babbbabab iiiiiiiii metodemmetodeetode...
TRANSCRIPT
25
BABBABBABBAB IIIIIIIIIIII
METODEMETODEMETODEMETODE PENELITIANPENELITIANPENELITIANPENELITIAN
3.13.13.13.1.... SettingSettingSettingSetting PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian dandandandan KarakteristikKarakteristikKarakteristikKarakteristik SubjekSubjekSubjekSubjek PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan
adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi suatu kondisi
sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain
(Sukardi, 2003). Ciri utama dalam penelitian tindakan kelas yaitu adannya tindakan-
tindakan (aksi) tertentu serta adanya siklus untuk memperbaiki proses pembelajaran di
kelas.
Model penelitian tindakan kelas jnj mengacu dari Hopkins yaitu berbentuk spiral dari
sklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action
(tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus
berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi
permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada
gambar berikut:
Gambar 3.1 Model Penelitian Stephen Kemmis dan Robin Mc. Taggart..
26
Penjelasan alur di atas adalah:
a. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun
rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya
instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.
b. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan sebagai upaya
membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari
diterapkannya model pembelajaran tipe STAD.
c. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak
dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh
pengamat.
d. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat
membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.
Lokasi penelitian ini di SD Negeri Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten
Batang. SD Negeri Wonomerto 03 berdiri sejak tahun 1984 di atas tanah bengkok desa
seluas sekitar 2.500 m2, dipilih sebagai tempat penelitian karena peneliti sebagai guru di
sekolah tersebut, sehingga mempermudah dalam mencari data, mengolah data, peluang
waktu yang luas dan mengenal karateristik siswa.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 4 SDN Wonomerto 03, Kecamatan Bandar
Kabupaten Batang.Terdiri dari 12 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki sehingga
jumlahnya 20 siswa.Penelitian ini dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2013-
2014, antara bulan Juli sampai dengan bulan Oktober 2013.
Tabel 3.1Jadwal Pelaksanaan PTK
No Kegiatan Waktu pelaksanaanJuli Agustus September Oktober
1 Penulisan Proposal2 Perencanaan Instrumen3 Pelaksanaan Siklus I4 Analisis Refleksi I5 Pelaksanaan Siklus II6 Analisis Refleksi II7 Penulisan Laporan
27
3.23.23.23.2 VariabelVariabelVariabelVariabel PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian dandandandan DefinisiDefinisiDefinisiDefinisi OperasionalOperasionalOperasionalOperasional
3.2.1.3.2.1.3.2.1.3.2.1. VariabelVariabelVariabelVariabel PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut ,
kemudian ditarik kesimpulan.Dalam penelitian ini peneliti mengadakan penelitian dari dua
variabel yaitu satu variabel bebes, dan satu variabel terikat. Variable bebas adalah variabel
yang mempengaruhi atau menjadi penyebab timbulnya variabel terikat, sedangkan
variable terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat adanya variabel
bebas.
a. Variabel bebas dalam penelitian ini berupa model pembelajaran STAD yang
digunakan untuk membelajarkan siswa.
b. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar Matematika. Hasil belajar
siswa diukur dengan alat tes, yang diambil dari nilai tes pada setiap akhir
pembelajaran.
3.2.2.3.2.2.3.2.2.3.2.2. DefinisiDefinisiDefinisiDefinisi OperasionalOperasionalOperasionalOperasional
Berikut definisi operasional dari variabel penelitian menjadi sub variabel.
Tabel 3.2Definisi Operasional dari Variabel Hasil Belajar
Variabel Aspek Indikator
Hasil Belajar
Observasi
Diskusi
Test
1. Mengamati kelompok belajar diskusi siswa2. Memberikan tugas kepada kelompok3. Mengerjakan tugas dengan 4 anggota kelompok.
4. Mengerjakan lembar kerja siswa5. Mengevaluasi hasil belajar.6. Memberikan kesimpulan
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa dalam menerima pengalaman
diukur dengan angka-angka melalui postest. Untuk meningkatkan hasil belajar tersebut
diperlukan suatu media yang mempengaruhinya. Jadi pada penelitian ini hasil belajar
dipengaruhi oleh model pembelajaran Student Teams Achievment D4isions (STAD).
28
Tabel 3.3Definisi Operasional dari Variabel model pembelajaran STAD
Variabel Aspek Indikator
Penggunaan model
pembelajaran
STAD
Belajar kelompok
Diskusi kelompok
1. Membagi kelas menjadi kelompok-
kelompok belajar.
