bahan pengkajian

13
1. Pengkajian Pengkajian adalah upaya mengumpulkan data secara lengkap dan sistematis untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan dan keperawatan yang di hadapi pasien baik fisik, mental, sosial maupun spiritual dapat ditentukan.tahap ini mencakup tiga kegiatan,yaitu Pengumpulan Data, Analisis Data dan Penentuan Masalah kesehatan serta keperawatan. Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat profesional harus menggunakan proses keperawatan. Proses keperawatan ini adalah proses pemecahan masalah yang mengarahkan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Pengkajian adalah langkah pertama pada proses keperawatan, yang meliputi pengumpulan data, analisis data, dan menghasilkan diagnosis keperawatan. a. Tujuan Pengkajian: 1) Menentukan kemampuan klien untuk memelihara diri sendiri 2) Melengkapi dasar rencana perawatan individu 3) Membantu menghindarkan bentuk dan penandaan klien 4) Memberi waktu pada klien untuk menjawab. b. Pengkajian meliputi aspek : 1) Fisik / Biologis

Upload: wawan-kurniawan-setiawan

Post on 28-Sep-2015

233 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

lll

TRANSCRIPT

1. PengkajianPengkajian adalah upaya mengumpulkan data secara lengkap dan sistematis untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan dan keperawatan yang di hadapi pasien baik fisik, mental, sosial maupun spiritual dapat ditentukan.tahap ini mencakup tiga kegiatan,yaitu Pengumpulan Data, Analisis Data dan Penentuan Masalah kesehatan serta keperawatan. Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat profesional harus menggunakan proses keperawatan. Proses keperawatan ini adalah proses pemecahan masalah yang mengarahkan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Pengkajian adalah langkah pertama pada proses keperawatan, yang meliputi pengumpulan data, analisis data, dan menghasilkan diagnosis keperawatan. a. Tujuan Pengkajian: 1) Menentukan kemampuan klien untuk memelihara diri sendiri2) Melengkapi dasar rencana perawatan individu3) Membantu menghindarkan bentuk dan penandaan klien 4) Memberi waktu pada klien untuk menjawab.b. Pengkajian meliputi aspek :1) Fisik / BiologisPengkajian fisik / biologis dilakukan dengan cara wawancara, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang diperlukan. a) Wawancara Pandangan lansia tentang kesehatannya. Kegiatan yang mampu dilakukan lansia Kekuatan fisik lansia : kekuatan otot, sendi, penglihatan, pendengaran Kebiasaan lansia merawat diri sendiri Kebiasaan makan, minum, istirahat / tidur, buang air besar / kecil Kebiasaan gerak badan / olahraga/senam lanjut usia. Perubahan-perubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna dirasakan Kebiasaan lansia dalam memelihara kesehatan dan kebiasaan minum obat Masalah-masalah seksual yang dirasakan.b) Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi untuk mengetahui perubahan fungsi sistem tubuh. Pendekatan yang digunakan dalam pemeriksaan fisik adalah head to toe (dari ujung kepala sampai ke ujung kaki) dan sistem tubuh.2) PsikologisPemeriksaaan psikologis dilakukan