babiv analisisdata
TRANSCRIPT
66
BAB IV
ANALISIS DATA
Perpustakaan adalah tempat penyimpanan, pengelolaan dan
penyebarluasan informasi serta sumber ilmu pengetahuan. Perpustakaan yang baik
adalah perpustakaan yang mampu memuaskan kebutuhan penggunanya, dengan
cara selalu melakukan strategi-strategi pengembangan perpustakaan supaya
perpustakaan bisa maju, makin terkenal dan bisa memberikan kepuasan kepada
penggunanya. Sama halnya dengan perpustakaan kantor Bank Indonesia wilayah
VII Provinsi Sumatra Selatan ini, sebagai sarana pemberi informasi kepada
pegawainya juga kepada masyarakat umum yang hendaknya dilakukan strategi
pengembangan perpustakaan dengan baik sehingga perpustakaannya bisa
bermanfaat bagi penggunanya.
A. Strategi Perpustakaan Bank Indonesia dalam meningkatkan kepuasan
pemustaka
Bentuk-bentuk strategi pengembangan perpustakaan menurut Anita
Nusantara yaitu:
a. Memahami pemustaka
b. Bimbingan pengguna (Edukasi pengguna)
c. Manfaatkan koleksi
d. Kenyamanan pemustaka
e. Promosi dan kerjasama
f. Teknologi informasi
66
67
Untuk mengetahui strategi meningkatnya perpustakaan kantor
perwakilan Bank Indonesia wilayah VII Provinsi Sumatra Selatan, penulis
telah mendapatkan data dari perpustakaan kantor perwakilan Bank Indonesia
wilayah VII Provinsi Sumatra Selatan dengan menggunakan metode
observasi, dokumen dan wawancara dengan seorang kepala perpustakaan, staf
perpustakaan dan pemustaka perpustakaan kantor perwakilan Bank Indonesia
wilayah VII yang berkunjung ke perpustakaan sebagai informasinya.
a. Memahami pemustaka
Mendalami pemustaka kunci sukses perpustakaan. Dengan tahu
siapa pemustaka dan apa yang mreka inginkan dengan tepat akan membuat
perpustakaan tidak pernah sepi pengunjung. 1
Memahami pemustaka merupakan salah satu strategi yang dilakukan
oleh perpustakaan Bank Indonesia, stafnya selalu menanyakan apa
kebutuhan pemustaka tiap kali berkunjung keperpustakaan. Seperti di
nyatakan oleh ibu Novi selaku staf pengelola perpustakaan, berikut
pertanyaan:
“Ketika mereka datang kita tanya apa yang mereka butuhkan”2
Sehingga pengunjung perpustakaan ini dari hari kehari meningkat
dan tidak sepi pengunjung di banding tahun lalu.
Peningkatan pengunjung dinyatakan oleh bapak sudarta selaku
perpustakaan yaitu :
1Anita Nusantara,Strategi Pengembangan Perpustakaan (Jakarta: PrestasiPustaka,2012),h.84.
2Novi Susilawati (Staf perpustakaan kantor perwakilan Bank Indonesia wilayah VII),wawancara, Palembang 2 Oktober 2018 pukul 09:10.
68
“Pengunjung semakin hari semakin meningkat, pada tahun
2018 di banding tahun 2017 meningkat 2kali lipat”.3
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan dengan memahami
pemustaka seperti mengetahui mereka, bisa membantu peningkatan
pengunjung keperpustakaan. Selain itu juga perpustakaan harus selalu
meningkatkan fasilitas, seperti yang sudah dilakukan perpustakaan Bank
Indonesia yang selalu berusaha meningkatkan fasilitas dan kebutuhan
penggunanya serta selalu mengutamakan kenyamanan kepada
penggunanya.
b. Bimbingan pengguna (Edukasi pengguna)
Perpustakaan dapat menyelenggarakan kelas singkat orientasi
perpustakaan dan penelusuran literatur untuk kelompok pemustaka
tertentu apabila diminta. Layanan pendidikan pemakai perpustakaan
merupakan kegiatan memberi penjelasan dan bimbingan tentang
berbagai informasi perpustakaan dan pengguna perpustakaan secara
optimal kepada kelompok-kelompok penggunaan baru.4
Perpustakaan Bank Indonesia juga melakukan edukasi pengguna
atau pendidikan pengguna demi mengenal keberadaan perpustakaan
Bank Indonesia. Berikut pernyataan Bapak Sudarta :
“Kita menyelenggarakan event-event cukup besar sepertiedukasi kepada siswa-siswi SMA atau mahasiswa yang setiapbulanya menerima dua kampus untuk diedukasi di
3Sudarta (Kepala Perpustakaan Kantor perwakilan Bank Indonesia wilayah VII),wawancara, Palembang 2 Oktober 2018 pukul 09:11.