2. Guru memberikan tugas yang harus
dikerjakan secara berkelompok.
3. Guru membimbing siswa dalam kelompok
4. Anggota kelompok yang mengerti tentang
materi menjelaskan materi pada anggota
yang lain dalam kelompok itu sendiri
sampai anggota yang lain mengerti.
5. Memberikan penghargaan hasil belajar
ind4idu dan kelompok.
Langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran Student TeamsAchievment Divisions (STAD) antara lain:
a. Menyampaikan semua tujuan pelajaran dan memot4asi siswa belajar.
b. Menyajikan informasi atau menjelaskan materi kepada siswa dengan jalan
mendemonstrasikannya.
c. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar.
d. Memberikan tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota
kelompok.
e. Membimbing kelompok-kelompok belajarpada saat mereka mengerjakan
tugas.
f. Anggota kelompok yang mengerti tentang materi menjelaskan materi kepada
anggota yang lain dalam kelompok itu sendiri sampai anggota yang lain
mengerti.
g. Guru memberikan kuis atau pertanyaan kepada siswa. Pada saat menjawab
kuis siswa tidak boleh bekerja sama.
h. Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah diajarkan atau masing-
masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
29
i. Memberikan kesimpulan.
j. Memberikan penghargaan hasil belajar ind4idu dan kelompok.
3.3.3.3.3.3.3.3. RencanaRencanaRencanaRencana TindakanTindakanTindakanTindakan
Rencana tindakan dalam penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus. Siklus
I bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa terhadap hasil belajar
matematika materi Kelipatan Persekutuan Terkecil dan Faktor Persekutuan
Terbesar dengan menerapkan model pembelajaran STAD. Setelah dilakukan
refleksi siklus I tentunya akan muncul permasalahan dalam pembelajaran di
kelas, sehingga untuk memecahkan masalah tersebut perlu dilakukan pengulangan
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi pada siklus ke II. Siklus II bertujuan
untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar matematika, setelah diadakan
perbaikan pada siklus I, seperti terlihat pada skema gambar berikut:
Gambar 3.2Skema Prosedur Penelitian Matematika siswa kelas 4 SD Negeri Wonomerto 03
Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014.
KONDISIAWAL
Hasil belajarmatematika siswa
rendah
Guru belum menerapkanmodel pembelajarankooperatif tipe STAD
TINDAKANGuru menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipeSTAD
SIKLUS IPembelajaran STADtentang mengenal&mengurutkan
KONDISIAKHIR
Melalui penerapanpembelajaran model STADdapat meningkatkan hasilbelajar matematika KD:
sifat operasi hitung bilangan
SIKLUS II :Pembelajaran STADtentang operasi
hitung perkalian danpembagian bilangan
30
Penelitian tindakan kelas ini direncanakan sebanyak 2 siklus. Tiap siklus prosedur
terdiri dari 4 komponen kegiatan pokok yaitu : 1) perencanaan, 2) tindakan, 3) observasi,
dan 4) refleksi.
SIKLUSSIKLUSSIKLUSSIKLUS IIII
I.I.I.I. PerencanaanPerencanaanPerencanaanPerencanaan
1.Merencanakan pembelajaran
2.Menentukan kompetensi dasar
3.Mengembangkan skenario pembelajaran
4.Menyusun lembar kerja siswa
5.Menyiapkan sumber belajar
6.Mengembangkan format penilaian
II.II.II.II. TindakanTindakanTindakanTindakan
1. Melaksanakan tindakan sesuai skenario pembelajaranKKKKeeeeggggiiiiaaaattttaaaannnn aaaawwwwaaaallll
ApApApAperererersssseeeeppppssssiiii1) Guru mengawali kelas dengan berdoa dan presensi siswa
2) Guru memberitahukan bahwa hari ini akan mempelajari materi operasi hitung bilangan
cacah melanjutkan pertemuan sebelumnya
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
4) Guru menjelaskan tentang metode belajar yang akan digunakan(STAD).
5) Guru menanyakan tentang materi yang dibahas pada minggu lalu.
KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan IntiIntiIntiInti
EksplorasiEksplorasiEksplorasiEksplorasi
1) Guru menjelaskan kembali tentang materi pecahan pada pertemuan sebelumnya
2) Guru memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi operasi
hitung bilangan cacah.
3) Guru menegaskan apa yang telah dijawab oleh siswa tentang bilangan pecahan
4) Guru meminta siswa untuk kembali bergabung dengan kelompoknya masing-
masing.
