bahan cooling tower

17
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam suatu proses pabrik pendingin sangat vital. Air digunakan untuk sumber pendingin membutuhkan suatu sarana yang dapat mengembalikan ke kondisi semula. Dalam industri kimia, air pendingin sangat dibutuhkan dalam industri kimia sebagai media untuk melakukan pertukaran antara fluida yang panas dan air pendingin. Berlangsungnya pertukaran panas tersebut terjadi di dalam suatu heat exchanger atau yang lebih spesifik disebut dengan cooler. Pertukaran panas tersebut menyebabkan air dingin mengalami perubahan temperatur dimana temperatur air pendingin menjadi naik karena disebabkan oleh panas yang dibawa oleh suatu fluida yang diserap oleh air. Air yang mengalami perubahan temperatur tersebut tidak dapat langsung digunakan kembali sebagai pendingin dan juga tak dapat dibuang ke sungai atau ke lingkungan, karena dapat menyebabkan terjadi pengaruh terhadap lingkungan yang disebabkan oleh temperatur air yang dibuang masih sangat tinggi dan tidak memenuhi syarat Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Untuk mengatasi itu perlu dilakukan suatu proses pendinginan untuk menurunkan temperatur air tersebut sehingga dapat digunakan kembali sebagai pendingin sehingga dapat dibuang ke lingkungan. Proses pendinginan air tersebut dapat dilakukan di dalam suatu tower pendingin yang disebut Cooling Tower. Dimana proses pendinginan dapat terjadi dengan bantuan udara luar serta alat untuk mempercepat pendinginan tersebut, yang biasa digunakan di dalam industri kimia adalah kipas (fan). Penggunaan teknologi cooling tower (menara pendingin) dewasa ini dirasakan sangat penting dalam tiap industri dalam rangka pelaksanaan efisiensi dan konservasi energi. Oleh karena itu pemahaman tentang prinsip kerja atau operasi cooling tower sangat diperlukan.

Upload: fadhil-khalid

Post on 11-Dec-2015

12 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

cooling tower, packing

TRANSCRIPT

Page 1: Bahan Cooling Tower

BAB  I

PENDAHULUAN

 

1.1.  Latar Belakang            Dalam suatu proses pabrik pendingin sangat vital. Air digunakan untuk  sumber pendingin membutuhkan suatu sarana yang dapat mengembalikan ke kondisi semula. Dalam industri kimia, air pendingin sangat dibutuhkan dalam industri kimia sebagai media untuk melakukan pertukaran antara fluida yang panas dan air pendingin. Berlangsungnya pertukaran panas tersebut terjadi di dalam suatu heat exchanger atau yang lebih spesifik disebut dengan cooler. Pertukaran panas tersebut menyebabkan air dingin mengalami perubahan temperatur dimana temperatur air pendingin menjadi naik karena disebabkan oleh panas yang dibawa oleh suatu fluida yang diserap oleh air.

            Air yang mengalami perubahan temperatur tersebut tidak dapat langsung digunakan kembali sebagai pendingin dan juga tak dapat dibuang ke sungai atau ke lingkungan, karena dapat menyebabkan terjadi pengaruh terhadap lingkungan yang disebabkan oleh temperatur air yang dibuang masih sangat tinggi dan tidak memenuhi syarat Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

            Untuk mengatasi itu perlu dilakukan suatu proses pendinginan untuk menurunkan temperatur air tersebut sehingga dapat digunakan kembali sebagai pendingin sehingga dapat dibuang ke lingkungan. Proses pendinginan air tersebut dapat dilakukan di dalam suatu tower pendingin yang disebut Cooling Tower. Dimana proses pendinginan dapat terjadi dengan bantuan udara luar serta alat untuk mempercepat pendinginan tersebut, yang biasa digunakan di dalam industri kimia adalah kipas (fan). Penggunaan teknologi cooling tower (menara pendingin) dewasa ini dirasakan sangat penting dalam tiap industri dalam rangka pelaksanaan efisiensi dan konservasi energi. Oleh karena itu pemahaman tentang prinsip kerja atau operasi cooling tower sangat diperlukan.