4Anita Nusantara,Strategi pengembangan perpustakaan (Jakarta: Prestasi Pustaka,2012) ,h.85
69
perpustakaan Bank Indonesia dan moment itu juga kitamengenal keberadaan perpustakaan kita”5
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya
moment seperti edukasi pengguna ini, juga bisa membantu dalam
mengenalkan keberadaan perpustakaan.
c. Memanfaatkan koleksi
Salah satu dari memanfaatkan koleksi yaitu dengan cara bedah buku,
perpustakaan Bank Indonesia sudah melakukan beda buku, kegiatan beda
buku dilakukan setahun sekali.6 Berikut kegiatan beda buku yang sudah
dilakukan pada tahun 2017 dan 2018:
1. Pada tahun 2017 perpustakaan membeda buku milik Safir Senduk.
2. Pada tahun 2018 perpustakaan membeda buku buku milik Meri
Riana dan Kyai. H. Gymnastiar.
Kegiatan bedah buku ini dinyatakan oleh kepala perpustakaan
berikut pernyataan yaitu sebagai berikut:
“Kita juga melakukan bedah buku yang dihadiri ratusan orang,yang intinya pertama mengenal perpustakaan, kedua untukmembuat masyarakat gemar membaca. Bedah buku yangdilakukan di sini yaitu buku miliknya Meri Riana yaitumotivator no 1(satu) seasia yang dilakukan bilan mei lalu,kemudian beda bukuunya kyai. H. Gymnastiar (Aa”Gym) yangdilakukan pada bulan lalu”7
5Sudarata (Kepala perpustakaan kantor perwakilan Bank Indonesia wilayah VII),wawancara, Palembang 2 Oktober 2018 pukul 09:25.
6Anita Nusantara,op cit .7Sudarata (Kepala perpustakaan kantor perwakilan Bank Indonesia wilayah VII),
wawancara, Palembang 2 Oktober 2018 pukul 09:27.
70
d. Kenyamanan pemustaka
Terkadang suasana perpustakaan yang dari tahun ke tahun tidak
berubah akan membosankan. Tidak ada salahnya beberapa tahun sekali
perlu dipikirkan ulang tata ruang perpustakaan.8
Perpustakaan Bank Indonesia sangat mengutamakan kenyamanan
pemustakanya sesuai dengan observasi yang saya lakukan dan saya lihat
memang perpustakaan ini sangat rapi dan bersih, tempatnya sangat sejuk.
Serta perpustakaan juga menyediakan musik diperpustakaan sehingga
pengunjung betah berlama-lama di perpustakaan. Adapun pertanyaan
pengunjung tentang kenyamanan perpustakaan Bank Indonesia yang
dinyatakan oleh Destri mahasiswa UNSRI Jurusan Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi, yaitu sebagai berikut:
“Menurut saya perpustakaan ini, bagus, bersih, dan rapi,nyaman dan cukup memuaskan”.
Dari pernyataan ini memang bahwa perpustakaan Bank Indonesia
memberikan kenyamanan bagi pemustaka sesuai dengan yang penulis
rasakan juga. Disana penulis merasakan sangat nyaman karena ruangan
didukung oleh fasilitas yang ada seperti ruangannya berAC, susunannya
buku-bukunya rapi, menyediakan WIFI, menyediakan musik dan televisi
demi memanjakan pemustaka.
8Anita Nusantara,Strategi pengembangan perpustakaan (Jakarta: Prestasi Pustaka,2012),h.86
71
Hal yang sama juga dirasakan oleh saudara Dina salah satu
mahasiswa Tridinanti jurusan Manajemen fakultas ekonomi, berikut
pernyataannya:
“Bagi saya perpustakaannya nyaman, cukup memutuskanserta kebutuhan yang saya cari cukup terpenuhi”
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan juga bahwa perpustakaan
Bank Indonesia sudah lumayan cukup memberikan kenyamanan kepada
pemustaka, sesuai dengan observasi saya (penulis) juga merasakan
kenyamanan, tenang, serta fasilitas yang ada di perpustakaan cukup
lengkap dan mendukung.
e. Promosi dan kerjasama
Promosi
Dengan memanfaatkan teknik-teknik hubungan masyarakat
dan merupakan suatu kegiatan penting pada suatu organisasi. Tujuan
dari promosi yaitu memerkenalkan atau menaikan citra dan
popularitas dari produk maupun jasa yang akan dijual. Adapun tujuan
perpustakaan dari promosi perpustakaan tidak lain adalah untuk
memperkenalkan perpustakaan, koleksi, jenis koleksi yang dimiliki,
kekhususan koleksi, jenis layanan dan memanfaatkan yang didapat
oleh pemustaka perpustakaan.9
Promosi perpustakaan bank Indonesia dilakukan dengan cara
pembuatan brosur dan mengadakan pameran, seperti yang dinyatakan
9Herlina, Pembinaan dan pengembangan perpustakaan,(Palembang: IAIN Raden FatahPress, 2013),h. 124
72
oleh ibu Novi selaku pengelola perpustakaan Bank Indonesia, berikut
pernyataannya:
“Untuk kegiatan perpustakaan seperti promosi, kita bikinbrosur kemudian brosur tersebut kita bagikan keuniversitas-universitas dan masyarakat, terus kita jugamengadakan pameran”
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwah jenis
pengembangan perpustakaan dari luar seperti promosi dilakukan
dengan cara pembuatan brosur dan mengadakan pameran, yang
nantinya kegiatan ini diharapkan supaya perpustakaan Bank Indonesia
ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin oleh masyarakat sebagai media
penyediaan informasi.
