bab vi perancangan teknis - diponegoro universityeprints.undip.ac.id/33997/9/1877_chapter_vi.pdf ·...

27
BAB VI PERANCANGAN TEKNIS 6.1. TINJAUAN UMUM Mata air yang akan dimanfaatkan adalah Mata Air Brebes KG. Dalam perencanaan terdapat dua desa yang mendapat layanan air dari Mata Air Brebes KG ini. Daerah layanan adalah desa yang dapat dilayani dengan sistem gravitasi serta mempunyai lokasi dan kontur yang sesuai, disamping tentu saja dengan pertimbangan teknis lainnya. Desa-desa tersebut, yaitu 1. Desa Damarjati 2. Desa Ngadiwarno Perancangan teknis air baku meliputi : 1. Perancangan Unit Air Baku Meliputi perencanaan kapasitas Bangunan Penangkap Mata Air (bronkaptering ) dan perencanaan struktur bronkaptering 2. Perancangan Unit Transmisi Perencanaan Unit Transmisi meliputi perencanaan pipa transmisi, analisa hidrolika pipa transmisi dan kehilangan energi pada pipa baik sekunder / belokan pipa maupun akibat gesekan dari dinding pipa itu sendiri. 3. Perancangan Reservoir Penampung Air Perencanaan reservoir air meliputi perencanaan volume reservoir dan perencanaan struktur reservoir. 6.2. PROYEKSI KEBUTUHAN AIR PENDUDUK Untuk memenuhi kebutuhan air penduduk desa daerah layanan, maka harus diperhitungkan jumlah debit sumber air yang tersedia serta rencana dari jumlah penduduk yang terlayani. Daerah studi tergolong sebagai kawasan pedesaaan sehingga kebutuhan air bersih per orang perhari direncanakan sebesar 80 lt/orang/hari. Sedangkan kebocoran tetap diperhitungkan dan diprediksi sebesar 30% per tahun. Berikut adalah proyeksi kebutuhan air dari desa daerah layanan sampai tahun 2027. 6.2.1. Desa Damarjati Mata air Brebes Kulon Ginting ( MA. Brebes KG) mempunyai debit sebesar 18,42 liter/detik atau sebesar 1591,49 m 3 /hari. Sementara proyeksi kebutuhan air bersih untuk dusun-dusun di desa layanan sampai tahun 2027 89

Upload: ngodan

Post on 26-Apr-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB VI PERANCANGAN TEKNIS

6.1. TINJAUAN UMUM

Mata air yang akan dimanfaatkan adalah Mata Air Brebes KG. Dalam

perencanaan terdapat dua desa yang mendapat layanan air dari Mata Air Brebes

KG ini. Daerah layanan adalah desa yang dapat dilayani dengan sistem gravitasi

serta mempunyai lokasi dan kontur yang sesuai, disamping tentu saja dengan

pertimbangan teknis lainnya. Desa-desa tersebut, yaitu

1. Desa Damarjati

2. Desa Ngadiwarno

Perancangan teknis air baku meliputi :

1. Perancangan Unit Air Baku

Meliputi perencanaan kapasitas Bangunan Penangkap Mata Air

(bronkaptering ) dan perencanaan struktur bronkaptering

2. Perancangan Unit Transmisi

Perencanaan Unit Transmisi meliputi perencanaan pipa transmisi, analisa

hidrolika pipa transmisi dan kehilangan energi pada pipa baik sekunder /

belokan pipa maupun akibat gesekan dari dinding pipa itu sendiri.

3. Perancangan Reservoir Penampung Air

Perencanaan reservoir air meliputi perencanaan volume reservoir dan

perencanaan struktur reservoir.

6.2. PROYEKSI KEBUTUHAN AIR PENDUDUK Untuk memenuhi kebutuhan air penduduk desa daerah layanan, maka

harus diperhitungkan jumlah debit sumber air yang tersedia serta rencana dari

jumlah penduduk yang terlayani. Daerah studi tergolong sebagai kawasan

pedesaaan sehingga kebutuhan air bersih per orang perhari direncanakan

sebesar 80 lt/orang/hari. Sedangkan kebocoran tetap diperhitungkan dan

diprediksi sebesar 30% per tahun. Berikut adalah proyeksi kebutuhan air dari

desa daerah layanan sampai tahun 2027.

6.2.1. Desa Damarjati Mata air Brebes Kulon Ginting ( MA. Brebes KG) mempunyai debit

sebesar 18,42 liter/detik atau sebesar 1591,49 m3/hari. Sementara proyeksi

kebutuhan air bersih untuk dusun-dusun di desa layanan sampai tahun 2027

89

hanya sebesar 222,89 m3/hari. Dengan demikian masih tersisa air bersih sekitar

1386,60 m3/hari. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa mata air tersebut debitnya

mencukupi untuk memenuhi seluruh kebutuhan air bersih penduduk di desa

layanan sampai tahun 2027. Surplus debit mata air ini dapat menjadi bahan

pertimbangan dalam penambahan kapasitas penyaluran air bersih dari mata air

tersebut di masa mendatang. Namun dengan catatan tidak terjadi penurunan

debit (base flow), sehingga kondisi lahan yang berfungsi sebagai resapan air

harus dijaga agar tidak rusak.

Tabel 6.1 Proyeksi Kebutuhan Air Desa Damarjati

Tahun Jumlah

Penduduk (Jiwa)

Kebutuhan air Penduduk (m3/hari)

Kebutuhan Air Penduduk +

Fasilitas Sosial (m3/hari)

Kebutuhan Air Penduduk +

Fasilitas Sosial + Kebocoran (m3/hari)

2007 1990 159,18 167,14 217,28 2008 1994 159,55 167,53 217,79 2009 1999 159,89 167,88 218,24 2010 2002 160,19 168,20 218,66 2011 2006 160,47 168,50 219,04 2012 2009 160,73 168,77 219,40 2013 2012 160,98 169,02 219,73 2014 2015 161,20 169,26 220,04 2015 2018 161,41 169,49 220,33 2016 2020 161,62 169,70 220,61 2017 2023 161,81 169,90 220,86 2018 2025 161,99 170,09 221,11 2019 2027 162,16 170,27 221,34 2020 2029 162,32 170,44 221,57 2021 2031 162,48 170,60 221,78 2022 2033 162,63 170,76 221,99 2023 2035 162,77 170,91 222,18 2024 2036 162,91 171,05 222,37 2025 2038 163,04 171,19 222,55 2026 2040 163,17 171,33 222,72 2027 2041 163,29 171,46 222,89

Sumber : Analisis Penulis, 2007

90

Proyeksi penduduk Desa Damarjati

1985

1995

2005

2015

2025

2035

2045

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 202

Tahun

Jum

lah

Pend

uduk

(jiw

a)

7

Gambar 6.1 Grafik Proyeksi Jumlah Desa Damarjati

Sumber : Analisis Penulis, 2007

6.2.2. Desa Ngadiwarno Sumber air yang melayani kebutuhan air bersih di Desa Ngadiwarno

sama dengan sumber air untuk desa Damarjati yaitu mata air Brebes KG dengan

debit sebesar 18,42 liter/detik atau sebesar 1591,49 m3/hari. Sementara proyeksi

kebutuhan air bersih untuk dusun-dusun di desa layanan sampai tahun 2027

hanya sebesar 429,39 m3/hari. Dengan demikian masih tersisa air bersih dari

sumber mata air sebesar 939,77 m3/hari. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa

mata air tersebut debitnya mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air bersih

semua penduduk di desa layanan sampai tahun 2027. Surplus debit mata air ini

dapat menjadi bahan pertimbangan dalam penambahan kapasitas penyaluran air

bersih dari mata air tersebut di masa mendatang. Namun dengan catatan tidak

terjadi penurunan debit (base flow), sehingga kondisi lahan yang berfungsi

sebagai resapan air harus dijaga agar tidak rusak.

