belajar web gis

Upload: foxjarjaff

Post on 07-Jul-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Belajar Web GIS

    1/7

    Media Teknik Sipil, Volume X, Januari 2010 ISSN 1412-0976

    1

    DESAIN FITUR DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASIDAERAH IRIGASI (STUDI KASUS: DAERAH IRIGASI SAMPEAN

    BARU)

    Indarto 1) , Ferdinan Usman 2) 1), 2)Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Air (Puslit-PSDA), LEMLIT, UNEJ, Jl. Kalimantan No.37,Kampus Tegalboto, Jember 68121 Telp/Fax: 0331-337818. Email: [email protected]

    Abstrak Mapwindow merupakan salah satu perangkat lunak GIS yang sedang berkembang pesat dan diterapkan di seluruh penjurudunia. MapWindow dipakai sebagai salah satu Desktop GIS . Artikel ini mempresentasikan pengembangan Tool ( plug-in ) yangbekerja di atas MapWindowGIS . SIDI dikembangkan sebagai tool untuk membantu operasi dan manajemen jaringan irigasi(dan infrastruktur-nya). SIDI dikembangkan menggunakan Visual Basic.Net. Metodologi mencakup: (1) Pengembangan GIS ,yang terdiri dari: (a) konsultasi stakeholder, (b) inventarisasi asset irigasi, (c) penyusunan database dan (d) analisa ; (2) DesainSIDI yang terdiri dari: (a) literature review, (b) pengembangan algoritma, dan (c) finishing program; (3) Implementasi SIDI,yang terdiri dari: instalasi, test, dan kalibrasi SIDI di Daerah Irigasi Sampean baru. Penelitian menghasilkan perangkat lunakSIDI dalam bentuk plug-in Mapwindow (SIDI.dll). Implementasi SIDI di Daerah Irigasi SampeanBaru menunjukkan bahwaperangkat lunak SIDI dapat operasional dan user friendly untuk mendukung manajemen irigasi pada tingkat Daerah Irigasi.

    Kata kunci: SIDI, MapwindowGIS , Plug-in , Irrigation .

    Abstract Mapwindow is one of Open Source Software GIS (OSS-GIS) that developed and applied around the worlds as open source desktop GIS. Thiarticle present the development of Tool (Plug-in), called:“Sistem Informasi Daerah Irigasi (SIDI)“. SIDI is designed to work on the top o

    MapWindow GIS as plug-In. SIDI is developed as a tool to aid operation and maintenance of irrigation network (and its infrastructure) and wa-ter allocation at district level (Daerah Irigasi). SIDI was developed using Visual Basic. Net. Research methodology consists of three steps: (1) Dvelopment of GIS, that include: (a) stakeholder consultation, (b) inventory of irrigation asset, (c) GIS and database development, and (d) analys(2) SIDI Design that consist of: (a) literature review, (b) development of algorithm, (c) run, test, debug and finishing program; (3) Implementatof SIDI, include: installation, test and calibration of SIDI at Irrigation District Sampean Baru. This research produces software SIDI as Map- window Plug-In (SIDI.dll). The SIDI implementation shows that this software can be operated and user friendly to support the irrigation management at level of Irrigation District.

    Keywords: irrigation, MapwindowGIS, Plug-in, SIDI.

    1. PENDAHULUANInformasi yang dikemas dalam Sistem InformasiGeografis ( GIS ) telah dikembangkan di hampir semuaaspek kehidupan, termasuk di bidang manajemensumberdaya air dan irigasi. Pengembangan perangkatlunak untuk pengelolaan Jaringan dan Daerah Irigasitelah dilakukan oleh berbagai pihak [1,2,3,4,5,6].

    Sistem Informasi tersebut umumnya dikembangkandengan mengintegrasikan database terkait denganjaringan dan Daerah Irigasi ke dalam perangkat lunakGIS , baik embedded (sebagai plugin atau ekstensi)

    maupun sebagai paket perangkat lunak yang berdirisendiri (stand alone program). Pengembangan lebihlanjut adalah dengan mengintegrasikan sistem tersebutdengan jaringan internet dan memfasilitasi denganberbagai fitur sehingga baik: user (petani), pengelolamaupun masyarakat umum dapat mengakses fitur-fitur yang ada dengan hak prerogative (priviligie) yangberbeda-beda.

