bencana alam

Upload: mohammad-fahmi

Post on 05-Mar-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Bencana Alam Buat Para Siswa

TRANSCRIPT

Bencana AlamTsunami di Aceh , 26 Desember 2004

Bencana gempa bumi dan tsunami di Aceh merupakan salah satu bencana alamdahsyat di Indonesia bahkan di dunia untuk kurun waktu 40 tahun terahir. Menurut PBB,sebanyak 229.826 korban gempa dan tsunami hilang dan 186.983 lainnya tewas. TsunamiSamudra Hindia menjadi gempa dan Tsunami terburuk 10 tahun terakhir. Gempa berkekuatan9.3 SR (menurut Pacific Tsunami Warning Center) ini telah meluluh lantahkan aceh bagianutara, Sumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, SriLanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika. Bencana ini merupakan kematian terbesarsepanjang sejarah. Indonesia, Sri Lanka, India, dan Thailand merupakan negara denganjumlah kematian terbesar.Di Indonesia sebanyak 126 ribu jiwa melayang akibat bencana tersebut, dan lebih dari30 ribu lainya dinyatakan hilang. Wilayah yang paling parah terkena dampak bencana gempabumi dan tsunami adalah meulaboh dan Banda aceh. Hampir 50 % bangunan di wilayahtersebut hancur tekena dampak gempa bumi yang diikuti oleh gelombang tsunami yangketinggiannya mencapai 9 meter.

Erupsi Gunung Merapi di Yogyakarta

Gunung merapi merupakan salah satu gunung teraktif di dunia yang memiliki sikluspuncak erupsi setiap dua hinga lima tahun . Dalam kurun waktu 10 tahun terahir, tercatat 2letusan besar yang terjadi. Letusan besar pertama terjadi pada tahun 2006, tepatnya pada Juni2006 dan yang kedua yaitu erupsi yang terjadi pada 5 November 2010.Erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada Jumat dini hari 5 November 2010merupakan erupsi terbesar sejak tahun 1872. Luncuran awan panas mencapai yang 15 kmmerupakan luncuran awan panas terpanjang sejak 1872 silam yang mencapai 11- 12 km.Letusan pada 5 November menewaskan lebih dari 200 korban. Wilayah yang terkenadampak dari letusan gunung merapi merupakan wilayah yang berjarak sekitar 16 sampai 18kilometer dari puncak Merapi. Letusan itu bahkan menghempaskan kubah Merapi yang baruterbentuk.Jika dibandingkan dengan letusan yang terjadi pada tahun 2006, letusan gunungMerapi pada november 2010 ini mengeluarkan energi yang jauh lebih besar. Jika sebelumnyaguguran lava hanya menjangkau 3- 4 km dari puncak, pada tahun 2010 jarak guguran lavamencapai lebih dari 10 km. Tanda tanda terjadinya erupsi pun juga terdapat perbedaan, jikapada tahun 2006 terdapat kubah lava yang terbentuk terlebih dahulu sehingga ketika kubahlava tersebut tidak stabil dan kemudian gugur, saat itulah terjadi awan panas. Akan tetapipada erupsi tahun 2010 hal tersebut tidak terjadi, justru yang terjadi adalah erupsi yangberupa letusan( eksplosif) sehingga resikonya lebih besar. Selain hal- hal yang telahdisebutkan sebelumnya, jika ditilik dari jumlah korban erupsi merapi pada tahun 2010 jauh lebuh banyak yaitu mencapai 275 korban ( menurut BNPB) yang mencakup warga DIY danjawa Tengah. Sedangkan erupsi pada tahun 2006 menelan 2 korban jiwa.

Gempa bumi Sumatera Barat , 30 september 2009.

Gempa bumi terjadi dengan kekuatan 7,6Skala Richterdi lepas pantai Sumatera Baratpada pukul 17:16:10WIBtanggal30 September2009.[3]Gempaini terjadi di lepas pantaiSumatera,sekitar 50 km barat lautKota Padang.[3]Gempa menyebabkan kerusakan parah di beberapa wilayah di Sumatera Barat seperti Kabupaten Padang Pariaman,Kota Padang,Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman,Kota Bukittinggi,Kota Padangpanjang,Kabupaten Agam,Kota Solok,dan Kabupaten Pasaman Barat. Menurut data Satkorlak PB, setidaknya 6.234 orangtewasakibat gempa ini yang tersebar di 3 kota & 4 kabupaten di Sumatera Barat ,korban luka berat mencapai 1.214 orang, luka ringan 1.688 orang,korban hilang 1 orang. Sedangkan 135.448 rumah rusak berat, 65.380 rumahrusak sedang, & 78.604 rumah rusak ringan. Menurut catatan ahli gempa wilayahSumatera Barat memiliki siklus 200 tahunan gempa besar yang pada awal abadke-21 telah memasuki masa berulangnya siklus.Akibat yang di timbulkan oleh gempa bumi ini adalah putusnya jaringantelekomunikasi, serta terjadinya kebakaran di sejumlah titik disamping korbanjiwa dan kerusakan bangunan.