91

Tabel 6.2 Proyeksi Kebutuhan Air Desa Ngadiwarno

Tahun Jumlah

Penduduk (Jiwa)

Kebutuhan air Penduduk (m3/hari)

Kebutuhan Air Penduduk +

Fasilitas Sosial (m3/hari)

Kebutuhan Air Penduduk + Fasilitas Sosial + Kebocoran

(m3/hari) 2007 3703 296,26 311,07 404,39 2008 3714 297,15 312,00 405,60 2009 3725 298,04 312,94 406,82 2010 3737 298,93 313,88 408,04 2011 3748 299,83 314,82 409,27 2012 3759 300,73 315,77 410,50 2013 3770 301,64 316,72 411,73 2014 3782 302,54 317,67 412,97 2015 3793 303,45 318,62 414,21 2016 3805 304,36 319,58 415,46 2017 3816 305,28 320,54 416,70 2018 3827 306,19 321,50 417,96 2019 3839 307,11 322,47 419,21 2020 3850 308,04 323,44 420,47 2021 3862 308,96 324,41 421,73 2022 3874 309,89 325,39 423,00 2023 3885 310,82 326,36 424,27 2024 3897 311,76 327,34 425,55 2025 3909 312,69 328,33 426,83 2026 3920 313,63 329,31 428,11 2027 3932 314,57 330,30 429,39

Sumber : Analisis Penulis, 2007

Desa Ngadiwarno

3700

3750

3800

3850

3900

3950

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027

Tahun

Jum

lah

Pend

uduk

(jiw

a)

Gambar 6.2 Grafik Proyeksi Jumlah Desa Ngadiwarno

Sumber : Analisis Penulis, 2007

92

Berdasarkan uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa debit

dari mata air yang digunakan sebagai air baku dalam sistem penyediaan air

bersih mencukupi, bahkan masih melebihi, untuk memenuhi kebutuhan air bersih

dari desa-desa layanan sampai akhir tahun rencana layanan. Sisa air dapat

menjadi bahan pertimbangan dalam penambahan kapasitas penyaluran air

bersih dari mata air tersebut di masa mendatang, terutama untuk mengantisipasi

pertambahan penduduk dan jaringan pipa yang baru.

Tabel 6.3 Rekapitulasi Proyeksi Neraca Air Mata Air Brebes KG Tahun 2025

Daerah Layanan Kebutuhan Air Total (m3/hari)

Kapasitas Mata Air (m3/hari)

Sisa (m3/hari)

Desa Damarjati 222,89 Desa Ngadiwarno 429,39

1591.58 939,77

Sumber : Analisis Penulis, 2007

0200400600800

1000120014001600

Debit (m3/Hari)

Debit MA.

Ds. Damarjati

Ds. Ngadiw arno

Gambar 6.3

Grafik Neraca Pemanfaatan Mata Air Brebes KG hingga Tahun 2027 Sumber : Analisis Penulis, 2007

6.3. PERANCANGAN UNIT AIR BAKU Berdasarkan data, didapat debit dari mata air Brebes KG ini adalah 18,42

liter/detik. Kuantitas dan kontinuitas dari sumber air ini juga baik dan dapat

diandalkan, bahkan di musim kemarau sekalipun. Letaknya yang berada di

tengah hutan menjamin debit air relatif konstan sepanjang tahun. Hal ini

disebabkan karena daerah resapan airnya sangat luas dan rimbun dengan

pepohonan.

93

Gambar 6.4 Sumber Air Baku Mata Air Brebes KG

Sumber : Analisis Penulis, 2007

Ketinggian sumber air 720,00 meter dpl, sementara ketinggian daerah layanan

terakhir berupa reservoir yang ada dimasing – masing desa dengan elevesi di

Desa Damarjati berkisar 708,00 meter dpl dan di Desa Ngadiwarno berkisar

666,07 meter dpl. Dengan demikian penyaluran air dari bronkaptering ke daerah

layanan cukup dengan sistem gravitasi. Bangunan reservoir diperlukan untuk

mengatasi tekanan air yang besar di akhir daerah layanan.

Mata Air Brebes Kulon GentingBronkaptering+ 720.000

Sistem GravitasiL=1350 mGI PipeØ=6"

Arah Aliran

Bak Penampung AirDusun Kalidamar150 KK+708.000

Bak Penampung AirDusun Jaten60 KK+666.070Sistem Gravitasi

L=957 mGI PipeØ=4"

Gambar 6.5 Skema Sistem Penyediaan Air Baku Mata Air Brebes KG

Sumber : Analisis Penulis, 2007

94

6.3.1. Perencanaan Kapasitas Bronkaptering Perencanaan kapasitas bangunan penangkap (bronkaptering)

direncanakan berdasarkan debit mata air dan waktu tinggal air didalam

bronkaptering. Bronkaptering berguna untuk menstabilkan tekanan air sebelum

masuk ke pipa transmisi sehingga tekanan air yang akan melalui pipa transmisi

tetap disamping itu bronkaptering juga berfungsi sebagai pelindung mata air

terhadap pencemaran.

