bab vi payitno
TRANSCRIPT
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Keterbatasan Peneliti
Sebelum peneliti membahas hasil penelitian, peneliti ingin mengungkapkan
keterbatasan – keterbatasan yang dirasakan peneliti disaat melakukan penelitian
antara lain :
1. Jumlah sampel yang di ambil hanya sedikit sehingga data yang diperoleh belum
cukup menggeneralisasi.
2. Penelitian hanya dilakukan di.RS.Jantung Harapan Kita saja sehingga hasil
dari penelitian ini belum menggeneralisi secara umum.
3. Penelitian ini merupakan penelitian yang pertama kali oleh peneliti sehingga
masih banyak kekurangan terutama terbatasnya pengalaman dan pengetahuan
peneliti.
B. Pembahasan
Pada bab ini akan di bahas penelitian, penelitian ini menggunakan desain
eksperimen sederhana dengan membandingkan pre dan post intervensi dengan
responden yang sama, dengan jumlah responden sebanyak 10 orang menggunakan
ujiT-dependen.
31
2
1. Analisa univariat
a. Karakteristik Data Demografi
Pada penelitian ini ada dua variabel demografi yaitu umur dan jenis kelamin.
1. Distribusi berdasarkan umur
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 10 responden, menunjukkan bahwa
mayoritas kelompok umur responden adalah usia 13-36 bulan yaitu 7 orang
(70%), hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar anak paska operasi VSD
pada bulan januari 2013 merupakan usia antara 13-36 bulan.
2. Distribusi berdasarkan karakteristik jenis kelamin
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 10 responden, menunjukkan bahwa
jenis kelamin responden presentasinya sama yaitu 50% yang berjenis
kelamin perempuan dan 50% berjenis kelamin laki-laki. Menurut Wahab
(2009), VSD adalah kelainan jantung kongenital yang paling sering
ditemukan yaitu 20-30% dari seluruh kasus kelainan jantung bawaan, dimana
frekuensi pada wanita 56% sedangkan laki-laki 44%.Hal ini menunjukkan
presentasi jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan hampir sama,
walaupun dalam teori presentasi jenis kelamin wanita sedikit lebih tinggi
daripada laki-laki.
3
2. Analisa Bivariat
Untuk menguji perbedaan mean pada pasien post operasi VSD clossure sebelum
dilakukan mobilisasi dini dan sesudah mobilisasi dini terhadap perubahan
hemodinamik dengan menggunakan uji T dependen.
1. Heart rate
Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan rata-rata perubahan hemodinamik untuk
Heart Rate pre mobilisasi adalah 114,06 X/menit dengan standar deviasi 10,859
x/menit. Pada Heart Rate 15 menit mobilisasi dini di dapat rata-rata Heart Rate
127,13 x/menit dengan standar deviasi 5,242 x/menit. Terlihat nilai mean
perbedaan pengukuran antara Heart Rate pre mobilisasi dini dan Heart Rate 15
menit post mobilisasi dini adalah 13,074 x /menit dengan standar deviasi 12,631
x/menit. Hasil uji statistik di dapatkan P value 0,001 berarti pada alpha ( α ) 5 %
(0,05) di dapatkan P value < α maka Ho ditolak, maka dapat disimpulkan “ada
pengaruh yang signifikan antara Heart Rate pre mobilisasi dini dan Heart Rate 15
menit post mobilisasi dini pada balita usia (1-5) tahun post operasi clossure VSD di
ruang ICU anak RS Jantung Harapan Kita pada bulan Desember 2012 – Januari
2013.Sedangkan Pada Heart Rate 30 menit post mobilisasi dini di dapatkan rata-
rata Heart Rate 120,82 x/menit dengan standar deviasi 5,102 x/menit. Terlihat nilai
mean perbedaan antara Heart Rate pre mobilisasi dini dan Heart Rate 30 menit post
mobiliasaai dini adalah 6,757 x /menit dengan standar deviasi 11,947 x/menit.