    Beberapa contoh perangkat lunak yang telahdikembangkan untuk manajemen irigasi, misalnya:SIMIS [7], MERIMIS [8] , IIS [9], SIGRIA [10]. Kompleksitas perangkat lunak tersebut tergantungdari kompleksitas permasalahan yang dihadapi danakan berbeda untuk satu wilayah dengan wilayahlainnya. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh aspek so-sio teknis di dalam sistem irigasi dan karakteristik ma-syarakat lokal. Keberhasilan suatu perangkat lunakyang diterapkan di suatu daerah tertentu, belum tentuberhasil untuk diterapkan di daerah lain. Sehinggauntuk suatu Daerah Irigasi tertentu perlu dirancang

    perangkat lunak tersendiri.Mapwindow GIS merupakan perangkat lunak yang fullopen sourcedan sedang berkembang pesat. Software inijuga dikembangkan di atas platform dotNET Framework,sehingga memudahkan kompilasi dan modifikasisourcecode antar berbagai bahasa pemrograman (VB.NET,C#).

  • 8/18/2019 Belajar Web GIS

    2/7

    Indarto dan Ferdinan Usman, 2010 .Disain Fitur dan Implementasi….Media Teknik Sipil. Vol. X, No. 1, Hal 1 - 7

    2

    Fitur Mapwindow cukup lengkap. Fitur dan fungsiyang disediakan Mapwindow relatif hampir samadengan fitur ArcviewGIS 3.x (salah satu software aplikasi GIS yang paling banyak digunakan), hal iniakan memudahkan penyerapan oleh pengguna.Mapwindow juga mampu mengolah berbagai formatdata ( vector maupun raster ) dan berbagai jenis data.Fasilitas Script dan Plug-in memungkinkan pengguna

    untuk melakukan personalisasi sendiri, menambahkanfitur atau plugin ke dalam fungsi utama Mapwindow[11,12,13,14,15]. Berbagai tool , model dan programaplikasi juga telah dan terus diintegrasikan denganMapwindow sebagai platform -nya, misalnya: ModelBASINS [16,17], Model SWAT [18]. Plug-inyang di-tujukan untuk aplikasi khusus, misalnya TAUDEM[19,20,21]. Mapwindow juga dipilih sebagai platform OSS-GIS bagi lembaga riset misalnya EPA dan pen-gembangan kurikulum pendidikan di UNU-IIST. Be-berapa proyek Internasional yang menggunakanMapwindow sebagai platform-nya , misalnya: The United

    Nations Waterbase Project [22].

    Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Sis-tem Informasi Daerah Irigasi (SIDI) yang berbasisMapwindow GIS. SIDI diharapkan dapat menjaditool untuk operasional sehari-hari bagi pengelolaanDaerah Irigasi. Penggunaan OSS-GIS diharapkan da-pat member solusi bagi mahalnya biaya software yangharus dialokasikan untuk manajemen irigasi.

    2. METODE2.1. Lokasi Penelitian

    Penelitian dilakukan di daerah irigasi Sampean BaruKabupaten Bondowoso dan Situbondo. Lokasi pene-litian disajikan pada. Gambar 1.

    Gambar 1. Lokasi penelitian

    2.2. Inventarisasi Data

    Inventarisasi data dilakukan ke UPT. PSAWS Sam-pean Baru dan survey lapang. Data-data yang dibu-tuhkan meliputi: data aset irigasi (bendung, saluran,bangunan pengambilan, bangunan ukur dan bangunanpelengkap), data pola tanam, data hidrometeorologidaerah irigasi dan data lokasi aset irigasi.

    2.3. Penyusunan GIS Daerah Irigasi

    Setelah data – data terkait dengan jaringan irigasi ter-kumpul, selanjutnya dilakukan tabulasi dan penyusu-nan layer GIS menggunakan Mapwindow. Layer GIS yang dihasilkan mencakup:

    a. Layer Daerah Irigasi

    Berisi informasi lokasi daerah irigasi. Layer tersebutmerupakan hasil digitalisasi peta RBI Bakosurtanal(1:25.000).

    b. Layer Jaringan Irigasi

    Berisi informasi saluran irigasi Sampean Barumeliputi: saluran (primer, sekunder dan tersier). Layertersebut merupakan hasil survey lapangmengggunakan GPS .

    c. Layer Bangunan Irigasi

    Berisi informasi tentang lokasi bangunan, jenisbangunan dan fungsi bangunan. Layer tersebutmerupakan hasil survey lapang .

    d. Layer petak tersier

    Berisi informasi tentang petak tersier meliputi, lokasipetak tersier, nama petak tersier, luas petak tersier.Layer tersebut merupakan hasil survey lapangmengggunakan GPS .

