bencana maritim
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 BENCANA MARITIM
1/17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam keunikan yang berbeda
dari setiap sisinya.Keunikan ini baik berupa non fisik maupun fisik yang terkandung
didalamnya.Dalam keunikan non fisik berupa keaanekaragaman suku dan budaya yang di
miliki oleh Indonesia dari Sabang sampai Merauke dari Pulau Miangas sampai Pulau
Rote.Sedangkan keunikan fisik adalah keunikan bentuk Indonesia yang terdiri dari
rentetan pulau-pulau yang berjejer seakan sambung menyambung dan membentuk negara
kepulauan atau istilahnya adalah usantara!archipelago".
Keunikan fisik tersebut bukan hanya itu berdasarkan dari pembentukannya sajaIndonesia sudah unik beberapa pulau yang terbentuk hampir menyerupai he#an $ he#an
tertentu.Seperti Pulau Sumatera menyerupai ikan dan Pulau Papua menyerupai burung
dan pulau $ pulau kecil nusa tenggara dikatakan mirip dengan kalajengking.
Keunikan yang lain dimiliki Indonesia adalah pertemuan dua pegunungan sirkum
pasifik dan sirkum mediterania yang menyebabkan Indonesia berada pada lingkaran bola
api ! ring of fire ).Keadaan ini menyebabkan banyak gunung api aktif yang menyebar di
Indonesia.amun kadang kala pergerakan lempeng ini menyebabkan daerah Indonesia
rentan akan terjadinya bencana di sekitar daerah Indonesia.%encana siap datang kapan
saja dan tidak dapat dipastikan kapan #aktu terjadinya untuk itu masyarakat di harapkan
agar selalu siap siaga di setiap kegiatan yang mereka laksanakan.
Klasifikasi bencana terbagi menjadi dua jenis yakni bencana yang disebabkan oleh
alam dan bencana yang disebabkan oleh non alam.%encana non alam di Indonesia bisa
dikatakan jarang namun bukan berarti tidak pernah terjadi.Sedangkan bencana alam bisa
dikatakan sering terjadi di beberapa #ilayah di Indonesia mulai dari longsor& gempa
bumi& gunung meletus& banjir atau bahkan tsunami.%eberapa kejadian bencana yang disebutkan diatas beberapa diantaranya adalah
bencana akibat geomorfologis dan bencana kelautan. amun pada makalah ini akan
membahas mengenai bencana kelautan.
1.2. Rumusan Masalah
%erdasarkan latar belakang di atas maka penulis membuat rumusan masalah sebagai
berikut '
( )pa definisi dari %encana Maritim*
KELOMPOK 5 A2!MARI"IM DI#A#"ER 1
-
8/18/2019 BENCANA MARITIM
2/17
-
8/18/2019 BENCANA MARITIM
3/17
A. %el&m'ang 'a(a)
elombang badai adalah sebutan untuk fenomena gelombang laut yang terjadi karena
tiupan angin badai& yang ukurannya di atas ukuran gelombang normal& yang melanda ke
daratan. Di Indonesia& secara umum masyarakat menyebut fenomena gelombang ini
dengan elombang Pasang. elombang badai dapat menyebabkan air laut masuk ke
daratan dan mencapat jarak +77 meter ke dalam daratan dari tepi pantai. %erbeda dengan
tsunami yang terjadi karena gempa& longsoran ba#ah laut atau letusan gunungapi ba#ah
laut.
8enomena gelombang badai ini terjadi menyusul terjadinya badai atau tiupan angn yang
sangat kencang di lautan !fenomena meteorologi"& tinggi gelombangnya dapat mencapai
belasan meter di daerah dekat sumber angin& dan gelombang terus berlangsung selama
angin bertiup dan reda bersama dengan redanya tiupan angin.%erkaitan denganmekanisme pencetusannya& fenomena gelombang badai ini hanya terjadi pada #aktu-
#aktu tertentu yang berkaitan dengan musim angin tertentu& dan hanya akan melanda
lokasi-lokasi tertentu pula.
B. "&rna(&
Kata tornado merupakan perubahan dari kata dalam %ahasa Spanyol tronada& yang
berarti badai petir&kata tornado juga diambil dari %ahasa 5atin tonare& yang berarti
gemuruh. Kata ini sangat mungkin merupakan kombinasi dari bahasa Spanyol tronada
dan tornar !9berputar9".2ornado juga secara umum dikenal sebagai twisters.
