bambu sebagai bahan alternatif dinding dan lantai bangunan

7
Bambu Sebagai Bahan Alternatif Dinding dan Lantai Bangunan Perkembangan zaman yang semakin maju dan pertumbuhan jumlah manusia yang semakin pesat membuat pembangunan rumah-rumah dan gedung-gedung saat ini semakin pesat. Tentunya pembuatan gedung-gedung maupun rumah-rumah tersebut membutuhkan bahan bangunan yang bersumber pada sumber daya alam. Sumber daya alam di bumi jumlahnya terbatas, dan umumnya pemakaian sumber daya alam yang dibutuhkan untuk bahan bangunan berjumlah besar serta memiliki waktu siklus pembaharuan yang cukup lama. Ketika sumber daya alam menjadi semakin sedikit dan habis, akan terjadi perubahan keseimbangan lingkungan dan bias mengakibatkan kerusakan-kerusakan pada alam. Dan tidak jarang juga pembangunan tersebut mempunyai pengaruh negatif secara sosial dan ekonomi pada suatu daerah. Menghadapi masalah ini diperlukan usaha-usaha untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan dan alam namun tetap dapat memenuhi kebutuhan manusia akan pembangunan dengan baik.

Upload: syeni-hastorini

Post on 21-Nov-2015

49 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Civil Engineering

TRANSCRIPT

Bambu Sebagai Bahan Alternatif Dinding dan Lantai Bangunan

Perkembangan zaman yang semakin maju dan pertumbuhan jumlah manusia yang semakin pesat membuat pembangunan rumah-rumah dan gedung-gedung saat ini semakin pesat. Tentunya pembuatan gedung-gedung maupun rumah-rumah tersebut membutuhkan bahan bangunan yang bersumber pada sumber daya alam. Sumber daya alam di bumi jumlahnya terbatas, dan umumnya pemakaian sumber daya alam yang dibutuhkan untuk bahan bangunan berjumlah besar serta memiliki waktu siklus pembaharuan yang cukup lama. Ketika sumber daya alam menjadi semakin sedikit dan habis, akan terjadi perubahan keseimbangan lingkungan dan bias mengakibatkan kerusakan-kerusakan pada alam. Dan tidak jarang juga pembangunan tersebut mempunyai pengaruh negatif secara sosial dan ekonomi pada suatu daerah. Menghadapi masalah ini diperlukan usaha-usaha untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan dan alam namun tetap dapat memenuhi kebutuhan manusia akan pembangunan dengan baik.Salah satu usaha yang mudah dilakukan untu tetap menjaga keutuhan sumber daya alam ini adalah dengan menggunakan bahan bangunan yang ramah lingkungan. Syarat-syarat material ramah lingkungan adalah sebagai berikut : 1. Tidak beracun, sebelum maupun sesudah digunakan2. Dalamprosespembuatannya tidak memproduksi zat-zat berbahaya bagi lingkungan3. Dapat menghubungkan kita dengan alam, dalam arti kita makin dekat dengan alam karena kesanalamidari material tersebut (misalnya bata mengingatkan kita pada tanah, kayu pada pepohonan)4. Bisa didapatkan dengan mudah dan dekat (tidak memerlukan ongkos atauprosesmemindahkan yang besar, karena menghemat energi BBM untuk memindahkan material tersebut ke lokasi pembangunan)5. Bahan material yang dapat terurai dengan mudah secaraalami.Salah satu material yang banyak digunakan sebagai bahan bangunan adalah kayu. Di Indonesia yang merupakan negara tropis yang kaya akan sumber daya alam, kayu merupakan sumber daya alam yang melimpah. Akan tetapi penggunaan kayu yang terlalu berlebihan dapat mengancam populasi kayu dan kelestarian hutan. Salah satu cara untuk tetap menjaga kelestarian kayu adalah menggunakan bahan alternatif lain sebagai pengganti kayu.Bahan alternatif yang dapat dipakai sebagai pengganti kayu adalah bambu. Selain digunakan sebagai bahan pengganti kayu, bambu juga dapat digunakan untuk bahan bangunan alternatif lainnya seperti pengganti lantai, ataupun dinding sebuah bangunan. Bambu juga memiliki kelebihan dalam hal keelastisitasan dan mudah di cari. Dengan pengolahan yang tepat, bambu yang sederhana bisa digunakan sebagai pengganti lantai, dinding, ataupun tulangan dinding dengan kualitas yang tidak kalah dari bahan lain seperti kayu, keramik, ataupun beton.Pemanfaatan bambu selama ini masih terkendala disebabkan bahan bambu yang mudah retak karena panen yang salah (terlalu dini umur panen), umumnya berumur pendek (5 tahun untuk atap rumah, namun dapat menjadi 100 tahun) serta perlu pengawetan intensif dan bambu juga tidak mudah kering total. Jenis hama yang sering mengganggu bambu seperti jamur atau fungi: menyebabkan bambu rusak.Mengingat sifat bambu yang rentan terhadap serangan hama dan jamur diperlukan pengawetan agar material bambu tahan lama dan kuat. Pengertian pengawetan disini merupakan proses memasukan bahan kimia / pengawet kedalam bambu agar keawetannya bertambah atau lebih tahan terhadap serangan organisme perusak.Pengawetan sendiri dimaksudkan untuk peningkatan keawetan bambu sehingga memperpanjang umur pemakaian, biaya pemeliharaan bangunan dapat dihemat, penghematan pemakaian bambu khususnya untuk pemeliharaan bangunan sehingga dalam jangka panjang mengurangi dampak negatif pada lingkungan.Teknik pengawetan bambu sendiri cukup beragam di antaranya perendaman dalam air mengalir, metoda Boucherie, perendaman, difusi, vakum - tekan, dan Boucherie modifikasi. Untuk bahan pengawet yang digunakan umumnya berupa bahan pengawet kayu larut air.Salah satu elemen rumah yang dapat dialihkan ke bahan-bahan ramah lingkungan adalahdinding. Bambu dapat digunakan sebagai tulangan dinding atau beton sehingga dengan adanya bambu didalam cor coran beton, maka volume beton yang digunakan akan berkurang dan menghemat biaya dan jumlah semen yang digunakan. Selain itu racun yang mungkin terdapat di dalam semen dapat terhalangi oleh adanya anyaman bambu.Dengan kelenturan yang dimiliki bambu maka dinding rumah akan lebih tahan terhadap gaya gaya horizontal seperti angin, gempa, dan gaya gaya horizontal lainnya. Bambu juga mampu mengendalikan suhu lebih baik dibandingkan dengan beton.Pemasangan dinding menggunakan bambu dapat dilakukan dengan cara membuat kolom-kolom yang diberi tulangan-tulangan besi seperti biasa. Lalu masukkan bambu dengan diameter 10 mm - 12 mm kedalam tulangan tersebutkemudian tulangan tersebut di cor beton. Dapat ditambahkan anyaman bambu terlebih dahulu di dalam cor coran, selanjutnya dinding dapat diplester / di aci sesuai keinginan atau dibiarkan terbuka begitu saja. Penggunaan bambu sebagai tulangan beton ini dapat mengurangi volume beton hingga 50%.

