bahan belajar: unsur dasar pembangun · pdf filepengertian pangkal yang tidak ... b. definisi,...

16
BAHAN BELAJAR: UNSUR DASAR PEMBANGUN GEOMETRI Untung Trisna Suwaji Agus Suharjana KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PPPPTK) MATEMATIKA YOGYAKARTA 2015

Upload: buimien

Post on 01-Feb-2018

273 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAHAN BELAJAR: UNSUR DASAR PEMBANGUN · PDF filepengertian pangkal yang tidak ... B. Definisi, Aksioma, dan Teorema Setelah mengenal undefined term titik, garis, dan bidang, diperlukan

BAHAN BELAJAR:

UNSUR DASAR PEMBANGUN GEOMETRI

Untung Trisna Suwaji

Agus Suharjana

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA

KEPENDIDIKAN (PPPPTK) MATEMATIKA

YOGYAKARTA

2015

Page 2: BAHAN BELAJAR: UNSUR DASAR PEMBANGUN · PDF filepengertian pangkal yang tidak ... B. Definisi, Aksioma, dan Teorema Setelah mengenal undefined term titik, garis, dan bidang, diperlukan

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya, bahan ajar ini

dapat diselesaikan dengan baik. bahan ajar ini diharapkan dapat menjadi salah satu rujukan

dalam usaha peningkatan mutu pengelolaan pembelajaran matematika di sekolah serta

dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta diklat di dalam maupun di luar kegiatan diklat.

Diharapkan dengan mempelajari bahan ajar ini, peserta diklat dapat menambah wawasan

dan pengetahuan sehingga dapat mengadakan refleksi sejauh mana pemahaman terhadap

mata diklat yang sedang/telah diikuti.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam

proses penyusunan bahan ajar ini. Kepada para pemerhati dan pelaku pendidikan, kami

berharap bahan ajar ini dapat dimanfaatkan dengan baik guna peningkatan mutu

pembelajaran matematika di negeri ini.

Demi perbaikan bahan ajar ini, kami mengharapkan adanya saran untuk penyempurnaan di

masa yang akan datang.

Saran dapat disampaikan kepada kami di PPPPTK Matematika dengan alamat: Jl.

Kaliurang KM. 6, Sambisari, Condongcatur, Depok, Sleman, DIY, Kotak Pos 31 YK-BS

Yogyakarta 55281. Telepon (0274) 881717, 885725, Fax. (0274) 885752. email:

[email protected].

Sleman,

Kepala PPPPTK matematika

Prof. rer. nat. Widodo, M. S.

NIP 196210311989031002

Page 3: BAHAN BELAJAR: UNSUR DASAR PEMBANGUN · PDF filepengertian pangkal yang tidak ... B. Definisi, Aksioma, dan Teorema Setelah mengenal undefined term titik, garis, dan bidang, diperlukan

3

Unsur Dasar Pembangun Geometri

A. Pengertian pangkal

Titik, garis, dan bidang merupakan

pengertian pangkal yang tidak

didefinisikan (undefined term).

Beberapa istilah lain dalam geometri juga cukup diterima secara intuitif, tetapi tidak

didefinisikan, seperti “terletak”, “di luar”, “kelurusan” suatu garis, atau “datarnya” bidang.

Titik dapat dibayangkan seperti bola yang semakin mengecil sehingga jari-jarinya nol.

Karena tidak memiliki ukuran, maka titik dikatakan berdimensi nol. Titik dapat ditentukan

letaknya. Titik biasa direpresentasikan sebagai noktah. Besar kecilnya noktak tidak

berpengaruh, tetap saja titik tidak memiliki ukuran.dan dinotasikan dengan huruf kapital

(misal: , , ). Garis dapat dibayangkan sebagai jejak titik yang bergerak lurus. Garis

memanjang ke dua arah. Dengan demikian garis hanya memiliki panjang, tidak memiliki

ketebalan sehingga dikatakan garis berdimensi satu. Akibat dari hal ini adalah, jarak dua

titik pada suatu garis dapat ditentukan ukurannya. Garis dinotasikan dengan huruf non

kapital (misal garis , , ) atau dengan menyebutkan dua titik yang dilalui (misal ⃡ ).

