basic watershed and coastal management

84
BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT MASTER PROGRAM OF COASTAL ZONE AND WATERSHED MANAGEMENT AND PLANNING GADJAH MADA UNIVERSITY

Upload: delora

Post on 12-Jan-2016

57 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT. MASTER PROGRAM OF COASTAL ZONE AND WATERSHED MANAGEMENT AND PLANNING GADJAH MADA UNIVERSITY. RIVER BASIN. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

MASTER PROGRAM OF COASTAL ZONE AND WATERSHED MANAGEMENT AND PLANNING GADJAH MADA UNIVERSITY

Page 2: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

RIVER BASIN

• A river or drainage basin is the entire area drained by a stream or system of connecting streams such that all streamflow originating in the area discharged through a single outlet (Linsley, 1980).

Page 3: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

New concept River basin are :• A landscape with topographic border• A hydrologic unit• An ecosystem unit

DAS adalah suatu wilayah kesatuan ekosistem yang dibatasi oleh pemisah air topografis dan berfungsi sebagai pengumpul, penyimpan dan penyalur air, sedimen dan unsur hara dalam sistem sungai yang kesemuanya keluar melalui outlet tunggal

Page 4: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

WATERSHED MANAGEMENT

• Application of business methods and technical principles to the handling of renewable resources in a watershed to assure maximum supplies of useable water, desirable waterflow, prevention and control of erosion and the reduction of flood sediment damages (society of American Foresters, 1958).

• Watershed management is one part of natural resources management or the development and administration of a country to satisfy the needs of present and future human residents (Hewlet, 1969).

Page 5: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

WATERSHED MANAGEMENT

• Pengelolaan DAS adalah upaya manusia dalam mengendalikan hubungan timbal balik diantara sumberdaya alam dengan manusia dan segala aktivitasnya, dengan tujuan membina kelestarian dan keserasian ekosistem serta meningkatkan kemanfaatan sumberdaya alam bagi manusia (Departemen Pertanian, 1979).

Page 6: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

WATERSHED MANAGEMENT

Key word of watershed management are :

• The management of renewable natural resources

• To suport people need at now and the future.

• Ecosystem sustainability• Controlling of natural resources and people

relation.• Water supply, erotion controll, flood and

sediment.

Page 7: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

WATERSHED MANAGEMENT

• Ecosystem sustainability• Controlling of relation between natural resources

and people.• Water supply, erotion controll, flood and

sediment.

Page 8: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

GOALS OF WATERSHED MANAGEMENT

The last goals of watershed management is realizing optimal conditions of vegetation resources, land resources and water resources, so they can give optimal useful and sutainable to people welfare

Page 9: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

WATERSHED AS A SYSTEM• By oriented on physical output that want to

be achieved, watershed management can be assumed as a system with management input and natural input to produce commodities and services on site or off site

• Dilihat dari segi ekonomi, sistem pengelolaan DAS tidak lain adalah suatu bentuk dari proses produksi dengan biaya ekonomi untuk penggunaan input manajemen dan sumber alam serta hasil ekonomi yaitu nilai dari outputnya.

• Input manajemen yang dimaksudkan terdiri atas tenaga, bahan, energi, peralatan dan keahlian manajemen untuk perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan input alam berupa tanah, air, ekosistem dan iklim.

Page 10: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

The activities of watershed management :

1) Land management by conservation.2) Water management by developing

water sources.3) Vegetation management, especially

forest management that have function to protect land and water

4) Pembinaan kesadaran dan kemampuan manusia in use of natural resources secara bijaksana melalui usaha penerangan dan penyuluhan

Page 11: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

SASARAN PENGELOLAAN LAHAN

Kebijakan pengelolaan lahan mencakup 3 unsur

utama :• Lahan harus digunakan untuk tujuan yang

sesuai dengan kemampuannya.• Pengelolaan harus diarahkan agar tanah

terlindungi dari ancaman erosi dengan mempertahankan penutup tanah.

• Tindakan-tindakan seperti terasering atau perlakuan lainnya dapat dipersyaratkan untuk menunjang penggunaan lahan yang baik dan manajemen tanahnya

Page 12: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

SASARAN PENGELOLAAN LAHAN

• Sebagai pengukur hasil pengelolaan lahan antara lain adalah besarnya tanah yang hilang, misalnya dengan satuan ton per hektar.

• Harus pula digambarkan pengaruhnya secara lebih luas (on site atau off site) yang langsung maupun tidak langsung.