Bambu juga dapat dimanfaatkan sebagai lantai bangunan sebagai pengganti kayu. Bambu 13 % lebih keras dibanding kayumaple,dan 27 % lebih keras daripada kayu oak merah. Dan dengan pengawetan yang tepat, bambu dapat bertahan lebih lamadan tahan air, jamur, serta serangga.Bambu yang hampir bisa kita temukan diseluruh pelosok Indonesia karena pertumbuhannya sangat cepat dan dapat ditanam tanpa memerlukan pemeliharaan khusus. Untuk memperoleh kualitas bambu yang prima cukup hanya dengan 3-5 tahun. Setelah tanaman bambu sudah mantap, bambu tersebut dapat tumbuh dan digunakan terus tanpa melakukan penanaman lagi. Tanpa bekal pengetahuan maupun teknologi yang tinggi, seseorang sudah dapat melakukan budidaya bambu. Bambu juga mempunyai ketahanan yang luar biasa. Tanaman ini dapat tumbuh dalam setiap kondisi cuaca dan keadaan. Faktor-faktor ini tentu merupakan sesuatu yang menguntungkan terutama jika dijadikan alternatif pengganti kayu yang kian langka dan mahal.

Tinjauan Pustaka

Kementrian PU. Kajian Kelayakan Sosekling Penerapan Bahan BAngunan Untuk Perumahan Tradisional. 2011.I Gusti Lanang Bagus Eratodi. Kuat Tekan Bambu Laminasi dan Aplikasinya Pada Rumah Tradisional Bali.Bambu sebagai Alternatif Bahan Bangunan - Harian Medan Bisnis.htm