bahan ajar materi sistem peredaran darah.doc

44
DARAH DAN ALAT-ALAT PEREDARAN DARAH Darah manusia adalah suatu cairan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang warnanya merah. Darah merupakan cairan tubuh yang sangat penting dan harus selalu tersedia dalam jumlah yang cukup. Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen. Fungsi darah : Sebagai pembawa zat-zat makanan dari sistem pencernaan ke seluruh sel tubuh. Mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh sel tubuh. Mengangkut sisa-sisa metabolisme. Mengangkut hormon dari kelenjar hormon ke organ sasaran. Memelihara keseimbangan cairan tubuh. Mempertahankan tubuh dari serangan mikroorganisme atau zat asing lain. Memelihara suhu tubuh. Komponen Penyusun Darah Darah tersusun oleh dua komponen yaitu plasma darah dan sel-sel darah. a. Plasma darah tersusun atas 90% air dan 10% bahan-bahan terlarut yang terdiri atas 7% protein, 1% garam-garam mineral, dan 2% lemak.

Upload: sukma-wati

Post on 26-Oct-2015

669 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

Materi Biologi

TRANSCRIPT

Page 1: BAHAN AJAR MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH.doc

DARAH DAN ALAT-ALAT PEREDARAN DARAH

Darah manusia adalah suatu cairan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang

warnanya merah. Darah merupakan cairan tubuh yang sangat penting dan harus selalu

tersedia dalam jumlah yang cukup.

Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai

merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh

hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk

heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.

Fungsi darah :

Sebagai pembawa zat-zat makanan dari sistem pencernaan ke seluruh sel tubuh.

Mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh sel tubuh.

Mengangkut sisa-sisa metabolisme.

Mengangkut hormon dari kelenjar hormon ke organ sasaran.

Memelihara keseimbangan cairan tubuh.

Mempertahankan tubuh dari serangan mikroorganisme atau zat asing lain.

Memelihara suhu tubuh.

Komponen Penyusun Darah

Darah tersusun oleh dua komponen yaitu plasma darah dan sel-sel darah.

a. Plasma darah tersusun atas 90% air dan 10% bahan-bahan terlarut yang terdiri atas

7% protein, 1% garam-garam mineral, dan 2% lemak.

Tabel 1 Komposisi Plasma Darah

Bahan Penyusun Fungsi Utama

Air Pelarut untuk mengangkut zat-zat lain.

Ion

Natrium

Kalium

Kalsium

Magnesium

Klorida

Bikarbonat

Keseimbangan osmotik, penyanggaan

pH, dan pengaturan permeabilitas

membran

Protein plasma

Albumin

Keseimbangan osmotik, penyangga pH,

penggumpalan, pertahanan.

Page 2: BAHAN AJAR MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH.doc

Fibrinogen

Imunoglobin (antibodi)

Zat-zat yang diangkut oleh darah.

Nutrien (misalnya glukosa, asam

lemak, vitamin)

Produk buangan metabolism

Gas-gas respirasi (O2 dan CO2)

Hormon

b. Sel-sel darah

1. Sel darah merah (eritrosit)

Merupakan bagian utama dari sel darah, sekitar 99% dari komponen sel

darah.

Bentuk sel bikonkaf, tanpa inti sel.

Berwarna kekuningan, dengan warna merah yang berasal dari Hb

(Hemoglobin) yang mengandung protein hemin/heme (bentuk minerak

Fe/zat besi dalam darah) dan globin. Hb digunakan untuk warna biru

empedu yang disebut bilirubin.

Berjumlah 4 – 5 juta butir/mm3

Dibentuk di sumsum tulang merah, tulang pipih dan pada bati di dalam hati.

Eritrosit yang telah tua dan mati akan dirombak/diuraikan dalam limpa dan

hati.

Umur eritrosit ± 120 hari.

Bila kekurangan Hb akan menderita Anemia. Penyakit ini ditandai dengan

berkurang mineral Fe dalam Hb. Atau dapat pula akibat eritrosit yang

dimakan oleh kuman penyakit.

Bila darah kekurangan O2 maka darah akan berwarna biru yang disebut

dengan Sianosis.

Bila eritrosit tidak mampu berfungsi kurang dari 120 hari maka akan

menderita Thallaasemia yaitu penyakit yang disebabkan oleh berkurangnya

daya ikat eritrosit terhadap O2 dan kegagalan pembentukan Hb dalam

eritrosit.

Page 3: BAHAN AJAR MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH.doc

2. Sel darah putih (leukosit)

Bentuknya tidak beraturan, memiliki inti 1-3 buah yang bentuknya

bulat/cekung.

Berjumlah 0,2% dari sel darah yaitu sekitar 8.000 – 9.000 butir/mm3.

Bergerak secara amoeboid dan dapat menembus dinding kapiler, sehingga

disebut Diapedesis.

Bersifat fagositosis yang dapat memakan kuman/bibit penyakit.

Dibentuk di sumsum tulang merah, jaringan reikulo-endotel bagi leukosit

granulosit. Sedangkan bagi leukosit agranulosit dibentuk di kelenjar limfa.

Bila jumlahnya kurang dari standar makam akan menyebabkan penyakit

lekopeni.

Bila jumlahnya melebihi dari jumlah normal maka akan meneyebabkan

penyakit lekotosis. Contoh : Leukemia, yaitu penyakit kelebihan leukosit

hampir mencapai 200.000 butir/mm3. Hal ini karena pembentukan leukosit

yang tidak terkendali.

3. Keping-keping darah (trombosit)

Trombosit atau keping-keping darah memiliki bentuk tidak teratur, tidak

memiliki inti sel, dan berukuran sangat kecil.

Tabel 2. Macam Leukosit

Macam Leukosit Kandungan

warna

Jumlah

inti

Umur Fungsi

Page 4: BAHAN AJAR MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH.doc

Granulosit

(Bersifat

fagosit)

Eosinofil

Mengandung

bintik

kemerahan

2 buah Tidak

diketahui

Untuk membunuh

bibit penyakit

Basofil

Mengandung

bintik biru

tidak ada

karena

bentuknya

berbaur

dengan sel

Tidak

diketahui

Untuk meningkatkan

reaksi peradangan,

anti alergi, dan

perpindahan

leukosit lain

Neutrofil

---

3 buah 7 jam Fagositosit mikrobia

dan jaringan yang

rusak

Agranulosit

Monosit ---

1 buah dan

paling

besar

3 hari Bersifat fagosit dan

bergerak cepat

Limfosit --- ---

1 buah

dan lebih

kecil dari

inti

monosit

Untuk imunitas dan

menghasilkan

antibodi.