Bidang dapat dibayangkan sebagai jejak garis yang bergerak menyamping tanpoa

mengubah arah garis. Bidang meluas ke segala arah tanpa batas. Dalam lukisan geometris,

bidang dapat dilukiskan sebagiannya dalam bentuk jajargenjang. Bidang dinotasikan

dengan huruf Yunani, atau tiga titik yang dilaluinya (misal bidang bidang , bidang

).

B. Definisi, Aksioma, dan Teorema

Setelah mengenal undefined term titik, garis, dan bidang, diperlukan pernyataan-

pernyataan yang menjelaskan suatu istilah. Pernyataan ini disebut sebagai definisi. Dalam

mendefinisikan sesuatu, hanya boleh menggunakan undefined term, atau istilah-istilah

yang telah dikenal sebelumnya. Berikut ini beberapa

definisi dalam geometri.

1. Kolinear (segaris):

Tiga titik dikatakan kolinear (segaris) jika semua titik

tersebut terletak pada garis yang sama. Pada gambar

limas di samping, titik E terletak di tengah ,

sehingga ketiga titik , , dan segaris. Sementara itu

tiga titik , dan tak segaris (non kolinear).

2. Koplanar (sebidang):

Page 4: BAHAN BELAJAR: UNSUR DASAR PEMBANGUN · PDF filepengertian pangkal yang tidak ... B. Definisi, Aksioma, dan Teorema Setelah mengenal undefined term titik, garis, dan bidang, diperlukan

4

Dua garis dikatakan koplanar jika keduanya terletak pada bidang yang sama. Empat titik

dikatakan koplanar jika keempat titik tersebut terletak sebidang. Pada gambar di samping,

garis AB dan BC koplanar, sedang garis AB dan TC non koplanar. Empat titik , , ,

tak sebidang karena tidak terletak di bidang yang memuat .

3. Ruas garis

Ruas garis (dilambangkan dengan ) merupakan himpunan titik , dan semua titik

di antara dan yang kolinear dengan garis melalui kedua titik tersebut. Titik dan

dalam hal ini disebut sebagai ujung-ujung ruas garis. Dalam penulisan berikutnya,

dapat diartikan sebagai ruas garis , dapat juga diartikan sebagai panjang ruas garis

tergantung pada konteksnya.

4. Sinar Garis (Ray):

Sinar (ditulis ) merupakan bagian dari ⃡ yang terdiri atas dan semua titik

pada ⃡ sedemikian hingga

terletak di antara dan .

Selanjutnya titik ini dinamakan

sebagai titik pangkal.

Harap dicatat bahwa dan merupakan sinar yang berbeda.

Sebagai catatan, definisi yang baik, menyajikan hal-hal berikut:

1. Nama atau istilah yang akan didefinisikan.

2. Posisi istilah tersebut dalam himpunan atau kategori.

3. Dapat membedakan istilah yang didefinisikan dengan istilah lain tanpa

memberikan fakta-fakta yang tidak diperlukan.

4. Berlaku bolak-balik.

Contoh definisi: Segitiga samakaki adalah segitiga yang memiliki dua sisi yang kongruen.

Perhatikan bahwa: (1) Istilah yang didefinisikan adalah “segitiga samakaki”. (2) Posisi

segitiga samakakai termasuk dalam himpunan “segitiga”. (3) Hal yang membedakan

segitiga samakaki dengan segitiga yang lain adalah “memiliki dua sisi yang kongruen”. (4)

berlaku bolak balik, dimaksudkan sebagai berikut:

1. “Jika suatu segitiga itu samakaki, maka ia memiliki dua kaki yang kongruen”

2. “Jika suatu segitiga memiliki dua sisi yang kongruen, maka ia merupakan

segitiga samakaki”.

Selain undefined term dan definisi, untuk membangun geometri juga dibutuhkan

sekumpulan aksioma atau postulat. Aksioma merupakan pernyataan pangkal yang secara

intuitif mudah dipahami, sehingga diterima kebenarannya tanpa bukti. Beberapa aksioma

dalam geometri di antaranya:

Page 5: BAHAN BELAJAR: UNSUR DASAR PEMBANGUN · PDF filepengertian pangkal yang tidak ... B. Definisi, Aksioma, dan Teorema Setelah mengenal undefined term titik, garis, dan bidang, diperlukan

5

Aksioma 1. Melalui dua titik berbeda, dapat dibuat tepat satu garis.

