babiv programarsitektur ...repository.unika.ac.id/16229/5/13.11.0154 ryan anggoro (8.2%).bab... ·...
TRANSCRIPT
204
BAB IV
PROGRAM ARSITEKTUR
IV.1 Analisa Pendekatan Sistem Bangunan Gedung Terminal
Pelabuhan Laut
IV.1.1 Aspek Citra
Pada umumnya kawasan pelabuhan sangat lekat dengan
stigma kekumuhan, premanisme, dan kekerasan. Dengan
adanya pembangunan terminal Penumpang Pelabuhah Laut
Tanjung Kendal ini, di harapkan akan mengubah stigma
tersebut menjadi kawasan terminal penumpang yang ramah
bagi semua pengunjung dan nyaman. Bebrapa hal yang di
lakukan untuk mengubah stigma tersebut antara lain :
Pemeriksaan lebih ketat pada calon penumpang untuk
mencegah penyelundupan dan tindak kejahatan lainya
Pemeriksaan bagasi yang lebih ketat untuk mencegah
terjadinya kelebihan muatan pada kapal.
Pemisahnan alur antara penumpang datang dan
berangkat agar tidak terjadi kekacauan sirkulasi.
Penyediaan fasilitas untuk penumpang berkebutuhan
khusus agar bangunan terminal penumpang pelabuhan
ramah untuk semua pengunjung.
205
Penyediaan fasilitas kesehtan dan karantina yang layak
untuk memberi pertolongan pertama dan perwatan bagi
seluruh pengguna terminal penumpang pelabuhan.
Penggunaan struktur bentang lebar sebagai elemen
estetis modern pada bangunan.
IV.1.2 Aspek Fungsi
Bangunan Gedung Terminal Penumpang Pelabuhan ini
berfungsi sebagai tempat tunggu kedatangan dan
keberangkatan penumpang kapal laut. Bangunan ini terbagi
menjadi 3 ( tiga ) area yaitu area umum, area semi steril, dan
area steril. Area umum dapat di gunakan oleh semua
pengunjung baik penumpang, pengantar/ penjemput, maupun
petugas pelabuhan. Area semi steril di gunakan untuk
mempersiapkan segala kebutuhan keberangkatan penumpang
seperti lapor kehadiran dan penanganan bagasi. Di area ini
hanya penumpang yang memiliki tiket dan petugas saja yang
boleh memasukinya. Sedangkan untuk area steril digunakan
penumpang sebagai tempat tunggu penumpang. Area steril di
bagi menjadi dua, yaitu area tunggu keberangkatan dan area
tunggu kedatangan. Area tunggu keberangkatan di gunakan
206
untuk menunggu sebelum memasuki kapal. Area tunggu
kedatangan di gunakan setelah penumpang turun dari kapal64.
IV.1.3 Aspek Teknologi
Kebutuhan teknologi di butuhkan untuk mendukung
konsep bangunan modern. Teknologi digunakan untuk
meningkatkan keamanan di sekitar gedung terminal pelabuhan.
Selain untuk meningkatkan keamanan di area gedung terminal
penumpang pelabuhan, sistem teknologi juga dapat mengurangi
resiko kecelakaan pada saat pelayaran. Berikut ini beberapa
teknologi yang di gunakan dalam gedung terminal penumpang
pelabuhan :
Mesin X-ray
Mesin x-ray adalah mesin pemandai barang-barang
penumpang. Barang yang melalui tunnel mesin X-ray akan
terdeteksi oleh sensor Light Barrier. Ketika ada barang
terdeteksi oleh sensor Light Barrier, sensor akan
mengirimkan informasi untuk menghidupkan sinar X-ray. X-
ray yang akan menembus objek di atas konveyor. X-ray
yang ditembakkan akan diserap oleh objek yang diperiksa
dan sisa dari X-ray yang dipancarkan tersebut akan
mengenai detektor-detektor yang bebentuk seperti huruf L.
mesin X-ray berguna untuk mendeteksi jenis barang yang di
64 SNI, Fasilitas dan Peralatan di Pelabuhan untuk Pelaayanan Kapal Pesiar danPenumpang, Badan Standar Nasional Indonesia
207
bawa oleh calon penumpang untuk menghindari tindakan
seperti penyelundupan dan tindakan kriminal lainya65.
Skema gambar mesin x-ray seperti berikut :
Gambar IV.1 Prinsip Kerja Mesin X-ray
Sumber : 1bp.com
Metal Detector
Metal detector adalah alat yang digubakan untuk
mendeteksi barang semua jenis metal. Sebelum
penumpang melaporkan diri ke meja lapor, penumpang di
wajibkan melulaui mesin pendeteksi metal ini. Alat ini
menggunakan teknologi gelombang elektromagnetik.
Apabila terjadi perubahan gelombang elktro magnetik,
maka akan di deteksi sebagai metal pengganggu. Hal ini
65 Xray Indonesia, Cara Kerja Xray di Bandara, diakses darihttp://www.xrayindonesia.com/article/detail/163/cara-kerja-xray-di-bandara, pada 18 Juli2017
208
untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti
senjata tajam.66
Gambar IV.2 Metal Detector
Sumber : doc. Google
Dimming Led Occupancy Cencor
Dimming led occupancy cencor adalah sistem instalasi
lampu pada bangunan. Sistem ini menggunakan dimmer
untuk mendeteksi kegiatan yang ada di dalam ruangan.
Lampu akan menyala jika sensor mendeteksi adanya
kegiatan di dalam ruangan. Waktu time out lampu bisa
diatur dalam durasi 5-15 detik. Jadi lampu akan mati secara
otomatis beberpa detik sesuai yang telah diatur. Lampu
juga dapat di matikan dengan menggunakan saklar apabila
66 Xray Indonesia, Seberapa Tahukah Kita Mengenai Metal Detector, diakses darihttp://www.xrayindonesia.com/article/detail/129/seberapa-tahukah-pemahaman-kita-mengenai-metal-detector, pada 18 Juli 2017
209
lampu ingin di matikan walaupun ada kegiatan di dalam
ruangan. Hal ini ditujukan agar daya yang dikeluarkan oleh
lampu tidak sia-sia.
Gambar IV.3 Alat Dimmer
Sumber : www.intech.com
IV.1.2 Aspek Lingkungan
Pembangunan pelabuhan merupakan salah satu kegiatan
pembangunan yang perlu disertai dengan dokumen AMDAL.
Dokumen AMDAL diperlukan dalam seliap pembangunan
fasllitas pelabuhan baik fasilitas yang ada di daratan ataupun
fasilitas yang ada di perairan. Bangunan kawasan terminal
penumpang ini akan mempertimbangkan beberapa aspek
lingkungan seperti penetapan ruang terbuka hijau dan
pertimbangan ground cover untuk mengurangi debu yang di
hasilkan dari aktivitas kendaraan dan bongkar muat barang di
area terminal pelabuhan.
210
Perencanaan vegetasi juga di tujukan untuk menyerap debu
dan melindungi tanah dari hantaman air hujan. Penyediaan
reception faciities juga diperlukan untuk menjaga kelestarian air
dan biota laut. Reception Facilites ini di haruskan berada di luar
kawasa terminal penumpang pelabuhan67
IV.2 Tujuan, Faktor Penentu, dan Faktor persyaratan Perancangan
Gedung Terminal Pelabuhan Laut Tanjung Kendal
IV.2.1 Tujuan Perancangan Gedung Terminal Pelabuhan Laut
Tanjung Kendal
a) Mendukung peran Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
b) Meningkatkan kegialan pelayanan transportasl yang secara
tidak Iangsung dapat meningkatkan produksi ekonoml dan
pendistribusiannya,
c) Meningkatkan pelayakan dangan cara melakukan sharing
pelayanan melalui upaya pemindahan aktivltas pelabuhan laut
penumpang dan penyeberangan serta angkulan general
cargo pada jenis-jenis tertentu yang ada di Pelabuhan
Tanjung Emas
d) Menjadi ikon baru dan kebanggaan bagi masyarakat kota
Kendal.
67 Menteri Perhubungan, Pm No. 18 Tahun 2013 tentang Rencana Induk PelabuhanTanjung Emas Semarang, Kemenetrian Perhubungan, Jakarta : 2013. Hlm 62
211
e) Menciptakan terminal penupang pelabuhan laut yang layak
dan menarik
f) Mengubah stigma bahwa pelabuhan laut yang identik dengan
kekumuhan, kekerasan, dan premanisme.