Pas. Batu Kali

Pipa Overflow

Pipa Outlet

Pipa Penguras Lumpur

Gambar 6.6 Bronkaptering Sumber : Analisis Penulis, 2008

Perhitungan Kapasitas Bronkaptering :

Debit Mata Air Brebes KG : 18,42 liter/detik

Debit Air yang dibutuhkan Q = 7,55 liter/detik

Debit Harian Maksimum Qmd = 1,15 * 7,55 = 8,68 liter/detik

Digunakan waktu detensi (5 – 15 menit) digunakan detensi 15 menit

Fb = (free board) adalah tinggi jagaan : 0,5 m (berdasarkan standar Cipta Karya)

T = tinggi muka air di bronkaptering : 1 m (berdasarkan standar Cipta Karya)

Kapasitas Bronkaptering :

VBronkaptering = Debit kebutuhan x Waktu Detensi

= 8,68 liter/detik x 900

= 7812 liter 7,812 m3 ≈ 9 m3

Berdasarkan perhitungan diatas, maka digunakan Bronkaptering dengan dimensi

sebagai berikut :

Panjang (p) = 3 m

Lebar (l) = 3 m

Tinggi (t) = 1

Fb = 0,5 m

Dimensi Bronkaptering : 3 m x 3 m x 1,5 m

95

6.3.2. Perencanaan Struktur Bronkaptering Bronkaptering direncanakan menggunakan struktur beton bertulang.

Perhitungan pembebanan bronkaptering adalah sebagai berikut ini :

Perhitungan Beban :

a Pelat Atas PenutupTebal pelat : 150 mmBerat sendiri pelat: 0.15 x 24 = 3.60 kN/m2

Beban Air Hujan 0.05 x 10 = 0.500 kN/m2

Beban Mati : = 4.100 kN/m2

Beban Hidup : = 1.5 kN/m2

qult = 1,2 B. Mati + 1,6 B. Hidup = 7.320 kN/m2

b DindingTekanan hidrostatis : 1.6 x 0.5 x 1 x 10 = 8 kN/m2

c Pelat DasarBerat sendiri pelat dasar: 0.25 x 24 = 6 kN/m2

Beban Mati Terfaktor : 1.2 x 6 = 7.2 kN/m2

Beban Air 1 x 10 = 10 kN/m2

Beban Air Terfaktor : 1.6 x 10 = 16 kN/m2

Beban Total Terfaktor : = 23.2 kN/m2

Perhitungan Gaya Dalam :

a Pelat Atas Penutup

Lx = 3 m Lx/Ly = 1Ly = 3 mMlx = 0.125 x 7.32 x 3 x 3 2 = 24.705 kNmMly = 0.125 x 7.32 x 3 x 3 2 = 24.705 kNm

b Pelat Dinding

Lx = 3 m Lx/Lz = 2Lz = 1.5 mMlx = 0.125 x 8 x 1.5 x 3 2 = 13.500 kNmMlz = 0.125 x 8 x 3 x 1.5 2 = 6.750 kNm

c Pelat Dasar

Lx = 4 m Lx/Lz = 1Lz = 4 mMlx = 0.125 x 23.2 x 3 x 3 2 = 78.300 kNmMlz = 0.125 x 23.2 x 3 x 3 2 = 78.300 kNm

96

Perhitungan Penulangan

Tabel 6.4. Analisis Perhitungan Penulangan Pelat Bronkaptering Pelat Arah L Mu h d' d a be

ton As As s Tul. Asperlu min perlu pakai pakai

(m) (kNm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm^2) (mm^2) (mm) (mm^2)[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13]

P t arah-x 3 24.70 150 19 131 4.17 332.64 375 151.03 P8- 100 502.40elaAt s arah-ya 3 24.70 150 19 131 4.17 332.64 375 151.03

P8- 100 502.40Pelat arah-x 3 13.50 200 19 181 3.28 261.35 500 100.48 P8- 100 502.40Dinding arah-z 1.5 6.75 200 19 181 0.81 64.89 500 100.48

P8- 100 502.40Pelat arah-x 3 78.30 250 29 221 7.86 556.65 625 90.25 P8- 50 1004.80Dasar arah-y 3 78.30 250 29 221 7.86 556.65 625 90.25 P8- 50 1004.80

Penulangan pokok pelat

Penulangan Balok

Perhitungan Pembebanan

a Balok Atas

Beban Pelat Terfaktor 0.667 x 2 x 6.136 = 8.181 kN/mBerat Balok Terfaktor : 1.2 x 0.2 x 0.2 x 24 = 1.152 kN/mBeban Balok Terfaktor : = 9.333 kN/m

b Balok Sloof

Beban Pelat Terfaktor: 0.667 x 2 x 23.2 = 30.93 kN/mBeban Balok Terfaktor: 1.2 x 0.2 x 0.25 x 24 = 1.44 kN/mBeban Dinding Terfaktor 1.2 x 0.2 x 4 x 24 = 23.04 kN/m

55.41 kN/mPerhitungan Gaya Dalam

a Balok Atas

Gaya MomenMomen tump= 0.083 x 9.333 x 3 2 = 7.000 kNmMomen Lap = 0.042 x 9.333 x 3 2 = 3.500 kNm

Gaya Geser = 0.500 x 9.333 x 3 = 14.000 kN

a Balok Sloof

Gaya MomenMomen tump= 0.083 x 55.4 x 3 2 = 41.550 kNmMomen Lap = 0.042 x 55.4 x 3 2 = 20.775 kNm

Gaya Geser = 0.500 x 55.4 x 3 = 83.100 kN

97

Perhitungan Penulangan Pokok Tabel 6.5. Analisis Perhitungan Penulangan Pokok Balok Bronkaptering

Pelat Arah L Mu h d' d abeton As n Tul. As

perlu perlu pakai pakai(m) (kNm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm^2) (mm) (mm^2)

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12]Balok Tump. 3 7.00 200 21 179 4.312 68.72 0.61 2 P 12 226.08Atas Lap. 3 3.50 200 21 179 2.143 34.151 0.30 2 P 12 226.08Balok Tump. 3 41.55 250 36 214 22.31 332.23 2.94 4 P 12 452.16Sloof Lap. 3 20.78 250 36 214 10.85 172.92 1.53 4 P 12 452.16

Keterangan Tabel:[1] Pelat yang ditinjau [8] a didapat dari persamaan[2] Arah tinjauan: tumpuan dan lapangan (Mu/0,8) = 0,85.fc' .b.a.[d - (a/2)][3] L = bentang balok dengan fc '=22,5 MPa, b=200 mm[4] Mu = momen ultimit [9] As perlu = (0,85.f c' .b.a)/fy[5] h = tebal plat dengan fy = 240 MPa[6] d' = pb + 1/2.P (untuk lx, tx,dan ty) [10] n perlu = As perlu/(P 2̂.≅.0,25.b) dengan pb = 15 mm (balok atas) [11] Tulangan pokok terpakai dengan pb = 30 mm (balok sloof) [12] As = [P 2̂.≅.0,25.b].n pakai > As perlu[7] d = h - d'

Penulangan pokok pelat

Perhitungan Penulangan Sengkang Tabel 6.6 Analisis Perhitungan Penulangan Sengkang Balok Bonkaptering

Elemen b(m) d(m)Diamet

er (mm)

Vu max (kN) S perlu S

pakai Tul.