Kerjasama
Pada dasarnya tidak ada satu perpustakaan pun yang dapat
bekerja dan menyelenggarakan perpustakaan sendirian dengan baik
dan sempurna, oleh karena itu perlu adanya kerjasama perpustakaan
baik dalam hal pengadaan koleksi bahan pustaka, pengolahan,
pembina SDM, pembentukan jaringan, penyusunan katalog induk,
penyusunan bibliografi pertemuan/forum-forum ilmiah dan
penggalangan dana.10
Salah satu strategi yang dilakukan oleh Perpustakaan Bank
Indonesia dalam meningkatkan kepuasan pemustaka adalah dengan
melakukan kerja sama denganPerguruan Tinggi baik negeri maupun
swasta yang ada di Kota Palembang dan Badan Perpustakaan Provinsi
10Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat,(Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 109.
73
Sumatera Selatan. Kerja sama yang dilakukan oleh perpustakaan Bank
Indonesia dengan Perguruan Tinggi antara lain dengan UIN Raden
Fatah, Universitas Sriwijaya, Universitas Muhammadiyah, Universitas
IBA, Universitas Bina Darma, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Musi,Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi MDP, Universitas Tridinanti,
Universitas Palembang, dan Politeknik Negeri Sriwijaya.Berikut hasil
wawancara dengan informan:
“iya kami melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi diPalembang, ngga cuma perguruan tinggi negeri tapi jugaperguruan tinggi swasta. Hmm, ada 10 sih totalnya. Iya 10itu negeri sama swasta”11
Kerja sama adalah suatu pekerjaan yang dilakukan dua orang
atau pun lebih untuk mencapai tujuan atau target yang sebelumnya
telah direncanakann dan disepakati bersama. Upaya kerja sama yang
dilakukan oleh Perpustakaan Bank Indonesia adalah agar
Perpustakaan Bank Indonesia semakin dikenal dan diketahui oleh
pihak luar Bank Indonesia, hal ini tentu saja akan meningkatkan
pemanfaatan Perpustakaan Bank Indonesia yang akan menjadi
semakin tinggi. Target dalam pelaksanaan kerja sama ini adalah
semakin meningkatnya pemanfaatan perpustakaan Bank Indonesia
terutama oleh mahasiswa dan masyarakat.
“tujuan melakukan kerja sama dengan perguruan tinggiini agar perpustakaan Bank Indonesia ini lebih diketahuidan dikenal oleh pihak luar. Jadi orang tahu nih kalo
11Novi susilawati (staf perpustakaan kantor perwakilan Bank Indonesia wilayahVII), wawancara, palembang 13 Maret 2018 pukul 10:16
74
Bank Indonesia juga punya perpustakaannya bukan cumaBank seperti yang orang tahu yaa. Kalo targtenya saat inikarena sudah kerja sama dengan perguruan tinggi adalahmahasiswa ya terutama mahasiswa di perguruan tinggiyang udah kerja sama dengan perpustakaan BankIndonesia. Nah dari mahasiswa ini harapan kami jugamasyarakat bisa nih berkunjung ke perpustakaan BankIndonesia untuk meningkatkan minat baca masayrakatjuga.”12
Jadi pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan itu
akan baik apabila adanya kerjasama antar pihak-pihak yang
melakukan kegiatan yang apabila dalam melakukan pekerjaan selalu
memiliki semangat yang sama dan tinggi demi tercapainya sebuah
kegiatan.
f. Teknologi informasi
Penerapan teknologi informasi di perpustakaan dapat difungsikan
dalam berbagai bentuk, antara lain:
1. Penerapan teknologi informasi digunakan sebagai sistem informasi
manajemen perpustakaan. Bidang pekerjaan yang dapat di
integritaskan dengan sistem informasi ini adalah pengadaan,
inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan
anggota, statistik dan sebagainya. Fungsi ini sering diistilahkan
sebagai bentuk automasi perpustakaan.
2. Penerapan teknologi informasi sebagai sarana untuk menyimpan,
mendapatkan dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan
12Novi susilawati (staf perpustakaan kantor perwakilan Bank Indonesia wilayahVII), wawancara, palembang 13 Maret 2018 pukul 10:16
75
dalam format digital. Bentuk penerapan teknologi informasi dalam
perpustakaan ini sering dikenalkan dengan perpustakaan digital.13
Adanya teknologi informasi memudahkan pengguna informasi
mencari dengan cepat. Perpustakaan salah satu sumber informasi yang
memanfaatkan teknologi informasi tentunya menjadi akses yang tepat bagi
pengguna perpustakaan untuk menelusur dan menemukan kembali
informasi yang tersebar di berbagai tempat melalui media teknologi
informasi seperti internet dan CD ROM.