    2.4. Penyusunan Database Irigasi

    Setelah inventarisasi selesai dilakukan, kemudian data – data terkait dengan irigasi disusun di dalamdatabase .Penyusunan database dilakukan dengan urutan langkahsebagai berikut:

    a. Membuat Entity – Relationship Diagram Model E-R digambarkan dalam bentuk Entity- Relationship Diagram (ERD). ERD merupakan notasigrafis dalam pemodelan konseptual yang digunakanuntuk memodelkan struktur data dan hubungan antardata. Dengan ERD kita dapat menguji model dengan mengabaikan proses yang harus dilakukan. Dan kitamencoba menjawab pertanyaan seperti; data apa yangkita perlukan? bagaimana data yang satu berhubungandengan yang lain.

    ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untukmenggambarkan struktur dan hubungan antar data,pada dasarnya ada tiga macam simbol yang digunakanyaitu: Entitas digambarkan dalam bentuk persegi em-pat, Atribut digambarkan dalam bentuk ellips dan di-hubungkan dengan entitas dimana atribut tersebut be-rada, dan relationship digambarkan dalam bentuk in-tan/ diamonds . Gambar 2.

  • 8/18/2019 Belajar Web GIS

    3/7

    Indarto dan Ferdinan Usman, 2010 .Disain Fitur dan Implementasi….Media Teknik Sipil. Vol. X, No. 1, Hal 1 - 7

    3

    Gambar 2. Contoh ERD data tanaman

    b. Menyusun database Microsoft Access.

    Proses penyusunan databas e dengan Microsoft Acces

    dilakukan berdasarkan desain ERD Gambar 3.

    Gambar 3. Salah satu contoh desain database kebutu-han air irigasi dengan Microsoft Access

    2.5 Desain plug – in dengan Visual Studio

    Desain plug-in Sistem Informasi Daerah Irigasi(SIDI) dilakukan di dalam visual studio 2005 meng-gunakan bahasa pemrograman visual basic.net. Uru-tan langkah penyusunan plug-in SIDI meliputi: penyu-sunan algoritma program, perancangan fitur utama,modifikasi dan kompilasi source code , perancangan fiturtambahan, koneksi ke database, run test dan finishing

    plug-in , penyisipan program SIDI ke dalam perangkat

    Mapwindow GIS .3. HASIL DAN PEMBAHASAN3.1. Plug-In SIDI

    SIDI dirancang untuk memudahkan pengelola irigasimengakses informasi tentang operasi dan pemeliha-raan jaringan irigasi. Relasionaldatabase di rancang un-tuk memudahkan menyimpan dan memperbaharuidata terkait dengan jaringan irigasi.

    Desain menu SIDI disesuaikan dengan tujuan dan ke-butuhan aplikasi. Plug-in SIDI yang telah disisipkan kedalam Mapwindow GIS disajikan pada Gambar 4.

    Gambar 4. Plug-in SIDI di dalam Mapwindow

    Fitur SIDI yang berhasil dibangun terdiri dari bebera-pa menu:a. Menu skema irigasi

    Menu skema irigasi terdiri dari beberapa sub menupendukung yang terdiri atas: sub menu skema ja-ringan irigasi, sub menu skema bangunan irigasi,sub menu skema sosio hidrologi, sub menu skemaexploitasi, sub menu skema wilayah kerjaGHIPPA, dan sub menu wilayah kerja dinasGambar. 5.

    Gambar 5. Menu dan form skema irigasi

    b. Menu database irigasi

    Berisi sub menu yang berkaitan dengan buka database , simpan database , dan proses query data Gam-bar. 6.

    Gambar 6. Menu dan form skema irigasi

    Data TanamanID

    Jaringan irigasi Baku Sawah Padi Tebu

    Luas Tanam

    Keterangan

    Bero LPRPolowijo

    Menghitung

    Pembagian air

    Sumber Air

    ID

    Sal ran Baku sa ah

    LPR

    FPR

    Debit

  • 8/18/2019 Belajar Web GIS

    4/7

    Indarto dan Ferdinan Usman, 2010 .Disain Fitur dan Implementasi….Media Teknik Sipil. Vol. X, No. 1, Hal 1 - 7

    4

    c. Menu GIS IrigasiMenu ini berisi beberapa sub menu yang terdiriatas:- GIS DAS Sampean- GIS bangunan irigasi- GIS saluran irigasi- GIS petak tersier

    d. Menu Skema alokasi air irigasiMenu ini berisi skema pembagian air di DASSampean, meliputi pembagian air antar daerah iri-gasi dan pembagian air di dalam saluran primerdan saluran sekunder.