Heat Exchanger merupakan suatu peralatan, dimana terjadi perpindahan panas dari suatu fluida yang dengan temperatur lebih tinggi kepada fluida yang temperaturnya lebih rendah. Berdasarkan kontaknya, maka heat exchanger dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

1) Direct Contact Heat Exchanger

Fluida yang panas berhubungan langsung dengan fluida dingin dalam suatu bejana atau ruangan tertentu.Contoh : Cooling Tower.

2) Indirect Contact Heat Exchanger

Fluida panas tidak berhubungan langsung dengan fluida dingin, tetapi heat transfer melalui media perantara (wall). Contoh : Shell and Tube Heat Exchanger.

Cooling tower merupakan suatu alat atau unit yang digunakan untuk pembuatan cooling tower yang baik. Air pendingin yang berasal dari alat atau sistem penukar panas didinginkan

Page 2: Bahan Cooling Tower

di menara pendingin dengan cara mengontakkan dengan udara yang dilewatkan secara berlawanan arah. Bila zat cair panas dikontakkan dengan gas tak jenuh, sebagian dari zat cair itu akan menguap dan suhu zat cair akan turun. Penurunan suhu zat cair demikian biasanya merupakan tujuan dari berbagai operasi kontak gas dan zat cair, lebih – lebih kontak udara – gas. Fungsi cooling tower adalah memproses air atau cooling tower yang panas menjadi air dingin, sehingga dapat digunakan kembali dan untuk mengatasi polusi lingkungan. Konstruksi cooling tower terdiri dari sistem pemipaan dengan banyak nozzle, fan/blower, bak. Proses yang terjadi pada chiller atau unit pendingin untuk sistem AC sentral dengan sistem kompresi uap terdiri dari proses kompresi,  kondensasi, ekspansi dan evaporasi.

            Cooling tower ini beroperasi menurut prinsip difusi, dimana adanya perubahan temperatur dapat mengakibatkan perbedaan besarnya laju perpindahan massa dan panas yang terjadi. Besarnya laju perpindahan massa dan panas  dipengaruhi oleh luas daerah kontak antara fluida panas dengan fluida dingin, waktu kontak, kecepatan fluida dan temperatur fluida. Pada cooling tower sebagian air menguap ke udara dan kalor sensibel berpindah dari air panas ke udara yang lebih dingin. Kedua proses itulah yang mengakibatkan turunnya temperatur air dan untuk menjaga keseimbangan air, kita hanya perlu menambahkan air (make up water) untuk menggantikan air yang hilang karena penguapan atau terbawa oleh udara.

1.2.  Tujuan

1)   Mengetahui cara dan prinsip kerja Cooling Tower Apparatus.

2)   Mengetahui perhitungan pada Cooling Tower Apparatus.

3)   Mengetahui aplikasi dari Cooling Tower.

4)   Mengetahui beberapa perubahan panas yang terjadi dibandingkan dengan laju udara yang masuk.

1.3.  Permasalahan

1)   Bagaimanakah pengaruh flowrate udara terhadap temperatur air keluar?

2)   Bagaimanakah  pengaruh kecepatan udara terhadap pressure drop melalui packing dan approach to wet bulb?

3)   Bagaimanakah cara menentukan spesifik volume untuk menentukan kecepatan alir udara melalui psychometric chart?

1.4.  Hipotesis

1)   Semakin besar kecepatan udara, maka pressure drop melalui packingakan semakin besar, tetapi sebaliknya approach to wet bulb akan menjadi kecil.

2)   Semakin besar flowrate udara yang masuk, maka temperatur akan semakin menurun.

1.5. Manfaat Percobaan

Page 3: Bahan Cooling Tower

1) Dengan diketahui hubungan antara kecepatan udara terhadap approach to wet bulb dan presure drop, maka dapat diaplikasikan pada peralatan cooling tower secara lebih efisien.

2) Dapat mengetahui spesifik volume udara dari psychometric chart  untuk menentukan kecepatan alir udara.