IV.2.1 Faktor Penentu Perancangan Gedung Terminal Pelabuhan
Laut Tanjung Kendal
Dalam Perancangan Bangunan Gedung terminal penumpang
pelabuhan Tanjung Kendal ini terdapat beberapa faktor penentu
perancangan yaitu :
SNI mengenai Fasilitas dan Peralatan di Pelabuhan untuk
Pelayanan Kapal dan Penumpang
Peratuan Pemerintah Mengenai Terminal Penumpang
Pelabuhan.
Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Emas
Rencana Tata Ruang dan Wiayah Kabupaten Kendal
Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten Kendal
Proyeksi Jumlah Penumpang 15Tahun ke Depan
IV.2.2 Faktor Persyaratan Perancangaan Gedung Terminal
Pelabuhan Laut
A. Arsitektur
Penataan ruang berdasarkan Zoning setiap kegiatan pelaku,
sehingga alur serta penataan ruang teratur.
212
Langgam yang digunakan merupakan Arsitektur Modern yang
mengedepankan utilitas dan efektivitas ruang
Pemisahan sirkulasi antara embarkasi dan debarkasi dan
antara kendraan pegantar dan kendaraan yang akan menaiki
kapal
B. Bangunan
Penggunaan bahan material lokal uyang ramah lingkungan.
Pemilihan material yang mudah perawatannya dan Heavy
Duty sehingga umur material menjadi lebih lama.
Memaksimalkan penghawaan dan pencahayaan alami pada
bangunan, terutama pada area yang tidak terlalu
membutuhkan tingkat kenyamanan tinggi.
C. Lingkungan
Pemberian ruang terbuka hijau minimal sebesar 30%
Perencanaan sistem saluran drainase pada terminal secara
terpadu.
Pengolahan limbah secara mandiri, sehingga limbah yang
dibuang ke saluran kota merupakan limbah yang tidak
berbahaya.
IV.3 Program Arsitektur Terminal Penumpang Pelabuhan Laut
IV.3.1 Pola Kegiatan
Penumpang Berangkat
213
Skema IV.1 Pola Kegiatan Penumpag Berangkat
Penumpang Turun
Skema IV.2 Pola Kegiatan Penumpang Datang
Penumpang Transit
Skema IV.3 Pola Kegiatan Penumpang Transit
214
Kru dan Nahkoda Kapal
Skema IV.4 Pola Kegiatan Kru dan Nahkoda Kapal
Penyedia Jasa Angkutan Laut
Skema IV.5 Pola Kegiatan Penyedia Jasa Angkutan Laut
Pengelola Pelabuhan
Skema IV.6 Pola Kegiatan Pengelola Pelabuhan
Petugas Kesehatan
Skema IV.7 Pola Kegiatan Petugas Kesehatan
215
Petugas Keamanan
Skema IV.8 Pola Kegiatan Petugas Keamanan
Penjual
Skema IV.9 Pola Kegiatan Penjual
Penjemput Pengantar
Skema IV.10 Pola Kegiatan Pengantar/ Penjemput
216
Taxi / Bus
Skema IV.11 Pola Kegiatan Taxi dna Bus
IV.3.2 Program Ruang Gedung Terminal Pelabuhan Laut Tanjung
Kendal
Tabel IV.1 Program Ruang Gedung Terminal
RUANG GEDUNG TERMINAL
NAMA RUANGSYARAT DANKELENGKAPAN
KETERANGAN INDOOR/OUTDOOR SIFATLUAS(m2))
R. UMUM /ANJUNGAN
SARANAINFORMASI
PAPANINFORMASI/MULTIMEDIA
INDOOR PUBLIK 5.175,9
KANTOR BIROPERJALANAN
BAGIAN KONSESIATM, CAFE, KIOS,DLL
TOILET PRIA DANWANITA
1 BILIK UNTUK 50PENUMPANG
TOILET DIFABELDAPAT UNTUKMEMUTAR KURSIRODA
JALUR KORIDOR
SUDUTMAKSIMUMRAMP 8%
LEBAR PINTUMINIMAL 90 cm
TEMPAT DUDUKUNTUK RUANG
DILENGKAPISARANA
217
TUNGGU INFORMASI
PENCAHAYAANBUATAN
100-150 LUX
TATA UDARAALAMI
R. PELAPORAN
MEJA PELAPORAN
INDOORSEMIPUBLIK
862,6
TIMBANGANBAGASI
MENGGUNAKANTIMBANANANALOG/ DIGITAL
SARANAINFORMASI
PAPANINFORMASI/MULTIMEDIA
CCTV
PENYEDIAAN BILIKBEA CUKAI DANIMIGRASI
JALUR KORIDOR
SUDUTMAKSIMUMRAMP 8%
LEBAR PINTUMINIMAL 90 cm
LIFTLEBAR PINTUMINIMAL 90 cm
PENERANGANALAMI/ BUATAN
INTENSITAS 250LUX
MENGGUNAKANAC
SUHU MAKSIMAL270 C
KELEMBABANANTARA 50-80 %
R. TUNGGUKEBERANGKATAN
CCTV
INDOOR PRIVAT 2.587,9
TOILET PRIA DANWANITA
1 BILIK UNTUK 50PENUMPANG
TOILET DIFABELDAPAT UNTUKMEMUTAR KURSIRODA
218
BAGIAN KONSESIATM, CAFE, KIOS,DLL
LIFTLEBAR PINTUMINIMAL 90 cm
JALUR KORIDOR
SUDUTMAKSIMUMRAMP 8%
LEBAR PINTUMINIMAL 90 cm
PENERANGANALAMI/ BUATAN
INTENSITAS 100-150 LUX
MENGGUNAKANAC
SUHU MAKSIMAL270 C
KELEMBABANANTARA 50-80 %
MENGGUNAKANESKALATOR
LEBAR MINIMAL0.8 m
SUDUT 25
KECEPATAN 0.5m/ det
R. TUNGGUKEDATANAGN
FASILITASINFORMASI
INFORMSI HOTEL& BIROPERJALANAN
INDOOR PRIVAT 2.587,9
FASILITASPEMERIKSAAN
IMIGRASI, BEACUKAI,KARANTINA
BAGAGAE CLAIM
LAYANAN LOSTAND FOUND
JALUR KORIDOR
SUDUTMAKSIMUMRAMP 8%
LEBAR PINTUMINIMAL 90 cm
PENERANGAN INTENSITAS 250
219
ALAMI/ BUATAN LUX
MENGGUNAKANAC
SUHU MAKSIMAL270 C
KELEMBABANANTARA 50-80 %
FASILITASHIBURAN
VIDIO/ AUDIO/TELEVISI/INTERNET
AREA KONSESI
ATM
MUDAH DIAKSESPENYANDANG
CACATINDOOR PUBLIK 1.725,3
KIOS MAJALAH
TELEPON UMUM
KAFETARIA
TELEPON UMUM
PENJUALANCENDERAMATA
UTILITAS
TOILET PRIA DANWANITA
INDOORSEMIPUBLIK
1.181,5TOILET DIFABEL
GENERATOR
Tabel IV.2 Program Ruang Penunjang Terminal
RUANG PENUNJANG
NAMARUANG
SYARAT DANKELENGKAPAN
KETERANGAN INDOOR/OUTDOOR SIFAT LUAS
R. LOKET
MEJA KOMPUTER +PRINTER ( 4 )
PERSONALKOMPUTER
INDOOR PUBLIK 17.6MEJA KERJA ( 2 )
PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK
R. MENYUSUIPINTU YANG DAPAT DIKUNCI
MUDAHDIBUKATUTUP
INDOORSEMIPUBLIK
12
220
LANTAIKERAMIK/KARPET/SEMEN
VENTILASI DAN SIRKULASICUKUP
BEBAS POTENSI BAHAYA(POLUSI)
PENERANGAN CUKUP TIDAKMEYILAUKAN
WASHTAFEL STANDAR
KELEMBABAN ANTARA30% - 50%
R. MEROKOK
CUKUP LUAS
INDOOR PUBLIK 11.23
JAUH DARI RUANG YANGLAINYA
AIR TIGTH
DILENGKAPI SYSTEM AIRSUPPLY DUCTING
DILENGKAPI KIPAS ANGIN
R. POLIKLINIK
MEJA KAYU ( 1 )STANDAR/KAYU KELAS 1
INDOORSEMIPUBLIK