Alat-alat peredaran darah

1. Jantung

Berfungsi untuk memompa darah. Terletak di ronggga dada dan diatas difragma.

Selaput terdiri dari :

Page 5: BAHAN AJAR MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH.doc

Perikardium, selaput yang paling luar.

Miokardium, selaput bagian tengah yang merupaka otot jantung.

Endokardium, selaput paling dalam yang membatasi ruangan pada jantung.

Ruangan terdiri dari :

Atrium dexter

Atrium sinister

Ventrikel dexter

Ventrikel sinister

Pada bayi yang belum lahir terdapat lubang pada atrium dexter dan atrium

sinister.

Katup terdiri dari :

Valvula trikuspidalis, yaitu katup yang membatasi antara atrium dexter dengan

ventrikel dexter.

Valvula bikuspidalis, yaitu katup yang membatasi antara atrium sinister

dengan ventrikel sinister.

Valvula semilunaris, yaitu katup yang terdapat pada pangkal aorta.

Denyut pada orang dewasa secara normal berkisar 70X menit. Untuk mengetahui

denyut nadi bisa dengan menggunakan rabaan pada daerah pergelangan tangan,

diukur 3 jari kearah dalam. Atau didaerah siku bagian dalam dan dapat pula di

daerah bawah telinga dekat leher.

Pada saat olah raga cor akan memompa darah sebanyak 5 kali dari biasanya.

Sehingga bias di asumsikan 5 X ± 5 L.

Fungsi ruangan pada cor :

Atrium, yaitu bagian yang berfungsi untuk trmpst masuknya darh yang berasal

dari vena tubuh.

Ventrikel, yaitu bagian yang berfungsi untuk memompakan darah pada saat

meninggalkan cor.

Atrium sinister, yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima darah dari vena

pulmonalis yang kaya akan O2.

Atrium dexter, yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima darah dari vena

cava superior dan vena cava inferior yang kaya akan CO2.

Ventrikel sinister, yaitu bagian yang berfungsi untuk memompakan darah

yang kaya akan O2 ke seluruh jaringa tubuh.

Page 6: BAHAN AJAR MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH.doc

Ventrikel dexter, yaitu bagian yang berfungsi untuk memompakan darah yang

kaya akan CO2 ke pulmo.

2. Pembuluh darah

Arteri

Arteri disebut juga pembuluh nadi. Pembuluh nadi adalah pembuluh yang membawa

darah meninggalkan jantung menuju seluruh tubuh.

Vena

Vena disebut juga pembuluh balik karena membawa aliran darah menuju jantung.

Kapiler

Kapiler atau pembuluh rambut merupakan pembuluh yang sangat kecil. Dindingnya

tersusun oleh hanya satu lapis sel. Fungsi kapiler adalah sebagai tempat pertukaran zat

yang dibawa oleh arteri dan vena.

Mekanisme Kerja Jantung

pada manusia yang normal, biasanya jantung berkontraksi 72 kali setiap menit dan

memompa darah 60 cm3. Periode dari suatu akhir kontraksi hingga akhir kontraksi berikutnya

disebut siklus jantung. Siklus jantung terdiri dari periode relaksasi yang dinamakan diastole

yaitu jika serambi jantung menguncup dan bilik jantung mengembang. Pada saat itu, otot

bilik mengendur maksimum dan ruang bilik mengembang maksimum. Periode kontraksi

dinamakan systole, yaitu jika otot bilik jantung menguncup dan darah di dalam bilik dipompa

ke pembuluh nadi paru-paru (arteri pulmonalis) atau pun ke aorta secara bersamaan.

Page 7: BAHAN AJAR MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH.doc

GOLONGAN DARAH DAN TRANSFUSI DARAH

a. Golongan darah

Golongan darah pada manusia dibedakan berdasarkan komposisi aglutinogen

dan aglutininnya.

Aglutinogen adalah antigen-antigen dalam eritrosit yang membuat sel peka

terhadap aglutinasi (penggumpalan darah). Aglutinogen disebut zat spesifik golongan

karena digunakan untuk menentukan golongan darah. Ada banyak aglutinogen yang

menjadi dasar pengelompokan golongan darah. Misalnya aglutinogen A dan B menjadi

dasar pengelompokan golongan darah sistem ABO dan aglutinogen Rhesus D menjadi

pengelompokan untuk sistem Rhesus.

Aglutinin adalah substansi yang menyebabkan aglutinasi sel misalnya

antibodi. Dr. Karl Landstainer seorang ahli imunologi dan patologi berkebangsaan

Austria (1868 – 1943) dan Julius Donath adalah penemu perbedaan antigen dan

antibodi dalam sel darah manusia.

Berdasarkan hal tersebut Landstainer membagi golongan darah manusia

menjadi 4 golongan, yaitu: A, B, AB, dan O. Dalam hal ini di dalam eritrosit terdapat

antigen dan aglutinogen, sedangkan dalam serumnya terkandung zat anti yang disebut

sebagai antibodi atau aglutinin. Dikenal 2 macam antigen yaitu α dan β, sedangkan zat

antinya dibedakan sebagai anti A dan anti B. Antigen dan antibodi yang dikandung oleh

darah seseorang dengan golongan darah tertentu adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Antigen dan Antibodi yang dikandung oleh darah seseorang

Golongan Antigen Zat anti

A Α B

B Β A

AB - A + B

O α maupun β -

Bila antigen α bertemu dengan anti A dalam darah seseorang maka akan

terjadi penggumpalan darah dan dapat menyebabkan kematian.

b. Transfusi darah

Page 8: BAHAN AJAR MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH.doc

Pada transfusi darah, orang yang mendapat darah disebut resipien dan pemberi

darah disebut donor. Sel darah yang diberikan kepada resipien adalah senyawa protein.