- Balok Atas 0.2 0.179 6 18.66 118.14 100 P6-100 - Balok Sloof 0.2 0.214 6 110.80 54.618 100 P6-50

Tabel 6.7. Rangkuman Penulangan Bronkaptering

Komponen Struktur Ukuran Penulangan Pelat - Pelat Atas ebal: 150 mm P8-100 T- Pelat Dinding Tebal: 200 mm P8-100 - Pelat Dasar Tebal: 250 mm P8-50 Kolom b : 200 mm

h : 200 mm Pokok: 4P

-100 12

Sengkang : P6Balok - Balok Atas 2 b : 200 mm

h : 200 mm Pokok Atas : 2P1 Pokok Bawah : 2P12 Sengkang : P6-100

- Balok Sloof b : 200 mm h : 250 mm

Pokok Atas : 4P12 Pokok Bawah : 4P12 Sengkang : P6-50

Sumber: Hasil Perhitungan, 2008

98

99

6.4. PERENCANAAN TEKNIS UNIT TRANSMISI 6.4.1. n Pipa

levasi HGL (garis tenaga)

gi dari pada elevasi garisi energi

Analisis Hidrolika Jaringa

Analisis hidrolika bertujuan untuk memastikan e

pada setiap jaringan pipa yang ada lebih ting

(EGL) sehingga air dapat mengalir secara gravitasi. Melalui analisis hidrolika ini

dapat ditentukan pula diameter dan jenis bahan pipa transmisi yang digunakan.

Gambar 6.7 Layout sistem perpipaan

Sumber : Analisis Penulis 2008

100

Tabel 6.8 Perhitungan Analisis Hidrolika Sistem Tuk Brebes Kulon Genting

Posisi Elevasi HS (m)

Jarak (m) Keterangan

Q Keb.

(lt/det)

Q Sup.

(lt/det)

D pipa

(Inch)

D pipa (m)

Jenis Pipa CH V

(m/det) Re hf

primer (m)

Belokan Kb hf

sekunder (m)

hf Total (m) HGL (m) Residu

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16] [17] [18] [19] BM.BBS1 721,14 0 Bronkaptering 8,86 - - 721,14 0

B. 1 715,21 50 Sungai (melintang) 8,86 6 0,152 GIP 120 0,49 75571 0,1139 22.5° 0,05 0,000602 0,1145 721,0255 5,8155 B. 2 716,94 100 Saluran 8,86 6 0,152 GIP 120 0,49 75571 0,1139 22.5° 0,05 0,000602 0,1145 720,9109 3,9709 B. 3 719,07 150 Saluran 8,86 6 0,152 GIP 120 0,49 75571 0,1139 22.5° 0,05 0,000602 0,1145 720,7964 1,7264 B. 4 718,85 200 Saluran 8,86 6 0,152 GIP 120 0,49 75571 0,1139 0 0,1139 720,6825 1,8325 B. 5 718,66 250 Saluran 8,86 6 0,152 GIP 120 0,49 75571 0,1139 22.5° 0,05 0,000602 0,1145 720,5680 1,9080 B. 6 718,6 300 Saluran 8,86 6 0,152 GIP 120 0,49 75571 0,1139 45° 0,14 0,001685 0,1156 720,4524 1,8524 B. 7 718,11 350 Saluran 8,86 6 0,152 GIP 120 0,49 75571 0,1139 22.5° 0,05 0,000602 0,1145 720,3378 2,2278 B. 8 717,01 400 Saluran 8,86 6 0,152 GIP 120 0,49 75571 0,1139 22.5° 0,05 0,000602 0,1145 720,2233 3,2133 B. 9 717 450 Saluran 8,86 6 0,152 GIP 120 0,49 75571 0,1139 22.5° 0,05 0,000602 0,1145 720,1088 3,1088

B. 10 716,46 500 Saluran 8,86 6 0,152 GIP 120 0,49 75571 0,1139 22.5° 0,05 0,000602 0,1145 719,9943 3,5343 B. 11 716,71 550 Saluran 8,86 6 0,152 GIP 120 0,49 75571 0,1139 22.5° 0,05 0,000602 0,1145 719,8797 3,1697 B. 12 716,3 600 Saluran, sawah 8,86 6 0,152 GIP 120 0,49 75571 0,1139 22.5° 0,05 0,000602 0,1145 719,7652 3,4652 B. 13 716,55 650 Saluran, sawah 8,86 6 0,152 GIP 120 0,49 75571 0,1139 22.5° 0,05 0,000602 0,1145 719,6507 3,1007 B. 14 716,01 700 Saluran, sawah 8,86 6 0,152 GIP 120 0,49 75571 0,1139 22.5° 0,05 0,000602 0,1145 719,5362 3,5262 B. 15 716,1 750 Saluran 8,86 6 0,152 GIP 120 0,49 75571 0,1139 22.5° 0,05 0,000602 0,1145 719,4216 3,3216 B. 16 716,34 800 Saluran 8,86 6 0,152 GIP 120 0,49 75571 0,1139 22.5° 0,05 0,000602 0,1145 719,3071 2,9671 B. 17 716,27 850 Saluran 8,86 6 0,152 GIP 120 0,49 75571 0,1139 22.5° 0,05 0,000602 0,1145 719,1926 2,9226 B. 18 715,86 900 Saluran 8,86 6 0,152 GIP 120 0,49 75571 0,1139 22.5° 0,05 0,000602 0,1145 719,0780 3,2180 B. 19 715,73 950 Saluran 8,86 6 0,152 GIP 120 0,49 75571 0,1139 22.5° 0,05 0,000602 0,1145 718,9635 3,2335 B. 20 715,71 1000 Saluran 8,86 6 0,152 GIP 120 0,49 75571 0,1139 22.5° 0,05 0,000602 0,1145 718,8490 3,1390 B. 21 715,37 1050 Saluran 8,86 6 0,152 GIP 120 0,49 75571 0,1139 22.5° 0,05 0,000602 0,1145 718,7345 3,3645 B. 22 715,39 1100 Saluran 8,86 6 0,152 GIP 120 0,49 75571 0,1139 22.5° 0,05 0,000602 0,1145 718,6199 3,2299 B. 23 715,63 1150 Saluran 8,86 6 0,152 GIP 120 0,49 75571 0,1139 22.5° 0,05 0,000602 0,1145 718,5054 2,8754 B. 24 715,45 1200 Saluran 8,86 6 0,152 GIP 120 0,49 75571 0,1139 22.5° 0,05 0,000602 0,1145 718,3909 2,9409 B. 25 715,55 1250 Saluran 8,86 6 0,152 GIP 120 0,49 75571 0,1139 22.5° 0,05 0,000602 0,1145 718,2764 2,7264

Sumber : Analisis Penulis, 2007

101

Tabel 6.8 Perhitungan Analisis Hidrolika Sistem Tuk Brebes Kulon Genting (lanjutan)

Posisi Elevasi HS (m)

Jarak (m) Keterangan

Q Keb.

(lt/det)

Q Sup.