3) Dapat mempelajari prinsip kerja cooling tower  secara termodinamika.

 

 

 

 

 

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

 

2.1. Cooling Tower

Teknologi pendingin sudah lama diketemukan dengan teknologi pertama kali dengan teknologi pendinginan udara. Kemudian teknologi pendinginan air baru ditemukan sebab dengan pendinginan air pendinginan menjadi lebih konstan. Pertama teknologi pendinginan air menggunakan sungai, sumur, danau dan kanal. Tapi sejak perluasan industri yang sudah sangat luas banyak industri berdiri jauh dari sumber air, apalagi suatu industri yang berdiri di negara yang minim sumber air. Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi, maka untuk mendinginkan air yang telah digunakan pada suatu proses sebelum dibuang ke lingkungan sekitar, setelah  ditemukan suatu teknologi menara pendingin (cooling tower).

a). Pengertian Cooling Tower

              Cooling Tower adalah suatu alat yang dipergunakan mendinginkan air proses (cooling water) dengan cara mengkontak air tersebut dengan udara. Cooling Tower adalah suatu alat yang dipergunakan untuk memindahkan sejumlah panas dari suatu fluida ke fluida lain.

b). Prinsip Operasi Cooling Tower

               Cooling tower ini beroperasi menurut prinsip difusi, dimana adanya perubahan temperatur dapat mengakibatkan perbedaan besarnya laju perpindahan massa dan panas yang terjadi. Besarnya laju perpindahan massa dan panas dipengaruhi oleh luas daerah kontak antara fluida panas dengan fluida dingin, waktu kontak, kecepatan fluida dan temperatur

Page 4: Bahan Cooling Tower

fluida. Sedangkan cooling water adalah air pendingin yang digunakan untuk mendinginkan peralatan. Pendinginannya air terjadi didalam cooling tower.

               Pada cooling tower sebagian air menguap ke udara dan kalor sensibel berpindah dari air panas ke udara yang lebih dingin. Kedua proses itulah yang mengakibatkan turunnya temperatur air dan untuk menjaga keseimbangan air, kita hanya perlu menambahkan air (make up water) untuk menggantikan air yang hilang karena penguapan atau terbawa oleh udara.

 

 

Gambar 2.1  Sistem Operasi Menara Pendingin

c). Macam-Macam Cooling Tower

              Pada dasarnya cooling tower terbagi beberapa macam antara lain, yaitu:

1). Berdasarkan arah aliran udara masuk

a). Cross flow.

b). Counter current flow.

2). Berdasarkan cara pemakaian alat bantu seperti fan atau blower

a). Induced draf (alat bantu berada dibagian puncak tower)

b). Force draf (alat bantu berada dibagian bawah tower)

 

 

Gambar 2.2  Macam – Macam Menara Pendingin

3). Berdasarkan kondisi aliran udara bebas tanpa alat pembantu

a). Atmosphere (udara pada kondisi atmosphereric mengalir bebas tanpa      memakai penutup tower).

b). Natural draf (udara mengalir dalam udara pendinginan dari tower namun   kondisi udara belum tentu atmospheric).

2.2. Cooling Water

Peralatan-peralatan yang digunakan untuk pengolahan/ penyediaan cooling water adalah:

1) Cooling Tower (Basin, ID fan).

Page 5: Bahan Cooling Tower

2) Pompa Cooling Water.

3) Sistem Injeksi bahan kimia.

            Cooling water atau air pendingin adalah suatu media air yang berfungsi sebagai suatu media air yang berfungsi untuk mengambil panas dari suatu proses atau equipment dengan jalan perpindahan panas (heat transfer). Cooling water sistem pada garis besarnya dibagi menjadi 2 (dua) tipe, yaitu:

1). Recirculation Type.

a) Open type, yaitu dimana sebagian air setelah mengalami pemanasan akan diuapkan untuk proses pendinginannya kembali.

b) Close type, yaitu dimana pendingin kembali airnya tanpa penguapan. Type ini biasanya dipakai untuk internal engine combustion system.