5) Guru membagikan LKS berisi materi yang akan dibahas dan dikerjakan
31
6) Guru menjelaskan materi operasi hitung bilangan cacah dan meneruskan
pertemuan sebelumnya.
7) Guru meminta siswa untuk mendiskusikan materi yang telah dibahas dalam
kelompok, dan mencatat materi yang belum dipahami untuk ditanyakan
8) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya mengenai materi yang
belum dipahami
9) Guru bersama dengan siswa membahas satu persatu materi yang belum dipahami
oleh siswa
KKKKeeeeggggiiiiaaaattttaaaannnn aaaakkkkhirhirhirhirKonfirmsiKonfirmsiKonfirmsiKonfirmsi
10) Guru menegaskan kembali materi yang telah dijelaskan hari ini serta membuat
rangkuman pembelajaran
ElaborasiElaborasiElaborasiElaborasi
11) Guru memberi penguatan positif dan menutup pertemuan, serta
menginformasikan pada pertemuan selanjutnya siswa akan mendapatkan tes
ind4idu dari materi bilangan pecahan
III.III.III.III. PengamatanPengamatanPengamatanPengamatan
1. Melakukan observasi sesuai format yang telah disiapkan
2.Menilai hasil tindakan ssesuai format yang telah disediakan
IV.IV.IV.IV. RefleksiRefleksiRefleksiRefleksi
1. Melakukan evaluasi mutu, jumlah, waktu dari setiap tindakan
2. Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran
dan LKS
3. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus
berikutnya
SIKLUSSIKLUSSIKLUSSIKLUS II.II.II.II.
I.I.I.I.PerencanaanPerencanaanPerencanaanPerencanaan
1. Identitas dan penentuan alternatif pemecahan masalah
2. Pengembangan program tindakan kedua.
32
II.II.II.II. TindakanTindakanTindakanTindakan
Melaksanakan tindakan tindakan keduaKKKKeeeeggggiiiiaaaattttaaaannnn aaaawwwwaaaallll
ApersepsiApersepsiApersepsiApersepsi
1) Guru mengawali kelas dengan berdoa dan presensi siswa
2) Guru memot4asi siswa untuk mengerjakan kuis dengan jujur dan sungguh-sungguh.
KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan IntiIntiIntiInti
EksplorasiEksplorasiEksplorasiEksplorasi
1) Guru mengingatkan kembali agar kuis dikerjakan dengan jujur dan sungguh-
sungguh untuk menunjang nilai kelompok
2) Guru membagikan lembar kerja siswa
ElaborasiElaborasiElaborasiElaborasi
3) Guru mengawasi jalannya diskusi kelompok belajar
KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan akhirakhirakhirakhir
KonfirmasiKonfirmasiKonfirmasiKonfirmasi
1) Siswa mengumpulkan jawaban dari LKS yang diberikan
2) Guru memberikan mot4asi dan penguatan positif
3) Guru menutup pembelajaran tentang opersi hitung bilangan cacah
III.III.III.III. PengamatanPengamatanPengamatanPengamatan
Pengumpulan dan analisis data tindakan kedua
IV.IV.IV.IV. RefleksiRefleksiRefleksiRefleksi
Evaluasi tindakan kedua
3.4.3.4.3.4.3.4. TeknikTeknikTeknikTeknik PengumpulanPengumpulanPengumpulanPengumpulan DataDataDataData
Penelitian ini menggunakan teknik tes dan non tes. Teknik tes digunakan untuk
mengetahui hasil belajar matematika setelah proses belajar dengan penerapan
pembelajaran kooperatif model STAD. Adapun teknik non tes berupa lembar observasi
yang digunakan untuk mengetahui perubahan sikap atau perilaku siswa setelah diadakan
proses pembelajaran matematika dengan menerapkan pembelajaran kooperatif model
STAD.
33
Data yang diambil diperoleh dengan cara sebagai berikut:
1.Observasi dilakukan dengan menggunakan instrumen pengukuran, lembar
penilaian dan lembar observasi. Observasi diperoleh dari proses pembelajaran.
2.Hasil Tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menguasai,
menyerap materi pembelajaran pada ranah kognitif, serta mengukur tingkat
pencapaian indikator kinerja. Hasil tes diperoleh melalui tes tertulis.
3.Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun
dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,gambar maupun
elektronik. Dokumen yang telah diperoleh kemudian dianalisis (diurai),
dibandingkan dan dipadukan (sintesis) membentuk satu hasil kajian yang
sistematis, padu dan utuh.