Banjir Wasior . 4 Oktober 2010

Banjir bandang yang terjadi tepatnya di Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat inidisebabkan karena kerusakan yang terjadi di hutan wasior sehingga ketika hujan secara terusmenerus mengguyur kota tersebut mengakibatkan terjadinya luapan pada sungai batang Salai.Walhi memperkirakan sekitar 3040% hutan di kawasan tersebut mengalami alih fungsisehingga memicu terjadinya luapan pada sungai- sungai akibat tidak terserapnya dengan baikair hujan ke dalam tanah. Aktivitas penebangan pohon sejak tahun 1990- an dinilai menjadipenyebab utama kerusakan hutan yang berakibat pada terjadinya banjir bandang.Banjir yang terjadi menyebabkan banyak infrastruktur di Wasior hancur termasuklapangan udara di Wasior, sementara kerusakan juga menimpa rumah warga, rumah sakit,jembatan dan juga beberapa gereja.Kerusakan yang terjadi disebabkan banjir yang terjadimembawa serta batu-batuan besar, batang-batang pohon, lumpur.Bencana banjir bandangyang terjadi juga mengganggu hubungan komunikasi, jaringan listrik terputus dan aktifitasmasyarakat lumpuh.Banjir bandang juga menyebabkan 158 orang tewas dan 145 orang masih dinyatakanhilang Sementara sebagian besar korban luka-luka dibawa keManokwaridanNabire. Sementara sebagian korban luka lainnya dan warga yang selamat ditampung di tempat-tempat pengungsian. Akibat banjir yang terjadi yang merusak rumah warga dan infrastrukturbanyak warga yang selamat memutuskan mengungsi ke Manokwari dengan menggunakankapal laut.Badai

Badai adalah cuaca yang ekstrem, mulai dari hujan es dan badai salju sampai badai pasir dan debu.[1] Badai disebut juga siklon tropis oleh meteorolog, berasal dari samudera yang hangat.[2] Badai bergerak di atas laut mengikuti arah angin dengan kecepatan sekitar 20 km/jam.[2] Badai bukan angin ribut biasa.[3] Kekuatan anginnya dapat mencabut pohon besar dari akarnya, meruntuhkan jembatan, dan menerbangkan atap bangunan dengan mudah.[3] Tiga hal yang paling berbahaya dari badai adalah sambaran petir, banjir bandang, dan angin kencang.[4] Terdapat berbagai macam badai, seperti badai hujan, badai guntur, dan badai salju.[5] Badai paling merusak adalah badai topan (hurricane), yang dikenal sebagai angin siklon (cyclone) di Samudera Hindia atau topan (typhoon) di Samudera Pasifik.[1]Penyebab Terjadinya BadaiPenyebab badai adalah tingginya suhu permukaan laut.[6] Perubahan di dalam energi atmosfer mengakibatkan petir dan badai.[7] Badai tropis ini berpusar dan bergerak dengan cepat mengelilingi suatu pusat, yang sumbernya berada di daerah tropis.[6] Pada saat terjadi angin ribut ini, tekanan udara sangat rendah disertai angin kencang dengan kecepatan bisa mencapai 250 km/jam.[6] Hal ini bisa terjadi di Indonesia maupun negara-negara lain.[6] Di dunia, ada tiga tempat pusat badai, yaitu di Samudera Atlantik, Samudera Hindia, dan Samudera Pasifik.[6]

Tanah longsor

Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh: erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau gelombang laut yang menggerus kaki lereng-lereng bertambah curam lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat gempa bumi menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral dan bidang lemah pada massa batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng tersebut gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau saljuTornado

