bazar ahmadi

Upload: yanuar-rizaldi

Post on 10-Oct-2015

25 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

hy

TRANSCRIPT

Nama: M Bazar AhmadiNIM : 131710101076Kelas : THP AJawablah Soal-soal di Bawah ini dengan Jelas dan Benar!1. Sebutkan 3 definisi tentang manajemen dan sebutkan pula fungsi-fungsi manajemen yang terkandung didalamnya!a. Menurut Mulaya S. P Hasibuan (2009;2) Managemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan. b. Menurut T. Hani Handoko (2010;10)Managemen adalah bekerja dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan, dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, pengarahan, kepemimpinan dan pengawasan. c. Menurut Richard L. Daft (2002;8) Managemen adalah pencapaian sasaran-sasaran organisasi yang efektif dan efisien melalui perncanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan penegndalain sumberdaya organisasi.

Fungsi-Fungsi Managemen adalah a. Fungsi Perencanaan / Planning Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan pembuatan tujuan perusahaan dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.b.Fungsi Pengorganisasian / Organizing Fungsi pengorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan. c.Fungsi Pengarahan / Directing / Leading Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.

d.Fungsi Pengendalian / Controling Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.2. Sebutkan 3 definisi tentang mutu dari sumber-sumber yang telah anda ketahui (ambil dari tugas yang pernah anda kerjakan), kemudian bangunlah (konstruksikan) sebuah pengertian mutu dengan bahasa anda dengan mengacu kepada ketiga sumber tersebut! a. Menurut UU No. 7 tahun 1996Mutu pangan adalah nilai yang ditentukan atas dasar kriteria keamanan pangan, kandungan gizi, dan standar perdagangan terhadap bahan makanan, makanan, dan minuman. Mutu pangan merupakan aspek penting yang harus diperhatikan dalam menghasilkan suatu produk pangan karena berkaitan erat dengan tujuan produsen (perusahaan) maupun konsumen.b. Menurut ISO 9000 (versi 2000)Mutu adalah tingkatan dari serangkaian karakteristik untuk memenuhi kebutuhan yang dinyatakan atau diwajibkan.c. Menurut Gatchallan (1989) dalam Hubels (1994)Mutu dianggap sebagai derajat penerimaan konsumen terhadap produk yang dikonsumsi berulang (seragam atau konsisten dalam standar dan spesifikasi), terutama sifat organoleptiknya.Dari situ dapat dibuat konstruksi bahwa mutu adalah patokan dimana konsumen dapat menerimanya atas dasar kriteria keamanan pangan, kandungan gizi, dan standar perdagangan terhadap bahan makanan, makanan, dan minuman.3.Apa yang dikmaksud dengan mutu obyektif dan mutu subyektif! Jelaskan dan berilah contohnya!Mutu Obyektif adalah mutu yang didasarkan pada penilaian metode evaluasi berdasarkan alat yang digunakan sedangkan Mutu Subyektif adalah mutu yang dinilai menurut metode evaluasi berdasarkan penilaian manusia ataupun dengan cara menggunakan skala (Kader, 1985). Contoh pengukuran Mutu Objektif seperti:Perhitungan viscositas suatu adonan kue menggunakan viskometer.Contoh pengukuran mutu subjektif seperti:Komponen kualitas buah apel menurut standar US 1976 yakni dengan ciri-ciri kematangan, warna, bentuk, bebas kerusakan, bebas penyakit, bebas kerusakan hama.4. Jelaskan tahapan perkembangan mutu hingga munculnya pendekatan TQM (Total Quality Management)! Sebutkan ciri-ciri aktivitas manajemen mutu pada setiap tahapan tersebut!Menurut Muhandri & kadarisman (2006), tahapan perkembangan mutu hingga munculnya