Jika tidak sesuai, berarti sel darh tersebut bersifat sebagai antigen sehingga sel darah

akan digumpalkan atau mengalami aglutinasi. Golongan darah O dapat memberikan

darahnya kesemua golongan darah sehingga disebut donor universal. Hal ini terjadi

karena sel-sel golongan darah O tidak mengandung kedua aglutinogen sehingga

sejumlah kecil dari darah ini dapat ditransfusikan ke hamper setiap resipien tanpa

terjadi reaksi aglutinasi dengan cepat.

Golongan darah AB disebut resipien universal karena dapat menerima darah

dari semua golongan darah. Akan tetapi, transfusi darah sebaiknya dilakukan

antargolongan darah yang sama.

Golongan darah AB disebut resipien universal karena dapat menerima darah

dari semua golongan darah. Akan tetapi, transfusi darah sebaiknya dilakukan

antargolongan darah yang sama.

1. Golongan darah A yang mempunyai aglutinin beta dalam serumnya.

2. Golongan darah B yang mempunyai agglutinin B dalam eritrositnya dan

mengandung agglutinin alfa dalam serumnya.

3. Golongan darah AB yaitu darah yang mempunyai aglutinogen A dan B dalam

eritrositnya dan tidak mengandung alfa dan beta dalam serumnya.

4. Golongan darah O yaitu darah yang tidak mengandung aglutinogen (antigen)

yang mengandung aglutinin alfa dan beta dalam serumnya.

Skema golongan darah

Golongan darahAglutinogen

Eritrosit

Aglutinin

serum

AB A dan B -

A A BETA

B B ALFA

O - ALFA BETA

Page 9: BAHAN AJAR MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH.doc

Tabel transfusi darah

Golongan

darah resipien

Golongan darah donor

A B AB O

A ח ס ס ח

B ס ח ס ח

AB ח ח ח ח

O ס ס ס ח

Keterangan

terjadi penggumpalan = ס

tidak terjadi penggumpalan = ח

Pada umumnya, transfusi dilakukan pada orang dalam kondisi berikut:

1) Orang yang mengalami kecelakaan atau luka-luka

2) Tubuh yang terbakar

3) Waktu tubuh kehilangan darah, misalnya operasi

4) Orang yang kekurangan darah akut

5) Orang yang mengidap penyakit kronis.

Page 10: BAHAN AJAR MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH.doc

PEREDARAN DARAH MANUSIA

A. Peredaran darah pada orang dewasa

Peredaran darah pada orang dewasa dibedakan menjadi 2, yaitu peredaran darah

kecil (pulmonari) dan peredaran darah besar (sistematik).

1. Peredaran darah kecil (Pulmonari).

Darah miskin oksigen dari seluruh bagian tubuh terkumpul di serambi

kanan, kemudian di alirkan ke bilik kanan. Bilik kanan akan memompa darah ke

dalam batang paru-paru . Saat darah mengalir melalui kapiler paru-paru, karbon

dioksida dilepaskan dan oksigen diikat. Darah kaya oksigen kembali ke serambi

kiri melalui venula paru-paru yang bergabung membentuk vena paru-paru. secara

garis besar, urutan peredaran darah pulmonari adalah ventrikel kanan (bilik kanan)

→ arteri pulmonalis → paru-paru → vena pulmonalis → atrium kiri (serambi

kiri).

2. Peredaran darah besar (Sistematik).

Darah kaya oksigen dari serambi kiri masuk ke bilik kiri. Saat bilik

kontraksi, darah menuju aorta. Kemudian darah menuju cabang aorta, lalu ke

jaringan, setelah itu ke vena dan vena kava lalu kembali lagi ke jantung di serambi

kanan. Urutan peredaran darah sistematik adalah ventrikel kiri (bilik kiri) → aorta

→ arteri → arteriola → kapiler → venula → vena → vena kava superior → vena

kava inferior → atrium kanan (serambi kanan).

Page 11: BAHAN AJAR MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH.doc

B. Peredaran darah pada fetus

Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada bayi

dan anak. Dalam rahim, paru-paru tidak berfungsi sebagai alat pernafasan, pertukaran

gas dilakukan oleh plasenta. Pembentukan pembuluh darah dan sel darah dimulai

minggu ke tiga dan bertujuan menyuplai embrio dengan oksigen dan nutrien dari ibu.

Darah mengalir dari plasenta ke janin melalui vena umbilikalis yang terdapat

dalam tali pusat. Jumlah darah yang mengalir melalui tali pusat sekitar 125 ml/kg/Bb

per menit atau sekitar 500 ml per menit.

Peredaran darah pada fetus adalah sebagai berikut :

1. Plasenta (kaya oksigen) → vena umbilikal → hati (duktus venosus) → vena kava

posterior → atrium kanan (menerima darah dari kepala melalui vena kava

anterior,)→foramen ovale → atrium kiri (sebagian besar darah) → ventrikel kiri

→ aorta → ke seluruh tubuh.

2. Plasenta (kaya oksigen) → vena umbilikal → hati (duktus venosus) → vena kava

posterior → atrium kanan (menerima darah dari kepala melalui vena kava

anterior,)→ventrikel kanan (sebagian besar darah) → arteri polmuner (sebagian

besar darah) → paru – paru → atrium kiri (bercampur dengan darah dari vena

kava posterior) → ventrikel kiri →aorta → ke seluruh tubuh.

3. Plasenta (kaya oksigen) → vena umbilikal → hati (duktus venosus) → vena kava

posterior → atrium kanan (menerima darah dari kepala melalui vena kava

Page 12: BAHAN AJAR MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH.doc

anterior,)→ventrikel kanan (sebagian besar darah) → duktus arteriosus (sebagian

besar darah) → aorta → ke seluruh tubuh.

PEREDARAN DARAH PADA HEWAN

a. Peredaran darah pada avertebrata

Pada hewan avertebrata terdapat 2 sistem peredaran darah, yaitu :

1. Peredaran darah terbuka

Peredaran darah terbuka adalah peredaran atau distribusi darah ke seluruh tubuh

(jaringan) yang tidak selalu melewati pembuluh darah. Sistem peredaran darah

terbuka terdiri dari jantung sebagai pusat peredaran darah, sejumlah rongga yang

disebut sinus, contohnya pada serangga (belalang). Peredaran darahnya adalah

sebagai berikut:

Bila jantung pembuluh berdenyut, darah akan terpompa ke arah depan melalui

aorta. Selanjutnya darah akan beredar bebas ke seluruh tubuh tanpa melalui pembuluh

pembuluh darah.

