belajar akreditasi kerangka acuan

4
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENJARINGAN DAN PENANGANAN TB PARU DI PUSKESMAS JAYA MUKTI TAHUN 2015 I. Pendahuluan A. Latar Belakang TB sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat didunia walaupun upaya pengendalian dengan strategi DOTS telah diterapkan dibanyak Negara sejak tahun 1995. Penyakit Paru TB dapat diderita oleh siapa saja, orang dewasa atau anak-anak dan dapat mengenai seluruh organ tubuh kita manapun, walaupun yang terbanyak adalah organ paru. TB Paru adalah suatu penyakit infeksi yang menular dan disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberkulosis). TB Paru merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi permasalahan di dunia hingga saat ini, tidak hanya di negara berkembang tetapi juga di negara maju. WHO ( World Health Organization ) memperkirakan sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh TB Paru. Penyebab utama meningkatnya beban masalah TB antara lain adalah: 1. Kemiskinan pada berbagai kelompok masyarakat, seperti pada negara negara yang sedang berkembang. 2. Kegagalan program TB selama ini. Hal ini diakibatkan oleh: a. Tidak memadainya komitmen politik dan pendanaan b. Tidak memadainya organisasi pelayanan TB (kurang terakses oleh masyarakat, 3. penemuan kasus /diagnosis yang tidak standar, obat tidak terjamin penyediaannya, tidak dilakukan pemantauan, pencatatan dan pelaporan yang standar, dan sebagainya). 4. Tidak memadainya tatalaksana kasus (diagnosis dan paduan obat yang tidak standar gagal menyembuhkan kasus yang telah didiagnosis), salah persepsi terhadap manfaat dan efektifitas BCG. 5. Infrastruktur kesehatan yang buruk pada negara-negara yang mengalami krisis ekonomi atau pergolakan masyarakat. Penanggulang TB Paru merupakan hal yang sangat penting dilaksanakan sebagaimana dituangkan dalam KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 364/MENKES/SK/V/2009 TENTANG

Upload: henigizi07

Post on 12-Jul-2016

670 views

Category:

Documents


121 download

DESCRIPTION

Belajar Akreditasi Kerangka Acuan

TRANSCRIPT

Page 1: Belajar Akreditasi Kerangka Acuan

KERANGKA ACUANKEGIATAN PENJARINGAN DAN PENANGANAN TB PARU

 DI PUSKESMAS JAYA MUKTI TAHUN 2015

I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

TB sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat didunia walaupun upaya pengendalian dengan strategi DOTS telah diterapkan dibanyak Negara sejak tahun 1995. Penyakit Paru TB dapat diderita oleh siapa saja, orang dewasa atau anak-anak dan dapat mengenai seluruh organ tubuh kita manapun, walaupun yang terbanyak adalah organ paru. TB Paru adalah suatu penyakit infeksi yang menular dan disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberkulosis). TB Paru merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi permasalahan di dunia hingga saat ini, tidak hanya di negara berkembang tetapi juga di negara maju. WHO ( World Health Organization ) memperkirakan sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh TB Paru. Penyebab utama meningkatnya beban masalah TB antara lain adalah:1. Kemiskinan pada berbagai kelompok masyarakat, seperti pada negara

negara yang sedang berkembang.2. Kegagalan program TB selama ini. Hal ini diakibatkan oleh:

a. Tidak memadainya komitmen politik dan pendanaanb. Tidak memadainya organisasi pelayanan TB (kurang terakses oleh

masyarakat,3. penemuan kasus /diagnosis yang tidak standar, obat tidak terjamin

penyediaannya, tidak dilakukan pemantauan, pencatatan dan pelaporan yang standar, dan sebagainya).

4. Tidak memadainya tatalaksana kasus (diagnosis dan paduan obat yang tidak standar gagal menyembuhkan kasus yang telah didiagnosis), salah persepsi terhadap manfaat dan efektifitas BCG.