3.4.1.3.4.1.3.4.1.3.4.1. TeknikTeknikTeknikTeknik TesTesTesTes
Soal tes dikembangkan berdasarkan SK dan KD mata pelajaran Matematika kelas 4
Semester I. Pada post tes siklus 1 dan siklus 2 menggunakan soal uraian dengan alasan
untuk mengukur pencapaian indikator hasil belajar dalam Kompetensi Dasar, yaitu siswa
dapat mengerjakan operasi berbagai macam operasi hitung bilangan cacah Sehingga soal
yang cocok dengan indikator adalah soal uraian.
Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Matematika kelas 4 SD Wonomerto 03
Kecamatan Bandar Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2013/2014 Siklus I
StandarStandarStandarStandarKompetensiKompetensiKompetensiKompetensi
KompetensiKompetensiKompetensiKompetensidasardasardasardasar
IndikatorIndikatorIndikatorIndikatorItemItemItemItem soalsoalsoalsoalNo.Itemsoal
Jumlah
1.Memahami1.Memahami1.Memahami1.Memahamidandandandanmenggunakanmenggunakanmenggunakanmenggunakansifat-sifatsifat-sifatsifat-sifatsifat-sifatoperasioperasioperasioperasi hitunghitunghitunghitungbilanganbilanganbilanganbilangan dalamdalamdalamdalampemecahanpemecahanpemecahanpemecahanmasalahmasalahmasalahmasalah
1.2.Mengurutkan bilangan
• Meulis lambang bilangan kurangdari 50.000 dengan huruf.
1 1
• Menuliskan lambing bilanganyang ditulis dengan angka.
1 2
• Menuliskan bentuk panjangbilangan puluh ribuan
1 3
• Menentukan nilai tempat salahsatu angka yang mewakili suatu
2 4,5
34
bilangan• Menentukan selisih dua angkayang menempati nilai tempatsebuah bilangan puluh ribuan
2 6
7• Membandingkan besar duabilangan dengan memasangtanda perbandingan yang tepat.
2 89
• Mengurutkan beberapa bilanganyang beda besarnya mulai dariyang terkecil atau sebaliknya.
1 10
Tabel 3.5Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Matematika kelas 4 SD Wonomerto 03Kecamatan Bandar Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2013/2014
Siklus II
StandarStandarStandarStandarKompetensiKompetensiKompetensiKompetensi
KompetensiKompetensiKompetensiKompetensidasardasardasardasar
IndikatorIndikatorIndikatorIndikatorItemItemItemItem soalsoalsoalsoalNo.Itemsoal
Jumlah
1.Memahami1.Memahami1.Memahami1.Memahamidandandandanmenggunakanmenggunakanmenggunakanmenggunakansifat-sifatsifat-sifatsifat-sifatsifat-sifatoperasioperasioperasioperasi hitunghitunghitunghitungbilanganbilanganbilanganbilangan dalamdalamdalamdalampemecahanpemecahanpemecahanpemecahanmasalahmasalahmasalahmasalah
1.3. Melakukanoperasiperkalian danpembagian
• Mengerjakan operasi hitungperkalian bilangan cacahdengan cara bersusun pendekbilangan ratusan dan puluhan.
1 1
• Mengerjakan operasi hitungperkalian bilangan cacahdengan cara bersusun pendekbilangan ratusan dan ratusan
1 2
• Mengerjakan operasi hitungperkalian bilangan cacahdengan cara bersusun pendekbilangan ribuan dan ratusan
1 3
• Membagi bilangan dengan duabilangan lain secara berturut-turut.
1 4,
• Membagi bilangan denganPembagian Bilangan denganSisa
1 5
35
3.4.2.3.4.2.3.4.2.3.4.2. TeknikTeknikTeknikTeknik NonNonNonNon TesTesTesTes
ObsevasiObsevasiObsevasiObsevasi atauatauatauatau PengamatanPengamatanPengamatanPengamatan
Obsevasi atau Pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu
objek dengan menggunakan seluruh alat indra ( Arikunto, 2006:156). Dalam observasi
penelitian ini digunakan untuk mengamati dan akt4itas siswa dalam pembelajaran yang
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STADmenurut para ahli adalah sebagai
berikut:
Nur Asma ( 2008 : 51 ) kegiatan pembelajaran model STAD ini memiliki 6 tahap:
a.Penyajian kelas
Pada tahap ini di gunakan waktu 20-45 menit untuk penyajian materi oleh
guru.Sebelum menyajikan materi pelajaran guru dapat menjelaskan tujuan pelajaran,
memberi mot4asi untuk berkooperatif, menggali pengetahuan siswa. Dalam Penyajian
materi dapat menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi. Pada tahap ini guru
memulai materi dengan menyampaikan indikator, dilanjutkan dengan apersepsi dan
penyajian materi tentang pengolahan data.