Perpustakaan Bank Indonesia sudah menerapkan teknologi informasi
di perpustakaanya seperti adanya system aplikasi website CL
(Cyberlibrary) yang aplikasi ini disediakan untuk pustakawan dan
pemustaka, memiliki koleksi online, menyediakan penelusuran melalui
OPAC, menyediakan WIFI, dan memiliki layanan e-jurnal. Seperi yang
dikatakan ibu Novi yaitu:
“Kita punya wifi, layanan e-jurnal”14
Dari pertanyaan diatas memang benar kalau perpustakaan
menyediakan fasilitas tersebut sesuai dengan penulis rasakan juga, kita
bisa full acces internet dan kita bisa membuka aplikasi perpustakaan
cyberlibrary yang di sana terdapat koleksi e-jurnalnya. Adapun koleksi
jurnal online yang perpustakaan Bank Indonesia miliki yaitu
Jstor(Business dan Econimics), Proquest (Business and
13Herlina,Ilmu perpustakaan dan informasi (Palembang: IAIN Raden Fatah Press, 2006), h.151.
14Novi susilawati (staf perpustakaan kantor perwakilan Bank Indonesia wilayahVII), wawancara, palembang 2 Oktober 2018 pukul 10:16.
76
Economics),Emerald (Economics, accounting dan Finance, HR,
Management Strategy, Public Policy Policy and Marketing).
Jadi teknologi informasi sangat dibutuhkan di perpustakaan supaya
perpustakaannya tidak ketinggalan zaman, apalagi untuk zaman sekarang
yang memang zamannya teknologi informasi.
Adapun waktu dari semua kegiatan-kegiatan tersebut seperti
pernyataan dari Bapak Sudarta yaitu sebagai berikut:
“jangka waktu kegiatan menyesuaian event-eventnya, sepertiPalembang expo dan Sumsel expo satu kali dalam setahun.Kerjasama dengan perpustakaan perguruan tinggi danperpustakaan daerah berjalan sepanjang tahun”.15
Dari pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa semua kegiatan itu
sekarang sudah berjalan sesuai dengan harapan yang sudah direncanakan,
tinggal menyesuaian jangka waktu kegiatannya sesuai dengan event-
eventnya, seperti Palembang expo dan Sumsel expo yang kegiatannya
dilakukan satu kali dalam setahun dan kerjasama dengan perpustakaan lain
berjalan sepanjang tahun dan terus menerus.
Perpustakaan Bank Indonesia perpustakaan khusus yang terdapat di
kota Palembang . Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang menekan
koleksi pada suatu bidang khusus, atau bidang-bidang yang berhubungan.
Perpustakaan agar akan dapat dijalankan sebagai dengan tujuan agar
diharapkan maka diperlakukan strategi yang baik. Strategi yang dapat
dilakukan adalah melakukan kegiatan promosi. Strategi promosi
15Sudarta (Kepala Perpustakaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia wilayah VII),wawancara, Palembang 13 Maret 2018 pukul 10:55.
77
perpustakaan adalah salah satu bentuk strategi dalam pengembangan
perpustakaan.
Salah satu hal yang membedakan perpustakaan Bank Indonesia
dengan perpustakaan lain yang ada di kota palembang adalah upaya
promosi bahan pustaka yang dilakukan oleh pegawai perpustakaan
perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel kepada semua pegawai kantor
perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel. Cara yang dilakukan untuk
mempromosikan bahan pustakanya adalah dengan membuat sinopsi dari
setiap bahan pustaka. Sinopsi ini kemudian akan dikirim melalui email ke
semua pegawai kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel.
Kemudian pada hari-hari tertentu pegawai perpustakaan Bank Indonesia
akan melakukan promosi bahan pustaka secara langsung kepada pegawai
kantor perwakilan Bank Indonesia provinsi sumsel dengan cara membawa
beberapa buku yang sebelumnya telah disiapkan pada trolly khusus.