• Pengaruh di luar sering sangat menonjol, misalnya pendangkalan waduk, rendahnya kualitas air, rusaknya ekosistem perairan, kerusakan oleh banjir

Page 13: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

SASARAN PENGELOLAAN AIR

• Jumlah air yang ditampung dalam DAS setiap tahunnya adalah tetap dan tidak mungkin untuk ditingkatkan.

• Masalah dalam pengelolaan air adalah bagaimana air tersebut dapat disediakan di tempat-tempat yang diperlukannya dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang baik serta dengan tata waktu yang tetap.

• Pengelolaan air mencakup berbagai usaha untuk memperoleh, membagikan, menggunakan, mengatur, menjernihkan dan membuang air.

Page 14: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

SASARAN PENGELOLAAN AIR

Untuk itu usaha pengelolaan air dilakukan mulai dari sumber-sumbernya hingga tempat pelepasan yang terakhir.

• Sasaran pengelolaan air adalah terwujudnya kondisi hidrologis DAS yang optimal yaitu diperolehnya hasil air sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan, meliputi :- Jumlah (kuantitas yang cukup)- Kualitas air yang memenuhi persyaratan tentang tingkat pencemarannya.- Tersedia atau mengalir sepanjang tahun

(unsur waktu, distribusi)

Page 15: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT
Page 16: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT
Page 17: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

SASARAN PENGELOLAAN VEGETASI

• Vegetasi sebagai penutup tanah melindungi tanah terhadap erosi dan pengaruh langsung dari sinar matahari.

• Peranan ini secara efektif dilakukan oleh hutan sehingga sangat berpengaruh terhadap kondisi hidrologis dari DAS.

• Hutan memiliki tajuk yang rapat dan berlapis-lapis, sistem perakaran yang intensif dan dalam, serta lapisan seresah di permukaan tanah, sehingga manfaat yang diperoleh antara lain :1) Penendalian erosi yang efektif2) Menurunkan puncak banjir, karena besarnya infiltrasi air ke dalam tanah.

Page 18: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

SASARAN PENGELOLAAN VEGETASI

3) Pencegahan tanah longsor.4) Menghasilkan air yang bermutu baik

• Pengelolaan vegetasi dalam rangka pengelolaan DAS diarahkan untuk tercapainya sasaran berikut :1) Kawasan lindung yang tertutup dengan vegetasi yang rapat (lebat), dalam hal ini vegetasi hutan.2) Terpeliharanya kondisi vegetasi yang baik, sehingga dapat berfungsi secara optimal dalam perlindungan terhadap tanah dan air

Page 19: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

SASARAN PEMBINAAN AKTIVITAS MANUSIA DALAM PENGGUNAAN SUMBERDAYA ALAM

• Pengelolaan DAS diperlukan karena terjadinya kerusakan sumberdaya alam yang disebabkan oleh aktivitas manusia dalam penggunaannya yang tidak mengindahkan usaha-usaha pelestarian.

• Aktivitas tersebut dapat berupa keserakahan (kemauan peradaban) ataupun memang karena keterbelakangan, ketidaktahuan dan kemiskinan.

• Dalam rangka pengelolaan DAS yang meliputi usaha pemulihan, pencegahan kerusakan sumberdaya alam serta usaha peningkatannya mutlak diperlukan adanya peran serta yang aktif dari petani dan masyarakat.

Page 20: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

SASARAN PEMBINAAN AKTIVITAS MANUSIA DALAM PENGGUNAAN SUMBERDAYA ALAM

• Perlu dilakukan kegiatan penerangan, penyuluhan dan pemberian bantuan apabila diperlukan.

• Dilakukan pembinaan kesadaran dan selanjutnya kemampuan untuk melestarikan sumberdaya alam yang pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.

Page 21: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

PENGELOLAAN DAS TERPADU

• Konsepsi ekosistem secara luas telah diterima dunia.

• Pengelolaan DAS dengan pendekatan ekosistem membawa implikasi penanganan yaitu :1) Keharusan adanya keterpaduan dalam pengelolaan.2) Digunakannya DAS sebagai satuan pengelolaan

Page 22: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

Mengapa pengelolaan DAS harus terpadu?

a) Adanya keterkaitan antara berbagai kegiatan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pembinaan aktivitas manusia dalam penggunaannya.

b) Dilihat dari jenis ilmu yang mendasarinya, pengelolaan DAS bercirikan multidisiplin (ilmu tanah, geomorfologi, hidrologi, ilmu kehutanan, ilmu pertanian, sosiologi perdesaan dll), serta bidang-bidang yang tercakup di dalamnyapun beragam.

c) Penyelenggaraan pengelolaan DAS bersifat lintas sektoral, sehingga tidak ada satu instansipun yang secara fungsional memiliki kewenangan untuk melaksanakan pengelolaan DAS secara bulat.