Selama dalam peredarannya, darah mensuplai zat makanan ke jaringan-jaringan

dan mengambil zat-zat sisa metabolisme. Selanjutnya darah dari jaringan akan

kembali ke jantung pembuluh melalui lubang-lubang halus (ostium) yang terdapat

diantara gelembung jantung.

Darah serangga tidak mengandung hemoglobin maka tidak berwarna merah.

Darah serangga hanya berperan mengedarkan nutrisi dan tidak berperan dalam

Page 13: BAHAN AJAR MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH.doc

pengangkutan oksigen, karena oksigen telah diedarkan oleh sistem trakea yang

bercabang-cabang menuju ke berbagai jaringan.

2. Peredaran darah tertutup

Peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah ke seluruh tubuh melalui

pembuluh – pembuluh darah. Pada sistem peredaran darah ini, darah diedarkan

melewati arteri ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung melewati vena, contohnya

cacing tanah.

Sistem sirkulasi pada cacing tanah terdiri atas lima pasang jantung

pembuluh atau jantung semu yang terletak pada segmen tubuh VII hingga XI. Lima

pembuluh darah sejajar dengan panjang tubuh. Pada setiap segmen tubuh terdapat

sepasang pembuluh penghubung, pembuluh darah dorsal (punggung), pembuluh

ventral (perut), serta anyaman pembuluh kapiler. Jantung pembuluh terdiri dari

pembuluh – pembuluh yang berukuran besar, yaitu pembuluh dorsal dan ventral yang

mampu berkontraksi.

Aliran darah t erjadi karena adanya kontraksi jantung semu (lengkung aorta).

Jantung memompa darah dari pembuluh darah dorsal ke pembuluh darah ventral

kemudian ke seluruh tubuh. Pertukaran gas pernapasan terjadi di dalam jaringan-

jaringan tubuh melalui kapiler. Dari seluruh tubuh, darah menuju dorsal tubuh

kemudian baru kembali ke jantung.

Page 14: BAHAN AJAR MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH.doc

b. Peredaran darah pada vertebrata

1. Peredaran darah pada Pisces ( Ikan ).

Alat sirkulasi darah ikan terdiri atas jantung dan sinus venosus. Jantung terdiri atas

dua ruangan yaitu atrium dan ventrikel. Jantung terletak di belakang insang, yaitu di

dalam rongga perikardium. Sinus venosus adalah struktur penghubung berupa rongga

yang menerima darah dari vena dan terbuka di ruang depan jantung. Di antara atrium

dan ventrikel terdapat klep untuk menjaga aliran darah tetap searah.

Proses sirkulasi darah bermula dari darah yang kaya CO2 dari seluruh tubuh kembali

ke jantung melalui vena dan berkumpul di sinus venosus kemudian masuk ke atrium,

dilanjutkan ke ventrikel dan dipompa menuju insang melewati konus arteriosus. Di

insang oksigen diikat dan CO2 dilepaskan, kemudian masuk ke aorta dorsalis dan

diedarkan ke seluruh tubuh, lalu kembali ke jantung melalui vena.

2. Peredaran darah pada amfibi

Page 15: BAHAN AJAR MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH.doc

Sistem peredaran darah pada katak terdiri dari, jantung beruang tiga, arteri, vena,

sinus venosus, kelenjar limfa, dan cairan limfa. Darah katak tersusun dari plasma

darah yang terang (cerah) dan berisi sel – sel darah (korpuskula), yakni sel – sel darah

merah , sel darah putih dan keeping sel darah.

Jantung katak terdiri dari:

a. Sebuah bilik yang berdinding tebal dan letaknya disebelah posterior.

b. Dua buah serambi , yakni serambi kanan (atrium dekster) dan serambi kiri (atrium

sinister).

c. Sinus venosus yang berbentuk segitiga dan terletak disebelah dorsal dari jantung.

d. Trunkus arteriosus berupa pembuluh bulat yang keluar dari bagian dasar anterior

bilik.

Darah dari seluruh tubuh yang kaya CO2 masuk melalui vena cava, kemudian

berkumpul di sinus venosus, selanjutnya menuju ke serambi kanan. Pada saat yang

sama, darah dari paru – paru yang kaya akan oksigen masuk ke serambi kiri. Jika

kedua serambi berkontraksi maka darah dari serambi kanan dan serambi kiri akan

bercampur di bilik. Dalam bilik terjadi sedikit percampuran darah yang kaya O2 dan

miskin O2.

Untuk selanjutnya, darah yang kaya O2 dalam bilik dipompa melalui trunkus

arteriosus menuju arteri hingga akhirnya sampai di arteri yang sangat kecil (kapiler)

diseluruh jaringan tubuh. Dari seluruh jaringan tubuh, darah akan kembali kejantung

melewati pembuluh balik yang kecil (venula) dan kemudian ke vena dan akhirnya ke

jantung, sementara itu, darah yang miskin dipompa keluar melewati arteri konus

tubular. Pada katak dikenal adanya sistem porta , yaitu suatu sistem yang dibentuk

oleh pembuluh balik (vena ) saja.

Page 16: BAHAN AJAR MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH.doc

3. Peredaran darah pada reptil

Sistem peredaran darah pada reptilian

lebih maju bila dibandingkan dengan

sistem peredaran amfibi karena adanya

pemisahan darah yang beroksigen dan

tidak beroksigen dalam jantung. Jantung

reptilia terletak di rongga dada di bagian

depan ventral. Jantung terdiri dari sinus

venosus, serambi kiri dan serambi

kanan, serta bilik kiri dan bilik kanan.

Pada umumnya, diantara dua

bilik terdapat sekat (septum)

yang tidak sempurna, kecuali pada buaya. Pada buaya sekat tersebut hampir sempurna

dan terdapat foramen panizzae, yaitu lubang yang terdapat pada tempat pertemuan

Page 17: BAHAN AJAR MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH.doc

arteri sistemik kanan dan kiri. Arteri sistemik merupakan arteri yang berasal dari

jantung menuju ke aorta.