pendekatan mutu TQM (total Quality Managemen) yakni:a) Operator Quality ControlAdalah pendekatan yang menggunakan konsep bahwa operator atau pekerja bertanggung jawab untuk membuat dan memeriksa sendiri hasil pekerjaannya. Belum ada sistem yang terkendali untuk menjaga mutu. Pemilik yang merupakan pengelola mempercayai karyawan dalam hal mutu produk karena karyawan merupakan orang yang terlatih dan mempunyai ketrerampilan teknis yang tinggi. Masa ini dicirikan dengan:1. Jumlah produksi yang masih sedikit, kadang-kadang hanya melayani pesanan.2. Seorang atau sekelompok kecil orang membuat barang secara utuh.3. Karyawan mengendalikan sendiri seluruh pekerjaannya (membeli, memotong, menghaluskan, mengukur dan sebagainya).4. Produsen sering disebut sebagai pengrajin)b)Foreman Quality ControlKarena permintaan terhadap barang industri yang meningkat sudah tidak memungkinkan lagi untuk dilayani dengan sistem pengrajin. Sistem produksi sudah mulai dilakukan dengan konsep spesialisasi. Artinya seorang karyawan hanya mengerjakan sutu pekerjaan yang sejenis (misalnya pekerjaan menggergaji pada pabrik meubel atau pekerjaan menggunting pada pabrik baju). Karyawan-karyawan ini dibawahi oleh seorang mandor (foremen) yang bertugas mengawasi pekerjaan dan mutu prduk yang dihasilkan. Masa ini dicirikan dengan:1. Jumlah produksi yang mulai meningkat (tidak hanya untuk memenuhi pesanan), tapi untuk dijual secara massal.2. Karyawan dikelompokkan menurut jenis pekerjaan dan diawasi oleh seorang mandor yang tidak terlibat dalam pekerjaan menghasilkan barang.c)Inspection Quality ControlPada masa ini, perusahaan dituntut untuk meningkatkan produktivitas dan kelengkapan produk untuk mengejar kebutuhan konsumen. Seorang mandor sudah tidak mampu lagi menangani sejumlah besar pekerja (untuk mengawasi mutu dan pekerjaan).Dalam masa ini atasan langsung karyawan juga mulai di spesialisasi. Bagian yang mengawasi karyawan (disiplin, kinerja dan sebagainya), bagian yang mengawasi produk antara sampai produk akhir, dan bagian yang melakukan pembelian merupakan unit yang terpisah (tidak ditangani oleh satu bagian saja). Pada masa ini mulai ada bagian yang bekerja penuh (full time) khusus untuk mengawasi mutu produk selama proses produksi (dengan melakukan pemeriksaan secara penuh). Masa ini dicirikan dengan:1. Sistem pabrikasi yang makin kompleks.2. Skala produksi yang makin membesar.3. Mutu produk mulai banyak mengalami gangguan.4. Adanya full time inspector.5. Organisasi inspeksi (pemeriksaan) dipisahkan dari produksi.d)Statistic Quality ControlPemeriksaan tidak dilakukan pada seluruh produk. Setelah proses diatur secara baku, maka produk diambil secara sampling (contoh saja yang dianggap mewakili produk keseluruhan) dan diperiksa. Masa ini dicirikan dengan:1. Produksi yang bersifat massal.2. Pemeriksaan 100% produk tidak memungkinkan untuk dilaksanakan.3. Penggunaan Teknik Sampling dan Control Charte)Quality AssurancePemeriksaan mutu statistik ternyata tidak menjangkau permasalahan mutu secara menyeluruh (hanya pada bagian produksi). Dengan demikian para ahli produksi berusaha untuk menemukan suatu konsep yang lebih baik dari konsep pengendalian mutu. Dengan konsep jaminan mutu tidak hanya dilakukan pemeriksaan yang baik pada proses produksi, tetapi meliputi perencanaan produksi, pengadaan bahan baku, transportasi, penyimpanan dan sebagainya. Konsep Jaminan Mutu merupakan cikal bakal (konsep awal) dari konsep yang lebih komprehensif lagi yaitu Total Quality Control (TQC), yang akhirnya lebih tepat disebut dengan Total Quality Management (TQM). Masa ini dicirikan dengan :1. Pengendalian dilakukan mulai dari pengadaan bahan sampai dengan bahan dikirim ke konsumen.2. Pengendalian mutu dengan Teknik Statistik tetap dilakukan.3. Tanggung jawab mutu masih ada di bagian Pengawasan Mutu (Quality Control).4. Unsur-unsur seperti perencanaan, pengarahan, koordinasi, pengendalian monitoring dan evaluasi mulai diperhatikan untuk menjamin mutu.f)Total Quality Management (TQM)Total Quality Management (TQM) merupakan paradigma baru dalam menjalankan bisnis yang berupaya memaksimumkan daya saing organisasimelalui fokus pada konsumen, perbaikan proses atas kualitas produk, jasa,manusia, proses dan lingkungan organisasi, dan keterlibatan total (Vibizmanagement: 2009). 5. Jelaskan dengan contoh 8 dimensi mutu menurut David Garvin!Menurut David Garvin (1987) dalam tunggal (1993) terdapat 8 dimensi mutu dari suatu produk yaitu:a. Performance (kinerja)Kinerja merupakan tingkat kharakteristik utama produk atau jasa. Karakteristik ini tidak dapat ditawar lagi (harus dipenuhi jika ingin diterima konsumen). Contohnya adalah:a) Televisi : gambar, warna, dan suara baikb) Mobil : laju kencang, aman, nyaman dikendaraic) Teh botol : rasa manis, warna asli seduhan teh, bebas mikroba dan bahan tambahan yang berbahaya.b. Feature (Ciri Khas)Merupakan karaktristik kedua yang menjadi ciri khas dan keunggulan yang ditawarkan oleh produk yang bersangkutan. Persaingan antar produk biasanya disebabkan karakteristik kedua ini.a) Televisi : layar datar, sub woofer, remoteb) Mobil : tape mobil, AC, kunci otomatis, alarm.c) Teh botol : tidak menggunakan bahan tambahan lain (meskipun aman), adanya rasa buah (fruit tea).c. Reliability (keterandalan)Didefinisikan sebagai konsistensi kineja produk pada periode waktu tertentu. Semakin lama produk dapat digunakan sebagai tanpa ada perubahan fungsi maka produk tersebut akan semakin disukai oleh konsumen.a) Televisi : 5 tahun masih baik gambar, warna dan suaranyab) Mobil : 10 tahun masih normal, belum ada perubahan kemampuan.c) Teh botol : masih aman setelah disimpan selama 6 bulan pada suhu kamar.d. Conformance (kesesuaian)Merupakan tingkat kesesuaian produk yang dihasilkan (actual product) dengan spesifikasi yang sudah direncanakan / ditetapkan.a) Televisi : semua fungsi sesuai dengan spesifikasi yang direncanakan.b) Mobil : semua fungsi sesuai dengan spesifikasi yang direncanakan.c) Teh botol : semua fungsi sesuai dengan spesifikasi yang direncanakan.e. Serviceability Merupakan tingkat kemudahan produk untuk diperbaiki. Termasuk dalam karakteristik ini adalah tersedianya suku cadang (spare part)dan tersebarnya bengkel resmi untuk perbaikan. Untuk teh botol, jaringan pedagang yang sampai ke pelosok dan terus tersedia.f. AestheticsMerupakan estetika sifat-sifat sensori (diukur dengan panca indera).a) Televisi : perpaduan warna yang indah, pengerjaan halus, bentuk antena dalam yang indah.b) Mobil : desain bentuk yang indah (misal sporty), warna metalik dsb.c) Teh botol : desain botol, tutup dan kebersihan botol.g. Perceived quality (Reputasi)Merupakan ukuran tidak langsung karena informasi produk/jasa tidak lengkap. Reputasi biasanya merupakan pengakuan orang-orang (konsumen) terhadap kinerja produk.a) Televisi : Sony, Philipsb) Mobil : BMW, Honda, Toyotac) Teh botol : Sosro5. Apa yang dimaksud dengan TQM? Sebut dan jelaskan prinsip-prinsip mutu menurut TQM!Manajemen Kualitas Total (TQM) adalah