(lt/det)

D pipa

(Inch)

D pipa (m)

Jenis Pipa CH V

(m/det) Re hf

primer (m)

Belokan Kb hf

sekunder (m)

hf Total (m)

HGL (m) Residu

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16] [17] [18] [19] B.26 711,75 1300 Saluran 8,86 6 0,152 GIP 120 0,49 75571 0,1139 90° 0,98 0,011795 0,1257 718,1506 6,4006 B. 27

/BM.BBS2 708,00 1350 Bak Kalidamar 2,97 8,86 4 0,102 GIP 120 1,09 113356 0,8208 0 0,8208 717,3298 9,3298

B. 28 704,55 1400 Sal., jln aspal, desa . 5,89 4 0,102 GIP 120 0,73 75357 0,3854 0 0,3854 716,9445 12,3945

B. 29 701,00 1450 Sal., jln aspal, desa 5,89 4 0,102 GIP 120 0,73 75357 0,3854 22,5° 0,05 0,001346 0,3867 716,5577 15,5577

B. 30 698,16 1500 Sal., jln aspal, desa 5,89 4 0,102 GIP 120 0,73 75357 0,3854 0 0,3854 716,1724 18,0124

B. 31 691,42 1550 Sal., jln aspal, desa 5,89 4 0,102 GIP 120 0,73 75357 0,3854 22,5° 0,05 0,001346 0,3867 715,7857 24,3657

B. 32 685,65 1600 Sal., jln aspal, desa 5,89 4 0,102 GIP 120 0,73 75357 0,3854 22,5° 0,05 0,001346 0,3867 715,3989 29,7489

B. 33 679,07 1650 Sal., jln aspal, desa 5,89 4 0,102 GIP 120 0,73 75357 0,3854 22,5° 0,05 0,001346 0,3867 715,0122 35,9422

B. 34 676,25 1700 Sal., jln aspal, desa 5,89 4 0,102 GIP 120 0,73 75357 0,3854 22,5° 0,05 0,001346 0,3867 714,6255 38,3755

B. 35 672,78 1750 Sal., jln aspal, desa 5,89 4 0,102 GIP 120 0,73 75357 0,3854 45° 0,14 0,00377 0,3891 714,2364 41,4564

B. 36 671,22 1800 Sal., jln aspal, desa 5,89 4 0,102 GIP 120 0,73 75357 0,3854 0 0,3854 713,8510 42,6310

B. 37 671,04 1820 Sal., jln aspal, desa 5,89 4 0,102 GIP 120 0,73 75357 0,1541 45° 0,14 0,00377 0,1579 713,6931 42,6531

B. 38 661,18 1890 Sungai (melintang) 5,89 4 0,102 GIP 120 0,73 75357 0,5395 22,5° 0,05 0,001346 0,5409 713,1522 51,9722

B. 39 663,57 1968 Sungai (melintang) 5,89 4 0,102 GIP 120 0,73 75357 0,6012 60° 0,36 0,009694 0,6109 712,5413 48,9713

B. 40 662,99 2016 Jalan tanah, desa 5,89 4 0,102 GIP 120 0,73 75357 0,3700 60° 0,36 0,009694 0,3797 712,1617 49,1717 B. 41 666,47 2038 Jalan tanah, desa 5,89 4 0,102 GIP 120 0,73 75357 0,1696 60° 0,36 0,009694 0,1793 711,9824 45,5124 B. 42 664,69 2085 Jalan tanah, desa 5,89 4 0,102 GIP 120 0,73 75357 0,3622 60° 0,36 0,009694 0,3719 711,6105 46,9205 B. 43 668,18 2129 Jalan tanah, desa 5,89 4 0,102 GIP 120 0,73 75357 0,3391 90° 0,98 0,02639 0,3655 711,2450 43,0650 B. 44 668,00 2177 Jalan tanah, desa 5,89 4 0,102 GIP 120 0,73 75357 0,3700 0 0,3700 710,8750 42,8750 B. 45 667,94 2217 Jalan tanah, desa 5,89 4 0,102 GIP 120 0,73 75357 0,3083 0 0,3083 710,5667 42,6267 B.46/

BM.BBS.3 666,07 2257 Bak Jaten 6,00 5,89 4 0,102 GIP 120 0,73 75357 0,3083 0 0,3083 710,2584 44,1884 Sumber : Analisis Penulis, 2007

102

EGL dan HGL MA. Brebes KG

630

640

650

660

670

680

690

700

710

720

730

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

1000

1100

1200

1300

1400

1500

1600

1700

1800

1890

2016

2085

2177

2257

Jarak

Elev

asi

Elv EGLElv HGL

Gambar 6.8 EGL dan HGL Sistem Perpipaan Brebes KG Sumber : Analisis Penulis, 2008

103

EGL dan HGL Reservoir DAMARJATIBronkaptering - Reservoir Damarjati

721,14 721,03 720,91 720,80 720,68 720,57 720,45 720,34 720,22 720,11 719,99 719,88 719,77 719,65 719,54 719,42 719,31 719,19 719,08 718,96 718,85 718,73 718,62 718,51 718,39 718,28 718,15717,33

721,14

715,21

716,94

719,07 718,85 718,66 718,60718,11

717,01 717,00716,46 716,71

716,30 716,55716,01 716,10 716,34 716,27

715,86 715,73 715,71715,37 715,39 715,63 715,45 715,55

711,75

708,00

700

705

710

715

720

725

0 50 100

150

200

250

300

350

400

450

500

550

600

650

700

750

800

850

900

950

1000

1050

1100

1150

1200

1250

1300

1350

Jarak

Elev

asi

HGL EGL

Gambar 6.9 EGL dan HGL Brankaptering – Reservoir Damarjati Sumber : Analisis Penulis, 2008

104

EGL dan HGL Reservoir NgadiwarnoReservoir Damarjati - Resevoir Ngadiwarno

704,55701

698,16

691,42

685,65

679,07676,25

672,78 671,22 671,04

661,18663,57 662,99

666,47664,69

668,18 668 667,94666,07

716,94 716,56 716,17 715,79 715,40 715,01 714,63 714,24 713,85 713,69 713,15 712,54 712,16 711,98 711,61 711,24 710,88 710,57 710,26

630

640

650

660

670

680

690

700

710

720

730

1400 1450 1500 1550 1600 1650 1700 1750 1800 1820 1890 1968 2016 2038 2085 2129 2177 2217 2257

Jarak

Elev

asi EGL HGL

Gambar 6.10 EGL dan HGL Reservoir Damarjati – Reservoir Ngadiwarno Sumber : Analisis Penulis, 2008

105

Keterangan Tabel 6.8 :

1. Kode posisi pada peta topografi

2. Hs = Elevasi Statis (m)

3. Jarak dari bronkaptering

4. Keterangan posisi

5. Q Debit Kebutuhan air pada masing-masing bak (lt/det)

6. Q Debit Supply (dari debit MA) (lt/det)

7. Diameter Pipa (Inchi)

8. Diameter Pipa (m)

9. Jenis Pipa

10. CH = Koefisien Hazen-Williams

11. V = Q Debit Supply/ luas pnp pipa (m/det)

12. Angka Reynolds = Re = V.D/v dengan v = 0,98.10-6 m2

13. hf primer = [(V.L0,54)/(0,354.C.H.D0,63)]1/054

14. Sudut belokan

15. Koefisien kb sebagai fungsi sudut belokan

16. hf sekunder = kb (V2/2g) (m)

