bab v simpulan dan rekomendasia-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0706252_chapter5.pdf ·...

23
169BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab ini dikemukakan beberapa kesimpulan mengacu pada hasil interpertasi dan pembahasan terhadap pengembangan desain materi kurikulum muatan lokal Siwalima yang ditujukan pada Tingkat Sekolah Menengah Atas di Kota Ambon yang telah dikemukakan pada bab IV dapat ditarik beberapa simpulan dan rekomendasi yang dapat digunakan sebagai acuan dan panduan bagi penyelengara pendidikan khususnya guru sebagai pelaksana kurikulum muatan lokal Siwalima . 5.1. Simpulan Berdasarkan deskripsi, analisis, dan pembahasan data hasil penelitian mengenai kondisi Siwalima budaya Maluku, desain materi yang cocok dikembangkan untuk mengembangkan desain materi kurikulum muatan lokal Siwalima dan ketercapian implementasi desain materi kurikulum muatan lokal Siwalima dalam rangka pengembangan desain materi kurikulum muatan lokal Siwalima pada Tingkat Sekolah Menengah Atas dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Kondisi Siwalima Budaya Maluku Pada umum masyarakat Maluku baik penduduk asli maupun pendatang mengetahui Siwalima budaya Maluku baik mencakup: Sistem pemerintahan negeri adat, adat sasi, pela gandong, masohi dan makan patita, pengetahuan masyarakat didukung juga dengan adanya pemberlakuan logo dan moto Siwalima

Upload: others

Post on 14-Nov-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASIa-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0706252_chapter5.pdf · simpulan dan rekomendasi yang dapat digunakan sebagai acuan dan panduan bagi penyelengara

169

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab ini dikemukakan beberapa kesimpulan mengacu pada hasil

interpertasi dan pembahasan terhadap pengembangan desain materi kurikulum

muatan lokal Siwalima yang ditujukan pada Tingkat Sekolah Menengah Atas di

Kota Ambon yang telah dikemukakan pada bab IV dapat ditarik beberapa

simpulan dan rekomendasi yang dapat digunakan sebagai acuan dan panduan bagi

penyelengara pendidikan khususnya guru sebagai pelaksana kurikulum muatan

lokal Siwalima .

5.1. Simpulan

Berdasarkan deskripsi, analisis, dan pembahasan data hasil penelitian

mengenai kondisi Siwalima budaya Maluku, desain materi yang cocok

dikembangkan untuk mengembangkan desain materi kurikulum muatan lokal

Siwalima dan ketercapian implementasi desain materi kurikulum muatan lokal

Siwalima dalam rangka pengembangan desain materi kurikulum muatan lokal

Siwalima pada Tingkat Sekolah Menengah Atas dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Kondisi Siwalima Budaya Maluku

Pada umum masyarakat Maluku baik penduduk asli maupun pendatang

mengetahui Siwalima budaya Maluku baik mencakup: Sistem pemerintahan

negeri adat, adat sasi, pela gandong, masohi dan makan patita, pengetahuan

masyarakat didukung juga dengan adanya pemberlakuan logo dan moto Siwalima

Page 2: BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASIa-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0706252_chapter5.pdf · simpulan dan rekomendasi yang dapat digunakan sebagai acuan dan panduan bagi penyelengara

170

yang digunakan pemerintah Maluku sebagai lambang pemerintah Maluku.

Siwalima memiliki arti miliki bersama terlihat dari adanya kesamaan budaya yang

dimiliki masyarakat Maluku. Kondisi Siwalima budaya Maluku,

pemberlakuannya masih bertahan terlihat dari adanya; relevansi dengan

kehidupan sekarang, relevansi dengan kehidupan akan datang, dan pengetahuan

dan sikap siswa terhadap nilai-nilai Siwalima budaya Maluku yang berlaku

dimasyarakat. Gambaran tentang kondisi Siwalima Budaya Maluku ini terurai

sebagai berikut:

a. Relevansi dengan kehidupan sekarang

Umumnya masyarakat Maluku baik penduduk asli maupun pendatang

seperti: Jawa, Bugis, Makasar maupun Buton bukan hanya mengetahui

kebudayaan tersebut tetapi juga ditunjukan dengan mentaati dan melaksanakan

budaya tersebut. Relevansi budaya Siwalima budaya Maluku dengan kehidupan

masyarakat juga ditunjukan dengan adaya upaya penyelesaian konflik panjang

tahun 1999-2004 yang mengarah pada isu SARA dengan menggunakan

pendekatan Siwalima budaya Maluku. Hal ini karena Siwalima budaya Maluku

tersebut turut mengatur kehidupan masyarakat Maluku. Pemberlakuan ini

ditunjukan dengan pelaksanaanya dimasyarakat yakni:

1) Pemerintahan negeri adat dalam implementasi pelaksanaannya mengatur

tentang pelaksanaan pemerintahan negeri (pada masyarakat umum

mengenalnya dengan sebutan kampung), hal ini karena dilatarbelakangi

kondisi masyarakat Maluku pada setiap daerah-daerah di Maluku sejak

Page 3: BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASIa-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0706252_chapter5.pdf · simpulan dan rekomendasi yang dapat digunakan sebagai acuan dan panduan bagi penyelengara

171

dahulu terbentuk pemerintahan-pemerintahan kecil yang dipimpin oleh

seorang kepala pemerintahan dimana masyarakat Maluku mengenal dan

menyebutnya sebagai Raja.