2) Once Through Type (tergantung penggunaannya).

            Cooling water sangat penting gunanya untuk pabrik, karena apabila ada        gangguan cooling waterakan menyebabkan terjadinya pengurangan produksi        atau akan menyebabkan kerusakan alat baik langsung maupun tidak langsung.       Oleh karena itu Cooling Water System harus dikontrol dengan sebaik-baiknya, minimal mampu beroperasi tanpa gangguan selama 1-2 tahun. Adapun tujuan digunakannya cooling water adalah :

1) Korosi yang terjadi dalam peralatan dapat dihindari sekecil mungkin.

2) Deposit yang terjadi didalam peralatan dapat dihindari sekecil mungkin.

3) Pertumbuhan bakteri, jamur, lumut terkendali.

4) Menaikkan efisiensi alat pendingin.

5) Tidak merusak lingkungan.

            Beberapa faktor yang sangat berpengaruh terhadap cooling water adalah sebagai berikut:

1) Make Up Air Pendingin

            Sebagai make up adalah filter water. Hal ini mempunyai pengaruh yang besar karena filter water membawa beberapa komponen yang dapat mengakibatkan timbulnya deposit maupun korosif.

2) Lingkungan Sekitar

            Karena sebagai media pendingin dari air pendingin di cooling water adalah udara yang diambil dari sekitarnya, maka tidak lepas dari kotoran atau benda asing lainnya yang dibawa udara masuk kesistem air pendingin, akibatnya terkontaminasi.

Page 6: Bahan Cooling Tower

3) Proses yang terkait

            Yang dimaksud proses terkait adalah bentuk atau macam fluida yang didinginkan, Hal ini biasanya terjadi karena kebocoran dari peralatan. Misalnya Heat Exchanger untuk pelumas gas ammoniak atau gas sintesa apabila terjadi kebocoran akan mengakibatkan kontaminasi air pendingin.

4) Bahan Kimia

            Penggunaan bahan kimia melalui injeksi tidak terkontrol menimbulkan efek samping, pengaruh ini lebih dominan bilamana jumlahnya semakin besar.

2.3. Treatment Prosedur

Ada beberapa batasan yang harus diperhatikan air sebelum masuk ke   cooling tower, yaitu:

1) pH harus dijaga kondisi normal, yaitu 6-7, karena pH yang lebih tinggi akan menyebabkan perubahan lignin pada penangasan weed fiber.

2) Inhibitor korosi dipilih berdasarkan pada adanya serat-serat kimia dalam make up water dan material dari peralatan Heat Exchanger.

3) Penambahan zat anti alga dan jamur diperlukan untuk menjaga keadaan zat kimia tersebut.

2.4. Pengontrolan Cooling Water

  Yang dimaksud dengan Cooling water control system adalah usaha-usaha untuk menjaga kualitas dan kuantitas cooling water sesuai dengan parameter design yang telah ditetapkan. Kuantitas / jumlah cooling water ditentukan oleh kondisi mekanik seperti pompa, opening valve, tekanan yang mempengaruhi flow cooling water. Sedangkan kualitas cooling water ditentukan oleh chemical treatment yang dilakukan. Adapun bahan kimia yang diinjeksikan untuk chemical treatment adalah:

1) Pencegah Korosi (Corrossion Inhibitor)

            Korosi adalah suatu peristiwa perusakan water olehreaksi kimia atau reaksi elektrokimia. Untuk menghindari ini maka diinjeksikan bahan kimia yang dapat melapisi permukaan metal (protective film) agar terhindar dari pengaruh korosi atau dapat menurunkan kecepatan korosi. Bahan kimia ini berupa cairan yang terdiri dari Ortho Phospat, Poly Phospat dan Phospat dengan perbandingan tertentu, diinjeksikan ke dalam cooling water system sampai di dapat kadar  Ortho Phospat sebesar 12 – 17 ppm.