Aksioma 2. Jika dua titik pada suatu garis terletak pada suatu bidang, maka titik-titik

pada garis tersebut seluruhnya terletak pada bidang.

Aksioma 3. Melalui tiga titik tidak segaris dapat dibuat tepat satu bidang.

Dengan menggunakan kaidah-kaidah logika berdasarkan suatu pernyataan dapat

ditentukan benar dan salahnya. Dalam matematika pernyataan yang dapat dibuktikan

kebenarannya dengan menggunakan penalaran deduktif dinamakan sebagai teorema.

Dalam membuktikan suatu teorema hanya boleh menggunakan aksioma, definisi, dan

teorema sebelumnya yang telah terbukti kebenarannya. Pernyataan yang belum dibuktikan

kebenarannya dinamakan sebagai konjektur (conjecture) atau dugaan.

Teorema 1. Melalui satu garis dan sebuah titik di luar garis hanya dapat dibuat satu

bidang.

Bukti: Misalkan diberikan garis , maka dapat ditentukan dua titik berbeda dan yang

terletak pada garis . Karena bidang melalui maka seluruh titik pada garis itu terletak pada

bidang (Aksioma 1). Sementara itu masih ada satu titik lagi di luar garis, sehingga terdapat

tiga titik yang tidak segaris. Menurut aksioma 3, maka dapat dibuat tepat satu bidang. Jadi

melalui satu garis dan sebuah titik di luar garis hanya dapat dibuat satu bidang.

Teorema 2. Melalui dua garis berpotongan hanya dapat dibuat satu bidang.

Bukti: misal dibarikan garis dan berpotongan di titik . Tanpa mengurangi keumuman,

pandang garis , dan ambil titik di garis . Menurut teorema 1, dapat dibuat satu

bidang. Jadi melalui dua garis berpotongan hanya dapat dibuat satu bidang.

Sudut

Sudut adalah gabungan dua sinar yang bersekutu di titik

pangkalnya. Dua sinar ini dinamakan kaki sudut, sedangkan

titik pangkal persekutuan dinamakan sebagai titik sudut.

Kedua kaki sudut memisahkan bidang menjadi dua bagian

yaitu daerah sudut (interior) dan eksterior sudut. Pada

gambar, ruas garis berada di interior.

Dalam beberapa kasus seperti dalam trigonometri, sudut dapat

pula dipandang sebagai bukaan (putaran) dari sinar yang

berimpit pada pangkalnya.

Page 6: BAHAN BELAJAR: UNSUR DASAR PEMBANGUN · PDF filepengertian pangkal yang tidak ... B. Definisi, Aksioma, dan Teorema Setelah mengenal undefined term titik, garis, dan bidang, diperlukan

6

A. Satuan Pengukuran Sudut

1. Besar Sudut dalam Derajat

Dalam satuan derajat, jika membentuk garis lurus maka besar adalah 180

derajat (dilambangkan dengan 180). Dengan demikian 1 merupakan besar sudut yang

besarnya 1180

sudut lurus (dikatakan sudut lurus jika kedua sinar pembentuknya terletak

segaris). Untuk ukuran sudut yang lebih kecil, 1 terdiri atas 60 menit (60’), dan 1’ terdiri

atas 60”. Dalam satuan ini, sudut yang dibentuk oleh satu putaran penuh adalah 360.

Untuk mengetahui besar sudut dalam satuan derajat, biasanya digunakan busur derajat.

Cara menggunakan busur derajat

Alat-alat lain yang berkaitan dengan pengukuran besar sudut dapat dilihat di

http://en.wikipedia.org/wiki/Measuring_instrument#Angle.

2. Besar Sudut dalam Radian

Jika menyatakan besar sudut dalam radian, menyatakan panjang busur , dan

menyatakan jari-jari, maka .

Dengan memandang sudut sebagai perputaran, maka sudut 180 tidak lain merupakan hasil

perputaran setengah lingkaran, sehingga besar sudut dalam radian adalah

.