Page 23: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

Apa yang dimaksud dengan pengelolaan DAS terpadu?

Terpadu disini mengandung pengertian terbinanya keserasian, keseimbangan dan koordinasi yang efektif. Pengelolaan DAS harus dilihat sebagai totalitas yang utuh, bukan sebagai kepingan-kepingan yang terpisah.

Keterpaduan ini harus tercermin dalam penyusunan konsepsi dasar, kebijakan, perencanaan, pelaksanaan di lapangan dan penilaian hasilnya.

Muncul istilah “one river one plan” yang menekankan pentingnya rencana terpadu untuk setiap DAS.

Page 24: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

Harsono (1989), menyatakan bahwa pengelolaan DAS terpadu adalah pengelolaan secara keseluruhan hutan, tanah, air, masyarakat dan lain-lain dalam suatu ekosistem DAS, dengan ruang lingkup yang berbeda dengan ruang lingkup pengelolaan DAS oleh masing-masing sektor.

PPLH UGM (1990) menyatakan bahwa pengelolaan DAS terpadu dalam pengelolaan sumberdaya alam melalui tindakan pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan dan pengembangan DAS berasaskan pelestarian kemampuan lingkungan yang serasi dan seimbang untuk menunjang pembangunan yang berkesinambungan bagi peningkatan kesejahteraan manusia.

Page 25: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

Apa yang dimaksud “DAS sebagai satuan pengelolaan”?

Untuk kegiatan pengelolaan dan juga untuk kepentingan studi diperlukan adanya batas wilayah yang menjadi sasarannya guna memungkinkan dilakukan pengamatan, pengukuran dan penilaian.

Sebagai konsekuensi dari pendekatan ekosistem, maka wilayah pengelolaan mengikuti batas dari ekosistem.

Meskipun ekosistem memiliki batas alami, namun penarikan batas sulit dilakukan karena ekosistem bersifat terbuka.

Dari ketiga komponen ekosistem (vegetasi, tanah dan air), air memiliki kejelasan dalam hal wilayah pergerakan (daur hidrologi), yang terbatas dalam wilayah tertentu yaitu DAS.

Dengan demikian, pengelolaan sumberdaya alam menggunakan DAS sebagai wilayah pengelolaan.

Page 26: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

Apa sasaran wilayah pengelolaan dalam DAS? Sasaran pengelolaan DAS ditujukan pada

bagian DAS yang terbuka atau potensial terhadap ancaman kerusakan dalam hal ini ancaman erosi.

Erosi tidak hanya merusak tanah dan vegetasi tetapi mempunyai akibat lanjutan yaitu terganggunya/rusaknya tata air dalam DAS.

Page 27: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

Tujuan Pengelolaan DAS Terpadu

Tujuan pengelolaan DAS terpadu adalah

untuk menciptakan suatu ekosistem DAS yang : Strukturnya dinamis, seimbang dan serasi Daya dukungnya selalu meningkat Terjaminnya keberlangsungan proses ekologi Terjaminnya kelestarian fungsi-fungsinya. Berkembangnya keanekaragaman struktur,

fungsi dan proses ekologi. Terjaminnya keterkaitan dengan ekosistem lain

Page 28: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

Pengelolaan DAS terpadu dilaksanakan dengan mendasarkan pada :

Daur hidrologi Daur hara dan aliran energi Karakteristik kependudukan (demografi,

sosial budaya, ekonomi, kesehatan). Politik dan perundang-uandangan

Page 29: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

Oleh karena itu upaya pengelolaan DAS terpadu harus memperhatikan aspek-aspek berikut :

1) Lingkungan fisik

2) Lingkungan biotik

3) Lingkungan sosial ekonomi

4) Politik dan perundang-undangan

Page 30: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

1) LINGKUNGAN FISIK

DAS berfungsi sebagai penghasil air bagi seluruh sungai dan airtanah, yang secara sederhana digambarkan sebagai model siklus hidrologi.

Sistem air dalam DAS terdiri atas curah hujan sebagai masukan, DAS sebagai prosesor dan aliran sungai beserta unsur hara dan sedimen yang terangkut sebagai keluaran.

Sumber aliran sungai terdiri atas aliran permukaan (overland flow), aliran antara (interflow) dan aliran dasar (base flow)

Proporsi ketiga komponen aliran tersebut di setiap sistem DAS tidak selalu sama tergantung dari karakteristik masing-masing DAS, yaitu MORFOMETRI DAS, IKLIM, BENTUK PENGGUNAAN LAHAN, TANAH DAN GEOLOGI.