2ornado adalah di antara badai paling kejam di %umi& dengan potensi untuk
menyebabkan kerusakan yang sangat serius. Perubahan lapisan udara merupakan pemicu
lahirnya tornado. Dalam hal ini jika lapisan udara dingin berada diatas lapisan udara
panas& udara panas naik dengan kecepatan ,77-an km:jam& udara yang menyusup dari sisi
inilah yang mengakibatkan angin berputar sehingga membentuk tornado& dan bila sudah
sempurna maka sebuah tornado bisa memiliki kecepatan hingga 77 km:jam serta lebar
cerobong antara (/ - ,0/ meter.
%eberapa mitigasi 1ntuk melindungi diri sendiri maupun orang lain dari bencana
topan&kita perlu mengetahui apa saja yang seharusnya kita lakukan untuk
menanggulanginya.
Sebelum terjadi :
a. 2etapkan suatu daerah di rumah sebagai tempat berlindung.
b. %uat rencana komunikasi darurat jika terjadi perpisahan.
KELOMPOK 5 A2!MARI"IM DI#A#"ER 3
-
8/18/2019 BENCANA MARITIM
4/17
c. Ketahui perbedaan antara kemungkinan adanya tornado !dikeluarkan ketika
tornado yang mungkin akan terjadi di daerah )nda" dan peringatan adanya tornado
!tornado telah terlihat oleh radar".
d. )mbil tempat berlindung di sebuah bangunan dengan pondasi yang kuat.
e. ;ika toilet tidak tersedia& berbaring di selokan atau dataran rendah.
f. Pelajari tanda-tanda bahaya' sebelum tornado menghantam& angin dapat mereda
dan udara dapat menjadi diam& dan umumnya terjadi di dekat tepi badai& )nda
seringkali dapat melihat jelas langit setelah tornado.
Saat terjadi tr!ad da! "rba! berada di dalam ruma# :
a. Pergilah ke ruang ba#ah tanah atau bagian terendah dari bangunan.
b. ;ika tidak ada ruang ba#ah tanah& pergi ke sebuah lorong dalam atau ruangan tanpa
jendela.
c. Pergi ke tengah ruangan& menjauhlah dari sudut karena mereka menarik puing-
puing.
d. %erlidunglah di ba#ah perabot yang kokoh dan berpeganglah pada benda tersebut.
e. unakan lengan untuk melindungi kepala dan leher.
f. ;ika berada dalam mobil & segera keluar dan cari tempat perlindungan.
Saat di $e"la# atau "a!tr #al %a!& dila"u"a! adala# :
a. Pergi ke lantai terendah dalam gedung& hindari atap yang lebar seperti auditorium&
atau kafetaria.
b.
-
8/18/2019 BENCANA MARITIM
5/17
Saat terjadi tr!ad bila berada di dalam mbil #al %a!& #aru$ dila"u"a! adala#:
a. ;angan pernah mencoba mengendarai dan mela#an tornado dengan kendaraan.
b. Keluar dari mobil dengan segera dan cobalah untuk menemukan tempat
berlindungdi sebuah gedung atau bangunan yang kuat.
c. %erbaringlah di selokan atau dataran rendah yang jauh dari kendaraan.
Setela# terjadi tr!ad #al %a!& #aru$ dila"u"a! adala# :
a. %antulah orang lain yang terjebak atau terluka & dan jangan mencoba untuk
memindahkan orang-orang yang terluka kecuali mereka berada dalam bahaya
dengan cedera.
b. yalakan radio atau tele=isi untuk mendapatkan informasi terbaru.
c. 2etap keluar dari bangunan yang rusak dan kembali ke rumah hanya ketika petugas
mengatakan aman.
d. unakan telepon hanya untuk panggilan darurat.
e. %ersihkan obat-obatan yang tumpah& pemutih& bensin& atau cairan yang mudah
terbakar lainnya dengan segera.
f. 2inggalkan bangunan jika )nda mencium bau gas atau asap kimia.
g. )mbil foto kerusakan untuk mengklaim asuransi.
h. Ingat untuk membantu tetangga yang mungkin membutuhkan bantuan.