Jika maka dapat ditentukan bahwa besar sudut yang membentuk garis lurus adalah

radian. Dengan demikian 180 rad.

Catatan: Perhatikan bahwa besar sudut dalam radian berupa bilangan real. Sehingga jika

besar suatu sudut tidak disebutkan satuannya, maka yang dimaksudkan adalah

besar sudut dalam radian.

Page 7: BAHAN BELAJAR: UNSUR DASAR PEMBANGUN · PDF filepengertian pangkal yang tidak ... B. Definisi, Aksioma, dan Teorema Setelah mengenal undefined term titik, garis, dan bidang, diperlukan

7

3. Besar Sudut dalam satuan yang lain.

Di Perancis dan Inggris secara terpisah pada sekitar tahun 1900, diciptakan sistim baru untuk

membagi sudut-sudut dalam lingkaran. Mereka membagi 1 lingkaran ke dalam 400 gradien

(dilambangkan dengan 400g). Terdapat beberapa istilah untuk satuan ini, yaitu grade, gon, atau

Neugrad (new degree).

Di dunia militer, dikenal satuan angular mil, yang diadopsi dari satuan radian. Sudut satu

putaran dalam radian adalah dibagi menjadi satuan-satuan yang lebih kecil

yaitu mili radian atau mil rad. Untuk mempermudah perhitungan, akhirnya terdapat ukuran

berbeda untuk satu angular mil (1 mil), yaitu setara dengan 1/6400, 1/6300, atau 1/6000

putaran penuh (tergantung negara masing-masing). Lebih lanjut dapat dibaca di

http://en.wikipedia.org/wiki/Angular_mil atau sumber-sumber lainnya.

B. Macam-macam Sudut, Hubungan antar Sudut dan Garis dengan Sudut

1. Macam-macam Sudut Menurut Besarnya

Sudut lancip

Sudut siku-siku

Sudut tumpul

Catatan: Terdapat perbedaan dalam menuliskan notasi ukuran sudut yaitu:

a. sebagai notasi sudut, dan untuk menyatakan ukuran sudut.

b. Notasi digunakan sekaligus untuk sudut dan besar sudut.

Dalam bahan belajar ini, digunakan pilihan b.

2. Hubungan antara sudut-sudut

a. Sudut yang berdekatan/berdampingan

Sudut yang berdekatan adalah dua

sudut yang memiliki titik sudut yang

sama, sebuah kaki sudut yang sama,

tetapi tidak memiliki titik-titik

interior yang sama.

Contoh pasangan sudut berdekatan: ,

Bukan pasangan berdekatan: (interior bersama),

dengan (titik sudut berbeda)

Page 8: BAHAN BELAJAR: UNSUR DASAR PEMBANGUN · PDF filepengertian pangkal yang tidak ... B. Definisi, Aksioma, dan Teorema Setelah mengenal undefined term titik, garis, dan bidang, diperlukan

8

b. Sudut-sudut berpenyiku

Dua sudut dikatakan berpenyiku jika jumlah besar kedua sudut 90. Satu sudut merupakan

penyiku (komplemen) bagi sudut yang lain.

c. Sudut-sudut berpelurus

Dua sudut dikatakan berpelurus jika jumlah besar kedua sudut 180. Satu sudut

merupakan pelurus (suplemen) bagi sudut yang lain.

d. Dua sudut bertolak belakang

Sudut bertolak belakang terbentuk ketika dua garis saling berpotongan dan

membentuk empat sudut. Setiap dua sudut yang tidak berdampingan dari

keempat sudut disebut sudut bertolak belakang.

Pada gambar di samping,

Pasangan sudut bertolak belakang: dan

Pasangan sudut berdekatan:

Perhatikan bahwa (berpelurus)

(berpelurus)

akibatnya

Dengan cara yang sama dapat ditunjukkan bahwa . Sehingga dapat disimpulkan

bahwa dua sudut yang bertolak belakang sama besar.