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan informan. Berikut hal
wawancara terhadap informan :
“Oh,kalau untuk yang membedakan perpustakaan BankIndonesia dengan perpustakaan lain yang ada di kotaPalembang adalah ngak upaya promosinya sih , kalau diperpustakaan Bank Indonesia ini biasanya kalau ada bahanpustaka yang baru, nanti kami buatkan sinosinya. Sinopsinyaini kalau udah selesai dibuat nanti dikirim ke email seluruhpegawai Bank Indonesia. selain dengan cara ngrim emailtadi itu, biasanya kita juga hmm, promosi nya langsungjuga . promosi langsungnya itu ngga setiap hari ya, hari-haritertentu aja. Kita juga liat kesibukan pegawai ya hehe. Hmm,promosi langsung itu cara nya kita bawa buku-buku yangmau kita promosikan ke pegawai Bank Indonesia. buku-buku
78
yang mau dipromosikan nanti kita bawa pake trolly itu, jadingga susah kita bawa bukunya.”16
B. Menyediakan Sarana Dan Prasarana
Selain melakukan kerja sama, strategi yang dilakukan oleh
perpustakaan Bank Indonesia dalam meningkatkan kepuasan pemustaka di
perpustakaan Bank Indonesia adalah menyediakan sarana dan prasarana
untuk meningkatkan kenyamanan para pemustaka.Sarana dan prasarana
adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya
suatu proses (Kamus Besar Bahasa Indonesia,2008) sebagai contoh prasarana
pendidikan berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan dalam
pendidikan, misalnya lokasi, bangunan sekolah, lapangan olahraga, kantin,
dan lain-lain.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap informan,
diketahui bahwa Sarana dan prasarana yang disediakan oleh perpustakaan
Bank Indonesia antara lain: tempat baca anak, komputer untuk
pengguna/internet, foto copy, scanner, usulan bahan pustaka, ruang santai
(sofa dan televisi), pameran, dvd, kipas angin, dan papan pengumuman, AC,
ruang diskusi, tape recorder, dan koleksi online. Diantara sarana dan
prasarana yang disediakan di perpustakaan Bank Indonesia tersebut, sarana
yang jarang dimanfaatkan oleh pemustaka adalah scanner.Berikut hasil
waancara dengan informan:
16Novi susilawati (Staf Perpustakaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia wilayahVII), wawancara, Palembang 13 Maret 2018 pukul 10:16
79
“kalo untuk sarana dan prasarana sebisa mungkin sih ya kamiberikan yang terbaik supaya para pemustaka yang datangberkunjung kesini bisa merasa nyaman.Sarana prasarana sih kamiada tempat baca anak, ada komputer kalo pemustaka butuhkomputer bisa pake komputer disini, ada ruang diskusi, ada fotocopy juga, scanner, ruang santai yang kami sediakan besertatelevisi. Hmm kalo dari sarana prasarana yang tersedia disini yangpaling jarang dimanfaatkan pemustaka itu scanner ya”17
Sarana dan prasarana yang belum tersedia di perpustakaan Bank
Indonesia adalah pelayanan perpustakaan keliling di luar gedung Bank
Indonesia, ruang audiovisual. Berikut hasil wawancara dengan informan:
“untuk sarana prasarana kami yang belum ada tuh kayakperpustakaan keliling itu dek yang untuk luar gedung itu kamibelum ada itu, kami juga belum ada sama ruang audiovisualkami juga belum ada”18
C. Ketersediaan koleksi
Perpustakaan Bank Indonesia menyediakan berbagai koleksi bacaan
yang dapat dibaca oleh pemustaka. Tersedia lebih dari 7468 judul koleksi
tercetak yaitu berupa buku. Untuk koleksi non cetak yaitu berupa koleksi
online terdapat lebih dari 1000 judul. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara
yang dilakukan terhadap informan. Berikut hasil wawancara terhadap
informan:
“untuk koleksi bacaan di perpustakaan Bank Indonesia iniberupa koleksi cetak maupun non cetak. Kalo untuk koleksi cetakyang berupa buku ya kami ada lebih dari 7468 judul kalo untukkoleksi non cetak, koleksi online itu kami ada lebih dari 1000judul dek”19
17Novi susilawati (staf perpustakaan kantor perwakilan Bank Indonesia wilayahVII), wawancara, palembang 13 Maret 2018 pukul 10:16
18Novi susilawati (staf perpustakaan kantor perwakilan Bank Indonesia wilayahVII), wawancara, palembang 13 Maret 2018 pukul 10:20
19Novi susilawati (staf perpustakaan kantor perwakilan Bank Indonesia wilayahVII), wawancara, palembang 13 Maret 2018 pukul 10:16
80
Saat ini perpustakaan kantor perwakilan Bank Indonesia palembang
memiliki 7468 judul koleksi. Koleksi perpustakaan kantor perwakilan Bank
Indonesia terdiri dari koleksi Ekonomi, keuangan, perbankan kebanksentralan,
ekonomi intren, hukum, manajemen, dan akutansi dan lain-lain.
Selain memiliki koleksi bacaan cetak dan non cetak, perpustakaan Bank
Indonesia juga berlangganan surat kabar dengan lebih dari 3 judul surat kabar
yang menjadi langganan perpustakaan Bank Indonesia.
Berikut hasil wawancara yang dilakukan terhadap informan:
“oh ngga cuma buku dek, disini juga ada surat kabar samamajalah dek. Kami langganan surat kabar sama majalahnya.Hmm lebih dari tiga judul sih, iya surat kabar. Kalo majalahjuga lebih dari tiga judul.”20
Perpustakaan Bank Indonesia juga menyediakan buku referens seperti
kamus, ensiklopedia direktori, handbook/manual, atlas, globe dan lain-lain
yang tersedia dengan lebih dari 200 judul.21 Berikut hasil wawancara terhadap
informan:
“ngga dek, ngga cuma buku-buku bacaan yang gitu ya. Ada jugakamus, ensiklopedia direktori, handbook atau manual gitu, atlas,globe yang gitu ada juga kami sediakan di perpustakaan BankIndonesia”22
20Novi susilawati (staf perpustakaan kantor perwakilan Bank Indonesia wilayahVII), wawancara, palembang 13 Maret 2018 pukul 10:16
21Sudarta (Kepala Perpustakaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia wilayah VII),wawancara, Palembang 13 Maret 2018 pukul 10:20
22Novi susilawati (staf perpustakaan kantor perwakilan Bank Indonesia wilayahVII), wawancara, palembang 13 Maret 2018 pukul 10:16
81
Dalam satu tahun, terdapat lebih dari 44 eksemplar koleksi di
Perpustakaan Bank Indonesia yang dilakukan perbaikan yaitu menyampul
atau menjilid.23 Berikut hasil wawancara terhadap informan:
“kalo dalam setahun itu ada 44 eksemplar ya yang dapetperbaikan gitu. Iya perbaikan nya itu di covernya kita sampul yaatau menjilid dek”24
D. Faktor yang menghambat strategi perpustakaan khusus dalam
meningkatkan kepuasan pemustaka di perpustakaan Bank Indonesia
1. Sumber Daya Manusia (SDM)
Perpustakaan kantor perwakilan Bank Indonesia wilayah VII
merupakan perpustakaan khusus yang dinaungioleh sebuah lembaga, yaitu
Bank Indonesia. Perpustakaan kantor perwakilan Bank Indonesia wilayah
VII yang mana perpustakaan diletakan di bagian unit komunikasi dan
publik.
