bela negara

21
BAB I PERMASALAHAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Semakin maju suatu bangsa akan senakin sulit juga bangsa tersebut untuk melindungi negaranya dari ancaman ancaman yang selalu dating.diarus globalisasi dan moderalisasi dunia ini suatu Negara akan semakin mudah untuk digoyahkan .bukan dinegara Negara yang sedang berkembang saja namun Negara yang sudah majupun mendapati ancaman ancaman tersebut . ancaman dari luar maupun ancaman dari dlam Negara itu sendiri .bangsa tersebut seharusny a mempunyai rasa nasionalisme yang kuat untuk mlindungi dan membela negaranya dari negar alain yang lebih berwawasan intelektual luas . Suatu Negara akan semakin kuat pertahanannya bila saja bangsa tersebutbersatu padu untuk memperjuangkan Negara dalm melindungi dan membela hak hak yang dimiliki didalam suatu Negara itu sendiri .dalam dasar Negara Indonesia pun sudah diterangkan tentang rasa bela Negara yaitu terkandung dalam sila pancasila yang menjadi dasar pedoman hidup bangsa Indonesia .namun semakin berkembangnya dan semakin maraknya arus globalisasi dunia membuat lalai bangsa akan kesadaran untuk melindungi dan membela negranya dari ancaman ancaman yang terjadi. 1

Upload: acehlhokseumawe

Post on 26-May-2015

44.462 views

Category:

News & Politics


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BELA NEGARA

BAB I

PERMASALAHAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Semakin maju suatu bangsa akan senakin sulit juga bangsa tersebut untuk

melindungi negaranya dari ancaman ancaman yang selalu dating.diarus globalisasi dan

moderalisasi dunia ini suatu Negara akan semakin mudah untuk digoyahkan .bukan

dinegara Negara yang sedang berkembang saja namun Negara yang sudah majupun

mendapati ancaman ancaman tersebut . ancaman dari luar maupun ancaman dari dlam

Negara itu sendiri .bangsa tersebut seharusny a mempunyai rasa nasionalisme yang

kuat untuk mlindungi dan membela negaranya dari negar alain yang lebih berwawasan

intelektual luas .

Suatu Negara akan semakin kuat pertahanannya bila saja bangsa

tersebutbersatu padu untuk memperjuangkan Negara dalm melindungi dan membela

hak hak yang dimiliki didalam suatu Negara itu sendiri .dalam dasar Negara Indonesia

pun sudah diterangkan tentang rasa bela Negara yaitu terkandung dalam sila pancasila

yang menjadi dasar pedoman hidup bangsa Indonesia .namun semakin berkembangnya

dan semakin maraknya arus globalisasi dunia membuat lalai bangsa akan kesadaran

untuk melindungi dan membela negranya dari ancaman ancaman yang terjadi.

Meskipun demikian,tujuan bangsa Indonesia yang terkandung dalam sila

pancasila tersebut memang memerlukan proses yang sangat sulit untuk

mewujudkannya ,kesulitan tersebut tentunya berdasar pada kesadaran masing masing

masyarakat akan pentingnya mlindungi dan membela Negara ini .namun,mereka

mementingkan kepentinagan mereka pribadi dibandingkan dengan kepentingan

bangsanya ,merka mengira kepentingan tersebut bukan untuk mereka melainkan untuk

para petinggi petinggi daerah dan Negara

1

Page 2: BELA NEGARA

Mengacu fenomena fenomena yang terjadi pada masyarakat umumnya saat

ini ,saya memandang perlu untuk mengangkat tema “Bela Negara” dalam tugas mata

kuliah kewarganegaraan ini,tentunya hal tersebut disamping sebagai tugas pengganti

ujian tengah semester yang saya tidak mengikutinya sewaktu ujian tersebut sekaligus

untuk menyadarkan masyarakat semua betapa pentingnya melindungi dan membela

Negara dari berbagai ancaman.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan bela Negara?