2) Adat sasi dalam implementasi pelaksanaannya mengatur tentang pengelolaan

dan pemeliharaan lingkungan yang menjadi kebutuhan pangan masyarakat

Maluku pada umumnya, yang mencakup baik didarat maupun laut.

3) Pela gandong dalam implementasi pelaksanaannya mengatur tentang status

ikatan-ikatan menyangkut perserikatan-perserikatan yang telah terjalin sejak

dulu dan dilaksanakan serta ditaati diantara masing-masing anggota

masyarakat negeri adat yang terdapat didaerah-daerah di Maluku.

4) Masohi dalam implementasi pelaksanannya menyangkut kebiasaan-kebiasaan

yang dilakukan masyarakat berhubungan dengan kegiatan kerja yang

dilakukan secara bersama-sama baik menyangkut kepentingan bersama

maupun kepentingan pribadi dari masing-masing orang selaku anggota

masyarakat dalam negeri adat.

5) Makan Patita dalam implementasi pelaksanaannya mengatur tentang

kebiasaan-kebiasaan penyelenggaraan makan bersama yang dilaksanakan

oleh masyarakat negeri adat dalam kegiatan-kegiatan negeri adat.

2. Relevansi dengan Kehidupan akan datang

Keberadaan masyarakat untuk tetap mempertahankan budaya Siwalima

yang menunjukan relevansi dengan kehidupan akan datang adalah adanya sikap

masyarakat yang meyakini Siwalima budaya Maluku mencakup sistem

Page 4: BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASIa-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0706252_chapter5.pdf · simpulan dan rekomendasi yang dapat digunakan sebagai acuan dan panduan bagi penyelengara

172

pemerintahan negeri adat, adat sasi, ikatan pela gandong, masohi, dan makan

patita membawa kemaslahatan bagi semua anggota masyarakat dan adanya rasa

takut apabila tidak mentaati dan melaksanakan nilai-nilai budaya tersebut baik

karena adanya pengaruh dari pemerintah negeri adat maupun sanksi yang

dipercaya akan menimpa baik pribadi dari masyarakat tersebut maupun

masyarakat negeri adat secara luas.

Faktor lain yang menyebabkan Siwalima budaya Maluku tetap

diberlakukan sampai dengan kehidupan yang akan datang didasarkan pada nilai-

nilai yang terkandung dalam Siwalima budaya Maluku bersifat Universal yakni:

1) Sistem pemerintahan negeri adat dengan sifatnya mengatur pemerintahan

ketertiban masyarakat maka nilainya lebih banyak mengandung nilai-nilai

kebersamaan yang berhubungan dengan kepentingan bersama. Hal tersebut

terlihat dalam menjalankan pemerintahannya raja selaku kepala pemerintahan

negeri dibantu oleh beberapa badan yang bekerja untuk kepentingan

masyarakat.

2) Sasi dengan keberadaannya mengatur pengelolan alam terkandung nilai

penghargaan terhadap alam yang ditujukan dengan dengan adanya

perlindungan terhadap sumber daya alam. Pelaksaanaannya dilakukan dengan

cara perlindungan sumber daya alam didarat dilakukan terhadap hasil-hasil

hutan seperti kelapa, cengkih, pala, pisang dll sedangkan perlindungan

sumber daya alam dilaut dilakukan terhadap ikan, maupun biota-biota laut

Page 5: BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASIa-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0706252_chapter5.pdf · simpulan dan rekomendasi yang dapat digunakan sebagai acuan dan panduan bagi penyelengara

173

lainya. Hal ini ditunjukan dengan adanya larangan tidak boleh diambil

sebelum waktunya sebagimana ketentuan yang telah diatur dalam adat sasi.

3) Pela Gandong dalam pelaksanaanya dengan keterikatan hubungan yang

terjalin antara beberapa daerah di Maluku bukan hanya terjadi karena

persamaan secara letak georafis dan agama yang sama tetapi juga hubungan

yang terjalin ini karena perbedaan tersebut dalam kehidupan masyarakat

terlihat adanya pengakuan akan adanya nilai-nilai kemanusian

4) Makan Patita pelaksanaannya dilakukan dengan cara masyarakat secara

pribadi dari masing-masing anggota masyarakat negeri adat menyiapkan

sejumlah makanan baik yang dimasak secara pribadi maupun bahan-bahan

makanan disediakan dari masing-masing anggota masyarakat adat kemudian

dimasak secara bersama-sama ditata pada satu tempat tampa menggunakan

meja makan hanya diatas tanah beralaskan daun-daun setelah itu proses untuk

makan makanan tersebut dilakukan secara bersama-sama anggota masyarakat

dalam negeri adat tampa memandang usia, status seseorang dalam

masyarakat maupun perbedaan-perbedaan status agama. Hal ni secara jelas

menggambarkan adanya nilai-nilai kebersamaan, saling menghargai, saling

membantu dan bekerja sama.