konsep dan metoda yang memerlukan komitmen dan keterlibatan pihak manajemen dan seluruh organisasi dalam pengolahan perusahaan untuk memenuhi keinginan atau kepuasan pelanggan secara konsisten. Dalam TQM tidak hanya pihak manajemen yang bertanggung jawab dalam memenuhi keinginan pelanggan, tetapi juga peran secara aktif seluruh anggota dalam organisasi untuk memperbaiki kualitas produk atau jasa yang dihasilkannya (Bennett and Kerr,1996).Berikut adalah 3 prinsip Total Quality Management (Vibizmanagement :2009), yaitu :a. Fokus pada pelangganMutu berdasarkan pada konsep bahwa setiap orang mempunyai pelanggan dan bahwa kebutuhan dan harapan pelanggan harus dipenuhi setiap saat kalau organisasi/ perusahaan secara keseluruhan bermaksud memenuhi kebutuhan pelanggan eksternal (pembeli).b. Perbaikan prosesKonsep perbaikan terus menerus dibentuk berdasarkan pada premisi suatu seri (urutan) langkah-langkah kegiatan yang berkaitan dengan menghasilkan output seperti produk berupa barang dan jasa. Perhatian secara terus menerus bagi setiap langkah dalam proses kerja sangat penting untuk mengurangi keragaman dari output dan memperbaiki keandalan. Tujuan pertama perbaikan secara terus menerus ialah proses yang handal, dalam arti bahwa dapat diproduksi yang diinginkan setiap saat tanpa variasi yang diminimumkan. Apabila keragaman telah dibuat minimum dan hasilnya belum dapat diterima maka tujuan kedua dari perbaikan proses ialah merancang kembali proses tersebut untuk memproduksi output yang lebih dapat memenuhi kebutuhan pelanggan, agar pelanggan puas.c. Keterlibatan totalPendekatan ini dimulai dengan kepemimpinan manajemen senior yang aktif dan mencakup usaha yang memanfaatkan bakat semua karyawan dalam suatu organisasi untuk mencapai suatu keunggulan kompetitif (competitiveadvantage) di pasar yang dimasuki. Karyawan pada semua tingkatan diberiwewenang/kuasa untuk memperbaiki output melalui kerjasama dalam strukturkerja baru yang luwes (fleksibel) untuk memecahkan persoalan, memperbaiki proses dan memuaskan pelanggan. Pemasok juga dilibatkan dan dari waktuke waktu menjadi mitra melalui kerjasama dengan para karyawan yang telahdiberi wewenang/kuasa yang dapat menguntungkan organisasi/perusahaan. Pada waktu yang sama keterlibatan pimpinan bekerjasama dengan karyawanyang telah diberi kuasa tersebut.7.Apa yang anda ketahui dengan siklus PDCA? Apa hubungannya dengan prinsip TQM!Pengertian dan Siklus PDCA adalah singkatan dari PLAN, DO, CHECK dan ACT yaitu siklus peningkatan proses (Process Improvement) yang berkesinambungan atau secara terus menerus seperti lingkaran yang tidak ada akhirnya. Konsep siklus PDCA (Plan, Do, Check dan Act) ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli manajemen kualitas dari Amerika Serikat yang bernama Dr. William Edwards Deming. Hubungan siklus PDCA dengan prinsip TQM adalah pada siklus PDCA (Plan, Do, Check, Action) memiliki pengertian bahwa dalam menerapkan manajemen mutu suatu produk diperlukan suatu langkah-langkah yang meliputi perencanaan yang matang (plan), melaksanakan apa yang telah direncanakan (do), Teliti apakah pekerjaan sudah sesuai dengan rencana yang dibuat (check) serta bilamana perlu melakukan tindakan perbaikan, karena hal ini merupakan dasar dari rencana selanjutnya (action). Dari pengertian tersebut, siklus PDCA memiliki hubungan dengan prinsip-prinsip TQM yaitu dalam manajemen mutu suatu produk perlu perencanaan yang matang dengan memfokuskan pada keinginan pelanggan, kemudian melaksanakan