2. Bagaimana cara menunjukkan rasa bela Negara?

3. Dimana bela Negara harus dilakukan?

4. Megapa setiap warga Negara harus memiliki rasa bela Negara yang kuat?

5. Siapa saja yang harus menjalankan kewajiban bela Negara?

6. Kapan setiap warga Negara mengoptimalkan rasa bela Negara tersebut?

2

Page 3: BELA NEGARA

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bela Negara

Apakah bela negara itu? Bela Negara adalah kewajiban dasar manusia.Juga

kehormatan bagi tiap warga negara yang penuh kesadaran, tanggung jawab dan rela

berkorban kepada Negara dan bangsa. Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro,

pernah mengatakan, karakter bangsa adalah watak atau sifat hakiki suatu

bangsa.Sedangkan jatidiri bangsa merupakan cirri khas yang dimiliki oleh suatu

bangsa yang membedakan dengan bangsa lain.

“Karakter bangsa Indonesia itu tercermin dalam sila-sila Pancasila.Sedangkan jatidiri

bangsa terejawantahkan dalam Bhinneka Tunggal Ika,” kata Purnomo.

Bela Negara adalah sebuah  konsep yang disusun oleh perangkat perundangan

dan petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh

komponen dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara

tersebut.

Secara fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha pertahanan menghadapi

serangan fisik atau agresi dari pihak yang mengancam keberadaan negara tersebut,

sedangkan secara non-fisik konsep ini diartikan sebagai upaya untuk serta berperan

aktif dalam memajukan bangsa dan negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial

maupun peningkatan kesejahteraan orang-orang yang menyusun bangsa tersebut.

Landasan konsep bela negara adalah adanya wajib militer. Subyek dari konsep

ini adalah tentara atau perangkat pertahanan negara lainnya, baik sebagai pekerjaan

yang dipilih atau sebagai akibat dari rancangan tanpa sadar (wajib militer). Beberapa

negara (misalnyaIsrael, Iran) dan Singapura memberlakukan wajib militer bagi warga

yang memenuhi syarat (kecuali dengan dispensasi untuk alasan tertentu seperti

gangguan fisik, mental atau keyakinan keagamaan). Sebuah bangsa dengan relawan

3

Page 4: BELA NEGARA

sepenuhnya militer, biasanya tidak memerlukan layanan dari wajib militer warganya,

kecuali dihadapkan dengan krisis perekrutan selama masa perang.

Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Jerman, Spanyol dan Inggris, 

bela negara dilaksanakan pelatihan militer, biasanya satu akhir pekan dalam sebulan.

Mereka dapat melakukannya sebagai individu atau sebagai anggota resimen,

misalnya Tentara Teritorial Britania Raya. Dalam beberapa kasus milisi bisa

merupakan bagian dari pasukan cadangan militer, seperti Amerika Serikat National

Guard.

Di negara lain, seperti Republik China (Taiwan), Republik Korea, dan Israel,

wajib untuk beberapa tahun setelah seseorang menyelesaikan dinas nasional. Sebuah

pasukan cadangan  militer berbeda dari pembentukan cadangan, kadang-kadang

disebut sebagai cadangan  militer yang merupakan kelompok atau unit

personel militer tidak berkomitmen untuk pertempuran oleh komandan mereka

sehingga mereka tersedia untuk menangani situasi tak terduga, memperkuat pertahanan

negara.

Ada pun pengertian lainya Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga

negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia

yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin

kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya. Arti dari bela negara itu

sendiri adalah Warga Negara Indonesia (WNI)yang memiliki tekad, sikap dan perilaku

yang dijiwai cinta NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang rela berkorban

demi kelangsungan hidup bangsa dan negara. Adapun kriteria warga negara yg

memiliki kesadaran bela negara adalah mereka yg bersikap dan bertindak senantiasa

berorientasi pada nilai-nilai bela negara.

Nilai-nilai bela negara yang dikembangkan adalah Cinta Tanah air, yaitu

mengenal, memahami dan mencintai wilayah nasional, menjaga tanah dan pekarangan

serta seluruh ruang wilayah Indonesia, melestarikan dan mencintai lingkungan hidup,

memberikan kontribusi pada kemajuan bangsa dan negara, menjaga nama baik bangsa

dan negara serta bangga sebagai bangsa indonesia dengan cara waspada dan siap

4

Page 5: BELA NEGARA

membela tanah air terhadap ancaman tantangan, hambatan dan gangguan yang

membahayakan kelangsungan hidup bangsa serta negara dari manapun dan siapapun.