    3.2 Implementasi SIDI

    Konsep SIDI diimplementasikan di daerah irigasiSampean Baru. Terletak di Kabupaten Bondowosodan Kabupaten Situbondo – Propinsi Jawa Timur.

    a. Data peta lokasi daerah irigasi

    Form peta daerah irigasi berfungsi untuk menapilkaninformasi terkait dengan lokasi daerah irigasi, lokasisaluran, lokasi bangunan irigasi dan lokasi petak ter-sier dan peruntukan lahan daerah irigasi. Gambar 7.

    Gambar 7. Form peta lokasi daerah irigasi

    b. Form skema jaringan irigasi

    Form ini berfungsi untuk menampung data – data ter-kait dengan skematisasi jaringan irigasi (Gambar 8).Pengguna dapat menampilkan informasi terkait den-gan nama bangunan sadap (pengambilan), nama petaktersier, luas petak tersier dan jumlah kebutuhan airpada masing – masing musim (musim hujan, musimkemarau I dan musim kemarau II).

    Gambar 8. Form skema jaringan irigasi

    c. Form skema bangunan irigasi

    Form skema bangunan irigasi berfungsi untuk me-nampilkan informasi terkait dengan nama bangunanutama, nama bangunan pengatur, nama bangunanpengambilan (sadap), nama bangunan pelengkap, dannama bangunan ukur pada masing – masing bangunansadap.

    Gambar 9. Form skema bangunan irigasi

    d. Form skema sosiohidrologi

    Form skema sosiohidrologi berfungsi untuk menam-pilkan informasi terkait dengan nama bangunan pen-gambilan (sadap), nama petak tersier, luas petak ter-sier dan pembagian petak terseir berdasarkan wilayahadministrasi desa.

    Gambar 10. Form skema sosiohidrologi

    e. Form skema eksploitasi irigasi

    Form ini berfungsi untuk menampung data – dataeksploitasi irigasi, terdiri dari: Baku Sawah, debit 10harian, LPR, dan FPR 10 harian Gambar 11.

    Gambar 11. Form skema exploitasi irigasi

  • 8/18/2019 Belajar Web GIS

    5/7

  • 8/18/2019 Belajar Web GIS

    6/7

    Indarto dan Ferdinan Usman, 2010 .Disain Fitur dan Implementasi….Media Teknik Sipil. Vol. X, No. 1, Hal 1 - 7

    6

    Tool ini sangat membantu para pengelola irigasi dalammelaksanakan pekerjaan operasi dan pemeliharaanbangunan dan saluran irigasi. Pengelola irigasi dapatdengan mudah menyimpan, menampilkan dan mem-perbaharui data aset bangunan setiap ada kegiatan pe-nelusuran jaringan irigasi Gambar 16.

    4. SIMPULANPenelitian ini telah menghasilkan plug-in SIDI yangberfungsi sebagai alat pendukung operasi dan pemeli-haraan Jaringan Irigasi. Implementasi SIDI di lapan-gan menunjukan bahwa SIDI cukup user-friendly danmemungkinkan pengguna mengakses informasi dalambentuk peta, skema, tabel dan foto. Tool ini berman-faat dalam penyusunan perencanaan operasi dan pe-meliharaan. Plug-in SIDI yang berhasil dibuat dapat di-implementasikan di tempat lain, terutama pada padaDaerah Irigasi Lintas Kabupaten dan Kota denganpenyempurnaan fitur.

    5. UCAPAN TERIMAKASIHPenelitian ini didanai oleh DP2M-DIKTI melaluiProgram Hibah Kompetitif Sesuai Prioritas NasionalBatch III, dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan HibahPenelitian Tahun Anggaran 2009, Nomor:531/SP2H/PP/DP2M/VII/2009 , tertanggal 21 Juli2009. Penulis mengucapkan banyak terima kasihkepada semua pihak yang telah membantu dalamproses penelitian ini.

    6. DAFTAR PUSTAKA

    [ 1] Jurn'ëm, M. 1996. “Inventories of irrigation soft-

    ware and criteria to use”. In: Report of Workshop Irrigation Software Information,Montpellier, France. 9-16.

    [2] Jurn'ëm, M., 1996. “The ILRI inventory of irriga-tion software”. In: Report of Workshop Ir-rigation Software Information, Montpellier,France. 39-60.

    [3] Stein, M., 1996. “IRRISOFT – a Worldwide Webdatabase on irrigation and hydrology soft- ware”., In: Report of Workshop IrrigationSoftware Information, Montpellier, France.17-26.