b.Kegiatan belajar kelompok
Siswa belajar dalam kelompok mengerjakan LKS tentang materi operasi hitung
dengan sifat pertukaran, pengelompokan dan penyebaran,
c.Pemeriksaan terhadap hasil kegiatan kelompok
Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok ke depan kelas dan meminta
tanggapan serta masukan dari kelompok lain.
d.Siswa mengerjakan soal-soal tes secara ind4idu
Melakukan evaluasi secara ind4idu untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan belajar
yang di capai.
e.Pemeriksaan hasil tes
Pemeriksaan hasil tes di lakukan oleh guru. Pada tahap ini juga di adakan
perhitungan skor perkembangan ind4idu. Perhitungan skor ind4iodu di maksudkan agar
siswa terpacu untuk memperoleh prestasi terbaik sesuai dengan kemampuannya.
f. Penghargaan kelompok
Penghargaan kelompok berdasarkan dengan skor rata-rata kelompok dengan
kualifikasi super, hebat dan baik.
36
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD menurut Slavin (dalam
Kamdi, 2009: 5) adalah sebagai berikut:
1. Langkah 1 Menyampaikan tujuan dan memot4asi murid. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran dan mengomunikasikan kompetrensi dasar yang akan
dicapai serta memot4asi murid.
2. Langkah 2 Menyajikan informasi. Guru menyajikan informasi kepada murid.
3. Langkah 3 Mengorganisasikan murid ke dalam kelompok-kelompok belajar. Guru
menginformasikan pengelompokan murid.
4. Langkah 4 Membimbing kelompok belajar. Guru memot4asi serta memfasilitasi
kerja murid untuk materi pembelajaran dalam kelompok-kelompok belajar.
5. Langkah 5 Evaluasi. Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi pembelajaran
yang telah dilaksanakan.
6. Langkah 6 Memberikan penghargaan. Guru memberi penghargaan hasil belajar
ind4idu dan kelompok.
Menurut Rachmadiarti (2001), terdapat 6 langkah utama atau tahapan di dalam
pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif, yaitu:
1. Fase 1 Menyampaikan tujuan dan memot4asi siswa: Guru menyampaikan semua
tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memot4asi siswa
belajar.
2. Fase 2 Menyajikan informasi: Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan
jalan demonstrasi atau lewat bacaan.
3. Fase 3 Mengkoordinasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar: Guru
menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan
membantu setiap kelompok.
4. Fase 4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar: Guru membimbing kelompok-
kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas.
5. Fase 5 Evaluasi: Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah
dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
6. Fase 6 Memberikan penghargaan: Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik
upaya maupun hasil belajar ind4idu dan kelompok.
37
Dari berbagai sintaks pembelajaran kooperatif tipe STAD tersebut ada bagian pokok
dalam pembelajaran yaitu mengajar, belajar kelompok, tes dan penghargaan.
Ada pun observasi atau penganatan dalam penelitian ini model pembelajaran
kooperatif tipe STAD difokuskan dalam langkah-langkah sebagai berikut:
Fase 1: Menyampaikan indikator pencapaian hasil belajar dan memot4asi siswa.
Guru menyampaikan indikator pencapaian hasil belajar yang akan dicapai dalam
pembelajaran dan memot4asi siswa untuk mempelajari materi pembelajaran dengan baik.
Fase 2: Menyajikan materi, guru menyampaikan dan menyajikan materi pelajaran
secara klasikal.
Fase 3: Mengelompokkan siswa ke dalam kelompok-kelompok . Kegiatan-kegiatan
dalam fase ini diantaranya adalah sebagai berikut:
Membentuk lima kelompok kecil, tiap kelompok terdiri dari 4 siswa secara heterogen
yang telah ditentukan oleh guru berdasarkan skor awal. Menginformasikan pada siswa
untuk mengerjakan tugas secara berkelompok dan setiap anggota kelompok
bertanggungjawab pada kelompok masing-masing dan terhadap diri sendiri.