saat berkomunikasi dengan lansia untuk melihat fungsi kognitif termasuk daya ingat, proses berfikir, dan juga perlu dikaji alam perasaan, orientasi terhadap realitas dan kemampuan lansia dalam penyelesaian masalahnya. Perubahan yang umum terjadi antara lain : daya ingat yang menurun. Proses fikir yang lambat dan adanya perasaan sedih serta merasa kurang diperhatikan.Hal-hal yang perlu dikaji pada lansia meliputi :a) Apakah mengenal masalah-masalah utamanyab) Apakah optimis memandang sesuatu dalam kehidupan c) Bagaimana sikapnya terhadap proses penuaan d) Apakah merasa dirinya dibutuhkan atau tidak e) Bagaimana mengatasi masalah atau stress yang dialami f) Apakah mudah untuk menyesuaikan dirig) Apakah lansia sering mengalami kegagalan h) Apa harapan sekarang dan yang akan datang 3) Sosial Ekonomi Penilaian sosial dilihat dari bagaimana lansia membina keakraban dengan teman sebaya maupun dengan lingkungannya dan bagaimana keterlibatan lansia dalam organisasi social. Status ekonomi juga turut mempengaruhi yaitu dari penghasilan yang mereka peroleh. Perasaan sejahtera dalam kaitannya dengan social ekonomi, hal inipun terkait dengan harga dirinya. Lansia yang mempunyai penghasilan tentu merasa dirinya berharga karena masih mampu menghasilkan sesuatu untuk dirinya sendiri dan orang lain. Hal-hal yang perlu dikaji antara lain : a) Apa saja kesibukan lansia b) Dari mana saja sumber keuangannya c) Dengan siapa ia tinggal d) Kegiatan organisasi social apa yang diikuti lansiae) Bagaimana pandangan lansia berhubungan dengan orang lain diluar rumahf) Siapa saja yang biasa mengunjunginyag) Seberapa besar ketergantungannyah) Apakah dapat menyalurkan hobi atau keinginannya dengan fasilitas yang ada.4) Fisik / biologi a) Gangguan Nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan pemasukan makanan yang tidak adekuatb) Gangguan persepsi berhubungan dengan gangguan pendengaran / penglihatan c) Kurangnya perawatan diri berhubungan dengan penurunan minat dalam merawat dirid) Resiko cedera fisik : jatuh berhubungan dengan penyesuaian terhadap penurunan fungsi tubuh tidak adekuate) Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan pola makan yang tidak efektif f) Gangguan pola tidur berhubungan dengan kecemasan atau nyerig) Gangguan pola napas berhubungan dengan penyempitan jalan napas atau adanya sekret pada jalan napash) Gangguan mobilisasi berhubungan dengan kekakuan sendi dan lain-lain.5) Psikologis - sosiala. Menarik diri dari lingkungan berhubungan dengan perasaan tidak mampub. Isolasi sosial berhubungan dengan perasaan curigac. Depresi berhubungan dengan isolasi sosiald. Harga diri rendah berhubungan dengan perasaan ditolake. Koping yang tidak adekuat berhubungan dengan ketidakmampuan mengungkapkan perasaan secara tepat f. Cemas berhubungan dengan sumber keuangan terbatas.6) Spiritual a. Apakah secara teratur melakukan ibadah sesuai dengan keyakinan agamanya.b. Apakah secara teratur mengikutin atau terlibat aktif dalam kegiatan keagamaanc. Bagaimana lansia menyelesaikan masalah apakah dengan berdoa. d. Apakah lansia terlihat sabar atau tawakal.