*. El N)n& (an La N)na>l-ino& menurut sejarahnya adalah sebuah fenomena yang teramati oleh para
penduduk atau nelayan Peru dan >kuador yang tinggal di pantai sekitar Samudera Pasifik
bagian timur menjelang hari natal !Desember". 8enomena yang teramati adalah
meningkatnya suhu permukaan laut yang biasanya dingin. 8enomena ini mengakibatkan
perairan yang tadinya subur dan kaya akan ikan !akibat adanya up#elling atau arus naik
permukaan yang memba#a banyak nutrien dari dasar" menjadi sebaliknya. Pemberian
nama >l-ino pada fenomena ini disebabkan oleh karena kejadian ini seringkali terjadi
KELOMPOK 5 A2!MARI"IM DI#A#"ER 5
-
8/18/2019 BENCANA MARITIM
6/17
pada bulan Desember. >l-ino !bahasa Spanyol" sendiri dapat diartikan sebagai 3anak
lelaki4.
Di kemudian hari para ahli juga menemukan bah#a selain fenomena menghangatnya
suhu permukaan laut& terjadi pula fenomena sebaliknya yaitu mendinginnya suhu
permukaan laut akibat menguatnya up#elling. Kebalikan dari fenomena ini selanjutnya
diberi nama 5a-ina !juga bahasa Spanyol" yang berarti 3anak perempuan4
!oseanografi.blogspot.com.& +77/".
a. Dam'a" El(Ni!
8enomena >l-ino mengakibatkan perairan yang tadinya subur menjadi
sebaliknya. Ini diakibatkan karena up#elling yang memba#a banyak nutrien dari
dasar laut dan biasanya up#elling menjadi tempat berkumpulnya ikan dan plankton
menjadi melemah. )ir hangat dengan kandungan nutrisi yang rendah menyebar di
sepanjang pantai sehingga panen para nelayan berkurang.Salah satu contoh kasus
adalah pada fase >l-ino air dari 5aut Maluku banyak terhisap ke dalam Samudra
Pasifik untuk menggantikan air yang terhisap kearah timur. 1ntuk mengganti
kekosongan di 5aut Maluku& maka terjadi peristi#a up#elling. ?al ini bisa
menyebabkan melimpahnya plankton atau sering disebut dengan red tide.
?al ini jelas tidak menguntungkan bagi kehidupan di laut& karena red tide bisa
menghasilkan racun yang bisa mengganggu kehidupan ba#ah laut terutama pada
ikan.lain yang disebabkan oleh >l-ino adalah matinya karang-karang atau sering
disebut dengan coral bleaching. Menurut saya hal ini disebabkan karena >l-ino bisa
menghangatkan suhu laut. Karena suhu laut naik maka alga yang hidup pada coral
mengalami kematian sehingga jaringan terumbu menjadi menjadi pudar sehingga
#arna putih kalsium karbonat yang seperti tulang kelihatan.
b. Cara )e!a!&&ula!&a! El(Ni!
Seperti yang kita ketahui bah#a >l-ino bukan gejala yang disebabkan oleh ulah
manusia >l-ino adalah peristi#a alam. @leh sebab itu >l-ino tidak bisa dicegahmaupun dihentikan& maka kita hanya bisa mencoba mengurangi dampak yang
dihasilkan oleh >l-ino. @leh sebab itu& tindakan yang dapat dilakukan untuk
beradaptasi dengan >l-ino adalah dengan memberikan pendidikan dan pelatihan
kepada masyarakat dari jauh-jauh hari. Selain itu pemerintah juga harus
mempersiapkan segala upaya untuk mencegah besarnya akibat yang dihasilkan oleh
>l-ino& seperti membuat gerakan hemat air karena
>l-ino bisa membuat kemarau yang berkepanjangan& mengatur tata penggunaan
air& irigasi& termasuk ketersediaan air di #aduk-#aduk& dll.>l-ino juga bisa
KELOMPOK 5 A2!MARI"IM DI#A#"ER 6
-
8/18/2019 BENCANA MARITIM
7/17
mengancam kehidupan nelayan tradisional di Indonesia. Menurut yang saya baca dari
beberapa situs internet mengatakan bah#a para nelayan hanya bisa pasrah dan
menunggu >l-ino berlalu karena mereka tidak mempunyai alat yang memadai untuk
menangkap ikan.