5) Masohi, dalam pelaksanaannya pada masayarakat Maluku dilakukan dengan

cara bekerja secara bersama-sama yang melibatkan masyarakat negeri adat

baik untuk kepentingan bersama maupun kepentingan pribadi dilakukan

dengan cara dimana, masyarakat Maluku biasa menyebutnya dengan sebutan

Page 6: BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASIa-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0706252_chapter5.pdf · simpulan dan rekomendasi yang dapat digunakan sebagai acuan dan panduan bagi penyelengara

174

“ badati” yakni menyumbangkan tenaga, materi berupa uang maupun barang.

Hal menjelaskan nilai-nilai yang terkandung di dalam pelaksanaan masohi

yakni meliputi; kerja sama, tolong menolong, saling menghargai, dan

menghormati orang lain.

Kondisi Siwalima budaya Maluku yang meliputi: Sistem pemerintahan

negeri adat, adat sasi, ikatan pela gandong, kebiasaan-kebiasaan Makan patita dan

masohi sampai saat ini masih memiliki relevansi dengan kehidupan yang akan

datang berdasarkan temuan penelitian terlihat, selain dari adanya kehidupan

masyarakat Maluku yang masih tetap memberlakukan budaya-budaya tersebut

dalam kehidupan sehari-hari banyak diantara para pemerhati budaya Maluku

sampai dengan saat ini masih melakukan pengkajian terhadap budaya-budaya

Maluku sebagai bentuk kepedulian dan upaya untuk melestarikan nilai-nilai

budaya tersebut yang kemudian dituangkan dalam karya-karya ilmiah, buku-buku,

koran dan bahkan majalah khusus yang memuat budaya-budaya Maluku hal ini

dimaksudkan sebagai bentuk panduan dan pedoman bagi masyarakat luas yang

ada di Maluku terhadap pelaksaanan-pelaksanaan budaya tersebut. Pengakuan

akan adanya budaya-budaya Maluku tersebut juga mendapat perhatian yang

memiliki kekuatan hukun dalam bentuk pengakuan dari pemerintah Maluku yang

diperkuat dengan dikeluarkannya PERDA No 14 thn 2005 tentang penetapan

kembali negeri sebagai kesatuan masyarakat hukum adat dalam wilayah

pemerintahan Maluku.

Page 7: BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASIa-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0706252_chapter5.pdf · simpulan dan rekomendasi yang dapat digunakan sebagai acuan dan panduan bagi penyelengara

175

3. Pengetahuan dan sikap siswa terhadap nilai-nilai budaya Siwalima yang

berlaku dimasyarakat

Gambaran kondisi Siwalima budaya Maluku ini juga terlihat dari temuan

hasil angket dan wawancara yang mengkaji pengetahuan dan sikap siswa terhadap

nilai-nilai budaya Siwalima yang berlaku dimasyarakat yang melibatkan 100

siswa SMA di Ambon mencakup empat sekolah yakni; SMA Siwalima Ambon,

SMA Pertiwi Ambon, SMA 13 Ambon, dan SMA 5 Ambon,. Selaku genarasi

muda anak Maluku yang produktif yang akan menjalankan perannya dimasyarakat

menunjukan pada umumnya siswa mengetahui Siwalima budaya Maluku tersebut

hal ini ditunjukan dengan adanya dari 100 siswa sebagian besar yakni 87%

mengakui pernah mendengar, pengetahuan ini diperoleh lebih banyak dari guru,

orangtua, teman dan kemudian buku. Pengetahuan ini Pada dasarnya hanya

namanya saja, konten dari Siwalima budaya-budaya meliputi; sistem

pemerintahan adat, sasi, pela gandong, masohi dan makan patita tidak diketahui

anak, namun pada sisi lain ada keinginan anak untuk mempelajari hanya saja

karena kesibukan aktivitas sekolah dan tidak menjadi satu keharusan untuk anak

memepelajarinya. Keberdaan ini juga didukung dengan adanya sikap senang

sekali apabila Siwalima budaya-budaya tersebut dipelajari disekolah melalui mata

pelajaran muatan lokal.

2. Desain Materi Kurikulum Muatan Lokal Siwalima

Pemberlakuan Siwalima budaya Maluku yang masih relevansi dengan

kehidupan masyarakat Maluku dalam pelaksanaannya, namun tidak diperkuat

Page 8: BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASIa-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0706252_chapter5.pdf · simpulan dan rekomendasi yang dapat digunakan sebagai acuan dan panduan bagi penyelengara

176

dengan adanya pengetahuan dari masyarakat luas khususnya pengetahuan dan

sikap siswa tentang Siwalima budaya Maluku yang berlaku dimasyarakat yang

akan membekali mereka selaku masyarakat produktif menjalankan perannya

dalam masyarakat. Upaya mendesain materi kurikulum muatan lokal yang paling

cocok dan tepat untuk mentrasformasi nilai-nilai budaya Maluku tersebut

ditunjukan melalui hasil penelitian dengan melakukan indentifikasi materi,

penetapan materi, pengemasan materi dan melakukan pengkajian bentuk akhir

dari desain materi kurikulum muatan lokal Siwalima terlihat sebagai berikut:

1. Prosedur Identifikasi materi Siwalima

Identifikasi materi dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan, pendekatan

konsensus dan pendekatan analitisi menunjukan bahwa bahan, atau materi yang

menjadi isi kurikulum Siwalima yang berlaku dimasyarakat adalah sistem

pemerintahan adat, adat sasi, masohi dan makan patita. Hal ini merujuk pada

temuan hasil penelitian dari pendapat pakar dan diperkuat dengan observasi

kehidupan budaya masyarakat Maluku kegiatan-kegiatan tersebut pada umumnya

diterapkan baik sebagai pribadi maupun anggota mansyarakat pakar juga

menyatakan bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam budaya-budaya Siwalima

tersebut nilai-nilainya bersifat Universal, ini sangat bermanfaat bukan hanya bagi

pemerintah dalam menata kehidupan bermasyarakat pada masayarakat Maluku

tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat Maluku sendiri, sedangkan bagi siswa

ketika dimasukan kedalam kurikulum muatan lokal Siwalima selain mengenalkan

anak terhadap lingkungannya yang kemudian akan menuntut perannya dalam

Page 9: BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASIa-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0706252_chapter5.pdf · simpulan dan rekomendasi yang dapat digunakan sebagai acuan dan panduan bagi penyelengara

177

masyarakat, siswa juga dapat menumbuhkan dan menerapkan nilai-nilai yang

bersifat universal tersebut dalam kehidupan sehari-hari baik Ia selaku pribadi

dalam hidup bersama sebagai anggota masyarakat maunpun sebagai anggota

masyarakat dalam negeri adat.

2. Penetapan materi muatan lokal Siwalima

Dalam penetapan materi muatan lokal Siwalima sistem pemerintahan

negeri adat, adat sasi, ikatan pela gandong, masohi dan makan patita secara

keseluruhan dimasukan sebagai bahan materi yang dipelajari dalam mata

pelajaran muatan lokal dengan berpedoman pada pendapat pakar budaya, tokoh

masyarakat dan pakar pendidikan karena budaya-budaya Siwalima tersebut

penting dalam kehidupan bermasyarakat Maluku yang dalam implementasi

pelaksanaannya merupakan satu paket kesatuan/bagian dari yang lain dimana

dalam sistem pemerintahan negeri adat dalam pelaksanaannya mengatur sasi,

membangun dan mengatur hubungan-hubungan Pela Gandong. Sedangkan makan

patita dan masohi merupakan bagian-bagian dari masayarakat negeri adat yang

telah menjadi kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat negeri adat

dalam pemerintahan negeri adat. Ini berati menunjukan bahwa tanpa adaya

pemerintahan negeri adat baik sasi, pela gandong, makan patita maupun masohi

tidak dilaksanakan dalan masyarakat.

Berdasakan Penelusuran dokumen dan pengaan terhadap lingkungan

aktual budaya Maluku, penetapan materi pemerintahan adat, adat sasi, pela

gandong dan kegiatan makan patita dan masohi adalah terdiri dari:

Page 10: BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASIa-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0706252_chapter5.pdf · simpulan dan rekomendasi yang dapat digunakan sebagai acuan dan panduan bagi penyelengara

178

� Pemerintahan negeri adat mencakup: a. Menguraikan asal usul terbentuknya pemerintahan negeri adat b. Menyebutkan jabatan-jabatan dalam pemerintahan negeri adat c. Mengidentifikasikan fungsi-fungsi jabatan dalam pemerintahan negeri adat

� Sasi mencakup: a. Menjelaskan pengertian sasi b. Menguraikan bentuk-bentuk dan tata cara pelaksanaan sasi c. Mengemukakan sanksi pelanggaran terhadap sasi

� Pela gandong mencakup: a. Menjelaskan pengertian pela gandong b. Mengklasifikasikan bentuk-bentuk ikatan pela gandong c. Menguraikan wujud ikatan pela gandong dalam Perserikatan Bi-Negeri dan

Multi-Negeri � Kegiatan Makan Patita dan Masohi mencakup:

a. Menguraikan pengertian kegiatan makan patita dan masohi masyarakat negeri adat

b. Menguraikan pelaksanaan kegiatan makan patita dan masohi masyarakat negeri adat

c. Mengungkapkan nilai-nilai yang terkandung dalam kegiatan makan patita dan masohi masyarakat negeri adat

3. Pengemasan Materi Muatan Lokal Siwalima

Temuan hasil penelitian dari pendapat pakar dan pengkajian dokumen-

dokumen yang berhubungan dengan Siwalima budaya Maluku mencakup: sistem

pemerintahan negeri, adat sasi, ikatan pela gandong, masohi dan makan patita

dalam rangka pengemasan materi menunjukan:

1. Materi yang sederhana, konkrit untuk dipelajari pembelajarannya

menggunakan berpikir induktif mulai dari mencari fakta dan diambil

kesimpulan adalah pemerintahan negeri adat dan sasi. karena Sistem

pemerintahan memiliki lembaga yang ada dan hidup dalam masyarakat

sekaligus memiliki badan-badan yang menjalankan fungsinya secara nyata,

dan dapat dijumpai dalam kehidupan masyarakat negeri adat sedangkan sasi

memiliki sumber hukum yang jelas dan diatur langsung baik melalui

Page 11: BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASIa-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0706252_chapter5.pdf · simpulan dan rekomendasi yang dapat digunakan sebagai acuan dan panduan bagi penyelengara

179

pemerintah negeri adat maupun keterlibatan pihak gereja pada kalangan

masyarakat kristen. Sedangkan

2. Materi yang dianggap abstrak, sulit untuk dipelajari dan pembelajarannya

menggunakan berpikir deduktif yakni dimulai dengan konsep kemudian diuji

berdasarkan fakta adalah ikatan pela gandong, masohi dan makan patita. Hal

ini karena pela-gandong, memiliki sifat filsafat hanya ada dan terikat dalam

pikiran manusia pelaksanaannya hanya dapat ditunjukan melalui sikap dari

pihak-pihak yang terikat dalam hubungan tersebut, sama halnya dengan

kebiasaan masohi dan makan patita pelaksanaannya tidak diatur dalam hukum

adat dalam pemerintahan negeri adat tetapi menjadi kebiasaan dari

masyarakat negeri adat yang ditunjukan dengan sikap.