2. Pengumpulan dataa. Tujuan :Diperoleh data dan informasi mengenai masalah kesehatan yang ada pada pasien sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, mental, sosial dan spiritual serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Data tersebut harus akurat dan mudah dianalisis.b. Jenis data antara lain: Data objektif, yaitu data yang diperoleh melalui suatu pengukuran, pemeriksaan, dan pengamatan, misalnya suhu tubuh, tekanan darah, serta warna kulit. Data subjekif, yaitu data yang diperoleh dari keluhan yang dirasakan pasien, atau dari keluarga pasien/saksi lain misalnya; kepala pusing, nyeri dan mual.c. Adapun focus dalam pengumpulan data meliputi : Status kesehatan sebelumnya dan sekarang Pola koping sebelumnya dan sekarang Fungsi status sebelumnya dan sekarang Respon terhadap terapi medis dan tindakan keperawatan Resiko untuk masalah potensial Hal-hal yang menjadi dorongan atau kekuatan klien

3. Analisa dataAnalisa data adalah kemampuan dalam mengembangkan kemampuan berpikir rasional sesuai dengan latar belakang ilmu pengetahuan.4. Perumusan MasalahSetelah analisa data dilakukan, dapat dirumuskan beberapa masalah kesehatan. Masalah kesehatan tersebut ada yang dapat diintervensi dengan Asuhan Keperawatan (Masalah Keperawatan) tetapi ada juga yang tidak dan lebih memerlukan tindakan medis. Selanjutnya disusun Diagnosis Keperawatan sesuai dengan prioritas. Prioritas masalah ditentukan berdasarkan kriteria penting dan segera.Penting mencakup kegawatan dan apabila tidak diatasi akan menimbulkan komplikasi, sedangkan Segera mencakup waktu misalnya pada pasien stroke yang tidak sadar maka tindakan harus segera dilakukan untuk mencegah komplikasi yang lebih parah atau kematian.Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan menurut Maslow, yaitu : Keadaan yang mengancam kehidupan, keadaan yang mengancam kesehatan, persepsi tentang kesehatan dan keperawatan.5. Diagnosa KeperawatanDiagnosa Keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respon manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau kelompok dimana perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah (Carpenito,2000). Perumusan diagnosa keperawatan : Aktual : Menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai dengan data klinik yang ditemukan. Resiko : Menjelaskan masalah kesehatan nyata akan terjadi jika tidak dilakukan intervensi. Kemungkinan : Menjelaskan bahwa perlu adanya data tambahan untuk memastikan masalah keperawatan kemungkinan. Wellness : Keputusan klinik tentang keadaan individu, keluarga atau masyarakat dalam transisi dari tingkat sejahtera tertentu ketingkat sejahtera yang lebih tinggi. Syndrom : diagnose yang terdiri dar kelompok diagnosa keperawatan actual dan resiko tinggi yang diperkirakan muncul/timbul karena suatu kejadian atau situasi tertentu.6. Rencana keperawatanSemua tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien beralih dari status kesehatan saat ini kestatus kesehatan yang di uraikan dalam hasil yang di harapkan (Gordon,1994).Merupakan pedoman tertulis untuk perawatan klien. Rencana perawatan terorganisasi sehingga setiap perawat dapat dengan cepat mengidentifikasi tindakan perawatan yang diberikan. Rencana asuhan keperawatan yang di rumuskan dengan tepat memfasilitasi konyinuitas asuhan perawatan dari satu perawat ke perawat lainnya. Sebagai hasil, semua perawat mempunyai kesempatan untuk memberikan asuhan yang berkualitas tinggi dan konsisten.Rencana asuhan keperawatan tertulis mengatur pertukaran informasi oleh perawat dalam laporan pertukaran dinas. Rencana perawatan tertulis juga mencakup kebutuhan klien jangka panjang(potter,1997)7. Implementasi keperawatanMerupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan pada nursing orders untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu rencana tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan klien. Adapun tahap-tahap dalam tindakan keperawatan adalah sebagai berikut : Tahap 1 : persiapanTahap awal tindakan keperawatan ini menuntut perawat untuk mengevaluasi yang diindentifikasi pada tahap perencanaan. Tahap 2 : intervensiFocus tahap pelaksanaan tindakan perawatan adalah kegiatan dan pelaksanaan tindakan dari perencanaan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosional. Pendekatan tindakan keperawatan meliputi tindakan : independen,dependen,dan interdependen. Tahap 3 : dokumentasiPelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan.8. EvaluasiPerencanaan evaluasi memuat criteria keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan jalan membandingkan antara proses dengan pedoman/rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan antara tingkat kemandirian pasien dalam kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan pasien dengan tujuan yang telah di rumuskan sebelumnya. Sasaran evaluasi adalah sebagai berikut: Proses asuhan keperawatan, berdasarkan criteria/ rencana yang telah disusun. Hasil tindakan keperawatan ,berdasarkan criteria keberhasilan yang telah di rumuskan dalam rencana evaluasi.

Hasil Evaluasi Terdapat 3 kemungkinan hasil evaluasi yaitu :1. Tujuan tercapai,apabila pasien telah menunjukan perbaikan/ kemajuan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.2. Tujuan tercapai sebagian,apabila tujuan itu tidak tercapai secara maksimal, sehingga perlu di cari penyebab dan cara mengatasinya.3. Tujuan tidak tercapai, apabila pasien tidak menunjukan perubahan/kemajuan sama sekali bahkan timbul masalah baru.dalam hal ini perawat perlu untuk mengkaji secara lebih mendalam apakah terdapat data, analisis, diagnosa, tindakan, dan faktor-faktor lain yang tidak sesuai yang menjadi penyebab tidak tercapainya tujuan.Setelah seorang perawat melakukan seluruh proses keperawatan dari pengkajian sampai dengan evaluasi kepada pasien ,seluruh tindakannya harus didokumentasikan dengan benar dalam dokumentasi keperawatan.