apa yang telah direncanakan supaya sesuai dengan keinginan pelanggan (konsumen) sambil dilakukan pengecekan dan proses perbaikan secara terus-menerus, serta agar semuanya berjalan dengan baik maka diperlukan keterlibatan total baik produsen maupun karyawan serta semua yang terlibat dalam pengeloaan produk.8.Apa yang anda ketahui dengan alat-alat untuk perbaikan kualitas (seven tools)? Sebutkan dan apa hubungannya dengan siklus PDCA?Menurut Muhandri & Kadarisman, (2006), program pengendalian dan peningkatan mutu tidak dapat dilaksanakan dengan baik jika tidak didasarkan pada data kondisi kinerja nyata perusahaan tersebut untuk memperoleh data yang akurat dan sekaligus untuk analisis yang valid, dikenal adanya 7 alat bantu yang dikenal dengan istilah Seven Tools. Ketujuh alat bantu ini adalah:a.Lembar pengumpul Data (Check Sheet)b.Stratifikasi (Stratification)c.Grafik (Graph)d.Bagan kendalie.Diagram Parerof.Diagram Sebab Akibat (Diagram Ishikawa)g.Diagram Pencar (Scatter Diagram)h.HistogramDari definisi seven tools tersebut, yang memiliki pengertian bahwa merupakan alat yang digunakanan untuk mencari data serta permasalah suatu produk mengalami kecacatan guna melakukan perbaikan kualitas. Hal ini berhubungan dengan siklus PDCA yang mana dalam langkah perencanaan, pelaksanaan, pemeriksaan dan penindaklanjutan Dengan data yang diperoleh, alat-alat ini digunakan dalam rangka pemeriksaan sutu rencara yang telah berjalan apakah sesuai dengan rencana awal kemudian untuk menindaklanjuti dan memperbaiki qualitas suatu produk sebaik mungkin.9.Bagaimana caranya sebuah perusahaan dapat mengetahui bahwa mutu produknya telah sesuai dengan harapan pelanggan?Metode untuk mengetahui bahwa mutu produknya telah sesuai dengan harapan pelanggan yaitu (Kotler, 2003)a. Sistem keluhan dan saranSebuah perusahaan yang berfokus pada pelanggan mempermudah pelanggannya untuk memberikan saran, pendapat dan keluhan mereka. Media yang di gunakan meliputi kotak saran yang di letakkan di tempat-tempat strategis, menyediakan kartu komentar, saluran telepon khusus dan sebagainya. Tetapi karena metode ini cenderung pasif,maka sulit mendapatkan gambaran lengkap mengenai kepuasan dan tidak kepuasan pelanggan. Tidak semua pelanggan yang tidak puas lantas akan menyampaikan keluhannya. Bisa saja mereka langsung beralih ke perusahaan lain dan tidak akan menjadi pelanggan perusahaan tersebut lagi.b.Survei kepuasan pelangganUmumnya banyak penelitian mengenai kepuasan pelanggan di lakukan dengan menggunakan metode survei baik melalui pos,telepon maupun wawancara pribadi.Pengukuran kepuasan pelanggan melalui metode ini dapat di lakukan dengan berbagai cara diantaranya yaitua. Directly Reported SatisfactionPengukuran dilakukan secara langsung melalui pertanyaan.b. Derived DissatisfactionPertanyaan yang di ajukan menyangkut 2 hal utama, yaitu besarnya harapan pelanggan terhadap atribut tertentu dan besarnya kinerja yang telah mereka rasakan atau terima.c. Problem AnalysisPelanggan yang dijadikan responden diminta untuk mengungkapkan 2 hal pokok,yaitu : masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari menajemen perusahaan dan saran-saran untuk melakukan perbaikan.d. Importance-Performance AnalysisDalam tehnik ini responden diminta meranking berbagai elemen dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen tersebut. Selain itu juga, responden diminta merangking seberapa baik kinerja perusahaan dalam masing-masing elemen tersebut.c.Belanja siluman (Ghost shopping).Metode