bab viii joint ventures

24
AKUNTANSI MINYAK DAN GAS BUMI Gloria Rizki Adiarti SE.Ak.MM

Upload: maria-agnes-listiarini

Post on 27-Dec-2015

49 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

migas

TRANSCRIPT

Page 1: Bab VIII Joint Ventures

AKUNTANSI MINYAK DAN GAS BUMI

Gloria Rizki Adiarti SE.Ak.MM

Page 2: Bab VIII Joint Ventures

JOINT VENTURES

Page 3: Bab VIII Joint Ventures

Joint ventures of undivided interests • Bentuk umum dari usaha patungan di industri minyak dan gas

merupakan perusahaan patungan dari kepentingan tak terbagi, atau kepentingan unitized.

• Working interest Pemilik bergabung bersama untuk pengeboran, pengembangan, dan pengoperasian secara bersama-sama dimiliki atau unitized properti (atau properti) sesuai dengan perjanjian tertulis dijalankan oleh pihak yang bekerjasama.

• Istilah usaha patungan biasanya mengacu pada sebuah proyek di dimana para pihak memiliki kepentingan tak terbagi (termasuk kepentingan dibagi yang melalui unitisasi menjadi efektif kepentingan tak terbagi) disebut sebagai joint interest

BENTUK HUKUM AKTIVITAS JOINT VENTURES

Page 4: Bab VIII Joint Ventures

Legal partnership • Entitas (perusahaan) minyak dan gas dapat bergabung bersama-

sama untuk mengeksplorasi dan mengembangkan proyek dengan membentuk kemitraan di bawah hukum negara.

• Kemitraan adalah dalam betuk badan hukum; memegang hak atas aset, menimbulkan utang atas namanya sendiri, dan menjalankan kegiatan usaha.

BENTUK HUKUM AKTIVITAS JOINT VENTURES

Page 5: Bab VIII Joint Ventures

Jointly owned corporations • Dengan alasan hukum, politik, atau ekonomi tertentu dapat

mendorong perusahaan minyak dan gas untuk melakukan usahanya dengan membentuk perusahaan terpisah.

• Sebagai contoh, tiga perusahaan minyak dalam negeri mungkin ingin melakukan kegiatan eksplorasi dan produksi di luar negeri. Sebuah perusahaan baru terbentuk di negara asing dengan masing-masing negeri perusahaan yang memiliki sepertiga saham.

• Sering, perusahaan ini memiliki saham di perusahaan asing bersama dengan baik pemerintah asing negara atau perusahaan pribumi.

• Demikian pula, perusahaan dapat bergabung bersama untuk membentuk sebuah perusahaan baru untuk membangun pipa, menjelajahi daerah baru, atau membangun fasilitas pemulihan sekunder.

BENTUK HUKUM AKTIVITAS JOINT VENTURES

Page 6: Bab VIII Joint Ventures

Perjanijian Usaha patungan ini yang lebih umum perjanjian-mengacu pada perjanjian perusahaan E & P (Eksplorasi & Produksi) untuk memiliki kepentingan tak terbagi dalam spesifik sewa, atau sewa dalam area lahan tertentu.

JOINT VENTURES AGREEMENTS

Page 7: Bab VIII Joint Ventures

Perjanjian operasi untuk yang merupakan gabungan perusahan dalam rangka melakukan kegiatan pengeboran dan produksi

JOINT OPERATING AGREEMENTS

Page 8: Bab VIII Joint Ventures

A. KETENTUAN UMUM : Definisi. Istilah yang digunakan dalam kontrak, termasuk kerjasama properti, operasi bersama, rekening bersama, operator (pihak yang ditunjuk untuk melakukan operasi gabungan), nonoperators (pihak perjanjian lainnya dari operator), berbagai pihak, pengawas tingkat pertama, karyawan teknis, pengeluaran pribadi, material, dan material yang terkendali.