Hasil uji statistik di dapatkan P value 0,107 berarti pada alpha ( α ) 5 % (0,05) di
dapatkan P value > α maka Ho diterima, maka dapat disimpulkan “tidak ada
pengaruh yang signifikan antara Heart Rate pre mobilisasi dini dan Heart Rate 30
menit post mobilisasi dini pada balita usia (1-5) tahun post operasi clossure VSD di
4
ruang ICU anak RS Jantung Harapan Kita pada bulan Desember 2012 – Januari
2013.melakukan latihan
Menurut Rismalia(2010), dengan melakukan latihan mobilisasi dini yang
adekuat dapat meningkatkan denyut jantung (heart rate),menguatkan kontraksi
otot jantung dan menyuplai darah ke jantung dan otot. Jumlah darah yang
memompa jantung (cardiac output) meningkat karena aliran baik dari aliran
darah.
Mobilisasi terattur membuat sistem kardiovaskuler lebih efisien memompa darah
dan menyalurkan oksigen ke otot yang bekerja. Pelepasan aadrenalin dan asam
laktat kedarah akan meningkatkan denyut jantung.
Saat istrahat otot menerima kurang lebih 20%dari aliran darah total, tetapi
selama aktifitas aliran darah meningkat sampai 85% dari aliran darah total.
Denyut jantung ( hearth rate ) dikontrol oleh duasistem syaraf yaitu simpatik dan
parasimpatik mengeluarkan ACH dan menurunkan hearth rate sedangkan syaraf
simpatik melepaskan noreepineprin dan meningkatkan hearth rate.
2. Respratori Rate
Dari hasil uji statistik didapatkan perubahan hemodinamik untuk RR pre
mobilisasi dini adalah 28,73 x/menit dengan standar deviasi 2,079 x/menit. Pada
RR15 post mobilisaasi dini didapat rata-rata RR 24,67 x/menit dengan standar
deviasi 3,471 x/menit. Nilai perbedaan antara RR pre mobilsasi dini dan RR 15
menit post mobilisasi dini 4,067x/menit dengan standar deviasi 2,761. Hasil uji
statistik di dapatkan P value 0,001 berarti pada alpha ( α ) 5 % ( 0,05 ) di
5
dapatkan P value < α maka Ho ditolak, maka dapat disimpulkan “ada pengaruh
yang signifikan antara RR pre mobisasi dini dan RR 15 menit post mobilisasi
dini pada balita usia (1-5) tahun post operasi clossure VSD di ruang ICU anak
RS Jantung Harapan Kita pada bulan Desember 2012 – Januari
2013”.Sedangkan Pada RR 30 menit post mobilisaasi dini didapat rata-rata RR
24,60 x/menit dengan standar deviasi 25,41 x/menit. Nilai perbedaan antara RR
pre mobilsasi dini dan RR 30 menit post mobilisasi dini 0,667x/menit dengan
standar deviasi 0,211. Hasil uji statistik di dapatkan P value 0,001 berarti pada
alpha ( α ) 5 % ( 0,05 ) di dapatkan P value < α maka Ho ditolak, maka dapat
disimpulkan “ada pengaruh yang signifikan antara RR pre mobisasi dini dan RR
30 menit post mobilisasi dini pada balita usia (1-5) tahun post operasi clossure
VSD di ruang ICU anak RS Jantung Harapan Kita pada bulan Desember 2012 –
Januari 2013
Hal ini sesuai dengan penelitian Rahmawati (2010), yang menyimpulkan
didapatkan pengaruh pemberian mobilisasi pada respiratory rate dengan p-value
0,032.pentingnya pemantauan hemodinamik terus menerus penting dilakukan
dengan baik sehingga dapat terkontrol.