Nilai yang kedua adalah Sadar akan berbangsa dan bernegara, yaitu dengan

membina kerukunan menjaga persatuan dan kesatuan dari lingkungan terkecil atau

keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan pendidikan dan lingkungan kerja,

mencintai budaya bangsa dan produksi dalam negeri, mengakui, menghargai dan

menghormati bendera merah putih, lambang negara dan lagu kebangsaan indonesia

raya, menjalankan hak dan kewajiban sesuai peraturan dan perundang-undangan yang

berlaku dan mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi, keluarga

dan golongan.

Nilai ketiga adalah yakin kepada Pancasila sebagai ideologi negara, yaitu

memahami hakekat atau nilai dalam Pancasila, melaksanakan nilai Pancasila dalam

kehidupan sehari-hari, menjadikan Pancasila sebagai pemersatu bangsa dan negara

serta yakin pada kebenaran Pancasila sebagai ideologi negara.

Nilai keempat rela adalah berkorban untuk bangsa dan negara, yaitu bersedia

mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk kemajuan bangsa dan negara, siap

mengorbankan jiwa dan raga demi membela bangsa dan negara dari berbagai ancaman,

berpastisipasi aktif dalam pembangunan masyarakat, bangsa dan negara, gemar

membantu sesama warga negara yg mengalami kesulitan dan yakin dan percaya bahwa

pengorbanan untuk bangsa dan negara tidak sia-sia.

Untuk nilai yang terakhir memiliki kemampuan awal bela negara secara psikis

dan fisik. Secara psikis, yaitu memiliki kecerdasan emosional, spiritual serta

intelegensia, senantiasa memelihara jiwa dan raganya serta memiliki sifat-sifat disiplin,

ulet, kerja keras dan tahan uji. Sedangkan secara fisik yaitu memiliki kondisi

kesehatan, ketrampilan jasmani untuk mendukung kemampuan awal bina secara psikis

dengan cara gemar berolahraga dan senantiasa menjaga kesehatan.

5

Page 6: BELA NEGARA

Beberapa contoh bela negara dalam kehidupan nyata, yakni siskamling,

menjaga kebersihan, mencegah bahaya narkoba, mencegah perkelahian antar

perorangan sampai dengan antar kelompok, meningkatkan hasil pertanian sehingga

dapat mencukupi ketersediaan pangan daerah dan nasional, cinta produksi dalam

negeri agar dapat meningkatkan hasil eksport, melestarikan budaya Indonesia dan

tampil sebagai anak bangsa yang berprestasi baik nasional maupun internasional.

Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan

negara dan Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang. Kesadaran

bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan berkorban

membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga

yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-

sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata.Tercakup di dalamnya adalah

bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.Dan Bela Negara merupakan

tekad, sikap, perilaku, dan tindakan warga negara dalam menjamin kelangsungan

hidup bangsa dan negara, yang dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI.

Nilai-nilai yang dikembangkan dalam bela negara adalah cinta tanah air,

kesadaran berbangsa dan bernegara. Yakin pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela

berkorban bagi bangsa dan Negara serta memiliki kemampuan awal bela Negara.Salah

satu strategi dalam membangun daya tangkal bangsa untuk menghadapi kompleksitas

ancaman ini adalah melaksanakan revitalisasi pembinaan kesadaran bela negara kepada

setiap warga negara. Strategi itu akan terwujud bila ada keterpaduan penyelenggaraan

secara lintas sektoral, sebagai wujud tanggung jawab bersama pembinaan SDM untuk

mewujudkan keutuhan dan kelangsungan hidup NKRI.Diharapkan ada kesepahaman

bahwa pembinaan kesadaran bela negara sebagai upaya membangun karakter bangsa

yang tak terpisahkan dari pembangunan nasional. Juga dapat diprogramkan pada setiap

institusi pemerintah dan non pemerintah.

Begitu pula dengan organisasi kemasyarakatan (Ormas) bisa melaksanakan

sesuai aturan yang berlaku.Demi suatu tujuan, yaitu nasionalisme, cinta tanah air, dan

kedamaian.Hak dan kewajiban warga negara, terutama kesadaran bela negara akan

6

Page 7: BELA NEGARA

terwujud dalam sikap dan perilakunya bila ia dapat merasakan bahwa konsepsi

demokrasi dan hak asasi manusia sungguh–sungguh merupakan sesuatu yang paling

sesuai dengan kehidupannya sehari–hari.

