bantalan karet

5
Perencanaan struktur bangunan gedung sangat penting di Indonesia , karena posisi Indonesia yang berada di sekitar jalur subduksi lempeng yang menyebabkan wilayah Indonesia terletak pada zona seismik aktif dan tingkat kegempaan yang tinggi. Indonesia merupakan daerah yang rawan bencana gempa karena merupakan daerah tektonik aktif tempat bertemunya lempeng Eurasia di sebelah utara dengan lempeng Indoaustralia di sebelah selatan dan juga lempeng Pasifik di sebelah timur. Telah tercatat beberapa gempa signifikan yang membawa korban yang cukup banyak. Gempa Aceh, gempa Yogyakarta, gempa padang dan lain-lain. Dengan kondisi Indonesia yang demikian itu maka diperlukan kemampuan untuk mengatasi permasalahan yang timbul oleh bencana gempa tersebut, khususnya runtuhnya bangunan untuk menghindari jatuhnya korban yang lebih banyak lagi. Prinsip bangunan tahan gempa adalah ketika terjadi gempa bumi dengan skala kecil, bangunan tidak boleh mengalami kerusakan. ketika terjadi gempa bumi dengan skala besar, bangunan boleh mengalami kerusakan pada bagian non strukturalnya tetapi tidak boleh mengalami kerusakan pada bagian strukturalnya. Dan ketika terjadi gempa dengan skala besar, bangunan boleh mengalami kerusakan pada bagian struktural maupun non-struktural tetapi tidak boleh sampai runtuh. Pada bangunan yang tergolong penting seperti rumah sakit, laboratorium penelitian ,dll diperlukan suatu ketahanan akan suatu gempa baik itu skala kecil maupun besar karena bangunan

Upload: fannypramis

Post on 16-Sep-2015

226 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bantal

TRANSCRIPT

Perencanaan struktur bangunan gedung sangat penting di Indonesia , karena posisi Indonesia yang berada di sekitar jalur subduksi lempeng yang menyebabkan wilayah Indonesia terletak pada zona seismik aktif dan tingkat kegempaan yang tinggi. Indonesia merupakan daerah yang rawan bencana gempa karena merupakan daerah tektonik aktif tempat bertemunya lempeng Eurasia di sebelah utara dengan lempeng Indoaustralia di sebelah selatan dan juga lempeng Pasifik di sebelah timur. Telah tercatat beberapa gempa signifikan yang membawa korban yang cukup banyak. Gempa Aceh, gempa Yogyakarta, gempa padang dan lain-lain. Dengan kondisi Indonesia yang demikian itu maka diperlukan kemampuan untuk mengatasi permasalahan yang timbul oleh bencana gempa tersebut, khususnya runtuhnya bangunan untuk menghindari jatuhnya korban yang lebih banyak lagi.Prinsip bangunan tahan gempa adalah ketika terjadi gempa bumi dengan skala kecil, bangunan tidak boleh mengalami kerusakan. ketika terjadi gempa bumi dengan skala besar, bangunan boleh mengalami kerusakan pada bagian non strukturalnya tetapi tidak boleh mengalami kerusakan pada bagian strukturalnya. Dan ketika terjadi gempa dengan skala besar, bangunan boleh mengalami kerusakan pada bagian struktural maupun non-struktural tetapi tidak boleh sampai runtuh.Pada bangunan yang tergolong penting seperti rumah sakit, laboratorium penelitian ,dll diperlukan suatu ketahanan akan suatu gempa baik itu skala kecil maupun besar karena bangunan tersebut dituntut untuk tetap berfungsi dengan baik setelah gempa.Saat ini ada beberapa macam teknologi pada bangunan yang berfungsi untuk mengurangi efek gempa pada suatu bangunan, diantaranya adalah Base Isolation Deviced . Base-isolationmulai dikembangkan sejak tahun 1980-an, dan sekarang sudah digunakan di berbagai negara maju seperti diItaly, Japan, New Zealand, dan USA.Base-isolationjuga digunakan untuk memperkuat bangunan penting yang sudah ada seperti rumah sakit dan bangunan bersejarah.Dan sekarangsudah lebih dari 1000 bangunan di seluruh dunia dilengkapi denganbase isolation. Di India,base isolationpertama kali didemonstrasikan setelah the 1993 Killari (Maharashtra) Earthquake [EERI, 1999]. Dua bangunan (sekolah dan pusat perbelanjaan) yang berada diKillari towndibangun dengan menggunakanrubber base isolatorsdan didirikan di atas tanah keras. Setelahthe2001 Bhuj (Gujarat) earthquake,BhujHospitaldibangun denganbase isolation technique.

Base Isolation systemsendiri harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. Mampu mengisolasi bangunan dari tanah.2. Mampu mendukung berat bangunan.3. Mampu meredam ayunan bangunan ketika gempa4. Mampu mengembalikan bangunan ke posisi semula setelah gempa. Ada perbandingan antara perilaku struktur bangunan antara struktur konvensional (conventional structure)dengan struktur yang terisolasi (base-isolatedstructure). Pada struktur konvensional jika terkena beban gempa maka struktur akan mengayun ( terdeformasi ) hingga pada saat goyangan itu melewati keelastisannya maka bangunan tidak dapat kembali seperti semua ( terjadi retakan hingga kerusakan yang parah atau roboh ). Hal ini berbeda dengan struktur yang terisolasi, dimana struktur bangunan tidak mengayun atau mengayunnya kecil sehingga relatif tidak terjadi perubahan bentuk. Walaupun metode ini sudah lama muncul, namun di Indonesia masih sangat jarang bangunan yang menggunakan metode ini. Pada sistem isolasi dasar ini dimana struktur bangunan akan bergetar jika terjadi gempa bumi dengan frekuensi di luar frekuensi dominan gempa sehingga hanya sebagian kecil energi gempa yang masuk ke dalam bangunan sehingga bangunan tidak rusak.

Prinsip kerja base isolation didasarkan pada kenyataan bahwa pengaruh gempa bumi yang sangat merusak struktur bangunan adalah komponen arah horizontal. Getaran horizontal ini dapat menimbulkan gaya reaksi yang besar, bahkan pada puncak bangunan getaran yang dirasakan dapat melebihi dua kali lipat dari getaran yang terasa pada dasar bangunan. Dan apabila gaya yang ditimbulkan akibat gempa itu lebih besar dari kekuatan struktur, maka struktur tersebut akan rusak. Pada dasarnya cara perlindungan bangunan oleh bantalan karet tahan gempa dicapai melalui pengurangan getaran gempa bumi kearah horizontal dan memungkinkan bangunan untuk begerak bebas saat berlangusung gempa bumi tanpa tertahan oleh pondasi. Bila ditinjau gaya-gaya dalam pada struktur dengan base isolator, seolah olah gedung tersebut dibangun di wilayah gempa yang lebih kecil.

Prinsip bangunan tanpa bantalan karet Prinsip bangunan dengan bantalan karet

Di Indonesia , Balai Penelitian Teknologi karet Bogor sebagai Balai Penelitian mempunyai teknologi pembuatan bantalan tahan gempa yang digunakan untuk rumah tinggal maupun maupun gedung bertingkat. Bantalan yang digunakan untuk melindungi gempa bumi dibuat dari kombinasi lempengan karet alam dan lempeng baja. Bantalan tersebut dipasang disetiap kolom yaitu diantara pondasi dan bangunan. Karet alam berfungsi untuk mengurangi getaran akibat gempa bumi sedangkan lempeng baja digunakan untuk menambah kekakuan bantalan karet sehingga penurunan bangunan saat bertumpu diatas bantalan karet tidak besar.