1ntuk menggulangi 5a-ina hal yang harus dilakukan adalah pembuatan #aduk&
restorasi : reboisasi hutan yang gundul untuk memperluas resapan air& dan penertiban
pembuangan sampah di daerah sungai
*. Dam'a" El Ni! da! La Ni!a di I!d!e$ia
Dampak yang paling nyata dari fenomena >l ino adalah kekeringan di Indonesia
yang menyebabkan langkanya air di sejumlah daerah dan kemudian berakibat pada
penurunan produksi pertanian karena tertundanya masa tanam. Selain itu& meluasnya
kebakaran hutan yang terjadi di beberapa #ilayah di Kalimantan dan Sumatera juga
diindikasikan sebagai salah satu dampak dari fenomena >l ino tersebut. 1ntuk 5a
ina& dampak yang paling terasa adalah hujan deras yang juga menyebabkan gagal
panen pada pertanian karena sa#ah tergenang.
)da juga keuntungan dari >l ino& yaitu bergerak masuknya ikan tuna yang
berada di Samudera ?india ke selatan Indonesia. ?al itu terjadi karena perairan ditimur samudera mendingin& sedangkan yang berada di barat Sumatera dan selatan
;a#a menghangat. )kibat proses ini& Indonesia mendapat banyak ikan tuna& sebuah
berkah yang perlu dimanfaatkan.
D. "sunam)
2sunami adalah gelombang air yang sangat besar yang dibangkitkan oleh macam-
macam gangguan di dasar samudra. angguan ini dapat berupa gempa bumi& pergeseran
lempeng& atau gunung meletus. 2sunami tidak kelihatan saat masih berada jauh di tengah
lautan& namun begitu mencapai #ilayah dangkal& gelombangnya yang bergerak cepat ini
akan semakin membesar.pengertian tentang tsunami&penyebab tsunami&bahaya
tsunami&sebab terjadi nya gelombang tsunami&tsunami aceh +0 desember +77 dan
pengertian tsunami dan penebabnya
La!&"a# %a!& #aru$ dila"u"a! Si!ma! Sadar Be!*a!a i!i a!tara lai! :
a. Petakan daerah ra#an genangan tertinggi tsunami& jalur e=akuasi& dan tempat penampungan sementara yang cukup aman.
KELOMPOK 5 A2!MARI"IM DI#A#"ER 7
-
8/18/2019 BENCANA MARITIM
8/17
b. %erkoordinasi dengan %adan Meterologi dan eofisika !%M"& kepolisian&
pemerintah daerah& dan rumah sakit. ;ika data dari %M mengenai peringatan dini
bencana tak bisa diharapkan kecepatannya& komunitas ini harus menghimpun
gejala-gejala alam yang tidak biasa terjadi.
c. Melakukan pertemuan rutin untuk menambah pengetahuan mengenai gempa dan
tsunami. ;ika perlu& mendatangkan ahli.
d. Melakukan latihan secara reguler& baik terjad#al maupun tidak terjad#al.
e. %uat deadline #aktu respon e=akuasi untuk diterapkan saat latihan agar dalam
bencana sesungguhnya telah terbiasa merespon secara cepat.
f. %uat kode tertentu yang dikenali masyarakat sekitar untuk menandakan e=akuasi.
Semisal di Pulau Simeuleu yang paling dekat dengan episentrum gempa )ceh&
memiliki istilah Semong yang diteriakkan berulang kali untuk menunjukkan
adanya tsunami. Dengan kode ini& otomatis harus dilakukan e=akuasi secepatnya
ke tempat yang lebih tinggi.Menyebarkan gambar peta e=akuasi di pelosok daerah
tempat anggota komunitas tinggal.
g. Menyebarkan gambar peta e=akuasi di pelosok daerah tempat anggota komunitas
tinggal.
Seda!&"a! la!&"a# %a!& #aru$ dila"u"a! tia' i!di+idu adala# :
a. Siapkan satu tas darurat yang sudah diisi keperluan-keperluan mengungsi untuk ,
hari. Di dalamnya termasuk& pakaian& makanan& surat-surat berharga& dan minuman
secukupnya. ;angan memba#a tas terlalu berat karena akan mengurangi kelincahan
mobilitas.
b. Selalu merespon tiap latihan dengan serius sama seperti saat terjadinya bencana.
c. Selalu peka dengan fenomena alam yang tidak biasa.