Unsur Dasar Bela Negara

a) Cinta Tanah Air

b) Kesadaran Berbangsa & bernegara

c) Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara

d) Rela berkorban untuk bangsa & negara

Contoh-Contoh Bela Negara :

1) Melestarikan budaya

2) Belajar dengan rajin bagi para pelajar

3) Taat akan hukum dan aturan-aturan negara

4) Dll.

Beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara :

1. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan

Nasional.

2. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.

3. Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara RI.

Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988.

4. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.

5. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.

7

Page 8: BELA NEGARA

6. Amandemen UUD '45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27 ayat 3.

7. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.

Dan dalam Pasal 30 UUD 1945 menyebutkan bahwa "tiap-tiap warga negara

berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara". Konsep Bela Negara

dapat diuraikan yaitu secara fisik maupun non-fisik. Secara fisik yaitu dengan cara

"memanggul bedil" menghadapi serangan atau agresi musuh. Bela Negara secara fisik

dilakukan untuk menghadapi ancaman dari luar. Sedangkan Bela Negara secara non-

fisik dapat didefinisikan sebagai "segala upaya untuk mempertahankan negara

kesatuan Republik Indonesia dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa dan

bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air serta berperan aktif dalam

memajukan bangsa dan negara". sipil, di mana unsur-unsur Rakyat Terlatih membantu

pemerintah merupakan unsur bantuan tempur bagi pasukan reguler TNI dan terlibat

langsung di medan perang.

Apabila daerah dalam menangani Keamanan dan Ketertiban Masyarakat,

sementara fungsi Perlawanan Rakyat dilakukan dalam keadaan darurat perang di mana

Rakyat Terlatih keadaan ekonomi nasional telah pulih dan keuangan negara

memungkinkan, maka dapat pula dipertimbangkan kemungkinan untuk mengadakan

Wajib Militer bagi warga negara yang memenuhi syarat seperti yang dilakukan di

banyak negara maju di Barat. Mereka yang telah mengikuti pendidikan dasar militer

akan dijadikan Cadangan Tentara Nasional Indonesia selama waktu tertentu, dengan

masa dinas misalnya sebulan dalam setahun untuk mengikuti latihan atau kursus-

kursus penyegaran.

Dalam keadaan darurat perang, mereka dapat dimobilisasi dalam waktu

singkat untuk tugas-tugas tempur maupun tugas-tugas teritorial. Rekrutmen dilakukan

secara selektif, teratur dan berkesinambungan. Penempatan tugas dapat disesuaikan

dengan latar belakang pendidikan atau profesi mereka dalam kehidupan sipil misalnya

dokter ditempatkan di Rumah Sakit Tentara, pengacara di Dinas Hukum, akuntan di

Bagian Keuangan, penerbang di Skwadron Angkutan, dan sebagainya. Gagasan ini

bukanlah dimaksudkan sebagai upaya militerisasi masyarakat sipil, tapi

8

Page 9: BELA NEGARA

memperkenalkan "dwi-fungsi sipil". Maksudnya sebagai upaya sosialisasi "konsep

bela negara" di mana tugas pertahanan keamanan negara bukanlah semata-mata

tanggung jawab TNI, tapi adalah hak dan kewajiban seluruh warga negara Republik

Indonesia. Bela Negara Secara Non-Fisik Di masa transisi menuju masyarakat madani

sesuai tuntutan reformasi saat ini, justru kesadaran bela negara ini perlu ditanamkan

guna menangkal berbagai potensi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan baik

dari luar maupun dari dalam seperti yang telah diuraikan di atas. Sebagaimana telah

diungkapkan sebelumnya, bela negara tidak selalu harus berarti "memanggul bedil

menghadapi musuh". Keterlibatan warga negara sipil dalam bela negara secara non-

fisik dapat dilakukan dengan berbagai bentuk, sepanjang masa dan dalam segala

situasi, misalnya dengan cara:

a. meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, termasuk menghayati arti

demokrasi dengan menghargai perbedaan pendapat dan tidak memaksakan kehendak

b. menanamkan kecintaan terhadap tanah air, melalui pengabdian yang tulus kepada

masyarakat

c. berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara dengan berkarya nyata (bukan