5. Infrastruktur kesehatan yang buruk pada negara-negara yang mengalami krisis ekonomi atau pergolakan masyarakat.

Penanggulang TB Paru merupakan hal yang sangat penting dilaksanakan sebagaimana dituangkan dalam KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 364/MENKES/SK/V/2009 TENTANG PEDOMAN PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS (TB) MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,bahwa penyakit TB Paru merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat,dan salah satu penyebab kematian sehingga perlu dilaksanakan program penanggulangan TB Paru secara berkesinambungan.

Untuk keberhasilan terselenggaranya program penanggulangan TB Paru berbagai upaya telah dilakukan oleh petugas kesehatan diantaranya penjaringan suspek TB Paru, upaya pencegahan penularan, penjaringan kontak serumah dan TB mangkir supaya tidak terjadinya kasus TB MDR.

Page 2: Belajar Akreditasi Kerangka Acuan

Wilayah kerja Puskesmas Jaya Mukti yang memiliki 5 kelurahan mempunyai sasaran capaian TB Paru tahun 2015 sebanyak 110 kasus, sedangkan capaian program TB Paru sampai dengan TW III tahun 2015 sebanyak 38 kasus ( 35 % ). Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak penjaringan pasien suspek TB Paru yang harus ditemukan , agar program TB Paru di puskesmas bisa mencapai sasaran dan tidak menularkan kepada masyarakat luas. Sedangkan angka kesembuhan puskesmas Jaya Mukti sudah melebihi dari target yang ditetapkan yaitu 90 % ( target 80 % ).

B. Tujuan1. Tujuan Umum

Menurunkan angka kesakitan, angka kematian, akibat TB Paru memutuskan rantai penularan, serta mencegah terjadinya MDR dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

2. Tujuan Khususa. Meningkatkan kegiatan penjaringan TB paru di poli, bidan desa, di

masyarakat maupun lintas sector. b. Meningkatkan capaian program TB 70 %, angka konversi 80 % dan

kesembuhan 85 %, yang bertujuan mencegah terjadinya kekambuhan dan TB MDR.

II. Kegiatan pokok A. Persiapan

- Koordinasi dengan dokter poli, bidan desa untuk dapat menjaring suspek TB Paru dengan gejala batuk > dari 2 minggu

- Pengobatan OAT pada pasien yang positif TB paru selam 6 – 7 bulan.- Koordinasi dengan lintas program dan lintas sector lainnya dalam

penjaringan suspek TB ParuB. Pelaksanaan penjaringan TB Paru

- Pendaftaran pasien diloket- Memeriksakan kesehatan di poli dan bidan desa- Dirujuk ke pemegang program TB Paru- Penyuluhan serta mengisi formulir TB 05 dan dirujuk ke laboratorium- Hasil akan diketahui paling cepat 3 hari dan akan dihubungi via

telpon pada pasien tersebutC. Laporan, monitoring dan evaluasi hasil penjaringan dan penanganan TB

Paru.

III. Sasaran

Pasien suspek TB Paru yang berkunjung ke puskesmas.Jaya MuktiIV. Lokasi

Kegiatan dilaksanakan di Puskesmas Jaya Mukti

Page 3: Belajar Akreditasi Kerangka Acuan

V. Jadwal pelaksanaan kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan adanya pasien suspek TB Paru.

VII. Susunan Tim Program TB ParuPelindung/ Penasehat : Kepala PuskesmasKoordinator P2PL : dr. Ratih SartikaPemegang Program TB : Akmalia YarnelinurPetugas Labor : Debi Hariani

VIII. Sumber dana Biaya untuk kegiatan penjaringan dan penanganan TB paru dari dana APBD dan GF-ATM.

IX. Penutup Demikian kerangka acuan ini dibuat untuk dipergunakan sebagai

dan penanganan pelaksanaan kegiatan penjaringan TB Paru tahun 2015 Puskesmas Jaya Mukti, atas perhatian dan kerjasamanya di ucapkan terima kasih.

 

Dumai, 18 Nopember 2015

Pemegang Program TB Paru

 

 

……………………………………NIP.