Bertolak dari temuan penelitian tersebut, dalam pengemasan materi

kurkulum muatan lokal Siwalima dilakukan mulai dari yang sederhana, konkrit

untuk dipelajari pembelajarannya menggunakan berpikir induktif mulai dari

mencari fakta dan diambil kesimpulan menuju pada hal yang dianggap sulit

(kompleks), abstrak dan pembelajarannya menggunakan berpikir deduktif mulai

dari konsep kemudian diuji berdasarkan fakta yang diamati. Untuk itu desain

materi kurikulum muatan lokal Siwalima urutan sekuens pembelajarannya dimulai

dengan; Pertama, sistem pemerintahan adat,. Kedua, adat sasi. Ketiga, ikatan pela

gandong. Keempat, kebiasaan-kebiasaan masohi dan makan patita.

Page 12: BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASIa-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0706252_chapter5.pdf · simpulan dan rekomendasi yang dapat digunakan sebagai acuan dan panduan bagi penyelengara

180

4. Bentuk akhir desain materi kurikulum muatan lokal Siwalima

Berdasarkan temuan hasil penelitian yang dilakukan melalui validasi

terhadap materi-materi dengan pakar budaya, tokoh masyarakat, dan pakar

pendidikan materi-materi muatan lokal Siwalima sudah terwakili karena dalam

validasi tersebut tidak ditemukan adanya kekurangan-kekurangan yang

menunjukan kelemahan terhadap desain materi muatan lokal Siwalima. pendapat

pakar lebih ditekankan pada implementasi pelaksanaan pembelajaran yang akan

dilangsungkan yakni meliputi:

• Standar Kompentensi hanya ada satu Standar Kompentensi yang berfungsi

untuk menaungi Kompentensi Dasar yang dalam pelaksanaannya pada

pembelajaran Kompentensi Dasar berfungsi untuk dapat mencapai Standar

Kompentensi untuk memudahkan siswa dalam memahami budaya Siwalima

Maluku sekaligus pencapaiannya dapat diukur dalam waktu yang singkat

melalui Kompentensi Dasar.

• Strategi pembelajaran dilakukan secara kontekstual guru berfungsi sebagai

fasilitator dalam pembelajaran dan siswa dituntut untuk lebih berperan dalam

pembahasan materi serta perlu adanya kunjungan ke perpustakaan budaya-

budaya Maluku maupun kunjungan-kunjungan pada pemerintahan negeri adat.

• Evaluasi untuk menilai tingkat keberhasilan belajar siswa para pakar

pendidikan menekankan bukan hanya menilai hasil tes siswa tetapi juga proses

pembelajaran yang berlangsung dalam kelas dan lembaran portofolio tugas-

tugas dari siswa yang berkaitan dengan Siwalima budaya Maluku.

Page 13: BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASIa-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0706252_chapter5.pdf · simpulan dan rekomendasi yang dapat digunakan sebagai acuan dan panduan bagi penyelengara

181

3. Ketercapaian Implementasi Desain Materi Kurikulum Muatan Lokal Siwalima.

Pengembangan desain materi kurikulum muatan lokal Siwalima yang

dilakukan melalui pengkajian kondisi Siwalima budaya Maluku sebagai bentuk

analisis terhadap kebutuhan dan kemudian dilakukan desain materi melalui

identifikasi materi, penetapan materi dan pengemasan materi serta validasi desain

materi guna memperoleh penyempurnaan materi untuk memperoleh desain materi

sempurna dilakukan uji coba terbatas dan uji coba luas dengan menekankan pada

pelaksanaan hasil implementasi desain materi kurikulum muatan lokal dan

hambatan implementasi desain materi kurikulum muatan lokal Siwalima, terlihat

sebagai berikut:

1) Pelaksanaan Hasil Implementasi Desain Materi Kurikulum Muatan Lokal

Temuan hasil penelitian dalam uji coba luas dan terbatas yang

dilaksanakan terlihat bahwa guru muatan lokal yang melaksanakan uji coba desain

materi dengan latar belakang dispilin ilmu ekonomi, sosiologi, sejarah dan biologi

mampu untuk melaksanakan pembelajaran muatan lokal Siwalima, hal ini terlihat

sangat komunikatif dengan adanya interaksi guru dengan siswa, siswa dengan

siswa berlangsung dengan baik dalam pembelajaran dan proses pembelajaran ini

juga teridentifikasi kekurangan-kekurangan desain materi sebagaimana terungkap

dari adanya pernyataan guru Mulok SMA Siwalima dalam uji coba terbatas bahwa

tidak adanya materi yang menungkapkan sususnan masyarakat negeri adat. Pada

uji coba luas sesuai pernyataan guru Mulok SMA Pertiwi, SMA Neg 13, dan

SMA 5 teridentifikasi kekurangan materi yang mencakup: pengetahuan anak tidak

Page 14: BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASIa-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0706252_chapter5.pdf · simpulan dan rekomendasi yang dapat digunakan sebagai acuan dan panduan bagi penyelengara

182

dibekali dengan nilai-nilai yang terkandung dalam budaya-budaya Maluku seperti

nilai-nilai yang terkandung dalam adat sasi dan ikatan pela gandong, Tidak

adanya penjelasan kata Siwalima dan sebaiknya penjelasan dari materi ikatan pela

gandong dipisahkan.

