bahan ajar materi ke-2 - direktori file...
TRANSCRIPT
ISO 9000:2000 mendefInisikan standar sistem manajemen mutu sebagai satandar tentang
sistem manajemen untuk mengarahakan dan mengendalikan organisasi dalam hal mutu.
ISO 9000 pertama kali dipublikasikan pada tahun 1987. Dalam perkembangannya, ISO
9000 telah mengalami dua kali revisi yaitu pada tahun 1994 dan tahun 2000.
ISO 9000
ISO 9000 : 2000 ISO 9001 : 2000 ISO 9004 : 2000 ISO 19011 : 2000
3. Tinjauan Kontrak
Marketing-Customer : Delivery Time
Marketing-Production : Kapasitas Produksi
Customer-Production : Spesifikasi
Manfaat :
Menghindari kesalahpahaman antara pemasok dan
customer.
Meningkatkan keyakinan dan mengurangi keluhan
customer akan mutu produk.
4. Pengendalian Desain
1. Prosedur pengendalian dan verifikasi desain produk harus ada untuk memastikan persyaratan yang
diminta sudah terpenuhi.
2. Rencana desain :
Personel yang ditugaskan harus memiliki kualifikasi yang cukup.
Komunikasi dan informasi antar gugus tugas harus diidentifikasikan dan didokumentasikan.
3. Masukan desain :
Bahan/persyaratan untuk masukan desain harus diidentifikasikan, ditinjau, dan didokumentasikan.
Metode untuk menyelesaikan persyartan yang tidak lengkap atau memebingungkan harus ada.
1. Hasil desain :
Harus memenuhi persyaratan masukan desain.
Harus masuk dalam kriteria dapat diterima.
Harus sesuai dengan persyaratan undang-undang/peraturan yang ada.
Harus memiliki dokumentasi mengenai ciri-ciri produk yang menjamin keselamatan
pemakai.
2. Verifikasi desain harus dilaksanakan oleh personel yang kompeten, dan
didokumentasikan.
3. Prosedur mengenai perubahan desain (identifikasi, dokumentasi, tinjauan ulang,
persetujuan perubahan desain) harus ada.
5. Pengendalian Dokumen
Tujuan :
Prosedur untuk mengendalikan seluruh dokumen dalam sistem
manajemen mutu tersedia agar :
Para karyawan mengetahui dan menggunakan dokumen-
dokumen yang relevan dengan tugas mereka.
Dokumen tersedia ditempat-tempat yang memerlukannya.
Pengendalian dokumen yang efektif meliputi :
Penyusunan, persetujuan, dan perubahan dokumen.
Identifikasi dokumen.
Distribusi dokumen.
Daftar induk dokumen.
Pengendalian formulir.
7. Bahan Baku Yang Dipasok Oleh Pembeli
Jika cutomer memasok sebagian/seluruh bahan
baku, maka bahan baku tersebut harus
memenuhi persyaratan spesifikasi produk yang
dipesannya ; hal ini harus diuraikan dalam
kontrak.
Tanggung jawab pemasok (produsen) adalah
memastikan jumlah yang dipasok, cara
penyimpanan dan penggunaannya sesuai dengan
yang tercantum dalam kontrak.
8. Identifikasi Dan Penelusuran Produk
Mengapa diperlukan ?
Menghindari tercampurnya produk dalam
proses.
Menghindari pemakaian bahan baku yang cacat.
Memudahkan analisa prose dan tindakan
perbaikan.
Memudahkan penarikan produk cacat dari
proses produksi.
Memudahkan pelaksanaan FIFO
9. Pengendalian Proses
1. Yang tercakup dalam pengendalian proses ini :
Instruksi kerja secara tertulis untuk proses yang dapat
mempengaruhi mutu.
Penggunaan perlatan produksi dan kondisi lingkungan kerja
yang memadai.
Personel yang terlibat memiliki kualifikasi yang cukup.
2. Hal-hal tersebut diatas mungkin harus disesuaikan dengan
standar umum atau undang-undang yang berlaku.
3. ”proses khusu” : suatu proses yang menghasilkan produk yang
tidak dapat diuji mutunya tanpa merusak produk tersebut atau
produk yang mutunya baru dapat diketahui seeetelah digunakan.
Pemantauan ”proses khusus” ini harus ada dan didokumentasikan.
Ketepatan dalam memenuhi spesifikasi produk menjadi vital.
10. Inspeksi dan Pengujian
1. Inspeksi bahan baku
Tujuan : agar bahan baku memenuhi spefikasi sebelum
digunakan dalam proses produksi.
2. Inspeksi in-process
Tujuan :
Mendeteksi cacat produk sedini agar pemborosan biaya
produksi dapat dihindari dan tindakan koreksi dapat
segera dilakukan.
Memberi keyakinan kepada bagian proses selanjutnya
bahwa produk in-process yang diterimanya sudah
memenuhi spesifikasi.
3. Inspeksi akhir
Tujuan : memastikan bahwa seluruh inspeksi dalam ”Qulaity
Plan” sudah dilaksanakan & dan bukti catatan inspeksi
tersedia.