31.1
KURSI LIPAT ( 2 ) STANDAR
TEMPAT TIDUR PERIKSA( 1 )
LAMPU PERIKSABISADIDORONG
LEMARI FILE ( 1 ) 4 LACI
LEMARI ALAT 2 PINTU KACA
ETALSE ALAT PELINDUNGDIRI
PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK
TABUNG OKSIGEN STANDAR
WASHTAFEL STANDAR
221
KURSI HADAP ( 2 )STANDAR/LIPAT
R.OBAT
MEJA PANJANG ( 1 ) 2 X 0.6 m
INDOOR PRIVAT 40.2
LEMARI OBAT KACA ( 2 ) 2 PINTU
LEMARI FILE ( 1 ) 4 LACI
WHITE BOARD
PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK
WASHTAFEL STANDAR
MEJA KERJA ( 1 )STANDAR/KAYU KELAS 1
MEJA KOMPUTER +PRINTER ( 1 )
PERSONALKOMPUTER
R.PELAYANAN
DANDOKUMENKESEHATANTERPADU
MEJA KAYU ( 1 )STANDAR/KAYU KELAS 1
INDOORSEMIPUBLIK
5.5
KURSI HADAP ( 2 )STANDAR/LIPAT
KURSI TUNGGU FIBER 4 SUSUN
PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK
JARINGAN TELPON DANPABX
PORTABLE/ IN-OUT
R. ISOLASI
TEMPAT TIDUR PERIKSA( 1 )
STAINLESS
INDOOR PRIVAT 120.9
MEJA KAYU ( 1 ) STANDAR
KURSI HADAP ( 2 ) STANDAR
DILENGKAPI EXHAUSTFAN
TERDAPAT RUANG GANTIALAT PELINDUNG
3 x 2,5 m
TERDAPAT KAMARMANDI
COSED DUDUK
LEMARI ALAT ( 1 ) 2 PINTU KACA
222
TEMPAT DESINFEKTAN ( 3X 2,5 M )
3 x 2,5 m
R. PERAWAT
MEJA KERJA ( 2 ) STANDAR
INDOOR PRIVAT 7.85KOMPUTERPERSONALKOMPUTER
LEMARI FILE 4 LACI
Tabel IV.3 Program Ruang Pengelola Terminal Penumpang
RUANG PENGELOLA
NAMA RUANGSYARAT DANKELENGKAPAN
KETERANGAN INDOOR/OUTDOOR SIFAT LUAS
R. KEPALAUPTD
MEJA KERJA ( 1 ) MEJA BESAR
INDOORSEMIPUBLIK
27.5
KURSI HADAP ( 2 )STANDAR/LIPAT
LEMARI KACA ( 1 )3 PINTU/ KAYUKELAS 1
LEMARI BUKU ( 1)
JARINGAN TELPONDAN PABX
PORTABLE/ IN-OUT
PENDINGIN UDARA SPLIT 2 PK
MEJA KOMPUTER +PRINTER ( 1 )
INTERNET
DISPENSER ( 1 ) HOT/COLD
KURSI TAMU ( 1 Set ) MEBELAR
R. KASUBBAGTATA USAHA
KURSI HADAP ( 2 )STANDAR/LIPAT
INDOORSEMIPUBLIK
7.9LEMARI FILE ( 1 ) 4 LACI
MEJA KOMPUTER +PRINTER ( 1 )
PERSONALKOMPUTER
PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK
R. MEJA KERJA ( 1 ) INDOOR SEMI 6.75
223
WAKASUBBAGTATA USAHA
PUBLIKKURSI HADAP ( 2 )
STANDAR/LIPAT
LEMARI FILE ( 1 ) 4 LACI
PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK
R. STAFFADMINISTRASI
LEMARI FILE ( 1 ) 4 LACI
INDOORSEMIPUBLIK
6.13MEJA KOMPUTER +PRINTER ( 1 )
PERSONALKOMPUTER
PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK
R. STAFF
MEJA KERJA ( 3 )
INDOORSEMIPUBLIK
9.58JARINGAN TELPONDAN PABX
PORTABLE/ IN-OUT
PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK
R. KEPALASYAHBANDAR
MEJA KERJA ( 1 ) MEJA BESAR
INDOORSEMIPUBLIK
27.5
KURSI HADAP ( 2 )STANDAR/LIPAT
LEMARI KACA ( 1 )3 PINTU/KAYUKELAS 1
LEMARI BUKU ( 1)
JARINGAN TELPONDAN PABX
PORTABLE/ IN-OUT
PENDINGIN UDARA SPLIT 2 PK
MEJA KOMPUTER +PRINTER ( 1 )
INTERNET
DISPENSER ( 1 ) HOT/COLD
KURSI TAMU ( 1 Set ) MEBELAR
R. SUBBAGTATA USAHASYAHBANDAR
MEJA KERJA ( 1 )
INDOORSEMIPUBLIK
8.32
MEJA KOMPUTER +PRINTER ( 1 )
PERSONALKOMPUTER
JARINGAN TELPONDAN PABX
LEMARI BUKU ( 1)
224
PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK
R. SEKSIKELAIKLAUTAN
KAPAL
MEJA KERJA ( 1 )
INDOORSEMIPUBLIK
4.99LEMARI FILE 4 LACI
PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK
R. SEKSI LAIKLAYAR DANKELAUTAN
MEJA KERJA ( 1 )
INDOORSEMIPUBLIK
11.1
LEMARI FILE 4 LACI
MEJA KOMPUTER +PRINTER ( 2 )
PERSONALKOMPUTER
LEMARI BUKU ( 1)
PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK
R. BID.KETERTIBANDAN PATROLI
MEJA KERJA ( 2 )
INDOORSEMIPUBLIK
8.9
LEMARI FILE 4 LACI
KURSI HADAP ( 2 )STANDAR/LIPAT
PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK
R. KEPALA BEACUKAI
MEJA KERJA ( 1 ) MEJA BESAR
INDOORSEMIPUBLIK
27.5
KURSI HADAP ( 2 )STANDAR/LIPAT
LEMARI KACA ( 1 )3 PINTU/KAYUKELAS 1
LEMARI BUKU ( 1)
JARINGAN TELPONDAN PABX
PORTABLE/ IN-OUT
PENDINGIN UDARA SPLIT 2 PK
MEJA KOMPUTER +PRINTER ( 1 )
INTERNET
DISPENSER ( 1 ) HOT/COLD
KURSI TAMU ( 1 Set ) MEBELAR
R. SUBBAG MEJA KERJA ( 2 ) INDOOR SEMI 10.5
225
UMUM PUBLIKMEJA KOMPUTER +PRINTER ( 1 )
PERSONALKOMPUTER
JARINGAN TELPONDAN PABX
PORTABLE/ IN-OUT
LEMARI BUKU ( 1)
PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK
R. KASI P2
MEJA KERJA ( 1 )
INDOORSEMIPUBLIK
8.8
MEJA KOMPUTER +PRINTER ( 2 )
PERSONALKOMPUTER
KURSI HADAP ( 2 )STANDAR/LIPAT
PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK
R. BENDAHARA
MEJA KERJA ( 2 )
INDOORSEMIPUBLIK
12.25
KURSI HADAP ( 2 )STANDAR/LIPAT
LEMARI FILE ( 1 ) 4 LACI
MEJA KOMPUTER +PRINTER ( 1 )
PERSONALKOMPUTER
PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK
R. PELAYANANKEPBEANANDAN CUKAI
MEJA KERJA ( 3 )
INDOORSEMIPUBLIK
17.95
KURSI HADAP ( 4 )STANDAR/LIPAT
LEMARI FILE ( 1 ) 4 LACI
MEJA KOMPUTER +PRINTER ( 1 )
PERSONALKOMPUTER
PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK
R.PENYULUHANDAN LAYANANINFORMASI
MEJA KERJA ( 1 )
INDOORSEMIPUBLIK
9.8
KURSI HADAP ( 2 )STANDAR/LIPAT
MEJA KOMPUTER +PRINTER ( 1 )
PERSONALKOMPUTER
PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK
226
R. CONCIERGE
MEJA KERJA ( 9 )
INDOORSEMIPUBLIK
36.4LEMARI BUKU ( 1)
PENDINGIN UDARA 2 SPLIT 1 PK
R. RAPAT
MEJA PANJANG KAYU KAYU KELAS 1
INDOOR PRIVAT 154.4
WHITE BOARD 1.2 X 0.9 m
LCD PROYEKOR
PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK
OHP
KURSI LIPAT ( 45 ) STANDAR