A. TATA AIR

Page 31: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT
Page 32: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

River Basin Morphometri

• Morfometri DAS adalah ukuran mengenai bentuk, luas DAS, pola dan kerapatan alur sungai, relif, kemiringan (lahan dan hidrolika).

• River basin morphometri naturally affected to :1) flood hydrograph2) Volume and peak of flood

• Secara tidak langsung topografi DAS dapat berpengaruh terhadap pola curah hujan, sehingga topografi dapat berpengaruh pada besarnya input air yang masuk ke sistem DAS.

Page 33: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT
Page 34: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT
Page 35: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

Iklim• Unsur iklim yang berpengaruh terhadap masukan dan

keluaran dalam DAS adalah curah hujan dan evapotranspirasi.

• Curah hujan di suatu wilayah tergantung pada letak geografis, topografi dan kelerengan.

• Evapotranspirasi dipengaruhi oleh bentuk penggunaan lahan (yang sangat erat dengan jenis dan kerapatan vegetasi) dan elevasi (sangat menentukan suhu udara).

• Peranan iklim terhadap tata air dalam suatu DAS dapat dirumuskan dalam konsep imbangan air :

R = P - Ep ± ΔS

dengan R adalah run off, P adalah curah hujan, Ep adalah evapotranspirasi dan ΔS adalah perubahan timbunan air (storage) dalam DAS.

Page 36: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

Bentuk Penggunaan Lahan

• Bentuk penggunaan lahan sangat berpengaruh pada besar kecilnya curah hujan yang akan menjadi aliran permukaan dan mengalami infiltrasi, sehingga secara tidak langsung berpengaruh pada aliran banjir dan aliran dasar dengan tolok ukur nilai koefisien.

Page 37: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

Nilai koefisien aliran dari berbagai bentuk penggunaan lahan/vegetasi (Griend, 1975)

Page 38: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT
Page 39: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT
Page 40: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT
Page 41: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

Tanah dan Geologi

• Peranan tanah dalam tataair adalah pada proses infiltrasi dan perkolasi, sehingga cadangan air dapat dijaga baik soil water maupun groundwater.

• Geologi atau litologi berperan sebagai lapisan penyimpan air atau akuifer. Besar kecilnya kandungan airtanah di suatu DAS tergantung dari jenis batuan penyusun akuifer

Page 42: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

Kerusakan air dapat ditinjau dari segi kuantitas, distribusi menurut ruang dan waktu dan segi kualitas airnya.

Sumber kerusakan dapat berupa :1) Akibat kerusakan lahan2) Akibat perubahan iklim3) Akibat aktivitas manusia dalam bidang industri

Kondisi aliran sungai yang dikehendaki adalah distribusi aliran yang relatif merata sepanjang tahun, variasi debit maksimum dan minimum kecil, kandungan hasil sedimen rendah dan kualitas air baik.

Page 43: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

Kondisi semacam ini tidak akan tercapai jika :1) Koefisien aliran besar, artinya proporsi hujan yang menjadi aliran permukaan lebih besar daripada air yang meresap (infiltrasi) atau tertimbun, akibatnya variasi debit maksimum dan minimum besar.2) Hasil erosi yang terangkut keluar DAS melalui aliran

sungai besar, berarti kandungan sedimen dalam aliran sungai tinggi.

Koefisien aliran dan erosi dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti penggunaan lahan, pengolahan lahan, jenis tanah, topografi dan kondisi iklim (curah hujan)

Aspek proses hidrologi dalam pengelolaan DAS yang diarahkan untuk mengurangi/mengendalikan debit banjir, menikkan debit minimum, memperbaiki distribusi aliran dan kualitas air (sedimen dan kimia) bukan merupakan tujuan akhir, melainkan merupakan komponen suatu rencana terpadu untuk pengelolaan DAS.

Page 44: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

Jadi menurut aspek proses hidrologi, pengelolaan DAS harus mendasarkan pada hal-hal berikut :1) DAS merupakan suatu sistem air, yaitu mendaur ulang melalui rangkaian kesatuan siklus atmosfor-vegetasi-tanah.2) DAS merupakan penampung dan penyalur air yang dibatasi oleh pemisah topografi dan mempunyai morfometri tertentu.3) DAS pada dasarnya merupakan kesatuan ruang yang dapat dipakai untuk berbagai peruntukan sehingga penggunaan lahan berpengaruh terhadap kondisi tata air.

Page 45: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

Berdasarkan konsep katena, DAS merupakan suatu kesatuan bentang tanah (soil scape) yaitu suatu asosiasi tanah yang tegas (distinct) dalam rangkuman suatu bentang lahan tertentu.