Darah dari vena masuk ke jantung melalui sinus venosus, menuju ke serambi

kanan kemudian ke bilik kanan. Darah yang berasal dari paru-paru, melalui arteria

pulmonalis, masuk ke serambi kiri kemudian ke bilik kiri. Dari bilik kiri, darah

dipompa keluar melalui sepasang arkus aortikus. Dua arkus aortikus ini lalu

menghubungkan diri menjadi satu membentuk aorta dorsalis yang mensuplai darah ke

alat-alat dalam, ekor, dan alat gerak belakang. Dari seluruh jaringan tubuh, darah

menuju ke vena, kemudian menuju sinus venosus dan kembali ke jantung.

4. Peredaran darah pada aves

Pada sistem sirkulasi darah tertutup, darah mengalir ke seluruh jaringan tubuh

melalui pembuluh. Jantung memompa darah ke seluruh jaringan tubuh melalui

pembuluh dan kembali ke jantung juga melalui pembuluh.

Alat-alat yang menyusun sistem sirkulasi darah tertutup sudah lengkap, yaitu

terdiri atas jantung sebagai alat pemompa darah, pembuluh aorta, pembuluh arteri,

pembuluh vena, pembuluh kapiler, plasma, dan sel darah, serta jaringan tubuh yang

dialirinya.

Darah dari vena kava masuk ke atrium kanan, lalu ke ventrikel kanan.

Kemudian, darah dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Darah dari paru-

paru kembali ke atrium kiri melalui vena pulmonalis, lalu menuju ventrikel kiri. Di

ventrikel kiri darah dipompa ke seluruh tubuh melalui aorta. Darah dari kapiler

jaringan tubuh akan dialirkan lagi ke atrium kanan jantung.

Page 18: BAHAN AJAR MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH.doc

Kelainan/Penyakit pada Sistem Peredaran Darah.

Kelainan pada sistem peredaran darah adalah kelainan yang terjadi karena bawaan

sejak lahir.

1. Jantung koroner

Jantung koroner merupakan penyumbatan atau penyempitan arteri koroner

sehingga suplai darah kejantung menjadi berkurang, apabila hal itu berlangsung

terus menerus makan otot jangtung akan rusak dan penderita akan mengalami

serangan jantung.

Penyakit Jantung Koroner pada mulanya disebabkan oleh penumpukan

lemak pada dinding dalam pembuluh darah jantung (pembuluh koroner), dan hal

ini lama kelamaan diikuti oleh berbagai proses seperti penimbunan jarinrangan

ikat, perkapuran, pembekuan darah, dll.,yang kesemuanya akan mempersempit

atau menyumbat pembuluh darah tersebut. Hal ini akan mengakibatkan otot

jantung di daerah tersebut mengalami kekurangan aliran darah dan dapat

menimbulkan berbagai akibat yang cukup serius, dari Angina Pectoris (nyeri

dada) sampai Infark Jantung, yang dalam masyarakat di kenal dengan serangan

jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak.

Namun demikian kita harus mengetahui gejala-gejala serangan jantung.

Serangan jantung mungkin dimulai dengan rasa sakit yang tidak jelas, rasa tidak

nyaman yang samar, atau rasa sesak dibagian tengah dada. Cara menangani

jantung koroner yaitu dengan cara mengurangi aktivitas yang berlebihan ,

olahraga secara teratur, menjaga pola makan, menjaga jangan sampai stres, dll.

2. Hemofilia

Hemofilia adalah penyakit genetik/turunan, merupakan suatu bentuk

kelainan pada darah yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya dimana

protein yang diperlukan untuk pembekuan darah tidak ada atau jumlahnya sangat

sedikit. Penyakit ini ditandai dengan sulitnya darah untuk membeku secara

normal. Apabila penyakit ini tidak ditanggulangi dengan baik maka akan

menyebabkan kelumpuhan, kerusakan pada persendian hingga cacat dan kematian

dini akibat perdarahan yang berlebihan. Penyakit ini ditandai dengan perdarahan

spontan yang berat dan kelainan sendi yang nyeri dan menahun.

Penyakit ini diturunkan orang tua kepada seorang anak melalui kromosom X

yang tidak muncul. Saat wanita membawa gen hemofilia, mereka tidak terkena

Page 19: BAHAN AJAR MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH.doc

penyakit itu. Jika ayah menderita hemofilia tetapi sang ibu tidak punya gen itu,

maka anak laki-laki mereka tidak akan menderita hemofilia, tetapi anak

perempuan akan memiliki gen itu. Jika seorang ibu adalah pembawa dan sang

ayah tidak, maka anak laki-laki akan berisiko terkena hemofilia sebesar 50 persen,

dan anak perempuan berpeluang jadi pembawa gen sebesar 50 persen.

Gejala yang mudah dikenali adalah bila terjadi luka yang menyebabkan

sobeknya kulit permukaan tubuh, maka darah akan terus mengalir dan

memerlukan waktu berhari-hari untuk membeku. Bila luka terjadi di bawah kulit

karena terbentur, maka akan timbul memar/ lebam kebiruan disertai rasa nyeri

yang hebat pada bagian tersebut. Perdarahan yang berulang-ulang pada persendian

akan menyebabkan kerusakan pada sendi sehingga pergerakan jadi terbatas

(kaku), selain itu terjadi pula kelemahan pada otot di sekitar sendi tersebut.

Bagi mereka yang memiliki gejala-gejala tersebut, disarankan segera

melakukan tes darah untuk mendapat kepastian penyakit dan pengobatannya.

Ada dua cara pengobatan hemofilia :

Pertama: terapi on demand yaitu terapi saat terjadi perdarahan menggunakan

infus produk untuk menggantikan faktor pembekuan.   

Kedua   : profilaksis adalah infus faktor ke delapan secara rutin untuk

mempertahankan kadar minimum faktor VIII/IX dengan kadar konsentrasi

untuk mencegah sebagian besar perdarahan.

3. Thalessemia

Thalesemia adalah penyakit keturunan karena adanya kelainan darah

yaitu adanya sel darah merah yang tidak normal, Penyebab penyakit ini adalah

kegagalan gen dalam memproduksi protein penyusun hemoglobin secara lengkap

sehingga mengakibatkan trnsportasi oksigen keseluruh tubuh terganggu.

