bab vi pengangguran dan inflasi
TRANSCRIPT
MakroekonomiMakroekonomi
Saur C Simamora, SP, MMSaur C Simamora, SP, MM
1
Pengangguran dan InflasiPengangguran dan Inflasi
Salah satu ukuran keberhasilan pengelolaan ekonomi suatu negara tingkat pengangguran Pengangguran (unemployment), tidak berkaitan dengan mereka yang tidak bekerja, tetapi tidak atau belum mendapatkan pekerjaan. Pengangguran: adalah mereka yang ingin bekerja, sedang berusaha mendapatkan (mengembangkan) pekerjaan tetapi belum berhasil mendapatkannya. 2
PENGANGGURAN
Penduduk, angkatan kerja, dan pengangguran
UraianTahunTahun
20020033
20020044
20020055
20020066
20020077
20020088
20020099
Total penduduk (000)Penduduk usia kerja (000)Angkatan kerja (000)Penduduk bekerja (000)Penganggur (000)Penganggur (%)
213.7213.73434151.9151.93636103.4103.4161692.0592.057711.3511.359911,0 11,0 %%
216.3216.37272154.8154.85858105.6105.6787894.0494.048811.6311.630011,0 11,0 %%
219.0219.01010157.7157.78080107.9107.9404096.3196.310011.6311.630010,8 10,8 %%
221.4221.49696160.5160.55050110.0110.0646499.9899.984410.0810.08009,2 %9,2 %
223.9223.96262163.3163.32020112.2112.22828101.9101.9414110.2810.28779,2 %9,2 %
226.4226.46868166.0166.09090114.3114.37272105.2105.254549.1189.1188,0 %8,0 %
226.9226.95454168.8168.88080116.5116.51616108.9108.969697.5477.5476,5 %6,5 %
3
dikutip dari: Bramantyo Djohanputra, MBA, Ph.D., Prinsip-prinsip Ekonomi Makro, h.71
• Dampak ekonomiPengangguran akan berakibat:
Menurunnya hasil produksi Menghilangkan peluang untuk menambah
pendapatan. Pengangguran juga akan menurunkan nilai
gross national product (pendapatan nasional) hingga akhirnya standar hidup tidak terpenuhi.
DAMPAK SOSIALPengangguran berpengaruh terhadap
Tingkat kejahatan (pencurian, perampokan, dan lain-lain).
Lemahnya mental (naiknya angka bunuh diri dan meningkatnya perbuatan asusila).
Secara keseluruhan tingkat keamanan dalam masyarakat menjadi terganggu,
Ketertiban umum mulai terusik sehingga kehidupan menjadi tidak nyaman
Dampak Individu dan KeluargaBagi individu:
Tingkat profesionalisme yang sudah melekat pada diri pekerja akan semakin hilang.
Kehilangan kesempatan untuk memperoleh peluang yang lebih baik lagi.
Bagi keluarga:Kehilangan sumber penghasilan keluargaMenjadi kurang dihargai di keluarga.
Kategori penganggur
7
Berdasar alasan mengapa menganggur.1.Penganggur friksional menganggur karena
sedang dalam proses peralihan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lainnya. Alasan: pindah perusahaan, pindah lokasi/kota penganggur sukarela (voluntary unemployment).
2.Penganggur Struktural belum bisa mendapatkan pekerjaan karena ketidakcocokkan keahlian yang dimiliki dengan jenis kebutuhan tenaga kerja yang dicari. perlu dokter yang tersedia tenaga kesehatan bukan dokter.
3.Penganggur musiman karena kondisi ekonomi sedang mengalami resesi atau dalam kondisi menurun.
Pengangguran struktural
8
Tingkat/Profesi di masyarakat, misalkan :A1; A2; A3……………An
Sedangkan kebutuhan dan lapangan kerja yang tersedia adalah :B1; B2; B3 ………….. Bn.
Dengan asumsi B1 butuh A1, B2 butuh A2 ..dst. Volume A dan B pada masing-masing bidang seharusnya sama, sehingga semua orang bekerja sesuai keahlian dan pengalamannya.
9
Berdasar seberapa intensif dia menganggur.
1.Penganggur penuh tidak mendapatkan pekerjaan sama sekali,(tidak melakukan aktivitas yang menghasilkan)
2.Setengah Penganggur bekerja kurang dari 35 jam seminggu (tidak sepenuhnya menganggur).
3.Penganggur terselubung seperti bekerja untuk mendapatkan upah tapi pekerjaan yang dilakukannya tidak produktif.
10
• Edgar O. Edwards menggolongkan pengangguran menjadi lima bentuk.