Saat istirahat stimulus syaraf simpatik dan parasimpatik dalam keadaan
seimbang. Saat aktifitas, pompa respiratori membantu meningkatkan venous
return tekanan pada dada menurut dan tekanan di abdomen meningkat dengan
dengan inhalasi, dan karena itu memfasilitasi darah darah mengalir kejantung.
Meningkatkanya respiratori rate dan kedalaman bernafas selama aktifitas, hal
ini meningkatkan venuos return.
6
Diperkuat oleh pendapat Rismalia (2010), pada mobilisasi kebutuhan oksigen
meningkat hingga mencapai 20 kali dari kebutuhan normal.aktivitas yang
adekuat juga dapat mencegah penumpukkan sekret pada bronkusdan
bronkhiollus.
3. Tekanan Darah
Berdasarkan hasil uji statistik rata-rata perubahan hemodinamik untuk tekanan
darah sistolik pre mobilisasi dini adalah 95,96 mmHg dengan standar deviasi
5,583 mmHg. Pada tekanan darah 15 post mobilisaasi dini didapat rata-rata
105,90mmHg dengan standar deviasi 7,543mmHg. Nilai perbedaan antara
tekanan darah sistolik pre mobilsasi dini dan tekanan darah sistolik 15 menit
post mobilisasi dini 9,937mmHg dengan standar deviasi9,286. Hasil uji statistik
di dapatkan P value 0,008 berarti pada alpha ( α ) 5 % ( 0,05 ) di dapatkan P
value < α maka Ho ditolak, maka dapat disimpulkan “ada pengaruh yang
signifikan antara tekanan darah sistole pre mobisasi dini dan tekanan darah
sistolik 15 menit post mobilisasi dini pada balita usia (1-5) tahun post operasi
clossure VSD di ruang ICU anak RS Jantung Harapan Kita pada bulan
Desember 2012 – Januari 2013”.Sedangkan Pada tekanan darah 30 menit post
mobilisaasi dini didapat rata-rata 95,96 mmHg dengan standar deviasi 7,543
mmHg. Nilai perbedaan mean antara tekanan darah sistolik pre mobilsasi dini
dan tekanan darah sistolik 30 menit post mobilisasi dini 9,937mmHg dengan
standar deviasi 9,228. Hasil uji statistik di dapatkan P value 0,004 berarti pada
alpha ( α ) 5 % ( 0,05 ) di dapatkan P value < α maka Ho ditolak, maka dapat
disimpulkan “ada pengaruh yang signifikan antara tekanan darah sistole pre
mobisasi dini dan tekanan darah sistolik 30 menit post mobilisasi dini pada
7
balita usia (1-5) tahun post operasi clossure VSD di ruang ICU anak RS Jantung
Harapan Kita pada bulan Desember 2012 – Januari 2013”.
Kemudian untuk rata-rata perubahan hemodinamik untuk tekanan darah diastole
pre mobilisasi dini adalah 53,94 mmHg dengan standar deviasi 4,139 mmHg.
Pada tekanan darah diastolik 15 menit post mobilisaasi dini didapat rata-rata
60,33mmHg dengan standar deviasi 2,092 mmHg. Nilai perbedaan antara
tekanan darah sistolik pre mobilsasi dini dan tekanan darah diastolik 15 menit
post mobilisasi dini 6,394 mmHg dengan standar deviasi 3,498. Hasil uji
statistik di dapatkan P value 0,001 berarti pada alpha ( α ) 5 % ( 0,05 ) di
dapatkan P value < α maka Ho ditolak, maka dapat disimpulkan “ada pengaruh
yang signifikan antara tekanan darah diastole pre mobisasi dini dan tekanan
darah diastole 15 menit post mobilisasi dini pada balita usia (1-5) tahun post
operasi clossure VSD di ruang ICU anak RS Jantung Harapan Kita pada bulan
Desember 2012 – Januari 2013”.Sedangkan Pada tekanan darah diastolik 30
menit post mobilisaasi dini didapat rata-rata 60,33 mmHg dengan standar
deviasi 5,194 mmHg. Nilai perbedaan antara tekanan darah diastolik pre
mobilsasi dini dan tekanan darah diastoile 30 menit post mobilisasi dini 4,661
mmHg dengan standar deviasi 2,355. Hasil uji statistik di dapatkan P value
0,001 berarti pada alpha ( α ) 5 % ( 0,05 ) di dapatkan P value < α maka Ho
ditolak, maka dapat disimpulkan “ada pengaruh yang signifikan antara tekanan
darah diastole pre mobisasi dini dan tekanan darah diastole 30 menit post
mobilisasi dini pada balita usia (1-5) tahun post operasi clossure VSD di ruang
ICU anak RS Jantung Harapan Kita pada bulan Desember 2012 – Januari 2013”
8
Hal ini sesuai denngan hasil penelitian Ramadhani (2008), didapatkan variabel
tekanan darah sistol dan diastol didapatkan perbedaaan yang bermakna(p-value
kurang dari 0.05.