Untuk penderita thalassemia sampai saat ini belum ada obat yang

menyembuhkan penyakit thalassemia secara total. Pada dasarnya pengobatan yang

diberikan pada penderita thalssemia bersifat simptomatik dan suportif. Secara

garis besar, pengobatan thalssemia terdiri dari pengobatan terhadap penyakitnya

dan pengobatan terhadap komplikasi. Pengobatan terhadap penyakitnya meliputi

transfusi darah, splenektomi, induksi sintesa rantai globin, transplantasi sumsum

tulang dan terapi gen. Pengobatan terhadap komplikasi meliputi mencegah

kelebihan dan penimbunan besi, pemberian kalsium, asam folat, imunisasi dan

pengobatan terhadap komplikasi lainnya.

Page 20: BAHAN AJAR MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH.doc

Karena penyakit ini belum ada obatnya, maka pencegahan dini menjadi

hal yang lebih penting dibanding pengobatan. Program pencegahan thalassemia

terdiri dari beberapa strategi, yakni (1) penapisan (skrining) pembawa sifat

thalassemia, (2) konsultasi genetik (genetic counseling), dan (3) diagnosis

prenatal.

Skrining pembawa sifat dapat dilakukan secara prospektif dan retrospektif.

Secara prospektif berarti mencari secara aktif pembawa sifat thalassemia

langsung dari populasi diberbagai wilayah, sedangkan secara retrospektif ialah

menemukan pembawa sifat melalui penelusuran keluarga penderita

thalassemia (family study)

Konsultasi genetik meliputi skrining pasangan yang akan kawin atau sudah

kawin tetapi belum hamil. Pada pasangan yang berisiko tinggi diberikan

informasi dan nasehat tentang keadaannya dan kemungkinan bila mempunyai

anak.

Diagnosis prenatal meliputi pendekatan retrospektif dan prospektif.

Pendekatan retrospektif, berarti melakukan diagnosis prenatal pada pasangan

yang telah mempunyai anak thalssemia, dan sekarang sementara hamil.

Pendekatan prospektif ditujukan kepada pasangan yang berisiko tinggi yaitu

mereka keduanya pembawa sifat dan sementara baru hamil. Diagnosis prenatal

ini dilakukan pada masa kehamilan 8-10 minggu, dengan mengambil sampel

darah dari villi khorialis (jaringan ari-ari) untuk keperluan analisis DNA.

Penyakit pada peredaran darah adalah ganguan pada sistem transportasi, dikarenakan

infeksi yang tidak dapat ditanggulangi sistem pertahanan tubuh.

1. Hipertensi

Hipertensi adalah penyakit tekanan darah tinggi, bila nilai ambang tekanan

sistolik sekitar 140-200 mmHg atau lebih, dan nilai ambang tekanan diastolik

sekitar 90-110 mmHg atau lebih, dan berpotensi tinggi menyebabkan serangan

jantung dan strok.

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang memiliki tekanan darah

tinggi.

UsiaFaktor ini tidak bisa Anda kendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa seraya

usia seseorang bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Anda tidak

dapat mengharapkan bahwa tekanan darah Anda saat muda akan sama ketika

Page 21: BAHAN AJAR MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH.doc

Anda bertambah tua. Namun Anda dapat mengendalikan agar jangan melewati

batas atas yang normal.

Garam

Faktor ini bisa Anda kendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan darah

dengan cepat pada beberapa orang, khususnya bagi penderita diabetes,

penderita hipertensi ringan, orang dengan usia tua, dan mereka yang berkulit

hitam.

Kolesterol

Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kandungan lemak yang berlebih dalam darah

Anda, dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah.

Hal ini dapat membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan

darah akan meningkat. Kendalikan kolesterol Anda sedini mungkin. Untuk

tips mengendalikan kolesterol, silahkan lihat artikel berikut: kolesterol.

Obesitas / Kegemukan

Faktor ini bisa Anda kendalikan. Orang yang memiliki berat badan di atas 30

persen berat badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita

tekanan darah tinggi.

Stres

Faktor ini bisa Anda kendalikan. Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil

juga dapat memicu tekanan darah tinggi.

Rokok

Faktor ini bisa Anda kendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan

darah menjadi tinggi. Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko diabetes,

serangan jantung dan stroke. Karena itu, kebiasaan merokok yang terus

dilanjutkan ketika memiliki tekanan darah tinggi, merupakan kombinasi yang

sangat berbahaya yang akan memicu penyakit-penyakit yang berkaitan dengan

jantung dan darah.

Kafein

Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun

minuman cola bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Alkohol

Faktor ini bisa Anda kendalikan. Konsumsi alkohol secara berlebihan juga

menyebabkan tekanan darah tinggi.

Page 22: BAHAN AJAR MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH.doc

Kurang Olahraga

Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kurang olahraga dan bergerak bisa

menyebabkan tekanan darah dalam tubuh meningkat. Olahraga teratur mampu

menurunkan tekanan darah tinggi Anda namun jangan melakukan olahraga

yang berat jika Anda menderita tekanan darah tinggi.

Mencegah dan Mengatasi Darah Tinggi

Untuk mencegah darah tinggi bagi Anda yang masih memiliki tekanan darah normal

ataupun mengatasi darah tinggi bagi Anda yang sudah memiliki tekanan darah tinggi,

maka saran praktis berikut ini dapat Anda lakukan:

Kurangi konsumsi garam dalam makanan anda. Jika Anda sudah menderita

tekanan darah tinggi sebaiknya Anda menghindari makanan yang mengandung

garam.

Konsumsi makanan yang mengandung kalium, magnesium dan kalsium. Kalium,

magnesium dan kalsium mampu mengurangi tekanan darah tinggi.

Kurangi minum minuman atau makanan beralkohol. Jika Anda menderita tekanan

darah tinggi, sebaiknya hindari konsumsi alkohol secara berlebihan. Untuk pria

yang menderita hipertensi, jumlah alkohol yang diijinkan maksimal 30 ml alkohol

per hari sedangkan wanita 15 ml per hari.