Manusia (SDM) merupakan salah satu sumber daya terpenting
dalam menjalankan tugas kepustakaan. Keberhasilan pelayanan di
perpustakaan tidak terlepas dari peran penting SDM. Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berkualitas pun tidak mampu berbuat optimal
apabilah tidak didukung oleh sumber-sumber yang lain, seperti sarana-
prasarana, dana, sistem, dan kondisi kerja yang memadai.25
23Sudarta (Kepala Perpustakaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia wilayah VII),wawancara, Palembang 13 Maret 2018 pukul 10:20
24Novi susilawati (staf perpustakaan kantor perwakilan Bank Indonesia wilayahVII), wawancara, palembang 13 Maret 2018 pukul 10:20
25Lasa H S,Manajemen Perpustakaan (Yogyakarta: Gama Media,2005), h.23
82
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, diketahui bahwa di
perpustakaan Bank Indonesia hanya terdapat 1 orang tenaga perpustakaan
yang merupakan kepala perpustakaan Bank Indonesia.
“iya, disini cuma saya sendiri sebagai kepala perpustakaannya”26
Biasanya kepala perpustakaan ini dibantu oleh beberapa mahasiswa
magang yang berasal dari perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang
ada di kota Palembang. Berikut hasil wawancara dengan informan:
“oh, untuk pelaksanaannya sih biasanya saya dibantu olehmahasiswi yang kerja lapangan atau magang ya. Iya itu macem-macem sih bukan Cuma perguruan tinggi negeri aja tapi jugayang swasta juga bisa magang disini”27
Status kepala perpustakaan bank Indonesia adalah pegawai tetap non
fungsional dengan kualifikasi pendidikan S1/S2 non perpustakaan hal ini
tidak sesuai dengan standar pendidikan yang disebutkan dalam UU No. 43
tahun 2007 tentang perpustakaan yang menyebutkan bahwa kepala
perpustakaan harus memiliki kualifikasi pendidikan berlatar belakang
perpustakan minimal Diploma 3 (D3) atau berlatar belakang ilmu lain dengan
sertifikat bidang perpustakaan namun kepala perpustakaan Bank Indonesia
juga belum memiliki sertifikat bidang perpustakaan. Berikut hasil waancara
dengan informan:
“saya pegawai tetap disini. Iya pegawai tetap non fungsional.Oh saya bukan sarjana ilmu perpustakaan dek. Ngga, saya
26Novi susilawati (staf perpustakaan kantor perwakilan Bank Indonesia wilayahVII), wawancara, palembang 13 Maret 2018 pukul 10:20
27Novi susilawati (staf perpustakaan kantor perwakilan Bank Indonesia wilayahVII), wawancara, palembang 13 Maret 2018 pukul 10:20
83
juga juga ngga punya sertifikat bidang perpustakaan karenabelum pernah ikut yang gitu-gitu sih”28
Sumber Daya Manusia yang memiliki kualifikasi pendidikan S1/S2 non
perpustakaan dan belum memiliki sertifikat bidang perpustakaan membuat
kepala Perpustakaan Bank Indonesia menghadapi kendala dalam kegiatan
pengolahan bahan pustaka yaitu dalam mencari buku yang terbaru dan terlaris
serta memenuhi koleksi yang relevan dengan peminat dan kebutuhan
peminjam secara lengkap dan aktual. Berikut hasil wawancara dengan
informan:
“iya karena saya bukan sarjana ilmu perpustakaan, jadi sayamasih agak sulit sih buat gimana caranya meperbarui bukusesuai dengan apa yang dipengen sama pemustaka”29
Upaya yang dilakukan oleh kepala perpustakaan Bank Indonesia dalam
menghadapi kendala tersebut adalah dengan meletakkan form usulan bahan
pustaka yang diinginkan pemustaka di meja baca pengguna, menanyakan ke
perpustakaan perguruan tinggi tentang buku yang dibutuhkan
mahasiswa/dosen, melihat buku baru di katalog dari penerbit buku, media
sosial, surat kabar, majalah, mengirim email atau menanyakan langsung buku
yang diinginkan. Berikut hasil wawancara dengan informan:
“kalo untuk mengatasi kendala yang tadi itu sih, biasanya sayamenyiapkan form usulan bahan pustaka untuk pemustaka yangberkunjung kesini, selain itu juga biasanya saya juga nanyalangsung sih ke pengunjung yang rata-rata mahasiswa samadosen ya yang kesini. Biasanya saya tanyain langsung mereka
28Novi susilawati (Staf Perpustakaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia wilayahVII), wawancara, palembang 13 Maret 2018 pukul 10:20
29Novi susilawati (Staf Perpustakaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia wilayahVII), wawancara, palembang 13 Maret 2018 pukul 10:20
84
butuh buku yang gimana kan. Saya juga suka searching nihbuku-buku yang baru terbit apa aja gitu sih”30
Kepala perpustakaan Bank Indonesia telah mengikuti diklat
sebanyak 1-2 kali dalam satu tahun yang dilaksanakan oleh Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia (PNRI).Diklat adalah kekurangan
pengetahuan, keterampilan dan sikap seorang pegawai sehingga kurang
mampu melakukan tugas, tanggung jawab, wewenang dan haknya dalam
suatu satuan organisasi.