R. ARSIP
RAK BESI
INDOOR PRIVAT 16.5
BOX ARSIP
SCANNER
MEJA KOMPUTER +PRINTER ( 1 )
PERSONALKOMPUTER
JARINGAN TELPONDAN PABX
PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK
R. FOTOKOPI
MEJA KERJA ( 1 )
INDOOR PRIVAT 8.8MESIN FOTOKOPI( 2 )
EXHAUST FAN STANDAR
Tabel IV.4 Program Ruang Service
RUANG SERVICE
NAMARUANG
SYARAT DANKELENGKAPAN
KETERANGAN
INDOOR/OUTDOOR
SIFAT LUAS
R. CCTV KOMPUTER INDOOR PRIVAT 13.3
227
R. GENSET
LOKASI JAUHDARI JANGKAUANANAK-ANAK
INDOOR PRIVAT 81
LOKASI AMANDARI BANJIR
RUANGAN CUKUPLUAS AGARTEKNISI AMANDARI UDARABERACUN
KEDAP SUARA
R. PANEL
BERISI PANEL-PANEL
INDOOR PRIVAT 9
TIDAKMEMBUTUHKANPENDINGINUDARA
LANTAIKERAMIK/BETON
R. POMPA
LOKASI JAUHDARI JANGKAUANANAK-ANAK
INDOOR PRIVAT 12
LOKASI AMANDARI BANJIR
RUANGAN CUKUPLUAS AGARTEKNISI AMANDARI UDARABERACUN
KEDAP SUARA
228
R. BAGASI
BERADA DEKATDENGAN RUANGCHECK IN/ CHECKOUT
INDOOR PRIVAT 594TERDAPATCONVEYOR BELT
CCTV
RUANG UNTUKMOBIL BARANG
ATM CENTER
BERPENDINGINUDARA
3/4 PK
INDOOR PUBLIK 9.75
PENCAHAYAANCUKUP
TIDAK SEMPIT
MEMPUNYAIGROUNDING
MASJID
BERSIH
INDOOR PUBLIK43.75
CUKUP LUAS
TIDAK BANYAKPERABOT
MIMBAR KAYU KELAS 1
TEMPAT WUDHU
TOILETWANITA
MEMILIKIJAMBAN
CLOSEDDUDUK
INDOOR PUBLIK321.4
MEMILIKIWASHTAFEL
STANDAR
KACA CERMIN
229
KAPASITASPENCAHAYAAN50-100 LUX
TOILET PRIA
MEMILIKIJAMBAN
CLOSEDDUDUK
INDOOR PUBLIK175.5
MEMILIKIWASHTAFEL
STANDAR
KACA CERMIN
KAPASITASPENCAHAYAAN50-100 LUX
TOILETDIFABEL
MEMILIKIJAMBAN
CLOSEDDUDUK
INDOOR PUBLIK 6.75
MEMILIKIWASHTAFEL
STANDAR
KACA CERMIN
KAPASITASPENCAHAYAAN50-100 LUX
CUKUP UNTUKMEMUTAR KURSIRODA
R. AHU
KEDAP SUARA
INDOOR PRIVAT 21.6CUKUP LUAS
LANTAIKERAMIK/BETON
PANTRY
KOMPOR LISTRIK
INDOORSEMIPUBLIK
12.2KITCHEN SET
WASHTAFEL STANDAR
230
MEJA MAKAN KAYU KELAS 1
ALAT PEMADAMKEBAKARAN
LEAMARIPENDINGIN
2 PINTU
DISPENSER HOT/COLD
TEMPATPEMBUANGAN SAMPAH
MUDAH DIJANGKAU TRUKPENGANGKUT OUTDOOR PRIVAT 9
JAUH DARIKERMAIAN
STP
MUTU BETONK250 - 300
INDOOR PRIVAT 7.54
BENTUK BETONADALAH UMPAKDAN PLATBERTULANG
MENGGUNAKANPIPA PVC DANPIPA BAJATAHAN ASAM
TEBAL BAJAMINIMAL5mm
AREA PARKIRKENDARAAN
RUANG BEBASKENDARAANPARKIR
5 cm UNTUKARAHLATERAL
OUTDOOR PUBLIK8.625
30 cm UNTUKARAHLONGITUDINAL
JALUR GANGLEBAR 3,5 mUNTUK 1ARAH
231
LEBAR 6,5 mUNTUK 2ARAH
DIASPAL
AREATUNGGU
KENDARAAN
DEKAT DENGANDERMAGA OUTDOOR
SEMIPUBLIK
7.968
DIASPAL
IV.3.3 Pola Hubungan antar Ruang
Skema IV.12 Pola Hubungan antar Ruang
232
IV.3.4 Program Sistem Struktur dan Enclosure
Tabel IV.5 Program Struktur Bangunan
PROGRAM STRUKTUR
STRUKTUR BAWAH
Gambar IV.4 Pancang Baja
Sumber : Buku Perencanaan Pelabuhan
Struktur pondasi untuk menopangbangunan di gunakan pondasiPancang baja, meskipun gedungterminal penumpang pelabuhan inimerupakan low rise building, namunbeban yang di angkut sangat besardan terletak di tepi pantai. Kedalamanpancang baja dapat di variasikansesuai kondisi lapangan.
STRUKTUR TENGAH
Gambar IV.5 Struktur Rangka
Sumber : ilmusipilcom
Pada struktur tengah bangunan digunakan rangka beton. Strukturrangka terdiri atas komposisi darikolom-kolom dan balok-balok. Kolomsebagai unsur vertikal berfungsisebagai penyalur beban dan gayamenuju tanah. Dipilihnya sistemrangka Beton karena memiliki dayatahan yang tinggi terhadap api, biayamurah, dan kekuatan struktur dapat disesuaikan dengan perhitungandimensi.
STRUKUTR ATAS
Struktur atas untuk menopang bahanpenutup atap di gunakan sistemspace frame. Struktur spaceframe
233
Gambar IV.6 Struktur Space frame
Sumber
sangat cocok untuk bangunandengan bentang lebar. Selainmemiliki bentuk yang bisa divariasikan, struktur space frame jugaudah di pasang denganmenyambungkan antarbatangdengan ball joint.
Sumber : Analisa Pribadi
Tabel IV.6 Program Enclosure Banguan
PROGRAM ENCLOSURE
LANTAI
Gambar IV.7 Lantai Karpet
Sumber : Hargasatuan.com
Jenis lantai yang akan di gunakan padagedung terminal adalah lantai granit.selain memiliki nat yang kecil sehinggakelihatan lebih rapi dan presisi, warnayang di tersedia juga bermacam-macam.Lantai granit juga relative mudah di carikarena banyak di pasaran. khusu padaarea ruang tunggu keberangkatan, akandi gunakan penutup lantai dari karpet.Bahan karpet memberikn kesankenyamanan dan kehangatan. Bahankarpet juga bisa berfungsi sebagaiperedam suara
234
DINDING
Gambar IV.8 Struktur dinding Partisi
Sumber :
partisigypsumbandung.blogspot.com
Gambar IV.9 Hebel
Sumber :
kontraktorsamarnda.wordpress.com
Struktur dinding yang utama padagedung terminal penumpang pelabuhanini adalah bata ringan. walaupunmemiliki berat yang ringa, namundinding bata ringan juga dapat digunakan untuk memikul beban. Padaarea konsesi seperti area foodcourt dankios-kios di gunakan dinding partisikalsiboard. pemilihan menggunakandinding partisi kalsiboard pada areakonsesi karena dinding partisi kalsiboardlebih fleksibel untuk di tata ulang tanpamempengaruhi struktur bangunan.Penggunaan dinding partisi kalsi boardjuga dapat memaksimalkan ruangkarena memiliki ketebalan yang tipis.untuk sisi luar ruang tunggu di gunakandinding kaca dengan spyder system.Struktur kaca dapat memberikan kesanmodern dan memberika orientasi keluarpada pengunjung.