    [4] Bonnet, G., 1996. “LOGID: a database diskettefor irrigation, drainage, and flood controlsoftware”. In: Report of Workshop Irriga-tion Software Information, Montpellier,France. 27-38.

    [5] Abdullah, M.N., Munir, A., 2003. “Decision Sup-port System (DSS) for Irrigation WaterManagement in Sugarcane Plantation”. Jur- nal Sain & Teknologi .3:34-42.http://www.pascaunhas.net

    [6] Gao, Z., 1999. “Decision-Making Support Systemfor Irigation Water Management of JingtaiChuan Pumping Irrigation Scheme at theUpper Reaches of Yellow River”. In: Wat- save Workshop Paper Presented at 51st IEC ,Cape Town, South Africa. 37- 46.http://www.icid.org

    [7] Mateos, L., Cortijo, I. L., Sagardoy, J. A. 2002.“SIMIS: the FAO decision support systemfor irrigation scheme management”. http://www.cat.inist.fr.orhttp://www.fao.org

    [8] Shaqir, I. and Evett, S., 2003.“MERIMIS: MiddleEast Regional Irrigation Management In-formation System”. http://merimis.org.

    [9] Pervez, M.S., Hoque, M.A., 2002. “Interactive In-formation System for Irrigation Manage-ment”. International Water ManagementInstitute. http://www.codata.org

    [10] Bonati, G., Fais, A. and Nino P., 2005. “SIGRIA(Information System on Water Manage-ment for Irrigation): a tool to support na-tional and local decision-making processesfor irrigation”. OECD Workshop on Agricul- tural and Water: Sustainability , Markets andPolicies . http://www/oecd.org/agr/env

    [11]Taylor, A., 2006. "New mapping softwaredeveloped at ISU in Idaho Falls a hit

    worldwide." INRA Journal . August 2006.pp 3-4.

    [12] Watry, G. , Ames, D.P., and Michaelis., P., 2007.

    “Introduction to MapWindow Tutorial Version 4.3”. COAPS. Florida StateUniversity. Accessed online athttp://www.mapwindow.org

    [13] Ames, D.P., 2007. "Getting Started with theMapWinGIS ActiveX Control." Accessedonline at http://www.mapwindow.org

    [14] Croft,T., 2007, “Quick Guide to MapWindowGIS Desktop Application” Version 2http://www.mapwindow.org

    [15] Anselmo, A., 2008. “MapWindow Plug-inDevelopment, Sample Project: Simple

    Path Analyzer Plug-in, A step-by-stepguide to creating a custom MapWindowPlug-in using the Iplug-in interface”.

    Accessed online athttp://www.mapwindow.org

    [16] EPA., 2001. Better Assessment ScienceIntegrating Point and Nonpoint Sources(BASINS). The BASINS home page ishttp://www.epa. gov/ost/basins

  • 8/18/2019 Belajar Web GIS

    7/7

    Indarto dan Ferdinan Usman, 2010 .Disain Fitur dan Implementasi….Media Teknik Sipil. Vol. X, No. 1, Hal 1 - 7

    7

    [17] Kittle, J., Duda, P.B., Ames, D.P. and Kinerson,R. 2006. “The BASINS Watershed AnalysisSystem -- Integrating With Open SourceGIS.” GIS and Water Resources AWRASpring Specialty Conference , Houston, TX,May.

    [18] Leon, L.F., 2007. “Step by Step Geo-Processing

    and Set-up of the Required WatershedData for MWSWAT (MapWindowSWAT)”. Accessed online athttp://www.waterbase.org

    [19] Rafn, E. and Ames, D.P., 2006. “EstimatingStream Channel Cross Sections from

    Watershed Characteristics.” GIS and WaterResources AWRA Spring Specialty Conference ,Houston, TX, May 2006.

    [20] Tarboton, D. and Ames, D. P.., 2001. “Advancesin the mapping of flow networks fromdigital elevation data”. In World Water and

    Environmental Resources Congress . ASCE,. Seehttp://hydrology.neng.usu.edu/taudem/

    [21] Reed, M., 2006, "Strategies for involvement ofthe United Nations UniversityInternational Institute for Software

    Technology (UNU-IIST) in building ICTinfrastructure." United Nations UniversityOffice in New York Seminar Series,

    [22] George, C., 2006. "The United Nations WaterBase Project." International Environmental

    Modelling and Software Society 2006 Conference ,Burlington, Vermont, July 9-13.