ini dilaksanakan dengan cara memperkerjakan beberapa orang (ghost shopper) untuk berperan atau bersikap sebagai pelanggan potensial produk perusahaan dan pesaing. Lalu ghost shoppertersebut menyampaikan temuan-temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian produk-produk tersebut. Selain itu paraghost shopper juga datang melihat langsung bagaimana karyawan berinteraksi dan memperlakukan para pelanggannya.Tentunya karyawan tidak boleh tahu kalau atasannya baru melakukan penilaian akan menjadi bias.d.Analisis pelanggan yang hilang(lost customer analysis)Pihak perusahaan berusaha menghubungi para pelanggannya yang sudah berhenti menjadi pelanggan atau beralih ke perusahaan lain. Yang di harapkan adalah memperoleh informasi bagi perusahaan untuk mengambil kebijakan selanjutnya dalam rangka meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.10.Buatlah sebuah contoh tentang analisis mutu suatu produk pangan menggunakan metoda skoring. Pilih produk pangan yang anda ketahui dan kembangkan pikiran anda, lalu tariklah sebuah kesimpulan akhir tentang mutu produk tersebut berdasarkan analisis anda!Uji skoring merupakan uji yang menggunakan panelis terlatih dan benar-benar tahu mengenai atribut yang dinilai. Selain itu, digunakan untuk mencari korelasi pengukuran subyektif dengan obyektif dalam rangka pengukuran obyektif.Contohnya adalah metode skoring dalam penentuan kopi sampel yang dari aroma dan rasanya hampir menyerupai kopi luwak. Sampel 1 adalah kopi arabica yang di beri perlakuan penambahan NOPKOR MZ-15 dalam fermentasinya sedangkan sampel 2 tidak di lakukan penambahan saat fermentasi. Setelah kopi di seduh, 25 panelis mencoba dan memberikan skor dengan skor 1 untuk yang paling jauh kualitasnya dengan kopi luwak dan 5 untuk kopi yang kualitasnya seperti kopi luwak. Parameter yang di nilai adalah aroma kopi sampel, dan rasa kopi sampel. Setelah panelis mencoba, di dapatkan jumlah skor pada aroma sampel 1 skornya 103 sedangkan sampel 2 skor aromanya 13. Pada parameter rasa, sampel 1 mendapatkan total skor 112 sedangkan sampel 2 mendapat skor 9. Dari data tersebut dapat kita simpulkan bahwa sampel 1 atau kopi yang di beri NOPKOR MZ-15 dalam proses fermentasinya akan lebih menyerupai kopi luwak karena NOPKOR MZ-15 dapat menurunkan kafein pada kopi arabica sehingga hampir menyerupai kopi luwak.11.Jelaskan tentang beberapa istilah berikut, dan jelaskan pula hubungannya dalam bentuk diagram!1. GMP2. SOP/SSOP3. HACCP4. SNI/ISO Series5. BSN dan KANa.GMPGMP merupakan suatu pedoman cara memproduksi makanan yang baik dengan tujuan agar produsen memproduksi produk makanan yang bermutu sesuai tuntutan konsumen. Artinya produk tersebut terjamin mutunya dan aman dikonsumsi oleh masyarakat cara berproduksi yang baik dan benar (Good Manufacturing Practice = GMP) mencakup persyaratan pokok meliputi persyaratan bahan baku, bahan tambahan dan produk akhir; persyaratan penanganan; persyaratan pengolahan; persyaratan pengemasan; persyaratan penyimpanan; dan persyaratan distribusi (Dwiloka, 2004).b.SOP adalah suatu pedoman tertulis yang dipergunakan untuk mendorong dan menggerakkan suatu kelompok untk mencapai tujuan organisasi. SOP juga merupakan tatacara atau pentahahapan yang dibakukan dan yang harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu.SSOP merupakan prosedur-prosedur standar penerapan prinsip pengelolaan lingkungan yang dilakukan melalui kegiatan sanitasi dan higiene. Dalam hal ini, SSOP menjadi program sanitasi wajib