LANGIT-LANGIT
Gambar IV.10 Panel PVC
Sumber : jadhomes.com
Plafond pada gedung terminalpenumpang pelabuhan di gunakanbahan PVC. Bahan PVC memilikberaneka ragam warna dan corak sesuaikeinginan. plafon berbahan PVC tidakmudah pecah karena memiliki pori-poriyang rapat dan kuat. Bahan PVC jugaberdifat anti rayap. Ketebalan plafonPVC yang di gunakan minimal 8mm
235
PENUTUP ATAP
Gambar IV.11 Penutup Atap PVC
Sumber : Alibaba.com
Untuk bahan penutup atap di gunakandari bahan PVC. Bahan PVC dapatmemantulkan sinar uv sebanyak 71%dan sisanya di serap sehungga dapatmengurangi panas. Atap berbahan pvcmeiliki berbagai macam warna. Atap pvcjuga sangat awet dan tahan lama. bahanatap pvc sangat cocok untuk cuacaIndonesia dan anti karat.
IV.3.5 Studi Sistem Utilitas
Sistem Distribusi Air Bersih
Sumber air bersih pada lingkungan terminal penumpang
Pelabuhan Tanjung Kendal adalah dari pasokan PDAM dan
juge bersumber artetis sesuai kondisi eksisting. Sistem
pendistribusian air akan menggunakan Down Feed Sistem.
Pada sistem air dai sumber akan di tampun pada ruang
ground tank. Ruang ground tank adalah ruang penampung air di
buat dari beton yag ukuranya di sesuaikan berdasarkan
hitungan kebutuhan. Setalah itu air akan di pompa ke tandon
atas dengan mesin pompa yang bertenaga besar. sebelum di
distribusikan keseluruh bangunan dengan mengandalkan gaya
gravitasi.
236
Gambar IV.12 Down Feed System
Sumber : doc. Google
Kebutuhan Air untuk gedung terminal pelabuhan Tanjung
Kendal adalah sebagai berikut :
Jumlah Penghungi :
Tabel IV.7 Jumlah Pelaku
Jenis Pelaku Jumlah Pelaku
Penumpang / Pengantar 2000
Pengelola/ PetugasPelabuhan
120
Total 2120
Tabel IV.8 Kenutuhan Air Berdasrkan Peruntukan Bangunan
PERUNTUKAN BANGUNANPEMAKAIANAIR BERSIH
SATUAN
Rumah Biasa 150Liter/ Penghuni/
Hari
237
Apartment 250Liter/ Penghuni/
Hari
Rusun 100Liter/ Penghuni/
Hari
Asrama 120Liter/ Penghuni/
Hari
Klinik 3Liter/ Penghuni/
Hari
Rumah Sakit Umum 425Liter/ Penghuni/
Hari
Ruko / Kantor 50Liter/ Penghuni/
Hari
Pabrik/ Industri 50Liter/ Penghuni/
Hari
Stasiun Terminal 3Liter/ Penghuni/
Hari
Bandara 3Liter/ Penghuni/
Hari
Restoran 15Liter/ Penghuni/
Hari
Gedung Bioskop 10Liter/ Penghuni/
Hari
Gedung Peribadatan 5Liter/ Penghuni/
Hari
Gedung Pertemuan 25Liter/ Penghuni/
Hari
Sumber : Pergub DKI Jakarta No. 122/ 2005
Maka Kebutuhan air perhari adalah sebagai berikut :
Jumlah Pemakai x banyaknya pengguna air bersih dalam
sehari (lihat Tabel)
238
Fungsi pelabuhan dianggap sama dengan bandara maka
2120 x 3 Liter = 6360 liter/ hari
Sistem Pencahayaan
Ruang Umum
Ruang umum merupakan ruang yang di gunakan oleh
semua pihak baik dari penumpang, pengantar/ penjemput,
maupun petugas pelabuhan. Penerangan diruangan ini
direncanakan dengan intensitas setara dengan
pencahayaan umum untuk interior dengan tingkat minimum
sebesar 100-150 lux. Sumber penerangan utama pada
siang hari menggunakan cahaya alam, sedangkan pada
malam hari menggunakan lampu dengan cahaya putih
alami (daylight). 68
Jumlah lampu TL dengan intensitas 54 watt/ 4050
lumen yang di gunakan adalah 285 buah dan jumlah watt
yang diperlukan pada ruang tersebut adalah 285 x 54 =
15.390 watt
Ruang Semi Steril
Pada bagian ini terdapat segala aktivitas persiapan
keberangkatan penumpang seperti pemeriksaan
penumpang, penanganan bagasi, dan lapor kehadiran
penumpang. Penerangan menggunakan lampu dengan
68 SNI, Fasilitas dan Peralatan di Pelabuhan untuk Pelaayanan Kapal Pesiar danPenumpang, Badan Standar Nasional Indonesia hlm 18
239
cahaya putih alami (daylight) dengan intensitas setara
dengan pencahayaan setingkat dengan pencahayaan ruang
untuk pekerjaan rutin administrasi sebesar 250 lux.69
Jumlah lampu Lampu Downlight 250 watt/ 18.740
lumen yang di butuhkan adalah 20 buah dan jumlah watt
yang diperlukan pada ruang tersebut adalah 20 x 250 =
5000 watt
Ruang Steril
Ruang steril digunakan penumpang yang akan menaiki
kapal, transit, dan yang baru turun dari kapal. Ruang steril
biasa di sebut ruang tunggu keberangkatan dan ruang
tunggu kedatangan. Penerangan menggunakan kombinasi
cahaya alam dan lampu dengan intensitas setara dengan
pencahayaan umum untuk interior dengan tingkat minimum
sebesar 100-150 lux. Khusus untuk toilet menggunakan
tingkat pencahayaan 50-100 lux dan smoking room tingkat
pencahayaan 100-150 lux. 70
Jumlah lampu Lampu downlight Halogen 50 watt/
3750 lumen yang di butuhkan adalah 257 buah dan jumlah
watt yang diperlukan pada ruang tersebut adalah 257 x 125
= 32125 watt
69 SNI, Fasilitas dan Peralatan di Pelabuhan untuk Pelaayanan Kapal Pesiar danPenumpang, Badan Standar Nasional Indonesia hlm 19
70 SNI, Fasilitas dan Peralatan di Pelabuhan untuk Pelaayanan Kapal Pesiar danPenumpang, Badan Standar Nasional Indonesia hlm 20
240
Sistem Utilitas Supply Udara Bersih
Untuk ruang steril dan semi steril, tata udara di ruang
tersebut digunakan sistem pengatur suhu (air conditioner
system) dengan suhu udara maksimal 27°C dan
kelembaban antara 50-80%. Untuk ruang umum, apabila di
ruang umum tersebut dibuat anjungan pengantar/penjemput
maka tata udara di ruang umum dirancang menggunakan
aliran udara alami yang diatur menggunakan kisi-kisi atau
pengaturan panel dinding dengan bukaan yang memadai
untuk sirkulasi udara. Untuk ruang umum yang berupa hall
tanpa sekat tidak diatur tata udara. Berikut ni bebrapa jenis
ac yang dapat diaplikasikan ke dalam gedung terminal
penumpang :
Standing Floor AC
Ac ini merupakan ac portabel yang mudah di pindah-
pindah. Pemasanganya pun tidak perlu menggunakan
tukang ac. Ac jenis ini cocok di untuk di tambahkan ke
dalam area tunggu penumpang karena mudah dipindah-
pindah sesuai kebutuhan71
71 Author, Jenis dan Tipe Air Conditioner, diakses dari http://www.hargaac.co.id/jenis-tipe-air-conditioner-ac-yang-perlu-kamu-ketahui/ , pada 17 Juli 2017
241
Gambar IV.13 Standing Floor AC
Sumber : www.lg.com
Ceiling Cassette AC
AC Ceiling Cassette ini di pasang di plafond ruangan.
Ac ini di gunakan pada ruang yang luas karena lebih cepat
mendinginkan untuk ruang yang luas, ac ini cocok
diaplikasikan ke area ruang tunggu kedatangan dan
keberangkatan penumpang. Karena letaknya di plafon,
maka ac ini akan terlihat menyatu pada ruangan.72
Gambar IV.14 Ceiling Cassette AC
Sumber : www.daikinindia.com
AC Split
Ac split biasanya di tempatkan untuk ruangan yang
tidak terlalu besar. Ac jenis ini nantinya akan di aplikasikan
72 Author, Jenis dan Tipe Air Conditioner, diakses dari http://www.hargaac.co.id/jenis-tipe-air-conditioner-ac-yang-perlu-kamu-ketahui/ , pada 17 Juli 2017
242
di ruang-ruang pengelola dan ruang yang bersifat privat
lainya agar mudah diatur oleh pengguna ruangan. Area
pengelola biasanya ac tidak harus beroprasi selama 24 jam.