Berdasarakan paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan mata

pelajaran kurikulum muatan lokal dengan menggunakan desain materi ini

meningkatkan minat siswa dalam belajar apa yang dipelajari siswa menjadi

sesuatu yang penting dan menyenangkan yang dirasakannya. Hal ini karena nilai-

nilai tersebut menjadi kebutuhan dalam menjalakan peran mereka dimasyarakat

khususnya pada masyarakat negeri adat. Dalam menjalankan mata pelajaran

kurikulum muatan lokal dengan menggunakan desain materi kurikulum muatan

lokal Siwalima dapat dilakukan oleh guru yang berlatar belakang pendidikan apa

saja, asalkan dengan latar belakang guru adalah orang Maluku asli sebab hal ini

memudahkan guru Mulok tersebut dalam melaksanakan kurikulum muatan

Siwalima.

Terkait dengan pelaksanaan uji coba terbatas dan luas untuk mengkaji

kekurangan-kekurangan dalam penyempurnaan desain materi dapat disimpulkan

bahwa desain materi yang cocok dan tepat sebagai pedoman bagi Guru dan Siswa

untuk mendekatkan anak dengan lingkungan budaya Maluku dalam proses

pembelajaran mata pelajaran kurikulum muatan lokal Siwalima adalah sebagai

berikut:

Page 15: BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASIa-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0706252_chapter5.pdf · simpulan dan rekomendasi yang dapat digunakan sebagai acuan dan panduan bagi penyelengara

183

Standar Kompentensi :

Siswa mampu mengenal, beradaptasi dengan budaya Siwalima Maluku yang

mencakup; Sistem pemerintahan negeri adat, Sasi, Pela Gandong, kebiasaan-

kebiasaan Makan patita dan Masohi serta mampu menerapkan dan

mengembangkan nilai-nilai budaya Siwalima Maluku tersebut dalam kehidupan

sehari-hari.

Kompentensi Dasar

Materi Pokok

Materi Pembelajaran

Indikator Sumber Bahan

Siswa mampu mengetahui tentang sistem pemerintahan negeri adat dan menghubungkanya dalam kehidupan sehari-hari.

Sistem pemerintahan negeri adat

1. Mendeskripsikan asal usul terbentuknya pemerintahan negeri adat.

2. Menjabarkan susunan masayarakat Maluku dalam negeri adat.

3. Menyelidiki jabatan-jabatan dalam pemerintahan negeri adat.

4. Menganalisis fungsi-fungsi jabatan –jabatan dalam pemerintahan negeri adat

1. Menguraikan asal usul terbentuknya pemerintahan negeri adat.

2. Menjelaskan sususunan masyarakat negeri adat.

3. Menyebutkan jabatan-jabatan dalam pemerintahan negeri adat.

4. Menidentifikasi fungsi-fungsi jabatan dalam pemerintahan negeri adat

1.HUKUM ADAT Ambon-Lease, 1987: Ziwar Effendi,SH.

2.Perwujudan

Pela Dalam Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Maluku, 1996: Drs.T.J.A.Uneputy.

3.Seni

Budaya Pela Gandong dari Pulau Ambon, 1996: Diterbitkan oleh Lembaga Kebudayaan Daerah Maluku.

Siswa mampu memahami adat sasi yang diselenggarakan

Adat Sasi 1. Mendeskripsikan pengertian sasi.

1. Menjelaskan pengertian sasi.

Page 16: BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASIa-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0706252_chapter5.pdf · simpulan dan rekomendasi yang dapat digunakan sebagai acuan dan panduan bagi penyelengara

184

dalam negeri adat dengan mengamati pelaksanaanya dalam masyarakat

2. Mengidentifikasi bentuk-bentuk sasi dan tata cara pelaksanaan sasi.

3. Mengidentifikasi sanksi-sanksi pelanggaran terhadap sasi.

4. Mengidentifikas

ikan nilai-nilai yang terkadung dalam pelaksanaan sasi

2. Menguraikan bentuk-bentuk dan tata cara pelaksanaan sasi.

3. Mengemukan sanksi-sanksi pelagaran terhadap sasi.

4. Mengemukakan

nilai-nilai yang terkandung dalam pelaksanaan sasi

4.MALUkU Menyambut Masa Depan, 2005: Diterbitkan oleh Lembaga Kebudayaan Daerah Maluku

5.MIMBAR

DAN TAKHTA. (Hubungan Lembaga-lembaga Keagamaan dan Pemerintah di Maluku Tengah): Disusun oleh Frank L. Cooley (1987). Penerbit PUSTAKA SINAR HARAPAN. Jakarta.