suatu industri untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan dan menjamin sistem keamanan produksi pangan. SSOP mencakup keamanan air, sanitasi dan kontamisani silang.c.HACCP adalah suatu system control dalam upaya pencegahan terjadinya masalah yang didasarkan atas identifikasi titik kritis di dalam tahap penanganan dan proses produksi. HACCP merupakan salah satu bentuk manajemen resiko yang dikembangkan untuk menjamin keamanan pangan dengan pendekatan pencegahan (preventif) yang dianggap dapat memberikan jaminan dalam menghasilkan makanan yang aman bagi konsumen.d.ISO adalah badan standar dunia yang dibentuk untuk meningkatkan perdagangan internasional yang berkaitan dengan perubahan barang dan jasa. ISO dapat pula dikatakan sebagai koordinasi standar kerja internasional, publikasi standar harmonisasi internasional dan promosi pemakaian standar internasional. Tujuan dari ISO adalah untuk mengharmonisasi standar nasional di masing-masing Negara menjadi satu standar internasional yang sama.e.BSN dan KANa. Badan Standart Nasional (BSN) adalah lembaga pemerintah non-kementrian Indonesia dengan tugas pokok mengembangkan dan membina standarisasi di Negara Indonesia. Badan ini menggantikan fungsi Dewan Standart Nasional (DSN), dalam melaksanakan tugasnya BSN berpedoman pada Peraturan Pemerintah No. 102 Tahun 2000 tentang Standarisasi Nasionalb. Komite Akreditasi Nasional (KAN) adalah suatu lembaga non struktural yang mempunyai tugas pokok untuk menetapkan akreditasi dan memberikan pertimbangan dan saran kepada Badan Standardisasi Nasional (BSN) dalam menetapkan sistem akreditasi dan sertifikasi. Dalam tahapan proses akreditasi, peranan asesor dan Panitia Teknis sangat penting dimana asesor adalah wakil KAN dalam melakukan asesmen di Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK), sementara Panitia Teknis bertugas memberikan pertimbangan teknis atas laporan Tim Asesmen sebagai bahan pertimbangan Anggota Council KAN dalam mengambil keputusan akreditasi. Kompetensi Asesor dan Panitia Teknis menjadi sangat penting untuk dapat meningkatkan kualitas hasil akreditasi secara berkelanjutan.

Jika dihubungkan dengan diagram akan seperti ini dengan tingkatan yang paling rendah ke yang paling tinggi.

KANBSNISO/SNIHACCPSSOPGMP

Sumber

Daft, Richard L. 2002.ManajemenEdisi Kelima Jilid Satu. Jakarta : Erlangga.Dwiloka, Bambang, dkk. 2004. Pengawasan Mutu Hasil Ternak [Diktat Kuliah]. Semarang. Jurusan Produksi Ternak. Fakultas Peternakan. Universitas Diponegoro.Handoko, T. Hani. (2010). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. BPFE,YogyakartaHasibuan, S.P. Malayu, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan ketujuh Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta.Kotler, Philip. Marketing Management, 11th Edition. Prentice Hall Intl, New Jersey, 2003, p.138Hubeis, M. 1994. Pemasyarakatan ISO 9000 untuk Industri Pangan di Indonesia. Buletin Teknologi dan Industri Pangan. Vol. V (3). Fakultas Teknologi Pertanian, IPB Bogor.http://teknikelektronika.com/pengertian-siklus-pdca-plan-do-check-act/Muhandri, Tjahja & Kadarisman. 2006. Sistem Jaminan Mutu Industri Pangan. Institut Pertanian Bogor, IPB Press.The International Organization for Standardization. Quality manajement systems: Terms and vocabulary ISO 9000:2000. Geneva: ISO, 2000.Tunggal, A.W. 1993. Manajemen Mutu Terpadu. Suatu Pengantar. PT. Rineka Cipta, Jakarta.Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Pangan. LN.No. 99 TLN.3656. Indonesia