Gambar IV.15 AC Split
Sumber : 4bp.com
Manajemen Sampah
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor :
18 tahun 2008, yang dimaksud dengan pengelolaan
sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan
berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan
penanganan sampah.
Pengelolaan sampah sangat penting dimana
bangunan publik pasti akan menghasilkan banyak sampah.
Banyaknya sampah yang menumpuk akan menimbulkan
berbagai masalah seperti kesehatan dan bau tak sedap.
Pemisahan sampah menjadi kunci utama pengelolaan
sampah. Sampah di pisah berdasarkan jenisnya.
Sampah dari tiap-tiap ruang diambil oleh petugas
kebersihan. Setelah itu sampah dikumpulkan pada pos 1.
243
setelah sampah terkumpul di pos 1, kemudian sampah
akhirnya diangkut menuju TPA.
Untuk pengelolaan air limbah, air sebelum di buang
akan dioalh terlebih dahulu menggunakan pengolahan air
terlebuh dahulu melaui sistem STP, dan untuk grey water
akan diolah oleh grey water recyler. Sehingga bisa diapakai
lagi untuk air penyiram wc, urinoir, dan tanaman.73
Skema IV.13 Pengolahan Limbah Terminal Penumpang
Sumber : Studi Pengelolaan Sampah Bandara Hasanudin
Koridor Penumpang
Jalur koridor merupakan jalur penghubung antara
gedung terminal penumpang menuju ke dermaga ataupun
sebaliknya. Jalur ini memnadu penumpang menuju kapal
yang akan dinaiki sesuai boarding pass. Koridor ini di
lengkapi dengan penutup atap agar calon penumpang tidak
kepanasan dan kehujanan. Untuk siang hari digunakan
73 Leoni, Yemima Agnes, Studi Pengelolaan Sampah Bandara Hasanuddin, JurnalMahasiswa S1 Unhas.
244
pencahayaan alami, dan untuk malam hari digunakan
penerangan buatan denan kekuatan 100-150 lux.74
Berikut ini persyaratan teknis koridor :
a) Ukuran lebar koridor minumal 75cm, sebaiknya lebih
dari 120cm.
b) Dilengkapi pagar pengaman di kedua sisinya
c) Ketinggian handrail minimum 110cm
d) Lantai terbuat dari bahan anti slip
e) Kemiringan koridor maksimum 12%, sebaiknya antara
5-8%
Sistem Pengumuman Publik
Siistem pengumuman pada gedung terminal
penumpang harus di rancang dengan baik untuk
operasional gedung terminal maupun dalam keadaan gawat
darurat. Jumlah alat pengeras suara harus dalam jumlah
yang cukup diletkkan di setiap bagian dari bangunan atau
harus sesuai intensitas yang cukup. Sistem pengumuman
publik harus bisa di tangkap dengan jelas oleh penumpang
di gedung terminal.75
Berikut ini adalah tabel tingkat intensitas suara yang
harus dipenuhi :
74 SNI, Fasilitas dan Peralatan di Pelabuhan untuk Pelaayanan Kapal Pesiar danPenumpang, Badan Standar Nasional Indonesia hlm 2175 SNI, Fasilitas dan Peralatan di Pelabuhan untuk Pelaayanan Kapal Pesiar danPenumpang, Badan Standar Nasional Indonesia hlm 41
245
Tabel IV.9 Intensitas Suara Pengumuman Publik di Terminal
Penumpang
Sumber : SNI Fasilitas dan peralatan di pelabuhan untukpelayanan kapal pesiar dan penumpang internasional
Fire Fighting System
Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No.26/PRT/M/2008 tentang persyaratan sistem
pengamanan kebakaran pada bangunan gedung dan
lingkungan dijelaskan bahwa: Pengelolaan sistem
pencegahan kebakaran adalah upaya mencegah terjadinya
musibah kebakaran atau meluasnya area kebakaran ke
ruangan lain, atau upaya pencegahanya meluasnya
kebakaran ke gedung atau bangunan lainnya.
Berikut ini peralatan yang di gunakan untuk upaya
pencegahan dan penanganan bahaya kebakaran :
Sprinkler System
Sistem ini menggunakan sistem dengan pipa berisi
air bertekanan dengan head sprinkler diujung untuk
menyemburkan air. Tekanan air di dalam pipa senantiasa
selalu dijaga. Apabila tekanan menurun maka jockey pump
246
akan dengan otomatis menstabilkan tekanan air didalam
pipa. Jika tekanan masih terus menurun, maka pompa
elektrik akan bekerja menggantikan tugas jockey pump.
Jika pompa elektrik kembali gagal menstabilkan tekanan,
maka pompa disesl cadangan akan bekerja menstabilkan
tekanan air di dalam pipa.76
Sprinkler
Gambar IV.16 Sprinkler System Scheme
Sumber : www.bromindo.com
Sistem Hydrant dan Hydrant Pilar
Sistem ini pemipaanya mirip dengan sistem
pemipaan yang ada di rumahan. Yang membedakan sistem
hydrant dengan sistem pompa air biasa adalah pompa
hydrant menggunakan pompa khusus hydrant. Rata-rata
76 Bromindo, Sistem Kerja Fire Hydrant, diakses dari https://www.bromindo.com/prinsip-kerja-fire-hydrant/ pada 17 Juli 2018
247
pompa hydrant mampu menghasilkan kekuatan antara 9-10
bar keatas.77 Prinsip kerja pompa hydrant adalah sebagai
berikut :
o Di perlukan tandon atau reservoir tank untuk
menyimpan pasokan air yang cukup
o Fire hydrant pump yang meliputi diesel pump, electrical
pump, dan jockey pump.
o Air yang berada di reservoir tank di pompa oleh fire
hydranr pump selama minimal 30 menit sebelum
akhirnya bisa di gunakan oleh pemadam kebakaran.
o Air yang telah dipompa dari reservoir tank akan
mengalir ke fire house. Pada fire house dibutuhkan
tambahan nozzle untuk memaksimalkan pancaran ke
titik api.
Detektsi Kebakaran
Untuk mendeteksi kebakaran digunakan alat bernama
smoke detctor. Smoke detector bekerja jika dipicu oleh
adanya asap. Smoke detector di tempatkan pada daerah-
daerah rawan kebakaran. Prinsip kerja alat ini adalah
adanya pantulan cahaya dari lampu LED pada alat
terhadap photodiode akibat asap, inilah yang membuat
detektor bereaksi.
77 Bromindo, Sistem Kerja Fire Hydrant, diakses dari https://www.bromindo.com/prinsip-kerja-fire-hydrant/ pada 17 Juli 2018
248
Gambar IV.17 Smoke Detector
Sumber : Bromindo.com
Sistem Kelistrikan
Sumber daya listrik yang di gunakan pada gedung
terminal penumpang pelabuhan ini akan mengandalkan
suplai dari Perusahaan Listrik Negaara (PLN) dan sistem
generator set sebagai cadangan. Tegangan yang di
butuhkan oleh gedung terminal pelabuhan adalah tegangan
rendah.
Listrik yang di hasilkan oleh PLN adalah listrik tegangan
tinggi, maka harus diubah terlebih dahulu menjadi listrik
bertegangaan rendah oleh trafo. Setalah diubah menjadi
tegangan rendah, listrik akan di didtibusikan ke panel utama
dan di teruskan ke sub panel sebelum akhirnya
didistribusikan ke panel-panel peralatan.
249
Skema IV.14 Sistem Kelistrikan Gedung
Sirkulasi Vertikal
Ramp
Fungsi ramp adalah selain untuk jalur troli bagasi,
juga direncakan untuk memfasilitasi bagi pengguna
berkebutuhan khsusus. Kemiringan sudut ramp
maksimum adalah 8% atau dengan rasio tidak lebih dari
1:12. untuk lebar minimum ramp adalah 95 cm.
Lift / Elevator
Lift adalah salah satu alat transportasi vertikal
untuk mengangkut orangbataupun barang. Lift umum
dipasang untuk bangunan bertingkat 3 (tiga) atau lebih.
Dalam perencanaan lift akan di gunakan pada area
tunggu kedatangan dan area tunggu keberangkatan.