Olahraga secara teratur bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Jika Anda

menderita tekanan darah tinggi, pilihlah olahraga yang ringan seperti berjalan

kaki, bersepeda, lari santai, dan berenang. Lakukan selama 30 hingga 45 menit

sehari sebanyak 3 kali seminggu.

Makan sayur dan buah yang berserat tinggi seperti sayuran hijau, pisang, tomat,

wortel, melon, dan jeruk.

Jalankan terapi anti stres agar mengurangi stres dan Anda mampu mengendalikan

emosi Anda.

Berhenti merokok juga berperan besar untuk mengurangi tekanan darah tinggi

atau hipertensi.

Kendalikan kadar kolesterol Anda.

Kendalikan diabetes Anda.

Hindari obat yang bisa meningkatkan tekanan darah. Konsultasikan ke dokter jika

Anda menerima pengobatan untuk penyakit tertentu, untuk meminta obat yang

tidak meningkatkan tekanan darah.

2. Varises

Page 23: BAHAN AJAR MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH.doc

Varises adalah penyakit yang menyebabkan sirkulasi darah menjadi tidak

lancar, karena terhambat di sekitar betis dan tungkai kaki saat menahan berat

tubuh. Selain di bagian kaki, belakangan ini diketahui bahwa ternyata varises pun

bisa terjadi di bagian lengan.

Beberapa hal yang menyebabkan penyakit varises adalah berkurangnya

elastisitas dinding pembuluh vena yang menyebabkan pembuluh vena melemah

dan tak sanggup mengalirkan darah ke jantung sebagaimana mestinya. Aliran

darah dari kaki ke jantung sangat melawan gravitasi bumi, karena itu pembuluh

darah harus kuat, begitu juga dengan dinamisasi otot disekitarnya.

Rusaknya katup pembuluh vena, padahal katup atau klep ini bertugas

menahan darah yang mengalir ke jantung agar tidak keluar kembali. Katup yang

rusak membuat darah berkumpul di dalam dan menyebabkan gumpalan yang

mengganggu aliran darah.

Pemicu varises :

1. Faktor keturunan

Varises biasanya terjadi saat dewasa akibat perubahan hormon dan

bertambahnya berat badan. Varises yang terjadi di usia muda, kemungkinan

besar disebabkan faktor keturunan.

2. Kehamilan

Meningkatnya hormon progesteron dan bertambahnya berat badan

saat hamil yang kaki semakin terbebani, akibatnya aliran darah dari kaki,

tungkai, pangkal paha dan perut bagian bawah pun terhambat.

3. Kurang gerak

Gaya hidup perkotaan yang kurang gerak, menyebabkan otot sekitar

pembuluh darah vena tidak mampu memompa darah secara maksimal.

4. Merokok

Kandungan zat berbahaya dalam rokok membuat pembuluh darah

menjadi kaku dan terjadi penyempitan, sehingga dinding pembuluh tidak

elastis lagi.

5. Terlalu banyak berdiri.

Berdiri terlalu lama membuat kaki terlalu berat menahan tubuh dan

memperparah beban kerja pembuluh vena dalam mengalirkan darah. Bila

profesi Anda mengharuskan banyak berdiri, usahakan untuk tidak berdiri

Page 24: BAHAN AJAR MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH.doc

dengan posisi statis (diam), tapi tetap bergerak. Misalnya dengan berjalan di

tempat, agar otot tungkai dapat terus bekerja memompa darah ke jantung.

6. Menderita kolesterol tinggi dan kencing manis

Kedua jenis penyakit ini berhubungan erat dengan masalah peredaran

darah, kelainan pembuluh darah dan kegemukan yang memicu terjadinya

varises.

7. Memakai sepatu hak tinggi

Hak sepatu yang terlalu tinggi membuat gerak otot tumit yang

berfungsi membantu kerja pembuluh darah, menjadi tidak maksimal.

Gejala terjadinya varises:

Mula-mula kaki dan tungkai terasa berat, diikuti otot yang mudah pegal, kaku,

panas dan sakit di seputar kaki maupun tungkai. Biasanya rasa sakit dirasakan

menjelang malam, akibat tidak lancarnya aliran darah.

Mudah kram, meski kaki dalam kondisi santai.

Muncul pelebaran pembuluh darah rambut yang mirip jaring laba-laba (spider

navy).

Perubahan warna kulit (pigmentasi) di seputar mata kaki, akibat tidak

lancarnya aliran darah. Kadang diikuti dengan luka di sekitar mata kaki yang

sulit sembuh.

Kaki bengkak (edema) karena adanya pembendungan darah.

Perubahan pada pembuluh vena luar, misalnya di betis bagian belakang

tampak urat kebiru-biruan dan berkelok-kelok. Keadaan ini merupakan gejala

varises kronis.

Pencegahan Varises

Beberapa cara mencegah munculnya Varises:

1. Untuk meningkatkan kekuatan otot kaki dan vena, lakukan olahraga yang

teratur

2. Kurangi menggunakan sepatu hak tinggi karena penggunaan otot betis

menjadi tidak maksimal. Bila memang harus selalu menggunakan sepatu hak

tinggi, sering istirahat dan menggerakkan kaki setiap 15 menit.

3. Hindari berdiri terlalu lama. Bila tuntutan kerja mengharuskan anda banyak

berdiri, pindahkan beban dari satu kaki ke kaki yang lainnya setiap beberapa

menit.

Page 25: BAHAN AJAR MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH.doc

4. Jangan duduk sambil menyilangkan kaki terlalu lama karena dapat

menghambat peredaran darah

5. Jangan sering menggunakan pakaian ketat pada bagian pinggang, paha dan

kaki

6. Biasakan mengkonsumsi vitamin C dan E sebab baik untuk pembuluh darah.

7. Banyak mengkonsumsi makanan berserat, buah dan sayur

8. Kurangi konsumsi garam untuk menghindari pembengkakkan

9. Hindari makanan pedas karena dapat merangsang pelebaran pembuluh darah

10. Lakukan senam kaki. Sambil duduk putar pergelangan kaki searah jarum jam

dan sebaliknya

11. Angkat kaki saat beristirahat

12. Berdiri tegak setiap 45 menit setelah anda duduk bekerja seharian

13. Mandi dengan air panas dan dingin bergantian sangat baik untuk peredaran

darah

Page 26: BAHAN AJAR MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH.doc

Tekhnologi yang digunakan dalam mengidentifikasi kelainan/penyakit yang dapat

terjadi pada system peredaran darah.