6.Peraturan

Daerah Nomor: 14 Tahun 2005 Tentang Penetapan Kembali Negeri Sebagai Kesatuan Masyarakat Hukum Adat Dalam Wilayah Pemerintahan Provinsi Maluku: Diterbitkan oleh BIRO HUKUM DAN HAM

Siswa mampu menerima ikatan pela gandong dalam masyarakat negeri adat dengan melakukan pengkajian terhadap ikatan-ikatan pela gandong yang ada dalam masyarakat.

Ikatan Pela Gandong

1. Mendeskripsikan pengertian pela gandong.

2. Menganalisis bentuk-bentuk ikatan pela gandong.

3. Menelusuri

wujud ikatan pela gandong dalam perserikatan Bi-negeri dan Multi-negeri.

4. Menganalisis nilai-nilai yang terkandung dalam ikatan pela gandong

1. Menjelaskan pengertian ikataan pela gandong.

2. Menklasifikasik

an bentuk-bentuk pela gandong.

3. Menguraikan wujud ikatan pela gandong dalam perserikan Bi-negeri dan Multi Negeri.

4. Mengemukakan nilai-nilai yang terkandung dalam ikatan pela gandong.

Page 17: BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASIa-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0706252_chapter5.pdf · simpulan dan rekomendasi yang dapat digunakan sebagai acuan dan panduan bagi penyelengara

185

Siswa mampu mendeskripsikan kebiasaan-kebiasaan makan patita dan masohi yang dilakukan masyarakat dalam pemerintahan negeri adat

Kegiatan Makan Patita dan Masohi

1. Mendeskripsikan pengertian kegiatan makan patita dan masohi.

2. Menguraikan pelaksanaan kegiatan makan patita dan masohi masyarakat negeri adat.

3. Menganalisis

nilai-nilai yang terkandung dalam kegiatan makan patita dan masohi masyarakat negeri adat.

1. Menguraikan pengertian kegiatan makan patita dan masohi masyarakat negeri adat.

2. Menguraikan

pelaksanaan kegiatan makan patita dan masohi masyarakat negeri adat.

3. Mengungkapkan nilai-nilai yang terkandung dalam kegiatan makan patita dan masohi dalam masyarakat negeri adat

SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI MALUKU TAHUN 2005.

2) Hambatan Implementasi Desain Materi Kurikulum Muatan Lokal

Siwalima

Temuan penelitian menunjukan sekalipun pembelajaran ini dapat

dilaksanakan oleh guru dengan latar belakang disiplin ilmu apapun tidak mampu

menutupi hambatan-hambatan untuk mencapai standar kompentensi dalam

pembelajaran kurikulum muatan lokal Siwalima. sebagaimana pernyataan guru

Mulok bahwa adanya kesulitan mencari referensi buku-buku untuk menambah

wawasan materi-materi Mulok Siwalima, Hal lain yang diungkapkan oleh guru

Page 18: BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASIa-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0706252_chapter5.pdf · simpulan dan rekomendasi yang dapat digunakan sebagai acuan dan panduan bagi penyelengara

186

adalah sulitnya siswa-siswa bukan asli Maluku untuk memahami materi-materi

Mulok Siwalima dan terlalu sulitnya untuk menuntaskan pembelajaran dengan

kepadatan materi Mulok Siwalima dengan waktu yang disedikan dalam kurikulum

sekolah yang hanya 90 menit.

Berdasarkan temuan hasil penelitian tersebut, dapat ditarik kesimpulan

bahwa hambatan yang dapat dirasakan dalam melaksanakan mata pelajaran

kurikulum muatan lokal dengan mengunakan desain materi kurikulum muatan

lokal Siwalima ini adalah: 1) langkahnya referensi-referensi tentang budaya –

budaya Maluku tersebut, hal ini karena dilatarbelakangi kondisi Maluku tahu 1999

sampai 2003 yang pernah mengalami kerusuhan yang mengakibatkan terbakarnya

gedung-gedung tempat kearsipan dari dokumen-dokumen tersebut, 2) waktu 90

menit yang disedikan oleh kurikulum sekolah untuk mata pelajaran Mulok

merupakan salah satu penghambat untuk melaksanakan kurikulum muatan lokal

Siwalima dan 3) komunitas anak yang jauh dari lingkungan budaya Maluku yakni

siswa yang berasal dari daerah lain karena adanya kesulitan upaya untuk

mentrasformasi nilai-nilai budaya pelaksanaan pembelajaran Muatan lokal

Siwalima,.

Page 19: BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASIa-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0706252_chapter5.pdf · simpulan dan rekomendasi yang dapat digunakan sebagai acuan dan panduan bagi penyelengara

187

5. 2. Rekomendasi

Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan peneliti terhadap budaya–

budaya Siwalima Maluku mencakup; sistem pemerintahan negeri adat, sasi, ikatan

pela gandong, masohi dan makan patita untuk menghasilkan desain materi

kurikulum muatan lokal Siwa Lima yang yang cocok dan tepat, mengkaji

ketercapaian dan hambatan implementasi desain materi tersebut, maka ada

beberapa hal yang dapat dijadikan rekomendasi terhadap pihak-pihak terkait

antara lain:

1. Rekomendasi Kepada Kepala Sekolah, Guru dan Siswa

Sesuai dengan hasil penelitian desain materi kurikulum muatan lokal

Siwalima yang memperlihatkan hambatan-hambatan dalam pembelajaraan, maka

direkomendasikan kepada:

Kepala Sekolah

• Kepala sekolah selaku pengambil kebijakan sekolah agar dalam pembelajaran

mata pelajaran muatan lokal Siwalima dengan padatnya materi untuk

mencapai kompentensi dalam muatan lokal Siwalima penentuan jam

pembelajaran dikembalikan pada alokasi waktu yang seharusnya dalam

kurikululum muatan lokal yakni 2 jam pelajaran.

