi yang dikelola oleh PT. Indosat Tbk. (±7 km dari pusat Kota Purwakarta), sebagai alat komunikasi internasional. Jenis layanan yang disediakan antara lain international toll free service(ITFS), Indosat Calling Card (ICC), international direct dan lainnya. Bendungan Jatiluhur dapat dikunjungi melalui Jalan Tol Purbaleunyi (Purwakarta Bandung Cileunyi), keluar di Gerbang Tol Jatiluhur. Informasi Struktur

Upload: gunawancandrakirana

Post on 17-Jan-2016

28 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bendungan terbesar

TRANSCRIPT

Page 1: Bendungan

1. Bendungan Jatiluhur

Bendungan Jatiluhur terletak di Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta. Bendungan

Jatiluhur adalah bendungan terbesar di Indonesia. Bendungan itu dinamakan oleh

pemerintah Ir. H. Juanda, dengan panorama danau yang luasnya 8.300 ha. Bendungan ini

mulai dibangun sejak tahun 1957 oleh kontraktor asal Perancis, dengan potensi air yang

tersedia sebesar 12,9 milyar m3 / tahun dan merupakan waduk serbaguna pertama di

Indonesia.

Di dalam Waduk Jatiluhur, terpasang 6 unit turbin dengan daya terpasang 187 MW dengan

produksi tenaga listrik rata-rata 1.000 juta kwh setiap tahun, dikelola oleh PT. PLN

(Persero).

Selain dari itu Bendungan Jatiluhur memiliki fungsi penyediaan air irigasi untuk 242.000 ha

sawah (dua kali tanam setahun), air baku air minum, budi daya perikanan dan pengendali

banjir yang dikelola oleh Perum Jasa Trita II.

Selain berfungsi sebagai PLTA dengan sistem limpasan terbesar di dunia, kawasan

Jatiluhur memiliki banyak fasilitas rekreasi yang memadai, seperi hotel dan bungalow, bar

dan restaurant, lapangan tenis, bilyard, perkemahan, kolam renang dengan water slide,

ruang pertemuan, sarana rekreasi dan olahraga air, playground dan fasilitas lainnya. Sarana

olahraga dan rekreasi air misalnya mendayung, selancar angin, kapal pesiar, ski air, boating

dan lainnya.

Di perairan Danau Jatiluhur ini juga terdapat budidaya ikan keramba jaring apung, yang

menjadi daya tarik tersendiri. Di waktu siang atau dalam keheningan malam kita dapat

memancing penuh ketenangan sambil menikmati ikan bakar.

Dikawasan ini pula kita dapat melihat Stasiun Satelit Bumi yang dikelola oleh PT. Indosat

Tbk. (±7 km dari pusat Kota Purwakarta), sebagai alat komunikasi internasional. Jenis

layanan yang disediakan antara lain international toll free service(ITFS), Indosat Calling

Card (ICC), international direct dan lainnya.

Bendungan Jatiluhur dapat dikunjungi melalui Jalan Tol Purbaleunyi (Purwakarta Bandung

Cileunyi), keluar di Gerbang Tol Jatiluhur.

Informasi Struktur

Propinsi:

Jawa Barat Sektor:

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Tahun Mulai:

Page 2: Bendungan

1957 Tahun Selesai:

1967 Tipe:

Uruagan batu dengan inti tanah miring Tinggi Diatas Dasar Sungai:

96,00 mTinggi Diatas Galian:

105,00 mPanjang Puncak:

1220 mLebar Puncak:

10 mVolume Tubuh Bendungan:

9,10000000 mBiaya:

$ 255.058,00 Konsultan:

Coyne Et Bellier (Perancis) Kontraktor:

Compagnie Francaise d'enterprise Manfaat:

Irigasi 240000 ha, listrik 350000 MWH/thn, air baku 11 m3/d 

Lokasi:

Jatiluhur, Purwakarta-Jawa Barat Peta Lokasi:

2. BENDUNGAN SUTAMI (KARANG KATES)

Bendungan Sutami merupakan bendungan nasional kedua yang dibangun oleh

Departemen Pekerjaan Umum seyelah Bendungan Jatiluhur di Purwakarta, Jawa

Barat. Bendungan yang diresmikan Presiden Soeharto pada tahun 1977 inu terlatk di

Desa Karangkates. Kecamatan Sumber Pucung, Kabupaten Malang. Bendungan

terbesar di propinsi Jawa Timur selain didesain mampu mengendalikan banjir juga

dirancang sebagai sumber debet air bagi irgasi daerah hilir. Dengan debet mencapai

24 m perditik pada musim kemarau. Itu artinya, Bendungan ini bisa menjamin

ketersediaan pasokan air untuk irigasi 34.000 hektar sawah di wilayah hilir sepanjang

Page 3: Bendungan

tahun. Selain itu bendungan Sutami ini juga bernama Bendungan Karangkates ini.