E. %e$ala (an Pen+egahan D)n) Ben+ana Mar)t)m ,ang ()se'a'kan Oleh Alam
Sistem peringatan dini merupakan sistem yang menginformasikan kemungkinan
terjadinya bahaya sebelum bahaya tersebut terjadi. Secara konseptual& pentingnya sistem
peringatan dini ini telah dirumuskan dalam Konferensi Internasional Ketiga tentang
Peringatan Dini !>A< III" yang diselenggarakan di %onn& ;erman pada +B-+C Maret
+770. Konferensi ini memberi kesempatan pemaparan proyek-proyek peringatan dini baru
dan ino=atif serta membahas bahaya alam dan risikonya di seluruh dunia dan bagaimana
mengurangi dampaknya melalui penerapan peringatan dini yang terpusat pada
masyarakat. >mpat poin penting yang terkait dengan sistem peringatan dini terpadu
KELOMPOK 5 A2!MARI"IM DI#A#"ER 8
-
8/18/2019 BENCANA MARITIM
9/17
adalah pengetahuan tentang resiko, pemantauan dan layanan peringatan,
penyebarluasan dan komunikasi, dan kemampuan merespon atau penanggulangan.
Sebenarnya sistem peringatan dini yang dikembangkan di ka#asan Pasifik cukup
sederhana. amun secanggih apa pun sistem deteksi a#al gelombang tidak akan berarti
apa-apa jika #arga masyarakat pesisir tidak mendapat peringatan sesegera mungkin. ;adi
teknologi sensor gelombang hanya salah satu bagian dari sistem peringatan dini. ?al
terpenting adalah memberikan pendidikan kepada masyarakat pesisir untuk me#aspadai
adanya bencana kelautan dan mengenal tanda peringatan untuk #aspada atau mengungsi
dengan isyarat tertentu. Sarana komunikasi semacam tele=isi& radio& bahkan telepon
bukan pilihan terbaik untuk menyampaikan informasi atau tanda terjadinya bencana. ;adi
diperlukan suatu infrastruktur informasi yang bisa menjangkau seluruh pelosok daerah
yang akan terkena dampak bencana kelautan. ?al ini dapat dilakukan melalui beragam
jalur telekomunikasi !seperti e-mail& fa& radio& tele& 2E& dan lain sebagainya". Dengan
demikian pesan darurat dapat diterima oleh masyarakat& pemerintah& serta badan-badan
penanggulangan bencana.
Ide a#al dari sistem terpadu peringatan dini bencana kelautan disini menggunakan
indikator kenaikan muka air laut ! slope isobar " yang dapat kita ketahui melalui profil
perbedaan tekanan yang terdeteksi oleh alat yang kita pasang. Perbedaan tekanan disini
juga dapat diketahui dari suhu permukaan air laut yang lebih tinggi dibandingan daerah
sekitarnya. ?al ini merupakan indikasi terjadinya penurunan tekanan !perubahan muka air
laut". Kenaikan atau perubahan muka air laut yang signifikan ini merupakan salah satu
petunjuk utama sebagai indikasi a#al adanya bencana kelautan& seperti 2sunami& badai
pasang& dan kenaikan muka air laut. Setelah terjadi kenaikan muka air laut& kita dapat
mengidentifikasikannya ke dalam parameter untuk setiap jenis bencana kelautan& karena
sekecil apapun perubahan muka air laut dapat menunjukkan adanya suatu tanda yang tak
biasa terjadi.
ejala alam sendiri masih bisa dideteksi lebih a#al sehingga hasil deteksi itu akan
terhubung ke alat sistem peringatan dini yang akhirnya bisa menyampaikan informasi
potensi bencana tersebut kepada masyarakat. Misalnya mengintegrasikan alat sistem
peringatan dini untuk gejala banjir& alat sistem peringatan dini ini bisa diintegrasikan
dengan lokasi-lokasi pintu air sungai yang menjadi sentral informasi ketinggian air sungai
yang bisa menyebabkan banjir.Manajemen risiko bencana mengkaji seluruh akti=itas baik
dalam penanganan struktural ! structural measures" maupun non-struktural !non-
structural measures" untuk menghindarkan !pre=entif" atau untuk mengurangi !mitigasi
dan preparedness" efek yang ditimbulkan oleh bahaya bencana. Penanganan struktural
KELOMPOK 5 A2!MARI"IM DI#A#"ER 9
-
8/18/2019 BENCANA MARITIM
10/17
untuk bencana kelautan di pesisir selatan ;a#a %arat dapat meliputi sistem perlindungan
pantai dengan membangun tembok penahan ombak berupa seawall & breakwater & dan
pintu air yang dikenal sebagai hard protection& serta perlindungan dengan mengunakan
=egetasi pantai seperti mangroove dan coastal forest & sand dune& dan terumbu karang
yang dikenal sebagai soft protection.