Page 9: BAHAN BELAJAR: UNSUR DASAR PEMBANGUN · PDF filepengertian pangkal yang tidak ... B. Definisi, Aksioma, dan Teorema Setelah mengenal undefined term titik, garis, dan bidang, diperlukan

9

C. Transversal dan Kesejajaran

1. Transversal (melintang)

Jika dua garis dan dipotong oleh garis , seperti pada gambar, maka dikatakan

transversal memotong garis dan . Perhatikan istilah-istilah yang digunakan.

Istilah-istilah sudut pada transversal.

Gambar Sudut Nama

Sudut-sudut dalam (sudut yang

terletak di antara garis q dan r).

Sudut-sudut luar (sudut yang

tidak terletak di antara garis q

dan r).

Sudut-sudut sepihak (sudut di

sebelah kiri garis p)

Sudut-sudut sepihak (sudut di

sebelah kanan garis p)

Sudut-sudut sehadap

(menghadap arah yang sama)

dengan

Sudut-sudut berlainan pihak/

berseberangan (sudut-sudut di

sebelah kiri garis p dikatakan

berseberangan dengan sudut-

sudut di sebelah kanan garis p).

Sudut luar berseberangan

Catatan: perhatikan bahwa istilah-istilah sudut sehadap, berseberangan, sudut luar, dan

lain-lain seperti di atas berlaku secara umum tidak hanya berlaku untuk dua garis

sejajar yang dipotong oleh garis lain.

2. Postulat Kesejajaran

Dua garis dikatakan sejajar jika kedua garis tersebut terletak pada bidang yang sama dan

tidak memiliki titik persekutuan.

Postulat 1 Garis Sejajar:

Jika dua garis sejajar dipotong oleh

sebuah garis melintang, maka

masing-masing pasangan sudut

sehadap sama besar.

Sehingga, pada gambar di samping,

garis sejajar dipotong garis p, maka berlaku:

, , , dan

Page 10: BAHAN BELAJAR: UNSUR DASAR PEMBANGUN · PDF filepengertian pangkal yang tidak ... B. Definisi, Aksioma, dan Teorema Setelah mengenal undefined term titik, garis, dan bidang, diperlukan

10

Catatan: postulat merupakan pernyataan yang diterima kebenarannya tanpa bukti.

Akibat-akibat yang muncul dari postulat sejajar adalah:

Jika dua garis sejajar dipotong oleh garis melintang, maka

1) sudut luar berseberangan sama besar.

2) sudut dalam berseberangan sama besar.

3) sudut-sudut dalam sepihak saling berpelurus.

4) sudut luar sepihak saling berpelurus.

Bukti:

(sudut bertolak belakang sama besar)

(sudut sehadap sama besar)

Sehingga , sudut luar berseberangan sama besar. (no. 1 terbukti)

Dengan cara serupa, pernyataan-pernyataan 2, 3, dan 4 dapat Anda buktikan

kebenarannya.

Postulat 2 garis sejajar.

Jika dua garis dipotong oleh garis melintang membentuk sudut

sehadap yang sama besar, maka dua garis tersebut sejajar.

Atau dapat juga dituliskan:

Misalkan garis dan dipotong oleh garis melintang, jika

maka .

Dengan postulat 2 kesejajaran, dapat diturunkan teorema-teorema berikut.

a. Jika dua garis dipotong oleh garis melintang sehingga sudut dalam berseberangan

sama besar maka kedua garis tersebut sejajar.

Bukti:

Diketahui garis dan dipotong oleh garis , dan .

Akan ditunjukkan bahwa .

(diketahui)

(sudut bertolak belakang sama besar)

Akibatnya sehingga menurut postulat sejajar 2 diperoleh garis . (terbukti).

b. Jika dua garis dipotong oleh garis melintang sehingga sudut luar berseberangan sama

besar maka kedua garis tersebut sejajar.

Bukti:

Diketahui garis dan dipotong oleh garis , dan

Page 11: BAHAN BELAJAR: UNSUR DASAR PEMBANGUN · PDF filepengertian pangkal yang tidak ... B. Definisi, Aksioma, dan Teorema Setelah mengenal undefined term titik, garis, dan bidang, diperlukan

11

Akan ditunjukkan bahwa .