Juga merupakan pembangkit listrik dengan daya 2 x 35.000 kwh ( 400 Juta

kwh/tahun) serta area publik yang bisa dijadikan sebagai tempat pariwisata dan

perikanan air tawar.

Bendungan Karangkates atau yang sekarang biasa disebut dengan Bendungan Sutami terletak di Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Bendungan yang airnya berasal dari Sungai Brantas ini mulai dibangun oleh pemerintah antara tahun 1975-1977 dengan dana sekitar US$37,97 juta atau Rp.10.093 milyar untuk dijadikan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Untuk dapat mencapai Bendungan Karangkates relatif mudah (menggunakan kendaraan umum), karena lokasinya berada di tepi jalan raya Malang-Blitar, sekitar 35 kilometer di sebelah selatan Kota Malang atau 16 kilometer arah barat obyek wisata Gunung Kawi.

Kondisi BendunganBendungan dan waduk Karangkates yang dikelola oleh Perum Jasa Tirta I (PJT I) yang berkedudukan di Kota Malang ini mempunyai luas keseluruhan sekitar 6 hektar. Air waduknya hanya berasal dari Sungai Brantas yang semakin hari bertambah keruh dan kotor karena polusi. Hal ini menyebabkan beberapa tahun yang lalu banyak ikan di Waduk Karangkates mati karena kekurangan oksigen. Menurut Ir Tjoek Walujo Subijanto (Direktur Pengelolaan Sungai Brantas), oksigen yang menipis itu merupakan dampak dari polusi limbah cair berbahaya yang berasal dari deterjen dan limbah industri yang merangsang berkembang biaknya tumbuhan algae.

Namun lepas dari masalah itu, yang jelas Bendungan Karangkates memiliki kapasitas terpasang 3x35 megawatt (MW) dan mampu memproduksi listrik sekitar 400 juta kwh per tahun. Selain itu, Bendungan Karangkates saat ini juga dijadikan sebagai sarana rekreasi dan olahraga, terutama bagi masyarakat yang berasal dari Malang dan Kediri. Konon, hijaunya pepohonan serta suasananya yang tenang, membuat banyak orang tertarik untuk berkunjung ke sana, walau terkadang harus diselingi oleh bau tak sedap dari sampah yang mengapung di waduk.

Fasilitas Bendungan KarangkatesKarena telah dijadikan sebagai sebuah obyek wisata, fasilitas penunjang di Bendungan Karangkates tergolong lengkap. Misalnya, bagi pengunjung yang ingin berolahraga, di dalam areal waduk dan bendungan Karangkates terdapat beberapa fasilitas olahraga, seperti: tempat pemancingan ikan, lapangan tenis hingga lapangan golf. Sementara, bagi pengunjung yang ingin menikmati pemandangan selain bendungan, dapat mengunjungi taman wisata yang letaknya di sebelah utara Bendungan Karangkates dan di sebelah selatan Bendungan Lahor[1]. Dan, apabila telah lelah berkeliling, pengunjung juga dapat menikmati aneka makanan yang dijual di warung-warung yang ada di sekitar bendungan.

Page 4: Bendungan

Selain fasilitas di atas, masih ada berbagai fasilitas penunjang lainnya yang membuat kawasan wisata Bendungan Karangkates atau Sutami banyak dikunjungi orang. Fasilitas-fasilitas tersebut diantaranya adalah: lapangan parkir yang cukup luas, camping ground, kebun binatang mini, taman bermain anak-anak, kios-kios penjual souvenir khas daerah Malang dan sekitarnya, mushola, kamar mandi, WC, dan lain sebagainya. Sebagai catatan, untuk dapat memasuki obyek wisata Bendungan Karangkates pihak pengelola mematok harga tiket masuk bagi pengunjung hanya sebesar Rp.2.000,00 per orang.