retorika)

d. meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap hukum/undang-undang dan

menjunjung tinggi Hak Azasi Manusia

e. pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat menangkal

pengaruh- pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-norma kehidupan

bangsa Indonesia dengan lebih bertaqwa kepada Allah swt melalui ibadah sesuai

agama/kepercayaan masing- masing Apabila seluruh komponen bangsa berpartisipasi

aktif dalam melakukan bela negara secara non-fisik ini, maka berbagai potensi konflik

yang pada gilirannya merupakan ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan bagi

keamanan negara dan bangsa kiranya akan dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan

sama sekali. Kegiatan bela negara secara non-fisik sebagai upaya peningkatan

9

Page 10: BELA NEGARA

Ketahanan Nasional juga sangat penting untuk menangkal pengaruh budaya asing di

era globalisasi abad ke 21 di mana arus informasi (atau disinformasi) dan propaganda

dari luar akan sulit dibendung akibat semakin canggihnya teknologi komunikasi.

Bela Negara biasanya selalu dikaitkan dengan militer atau militerisme, seolah-

olah kewajiban dan tanggung jawab untuk membela negara hanya terletak pada

Tentara Nasional Indonesia. Padahal berdasarkan Pasal 30 UUD 1945, bela negara

merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara Republik Indonesia. Bela negara

adalah upaya setiap warga negara untuk mempertahankan Republik Indonesia terhadap

ancaman baik dari luar maupun dalam negeri. Ancaman Dari Dalam Meskipun tokoh-

tokoh LSM banyak yang menyatakan hal ini sebagai sesuatu yang mengada-ada, pada

kenyataannya potensi ancaman yang dihadapi negara Republik Indonesia tampaknya

akan lebih banyak muncul dari dalam negeri, antara lain dalam bentuk:

a. disintegrasi bangsa, melalui gerakan-gerakan separatis berdasarkan sentimen

kesukuan atau pemberontakan akibat ketidakpuasan daerah terhadap kebijakan

pemerintah pusat

b. keresahan sosial akibat ketimpangan kebijakan ekonomi dan pelanggaran Hak Azasi

Manusia yang pada gilirannya dapat menyebabkan huru-hara/kerusuhan massa

c. upaya penggantian ideologi Panca Sila dengan ideologi lain yang ekstrim atau yang

tidak sesuai dengan jiwa dan semangat perjuangan bangsa Indonesia

d. potensi konflik antar kelompok/golongan baik akibat perbedaan pendapat dalam

masalah politik, maupun akibat masalah SARA

e. makar atau penggulingan pemerintah yang sah dan konstitusional. Di masa transisi

ke arah demokratisasi sesuai dengan tuntutan reformasi saat ini, potensi konflik antar

kelompok/golongan dalam masyarakat sangatlah besar. Perbedaan pendapat yang

justru adalah esensi dari demokrasi malah merupakan potensi konflik yang serius

apabila salah satu pihak berkeras dalam mempertahankan pendiriannya sementara

pihak yang lain berkeras memaksakan kehendaknya. Dalam hal ini, sebenarnya cara

yang terbaik untuk mengatasi perbedaan pendapat adalah musyawarah untuk mufakat.

10

Page 11: BELA NEGARA

Namun cara yang sesungguhnya merupakan ciri khas budaya bangsa Indonesia itu

tampaknya sudah dianggap kuno atau tidak sesuai lagi di era reformasi ini.

Masalahnya, cara pengambilan suara terbanyakpun (yang dianggap sebagai cara yang

paling demokratis dalam menyelesaikan perbedaan pendapat) seringkali menimbulkan

rasa tidak puas bagi pihak yang "kalah", sehingga mereka memilih cara pengerahan

massa atau melakukan tindak kekerasan untuk memaksakan kehendaknya. Banyak

alasan mengapa kita sebagai warga negara wajib mengupayakan untuk membela

negara. Oleh dari itu, kita sebagai generasi penerus mempunyai kewajiban untuk

memberi contoh bela negara, sesuai dengan arti atau pengertian bela negara indonesia.