11. Peralatan Inspeksi, Pengukuran, dan Pengujian
Tujuan :
•Peralatan yang digunakan untuk kegiatan tsb. Diatas
sesuai dengan jenis pengujian dan ketepatan yang
diperlukan
Meliputi :
Identifikasi dan pemilihan perlatan.
Pertimbangan dalam pembelian alat baru.
Kalibrasi.
Status kalibrasi.
Catatan kalibrasi.
Pengaruh lingkungan atas hasil pengukuran dan
kalibrasi.
Tindakan jika kalibrasi atas perlatan tidak tepat.
12. Status Inspeksi & PengujianTujuan :
Mencegah tercampurnya produk dengan status inspeksi
berbeda.
Status inspeksi meliputi :
Produk belum menjalani inspeksi/pengujian.
Produk telah diuji dan lulus inspeksi.
Produk telah diuji dan ditolak.
Produk telah diuji dan perlu dimodifikasi
14. Tindakan Perbaikan
Tindakan perbaikan meliputi :
Menemukan sebab produk cacat dengan menganalisa
seluruh proses produksi, catatan mutu, laporan servis,
atau keluhan customer.
Merumuskan tindakan perbaikan untuk menghindari
kejadian serupa.
Merumuskan tindakan preventif.
Mengendalikan tindakan perbaikan agar dilaksanakan dan
memastikan bahwa tindakan perbaikan tersebut efektif.
Merubah prosedur atau instruksi kerja (bila perlu) agar
sesuai dengan tindakan perbaikan yang diambil.
13. Pengendalian Produk Cacat
Tujuan :
Menghindari penyerahan produk cacat kepada
customer.
Menghindari produk cacat dari suatu tahap proses
masuk ke dalam proses selanjutnya.
Prosedur untuk pengendalian produk cacat meliputi :
Identifikasi
Tindakan
Pemisahan
Evaluasi
Disposisi
Notifikasi
Dokumentasi
15. Penanganan, Penyimpanan,
Pengemasan, dan Pengiriman
1. Penanganan :
Mencegah kerusakan atau menurunnya mutu bahan
baku, produk-dalam-proses, maupun produk jadi.
2. Penyimpanan :
Melindungi bahan baku, produk-dalam-proses, dan
produk jadi dari gangguan lingkungan dan
keamanan.
3. Pengemasan :
Melindungi produk jadi dalam penanganan,
pengiriman, penyimpanan, sampai akhirnya
digunakan oleh customer.
4. Pengiriman :
Mencegah kerusakan atau menurunnya mutu produk
jadi dari pabrik sampai ket tangan customer.
16. Catatan Mutu
Tujuan :
Agar keefektifan sistem mutu yang diterapkan dapat
diketahui.
Meliputi :
Identifikasi.
Pengumpulan indeks, dan filing.
Penyimpanan dan pemeliharaan.
Pembuangan.
Kategori :
Catatan Mutu Produk
Catatan Pelaksanaan Sistem Mutu.
17. Audit Mutu Internal
1. Audit mutu internal harus dilaksanakan secara teratur
sedikitnya sekali setahun dengan rencana dan prosedur
yang jelas.
2. Rencana audit mutu internal meliputi ;
Penentuan urutan bagian yang akan di-audit.
Cara menyampaikan hasil audit yaitu Laporan Audit.
Cara memantau tindakan follow-up.
Penentuan frekwensi Audit Mutu Internal untuk bagian
yang mendapat nilai buruk pada audit sebelumnya.
Penghargaan Mutu
DEMING PRIZE
Deming Prize dibagi dalam 4
kategori:
1.Deming Prize for Individual
Person
2.Deming Application Prize
forDivision
3.Quality Control Award
4.Deming Application Prize for
Small Business
EUROPAN QUALITY
AWARD
EQA terdiri dari 2
bagian:
1. European
Quality Award
2. European
Quality Prize
MALCOM BALDRIGE NATIONAL
QUALITY AWARD
Untuk kelompok bisnis:
(1) kepemimpinan, (2) perencanaan
stratejik, (3) fakus pelanggan dan pasar,
(4) pengukuran, anafisis, dan
manajemen pengetahuan, serta (5)
fokus sumber daya manusia.
Untuk kelompok pendidikan:
(1) kepemimpinan, (2) perencanaan
stratejik, (3) fokus pada pelajar,
stakeholder dan pasar, (4) pengukuran,
analisis, dan manajemen pengetahuan,
(5) fokus pada pengajar dan staf, (6)
manajemen proses, dan (7) hasil kinerja
organisasi.
Untuk kelompok bisnis:
(1) kepemimpinan, (2) perencanaan
stratejik, (3) fokus pada pasien,
pelanggan lain dan pasar, (4)
pengukuran, analisis, dan manajemen
pengetahuan, (5) fokus pada staf, (6)
manajemen proses, dan (7) hasil kinerja
organisasi.
3. Penghargaan Mutu