17. hf total = hf primer + hf sekunder

18. HGL = Elevasi Bronkaptering MA – hf total

19. Residu = HGL – Hs (jika bernilai positif air dapat mengalir)

Dari hasil analisisa hidrolika terlihat tinggi tekanan efektif untuk semua

sistem jaringan pemipaan ternyata bernilai positif sehingga air dapat mengalir

secara gravitasi. Pemilihan jenis pipa menggunakan GIP (Galvanis Iron Pipa)

Pipa Baja Galvanis karena berdasarkan pertimbangan:

• Kondisi medan yang berat membutuhkan pipa yang kuat

• Keawetan bahan lebih lama dibandingkan pipa PVC

Rangkuman perencanaan jaringan pemipaan disajikan dalam Tabel 6.9 berikut

ini :

Tabel 6.9 Perencanaan Panjang, Diameter, Jenis, dan Belokan Perpipaan

Panjang JenisPipa (m) (Inchi) (mm) Pipa 22,5° 45° 60° 90°

MA Brebes KG Bronk- Bak Kalidamar 1300 6 152.4 GIP 21 1 0 0Bak Kalidamar-Bak Jaten 957 4 101.6 GIP 6 2 4 2

Diameter Pipa Jumlah BelokanSistem Sub-Sistem

106

6.5. PERENCANAAN RESERVOIR

Dalam perencanaan terdapat 2 buah reservoir yang masing-masing

terletak di Desa Damarjati dan Desa Ngadiwarno. Penjelasan masing-masing

reservoir dijelaskan sebagai berikut :

6.5.1. Reservoir Damarjati Reservoir Damarjati terletak pada ketinggian +708.00 mdpl. Perencanaan

kapasitas reservoir didasarkan pada kebutuhan jam puncak,kebutuhan rata-rata

serta fluktuasi pemakaian air selama 24 jam.

Dari Hasil Perhitungan didapat Kebutuhan air rata – rata = 222892,67 liter/Hari

Kebutuhan Air Harian Maksimum ( Faktor 1,1) = 245181,94 Liter/Hari

= 245,18 m3/hari

Fluktuasi Kebutuhan air

1,631,49 1,49

1,13 1,16

1,63

2,20

2,97

4,164,01

3,50 3,423,56

3,42 3,50

3,80 3,83

4,46

5,05 5,05

4,01

2,97

2,23

1,781,63

1,00

1,50

2,00

2,50

3,00

3,50

4,00

4,50

5,00

5,50

12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Jam

Deb

it (li

ter/d

etik

)

kebutuhan tiap jam

Kebutuhan rata-rata

Gambar 6.11

Grafik Fluktuasi Pemakaian Air 24 Jam Desa Damarjati Sumber : Hasil Perhitungan, 2008

Berdasarkan Grafik Fluktuasi diatas, maka didapatkan volume yang

dibutuhkan dalam tiap jamnya, seperti pada tabel 6.10 dibawah ini :

107

Tabel 6.10 Fluktuasi Kebutuhan Air tiap jam Desa Damarjati

Ket Jam

% Estimasi

Konsumsi Tiap Jam

Keb tiap jam

(liter/detik)

kebutuhan rata-rata

(liter/detk)

Keb.rata rata

(m3/jam)

Keb. Tiap jam

(m3/jam)

Kum. Keb.

Rata-rata (m3/jam)

Kum Kebutuhan (m3/jam)

Selisih (m3/jam)

Malam 12 55% 1,63 2,97 10,69 5,88 10,69 5,88 4,81 1 50% 1,49 2,97 10,69 5,35 21,38 11,23 10,16 2 50% 1,49 2,97 10,69 5,35 32,08 16,57 15,50 3 38% 1,13 2,97 10,69 4,06 42,77 20,64 22,13 4 39% 1,16 2,97 10,69 4,17 53,46 24,81 28,65 5 55% 1,63 2,97 10,69 5,88 64,15 30,69 33,47 6 74% 2,20 2,97 10,69 7,91 74,84 38,60 36,25 7 100% 2,97 2,97 10,69 10,69 85,54 49,29 36,25 8 140% 4,16 2,97 10,69 14,97 96,23 64,26 31,97 9 135% 4,01 2,97 10,69 14,43 106,92 78,69 28,23 10 118% 3,50 2,97 10,69 12,62 117,61 91,31 26,30 11 115% 3,42 2,97 10,69 12,30 128,30 103,61 24,70Siang 12 120% 3,56 2,97 10,69 12,83 139,00 116,44 22,56 1 115% 3,42 2,97 10,69 12,30 149,69 128,73 20,96 2 118% 3,50 2,97 10,69 12,62 160,38 141,35 19,03 3 128% 3,80 2,97 10,69 13,69 171,07 155,03 16,04 4 129% 3,83 2,97 10,69 13,79 181,76 168,83 12,94 5 150% 4,46 2,97 10,69 16,68 192,46 185,50 6,95 6 170% 5,05 2,97 10,69 18,18 203,15 203,68 -0,53 7 170% 5,05 2,97 10,69 18,18 213,84 221,86 -8,02 8 135% 4,01 2,97 10,69 14,43 224,53 236,29 -11,76 9 100% 2,97 2,97 10,69 10,69 235,22 246,98 -11,76 10 75% 2,23 2,97 10,69 8,02 245,92 255,00 -9,09 11 60% 1,78 2,97 10,69 6,42 256,61 261,42 -4,81Malam 12 55% 1,63 2,97 10,69 5,88 267,30 267,30 0,00

Sumber : Hasil Perhitungan, 2008

Volume kebutuhan Desa Damarjati

0,00

50,00

100,00

150,00

200,00

250,00

300,00

12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Jam

Keb

utuh

an (m

3)

Kebutuhan rata

Kebutuhan Fluktuasi /jam

Gambar 6.12

Grafik Fluktuasi Volume Kebutuhan Air dalam 24 Jam Sumber : Hasil Perhitungan, 2008

108

Dari Perhitungan diatas, diperoleh volume yang harus ditampung :

36,25 m3/jam + 11,76 m3/jam = 47,98 m3 ≈ 48 m3

Kapasitas reservoir Desa Damarjati:

Volume yang dibutuhkan : 48 m3

Direncanakan tinggi Reservoir 3 m dan lantai dasar reservoir persegi ( P = L )

Maka dimensi Reservoir yang lain :

V = P x L x t

48 m3 = P x L x 3 m

P2 = 16 m2

P = L = 4 m

Jadi Dimensi reservoir : P = 4 m ; L = 4 m ; t = 3,5 m. (0,5 Freeboard)

dengan tebal dinding rencana 20 cm.