1. Penganggur terbuka (open unemployment)
– Penganggur sukarela– Penganggur terpaksa
2. Setengah Penganggur (under employment) bekerja kurang dari 35 jam seminggu (tidak sepenuhnya menganggur), orang yang bekerja malas-malasan, datang terlambat, pulang mendahului
3. Bekerja secara tidak penuh – Pengangguran tak kentara (disguised
unemployment).– Pengangguran tersembunyi (hidden unemployment).– Pensiun dini
4. Tenaga kerja lemah (impaired).5. Tenaga kerja tidak produktif.
11
Bagaimana pengangguran diukur?
Bekerja(131,5 juta)
Tidak Bekerja (6,2 jt)
Tidak berada dalam angkatan kerja
(67,5 juta)
PopulasiOrang dewasa
(205,2 juta)
Angkatan kerja(137,7)
Tingkat pengangguran = (jumlah penganggur/angkatan kerja) x 100
= (6,2/137,7) x100 = 4,5 %
Tingkat partisipasi angkatan kerja= (angkatan kerja/populasi orang dewasa) x 100
= (137,7/205,2) x100 = 67,1 %
12
Mengapa setiap negara selalu ada pengangguran.
1.Pencarian kerja proses yang dilakukan oleh pekerja dalam rangka menemukan pekerjaan yang sesuai dengan selera keahlian mereka
2.Peraturan upah minimum 3.Serikat pekerja dan tawar menawar
kolektif tawar menawar menyangkut gaji dan kondisi kerja, pemogokan
4.Teori upah efisiensi upah diatas tingkat ekuilibrium yang dibayarkan oleh perusahaan dalam rangka menaikkan produktivitas pekerja.Kesehatan kerjaPerputaran pekerjaKerja keras pekerjaKualitas pekerja
13
Peraturan upah minimum
PenawaranTenaga kerja
Kuantitastenaga kerja
Upahminimum
LE
PermintaanTenaga kerja
Kelebihan Tenaga kerja = pengangguran
LD LS
WE
0
Upah
14
Penyebab lain timbulnya pengangguran.
1.Pertumbuhan penduduk yang tinggi2.Rendahnya laju investasi produktif3.Siklus bisnis yang melemah4.Rendahnya kualitas pendidikan
masyarakat5.Strategi industri yang labor saving
15
Pola perkembangan kependudukan.
tahap-I tahap-II tahap-III tahap-IV waktu
kelahirandankematianper 1000
tahap-I tahap-II tahap-III tahap-IV
waktu
kenaikanalamiahper 1000penduduk
Negaramiskin danberkembang
Transisi ke-pendudukan
Negara majuPertumbuhanPenduduk nol
angka kelahiran
tingkat kematian
Siklus bisnis: kontraksi dan ekpansi tak beraturan pada aktivitas ekonomi
17
Resesi
Resesi Resesi
puncak
puncakpuncak
lembah
lembah
kontraksi
eksp
ansi
Kond
isi b
isni
s
18
Hukum Okun.
Hukum Okun
Perubahan dalam GDP (%)
Perubahandalam tingkatpengangguran
-2 0 2 4 6 8 10
-2
0
2
4
-4
Dikutip dari: Samuelson h.365
Untuk setiap penurunan 2 persen GDP yang berhubungan dengan GDP potensial, angka pengangguran meningkat sekitar 1 persen
20
Penanggulangan Pengangguran.
• Setiap tahun sekitar 1,3 juta penduduk tamat sekolah dan masuk ke bursa kerja.
• Untuk menyerap itu perlu pertumbuhan ekonomi 1 % pertumbuhan ekonomi diperkirakan hanya mampu menyerap 200 ribu tenaga kerja.
• Untuk menyerap angkatan kerja baru setidaknya diperlukan pertumbuhan ekonomi 6,5% per tahun.
• Mendorong laju investasi efek penggandaan
21
Alternatif strategi mengatasi Pengangguran.
1. Peningkatan investasi kerjasama dengan pihak swasta diperlukan kondisi lingkungan yang kondusif untuk berusaha.
2. Peningkatan kualitas SDM, pembenahan sektor pendidikan adanya kesesuaian dunia pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja.
3. Memotivasi masyarakat untuk berwiraswasta pada berbagai bidang yang memiliki prosfek perkembangan.
4. Mengurangi tingkat pertumbuhan penduduk
22
Seberapa jauh Pengangguran perlu ditekan.
Penganggur friksional tidak menjadi prioritas bagi pemerintah
Pada kondisi tingkat pengangguran maksimum 5% dari angkatan kerja, ekonomi sudah dianggap dalam kondisi ekonomi penuh.
Pengangguran Friksional dan SukarelaKeduanya bersifat sementara, cara
mengatasinya:Proyek padat karyaMemberikan bantuan pinjaman lunakPengembangan transmigrasiMengusahakan informasi yang lengkap
tentang permintaan dan penawaran tenaga kerja. (Friksional)
Pengangguran KonjungturalInti permasalahannya dari pengangguran
konjungtural adalah menurunnya perekonomian.