KETENTUAN AKUNTANSI PADA JOINT OPERATING AGREEMENTS

Page 9: Bab VIII Joint Ventures

A. KETENTUAN UMUM : Pernyataan dan Tagihan• Operator (perusahaan yang melaksanakan operasi)

melakukan tagihan bulanan ke pihak non-operators. • Tagihan dibuat setiap bulan, berisi mengenai biaya-biaya

yang dikeluarkan pada periode tersebut.

KETENTUAN AKUNTANSI PADA JOINT OPERATING AGREEMENTS

Page 10: Bab VIII Joint Ventures

A. KETENTUAN UMUM : Pembayaran dibayar Dimuka dan Pembayaran oleh Non-Operator• Biasanya, operator diberikan hak untuk membuat cash call.• Menurut Prosedur Akuntansi, setiap non-operator harus

membayar tagihan dalam waktu 15 hari setelah penerimaan cash call statement.

• Jika pembayaran terlambat, akan dikenakan bunga dengan tarif yang telah ditentukan.

KETENTUAN AKUNTANSI PADA JOINT OPERATING AGREEMENTS

Page 11: Bab VIII Joint Ventures

A. KETENTUAN UMUM : Pembayaran dibayar Dimuka dan Pembayaran oleh Non-Operator• Operator (perusahaan yang melaksanakan operasi)

melakukan tagihan bulanan ke pihak non-operators. • Tagihan dibuat setiap bulan, berisi mengenai biaya-biaya

yang dikeluarkan pada periode tersebut.

KETENTUAN AKUNTANSI PADA JOINT OPERATING AGREEMENTS

Page 12: Bab VIII Joint Ventures

A. KETENTUAN UMUM : Penyesuaian• Untuk melakukan penyesuaian untuk tagihan dan

penyesuaian klaim, non-operators diberikan waktu 24 bulan setelah berakhir tahun kalender.

KETENTUAN AKUNTANSI PADA JOINT OPERATING AGREEMENTS

Page 13: Bab VIII Joint Ventures

A. KETENTUAN UMUM : Audit• Non-operators umumnya memiliki hak untuk mengaudit

operator dalam pencatatan yang berhubungan dengan joint account (rekening bersama).

• Hak Audit biasanya maksimum 24 bulan setelah akhir tahun fiskal.

KETENTUAN AKUNTANSI PADA JOINT OPERATING AGREEMENTS

Page 14: Bab VIII Joint Ventures

A. KETENTUAN UMUM : Approval by Non- Operator (Persetujuan non-operators). • Operator harus memberikan pemberitahuan terlebih

dahulu kepada non-operators, tentang hal-hal yang memerlukan persetujuan atau perjanjian.

• Perjanjian atau persetujuan mayoritas (kepentingan yang dimiliki) dari non-operators dapat mengikat semua non-operators.

KETENTUAN AKUNTANSI PADA JOINT OPERATING AGREEMENTS

Page 15: Bab VIII Joint Ventures

B. BEBAN LANGSUNG (Direct Charges) : 1. Sewa atau royalti dari properti2. Gaji dan upah Karyawan operator yang bekerja di

lapangan properti, pengawas lapangan tingkat supervisi, dan karyawan teknis dipekerjakan secara langsung di properti (jika biaya teknis belum termasuk dalam tarif overhead). Biaya untuk gaji dan upah termasuk biaya liburan dan tunjangan lainnya.

KETENTUAN AKUNTANSI PADA JOINT OPERATING AGREEMENTS

Page 16: Bab VIII Joint Ventures

B. BEBAN LANGSUNG (Direct Charges) : 3. Tunjangan Karyawan, berlaku untuk karyawan yang

langsung terlibat dalam operasional4. Material yang dibeli atau dibangun oleh operator menjadi

properti bersama5. Transportasi karyawan atau material untuk operasi

bersama (joint operation) dan tergantung pada kondisi lapangan.