DAS memproduksi bahan induk bagi tanah-tanah baru di bagian hilir sungai, yang terangkut oleh erosi.

Sumber kerusakan tanah :1) Kerusakan secara alami (slump-earthflow, debris

avalance, earthquake)2) Kerusakan olek aktivitas manusia, yang dapat bersifat

kerusakan fisik (erosi : sheet, rill, gully) dan kerusakan kimia (pencucian unsur-unsur hara oleh air infiltrasi,

kelebihan unsur-unsur oleh pemupukan)

B. TANAH

Page 46: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT
Page 47: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

Proses erosi, creep, debris avalanche dan slump-earthflow dapat menimbulkan kerusakan di tempat terjadinya erosi ataupun di tempat pengendapan.

Dalam pengelolaan DAS, mengendalikan erosi dan mengawetkan lengas tanah bukan merupakan tujuan akhir, melainkan merupakan sebagian dari suatu rencana terpadu dalam pengelolaan DAS

Menurut ahli ilmu tanah, pengelolaan DAS harus mendasarkan hal-hal sebagai berikut :1) DAS merupakan suatu kesatuan bentang tanah, yang

berhubungan erat dengan bentuk lahan dan geomorfologi

serta pola drainase.2) DAS sebagai sistem lahan pada dasarnya berkemampuan untuk memenuhi berbagai kepentingan perlindungan,

produksi, industri dan permukiman. DAS merupakan daerah erosi dan masswasting

Page 48: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT
Page 49: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

2) LINGKUNGAN BIOTIK

Lingkungan biotik yang berperan dalam pengelolaan DAS adalah peranan vegetasi.

Komponen vegetatif berinteraksi dengan komponen lingkungan lainnya seperti air, udara, tanah dan makhluk hidup (terutama manusia)

Peranan vegetasi dalam kaitannya dengan air adalah :1) Mengurangi energi hujan yang jatuh di permukaan tanah.2) Mengurangi jumlah hujan yang jatuh di permukaan tanah

karena tertahan oleh tajuk.3) Memelihara soil moisture di atas permukaan lahan4) Memelihara kapasitas infiltrasi, sehingga meningkatkan cadangan airtanah dan aliran dasar.5) Menghambat aliran permukaan, sehingga mengurangi besarnya aliran maksimum

Page 50: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

Meskipun demikian, makin banyak vegetasi (makin rapat) akan mempertinggi evapotranspirasi dan mengurangi water harvesting.

Ditinjau dari segi distribusi air, adanya vegetasi dapat memperbaiki distribusi air menurut waktu (timing and distribution of water), memperkecil kisaran aliran maksimum dan minimum, serta memperbesar aliran dasar.

Peranan vegetasi dalam kaitannya dengan tanah adalah :1) Vegetasi melindungi permukaan tanah dari hujan.2) Vegetasi menjaga kelembapan tanah3) Vegetasi menambah bahan organik dan hara tanah, sehingga memperbaiki struktur tanah dan mempercepat pelapukan kimia tanah.4) Vegetasi mempertinggi stabilitas tanah pada lahan-lahan miring.

Intensitas peranan vegetasi tersebut tergantung pada jenis, kerapatan vegetasi dan iklim wilayahnya.

Page 51: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT
Page 52: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

• Peranan vegetasi bagi manusia dapat ditinjau dari aspek ekonomi dan ekologi.

• Dari aspek ekonomi, vegetasi dapat dimanfaatkan sebagai sumber kayu, sumber bahan pangan dan hijauan pakan ternak.

• Dari aspek ekologi, vegetasi dapat memperbaiki iklim mikro, menjaga keseimbangan lingkungan dan sumber plasma nutfah

Page 53: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

• Peranan vegetasi terhadap udara adalah fungsi vegetasi sebagai penyaring udara melalui :

1) Mengurangi CO2 dan menambah O2 melalui

proses fotosintesis

2) Mengurangi kecepatan angin

3) Menjaga kelembapan udara dan suhu udara• Secara garis besar, vegetasi dapat memperbaiki

iklim mikro• Dampak perusakan vegetasi (hutan) terhadap

tata air dan erosi dapat dilihat pada gambar berikut

Page 54: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT
Page 55: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT
Page 56: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

3) LINGKUNGAN SOSIAL EKONOMI

• Lingkungan sosial ekonomi dalam kawasan DAS yang dipertimbangkan meliputi :1) Aspek demografi (jumlah, kepadatan,

komposisi, pertambahan penduduk) dan mobilitas penduduk.