1ntuk penanganan non-struktural dapat meliputi undang-undang dan peraturan
pemerintah& penegakan hukum& organisasi pemerintah dan non-pemerintah yang terkait
dengan penanganan bencana !PMI& ambulans& tenaga medis& pemadam kebakaran& karang
taruna dan lain-lain"& penyediaan peta bahaya dan risiko bencana kelautan& serta peta jalur
e=akuasi& konsep penataan ruang yang akrab bencana& sistem peringatan dini bencana&
pendidikan masyarakat& serta penyiapan-penyiapan fasilitas penyangga hidup !life
line".untuk itu kita perlu memahami fenomena terjadinya bencana& bahaya& dan
kerentanan& serta tata cara kajian risiko dan mitigasinya& maka diharapkan peran
pemerintah pusat& pemerintah daerah& karya#an industri& peneliti& dan masyarakat umum&
secara sistematis& komprehensif& tearah& dan lebih terpadu dapat meningkatkan
ke#aspadaan terhadap risiko bahaya bencana kelautan di tingkat masyarakat serta
memperkenalkan tindakan lokal yang perlu diambil untuk mengurangi risiko yang
ditimbulkan.
-. M)t)gas) Ben+ana Kelautan Oleh Alam
Indonesia merupakan salah satu negara di )sia yang ra#an terhadap berbagai ancaman
bencana alam seperti gempa bumi& tsunami& gunung berapi& banjir& tanah longsor
kekeringan dan angin badai. Itu disebabkan lantaran #ilayah Indonesia terletak pada jalur
gempa bumi aktif dunia akibat pertemuan tiga lempeng tektonik !5empeng Samudra
Indo-)ustralia& 5empeng %enua >urasia dan 5empeng Samudra Pasifik". %erkaitan
dengan hal tersebut Pemerintah Indonesia berupaya melakukanMitigasi %encana dan
)daptasi Perubahan Iklim.Dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia melakukan
Launching Sistem Informasi Mitigasi encana dan !daptasi Lingkungan !SI-M)I5". Ini
adalah program yang diluncurkan guna memberikan informasi berkaitan dengan arah
angin& gempa& tsunami dan bahaya lainnya. 3Informasi ini disebarkan oleh Dinas
Kelautan dan Perikanan setempat.
Mitigasi bencana adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak risiko
bencana& melaui beberapa hal. Sedangkan mitigasi perubahan iklim adalah tindakan$
tindakan yang dilakukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca supaya global warming
atau pemanasan global bisa di turunkan.
KELOMPOK 5 A2!MARI"IM DI#A#"ER 10
-
8/18/2019 BENCANA MARITIM
11/17
1paya$upaya mengurangi dampak iklim masyarakat belum banyak yang tahu dan
dianggap sebagai kegiatan yang menakut$nakuti& yang belum tentu benar& masalahnya
adalah belum ada data yang disebut data kerentanan #ilayah pesisir.. Perubahan iklim
diprediksi dengan adanya kenaikan air laut yang mencapai B mili dalam satu tahun. 1ntuk
pesisir di Pantai 1tara ;a#a perubahan iklim bercampur dengan kenaikan permukaan air
tanah. )da erosi& ada kenaikan permukaan air laut.
Me!uru!"a! Emi$i ,arb!
1ntuk mengantispiasi kenaikan permukaan air laut karena perubahan iklim hanya bisa
dilakukan dengan menurunkan emisi karbon& supaya perubahan iklim dapat diramalkan&
mengurangi penggunaan bahan bakar fosil& mengurangi penebangan hutan& mengurangi
penggunaaan kendaraan bermotor& tidak membuang samaph sembarang& dan perbanyak hutan
atau perbanyak tanaman.
SI-M)I5 merupakan Program Pusat Informasi tentang Mitigasi %encana dan )daptasi.
Informasi ini akan disebarluaskan kepada masyarakat nelayan dan masyarakat pesisir melalui
layanan SMS langsung dari %MK. Sementara itu& Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Pro=insi ;a#a 2engah yang di#akili Kabid. Kelautan Pesisir dan Pulau $ Pulau Kecil&
mitigasi bencana dan adaptasi perubahan iklim dapat dilakukan melalui dua pendekatan& yaitu pendekatan struktural dan nonstruktural.