1. Angioplasti

Angioplasti adalah prosedur medis, di mana balon digunakan untuk membuka

pembuluh darah jantung (arteri koroner) yang menyempit atau tersumbat. Zat lemak dan

kolesterol dapat menumpuk di lapisan dalam arteri, membentuk endapan yang disebut

plak. Begitu plak menumpuk, arteri akan menyempit atau tersumbat (aterosklerosis).

Pasokan darah yang berharga ke jantung akan terancam.

Penyumbatan tidak parah, kateter

balon mungkin dapat digunakan untuk

membuka arteri jantung sebagai

alternatif bedah jantung terbuka. Kateter

merupakan tabung kecil, berongga,

fleksibel yang mempunyai balon di dekat

ujungnya.

Obat penipis darah juga diberikan

untuk mencegah terbentuk

penggumpalan darah. Pada hampir

semua kasus, suatu alat yang disebut

stent juga ditempatkan pada lokasi penyempitan atau penyumbatan untuk menjaga agar

arteri tetap terbuka. Angioplasti dapat dilakukan untuk mengobati: 

a. Nyeri dada yang terus-menerus (angina)

b. Penyumbatan salah satu arteri koroner atau lebih

c. Sisa penyumbatan di arteri koroner setelah serangan jantung

Angioplasti balon pada arteri koroner, atau percutaneous transluminal coronary

angioplasty (PTCA), merupakan prosedur yang relatif baru yang diperkenalkan pada

akhir tahun 1970-an. PTCA adalah prosedur non-bedah untuk menghilangkan

penyempitan atau penyumbatan arteri ke otot jantung (arteri koroner). Ini memungkinkan

lebih banyak darah dan oksigen yang dialirkan ke otot jantung.

PTCA dilaksanakan dengan kateter balon kecil yang disisipkan ke pangkal paha atau

lengan, dan diteruskan ke arteri koroner yang menyempit. Balon lalu dipompa untuk

memperbesar penyempitan arteri. Bila berhasil, PTCA dapat menghilangkan nyeri dada

angina, memperbaiki prognosis pasien penderita angina tak-stabil, dan memperkecil atau

Page 27: BAHAN AJAR MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH.doc

menghentikan serangan jantung tanpa pasien harus menjalani bedah cangkok bypass

arteri koroner (CABG) jantung terbuka.

2. EKG Untuk mengetahui jantung itu dalam keadaan normal atau abnormal dapat

melalui EKG . kepanjangan EKG tersebut dengan “elektrokardiografi” atau

“elektrokardiogram” karena grafik

yang tercatat atau terekam oleh

mesin EKG dinamakan

Elektrokardigram, sedangkan ilmu

yang mempelajari EKG dinamakan

Elektrokardigrafi. Berarti

elektrokardigrafi/elektrokardigram

adalah elektro = listrik,

kardio=jantung, grafi/gram=grafik.

Jadi pengertian EKG secara lengkap adalah rekaman aktivitas listrik jantung atau

biolektrikal pada jantung yang menggambarkan dengan sebuah grafik EKG atau

dengan kata lain grafik EkG menggambarkan rekaman aktivitas listrik jantung.

3. Alat pacu jantung Alat pacu jantung adalah alat yang digunakan untuk mengatur detak jantung. Jika

ditemukan seseorang memiliki detak jantung

terlalu lambat, alat pacu bisa ditanam dalam

tubuh untuk menggantikan fungsi tersebut. Alat

elektronik kecil ini secara otomatis mengawasi

dan mengatur detak jantung, dengan mengalirkan

sinyal listrik untuk merangsang jantung ketika

berdetak terlalu pelan. Alat pacu terdiri dari

timah pacu dan generator nadi. Alat pacu

berbilik satu hanya memiliki timah single

sedangkan alat pacu berbilik dua memiliki satu timah di atrium dan lainnya di ventrikel.

4. Pesawat Defibrillator

Page 28: BAHAN AJAR MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH.doc

Pesawat Defibrilator adalah suatu pesawat yang digunakan untuk membantu

para medis dibagian perawatan

jantung untuk mengatasi kelainan

pada jantung (cardioarrytmia). Pada

pasien yang mengalami kegagalan

jantung seperti ini disebut fibrilasi

ventikuler dan keadaan pasien akan

bertambah parah dalam beberapa

menit apabila keadaan ini tidak

diperbaiki, unutk mengembalikan

denyutan jantung agar dapat bekerja sebagaimana mestinya, maka digunakan alat

yang disebut defibrilator.

Dengan memberikan ransangan arus listrik pada sel-sel ventrikuler jantung

sehingga semua sel akan diharapkan melewati masa krisis secra bersamaan dan

diharapkan jantung akan mulai berdenyut secara teratur.

Page 29: BAHAN AJAR MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH.doc

Daftar Pustaka

Abbas, M. 1997. Biologi Cetakan KeTiga. Yudistira. Jakarta.

Claude A. Ville, Warren F. Walker, Robert D. Barnes. 1999. Zoologi umum (alih bahasa:

Nawangsari Sugiri). Jakarta: Erlangga. Hal: 198 – 201

Houn H. Grey, dkk. 2007. Lecture Notes Kardiologi, Edisi Empat. Jakarta : Erlangga.

John W. Kimball.1998. Biologi Edisi Kelima Jilid II. Jakarta : Erlangga.

Soewolo, dkk. 2003. Fisiologi Manusia. Malang : UM Press

Sri Pujiyanto. 2008. Menjelajah Dunia Biologi 2. Solo : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Sukiya. 2005. Biologi Vertebrata. Malang. UM Press

Tutiek Rahayu. 2011. Diktat sistem gerak dan peredaran darah manusia. Yogyakarta: FMIPA

UNY.

Page 30: BAHAN AJAR MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH.doc

HANDOUT

“SISTEM PEREDARAN DARAH”

SMA KELAS XI SEMESTER I

Oleh :

Fitri Lestari

Fransiska Angela Etty

Herjulianus Boby Maru

Hipni Aswar

Josepha Jenly

Riky

PPG BASIC SCIENCEFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA2012