2) Aspek sosial budaya (persepsi masyarakat terhadap lingkungan, tingkat pendidikan, lapangan pekerjaan, adat istiadat)

3) Aspek ekonomi (pendapatan per kapita/income, jenis, usaha,luas penggunaan lahan)

Page 57: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

• Kerusakan DAS dan pencemaran lingkungan tidak hanya disebabkan oleh pelaksanaan pembangunan yang kurang bijaksana, tetapi juga oleh faktor-faktor kependudukan, sebagai contoh :1) Laju pertumbuhan dan kepadatan penduduk yang

tinggi menuntut peningkatan produksi pertanian, bahan baku industri dan energi, sehingga eksploitasi sumberdaya alam tersebut seringkali

melalmpaui daya dukung lingkungannya.2) Pemilikan lahan pertanian sempit dan income rendah merangsang petani mengolah tanah- tanah marginal, baik pada daerah yang

seharusnya dihijaukan maupun kawasan hutan

Page 58: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

3) Persepsi masyarakat yang rendah terhadap

lingkungannya menyebabkan menurunnya

kualitas lingkungan dan menghambat dalam

usaha-usaha pengelolaan DAS• Oleh karena itu dalam pengelolaan DAS harus

melibatkan/memperhatikan aspek-aspek kependudukan tersebut mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaannya.

Page 59: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

4) ASPEK POLITIK DAN PERUNDANG-UNDANGAN

Peraturan perundang-undangan dalam pengelolaan DAS terpadu mendasarkan antara lain pada :1. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat 3 :

Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

2. Undang-undang RI No. 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Pokok-Pokok Agraria.

• Pasal 6 : Semua hak atas tanah mempunyai fungsi sosial.

Page 60: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

• Pasal 10 ayat c : Setiap orang dan badan hukum yang mempunyai suatu hak atas tanah pertanian pada asasnya diwajibkan mengerjakan atau mengusahakan sendiri secara aktif dengan mencegah cara-cara pemerasan.

• Pasal 15 : Memelihara tanah, termasuk menambah kesuburannya serta mencegah kerusakannya adalah kewajiban tiap-tiap orang, badan hukum atau instansi yang mempunyai hubungan hukum dengan tanah itu, dengan memperhatikan pihak yang ekonominya lemah.

• Pasal 18 : Untuk kepentingan umum, termasuk kepentingan bangsa dan negara serta kepentingan bersama dari rakyat, hak-hak atas tanah dapat dicabut dengan memberi ganti kerugian yang layak menurut cara yang diatur undang-undang

Page 61: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

3. Undang-Undang Lingkungan Hidup (UULH)a. UULH No.4 Tahun 1982 Pasal 9 Tentang

Pokok-Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup : Pemerintah berkewajiban menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran masyarakat akan tanggung jawabnya dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui penyuluhan, bimbingan-pendidikan dan penelitian tentang lingkungan hidup.

• Penjelasan Pasal 9 : Pendidikan untuk menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran masyarakat dilaksanakan baik melalui jalur pendidikan formal mulai dari TK/SD sampai PT, maupun melalui jalur pendidikan non formal.

Page 62: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

b) Pasal 11: Mengenai ketentuan tentang Perlindungan Sumberdaya Alam

c) Pasal 12 : Mengenai ketentuan tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya

d) Pasal 13. Mengenai ketentuan tentang Perlindungan Sumberdaya Buatan.

e) Pasal 14. Mengenai Perlindungan Cagar Budaya.f) Pasal 15. Mengatur perlindungan lingkungan

berdasarkan baku mutu lingkungan.g) Pasal 16. Setiap perencanaan yang diperkirakan

mempunyai dampak penting wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang terdiri atas Penyajian Informasi Lingkungan (PIL), Kerangka Acuan (KA), Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)

Page 63: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

h. Pasal 18 : Ciri utama pengelolaan Lingkungan hidup adalah keterpaduan, baik keterpaduan horisontal maupun keterpaduan vertikal. Pengelolaan DAS terpadu harus berdasarkan prinsip “one river, one plan”

• Pasal ini mengatur tentang keterpaduan pengelolaan DAS, baik mengenai keterpaduan horisontal maupun vertikal.

• Dalam rangka usaha untuk berhasilnya pembangunan di bidang pertanian dalam arti luas, telah dilaksanakan program penyelamatan hutan, tanah dan air dalam bentuk Inpres Penghijauan dan reboisasi.

• Dalam hal ini dilakukan penanaman pohon-pohonan dan lain sebagainya yang disertai dengan penyuluhan dan penerangan.

• Pelaksanaannya antara lain dengan menggunakan DAS sebagai unit manajemennya dengan suatu pengelolaan DAS tertentu yang telah disepakati, yang dalam perkembangan selanjutnya telah mengarah kepada pengelolaan DAS terpadu

Page 64: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

• Dalam pelaksanaan dan pengaturan keterpaduan pengelolaan DAS, diperlukan koordinasi dari tingkat nasional sampai tingkat daerah (desa).