Diklat yang dilaksanakan oleh PNRI adalah diklat tenaga ahli
perpustakaan, diklat pengelolaan informasi, diklat pelestarian bahan pustaka,
teknis pengelolaan perpustakaan, diklat penyuluh minat baca, dan lain-lain.
Namun dalam 3 tahun terakhir kepala perpustakaan Bank Indonesia belum
pernah mendapat continuing profesional development seperti seminar,
pelantikan, lokakarya, atau bimbingan teknis. Padahal kegiatan continuing
profesional development ini sangat penting dalam upaya peningkatan mutu
kepala perpustakaan sebagai pemberi layanan bidang perpustakaan kepada
masyarakat. Dengan mengikuti kegiatan continuing profesional development
diharapkan pelayanan yang diberikan oleh kepala perpustakaan Bank
Indonesia kepada para pemustaka dapat menjadi lebih baik. Berikut hasil
wawancara dengan informan:
30Novi susilawati (staf perpustakaan kantor perwakilan Bank Indonesia wilayahVII), wawancara, palembang 13 Maret 2018 pukul 10:20
85
“paling ikut diklat sih dek. Waktu itu pernah ikut diklatnya PNRI.Kalo kayak seminar, lokakarya gitu sudah tiga tahun terakhir ini nggapernah ikut lagi.”31
Sebagai pelaksana layanan perpustakaan di Bank Indonesia, kepala
perpustakaan bank Indonesia merasakan kendala dalam memberikan
pelayanan kepada para pemustaka dikarenakan kepala perpustakaan belum
memiliki sertifikat bidang perpustakaan. Untuk mengatasi hambatan ini,
diharapkan kepala perpustakaan mengikuti pelatihan untuk mendapatkan
sertifikat perpustakaan (S1 non perpustakaan yang bersertifikasi perpustakaan)
sehingga terjadi peningkatan kualitas perpustakaan.
2. Pengolahan bahan pustaka
Terdapat lebih dari empat jenis alat seleksi bahan perpustakaan
yang terdapat di perpustakaan Bank Indonesia. Kegiatan yang dilakukan
dalam pengolahan bahan pustaka antara lain: inventarisasi, klasifikasi,
pengatalogan (manual dan otomasi) dan labeling. Kelengkapan buku yang
harus tersedia adalah kartu katalog, kantong kartu buku, slip tanggal
kembali, label buku, barcode/chip (sebagai perangkat otomasi).
Langkah langkah pengolahan bahan pustaka di perpustakaan Bank
Indonesia yaitu :
Label buku
Label buku adalah label yang berisi nomor panggil buku atau call
number. Label buku dibuat dengan kertas berukuran 3x4 cm. Pada
31Novi susilawati (Staf Perpustakaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia wilayahVII), wawancara, palembang 13 Maret 2018 pukul 10:20
86
label tersebut dicantumkan nomor panggil buku atau call yang
sebelumnya telah dibuat. Lalu label buku ditampelkan pada bagian
bawah punggung buku kira-kira 2,5 s/d 3cm dari ujung bawah buku.
Contoh:PERPUSTAKAAN BANK INDONESIAR : jika merupakan buku referensi510 : Nomor klasifikasiWID : Tiga huruf pertama nama belakang pengarangS : satu huruf awal judul bukuv.1 : Volume/ji:id buku jika adac.1 : copy/eksemplar buku jika jumlah buku lebih dari satu
Slip tanggal kembali
Lembar tanggal kembali (date due slip), berisi catatan nomor anggota
dan tanggal wajib pengembalian. Lembar tanggal kembali ini
ditempelkan pada akhir halaman atau sampul akhir dari buku. Gunanya
untuk mengingatkan peminjam peminjam tanggal pengambilan koleksi
yang dipinjam.