2) Pencegah Kerak (Scale Inhibitor)

            Kerak terjadi karena adanya endapan deposit dipermukaan metal. Endapan ini dapat digolongkan dalam beberapa jenis, yaitu:

Mineral scale, yaitu pengendapan garam-garam kistal apabila daya kelarutannya dilampaui (misalnya: garam-garam Ca, Mg, SiO2).

Page 7: Bahan Cooling Tower

a) Suspended metter, yaitu partikel-partikael asing yang masuk ke dalam sistem karena terbawa udara (misalnya: debu).

b) Corrosion Product, hasil sampingan dari proses korosi yang tidak larut  dalam air.

Adanya kerak dalam permukaan pipa akan menyebabkan, sebagai berikut:

a) Mengganggu perpindahan panas.

b) Menyebabkan penyumbatan pipa.

c) Penyebab korosi.

Untuk menghindari terbentuknya pengendapan, yang berupa garam Ca, maka diinjeksikan scale inhibitor (Dispersant). Terbentuknya kerak ini dipengaruhi beberapa faktor, yaitu:

a)  pH, makin tinggi pH maka makin mudah terjadinya pengendapan.

b) Temperatur, makin tinggi temperatur maka kelarutan garam calsium carb semakin turun sehingga bertendensi terjadi pengendapan

c) Flow rate, semakin rendah flow rate memperbesar kesempatan pengendapan

3) Pencegah Slime (Slime inhibitor)

            Slime dalah lendir yang berwarna coklat kehitaman yang menempel di permukaan pipa. Slimeakan mengurangi effect pencegahan korosi dan menurunkan efisiensi cooling water. Slime disebabkan oleh adanya bakteri mikroorganisme yang terbentuk dalam cooling water. Untuk mencegah bakteri/ mikroorganisme tersebut, diinjeksikan gas chlorine yang akan mampu membunuh hampir semua mikroorganisme yang ada. Disamping bakteri, gas chlorine juga mampu menghilangkan fungi/ jamur, alga/ganggang dan lumut. (Utility Plant, PT PUSRI, Page 8 – 10).

              Secara umum elemen-elemen yang dimiliki oleh suatu steam plant terlihat pada komponen-komponen antara lain boiler, kondensor, pompa, turbin dan juga cooling tower. Cooling tower terbagi beberapa macam antara lain:1) Menurut metode perpindahan panas

a) Wet cooling tower (cooling tower basah)

              Pada Menara Pendingin jenis ini, air panas didinginkan sampai pada temperatur yang lebih rendah dari temperatur bola basah udara sekitar, jika udara relatif kering. Seperti udara jenuh yang melewati aliran air, kedua aliran akan relatif sama. Udara, jika tidak jenuh, akan menyerap uap air lebih banyak, meninggalkan sedikit panas pada aliran air.

b) Dry cooler (pendingin kering)

                          Menara Pendingin ini beroperasi dengan pemindahan panas melewati permukaan yang memisahkan fluida kerja dengan udara ambient. Dengan demikian akan

Page 8: Bahan Cooling Tower

terjadi perpindahan panas konveksi dari fluida kerja, panas yang dipindahkan lebih besar daripada proses penguapan.

c). Fluid cooler (pendingin fluida)

                Pada Menara Pendingin ini saluran fluida kerja dilewatkan melalui pipa, dimana air hangat dipercikkan dan kipas dihidupkan untuk membuang panas dari air. Perpindahan panas yang dihasilkan lebih mendekati ke Menara Pendingin basah, dengan keuntungan seperti pada pendingin kering yakni melindungi fluida kerja dari lingkungan terbuka.

2) Menurut metode pembangkitan aliran udara

a) Natural draft (penggerak udara alami)

            Udara dialirkan dengan memanfaatkan gaya buoyancy melewati cerobong yang tinggi. Udara campuran secara alami meningkat sampai terjadi perbedaan densiti dengan udara kering, pendingin udara luar. Udara campuran panas memiliki densitas yang lebih kecil daripada udara yang lebih kering pada temperatur dan tekanan yang sama. Buoyancy udara campuran tersebut menghasilkan arus udara melewati menara.

b) Mechanical draft (penggerak udara mekanik)

            Menara draft mekanik memiliki fan yang besar untuk mendorong atau mengalirkan udara melalui air yang disirkulasi. Air jatuh turun diatas permukaan bahan pengisi, yang membantu untuk meningkatkan waktu kontak antara air dan udara. Hal ini membantu dalam memaksimalkan perpindahan panas diantara keduanya.