Menyuruh siswa mengerjakan soal dalam LKS secara berkelompok. Dalam
menyelesaikan tugas kelompoknya siswa mengerjakan secara mandiri dan selanjutnya
dicocokkan dan didiskusikan ketepatan jawabannya dengan teman sekelompok. Jika ada
anggota kelompok yang belum memahami, maka teman sekelompoknya yang sudah
faham menjelaskan, sebelum meminta bantuan kepada guru.
Fase 4:Membimbing siswa dalam belajar dan bekerja dalam kelompok. Guru
bertindak sebagai fasilitator mengawasi, mengamati, dan membimbing siswa yang
mengalami kesulitan.
Fase 5:Evaluasi. Evaluasi digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dalam
menyerap materi pembelajaran dan indikator pencapaian hasil belajar.
Fase 6: Penghargaan kelompok. Penghargaan kelompok dilakukan dalam dua tahap
perhitungan, yaitu:
1) Menghitung skor ind4idu dan skor kelompok
Cara pemberian skor pada pembelajaran kooperatif tipe STAD sangat berperan
untuk memot4asi siswa bekerja sama dan saling membantu dalam menguasai materi
pelajaran yang diberikan. Setelah siswa mempelajari materi secara berkelompok, setiap
38
siswa mengerjakan kuis secara ind4idual dan memperoleh skor kuis serta nilai
perkembangan. Nilai perkembangan bergantung pada kemajuan yang dicapai siswa
dengan memperhatikan skor kuis atau skor dasar siswa. Skor dasar siswa adalah rata-rata
skor siswa yang bersangkutan untuk kuis-kuis terdahulu, dengan syarat materi yang
diujikan pada kuis-kuis tersebut masih berada dalam satu topik. Jika belum pernah
diadakan kuis untuk topik tersebut, maka skor dasar siswa adalah skor tes awal.
2) Menghargai prestasi kelompok
Kemudian berkaitan dengan banyaknya tingkat penghargaan kelompok, menurut
(Muslimin dkk,2000) kriteria untuk status kelompok meliputi: cukup, baik, sangat baik dan
sempurna.
Kisi-kisi Tidakan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Student
Team Achievement D4isions) pada mata pelajaran matematika kompetensi dasar memahami dan
menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah Kelas 4 Semester I
Tahun Pelajaran 2013/2014 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6Kisi - Kisi Pengembangan Instrumen Penilaian Penerapan Model STAD dalam
Pembelajaran Matematika Siswa Kelas 4 SDN Wonomerto 03Tahun Pelajaran 2013/2014
LangkahLangkahLangkahLangkah IndikatorIndikatorIndikatorIndikator TingkahTingkahTingkahTingkah lakulakulakulaku guruguruguruguru
LangkahLangkahLangkahLangkah 1111 Menyampaikan tujuan danmemot4asi siswa
Guru menyampaikan tujuan pembe-lajaran dan mengkomunikasikan KDyang akan dicapai serta memot4asisiswa
LangkahLangkahLangkahLangkah 2222 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepadasiswa
LangkahLangkahLangkahLangkah 3333 Mengorganisasi siswa ke dalamkelompok belajar
Guru menginformasikan pengelom-pokan siswa
LangkahLangkahLangkahLangkah 4444 Membimbing kelompok belajar Guru memvasilitasi kerja siswadalam kelompok belajar
LangkLangkLangkLangkaaaahhhh 5555 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajarmateri sifat-sifat operasi hitungbilangan dalam pemecahan masalah
LangkLangkLangkLangkaaaahhhh 6666 Memberikan Penghargaan Guru memberikan penghargaanhasil belajar ind4idual dalam ke-lompok
39
Tabel 3.7Rubrik Penilaian Observasi Guru
NONONONO ASPEKASPEKASPEKASPEKYANGYANGYANGYANG DIAMATIDIAMATIDIAMATIDIAMATI SKOSKOSKOSKORRRR3 2 1
1111 Menyampaikan tujuanpembelajaran
Menyampaikantujuan pembela-jaran disertai lang-kah- langkahnya
Menyampaikansebagian dari tu-juan pembela-jaran
Guru tidak me-nyampaikantujuanpembelajaran
2222 Memotivasi siswa Motivasi gurumembangkitkansemangat
Memberi moti-vasi
Tidak memberimotivasi
3333 Penguasaan materipembelajaran