Mitigasi struktural dilakukan dengan melakukan upaya mengurangi dampak bencana dan
perubahan iklim yang bersifat fisik. Mitigasi ini dibedakan menjadi dua kelompok yaitu
alami& seperti penanaman hutan pantai& di sepanjang pantai dan perlindungan terumbu karang
dan buatan& seperti pembangunan pemecah gelombang& shelter retrofitting ruang.1ntuk upaya
mitigasi non-struktural adalah melalui sosialisasi penyadaran masyarakat& peningkatan
kapasitas kelembagaan& dan whorkshop untuk mengurangi pemanasan global.
2.-. BENCANA MARITIM YANG BERASAL B,AN DARI ALAM
A. E)(em)&)&g)
Definisi korban massal maritim adalah bila korban mencapai / orang atau lebih.
1. 2ahun (CF, $ (CC, '
a. +.//C kematian dan (/.BBF cedera
KELOMPOK 5 A2!MARI"IM DI#A#"ER 11
-
8/18/2019 BENCANA MARITIM
12/17
'. /7 G kematian dan B/G cedera disebabkan kejadian diatas kapal yang tidak
berhubungan dengan pengoprasian kapal !misalnya ' terlempar kelaut&
crushinjury& dan kebakaran".
+. Kebanyakan cedera terjadi diatas kapal dengan aktifitas industrial yang
tinggi&misalnya kapal nelayan.
+. Statistik korban diseluruh dunia !(CC0"
a. (.(//C orang te#as saat sedang berlayar atau bekerja diatas kapal
b. Sejumlah (F7 kapal yang ternggelam berbobot lebih dari (77 ton
c. Sebanyak BBG !(.+77" orang yang te#as& berasal dari + kapal laut.
B. Et)&l&g)
1. 2erdapat perbedaan definisi bencana pada situasi maritim !komunitas yang sangat
kecil& terisolasi& dengan sumber daya yang minimal.
2. Kega#atdaruratan diatas kapal sangatlah muda berkembang menjadi suatu
bencana.
/. %encana maritim !bukan berasal dari alam" '
a. 2abrakan
b. Kejadian yang berhubungan dengan cuaca
c. Kebekaran
d. Penyakit infeksi yang menular.
a. Tabra"a! Atau Clli$i!
( Relatif jarang terjadi& namun bila terjadi mengakibatkan masalah yang
spektakuler
(
-
8/18/2019 BENCANA MARITIM
13/17
)ntisipasi ' 5uka bakar& 2rauma inhalasi& Keracunan
-
8/18/2019 BENCANA MARITIM
14/17
a Status kega#atdaruratan
b Kondisi kapal laut
c =akuasi massal tidak
memungkinkan
/ %ila kapal dalam kondisi kritis dan tidak ada pertolongan dari luar sekoci
penyelamat dengan suplai makanan& air& dan obat $ obatan yang adekuat
lifeboat drill
E3akuas) K&r'an 4*ase3a+
(. %ila kapal tidak dalam kondisi berbahaya !misalnya terjadi K5%" berbelok ke
pelabuhan terdekat yang dianggap mampu menangani dan memiliki smber daya
yang adekuat
+. Perlu diperhatikan saat e=akuasi korban
a Seluruh tube lines terfiksir lebih kuat
b Korban tertutup dengan selimut tahan cuaca
c Korban terpasang kartu status korban yang tahan air& dengan data ' nama
lengkap& tanggal dan #aktu e=ak& usia dan seks& tanda =ital& problem !#aktu
dam omset"& terapi yang diberikan& ri#ayat alergi& pengobatan saat ini&
ri#ayat medik sebelumnya& #aktu makan atau minum terakhir keluarga
terdekat yang bisa dihubungi.
E. Damak terha(a U%D ()ela'uhan 6
1. Dampaknya ternyata kecil '
a. Populasi yang terkena tidak terlalu besar
'. >=akuasi udara hanya dapat mengangkut sedikit korban dalam satu #aktu
+. >=akuasi dengan kapal atau perahu penolong baru akan datang beberapa
#aktu kemudian
(. Sistem kesehatan didarat tidak terkena dampak bencana
e. Korban dapat didistribusikan secara merata ke sejumlah fasilitas kesehatan.