Foto: http://ilmuair.blogspot.comSumber:http://www2.kompas.comhttp://www.pu.go.idhttp://dewey.petra.ac.id

Informasi InfrastrukturPropinsi:

Jawa Timur Sektor:

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Tahun Mulai:

1964 Tahun Selesai:

1973 Tipe:

Urugan batu dengan inti tanah Tinggi Diatas Dasar Sungai:

96,00 mTinggi Diatas Galian:

97,50 mPanjang Puncak:

820 mLebar Puncak:

13,70 mVolume Tubuh Bendungan:

6156 mBiaya:

 Konsultan:

Nippon Koei Co Ltd 

Page 5: Bendungan

Kontraktor:

Nichimen/ Sakai/ Toshiba Manfaat:

Irigasi 34000 ha, listrik 488 juta KW/thn Lokasi:

Karangkates/Sumber Pucung, Malang-Jawa Timur

3. BENDUNGAN BATU TEGIBendungan Batutegi terletak di Kabupaten Tanggamus, Lampung bendungan yang dibangun dengan dan dari APBN dan batuan Japan Bank For International Coorperation (JBIC) itu juga berfungsi sebagai pembangkit  listrik, penyediaan bahan baku air minum untuk kawasan Kota Bandar Lampung, Metro dan daerah Beranti di Kabupaten Lampung selatan

Informasi InfrastrukturPropinsi:

Lampung Sektor:

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Tahun Mulai:

1995 Tahun Selesai:

 Tipe:

Urugan batu dengan inti tanah Tinggi Diatas Dasar Sungai:

113 mTinggi Diatas Galian:

120 mPanjang Puncak:

690 mLebar Puncak:

12 mVolume Tubuh Bendungan:

9000000 mBiaya:

Page 6: Bendungan

 Konsultan:

PRC Eng. INC (USA), SINOTECH (Taiwan) & Kadenus Kontraktor:

Tad Manfaat:

Irigasi 90000 ha, listrik 125,2 GWH/thn Lokasi:

Lampung 

Pembangunan bendungan Batutegi dimulai dari tahun 1995. Biaya yang digunakan untuk membangun bendungan Batutegi diambil dari dana APBN pemerintah pusat. Selain itu pemerintah pusat juga meminjam uang ke Japan Bank For International Cooperation untuk membiayai pembangunan bendungan.

Pada saat pembangunan bendungan Batutegi, pemerintah Indonesia menggunakan jasa konsultan dari dalam dan luar negeri. Ada PRC Engineering dari Amerika, Sinotech dari Taiwan, dan Kadenus yang merupakan konsultan dalam negeri.

Sayangnya pada saat proses pembangunan pada tahun 1998, bendungan ini sempat memakan korban jiwa dari para pekerjanya. Mereka tewas setelah tertimpa mesin pengecor semen yang mempunyai berat puluhan ton pada saat sedang membangun salah satu terowongan pembuangan air di bendungan Batutegi.

Total ada 13 korban jiwa yang meninggal pada saat kejadian. Untuk memperingati para korban yang meninggal pada saat membangun bendungan, pemerintah membuatkan sebuah tugu peringatan yang berisi ketiga belas nama dari korban jiwa pekerja bendungan. Tugu peringatan ini bisa anda temui pada salah satu bagian di puncak bendungan.

Bendungan Batutegi selesai di bangun dan mulai dibuka pada tahun 2004. Peresmian bendungan terjadi pada tanggal 8 Maret 2004. Proses peresmian itu sendiri dilakukan oleh Presiden Indonesia yang pada waktu itu dijabat oleh Ibu Megawati Sukarnoputri. Informasi ini bisa terlihat dari prasasti peresmian yang terbuat dari batu marmer hitam yang terletak pada salah satu bagian di puncak bendungan.

Jalanan Menuju Lokasi Bendungan BatutegiBendungan Batutegi mempunyai kapasitas penampungan yang mampu menahan debit air sebanyak 9 juta meter kubik. Pada saat PLTA yang

Page 7: Bendungan

berada di bendungan ini mampu menghasilkan listrik dengan kapasitas total mencapai 125,2 giga watt per tahun.

Sayangnya kondisi debit air di bendungan Batutegi tidak selalu mencapai kapasitas puncaknya. Sehingga belum tentu bisa menghasilkan potensi output listrik sesuai dengan kapasitas maksimumnya. Bahkan pada tahun 2008 bendungan Batutegi sempat ditutup karena kekurangan tinggi air minimal yang dibutuhkan untuk menggerakkan generator listrik, yaitu setinggi 274 meter diatas permukaan laut.

Pada saat itu ketinggian permukaan air di bendungan sempat serendah 235 meter diatas permukaan laut. Beberapa pihak menyalahkan penutupan sementara bendungan Batutegi karena penggundulan hutan yang terjadi disepanjang aliran sungai menuju bendungan. Untungnya kini ketinggian permukaan air di bendungan Batutegi tidak lagi serendah seperti yang terjadi pada tahun 2008.

Selain dimanfaatkan untuk menjalankan PLTA, bendungan Batutegi juga berfungsi sebagai penyuplai aliran air yang digunakan oleh puluhan ribu hektar areal persawahan yang dilewati oleh aliran sungai dimana bendungan berada.