Sangat mengu-asai materi
Menguasi materi Kurangmenguasaimateri4444 Penggunaan alat peraga Menggunakan alat
peraga secaramaksimal
Menggunakansebagian alat pe-raga yang telahdipersiapkan
Tidak meng-Gunakan alatperaga
5 Membagi siswa dalamkelompok
Membagi siswaDengan kemampuan yangheterogen
Membagi siswaberdasarkankemampuan
Membagikelomokberdasarkantempat duduk
6 Membimbing diskusi ke-lompok
Membimbing se-cara menyeluruh
Membimbing se-bagian kelompok
Tidakmemberikanbimbingan
7 Menyimpulkan materipembelajaran
Menyimpulkanmateri dan mem-beri contoh konkritpada penerapankehidupan sehari-hari
Menyimpulkanmateri pembe-lajaran
Tidak memberikesimpulan
Dari data hasil observasi pembelajaran matematika yang dilakukan guru dengan
penerapan model STSD dinilai dengan rumus :
Nilai = ∑ Skor yang diperoleh X 100∑ Skor maksimum
Dengan kriteria nilai: 85 - 100 =Sangat baik
75 - 84 = Baik
65 - 74 = Cukup
55 - 64 = Kurang
40
Tabel 3.8Kisi-kisi Observasi Aktvitas dalam Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
(Student Team Achievement Divisions) SDN Wonomerto 03 Tahun Pelajaran 2013/2014
Variabel Indikator Sumber
Alat/Instrumen
Aktifitas siswadalampembelajaranBilanganPecahandalam ModelPembelajaranKooperatifTipe STAD
1. Perhatian siswa padamateri pembelajaran
2. Keakt4an siswa dalammelakukan diskusi kelompok
3. Partisipasi siswa dalammenjawab pertanyaan dalamdiskusi kelompok
4. Keberanian siswa dalammengungkapkan pendapat
5. Kerjasama siswa dalammenyelesaikan lembar kerja
•Siswa•Foto
•LembarObservasi
•CatatanLapangan
•Angket
Tabel 3.9Rubrik Penilaian Lembar Observasi Aktivitas Siswa
NONONONO ASPEKASPEKASPEKASPEKYANGYANGYANGYANGDIAMATIDIAMATIDIAMATIDIAMATI
SKORSKORSKORSKOR
3 2 11111 Perhatian siswa
pada materipembelajaran
Perhatian siswa fokus padamateri pembelajaran ditandaidengan banyaknya siswayang menjawab pertanyaanguru
Sebagian besarsiswa memper-hatikan materipembelajaran
Siswa tidakmemperhatikan
2222 Keaktivan siswadalam melakukandiskusi kelompok
Seluruh anggota kelompokterlibat dalam mengerjakanlembar kerja
Sebagian siswasaja yang aktifmengerjakanlembar kerja
Lembar kerjadikerjakanoleh salah satusiswa yangpandai
3333 Partisipasi siswadalam Menjawabpertanyaan dalamdiskusi kelompok
Seluruh anggotakelompok berpartisipasidalam menjawab pertanyaan
Sebagian besarSiswa menjawabpertanyaan
Hanya satu sis-wa yangmenjawabpertanyaan
41
4444 Keberanian siswadalamMengungkapkanpendapat
Siswa beranimengungkapkan pendapat
Mengungkapkanpendapat hanyajika diminta
Tidak beraniMengungkapkan pendapat.
5555 Kerjasama siswadalamMenyelesaikanlembar kerja
Semua siswa aktifbekejasama dalam kelompok
Hanya sebagiansiswa yang be-kerjasama
Belum adakeerjasamaantarkelompok
3.5.3.5.3.5.3.5.UjiUjiUjiUji ValiditasValiditasValiditasValiditas dandandandan ReabilitasReabilitasReabilitasReabilitas InstumenInstumenInstumenInstumen
UjiUjiUjiUji ValiditasValiditasValiditasValiditas InstrumenInstrumenInstrumenInstrumen
Setelah menyusun instrument selanjutnya peneliti melakukan (try out). Uji coba ini
dilakukuan untuk mengetahui apakah instrumen atau alat ukur yang telah disusun benar-
benar merupakan instrumen yang baik dan memadai. Karena baik dan buruknya instrumen
akan berpengaruh terhadap data yang akan diperoleh sehingga sangat menentukan
kualitas hasil penelitian. Uji coba akan dilaksanakan pada kelas 4 SD Negeri Wonomerto
03 (SD dan kelas yang tidak digunakan untuk penelitian).
Menurut Singgih Santoso (2003) dalam bukunya yang berjudul Mengatasi Berbagai
Masalah Statistik dengan SPSS versi 16,0, suatu item instrumen penelitian dianggap valid
jika memiliki koefisien corrected item to total correlation ≥ 0,1.