+. 8asilitas dan sarana pelayanan 1D dipesisir memiliki #aktu untuk melakukan
koordinasi penanganan korban bencana
-. Baga)mana ')la s)stem ela,anan U%D ,ang terse()a 'era(a ()(aerah
teren+)l6
1. Korban akan datang dalam #aktu yang relatif lama2. ;umlah dan tipe korban telah dapat diketahui sebelumnya
KELOMPOK 5 A2!MARI"IM DI#A#"ER 14
-
8/18/2019 BENCANA MARITIM
15/17
/. )kti=itas disaster plan setempat untuk menghadapi jumlah korban yang melebihi
kapasitas sistem 1D didaerah tersebut.
.
-
8/18/2019 BENCANA MARITIM
16/17
%encana maritim yang bukan berasal dari alam yaitu 2abrakan& Kejadian yang
berhubungan dengan cuaca& Kebekaran& dan Penyakit infeksi yang menular.Kapal
kargo& kapal =ery& kapal pesiar atau anjungan pengoporan lepas pantai merupakan
suatu komunitas kecil dimana sumber daya internal dapat segera habis terpakai dan
terdapat jarak yang perlu diperhintungkan untuk mendatangkan sumber daya
eksternal. %encana maritim merupakan berbentuk tabrakan& cuaca buruk& kebakaran&
atau penularan penyakit infeksius.
5etak bencana maritim yang umumnya terpencil membuat sistem 1D yang ada
dipesisir memiliki #aktu untuk melakukan segala persiapan untuk menerima dan
menangani korban bencana. Pelatihan& protokol& dan perencanaan bencana hars
merupakan suat bagian dari kegiatan rutin bagi )%K.
Sistem terpadu peringatan dini bencana kelautan disini menggunakan indikator kenaikan muka air laut ! slope isobar " yang dapat kita ketahui melalui profil
perbedaan tekanan yang terdeteksi oleh alat yang kita pasang. Perbedaan tekanan
disini juga dapat diketahui dari suhu permukaan air laut yang lebih tinggi dibandingan
daerah sekitarnya
/.2. #aran
Kiranya dengan makalah ini maka pembaca dapat mengerti tentang bencana maritime
dan bagaimana penanganan& pencegahan& serta tindakan yang harus dilakukan mana
kala bencana tersebut terjadi.
DA-"AR PU#"AKA
Ilyas&2ommy.+770. Mitigasi "empa dan #sunami di $aerah perkotaan. Makalah Seminar
idang %erekayasaan. 8akultas 2eknik' 1ni=ersitas Sam Ratulangi.
http'::###.kkp.go.id:inde.php:mobile:arsip:c:C0/:Mitigasi-%encana-Kelautan-5uncurkan-
SI-Mail-di-%atang:*categoryJid/F
http://www.slideshare.net/nurwulan3/bencana-laut
http'::#ahyuancol.#ordpress.com:+77F:7B:7(:gelombang-badai-gelombang-tinggi:
KELOMPOK 5 A2!MARI"IM DI#A#"ER 16
http://www.kkp.go.id/index.php/mobile/arsip/c/9465/Mitigasi-Bencana-Kelautan-Luncurkan-SI-Mail-di-Batang/?category_id=58http://www.kkp.go.id/index.php/mobile/arsip/c/9465/Mitigasi-Bencana-Kelautan-Luncurkan-SI-Mail-di-Batang/?category_id=58http://www.kkp.go.id/index.php/mobile/arsip/c/9465/Mitigasi-Bencana-Kelautan-Luncurkan-SI-Mail-di-Batang/?category_id=58http://www.slideshare.net/nurwulan3/bencana-lauthttp://wahyuancol.wordpress.com/2008/07/01/gelombang-badai-gelombang-tinggi/http://www.slideshare.net/nurwulan3/bencana-lauthttp://wahyuancol.wordpress.com/2008/07/01/gelombang-badai-gelombang-tinggi/http://www.kkp.go.id/index.php/mobile/arsip/c/9465/Mitigasi-Bencana-Kelautan-Luncurkan-SI-Mail-di-Batang/?category_id=58http://www.kkp.go.id/index.php/mobile/arsip/c/9465/Mitigasi-Bencana-Kelautan-Luncurkan-SI-Mail-di-Batang/?category_id=58
-
8/18/2019 BENCANA MARITIM
17/17
KELOMPOK 5 A2!MARI"IM DI#A#"ER 17