(diketahui)

(sudut bertolak belakang sama besar)

Akibatnya , sehingga menurut postulat sejajar 2, maka garis

. ■

c. Jika dua garis dipotong oleh garis melintang sehingga sudut dalam

sepihak saling berpelurus maka kedua garis tersebut sejajar.

Bukti:

Diketahui garis j dan k dipotong oleh garis l, dan

Akan ditunjukkan bahwa .

(diketahui)

(sudut berpelurus)

Akibatnya sehingga menurut postulat sejajar 2, maka garis . ■

Konstruksi Geometri

Peralatan yang sering digunakan dalam geometri adalah jangka yang digunakan untuk

melukis lingkaran dan bagian dari lingkaran yang dinamakan busur.

Dengan jangka dan penggaris, berbagai konstruksi geometri dapat dibuat. Pada bagian ini

hanya diberikan langkah-langkah teknis melukis konstruksi geometri. Sementara itu

alasan/mengapa langkah-langkah tersebut menghasilkan konstruksi yang diinginkan dapat

dipelajari setelah mempelajari sifat-sifat bangun datar.

A. Menyalin sudut

Diberikan akan dilukis yang besarnya sama dengan .

Page 12: BAHAN BELAJAR: UNSUR DASAR PEMBANGUN · PDF filepengertian pangkal yang tidak ... B. Definisi, Aksioma, dan Teorema Setelah mengenal undefined term titik, garis, dan bidang, diperlukan

12

Langkah-langkah :

1) Lukis busur 1 berpusat di , memotong kaki-kaki sudut di dan (Gambar kiri

atas). 2) Dengan jari-jari yang sama dengan busur 1, lukis busur 2 dengan pusat di

(Gambar kiri bawah). 3) Lukis busur 3 berpusat di , berjari-jari (Gambar tengah

atas). 5) Lukis busur 4 dengan jari-jari sama dengan busur 3 dan berpusat di hingga

memotong busur 3 di titik (Gambar tengah bawah). 6) Tarik sinar garis .

Diperoleh (Gambar kanan).

Melalui proses menyalin sudut dan berbekal postulat 2 kesejajaran, maka dimungkinkan

untuk melukis garis sejajar melalui sebuah titik di luar garis dengan cara sebagai berikut:

1) Diberikan sebuah garis dan sebuah titik di luar garis. 2) Tarik garis melalui

memotong garis (misalkan memotong di titik ). 3)Buat sudut yang besarnya

sama dengan sudut . 4) Tarik garis melalui , diperoleh garis sejajar garis

.

B. Membagi dua suatu sudut

Diberikan sebarang sudut, akan dibuat sudut yang besarnya setengah sudut yang diberikan.

Berikut ini langkah-langkah melukis garis bagi sudut dengan mistar dan jangka.

1) Lukis busur 1 berpusat di dan memotong kaki-kaki sudut di dan . 2) Lukis

busur 2 berpusat di , jari-jari busur menyesuaikan besar sudut. 3) Dengan jari-jari

sama dengan busur 2, lukis busur berpusat di dan memotong busur 2 di . 4) Tarik

garis melalui dan . Garis membagi menjadi dua bagian sama besar,

.

Page 13: BAHAN BELAJAR: UNSUR DASAR PEMBANGUN · PDF filepengertian pangkal yang tidak ... B. Definisi, Aksioma, dan Teorema Setelah mengenal undefined term titik, garis, dan bidang, diperlukan

13

C. Membagi dua ruas garis (melukis titik tengah)

Langkah-langkah:

1) Diberikan sebarang ruas garis . 2) Lukis busur berjari-jari , berpusat di . 3)

Lukis busur berjari-jari , berpusat di . 4) Kedua busur beropotongan di dan . 5)

Tarik garis , memotong di , maka merupakan titik tengah .

D. Membagi ruas garis menjadi bagian yang sama panjang

Misalkan diberikan ruas garis yang akan dibagi menjadi tiga bagian yang sama

panjang. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1) Tarik garis melalui 2) Dengan jari-jari busur yang sama, buat busur 1 berpusat di

dan memotong di , busur 2 berpusat di dan memotong garis di , serta

busur 3 berpusat di dan memotong garis di . 3) Tarik garis melalui B dan A3.