Pada penelitian ini direncanakan akan membuat 30 item yang akan diuji validitas
dan reliabilitas. Sampai instrumen dapat diterima sebagai alat ukur, Sehingga dilakukan
pengolahan data yang kedua.
UjiUjiUjiUji ReliabilitasReliabilitasReliabilitasReliabilitas InstrumenInstrumenInstrumenInstrumen
Kemudian untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrument atau tingkat keajegan
jawaban siswa terhadap pernyataan-pernyataan dalam item instrumen digunakan metode
Alpha (Cronbach’s). Besarnya koofesien alpha merupakan tolok ukur dari tingkat
reliabilitasnya. Tahapan uji validitad dan reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan
program SPSS 13 for windows.
Uji reliabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik Alpha yang
dikembangkan oleh George dan Mallery (1995) untuk menentukan tingkat reabilitas
menggunakan kriteria sebagai berikut :
42
Alpha ≤ 0,7 : tidak dapat diterima
0,7 < alpha ≤ 0,8 : dapat diterima
0,8 < alpha ≤ 0,9 : reliabilitas bagus
Alpha > 0,9 : reliabilitas memuaskan
Hasil uji validitas dari 10 item soal semuanya valid. Untuk selanjutnya akan
digunakan dalam penelitian ini. Untuk reliabilitas diperoleh angka koofisien alpha 0,842
yang artinya instrument memiliki tingkat reliabilitas bagus. Dengan demikian instrument tes
yang penulis susun dapat dipergunakan dalam penelitian ini.
3.6.3.6.3.6.3.6.TeknikTeknikTeknikTeknik AnalisisAnalisisAnalisisAnalisis DataDataDataData
Teknik analisis data yaitu menggunakan data kuantitatif sederhana menggunakan
analisis diskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil tes siklus 1 dengan hasil tes siklus
2. Untuk mengetahui keberhasilan tiap siklus yang telah digunakan dalam penelitian
tindakan kelas ini, yaitu dengan ketuntasan belajar siswa dengan pencapaian KKM (65).
Hasil belajar dapat diukur apabila setiap siswa telah mencapai nilai KKM (65) maka
dinyatakan tuntas dan berhasil.
Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa dianalisis dengan cara
menghitung ketuntasan belajarnya sebagai berikut:
Persentase = ah x 100%
ah
Dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika 80% populasi kelas telah tuntas belajar.Berdasarkan data yang terkumpul, maka analisis data yang dapat dilakukan adalah
hasil observasi dan hasil tes.
1. Hasil observasi akan dianalisis dengan langkah sebagai berikut:
a. Reduksi Reduksi data meliputi proses memilih, memusatkan,
menyederhanakan, meringkas, dan mengubah data yang terekam atau tertulis
43
di lapangan. Tidak hanya merangkum data saja, tapi juga harus mengubah
data untuk dimengerti sesuai pokok masalah yang akan dituju.
b. Pemaparan Data. Data-data hasil reduksi kemudian dipaparkan dalam bentuk
paragraf-paragraf yang saling berhubungan (narasi) yang diperjelas melalui
matriks, grafik atau diagram. Pemaparan data berfungsi untuk membantu kita
merencanakan tindakan selanjutnya.
Data hasil tes akan dianalisis dengan statistik diskriptif, yaitu membandingkan ,
verifikasi dan dihubungkan dengan penelitian data sebelum tindakan dan data nilai tes
setelah dilaksanakan tindakan (siklus 1 dan nilai tes setelah siklus 2).
Setelah melalui tahapan-tahapan penelitian, maka untuk selanjutnya penarikan
kesimpulan merupakan upaya pencarian makna data, mencatat keteraturan dan
penggolongan data. Data yang terkumpul disajikan secara sistematis dan diberi makna.
Untuk mengetahui nilai rata-rata kelas pada pre test maupun pos test tiap siklus
digunakan rumus: ∑ X : N = R
∑X = jumlah nilai siswa dalam satu kelas
N = jumlah siswa dalam satu kelas
R = nilai rata-rata
3.7.3.7.3.7.3.7. IndikatorIndikatorIndikatorIndikator KinerjaKinerjaKinerjaKinerja
Penelitian ini dikatakan berhasil jika:
1. 75% siswa secara klasikal mendapat nilai≥ 65 (telah mencapai KKM, nilai
KKM=65), artinya 15 dari 20 jumlah anak kelas 4 telah tuntas belajar.
2. Model pembelajaran koperatif tipe STAD dilakukan dengan langkah-langkah
sesuai rencana dengan kategori baik.
44