Areal persawahan ini terletak di 5 kabupaten dan kota berbeda yang ada di Lampung mengandalkan air dari bendungan untuk pengairan. Selain itu kota di Lampung seperti Metro, Beranti, dan Bandar Lampung mengandalkan aliran air dari bendungan Batutegi sebagai bahan baku air minum.

Bendungan Batutegi digunakan untuk menahan aliran dari dua sungai, yaitu Way Sekampung dan Seputih. Sekedar informasi saja, way adalah bahasa Lampung untuk sungai. Bendungan Batutegi adalah salah satu dari tiga bendungan yang ada di Lampung.

Dua bendungan lainnya, yaitu bendungan Way Rarem dan bendungan Tirta Shinta. Kedua bendungan tersebut terletak di Kotabumi. Bersama-sama di ketiga PLTA yang beroperasi di bendungan tersebut digunakan untuk menyuplai listrik bagi penduduk Lampung.

Puncak Bendungan BatutegiJalanan menuju ke lokasi bendungan Batutegi sendiri sudah menampakkan keindahannya. Karena bendungan ini terletak diantara dua bukit, maka jalanannya meliuk-liuk mengelilingi dinding bukit. Dari jalanan tersebut bisa terlihat sungai dalam yang mengalir melewati sisi bukit. Salah satu ujung sungai ini ditahan oleh bendungan Batutegi. Pemandangan sungai berikut dengan latar belakang perbukitan yang menghijau bisa terlihat sangat indah dari kejauhan.

Page 8: Bendungan

Bangunan dari bendungan Batutegi menjulang dari bawah air hingga puncaknya setinggi 113 m. Dengan panjang bagian puncaknya yang membelah aliran sungai sepanjang 690 m. Sementara lebar dari puncak itu sendiri mencapai 5 m. Salah satu sisi bendungan Batutegi dihubungkan ke sebuah bukit.

Dinding bukit yang terhubung langsung ke bendungan diperkuat dengan konstruksi beton. Mungkin digunakan untuk mencegah longsoran tanah. Pada dinding tersebut terdapat cetakan nama Bendungan Batutegi. Dari kejauhan anda bisa melihat cetakan nama berikut dengan latar belakang dinding betonnya yang kontras dengan hijaunya tanaman yang memenuhi bukit.

Ada tangga yang bisa anda gunakan untuk menaiki puncak bukit tersebut dari atas bendungan. Hanya saja jumlah anak tangganya begitu banyak sekali. Mungkin anda perlu berhenti sesekali ketika menaiki tangga tersebut.

Karena posisi bendungan yang begitu tinggi hingga hampir mencapai puncak bukit yang ada disebelahnya, maka anda bisa melihat pemandangan yang luas dari atas bendungan. Ada sebuah jalanan beraspal pada bagian puncak bendungan ini yang diapit oleh trotoar.

Karena kendaraan pengunjung tidak boleh memasuki kawasan puncak bendungan, maka mereka bisa menggunakan trotoar ini untuk berjalan-jalan di puncak bendungan. Kedua sisi trotoar ini dibatasi oleh pagar pembatas dimana pemandangan permukaan airnya sangat kontras.

Pada satu sisi aliran air di bagian hulu relatif lebih tenang, tapi mempunyai permukaan air yang sangat tinggi ketimbang dari sisi yang satunya lagi. Sementara itu pada bagian hilir meskipun tidak mempunyai permukaan air yang tinggi, namun aliran airnya sangat deras.

Karena langsung keluar dari terowongan air yang ada di badan bendungan. Pada bagian hilir ini anda bisa melihat beberapa bangunan seperti kantor, pos pembangkit listrik, dan beberapa tangga yang merupakan bagian dari fasilitas PLTA bendungan Batutegi. Jika dilihat dari puncak bendungan, maka bangunan tersebut nampak sangat kecil sekali.

Bendungan Batutegi yang merupakan bendungan terbesar di Asia Tenggara terletak di Kabupaten Tanggamus, Lampung yang bisa anda capai dengan kendaraan bermotor dalam waktu sekitar 2 jam bila dari ibukota Provinsi Bandar Lampung.