• Untuk pengembangan organisasi dan kelembagaan masyarakat di perdesaan yang berkaitan dengan pengelolaan DAS, akan lebih efektif dan efisien apabila kegiatan dipadukan dengan Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD)

• Di dalam DAS terdapat kecenderungan perubahan sumberdaya alam (tanah, air, vegetasi) baik secara alami maupun karena pengaruh kegiatan manusia, serta hubungan timbal balik antara kebutuhan manusia yang makin meningkat dengan lingkungan hayati dan lingkungan non hayati.

Page 65: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

i. Pasal 19 : Tentang Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

• LSM berperan sebagai penunjang bagi pengelolaan lingkungan hidup. LSM mencakup antara lain : (1) kelompok profesi yang berdasarkan profesinya tergerak menangani masalah lingkungan, (2) kelompok hobi, yang mencintai kehidupan alam dan terdorong untuk melestarikannya, (3) kelompok minat yang berminat serta berbuat sesuatu bagi pengembangan lingkungan hidup.

• Dalam menjalankan peranannya sebagai penunjang, LSM mendayagunakan dirinya sebagai sarana untuk mengikutsertakan sebanyak mungkin anggota masyarakat dalam mencapai tujuan pengelolaan lingkungan hidup.

Page 66: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

TEKNIK KONSERVASI TANAH DAN AIRA. METODE VEGETATIF

1) Menanami kembali lahan kosong- Reboisasi : penanaman kembali lahan kosong

di kawasan hutan- Penghijauan : penanaman kembali di luar kawasan hutan, terutama pada pekarangan dan lahan kering lainnya.

2) Mengatur sistem penanaman- Penanaman urut kontur (countur cropping) untuk menahan erosi permukaan.- Tumpangsari (multiple cropping) untuk memberi penutupan ganda kepada permukaan tanah dan memberi penutupan yang terus menerus.

Page 67: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

- Tumpang gilir (crop rotation) untuk

memberikan suplisi hara yang habis terpakai

oleh tanaman

- Penanaman berstrip (strip cropping) untuk

memberikan pertahanan yang berlapis

terhadap run off.

3. Membuat penghalang dengan tanaman

- Penghalang rumput

- Penghalang tanaman perdu/semak

4. Memacu pertumbuhan

5. Pengolahan tanah minimum

Page 68: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

B. METODE TEKNIK SIPIL

Teras Saluran• Berbentuk saluran, dibuat secara khusus ataupun sambil

mengerjakan lahan.• Dalam dan lebar saluran ± 30 cm dan jarak antar teras 5

-10 m atau disesuaikan dengan derajat kemiringan

1. Pembuatan Teras

Page 69: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

Teras guludan• Fungsinya seperti teras saluran, tetapi bentuk

penangkapnya berupa guludan yang dibuat dari tanah, batu ataupun sisa-sisa tanaman

Page 70: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

Teras kredit (ridge terrace)• Gabungan antara teras saluran dan teras guludan• Dimaksudkan untuk memperbesar daya tampung air dan

endapannya

Page 71: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

Teras bangku (bench terrace)• Terdiri atas saluran dan guludan, namun letak saluran

dan guludan terpisah oleh bidang dan oleh tanaman.• Bidang olah dibuat miring ke belakang (ke hulu) agar run

off mengalir ke bidang tanah asli, bukan ke tanah urugan sehingga tidak mudah longsor

Page 72: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

Teras datar atau teras bawah (level terrace)• Sama dengan teras bangku, namun bidang olahnya

dibuat datar, sehingga saluran dan bidang olah menjadi satu untuk tujuan penggenangan tanaman padi.

Page 73: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

2. Pembuatan Saluran Pembuangan

• Bertugas untuk membuang air secepatnya• Dibuat pada arah tegak lurus kontur agar kecepatan

alirannya tinggi.• Pada hamparan yang telah diteras, kelebihan airnya

dialirkan ke saluran pembuangan melalui saluran peresapan teras

Page 74: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

3. Pembuatan Bangunan Terjunan

• Dibangun pada saluran yang mempunyai kemiringan besar, sehingga mempunyai aliran besar.

• Kecepatan yang tinggi ini akan mempunyai akibat negatif, yaitu mengikis dan mengerosi dasar dan tebing hingga membentuk jurang.

• Oleh karena itu, saluran harus dilengkapi dengan bangunan terjunan (drop structure) yang dibuat dari bambu, batu, bronjong atau beton.