Menurut penelitian Rahmanti (2009), hasil penelitian didapatkan setelah
diberikan mobilisasi dini terlihat ada perubahan pada parameter systolik,
diastolik dan respirotary rate dibandingkan pada awal pengukuran P value
0,023.
Mobilisasi meningkatkan kerja beberapa komponen berbeda pada sistem
kardiovaskuler seperti stroke volume, cardiac output, tekanan darah sistolik dan
tekanan arteri.
4. Suhu
Berdasarkan hasil penelitian rata-rata perubahan hemodinamik untuk suhu pre
mobilisasi dini adalah 36,00oC dengan standar deviasi 0,309 oC. Pada suhu 15
post mobilisaasi dini didapat rata-rata 36,32 oC dengan standar deviasi
0,621oC. Nilai perbedaan antara suhu pre mobilsasi dini dan suhu 15 menit post
mobilisasi dini 0,321oC dengan standar deviasi 0,742. Hasil uji statistik di
dapatkan P value 0,206 berarti pada alpha ( α ) 5 % ( 0,05 ) di dapatkan P value
> α maka Ho diterima, maka dapat disimpulkan “ tidak ada pengaruh yang
signifikan antara suhu pre mobisasi dini dan suhu 15 menit post mobilisasi dini
pada balita usia (1-5) tahun paska operasi clossure VSD di ruang ICU anak RS
Jantung Harapan Kita pada bulan Desember 2012 – Januari 2013. Sedangkan
pada suhu 30 menit post mobilisaasi dini didapat rata-rata 36,13 oC dengan
standar deviasi 0,427oC. Nilai perbedaan antara suhu pre mobilsasi dini dan
9
suhu 30 menit post mobilisasi dini 0,130oC dengan standar deviasi 0,527. Hasil
uji statistik didapatkan P value 0,456 berarti pada alpha ( α ) 5 % ( 0,05 ) di
dapatkan P value > α maka Ho diterima, maka dapat disimpulkan “ tidak ada
pengaruh yang signifikan antara suhu pre mobisasi dini dan suhu 15 menit post
mobilisasi dini pada balita usia (1-5) tahun paska operasi clossure VSD di ruang
ICU anak RS Jantung Harapan Kita pada bulan Desember 2012 – Januari 2013”
5. Saturasi Oksigen
Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata perubahan hemodinamik untuk saturasi
oksigen pre mobilisasi dini adalah 99,95% dengan standar deviasi 0,112%.