            Menurut letak kipasnya maka Menara Pendingin dapat dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut:

1) Induced draft

            Kipas pada Menara Pendingin ini berada di bagian keluaran yang menghisap udara melintasi menara.Hal ini menghasilkan kecepatan udara masukan rendah dan kecepatan udara keluaran yang tinggi, sehingga mengurangi kemungkinan resirkulasi udara.

2) Forced draft

            Pada Menara Pendingin ini kipas terletak pada bagian masukan tower, sehingga menyebabkan kecepatan udara yang tinggi pada bagian masukan dan kecepatan yang rendah pada bagian keluaran.Kecepatan yang rendah pada bagian keluaran menyebabkan lebih mudah terjadi resirkulasi udara. Kerugian lainnya desain penggerak paksa membutuhkan daya motor yang lebih tinggi daripada desain kipas pada tipe induced draft. Keuntungan penggerak paksa adalah kemampuannya dalam bekerja pada tekanan statik yang tinggi.

3) Menurut arah aliran udara terhadap aliran air

a) Aliran crossflow

Page 9: Bahan Cooling Tower

Pada tipe ini, aliran udara bergerak memotong secara tegak lurus terhadap aliran air pada bahan pengisi. Kemudian udara melintasi menara melalui bagian keluaran udara akibat gaya tarik dari fan yang berputar.

 

 

Gambar 2.3 (Cooling tower tipe aliran crossflow)

b) Aliran counterflow

Pada tipe ini, aliran udara pada saat melewati bahan pengisi (fill material) sejajar dengan aliran air dengan arah yang berlawanan. Beberapa faktor yang sangat berpengaruh terhadap cooling water adalah sebagai berikut:

1) Make Up Cooling Water

          Sebagai make up adalah filter water. Hal ini mempunyai pengaruh yang besar karena filter water membawa beberapa komponen yang dapat mengakibatkan timbulnya deposit maupun korosif.

2) Lingkungan Sekitar

           Karena sebagai media pendingin dari air pendingin di cooling water adalah udara yang diambil dari sekitarnya, maka tidak lepas dari kotoran atau benda asing lainnya yang dibawa udara masuk kesistem air pendingin, akibatnya terkontaminasi.

3) Proses yang terkait

          Yang dimaksud proses terkait adalah bentuk atau macam fluida yang didinginkan. Hal ini biasanya terjadi karena kebocoran dari peralatan. Misalnya Heat Exchanger untuk pelumas gas ammoniak atau gas sintesa apabila terjadi kebocoran akan mengakibatkan kontaminasi air pendingin.

4) Bahan Kimia

           Penggunaan bahan kimia melalui injeksi tidak terkontrol menimbulkan efek samping, pengaruh ini lebih dominan bilamana jumlahnya semakin besar.

 

Gambar 2.4 (Cooling tower tipe aliran counterflow)

2.5. Fungsi Cooling Tower

Cooling tower sangat dibutuhkan oleh industri sebab cooling tower merupakan bagian dari utilitas yang banyak digunakan. Dimana cooling tower memproses air yang panas menjadi air yang dingin yang digunakan kembali yang bisa dirotasikan. Cooling tower salah satu alat yang juga mengolah air untuk mengatasi masalah polusi lingkungan.

Page 10: Bahan Cooling Tower

2.6. Persyaratan Proses Cooling Tower

            Umumnya batasan operasi cooling tower adalah pada suhu 120oF. Temperatur air keluar biasanya lebih rendah dari 120 oF. Pada saat temperatur air proses melebihi 120 oF perlu dilakukan tahapan evaporasi dengan menggunakan cooler sehingga tidak terjadi kontak langsung antar air panas dan udara.Temperatur air terendah yang mungkin didinginkan di dalam cooling tower tergantung pada wet bulbtemperatur udara, tetapi ini bukanlah batasan mutlak  karena tekanan uap keluar dan wet bulb temperatur dalam cooling tower disebut Approach.