Dan dalam Pasal 30 UUD 1945 menyebutkan bahwa "tiap-tiap warga negara

berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara". Konsep Bela Negara

dapat diuraikan yaitu secara kehendaknya. Banyak alasan mengapa kita sebagai warga

negara wajib mengupayakan untuk membela negara. Oleh dari itu, kita sebagai

generasi penerus mempunyai kewajiban untuk memberi contoh bela negara, sesuai

dengan arti atau pengertian bela negara indonesia.

Wilayah Indonesia yang sebagian besar adalah wilayah perairan mempunyai

banyak celah kelemahan yang dapat dimanpaatkan oleh negara lain yang pada akhirnya

dapat meruntuhkan bahkan dapat menyebabkan disintegrasi bangsa Indonesia.

Indonesia yang memiliki kurang lebih 13.670 pulau memerlukan pengawas yang

cukup ketat. Dimana pengawas tersebut tidak hanya dilakukan oleh pihak TNI/Polri

saja tetapi semua lapisan masyarakat Indonesia/ bila hanya mengandalkan TNI/Polri

saja yang persenjataannya kurang lengkap mungkin bangsa Indonesia sudah tercabik-

cabik oleh bangsa lain/dengan adanya bela negara kita dapat mempererat rasa

persatuan di antara penduduk Indonesia yang saling berbhineka tunggal ika. Sikap bela

negara terhadap bangsa Indonesia merupakan kekuatan Negara Indonesia bagi proses

pembangunan nasional menuju tujuan nasional dan merupakan kondisi yang harus

diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan

sukses.

11

Page 12: BELA NEGARA

Oleh karena itu, diperlukan suatu konsepsi ketahanan nasional yang sesuai

dengan karakterristik bangsa Indonesia. Dengan adanya kesadaran akan bela negara,

kita harus dapat memiliki sikap dan prilaku yang sesuai kejuangan, cinta tanah air serta

rela berkorban bagi nusa dan bangsa. Dalam kaitannya dengan pemuda penerus bangsa

hendaknya ditanamkan sikap cinta tanah air sejak dini sehingga kecintaan mereka

terhadap bangsa dan Negara lebih meyakini dan lebih dalam.

Dalam sikap bela negara kita hendaknya mampu menyesuaikan diri dengan

situasi dan kondisi yang sedang berlangsung di negara kita, tidak mungkin kita

tunjukan sikap bela negara yang bersifat keras seandainya situasi keamanan nasional

terkendali.

Menjaga diri, keluarga dan lingkungan sekitar sudah merupakan salah satu

sikap bela negara dalam sekala kecil. Mentaati peraturan pemerintah dan lain

sebagainya. Bahkan menyanyikan lagu bela negara yang diciptakan oleh Dharma

Oratmangun atau mengenang hari bela negara yang jatuh pada tanggal 19 Desember

yang ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Keputusan

Presiden Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2006 adalah salah satu bentuk bela

negara sekala kecil.

            Sehingga ketika kita sebagai warga negara sudah terbiasa melakukan hak dan

kewajiban sebagai warga negara dengan baik dan benar maka seandainya ada

konprontasi atau intervensi terhadap negara, kita akan peka menyikapinya bahkan

dengan mengangkat senjatapun kita akan berani karena jiwa bela negara dalam diri kita

sudah terlatih dan terbiasa.

12

Page 13: BELA NEGARA

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN

Setiap warga Negara harus berani mengeluarkan argumennya dalam forum-

forum dinegara – Negara lain untuk dapat membuktikan bahwa Indonesia mampu

untuk bersaing dalam kancah internasioanal. Warga juga harus mampu membela

negaranya dari budaya-budaya lain,sehingga budaya dalam negri selalu dibudidayakan

dalam masyarakat belakangan ini.

3.2 SARAN

Demikian laporan tugas akhir mata kuliah kewarganegaraan ini saya

buat ,semoga segala kekurangan dan kelemahan dari laporan tugas ini dapat

menjadikan pengalaman untuk saya yang akan datang.saya mengucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu saya hingga dapat menyelesaikan tugas

ini.segala masukan dan kritikan dari semua pihak sangat kami harapkan demi

kesempurnaan dan perbaikan kinerja saya yang akan datang.

13

Page 14: BELA NEGARA

DAFTAR PUSTAKA

Rohmadi,Muhammad.2005.kewarganegaraan.Surakarta:PT Grahadi

Permata.2006.SejarahIndonesia.Solo:CV Cahaya Pustaka

www.google.com

14