Page 75: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

4. Pembuatan Dam Pengendali

• Berupa bendungan dari urugan tanah• Dikenal dua macam dam pengendali, yaitu tipe

urugan tanah kedap air dan tipe urugan tanah homogen

Page 76: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

5. Dam Penahan

• Tidak dapat menahan air, melainkan hanya menahan hasil-hasil erosi dari daerah hulunya.

• Dibangun di daerah dengan tanah bersifat porus.• Konstruksi dibuat dari batu atau bronjong kawat

6. Pembuatan Trucuk

• Dibangun untuk mengendalikan erosi tebing sungai atau jurang-jurang kecil ataupun erosi permukaan

Page 77: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

C. METODE KIMIAWI

• Digunakan zat kimia yang mampu mengikat partikel tanah menjadi suatu agregat, sehingga mempunyai struktur lebih baik, mampu mengikat air untuk mencukupi kebutuhan tanaman, mampu menarik uap air dari udara untuk diikat dalam butiran tanah dan mapu mengikat zat hara dan mineral dari ancaman pencucian (leaching).

• Zat kimia tersebut antara lain adalah bitumin, aspal, latex dan lain sebagainya.

Page 78: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

MANAJEMEN ORGANISASI DALAM PENGELOLAAN DAS

• Perencanaan dan implementasi program pengelolaan DAS adalah kompleks, yang membutuhkan ahli-ahli yang bersifat multidisiplin dan masing-masing disiplin harus diketuai seorang yang sudah berpengalaman dalam perencanaan dan administrasi.

• Multidisiplin yang dimaksudkan tersebut dapat mencakup ahli konservasi, ahli tanah, ahli keteknikan, ahli agronomi, ahli hidrologi, ahli kehutanan, ahli sosiologi dan ahli ekonomi.

• FAO menganjurkan bentuk organisasi pengelolaan DAS sebagai berikut :

Page 79: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

National/State Conservationist

Soil Survei

division

Planning

division

Watershed

Management

Agronomy

Division

Forestry

Division

Pasture

Management

Watershed/Area Conservationist

(With Area Spesialist)

Sub-Watershed/District Conservationist

(With Supporting Technical Staff)

Unit Level Technicians

Page 80: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

• Perlu ditekankan bahwa keberhasilan program pengelolaan DAS tidak hanya tergantung pada ahli-ahli teknik atau ekonomi, tetapi perlu melibatkan faktor sosial dan politik.

• Hal ini penting untuk mengetahui tradisi sosial dan sikap penduduk serta keinginannya.

• Motivasi penduduk dan kelompok masyarakat merupakan alat penting untuk mencapai keberhasilan pengelolaan penggunaan lahan.

Page 81: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

• Aspek penggunaan lahan merupakan kunci dari semua program pengelolaan DAS, sehingga pengelolaan akan efektif apabila melibatkan pemilik lahan ke dalam program pelaksanaannya.

• Organisasi dalam pengelolaan DAS harus berdasarkan pada pengembangan kemampuan lokal untuk perumusan dan pelaksanaan program oleh organisasi konservasi tanah dan air tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan dan organisasi lokal yang dikoordinasi oleh pimpinan masing-masing

Page 82: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

Instansi Pengelola DAS Terpadu

• Pengelolaan DAS terpadu tidak hanya dilakukan oleh instansi seperti Kementrian Lingkungan Hidup atau sektoral saja, tetapi harus dilakukan oleh suatu forum koordinasi yang didukung dengan tim-tim pengkajian prasarana pengelolaan, pengetrapan dan pengendalian.

• Oleh karena itu, maka institusi pengelolaan DAS terpadu adalah sebagai berikut :

Page 83: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

FORUM KOORDINASI

TIM PENGKAJIAN

PRASARANA PENGELOLAAN

TIM PENGETRAPAN

MONITORING DAN

EVALUASI

Page 84: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

• Di tingkat pusat, forum koordinasi dapat terdiri atas Kementrian Lingkungan Hidup, Departemen Dalam Negeri, Departemen Pekerjaan Umum, Departemen Kehutanan dan Departemen Pertanian.

• Tim Pengkajian dapat dikoordinasi oleh Menteri Lingkungan Hidup, sedangkan tim pengetrapan tidak diperlukan. Tugas monitoring dan evaluasi dapat dibebankan pada sekretariat forum.

• Di tingkat daerah, forum koordinasi dipimpin oleh gubermur dan beranggotakan instansi-instansi terkait.

• Tim pengkajian dikoordinasi oleh Lembaga Pusat Studi Lingkungan dan tim pengetrapan dikoordinasi oleh BAPPEDA.