Pada saturasi oksigen 15 menit post mobilisaasi dini didapat rata-rata 99,90%
dengan standar deviasi 0,316%. Nilai perbedaan antara saturasi pre mobilsasi
dini dan saturasi oksigen 15 menit post mobilisasi dini 0,050% dengan standar
deviasi 0,233. Hasil uji statistik di dapatkan P value 0,496 berarti pada alpha ( α
) 5 % ( 0,05 ) di dapatkan P value > α maka Ho diterima, maka dapat
disimpulkan “ tidak ada pengaruh yang signifikan antara saturasi oksigen pre
mobisasi dini dan saturasi oksigen 15 menit post mobilisasi dini pada balita
usia (1-5) tahun post operasi clossure VSD di ruang ICU anak RS Jantung
Harapan Kita pada bulan Desember 2012 – Januari 2013”.Sedangkan Pada
saturasi oksigen 30 menit post mobilisaasi dini didapat rata-rata 99,76 %
dengan standar deviasi 0,515%. Nilai perbedaan antara saturasi oksigen pre
mobilsasi dini dan saturasi oksigen 30 menit post mobilisasi dini 0, 190%
dengan standar deviasi 0,552. Hasil uji statistik di dapatkan P value 0,304
berarti pada alpha ( α ) 5 % ( 0,05 ) di dapatkan P value > α maka Ho diterima,
maka dapat disimpulkan “ tidak ada pengaruh yang signifikan antara saturasi
10
oksigen pre mobisasi dini dan saturasi oksigen 30 menit post mobilisasi dini
pada balita usia (1-5) tahun post operasi clossure VSD di ruang ICU anak RS
Jantung Harapan Kita pada bulan Desember 2012 – Januari 2013”
Keadaan hemodinamik sangat mempengaruhi fungsi fungsi penghantaran
oksigen di dalam tubuh dan melibatkan fungsi jantung. Pada kondisi gangguan
hemodinamik,diperlukan pemantauan dan penanganan yang tepat.
6. Urin output
Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata perubahan hemodinamik untuk urin out
put pre mobilisasi dini adalah 20,57ml dengan standar deviasi 3,067 ml. Pada
urin out put 15 menit post mobilisaasi dini didapat rata-rata 29,45 ml dengan
standar deviasi 0,720ml. Nilai perbedaan antara urin output pre mobilsasi dini
dan urin ouput 15 menit post mobilisasi dini 8,883 dengan standar deviasi
3,126. Hasil uji statistik di dapatkan P value 0,001 berarti pada alpha ( α ) 5 %
( 0,05 ) di dapatkan P value < α maka Ho ditolak, maka dapat disimpulkan “ada
pengaruh yang signifikan antara urin output pre mobisasi dini dan urin output
15 menit post mobilisasi dini pada balita usia (1-5) tahun post operasi clossure
VSD di ruang ICU anak RS Jantung Harapan Kita pada bulan Desember 2012 –
Januari 2013”. Sedangkan Pada urin out put 30 menit post mobilisaasi dini
didapat rata-rata 31,12 ml dengan standar deviasi 0,926 ml. Nilai perbedaan
antara urin output pre mobilsasi dini dan urin ouput 30 menit post mobilisasi
dini 10,550 dengan standar deviasi 3,707. Hasil uji statistik di dapatkan P value
0,001 berarti pada alpha ( α ) 5 % ( 0,05 ) di dapatkan P value < α maka Ho
11
ditolak, maka dapat disimpulkan “ada pengaruh yang signifikan antara urin
output pre mobisasi dini dan urin output 30 menit post mobilisasi dini pada
balita usia (1-5) tahun post operasi clossure VSD di ruang ICU anak RS Jantung
Harapan Kita pada bulan Desember 2012 – Januari 2013”
Menurut Rismalia(2010), mobilisasi dini yang adekuat dapat menaikkan aliran
darah mencegah terjadinya statis urin dan retensi urin.
Eliminasi urin membutuhkan tonus otot vesika urinaria yang baik untuk fungsi
sfingter. Hilangnya tonus otot vesika urinaria menyebabkan kemampuan
pengontrolan berkemih menurun dan kemampuan kemampuan tonus otot
didapatkan dengan beraktifitas.
Efek pembedahan juga dapat menyebabkan menurunnya filtrasi glomerolus
yang berdampak pada produksi urin akibat obat anastesi.
12