6. Services. Biaya untuk jasa kontrak, peralatan dan utility dengan pengecualian spesifikasi dan keterbatasan.

KETENTUAN AKUNTANSI PADA JOINT OPERATING AGREEMENTS

Page 17: Bab VIII Joint Ventures

B. BEBAN LANGSUNG (Direct Charges) : 7. Peralatan dan Fasilitas oleh Operator Operator mempunyai hak untuk membebankan biaya ke joint account untuk penggunaan peralatan dan fasilitas.pada biaya tertentu8 . Kerusakan dan Kerugian pada joint property, kecuali karena kelalaian operator atau hal yang disengaja.9 . Biaya Hukum pada joint property. Biasanya beban dari luar perusahaan dapat dibebankan pada joint account.10. Pajak11. Asuransi12. Biaya Lainnya

KETENTUAN AKUNTANSI PADA JOINT OPERATING AGREEMENTS

Page 18: Bab VIII Joint Ventures

C. OVERHEADSebagai kompensasi untuk administrasi, pengawasan, pelayanan kantor, dan pergudangan, operator dapat membebankan biaya (dan, jika berlaku, tenaga teknis), pada kegiatan pengeboran dan kegiatan produksi, dengan nilai secara persentase.

KETENTUAN AKUNTANSI PADA JOINT OPERATING AGREEMENTS

Page 19: Bab VIII Joint Ventures

CONTOH:ExxonMobil dan Pertamina Mendatangani Perjanjian Operasi Bersama untuk Blok CepuIRVING , Texas - ( KAWAT BISNIS ) - 15 Maret 2006 - ExxonMobil Corporation ( NYSE : XOM ) hari ini mengumumkan bahwaanak perusahaan Mobil Cepu Ltd dan Ampolex ( Cepu ) Pte . Ltd telah menandatangani Perjanjian Operasi Bersama ( JOA )dengan P.T. Pertamina EP Cepu , anak perusahaan dari P.T. Pertamina , untuk kontrak di Area Cepu yang terletak di Timur danJawa Tengah , Indonesia .Penandatanganan JOA mengikuti pelaksanaan Kontrak Kerja Sama Cepu pada bulan September 2005 dan memungkinkan para pihak untuk memulai kegiatan dan membuat investasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan sumber daya ditemukan danlebih mengeksplorasi blok selama masa kontrak tiga puluh tahun . JOA memberikan dasar untuk pembangunan bersamablok , yang akan dikelola oleh pihak di bawah Komite Operasi Bersama . Pertamina dan ExxonMobilmasing-masing akan memberikan pengawasan manajemen , teknologi dan tenaga kerja di bawah perjanjian…………………………….

JOINT OPERATING AGREEMENTS

Page 20: Bab VIII Joint Ventures

CONTOH:……….Ampolex ( Cepu ) Pte . Ltd dan Mobil Cepu Ltd mengakuisisi kepentingan masing-masing di Cepu Kontrak Daerah ditahun 1997 dan 2000 dengan persetujuan dari kedua Pertamina dan Pemerintah Indonesia . Pada bulan Maret 2001, Pertamina dan ExxonMobil mengumumkan penemuan Banyu Urip di Cepu Kontrak area . Banyu Urip diperkirakan berisi lebih dari 250 juta barel minyak . Pada puncak produksi , lapangan diharapkan dapat memproduksi hingga 165.000barel minyak per hari . Lokasi ini memiliki potensi peluang eksplorasi dan pengembangan tambahan .Pertamina dan ExxonMobil masing-masing memegang kepentingan lima puluh persen dalam Kontrak , dengan pihak-pihak mengantisipasi masuknyaentitas daerah di tingkat sepuluh persen di masa depan . Sepuluh persen akan diberikan sama oleh kedua belah pihak .- http://www.exxonmobil.com

JOINT OPERATING AGREEMENTS

Page 21: Bab VIII Joint Ventures

Contoh Tagihan JOINT INTEREST

Page 22: Bab VIII Joint Ventures

Contoh Tagihan JOINT INTEREST

Page 23: Bab VIII Joint Ventures

Contoh Tagihan JOINT INTEREST

Page 24: Bab VIII Joint Ventures

Contoh Tagihan JOINT INTEREST