Pada perhitungan jumlah penumpang, diproyeksikan
gedung terminaal penumpang akan melayani sebanyak
1725 orang perhari. Pengguna lift pada bangunan gedung
terminal diasumsikan adalah 3% dari seluruh jumlah
250
penumpang. Untuk melayani jumlah tersebut, maka
dibutuhkn masing-masing 2 unit lift pada area ruang
tunggu keberangkatan dan ruang tunggu kedatangan.
Eskalator
Eskalataor adalah tangga otomatis yang dignakan
untuk memindahkan barang atau penumpang secara
diagonal dari lantai atas ke lantai bawah atau sebaliknya.
Gambar IV.18 Tangga Berjalan
Sumber : /thangmaydaithiena.com
Tangga dan Tangga Darurat
Tangga digunakan oleh penumpang untuk
berpindah antara satu lantai ke lantai yang lain secara
diagonal. Lebar tangga minimum 60cm, lebih baik diatas
120cm. Tangga juga harus dilegkapi dengan handrail
setinggi minimum 70cm. Tinggi tiap anak tangga tidak
boleh melebihi 19cm. Sedangkan tangga darurat adalah
tangga yang digunakan untuk mengevakuasi atau
menyelamaatkan pengunjung dari bahaya. Letak tangga
251
darurat adalah berhubungn dengan bangunan paling luar
bangunan agar memberikan akses langsung ke luar
bangunan. Ruang tangga darurat hasrus selalu tertutup
dan tahan terhadap api minimal selama 2 jam.
IV.3.6 Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
a) Kualitas Udara dan Kebisingan
Jenis Dampak Penting
Penurunan kualitas udara melaui kandungan debu, SO2,
NO2, timbal (Pb) dan hidrokarbon. Serta terjadinya
peningkatan bising akibat kegiatan yang ada di pelabhan.78
Sumber Dampak Penting
Berasal dari kegiatan transportasi darat dan laut
( transportasi pengangkutan hasil bongkar muat barang dan
petikemas), penggunaan alat-alat berat untuk keperluan
bongkar muat barang kawasan pelabuhan, operasional
genset dan aktivitas kegiatan industri yang ada di sekitar
Pelabuhan.79
Tolok Ukur Dampak
Toiok ukur dampak yang digunakan adalah Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : Kep-
48/MENLH/11/1996, Keputusan Gubemur Provinsi Jawa
78 Menteri Perhubungan, Pm No. 18 Tahun 2013 tentang Rencana Induk PelabuhanTanjung Emas Semarang, Kemenetrian Perhubungan, Jakarta : 2013. Hlm 6679 Menteri Perhubungan, Pm No. 18 Tahun 2013 tentang Rencana Induk PelabuhanTanjung Emas Semarang, Kemenetrian Perhubungan, Jakarta : 2013. Hlm 66
252
Tengah Nomor 8 Tahun 2000, Keputusan Gubemur
Provinsl Jews Tengah Nomor 10 Tahun 2000 tentang Baku
Motu Sumber rldak Bergerak, Keputusan Gubemur Provinsi
Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2004 dan Peraturan Daerah
Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2006. Bobot dampak
dinilai dengan seberapa jauh kualltas udara dan bising
melampaui baku mutu udara ambien dan seberapa besar
pengaruhnya terhadap lingkungan serta berupaya
memenuhi ketentuan yang berlaku80
Pengolahan Dampak Penting
Pengaspalan jalan yang dilalui kendaraan dalam
pelabuhan
Pembuatan taman dengan pohon pelindung
umtukmenetralisisr gas pencemaran.
Penyiraman lokasi rawan debu
Penggunaan ruang kedap suara untuk runag genset
b) Lingkungan Biologi
Jenis Dampak Penting
Perubahan jumlah jenis dan kelimpahan flora dan
fauna darat yang berada dalam kawasan pelabuhan.
Sumber Dampak Penting
80 Menteri Perhubungan, Pm No. 18 Tahun 2013 tentang Rencana Induk PelabuhanTanjung Emas Semarang, Kemenetrian Perhubungan, Jakarta : 2013. Hlm 66
253
Sumber dampak paling potensial ada dalam kawasan
pelabuhan bersumber dari gas buang kapal dan kendaraan-
kendaraan yang keluar masuk daerah pelabuhan.
Tolok Ukur Dampak Penting
Tolok ukur dampak penting adalah besarnya perbedaan
julmlah jenis dan kelimpahan flora dan fauna darat yang
ada pada kawasan pelabuhan
Pengelolaan Dampak
Mengatur kepadatan kendaraan yang keluar dan
masuk pelabuhan.
Melakukan penanaman pohon/ tanaman hias pada
lokasi yang tidak terpakai dalam kawasan pelabuhan.
IV.3.7 Studi Pemanfaatan Teknologi
Mesin X-ray
Mesin x-ray adalah mesin pemandai barang-barang
penumpang. Barang yang melalui tunnel mesin X-ray akan
terdeteksi oleh sensor Light Barrier. Ketika ada barang
terdeteksi oleh sensor Light Barrier, sensor akan mengirimkan
informasi untuk menghidupkan sinar X-ray. X-ray yang akan
menembus objek di atas konveyor. X-ray yang ditembakkan
akan diserap oleh objek yang diperiksa dan sisa dari X-ray
yang dipancarkan tersebut akan mengenai detektor-detektor
yang bebentuk seperti huruf L. mesin X-ray berguna untuk
254
mendeteksi jenis barang yang di bawa oleh calon penumpang
untuk menghindari tindakan seperti penyelundupan dan
tindakan kriminal lainya. Untuk mengakomodir kebutuhan
lebih dari 1700 penumpang diperlukan 2 unit x-ray.81
Skema gambar mesin x-ray seperti berikut :
Gambar IV.19 Prinsip Kerja Mesin X-ray
Sumber : 1bp.com
Metal Detector
Metal detector adalah alat yang digubakan untuk
mendeteksi barang semua jenis metal. Sebelum penumpang
melaporkan diri ke meja lapor, penumpang di wajibkan
melulaui mesin pendeteksi metal ini. Alat ini menggunakan
teknologi gelombang elektromagnetik. Apabila terjadi
perubahan gelombang elktro magnetik, maka akan di deteksi
81 Xray Indonesia, Cara Kerja Xray di Bandara, diakses darihttp://www.xrayindonesia.com/article/detail/163/cara-kerja-xray-di-bandara, pada 18 Juli2017
255
sebagai metal pengganggu. Hal ini untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan seperti senjata tajam. Untuk
mengakomodir kebutuhan lebih dari 1700 penumpang
diperlukan 2 unit metal detector82
Gambar IV.20 Metal Detector
Sumber : doc. Google
Dimming Led Occupancy Cencor
Dimming led occupancy cencor adalah sistem instalasi
lampu pada bangunan. Sistem ini menggunakan dimmer
untuk mendeteksi kegiatan yang ada di dalam ruangan.
Lampu akan menyala jika sensor mendeteksi adanya
kegiatan di dalam ruangan. Waktu time out lampu bisa diatur
dalam durasi 5-15 detik. Jadi lampu akan mati secara
82 Xray Indonesia, Seberapa Tahukah Kita Mengenai Metal Detector, diakses darihttp://www.xrayindonesia.com/article/detail/129/seberapa-tahukah-pemahaman-kita-mengenai-metal-detector, pada 18 Juli 2017
256
otomatis beberpa detik sesuai yang telah diatur. Lampu juga
dapat di matikan dengan menggunakan saklar apabila lampu
ingin di matikan walaupun ada kegiatan di dalam ruangan.
Gambar IV.21 Alat Dimmer
Sumber : www.intech.com
IV.3.8 Program Lokasi dan Tapak
Lokasi Pelabuhan Tanjung Kendal berada di kecamatan
Kaliwungu, Kabupaten Kendal.
Gambar IV.22 Peta Kecamatan Kaliwungu
Sumber : bappeda.kendal.go.id
257
Secara Geografis Kecamatan Kaliwungu berada diwilayah
administrasi Kabupaten Kendal Propinsi Jawa Tengah berkisar
antara 6 0 55’ 30” - 6 0 59’ 10” Lintang Selatan dan 110 0 14’
00” - 1100 18’ 00” Bujur timur dengan ketinggian tanah 4.5
meter di atas permukaan air laut , Batas wilayah Kecamatan
Kaliwungu sebelah utara berbatasan dengan laut Jawa sebelah
barat berbatasan dengan Kecamatan Brangsong sebelah
selatan dengan Kecamatan Kaliwungu selatan dan sebelah
timur berbatasan dengan Kota Semarang. 83
Pelabuhan Tanjung Kendal adalah Pelabuhan Perintis yang
masuk dalam Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Emas
Semarang sebagai pelabuhan pengumpul.