Kartu buku
Kartu buku adalah alat yang digunakan untuk mengontrol peredaran
buku. Pengetikan kartu buku meliput call number, pengarang, judul
buku, dan nomor inventaris. Pada kartu buku ini tersedia kolom
tanggal pinjam, nomor kembali, dan paraf peminjam. Melalui kartu
buku ini dapat diketahui apakah buku tersebut sedang dipinjam atau
tidak, siapa peminjamnya dan kapan tanggal kembali buku tersebut.
Kantong buku
Kantong buku adalah kantong yang difungsikan sebagai tempat untuk
untuk meletakan kartu buku. Kantong buku tersebut dari kertas karton,
87
didalam kantong buku ini dibubuhi nomor panggil buku, pengarang,
judul buku dan nomor inventaris buku. Katalog buku diletakan di
dalam sampul belakang.
Penyampulan
Langkah terakhir dalam kegiatan pemasangan kelengkapan buku
adalah memasang sampul pada buku. Setiap buku perlu diberi sampul
plastik agar buku tidak mudah rusak. Memasang sampul buku secara
tidak langsung telah melakukan kegiatan perawatan bahan pustaka
yang dapat memperpanjang usia buku.
Hal tersebut berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap
informan. Berikut hasil wawancara dengan informan:
“kalo untuk alat seleksi kami ada lebih dari empat jenis ya,masukan dari pemustaka, timbangan buku, bibliografi,anotasi, katalog penerbit dan lain-lain... kalo dalampengolahan bahan pustaka itu kami ada inventarisasi,klasifikasi, pengatalogan sama labeling dek. Oh hmm kalountuk kelengkapan buku disini, setiap buku harus punyakartu katalog, kantong kartu buku slip tanggal kembali, labelbuku sama barcode atau chip.”32
Dalam pengolahan bahan pustaka terdapat kendala yang ditemui
oleh kepala perpustakaan yaitu dalam mencari buku yang terbaru dan
terlaris dan juga memenuhi koleksi yang relevan dengan peminat dan
kebutuhan peminjam secara lengkap dan aktual. Hal ini sesuai dengan
hasil wawancara yang dilakukan terhadap informan. Berikut hasil
wawancara terhadap informan:
32Novi susilawati (staf perpustakaan kantor perwakilan Bank Indonesia wilayahVII), wawancara, palembang 13 Maret 2018 pukul 10:16
88
“seperti yang saya sampaikan di awal tadi dek. Saya selakukepala perpustakaan Bank Indonesia kesulitan dalampengolahan bahan pustaka ini terutama dalam mencari bukuterbaru dan terlaris ya. Selain sulit mencari buku terbarusaya juga kesulitan dalam memenuhi koleksi yang relevandengan peminat. Saya juga kurang tahu nih gimanakebutuhan pemustaka yang berkunjung. Iya karena itu dek,saya kan bukan sarjana ilmu perpustakaan jadi sayakesulitan dalan hal tersebut. Iya sertifikat kan saya jugabelum punya jadi terkadang saya menemui kendala-kendaladalam pelaksanaan kegiatan di perpustakaan Bank Indonesiaini dek.33
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap informan,
diketahui bahwa upaya yang dilakukan oleh kepala perpustakaan dalam
mengatasi kendala yang dihadapi adalah dengan meletakkan form usulan
bahan pustaka yang diinginkan di meja baca pengguna, menanyakan ke
perpustakaan perguruan tinggi tentang buku yang dibutuhkan
mahasiswa/dosen, melihat buku baru di katalog dari penerbit buku, media
sosial, surat kabar, majalah, mengirim email atau menanyakan langsung
buku yang dibutuhkan. Berikut hasil wawancara dengan informan:
“untuk mengatasi hal tersebut, biasanya saya meletakkan ituuhmm form usulan bahan pustaka di meja baca pengunjungbiar bisa langsung diisi sama pengunjung yang datang kesiniatau nanya ke perpustakaan perguruan tinggi di Palembangini ya bahan-bahan bacaan apa-apa aja yang dibutuhkanmahasiswa sama dosen juga. Oh kadang saya juga searchingnih di katalog penerbit buku-buku yang baru gitu sih dek”34
Kepala perpustakaan yang tidak memiliki kualifikasi pendidikan
yang sesuai dan belum memiliki sertifikasi perpustakaan membuat kepala
perpustaakaan mengalami kesulitan dalam melakukan pengolahan bahan
33Novi Susilawati (Staf Perpustakaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia WilayahVII), Wawancara, Palembang 13 Maret 2018 Pukul 10:20
34Novi Susilawati (Staf Perpustakaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia WilayahVII), Wawancara, Palembang 13 Maret 2018 Pukul 10:20
89
pustaka. Sehingga perlu dilakukan improvement atau peningkatan berupa
pelatihan yang dapat diikuti oleh kepala perpustakaan sebagai pengelola
perpustakaan Bank Indonesia. Pelatihan perpustakaan ini setidaknya
dilakukan 2 kali dalam satu tahun. Selain mengikuti pelatihan, kepala
perpustakaan dapat mengikuti diklat yang dilakukan oleh PNRI.