6.5.2. Reservoir Ngadiwarno Reservoir Ngadiwarno terletak pada ketinggian +666,07 mdpl.

Perencanaan kapasitas reservoir didasarkan pada kebutuhan Harian maksimum

dan kebutuhan Fluktuasi tiap jam.

Kebutuhan air rata – rata =429394,13 liter/Hari

Kebutuhan Air Harian Maksimum ( Faktor 1,1) = 472,35 m3/Hari

Fluktuasi Kebutuhan Air

3,012,74 2,74

2,08 2,13

3,01

4,05

5,47

7,667,38

6,45 6,296,56

6,29 6,457,00 7,06

8,21

9,30 9,30

7,38

5,47

4,10

3,283,01

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

8,00

9,00

10,00

12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12jam

Debi

t (lit

er/d

etik

)

Gambar 6.13

Grafik Fluktuasi Pemakaian Air 24 Jam Desa Ngadiwarno Sumber : Hasil Perhitungan, 2008

Berdasarkan Grafik Fluktuasi diatas, maka didapatkan volume yang

dibutuhkan dalam tiap jamnya, seperti pada tabel 6.11 dibawah ini :

109

Tabel 6.11 Fluktuasi Kebutuhan Air tiap jam Desa Ngadiwarno

Ket Jam

% Estimasi

Konsumsi Tiap Jam

Keb tiap jam

(liter/detik)

kebutuhan rata-rata

(liter/detk)

Keb.rata rata

(m3/jam)

Keb. Tiap jam

(m3/jam)

Kum. Keb. Rata-rata

(m3/jam)

Kum Kebutuhan (m3/jam)

Selisih (m3/jam)

Malam 12 55% 3,01 5,47 19,69 10,83 19,69 10,83 8,86 1 50% 2,74 5,47 19,69 9,85 39,38 20,68 18,71 2 50% 2,74 5,47 19,69 9,85 59,08 30,52 28,55 3 38% 2,08 5,47 19,69 7,48 78,77 38,01 40,76 4 39% 2,13 5,47 19,69 7,68 98,46 45,69 52,77 5 55% 3,01 5,47 19,69 10,83 118,15 56,52 61,64 6 74% 4,05 5,47 19,69 14,57 137,84 71,09 66,76 7 100% 5,47 5,47 19,69 19,69 157,54 90,78 66,76 8 140% 7,66 5,47 19,69 27,57 177,23 118,35 58,88 9 135% 7,38 5,47 19,69 26,58 196,92 144,93 51,99 10 118% 6,45 5,47 19,69 23,24 216,61 168,17 48,44 11 115% 6,29 5,47 19,69 22,65 236,30 190,82 45,49Siang 12 120% 6,56 5,47 19,69 23,63 256,00 214,45 41,55

1 115% 6,29 5,47 19,69 22,65 275,69 238,27 37,42 2 118% 6,45 5,47 19,69 23,24 295,38 261,51 33,87 3 128% 7,00 5,47 19,69 25,21 315,07 286,71 28,36 4 129% 7,06 5,47 19,69 25,40 334,76 312,12 22,65 5 150% 8,21 5,47 19,69 29,54 354,46 341,65 12,80 6 170% 9,30 5,47 19,69 33,48 374,15 375,13 -0,98 7 170% 9,30 5,47 19,69 33,48 393,84 408,61 -14,77 8 135% 7,38 5,47 19,69 26,58 413,53 435,19 -21,66 9 100% 5,47 5,47 19,69 19,69 433,22 454,88 -21,66 10 75% 4,10 5,47 19,69 14,77 452,92 469,65 -16,74 11 60% 3,28 5,47 19,69 11,82 472,61 481,47 -8,86Malam 12 55% 3,01 5,47 19,69 10,83 492,30 492,30 0,00

Sumber : Hasil Perhitungan, 2008

Volume Kebutuhan Air Ds Ngaiwarno

0,00

100,00

200,00

300,00

400,00

500,00

600,00

12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12Jam

Volu

me

(m3)

Kebutuhan Rata -rataKebutuhan Fluktuatif

Gambar 6.14

Volume Kebutuhan Air dalam 24 Jam Desa Ngadiwarno Sumber : Hasil Perhitungan, 2008

110

Dari Perhitungan didapatkan volume yang harus ditampung :

66,76 m3r/hari + 21,66 m3/hari = 88,42 m3/hari ≈ 90 m3

Kapasitas reservoir Desa Ngadiwarno:

Volume yang dibutuhkan : 90 m3

Direncanakan tinggi Reservoir 3 m dan lantai dasar reservoir persegi ( P ≠ L )

Maka dimensi reservoir yang lain :

V = P x L x t

40 m3 = P x L x 3 m

P x L = 30 m2

P = L = 6 m ≈ 5 m

Jadi Dimensi reservoir : P = 6 m ; L = 5 m ; t = 3,5 m. (0,5 Freeboard)

6.5.3. Perencanaan Struktur Reservoir Reservoir direncanakan menggunakan struktur beton bertulang.

Sebelumnya perlu dilakukan perhitungan terhadap pembebanan reservoir.

Perhitungan pembebanan reservoir adalah sebagai berikut ini :

Perhitungan Pelat

Perhitungan Pembebanan

a Pelat Atas PenutupTebal pelat : 150 mmBerat sendiri pelat: 0.15 x 24 = 3.60 kN/m2

Beban Air Hujan 0.05 x 10 = 0.500 kN/m2

Beban Mati : = 4.100 kN/m2

Beban Hidup : = 1.5 kN/m2

qult = 1,2 B. Mati + 1,6 B. Hidup = 7.320 kN/m2

b DindingTekanan hidrostatis : 1.6 x 0.5 x 3 x 10 = 24 kN/m2

c Pelat DasarBerat sendiri pelat dasar: 0.25 x 24 = 6 kN/m2

Beban Mati Terfaktor : 1.2 x 6 = 7.2 kN/m2

Beban Air 1 x 10 = 10 kN/m2

Beban Air Terfaktor : 1.6 x 10 = 16 kN/m2

Beban Total Terfaktor : = 23.2 kN/m2

111

Perhitungan Gaya Dalam

a P e la t A tas P enu tup

Lx = 4 m Lx/Ly = 1Ly = 4 mM lx = 0 .025 x 6 .136 x 4 x 4 2 = 9 .818 kN mM ly = 0 .025 x 6 .136 x 4 x 4 2 = 9 .818 kN m

b P e la t D ind ing

Lx = 4 m Lx/Lz = 1 .143Lz = 3 .5 mM lx = 0 .034 x 8 x 3 .5 x 4 2 = 15 .232 kN mM lz = 0 .022 x 8 x 4 x 3 .5 2 = 8 .624 kN m

c P e la t D asa r

Lx = 4 m Lx/Lz = 1Lz = 4 mM lx = 0 .025 x 23 .2 x 2 x 4 2 = 18 .560 k N mM lz = 0 .025 x 23 .2 x 2 x 4 2 = 18 .560 k N m