4) Salin ke titik dan dengan garis sebagai salah satu kakinya. 5)

Perpanjang kaki-kaki sudut yang lain hingga memotong di dan . 6) Diperoleh

E. Melukis sudut siku-siku

1. Melalui titik di luar garis

Cara 1.

Page 14: BAHAN BELAJAR: UNSUR DASAR PEMBANGUN · PDF filepengertian pangkal yang tidak ... B. Definisi, Aksioma, dan Teorema Setelah mengenal undefined term titik, garis, dan bidang, diperlukan

14

1) Buat busur berpusat di A sehingga memotong garis di B dan C (Gb. b). 2) Buat dua

busur dengan jari-jari sama berpusat di A dan B sehingga berpotongan di D (Gb. c dan

d). 3)Tarik garis dari A ke D. Diperoleh garis AD tegaklurus BC (Gb. e).

Cara 2.

Langkah-langkah melukis sudut siku-siku melalui titik diluar garis:

1) Lukis garis melalui memotong garis yang diberikan di dan tentukan titik

tengahnya. 2) Buat busur berdiameter sehingga memotong garis di . 3) Tarik

garis melalui dan (gambar d), diperoleh tegak lurus .

2. Melalui Titik pada Garis

Langkah-langkah melukis sudut siku-siku melalui titik pada garis:

1) Buat busur berpusat di sehingga memotong garis di dan . 2) Buat dua busur

berjari-jari sama dengan pusat di dan di sehingga berpotongan di (Gambar c dan

d). 3) Tarik garis dari ke . Diperoleh garis tegaklurus .

F. Melukis sudut 60

Langkah-langkah melukis sudut 60.

1) Gunakan jari-jari yang sama untuk busur 1

dan 2. 2) Buat busur 1 berpusat di , memotong

garis di titik . 3) Buat busur 2 berpusat di

hingga memotong busur 1 di . 4) Tarik garis melalui dan , maka terbentuk

yang besarnya 60.

Page 15: BAHAN BELAJAR: UNSUR DASAR PEMBANGUN · PDF filepengertian pangkal yang tidak ... B. Definisi, Aksioma, dan Teorema Setelah mengenal undefined term titik, garis, dan bidang, diperlukan

15

G. Melukis sudut 30

Langkah-langkah melukis sudut 30.

1) Gunakan jari-jari yang sama untuk semua busur yang dibuat. 2) Lukis busur 1

berpusat di A hingga memotong garis di B. 3) Lukis busur 2 hingga memotong busur 1

di C. 4) Lukis busur 3 hingga memotong busur 2 di D. 5) Tarik garis melalui A dan D,

maka terbentuk sudut BAD yang besarnya 30.

H. Melukis sudut 45

Melukis sudut 45 dapat dilakukan

dengan melukis sudut siku-siku

terlebih dahulu, kemudian dibagi dua

sama besar.

Page 16: BAHAN BELAJAR: UNSUR DASAR PEMBANGUN · PDF filepengertian pangkal yang tidak ... B. Definisi, Aksioma, dan Teorema Setelah mengenal undefined term titik, garis, dan bidang, diperlukan

DAFTAR PUSTAKA

Ann Xavier Gantert, 2008, Amsco’s Geometry, New York: Amsco School Publication

Daniel C. Alexander & Geralyn M. Koeberlein, 2011, Elementary Geometry for College

Students, Belmont: Brooks/Cole

H.S. Hall, & F.H. Stevens. 1949. School Geometry Parts I – VI. London: MacMillan and Co..

David M. Burton, 2011, The History of Mathematics : An Introduction, New York: McGraw-Hill.

Michael Serra, 2008, Discovering Geometry: An Investigative Approach, Emeryville

California: Key Curriculum Press

Thomas H. Sidebotham. 2002. The A to Z of Mathematics, A basic guide. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Untung T.S., Jakim Wiyoto. 2009. Kapita Selekta Pembelajaran Geometri Datar Kelas

VII di SMP. Yogyakarta: PPPPTK Matematika.

W. Gellert, H. Kastner, & M. Helwich. 1977. The VNR Concise Encyclopedia of Mathematics, New York: Van Nostrand Reinhold Company.