4.BENDUNGAN wonogiri (GAJAH MUNGKUR)

Page 9: Bendungan

Bendungan Wonogiri atau yang dikenal dengan nama Waduk Gajah Mungkur yang terletak di sekitar 2 km sebelah selatan Kota Wonogiri. Perairan danau buatan ini dibuat dengan membendung sungai terpaanjang di pulau Jawa yaitu Sungai Bengawan Solo Mulai dibangun di akhir tahun 1970-an dan mulai beroperasi pada tahun 1978. Waduk  dengan wilayah seluas kurang lebih 8800 ha di 7 kecamatan ini bisa mengairi sawah seluas 23.600 ha di daerah Sukarharjo, Klaten, Karanganyar, dan Sragen. Selain sebagai memasok air minum kota Wonogiri juga menghasilkan listrik dari PLTA sebasar 12,4 mega/watt.

Informasi InfrastrukturPropinsi:

Jawa Tengah Sektor:

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Tahun Mulai:

1976 Tahun Selesai:

1982 Tipe:

Urugan batu dengan inti tanah Tinggi Diatas Dasar Sungai:

30,00 mTinggi Diatas Galian:

40,00 mPanjang Puncak:

830 mLebar Puncak:

10,00 mVolume Tubuh Bendungan:

1,22 mBiaya:

 Konsultan:

Nippon Koei Co Ltd Kontraktor:

Swakelola Manfaat:

Irigasi 23600 ha, listrik 28200 MWh/thn, pengendalian banjir 

Page 10: Bendungan

Lokasi:

Danuarjo/Wonogiri-Jawa Tengah 

4.BENDUNGAN RIAM KANAN

Sudah puluhan tahun warga Kalimantan Selatan menikmati terangnya lampu listrik berkat

kehadiran waduk Riam Kanan, di sana ada tiga unit turbin yang setiap hari mengolah arus

air dari bendungan sampai menghasilkan energi listrik yang selama ini sudah dinikmati.

Waduk riam Kanan sendiri dibangun dengan membendung 8 buah sungai yang mengalir di

kawasan Riam Kanan. Untuk kepentingan mega proyek tersebut harus diiringi dengan

pengorbanan masyarakat yang berhuni di kawasan Riam Kanan. bukan hanya

perkampungan saja yang di tenggelam, kuburan serta lahan perkebunan milik 9 kampung

yang ikut tenggelamInformasi InfrastrukturPropinsi:

Kalimantan Selatan Sektor:

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Tahun Mulai:

1963 Tahun Selesai:

1973 Tipe:

Urugan tanah homogin Tinggi Diatas Dasar Sungai:

56 mTinggi Diatas Galian:

57 mPanjang Puncak:

195 mLebar Puncak:

10 mVolume Tubuh Bendungan:

670000 mBiaya:

$ 2.944.000.000,00 Konsultan:

Directorat Jendral Bina Marga Kontraktor

Page 11: Bendungan

:Nippon Kokkan, Fuji Electric 

Manfaat:

 Lokasi:

Desa/Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar 

5.Bendungan BILI-BILIBendungan Bili-bili merupakan bendungan terbesar di Sulawesi Selatan yang terletak di Kabupaten  Gowa, sekitar 30 kilometer ke arah Timur Kota Makasar Bendungan  ini diresmikan pada tahun 1989. Benduangn dengan waduk 40.428 ha ini dibangun dengan dana pinjmanan luar negeri sebesar  Rp. 780 miliar kerja sama dengan Japan International Cooperation Agency ( JICA). Bendungan Bili-bili menjadi sumber air baku bagi Perusahaan daerah Aliran Minum ( PDAM) Gowa dan Makassar bermanfaat sebagai pengendali banjir Sungai Jeneberang dari debit 2.200 meter kibek per detik menjadi 1.200 meter kibek per detik. Bendungan ini juga berfungsi sebagai PLTA dengan kapasitas 16,3 Meter. Namun, bila hujan, lumpur ekslongsor di kaki Gunung Bawakaraeng mengalir masuk ke waduk Bili-bili hingga air baku menjadi keruh. Jika tingkat tidak mampu lagi dijernihkan istalasi Penjernihan Air (IPA) PDAM Gowa dan Makasar.

Informasi InfrastrukturPropinsi:

Sulawesi Selatan Sektor:

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Tahun Mulai:

1988 Tahun Selesai:

1995 Tipe:

Urugan batu dengan inti tanah Tinggi Diatas Dasar Sungai:

56 mTinggi Diatas Galian:

73 mPanjang Puncak:

1808 mLebar Puncak:

10 mVolume Tubuh Bendungan:

5290000 mBiaya

Page 12: Bendungan

Konsultan:

CTI Engineering Co. Ltd, PT. Indah Karya, PT. Exza International 

Kontraktor:

Hazana, PT. Brantas Abipraya Manfaat:

Irigasi Lokasi:

 

1. BENDUNGAN ATATURK (TURKEY)2. BENDUNGAN TARBELA (PAKISTAN)