Gambar IV.23 Masterplan Kawasan Pelabuhan Kendal
Sumber : Gambar DED Dermaga dan Fasilitas PenunjangPelabuhan Terminal Kendal
83 bps Kab. Kendal, Kendal dalam Angka, Badan Pusat Statistik Kab. Kendal, Kendal2012. Hlm 1 & 2
258
Gambar IV.24 Site Plan Kawasan Terminal PenumpangPelabuhan Kendal
Sumber : Gambar DED Dermaga Dermaga dan HasilitasPenunjang Pelabuhan Terminal Kendal
Gambar IV.25 Tampak Selatan dan Utara Gedung TerminalPenumpang
Gambar IV.26 Tampak Timur Dan Barat Gedung TerminalPenumpang
259
A. Terminal Kendal dalam RTRW Kabupaten Kendal
Lokasi Pelabuhan Kendal tepat berada pada kawasan
yang direncanakan sebagai kawasan strategis ekonomi
dimana kawasan ini memiliki nilai komersil yang sangat
menguntungkan apabla dikembangkan pelabuhan terutama
untuk pendukung pelabuhan penyeberangan yang ada saat
ini.
Gambar IV.27 Posisi Pelabuhan Kendal Terhadap Rencana Tata Ruang
Sumber : Peraturan Menteri no. 18 th 2013
Rencana pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi
merupakan salah satu yang dapat meningkatkan
perekonomian wilayah. KSE Kendal merupakan merupakan
salah satu kawasan yang di teteapkan sebagai kawasan
strategis Provinsi Jawa Tengah dalam sudut kepentingan
pertumbuhan ekonomi.
Penetapan batas wilayah kawasan strategis ekonomi
Kendal di dasarkan pada Peratura Daerah Kabupaten Kendal
260
nomor 25 Tahun 2007 tentang Rencana Detail Tata Ruang
Kawasan Industri Kaliwungu Kendal. Berdasarkan Rencana
Detail Tata Ruang Kawasan Industri Kabupaten Kendal telah
di rencanakan Kawasan Strategis Ekonomi (KSE) yang
merupakan bagian dari pengembangan area yang terapat di
Kawasan Industri Kaliwungu Kendal. Kawasan ini
dialokasikan berada ddi selatan kaewasan pelabuhan Kendal.
Adanya pemabngunan Kawasan Strategis Ekonomi nantinya
akan mendorong daya saing industri di Kawasan Industri
Kaliwungu sehingga kawasan ini akan cepat berkembang.
Kawasan STrategis Ekonomi ini menempati ruang seluas
1.000 Ha.
Kawasan Strategis Ekonomi (KSE) Kendal merupakan
kawasan strategis Provinsi, karena peran dan fungsinya
sebagai salah satu simpul perekonomian antara Wilayah
Regional, Nasional, bahkan Internasional. Secara
administrasif terletak di Kabupaten Kendal yang merupakan
bagian dari Kawasan Kedungsepur. Pengembangan
Kawasan Strategis Ekonomi ini sesuai dengan tata ruang
wilayah provinsi Jawa Tengah yang tercantum dalam perda
Provinsi No.6 Tahun 2010. Kawasan ini merupakan kawasan
strategis provinsi, diman dalam RTRW Provinsi Jawa Tengah
Kawasan Strategis Ekonomi Kabupaten Kendal seluas 1.000
261
Ha berada di dala kawasan pelabuhan dan kawasan industri
Kabupaten Kendal dengan luas lahan 2.830 Ha.84
B. Studi Tapak
Luas Lahan Tersedia : 57 Ha
Luas Kawasan Terminal Penumpang : 30.000 m2
Luas Bangunan Gedung Terminal : 600m2
Kapasitas : 500 penumpang
Luas Kamar Mandi : 36m2
Luas Musholla : 36m2
Luas Kantor Pengelola : 220m2
Kedalaman Kolam : -3 m
Kecepatan Angin
Pagi : 3 km/jam dari Arah Utara
Sore : 13 km/jam dari Timur Laut
Kemiringan Tanah : 2% (landai)
Kebutuhan Ruang Keseluruhan
Tabel IV.10 Kebutuhan Ruang Gedung
JENIS RUANG LUAS ( m2 )
AREA GEDUNG TERMINAL 13645.1
AREA PENGELOLA 471.82
AREA PENUNJANG 246.38
84 Menteri Perhubungan, Pm No. 18 Tahun 2013 tentang Rencana Induk PelabuhanTanjung Emas Semarang, Kemenetrian Perhubungan, Jakarta : 2013. Hlm 37
262
AREA SERVICE 1307.79
+ SIRKULASI ANTAR RUANG 30%
TOTAL 20.372,5
Tabel IV.11 Kebutuhan Ruang Parkir dan Ruang Tunggu Kendaraan
Tabel IV. 12 Total Kebutuhan Seluruh Ruang
Maka kebutuhan tapak untuk bangunan terminal
penumpang pelabuhan Tanjung Kendal adalah :
KLB : 0,4
KDB : 60 %
Jumlah Lantai Maksimal : 2 lt.
a) Luas Lahan
= Luas Bersih Bangunan : KLB
= 20.372,5 m2 : 0,4
JENIS RUANG LUAS ( m2 )
PARKIR 8625
RUANG TUNGGU KENDARAAN 7968
TOTAL 16.593
JENIS RUANG LUAS ( m2 )
Ruang Gedung 20.372,5
Ruang Parkir 16593
TOTAL 36.965,5
263
= 50.931,25 m2
b) Luas Maksimum Lantai Dasar Bangunan
= Luas Lahan x KDB
= 50.931,25 m2 x 60%
= 30.558,75 m2
Gambar IV.28 Tapak yang Diperlukan
Dari studi kebutuhan ruang yang telah di lakukan, maka
ada penambahan lahan 20.000 m2 ke arah selatan hingga
mencapai jalan menuju terminal barang yang telah terbangun
sepanjang 100 m. Hal itu di karenakan luas tapak seksistting
hanya 30.000 m2.
ASPEK KEKUATAN ALAM
Iklim Kendal pada umumnya beriklim tropis dengan tingkatkelembapan dengan suhu rata-rata 26,2 C dengantitik tertinggi 32,8 C dan Terendah 19,58C
264
Topografi Kemiringan tanah untuk kaliwungu relative datardengan kemiringan antara 0-8%
Vegetasi Pada Sekitar gedung terminal penumpang terdapatbebrapa jenis pohon seperti kiara payung danglodokan pecut
Potensi Sumber Air Sumber air pada lokasi eksisting adalah sumur artetis
Angin Angin pada pagi sampai sore hari bertiup dari arahutara dan pada malam hari bertiup dari selatan
Keadaan Lingkungan Lingkungan lokasi pelabuhan kendal adalah berupatambak ikan dan kawasan industri
ASPEK KEKUATAN BUATAN
Peraturan Pemerintah Peraturan Daerah No. 20 Tahun 2011 tentangRencana Tata Ruang Wilyah Kabupaten Kendal Tahun2011-2031
Peraturan Menteri No. 18 Tahun 2013 tentangrencana Induk Pelabuhan Tanjung Emas
Peraturan Daerah Kabupaten Kendal No. 25 Tahun2007 tentang Rencana Detail Tata Ruang KawasanPelabuhan Kaliwungu Kendal
Regulasi KDB 60 %
KLB 0,4
Fungsi Hirarki Pusat Industri
Kawasan Ekonomi Strategis
Perdagangan
Pelayanan Transportasi Laut Skala Nasional
ASPEK AMENITAS ALAMI
View View yang dapat dilihat dari Pelabuhan Kendal adalahlaut, tambak, dan kawasan Industri
Topografi Kemiringan 0-8%
265
Air Curah hujan etahun rata-rata 2.025 mm dankelembaban rata-rata 87,67 %
ASPEK AMENITAS BUATAN
Jaringan Kota/ Kawasan Jarak dengan Jl. Lingkar Kaliwungu 4,2 KM
Jalan menuju lokasi selebar 14 meter
Terdapat instalasi sistem hydrant
Terdapat jaringan listrik, telfon, dan drainase
Citra Arsitekturl Bangunan di sekitar tapak didominasi oleh bangunanpabrik dengan konsep industrialis