 

 

2.7. Packing Cooling Tower

            Jenis bahan isian atau packing pada cooling tower biasanya khusus, seperti kayu sipres yang mempunyai daya tahan aksi gabungan air dan angin. Pengisian packing pada cooling tower  harus memenuhi karakteristik sebagai berikut:

1)   Permukaan interfacial antara fuida yang akan didinginkan dengan fluida yang mendinginkan besar.

2)   Memiliki karakteristik aliran fluida yang didinginkan pada packing harus terjadi  pertukaran volume fluida yang besar melalui cross section tower yang kecil tanpa loading/ fleeding dan presure drop yang rendah untuk gas.

3)   Zat inert fluida dapat diproses secara kimia.

4)   Mempunyai  kekuatan  struktural  sehingga  mudah  dalam penangan dan instalasi.

5)   Biayanya murah.

Terdapat dua cara pengisian packing, yaitu:

1)    Random Packing

       Jenis random packing yang digunakan, yaitu:

a) Rasching ring

b) Lessing ring

c) Partition ring

d) Belt saddle

e) Intalox saddle

f) Tellerate

Page 11: Bahan Cooling Tower

g) Pall ring atau flexiring

2)    Regular Packing

       Jenis regular packing yang digunakan, yaitu:

a) Rasching ring

b) Doble spiral ring

c) Section through expanded metal packing

d) Wood grids

 

2.8. House Power

Pada cooling tower sumber daya yang digunakan sebagai pengeluar udara adalah fan atau blower, kecepatan tergantung dari beberapa banyak air yang akan diinginkan. Jumlah dari fan tergantung pada faktor cooling tower, termasuk type fill, konfigurasi tower dan kondisi thermal. Untuk menghitung dari output dari fan adalah sebagai berikut:

 

Static             =                         (1)

 

Dimana:

Q    :      Volume udara (ft3/ min).

hs   :       Static head di dalam air.

d    :       Densitas air pada temperatur ambient (lb/ ft3).

2.9. Pump Horse Power

            Pompa adalah salah satu bagian yang terpenting dari cooling tower untuk mengalirkan air dari dasar cooling tower menuju bagian spray pada puncak cooling tower. Caramenghitung reducing pompa adalah :

 

Pump bhp     =                    (2)

Dimana:

ht    :      total head, ft.

Page 12: Bahan Cooling Tower

2.10. Teori  Difusi

            Suatu pristiwa difusi melibatkan peresapan satu fluida lainnya misalnya, gas udara yang mengandung sejumlah kecil uap aseton yang larut dalam air sedangkan udara tidak larut dalam air. Seandainya campuran udara-aseton dimasukkan ke menara dimana air akan mengalir secara kontinu sehingga molekul aseton melekat ke molekul air. Maka molekul aseton dalam lapisan film udara menyentuh lapisan film liquid dan menyerap dengan cepat oleh larutan tersebut dalam liquid sehingga konsentrasi aseton dalam lapisan udara lebih kecil dibandingkan yang terlarut.

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

 

3.1.  Alat dan Bahan

1) Satu unit Cooling Tower Armfiel yang dilengkapi dengan pemanas.

2) Aquadest.

3) Udara bebas (sebagai media pendingin).

3.2.  Prosedur Percobaan

1) Siapkan peralatan cooling tower supaya dapat beroperasi.

2) Isi aquadest ke basin.

3) Hubungkan cooling tower dengan arus listrik, atur debit air yang mengalir dan Q sesuai dengan yang dikehendaki.

4) Catat temperatur inlet dan outlet untuk dry bulb dan wet bulb T1 – T6  tekanan dan presure drop yang ditunjukan. Lakukan pengambilan data sebanyak lima kali dengan tekanan yang berbeda-beda.

Page 13: Bahan Cooling Tower

5) Hitung laju alir udara masing-masing data.