• Kepala sekolah selaku penentu manajemen sekolah untuk menyediakan buku-

buku yang menjadi referensi-referensi bagi siswa untuk mempelajari

Siwalima budaya Maluku.

Page 20: BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASIa-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0706252_chapter5.pdf · simpulan dan rekomendasi yang dapat digunakan sebagai acuan dan panduan bagi penyelengara

188

• Kepala sekolah selaku inovator sekolah terkait dengan pembelajaran muatan

lokal Siwalima perlu mengadakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan

dengan Siwalima budaya Maluku di sekolah dalam rangka pelaksanaan

implementasi dari mata pelajaran muatan lokal Siwalima sebagai bentuk

melengkapi pengetahuan siswa dalam pembelajaran untuk di alikasikan pada

kehidupan sehari-hari.

Guru

• Guru selaku pelaksana kurikulum dalam mata pelajaran muatan lokal

Siwalima melaksanakan pembelajaran sebaiknya jangan hanya berpusat pada

guru, untuk membangun pengetahuan siswa khususnya siswa dengan latar

belakang bukan asli Maluku dilakukan dengan pembelajaran yang sifatnya

inkuiri mencari dan menemukan sendiri pengetahuannya sehingga fungsi

guru hanya fasilitator.

• Upaya guru untuk membangun kognitif, afektif dan psikomorik siswa dalam

pembelajaran muatan lokal Siwalima dapat dilakukan dengan mengunjugi

tempat budaya Siwalima seperti; seperti mengunjungi museum Siwalima,

cagar-cagar budaya Maluku, negeri-negeri adat dll.

• Dalam rangka pembelajaran muatan lokal Siwalima sebagai bentuk untuk

mendekatkan anak dengan lingkungan budaya Maluku sebaiknya pengampuh

guru mata pelajaran adalah guru yang berlatar belakang asli Maluku, lebih

khusus lagi guru disiplin ilmu IPS (PPKn, Antropoogi, Sosiologi, Sejarah).

Page 21: BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASIa-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0706252_chapter5.pdf · simpulan dan rekomendasi yang dapat digunakan sebagai acuan dan panduan bagi penyelengara

189

Siswa

Upaya siswa dalam pencarian referensi akibat dari kesulitan buku-buku untuk

memenuhi kebutuhan belajar memperkaya wawasan tentang Siwalima budaya

Maluku dalam pelaksanaan pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan

fasilitas internet dan mengunjugi tempat budaya Siwalima seperti; seperti

mengunjungi museum Siwalima, cagar-cagar budaya Maluku, negeri-negeri adat

dll.

2. Rekomendasi Kepada Dinas Pendidikan Maluku

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan keberhasilan dalam pelaksanaan

pembelajaran kurikulum muatan lokal Siwalima perlu dukungan dari pemerintah

dalam hal ini Dinas Pendidikan Maluku untuk itu diharapkan memperhatikan

pengadaan buku-buku referensi Siwalima budaya Maluku baik dengan melalui

pemberian pada sekolah-sekolah maupun pengadaan yang dilakukan pada

perpustakaan-perpustakaan yang ada di Maluku atau badan-badan kearsipan

Maluku sehingga menjadi hal yang mudah untuk dijangkau baik oleh siswa

maupun guru. Pengadaan-pengadaan buku tersebut sebagai referensi juga perlu

dilakukan pengkajian mendalam untuk mendesain buku pelajaran muatan lokal

Siwalima.

Page 22: BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASIa-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0706252_chapter5.pdf · simpulan dan rekomendasi yang dapat digunakan sebagai acuan dan panduan bagi penyelengara

190

3. Rekomendasi Kepada Pengembang Kurikulum

Dari hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa penelitian hanya

dilakukan dalam rangka menghasilkan materi apa yang menjadi isi atau bahan

yang akan dipelajari oleh siswa dalam melaksanakan pembelajaran kurikulum

muatan lokal Siwalima sebagai upaya untuk mendekatkan anak dengan

lingkungan budayanya. Untuk memperoleh pembelajaran yang dapat memperoleh

hasil yang lebih baik dalam muatan lokal Siwalima, diharapkan para pengembang

kurikulum untuk melakukan penelitian lebih lanjut yakni mencakup: Model,

pendekatan dan strategi pembelajaran bagaimana yang tepat dilaksanakan dalam

pembelajaran muatan lokal Siwalima agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan

dan model evaluasi bagaimana yang tepat dilakukan untuk mengukur keberhasilan

siswa dalam pembelajaran.

Page 23: BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASIa-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0706252_chapter5.pdf · simpulan dan rekomendasi yang dapat digunakan sebagai acuan dan panduan bagi penyelengara

191