Meningkatkan daya beli masyarakatMengatur bunga bank agar tidak terlalu
tinggi, shg investor lebih suka menginvestasikan uangnya dalam bentuk usaha untuk mencari keuntungan.
Pengangguran StrukturalPelatihan tenaga kerjaMenyediakan lapangan kerja untuk sektor
sebelumnya, tapi yang berhubungan dengan sektor yang baru.
Pengangguran MusimanPelatihan agar memiliki ketrampilan untuk
dapat bekerja pada masa menunggu musim tertentu.
Pengangguran TeknologiMempersiapkan masyarakat untuk
mengikuti perkembangan teknologi mulai dari pendidikan dasar.
Pengenalan teknologi sejak diniPelatihan tenaga pendidik untuk
menguasai teknologi baru.
Inflasi
29
• Inflasi: didefinisikan sebagai kecenderungan kenaikan harga secara umum.
– Kecenderungan yang dimaksud bukan terjadi sesaat. (lebaran, natal, tahun baru)
– Kenaikan harga secara umum kenaikan harga hanya pada salah atu jenis barang tidak termasuk kategori inflasi
• Penghitungan inflasi didasarkan pada sekelompok barang dan jasa yang dikonsumsi sebagian besar masyarakat.
• Di Indonesia, total produk yang disurvei sebanyak 744 komoditas, di 45 kota; Rata-rata tiap kota bervariasi antara 283 s/p 399 komoditas.
1. Bahan makanan2. Makanan jadi, minuman, rokok,dan tembakau3. Perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar4. Sandang5. Kesehatan6. Pendidikan, rekreasi, dan olah raga7. Transpor, komunikasi,dan jasa keuangan.
Inflasi Indonesia dan beberapa negara
NegaraTahun
2000
2001
2002
2003
2004 2005Q1 Q4 Q1 Q2
IndonesiaIndonesiaMalaysiaMalaysiaThailandThailandFilipinaFilipina
Korea Korea selatanselatanHongkongHongkongTaiwanTaiwanSingapuraSingapura
9,359,351,51,51,51,54,34,3
2,22,2-3,7-3,71,31,31,41,4
12,512,555
1,21,20,80,83,93,9
3,23,2-1,2-1,2-1,7-1,70,60,6
10,010,000
1,71,71,61,62,62,6
3,23,2-1,5-1,50,80,80,40,4
5,15,11,21,21,81,83,13,1
3,43,4-1,9-1,9-0,1-0,10,70,7
5,15,11,01,02,32,33,83,8
3,13,1-2,1-2,10,90,91,31,3
6,46,42,12,12,92,97,97,9
3,03,00,20,21,61,61,51,5
8,88,82,62,63,23,28,58,5
3,13,10,80,82,32,30,40,4
7,87,83,23,25,35,37,17,1
2,52,51,21,22,42,4-0,2-0,2
30
dikutip dari: Bramantyo Djohanputra, MBA, Ph.D., Prinsip-prinsip Ekonomi Makro, h.149
Penghitungan Inflasi
31
Penghitungan inflasi didasarkan atas perubahan harga:
Inflasi = (P1 –P0)/P0
P1 : harga barang atau jasa di akhir periodeP0 : harga barang dan jasa di awal periode
Penghitungan inflasi dengan barang dan jasa yang banyak :Inflasi = ( IHK 1Januari 2008 - IHK 1 Januari 2007 )/ IHK 1
Januari 2007
32
Jenis Inflasi: Menurut besarnya:1. Inflasi ringan ( dibawah 10%)2. Inflasi sedang ( antara 10% s/p 30%)3. Inflasi berat ( 30% s/p 100%)4. Hiperinflasi ( di atas 100%)
Samuelson dan Nordhaus mengkategorikan:1. Low inflation (single digit inflation)di
bawah 10%2. Galloping inflation (double digit bahkan
triple digit inflation) 20% -- 200%3. Hiperinflation di atas 200%
33
Berdasarkan sumber inflasi:1. Demand pull inflation, inflasi karena tarikan
permintaan.2. Cost push inflation, inflasi karena dorongan
biaya.
Berdasarkan asal inflasi:1. Domestic inflation2. Foreign atau imported inflation
34
Teori inflasi:1. Inflasi Inersia kecenderungan bahwa setiap tahun
(setiap periode) orang percaya akan terjadi inflasi disebut juga inflasi harapan (expected inflation).
2. Inflasi menurut teori kuantitas dua penyebab: jumlah uang yang beredar melebihi yang dibutuhkan
masyarakat; harapan psikologis akan terjadinya kenaikan harga di masa
yad memperparah terjadinya inflasi.3. Inflasi akibat perang dan ketidakstabilan
politik.4. Inflasi menurut teori Keynes Inflasi terjadi
karena beberapa kelompok masyarakat ingin “hidup diluar batas kemampuannya”. Kelompok masyarakat: Pemerintah Pengusaha swasta Serikat pekerja