Tornado adalah kolom udara yang berputar kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Tornado muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.Umumnya tornado memiliki kecepatan angin 177km/jam atau lebih dengan rata-rata jangkauan 75m dan menempuh beberapa kilometer sebelum menghilang. Beberapa tornado yang mencapai kecepatan angin lebih dari 300-480km/jam memiliki lebar lebih dari satu mil (1.6km) dan dapat bertahan di permukaan dengan lebih dari 100km.[1][2][3]Meskipun tornado telah diamati di tiap benua kecuali Antartika, tornado lebih sering terjadi di Amerika Serikat.[4] Tornado juga umumnya terjadi di Kanada bagian selatan, selatan-tengah dan timur Asia, timur-tengah Amerika Latin, Afrika Selatan, barat laut dan tengah Eropa, Italia, barat dan selatan Australia, dan Selandia Baru.[5]Tornado multi-pusaranTornado multi-pusaran adalah suatu jenis tornado dimana dua atau lebih kolom udara yang menggumpal berputar mengelilingi pusat. Struktur multi-pusaran dapat terjadi di hampir setiap sirkulasi, namum sangat sering teramati dalam tornado dahsyat.Satelit tornadoSatelit tornado adalah suatu istilah untuk tornado lemah yang terbentuk dekat tornado besar kuat yang terjadi dalam mesosiklon yang sama. Satelit tornado muncul dari "orbit" tornado besar (sebagai namanya), yang memperlihatkan wujud pusaran yang multi-pusaran. Namun, satelit tornado merupakan corong yang berbeda, dan lebih kecil dibandingkan corong utama.[3]

Puting BeliungPuting Beliung secara resmi digambarkan secara singkat oleh National Weather Service Amerika Serikat seperti tornado yang melintasi perairan. Namun, para peneliti umumnya mencirikan puting beliung "cuaca sedang" berasal dari puting beliung tornado. Puting beliung cuaca sedang sedikit perusak namun sangat jauh dari umumnya dan memiliki dinamik yang sama dengan setan debu dan landspout.[18] Mereka terbentuk saat barisan awan cumulus congestus menjulang di perairan tropis dan semitropis.[18] Angin ini memiliki angin yang secara relatif lemah, dinding berlapis lancar, dan umumnya melaju sangat pelan.[18] Angin ini sangat sering terjadi di Florida Keys.[19] Puting Beliung Tornado merupakan secara harafiah sebutan untuk "tornado yang melintasi perairan". Angin ini dapat terbentuk melintasi perairan seperti tornado mesosiklon, atau menjadi tornado darat yang melintas keluar perairan. Sejak angin ini terbentuk dari badai petir perusak dan dapat menjadi jauh lebih dahsyat, kencang, dan bertahan lebih lama daripada puting beliung cuaca sedang, angin ini dianggap jauh lebih membahayakan.

Kebakaran liar

Kebakaran hutan, kebakaran vegetasi, atau kebakaran semak, adalah sebuah kebakaran yang terjadi di alam liar, tetapi juga dapat memusnahkan rumah-rumah dan lahan pertanian disekitarnya. Penyebab umum termasuk petir, kecerobohan manusia, dan pembakaran.Musim kemarau dan pencegahan kebakaran hutan kecil adalah penyebab utama kebakaran hutan besar.Kebakaran hutan dalam bahasa Inggris berarti "api liar" yang berasal dari sebuah sinonim dari Api Yunani, sebuah bahan seperti-napalm yang digunakan di Eropa Pertengahan sebagai senjata maritim

Kekeringan

Kekeringan adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam masa yang berkepanjangan (beberapa bulan hingga bertahun-tahun). Biasanya kejadian ini muncul bila suatu wilayah secara terus-menerus mengalami curah hujan di bawah rata-rata. Musim kemarau yang panjang akan menyebabkan kekeringan karena cadangan air tanah akan habis akibat penguapan (evaporasi), transpirasi, ataupun penggunaan lain oleh manusia.Kekeringan dapat menjadi bencana alam apabila mulai menyebabkan suatu wilayah kehilangan sumber pendapatan akibat gangguan pada pertanian dan ekosistem yang ditimbulkannya. Dampak ekonomi dan ekologi kekeringan merupakan suatu proses sehingga batasan kekeringan dalam setiap bidang dapat berbeda-beda. Namun demikian, suatu kekeringan yang singkat tetapi intensif dapat pula menyebabkan kerusakan yang signifikan.[1][2]PBB memperhitungkan bahwa setiap tahun wilayah lahan subur seluas Ukraina hilang akibat kekeringan, pembabatan hutan, dan ketidakteraturan iklim.[3]Akibat yang dapat ditimbulkan oleh kekeringan dalam demografi adalah migrasi massal, sebagaimana yang terjadi di wilayah Tanduk Afrika dan Sahel.

Pemanasan global

Anomali suhu permukaan rata-rata selama periode 1995 sampai 2004 dengan dibandingkan pada suhu rata-rata dari 1940 sampai 1980.Pemanasan global (Inggris: global warming) adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 0.18C (1.33 0.32F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia"[1] melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4C (2.0 hingga 11.5F) antara tahun 1990 dan 2100.[1] Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca pada masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil.[1] Ini mencerminkan besarnya kapasitas kalor lautan.Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem,[2] serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.Beberapa hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi pada masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.