112

Perhitungan Penulangan

Tabel 6.12 Analisis Perhitungan Penulangan Pelat Reservoir

Pelat Arah L Mu h d' d abeton As As s Tul. As

perlu min perlu pakai pakai(m) (kNm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm^2) (mm^2) (mm) (mm^2)

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13]

P

elat arah-x 4 9.81 150 19 131 1.23 97.967 375 133.97 P8- 100 502.40tas arah-y 4 9.81 150 19 131 1.23 97.967 375 133.97 P8- 100 502.40

Pelat arah-x 4 15.20 200 19 181 2.21 176.03 500 100.48 P8- 100 502.40inding arah-z 2.5 8.64 200 19 181 0.78 62.289 500 100.48 P8- 100 502.40

Pelat arah-x 4 18.56 250 29 221 1.38 97.505 625 80.38 P8- 80 628.00sa

A

D

Da r arah-y 4 18.56 250 29 221 1.38 97.505 625 80.38

P8- 80 628.00

eterangan Tabel:[1] Pelat yang ditinjau [8] a didapat dari persamaan2] Arah tinjauan pelat: arah-x dan arah-y (Mu/0,8) = 0,85.fc' .b.a.[d - (a/2)][3] L = bentang pelat menrtut arah x dan arah y dengan fc '=22,5 MPa, b=1000 mm

] Mu = momen ultimit [9] As perlu = (0,85.f c' .b.a)/fy[5] h = tebal plat dengan fy = 240 MPa

] d' = pb + 1/2.P (untuk lx, tx,dan ty

K

[

[4

)[6

[10] As ,min = 0,0025.b.h dengan pb = 15 mm (pelat atas) [11] Sperlu = (P^2.

.0,25.b)/As perlu dengan pb = 25 mm (pelat dasar) [12] Tulangan pokok terpakai[7] d = h - d' [13] As = [P^2.

.0,25.b]/spakai > As perlu P = 8 mm

Penulangan pokok pelat

Penulangan Balok Perhitungan Pembebanan

a Balok Atas

Beban Pelat Terfaktor 0.667 x 2 x 7.320 = 9.760 kN/mBerat Balok Terfaktor : 1.2 x 0.2 x 0.2 x 24 = 1.152 kN/mBeban Balok Terfaktor : = 10.912 kN/m

b Balok Sloof

Beban Pelat Terfaktor: 0.667 x 2 x 23.2 = 30.9333 kN/mBeban Balok Terfaktor: 1.2 x 0.2 x 0.25 x 24 = 1.44 kN/mBeban Dinding Terfaktor 1.2 x 0.2 x 4 x 24 = 23.04 kN/m

55.4133 kN/m

113

Perhitungan Gaya Dalam a Balok Atas

Gaya MomenMomen tump= 0.083 x 10.91 x 4 2 = 14.549 kNmMomen Lap = 0.042 x 10.91 x 4 2 = 7.275 kNm

Gaya Geser = 0.500 x 10.91 x 4 = 21.820 kN

a Balok Sloof

Gaya MomenMomen tump= 0.083 x 55.4 x 4 2 = 73.867 kNmMomen Lap = 0.042 x 55.4 x 4 2 = 36.933 kNm

Perhitungan Penulangan Pokok Tabel 6.13 Analisis Perhitungan Penulangan Pokok Balok Reservoir

Pelat Arah L Mu h d' d abeton As n Tul. As

perlu perlu pakai pakai(m) (kNm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm^2) (mm) (mm^2)

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12]Balok Tump. 4 14.59 200 21 179 6.788 108.18 0.96 2 P 12 226.08Atas Lap. 4 7.27 200 21 179 3.35 53.383 0.47 2 P 12

226.08Balok Tump. 4 73.80 250 36 214 30.32 451.48 3.99 4 P 12 452.16

loof Lap. 4 36.90 250 36 214 14.58 232.44 2.06 4 P 12 452.16

eterangan Tabel:[1] Pelat yang ditinjau [8] a didapat dari persamaan2] Arah tinjauan: tumpuan dan lapangan (Mu/0,8) = 0,85.fc' .b.a.[d - (a/2)][3] L = bentang balok dengan fc '=22,5 MPa, b=200 mm

] Mu = momen ultimit [9] As perlu = (0,85.fc' .b.a)/fy] h = tebal plat dengan fy = 240 MPa] d' = pb + 1/2.P (untuk lx, tx,dan ty

S

K

[

[4[5[6 ) [10] n perlu = As perlu/(P^2.∠.0,25.b) dengan pb = 15 mm (balok atas) [11] Tulangan pokok terpakai dengan pb = 30 mm (balok sloof) [12] As = [P^2.

.0,25.b].n pakai > As perlu] d = h - d'

Penulangan pokok pelat

[7

114

Perhitungan Penulangan Sengkang Tabel 6.14 Analisis Perhitungan Penulangan Sengkang Balok Reservoir

Sumber : Hasil Perhitungan, 2008

Elemen b(m) d(m)Diamet

er (mm)

Vu max (kN) S perlu S

pakai Tul.

- Balok Atas 0.2 0.179 6 10.90 318.69 100 P6-100 - Balok Sloof 0.2 0.214 6 55.44 129.63 100 P6-100

Tabel 6.15 Rangkuman Penulangan Reservoir Komponen Struktur Ukuran Penulangan

Pelat - Pelat Atas Tebal: 150 mm P8-100 - Pelat Dinding Tebal: 200 mm P8-100 - Pelat Dasar Tebal: 250 mm P8-80 Kolom b : 200 mm

h : 200 mm Pokok: 4P12 Sengkang : P6-100

Balok - Balok Atas b : 200 mm

h : 200 mm Pokok Atas : 2P12 Pokok Bawah : 2P12 Sengkang : P6-100

- Balok Sloof b : 200 mm h : 250 mm

Pokok Atas : 2P12 Pokok Bawah : 2P12 Sengkang : P6-100

Sumber : Hasil Perhitungan, 2008

6.6. SIMULASI EPANET 2.0 Berdasarkan hasil simulasi program Epanet versi 2.0, diketahui bahwa

sistem jaringan distribusi air baku dapat mengalirkan air dengan cara gravitasi

dari bak bangunan penangkap mata air (bronkaptering) sampai ke 2 buah bak

penampungan (reservoir) pada elevasi masing – masing 708 dpl dan 666,67 dpl.

Dari segi kecepatan aliran, maka jaringan distribusi telah memenuhi persyaratan

kecapatan, yaitu 0,3 - 3 m/detik. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa untuk

kecepatan aliran 1,15 – 2,08 m/detik . Hasil simulasi ini dapat pada lampiran

tugas akhir ini.

115